PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI...

166
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK (Penelitian Kuasi Eksperimen di SMK Bakti Idhata Cilandak Jakarta Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta OLEH: ADE YUSMAN 105016300569 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI...

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA POKOK

BAHASAN GERAK

(Penelitian Kuasi Eksperimen di SMK Bakti Idhata Cilandak Jakarta Selatan)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

OLEH: ADE YUSMAN 105016300569

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2010

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

(Penelitian di SMK Bakti Idhata Cilandak jakarta Selatan)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

Oleh: Ade Yusman 105016300569

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I

DR. Sujiyo Miranto, M.Pd NIP: 1050 299 933

Pembimbing II

Erina Hertanti, M.si NIP: 150 293 228

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2010

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

iii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil

Belajar Fisika Siswa”, disusun oleh Ade Yusman, NIM: 105016300569, diajukan

kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 26 Juli 2010 di hadapan dewan penguji.

Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd) pada Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Program Studi Pendidikan Fisika.

Jakarta , 26 Juli 2010

Panitia Ujian Munaqasyah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPA)

Baiq Hana Susanti, M.Sc NIP. 197002092000032001 .............. .....................

Sekertaris (Sekertaris Jurusan Pendidikan IPA)

Ningsih Juanengsih, M.Pd NIP. 197905102006042001 ............. .....................

Penguji I

Drs. Hasian Pohan, M.Si NIP.197603092005012002 .............. .....................

Penguji II

Kinkin Suartini, M.Pd NIP. 197910292006041001 .............. .....................

Mengetahui: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A NIP. 195710051987031003

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

iv

ABSTRAK

Ade Yusman, Perogram Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Eksperimen di SMK Bakti Idhata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model inkuiri terhadap hasil belajar fisika. Metode yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan Pretest-posttest Equivalent Group design. Penelitian dilaksanakan di SMK Bakti Idhata dngan teknik pengambilan sampel secara cluster sampling dan pemilihan kelas dilakukan secara random, didapatkan siswa kelas X MM1 sebagai kelas eksperimen, dan kelas X MM2 sebagai kelas kontrol. Instrumen hasil belajar berupa test berbentuk pilihan ganda yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hipotesis yang diajukan adalah hasil belajar fisika yang diajarkan dengan menggunakan model inkuiri lebih tinggi dari hasil belajar fisika yang diajarkan dengan metode konvensional. Analisis data menggunakan uji-t pada taraf signifikansi 5% dan dk= 61, dengan hji prasyarat normalitas dan homogenitas. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t, dari hasil perhitungan statistik didapatkan harga thitung sebesar 2,52 dan ttabel pada taraf signifikansi 5% dan dk = 61 adalah 1,99. maka pada penelitian ini didapatkan hasil thitung > ttabel, hal ini menunjukan bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis penelitian (Ha) diterima. Dari penelitian ini dapat disimpullan bahwa hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model inkuiri lebih tinggi daripada hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode konvensional.

Kata kunci: Model inkuiri, fisika, dan hasil belajar

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

ABSTRACT

Ade Yusman, Physic Study Program, Majoring of Natural Sciences Education (IPA), Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences State Islamic University (UIN), Syarif Hidayatullah Jakarta, Title: The Influence of Model of Inquiry for the Result of Learning Physich Subject: This Eksperimen in the SMK Bakti Idhata.

This research aims to know the influence of model of inquiry for the result of learning physich subject. Quasi eksperimen method are used in this resesrch with Preetest-posttest Equivalent Group Design, this research has been executed SMK Bakti Idhata with sample technic. The ways of sample technic are cluster sampling and choosing of the class with random way. And get the student of the class (X MMI) as the exsperiment class and of the class (X MM2) as control class. The multiple choise is the instrument of this theysis to get the result. The multiple choise have been tested with validation and reliabitation ways. Hipotesis in this research are used result learning of physich subject with inquiry model more higher than the result learning of physich subject with convensional method. Analist of data usung t-test. In the significant level 5% at dk = 61, with normalitas and homogenitas pre requirement test, with the calculate statistic result, it gets thit 2,52 value and ttab in the 5% significant level and dk = 61 is 1,99 value. So this research gets thit more bigger than ttab, its showed that 0 hypothesys (H0) are rejected and hypothesys of research (Ha) are accepted. The conclusion of this research are the result learning of physich subject for SMK Bakti Idhata student with inquiry model more higer than convensional method. Key word : Inquiry Model, Physich,Result Learning.

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena

atas segala rahmat, hidayah dan ridho-Nya, penulis mampu menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar

Fisika Siswa (Penelitian di SMK Bakti Idhata Cilandak Jakarta Selatan)”.

Sholawat serta salam penulis haturkan kepada baginda Rasulullah

Muhammad SAW karena tuntunan dan petunjuknya kita dapat memeluk indahnya

Islam dan meneguhkan kesempurnaan agama yang penuh rahmat dan barokah.

Skripsi ini tidak akan mampu penulis selesaikan tanpa bantuan dan dukungan

yang berarti dari Allah SWT yang tercurah melalui pihak-pihak yang selalu

memberikan bantuan, arahan, dan dorongan serta semangat kepada penulis,

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Ibu Nengsih Juanengsih, M.Pd., sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Erina Hertanti, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya dan senantiasa memberikan arahan, motivasi dan

bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran sehingga mampu

menyelesaikan skripsi ini .

5. Bapak DR. Sujiyo Miranto M.Pd., selaku pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya dan senantiasa memberikan arahan, motivasi dan

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

ii

bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran sehingga mampu

menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Isnani Sumarni, selaku Kepala SMK Bakti Idhata Cilandak Jakarta

Selatan beserta dewan guru dan staf yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

7. Bapak Sis Dharma W. S.Pd. selaku guru pengajar fisika kelas X di SMK

Bakti Idhata Cilandak Jakarta Selatan yang telah memberi kesempatan dan

bersedia bekerja sama serta memberikan arahan dalam pelaksanaan

penelitian ini.

8. Teman-teman Mahasiswa PPKT angkatan 2009 di SMPN 66 Jakarta Selatan

yang selalu memberikan semangat serta bantuan dalam menyelesaikan

penelitian ini.

9. Ayah dan Ibu tercinta, bapak Tatang Sopandi dan ibu Iis yang senantiasa

mencurahkan cinta, kasih dan sayangnya dikala sehat maupun sakit, dikala

susah maupun senang, dikala mudah ataupun sulit, serta membantu penulis

dengan segenap kemampuan dan doa-doanya dalam setiap sholatnya, serta

tak henti-hentinya mengingatkan dan memberi semangat sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini.

10. Adik-adikku tersayang Topik Ismail, Nurmi Ulfah Sa’adah dan Siti Nur

Azijah yang selalu menemani, memberi semangat, mendoakan serta

membantuku selama penulisan skripsi ini.

11. Seseorang yang selalu meluangkan waktunya, memberikan motivasi,

dukungannya dan mendoakan serta membantuku selama penulisan skripsi

ini.

12. Samsul, Khaerul, Arif, Nurudin, Apik, Ferdi, Sule, Amar, Ato, dan sahabat-

sahabat terbaikku yang lain yang selalu memberikan semangat dan bantuan

serta tempat berkeluh kesah.

13. Teman-teman Fisika angkatan 2005 yang tidak mungkin disebutkan satu

persatu yang juga selalu memberikan semangat bantuan dan doanya.

14. Teman-teman angkatan 2005 yang tidak mungkin disebutkan satu persatu

yang juga selalu memberikan semangat dan doanya.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

iii

Semoga Allah akan membalas semua kebaikan dan budi baik mereka

dengan balasan yang setimpal. Harapan penulis semoga skripsi ini memberikan

manfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan

ketidaksempurnaan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu kritik dan saran

yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Jakarta, 26 Juli 2010

Penulis

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... ii

ABSTRAKS .............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR .............................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ......................................................... 5

D. Perumusan Masalah ........................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................. 6

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN

HIPOTESIS ........................................................................... 7

A. Deskripsi Teoritis .............................................................. 7

1. Pengertian Model Pembelajaran .................................. 7

2. Model Pembelajaran Inkuiri ........................................ 10

a. Pengertian Inkuiri ................................................. 10

b. Pembagian Inkuiri ................................................ 13

c. Langkah-langkah Pelaksanaan Inkuiri ................... 14

d. Keunggulan dan Kelemahan Inkuiri .................... 18

3. Metode Pembelajaran konvensional ............................ 19

a. Pengertian ............................................................ 19

b. Langkah-langkah Penerapan Metode Ceramah .... 20

4. Hasil Belajar Fisika ...................................................... 22

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

v

a. Pengertian Belajar ................................................ 22

b. Pengertian Hasil Belajar Fisika ............................ 24

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil belajar .. 30

5. Gerak Lurus .................................................................. 33

a. Gerak Lurus Beraturan ......................................... 35

b. Gerak Lurus Berubah Beraturan .......................... 35

c. Gerak Vertikal ...................................................... 36

B. Penelitian yang Relevan ..................................................... 38

C. Kerangka Pikir ................................................................... 39

D. Perumusan Hipotesis ......................................................... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................... 43

A. Metode Penelitian ............................................................. 43

B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................... 43

C. Desain Penelitian .............................................................. 43

D. Populasi dan Sampel ........................................................... 44

E. Variabel Penelitian ............................................................ 44

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 45

G. Instrumen Penelitian ........................................................... 46

1. Instrumen Tes Hasil Belajar ......................................... 46

a. Uji Validitas ......................................................... 46

b. Perhitungan Reliabilitas ....................................... 47

c. Taraf Kesukaran ................................................... 48

d. Daya Pembeda ...................................................... 49

2. Instrumen Nontes ........................................................ 50

H. Teknik Analisa Data .......................................................... 51

1. Teknik Analisis Data Tes Hasil Belajar ........................ 51

a. Uji Normalitas ...................................................... 52

b. Uji Homogenitas .................................................. 53

c. Uji Analisis ........................................................... 54

2. Teknik Analisis Data Hasil Observasi ......................... 55

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

vi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................. 56

A. Hasil Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ......... 56

B. Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......... 57

C. Rekapitulasi ........................................................................ 58

D. Pengujian Persaratan Analisis Data .................................... 59

1. Uji Normalitas .............................................................. 59

2. Uji Homogenitas .......................................................... 59

3. Uji Analisis ................................................................... 60

E. Hasil Observasi .................................................................. 61

F. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 62

BAB V PENUTUP .............................................................................. 67

A. Kesimpulan ........................................................................ 67

B. Saran .................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 68

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................ 71

Lampiran 2 Instrumen Nontes ................................................................ 75

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas

Eksperimen ........................................................................... 80

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas

Kontrol ................................................................................. 93

Lampiran 5 Validitas Instrumen .............................................................. 105

Lampiran 6 Data Pretes Kelas Eksperimen ............................................ 122

Lampiran 7 Data Pretes Kelas Kontrol .................................................. 126

Lampiran 8 Data Postes Kelas Eksperimen ........................................... 130

Lampiran 9 Data Postes kelas Kontrol ................................................... 134

Lampiran 10 Perhitungan Uji Normalitas ................................................ 138

Lampiran 11 Perhitungan Uji Homogenitas ............................................ 143

Lampiran 12 Perhitungan Uji Hipotesis ................................................... 147

Lampiran 13 Data Hasil Observasi .......................................................... 150

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri .............................. 15

Tabel 3.1 Desain Penelitian ................................................................... 43

Tabel 3.2 Kategori Derajat Kesukaran .................................................. 49

Tabel 3.4 Kategori Daya Beda .............................................................. 50

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Penelitian ........................................ 58

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kai Kuadrat ................... 59

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ..................................... 60

Tabel 4.4 Ddata Hasil Observasi .......................................................... 61

Tabel 4.5 Ketercapaian Poses pembelajaran ....................................... 62

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ..................................................................... 41

Gambar 4.1 Histogram Tes Hasil Belajar (Pretest) Kelas

Eksperimen dan Kontrol ...................................................... 56

Gambar 4.2 Histogram Tes Hasil Belajar (Pretest) Kelas

Eksperimen dan Kontrol ...................................................... 57

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bidang pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam

kehidupan karena pendidikan merupakan suatu wahana yang digunakan untuk

menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten di

bidangnya. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna

mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Dengan pendidikan manusia

berusaha mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh

karena itu masalah pendidikan perlu mendapat perhatian dan penanganan yang

lebih baik yang menyangkut berbagai masalah, baik yang berkaitan dengan

kualitas maupun kuantitasnya.

Dalam proses pendidikan di sekolah menengah atas, banyak mata

pelajaran yang diajarkan, salah satunya adalah ilmu pengetahuan alam (IPA). IPA

berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis,

sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta,

konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik

untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih

lanjut dalam menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.1 IPA juga merupakan

bagian dari pendidikan yang memiliki peranan penting dalam peningkatan mutu

pendidikan seperti penyempurnaan kurikulum, menyediakan sarana dan prasarana,

serta meningkatkan kualitas pengajaran di kelas dengan berbagai pendekatan dan

metode, sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan

berkompeten dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Ilmu

1 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),

hal. 132

1

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

2

pengetahuan alam itu sendiri memiliki beberapa cabang ilmu, salah satunya

adalah ilmu fisika.

Ilmu fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam. Ilmu fisika

juga merupakan bagian ilmu pengetahuan yang bersinggungan dengan biologi dan

kimia. Oleh karena itulah ilmu fisika merupakan salah satu cabang ilmu

pengetahuan yang penting untuk dipelajari. Akan tetapi sampai saat ini masih

banyak siswa yang beranggapan bahwa pelajaran fisika merupakan mata pelajaran

yang sulit untuk dipelajari. Salah satu konsep fisika yang dianggap sulit adalah

konsep gerak. Pada konsep gerak ini, banyak sekali konsep yang diajarkan, salah

satunya mereka agak kesulitan dalam menentukan gerak dan perpindahan,

kecepatan dan percepatan. Hal ini umumnya terjadi karena metode pengajaran

yang digunakan hanya metode ceramah, jarang sekali menggunakan metode yang

bervariasi.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar fisika

siswa, hal tersebut terlihat berdasarkan indikator hasil belajar selama limat tahun

terakhir pada program studi IPA rata-rata siswa memperoleh nilai dibawah 4.00

(dalam skala 10) pada pelajaran fisika. Diantara faktor yang menyebabkan

rendahnya hasil belajar fisika siswa tersebut adalah proses pembelajaran fisika

yang ditemui secara umum lebih menekankan pada pencapaian tuntutan

kurikulum dan penyampaian materi semata daripada mengembangkan

kemampuan belajar dan membangun individu. Faktor lain yang menyebabkan

rendahnya hasil belajar fisika siswa adalah sebagian besar guru belum mampu

menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, sehingga

siswa kurang termotivasi dan merasa terbebani dalam belajar fisika. Selain itu,

siswa juga memiliki andil dalam menyebabkan rendahnya hasil belajar fisika

misalnya ketidakmampuan siswa dalam memahami dan menarik kesimpulan dari

konsep yang disampaikan guru, sehingga siswa kurang mampu dalam

meyelesaikan soal-soal. Fenomena yang terjadi adalah siswa menjadi enggan

belajar fisika karena mereka menganggap bahwa fisika merupakan mata pelajaran

yang sulit.

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

3

Berdasarkan permasalahan di atas, maka untuk mengatasinya diperlukan

adanya suatu model yang dapat menarik minat siswa untuk mempelajari ilmu

fisika. Model yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran serta jenis

materi yang diajarkan. Kurang tepatnya menggunakan model pembelajaran, dapat

menimbulkan kebosanan, monoton, atau bahkan siswa kesulitan dalam memahami

konsep yang diajarkan.

Untuk membantu siswa memahami konsep-konsep fisika khususnya pada

konsep gerak ini, diperlukan adanya suatu model pembelajaran yang dapat

memberikan kontribusi positif terhadap proses belajar siswa. Model pembelajaran

tersebut mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiataan belajar mengajar.

Saat ini banyak sekali model-model pembelajaran yang bermunculan.

Model-model tersebut mengharuskan adanya suatu perubahan lingkungan belajar.

Suatu variasi dimana siswa belajar, bekerja, dan berinteraksi di dalam kelompok-

kelompok kecil sehingga siswa dapat saling bekerja sama, saling membantu

berdiskusi dalam memahami materi pelajaran maupun mengerjakan tugas

kelompok. salah satunya adalah pembelajaran dengan model inkuiri. Model

inkuiri adalah merupakan cara pembelajaran yang mengajarkan kepada siswa

untuk menjadi kritis, analisis argumentatif dalam mencari jawaban-jawaban

berbagai permasalahan yang ada dialam, melalui pengalaman-pengalaman dan

sumber lainnya.

Pada dasarnya inkuiri adalah suatu perluasan proses diskoveri (penemuan)

dalam cara yang lebih dewasa, sebagai tambahan pada proses diskoveri, inkuiri

mengandung proses-proes mental yang lebih tinggi tingkatannya. Dalam

pelaksanaannya metode inkuiri itu menghadapkan siswa kepada situasi bertanya-

tanya.

Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung

kedalam proses ilmiah dalam waktu yang singkat. Hasil penelitian Schlenker,

dalam Joyce dan Weil, menunjukkan bahwa latihan inkuiri dapat meningkatkan

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

4

pemahaman sains, produktif dalam berfikir kreatif, dan siswa menjadi terampil

dalam memperoleh informasi.2

Model pembelajaran dengan model inkuiri ini cocok untuk diterapkan

dalam pembelajaran fisika. Hal ini karena metode inkuiri lebih menekankan pada

keaktifan siswa dalam belajar, siswa terlebih dahulu mengadakan kegiatan-

kegiatan di laboratorium yaitu proses mengamati, mencatat hasil pengamatan,

menganalisis dan menyimpulkan kegiatan praktikum yang telah dirancang oleh

guru. Hal itu akan lebih membuat belajar fisika menjadi menyenangkan dan lebih

berkesan, karena siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran. fisika

merupakan generalisasi dari gejala alam yang tidak perlu dihapal tetapi perlu

dimengerti, dipahami dan diterapkan.

Dengan cara ini, siswa diharapkan dapat lebih mudah memahami konsep-

konsep fisika, khususnya pada konsep gerak. Pada konsep tersebut apabila siswa

hanya diberikan penjelasan mereka akan kebingungan untuk menentukan jarak

dan perpindahan, kecepatan dan percepatan, gerak vertikal, dan sebagainya.

Dengan model inkuiri diharapkan dapat memudahkan siswa dalam memahami

konsep gerak tersebut dan dapat merangsang kemampuan berpikir siswa serta

tercipta dialog antara siswa dengan guru sehingga proses pembelajaran lebih

bermakna.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model pembelajaran Inkuiri Terhadap

Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas, maka dapat

diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Adanya anggapan bahwa materi fisika merupakan materi yang sulit untuk

dipelajari.

2 Triatno, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik “Konsep,

Landasn Teoritis-Praktis dan Implementasinya”,(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), cet. 1, h. 136

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

5

2. Model pengajaran yang digunakan guru umumnya hanya ceramah, jarang

sekali menggunakan model yang bervariasi.

3. Guru sulit dalam memilih model mengajar yang tepat dan sesuai dengan

tujuan, jenis dan sifat materi yang diajarkan.

4. Proses pembelajaran fisika lebih menekankan pada pencapaian tuntutan

kurikulum dan penyampaian materi semata, sehingga menyebabkan

rendahnya hasil belajar fisika siswa.

5. Sebagian besar guru belum mampu menciptakan suasana pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan, sehingga siswa kurang termotivasi dan merasa

bosan dalam belajar fisika.

C. Pembatasan Masalah

Mengacu pada masalah-masalah yang muncul diatas, maka demi

terarahnya penelitian ini penulis perlu membatasi masalah yang akan diteliti yakni

hanya pada masalah berikut:

1. Pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar

fisika siswa pada pokok bahasan gerak yang diajarkan pada semester genap

kelas X, karena materi tentang gerak merupakan materi yang sering dialami

siswa setiap hari. Sehingga siswa akan lebih mudah memahaminya.

2. Hasil belajar fisika yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan hasil tes

kognitif saja. Ranah kognitif yang dinilai berdasarkan taksonomi Bloom yang

sudah direvisi oleh Rin W. Anderson dan David R. Krathwohl.3 Ranah

kognitif yang akan diukur pada penelitian ini adalah mulai C1 sampai dengan

C4.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang dijadikan bahan analisis

dalam penelitian ini hanya dibatasi pada penerapan model inkuiri bebas yang

dimodifikasi. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar hanya

dijadikan sebagai acuan pengambilan kesimpulan saja.

3 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi (Jakarta: Bumi

Aksara, 2005), h.117 – 121.

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

6

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersbut ditas, maka

masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana Pengaruh

Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan

Gerak ”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari

penelitian ini yaitu; Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan

penerapan inkuiri terhadap hasil belajar fisika siswa.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah agar menjadi dasar dalam proses

pembelajaran. Dengan demikian diharapkan pihak sekolah menyarankan

kepada para guru agar dapat menggunakan model dan metode yang bervariasi

dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Bagi guru, dapat memberikan masukan alternatif dalam mengajarkan

pelajaran fisika melalui metode inkuiri. Dan para guru diharapkan dapat

menyusun rencana pengajaran sehingga dapat mengembangkan kemampuan

berpikir siswa dalam menunjang frestasinya.

3. Bagi siswa, dapat membantu dalam belajar fisika dan diharapkan dapat

meningkatkan pemahamannya terhadap materi fisika. Sehingga hasil belajar

fisika siswa akan meningkat.

4. Bagi peneliti, dapat memberikan informasi tentang pengaruh penerapan

model inkuiri terhadap hasil belajar fisika siswa.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

BAB II

DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis

1. Pengertian Model Pembelajaran

Model adalah deskripsi atau representasi fisik yang meningkatkan

pemahaman tentang sesuatu yang tidak dapat secara langsung diamati.1 Atau

penyerdehanaan dari sejumlah aspek dunia nyata. Model juga diartikan sebagai

pola yang mewakili dunia nyata secara benar dan tepat. Suatu model dapat

berbentuk tiruan mini dari dunia fisik yang nyata, atau juga hanya berbentuk suatu

diagram, suatu konsep, ataupun suatu persamaan matematis atau rumus.

Dalam pembelajaran, guru berperan sebagai orang yang mengajar siswa

mengenai bahan pelajaran. Mengajar adalah membimbing kegiatan siswa belajar,

meliputi mengatur dan mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa yang

dapat mendorong siswa dalam melakukan kegiatan belajar.. Kunci proses

mengajar terletak pada penataan dan perancangan lingkungan yang

memungkinkan siswa dapat berinteraktif. Siswa dapat berinteraktif aktif apabila

telah mencapai perkembangan dan kematangan psikologisnya yang merupakan

hasil dari kesadaran yang mereka lakukan atas kontak mereka dengan lingkungan

dunia fisik dan sosialnya.

Berdasarkan pengertian model dan mengajar, maka model mengajar

diartiakn sebagai suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas, sehingg memudahkan siswa dalam

memahami materi yang di ajarkan oleh guru. Menurut Weil Marsha, model

pembelajaran adalah pedoman untuk membentuk aktivitas pembelajaran dan

lingkungan.2 sedangkan menurut Syah model pembelajaran dapat dinyatakan

sebagi blue print mengajar yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai

1 Alberta, Focus on Inquiry: A Teacher’s Guide to Implementing Inquiry-based Learning.

(Alberta learning, Alberta, Canada. 2004) Chapter 2/7 2 Weil, Marsha. Personal Models of Teaching, (Prntice-Hall, inc., Englewood Cliffs, New

Jersey) h. 2

7

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

8

tujuan- tujuan pengajaran dan dijadikan pedoman perencanaan dan pelaksanaan

pengajaran serta evaluasi belajar.3

Trianto menyatakan model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau

suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran

di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.4 Model pembelajaran mengacu pada

pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-

tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan

pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Joice dan Weil dalam Trianro menyatakan

bahwa: ”Models of teaching are really models of learning. As we help student

acquire information, ideas, skills, value, ways of thinking and means of expressing

themselves, we are also teaching them how to learn”.5 Hal ini berarti bahwa

model belajar merupakan model belajar dengan model tersebut guru dapat

membantu siswa untuk mendapatkan atau memperoleh informasi, ide,

keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide sendiri. Selain itu mereka

juga mengajarkan bagaimana mereka belajar.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau

pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat

pembelajaran termasuk didalamnya buku- buku, film, komputer, kurikulum, dan

lain- lain. Selanjutnya mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik

sedemikian sehingga tujuan pembelajaran tercapai6. Model pembelajaran

merupakan desain pembelajaran yang didalamnya terdapat proses perancangan

metode pembelajaran yang paling optimal untuk menghasilkan perubahan

perilaku yang diinginkan dalam menjalankan proses pembelajaran berdasarkan

tujuan yang ingin dicapai, materi yang disajikan, siswa yang belajar, dan situasi

pembelajaran yang diciptakan

3 Muhaibin Syah, Psikologi Pendidikan , (Bandung:PT Remaja Rosdkarya, 1997) h.189 4 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek , (Jakarta: Prestasi

Pustaka Publisher, 2007), h.1 5 Trianto, Ibid, h.1 6 Bornok Sinaga.,Efektifitas Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBL) Pada Kelas 1

SMU Dengan Bahan Kajian Fungsi Kuadrat, (Jurnal FMIPA UNIMED) , hal.124

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

9

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau suatu pola pendekatan yang

digunakan untuk mendesain pembelajaran. Dalam model mengajar terkandung

strategi mengajar, yaitu pola urutan kegiatan intruksional yang digunakan untuk

mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Didalam strategi mengajar guru

menerapkan sejumlah teknik- teknik mengajar seperti bagaimana menata kelas,

mengelompokan siswa, berinteraksi, dan menerapkan beraneka ragam

pendekatan.

Adapun Soekamto, dkk dalam Trianto mengemukakan maksud dari model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sistematis dalam mengoganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar..7

Jadi model pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi

perancang dan para guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.

Suatu model pembelajaran dikatakan baik jika memenuhi kriteria sebagai

berikut8:

a) Sahih (valid).Aspek validitas dikaitkan dengan dua hal yaitu: (1) apakah

model yang dikembangkan didasarkan pada rasional teoritik yang kuat; dan

(2) apakah terdapat konsintensi internal.

b) Praktis. Aspek kepraktisan hanya dipenuhi jika: (1) para ahli dan praktisi

menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan; dan (2)

kenyataan menunjukan bahwa apa yang dikembangkan tersebut dapat

diterapkan.

c) Efektif. Berkaitan dengan aspek efektivitas, Nieven memberikan parameter

sebagai berikut: (1) ahli dan praktisi berdasarkan pengalamannya menyatakan

bahwa model tersebut efektif; dan (2) secara operasional model tersebut

memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.

