Pengaruh Lingkungan

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua makhluk hidup sangat bergantung pada lingkungan sekitar, begitupun mikroorganisme. Mikroorganisme tidak dapat sepenuhnya menguasai faktor-faktor lingkungan sehingga untuk hidupnya sangat bergantung kepada lingkungan sekitar. Satu- satunya jalan untuk menyelamatkan diri dari faktor lingkungan adalah dengan cara menyesuaikan diri (adaptasi) kepada faktor dari luar. Penyesuaian mikroorganisme terhadap faktor lingkungan dapat terjadi secara cepat dan ada yang bersifat sementara tetapi ada juga perubahan itu bersifat permanen sehingga mempengaruhi bentuk morfologi serta sifat- sifat fisiologik secara turun temurun. Kehidupan mikroorganisme tidak hanya dipengaruhi oleh keadaan lingkungan akan tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Misalnya, bakteri termogenesis menimbulkan panas di dalam medium tempat tumbuhnya, beberapa mikroba dapat pula mengubah pH dari medium tempat hidupnya. Hubungan percobaan ini dengan farmasi yaitu dapat mengetahui aktifitas suatu mikroorganisme di 1

description

Laporan Lengkap

Transcript of Pengaruh Lingkungan

Page 1: Pengaruh Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua makhluk hidup sangat bergantung pada lingkungan sekitar,

begitupun mikroorganisme. Mikroorganisme tidak dapat sepenuhnya

menguasai faktor-faktor lingkungan sehingga untuk hidupnya sangat

bergantung kepada lingkungan sekitar. Satu-satunya jalan untuk

menyelamatkan diri dari faktor lingkungan adalah dengan cara menyesuaikan

diri (adaptasi) kepada faktor dari luar. Penyesuaian mikroorganisme terhadap

faktor lingkungan dapat terjadi secara cepat dan ada yang bersifat sementara

tetapi ada juga perubahan itu bersifat permanen sehingga mempengaruhi

bentuk morfologi serta sifat-sifat fisiologik secara turun temurun.

Kehidupan mikroorganisme tidak hanya dipengaruhi oleh keadaan

lingkungan akan tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Misalnya,

bakteri termogenesis menimbulkan panas di dalam medium tempat

tumbuhnya, beberapa mikroba dapat pula mengubah pH dari medium tempat

hidupnya.

Hubungan percobaan ini dengan farmasi yaitu dapat mengetahui

aktifitas suatu mikroorganisme di dalam sediaan baik itu obat ataupun

makanan serta dapat mengetahui keaktifan suatu mikroorganisme dari

pengaruh lingkungan baik itu suhu, pH, dan cahaya.

Melihat pernyataan di atas, percobaan ini sangat penting dan perlu

untuk dilakukan.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud Percobaan

Mengetahui dan memahami faktor lingkungan terhadap

pertumbuhan mikroorganisme.

1

Page 2: Pengaruh Lingkungan

2. Tujuan Percobaan

Mengetahui pengaruh faktor lingkungan (suhu, pH, dan cahaya)

terhadap pertumbuhan mikroorganisme.

C. Prinsip Percobaan

1. Penentuan pengaruh suhu optimum terhadap pertumbuhan bakteri pada

medium NB berdasarkan perbandingan kekeruhan terhadap kontrol yang

diinkubasi selama 1x24 jam.

2. Penentuan pengaruh pH optimum terhadap pertumbuhan bakteri pada

medium NB antara pH 3, pH 7, dan pH 9 dengan kontrol yang diinkubasi

selama 1x24 jam.

3. Penentuan pengaruh cahaya terhadap jumlah bakteri pada medium NA

berdasarkan sinar matahari dibungkus kertas karbon atau tanpa dilakukan

perlakuan pada matahari bebas dan diinkubasi selama 1x24 jam.

