Makalah Globalisasi
-
Upload
cent-uchiha -
Category
Documents
-
view
598 -
download
4
Transcript of Makalah Globalisasi
TUGAS MAKALH
EKONOMI GLOBAL
“Pegaruh dari Globalisasi Perekonomian”
Disusun oleh :
Lilih
Kelas XII Mas Al-Ma’arif Sukaluyu-Cianjur
2010
Ekonomi Global
Perkembangan informasi dan teknologi dunia memberikan sebuah dampak yang
sangat terasa di setiap bidang kehidupan termasuk ekonomi dunia, yang disebut-sebut
sebagai bentuk dari globalisasi dibidang ekonomi ini adalah paham kapitalisme yang
berkembang menjadi paham neo liberalisme atau neolib dan banyak dipakai
diberbagai negara. Kapitalisme dan paham-paham lainnya ini adalah pengaruh dari
globalisasi perekonomian.
Globalisasi perekonomian ini adalah suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan,
dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian
mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal,
barang dan jasa, salah satu contohnya adalah AFTA (Asian Free Trade Area) atau
lebih kita kenal sebagai pasar bebas asia.
Ketika globalisasi ekonomi ini terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi ‘blur’ dan akan
semakin eratnya keterkaitan antara perekonomian internasional dengan ekonomi nasional. Di
satu pihak Globalisasi perekonomian ini akan membuka peluang pasar produk dari dalam
negeri ke pasar internasional secara kompetitif, namun sebaliknya juga membuka peluang
masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik, sehingga apabila produsen-
produsen dalam negeri tidak mampu bersaing dengan produsen-produsen luar jelas kita akan
jauh ketinggalan.
Wujud Globalisasi Perekonomian
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi perekonomian ini antara lain terjadi
dalam bentuk-bentuk berikut:
1. Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan
sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah
buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun
karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi
manufaktur global.
2. Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh
pinjaman atau melakukan investasi (baik
dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di
semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT
Telkom dalam memperbanyak satuan
sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam
memperluas jaringan jalan tol telah
memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola
BOT (build-operate-transfer) bersama
mitrausaha dari manca negara.
3. Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja
dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari
tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang
biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement
akan semakin mudah dan bebas.
4. Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi,
antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang
semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk
barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger
melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang
berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
5. Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan
penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian
kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah
intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara
nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai
dengan adanya kekuatan pasar dunia.
Kehadiran tenaga kerja asing
merupakan gejala terjadinya
globalisasi tenaga kerja
Kebaikan Ekonomi Global
Ekonomi global ini jelas membawa kebaikan-kebaika bagi perekonomian dan bidang
kehidupan dunia lainnya, adapun kebaikan-kebaikan dari ekonomi global adalah :
1. Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui
spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih
efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari
spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya
dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor
lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan
barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik
dengan harga yang lebih rendah.
3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar
yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara
berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang
berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
5. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh
perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan
swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar
saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang
dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan
tersebut.
Keburukan Ekonomi Global
Selain kebaikan-kebaikannya ekonomi global juga memberikan pengaruh atau keburukan,
diantaranya :
1. Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang
lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi
menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru
berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas
menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri
domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki
perusahaan multinasional semakin meningkat.
2. Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara
tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk
kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran
adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami
defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan
(pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat
berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
3. Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang
semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham.
Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran
bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di
pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran
cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan
di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi
secara keseluruhan.
4. memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka
pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan
yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan
kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak
dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi
menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu
negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi
masyarakat semakin bertambah buruk.
Bagaimana Menghadapi Ekonomi Global ?
Bagaimana pun ekonomi global ini tidak bisa dihindari begitu saja, kareana selain
keburukannya masih ada kebaikan-kebaikan yang harus kita ambil, jadi untuk menghadapi
ekonomi global ini mesti melakukan berbagai cara seperti diantaranya :
1. Meningkatkan produksi asli dalam negeri yang mempunyai daya saing yang tinggi
terhadap produk-produ luar negeri.
2. Melakukan Revitalisasi industri dalam negeri agar mampu bersaing dengan produk
luar negeri.
3. Meningkatkan kembali nilai-nilai nasionalisme dalam negeri agar lebih mencintai
produk dalam negeri ketimbang produk luar.
4. Meningkatkan kebijakan-kebijakan pembangunan perekonomian dalam negeri dari
dini.
5. Senantiasa melakukan fillterisasi akan pengaruh globalisasi dunia.
TUGAS MAKALAH PKN
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP NILAI-NILAI
NASIONALISME
Di Susun Oleh :
Ai Fatimah
Kelas XII Mas Alma’arif Sukaluyu Cianjur
2010
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-nilai Nasionalisme
Apa Itu Globalisasi ?
