PENGARUH LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING ...

282
PENGARUH LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI HUKUM NEWTON SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh: I F A N I R F I A N D I 1110016300023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2015 M

Transcript of PENGARUH LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING ...

PENGARUH LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

PADA MATERI HUKUM NEWTON

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

I F A N I R F I A N D I 1110016300023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1435 H/2015 M

iv

ABSTRAK Ifan Irfiandi (1110016300023). β€œPengaruh Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Hukum Newton”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum Newton. Penelitian dilakukan di SMA N 1 Gegesik, Cirebon, pada tahun pelajaran 2014/2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu dengan nonequivalent control group design. Menggunakan teknik purposive sampling siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Digunakan uji statistik uji-t dengan N = 67 derajat kebebasan (dk) 65 pada taraf signifikansi 5 % didapat nilai ttabel 1,67, dan nilai thitung 1,70. Nilai thitung > ttabel, sehingga Ho ditolak. Diperoleh hasil, terdapat pengaruh lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum Newton. Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional. Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih unggul pada jenjang kognitif C3 dan C4. Hasil respon siswa terhadap LKS inkuiri pada kategori baik sekali dengan persentase sebesar 86%. Kata Kunci : Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing, Hasil Belajar

v

ABSTRACT Ifan irfiandi (1110016300023). β€œThe Effect of student worksheet based guided inkuiri to student learning outcomes SMA on Newton Law”. Skripsi of Physics Education Program, Science Education Departement, Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

The aim of this research was to know the effect student worksheet based guided inkuiri to student learning outcomes SMA on Newton Law. This research was held at SMAN 1 Gegesik a years 2014/2015. The research method was quasy experiment with nonequivalent control group design and the technique of sampling is purpossive sampling, 1 experiment group and 1 control group. used t-test at a significance level of 5% with N = 67 the data posttest. The result is a value of tcount = 1,70 while the value ttable = 1,67. Price of tcount higer than ttable. So that the null hypothesis (H0) are rejected and hypothesis of research (Hhitung) is received. The results of this research can be conclude, the implementation of student worksheet based guided inkuiri influence on student learning outcomes in a Newton law concepts. Average student learning result that uses worksheet based guided inkuiri higer than the average student learning result whithout the use of student worksheet based guided inkuiri. Experimental student learning result are superior in improving the ability of Aplaying (C3) and analizing (C4). Learning to use the worksheet based guided inkuiri has the carrying capacity of the learning process in excellent categories in the percentage of 86%. Keywords: Student Worksheet, Guided Inkuiri, Learning Outcomes.

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga

selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat serta

umatnya yang senantiasa berada dalam lindungan-Nya.

Skripsi ini dapat terselesaikan bukan semata-mata karena kemampuan

peneliti saja. Atas ridho Allah SWT, penulis dapat menulis skripsi yang berjudul

β€œPengaruh Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil

Belajar Siswa SMA pada Konsep Hukum Newton”.

Selama melaksanakan kegiatan penelitian dan menyusun skripsi, penulis

banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada

kesempatan ini, penulis dengan ketulusan hati menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Baiq Hana Susanti, M. Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Iwan Permana Suwarna, M. Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, sekaligus penasihat akademik.

4. Drs. Hasian Pohan, M. Si, selaku dosen pembimbing I. Terima kasih atas

ilmu, didikan, dorongan, semangat, waktu luang yang diberikan untuk

membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Devi Solehat, M. Pd, selaku dosen pembimbing II. Terima kasih atas ilmu,

didikan, dorongan, semangat, waktu luang yang diberikan untuk

membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

vii

6. Para dosen dan staf jurusan pendidikan IPA, khususnya Program Studi

Pendidikan Fisika, yang telah memberikan ilmu yang sangat banyak selama

proses perkuliahan.

7. H. Kosnadi A.,S.Pd., M.M. Pd, selaku kepala SMA N 1 Gegesik, Cirebon,

yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang

bapak pimpin.

8. Kety Rohaeti, S.Pd selaku guru bidang studi fisika SMA N 1 Gegesik,

Cirebon yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.

9. Ayah dan Ibu tercinta yang kasih sayangnya tak terbatas. Senantiasa menjadi

obat dari segala lelah dan pemicu untuk menjadi yang terbaik. Tak lupa untuk

adikku tercinta Regi febi afianti, terima kasih atas segala do’a, dan semangat

yang diberikan

10. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika angkatan 2010 yang telah

memberikan bantuan, inspirasi dan motivasi.

11. Teman-teman di GAMMA (Gabungan Mahasiswa Muslim Fisika), ka Kasim,

dan adik kelas terimakasih, Do’a, Motivasi dan dukungan yang luar biasa

untuk penulis

12. Keluarga di KAHFI Motivator School, yang memberikan motivasi dan

dukungan yang luar biasa untuk penulis

Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran dan bimbingan yang

diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT. Aamiin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini sangat dinantikan.

Penulis berharap semoga skripi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Jakarta, Mei 2015

Penulis

viii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH ............................. ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .......................................... iii

ABSTRACT ................................................................................................ iv

ABSTRAK ................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................... 4

C. Batasan Masalah ............................................................... 4

D. Rumusan Masalah ............................................................ 4

E. Tujuan Penelitian .............................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis ................................................................... 6

1. Hakikat Belajar ............................................................ 6

2. Hakikat Lembar Kerja Siswa ...................................... 7

3. Hakikat Inkuiri Terbimbing......................................... 13

4. Hasil Belajar ................................................................ 22

5. Hukum Newton ........................................................... 26

B. Penelitian Relevan ............................................................. 28

C. Kerangka Berpikir ............................................................. 30

D. Hipotesis Penelitian ........................................................... 33

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 34

B. Metode Penelitian .............................................................. 34

C. Desain Penelitian ............................................................... 34

D. Variabel Penelitian ............................................................ 35

E. Populasi dan Sampel ......................................................... 35

F. Teknik Pengambilan Sampel ............................................. 36

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 36

H. Instrumen Penelitian .......................................................... 36

1. Instrumen Tes …………………………………….. ... 37

2. Instrumen Non Tes………………………………… .. 38

I. Kalibrasi Instrumen ........................................................... 39

1. Uji Validitas ................................................................ 40

2. Uji Reabilitas ............................................................... 41

3. Uji Taraf Kesukaran .................................................... 42

4. Daya Pembeda ............................................................. 43

J. Teknik Analisis Data Tes .................................................. 45

1. Uji Prasyarat Analisis .................................................. 45

a. Uji Normalitas ....................................................... 45

b. Uji Homogenitas.................................................... 47

2. Uji Normalitas Gain .................................................... 47

3. Analisis Data ............................................................... 48

K. Analisis Data Nontes ......................................................... 50

L. Hipotesis Statistik .............................................................. 51

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian................................................................. 52

1. Hasil Pretest ............................................................... 52

2. Hasil Posttest .............................................................. 54

3. Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest ............. 55

a. Hasil Pretest dan Posttest ..................................... 55

x

b. Kemampuan Berpikir Kognitif ............................. 56

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis ....................................... 58

a. Uji Normalitas ....................................................... 58

b. Uji Homogenitas ................................................... 58

c. Hasil Uji Hipotesis……………………………. .. 59

5. Hasil Analisis Data Nontes......................................... 60

a. Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa 60

b. Hasil Analisis Data Angket …………………… 61

B. Pembahasan Hasil Penelitian............................................ 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................... 65