2

Page 3: Pengaruh Lingkungan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian Bahan

1. Agar (Dirjen POM, 1979 : 74)

Nama resmi : AGAR

Nama lain : agar, agar-agar

Pemerian : berkas pembuluh memanjang, tipis seperti selaput dan

berlekatan, berbentuk keeping, serpih, atau butiran,

jingga lemah kekuningan, abu-abu kekuningan sampai

kuning pucat dan tidak berwarna, tidak berbau atau

berbau lemah

Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larut dalam air mendidih

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : bahan pemadat medium

2. Alkohol (Dirjen POM, 1979 : 65)

Nama resmi : AETHANOLUM

Nama lain : etanol, alkohol

RM : C2H6O

Pemerian : tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah

bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P, dan

dalam eter P

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya

Kegunaan : bahan pensterilisasi

3. Aquadest (Dirjen POM, 1979 : 96)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : air suling, aquadest, air baterig

RM : H2O

3

Page 4: Pengaruh Lingkungan

BM : 18,20

Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak

mempunyai rasa

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : sebagai pelarut

4. Ekstrak Beef (Dirjen POM, 1979 : 671)

Nama resmi : BEEF EXTRAK

Nama lain : kaldu nabati dan kaldu hewani

Pemerian : berbau dan berasa pada lidah

Kelarutan : larut dalam air dingin

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : sebagai sumber nutrien mikroba

5. Pepton (Dirjen POM, 1979 : 721)

Nama resmi : PEPTON

Nama lain : pepton

Pemerian : serbuk, kuning kemerahan seperti coklat, bau khas,

tidak busuk

Kelarutan : larut dalam air, memberikan larutan berwarna coklat

kekuningan yang bereaksi agak asam, praktis tidak

larut dalam etanol 95% P dan dalam eter P

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : sebagai sumber nutrient mikroba

