PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf ·...

17
PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN PRODUKSI PADI DI INDONESIA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: PRABAWATI NUR UTAMI B 300 140 213 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf ·...

Page 1: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA

KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN PRODUKSI PADI DI

INDONESIA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

PRABAWATI NUR UTAMI

B 300 140 213

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

i

Page 3: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

ii

Page 4: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

iii

Page 5: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

1

PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA KERJA

TERHADAP PERTUMBUHAN PRODUKSI PADI DI INDONESIA

Abstrak

Produksi padi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni luas panen, benih, pupuk

dan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh input

produksi (luas panen, benih, pupuk dan tenaga kerja) terhadap produksi padi di

Indonesia. Data sekunder yang terdiri dari 34 propinsi selama lima tahun tahun

terakhir dianalisis untuk menjawab tujuan penelitian. Alat analisis yang digunakan

adalah analisis regresi linear ganda dengan metode kuadrat terkecil atau Ordinary

Least Square (OLS). Analisis menunjukkan bahwa variabel bebas (Independen)

yang terdiri dari luas panen, benih, pupuk, dan tenaga kerja secara bersama-sama

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi padi di Indonesia.

Kata kunci : produksi, luas panen, benih, pupuk, tenaga kerja, OLS

Abstract

Rice production is influenced by several factors, namely thevast harvest, seed,

fertilizer, and labor. This research aims to know the influance of production inputs

(vast harvest, seed, fertilizer and labor) against rice production in Indonesia.

Secondary flat composed of 34 provinces over the past five years the last year

analyzed to answer the purpose of research. Analysis tools used are binary linear

regression analysis with the smallest squares method or the Ordinary Least

Squared (OLS). Analysis showed that the free variables (independent) that

consists of a vast harvest, seed, fertilizer, and labor together have significant

influance towards the production of rice in Indonesia.

Keywords : production, harvesting, seed, fertilizer, labor, OLS

1. PENDAHULUAN

Pangan merupakan kebutuhan manusia yang bersifat universal, dan setiap

manusia di dunia akan memenuhi kebutuhan pangannya. Pangan adalah

kebutuhan dasar dari setiap mahluk hidup di dunia yang tidak dapat ditunda, oleh

karenanya masalah pangan di berbagai negara menjadi prioritas utama dalam

pembangunan bangsa. Hanya 12 tanaman dan lima spesies hewan saat ini

berkontribusi 75% dari produksi pangan dunia dan 60% kalori dan protein nabati

hanya diperoleh dari tiga tanaman:beras, jagung, dan gandum (Bhullar, 2013).

Tanaman pangan yang banyak diusahakan oleh rumah tangga petani

adalah padi sebagai penghasil beras. Di Indonesia beras merupakan bahan

Page 6: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

2

makanan pokok dan merupakan sumber kalori bagi sebagaian besar penduduk dan

mempengaruhi konsumsi lainnya (Silvira, Hasyim, & Fauzia, 2013).

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam yang

tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Indonesia juga termasuk negara agraris

dimana sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah petani. Hingga saat

ini sektor pertanian masih memberikan peran terhadap perekonomian nasional.

Dalam mempertahankan penyediaan pangan nasional Indonesia mengalami

penigkatan produksi padi. Sebanyak 75% masukan kalori harian masyarakat

Indonesia berasal dari beras. Beras merupakan bahan makanan pokok yang

sampai saat ini masih di konsumsi oleh sekitar 90% penduduk Indonesia dan

menyumbang lebih dari 50% kebutuhan kalori protein dan sebagai bahan

makanan pokok Indonesia tingkat partisipasi konsumsi beras mencapai 95 %

(Khakim, Hastuti, & Widiyani, 2013).

Padi (beras) menjadi komoditas bahan makanan utama masyarakat

Indonesia yang tingkat konsumsinya mencapai 132,98 kg/kapita/tahun. Sehingga

produksi padi menjadi prioritas utama untuk mengatasi kekurangan supply,

dimana peningakatan produksi padi terjadi dari beberapa faktor yaitu salah

satunya luas panen di Indonesia (Heni, 2016).

Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016)

luas panen di Indonesia mengalami peningkatan rata-rata luas panen padi

mencapai 12.445.524 hektar pada tahun 2012 dan mencapai 15. 156.952 hektar

ditahun 2016. Selama periode waktu tesebut peningkatan luas cukup signifikan

hanya terjadi tiga kali yakni dari tahun 2012-2013 dan 2015-2016, masing masing

sebesar 12.445.524, 13.835.252, 14.116.638 dan 15.156.925 sementara pada tahun

2014 mengalami penurunan sebesar 13.797.307. Peningkatan luas panen paling

tinggi terjadi pada tahun 2016 meningkat sebesar 14.116.638 hektar. Dapat

dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Perkembangan Luas Panen Padi Nasional Tahun 2012-2016

Tahun Luas Panen Tanaman Padi (Ha)

2012 12.445.524

Page 7: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

3

2013 13.835.252

2014 13.797.307

2015 14.116.638

2016 15.156.952

Sumber : Kementerian Pertanian RI

Dengan adanya peningkatan luas panen padi diharapakan tingkat produksi

padi akan mengalami peningkatan. Sehingga sektor pertanian dapat menjadi salah

satu sektor unggulan yang dapat memenuhi kebutuhan msayarakat akan pangan

meningkat. Dapat dilihat pada tabel 2. bahwa produksi padi selama lima tahun

terakhir terus mangalami peningkatan tiap tahunnya.

Tabel 2. Perkembangan Produksi Padi Nasional Tahun 2012-2016

Tahun Produksi Padi (Ton)

2012 69.056.126

2013 71.279.709

2014 70.846.465

2015 75.397.841

2016 79.358.439

Sumber : Kementrian Pertanian RI

2. METODE

2.1 Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data

yang di peroleh atau di kumpulkan dari pihak lain. Jenis data yang digunakan

adalah jenis data coss section yang meliputi 34 provinsi di Indonesia pada tahun

2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa sumber,

antara lain BPS (Badan Pusat Statistik), Kementrian Pertanian Indonesia dan

sumber-sumber lain yang terkait dengan penelitian ini. Data tersebut meliputi data

produksi padi sebagai variabel dependen, sedangkan data tenaga kerja, luas panen,

dan pupuk sebagai variabel independen.

Page 8: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

4

2.2 Metode Analisis Data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier

berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Adapun persamaan

model ekonometrikanya adalah sebagai berikut:

Pi = α + β1LPi + β2BNi + β3PKi+ β4TKi + ei

Keterangan :

P = Produksi Padi

α =Konstanta

β = Koefisien regresi

LP = Luas Panen

BN = Benih

PK = Pupuk

TK = Tenaga Kerja

ei = Kesalahan pengganggu, berupa variabel atau faktor lain yang

tidak diamati oleh model.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini untuk menganalisis pengaruh luas panen, benih, pupuk dan

tenaga kerja terhadap pertumbuhan produksi padi di Indonesia digunakan alat

analisis OLS (Ordinary Least Square) Hasil estimasi model ekonometri di atas

terangkum dalam Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Estimasi Model Ekonometri Produksi Padi Indonesia Tahun 2016

8719.185 + 4.011684 + 98.98322 + 1.163485 – 0.139960

(0,0000)*

(0,0001)* (0,0460)

** (0,0673)

***

R2 = 0.998330; DW-Stat. = 2.113605; F-Stat. = 2839.037;

Prob. F-Stat. = 0,000000

Page 9: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

5

3.1 Uji Asumsi klasik

3.1.1 Uji Multikolineiritas

Uji Multikolineiritas dalam penelitian ini adalah Variance Inflation Model (VIF).

Apablia nilai VIF < 10 berarti tidak terdapat masalah multikolineiritas dalam

model, sebaliknya jika VIF > 10 berarti terdapat masalah multikolineiritas.