B. Saran ................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahap Pembelajaran Inkuiri Terbimbing .................................. 15

Tabel 3.1 Desain Penelitian ...................................................................... 34

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes ............................................................. 37

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa ............................ 38

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Respon Siswa Terhadap LKS Berbasis

Inkuiri Terbimbing ................................................................... 39

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ...................................... 40

Tabel 3.6 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes .............................................. 41

Tabel 3.7 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen............................... 42

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes ......................................... 42

Tabel 3.9 Kategori Tingkat Kesukaran ..................................................... 43

Tabel 3.10 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes ................................ 43

Tabel 3.11 Kategori Daya Pembeda............................................................ 44

Tabel 3.12 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes ................................... 44

Tabel 3.13 Kategori N-Gain ........................................................................ 47

Tabel 3.14 Kriteria Nilai t ........................................................................... 49

Tabel 3.15 Nilai Pernyataan Positif dan Negatif ......................................... 50

Tabel 3.16 Kriteria Interval ......................................................................... 50

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data

Hasil Pretest Kelas kontrol dan Kelas eksperimen ................... 53

Tabel 4.2 Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil posttest ……... 54

Tabel 4.3 Ukuran pemusatan dan penyebaran data pretest dan posttest ... 55

Tabel 4.4 Hasil perhitungan uji normalitas kai kuadrat pretest dan posttest 58

Tabel 4.5 Hasil perhitungan uji homogenitas pretest dan posstest ........... 58

Tabel 4.6 Hasil perhitungan uji hipotesis pretest dan posttest .................. 59

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa……………………………… 60

Tabel 4.8 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap LKS Berbasis Inkuiri

Terbimbing.……………………………..……………………... 61

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta konsep Hukum Newton ................................................. 26

Gambar 2.2 Mendorong Mobil Dengan Ukuran yang Berbeda ................ 27

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................. 32

Gambar 4.1 Diagram distribusi frekuensi hasil pretest

kelas kontrol dan eksperimen ................................................ 52

Gambar 4.2 Diagram distribusi frekuensi hasil posttest kelas kontrol dan

Eksperimen ............................................................................ 54

Gambar 4.3 Diagram hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas

Eksperimen pada jenjang kognitif ......................................... 56

Gambar 4.4 Peningkatan hasil belajar fisika siswa kelas kontrol dan kelas

eksperimen ............................................................................ 57

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perangkat Pembelajaran ..................................................... 69

1. RPP Kelas Eksperimen ...................................................... 69

2. RPP Kelas Kontrol ............................................................. 87

3. Soal Evaluasi ....................................................................... 104

4. LKS Kelas Eksperimen ....................................................... 114

5. LKS Kelas Kontrol .............................................................. 144

Lampiran B Instrumen Penelitian ............................................................ 154

1. Instrumen Tes ..................................................................... 154

a. Kisi-kisi Instrumen Tes ................................................. 154

b. Instrumen Tes ................................................................ 155

2. Analisis Hasil Uji Instrumen .............................................. 182

a. Soal Uji Coba Instrumen Tes ......................................... 182

b. Uji Reliabilitas Soal ....................................................... 182

c. Uji Daya Pembeda ......................................................... 182

d. Uji Taraf Kesukaran ...................................................... 185

e. Uji Validasi Butir Soal ................................................... 185

c. Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Belajar ........................ 191

d. Soal Instrumen Tes Penelitian ....................................... 192

e. Kisi-kisi Instrumen Nontes ............................................ 199

f. Instrumen Nontes Angket Respon Siswa Terhadap

Pembelajaran LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing ........... 200

g. Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa ................. 203

h. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ................................ 204

i. Lembar Validitas Isi LKS ............................................... 208

xiv

Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian ............................................. 209

1. Hasil Pretest ....................................................................... 211

2. Uji Normalitas Hasil Pretest .............................................. 217

a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ...................... 217

b. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol ............................ 220

3. Hasil Posttest ...................................................................... 223

4. Uji Normalitas Hasil Posttest ............................................. 231

c. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen .................... 231

d. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol ........................... 234

5. Uji Homogenitas Hasil Pretest ........................................... 237

6. Uji Homogenitas Hasil Posttest .......................................... 240

7. Uji Hipotesis Hasil Pretest .................................................. 251

8. Uji Hipotesis Hasil Posttest ................................................ 254

9. Data Hasil Angket Respon Siswa ....................................... 255

Lampiran D Surat-surat Penelitian

1. Surat Permohonan Izin Penelitian

2. Surat Keterangan Penelitian

3. Lembar Uji Referensi

4. Biodata Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor penting yang sangat mempengaruhi

kehidupan manusia, semakin maju tingkat pendidikan seseorang, maka semakin

maju pula tingkat pemikiran dan pemahaman manusia itu sendiri. Oleh karena itu

pengembangan dan pembaharuan dalam pendidikan perlu dilakukan dalam

meningkatkan kualitas pendidikan.

Kualitas pendidikan sendiri terkait dengan kegiatan belajar mengajar di

kelas. Oleh karena itu diperlukan kreativitas dan ide baru untuk mengembangkan

cara penyajian materi pelajaran di sekolah. Salah satu bentuk kreativitas dan ide

baru tersebut dengan mengembangkan perangkat pembelajaran. β€œPerangkat

pembelajaran dapat didefinisikan perangkat yang digunakan dalam proses

pembelajaran”.1 Perangkat pembelajaran yang digunakan di sekolah salah satunya

yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS). β€œLembar Kerja Siswa (LKS) merupakan suatu

bahan ajar dan petunjuk pelaksanaan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh

siswa, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai”.2

Berdasarkan survai wawancara yang dilakukan pada tanggal 15-19 Juli

2014 di 3 SMA berakreditasi A di wilayah kabupaten Cirebon, diperoleh

informasi bahwa pada tahun 2013/2014 Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

rata-rata untuk pelajaran fisika adalah 75. Namun hasil belajar siswa masih

dibawah nilai KKM. Rendahnya hasil belajar disebabkan beberapa faktor

diantaranya pembelajaran masih bersifat konvensional dan sumber belajar yang

digunakan kurang inovatif. Adapun sumber balajar yang digunakan di sekolah

adalah buku paket, berbantukan LKS. Penulis mendapatkan beberapa kelemahan

dari LKS yang dibeli dari penerbit diantara kelemahanya adalah konten materi

yang kurang lengkap, kurangnya kegiatan eksperimen dan terlalu banyak soal-

1Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2012), h. 201. 2Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: DIVA

Press, 2011), h. 204.

2

soal. Menurut guru fisika LKS yang baik adalah LKS yang lengkap dari segi

materi, soal-soal yang tersedia sesuai dengan tujuan belajar dan materi yang

dipelajari, serta LKS yang didalamnya terdapat eksperimen karena siswa lebih

termotivasi untuk belajar dan dapat meningkatkan keterampilan dalam

bereksperimen, hanya saja alokasi waktu dan peralatan yang kurang memadai

menjadi kendala.

Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada siswa, diperoleh

informasi bahwa dalam belajar siswa mengguankan LKS dan buku paket, serta

bahan ajar yang disiapkan guru. Siswa tidak menyukai belajar dengan

menggunakan buku paket karena terlalu banyak materi, sehingga siswa sulit untuk

mendapatkan inti dari materi yang diajarkan. Siswa senang menggunakan LKS

karena LKS menyajikan materi yang lebih sedikit sehingga siswa lebih mudah

mendapatkan inti pelajaran.

