PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA)...

105
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN PADA PESERTA DIDIK KELAS XI MADRASAH ALIYAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) oleh: Achmad Kaswary Pratama 1111013000058 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Transcript of PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA)...

Page 1: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) TERHADAP

KETERAMPILAN MENULIS CERPEN PADA PESERTA DIDIK KELAS

XI MADRASAH ALIYAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

oleh:

Achmad Kaswary Pratama

1111013000058

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

PENGARUH PIEDIA AUDIO VISUAL(VIDEO PERISTIWA)

TERHADAP KETERAⅣ IPILAN ⅣIENULIS CERPEN PADA

PESERTA DIDIK KELAS測 ⅣlADRASAH ALIYAH

PEPIIBANGUNAN UIN JAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Skripsi

Dttukan kepada Fakultas 1lmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Melnenuhi

Persyaratan Mencapai Gelar Sttana PCndidikan(S.Pd。 )

Olch:

Achmad Kaswary Pratamalll1013000058

Di bawah Bimbingan:

Dra.PIahmudah Fitrlyah ZA,PI.Pd.NIP:196402121997032001

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTASILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITASISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 3: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul "Pengaruh Media Audio visual (video peristiwa)

Terhadap Keterampilan Menulis Cerpen pada Peserta Didik Kelas XI MadrasahAliyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun Pelajaran 20l1lzol8", disusun olehAchmad Kaswary Pratama, Nomor Induk Mahasiswa 1111013000058, diajukankepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah padatanggal 9 Juli 2018 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhakmemperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata I (S.Pd.) dalam bidang PendidikanBahasa dan Sastra Indonesia.

Jakarta, Juli 201 8

Panitia Ujian Munaqosah

Tanggal Tanda Tangan

Kctua Panitia(Ketua Jurusan/PЮ di)

Dr.Makvun Subukiぅ M.Hum.NIP.19800305200901 1015

Sekretaris(Sekraaris JurusaゴProdi)

Toto Edidarlno,M.A.

NIP,197602252008011020

Pentti lDr.I‐Iindun、 M.Pd.NIP.197012152009122001

Pengu」 12NcnenR Nu」 all血、M.Hum.NIP.

1/ん |「 λ

17 !vl-; ,-ol$

engetahui,

亀せ

¨

ta.Ju\i aor$

gotB

Page 4: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

¬

ICEPIENTERIAN AG畑 IA

UIN JAKARTAFITK〃′几H』 r"“ Nο 夕5C″ :″α′わイ′2771あ

“oia

FORTvI(FR)

No.Dokumcn : FITK― FR‐ AKD-089

Tgl. Terbit : l Maret 2010

No. Revisi: : 0l

Hal

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama

Tempat/Tgl.Lahir

NIM

Jurusan / Prodi

Judul Skripsi

Achad Kaswary Pratama

Jakarta,31 NIci 1993

1111013000058

Pcndidikan Bahasa dan Sastra lndoncsia

Pengamh Media Audio Visual cVide6 Pcristiw→ tCrhadap

Keterampilan Menulis cerpen pada Peserta Didik Kelas XI Madrasah Aliyah

P enrbangunan Tahun Aj aran 2017 12018

Dosen Pembimbing : l-MahmudahFitriyahZ'A'Dra', M'Pd'

2.… ………………………………………………………………・

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasii karya sendiri

dan saya bertanggung jawab secara akadernis atas apa yang saya tulis.

Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah'

Jaktta,2 Juli 2Q18

NIⅣI.1111013000058

Page 5: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

i

ABSTRAK

Achmad Kaswary Pratama (NIM: 1111013000058) Pengaruh Media Audio Visual

(Video Peristiwa) Terhadap Keterampilan Menulis Cerpen Pada Peserta Didik Kelas Xi

Madrasah Aliyah Pembangunan Tahun Ajaran 2017/2018

Kenyataan di lapangan, menunjukkan bahwa pengajar harus lebih jeli dalam memilih media

yang akan digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia untuk memudahkan

peserta didik memahami materi. Penerapan media audio visual dalam penelitian ini adalah

video peristiwa kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media audio

visual (video peristiwa yang difokuskan pada video peristiwa kebakaran) terhadap

keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas XI.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi

eksperimen) dengan rancangan penelitian Nonequivalent Control Group Design. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil hasil pretest dan posttest. Populasi

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta dan

sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling. Sampel penelitian pertama untuk XI IPS

1 sebagai kelas eksperimen berjumlah 25 siswa dengan memberikan perlakuan berupa media

video peristiwa kebakaran. Sampel kedua berjumlah 25 siswa untuk kelas XI IPS 2 sebagai

kelas kontrol dengan diberikan perlakuan media foto peristiwa kebakaran. Analisis data

proses kedua kelompok tersebut menggunakan uji Mann-Whitney (U).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sig (2-tailed) hasil pretest sebesar 0,001 lebih kecil

dibandingkan nilai taraf signifikansi sebesar 0,05, sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan

hipotesis alternatif (H1) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh antara media audio visual (video peristiwa kebakaran) terhadap keterampilan

menulis cerpen pada siswa kelas XI.

Kata Kunci: media audio visual, video peristiwa, menulis cerpen

Page 6: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

ii

ABSTRACT

Achmad Kaswary Pratama (NIM: 1111013000058) The Influence of Audio Visual Media

(Video Events) on Short story Writing Skills at the Madrasah Aliyah Class Students

Development of the Year 2017/2018

Reality in the field, indicating that teachers should be more observant in choosing the media

that will be used in the learning process of Indonesian language to facilitate learners

understand the material. The application of audio visual media in this research is video of fire

event. This study aims to determine the influence of audio visual media (video of events that

focused on the video of fire events) on the skills of writing short stories in students of class

XI.

The research method used in this research is quasi experiment (quasi experiment) with

Nonequivalent Control Group Design research design. Data collection technique is done by

taking pretest and posttest result. The population of this study is all students of class XI

Madrasah Aliyah Development of UIN Jakarta and the samples taken by Purposive Sampling

technique. The first research sample for XI IPS 1 as experiment class was 25 students by

giving treatment in the form of video media of fire incident. The second sample amounted to

25 students for class XI IPS 2 as a control class with given the photo media treatment of fire

incident. The data analysis process of both groups using Mann-Whitney (U) test.

The results showed that the value of sig (2-tailed) pretest results of 0.001 is smaller than the

significance level value of 0.05, so the null hypothesis (H0) is accepted and the alternative

hypothesis (H1) is rejected. Thus it can be concluded that there is influence between audio

visual media (video of fire event) to the skill of writing short story in student of class XI.

Keywords: audio visual media, event video, short story writing

Page 7: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karuniaNya kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelaikan skripsi ini. Sholawat dan salam tetap tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan jalan kebenaran dan yang insyaallah

kita nantikan syafaatnya. Amin.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Media Audio Visual (Video Peristiwa) Terhadap

Keterampilan Menulis Cerpen Peserta Didik Kelas XI Madrasah Aliyah Pembangunan UIN

Jakarta Tahun Pelajaran 2017/2018” merupakan karya tulis yang disusun sebagai tugas

akademik untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, bantuan dan doa dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang

telah memberikan pengetahuan serta pengalamannya yang tulus ikhlas kepada penulis

sebagai bekal menyongsong masa depan.

2. Dr. Makyun Subuki, M.Hum., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

yang tidak pernah lelah memotivasi dan mengingatkan penulis akan kewajibannya selama

menjadi tanggung jawab penulis.

3. Toto Edidarmo, M.A., Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang

selalu memberikan semangat serta arahan kepada penulis untuk segera menyelesaikan

skripsi.

4. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang dengan

penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan

selama penulis melaksanakan bimbingan skripsi ini.

5. Dr. Hindun, M.Pd., Penguji I, yang telah memberikan arahan serta masukan selama

sidang.

6. Neneng Nurjanah, M.Hum., Penguji II, yang dengan sabar memberitahu kesasalahan yang

harus diperbaiki dalam penulisan skripsi ini saat sidang.

7. Segenap dosen jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang dengan sabar

membagikan ilmunya serta membimbing penulis.

Page 8: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

iv

8. Orang tua, ayah Kaswi dan Ibu Nerywati. Ayah yang telah memberikan dukungan moril

dan materiilnya, dan Ibu yang selalu percaya kepada anaknya, meskipun dalam kondisi

terburuk, ibu yang menjadi motivasi, ibu yang tetap percaya meskipun seringkali kecewa.

Semoga skripsi ini dapat menyimpul senyum itu ibu.

9. Hayatun Nufus, yang tidak pernah jenuh serta lelah mengingatkan akan kewajiban penulis

menyelsaikan skripsi.

10. Komunitas Majelis Kantiniyah, telah menempa penulis dengan segala ilmunya, terima

kasih telah banyak berbagi cerita dan suka, secara khusus kepada bang Ipank MK.

11. Para sahabat dan teman terkasih, yang telah memberi dukungan, inspirasi, dan semua

kebutuhan untuk menunjang kelancaran pembuatan skripsi ini. Imron, Deden

Hidayatullah, Salman, Akbar “Ajoy”. Semua jasa kalian tidak akan dapat terbalas.

Terima kasih teramat banyak kepada kalian semua.

.

Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya jika masih banyak kekurangan yang terdapat

dalam skripsi ini, karena penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Besar harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

umumnya.

Jakarta, 6 Juli 2018

Penulis

Page 9: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ................................................................................................. iii

ABSTRACT .............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR .............................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .......................................................... 4

D. Rumusan Masalah .............................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................. 5

BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................... 7

A. Hakikat Menulis ................................................................. 7

B. Hakikat Cerpen ................................................................... 11

C. Hakikat Media Audio Visual ............................................ 18

D. Penelitian yang Relevan ..................................................... 20

E. Kerangka Berpikir .............................................................. 21

F. Hipotesis Penelitian ............................................................ 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 23

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 23

B. Metode dan Desain Penelitian ............................................ 23

C. Variabel Penelitian ............................................................. 24

D. Populasi dan Sampel .......................................................... 24

E. Instrumen Penelitian ........................................................... 25

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 27

G. Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 28

H. Teknik Analisis Data ......................................................... 28

Page 10: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

vi

I. Hipotesis Statistik ............................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 33

A. Tahapan Kegiatan Penelitian Pengaruh Media Pembelajaran

............................................................................................ 33

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan

Cerpen dengan Media Video Peristiwa ......................... 33

C. Panduan Prosedur Penelitian ……………………………. 34

D. Hasil Penelitian .................................................................. 39

E. Hasil Analisis Data ............................................................. 52

F. Pembahasan ....................................................................... 55

BAB V PENUTUP ............................................................................... 57

A. Kesimpulan ........................................................................ 57

B. Saran .................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 59

Page 11: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling umum digunakan, bahasa

tidak terbatas pada lisan saja, namun juga terdapat bahasa tulis. Bahasa lisan dapat

dijumpai pada kegiatan tindak tutur antara komunikan dan komunikator.

Selanjutnya adalah bahasa lisan, bahasa tulis dapat ditemui pada surat kabar,

novel, cerpen, dan masih banyak lagi. Sama halnya dengan bahasa lisan, bahasa

tulis yang baik adalah ketika pesan penulis dapat tersampaikan secara utuh kepada

para pembacanya.

A. Teeuw menyebutkan tujuh ciri bahasa tulis, 1) Baik si pembicara

(penulis) maupun si pendengar (pembaca) kehilangan sarana komunikasi yang

dalam pemakaian bahasa lisan memberi sumbangan paling hakiki, untuk

terjadi dan berhasilnya komunikasi. Sarana itu biasanya disebut

suprasegmental (gejala intonasi, seperti aksen, tekanan kata, tinggi rendanya

nada, keras lemahnya suara). 2) Dalam bahasa tulis biasanya tidak ada

hubungan fisik antara penulis dan pembaca. 3) Dalam teks tertulis sering kali

penulis malahan tidak hadir dalam situasi komunikasi, contohnya pada teks

yang mengatas namakan anomim. 4) Teks tertulis juga mungkin sekali makin

lepas dari kerangka referensi aslinya. 5) Tulisannya dapat diulang baca

seberapa kali dianggap perlu atau penting. 6) Teks tertulis pada prinsipnya

dapat direproduksi dalam berbagai bentuk. 7) Komunikasi lewat tulisan

membuka kemungkinan adanya jarak jauh antara kedua belah pihak dalam hal

ruang, waktu, dan juga segi kebudayaan.1

Penggunaan bahasa tulis dan bahasa lisan dapat dilatih agar menjadi lebih

baik. Latihannya dengan meningkatkan intensitas membaca dengan tujuan

menambah perbendaharaan kosa kata, kemudian membiasakan diri melakukan

komunikasi dua arah dengan tujuan meningkatkan kepercayaan diri, kegiatan

seperti itu dapat disebut sebagai proses pembelajaran bahasa. Pembelajaran

bahasa adalah proses untuk meningkatkan kemampuan berbahasa seseorang,

dalam tulisan ini dikhususkan kepada bahasa Indonesia dan para peserta didik.

1 A Teeuw, Sastra dan Ilmu Sastra, (Bandung: Pustaka Jaya, 2013), h. 23-25.

Page 12: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

2

Proses pembelajaran bahasa diharapkan mampu menjadikan peserta didik

sebagai komunikator yang baik secara kemampuan berbahasa lisan dan

kemampuan berbahasa tulis, selain itu dengan keterampilan berbahasa yang baik

diharapkan terciptanya rasa peduli terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa

persatuan, senada dengan yang dicita-citakan pada sumpah pemuda

Pembelajaran bahasa memiliki empat keterampilan yang saling menunjang

satu sama lainnya, empat keterampilan berbahasa adalah menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis. Keterampilan bahasa disusun berdasarkan keterampilan

yang pertama diperoleh sejak manusia dilahirkan.

Saat bayi, manusia pada dasarnya hanya dapat mendengar perkataan dari

orang dewasa, saat kanak-kanak setelah menyimak manusia kemudian dapat

berbicara, ketika manusia sudah dapat keterampilan menyimak dan berbicara

barulah manusia dapat memiliki keterampilan membaca. Setelah membaca

barulah manusia dapat keterampilan selanjutnya yaitu menulis. Dari keempat

terampilan berbica, keterampilan menulis dianggap menjadi poin yang penting

karena berkaitan dengan kegiatan akademis.

Morsey dalam Taringan mengatakan “menulis dipergunakan oleh orang

terpelajar untuk mencatat/merekam meyakinkan, melaporkan atau

memberitahukan, dan mempengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu

hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun

pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini tergantung pada

pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat.”2

Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Atas

(SMA), keterampilan menulis diwujudkan dalam kegiatan menulis cerpen yang

tercantum pada silabus dengan Kompetensi Inti 4 yaitu mengolah, menalar,

menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri serta bertindak

secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah

keilmuan. Sedangkan Kompetensi Dasar 4.2 memproduksi cerita pendek yang

koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan

2 Morsey dalam Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Sebuah Keterampilan

Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 2008), h. 4.

Page 13: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

3

maupun tulisan.3

Cerpen merupakan cerita pendek yang biasanya hanya terdapat satu konflik di

dalamnya. Burhan Nurgiantoro mengartikan cerpen sebagai bacaan pendek

dimana panjang dan pendeknya tidak ada ketentuan khusus yang mengatur.

Panjang pendeknya cerpen bervariasi ada yang berkisar 500-an kata disebut

cerpen pendek (short short story), ada cerpen yang panjangnya cukupan (midle

short story), serta ada cerpen yang panjang (long short story) yang bisa terdiri dari

puluhan atau puluhan ribu kata.4

Meskipun cerpen digolongkan ke dalam karya fiksi namun tidak jarang

cerpen merefleksikan kehidupan nyata. Namun, kurangnya kesadaran akan hal itu

membuat peserta didik mengalami kesulitan dalam memulai menulis cerpen. Hal

ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan pengajar bahasa Indonesia

Madrasah Aliyah Pembangunan yaitu Ibu Monica yang mengatakan bahwa,

kemampuan menulis cerpen peserta didik pada tahun 2016/2017 sekitar 60%

mengalami kesulitan, terutama saat disuruh membuat dan melengkapi unsur

intrinsik, karena cerita yang baik adalah ketika cerita tersebut memiliki unsur

pembangun yang lengkap.

Jika kondisi seperti ini terjadi, proses pembelajaran tidak efektif. Melihat

kenyataan di lapangan, maka diperlukan media pembelajaran yang menarik bagi

peserta didik dengan harapan mereka mampu memahami materi dengan lebih

mudah. Hal ini senada dengan pendapat Briggs bahwa “media merupakan alat

untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar.”5

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menjadi kurang efektif karena

penggunaan media konfensional saja berupa foto, kalaupun menggunakan media

audio viual, media tersebut tidak ditujukan pada pembelajaran bahsa indonesia

pada materi menulis cerpen.

Media pembelajaran yang digunakan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya

3Silabus Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Menengah Atas Kelas X Semester II Madrasah

Aliyah Pembangunan UIN Jakarta. 4 Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gadjah Mada Unuversity

Perss, 2005), h. 10. 5 Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta: DIVA Press, 2011),

h. 14.

Page 14: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

4

kemampuan peserta didik untuk menulis dalam proses pembelajaran. Ada

berbagai media untuk membantu mengembangkan sebuah karangan. Oleh karena

itu, pengajar harus lebih jeli dalam memilih media yang akan digunakan dalam

proses pembelajaran bahasa Indonesia yang sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Penerapan media audio visual dalam hal ini adalah video peristiwa kebakaran.

Dengan media audio visual (video peristiwa), peserta didik tidak perlu mengalami

atau menyelidiki sendiri mengenai suatu hal yang ingin diungkapkan. Terkadang

sangat sulit jika mengharuskan peserta didik menyelidiki sendiri karena waktu,

tempat, dan biaya yang harus dikeluarkan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian karena penulis beranggapan bahawa kemampuan menulis peserta didik

rendah dikarenakan penggunaan media yang kurang efektif. Oleh karena itu

penulis memilih judul penelitian “Pengaruh Media Audio Visual (Video

Peristiwa) terhadap Keterampilan Menulis Cerpen pada Peserta Didik Kelas XI

Madrasah Aliyah Pembangunan Tahun Pelajaran 2017/2018”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah

sebagai berikut:

1. Kesulitan peserta didik dalam memproduksi cerpen yang memiliki unsur

intrinsik yang baik.

2. Penerapan media yang kurang efektif dalam pembelajaran bahasa

Indonesia.