1. Variabel LP memiliki koefisien VIF sebesar 23.79185 (> 10) maka

variabel LP terdapat masalah multikolinieritas

2. Variabel BN memiliki koefisien VIF sebesar 27.17103 (>10) maka

variabel BN terdapat masalah multikolinieritas

3. Variabel PK memiliki koefisien VIF sebesar 33.69034 (> 10) maka

variabel PK terdapat masalah multikolinieritas

4. Variabel TK memiliki koefisien VIF sebesar 5.329757 (< 10) maka

variabel TK tidak terdapat masalah multikolinieritas

3.1.2 Uji Normalitas Residual

Uji Diagnosis :

1. Multikolinieritas (Uji VIF)

Lp = 23.79185; Bn = 27.17103; Pk = 33.69034; Tk = 5.329757

2. Normalitas (Uji Jarque-Bera)

2 = 0.557562; Sig

2 = 0,756706

3. Otokorelasi (Uji Breusch Godfrey)

Uji Breusch Godfrey Tidak Terpakai Karena Cross Section

4. Heteroskedastisitas (Uji White)

2 = 16.52568; Sig (

2) = 0.2823

5. Linieritas (Uji Ramsey Reset)

F(2, 17) = 1.298391; Sig (F) = 0.2987

keterangan : *Signssignifikan Pada = 0,01; **Signifikan Pada = 0,05;

***Signifikan Pada = 0,10. Angka Dalam Kurung Adalah

Probabilitas t-Statistik.

Sumber : data yang diolah

Page 10: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

6

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel

berdistribusi secara normal. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Jarque Berra. Adapun tingkat signifikansi (α) yang digunakan adalah 0,05.

Dengan demikian criteria pengujian H0 diterima jika profitabilitas ststistik JB >

α dan HA ditolak jika profitabilitas statistik JB ≤ α. Adapun hasil uji normalitas

diketahui probabilitas JB adalah sebesar 0,756706 (> 0,10), maka H0 diterima

kesimpulan ut normal.

3.1.3 Uji Heteroskesdatisitas

Dalam penelitian ini, untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas

menggunakan uji White dengan formulasi hipotesis H0: tidak terdapat masalah

heterpskedastisitas dalam model dan HA: terdapat masalah heteroskedastisitas

dalam model, dengan criteria pengujian H0 diterima apabila signifikansi 2

> α

dan H0 ditolak apabila signifikansi 2 ≤ . Adapun hasil uji heterpskedastisitas

diketahui nilai probabilitas 2

dari hasil uji heteroskedastisitas tersebut sebesar

0,2823(> 0,10), maka H0 diterima. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak

terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model.

3.1.4 Uji Otokorelasi

Uji otokorelasi tidak digunakan dalam penelitian ini karena memakai cross

section

3.1.5 Uji Spesifikasi Model (Linieritas)

Uji spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ramsey Riset

dengan formulasi hipotesis H0: model linier (spesifikasi model benar) dan HA:

model tidak linier (spesifikasi model salah), dengan kriteia pengujian; H0

diterima bila signifikansi F hitung atau statistik F > , dan H0 ditolak bila

signifikansi F hitung atau statistik F ≤ . Adapun hasil uji spesifikasi model

diketahui bahwa nilai signifikansi dari hasil uji Ramsey Reset sebesar 0.2987 (>

0,10). Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 diterima, sehingga spesifikasi

model benar (model lnier).

3.2 Uji Kebaikan Model

3.2.1 Eksistensi Model (Uji F)

Page 11: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

7

Uji eksistensi dalam penelitian ini menggunakan uji F dengan formulasi

hipotesis; H0 : β1 =β2 = β3= β4 = 0 ; model yang dipakai tidak eksis, dan HA: β1 ≠

β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠0 ; model yang dipakai eksis, dengan kriteria pengujian; H0ditolak

bila signifikansi statistik F ≤ α, dan H0diterima bila signifikansi statistik F > α.