Ketika berbicara tentang globalisasi tentu kita sudah paham betul bahwa istilah ini sering
dipakai untuk menggambarkan situasi atau keadaan perkembangan dunia saat ini, secara
textual kita bisa mendefinisikan globalisasi ini adalah suatu proses tatanan masyarakat yang
mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Karena demikian maka globalisasi ini
mengakibatkan setiap informasi dan perkembangan pengetahuan serta teknologi terbaru akan
dengan mudah tersebar ke seluruh dunia, semua kejadian yang terjadi di suatu belahan dunia
akan dengan cepat diketahui di belahan dunia lainnya. Globalisasi pada hakikatnya adalah
suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa
lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi Bangsa-bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli
dkk.Kewarganegaraan.2005).
Menurut pendapat Krsna dalam bukunya yang berjudul “Pengaruh Globalisasi Terhadap
Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang”, Sebagai proses, globalisasi ini
berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan
waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan
komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain-lain.
Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi.
Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai
bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi
tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Apa yang Dibawa Globalisasi
Seperti telah dibahas diatas bahwa globalisasi ini meliputi dua dimensi yakni ruang dan
waktu yang telah memberikan pengaruh terhadap semua bidang kehidupan. Sehingga
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi,
ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap
bangsa.
Dampak-dampak inilah yang dibawa oleh globalisasi ke seluruh dunia, pengaruh positif yang
dibawa globalisasi ini tentu sangat menunjang proses perkembangan di seluruh aspek
kehidupan, namun lain halnya dengan pengaruh negatif dari globalisasi ini, akan berdampak
sangat buruk pula bagi bidang-bidang kehidupan terutama nilai-nilai nasionalisme tiap
bangsa.
Pengaruh Positif Globalisasi terhadap Nilai-nilai Nasionalisme
Adapun pengaruh-pengaruh positif yang dibawa oleh globalisasi terhadap nilai-nilai
Nasionalisme diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan
demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan
dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan
positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap
negara menjadi meningkat.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan
meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional
bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos
kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk
meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan
mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
Pengaruh Negatif Globalisasi terhadap Nilai-nilai Nasionalisme
Sementara dampak atau pengaruh negatif yang dibawa globalisasi terhadap nilai-nilai
Nasionalisme diantaranya sebagai berikut :
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa Liberalisme
dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme.
Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,
Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Orang lebih bangga pernah makan
spagetti, pizza dan makanan luar negeri lainnya ketimbang makanan khas
indonesia seperti bakwan, combro dan makanan lainnya. Dengan hilangnya
rasa cinta terhadap produk dalam negeri ini, menunjukan gejala berkurangnya
rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya
barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat, bahkan tidak heran
kalau globalisasi menjadi dewa-dewi bagi mereka.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal
tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang
dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak
akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh-pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap
nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap
bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala
masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada
masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan
dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap
tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional,
ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda.
Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut
telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.
Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak
muda sekarang.
Globalisasi telah menjelma menjadi sebuah momok yang menakutkan sekaligus menjadi
sebuah inspirator yang mampu membangun suatu bangsa, namun hal ini harus ditunjang
dengan kesiapan mental dan psikologi masyarakat terutama kalangan remaja agar tidak
terlena dan jatuh oleh ‘bujuk rayu’ dewa-dewi globalisasi.
Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang
cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Padahal cara berpakaian
tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut
mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan
cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa
dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat
diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka
sehari-hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna.
Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan
mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno.
Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial
terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan
menggunakan handphone, akibatnya ia menjadi apatis terhadap lingkungan sekitarnya.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan
cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut
kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya
adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral
generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya
dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa
sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa
depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada
pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh
negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa dampak negatif dari globalisasi ini lebih banyak
dari dampak positifnya dan tentunya lebih berbahaya, sehingga perlu ada langkah antisipasi
untuk melakukan filterisasi terhadap dampak globalisasi ini. Adapaun Langkah-langkah
untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme antara lain
yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai
produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti
sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh
globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak
akan kehilangan kepribadian bangsa.
Referensi
1. Jamli, Edison dkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta: Bumi Akasara
2. Krsna @Yahoo.com. Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia
di Negara Berkembang.2005.internet:Public Jurnal
3. http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=7124 , Rabu 10 Maret 2010
TUGAS MAKALAH PKN :
GLOBALISASI DITERIMA
ATAU TIDAK ?
“Dampak Negatif Arus Globalisasi”
Disusun Oleh :
Aidah Rahmawati
Mas Alma’arif Sukaluyu Cianjur
2010
TUGAS MAKALAH PKN :
POTRET REMAJA SAAT INI
“Longgarnya Fillterisasi Di Kalangan Remaja”
Disusun Oleh :
Erna Hernawati
Mas Alma’arif Sukaluyu Cianjur
2010
TUGAS MAKALAH PKN :
HIV/AIDS SEBAGAI DAMPAK SEX BEBAS
“Pengaruh Yang Dibawa Arus Negatifistik Globalisasi”
Disusun Oleh :
Elis Sumiati
Mas Alma’arif Sukaluyu Cianjur
2010