7 Trianto, Model- Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), h..5

8 Trianto,Ibid. ,h.8

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

10

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

adalah suatu rencana atau pola pendekatan yang mempunyai ciri- ciri khusus yang

direkayasa sedemikian rupa dalam mendesain pembelajaran untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang isinya mencangkup perencanaan/perancangan,

pelaksanaan, serta evaluasi pembelajaran.

2. Model Pembelajaran Inkuiri

a. Pengertian Inkuiri

Inkuiri adalah sebuah model pembelajaran yang diambil dari konsep teori

kontruktivisme.9 Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang dapat diartikan

sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah

yang diajukannya. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan

pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri

adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan

melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau

memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan

menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis (Schmidt, 2003)10.

Inkuiri adalah sebuah ide kompleks yang mengaitkan berbagai hal pada tiap

orang dalam berbagai kondisi.11 Inkuiri adalah istilah dalam bahasa inggris, ini

merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar didepan

kelas. Adapun pelaksanaannya, guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke

kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok

mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari,

meneliti atau membahas tugasnya didalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka

9 Susilo, Inquiry in English For Young Learners Class: Enhancing Children’s Creativity

and Critical Thinking. (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, ISSN 0215 9341, Februari 2004) h. 35

10 Herfis, ”Pembelajaran Inkuiri,” artikel diakses pada tanggal 22 Oktober 2009 dari http://herfis.blogspot.com/2009/07/pembelajaran-inkuiri.html.

11 Alif Noor Hidayati, Upaya Meminimalkan Kesalahan Konsep dalam Pola Interaksi Organisme pada Siswa Kelas 1F MTsN 1 Semarang Melalui Metode Penemuan Bevisi sets (Widya Tama Vol.1 No 4. Desember 2004)

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

11

dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan

baik12.

Inkuiri adalah keyakinan dasar bahwa siswa harus belajar penuh dan aktif

dalam proses penyelidikan, pemerosesan, mengumpulkan, memadukan, meyaring

dan menyampaikan pengetahuan mereka pada sebuah topik.13 Alberta

mendefinisikan inkuiri sebagai suatu proses dimana siswa terlibat dalam

pembelajaran mereka, merumuskan pertanyaan, menyelidiki secara luas dan

kemudian membangun pemahaman baru, makna dan pengetahuan yang baru bagi

siswa dan dapat digunakan untk menjawab pertanyaan, untuk mengembangkan

solusi atau untuk mendukung suatu posisi atau sudut pandang.14

National Science Education Standards menggunakan istilah inkuiri dalam

dua hal berbeda. Pertama, inkuiri menunjukan pada kemampuan siswa

mengembangkan kemampuan merancang dan melakukan investigasi ilmiah serta

pemahaman siswa akan hakikat penemuan ilmiah. Kedua, inkuiri menunjukkan

pada strategi belajar mengajar yang memungkinkan konsep ilmiah dikuasai

melalui investigasi.15 Inkuiri adalah aktivitas beraneka segi yang meliputi

observasi, membuat pertanyaan, memeriksa buku-buku atau sumber informasi lain

untuk melihat apa yang telah diketahui, merencanakan investigasi, memeriksa

kembali apa yang telah diketahui menurut bukti eksperimen, menggunakan alat

untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menginterpretasi data, mengajukan

jawaban, penjelasan dan prediksi, serta mengkomunikasikan hasil. Inkuiri

memerlukan identifikasi asumsi, berpikir kritis dan logis, dan pertimbangan

keterangan atau penjelasan alternatif.

Inkuiri menyediakan siswa beraneka ragam pengalaman konkrit dan

pembelajaran aktif yang mendorong dan memberikan ruang dan peluang kepada

siswa untuk mengambil inisiatif dalam mengembang keterampilan pemecahan

12 Dra. Roestiyah N.K. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet. 7, h. 75

13 Jeni Wilson and kath Murdoch, artikel diakses dari http:// ss.uno.edu//SS/ TeachDevel/ Teachmethods/Inquirymethod. html

14 Alberta, Focus on Inquiry: A Teacher’s Guide to Implementing Inquiry-based Learning. (Alberta learning, Alberta, Canada. 2004) Chapter 1/1

15 Diane Jass Ketelhut, Inquiry Learning in Multi-User Virtual Environments, (Harvard Graduate school of Education) h.1

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

12

masalah, pengambilan keputusan, dan penelitian sehingga memungkinkan mereka

menjadi pebelajar sepanjang hayat. Dengan kata lain inkuiri adalah suatu proses

untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan

atau eksperimen untuk mencari jawaban dan memecahkan masalah terhadap

pertanyaan atau rumusan masalah dengan kemampuan berfikir logis dan kritis..

Inkuiri melibatkan komunikasi yang berarti tersedia suatu ruang, peluang,

dan tenaga bagi siswa untuk mengajukan pertanyaan dan pandangan yang logis,

obyektif, dan bermakna, dan untuk melaporkan hasil-hasil kerja mereka.

Inkuiri memungkinkan guru belajar tentang siapakah siswa mereka, apa yang

siswa ketahui, dan bagaimana pikiran siswa mereka bekerja, sehingga guru dapat

menjadi fasilitator yang lebih efektif berkat adanya pemahaman guru mengenai

siswa mereka.

Kegiatan pembelajaran selama menggunakan model inkuiri ditentukan oleh

keseluruhan aspek pengajaran di kelas, proses keterbukaan dan peran siswa aktif.

Pada prinsipnya, keseluruhan proses pembelajaran membantu siswa menjadi

mandiri, percaya diri dan yakin pada kemampuan intelektualnya sendiri untuk

terlibat secara aktif. Peran guru bukan hanya membagikan pengetahuan dan

kebenaran, namun juga berperan sebagai penuntun dan pemandu

Peran guru adalah menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran. Bukan

memberikan informasi atau ceramah kepada siswa. Guru juga harus memfokuskan

pada tujuan pembelajaran, yaitu mengembangkan tingkat berpikir yang lebih

tinggi dan keterampilan berpikir kritis siswa. Setiap pertanyaan yang diajukan

siswa sebaiknya tidak langsung dijawab oleh guru, namun siswa diarahkan untuk

berpikir tentang jawaban dari pertanyaan tersebut.

Trowbridge dan Bybee dalam I Made Wirtha dan Ni Ketut Rapi menyatakan

bahwa, dalam inkuiri pembelajaran menjadi lebih berpusat pada anak, proses

belajar melalui inkuiri dapat membentuk dan mengembangkan konsep diri pada

diri siswa, tingkat pengharapan bertambah, pendekatan inkuiri dapat

mengembangkan bakat pendekatan inkuiri, dapat menghindari siswa dari cara-

cara belajar dengan menghafal, dan pendekatan inkuiri memberikan waktu pada

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

13

siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi informasi. 16 pada perinsipnya

proses inkuiri ini adalah identifikasi dan pernyataan masalah, pengembangan

hipotesis, pengumpulan data, pengujian hipotesis dan perumusan keterampilan.17

b. Pembagian Inkuiri

Sunand dan Trownbridge (1973) dalam E. Mulyasa, mengemukakan bahwa

Pelaksanaan model inkuiri ini mempunyai tiga macam cara, yaitu:

1) Inkuiri terpimpin (guide inquiry); yaitu peserta didik memperoleh pedoman

sesuai yang dibutuhkan. Pedoman-pedoman tersebut biasanya berupa

pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Dalam pelaksanaannya, sebagian

besar perencanaan dibuat oleh guru, peserta didik tidak merumuskan

permasalahan. Petunjuk mengenai cara penyusunan dan mencatat data dibuat

oleh guru.

2) Inkuiri bebas (free inquiry); Dalam hal ini peserta didik melakukan penelitian

bebas sebagaimana seorang ilmuan, metodenya adalah setiap peserta didik

dilibatkan dalam kelompok tertentu, setiap kelompok mempunyai tugas yang

sesuai. Misalnya ada koordinator kelompok, pembimbing tekhnis, pencatat

dan pengevaluasi data.

3) Inkuiri bebas yang dimodipikasi (modified free inquiry); pada inkuiry jenis ini

guru hanya sebagai pemberi masalah atau peroblem, kemudian peserta

didikdiminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan,

eksplorasi, dan prosedur penelitian.18

16 I Made Wirtha dan Ni Ketut Rapi, Pengaruh Model pembelajaran dan Penalaran

Formal terhadap Penguasaan konsep Fisika dan Sikap Imiah siswa SMA Negeri 4 Singaraja (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan) h.19

17 Budi Eko Soetjipto, Penggunaan pengajaran Inkuiri di Sebuah Sekolah Dasar di Victoria, Australia, (Jurnal Pendidikan MIPA, Vol 6 No 2 th 2005) hal. 107

18 E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005). Cet. 3, h 108

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

14

c. Langkah-Langkah Pelaksanaan Inkuiri

Menurut Gulo sebagai mana yang dikutip Trianto menyatakan bahwa

kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran inkuiry adalah

sebagai berikut19.

a) Mengajukan Pertanyaan atau Permasalahan.

Kegiatan inkuiri dilaksanakan ketika pertanyaan atau permaslahan

diajukan. Untuk meyakinkan pertanyaan sudah jelas, pertanyaan tersebut

dituliskan dipapan tulis, kemudian siswa diminta untuk merumuskan

hipotesis.

b) Merumuskan hipotesis.

Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi

permasalahan yang dapat diuji dengan data. Untuk memudahakan proses ini,

guru menanyakan kepada siswa gagasan mengenai hipotesis yang mungkin.

Dari semua gagasan yang ada, dipilih salah satu hipotesis yang relevan dengan

permasalahan yang diberikan.

c) Mengumpulkan Data

Hipotesis digunakan untuk menuntun proses pengumpulan data. Data

yang dihasilkan dapat berupa tabel, matrik, atau grafik.

d) Analisis Data

Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah dirumuskan

dengan menganalisis data yang telah diperoleh. Faktor penting dalam menguji

hipotesis adalah pemikiran ‘benar’ atau ‘salah’. Setelah memperoleh

kesimpulan, dari data percobaan, siswa dapat menguji hipotesis yang telah

dirumuskan.Bila ternyata hipotesis itu salah atau ditolak, siswa dapat

menjelaskan sesuai dengan proses inkuiri yang telah dilakukannya.

e) Membuat Kesimpulan

Langkah penutup dari pembelajaran inkuiry adalah membuat

kesimpulan sementara berdasarkan data yang dieroleh siswa.

19 Trianto, Op. Cit, h. 135

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

15

Tahapan-tahapan yang harus dilakukan pada model inkuiri ditunjukkan

pada Tabel 2.1 berikut ini.20

Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah

Tahap Tingkah Laku Guru

Tahap 1 Menyajikan pertanyaan atau masalah

Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah, dan masalah dituliskan di papan tulis. Guru membagi siswa dalam kelompok

Tahap 2 Membuat hipotesis

Guru memberikan kesempatan pada siswauntuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memperioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan

Tahap 3 Merancang percobaan

Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan.

Tahap 4 Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi

Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan.

Tahap 5 Mengumpulkan dan menganalisis data

Guru memberikan kesempatan pada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul.

Tahap 6 Membuat kesimpulan

Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan

Agar penerapan strategi inkuiri dapat berhasil dengan baik, maka guru perlu

memahami beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam merancang

inkuiri seperti disarankan oleh Keffer (2000) sebagaimna yang dikutif herfis

antara lain sebagai berikut:21

1) Siswa harus dihadapkan dengan masalah-masalah yang dirumuskan dalam

bentuk pertanyaan dan sumbernya bisa dari siswa sendiri maupun dari guru.

Pada tahap awal, masalah yang akan dipecahkan sebaiknya terstruktur, tidak

open-ended (ujung terbuka) dan jawabannya tidak bias.

20 Trianto Op. Cit, h. 141

21 Herfis, op. cit.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

16

2) Siswa harus diberi keyakinan bahwa mereka dapat menyelesaikan masa-

lahnya. Dalam hal ini guru harus dapat menjadi fasilitator dan motivator bagi

siswa. Siswa mungkin akan merasa kesulitan dan berputus asa pada saat

mengalami hambatan jika tidak dibantu oleh guru.

3) Siswa harus memiliki informasi awal tentang masalah yang dihadapinya. Oleh

karena itu, guru harus berperan dalam memberikan informasi pendukung baik

dengan cara melibatkan siswa bekerja bersama guru atau diberikan saran

tentang sumber-sumber dan wujud informasi yang dibutuhkan dan dapat

dicari dan diperolehnya sendiri.

4) Siswa harus diberikan kesempatan melakukan sendiri dan mengevaluasi hasil

kegiatannya. Guru memonitor kegiatan siswa dan memberi bantuan jika siswa

betul-betul sudah tidak mampu memecahkan masalahnya.

5) Siswa diberikan waktu cukup untuk bekerja berdasarkan pendekatan baru

secara individual maupun berkelompok dan perlu diberikan contoh yang tepat

dan agar dapat membedakan contoh salah yang berkaitan dengan masalah.

Untuk meningkatkan teknik inkuiri dapat ditimbulkan dengan kegiatan-

kegiatan sebagai berikut22:

1) Membimbing kegiatan laboratorium.

Guru menyediakan petunjuk yang cukup luas kepada siswa, dan sebagian

besar perencanaannya dibuat oleh guru. Dimana siswa melakukan kegiatan

percobaan/ penyelidikan untuk menemukan konsep-konsep atau perinsip-

prinsip yang telah ditetapkan guru.

2) Modifikasi inkuiri

Dalam hal ini guru hanya menyediakan masalah-masalah, dan menyediakan

bahan / alat yang diperlukan untuk memecahkan masalah secara perseorangan

atau kelompok. Bantuan yang diberikan harus berupa pertanyaan-pertanyaan,

yang memungkinkan siswa dapat berpikir dan menemukan cara-cara

penelitian yang tepat.

22 Drs. Isjoni, M.Si, dkk. Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia Malaysia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), Cet. I, h. 143-145

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

17

3) Kebebasan inkuiri

Setelah siswa mempelajari dan mengerti tentang bagaimana memecahkan

suatu problema dan memperoleh pengetahuan cukup tentang mata pelajaran

tertentu; serta telah melakukan ”modifikasi inkuiri”, maka siswa telah siap

untuk melakukan kegiatan kebebasan inkuiri. Dimana guru dapat mengundang

siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan ”kebebasan inkuiri”, dan siswa

dapat mengidentifikasi dan merumuskan macam-macam masalah yang akan

dipelajari.

4) Inkuiri pendekatan peranan

Siswa dilibatkan dalam proses pemecahan masalah, yang cara-caranya serupa

dengan cara-cara yang biasanya diikuti oleh para ”ilmiawan”. Suatu undangan

memberikan suatu masalah kepada siswa, dan dengan pertanyaan yang telah

direncanakan dengan teliti, mengundang siswa untuk melakukan beberapa

kegiatan seperti: merancang eksperimen, merumuskan hipotesa, menetapkan

pengawasan dan seterusnya.

5) Mengundang kedalam inkuiri

Merupakan kegiatan proses belajar yang melibatkan siswa dalam tim-tim yang

masing-masing terdiri dari 4 anggota untuk memecahkan masalah, masing-

masing anggota diberi tugas suatu peranan yang berbeda-beda seperti:

koordinator tim, penasehat teknis, mereka data, proses penilaian. Anggota tim

menggambarkan peranan-peranan diatas, bekerjasama untuk memecahkan

masalah-masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dipelajari.

6) Teka-teki bergambar

Adalah salah satu teknik untuk mengembangkan motivasi dan perhatian siswa

didalam diskusi kelompok kecil/besar. Gambar, peragaan atau situasi yang

sesungguhnya dapat digunakan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan

kreatif siswa.

7) Synectics leson

Pendekatan ini untuk menstimulir bakat-bakat kreatif siswa. Misalnya science

dan ilmu-ilmu sastra lebih lanjut dikatakan bahwa emosi, efektif, dan

komponen-komponen arasional kreatif pada permulaannya adalah lebih

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

18

penting dibandingkan dengan pikiran-pikiran rasional. Pada dasarnya

”synectics” memusatkan pada keterlibatan siswa untuk membuat berbagai

macam bentuk kiasan agar supaya dapat membukainteligensinya dan

mengembangkan daya kreativitasnya. Hal ini dapat dilaksanakan karena

”kiasan” dapat membantu dalam melepaskan ”ikatan struktur mental” yang

melekat kuat dalam memandang suatu masalah sehingga dapat menunjang

timbulnya ide-ide kreatif.

8) Kejelasan nilai-nilai

Perlu diadakan evaluasi lebih lanjur tentang keuntungan-keuntungan

pendekatan ini, terutama yang menyangkut sikap, nilai-nilai dan pembentukan

”self-concept” siswa. Ternyata dengan teknik inkuiri siswa melakukan tugas-

tugas kognitif lebih baik.

d. Keunggulan dan Kelemahan Inkuiri

Menurut Amin (1987) sebagaimana yang dikutip Herfis, inkuiri sebagai

model pembelajaran memiliki beberapa keuntungan seperti:23

(a) mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,

(b) menciptakan suasana akademik yang mendukung berlang-sungnya

pembelajaran yang berpusat pada siswa,

(c) membantu siswa mengembangkan konsep diri yang positif,

(d) meningkatkan pengharapan sehingga siswa mengembangkan ide untuk

menyelesaikan tugas dengan caranya sendiri,

(e) mengembangkan bakat individual secara optimal,

(f) menghindarikan siswa dari cara belajar menghafal.

Model pembelajaran inkuiri memiliki keunggulan sebagai berikut24:

a) Dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept” pada diri siswa,

sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.

b) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses

belajar yang seru.

23 Herfis, op. cit. 24 Dra. Roestiyah N.K. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet. 7,

h. 76-77

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

19

c) Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atau inisiatifnya sendiri, bersikap

objektif, jujur dan terbuka.

d) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya

sendiri.

e) Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.

f) Situasi proses belajar menjadi merangsang.

g) Dapat mengembangakan bakat atau kecakapan individu.

h) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.

i) Dapat menghindarkan siswa dari cara-cara belajar yang tradisional.

j) Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat

mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

Adapun kelemahan dari metode pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut

a) Metode inkuiri memerlukan waktu yang banyak sehingga tidak cocok

digunakan di sekolah dengan jadwal yang kaku.

b) Metode inkuiri tidak bisa digunakan pada semua bidang mata pelajaran.

c) Siswa lebih suka dengan metode tradisional.

d) Siswa tidak ingin terlibat dalam proses berpikir.

3. Metode Pembelajaran Konvensional

a. Pengertian

Metode konvensional yang digunakan sebagai kontrol dalam penelitian ini

adalah metode ceramah, yang diselingi tanya jawab antara guru dengan siswa atau

sebaliknya. Metode ceramah merupakan salah satu metode yang konvensional

yang masihdipergunakan dalam strategi belajar mengajar. Dan untuk

menmgoptimalkan penggunaan metode ini sebagai kontrol perlu dipelajari

karakteristik, kelebihan dan kelemahannya.

Hasibun dan moejiono mengemukakan bahwa metode ceramah adalah cara

penyampaian bahan dengan komunikasi lisan serta ekonomis dan efektif untuk

keperluan penyempaian indormasi dan pengertian.25Armai Arief mengemukakan

25 Hasibuan dan Moejiono, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya,

2004), h. 13

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

20

bahwa yang dimaksud dengan metode ceramah adalah cara menyampaikan sebuah

materi pelajaran dengan cara penuturan lisan kepada siswa atau khalayak ramai.26

Menurut Usman, metode ceramah diartikan sebagai suatu cara penyampaian

bahan secara lisan oleh guru dimuka kelas.27 metode ceramah merupakan teknik

penyampaian pesan pengajaran yang sudah lazim dipakai oleh guru disekolah.

Peran murid pada metode ceramah adalah sebagai penerima pesan,

mendengarkan, memperhatikan dan mencatat keterangan-keterangan guru bila

diperlukan.

Dari pendapat para ahli diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan metode ceramah yaitu suatu teknik mengajar atau cara

penyampaian informasi yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi-

materi pelajaran kepada siswa secara lisan.

b. Langkah-langkah Penerapan Metode Ceramah

langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode

ceramah adalah sebagai berikut: 28

1. Langkah Persiapan

Persiapan yang dimaksud disini adalah menjelaskan kepada siswa tentang

tujuan pelajaran dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam pelajaran

tersebut. Disamping itu, guru memperbanyak bahan appersepsi untuk

membantu mereka memahami pelajaran yang akan disajikan.

2. Langkah Penyajian

Pada tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok

masalah.

3. Langkah Generalisasi

Dalam hal ini unsur yang samadan berlainan dihimpun untuk mendapatkan

kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah.

26 Dr. Armai Arief, M.A. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta:

Ciputat Pers, 2002) h. 135 27 Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pres,

2002), h. 34 28 Dr. Armai Arief, M.A Op. Cit. h. 137-138

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

21

4. Langkah Aplikasi Penggunaan

Pada langkah ini kesimpulan atau konklusi yang diperoleh digunakan dalam

berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.

Ceramah sebagai metode pengajaran memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan dari metode ceramah antara lain:29

1) Penggunaan waktu yang efisien.

2) Organisasi kelas lebih sederhana.

3) Dapat memberikan motivasi dan dorongan terhadap siswa dalam belajar;

4) Apabila penceramahan berhasil baik,dapat menimbulkan semangat, kreasi

yang konstuktif, dan merangsang;

5) Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan

Menurut Hisyam Zaini dkk, menyebutkan kelebihan dari metode ceramah

sebagai berikut:30

1) Praktis dari sisi persiapan dan media yang digunakan

2) Efisien dari segi waktu dan biaya.

3) Dapat menyampaikan materi yang banyak.

4) Mendorong dosen menguasai materi.

5) Lebih mudah mengontrol kelas. Peserta didik tidak perlu persiapan.

6) Peserta didik dapat langsung menerima ilmu pengetahuan

Kelemahan metode ceramah sebagai berikut:31

1) membosankan

2) peserta didik tidak aktif.

3) Informasi hanya satu arah.

4) Feed back relatif rendah.

5) Menggurui dan melelahkan

6) Kurang melekat pada ingatan peserta didik.

7) Kurang terkendali, baik waktu maupun materi

8) Menonton.

29 Basyiruddin Usman, Op. Cit. h. 34-35 30 Hisyam Zaini dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,

2008) h. 91 31 Hisyam Zaini dkk, Ibid, h. 93-94

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

22

9) Tidak mengembangkan kreativitas peserta didik.

10) Menjadikan peserta didik hanya sebagai ojek didik.

11) Tidak merangsang peserta didik untuk membaca.

Kelemahan metode ceramah menurut Basyirudin Usman adalah: 32

2) guru seringkali mengalami kesulitan dalam mengukur kemampuan siswa

sampai sejauh mana pemahaman mereka tentang materi yang diceramahkan;

3) siswa cenderung pasif dan sering keliru dalam menyimpulkan penjelasan

guru;

4) bilamana guru menyampaikan bahan sebanyak-banyaknya dalam tempo

terbatas, menimbulkan kesan pemaksaan terhadap kemampuan siswa;

5) Cenderung membosankan dan perhatian siswa berkurang, karena guru kurang

memperhatikan faktor-faktor psikologis siswa, sehingga bahan yang

dijelaskan menjadi kabur.

4. Hasil Belajar Fisika

a. Pengertian Belajar

Belajar atau juga yang disebut dengan learning, adalah perubahan yang

secara relatif berlangsung lama pada prilaku yang diperoleh dari pengalaman-

pengalaman.33 Belajar merupakan proses orang memperoleh kecakapan,

keterampilan, dan sikap34. Jadi belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah

laku di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik,

tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.

Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan suatu proses kegiatan dan

bukan suatu hasil atau tujuan.

Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory seperti

yang dikutif oleh Syah, berpendapat bahwa Learning is a change in organism due

to experience which can affect the organism’s behavior. Artinya, belajar adalah

32 Basyiruddin Usman, Op. Cit, h. 35 33 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan lingkungan, (jakarta: Kizi

Brother’s, 2006) h. 76 34 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2005) h.97

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

23

suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan)

disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme

tersebut. Jadi menurut Hintzman perubahan tingkah laku yang ditimbulkan oleh

pengalaman tersebut, baru dapat dikatakan belajar apabila dapat mempengaruhi

organisme.35

Menurut Syah, belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku

individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan tingkah laku yang timbul

akibat proses kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat

dipandang sebagai proses belajar. 36

Belajar merupakan proses aktif pelajar untuk mengkonstruksikan arti teks,

dialog, pengalaman fisis dan lain-lain. Belajar juga merupakan proses

mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari

dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertiannnya

dikembangkan. Proses tersebut antara lain bercirikan sebagai berikut:

1) Belajar membentuk makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang

mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Konstruksi itu dipengaruhi oleh

pengertian yang telah dipunyai.

2) Konstruksi arti adalah proses secara terus-menerus. Setiap kali berhadapan

dengan fenomena atau persoalan yang baru, diadakan rekonstruksi, baik

secara kuat maupun lemah.

3) Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan suatu

pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar

bukanlah hasil perkembangan, melainkan perkembangan itu sendiri, suatu

perkembangan yang menuntut penemuan dan pengaturan kembali pemikiran

seseorang.

4) Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang dalam

keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut.

35 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004), cet. Ke-9 h. 92 36 Muhibbin Syah, Ibid, h. 92

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

24

Belajar menurut Iskandarwassid bahwa belajar merupakan suatu proses

perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat adanya interaksi antara individu

dan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan.37. Disini terlihat bahwa orang

yang belajar adalah orang yang mengalami sendiri proses belajar.

Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Slameto yang

menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.38

Dalam pengertian yang umum atau populer, belajar adalah mengumpulkan

sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih

tahu atau yang sekarang ini dikenal dengan guru. Perubahan-perubahan tingkah

laku akibat pertumbuhan fisik atau kematangan, kelelahan, penyakit, atau

pengaruh obat-obatan adalah tidak termasuk sebagai belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu usaha seseorang dengan menggunakan potensi yang dimilikinya

untuk mengadakan perubahan fisik, mental juga tingkah laku yang harus

didukung oleh lingkungannya.

Oleh karenanya belajar merupakan kegiatan manusia yang terpenting dan

harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan

dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup. Dengan kata lain,

melalui belajar dapat memperbaiki nasib dan mencapai cita-cita yang

didambakan.

b. Pengertian Hasil Belajar Fisika

Hasil belajar adalah puncak hasil belajar yang dapat mencerminkan hasil

keberhasilan belajar siswa terhadap tujuan belajar yang telah ditetapkan. Hasil

belajar siswa dapat meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan

psikomotorik (tingkah laku). Salah satu tes yang dapat melihat pencapaian hasil

belajar sisiwa adalah dengan melakukan tes prestasi belajar. Tes hasil belajar yang

37 Iskandarwassid, Mpd. Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008) h. 5 38 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : PT. Rineka

Cipta, 1995),Cet. Ke-3, h. 2

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

25

dilaksanakan oleh siswa memiliki peranan penting, baik bagi guru ataupun bagi

siswa yang bersangkutan. Bagi guru, tes prestasi belajar dapat mencerminkan

sejauh mana materi pelajaran dalam proses belajar dapat diikuti dan diserap oleh

siswa sebagai tujuan instruksional. Bagi siswa tes prestasi belajar bermanfaat

untuk mengetahui sebagai mana kelemahan-kelemahannya dalam mengikuti

pelajaran.