C. Pembatasan Masalah

Diperlukan banyak pembahasan serta pengetahuan yang luas untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam identifikasi masalah di atas. Oleh

karena itu, permasalahan penelitian ini hanya dibatasi pada “pengaruh media

audio visual (video peristiwa kebakaran) terhadap keterampilan menulis cerpen

pada peserta didik kelas xi madrasah aliyah pembangunan tahun pelajaran

2017/2018”

D. Rumusan Masalah

Page 15: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

5

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah terurai di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh Media Audio Visual

(Video Peristiwa) terhadap Keterampilan Menulis Cerpen pada Peserta Didik

Kelas XI Madrasah Aliyah Pembangunan Tahun Pelajaran 2017/2018?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan pokok penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis

Pengaruh Media Audio Visual (Video Peristiwa) terhadap Keterampilan Menulis

Cerpen pada Peserta Didik Kelas XI Madrasah Aliyah Pembangunan Tahun

Pelajaran 2017/2018

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak yang

terkait, di antaranya:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan

keterampilan menulis terutama menulis cerpen dengan memanfaatkan

berbagai media pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini diwujudkan

dengan penggunaan audio visual (video) sebagai media pembelajaran

bahasa Indonesia, sehingga materi yang diajarkan tidak jenuh dalam

proses pembelajaran.

2. Manfaat Penelitian

a. Untuk peserta didik

1) Dapat merangsang peserta didik untuk meningkatkan kemampuan

bahasa tulis.

2) Dapat membuat proses belajar lebih menyenangkan dan

menghemat biaya.

b. Untuk sekolah

Sebagai bahan masukan terkait peran media audio visual (video

peristiwa) dalam pembelajaran bahasa Indonesia terhadap

Page 16: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

6

keterampilan menulis khususnya dalam menulis cerpen.

c. Untuk penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan dapat mengaplikasikannya di dunia pendidikan

sebagai salah satu kontribusi untuk ikut mencerdaskan bangsa melalui

bahasa.

Page 17: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Menulis

1. Pengertian Menulis

Bahasa tulis yang baik adalah ketika pesan penulis dapat tersampaikan secara

utuh kepada para pembacanya. Menulis dapat juga merepresentasikan pemikiran

penulis, dengan kemampuan menulis yang baik pula seseorang dapat menggiring

opini individu atau kelompok yang berseberangan cara pandang menjadi sejalan.

A. Teeuw menyebutkan tujuh ciri bahasa tulis, 1) Baik si pembicara

(penulis) maupun si pendengar (pembaca) kehilangan sarana komunikasi yang

dalam pemakaian bahasa lisan memberi sumbangan paling hakiki, untuk

terjadi dan berhasilnya komunikasi. Sarana itu biasanya disebut

suprasegmental (gejala intonasi, seperti aksen, tekanan kata, tinggi rendanya

nada, dan keras lemahnya suara). 2) Dalam bahasa tulis biasanya tidak ada

hubungan fisik antara penulis dan pembaca. 3) Dalam teks tertulis sering kali

penulis malahan tidak hadir dalam situasi komunikasi, contohnya pada teks

yang mengatasnamakan anomim. 4) Teks tertulis juga mungkin sekali makin

lepas dari kerangka referensi aslinya. 5) Tulisannya dapat diulang baca

seberapa kali dianggap perlu atau penting. 6) Teks tertulis pada prinsipnya

dapat direproduksi dalam berbagai bentuk. 7) Komunikasi lewat tulisan

membuka kemungkinan adanya jarak jauh antara kedua belah pihak dalam hal

ruang, waktu, dan juga segi kebudayaan.1

Henry Guntur Tarigan mengatakan menulis merupakan suatu keterampilan

berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak

secara tatap muka dengan orang lain.2 Dengan menulis, seseorang dapat

berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus tatap muka. Seseorang bisa

meluapkan apapun yang ada di dalam pikirannya melalui bentuk tulisan.

Sehubungan dengan hal itu, Dalman menyampaikan, menulis suatu kegiatan

penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat

atau medianya.3 Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulan bahwa menulis

1 A Teeuw, Sastra dan Ilmu Sastra, (Bandung: Pustaka Jaya, 2013), h. 23-25.

2Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 2008), h. 3. 3Dalman, Menulis Karya Ilmiah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 1.

Page 18: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

8

adalah kegiatan menyampaikan pesan kepada orang lain. Pesan yang dimaksud

dapat berupa informasi apa saja secara umun atau khusus. Selain itu, Sudarno

mengungkapkan bahwa menulis merupakan puncak segala kemampuan

pengajaran bahasa. Kedalamnya termasuk tata bahasa yang meliputi: tata kata dan

tata kalimat. Malah dalam menulis terdapat hal-hal yang tidak ada dalam

bercakap, seperti: paragraf, tanda baca, pemotongan kata atau suku-suku kata,

ejaan dan tulisan.4

Menulis menjadi kemampuan tertinggi dalam kegiatan pengajaran bahasa.

Kemampuan menulis datang sesudah kemampuan berbicara, membaca dan

mendengarkan. Keterampilan tersebut tidak datang secara tiba-tiba, melainkan

memerlukan latihan dengan metode yang tepat dan menarik. Berdasarkan

pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah keterampilan

berbahasa untuk berkomunikasi mengungkapkan pesan, hasil proses pemikiran,

ide-ide, dan pendapat dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya.

2. Tujuan Menulis

Menulis memiliki banyak tujuan, beberapa diantaranya seperti

menginformasikan sesuatu, mengekspresikan perasaan dan pikiran penulis,

mendokumentasikan kejadian atau peristiwa, dan masih banyak lagi. Menulis juga

tidak hanya bertujuan sebagai alat komunikasi. Hanry Guntur Tarigan

mengungkapkan tujuan menulis adalah sebagai berikut:

a. Assigment Purpose (tujuan penugasan)

Penulis menulis sesuatu bukan atas kemauannya sendiri, tetapi atas dasar tugas

atau ditugaskan.

b. Altruistic Purpose (tujuan alturistik)

Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan

kedudukan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami,

menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca

lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya.

4Sudarno, dan Eman A. Rahman, Kemampuan Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan

Tinggi, (Jakarta: Hikmat Syahid Indah,1986), h. 98.

Page 19: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

9

c. Persuasive Purpose (tujuan persuasif)

Penulis bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang

diutarakan.

d. Information Purpose (tujuan informasi)

Tulisan yang bertujuan memberikan informasi atau keterangan/penerangan

kepada pembaca.

e. Self-Expressive Purpose (tujuan informasional)

Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang

pengarang kepada para pembaca.

f. Creative Purpose (tujuan kreatif)

Tujuan ini berhubungan erat dengan tujuan pernyataan diri tetapi “keinginan

kreatif” ini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya dengan

keinginan mencapai norma artistik.

g. Problem-Solving Purpose (tujuan pemecahan masalah)

Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi.

Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi, serta meneliti secara

cermat pikiran-pikiran dan gagasannya agar dapat dimengerti dan diterima

oleh para pembaca.5

3. Manfaat Menulis

Menulis merupakan keterampilan yang harus dilatih secara berkelanjutan

untuk meningkatkan kemampuannya, jika memiliki kemampuan menulis yang

baik, seseorang akan lebih diperhitungkan dalam bermasyarakat. Manfaat menulis

adalah sebagai berikut:

a. Melalui kegiatan menulis Anda akan mengembangkan bernagai gagasan.

Anda terpaksa bernalar menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-

fakta yang mungkin tidak pernah Anda lakukan jika Anda tidak menulis.

b. Kegiatan menulis memaksa Anda lebih banyak menyerap, mencari, serta

menguasai informasi sehubungan dengan topik yang Anda tulis.

5Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa,

2008) h 30.

Page 20: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

10

c. Melalui tulisan Anda dapat meninjau serta menilai gagasan Anda secara lebih

objektif.

d. Dengan menuliskan di atas kertas, kita akan lebih mudah memecahkan

permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks

yang lebih konkret.

e. Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan Anda berpikir serta

berbahasa secara tertib.6

Menulis memiliki beberapa keunggulan berdasarkan penjelasan di atas, yaitu

peserta didik diharapkan mampu menganalisis dan memecahkan permasalahan

dengan lebih konkret, peserta didik juga diharapkan mampu berbahasa dengan

tertib, karena bahasa merupakan identisan sebuah bangsa, dan dengan menulis

diharapkan peserta didik mampu menyerap informasi dari berbagai sumber

sebagai bahan rujukan dalam menulis.

4. Prinsip Pembelajaran Pelatihan Keterampilan Menulis

Kemampuan menulis yang baik adalah ketika pesan dari komunikator dapat

tersempaikan secara baik, untuk menjadi komunikator yang baik diperlukan

latihan yang rutin, latihan tersebut dapat beruba sesering mungkin membaca buku

sebagai sumber rujukan dan memperkaya perbendaharaan kata. Bedasarkan

penjelasan tersebut dapat pula dikatakan bahwa menulis bukanlah keterampilan

yang tiba-tiba dimiliki oleh seseorang.

Berikut ini beberapa teknik yang dianjurkan secara berjenjang untuk

keterampilan menulis, ialah menyalin naskah, menuliskan kembali apa yang telah

didengar dan dibaca, melakukan kombinasi antara apa yang telah dihafal dan

didengar dengan adaptasi kecil, menulis terpimpin, dan menyusun karangan atau

komposisi dengan tema judul atau topik pilihan peserta didik sendiri.7

Pengajar yang baik adalah seorang pengajar yang membimbing peserta didik

dalam kegiatan menulis, bukan hanya diberikan teks kemudian peserta didik

6Budi Nuryanta, Kasuryanta, Imam Koermen, Pengajaran Keterampilan Berbahasa.

(Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 123. 7Ibid, h. 6.

Page 21: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

11

disuruh untuk menyalin teks tersebut tanpa memberikan dasar-dasar penulisan

yang baik. Keterampilan menulis yang baik dapat diwujudkan dengan latihan

menulis menggunakan teknik yang benar.

B. Hakikat Cerpen

Cerpen digolongkan kedalam karya fiksi atau yang bisa disebut juga karya

imajiner dan estetis. Prosa dalam istilah kesastraan juga disebut fiksi (fiction), teks

naratif (narrative text), atau wacana naratif (narrative discource). Istilah fiksi

dalam hal ini berarti cerita rekaan atau cerita khayalan. Hal itu disebabkan fiksi

merupakan karya naratif yang isinya tidak menyarankan pada kebenaran sejarah.

Sebagai sebuah karya imajiner, fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia

dan kemanusiaa, hidup dan kehidupan. Pengarang menghayati berbagai

permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan yang kemudian

diungkapkannya kembali melalui saranan fiksi sesuai dengan pandangannya.8

Meskipun karya fiksi merupakaan hasil rekaan tetapi di dalamnya terdapat cara

pandang atau prinsip yang sangat dipengaruhi oleh penulisnya. Semua yang

dikerjakan oleh penulis cerita mempunyai dampak terhadap cerita yang akan

ditulisnya.

Namun tidak jarang cerpen merefleksikan kehidupan nyata. Namun,

kurangnya kesadaran akan hal itu membuat peserta didik mengalami kesulitan

dalam memulai menulis cerpen. Cerpen merupakan cerita pendek yang biasanya

hanya terdapat satu konflik di dalamnya. Burhan Nurgiantoro mengartikan cerpen

sebagai bacaan pendek dimana panjang dan pendeknya tidak ada ketentuan

khusus yang mengatur. Panjang pendeknya cerpen bervariasi ada yang berkisar

500-an kata disebut cerpen pendek (short short story), ada cerpen yang

panjangnya cukupan (midle short story), serta ada cerpen yang panjang (long

short story) yang bisa terdiri dari puluhan atau puluhan ribu kata.9

8 Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gadjah Mada Unuversity

Perss, 2005), h. 2. 9 Ibid, h. 10.

Page 22: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

12

Berdasarkan penjelan di atas dapat dikatakan bahwa cerpen memiliki jumlah

halaman yang lebih sedikit jika dibandingan dengan karangan narasi seperti novel

atau noveletet. Cerpen yang dapat dikatakan baik ketika penulis dapat

menciptakan suasana yang begitu nyata sehingga pembaca dapat merasakan

seolah-olah ia sedang terlibat langsung pada cerita tersebut. Selain ini, pemilihan

watak setiap tokoh juga menjadi unsur yang penting untuk membangun konflik

atau penyelesaian dalam sebuah cerita.

Kelebihan cerpen yang khas adalah kemampuannya mengemukakan secara

lebih banyak-jadi, secara implisit dari sekedar apa yang diceritakan. Selain itu

karena bentuknya yang pendek, cerpen-cerpen menuntut penceritaan yang serba

ringkas, tidak sampai pada detail khusus yang tidak penting yang lebih bersifat

memperpanjang cerita.10

Jika dijelaskan secara umum, unsur pembangun cerita yang baik dibagi

menjadi dua yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur

yang terdapat di dalam sebuah karangan narasi, seperti tema, tokoh, penokohan

(watak/sifat), alur, latar, dan sudut pandang (ada juga yang mengelompokan

amanat sebagai unsur intrinsik). Selanjutnya adalah unsur ekstrinsik, yaitu unsur

yang berada di luar cerita, seperti psikologi pengarang dan lingkungan pengarang

seperti tempat tinggalnya, di mana ia belajar, dibesarkan dalam lingkungan

keluarga seperti apa.

Lebih jauh, Burhan Nurgiantoro mengatatakan unsur intrinsik adalah unsur

yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur inilah yang menyebabkan karya

sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai

jika orang membaca karya sastra. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang

berada di luar karya sastra tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan

atau sistem organisme karya sastra atau secara lebih khusus ia dapat dikatakan

sebagai unsur-unsur yang mempengaruhi bangunan csebagai karya sastra, unsur-

unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur

ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra tetapi secara tidak

langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra atau secara

10

Ibid, h. 11.

Page 23: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

13

lebih khusus ia dapat dikatakan sebagai unsur-unsur yang mempengaruhi bangun

cerita sebuiah karya sastra, namun sendiri tidak ikut menjadi bagian di dalamnya.

Walau demikian, unsur ekstrinsik cukup berpengaruh terhadap totalitas bangun

cerita yang dihasilkan. Oleh karena itu, unsur ekstrinsik sebuah cerpen haruslah

tetap dipandang sebagai sesuatu yang penting.11

Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat di dalam sebuah karangan narasi,

seperti tema, tokoh, penokohan (watak/sifat), alur, latar, dan sudut pandang (ada

juga yang mengelompokan amanat sebagai unsur intrinsik). Selanjutnya adalah

unsur ekstrinsik, yaitu unsur yang berada di luar cerita, seperti psikologi

pengarang dan lingkungan pengarang seperti tempat tinggalnya, di mana ia

belajar, dibesarkan dalam lingkungan keluarga seperti apa.

Lebih jauh Burhan Nurgiantoro mengatatakan Unsur intrinsik adalah unsur

yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur inilah yang menyebabkan karya

sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai

jika orang membaca karya sastra.12

a. Tema

Usaha untuk mendefinisikan tema tidaklah mudah, karena maknanya yang

terlampau luas, seperti yang dijelaskn oleh Nurgiantoro, pada saat mendefinisikan

“pulpen” dan “sepedah” maka definisinya adalah “alat untuk menulis” dan “alat

untuk bepergian” penjelasan itu tidak sepenuhnya salah, hanya saja pada

penjelasannya hanya menyebutkan fungsi dari kedua benda tersebut. Penjelasan

tersebut menggambarkan bahwa setiap manusia mengetahui apa itu “pulpen” dan

“sepeda” namun belum tentu bisa menggambarkan hakikat dan atau subtansi

kedua benda tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa tema (theme) adalah makna

yang dikandung oleh sebuah cerita.

Tema itu merupakan pikiran atau masalah ide pengarang yang perlu

dijabarkan dalam sebuah kalimat sehingga jelas maknanya karena di dalam

sebuah cerita terdapat suatu bayangan mengenai pandangan hidup atau citra

pengarang sebagai cara untuk memperlihatkan sebuah masalah. Masalah itu dapat

11

Ibid, h. 23-24.

Page 24: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

14

berwujud tentang apa saja yang sesuai dengan kehendak pengarang. Di samping

itu, dari tema dapat diketahui adanya nilai khusus atau nilai yang bersifat umum.

Tema juga membahas persoalan yang telah berhasil menduduki tempat yang khas

dalam pemikiran pengarang dengan visi, pengetahuan, imajinasi, dan emosinya

menjurus pada suatu penyelesaian. Jadi, dalam tema terimplisit tujuan cerita,

tetapi bukan tujuan itu sendiri. Tema merupakan sebuah ide pokok dan gambaran

mengenai sebuah permasalahan dari sebuah karya sastra.

Permasalahan yang terdapat di dalam tema bisa berupa apa saja tergantung

dari keinginan dari seorang pengarang karena tema merupakan gambaran dari

pemikiran pengarang, sehingga diperlukan kalimat untuk menjabarkan serta

mendeskripsikan atau menerjemahkan maksud dari pengarang tersebut. Selain itu,

ada juga yang berpendapat bahwa tema merupakan makna yang dikandung di

dalam cerita. Tema mendapatkan posisi paling pertama yang harus dihadapi oleh

seorang pengarang dalam meciptakan sebuah karya sastra karena tema

mengandung berbagai hal penting seperti sikap serta visi. Tema juga mengantung

tujuan cerita meskipun tujuan tersebut tidak dijelaskan dengan terang namun

hanya gambaran sekilas.

Dengan demikian dalam menentukan tema dari suatu karya sastra dalam hal

ini cerpen haruslah disimpulkan dari keseluruhan cerita, tidak hanya dari bagian-

bagian tertentu saja. Meskipun sulit ditentukan secara pasti, tema bukanlah makna

yang “disembunyikan”, walau belum tentu juga digambarkan secara eksplisit.

Tema sebagai makna pokok sebuah cerpen tidak (secara sengaja) disembunyikan

karena justru hal inilah yang ditawarkan kepada pembaca. Namun, tema

merupakan makna keseluruhan yang didukung cerita, dengan sendirinya ia akan

“tersembunyi” di balik cerita yang mendukungnya.

Tema dalam sebuah cerita mungkin saja lebih dari satu, atau lebih tepatnya

lebih satu interpretasi. Hal tersebut menyebabkan susahnya menentukan tema

pokok dalam sebuah cerita, atau tema mayor (makna pokok yang menjadi gagasan

dasar sebuah karya). Makna pokok cerita tersirat di dalam beberapa bagian-bagian

tambahan dalam sebuah cerita. Bagian-bagian tambahan itulah yang disebut

sebagai tema minor. Sering terjadi kekeliruan atau kesulitan dalam menentukan

Page 25: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

15

sebuah tema mayor dalam karya,sering kali tema mayor tersebut membaur dengan

tema minor sehingga diperlukan pemahaman yang lebih mendalam.