B. Uraian Medium

1. Medium NA

Ekstrak Beef : 3 gram

Pepton : 5 gram

Agar : 15 gram

Aquadest ad : 1 L

4

Page 5: Pengaruh Lingkungan

2. Medium NB

Ektrak Beef : 3 gram

Pepton : 5 gram

Aquadest ad : 1 L

C. Uraian Bakteri

1. Bacillus subtilis (www.wikipedia.org)

Kingdom : Bacteria

Phylum : Scotabacteria

Class : Bacilo

Ordo : Bacillales

Family : Bacillaceae

Genus : Bacillus

Spesies : Bacillus subtilis

Morfologi : bakteri gram positif, memiliki sel batang berukuran

0,3-2,3 µm x 1,2-7,0 µm, bakteri yang umum

ditemukan di tanah, aerobic, mampu membentuk

endospora, memiliki kemampuan memproduksi

anribiotik dalam bentuk lipopeptida

2. Escheria coli (www.wikipedia.org)

Kingdom : Bacteria

Phylum : Proleophyta

Class : Ehilumusceales

Ordo : Eubacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Escheria

Spesies : Escheria coli

Morfologi : batang lurus dengan flagella politinum, gram negatif

dan tumbuh pada nutrient yang sederhana, praktis

5

Page 6: Pengaruh Lingkungan

difermentasi oleh sebagian besar jalur dengan

produksi asam

3. Pseudomonas aeruginosa (www.wikipedia.org)

Kingdom : Bacteria

Phylum : Proleobacteria

Class : Proteobacteriales

Ordo : Pseudomonales

Family : Pseudomonaceae

Genus : Pseudomonas

Spesies : Pseudomonas aeruginosa

Morfologi : bakteri berbentuk batang berukuran 0,6-2,0 µm,

bergerak aktif dengan flagel monotika, tidak berspora,

tidak mempunyai selubung, dan bersifat gram negatif

4. Salmonella thyposa (www.wikipedia.org)

Kingdom : Bacteria

Phylum : Protobacteria

Class : Gammaproteobacteria

Ordo : Eubacteriales

Family : Eubacteriaceae

Genus : Salmonella

Spesies : Salmonella thyposa

Morfologi : suatu jenis bakteri gram negatif berbentuk batang,

bergerak dengan rambut getar, tidak berspora,

panjangnya bervariasi, bakteri ini bias hidup dalam air

yang dibekukan dalam waktu yang lama

5. Staphylococcus aureus (www.wikipedia.org)

Kingdom : Bacteria

Phylum : Firmicutes

Class : Cocci

Ordo : Lactobacillales

Family : Staphylococcaceae

6

Page 7: Pengaruh Lingkungan

Genus : Staphylococcus

Spesies : Staphylococcus aureus

Morfologi : berbentuk basil dan merupakan gram positif yang

berbentuk kokus/lingkaran

6. Streptococcus mutans (www.wikipedia.org)

Kingdom : Monera

Phylum : Firmicutes

Class : Bacilli

Ordo : Lactobacillales

Family : Streptococcaceae

Genus : Streptococcus

Spesies : Streptococcus mutans

Morfologi : bakteri gram positif, tidak bergerak, bakteri anaerob,

memiliki bentuk kokus yang sederhana berbentuk

bulat tersusun dalam rantai

7. Vibrio sp (www.wikipedia.org)

Kingdom : Bacteria

Phylum : Protobacteria

Class : Schizomicetes

Ordo : Eubacteriales

Family : Vibrionaceae

Genus : Vibrio

Spesies : Vibrio sp

Morfologi : bakteri ini bersifat gram negatif, fakultatif anaerob,

fermentatif berbentuk sel batang dengan ukuran

panjang antara 2-3 µm, menghasilkan katalase dan

oksidase, dan bergerak dengan satu flagella pada

ujung sel

7

Page 8: Pengaruh Lingkungan

D. Prosedur Kerja

1. Pengaruh Suhu

- Isi 3 tabung reaksi steril dengan medium NB sebanyak 10 mL

- Inokulasi biakan E. coli dengan spoit steril 0.5 mL ke dalam tabung

reaksi yang telah diisi NB

- Inkubasi setiap satu tabung reaksi pada suhua kulkas, suhu kamar,

dan inkubator selama 1x24 jam

2. Pengaruh pH

- Isi 3 tabung reaksi steril dengan medium NB sebanyak 10 mL

- Inokulasi biakan E. coli dengan spoit steril 0,5 mL ke dalam tabung

reaksi yang telah diisi NB yang pHnya sudah diatur (pH 3, pH 7, an

pH 9)

- Inkubasi pada suhu 37 oC selama 1x24 jam

3. Pengaruh Cahaya

- Isi 3 cawan petri steril dengan medium NA sebanyak 10 mL dan

biarkan memadat

- Inokulasi biakan E. coli dengan spoit steril 0,5 mL ke dalam cawan

yang telah diisi NA dan sebarkan secara merata

- Sinari cawan 1 dengan sinar matahari langsung selama 15-20 menit

- Sinari cawan 2 dengan sinar matahari langsung selama 15-20 menit,

selanjutnya bungkus dengan kertas karton

- Bungkus cawan 3 dengan kertas karbon segera setelah

diinokulasikan

- Inkubasi pada suhu 37 oC selama 1x24 jam

- Amati dan bandingkan pertumbuhan pada ke-3 cawan petri tersebut

8

Page 9: Pengaruh Lingkungan

BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah botol semprot,

Bunsen, cawan petri, enkas, erlenmeyer, inkubator, kulkas, pinset, rak

tabung, spoit, dan tabung reaksi.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah alkohol,

aquadest, asam sitrat, NaOH, dan Streptococcus mutans.

