PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB...

77
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 10 METRO PUSAT (Skripsi) Oleh RINA MURNIATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKINGSTICK TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA

KELAS IV SD NEGERI 10 METRO PUSAT

(Skripsi)

Oleh

RINA MURNIATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKINGSTICK TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA

KELAS IV SD NEGERI 10 METRO PUSAT

Oleh

RINA MURNIATI

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDNegeri 10 Metro Pusat. Hal ini terlihat dari nilai mid semester ganjil, dari 20 orangsiswa kelas IVA hanya ada 1 orang siswa atau 5% siswa yang telah mencapai KKMdan ada 19 orang siswa atau 95% siswa yang belum mencapai KKM. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe talkingstick terhadap hasil belajar PKn siswa kelas IV SD Negeri 10 Metro Pusat. Jenispenelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen berbentuk quasieksperimental design dengan rancangan eksperimen non equivalent group design.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan soal pretest dan posttest, yangkemudian dianalisis dengan menggunakan analisis data kuantitatif. Hasil penelitianmenunjukkan, nilai rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 36,39, dan nilai rata-rata posttest sebesar 72,78, dengan hasil ketuntasan sebesar 53,33%, nilai rata-ratapretest kelas kontrol sebesar 38,06, dan nilai rata-rata posttest sebesar 58,89, denganhasil ketuntasan sebesar 26,67%. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesismenggunakan program SPSS 20 diperoleh nilai sig. (2-tailed) 0,04, (0,04<0,05)sehingga Ha diterima. Dari perhitungan tersebut dapat diperoleh bahwa modelpembelajaran kooperatif tipe talking stick dapat mempengaruhi hasil belajar siswapada mata pelajaran PKn.

Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran kooperatif, talking stick.

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING

STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA

KELAS IV SD NEGERI 10 METRO PUSAT

Oleh

RINA MURNIATI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester
Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester
Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Rina Murniati, dilahirkan di

Purwosari Kecamatan Metro Utara Kota Metro, pada

tanggal 22 November 1995. Peneliti adalah anak

pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak

Samijo dan Ibu Siti Mariyani.

Pendidikan formal yang telah diselesaikan peneliti sebagai berikut.

1. SD Negeri 4 Metro Utara lulus pada tahun 2007.

2. SMP Negeri 10 Metro Pusat lulus pada tahun 2010.

3. SMA Negeri 3 Metro Utara lulus pada tahun 2013.

Pada tahun 2013, peneliti terdaftar sebagai Mahasiswi S-1 PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

MOTO

“Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu.Dan orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa

depan”.(Mario Teguh)

“Janganlah takut melangkah, karena jarak 1000 mil dimulai denganlangkah pertama”.

(Kata-kata Mutiara)

"Hidup adalah proses pembelajaran untuk perbaikan diri. Teruslahbelajar untuk menjadi baik, lebih baik dan terbaik".

(Anonymous)

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

PERSEMBAHAN

Bismillaahirrahmaanirraahiim

Kupersembahkan karya ini sebagai rasa syukur kepada Allah SWTdan ucapan terima kasih kepada:

Ayahandaku Samijo dan Ibundaku Siti Mariyani tercinta, yang selalumendo’akan kebaikan dan kesuksesanku, selalu berjuang tak kenal

lelah, dan memberikan dukungan serta kasih yang tiada batas.

Adik-adikku Tersayang Wahyu Cahyono, Alm. dan Sri Hida Yati,Kalian adalah motivasiku untuk jadi teladan yang baik.

Almamater Tercinta “Universitas Lampung”

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

ii

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, kasih

sayang serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking

Stick terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SD Negeri 10 Metro Pusat”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus ditempuh untuk

mendapatkan gelar sarjana pendidikan di Universitas Lampung.

Penyusunan skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan dari berbagai

pihak, untuk itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati peneliti

menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M. P., Rektor Universitas Lampung

yang mengesahkan ijasah dan gelar sarjana kami, sehingga peneliti

termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Hi. Muhammad Fuad, M. Hum., Dekan FKIP Universitas

Lampung yang telah memfasilitasi dan memberi kemudahan sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M. Si., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang menyetujui

penulisan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

iii

4. Bapak Drs. Maman Surahman, M. Pd., Ketua Program Studi PGSD Jurusan

Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan

motivasi.

5. Bapak Drs. Muncarno, M. Pd., Koordinator Kampus B FKIP Unila yang

selalu memberikan motivasi kepada peneliti.

6. Bapak Drs. Mugiadi, M. Pd., Selaku penguji utama yang selalu memberikan

motivasi, serta masukan dan saran-saran yang sangat bermanfaat bagi

peneliti.

7. Bapak Drs. Rapani, M. Pd., Selaku ketua tim penguji yang telah memberikan

arahan dan masukan yang berharga kepada peneliti.

8. Ibu Dra. Yulina H, M. Pd. I., Selaku sekretaris penguji yang telah

memberikan arahan dan masukan yang berharga kepada peneliti dengan

penuh kesabaran.

9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Kampus B PGSD yang telah banyak

memberikan masukan dan membantu kelancaran penulisan skripsi ini.

10. Ibu Sri Prihatin, S. Pd. SD., Kepala SD Negeri 10 Metro Pusat, serta dewan

guru dan staf yang telah memberikan izin dan membantu peneliti selama

penyusunan skripsi ini.

11. Ibu Eka Sila, S. Pd. SD., guru kelas IVA dan teman sejawat yang telah

banyak memberikan bantuan dan saran kepada peneliti dalam penyusunan

skripsi ini.

12. Bapak Felix Apri Cahyo, S. Pd. SD., guru kelas IVB dan teman sejawat yang

telah banyak memberikan bantuan dan saran kepada peneliti dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

iv

13. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri 10 Metro Pusat, yang telah membantu

dengan berpartisipasi aktif sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan

baik.

14. Sahabat berbagi suka dan duka peneliti selama ini Nurul Suparni, Purnama

Sari, Fitri Martias, Rachmawati, Ratih Septia, Retno Purwasih, Resta Ristiani,

Rosa Maghfirah, Ridha Sutiarahmah, Shanti Eka Rahmawati, Wahyuni

Nurtiningsih, Siti Maisyaroh, Siti Nurazizah, Siti Nurjanah, Sri Windasari,

Yesi Wulan Sari, Wisnu dwi dan Tika Andriani.

15. Rekan-rekan senasib dan seperjuangan, mahasiswa S-1 PGSD angkatan 2013

terutama keluarga besar kelas C, yang kini sibuk dengan skripsinya masing-

masing, terima kasih untuk empat tahun yang luar biasa, kita melewati

perjuangan menempuh gelar Sarjana Pendidikan.

16. Semua pihak yang namanya tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang

telah membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.

Akhir kata, peneliti menyadari bahwa tulisan ini tidaklah sempurna, karena

kesempurnaan hanya milik Allah SWT, namun semoga tulisan ini dapat

bermanfaat bagi perkembangan dan peningkatan mutu dunia pendidikan terutama

ke SD-an.

Metro, 14 April 2017Peneliti,

Rina MurniatiNPM 1313053137

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

v

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1B. Identifikasi Masalah........................................................................... 6C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 7D. Rumusan Masalah.............................................................................. 7E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8G. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................. 9

II. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 10A. Model Pembelajaran .......................................................................... 10

1. Pengertian Model Pembelajaran.................................................... 102. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ................................. 113. Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif.................................... 12

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick.......................... 131. Pengertian Talking Stick ............................................................... 132. Langkah-langkah Talking Stick .................................................... 153. Kelebihan dan Kelemahan Talking Stick ...................................... 17

C. Belajar dan Pembelajaran .................................................................. 191. Belajar ........................................................................................... 19

a. Pengertian Belajar .................................................................... 19b. Teori Belajar ............................................................................. 20c. Hasil Belajar ............................................................................. 23d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar..................... 25

2. Pembelajaran ................................................................................. 26D. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)................................................. 28

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) .......................... 28

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

vi

Halaman

2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ............................... 30E. Penelitian yang Relevan..................................................................... 32F. Kerangka Pikir ................................................................................... 33G. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 34

III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 35A. Rancangan Penelitian......................................................................... 35B. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 38

1. Tempat Penelitian.......................................................................... 382. Waktu Penelitian ........................................................................... 38

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian................... 381. Variabel Penelitian ........................................................................ 382. Definisi Operasional Penelitian..................................................... 39

D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 401. Populasi Penelitian ........................................................................ 402. Sampel Penelitian.......................................................................... 41

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data......................................... 421. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 42

a. Studi Dokumentasi .................................................................... 42b. Teknik Tes................................................................................. 42

2. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 43F. Uji Coba Instrumen Tes dan Uji Persyaratan Instrumen ................... 43

1. Uji Coba Instrumen Tes ................................................................ 432. Uji Persyaratan Instrumen............................................................. 44

a. Validitas.................................................................................... 44b. Reliabilitas................................................................................ 45

G. Teknis Analisis Data .......................................................................... 461. Teknis Analisis Data Hasil Belajar ............................................... 47

a. Nilai Hasil Belajar secara Individual ....................................... 47b. Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa.......................................... 47c. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa secara Klasikal .... 47

2. Uji Persyaratan Analisis Data ....................................................... 48a. Uji Normalitas .......................................................................... 48b. Uji Homogenitas....................................................................... 49c. Pengujian Hipotesis .................................................................. 50

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 52A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ................................................... 52B. Pelaksanaan Penelitian....................................................................... 54

1. Persiapan Penelitian ...................................................................... 54

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

vii

Halaman

2. Uji Coba Instrumen Penelitian ...................................................... 54a. Validitas.................................................................................... 54b. Reliabilitas................................................................................ 56

3. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 564. Pengambilan Data Penelitian ........................................................ 56

C. Deskripsi Data Penelitian................................................................... 57D. Hasil Analisis Data Penelitian ........................................................... 57E. Uji Persyaratan Analisis Data ............................................................ 62

1. Uji Normalitas ............................................................................... 622. Uji Homogenitas ........................................................................... 643. Pengujian Hipotesis....................................................................... 65

F. Pembahasan ....................................................................................... 66

V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 69A. Kesimpulan ........................................................................................ 69B. Saran .................................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 71