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti sesuatu

yang terjadi dalam diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya

perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian berpengaruh pada prilaku.

Dan perilaku belajar seseorang didasarkan pada tingkat pengethuan terhadap suatu

yang dipelajari dapat diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan skor

atau nilai belajar dalam bentuk riil.

Dari berbagai pengertian yang ada dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah hasil yang dicapai oleh siswa, etelah mengalami proses belajar mengajar

dan ditandai dengan adanya perubahan kepandaian, kecakapan, dan tingkah laku

pada siswa itu sendiri.

Klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom yang secara garis besar

membaginya ke dalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotoris.39

Ketiga ranah tersebut masing-masing memiliki beberapa tingkatan atau jenjang-

jenjang. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Kognitif

Hasil belajar penguasaan materi (kognitif) bertujuan untuk mengukur

penguasaan dan pemilihan konsep dasar keilmuan berupa materi-materi esensial

sebagai konsep kunci dan prinsip utama. Ranah kognitif ini merupakan ranah

yang lebih banyak melibatkan kegiatan mental/otak.40 Pada tahun 2001 Rin W.

Anderson dan David R. Krathwohl merevisi taksonomi Bloom menjadi (1)

remember, (2) understand, (3) apply, (4) analyze, (5) evaluate, dan (6) create.41

39 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung:Remaja

Rosdakarya, 2008), Cet. XI, hal. 22 40Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), Cet. I, h. 14. 41Ahmad Sofyan, dkk., Ibid, h. 14.

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

26

Akan tetapi saat ini taksonomi Bloom yang belum direvisi ini masih banyak

digunakan oleh masyarakat pendidikan di negara kita.

Kemampuan-kemampuan yang termasuk ke dalam domain kognitif oleh

Bloom dkk yang belum direvisi ini, dikategorikan lebih terinci secara hierarkis ke

dalam enam jenjang kemampuan, mulai dari yang tingkat rendah sampai tinggi,

yakni: (1) pengetahuan/ingatan-knowledge, (2) pemahaman-comprehension, (3)

penerapan-aplication, (4) analisis-analysis, (5) sintesis-synthesis, dan (6) evaluasi-

evaluation.

Jenjang kemampuan yang lebih tinggi sifatnya lebih kompleks, dan

merupakan peningkatan dari jenjang kemampuan yang lebih rendah,

penjelasannya adalah sebagai berikut:

1) Jenjang kemampuan ingatan/hafalan (recall)/C1

Jenjang ini didefinisikan sebagai proses mengingat materi yang telah

dipelajari sebelumnya, mencakup fakta, rumus, konsep, prinsip, dan prosedur

yang telah dipelajari. Pada jenjang ini, siswa dapat menggunakan kata kerja

khusus seperti mengemukakan arti atau definisi suatu konsep, menamakan

sesuatu, membuat daftar, memberi nama, mencocokan, menentukan lokasi,

mendeskripsikan suatu konsep, menceritakan apa yang terjadi, ataupun

menguraikan apa yang terjadi.

2) Jenjang kemapuan pemahaman (comprehention)/C2.

Pada jenjang ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari

materi yang dipelajarinya, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram atau

grafik, menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan matematis,

meramalkan berdasarkan kecenderungan tertentu (ekstrapolasi dan interpolasi)

menjelaskan informasi yang diterima dengan kata-kata sendiri.

3) Jenjang kemampuan penerapan/aplikasi (application)/C3.

Jenjang ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi,

prinsip, aturan, atau metode yang telah dipelajari dalam situasi konkrit yang

baru, seperti melakukan percobaan, membuat peta, membuat model,

menghitung kebutuhan, dan merancang strategi. Biasanya menggunakan kata

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

27

kerja khusus seperti mengubah, menghitung, mendemonstrasikan,

memecahkan masalah, meramalkan dan sebagainya.

4) Jenjang kemampuan analisis (analysis)/C4.

Jenjang ini didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk menguraikan suatu

materi ke dalam bagian-bagiannya, atau menguraikan suatu informasi yang

dihadapi menjadi komponen-komponennya sehingga struktur informasi serta

hubungan antara komponen informasi tersebut menjadi jelas. Misalnya siswa

dapat menggunakan kata kerja khusus seperti menguraikan, menarik

kesimpulan, mengkaji ulang, mengidentifikasi, membuat diagram,

menghubungkan, dll.

5) Jenjang kemampuan sintesis (synthesis)/C5.

Jenjang ini merupakan kemampuan untuk menggabungkan bagian-bagian

yang terpisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Termasuk ke

dalamnya kemampuan merencanakan eksperimen, menyusun karangan,

menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek, peristiwa, dan

informasi lainnya. Kata kerja khusus yang digunakan seperti menggolong-

golongkan, menggabungkan, menyususun, mencipta (memikirkan suatu

rencana), menceritakan dan sebagainya.

6) Jenjang kemampuan evaluasi (evaluation)/C6.

Jenjang ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempertimbangkan nilai

suatu materi (pernyataan, uraian, pekerjaan) berdasarkan kriteria tertentu yang

ditetapkan. Pada jenjang ini, kata kerja khusus yang digunakan umumnya

seperti memberi nilai, memperbandingkan, menyimpulkan, mengkritik,

mempertentangkan, mempertimbangkan kebenaran dan sebagainya.

Untuk menilai atau mengukur aspek penguasaan materi (kognitif) ini

digunakan bentuk tes, yang dapat mengukur keenam tingkatan tersebut.42

b. Afektif

Hasil belajar proses yang berkaitan dengan sikap dan nilai, berorientasi pada

penguasaan dan pemilihan kecakapan proses atau metode. Tipe hasil belajar

afektif akan tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti perhatian

42 Ahmad Sofyan, dkk., Ibid, hal. 15

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

28

terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas,

kebiasaan belajar dan hubungan sosial.43 Meurut Moh. Uzer Usman, hasil belajar

afektif terbagi dalam lima kategori yaitu:44

1) Penerimaan

Mengacu kepada kesukarelaan dan kemampuan memperhatikan dan

memberikan respons terhadap stimulasi yang tepat. Penerimaan merupakan

tingkat hasil belajar terendah dalam domain afektif.

2) Pemberian respons

Satu tingkat diatas penerimaan. Dalam hal ini siswa menjadi tersangkut

secara aktif, menjadi peserta, dan tertarik.

3) Penilaian

Mengacu kepada nilai atau pentingnya kita menterikatkan diri pada objek

atau kejadian tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak, atau

tidak menghiraukan. Tujuan-tujuan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi

sikap dan apresiasi.

4) Pengorganisasian

Mengacu kepada penyatuan nilai. Sikap-sikap yang berbeda yang membuat

lebih konsisten dapat menimbulkan konflik-konflik internal dan membentuk

suatu sistem nilai internal, mencakup tingkahlaku yang tercermin dalam

suatu filsafat hidup.

5) Karakterisasi

Mengacu lepada karakter dan gaya hidup seseorang. Nilai-nilai sangat

berkembang dengan teratur sehingga tingkahlaku menjadi lebih konsisten

dan lebimudadiperkirakan. Tujuan dalam kategori ini bisa ada hubungannya

dengan ketentuan pribadi, sosial, dan emosi siswa.

Untuk menilai aspek atau mengukur hasil belajar ini dapat digunakan

instrumen evaluasi yang bersifat nontes, misalnya: kuesioner dan observasi.

43 Nana Sudjana, Op. Cit, h. 30 44Drs. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya).

Hal. 35-36

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

29

c. Psikomotor

Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan

(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman

belajar. Simpson dalam Sofyan, menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor

tampak dalam bentuk keterampilan bertindak individu.45

Terdapat enam tingkatan keterampilan (skill) yaitu:

1) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).

2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.

3) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan

visual, membedakan auditif, motoris dan lain-lain.

4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan

ketepatan.

5) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan yang sederhana

sampai pada keterampilan yang kompleks.

6) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive

seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.46

Selain itu Dave dalam Uzer Usman, mengklasifikasikan domain psikomotor

ke dalam lima kategori, yaitu:47

1) Peniruan

Terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai memberi respons serupa

dengan yang diamati. Mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot syaraf.

Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tidak sempurna.

2) Manipulasi

Menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan,

gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan melalui latihan.

Pada tingkat ini siswa menampilkan sesuatu menurut petunjuk-petunjuk tidak

hanya meniru tingkahlaku saja.

45Ahmad Sofyan, dkk., Op. Cit, h. 23 46 Nana Sudjana, Op. Cit, h. 30-31 47Drs. Moh. Uzer Usman, Op. Cit. h. 35-36

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

30

3) Ketetapan

Memerlukan kecermatan, proporsi, dan kepastian yang lebih tinggi dalam

penampilan. Respons-respons lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan

dibatasi sampai pada tingkat minimum.

4) Artikulasi

Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan

yang tepatdan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal diantara

gerakan-gerakan yang berbeda.

5) Pengalamiahan

Menuntut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit mengeluarkan

energi fisik maupun psikis. Gerakannya dilakukan secara rutin.

Pengalamiahan merupakan tingkat kemampuan tertinggi dalam domain

psikomotorik.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini yang dimaksud hasil

belajar fisika siswa adalah pengetahuan yang dicapai siswa pada mata pelajaran

fisika setelah mengalami proses pengajaran disekolah dari hasil tes atau ujian

yang diberikan setelah melewati proses belajar pada akhir materi. Asumsinya

adalah pengetahuan yang diajarkan oleh guru pada mata pelajaran fisika dapat

diserap secara optimal oleh siswa sehingga hasil belajar siswa dapat

menggambarkan hasil pengajaran.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Aktivitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya dapat berlangsung

wajar. Kadang-kadang lancar dan kadang-kadang tidak, kadang-kadang cepat

menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal

semangat kadang semangatnya tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk

mengadakan konsentrasi. Demikian diantara kenyataan yang sering kita jumpa

pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan

aktivitas belajar mengajar.

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor

yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar dari dalam diri orang yang belajar

dan ada pula dari luar dirinya. Zikri Neni dalam bukunya menjelaskan bahwa hasil

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

31

belajar disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.48 Hal

tersebut serupa dengan Ngalim Purwanto pun membagi faktor yang

mempengaruhi proses dan prestasi belajar menjadi dua, yaitu:49

1) Fakor yang ada pada diri organizme itu sendiri yang kita sebut faktor

individual, dan

2) Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor sosial.

Jadi, secara umum, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses dan

prestasi belajar terbagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini

penulis akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan kedua faktor tersebut.

1) Faktor Internal

Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam diri seseorang dalam hal ini

dalam diri siswa. Faktor ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:50

a) Faktor Fisiologis

Faktor ini ditinjau berdasarkan keadaan jasmani. Kondisi umum jasmani dan

tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan

sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam

mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai

pusing- pusing kepala misalnya, dapat menurunkan ranah cipta kognitif sehingga

materi yang dipelajarinya kurang atau tidak berbekas.

Jadi orang yang sehat akan berbeda dengan pengaruhnya terhadap belajar

dibandingkan dengan jasmani yang kurang sehat. Kondisi fisiologi siswa terdiri

atas kondisi kesehatan dan kebugaran fisik serta kondisi panca inderanya,

terutama sekali indera penglihatan dan pendengaran.

Apabila seseorang siswa memiliki kondisi fisiologi yang kurang baik seperti

indera pendengaran dan penglihatannya kurang baik, maka hampir dapat

dipastikan siswa tersebut akan mengalami kesulitan dalam belajar, sebagaimana

telah disebutkan pada awal penulisan. Jika hal tersebut tidak segera di tindak

48 Zikri Neni Iska, Op. Cit, hal. 85 49 Nglim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bamdung: PT Remaja Rosdakarya, 1990),

Cet. 5, hal. 102 50 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999), Cet. 1,

hal.131-138

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

32

lanjuti maka akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang akan diperoleh

siswa tersebut.

b) Faktor Psikologis

Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi belajar menyebutkan, yang

termasuk ke dalam faktor psikologis diantaranya adalah: motivasi, minat, dan

bakat. Apabila seseorang memiliki motivasi, minat, dan bakat maka ia akan

terpacu untuk terus belajar. Dengan kata lain ia memiliki semangat yang luar biasa

untuk terus belajar. Akan tetapi sebaliknya apabila keadaan individunya seperti

kurang sehat, gangguan pada inderanya, dan lain-lain, maka hal tersebut sedikit

banyak akan mempengaruhi kegiatan belajarnya.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor ini

terdiri dari faktor-faktor lingkungan dan faktor-faktor Intsrumental.51

a) Faktor-Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu : 52

(1) Lingkungan Sosial

Faktor linkingan sosial juga bisa berwujud manusia dan reprentasinya

termasuk budayanya akan mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar siswa.

Lingungan sekolah seperti guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas

dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu

menunjukan sikap dan prilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan

yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan

berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.

Selanjutnya juga yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat

dan tetangga serta teman-teman sepermainan disekitar perkampungan siswa

tersebut. Kondisi masarakat dilingkungan kumuh yang serba kekurangan dan

anak-anak penganggur misalnya akan sangat mempengaruhi aktifitas belajar

siswa. Paling tidak siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika memerlukan

51Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. 2, h. 59 52 Muhibbin Syah, op.cit, hal.138

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

33

teman belajar atau berdiskusi atau meminjam alat- alat belajar tertentu yang

kebetulan belum dimiliki.

(2) Lingkungan Non Sosial

Lingkungan non sosial yang dimaksud adalah hal-hal yang dipandang turut

menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa yang tak terhitung jumlahnya

misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, siang atau malam),

gedung sekolah dan letaknya, alat-alat sekolah yang digunakan siswa untuk

belajar, tempat tinggal siswa dan letak tempat tinggal tersebut.53

b) Faktor-Faktor Instrumental

Faktor Instrumental ini terdiri dari gedung/sarana fisik kelas, sarana/alat

pengajaran, guru, dan kurikulum/materi pelajaran serta strategi belajar mengajar

yang digunakan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.54 Banyak

psikolog beranggapan bahwa belajar merupakan suatu proses yang asosiatif, yaitu

asosiasi atau koneksi antara suatu rangsang tertentu.

5. Gerak Lurus

a. Jarak

Jarak merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam

selang waktu tertentu. Jarak juga bisa menyatakan posisi suatu benda terhadap

titik acuan tertentu. Jarak termasuk besaran skalar, di mana tidak bergantung pada

arah dan nilainya selalu positif. Sebagai contoh. dari rumah, saya mengendarai

sepeda motor menuju utara sejauh 100 meter, lalu kembali ke selatan sejauh 50

meter menuju rumah teman. Jika dihitung maka jarak tempuh saya = 150 meter.

b. Perpindahan

Berbeda dengan jarak, perpindahan termasuk besaran vektor sehingga arah

juga berpengaruh. Contoh, dari rumah saya mengendarai sepeda motor menuju

utara sejauh 100 meter, lalu kembali ke selatan sejauh 50 meter menuju rumah

teman. Berapa perpindahan saya ? Jika dihitung maka perpindahan saya = 50

meter. alasannya karena kedudukan saya hanya sebesar 50 meter jika diukur dari

53 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2002), Cet. 11, h.232

54 Alisuf Sabri, op.cit., h. 59

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

34

titik acuan (rumah). Kalau saya terus bergerak menuju ke rumah, maka

perpindahan saya = 0, karena kedudukan saya tetap alias tidak berubah

(kedudukan awal = kedudukan akhir)

c. Kelajuan

Kelajuan merupakan salah satu besaran turunan yang tidak bergantung

pada arah, sehingga kelajuan termasuk skalar. Misalnya ketika saya mengatakan

”sepeda motor yang saya kendarai bergerak 60 km/jam”, maka yang saya

maksudkan di sini adalah kelajuan. Saya tidak perlu arah untuk menyatakan

kelajuan. Kelajuan merupakan besaran skalar, sehingga arah tidak berpengaruh.

Karena arah tidak berpengaruh maka kelajuan selalu bernilai positif.

d. Kecepatan

Kecepatan merupakan besaran vektor, di mana arah turut mempengaruhi

nilai kecepatan. Misalnya jika ditetapkan arah ke timur sebagai arah positif maka

nilai kecepatan gerak benda ke arah timur ditambahkan tanda + di depannya.

Apabila kearah barat, nilai kecepatan gerak benda ditambah tanda -. Sebagai

contoh, sebuah mobil bergerak 60 km/jam ke timur, maka dalam penulisannya

cukup ditulis 60 km/jam. Apabila mobil bergerak 60 km/jam ke arah barat,

kecepatan mobil tersebut cukup ditulis -60 km/jam.

e. Kecepatan Rata-rata

Kecepatan rata-rata merupakan total perubahan kedudukan suatu benda

selama selang waktu tertentu. Jika dinyatakan secara matematis, kecepatan rata-

rata suatu benda yang bergerak didefinisikan sebagai perpindahan yang ditempuh

benda dibagi waktu tempuh. Secara matematis ditulis :

hwaktutempunperpindaharataratakecepa =−tan

tsv

ΔΔ

=

v = kecepatan, s = perpindahan dan t = waktu tempuh

f. Percepatan

Misalnya sebuah mobil sedang dalam keadaan diam. Ketika mobil yang

pada mulanya diam mulai bergerak dengan kecepatan tertentu, maka mobil tadi

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

35

dikatakan mengalami percepatan. Percepatan = perubahan kecepatan. Ketika

masih diam, kecepatan mobil = 0. Ketika bergerak, mobil memiliki kecepatan

tertentu. Karena kecepatan mobil berubah dari diam (kecepatan = 0) menjadi

bergerak (mobil memiliki kecepatan), maka mobil tersebut dikatakan mengalami

percepatan. Apabila kecepatan mobil ditambah (kecepatan bertambah), maka

mobil tersebut juga mengalami percepatan. Percepatan bernilai positif jika

kecepatan mobil bertambah.

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus = gerakan pada lintasan lurus. Tapi jika ditambahkan kata

“Beraturan”, maka maknanya sudah berbeda. Kalian mungkin bisa

mengartikannya sebagai gerak pada lintasan lurus yang terjadi secara teratur.

Ingat bahwa ketika sebuah benda bergerak, benda tersebut pasti memiliki

kelajuan atau kecepatan. Ketika sebuah benda bergerak lurus dengan laju atau

kecepatan tetap, maka benda tersebut dikatakan melakukan Gerak Lurus

Beraturan. Jadi yang dimaksudkan oleh kata “beraturan” adalah kecepatan atau

kelajuan gerak benda. Yang teratur adalah kecepatannya. Karena pada Gerak

Lurus Beraturan (GLB) kecepatan gerak benda tetap, maka kecepatan rata-rata

sama dengan kecepatan atau kelajuan sesaat. Pada GLB hanya ada rumus

kecepatan.

hwaktutempunperpindahakecepa =tan

tsv = v = kecepatan, s = jarak dan t = waktu tempuh

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Setiap benda yang bergerak pasti memiliki kecepatan. Apabila kecepatan

sebuah benda berubah secara teratur ketika bergerak pada lintasan lurus, maka

benda tersebut dikatakan melakukan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).

Jadi yang berubah secara teratur di sini adalah kecepatan benda tersebut.

Contohnya sebuah mobil pada mulanya diam. Setelah satu menit, mobil tersebut

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

36

bergerak dengan kecepatan 10 km/jam. Setelah 2 menit, mobil bergerak dengan

kecepatan 20 km/jam. Setelah 3 menit, mobil bergerak dengan kecepatan 30

km/jam. Kecepatan mobil menjadi 40 km/jam setelah 4 menit. Lalu 50 km/jam

setelah 5 menit. Ingat bahwa setiap menit kecepatan mobil bertambah 10 km/jam.

Jadi kecepatan mobil tersebut meningkat secara teratur. Dengan kata lain, mobil

mengalami perubahan kecepatan secara teratur.

Persamaan GLBB

Persamaan 1 :

Hubungan antara kecepatan awal (vt) dengan kecepatan awal (vo), percepatan (a)

dan waktu (t).

vt = vo + at

Persamaan 2 :

Hubungan antara jarak tempuh dengan kecepatan awal (vo), waktu (t) dan

percepatan (a)

s = vot + ½ at2

Persamaan 3 :

Hubungan antara kecepatan akhir (vt) dengan kecepatan awal (vo), percepatan (a)

dan jarak (t).

vt2 = vo2 + 2as

Keterangan : vt = kecepatan akhir,

vo = kecepatan awal,

a = percepatan,

s = jarak

3. Gerak Vertikal

a. Gerak Vertikal ke Atas

Gerak Benda dilempar vertikal keatas (GVA) merupakan GLBB yang

mengalami perlambatan dimana gesekan udara diabaikan dan percepatan benda a

= -g, g = percepatan gravitasi bumi. Ketika benda mencapai titik puncak,

kecepatan benda sama dengan nol atau Vt = 0 , waktu untuk mencapai titik

puncak ( tp ) dapat ditentukan dengan persamaan kecepatan

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

37

S = vo t + ½ at2 vt = vo + at

h = vo t - ½ g t2 v t = vo - g t

waktu untuk mencapai titik puncak

vt = vo - g t

0 = vo - g tp

tp = vo / g

vt2 = vo

2 - 2gh

b. Gerak Vertikal ke Bawah

Gerak vertikal ke bawah (GVB) merupakan GLBB dimana benda dilempar ke

bawah dengan kecepatan awal tertentu dan gesekan udara diabaikan atau

ditiadakan sebagai berikut :

S = vo t + 1/2 a t2 vt = vo + at

h = vo t + ½ g t2 vt = vo + g t

h = ½ g t2

v t = kecepatan akhir

vt2 = vo2 + 2gh

vt2 = vo2 + 2gh

c. Gerak Jatuh Bebas

Gerak Jatuh bebas merupakan gerak vertikal ke bawah tanpa kecepatan

awal (v0 = 0 ) dan gesekan di udara diabaikan atau ditiadakan. Gerak jatuh bebas

merupakan GLBB dipercepat dengan a = + g. Gerak Benda A jauh bebas dari

ketinggian h dan jatuh di tanah pada titik B dapat

dirumuskan sebagai berikut :

S = vo t + ½ at2 vt = vo + at

h = 0 + ½ g t2 vt = 0 + g t

v0= 0

h = ½ g t2 vt = gt

vt = kecepatan akhir

vt2 = vo

2 + 2gh

vt2= 02 + 2gh = 2gh

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

38

B. Penelitian yang Relevan

Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai inkuiri dalam rangka

meningkatkan hasil belajar siswa, dalam penelitian tersebut dinyatakan bahwa

adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model inkuiri. Diantara

penelitian yang pernah dilakukan adalah:

1. Ade Nofi Lastari, dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Metode

Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa, mengatakan

bahwa terdapat pengaruh penerapan inkuiri terhadap hasil belajar biologi

siswa. Hal tersebut terlihat dari hasil postes kelas eksperimen yang sangat

meningkat dibandingkan dengan kelas kontrol.55

2. widyawati, dalam penelitiannya yang berjudul Pengeruh Pembelajaran

Kontekstual Berbasis Inkuiri terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa, mengatakan

bahwa dengan adanya pemberian pembelajaran berbasis inkuiri memberikan

pengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa berupa peningkatan nilai hasil

belajar fisika siswa.56

C. Kerangka Pikir

Metode inkuiri merupakan suatu cara dalam proses belajar mengajar dalam

menyampaikan materi dengan cara mengajak siswa untuk mencari, menyelidiki

jawaban relevan mengenai materi yang telah diajarkan. Dengan cara tersebut

menjadikan siswa berpikir kritis analisis-argumentatif, dan mandiri. Karena siswa

tidak selalu dijejali materi dar guru, melainkan siswa mencari kekurangan dari

sumber lain maupun dari pengalaman-pengalaman yang didapatinya.

Dalam melaksanakan metode belajar inkuiri, siswa disamping memperoleh

pengalaman fisik terhadap objek dalam pembelajaran, siswa juga memperoleh

pengalaman atau terlibat secara mental. Pengalaman fisik dalam artian

55 Ade Nofi Lastari, Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar

Biologi Siswa. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah jakarta, 2006. h.44 56 Widyawati, Pengeruh pembelajaran kontekstual berbasis inkuiri terhadap hasil belajar

fisika siswa. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah jakarta, 2005. h.40

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

39

mempertemukan siswa dengan objek pembelajaran. Dan pengalaman mental

dalam artian siswa diberikan kebebasan untuk menyusun dan merekonstruksi

sendiri informasi-informasi yang telah diperoleh. Selain itu dalam pelaksanaannya

metode inkuiri juga akan menuntut siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan proses

belajar mengajar, karena siswa akan mengalami banyak tahapan dalam

pembelajaran inkuiri mulai tahap persiapan, melakukan percobaan, dan membuat

kesimpulan dalam bentuk laporan atau penyajian. Dengan banyaknya aktivitas

dan kegiatan siswa disekolah maupun diluar sekolah demikian akan didapatkan

hasil belajar yang lebih baik karena siswa terlibat langsung dalam proses

pembelajaran.

Proses Belajar Mengajar (PBM) adalah proses yang dijalani siswa maupun

pihak lain yang secara sadar dan disengaja membrikan kemungkinan tercapainya

perubahan diri, baik perubahan intelektual maupun perubahan mental.dalam

peroses belajar mengajar fisika, harus mengacu pada hakekat fisika, yakni bersifat

eksperimentasi.

Penerapan suatu strategi, model atau metode dalam pembelajaran fisika,

merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan siswa

secara konstruktif dan mengarah kepada penguasaan materi, karena itu dalam

proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi dan metode pembelajaran

yang tepat, efisien, efektif dan mengena pada tujuan yang diharapkan.

Salahsatunya dapat melibatkan siswa mengembangkan motivasi siswa secara

aktif, menarik minat dan perhatian siswa, mengembangkan motifasi siswa,

sehingga tentunya dapat meningkatkan prestasi siswa. Salah satunya adalah

dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri.

Metode inkuiri bertujuan untuk mengebangkan kemampuan memecahkan

masalah-masalah sosial dengan cara berpikir logis dan penemuan akademik.

Penggunaan metode pembelajaran inkuiri berpusat pada siswa, sehingga

diharapkan membuat para siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti

segala kegiatan belajar, sehingga diharapkan siswa mendapatkan prestasi yang

optimal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan krangka pikir dibawah ini.