B. Cara Kerja

1. Pengaruh Suhu

- Disiapkan tiga tabung reaksi

- Dimasukkan 10 mL medium NB masing-masing tabung reaksi

- Ditambahkan 0,5 mL Streptococcus mutans masing-masing tabung

reaksi

- Disimpan tabung I pada kulkas, tabung II pada LAF, dan tabung III

pada inkubator

- Dibiarkan selama 1x24 jam

- Diamati hasil

2. Pengaruh pH

- Disiapkan tiga tabung reaksi

- Dimasukkan 10 mL medium NB masing-masing tabung reaksi

- Ditambahkan 0,5 mL Streptococcus mutans masing-masing tabung

reaksi

- Untuk tabung I ditambahkan 2-3 tetes asam sitrat, tabung II tidak

ditambahkan apa-apa, dan tabung III ditambahkan 2-3 tetes NaOH

9

Page 10: Pengaruh Lingkungan

- Diinkubasi selama 1x24 jam

- Diamati hasil

3. Pengaruh Cahaya

- Disiapkan tiga cawan petri

- Dimasukkan 0,5 mL Streptococcus mutans masing-masing cawan

petri

- Ditambahkan 10 mL medium NA dan dibiarkan memadat

- Cawan I ditaruh di bawah sinar matahari selama 15-20 menit

- Cawan II ditaruh di bawah sinar matahari selama 15-20 menit lalu

dibungkus dengan kertas karbon

- Cawan III dibungkus dengan kertas karbon tanpa ditaruh di bawah

sinar matahari

- Diinkubasi selama 1x24 jam

- Diamati hasil

10

Page 11: Pengaruh Lingkungan

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. Tabel Pengamatan

BakteriSuhu (oC) pH Cahaya

5 25 37 3 7 9 C C+K.K K.KStreptococcus mutans - ++ + + + + + ++ +

Staphylococcus aureus - ++ +++ ++ +++ + +++ ++ +++

Salmonella thyposa - + +++ + ++ +++ +++ +++ ++

Staphylococcus aureus - ++ +++ ++ +++ + + +++ ++

Pseudomonas aeruginosa + ++ +++ +++ ++ + + +++ ++

Staphylococcus epidermidis - + + +++ + ++ +++ ++ +

Vibrio sp - +++ +++ ++ +++ + ++ +++ ++

Bacillus subtilis - ++ +++ ++ +++ + ++ +++ +

Keterangan :

C : cahaya (sinar matahari)

K.K : kertas karbon

- : jernih (tidak keruh)

+ : agak keruh

++ : keruh

B. Gambar

1. Pengaruh Suhu

5 oC 25 oC 37 oC

11

Page 12: Pengaruh Lingkungan

2. Pengaruh pH

pH 3, pH 7, dan pH 9

3. Pengaruh Cahaya

Cahaya Cahaya + Kertas Karbon Kertas Karbon

12

Page 13: Pengaruh Lingkungan

BAB IV

PEMBAHASAN

Kehidupan mikroorganisme tidak hanya dipengaruhi oleh keadaan

lingkungan, akan tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Misalnya,

bakteri termogenesis menimbulkan panas di dalam medium tempat tumbuhnya.

Beberapa mikroba dapat pula mengubah pH dan medium tempat hidupnya.

Aktifitas mikroba dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungannya.

Perubahan lingkungan dapat mengakibatkan perubahan sifat morfologi dan

fisiologi mikroba. Beberapa kelompok mikroba sangat resisten terhadap

perubahan faktor lingkungan. Mikroba tersebut dapat dengan cepat menyesuaikan

diri dengan kondisi baru tersebut. Faktor-faktor tersebut meliputi :

- Faktor fisik : suhu, tekanan osmose, kandungan oksigen, pH, dan lain-lain

- Faktor kimia : senyawa racun dan lain-lain

- Faktor biologi : interaksi dengan mikroorganisme lain

Pada percobaan pengaruh suhu, pertama disiapkan alat dan bahan.

Disiapkan 3 tabung reaksi dimana ketiga tabung reaksi ini diberi label untuk

menandai perlakuan suhu 5 oC, 25 oC, dan 37 oC. Dimasukkan medium NB 10 mL

ke setiap tabung lalu ditambahkan 0,5 mL bakteri Streptococcus mutans ke

dalamnya dengan menggunakan spoit. Untuk shu 5 oC dimasukkan ke dalam

kulkas, suhu 25 oC disimpan di LAF, dan suhu 37 oC diinkubasi pada inkubator.

Didiamkan ketiganya selama 1x24 jam.

Pada percobaan pengaruh pH, disiapkan 3 tabung reaksi lalu diberi label

untuk menandai perlakuan pH 3, pH 7, dan pH 9. Dimasukkan NB 10 mL ke

setiap tabung lalu ditambahkan 0,5 mL bakteri Streptococcus mutans ke dalamnya

dengan menggunakan spoit. Untuk pH 3 ditambahkan 2-3 tetes asam sitrat untuk

memberikan suasana asam, untuk pH 7 tidak diberi apa-apa, dan untuk pH 9

13

Page 14: Pengaruh Lingkungan

ditambahkan 2-3 tetes NaOH untuk memberikan suasana basa. Ketiga tabung tadi

dimasukkan ke inkubator dan diinkubasi selama 1x24 jam.

Pada percobaan pengaruh cahaya, disiapkan 3 cawan petri dan dimasukkan

0,5 mL bakteri Streptococcus mutans ke setiap cawan petri dengan menggunakan

spoit. Ditambahkan NA 10 mL ke setiap cawan petri dan dibiarkan memadat.

