Stres Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan Staf di PT ...
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK...
Transcript of PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK...
i
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAPKINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA BANTUL
TUGAS AKHIRDiajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakartauntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh
Gelar Profesi Ahli Madya
Oleh:
WAHYU NUR ROHMAH10409134027
PROGRAM STUDI AKUNTANSI DIIIFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2013
ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Wahyu Nur Rohmah
NIM : 10409134027
Program Studi : Akuntansi D III
Judul Tugas Akhir : Pengaruh Motivasi Kerja dan Pelatihan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bantul
Menyatakan bahwa karya ilmiah ini merupakan hasil kerja sendiri dan
sepanjang sepengetahuan saya tidak berisi materi yang dipublikasikan atau
dipergunakan sebagai persyaratan penyelesaian studi di perguruan tinggi oleh
orang lain kecuali pada bagian-bagian tertentu saya ambil sebagai acuan atau
kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Apabila
terbukti pernyataan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Yogyakarta, 15 Mei 2013Yang menyatakan,
Wahyu Nur Rohmah
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Ketika kita masih mempunyai daya dan kekuatan lakukanlah apa yang bisa
kita lakukan dengan sebaik mungkin, karena waktu yang telah berlalu tak
mungkin bisa terulang. (Penulis)
Kegagalan bukan akhir dari segalanya, karena mungkin Tuhan sudah
mempunyai rencana lain yang lebih baik untuk kita. (Penulis)
Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah berbuat
baik terhadap diri sendiri. ( Benyamin Franklin )
Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal
yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka
menyukainya atau tidak.( Ernest Newman)
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk:
Orang tua saya, yang senantiasa memberi do’a, motivasi, serta materi.
Almamater tercinta.
Karya ini saya bingkiskan untuk:
Sahabat saya Pangarso Bawono.
Sahabat-sahabat terdekat saya Elsa Vosva, Santi Budi, Naya, Sofi.
Teman-teman DIII Akuntansi tercinta yang telah memberikan pelajaran dan
kenangan yang begitu berharga.
vi
ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAPKINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA BANTUL
OLEH :WAHYU NUR ROHMAH
10409134027
Tujuan tugas akhir ini untuk mengetahui: (1) Pengaruh motivasi kerjaterhadap kinerja karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul tahun2013. (2) Pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada KantorPelayanan Pajak Pratama Bantul tahun 2013. (3) Pengaruh motivasi kerja danpelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak PratamaBantul tahun 2013.
Subyek penelitian ini adalah karyawan di Kantor Pelayanan Pajak PratamaBantul yang diambil sebanyak 74 karyawan. Data dikumpulakan kuesioner.Analisis yang digunakan adalah analisi regresi sederhana, analisis koefisienkorelasi, analisis koefisien determinasi, uji t, dan uji F.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh positifmotivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul. Hal iniditunjukan dengan hasil perhitungan koefisien korelasi yang menunjukanhubungan positif kuat antara motivasi kerja dan kinerja karyawan, dengan nilai r= 0,65235. Uji t yang menunjukan t hitung lebih besar dari pada t tabel (7,30337> 1,6658). Sedangkan koefisien determinasi sebesar 42,56%, yang berarti bahwamotivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 42,56%, sedangkansisanya dipengaruhi oleh faktor lain. (2) Terdapat pengaruh positif pelatihan kerjaterhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul. Hal ini ditunjukan denganhasil perhitungan koefisien korelasi yang menunjukan hubungan positif kuatantara pelatihan kerja dan kinerja karyawan, dengan nilai r = 0,59899. Uji t yangmenunjukan t hitung lebih besar dari pada t tabel (6,34722 > 1,6658). Sedangkankoefisien determinasi sebesar 35,88%, yang berarti bahwa pelatihan kerjamempengaruhi kinerja karyawan sebesar 35,88%, sedangkan sisanya dipengaruhioleh faktor lain. (3) Terdapat pengaruh positif motivasi kerja dan pelatihan kerjaterhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul. Hal ini ditunjukan denganhasil perhitungan uji F yang menunjukan F hitung lebih besar dari pada F tabel(33,74 > 3,122). Sedangkan koefisien determinasi sebesar 48,73%, yang berartibahwa motivasi kerja dan pelatihan kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar48,73%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata Kunci: Motivasi Kerja, Pelatihan Kerja, Kinerja Karyawan.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Dzat yang menjadi
penguasa segalanya termasuk ilmu pengetahuan dan senatiasa melimpahkan
segala ridha dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
dengan judul ”Pengaruh Motivasi Kerja dan Pelatihan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul” dengan lancar.
Diajukannya Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya. Selama penyusunan tugas akhir
penulis telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam
kesempatan ini tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A., Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta.
2. Dr. Sugiharsono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.
3. Dapan, M.Kes., Ketua Pengelola Universitas Negeri Yogyakarta. Kampus
Wates.
4. Ani Widayati, M.Pd., Ketua Program Studi Akuntansi D III Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.
5. Indarto Waluyo, M.Acc. Ak, CPA., Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir
6. S. Josephine M. Wiwiek Widwijanti, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bantul, beserta jajaran direksi, staf dan karyawan.
viii
7. Winarsih, yang telah memberikan izin dan bimbingan dalam penelitian di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul
8. Arisasi Leswitanani, yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi dalam
proses penelitian di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul.
9. Sahabat-sahabatku Akuntasi D III yang senantiasa memberikan motivasi
kepada saya untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
10 Semua pihak yang tidak dapat tersebutkan, yang telah memberikan motivasi,
bantuan moril dan materiil untuk penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini jauh dari
sempurna serta masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan di masa mendatang.
Akan tetapi, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita
semua.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Yogyakarta, 7 Mei 2012
Penulis
Wahyu Nur RohmahNIM. 10409134027
ix
DAFTAR ISIHalaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ........................................................... 7
D. Perumusan Masalah............................................................. 8
E. Tujuan Penelitian................................................................. 8
F. Manfaat Penelitian............................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................... 10
A. Kajian Teori ...................................................................... 10
1. Kinerja Karyawan ....................................................... 10
x
2. Motivasi Kerja............................................................. 19
3. Pelatihan Kerja ........................................................... 29
B. Kerangka Penelitian ......................................................... 41
C. Hipotesis Penelitian........................................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN......................................................... 44
A. Metode Penelitian.............................................................. 44
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ....................................... 44
C. Populasi dan Sampel ......................................................... 44
D. Definisi Operasional.......................................................... 45
E. Metode Pengumpulan Data .............................................. 47
F. Instrumen Penelitian.......................................................... 47
G. Skala Pengukuran Varibel................................................. 49
H. Teknik Analisis Data......................................................... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................... 57
A. Hasil Penelitian ................................................................. 57
1.Data Umum .................................................................... 57
2. Data Khusus .................................................................. 76
B. Analisis Data ..................................................................... 78
C. Pembahasan....................................................................... 92
D. Keterbatasan Penelitian .................................................... 97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 98
A. Kesimpulan ....................................................................... 98
B. Saran.................................................................................. 99
xi
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 101
LAMPIRAN.................................................................................................. 103
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kisi-kisi Penyusunan Istrumen ................................................................... 48
2. Instrumen Skala Likert ................................................................................ 49
3. Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan ................................................ 65
4. Komposisi Karyawan Berdasarkan Seksi / Sub Bagian.............................. 66
5. Layanan Unggulan KPP Pratama Bantul .................................................... 67
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Struktur Organisasi KPP Pratama Bantul .................................................. 62
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
1. Kerangka Berfikir Teoritis .......................................................................... 42
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampian Halaman
1. Angket Penelitian .................................................................................... 104
2. Target dan Realisasi Pajak tahun 2009,2010,2011 ................................. 110
3. Target dan Realisasi Pajak tahun 2009 ................................................... 110
4. Target dan Realisasi Pajak tahun 2010 ................................................... 110
5. Target dan Realisasi Pajak tahun 2011 ................................................... 111
6. Hasil kuisioner kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul
berdasarkan pernyataan.......................................................................... 112
7. Hasil kuisioner kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul
berdasarkan responden........................................................................... 114
8. Hasil kuisioner motivasi kerja pada KPP Pratama Bantul berdasarkan
pernyataan. ............................................................................................. 115
9. Hasil kuisioner motivasi kerja pada KPP Pratama Bantul berdasarkan
responden ............................................................................................... 116
10. Hasil kuisioner pelatihan kerja pada KPP Pratama Bantul berdasarkan
pernyataan. ............................................................................................. 118
11. Hasil kuisioner pelatihan kerja pada KPP Pratama Bantul berdasarkan
responden ............................................................................................... 119
xvi
12. Tabel perhitungan untuk melakukan analisis mengenai pengaruh
motivasi kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) pada KPP Pratama
Bantul ..................................................................................................... 121
13. Tabel perhitungan untuk melakukan analisis mengenai pengaruh
pelatihan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) pada KPP Pratama
Bantul ..................................................................................................... 123
14. Tabel perhitungan untuk melakukan analisis mengenai pengaruh
motivasi kerja (X1) dan pelatihan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan
(Y) pada KPP Pratama Bantul ............................................................... 125
15. Tabel nilai-nilai distrubusi t ................................................................... 127
16. Tabel nilai-nilai distrubusi F .................................................................. 128
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu pendapatan yang diterima negara selain dari BUMN (Badan
Usaha Milik Negara) adalah berasal dari pajak. Pajak mendominasi
pendapatan yang diterima negara. Lebih dari 50% pendapatan negara berasal
dari pajak. Dalam kurun waktu 2006-2011, penerimaan perpajakan
berkontribusi rata-rata 70% terhadap total pendapatan negara dan hibah. Pajak
ini terdiri dari pajak dalam negeri (PPh,PPN, Cukai, PBB, BPHTB, dan Pajak
lainnya) dan pajak perdagangan internasional (bea masuk dan bea keluar).
Sementara, pajak dalam negeri menguasai rata-rata 96% dari total penerimaan
pajak dalam kurun waktu 2006-2011, sementara pajak perdagangan
internasional sebesar rata-rata 4%.
Khusus pajak dalam negeri periode 2006-2011, komposisi penerimaan
rata-rata terdiri dari: PPh 52% (dimana PPh non migas menguasai hingga
80%), PPN 34%, Cukai 9%, PBB 4%, sisanya BPHTB dan pajak lainnya.
Untuk tahun 2012 (APBN-P), target penerimaan pendapatan negara dan hibah
mencapai Rp.1.358,2 triliun dengan komposisi penerimaan pajak Rp.1.016,2
(atau 75% dari total pendapatan), PNBP (Peneriman Negara Bukan Pajak)
sebesar Rp.341.1 triliun dan hibah mencapai Rp.0,8 triliun.
Dilihat dari rincian pendapatan negara tersebut, sampai saat ini
pendapatan negara masih sangat tergantung dari penerimaan pajak. Pengertian
dari pajak sendiri adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang
2
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dengan
begitu untuk dapat membiayai pembangunan demi kesejahteraan rakyat
adalah dengan meningkatkan penerimaan pajak negara.
Dalam upaya penerimaan pajak tentu perlu adanya perbaikan yang harus
dilakukan dari pemerintah terutama Direktorat Jenderal Pajak. Direktorat
Jenderal Pajak adalah sebuah direktorat jenderal di bawah Kementerian
Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan
kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perpajakan. Dalam pelaksanaan
tugasnya Direktorat Jenderal Pajak memiliki unit kerja yang langsung dapat
berhubungan dengan masyarakat yaitu Kantor Pelayanan Pajak. Sehingga
Kantor Pelayanan Pajak memiliki andil besar dalam melaksanakan operional
perpajakan dalam hal ini penerimaan pajak.
Salah satu sumber keunggulan kelembagaan atau organisasi adalah
sumber daya manusia itu sendiri. Tingginya kemajuan teknologi saat ini
masih membutuhkan peran sumber daya manusia dalam menjamin
keunggulannya, sehinggga diperlukan keselarasan antara strategi
kelembagaan secara umum dan perencanaan sumber daya manusia yang tepat.
Pengelolaan sumber daya manusia sangat penting untuk diperhatikan agar
kinerja yang dihasilkan dapat mencapai target yang telah ditentukan
sebelumnya. Pengelolaan sumber daya manusia merupakan upaya untuk dapat
3
meningkatkan kinerja yang dihasilkan oleh sumber daya manusia itu sendiri
dalam hal ini adalah karyawan.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul merupakan salah satu Instansi
Pemerintah yang memiliki fungsi dan tugas untuk melaksanakan penyuluhan,
pelayanan dan pengawasan perpajakan. Hal ini sesuai dengan fungsi dan
tugas pemerintah sebagai pelaksana pembangunan dan berbagai layanan
masyarakat. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya Kantor Pelayanan
Pajak Bantul memerlukan karyawan yang tangguh, berdisiplin tinggi,
berdedikasi dan memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang
dibebankan, agar dapat bekerja dengan baik dan dapat mencapai target yang
diinginkan.
Dengan jumlah pegawai yang ada, Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bantul harus berusaha memaksimalkan kinerja karyawannya, sehingga peran
Kantor Pelayanan Pajak Bantul terhadap pembangunan Negara terlihat nyata.
Hal ini tidak lepas dari upaya dalam peningkatan kinerja antara lain dengan
pemberian motivasi dan pelatihan kerja kepada karyawan. Motivasi sendiri
adalah sikap mental dan nilai-nilai yang menghasilkan energi, semangat dan
dorongan sehingga seseorang bersedia melakukan upaya tinggi untuk
pencapaian tujuan. Sedangkan pelatihan adalah upaya untuk memfasilitasi
karyawan berupa proses pengajaran, baik pengetahuan, keterampilan, maupun
sikap yang bertujuan meningkatkan kinerja karyawan.
Seorang karyawan selalu dituntut untuk dapat meningkatkan kinerjanya,
namun ada beberapa kendala yang dihadapi oleh karyawan KPP Pratama
4
Bantul, antara lain banyak peraturan pajak yang diperbaharui baik Undang-
undang, Keputusan Menteri Keuangan, Surat Edaran Direktorat Jenderal
Pajak, maupun Keputusan Direktorat Jenderal Pajak. Karyawan dituntut untuk
selalu mengikuti perkembangan peraturan perpajakan yang berlaku tersebut.
Maka dari itu perlu selalu diadakan pelatihan. Dengan adanya pelatihan
diharapkan karyawan dapat selalu mengetahui perkembangan dan peraturan
yang berlaku sehingga dapat bekerja sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
Kendala lain yang harus dihadapi para karyawan adalah jumlah wajib
pajak yang selalu bertambah tiap tahun, namun tidak diimbangi dengan
bertambahnya jumlah karyawan. Dengan jumlah karyawan yang terbatas,
karyawan dituntut untuk dapat selalu melayani Wajib Pajak dengan sebaik
mungkin. Sehingga perlu adanya motivasi kerja agar karyawan tetap
semangat dan konsisten dalam melaksanakan pekerjaannya.
Selain itu, dalam upaya peningkatan mutu kinerja dan penyegaran
karyawan dilingkungan Direktorat Jenderal Pajak telah dilakukan pola mutasi
dan rotasi penempatan karyawan di seluruh wilayah Indonesia dalam pola dan
periodik tertentu sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Dimana
dibutuhkan penyesuaian atau adaptasi di tempat yang baru, serta dibutuhkan
kemampuan dan keterampilan dalam melayani wajib pajak, sehingga perlu
adanya pelatihan dan motivasi sebagai peningkatan mutu kinerja.
Selain kendala yang diungkapkan diatas, terdapat masalah eksternal yang
menjadi perhatian masyarakat. Seperti yang telah diberitakan berbagai media
5
informasi banyak kasus korupsi yang diungkap, beberapa diantaranya terdapat
pegawai pajak yang terlibat didalamnya. Dengan rentannya terjadi tindak
kriminal pada lingkungan pajak, perlu sekali adanya dorongan untuk bekerja
secara bersih demi kemakmuran rakyat, salah satunya adalah dengan
pemberian motivasi. Dengan pemberian motivasi diharapkan karyawan dapat
bekerja secara bersih dan dapat dengan tulus mengabdi kepada negara demi
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Dalam hal kinerja, dapat dilihat dari penerimaan dalam kurun waktu 3
tahun. Dalam kurun waktu 3 tahun, yaitu tahun 2009,2010,2011 total realisasi
pajak sudah baik atau mencapai target yang diinginkan. Besarnya total
realisasi penerimaan adalah sebagai berikut: tahun 2009 sebesar 102,76%,
tahun 2010 sebesar 99,85%, dan tahun 2011 sebesar 104,94%. Lebih jelas
dapat dilihat pada tabel 13. Dari total penerimaan tersebut Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) memiliki presentase realisasi yang rata-rata paling besar,
lebih jelas dapat dilihat pada tabel 14. Namun pada saat ini Pengelolaan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dialihkan dari Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah. Pengalihan tersebut sesuai dengan UU
no.28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dengan Retribusi Daerah serta perda
kabupaten bantul nomor 18 tahun 2011 tentang PBB pedesaan dan perkotaan.
Mulai tanggal 1 januari 2013 pengelolangan dan pelayanan PBB untuk orang
pribadi yang diwilayah kabupaten bantul akan dilakukan oleh Pemda
Kabupaten Bantul. Dengan pengalihan tersebut maka kegiatan proses
6
pendataan, penilaian, penetapan, pengadministrasian, pemungutan/penagihan
dan pelayanan PBB-P2 akan diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah
(Kabupaten/Kota). Maka dari itu, mulai tahun 2013 penerimaan yang
didapatkan KPP Pratama Bantul hanya berasal dari PPh, PPN, PL dan PIB,
dan juga OFFLINE. Berikut adalah rata-rata realisasi penerimaan dari PPh,
PPN, PL, PIB, dan OFFLINE selama 3 tahun: tahun 2009 sebesar 93,18%,
tahun 2010 sebesar 86,53%, dan tahun 2011 sebesar 89,03%. Apabila dilihat
dari presentasenya, penerimaan pajak tersebut belum sepenuhnya mencapai
target yang diinginkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja yang
dihasilkan karyawan KPP Pratama Bantul masih belum maksimal.
Penerimaan pajak memang tidak sepenuhnya dapat mencerminkan kinerja
karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak, namun penerimaan pajak merupakan
salah satu indikator dari Kinerja Karyawan.
Dari latar belakang masalah diatas penulis ingin mengetahui seberapa
besar faktor motivasi dan pelatihan kerja dapat mempengaruhi kinerja
karyawan, dengan mengambil judul “Pengaruh Motivasi Kerja dan Pelatihan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bantul”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikemukakan masalah-masalah
sebagai berikut:
1. Penerimaan pajak selama kurun waktu tiga tahun belum mencapai target
yang diinginkan.
7
2. Banyaknya peraturan pajak yang diperbaharui baik Undang-undang,
Keputusan Menteri Keuangan, Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak,
maupun Keputusan Direktorat Jenderal Pajak yang belum disosialisasikan
kepada karyawan, sehingga perlu adanya pelatihan kinerja, guna
peningkatan kinerja karyawan.
3. Jumlah wajib pajak selalu bertambah tiap tahun, namun tidak diimbangi
dengan bertambahnya jumlah karyawan. Sehingga perlu adanya motivasi
kerja agar karyawan tetap semangat dan konsisten dalam melaksanakan
pekerjaannya.
4. Diberlakukannya pola mutasi dan rotasi penempatan karyawan di seluruh
wilayah Indonesia dalam pola dan periodik tertentu sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan. Dimana dibutuhkan penyesuaian atau
adaptasi di tempat yang baru, sehingga perlu adanya pelatihan
peningkatan mutu kinerja.
