PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di...

136
i PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI PEMANFATAAN ASET TETAP PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Akuntansi Minat Utama: Akuntansi Sektor Publik Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di...

Page 1: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

i

PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI PEMANFATAAN ASET TETAP

PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen)

TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Magister Akuntansi Minat Utama:

Akuntansi Sektor Publik

Oleh : ENDANG WIDAYANTI

NIM: S 4307063

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

ii

PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI PEMANFAATAN ASET TETAP

PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen)

Disusun Oleh :

ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063

Telah disetujui Pembimbing Pada tanggal, 2010

Pembimbing I

Prof. Dr. Rachmawati, M.Si., Ak. NIP. 19680401 199303 2 001

Pembimbing II

Drs. Agus Budihatmanto, M. Si., Ak NIP. 19591216 199003 1 001

Mengetahui, Ketua Program Studi Magister Akuntansi

Dr. Bandi, M.Si., Ak NIP. 19641120 199103 1 002

Page 3: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

iii

PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI PEMANFAATAN ASET TETAP

PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen)

Disusun Oleh :

ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063

Telah disetujui Tim Penguji Pada tanggal, 2010

Ketua : Dr. Payamta, M.Si., Ak. CPA (………………)

Sekretaris : Dr. Bandi, M.Si., Ak (……………….)

Anggota : Prof. Dr. Rachmawati, M.Si., Ak. (……………….)

Anggota : Drs. Agus Budihatmanto, M. Si., Ak (……………….)

Mengetahui,

Direktur PPs UNS Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D.

NIP. 19570820 198503 1 004

Ketua Program Studi Magister Akuntansi

Dr. Bandi, M.Si., Ak NIP. 19641120 199103 1 002

Page 4: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

iv

PERNYATAAN

Nama : Endang Widayanti

NIM : S 4307063

Program Studi : Magister Akuntansi

Konsentrasi : Akuntansi Sektor Publik

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh

Manajemen Aset Terhadap Optimalisasi Pemanfaatan Aset Tetap Pemerintah

Daerah (Studi Kasus di Pemerintah Kabupaten Sragen)” adalah betul-betul karya

saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis ini diberi tanda citasi dan

ditunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar saya atas

tesis tersebut.

Surakarta, Januari 2010 Yang Menyatakan,

Endang Widayanti

Page 5: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

v

Setiap apa yang betul bukanlah KEBETULAN Apa yang benar tidak semestinya suatu KEBENARAN

- Anonymous -

“Maka Sesungguhnya Bersama Kepedihan Itu Ada Kebahagiaan. Dan Sesungguhnya Bersama Kepedihan Itu Ada Kebahagiaan”

(QS Al Insyirah (94):5-6)

Page 6: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

vi

Karya ilmiah ini ku dedikasikan untuk Magiter Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, Suami

tersayang & anak-anakku tercinta (Jae & Jend) pengorbanannya,saudara-saudaraku, dan teman-temanku yang

selalu membimbingku menuju kesuksesan…………………

Page 7: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

vii

PRAKATA

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Segala puji syukur hanya milik Allah, Dzat yang Maha segala-galanya yang

mengatur setiap yang ada di bumi dan di langit. Syukur yang tak terkira penulis

haturkan atas selesainya Tesis yang berjudul “Pengaruh Manajemen Aset Terhadap

Optimalisasi Pemanfaatan Aset Tetap Pemerintah Daerah (Studi Kasus di

Pemerintah Kabupaten Sragen)”. Disusun guna memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelas Magister pada program Magister Akuntansi pada Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, Laporan Akhir ini tersusun

atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun

materiil. Ucapan terimakasih secara khusus penulis haturkan kepada Suami tercinta,

sumber motivasi dan harapan tiada tara penulis kepadanya juga atas kerja kerasnya.

Anak-anakku tersayang, Jae & Jend merupakan motor hidup yang senantiasa

memberikan kenyamanan disetiap saat dan yang telah membuat kehidupan ini

menjadi lebih terang. serta seluruh keluarga yang senantiasa berdoa untuk

kesuksesan penulis.

Selain itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis juga

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Bandi, M.Si., Ak. selaku Ketua Program Magiter Akuntansi

Universitas Sebelas Maret Surakarta,

2. Ibu Prof. Dr. Rachmawati, M.Si., Ak. selaku Dosen Pembimbing I dan

Bapak Drs. Agus Budihatmanto, M.Si., Ak. selaku Dosen Pembimbing II,

atas segala informasi, arahan dan bimbingan dalam penyusunan Tesis ini,

3. Bapak Drs. Adi Dwi Jantoro selaku Kepala DPPKAD Kabupaten Sragen

serta seluruh pegawainya yang telah bersedia memberikan fasilitas serta atas

kesediaannya memberikan waktu luang sebagai responden dalam Tesis ini,

4. Mbak Yayuk dan Pak Yok yang telah bersedia memberikan bimbingan dan

arahan kepada penulis dalam penyusunan tesis ini,

Page 8: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

viii

5. Seluruh teman-teman MAKSI angkatan IV dan admisi atas kebersamaan

yang terjalin selama ini, serta semua pihak yang membantu atas

terselesaikannya Tesis ini.

Tiada kesempurnaan melainkan milik Allah SWT semata. Seperti halnya

Tesis ini yang memerlukan saran dan kritik sebagai masukan bagi perbaikan

penelitian di masa yang akan datang. Akhirnya, penulis berharap semoga Tesis ini

dapat memberikan manfaat terutama bagi DPPKAD Kabupaten Sragen. Terima

kasih.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Page 9: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iv

PRAKATA ................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv

ABSTRAKSI ................................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………… 1

B. Penelitian Terdahulu dan Perbedaan Penelitian…………………. 6

C. Perumusan Masalah ................................................................... 10

D. Tujuan Penelitian …..................................................................... 12

E. Manfaat Penelitian ........................................................................13

F. Sistematika Penulisan ……………………………………..…….. 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka ………………………………………………... 16

B. Landasan Teori ............................................................................. 21

1. Aset properti ............................................................................. 22

2. Manajemen Aset ................................................................... 24

3. Prinsip dasar manajemen aset ................................................. 26

4. Inventarisasi.............................................................................. 29

5. Identifikasi................................................................................ 34

6. Legal Audit............................................................................... 34

7. Penilaian Aset........................................................................... 35

Page 10: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

x

8. Optimalisasi Aset...................................................................... 41

9. Pengawasan dan Pengendalian Aset......................................... 44

C. Pengembangan Hipotesis ........................................................... 46

D. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 49

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel ...................................... 50

B. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 51

C. Variabel Penelitian .................................................................... 51

1. Inventarisasi ........................................................................... 51

2. Identifikasi ............................................................................ 52

3. Legal Audit ............................................................................ 52

4. Penilaian ................................................................................ 53

D. Analisis Data .............................................................................. 54

1. Uji validitas dan reliabilitas .................................................... 54

2. Uji normalitas ........................................................................ 56

3. Uji asumsi klasik ................................................................... 56

4. Uji hipotesis …………………………………………………. 58

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ............................................................................ 60

1. Deskripsi Responden .............................................................. 60

2. Distribusi Tanggapan Responden ........................................... 62

B. Analisis Data ............................................................................. 64

1. Pengujian Instrumen .............................................................. 64

a. Uji validitas ....................................................................... 64

b. Uji reliabilitas …………………………………………….. 69

c. Uji normalitas …………………………………………….. 71

d. Pengujian asumsi klasik ..………………………………… 72

2. Pengujian Hipotesis …………………………………………. 75

C. Pembahasan .................................................................................. 77

Page 11: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xi

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................... 79

B. Keterbatasan .............................................................................. 79

C. Saran .......................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 81

Page 12: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perkembangan Realisasi PAD Kab. Sragen T.A 2004-2008................ 4

Tabel 2 Realisasi Pendapatan, Belanja Rutin, Belanja Pembangunan

Kab. Sragen T.A 2004-2008 ............................................................... 5

Tabel 3 Perkembangan Manajemen Aset ...................................................... 28

Tabel 4 Deskripsi Jenis Kelamin Responden ................................................ 61

Tabel 5 Deskripsi Masa Kerja Responden .................................................... 61

Tabel 6 Deskripsi Tingkat Pendidikan Responden ......................................... 62

Tabel 7 Rata-Rata dan Deviasi Standar Konstruk Penelitian .......................... 63

Tabel 8 Uji Validitas Variabel Inventarisasi .................................................. 65

Tabel 9 Uji Validitas Variabel Identifikasi .................................................... 66

Tabel 10 Uji Validitas Variabel Legal Audit .................................................... 67

Tabel 11 Uji Validitas Variabel Penilaian ....................................................... 67

Tabel 12 Uji Validitas Variabel Optimalisasi .................................................. 68

Tabel 13 Uji Reliabilitas Variabel Inventarisasi .............................................. 69

Tabel 14 Uji Reliabilitas Variabel Identifikasi................................................... 70

Tabel 15 Uji Reliabilitas Variabel Legal Audit ............................ ............... 70

Tabel 16 Uji Reliabilitas Variabel Penilaian………………………………….. 71

Tabel 17 Uji Reliabilitas Variabel Optimalisasi ................................................ 71

Tabel 18 Hasil Uji Normalitas Data ............................................................... 72

Tabel 19 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 73

Tabel 20 Hasil Heteroskedastisitas ................................................................. 74

Tabel 21 Hasil Uji Autokorelasi…………......................................................... 75

Tabel 22 Hasil Pengujian Utama .................................................................... 76

Page 13: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xiii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Kerangka Pikir .............................................................................. 49

Page 14: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner ........................................................................................ 85

2. Uji Validitas Inventarisasi ............................................................... 88

3. Uji Validitas Identifikasi ................................................................. 88

4. Uji Validitas Legal Audit ................................................................ 89

5. Uji Validitas Penilaian .................................................................... 89

6. Uji Validitas Optimalisasi ............................................................... 90

7. Uji Reliabilitas Inventarisasi ........................................................... 91

8. Uji Reliabilitas Identifikasi ............................................................. 91

9. Uji Reliabilitas Legal Audit ............................................................ 92

10. Uji Reliabilitas Penilaian ................................................................ 92

11. Uji Reliabilitas Optimalisasi ........................................................... 93

12. Uji Multikolinearitas ....................................................................... 94

13. Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 94

14. Uji Normalitas ................................................................................ 95

15. Uji Autokorelasi ............................................................................. 96

16. Pengujian Utama ............................................................................ 97

17. Skoring Data Mentah ......................................................................

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF ASSETS MANAGEMENT ON OPTIMIZING THE FIXED ASSETS OF REGENCY GOVERNMENT

(A CASE STUDY IN SRAGEN REGENCY)

ENDANG WIDAYANTI

Page 15: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xv

NIM: S4307063

The objectives of this research are to get the empirical evidences related to the influence of assets management, which consists of the aspect of inventory, identification, and legal audit, and to the assessment of assets on optimizing the assets of Sragen Regency government. The data are collected by involving 52 respondents of Department of Income, Finacial Managing, and Region Assets staffs of Sragen Regency. The statistical research data are analyzed by applying multiple regression with SPPS 16.00 Version.

The analysis of the data is conducted for the normality of data, classical assumption, and hypothesis. From the assessment of the normality of the data and classical assumption indicate that the data are normally distributed and there is not found the assumption of classical autocorelation, multikolinearity, and heteroskasdisities so the hypothesis assessment by applying multiple regression can be conducted. Multiple regression, of this research shows the empirical evidences that inventory variable, identification and legal audit do influence on optimizing the assets of Sragen Government.

The research results shows that asset management in fix asset optimalization (land and building) is significantly influenced inventarisation, identification, and asset assesment. The other independent variables that is legal audit show insignificant results. Keywords : assets management, assets inventory, assets identification, legal audit, assets assessment, and assets optimizing.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen asset dalam optimalisasi asset tetap (tanah dan bangunan) secara signifikan dipengaruhi oleh Inventarisasi, identifikasi, dan penilaian asset. Sedangkan variabel independent lainnya yaitu legal audit menunjukkan hasil yang tidak signifikan.

INTISARI

Page 16: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xvi

PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASI ASET TETAP PEMERINTAH KABUPATEN

(Studi Kasus di Kabupaten Sragen)

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh manajemen aset yang terdiri dari aspek iventarisasi, identifikasi dan legal audit serta penilaian aset terhadap optimalisasi aset pemerintah daerah Kabupaten Sragen. Sampel dipilih dengan menggunakan purposive sampling method dan diperoleh 52 responden staf Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah di Kabupaten Sragen. Populasi dari penelitian ini adalah pihak yang berwewenang dan terlibat dalam pengelolaan aset daerah. Dalam hal ini terdiri dari Pemegang kekuasaan pengelola Barang Milik Daerah yaitu Kepala Daerah, Pengelola Barang Daerah yaitu Sekretaris Daerah, Kuasa Pengguna Barang yaitu Kepala UPTD, Pengurus Barang SKPD, dan Seluruh pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah yang semuanya berjumlah 156 orang.. Penelitian ini menggunakan alat analisis data regresi berganda (multiple regression) dengan bantuan software komputer untuk statistik SPPS versi 16.00.

Analisis data dilakukan untuk normalitas data, asumsi klasik dan hipotesis. Hasil pengujian normalitas data dan asumsi klasik mengindikasikan bahwa data yang digunakan dalam penelitian terdistribusi secara normal dan tidak terjadi asumsi klasik autokorelsi, multikolinieritas maupun heteroskedastisitas sehingga pengujian hipotesis dengan model regresi berganda dapat dilakukan. Dalam pengujian regresi berganda, hasil penelitian ini menunjukkan bukti empiris bahwa variabel inventarisasi, identifikasi dan penilaian berpengaruh terhadap optimalisasi aset Pemerintah Kabupaten Sragen. Namun demikian, legal audit atas aset tidak berpengaruh terhadap optimalisasi aset Pemerintah Kabupaten sragen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen asset dalam optimalisasi asset tetap (tanah dan bangunan) secara signifikan dipengaruhi oleh Inventarisasi, identifikasi, dan penilaian asset. Sedangkan variabel independent lainnya yaitu legal audit menunjukkan hasil yang tidak signifikan.

Kata Kunci: manajemen aset, inventarisasi aset, identifikasi aset, legal audit aset,

penliaian aset dan optimalisasi aset.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Page 17: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xvii

Dengan berlakunya UU No. 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU

No. 25/1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah yang kemudian direvisi menjadi UU No. 32/2004 dan UU

No. 33/2004 merupakan landasan perubahan sistem pemerintahan daerah termasuk

perimbangan Keuangan Negara. Perubahan itu mengarah pada pelaksanaan

desentralisasi atau otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab (Arifin

et al. 2003). Diberlakukannya kedua undang-undang di atas, untuk menghilangkan

ketimpangan, ketidakharmonisan, dan ketidakkreativitasan daerah akibat

diberlakukannya UU No 5/1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di daerah dan

telah memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

Pembentukan Undang-undang tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah dimaksudkan untuk mendukung

pendanaan atas penyerahan urusan kepada pemerintah daerah yang diatur dalam

undang-undang tentang Pemerintahan Daerah. Perimbangan keuangan mencakup

pembagian keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah secara

proporsional, demokratis, adil, dan transparan dengan memperhatikan potensi,

kondisi, dan kebutuhan daerah.

Sumber-sumber pendanaan pelaksanaan pemerintahan daerah terdiri atas

Pendapatan Asli Daerah, dana perimbangan, pinjaman daerah, dan lain-lain

pendapatan yang sah. Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan daerah yang

bersumber dari hasil pajak daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

Page 18: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xviii

dipisahkan dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah yang bertujuan untuk

memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam

pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi.

Konsekuensi logis dari pelaksanaan UU Nomor 32 dan 33 tahun 2004

adalah daerah telah diberikan kewenangan yang lebih besar untuk mengatur sumber

dayanya termasuk bagaimana mengoptimalkan dan memanfaatkan aset daerah yang

dimilikinya dengan jalan menerapkan sistem manajemen aset sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku. Dengan demikian pemerintah daerah dituntut

memiliki suatu kemandirian dalam membiayai sebagian besar anggaran

pembangunannya. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus dapat mengarahkan

dan memanfaatkan sumber daya yang ada secara berdayaguna dan berhasilguna

serta mampu melakukan optimalisasi sumber-sumber penerimaan daerah termasuk

optimalisasi dan pemanfaatan dari aset-aset yang ada.

Aset daerah adalah semua harta kekayaan milik daerah baik barang

berwujud maupun barang tak berwujud (Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 Bab I

pasal 1). Barang Daerah adalah semua barang berwujud milik daerah yang berasal

dari pembelian dengan dana yang bersumber seluruhnya atau sebagian dari APBD

dan atau berasal dari perolehan lainnya yang sah (Kepmendagri No. 29 Tahun 2002

Bab I pasal 1). Barang berwujud atau disebut dengan aktiva tetap adalah barang

yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi dan digunakan

untuk penyelenggaraan kegiatan pemerintah dan pelayanan publik. Aktiva tetap

antara lain terdiri dari tanah, jalan dan jembatan, bangunan air, instalasi dan

Page 19: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xix

jaringan, gedung, mesin dan peralatan, kendaraan, meubelair dan perlengkapan

serta bukubuku perpustakaan.

Pentingnya pengelolaan aset terutama tanah merupakan sumber daya alam

yang sangat penting bagi kehidupan dan keberadaan manusia. Salah satu bentuk

pengelolaan aset adalah konsep real property, yaitu suatu hak perorangan atau

badan hukum untuk memiliki dalam arti menguasai tanah dengan suatu hak atas

tanah, misalnya hak milik atau hak guna bangunan berikut bangunan (permanen)

yang didirikan diatasnya atau tanpa bangunan. Pengertian penguasaan di atas perlu

dibedakan antara penguasaannya secara fisik atas tanah dan/atau bangunan yang

disebut real estate. Sedangkan real property merupakan kepemilikan sebagai

konsep hukum (penguasaan secara yuridis) yang dilandasi dengan sesuatu hak atas

tanah (Siregar, 2004)

Pengelolaan (manajemen) aset daerah merupakan salah satu faktor penentu

kinerja usaha yang sehat, sehingga dibutuhkan adanya analisis optimalisasi dalam

penilaian aset daerah, yaitu: inventarisasi, identifikasi, legal audit, dan penilaian

yang dilaksanakan dengan baik dan akurat. Sekarang ini, Sistem Informasi

Manajemen Aset (SIMA) merupakan suatu sarana yang efektif untuk meningkatkan

kinerja sehingga transparansi kerja dalam pengelolaan aset sangat terjamin tanpa

perlu adanya kekhawatiran akan pengawasan dan pengendalian yang lemah

(Siregar, 2004).