Setelah membaca berbagai penjelasan mengenai tema maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa makna adalah ide dasar cerita yang tersirat atau pun tersurat

yang terkandung di dalam sebuah cerpen. Untuk mengetahui tema dalam sebuah

cerpen kita harus membaca atau meneitinya terlebih dahulu karena sifat tema

yang tidak gamblang dicantumkan pada sebuah cerpen.

b. Tokoh dan Penokohan

Istilah tokoh merujuk kepada orangnya atau pelaku cerita. Menurut Abrams

dalam Nurgiantoro, orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karangan naratif

atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan

kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang

dilakukan dalam tindakan. Walaupun tokoh cerita haanyalah hasil rekaan dari

seorang pengarang, namunia haruslah seorang tokoh yang hidup secara wajar.

Kehidupan tokoh adalah kehidupan di dunia fiksi, maka ia haruslah bertintak

sesuai dengan perwatakan yang telah diberikan oleh seorang pengarang. Tokoh

mempunyai peran yang penting dalam menyampaikan pesan, amanat, moral atau

sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada pembaca. Hal tersebut

menyebabkan tokoh menjadi tidak berkembang karena hanya dijdikan alat untuk

menyampaikan pesan.

Penokohan dalam sebuah karya sastra adalah cara pengarang untuk

menampilkan para tokoh dengan wataknya, yakni sifat, sikap, dan tingkah

lakunya. Boleh juga dikatakan bahwa penokohan itu merupakn cara penyerang

untuk menampilkan watak para tokoh di dalam sebuah cerita karena tanpa adanya

tokoh, sebuah cerita tidak terbentuk. Bentuk penokohan yang paling sederhana

ialah pemberian nama kepada para tokoh di dalam sebuah cerita.13

Wellek dan Warren berpendapat Penokohan dalam sebuah karya sastra adalah

cara pengarang untuk menampilkan para tokoh dengan wataknya, yakni sifat,

13

Rene Wellek & Austin Warren, Teori Kesusastraan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

1989), h. 187.

Page 26: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

16

sikap, dan tingkah lakunya. Boleh juga dikatakan bahwa penokohan itu

merupakan cara penyerang untuk menampilkan watak para tokoh di dalam sebuah

cerita karena tanpa adanya tokoh, sebuah cerita tidak terbentuk. Bentuk

penokohan yang paling sederhana ialah pemberian nama kepada para tokoh di

dalam sebuah cerita. Kemudian menurut Menurut Jones dalam Nurgiyantoro,

penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang

ditampilkan dalam sebuah cerita. Abrams juga berpendapat bahwa tokoh cerita

(character) adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama,

yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan

tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam

tindakan.

Dapat diketahui juga bahwa seorang watak atau sifat tokoh dapat diketahui

dari pembacanya, seorang pembaca dapat menilai serta menentukan watak atau

sifat dari seorang tokoh melalui penjabaran yang terdapat dalam sebuah cerita,

seperti pilaku tokoh tersebut di dalam cerita serta ucapan yang disampaikan tokoh

tersebut. Pada hakikatnya, tokoh dan alur cerita di dalam sebuah karya sastra tidak

dapat dibicarakan secara tepisah karena kedua unsur itu mempunyai kedudukan

dan fungsi yang sama dalam hal membentuk sebuah cerita memadai. Sebuah

cerita tidak mungkin terbentuk apabila salah satu unsurnya tidak terpenuhi. Oleh

karena itu, antara unsur latar, tokoh, dan alur cerita saling berkaitan dan

hubungannya pun sangat erat.

Di dalam sebuah karya sastra terdapat banyak ragam tokoh, seperti tokoh datar

dan tokoh bulat. Tokoh datar ialah tokoh yang berperan di dalam sebuah cerita

yang hanya mempunyai satu dimensi sifat. Tokoh bulat ialah tokoh yang juga

berperan di dalam sebuah cerita yang yang memiliki sifat lebih dari satu dimensi.

Selain penjelasan di atas kita juga membagi tokoh menjadi tokoh utama dan tokoh

sampingan. Tokoh utama ialah tokoh yang membawa sebuah cerita selain itu

tokoh ini juga mendapat porsi paling banyak dalam sebuah cerita, karena ia

merupakan tokoh sentral sehingga cerita berpusat pada tokoh tersebut.

Kemudian tokoh sampingan adalah tokoh yang porsi dalam sebuah cerita tidak

lebih banyak dari tokoh utama, tokoh ini biasanya ditempatkan sebagai pelengkap

Page 27: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

17

atau lawan dari tokoh utama. Untuk memudahkan dalam penelitian ini tokoh

dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh sampingan.

c. Latar

Pada umunya latar biasa dibedakan menjadi tiga bagian yaitu, latar tempat,

latar waktu, dan latar suasana. Latar tempat biasa menjelaskan di mana kejadian

tersebut berlangsung, kemudian latar latar waktu adalah tahun atau masa yang

menjadi latar di dalam cerpen tersebut, dan yang terakhir adalah latar suasana

adalah suasana sosial serta politik yang terdapat di dalam cerpen.

Latar di dalam sebuah karya sastra merupakan tempat pristiwa sebuah cerita

berlangsung. Latar dapat juga dpat diartikan sebagai waktu atau masa

berlangsungnya suatu pristiwa karena latar itu sekaligus merupakan lingkungan

yang dapat berfungsi sebaagai metonomia atau metafora untuk mengekspresikan

para tokoh.

Latar berkaitan langsung dengan tempat-tempat yang berhubungan dengan

cerita, latar dalam cerita biasa merukan tempat yang memang benar-benar ada di

dunia nyata, hal tersebut bisa saja merupakan kritik pengarang terhadap tradisi di

lingkungan tersebut. Selain itu Stanton dalam Nurgiyantoro mengelompokkan

latar bersama dengan tokoh dan plot, ke dalam fakta (cerita) sebab ketiga hal

inilah yang akan dihadapi dan dapat diimajinasi oleh pembaca secara faktual jika

membaca cerita fiksi.

d. Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan gaya seorang pengarang dalam bercerita di dalam

karyanya. Pengarang memiliki kekuasaan untuk memilih apakah ia terlibat secara

langsung dengan karyanya atau ia hanya bercerita di luar cerita yang ia bangun.

Jacob Sumardjo dalam Rampan, memberikan perincian mengenai sudut pandang

ini,

1) Omniscient point of view, yaitu sudut pandang yang berkuasa.

Dengan sudut pandangan ini, pengarang seakan Tuhan atau Dewa, karena

pengarang bertindak sebagai pencipta segalanya. Ia bisa menciptakan apa saja

Page 28: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

18

pada tokohnya, pikiran, perasaan, jalan pikiran, sikap hidup, pandangan hidup

tokohnya, dan sebagainya. Ia bisa bicara secara langsung kepada pembacanya.

2) Objective point of view, yaitu pengarang menyuguhkan cerita tanpa

komentar, seperti pada omniscient of view.

Penyuguhan itu seperti pementasan tonil. Pengarang tidak masuk dalam

pikiran para pelaku. Walaupun kedua sudut pandang ini hampir sama, tetapi pada

dasarnya kenyataan yang dihadapi manusia dalam realitas keseharian orang yang

satu hanya bisa melihat atau menikmati apa yang diperbuat oang lain. Dengan

melihat itu, pengarang menilai tokoh dari sudut kejiwaan, kepribadian, jalan

pikiran, perasaan, dan sebagainya. Motif tindakan pelaku dinilai dari perbuatan

itu dan pembaca menafsirkan seluruh paparan pengarang.

3) Point of view orang pertama, yaitu menggunakan sudut pandang “aku” atau

“saya”.

Teknik ini dapat akrab sekali, karena pembaca diajak ke pusat kejadian, ke

asal peristiwa, untuk ikut serta melihat dan merasakan apa yang terjadi. Dengan

teknik ini, pengarang harus hati-hati agar tidak terjadi pencampuran antara

pandangan pribadi pengarang dengan tokohnya. Pengarang harus mengadakan

penelitian dan observasi yang matang agar tidak terjadi kerancuan antara dirinya

sebagai pengarang dan “aku” atau “saya” yang merupakan tokoh cerpen.

4) Point of view peninjau. Teknik ini digunakan pengarang dengan memilih

salah satu tokoh untuk memaparkan cerita.

Seluruh kejadian yang muncul dalam jalinan cerita didapatkan dari tokoh.

Tokoh dapat memaparkan semua yang dirasa, dilihat, dipikirkan, dihayati,

ataupun pengalaman seseorang. Biasanya segala sesuatu yang menyangkut

pengalaman pribadi tokoh dapat diutarakan secara langsung, tetapi tokoh utama

hanya melaporkan saja tokoh-tokoh lainnya.

C. Hakikat Media Audio Visual

Audio visual merupakan media yang mudah untuk menyampaikan informasi,

karena di dalamnya informasi dapat disampaikan melalui gambar dan suara. Hal

tersebut senada dengan pendapat Hills dalam Ishak, bahwa media audio visual

Page 29: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

19

adalah suatu representasi (penyajian realitas, terutama melalui pengindraan

penglihatan dan pendengaran) yang bertujuan untuk mempertunjukkan

pengalaman-pengalaman pendidikan yang nyata kepada peserta didik.14

Media

audio visual merupakan satu media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh

guru secara visual dan audio (suara dan gambar). Contoh penerapan media audio

visual adalah video peristiwa.

Selain itu, video juga merupakan salah satu media yang memungkinkan

sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial.

Program video dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran karena kemampuan

video dalam menvisualisasikan materi secara efektif.15

Video rekaman disajikan

dengan pengendalian komputer kepada penonton (peserta didik) yang tidak hanya

mendengar dan melihat video dan suara tetapi juga memberikan respons yang

aktif, dan respons itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian.

Peralatan yang diperlukan antara lain komputer, rekaman video dan LCD

Projektor.16

1. Keuntungan Video

Keuntungan dari video antara lain:

a. Ukuran tampilan video sangat fleksibel;

b. Video dapat diatur sesuai dengan kebutuhan;

c. Video merupakan bahan ajar noncetak yang kaya informasi dan lugas

karena dapat disampaikan kehadapan peserta didik secara langsung;

2. Kelemahan Video

Kelemahan dari video antara lain:

a. Tidak dapat menampilkan objek dengan ukuran yang sebenarnya;

b. Gambar yang diproyeksikan oleh video umumnya berbentuk dua dimensi;

c. Pengambilan yang kurang tepat dapat menyebabkan timbulnya keraguan

penonton dalam menafsirkan gambar yang dilihatnya;

14

Ishak Abdulhak dan Deni Darmawan, Teknologi Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2015), h. 84. 15

Daryanto, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2010), h. 88. 16

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 36.

Page 30: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

20

d. Video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat menampilkan gambar yang

ada di dalamnya.17

D. Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Fadillah Tussa’adah,

mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-Universitas Islam

Negeri Jakarta tahun 2012 dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Audio

Visual Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi pada Siswa SMP

Negeri 3 Cikarang Selatan-Bekasi Tahun Pelajaran 2011/2012”. Hal yang sama

antara penelitian penulis dengan penelitian Fadillah Tussa’adah sama-sama ingin

mengetahui apakah ada pengaruh media audio visul pada menulis karangan, jika

kelompok eksperimen diberikan treatment tertentu, terdapat perbedaan antara

penulis dan peneliti, jika penelitian FadillahTussa’adah dilakukan pada karangan

eksposisi, sedangkan penelitian penulis pada karangan narasi.18

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Tian

Fatmanuraini, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Islam Negeri Jakarta tahun 2012 dengan judul “Pengaruh Penggunaan

Media Kartun Terhadap Keterampilan Menulis Opini pada Siswa Kelas IX SMP

Negeri 2 Tangerang”. Persamaan antara penelitian penulis dengan penelitian Tian

Fatmanuraini terdapat pada penggunaan metode eksperimen. Sedangkan yang

menjadi pembeda penelitian Tian Fatmanuraini menggunakan media visual

(kartun), sedangkan penelitian penulis menggunakan media audio visual (video

peristiwa).19

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Ade

Kulsumawati, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Universitas Islam Negeri Jakarta tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Penggunaan

17

Daryanto, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2010), h. 90. 18

Fadillah Tussa’adah, Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap

Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Pada Siswa Smp Negeri 3 Cikarang Selatan-Bekasi

Tahun Pelajaran 2011/2012, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2012). 19

Tian Fatmanuraini, Pengaruh Penggunaan Media Kartun Terhadap Keterampilan

Menulis Opini Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Tangerang, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah,

2012).

Page 31: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

21

Media Audio Visual Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Peserta

Didik Kelas V MIN 6 Jagakarsa Jakarta Selatan”. Persamaannya antara penelitian

penulis dengan penelitian Ade Kulsumawati terletak pada sama-sama ingin

mengetahui apakah ada pengaruh media audio visual pada kemampuan menulis,

jika kelompok eksperimen diberikan treatment tertentu, sedangkan yang menjadi

pembeda adalah pada penelitian Ade Kulsumawati dilakukan karangan narasi

yang lebih luas dan pada tingkat MIN, sedangkan penelitian penulis fokus pada

penulisan cerpen dan pada tingkat pendidikan Madrasah Aliyah tahun pelajaran

2017/2018.20

E. Kerangka Berpikir

Penulis mengemukakan hubungan antara variabel independen (yang

memengaruhi) dan dependen (dipengaruhi) yang bersifat sebab pengaruh. Dari

judul skripsi “Pengaruh Media Audio Visual (Video Peristiwa) terhadap

Keterampilan Menulis Cerpen pada Peserta Didik Kelas XI IIS 1 dan 2 Madrasah

Aliyah Pembangunan Tahun Pelajaran 2017/2018”. Berdasarkan pemaparan

tersebut dapat diketahui bahwa yang menjadi variabel independen (yang

memengaruhi) dalam kemampuan menulis cerpen, yaitu media audio visual

(video peristiwa kebakaran).

Dengan media audio visual dapat melatih keseimbangan antara penglihatan

dan pendengaran peserta didik dalam waktu yang bersamaan, sehingga

kemungkinan dapat memengaruhi hasil belajar menulis cerpen. Untuk itu, yang

menjadi variabel dependen (yang dipengaruhi), yaitu hasil belajar menulis cerpen.

Penelitian dalam skripsi berkenaan dengan variabel independen dan dependen,

maka berdasarkan kerangka teori di atas disusun kerangka pikir sebagai acuan

penelitian adalah terhadap pengaruh media audio visual terhadap hasil belajar

menulis cerpen peserta didik kelas XI IIS 1 dan 2 ajaran 2017/2018 Madrasah

Aliyah Pembangunan Jakarta.

20

Ade Kulsumawati, Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Keterampilan

Menulis Karangan Narasi Peserta didik Kelas V Min 6 Jagakarsa Jakarta Selatan, (Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah, 2014)

Page 32: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

22

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian kerangka berpikir di atas maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat pengaruh media audiovisual (video peristiwa) terhadap hasil

belajar menulis cerpen pada peserta didik kelas XI IIS 1 dan 2 Tahun

Pelajaran 2017/2018 Madrasah Aliyah Pembangungan Jakarta.

H1 : Terdapat pengaruh media audiovisual (video peristiwa) terhadap hasil belajar

menulis cerpen pada peserta didik kelas XI IIS 1 dan 2 Tahun Pelajaran

2017/2018 Madrasah Aliyah Pembangungan Jakarta.

Page 33: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Pembangunan Jakarta yang

beralamat di Jln. Ibnu Taimia IV, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan,

Banten, di kelas XI IIS 1 dan 2 semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif

didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan

dikaji secara kuantitatif.1 Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah

memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan

sistematis.2 Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi-Experimental Design

dengan bentuk nonequivalent control group design. Keuntungan desain

nonequivalent control group design ini adalah bahwa kelas-kelas yang digunakan

sebagaimana adanya, pengaruh yang mungkin dari penyelenggaraan relaktif dapat

dikurangi. 3

Penelitian ini menggunakan dua kelompok yakni kelompok kontrol dengan

diberikan perlakuan menggunakan media visual dan kelompok eksperimen dengan

diberikan perlakuan menggunakan media audio visual. Desain penelitian dapat dilihat

pada Tabel 3.1 di bawah ini.

1

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2012) h. 53.

2 Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung:Penerbit Alfabeta, 2013), h. 13.

3 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), h. 102.

Page 34: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

24

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Kontrol 01 X1 02

Eksperimen 01 X2 02

Keterangan:

01 : Pretest yang diberikan, sebelum diberikan perlakuan proses pembelajaran

kedua kelompok (Media Visual dan Audio Visual)

02 : Posttest yang diberikan, setelah diberikan perlakuan proses pembelajaran

kedua kelompok (Media Visual dan Audio Visual)

X1 : Perlakuan pada kelompok kontrol (Media Visual)

X2 : Perlakuan pada kelompok eksperimen (Media Audio Visual)

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki dua variabel penelitian yakni variabel yang mempengaruhi

(variabel bebas) dan variabel yang dipengaruhi (variabel terikat). Adapun variabel

dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (Variabel X) yakni Media pembelajaran Visual dan Audio Visual

2. Variabel terikat (Variabel Y) yakni Keterampilan Menulis Cerpen.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.4 Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh peserta didik Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.

4 Sugiono, op.cit., h. 117.

Page 35: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

25

2. Sampel

Sampel ini diambil menggunakan teknik purposive sampling, penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan peneliti adalah rekomendasi dari guru

bahasa Indonesia kelas XI IIS 1 dan 2 di Madrasah Aliyah Pembangunan Jakarta

tahun ajaran 2017/2018 yang diarahkan untuk menulis cerpen.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes menulis cerpen yang

berfungsi sebagai pedoman kemampuan menulis cerpen pada peserta didik pada

kesan pertama dan kemampuan menulis cerpen akhir peserta didik pada siswa kelas

XI IIS 1 dan 2 Madrasah Aliyah Pembangunan Jakarta. Tes ini berupa membuat

cerpen yang dikerjakan oleh siswa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Adapun penilaian cerpen ini berdasarkan pada aspek-aspek seperti ketepatan tema

isi, pemilihan diksi, penggunaan ejaan yang benar, dan kelengkapan unsur intrinsik.

Berikut ini adalah format peniaian yang digunakan peneliti.