Adapun hasil uji eksistensi diketahui nilai probabilitas F-statistik adalah sebesar

0.000000 (≤ 0,01), maka H0 ditolak sehingga model yang dipakai eksis.

3.2.2 Interpretasi Koefisien Determinasi (R2)

Hasil perhitungan R-squared R2

sebesar 0,998330 atau 99,9%. Artinya Variasi

variabel dependen produksi padi di Indonesia dapat dijelaskan oleh variasi

variabel independen yaitu luas panen, benih, pupuk dan tenaga kerja dalam model

statistik sebesar 99.9%. Sedangkan sisanya variasi produksi padi di Indonesia

dijelaskan oleh variasi dari faktor-faktor lain yang tidak dimasukan dalam model

statistik sebesar 0.1%.

3.3 Uji Validitas Pengaruh (Uji T)

Hasil uji validitas pengaruh untuk semua variabel dependen dapat dilihat pada

Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen

Variabel Prob t α Keterangan

LP 0.0000 < 0.01 LP memiliki pengaruh signifikan

BN 0.0001 < 0.01 BN memiliki pengaruh signifikan

PK

TK

0.0460

0.0673

< 0.05

< 0.10

PK memiliki pengaruh signifikan

TK memiliki pengaruh signifikan

Sumber : Hasil Analisis Data

3.4 Interpretasi Pengaruh Variabel Independen

Dari uji validitas pengaruh dimuka terlihat varibel yang memiliki pengaruh

signifikan adalah variabel luas panen, benih, pupuk, dan tenaga kerja.

Variabel luas panen memiliki koefisien regresi sebesar 4.011684. Pola

hubungan antara variabel independen luas panen dan produksi padi adalah linier-

linier sehingga apabila luas panen naik satu hektar maka produksi padi akan naik

Page 12: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

8

sebesar 4.011684 ton. Sebaliknya apabila luas panen turun satu hektar maka

produksi padi akan turun sebesar 4.011684 ton.

Variabel benih memiliki koefisien 98.98322. Pola hubungan antara variabel

independen benih dan produksi padi adalah linier-linier sehingga apabila benih

naik satu ton maka produksi padi akan naik sebesar 98.98322 ton. Sebaliknya

apabila benih turun satu ton maka produksi padi akan turun sebesar 98.98322 ton.

Variabel pupuk memiliki koefisien 1.163485. Pola hubungan antara variabel

independen pupuk dan produksi padi adalah linier-linier sehingga apabila pupuk

naik satu ton maka produksi padi akan naik sebesar 1.163485 ton. Sebaliknya

apabila pupuk turun satu ton maka produksi padi akan turun sebesar 1.163485 ton.

Varibel tenaga kerja memiliki koefisien -0.139960. Pola hubungan antara

variabel independen tenaga kerja dan produksi padi adalah linier-linier karena itu

produksi padi akan turun sebesar 0.139960 ton apabila tenaga kerja naik satu jiwa.

Sebaliknya produksi padi akan naik sebesar 0.139960 ton apabila tenaga kerja

turun sebesar satu jiwa.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dibahas pada bab sebelumya, maka

dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pada uji kebaikan

model, variabel luas Panen (LP), benih (BN), pupuk (PK), dan tenaga kerja (TK)

yang terdapat dalam persamaan regresi secara bersama-sama berpengaruh

terhadap produksi padi di Indonesia tahun 2016. Nilai koefisien determinasi (R2)

sebesar 0.998330, yang artinya 99.9% variasi variabel dependen produksi padi di

Indonesia dapat dijelaskan oeh variabel independen yaitu luas panen (LP), benih

(BN), pupuk (PK), dan tenaga kerja (TK) dalam model statistik sebesar 99.9%.