Setelah memadat, cawan 1 dibungkus dengan kertas karbon (diganti dengan

kantong plastik hitam), cawan 2 ditaruh di bawah sinar matahari selama 15-20

menit lalu dibungkus dengan kertas karbon (diganti dengan kantong plastik

hitam), cawan 3 ditaruh di bawah sinar matahari selama 15-20 menit, tidak

dibungkus. Setelah itu, dimasukkan ketiga cawan tadi ke dalam inkubator lalu

diinkubasi selama 1x24 jam.

Dari percobaan ini diperoleh hasil, untuk pengaruh suhu, pada suhu 5 oC

tidak terdapat koloni (-), pada suhu 25 oC keruh, dan pada suhu 37 oC agak keruh.

Untuk pengaruh pH, pada pH 3, 7, dan 9 ketiganya agak keruh. Untuk pengaruh

cahaya, cawan yang disinari matahari lalu dibungkus kantong plastik hitam

hasilnya keruh dan cawan yang disinari tanpa dibungkus dan cawan yang

dibungkus kantong plastik hitam hasilnya agak keruh.

Hubungan percobaan ini dengan dunia farmasi, kita dapat mengetahui

aktifitas suatu mikroorganisme di dalam sediaan baik itu obat ataupun makanan

serta dapat meengetahui keaktifan suatu mikroorganisme pada pengaruh suhu, pH,

dan cahaya tertentu.

14

Page 15: Pengaruh Lingkungan

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari percobaan ini, dapat diambil kesimpulan bahwa kebanyakan

bakteri dapat tumbuh pada suhu 25 oC dan 37 oC tetapi tidak dapat tumbuh

pada suhu 5 oC, bakteri dapat tumbuh pada pH 3, 7, dan 9, serta bakteri dapat

tumbuh cahaya tertentu.

B. Kritik dan Saran

1. Laboratorium

Alat sudah memadai, tinggal bahan yang perlu dilengkapi.

2. Asisten

Dalam menjelaskan materi mudah dimengerti. Terima kasih atas

bimbingannya.

15

Page 16: Pengaruh Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : DEPKES RI

Djide, Natsir dan Sartini. 1995. Dasar-Dasar Mikrobiologi Farmasi.

Makassar : UNHAS

Handayani, G. N. dan Armisman, A. 2012. Penuntun Praktikum Mikrobiologi

Farmasi Dasar. Makassar : UIN Alauddin Makassar

www.wikipedia.com

16

Page 17: Pengaruh Lingkungan

Ditambahkan 0,5 mL biakan bakteri masing-masing tabung reaksi

Disimpan tabung I pada kulkas, tabung II pada LAF, dan tabung III pada inkubator Ditambahkan 0,5 mL biakan bakteri masing-masing tabung reaksi

Dibiarkan selama 1x24 jam

Diamati hasil

Disiapkan tiga tabung reaksi

Dimasukkan 10 mL medium NB masing-masing tabung reaksi

Ditambahkan 10 mL medium NA dan dibiarkan memadat

Untuk tabung I ditambahkan 2-3 tetes asam sitrat, tabung II tidak ditambahkan apa-apa, dan tabung III ditambahkan 2-3 tetes NaOHDitambahkan 0,5 mL biakan bakteri masing-masing tabung reaksi

Dibiarkan selama 1x24 jam

Diamati hasil

Disiapkan tiga tabung reaksi

Dimasukkan 10 mL medium NB masing-masing tabung reaksi

SKEMA KERJA

1. Pengaruh Suhu

2. Pengaruh pH

17

Page 18: Pengaruh Lingkungan

Ditambahkan 0,5 mL biakan bakteri masing-masing tabung reaksi

Dibiarkan selama 1x24 jam

Diamati hasil

Disiapkan tiga cawan petri

Dimasukkan 0,5 mL biakan bakteri masing-masing cawan petri

Cawan I ditaruh di bawah sinar matahari selama 15-20 menitCawan II ditaruh di bawah sinar matahari selama 15-20 menit lalu dibungkus dengan kertas karbonCawan III dibungkus dengan kertas karbon tanpa ditaruh di bawah sinar matahari

3. Pengaruh Cahaya

18