PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

74
PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN SAPI TERHADAP HASIL TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.) DEVI MUTMAINAH 1602406016 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO 2020

Transcript of PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

Page 1: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN

SAPI TERHADAP HASIL TANAMAN SELEDRI

(Apium graveolens L.)

DEVI MUTMAINAH

1602406016

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 2: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

i

PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN

SAPI TERHADAP HASIL TANAMAN SELEDRI

(Apium graveolens L.)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Cokroaminoto Palopo

DEVI MUTMAINAH

1602406016

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 3: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

ii

PENGESAHAN SKRIPSI

Judul : Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri (Apium graveolens L.)

Nama : Devi Mutmainah

NIM : 1602406016

Program Studi : Agroteknologi

Tanggal Ujian : 26 Agustus 2020

Menyetujui,

Pembimbing II, Pembimbing I,

Ulfah Zakiyah, S.Pd.,M.Sc. Rahman Hairuddin, S.P.,M.Si.

Mengesahkan,

Ketua Program Studi Agroteknologi, Dekan Fakultas Pertanian,

I Nyoman Arnama, S.P., M.Si. Rahman Hairuddin, S.P., M.Si.

Tanggal: Tanggal:

Page 4: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

iii

Page 5: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

iv

Page 6: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

v

ABSTRAK

Devi Mutmainah. 2020. Pengaruh Media Ampas Sagu Dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri ((Apium graveolens L.) (dibimbing oleh Rahman

Hairuddin dan Ulfah Zakiyah).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian media

ampas sagu dan dosis kotoran sapi terhadap hasil tanaman seledri (Apium

graveolens L.). Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Anggrek Kampus II

Fakultas PertanianUniversitas Cokroaminoto Palopo, dijalan Lamaranginang,

Kota Palopo, pada bulan Februari sampai Maret 2020. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Rancangan acak Kelompok (RAK) dengan 6

perlakuan dan 4 kali ulangan. Sehingga terdapat 24 unit percobaan. Taraf

perlakuan yang digunakan yaitu P0= Kontrol, P1= Ampas sagu 500 gram dan

Kotoran sapi 250 gram, P2= Ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 200 gram,

P3= Ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 150 gram, P4= Ampas sagu 500

gram/ dan kotoran sapi 100 gram, P5= Ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 50

gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian media ampas sagu dan

dosis kotoran sapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun,

jumlah batang, jumlah anakan dan berat basah. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh

P1 dengan rata-rata jumlah daun 97,25 helai, jumlah batang 21,50 helai, jumlah

anakan 1,75 helai, dan berat basah dengan nilai rata-rata 85,75 gram. Hal ini

diduga Karena media tanam ampas sagu tidak dapat meningkatkan hasil tanaman

seledri tanpa adanya campuran tanah.

Kata kunci : Seledri, Media Ampas Sagu, Kotoran Sapi.

Page 7: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT, karena berkat rahmat

dan hidayah-Nya jugalah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.Skripsi yang

berjudul “Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi Terhadap Hasil

Tanaman Seledri (Apium graveolens L.)” ini diajukan sebagai persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Cokroaminoto Palopo.

Penyusunan skripsi ini tidak terwujud tanpa adanya kedua orang tua dan

keluarga yang selalu memberikan motivasi dan dukungan serta bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak, baik secara moral maupun meteri. Oleh karena itu,

tidaklah berlebihan bila melalui kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan

hati mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Drs. H. Hanafie Mahtika, M.S. selaku Rektor Universitas Cokroaminoto

Palopo.

2. Rahman Hairuddin, S.P., M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Cokroaminoto Palopo, sekaligus Pembimbing I yang memberikan arahan

dalam penyusunan Skripsi.

3. I Nyoman Arnama, S.P., M.Si. selaku Ketua Program Studi Agroteknologi

Universitas Cokroaminoto Palopo.

4. Ulfah Zakiyah, S.Pd.,M.Sc.selaku pembimbing II yang memberikan arahan

dalam penyusunan Skripsi.

5. Segenap dosen, serta staf Universitas Cokroaminoto Palopo atas bantuannya

selama kami terdaftar sebagai mahasiswa pada Program studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo.

6. Sahabat-sahabatku yang selalu menjadi penyemangat dan rekan seperjuangan

Angkatan 2016 Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Cokroaminoto Palopo.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini tidak mudah,

tapi berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa dan juga bantuan yang penulis dapat

dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan walaupun didalam

penyusunannya, baik teknik penulisan maupun materinya masih jauh dari

Page 8: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

vii

kesempurnaan, Oleh karena itu, arahan dan kritikan dari berbagai pihak sangat

penulis harapkan demi terwujudnya karya yang lebih baik di masa mendatang.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat

kepada para pembaca, terkhusus bagi penulis.

Palopo, Agustus2020

Devi Mutmainah

Page 9: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

viii

RIWAYAT HIDUP

penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Malili

dan lulus pada tahun 2012. Kemudian penulis melanjutkan pendidikannya di

SMKN 1 Malili yang berganti nama menjadi SMK 1 Luwu Timur dan lulus pada

tahun 2015. Setelah tamat SMK, penulis melanjutkan pendidikannya ketingkat

yang lebih tinggi yaitu di Universitas Cokroaminoto Palopo dan diterima sebagai

mahasiswa pada Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Cokroaminoto Palopo. Selama masa kuliah penulis juga sempat aktif di beberapa

organisasi didalam kampus maupun di luar kampus seperti,HMPS Agroteknologi

dan GEMAPENA (Gerakan Mahasiswa Pemuda Pelajar Indonesia).

Devi Mutmainah. Lahir di Desa balo-balo pada tanggal 11

Desember 1997, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu,

yangmerupakan anak ke lima dari delapan bersaudara. Terlahir

dari pasangan Issang Karim dan Jumiati. Adapun pendidikan

formal yang telah dilulusi adalah Pendidikan di Sekolah Dasar

Negeri 238Mallaulu dan tamat pada tahun 2009. Selanjutnya

penulis melan

Page 10: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

SURAT KETERANGAN HASIL SIMILARITY .............................................. iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI ............................. iv

ABSTRAK........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR......................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP............................................................................................. viii

DAFTAR ISI....................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xi

DAFTAR LAMPILAN........................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 3

1.3 TujuanPenelitian.................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori.......................................................................................... 4

2.2 Hasil-hasil Penelitian yang Relavan.................................................... 11

2.3 Kerangka Pikir..................................................................................... 12

2.4 Hipotesis.............................................................................................. 14

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu.............................................................................. 14

3.2 Bahan dan Alat.................................................................................... 14

3.3 Metode Percobaan............................................................................... 14

3.4 Metode Pelaksanaan............................................................................ 15

3.5 Parameter Pengamatan........................................................................ 16

BAB IVPEMBAHASAN

4.1 Hasil....................................................................................................17

4.2 Pembahasan.........................................................................................21

Page 11: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan......................................................................................... 25

5.2 Saran .................................................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... .. 26

LAMPIRAN ........................................................................................................ 31

Page 12: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Tanaman Seledri............................................................................................ 5

2. Skema Kerangka Pikir Penelitian.................................................................. 13

Page 13: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Rata-rata Parameter Pengamatan Tanaman Seledri ...................................... 33

2. Dokumentasi Penelitian ................................................................................ 57

Page 14: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman Seledri (Apiumgraveolens L.) termasuk dalam famili apiaceae

yang merupakan salah satu komiditi sayuran yang banyak di konsumsi sebagai

penghias makanan dan penyedap makanan. Tanaman seledri termasuk golongan

sayuran daun penting dan memiliki nilai ekspor yang tinggi. Tanaman seledri

merupakan tanaman penting kedua dari beberapa jenis tanaman rempah lainnya

yang dapat dilihat dari nilai dan kepopulerannya. Maka dari itu tanaman seledri

dianggap sebagai tanaman mewah. Yang dikonsumsi sebagai makanan diet dan

akan tersedia disetiap tahunnya. Seledri adalah tanaman sayuran yang tumbuh di

dataran tinggi denganketinggian 900 m diatas permukaan laut. Tanaman Seledri

berasal dari kawasan Subtropis Eropa dan Asia (Majidah,et. al., 2014 dalam

Rachmawati Amalia, 2019).

Menurut Syam et. al., (2017) tanaman seledri merupakan salah satu tanaman

yang memiliki nilai ekspor yang tinggi. Tanaman seledri dikenal sebagai tanaman

yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, bahan kosmetik, dan obata-

obatan karena mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin, apiin, minyak

atsiri, apigenin, kolin,vitamin A, B, C, dan zat pahit asparigin (Majidah,et. al.,

2014). Pembudidayaan seledri tidak hanya dilakukan pada kebun luas. Penanaman

seledri juga dapat tumbuh dilahan seperti dengan cara memanfaatkan pekarangan

rumah dengan menggunakan polybag atau pot. Selain itu penanaman pada pot

atau polybag akan lebih memudahkan untuk di rawat dengan baik selain

kondisinya lebih muda dikontrol juga dapat difungsikan sebagai tanaman

hias.Jenis sayuran ini umumnya dikonsumsi segar dan akan mudah mengalami

kerusakan, terutama pada cuaca panas. Suhu tinggi dapat merusak mutu simpan

sayur-sayuran. Namun suhu tinggi pada hasil panen tidak dapat dihindarkan,

terutama apabila pemanenan dilakukan pada siang hari. Untuk itu perlu diberikan

penaganan khusus yaitu dengan melakukan pendinginan awal.(Salvia, 2012 dalam

Alham, et. al.,2017).

Tanaman seledri mempunyai prospek yang sangat tinggi namun terkendala

didalam pembudidayaannya yang masih di dalam skala kecil beberapa bukti

Page 15: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

2

menunjukkan budidaya seledri di Indonesia belum mampu dikelola secara

komersial, diantaranya merajuk kepada Badan Pusat Statistik (BPS) tentang

survey tanaman seledri pada tahun 2018, ternyata belum adanya data luas panen

dan produksi seledri secara nasional hingga saat ini. Demikian juga menurut

program penelitian dan pengembangan holtikultura di Indonesia pada Pusat

Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) mengatakan pada sampai tahun 2015

tanaman seledri belum mendapatkan prioritas baik dalam komoditas utama

maupun prioritas penelitian (Maunte, et. al., 2018). Karena tanaman seledri

memiliki prospek yang sangat bagus kedepannya maka ditingkatkan hasil

produksi paling tidak untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Oleh sebab itu perlu

di cari suatu alternatif untuk meningkatkan hasil budidaya tanaman seledri.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil tanaman

seledri adalah dengan pemupukan dengan memakai bahan organik. Dari kondisi

saat ini pemupukan yang ramah lingkungan sangat di perlukan untuk kesehatan

dengan cara melalui sistem pertanian organik yaitu dengan menggunakan bahan-

bahan organik.Yang keluar tinggi, kelandaian peningkatan produktivitas,

pencemaran lingkungan dan kesehatan serta ketidakseimbangan unsur hara dan

penyakit. Akibat lain yang ditimbulkan adalah karena tidak di aplikasikannya

pupuk organik sehingga dapat merusak sifat fisik, kimia dan biologi tanah. maka

dari itu penggunaan pupuk organik dapat dijadikan sebagai solusi untuk

mengurangi pengaplikasian pupuk anorganik secara berlebihan. Karena dengan

adanya bahan organik mdapat memperbaiki sifat fisik, kima dan biologi tanah.

Indonesia adalah negara yang memiliki areal tanamansaguterbesar di dunia

mencapai 213.280 Ha (Statistik perkebunan, 2016). Maka dari itu limbah ampas

sagu sangat perlu di manfaatkan. Limbah organik yang terdapat pada ampas sagu

dapat meningkatkan bahan-bahan organik yang sangat reaktif terhadap senyawa

biaktivator (Islamiyati, 2009 dalam Wahida, et. al., 2015).

Ampas sagu merupakan bahan organik yang kaya akan karbohidrat yang

dihasilkan dari tempat pabrik sagu. Namun pemanfaatan ampas sagu masih

terbatas dan banyak tempat pengolahan sagu yang membuang begitu saja ke aliran

sungai dan di biarkan menumpuk begitu saja di tempat penampungan. Oleh

karena itu ampas sagu berpotensi menimbulkan dampak pencemaran lingkungan

Page 16: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

3

kandungan hara ampas sagu terdiri dari nitrogen, phospot, kalium, calsium dan

magnesium.