Tabel 3.2 Format Penilaian

No. Aspek yang dinilai Skor maksimal

1 Kelengkapan aspek formal

cerpen 25

2 Kelengkapan Unsur Intrinsik 25

3 Keterpaduan Unsur/Struktur

Cerpen 25

4 Kesesuaian Penggunaan

Bahasa Cerpen 25

Jumlah 100

Page 36: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

26

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian

Aspek

Kriteria dan Skor

25 20 15 10

Kelengkapan

aspek formal

cerpen

1. Memuat judul

2. Memuat nama

pengarang

3. Memuat dialog

4. Memuat narasi

Hanya

memuat tiga

subaspek

Hanya

memuat dua

subaspek

Hanya

memuat satu

subaspek

Kelengkapan

Unsur

Intrinsik

1.Memuat Plot,

Tokoh, dan Latar

2. Memuat Sudut

Pandang dan

Simbolisme

3. Pengembangan

Tema yang relevan

dengan judul

Memuat tiga

subaspek

namun tidak

lengkap

(Misal,

hanya

memuat

tokoh dan

plot tanpa

latar)

Hanya

memuat dua

subaspek

Hanya

memuat satu

subaspek

Keterpaduan

Unsur/Struktur

Cerpen

1. Plot (kelogisan,

rasa ingin tahu,

kejutan, dan

keutuhan) dan

keutuhan (awal,

tengah, dan akhir)

2. Dimensi Tokoh

(Fisiologi, Psikologi,

dan Sosiologi)

3. Dimensi Latar

(Tempat, Waktu, dan

Sosial)

Memuat tiga

subaspek

namun tidak

lengkap

Hanya

memuat dua

subaspek

Hanya

memuat satu

subaspek

Kesesuaian

Penggunaan

Bahasa

Cerpen

1. Menggunakan

kaidah EYD yang

baik

2. Kekonsistenan

penulisan

3. Ragam bahasa

yang digunakan

dalam dimensi tokoh

dan dimensi latar

Memuat tiga

subaspek

namun tidak

lengkap

Hanya

memuat dua

subaspek

Hanya

memuat satu

subaspek

Page 37: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

27

Berdasarkan pedoman penilaian di atas, guru dapat mengetahui kemampuan

menulis cerpen peserta didik berhasil mencapai kategori sangat baik, baik, cukup

baik, atau kurang baik.

Tabel 3.4 Penilaian Keterampilan Menulis Cerpen

No. Kategori Rentang Skor

1 Sangat Baik 76-100

2 Baik 51-75

3 Kurang Baik 26-50

4 Tidak Baik 1-25

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian itu mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang ditetapkan untuk itu, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

1. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok.5 Tes yang digunakan adalah essai, dengan tes

essai diharapkan peserta didik mampu mengeksplor kemampuannya dalam menulis.

Tes bentuk esai tersebut dilakukan sebelum dan sesudah menerima perlakuan atau

eksperimen, baik di kelas kontrol maupun kelas ekperimen.

2. Pengamatan

Melalui pengamatan dapat diketahui bagaimana sikap dan perilaku siswa,

kegiatan yang dilakukannya, tingkat partisipasi dalam suatu kegiatan, proses kegiatan

5Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2013) hlm. 193.

Page 38: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

28

yang dilakukannya, kemampuan, bahkan hasil yang diperoleh dari kegiatannya.6

Dalam hal ini pengamatan dilakukan untuk mengetahui perubahan tingkah laku saat

tidak diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan media. Pengamatan

dilakukan saat uji pretest dan posttes sedang berlangsung, baik di kelas kontrol dan

kelas eksperimen. Di kelas eksperimen,

G. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 dan 9 Mei, dan

difokuskan pada peserta didik kelas XI IIS 1 dan 2 Madrasah Aliyah Pembangunan

Jakarta dengan memberikan pelajaran tentang kemampuan menulis cerpen dengan

media audio visual (video peristiwa kebakaran). Sebelum memulai penelitian

dipastikan kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam keadaan setara, tidak

diberitahukan apapun untuk memperkecil pengaruh lain selain perlakuan. Adapun

langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mengadakan Pretest untuk mengetahui kemampuan sampel sebelum diberi

perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol;

2. Memberikan perlakuan berupa pembelajaran menulis cerpen dengan media audio

visual (video peristiwa kebakaran) pada kelas eksperimen dan media foto

peristiwa kebakaran pada kelas kontrol;

3. Mengadakan posttest untuk mengetahui perkembangan kemampuan menulis

cerpen sesudah diberi perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan beberapa uji prasyarat statistik untuk

menentukan rumus statistik yang akan digunakan dalam uji hipotesis tersebut. Uji

prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.

6Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011) h. 84.

Page 39: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

29

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov dan

Shapiro Wilk yang dilakukan dengan kaidah Asymp Sig atau nilai P.Proses

perhitungan normalitas ini menggunakan bantuan software SPSS versi 22 untuk

mengetahui sebaran data terdistribusi normal atau tidak. Sebuah syarat data

berdistribusi normal apabila nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil penghitungan

lebih besar dari tingkat alpha 5% (sig. (2-tailed) >0.05). Jika nilai signifikansi yang

diperoleh dari hasil penghitungan lebih kecil dari tingkat alpha 5% (sig. (2-tailed) <

0.05), maka data tersebut berdistribusi tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen

atau tidak (heterogen) yaitu dengan cara membandingkan kedua variansnya.

Pengujian homogenitas peneliti menggunakan software SPSS 22 dengan Test of

Homogenity of Variance. Dengan ketentuan jika nilai signifikansi hitung lebih besar

dari taraf signifikansi 0,05 (5%) maka skor hasil tes tersebut tidak memiliki

perbedaan varian atau homogen.

2. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, kemudian dilakukan uji

hipotesis. Berikut ini distribusi dan kehomogenan varians dari data hasil penelitian

serta uji hipotesis yang digunakannya:

a. Data berdistribusi normal dan homogen

Untuk data berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis menggunakan

statistik parametrik yaitu uji t dengan persamaan sebagai berikut:7

7 Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung: Tarsito,2005), h. 239.

Page 40: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

30

Dengan Sgab=√( )

( )

Keterangan:

= Rata-rata data kelas eksperimen

= Rata-rata data kelas kontrol

S = Nilai deviasi standar gabungan

S12 = Varians data kelas eksperimen

S22 = Varians data kelas kontrol

n1 = Jumlah anggota kelas eksperimen

n2 = Jumlah anggota kelas kontrol

Hasil perhitungan thitung dibandingakan dengan ttabel dengan taraf signifikan 0,05.

Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut :

1) Jika thitung > ttabel , maka tolak H0 dan H1 diterima

2) Jika thitung < ttabel , maka terima H0 dan H1 ditolak

b. Data berdistribusi normal dan heterogen

Untuk data berdistribusi normal dan tidak homogen, pengujian hipotesis

menggunakan uji t’ dengan persamaan sebagai berikut:8

√(

) (

)

Keterangan:

= Nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen

= Nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol

= Varians data kelompok eksperimen

= Varians data kelompok kontrol

8Ibid.,h. 241.

Page 41: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

31

n1 = Jumlah siswa pada kelompok eksperimen

n2 = Jumlah siswa pada kelompok kontrol

Kriteria pengujiannya :

1) Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

2) Jika thitung > ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak

c. Data tidak berdistribusi normal

Untuk data tidak berdistribusi normal, pengujian menggunakan uji Mann-

Whitney.Uji Mann-Whitney (U) adalah uji non-parametrik yang tergolong kuat

sebagai pengganti uji-t.9 Pada uji ini asumsi normalitas dan homogenitas tidak

diperlukan. Uji Mann-Whitney dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:10

1) Merumuskan hipotesis statistik

H0 : µ1>µ2

H0 : µ1<µ2

2) Menetapkan U kritis

Misalkan α = 0,05 dengan n1 = 8 dan n2 = 5, diperoleh U(0,05)(8:5)= 8 (lihat daftar J)

3) Menentukan nilai statistik Mann-Whitney (U) dengan langkah-langkah:

a) Mengurutkan data tanpa memperhatikan sampelnya

b) Menjumlahkan urutan masing-masing sampel

c) Menghitung statistik U melalui dua rumus:

Pertama, U = ( )

Kedua, U = ( )

4) Membuat kesimpulan

a) Jika U < Utabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

b) Jika U > Utabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

9Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sampurna,2010),

h.273. 10

Ibid., h. 273.

Page 42: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

32

I. Hipotesis Statistik

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka pikiran di atas dapat dirumuskan

hipotesis statistik yang digunakan yaitu:

H0: =

H1:

Keterangan:

H0 : Tidak terdapat pengaruh media audio visual terhadap keterampilan

menulis cerpen pada peserta didik kelas XI IIS 1 dan 2 di Madrasah

Aliyah Pembangunan Jakarta tahun pelajaran 2017/2018.

H1 : Terdapat pengaruh media audio visual terhadap keterampilan menulis

pada peserta didik kelas XI IIS 1 dan 2 di Madrasah Aliyah

Pembangunan Jakarta tahun pelajaran 2017/2018

Page 43: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tahapan Kegiatan Penelitian Pengaruh Media Pembelajaran

Penelitian mengenai pengaruh media audio visual terhadap keterampilan

menulis pada peserta didik kelas XI IIS 1 dan 2 tahun ajaran 2017/2018 yang

bertempat di Madrasah Aliyah Pembangunan melalui tahapan-tahapan,

diantaranya: Tahap pertama melakukan identifikasi masalah dan kebutuhan,

diantaranya adalah melakukan identifikasi masalah berkaitan dengan kompetensi

dasar dan menetapkan kebutuhan peserta didik berkenaan dengan kemampuan

menulis cerpen.

Sedangkan tahap kedua mencari dan mengkaji sumber rujukan yang relevan,

diantaranya adalah mencari dan mengkaji sumber-sumber rujukan berkaitan

dengan media pembelajaran yang akan diterapkan. Dan tahap ketiga menyiapkan

media pembelajaran, diantaranya adalah menyusun RPP, menyiapkan media

pembelajaran, menyusun instrumen penilaian. Kemudian pada tahap keempat

menerapkan media, diantaranya adalah melakukan konsultasi dengan guru bidang

studi, menerapkan media pembelajaran, mengamati dan menganalisis. Terakhir

pada tahap kelima menyimpulkan hasil penelitian, diantaranya menyimpulkan

hasil penerapan media pembelajaran dan menyimpulkan kelebihan dan

kekurangan media pembelajaran.

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan Media

Video Peristiwa

Media video peristiwa diterapkan di kelas XI IIS 1 Madrasah Aliyah

pembangunan UIN Jakarta dengan menerapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran pada Kompetensi Inti ke 4 dengan Kompetensi Dasar 4.2 dan

Indikator sebagai berikut. Kompetensi Inti: Mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Sedangkan kompetensi

Page 44: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

34

dasar: Memproduksi cerita pendek yang koheren sesuai dengan karakteristik teks

yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

C. Panduan Prosedur Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh media audio visual (video peristiwa) terhadap

keterampilan menulis cerpen dirancang dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan

pertama digunakan untuk pretest dan pertemuan kedua untuk posttest. Setiap kali

pertemuan, tatap muka berlangsung selama 2x45 menit.

Pada penelitian ini yang menjadi subjek adalah peserta didik kelas XI

Madrasah Aliyah Pembangunan yang berjumlah 118 peserta didik. Sampel yang

diambil dari 118 peserta didik sebanyak 50 peserta didik, yaitu kelas XI IIS 1

sebagai kelas eksperimen sejumlah 25 peserta didik dan kelas XI IIS 2 sebagai

kelas kontrol berjumlah 25 peserta didik.

Sebelum memulai proses pembelajaran tentang menulis cerpen melalui media

video peristiwa kebakaran dan foto peristiwa kebakaran. Peneliti terlebih dahulu

mempersiapkan kebutuhan saat proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar

proses pembelajaran berlangsung dengan lancar. Sebelum proses pembelajaran,

peneliti memberikan pretest kepada peserta didik. Pretest dilakukan untuk

mengukur kemampuan awal peserta didik dalam membuat cerpen. Setelah

mengetahui kemampuan awal peserta didik dalam menulis cerpen, maka

pembelajaran Bahasa Indonesia dalam penelitian ini dilanjutkan dengan

mengadakan posttest yang sudah diberi perlakuan berupa media video peristiwa

kebakaran pada kelas eksperimen dan diberi perlakuan media foto peristiwa pada

kelas kontrol kebakaran.

Kemampuan yang dimiliki oleh ke-50 peserta didik berbeda-beda. Beberapa

ada yang aktif, namun ada yang pasif pada saat mengikuti pembelajaran Bahasa

Indonesia dalam menulis cerpen media video peristiwa kebakaran untuk kelas

eksperimen dan foto peristiwa kebakaran untuk kelas kontrol. Jika dilihat dari

tingkat kecerdasan pesersa didik bervariasi, ada yang tinggi, sedang dan rendah.

Oleh karena itu, hasil tes kemampuan menulis cerpen yang diperoleh bervariasi.

Page 45: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

35

1. Panduan Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Cerpen dengan

Media Video Peristiwa.

Panduan prosedur pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan di kelas XI IIS 1

sebagai kelas eksperimen yang diuraikan sebagai berikut:

a. Sebelum Pembelajaran dengan Media Video Peristiwa

Prapembelajaran dilaksanakan pada tanggal 23 dan 34 April 2018 di Madrasah

Aliyah Pembangunan UIN Jakarta. Sebelum memulai proses pembelajaran

tentang menulis cerpen dengan media audio visual (video peristiwa), peneliti

terlebih dahulu mempersiapkan keperluan saat proses pembelajaran berlangsung.

Gambaran perencanaan prapembelajaran media pembelajaran yang akan

dilaksanakan adalah:

1) Menyusun RPP Bahasa Indonesia untuk materi menulis cerpen.

2) Menyiapkan materi pembelajaran menulis cerpen.

Untuk kelas Kontrol disiapkan media berupa slide foto peristiwa kebakaran

yang berjumlah lima foto.

Untuk kelas Eksperimen disiapkan video peristiwa kebakaran yang terjadi di

Bali, diambil dari kanal Youtube: Berita Tipi dengan alamat link:

[https://www.youtube.com/watch?v=oO4fdmnfcxQ]

dengan durasi 8:52, pemilihan video dengan tema peristiwa kebakaran,

diharapkan peserta didik mampu menciptakan karya yang dramatis.

3) Menyiapkan media pembelajaran menulis cerpen.

4) Menyiapkaninstrumen penilaian menulis cerpen untuk peserta didik.

5) Menyiapkan absensi kelas XI IIS 1 sebagai kelas eksperimen.

b. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Media Video Peristiwa

Setelah semua keperluan untuk proses pembelajaran telah disiapkan, peneliti

melakukan proses pembelajaran tentang menulis cerpen dengan menggunakan

media audio visual (video peristiwa kebakaran). Pelakasaan pembelajaran dibagi

dua tahapan, yaitu tahap pretest dan tahap posttest. Gambaran pelaksanaan

pembelajaran yang akan dilakukan adalah:

1) Tahap Pretest

Page 46: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

36

a) Peneliti mengkondisikan peserta didik untuk siap dalam kegiatan belajar

mengajar (KBM), seperti mengucapkan salam, berdoa, menyapa, dan

mengecek kehadiran peserta didik.

b) Peserta didik kemudian ditanya mengenai pengetahuannya seputar cerpen

berdasarkan teknik penyampaian mereka.

c) Peneliti meminta peserta didik untuk menjelaskan tentang cerpen.

d) Peneliti memberikan pretest menulis cerpen kepada peserta didik dan

meminta mereka mengerjakannya secara individu.

e) Peneliti menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan

berikutnya dan mengakhiri proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

2) Tahap posttest

a) Peneliti mengkondisikan peserta didik untuk siap dalam kegiatan belajar

mengajar (KBM), seperti mengucapkan salam, berdoa, menyapa, dan

mengecek kehadiran peserta didik.

b) Peserta didik kemudian ditanya mengenai pengetahuannya seputar cerpen

berdasarkan teknik penyampaian mereka.

c) Peneliti meminta peserta didik untuk menjelaskan tentang cerpen.

d) Peneliti menyampaikan materi pembelajaran mengenai cerpen

e) Peserta didik diberikan perlakuan berupa video peristiwa dengan tema

kebakaran.

f) Peserta didik diberikan kesempatan bertanya atau mengungkapkan sesuatu

yang sesuai dengan proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

g) Peneliti memberikan posttest menulis cerpen kepada peserta didik dan

meminta untuk mengerjakannya secara individu.

Setelah mengetahui hasil pretest, hasil tersebut kemudian dianalisis untuk

mengetahui kemampuan peserta didik dalam membuat cerpen. Barulah setelah

mendapatkan data, peneliti mengadakan posttest kepada peserta didik yang

sebelumnya diberikan perlakuan terlebih dulu dengan media audio visual (video

peristiwa kebakaran) pada proses pembelajaran tentang menulis cerpen. Hasil

posttest tersebut dianalisis untuk mengetahui keterampilan peserta didik dalam

Page 47: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

37

membuat cerpen setelah diberi perlakuan media audio visual (video peristiwa

kebakaran).

2. Panduan Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Cerpen dengan

Media Foto Peristiwa

Panduan prosedur pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan di kelas XI IIS 2

sebagai kelas kontrol yang secara lengkap diuraikan sebagai berikut:

a. Prapembelajaran dengan Media Foto Peristiwa

Sebelum pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 23 dan 24 April 2018 di

Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta. Sebelum memulai proses

pembelajaran menulis cerpen dengan media foto peristiwa, terlebih dahulu

peneliti mempersiapkan kebutuhan proses pembelajaran.

Gambaran perencanaan prapembelajaran media pembelajaran yang akan

dilaksanakan adalah:

1) Menyusun RPP Bahasa Indonesia untuk materi menulis cerpen.

2) Menyiapkan materi pembelajaran menulis cerpen.

3) Menyiapkan media pembelajaran menulis cerpen.

4) Menyiapkan instrumen penilaian menulis cerpen peserta didik.

5) Menyiapkan absensi kelas XI IIS 2 sebagai kelas kontrol.

b. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Media Foto Peristiwa Kebakaran

Setelah mempersiapkan kebutuhan untuk proses pembelajaran, barulah

peneliti melaksanakan proses pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis

cerpen dengan menggunakan media foto peristiwa kebakaran. Pelakasaan

pembelajaran dibagi dua tahapan proses, yaitu tahap pretest dan tahap posttest.