LAMPIRAN.................................................................................................... 74

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada midSemester Ganjil SD Negeri 10 Metro Pusat Tahun Pelajaran 2016/2017 ...... 4

2. Data Jumlah Siswa Kelas IV SD Negeri 10 Metro Pusat Tahun Pelajaran2016/2017......................................................................................................... 41

3. Koefisien Reliabilitas Kuder Richardson......................................................... 46

4. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ..................................................... 47

5. Keadaan Jumlah Siswa SD Negeri 10 Metro Pusat Tahun Pelajaran2016/2017......................................................................................................... 52

6. Keadaan Tenaga Pendidik SD Negeri 10 Metro Pusat Tahun Pelajaran2016/2017......................................................................................................... 53

7. Keadaan Prasarana SD Negeri 10 Metro Pusat Tahun Pelajaran 2016/2017... 53

8. Hasil Analisis Validitas Butir Soal Tes Kognitif ............................................. 55

9. Nilai Prestest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol............................. 58

10. Nilai Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................. 59

11. Penggolongan Nilai N-Gain Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...... 60

12. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ...................................................... 62

13. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol .............................................................. 63

14. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen ...................................................... 63

15. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol............................................................. 63

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

ix

Halaman

16. Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 64

17. Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................... 64

18. Uji Hipotesis Hasil Belajar Siswa .................................................................... 65

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Konsep Variabel ......................................................................... 34

2. Diagram Rancangan Penelitian ................................................................... 36

3. Diagram Batang Perbandingan Ketuntasan Pretest Kelas Eksperimen danKelas Kontrol .............................................................................................. 58

4. Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-rata Pretest Kelas Eksperimendan Kelas Kontrol........................................................................................ 58

5. Diagram Batang Perbandingan Ketuntasan Posttest Kelas Eksperimen danKelas Kontrol .............................................................................................. 60

6. Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-rata Posttest Kelas Eksperimendan Kelas Kontrol........................................................................................ 60

7. Diagram Batang Kategori Peningkatan N-Gain Siswa Kelas Eksperimendan Kelas Kontrol........................................................................................ 61

8. Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-rata N-Gain Kelas Eksperimendan Kelas Kontrol........................................................................................ 61

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Surat- surat Penelitian

1. Surat Penelitian Pendahuluan dari Fakultas.............................................. 76

2. Surat Keterangan dari Fakultas ................................................................. 77

3. Surat Izin Penelitian dari Fakultas ............................................................ 78

4. Surat Izin Penelitian dari Kepala Sekolah................................................. 79

5. Surat Pernyataan Teman Sejawat Kelas IVA ........................................... 80

6. Surat Pernyataan Teman Sejawat kelas IVB............................................. 81

7. Surat Keterangan Penelitian...................................................................... 82

Data Hasil mid Semester Ganjil

8. Data Dokumentasi Nilai PKn pada mid Semester Ganjil Kelas IVAdan IVB Tahun Pelajaran 2016/2017........................................................ 84

Perangkat Pembelajaran

9. Pemetaan SK dan KD Tahun Pelajaran 2016/2017 .................................. 86

10. Silabus Pembelajaran ................................................................................ 89

11. RPP Kelas Eksperimen ............................................................................. 92

12. RPP Kelas Kontrol .................................................................................... 104

13. Kisi-kisi Soal Uji Instrumen ..................................................................... 114

14. Soal Uji Instrumen .................................................................................... 115

15. Kunci Jawaban Soal Uji Instrumen........................................................... 121

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

xii

Halaman

Hasil Uji Validitas, Reliabilitas, dan Data Hasil Belajar Siswa

16. Hasil Uji Validitas Soal ............................................................................ 123

17. Hasil Uji Reliabilitas Soal......................................................................... 125

18. Tabel Nilai-nilai r...................................................................................... 126

19. Kisi-kisi Penulisan Instrumen Soal Pretest dan PosttestKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................................... 127

20. Soal Pretest Kelas Eksperimen ................................................................ 128

21. Soal Posttest Kelas Eksperimen................................................................ 132

22. Soal Pretest Kelas Kontrol........................................................................ 136

23. Soal Posttest Kelas Kontrol ...................................................................... 140

24. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen danKelas Kontrol ........................................................................................... 144

25. Data Hasil Belajar Kognitif PKn Siswa Kelas Eksperimen..................... 145

26. Data Hasil Belajar Kognitif PKn Siswa Kelas Kontrol ............................ 146

Langkah-langkah Uji Normalitas, Homogenitas, dan Hipotesisdengan Program SPSS 20

27. Hasil Uji Normalitas Pretest Eksperimen................................................. 148

28. Hasil Uji Normalitas Pretest Kontrol ....................................................... 151

29. Hasil Uji Normalitas Posttest Ekperimen ................................................. 154

30. Hasil Uji Normalitas Posttest Kontrol ...................................................... 157

31. Hasil Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kelas Kontrol ............... 160

32. Hasil Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kelas Kontrol.............. 163

33. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................... 166

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

xiii

Halaman

Dokumentasi Pembelajaran

34. Absen Siswa Kelas Eksperimen................................................................ 170

35. Absen Siswa Kelas Kontrol ...................................................................... 171

36. Dokumentasi Pembelajaran Kelas Eksperimen ........................................ 172

37. Dokumentasi Pembelajaran Kelas Kontrol .............................................. 175

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana

untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi siswa melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran, atau latihan sebagai bekal di masa yang akan datang.

Pendidikan seharusnya wajib diterima bagi setiap individu, karena dengan

adanya pendidikan, setiap individu dapat mengembangkan potensinya,

karakter dan jenjang hidupnya menjadi lebih baik. Hal ini sesuai dengan

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Sisdiknas) pasal 3 bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Undang-undang di atas mengandung arti bahwa pendidikan dilaksanakan

dengan tujuan agar siswa dapat mengembangkan potensi dirinya untuk

kehidupan yang akan datang melalui suasana belajar dan proses pembelajaran

yang aktif dan inovatif. Tahapan pendidikan mulai dari jenjang pendidikan

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

2

dasar, menengah, dan tinggi diberikan kepada siswa sesuai dengan tingkat

perkembangan, tujuan, dan kemampuan yang dikembangkan.

Jenjang pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang fundamental

bagi siswa untuk membuka wawasannya dan memegang peranan penting

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan

datang. Pendidikan diarahkan agar terbinanya manusia Indonesia sesuai

dengan tujuan pendidikan yang tercantum dalam Permendiknas No. 41 Tahun

2007 dalam standar proses yang berbunyi:

Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang dan

karakteristik siswa, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang

bermutu, proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus

fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran pada

setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis siswa.

Pemerintah terus berusaha melakukan peningkatan mutu pendidikan untuk

mencapai tujuan pendidikan. Salah satu usaha yang dilakukan yaitu melalui

kurikulum pendidikan. Seiring berjalannya waktu serta perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, kurikulum mengalami beberapa kali pergantian

guna meningkatkan kualitas lulusan, adapun kurikulum yang masih berlaku di

SD Negeri 10 Metro Pusat adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). KTSP pada pendidikan sekolah dasar meliputi berbagai bidang ilmu

pengetahuan diantaranya Ilmu Agama, Sains, Sosial, PKn, Bahasa dan

Matematika.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

3

Proses pembelajaran di sekolah dasar pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), dilakukan dalam bentuk mata pelajaran. Salah satu mata

pelajaran yang wajib di sekolah dasar adalah Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn). Susanto (2013: 225) yang dimaksud dengan PKn adalah mata

pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan

melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa

Indonesia. Melalui pembelajaran PKn, manusia diharapkan dapat saling

mengenal dan berhubungan satu sama lain, dan berbagi pengalaman agar

meningkatkan kemampuan berkomunikasi di dalam lingkungan, serta

membentuk manusia seutuhnya, oleh karena itu pembelajaran PKn menjadi

sangat penting.

Tujuan pembelajaran PKn di sekolah dasar adalah untuk membentuk watak

atau karakteristik warga negara yang baik. PKn di sekolah dasar memberikan

pelajaran pada siswa untuk memahami dan membiasakan dirinya dalam

kehidupan di sekolah atau di luar sekolah, karena materi pendidikan

kewarganegaraan menekankan pada pengamalan dan pembiasaan dalam

kehidupan sehari-hari yang ditunjang oleh pengetahuan dan pengertian

sederhana sebagai bekal untuk mengikuti pendidikan berikutnya.

Upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran PKn tersebut, diperlukan suatu

model pembelajaran. Suprijono (2013: 46) menyatakan bahwa model

pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Berdasarkan deskripsi

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

4

tersebut dapat diketahui bahwa pemilihan model pembelajaran sangat penting

dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi, studi dokumentasi, dan wawancara dengan guru

kelas IV di SD Negeri 10 Metro Pusat, pada tanggal 3, 7 dan 8 November

2016, diketahui dalam kegiatan pembelajaran masih banyak siswa yang

mengobrol saat pembelajaran berlangsung, kurang memperhatikan ketika

dijelaskan. Hal ini mengakibatkan siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru. Selain itu, saat kegiatan diskusi siswa cenderung

masih merasa malu dan tidak percaya diri dalam mengemukakan pendapat

atau bertanya. Guru belum menggunakan variasi model pembelajaran secara

maksimal dalam pembelajaran, sehingga siswa menjadi lebih cepat bosan.

Kurangnya keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran akan

mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari dokumentasi data

hasil belajar PKn siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri 10 Metro Pusat pada

mid semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017.