Kotoran sapi merupakan salah satu bahan potensial untuk membuat pupuk

organik (Budiayanto, 2011 dalam Huda dan Wilkanta, 2017). Permintaan pupuk

organik akan sering meningkat seiring dengan kebutuhannya. Karena pupuk

organik kotoran sapi memiliki sifat yang alami dan tidak merusak tanah. pupuk

kandang menyediakan unsur hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium dan

belerang) serta unsur mikro (besi, seng, boron, kobalt dan molibdenum) (Nasahi,

2010 dalam Rahma, 2018).

Berdasarkan uraian diatas, saya ingin melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi Terhadap Hasil

Tanaman Seledri”

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah untuk penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan pemberian media ampas sagu dengan kotoran sapi dapat

memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman seledri?

2. Berapa dosis pemberian ampas sagu dan kotoran sapi yang tepat untuk

meningkatkan pertumbuhan tanaman seledri?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh media ampas sagu dan kotoran sapi terhadap

hasil tanaman seledri

2. Untuk mengetahui dosis yang tepat pada pemberian media ampas sagu dan

kotoran sapi terhadap hasil tanaman seledri

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya para petani mengenai

penggunaan kotoran sapi dan pemanfaatan ampas sagu sebagai media tanam

terhadap hasil tanaman seledri

2. Sebagaidasar untuk penelitian lebih lanjut tentang pengelolaan dan

pemanfaatan kotoran sapi dan ampas sagu.

Page 17: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

1. Tanaman Seledri

Tanaman seledri merupakan Tanaman Seledri merupakan tanaman

hortikultura yang dapat tumbuh dengan baik pada dataran tinggi, terutama pada

daerah yang berhawa sejuk. Seledri berasal dari keluarga Apiaceae yang tumbuh

menyebar sepanjang benua eropa, daerah tropis dan subtropis Afrika dan Asia

(Daraei, 2017). Indonesia merupakan daerah yang banyak ditanami seledri. daerah

yang banyak ditanami seledri antara lain Bandungan, Pagalengan dan Cipanas.

Siklus hidup seledri di selesaikan dalam setahun apabila tanaman tersebut selama

masa perkembangannya berada padatemperatur yang rendah. Seledri merupakan

tanaman yang dapat dipanen dalam setahun yang diambil adalah bagian

vegetatifnya.

Tanaman seledri digunakan sebagai bahan sayuran, seledri tidak begitu

banyak diusahakan di Indonesia namun digemari karena baunya yang khas.

Seledri masih lebih banyak diperlukan sebagai penyegar. Senyawa kimia yang

terkandung dalam tanaman seledri banyak mengandung vitamin antara lain

provitamin A, dan vitamin B, juga mengandung senyawa seperti glitamine dan

choline serta asam lemak seperti danoleat dan palmitat(Hidayat dan Napitupulu,

2015).

Secara tradisional tanaman seledri memiliki banyak manfaat untuk

mengobatai sebagaian dari beberapa penyakit. Diantaranya yaitu diare, tekanan

darah tinggi, rematik, masuk angin, asam urat, alergi dan vertigo. Dimana seledri

mempunyai kalium yang cukup tinggi sehingga menyebabkan orang yang

mengkonsumsi seledri tidak perlu menambahkan kalium dari luar akibat efek

diuretik (Dalimarta, 2016). Tetapi belum banyak dikeatahui dalam kalangan

masyarakat bahwa kandungan yang terdapat dalam seledri dapat memperlancar

pengeluaran air seni. Khasiat dari seledri memiliki daya larut yang cukup baik,

maka dari itu dapat menyembuhkan penyakit kencing batu ginjal. Manfaat lain

dari seledri yaitu lalapan untuk penyedap masakan dan batangnya dapatdijadikan

sebagai sayuran (Hidayat dan Napitupulu, 2015).

Page 18: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

5

2. Klasifikasi Tanaman Seledri

Menurut Arisandi dan Sukohar (2016) Kedudukan tanaman seledri dalam

taksonomi tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Apiales

Family : Apiaceae

Genus : Apium

Species : Apium graveolens L.

3. Morfologi Tanaman Seledri

a. Akar

Akar dari tanaman seledri menyebar keseluruh arah sampai menembus pada

kedalaman 30-40 cm. Tanaman seledri biasa dikenal sebagai celeriac, celery root

karena bentuknya seperti ubu (Dalimartha dan Adrian, 2013).

b. Batang

Batang seledri memiliki warna batang yang berwarna hijau dan batang

tersebut memiliki rasa yang biasa digunakan untuk lalapan makanan. Serta

mempunyai batang yang lunak atau batang yang tidak berkayu,(Nurliana, et. al.,

2017).

c. Daun

Tepi daun seledri umumnya bergerigi dengan pangkal dan ujungnya

runcing. Tangkai daun memiliki panjang sekitar 5 cm yang tumbuhnya keatas dan

Gambar 1. Tanaman Seledri

Page 19: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

6

kepinggir batang yang berwarna hijau keputihan. Tulang daunnya menyirip

dengan ukuran panjang 2-7,5 cm dan lebar 2-5 cm. Seledri memiliki daun yang

majemuk, pada saat daun masih muda bentuk daunnya melebar atau meluas dari

dasarnya, dan berwarna hijau kilap. Sebagian daun dari tanaman seledri

mempunyai duduk daun yang berhadapan. (Hidayatdan Napitupulu 2015).

d. Bunga dan Buah

Tanaman seledri mempunyai bunga majemuk dengan bentuk seperti payung

yang tersusun dari 8-12 bunga berukuran kecil dan berwarna putih kekuningan.

Ciri-ciri dari buah seledri yaitu pada saat masih muda berwarna hijau dan jika

setelah tua warnanya akan berubah menjadi coklat muda yang berbentuk bulat

kecil (Juarni, 2017).

4. Syarat Tumbuh Tanaman Seledri

Adapun syarat tumbuh tanaman seledri adalah sebagai berikut:

a. Ketinggian Tempat dan Suhu

Tanaman seledri dapat tumbuh di dataran rendah atau dataran tinggi, pada

ketinggian 0-1200 meter diatas permukaan laut. Kelembaban yang dibutuhkan

yaitu sekitar 80-90 % dengan mendapatkan cukup sinar matahari. Untuk

pertumbuhan dan produksi yang maksimal tanaman seledri membutuhkan suhu

berkisar antara 16-21oC (Riana, et. al., 2015).

b. Curah hujan

Tanaman seledri sangat rentan terhadap air hujan yang tinggi. Penanaman

seledri sebaiknya dilakukan pada saat memasuki akhir musim hujan atau periode

bulan-bulan tertentu yang keadaan curah hujannya berkisar antara 60-100

mm/bulan.(Jannah, 2016).

c. Cahaya

Tanaman seledri tidak tahan terhadap paparan sinar matahari langsung

secara berlebihan maka dari itu cukup mendapatkan sinar matahari. Hal ini

menyebabkan tanaman seledri akan layu atau kuning. Apabila kekurangan cahaya

maka pertumbuhannya akan terhambat pucat dan lemah (Jannah, 2016).

d. Tanah(pH)

Tanah yang paling bagus digunakan untuk menanam seledri jenis tanah

andosol. Jenis tanah yang bagus digunakan yaitu banyak mengandung humus,

Page 20: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

7

subur, berwarna hitam, gembur, teksturnya remah atau berdebu sampai (Rukmana,

2016).

pH Tanah yang dibutuhkan dalam tanaman ini yaitu tanah yang sedikit

asam dengan pH antara 6,0 dan 7,0 maka dari itu anaman dapat tumbuh baik

dengan pH yang sesuai (Rukmana, 2016).

5. Teknik Budidaya Tanaman Seledri

a. Persemaian

Sebelum ditanam biji seledri disemai terlebih dahulu sebelum ditanam.

Rendam biji seledri dengan air hangat kuku selama kurang lebih 15 menit.

Kemudian Media semai yang sudah di sterilkan dimasukkan kedalam wadah

semai. Perkecambahann seledri merupakan tanaman yang lambat sehingga

membutuhkan waktu antara 7-12 hari, ditanam pada kedalaman 0,5 cm hal ini

bertujuan untuk mempercepat perkecambahan pada biji. Adapun keuntungan dari

persemaian yaitu seledri mampu lebih tumbuh sempurna, jarak tanam yang

seragam, serta mengurangi pemupukan dan pengendalian gulma (Rachmawati,

2019). Selanjutnya persemaian ditutup dengan daun pisang atau plastik mulsa

tujuannya agar tetap menjaga kelembaban. Penutupnya dibuka kembali setelah 3-

5 hari setelah semai. Bibit dapat dipindahkan ke Pot setelah 20-30 hari (telah

memiliki 5-7 helai daun).

b. Pemeliharaan Tanaman

1) Penyiraman

Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore tetapi apabila media tanam dalam

keadaan lembab maka tidak dilakukan proses peyiraman. Penyiraman dilakukan

dengan menggunakan gembor (Boiratan, 2019).

2) Pemupukan

Tanaman seledri membutuhkan zat hara dalam jumlah banyak, khususnya

nitrogen. Dalam produksi seledri dibutuhkan tanah yang subur. Untuk ukuran pot

penggunaan pupuk dapat dilakukan dengan cara mengencerkan pupuk dengan

menggunakan dosis 100 ml per pot (Yunus, 2018).

3) Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

OPT yang menyerang pada tanaman seledri antara lain lalat pengorok daun,

bercak daun yaitu lalat penggorok daun liriomyza huidobrensis bakteri, busuk

Page 21: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

8

lunak bakteri, penyakit fusarium, penyakit hawar serkospora, rebah kecambah,

busuk akar, nematoda yang menyerang akar tanaman seledri sehingga

mengakibatkan muncul bintil-bintil besar maupun kecil pada akar, kutu daun,

hama wereng atau nama latinyya liriomyza terbilang sangat berbahaya dan

berbagai macam virus. Pengendalian OPT dilakukan menggunakan Insektisida

Atau tergantung pada OPT yang menyerang. Apabila diperlukan pestisida,

gunakan pestisida yang aman sesuai kebutuhan dengan dosis yang sesuai petunjuk

(Agus, 2014).

4) Panen dan Pasca Panen

Tanaman seledri dapat dipanen saat berumur 7 MST. Waktu panen

Pemanenan dilakukan apabila pertumbuhan tanaman telah maksimal, seledri telah

beranak pinak dan menghasilkan tangkai daun cukup banyak. Pemanenan

tanaman seledri dapat dilakukan dengan menggunakan tangan dan mencabut

secara perlahan. Seledri dibersihkan dari sisa-sisa tanah dan timbang dengan

menggunakan timbangan analitik. Panen dilakukan pada pagi hari (Mulyaningsih,

2017).

6. Ampas Sagu

Tanaman sagu adalah tanaman yang berasal dari Asia Tenggara. Tanaman

sagu mulai menyebar dari Melanesia Barat sampai India Timur serta dari Mindano

Utara sampai pulau jawa dan gugus kepulauan Nusa Tenggara bagian Selatan.

Negara terbesar yang memiliki luas areal tanaman sagu terbesar adalah Indonesia.

Indonesia memiliki luas areal tanaman sagu yaitu 1,128 juta ha atau 51,3% dari

2,201 juta ha areal sagu dunia (Deptan, 2004 dalam wahida, et. al., 2015). Ampas

sagu merupakan limbah sisa pengolahan tepung sagu yang dibuang begitu saja,

padahalampas sagu mengandung C Organik yang cukup tinggi (52,62%), yang

dimana bahan organik dari tanaman sagu memiliki kandungan pati sebanyak

18,5% dan yang lainnya sebanyak 81,5%. Dimana ampas memiliki kandungan

selulosa sebanyak 20% dan lignin 21% (Kiat, 2006 dalam Wahida, et. al., 2015).