Merujuk pada hasil observasi dan wawancara di atas, sudah sepatutnya

proses pembelajaran di kelas lebih banyak dilakukan eksperimen untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, salah satu strategi pembelajaran yang sesuai

dengan ketentuan di atas adalah strategi pembelajaran inkuiri. Strategi

Pembelajaran Inkuiri (SPI) merupakan rangkaian kerja pembelajaran yang

menekankan pada proses belajar secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses

berpikir itu sendiri biasanya dilakukan dengan cara tanya jawab antara guru dan

siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi hiuristik, yang

berasal dari bahasa Yunani, yaitu hiuriskein yang berarti saya menemukan.3

Pembelajaran inkuiri memiliki karakteristik dimana dalam proses

pembelajaran siswa dapat mengkonstruk sendiri pemahamannya dalam melakukan

aktifitas eksperimen, memungkinkan ide siswa berperan dalam suatu penyelidikan

(investigasi) yang akan dilakukan oleh siswa (Henrichsen & Jarrett)4. Namun

tidak semua siswa mampu melakukan eksperimen secara mandiri menyusun ide-

3Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2011), h. 196 4Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:

Lembaga penelitian UIN, 2009), h. 119

3

ide serta merumuskan ide tersebut menjadi sebuah konsep. oleh karena itu

dibutuhkan bantuan dan bimbingan guru, maka pembelajaran inkuiri yang

dianggap tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA adalah guide inquiry

(inkuiri terbimbing).

Strategi pembelajaran inkuiri terbimbing menuntut siswa untuk lebih aktif

dalam kegiatan penemuan, fisika merupakan salah satu pelajaran IPA yang

banyak melakukan eksperimen dalan proses pembelajaranya, salah satu materi

fisika yang banyak membutuhkan eksperimen adalah materi hukum Newton.

Hukum Newton membahas tentang fenomena gerak benda ditinjau dari penyebab

geraknya, pada konsep ini dibutuhkan eksperimen dan demonstrasi sederhana.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin menerapkan penggunaan LKS

pada pembelajaran fisika. Karena LKS dapat membuat proses belajar mengajar

berpusat pada siswa, sehingga siswa menjadi mandiri. LKS yang digunakan

adalah lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing. Hal ini diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, hasil belajar tersebut dapat tercapai dengan

menggunakan bahan ajar yang materi pelajaran terarah pada percobaan dan

eksperimen.

Namun demikian perlu diteliti apakah dengan diterapkannya pembelajaran

menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing dapat berpengaruh terhadap

peningkatan hasil belajar fisika siswa. Untuk mendapatkan jawaban yang telah

diuraikan di atas, maka penulis melakukan penelitian dan menuliskannya dalam

skripsi yang berjudul :β€œPengaruh Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri

Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Materi Hukum

Newton”.

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat di

identifikasi beberapa masalah, yaitu:

1. Nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran fisika konsep hukum Newton masih

rendah, yaitu 50,84 (di bawah nilai KKM mata pelajaran Fisika sebesar 75).

2. Pembelajaran fisika masih dengan pembelajaran konvensional.

3. LKS yang digunakan siswa masih memiliki banyak kekurangan, antara lain;

kurang lengkap ditinjau dari segi materi, banyak materi kurang dipahami,

banyak rumus, banyak soal-soal, kurang menyajikan eksperimen.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, batasan masalah pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Pembelajarn konvensional dalam penelitian ini adalah pembelajaran fisika

yang disajikan melalui metode eksperimen dan diskusi kelompok.

2. Pembelajaran inkuiri terbimbing dalam penelitian ini menurut Wina Sanjaya

yang meliputi tahap: Orientasi, Perumusan masalah, Merumuskan hipotesis,

Mengumpulkan data, Menguji hipotesis, Merumuskan kesimpulan.

3. Hasil belajar yang di ukur dalam penelitian ini hanya mengukur hasil tes

kognitif siswa. Ranah kognitif yang dinilai berdasarkan taksonomi bloom

yang telah direvisi oleh Lorin. W Anderson dkk, yaitu mengingat (C1),

memahami (C2), menerapkan (C3) dan analisis (C4).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing

terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep hukum Newton?

2. Bagaimana respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing ?

5

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh LKS berbasis inkuiri terbimbing terhadap hasil

belajar siswa SMA pada konsep hukum Newton.

2. Untuk mengetahui respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran fisika siswa di kelas.

2. Menambah wawasan mengenai bahan ajar yang dapat dikembangkan

terutama pada pengajaran fisika.

3. Sebagai informasi bagi pihak sekolah dalam memilih sumber belajar yang

tepat dan sesuai dengan kemampuan anak didiknya dan situasi serta keadaan

lingkungannya.

4. Setakeholder dapat menerapkan, menyebarkan ke masyarakat pendidikan.

6

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teoritis

1. Hakikat Belajar

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap

manusia sepanjang hidupnya. Proses pembelajaran terjadi karena adanya interaksi

degan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana

saja.1

Menurut Ernes ER. Hilgard, mendefinisikan belajar sebagai berikut:

β€œlearning is the process by which an activity original or is cargeed throught

training procedures ( whether in laboratory or in the natural environments ) as

distinguished from changes by factor not attributable to training”. Artinya

seseorang dikatakan belajar ketika dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan

sehingga yang bersangkutan berubah2. Belajar merupakan proses internal yang

kompleks. Terlibat proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi

ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.3 Gagne menyatakan bahwa belajar

merupakan kecenderungan perubahan pada diri manusia yang dapat dipertahankan

selama proses pertumbuhan.4

Bedasarkan gagasan di atas disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang

kompleks yang terjadi dalam diri manusia yang disebabkan interaksinya dengan

lingkungan sehingga mengalami perubahan tingkah laku. Proses belajar mengajar

yang inovatif didukung dengan adanya perangkat pembelajaran. Perangkat

pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat

berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa

(LKS), instrumen evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), media pembelajaran,

serta buku ajar siswa.5

1Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pres, 2013), h. 1. 2Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 4. 3Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 18 4Yatim Riyanto. Op. cit., h. 5. 5Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif, (Jakarta: Kencana

Prenanda Media Group, 2009), h. 201.

7

2. Hakikat Lembar Kerja Siswa

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)

Berikut merupakan beberapa definisi lembar kerja siswa menurut beberapa

ahli :

1) Andi Prastowo mengungkapkan β€œLKS yaitu bahan ajar cetak berupa lembar-

lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas

pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada

kompetensi dasar yang harus dicapai”.6

2) Diknas (2004) dalam Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar β€œLembar

Kerja Siswa (Student work sheet) adalah lembaran yang berisi tugas yang

harus dikerjakan oleh peserta didik”.7

3) Poppy Kamalia Devi, Renny Sofiraeni, dan Khairuddin mengungkapkan

β€œLembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran berisi tugas yang harus

dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja biasanya berupa petunjuk dan

langkah untuk menyelesaikan suatu tugas”.8

4) Trianto mengungkapkan β€œLembar kerja siswa adalah panduan siswa yang

digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.9

5) Yusminar Afifah Noor β€œLKS merupakan materi ajar yang dikemas sedemikian

rupa sehingga siswa dapat belajar secara mandiri”.10

6) Menurut Azhar arsyad β€œLembar kerja siswa sebagai sumber belajar dapat

digunakan sebagai alternatif media pembelajaran. LKS termasuk media cetak

6Andi Prastowo, Panduan Kreatif membuat bahan ajar Inovatif, (Yogyakarta: Dipa Press,

2011), h. 204. 7Depertemen Pendidikan Nasional. Panduan pengembangan bahan ajar, (Jakarta:

Depertemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 13 8Poppy Kamalia Devi, Renny Sofiraeni, dan Khairuddin, Pengembangan Perangkat

Pembelajaran, (Bandung: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA), 2009), h. 32.