5. Banyak kasus korupsi yang diungkap, beberapa diantaranya terdapat
pegawai pajak yang terlibat didalamnya. Dengan rentannya terjadi tindak
kriminal pada lingkungan pajak, perlu sekali adanya dorongan untuk
bekerja secara bersih demi kemakmuran rakyat, salah satunya adalah
dengan pemberian motivasi
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas peneliti akan memberikan batasan
masalah agar penelitian terhadap permasalahan tidak meluas, yaitu motivasi
8
kerja, pelatihan kerja, dan kinerja karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Bantul tahun 2013.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas maka rumusan
masalahnnya adalah:
1. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul tahun 2013?
2. Bagaiamana pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul tahun 2013 ?
3. Bagaimana pengaruh motivasi kerja dan pelatihan kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul tahun 2013 ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan tugas akhir ini untuk mengetahui:
1. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bantul tahun 2013.
2. Pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bantul tahun 2013.
3. Pengaruh motivasi kerja dan pelatihan kerja terhadap Kinerja Karyawan
pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul tahun 2013.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
9
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan dan
juga sebagai pengembangan ilmu pengetahuan bagi penulis.
2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul
Sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi terhadap motivasi dan pelatihan
kerja karyawan untuk meningkatkan kinera karyawan.
3. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan informasi dan bahan refrensi bagi pihak yang
berkepentingan dalam mendalami masalah yang sama, sehingga
kekurangan dan kelemahan yang ada pada penelitian ini dapat diperbaiki.
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kinerja Karyawan
Kinerja dalam sebuah organisasi merupakan salah satu unsur yang
tidak dapat dipisahkan dalam menjalankan tugas organisasi, baik dalam
lembaga pemerintahan maupun swasta. Untuk menentukan kesuksesan
suatu organisasi dapat dilihat dari kinerja yang dihasilkan oleh
anggotanya. Suatu lembaga pemerintah yang sukses tidak lepas dari
kinerja karyawannya yang baik untuk itu sangatlah penting dalam hal
menjaga kinerja karyawan.
a. Pengertian Kinerja
Pengertian mengenai kinerja dikemukakan oleh para ahli,
menurut Wirawan (2009:5). “Kinerja adalah keluaran yang
dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu
pekerjaan atau profesi dalam waktu tertentu”.
Menurut Suyadi Prawirosentono (1997:2), Kinerja adalah hasil kerjayang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok dalam suatuorganisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutansecara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moralmaupun etika.
Sedangkan menurut Stoner (1978) seperti dikutip oleh Moh
Pambudu (2006:121), “Kinerja adalah fungsi dari motivasi,
kecakapan, dan persepsi peranan”. Kemudian menurut Moh
11
Pambudu (2006), Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu oganisasi dalam
rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
kinerja karyawan adalah keluaran berupa hasil kerja yang dicapai
oleh seseorang atau sekelompok dalam suatu organisasi, sesuai
dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing dengan
indikator-indikator keberhasilan tertentu untuk mencapai tujuan
organisasi dalam periode waktu tertentu, yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti motivasi, kecakapan, dan sebagainya.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya tentu tidak
lepas dari situasi-situasi yang mempengaruhi kinerjanya. Menurut
Wirawan (2008:6) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan, adalah sebagai berikut:
1) Faktor Internal Karyawan
Faktor Internal Karyawan yaitu faktor-faktor dari dalam diri
pegawai yang merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor
yang diperoleh ketika berkembang. Faktor-faktor bawaan
misalnya: bakat, sifat pribadi, serta keadaan fisik dan kewajiban.
Sementara itu faktor-faktor yang diperoleh misalnya:
pengetahuan, keterampilan, pengalaman kerja, etos kerja, dan
motivasi kerja.
12
2) Faktor-faktor Internal Organisasi
Dalam melaksanakan tugasnya, pegawai memerlukan dukungan
organisasi tempat ia bekerja. Dukungan tersebut sangat
mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja pegawai, misalnya
hubungan kerja yang harmonis dengan karyawan lain.
3) Faktor Lingkungan Ekstenal Organisasi
Faktor lingkungan ekstenal organisasi adalah keadaan, kejadian,
atau situasi yang terjadi di lingkungan eksternal organisasiyang
mempengaruhi kinerja karyawan, misalnya krisis ekonomi, dan
lain sebagainya.
Sedangkan menurut Kasawan (2011:80), faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan adalah:
1) Karakeristik Karyawan
Karakeristik Karyawan adalah pengetahuan, ketrampilan,
kemampuan, motivasi, sikap, dan kepribadian karyawan.
2) Input
Input mengacu pada instruksi yang memberitahu karyawan
tentang apa, bagaimana, dan kapan pelaksanaan. Selain itu,
dukungan yang diberikan kepada mereka untuk membantu
mereka.
3) Output
Output merujuk kepada standar kinerja.
4) Konsekuensi
13
Konsekuensi merupakan insentif yang mereka terima karena
kinerja yang baik.
5) Umpan balik
Umpan balik merupakan informasi yang karyawan terima selama
mereka bekerja.
c. Standar Kinerja
Seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaanya perlu
adanya standar kinerja yang harus dipenuhi agar tujuan yang
diinginkan oleh organisasi dapat tercapai. Standar memiliki batas
minimal dan batas maksimal. Standar minimal adalah standar yang
menentukan kualitas minimal yang harus dipenuhi. Sedangkan
standar maksimal adalah nilai maksimal sesuatu.
Pengertian mengenai standar kinerja dikemukakan oleh William
B, dkk (1993) seperti dikutip oleh Wirawan (2009:66) sebagai
berikut, “Standar kinerja merupakan benchmark atau tolok ukur
untuk mengukur kinerja karyawan”. Sementara itu Performance
Appraisal Handbook US Departement of the Interior (1995) seperti
dikutip oleh Wirawan (2009:66) mengemukakan bahwa, “Standar
kinerja merupakan ekspresi mengenai ambang kinerja, persyaratan,
atau harapan yang harus dicapai untuk setiap elemen pada level
kinerja tertentu”.
Menurut Wirawan (2009:6), “fungsi utama standar kinerja
adalah sebagai tolok ukur untuk menentukan keberhasilan dan
14
ketidakberhasian kinerja ternilai dalam melaksanakan
pekerjaannya”. Standar kinerja merupakan target, sasaran, atau
tujuan upaya kerja karyawan dalam kurun waktu tertentu. Tanpa
adanya standar kinerja, karyawan tidak mengetahui apa yang harus
dicapainya dan tidak terarah dalam mencapai kinerjanya.
Untuk mengetahui standar kinerja karyawan, terlebih dahulu
harus menentukan bagaimana standar kinerja yang ditetapkan oleh
organisasi. Cara penentuan standar kinerja menurut Suyadi
Prawirosentono (1997:186) adalah sebagai berikut:
1) Menentukan sistem dan ukuran nilai standar.
2) Pelaksanaan dan pengawasan standar kinerja.
3) Standar ukuran kinerja perorangan.
d. Penilaian Kinerja
“Penilaian kinerja adalah proses penilaian hasil kerja yang akan
digunakan untuk memberi informasi kepada karyawan secara
individual, tentang mutu hasil pekerjaannya di pandang dari sudut
kepentingan perusahaan”, C. Zweig (1991) seperti dikutip oleh
Suyadi Prawirosentono (1997:214).
Sedangkan menurut Siswanto Sastrohadiwiryo (2002:231), Penilaiankinerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan menajemen untukmenilai kinerja tenaga kerja dengan cara membandingkan kinerjaatas kinerja dengan uraian atau deskripsi pekerjaan dalam suatuperiode tertentu biasanya setiap akhir tahun.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja
adalah kegiatan manajemen untuk menilai kinerja perusahaan
15
dengan cara membandingkan hasil kerja yang dicapai dengan standar
kinerja yang ditetapkan untuk memberi informasi kepada karawan
secara individu, tentang hasil yang telah mereka capai dalam suatu
periode tertentu.
Penilaian kinerja merupakan proses subjektif yang menyangkut
penilaian manusia. Dengan demikian, penilaian kinerja sangat
mungkin keliru dan sangat mudah dipengaruhi oleh sumber yang
tidak aktual.
Tujuan dari penilaian kinerja menurut Siswanto Sastrohadiwiryo
(2002:233), antara lain:
1) Dapat digunakan sebagai standar dalam penentuan tinggi
rendahnya kompensasi serta administrasi bagi karyawan.
2) Sumber data untuk perencanaan ketenagakerjaan dan kegiatan
pengembangan jangka panjang bagi perusahaan yang
bersangkutan.
3) Nasihat yang perlu disampaikan kepada para tenaga kerja dalam
perusahaan.
4) Alat untuk memberikan umpan balik yang mendorong ke arah
kemajuan dan kemungkinan memperbaiki/ meningkatkan
kualitas kerja bagi para karyawan.
5) Salah satu cara untuk menetapkan kinerja yang diharapkan dari
seorang pemegang tugas dan pekerjaan.
16
6) Landasan/bahan informasi dalam pengambilan keputusan pada
bidang ketenagakerjaan lainnya.
Unsur-unsur yang dinilai dalam penilaian kinerja, menurut Siswanto
Sastrohadiwiryo (202:235), adalah sebagai berikut:
1) Kesetiaan
Kesetiaan yang dimaksutkan adalah tekat dan kesanggupan
menaati, melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu yang ditaati
dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, tekad dan
kesanggupan tersebut harus dibuktikan dengan skap dan perilaku
tenaga kerja yang bersangkutan dalam kegiatan sehari-hari serta
dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan
kepadanya.
2) Prestasi kerja
Prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai oleh seseorang tenaga
kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan
kepadanya.
3) Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesanggupan seseorang tenaga kerja
dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan
kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani
memikul risiko atas keputusan yang telah diambilnya atau
tindakan yang dilakukannya.
4) Ketaatan
17
Ketaatan adalah kesanggupan seseorang tenaga kerja untuk
menaati segala ketetapan, peraturan perundaang-undangan dan
peraturan yang berlaku, menaati perintah kedinasan yang
diberikan atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak
melanggar larangan yang telah ditetapkan perusahaan maupun
pemerintah, baik secara tertulis maupun tak tertulis.
5) Kejujuran
Kejujuran adalah ketulusan hati seseorang tenaga kerja dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan serta mampu untuk tidak
menyalah-gunakan wewenang yang telah diberikan kepadanya.
6) Kerjasama
Kerjasama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja
bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu
tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan, sehingga mencapai
daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
7) Prakarsa
Prakarsa adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk
mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan
sesuatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas
pokok tanpa menunggu perintah dan bimbingan dari manajemen
lininya.
8) Kepemimpinan
18
Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seorang tenaga
kerja untuk meyakinkan orang lain (tenaga kerja lain) sehingga
dapat dikerahkan secara maksimum untuk melaksanakan tugas
pokok. Penilaian unsur kepemimpinan bagi tenaga kerja
sebenarnya khusus diperuntukkan bagi tenaga kerja yang
memiliki jabatan seluruh hierarki dalam perusahaan.
e. Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja diartikan sebagai kegiatan mengukur atau
menilai pelaksanaan pekerjaan untuk menetapkan sukses atau
gagalnya seorang karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab di bidang kerjanya masing-masing, Hadari Nawawi (2006).
Pengertian mengenai evaluasi kinerja menurut Wirawan (2009:11)sebagai berikut, Evaluasi kinerja adalah proses penilaian karyawanyang dilakukan oleh manajemen, kemudian mengumpulkaninformasi mengenai kinerja karyawan tersebut yangdidokumentasikan secara formal untuk menilai kinerja karyawandengan membandingkan dengan standar kinerjanya secara periodikuntuk membantu pengambilan keputusan manajeman sumberdayamanusia.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
evaluasi kinerja merupakan proses penilaian yang dilakukan oleh
manajeman atas kinerja karyawan dengan membandingkan hasil
kerja dengan standar kinerja, untuk menetapkan kesusesan karyawan
dalam melaksanakan tugas yang diberikan.
Tujuan umum dari evaluasi kinerja adalah untuk memperbaiki
atau meningkatkan kinerja organisasi melalui pengingkatan kinerja
karyawan. Namun evaluasi kinerja juga dapat bertujuan untuk
19
mencapai tujuan khusus seperti mengurangi tenaga kerja. Untuk
mengurangi karyawan, sistem evaluasi kinerja disusun untuk
menyeleksi karyawan yang akan dikurangi.
2. Motivasi Kerja
Dalam menyelesaikan tugas yang diberikan setiap karyawan pasti
mengalami bermacam-macam hambatan yang dilalui, baik itu hambatan
teknis ataupun non teknis, padahal karyawan merupakan kunci dari
kesuksesan lembaga pemerintah. Untuk dapat meningkatkan kinerja
karyawan tersebut, perlu adanya motivasi yang diberikan, baik dari
internal lembaga terkait maupun melalui pihak lain seperti motivator.
a. Pengertian Motivasi Kerja
Menurut Veithzal (2004) seperti dukitip oleh Kaswan (2011),
Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang
mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai
dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut memberikan
kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mecapai
tujuan.
Menurut Machrany (1985) seperti dikutip oleh B.Siswanto(2002:267). Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan kewajiban dansikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatanatau menggerakkan dan mengarah atau menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangiketidakseimbangan.
Pengertian lain diuraikan oleh Robbins, dkk., (1999) seperti
dikutip oleh J.Winardi (2001), Motivasi adalah kesediaan untuk
melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan
20
keorganisasian, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya, untuk
memenuhi kebutuhan individual tertentu. Dengan adanya upaya dan
pemenuhan kebutuhan individual tersebut, membuat karyawan
bersedia untuk melaksanakan upaya tinggi untuk melaksanakan
upaya tinggi untuk mencapai tujuan organisasi.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
merupakan sikap mental dan nilai-nilai yang memberikan energi,
semangat, dan dorongan sehingga seseorang bersedia untuk
melaksanakan upaya tinggi dalam suatu cara yang diarahkan
sehingga dapat mencapai tujuan tertentu baik tujuan organisasi
ataupun tujuan individu.
Tanpa adanya motivasi karyawan akan tetap melaksanakan tugas
yang diberikan, namun hasil dari tugas yang diberikan tersebut
belum tentu sesuai dengan yang diharapkan. Setiap karyawan tentu
mempunyai problem masing-masing baik dalam kehidupan
pribadinya ataupun pekerjaannya, sehingga perlu sekali adanya
motivasi terutama dari atasan, dengan begitu diharapkan karyawan
akan tetap konsisten dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
b. Tujuan Motivasi
Motivasi memiliki sejumlah tujuan, yang menurut Kaswan (2011:83)
diantaranya sebagai berikut:
1) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2) Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
21
3) Mempertahankan kestabilan karyawan.
4) Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
5) Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6) Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan.
7) Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
8) Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-
tugasnya.
9) Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan perlengkapan.
c. Bentuk-bentuk Motivasi
Bagi setiap karyawan, memiliki motivasi dapat menjadi
semangat dalam memacu dan menumbuhkan semangat dalam
bekerja. Semangat yang dimiliki seorang karyawan tersebut dapat
bersumber dari dirinya sendiri maupun dari luar, dimana keduanya
akan lebih baik jika bersama-sama menjadi pendorong motivasi
seorang karyawan. Menurut Santoso Soeroso (2003) seperti dikutip
oleh Irham Fahmi (2011:143), Motivasi muncul dalam dua bentuk
dasar, yaitu:
1) Motivasi ekstrinsik (dari luar), dan
2) Motivasi intrinsik (dalam diri seseorang/kelompok)
Motivasi ekstrinsik muncul dari luar diri seseorang atau
karyawan, kemudian selanjutnya mendorong karyawan tersebut
untuk membangun dan menumbuhkan semangat motivasi pada
diri karyawan tersebut untuk merubah seluruh sikap yang
22
dimiliki saat ini kearah yang lebih baik, misalnya motivasi yang
diberikan oleh atasan. Sedangkan motivasi intrinsik adalah
motivasi yang muncul dan tumbuh serta berkembang dalam diri
karyawan tersebut, sehingga dapat mempengaruhinya dalam
melaksanakan pekerjaan.
Setiap kelembagaan mempunyai versi masing-masing dalam
merancang motivasi. Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo (2002:270)
secara umum bentuk motivasi yang dianut memiliki empat unsur
utama, yaitu:
1) Kompensasi Bentuk Uang
Salah satu bentuk yang paling sering diberikan kepada karyawan
adalah berupa kompensasi. Kompensasi yang diberikan kepada
karyawan biasanya berwujud uang. Rasa takut kehilangan
pekerjaan atau sumber uang merupakan perangsang kerja yang
sangat efektif karena uang sangat diperlukan untuk kelangsungan
hidup. Uang merupakan kebutuhan yang paling fundamental dan
paling kuat diantara naluri-naluri biologis lain.
2) Pengarahan dan Pengendalian
Pengarahan maksudnya menentukan apa yang harus mereka
kerjakan atau tidak mereka kerjakan. Sedangkan pengendalian
maksudnya menentukan bahwa karyawan harus mengerjakan
hal-hal yang telah diinstruksikan. Fungsi pengarahan mencakup
berbagai proses operasi standar, pedoman dan buku panduan,
23
bahkan manajemen berdasarkan sasaran. Sedangkan fungsi
pengendalian mencakup penilaian kinerja, pemerikasaan mutu,
dan pengukuran hasil kerja.
3) Penetapan Pola Kerja yang Efektif
Pada umumnya, reaksi dari kebosanan kerja akan mengambat
produktivitas kerja. Karena manajemen menyadari bahwa
masalahnya bersumber pada cara pengaturan pekerjaan, mereka
menanggapinya dengan berbagai teknik efektif, teknik ini antara
lain:
a) Memperkaya pekerjaan, yaitu menyesuaikan tuntutan
pekerjaan dengan kemampuan tenaga kerja.
b) Manajemen partisipatif, yaitu penggunaan berbagai cara
untuk melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan
yang mempengaruhi pekerjaan mereka.
c) Mengalihkan perhatian para pekerja dari pekerjaan yang
membosankan kepada waktu luang untuk istirahat atau sarana
lain yang lebih fantastis.
4) Kebijakan
Kebijakan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang
diambil dengan sengaja oleh manajemen untuk mempengaruhi
sikap atau perasaann para karyawan. Dengan kata lain, kebijakan
adalah usaha untuk membuat tenaga karyawan bahagia.
d. Unsur Penggerak Motivasi
24
Motivasi tenaga kerja akan ditentukan oleh perangsangnya.
Perangsang yang dimaksud merupakan mesin penggerak motivasi
tenaga kerja, sehingga menimbulkan pengaruh perilaku individu
tenaga kerja yang bersangkutan. Menurut Sagir (1985) seperti
dikutip oleh Siswanto Suryohdiwiryo (2002:268) unsur penggerak
motivasi antara lain:
1) Kinerja (Achievement)
Seseorang yang memiliki keinginan berkinerja sebagai suatu
kebutuhan yang dapat mendorong mencapai sasaran.
2) Penghargaan (Recognition)
Penghargaan atas suatu kinerja yang telah dicapai seseorang akan
menjadi perangsang yang kuat. Pengakuan atas suatu kinerja
yang telah dicapai seseorang akan memberikan kepuasan batin
yang lebih tinggi dari pada penghargaan dalam bentuk materi.
3) Tantangan (Challenge)
Adanya tantangan yang dihadapi, merupakan perangsang kuat
bagi manusia untuk mengatasinya. Suatu sasaran yang tidak
menantang atau dengan mudah dapat dicapai biasanya tidak
mampu menjadi perangsang, bahkan cenderung menjadi kegiatan
rutin.
4) Tanggung Jawab (Responsibility)
Adanya rasa ikut memiliki akan menimbulkan motivasi untuk
turut merasa tanggung jawab.