Limbah ampas sagu memeiliki kandungan hara yang terdiri dari N, P, K, Ca

dan Mg, yang telah melalui prosespengomposan diakhir secara alami akan lebih

baik. Di bandingkan dengan hasil diawal sebelum mengalami proses

pengomposan. Berdasarkan Kondisi saat ini pati sagu dapat diperkirakan terlalu

Page 22: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

9

banyak limbah yang dihasilkan dari satu pohon sagu. Limbah ampas sagu yang

semakin banyak menumpuk belum mampu dimanfaatkan secara maksimal oleh

masyarakat. Sehingga masih banyak yang membiarkan menumpuk di tempat

pabrik pengolahan sagu yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan.

Ampas sagu berpeluang untuk di manfaatkan sebagai bahan utama dalam

pembuatan kompos dan sebagai media tanam,agar limbah ampas sagu tidak

semakin menumpuk maka diupayakan untuk memanfaatkan limbah yang

menumpuk.Hal ini disebabkan karena limbah organik ampas sagu merupakan

bahan yang relatif terhadap senyawa bioaktivator, sehingga meningkatkan

kandungan bahan organik ampas sagu (Islamiyati, 2009 Wahida, et. al., 2015).

Ampas sagu adalah limbah yang dihasilkan dari empelur sagu yang sudah

diambil patinya. Dimana kandungan dari pati sagu sebanyak 18,5% dan sisanya

dari itu 81,5% yang memiliki kandungan selulosa sebanyak 20% dan lignin 21%

(Kiat, 2006 dalam Wahida, et. al., 2015). Limbah ampas sagu merupakan limbah

yang dihasilkan dari tempat pabrik, pada saat proses pengolahan akan

memperoleh tepung dan ampas sagu dimana perbandingannya yaitu 1:6, yang

banyak mengandung karbohidrat serta bahan organik lainnya

Limbah sagu perlu dimanfaatkan secara maksimal diantaranya sebagai media

tanam dan sumber bahan organik untuk memperbaiki sifat media tanam terutama

sifat fisiknya. Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan yaitu

dengan memanfaatkan limbah sagu yang menumpuk di tempat penampungan.

Pemberian limbah sagu ke media tanam sebaiknya telah matang atau nisbahC/N-

nya rendah agar berpengaruh positif terhadap pertumbuhan tanaman dan dapat

memberikan produksi yang baik untuk tanaman. Pemberian limbah sagu segar ke

media tanam akan merugikan tanaman. Penambahan ampas sagu dengan nisbah

C/N tinggi mendorong pertumbuhan jasad renik dan mengikat beberapa unsur

hara tanaman sehingga terlihat tanamankekurangan unsur hara sementara.

Ampas sagu dapat digunakan sebagai alternatif dalam budidaya tanaman

hortikultura dengan pengembangan sistem pertanian organik (Organic farming)

yang alami, mendukung kesehatan para konsumen. Selain itu, pemakaian kompos

ampas sagu ini juga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang sifatnya

tidak ramah lingkungan.Syakir, et. al., (2009) dalam Maninggir, et.

Page 23: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

10

al.,(2017)mengemukakan bahwa pengguanaanampas sagu dapat meningkatkan

jumlah daun, jumlah cabang sekunder, jumlah tandan buah dan komponen

produksi sepertipanjang tandan, jumlah biji per tandan, bobot kering buah

pertanaman, jumlah biji dan bobot kering buah tanaman lada perdu.Hasil

penelitian Sulistyowati (2011) dalam Maninggir, et. al.,(2017)menyatakan bahwa

media tanam dengan menggunakan ampas sagu dapat memberikan pengaruh yang

baik untuk jumlah daun, tinggi tanaman, berat kering dan volume akar tanaman.

penggunaan dosis ampas sagu yang semakin tinggi maka akan semakin tinggi

nilai rerata untuk jumlah daun, tinggi tanaman, berat kering dan volume akar

tanaman.

7. Kotoran Sapi

Kotoran sapi merupakan pupuk dingin, yaitu pupuk yang perubahan-

perubahannya berlangsung perlahan-lahan. Dengan adanya bakteri atau jasad

renik yang intensif, maka dapat mempercepat terwujudnya perubahan-perubahan

itu atau tersedianya unsur hara dalam tanah bagi kepentingan tanaman (Sutedjo,

2008 dalam Murjani, et. al., 2019). Petani ataupun peternak umumnya mengelola

kotoran ternak menjadi pupuk atau bahan pembenah tanah, namun produksi

kotoran ini akan bertambah pada setiap harinya, sehingga dapat mengakibatkan

penumpukan limbah. Kotoran sapi merupakan salah satu jenis pupuk organik

yang mempunyai arti penting bagi pertanian, karena memberikan kesuburan pada

media tanam (Lingga dan Marsono, 2002 dalam Safei, et. al., 2014).

Pupuk kotoran sapi mengandung unsur hara makro seperti N, P, dan K

dibutuhkan oleh tanaman selain itu juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah,

diantaranya kemantapan agregat, total ruang pori, dan daya ikat air (Riyani, et. al.,

2015). Kotoran sapi merupakan salah satu bahan potensial untuk membuat pupuk

organik (Budiayanto, 2011 dalam Huda dan Wikanta, 2017). Kebutuhan pupuk

organik akan meningkat seiring dengan permintaan akan produk organik. Hal ini

disebabkan karena produk organik rasanya lebih enak, lebih sehat, dan baik bagi

lingkungan. Komposisi unsur hara pada kotoran sapi padat terdiri atas campuran

040 % N 0,20% P2 O5 DAN 010 % K2 O. Kotoran sapi yang sudah siap digunakan

yaitu tidak ada lagi terjadinya proses penguraian oleh mikroba. Kotoran sapi dapat

dijadikan sebagai pemupukan dasar yaitu dengan cara menabur disekitar

Page 24: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

11

perakaran tanaman. Salah satu cara yang dilakukan untuk mempertahankan lahan

pertanian agar tetap produktif yaitu dengan cara mengembalikan bahan organik

kedalam tanah. Khusus bagi tanaman dalam pot, pupuk kotoran sapi

menggunakan dosis sepertiga dari media dalam pot (Lingga dan Marsono, 2005

dalam Agustina, et. al., 2015).

Ciri-ciri kotoran sapi yang baik digunakan oleh tanaman dapat dilihat secara

fisik atau kimiawi. Ciri fisiknya yaitu berwarna coklat kehitaman yang sudah

berbaur dengan tanah, teksturnya kering, tidak menggumpal dan tidak berbau

menyengat. Ciri kimiawinya adalah C/N ratio kecil (bahan bentuknya sudah tidak

terlihat) dan temperaturnya relatif stabil. Kotoran sapi merupakan pupuk kandang

yang berasal dari kotoran sapi yang baik untuk memperbaiki kesuburan, sifat

fisika, kimia dan biologi tanah, meningkatkan unsur hara makro dan mikro,

meningkatkan daya pegang air serta meningkatkan kapasitas tukar kation

(Hadisumitro, 2002 dalam Neltriana Novia 2015).

2.2 Hasil Penelitian yang Relavan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mutmainnah dan Masnaeni (2018),

tentang evektivitas ampas sagu dan limbah padat kelapa sawit terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pemberian ampas sagu 125 gr memberikan respon yang baik terhadap

tinggi tanaman dengan rata-rata 37,96 jumlah polong dengan rata-rata 68,75 dan

berat basah denagan rata-rata 116,25 gr. Sedangkan jumlah cabai tertinggi yaitu

P1 dengan rata-rata 20,90, diameter batang tertinggi pada P2 dengan rata-rata 0,72

dan umur berbunga tercepat yaitu P4 dengan rata-rata 22,75 HST.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Zaimah dan Prihastanti (2013),

tentang Uji penggunaan ampas sagu dan pupuk kotoran sapi pertumbuhan

Tanaman Strawberry (Fragaria vesca L.) di Desa Plajan Kab. Jepara. Percobaan

ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah ampas sagu dan

pupuk kotoran sapi terhadap pertumbuhan tanaman strawberry di Desa Plajan.

Campuran ampas sagu dan kotoran sapi dapat berpengaruh untuk meningkatkan

pertumbuhan tanaman strawberry. Penggunaan media tanam yang menujukkan

hasil terbaik dalam pertumbuhan tanaman strawberry dalam penelitian ini adalah

Page 25: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

12

ampas sagu dengan campuran pupuk kotoran sapi dengan beberapa dosis yang

berbeda (1:1, 2:1, 3:1).

2.3 Kerangka Pikir

Tanaman seledri merupakan tanaman sayuran yang banyak ditanam dan

dikonsumsi oleh masyarakat indonesia sebagai bumbu penyedap masakan dan

sebagai obat-obatan. Tanaman seledri yang sangat bagus ini mempunyai kendala

didalam pembudidayaan seledri yang masih dalam skala yang kecil sehingga

mempengaruhi harga yang relatif tinggi dan stabil, hal ini menunjukkan budidaya

seledri di Indonesia belum mampu dikelola secara luas.

Masalah yang dihadapi yaitu permintaan tinggi sementara produksinya

rendah dan menyebabkan tanaman ini perlu dikembangkan. Salah satu upaya yang

dapat dilakukan dalam meningkatkan hasil seledri yaitu dengan pengaplikasian

pupuk organik kotoran sapi dengan menggunakan media ampas sagu. Dimana

cara ini sangat dianjurkan untuk pemupukan yang aman bagi kesehatan melalui

sistem organikmemiliki kandungan N, P dan K yang tinggi dan ramah lingkungan.

Sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil produktivitas tanaman

seledri.Untuk lebih jelasnya maka peneliti membuat kerangka pikir penelitian

pada Gambar 2.

Page 26: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

13

2.4 Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Diduga penggunaan media tanam Ampas Sagu mampu meningkatkan hasil

tanaman seledri.

2. Diduga terdapat satu atau lebih dosis kotoran sapi memberi pengaruh baik

terhadap hasil tanaman seledri.

Permintaan Tinggi

Produksi Rendah

P0 =

Kontrol

P1=

Ampas

sagu 500

gram dan

Kotoran

sapi 250

gram

P2 =

Ampas

sagu 500

gram dan

Kotoran

sapi 200

gram

P3 =

Ampas

sagu 500

gram dan

Kotoran

sapi 150

gram

P4 =

Ampas

sagu 500

gram dan

Kotoran

sapi 100

gram

P5 =

Ampas

sagu 500

gram dan

Kotoran

sapi 50

gram

Produktivitas Tanaman

Seledri

Gambar 2. Skema Kerangka Pikir

Ampas Sagu Kotoran Sapi

Perbaikan Teknik Budidaya

Tanaman Seledri (Apium graveolens L.)

Page 27: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Anggrek Kampus II Fakultas

Pertanian, Universitas Cokroaminoto Palopo di Jln Lamaranginang,Kelurahan

Batupasi, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo. Waktu penelitian di mulai pada

bulan Desember sampai Maret 2020.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit tanaman seledri

varietas amigo, air, bambu, plastik label, kertas label, tali rapia, ampas sagu dan

kotoran sapi.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, parang, pot

berdiameter 17 cm, papan penelitian, ember plastik, label perlakuan, paku, kain

hitam, timbangan, kalkulator, isolasi, gunting, penggaris, buku, pulpen dan

kamera

3.3 Metode Percobaan

Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK)

yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 24 unit percobaan.

Adapun perlakuan yang diberikan sebagai berikut:

P0: Kontrol

P1: Ampas sagu 500 gram dan Kotoran sapi 250 gram

P2 : Ampas sagu 500 gram dan Kotoran sapi 200 gram

P3 : Ampas sagu 500 gram dan Kotoran sapi 150 gram

P4 : Ampas sagu 500 gram dan Kotoran sapi 100 gram

P5: Ampas sagu 500 gram dan Kotoran sapi 50 gram

Data pengamatan kemudian dianalisis menggunakan sidik ragam (Analisis

Sidik Ragam). Apabila, nyata selanjutnya data diuji dengan beda nyata jujur

(BNJ) pada taraf 5%.