Kabupaten Sragen merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah

dengan luas wilayah 946,49 km², terbagi atas 20 (dua puluh) kecamatan dan 208

(dua ratus delapan) desa/kelurahan. Dasar hukum berdirinya Pemerintahan

Page 20: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xx

Kabupaten Sragen adalah UU No. 13 Tahun 1950. Perkembangan Pendapatan Asli

Daerah selama lima tahun juga menunjukkan trend yang positif diperlihatkan dari

tabel berikut:

Tabel 1 Perkembangan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kabupaten Sragen T.A. 2004-2008

No Tahun

Anggaran

Target PAD Realisasi PAD

1 2004 38.872.684.000 43.547.105.781 2 2005 37.314.968.000 42.848.549.694 3 2006 44.622.142.000 52.019.759.755 4 2007 54.025.636.000 65.257.982.596 5 2008 54.012.383.000 -

Sumber : DPPKAD Kabupaten Sragen, 2008

Pemerintah Kabupaten Sragen memiliki potensi di berbagai sektor dan

untuk menunjang optimalisasi potensi daerah yang ada dan peningkatan pelayanan

publik, Pemerintah Daerah didukung oleh sarana dan prasara yang dimiliki. Sarana

dan Prasarana yang merupakan aktiva tetap (fixed aset) yang dimiliki Pemerintah

Daerah tersebut diklasifikasikan berupa: tanah, jalan dan jembatan, instalasi dan

jaringan, bangunan gedung, alat–alat besar, alat angkutan, alat bengkel dan alat

ukur, alat pertanian, alat kantor dan alat rumah tangga, alat–alat studio, alat–alat

kedokteran, alat–alat laboratorium, buku perpustakaan, barang bercorak seni dan

budaya. Kemampuan keuangan daerah Kabupaten Sragen termasuk didalamnya

untuk membiayai operasionalisasi dan pemanfaatan asetnya dapat dilihat dari

Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) seperti yang terlihat pada tabel

2 sebagai berikut:

Tabel 2

Page 21: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxi

Realisasi Pendapatan, Belanja Rutin dan Belanja Pembangunan Kabupaten Sragen T.A. 2004-2008

No Tahun Realisasi

Anggaran Pendapatan Belanja

1 2004 395.271.903.830 380.696.056.382 2 2005 411.992.262.956 404.287.255.897 3 2006 474.204.294.489 592.406.430.480 4 2007 617.931.704.145 701.934.394.868 5 2008 740.548.294.151 802.692.142.000

Sumber: DPPKAD, 2008

B. Penelitian Terdahulu dan Perbedaan Penelitian

Penelitian mengenai Manajemen Aset di Kabupaten Sragen belum pernah

dilakukan namun beberapa penelitian mengenai manajemen aset telah banyak

dilakukan oleh beberapa penelitian sebelumnya. Pakiding (2006) dalam

penelitiannya tentang ” Pengaruh Manajemen Aset Terhadap Optimalisasi Aset

Tetap (Tanah dan Bangunan), Studi Kasus di Kabupaten Bantul. Variabel yang

digunakan Inventarisasi, identifikasi, legal audit dan penilaian. Sampel sebanyak 40

orang dengan metode purposive sampling. Pendekatan yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas diukur dengan menggunakan statistik

deskriptif, korelasi sperman rank dan diestimasi dengan regresi multinomial

logistik. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa manajemen aset dalam

optimalisasi aset tetap (tanah dan bangunan) dipengaruhi secara signifikan oleh

inventarisasi dan penilaian aset. Variabel bebas lainnya identifikasi dan legal audit

menunjukkan hasil yang tidak signifikan atau tidak berpengaruh. Chair (2001)

Page 22: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxii

mengadakan suatu studi kasus di pemerintah daerah DKI Jakarta tentang peranan

manajemen dalam upaya meningkatkan kegunaan aset tanah dan bangunan untuk

mendukung pelaksanaan otonomi daerah. Penelitian ini mencoba mengidentifikasi

faktor-faktor yang berhubungan dengan keprogresifan status manajemen aset

daerah. Metode yang digunakan adalah cluster analysis dan hasil yang diperoleh

adalah adanya tingkat aktifitas yang tinggi terhadap pelaksanaan dan pengawasan

manajemen aset tanah dan bangunan serta adanya pembedaan kinerja manajemen

aset kelurahan yang terbentuk berdasarkan luas tanah dan bangunan yang dimiliki.

Bertovic, et al. (2002) menjelaskan bagaimana teknik mengimplementasikan

manajemen aset secara bertahap (studi kasus pemerintah lokal di Negara Kroasia)

beserta beberapa permasalahan yang mesti diwaspadai selama pelaksanaan dan

solusi praktisnya. Di negara New Zealand (2001) pengelolaan aset tetap dikelola

oleh suatu departemen tersendiri (the treasury) dan telah menetapkan garis-garis

besar strategi serta mengeluarkan pedoman dan prosedur yang harus ditempuh

dalam melakukan akuisisi dan manajemen aset tetap. Sementara itu, Bohn (2002)

mengadakan penelitian tentang pilihan berbagai alternative manajemen terhadap

hutang dan aset pemerintah dalam suatu neraca keuangan yang meliputi kekayaan

(treasury) The Federal Reserve, serta jaminan sosial. Penelitian ini mengkaji berapa

jumlah dana yang harus diinvestasikan oleh pemerintah. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa saham pendapatan tetap yang memenuhi kualitas tertinggi

(high-quality fixed-income securities) merupakan patokan (benchmark) terbaik dan

jaminan sosial yang paling diminati oleh manajer aset pemerintah.

Page 23: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxiii

Phahlevi (2002) mengadakan penelitian tentang pengelolaan manajemen

aset real estate pada perusahaan daerah (PD) pasar jaya dengan pendekatan analisis

Cluster dan Chi–Square untuk mengetahui sejauhmana status kinerja dan

kepentingan unit-unit pasar di dalam melaksanakan faktor-faktor kunci manajemen

aset Real Estate. Hasil analisis nya menunjukkan bahwa secara statistik terdapat

perbedaan kinerja yang signifikan antara status manajemen aset Real Estate yang

terbentuk dari analisis cluster berdasarkan variabel klasifikasi unit – unit pasar,

pendapatan kotor, jumlah karyawan, dan total luas lantai bangunan. Ciptono dan

Wiryawan (2001) mengadakan suatu studi yang menjelaskan tentang penerapan

real time strategic dengan memotret praktik manajemen aset bangunan perusahaan

(corporate real-estate asset management or CREAM) di Indonesia. Dalam era

transformasi (reformasi) nasional dan otonomi daerah, organisasi publik dan bisnis

dituntut untuk mampu mengembangkan daya saing, efisiensi, dan keefektifannya

guna melakukan proses perubahan secara kreatif dan berkesinambungan

(sustainable) untuk menjadi the leader of crisis. Penelitian ini menggunakan

metode cluster analysis (chi-square dan Cramer’s V analysis) sebagai alat

analisisnya.

Mahsun (2003) melakukan studi kasus pada Pemerintah Kota Yogyakarta

tahun anggaran 2001/2002 tentang analisis efektivitas manajemen aset poroperti riil

Pemerintah Daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: pertama

dengan melakukan wawancara dengan pejabat dilingkungan pemerintah kota, yang

kedua melakukan pengamatan dan observasi di lingkungan pemerintah kota dan

yang ketiga melakukan tinjauan data baik literatur akademik maupun laporan

Page 24: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxiv

pertanggungjawaban. Hasil penelitian menunjukan bahwa praktek manajemen aset

di Pemerintah Kota Yogyakarta masih belum optimal, karena pemkot masih belum

mempunyai kapasitas yang memadai untuk mengelola aset-aset yang dimiliki

terutama aset besar.

Agustina (2005) melakukan suatu studi kasus yang dilakukan di Kabupaten

Pontianak tentang manajemen aset (tanah dan bangunan) Pemerintah Daerah. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa identifikasi atas tanah dan bangunan yang belum

dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah menjadi sumber pendapatan asli daerah dan

meningkatkan pelayanan publik (public service). Dadson et. al (2006) menjelaskan

tentang mengoptimalkan manajemen aset tanah di Ghana dalam rangka menuju

good governance. Langkah-langkah tersebut berada di seputar legislasi, organisasi

dalam sektor tanah, data base dan peta serta mekanisme sistem lahan yang

berkelanjutan.

Penelitian yang dilakukan Bloomquist dan Oldach (2005) menjelaskan

bahwa optimalisasi aset perusahaan memerlukan pendekatan perbaikan yang

”cerdas” dengan memadukan teknologi secara strategis, metodologi yang handal,

proses pemeliharaan yang terbaik dan perubahan budaya dalam sebuah program

yang terkoordinasi dan berkelanjutan. Sementara itu, Wardhana (2005) meneliti

mengenai bagaimana mengelola aset Kota Jakarta. Penelitian ini membahas

mengenai keberadaan potensi kota sebagai aset yang dimiliki/dikuasai Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta, permasalahan yang dihadapi berikut upaya penyelesaiannya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu adanya restruktisasi organisasi dalam

pengelolaan aset melalui pembentukan Badan Pengelola dan Dewan Supervisi Aset

Page 25: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxv

Kota, sehingga dari sisi anggaran biaya pengelolaan aset dapat ditekan secara

signifikan dan kinerja organisasi dalam pengelolaan aset akan dapat diukur.

Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya adalah

pada lokasi penelitian yang mana mengambil lokasi Penelitian di Kabupaten

Sragen. Adapun alasan dipilihnya Kabupaten Sragen sebagai lokasi penelitian

karena memiliki jumlah aset-aset properti khususnya tanah dan bangunan yang

sangat banyak. Berdasarkan neraca per 31 Desember 2007, proporsi jumlah aset

tanah mencapai 934 bidang dengan luas 1.601.545 m² , sedangkan jumlah aset

bangunan mencapai 1.011 bidang dengan luas 110.372 m². Dari gambaran ini jelas

menunjukkan bahwa potensi Pemerintah Kabupaten Sragen besar jika aset-aset

tersebut diberdayakan secara efektif. Pertimbangan kedua berkaitan dengan alasan

meneliti di Kabupaten Sragen adalah bahwa Kabupaten Sragen telah membuat

neraca awal sejak tahun 2002 dan telah menerapkan SAP dalam penyusunan neraca

sejak tahun 2005.

Atas dasar uraian di atas, maka penelitian ini tertarik melakukan penelitian

terkait pengaruh manajemen aset terhadap optimalisasi aset dengan judul

“PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASI ASET

TETAP PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN”.

C. Perumusan Masalah

Page 26: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxvi

Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh manajemen aset terhadap

optimalisasi pemanfaatan aset tetap di Pemerintah Kabupaten Sragen. Inventarisasi,

legal audit, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian aset daerah berperan sangat

penting dalam memberikan informasi yang cepat, tepat dan dapat

dipertanggungjawabkan dalam penyusunan strategi pembangunan daerah.

Permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Sragen adalah

pelaksanaan manajemen aset atau pengelolaan asetnya yang meliputi prosedur

penatausahaan inventarisasi dan identifikasi aset daerah secara fisik dan yuridis

yang belum terlaksana dengan baik dan benar. Ketidaktertiban dalam pengelolaan

data base aset, sehingga aset-aset yang dikelola Pemerintah Daerah cenderung tidak

optimal dalam penggunaannya. Hal ini menyebabkan Pemerintah Daerah akan

mengalami kesulitan untuk mengembangkan dalam pengoptimalisasi dan

pemanfaatan aset di masa yang akan datang. Implikasi atas pemanfaatan dari

pengelolaan aset yang tidak optimal adalah tidak diperolehnya nilai yang

terkandung dalam aset itu sendiri, misalnya dari aspek ekonomi adalah tidak

diperolehnya revenue yang sepadan dengan besarnya nilai aset yang dimiliki atau

dengan kata lain tingkat pengembaliannya rendah.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan suatu kajian yang

mendalam tentang optimalisasi dari pemanfaatan aset tanah dan bangunan yang

dimiliki/dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Sragen. Kajian-kajian tersebut

tersebut meliputi optimalisasi potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, legal yang

dimiliki aset sehingga diharapkan daerah dapat menggali sumber-sumber

Page 27: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxvii

pendapatannya dalam rangka kemandirian daerah dalam hal pendanaannya, serta

faktor-faktor yang memhubungani manajemen aset di daerah.

Oleh karenanya, penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh manajemen

aset terhadap optimalisasi aset tetap yang berupa tanah dan bangunan. Secara lebih

rinci, rumusan masalah dituliskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut ini.

1. Apakah terdapat pengaruh inventarisasi terhadap optimalisasi aset tetap

(tanah dan bangunan) di Pemerintah Kabupaten Sragen?

2. Apakah terdapat pengaruh identifikasi terhadap optimalisasi aset tetap

(tanah dan bangunan) di Pemerintah Kabupaten Sragen?

3. Apakah terdapat pengaruh legal audit terhadap optimalisasi aset tetap (tanah

dan bangunan) di Pemerintah Kabupaten Sragen?

4. Apakah terdapat pengaruh penilaian terhadap optimalisasi aset tetap (tanah

dan bangunan) di Pemerintah Kabupaten Sragen?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh manajemen aset di

Pemerintah Kabupaten Sragen dalam optimalisasi aset tetapnya. Penelitian ini

diharapkan dapat memberikan masukan yang baik bagi Pemerintah Daerah dalam

pemanfaatan asetnya. Secara lebih rinci, tujuan penelitian dengan mendasarkan

pada pertanyaan penelitian di atas adalah sebagai berikut ini.

Page 28: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxviii

1. Untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh inventarisasi terhadap

optimalisasi aset tetap (tanah dan bangunan) di Pemerintah Kabupaten

Sragen.

2. Untuk memperoleh bukti empiris terkait mengetahui pengaruh identifikasi

terhadap optimalisasi aset tetap (tanah dan bangunan) di Pemerintah

Kabupaten Sragen.

3. Untuk memperoleh bukti empiris terkait mengetahui pengaruh legal audit

terhadap optimalisasi aset tetap (tanah dan bangunan) di Pemerintah

Kabupaten Sragen.

4. Untuk memperoleh bukti empiris terkait mengetahui pengaruh penilaian

terhadap optimalisasi aset tetap (tanah dan bangunan) di Pemerintah

Kabupaten Sragen.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan

manfaat sebagai berikut ini.

1. Pemerintah Kabupaten Sragen

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Pemerintah

Kabupaten Sragen dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan

pelaksanaan manajemen aset untuk optimalisasi dan pemanfaatan aset

tetapnya.

Page 29: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxix

2. Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah/wawasan dalam bidang

ilmu pengetahuan terutama manajemen aset khususnya pengelolaan aset di

daerah.

BAB II

Page 30: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxx

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESA

A. Tinjauan Pustaka & Landasan Teori

Pelaksanaan otonomi daerah menimbulkan konsekuensi bertambahnya

kewenangan pemerintah daerah sebagai akibat dari pelimpahan urusan

(wewenang) yang semula dilakukan oleh pemerintah pusat yang kemudian

dialihkan kepada daerah. Salah satu contohnya adalah terjadinya perubahan

kewenangan dalam hal pengelolaan aset negara (pemerintah) yang semula banyak

ditangani oleh pemerintah pusat, maka dengan otonomi daerah, pemerintah daerah

akan mendapat pelimpahan kewenangan yang lebih besar untuk melakukan

pengelolaan aset negara (pemerintah). Perubahan tersebut meliputi terjadinya

kenaikan jumlah maupun nilai kekayaan negara yang dikuasai pemerintah daerah

yang tadinya dimiliki/dikuasai pemerintah pusat.

Terkait dengan semakin besarnya kewenangan daerah untuk melakukan

manajemen aset negara atau secara spesifik adalah manajemen aset daerah,

maka pemerintah daerah perlu menyiapkan instrumen yang tepat

untuk melakukan manajemen aset daerah secara profesional, transparan,

akuntabel, efisiensi, dan efektif dari perencanaan, pengelolaan/pemanfaatan,

serta pengawasannya. Manajemen aset daerah meliputi beberapa tahap yaitu

perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk

penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai

dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan

Page 31: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxxi

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD). Oleh karena itu, aset daerah yang ada pada dasarnya merupakan

bagian dari aset negara harus dikelola secara optimal dengan memperhatikan prinsip

efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas publik (Siregar, 2004).

Permasalahan yang dihadapi oleh daerah dalam penilaian aset daerah pada

umumnya adalah karena prosedur penatausahaan inventarisasi dan identifikasi aset

daerah secara fisik dan yuridis yang belum terlaksana dengan baik dan benar.

Ketidaktertiban dalam pengelolaan data base aset, sehingga aset-aset yang dikelola

pemerintah daerah cenderung tidak optimal dalam penggunaannya. Hal ini

menyebabkan pemerintah daerah akan mengalami kesulitan untuk mengembangkan

dalam pengoptimalisasi dan pemanfaatan aset di masa yang akan datang. Implikasi

atas pemanfaatan dari pengelolaan aset yang tidak optimal adalah tidak

diperolehnya nilai yang terkandung dalam aset itu sendiri, misalnya dari aspek

ekonomi adalah tidak diperolehnya revenue yang sepadan dengan besarnya nilai

aset yang dimiliki atau dengan kata lain tingkat pengembaliannya rendah.

Dalam mengelola sesuatu aset, tentunya yang diharapkan adalah adanya

tambahan nilai ekonomis dan nilai tambah yang optimal dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, sistem pengelolaan aset harus ditata dengan baik dalam rangka

menciptakan efisiensi, efektivitas, ekonomis atas pemanfaatan aset (life cycle of

asset). Apabila ketiga aspek tersebut dapat dijalankan secara konsisten dan sinergis,

maka optimalisasi pengelolaan aset menjadi lebih mudah dilaksanakan dan

kebijakan minimisasi biaya (cost minimizing) dari pengelolaan aset tersebut dapat

diterapkan, sehingga menjadi lebih efisien (cost efficiency) yang dalam jangka

panjang terhadap aset tersebut perlu dilakukan pemeliharaan secara terencana.

Page 32: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxxii

Schaefers (1999) melakukan penelitian terhadap perusahaan-perusahaan di

Jerman tentang penerapan konsep Corporate Real Estate (CRE) Management.

Penelitian ini memperlihatkan bahwa meskipun nilai maupun biaya aset-aset real

estate menunjukkan jumlah yang signifikan, aset-aset CRE saat ini oleh

perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel tetap dikelola secara serius.

Manajemen real estate yang efektif berarti manajemen yang beralih dari reaktif

dengan proses pengambilan keputusan yang terdesentralisasi melalui organisasi,

menuju kepada yang bersifat proaktif, komfrehensif dan manajemen secara luas dan

menyeluruh serta didukung oleh informasi yang memadai dan tepat waktu serta

komitmen dari top manajemen. Schaefers juga menjelaskan bahwa kerangka

konseptual manajemen aset real estate mencakup item-item karakteristik manajerial

dan operasional manajemen aset real estate aktif yang meliputi sistem informasi

real estate, sistem perencanaan real estate, sistem pengorganisasian real estate dan

sistem pengawasan real estate. Manajemen aset real estate juga dipengaruhi oleh

jenis perusahaan, ukuran perusahaan, sikap top manajemen, nilai aset, ukuran aset

dan komposisi aset.

Penelitian yang sama dilakukan oleh Ciptono dan Wiryawan, (2001) melihat

kondisi bangsa Indonesia memasuki era tranformasi (reformasi) nasional dan

otonomi daerah, organisasi publik dan bisnis Indonesia dituntut untuk mampu

mengembangkan daya saing, efisiensi, dan keefektifannya guna melakukan proses

perubahan secara kreatif dan berkesinambungan (sustainable). Setiap organisasi

perlu membangun strategi perubahan secara proactive dan interactive (real time

strategic) untuk menjadi the leader of crisis. Studi ini menjelaskan penerapan real

Page 33: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxxiii

time strategic dengan memotret praktik manajemen aset bangunan perusahaan

(Corporate Real-Etate Asset Management or CREAM) di Indonesia.