25
5) Pengembangan (Development)
Pengembangan kemampuan seseorang, baik dari pengalaman
kerja atau kesempatan untuk maju, dapat menjadi perangsang
yang kuat bagi karyawan untuk bekerja lebih giat atau lebih
bergairah.
6) Keterlibatan (Involvement)
Rasa ikut terlibat dalam suatu proses pengambilan keputusan,
yang dijadikan masukan untuk manajemen perusahaan
merupakan perangsang yang cukup kuat untuk karyawan.
7) Kesempatan (Opportunity)
Kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karier yang
terbuka, dari tingkat bawah sampai tingkat manajemen puncak
merupakan perangsang yang cukup kuat bagi karyawan.
e. Teori Motivasi Terkait dengan Kinerja
Menurut Robert Kreitner dan Angelo Kinicki (2003), seperti
dikutip oleh Wibowo (2011), motivasi kerja dapat diperoleh melalui:
1) Need (Kebutuhan)
Kebutuhan menunjukan adanya kekurangan fisologis atau
psikologis yang menimbulkan perilaku. Teori motivasi
berdasarkan hierarki kebutuhan dikemukakan Abraham Maslow.
2) Job Design (Desain Pekerjaan)
26
Desain pekerjaan adalah mengubah konten dan atau proses
pekerjaan spesifik untuk meningkatkan kepuasan kerja dan
kinerja
3) Satisfaction (Kepuasan)
Motivasi kerja individu berhubungan dengan kepuasan kerja.
Kepuasan kerja adalah respon bersifat mempengaruhi terhadap
berbagai segi pekerjaan seseorang.
4) Equity (Keadilan)
Keadilan adalah model motivasi yang menjelaskan bagaimana
orang mengejar kejujuran dan keadilan dalam pertukaran sosial,
atau hubungan memberi dan menerima.
5) Expectation (Harapan)
Harapan berpandangan bahwa orang berperilaku termotivasi
dengan cara yang menghasilkan manfaat yang dihargai.
6) Goal Setting (Penetapan Tujuan)
Tujuan adalah apa yang diusahakan untuk dicapai individu,
merupakan objek atau tujuan dari suatu tindakan.
f. Teori Motivasi
Berikut akan diuraikan beberapa teori tentang motivasi:
1) Teori Kebutuhan Maslow
Dalam konsep Motivasi Maslow, manusia memiliki 5
tingkat kebutuhan dimana setiap tingkatan akan diperoleh jika
telah melalui tingkatan yang sebelumnya. Adapun tiap tingkatan
27
atau hirarki dari kebutuhan menurut teoi Abraham H. Maslow
adalah sebagai berikut:
a) Physiological needs
Physiological needs adalah kebutuhan yang paling dasar
yang harus dipenuhi oleh seorang individu. Kebutuhan
tersebut mencakup kebutuhan sandang, pangan, dan lain
sebagainya.
b) Safety and security needs
Safety and security needs adalah kebutuhan yang diperoleh
setelah kebutuhan yang pertama terpenuhi. Pada kebutuhan
tahap kedua ini seorang individu menginginkan
terpenuhinya rasa kemanan, misalnya: kondisi kerja yang
menyenangkan, termasuk memiliki pipinan yang aspiratif.
c) Social needs
Social needs adalah kebutuhan ketiga setelah kebutuhan
kedua tepenuhi. Kebutuhan ketiga ini mencakup perasaan
seseorang seperti memiliki cinta, sayang keluarga yang
bahagia, tergabung dalam organisasi yang sah, contoh: acara
arisan.
d) Esteem needs
Esteem needs adalah kebutuhan keempat setelah kebutuhan
ketiga terpenuhi. Kebutuhan keempat ini mencakup pada
keinginan untuk memperoleh harga diri. Harga diri yang
28
dimaksud disini bergabtung pada keinginan akan kekuatan,
kompetensi, kebebasan, kemandirian, ataupun dorongan
untuk berprestasi. Pada tahap ini seseorang ingin
memperlihatkan prestasi yang dimiliki.
e) Self-actualization needs
Self-actualization needs adalah kebutuhan tertinggi dalam
teori Maslow. Pada tahap ini seseorang berkeinginan untuk
aktualisasi diri, yaitu ia ingin menggunakan potensi yang
dimiliki dan mengaktualisasikannya dalam bentuk
pengembangan diri.
2) Teori Maslow dan Herzberg
Selain teori yang dikemukakan oleh Maslow tersebut, masih
ada lagi teori lain mengenai motivasi, yaitu teori yang
dikemukakan oleh Herzbeg. Herzberg dalam mengemukakan
teori motivasinya bertumpu pada sisi kajian, yaitu:
a) Motivation factors
Dalam motivasi faktor ini ada yang harus diingat dan
dimengerti. Faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan
bekerja berdasarkan pemenuhan kebutuhan tingkat tinggi,
seperti pencapaian, pengahargaan, tanggungjawab, dan
peluang untuk tubuh. Menurut Harzberg yang tergolong
sebagai faktor motivasional antara lain adalah pekerjaan
29
seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan
bertumbuh, kemajuan karir dan pengakuan dari orang lain.
b) Hygiene factor
Hygiene factor, melihat bagaimana kondisi kerja,
lingkungan kerja, dan sejenisnya memiliki pengaruh dalam
mendorong seseorang memiliki motivasi kuat dalam
membangun semangat kerja.
3) Teori X dan Y McGregor
Teori X dan Y ditemukan Douglas McGregor (1906-1964).
Pada konsep teori X dan Y tersebut Douglas McGregor
menjelaskan bahwa tipe manusia ada dua kategori, yaitu:
a) Tipe manusia dengan posisi teori X adalah cenderung
memiliki motivasi rendah dan malas dalam berjuang untuk
kemajuan hidupnya.
b) Tipe manusia dengan posisi teori Y adalah cenderung
memiliki motivasi tinggi dan senang berjuang untuk
kemajuan hidunya.
3. Pelatihan Kerja
Seorang karyawan tentu dituntut untuk memiliki banyak pengetahuan
dan ketrampilan dalam menyelesaikan pekerjaannya sebagai seorang
karyawan. Karyawan dituntut untuk dapat selalu aktif dalam menghadapi
permasalah dalam pekerjaannya, apalagi perkembangan jaman saat ini
semakin maju, apabila karyawan tidak memiliki banyak pengetahuan,
30
maka karyawan tersebut akan megalami kesulitan yang akan menghambat
pekerjaannya. Padahal kunci sukses dari perusahaan terletak dari
karyawannya. Maka dari itu kualitas dari masing-masing karyawan harus
tetap dijaga, salah satu caranya adalah dengan memberikan pelatihan
kerja.
a. Pengertian Pelatihan Kerja
Menurut Mangkuprawira (2002:135),"Pelatihan adalah sebuah
proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap
agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung
jawab dengan semakin baik, sesuai dengan standar". Pengetian lain
dikemukakan oleh Kaswan (2011), Pelatihan adalah proses
meningkatkan pengetahuan dan ketramilan karyawan. Pelatihan juga
meliputi perubahan sikap sehingga karyawan dapat melakukan
pekerjaanya dengan baik.
Menurut Wexley dan Yukl (1976) seperti dikutip oleh Moh. As’ad(1987:70), Pelatihan dan pengembangan merupakan istilah yangmerujuk pada upaya yang direncanakan, dirancang untukmemfasilitasi pemerolehan keterampilan yang relevan, pengetahuan,dan sikap anggota organisasi.
Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2007:10), “Pelatihan adalah
suatu proses yang meliputi serangkaian upaya yang dilaksanakan
dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada karyawan
yang dilakukan oleh tenaga profesionel kepelatihan dalam satuan
waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampun kerja peserta
31
dalam bidang pekerjaannya tertentu guna meningkatkan efektivitas
dan produktivitas dalam suatu organisasi”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pelatihan
merupakan upaya yang direncanakan untuk memfasilitasi karyawan
berupa proses pengajaran, baik pengetahuan, keterampilan, maupun
sikap yang dilakukan oleh tenaga profesional kepelatihan dalam suatu
waktu, bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Karyawan tentu mempunyai bekal atau pengetahuan masing-
masing dalam bekerja, namun itu belum cukup, dengan perkembangan
jaman karyawan dituntut untuk dapat memiliki banyak pengetahuan
agar dapat terus berkembang mengikuti perkembangan jaman. Dengan
adanya pelatihan, karyawan mendapat benyak pengetahuan,
keterampilan, maupun pengalaman. Pengetahuan dan keterampilan
tersebut dapat sesuai dengan pekerjaan ataupun pengetahuan lain yang
dapat menunjang pekerjaan, sehingga karyawan dapat menerapkan
apa yang didapatkan saat pelatihan ke dalam pekerjaannya. Dengan
begitu kinerja karyawan akan terus semakin baik.
b. Alasan Diadakannya Pelatihan
Menurut Wexley dan Yukl (1977) seperti dikutip oleh Moh. As’ad
(1987:71), alasan mengapa latihan dan pengembangan
diselenggarakan oleh perusahaan adalah:
32
1) Atasan tidak menjamin bahwa seorang karyawan baru cukup
terlaih dan bisa memenuhi persyaratan pekerjaan secara tepat.
2) Bagi karyawan senior kadan-kadang perlu adanya pengarahan
dengan latihan-latihan kerja. Hal ini disebabkan karena
berkembangnya ilmu pengetahuan, misal penggunaan aplikasi
komuter.
3) Manajemen sendiri menyadari bahwa pelatihan yang efektif dapat
meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan.
c. Tujuan Pelatihan
Tujuan dari pelatihan kerja menurut Sikula (1976) yang dikutip
oleh Munandar (1978), dan dikutip kembali oleh Moh. As’ad
(1987:75), adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan Poduktvitas Kerja
Pelatihan dapat meningkatkan prestasi kerja pada posisi
jabatannya saat ini.
2) Meningkatkan Mutu Kerja
Ini berarti peningkatan baik kualitas maupun kuantitas. Karyawan
yang berpengetahuan jelas akan memiliki kualitas kerja lebih baik
dan akan lebih sedikit berbuat kesalahan dalam pekerjaannya.
3) Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan sumberdaya manusia
Pelatihan yang baik dapat mempersiapkan tenaga kerja untuk
keperluan dimasa datang.
4) Meningkatkan moral kerja
33
Apabila perusahaan menyelenggarakan program pelatihan yang
tepat maka iklim dan suasana organissi pada umumnya akan
menjadi lebih baik. Dengan iklim kerja yang sehat maka moral
kerja (semangat kerja) juga akan meningkat.
5) Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja
Suatu pelatihan yang tepat dapat membantu menghindari
timbulnya kecelakaan-kecelakaan akibat kerja.
6) Menunjang pertumbuhan pribadi
Ini dimaksudkan bahwa program pelatihan yang tepat sebenarnya
memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, baik karyawan
maupun perusahaan itu sendiri. Bagi karyawan akan menambah
pengetahuan, keterampilan, dan intelektual.
d. Prinsip-prinsip pelatihan
Agar pelatihan dapat berjalan dengan efektif maka perlu adanya
prinsip yang harus dipegang dalam suatu pelatihan. Menurut Oemar
Hamalik (2007:30), Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pelatihan hanya dilakukan dengan maksud untuk menguasai
bahan pelajaran tertentu dan melatih ketrampilan.
2) Para peserta menyadari bahwa latihan itu bermakna bagi
kehidupannya.
3) Pelatihan harus dilakukan terhadap hal-hal yang telah diperoleh
peserta.
34
4) Pelatihan berfungsi sebagai diagnosis melalui reproduksi usaha
membaca berkali-kali, mengadakan koreksi atas kesalahan-
kesalahan yang timbul.
5) Tahapan dari pelaihan, mula-mula adalah pelatihan untuk
mendapat ketepatan, selanjutnya antara keduanya dicari
keseimbangan.
6) Pelatihan dibagi-bagi menjadi sejumlah kurun waktu latihan yang
singkat.
7) Kegiatan pelatihan harus hidup, menarik, dan menyenangkan.
8) Pelatihan jangan dianggap sebagai upaya sambilan untuk
dilakukan seenaknya secara insidental.
9) Pelatihan dapat mencapai kamajuan berkat ketekunan dan
kedisiplinan yang tinggi.
10) Pelatihan yang dilaksanakan lebih berhasil, bila unsur emosi
sedapat mungkin dikurangi.
e. Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan dalam Pelatihan
Menurut Dale Yoder (1965) yang dikutip oleh Moh. As’ad
(1987:67) agar pelatihan dapat berhasil dengan baik, maka harus
diperhatikan:
1) Perbedaan Individu
Setiap individu memiliki sifat yang berbeda satu sama lain, baik
sifat, tingkah laku, maupun pekerjaanya. Oleh karena itu dalam
35
merencanakan dan melaksanakan pelatihan harus mengingat
adanya perbedaan tersebut.
2) Analisis Jabatan
Untuk memberikan pelatihan kepada karyawan terlebih dahulu
harus diketahui keahlian yang dibutuhkan. Dengan demikian
program dari pelatihan dapat diarahkan untuk mencapai keahlian
tersebut. Suatu pelatihan yang tidak disesuaikan keahlian akan
berakibat merugikan berbagai dua pihak, yaitu karyawan dan
perusahaan.
3) Motivasi
Motivasi dalam pelatihan ini sangat diperlukan karena pada
dasarnya motif yang mendorong karyawan untuk menjalankan
pelatihan tidak jauh berbeda dengan motif yang mendorongnya
untuk melakukan pekerjaannya.
4) Partisipasi aktif
Dalam melaksanakan pelatihan, tidak hanya memberikan
pelajaran teori dan praktik saja, tetapi membentuk cara berfikir
kritis, dan bagaimana mempraktikkan pengetahuan yang
diperoleh.
5) Pemilihan peserta pelatihan
Pelatihan sebaiknya diberikan kepada karyawan yang berminat
dan menunjukan bakat untuk dapat mengikuti pelatihan tersebut
dengan berhasil.
36
6) Pemilihan pelatih
Tidak setiap orang dapat menjadi seorang pengajar yang baik.
Seorang pengajar harus mempunyai syarat-syarat tertentu, agar
pelatihan yang diberikan dapat efaktif dan evisien.
7) Pelatihan pelatih
Seorang pelatih, sebelum diberikan tanggungjawab untuk
memberikan pelatihan hendaknya telah mendapatkan pendidikan
khusus untuk menjadi tenaga pelatih, agar pelatihan yang
diberikan dapat efektiv dan efisien.
8) Metode pelatihan
Pelatihan akan berhasil tidak tergantung pada pengajarnya saja
akan tetapi tergantung pada metode yang dipergunakan dalam
pelatihan.
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam pelatihan menurut
Riduwan (2009), adalah sebagai berikut:
1) Esensi Materi Pelatihan
Esensi materi pelatihan merupakan hal yang sangat penting dalam
pelatihan kerja, agar pelatihan dapat bermanfaat bagi kelancaran
tugas karyawan. Materi pelatihan harus sesuai dengan kebutuhan
sehingga dapat digunakan dalam menyelesaikan pekerja karyawan,
selain itu materi yang disampaikan harus runtut dan sistematis.
2) Fasilitas Pelatihan
37
Fasilitas yang digunakan dalam pelatihan diharapkan dapat
menarik minat karyawan untuk dapat mengikuti pelatihan yang
dilaksanakan. Fasilitas pelatihan juga dapat menunjang kelancaran
pelaksanaan pelatihan.
3) Instruktur Pelatihan
Dalam pelaksanaan pelatihan, pemilihan instruktur pelatihan sangat
penting karena keberhasilan dari penyampaian pelatihan tergantung
dari instrukstur pelatihan yang menyampaikannya. Instruktur
pelatihan harus memiliki kemampuan yang baik agar pelatihan
menjadi efektif
4) Dampak Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan kerja diharapkan karyawan dapat
mempraktikkan apa yang didapatkan saat pelatihan ke dalam
pekerjaan yang dikerjakannya. Dampak pelatihan ini menjadi
sangat penting, karena apabila pelatihan tidak berdampak positif
terhadap karyawan maka pelatihan dikatakan tidak efektif dan
tidak perlu untuk dilaksanakan.
f. Metode Pelatihan
Ada sejumlah metode pelatihan yang dapat dipilih dan digunakan
sesuai dengan kebutuhan proses pembelajaran yang hendak
dilaksanakan oleh pelatih, menurut Oemar Hamalik (2007:63),
berbagai metode tersebut adalah sebagai berikut:
1) Model Komunikasi Ekspositif
38
Ada dua sistem yang termasuk didalam metode ini, adalah
sebagai berikut:
a) Sistem satu arah
Tanggung jawab untuk menstransferkan informasi terletak
pada pelatih. Sedangkan para peserta bersifat pasif.
b) Sistem dua arah
Pada sistem ini terdapat pola balikan untuk memeriksa
apakah peserta menerima informasi dengan tepat
2) Model komunikasi Diskoveri
Model ini lebih efektif bila dilakukan dalam kelompok kecil,
namun dapat juga dilaksanakan dalam kelompok yang lebih
besar, kedati tidak semua peserta terlibat dalam proses diskoveri
namun model ini bermanfaat. Ada dua sistem yang termasuk
didalam metode ini, adalah sebagai berikut:
a) Ceramah refleksi
Pendekatan ini berdasarkan penyajian satu arah oleh pelatih.
Prosedur penyajian dalam bentuk merangsang peserta
melakukan disk overi didepan kelas.
b) Diskoveri terbimbing
Pedekatan ini melibatkan para peserta untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pelatih.
3) Teknik Komunikasi Kelompok Kecil
39
Kelompok kecil yang terdiri dari 10 orang peserta dapat
melakukan komunikasi dua arah secara efektif, teknik yang
dapat digunakan adalah sebagai berikut:
a) Tutorial perorangan
Metode ini dianggap sebagai cara belajar ideal, karena satu
orang tutor berhadapan dengan satu orang peserta.
b) Tutorial Kelompok
Seorang pelatih membimbing satu kelompok peserta, yang
taerdiri dari lima sampai tujuh orang peserta dalam waktu
yang sama.
c) Lokakarya
Peserta mendapat informaasi tentang prosedur kerja dan asas-
asas pelaksanaan suatu topik dengan metode tertentu.,
selanjutnya perserta menerapkan sendiri informasi yang
didapatkan dalam bentuk-bentuk tugas-tugas nyata.
d) Diskusi kelompok
Pemimpin kelompok bertugas untuk merumuskan topik yang
akan dibahas dan bertindak sebagai ketua kelompok.
4) Pembelajaran Berprogram
Suatu bentuk sistem pembelajaran dimana peserta belajar sendiri
untuk mencapai tujuan tingkah laku dengan menggunakan materi
pelajaran yang telah disiapkan sebelumnya, serta tidak
40
memerlukan dukungan dari pihak pelatih. Program ini
dikembangkan dalam berbagai bentuk:
a) Teks program linear
Sistem pembelajaran yang terprogram menggunakan teks
program. Struktur teks berbentuk linear, yang tersusun dalam
urutan tertentu pada satu garis linear.
b) Teks program bercabang
Berbentuk linear dan bentuk bercabang dapat dicampurkan
menjadi satu teknik yang mengandung berbagai
kemungkinan, yang dapat digunakan untuk setiap latihan.
c) Media yang diprogram
Prinsip-prinsip pembelajaran berprogram juga dapat
diterapkan dalam media pembelajaran yang digunakan dalam
rangka belajar mandiri. Misalnya penggunaan video tape
dalam rangka tutorial.
5) Pelatihan Dalam Industri
Metode ini mengembangkan pendekatan standar pengajaran dan
latihan dalam pekerjaan. Prosedur latihan lebih sederhana
terutama dalam latihan industri.
6) Teknik Simulasi
Teknik Simulasi dapat digunakan hampir pada semua program
pelatihan yang berorientasi pada tujuan-tujuan tingkah laku.