3.4 Metode Pelaksanaan

1. Persiapan tempat penelitian

Persiapan tempat penelitian dilakukan didalam rumah anggrek. Terlebih

dahulu membersihkan barang-barang dan hal yang sekiranya tidak diperlukan

Page 28: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

15

dalam penelitian serta membersihkan rumput-rumput liar yang tumbuh

disekitarnya.

2. Persiapan alat dan bahan

Menyiapkan alat dan bahan untuk penelitian agar dapat berjalan lancar

seperti jadwal yang telah dibuat sehingga penelitian dapat selesai tepat waktu.

3. Pesiapan media tanam

Pertama-tama menyiapkan ampas sagu yang sudah kering, lapuk, baunya

sudah mulai berkurang dan tidak bercampur dengan tanah. Lalu ditimbang

terlebih dahulu sesuai dengan metode percobaan yang dibutuhkan kemudian

bahan dimasukan ke dalam pot yang telah disiapkan dengan masing-masing dosis

perlakuan.

4. Persiapan tempat tanaman seledri

Persiapan tempat tanaman seledri dimulai dari menyiapkan pot plastik

berdiameter 17 cm. Lalu memasukkan media tanam kedalam pot, isi sesuai

dengan dosis perlakuan. Jarak antara pot yaitu 1 meter. Setelah itu, diamkan

media tanam selama 1 minggu baru kemudian seledri dapat ditanam.

5. Pemasangan label perlakuan

Pemasangan label perlakuan dilakukan sebelum penanaman. Pemasangan

ini dilakukan dengan cara di tancapkan di setiap pot yang telah disediakan sesuai

dengan metode penelitian yang digunakan. Tujuan dari pemasangan label

perlakuan ini adalah untuk mempermudah pengamatan dan pengambilan data

pada setiap parameter dalam proses penelitian.

6. Penanaman

Syarat pemilihan bibit yang baik yaitu mempunyai batang yang sehat, kuat

dan tumbuh mulus, jumlah daunnya 3-5 helai yang telah berumur 40 hari.

Pemindahan bibit seledri dilakukan dengan cara pencabutan dengan hati-hati,

supaya akar dari bibit seledri tetap kokoh dan tidak rusak, sehingga bibit tidak

mengalami gangguan fisiologi pada tanaman seledri. Penanaman dilakukan di

waktu pagi hari atau sore hari. Secara keseluruhan dari persemaian sampai panen

umur tanaman seledri berumur 80 hari.

Page 29: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

16

7. Pengaplikasian

Pengaplikasian kotoran sapi dilakukan 3 kali selama selama penelitian.

Pemupukan pertama dilakukan 1 minggu sebelum tanam sebagai pemupukan

dasar dan 2 minggu setelah tanam. Pengaplikasian berikutnya dapat dilakukan

sesuai dengan kebutuhan. Pengaplikasiannya dapat dilakukan dengan cara

menaburkan kotoran sapi sekitar tanaman seledri.

8. Pemeliharaan

Pemeliharaan yang dilakukan pada penelitian ini meliputi Penyiraman.

Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore. Penyiraman cukup dilakukan 2-3 kali

dalam 1 minggu. Upayakan media tanam tidak terlalu becek atau kering.

Sedangkan Penyiangan dan penggemburan dilakukan setiap ada gulma yang

menggangu di sekitar tanaman dan sekaligus dilakukan penggemburan tanah

dengan hati-hati agar tidak merusak perakaran tanaman seledri, hal ini dilakukan

agar tanah dalam pot tidak memadat dan lebih membuat ruang untuk pertumbuhan

akar tanaman seledri.

3.5 Parameter Pengamatan

Penelitian ini terdiri dari beberapa parameter pengamatan yaitu:

1. Tinggi Tanaman (cm)

2. Jumlah daun (helai)

3. Jumlah Batang (helai)

4. Jumlah Anakan (helai)

5. Berat Basah (gram)

Page 30: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

17

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil yang diperoleh berdasarkan penelitian dengan penggunaan media

ampas sagu dan kotoran sapi ini adalah sebagai berikut:

1. Tinggi Tanaman (cm)

Data hasil akhir menunjukkan bahwa pemberian media ampas sagu dan

dosis kotoran sapi terhadap hasil tanaman seledri tidak berpengaruh nyata

terhadap tinggi tanaman seledri. Rata-rata Tinggi tanaman disajikan pada Gambar

3.

Gambar 3.Diagram Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri pada Pemberian

MediaAmpas sagu dan Dosis Kotoran Sapi.

Gambar 3 menunjukkan rata-rata tinggi tanaman seledri terbaik pada

perlakuan P4 (ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 100 gram) dengan nilai rata-

rata 45,00 cm. Selanjutnya pada P1 (ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 250

gram). P3 (dosis ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi150 gram) dengan nilai

rata-rata 38,50 cm. P2 (ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 200 gram) dengan

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

P0 P1 P2 P3 P4 P5

18,38

41.25 38.00 38.50

45.00

36.75

Perlakuan

Tin

ggi

Tan

am

an

(cm

)

Page 31: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

18

nilai rata-rata 38,00 cm. P5 (ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 50 gram)

dengan nilai rata-rata 36,75 cm. Sedangkan perlakuan yang memperlihatkan nilai

terendah terdapat pada perlakuan P0 (kontrol) dengan nilai 18,38 cm.

2. Jumlah Daun (helai)

Hasil dari data pengamatan menunjukkan bahwa pemberian media ampas

sagu dan dosis kotoran sapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun seledri

seperti yang disajikan pada Gambar 4.

Gambar 4.Diagram Rata-rata Jumlah Daun pada Pengaruh Media Ampas Sagu

dan Dosis Kotoran Sapi

Rata-rata jumlah daun tanaman seledri terbaik terdapat pada P1 (dosis

ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 250 gram) dengan nilai rata-rata 97,25

helai. Selanjutnya pada P5 (dosis ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 50 gram)

dengan nilai rerata 69,00 helai. P2 (dosis ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi

200 gram) nilai rerata 67,00 helai. P4 (dosisi ampas sagu 500 gram dan kotoran

sapi 150 gram) dengan nilai rerata 62,00 helai. P3 (dosis ampas sagu 500 gram

dan kotoran sapi 150 gram) dengan nilai rerata 56,00 helai. Sedangkan

perlakuanyang memperlihatakan nilai jumlah daun terendah yaitu pada perlakuan

P0 (kontrol) dengan nilai rerata 29,00 helai.

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

P0 P1 P2 P3 P4 P5

29.00

97.25

67.00

56.00 62.00

69.00

Perlakuan

Ju

mla

h d

au

n

(hela

i)

Page 32: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

19

3. Jumlah Batang (helai)

Hasil data pengamatan menunjukkan bahwa pemberian media ampas sagu

dan dosis kotoran sapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah batang tanaman

seledri. Rata-rata jumlah batang tersebut disajikan pada Gambar 5.

Gambar 5. Diagram Rata-rata Jumlah Batang pada Pengaruh Media Ampas Sagu

dan Dosis Kotoran Sapi

Berdasarkan dari diagram rata-rata jumlah batang tanaman seledri terbaik pada P1

(dosis ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 250 gram) dengan nilai rata-rata

21,50 helai. Selanjutnya P2 (dosis ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 200

gram) dengan nilai rata-rata 20,00 helai. P5 (dosis ampas sagu 500 gram dan

kotoran sapi 50 gram) dengan nilai rata-rata 16,75 helai. P3 (dosis ampas sagu 500

gram dan kotoran sapi 150 gram) dengan nilai rata-rata 14,00 helai. P4 (dosis

ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 100 gram) dengan nilai rata-rata 13,00

helai. Sedangkan untuk hasil terendah ditunjukkan pada P0 (kontrol) dengan nilai

7,00 helai.

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

P0 P1 P2 P3 P4 P5

7.00

21.50

20.00

14.00 13.00

16.75

Perlakuan

Ju

mla

h b

ata

ng (

hela

i)

Page 33: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

20

4. Jumlah Anakan (helai)

Hasil data pengamatan menunjukkan bahwa pemberian media ampas sagu

dan dosis kotoran spi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan tanaman

seledri. Rata-rata jumlah anakan tersebut disajikan pada Gambar 6.

Gamabr 6. Diagram Rata-rata Jumlah Anakan pada Pengaruh media ampas sagu

dan dosis kotoran sapi

Hasil rata-rata jumlah anakan yang memberikan hasil terbaik pada P1

(dosis ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 250 gram) dengan nilai 1,75 helai.

Selanjutnya P2 (dosis ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 200 gram) dengan

nilai rata-rata 1,25 helai dan P3 (dosis ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 150

gram) dengan nilai rata-rata 1,25 helai. Sedangkan hasil yang memperlihatkan

nilai jumlah anakan terendah adalah P0 (kontrol) dengan nilai rata-rata 1,00 helai.

Selanjutnya P4 (dosis ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 100 gram) dengan

nilai 1,00 helai dan P5 (dosis ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 50 gram)

dengan nilai rata-rata 1,00 helai.

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

1.20

1.40

1.60

1.80

P0 P1 P2 P3 P4 P5

1.00

1.75

1.25 1.25

1.00 1.00

Perlakuan

Ju

mla

h a

nak

an

(h

ela

i)

Page 34: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

21

5. Berat Basah (gram)

Rata-rata berat basah tanaman seledri menunjukkan bahwa pemberian

media ampas sagu dan dosis kotoran sapi tidak berpengaruh nyata terhadap berat

basah tanaman seledri. Rata-rata Berat basah disajikan pada Gambar 7.

Gambar 7. Diagram Rata-rata Berat Basah pada Pengaruh Media Ampas Sagu

danDosis Kotoran Sapi

Berdasarkan hasil rata-rata jumlah berat basah tanaman seledri terbaik

pada P1 (dosis ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 250 gram) dengan nilai

rata-rata 85,75 gram. Selanjutnya P4 (dosis ampas sagu 500 gram dan kotoran

sapi 100 gram) dengan nilai rata-rata 41,50 gram. P2 (dosis ampas sagu 500 gram

dan kotoran sapi 200 gram) dengan nilai rata-rata 40,00. P3 (dosis ampas sagu

500 gram dan kotoran sapi 150 gram) dengan nilai rata-rata 37,00 gram. P5 (dosis

ampas sagu 500 gram dan kotoran sapi 50 gram) dengan nilai rata-rata 35,50

gram. Sedangkan perlakuan yang memperlihatkan nilai jumlah batang tanaman

terendah yaitu P0 (kontrol) dengan nilai rata-rata 18,25 gram.

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

P0 P1 P2 P3 P4 P5

18.25

85.75

40.00 37.00

41.50

35.50

Perlakuan

Berat

basa

h (

gram

)

Page 35: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

22

4.2.Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian penggunaan media ampas

sagu dan kotoran sapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah

daun, jumlah batang, jumlah anakan dan berat basah. Hal ini disebabkan Karena

media tanam ampas sagu dan campuran kotoran sapi memeiliki kandungan C, N,

P, K, Ca dan Mg dimana sumber hara ini dibutuhkan oleh tanaman. Pernyataan ini

sesuai dengan Sutiyoso (2008) dengan adanya unsur hara Ca sistem perakaran

tanaman akan menjadi lebih banyak karena Ca sangat berperan yang dimulai pada

titik tumbuh (meristem) akar. Efisiensi penyerapan hara akan menjadi pesat.

Tekstur kotoran sapi yang padat akan menguntungkan bagi tanaman karena

mampu menyerap air, sehingga tanaman seledri dapat menyimpan air di dalam

pupuk kotoran sapi.

Meskipun tidak berpengaruh nyata namun perlakuan terbaik ditunjukkan

oleh P1 yaitu ampas sagu 500 gram/pot dan kotoran sapi 250 gram/pot yang

ditandai pada parameter jumlah daun 97,25 helai. Hali ini disebabkan karena

setiap tanaman membutuhkan unsur hara dalam membantu proses

pertumbuhannya. Limbah ampas sagu memiliki kandungan unsur hara N, P, K, Ca

dan Mg. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Sutiyoso, 2008) yang menyatakan

bahwa Ca berpengaruh pada pembelahan dan pemanjangan sel (elongasi) serta

berpengaruh pada pembentukan daun muda dapat terbentuk dengan baik serta

daunnya tidak akan keriting ataupun bergelombang. Selanjutnya pada jumlah

batang 21,50 helai yang paling terbaik. Hal ini di karenakan peran utama unsur N,

P dan K bagi pertumbuhan tanaman sesuai pernyataan Lingga (2001), bahwa

unsur nitrogen (N) sangat penting untuk pertumbuhan vegetatif tanaman karena

dapat merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang cabang dan

daun.ketersediaan unsur nitrogen sangat penting pada saat pertumbuhan tanaman

karena nitrogen berperan dalam seluruh proses biokimia tanaman. sedangkan

fosfor (P) berperan untuk sejumlah protein tertentu berperan dalam fotosintesis

dan respirasi sehingga sangat penting untuk pertumbuhan tanaman keseluruhan.