Tabel 1. Data ketuntasan hasil belajar PKn siswa kelas IVA dan IVB pada

mid semester ganjil SD Negeri 10 Metro Pusat Tahun Pelajaran

2016/2017

KKM Kelas

Rata-

rata

kelas

Jumlah

siswa

Jumlah siswa

(orang) Tuntas

(%)

Belum

tuntas

(%) Tuntas Belum

tuntas

71 IVA 48,7 20 1 19 5 95

IVB 50,8 17 5 12 29 71

(Sumber: Guru kelas IV SD Negeri 10 Metro Pusat)

Berdasarkan tabel 1 di atas, diperoleh data bahawa hasil belajar PKn siswa

kelas IVA masih rendah. Persentase ketuntasan nilai siswa kelas IVA

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

5

menunjukkan bahwa hanya 1 siswa (5%) dari jumlah keseluruhan 20 siswa

yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan,

yaitu 71. Sedangkan di kelas IVB, jumlah siswa yang telah mencapai KKM

adalah 5 siswa (29%) dari jumlah keseluruhan 17 siswa. Hal ini menunjukkan

bahwa hasil belajar PKn siswa kelas IVA lebih rendah dari pada hasil belajar

PKn siswa kelas IVB. Oleh sebab itu, peneliti memilih kelas IVA sebagai

kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas kontrol.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, diperlukan suatu model

pembelajaran yang mampu memotivasi siswa dan mengkondisikan siswa

untuk berpartisipasi aktif baik individu maupun kelompok atas dasar

kemampuan dan keyakinan sendiri serta dapat mengembangkan kreativitas

siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Peneliti memilih salah satu

cara dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick,

dengan model tersebut di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran PKn. Menurut Roger, dkk., (dalam Huda, 2014: 29)

menyatakan bahwa:

Cooperative learning is group learning activity organized in such a

way that learning is based on the socially structured change of

information between learners in group in which each learner is held

accountable for his or her own learning and is motivated to increase of

others (pembelajaraan kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran

kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus

didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-

kelompok pembelajar yang didalamya setiap pembelajar bertanggung

jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan

pembelajaran anggota-anggota lain).

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

6

Pada hakikatnya, tujuan pembelajaran kooperatif adalah untuk membangun

kerja sama kelompok, serta menciptakan individu-individu yang memiliki

kepribadian dan rasa tanggung jawab yang besar. Salah satu tipe yang

terdapat dalam model pembelajaran kooperatif adalah tipe talking stick.

Kurniasih dan Berlin (2015: 82) menyatakan bahwa talking stick adalah

model pembelajaran yang dilakukan dengan bantuan tongkat. Tongkat

berfungsi untuk melatih dan mendorong siswa agar berani dalam

mengemukakan pendapat dan mengoptimalkan kemampuan yang

dimilikinya. Penerapan pembelajaran tipe talking stick ini lebih efektif

dilakukan dalam berkelompok heterogen dengan 4-5 siswa. Diharapkan

dengan menggunakan model ini, dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini peneliti mengangkat

judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick terhadap

Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SD Negeri 10 Metro Pusat”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut.

1. Pada proses pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang

mengobrol.

2. Sebagian besar siswa kurang memperhatikan ketika sedang dijelaskan.

3. Siswa cenderung merasa malu dan tidak percaya diri dalam

mengemukakan pendapat atau bertanya dalam kegiatan diskusi.

4. Kurangnya keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

7

5. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, salah

satunya model pembelajaran kooperatif tipe talking stick.

6. Rendahnya hasil belajar PKn kelas IVA, yaitu hanya 1 orang siswa (5%)

dari jumlah keseluruhan 20 siswa yang mencapai KKM 71.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi permasalahan yang

akan diteliti, yakni model pembelajaran kooperatif tipe talking stick terhadap

rendahnya hasil belajar PKn siswa kelas IV SD Negeri 10 Metro Pusat pada

ranah kognitif.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian

yakni, “sejauh manakah pengaruh yang signifikan pada penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe talking stick terhadap hasil belajar PKn siswa

kelas IV SD Negeri 10 Metro Pusat?”.

E. Tujuan Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih jelas dan terarah, perlu

ditetapkan terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai. Penelitian ini

bertujuan “untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pada penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe talking stick terhadap hasil belajar PKn

siswa kelas IV SD Negeri 10 Metro Pusat”.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

8

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam kaitannya dengan penelitian ini

adalah bagi:

1. Siswa

Penerapan pembelajaran PKn dengan model pembelajaran kooperatif tipe

talking stick merupakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat

meningkatkan minat, motivasi, dan hasil belajar siswa untuk mempelajari

PKn.

2. Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tentang

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dan

diharapkan nantinya guru dapat mengembangkan pembelajaran dengan

pendekatan yang bervariasi dalam rangka memperbaiki kualitas

pembelajaran bagi siswanya.

3. Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif untuk

meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 10 Metro Pusat.

4. Peneliti

Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan menjadi sebuah ilmu dan

pengalaman yang berharga guna menghadapi permasalahan dimasa depan

dan menjadi sarana pengembangan wawasan mengenai model

pembelajaran serta menambah pengetahuan tentang penelitian eksperimen.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

9

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi:

1. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen.

2. Objek penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe talking

stick dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 10 Metro Pusat.

3. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 10 Metro

Pusat.

4. Waktu penelitian terhitung selama 6 bulan, dimulai dari bulan November

2016 sampai dengan April 2017.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

10

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran

1. Pengertian Model Pembelajaran

Salah satu cara yang perlukan oleh guru dalam mendesain materi-materi

pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran ialah dengan menggunakan

model pembelajaran. Suprijono (2013: 46) menyatakan bahwa model

pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.

Penerapan model pembelajaran yang di susun oleh guru hendaknya

disesuaikan dengan teori belajar. Joyce dan Weil (dalam Rusman, 2014:

133) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana dan

pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana

pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan

membimbing pelajaran di kelas atau yang lain. Sedangkan Komalasari

(2010: 57) menyatakan bahwa model pembelajaran pada dasarnya,

merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir

yang disajikan secara khas oleh guru.

Model pembelajaran sangat penting digunakan dalam proses pembelajaran

guna memberikan pengalaman dan kebermaknaan belajar siswa, hal ini

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

11

akan memberikan kemudahan guru untuk mendorong siswa mencapai

tujuan belajarnya. Model pembelajaran yang ada di sekolah dasar sangat

beraneka ragam dan dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh

memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai

tujuan pendidikannya, penggunaan model pembelajaran yang tepat akan

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

model pembelajaran adalah pola atau rencana pembelajaran yang

digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam merencanakan dan

merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan prosedur untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran membantu guru

dalam mendesain materi-materi pembelajaran yang telah disusun dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai

secara optimal.

2. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif mendorong siswa untuk berinteraksi

secara aktif dan positif dalam kelompok. Isjoni (2016: 12) menyatakan

bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat

kemampuannya berbeda.

Model pembelajaran kooperatif mewadahi bagaimana siswa dapat

bekerjasama dalam kelompok, tujuan kelompok adalah tujuan bersama.

Jacob (dalam Masitoh, 2009: 232) menyatakan bahwa pembelajaran

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

12

kooperatif merupakan suatu metode intruksional dimana siswa dalam

kelompok kecil bekerjasama dan saling membantu dalam menyelesaikan

tugas akademik. Sedangkan, Sanjaya (2006: 242) menyatakan bahwa

model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan

menggunakan sistem penggelompokan/tim kecil, yaitu antara empat

sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan

akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen).

Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran yang melipatkan

partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil secara kolaboratif untuk

saling berinteraksi. Siswa dapat menyelesaikan tugas kelompok, di

harapkan setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk

memahami suatu materi pembelajaran. Penerapan model pembelajaran

kooperatif ini guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi

sebagai jembatan penghubung kearah pemahaman yang lebih tinggi,

dengan catatan siswa sendiri.

3. Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe-tipe model pembelajaran kooperatif pada dasarnya sama yaitu siswa

diajarkan bekerjasama dan diajarkan agar mampu bertanggung jawab atas

tugas yang diberikan, namun pada proses pelaksanaannya saja yang

berbeda. Huda (2014: 215) menyatakan bahwa di dalam pembelajaran

kooperatif terdapat beberapa tipe yaitu think-talk-write, talking stick,

snowball throwing, time token, dan lain-lain.

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

13

Tipe-tipe model pembelajaran kooperatif yang beragam dapat menjadi

pilihan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan

dengan tingkat perkembangan siswa, materi, serta tujuan yang hendak

dicapai. Suprijono (2013: 102) menyatakan tentang tipe atau metode

pendukung model pembelajaran kooperatif yaitu snowball drilling,

concept mapping, giving question and getting answer, talking stick,

everyone is teacher here, dan lain-lain. Sedangkan, Hanafiah (2010: 14)

menyatakan tipe-tipe model pembelajaran kooperatif yaitu group

investigation, talking stick, bertukar pasangan, snowball throwing, dan

lain-lain

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dari

berbagai macam model pembelajaran yang bervariasi dan dapat diterapkan

dalam proses pembelajaran di kelas, maka model pembelajaran yang

digunakaan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif

tipe talking stick. Model pembelajaran ini mengajarkan agar siswa dapat

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran kooperatif dalam

menjalankan setiap tugas yang diberikan kepadanya.

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick

1. Pengertian Talking Stick

Talking stick sebagai salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif

dengan bantuan tongkat yang dapat dipergunakan guru sebagai salah satu

cara untuk mengaktifkan siswa. Talking stick (tongkat bicara) yang

dahulunya digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

14

orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum

(pertemuan antar suku) (Huda, 2014: 223). Kini model ini sudah

digunakan sebagai metode pembelajaran ruang kelas, model ini

mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat. Huda (2014:

224) menyatakan bahwa talking stick merupakan tipe pembelajaran

kelompok dengan bantuan tongkat. Kelompok yang memegang tongkat

terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka

mempelajari materi.

Tipe talking stick ini merupakan tipe pembelajaran dimana semua siswa

dalam kelompok ikut memegang tongkat secara estafet. Kurniasih dan

Berlin (2015: 82) menyatakan bahwa model pembelajaran talking stick ini

dilakukan dengan bantuan tongkat. Tongkat dijadikan sebagai jatah atau

giliran untuk berpendapat atau menjawab pertanyaan dari guru setelah

siswa mempelajari materi pelajaran. Suprijono (2013: 109) menyatakan

bahwa talking stick merupakan pembelajaran yang mendorong siswa

untuk berani mengemukakan pendapat.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

talking stick adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan bantuan

sebuah tongkat, siswa yang memegang tongkat wajib menjawab

pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi. Model

pembelajaran tipe talking stick memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bekerjasama dalam mengemukakan pendapat dan menjawab

pertanyaan dari guru.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

15

2. Langkah-langkah Talking Stick

Penerapan pembelajaran tipe talking stick, guru menggunakan sebuah

tongkat yang dipergunakan siswa sebagai alat estafet pada saat mereka

diiringi musik atau mereka bernyanyi bersama dan secara estafet memutar

tongkat itu sampai semua siswa ikut memegang tongkat tersebut. Huda

(2014: 225) menyatakan langkah-langkah pembelajaran talking stick

adalah sebagai berikut.

1. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya + 20 cm

2. Guru menyampaikan materi pokoknya yang akan dipelajari,

kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk

membaca dan mempelajari materi pelajaran.

3. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam

wacana.

4. Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan

mempelajari isinya, guru mempersilahkan siswa untuk menutup

isi bacaan.

5. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah

satu siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa

yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya.

Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat

bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.

6. Guru memberikan kesimpulan.

7. Guru melakukan evaluasi/penilaian.

8. Guru menutup pembelajaran.

Langkah-langkah dalam pembelajaran talking stick menuntut siswa untuk

siap menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapatnya sendiri

berdasarkan tongkat yang bergulir. Hal ini menghindari adanya monopoli

kelas, semua siswa memiliki kesempatan yang sama. Kurniasih dan Berlin

(2015: 83-84) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran talking stick

sebagai berikut.

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

16

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada saat itu.

2. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang.

3. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm.

4. Setelah itu, guru menyiapkan materi pokok yang akan

dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada para

kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran

tersebut dalam waktu yang telah ditentukan.

5. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam

buku.

6. Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan

mempelajari isinya, guru mempersilahkan siswa untuk menutup

bukunya.

7. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu

anggota kelompok, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan

anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus

menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar

siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari

guru. Tongkat bergulir dari satu siswa ke siswa lain dengan

diiringi musik.

8. Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota

kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.

9. Setelah semua mendapat giliran, guru membuat kesimpulan dan

melakukan evaluasi, baik individu ataupun secara berkelompok,

dan setelah itu menutup pelajaran.

Pembelajaran ini berorientasi pada terciptanya kondisi belajar melalui

permainan tongkat, sehingga pembelajaran tidak menegangkan meskipun

menuntut siswa dalam kesiapan menjawab pertanyaan atau

mengemukakan pendapat, sesuai dengan pendapat Suprijono (2013 : 109-

110) menyatakan langkah-langkah pembelajaran talking stick adalah

sebagai berikut.

1. Guru menjelaskan materi pokok yang akan diberikan.

2. Siswa diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi

pokok.

3. Guru memberikan waktu yang cukup untuk aktivitas ini.

4. Guru meminta siswa untuk menutup bukunya.

5. Guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya.

6. Guru memberikan tongkat kepada salah satu siswa.

7. Siswa yang menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab

pertanyaan dari guru sedemikian seterusnya.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

17

8. Ketika tongkat bergulir dari siswa ke siswa yang lainnya,

seyogyanya diiringi musik.

9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan

refleksi terhadap materi yang telah dipelajarinya.

10. Guru memberikan ulasan terhadap seluruh jawaban yang

diberikan siswa.

11. Guru bersama-sama siswa merumuskan kesimpulan.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa peneliti

menggunakan langkah-langkah model pembelajaran talking stick menurut

pendapat Kurniasih dan Berlin. Langkah-langkah yang dijabarkan lebih

runtun dimulai dari kegiatan awal yaitu menjelaskan tujuan pembelajaran

hingga kegiatan akhir yaitu membuat kesimpulan.

3. Kelebihan dan Kelemahan Talking Stick

Semua tipe pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan masing-

masing, tidak ada tipe yang lebih baik dibandingkan tipe pembelajaran

yang lain, semua tergantung pada keterampilan guru dalam menggunakan

tipe tersebut yang disesuaikan pada tingkat perkembangan siswa, materi,

serta tujuan yang hendak dicapai. Huda (2014: 225) bahwa kelebihan

talking stick memberikan manfaat, karena model ini mampu menguji

kesiapan siswa, melatih keterampilan mereka dalam membaca dan

memahami materi pelajaran dengan cepat. Sedangkan, kelemahannya bagi

siswa-siswa yang secara emosional belum terlatih untuk berbicara di

hadapan guru.

Adapun kelebihan dan kelemahan pembelajaran talking stick, menurut

Kurniasih dan Berlin (2015: 83) menyatakan kelebihan dan kelemahan

talking stick sebagai berikut.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

18

Kelebihan talking stick yaitu:

1. Menguji kesiapan siswa dalam penguasaan materi

pembelajaran.

2. Melatih membaca dan memahami dengan cepat materi yang

telah disampaikan.

3. Agar lebih giat belajar karena siswa tidak pernah tahu tongkat

akan sampai pada gilirannya.

Kelemahan talking stick yaitu:

Jika ada siswa yang tidak memahami pelajaran, siswa akan

merasa gelisah dan khawatir ketika nanti giliran tongkat berada

pada tangannya.

Penggunaan pembelajaran talking stick menguji kesiapan siswa dalam

menerima pembelajaran, membuat siswa membaca dan memahami

pelajaran dengan cepat dan membuat siswa belajar lebih giat, sehingga

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Suprijono (2013: 110)

menyatakan menyatakan bahwa kelebihan dan kelemahan talking stick

sebagai berikut.

Kelebihan dari talking stick yaitu:

1. Melatih siswa membaca dan memahami materi dengan cepat.

2. Memacu siswa lebih giat dalam belajar.

3. Siswa berani mengemukakan pendapat.

4. Model pembelajaran ini membuat siswa ceria, senang, dan

melatih mental siswa untuk siap pada kondisi dan situasi

apapun.

Kelemahan dari talking stick yaitu:

1. Membuat siswa senam jantung.

2. Ketakutan akan pertanyaan yang diberikan oleh guru.

3. Tidak semua siswa siap menerima pertanyaan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti mengambil pendapat

Kurniasih dan Berlin bahwa pembelajaran kooperatif tipe talking stick

memiliki banyak kelebihan, namun memiliki kelemahan pula yaitu jika

ada siswa yang tidak memahami pelajaran, siswa akan merasa gelisah dan

khawatir ketika nanti giliran tongkat berada pada tangannya, dalam hal ini

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

19

peneliti mengatasi kelemahan tersebut dengan adanya kerja sama dalam

kelompok apabila ada siswa yang tidak bisa tidak menjawab.

C. Belajar dan Pembelajaran

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan sebuah proses yang akan terus menerus dialami

oleh manusia sepanjang hidupnya. Seseorang akan mengalami

perubahan pada dirinya setelah mengalami belajar. Komalasari (2010:

2) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan

tingkah laku dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang

diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan dengan syarat bahwa

perubahan yang terjadi tidak disebabkan oleh adanya kematangan

ataupun perubahan sementara karena sesuatu hal.

Belajar bukan hanya sekedar menghafal, melainkan suatu proses

mental yang terjadi dalam diri seseorang. Kasmadi dan Sunariah

(2014: 29) mendefinisikan bahwa belajar adalah suatu usaha yang

disengaja, bertujuan, terkedali agar orang lain belajar atau terjadi

perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain. Suatu program

pembelajaran yang baik, haruslah memenuhi kriteria daya tarik

(appeal), daya guna (efektifitas), dan hasil guna (efisiensi). Masitoh

(2009: 3) mendefinisikan belajar adalah suatu proses atau kegiatan

yang dilakukan sehingga membuat suatu perubahan perilaku yang

berbentuk kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

20

Susanto (2013: 4) mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu

aktivitas yang dilakukan seseorang dalam keadaan sadar untuk

memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru

sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku

yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam

bertindak. Sedangkan, Ruminiati (2007: 18) menyatakan bahwa

belajar merupakan usaha aktif seseorang untuk mengadakan

perubahan tingkah laku akibat adanya rangsangan dari luar yang

berupa pengamatan dan informasi.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses perubahan tingkah laku dalam diri individu yang

ditampakkan dalam bentuk perubahan tingkah laku seperti

pengetahuan, sikap, keterampilan dan daya pikir yang diperoleh dari

hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya. Aktivitas yang

dilakukan mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku serta

kemampuan pada dirinya yang relatif tetap dan bersifat positif.

b. Teori Belajar

Landasan terjadinya proses belajar, perlu adanya suatu teori belajar

yang mendukung suatu model, pendekatan, strategi, atau metode yang

digunakan dalam pembelajaran. Banyak sekali teori yang berkaitan

dengan belajar. Teori belajar dapat membantu guru untuk memahami

bagaimana siswa belajar.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

21

Huda (2014: 24-25) menjabarkan dasar-dasar teori belajar

kelompok, salah satu landasan teoritis pertama tentang belajar

kelompok ini berasal dari pandangan konstruktivis sosial.

Pertama dari Vygotsky, mental siswa pertama kali berkembang

pada level interpersonal dimana mereka belajar

menginternalisasikan dan mentransformasikan interaksi

interpersonal mereka dengan orang lain, lalu pada level

intrapersonal di mana mereka mulai memperoleh pemahaman

dan keterampilan baru dari hasil interaksi ini.

Landasan teori inilah yang menjadi alasan siswa perlu diajak untuk

belajar berinteraksi bersama orang dewasa atau temannya yang lebih

mampu menyelesaikan tugas-tugas yang tidak bisa mereka selesaikan

sendiri. Teori Vygotsky dan Piaget, tetap meneguhkan pentingnya

interaksi sosial dalam memberdayakan perspektif, kognisi, cara

berpikir dan belajar siswa. Selanjutnya Ruminiati (2007: 1.4-1.10)

menjabarkan teori-teori belajar berdasarkan psokologi stimulus-respon

dan yang berdasarkan psikologi kognitif. Dari beberapa aliran

psikologi stimulus-respon yang ada, aliran yang dimuat oleh

Thorndike, Skinner, Gagne, Piaget, Bruner, dan Ausubel.

1) Teori belajar Thorndike

Teori ini beranggapan bahwa seseorang akan melakukan

pekerjaan itu akan memberikan rasa menyenangkan/memuas-

kan. Sebaliknya, jika hasil tersebut tidak membawa dampak

menyenangkan, maka sesorang tidak melaksanakan pekerjaan

tersebut.