Latihan simulasi adalah berlatih melaksanakan tugas-tugas yang
41
akan dikerjakan sehari-hari, latihan tersebut antara lain: latihan
kognitif (misalnya: latihan pemecahan masalah, menyusun
perencanaan), latihan psikomotor (misalnya: menghemat
penggunaan perlengkapan), latihan reaktif (misalnya:
mengembangkan sikap dan nilai yang berkaitan dengan gejala
sosial, misalnya kepada karyawan yang lain), latihan
keterampilan interaktif (untuk bidang sosial dan bisnis dengan
bermain peran),
7) Metode Studi Kasus
Metode ini merupakan suatu bentuk simulasi yang bertujuan
untuk memberikan pengalaman kepada peserta tentang cara
membuat keputusan mengenai apa yang harus dikerjakan lebih
lanjut.
B. Kerangka Penelitian
Lembaga pemerintah khususnya KPP Pratama Bantul tentu menginginkan
setiap karyawan mempunyai kinerja yang baik, tujuannya agar lembaga yang
bersangkutan dapat beroperasi dengan baik dan menghasilkan penerimaan
sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Peningkatkan kinerja karyawan
tersebut tentu tidak lepas dari strategi yang dilakukan, yaitu dengan motivasi
kerja dan pelatihan kerja.
Dengan motivasi kerja diharapkan karyawan merasa puas dan terdorong
untuk bekerja lebih baik. Apabila karyawan diberikan kepuasan, semangat,
maupun penghargaan oleh atasan maka karyawan tersebut merasa senang
42
dalam bekerja sehingga kinerja yang dihasilkan akan meningkat. Maka dari
itu motivasi kerja dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
Pemberian pelatihan kerja juga sangat penting untuk meningkatkan
kinerja karyawan karena dengan bekal berupa pelatihan maka karyawan akan
bekerja dengan baik sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, sehingga
kinerja yang dihasilkan akan meningkat. Maka dari itu pelatihan kerja dapat
mempengaruhi kinerja karyawan.
Dari uraian diatas maka dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu:
1. Kinerja Karyawan (Y)
2. Motivasi Kerja (X1)
3. Pelatihan Kerja (X2)
Variabel bebas Variabel terikat
Bagan 1: Kerangka berfikir teoritis
Disini X1 (motivasi kerja) dan X2 (pelatihan kerja) mempengaruhi Y
(kinerja karyawan)
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Terdapat pengaruh positif motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul tahun 2013.
X1
X2
Y
43
b. Terdapat pengaruh positif pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan
pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul tahun 2013.
c. Terdapat pengaruh positif motivasi kerja dan pelatihan kerja terhadap
Kinerja Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul tahun
2013.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu penelitian yang pemecahan
masalahnya dengan berdasarkan angka-angka untuk dapat diambil kesimpulan
dan diberikan saran-saran.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bantul
yang beralamat di Jl. Urip Sumoharja No.7 Gose Bantul. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Mei 2013.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek atau
subjek yang mempunyai kuntitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”, (Sugiyono 2011:119). Dengan pengertian tersebut maka
populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
KPP Pratama Bantul. Total seluruh karyawan KPP Pratama Bantul
menurut data yang diambil pada tanggal 7 mei 2013 adalah 74 karyawan.
2. Sampel
“Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut”, Sugiyono (2011:120). Apabila subjek kurang
45
dari 100, lebih baik diambil semua, sedangkan total seluruh karyawan
KPP Pratama Bantul adalah 74 karyawan, sehingga penelitian
menggunakan populasi.
D. Definisi Operasional
1. Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja adalah keluaran berupa hasil kerja yang dicapai oleh
seseorang atau sekelompok dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing dengan indikator-
indikator keberhasilan tertentu untuk mencapai tujuan organisasi dalam
periode waktu tertentu, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
motivasi, kecakapan, dan sebagainya.
Dari kajian teori pada bab 2 dapat diambil indikator-indikator kinerja
karyawan, sebagai berikut:
a. Tanggung jawab
b. Kesetiaan
c. Prestasi kerja
d. Prakarsa
e. Ketaatan
f. Kerjasama
g. Kejujuran
2. Pengertian Motivasi kerja
Motivasi merupakan sikap mental dan nilai-nilai yang memberikan
energi, semangat, dan dorongan sehingga seseorang bersedia untuk
46
melaksanakan upaya tinggi dalam suatu cara yang diarahkan sehingga
dapat mencapai tujuan tertentu baik tujuan organisasi ataupun tujuan
individu.
Dari kajian teori pada bab 2 dapat diambil indikator-indikator
motivasi kerja, sebagai berikut:
a. Keinginan bekerja
b. Kepuasan
c. Kesempatan
d. Kebijakan
e. Keterlibatan
f. Penghargaan
g. Kompensasi bentuk uang
h. Tanggung jawab
3. Pengertian Pelatihan Kerja
Pelatihan merupakan upaya yang direncanakan untuk memfasilitasi
karyawan berupa proses pengajaran, baik pengetahuan, keterampilan,
maupun sikap yang dilakukan oleh tenaga profesional kepelatihan dalam
suatu waktu, bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Dari kajian teori pada bab 2 dapat diambil indikator-indikator
pelatihan kerja, sebagai berikut:
a. Dorongan mengikuti pelatihan
b. Esensi materi pelatihan
c. Metode pelatihan
47
d. Fasilitas pelatihan
e. Instruktur pelatihan
f. Dampak pelatihan
E. Metode Pengumpulan Data
1. Kuisioner
Kuisioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
menggukan daftar pertanyaan atau daftar isian terhadap objek yang
diteliti yang diberikan kepada responden dan hasilnya akan digunakan
penulis menjadi bahan analisis. Data yang diambil adalah data mengenai
motivasi, pelatihan, dan kinerja karyawan KPP Pratama Bantul.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data untuk melihat data dengan
jelas dan berhubungan dengan penelitian tentang instansi yang akan
diteliti. Data yang diperoleh dari dokumentasi adalah data mengenai
profile KPP Pratama Bantul, jumlah karyawan KPP Pratama Bantul, serta
kinerja yang dihasilkan.
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel indenpenden, yaitu Motivasi
Kerja dan Pelatihan Kerja, satu variabel dependen yaitu Kinerja Karyawan.
Dengan demikian instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan
data ada tiga, yaitu instrumen untuk mengukur motivasi kerja, pelatihan kerja,
dan kinerja karyawan. Brikut akan diuraikan kisi-kisi penyusunan instrumen.
48
Tabel 1. Kisi-kisi Penyusunan Instrumen
Variabel Indikator Skala No. ItemKuisioner
KinerjaKaryawan (Y)
1. Tanggung jawab
2. Prestasi kerja
3. Kesetiaan
4. Prakarsa
5. Ketaatan
6. Kerjasama
7. Kejujuran
INTERVAL
1
2,3,5,8
4
6
7
9
10
MotivasiKerja (X1)
1. Keinginan berkinerja
2. Kepuasan
3. Kesempatan
4. Kebijakan
5. Keterlibatan
6. Penghargaan
7. Kompensasi bentuk uang
8. Tanggung jawab
INTERVAL
1
2,3,7
4
5
6
8
9
10
49
PelatihanKerja (X2)
1. Dorongan mengikuti pelatihan
2. Metode pelatihan
3. Esensi materi pelatihan
4. Fasilitas pelatihan
5. Instruktur pelatihan
6. Dampak pelatihan
INTERVAL
1,2
3
4,5
6
7
8,9,10
G. Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Likert. “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang mengenai kejadian atau gejala sosial”,
Riduwan (2009:12). Dalam penelitian ini ditetapkan varibel penelitian, yaitu
Kinerja Karyawan, Pelatihan Kerja, dan Motivasi Kerja. Dengan
menggunakan skala likert, variabel dijabarkan menjadi indikator variabel dan
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen dengan
menghadapkan responden pada pernyataan, kemudian memberikan jawaban
atas pernyataan yang diajukan. Skala likert menggunakan lima tingkatan
jawaban yang dapat berbentuk sebagai berikut :
Table 2. Instrumen Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
50
3 Ragu-Ragu (RG) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Riduwan (2009:13)
Jika semakin tinggi nilai atau skor yang diperoleh oleh responden
merupakan indikasi bahwa responden tersebut sikapnya makin positif
terhadap objek yang ingin diteliti oleh peneliti.
H. Teknik Analisis Data
Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah adalah analisis
regrasi sederhana dan analisis regresi berganda. Analisis regresi sederhana
digunakan untuk untuk mengetahui pengaruh satu variabel yaitu X1 (motivasi
kerja) atau X2 (pelatihan kerja) terhadap variabel lain yaitu variabel Y
(kinerja karyawan). Analisis regrasi ganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh 2 variabel yaitu X1 (motivasi kerja) dan X2 (pelatihan kerja)
terhadap variabel lain yaitu variabel Y (kinerja karyawan).
1. Analisis Regrasi Sederhana
Untuk menganalisis apakah motivasi kerja dan pelatihan kerja
mempengaruhi kinerja karyawan, teknik yang digunakan adalah teknik
regresi sederhana. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan persamaan regresi sederhana. Analisis regresi sederhana
digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua
variabel, yaitu variabel X1 (motivasi kerja) atau X2 (pelatihan kerja)
51
terhadap variabel Y (kinerja karyawan), persamaan regresi untuk
menguji permasalahan pertama adalah sebagai berikut:
Y = a + bX1
Keterangan:
Y = Kinerja Karyawan
a = bilangan konstan, yang merupakan titik potong sumbu vertikal
b = slope, yaitu koefisien kecondongan garis
X1 = Moivasi Kerja
Rumus untuk mencari a dan b adalah sebagai berikut:
n(∑X1Y) – (∑X1)(∑Y)b =
n(∑X12) – (∑X1)
2
(∑Y) – b(∑X1)a =
nSedangkan persamaan regresi yang digunakan untuk menguji
permasalahan kedua adalah sebagai berikut:
Y= a + bX2
Keterangan:
Y = Kinerja Karyawan
a = bilangan konstan, yang merupakan titik potong sumbu vertikal
b = slope, yaitu koefisien kecondongan garis
X2 = Pelatihan Karyawan
Rumus yang digunakan untuk mencari a dan b adalah sebagai
berikut:
52
n(∑X2Y) – (∑X2)(∑Y)b =
n(∑X22) – (∑X2)
2
(∑Y) – b(∑X2)a =
n
b. Menghitung Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi menggambarkan keeratan hubungan antara dua
variabel, yaitu variabel X1 (motivasi kerja) atau X2 (pelatihan kerja)
terhadap Y (kinerja karyawan). Koefisien korelasi untuk menguji
permasalahan pertama adalah sebagai berikut:
r = n(∑X Y) − (∑X )(∑Y)[n ∑X − (∑X ) ][n(∑Y ) − (∑Y) ]Koefisien korelasi untuk menguji permasalahan kedua adalah
sebagai berikut:
r = n(∑X Y) − (∑X )(∑Y)[n ∑X − (∑X ) ][n(∑Y ) − (∑Y) ]Keterangan:
r = koefisien determinasi
Y = kinerja karyawan
X1 = motivasi kerja
X2 = pelatihan kerja
n = jumlah unsur sampel
53
Menurut Widyono, dkk (1999:54), untuk mengukur kekuatan
hubungan kedua variabel berdasarkan nilai Koefisien Korelasi
digunakan gambar sebagai berikut:
0 0.50 1.00
c. Menghitung koefisien determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh X1 (motivasi kerja) atau X2 (pelatihan kerja) terhadap Y
(kinerja karyawan). Rumusnya adalah sebagai berikut:=d. Uji t
Langkah-langkah dalam melakukan uji statistik t adalah sebagai
berikut:
1) Menentukan formulasi hipotesisnya
Untuk permasalahan pertama:
H0 : b1 ≤ 0 : tidak ada pengaruh positif motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan.
H1 : b1> 0 : ada pengaruh positif motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan
Untuk permasalahan kedua:
Tidakadakorelasi
Korelasipositiflemah
Korelasipositifkuat
Korelasipositiflemah
asi
Korelasipositifsedang
Korelasipositifsempurna
54
H0 : b2 ≤ 0 : tidak ada pengaruh positif pelatihan kerja terhadap
kinerja karyawan terhadap.
H1 : b2 > 0 : ada pengaruh positif pelatihan kerja terhadap
kinerja karyawan.
2) Level of significance (α) = 0.05
3) Menentukan kriteria pengujian sebagai berikut:
H0 diterima apabila t0 ≤ tα
H0 ditolak apabila t0 > tα
4) Rumus uji statistik
t = r√n − 2√1 − r5) Kesimpulan
Menyimpulkan apakah t0 diterima atau ditolak
2. Analisis Regrasi Berganda
Sedangkan untuk menganalisis apakah motivasi kerja dan pelatihan
kerja bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan. Teknik yang
digunakan adalah teknik regresi berganda. Adapun langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
a. Menentukan persamaan regresi berganda, yaitu sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan:
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Motivasi kerja
X2 = Pelatihan Kerja
55
a = bilangan konstan, yang merupakan titik potong sumbu vertikal
(nilai X = 0)
b1, b2 = slope, yaitu koefisien kecondongan garis
Persamaan untuk mencari a, b1, dan b2 adalah sebagai berikut:
∑Y = Na + b1 ∑X1 + b2 ∑X2 Persamaan 1
∑X1Y = a ∑X1 + b1 ∑X12 + b2 ∑X1X2 Persamaan 2
∑X2Y = a ∑X2 + b1 ∑X1X2 + b2 ∑X22 Persamaan 3
b. Menghitung koefisien determinasi ganda (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh X1 (motivasi kerja) dan X2 (pelatihan kerja) terhadap Y
(kinerja karyawan). Rumusnya adalah sebagai berikut:
R = a∑Y + b ∑X Y + b ∑X Y − nȲ∑Y − nȲKeterangan:
R2 = koefisien determinasi ganda
Y = kinerja karyawan
a = bilangan konstan, yang merupakan titik potong sumbu
vertikal
b1,b2 = slope, yaitu koefisien kecondongan garis
X1 = motivasi kerja
X2 = pelatihan kerjaȲ = rata-rata variabel dependen
n = jumlah unsur sampel
56
c. Uji F
Langkah-langkah dalam melakukan uji statistik F adalah sebagai
berikut:
1) Menentukan formulasi hipotesisnya
H0 : b1 : b2 ≤ 0 : tidak ada pengaruh positif motivasi kerja
bersama-sama pelatihan kerja terhadap kinerja
karyawan
H1 : b1 : b2 > 0 : ada pengaruh positif dari motivasi kerja bersama-
sama pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan.
2) Level of significance (α) = 0.05
3) Menentukan kriteria pengujian sebagai berikut:
H0 diterima apabila F0 ≤ Fα(V1)(V2)
H0 ditolak apabila F0>Fα(V1)(V2)
4) Rumus uji statistik
R2
2F0 =
1 – R2
(n-3)
5) Kesimpulan
Menyimpulkan apakah F0 diterima atau ditolak
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian
1. Data Umum
a. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Bantul
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bantul merupakan kantor
yang dipergunakan untuk melayani pelaporan pajak, para wajib pajak
diwilayah Kabupaten Bantul. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Bantul ini beralamatkan di Jalan Urip Sumoharjo No. 7 Gose Bantul
Yogyakarta. Kantor Pelayanan Pajak ini terletak dipusat kota
Kabupaten Bantul, sehingga mempermudah akses pelayanan kepada
Wajib Pajak. Gedung Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul ini
berlantai empat dan berdiri diatas tanah seluas 1.951 m2, dengan luas
bangunan 575 m2.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bantul didirikan pada
bulan oktober 2007 berdasarkan keputusan Dirjen Pajak nomor KEP-
141/PJ/2007 yang mulai beroperasi tanggal 30 Oktober 2007 dan
merupakan hasil pemecahan dari KPP Yogyakarta I.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bantul merupakan Kantor
Pelayanan Pajak modern diwilayah Kanwil DJP Daerah Istimewa
Yogyakarta, yang telah mengimplementasikan sistem administrasi
perpajakan modern sejak saat memulai beroperasi pada tanggal 30
58
Oktober 2007. Konsep Modernisasi ditujukan untuk memberikan
layanan prima dan pelayanan lebih intensif kepada Wajib Pajak agar
terwujud kepatuhan daam pemenuhan kewajiban perpajakan yang
pada akhirnya meningkatkan penerimaan pajak negara.
Pembangunan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul sesuai
dengan konsep modernisasi pada Direktorat Jendral Pajak yang
merupakan penggabungan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor
Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP PBB), serta Kantor
Pemeriksaan (Karikpa). Namun sejak tanggal 1 Januari 2013 Kantor
Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP PBB) telah dialihkan ke
kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bantul, alasan
dialihkannya PBB ke Pemerintah Daerah adalah Pajak Bumi dan
Bangunan merupakan pemasukan untuk masing-masing daerah bukan
pemasukan negara, sehingga segala bentuk pelayanan diambil alih
oleh Pemerintah Daerah.
Struktur organisasi dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul
adalah struktur organisasi yang berbasis pada fungsi dan kegiatan,
bukan lagi jenis pajak. Berdasarkan struktur organisasi itu pula,
Kantor Pelayanana Pajak Pratama Bantul terdiri dari sembilan seksi
serta satu fungsional pemeriksa pajak, dengan jumlah pegawai
sebanyak 74 orang, data jumlah pegawai diambil pada tanggal 7 Mei
2013.
59
b. Visi dan Misi serta Motto Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Bantul
Berikut akan diuraikan mengenai Visi dan Misi serta Motto dari
Kantor Pelayanaan Pajak Pratam Bantul:
1) Visi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bantul
Menjadi kantor pelayanan pajak modern yang memberikan
pelayanan prima berlandaskan integritas dan profesionalisme
untuk memberikan kepuasan kepada seluruh pemangku
kepentingan.
2) Misi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bantul
Meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak untuk
mengamankan pemerimaan negara dengan memberikan pelayanan
yang prima.
3) Motto Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bantul
Motto Pelayanan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Bantul adalah “PUAS” yang berarti Prima-Utama-Akurat-Sesuai
SOP, diharapkan tujuan untuk mencapai pelayanan prima dapat
tercapai.
Penjelasan dari motto tersebut, adalah sebagai berikut:
a) Prima : selalu memberikan pelayanan prima kepada semua
Wajib Pajak
60
b) Utama : mengutamakan dan siap membantu Wajib Pajak
sesuai dengan peraturan yang berlaku serta tetap berpedoman
pada kode etik.
c) Akurat : memberikan pelayanan dan informasi yang akurat
sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
d) Sesuai SOP : memberikan pelayanan sesuai dengan standard
operating procedures yang telah ditetapkan.
c. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Bantul
Tugas dan fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama adalah
melaksanakan penyuluhan, pelayanan dan pengawasan pelaksanaan
hak dan kewajiban perpajakan khususnya PPh, PPN, PPnBM, Pajak
Tidak Langsung Lainnya, dan BPHTB. Dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya, berdasar Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 62/PMK.01/2009 Tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan
Pajak Pratama dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang
membawahi 1) Sub bagian Umum; 2) Seksi Pengolahan Data dan
Informasi; 3) Seksi Pelayanan; 4) Seksi Penagihan; 5) Seksi
Pemeriksaan; 6) Seksi Ekstensifikasi Perpajakan; 7) Seksi
Pengawasan dan Konsultasi; 8) Kelompok Jabatan Fungsional.
Masing-masing menjalankan tugas dan fungsi sebagaimana diatur.