Kemudian jumlah anakan 1,75 helai. Hal ini disebabkan karena kandungan dari

ampas sagu dan kotoran sapi menjadi peran utama yaitu N, P dan K yang dapat

membantu proses pertumbuhan tanaman seledri yang ditandai dengan munculnya

Page 36: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

23

beberapa jumlah anakan tanaman seledri. Sutedjo (1992), menyatakan bahwa

unsur hara makro sangat diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan bagian-

bagain dari vegetatif tanaman seledri seperti daun, batang dan akar. Jika tanaman

kekurangan unsur hara makro dan mikro maka pertumbuhan dan perkembangan

tanaman akan terhambat. Hal ini disebabkan karena pupuk organik dapat

meningkatkan setiap tunas-tunas samping yang membentuk anakan baru (Sutedjo,

1995), dan berat basah 85,75 gram. Hal ini disebabkan karena adanya kandungan

air yang sesuai yang dibutuhkan oleh tanaman. Hal ini sejalan dengan pendapat

Mutryarny dkk., (2014) mengemukakan bahwa berat basah tanaman umumnya

sangat tinggi tergantung pada keadaan kelembaban pada tanaman. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Jurmin (2008), semakin besar kebutuhan air pada setiap tahap

pertumbuhan maka akan berhubungan langsung pada saat proses fisiologi

morfologi dan faktor lingkungan.

Menurut Syakir (2010) limbah dari ampas sagu dapat digunakan sebagai

media tanam, namun tidak langsung dapat digunakan karena masih mengandung

banayak selulosa dengan nisbah C/N yang tinggi. Pada penelitian ini limbah

ampas sagu yang digunakan telah mengalami peningkatan setelah melalui proses

pengomposan khususnya N, P K, Ca dan Mg jika dibandingkan kandungan ampas

sagu diawal, hal tersebut disebabkan pada saat proses pengomposan telah terjadi

proses mineralisasi unsur-unsur hara, sehingga unsur hara makro menjadi terlepas

dan tersedia. Kandungan bahan organik sangat penting selama proses

pengomposan ampas sagu, karena pada saat proses dekomposisi limbah dari

ampas sagu dilakukan oleh mikroorganisme, hal ini sejalan dengan pernyataan

Agustina (2004) yang menyatakan bahwa bahan organik merupakan bahan

makanan yang dibutuhkan oleh mikroorganisme, apabila kandungan bahan

organiknya semakin tinggi dalam tanah maka akan semakin aktif pula tinggi

populasi mikroorganismenya.

Sedangkan perlakuan terbaik juga ditunjukkan oleh P4 yaitu ampas sagu

500 gram/pot dan kotoran sapi 150 gram/pot, memberikan hasil terbaik pada

parameter tinggi tanaman dengan nilai rata-rata 41,25 cm. Hal ini disebakan unsur

hara yang dibutuhkan pada tanaman seimbang. Pernyataan ini sejalan dengan

pendapat Sutrisno (2004) mengemukakan bahwa pertambahan tinggi tanamn

Page 37: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

24

dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara pada media tanam yang seimbang

anatara lain N, P dan K. Unsur hara tersebut dapat mendorong pembelahan sel,

terutama pada sel-sel meristem sehingga tanaman tumbuh tinggi

Hasil pengamatan yang terendah terdapat pada perlakuan P0 (kontrol)

yang ditandai pada parameter tinggi tanaman dengan rata-rata 18,38 cm, jumlah

daun dengan rata-rata 29,00 helai. Hal ini mengindikasikan kekurangan Phospor

sehingga pertumbuhannya terlambat. Kandungan dari pupuk organik mengandung

unsur hara N, P dan K yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan

pembentukan pada masa vegetatif tanaman. Selain itu unsur N yang banyak

diperlukan dalam proses pertumbuhan tanaman, kandungan Phosfor pada tanaman

juga sangat dibutuhkan. Apabila tanaman kekurangan unsur P biasanya akan

menyebabkan daun mengecil danbatang pada tanaman juga ikut mengecil

(Hadisuwito, 2012). Hal ini sesuai yang dikemukakan Sarief (1986) tentang

pemberian pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Apabila diaplikasikan

dalam jumlah dosis yang berlebihan akan menyebabkan tanaman menjadi

keracunan atau bahkan dapat menghambat pertumbuhan, sedangkan pemberian

dosis yang sedikit tidak dapat memberikan pengaruh yang baik. Jumlah batang

dengan rata-rata 7,00, berat basah dengan rata-rata 18,25 gram, Hal ini diduga

bahwa tanaman seledri tidak dapat menyerap unsur hara secara optimal. Menurut

Indrakusuma (2000), rendahnya berat basah tanaman seledri disebabkan karena

penambahan pupuk organik yang menyebabkan bertambahnya unsur hara yang

tersedia pada media tanam sehingga mengakibatkan kelebihan hara yang diserap

oleh tanaman. Dan hasil terendah juga terdapat pada P0, P4 dan P5 yang ditandai

pada parameter jumlah anakan dengan nilai rata-rata 1,00 helai.

Page 38: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

25

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengaruh media

ampas sagu dan kotoran sapi tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter

pengamatan. Hal ini di sebabkan penggunaan dosis yang dilakukan pada

penelitian ini belum mencukupi karena tempat media tanam atau potnya kurang

besar sehingga tidak dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman seledri. Pada

perlakuan P1= 500 gram ampas sagu dan kotoran sapi 250 gram mampu

meningkatkan jumlah daun dengan nilai rata-rara 97,25 helai, jumlah batang

dengan nilai rata-rata 21,50 helai, jumlah anakan dengan nilai rata-rata 1,75 helai

dan berat basah dengan rata-rata 85,75 gram. Hal ini diduga karena penggunaan

media ampas sagu dan kotoran sapi kurang efektif sehingga belum mampu

meningkatkan hasil tanaman seledri.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dalam proses penelitian

tanaman seledri banyak yang harus diperhatikan yaitu jenis seledri apa yang akan

diteliti, perawatan, dan lebih memperhatikan penggunaan dosis pupuk yang akan

digunakan serta dapat dijadikan sebagai penelitian lebih lanjut.

Page 39: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

26

DAFTAR PUSTAKA

Agus N. 2014. Pengendalian Hayati Hama dan Konservasi Musuh Alami. Institut

Pertanian Bogor Press. Bogor.

Agustina, L. 2004. Dasar Nutrisi Tanaman. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Agustina, Jumini, dan Nurhayati. 2015. Pengaruh Jenis Bahan Organik Terhadap

Pertumbuhan Dan Hasil Dua Varietas Tomat (Lycopersicum Esculentum

Mill L.). J. Floratek 10: 46 – 53.

Agromedia, Redaksi.2009. Buku Pintar Budidaya Tanaman Buah Unggul

Indonesia. Jakarta: Redaksi Agromedia.

Arisandi, dan Sukohar. 2016. Seledri (Apium graveolens L) Sebagai Agen

Kemopreventif bagi Kanker. Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung.

Boiratan, A. Yaya. 2019. Pengaruh Pemberian Bokashi Berbahan Dasar Alga

Coklat Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri (Apium

graveolens L.) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Insitut Agama Islam

Negeri Ambon. Ambon.

Buntan, A. 1982. Pengaruh bakteri pelarut P dan kompos terhadap produksi

tanamanjagung. Tesis Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Bogor. 74 hal.

Dalimartha Setiawan. 2000.Atlas Tumbuhan Obat Indonesia.Bogor :

TrobusAgriwidya.

Dalimartha, S., dan Adrian, F. (2013). Ramuan Herbal Tumpas Penyakit. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Departemen Pertanian. 2004. Rencana Setrategis Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian 2005-2006. Jakarta: Badan Penelitian dan

Perkembangan Pertanian

Fatkhu, Zaimah,. dan Erma Prihastanti. 2013. Uji Penggunaan Kompos Limbah

Sagu terhadap Pertumbuhan Tanaman Strawberry (Fragaria vesca

L).Laboratorium Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Matematika.

Universitas Diponegoro. Semarang.

Fitrianti Maninggir, Verry R. Ch. Warouw, Meldi T. M. Sinolungan. 2017.

Pengaruh pemberian pupuk kompos berbahan dasar ampas sagu terhadap

pertumbuhan vegetatif tanaman jagug (Zea mays L.). Fakultas Pertanian.

Universitas Sam Ratulangi.

Page 40: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

27

Maunte, Z., Jafar, M.I. dan Darmawan, M. 2018. Pengaruh pemberian pupuk

Organik Cair Ampas Tahu dan Bonggol Pisang Terhadap Pertumbuhan

dan Produksi Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) Fakultas Pertanian.

Universitas Ichsan Gorontalo. Gorontalo.

Murjani, Mahdiannoor dan Isma. 2019. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman

Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Pemberian Berbagai Dosis

Pupuk Kandang Kotoran Sapi dan PGPR Akar Bambu). Rawa Sains,Vol.

9 No. 2 Desember 2019, Hal. 763-771.

Hadisuwito, Sukamto. 2012. Membuat Pupuk Organik Cair. PT. Agro Media

Pustaka. Jakarta.

Hartatik,W. dan L.R. Widowati, 2010.Pupuk

Kandang.http://www.balittanah.litbang.deptan.go.id. Diakses tanggal 31

Januari 2010.

Haryoto. 2009. Bertanam Seledri secara Hidroponik. Yogyakarta: Kanisius.

Hidayat, Syamsul dan Rodame M. Napitupulu. 2015. Kitab Tumbuhan Obat.

Jakarta: Agriflo Nasahi, C. 2010. Peran Mikroba dalam Pertanian

Organik. Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran. Bandung.

Huda Sholihul, dan Wikanta Wiwik. 2017. Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi

Menjadi Organik Sebagai Upaya Mendukung Usaha Tani Peternakan Sapi

Potong Di Kelompok Tani Ternak Mandiri Jaya Desa Moropelang Kec.

Babat Kab. Lamongan.Vol.1, No. 1, Februari 2017 Hal 26-35.

Indrakusuma. 2000. Pupuk Organik Cair Supra Alam Lestari. Surya Pratama

Alam. Yogyakarta.

Jannah, H. 2016. Pengaruh Paranet pada Suhu dan Kelembaban Terhadap

Pertumbuhan Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) JUPE, Volume 1.

Desember 2016.

Juarni. 2017. Pengaruh Pupuk Cair Eceng Gondok (Eichornia

crassipess)Terhadap Pertumbuhan Tanaman Seledri (Apium Graveolens

L.) SebagaiPenunjang Praktikum Fisiologi Tumbuhan. [Skripsi].

Universitas IslamNegeri Ar-Raniry Darussalam. Banda Aceh.

Jumin, H. 2008. Agronomi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Lingga, P. dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.

Jakarta. 163 hlm.

Majidah, Dewi., dkk., 2014, Daya Antibakteri Ekstrak Daun Seledri (Apium

graveolens L) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans sebagai

Alternatif Obat Kumur,Skripsi Universitas Jember, hal 12-16

Page 41: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

28

Mulyaningsih, Y, Arifah Rahayu dan G. Hendrika. 2017. Pertumbuhan Tanaman

Seledri (Apium graveolens L.) pada Berbagai Komposisi Pupuk Organik

dan Sintetik. Jurnal Agronida, Vol. 3 (1): 2407-9111.

Mursito, B. 2002.Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Jantung. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Mutmainnah, dan Masnaeni. 2018. Efektivitas Ampas Sagu Dan Limbah

PadatKelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman

Kacang Tanah(Arachis Hypogaea L.).Fakultas Pertanian, Universitas

Cokroaminoto Palopo.