Sedangkan sisanya variasi produksi padi di Indonesia dijelaskan oleh faktor-faktor

lain yang tidak dimasukan dalam model statistik sebesar 0.1% . Uji Validitas

Pengaruh (uji t) menunjukkan bahwa luas panen (LP) memiliki pengaruh

signifikan terhadap produksi padi, benih (BN) memiliki pengaruh signifikan

terhadap produksi padi, pupuk (PK) memiliki pengaruh signifikan terhadap

produksi padi, dan tenaga kerja (TK) memiliki pengaruh signifikan terhadap

produksi padi.

Page 13: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

9

Produksi padi di tiap provinsi di Indonesia memiliki jumlah yang berbeda-

beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruinya

diantaranya luas panen, benih, pupuk, dan tenaga kerja. Faktor luas panen adalah

salah satu faktor yang menentukan hasil produksi padi. Lahan pertanian dari tahun

ketahun semakin berkurang, dikarenakan banyaknya peralihan fungsi lahan

pertanian menjadi lahan non-pertania (perumahan, industri, dll). Sedangkan

kebutuhan pangan di masyarakat semakin meningkat jumlahnya sebagai akibat

dari bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia yang masih menggunakan beras

sebagai bahan makanan pokok yang dikonsumsi. Selain faktor luas panen faktor

benih juga mempengaruhi hasil produksi padi yang dihasilkan. Dengan

penggunaan benih yang sehat dan baik maka akan menghasilkan produksi padi

yang baik serta dapat meningkatkan jumlah produksi padi. Selain faktor luas

panen dan benih faktor pupuk juga berpengaruh terhadap hasil produksi padi.

Dengan penggunaan pupuk yang tepat, efisien, dan efektif maka hasil produksi

yang diperoleh juga akan optimal. Disamping tiga faktor yang disebutkan faktor

tenaga kerja menjadi faktor penentu hasil produksi padi. Di Indonesia masih

banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari usahatani dan

kebanyakan yang menggantungkan hidupnya dari usahatani adalah orang tua yang

usianya sudah tidak produktif lagi, sedangkan para generasi muda mereka lebih

tertarik untuk untuk bekerja di industri atau diluar usahatani. Bila keadaan ini

terus berlanjut maka dapat mempengaruhi tingkat produksi padi di Indonesia.

Tingginya produksi padi di Indonesia tidak lepas dari dukungan

penyediaan benih yang berkualitas baik dan sehat serta penyediaan pupuk dengan

diertai kebijakan harga dari pemerintah yang dapat meringankan para usahatani.

Sehingga akan meningkatkan daya beli masyarakat terutama pada pupuk.

Disamping itu petani dalam penggunaan pupuk akan memperhatikan dosis yang

dianjurkan maka hasil produksi padi pun akan meningkat atau optimal.

Page 14: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

10

DAFTAR PUSTAKA

Adewuyi, S. A., & Shittu, A. M. (2014). Economics Of Labour Use In Selected Food

Crop Farming In Ogun State , Nigeria.

Ahmed, T., Nath, S. C., & Sorwar, S. S. (2015). Cost-effectiveness and resource use

efficiency of sweet potato in Bangladesh.Journal of Agricultural Economics and

Rural Development, 2(2), 26–31.

Amin, R. M. (2014). Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja Sektor Pertanian Di

Provinsi Sulawesi Utara. Cocos, 5(3). Retrieved From

Https://Ejournal.Unsrat.Ac.Id/Index.Php/Cocos/Article/View/5915/5447

Asnawi, R. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Padi

Sawah Inbrida Dan Hibrida Di Provinsi Lampung, 10(1), 11–18.

