PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel...

13
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 4 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 , , STKIP-PGRI Lbuklinggau Email : [email protected] ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Terbalik Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016”. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah ada pengaruh model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni, dengan desain yang digunakan adalah random Pre-test Post- test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4 Lubuklinggau yang berjumlah 131 siswa dan sebagai sampelnya adalah siswa kelas XI IPA.3 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPA.1 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data yang digunakan dengan teknik tes. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis uji-t pada taraf signifikan α = 0,05 dari hasil post-test diperoleh 06 , 2 hitung t dengan 677 , 1 tabel t , karena nilai tabel hitung t t maka 0 H ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4 Lubuklinggau. Rata-rata tes akhir kelas eksperimen sebesar 76,50 dan kelas kontrol sebesar 70,23. Persentase jumlah siswa yang tuntas belajar untuk kelas eksperimen sebesar 62% dan kelas kontrol sebesar 35%. Kata Kunci: Pembelajaran Terbalik, Hasil Belajar 1 Mahasiswa STKIP-PGRI Lubuklinggau 2,3 Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel...

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel mikdam holik.pdf · pengaruh model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI

4 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

𝐌𝐢𝐤𝐝𝐚𝐦 𝐇𝐨𝐥𝐢𝐤𝟏, 𝐅𝐚𝐝𝐥𝐢𝟐, 𝐈𝐝𝐮𝐥 𝐀𝐝𝐡𝐚𝟑

STKIP-PGRI Lbuklinggau

Email : [email protected]

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Terbalik Terhadap Hasil

Belajar Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Lubuklinggau Tahun

Pelajaran 2015/2016”. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah ada

pengaruh model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika siswa

kelas XI IPA SMA Negeri 4 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016?.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

terbalik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4

Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah

eksperimen murni, dengan desain yang digunakan adalah random Pre-test Post-

test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA

SMA Negeri 4 Lubuklinggau yang berjumlah 131 siswa dan sebagai sampelnya

adalah siswa kelas XI IPA.3 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPA.1

sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data yang digunakan dengan teknik tes.

Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis

uji-t pada taraf signifikan α = 0,05 dari hasil post-test diperoleh 06,2hitungt

dengan 677,1tabelt , karena nilai tabelhitung tt maka 0H ditolak, maka dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran terbalik

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4

Lubuklinggau. Rata-rata tes akhir kelas eksperimen sebesar 76,50 dan kelas

kontrol sebesar 70,23. Persentase jumlah siswa yang tuntas belajar untuk kelas

eksperimen sebesar 62% dan kelas kontrol sebesar 35%.

Kata Kunci: Pembelajaran Terbalik, Hasil Belajar

1 Mahasiswa STKIP-PGRI Lubuklinggau 2,3 Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel mikdam holik.pdf · pengaruh model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika

PENDAHULUAN

Matematika merupakan suatu ilmu yang memiliki objek tujuan abstrak,

bertumpu pada kesepakatan dan berpola pikir deduktif (Soedjadi, 2000:11). Hal

ini dapat dilihat dari materi matematika banyak digunakan atau diaplikasikan

dalam bidang ilmu lain. Misalnya materi fungsi digunakan dalam ilmu ekonomi

untuk mempelajari fungsi permintaan dan penawaran. Oleh karna itu siswa perlu

menguasai penguasaan matematika pada tingkat tertentu namun banyak siswa

yang masih mengalami kesulitan dalam belajar matematika, sehingga hasil belajar

siswa rendah.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:250), hasil belajar merupakan hal

yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa,

hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik

dibandingkan pada saat sebelum belajar. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar

merupakan saat terselesainya bahan pelajaran. Guru mempunyai peran dan

tanggung jawab yang penting dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa,

seperti kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berintraksi secara efektif dan

efisien dengan peserta didik, kemampuan dalam memilih dan menggunakan

model sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. Dalam pembelajaran

matematika, siswa harus aktif dan kreatif dalam belajar sehingga mempunyai

kemampuan untuk mengembangkan kreativitasnya. Oleh karena itu guru harus

terampil serta berusaha semaksimal mungkin untuk membuat siswa tertarik pada

pembelajaran matematika. Dalam penyajian guru harus menggunakan strategi dan

model pembelajaran yang menarik dan sedapat mungkin menciptakan suasana

belajar yang mandiri dan menyenangkan. Dalam proses belajar mengajar aktifitas

anak didik yang diharapkan tidak hanya aspek fisik melainkan juga aspek mental

antara lain; beragumentasi secara lisan maupun tulisan, mengajukan atau

menjawab pertanyaan, berdiskusi baik kelompok kecil maupun kelas, dan

mencatat hal-hal penting dari buku maupun penjelasan guru.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika

SMA Negeri 4 Lubuklinggau yang telah dilakukan oleh peneliti beberapa waktu

lalu, bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMA Negeri 4 Lubuklinggau

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel mikdam holik.pdf · pengaruh model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika

sebesar 75. Dari 136 siswa, rata-rata nilai ulangan matematika kelas XI IPA SMA

Negeri 4 Lubuklinggau adalah 66,64. Siswa yang tuntas sebanyak 54 siswa

(39,70%) dan sebanyak 82 siswa (60,29%) belum mencapai kriteria ketuntasan

minimal (KKM). Hal ini tercermin dari hasil ulangan harian semester genap yang

sebagian besar belum mencapai KKM, sehingga mereka harus mengikuti program

remidial. Karena dalam kegiatan belajar mengajar guru cenderung menggunakan

pembelajaran konvensional. Dimana guru menjadi pusat perhatian dan siswa

sebagai penerima informasi yang hanya mendengarkan dan memperhatikan

gurunya saja sehingga siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar.

Melihat kurangnya perhatian terhadap hasil belajar dalam pembelajaran

matematika, maka perlu adanya perhatian lebih terhadap hasil belajar tersebut,

salah satu bentuk perhatian yang dapat dilakukan dengan menggunakan model

pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk menggunakan model

pembelajaran terbalik. Hal ini dimaksudkan agar selama proses pembelajaran

berlangsung, siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran dapat membantu

memahami materi yang sedang siswa pelajari melalui empat strategi pada model

pembelajaran terbalik. Sehingga diharapkan kesulitan yang dihadapi bisa

diminimalisir bahkan siswa dapat dengan mandiri dan berperan aktif dalam

proses pembelajaran.

Menurut Trianto (2009:96) model pembelajaran terbalik merupakan

model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar

mandiri, kreatif, dan lebih aktif. Model tersebut merupakan model yang

menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu: menyimpulkan bahan ajar

(summarizing), menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya (questioning),

menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperoleh (clarifying), kemudian

memprediksi pertanyaan selanjutnya dari persoalan yang disodorkan kepada siswa

(predicting).

Tujuan dari diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI

IPA SMA Negeri 4 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016.

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel mikdam holik.pdf · pengaruh model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika

LANDASAN TEORI

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:7) belajar merupakan tindakan

dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami

oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadi atau tidaknya proses belajar.

Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan

sekitar. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi

yang ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang

diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar

juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu (Rusman,

dalam Sudjana, 2010:1). Kemudian Slameto (2010:2) mengatakan belajar adalah

suatu proses usaha yang dilakukkan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

ineraksi dengan lingkungannya. Menurut pengertian secara psikologis, belajar

merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari interaksi dengan lingkungan nya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Suprijono (2009:5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah

pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

keterampilan. Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan

tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak

mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2011:30). Kemudian Dimyati dan Mudjiono

(2006:250) mengatakan hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari

dua sisi yaitu siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan

tingkat perkembangan mental yang lebih baik dibandingkan pada saat sebelum

belajar. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesainya bahan

pelajaran.

Menurut Soekamto (dalam Trianto, 2009:22) mengatakan maksud dari

model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar

mengajar.Menurut Joyce (dalam Trianto, 2009:5) mengatakan bahwa model

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel mikdam holik.pdf · pengaruh model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika

pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam

tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk

didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Kemudian

menurut Rusman (2010:93) pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses

interaksi antara guru dan siswa, baik interaksi seacara langsung seperti kegiatan

tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu menggunakan berbagai media

pembelajaran.