Mutryarny, E, Endriani dan U. Lestari. 2014. Pemanfaatan Urine Kelinci untuk

Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica

juncea L.) Varietas Tosakan. Jurnal Ilmiah Pertanian, Vol. 11 (2): 23-34.

Nasahi, C. 2010. Peran Mikroba Pertanian Organik. Fakultas Pertanian.

Universitas Padjadjaran. Bandung.

Neltriana Novia, 2015. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap

Pertumbuhan Dan Hasil Ubi Jalar (Ipomea BatatasL.) Fakultas Pertanian.

Universitas Andalas.

Nurliana ., Noviyanti, A. dan Azwir. 2017. Identifikasi Tanaman Sayuran di

Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Sebagai

MediaPembelajaran Hortikultura. Jurnal Majalah Ilmiah Universitas

Almuslim.9 (3) : 37-44.

Puspa, Raysha Diana, 2019. Pengaruh Takaran Kompos Kotoran Sapi dan Jenis

Mulsa terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium

ascalonicum L.). Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah

Palembang. Palembang.

Rachmawati Amalia, 2019. Pengaruh pemberian Ekstrak Umbi Bawang Merah

(Allium cepa L.) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Seledri (Apium

graveolens L.). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Lampung.

Rahma M, Yuniastuti, 2018. Pengaruh Takaran Pupuk Organik Dan Anorganik

Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa

L.) XIII- 1 : 1-6, Juni 2018.

Riana Pradina Embarsari, 2015. Pertumbuhan dan Hasil Seledri (Apium

graveolens L.) pada Sistem Hidroponik Sumbu dengan Jenis Sumbu dan

Media Tanam Berbeda. Jurusan Agroteknologi, Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Jl. A.H. Nasution No. 105 Cipadung,

Cibiru Kota Bandung.

Page 42: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

29

Riyani, N., T. Islami, dan T. Sumarni. 2015. Pengaruh Pupuk Kandang dan

Crotalaria juncea L. Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai

(Gycine max L.). J. Produksi Tanaman 3 (7): 556-563.

Rukmana, H. Rahmat. . (2016). FARM BOOK – Budi Daya & Pascapanen

Tanaman Obat Unggulan. Yogyakarta: Lily Publishe

Salvia, E. 2012. Teknologi Budidaya Seledri dalam Pot. Balai

PengkajianTeknologi Pertanian Jambi. Jambi

Sarief, E. S., 1986. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.

Savei, M., R.A, dan J. Noor. 2014. Pengaruh Jenis dan Dosis Ppupuk Organik

Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung (Solanum melongena

L.) Varietas Mustang F-1. Jurnal Agrifor Vol. XIII No 1, maret 2014.

Semangun, Haryono. 2007. Penyakit-penyakit Hortikultura di Indonesia (edisi

kedua). Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Statistik Perkebunan, 2016.Kelapa Sawit (Palm Oil). Direktorat Jendral

Perkebunan. Jakarta.

Sulistyowati, H. (2011). Pemberian bokasi Ampas Sagu pada Medium Aluvial

Untuk Pembibitan Jarak Pagar. Jurnal Perkebunan dan Lahan Tropika.

Vol. 1: 8-12.

Sutedjo, 1992. Petunjuk penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sutiyoso, Y. 2008. Meramu Pupuk Hidroponik. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sutrisno. 2004. Studi Dosis Pupuk dan Jarak Tanam Kacang Tanah (Arachis

hypogea, L.,) Pati (ID): Kantor Litbang Kabupaten Pati.

Syakir, M., M.H. Bintoro, dan H, Agusta.2009. Pengaruh Ampas Sagu dan

Kompos Terhadap Produktivitas Lada Perdu. Jurnal Littri 15: 168-173.

Syakir, M. 2010. Pengaruh Waktu Pengomposan dan Limbah Sagu Terhadap

Kandungan Hara, Asam fenolat dan Lignin. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Syam, N., Suriyanti, dan Killian, L.H. 2017. Pengaruh Jenis Pupuk Organik dan

Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Pertumbuhan Seledri

(Apiumgraveolus L.). Jurnal Agrotek. 1 (2) : 43-53.

Wahida, dan Amelia Agustina Limbongan, 2015. Pemanfaatan Ampas Sagu

Sebagai Bahan Dasar Kompos Pada Beberapa Dosis Pencampuran

Dengan Kotoran Sapi.Agricola, Vol 5 (1), Maret 2015:1-8.

Webb P, Geffrey. (2006). Dietary Sipplement & Functional Foods.

GeffreBlackwell Publishing Ltd

Page 43: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

30

Yunus, S. 2018. Budidaya Seledri Organik dalam Polybag.

http://alamtani.com/budidaya-seledri/. Diakses pada tanggal 4 Oktober

2018 pukul 19.11 wib.

Page 44: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

31

LAMPIRAN

Page 45: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

32

Lampiran 1. Denah Percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK)

KETERANGAN :

P0 : Kontrol

P1 :Ampas sagu 500gram dan Kotoran sapi 250 gram

P2 :Ampas sagu 500gram dan Kotoran sapi 200 gram

P3 :Ampas sagu 500 gram dan Kotoran sapi 150 gram

P4 : Ampas sagu 500 gram dan Kotoran sapi 100 gram

P5: Ampas sagu 500 gram dan Kotoran sapi 50 gram

P3U3 P5U4

P4U4 P5U3 P4U2

P4U3

P1U3

P1U4

P3U4

P1U2

P2U4 P0U3

P0U2

P5U2

P2U2

P3U2 P1U3 P0U4

Gambar 3. Skema Denah Penelitian

P2U1

P3U1

P4U1

P1U1

P0U1

P5U1

Page 46: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

33

Lampiran 2. Tabel Rata-rata Parameter Pengamatan Tanaman Seledri

Tabel 1a.Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri Sebelum Pindah Tanam ke dalam Pot.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 9,00 11,00 5,00 9,00 34,00 8,50

P1 10,00 15,00 5,00 10,00 40,00 10,00

P2 5,50 5,00 10,00 10,00 25,50 6,38

P3 9,00 5,00 5,00 9,00 33,00 8,25

P4 8,00 15,00 10,00 10,00 38,00 9,50

P5 10,00 5,00 15,00 13,00 38,00 9,50

Total 51,50 56,00 40,00 61,00 208,50 52,13

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 1b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri

SebelumPindah Tanam ke dalam Pot.

SK Db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 34,47 6,89 0,02 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 40,20 13,40 0,04 3,29 tn

5,42

Galat 15 5947,24 366,48

Total 23 5571,91

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 62,10%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 2a. Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri 1 Minggu Setelah Tanam

denganPengaruhMedia Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi terhadap

Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 12,00 16,00 10,50 2,00 40,50 10,13

P1 15,50 21,00 9,50 1500 61,50 15,38

P2 11,00 10,50 10,00 16,00 47,50 11,88

P3 14,00 10,00 15,00 14,50 53,50 13,38

P4 13,50 21,50 9,00 16,00 60,00 15,00

P5 15,50 9,00 15,00 19,00 58,00 14,50

Total 81,00 88,50 69,00 82,50 321,00 80,25

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Page 47: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

34

Tabel 2b.Analisis Sidik Ragam Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri 1 Minggu

Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis

Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK Db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 82,88 16,58 0,02 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 33,38 11,13 0,01 3,29 tn

5,42

Galat 15 13095,38 873,03

Total 23 13211,63

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 45,60%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 3a.Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri 2 Minggu Setelah Tanam Dengan

Pengaruh Media Ampas Sagu Dan Dosis Kotoran Sapi Terhadap Hasil

Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata

1 2 3 4

P0 17,20 17,00 11,20 11,70 57,10 14,28

P1 15,70 20,70 10,30 14,70 61,40 15,35

P2 11,70 11,70 12,50 15,00 50,20 12,55

P3 16,00 13,50 18,50 15,50 63,50 15,88

P4 16,50 22,50 10,00 16,00 65,00 16,25

P5 13,50 11,00 15,00 19,50 59,00 14,75

Total 90,60 95,70 223,75 92,40 356,20 89,05

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 3b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri 2 Minggu

Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis

Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 35,96 7,11 0,01 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 31,87 10,62 0,01 3,29 tn

5,42

Galat 15 15934,62 1062,31

Total 23 16002,06

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 42,31%

tn = tidak berbeda nyata

Page 48: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

35

Tabel 4a. Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri 3 Minggu Setelah Tanam dengan

Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil

Tanamn Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 12,00 16,00 15,00 13,00 56,00 14,00

P1 17,00 21,00 3,00 15,00 56,50 14,13

P2 15,00 6,00 17,50 15,00 53,50 13,38

P3 18,00 9,00 20,00 17,00 64,00 16,00

P4 20,00 23,00 15,00 20,00 78,00 19,50

P5 12,50 9,00 15,50 16,00 53,00 13,25

Total 94,50 84,50 86,00 96,00 361,00 90,25

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 4b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri 3 Minggu

Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 114,83 522,97 0,02 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 17,04 5,68 0,01 3,29 tn

5,42

Galat 15 16617,58 1107,84

Total 23 16749,46

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 30,73%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 5a.Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri 4 Minggu Setelah Tanam dengan

Pengaruh MediaAmpas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 14,50 16,50 24,00 16,50 71,50 17,88

P1 27,00 35,00 18,50 25,50 106,00 26,50

P2 22,50 21,50 31,00 17,00 92,00 23,00

P3 27,00 18,00 32,00 22,50 99,50 24,88

P4 32,00 32,00 18,50 29,50 111,50 27,88

P5 18,00 14,50 25,00 22,00 79,50 19,88

Total 141,00 137,50 149,00 135,50 560,00 140,00

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Page 49: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

36

Tabel 5b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri 4 Minggu

Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis

Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK Db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 149,84 29,97 0,02 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 10,95 3,65 0,00 3,29 tn

5,42

Galat 15 21868,91 1447,21

Total 23 21868,91

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 23,04%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 6a.Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri 5 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi terhadap

Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata

1 2 3 4

P0 14,50 16,50 24,00 16,50 71,50 17,88

P1 27,00 35,00 18,50 25,50 106,00 26,50

P2 22,50 21,50 31,00 17,00 92,00 23,00

P3 27,00 18,00 32,00 22,50 99,50 24,00

P4 32,00 32,00 18,50 29,00 11,50 27,88

P5 18,00 14,50 25,00 22,00 79,50 19,88

Total 141,00 137,50 149,00 135,50 560,00 140,00

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 6b.Analisis Sidik Ragam Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri 5 Minggu

Setelah Tanam Dengan Pengaruh Media Ampas Sagu Dan Dosis

Kotoran Sapi Terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK Db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 299,58 59,92 0,02 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 24,08 8,03 0,00 3,29 tn

5,42

Galat 15 40074,67 2671,64

Total 23 40398,33

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 29,33%

tn = tidak berbeda nyata

Page 50: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

37

Tabel 7a.Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri 6 Minggu Setelah Tanam dengan

Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil

Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 13,00 20,00 30,00 19,00 82,00 22,50

P1 35,00 43,00 24,00 36,00 138,00 34,50

P2 32,00 27,30 34,00 24,50 117,80 29,45

P3 30,00 24,50 35,00 32,00 121,50 30,38

P4 34,50 38,00 28,50 33,50 134,50 33,63

P5 23,00 20,50 30,00 27,50 101,00 25,25

Total 167,50 173,30 181,50 172,50 694,80 173,70

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 7b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri 6 Minggu

Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis

Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 560,13 112,03 0,03 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 16,81 5,60 0,00 3,29 tn

5,42

Galat 15 62006,94 4133,80

Total 23 62583,88

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 22,00%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 8a.Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri 7 Minggu Setelah Tanam dengan

Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil

Tanaman Seledri

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 16,00 20,00 32,00 17,00 85,00 21,25

P1 38,00 45,00 30,00 38,00 151,50 37,88

P2 35,00 30,00 38,00 30,00 133,00 33,25

P3 33,00 30,00 40,00 35,00 138,00 34,50

P4 45,00 36,00 35,00 36,00 152,00 38,00

P5 30,00 25,00 35,00 32,00 122,00 30,50

Total 197,00 186,00 210,00 188,50 781,50 195,38

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Page 51: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