61
d. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Bantul
Struktur Organisasi merupakan kerangka yang menunjukan semua
tugas dan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi, hubungan
antara fungsi organisasi yang memikul tiap-tiap pekerjaan. Struktur
organisasi juga dapat menggambarkan besar kecilnya suatu
perusahaan. Mengingat hal tersebut, maka struktur organisasi dalam
perusahaan mutlak diadakan. Strukur organisasi dan tata kerja Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bantul adalah sebagai berikut:
1) Kepala Kantor
2) Sub Bagian Umum
3) Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
4) Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)
5) Seksi Pengawasan dan Konsultasi (Waskom), yang terdiri dari
tiga seksi
6) Seksi Pelayanan
7) Seksi Pemeriksaan
8) Seksi Penagihan
62
Sumber: Sub Bagian Umum
Gambar 1: Struktur Organisasi KPP Pratama Bantul
KEPALA KANTOR
SUB BAGIAN UMUM
SEKSIEKSTENSIVIKASI
PERPAJAKAN
SEKSIPDI
SEKSIPELAYANAN
SEKSIPENAGIHAN
SEKSIPEMERIKSAAN
SEKSIWASKON III
SEKSIWASKON II
SEKSIWASKON I
63
e. Job Description Personel Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Bantul
1) Kepala Kantor
Kepala Kantor bertugas mengkoordinir tugas-tugas yang ada di
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bantul sesuai dengan
kebijakan, keputusan, dan arahan dari Direktorat Jenderal Pajak serta
mengkoordinir pelaksanaan tugas dari masing-masing kepala seksi di
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bantul.
2) Sub Bagian Umum
Mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata
usaha, dan rumah tangga.
3) Seksi Pelayanan
Mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan produk
hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas
perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta
penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan
registrasi Wajib Pajak, serta melakukan kerjasama perpajakan.
4) Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pencarian, dan
pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman
dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan perpajakan,
pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis komputer,
64
pemantauan aplikasi e-SPT dan e- Filling, pelaksanaan i-SISMIOP
dan SIG, serta penyiapan laporan kinerja.
5) Seksi Penagihan
Mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan piutang pajak,
penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan
penghapusan piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen
penagihan.
6) Seksi Ektensifikasi Perpajakan
Mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi perpajakan,
pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan dan pemutakhiran
basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi.
7) Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban
perpajakan Wajib Pajak, bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak
dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak,
analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam
rangka melakukan intensifikasi, usulan pembetulan ketetapan pajak,
serta melakukan evaluasi hasil banding. Di KPP Pratama Bantul
terdapat 3 Seksi Pengawasan dan Konsultasi, dimana terdapat 7
Account Representative pada masing-masing seksi.
8) Seksi Pemeriksaan
Mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan,
pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan
65
penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi
pemeriksaan perpajakan lainnya.
9) Kelompok Fungsional Pemeriksa Pajak
Merupakan unit non eselon yang mempunyai tugas melakukan
pemeriksaan pajak terkait pengujian kepatuhan pelaksanaan
kewajiban perpajakan. Bersama dengan Seksi Penagihan
menjalankan fungsi law enforcement.
f. Komposisi Karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Bantul
Berikut akan diuraikan mengenai komposisi karyawan pada Kantor
Pelayanan Pajak Bantul berdasarkan jabatan dan sub bagian, berikut
disajikan dalam tabel:
Tabel 3. Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan
Jabatan Jumlah
Kepala Kantor 1
Kepala Seksi 9
Fungsional Pemeriksa 6
Pelaksana 34
Account Representative 22
Juru Sita 2
Total 74
66
Tabel 4. Komposisi Karyawan Berdasarkan Seksi / Sub Bagian
Sub Bagian Jumlah
Kepala Kantor 1
Sub Bagian Umum 9
Pelayanan 13
Pengolahan Data dan Informasi 8
Seksi Pemeriksaan 4
Seksi Panagihan 4
Seksi Ekstensifikasi Perpajakan 4
Fungsional Pemeriksa Pajak 6
Seksi Pengawasan dan Konsultasi 25
Total 74
Sumber: Sub bagian umum
g. Layanan Unggulan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Patama Bantul
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
adalah nilai-nilai Kementerian Keuangan yang juga menjadi pegangan
bagi seluruh pegawai KPP Pratama Bantul untuk selalu berusaha
memberi yang terbaik untuk masyarakat dan khususnya Wajib Pajak.
Salah satu wujud nyata implementasi nilai-nilai tersebut adalah
ditetapkannya 16 Layanan Unggulan Di Bidang Perpajakan. Seluruh
pelayanan yang diberikan tersebut tidak dipungut biaya apapun. Ke-16
Layanan Unggulan Di Bidang Perpajakan tersebut adalah :
67
Tabel 5. Layanan Unggulan KPP Pratama Bantul
No. Jenis Layanan Penghitungan Jangka Waktu Penyelesaian
1 Pelayanan PenyelesaianPermohonan PendaftaranNomor Pokok Wajib Pajak(NPWP)
1 (satu) hari kerja sejak permohonan pendaftaranNPWP diterima secara lengkap atau 1 (satu) harikerja sejak informasi pendaftaran melalui Sisteme-Registration diterima Kantor Pelayanan Pajak(KPP), sepanjang permohonan pendaftaranNPWP diisi secara lengkap.
2 Pelayanan PenyelesaianPermohonan PengukuhanPengusaha Kena Pajak (PKP)
1 (satu) hari kerja sejak permohonan diterimalengkap.
3 Pelayanan PenyelesaianPermohonan PengembalianKelebihan Pembayaran PajakPertambahan Nilai (PPN)
a. 7 (tujuh) hari sejak saat diterimanyapermohonan secara lengkap, dalam halpermohonan pengembalian diajukan olehWajib Pajak yang memenuhi kriteria tertentu(WP Patuh) sebagaimana dimaksud dalamPasal 17C Undang-Undang nomor 6 TAHUN1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan sebagaimana telah beberapa kalidiubah terakhir dengan UNDANG-UNDANGnomor 16 TAHUN 2009 (melalui penelitian).
b. 1 (satu) bulan sejak saat diterimanyapermohonan secara lengkap, dalam halpermohonan pengembalian diajukan olehWajib Pajak yang memenuhi persyaratantertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal17D Undang-Undang nomor 6 TAHUN 1983tentang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan sebagaimana telah beberapa kalidiubah terakhir dengan UNDANG-UNDANGnomor 16 TAHUN 2009 (melalui penelitian).
c. Permohonan pengembalian kelebihanpembayaran pajak selain permohonanpengembalian kelebihan pembayaran pajakdari Wajib Pajak tertentu sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17C atau Pasal 17DUndang-Undang nomor 6 TAHUN 1983tentang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan sebagaimana telah beberapa kalidiubah terakhir dengan UNDANG-UNDANGnomor 16 TAHUN 2009 yang dilakukandengan:
68
o Pemeriksaan Kantor paling lama 6(enam) bulan yang dihitung sejak tanggalWajib Pajak datang memenuhi suratpanggilan dalam rangka PemeriksaanKantor sampai dengan tanggal LaporanHasil Pemeriksaan;
o Pemeriksaan Lapangan paling lama 8(delapan) bulan yang dihitung sejaktanggal Surat Perintah Pemeriksaansampai dengan tanggal Laporan HasilPemeriksaan.
4 Pelayanan Penerbitan SuratPerintah Membayar KelebihanPajak (SPMKP)
3 (tiga) minggu sejak:
a. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar(SKPLB)/Surat Keputusan PengembalianPendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP)diterbitkan;
b. Surat Keputusan (SK) Keberatan, SKPembetulan, SK Pengurangan SanksiAdministrasi atau SK Penghapusan SanksiAdministrasi, SK Pengurangan KetetapanPajak atau SK Pembatalan Ketetapan Pajak,yang menyebabkan terjadinya kelebihanpembayaran pajak, diterbitkan;
c. Putusan Banding atau Putusan PeninjauanKembali, yang menyebabkan terjadinyakelebihan pembayaran pajak, diterima kantorDirektorat Jenderal Pajak yang berwenangmelaksanakan Putusan Banding atau PutusanPeninjauan Kembali.
5 Pelayanan PenyelesaianPermohonan KeberatanPenetapan Pajak Penghasilan,Pajak Pertambahan Nilai, danPajak Penjualan atas BarangMewah
9 (sembilan) bulan sejak tanggal suratpermohonan diterima.
6 Pelayanan Penyelesaian SuratKeberatan Bebas (SKB)Pemungutan PPh Pasal 22Impor
5 (lima) hari kerja sejak surat permohonanditerima lengkap
7 Pelayanan Penyelesaian a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling
69
Permohonan Pengurangan PBB lama 2 (dua) bulan sejak permohonanpengurangan diterima,
b. Kantor Wilayah DJP dalam jangka waktupaling lama 3 (tiga) bulan sejak permohonanpengurangan diterima,
c. Kantor Pusat DJP dalam jangka waktu palinglama 5 (lima) bulan sejak permohonanpengurangan diterima.
8 Pelayanan Pendaftaran ObyekPajak Baru dengan PenelitianKantor
3 (tiga) hari kerja sejak surat permohonanditerima lengkap.
9 Pelayanan Penyelesaian MutasiSeluruhnya Obyek dan SubjekPBB
5 (lima) hari kerja sejak surat permohonanditerima lengkap.
10 Pelayanan PenyelesaianPermohonan Surat KeteranganBebas (SKB) Pemotongan PPhPasal 23
1 (satu) bulan sejak permohonan Wajib Pajakditerima secara lengkap.
11 Pelayanan PenyelesaianPermohonan Surat KeteranganBebas (SKB) Pemotongan PPhAtas Bunga Deposito danTabungan Serta Diskonto SBIyang Diterima atau DiperolehDana Pensiun YangPendiriannya telah Disahkanoleh Menteri Keuangan
7 (tujuh) hari kerja setelah permohonan diterimasecara lengkap.
12 Pelayanan PenyelesaianPermohonan Surat KeteranganBebas (SKB) PPh atasPenghasilan dari PengalihanHak atas Tanah dan/atauBangunan
3 (tiga) hari kerja sejak tanggal surat permohonanSurat Keterangan Bebas Pajak Penghasilan atasPenghasilan dari pengalihan hak atas tanahdan/atau bangunan diterima secara lengkap.
13 Pelayanan PenyelesaianPermohonan Surat KeteranganBebas (SKB) PPN atas BarangKena Pajak (BKP) Tertentu
5 (lima) hari kerja setelah surat permohonanditerima secara lengkap.
14 Pelayanan PenyelesaianPermohonan Keberatan PajakBumi dan Bangunan (PBB)
9 (sembilan) bulan sejak surat permohonanditerima.
70
15 Pelayanan PenyelesaianPermohonan Pengurangan atauPenghapusan SanksiAdministrasi
6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya berkaspermohonan lengkap.
16 Pelayanan PenyelesaianPermohonan Pengurangan atauPembatalan Ketetapan Pajakyang Tidak Benar
6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya berkaslengkap permohonan Wajib Pajak.
h. Sarana dan Prasarana Penunjang Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bantul
KPP Pratama Bantul menyediakan berbagai sarana dan prasarana
penunjang demi terciptanya tempat kerja yang kondusif bagi pegawai
dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Selain itu
disediakan pula sarana dan prasarana dalam rangka meningkat kemuda-
han, kenyamanan serta keamanan Wajib Pajak dalam melaksanakan hak
dan kewajibannya. Sarana dan prasarana penunjang meliputi : 1) gedung
kantor dan sarana serta prasarana kerja; 2) penggunaan teknologi
informasi dalam memberikan pelayanan, melakukan pengawasan atau
memberikan informasi kepada Wajib Pajak; 3) sarana dan prasarana
penunjang lainnya demi kemudahan, kenyamanan serta keamanan
pegawai maupun Wajib Pajak.
1) Gedung dan Sarana serta Prasarana Kerja
Gedung berlantai 4 di Jalan Urip Sumoharjo No 7 Gose Bantul
yang dilengkapi dengan lift serta pendingin udara (AC) di seluruh
lantai. Gedung ini dilengkapi pula dengan pintu-pintu emergency
dan fasilitas pemadam api. Selain itu, gedung ini memiliki pula
71
genset sebagai sumber energi cadangan apabila listrik PLN padam.
Tempat parkir kendaraan roda dua dan roda empat yang tertata
dengan tertib, rapi, aman dan nyaman. Lokasi parkir berada halaman
depan serta basement. Ruang rapat dan aula yang difungsikan bagi
ruang pertemuan seperti rapat-rapat intern, in-house training, forum
AR, sosialisasi, kelas pajak dan sebagainya. Masing-masing ruang
dilengkapi dengan proyektor dan sound system. Dua buah toilet di
masing-masing lantai yang selalu terjaga kebersihannya. Sarana bagi
Wajib Pajak yang difable. Ruang berkas yang dilengkapi dengan
mobile filling. Ruang laktasi bagi ibu menyusui, baik pegawai
maupun Wajib Pajak. Ruang konsultasi dan ruang closing yang
memadai dan nyaman. CCTV yang terpasang di 16 titik guna
keamanan dan pengawasan. Mushola serta kantin di basement yang
diperuntukkan bagi pegawai dan Wajib Pajak. Ruang kerja yang
layout-nya disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya. Masing-
masing dilengkapi meja dan kursi kerja yang nyaman serta almari
bagi setiap pegawai. Fasilitas dispenser dan printer laser untuk setiap
ruangan. Komputer dengan spesifikasi yang memadai bagi setiap
pegawai. Sarana telepon, mesin fotocopy, scanner, faksimili, untuk
menunjang pelaksanaan tugas.
2) Tegnologi Informasi
Salah satu penunjang dalam suksesnya kinerja Direktorat
Jenderal Pajak (DJP) adalah pemanfaatan teknologi informasi.
72
Berbagai fasilitas untuk kemudahan dan kenyamanan pelayanan
kepada Wajib Pajak dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan
perkembangan dan kemajuan tekhnologi informasi. Demikian juga
untuk memudahkan pelayanan dan pengawasan terhadap Wajib
Pajak serta meningkatkan produktivitas pegawai. Sistem administrasi
perpajakan modern merupakan suatu sistem yang berbasis teknologi
informasi. Sistem ini menerapkan case management (manajemen
kasus) dan workflow system (alur kerja), sehingga memungkinkan
setiap proses kegiatan menjadi terukur dan terkontrol. Pemanfaatan
internet untuk pelayanan atau penggalian potensi perpajakan maupun
pengawasan merupakan suatu keharusan. Oleh sebab itu setiap
seluruh pegawai KPP Pratama Bantul diberikan fasilitas akses
internet. Setiap Account Representative wajib mempunyai alamat e-
mail serta menyampaikannya ke Wajib Pajak yang menjadi
wewenangnya. Beberapa aplikasi yang digunakan KPP Pratama
Bantul, dan digunakan oleh hampir seluruh KPP di Indonesia, dalam
rangka kemudahan pelayanan maupun pengawasan adalah sebagai
berikut :
a) Portal DJP
Portal ini merupakan situs intranet DJP yang berisikan informasi,
baik kegiatan maupun ketentuan, serta informasi-informasi lain
terkait dengan pengawasan dan penggalian potensi perpajakan,
termasuk dashboard kinerja penerimaan kantor. Untuk data dan
73
informasi tertentu diperlukan otorisasi khusus untuk dapat
mengaksesnya.
b) Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP)
SIDJP merupakan sistem yang berbasis manajemen kasus (case
management) dan alur kerja (work flow). Melalui manajemen
kasus pegawai dapat mengetahui kasus mana yang didistribusikan
kepadanya, kasus mana yang harus diproses dengan skala
prioritas yang telah diterapkan, selain itu dengan sistem ini
dokumen keluaran menjadi terstandarisasi. Sistem alur kerja
menghubungkan suatu tugas dengan tugas yang lain sampai tugas
tersebut selesai.
c) E- Registration
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak nomor : KEP-
173/ PJ./2004 tanggal 29 November 2004, masyarakat dapat
mengajukan permohonan NPWP, pengukuhan PKP, perubahan
identitas Wajib Pajak, penghapusan NPWP dan pencabutan
pengukuhan PKP secara online melalui sistem e-registration yang
dapat diakses melalui www.pajak. go.id.
d) E-Filling
Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT)
secara elektronik melalui satu atau beberapa perusahaan jasa
penyedia jasa aplikasi (ASP) yang ditunjuk oleh DJP. Wajib
Pajak yang menyampaikan SPT secara e-filling harus mempunyai
74
Electronic Filling Identification Number (e-FIN) dan memperoleh
digital certificate dari DJP yang berfungsi sebagai pengaman data
Wajib Pajak dalam setiap proses penyampaian e-filling ke DJP.
e) Online Payment
Sistem pembayaran online dapat dilakukan melalui bank persepsi
secara on line yang disediakan oleh masing-masing bank persepsi.
Sistem ini menghubungkan bank, Ditjen Perbendaharaan dan
Kekayaan Negara (DJPKN) dan Direktorat Jenderal Pajak. Setiap
pembayaran yang direkam oleh bank , secara bersamaan tercatat
di DJPKN dan DJP.
f) E-SPT
Secara bertahap seluruh pelaporan Surat Pemberitahuan, baik
masa maupun tahunan, akan diarahkan menuju sistem pelaporan
secara elektonik atau disebut e-SPT. Data yang disampaikan
Wajib Pajak dalam e-SPT akan ditransfer ke SIDJP segera setelah
diterima dan divalidasi. Data ini akan secara otomatis akan
dibukukan ke dalam rekening Wajib Pajak yang bersangkutan.
g) Approweb
Merupakan aplikasi yang digunakan Account Representative
untuk melakukan pengawasan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.
Aplikasi ini sekaligus merupakan alat monitoring aktivitas
Account Representative khususnya dalam melakukan penggalian
potensi perpajakan, seperti himbauan pembetulan SPT.
75
h) Analisis Laporan Pemeriksaan Pajak (ALPP)
Merupakan aplikasi yang digunakan untuk melakukan monitoring
kegiatan pemeriksaan pajak, sekaligus merupakan alat monitoring
kinerja pejabat fungsional pemeriksa pajak. Saat ini aplikasi ini
sedang di-upgrade sehingga terintegrasi dan dapat memonitor
kegiatan penagihan.
i) Sistem Keuangan, Kepegawaian dan Aktiva (SIKKA)
Merupakan aplikasi kepegawaian yang menyajikan data dan
informasi masing-masing pegawai. Aplikasi ini juga merupakan
layanan mandiri pegawai terkait dengan kepegawaian seperti
permohonan cuti, permohonan ijin dan sebagainya.
3) Sarana dan prasarana penunjang lainnya
a) Satuan Pengaman (Satpam) merupakan ujung tombak penjaga
keamanan kantor, sehingga pegawai dan Wajib Pajak merasa
aman berada di lingkungan KPP Pratama Bantul.
b) Kendaraan dinas dan sopir yang selalu siap menunjang kegiatan
pelayanan, pegawasan maupun penyuluhan.
c) Cleaning service yang bertanggung jawab atas kebersihan
lingkungan kantor.
d) Kantor kas Bank Pembangunan Daerah Bantul yang memudahkan
Wajib Pajak melakukan pembayaran pajak, lokasi kantor kas ini
berada satu lantai dengan Tempat Pelayanan Terpadu (TPT).
76
e) Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank BRI yang berada di
halaman depan KPP Pratama Bantul.
f) Poliklinik bagi pegawai yang berada di lantai 4, yang dikunjungi
dokter satu kali dalam satu minggu.
g) Fasilitas olah raga (tenis meja) sebagai sarana rekreasional dan
kesehatan pada saat istirahat atau hari libur.