9Trianto, op.cit., h. 222 10Yusminar Afifah Noor .β€œPengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Inquiri

Terbimbing Untuk Memfasilitasi Pemahaman Konsep Materi Sistem Persamaan Dua Variabel”, Skripsi . Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, 2014, h.2. tidak dipublikasikan.

8

hasil pengembangan teknologi cetak yang berupa buku dan berisi materi

visual”.11

Dari beberapa definisi yang diungkap di atas dapat disimpulkan bahwa

LKS cetak adalah alat bantu berupa lembar kertas yang berisi materi, ringkasan,

dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang dikerjakan oleh siswa dan

merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru

sebagai fasilitator dalam pembelajaran.

b. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS disusun dengan materi-materi dan tugas-tugas tertentu yang dikemas

sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Adanya perbedaan maksud dan tujuan

pengemasan materi pada masing-masing LKS tersebut, mengakibatkan LKS

memiliki lima bentuk diantaranya :12

1) LKS yang Membantu Siswa Menemukan Suatu Konsep

LKS jenis ini memuat apa yang (harus) dilakukan siswa, meliputi

melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu guru harus

merumuskan langkah yang harus dilakukan siswa, kemudian siswa diminta

mengamati fenomena hasil kegiatannya. Selanjutnya, guru memberikan

pertanyaan-pertanyaan analisis yang membentu siswa untuk mengaitkan

fenomena yang siswa amati dengan konsep yang akan mereka bangun dalam diri

siswa.

2) LKS yang Membantu Siswa Menerapkan dan Mengintegrasikan Berbagai

Konsep yang telah ditemukan

Di dalam sebuah pembelajaran, setelah siswa berhasil menemukan konsep,

siswa selanjutnya dilatih untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari tersebut

dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara memberi tugas kepada siswa untuk

melakukan diskusi kemudian meminta mereka untuk berlatih memberikan

kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab. Maka hal ini telah memberikan

sebuah jalan bagi terimplementasikannya nilai-nilai demokratis dalam diri siswa.

11Azhar Arsyad, op. cit., h. 29. 12Andi Prastowo, op. cit., h. 208.

9

3) LKS yang Berfungsi sebagai Penuntun Belajar

LKS bentuk ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam

buku. Siswa akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika mereka membaca buku,

sehingga fungsi utama LKS ini adalah membantu siswa menghafal dan

memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku. LKS ini juga sesuai

untuk keperluan remidiasi.

4) LKS yang Berfungsi sebagai Penguatan

LKS bentuk ini diberikan setelah siswa selesai mempelajari topik tertentu.

Materi dalam LKS ini lebih mengarah pada pengalaman dan penerapan materi

pembelajaran yang terdapat di dalam buku pelajaran. Selain sebagai pembelajaran

pokok, LKS ini juga cocok untuk pengayaan.

5) LKS yang Berfungsi sebagai Petunjuk Praktikum

LKS bentuk ini, petunjuk praktikum merupakan salah satu isi (content)

dari LKS.13

Dalam buku pengembangan sumber belajar untuk SMP tercantum dua

jenis LKS untuk pembelajaran IPA yaitu:

1) LKS untuk eksperimen berupa petunjuk untuk melaksanakan praktikum yang

menggunakan alat-alat dan bahan-bahan.

2) LKS non eksperimen berupa lembar kerja yang memuat teks yang menuntut

siswa melakukan kerja diskusi suatu materi pembelajaran.

Setiap LKS memiliki sistematika tersendiri. Hal ini sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Sistematika penulisan LKS eksperimen pada

umumnya pada umumnya terdiri dari:14

a) Pengantar, berisi uraian singkat tentang materi yang akan dipelajari melalui

Kerja praktikum.

b) Tujuan, memuat tujuan yang ingin dicapai dari hasil kerja praktikum

c) Alat dan bahan.

d) Langkah kerja, yaitu instruksi untuk melakukan kerja praktikum.

13Andi Prastowo, op. cit., h. 208-211. 14Popi Kamalia, op. cit., h. 32.

10

e) Tabel pengamatan, dapat berupa tabel-tabel data untuk mencatat hasil

praktikum.

f) Pertanyaan, berupa pertanyaan yang dapat mengarahkan siswa untuk

mendapatkan kesimpulan.

Pada penelitian ini, LKS berbasis inkuiri terbimbing adalah salah satu

jenis LKS eksperimen serta LKS yang bertujuan untuk menemukan konsep

tertentu. LKS ini di dalamnya memuat petunjuk untuk menemukan suatu konsep

melalui eksperimen. LKS ini diharapkan dapat membantu siswa dalam proses

pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran fisika konsep hukum Newton menjadi lebih baik dan tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

c. Tujuan Penyusunan LKS

Penyusunan LKS dalam pembelajaran memiliki tujuan tertentu

diantaranya:

1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan

materi yang diberikan.

2) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi

yang diberikan.

3) Melatih kemandirian belajar siswa.

4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada siswa.15

Tujuan penyusunan LKS berbasis penemuan terbimbing ini adalah

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika melalui proses

penemuan terbimbing.

d. Fungsi LKS

Penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar dapat memiliki peluang

yang lebih besar kepada siswa untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik

khususnya pada pelajaran fisika. Hal ini dikarenakan LKS memiliki fungsi

15Andi Prastowo, op. cit., h. 206.

11

tertentu dalam proses pembelajaran. Fungsi LKS dalam proses belajar mengajar

ada dua yaitu:

1) Sebagai bahan ajar yang dapat meminimalkan peran pendidik, namun lebih

mengaktifkan siswa.

2) Sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang

diberikan.

3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.

4) Memudahkan pelaksanaan pembelajaran pada siswa.16

e. Manfaat Penggunaan LKS

Manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKS dalam proses

pembelajaran adalah sebagai berikut:17

1) Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.

2) Membantu siswa dalam mengembangkan konsep.

3) Melatih siswa dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.

4) Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.

5) Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui

kerja belajar.

6) Membantu siswa untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari

melalui kerja belajar secara sistematis

Berdasarkan penjelasan tentang manfaat serta keuntungan dari penyusunan

LKS, penyusunan LKS berbasis inkuiri terbimbing ini akan memberikan manfaat.

Manfaat tersebut diantaranya untuk mengarahkan pengajaran, memperkenalkan

suatu kerja tertentu sebagai variasi belajar mengajar, memberikan bimbingan

kepada siswa untuk melakukan kerja penemuan, berusaha membangkitkan minat

belajar peserta didik, serta menumbuhkan kemandirian siswa.

16Ibid., h.205-206 17Manfaat, tujuan dan Jenis LKS, diakses pada tanggal 29 Maret 2015,

(http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2270772-manfaat-tujuan-dan-jenis-lks/)

12

f. Teknik Penyusunan LKS

Keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses

belajar mengajar, sehingga penyusunan LKS harus memenuhi berbagai

persyaratan yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik. (Hendro

Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis 1992 : 41-46).