Gambaran pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan adalah:

1) Tahap pretest

a) Peneliti mengkondisikan peserta didik untuk siap dalam kegiatan belajar

mengajar (KBM), seperti mengucapkan salam, berdoa, menyapa, dan

mengecek kehadiran peserta didik.

b) Peserta didik ditanya mengenai pengetahuannya tentang cerpen berdasarkan

Page 48: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

38

teknik penyampaianisinya.

c) Peneliti meminta peserta didik untuk menjelaskan tentang cerpen.

d) Peneliti memberikan pretest menulis cerpen dan memintan mereka untuk

mengerjakan secara individu.

e) Peserta didik diberikan kesempatan bertanya atau mengungkapkan ketika

mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

f) Peneliti menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan

berikutnya dan mengakhiri proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

2) Tahap Posttest

a) Peneliti mengkondisikan peserta didik untuk siap dalam kegiatan belajar

mengajar (KBM), seperti mengucapkan salam, berdoa, menyapa, dan

mengecek kehadiran peserta didik.

b) Peserta didik ditanya mengenai pengetahuannya tentang cerpen berdasarkan

teknik penyampaian isinya.

c) Peneliti meminta peserta didik untuk menjelaskan tentang cerpen.

d) Peneliti mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan materi yang akan

disampaikan.

e) Peneliti menyampaikan materi pembelajaran mengenai cerpen.

f) Peserta didik diberikan perlakuan berupa foto peristiwa dengan tema

kebakaran.

g) Peserta didik diberikan kesempatan bertanya atau mengungkapkan ketika

mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

h) Peneliti memberikan posttest menulis cerpen kepada masing-masing peserta

didik dan memintanya untuk mengerjakannya secara individu.

i) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan

mengakhiri proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

Setelah mengetahui hasil pretest, hasil tersebut dianalisis untukmengetahui

kemampuan awal peserta didik dalam membuat cerpen. Barulah peneliti

mengadakan posttest kepada peserta didik yang sebelumnya diberikan perlakuan

terlebih dulu dengan media foto peristiwa kebakaran dalam proses pembelajaran

Page 49: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

39

menulis cerpen. Setelah mendapatkan hasil posttest, kemudian dianalisis untuk

mengetahui kemampuan peserta didik membuat cerpen setelah diberi perlakuan

media foto peristiwa kebakaran.

D. Hasil Penelitian

Data yang diperoleh di dalam kelas, kemudian diolah untuk mengetahui

penelitian yang dilakukan berhasil atau tidak. Sampel yang diambil dalam

penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas XI IIS 1 sebagai kelas eksperimen

berjumlah 25 peserta didik dan kelas XI IIS 2 sebagai kelas kontrol berjumlah 25

peserta didik. Data yang terkumpul adalah nilai pretest dan posttest.

Kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa media video peristiwa

kebakaran, sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan media foto peristiwa

kebakaran. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda selama proses pembelajaran

Bahasa Indonesia, kemudian pada akhir penelitian kedua kelas diberikan posttest.

Data tersebut dianalisis untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis

cerpen sesudah diberi perlakuan berupa media video peristiwa kebakaran pada

kelas eksperimen dan pada kelas kontrol diberi perlakuan media foto peristiwa

kebakaran.

1. Deskripsi hasil pretest dan posttest keterampilan menulis cerpen kelas kontrol.

Pretest dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2018. Pada awal pembelajaran guru

menyampaikan kompetensi inti dan Kompetensi Dasar. Guru mengajukan pertanyaan

kepada peserta didik berkaitan dengan menulis cerpen untuk mengetahui pengetahuan

awal yang dimiliki peserta didik. Selanjutnya guru melakukan pretest kepada peserta

didik dengan memberikan tugas berupa menulis cerpen. Hasil data nilai pretest peserta

didik dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1

Data Hasil Pretest Menulis Cerpen Kelas Kontrol (XI IIS 2)

`No. Inisial Nama Aspek Penilaian Jumlah

Page 50: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

40

I II III IV

1 AR 10 15 20 25

70

2 AD 10 10 10 10

40

3 AF 15 10 10 10

45

4 ADM 15 15 15 10

55

5 ANZA 10 10 15 10

55

6 GRNP 15 15 10 10

50

7 HZF 20 20 10 10

60

8 KRA 15 10 15 15 55

9 LFA 10 10 10 10

40

10 MR 15 10 10 10

45

11 MNA 15 10 15 15

55

12 MR 10 10 10 10

40

13 MRB 10 10 15 15

50

14 MZA 10 10 10 15

45

15 NAS 10 15 10 10

45

16 NAZ 20 20 10 10

60

17 NA 15 20 20 10

65

18 NA 20 10 15 15

60

19 RIM 10 10 10 10

40

Page 51: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

41

20 RBP 10 10 10 10

40

21 RA 10 15 15 10

50

22 SRRB 25 20 15 10

70

23 SA 15 10 15 15

55

24 SF 10 10 10 15

45

25 TBS 10 10 10 10

40

Dari nilai pretest yang dicapai oleh peserta didik kemudian peneliti urutkan

mulai dari nilai terendah sampai tertinggi. Adapun urutan data nilai peserta didik

dari yang terendah sampai tertinggi sebagai berikut:

Tabel 4.2

Urutan Nilai Pretest Terendah Sampai Tertinggi Peserta didik Kelas

Kontrol (XI IIS 2)

40 40 40 40 40

40 45 45 45 45

45 50 50 50 55

55 55 55 55 60

60 60 65 70 70

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai pretest terendah kelas

kontrol adalah 40 sebanyak 6 orang dan nilai paling tinggi adalah 70 sebanyak 2

orang. Banyaknya kelas interval 6, panjang kelas 5 dan rerata 51. Distribusi

frekuensi nilai pretest keterampilan menulis cerpen pada kelas kontrol dapat

disajikan dalam bentuk grafik histogram berikut ini:

Page 52: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

42

Gambar 4.2 Grafik Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol

Selanjutnya dilakukan posttest di kelas kontrol pada tanggal 7 Mei 2018. Pada

awal pembelajaran guru memberikan beberapa contoh cerpen dan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai cerpen. Selanjutnya

guru memberikan penjelasan mengenai cerpen, lalu guru materi tentang menulis

cerpen dimulai dari pengertian cerpen, ciri-ciri cerpen, unsur intrinsik, hal-hal

yang harus diperhatikan dalam menulis cerpen, dan langkah-langkah membuat

cerpen. Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik berkaitan dengan

menulis cerpen untuk mengetahui pengetahuan peserta didik.

Setelah selesai peserta didik dipersilahkan untuk menanyakan hal-hal yang

belum dimengerti. Ada beberapa peserta didik yang bertanya mengenai perbedaan

cerpen dengan karya tulis lainnya. Selanjutnya guru memberikan posttest kepada

peserta didik dengan memberikan tugas berupa menulis cerpen. Saat kegiatan

menulis terlihat beberapa peserta didik masih enggan dan bingung untuk

menuangkan idenya. Terlihat pula beberapa peserta didik berdiskusi dengan

temannya. Dari hasil data nilai posttest peserta didik dapat dilihat pada tabel

berikut.

0

2

4

6

8

10

12

40-45 46-51 52-57 58-63 64-69 70-75

Page 53: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

43

Tabel 4.3

Data Hasil Posttest Menulis Cerpen Kelas Kontrol (XI IIS 2)

No. Inisial Nama

Aspek Penilaian

Jumlah

I II III IV

1 AR 20 25 20 15 80

2 AD 15 15 15 10 55

3 AF 15 10 10 10 45

4 ADM 20 15 15 10 60

5 ANZA 15 20 15 10 60

6 GRNP 25 20 10 15 70

7 HZF 10 15 10 15 50

8 KRA 20 25 15 20 80

9 LFA 10 15 15 15 55

10 MR 15 10 15 15 55

11 MNA 15 15 15 10 55

12 MR 15 25 10 20 70

13 MRB 20 10 15 15 60

14 MZA 20 15 15 15 65

15 NAS 25 20 10 15 70

16 NAZ 10 10 15 15 50

Page 54: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

44

17 NA 20 15 25 20 80

18 NA 15 15 15 20 65

19 RIM 10 15 15 20 60

20 RBP 15 15 10 15 55

21 RA 10 15 15 15 55

22 SRRB 20 25 15 15 75

23 SA 10 15 15 15 55

24 SF 15 10 20 15 60

25 TBS 15 15 10 15 55

Berdasarkan nilai posttest yang diperoleh peserta didik kemudian peneliti

mengurutkan mulai dari nilai terendah sampai tertinggi. Adapun urutan data nilai

peserta didik dari yang terendah sampai tertinggi sebagai berikut:

Tabel 4.4

Urutan Nilai Posttest Terendah Sampai Tertinggi Peserta didik Kelas

Kontrol (XI IIS 2)

45 50 50 55 55

55 55 55 55 55

55 60 60 60 60

60 65 65 70 70

70 75 80 80 80

Sesuai dengan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai posttes terendah kelas

kontrol adalah 45 sebanyak 1 orang dan nilai paling tinggi adalah 80 sebanyak 3

orang. Banyaknya kelas interval 6, panjang kelas 6 dan rerata 61,6. Distribusi

Page 55: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

45

frekuensi nilai posttest keterampilan menulis cerpen pada kelas kontrol dapat

disajikan dalam bentuk grafik histogram berikut ini:

Gambar 4.3 Grafik Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol

2. Deskripsi hasil pretest dan posttest keterampilan menulis cerpen kelas

eksperimen.

Pretest dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2018. Pada awal pembelajaran guru

menyampaikan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Guru mengajukan

pertanyaan kepada peserta didik berkaitan dengan menulis cerpen untuk

mengetahui pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik. Selanjutnya guru

memberikan pretest kepada peserta didik dengan memberikan tugas berupa

menulis cerpen. Dari hasil data nilai pretest peserta didik dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 4.5

Data Hasil Pretest Menulis Cerpen Kelas Eksperimen (XI IIS 1)

No. Inisial Nama

Aspek Penilaian

Jumlah

I II III IV

1 ALI 15 15 25 20 75

0

2

4

6

8

10

12

45-51 52-58 59-65 66-72 73-79 80-86

Page 56: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

46

2 AZ 10 15 10 10 45

3 ANR 10 10 10 10 40

4 AFR 10 10 15 15 50

5 AAI 15 10 25 20 70

6 AED 10 10 10 10 40

7 CR 15 15 15 15 60

8 DCI 25 25 10 10 70

9 DJS 15 15 15 10 55

10 GHN 15 20 15 15 65

11 IRK 20 15 15 15 65

12 JSF 10 15 10 10 45

13 MHG 15 15 10 10 50

14 NMD 10 10 10 10 40

15 NH 15 15 20 15 65

16 PA 10 10 10 10 40

17 RAR 15 15 15 10 55

18 RJR 20 10 15 15 60

19 RAY 15 15 10 15 55

20 SAR 20 15 15 15 65

21 SZN 20 10 20 15 65

Page 57: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

47

22 SLT 25 20 15 10 70

23 SAP 15 10 10 10 45

24 YAP 10 10 15 15 50

25 YDS 10 10 10 10 40

Berdasarkan nilai pretest yang diperoleh peserta didik kemudian peneliti

mengurutkan hasil peserta didik mulai dari nilai terendah sampai tertinggi. Adapun

urutan data nilai peserta didik dari yang terendah sampai tertinggi sebagai berikut:

Tabel 4.6

Urutan Nilai Pretest Terendah Sampai Tertinggi Peserta didik Kelas

Eksperimen (XI IIS 1)

40 40 40 40 40

45 45 45 50 50

50 55 55 55 60

60 65 65 65 65

65 70 70 70 75

Sesuai dengan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai pre test terendah kelas

eksperimen adalah 40 sebanyak 5 orang dan nilai paling tinggi adalah 75 sebanyak

1 orang. Banyaknya kelas interval 6, panjang kelas 6 dan rerata 55,2. Distribusi

frekuensi nilai pretest keterampilan menulis cerpen pada kelas eksperimen dapat

disajikan dalam bentuk grafik histogram berikut ini:

Page 58: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

48

Gambar 4.4 Grafik Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen.

Posttest di kelas eksperimen pada tanggal 7 Mei 2018. Pada awal pembelajaran

guru menyampaikan materi cerpen dan memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk bertanya mengenai cerpen. Selanjutnya guru memberikan penjelasan

mengenai cerpen dimulaidari pengertian cerpen, ciri-ciri cerpen, hal-hal yang

harus diperhatikan dalam menulis cerpen, dan langkah-langkah membuat cerpen.

Guru memberikan video peristiwa kebakaran dan memberikan waktu untuk

peserta didik agar fokus memperhatikan video peristiwa. Guru mengajukan

pertanyaan kepada peserta didik berkaitan dengan menulis cerpen untuk

mengetahui pengetahuan peserta didik.

Setelah selesai peserta didik dipersilahkan untuk menanyakan hal-hal yang

belum dimengerti. Ada beberapa peserta didik yang bertanya mengenai

perbedaan cerpen dengan jenis tulisan lainnya.Selanjutnya gurumemberikan

posttest kepada peserta didik dengan memberikan tugas berupa menulis cerpen.

Saat kegiatan menulis terlihat beberapa peserta didik masih enggan dan bingung

untuk menuangkan idenya. Terlihat pula beberapa peserta didik berdiskusi dengan

temannya. Hasil data nilai posttest peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

40-46 47-53 54-60 61-67 68-74 75-81

Page 59: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

49

Tabel 4.7

Data Hasil Posttest Menulis Cerpen Kelas Eksperimen (XI IIS 1)

No. Inisial Nama

Aspek Penilaian

Jumlah

I II III IV

1 ALI 25 25 15 10 75

2 AZ 15 15 10 10 50

3 ANR 10 15 15 15 55

4 AFR 25 20 15 15 75

5 AAI 25 15 20 10 70

6 AED 15 25 10 20 70

7 CR 15 15 10 15 55

8 DCI 25 20 10 15 70

9 DJS 20 20 20 20 80

10 GHN 25 20 10 15 70

11 IRK 20 20 20 20 80

12 JSF 20 15 15 25 75

13 MHG 20 10 20 10 60

14 NMD 20 15 25 15 75

15 NH 15 20 25 15 75

16 PA 10 15 25 20 70

17 RAR 25 15 15 20 75

Page 60: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

50

18 RJR 20 20 20 20 80

19 RAY 25 15 20 15 75

20 SAR 25 20 20 20 85

21 SZN 20 25 15 15 75

22 SLT 15 15 25 20 75

23 SAP 15 10 25 20 70

24 YAP 15 25 20 15 75

25 YDS 20 15 15 25 75

Setelah mendapat nilai posttest yang diperoleh peserta didik kemudian

peneliti mengurutkan mulai dari nilai terendah sampai tertinggi. Adapun

urutan data nilai peserta didik dari yang terendah sampai tertinggi sebagai

berikut:

Tabel 4.8

Urutan Nilai Posttest Terendah Sampai Tertinggi Peserta didik Kelas

Eksperimen (XI IIS 1)

50 55 55 60 70

70 70 70 70 70

75 75 75 75 75

75 75 75 75 75

75 80 80 80 85

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai posttest terendah kelas

eksperimen adalah 50 sebanyak 1 orang dan nilai paling tinggi adalah 85 sebanyak

Page 61: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

51

1 orang. Banyaknya kelas interval 6, panjang kelas 5 dan rerata 71,6. Distribusi

frekuensi nilai posttest keterampilan menulis cerpen pada kelas eksperimen dapat

disajikan dalam bentuk grafik histogram berikut ini:

Gambar 4.5 Grafik Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Gambar 4.6 Grafik Nilai Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

0

2

4

6

8

10

12

50-55 56-61 62-67 68-73 74-79 80-85

0

10

20

30

40

50

60

70

80

O1 O2 O3 O4

O1 : Pre-test kelompok eksperimen O3 : Pre-test kelompok kontrol

O2 : Post-test kelompok eksperimen O4 : Post-test kelompok kontrol

Page 62: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

52

E. Hasil Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat, maka data akan diolah dengan

uji hipotesis menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 22. Namun

sebelumnya, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian prasyarat analisis data,

yaitu dengan uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov

dan Shapiro Wilk yang dilakukan dengan kaidah Asymp Sig atau nilai P. Pada

penelitian ini, uji normalitas dilakukan terhadap skor pretest dan skor posttest,

baik pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol. Proses

perhitungan normalitas ini menggunakan bantuan software SPSS versi 22 untuk

mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Sebuah syarat data

berdistribusi normal apabila nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil

penghitungan lebih besar dari tingkat alpha 5% (sig. (2-tailed) > 0.05). Jika nilai

signifikansi yang diperoleh dari hasil penghitungan lebih kecil dari tingkat alpha

5% (sig. (2-tailed) < 0.05), maka data tersebut berdistribusi tidak normal.

Hasil uji normalitas sebaran data pre test dan post test keterampilan menulis

cerpen dari kedua sampel penelitian dapat disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Skor Kontrol .177 25 .042 .907 25 .026

Eksperimen .165 25 .078 .914 25 .038

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa data pretest pada kelas

kontrol memperoleh sig (2-tailed) sebesar 0,026 dan kelas eksperimen

memperoleh sig (2-tailed) sebesar 0,038. Hal tersebut menunjukan bahwa data

hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak terdistribusi normal.

Page 63: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

53

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas Post-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Skor Kontrol .204 25 .008 .909 25 .029

Eksperimen .264 25 .000 .833 25 .001

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa data posttest pada kelas

kontrol memperoleh sig (2-tailed) sebesar 0,029 dan kelas eksperimen

memperoleh sig (2-tailed) sebesar 0,001. Hal tersebut menunjukan bahwa data

hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki

varian yang sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan terhadap dua data, yaitu

hasil pretest dan posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen dengan

ketentuan jika nilai signifikansi hitung lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%)

maka skor hasil tes tersebut tidak memiliki perbedaan varian atau homogen.

Pengujian homogenitas peneliti menggunakan software SPSS 22 dengan Test of

Homogenity of Variance. Hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada

dalam tabel berikut:

Tabel 4.11

Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.682 1 48 .201

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa data pretest pada kelas

kontrol dan kelas eksperimen memperoleh sig (2-tailed) sebesar 0,201 maka dapat

Page 64: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

54

disimpulkan bahwa data pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki

varian yang sama pada saat pretest (homogen).

Tabel 4.12

Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.572 1 48 .216

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa data posttest pada kelas

kontrol dan kelas eksperimen memperoleh sig (2-tailed) sebesar 0,216 maka dapat

disimpulkan bahwa data posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki

varian yang sama pada saat posttest (homogen).

2. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa data tidak

terdistribusi normal dan kedua sampel homogen. Oleh karena itu, pengujian

hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji nonparamaterik Mann-Whitney

menggunakan bantuan software SPSS 22. Hasil perhitungan uji hipotesis dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.13

Hasil Uji Hipotesis Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Test Statisticsa

Skor

Mann-Whitney U 247.000

Wilcoxon W 572.000

Z -1.286

Asymp. Sig. (2-tailed) .198

a. Grouping Variable: Kelas

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai sig (2-tailed) hasil

pretest sebesar 0,198 lebih besar dibandingkan nilai taraf signifikansi sebesar

0,05, sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (H1) ditolak.