Suyatno (2009:64) mengatakan pembelajaran terbalik merupakan metode

pengajaran berdasarkan prinsip-prinsip pengajuan pertanyaan, yang mana

keterampilan-keterampilan metakognitif diajarkan melalui pengajaran langsung

dan pemodelan oleh guru untuk memperbaiki kinerja membaca siswa yang

pemahaman membacanya rendah. Kemudian menurut Trianto (2009:96) model

pembelajaran terbalik adalah suatu model pembelajaran yang membiasakan siswa

menggunakan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu: a) Menyimpulkan bahan

ajar (summarizing), b) Menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya

(questioning), c) Menjelaskan kembali pengetahuan yang sudah didapat

(clarifying), d) Memprediksi (predicting).

Adapun langkah-langkah model pembelajaran terbalik, yaitu: (1) Guru

membagikan materi ajar yang akan digunakan dan membagikan siswa dalam

kelompok-kelompok kecil yang heterogen terdiri dari 4-6 orang. (2) Dijelaskan

pada bagian awal guru bertindak sebagai guru(model). (3) Siswa diminta

membaca dan memahami teks/materi ajar yang telah diberikan oleh guru. (4)

Guru menyuruh siswa merangkum serta menyusun pertanyaan tentang pengajaran

guru. (5) Guru memilih salah satu siswa untuk berperan sebagai guru. (6) Siswa

yang lain memahami, mercermati penjelasan dari teman yang telah ditunjuk

sebagai guru dan melakukan perkiraan mengenai konsep apa yang di bahas

selanjutnya materi ajar tersebut.

Model pembelajaran terbalik sebagai salah satu alternatif yang dipakai

dalam penyampaian materi pembelajaran selama proses belajar mengajar juga

memiliki kelebihan dan kekurangan. Aziz (dalam Udayana, 2014) menyatakan

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel mikdam holik.pdf · pengaruh model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika

adapun kelebihan model pembelajaran terbalik yaitu (1) Mengembangkan

kreativitas siswa, (2) Memupuk kerjasama antara siswa, (3) Menumbuhkan bakat

siswa terutama dalam berbicara dan mengembangkan sikap, (3) Siswa lebih

memperhatikan pelajaran karena menghayati sendiri, (4) Memupuk keberanian

berpendapat dan berbicara di depan kelas, (5) Melatih siswa untuk menganalisa

masalah dan mengambil kesimpulan dalam waktu singkat, (6) Menumbuhkan

sikap menghargai guru karena siswa akan merasakan perasaan guru pada saat

mengadakan pembelajaran terutama pada saat siswa ramai atau kurang

memperhatikan, dan (7) dapat dipergunakan untuk materi pelajaran yang banyak

dan alokasi waktu yang terbatas. Sedangkan kelemahan model pembelajaran

terbalik yaitu (1) adanya kurang kesungguhan para siswa yang berperan sebagai

guru menyebabkan tujuan tak tercapai, (2) pendengar (siswa yang tidak berperan)

sering menertawakan tingkah laku siswa yang menjadi guru sehingga merusak

suasana dan (3) kurangnya perhatian siswa kepada pelajaran dan hanya

memperhatikan aktivitas siswa yang berperan sebagai guru.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

true eksperimental design. Metode eksperimen merupakan metode yang

digunakan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari perlakuan yang diberikan

pada subjek selidik (Arikunto, 2010:85). Dalam penelitian ini digunakan

rancangan penelitian dengan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4

Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016. Sebagai sampel dalam penelitian ini

adalah kelas XI IPA.3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA.1 sebagai kelas

kontrol. Teknik pengumpul data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

tes. Tes dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum (pre-test)

dan sesudah (post-test) materi yang diajarkan. Tes awal diberikan sebelum proses

model pembelajaran terbalik, dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal

siswa. Tes akhir dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung dengan

tujuan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa setelah mengalami

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel mikdam holik.pdf · pengaruh model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika

pembelajaran dengan menggunakan 4 butir soal dalam bentuk essay, materi tes

adalah peluang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

mencari rata-rata dan simpangan baku, uji normalitas data, uji homogenitas, dan

pengujian hipotesis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA SMA Negeri 4 Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2015/2016, dimulai dari tanggal 18 Agustus sampai dengan 18

September 2015. Dalam pelaksanaannya, peneliti melakukan lima 5 kali

pertemuan yaitu dengan rincian satu kali pemberian pre-test, tiga kali

pembelajaran dengan model pembelajaran terbalik dan satu kali pemberian post-

test.