1) Syarat- syarat didaktik

Mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal dapat

digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau yang pandai. LKS lebih

menekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan yang terpenting dalam

LKS ada variasi stimulus melalui berbagai media dan kerja siswa. LKS

diharapkan mengutamakan pada pengembangan kemampuan komunikasi sosial,

emosional, moral, dan estetika. Pengalaman belajar yang dialami siswa ditentukan

oleh tujuan pengembangan pribadi siswa.

2) Syarat konstruksi

Syarat-syarat konstruksi ialah syarat-syarat yang berkenaan dengan

penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan,

yang pada hakekatnya harus tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak

pengguna, yaitu siswa.

3) Syarat teknis menekankan penyajian LKS, yaitu berupa tulisan, gambar dan

penampilannya dalam LKS

Sedangkan menurut Diknas (2004) terdapat langkah-langkah dalam

penyusunan LKS adalah sebagai berikut:18

1) Melakukan Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan LKS.

Langkah yang dimaksud untuk menentukan materi-materi mana yang memerlukan

bahan ajar LKS. Pada umumnya, dalam menentukan materi, langkah analisisnya

dilakukan dengan cara melihat materi pokok, pengalaman belajar, serta materi

pokok yang diajarkan.

18Andi Prastowo, Op. cit., h. 212.

13

2) Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS

yang harus ditulis serta melihat skuensi atau urutan LKS. Skuensi LKS sangat

dubutuhkan dalam menentukan prioritas penulisan.

3) Menetukan Judul LKS

Perlu kita ketahui bahwa judul LKS ditentukan atas dasar kompetensi-

kompetensi dasar, materi pokok, atau penglaman belajar yang terdapat dalam

kurikulum. Satu kompetensi dasar dapat dijadikan sebagai judul LKS apabila

kompetensi tersebut tidak telalu besar.

4) Penulisan LKS

Dalam penulisan LKS, langkah-langkah yang dilakukan diantaranya,

merumuskan kompetensi dasar, menentukan alat penilaian, menyusun materi dan

memperhaikan struktur LKS.

3. Hakikat Inkuiri Terbimbing

a. Pengertian Inkuiri Terbimbing

Menurut Zulfiani, model adalah rencana atau pola yang dapat dipakai

untuk merancang mekanisme atau pengajaran meliputi sumber belajar,

subjek pembelajar, lingkungan belajar dan kurikulum.19 Arends mengemukakan

bahwa β€œModel pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan

digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam

pembelajaran yang digunakan dalam pengelolaan kelas”.20 Sedangkan menurut

Trianto model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang mengembangkan

prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar.21 Setiap guru dapat menggunakan model pembelajaran

yang berbeda, model pembelajaran yang dipilih tentunya harus sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta sesuai dengan karakteristik siswa.

19Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet, 1, h. 117. 20Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustaka), Cet. 1., h .4. 21Ibid., h. 2

14

Inkuiri merupakan proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan

penemuan melalui proses berpikir secara sistematis.22 Menurut Burner dalam

Trianto, bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara

aktif oleh manusia dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik.23

Inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses

berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban

dari suatu masalah yang dipertanyakan.24

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa,

siswa berperan secara langsung dalam menemukan pengetahuan atau pemahaman

melalui sintak yang sesuai dengan model pembelajaran inkuiri. Sehingga siswa

dapat mengingat lebih lama dibandingkan dengan yang tidak mengalami langsung

proses pembelajaran tersebut.

b. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri memiliki peranan yang penting dalam proses

pembelajaran di sekolah bagi guru dan siswa, Ada beberapa hal yang menjadi ciri

pembelajaran inkuiri yaitu:25

Pertama, model pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa

secara maksimal untuk mencari dan menemukan.

Kedua, seluruh aktifitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari

dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga

diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri.

Ketiga, tujuan dari inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir

secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan pemikiran sebagai bagian

dari proses mental.

22Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Bandung: Kencana Prenanda Media Grup, 2011), h.119 23Trianto., op.cit., h.26. 24Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Bandung: Fajar Intrepratama Offset, 2006), Cet, 6. h. 194. 25Ibid., h.194-195.

15

c. Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri

Menurut Trianto, Tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing terdiri

dari enam fase. Secara ringkas kerja guru dan siswa selama proses pembelajaran

model inkuiri dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 2.1. Tahap Pembelajaran Inkuiri26

Fase Perilaku Guru

1. Menyajikan pertanyaan atau

masalah

Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah

dan masalah dituliskan di papan. Guru membagi

siswa dalam kelompok.

2. Membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

curah pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru

membimbing siswa dalam menentukan hipotesis

yang relevan dengan permasalahan dan

memproiritaskan hipotesis mana yang menjadi

prioritas penyelidikan.

3. Merancang percobaan Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

menentukan langkah langkah yang sesuai dengan

hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing

siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan

4. Melakukan percobaan untuk

memperoleh informasi

Guru membimbing siswa mendapatkan informasi

melalui percobaan

5. Megumpulkan dan

menganilisis data

Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok

untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang

terkumpul.

6. Membuat kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuat

kesimpulan.

26 Trianto, op. cit., h. 172.

16

d. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri sangat dianjurkan karena memiliki banyak

kelabihan diantaranya;

1) Menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor

secara seimbang, sehingga pembelajaran lebih bermakna.

2) Dapat memberi ruang kepada siswa untuk belajar sendiri dengan cara belajar

mereka.

3) Model ini dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern

yang menganggap bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku

dikarenakan adanya pengalaman.

4) Model pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan-kebutuhan siswa yang

memiliki kemampuan di atas rata-rata, artinya siswa yang memiliki

kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang memiliki

kemampuan lemah belajar.

Disamping memiliki keunggulan, model pembelajaran inkuiri juga

memiliki kelemahan, diantaranya sebagai berikut;

1) Sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan

siswa dalam belajar.

2) Memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sering kesulitan

menyesuaikan dengan waktu yang telah disesuaikan.

3) Selama inkuiri digunakan maka akan sulit mengontrol kegiatan dan

keberhasilan pembelajaran.

4) Selama kriteria keberhasilan belajar mengajar ditentukan oleh kemampuan

siswa menguasai materi pembelajaran, maka SPI akan sulit diimplementasikan

setiap guru.

17

e. Jenis-jenis Model Pembelajaran Inkuiri

Menurut Moh. Amien jenis-jenis model pembelajaran inkuiri terdiri dari

tujuh jenis, diantaranya yaitu:

1) Guided Inquiry Lab . Lesson

Pada model inkuiri jenis ini sebagian perencanaan dibuat oleh guru. Guru

menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Dalam

hal ini siswa tidak merumuskan masalah.

2) Modified Inquiry

Guru hanya memberikan masalah dan biasanya menyediakan bahan atau

alat-alat yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut.

3) Free Inquiry

Kegiatan free inkuiri dilakukan setelah siswa mempelajari dan mengerti

bagaimana memecahkan suatu masalah dan telah memperoleh pengetahuan

yang cukup tentang bidang studi tertentu serta telah melakukan modified

inkuiri.

4) Invitation Into Inquiry

Siswa dilibatkan dalam proses pemecahan masalah sebagaimana cara-cara

yang lazim diikuti scientist, melakukan beberapa kegiatan atau kalau

mungkin, semua kegiatan sebagai berikut : merancang eksperimen,

merumuskan hipotesis, menetapkan kontrol, menentukan sebab akibat,

membuat grafik.