38

Tabel 8b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri 7 Minggu

Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis

Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 776,97 155,39 0,03 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 58,61 19,54 0,00 3,29 tn

5,42

Galat 15 78615,07 5241,00

Total 23 79450,66

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 38,73%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 9a. Rata-rata Berat Tinggi Tanaman Seledri 8 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi terhadap

Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata

1 2 3 4

P0 25,00 4,00 36,50 8,00 73,50 18,38

P1 42,00 48,00 34,00 41,00 165,00 41,25

P2 40,00 35,00 42,00 35,00 152,00 38,00

P3 37,00 32,00 45,00 40,00 154,00 38,50

P4 60,00 41,00 39,00 40,00 180,00 45,00

P5 35,00 38,00 39,00 35,00 147,00 36,75

Total 239,00 198,00 235,50 199,00 871,50 217,88

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 9b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri 8 Minggu

Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis

Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 1717,72 343,54 0,05 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 251,36 83,79 0,01 3,29 tn

5,42

Galat 15 99840,82 6656,05

Total 23 101809,91

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 75,95 %

tn = tidak berbeda nyata

Page 52: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

39

Tabel 10a.Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri Sebelum Pindah Tanam ke

dalam Pot.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 13,00 10,00 7,00 7,00 37,00 9,25

P1 8,00 10,00 10,00 18,00 46,00 11,50

P2 12,00 25,00 19,00 10,00 66,00 16,50

P3 10,00 8,00 19,00 11,00 48,00 12,00

P4 14,00 14,00 5,00 20,00 53,00 13,25

P5 12,00 8,00 18,00 23,00 61,00 15,25

Total 69,00 75,00 78,00 89,00 311,00 77,75

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 10b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Tinggi Tanaman Seledri Sebelum

Pindah Tanam ke dalam Pot.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 138,71 27,74 0,03 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 35,13 11,71 0,01 3,29 tn

5,42

Galat 15 12471,13 831,41

Total 23 12644,96

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 47,53%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 11a.Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri 1 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 15,00 12,00 19,00 9,00 55,00 13,75

P1 11,00 15,00 15,00 21,00 62,00 15,50

P2 15,00 28,00 11,00 9,00 63,00 15,75

P3 12,00 9,00 22,00 13,00 56,00 14,00

P4 16,00 15,00 6,00 24,00 61,00 15,25

P5 13,00 11,00 20,00 25,00 69,00 17,25

Total 82,00 90,00 93,00 101,00 366,00 91,50

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Page 53: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

40

Tabel 11b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri 1

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK Db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 32,50 6,50 0,01 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 30,83 10,28 0,01 3,29 tn

5,42

Galat 15 1611,17 1120,74

Total 23 16874,50

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 41,05%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 12a. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri 2 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rata rata

1 2 3 4

P0 16,00 14,00 19,00 9,00 58,00 14,50

P1 30,00 17,00 20,00 21,00 88,00 22,00

P2 20,00 32,00 11,00 10,00 73,00 18,25

P3 16,00 12,00 25,00 18,00 71,00 17,75

P4 14,00 15,00 10,00 22,00 61,00 15,25

P5 10,00 10,00 25,00 30,00 75,00 18,75

TOTAL 106,00 100,00 110,00 110,00 426,00 106,50

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 12b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Daun Seledri 2 Minggu

Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis

Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK Db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 144,50 28,90 0,02 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 11,17 3,72 0,00 3,29 tn

5,42

Galat 15 23106,83 1540,46

Total 23 23262,50

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 22,90%

tn = tidak berbeda nyata

Page 54: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

41

Tabel 13a.Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri 3 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu Dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanamn Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 18,00 14,00 22,00 9,00 63,00 15,75

P1 28,00 20,00 20,00 30,00 98,00 24,50

P2 25,00 26,00 19,00 15,00 85,00 21,25

P3 21,00 9,00 29,00 18,00 77,00 19,25

P4 24,00 20,00 11,00 28,00 83,00 20,75

P5 15,00 13,00 32,00 36,00 96,00 24,00

Total 131,00 102,00 133,00 136,00 502,00 125,50

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 13b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri 3

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 207,83 41,57 0,02 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 124,83 41,61 0,02 3,29 tn

5,42

Galat 15 31999,17 2133,28

Total 23 32331,83

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 70,52%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 14a.Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri 4 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 16,00 18,00 28,00 12,00 74,00 18,50

P1 33,00 27,00 24,00 32,00 116,00 29,00

P2 37,00 39,00 23,00 15,00 114,00 28,50

P3 26,00 13,00 34,00 20,00 93,00 23,25

P4 28,00 27,00 15,00 34,00 104,00 26,00

P5 18,00 15,00 36,00 42,00 111,00 27,75

Total 158,00 139,00 160,00 155,00 612,00 153,00

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Page 55: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

42

Tabel 14b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri 4

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 322,50 64,50 0,02 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 45,67 15,22 0,00 3,29 tn

5,42

Galat 15 47739,83 3182,66

Total 23 48108,00

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 38,63%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 15a.Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri 5 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 15,00 18,00 33,00 17,00 83,00 20,75

P1 22,00 40,00 29,00 28,00 119,00 29,75

P2 41,00 45,00 31,00 17,00 134,00 33,50

P3 21,00 18,00 39,00 20,00 98,00 24,50

P4 23,00 30,00 19,00 39,00 111,00 27,75

P5 17,00 19,00 24,00 33,00 93,00 23,25

Total 139,00 170,00 175,00 154,00 638,00 159,50

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 15b. Analisis Sidik RagamRata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri 5

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 434,83 86,97 0,03 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 133,50 44,50 0,01 3,29 tn

5,42

Galat 15 52051,50 3470,10

Total 23 52619,83

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 64,69%

tn = tidak berbeda nyata

Page 56: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

43

Tabel 16a.Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri 6 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 10,00 6,00 33,00 20,00 69,00 17,25

P1 80,00 40,00 30,00 60,00 210,00 52,50

P2 46,00 52,00 46,00 22,00 166,00 41,50

P3 32,00 30,00 54,00 32,00 148,00 37,00

P4 55,00 40,00 21,00 45,00 161,00 40,25

P5 26,00 22,00 45,00 47,00 140,00 35,00

Total 249,00 190,00 229,00 226,00 894,00 223,50

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 16b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri 6

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 2659,00 531,80 0,07 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 301,50 100,50 0,01 3,29 tn

5,42

Galat 15 107580,00 7172,00

Total 23 110540,50

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 82,13%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 17a.Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri 7 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 15,00 18,00 36,00 22,00 91,00 22,75

P1 130,00 65,00 55,00 62,00 312,00 78,00

P2 51,00 75,00 55,00 30,00 211,00 52,75

P3 42,00 30,00 75,00 43,00 190,00 47,50

P4 60,00 68,00 30,00 55,00 213,00 53,00

P5 45,00 25,00 55,00 97,00 222,00 55,50

Total 343,00 281,00 306,00 309,00 1239,00 309,75

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Page 57: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

44

Tabel 17b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri 7

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu Dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 6261,38 1252,28 0,09 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 324,46 108,15 0,01 3,29 tn

5,42

Galat 15 210349,79 14023,32

Total 23 216935,63

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 72,37%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 18a.Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri 8 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 22,00 20,00 50,00 24,00 116,00 29,00

P1 165,00 84,00 60,00 80,00 389,00 97,25

P2 62,00 96,00 65,00 45,00 268,00 67,00

P3 56,00 30,00 85,00 53,00 224,00 56,00

P4 70,00 88,00 35,00 55,00 248,00 62,00

P5 60,00 25,00 67,00 124,00 276,00 69,00

Total 435,00 343,00 362,00 381,00 1521,00 380,25

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 18b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Seledri 8

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 9720,88 1944,18 0,09 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 786,46 262,15 0,01 3,29 tn

5,42

Galat 15 317556,29 21170,42

Total 23 328063,63

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 101,69%

tn = tidak berbeda nyata

Page 58: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

45

Tabel 19a. Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri Sebelum Pindah Tanam ke

dalam Pot.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 3,00 3,00 6,00 4,00 16,00 4,00

P1 5,00 3,00 3,00 5,00 16,00 4,00

P2 3,00 5,00 2,00 2,00 12,00 3,00

P3 3,00 4,00 6,00 2,00 15,00 3,75

P4 4,00 3,00 2,00 8,00 17,00 4,25

P5 3,00 4,00 6,00 3,00 16,00 4,00

Total 21,00 22,00 25,00 24,00 92,00 23,00

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 19b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri

Sebelum Pindah Tanam ke dalam Pot.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 3,83 0,77 0,01 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 1,67 0,56 0,01 3,29 tn

5,42

Galat 15 1067,83 71,19

Total 23 1073,33

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 19,03%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 20a.Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri 1 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 3,00 4,00 6,00 4,00 17,00 4,25

P1 6,00 4,00 3,00 6,00 19,00 4,75

P2 4,00 6,00 3,00 3,00 16,00 4,00

P3 4,00 4,00 7,00 3,00 18,00 4,50

P4 3,00 3,00 3,00 8,00 18,00 4,50

P5 5,00 4,00 7,00 4,00 18,00 26,50

Total 24,00 25,00 29,00 28,00 106,00 26,50

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Page 59: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

46

Tabel 20b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri 1

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK Db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 1,33 0,27 0,00 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 2,83 0,94 0,01 3,29 tn

5,42

Galat 15 1405,67 93,71

Total 23 1409,83

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 23,12%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 21a. Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri 2 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata

1 2 3 4

P0 4,00 3,00 6,00 3,00 16,00 4,00

P1 6,00 4,00 4,00 5,00 10,00 4,75

P2 6,00 8,00 4,00 4,00 22,00 5,50

P3 4,00 4,00 6,00 4,00 18,00 4,50

P4 3,00 3,00 3,00 4,00 13,00 3,25

P5 2,00 4,00 8,00 8,00 22,00 5,50

Total 25,00 26,00 31,00 28,00 101,00 27,50

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 21b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri 2

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK Db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 29,21 5,84 0,07 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 82,63 27,54 0,32 3,29 tn

5,42

Galat 15 1280,13 85,34

Total 23 1391,96

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 127,91%

tn = tidak berbeda nyata

Page 60: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

47

Tabel 22a. Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri 3 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanamn Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 4,00 4,00 6,00 6,00 17,00 4,25

P1 8,00 4,00 5,00 10,00 27,00 6,75

P2 6,00 8,00 5,00 5,00 24,00 6,00

P3 5,00 2,00 6,00 5,00 18,00 4,50

P4 5,00 4,00 3,00 5,0 17,00 4,25

P5 3,00 5,00 6,00 9,00 23,00 5,75

Total 31,00 27,00 31,00 37,00 126,00 31,50

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 22b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri 3

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri

SK Db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 22,50 4,50 0,03 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 8,50 2,83 0,02 3,29 tn

5,42

Galat 15 2043,50 136,23

Total 23 2074,50

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 36,73%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 23a.Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri 4 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Tanam Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 3,00 4,00 8,00 4,00 19,00 10,00

P1 10,00 8,00 6,00 7,00 31,00 7,75

P2 9,00 9,00 8,00 4,00 30,00 7,50

P3 7,00 4,00 9,00 4,00 24,00 6,00

P4 6,00 4,00 4,00 6,00 20,00 5,00

P5 5,00 6,00 8,00 10,00 29,00 7,25

Total 40,00 35,00 43,00 35,00 153,00 38,25

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Page 61: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

48

Tabel 23b.Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri 4

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung

F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 34,38 6,88 0,03 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 7,79 2,60 0,01 3,29 tn

5,42

Galat 15 3021,46 201,43

Total 23 3063,63

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 31,91%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 24a.Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri 5 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 3,00 4,00 11,00 5,00 23,00 5,75