Pelaksanaan pre-test ini berfungsi untuk mengetahui kemampuan awal

tentang suatu materi atau topik dari masing-masing kelas, baik kelas eksperimen

maupun kelas kontrol sebelum dilakukan pembelajaran. Soal yang digunakan

berbentuk essay yang terdiri dari 4 soal. Berdasarkan hasil perhitungan

rekapitulasi hasil pre-test siswa dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Hasil Perhitungan Data Pre-test

Nilai Kelas

Eksperimen Kontrol

Rata-rata 26,65 28,07

Simpangan Baku 12,48 10,37

Siswa Yang Tuntas 0 0

Siswa Yang Tidak Tuntas 26 26

Secara deskriptif dapat disimpulkan tabel diatas bahwa kemampuan awal

siswa pada pengetahuan awal sama-sama masih rendah dan tidak ada perbedaan

yang berarti antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ditinjau dari sebaran

nilainya.

Post-test dilakukan untuk melihat hasil belajar siswa setelah mengikuti

pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran terbalik,

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel mikdam holik.pdf · pengaruh model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika

dengan demikian dapat diketahui peningkatan hasil belajar siswa. Post-test ini

dilakukan pada pertemuan terakhir yaitu pertemuan kelima. Soal tes yang

digunakan berbentuk essay yang terdiri dari empat soal. Berdasarkan rekapitulasi

hasil tes akhir siswa dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2

Hasil Perhitungan Data Post-test

Nilai Kelas

Eksperimen Kontrol

Rata-rata 76,50 70,23

Simpangan Baku 10,15 11,59

Siswa Yang Tuntas 16 9

Siswa Yang Tidak Tuntas 10 17

Secara diskriptif dapat dikatakan bahwa kemampuan akhir antara kelas

eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, karena kedua kelas diberi perlakuan

pembelajaran yang berbeda pada masing-masing kelas, dimana kelas eksperimen

menggunakan model pembelajaran terbalik sedangkan pada kelas kontrol

menggunakan pembelajaran konvensional.

Berdasarkan hasil pre-test dan post-test dapat disimpulkan bahwa nilai

rata-rata post-test pada kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 62 %

dan rata-rata post-test pada kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 35 %.

Hal ini berarti peningkatan rata-rata nilai pada kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan kelas kontrol. Rata-rata nilai pre-test dan post-test dapat dilihat

pada grafik 1.

26,65

76,5

28,07

70,23

0

20

40

60

80

100

Pre-test Post-test

Eksperimen

Kontrol

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel mikdam holik.pdf · pengaruh model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika

Grafik 1

Rata-Rata Nilai Hasil Pre-test ke Post-test

Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas XI IPA.3 SMA Negeri 4

Lubuklinggau dengan menggunakan model pembelajaran terbalik dapat memberi

siswa lebih banyak waktu untuk berpikir, merespon dan saling membantu dari

pada menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini sesuai Menurut Trianto

(2009:96) model pembelajaran terbalik adalah suatu model pembelajaran yang

membiasakan siswa menggunakan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu: a)

Menyimpulkan bahan ajar (summarizing), b) Menyusun pertanyaan dan

menyelesaikannya (questioning), c) Menjelaskan kembali pengetahuan yang

sudah didapat (clarifying), d) Memprediksi (predicting). sedangkan pembelajaran

konvensional adalah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan

pengetahuannya secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya

mengikuti secara pasif.

Dalam penerapannya model pembelajaran terbalik ini siswa dituntut

untuk lebih aktif dan kreatif dalam menerapkan materi yang dibahas atau masalah

yang diberikan guru, siswa dituntut untuk berpikir dan bertukar pikiran dengan

temannya sehingga akan terbentuk suatu pola kerja sama yang aktif. Selain

melatih kerja sama yang baik, model pembelajaran terbalik juga melatih

keberanian siswa untuk tampil di muka umum atau dalam hal ini untuk tampil di

depan kelas untuk menjelaskan hasil rangkuman yang disusun untuk dijelaskan

kembali kepada teman yang lain.