5) Inquiry Role Approach

Inquiry Role Approach merupakan kegiatan proses belajar yang melibatkan

siswa dalam tim yang masing-masing terdiri atas empat anggota untuk

memecahkan invitation into inquiry. Masing-masing anggota tim diberi tugas

suatu peranan yang berbeda-beda sebagai berikut koodinator tim, penasihat

teknis, pencatat data dan evaluator proses.

18

6) Pictorial Riddle

Pendekatan dengan menggunakan Pictorial Riddle adalah salah satu

teknik atau metode untuk mengembangkan motivasi dan minat siswa di

dalam diskusi kelompok kecil maupun besar. Gambar atau peragaan-

peragaan, atau situasi yang sesungguhnya dapat digunakan untuk

meningkatkan cara berpikir kreatif dan kreatif siswa. Suatu riddle biasanya

berupa gambar di papan tulis, papan poster, atau diproyeksikan dari suatu

trasparansi, kemudian guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan

riddle.

7) Synectics Lesson

Pada dasarnya synectics memusatkan pada keterlibatan siswa untuk membuat

berbagai macam bentuk metafora (kiasan) supaya dapat membuka

intelegensinya dan mengembangkan kreativitasnya. Hal ini dapat

dilaksanakan karena metafora dapat membantu dalam melepaskan β€œikatan

struktur mental” yang melekat kuat dalam memandang suatu problema

sehingga dapat menunjang timbulnya ide-ide kreatif.

e. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)

1) Definisi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Inkuiri terbimbing (guided inquiry) merupakan salah satu inkuiri dimana

guru menyediakan materi dan bahan serta permasalahan untuk penyelidikan.

Siswa merencanakan prosedurnya sendiri untuk memecahkan masalah yang

diberikan oleh guru kepada siswa. Guru juga memfasilitasi penyelidikan dan

mendorong siswa mengungkapkan atau membuat pertanyaan-pertanyaan yang

membimbing mereka lebih lanjut.

Irfan Naufal Umar dan Sajap Maswan mendefinisikan inkuiri terbimbing

adalah sebagai proses pembelajaran dimana guru menyediakan unsur-unsur asas

dalam satu pelajaran dan kemudian meminta siswa membuat generalisasi, guru

bertindak sebagai fasilitator yang mencetuskan persoalan-persoalan

19

untuk merangsang siswa.27 Istilah β€œguided inquiry” digunakan apabila di dalam

kegiatan inkuiri guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas

kepada siswa.

2) Tingkatan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Wina Sanjaya menguraikan tentang tahap pembelajaran inkuiri terbimbing

yang diikuti sebagai berikut :28

a) Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim

pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar

siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Berbeda dengan tahapan

preparation dalam Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE) sebagai langkah

untuk mengondisikan agar siswa siap menerima pelajaran, pada langkah orientasi

dalam strategi pembelajaran inkuiri, guru merangsang dan mengajak siswa untuk

berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang

sangat penting. Keberhasilan strategi pembelajaran inkuiri sangat tergantung

pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam

memecahkan masalah tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses

pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Beberapa hal yang dapat dilakukan

dalam tahapan orientasi ini adalah:

i. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat

dicapai oleh siswa.

ii. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk

mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta

tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai

dengan merumuskan kesimpulan.

iii. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam

rangka memberikan motivasi belajar siswa.

27Irfan Naufal Umar dan Sajap Maswan, Aplikasi Pendekatan Inkuiri Dalam Persekitaran Pembelajaran Berdasarkan Web, Pusat Teknologi Pengajaran dan Multimedia, Universiti Sains Malaysia, h. 3

28Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 202-205.

20

b) Merumuskan Masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu

persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan

yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.

Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan

masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban

yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi

inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh

pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental

melalui proses berpikir. Dengan demikian, teka-teki yang menjadi masalah

dalam berinkuiri adalah teka-teki yang mengandung konsep yang jelas yang

harus dicari dan ditemukan. Ini penting dalam pembelajaran inkuiri. Beberapa

hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, diantaranya:

i. Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memiliki

motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan

masalah yang hendak dikaji. Dengan demikian, guru sebaiknya tidak

merumuskan sendiri masalah pembelajaran, guru hanya memberikan topik

yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana rumusan masalah yang sesuai

dengan topik yang telah ditentukan sebaiknya diserahkan kepada siswa.

ii. Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang

jawabannya pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat

merumuskan masalah yang menurut guru jawaban sebenarnya sudah ada,

tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti.

iii. Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui

terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji lebih jauh

melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah

memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan

masalah. Jangan harapkan siswa dapat melakukan tahapan inkuiri

selanjutnya, manakala ia belum paham konsep-konsep yang terkandung

dalam rumusan masalah.

21

c) Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang

dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.

Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada dasarnya sudah

dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir itu dimulai dari kemampuan

setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu

permasalahan. Manakala individu dapat membuktikan tebakannya, maka ia akan

sampai pada posisi yang bisa mendorong untuk berpikir lebih lanjut. Oleh

sebab itu, potensi untuk mengembangkan kemampuan menebak pada setiap

individu harus dibina. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk

mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah

dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk

dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai

perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.

Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki

landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu

bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat

dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman.

Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit

mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.

d) Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang

dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran

inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam

pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan

motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan

kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran

guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat

mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Sering

terjadi kemacetan berinkuiri adalah ketika siswa tidak apresiatif terhadap pokok

permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala

22

ketidak-bergairahan dalam belajar. Manakala guru menemukan gejala-gejala

semacam ini, maka guru hendaknya secara terus-menerus memberikan

dorongan kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan berbagai jenis

pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang

untuk berpikir.

e) Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap

diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan

pengumpulan data. Terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat

keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis

juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran

jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi

harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggung jawabkan

f) Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang

diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan

merupakan akhir dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, oleh karena

banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak

fokus terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk

mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada

siswa data mana yang relevan.

4. Hakikat Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang

ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan

kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman.29 Proses

pembelajaran bertujuan mendapatkan hasil belajar yang optimal.

29Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013),

Cet 6. h. 1.

23

Benyamin S. Bloom mengklasifikasikan hasil belajar dalam tiga ranah

yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Hasil belajar dalam

ranah kognitif terdiri dari enam kategori yaitu: pengetahuan, pemahaman,

penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Sedangkan ranah afektif berkenaan

dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, reaksi,

penilaian, organisasi dan internalisasi. Dan yang terakhir ranah psikomotorik

berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dalam kemampuan bertindak.30

Bagian dari hasil belajar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Kognitif

Hasil belajar penguasaan materi (kognitif) bertujuan untuk mengukur

penguasaan dan pemilihan konsep dasar kelimuan berupa materi-materi esensial

sebagai konsep kunci dan prinsip utama. Ranah kognitif ini merupakan ranah

yang lebih banyak melibatkan kegiatan mental/otak. Pada tahun 2001 Lorin W.