Dengan menggunakan cluster analysis dari 97 perusahaan yang menjadi

responden-44 perusahaan (45%) berada dalam kelompok pasif, 37 perusahaan

(38,10%) berada dalam kelompok selektif, dan 16 perusahaan (16,5%) berada

dalam kelompok aktif. Hal ini menunjukkan potret perusahaan di Indonesia belum

efisien dalam mengelola aset bangunannya. Dalam kondisi krisis multidimensional

saat ini, berbagai kesalahan tipe I dan tipe III (missmanagement creates hight level

of inefficiency and high cost economy) menjadi budaya yang harus segera dilakukan

pembenahan secara sistematik, total, dan berorientasi pada program. Studi ini

memberikan gambaran bagaimana bangsa Indonesia hijrah dari belenggu KKN

(inactive and reactive strategic) menuju Indonesia baru (a good corporate and

govermence governance; proactive and interactive or real-time strategic) melalui

Corporate Real-Estate Asset Management (CREAM).

Mather (2003) menjelaskan bahwa pemahaman manajemen aset sangat

kompleks dan mempunyai area yang spesifik. Oleh karena itu diperlukan

pemahaman tiga prinsip dasar dalam melakukan pemanfaatan pengelolaan

manajemen aset yaitu menggunakan orang yang memahami secara benar mengenai

manajemen aset, menggunakan orang yang mempunyai pengetahuan di bidang

manajemen aset dan pada akhirnya dapat membuat suatu keputusan dengan cara

yang benar dan diperlukan suatu strategi penting dalam manajemen aset yaitu:

mengembangkan strategi pemeliharaan, penerapan strategi pemeliharaan dan

mengatur strategi pemeliharaan

Page 34: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxxiv

Subambang (2004) menjelaskan bahwa kinerja pengelolaan aset daerah

merupakan salah satu elemen penting yang menjadi landasan bagi penilaian kinerja

keuangan pemerintah daerah, yang menjadi ukuran mengenai kepatutan daerah

untuk mendapatkan pinjaman atau berhak untuk menerbitkan obligasi.

Bloomquist dan Oldach (2005) menjelaskan bahwa optimalisasi aset di

dunia industri adalah proses memaksimalkan nilai aset produksi suatu perusahaan

melalui manajemen resiko yang efektif. Hal tersebut dilakukan dengan cara:

1. pengembangan dan penerapan strategi-strategi yang ”cerdas”, sehingga

light maintenance dilakukan terhadap right assets pada right time. Hasil

yang dicapai adalah point of lowest total cost;

2. fokus pada penerapan, langkah-langkah proaktif untuk mendorong

turunnya point of lowest total cost. Hal ini dapat dilakukan dengan bekerja

secara cerdas dan mengurangi risk exposure.

Plant asset optimization juga memerlukan pengintegrasian strategis teknologi,

metodologi yang handal, proses terbaik dan perubahan budaya dalam suatu program

yang terkoordinir dan berkelanjutan. Pendekatan ini harus menekankan pada

komunikasi yang efektif, perubahan kultur, dan membangun suatu kualitas data dan

praktek yang mendasar dalam mendukung kerangka selanjutnya.

Wardhana (2005) meneliti mengenai bagaimana mengelola aset Kota

Jakarta. Penelitian ini membahas mengenai manajemen/pengelolaan aset

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang meliputi pengadaan, penggunaan,

pemeliharaan dan penghapusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu adanya

Page 35: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxxv

restrukturisasi organisasi dalam pengelolaan aset melalui pembentukan Badan

Pengelola dan Dewan Supervisi Aset Kota, sehingga dari sisi anggaran biaya

pengelolaan aset dapat ditekan secara signifikan dan kinerja organisasi dalam

pengelolaan aset akan dapat diukur.

Dadson (2006) menjelaskan tentang mengoptimalkan manajemen aset tanah

di Ghana dalam rangka menuju good governance. Langkah-langkah tersebut berada

di seputar legislasi, organisasi dalam sektor tanah, data base dan peta serta

mekanisme sistem lahan yang berkelanjutan.

Pada bab ini akan diuraikan juga tentang telaah literatur yang berhubungan

dengan topik penelitian berdasarkan teori-teori dan bukti empiris penelitian

sebelumnya. Teori yang dijelaskan meliputi pengertian aset properti, manajemen

aset yang terdiri dari inventarisasi aset, identifikasi aset, legal audit, penilaian dan

tentang optimalisasi aset, serta hasil penelitian yang digunakan untuk

pengembangan hipotesis dan karakteristik organisasi sektor publik model

penelitian.

1. Aset properti

Pengertian aset secara umum menurut Siregar (2004:178) adalah barang

(thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic

value), nilai komersial (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang

dimiliki oleh badan usaha, instansi atau individu (perorangan). Demikian istilah

properti seringkali melekat dengan istilah lain untuk memberikan pengertian yang

lebih jelas secara hukum, yaitu real estate dan real property dimana keduanya

Page 36: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxxvi

mempunyai makna yang berbeda meskipun ada juga yang menyebutnya sebagai

sinonim dalam lingkup tertentu. Selanjutnya, real estate is the physical land and

appurtenances affixed to the land, e.g., structure. Real estate bersifat tidak bergerak

(immobile) dan berwujud (tangibel), yang termasuk dalam pengertian ini adalah

tanah, semua benda yang secara alami sebagai bagian dari tanah, seperti pepohonan

dan barang mineral dan juga segala sesuatu yang dibangun oleh manusia seperti

bangunan, jaringan dan lain sebagainya. Lebih lanjut Real Property includes all

interest, benefits, and rights inherent in the ownership of physical real estate

(Appraisal Institute 2001:8).

Real property merupakan kumpulan atas berbagai macam hak dan interest

yang ada dikarenakan kepemilikan atas satuan real estate, meliputi hak untuk

menggunakan, menyewakan, memberikan kepada orang lain atau tidak. Properti

selain sebagai investasi, juga merupakan aset. Pengertian aset adalah sesuatu yang

memiliki nilai. Menurut Siregar (2001 dalam Sulistiowati, 2003 ) pengertian aset

bila dikaitkan dengan properti maka dapat dijabarkan melalui beberapa aspek,

antara lain sebagai berikut:

1. Memiliki nilai ekonomis yang terkait dengan nilai pemanfaatan tertinggi

dan terbaik (highest and best use).

2. Menghasilkan pendapatan dari pengoperasian properti.

3. Memiliki fisik, fungsi dan hak penguasaan yang baik.

4. Economical life-time yang panjang.

Page 37: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxxvii

Berdasarkan Himpunan Peraturan-peraturan tentang Inventarisasi Kekayaan

Negara Departemen Keuangan RI Badan Akuntansi Keuangan Negara 1995 pasal 2,

disebutkan bahwa barang-barang milik negara/kekayaan negara yang termasuk jenis

barang-barang tidak bergerak antara lain:

1. tanah-tanah kehutanan, pertanian, perkebunan, lapangan olahraga dan tanah-

tanah yang belum dipergunakan, jalan-jalan (tidak termasuk jalan daerah), jalan

kereta api, jembatan, waduk, lapangan terbang, bangunan-bangunan irigasi,

tanah pelabuhan dan lain-lain tanah seperti itu;

2. gedung-gedung yang dipergunakan untuk kantor, pabrik-pabrik, bengkel,

sekolah, rumah sakit, studio, laboratorium dan lain-lain gedung seperti itu;

3. gedung-gedung tempat tinggal tetap atau sementara seperti rumah-rumah tempat

tinggal, tempat istirahat, asrama, pesanggrahan, bungalow dan lain-lain gedung

seperti itu; dan

4. monumen-monumen seperti: monumen purbakala (candi-candi), monumen

alam, monumen peringatan sejarah, dan monumen purbakala lainnya.

Real estate sebagai komponen utama dari aset daerah, oleh pemerintah

daerah selanjutnya harus dapat dimanfaatkan sebagai aset yang produktif dan

berguna sehingga berdampak positif dalam pembangunan ekonomi daerah dan

kesejahteraan masyarakat. Dalam neraca keuangan daerah aset dapat menjadi modal

bila dapat menghasilkan pendapatan. Namun masih banyak daerah yang belum

menyadari peran dan potensi pengelolaan aset secara cermat.

2. Manajemen aset

Page 38: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxxviii

Penelitian tentang hubungan manajemen aset terhadap optimalisasi dan

pemanfaatan aset milik Pemerintah Daerah masih sangat terbatas sehingga dalam

penulisan ini menggunakan library research (tinjauan kepustakaan) guna melihat

yang seharusnya dilakukan dalam pengelolaan aset Pemerintah Daerah dengan yang

terjadi atau dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah sekarang khususnya pada

Pemerintah Kabupaten Sragen. Implementasi dari UU Nomor 17 Tahun 2004

tentang Keuangan Negara yang mensyaratkan Pemerintah Daerah dalam

penyusunan laporan keuangan yang kompherensif, penyusunan neraca

menunjukkan posisi keuangan Pemerintah Daerah yang merupakan hal yang tidak

bisa dihindari dan merupakan hasil akhir dari proses pengelolaan keuangan daerah.

Schaefers (1999), menyatakan kerangka konseptual manajemen aset real

estate mencakup item-item karakteristik manajerial dan operasional manajemen aset

real estate aktif yang meliputi sistem informasi real estate, sistem perencanaan real

estate, sistem pengorganisasian real estate dan sistem pengawasan real estate.

Manajemen aset real estate juga dihubungani oleh jenis perusahaan, ukuran

perusahaan, sikap Top manajemen, nilai aset, ukuran aset dan komposisi aset.

Carn dan Rabianski (1999), menyebutkan bahwa konsep manajemen aset

real estate mendapatkan perhatian yang besar oleh para manajer dan eksekutif

perusahaan. Sebagai sistem pendukung utama dalam bisnis, fungsi manajemen aset

real estate terlibat di dalam penentuan keputusan strategis dan membangun jalur

baru di dalam operasi produksi yang lebih efisien dan konsisten dengan sasaran dan

tujuan bisnis inti perusahaan.

Page 39: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xxxix

Mahsun (2003) mengatakan bahwa manajemen aset sangat diperlukan untuk

mengatasi permasalahan properti di lingkungan Pemda untuk mencerminkan

ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas. Permasalahan klasik yang sering dijumpai

dalam pengelolaan aset properti adalah status hukum properti yang tidak jelas.

Artinya, siapa sebenarnya yang mempunyai hak kepemilikan atas aset tersebut

sering menjadi sengketa di antara unit-unit yang ada. Kurangnya kebudayaan

efisiensi untuk manajemen aset ini mengakibatkan berbagai hubungan perjanjian

menjadi tidak optimal serta tidak adanya hubungan yang relevan antara Pemda

sebagai pemilik dengan para penyewa dan manajer.

Properti selain sebagai investasi juga merupakan aset. Pengertian asset dapat

dilihat dalam kamus Barron yang berjudul Dictionary of real estate terms, dapat

diartikan sebagai ‘Suatu yang Memiliki Nilai”. Pengertian tersebut bila dikaitkan

dengan properti maka dapat dijabarkan melalui beberapa aspek sebagi berikut.

1. Memiliki nilai ekonomi yang terkait dengan nilai pemanfaatan tertinggi dan

terbaik (highest and best use).

2. Menghasilkan pendapatan dari pengoperasian properti

3. Memiliki fisik, fungsi dan hak penguasaan yang baik.

4. Economical life-time yang panjang.

3. Prinsip dasar manajemen aset

Real estate sebagai komponen utama dari aset daerah, oleh Pemerintah

Daerah selanjutnya harus dapat dimanfaatkan sebagai aset yang produktif dan

berguna sehingga berdampak positif dalam pembangunan ekonomi daerah dan

Page 40: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xl

kesejahteraan masyarakat. Dalam neraca keuangan daerah aset dapat menjadi modal

bila dapat menghasilkan pendapatan. Namun masih banyak daerah yang belum

menyadari peran dan potensi pengelolaan aset secara cermat. Beberapa model

manajemen aset yang dapat dijadikan rekomendasi bagi pemerintah daerah adalah

(Bertovic et al. 2002).

1. Mengembangkan sistem data base yang baik;

2. Memahami isu-isu transisi;

3. Pengklasifikasian terhadap properti;

4. Adanya penilaian real estate dan penilaian bisnis;

5. Membuat aturan untuk properti yang menghasilkan pendapatan;

6. Analisis finansial secara intensif terhadap proyek, properti dan portofolio;

7. Adanya deregulasi bisnis persewaan;

8. Sistem pelaporan properti;

9. Konsolidasi manajemen; dan

10. Perencanaan strategis.

Harus dipahami oleh Pemerintah Daerah bahwa sasaran akhir atau tujuan

utama pengelolaan aset adalah terjadinya optimalisasi dalam pemanfaatan aset

daerah. Kenyataan sampai saat ini aset daerah masih dikelolah seadanya, sebatas

inventarisasi belaka (pencatatan akuntansi). Aset daerah masih dikonsultasikan

dengan arus kas negatif, dibanding sebagai aset yang produktif dan memberikan

pendapatan. Kondisi pemanfaatan terhadap aset daerah tersebut membuktikan

bahwa aset daerah sebagai sumber daya lokal daerah menunjukan utilitasnya yang

masih rendah, hal ini terjadi karena dihampir seluruh pemerintah daerah di

Page 41: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xli

Indonesia belum ada pemahaman pengelolaan aset daerah secara utuh dalam

kerangka manajemen aset (public/ corporate real properti management).

Britton et al. (1989 dalam Siregar 2004 ), mengatakan “define good asset

management in terms of measuring the value of properties (assets) in monetary

terms and employing the minimum amount of expenditure on its management”..

Manajemen aset itu sendiri telah berkembang cukup pesat bermula dengan orientasi

yang statis, kemudian berkembang menjadi dinamis, inisiatif, dan strategis.

Tabel 3 memberikan penjelasan proses transformasi manajemen aset dalam

perspektif substansial. Setelah Perang Dunia II, manajemen aset memiliki ruang

lingkup utama untuk mengontrol biaya pemanfaatan ataupun penggunaan asset

dalam mendukung operasionalisasi Pemerintah Daerah. Selain itu, ada upaya pula

untuk melakukan inventarisasi aset-aset Pemda yang tidak digunakan. Namun

dalam perkembangan ke depan, ruang lingkup manajemen aset lebih berkembang

dengan memasukan nilai aset, akuntabilitas pengelolaan aset, land audit yaitu audit

atas pemanfaatan tanah, property survey dalam kaitan memonitor perkembangan

pasar properti, aplikasi sistem informasi dalam pengelolaan asset dan optimalisasi

pemanfaatan aset. Perkembangan yang terbaru, manajemen aset bertambah ruang

lingkupnya hingga mampu memantau kinerja operasionalisasi aset dan juga strategi

investasi untuk optimalisasi aset (Siregar, 2004).

Tabel 3

Perkembangan Manajemen Aset

Post War-Static Mgmt

Dynamic Mgmt

Strategic Mgmt

Page 42: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xlii

1. Kontrol Biaya

1. Proactive management

1. Economic, eficient & Efective management

2. Kontrol properti yang tak digunakan

2. Nilai aset

2. Monitoring Operasionalisasi aset

3. Akuntabilitas pengelolaan aset

3. Monitoring kerja operasional dan investasi 4. Land audit 4. Corporation or privatisation

5. Property/review/survey

6. Aplikasi IT dalam

aplikasi pengelolaan

7. Optimalisasi pemanfaatan aset

Sumber : Siregar, (2004:517)

Mewujudkan tertib administrasi pengelolaan aset dan barang daerah dalam

penyelenggaraan pemerintahan di daerah yang meliputi perencanaan dan

pengadaan, penyimpanan dan penyaluran, inventarisasi, pemeliharaan,

pengamanan, pemanfaatan, perubahan status hukum serta penatausahaannya,

pengendalian dan pengawasan. Barang daerah atau aset daerah adalah semua

kekayaan daerah baik yang dimiliki maupun yang dikuasai yang berwujud, baik

yang bergerak maupun yang tidak bergerak beserta bagian–bagiannya ataupun

merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai, dihitung, diukur atau ditimbang

termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan dan surat-surat berharga lainnya

Berdasarkan Himpunan Peraturan-peraturan tentang Inventarisasi Kekayaan

Negara Departemen Keuangan Republik Indonesia, Badan Akuntansi Keuangan

Negara 1995 pasal 2, barang-barang milik negara/kekayaan negara yang termasuk

jenis barang-barang tidak bergerak antara lain berikut ini:

1. Tanah-tanah kehutanan, pertanian, perkebunan, lapangan olahraga dan

tanahtanah yang belum dipergunakan, jalan-jalan (tidak termasuk jalan

Page 43: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xliii

daerah), jalan kereta api, jembatan, waduk, lapangan terbang, bangunan-

bangunan irigasi, tanah pelabuhan dan lain-lain tanah seperti itu;

2. Gedung-gedung yang dipergunakan untuk kantor, pabrik-pabrik, bengkel,

sekolah, rumah sakit, studio, laboratorium dan lain-lain gedung seperti itu;

3. Gedung-gedung tempat tinggal tetap atau sementara seperti rumah-rumah

tempat tinggal, tempat istirahat, asrama, pesanggrahan, bungalow dan lain-

lain gedung seperti itu;

4. Monumen-monumen seperti: monumen purbakala (candi-candi), monumen

alam, monumen peringatan sejarah, dan monumen purbakala lainnya.

4. Inventarisasi

Siregar (2004) menyatakan bahwa manajemen aset sendiri dapat dibagi

dalam lima tahapan kerja, yang pertama adalah inventarisasi. Inventarisasi aset

terdiri atas dua aspek yaitu inventarisasi fisik dan yuridis/legal. Aspek fisik terdiri

atas bentuk, luas, lokasi, volume/ jumlah, jenis alamat dan lain-lain. Aspek

yuridis/legal adalah status penguasaan, masalah legal yang dimiliki, batas akhir

penguasaan dan lain-lain. Proses kerja yang dilakukan adalah pendataan, kodifikasi/

labeling pengelompokan dan pembukuan/ administrasi sesuai tujuan manajemen

aset.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 152 tahun 2004

tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah menyatakan inventarisasi adalah

kegiatan atau tindakan untuk melakukan perhitungan, pengurusan,

penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan data dan pelaporan barang dalam

Page 44: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xliv

pemakaian. Melalui kegiatan inventarisasi disusun Buku Inventaris yang

menunjukkan semua kekayaan daerah yang bersifat kebendaan, baik yang bergerak

maupun yang tidak bergerak. Buku inventaris tersebut memuat data yang meliputi

nomor, spesifikasi barang, bahan, asal/ cara perolehan barang, ukuran barang/

konstruksi, satuan, keadaan barang, jumlah barang dan harga, keterangan.

Adanya buku inventaris yang lengkap, teratur dan berkelanjutan mempunyai

fungsi dan peranan yang sangat penting dalam rangka:

1. Pengendalian, pemanfaatan, pengamanan dan pengawasan setiap barang;

2. Usaha untuk menggunakan, memanfaatkan setiap barang secara maksimal

sesuai dengan tujuan dan fungsinya masing-masing;

3. Menunjang pelaksanaan tugas pemerintahan.

Dalam usaha tertib administrasi pengelolaan barang daerah, khususnya

pelaksanaan inventarisasinya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor

152 tahun 2004 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah, dapat dibagi menjadi

dua kegiatan yaitu: kegiatan pencatatan, dan kegiatan pelaporan. Dalam pencatatan

dimaksud dipergunakan buku-buku dan kartu-kartu sebagai berikut:

1. Buku induk inventaris (BII);

2. Buku inventaris (BI);

3. Kartu inventaris barang (KIB); dan

4. Kartu inventaris ruangan (KIR).

Dalam pelaksanaan pelaporan dipergunakan daftar-daftar yaitu:

1. Daftar Rekapitulasi (jumlah barang hasil sensus, daftar mutasi barang);

Page 45: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xlv

2. Daftar Mutasi Barang.

Buku Induk Inventaris adalah merupakan gabungan/kompilasi dari Buku

Inventaris. Buku Inventaris adalah himpunan catatan data teknis dan administrasi

yang diperoleh dari catatan kartu-kartu inventaris barang sebagai hasil sensus

ditiap-tiap unit/satuan kerja yang dilaksanakan secara serempak pada waktu

tertentu. Untuk mendapatkan data barang dan pembuatan Buku Inventaris yang

benar, dapat dipertanggungjawabkan dan akurat maka dilakukan melalui sensus

barang daerah setiap lima tahun sekali.