2. Data Khusus
Sesuai dengan judul penelitian yaitu Pengeruh motivasi kerja dan
pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan KPP Pratama Bantul maka data
yang dipakai dalam penelitian ini berupa Motivasi Kerja, Pelatihan Kerja,
dan Kinerja Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul. Data
diambil melalui angket penelitian yang hasilnya adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada KPP
Pratama Bantul
Berikut adalah hasil perhitungan pengaruh motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul yang merupakan hasil
penelitian berupa hasil kuisioner yang dilakukan pada 74 karyawan
pada KPP Pratama Bantul. Secara lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 19 yang terlampir.
n = 74 ∑Y = 3200 ∑X1 = 3028
∑X12 = 124.926 ∑X1Y = 131.546 ∑Y2 = 139.220
77
Berdasarkan data di atas, maka selanjutnya dilakukan analisis
mengenai pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada
KPP Pratama Bantul.
b. Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada
KPP Pratama Bantul
Berikut adalah hasil perhitungan pengaruh pelatihan kerja
terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul yang merupakan
hasil penelitian berupa hasil kuisioner yang dilakukan pada 74
karyawan pada KPP Pratama Bantul. Secara lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 20 yang terlampir.
n = 74 ∑Y = 3200 ∑X2 = 2982
∑X22 = 121.434 ∑X2Y = 129.570 ∑Y2 = 139.220
Berdasarkan data di atas, maka selanjutnya dilakukan analisis
mengenai pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada
KPP Pratama Bantul.
c. Pengaruh Motivasi Kerja dan Pelatihan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada KPP Pratama Bantul
Berikut adalah hasil perhitungan pengaruh motivasi kerja dan
pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul
yang merupakan hasil penelitian berupa hasil kuisioner yang
dilakukan pada 74 karyawan pada KPP Pratama Bantul. Secara lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 21 yang terlampir.
78
n = 74 ∑X1 = 3028 ∑X2 = 2982
∑Y = 3200 ∑X12 = 124.926 ∑X2
2 = 121.434
∑Y2 = 139.220
∑X1X2 = 122.777
∑X1Y = 131.546 ∑X2Y = 129.570
Berdasarkan data di atas, maka selanjutnya dilakukan analisis
mengenai pengaruh motivasi kerja dan pelatihan kerja terhadap
kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul.
B. Analisis Data
Guna menjawab permasalahan yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya mengenai pengaruh motivasi kerja dan pelatihan kerja terhadap
kinerja karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul, maka pada
bab ini akan dibahas hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan data
yang didapatkan melalui kuisioner yang telah diisi oleh 74 karyawan Kantor
Pelayanan Pajak Bantul. Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian yang digunakan adalah regresi sederhana untuk pengujian hipotesis
1 dan 2, sedangkan hipotesis 3 adalah menggunakan regresi berganda.
Perhitungan yang dipakai adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada KPP
Pratama Bantul
Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
menggunakan beberapa langkah, yaitu:
a. Analisis regresi sederhana
79
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan
sebab akibat antara dua variabel, yaitu variabel X1 (motivasi kerja)
terhadap variabel Y (kinerja karyawan), perhitungannya sebagai
berikut:
Persamaan Y = a + bX1
n(∑X1Y) – (∑X1)(∑Y)b =
n(∑X12) – (∑X1)
2
b = 74(131.546) − (3.028)(3.200)74(124.926) − (3.028)b = 0,59155
(∑Y) – b(∑X1)a =
na = (3.200) − 0,59155(3.028)74a = 19,03766
persamaan garis regresi linier sederhananya adalah:
Persamaan di atas menunjukkan bahwa nilai a dan b positif. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa variabel X1 (motivasi kerja)
berpengaruh positif terhadap variabel Y (kinerja karyawan), artinya
ketika variabel X1 (motivasi kerja) dinaikkan maka nilai Y (kinerja
karyawan) akan naik mengikuti perubahan variabel X1. Sebagai
contoh apabila nilai variabel X1 (motivasi kerja) dinaikkan sebesar 1
(satu) maka nilai Y (kinerja karyawan) diproyeksikan sebagai berikut :
Y = 19,03766 + 0,59155 X1
Y = 19,03766 + 0,59155X1
80
Y = 19,03766 + 0,59155 (1)
Y = 19,62921
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa nilai Y (Kinerja
Karyawan) naik menjadi 19,62921.
b. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi menggambarkan keeratan hubungan antara dua
variabel, yaitu variabel X1 (motivasi kerja) terhadap Y (kinerja
karyawan), perhitungannya adalah sebagai berikut:
r = n(∑X Y) − (∑X )(∑Y)[n ∑X − (∑X ) ][n(∑Y ) − (∑Y) ]r = 74(131.546) − (3.028)(3.200)[74(124.926) − (3.028) ][74(139.220) − (3.200) ]r = 0,65235
Berdasarkan nilai korelasi yang telah diketahui maka untuk dapat
menilai kuat lemahnya tingkat korelasi antara variabel X1 (motivasi
kerja) terhadap variabel Y (kinerja karyawan) dapat dilihat dari
besaran skala perhitungan berikut :
0 0.50 1.00
Tidakada
korelasi
Korelasipositiflemah
Korelasipositifsedang
Korelasipositifkuat
Korelasipositif
sempurnana
81
Berdasarkan gambar di atas maka nilai r = 0,65235 berada pada
interval koefisien 0.50 – 0.100, itu artinya antara X1 (motivasi kerja)
dan Y (kinerja karyawan) memiliki hubungan positif kuat.
c. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel X1 (motivasi kerja) terhadap variabel Y (kinerja
karyawan). Perhitungannya adalah sebagai berikut:== (0,65235)= 0,42556
= 42,56%
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai
koefisien determinasinya adalah 42,56%, yang berarti pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul
adalah sebesar 42,56%, sedangkan sisanya sebesar 58,44%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
d. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel,
yaitu variabel X1 (motivasi kerja) terhadap variabel Y (kinerja
karyawan), apakah pengaruh tersebut positif atau tidak. Dalam
melakukan pengujian, langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Menentukan formulasi hipotesis
82
H0 : b1 ≤ 0 : tidak ada pengaruh positif motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan.
Ha : b1 > 0 : ada pengaruh positif motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan.
2) Kriteria pengujian
Nilai t tabel t0,05(74) = 1,6658 maka
H0 diterima apabila t0 ≤ tα atau t0 ≤ 1,6658
H0 ditolak apabila t0 > tα atau t0 > 1,6658
3) Perhitungan
t = r√n − 2√1 − rt = 0,65235√74 − 21 − 0,42556t0 = 7,30337
Berdasarkan perhitungan, diperoleh t hitung sebesar 7,30337
sedangkan t tabel sebesar 1,6658. Pengujian ini berdasarkan
kriteria sebagai berikut:
a) H0 diterima apabila t0 ≤ tα
b) H0 ditolak apabila t0 > tα
Keterangan:
H0: tidak ada pengaruh positif motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan.
Ha: ada pengaruh positif motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan.
83
Berdasarkan perhitungan, didapat hasil 7,30337 > 1,6658 (t
hitung > t tabel) maka H0 ditolak atau Ha diterima, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul.
2. Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bantul
Untuk mengetahui pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja
karyawan menggunakan beberapa langkah, yaitu:
a. Analisis regresi sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan
sebab akibat antara dua variabel, yaitu variabel X2 (pelatihan kerja)
terhadap variabel Y (kinerja karyawan), perhitungannya sebagai
berikut:
Persamaan Y = a + bX2
n(∑X2Y) – (∑X2)(∑Y)b =
n(∑X22) – (∑X2)
2
b = 74(129.570) − (2.982)(3.200)74(121.434) − (2.982)b = 0,48810
(∑Y) – b(∑X2)a =
na = (3.200) − 0,48810(2.982)74a = 23,57413
84
Dari perhitungan diatas a= 23,57413 dan b= 0,48810; maka
persamaan garis regresi linier sederhananya adalah:
Persamaan di atas menunjukkan bahwa nilai a dan b positif. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa variabel X2 (pelatihan kerja)
berpengaruh positif terhadap variabel Y (kinerja karyawan), artinya
ketika variabel X2 (pelatihan kerja) dinaikkan maka nilai Y (kinerja
karyawan) akan naik mengikuti perubahan variabel X2. Sebagai
contoh apabila nilai variabel X2 (pelatihan kerja) dinaikkan sebesar 1
(satu) maka nilai Y (kinerja karyawan) diproyeksikan sebagai berikut :
Y = 23,57413 + 0,48810 X2
Y = 23,57413 + 0,48810 (1)
Y = 24,06223
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa nilai Y (Kinerja
Karyawan) naik menjadi 24,06223.
b. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi menggambarkan keeratan hubungan antara dua
variabel, yaitu variabel X2 (pelatihan kerja) terhadap Y (kinerja
karyawan), perhitungannya adalah sebagai berikut:
r = n(∑X Y) − (∑X )(∑Y)[n ∑X − (∑X ) ][n(∑Y ) − (∑Y) ]
Y = 23,57413 + 0,48810X2
85
r = 74(129.570) − (2.982)(3.200)[74(121.434) − (2.982) ][74(139.220) − (3.200) ]r = 0,59899
Berdasarkan nilai korelasi yang telah diketahui maka untuk dapat
menilai kuat lemahnya tingkat korelasi antara variabel X2 (pelatihan
kerja) terhadap variabel Y (kinerja karyawan) dapat dilihat dari
besaran skala perhitungan berikut :
0 0.50 1.00
Berdasarkan gambar di atas maka nilai r = 0,59899 berada pada
interval koefisien 0.50 – 0.100, itu artinya antara X2 (pelatihan kerja)
dan Y (kinerja karyawan) memiliki hubungan positif kuat.
c. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel X2 (pelatihan kerja) terhadap variabel Y (kinerja
karyawan). Perhitungannya adalah sebagai berikut:== (0,59899)= 0,35879
Tidakada
korelasi
Korelasipositiflemah
Korelasipositifsedang
Korelasipositifkuat
Korelasipositif
sempurnana
86
= 35,88%
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai
koefisien determinasinya adalah 35,88%, yang berarti pengaruh
pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul
adalah sebesar 35,88%, sedangkan sisanya sebesar 64,12%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
d. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel,
yaitu variabel X2 (pelatihan kerja) terhadap variabel Y (pelatihan
kerja), apakah pengaruh tersebut positif atau tidak. Dalam melakukan
pengujian, langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Menentukan formulasi hipotesis
H0 : b1 ≤ 0 : tidak ada pengaruh positif pelatihan kerja terhadap
kinerja karyawan.
Ha : b1 > 0 : ada pengaruh positif pelatihan kerja terhadap kinerja
karyawan.
2) Kriteria pengujian
Nilai t tabel t0,05(74) = 1,6658 maka
H0 diterima apabila t0 ≤ tα atau t0 ≤ 1,6658
H0 ditolak apabila t0 > tα atau t0 > 1,6658
3) Perhitungan
t = r√n − 2√1 − r
87
t = 0,59899√74 − 21 − 0,35879t0 = 6,34722
Berdasarkan perhitungan, diperoleh t hitung sebesar 6,34722
sedangkan t tabel sebesar 1,6658. Pengujian ini berdasarkan
kriteria sebagai berikut:
a) H0 diterima apabila t0 ≤ tα
b) H0 ditolak apabila t0 > tα
Keterangan:
H0: tidak ada pengaruh positif pelatihan kerja terhadap
kinerja karyawan.
Ha: ada pengaruh positif pelatihan kerja terhadap kinerja
karyawan.
Berdasarkan perhitungan, didapat hasil 6,34722 > 1,6658 (t
hitung > t tabel) maka H0 ditolak atau Ha diterima, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul.
3. Pengaruh Motivasi Kerja dan Pelatihan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul
Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan pelatihan kerja
terhadap kinerja karyawan menggunakan beberapa langkah, yaitu:
a. Analisis Regresi Ganda
88
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan
sebab akibat antara tiga variabel, yaitu vaiabel X1 (motivasi) dan
variabel X2 (pelatihan kerja) terhadap variabel Y (kinerja karyawan),
perhitungannya adalah sebagai berikut:
Persamaan Y = a + b1X1+b2X2
Dalam menentukan persamaan garis regresi ganda ini, menggunakan
persamaan sebagai berikut:
∑Y = Na + b1 ∑X1 + b2 ∑X2 Persamaan 1
∑X1Y = a ∑X1 + b1 ∑X12 + b2 ∑X1X2 Persamaan 2
∑X2Y = a ∑X2 + b1 ∑X1X2 + b2 ∑X22 Persamaan 3
Persamaan 1 dan 2 menghasilkan persamaan 4
3.200 = 74 a + 3.028 b1 + 2.982 b2 Persamaan 1x3.028
131.546 = 3028 a+ 124.926 b1 + 122.777 b2 Persamaan 2x74
9.689.600 = 224.072 a + 9.168.784 b1 + 9.029.496 b2
9.734.404 = 224.072 a + 9.244.524 b1 + 9.085.498 b2 _
44.804 = 75.740 b1 + 5.6002 b2 Persamaan 4
Persamaan 1 dan 4 menghasilkan persamaan 5
3.200 = 74 a + 3.028 b1 + 2.982 b2 Persamaan 1x2.982
129.570 = 2.982 a + 122.777 b1 + 121.434 b2 Persamaan 3x74
9.542.400 = 220.668 a + 9.029.496 b1 + 8.892.324 b2
9.588.180 = 220.668 a + 9.085.498 b1 + 8.986.116 b2 _
45.780 = 56.002 b1 + 93.792 b2 Persamaan 5
Dari persamaan 4 dan 3 diperoleh konstanta b2
89
44.804 = 75.740 b1 + 5.6002 b2 Persamaan 4x56.002
45.780 = 56.002 b1 + 93.792 b2 Persamaan 5x75.740
2.509.113.608 = 4.241.591.480 b1 + 3.136.224.004 b2
3.467.377.200 = 4.241.591.480 b1 + 7.103.806.080 b2 _
958.263.592 = 3.967.582.076 b2
b2 = 0,24152
Nilai b2 disubstitusikan pada persamaan 4 diperoleh konstanta b1:
44.804 = 75.740 b1 + 5.6002 (0,24152)
44.804 = 75.740 b1 + 13.525,60304
b1 = 0,41297
Nilai b2 dan b1 disubstitusikan pada persamaan 1, diperoleh konstanta a
3.200 = 74 a + 3.028 ( 0,41297) + 2.982 (0,24152)
3.200 = 74 a + 1.250,47316 + 720,21264
a = 16,61234
Dari perhitungan diatas a= 16,61234; b1= 0,41297; b2= 0,24152 maka
persamaan garis regresi gandanya adalah:
Persamaan di atas menunjukkan bahwa nilai a, b, dan c positif.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel X1 (motivasi kerja) dan
variabel X2 (pelatihan kerja) berpengaruh positif terhadap variabel Y
(kinerja karyawan), artinya ketika variabel X1 (motivasi kerja) dan X2
(pelatihan kerja) bersama-sama dinaikkan maka nilai Y (kinerja
karyawan) akan naik mengikuti perubahan variabel X1 dan X2.
Sebagai contoh apabila nilai variabel X1 (motivasi Kerja) dinaikkan
Y = 16,61234 + 0,41297 X1 + 0,24152 X2
90
sebesar 1 (satu), dan X2 (pelatihan kerja) juga dinaikkan sebersar 1
(satu) maka nilai Y (kinerja karyawan) diproyeksikan sebagai berikut :
Y = 16,61234 + 0,41297 X1 + 0,24152 X2
Y = 16,61234 + 0,41297 (1) + 0,24152 (1)
Y = 17,26683
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa nilai Y (kinerja
karyawan) naik menjadi 17,26683.
b. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel X1 (motivasi kerja) dan X2 (pelatihan kerja) terhadap
variabel Y (kinerja karyawan). Perhitungannya adalah sebagai berikut:
R = a∑Y + b ∑X Y + b ∑X Y − nῩ∑Y − nῩ= ( , )( . ) ( , )( . ) ( , )( . ) ( )( , ). –( )( , )= 0,48725
R2 = 48,73%
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai
koefisien determinasinya adalah 48,73%, yang berarti pengaruh
motivasi kerja dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada
KPP Pratama Bantul adalah sebesar 48,73%, sedangkan sisanya
sebesar 51,27% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
91
c. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh antara tiga variabel,
yaitu variabel X1 (motivasi kerja) dan variabel X2 (pelatihan kerja)
bersama-sama terhadap variabel Y (pelatihan kerja), apakah pengaruh
tersebut positif atau tidak. Dalam melakukan pengujian, langkahnya
adalah sebagai berikut:
1) Menentukan formulasi hipotesisnya
H0 : b1 : b2 ≤ 0 : tidak ada pengaruh positif motivasi kerja dan
pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan.
H1 : b1: b2 > 0 : ada pengaruh positif motivasi kerja dan
pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan.
2) Kriteria pengujian
Nilai F tabel Fα(V1)(V2)
V1 = k – 1 = 3 – 1 = 2
V2 = n – 3 = 74 – 3 = 71
F0,05(2)(71) = 3,122; maka
H0 diterima apabila F0 ≤ Fα(V1)(V2) atau F0 ≤ 3,122
H0 ditolak apabila F0 > Fα(V1)(V2) atau F0 > 3,122
3) Perhitungan
F0 = R21 − R(n − 3)F0 = 0,4872521 − 0,4872574 − 3
92
F0 = 33,74
Berdasarkan perhitungan, diperoleh F hitung sebesar 33,74
sedangkan F tabel sebesar 3,122. Pengujian ini berdasarkan kriteria
sebagai berikut:
a) H0 diterima apabila F0 ≤ Fα(V1)(V2)
b) H0 ditolak apabila F0 > Fα(V1)(V2)
Keterangan:
H0: tidak ada pengaruh positif motivasi kerja dan pelatihan
kerja terhadap kinerja karyawan.
Ha: ada pengaruh positif motivasi kerja dan pelatihan kerja
terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan perhitungan, didapat hasil 33,74 > 3,122 (F hitung
> F tabel) maka H0 ditolak atau Ha diterima, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa motivasi kerja dan pelatihan kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul.
C. Pembahasan
Berikut akan dibahas hasil dari penelitian tentang pengaruh motivasi
kerja dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Bantul.
1. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bantul
93
Kinerja karyawan tidak lepas dari motivasi kerja yang diberikan,
seorang karyawan akan bekerja dengan maksimal apabila terpenuhi akan
kebutuhannya, selain itu dengan adanya motivasi karyawan terdorong
untuk bekerja semaksimal mungkin guna pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Tanpa adanya motivasi kerja, karyawan akan tetap bekerja
namun hasilnya belum tentu maksimal.
Berdasarkan hasil analisis regresi diatas diperoleh persamaan, yaitu: Y
= 19,03766 + 0,59155X1. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai
X1 (motivasi kerja) berpengaruh positif terhadap Y (kinerja karyawan).
Artinya ketika variabel X1 (motivasi kerja) dinaikkan maka nilai Y
(kinerja karyawan) akan naik mengikuti perubahan variabel X1. Sebagai
contoh apabila nilai variabel X1 (motivasi kerja) dinaikkan sebesar 1
(satu) maka nilai Y (kinerja karyawan) naik menjadi 19,62921.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi diatas, nilai r =
0,65235. Nilai tersebut berada pada interval koefisien 0.50 – 0.100, itu
artinya antara X1 (motivasi kerja) dan Y (kinerja karyawan) memiliki
hubungan positif kuat.
Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi di atas, maka dapat
diketahui bahwa nilai koefisien determinasinya adalah 42,56%, yang
berarti pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP
Pratama Bantul adalah sebesar 42,56%, sedangkan sisanya sebesar
58,44% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
94
Berdasarkan hasil dari uji t, didapatkan hasil 7,30337 > 1,6658 (t
hitung > t tabel) maka H0 ditolak atau Ha diterima, dengan demikian
motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada KPP
Pratama Bantul.
Dari hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan
diterima. Hasil dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa motivasi
kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bantul.
2. Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bantul
Kinerja karyawan tidak lepas dari pelatihan kerja yang diberikan,
seorang karyawan akan bekerja dengan maksimal apabila karyawan
memiliki banyak pengetahuan dan keterampilan. Dengan memiliki
banyak pengetahuan dan keterampilan karyawan dapat menyelesaikan
perkerjaannya dengan mudah dan dengan hasil yang memuaskan,
sehingga peran pelatihan kerja sangat penting sekali guna menghasilkan
kinerja yang baik. Apalagi dengan banyaknya peraturan dan ketetapan
yang baru, karyawan dituntut untuk selalu dapat mengikutinya.
Berdasarkan hasil analisis regresi diatas diperoleh persamaan, yaitu: Y
= 23,57413 + 0,48810X2. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai
X2 (pelatihan kerja) berpengaruh positif terhadap Y (kinerja karyawan).
Artinya ketika variabel X2 (pelatihan kerja) dinaikkan maka nilai Y
(kinerja karyawan) akan naik mengikuti perubahan variabel X2. Sebagai
95
contoh apabila nilai variabel X2 (pelatihan kerja) dinaikkan sebesar 1
(satu) maka nilai Y (kinerja karyawan) naik menjadi 24,06223.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi diatas, nilai r =
0,59899. Nilai tersebut berada pada interval koefisien 0.50 – 0.100, itu
artinya antara X2 (pelatihan kerja) dan Y (kinerja karyawan) memiliki
hubungan positif kuat.
Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi di atas, maka dapat
diketahui bahwa nilai koefisien determinasinya adalah 35,88%, yang
berarti pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP
Pratama Bantul adalah sebesar 35,88%, sedangkan sisanya sebesar
64,12% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Berdasarkan hasil dari uji t, didapat hasil 6,34722 > 1,6658 (t hitung
> t tabel) maka H0 ditolak atau Ha diterima, dengan demikian pelatihan
kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama
Bantul.
Dari hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan
diterima. Hasil dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa pelatihan
kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bantul.
3. Pengaruh Motivasi Kerja dan Pelatihan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul
Kinerja karyawan tidak lepas dari motivasi kerja dan pelatihan kerja
yang diberikan, seperti diuraikan diatas motivasi kerja dan pelatihan kerja
96
sangat penting sekali digunakan dalam rangka pencapaian kinerja
karyawan. Apabila kedua unsur tersebut diterapkan bersama-sama maka
kinerja karyawan akan lebih maksimal.
Berdasarkan hasil dari analisis regresi diatas diperoleh persamaan,
yaitu: Y = 16,61234 + 0,41297 X1 + 0,24152 X2. Persamaan tersebut
menunjukkan bahwa nilai X1 (motivasi kerja) dan X2 (pelatihan kerja)
berpengaruh positif terhadap Y (kinerja karyawan). Artinya ketika
variabel X1 (motivasi kerja) dan X 2 (pelatihan kerja) bersama-sama
dinaikkan maka nilai Y (kinerja karyawan) akan naik mengikuti
perubahan variabel X1 dan X2. Sebagai contoh apabila nilai variabel X1
(motivasi Kerja) dinaikkan sebesar 1 (satu), dan X2 (pelatihan kerja) juga
dinaikkan sebesar 1 (satu) maka nilai Y (kinerja karyawan) naik menjadi
17,26683.
Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi di atas, maka dapat
diketahui bahwa nilai koefisien determinasinya adalah 48,73%, yang
berarti pengaruh motivasi kerja dan pelatihan kerja bersama-sama
terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul adalah sebesar
48,73%, sedangkan sisanya sebesar 51,27% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain.
Berdasarkan perhitungan uji F diatas, didapat hasil 33,74 > 3,122 (F
hitung > F tabel) maka H0 ditolak atau Ha diterima, dengan demikian
motivasi kerja dan pelatihan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
97
Dari hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan
diterima. Hasil dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa motivasi
kerja dan pelatihan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan penelitian sebagai berikut:
1. Pada penelitian ini, variabel dependen dipengaruhi oleh variabel indendenden
sebesar 48,73%, sedangkan sisanya sebesar 51,27% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Pada penelitian ini, yang diteliti
hanyalah 2 variabel indenpenden saja. Peneliti tidak meneliti keseluruhan
variabel indenpenden yang mempengaruhi variabel dependen.
2. Penelitian ini menggunakan kuisioner sebagai teknik pengumpulan data
sehingga data yang dihasilkan mempunyai kesempatan lebih besar terjadi
bias. Kemungkinan adanya bias tersebut disebabkan adanya perbedaan
persepsi antara peneliti dan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan. Selain itu, dalam penelitian ini kuisioner belum diuji coba terlebih
dahulu sebelum disebarkan, sehingga kesempatan terjadinya bias lebih besar.
98
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
pada KPP Pratama Bantul. Hal ini ditunjukan dengan hasil perhitungan
koefisien korelasi yang menunjukan hubungan positif kuat antara
motivasi kerja dan kinerja karyawan, dengan nilai r = 0,65235. Uji t
yang menunjukan t hitung lebih besar dari pada t tabel (7,30337 >
1,6658). Sedangkan koefisien determinasi sebesar 42,56%, yang
berarti bahwa motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar
42,56%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
2. Terdapat pengaruh positif pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan
pada KPP Pratama Bantul. Hal ini ditunjukan dengan hasil perhitungan
koefisien korelasi yang menunjukan hubungan positif kuat antara
pelatihan kerja dan kinerja karyawan, dengan nilai r = 0,59899. Uji t
yang menunjukan t hitung lebih besar dari pada t tabel (6,34722 >
1,6658). Sedangkan koefisien determinasi sebesar 35,88%, yang
berarti bahwa pelatihan kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar
35,88%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
3. Terdapat pengaruh positif motivasi kerja dan pelatihan kerja terhadap
kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul. Hal ini ditunjukan dengan
hasil perhitungan uji F yang menunjukan F hitung lebih besar dari
99
pada F tabel (33,74 > 3,122). Sedangkan koefisien determinasi sebesar
48,73%, yang berarti bahwa motivasi kerja dan pelatihan kerja
mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 48,73%, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti memberikan saran sebagai
berikut:
1. Perlu adanya peningkatan kinerja karyawan dengan melalukan
berbagai upaya, antara lain dengan peningkatan motivasi kerja dan
pelatihan kerja. Berdasarkan hasil kuesioner mengenai kinerja
karyawan, pengetahuan karyawan guna penyelesaian tugas yang
diberikan memiliki nilai terendah. Sehingga perlu dilakukan upaya
dalam rangka peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan
karyawan.
2. Perlu adanya peningkatan motivasi kerja karyawan, dengan begitu
kinerja yang dihasilkan karyawan akan meningkat sesuai dengan target
yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil kuesioner mengenai motivasi
kerja, penghargaan akan prestasi kerja karyawan memiliki nilai paling
rendah, sehingga pemberian penghargaan atas prestasi kerja ini perlu
ditingkatkan, sehingga motivasi kerja semakin meningkat. Tidak hanya
itu saja, aspek-aspek lain dalam peningkatan motivasi kerja juga perlu
diperhatikan.
100
3. Perlu adanya peningkatan pelatihan kerja karyawan, dengan begitu
kinerja yang dihasilkan karyawan akan meningkat sesuai dengan target
yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil kuesioner mengenai pelatihan
kerja, materi pelatihan yang sistematis dan praktis memiliki nilai
terendah, sehingga perlu dilakukan perbaikan mengenai materi
pelatihan yang diberikan, agar materi yang diberikan dapat bermanfaat
dalam rangka pencapaian tujuan, sehingga pelatihan menjadi efektif.
Tidak hanya itu saja, aspek-aspek lain dalam peningkatan pelatihan
kerja juga perlu diperhatikan.
101
DAFTAR PUSTAKA
As’ad, Moh. (1987). Psikolosi Industri. Yogyakarta: Liberty
Boedijoewono, Noegroho. (2007). Pengantar Statistik, Edisi Pertama.Yogyakarta: UPP STIMYKPN.
Djarwanto, Ps dan Pangestu Subagyo. (2005). Statistika Induktif, Edisi Kelima.Yogyakarta: BPFE.
Fahmi, Irham. ( 2011). Manajemen. Bandung: Alfabeta
Hamalik, Oemar. (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan. Bumi Aksara:Jakarta
_______. (2011). Profil KPP Pratama Bantul. Bantul: KPP Pratama Bantul.
Kaswan. (2011). Pelatihan dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta
Nasution, S dan Thomas, M. (2004). Buku Penuntun Membuat Tasis SkripsiDisertasi Makalah. Jakarta: Bumi Aksara
Nawawi, Hadari.( 2006). Evaluasi Kinerja. Yogyakarta: UGM
Pambudu Yika, Moh. (2006). Budaya Organisasi dan Peningkatan KinerjaPerusahaan. Jakarta: Bumi Aksara
Prawirosentono, Suyadi. (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta:BPFE
Riduwan. (2009). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:Alvabeta
Sastrohadiwiryo, Siswanto. (2002). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta:Bumi Aksara
Soetjipto, Widyono. (1999). Teknik Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:Erlangga
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta
Supranto, J. (2009). Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga
Wibowo. (2011). Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers
Winardi, J. (2001). Motivasi Pemotivasi. Jakarta: Rajawali Pers
Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: SalembaEmpat
102
109
http://www.pajak.go.id/content/pengalihan-pbb-perdesaan-dan-perkotaan. diaksestanggal 16 April 2013
http://www.setkab.go.id/artikel-5247-pajak-dalam-struktur-pendapatan negara.html. diakses pada tanggal 15 April 2013
http://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel. diaksestanggal 29 April 2013
103
104
ANGKET PENELITIAN
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA BANTUL
A. Pengantar
Kepada :
Yth. Bapak/Ibu Karyawan
Di KPP Pratama Bantul.
Dengan Hormat,
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir di Program Studi Akuntansi
Diploma III Universitas Negeri Yogyakarta, saya sebagai peneliti memohon
bantuan Bapak/Ibu karyawan KPP Pratama Bantul, agar berkenan
memberikan jawaban kuesioner yang telah saya sajikan. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji Pengaruh Motivasi Kerja dan Pelatihan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul. Daftar
Pertanyaan dalam kuisioner berjumlah 30 pertanyaan yang hendak diisi
dengan lengkap dan mohon jangan dibiarkan tidak dijawab.
Kelengkapan jawaban akan sangat mempengaruhi hasil analisis dalam
penelitian ini dan tidak mempengaruhi penilaian kantor terhadap kinerja
Bapak/Ibu. Data pribadi Bapak/Ibu tidak akan dipublikasikan, sehingga
Bapak/Ibu dapat memberikan opini secara bebas. Kerahasiaan informasi yang
diperoleh akan dijaga dengan baik dan informasi tersebut hanya akan
digunakan untuk kepentingan akademik.
Besar harapan saya atas partisipasi Bapak/Ibu terhadap pengisian
kuesioner ini karena jawaban tersebut merupakan kontribusi yang berharga
baik bagi peneliti maupun ilmu pengetahuan.
105
Demikian pengantar ini dibuat, atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu,
saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Peneliti
Wahyu Nur R
106
B. Identitas Responden
Sebelum menjawab, isilah identitas Bapak/Ibu pada tempat yang telah
disediakan di bawah ini :
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan)*
Pendidikan : .....................................
Bagian/Bidang: .....................................
Jabatan : .....................................
)* Coret yang tidak perlu.
Catatan :
Identitas responden tidak akan saya publikasikan, pencantuman identitas
semata-mata hanya upaya penelitian, ini dapat dipertanggung jawabkan
secara akademis. Terima kasih.
C. Petunjuk Pengisian
Mohon pernyataan di bawah ini dijawab dengan memilih jawaban yang telah
disediakan dan memberi tanda cek (√) pada salah satu jawaban yang sudah
tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Ketentuan penomoran
pilihan sebagai berikut :
5 = Sangat Setuju (SS)
4 = Setuju (S)
3 = Ragu-ragu (RG)
2 = Tidak Setuju (TS)
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
107
D. Butir Pernyataan
No Kinerja Karyawan SS S RG TS STS
1. Saya bertanggung jawab penuh atas
pekerjaan yang diberikan kepada saya.
2. Saya memiliki pengetahuan yang luas
guna penyelesaian tugas yang diberikan
kepada saya.
3. Saya mengerjakan tugas yang diberikan
dengan sebaik mungkin.
4. Saya setia menjalankan tugas yang
diberikan sebagai pegawai pajak.
5. Saya tepat waktu dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan.
6. Saya dapat mengambil keputusan atau
tindakan dalam rangka melaksanakan
tugas dan dapat mempertanggugjawabkan
7. Saya mematuhi peraturan yang
ditetapkan dikantor.
8. Saya berusaha untuk meningkatkan
kinerja saya.
9. Dalam melaksanakan tugas yang
diberikan, saya dapat bekerjasama
dengan karyawan yang lain.
10. Saya tidak menyalah-gunakan wewenang
yang telah diberikan demi kepentingan
pribadi.
108
No Motivasi Kerja SS S RG TS STS
1. Demi kemakmuran masyarakat dan
negara, saya bekerja secara maksimal.
2. Hubungan kerja antara saya dengan
atasan, maupun dengan rekan kerja saya
baik
3. Suasana kerja saya sangat kondusif,
sehingga saya merasa nyaman dalam
bekerja.
4. Saya diberikan kesempatan untuk
mengembangkan karir.
5. Atasan saya mengkomunikasikan segala
sesuatu yang berhubungan dengan
pencapaian tugas.
6. Saya diberikan kesempatan untuk
memberikan pendapat dalam rangka
pencapaian tujuan.
7. Saya merasa terbantu dengan fasilitas
kerja yang diberikan.
8. Dengan saya berprestasi, saya diberikan
penghargaan oleh atasan.
9. Bonus/Insentif yang saya terima cukup
pantas.
10. Tanggung jawab yang diberikan
mendorongan saya untuk bekerja secara
maksimal
109
No Pelatihan Kerja SS S RG TS STS
1. Saya menyadari pentingnya pelatihan bagi
kelancaran pekerjaan saya.
2. Karyawan secara rutin dikenalkan dengan
perubahan prosedur dan peraturan melalui
pelatihan.
3. Metode yang digunakan dalam pelatihan
membuat saya dapat dengan mudah
mengerti akan materi yang diberikan
dalam pelatihan.
4. Materi dalam pelatihan banyak
dipergunakan dalam praktik riil pekerjaan
saya.
5. Materi pelatihan yang dibahas sistematis
dan praktis
6. Fasilitas yang digunakan mendukung
kelancaran jalannya pelatihan.
7. Instruktur pelatihan memiliki kemampuan
penyampaian yang baik dan menguasai
materi pelatihan.
8. Setelah mengikuti pelatihan saya dapat
menyelesaikan pekerjaan saya dengan
baik.
9. Setelah mengikuti pelatihan saya dapat
memberikan pelayanan prima kepada
wajib pajak
10. Setelah mengikuti pelatihan, saya merasa
percaya diri dalam menyelesaikan
pekerjaan.
TERIMA KASIH
110
Target dan realisasi penerimaan 2009, 2010, 2011
Tahun Target Penerimaan Realisasi Penerimaan % Realisasi
2009 196.920.061.000 202.356.722.170 102,76%
2010 240.232.333.623 239.873.520.199 99,85%
2011 257.013.893.274 269.698.440.175 104,94%
Data diatas merupakan total penerimaan, jika dirinci per jenis pajak adalah
sebagai berikut:
Target dan realisasi penerimaan pajak tahun 2009
Jenis Pajak Rencana Penerimaan Realisasi Penerimaan % Realisasi
PPh 88.898.660.000 76.758.537.575 86,34%
PPN 65.795.420.000 63.688.089.432 96,80%
PBB 38.952.490.000 42.802.343.196 109,88%
PL & PIB 3.273.490.000 3.155.914.910 96,41%
OFFLINE - 15.951.837.057 -
Target dan realisasi penerimaan pajak tahun 2010
Jenis Pajak Rencana Penerimaan Realisasi Penerimaan % Realisasi
PPh 97.644.399.640 103.142.600.372 105,63%
PPN 92.515.000.000 64.104.583.919 69,29%
PBB 46.112.933.983 49.229.290.012 106,76%
PL & PIB 3.960.000.000 3.353.250.000 84,68%
OFFLINE - 20.043.795.896 -
111
Target dan realisasi penerimaan pajak tahun 2011
Jenis Pajak Rencana Penerimaan Realisasi Penerimaan % Realisasi
PPh 117.223.200.000 121.597.167.393 103,72%
PPN 99.759.970.000 77.243.476.777 77,43%
PBB 35.795.786.186 36.181.382.373 101,08%
PL & PIB 4.234.937.088 3.640.182.922 85,96%
OFFLINE - 31.036.230.710 -
Sumber: Profile KPP Pratama Bantul
112
Hasil kuisioner kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul berdasarkanpernyataan
No Pernyataan Frekuensi JawabanResponden
TotalResp
TotalSkor
5 4 3 2 1
1 Saya bertanggung jawab penuh ataspekerjaan yang diberikan kepadasaya.
51 23 74 347
2 Saya memiliki pengetahuan yangluas guna penyelesaian tugas yangdiberikan kepada saya
20 38 13 3 74 297
3 Saya mengerjakan tugas yangdiberikan dengan sebaik mungkin.
33 40 1 74 328
4 Saya setia menjalankan tugas yangdiberikan sebagai pegawai pajak.
26 47 1 74 321
5 Saya tepat waktu dalammenyelesaikan tugas yang diberikan.
16 52 6 74 306
6 Saya dapat mengambil keputusanatau tindakan dalam rangkamelaksanakan tugas dan dapatmempertanggugjawabkan.
21 50 3 74 314
7 Saya mematuhi peraturan yangditerapkan dikantor.
26 45 3 74 319
8 Saya berusaha untuk meningkatkankinerja saya.
28 43 3 74 321
9 Dalam melaksanakan tugas yangdiberikan, saya dapat bekerjasamadengan karyawan yang lain.
26 47 1 74 321
10 Saya tidak menyalah-gunakanwewenang yang telah diberikan demikepentingan pribadi.
33 39 1 1 74 326
Total skor 3200
113
Hasil kuisioner kinerja karyawan pada KPP Pratama Bantul berdasarkanresponden
No Responden Pernyataan Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Responden 1 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 452 Responden 2 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 403 Responden 3 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 394 Responden 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 465 Responden 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 446 Responden 6 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 397 Responden 7 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 488 Responden 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 409 Responden 9 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 46
10 Responden 10 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4611 Responden 11 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4212 Responden 12 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3913 Responden 13 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4314 Responden 14 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4515 Responden 15 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4516 Responden 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3817 Responden 17 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4118 Responden 18 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4119 Responden 19 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4420 Responden 20 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3821 Responden 21 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4222 Responden 22 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4523 Responden 23 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4524 Responden 24 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4925 Responden 25 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4726 Responden 26 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4527 Responden 27 5 4 4 5 3 5 4 3 5 5 4328 Responden 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5029 Responden 29 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3830 Responden 30 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4631 Responden 31 5 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4032 Responden 32 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4633 Responden 33 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3834 Responden 34 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4935 Responden 35 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3936 Responden 36 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 3937 Responden 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
114
38 Responden 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4039 Responden 39 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4140 Responden 40 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4541 Responden 41 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4742 Responden 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4043 Responden 43 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4444 Responden 44 5 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4045 Responden 45 5 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4246 Responden 46 5 3 5 4 4 3 5 5 5 5 4447 Responden 47 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4048 Responden 48 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4349 Responden 49 5 2 5 5 4 4 4 4 4 4 4150 Responden 50 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4151 Responden 51 5 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4252 Responden 52 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3453 Responden 53 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4554 Responden 54 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4555 Responden 55 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4756 Responden 56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5057 Responden 57 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4358 Responden 58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5059 Responden 59 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4560 Responden 60 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4761 Responden 61 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4162 Responden 62 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4463 Responden 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4064 Responden 64 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4165 Responden 65 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4966 Responden 66 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4867 Responden 67 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4468 Responden 68 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4369 Responden 69 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4270 Responden 70 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4471 Responden 71 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4472 Responden 72 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4573 Responden 73 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4574 Responden 74 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 44
∑ 347 297 328 321 306 314 319 321 321 326 3200
115
Hasil kuisioner motivasi kerja karyawan pada KPP Pratama Bantul berdasarkanpernyataan