Pada pertemuan pertama, Sebelum memulai pembelajaran peneliti

terlebih dahulu menginformasikan langkah-langkah pelaksanaan model

pembelajaran terbalik. Pada saat pembagian kelompok, siswa diacak terlebih

dahulu oleh guru, sehingga tidak ada kelompok pun yang mendapatkan pasangan

yang semula (awal), maka pembagian kelompoknya berdasarkan kemampuan

kognitif siswa yaitu siswa yang berkemampuan tinggi digabungkan dengan siswa

yang berkemampuan rendah supaya masing-masing kelompok dicampur diantara

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel mikdam holik.pdf · pengaruh model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika

siswa-siswa yang kemapuannya tinggi, sedang serta rendah. Hal ini dilakukan

agar belajar siswa lebih aktif dan dapat tercapai secara maksimal. Selanjutnya

guru juga memberikan penjelasan bahwa dua kali untuk pertemuan berikutnya

tetap pada kelompok yang sudah ditentukan dilanjutkan dengan pembagian bahan

ajar yang telah disiapkan oleh peneliti.

Kemudian pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan materi

peluang dengan indikator yang harus dicapai adalah menyusun aturan perkalian

dan menggunakan aturan perkalian untuk menyelesaikan soal. Tahap selanjutnya

peneliti menyuruh siswa membaca serta memahami bahan ajar yang diberikan

kemudian merangkum dan menyusun pertanyaan terhadap materi yang dipelajari,

setelah selesai peneliti mengacak salah satu siswa dari masing-masing kelompok

dan dipilih untuk maju menjelaskan materi yang telah dibahas dengan teman

sekelompoknya dan menjelaskan pada teman yang lain.

Pada tahap-tahap ini semua siswa belum sepenuhnya menjalankan

dengan baik, dimana pada tahap memilih salah satu siswa untuk maju timbul

keributan dan untuk tahap siswa yang pilih juga masih banyak yang malu-malu

untuk maju kedepan. Hal ini dikarenakan siswa tersebut belum terbiasa dengan

model pembelajaran terbalik dan juga siswa tersebut belum bisa bekerja sama

dengan baik serta siswa masih terlalu banyak bermain-main dalam proses

pembelajaran. Selanjutnya siswa melakukan diskusi pada teman-temannya untuk

melakukan prediksi terhadap materi yang dibahas selanjutnya terhadap materi

yang telah dipelajari. Kemudian peneliti mengambil rangkuman yang telah dibuat

oleh siswa masing-masing kelompok dan menilai hasil rangkuman tersebut.

Kelasifikasi hasil penilaian, kualitas rangkuman untuk seluruh kelompok masih

kurang baik. Dimana dalam pertemuan pertama ini hanya satu perwakilan siswa

yang maju berperan sebagai guru.

Pada pertemuan kedua dengan materi peluang dan dengan indikator

mendefenisikan permutasi dan menggunakan permutasi dalam pemecahan soal,

pada pertemuan ini sesuai dengan langkah-langkah pada pertemuan pertama

dimana siswa semakin aktif dan semangat dalam pembelajaran karena masing-

masing harus siap untuk maju menjelaskan maka dari itu siswa akan selalu cermat

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel mikdam holik.pdf · pengaruh model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika

terhadap bahan ajar yang dipelajari dan melakukan tahap-tahap dengan baik

daripada pertemuan pertama. Kemudian peneliti mengambil rangkuman yang

telah dibuat oleh siswa masing-masing kelompok dan menilai hasil rangkuman

tersebut. Kelasifikasi hasil penilaian, kualitas rangkuman untuk seluruh kelompok

mulai peningkatan daripada pertemuan pertama dan dalam pertemuan kedua ini

terdapat dua siswa yang mewakili kelompok masing-masing yang maju untuk

berperan sebagai guru, maka dalam pertemuan kedua ini diklasifikasikan hanya

40% yang baik.