BDSP (Basisdata Statistik Petanian). 2012. Komoditas. Kementrian Pertanian

Indonesia.https://aplikasi2.pertanian.go.id/bdsp2/id/komoditas. Diakses 4 Juni

2018

BDSP (Basisdata Statistik Petanian).2013. Komoditas. Kementrian Pertanian

Indonesia. https://aplikasi2.pertanian.go.id/bdsp2/id/komoditas. Diakses 4 Juni

2018

BDSP (Basisdata Statistik Petanian).2014. Komoditas. Kementrian Pertanian

Indonesia. https://aplikasi2.pertanian.go.id/bdsp2/id/komoditas. Diakses 4 Juni

2018

BDSP (Basisdata Statistik Petanian). 2015. Komoditas. Kementrian Pertanian

Indonesia. https://aplikasi2.pertanian.go.id/bdsp2/id/komoditas. Diakses 4 Juni

2018

BDSP (Basisdata Statistik Petanian). 2016. Komoditas. Kementrian Pertanian

Indonesia. https://aplikasi2.pertanian.go.id/bdsp2/id/komoditas. Diakses 4 Juni

2018

BDSP (Basisdata Statistik Petanian). Indikator. 2016. Kementrian Pertanian

Indonesia. https://aplikasi2.pertanian.go.id/bdsp2/id/komoditas. Diakses 4 Juni

2018

BPS (Badan Pusat Statistik) Nasional. 2017. Penduduk Dan Ketenagakerja. Jakarta

Bhullar, G. S. (2013). Agricultural Sustainability. Switzerland: Academic Press Is An

Imprint Of Elsevier.

Page 15: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

11

Ciptaningsih, A. N. I. (2010). Analisis Pengaruh Harga Saham, Volume

Perdagangan, Dan Variansi Return Saham Terhadap Bid Ask Spread Pada Masa

Sebelum Dan Sesudah Stock Split ( Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur

Yang Listing Di Bei Pada Periode 2003-2009).

Deliarnov, 1994, Teori Ekonomi Mikro, Prinsip Dasar dan Pengembangannya

Disadur dari buku aslinya Microeconomic Theory Basic Principles and

Extention. Cetakan Ketiga, PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Gujarati, D. N., & Porter, D. C. (2010). Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta Selatan:

Salemba Empat.

Gujarati, D., & Zain, S. (2004). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Ekaputri, N. (2008). Harvested Area Influence to Production of Food and Estate

Crops in East Kalimantan, 5(2), 36–43.

Endaryati dkk. 2000. Aplikasi fungsi Cobb-Douglas: studi kasus Industri Besi

dan Baja dasar Indonesia 1976-1995, Jurnal Bisnis dan Ekonomi Kinerja,

Vol 4 No 2 Th 2000

Habib, A. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung.

Agrium, 18(April), 79–87. Retrieved From

Http://Jurnal.Umsu.Ac.Id/Index.Php/Agrium/Article/Viewfile/347/314

Harieswantini, R. H. S. M. (2017). Analisis Produktivitas Pendpaan Tenaga Kerja

Penyadap Karet Di Kabupaten Jember, 10(1), 55–64.

Harini, R. (2012). Agricultural Land Conversion : Determinants And Impact For

Food Sufficiency In Sleman Regency, 44(2).

Hasan, F. (2010). Peran Luas Panen Dan Produktivitas Terhadap Pertumbuhan

Produksi Tanaman Pangan Di Jawa Timur, 7(1), 3–8.

Heni, T. (2016). Komoditas Pertanian Sub Sektor Tanaman Pangan. In Komoditas

Pertanian Sub Sektor Tanaman Pangan. Jakarta: Pusat Data Dan Sistem Informasi

Pertanian Kementerian Indonesia.

Irawan, B. (2005). Konversi Lahan Sawah : Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya,

Dan Faktor Determinan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 23(1), 1–18.

IRRI. (2015). Steps To Successful Rice Production. Philippines: International Rice

Research Institute.

Page 16: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

12

Islam, M.S.U. Bhuiya, A.R. Gomosta, A. R. S. D. M. M. H. (2009). Evaluation Of

Growth And Yield Of Selected Hybrid And Inbred Rice Varieties Grown In

Nethouse During Transplanted Aman Season, 34(March), 67–73.

Https://Doi.Org/258-7122

Kartikasari, D. (2011). Pengaruh Luas Lahan, Modal, Dan Tenaga Kerja Terhadap

Hasil Produksi Padi Di Kecamatan Keling Kabupaten Jepara.