Artinya tidak terdapat pengaruh antara hasil pretest di kelas kontrol maupun kelas

eksperimen.

Page 65: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

55

Tabel 4.14

Hasil Uji Hipotesis Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Test Statisticsa

Skor

Mann-Whitney U 146.500

Wilcoxon W 471.500

Z -3.272

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

a. Grouping Variable: Kelas

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai sig (2-tailed) hasil

posttest sebesar 0,001 lebih kecil dibandingkan nilai taraf signifikansi sebesar

0,05, sehingga hipotesis nol (H0) ditolak diterima dan hipotesis alternatif (H1)

diterima. Artinya terdapat pengaruh media audio visual (video peristiwa

kebakaran) terhadap keterampilan menulis cerpen pada peserta didik.

F. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh

media audio visual (video peristiwa kebakaran) terhadap keterampilan menulis

peserta didik dalam menulis cerpen sebelum dan sesudah diterapkan pada kelas

eksperimen. Sampel yang diambil dari penelitian ini terdiri dari dua kelas,

yaitu kelas XI IIS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IIS 2 sebagai kelas

kontrol. Kelas kontrol diberi perlakuan berupa foto peristiwa kebakaran dan kelas

eksperimen diberi perlakuan berupa video peristiwa kebakaran.

Setelah melakukan penelitian terhadap peserta didik kelas XI IIS 1 dan XI IIS

2, peneliti memperoleh hasil nilai pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Hasil uji normalitas pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas

eksperimen nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil penghitungan lebih kecil

dari tingkat alpha 5% (sig. (2-tailed) < 0.05) yang membuktikan bahwa data

sampel terbukti tidak berdistribusi normal. Varian sampel-sampel terbukti

homogen dengan hasil uji homogenitas pretest dan posttest kelas kontrol dan

kelas eksperimen nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil penghitungan lebih

besar dari tingkat alpha 5% (sig. (2-tailed) > 0.05). Nilai rata-rata pretest dan

posttest di kelas eksperimen lebih tinggi daripada peningkatan nilai rata-rata

Page 66: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

56

pretest dan posttest di kelas kontrol. Nilai rata-rata pretest di kelas eksperimen

sebesar 55,2 dan nilai rata-rata posttest di kelas eksperimen sebesar 71,6.

Sementara itu, nilai rata-rata pretest di kelas kontrol sebesar 51 dan nilai rata-rata

posttest di kelas kontrol sebesar 61,6. Nilai rata-rata posttest di kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata posttest di kelas kontrol (71,6 > 61,6).

Setelah melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji

nonparamaterik Mann-Whitney, diketahui bahwa nilai sig (2-tailed) hasil posttest

sebesar 0,001 lebih kecil dibandingkan nilai taraf signifikansi sebesar 0,05

sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (H1) ditolak. Artinya

terdapat pengaruh antara media audio visual (video peristiwa) terhadap

keterampilan menulis cerpen pada peserta didik kelas XI di Madrasah Aliyah

Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 2017/2018.

Saat melakukan penelitian tentang menulis cerpen, kelas kontrol diberikan

perlakuan dengan foto peristiwa kebakaran dan memperlihatkan suasana kelas

saat proses pembelajaran yang cukup kondusif. Sebagian peserta didik antusias

saat foto peristiwa ditampilkan diberikan dan konsestrasi membaca informasi

yang diberikan, namun sebagian peserta didik kurang antusias dan malas-malasan.

Ketika diminta mengerjakan tugas yang diberikan pun, mereka enggan untuk

menuangkan idenya ke dalam tulisan karena merasa tidak percaya diri dengan apa

yang mereka tulis. Pengaruhnya pun terlihat pada hasil tulisan mereka yang

kurang rapih dan kurangnya unsur pendukung cerpen.

Berbeda dengan kelas eksperimen yang diberikan perlakuan berupa video

peristiwa kebakaran, suasana kelas saat proses pembelajaran lebih kondusif.

Peserta didik jauh lebih fokus dan antusias saat diputarkan video peristiwa.

Mereka sangat konsentrasi memperhatikan dan menyimak informasi yang

diberikan. Saat diminta mengerjakan tugas yang diberikan guru berupa menulis

cerpen, mereka antusias. Mereka menjadi lebih paham terhadap perbedaan dengan

karya tulis lainnya. Sedikit peserta didik yang merasa kesulitan menuangkan

idenya ke dalam tulisan, mereka pun menjadi lebih percaya diri menulis cerpen.

Terlihat dari hasil tulisan mereka yang berusaha untuk menyajikan cerita yang

menarik. Hal tersebut berpengaruh terhadap pemerolehan nilai peserta didik.

Page 67: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

57

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh

media audio visual (video peristiwa kebakaran) terhadap keterampilan menulis

siswa dalam menulis cerpen sebelum dan sesudah diterapkan pada kelas

eksperimen. Sampel yang diambil dari penelitian terdiri dari dua kelas, yaitu

kelas XI IIS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IIS 2 sebagai kelas kontrol.

Kelas kontrol diberi perlakuan berupa foto peristiwa dan kelas eksperimen diberi

perlakuan berupa video peristiwa.

Setelah melakukan penelitian terhadap siswa kelas XI IIS 1 dan XI IIS 2,

peneliti memperoleh hasil nilai pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Hasil uji normalitas pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas

eksperimen nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil penghitungan lebih kecil

dari tingkat alpha 5% (sig. (2-tailed) < 0.05) yang membuktikan bahwa data

sampel terbukti tidak berdistribusi normal. Varian sampel-sampel terbukti

homogen dengan hasil uji homogenitas pretest dan posttest kelas kontrol dan

kelas eksperimen nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil penghitungan lebih

besar dari tingkat alpha 5% (sig. (2-tailed) > 0.05).

Nilai rata-rata pre test dan post test di kelas eksperimen lebih tinggi dari pada

peningkatan nilai rata-rata pretest dan posttest di kelas kontrol. Nilai rata-rata

pretest di kelas eksperimen sebesar 55,2 dan nilai rata-rata posttest di kelas

eksperimen sebesar 71,6. Sementara itu, nilai rata-rata pretest di kelas kontrol

sebesar 51 dan nilai rata-rata posttest di kelas kontrol sebesar 61,6. Nilai rata-rata

posttest di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata posttest di

kelas kontrol (71,6 > 61,6).

Setelah melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji non

paramaterik Mann-Whitney, diketahui bahwa nilai sig (2-tailed) hasil post-test

sebesar 0,001 lebih kecil dibandingkan nilai taraf signifikansi sebesar 0,05,

sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (H1) ditolak. Artinya

Page 68: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

58

terdapat pengaruh antara media audio visual (video peristiwa) terhadap

keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas XI IIS 1 dan 2 di Madrasah Aliyah

Pembangunan UIN Jakarta tahun ajaran 2017/2018.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh media audio

visual (video peristiwa) terhadap keterampilan menulis karangan cerpen siswa,

dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk guru

Penggunaan media audio visual (video peristiwa kebakaran) adalah media

yang terbukti memiliki pengaruh pada pembelajaran menulis cerpen pada peserta

didik kelas XI IIS 1 dan 2 di Madrasah Aliyan Pembangunan UIN Jakarta tahun

ajaran 2017/2018.

2. Untuk siswa

Penggunaan media audio visual (video peristiwa kebakaran) dapat digunakan

untuk meningkatkan kemampuan peserta didik.

3. Untuk penelitian selanjutnya

Penelitian lebih lanjut tentang penggunaan media audio visual (video

peristiwa kebakaran) masih diperlukan, terutama dalam pembelajaran menulis

yang lain.

Page 69: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

59

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, Ishak dan Deni Darmawan.Teknologi Pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2015

Arsyad, Azhar.Media Pembelajaran, Jakarta: RajawaliPers, 2010

Dalman, Menulis Karya Ilmiah, Jakarta: Rajawali Pers, 2012

Daryanto.Media Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media, 2010

Djiwandono. M. Soenardi, Tes Bahasa: Pegangan Bagi Pengajar Bahasa,

Jakarta: Indeks, 2011

Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar, Bandung:

Refika Aditama, 2007

Finoza, Lamuddin.Komposisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Diksi Insan Mulia,

2013

Indriana, Dina. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, Jogjakarta: DIVA Press,

2011

Kadir. Statistika untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: RosemataSampurna,

2010

Keraf, Gorys Argumentasi dan Narasi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1982

Mahsusi. Mahir Berbahasa Indonesia, Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2004

Munadi, Yuhdi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung

Persada Press, 2008

Nuryanta, Budi, Kasuryanta dan Imam Koermen.Pengajaran Keterampilan

Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007

Nurgiantoro, Burhan, Teori Pengkajian Fiksi, Yogyakarta: Gadjah Mada

Unuversity Perss, 2005

Rahayu, Minto. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, Jakarta: Grasindo, 2008

Rahman, Eman A, dan Sudarno.Kemampuan Berbahasa Indonesia untuk

Perguruan Tinggi, Jakarta: HikmatSyahid Indah, 1986

Sadiaman, Arief. S, dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996

Page 70: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

60

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana, 2008

Siregar, Syofian. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, Jakarta:

Erlangga, 2013

Teeuw, A Sastra dan Ilmu Sastra, Bandung: Pustaka Jaya, 2013

Sudjana. Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011

Sugiyono. MetodePenelitian Pendidikanl: Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, Bandung: Alfabeta, 2010

Suleiman,Amir Hamzah.Media Audio-VisualUntukPengajaran, Penerangan,

dan Penyuluhan, Jakarta: Gramedia, 1985

Syafi’ie, Ahmad. Media Pengajaran, Jakarta: Kencana, 2010

Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,

Bandung: Angkasa, 2008

Usman, M. Basyiruddin. Media Pembelajaran, Jakarta: CiputatPers, 2002

Wellek, Rene & Austin Warren. Teori Kesusastraan, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 1989

Widaghdho, Djoko. Berbahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa di

Perguruan Tinggi, Jakarta: PT. GrafindoPersada, 1994

Page 71: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Lampiran 1

Profil Sekolah

Sejarah Singkat

Madrasah Pembangunan lahir berawal dari keinginan tokoh-tokoh di Departemen

Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan adanya pendidikan Islam yang

representatif. Pada awal tahun 1972, Panitia Pembangunan Gedung Madrasah

Komprehensif dibentuk oleh Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. H.M.

Toha Yahya Omar (alm).

Bulan Juni 1972, bertepatan dengan Lustrum III IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

dimulai pembangunan gedung madrasah yang ditandai dengan peletakan batu

pertama oleh Menteri Agama RI pada masa itu, yaitu Prof. H.A. Mukti Ali dan

Rektor IAIN Syarif Hidayatullah. Tanggal 17 November 1973, gedung madrasah

diserahterimakan dari Pimpinan Bagian Proyek Pembinaan Bantuan Untuk

Madrasah Swasta Pemda DKI Jakarta kepada IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tahun 1974, pertama kali Madrasah Pembangunan membuka tingkat Ibtidaiyah.

Jumlah muridnya baru 58 orang, terdiri dari Kelas I: 43 orang, Kelas II: 8 orang,

dan Kelas III: 7 orang. Permulaan kegiatan belajar mengajar dimulai pada tanggal

7 Januari 1974. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai "Hari

Kelahiran" Madrasah Pembangunan.

Pada awal tahun 1977, Madrasah Pembangunan membuka tingkat Tsanawiyah.

Siswa angkatan pertama berjumlah 19 orang. Bulan Juli 1991, dibuka kelas jauh

tingkat Ibtidaiyah di Pamulang, bekerja sama dengan Yayasan Al Hidayah

sebagai penyedia lahan. Sesuai dengan keputusan Rektor IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, sejak awal September 1974 pembinaan Madrasah

Pembangunan dilaksanakan oleh Tim Pembinaan yang dipimpin oleh Dekan

Fakultas Tarbiyah. Tugas tim ini di antaranya adalah menyiapkan Madrasah

Pembangunan sebagai 'madrasah laboratorium' Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 72: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Pada tahun 1978, Madrasah Pembangunan ditetapkan sebagai Madrasah Pilot

Proyek Percontohan oleh Departemen Agama RI melalui Surat Keputusan Dirjen

Bimas Islam Depag RI Nomor: Kep/D/03/1978. Berdasarkan keputusan tersebut,

kemudian diselenggarakan kegiatan penataran penulisan modul dan uji coba

pembelajaran dengan sistem modul. Empat modul bidang studi Alquran Hadits,

Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Matematika telah diujicobakan sampai

dengan tahun 1985.

Mulai tahun 1988, berdasarkan Surat Keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Nomor: 06 Tahun 2008, wewenang pembinaan dan pengelolaan Madrasah

Pembangunan dilipahkan kepada Yayasan Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pengembanan sebagai 'madrasah laboratorium' dilaksanakan bersama-sama

dengan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tahun Pelajaran 1991/1992 Madrasah Pembangunan membuka tingkat Aliyah.

Siswa yang diterima pertama kali sebanyak 32 orang terdiri dari 10 laki-laki dan

22 perempuan. setelah empat tahun berjalan, berkenaan dengan kebijakan

pemerintah dalam hal pendidikan (khususnya Madrasah Aliyah), pada Tahun

Pelajaran 1995/1996 MA Pembangunan tidak menerima pendaftaran siswa baru

lagi. Tahun 1996/1997, sebanyak 31 orang siswa terakhir lulus dari MA

Pembangunan IAIN Jakarta.

Seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak tahun 2002 Madrasah

Pembangunan IAIN Jakarta mengikuti perubahan nama menjadi Madrasah

Pembangunan UIN Jakarta.

Tahun Pelajaran 2006/2007 atas dorongan Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan banyaknya permintaan masyarakat, Madrasah Pembangunan UIN

Jakarta kembali membuka tingkat Aliyan. Jumlah siswa pertama yang diterima

adalah 47 siswa terbagi dalam 2 rombongan belajar. Setelah tiga tahun berjalan,

akhir tahun 2009 Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta telah diakreditasi

dengan hasil grade A kategori Sangat Memuaskan.

Page 73: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Tahun 2008 Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN

Jakarta ditetapkan sebagai Madrasah Standar Nasional oleh Kanwil Departemen

Agama Provinsi DKI Jakarta dengan nomor: Kw.09.4/4/5/HK.005/2081/2008

TOKOH-TOKOH PENDIRI MADRASAH PEMBANGUNAN

Madrasah Pembangunan lahir tidak lepas dari jasa-jasa para pendiri yang pada

masa itu sebagai pejabat di lingkungan Departemen Agama maupun IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, antara lain:

1. Drs. H. Kafrawi Ridwan, MA (Direktur Perguruan Tinggi Departemen

Agama dan Wakil Rektor III IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

2. Prof. Dr. HAR Partosentono (Wakil Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah

Jakarta)

3. Drs. H. Husen Segaf, MA (Wakil Rektor II IAIN Syarif Hidayatullah

Jakarta)

4. Drs. H. Bakar Yakob (Ketua Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Tarbiyah

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

5. Drs. H. Agustiar, MA (Ketua Jurusan Pedagogik, Fakultas Tarbiyah IAIN

Syarif Hidayatullah Jakarta)

6. Drs. H.A. Muzakir (Kasubid II Direktorat Pendidikan Depertemen

Agama)

7. Drs. H.M. Ali Hasan (Kepala Seksi Pembina Tenaga Guru dan Pengawas

Subdit V Direktorat Pendidikan Agama Depertemen Agama)

Fasilitas

Gedung permanen dengan halaman yang luas dan asri

Ruang kelas ber-AC

Masjid dan Aula

2 Guru per kelas untuk kelas I MI

Bimbingan membaca dan tahfidz Al-Qur'an

Page 74: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Perpustakaan

Laboratorium Keterampilan / Kitchen

Laboratorium Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

Laboratorium Agama

Laboratorium Bahasa

Laboratorium Komputer dilengkapi jaringan internet

Sarana Olahraga (Futsal, Basket, Tenis Meja, dll.)

Sarana Audio Visual

UKS dan Perawat dari RS UIN Syarif Hidayatullah

Ruang Bimbingan dan Konseling

Ruang Musik

Tabungan Amal Shaleh (TAS)

Koperasi Madrasah

Kantin

Sarana Antar Jemput

Petugas Keamanan (Satpam)

Bank dan ATM

Lapangan parkir luas dan aman

Kurikulum Aliyah

Perkembangan dan perubahan dalam kehidupan berma-syarakat, berbangsa, dan

bernegara perlu segera ditanggapi dan dipertimbangkan dalam bentuk penyusunan

kurikulum baru pada setiap jenjang dan satuan pendidikan.

Madrasah Pembangunan UIN Jakarta telah menetapkan pilar keunggulan sebagai

landasan berpijak dalam proses pembelajaran yang menitikberatkan pada basic

sains, bahasa, dan akhlaqul karimah. Dengan penetapan tersebut membawa

konsekuensi logis pada perubahan kurikulum. Hal ini menjadi motivasi dan spirit

untuk lebih meningkatkan lagi prestasi dan reputasi lembaga ini dalam melahirkan

lulusan atau output yang andal sesuai mottonya.

Page 75: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

1. Ruang Lingkup KBM Madrasah Aliyah (MA)

a. Program Pembinaan Kepesertadidikan

Habitual curriculum atau kurikulum pembiasaan adalah kegiatan yang dilakukan

sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai dengan materi pembinaan akhlak dan

kepribadian serta pembiasaan ibadah.

Program pembinaan kepeserta didikan (30 menit pada awal pembelajaran) berisi

bahan-bahan kajian yang diambil sebagai pengembangan dari beberapa mata

pelajaran dan cakupan materinya meliputi:

1) Al-Quran – Hadits

Materi Al-Quran – Hadits disusun mengacu kepada kaidah-kaidah serta tujuan

kurikuler sebagaimana yang terdapat dalam Kurikulum sesuai dengan

tingkatannya, dengan penekanan pada:

Mempraktikkan kemampuan membaca Al-Quran dengan tartil.

Mempraktikkan kemampuan membaca Al-Quran sesuai dengan bacaan yang

telah ditentukan.

2) Aqidah Akhlak

Materi Aqidah Akhlak mengacu kepada kaidah-kaidah serta tujuan kurikuler

sebagaimana yang dikehendaki oleh kurikulum sesuai dengan tingkatannya,

dengan penekanan pada:

Kemampuan menunjukkan akhlaq yang baik dalam pergaulan antar sesama

manusia.

Kemampuan menunjukkan akhlaq yang baik terhadap orang tua dan guru.

3) Fiqih

Materi Fiqih disusun mengacu kepada nilai-nilai dan kaidah-kaidah serta tujuan

kurikuler sebagai-mana terdapat dalam kurikulum sesuai dengan tingkatannya,

dengan penekanan pada:

Page 76: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Kemampuan melaksanakan shalat Dhuha dengan benar dan baik.