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

40

Bagan Kerangka Pikir

Masalah penelitian: 1. Adanya anggapan bahwa materi fisika

merupakan materi yang sulit untuk dipelajari. 2. Guru sulit dalam memilih model mengajar yang

tepat. 3. proses pembelajaran fisika lebih menekankan

pada pencapaian tuntutan kurikulum. 4. guru belum mampu menciptakan suasana

pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

Penerapan model inkuiri

Terdapat kesesuaian antara kajian teori dan

hasil penelitian

Ya Tidak

Kesimpulan: 1. Hasil penelitian sesuai teori 2. Keputusan tentang model

pembelajaran inkuiri sangat efektif

Analisis lebih lanjut terhadap kemungkinan kesalahan prosedur

penelitian atau kemungkinan lainnya

Selesai Kesimpulan: 1. Hasil tidak sesuai 2. hasil analisis lebih lanjut

terhadap kemungkinan ketidaksesuaian

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

41

D. Perumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap permasalahan yang penulis

angkat dalam penelitian ini sampai terbukti kebenarannya melalui data yang telah

terkumpul dan telah diuji.

Terdapat 2 hipotesis yang akan diujikan kebenarannya pada penelitian ini,

yaitu:

a. Hipotesis Nihil (Ho)

Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil

belajar fisika siswa pada materi pokok gerak. Artinya bahwa hasil belajar

fisika siswa yang diajar dengan model inkuiri sama dengan yang diajar

dengan metode konfensional

b. Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap

hasil belajar fisika siswa pada materi pokok gerak. Artinya bahwa hasil belajar

fisika siswa yang diajar dengan model inkuiri lebih besar dari pada yang diajar

dengan metode konfensional.

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode quasi eksperimen

atau eksperimen semu yaitu penelitian yang mendekati eksperimen sungguhan

dimana tidak mungkin mengadakan kontrol atau memanipulasikan semua variabel

yang relevan.1 Jadi, penelitian harus dilakukan secara kondisional dengan tetap

memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi validitas hasil penelitian.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2009/2010.

Tepatnya penelitian ini dimulai pada tanggal 27 Oktober sampai dengan 26

November 2009. Adapun tempat penelitiannya adalah di SMK Bakti Idhata

Cilandak Jakarta Selatan.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian

berupa pretest-posttest nonequivalent control group design dengan pola :

Tabel . Desain Penelitian

Group Pretest Treatment Posttest

E 01 X E 01

K 02 X K 02

Keterangan:

E = Kelompok Eksperimen

K = Kelompok Kontrol

01 = Pencapaian Kelompok Eksperimen

1Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan

Penguasaan Metodologi Penelitian (Malang: UIN Malang Press, 2008), cet. 1, h. 165.

38

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

39

02 = Pencapaian Kelompok kontrol

X = Pemberian materi dengan model inkuiri. E

X = Pemberian materi dengan model tradisional K

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.2 Populasi dari penelitian ini

adalah seluruh siswa SMK Bakti Idhata Cilandak Jakarta Selatan dengan populasi

sasarannya adalah seluruh siswa kelas X di sekolah yang sama . Sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti.3 Untuk pengambilan sampel

penelitian ini ditentukan dengan teknik purpossive sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel berdasarkan tujuan penelitian.4 Berdasarkan teknik sampling

tersebut, maka sampel penelitian ini adalah Kelas X MM 1 dan Kelas X MM 2 .

Kelas X MM 1 ditetapkan sebagai kelompok eksperimen yang akan diajar dengan

menggunakan model inkuiri sedangkan Kelas X MM 2 ditetapkan sebagai

kelompok kontrol yang akan diajar dengan menggunakan konvensional.

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, digunakan dua variabel untuk mencari pengaruh model

pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar fisika siswa, yaitu:

1. Variabel Bebas (Independent Variable) adalah model pembelajaran inkuiri dan

metode konvensional

a. Definisi Konseptual

Model pembelajaran inkuiri merupakan suatu cara yang digunakan melalui

pertanyaan atau pemeriksaan dan penyelidikan. Metode inkuiri juga merupakan

cara belajar atau penelaahan sesuatu yang bersifat mencari secara keritis, analisis-

argumentatif dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2002), Cet. Ke-12 h 130 3 Suharsimi Arikunto, Ibid, h. 131 4 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Jurusan

Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 22 – 23.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

40

kesimpulan yang meyakinkan, karena didukung data, fakta atau argumentasi yang

cukup valid.

b. Definisi Oprasional

Model pembelajaran inkuiri merupakan suatu bentuk proses belajar

mengajar yang membentuk siswa menjadi mandiri dan kreatif dalam

menyelesaikan suatu permasalahan sehingga siswa dituntut aktif dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar. Dan merupakan suatu inovasi pembelajaran yang

dirancng untuk membantu siswa dalam memahami teori secara mendalam melalui

pengalaman belajar peraktik-empirik.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable) adalah hasil belajar fisika

a. Definisi Konseptual

Hasil belajar adalah terjadinya perubahan perilaku, kepandaian, atau

kemampuan seseorang dimana proses kepandaian itu terjadi tahap demi tahap.

Hasil belajar fisika adalah terjadinya perubahan perilaku, kepandaian atau

kemampuan seseorang pada mata pelajaran fisika.

b. Definisi Oprasional

Hasil belajar adalah sekor yang diperoleh oleh siswa melalui tes pilihan

ganda setelah mengalami proses belajar mengajar. Sehingga hasil belajar fisika

merupakan hasil yang dicapai siswa pada mata pelajaran fisika setelah mengalami

proses mengajar dan ditandai dengan adanya perubahan-perubahan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara memperoleh data atau disebut juga

metode pengumpulan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode yang terdiri dari pretest dan posttest. Metode tes yang terdiri dari pretest

yaitu tes yang disusun atau dirancang untuk mengukur kemampuan awal siswa

sebelum program pembelajaran dilakukan. Posttest adalah tes yang dimaksudkan

untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi dasar atau indikator yang

disampaikan pada program pembelajaran telah dikuasai oleh peserta didik.

Posttest juga dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan yang terjadi antara tes

yang dilakukan pada awal pembelajaran dengan tes yang dilakukan setelah

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

41

pembelajaran. Terdapat dua buah data pada penelitian ini. Data utama adalah hasil

belajar fisika yang diperoleh dari pelaksanaan pretest dan posttest. Data

penunjang penelitian adalah data hasil observasi yang dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung. Data hasil belajar diperoleh dengan menggunakan

instrumen tes berupa tes objektif sedangkan data hasil observasi diperoleh dengan

menggunakan instrumen nontes berupa lembar observasi.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar

berupa soal pilihan ganda. Disamping itu, untuk mendapatkan data penunjang

kesimpulan yang diharapkan di akhir penelitian ini, digunakan instrumen nontes

berupa lembar observasi sebagai panduan observasi selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

1. Instrumen Tes Hasil Belajar

Instrumen tes ini harus memiliki empat kriteria, yaitu validitas, reliabilitas,

taraf kesukaran, dan daya pembeda. Untuk mengetahui pemenuhan keempat

kriteria tersebut, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus

melalui pengujian dan perhitungan sebagai berikut.

a. Uji Validitas

Uji validitas ini dilakukan untuk menunjukan keshahihan atau ketepatan

suatu instrumen. Setiap instrumen penelitian harus valid atau sahih. Validitas ini

berhubungan dengan isi dan kegunaan instrumen Suatu instrumen dikatakan valid

apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Oleh karena itu, validitas instrumen dalam penelitian ini adalah validitas

setiap butir soal tes. Perhitungan validitas tiap butir soal dapat dihitung dengan

menggunakan teknik analisis point biserial yang dinyatakan secara matematis

sebagai berikut.5

5 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan Cet. Ke-10 (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2000), h. 258.

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

42

qp

SDMM

t

tp −=pbir

Keterangan simbol yang terdapat pada persamaan tersebut adalah sebagai

berikut.

rpbi = Indeks point biserial

Mp = Mean (rata-rata) skor yang dijawab betul oleh testee (peserta tes)

pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara

keseluruhan.

Mt = Mean (rata-rata) skor yang dijawab salah oleh testee (peserta tes)

pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara

keseluruhan.

SDt = Deviasi standar skor total.

p = Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir soal yang

sedang diuji validitasnya.

q = Proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir soal yang

sedang diuji validitasnya.

b. Perhitungan Reliabilitas

Perhitungan reliabilitas ini dilakukan untuk menunjukan apakah instrumen

tes yang akan diujikan reliabel atau tidak, suatu tes dapat dikatakan reliabel jika

tes tersebut menunjukkan hasil-hasil yang mantap. Suatu instrumen tes dapat

dikatakan mantap apabila instrumen tes tersebut digunakan berulangkali, dengan

syarat saat pengukuran tidak berubah, instrumen tes tersebut memberikan hasil

yang sama.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menunjukkan reliabilitas suatu

instrumen tes adalah rumus KR-20 yang ditunjukkan dengan rumus berikut ini.6

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−= ∑

2

2

11 1 r

StpqSt

kk

6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009) h. 186

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

43

dimana:

r11 : nilai koefisien reliabilitas instrumen KR-20

k : jumlah testee

p : proporsi jumlah testee yang menjawab betul

q : proporsi jumlah testee yang menjawab salah

SD : nilai deviasi standar

c. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal itu

apakah sukar, sedang, atau mudah. Soal dikatakan mudah jika untuk

menyelesaikannya hanya langsung menggunakan data yang ada. Soal dikatakan

sedang, jika untuk menyelesaikannya tidak langsung menggunakan data yang ada

dan untuk mencarinya cukup menggunakan satu konsep saja. Soal dikatakan

sulit/sukar, jika untuk menyelesaikannya tidak menggunakan data/informasi yang

ada, tetapi untuk mencarinya dengan beberapa konsep.

Tes yang baik adalah tes yang mempunyai taraf kesukaran tertentu, sesuai

dengan karakteristik peserta tes. Taraf kesukaran suatu tes dapat dicari dengan

menggunakan rumus sebagai berikut.7

% 100nnWW

DK HL

HL ×++

=

Maksud dari setiap simbol pada persamaan tersebut adalah sebagai berikut.

DK = derajat kesukaran (degrees of difficulty)

WL = jumlah individu kelompok bawah yang tidak menjawab atau

menjawab salah pada item tertentu

WH = jumlah individu kelompok atas yang tidak menjawab atau

menjawab salah pada item tertentu

nL = jumlah kelompok bawah

nH = jumlah kelompok atas

7 Ign. Masidjo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah, (Yogyakarta:

Kanisius, 1995), hal. 189

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

44

Berikut ini adalah cara yang dapat digunakan dalam penentuan kelompok

atas dan kelompok bawah

a. Menyusun lembar jawaban tes sesuai dengan urutan nilai dari yang terbesar

(disimpan paling atas) sampai yang terkecil (disimpan paling bawah).

b. Mengambil 27 % dari atas susunan lembar jawaban, jumlah ini akan menjadi

kelompok atas.

c. Mengambil 27 % dari bawah susunan lembar jawaban, jumlah ini akan

menjadi kelompok bawah.

d. Sisanya yakni bagian yang 46 % disisihkan, karena tidak perlu diikutkan

dalam analisis.

Menurut ketentuan yang sering diikuti, taraf kesukaran sering

diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kategori Derajat Kesukaran

Rentang Nilai DK Kategori

0,00 ≤ DB < 0,30 Sukar

0,30 ≤ DB < 0,70 Sedang

0,70 ≤ DB ≤ 1,00 Mudah

d. Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan soal dalam

membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa

yang tergolong kurang mampu (rendah prestasinya). Untuk menentukan daya

pembeda digunakan rumus:8

nWW

DB HL −=

dimana:

DB = Daya Beda (discriminating power, DP)

8 Ign. Masidjo, Ibid, h. 198

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

45

WL = jumlah individu kelompok bawah yang tidak menjawab atau

menjawab salah pada item tertentu

WH = jumlah individu kelompok atas yang tidak menjawab atau

menjawab salah pada item tertentu

n = jumlah kelompok atas atau kelompok bawah

Berikut ini adalah cara yang dapat digunakan dalam penentuan kelompok

atas (WH) dan kelompok bawah (WL).

e. Menyusun lembar jawaban tes sesuai dengan urutan nilai dari yang terbesar

(disimpan paling atas) sampai yang terkecil (disimpan paling bawah).

f. Mengambil 27 % dari atas susunan lembar jawaban, jumlah ini akan menjadi

kelompok atas.

g. Mengambil 27 % dari bawah susunan lembar jawaban, jumlah ini akan

menjadi kelompok bawah.

h. Sisanya yakni bagian yang 46 % disisihkan, karena tidak perlu diikutkan

dalam analisis.

Penentuan kriteria daya beda soal didasarkan pada ketentuan berikut ini.

Tabel 3.3 Kategori Daya Beda

Rentang Nilai DB Kategori

< 0,00 drop

0,00 ≤ DB < 0,20 Buruk

0,20 ≤ DB < 0,40 Cukup

0,40 ≤ DB < 0,70 Baik

0,70 ≤ DB ≤ 1,00 baik sekali

2. Instrumen Nontes

Penggunaan instrumen nontes ini bertujuan agar kesimpulan yang dapat

diperoleh dari penelitian ini lebih valid dibandingkan jika hanya menggunakan

satu instrumen tes saja. Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini

adalah lembar observasi. Sebagaimana instrumen tes, instrumen nontes juga harus

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

46

memenuhi kriteria kelayakan. Hanya saja kriteria yang harus dipenuhi oleh

instrumen nontes berbeda dengan instrumen tes. Berbeda dengan instrumen tes

yang pengujiannya menggunakan perhitungan-perhitungan statistik, instrumen

nontes lembar observasi ini pengujian kelayakannya cukup dengan pertimbangan

ahli saja.9 Pertimbangan para ahli ini berhubungan dengan validitas isi yang

berkaitan dengan butir-butir pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada

siswa.

Uji kelayakan ini dilakukan oleh dosen pembimbing dengan pertimbangan

kajian teoretis yang dilakukan penulis. Setelah diajukan kepada dosen

pembimbing dan beberapa perbaikan, akhirnya instrumen nontes lembar observasi

ini dianggap layak untuk digunakan. Pengembangan indikator observasi ini

terdapat pada Lampiran 2D bersama dengan pengembangan indikator instrumen

tes.

H. Teknik Analisis Data

Karena terdapat dua buah data yang berbeda yaitu data yang diperoleh dari

instrumen tes dan data dari instrumen nontes, maka terdapat pula dua buah teknik

analisis data. Data yang dihasilkan dari instrumen tes akan dianalisis untuk

mengukur peningkatan hasil belajar dan menguji hipotesis. Data yang dihasilkan

dari hasil observasi akan dianalisis untuk mengukur kualitas pembelajaran selama

diberi perlakuan berupa penerapan model pembelajaran inkuiri pada kelompok

eksperimen.

1. Teknik Analisis Data Tes Hasil Belajar

Sebelum melakukan teknik analisis statistik yang akan digunakan, terlebih

dahulu memeriksa keabsahan sampel yaitu dengan menggunakan uji normalitas

dan uji homogenitas. Taraf signifikansi yang digunakan dalam statistik uji “t”

adalah α = 0,05.

9 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta: Bumi

Aksara, 2003), h. 123.

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

47

a. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang

digunakan adalah uji Chi-Kuadrat, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Mencari skor terbesar dan terkecil

b) Mencari nilai rentangan (R)

R = skor terbesar – skor terkecil

c) Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log N (Rumus Sturgess)

d) Mencari nilai panjang kelas (i)

BKRi=

e) Membuat tabulasi dengan tabel penolong

No Kelas

Interval f

Nilai

Tengah

(X1)

X12 f X1 f X1

2

Jumlah ∑ =f - - ∑ =∑ 21fX=1Xf

f) Mencari nilai rata-rata (mean)

nXf

X ∑=− 1

g) Mencari simpangan baku (Standard Deviasi)

( )1

2

121

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−

=∑ ∑

nnfX

fXS

h) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

48

1) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri batas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor – skor kanan kelas interval

ditambah 0,5.

2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

SXKelasBatasZ−

−=

3) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

4) Mencari luas setiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka

0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua

dikurangi angka baris ketiga dan begitu pula seterusnya, kecuali untuk

angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan angka pada

baris berikutnya.

5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas

setiap interval dengan jumlah responden.

i) Mencari Chi – Kuadrat hitung (χ2)

( )∑ −=

i

i

EEO

X2

12

j) Membandingkan χ2 hitung dengan χ2 tabel untuk α = 0,05 dengan derajat

kebebasan (dk) = n – 1, dengan kriteria:

Jika χ2 hitung χ2 tabel, artinya distribusi data tidak normal dan ≥

Jika χ2 hitung χ2 tabel, artinya data distribusi normal ≤

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan

atau populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan kehomogenan

populasi. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher,

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Hipotesis

b) Bagi data menjadi dua kelompok

c) Cari masing-masing kelompok nilai simpangan bakunya

d) Tentukan F hitung dengan rumus:

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

49

terkeciliansterbesarians

SS

Fvarvar

22

21 ==

Dimana ( )

( )1

21

212

−= ∑ ∑

nnXXn

S

e) Tentukan kriteria pengujian:

Jika F hitung F tabel maka Ho diterima, yang berarti varians kedua populasi

homogen.

Jika F hitung F tabel maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua populasi

tidak homogen.

b. Uji Analisis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh model

pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar fisika siswa. Uji hipotesis dalam

penelitian ini menggunakan rumus “t” test.

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis ini adalah sebagai

berikut:

a) Rumusan hipotesis

21

21

::

μμμμ

>=

HaHo

b) Tentukan uji statistik

21

21

11nn

S

XXt

dg +

−=

−−

Dengan:

( ) ( )2

11

21

222

211

−+−+−

=nn

SnSnSdg

Keterangan: −

1X = rata-rata skor kelompok eksperimen

2X = rata-rata skor kelompok kontrol

Sg = varians gabungan (kelompok eksperimen dan kontrol)

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

50

S12 = varians kelompok eksperimen

S22 = varians kelompok kontrol

n1 = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

n2 = jumlah anggota sampel kelompok kontrol

c) Tentukan kriteria pengujian

Untuk menentukan kriteria pengujian pada pengolahan data dilakukan

dengan operasi perhitungan, pengujiannya dengan melihat perbandingan

anatara t hitung dengan t tabel

d) Melakukan pengambilan kesimpulan

Jika operasi perhitungan pada langkah sebelumnya ternyata:

1) t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

2) t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

2. Teknik Analisis Data Hasil Observasi

Data hasil observasi akan dianalisis secara kualitatif deskriptif. Hal ini

dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum tentang pelaksanaan

pembelajaran di kelas selama diberi perlakukan berupa penerapan model

pembelajaran inkuiri.

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil analisis data pretest diperoleh histogram seperti gambar

4.1.

0

2

4

6

8

10

12

15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44

Interval Nilai Siswa

Jum

lah

Sis

wa

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Gambar 4.1 Histogram Tes Hasil Belajar (Pretest) Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Dari histogram di atas terlihat bahwa pada kelas eksperimen tidak terdapat

siswa yang mendapatkan nilai pada interval 15-19, sedangkan pada kelas kontrol

sebanyak 3 siswa yang mendapatkan nilai pada interval tersebut. Pada kelas

eksperimen sebanyak 4 orang mendapatkan nilai pada interval 20-24, pada kelas

kontrol sebanyak 6 orang. Pada kelas eksperimen sebanyak 9 orang mendapat

nilai pada interval 25-29 pada kelas kontrol sebanyak 7 orang. Pada kelas

eksperimen sebanyak 8 orang mendapatkan nilai pada interval 30-34, pada kelas

kontrol sebanyak 10 orang. Pada kelas eksperimen sebanyak 8 orang mendapatkan

nilai pada interval 35-39, pada kelas kontrol sebanyak 1 orang. Pada kelas

eksperimen sebanyak 3 orang mendapatkan nilai pada interval 40-44, pada kelas

51

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

  52

kontrol sebanyak 4 orang. Dari uraian diatas, dapat kita ketahui bahwa nilai

terendah pada kelas eksperimen adalah 20, sedangkan pada kelas kontrol 15. Nilai

tertinggi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama yaitu 40. Nilai rata-rata

yang diperoleh oleh kelas eksperimen sebesar 42,6, siswa yang mendapat nilai

diatas rata-rata sebanyak 55%, siswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata

sebanyak 45%. Pada kelas kontrol nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 42,7,

siswa yang mendapat nilai diatas rata-rata sebanyak 47,5%, siswa yang mendapat

nilai dibawah rata-rata sebanyak 52,5%.

B. Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil analisis data posttest diperoleh histogram seperti gambar

4.2.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

35-41 42-48 49-55 56-62 63-69 70-76

Interval Nilai Siswa

Jum

lah

Sisw

a

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Gambar 4.2 Histogram Tes Hasil Belajar (Posttest) Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Dari histogram di atas terlihat bahwa pada kelas eksperimen sebanyak 2

orang yang mendapatkan nilai pada interval 35-41, sedangkan pada kelas kontrol

sebanyak 1 orang yang mendapatkan nilai pada interval tersebut. Pada kelas

eksperimen sebanyak 1 orang mendapatkan nilai pada interval 42-48, pada kelas

kontrol sebanyak 4 orang. Pada kelas eksperimen sebanyak 13 orang mendapat

nilai pada interval 49-55, pada kelas kontrol sebanyak 17 orang. Pada kelas

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

  53

eksperimen sebanyak 5 orang mendapatkan nilai pada interval 56-62, pada kelas

kontrol sebanyak 6 orang. Pada kelas eksperimen sebanyak 4 orang mendapatkan

nilai pada interval 63-69, pada kelas kontrol sebanyak 1 orang. Pada kelas

eksperimen sebanyak 7 orang mendapatkan nilai pada interval 70-75, pada kelas

kontrol sebanyak 2 orang. Dari uraian diatas, dapat kita ketahui bahwa nilai

terendah pada kelas eksperimen adalah 40, sedangkan pada kelas kontrol 35. Nilai

tertinggi pada kelas eksperimen 75 dan pada kelas kontrol 70. Nilai rata-rata yang

diperoleh oleh kelas eksperimen sebesar 59, siswa yang mendapat nilai diatas

rata-rata sebanyak 50%, siswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata sebanyak

50%. Pada kelas kontrol nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 53,7, siswa yang

mendapat nilai diatas rata-rata sebanyak 45,16%, siswa yang mendapat nilai

dibawah rata-rata sebanyak 54,84%.

Gambar 4.1 dan 4.2 diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kedua

kelas mengalami peningkatan. Tetapi kelas eksperimen mengalami peningkatan

yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

C. Rekapitulasi

Berikut ini adalah tabel rekapitulasi data yang diperoleh selama penelitian.

Tabel 4. 1

Rekapitulasi Data Hasil Penelitian

Data Pretest Posttest Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

Skor Max 40 40 75 70 Skor Min 20 15 40 35 Rata-rata 29,53 28,93 59 53,37 Median 30 29,25 57,5 51,75 Modus 25 30,75 54,83 49,7

SD 5,56 7,27 9,76 7,83

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

  54

D. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Sebelum dilakukan uji analisis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

analisis sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data yaitu data nilai

posttest Kelas X MM1 sebagai kelompok eksperimen dan data nilai posttest Kelas

X MM 2 sebagai kelompok kontrol. Untuk menguji normalitas kedua data

digunakan rumus Uji Kai Kuadrat (chi square test). Perhitungan uji normalitas ini

disajikan pada Lampiran 10. Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari

perhitungan tersebut.

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kai Kuadrat

No Data Nilai

X2hitung

Nilai

X2tabel

Keputusan

1 Nilai Posttest Kelas X

MM 1 (Kelompok A)

7,8187 11,34 Data berdistribusi

normal

2 Nilai Posttest Kelas X

MM 2 (Kelompok B)

4,1231 11,34 Data berdistribusi

normal

Nilai X2tabel diambil berdasarkan nilai pada tabel konsultasi kai kuadrat pada

taraf signifikansi 95%. Kolom keputusan dibuat berdasarkan pengujian hipotesis

normalitas yaitu jika X2hitung ≤ X2

tabel maka dinyatakan data berdistribusi normal.

Sebaliknya jika X2hitung > X2

tabel maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal.

Pada tabel tersebut terlihat bahwa pada nilai X2hitung kedua data lebih kecil dari

nilai X2tabel. Sehingga dinyatakan bahwa kedua data berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Sama halnya yang dilakukan pada uji normalitas, setelah kedua kelompok

sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, uji homogenitas juga

diperlukan sebagai uji prasarat analisis statistik terhapada kedua data nilai

posttest. Pengujian homogenitas terhadap kedua data menggunakan Uji F. Kriteria

pengujian yang digunaka yaitu: kedua kelompok dinyatakan homogen apabila

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

  55

Fhitung ≤ Ftabel di ukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu.

Perhitungan Uji F ini disajikan pada Lampiran 11. Berikut ini adalah hasilnya.

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas

No Data Nilai

Varians

Nilai

Fhitung

Nilai

Ftabel Keputusan

1 Nilai Posttest

Kelas X MM 1

(Kelompok A)

95,2576

1,5537 1,8004Kedua data

homogen 2 Nilai Posttest

Kelas X MM 2

(Kelompok B)

61,3089

Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95 % (α = 0,05) dengan derajat

kebebasan (dk) = 1 untuk kedua kelompok penelitian. Pada tabel tersebut terlihat

bahwa pada nilai Fhitung kedua data lebih kecil dari nilai Ftabel. Sehingga

dinyatakan bahwa kedua data homogen.

3. Uji Analisis

Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa kedua data

berdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu, pengujian analisis atau

pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Uji t.

Perhitungan untuk menentukan nilai thitung disajikan pada Lampiran X.

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa nilai thitung adalah 2,5213.

Nilai ttabel pada taraf signifikansi 95% (α =0,05) nilai ttabel adalah 1,99986. Hasil

pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa thitung berada di daerah penerimaan

Ha, yaitu thitung > ttabel. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini

menunjukan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap

hasil belajar fisika siswa.

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

  56

E. Hasil Observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan observasi untuk

mengetahui tingkat ketercapaian proses pembelajaran. Oleh karena itu, semua

indikator yang diobservasi dalam penelitian ini dikembangkan dari setiap tahap

pembelajaran, dan terdapat lima tahap pembelajaran. Berdasarkan lima tahap

pembelajaran ini dikembangkanlah menjadi 16 indikator yang akan diobservasi.

Pengembangan indikator ini terdapat pada Lampiran 2 sedangkan data hasil

obsevasinya terdapat pada Lampiran 13. Pengembangan indikator dari setiap

pembelajaran tidak selalu sama jumlahnya, melainkan bergantung pada peranan

tahap pembelajaran terhadap keseluruhan proses pembelajaran.

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi

No Tahap Pembelajaran

Jumlah Indikator

yang Tercapai

Jumlah Indikator

yang Tidak Tercapai

Inkuiri 1 Orientasi siswa pada masalah 9 3 2 Mengorganisasikan siswa untuk

belajar 6 2

3 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

14 6

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

7 5

5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

9 3

Jumlah 45 (70,31%)

19 (29,69%)

Jika disajikan dalam setiap pertemuan, maka data hasil observasi tentang

ketercapaian proses pembelajaran berdasarkan ketercapaian setiap indikatornya

ditampilkan pada Tabel 4.5 berikut ini. Nilai persentase diperoleh dari

perbandingan jumlah indikator yang tercapai dengan jumlah indikator seluruhnya.