Buku Inventaris Barang adalah kartu untuk mencatat barang-barang

inventaris secara tersendiri atau kumpulan/kolektif dilengkapi data asal, volume,

kapasitas, merk, type, nilai/harga dan data lain mengenai barang tersebut, yang

diperlukan untuk inventarisasi maupun tujuan lain dan dipergunakan selama barang

itu belum dihapuskan. Kartu Inventaris Barang terdiri dari:

1. Kartu Inventaris Tanah;

2. Kartu Inventaris Gedung;

3. Kartu Inventaris Kendaraan; dan

4. Kartu inventaris Lainnya.

Kartu Inventaris Ruangan adalah kartu untuk mencatat barang-barang

inventaris yang ada dalam ruangan kerja. Kartu Inventaris Ruangan ini harus

dipasang di setiap ruangan kerja. Pemasangan maupun pencatatan inventaris

menjadi tanggung jawab pengurus barang setiap unit/satuan kerja.

Page 46: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xlvi

Daftar rekapitulasi inventaris disusun oleh Kepala Daerah selaku

kuasa/ordonatur barang dengan mempergunakan bahan berasal dari rekapitulasi

inventaris barang yang disusun oleh pengurus barang unit. Daftar mutasi barang

memuat data barang yang berkurang dan atau bertambah dalam jangka waktu

tertentu (1 semester dan 1 tahun). Mutasi barang bertambah dapat disebabkan oleh

pengadaan baru karena pembelian/pembangunan, sumbangan/hibah, tukarmenukar

dan perubahan peningkatan kualitas (guna susun). Mutasi barang berkurang dapat

disebabkan oleh dijual/dihapuskan, musnah/hilang/mati, dihibahkan, dan tukar

menukar/ruislag/tukar guling/ dilepaskan dengan gantirugi

Untuk mengurus dan menertibkan pencatatan barang dalam proses

pemakaian maka Kepala Daerah menunjuk/menetapkan kembali pengurus barang

pada masing-masing unit. Dengan mengingat prinsip organisasi dalam rangka

tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintah di daerah, maka

fungsi atau wewenang pengurusan tersebut dilimpahkan kepada aparat

pembantunya tanpa mengurangi tanggung jawab Kepala Daerah. Dengan demikian

mekanisme pengelolaan barang daerah yaitu adanya fungsi otorisator (Kepala

Daerah), ordonatur (Unit Kerja yang berwenang/ dilimpahi tugas) dan

Bendaharawan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun

2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang

Milik Daerah, menjelaskan bahwa inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan

pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan barang milik daerah. Menurut

Page 47: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xlvii

Siregar (2004) inventarisasi aset terdiri dari dua aspek yaitu inventarisasi fisik dan

yuridis/legal. Aspek fisik terdiri dari bentuk, luas, lokasi, volume/jumlah, jenis,

alamat dan lain-lain, sedangkan aspek yuridis adalah status penguasaan, masalah

legal yang dimiliki, batas akhir penguasaan. Proses kerjanya adalah dengan

melakukan pendaftaran labeling, cluster, secara administrasi sesuai dengan

manajemen aset.

Mardiasmo (2004) menjelaskan bahwa pemerintah daerah perlu mengetahui

jumlah dan nilai kekayaan daerah yang dimilikinya, baik yang saat ini dikuasai

maupun yang masih berupa potensi yang belum dikuasai atau dimanfaatkan. Untuk

itu pemerintah daerah perlu melakukan identifikasi dan inventarisasi nilai dan

potensi aset daerah. Kegiatan identifikasi dan inventarisasi dimaksudkan untuk

memperoleh informasi yang akurat, lengkap dan mutakhir mengenai kekayaan

daerah yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah daerah.

5. Identifikasi

Identifikasi adalah suatu kegiatan atau tindakan untuk mengelompokan dan

mendefinisikan aset-aset daerah secara baik serta memberikan kode sehingga dapat

diketahui secara pasti fungsi dan kegunaan serta lokasi dan bidang barang dari aset

tersebut.

6. Legal audit

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 152 tahun 2004

tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah, legal audit juga merupakan tindakan

Page 48: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xlviii

pengamanan atau tindakan pengendalian, penertiban dalam upaya pengurusan

barang daerah secara fisik, administrasi dan tindakan hukum. Pengamanan tersebut

menitikberatkan pada penertiban pengamanan secara fisik dan administrasi,

sehingga barang daerah tersebut dapat dipergunakan/ dimanfaatkan secara optimal

serta terhindar dari penyerobotan pengambil alihan atau klaim dari pihak lain.

Pengamanan terhadap barang tidak bergerak (tanah dan bangunan) dapat dilakukan

dengan pemagaran, pemasangan plang tanda kepemilikan dan penjagaan.

Penguasaan dan pemilikan tanah dan bangunan (real property) meliputi

semua hak, hubungan-hubungan hukum, dan manfaat yang berkaitan dengan

kepemilikan real estate. Sebaliknya real estate meliputi tanah dan bangunan itu

sendiri, segala benda yang keberadaannnya secara alami di atas tanah yang

bersangkutan, dan semua benda yang melekat dengan tanah itu, misalnya bangunan

dan pengembangan tapak. Benda tak bergerak (real property) berupa tanah dan

bangunan yang melekat diatasnya, serta hak-hak yang terkait dan juga potensi

kekayaan alam yang terkandung didalamnya (Siregar 2004: 182).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 pasal 6 ayat 1 tentang

Keuangan Negara ditetapkan bahwa Gubernur/Bupati/Walikota diserahkan

kekuasaan untuk mengelola keuangan daerah, dan oleh karenanya juga pengelolaan

kekayaan daerah dan mewakili Pemerintah Daerah dalam kepemilikan kekayaan

daerah yang dipisahkan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 pasal

49 tentang Perbendaharaan Negara ditetapkan bahwa barang milik negara/daerah

yang berupa tanah yang dikuasai pemerintah pusat/daerah harus disertifikatkan atas

nama pemerintah Republik Indonesia/Pemerintah Daerah yang bersangkutan.

Page 49: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xlix

Bangunan milik negara/daerah harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan

dan ditatausahakan secara tertib.

7. Penilaian aset

Penilaian aset merupakan suatu proses kerja untuk melakukan penilaian atas

aset yang dikuasai/dimiliki. Biasanya ini dilakukan oleh konsultan penilaian yang

independen. Hasil dari nilai tersebut akan dimanfaatkan untuk mengetahui nilai

kekayaan maupun informasi untuk penetapan bagi aset yang akan dijual.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 152 tahun 2004

tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah nilai tanah dan atau bangunan yang

akan dilepaskan dengan ganti rugi atau dengan tukar menukar (ruislag/tukar guling)

kepada pihak ketiga dapat dilakukan dengan:

1. Nilai ganti rugi tanahnya dapat dilakukan dengan berpedoman pada harga

dasar terendah atas tanah yang berlaku setempat untuk kavling perumahan,

pegawai negeri, TNI dan DPRD. Untuk instansi pemerintah, Koperasi dan

Yayasan dapat ditetapkan dengan berpedoman pada harga dasar dan harga

umum setempat. Nilai taksiran untuk swasta harus ditetapkan dengan

berpedoman pada harga umum tanah dan berdasarkan NJOP yang berlaku

setempat;

2. Nilai bangunannya ditaksir berdasarkan nilai bangunan pada saat

pelaksanaan penaksiran dan hasilnya dikurangi dengan nilai susut bangunan

yang diperhitungkan jumlah umur bangunan dikaitkan dengan : (1) 2%

Page 50: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

l

untuk bangunan permanen, (2) 4% untuk bangunan semi permanen, (3) 10%

untuk bangunan yang darurat.

Berdasarkan Surat Edaran Departemen Keuangan Republik Indonesia,

Badan Akuntansi Keuangan Negara Nomor 01 Tahun 1995 tentang Tata Cara

Penaksiran Nilai Tanah dan Bangunan Gedung yang tidak memiliki Dokumen

Barang, untuk menentukan nilai historis dipergunakan faktor penyesuaian

berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 422/KMK.04/1994 19 Agustus

1994. Rumus:

NJOP

Tn = ------------------------ x L

Fn

keterangan:

Tn : Nilai Tanah pada Tahun ” n ”.

NJOP : Jual Objek Pajak tahun 1994.

Fn : Penyesuaian pada tahun ” n ”.

L : tanah dalam meter persegi.

Untuk menentukan nilai historis bangunan dipergunakan faktor penyesuaian

berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 422/KMK.04/1994 19 Agustus

1994. Rumus:

Hs x Fi x Kt

Bn = --------------------------------- x L

Fn

keterangan :

Page 51: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

li

Bn : Bangunan gedung pada tahun ”n”.

Hs : Harga Standar Bangunan baru per meter persegi, berdasarkan Surat

Edaran bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Ketua Bappenas dan Menteri Keuangan perihal Pedoman

Standarisasi Pembangunan Gedung Negara.

Fi : Faktor permanenisasi bangunan gedung, berdasarkan ketentuan Ditjen

Cipta Karya–Departemen Pekerjaan Umum.

Kt : Koefesien bangunan bertingkat, berdasarkan ketentuan Ditjen Cipta Karya

Departemen Pekerjaan Umum.

Fn : Faktor penyesuaian pada tahun ”n”.

L : Luas lantai bangunan dalam meter persegi.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2003

tentang Penilaian Barang Daerah, menyatakan bahwa obyek penilaian barang

daerah meliputi seluruh barang daerah yang dimiliki/dikuasai oleh Pemerintah

Daerah dan mempunyai nilai ekonomis. Kriteria penilaian ditentukan bahwa untuk

penilaian tanah menggunakan harga pasar dan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP),

penilaian bangunan dengan menggunakan umur ekonomis, faktor fisik, bahan

material, konstruksi dan karakteristik bangunan. Penilaian barang daerah dinilai

berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada saat dilakukannya penilaian (pasal 4).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun

2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang

Milik Daerah, penilaian adalah suatu proses kegiatan penelitian yang selektif

Page 52: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lii

didasarkan pada data/fakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan

metode/teknis tertentu untuk memperoleh nilai barang milik daerah. Dalam rangka

menyusun neraca pemerintah perlu diketahui berapa jumlah aset negara sekaligus

nilai dari aset tersebut. Untuk diketahui nilainya maka barang milik negara secara

periodik harus dilakukan penilaian baik oleh pengelola barang ataupun melibatkan

penilai independent sehingga dapat diketahui nilai barang milik negara secara tepat.

Untuk penilaian berupa tanah dan atau bangunan menggunakan patokan Nilai Jual

Obyek Pajak (NJOP).

Menurut Siregar (2004) penilaian aset merupakan suatu proses kerja untuk

melakukan penilaian atas aset yang dikuasai. Untuk itu pemerintah daerah dapat

melakukan outsourcing kepada konsultan penilai yang profesional dan independent.

Hasil dari nilai tersebut akan dimanfaatkan untuk mengetahui nilai kekayaan

maupun informasi untuk penetapan bagi aset yang akan dijual.

Penilaian barang daerah dilakukan dengan pendekatan salah satu atau

kombinasi dari perbandingan data pasar, kalkulasi biaya dan kapitalisasi

pendapatan. Perbandingan data pasar berdasarkan estimasi harga pasar pada saat

penilaian atas barang yang sejenis. Kalkulasi biaya berdasarkan estimasi biaya

pengganti atau biaya reproduksi barang pada saat penilaian dikurangi dengan biaya

penyusutan. Kapitalisasi pendapatan berdasarkan barang daerah yang memiliki

karakteristik menghasilkan pendapatan. Penilaian barang daerah dilaksanakan oleh

lembaga independen yang bersertifikat di bidang pekerjaan penilaian barang, sesuai

dengan peraturan perundangan, dan ditunjuk oleh Kepala Daerah. Dalam

melakukan penilaian barang daerah, Pemerintah Daerah menyiapkan buku

Page 53: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

liii

inventaris barang daerah yang merupakan himpunan data teknis dan administrasi

yang diperoleh dari catatan kartu-kartu inventaris barang sebagai hasil sensus

barang daerah ditiaptiap unit/satuan kerja yang dilaksanakan secara serempak pada

waktu tertentu. Mekanisme penilaian barang sesuai dengan Standar Penilaian

Indonesia (SPI).

Suharno (2001) menyatakan bahwa penilaian aset tanah dan bangunan dapat

mengetahui nilai ekonomi seluruh aset properti suatu daerah. Implikasinya secara

langsung adalah terhadap penerimaan PBB dan BPHTB yang didasari pada nilai

properti. Secara tidak langsung Nilai Aset Properti berguna untuk:

1. mengetahui modal dasar milik daerah dalam usaha privatisasi;

2. mengetahui nilai jaminan untuk memperoleh pinjaman;

3. mengetahui nilai penyertaan (saham) dalam melakukan suatu kerjasama

usaha dengan pihak swasta;

4. memberikan informasi kemampuan nilai ekonomi properti disuatu daerah

untuk mengundang investor;

5. mengetahui nilai aset untuk kepentingan tukar guling (ruislag);

6. mengetahui nilai dalam rangka penerbitan obligasi daerah;

7. mengetahui dasar nilai dalam pembebasan tanah, pembelian tanah dan

lainlain; dan

8. mengetahui kemampuan daerah secara utuh dan dasar penyusunan neraca

daerah.

Penilaian Real Property dengan menentukan nilai pasar suatu properti

sehingga dapat digunakan untuk berbagai tujuan yaitu:

Page 54: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

liv

1. harga jual beli;

2. penentuan harga persewaan;

3. sebagai dasar pengenaan pajak properti;

4. revaluasi aset tetap untuk laporan keuangan;

5. penentuan besar saham (penyertaan modal) dalam suatu kerjasama usaha

(franhcise, merger, dll);

6. besarnya premi asuransi, kebakaran;

7. jaminan pinjaman;

8. nilai dasar untuk lelang properti;

9. menentukan nilai sisa untuk projek properti (seperti kasus projek

terbengkalai); dan

10. dan lain-lain.

8. Optimalisasi aset

Siregar (2004) menyatakan bahwa optimalisasi aset merupakan proses kerja

dalam manajemen aset yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi fisik, lokasi,

nilai, jumlah/volume, legal dan ekonomi yang dimiliki aset tersebut. Dalam tahapan

ini, aset-aset yang dikuasai oleh pemerintah daerah diidentifikasi dan dikelompokan

atas aset yang memiliki potensi dan tidak memiliki potensi. Aset yang memiliki

potensi dapat dikelompokan berdasarkan sektor-sektor unggulan yang menjadi

tumpuan dalam strategi pengembangan ekonomi nasional,

baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Kriteria untuk

menentukan sektor-sektor unggulan tersebut harus terukur dan transparan. Aset

Page 55: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lv

yang tidak dapat dioptimalkan, harus dicari penyebabnya, apakah faktor

permasalahan legal, fisik, nilai ekonomi yang rendah ataupun faktor-faktor lainnya.

Pemerintah Daerah biasanya memiliki aset yang berada di bawah pengusaannya.

Namun cukup banyak aset yang belum dioptimalkan dalam rangka meningkatkan

Pendapatan Asli Pemerintah Daerah.

Siregar (2004) menyatakan studi optimalisasi aset Pemerintah Daerah dapat

dilakukan dengan (1) identifikasi aset-aset Pemerintah Daerah yang ada, (2)

pengembangan data base aset Pemerintah Daerah, (3) studi untuk menentukan

pemanfaatan aset dengan nilai terbaik (highest and best use) atas aset-aset

Pemerintah Daerah dan memberikan hasil dan laporan kegiatan baik dalam bentuk

data-data terkini maupun dalam bentuk rekomendasi, (4) pengembangan strategi

optimalisasi aset-aset milik Pemerintah Daerah. Optimalisasi pemanfaatan aset

Pemerintah Daerah dapat dilakukan dengan adanya perantara investasi guna

memasarkan aset-aset Pemerintah Daerah yang potensial dan kerja sama dengan

investor, membuat dan memadukan dalam MOI (memorandum of invesment) antara

Pemerintah Daerah dan investor, dan memberikan jasa konsultansi kepada

Pemerintah Daerah berkenaan dengan kerjasama dengan investor.

Barang daerah/ aset Pemerintah Daerah yang belum dimanfaatkan perlu

didayagunakan secara optimal sehingga tidak akan membebani Anggaran Belanja

Daerah khususnya biaya segi pemeliharaan dan kemungkinan adanya penyerobotan

dari pihak ketiga yang tidak bertanggungjawab. Pemanfaatan barang/aset daerah

yang optimal akan menciptakan sumber Pendapatan Asli Daerah. Berdasarkan

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 152 tahun 2004 tentang Pedoman

Page 56: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lvi

Pengelolaan Barang Daerah, pemanfaatan adalah pendayagunaan barang

milik/dikuasai daerah oleh suatu instansi dan atau Pihak Ketiga dalam bentuk

pinjam pakai, penyewaan, dan pengguna-usahaan tanpa merubah status

kepemilikan.

Pinjam pakai adalah penyerahan penggunaan barang daerah kepada suatu

instansi pemerintah atau pihak lain yang ditetapkan dengan perundang-undangan

untuk jangka waktu tertentu, tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu

tertentu berakhir, barang daerah tersebut diserahkan kembali kepada pemiliknya.

Dasar pertimbangan pinjam pakai/ peminjaman barang daerah adalah agar barang

daerah tersebut dapat dimanfaatkan secara ekonomis oleh instansi

pemerintah/daerah dan untuk kepentingan sosial, keagamaan.

Penyewaan adalah penyerahan hak penggunaan/ pemakaian barang daerah

kepada Pihak Ketiga dalam hubungannya sewa-menyewa dengan ketentuan pihak

ketiga tersebut harus memberikan imbalan berupa uang sewa bulanan atau tahunan

untuk masa jangka waktu tertentu, baik sekaligus maupun secara berkala. Dasar

pertimbangan penyewaan barang daerah adalah untuk mengoptimalkan daya guna

dan hasil guna barang daerah, untuk sementara waktu barang daerah tersebut belum

dimanfaatkan oleh unit/satuan kerja yang memiliki/ menguasai. Semua hasil

penyewaan barang-barang daerah adalah penerimaan daerah yang harus disetorkan

sepenuhnya kepada kas daerah. Jangka waktu penyewaan maksimal 5 (lima) tahun

dan dapat dipertimbangkan untuk diperpanjang.

Page 57: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lvii

Penggunausahaan adalah pendayagunaan barang daerah oleh pihak ketiga

dilakukan dalam bentuk BOT, BTO, BT, KSO dan bentuk lainnya (Keputusan

Menteri Dalam Negeri Nomor 11, 2001: 249-250).