Menghayati pentingnya melaksanakan shalat.

Kemampuan menjadi imam shalat, memimpin dzikir dan do’a.

4) PKn dan Bahasa Indonesia

Materi PKn disusun mengacu kepada nilai-nilai dan kaidah-kaidah serta tujuan

kurikuler sebagai-mana terdapat dalam kurikulum sesuai dengan tingkatannya,

dengan penekanan pada:

Kemampuan menghormati dan menghargai pendapat orang lain sesuai norma

bangsa Indonesia.

Kemampuan untuk berani berbicara dan mengemukakan pendapat di muka

umum.

Memberikan masukan/kritik atas penampilan teman sekelas

b. Tahsin dan Hafalan/Tahfiz

Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta memberikan penekanan sangat

serius pada kemampuan membaca Al-Qur’an, karenanya kepada setiap peserta

didik diharuskan memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik.

Peserta didik yang belum bisa membaca Al-Qur’an dengan baik diharuskan

mengikuti kegiatan tahsin atau Bina Baca Al-Qur’an (BBQ). Kegiatan ini

dilaksanakan usai kegiatan belajar mengajar dibawah koordinasi kelompok guru

mata pelajaran/konsorsium agama.

Di samping itu peserta didik juga diharuskan dan didorong untuk menghafal Al-

Qur’an dengan materi hafalan Juz 28, 29 dan 30 ditambah hafalan bacaan shalat,

zikir dan doa harian. Hafalan disetorkan melalui wali kelas atau guru pendamping

dengan alokasi waktu khusus.

c. Program I Can Speak dan Apresiasi Seni Peserta Didik

MA Pembangunan UIN Jakarta membuat program I Can Speak (ICS). Program

tersebut dibuat untuk memberikan kesempatan peserta didik untuk meningkatkan

Page 77: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

dan mengembangkan bakat peserta didik dalam ber-komunikasi dan berbicara di

hadapan publik dengan menggunakan beberapa bahasa asing. Kegiatan tersebut

dilaksanakan sebulan sekali.

Selain itu, untuk memberikan kesempatan dan mewadahi bakat siswa dalam

bidang seni, MA Pembangunan UIN Jakarta membuat program Apresiasi Seni

Siswa dengan menampilkan perwakilan tiap kelas. Kegiatan ini dilaksanakan

sebulan sekali secara bergantian dengan program I Can Speak.

d. Kelas Bahasa

MA Pembangunan UIN Jakarta, sejak tahun pelajaran 2015/2016 sudah dibuka

kelas Bahasa di kelas X. Mulai tahun 2016/2017 sudah ada 4 kelas Bahasa, yang

terdiri dari 2 kelas di kelas X dan 2 kelas di kelas XI. Tujuan dibentuknya kelas

Bahasa tersebut adalah untuk membiasakan atmosfir berkomunikasi baik secara

lisan maupun tulisan pada Bahasa asing, khususnya Bahasa inggris, Bahasa Arab

dan Bahasa asing lainnya.

Program utama adalah kelas Bahasa di kelas X adalah program utama yaitu

pembelajaran regular TOEFL. Dan kelas XI adalah pembelajaran regular IELTS.

Selain itu ada program-program tambahan lain yang mendukung program kelas

Bahasa tersebut.

e. Muatan Lokal Riset

Mulai tahun pelajaran 2016/2017, MA Pembangunan sudah dirintis dan

dilaksanakan Muatan lokal di bidang Riset. Hal tersebut bertujuan untuk melatih,

membiasakan, dan melatih budaya penelitian sederhana untuk siswa di tingkat

SMA/MA dan sebagai persiapan siswa-siswi untuk menghadapi pembelajaran di

perguruan Tinggi yang pada umumnya adalah meneliti, dan menulis karya Ilmiah.

Page 78: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Ekstrakurikuler Aliyah

Kelompok Seni dan Bahasa :

1. Tari Saman

2. Band

3. Tahfidz

4. Japan Club

5. Manga

6. Jurnalistik

7. Fotografi

Kelompok Olahraga dan Kesehatan

1. Futsal

2. Anggar

3. Basket

4. Badminton

5. Paskibra

6. PMR

7. Pramuka

Kelompok Sains dan Teknologi

1. Karya Ilmiah Remaja

2. Klub Bidang Studi

3. Robotik

Page 79: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Prestasi Madrasah Aliyah

No. Prestasi Mata Lomba Tingkat Penyelenggara

1 Juara

Harapan I Robotik Internasional

International Youth Robotic Competition

(IYRC) Malaysia 2017

2 Juara I Pencak Silat Nasional UIN Jakarta 2016

3 Juara I News Casting Nasional MAN IC Serpong 2016

4 Juara I Penulisan Karya

Ilmiah Nasional UGM Yogyakarta 2016

5 Juara II Spelling Bee Nasional UI Depok 2017

6 Juara III Anggar Nasional Mangga Dua 2017

7 Juara I Praktik Biologi Jabodetabek Kompetisi Biologi Education Expo (BEE) UIN

Jakarta 2017

8 Juara II Karya Tulis

Ilmiah Jabodetabek

Kompetisi Biologi Education Expo (BEE) UIN

Jakarta 2017

9 Juara II Bahasa Jepang Jabodetabek Uhamka 2017

Page 80: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Tenaga Pendidik

1. Drs. Rusli Ishaq, M.Pd. S2 UHAMKA

2. Ahmad Shohibul Wafa ZA., M.Pd. S2 UNINDRA

3. Zakariya, M.A. S2 IIQ

4. Dra. Tri Sunarsih S1 IAIN

5. Dini Andriany, SS S1 UNAS

6. Mardiana, S.Pd. S1 UNJ

7. Ftriyuni Miralda Siregar, S.Pd. S1 UIN

8. Isma Maryam, S.Pd. S1 UIN

9. Putri Nuryani, S.Pd. S1 UIN

10. Wahyu Ramdani, S.Pd. S1 UPI

11. Zaki Mubarok, M.Pd. S2 UHAMKA

12. Nidya Khoerina, S.Pd. S1 UNJ

13. Denden Permana Sidik, S.Pd. S1 UIN

14. Yayat Hidayatul Mutaqin, S.Pd. S1 UIN

15. Halimatussa’diyah, M.Pd. S2 UNINDRA

16. Asep Mutaqin Abror, S.Pd. S1 UIN

17. Yanuar Annas B., S.Si., M.Pd. S2 UNINDRA

18. Dwi Kurniawan, S.Pd.I. S1 UIN

19. Rif’atun Naily Al-M, S. Kom S1 UIN

20. Ubay Baijuri, S.Pd.I. S1 UIN

21. Diana Martiana, S.Pd. S1 UIN

22. Inayah Mardiah, S.Psi. S1 UIN

23. Delvi Andrizal, S.Pd. S1 UIN

24. Firdaus, S.Pd. S1 UIN

25. Monica Harfiyani, S.Pd S1 UIN

Page 81: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : MA Aliyah Pembangunan UIN Jakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : XI / Ganjil

Tahun Pelajaran : 2017 / 2018

Materi Pokok : Cerpen

Alokasi Waktu : 4 Minggu x 4 Jam pelajaran @ 45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif

dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,

keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan

regional, dan kawasan internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak

secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Indikator

Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan

3.8. Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang

terkandung dalam ku

3.9. mpulan cerita pendek yang dibaca

4.8. Mendemonstrasikan salah satu

nilai kehidupan yang dipelajari

dalam cerita pendek

IPK Pengetahuan IPK Keterampilan

4.8.1. Menentukan unsur intrinsik, ekstrinsik, dan

nilai-nilai dalam cerpen serta menerapkan

nilai-nilai dalam cerpen ke dalam

kehidupan sehari-hari.

4.8.2. Mempresentasikan dan

memperbaiki hasil kerja dalam

diskusi kelas.

Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan

3.9. Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita

pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

4.9. Mengkonstruksi sebuah cerita

pendek dengan memerhatikan

unsur-unsur pembangun cerpen

IPK Pengetahuan IPK Keterampilan

4.9.1. Mengidentifikasi cerpen dengan

memerhatikan unsur-unsur pembangun

cerpen

4.9.2. Menyusun kembali cerpen dengan

memerhatikan unsur-unsur pembangun

cerpen

4.9.3. Mempresentasikan, menanggapi,

dan merevisi hasil kerja dalam

diskusi kelas.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, peserta didik dapat :

1. Menghayati dan mengamalkan materi cerpen sebagai bentuk penghayatan dan

pengamalan ajaran agama yang dianutnya

Page 82: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

2. Menguasai materi cerpen dengan menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong), kerja sama, toleran, damai), santun, responsive, dan pro-aktif

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan social dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural,

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusia, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada

bidang kajian materi cerpen yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari materi cerpen yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

D. Materi Pembelajaran

Fakta

Topik : Cerpen

Isi cerpen

Konsep

Unsur Kebahasaan

Majas

peribahasa

ungkapan

Prinsip

Fungsi Sosial

Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen

Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen

Prosedur

Sturktur

Unsur-unsur pembangun cerpen

Merekonstruksi cerpen.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific Learning

Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan Problem

Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah )/ projek

F. Media Pembelajaran

Media/Alat:

Worksheet atau lembar kerja (siswa)

Lembar penilaian

Penggaris, spidol, papan tulis

Laptop & infocus

Proyeksi audio visual: video peristiwa

Bahan :

Spidol / kapur berwarna

G. Sumber Belajar

Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa IndonesiaKelas XI

Kemendikbud, tahun 2013

Page 83: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Pengalaman peserta didik dan guru

Manusia dalam lingkungan: guru, pustakawan, laboran, dan penutur nativ.

http://erny25.blogspot.co.id/2015/10/materi-bahasa-indonesia-kelas-xi.html

http://mulianirahmahpbsi.blogspot.co.id/2014/02/materi-cerpen-kelas-xi-ipa.html

http://www.wartabahasa.com/2015/09/struktur-teks-cerpen-teks-cerita-pendek.html

https://www.academia.edu/8340569/MATERI_B._IND_kelas_XI_STRUKTUR_dan_KE

BAHASAAN_CERPEN

http://budiangkasa.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-cerpen.html

http://www.informasibelajar.com/2015/11/struktur-teks-cerpen-ciri-ciri-cerpen.html

http://sekolah-daring.blogspot.com/2015/09/struktur-teks-cerpen-teks-cerita-pendek.html

https://www.academia.edu/9420289/Contoh_Soal_Bahasa_Indonesia_Kelas_XI_Kurikul

um_2013_CERPEN

https://iguhprasetyo.wordpress.com/2014/12/05/soal-kelas-xi-kurikulum-2013/

https://iguhprasetyo.wordpress.com/2014/09/29/soal-kelas-xi-kurikulum-2013-cerpen/

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke – 1 Materi : Cerpen

KEGIATAN PEMBELAJARAN Waktu

Sintak Model Pembelajaran 90 menit

KEGIATAN PENDAHULUAN 15 menit

Stimulation (stimullasi/ pemberian rangsangan)

Guru :

Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai

pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan

dilakukan.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Mengajukan pertanyaan.

Pemberian Acuan

Pembagian tugas belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran.

KEGIATAN INTI 60 menit

Data Collection (pengumpulan data)

KEGIATAN LITERASI

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin

pertanyaan yang berkaitan dengan materi cerpen,

Menyimak,

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang tugas membuat

cerpen,untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Menulis

Page 84: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Pertemuan Ke – 1 Materi : Cerpen

Peserta didik menulis cerpen dengan tema bebassesuaipengalaman masing-masing.

KEGIATAN PENUTUP 15 menit

Verification (pembuktian)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK) dan COMMUNICATION

(BERKOMUNIKASI)

Peserta didik mendiskusikan hasil menulis cerpen melalui kegiatan :

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa

pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi isi cerpen yang akan selesai

dipelajari

Generalizatio (menarik kesimpulan)

CREATIVITY (KREATIVITAS)

Guru :

Memeriksa hasil pretes siswa yang selesai untuk materi pelajaran isi cerpen.

Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja

dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas

projek /produk /portofolio /unjuk kerja pada materi pelajaran isi cerpen

Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran isi cerpen kepada kelompok yang

memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

CATATAN :

Selama pembelajaran isi cerpen berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam

menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

kecintaan kepada sesama manusia, bersahaja, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku

jujur, tangguh menghadapi masalah, tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli

lingkungan, tanah air, dan bangsa Indonesia, serta kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.

(Karakter Kepramukaan, Kebangsaan, dan Kewirausahaan)

Pertemuan Ke – 2 Materi : Cerpen

KEGIATAN PEMBELAJARAN Waktu

Sintak Model Pembelajaran 90 menit

KEGIATAN PENDAHULUAN 15 menit

Stimulation (stimullasi/ pemberian rangsangan)

Guru :

Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai

pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan

dilakukan.

Page 85: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Pertemuan Ke – 2 Materi : Cerpen

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila materi / tema / projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini

dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi

isi cerpen

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Mengajukan pertanyaan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada

pertemuan yang berlangsung

Pembagian kelompok belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran.

Problem Statemen (pertanyaan/ identifikasi masalah)

KEGIATAN LITERASI

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin

pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan

belajar,

Melihat (tanpa atau dengan alat)

menayangkan video peristiwa yang berkaitan dengan materi isi cerpen

“Apa yang kalian pikirkan tentang video tersebut?”

Mengamati

lembar kerja materi isi cerpen

pemberian contoh-contoh materi isi cerpen untuk dapat dikembangkan peserta

didik, dari media interaktif, dsb

Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung),

membaca materi isi cerpen dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari

internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan

Mendengar

pemberian materi isi cerpen oleh guru

Menyimak,

penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran

mengenai materi isi cerpen, untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari

informasi.

Menulis peserta didik menulis resume tentang apa yang telah dibaca, diamati dan didengarkan

sebagai pembiasaan dalam membaca dan menulis (Literasi)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Mengajukan pertanyaan tentang materi isi cerpen yang tidak dipahami dari apa yang

diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang

diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan

pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar

sepanjang hayat. Misalnya :

Apa yang dimaksud dengan isi cerpen?

Terdiri dari apakah isi cerpen tersebut?

Seperti apakah isi cerpen tersebut?

Bagaimana isi cerpen itu bekerja?

Apa fungsi isi cerpen?

Page 86: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Pertemuan Ke – 2 Materi : Cerpen

Bagaimanakah materi isi cerpen itu berperan dalam kehidupan sehari-hari dan

karir masa depan peserta didik?

KEGIATAN INTI 60 menit

Data Collection (pengumpulan data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah

diidentifikasi melalui kegiatan:

Mengamati obyek/kejadian,

mengamati dengan seksama materi isi cerpen yang sedang dipelajari dalam bentuk

videoperistiwa yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya

Membaca sumber lain selain buku teks,

mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah

pengetahuan dan pemahaman tentang materi isi cerpen yang sedang dipelajari

Aktivitas

menulis cerpen dengan tema bebas sesuai pengalaman masing-masing.

KEGIATAN PENUTUP 15 menit

Verification (pembuktian)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK) dan COMMUNICATION

(BERKOMUNIKASI)

Peserta didik mendiskusikan hasil menulis cerpen melalui kegiatan :

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa

pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi isi cerpen yang akan selesai

dipelajari

Generalizatio (menarik kesimpulan)

CREATIVITY (KREATIVITAS)

Guru :

Memeriksa hasil postes siswa yang selesai untuk materi pelajaran isi cerpen.

Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja

dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas

projek /produk /portofolio /unjuk kerja pada materi pelajaran isi cerpen

Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran isi cerpen kepada kelompok yang

memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

CATATAN :

Selama pembelajaran isi cerpen berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam

menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

kecintaan kepada sesama manusia, bersahaja, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku

jujur, tangguh menghadapi masalah, tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli

lingkungan, tanah air, dan bangsa Indonesia, serta kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.

(Karakter Kepramukaan, Kebangsaan, dan Kewirausahaan)

I. Penilaian

Sikap

Jurnal

LEMBAR PENILAIAN SIKAP - JURNAL

Page 87: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Nama Siswa : ………………..

Kelas : ………………

No. Hari/Tanggal Sikap/Perilaku

Keterangan Positif Negatif

Kesimpulan :

………………………………………………………………………………………………………

………………

Penilaian Sikap – Jurnal

Nama Peserta Didik : …………...........................................……..

Kelas : …………...........................................……..

Aspek yang diamati : …………...........................................……..

No Hari/tanggal Kejadian Keterangan /

Tindak Lanjut

1

….

Nilai jurnal menggunakan skala Sangat Baik (SB)= 100, Baik (B) = 75, Cukup (C) = 50, dan

Kurang (K) = 25

Keterampilan

- Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian

ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian

No Aspek yang Dinilai

Sangat

Baik

(100)

Baik

(75)

Kurang

Baik

(50)

Tidak

Baik

(25)

1 Kesesuaian respon dengan

pertanyaan

2 Keserasian pemilihan kata

3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)

100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik

75 = Baik 25 = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor

maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1 Penguasaan materi diskusi

2 Kemampuan menjawab pertanyaan

3 Kemampuan mengolah kata

4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :

Page 88: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik

75 = Baik 25 = Tidak Baik

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

………………………………………………………_

NIP. NIM. 1111013000058

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : MA Aliyah Pembangunan UIN Jakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : XI / Ganjil

Tahun Pelajaran : 2017 / 2018

Materi Pokok : Cerpen

Alokasi Waktu : 4 Minggu x 4 Jam pelajaran @ 45 Menit

J. Kompetensi Inti

KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif

dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,

keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan

regional, dan kawasan internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak

secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

K. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Indikator

Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan

7.8. Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang

terkandung dalam kumpulan cerita pendek

yang dibaca

8.8. Mendemonstrasikan salah satu

nilai kehidupan yang dipelajari

dalam cerita pendek

IPK Pengetahuan IPK Keterampilan

8.8.1. Menentukan unsur intrinsik, ekstrinsik, dan

nilai-nilai dalam cerpen serta menerapkan

nilai-nilai dalam cerpen ke dalam

kehidupan sehari-hari.

8.8.2. Mempresentasikan dan

memperbaiki hasil kerja dalam

diskusi kelas.

Page 89: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan

7.9. Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita

pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

8.9. Mengkonstruksi sebuah cerita

pendek dengan memerhatikan

unsur-unsur pembangun cerpen

IPK Pengetahuan IPK Keterampilan

8.9.1. Mengidentifikasi cerpen dengan

memerhatikan unsur-unsur pembangun

cerpen

8.9.2. Menyusun kembali cerpen dengan

memerhatikan unsur-unsur pembangun

cerpen

8.9.3. Mempresentasikan, menanggapi,

dan merevisi hasil kerja dalam

diskusi kelas.

L. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, peserta didik dapat :

5. Menghayati dan mengamalkan materi cerpen sebagai bentuk penghayatan dan

pengamalan ajaran agama yang dianutnya

6. Menguasai materi cerpen dengan menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong), kerja sama, toleran, damai), santun, responsive, dan pro-aktif

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan social dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

7. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural,

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusia, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada

bidang kajian materi cerpen yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

8. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari materi cerpen yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

M. Materi Pembelajaran

Fakta

Topik : Cerpen

Isi cerpen

Konsep

Unsur Kebahasaan

Majas

peribahasa

ungkapan

Prinsip

Fungsi Sosial

Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen

Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen

Prosedur

Sturktur

Unsur-unsur pembangun cerpen

Merekonstruksi cerpen.

N. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific Learning

Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan Problem

Page 90: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah )/ projek

O. Media Pembelajaran

Media/Alat:

Worksheet atau lembar kerja (siswa)

Lembar penilaian

Penggaris, spidol, papan tulis

Laptop & infocus

Proyeksi visual: foto peristiwa

Bahan :

Spidol / kapur berwarna

P. Sumber Belajar

Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa IndonesiaKelas XI

Kemendikbud, tahun 2013

Pengalaman peserta didik dan guru

Manusia dalam lingkungan: guru, pustakawan, laboran, dan penutur nativ.

http://erny25.blogspot.co.id/2015/10/materi-bahasa-indonesia-kelas-xi.html

http://mulianirahmahpbsi.blogspot.co.id/2014/02/materi-cerpen-kelas-xi-ipa.html

http://www.wartabahasa.com/2015/09/struktur-teks-cerpen-teks-cerita-pendek.html

https://www.academia.edu/8340569/MATERI_B._IND_kelas_XI_STRUKTUR_dan_KE

BAHASAAN_CERPEN

http://budiangkasa.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-cerpen.html

http://www.informasibelajar.com/2015/11/struktur-teks-cerpen-ciri-ciri-cerpen.html

http://sekolah-daring.blogspot.com/2015/09/struktur-teks-cerpen-teks-cerita-pendek.html

https://www.academia.edu/9420289/Contoh_Soal_Bahasa_Indonesia_Kelas_XI_Kurikul

um_2013_CERPEN

https://iguhprasetyo.wordpress.com/2014/12/05/soal-kelas-xi-kurikulum-2013/

https://iguhprasetyo.wordpress.com/2014/09/29/soal-kelas-xi-kurikulum-2013-cerpen/

Q. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke – 1 Materi : Cerpen

KEGIATAN PEMBELAJARAN Waktu

Sintak Model Pembelajaran 90 menit

KEGIATAN PENDAHULUAN 15 menit

Stimulation (stimullasi/ pemberian rangsangan)

Guru :

Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai

pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan

dilakukan.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Mengajukan pertanyaan.

Pemberian Acuan

Page 91: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Pertemuan Ke – 1 Materi : Cerpen

Pembagian tugas belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran.

KEGIATAN INTI 60 menit

Data Collection (pengumpulan data)

KEGIATAN LITERASI

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin

pertanyaan yang berkaitan dengan materi cerpen,

Menyimak,

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang tugas membuat

cerpen,untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Menulis Peserta didik menulis cerpen dengan tema bebassesuaipengalaman masing-masing.

KEGIATAN PENUTUP 15 menit

Verification (pembuktian)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK) dan COMMUNICATION

(BERKOMUNIKASI)

Peserta didik mendiskusikan hasil menulis cerpen melalui kegiatan :

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa

pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi isi cerpen yang akan selesai

dipelajari

Generalizatio (menarik kesimpulan)

CREATIVITY (KREATIVITAS)

Guru :

Memeriksa hasil pretes siswa yang selesai untuk materi pelajaran isi cerpen.

Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja

dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas

projek /produk /portofolio /unjuk kerja pada materi pelajaran isi cerpen

Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran isi cerpen kepada kelompok yang

memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

CATATAN :

Selama pembelajaran isi cerpen berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam

menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

kecintaan kepada sesama manusia, bersahaja, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku

jujur, tangguh menghadapi masalah, tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli

lingkungan, tanah air, dan bangsa Indonesia, serta kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.

(Karakter Kepramukaan, Kebangsaan, dan Kewirausahaan)

Pertemuan Ke – 2 Materi : Cerpen

Page 92: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Pertemuan Ke – 2 Materi : Cerpen

KEGIATAN PEMBELAJARAN Waktu

Sintak Model Pembelajaran 90 menit

KEGIATAN PENDAHULUAN 15 menit

Stimulation (stimullasi/ pemberian rangsangan)

Guru :

Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai

pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan

dilakukan.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila materi / tema / projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini

dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi

isi cerpen

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Mengajukan pertanyaan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada

pertemuan yang berlangsung

Pembagian kelompok belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran.

Problem Statemen (pertanyaan/ identifikasi masalah)

KEGIATAN LITERASI

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin

pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan

belajar,

Melihat (tanpa atau dengan alat)

menayangkan foto peristiwa yang berkaitan dengan materi isi cerpen

“Apa yang kalian pikirkan tentang foto tersebut?”

Mengamati

lembar kerja materi isi cerpen

pemberian contoh-contoh materi isi cerpen untuk dapat dikembangkan peserta

didik, dari media interaktif, dsb

Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung),

membaca materi isi cerpen dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari

internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan

Mendengar

pemberian materi isi cerpen oleh guru

Menyimak,

penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran

mengenai materi isi cerpen, untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari

informasi.

Page 93: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Pertemuan Ke – 2 Materi : Cerpen

Menulis peserta didik menulis resume tentang apa yang telah dibaca, diamati dan didengarkan

sebagai pembiasaan dalam membaca dan menulis (Literasi)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Mengajukan pertanyaan tentang materi isi cerpen yang tidak dipahami dari apa yang

diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang

diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan

pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar

sepanjang hayat. Misalnya :

Apa yang dimaksud dengan isi cerpen?

Terdiri dari apakah isi cerpen tersebut?

Seperti apakah isi cerpen tersebut?

Bagaimana isi cerpen itu bekerja?

Apa fungsi isi cerpen?

Bagaimanakah materi isi cerpen itu berperan dalam kehidupan sehari-hari dan

karir masa depan peserta didik?

KEGIATAN INTI 60 menit

Data Collection (pengumpulan data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah

diidentifikasi melalui kegiatan:

Mengamati obyek/kejadian,

mengamati dengan seksama materi isi cerpen yang sedang dipelajari dalam bentuk

foto peristiwa yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya

Membaca sumber lain selain buku teks,

mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah

pengetahuan dan pemahaman tentang materi isi cerpen yang sedang dipelajari

Aktivitas

menulis cerpen dengan tema bebas sesuai pengalaman masing-masing.

KEGIATAN PENUTUP 15 menit

Verification (pembuktian)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK) dan COMMUNICATION

(BERKOMUNIKASI)

Peserta didik mendiskusikan hasil menulis cerpen melalui kegiatan :

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa

pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi isi cerpen yang akan selesai

dipelajari

Generalizatio (menarik kesimpulan)

CREATIVITY (KREATIVITAS)

Guru :

Memeriksa hasil postes siswa yang selesai untuk materi pelajaran isi cerpen.

Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja

dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas

projek /produk /portofolio /unjuk kerja pada materi pelajaran isi cerpen

Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran isi cerpen kepada kelompok yang

Page 94: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Pertemuan Ke – 2 Materi : Cerpen

memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

CATATAN :

Selama pembelajaran isi cerpen berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam

menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

kecintaan kepada sesama manusia, bersahaja, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku

jujur, tangguh menghadapi masalah, tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli

lingkungan, tanah air, dan bangsa Indonesia, serta kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.

(Karakter Kepramukaan, Kebangsaan, dan Kewirausahaan)

R. Penilaian

Sikap

Jurnal

LEMBAR PENILAIAN SIKAP - JURNAL

Nama Siswa : ………………..

Kelas : ………………

No. Hari/Tanggal Sikap/Perilaku

Keterangan Positif Negatif

Kesimpulan :

………………………………………………………………………………………………………

………………

Penilaian Sikap – Jurnal

Nama Peserta Didik : …………...........................................……..

Kelas : …………...........................................……..

Aspek yang diamati : …………...........................................……..

No Hari/tanggal Kejadian Keterangan /

Tindak Lanjut

1

….

Nilai jurnal menggunakan skala Sangat Baik (SB)= 100, Baik (B) = 75, Cukup (C) = 50, dan

Kurang (K) = 25

Keterampilan

- Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian

ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian

No Aspek yang Dinilai

Sangat

Baik

(100)

Baik

(75)

Kurang

Baik

(50)

Tidak

Baik

(25)

1 Kesesuaian respon dengan

Page 95: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

No Aspek yang Dinilai

Sangat

Baik

(100)

Baik

(75)

Kurang

Baik

(50)

Tidak

Baik

(25)

pertanyaan

2 Keserasian pemilihan kata

3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)

100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik

75 = Baik 25 = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor

maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1 Penguasaan materi diskusi

2 Kemampuan menjawab pertanyaan

3 Kemampuan mengolah kata

4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :

100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik

75 = Baik 25 = Tidak Baik

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

…………………………………………………………………….

NIP. NIM. 1111013000058

Page 96: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Lampiran 4

Media Kelas Kontrol

Lampiran 5

Media Kelas Eksperimen

Lampiran 6

Instrumen Soal

Menulis Cerpen

Petunjuk

1. Buatlah cerpen berdasarkan tema yang telah di tentukan

2. Jawaban ditulis pada kertas selembar.

3. Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

4. Waktu pengerjaan 45 menit.

Soal

1. Tulislah sebuah cerpen dengan tema kebakaran

Kelengkapan aspek formal

cerpen

Page 97: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Kelengkapan Unsur Intrinsik

Keterpaduan Unsur/Struktur

Cerpen

Kesesuaian Penggunaan

Bahasa Cerpen

Lampiran 7

Penilaian Cerpen

No. Aspek yang dinilai Skor maksimal

1 Kelengkapan aspek formal

cerpen 25

2 Kelengkapan Unsur Intrinsik 25

3 Keterpaduan Unsur/Struktur

Cerpen 25

4 Kesesuaian Penggunaan

Bahasa Cerpen 25

Jumlah 100

Nilaiakhir =

No. Kategori Rentang Skor

1 Sangat Baik 76-100

2 Baik 51-75

3 Kurang Baik 26-50

4 Tidak Baik 1-25

Lampiran 8

Kriteria Penilaian

Aspek

Kriteria dan Skor

25 20 15 10

Kelengkapan

aspek formal

cerpen

1. Memuat Judul

2. Memuat Nama

Pengarang

3. Memuat Dialog

Hanya

memuat tiga

subaspek

Hanya

memuat dua

subaspek

Hanya

memuat satu

subaspek

Page 98: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

4. Memuat Narasi

Kelengkapan

Unsur

Intrinsik

1.Memuat Plot,

Tokoh, dan latar

2. Memuat Sudut

Pandang dan

Simbolisme

3. Pengembangan

Tema yang relevan

dengan judul

Memuat tiga

subaspek

namun tidak

lengkap

(Misal, hanya

memuat

tokoh dan

plot tanpa

latar)

Hanya

memuat dua

subaspek

Hanya

memuat satu

subaspek

Keterpaduan

Unsur/Struktur

Cerpen

1. Plot (kelogisan,

rasa ingin tahu,

kejutan, dan

keutuhan) dan

Keutuhan (Awal,

Tengah, dan Akhir)

2. Dimen Tokoh

(Fisiologi, Psikologi,

dan Sosiologi)

3. Dimensi Latar

(Tempat, Waktu, dan

Sosial)

Memuat tiga

subaspek

namun tidak

lengkap

Hanya

memuat dua

subaspek

Hanya

memuat satu

subaspek

Kesesuaian

Penggunaan

Bahasa

Cerpen

1. Menggunakan

kaidah EYD yang baik

2. Kekonsistenan

penulisan

3. Ragam bahasa yang

digunakan dalam

dimensi tokoh dan

dimensi latar

Memuat tiga

subaspek

namun tidak

lengkap

Hanya

memuat dua

subaspek

Hanya

memuat satu

subaspek

Lampiran 09

Uji Normalitas Data Posttest

Uji normalitas pretest menggunakan uji Shapiro-Wilk. Berikut hasil perhitungan

uji normalitas posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen:

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Skor Kontrol .204 25 .008 .909 25 .029

Eksperimen .264 25 .000 .833 25 .001

a. Lilliefors Significance Correction

Page 99: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Analisa:

H0 : Data posttest terdistribusi normal.

H1 : Data posttest tidakterdistribusi normal.

Jika significance < 0.05, maka H0ditolakdan H1diterima.

Jika significance > 0.05, maka H0diterimadan H1ditolak.

Kesimpulan :

Posttest KelasKontrol, 0.029<0.05, maka H0 ditolakdan H1 diterima.

Posttest KelasEksperimen, 0.001< 0.05,maka H0 ditolakdan H1 diterima.

Page 100: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Lampiran 10

Uji Homogenitas Data Pretest

Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest :

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Skor Based on Mean 1.682 1 48 .201

Based on Median 1.742 1 48 .193

Based on Median and with

adjusted df 1.742 1 47.876 .193

Based on trimmed mean 1.684 1 48 .201

Analisa:

H0 : Kedua data homogen.

H1 : Kedua data tidak homogen (heterogen).

Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Kesimpulan :

Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 0.201 > 0.05, makaH0 diterima dan

H1 ditolak.

Page 101: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Lampiran 11

Uji Homogenitas Data Posttest

Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Posttest:

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Skor Based on Mean 1.572 1 48 .216

Based on Median 1.319 1 48 .256

Based on Median and with

adjusted df 1.319 1 47.182 .257

Based on trimmed mean 1.594 1 48 .213

Analisa:

H0 : Kedua data homogen.

H1 : Kedua data tidak homogen (heterogen).

Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Kesimpulan :

Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 0.216 > 0.05, maka H0 diterima dan

H1 ditolak.

Page 102: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Lampiran 12

Uji Hipotesis Data Pretest

Ranks

Kelas N Mean Rank Sum of Ranks

Skor Kontrol 25 22.88 572.00

Eksperimen 25 28.12 703.00

Total 50

Test Statisticsa

Skor

Mann-Whitney U 247.000

Wilcoxon W 572.000

Z -1.286

Asymp. Sig. (2-tailed) .198

a. Grouping Variable: Kelas

Analisa :

H0 : tidak terdapat pengaruh media audio visual (video peristiwa) terhadap

keterampilan menulis cerpen pada peserta didik kelas xi Madrasah Aliyah

Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 2017/2018

H1 : terdapat pengaruh media audio visual (video peristiwa) terhadap

keterampilan menulis cerpen pada peserta didik kelas xi Madrasah Aliyah

Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 2017/2018

Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Kesimpulan:

0.198 > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Page 103: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Lampiran 13

Uji Hipotesis Data Posttest

Ranks

Kelas N Mean Rank Sum of Ranks

Skor Kontrol 25 18.86 471.50

Eksperimen 25 32.14 803.50

Total 50

Test Statisticsa

Skor

Mann-Whitney U 146.500

Wilcoxon W 471.500

Z -3.272

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

a. Grouping Variable: Kelas

Analisa :

H0 : tidak terdapat pengaruh media audio visual (video peristiwa) terhadap

keterampilan menulis cerpen pada peserta didik kelas xi Madrasah Aliyah

Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 2017/2018

H1 : terdapat pengaruh media audio visual (video peristiwa) terhadap

keterampilan menulis cerpen pada peserta didik kelas xi Madrasah Aliyah

Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 2017/2018

Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Kesimpulan:

0.001< 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Page 104: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Lampiran 12

Daftar Nama Kelas XI IIS 1

Nama Kelas Eksperimen XI IIS 1 Pretes Posttes No Urut

Ahmad Lutfi Iskandar 75 75 1

Alifa Zahrana 45 50 2

Alifia Nida Rinesa 40 55 3

Andhika Farhan Rajendra 50 75 4

Annisa Andiani Ihsan 70 70 5

Annisa Elyana Dewi 40 70 6

Cinta Ramadhani 60 55 7

Daema Cinderakasih Ilahi 70 70 8

Dheantaputri Jasmine Salsabila 55 80 9

Ghazali Hasan Nasakti 65 70 10

Indira Rafifah Kinanti 65 80 11

Jirhan Syahido Fikri 45 75 12

Muhammad Haekal Girindra 50 60 13

Nabila Mahesa Djenar 40 75 14

Nazwa Haritsah 65 75 15

Putri Azura 40 70 16

Rayhan Abrar Rizkan 55 75 17

Rayyan Jati Raharjo 60 80 18

Rifani Alifianisa Yuzfika 55 75 19

Shafa Alvia Rizka 65 85 20

Shania Zahra Nurfathima 65 75 21

Sheril Luthfiana Tobing 70 75 22

Siti Azury Putri 45 70 23

Yasmine Azzahra Putri 50 75 24

Yenodra Daffa Syaputra 40 75 25

Page 105: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO PERISTIWA) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40852/1/ACHMAD... · B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Karangan Cerpen dengan

Lampiran 13

Daftar Nama Kelas XI IIS 2

Nama Kelas Kontrol XI IIS 2 Pretes Posttes No Urut

Alfrida Rasendriya 70 80 1

Alma Devina 40 55 2

Alvin Faisal 45 45 3

Ananda Dzaki Muklis 55 60 4

Andi Nur Zaitun Akhsan 55 60 5

Gabby Rizky Nindy Putri 50 70 6

Hafizh Zahran Fadillah 60 50 7

Kemal Rafi Ardyansah 55 80 8

Lutfhy Fadillah Azhar 40 55 9

Muhamad Rafli 45 55 10

Muhammad Naufal Azmi 55 55 11

Muhammad Rivani 40 70 12

Muhammad Rosyad Bahanan 50 60 13

Muhammad Zakwan Ardiansyah 45 65 14

Nabilla Ananda Syafira 45 70 15

Nova Adellia Zahra 60 50 16

Nur Aisyah 65 80 17

Nur Azizah 60 65 18

Raihan Islami Meha 40 60 19

Raihandita Bagus Putri 40 55 20

Rika Andraini 50 55 21

Sadam Rifat Rayhansyah Bandi 70 75 22

Sekar Arrum 55 55 23

Syarifah Fauziah 45 60 24

Tiara Bintang Sumanti 40 55 25