Anderson dan David R. Karthwol merevisi taksonomi Bloom menjadi

(1) remember, (2) understand, (3) apply, (4) analyze, (5) evaluate, dan

(6) create.31

Jenjang kemampuan yang lebih tinggi sifatnya lebih kompleks, dan

merupakan peningkatan dari jenjang kemampuan yang lebih rendah,

penjelasannya adalah sebagai berikut:

a) Remember (mengingat/C1)

Jenjang ini didefinisikan sebagai proses mengingat materi yang telah dipelajari

sebelumnya, mencakup fakta, rumus, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah

dipelajari. Kategori ini mencakup dua proses kognitif yaitu: mengenali

(recognizing) dan mengingat (recalling).

b) Understand (memahami/C2)

Pada jenjang ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari

materi yang dipelajarinya, misalnya menafsirkan bagan, diagram atau grafik,

menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan matematis,

30Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009), h. 22-23. 31Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), Cet. I, h. 14.

24

meramalkan berdasarkan kecenderungan tertentu (ekstrapolasi dan interpolasi)

menjelaskan informasi yang diterima dengan kata-kata sendiri.kategori ini

mrncakup tujuh proses kognitif yaitu: menafsirkan (interpreting), memberikan

contoh (exemplifying), mengklasifikasikan (classifying), meringkas

(summarizing), menarik inferensi (inferring), membandingkan (comparing),

dan menjelaskan (explaining).

c) Apply (menerapkan/C3)

Jenjang ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk mnggunakan materi

prinsip, aturan, atau metode yang telah dipelajari dalam situasi konkrit yang

baru, seperti melakukan percobaan, membuat peta, membuat model,

menghitung kebutuhan, dan merancang strategi. Kategori ini mencakup dua

macam proses kognitif yaitu: menjalankan (executing) dan

mengimplementasikan (Implementing).

d) Analyze (menganalisis/C4)

Jenjang ini didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk menguraikan suatu

materi ke dalam bagian-bagiannya, atau menguraikan suatu informasi yang

dihadapi menjadi komponen-komponennya sehingga struktur informasi serta

hubungan antara komponen informasi tersebut menjadi jelas. Terdapat tiga

macam proses kognitif yang tercakup dalam menganalisis: menguraikan

(diferentiating), mengorganisir (organizing), dan menemukan pesan tersirat

(attributing).

e) Evaluate (evaluasi/C5)

Jenjang ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempertimbangkan nilai

suatu materi (pernyataan, uraian, pekerjaan) berdasarkan kriteria tertentu yang

ditetapkan. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini

yaitu: memeriksa (checking) dan mengkritik (critiquing)

f) Create (mencipta/C6)

Jenjang ini didefiniskan sebgai kemampuan menggabungkan beberapa unsur

menjadi suatu kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam

kategori ini, yaitu: membuat (generating), merencanakan (planning),

memproduksi (producing).

25

2) Psikomotorik

Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan

(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman

belajar. Dave dalam Uzer Usman, mengklasifikasikan domain psikomotor

ke dalam lima kategori, yaitu: peniruan, manipulasi, ketetapan, artikulasi, dan

pengalamiahan.32

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini yang dimaksudkan

adalah hasil belajar fisika yang terbatas pada ranah kognitif meliputi C1 sampai

dengan C4.

3) Afektif

Hasil belajar proses yang berkaitan dengan sikap dan nilai, berorientasi

pada penguasaan dan pemilihan kecakapan proses dan metode. Tipe hasil belajar

afektif akan tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti perhatian

terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas,

kebiasaan belajar dan hubungan sosial.33 Menurut Moh. Uzer Usman, hasil belajar

afektif terbagi dalam lima kategori yaitu penerimaan, pemberian respon,

penilaian, pengorganisasian dan karakterisasi.34Unutk menilai aspek atau

mengukur hasil belajar ini dapat digunakan instrumen yang bersifat nontes,

misalnya: kuisioner dan observasi.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Secara umum, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar di

bedakan menjadi 3 diantarnya: 35

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi

jasmani dan rohani siswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi keadaan

lingkungan disekitar siswa.

32Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2009). h. 36-37 33Nana Sudjana, Op. cit., h. 30. 34Moh Uzer Usman, Loc. Cit. 35Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), h.132

26

Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar

siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan

kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

5. Hukum Newton

Hukum Newton salah satu kajian ilmu fisika yang mempelajari tentang

gerak suatu benda, mengkaji tentang penyebab benda bergerak. Konsep hukum

Newton dapat diuraikan sesuai peta konsep berikut:

a. Hukum I Newton

Pada hukum pertamanya ini Newton menjelaskan keadaan benda jika tidak

dipengaruhi gaya. Menurut Newton benda dapat mempertahankan keadaan jika

tidak dipengaruhi gaya. Mempertahankan keadaan berarti benda yang diam akan

tetap diam dan benda bergerak dengan kecepatan tetap akan tetap bergerak dengan

kecepatan tetap. Sikap mempertahankan keadaan ini disebut dengan inersia atau

lembam. Oleh karena itu hukum I Newton ini dinamakan juga hukum inersia atau

hukum kelembaman. dapat dirumuskan seperti berikut.

Ξ£F = 0 …………. 2.1

Keterangan :

F = Gaya (N)

Gambar 2.1. Peta Konsep Hukum Newton

Hukum Newton

Hukum I Newton Hukum II Newton Hukum III Newton

Rumusan: Ξ£F = 0

Rumusan: Ξ£F = m.a

Rumusan: -Faksi = Freaksi

27

b. Hukum II Newton

Hukum II Newton membahas tentang hubungan antara massa yang

dimiliki sebuah objek/benda dengan percepatan yang dialaminya ketika dikenakan

resultan gaya yang tidak sama dengan nol. Percepatan sendiri dapat didefinisikan

sebagai perubahan kecepatan yang dialami banda tiap satuan waktunya. Contoh

kongkrit dari adanya percepatan dijelaskan oleh gambar 2.2, ketika mobil mula-

mula diam artinya tidak memiliki kecepatan didorong hingga mulai bergerak

sedikit demi sedikit hal ini menunjukan adanya perubahan kecepatan yang tadinya

diam (v = 0) ahirnya mulai bergerak kecepatan berubah, hal ini menunjukan

adanya percepatan yang dilakukan akibat adanya resultan gaya yang tidak sama

dengan nol yang diberikan siswa terhadap mobil.

Hubungan ini selanjutnya dikenal sebagai Hukum II Newton, yang

bunyinya sebagai berikut: Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan

gayatotal yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah

percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya.

Hukum II Newton tersebut dirumuskan secara matematis dalam persamaan:

π‘Ž = Ξ£ πΉπ‘š

π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ Ξ£ 𝐹 = π‘š.π‘Ž ……….. 2.2

Keterangan :

F = Gaya (N)

m = Massa (kg)

a = Percepatan (m.s-2)

c. Hukum III Newton

Newton berpendapat bahwa kedua benda tersebut harus dipandang sama.

Ketika kita mendorong sebuah meja, tangan memberikan gaya pada meja, dan

meja memberikan gaya balik kepada tangan, gaya bekerja dalam arah yang

berlawana. Inti dari Hukum III Newton, yaitu: Ketika suatu benda memberikan

Gambar.2.2 Mendorong Mobil Dengan Ukuran yang Berbeda

28

gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar

tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama.36

Faksi = - Freaksi ………… 2.3

B. Penelitian Relevan

1. Rehulina dalam penelitiannya yang berjudul. β€œPengembangan Lembar Kerja

Siswa (LKS) Berbasis Inquiry Untuk Pembelajaran Biologi SMA Kelas XII

Semester I”. Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Juli 2013

Penelitian menunjukan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan LKS berbasis inkuiri lebih tinggi dari pada siswa yang

dibelajarkan tanpa menggunakan produk LKS yang dikembangkan.37

2. Juli Sukimarwati, Widha Sunarno, Sugiyarto, dalam penelitian yang berjudul:

β€œ Pembelajaran Biologi dengan Guide Inquiry model Menggunakan LKS

Terbimbing dan LKS Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Kreativitas dan

Motivasi Berprestasi Siswa”.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh pembelajaran biologi dengan Guided Inquiry Model menggunakan

LKS terbimbing dan LKS bebas termodifikasi, kreativitas, motivasi

berprestasi siswa, serta interaksinya terhadap prestasi belajar siswa.