Pada pertemuan ketiga dengan materi peluang dan dengan indikator

mendefenisikan kombinasi dan menggunakan kombinasi dalam pemecahan soal,

pada pertemuan ini sesuai langkah apada pertemuan sebelumnya dimana siswa

selalu aktif dan kerjasamanya oleh masing-masing kelompok. Kemudian proses

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa mengalami peningkatan daripada

pertemuan pertama dan kedua karena sudah banyak siswa yang dapat

melaksanakan tahapan tersebut dengan baik dan melaksanakannya sesuai dengan

langkah-langkah dengan baik. Kemudian peneliti mengambil rangkuman yang

telah dibuat oleh siswa masing-masing kelompok dan menilai hasil rangkuman

tersebut. Kelasifikasi hasil penilaian, kualitas rangkuman untuk seluruh kelompok

mulai peningkatan lebih baik dan dalam pertemuan ketiga ini terdapat empat

siswa yang mewakili kelompok masing-masing yang maju untuk berperan sebagai

guru karna siswa terampil dan aktif untuk maju kedepan apa yang telah dipelari

dari bahan ajar tersebut, maka dalam pertemuan ketiga ini diklasifikasikan hanya

80% yang baik.

Selama penelitian dikelas XI IPA.3 SMA Negeri 4 Lubuklinggau

terdapat hambatan atau kesulitan yang ditemukan antara lain dari segi siswa yaitu

siswa-siswa yang pasif, pada tahap merangkum/meringkas adanya siswa yang

belum aktif, siswa yang seharusnya membahas masalah yang telah mereka

kerjakan tetapi siswa memanfaatkan waktunya untuk berbicara diluar materi

pelajaran dan kurang aktif dalam mencari penyelesaian masalah atau prediksi

yang dilakukan selanjutnya. Mengatasi hambatan ini, guru akan berkeliling kelas

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel mikdam holik.pdf · pengaruh model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika

dan mengingatkan kembali tahap-tahap yang harus dilalui oleh siswa. Hal ini

dilakukan agar tahap-tahap dalam proses pembelajaran ini dapat berjalan tertib

dan dapat berhasil. Selain itu juga walaupun ada hambatan, hal ini tidak

menyurutkan konsentrasi siswa dalam belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil

belajarnya, ada 16 siswa yang tuntas (62%) dan ada 10 siswa (38%) yang belum

mencapai kriteria ketuntasan minimal. Namun, hasil tersebut sudah mengalami

peningkatan.

Hasil pengujian tersebut sesuai dengan pendapat Suyatno (2009:51)

menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran

dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi

konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Dan juga sesuai dengan penelitian

Ariyasa (2014) yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang diberikan model

pembelajaran terbalik lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan

pembelajaran konvensional.

Berdasarkan analisis secara statistik terbukti bahwa pembelajaran

matematika dengan menggunakan model pembelajaran terbalik dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian hipotesis penelitian yang

diajukan dalam penelitian ini dapat diterima kebenarannya, maka dapat

disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA

Negeri 4 Lubuklinggau dengan model pembelajaran terbalik lebih baik dari pada

siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Sehingga model

pembelajaran terbalik dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

KESIMPULAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan pemberian model pembelajaran terbalik

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4

Lubuklinggau. Hal ini terlihat dari hasil post-test diperoleh 06,2hitungt dengan

677,1tabelt , karena nilai tabelhitung tt maka 0H ditolak. Rata-rata hasil belajar

matematika siswa kelas eksperimen sebesar 76,50 dan kelas kontrol sebesar

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel mikdam holik.pdf · pengaruh model pembelajaran terbalik terhadap hasil belajar matematika

70,23. Dengan demikian, setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran terbalik siswa akan lebih aktif, saling kerja

sama, selalu terampil, dan berani untuk tampil kedepan dan mudah mengingatkan

kembali pelajaran yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ariyasa, I Gd. dkk,. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Teaching

terhadap Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V SD N 1 Tulamben Tahun

Pelajaran 2013/2014. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan

Ganesha Jurusan PGSD, Vol. (2) No. 1.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Raja Grapindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikti

Depdikbud.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Masmedia Buana

Pustaka.

Trianto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Udayana, Ida Bagus Krisna. dkk. 2014. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

Kooferatif Reciprocal Teaching Berbasis Audio Visual terhadap Hasil

Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus Letkol Wisnu Kecamatan Denpasar

Utara. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. (2)

No. 1.