P1 14,00 10,00 7,00 12,00 43,00 10,75

P2 12,00 14,00 10,00 6,00 42,00 10,50

P3 7,00 5,00 11,00 5,00 28,00 7,00

P4 7,00 8,00 5,00 7,00 27,00 6,75

P5 6,00 6,00 12,00 14,00 38,00 9,50

Total 49,00 47,00 56,00 49,00 201,00 50,25

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 24b. Analisis Sidik Ragam-rataJumlah Batang Tanaman Seledri 5 Minggu

Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis

Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 91,38 18,28 0,05 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 7,79 2,60 0,01 3,29 tn

5,42

Galat 15 5316,46 354,43

Total 23 5415,63

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 27,84%

tn = tidak berbeda nyata

Page 62: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

49

Tabel 25a.Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri 6 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 2,00 5,00 10,00 18,00 35,00 8,75

P1 23,00 9,00 7,00 14,00 53,00 13,25

P2 10,00 15,00 11,00 6,00 42,00 10,50

P3 6,00 7,00 12,00 6,00 31,00 7,75

P4 10,00 8,00 15,00 7,00 40,00 10,00

P5 7,00 5,00 11,00 10,00 33,00 8,25

Total 58,00 49,00 66,00 61,50 234,00 58,50

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 25b.Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri 6

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 80,50 16,10 0,03 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 25,50 8,50 0,02 3,29 tn

5,42

Galat 15 7060,50 470,70

Total 23 7166,50

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 46,68%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 26a.Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri 7 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 2,00 5,00 10,00 6,00 23,00 5,75

P1 26,00 14,00 10,00 19,00 69,00 1725

P2 11,00 25,00 17,00 10,00 63,00 15,75

P3 9,00 10,00 15,00 10,00 44,00 11,00

P4 12,00 14,00 10,00 9,00 45,00 11,25

P5 11,00 5,00 13,00 25,00 54,00 13,50

Total 71,00 73,00 75,00 79,00 298,00 74,50

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Page 63: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

50

Tabel 26b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri 7

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 333,83 66,77 0,08 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 5,83 1,94 0,00 3,29 tn

5,42

Galat 15 12096,17 806,41

Total 23 12435,83

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 19,79%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 27a.Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri 8 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 4,00 4,00 14,00 6,00 28,00 7,00

P1 33,00 17,00 14,00 8,00 86,00 21,50

P2 13,00 34,00 21,00 6,50 80,00 20,00

P3 11,00 12,00 18,00 6,00 56,00 14,00

P4 14,00 17,00 10,00 3,50 52,00 13,00

P5 12,00 5,00 15,00 11,50 67,00 16,75

Total 87,00 89,00 92,00 41,5 369,00 92,25

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 27b.Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Batang Tanaman Seledri 8

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 553,88 110,78 0,09 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 19,13 6,38 0,01 3,29 tn

5,42

Galat 15 18662,63 1244,18

Total 23 19235,63

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 32,20%

tn = tidak berbeda nyata

Page 64: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

51

Tabel 28a.Rata-rata Jumlah Anakan Tanaman Seledri 1 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 0,00 1,00 0,00 0,00 1,00 0,25

P1 1,00 1,00 0,00 1,00 3,00 0,75

P2 1,00 1,00 1,00 1,00 4,00 1,00

P3 1,00 0,00 1,00 1,00 3,00 0,75

P4 0,00 050 1,00 0,00 1,00 0,25

P5 0,00 0,00 1,00 1,00 2,00 0,50

Total 3,00 3,00 4,00 4,00 14,00 3,50

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 28b.Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Anakan Tanaman Seledri 1

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK Db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 1,83 0,37 0,18 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 0,17 0,06 0,03 3,29 tn

5,42

Galat 15 29,83 1,99

Total 23 31,83

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 15,43%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 29a.Rata-rata Jumlah Anakan Tanaman Seledri 2 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 1,00 0,00 1,00 1,00 3,00 0,75

P1 4,00 1,00 1,00 1,00 7,00 1,75

P2 1,00 0,00 1,00 1,00 3,00 0,75

P3 0,00 0,00 1,00 1,00 2,00 0,50

P4 1,00 1,00 0,00 1,00 3,00 0,75

P5 0,00 1,00 0,00 0,00 1,00 0,25

Total 103,75 3,00 4,00 5,00 19,00 4,75

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Page 65: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

52

Tabel 29b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Anakan Seledri 2 Minggu

Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis

Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK Db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 5,21 1,04 0,26 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 1,46 0,49 0,12 3,29 tn

5,42

Galat 15 59,29 3,95

Total 23 65,96

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 31,18%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 30a.Rata-rata Jumlah Anakan Tanaman Seledri 3 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanamn Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 0,00 1,00 2,00 1,00 4,00 1,00

P1 2,00 1,00 1,00 3,00 7,00 1,75

P2 1,08 2,00 1,00 1,00 5,00 1,25

P3 1,00 1,00 1,00 2,00 5,00 1,25

P4 1,00 1,00 1,00 1,00 4,00 1,00

P5 1,00 1,00 0,00 2,00 4,00 1,00

Total 6,00 7,00 6,00 10,00 29,00 7,25

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 30b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Anakan Tanaman Seledri 3

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 1,71 0,34 0,05 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 1,79 0,60 0,08 3,29 tn

5,42

Galat 15 108,46 7,23

Total 23 111,96

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 35,15%

tn = tidak berbeda nyata

Page 66: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

53

Tabel 31a. Rata-rata Jumlah Anakan Tanaman Seledri 4 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Tanam Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 0,00 1,00 3,00 1,00 5,00 1,25

P1 4,00 2,00 1,00 2,00 9,00 2,25

P2 3,00 2,00 3,00 2,00 10,00 2,50

P3 1,00 1,00 1,00 1,00 4,00 1,00

P4 1,00 1,00 1,00 1,00 4,00 1,00

P5 1,00 2,00 3,00 2,00 8,00 2,00

Total 158,00 9,00 12,00 9,00 40,00 10,00

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 31b. Analisis sidik Ragam Rata-rata Jumlah Anakan Tanaman Seledri 4

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 8,83 1,77 0,12 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 1,00 0,33 0,02 3,29 tn

5,42

Galat 15 225,50 15,03

Total 23 235,33

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 38,63%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 32a.Rata-rata Jumlah Anakan Tanaman Seledri 5 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 0,00 1,00 3,00 2,00 6,00 1,50

P1 5,00 2,00 1,00 2,00 10,00 2,50

P2 3,00 3,00 3,00 1,00 10,00 2,50

P3 2,00 2,00 2,00 1,00 7,00 1,75

P4 1,00 2,00 1,00 1,00 5,00 1,25

P5 1,00 1,00 2,00 2,00 6,00 1,50

Total 12,00 11,00 12,00 9,00 44,00 11,00

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Page 67: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

54

Tabel 32b. Analisis Sidik Ragam Rata-rataJumlah Anakan Tanaman Seledri 5

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 5,83 1,17 0,07 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 1,00 0,33 0,02 3,29 tn

5,42

Galat 15 258,50 17,23

Total 23 265,33

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 21,32%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 33a. Rata-rata Jumlah Anakan Tanaman Seledri 6 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 0,00 2,00 4,00 100 7,00 175

P1 6,00 2,00 4,00 5,00 17,00 4,25

P2 3,00 6,00 4,00 3,00 16,00 4,00

P3 3,00 4,00 4,00 2,00 13,00 3,25

P4 4,00 3,00 2,00 2,00 11,00 2,75

P5 3,00 2,00 6,00 6,00 15,00 3,75

Total 19,00 19,00 19,00 19,00 79,00 19,75

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 33b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Anakan Tanaman Seledri 6

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 17,21 3,44 0,06 2,90 4,56 tn

Kelompok 3 1,13 0,38 0,01 3,29 5,42 tn

Galat 15 830,63 55,38

Total 23 848,96

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 16,88%

tn = tidak berbeda nyata

Page 68: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

55

Tabel 34a. Rata-rata Jumlah Anakan Tanaman Seledri 7 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 1,00 1,00 4,00 2,00 8,00 2,00

P1 10,00 3,00 6,00 6,00 25,00 6,25

P2 4,00 11,00 4,00 4,00 24,00 6,00

P3 4,0 5,00 4,00 4,00 18,00 4,50

P4 5,00 5,00 3,00 3,00 16,00 4,00

P5 4,00 2,00 10,00 10,00 21,00 5,25

Total 28,00 27,00 29,00 29,00 112,00 28,00

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 34b.Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Anakan Tanaman Seledri 7

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 48,83 9,77 0,09 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 0,33 0,11 0,00 3,29 tn

5,42

Galat 15 1714,17 114,28

Total 23 1763,33

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 7,72%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 35a. Rata-rata Jumlah Anakan Tanaman Seledri 8 Minggu Setelah Tanam

dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 2,00 2,00 4,00 2,00 10,00 2,50

P1 15,00 4,00 8,00 7,00 34,00 8,50

P2 5,00 13,00 5,00 5,00 28,00 7,00

P3 5,00 6,00 6,00 5,00 22,00 5,50

P4 6,00 7,00 3,00 4,00 20,00 5,00

P5 5,00 2,00 5,00 15,00 27,00 6,75

Total 38,00 34,00 31,00 38,00 141,00 35,25

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Page 69: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

56

Tabel 35b.Analisis Sidik Ragam Rata-rata Jumlah Anakan Tanaman Seledri 8

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 84,88 16,98 0,09 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 5,79 1,93 0,01 3,29 tn

5,42

Galat 15 2733,96 182,26

Total 23 2824,63

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 28,66%

tn = tidak berbeda nyata

Tabel 36a. Rata-rata Jumlah Berat Basah Tanaman Seledri 8 Minggu Setelah

Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan Dosis Kotoran Sapi

terhadap Hasil Tanaman Seledri.

Perlakuan Ulangan

Total Rerata 1 2 3 4

P0 8,00 4,00 53,00 8,00 73,00 18,25

P1 175,00 76,00 23,00 69,00 343,00 85,75

P2 31,00 66,00 32,00 31,00 160,00 40,00

P3 22,00 30,00 65,00 31,00 148,00 37,00

P4 42,00 54,00 28,00 42,00 166,00 41,50

P5 32,00 8,00 47,00 55,00 142,00 35,50

Total 310,00 238,00 248,00 236,00 1032,00 258,00

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Tabel 36b. Analisis Sidik Ragam Rata-rata Berat Basah Tanaman Seledri 8

Minggu Setelah Tanam dengan Pengaruh Media Ampas Sagu dan

Dosis Kotoran Sapi terhadap Hasil Tanaman Seledri.

SK db JK KT F hitung F tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 10174,50 2034,90 0,19 2,90 tn

4,56

Kelompok 3 614,67 204,89 0,02 3,29 tn

5,42

Galat 15 163036,83 10869,12

Total 23 173826,00

Sumber: Data Primer Setelah Diolah (2020).

Keterangan : KK = 109,14%

tn = tidak berbeda nyata

Page 70: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

57

Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Proses Pembersihan dari Gulma yang Ada di Sekitar Rumah

anggrek

Gambar 2. Proses Pengambilan Ampas Sagu

Gambar 3. Proses Pengambilan Kotoran Sapi

Page 71: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

58

Gambar 4. Proses Penimbangan Ampas Sagu

Gambar 5. Proses Penanaman Bibit Seledri ke dalam Pot

Gambar 6. Proses Pengambilan Data Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

Tanaman Seledri

Page 72: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

59

Gambar 7. Pengaplikasian Kotoran Sapi 2 Minggu Setelah Tanam

Gambar 8. Proses Penyiangan Gulma Sekaligus Penggemburan

Gambar 9. Proses Pemanenan Tanaman Seledri

Page 73: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

60

Gambar 10. Pengambilan data Berat Basah Tanaman Seledri

Gambar 11. Hasil Panen Tanaman Seledri P0, P1 dan P2

Gambar 12. Hasil Panen Tanaman Seledri P3 dan P4

Page 74: PENGARUH MEDIA AMPAS SAGU DAN DOSIS KOTORAN …

61

Gambar 13. Hasil Panen Tanaman Seledri P5

Gambar 14. Kondisi Tanaman Seledri Umur 2 Minggu Setelah Tanam

Gambar 15. Kondisi Tanaman Seledri Setiap Perlakuan di Rumah Anggrek