2) Teori belajar Skinner

Teori belajar Skinner menyatakan bahwa belajar merupakan

suatu proses atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung

secara progressif. Ganjaran merupakan salah satu unsur yang

penting dalam proses belajar, tetapi istilahnya perlu diganti

dengan penguatan.

3) Teori belajar Gagne

Teori ini beranggapan bahwa terjadinya belajar seseorang

karena dipengaruhi faktor dari luar dan faktor dari dalam diri

orang tersebut dimana keduanya saling berinteraksi.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

22

4) Teori belajar Piaget

Teori ini beranggapan bahwa pikiran manusia mengalami

perkembangan yang mempengaruhi proses berpikirnya,

sehingga dalam melaksanakan pembelajaran guru perlu

memikirkan tingkat perkembangan intelektual siswa.

5) Teori belajar Brunner

Teori ini menyatakan bahwa terdapat tiga tahap dalam belajar

yaitu informasi, transformasi dan evaluasi.

6) Teori belajar Ausubel

Teori ini beranggapan bahwa belajar merupakan suatu proses

dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur

pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar.

Belajar itu akan lebih berhasil jika materi yang dipelajari

bermakna.

Teori belajar terkait dengan asumsi tentang pengetahuan, siswa, dan

proses belajar mengajar. Sani (2013: 4-35) menjelaskan teori-teori

belajar sebagai berikut.

1) Teori belajar behaviorisme

Belajar menurut kaum behavioris adalah perubahan dalam

tingkah laku yang dapat diamati dari hasil hubungan timbal

balik antara guru sebagai pemberi stimulus dan siswa sebagai

respon tindakan stimulus yang diberikan.

2) Teori kognitivisme

Teori kognitivisme menganggap bahwa proses mental dalam

mengolah informasi dengan menggunakan strategi kognitif.

Dimana pengetahuan dan pengalaman tertata dalam bentuk

strategi kognitif.

3) Teori konstruktivisme

Teori ini membahas kesadaran sosial dalam kegiatan sosial

kemudian terjadi pemaknaan atau kontruksi pengetahuan baru

serta transformasi. Siswa dapat membangun konsep dari

pengalaman-pengalamannya.

4) Teori humanisme

Teori ini menyatakan bahwa keberhasilan belajar terjadi jika

siswa memahami lingkungan dan dirinya sendiri.

5) Teori sibernetik

Proses belajar memang penting dalam teori ini, namun yang

lebih penting adalah sistem informasi yang diproses dan

dipelajari oleh siswa.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

23

Berdasarkan pada teori-teori yang telah dijabarkan, teori yang

mendukung desain pembelajaran pada penelitian ini adalah teori

konstruktivisme yang lahir dari gagasan Piaget dan Vigosky.

Landasan teori inilah yang menjadi alasan siswa perlu membangun

pengetahuan serta pengalamannya melalui belajar berinteraksi

bersama orang dewasa atau temannya yang lebih mampu

menyelesaikan tugas-tugas yang tidak bisa mereka selesaikan sendiri,

pentingnya interaksi sosial menjadikan siswa mampu membangun

pengalamannya menjadi pengetahuan yang bermakna.

c. Hasil Belajar

Hasil belajar sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalan dalam

suatu proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Susanto,

2013: 5). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh

pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah pasal 1

berbunyi:

Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan

informasi/bukti tentang capaian pembelajaran siswa dalam

kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi

pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan

secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses

pembelajaran.

Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk

mengukur tingkat pencapaian kompetensi siswa, serta digunakan

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

24

sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, sekaligus

sebagai umpan balik untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram

dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan,

pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa

tugas, proyek, portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian hasil pembelajaran menggunakan standar penilaian

pendidikan dan panduan penilaian kelompok mata pelajaran. Kasmadi

dan Sunariah (2014: 43) mengemukakan bahwa variabel hasil belajar

pada tingkat umum, diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Keefektifan pembelajaran diukur dengan tingkatan

pencapaian pembelajaran. Yakni 4 aspek penting yang dapat

dipakai untuk memprediksi efektifitas belajar, yaitu 1)

kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari, 2)

kecepatan untuk kerja, 3) tingkat alih untuk belajar, dan 4)

tingkat retensi dari apa yang dipelajari.

b. Efisiensi pembelajaran diukur dengan rasio antara keefektifan

dengan jumlah waktu yang dipakai, dan jumlah biaya yang

digunakan.

c. Daya tarik pembelajaran, diukur dengan mengamati

kecendungan siswa untuk senang belajar. Erat kaitannya

dengan daya tarik dan kualitas pembelajaran. Oleh sebab itu,

pengukuran siswa belajar dapat dikaitkan dengan proses

pembelajaran itu sendiri.

d. Hasil belajar, secara normatif merupakan hasil penilaian

terhadap kegiatan pembelajaran sebagai tolak ukur tingkat

keberhasilan siswa memahami pembelajaran yang dinyatakan

dengan nilai berupa huruf atau angka. Akan tetapi, secara

psikologi menampakan perubahan perilaku pada siswa.

Kemajuan hasil belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat

penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan.

Susanto (2013: 5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

25

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang

menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil

dari kegiatan belajar.

Bloom (dalam Suprijono, 2013: 6) mendefinisikan hasil belajar

mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Terdapat enam tingkatan ranah kognitif, yaitu dari pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisis, sintetis, dan penilaian. Pada

ranah afektif, terdapat lima tingkatan yaitu menerima,

menanggapi, menilai, mengelola, dan menghayati, sedangkan

pada ranah psikomotor, terdapat empat tingkatan, yaitu peniruan,

manipulasi, pengalamiahan, dan artikulasi.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya, sehingga mengakibatkan perubahan tingkah

laku dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomontor. Selain itu,

dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian dapat dijadikan umpan

balik sebagai cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Pencapaian hasil belajar siswa, ada faktor-faktor yang mempengaruhi

berhasil tidaknya hasil belajar siswa. Sudjana (dalam Susanto, 2013:

15) menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa

dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor dari dalam diri siswa

dan faktor yang datang dari luar siswa atau lingkungan.

Tinggi rendahnya hasil belajar seseorang dipengaruhi oleh banyak

faktor. Ruseffendi (dalam Susanto, 2013: 14) mengidentifikasi faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil belajar ke dalam sepuluh macam,

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

26

yaitu kecerdasan, kesiapan anak, bakat anak, kemauan belajar, minat

anak, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar,

kompetensi guru, dan kondisi masyarakat. Wasliman (dalam Susanto,

2013: 12) secara terperinci, uraian mengenai faktor internal dan

eksternal yang mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut.

1. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam

diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan

belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan

perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan

belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

2. Faktor eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan

masyarakat.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa hasil

belajar siswa dari suatu proses yang didalamnya terlibat sejumlah

faktor yang saling mempengaruhinya. Faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor internal berupa

fisiologis, psikologis, kesehatan, dan faktor eksternal berupa

lingkungan (keluarga, sekolah dan masyarakat).

2. Pembelajaran

Kegiatan belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran. Hal

ini karena pembelajaran merupakan proses belajar mengajar dimana di

dalamnya terjadi interaksi antara guru dan siswa. Rusman (2014: 3)

menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan

guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

27

pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar

terlaksana secara efektif dan efisien. Komalasari (2010: 3) menyatakan

bahwa pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

membelajarkan subjek didik/siswa yang direncanakan atau didesain

secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Masitoh (2009: 8) menyatakan bahwa di dalam pembelajaran terdapat

interaksi siswa dan guru, melibatkan unsur-unsur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan.

Mengingat begitu pentingnya peranan hubungan antara guru dan siswa

dalam menentukan keberhasilan pembelajaran, maka guru dituntut untuk

mampu menciptakan hubungan yang positif serta menciptakan suasana

yang kondusif agar siswa bersedia terlibat sepenuhnya dalam

pembelajaran.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang dilakukan secara

sengaja di dalam proses belajar antara siswa, guru, dan sumber belajar

untuk mencapai tujuan yang akan dicapai, sehingga siswa memperoleh

kemudahan dalam memperoleh informasi yang disampaikan. Hal ini

penting untuk terjadinya komunikasi timbal balik diantara komponen

pembelajaran.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

28

D. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Pendidikan dapat menjadi salah satu upaya strategis pendemokrasian

bangsa Indonesia, khusunya di kalangan generasi muda pada saat ini.

Pendidikan yang dimaksud adalah model pendidikan yang berorientasi

pembangunan karakter bangsa melalui pembelajaran yang menjadikan

siswa sebagai subjek melalui cara-cara pembelajaran yang demokratis,

partispatif, kritis, kreatif, dan menantang diri siswa. Pendidikan seperti

ini sangan relevan bagi pengembangan pendidikan demokrasi, yang biasa

dikenal dengan istilah Pendidikan Kewarganegaraan (civic education).

Pendidikan kewarganegaraan dirumuskan secara luas sebagai proses

penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung

jawabnya sebagai warga negara. Zahromi (dalam Susanto, 2013: 226)

menyatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan

demokrasi yang bertujuan mempersiapkan warga masyarakat berpikir

kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran

kepada generasi baru. Sedangakan Cogan (dalam Winarno, 2013: 4)

menyatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah suatu mata

pelajaran dasar di sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warga

negara muda, agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam

masyarakatnya.

Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya mencakup isi

tentang konsep dan nilai Pancasila sebagai materi yang harus dipahami,

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

29

dihayati dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai usia dan

lingkungannya dengan ruang lingkup norma hukum dan peraturan.

Susanto (2013: 225) menyatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan

adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk

mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar

pada budaya bangsa Indonesia.

Pengertian pendidikan kewarganegaraan dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah adalah mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan

mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga

negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang

diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran

yang dilaksanakan di sekolah yang memiliki tujuan untuk membentuk

dan mempersiapkan warga negara yang baik dan berkarakter mampu

melaksanakan hak dan kewajibannya. Sebagai bentuk terwujud

kehidupan demokrasi yang bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, yang

berlandaskan pada Pancasila dan UUD dan norma-norma yang berlaku

dimasyarakat, sehingga dapat menjadi warga negara yang dapat

diandalkan.