No Pernyataan Frekuensi JawabanResponden
TotalResp
TotalSkor
1 2 3 4 5
1 Demi kemakmuran masyarakatdan negara, saya bekerja secaramaksimal.
21 50 3 74 314
2 Hubungan kerja antara sayadengan atasan, maupun denganrekan kerja saya baik.
21 51 2 74 315
3 Suasana kerja saya sangatkondusif, sehingga saya merasanyaman dalam bekerja.
16 52 6 74 306
4 Saya diberikan kesempatan untukmengembangkan karir.
12 53 8 1 74 298
5 Atasan saya mengkomunikasikansegala sesuatu yang berhubungandengan pencapaian tugas.
13 55 5 1 74 302
6 Saya diberikan kesempatan untukmemberikan pendapat dalamrangka pencapaian tujuan.
13 56 4 1 74 303
7 Saya merasa terbantu denganfasilitas kerja yang diberikan.
24 44 4 2 74 312
8 Dengan saya berprestasi, sayadiberikan penghargaan olehatasan.
9 47 16 2 74 285
9 Bonus/Insentif yang saya terimacukup pantas.
13 55 5 1 74 302
10 Tanggung jawab yang diberikanmendorongan saya untuk bekerjasecara maksimal
16 44 8 5 1 74 291
Total 3028
116
Hasil kuisioner motivasi kerja karyawan pada KPP Pratama Bantul berdasarkanresponden
No Responden Pernyataan Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Responden 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 402 Responden 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 393 Responden 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 364 Responden 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 455 Responden 5 5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 436 Responden 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 407 Responden 7 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 488 Responden 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 409 Responden 9 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4410 Responden 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4011 Responden 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4012 Responden 12 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3913 Responden 13 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4114 Responden 14 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4315 Responden 15 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4416 Responden 16 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3817 Responden 17 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3918 Responden 18 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3919 Responden 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4020 Responden 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4121 Responden 21 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4322 Responden 22 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4323 Responden 23 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4224 Responden 24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5025 Responden 25 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4326 Responden 26 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4227 Responden 27 3 4 3 4 4 5 5 3 5 3 3928 Responden 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5029 Responden 29 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3830 Responden 30 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4231 Responden 31 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3732 Responden 32 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4033 Responden 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4034 Responden 34 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4935 Responden 35 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3736 Responden 36 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3637 Responden 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
117
38 Responden 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4039 Responden 39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4040 Responden 40 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4341 Responden 41 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4242 Responden 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4043 Responden 43 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4244 Responden 44 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3245 Responden 45 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3846 Responden 46 5 4 4 5 4 4 5 2 4 5 4247 Responden 47 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4048 Responden 48 5 5 4 4 4 4 2 4 4 1 3749 Responden 49 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4050 Responden 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4051 Responden 51 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4152 Responden 52 3 4 3 3 5 4 5 4 2 3 3653 Responden 53 4 4 3 2 2 2 5 2 3 2 2954 Responden 54 4 3 4 3 4 4 5 3 4 4 3855 Responden 55 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4156 Responden 56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5057 Responden 57 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3858 Responden 58 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4659 Responden 59 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4160 Responden 60 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4361 Responden 61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3862 Responden 62 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3563 Responden 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3864 Responden 64 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3665 Responden 65 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4366 Responden 66 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4267 Responden 67 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4168 Responden 68 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4569 Responden 69 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4470 Responden 70 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4171 Responden 71 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4372 Responden 72 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4473 Responden 73 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4474 Responden 74 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 45
∑ 314 315 306 298 302 303 312 285 302 291 3028
118
Hasil kuisioner pelatihan kerja karyawan pada KPP Pratama Bantulberdasarkan pernyataan
No Pernyataan Frekuensi JawabanResponden
TotalResp
TotalSkor
5 4 3 2 1
1 Saya menyadari pentingnya pelatihanbagi kelancaran pekerjaan saya.
29 44 1 74 324
2 Karyawan secara rutin dikenalkandengan perubahan prosedur danperaturan melalui pelatihan.
11 49 12 2 74 291
3 Metode yang digunakan dalampelatihan membuat saya dapat denganmudah mengerti akan materi yangdiberikan dalam pelatihan.
7 54 13 74 290
4 Materi dalam pelatihan banyakdipergunakan dalam praktik riilpekerjaan saya.
13 44 16 1 74 291
5 Materi pelatihan yang dibahassistematis dan praktis
8 47 15 4 74 281
6 Fasilitas yang digunakan mendukungkelancaran jalannya pelatihan.
16 52 6 74 306
7 Instruktur pelatihan memilikikemampuan penyampaian yang baikdan menguasai materi pelatihan.
14 50 10 74 300
8 Setelah mengikuti pelatihan sayadapat menyelesaikan pekerjaan sayadengan baik.
10 52 12 74 294
9 Setelah mengikuti pelatihan sayadapat memberikan pelayanan primakepada wajib pajak
14 52 8 74 302
10 Setelah mengikuti pelatihan, sayamerasa percaya diri dalammenyelesaikan pekerjaan.
14 53 7 74 303
Total 2982
119
Hasil kuisioner pelatihan kerja karyawan pada KPP Pratama Bantul berdasarkanresponden
No Responden Pernyataan Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Responden 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 402 Responden 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 333 Responden 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 384 Responden 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 405 Responden 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 496 Responden 6 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 387 Responden 7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 508 Responden 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 409 Responden 9 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 42
10 Responden 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4011 Responden 11 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4112 Responden 12 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3613 Responden 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4014 Responden 14 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3615 Responden 15 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4016 Responden 16 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3717 Responden 17 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3418 Responden 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4019 Responden 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4020 Responden 20 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3721 Responden 21 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4222 Responden 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4023 Responden 23 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4524 Responden 24 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4725 Responden 25 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4126 Responden 26 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3627 Responden 27 3 2 4 3 2 4 5 3 3 3 3228 Responden 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5029 Responden 29 5 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3630 Responden 30 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4631 Responden 31 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3732 Responden 32 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3933 Responden 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4034 Responden 34 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4835 Responden 35 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3836 Responden 36 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3137 Responden 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
120
38 Responden 38 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3939 Responden 39 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4140 Responden 40 5 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4041 Responden 41 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4642 Responden 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4043 Responden 43 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3144 Responden 44 5 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3545 Responden 45 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4146 Responden 46 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4647 Responden 47 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3748 Responden 48 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4149 Responden 49 5 5 4 2 2 4 4 4 4 4 3850 Responden 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4051 Responden 51 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4452 Responden 52 5 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3553 Responden 53 4 4 3 3 2 5 3 4 5 4 3754 Responden 54 4 4 3 3 4 5 3 4 4 4 3855 Responden 55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4056 Responden 56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5057 Responden 57 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4158 Responden 58 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4859 Responden 59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4060 Responden 60 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4261 Responden 61 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4162 Responden 62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4063 Responden 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4064 Responden 64 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3865 Responden 65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4066 Responden 66 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3867 Responden 67 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4068 Responden 68 4 4 4 4 4 5 3 3 5 4 4069 Responden 69 5 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4370 Responden 70 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4271 Responden 71 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4372 Responden 72 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4473 Responden 73 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4174 Responden 74 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 43
∑ 324 291 290 291 281 306 300 294 302 303 2982
121
Tabel perhitungan untuk melakukan analisis mengenai pengaruh motivasi kerja(X1) terhadap kinerja karyawan (Y) pada KPP Pratama Bantul.
No Y X1 X12 X1Y Y2
1 45 40 1600 1800 20252 40 39 1521 1560 16003 39 36 1296 1404 15214 46 45 2025 2070 21165 44 43 1849 1892 19366 39 40 1600 1560 15217 48 48 2304 2304 23048 40 40 1600 1600 16009 46 44 1936 2024 211610 46 40 1600 1840 211611 42 40 1600 1680 176412 39 39 1521 1521 152113 43 41 1681 1763 184914 45 43 1849 1935 202515 45 44 1936 1980 202516 38 38 1444 1444 144417 41 39 1521 1599 168118 41 39 1521 1599 168119 44 40 1600 1760 193620 38 41 1681 1558 144421 42 43 1849 1806 176422 45 43 1849 1935 202523 45 42 1764 1890 202524 49 50 2500 2450 240125 47 43 1849 2021 220926 45 42 1764 1890 202527 43 39 1521 1677 184928 50 50 2500 2500 250029 38 38 1444 1444 144430 46 42 1764 1932 211631 40 37 1369 1480 160032 46 40 1600 1840 211633 38 40 1600 1520 144434 49 49 2401 2401 240135 39 37 1369 1443 152136 39 36 1296 1404 152137 40 40 1600 1600 160038 40 40 1600 1600 1600
122
39 41 40 1600 1640 168140 45 43 1849 1935 202541 47 42 1764 1974 220942 40 40 1600 1600 160043 44 42 1764 1848 193644 40 32 1024 1280 160045 42 38 1444 1596 176446 44 42 1764 1848 193647 40 40 1600 1600 160048 43 37 1369 1591 184949 41 40 1600 1640 168150 41 40 1600 1640 168151 42 41 1681 1722 176452 34 36 1296 1224 115653 45 29 841 1305 202554 45 38 1444 1710 202555 47 41 1681 1927 220956 50 50 2500 2500 250057 43 38 1444 1634 184958 50 46 2116 2300 250059 45 41 1681 1845 202560 47 43 1849 2021 220961 41 38 1444 1558 168162 44 35 1225 1540 193663 40 38 1444 1520 160064 41 36 1296 1476 168165 49 43 1849 2107 240166 48 42 1764 2016 230467 44 41 1681 1804 193668 43 45 2025 1935 184969 42 44 1936 1848 176470 44 41 1681 1804 193671 44 43 1849 1892 193672 45 44 1936 1980 202573 45 44 1936 1980 202574 44 45 2025 1980 1936
Total 3200 3028 124926 131546 139220
123
Tabel perhitungan untuk melakukan analisis mengenai pengaruh pelatihan kerja(X2) terhadap kinerja karyawan (Y) pada KPP Pratama Bantul.
No Y X2 X22 X2Y Y2
1 45 40 1600 1800 20252 40 33 1089 1320 16003 39 38 1444 1482 15214 46 40 1600 1840 21165 44 49 2401 2156 19366 39 38 1444 1482 15217 48 50 2500 2400 23048 40 40 1600 1600 16009 46 42 1764 1932 211610 46 40 1600 1840 211611 42 41 1681 1722 176412 39 36 1296 1404 152113 43 40 1600 1720 184914 45 36 1296 1620 202515 45 40 1600 1800 202516 38 37 1369 1406 144417 41 34 1156 1394 168118 41 40 1600 1640 168119 44 40 1600 1760 193620 38 37 1369 1406 144421 42 42 1764 1764 176422 45 40 1600 1800 202523 45 45 2025 2025 202524 49 47 2209 2303 240125 47 41 1681 1927 220926 45 36 1296 1620 202527 43 32 1024 1376 184928 50 50 2500 2500 250029 38 36 1296 1368 144430 46 46 2116 2116 211631 40 37 1369 1480 160032 46 39 1521 1794 211633 38 40 1600 1520 144434 49 48 2304 2352 240135 39 38 1444 1482 152136 39 31 961 1209 152137 40 40 1600 1600 1600
124
38 40 39 1521 1560 160039 41 41 1681 1681 168140 45 40 1600 1800 202541 47 46 2116 2162 220942 40 40 1600 1600 160043 44 31 961 1364 193644 40 35 1225 1400 160045 42 41 1681 1722 176446 44 46 2116 2024 193647 40 37 1369 1480 160048 43 41 1681 1763 184949 41 38 1444 1558 168150 41 40 1600 1640 168151 42 44 1936 1848 176452 34 35 1225 1190 115653 45 37 1369 1665 202554 45 38 1444 1710 202555 47 40 1600 1880 220956 50 50 2500 2500 250057 43 41 1681 1763 184958 50 48 2304 2400 250059 45 40 1600 1800 202560 47 42 1764 1974 220961 41 41 1681 1681 168162 44 40 1600 1760 193663 40 40 1600 1600 160064 41 38 1444 1558 168165 49 40 1600 1960 240166 48 38 1444 1824 230467 44 40 1600 1760 193668 43 40 1600 1720 184969 42 43 1849 1806 176470 44 42 1764 1848 193671 44 43 1849 1892 193672 45 44 1936 1980 202573 45 41 1681 1845 202574 44 43 1849 1892 1936
Total 3200 2982 121434 129570 139220
125
Tabel perhitungan untuk melakukan analisis mengenai pengaruh motivasi kerja(X1) dan pelatihan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) pada KPP PratamaBantul.
No Y X1 X2 X12 X2
2 X1Y X2Y Y2 X1X2
1 45 40 40 1600 1600 1800 1800 2025 16002 40 39 33 1521 1089 1560 1320 1600 12873 39 36 38 1296 1444 1404 1482 1521 13684 46 45 40 2025 1600 2070 1840 2116 18005 44 43 49 1849 2401 1892 2156 1936 21076 39 40 38 1600 1444 1560 1482 1521 15207 48 48 50 2304 2500 2304 2400 2304 24008 40 40 40 1600 1600 1600 1600 1600 16009 46 44 42 1936 1764 2024 1932 2116 184810 46 40 40 1600 1600 1840 1840 2116 160011 42 40 41 1600 1681 1680 1722 1764 164012 39 39 36 1521 1296 1521 1404 1521 140413 43 41 40 1681 1600 1763 1720 1849 164014 45 43 36 1849 1296 1935 1620 2025 154815 45 44 40 1936 1600 1980 1800 2025 176016 38 38 37 1444 1369 1444 1406 1444 140617 41 39 34 1521 1156 1599 1394 1681 132618 41 39 40 1521 1600 1599 1640 1681 156019 44 40 40 1600 1600 1760 1760 1936 160020 38 41 37 1681 1369 1558 1406 1444 151721 42 43 42 1849 1764 1806 1764 1764 180622 45 43 40 1849 1600 1935 1800 2025 172023 45 42 45 1764 2025 1890 2025 2025 189024 49 50 47 2500 2209 2450 2303 2401 235025 47 43 41 1849 1681 2021 1927 2209 176326 45 42 36 1764 1296 1890 1620 2025 151227 43 39 32 1521 1024 1677 1376 1849 124828 50 50 50 2500 2500 2500 2500 2500 250029 38 38 36 1444 1296 1444 1368 1444 136830 46 42 46 1764 2116 1932 2116 2116 193231 40 37 37 1369 1369 1480 1480 1600 136932 46 40 39 1600 1521 1840 1794 2116 156033 38 40 40 1600 1600 1520 1520 1444 160034 49 49 48 2401 2304 2401 2352 2401 235235 39 37 38 1369 1444 1443 1482 1521 140636 39 36 31 1296 961 1404 1209 1521 1116
126
37 40 40 40 1600 1600 1600 1600 1600 160038 40 40 39 1600 1521 1600 1560 1600 156039 41 40 41 1600 1681 1640 1681 1681 164040 45 43 40 1849 1600 1935 1800 2025 172041 47 42 46 1764 2116 1974 2162 2209 193242 40 40 40 1600 1600 1600 1600 1600 160043 44 42 31 1764 961 1848 1364 1936 130244 40 32 35 1024 1225 1280 1400 1600 112045 42 38 41 1444 1681 1596 1722 1764 155846 44 42 46 1764 2116 1848 2024 1936 193247 40 40 37 1600 1369 1600 1480 1600 148048 43 37 41 1369 1681 1591 1763 1849 151749 41 40 38 1600 1444 1640 1558 1681 152050 41 40 40 1600 1600 1640 1640 1681 160051 42 41 44 1681 1936 1722 1848 1764 180452 34 36 35 1296 1225 1224 1190 1156 126053 45 29 37 841 1369 1305 1665 2025 107354 45 38 38 1444 1444 1710 1710 2025 144455 47 41 40 1681 1600 1927 1880 2209 164056 50 50 50 2500 2500 2500 2500 2500 250057 43 38 41 1444 1681 1634 1763 1849 155858 50 46 48 2116 2304 2300 2400 2500 220859 45 41 40 1681 1600 1845 1800 2025 164060 47 43 42 1849 1764 2021 1974 2209 180661 41 38 41 1444 1681 1558 1681 1681 155862 44 35 40 1225 1600 1540 1760 1936 140063 40 38 40 1444 1600 1520 1600 1600 152064 41 36 38 1296 1444 1476 1558 1681 136865 49 43 40 1849 1600 2107 1960 2401 172066 48 42 38 1764 1444 2016 1824 2304 159667 44 41 40 1681 1600 1804 1760 1936 164068 43 45 40 2025 1600 1935 1720 1849 180069 42 44 43 1936 1849 1848 1806 1764 189270 44 41 42 1681 1764 1804 1848 1936 172271 44 43 43 1849 1849 1892 1892 1936 184972 45 44 44 1936 1936 1980 1980 2025 193673 45 44 41 1936 1681 1980 1845 2025 180474 44 45 43 2025 1849 1980 1892 1936 1935
Total 3200 3028 2982 124926 121434 131546 129570 139220 122777
127
Tabel Nilai-nilai Distribusi t
df 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001 0.00051 3.078 6.314 12.71 31.82 63.66 318.3 6372 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 22.330 31.63 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 10.210 12.924 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 7.173 8.6105 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 5.893 6.8696 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 5.208 5.9597 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 4.785 5.4088 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 4.501 5.0419 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 4.297 4.78110 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 4.144 4.58711 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 4.025 4.43712 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 3.930 4.31813 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 3.852 4.22114 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 3.787 4.14015 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 3.733 4.07316 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 3.686 4.01517 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 3.646 3.96518 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 3.610 3.92219 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 3.579 3.88320 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 3.552 3.85025 1.316 1.708 2.060 2.484 2.787 3.450 3.72530 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 3.385 3.64640 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 3.307 3.55150 1.299 1.676 2.009 2.403 2.678 3.261 3.49660 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 3.232 3.46070 1.294 1.667 1.994 2.381 2.648 3.211 3.43574 1.293 1.665 1.992 2.378 2.644 3.205 3.42780 1.292 1.664 1.990 2.374 2.639 3.195 3.416100 1.290 1.660 1.984 2.364 2.626 3.174 3.390150 1.287 1.655 1.976 2.351 2.609 3.145 3.357200 1.286 1.653 1.972 2.345 2.601 3.131 3.340
128
Tabel Nilai-nilai Distribusi F
df 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 161 200 216 225 230 234 237 239 241 2422 18.5 19.0 19.2 19.2 19.3 19.3 19.4 19.4 19.4 19.43 10.1 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.794 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.61 6.09 6.04 6.00 5.965 6.61 5.79 5.19 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.7410 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.9811 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.8512 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.7520 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.3521 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.3222 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.3023 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.2730 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.1640 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.0860 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.9970 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.9774 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.9680 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95120 3.93 3.07 2.68 3.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91300 3.87 3.03 2.63 2.40 2.24 2.13 2.04 1.97 1.91 1.861000 3.85 3.00 2.61 2.38 2.22 2.11 2.02 1.95 1.89 1.84