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

  57

Tabel 4.5 Ketercapaian Proses Pembelajaran pada Setiap Pertemuan

Model Pembelajaran

Pertemuan Ke- Jumlah

2 3 4 5

Inkuiri 9 10 13 13 45

56,25 % 62,5 % 81,25 % 81,25 % 70,31 %

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata pretest diketahui bahwa hasil belajar

fisika siswa kedua kelompok menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan.

Hal ini menunjukan bahwa siswa pada kedua kelompok penelitian memiliki

pengetahuan yang sama tentang materi pokok gerak.

Berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata posttest diketahui bahwa hasil

belajar fisika siswa kedua kelompok menunjukkan ada perbedaan yang signifikan.

Hal ini dibuktikan dari hasil nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar

dibandingkan rata-rata kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 59

dan kelas kontrol sebesar 53. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t

diperoleh thitung > ttabel, yaitu nilai thitung adalah 2,52. Nilai ttabel pada taraf

signifikansi 95% (α =0,05) adalah 1,98. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh penerapan pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar fisika siswa.

Keadaan ini menggambarkan bahwa hasil belajar siswa pada konsep gerak

lebih baik dengan menerapkan pembelajaran ikuiri, karena menunjukkan

peningkatan dibandingkan dengan yang tidak menerapkan pembelajaran ikuiri

(konvensional). Hasil penelitian ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh I Kade Suardana, dalam penelitiannya yang berjudul penilaian portopolio

dalam pembelajaran fisika berbasis inquairi terbimbing di smp negeri 2 singaraja,

diketahui model inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada pokok

bahasan gerak dan gaya.1

                                                            

1 I Kade suardana, Penilaian Portopolio dalam Pembelajaran Fisika Berbasis Inquairi Terbimbing di SMP Negeri 2 Singaraja. (Jurnal penelitian dan pengembangan pendidikan, desember 2007) 

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

  58

Temuan yang diperoleh selama penelitian, bahwa hasil belajar siswa pada

kelas eksperimen dinyatakan kurang berhasil, walaupun hasil uji hipotesis

menunjukan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri

terhadap hasil belajar siswa. Indikasi ini ditunjukkan oleh rata-rata nilai posttest

yang tidak terlalu tinggi yaitu sekitar 59. Hal ini memberikan informasi bahwa

inkuiri sebagai model pembelajaran memiliki keunggulan dan juga kelemahan.

Diduga hal ini menjadi salah satu penyebab hasil belajar siswa kurang berhasil.

Faktor tersebut disebabkan oleh keterbatasan waktu sehingga pembelajaran

kurang maksimal, karakter siswa yang cenderung terbiasa dengan penggunaan

model pembelajaran sederhana dan sebagainya. Model inkuiri menuntut siswa

untuk melibatkan dirinya secara aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu,

sebaiknya sebelum diberikan perlakuan, pada kelas yang akan diterapkan inkuiri,

dibiasakan menggunakan inkuiri selama beberapa waktu sebelum dilakukan

penelitian sampai mereka terbiasa dengan karakter inkuiri.

Perlunya pembiasaan ini dapat dianalogikan dengan hukum latihan (The

Law of Exercise) yang dikemukkaan oleh Edward Lee Thorndike, salah satu

konsep yang mendasari teori belajar behaviorisme. Menurutnya, semakin sering

sebuah tingkah laku diulang, dilatih, atau digunakan, maka asosiasi-asosiasi yang

mendasari tingkah laku tersebut semakin kuat. Sebaliknya, jika semakin jarang

digunakan, maka asosiasi tersebut semakin lemah. Berdasarkan analogi ini, maka

dapat dikatakan jika sebuah model pembelajaran baru terus dibiasakan maka

siswa juga pada akhirnya terbiasa dan merasa nyaman dengan model tersebut.2

Karena pembiasaan ini akan memperkuat asosiasi-asosiasi yang mendasari

perilaku siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, dari model yang baru

tersebut dengan cara memberikan respons yang sesuai dengan yang diharapkan.

Inkuiri merupakan pembelajaran yang berlandaskan pada teori belajar

kontruktivisme, yang pada prinsipnya siswa akan membentuk atau membangun

pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Inkuiri

merupakan suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta                                                             

2 Artikel diakses pada tanggal 2 Desember dari http://wangmuba.com/2009/02/21/teori-psikologi-belajar-dan-aplikasinya-dalam-pendidikan/  

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

  59

didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik

empirik. Dalam model pembelajaran inkuiri, siswa dihadapkan pada satu

persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang timbul

dalam proses belajar mengajar. Awalnya guru memberikan sebuah konsep

permasalahan yang nantinya akan ditemukan penyelesaiannya oleh siswa melalui

model pembelajaran tersebut, setiap kelompok merumuskan masalah,

mengembangkan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan menarik

kesimpulan.

Perlu diperhatikan juga bahwa model pembelajaran inkuiri mempunyai

beberapa indikator keberhasilan, diantaranya adalah mengembangkan kemampuan

siswa melihat perkiraan, proses berpikir dalam memecahkan masalah sebuah

permasalahan, mengemukakan pendapat, melontarkan pertanyaan, memberikan

kesempatan kepada anggota lainnya untuk berargumen, dan kerjasama siswa

dalam proses belajar. Jika peneliti melihat bahwa siswa telah memenuhi indikator

tersebut, dengan demikian dapat dikategorikan metode pembelajaran tersebut

berhasil diterapkan.

Model pembelajaran inkuiri juga memiliki beberapa kelebihan buat siswa

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar diantaranya yakni mendorong adanya

komunikasi dan hubungan antara guru dan siswa, meningkatkan dan

mengembangkan wawasan siswa mengenai masalah-masalah kemasyarakatan

atau lingkungannya, mendidik siswa memiliki kemampuan merepleksi

pengalaman belajarnya sehingga pengalaman belajar yang tersimpan dalam

memorinya akan tertahan lebih lama karena telah melakukan serangkaian proses

belajar dari mengetahui, memahami diri sendiri, melakukan dan belajar

bekerjasama dengan teman-temannya dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini

akan membuat siswa memiliki hasil belajar yang lebih baik setelah siswa

mengalami proses pembelajaran dengan model inkuiri.

Keterlaksanaan pembelajaran inkuiri dapat dilihat juga dari hasil observasi.

Nilai observasi adalah nilai keterlaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan

apakah terlaksana dengan baik atau tidak . Berdasarkan hasil observasi,

pelaksanaan pembelajaran di kelas yang menggunakan model inkuiri berlangsung

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

  60

baik, hal tersebut dapat dilihat dari persentase pencapaian indikator pada setiap

pertemuan. Pencapaian indikator pada pertemuan kedua yaitu sebesar 56,25%.

Banyaknya indikator yang tercapai pada pertemuan kedua yaitu sebanyak 9

indikator dan indikator yang tidak tercapai sebanyak 7. Pada pertemuan kedua ini

dapat dikatakan pembelajaran yang telah dilakukan kurang begitu baik karena

pencapaian indikator baru mencapai 56,25%. Hal tersebut diduga karena siswa

belum terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan, sehingga kegiatan

pembelajaran kurang begitu baik.

Pada pertemuan ketiga, persentase pencapaian yaitu sebesar 62,25%. Pada

pertemuan ini mengalami peningkatan sekitar 6% dari pertemuan sebelumnya.

Banyaknya indikator yang tercapai pada pertemuan ketiga yaitu sebanyak 10

indikator, indikator yang tidak tercapai sebanyak 6. Pada pertemuan kedua ini

dapat dikatakan pembelajaran yang telah dilakukan berlangsung baik karena

pencapaian indikator mencapai 62,25%. Hal ini dikarenakan siswa sudah sedikit

terbiasa dengan model pmbelajaran yang diterapkan.

Pada pertemuan keempat, persentase pencapaian yaitu sebesar 81,25%. Pada

pertemuan ini mengalami kenaikan lagi dari pada pertemuan sebelunya sebanyak

19%. Banyaknya indikator yang tercapai pada pertemuan keempat yaitu sebanyak

13 indikator dan indikator yang tidak tercapai sebanyak 3 indikator. Pada

pertemuan keempat ini dapat dikatakan pembelajaran yang telah dilakukan

berlangsung baik karena pencapaian indikator mencapai 81,25%. Hal ini

dikarenakan siswa sudah benar-benar terbiasa dan sudah memahami kegiatan-

kegiatan apa yang harus mereka lakukan selama pembelajaran.

Pada pertemuan kelima, Persentase pencapaian yaitu sebesar 81,25%.

Banyaknya indikator yang tercapai pada pertemuan kelima sama seperti pada

pertemuan keempat yaitu sebanyak 13 indikator dan indikator yang tidak tercapai

sebanyak 3 indikator. Pada pertemuan kelima ini dapat dikatakan pembelajaran

yang telah dilakukan berlangsung baik karena pencapaian indikator mencapai

81,25%. Hal ini dikarenakan siswa sudah menikmati dan tidak lagi kaku dengan

model pembelajaran yang diterapkan.

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

  61

Dari kelima pertemuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pencapaian

indikator berlangsung stabil dan meningkat. Hal itu dapat terlihat dari persentase

ketercapaian indikator dari angka 56,25% pada pertemuan kedua meningkat

menjadi 81,25% pada pertemuan kelima. Walaupun demikian ada beberapa hal

yang menjadi evaluasi dari pelaksanaan pembelajaran inkuiri tersebut, yaitu:

alokasi waktu jam pelajaran yang sangat singkat menyebabkan

kekurangoptimalan dalam melakukan penelitian dan belum terbiasanya siswa

dengan pembelajaran inkuiri, dan walaupun metode yang digunakan sebagian

besar adalah eksperimen namun tetap saja peran guru sebagai pemberi informasi

masih dominan.

Berdasarkan data di atas, dapat disimplkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan penerapan pembelajaran ikuiri terhadap hasil belajar fisika siswa pada

konsep gerak di SMK Bakti Idhata Cilandak, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar

siswa yang mengalami peningkatan antara kelas kontrol yang diberi perlakuan

metode konvensional dengan kelas eksperimen yang diberi perlakuan

pembelajaran inkuiri, dan juga dari hasil observasi yang dilakukan peneliti. 

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran inkuiri dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal tersebut dilihat

dari hasil posttest pada kelas eksperimen yang meningkat dan hasil uji analisis

yang menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol. Hasil observasi juga menun jukan pelaksanaan

pembelajaran dikelas yang menggunakan inkuiri berlangsung baik, karena

persentase pencapaian indikator dari keseluruhan total pertemuan sebesar 70,31%.

B. Saran

Berdasarkan temuan-temuan selama penelitian, penulis mengajukan

beberapa saran sebagai perbaikan dimasa mendatang.

1. penerapan model inkuiri dapat digunakn sebagai salah satu alternatif model

pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Untuk

itu, untuk penelitian selanjutnya, disaranka untuk mencoba menerapkan model

inkuiri pada pokok bahasan lain, misalnya pada pokok bahasan listrik dan

optik.

2. untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, sebaiknya sebelum

melakukan penelitian, pada kelas yang akan menggunakan model inkuiri

dilakukan pembiasaan penerapan inkuiri terlebih dahulu. Misalnya, dalam

beberapa pertemuan sebelum penelitian, pada kelas tersebut diterapkan inkuiri

sehingga pada waktu penelitian mereka sudah terbiasa dan tidak kesulitan

mengikuti proses pembelajaran.

62

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. I, h. 14.

Alberta, Focus on Inquiry: A Teacher’s Guide to Implementing Inquiry-based Learning. (Alberta learning, Alberta, Canada. 2004)

Alif Noor Hidayati, Upaya Meminimalkan Kesalahan Konsep dalam Pola Interaksi Organisme pada Siswa Kelas 1F MTsN 1 Semarang Melalui Metode Penemuan Bevisi sets (Widya Tama Vol.1 No 4. Desember 2004)

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. 2, h. 59

Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan Cet. Ke-10 (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), h. 258.

Artikel diakses pada tanggal 2 Desember dari http://wangmuba.com/2009/02/21/teori-psikologi-belajar-dan-aplikasinya-dalam-pendidikan/

Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002), h. 34

Bornok Sinaga.,Efektifitas Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBL) Pada Kelas 1 SMU Dengan Bahan Kajian Fungsi Kuadrat, (Jurnal FMIPA UNIMED) , hal.124

Budi Eko Soetjipto, Penggunaan pengajaran Inkuiri di Sebuah Sekolah Dasar di Victoria, Australia, (Jurnal Pendidikan MIPA, Vol 6 No 2 th 2005) hal. 107

Diane Jass Ketelhut, Inquiry Learning in Multi-User Virtual Environments, (Harvard Graduate school of Education) h.1

Dr. Armai Arief, M.A. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) h. 135

Dra. Roestiyah N.K. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet. 7, h. 75

Drs. Isjoni, M.Si, dkk. Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia Malaysia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), Cet. I, h. 143-145

63

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

64

Drs. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya). Hal. 35-36

E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006), hal. 132 E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2005). Cet. 3, h 108 Hasibuan dan Moejiono, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Remaja Rosda

Karya, 2004), h. 13 Herfis, ”Pembelajaran Inkuiri,” artikel diakses pada tanggal 22 Oktober 2009 dari

http://herfis.blogspot.com/2009/07/pembelajaran-inkuiri.html. Hisyam Zaini dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan

Madani, 2008) h. 91 I Kade suardana, Penilaian Portopolio dalam Pembelajaran Fisika Berbasis

Inquairi Terbimbing di SMP Negeri 2 Singaraja. (Jurnal penelitian dan pengembangan pendidikan, desember 2007)

I Made Wirtha dan Ni Ketut Rapi, Pengaruh Model pembelajaran dan Penalaran

Formal terhadap Penguasaan konsep Fisika dan Sikap Imiah siswa SMA Negeri 4 Singaraja (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan) h.19

Ign. Masidjo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah, (Yogyakarta:

Kanisius, 1995), hal. 189 Iskandarwassid, Mpd. Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008) h. 5 Jeni Wilson and kath Murdoch, artikel diakses dari http:// ss.uno.edu//SS/

TeachDevel/ Teachmethods/Inquirymethod. Html Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung

Persada Press, 2005) h.97 Muhaibin Syah, Psikologi Pendidikan , (Bandung:PT Remaja Rosdkarya, 1997)

h.189 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999), Cet.

1, hal.131-138

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

65

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), cet. Ke-9 h. 92

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. XI, hal. 22

Nglim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bamdung: PT Remaja Rosdakarya,

1990), Cet. 5, hal. 102 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : PT.

Rineka Cipta, 1995),Cet. Ke-3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009) h. 186 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi (Jakarta:

Bumi Aksara, 2005), h.117 – 121.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), Cet. Ke-12 h 130

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta:

Bumi Aksara, 2003), h. 123.

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2002), Cet. 11, h.232

Susilo, Inquiry in English For Young Learners Class: Enhancing Children’s Creativity and Critical Thinking. (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, ISSN 0215 9341, Februari 2004) h. 35

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek , (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007)

Triatno, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik “Konsep, Landasn Teoritis-Praktis dan Implementasinya”,(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), cet. 1, h. 136

Weil, Marsha. Personal Models of Teaching, (Prntice-Hall, inc., Englewood Cliffs, New Jersey) h. 2

Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 22 – 23.

Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan lingkungan, (jakarta: Kizi Brother’s, 2006) h. 76

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

66

Lampiran 1

Kisi-kisi Instrumen Tes

Pokok bahasan

Kompetensi dasar

Indikator

Aspek yang diukur Jumlah soal C1 C2 C3 C4

Gerak Lurus Beraturan Menganalisis

besaran fisika pada gerak

dengan kecepatan dan

percepatan konstan

1. mendeskipsikan hubungan antara kelajuan dan kecepatan

1 2,3 4,5 6 6

2. mendeskripsikan hubungan antara percepatan dan perlajuan

7 8 9,10 11,12 6

Gerak Lurus Berubah Beraturan

1. menganalisis hubungan antara perpindahan, kecepatan dan waktu

13,14 15, 16 17 18,19 7

2. menganalisis hubungan antara perpindahan percepatan dan waktu

20,21 22 23,24 25,26 6

Gerak Jatuh Bebas

1. menunjukan gerak vertikal keatas

27,28 29 30,31 32,33 7

2. menunjukan gerak vertikal kebawah

34 35,36 37,38 39, 40 7

Jumlah soal 9 9 11 11 40

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

67

Sekolah : SMK Bakti Idhata Mata Pelajaran : Fisika Jumlah Soal : 40 Butir Bentuk Soal : Pilihan Ganda Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik

Sub Konsep Indikator Butir Soal JawabanAspek yang

diukur

GLB Menjelaskan pengertian gerak lurus beraturann

1. Sebuah mobil bergerak dengan lintasan menurut garis lurus dengan kecepatan konstan gerak yang dilakukan mobil itu adalah…. a. Vertical c. lurus dipercepat e. lurus beraturanb. jatuh bebas d. melingkar

E (C1)

Menjelaskan pengertian

percepatan

2. Jika suatu benda yang kecepatannya bertambah atau berkurang, atau arahnya berubah maka benda tersebut dikatakan mengalami .... a. perlajuan c. Kecepatan e. perpindahan b. percepatan d. kelajuan

B (C1)

Menjelaskan persamaan yang menghubungkan antara jarak kecepatan dan waktu.

3. Persamaan yang menghubungkan antara jarak, kecepatan dan waktu adalah…. a. v = ½ (vo + v) c. s = vot + ½ at2 b. s = ½ (vo + v) t d. v = vo + at e. v2 = vo

2 + 2 s

B (C2)

Menjelaskan persamaan percepatan dalam bentuk matematis.

4. Jika kecepatan awal benda vo dan berubah menjadi v selama interval waktu t, maka percepatannya ...

a. s = vt c. 0

0

1 tv

tva −= e. atvv += 0

b. 12

12

ttssv

−−

= d. tvv

a 0−=

D (C2)

Menjelaskan gerak lurus beraturan

5. Jika benda bergerak lurus beraturan, maka …. a. Kecepatan dan percepatan berubah b. Kecepatannya tetap, tetapi percepatannya berubah

D (C2)

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

68

c. Kecepatannya nol dan percepatannya tetap d. Kecepatannya tetap dan percepatannya nol e. Tidak punya kecepatan

Menentukan jarak dengan kelajuan tetap.

6. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan tetap sebesar 80 km/jam. Jarak yang ditempuh mobil dalam waktu 5 menit adalah…. a. 34 km c. 2,4 km e. 1,4 km b. 6,67 km d. 24 km

B (C3)

Menentukan kelajuan rata-rata sebuah benda.

7. kelajuan rata-rata sebuah sepeda yang menempuh jarak 12 km dalam waktu 40 menit adalah .... a. 0,3 km/jam c. 10 km/jam e. 48 km/jam b. 8 km/jam d. 18 km/jam

D (C3)

Menentukan percepatan sebuah benda.

8. Tentukanlah percepatan yang dialami kreta api bila kecepatannya berubah sebesar 108 km/jam dalam selang waktu 2 menit … a. 0,5 m/s c. 0,25 m/s e. 0,1 m/s b. 0,35 m/s d. 0,2 m/s

Belum (C3)

Menentukan jarak yang ditempuh benda dengan percepatan tertentu.

9. sebuah mobil mengalami gerak dengan percepatan 6 m/s2 dari keadaan diam. Jarak yang ditempuh dalam 1 s pertama adalah .... a. 3 m c. 18 m e. 72 m b. 6 m d. 36 m

A (C3)

Menganalisis besar kelajuan rata-rata sebuah benda yang bergerak berubh-ubah

10. Sebuah mobil bergerak sepanjang lintasan lurus, mula-mula dengan kelajuan 4 m/s selama 10 s lalu berubah menjadi 8 m/s selama 5 s dan berubah lagi menjadi 10 m/s selama 5 s pula. Berapakah kelajuan rata-rata mobil itu selama 20 s pertama? a. 6,0 ms-1 c. 7,3 ms-1 e. 22 ms-1 b. 6,5 ms-1 d. 5,5 ms-1

B (C4)

Menganalisis waktu yang dibutuhkan benda yang bergerak dengan percepatan konstan

11. sebuah balok meluncur dari keadaan diam menuruni bidang miring licin yang panjangnya 24,5 m dengan percepatan konstan 4 m/s2. berapa lama balok itu akan sampai didasar bidang miring?

C (C4)

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

69

a. 2 s c. 3,5 s e. 9 s b. 3 s d. 4,5 s

Menganalisis grafik hubungan antara kecepatan dan waktu

12. Pada grafik di bawah berapakah besar kecepatan rata-rata benda-benda?

a. 5 ms-1 c. 15 ms-1 e. 2 ms-1 b. 10 ms-1 d. 20 ms-1

A (C4)

GLBB

Menjelaskan definisi gerak lurus berubah beraturan

13. gerak suatu benda pada lintasan garis lurus dengan percepatan tetap adalah definisi dari .... a. gerak lurus beraturan b. gerak lurus berubah beraturan c. gerak vertikal keatas d. gerak vertikal kebawah e. gerak jatuh bebas

B (C1)

Menjelaskan grafik antara kecepatan dan waktu

14. pada grafik antara kecepatan dan waktu, gerak suatu mobil yang bergerak dengan percepatan konstan sebesar 2 m/s2 akan tampak sebagai .... a. garis lurus horizontal b. garis lurus miring ke kanan atas c. garis lurus miring ke kanan bawah d. garis lengkung e. garis vertikal.

B (C1)

Menjelaskan grafik antara jarak dan waktu

15. pada grafik antara jarak dan waktu, suatu garis lurus horizontal berkaitan dengan gerak pada.... a. kelajuan nol c. kelajuan naik e. kelajuan berubah b. kelajuan konstan d. kelajuan turun

A (C1)

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

70

Menjelaskan definisi perpindahan

16. Perpindahan didefinisikan sebagai … a. panjang lintasan yang ditempuh benda pada waktu

tertentu b. perubahan posisi dengan adanya perubahan waktu c. jarak antara dua benda d. perubahan letak benda e. hasil kali laju dengan waktu

C (C1)

Merumuskan hubungan antara perpindahan, percepatan dan waktu .

17. Rumus yang melibatkan hubungan antara perpindahan, percepatan dan waktu adalah …. a. s = ½ (vo + v) t c. v = vo + at e. v = vo - gt b. s = vot + ½ at2 d. a = (v – vo)/ t

D (C2)

Merumuskan hubungan antara perpindahan, kecepatan dan waktu.

18. Rumus yang melibatkan perpindahan, kecepatan dan waktu adalah … a. s = ½ (vo + v) t c. v = vo + at e. v = vo - gt b. s = vot + ½ at2 d. a = (v – vo)/ t

E (C2)

Memahami perbedaan jarak dan perpindahan benda.

19. Sebuah benda mula-mula diam di titik P, lalu bergerak ke titik R melalui Q seperti pada gambar di bawah. Setelah sampai di R benda kembali ke Q dan berhenti di sana.

Tentukan yang manakah yang merupakan jarak tempuh benda dan yang mana pula yang merupakan perpindahan benda! a. PR dan PQR c. PRQ dan PQ e. PQ dan RQ b. PQR dan PQ d. PR dan PRQ

E (C2)

Menentukan percepatan sbeuah benda yang diperlambat.

20. Seorang bersepeda di jalan raya dengan kecepatan 8 m/s, orang tersebut kemudian berhenti mengayuh sepedanya 24 detik kemudian sepeda berhenti, tentukanlah percepatan orang tersebut! a. -0,33 m/s c. -0,25 m/s e. 0,66 m/s b. 0,33 m/s d. 0,50 m/s

C (C3)

Menentukan waktu untuk merubah

21. waktu yang diperlukan oleh sebuah mobil yang bergerak dengan percepatan 2 m/s2 untuk mengubah

C (C3)

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

71

kecepatan kecepatannya dari 10 m/s menjadi 30 m/s adalah .... a. 10 s c. 40 s e. 600 s b. 20 s d. 400 s

Menentukan jarak sebuah benda dengan percepatn konstan.

22. Speda motor bergerak dengan percepatan konstan sebesar 4 m/s. berapa jarak tempuh setelah bergerak 6 sekon bila kecepatan awal sepeda motor tersebut adalah 4 m/s a. 60 m c. 80 m e. 96 m b. 72 m d. 90 m

B (C3)

Menganalisis kecpatan rata-rata sebuah benda.

23. Bis berangkat darti kota A pada jam 19.00 dan sampai di kota B jam 04.00 keesokan harinya. Dalam perjalanan bis tersebut istirahat selama 1 jam. Berapakah kecepatan rata-rata mobil tersebut bila jarak kota A dan B adalah 360 km? a. 30 km/jam c. 40 km/jam e. 50 km/jam b. 35 km/jam d. 45 km/jam

C (C4)

Menganalisis kecepatan rata-rata sbuah benda dalam waktu yang ditentukan.

24. Pada sebuah garis lurus, sebuah benda mula-mula berada di A lalu bergerak ke kanan menuju C seperti pada gambar di bawah

Bila setelah sampai di C benda kembali ke B dan berhenti di sana, serta waktu yang diperlukan benda untuk menjalani keseluruhan proses tersebut selama 20 s. Hitung besar kecepatan rata-rata benda itu! a. 1 ms-1 c. 2 ms-1 e. 0,25 ms-1 b. 1,5 ms-1 d. 0,75 ms-1

A (C4)

Menganalisis besar jarak tempuh benda yang mengalami percepatan pada selang waktu tertentu.

25. sebuah mobil bergerak dengan kecepatan awal 50 m/s dan percepatan 4 m/s2. dalam 10 detik pertama, mobil menempuh jarak .... a. 200 m c. 700 m e. 1200 m b. 500 m d. 900 m

A (C4)

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

72

Menganalisis besar percepatan rata-rata benda pada selang waktu tertentu

26. seorang pengendara sepeda melajukan sepedanya kearah timur dengan kecepatan 24 m/s selama 8 s, dan kemudian belok ke selatan dengan kecepatan 10 m/s selama 5 s. Percepatan rata-rata pengendara sepeda selama perjalanannya adalah .... a. 1 m/s2 c. 4,7 m/s2 e. 8,7 m/s2 b. 2 m/s2 d. 6,3 m/s2

E (C4)

Gerak Jatuh

Bebas

Menjelaskan percepatan sebuah batu yang bergerak ke atas

27. percepatan sebuah batu yang dilempar keatas adalah ... a. lebih besar dibandingkan bila dilempar ke bawah b. sama dengan bila dilempar kebawah c. lebih kecil dibandingkan bila dilempar kebawah d. nol hingga mencapai titik trtinggi e. berubah-ubah

A (C1)

Menjelaskan contoh gerak vertikal keatas.