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

30

2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Pendidikan kewarganegaraan sangat penting dan tepat diajarkan di

sekolah dasar, untuk memberikan konsep dasar mengenai wawasan

Nusantara dan perilaku yang demokratis secara benar dan terarah.

Menyadari betapa pentingnya PKn dalam proses pembudayaan dan

pemberdayaan siswa sepanjang hayat, melalui pemberian keteladanan,

pembangunan kemauan, dan pengembangan kreativitas siswa dalam

proses pembelajaran PKn agar menjadi generasi penerus yang

berkarakter.

Penerapan PKn sangat berperan penting di zaman sekarang untuk anak

usia sekolah dasar. Susanto (2013: 233) menyatakan bahwa tujuan

pembelajaran PKn ini adalah siswa dapat memahami dan melaksanakan

hak dan kewajiban secara santun, jujur, dan demokratis secara ikhlas

sebagai warga negara terdidik dan bertanggung jawab. Sedangkan

Ruminiati (2007: 26) berpendapat bahwa tujuan PKn di SD adalah untuk

menjadikan warga negara yang baik, yaitu warga negara yang tahu, mau,

dan sadar akan hak dan kewajibannya. Dengan demikian, kelak siswa

diharapkan dapat menjadi bangsa yang terampil dan cerdas, dan bersikap

baik, serta mampu mengikuti kemajuan teknologi modern.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 7 ayat 2 menyatakan

bahwa kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

pada SD/MI/ SDLB/ Paket A, SMP /MTs /SMPLB /Paket B,

SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/MAK atau bentuk lain yang

sederajat dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan

siswa akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

31

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan

kualitas dirinya sebagai manusia.

Adanya mata pelajaran PKn di sekolah dasar ialah sebagai sebagai

pemberian pemahaman dan kesadaran jiwa setiap siswa dalam mengisi

kemerdekaan, dimana kemerdekaan bangsa Indonesia diperoleh dengan

perjuangan keras dan penuh pengorbanan harus diisi dengan upaya

membangun kemerdekaan, mempertahankan kelangsungan hidup

berbangsa dan bernegara perlu memiliki apresiasi yang memadai

terhadap makna perjuangan yang dilakukan oleh para pejuang

kemerdekaan. Apresiasi ini menimbulkan rasa senang dan sayang, cinta,

keinginan untuk memelihara, melindungi serta membela negara.

PKn di sekolah dasar memberikan pelajaran kepada siswa untuk

memahami dan membiasakan dirinya dalam kehidupan di sekolah atau di

luar sekolah, karena materi pendidikan kewarganegaran menekankan

pada pengamalan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari yang

ditunjang oleh pengetahuan dan pengertian sederhana yang bekal untuk

mengikuti pendidikan berikutnya.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa

pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan untuk membentuk dan

mempersiapkan generasi muda yang cinta kepada bangsa dan negara.

Melatih siswa sejak dini dalam memahami serta melaksanakan hak-hak

dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia yang cerdas, terampil,

dan berkarakter.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

32

E. Penelitian yang Relevan

Berikut ini beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian

eksperimen dalam proposal ini.

1. Ni Nyoman Triadi Astuti, dkk. 2012. “Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Talking Stick terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V

di Sekolah Dasar Gugus Krisna Kecamatan Negara”. Berdasarkan hasil

perhitungan uji-t, diperoleh thitung = 9,70>ttabel = 2,00. Dapat disimpulkan

bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok siswa yang

dibelajarkan menggunakan model tipe talking stick pada hasil belajar

PKn siswa kelas V SD Tahun Pelajaran 2012/2013 di Gugus Krisna

Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana.

Persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada hasil

belajar pada mata pelajaran PKn serta penerapan model pembelajaran

talking stick pada siswa sekolah dasar. Namun kedua penelitian memiliki

perbedaan yaitu pada penelitian yang dilakukan Ni Nyoman Triadi Astuti

dkk., dilakukan pada tahun 2012/2013, sedangkan peneliti melakukan

pada tahun 2016/2017.

2. Deana Amoy. 2014. “Pengaruh Model Kooperatif Tipe Talking Stick

terhadap Hasil Belajar Peserta Didik dalam Pelajaran IPS Kelas V

Sekolah Dasar Negeri 23 Pontianak Barat”. Berdasarkan hasil

pengolahan data, diperoleh rata-rata pretest kelas kontrol 50,12 dan rata-

rata pretest kelas eksperimen 51,11. Sedangkan nilai rata-rata posttest

kelas kontrol 78,83 dan rata-rata posttest kelas eksperimen 83,93. Hasil

analisis uji-t (polled varians) diperoleh thitung sebesar 2,07 dan ttabel

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

33

sebesar 2,01. Perhitungan data hasil belajar peserta didik kelas kontrol

dan kelas eksperimen dengan menggunakan effect size sebesar = 0,41

dengan kategori sedang.

Persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada

penerapan model pembelajaran tipe talking stick terhadap hasil belajar

pada siswa sekolah dasar. Namun kedua penelitian memiliki perbedaan

pada mata pelajaran yang diambil yaitu pada penelitian yang dilakukan

Deana Amoy bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe talking stick terhadap hasil belajar peserta

didik pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V SD Negeri 23

Pontianak Barat. Sedangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe talking stick

terhadap hasil belajar PKn siswa kelas IV SD Negeri 10 Metro Pusat.

F. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan konsep untuk mengetahui adanya hubungan antar

variabel-variabel yang ada dalam penelitian. Sekaran (dalam Sugiyono, 2016:

91) mengemukakan bahwa kerangka pikir merupakan model konseptual

tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

Kerangka pikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam

penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Berdasarkan pokok

pemikiran yang telah dijelaskan, memungkinkan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe talking stick berpengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

34

Hubungan antar variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada

gambar diagram kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka konsep variabel.

Keterangan:

X = Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick

Y = Hasil Belajar PKn

= Pengaruh

Alur kerangka pikir pada gambar 1, dapat dideskripsikan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe talking stick yang dilakukan saat proses

pembelajaran berlangsung dapat membuat siswa lebih mudah menguasai.

Model pembelajaran kooperatif tipe talking stick juga dapat mempermudah

siswa dalam menghayati materi pelajaran dan dapat meningkatkan hasil

belajar PKn.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka pikir

(Sugiyono, 2016: 96). Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir di atas,

maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah

“Terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe talking stick terhadap hasil belajar PKn siswa kelas IV SD

Negeri 10 Metro Pusat”.

X Y

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

35

III. METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Secara sederhana penelitian

eksperimen adalah penelitian yang mencari pengaruh dari suatu perlakuan

yang diberikan (Sugiyono, 2012: 23). Campbell dan Stanley (dalam Yusuf,

2014: 77) menyatakan penelitian eksperimental merupakan suatu bentuk

penelitian dimana variabel dimanipulasi sehingga dapat dipastikan pengaruh

dan efek variabel tersebut terhadap variabel lain yang diselidiki atau

diobservasi. Sanjaya (2014: 85) menyatakan bahwa penelitian eksperimen

adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari

suatu tindakan atau perlakuan tertentu yang sengaja dilakukan terhadap suatu

kondisi tertentu. Objek penelitian ini adalah pengaruh model pembelajaran

kooperatif tipe talking stick (X) terhadap hasil belajar PKn (Y).

Jenis penelitian eksperimen yang digunakan peneliti merupakan penelitian

kuantitatif. Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian ini, karena peneliti

ingin melihat sejauh manakah pengaruh penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe talking stick terhadap hasil belajar PKn siswa kelas IV dan

tidak memfokuskan pada subjektifitas dalam penelitian ini.

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

36

Bentuk desain eksperimen yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah

metode quasi experimental design. Bentuk desain penelitian ini merupakan

pengembangan dari true eksperimental design. Sugiyono (2016: 114)

menyatakan bahwa quasi experimental design digunakan karena pada

kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk

penelitian. Desain penelitian ini tidak akan mengambil subjek secara acak

dari populasi tetapi menggunakan seluruh subjek dalam kelompok yang utuh

untuk diberi perlakuan.

Adapun pola yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah the non

equivalen group design. Desain ini dibedakan dengan adanya pretest sebelum

perlakuan diberikan. Karena adanya pretest, maka pada desain penelitian

tingkat kesetaraan kelompok turut diperhitungkan. Pretest dalam desain

penelitian ini juga dapat digunakan untuk pengontrolan secara statistik

(statistical control) serta dapat digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan

terhadap capaian skor (gain score). Diagram penelitian ini dapat digambarkan

seperti berikut.

Gambar 2. Diagram rancangan penelitian.

Keterangan:

O1 = nilai pretest kelompok yang diberi perlakuan (eksperimen)

O2 = nilai posttest kelompok yang diberi perlakuan(eksperimen)

O3 = nilai pretest kelompok yang tidak diberi perlakuan (kontrol)

O4 = nilai posttest kelompok yang tidak diberi perlakuan(kontrol)

X = perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick

O1 X O2

O3 O4

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

37

Desain ini menggunakan 2 kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Kelas eksperimen yaitu kelas yang diberi perlakuan model

pembelajaran kooperatif tipe talking stick sedangkan kelas kontrol adalah

kelas pengendali yaitu kelas yang tidak diberi perlakuan model pembelajaran

kooperatif tipe talking stick.

Pelaksanaan pretest yang dilakukan sebelum melakukan perlakuan, baik

untuk kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol (O1, O3) dapat

digunakan sebagai dasar dalam menentukan perubahan. Pemberian posttest

pada akhir perlakuan akan menunjukkan seberapa jauh akibat dari perlakuan.

Hal ini dilakukan dengan cara melihat perbedaan nilai (O2 - O4) sedangkan

pada kelompok kontrol tidak diberi perlakukan model pembelajaran

kooperatif tipe talking stick.

Langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian eksperimen ini adalah

sebagai berikut.

1. Pilih dua kelompok subjek untuk dijadikan kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

2. Memberikan pretest pada kedua kelompok.

3. Melakukan perlakuan pada kelas eksperimen dalam hal ini dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick, sedangkan

kelas kontrol tidak diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe

talking stick.

4. Setelah selesai melakukan kegiatan ke 3 kemudian melakukan posttest

pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

38

5. Cari rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, antara pretest

dan posttest.