1. BOT (build-Operate-Transfer) yaitu pemanfaatan tanah dan atau bangunan

milik/dikuasai Pemda oleh pihak ketiga dengan cara pihak ketiga

membangun bangunan siap pakai dan atau menyediakan, menambah sarana

lain berikut fasilitas di atas tanah dan atau bangunan tersebut dan

mendayagunakannya selama dalam waktu tertentu untuk kemudian setelah

jangka waktu berakhir menyerahkan kembali tanah dan bangunan dan atau

sarana lain berikut fasilitasnya tersebut beserta pendayagunaannya kepada

daerah, serta membayar kontribusi sejumlah uang atas pemanfaatannya yang

besarnya ditetapkan sesuai dengan kesepakatan.

2. BTO (Build-Transfer-Operate) yaitu pemanfaatan tanah dan atau bangunan

milik/dikuasai Pemda oleh pihak ketiga dengan cara pihak ketiga

membangun bangunan siap pakai dan atau menyediakan, menambah sarana

lain berikut fasilitas diatas tanah dan atau bangunan tersebut dan setelah

selesai pembangunannya diserahkan kepada daerah untuk kemudian oleh

Pemda tanah dan bangunan siap pakai dan atau sarana lain berikut

fasilitasnya tersebut diserahkan kembali kepada pihak ketiga untuk

didayagunakan selama jangka waktu tertentu, dan atas pemanfaatannya

tersebut pihak ketiga dikenakan kontribusi sejumlah uang yang besarnya

sesuai dengan kesepakatan.

Page 58: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lviii

3. BT (Build-Transfer) yaitu perikatan antara Pemda dengan pihak ketiga

dengan ketentuan tanah milik Pemda, pihak ketiga membangun dan

membiayai sampai selesai, setelah pembangunan selesai Pihak Ketiga

menyerahkan kepada Pemda, Pemda membayar biaya pembangunannya.

4. KSO (Kerja Sama Operasi) yaitu perikatan antara Pemda dengan Pihak

Ketiga, Pemda menyediakan barang daerah dan Pihak Ketiga menanamkan

modal yang dimilikinya dalam salah satu usaha, selanjutnya kedua belah

pihak secara bersama sama atau bergantian mengelola manajemen dan

proses operasionalnya, keuntungan dibagi sesuai dengan besarnya sharing

masingmasing.

9. Pengawasan dan pengendalian aset

Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan dan pengalihan aset merupakan

satu permasalahan yang sering menjadi hujatan kepada Pemerintah Daerah saat ini.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 152 tahun 2004 tentang

Pedoman Pengelolaan Barang Daerah, pengawasan adalah segala usaha atau

kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai

pelaksanaan tugas dan atau kegiatan, apakah sesuai dengan semestinya atau tidak.

Pengawasan terhadap pengelolaan barang daerah dilakukan oleh Menteri Dalam

Negeri dan Otonomi Daerah, Gubernur/Bupati/Walikota. Pengendalian adalah

segala usaha atau kegiatan untuk menjamin dan mengarahkan agar pekerjaan yang

sedang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

dan atau hasil yang kehendaki sesuai pula dengan segala ketentuan dan

Page 59: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lix

kebijaksanaan yang berlaku. Pengendalian pengelolaan barang daerah dilakukan

oleh Kepala Daerah dalam hal ini dilaksanakan oleh Kepala Biro

Perlengkapan/Kepala Bagian Perlengkapan/Kepala Unit/Satuan Kerja bersangkutan

di mana barang-barang dimaksud berada.

Siregar (2004) menyatakan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan aset

merupakan satu permasalahan yang sering menjadi hujatan kepada pemerintah

daerah saat ini. Salah satu sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja aspek

pengawasan dan pengendalian aset Pemerintah Daerah adalah dengan

pengembangan SIMA (Sistem Informasi Manajemen Aset). Melalui SIMA

diharapkan transparasi kerja dalam pengelolaan aset sangat terjamin tanpa perlu

adanya kekhawatiran akan pengawasan dan pengendalian yang lemah. Dalam

SIMA ini keempat aspek manajemen aset (inventarisasi, legal audit, penilaian dan

optimalisasi aset) diakomodasi dalam sistem dengan menambahkan aspek

pengawasan dan pengendalian. Setiap penanganan terhadap suatu aset termonitor

jelas mulai dari lingkup penanganan hingga siapa yang bertanggungjawab

menangani aset tersebut, hal ini diharapkan akan meminimalkan KKN (kolusi,

korupsi dan nepotisme) dalam tubuh Pemerintah Daerah.

C. Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas disertai dengan beberapa penelitian yang pernah

dilakukan maka diperoleh beberapa hipotesa penelitian yang akan dikembangkan

dalam penelitian ini. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 152 tahun 2004

tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah menyatakan inventarisasi adalah

Page 60: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lx

kegiatan atau tindakan untuk melakukan perhitungan, pengurusan,

penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan data dan pelaporan barang dalam

pemakaian. Dari kegiatan inventarisasi disusun Buku Inventaris yang menunjukkan

semua kekayaan daerah yang bersifat kebendaan, baik yang bergerak maupun yang

tidak bergerak. Buku inventaris tersebut memuat data yang meliputi nomor,

spesifikasi barang, bahan, asal/cara perolehan barang, ukuran barang/konstruksi,

satuan, keadaan barang, jumlah barang dan harga, keterangan.

Usaha tertib administrasi pengelolaan barang daerah, khususnya

pelaksanaan inventarisasinya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor

152 tahun 2004 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah, dapat dibagi menjadi

dua kegiatan yaitu: kegiatan pencatatan, dan kegiatan pelaporan. Berdasarkan hal

tersebut, maka hipotesis yang kami ajukan dalam penelitan ini adalah sebagai

berikut ini.

H1: Terdapat pengaruh inventarisasi terhadap optimalisasi aset tetap

(tanah dan bangunan).

Berkaitan dengan inventarisasi yang dilakukan, maka proses identifikasi

terhadap inventaris tetap juga sangat diperlukan. Identifikasi adalah suatu kegiatan

atau tindakan untuk mengelompokan dan mendefinisikan aset-aset daerah secara

baik serta memberikan kode sehingga dapat diketahui secara pasti fungsi dan

kegunaan serta lokasi dan bidang barang dari aset tersebut. Hal ini berkaitan dengan

proses pengurusan dan penertiban pencatatan barang yang digunakan dalam proses

pemakaiannya, maka Kepala Daerah menunjuk/menetapkan kembali pengurus

barang pada masing-masing unit. Dengan mengingat prinsip organisasi dalam

Page 61: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxi

rangka tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintah di daerah,

maka fungsi atau wewenang pengurusan tersebut dilimpahkan kepada aparat

pembantunya tanpa mengurangi tanggung jawab Kepala Daerah. Dengan demikian

mekanisme pengelolaan barang daerah yaitu adanya fungsi otorisator (Kepala

Daerah), ordonatur (Unit Kerja yang berwenang/ dilimpahi tugas) dan

Bendaharawan. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang kami ajukan dalam

penelitan ini adalah sebagai berikut ini.

H2: Terdapat pengaruh identifikasi terhadap optimalisasi aset tetap (tanah

dan bangunan).

Selain proses inventarisasi dan identifikasi, maka hal yang sangat penting

yang perlu dilakukan adalah legal audit. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam

Negeri Nomor 152 tahun 2004 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah, legal

audit juga merupakan tindakan pengamanan atau tindakan pengendalian, penertiban

dalam upaya pengurusan barang daerah secara fisik, administrasi dan tindakan

hukum. Pengamanan tersebut menitikberatkan pada penertiban pengamanan secara

fisik dan administrasi, sehingga barang daerah tersebut dapat dipergunakan/

dimanfaatkan secara optimal serta terhindar dari penyerobotan pengambil alihan

atau klaim dari pihak lain. Pengamanan terhadap barang tidak bergerak (tanah dan

bangunan) dapat dilakukan dengan pemagaran, pemasangan plang tanda

kepemilikan dan penjagaan. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang kami

ajukan dalam penelitan ini adalah sebagai berikut ini.

H3: Terdapat pengaruh legal audit terhadap optimalisasi aset tetap (tanah

dan bangunan).

Page 62: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxii

Ketiga proses tersebut sangat berkaitan dengan proses penilaian aset, yang

merupakan proses penting dalam inventarisasi suatu aset. Penilaian aset merupakan

suatu proses kerja untuk melakukan penilaian atas aset yang dikuasai/dimiliki.

Biasanya ini dilakukan oleh konsultan penilaian yang independen. Hasil dari nilai

tersebut akan dimanfaatkan untuk mengetahui nilai kekayaan maupun informasi

untuk penetapan bagi aset yang akan dijual.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2003

tentang Penilaian Barang Daerah, menyatakan bahwa obyek penilaian barang

daerah meliputi seluruh barang daerah yang dimiliki/dikuasai oleh Pemerintah

Daerah dan mempunyai nilai ekonomis. Kriteria penilaian ditentukan bahwa untuk

penilaian tanah menggunakan harga pasar dan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP),

penilaian bangunan dengan menggunakan umur ekonomis, faktor fisik, bahan

material, konstruksi dan karakteristik bangunan. Berdasarkan hal tersebut, maka

hipotesis yang kami ajukan dalam penelitan ini adalah sebagai berikut ini.

H4: Terdapat pengaruh penilaian terhadap optimalisasi aset tetap (tanah

dan bangunan).

B. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini akan menguji pada variabel inventarisasi, identifikasi, legal

audit dan penilaian terhadap optimalisasi aset tetap di Kabupaten Sragen. Kerangka

pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut ini.

Gambar 1

Kerangka Pikir

Inventarisasi

Page 63: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxiii

BAB III

METODA PENELITIAN

A. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah pihak yang berwewenang dan terlibat

dalam pengelolaan aset daerah. Dalam hal ini terdiri dari Pemegang kekuasaan

pengelola Barang Milik Daerah yaitu Kepala Daerah, Pengelola Barang Daerah

Identifikasi

Legal Audit

Penilaian

Optimalisasi

Page 64: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxiv

yaitu Sekretaris Daerah, Kuasa Pengguna Barang yaitu Kepala UPTD, Pengurus

Barang SKPD, dan Seluruh pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset

Daerah yang semuanya berjumlah 156 orang. Sampel dalam penelitian ini

menggunakan purposive/judgement sampling. Purposive sampling digunakan

karena informasi yang akan diambil berasal dari sumber yang sengaja dipilih

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti (Sekaran, 2006). Kriteria

responden dalam penelitian ini adalah pihak yang berwewenang dan terlibat dalam

pengelolaan aset daerah, dalam hal ini adalah Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sragen.

Secara umum jumlah sampel minimal yang dapat diterima untuk suatu studi

tergantung dari jenis studi yang dilakukan. Menurut Gay dan Diehl (1996) ada

beberapa pedoman yang dianjurkan (Kuncoro, 2003).

1. Untuk studi deskriptif, sampel 10% dari populasi dianggap merupakan

jumlah minimal. Untuk populasi yang lebih kecil, setidaknya 20% mungkin

diperlukan.

2. Untuk studi korelasional, dibutuhkan minimal 30 sampel untuk menguji ada

tidaknya hubungan.

3. Untuk studi kausal-komparatif, minimal 30 subjek per grup umumnya

dianjurkan.

4. Untuk studi eksperimen, minimal 15 subjek per grup umumnya dianjurkan.

B. Teknik Pengumpulan Data

Page 65: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxv

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Pengumpulan data akan dilakukan melalui survai kuesioner yang diantar dan

diambil sendiri oleh peneliti terhadap pihak-pihak yang berwewenang dan terlibat

dalam pengelolaan aset daerah, dalam hal ini adalah Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sragen. Kusioner dikirim

kepada seluruh responden yang meliputi hampir 76 staf. Lokasi penelitian ini

terbatas di Kabupaten Sragen.

C. Variabel Penelitian dan Pengukuran

Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui pengisian

kuesioner dengan menggunakan aspek-aspek yang dianggap penting dalam

pelaksanaan manajemen aset sebagai variabel independen adalah sebagai berikut

ini.

1. Inventarisasi

Inventaris adalah kegiatan atau tindakan untuk melakukan perhitungan,

pengurusan, penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan data dan pelaporan barang

dalam pemakaian. Dari kegiatan inventarisasi disusun Buku Inventaris yang

menunjukkan semua kekayaan daerah yang bersifat kebendaan, baik yang bergerak

maupun yang tidak bergerak. Buku inventaris tersebut memuat data yang meliputi

nomor, spesifikasi barang, bahan, asal/cara perolehan barang, ukuran

barang/konstruksi, satuan, keadaan barang, jumlah barang dan harga, keterangan.

Inventarisasi aset terdiri dari dua aspek yaitu inventarisasi fisik dan yuridis/legal.

Page 66: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxvi

Variabel inventarisasi dalam penelitian ini diwakili dengan pertanyaan nomor 1, 2

dan 3.

2. Identifikasi

Identifikasi adalah suatu kegiatan atau tindakan untuk mengelompokan dan

mendefinisikan aset-aset daerah secara baik serta memberikan kode sehingga dapat

diketahui secara pasti fungsi dan kegunaan serta lokasi dan bidang barang dari aset

tersebut. Variabel identifikasi dalam penelitian ini diwakili dengan pertanyaan

nomor 4, 5, dan 6.

3. Legal audit

Legal audit adalah merupakan satu lingkup kerja manajemen aset yang

berupa inventarisasi status penguasaan aset, sistem dan prosedur penguasaan atau

pengalihan aset, identifikasi dan mencari solusi atas permasalahan legal, dan

strategi untuk memecahkan berbagai permasalahan legal yang terkait dengan

penguasaan atau pengalihan aset. Legal audit juga merupakan tindakan pengamanan

atau tindakan pengendalian, penertiban dalam upaya pengurusan barang daerah

secara fisik, administrasi dan tindakan hukum. Variabel legal audit dalam penelitian

ini diwakili dengan pertanyaan nomor 7 dan 8.

4. Penilaian

Penilaian menyatakan bahwa obyek penilaian barang daerah meliputi

seluruh barang daerah yang dimiliki/ dikuasai oleh pemerintah daerah dan

Page 67: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxvii

mempunyai nilai ekonomis. Variabel penilaian dalam penelitian ini diwakili dengan

pertanyaan nomor 9, 10, dan 11.

Seluruh variabel di atas di regresikan dengan satu variabel dependen yaitu,

optimalisasi yang merupakan pemanfaatan barang/aset daerah yang akan

menciptakan sumber Pendapatan Asli Daerah atau pendayagunaan barang

milik/dikuasai daerah oleh suatu instansi dan atau pihak ketiga dalam bentuk pinjam

pakai, penyewaan, dan pengguna-usahaan tanpa merubah status kepemilikan.

Variabel optimalisasi dalam penelitian ini diwakili dengan pertanyaan nomor 12,

13, 14 dan 15.

Dalam pengisian kuesioner para responden mengukur seberapa jauh

pelaksanaan manajemen aset tetap (tanah dan bangunan) di Pemerintah Kabupaten

Sragen dengan melaksanakan beberapa variabel diatas. Pelaksanaan variabel diatas

dapat diukur dengan skala likert dari 1 sampai 5 (sangat tidak setuju sampai

dengan sangat setuju).

D. Analisis Data

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan beberapa

pengujian terkait, yaitu uji validitas, uji reliabilitas, dan uji normalitas. Kemudian

setelah semua pengujian tersebut terpenuhi, kemudian dilakukan pengujian

hipotesis. Untuk pengujian hipotesis, penelitian ini menggunakan alat uji regresi

berganda (multiple regression) dengan menggunakan bantuan software statistik

komputer SPSS versi 16.0. Model regresi berganda yang digunakan dalam

penelitian dapat dirumuskan seperti berikut ini.

Page 68: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxviii

OPT = β0 + β1INV + β2IDEN + β3LA + β4NIL + ε

Notasi:

OPT = optimalisasi

INV = inventarisasi

IDEN = identifikasi

LA = legal audit

NIL = penilaian

β0 = konstanta

β1- β4 = koefisien regresi, dan

ε = standart error.

1. Uji validitas dan reliabilitas

Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji

reabilitas instrumen penelitian. Uji validitas adalah suatu uji yang menunjukkan

suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dilakukan

dengan menggunakan korelasi antar skor masing masing butir pertanyaan dengan

skor total.

Uji validitas menggunakan analisis faktor dengan tujuan untuk mengetahui

kevalidan butir-butir pertanyaan untuk masing-masing variabel atau untuk

mengetahui validitas konstruk (Chenhall dan Morris, 1986). Asumsi yang

mendasari dapat tidaknya digunakan analisis faktor adalah data matrik harus

memiliki korelasi yang cukup (sufficient correlation). Alat uji yang digunakan

untuk mengukur tingkat interkorelasi tersebut adalah Kaiser-Meyer-Olkin Measure

Page 69: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxix

of Sampling Adequacy (KMO MSA). Masing-masing instrumen harus memiliki

nilai KMO MSA (Measure of Sampling Adequacy) lebih dari 0.50 sehingga data

yang dikumpulkan dapat dikatakan tepat untuk analisis factor (Hair et al., 2006).

Uji realiabilitas adalah suatu indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai

dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh

relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut realibel. Dengan kata lain realibilitas

menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama

(Singarimbun dan Efendi, 1989)

Uji reliabilitas dilakukan dengan cara menghitung nilai cronbach alpha dari

masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Nilai cut off untuk menentukan

reliabilitas suatu instrumen adalah nilai cronbach alpha lebih dari 0.60 (Nunnally,

1978).

2. Uji normalitas

Menurut Ghozali (2007) uji normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui apakah sampel yang diambil telah memenuhi kriteria sebaran atau

distribusi normal. Salah satu cara agar data dapat berdistribusi normal adalah

dengan menggunakan lewat pengamatan nilai residual. Cara lain dengan melihat

distribusi dan variabel-variabel yang akan diteliti. Walaupun normalitas suatu

variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis akan tetapi hasil uji statistik akan

lebih baik jika semua variabel berdistribusi normal.

Teknik uji normalitas yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov. Uji

normalitas ini dilakukan terhadap distribusi variable inventarisasi, identifikasi, legal

Page 70: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxx

audit, dan penilaian. Kriteria dalam pengujian normalitas dalam pengujian ini

adalah jika p-value lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian 5%, maka data

variabel terdistribusi secara normal. Jika p-value lebih besar dari tingkat

signifikansi penelitian 5%, maka data variabel terdistribusi secara tidak normal.

3. Uji asumsi klasik

Pengujian ini ntuk menguji kesalahan model regresi yang digunakan dalam

penelitian, maka harus dilakukan pengujian asumsi klasik pada multikolinearitas,

autokorelasi, heteroskedastisitas.

a. Uji multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika variabel

independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar

sesama variabel independen yang lainnya sama dengan nol. Uji

multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance value dan value-

inflating factor (VIF). Nilai yang umum dipakai adalah tolerance value 0,10

dan VIF lebih kecil dari 10.

b. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, dalam penelitian ini

Page 71: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxi

menggunakan Uji Glejser. Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka terjadi

homoskedastisitas dan ini yang seharusnya terjadi, namun jika sebaliknya

nilai signifikansi < 0,05 maka terdapat heteroskedasitas.

c. Uji autokorelasi

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari

satu observasi ke observasi lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada

tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Run Test. Apabila terjadi gejala

autokorelasi pada model regresi, maka salah satu cara untuk mendeteksi ada

tidaknya autokorelasi adalah dengan Run Test. Menurut Ghozali (2007) Run

Test sebagai bagian dari statistik non-parametrik dapat pula digunakan untuk

menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar

residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual

adalah acak atau random. Run Test digunakan untuk melihat apakah data

residual terjadi secara random atau tidak (sistematis).