28. Diantara gerak benda berikut, manakah yang dianggap sebagai gerak lurus diperlambat? a. batu dilempar ke atas b. menuruni lereng yang miring c. terjun bebas d. batu dilempr ke bawah e. meteor jatuh ke bumi

B (C1)

Menjelaskan gerak vertikal kebawah.

29. Benda dijatuhkan dari atas sebuah menara, maka benda tersebut akan melakukan …. a. gerak lurus beraturan b. gerak dipercepat c. gerak diperlambat d. gerak dengan kecepatan tetap e. gerak parabola

D (C1)

Membandingkan gerak jatuh dua buah benda dengan kecepatan tertentu .

30. sebuah batu dilempar kebawah dengan kecepatan awal v dari suatu atap. Pada waktu yang sama batu lain yang identik dijatuhkan dari tempat yang sama. Maka kedua batu tersebut ... a. mencapai bumi pada waktu yang sama b. mempunyai kecepatan yang sama ketika mencapai

E (C2)

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

73

bumi c. mempunyai percepatan yang sama ketika

mencapai bumi d. mempunyai percepatan yang berbeda ketika

mencapai bumi e. tidak ada jawaban yang benar

Menjelaskan gerak vertikal keatas dalam bentuk matematis

31. dibawah ini rumus yang berlaku untuk gerak vertikal keatas adalah .... a. h = ½ gt2 c. h = vot + ½ gt2 e. h = vot – gt2 b. v2 = 2gh d. v = vo + gt

C (C2)

Memahami gerak vertikal kebawah dalam bentuk matematis

32. dibawah ini adalah rumus yang berlaku untuk gerak vertikal kebawah, kecuali ... a. h = vot + ½ gt2 c. v = vo + gt e. v2 = vo

2 + 2gh b. h = ½ (vo + v) t d. v = vo – gt

D (C2)

Menentukan waktu yang dibutuhkan benda saat menyentuh tanah pada gerak jatuh bebas

33. suatu roda jatuh dari pesawat terbang yang sedang terbang horizontal pada ketinggian 490 m. Roda mencapai bumi dalam waktu .... (g = 9,8 m/s2) a. 10 s c. 60 s e. 100 s b. 50 s d. 80 s

D (C3)

Menentukan waktu pada gerak vertikal keatas.

34. sebuah bola yang dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan awal 80 m/s akan mengalami gerak naik sekitar .... (g = 9,8 m/s2) a. 2,5 s c. 6 s e. 10 s b. 5 s d. 7,5 s

D (C3)

Menentukan ketinggian sebuah tempat dengan mengetahui kecepatan awal dan waktunya.

35. Sebuah benda dijatuhkan dari ujung sebuah menara tanpa kecepatan awal, setelah 2 detik benda sampai di tanah (g = 10 ms) tinggi menara tersebut adalah …. a. 40 m c. 20 m e. 10 m b. 25 m d. 15 m

D (C3)

Menentukan ketinggian maksimum pada gerak vertikal keatas.

36. Sebuah batu dilempar vertical keatas dengan kecepatan 10 m/s. ketinggian maksimum yang dicapai batu adalah … a. 1 m c. 10 m e. 100 m

A (C3)

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

74

b. 5 m d. 20 m Menganalisis waktu dan kecepatan sebuah benda pada gerak jatuh bebas

37. sebuah batu dijatuhkan dari menara setinggi 30 m, berapa waktu yang diperlukan untuk mencapai bumi dan pada kecepatan berapa .... (g = 9,8 m/s2) a. 5,3 s dan 51,9 m/s b. 6,1 s dan 59,8 m/s c. 7,5 s dan 73,5 m/s d. 8 s dan 78,4 m/s e. 9,6 s dan 94 m/s

A (C4)

.Menganalisis kecepatan benda ketika mencapai tanah pada gerak jatuh bebas.

38. Sebuah benda bermassa 4 kg jatuh bebas dari ketinggian 62,5 m. jika percepatan gravitasi bumi g = 9,8 m/s. ketika menumbuk tanah, kecepatan benda sama dengan …. a. 14 m/s c. 25 m/s e. 55 m/s b. 20 m/s d. 35 m/s

D (C4)

Menganalisis perbandingan kecepatan dua buah benda yang bergerak vertikal keatas.

39. dua bola dilempar vertikal ke atas, bola pertama dengan kecepatan awal dua kali kecepatan awal bola kedua. Bola yang kecepatan awalnya lebih besar akan mencapai ketinggian ..... kali ketinggian bola yang lain. a. √2 kali c. 3 kali e. 8 kali b. 2 kali d. 4 kali

D (C4)

Menganalisis besar laju sebuah benda yang dilempar vertikal keatas.

40. Seorang anak melempar sebuah bola vertikal keatas dari atas gedung yang tingginya 12 m dengan kelajuan awal 6 m/s. Untuk gerak mulai dari tangan hingga ketanah, tentukan kelajuan bola saat akan menyentuh tanah. (g = 9,8 m/s2) a. 12,5 m/s c. 14,5 m/s e. 16,5 m/s b. 13,5 m/s d. 15,5 m/s

C (C4)

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

75

Lampiran 2

Kisi-kisi Instrumen Nontes

Lembar Observasi Inkuiri

No Tahap-tahap

pembelajaran Indikator

Skor

< 50 % ≥ 50%

1 Tahap 1

Orientasi siswa

pada masalah

1. Siswa memahami tujuan pembelajaran

2. Siswa menunjukkan minat dan motivasi terhadap masalah yang disajikan.

3. Siswa memahami masalah yang disajikan

2 Tahap 2

Mengorganisasikan

siswa untuk

belajar

1. Mendefinisikan tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah-masalah

yang disajikan.

2. Mulai merencacakan pemecahan masalah secara bersama-sama dalam

kelompoknya.

3 Tahap 3

Membimbing

penyelidikan

individu maupun

kelompok

1. Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber sebagai persiapan pemecahan

masalah.

2. Melakukan penyelidikan dalam upaya pemecahan masalah.

3. Saling bertukar informasi dengan teman dalam kelompoknya.

4. Tidak merasa bosan dengan pelatihan yang diberikan

5. Mengumpulkan tugas (laporan penyelidikan) dengan baik dan tepat waktu

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

76

4 Tahap 4

Memeriksa

pemahaman siswa

dan memberikan

umpan balik

1. Menunjukkan pemahaman terhadap materi pelajaran dengan merespons

pertanyaan guru dengan benar

2. Menerima umpan balik yang diberikan guru.

3. Lebih memusatkan perhatiannya pada proses bukan pada hasil.

5 Tahap 5

Menganalisis dan

mengevaluasi

proses pemecahan

masalah

1. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap hasil kerja kelompoknya dalam

pemecahan masalah.

2. Membandingkan hasil kerja pemecahan masalahnya dengan pemecahan

masalah yang diinformasikan guru atau pemecahan masalah yang dilakukan

kelompok lain.

3. Menyimpulkan hasil pembelajaran berdasarkan pada hasil penyelidikan yang

dilakukan oleh semua kelompok.

Keterangan:

< 50 % = jumlah siswa melakukannya kurang dari setengah dari jumlah yang diharapkan.

> 50 % = jumlah siswa melakukannya lebih dari atau sama dengan setengah dari jumlah yang diharapkan.

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

77

Lampiran 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SMK BAKTI IDHATA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Kinematika Gerak Lurus

A. Standar Kompetensi :

Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda

titik

B. Kompetensi Dasar :

Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan

konstan

C. Materi / Konsep :

Besaran-besaran Pada Gerak Lurus

D. Indikator :

• Mampu mendefinisikan pengertian gerak

• mendeskipsikan hubungan antara kelajuan dan kecepatan

• mendeskripsikan hubungan antara percepatan dan perlajuan

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu:

Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan pengertian gerak.

2. Memformulasikan perumusan persamaan gerak.

3. Siswa dapat merumuskan persamaan gerak yang dilakukan oleh suatu benda.

4. Menerapkan prinsip GLB pada masalah fisika sehari- hari.

5. Menjelaskan dan memformulasikan GLB.

6. Menganalisis grafik gerak lurus dengan kecepatan konstan.

7. Menjelaskan hubungan antara perpindahan kecepatan dan waktu serta

memformulasikan persamaannya.

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

78

8. Menyimpulkan karakteristik gerak lurus beraturan melalui percobaan dan

pengukuran besaran-besaran terkait.

9. Menentukan gerak pada kejadian dalam kehidupan sehari-hari.

F. Alokasi Waktu :

12 jam pelajaran (12 × 45 menit)

6 pertemuan

G. Model/Pendekatan/Metode Pembelajaran

Inkuiri

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

Pengantar pembelajaran

Pretest

Pertemuan Ke-2 No Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Pendahuluan Memulai pembelajaran dengan mengucapkan

salam dan melakukan absensi siswa. Bertanya tentang Gerak secara singkat dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa. Misalnya dengan mengatakan “apa yang dimaksud dengan gerak?” Menjelaskan peta konsep. Menjelaskan materi tentang pengertian gerak

dan kedudukan.

Menjawab salam dan absensi. Menjawab pertanyaan guru berkaitan dengan materi yang ditanyakan yaitu tentang gerak. Menyimak dan mencatat. Menyimak dan mencatat.

2 Mengajukan pertanyaan atau masalah

Memimpin pembagian siswa dalam kelompok Menyajikan permasalahan yang akan dijadikan bahan pengamatan selama pembelajaran yaitu tentang Gerak Lurus Beraturan. Membagikan lembar kerja siswa kepada setiap kelompok

Berkumpul bersama dan memilih ketua kelompoknya Menyimak dan mencatat. Memahami langkah-langkah kerja LKS.

3 Membuat hipotesis

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk brtukar pendapat dalam membentuk hipotesis. Membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang releven dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan.

Berdiskusi untuk membuat hipotesis.

4 Merancang percobaan

Memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan.

Menyimak penjelasan guru tentang cara pemecahan masalah yang disarankan dan membandingkannya dengan pemecahan masalah yang dilakukan kelompoknya.

5 Melakukan percobaan untuk memperolah informasi

Membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan.

Melakukan percobaan untuk memecahkan masalah.

6 Mengumpul Memberikan kesempatan pada setiap Mempresentasikan hasil

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

79

kan dan menganalisis data

kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul.

pemecahan masalah yang dilakukan kelompoknya di depan kelas.

7 Membuat kesimpulan

Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan

Menyimpulkan hasil percobaan

8 Penutupan Menyimpulkan materi pembelajaran dan memberikan stimulus kepada siswa untuk mengerjakan tugas penyelidikannya. Memberikan pekerjaan rumah yang berkaitan dengan materi berikutnya. Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Menyimak dan mencatat yang diperlukan. Mencatat dan merencanakan pengerjaan PR tersebut. Menjawab salam.

I. Sumber Pembelajaran

Supiyanto,. Fisika Untuk SMA Kelas X A. Jakarta: Penerbit PT. phibeta aneka gama,

2006.

J. Alat Pembelajaran

Alat presentasi berupa papan tulis dan lembar kerja siswa

K. Penilaian

Tes uraian.

1. Sebuah mobil bergerak 60 km ke arah timur, kemudian berbalik menempuh

jarak 20 km ke arah barat. Tentukan:

a. Jarak total yang ditempuh mobil,

b. Perpindahan mobil dari kedudukan semula.

Penyelesaian:

O B A

40 20

a. Jarak total yang ditempuh mobil adalah keseluruhan lintasan baik dari O ke

A maupun dari A ke B.

SOB = SOA + SAB = 60 km + 20 km = 80 km

b. Perpindahan lebih menitikberatkan pada kedudukan awal dan akhir dari suatu

gerakan. Dalam hal ini kedudukan awal mobil ada di titik O dan kedudukan

akhir berada di titik B. maka perpindahan mobil adalah panjang ruas garis OB

arah ke kanan.

SOB = SOA – SAB = 60 km + (-20 km) = 40 km ke arah timur

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

80

2. Apabila batas kelajuan maksimum jalan raya ditingkatkan dari 80 km/jam

menjadi 100 km/jam, berapa perbedaan waktu yang diperlukan utuk menempuh

jarak 100 km?

Penyelesaian:

Pada v1 = 80 km/jam, waktu yang diperlukan adalah t1 = x/v1

pada v2 = 100 km/jam, waktu yang diperlukan adalah t2 = x/v2

Δt = t1 – t2 = x/v1 – x/v2 = 100 km/jam / 80km/jam – 100 km/jam / 100 km/jam

= 0,25 jam

Jadi perbedaan waktu yang diperlukan dalam stuan menit adalah

Δt = (0,25 jam)(60 menit) = 15 menit

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

81

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SMK BAKTI IDHATA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Kinematika Gerak Lurus

A. Standar Kompetensi :

Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda

titik

B. Kompetensi Dasar :

Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan

konstan

C. Materi / Konsep :

Besaran-besaran Pada Gerak Lurus

D. Indikator :

• menganalisis hubungan antara perpindahan, kecepatan dan waktu

• menganalisis hubungan antara perpindahan percepatan dan waktu

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu:

Peserta didik dapat:

1. Memformulasikan persamaan GLBB.

2. Menentukan GLBB pada masalah fisika sehari- hari.

3. menganalisis grafik gerak lurus dengan percepatan konstan.

4. Menyimpulkan karakteristik gerak lurus berubah beraturan melalui percobaan

dan pengukuran besaran-besaran terkait.

F. Alokasi Waktu :

12 jam pelajaran (12 × 45 menit)

6 pertemuan

G. Model/Pendekatan/Metode Pembelajaran

Inkuiri

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

82

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-3 No Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Pendahuluan Memulai pembelajaran dengan mengucapkan

salam dan melakukan absensi siswa. Bertanya tentang materi sebelumnya yaitu Gerak Lurus secara singkat dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa. Misalnya dengan menanyakan “apa yang dimaksud dengan gerak lurus beraturan?” Memeriksa pekerjaan rumah siswa yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Memeriksa perkembangan penyelidikan masalah yang diberikan pada per-temuan pertama

Menjawab salam dan absensi. Menjawab pertanyaan guru berkaitan dengan materi yang ditanyakan yaitu tentang gerak lurus beraturan. Mengumpulkan pe-kerjaan rumahnya dan menjawab pertanyaan guru berkaitan dengan hal itu. Melaporkan perkembangan penyelidikannya dan menanyakan kesulitan yang ditemukan.

2 Mengajukan pertanyaan atau masalah

Memimpin pembagian siswa dalam kelompok Menyajikan permasalahan yang akan dijadikan bahan pengamatan selama pembelajaran yaitu tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan. Membagikan lembar kerja siswa kepada setiap kelompok

Berkumpul bersama dan memilih ketua kelompoknya Menyimak dan mencatat. Memahami langkah-langkah kerja LKS.

3 Membuat hipotesis

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk brtukar pendapat dalam membentuk hipotesis. Membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang releven dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan.

Berdiskusi untuk membuat hipotesis.

4 Merancang percobaan

Memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan.

Menyimak penjelasan guru tentang cara pemecahan masalah yang disarankan dan membandingkannya dengan pemecahan masalah yang dilakukan kelompoknya.

5 Melakukan percobaan untuk memperolah informasi

Membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan.

Melakukan percobaan untuk memecahkan masalah.

6 Mengumpulkan dan menganalisis data

Memberikan kesempatan pada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul.

Mempresentasikan hasil pemecahan masalah yang dilakukan kelompoknya di depan kelas.

7 Membuat kesimpulan

Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan Menyimpulkan hasil percobaan

8 Penutupan Menyimpulkan materi pembelajaran dan memberikan stimulus kepada siswa untuk mengerjakan tugas penyelidikannya. Memberikan pekerjaan rumah yang berkaitan dengan materi berikutnya. Menutup pembelajaran dengan mengucapkan

Menyimak dan mencatat yang diperlukan. Mencatat dan merencanakan pengerjaan PR tersebut.

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

83

salam. Menjawab salam.

I. Sumber Pembelajaran

Supiyanto,. Fisika Untuk SMA Kelas X A. Jakarta: Penerbit PT. phibeta aneka gama,

2006.

J. Alat Pembelajaran

Alat presentasi berupa papan tulis dan lembar kerja siswa

K. Penilaian

Tes uraian

1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal 20 m/s dan mengalami percepatan -1

m/s. tentukan kecepatan mobil setelah 10 s dan 50 s.

Penyelesaian:

V (t = 10) = vo + at = 20 m/s + (-1 m/s2)(10 s) = 20 m/s – 10 m/s = 10 m/s

V (t = 50) = vo + at = 20 m/s + (-1 m/s2)(50 s) = 20 m/s – 50 m/s = - 30 m/s

2. Pada saat kereta api bergerak dengan kelajuan 30 m/s, masinisnya melakukan

pengereman karena menerima sinyal informasi. Dalam waktu 75 s kemudian,

masinis menerima sinyal kedua. Jarak tempuh ketika masinis menerima sinyal

pertama dan kedua adalah 1,5 km. tentukan kelajuan kereta pada saat menerima

sinyal kedua.

Penyelesaian:

Kelajuan awal, vo = 30 m/s

Jarak tempuh, s = 1,5 km = 1500 m

Waktu tempuh, t = 75 s

Jawab

S = (vo + v /2) t

2S = (vo + v) t

2s/t = vo + v

Maka kelajuan akhir,

V = 2s/t – vo = 2(1500 m)/ 75 s – 30 m/s

= 40 m/s – 30 m/s

= 10 m/s

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

84

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SMK BAKTI IDHATA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Kinematika Gerak Lurus

A. Standar Kompetensi :

Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda

titik

B. Kompetensi Dasar :

Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan

konstan

C. Materi / Konsep :

Besaran-besaran Pada Gerak Lurus

D. Indikator :

• Mampu mendefinisikan pengertian gerak vertikal

• menunjukan gerak vertikal keatas

• menunjukan gerak vertikal kebawah

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu:

Peserta didik dapat:

1. Memformulasikan persamaan gerak vertikal.

2. Mengetahui gerak apa saja yang termasuk gerak vertikal pada kehidupan sehari-

hari.

3. Menentukan gerak vertikal dan aplikasinya pada kejadian dalam kehidupan

sehari-hari.

F. Alokasi Waktu :

12 jam pelajaran (12 × 45 menit)

6 pertemuan

G. Model/Pendekatan/Metode Pembelajaran

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

85

Inkuiri

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan ke-4 No Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Pendahuluan Memulai pembelajaran dengan mengucapkan

salam dan melakukan absensi siswa. Bertanya tentang materi sebelumnya tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan secara singkat dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa. Misalnya dengan mengatakan “apa yang dimaksud dengan gerak lurus berubah beraturan?” Memeriksa pekerjaan rumah siswa yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Memeriksa perkembangan penyelidikan masalah yang diberikan pada pertemuan pertama.

Menjawab salam dan absensi. Menjawab pertanyaan guru berkaitan dengan materi yang ditanyakan yaitu tentang gerak lurus berubah beraturan. Mengumpulkan pe-kerjaan rumahnya dan menjawab pertanyaan guru berkaitan dengan hal itu. Melaporkan perkembangan penyelidikannya dan menanyakan kesulitan yang ditemukan.

2 Mengajukan pertanyaan atau masalah

Memimpin pembagian siswa dalam kelompok Menyajikan permasalahan yang akan dijadikan bahan pengamatan selama pembelajaran yaitu tentang Gerak Vertikal. Membagikan lembar kerja siswa kepada setiap kelompok

Berkumpul bersama dan memilih ketua kelompoknya Menyimak dan mencatat. Memahami langkah-langkah kerja LKS.

3 Membuat hipotesis

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk brtukar pendapat dalam membentuk hipotesis. Membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang releven dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan.

Berdiskusi untuk membuat hipotesis.

4 Merancang percobaan

Memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan.

Menyimak penjelasan guru tentang cara pemecahan masalah yang disarankan dan membandingkannya dengan pemecahan masalah yang dilakukan kelompoknya.

5 Melakukan percobaan untuk memperolah informasi

Membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan.

Melakukan percobaan untuk memecahkan masalah.

6 Mengumpulkan dan menganalisis data

Memberikan kesempatan pada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul.

Mempresentasikan hasil pemecahan masalah yang dilakukan kelompoknya di depan kelas.

7 Membuat kesimpulan

Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan

Menyimpulkan hasil percobaan

8 Penutupan Menyimpulkan materi pembelajaran dan memberikan stimulus kepada siswa untuk mengerjakan tugas penyelidikannya.

Menyimak dan mencatat yang diperlukan.

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

86

Memberikan pekerjaan rumah yang berkaitan dengan materi berikutnya. Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Mencatat dan merencanakan pengerjaan PR tersebut. Menjawab salam.

Pertemuan Ke-5

Diskusi kelas dengan presentasi setiap kelompok tentang hasil percobaan dan

pemecahan masalah yang telah dilakukan.

Review secara keseluruhan tentang Gerak Lurus.

Pertemuan Ke-6

Posttest.

I. Sumber Pembelajaran

Supiyanto,. Fisika Untuk SMA Kelas X A. Jakarta: Penerbit PT. phibeta aneka gama,

2006.

J. Alat Pembelajaran

Alat presentasi berupa papan tulis dan lembar kerja siswa

K. Penilaian

Tes uraian

1. Sebuah batu dijatuhkan dari puncak gedung setinggi 20 m. Berapa waktu yang

diperlukan untuk mencapa tanah dan pada kecepatan berapa? (g = 10 m/s2)

Penyelesaian:

Ketinggian gedung, h = 20 m.

Percepatan gravitasi, g = 10 m/s2

h = ½ gt2

t = akar 2h/g = akar 2 (20 m)/ 10 m/s2 = 2s

kecepatan akhir, v = gt = (10 m/s2)(2s) = 20 m/s

2. Seorang atlet peloncat indah akan melakukan loncatan setinggi 8 m dari

permukaan air kolam renang. Jika pada saat ia lepas dari papan tumpuan

kelajuan ke bawahnya sebesar 6 m/s, tentukan kelajuan saat akan menyentuh air.

(g = 10 m/s2)

Penyelesaian Kelajuan awal, vo = 6 m/s Ketinggian, h = 8 m Kelajuan saat akan menyentuh air, V2 = vo

2 + 2gh = (6 m/s)2 + 2 (10 m/s2)(8 m) = 36 m2/s2 + 160 m2/s2 = 196 m2/s2 V = akar 196 m2/s2 = 14 m/s

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

87

LEMBAR KERJA SISWA (Inkuiri 01)

Tujuan mengetahui pengertian gerak pada benda Permasalahan

PENGERTIAN GERAK Alat dan bahan : tiga buah benda yang diberi nama A, B, dan C. Cara kerja : 4. letakan ketiga benda A, B, dan C pada jarak yang sama, yaitu = 20 cm. 5. hubungkan benda A dan B dengan tali, ukur jarak A-B, B-C, dan A-C.

Jarak A-B = . . . . . . . cm, Jarak B-C = . . . . . . . cm, Jarak A-C = . . . . . . . cm. 6. tariklah benda A ke kanan, kemudian ukur kembali jarak A-B, B-C, dan A-C.

Jarak A-B = . . . . . . . cm, Jarak B-C = . . . . . . . cm, Jarak A-C = . . . . . . . cm. 7. berubahkah kedudukan A terhadap B, kedudukan B terhadap C, dan kedudukan A terhadap

C? 8. kedudukan A terhadap B : . . . . . . . . . . .

kedudukan B terhadap C : . . . . . . . . . . . kedudukan A terhadap C : . . . . . . . . . . .

9. berdasarkan definisi gerak, manakah benda yang dikatakan bergerak? Mengapa demikian? Tugas Kesimpulan apa yang dapat kamu ambil dari kegiatan di atas?

A B C

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

88

LEMBAR KERJA SISWA (Inkuiri 02)

Tujuan Menentukan kelajuan rata-rata Permasalahan

Menentukan kelajuan rata-rata

Alat dan Bahan : meteran dan stopwatch Cara Kerja :

1. ukurlah lebar kelasmu dengan meteran. 2. berjalanlah menyusuri lebar kelas yang telah kamu ukur. Kemudian, ukurlah lama

perjalananmu dengan stopwatch. 3. ulangilah langkah 2, tapi sekarang kamu berlari. Dengan menggunakan stopwtch,

ukurlah lama perjalananmu dengan berlari. 4. catat hasil pengamatanmu dalam tabel! Kemudian hitung kelajuan rata-rata ketika kamu

berjalan dengan ketika kamu berlari. 5. bandingkan kelajuan rata-rata kamu berjalan dengan berlari.

Tugas Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut.

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

88

Lampiran 4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Kelas Kontrol)

Sekolah : SMK Bakti Idhata

Kelas/ Semester : X (Sepuluh) / Semester I

Mata Pelajaran : FISIKA

Alokasi Waktu : 3 X 45 menit

A. Standar Kompetensi

Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda

titik.

B. Kompetensi Dasar

Menganalisis hubungan antara usaha, perubahan energi dengan hukum

kekekalan energi mekanik.

C. Materi Pembelajaran.

Besaran-besaran Pada Gerak Lurus

D. Indikator

• Mampu mendefinisikan pengertian gerak

• mendeskipsikan hubungan antara kelajuan dan kecepatan

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu:

1. Menjelaskan pengertian gerak.

2. Memformulasikan perumusan persamaan gerak.

3. Siswa dapat merumuskan persamaan gerak yang dilakukan oleh suatu

benda.

4. Menentukan gerak pada kejadian dalam kehidupan sehari-hari.

F. Metode Pembelajaran

Konvensional

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

89

G. Langkah- langkah Kegiatan

PERTEMUAN PERTAMA

Pengantar pembelajaran

Preetest

PERTEMUAN KEDUA

a. Kegiatan Pendahuluan

• Guru membuka pelajaran dan mengawalinya dengan memberikan

tanya jawab tentang gerak.

b. Kegiatan inti

• Guru memberikan ceramah disertai dengan tanya jawab untuk

mengungkap kembali pengetahuan tentang gerak.

• Salah satu siswa diminta untuk melakukan peragaan yang disertai

dengan tanya jawab untuk menjelaskan pengertian gerak.

• Siswa merumuskan gerak yang dilakukan oleh suatu benda yang

dipandu oleh guru.

• Siswa membentuk kelompok belajar untuk melakukan diskusi

kelompok memecahkan persoalan yang berkaitan dengan gerak.

c. Kegiatan Penutup

• Guru mengakhiri pelajaran dengan menyimpulkan dan memberi

penekanan pada materi gerak yang diteruskan dengan pemberian

tugas mandiri.

H. Sumber Pembelajaran

Supiyanto,. Fisika Untuk SMA Kelas X A. Jakarta: Penerbit PT. phibeta aneka

gama, 2006.

I. Alat Pembelajaran

Alat presentasi berupa papan tulis dan lembar kerja siswa

J. Penilaian

Tes uraian.

1. Sebuah mobil bergerak 60 km ke arah timur, kemudian berbalik

menempuh jarak 20 km ke arah barat. Tentukan:

a. Jarak total yang ditempuh mobil,

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

90

b. Perpindahan mobil dari kedudukan semula.