6. Menggunakan statistik untuk mencari perbedaan hasil langkah kelima,

sehingga dapat diketahui pengaruh penerapan model kooperatif tipe

talking stick mata pelajaran PKn kelas IV SD Negeri 10 Metro Pusat.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 10 Metro Pusat, Jalan

Dr. Sutomo No. 108 Hadimulyo Timur, Kec. Metro Pusat, Kota Metro.

SD Negeri 10 Metro Pusat merupakan salah satu instansi SD yang masih

menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

2. Waktu Penelitian

Penelitian eksperimen ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2016/2017,

selama 6 bulan terhitung dari bulan November 2016 sampai dengan April

2017.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya merupakan segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 2). Penelitian ini menggunakan dua

macam variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

39

a.) Variabel Independen: Variabel ini sering disebut sebagai variabel

stimulus, prediktor, dan antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering

disebut juga sebagai variabel bebas. Sugiyono (2012: 4) menyatakan

bahwa variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu

model pembelajaran kooperatif tipe talking stick (X).

b.) Variabel Dependen: Sering disebut juga sebagai variabel output,

kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut juga

sebagai variabel terikat. Sugiyono (2012: 4) menyatakan bahwa

variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel terikat yaitu hasil belajar PKn (Y).

2. Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional variabel dapat memberikan petunjuk pada aspek-

aspek yang terkandung dalam suatu penelitian. Definisi operasional

variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

a.) Model pembelajaran kooperatif tipe talking stick

Model pembelajaran kooperatif tipe talking stick merupakan model

pembelajaran yang mengajarkan siswa untuk belajar berkerjasama

dalam kelompok serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapat dan menjawab pertanyaan dari guru.

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

40

b.) Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan yang dialami oleh siswa setelah

mengalami kegiatan pembelajaran. Hasil belajar pada kegiatan ini

difokuskan pada aspek kognitif (pengetahuan).

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Apabila ingin menyimpulkan suatu hasil yang dapat dipercaya dan tepat

untuk objek penelitian, maka populasi merupakan hal yang penting dan

perlu mendapat perhatian dengan seksama. Populasi merupakan seluruh

data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup, dan

waktu yang sudah ditentukan. Arikunto (2010: 173) menyatakan bahwa

populasi atau universe ialah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan

pendapat lain dikemukakan oleh Sugiyono (2016: 117), populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sanjaya (2014: 228)

berpendapat bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah kelompok

yang menjadi perhatian peneliti, kelompok yang berkaitan dengan untuk

siapa generalisasi hasil penelitian berlaku.

Populasi dalam penelitian berjumlah 37 orang siswa, yang terdiri dari

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data populasi dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

41

Tabel 2. Data jumlah siswa kelas IV SD Negeri 10 Metro Pusat tahun

pelajaran 2016/2017

No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. IVA (eksperimen) 11 9 20

2. IVB (kontrol) 10 7 17

Jumlah 21 16 37

(Sumber: Dokumentasi staf TU SD Negeri 10 Metro Pusat)

2. Sampel Penelitian

Sampel dianggap sebagai sumber data penting untuk mendukung

penelitian. Arikunto (2010: 174) sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Berdasarkan definisi teori-teori di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa sampel merupakan bagian yang akan diteliti dari

populasi yang memiliki karakteristik atau keadaan tertentu untuk diteliti.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non

probability sampling. Sugiyono (2016 :122) menyatakan bahwa non

probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jenis sampel yang

diambil dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Sugiyono (2016: 124)

menyatakan bahwa sampel jenuh ialah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai hasil.

Kelompok eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 20

orang siswa. Alasan 20 orang siswa dijadikan sebagai kelompok

eksperimen karena pada penelitian ini peneliti menggunakan metode

quasi experimental design. Desain penelitian ini tidak akan mengambil

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

42

subjek secara acak dari populasi tetapi menggunakan seluruh subjek

dalam kelompok yang utuh untuk diberi perlakuan. Jadi, sampel yang

peneliti gunakan dalam penelitian ini berjumlah 37 orang siswa, dengan

penjabaran 20 orang siswa dengan menerapkan model kooperatif tipe

talking stick. Sedangkan kelas kontrol yang berjumlah 17 orang siswa

dengan tidak menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe talking

stick pada pelajaran PKn.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Teknik

pengumpulan data yang digunakan yaitu:

a. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data nilai mid

semester ganjil pada saat observasi tanggal 3, 7 dan 8 November

2016. Selain itu, teknik ini juga digunakan untuk memperoleh data

berupa gambar pada saat penelitian berlangsung.

b. Teknik tes

Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data bersifat kuantitatif

(angka) berupa nilai-nilai hasil belajar siswa pada ranah kognitif,

untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan siswa dalam

pembelajaran PKn. Tes dilaksanakan pada awal pembelajaran

sebelum siswa mendapatkan materi (pretest) dan diakhir

pembelajaran setelah siswa mendapatkan materi (posttest).

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

43

2. Instrumen Pengumpulan Data

Tes sering digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat kemampuan

pengetahuan. Tes sebagai salah satu cara untuk mendapatkan hasil belajar

kognitif siswa. Pada penelitian ini tes diberikan kepada kedua kelas yaitu

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Bentuk instrumen pengumpulan data

yang digunakan berupa soal pilihan jamak berjumlah 24 soal, setiap

jawaban benar memiliki skor 1 dan jawaban salah memiliki skor 0.

Peneliti menggunakan instrumen tes dengan tujuan untuk mengetahui

seberapa jauh pengetahuan siswa dan hasil belajar siswa setelah mengikuti

proses pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe talking

stick.

F. Uji Coba Instrumen Tes dan Uji Persyaratan Instrumen

1. Uji Coba Instrumen Tes

Instrumen tes yang telah tersusun, kemudian diujicobakan kepada kelas

yang bukan menjadi subjek penelitian. Uji coba instrumen tes dilakukan

untuk mendapatkan persyaratan soal pretest dan posttest yaitu validitas

dan reliabilitas. Uji coba instrumen tes dilakukan di kelas IV SD Negeri 8

Metro Pusat yang beralamatkan di Jalan Duku 21 D, Kota Metro. Uji

coba dilakukan pada tanggal 5 Januari 2017.

SD Negeri 8 Metro Pusat dipilih sebagai tempat uji coba instrumen,

karena SD tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan SD Negeri

10 Metro Pusat, yaitu memiliki akreditasi sekolah yang sama (B), masih

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

44

menerapkan kurikulum yang sama (KTSP), dan nilai KKM 71 pada mata

pelajaran PKn.

2. Uji Persyaratan Instrumen

Setelah diadakan uji coba instrumen, selanjutnya menganalisis hasil uji

coba instrumen. Uji coba tersebut meliputi validitas dan reliabilitas.

a. Validitas

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada yang diteliti.

Yusuf (2014: 234), validitas yaitu seberapa jauh instrumen itu benar-

benar mengukur apa (objek) yang hendak diukur. Sementara itu,

Sanjaya (2014: 254) validitas adalah tingkat kesahihan dari suatu tes

yang dikembangkan untuk mengungkapkan apa yang hendak

diukur.

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa

yang hendak diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah validitas isi, karena instrumen yang dikembangkan memuat

materi yang hendak diukur. Teknis pengujian validitas isi dibantu

dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik

pengembangan instrumen. Penggunaan kisi-kisi instrumen akan

memudahkan pengujian validitas dan dapat dilakukan secara

sistematis. Untuk mengukur tingkat validitas soal, digunakan

rumus korelasi point biserial dengan bantuan microsoft office excel,

rumus yang digunakan sebagai berikut.

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

45

Keterangan:

rpbi = koefisien korelasi point biserial

Mp = mean skor dari subjek-subjek yang menjawab benar item

yang dicari korelasi

Mt = mean skor total

St = simpangan baku

p = proporsi subjek yang menjawab benar item tersebut

q = proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 – p)

(Adopsi dari Kasmadi dan Sunariah, 2014: 157)

Kriteria pengujian apabila rhitung > rtabel dengan α= 0,05, maka alat

ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel,

maka alat ukur tersebut tidak valid atau drop out.

b. Reliabilitas

Setelah tes diuji tingkat validitasnya, tes yang valid kemudian diukur

tingkat reliabilitasnya. Yusuf (2014: 242) yang dimaksud dengan

reliabilitas merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu

instrumen penelitian terhadap individu yang sama, dan diberikan

dalam waktu yang berbeda. Suatu tes dikatakan reliabel apabila

instrumen itu dicobakan kepada subjek yang sama secara berulang-

ulang namun hasilnya tetap sama atau relatif sama. Untuk

menghitung reliabilitas soal tes maka digunakan rumus KR. 20

(Kuder Richardson) sebagai berikut.

(

)( ∑

)

Keterangan:

r11 = reliabilitas tes

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

46

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya/jumlah item

S2 = standar deviasi dari tes

(Adopsi dari Kasmadi dan Sunariah, 2014: 166)

Perhitungan reliabilitas tes pada penelitian ini dibantu dengan

program microsoft office excel. Kemudian dari hasil perhitungan

tersebut akan diperolah kriteria penafsiran untuk indeks

reliabilitasnya. Indeks reliabilitas dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 3. Koefisien reliabilitas Kuder Richardson

No Koefisien reliabilitas Tingkat reliabilitas

1 0,80 – 1,00 Sangat kuat

2 0,60 – 0,79 Kuat

3 0,40 – 0,59 Sedang

4 0,20 – 0,39 Rendah

5 0,00 –0,19 Sangat rendah

(Sumber: Sugiyono, 2012: 231)

G. Teknis Analisis Data

Setelah melakukan perlakuan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol

maka diperoleh data berupa hasil pretest, posttest dan peningkatan

pengetahuan (N-Gain). Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan, menurut

Meltzer (dalam Khasanah, 2014: 39) dapat digunakan rumus sebagai berikut.

N-Gain = skor posttest - skor pretest

skor maksimum - skor pretest

Dengan kategori sebagai berikut.