4. Uji hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikansi yang masih bisa

ditoleransi ditetapkan 0,001 (α=1%), 0,05 (α = 5%) atau 0,10 (α = 10%).

a. Koefisien determinasi (R2)

Page 72: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxii

Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar

variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Nilai koefisien

determinasi (R2) dilihat pada hasil pengujian regresi berganda untuk variabel

independen dan variabel dependen dengan bantuan program SPSS versi 16.00.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap

jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap

tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli

apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Sehingga dalam penelitian ini digunakan nilai adjusted R2 untuk menilai model

regresi, karena nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel

independen ditambahkan ke dalam model.

b. Uji signifikansi simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan kelayakan model untuk

digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji statistik F dalam penelitian ini

menggunakan tingkat signifikansi 5%.

c. Uji signifikan parameter individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t merupakan pengujian masing-masing variabel independen

yang dilakukan untuk melihat apakah masing-masing variabel independen

Page 73: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxiii

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Uji statistik t dalam

penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 1%, 5% dan 10%.

1. Jika p > α, maka H0 diterima, variabel bebas secara individu tidak

berpengaruh terhadap variabel terikat.

2. Jika p < α, maka H0 ditolak, variabel bebas secara individu

berpengaruh terhadap variabel terikat.

Secara ringkas pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dinyatakan

sebagai berikut:

H0 : Inventarisasi, Identifikasi, Legal Audit dan Penilaian tidak

berpengaruh pada Optimalisasi Pemanfaatan Aset Daerah

H0 : β0, β1, β2, β3, β4 = 0

Ha : Inventarisasi, Identifikasi, Legal Audit dan Penilaian berpengaruh

pada Optimalisasi Pemanfaatan Aset Daerah

Ha : β0, β1, β2, β3, β4 = 0

Tingkat signifikansi dalam penelitian ini menggunakan a = 5% (dimana

signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam

penelitian).

Kriteria keputusan untuk menerima Ho atau Ha adalah sebagai berikut:

1. β < 0, maka h0 ditolak, berarti variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen.

2. β > 0, maka h0 diterima, berarti variabel independen tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 74: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxiv

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi responden

Kuesioner yang kembali berjumlah 52 dan yang memenuhi syarat untuk

diolah berjumlah 52 sehingga telah memenuhi aturan umum sampel minimum yang

disyaratkan dalam penggunaan analisis faktor, sementara jumlah minimum

kecukupan sampel dalam penelitian ini adalah 5 kali jumlah indikator (40) Menurut

Hair et al., (1998) syarat analisis faktor adalah lebih dari 10 kali atau minimal 5

kali jumlah indikator dalam variabel penelitian.

Responden dalam penelitian ini adalah para pihak-pihak yang berwewenang

dan terlibat dalam pengelolaan aset daerah Kabupaten Sragen. Pengambilan data

dilakukan dengan metode survey, yaitu memberikan kuesioner secara langsung.

Gambaran responden diperoleh dari data diri yang terdapat dalam kuesioner pada

bagian identitas responden. Gambaran umum responden meliputi jenis kelamin,

masa kerja, jenis sekolah, dan tingkat pendidikan.

a. Jenis Kelamin Responden

Data yang terkumpul dari kuesioner sebanyak 52 para pihak-pihak yang

berwewenang dan terlibat dalam pengelolaan aset daerah kabupaten Sragen,

maka data distribusi jenis kelamin responden dapat dilihat pada tabel 4.

Page 75: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxv

Tabel 4 Deskripsi Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Prosentase Pria 41 78,8%

Wanita 11 21,2% Total 52 100%

Sumber : data primer yang diolah

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden pria adalah

sejumlah 41 orang (78,8%) lebih banyak dari jumlah responden wanita

sebanyak 11 orang (21,2%). Dapat disimpulkan bahwa responden yang paling

banyak adalah para staf pria.

b. Masa Kerja Responden

Data yang terkumpul, maka diperoleh data distribusi masa kerja para staf

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5 Deskripsi Masa Kerja Responden

Masa Kerja Jumlah Prosentase Kurang dari 5 tahun 15 28.85%

6-10 tahun 8 15.38% 11-15 tahun 12 23.08% 16-20 tahun 14 26.92%

Lebih dari 20 tahun 3 5.77% Total 52 100 %

Sumber : data primer yang diolah

Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa responden yang telah bekerja selama

kurang dari 5 tahun adalah sebanyak 15 (28,85%), yang telah bekerja selama 6

sampai 10 tahun adalah sebanyak 8 (15,38%), yang telah bekerja selama 11-15

tahun adalah sebanyak 12 (23,08%), dan yang telah bekerja selama lebih dari

Page 76: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxvi

20 tahun adalah sebanyak 3 (5,77%). Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa

yang paling banyak bekerja selama kurang dari 5 tahun dan yaitu 15 orang

(28,85%).

c. Tingkat Pendidikan Responden

Data yang terkumpul diperoleh distribusi tingkat pendidikan para

responden dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6 Deskripsi Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase Diploma 16 30,77%

S1 28 53,85% S2 6 11,54%

Total 52 100% Sumber : data primer yang diolah

Tabel 6 menjelaskan jelaskan bahwa responden yang berpendidikan

Diploma adalah sebanyak 16 orang (30,77%), yang berpendidikan Strata 1 (S1)

adalah sebanyak 28 orang (53,85%) dan yang berpendidikan Strata 2 (S2)

adalah sebanyak 6 orang (11,54%). Jadi, sebagian besar responden

berpendidikan Strata 1 (S1) yaitu sebanyak 28 orang (53,85%).

2. Distribusi tanggapan responden

Pernyataan-pernyataan responden mengenai variabel penelitian dapat dilihat

pada jawaban rersponden terhadap kuesioner yang diberikan peneliti, karena

kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif maka data,

informasi, dan keterangan yang diberikan oleh responden harus dikuantitatifkan

dengan menggunakan format alternatif jawaban dengan skala Likert 5 point.

Page 77: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxvii

Menurut Sugiyono (2004) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Data dalam

analisis ini akan disajikan dalam bentuk statistik deskriptif yang dapat dilihat dari

nilai rata-rata (mean), deviasi standar, variance, maksimum, minimum, sum, range,

kurtosis dan skewness yang merupakan ukuran kemencengan distribusi (Ghozali,

2001). Dalam deskriptif yang terlihat dalam tabel 7 ditampilkan data mengenai nilai

rata-rata, deviasi standar, maksimum, minimum, dan variance.

Tabel 7

Rata-rata dan Deviasi Standar Konstruk Penelitian Min Max Mean Std.

Deviation Var Item Valid

Inventarisasi Identifikasi Legal Audit Penilaian Optimalisai Valid N

5,00 4,00 2,00 7,00

12,00

15,00 15,00 10,00 15,00 20,00

12,33 11,73 7,23 12,27 16,42

1,75 1,79 2,11 1,81 2,23

3,05 3,22 4,46 3,26 5,19

3 3 2 3 4

15 Sumber : data primer yang diolah

Tabel 7 menjelaskan bahwa variabel independen inventarisasi mempunyai

rata-rata skor yang tertinggi, yaitu 12,33 poin, hal ini menandakan bahwa para

responden tersebut rata-rata menganggap bahwa inventarisasi merupakan faktor

yang sangat penting, sedangkan variabel legal audit mempunyai skor terendah

diantara keempat variabel tersebut, sebesar 7,23. Sementara variabel dependen

optimalisasi mempunyai nilai rata-rata yang cukup tinggi, sebesar 16,42 yang

menunjukkan bahwa variabel-variabel dependen dalam penelitian tersebut akan

dapat menunjang optimalisasi dalam pengelolaan aset daerah.

Page 78: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxviii

Variance untuk variabel independen inventarisasi sebesar 3,05, identifikasi

sebesar 3,22 maupun penilaian sebesar 3,26 menunjukkan bahwa jawaban

responden terletak secara merata di sekitar rata-rata. Hal ini berbeda dengan

variabel independen legal audit sebesar 4,46, yang menunjukkan sebagian besar

jawaban responden tersebar cukup jauh di sekitar rata-rata. Sementara untuk

variabel dependen optimalisasi mempunyai poin sebesar 5,19.

B. Analisis Data

1. Pengujian instrumen

Instrumen penelitian ini diambil dari penelitian Pakiding (2006). Teknik

pengujian instrument terdiri atas Uji Validitas dan Uji Reliabilitas, dengan

menggunakan one shoot method, yaitu dengan menggunakan reliability analysis

scale (Cronbach’s Alpha).

a. Uji validitas

Validitas alat pengukur ditentukan dengan mengkorelasikan skor yang

diperoleh masing-masing pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini

diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor pertanyaan. Korelasi antara skor

pertanyaan tertentu dengan skor totalnya harus signifikan berdasarkan ukuran

statistik tertentu. Apabila skor total masing-masing pertanyaan berkorelasi

dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut

mempunyai validitas. Dengan menggunakan korelasi bivariate antara masing-

masing skor indikator dengan total skor konstruk.

Page 79: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxix

Pengambilan keputusan untuk uji validitas adalah dengan melihat korelasi

masing-masing indikator terhadap total skor konstruk yang menunjukkan hasil

signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan tersebut valid. Hasil

uji validitas dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut ini.

Tabel 8 Uji Validitas Variabel Inventarisasi

invent_1 invent_2 invent_3 INVEN

invent_1 Pearson Correlation 1 0,348* 0,467** 0,714** Sig. (2-tailed) .012 0,000 0,000 N 52 52 52 52

invent_2 Pearson Correlation 0,348* 1 0,368** 0,815** Sig. (2-tailed) 0,012 0,007 0,000 N 52 52 52 52

invent_3 Pearson Correlation 0,467** 0,368** 1 0,769** Sig. (2-tailed) 0,000 0,007 0,000 N 52 52 52 52

INVEN Pearson Correlation 0,714** 0,815** 0,769** 1 Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 N 52 52 52 52

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel di atas menujukkan nilai signifikansi untuk masing-masing item

pertanyaan pada variabel inventarisasi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari

tingkat signifikansi penelitian 5%, sehingga dapat dinyatakan bahwa item-item

pertanyaan dalam variabel tersebut secara statistik valid untuk digunakan

dalam penelitian ini.

Page 80: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxx

Tabel 9

Uji Validitas Variabel Identifikasi

iden_1 iden_2 iden_3 IDEN iden_1 Pearson Correlation 1 0,752** 0,374** 0,858**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,006 0,000 N 52 52 52 52

iden_2 Pearson Correlation 0,752** 1 0,546** 0,922** Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 N 52 52 52 52

iden_3 Pearson Correlation 0,374** 0,546** 1 0,737** Sig. (2-tailed) 0,006 0,000 0,000 N 52 52 52 52

IDEN Pearson Correlation 0,858** 0,922** 0,737** 1 Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 N 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel di atas menunjukkan nilai signifikansi untuk masing-masing item

pertanyaan pada variabel identifikasi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari

tingkat signifikansi penelitian 5%, sehingga dapat dinyatakan bahwa item-item

pertanyaan dalam variabel tersebut secara statistik valid untuk digunakan

dalam penelitian ini.

Sementara itu Tabel di 10 di bawah ini menujukkan nilai signigikansi

untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel legal audit sebesar 0,000

yang lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian 5%, sehingga dapat

dinyatakan bahwa item-item pertanyaan dalam variabel tersebut secara statistik

valid untuk digunakan dalam penelitian ini

Page 81: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxxi

Tabel 10 Uji Validitas Variabel Legal Audit

legal_1 legal_2 LEGAL legal_1 Pearson Correlation 1 0,795** 0,948**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 N 52 52 52

legal_2 Pearson Correlation 0,795** 1 0,946** Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 N 52 52 52

LEGAL Pearson Correlation 0,948** 0,946** 1 Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 N 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel di atas menunjukkan nilai signifikansi untuk masing-masing item

pertanyaan pada variabel legal audit sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat

signifikansi penelitian 5%, sehingga dapat dinyatakan bahwa item-item

pertanyaan dalam variabel tersebut secara statistik.

Tabel 11 Uji Validitas Variabel Penilaian

nilai_1 nilai_2 nilai_3 NILAI nilai_1 Pearson Correlation 1 0,288* 0,295* 0,761**

Sig. (2-tailed) 0,039 0,034 0,000 N 52 52 52 52

nilai_2 Pearson Correlation 0,288* 1 0,504** 0,731** Sig. (2-tailed) 0,039 0,000 0,000 N 52 52 52 52

nilai_3 Pearson Correlation 0,295* 0,504** 1 0,770** Sig. (2-tailed) 0,034 0,000 0,000 N 52 52 52 52

NILAI Pearson Correlation 0,761** 0,731** 0,770** 1 Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 N 52 52 52 52

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 82: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxxii

Tabel di atas menujukkan nilai signifikansi untuk masing-masing item

pertanyaan pada variabel penilaian sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat

signifikansi penelitian 5%, sehingga dapat dinyatakan bahwa item-item

pertanyaan dalam variabel tersebut secara statistik valid untuk digunakan

dalam penelitian ini.

Tabel 12 Uji Validitas Variabel Optimalisasi

opt_1 opt_2 opt_3 opt_4 OPT opt_1 Pearson

Correlation 1 0,548** 0,504** 0,623** 0,855**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 N 52 52 52 52 52

opt_2 Pearson Correlation

0,548** 1 0,312* 0,471** 0,756**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,025 0,000 0,000 N 52 52 52 52 52

opt_3 Pearson Correlation

0,504** 0,312* 1 0,566** 0,730**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,025 0,000 0,000 N 52 52 52 52 52

opt_4 Pearson Correlation

0,623** 0,471** 0,566** 1 0,827**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 N 52 52 52 52 52

OPT Pearson Correlation

0,855** 0,756** 0,730** 0,827** 1

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 N 52 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Tabel di atas menujukkan nilai signifikansi untuk masing-masing item

pertanyaan pada variabel optimalisasi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari

tingkat signifikansi penelitian 5%, sehingga dapat dinyatakan bahwa item-item

Page 83: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxxiii

pertanyaan dalam variabel tersebut secara statistik valid untuk digunakan

dalam penelitian ini.

b. Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi hasil penelitian. Uji reliabilitas

dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur memberikan

pengukuran yang relatif konsisten jika digunakan dua kali atau lebih pada

kelompok yang sama dengan alat ukur yang sama (Singarimbun, 1989).

Dengan menggunakan reliability analysis scale (Cronbach’s Alpha) dengan

koefisien = 0,05. Pengujian reliabilitas instrument ini meliputi instrument

variabel inventarisasi, identifikasi, legal audit, penilaian, optimalisasi.

Pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas adalah jika nilai Cronbach’s

Alpha ( ) > 0,60 maka instrument tersebut reliabel atau andal (Nunnally,

1967 dalam Ghozali, 2001). Hasil uji reliabilitas untuk variabel inventarisasi

disajikan pada Tabel 13 berikut ini.

Tabel 13

Uji Reliabiltitas Variabel Inventarisasi

Cronbach’s

Alpha N of Item

0,661 3

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji reliabilitas untuk instrument Inventarisasi menghasilkan

Cronbach’s Alpha sebesar 0,661, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Page 84: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxxiv

instrument untuk inventarisasi adalah reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha

0,661 > 0,60.

Tabel 14

Uji Reliabiltitas Variabel Identifikasi

Cronbach’s

Alpha N of Item

0,791 3

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji reliabilitas untuk variabel identifikasi menghasilkan Cronbach’s

Alpha sebesar 0,791. sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument untuk

identifikasi adalah reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha 0,791 > 0,60.

Tabel 15

Uji Reliabiltitas Variabel Legal Audit

Cronbach’s

Alpha N of Item

0,886 2

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji reliabilitas untuk legal audit menghasilkan Cronbach’s Alpha

sebesar 0,886, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument untuk legal audit

adalah reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha 0,886 > 0,60.

Tabel 16

Uji Reliabiltitas Variabel Penilaian

Cronbach’s N of Item

Page 85: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxxv

Alpha

0,630 3

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji reliabilitas untuk penilaian menghasilkan Cronbach’s Alpha

sebesar 0,630, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument untuk penilaian

adalah reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha 0,630 > 0,60.

Tabel 17

Uji Reliabiltitas Variabel Optimalisasi

Cronbach’s

Alpha N of Item

0,803 4

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji reliabilitas untuk Optimalisasi menghasilkan Cronbach’s Alpha

sebesar 0,803, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument untuk

Optimalisasi adalah reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha 0,803 > 0,60.

c. Normalitas

Hasil analisis terhadap asumsi normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

terhadap hasil residual dari persamaan regresi. Berikut ini disajikan hasil

pengujian nilai residual data dengan menggunakan alat uji kolmogorov

smirnov pada data penelitian ini.

Tabel 18

Hasil Uji Normalitas Data

Page 86: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxxvi

Unstandardized Residual

N 52 Normal Parametersa Mean 0,0000000

Std. Deviation 0,99962792 Most Extreme Differences Absolute 0,122

Positive 0,058 Negative -0,122

Kolmogorov-Smirnov Z 0,880 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,421 a. Test distribution is Normal.

Sumber: data primer yang diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0,421. Hal

ini menunjukkan bahwa nilai 0,421 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa data yang

digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal

d. Pengujian asumsi klasik

Pengujian ini dilakukan untuk menguji kesalahan model regresi yang

digunakan dalam penelitian, maka harus dilakukan pengujian ini, yang meliputi

pengujian multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas.

1. Multikolinearitas

Multikolinearitas terindikasi apabila terdapat hubungan linier di

antara variabel independen yang digunakan dalam model. Berikut ini

disajiakan hasil pengujian multikolinieritas data.

Tabel 19

Hasil Uji Multikolinearitas

Page 87: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxxvii

Variabel Tolerance VIF

Inventarisasi

Identifikasi

Legal Audit

Penilaian

0,251

0,685

0,974

0,266

3,985

1,460

1,026

3,757

Sumber: data primer yang diolah

Hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa nilai VIF (Variable Inflation

Factor) variabel independen di bawah nilai 10 dan tolerance value di atas

0,10 untuk semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil

tersebut mengindikasikan bahwa tidak terjadi multikolinearitas dalam

model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.

2. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya

heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glejser, dengan

meregres nilai absolut residual terhadap variable independen. Berikut

disajikan hasil pengujian heterokedastisitas.

Tabel 20

Hasil Heteroskedastisitas

Page 88: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxxviii

Variabel Koefisien Signifikansi

Inventarisasi Identifikasi

Legal audit

Penilaian

-1,159

0,776

-1,188

0,819

0,252

0,442

0,241

0,417

Variabel dependen : AbsRes1

Hasil pengujian yang disajikan di atas menunjukkan bahwa tidak ada satu

variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel dependen nilai absolut residual (AbsRes1). Hal ini terlihat dari

probabilitas signifikansinya di atas 5%.

3. Autokorelasi

Untuk mendeteksi adanya autokorelasi, penelitian ini menggunakan alat

uji runs test dengan kriteria pengujian apabila nilai sig > 0,05 maka tidak

terjadi autokorelasi atas variabel independen dalam model penelitian dan

apabila nilai sig < 0,05 maka terjadi autokorelasi atas variabel dalam

model penelitian. Berikut ini disajikan hasil uji autokorelasi dengan runs

test.