Penyelesaian:

O B A

a. Jarak total yang ditempuh mobil adalah keseluruhan lintasan baik dari

O ke A maupun dari A ke B.

SOB = SOA + SAB = 60 km + 20 km = 80 km

b. Perpindahan lebih menitikberatkan pada kedudukan awal dan akhir dari

suatu gerakan. Dalam hal ini kedudukan awal mobil ada di titik O dan

kedudukan akhir berada di titik B. maka perpindahan mobil adalah

panjang ruas garis OB arah ke kanan.

SOB = SOA – SAB = 60 km + (-20 km) = 40 km ke arah timur

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

91

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SMK BAKTI IDHATA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Kinematika Gerak Lurus

B. Standar Kompetensi :

Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda

titik

C. Kompetensi Dasar :

Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan

konstan

D. Materi / Konsep :

Besaran-besaran Pada Gerak Lurus

E. Indikator :

• Mampu mendefinisikan pengertian gerak lurus beraturan

• mendeskipsikan hubungan antara kelajuan dan kecepatan

• mendeskripsikan hubungan antara percepatan dan perlajuan

F. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu:

Peserta didik dapat:

1. Menerapkan prinsip GLB pada masalah kehidupan sehari- hari.

2. Menjelaskan dan memformulasikan GLB.

3. Menganalisis grafik gerak lurus dengan kecepatan konstan.

4. Menjelaskan hubungan antara perpindahan kecepatan dan waktu serta

memformulasikan persamaannya.

5. Menyimpulkan karakteristik gerak lurus beraturan melalui percobaan dan

pengukuran besaran-besaran terkait.

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

92

G. Alokasi Waktu :

12 jam pelajaran (12 × 45 menit)

6 pertemuan

H. Model/Pendekatan/Metode Pembelajaran

Konvensional

I. Langkah-langkah Pembelajaran PERTEMUAN KETIGA

a. Kegiatan Pendahuluan

• Guru membuka pelajaran dan mengawalinya dengan memberikan

tanya jawab tentang GLB.

b. Kegiatan inti

• Guru menjelaskan pengertian mengenai GLB.

• Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai perumusan

persamaan GLB.

• Guru menjelaskan mengenai penerapan GLB dalam kehidupan

sehari- hari.

• Guru memberikan contoh soal mengenai GLB.

• Guru memberikan soal mengenai GLB untuk dikerjakan oleh

peserta didik.

• Guru bersama siswa membahas soal secara bersama- sama.

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

• Guru mengakhiri pelajaran dengan menyimpulkan dan memberi

penekanan pada materi GLB yang diteruskan dengan pemberian

tugas mandiri.

J. Sumber Pembelajaran

Supiyanto,. Fisika Untuk SMA Kelas X A. Jakarta: Penerbit PT. phibeta aneka

gama, 2006.

K. Alat Pembelajaran

Alat presentasi berupa papan tulis dan lembar kerja siswa

L. Penilaian

Tes uraian

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

93

1. Apabila batas kelajuan maksimum jalan raya ditingkatkan dari 80 km/jam

menjadi 100 km/jam, berapa perbedaan waktu yang diperlukan utuk

menempuh jarak 100 km?

Penyelesaian:

Pada v1 = 80 km/jam, waktu yang diperlukan adalah t1 = x/v1

pada v2 = 100 km/jam, waktu yang diperlukan adalah t2 = x/v2

Δt = t1 – t2 = x/v1 – x/v2 = 100 km/jam / 80km/jam – 100 km/jam / 100

km/jam = 0,25 jam

Jadi perbedaan waktu yang diperlukan dalam stuan menit adalah

Δt = (0,25 jam)(60 menit) = 15 menit

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

94

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Kelas kontrol)

Nama Sekolah : SMK BAKTI IDHATA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Kinematika Gerak Lurus

A. Standar Kompetensi :

Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda

titik

B. Kompetensi Dasar :

Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan

konstan

C. Materi / Konsep :

Besaran-besaran Pada Gerak Lurus

D. Indikator :

• terkait. menganalisis hubungan antara perpindahan, kecepatan dan waktu

• menganalisis hubungan antara perpindahan percepatan dan waktu

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu:

Peserta didik dapat:

1. Memformulasikan persamaan GLBB.

2. Menentukan GLBB pada masalah fisika sehari- hari.

3. menganalisis grafik gerak lurus dengan percepatan konstan.

4. Menyimpulkan karakteristik gerak lurus berubah beraturan melalui

percobaan dan pengukuran besaran-besaran terkait

F. Alokasi Waktu :

12 jam pelajaran (12 × 45 menit)

6 pertemuan

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

95

G. Model/Pendekatan/Metode Pembelajaran

Konvensional

H. Langkah-langkah Pembelajaran

PERTEMUAN KEEMPAT

a. Kegiatan Pendahuluan

• Guru membuka pelajaran dan mengawalinya dengan memberikan

tanya jawab tentang GLBB.

b. Kegiatan inti

• Guru menjelaskan pengertian mengenai GLBB.

• Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai perumusan

persamaan yang berkaitan GLBB.

• Guru menjelaskan mengenai penerapan GLBB dalam kehidupan

sehari- hari.

• Guru memberikan contoh soal mengenai GLBB

• Guru memberikan soal mengenai GLBB untuk dikerjakan oleh

peserta didik.

• Guru bersama siswa membahas soal secara bersama- sama.

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

• Guru mengakhiri pelajaran dengan menyimpulkan dan memberi

penekanan pada materi GLBB yang diteruskan dengan pemberian

tugas mandiri.

I. Sumber Pembelajaran

Supiyanto,. Fisika Untuk SMA Kelas X A. Jakarta: Penerbit PT. phibeta aneka

gama, 2006.

J. Alat Pembelajaran

Alat presentasi berupa papan tulis dan lembar kerja siswa

K. Penilaian

Tes uraian

1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal 20 m/s dan mengalami percepatan

-1 m/s. tentukan kecepatan mobil setelah 10 s dan 50 s.

Penyelesaian:

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

96

V (t = 10) = vo + at = 20 m/s + (-1 m/s2)(10 s) = 20 m/s – 10 m/s = 10 m/s

V (t = 50) = vo + at = 20 m/s + (-1 m/s2)(50 s) = 20 m/s – 50 m/s = - 30 m/s

2. Pada saat kereta api bergerak dengan kelajuan 30 m/s, masinisnya

melakukan pengereman karena menerima sinyal informasi. Dalam waktu

75 s kemudian, masinis menerima sinyal kedua. Jarak tempuh ketika

masinis menerima sinyal pertama dan kedua adalah 1,5 km. tentukan

kelajuan kereta pada saat menerima sinyal kedua.

Penyelesaian:

Kelajuan awal, vo = 30 m/s

Jarak tempuh, s = 1,5 km = 1500 m

Waktu tempuh, t = 75 s

Jawab

S = (vo + v /2) t

2S = (vo + v) t

2s/t = vo + v

Maka kelajuan akhir,

V = 2s/t – vo = 2(1500 m)/ 75 s – 30 m/s

= 40 m/s – 30 m/s

= 10 m/s

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

97

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Kelas kontrol)

Nama Sekolah : SMK BAKTI IDHATA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Kinematika Gerak Lurus

A. Standar Kompetensi :

Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda

titik

B. Kompetensi Dasar :

Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan

konstan

C. Materi / Konsep :

Besaran-besaran Pada Gerak Lurus

D. Indikator :

• Mampu mendefinisikan pengertian gerak vertikal

• menunjukan gerak vertikal keatas

• menunjukan gerak vertikal kebawah

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu:

1. Memformulasikan persamaan gerak vertikal.

2. Mengetahui gerak apa saja yang termasuk gerak vertikal pada kehidupan

sehari- hari.

3. Menentukan gerak vertikal dan aplikasinya pada kejadian dalam

kehidupan sehari-hari.

F. Alokasi Waktu :

12 jam pelajaran (12 × 45 menit)

6 pertemuan

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

98

G. Model/Pendekatan/Metode Pembelajaran

Konvensional

H. Langkah-langkah Pembelajaran

PERTEMUAN KELIMA

a. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru membuka pelajaran dan mengawalinya dengan memberikan

tanya jawab tentang gerak vertikal.

b. Kegiatan inti

a. Guru menjelaskan pengertian mengenai gerak vertikal.

b. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai perumusan

persamaan gerak vertikal.

c. Guru menjelaskan mengenai penerapan gerak vertikal dalam

kehidupan sehari- hari.

d. Guru memberikan contoh soal mengenai gerak vertikal keatas dan

gerak vertikal kebawah.

e. Guru memberikan soal mengenai gerak vertikal untuk dikerjakan

oleh peserta didik.

f. Guru bersama siswa membahas soal secara bersama- sama.

c. Kegiatan Penutup

a. Guru mengakhiri pelajaran dengan menyimpulkan dan memberi

penekanan pada materi gerak vertikal yang diteruskan dengan

pemberian tugas mandiri.

PERTEMUAN KEENAM

Posttest

I. Sumber Pembelajaran

Supiyanto,. Fisika Untuk SMA Kelas X A. Jakarta: Penerbit PT. phibeta aneka

gama, 2006.

J. Alat Pembelajaran

Alat presentasi berupa papan tulis dan lembar kerja siswa

K. Penilaian

Tes uraian

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

99

1. Sebuah batu dijatuhkan dari puncak gedung setinggi 20 m. Berapa waktu

yang diperlukan untuk mencapa tanah dan pada kecepatan berapa? (g = 10

m/s2)

Penyelesaian:

Ketinggian gedung, h = 20 m.

Percepatan gravitasi, g = 10 m/s2

h = ½ gt2

t = akar 2h/g = akar 2 (20 m)/ 10 m/s2 = 2s

kecepatan akhir, v = gt = (10 m/s2)(2s) = 20 m/s

2. Seorang atlet peloncat indah akan melakukan loncatan setinggi 8 m dari

permukaan air kolam renang. Jika pada saat ia lepas dari papan tumpuan

kelajuan ke bawahnya sebesar 6 m/s, tentukan kelajuan saat akan

menyentuh air. (g = 10 m/s2)

Penyelesaian Kelajuan awal, vo = 6 m/s Ketinggian, h = 8 m Kelajuan saat akan menyentuh air, V2 = vo

2 + 2gh = (6 m/s)2 + 2 (10 m/s2)(8 m) = 36 m2/s2 + 160 m2/s2 = 196 m2/s2 V = akar 196 m2/s2 = 14 m/s

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

96

Lampiran 5

Uji Validitas

Perhitungan uji validitas dilakukan dengan menggunakan uji korelasional point

biserial berdasarkan rumus berikut ini.

qp

SDMM

t

tp −=pbir

Dimana:

rpbi = indeks point biserial

Mp = Mean (rata-rata) skor yang dijawab betul oleh testee (peserta tes) pada

butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara

keseluruhan.

Mt = Mean (rata-rata) skor yang dijawab salah oleh testee (peserta tes) pada

butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara

keseluruhan.

SDt = Deviasi standar skor total.

p = proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang

diuji validitasnya.

q = proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir soal yang sedang

diuji validitasnya

Untuk keperluan perhitungan nilai point biserial tersebut maka dibuatlah tabel

bantu perhitungan uji validitas. Berikut ini adalah ringkasan tabel perhitungan

untuk menguji validitas instrumen.

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

97

Tabel Perhitungan Uji Validitas

No Subjek

Skor untuk item no

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

A 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 B 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 C 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 D 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 E 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 F 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 G 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 H 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 I 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 J 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 K 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 L 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 M 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 N 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 O 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 P 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 R 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 S 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 T 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 U 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 V 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 W 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 X 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 Y 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 Z 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

AA 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

98

AB 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 AC 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 AD 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 AE 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 AF 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 AG 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 AH 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 AI 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Σ 25 28 22 13 13 22 24 22 17 10 27 21 24 13 25 10 20 28 24 22 9 28

p 0.74

0.82

0.65

0.38

0.38

0.65

0.71

0.65

0.50

0.29

0.79

0.62

0.71

0.38

0.74

0.29

0.59

0.82

0.71

0.65

0.26

0.82

q 0.26

0.18

0.35

0.62

0.62

0.35

0.29

0.35

0.50

0.71

0.21

0.38

0.29

0.62

0.26

0.71

0.41

0.18

0.29

0.35

0.74

0.18

Mt 16 .5 SD 7.84 rtabel 0. 34

Mp

19.8

3

19.8

9

20.3

5

17.7

5

17.5

5

19.4

5

20.8

3

21.1

0

20.0

7

17.6

7

19.9

6

20.9

0

20.2

2

20.0

0

20.3

8

19.8

8

21.3

5

20.4

8

20.4

8

20.4

5

19.8

6

20.3

0

rpbi 0.71 0.93 0.66 0.13 0.10 0.51 0.85 0.79 0.45 0.10 0.87 0.71 0.73 0.35 0.82 0.28 0.74 0.97 0.79 0.68 0.26 0.95

Uji Hipotesis V

alid

Val

id

Val

id

Tida

k V

alid

Tida

k V

alid

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Tida

k V

alid

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Tida

k V

alid

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Tida

k V

alid

Val

id

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

99

Tabel Perhitungan Uji Validitas (lanjutan)

No Subjek

Skor untuk item no Skor total (Xt)

(Xt)2 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

A 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 19 361 B 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 19 361 C 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 19 361 D 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 12 144 E 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 11 121 F 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 18 324 G 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 26 676 H 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 23 529 I 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 15 225 J 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 23 529 K 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 18 324 L 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 21 441 M 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 17 289 N 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 19 361 O 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 19 361 P 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 21 441 R 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15 225 S 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 25 625 T 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 23 529 U 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 27 729 V 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 22 484 W 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 15 225 X 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 22 484 Y 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 16 256 Z 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 22 484

AA 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 21 441

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

100

AB 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 17 289 AC 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 19 361 AD 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 26 676 AE 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 21 441 AF 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 18 324 AG 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 23 529 AH 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 16 256 AI 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 12 144 Σ 7 10 23 9 9 7 6 10 8 25 11 14 11 7 11 10 19 16 660 13350

p 0.21

0.29

0.68

0.26

0.26

0.21

0.18

0.29

0.24

0.74

0.32

0.41

0.32

0.21

0.32

0.29

0.56

0.47

q 0.79

0.71

0.32

0.74

0.74

0.79

0.82

0.71

0.76

0.26

0.68

0.59

0.68

0.79

0.68

0.71

0.44

0.53

Mt 16 .5 SD 7.84 rtabel 0.34

Mp

18.0

0

20.7

8

20.3

5

19.5

7

18.5

0

22.0

0

21.2

0

20.5

6

20.7

1

20.5

2

19.3

0

20.0

8

19.9

0

19.5

0

21.5

6

18.5

6

21.3

9

21.1

9

rpbi 0.10 0.35 0.71 0.23 0.15 0.36 0.28 0.33 0.30 0.85 0.25 0.38 0.30 0.19 0.45 0.17 0.70 0.56

Uji

Hip

otes

is

Tida

k V

alid

Val

id

Val

id

Tida

k V

alid

Tida

k V

alid

Val

id

Tida

k V

alid

Tida

k V

alid

Tida

k V

alid

Val

id

Tida

k V

alid

Val

id

Tida

k V

alid

Tida

k V

alid

Val

id

Tida

k V

alid

Val

id

Val

id

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

101

Perhitungan Realibitas Untuk keperluan perhitungan realibitas instrumen tes ini, digunakan rumus Spearman-Brown berikut ini.

( )2

1

21

r1N1

rNr n ⋅−+

⋅=

Simbol-simbol yang terdapat pada persamaan tersebut dijelaskan pada keterangan berikut ini. rn = koefisien korelasi seluruh tes N = perbandingan antara panjang tes secara keseluruhan dengan panjang tes yang

dikorelasikan r½ = koefisien korelasi antara sebagian tes dengan bagian tes lainnya Tabel berikut ini adalah ringkasan perhitungan realibilitas ini.

Tabel Perhitungan Reliabilitas Meode Ganjil-Genap No

subjek

Skor untuk item no Ganjil Jumlah 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39

A 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 10 B 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 10 C 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 10 D 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 7 E 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 F 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 11 G 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 13 H 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 11 I 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 J 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 13 K 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 11 M 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 8 N 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 10 O 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 10 P 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 7 R 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 7 S 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 14 T 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 11 U 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 14 V 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 11 W 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 8 X 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 12 Y 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 5 Z 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 11

AA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 12 AB 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 7 AC 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 9 AD 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 12 AE 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 11 AF 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9 AG 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 14 AH 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 9 AI 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 7

Σ 25

22

13

24

17

27

24

25

20

24

9 7 23

9 6 8 11

11

11

19

335

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

102

Tabel Perhitungan Reliabilitas Meode Ganjil-Genap (lanjutan No

subjek

Skor untuk item no Genap jumlah 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40

A 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 9 B 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 9 C 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 9 D 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 5 E 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 7 F 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7 G 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 13 H 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 12 I 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 8 J 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 10 K 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 8 L 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 10 M 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 9 N 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 9 O 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 9 P 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 14 R 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 8 S 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 11 T 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 12 U 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 13 V 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 11 W 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 7 X 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 10 Y 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 11 Z 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 11

AA 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 9 AB 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 10 AC 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 10 AD 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 14 AE 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 10 AF 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 9 AG 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 9 AH 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 7 AI 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5

Σ 28

13

22

22

10

21

13

10

28

22

28

10

9 7 10

25

14

7 10

16

325

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

103

Perhitungan Reliabilitas Metode Ganjil-Genap (lanjutan)

Dimana: X : skor total subjek pada item bernomor ganjil Y : skor total subjek pada item bernomor genap Dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai reliabilitas instrumen ini adalah 0,6188. Nilai ini termasuk kategori cukup.

Subjek X Y XY X2 Y2 A 10 9 90 100 81 B 10 9 90 100 81 C 10 9 90 100 81 D 7 5 35 49 25 E 4 7 28 16 49 F 11 7 77 121 49 G 13 13 169 169 169 H 11 12 132 121 144 I 7 8 56 49 64 J 13 10 130 169 100 K 10 8 80 100 64 L 11 10 110 121 100 M 8 9 72 64 81 N 10 9 90 100 81 O 10 9 90 100 81 P 7 14 98 49 196 R 7 8 56 49 64 S 14 11 154 196 121 T 11 12 132 121 144 U 14 13 182 196 169 V 11 11 121 121 121 W 8 7 56 64 49 X 12 10 120 144 100 Y 5 11 55 25 121 Z 11 11 121 121 121

AA 12 9 108 144 81 AB 7 10 70 49 100 AC 9 10 90 81 100 AD 12 14 168 144 196 AE 11 10 110 121 100 AF 9 9 81 81 81 AG 14 9 126 196 81 AH 9 7 63 81 49 AI 7 5 35 49 25 Σ 335 325 3285 3511 3269

r1/2 1/2 0.45 rn 0.61885229

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

104

Perhitungan Derajat Kesukaran Untuk menghitung derajat kesukaran digunakan rumus berikut ini.

% 100nnWW

DK HL

HL ×++

=

Maksud dari setiap simbol pada persamaan tersebut adalah sebagai berikut. DK = derajat kesukaran (degrees of difficulty) WL = jumlah individu kelompok bawah yang tidak menjawab atau menjawab salah pada item tertentu WH = jumlah individu kelompok atas yang tidak menjawab atau menjawab salah pada item tertentu nL = jumlah kelompok bawah nH = jumlah kelompok atas

Tabel Perhitungan Derajat Kesukaran

No Subjek

Skor untuk item no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

A 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 B 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 C 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 D 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 E 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 F 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 G 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 H 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 I 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 J 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 K 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

105

L 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 M 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 N 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 O 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 P 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 R 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 S 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 T 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 U 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 V 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 W 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 X 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 Y 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 Z 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

AA 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 AB 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 AC 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 AD 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 AE 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 AF 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 AG 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 AH 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 AI 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Σ 25 28 22 13 13 22 24 22 17 10 27 21 24 13 25 10 20 28 24 22 9 28

TK 0.74 0.82 0.65 0.38 0.38 0.65 0.71 0.65 0.50 0.29 0.79 0.62 0.71 0.38 0.74 0.29 0.59 0.82 0.71 0.65 0.26 0.82Keputus

an Mdh Mdh Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Skr Mdh Sdg Sdg Sdg Mdh Skr Sdg Mdh Sdg Sdg Skr Mdh

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

106

Tabel Perhitungan Derajat Kesukaran (lanjutan)

No Subjek

Skor untuk item no 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 (Xt)

A 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 19 B 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 19 C 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 19 D 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 12 E 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 11 F 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 18 G 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 26 H 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 23 I 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 15 J 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 23 K 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 18 L 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 21 M 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 17 N 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 19 O 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 19 P 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 21 R 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15 S 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 25 T 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 23 U 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 27 V 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 22 W 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 15 X 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 22 Y 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 16 Z 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 22

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

107

AA 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 21 AB 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 17 AC 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 19 AD 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 26 AE 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 21 AF 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 18 AG 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 23 AH 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 16 AI 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 12 Σ 7 10 23 9 9 7 6 10 8 25 11 14 11 7 11 10 19 16 660

TK 0.21 0.29 0.68 0.26 0.26 0.21 0.18 0.29 0.24 0.74 0.32 0.41 0.32 0.21 0.32 0.29 0.56 0.47 Keputusan Skr Skr Sdg Skr Skr Skr Skr Skr Skr Mdh Sdg Sdg Sdg Skr Sdg Skr Sdg Sdg

Kategorisasi derajat kesukaran tersebut berdasarkan ketentuan berikut ini.

Mudah : DK ≥ 0,70

Sedang : 0,30 < DK < 0,70

Sukar : DK ≤ 0,30

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

108

Daya Beda Untuk menghitung daya beda setiap soal digunakan rumus berikut ini.

nWW

DB HL −=

Maksud dari setiap simbol dari persamaan di atas adalah sebagai berikut. DB = Daya Beda (discriminating power, DP) WL = jumlah individu kelompok bawah yang tidak menjawab atau menjawab salah pada item tertentu WH = jumlah individu kelompok atas yang tidak menjawab atau menjawab salah pada item tertentu n = jumlah kelompok atas atau kelompok bawah

Tabel Perhitungan Daya Beda ubjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Kelom

pok Atas

1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 2 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 5 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 6 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 7 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 8 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 9 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 Tidak dim

asukkan dalam

perhitun gan

10 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 11 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 12 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 13 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 14 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 15 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

109

16 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 17 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 18 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 21 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 22 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 23 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 24 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 25 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

Kelom

pok Baw

ah

26 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 27 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 28 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 29 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 30 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 31 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 32 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 34 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1

WH 6 6 4 6 4 5 4 4 4 4 5 4 5 2 5 2 2 4 5 5 WL 8 8 7 2 2 7 8 8 5 2 7 7 8 3 8 3 7 9 9 8

Daya Beda 0.

22

0.22

0.33

-0.4

4

-0.2

2

0.22

0.44

0.44

0.11

-0.2

2

0.22

0.33

0.33

0.11

0.33

0.11

0.56

0.56

0.44

0.33

Kep

utus

an

cuku

p

cuku

p

cuku

p

drop

drop

cuku

p

baik

baik

buru

k

drop

cuku

p

cuku

p

cuku

p

buru

k

cuku

p

buru

k

baik

baik

baik

cuku

p

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

110

Tabel Perhitungan Daya Pembeda (lanjutan)

No Subjek

Skor untuk item no Σ

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Kelom

pok Atas

1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 11 2 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 12 3 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 12 4 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 15 5 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 16 6 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15 7 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 15 8 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 18 9 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 17

Tidak dimasukkan dalam

perhitungan

10 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 17 11 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 16 12 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 19 13 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 19 14 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 18 15 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 19 16 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 18 17 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 19 18 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 21 19 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 21 20 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 19 21 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 19 22 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 22 23 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 23 24 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 21 25 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 26

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

111

Kelom

pok Baw

ah

26 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 21 27 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 23 28 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 23 29 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 22 30 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 22 31 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 23 32 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 27 33 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 26 34 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 25

WH 2 5 3 1 5 2 3 0 1 3 1 4 2 2 2 2 1 2 3 1 WL 3 9 1 5 8 2 2 2 2 4 4 8 3 4 5 2 6 2 8 6

Daya Beda 0.11

0.44

-0.2

2

0.44

0.33

0.00

-0.1

1

0.22

0.11

0.11

0.33

0.44

0.11

0.22

0.33

0.00

0.56

0.00

0.56

0.56

Kep

utus

an

buru

k

baik

drop

baik

cuku

p

buru

k

drop

cuku

p

buru

k

buru

k

cuku

p

baik

buru

k

cuku

p

cuku

p

buru

k

baik

buru

k

baik

baik

Kategorisasi untuk menentukan daya beda didasarkan ketentuan berikut ini.

Drop : TK < 0

Buruk : 0 ≤ TK < 0,20

Cukup : 0,20 ≤ TK < 0,40

Baik : 0,40 ≤ TK < 0,70

Baik Sekali : 0,70 ≤ TK < 1,00

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

112

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Tes Item No Validitas Taraf

Kesukaran Daya Pembeda Keputusan

1 Valid Mdh cukup Digunakan 2 Valid Mdh cukup Digunakan 3 Valid Sdg cukup Digunakan 4 Tidak Valid Sdg drop Tidak digunakan 5 Tidak Valid Sdg drop Tidak digunakan 6 Valid Sdg cukup Tidak digunakan 7 Valid Sdg baik Digunakan 8 Valid Sdg baik Digunakan 9 Valid Sdg buruk Digunakan

10 Tidak Valid Skr drop Tidak digunakan 11 Valid Mdh cukup Digunakan 12 Valid Sdg cukup Digunakan 13 Valid Sdg cukup Digunakan 14 Valid Sdg buruk Tidak digunakan 15 Valid Mdh cukup Tidak digunakan 16 Tidak Valid Skr buruk Tidak digunakan 17 Valid Sdg baik Digunakan 18 Valid Mdh baik Digunakan 19 Valid Sdg baik Digunakan 20 Valid Sdg cukup Tidak digunakan 21 Tidak Valid Skr buruk Tidak digunakan 22 Valid Mdh baik Digunakan 23 Tidak Valid Skr drop Tidak digunakan 24 Valid Skr baik Digunakan 25 Valid Sdg cukup Digunakan 26 Tidak Valid Skr buruk Tidak digunakan 27 Tidak Valid Skr drop Tidak digunakan 28 Valid Skr cukup Tidak digunakan 29 Tidak Valid Skr buruk Tidak digunakan 30 Tidak Valid Skr buruk Tidak digunakan 31 Valid Skr cukup Digunakan 32 Valid Mdh baik Digunakan 33 Tidak Valid Sdg buruk Tidak digunakan 34 Valid Sdg cukup Digunakan 35 Tidak Valid Sdg cukup Tidak digunakan 36 Tidak Valid Skr buruk Tidak digunakan 37 Valid Sdg baik Digunakan 38 Tidak Valid Skr buruk Tidak digunakan 39 Valid Sdg baik Tidak digunakan 40 Valid Sdg baik Digunakan

Penetapan keputusan disamping didasarkan pada kriteria-kriteria tersebut juga didasarkan pada keterpenuhan indikator. Artinya, setiap indikator diwakili oleh satu atau lebih soal.