Tinggi : 0,7 ≤ N-Gain ≤ 1

Sedang : 0,3 ≤ N-Gain < 0,7

Rendah : N-Gain< 0,3

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

47

1. Teknis Analisis Data Hasil Belajar

a. Nilai Hasil Belajar secara Individual

Untuk menghitung nilai hasil belajar siswa ranah kognitif secara

individu dengan rumus sebagai berikut.

NP =

Keterangan:

NP = nilai pengetahuan

R = skor yang diperoleh/item yang dijawab benar

SM = skor maksimum

100 = bilangan tetap

(Adopsi dari Purwanto, 2008: 102)

b. Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa

Untuk menghitung nilai rata-rata seluruh siswa dapat dihitung

dengan rumus:

X =

Keterangan:

X = nilai rata-rata seluruh siswa

X = total nilai yang diperoleh siswa

N = jumlah siswa

(Adopsi dari Aqib,dkk., 2010: 40)

c. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa secara Klasikal

Menghitung persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal

dapat digunakan rumus berikut.

P = Σ

Σ x 100 %

(Adopsi dari Aqib, dkk., 2010: 41)

Tabel 4. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa

No Persentase Kriteria

1 >85% Sangat tinggi

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

48

No. Persentase Kriteria

2 65-84% Tinggi

3 45-64% Sedang

4 25-44% Rendah

5 < 24% Sangat rendah

(Sumber: Aqib, dkk., 2010: 41)

2. Uji Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ada

beberapa cara yang digunakan untuk menguji normalitas data, antara

lain dengan uji chi kuadrat, uji liliefors, dengan teknik kolmogorov-

smirnov, dan shapiro-wilk dan dengan SPSS 20.

Uji normalitas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu

dengan menggunakkan teknik pengujian normalitas dengan bantuan

program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 20 dalam

menguji normalitas, dapat dilakukan dengan langkah-langkah

berikut.

1. Buka program SPSS, kemudian masukkan daftar tabel skor

yang diperoleh.

2. Klik menu Analyze pilih Descriptive Statistics klik

e explore.

3. Masukkan semua variabel ke dalam kolom Dependent List

melalui tombol .

4. Selanjutnya klik tombol Plots lalu beri tanda (v) pada

Normality Plots with test.

5. Klik Continue-OK.

(Adopsi dari Gunawan, 2013: 80)

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

49

Untuk menetapkan normalitas digunakan pedoman sebagai berikut.

a. Tetapkan taraf signifikansi uji, α = 0,05.

b. Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh.

c. Jika signifikansi yang diperoleh >α, maka populasi yang

berdistribusi normal.

d. Jika variansi yang diproleh < α, maka populasi yang berdistribusi

tidak normal. Rumusan Hipotesis yang diuji:

Ha = Populasi yang berdistribusi tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa kedua

atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang

memiliki varians sama. Uji homogenitas yang digunakan peneliti

dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 20. Adapun

langkah-langkah pengujiannya seperti yang dijelaskan oleh

Gunawan (2013: 85) sebagai berikut:

1. Buka program SPSS yang sudah terpasang di komputer, lalu

olah analisis data ke variabel view.

2. Masukkan data hasil penelitian pada kolom yang sesuai.

3. Pilih menu berikut ini: Analyze Descriptives Statisticts

Explore.

4. Pilih y sebagai dependent list dan x sebagai factor list.

5. Klik tombol plots,pilih lavene test, untuk untransformed.

6. Klik continue lalu Ok.

Keperluan penelitian hanya untuk keluaran test of homogenity of

varience yang digunakan, sementara keluaran data yang lain tidak

digunakan. Selanjutnya data keluaran tersebut ditafsirkan dengan

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

50

memilih salah satu statistik, yaitu statistik yang didasarkan pada rata-

rata (based of mean). Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : variansi pada tiap kelompok sama (homogen)

Ha : variansi pada tiap kelompok tidak sama (tidak homogen)

Untuk menetapkan homogenitas digunakan pedoman sebagai

berikut.

a. Tetapkan taraf signifikansi uji, α = 0,05.

b. Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh.

c. Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka variansi setiap sampel

sama (homogen).

d. Jika variansi yang diproleh < α, maka variansi setiap sampel

tidak sama (tidak homogen).

c. Pengujian Hipotesis

Jika sampel atau data dari populasi yang berdistribusi normal maka

pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah ada pengaruh X

(model pembelajaran kooperatif tipe talking stick) terhadap Y (hasil

belajar PKn) maka diadakan uji kesamaan rata-rata. Pengujian

hipotesis ini dalam penelitian ini menggunakan independent sampel

t-test dalam program SPSS 20 Independent sampel t-test digunakan

untuk menguji perbedaan rata-rata dari dua kelompok data atau

sampel yang independen. Uji hipotesis yang digunakan peneliti yaitu

menggunakan analisis program SPSS 20 dengan langkah-langkah

menurut Gunawan (2013: 89) sebagai berikut.

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

51

1. Buka program statistik SPSS yang sudah terpasang di

komputer, lalu masukan A dan B pada variabel view.

2. Masukan data hasil penelitian pada kolom yang sesuai pada

data view.

3. Pilih menu Analyze →Compare Mean →Independent

Sampel t-Test.

4. Pindahkan variabel Diklat (A) dan Non Diklat (B) ke kolom

yang sesuai pada kotak dialog Independent Sampel t-Test

lalu pilih Ok.

Aturan keputusan:

Pada analisis dengan program SPSS 20 sedikit berbeda dengan

perhitungan manual, perhitungan dengan program SPSS 20 yang

dilihat adalah nilai p (probabilitas) yang ditunjukkan oleh nilai sig.

(2-tailed). Dengan aturan keputusan, jika nilai sig. >0.05, maka H0

diterima, sebaliknya jika nilai sig. <0,05 maka H0 ditolak.

Rumusan Hipotesis:

Ha: (Ada pengaruh yang signifikan pada penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe talking stick terhadap hasil

belajar PKn siswa kelas IV SD Negeri 10 Metro Pusat).

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

69

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil analisis data dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe talking stick terhadap

hasil belajar PKn siswa kelas IV SD Negeri 10 Metro Pusat. Pengaruhnya

dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Hasil penelitian menunjukkan, nilai rata-rata pretest kelas

eksperimen sebesar 36,39, dan nilai rata-rata posttest sebesar 72,78, dengan

hasil ketuntasan sebesar 53,33%, nilai rata-rata pretest kelas kontrol sebesar

38,06, dan nilai rata-rata posttest sebesar 58,89, dengan hasil ketuntasan

sebesar 26,67%. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis menggunakan

program SPSS 20 diperoleh nilai sig. (2-tailed) 0,04, (0,04<0,05) sehingga Ha

diterima. Dari perhitungan tersebut dapat diperoleh bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe talking stick dapat mempengaruhi hasil belajar

siswa pada mata pelajaran PKn.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe talking stick, maka ada beberapa saran yang

dapat dikemukakan oleh peneliti, antara lain:

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

70

1. Bagi siswa, model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dapat

diterapkan untuk menarik minat dan motivasi siswa dalam proses

pembelajaran.

2. Bagi guru, model pembelajaran kooperatif tipe talking stick di harapkan

dapat digunakan sebagai alternatif dalam memberikan variasi dalam

proses pembelajaran.

3. Bagi pihak lain atau peneliti lanjutan, yang ingin menerapkan perangkat

pembelajaran yang telah dilakukan oleh peneliti ini, sebaiknya terlebih

dahulu dianalisis kembali untuk disesuaikan untuk penerapannya,

terutama dalam hal alokasi waktu, fasilitas pendukung termasuk media

pembelajaran, dan karakteristik siswa yang ada pada sekolah tempat

perangkat ini diterapkan.

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

71

DAFTAR PUSTAKA

Amoy, Deana. 2014. Pengaruh Model Kooperatif Tipe Talking Stick terhadapHasil Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran IPS Kelas V SekolahDasar Negeri 23 Pontianak Barat. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jp-dp/article/view/8146. Diakses pada 5 Maret 2017.

Aqib, Zainal, dkk. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi PembelajaranKontekstual (INOVATIF). Yrama Widya. Bandung.

. . 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk SD, SLB, TK. Yrama Widya.Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi(Revisi VD). Rineka Cipta. Jakarta.

Astuti, Ni Nyoman Triadi, dkk. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran KooperatifTipe Talking Stck terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V di SekolahDasar Gugus Krisna Kecamatan Negara. http://www.e-jurnal.com/2015/06/pengaruh-metode-talking-stick-terhadap_7.html.Diakses pada 8 Maret 2017.

Depdikbud. 2014. Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 Tentang PenilaianHasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan PendidikanMenengah . Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

. 2009. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional. Sinar Grafika. Jakarta.

Depdiknas . 2007. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar ProsesUntuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Depdiknas. Jakarta.

. 2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006. Tentang standar isi UntukSatuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Depdiknas. Jakarta.

. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas. Jakarta.

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

72

. 2003. UU RI No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Depdiknas.Jakarta.

Gunawan, Muhamad Ali. 2013. Statistik untuk Penelitian Pendidikan. ParamaPublishing. Yogyakarta.

Hanafiah, Nanang & Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. PTRefika Aditama. Bandung.

Huda, Miftahul . 2014. Cooperative Learning. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Pelajar.Yogyakarta.

Isjoni. 2013. Pembelajaran Kooperatif. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Kasmadi & Sunariah, Nia Siti. 2014. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.Alfabeta. Bandung.

Khasanah, Faridhatul. 2014. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran AktifTipe Teka-teki Silang Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 4 MetroTimur. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.Refika Aditama. Bandung.

Kurniasih, Imas & Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan ModelPembelajaran. Kata Pena. Jakarta.

Masitoh. 2009. Strategi Pembelajaran. Departemen Agama Republik Indonesia.Jakarta.

Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.Remaja Rosdakarya. Bandung.

Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. DepartemenPendidikan Nasional. Jakarta.

Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

Sanjaya, Wina. 2014. Media Komunikasi Pembelajaran. Kencana PrenadamediaGrup. Jakarta.

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVA dan IVB pada mid Semester

73

. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Kencana Prenadamedia Grup. Jakarta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

. 2012. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Prenadamedia Group. Jakarta.

Winarno. 2013. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bumi Aksara.Jakarta.

Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan PenelitianGabungan. Kencana. Jakarta.