Tabel 21 Hasil Uji Autokorelasi

Page 89: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

lxxxix

Unstandardized Residual Test Valuea -0,06185 Cases < Test Value 25 Cases >= Test Value 27 Total Cases 52 Number of Runs 20 Z -1,953 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,051 a. Median

Sumber: hasil pengolahan data

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi dalam uji runs test

adalah sebesar 0,051 yang lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian

0,050, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai residual tidak terjadi

autokorekasi atas variabel independen dalam model regresi yang

digunakan dalam penelitian.

2. Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi untuk

menguji pengaruh variabel independen, yaitu optimalisasi terhadap

variabel dependen, yang terdiri dari variabel inventarisasi, identifikasi,

legal audit dan penilaian. Hasil pengujian tersebut dapat dipaparkan dalam

tabel berikut ini.

Tabel 22

Page 90: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xc

Hasil Pengujian Hipotesis

Variabel Koefisien Regresi thitung Signifikansi Konstanta Inventarisasi Identifikasi Legal audit. Penilaian

0,934 0,501 0,264 0,057 1,079

2,761 3,368 2,848 0,702 7,470

0,008 0,002 0,007 0,486 0,000

F hitung

F probabilitas R2 Adjusted R2

33,296 0,000

0,739 0,717

Variabel dependen: Optimalisasi

Sumber: Data primer yang diolah * = signifikan pada level 0,01 ** = signifikan pada level 0,05

Analisis data dengan menggunakan model regresi berganda di atas

menghasilkan nilai R2 sebesar 0,739 selain itu, diperoleh pula angka Adjusted R2

sebesar 0,717. Hasil ini mengindikasikan bahwa 71,7% variasi Optimalisasi dapat

dijelaskan oleh variasi variabel independen inventarisasi, identifikasi, legal audit

dan penilaian, sedangkan sisanya (100%-71,7% = 28,3%) dijelaskan oleh

variabilitas variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi berganda ini.

Uji Anova atau Ftest menghasilkan nilai Fhitung sebesar 33,296 dengan

tingkat probabilitas 0.000. Tingkat probabilitas yang diperoleh ini lebih kecil dari

tingkat keyakinan yang ditetapkan dalam penelitian yaitu 0,05. Hasil

mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel inventarisasi,

identifikasi, legal audit dan penilaian terhadap optimalisasi.

Page 91: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xci

Hasil pengujian dengan menggunakan model regresi utama dalam penelitian

ini menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) variabel yang berpengaruh terhadap

optimalisasi. Variabel inventarisasi mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,

501 dengan nilai probabilitas sebesar 0,002, nilai koefisien regresi untuk variabel

identifikasi adalah sebesar 0,264 dengan nilai probabilitas sebesar 0,007 dan nilai

koefisien regresi untuk variabel penilaian adalah sebesar 1,079 dengan nilai

probabilitas 0,000. Sementara variabel legal audit mempunyai koefisien regresi

sebesar 0,057 dengan nilai probabilitas sebesar 0,486. Hasil ini mengindikasikan

bahwa variabel inventarisasi, identifikasi dan penilaian mempengaruhi variabel

optimalisasi. Kesimpulan ini didasarkan pada nilai probabilitas untuk ketiga

variabel tersebut lebih kecil dari tingkat keyakinan dalam penelitian ini, yaitu 1%,

5% dan 10%. Sementara itu, untuk variabel legal audit, hasil pengujiannya

menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel tersebut di atas tingkat

keyakinan penelitian baik 1%, 5% maupun10%.

C. Pembahasan

Hasil pengujian data menunjukkan bahwa variabel identifikasi, inventarisasi

dan penilaian berpengaruh terhadap optimalisasi pemanfaatan asset tetap

pemerintah daerah Kabupaten Sragen. Sementara itu, untuk variabel legal audit

tidak berpengaruh terhadap optimalisasi pemanfaatan asset pemerintah Kabupaten

Sragen. Tanda koefisien regresi untuk variabel inventarisasi adalah positif sebesar

0,501. Hasil ini mengindikasikan bahwa peningkatan inventarisasi asset daerah

menyebabkan peningkatan optimalisasi pemanfaatan asset daerah pemerintah

Page 92: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xcii

Kabupaten Sragen. Apabila terjadi peningkatan proses inventarisasi asset daerah

yang dimiliki oleh pemerintah Kabupaten Sragen, maka optimalisasi pemanfaatan

asset pemerintah Kabupaten Sragen akan meningkat. Hasil pengujian ini konsisten

dengan logika teori yang dikembangkan dalam penentuan hipotesis. Tanda

koefisien regresi untuk variabel identifikasi adalah positif sebesar 0,264. Hasil ini

mengindikasikan bahwa peningkatan identifikasi asset daerah menyebabkan

peningkatan optimalisasi pemanfaatan asset daerah pemerintah Kabupaten Sragen.

Apabila terjadi peningkatan proses identifikasi asset daerah yang dimiliki oleh

pemerintah Kabupaten Sragen, maka optimalisasi asset pemerintah Kabupaten

Sragen akan meningkat. Hasil pengujian ini konsisten dengan logika teori yang

dikembangkan dalam penentuan hipotesis. Untuk tanda koefisien regresi variabel

penilaian asset pemerintah daerah adalah positip yaitu 1, 079 . Tanda koefisien ini

mengindikasikan bahwa dengan peningkatan proses penilaian asset pemerintah

daerah menyebabkan peningkatan optimalisasi pemanfaatan asset pemerintah

Kabupaten Sragen. Hasil ini konsisten dengan logika pengembangan teori dalam

penelitian ini.

Sementara itu, untuk variabel legal audit hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa variabel legal audit tidak berpengaruh terhadap optimalisasi asset pemerintah

Kabupaten Sragen. Logika berpikirnya adalah masih banyak atau kurang tertibnya

administrasi manajemen aset di Pemerintah Kabupaten Sragen, misalnya adalah

masih ada tanah milik Pemerintah Kabupaten Sragen yang belum bersertifikat,

sehingga menyebabkab legal audit di Kabupaten Sragen tidak berpengaruh terhadap

optimalisasi aset di Kabupaten Sragen. Sedangkan koefisien regresi legal audit

Page 93: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xciii

bernilai positif. Hasil ini mengidikasikan bahwa peningkatan legal audit

menyebabkan peningkatan optimalisasi asset pemerintah Kabupaten Sragen. Hasil

ini konsisten dengan penelitian- penelitian sebelumnya.

BAB V

PENUTUP

Page 94: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xciv

A. Simpulan

Hasil análisis data dalam pengujian hipótesis mendasari pengambilan

simpulan dalam penelitian ini. Dalam pengujian hipótesis penelitian ini

mengindikasikan bahwa optimalisasi pemanfaatan aset Pemerintah Kabupaten

Sragen dipengaruhi oleh inventarisasi aset yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Sragen. Selain itu, optimalisasi pemanfaatan aset Pemerintah Kabupaten

Sragen juga dipengaruhi oleh identifikasi aset yang dilakukan oleh Pemerintah

Kabupaten Sragen.

Hasil pengujian penelitian ini juga mengindikasikan bahwa penilaian aset

yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sragen berpengaruh terhadap

optimalisasi pemanfaatan aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Sragen.

Namun demikian hasil pengujian mengindikasikan bahwa proses legal audit atas

aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Sragen tidak berpengaruh terhadap

optimalisasi pemanfaatan aset Pemerintah Kabupaten Sragen.

B. Keterbatasan

Penelitian ini dilakukan dengan berbagai keterbatasan yang dapat

berpengaruh pada hasil penelitian. Keterbatasan yang dimaksud adalah penelitian

ini hanya menggunakan empat variabel yang digunakan untuk menggambarkan

manajemen aset. Selain itu, penelitian ini menggunakan responden yang terbatas

pada Pemerintah Kabupaten Sragen sehingga penelitian ini hanya menggunakan

responden 52.

Page 95: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xcv

C. Saran

Atas dasar hasil dan keterbatasan penelitian ini, maka peneliti dapat

mengajukan saran atau rekomendasi. Saran atau rekomendasi yang dimaksud

diantaranya bahwa untuk mencapai penggunaan aset yang optimal maka

Pemerintah Kabupaten Sragen perlu untuk memperhatikan inventarisasi, identifikasi

serta penilaian aset yang dimiliki. Saran ini diajukan berdasarkan hasil pengujian

yang mengindikasikan bahwa inventarisasi, identifikasi serta penilaian berpengaruh

terhadap optimalisasi aset. Proses inventarisasi, identifikasi serta penilaian yang

dilakukan harus dilakukan dengan baik agar aset yang dimiliki oleh pemerintah

dapat digunakan secara optimal.

Selain itu, peneliti juga merekomendasikan kepada penelitian berikutnya

agar dapat menambahkan variabel independen sebagai penggambaran manajemen

agar dapat diperoleh hasil yang lebih mendalam terkait optimalisasi aset. Selain itu,

peniliti juga merekomendasikan untuk penelitian berikutnya agar memperluas

lingkup penelitian agar dapat diperoleh jumlah responden dan observasi yang lebih

banyak sehingga hasil penelitian yang diperoleh lebih baik secara statistik.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Maria, 2005, Manajemen Aset (Tanah dan Bangunan) Pemerintah Daerah Studi Kasus di Kabupaten Pontianak, Tesis S-2 Program.

Pascasarjana UGM, Yogyakarta (tidak dipublikasikan). Arifin B, Setiadi, Rizki S, Yuris M, 2003, Manajemen Kekayaan Negara, Journal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 4(2): 20-29.

Page 96: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xcvi

Anwar, Saifuddin, 2007, Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.Appraisal Institute, 2001, “The Appraisal of Real Estate”, Twelfth Edition, Chicago,Illinois, USA.

Arikunto, Suharsimi,1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , Cetakan ke- 8, Rineka Cipta, Yogyakarta.

Bertovic, Hrugo; Kaganova, Olga; Rutledge, John, 2002, Asset Management Model for Local Governments, Local Government Reform Project (LGRP), The Urban Institute.

Bohn, Henning 2002. Government Asset and Liability Management in an Era of Vanishing Public Debt. Department of Economics. University of California at Santa Barbara.

Bloomquisht, Rob, dan Jim Oldach, 2005, Optimizing Plant Assets, through Improved Reliability Practices, The Journal Orbit, Vol 25 No.1, halaman 31- 37.

Carn, N, R. Black dan J. Rabianski. 1999. Operational and Organisational Issue Facing Corporate Real Estate Executive and Managers. Journal of Real Estate Research, 17(3): 281-99.

Chair, Abdul, 2001, Peranan Manajemen dalam Upaya Meningkatkan Kegunaan Aset Tanah dan Bangunan untuk Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi Kasus di Pemda DKI Jakarta). Tesis S-2. Program Pascasarjana UGM, Yogyakarta (tidak dipublikasikan).

Ciptono et.al., 2001, An Exploratory Study on The Real-Time Strategic Factor of Corporate Real Estate Asset Management (CREAM) Practices: Evidence From Indonesian Companies, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Volume 16, No. 2 April, halaman 138-152.

DaDson, James, Ebenezer, Kobina, 2006, Optimizing Land Asset Management in Ghana a Shared Responsibility and Recipe for Good Governance, Shaping the Change XXIII FIG Congress, Munich, Germany.

Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Proses SPSS, BP Universitas Diponegoro, Semarang.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan /Manajemen, BPFE, Edisi Pertama, Yogyakarta.

Kabupaten Sragen Dalam Angka, Badan Pusat Statistik, 2007.

Kuncoro, Mudrajad, 2001, Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis Dan Ekonomi, UPP AMP YKPN, Edisi Pertama, Yogyakarta.

Page 97: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xcvii

------------------------, 2003, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Bagaimana

Meneliti & Menulis Tesis, Erlangga, Jakarta.

-----------------------, 2004, Otonomi dan Pembangunan Daerah, Reformasi,

Perencanaan, Strategi dan Peluang, Erlangga, Jakarta. Mahsun, Mohammad, 2003, Analisis Efektifitas Manajemen Aset Properti Riil

Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun Anggaran 2001/2002). Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik, 4(02): 1-9.

Mardiasmo, 2004, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Good Governence

Democratization, Local Government Financial Management, Public Policy, Reinventing Government, Accountability Probity, Value for Money, Participatory Development, Serial Otonomi Daerah, Andi, Yogyakarta.

Mather, Daryl, 2003, The Strategic Importance of Asset Management, Speaker and Management Consultant, Australia.

Pakiding, Yanuarius, 2006, Hubungan Manajemen Aset Dalam Optimalisasi Aset Tetap (Tanah dan Bangunan) Pemerintah Daerah (Studi Kasus di Kabupaten Bantul), Tesis S2 Program Pascasarjana UGM, Yogyakarta (tidak dipublikasikan).

Phahlevi, Muhammad Reza, 2002, Manajemen Aset Real Estate Pada Perusahaan

Daerah (PD) Pasar Jaya, Tesis S2 Program Pascasarjana UGM, Yogyakarta (tidak dipublikasikan).

Pemerintah Kabupaten Sragen, Laporan Keuangan, 2007.

------------------------, Bagian Pemerintahan, 2009.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 diubah dengan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Page 98: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xcviii

-----------------------, Himpunan Peraturan-Peraturan tentang Inventaris Kekayaan Negara Departemen Keuangan RI, Badan Akuntansi Keuangan Negara, 1995.

-----------------------, Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

----------------------, Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006 tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

----------------------, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Riduwan, 2006, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Alfabeta, Bandung.

----------, 2007, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Alfabeta,

Bandung. Rosyadi, 2006, Analisis Optimalisasi Pengelolaan Aset Tetap Non Operasional

Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat, Tesis S2 Program Pascasarjana UGM, Yogyakarta (tidak dipublikasikan).

Schaefers, Wolfgang, 1999, Corporate Real Estate (CRE) Management: Evidence from German Companies, Journal Of Real Estate Reaserch, Volume 17, Number 3, halaman 301-320.

Singarimbun, M. dan Effendi, S. 1987, Metode Penelitian Survai, Penelitian,

Pendidikan dan Penerangan Ekonomi Sosial, Jakarta.

Siregar, Doli. D, 2004, Management Aset Strategi Penataan Konsep Pembangunan Berkelanjutan secara Nasional dalam Konteks Kepala Daerah sebagai CEO’s pada Era Globalisasi dan Otonomi Daerah, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Soeratno dan Lincolin Arsyad, 2003, Metodologi Penelitian untuk Ekonomi dan

Bisnis, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Page 99: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

xcix

Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, Alfa Beta, Bandung.

Suharno, 2001, Peningkatan Profesionalisme Penilai Pemerintah, Jurnal Survey dan

Penilaian Properti, 22(3).

Sulistioyowati, Firma, 2003, Pengelolaan Aset Tetap: Tinjauan terhadap Aset Tetap Pelimpahan dari Kandep ke Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2001, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik, Vol 04, No. 02, Agustus, halaman 20-29.

Sumbambang, Budiono, 2004, Titik Tolak Pemikiran untuk Peningkatan Kinerja

Pengelolaan Aset Daerah, Summary Executive, disampaikan pada Pertemuan dengan Masyarakat Penilai, Jakarta, 15 Februari.

Supranto, Johanes, 2004, Analisis Multivariat, Arti dan Interpretasi, Rineka Cipta, Jakarta.

Wardhana.I.H., 2005, Mengelola Aset Kota Jakarta, Jurnal Kajian Pengembangan

Perkotaan, Vol 01, No. 01, April, halaman 7-10.

Kuisioner

Berikut ini terdapat beberapa pertanyaan berkenaan dengan identitas pribadi anda, persepsi anda pada hubungan manajemen aset dalam optimalisasi pengelolaan aset tetap (tanah dan bangunan) Pemerintah Daerah. Pada pertanyaan tipe isian, mohon diisi sesuai dengan identitas anda. Pada pertanyaan tipe pilihan, mohon diberi tanda silang pada salah satu alternatif jawaban. Nama Satuan Kerja : Kedudukan anda di Satuan Kerja : Jenis Kelamin : � Pria � Perempuan Mulai Bekerja : Jabatan saat ini dimulai tahun : Pendidikan terakhir : � SLTA � Diploma � Sarjana (S1) � Master (S2) Latar Belakang pendidikan : � Akutansi � Manajemen � Teknik �

Hukum � Fisipol � Pertanian � Kehutanan

� Peternakan � Lain-lain

Di SKPD ini ada berapa tingkat kedudukan di atas anda ? � Anda melapor langsung ke � Atasan langsung Anda adalah 1 tingkat di bawah

Page 100: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

c

� Atasan langsung Anda adalah 2 tingkat di bawah � Atasan langsung Anda adalah 3 tingkatan di bawah � Atasan langsung Anda adalah 4 Tingkat di bawah

Daftar Kuisioner

N0 Pertanyaan Alternatif jawaban

STS TS R S SS 1 2 3 4 5

1 Setujukah Bapak/ibu bahwa perbaikan/penyempurnaan data base tentang aset tetap (tanah dan bangunan) di Kabupaten Sragen sudah senantiasa di up-to date sesuai dengan keadaan yang ada?

2 Setujukah Bapak/ibu bahwa penyempurnaan data base aset tetap (tanah dan bangunan) perlu dilaksanakan setiap tahun?

3 Setujukah Bapak/ibu bahwa inventarisasi aset dilakukan oleh suatu Badan/unit kerja yang khusus menangani aset?

4 Setujukan Bapak/ibu bahwa aset tetap (tanah dan bangunan) di Kabupaten Sragen yang sudah diinventarisasi telah diklasifikasikan menurut jenisnya?

N0 Pertanyaan Alternatif jawaban

STS TS R S SS 1 2 3 4 5

5 Setujukah Bapak/ibu bahwa setiap aset tetap (tanah dan bangunan) di Kab. Sragen telah didefinisikan secara jelas tentang kegunaan dan peruntukannya?

6 Analisis atas data data aset yang diperoleh perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang obyektif tentang pemanfaatan serta nilai aset yang diperoleh?

7 Setujukan Bapak/ibu bahwa proses legal audit (kejelasan hukum) terhadap aset tetap (tanah dan bangunan) perlu dilakukan agar jelas status kepemilikannya?

8 Setujukah Bapak/ibu bahwa setiap perubahan status hukum yang bertujuan untuk pengalihan atau penyerahan hak atas aset tetap (tanah dan

Page 101: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

ci

bangunan) harus menguntungkan daerah?

9 Setujukan Bapak/ibu bahwa perlu dilakukan proses penilaian terhadap aset tetap (tanah dan bangunan) milik pemerintah daerah?

10 Setujukah Bapak/ibu bahwa proses penilaian harus dilakukan oleh suatu lembaga penilai yang independen (bersertifikat), sesuai dengan amanat undang-undang?

11 Setujukah Bapak/ibu jika penilaian menggunakan metode penilaian yang sesuai akan meningkatkan optimalisasi dan pemanfaatan aset tetap (tanah dan bangunan)

12 Setujukah Bapak/ibu jika proses inventarisasi aset tetap (tanah dan bangunan) yang telah dilaksanakan saat ini dapat meningkatkan optimalisasi dan pemanfaatan dari aset tersebut?

13 Setujukah Bapak/ibu jika proses identifikasi aset tetap (tanah dan bangunan) dilaksanakan dengan baik dapat meningkatkan optimalisasi dari nilai aset tersebut?

N0 Pertanyaan Alternatif jawaban

STS TS R S SS 1 2 3 4 5

14 Setujukah Bapak/ibu jika proses Legal Audit aset tetap (tanah dan bangunan) dilaksanakan dengan baik dapat mempengaruhi peningkatan optimalisasi dari nilai aset tersebut?