Khakim, L., Hastuti, D., & Widiyani, A. (2013). Pengaruh Luas Lahan, Tenaga

Kerja, Penggunaan Benih, Dan Penggunaan Pupuk Terhadap Produksi Padi Di

Jawa Tengah, 9(1), 71–79.

Mubyarto. 1977. Pengantar Ekonomi Pertanian, LP3ES

Mugnisyah, & Wahyu, Q. (1990). Pengantar Produksi Benih. Jakarta: CV. Rajawali.

Padmanabha, I. G., I Dewa Made Arthagama, & Dibia, I. N. (2014). Pengaruh Dosis

Pupuk Organik Dan Anorganik Terhadap Hasil Padi ( Oriza Sativa L . ) Dan Sifat

Kimia Tanah Pada Inceptisol Kerambitan Tabanan, 3(1), 41–50.

Phahlevi, R. (2013). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi

Sawah Di Kota Padang Panjang. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 1(2). Retrieved

From Http://Ejournal.Unp.Ac.Id/Students/Index.Php/Epb/Article/View/125/112

Revavindo, Quarthano; Herawaty, R. (2016). Pengaruh Luas Panen Dan Harga

Produksi Terhadap Produksi Tanaman Jagung Kabupaten Karo, 4(1), 74–79.

Silvira, Hasyim, H., & Fauzia, L. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Produksi Padi Sawah (Studi Kasus : Desa Medang, Kecamatan

Medang Deras, Kabupaten Batu Bara). Journal On Social Economic Of

Agriculture And Agribusiness, 2(4), 1140–1146. Retrieved From

Https://Jurnal.Usu.Ac.Id/Index.Php/Ceress/Article/Download/7861/3325

Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasan Analisis

Fungsi Cob- Douglas, Jakarta, Rajawali Press.

Sudarsono. 1984.Pengantar Ekonomi Mikro. Modul 1-5, Jakarta: Universitas

Terbuka.

Sugiartiningsih. (2012). Pengaruh Luas Lahan, terhadap Produksi Jagung di

Indonesia Periode 1990-2006.Jurnal Ekono Insentif Kopwil4, 6(1), 45–48.

Sumarsono, Sony. 2003.Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan

Ketenagaker- jaan. Graha Ilmu: Yogjakarta.

Page 17: PENGARUH LUAS PANEN, BENIH, PUPUK DAN TENAGA …eprints.ums.ac.id/66025/1/NASKAH PUBLIKASI .pdf · Dari data kementerian pertanian selama lima tahun terakhir (2012-2016) luas panen

13

Sumodiningrat, G. (2001). Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta: Bpfe-Yogyakarta.

Sutedjo, H. (2006). Uji Asumsi Klasik (Vol. 1, Pp. 2–7).

Tentoea, A. P. (2013). Analisis Produksi Padi Di Kabupaten Kendal ( Studi Kasus

Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal), 2, 1–9.

Triyanto, J. (2006). Analisis Produksi Padi Di Jawa Tengah. Miesp Fe Undip.

Semarang

Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan.

Jakarta

Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan. Jakarta

Utomo, Y. P. (2012). Buku Praktek Komputer Statistik Ii Eviews. Surakarta:

Universitas Muhammadiyah Surakarta Press.

Utomo, Y. P. (2015). Eksplorasi Data & Analisis Regresi Dengan Spss. Surakarta:

Muhammadiyah University Press.

Purwaningsih, Y. (2017). Ekonomi Pertanian. Surakarta: Uns Press.

Putong, I. (2013). Economics Pengantar Mikro Dan Makro. Jakarta: Mitra Wacana

Media.

Zulmi, R. (2011). Pengaruh Luas Lahan, Tenaga Kerja, Penggunaan Benih Dan

Pupuk Terhadap Produksi Padi Di Jawa Tengah Tahun 1994-2008. Skripsi

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang.

Zuriani. (2013). Analisis Produksi Dan Produktivitas Padi Sawah Di Kabupaten

Aceh Utara, 4(1), 59–64.