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

113

.Lampiran 6

Hasil Pretest Kelas X MM 1

Hasil pretest dari kelas X MM 1 adalah sebagai berikut.

30 35 30 25 30 25 25 40 25 30 35 25 30 20 20 25 25 30 30 30 35 40 35 25 35 40 20 25 35 20 35 35

Dari sana diperoleh bahwa nilai maksimum (Xmaz)) adalah 50 dan nilai minimum

(Xmin) adalah 30. Sehingga dapatlah dibuat sebuah tabel distribusi frekuensi

setelah terlebih dahulu menentukan nilai rentang (R), banyaknya kelas (K), dan

panjang kelas (P). Nilai ketiganya diperoleh berdasarkan perhitungan berikut ini.

a. Rentang (R)

202040

min

=−=−= XXR mx

b. Banyaknya Kelas (K)

697,5

97,4150,13,3132log3,31

log3,31

≈=

+=×+=

+=+= nK

Sehingga banyaknya kelas adalah 6

c. Panjang Kelas (P)

433,3

620

≈=

=

=KRP

Sehingga panjang kelasnya adalah 4.

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

114

Tabel distribusinya adalah sebagai berikut.

Kelas Batas Kelas Nilai Tengah (xi)

Frekuensi (fi)

fi . xi fi . xi2

20 - 23 19.5 21.5 4 86 1849 24 - 27 23.5 25.5 9 229.5 5852.25 28 - 31 27.5 29.5 8 236 6962 32 - 35 31.5 33.5 8 268 8978 36 - 39 35.5 37.5 0 0 0 40 - 43 39.5 41.5 3 124.5 5166.75 Jumlah (∑) 177 189 32 944 28808

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai rata-

rata ( X ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai pretest ini.

Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

a. Rata-rata ( X )

5,2932

944

=

=

⋅=∑∑

i

ii

fxf

X

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

f

FnPbMe 2

1

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 23,5

P = panjang kelas = 4

n = banyaknya data = 32

F = nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 4

f = nilai frekuensi kelas median = 9

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

115

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai Median dari hasil

pretest ini adalah sebagai berikut.

( )

83,2833,55,23

33,145,23

9

432.21

45,23

=+=

×+=

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=Me

c. Modus (Mo)

Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini.

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

+=21

1

bbb

PbMo

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 23,5

P = panjang kelas = 4

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sebelumnya = 9 – 4 = 5

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sesudahnya = 9 – 8 = 1

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai modus dari hasil

pretest ini adalah sebagai berikut.

( )

83,2633,35,23

83,045,2315

545,23

=+=

×+=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

++=Mo

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

116

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistika berikut ini.

( )

( )

56,597,30

31960

312784828808

3132

89113628808

13232

94428808

1

..

2

22

==

=

−=

−=

−=

=∑

∑∑∑

i

i

iiii

ffxf

xfS

i

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

117

Lampiran 7

Hasil Pretest Kelas X MM 2

Hasil pretest dari kelas X MM 2 adalah sebagai berikut.

30 40 25 20 40 15 30 25 20 30 25 25 20  

25 35 30 30 30 15  

20 25 25 40 15 30  

20 30 30 40 20 30  

Dari sana diperoleh bahwa nilai maksimum (Xmaz)) adalah 40 dan nilai minimum

(Xmin) adalah 15. Sehingga dapatlah dibuat sebuah tabel distribusi frekuensi

setelah terlebih dahulu menentukan nilai rentang (R), banyaknya kelas (K), dan

panjang kelas (P). Nilai ketiganya diperoleh berdasarkan perhitungan berikut ini.

a. Rentang (R)

251540

min

=−=−= XXR mx

b. Banyaknya Kelas (K)

692,5

92,4149,13,3131log3,31

log3,31

≈=

+=×+=

+=+= nK

Sehingga banyaknya kelas adalah 6

c. Panjang Kelas (P)

516,4

625

≈=

=

=KRP

Sehingga panjang kelasnya adalah 5.

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

118

Tabel distribusinya adalah sebagai berikut.

Kelas Batas Kelas

Nilai Tengah (xi)

Frekuensi (fi)

fi . xi fi . xi2

15 - 19 14.5 17 3 51 867 20 - 24 19.5 22 6 132 2904 25 - 29 24.5 27 7 189 5103 30 - 34 29.5 32 10 320 10240 35 - 39 34.5 37 1 37 1369 40 - 44 39.5 42 4 168 7056 Jumlah (∑) 162 177 31 897 27539

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai rata-

rata ( X ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai pretest ini.

Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

a. Rata-rata ( X )

93,2831

897

=

=

⋅=∑∑

i

ii

fxf

X

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

f

FnPbMe 2

1

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 29,5

P = panjang kelas = 5

n = banyaknya data = 31

F = nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 3 + 6 + 7 = 16

f = nilai frekuensi kelas median = 10

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

119

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai Median dari hasil

pretest ini adalah sebagai berikut.

( )

25,2925,05,29

)05,0(55,29

10

1631.21

55,29

=−=

−×+=

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=Me

c. Modus (Mo)

Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini.

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

+=21

1

bbb

PbMo

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 29,5

P = panjang kelas = 5

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sebelumnya = 10 – 7 = 3

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sesudahnya = 10 – 1 = 9

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai modus dari hasil

pretest ini adalah sebagai berikut.

( )

75,3025,15,29

25,055,2993

355,29

=+=

×+=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

++=Mo

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

120

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistika berikut ini.

( )

( )

27,779,5230

87,158330

13,259552753930

3180460927539

13131

89727539

1

..

2

22

==

=

−=

−=

−=

=∑

∑∑∑

i

i

iiii

ffxf

xfS

i

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

121

Lampiran 8

Hasil Posttest Kelas X MM 1

Hasil posttest dari kelas X MM 1 adalah sebagai berikut.

45 50 60 55 40 65 70 70 55 55 55 60 50 60 40 55 70 50 60 70 70 70 65 55 60 75 55 55 50 65 55 65

Dari sana diperoleh bahwa nilai maksimum (Xmaz)) adalah 75 dan nilai minimum

(Xmin) adalah 40. Sehingga dapatlah dibuat sebuah tabel distribusi frekuensi

setelah terlebih dahulu menentukan nilai rentang (R), banyaknya kelas (K), dan

panjang kelas (P). Nilai ketiganya diperoleh berdasarkan perhitungan berikut ini.

a. Rentang (R)

354075

min

=−=−= XXR mx

b. Banyaknya Kelas (K)

697,5

97,4150,13,3132log3,31

log3,31

≈=

+=×+=

+=+= nK

Sehingga banyaknya kelas adalah 6

c. Panjang Kelas (P)

683,5

635

≈=

=

=KRP

Sehingga panjang kelasnya adalah 6.

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

122

Tabel distribusinya adalah sebagai berikut.

Kelas Batas Kelas

Nilai Tengah (xi)

Frekuensi (fi)

fi . xi fi . xi2

40 - 45 39.5 42.5 3 127.5 5418.75 46 - 51 45.5 48.5 4 194 9409 52 - 57 51.5 54.5 9 490.5 26732.3 58 - 63 57.5 60.5 5 302.5 18301.3 64 - 69 63.5 66.5 4 266 17689 70 - 75 69.5 72.5 7 507.5 36793.8 Jumlah (∑) 327 345 32 1888 114344

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai rata-

rata ( X ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai posttest ini.

Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

a. Rata-rata ( X )

5932

1888

=

=

⋅=∑∑

i

ii

fxf

X

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

f

FnPbMe 2

1

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 51,5

P = panjang kelas = 6

n = banyaknya data = 32

F = nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 4 + 3 = 7

f = nilai frekuensi kelas median = 9

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

123

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai Median dari hasil

posttest ini adalah sebagai berikut.

( )

5,5765,51

165,51

9

732.21

65,51

=+=

×+=

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=Me

c. Modus (Mo)

Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini.

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

+=21

1

bbb

PbMo

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 51,5

P = panjang kelas = 6

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sebelumnya = 9 – 4 = 5

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sesudahnya = 9 – 5 = 4

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai modus dari hasil

posttest ini adalah sebagai berikut.

( )

83,5433,35,51

56,065,5145

565,51

=+=

×+=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

++=Mo

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

124

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistika berikut ini.

( )

( )

76,9̀22,95

312952

31111392114344

3132

3564544114344

13232

1888114344

1

..

2

22

==

=

−=

−=

−=

=∑

∑∑∑

i

i

iiii

ffxf

xfS

i

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

125

Lampiran 9

Hasil Posttest Kelas X MM 2

Hasil posttest dari kelas X MM 2 adalah sebagai berikut.

55 45 70 55 50 50 50 50 50 60 60 45 60  

35 60 50 60 45 60  

55 50 55 70 45 65  

50 50 55 50 50 50  

Dari sana diperoleh bahwa nilai maksimum (Xmaz)) adalah 70 dan nilai minimum

(Xmin) adalah 35. Sehingga dapatlah dibuat sebuah tabel distribusi frekuensi

setelah terlebih dahulu menentukan nilai rentang (R), banyaknya kelas (K), dan

panjang kelas (P). Nilai ketiganya diperoleh berdasarkan perhitungan berikut ini.

a. Rentang (R)

353570

min

=−=−= XXR mx

b. Banyaknya Kelas (K)

692,5

92,4149,13,3131log3,31

log3,31

≈=

+=×+=

+=+= nK

Sehingga banyaknya kelas adalah 6

c. Panjang Kelas (P)

683,5

635

≈=

=

=KRP

Sehingga panjang kelasnya adalah 6.

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

126

Tabel distribusinya adalah sebagai berikut.

Kelas Batas Kelas

Nilai Tengah (xi)

Frekuensi (fi)

fi . xi fi . xi2

35 - 40 34.5 37.5 1 37.50 1406.25 41 - 46 40.5 43.5 4 174.00 7569.00 47 - 52 46.5 49.5 12 594.00 29403.00 53 - 58 52.5 55.5 5 277.50 15401.25 59 - 64 58.5 61.5 6 369.00 22693.50 65 - 70 64.5 67.5 3 202.50 13668.75 Jumlah (∑) 297 315 31 1654.50 90141.75

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai rata-

rata ( X ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai posttest ini.

Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

a. Rata-rata ( X )

37,5331

50,1654

=

=

⋅=∑∑

i

ii

fxf

X

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

f

FnPbMe 2

1

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 46.5

P = panjang kelas = 6

n = banyaknya data = 31

F = nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 1 + 4 = 5

f = nilai frekuensi kelas median = 12

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

127

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai Median dari hasil

posttest ini adalah sebagai berikut.

( )

75,5125,55,46

87,065,46

12

531.21

65,46

=+=

×+=

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=Me

c. Modus (Mo)

Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini.

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

+=21

1

bbb

PbMo

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 46,5

P = panjang kelas = 6

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sebelumnya = 12 – 4 = 8

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sesudahnya = 12 – 5 = 7

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai modus dari hasil

posttest ini adalah sebagai berikut.

( )

7,492,35,46

53,065,4678

865,46

=+=

×+=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

++=Mo

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

128

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistika berikut ini.

( )

( )

83,7̀32,6130

48,183930

27,8830275,9014130

3125,273737075,90141

13131

50,165475,90141

1

..

2

22

==

=

−=

−=

−=

=∑

∑∑∑

i

i

iiii

ffxf

xfS

i

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

129

Lampiran 10

Uji Normalitas

Data yang diperoleh dari posttest kedua kelas

Kelas X MM1

45 50 60 55 40 65 70 70 55 55 55 60 50 60 40 55 70 50 60 70 70 70 65 55 60 75 55 55 50 65 55 65

Kelas X MM 2

55 45 70 55 50 50 50 50 50 60 60 45 60  

35 60 50 60 45 60  

55 50 55 70 45 65  

50 50 55 50 50 50  

Uji normalitas menggunakan rumus kai kuadrat (chi square), yaitu:

( )∑ −=

i

i

EEO

X2

12

keterangan: Oi = frekuensi observasi

Ei = frekuensi ekspektasi (harapan)

Kriteria pengujian nilai kai kuadrat adalah:

- jika X2hitung < X2

tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak (Data berdistribusi

normal)

- jika X2hitung > X2

tabel,, maka Hoditerima dan Ha ditolak (data tidak berdistribusi

normal)

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

130

Berdasarkan data yang diperoleh dari posttest maka dapat dibuat tabel bantu untuk

menentukan nilai kai kuadrat seperti pada tabel berikut ini.

Kelas X MM 1

Kelas fi.xi xi fi. xi2 batas

kelas

Z batas kelas

luas Z tabel Ei Oi

(Oi – Ei)^2/Ei

39.5 -2.00 40 - 45 127.5 42.5 5418.75 0.061 1.9520 3 0.5627 45.5 -1.38

46 - 51 194 48.5 9409 0.1368 4.3776 4 0.0326 51.5 -0.77

52 - 57 490.5 54.5 26732.25 0.2198 7.0336 9 0.5498 57.5 -0.15

58 - 63 302.5 60.5 18301.25 0.2368 7.5776 5 0.8768 63.5 0.46

64 - 69 266 66.5 17689 0.1827 5.8464 4 0.5831 69.5 1.08

70 - 75 507.5 72.5 36793.75 0.0946 3.0272 7 5.2138 75.5 1.69 Jumlah 1888 345 114344 X2 7.8187

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada kolom tabel bantu tersebut adalah

sebagai berikut.

1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada Lampiran IV, V, VI, dan VII.

2. Menentukan z batas kelas dengan rumus berikut ini.

SXz - Kelas Batas

=

Dimana X adalah nilai rata-rata dan S adalah deviasi standar.

3. Menentukan luas z tabel.

z batas kelas 2,00 1,38 0,77 0,15 0,46 1,08 1,69

Luas z tabel 0,4772 0,4162 0,2794 0,0596 0,1772 0,3599 0,4545

Masing-masing luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut.

a. Kelas 40 – 45

061,04162,04772,0 =−=z

b. Kelas 46 – 51

z = 0,4162 – 0,2794 = 0,1368

c. Kelas 52 – 57

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

131

z = 0,2794 – 0,0596 = 0,2198

d. Kelas 58 – 63

z = 0,0596 + 0,1772 = 0,2368

e. Kelas 64 – 69

z = 0,3599 – 0,1772 = 0,1827

f. Kelas 70 – 75

z = 0,4545 – 0,3599 = 0,0946

4. Menghitung nilai Ei (frekuensi ekspektasi) dengan menggunakan rumus

berikut ini.

tabel luas zfE ii ×=∑

5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus berikut ini.

( )i

ii

EEO

X2

2 −=

6. Menentukan jumlah kai kuadrat dengan menjumlahkan nilai kai kuadrat tiap-

tiap kelas. Nilai ini adalah nilai kai kuadrat hitung (X2hitung) yang selanjutnya

akan dibandingkan dengan nilai X2tabel.

7. Menguji hipotesis normalitas.

Nilai X2tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 3 adalah 11,34. Untuk menguji

normalitas data dibandingkan X2hitung dengan X2

tabel . Didapat bahwa X2hitung <

X2tabel . Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak (data berdistribusi normal).

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

132

Kelas X MM 2

Kelas fi.xI xi fi. xi2 batas

kelas

Z batas kelas

luas Z tabel Ei Oi

(Oi – Ei)^2/Ei

34.5 -2.41

35 - 40 37.5 37.5 1406.25 0.0425 1.3175 1 0.0765

40.5 -1.64

41 - 46 174 43.5 7569 0.1389 4.3059 4 0.0217

46.5 -0.88

47 - 52 594 49.5 29403 0.2668 8.2708 12 1.6814

52.5 -0.11

53 - 58 277.5 55.5 15401.25 0.2892 8.9652 5 1.7538

58.5 0.66

59 - 64 369 61.5 22693.5 0.1768 5.4808 6 0.0492

64.5 1.42

65 - 70 202.5 67.5 13668.75 0.0635 1.9685 3 0.5405

70.5 2.19

Jumlah 1654.5 315 90141.75 X2 4.1231

1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada Lampiran IV, V, VI, dan VII.

2. Menentukan z batas kelas dengan rumus berikut ini.

SXz - Kelas Batas

=

Dimana X adalah nilai rata-rata dan S adalah deviasi standar.

3. Menentukan luas z tabel.

z batas kelas 2,41 1,64 0,88 0,11 0,66 1,42 2,19

Luas z tabel 0,4920 0,4495 0,3106 0,0438 0,2454 0,4222 0,4857

Masing-masing luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut.

a. Kelas 35 – 40

z = 0,4920 – 0,4495 = 0,0425

b. Kelas 41 – 46

z = 0,4495 – 0,3106 = 0,1389

c. Kelas 47 – 52

z = 0,3106 – 0,0438 = 0,2668

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

133

d. Kelas 53 – 58

z = 0,0438 + 0,2454 = 0,2892

e. Kelas 70 – 79

z = 0,4222 – 0,2454 = 0,1768

f. Kelas 80 – 89

z = 0,4857 – 0,4222 = 0,0635

4. Menghitung nilai Ei (frekuensi ekspektasi) dengan menggunakan rumus

berikut ini.

tabel luas zfE ii ×=∑

5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus berikut ini.

( )i

ii

EEO

X2

2 −=

6. Menentukan jumlah kai kuadrat dengan menjumlahkan nilai kai kuadrat tiap-

tiap kelas. Nilai ini adalah nilai kai kuadrat hitung (X2hitung) yang selanjutnya

akan dibandingkan dengan nilai X2tabel.

7. Menguji hipotesis normalitas.

Nilai X2tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 3 adalah 11,34. Untuk menguji

normalitas data dibandingkan X2hitung dengan X2

tabel . Didapat bahwa X2hitung <

X2tabel . Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak (data berdistribusi normal).

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

134

Lampiran 11

Uji Homogenitas

Untuk menguji homogenitas varians kedua data hasil posttest digunakan uji F

berdasarkan rumus berikut ini.

2

1

VV

F =

keterangan:

V1 = varians besar atau nilai kuadrat deviasi standar data kelompok yang

mempunyai deviasi standar terbesar.

V2 = varians kecil atau nilai kuadrat deviasi standar data kelompok yang

mempuyai deviasi standar terkecil.

Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut:

- jika Fhitung < Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak (data memiliki varians

yang homogen)

- jika Fhitung > Ftabel,, maka Hoditerima dan Ha ditolak (data memiliki varians

yang tidak homogen).

Untuk menentukan varians kedua data, maka dibuat tabel bantu berikut ini.

Kelompok A (Kelas X MM 1)

Kelas Batas Kelas

Nilai Tengah (xi)

Frekuensi (fi)

fi . xi fi . xi2

40 - 45 39.5 42.5 3 127.5 5418.75 46 - 51 45.5 48.5 4 194 9409 52 - 57 51.5 54.5 9 490.5 26732.3 58 - 63 57.5 60.5 5 302.5 18301.3 64 - 69 63.5 66.5 4 266 17689 70 - 75 69.5 72.5 7 507.5 36793.8 Jumlah (∑) 327 345 32 1888 114344

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

135

( )

( )

76,9̀22,95

312952

31111392114344

3132

3564544114344

13232

1888114344

1

..

2

22

==

=

−=

−=

−=

=∑

∑∑∑

i

i

iiii

ffxf

xfS

i

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

136

Kelompok B ( X MM 2)

Kelas Batas Kelas

Nilai Tengah (xi)

Frekuensi (fi)

fi . xi fi . xi2

35 - 40 34.5 37.5 1 37.50 1406.25 41 - 46 40.5 43.5 4 174.00 7569.00 47 - 52 46.5 49.5 12 594.00 29403.00 53 - 58 52.5 55.5 5 277.50 15401.25 59 - 64 58.5 61.5 6 369.00 22693.50 65 - 70 64.5 67.5 3 202.50 13668.75 Jumlah (∑) 297 315 31 1654.50 90141.75

Deviasi standar kelompok B ini ditentukan dengan rumus berikut ini.

( )

( )

83,7̀32,6130

48,183930

27,8830275,9014130

3125,273737075,90141

13131

50,165475,90141

1

..

2

22

==

=

−=

−=

−=

=∑

∑∑∑

i

i

iiii

ffxf

xfS

i

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

137

Sehingga didapat nilai Fhitung

( )( )

5537,13089,612576,95

83,776,9

2

2

22

21

2

1

=

=

=

==SS

VV

Fhitung

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan Fhitung dengan Ftabel.

Didapat bahwa derajat kebebasannya adalah (30;31), sehingga nilai Ftabel = 1,835.

Terlihat bahwa Fhitung < Ftabel, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak (kedua data

memiliki varians yang homogen).

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

138

Lampiran 12

Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji prasyarat statistik berupa uji normalitas dan uji

homogentias, maka untuk keperluan uji hipotesis digunakan uji t untuk data

normal. Hal ini sesuai dengan hasil kedua uji prasyarat tersebut yang menyatakan

bahwa kedua data yang akan dicari perbedaanya bersifat normal dan homogen.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t yang ditentukan dengan

rumus berikut ini.

21

21

11nn

dsg

XXt+

−=

keterangan:

1X = rata-rata data kelompok A

2X = rata-rata data kelompok B

dsg = nilai deviasi standar gabungan data kelompok A dan kelompok B

n1 = jumlah data kelompok A

n2 = jumlah data kelompok B

Kriteria pengujian uji t adalah:

- jika thitung > ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

- jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Langkah-langkah menentukan nilai thitung adalah sebagai berikut.

1. Menentukan nilai-nilai yang telah diketahui.

Dari nilai posttest diperoleh:

1X = 59

2X = 53,37

V1 = SD12 = (9,76)2 = 95,257

V2 = SD22 = (7,83)2 = 61,308

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

139

2. Menentukan nilai deviasi standar gabungan (dsg) dengan rumus berikut ini.

( ) ( )

( ) ( )

86,856,7861

36,479261

3,183906,295323132

308,61131257,95132

211

21

2211

==

=

+=

−+−+−

=

−+−+−

=nn

VnVndsg

3. Menentukan nilai thitung berdasarkan rumus data-data yang telah diperoleh.

5213,2233,263,5

252,086,863,5

03226,003125,086,863,5

311

32186,8

37,5359

11

21

21

=

=

×=

+=

+

−=

+

−=

nndsg

XXthitung

4. Menentukan nilai ttabel

Derajat kebebasan untuk mencari nilai ttabel adalah:

dk = n1 + n2 – 2 = 32 + 31 – 2 = 61

pada taraf signifikansi 5% nilai ttabel diperoleh dengan interpolasi.

t(0,95)(60) = 2,000

t(0,95)(120) = 1,980

dengan interpolasi diperoleh nilai ttabel untuk dk=61 sebagai berikut.

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

140

( )( )

99968,100032,0000,2

)980,100,2(601000,26195,0

=−=

−−=t

Dengan cara interpolasi yang sama, maka nilai ttabel pada taraf signifikansi 1%

adalah:

t(0,99)(60) = 2,660

t(0,99)(120) = 2,617

jadi nilai ttabel dengan dk = 61 diperoleh

( )( )

659,20007,0660,2

)617,2660,2(601660,26195,0

=−=

−−=t

5. Menguji Hipotesis

Pada taraf signifikansi 1% nilai thitung < ttabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Namun pada taraf signifikansi 5% nilai thitung > ttabel , maka Ha diterima dan Ho

ditolak

6. Memberikan interpretasi

Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, pada taraf kepercayaan 95% terdapat

perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model

Inkuiri dengan yang menggunakan metode konvensional. Namun pada taraf

kepercayaan 99%, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar

siswa yang menggunakan model Inkuiri dengan yang menggunakan

Konvensional. Sehingga dapat dikatakan bahwa model Inkuiri dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa hanya pada taraf kepercayaan 95% saja,

tidak pada taraf kepercayan 99%.

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

141

Lampiran 13

DATA HASILOBSERVASI

INKUIRI PADA KELAS X MM 1 (KELOMPOK EKSPERIMEN)

No Tahapan Pembelajaran Skor Pertemuan ke-

Jumlah Persentse2 3 4 5

1 Siswa memahami tujuan pembelajaran 1 1 1 1 4 100 % 2 Siswa menunjukkan minat dan motivasi terhadap masalah yang

disajikan. 0 1 1 1 3 75 %

3 Siswa memahami masalah yang disajikan 0 0 1 1 2 50 % 4 Mendefinisikan tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan

masalah-masalah yang disajikan. 0 1 1 1 3 75 %

5 Mulai merencanakan pemecahan masalah secara bersama-sama dalam kelompoknya. 1 0 1 1 3 75 %

6 Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber sebagai persiapan pemecahan masalah. 1 1 0 1 3 75 %

7 Melakukan penyelidikan dalam upaya pemecahan masalah. 1 1 1 1 4 100 % 8 Saling bertukar informasi dengan teman dalam kelompoknya. 0 1 0 1 2 50 % 9 Tidak merasa bosan dengan pelatihan yang diberikan 0 1 1 0 2 50 % 10 Mengumpulkan tugas (laporan penyelidikan) dengan baik dan

tepat waktu 1 0 1 1 3 75 %

11 Menunjukkan pemahaman terhadap materi pelajaran dengan merespons pertanyaan guru dengan benar 0 1 1 0 2 50 %

12 Menerima umpan balik yang diberikan guru. 1 0 0 1 2 50 % 13 Lebih memusatkan perhatiannya pada proses bukan pada hasil. 1 1 1 0 3 75 % 14 Melakukan analisis dan evaluasi terhadap hasil kerja 0 0 1 1 2 50 %

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

142

kelompoknya dalam pemecahan masalah. 15 Membandingkan hasil kerja pemecahan masalahnya dengan

pemecahan masalah yang diinformasikan guru atau pemecahan masalah yang dilakukan kelompok lain.

1 1 1 1 4 100 %

16 Menyimpulkan hasil pembelajaran berdasarkan pada hasil penyelidikan yang dilakukan oleh semua kelompok. 1 0 1 1 3 75 %

Jumlah 9 10 13 13 45 70,31 %Persentase (%) 56,25 62,5 81,25 81,25 70,31

Keterangan:

Penskoran dilakukan berdasarkan ketentuan berikut ini.

1. Frekuensi kurang dari 50% dari frekuensi yang diharapkan diberi skor 0

2. Frekuensi lebih dari atau sama dengan 50% frekuensi yang diharapkan diberik skor 1

3. Skor total setiap pertemuan adalah 16.

4. Skor total setiap indikator 4.

5. Skor total keseluruhan adalah, 16 indikator dikali 4 pertemuan, adalah 64.

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2487/1/98343-ADE... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

143

REKAPITULASI DATA HASIL OBSERVASI

Model Pembelajaran Pertemuan Ke-

Jumlah 2 3 4 5

Inkuiri 12 13 12 11 48

75 % 81,25 % 75 % 68,75 % 75 %