15 Setujukah Bapak/ibu jika proses Penilaian terhadap aset tetap (tanah dan bangunan) milik Pemerintah Daerah dilaksanakan dengan baik, maka akan dapat mempengaruhi peningkatan optimalisasi dari nilai aset tersebut?

Page 102: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cii

LAMPIRAN

Page 103: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

ciii

INVENTARISASI IDENTIFIKASI LEGAL AUDIT PENILAIAN OPTIMALISASI

RESPONDEN 1 2 3 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2 3 4

1 5 5 5 15 4 4 5 13 5 5 10 5 5 5 15 5 2 5 5 17

2 3 5 2 10 4 4 4 12 4 5 9 5 4 2 11 2 5 4 4 15

3 4 4 4 12 4 3 4 11 5 4 9 4 3 3 10 3 4 3 4 14

4 3 4 4 11 4 4 4 12 1 1 2 4 3 4 11 4 3 3 3 13

5 3 4 4 11 3 3 4 10 4 4 8 4 3 3 10 3 3 3 3 12

6 3 4 4 11 3 3 4 10 4 4 8 4 3 3 10 3 3 3 3 12

7 3 1 1 5 1 1 2 4 4 2 6 1 3 3 7 3 3 3 3 12

8 4 5 5 14 4 4 4 12 5 5 10 5 4 4 13 4 3 4 4 15

9 3 4 4 11 3 3 4 10 2 4 6 4 3 3 10 3 4 3 3 13

10 4 3 4 11 4 5 4 13 2 2 4 3 4 5 12 5 5 4 4 18

11 4 4 5 13 4 2 2 8 2 2 4 4 5 5 14 5 4 5 4 18

12 4 4 5 13 4 4 4 12 1 1 2 4 4 4 12 4 5 4 4 17

13 5 4 4 13 5 4 4 13 2 2 4 4 4 4 12 4 4 4 5 17

14 5 5 5 15 5 4 5 14 3 3 6 5 4 4 13 4 4 4 5 17

15 4 5 3 12 4 4 5 13 3 2 5 5 4 4 13 4 5 4 4 17

16 4 5 4 13 5 5 4 14 3 3 6 5 4 5 14 5 4 4 5 18

17 4 4 4 12 3 4 4 11 2 3 5 4 4 5 13 5 5 4 5 19

18 4 5 3 12 4 3 4 11 2 2 4 5 4 4 13 4 4 4 4 16

19 3 5 5 13 4 4 4 12 4 4 8 5 4 4 13 4 4 4 4 16

20 4 4 4 12 3 3 5 11 2 2 4 4 4 3 11 3 3 4 4 14

21 4 5 4 13 3 3 4 10 2 2 4 5 4 4 13 4 4 4 4 16

22 3 2 4 9 4 4 5 13 3 3 6 2 4 3 9 3 3 4 4 14

Page 104: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

civ

23 4 4 4 12 3 3 4 10 5 5 10 4 5 3 12 3 3 5 4 15

24 4 4 4 12 4 4 5 13 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 5 17

25 4 2 4 10 4 4 4 12 4 4 8 2 4 4 10 4 4 4 4 16

26 4 4 5 13 4 4 5 13 5 4 9 4 5 5 14 5 5 5 5 20

27 4 5 4 13 4 4 5 13 4 4 8 5 4 5 14 5 5 4 5 19

28 5 5 5 15 4 4 5 13 4 4 8 5 5 5 15 5 5 5 5 20

29 5 5 5 15 5 5 4 14 4 5 9 5 5 5 15 5 5 5 5 20

30 4 5 4 13 3 3 4 10 4 4 8 5 4 4 13 4 4 4 5 17

31 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 5 17

32 5 5 4 14 5 5 5 15 3 4 7 5 5 5 15 5 5 5 5 20

33 4 5 4 13 4 4 4 12 4 4 8 5 4 4 13 4 4 4 5 17

34 4 5 4 13 4 4 4 12 4 3 7 5 4 4 13 4 4 4 5 17

35 4 5 4 13 3 3 5 11 4 4 8 5 4 5 14 5 5 4 5 19

36 4 4 4 12 5 5 5 15 5 5 10 4 5 4 13 4 4 5 5 18

37 4 5 4 13 4 4 5 13 5 5 10 5 5 4 14 4 4 5 5 18

38 5 5 5 15 4 4 5 13 4 4 8 5 5 5 15 5 5 5 5 20

39 4 2 4 10 4 4 4 12 4 4 8 2 4 4 10 4 4 4 4 16

40 4 4 4 12 3 3 4 10 5 5 10 4 5 3 12 3 3 5 4 15

41 4 2 4 10 4 4 4 12 4 4 8 2 4 4 10 4 4 4 4 16

42 5 5 5 15 4 4 5 13 3 4 7 5 5 5 15 5 5 5 5 20

43 4 5 4 13 3 3 4 10 5 4 9 5 4 4 13 4 4 4 5 17

44 4 4 4 12 4 3 4 11 4 4 8 4 3 3 10 3 3 3 4 13

45 4 5 5 14 4 4 4 12 5 5 10 5 4 4 13 4 4 4 4 16

46 4 4 4 12 4 3 4 11 2 4 6 4 3 3 10 3 3 3 4 13

47 4 4 4 12 4 3 4 11 4 4 8 4 3 3 10 3 3 3 4 13

48 5 4 4 13 5 4 4 13 4 2 6 4 4 4 12 4 4 4 5 17

49 4 4 4 12 3 3 4 10 5 5 10 4 5 3 12 3 3 5 4 15

50 4 5 4 13 4 4 4 12 4 4 8 5 4 4 13 4 4 4 5 17

51 4 4 4 12 3 4 4 11 3 3 6 4 4 5 13 5 4 4 5 18

52 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 5 4 5 18

641 610 376 638 854

Page 105: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cv

Reliabilitas Inventarisasi

Page 106: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cvi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 52 100.0

Excludeda 0 .0

Total 52 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

.630 .661 3

Inter-Item Correlation Matrix

inven_1 inven_2 inven_3

inven_1 1.000 .348 .467

inven_2 .348 1.000 .368

inven_3 .467 .368 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

inven_1 8.3077 1.943 .480 .254 .523

inven_2 8.1154 1.241 .418 .175 .626

inven_3 8.2308 1.632 .486 .266 .470

Reliabilitas Identifikasi

Case Processing Summary

Page 107: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cvii

N %

Cases Valid 52 100.0

Excludeda 0 .0

Total 52 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

.795 .791 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

iden_1 7.9038 1.500 .658 .567 .700

iden_2 8.0385 1.293 .791 .646 .540

iden_3 7.5192 1.941 .493 .301 .858

Reliabilitas Legal Audit

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 52 100.0

Excludeda 0 .0

Total 52 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

Page 108: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cviii

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

.886 .886 2

Inter-Item Correlation Matrix

legal_1 legal_2

legal_1 1.000 .795

legal_2 .795 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

legal_1 3.6154 1.222 .795 .632 .a

legal_2 3.6154 1.261 .795 .632 .a

a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions.

You may want to check item codings.

Reliabilitas Penilaian

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 52 100.0

Excludeda 0 .0

Total 52 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Page 109: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cix

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

.604 .630 3

Inter-Item Correlation Matrix

nilai_1 nilai_2 nilai_3

nilai_1 1.000 .288 .295

nilai_2 .288 1.000 .504

nilai_3 .295 .504 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

nilai_1 8.0577 1.546 .336 .113 .664

nilai_2 8.1923 1.962 .477 .276 .448

nilai_3 8.2885 1.699 .469 .279 .422

Reliabilitas Optimalisasi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 52 100.0

Excludeda 0 .0

Total 52 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Page 110: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cx

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

.800 .803 4

Inter-Item Correlation Matrix

opt_1 opt_2 opt_3 opt_4

opt_1 1.000 .548 .504 .623

opt_2 .548 1.000 .312 .471

opt_3 .504 .312 1.000 .566

opt_4 .623 .471 .566 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

opt_1 12.4423 2.761 .703 .499 .701

opt_2 12.4423 3.114 .534 .328 .792

opt_3 12.3462 3.446 .544 .359 .781

opt_4 12.0385 3.136 .690 .494 .715

Validitas Inventarisasi Correlations

inven_1 inven_2 inven_3 INVEN

inven_1 Pearson Correlation 1 .348* .467** .714**

Sig. (2-tailed) .012 .000 .000

N 52 52 52 52

inven_2 Pearson Correlation .348* 1 .368** .815**

Sig. (2-tailed) .012 .007 .000

N 52 52 52 52

inven_3 Pearson Correlation .467** .368** 1 .769**

Sig. (2-tailed) .000 .007 .000

N 52 52 52 52

INVEN Pearson Correlation .714** .815** .769** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

Page 111: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxi

N 52 52 52 52

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Validitas Identifikasi

Correlations

iden_1 iden_2 iden_3 IDEN

iden_1 Pearson Correlation 1 .752** .374** .858**

Sig. (2-tailed) .000 .006 .000

N 52 52 52 52

iden_2 Pearson Correlation .752** 1 .546** .922**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 52 52 52 52

iden_3 Pearson Correlation .374** .546** 1 .737**

Sig. (2-tailed) .006 .000 .000

N 52 52 52 52

IDEN Pearson Correlation .858** .922** .737** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Validitas Legal Audit

Correlations

legal_1 legal_2 LEGAL

legal_1 Pearson Correlation 1 .795** .948**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 52 52 52

legal_2 Pearson Correlation .795** 1 .946**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 52 52 52

LEGAL Pearson Correlation .948** .946** 1

Page 112: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxii

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Validitas Penilaian

Correlations

nilai_1 nilai_2 nilai_3 NILAI

nilai_1 Pearson Correlation 1 .288a .295a .761b

Sig. (2-tailed) .039 .034 .000

N 52 52 52 52

nilai_2 Pearson Correlation .288a 1 .504b .731b

Sig. (2-tailed) .039 .000 .000

N 52 52 52 52

nilai_3 Pearson Correlation .295a .504b 1 .770b

Sig. (2-tailed) .034 .000 .000

N 52 52 52 52

NILAI Pearson Correlation .761b .731b .770b 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 52 52 52 52

a.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

b.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Validitas Optimalisasi

Correlations

opt_1 opt_2 opt_3 opt_4 OPT

opt_1 Pearson Correlation 1 .548** .504** .623** .855**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 52 52 52 52 52

opt_2 Pearson Correlation .548** 1 .312* .471** .756**

Page 113: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxiii

Sig. (2-tailed) .000 .025 .000 .000

N 52 52 52 52 52

opt_3 Pearson Correlation .504** .312* 1 .566** .730**

Sig. (2-tailed) .000 .025 .000 .000

N 52 52 52 52 52

opt_4 Pearson Correlation .623** .471** .566** 1 .827**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 52 52 52 52 52

OPT Pearson Correlation .855** .756** .730** .827** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 52 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Multikolinearitas

Notes

Output Created 10-Jan-2010 21:57:59

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Page 114: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxiv

Split File <none>

N of Rows in

Working Data File

52

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any

variable used.

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN

TOL

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT OPT

/METHOD=ENTER INVEN IDEN LEGAL NILAI

/RESIDUALS DURBIN

/SAVE RESID.

Resources Processor Time 00:00:00.032

Elapsed Time 00:00:00.031

Memory Required 2596 bytes

Additional Memory

Required for

Residual Plots

0 bytes

Variables Created or Modified RES_1 Unstandardized Residual

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 NILAI, LEGAL,

IDEN, INVENa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: OPT

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

Page 115: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxv

1 .899a .807 .791 1.04130 1.515

a. Predictors: (Constant), NILAI, LEGAL, IDEN, INVEN

b. Dependent Variable: OPT

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 213.730 4 53.433 49.278 .000a

Residual 50.962 47 1.084

Total 264.692 51

a. Predictors: (Constant), NILAI, LEGAL, IDEN, INVEN

b. Dependent Variable: OPT

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance

1 (Constant) 3.272 1.196 2.736 .009

INVEN -.658 .167 -.504 -3.944 .000

IDEN .307 .098 .242 3.132 .003

LEGAL -.041 .070 -.038 -.589 .559

NILAI 1.463 .157 1.159 9.346 .000

a. Dependent Variable: OPT

Coefficient Correlationsa

Model NILAI LEGAL IDEN INVEN

1 Correlations NILAI 1.000 .000 -.105 -.795

LEGAL .000 1.000 -.013 -.076

IDEN -.105 -.013 1.000 -.248

INVEN -.795 -.076 -.248 1.000

Covariances NILAI .025 -4.617E-6 -.002 -.021

LEGAL -4.617E-6 .005 -8.976E-5 .000

Page 116: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxvi

IDEN -.002 -8.976E-5 .010 -.004

INVEN -.021 .000 -.004 .028

a. Dependent Variable: OPT

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensio

n Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) INVEN IDEN LEGAL NILAI

1 1 4.910 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .063 8.800 .00 .00 .02 .95

3 .013 19.605 .27 .07 .34 .01

4 .011 21.199 .73 .00 .63 .04

5 .003 41.362 .00 .92 .01 .00

a. Dependent Variable: OPT

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 11.2070 20.3324 16.4231 2.04714 52

Residual -2.73741 1.70474 .00000 .99963 52

Std. Predicted Value -2.548 1.910 .000 1.000 52

Std. Residual -2.629 1.637 .000 .960 52

a. Dependent Variable: OPT

Heteroskedastisitas

Notes

Output Created 10-Jan-2010 22:00:24

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Page 117: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxvii

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 52

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing

values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R

ANOVA COLLIN TOL

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT abs_res

/METHOD=ENTER INVEN IDEN LEGAL

NILAI

/RESIDUALS DURBIN.

Resources Processor Time 00:00:00.078

Elapsed Time 00:00:00.079

Memory Required 2636 bytes

Additional Memory Required for

Residual Plots

0 bytes

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 NILAI, LEGAL,

IDEN, INVENa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: abs_res

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .253a .064 -.016 .54067 1.176

a. Predictors: (Constant), NILAI, LEGAL, IDEN, INVEN

Page 118: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxviii

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .253a .064 -.016 .54067 1.176

b. Dependent Variable: abs_res

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .936 4 .234 .800 .531a

Residual 13.739 47 .292

Total 14.675 51

a. Predictors: (Constant), NILAI, LEGAL, IDEN, INVEN

b. Dependent Variable: abs_res

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance

1 (Constant) 1.103 .621 1.776 .082

INVEN -.100 .087 -.327 -1.159 .252

IDEN .040 .051 .132 .776 .442

LEGAL -.043 .036 -.170 -1.188 .241

NILAI .067 .081 .224 .819 .417

a. Dependent Variable: abs_res

Coefficient Correlationsa

Model NILAI LEGAL IDEN INVEN

1 Correlations NILAI 1.000 .000 -.105 -.795

LEGAL .000 1.000 -.013 -.076

IDEN -.105 -.013 1.000 -.248

Page 119: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxix

INVEN -.795 -.076 -.248 1.000

Covariances NILAI .007 -1.245E-6 .000 -.006

LEGAL -1.245E-6 .001 -2.420E-5 .000

IDEN .000 -2.420E-5 .003 -.001

INVEN -.006 .000 -.001 .007

a. Dependent Variable: abs_res

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensio

n Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) INVEN IDEN LEGAL NILAI

1 1 4.910 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .063 8.800 .00 .00 .02 .95

3 .013 19.605 .27 .07 .34 .01

4 .011 21.199 .73 .00 .63 .04

5 .003 41.362 .00 .92 .01 .00

a. Dependent Variable: abs_res

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value .6073 1.1402 .8354 .13545 52

Residual -.78542 1.61700 .00000 .51903 52

Std. Predicted Value -1.684 2.251 .000 1.000 52

Std. Residual -1.453 2.991 .000 .960 52

a. Dependent Variable: abs_res

Normalitas

Notes

Output Created 10-Jan-2010 22:01:10

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Page 120: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxx

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 52

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all cases

with valid data for the variable(s) used in that

test.

Syntax NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=RES_1

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.046

Number of Cases Alloweda 196608

a. Based on availability of workspace memory.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 52

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .99962792

Most Extreme Differences Absolute .122

Positive .058

Negative -.122

Kolmogorov-Smirnov Z .880

Asymp. Sig. (2-tailed) .421

a. Test distribution is Normal.

Autokorelasi

Page 121: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxxi

Notes

Output Created 10-Jan-2010 22:01:25

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 52

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all cases

with valid data for the variable(s) used in that

test.

Syntax NPAR TESTS

/RUNS(MEDIAN)=RES_1

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.094

Elapsed Time 00:00:00.094

Number of Cases Alloweda 196608

a. Based on availability of workspace memory.

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -.06185

Cases < Test Value 25

Cases >= Test Value 27

Total Cases 52

Number of Runs 20

Z -1.953

Asymp. Sig. (2-tailed) .051

a. Median

Page 122: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxxii

Pengujian Hipotesa

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 NILAI, LEGAL,

IDEN, INVENa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: OPT

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .899a .807 .791 1.04130 1.515

a. Predictors: (Constant), NILAI, LEGAL, IDEN, INVEN

b. Dependent Variable: OPT

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 213.730 4 53.433 49.278 .000a

Residual 50.962 47 1.084

Total 264.692 51

a. Predictors: (Constant), NILAI, LEGAL, IDEN, INVEN

Page 123: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxxiii

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 213.730 4 53.433 49.278 .000a

Residual 50.962 47 1.084

Total 264.692 51

b. Dependent Variable: OPT

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.272 1.196 2.736 .009

INVEN -.658 .167 -.504 -3.944 .000 .251 3.985

IDEN .307 .098 .242 3.132 .003 .685 1.460

LEGAL -.041 .070 -.038 -.589 .559 .974 1.026

NILAI 1.463 .157 1.159 9.346 .000 .266 3.757

a. Dependent Variable: OPT

Coefficient Correlationsa

Model NILAI LEGAL IDEN INVEN

1 Correlations NILAI 1.000 .000 -.105 -.795

LEGAL .000 1.000 -.013 -.076

IDEN -.105 -.013 1.000 -.248

INVEN -.795 -.076 -.248 1.000

Covariances NILAI .025 -4.617E-6 -.002 -.021

LEGAL -4.617E-6 .005 -8.976E-5 .000

IDEN -.002 -8.976E-5 .010 -.004

INVEN -.021 .000 -.004 .028

a. Dependent Variable: OPT

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimensi Eigenvalue Condition Index Variance Proportions

Page 124: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxxiv

on (Constant) INVEN IDEN LEGAL NILAI

1 1 4.910 1.000 .00 .00 .00 .00 .00

2 .063 8.800 .00 .00 .02 .95 .01

3 .013 19.605 .27 .07 .34 .01 .12

4 .011 21.199 .73 .00 .63 .04 .00

5 .003 41.362 .00 .92 .01 .00 .87

a. Dependent Variable: OPT

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 11.2070 20.3324 16.4231 2.04714 52

Residual -2.73741 1.70474 .00000 .99963 52

Std. Predicted Value -2.548 1.910 .000 1.000 52

Std. Residual -2.629 1.637 .000 .960 52

a. Dependent Variable: OPT

Page 125: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxxv

Page 126: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxxvi

Page 127: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxxvii

Page 128: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxxviii

Page 129: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxxix

Page 130: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxxx

Page 131: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxxxi

Page 132: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxxxii

Page 133: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxxxiii

Page 134: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxxxiv

Page 135: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxxxv

Page 136: PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASASI .../Pengar… · PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di Kabupaten Sragen) Disusun Oleh : ENDANG WIDAYANTI NIM: S 4307063 Telah disetujui

cxxxvi