Data dianalisis menggunakan anava tiga jalan, berdasarkan hasil penelitian

dapat disimpulkan: guided inquiry model menggunakan LKS terbimbing dan

LKS bebas termodifikasi memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar

kognitif, afektif, dan psikomotorik.38

3. Riska pridamaulia dalam tulisanya yang berjudul β€œPengembangan Lembar

Kerja Siswa Experimen Berorientasi Inkuiri Terbimbing Pada Materi Laju

Reaksi”. Penelitian yang bertujuan mengembangkan dan menghasilkan LKS

berorientasi terbimbing pada materi laju reaksi dan mengetahui tanggapan

36Agus Tranggono, Sains Fisika, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hal. 120-130. 37Rehulina. β€œPengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Inquiry Untuk

Pembelajaran Biologi SMA Kelas XII Semester I”. Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan, Juli 2013. Tidak dipublikasikan. h 1

38Juli Sukimarwati, Widha Sunarno, Sugiyarto, β€œ Pembelajaran Biologi dengan Guide Inquiry model Menggunakan LKS Terbimbing dan LKS Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.Jurnal, Vol 2, No 2, Tahun 2013. h. 1

29

siswa terhadap LKS yang dikembangkan. Menggunakan metode deskriptif

yang dilakukan di SMAN 88 Jakarta, hasil tanggapan siswa terhadap LKS

sebesar 78,76%, presentase secara keseluruhan terhadap penyajian materi,

tanggapan siswa tentang materi laju reaksi dan desain LKS sebesar 80,4

dengan kriteria baik.39

4. Mulia Rusmawati dalam penelitian yang berjudul. β€œPengaruh Penggunaan

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Terhadap

Hasil Belajar Fisika Siswa”. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Berdasarkan analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat

pengaruh penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis penemuan

terbimbing terhadap hasil belajar fisika siswa.40

5. Nagihan YILDIRIM1, Sevil KURT, Alipaşa AYAS. Turkist Sains Jurnal yang

berjudul β€œThe Effect Of The Worksheets On Students’ Achievement In

Chemical Equilibrium” Bertujuan untuk mengetahui pengaruh lembar

kerja siswa, Pencapaian pada faktor yang mempengaruhi keseimbangan

kimia. Penelitian ini dilakukan dengan desain kuasi eksperimental. Pada akhir

penelitian, ditemukan bahwa siswa kelompok eksperimen lebih

berhasil daripada kelompok kontrol.41

39Riska pridamaulia. β€œPenggunaan Lembar Kerja Siswa Experimen Berorientasi Inquiri

Terbimbing Pada Materi Laju Reaksi. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2014. Tidak dipublikasikan. h. 1

40Mulia Rusmawati. β€œPengaruh Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013. tidak dipublikasikan. h. 1

41Zehra Γ–ZDILEK, Nermin BULUNUZ, β€œThe Effect of a Guided Inquiry Method on Pre-service Teachers’ Science Teaching Self-Efficacy Beliefs”. Journal of Turkish Science Education . Volume 6, Issue 2, August 2009

30

C. Kerangka Berpikir

1. Kerangka Teoritis

Suatu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran antara

lain belum dimanfaatkannya sumber belajar secara maksimal, baik oleh guru

maupun siswa, padahal menurut Slamet (dalam Sumarni:2004:15) Pembelajaran

dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal berupa kemampuan awal siswa

dan faktor eksternal berupa pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran

dapat dilakukan dengan menggunakan media LKS. Cara penyajian materi

pelajaran dalam LKS meliputi penyampaian materi secara ringkas kerja yang

melibatkan siswa secara aktif misalnya latihan soal, diskusi, dan percobaan

sederhana.

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu sumber belajar yang

dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kerja pembelajaran. LKS

yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan

situasi kerja pembelajaran yang akan dihadapi.

Namun pada kenyataannya guru sering kali hanya mengandalkan buku

paket sebagai pedoman dalam mengajar. Transfer informasi dari buku paket pun

dilakukan melalui metode ceramah. Hal ini lebih menempatkan guru sebagai pusat

informasi dan ilmu pengetahuan (teacher centered). Jikalau memiliki sumber

belajar tambahan, itu adalah LKS buatan penerbit yang berisi soal-soal. Jawaban

dari soal-soal tersebut hanya tinggal memindahkan materi yang tercantum pada

LKS.

Keberadaan LKS yang inovatif dan kreatif menjadi harapan semua siswa.

Karena, LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses pembelajaran

menjadi menyenangkan. Siswa diharapkan akan lebih tertarik dan antusias untuk

belajar. Maka dari itu, sebuah keharusan bahwa setiap pendidik ataupun calon

pendidik agar mampu menyiapkan dan membuat bahan ajar sendiri yang inovatif.

Pembelajaran inkuiri terbimbing adalah suatu pembelajaran bersifat

investigasi dimana guru hanya memberikan bahan dan permasalahan untuk di

selsaikan. Siswa memutuskan sendiri bagaimana cara untuk menyelsaikan

masalah tersebut. Penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing ini, diharapkan

31

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran terutama

pembelajaran fiika, Karena didalam LKS berbasis inkuiri terbimbing ini penyajian

materi dibuat dengan proses penemuan, sehingga di harapkan siswa lebih

termotivasi dan pembelajaran dapat lebih menarik.

32

2. Kerangka Berpikir

Gambar.2.3 Kerangka Berpikir

Pemberian Perlakuan dengan menggunakan LKS Berbasis

inkuiri terbimbing

1. Pembelajaran menjadi student center. 2. Kelas aktif, aktivitas siswa dalam

pembelajaran lebih baik. 3. LKS sesuai dengan model Inkuiri

Terbimbing. 4. Pembelajaran fisika menerapkan metode

diskusi kelompok.

Hasil Belajar Siswa Meningkat

Masalah: 1. Nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran fisika masih di bawah KKM.

2. Pembelajaran fisika masih dengan pembelajaran konvensional.

3. LKS yang digunakan siswa masih memiliki banyak kekurangan, antara

lain; kurang lengkap ditinjau dari segi materi, banyak materi kurang

dipahami, banyak rumus, banyak soal-soal, kurang menyajikan

eksperimen.

33

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di

atas, maka rumusan hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh

signifikan penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar.

6

34

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gegesik yang berlokasi di

Jalan Nakula Sadewa Kecamatan Gegesik Cirebon, di kelas X pada bulan Januari

semester genap, Tahun ajaran 2014/2015.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi

experimen), yaitu metode yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi eksperimen.1 Eksperimen semu atau quasi experimen dipandang

sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya, disebut demikian karena eksperimen

jenis ini belum memenuhi persyaratan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan

tertentu2.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian menggunakan Nonequivalent Control Group. Dalam

desain ini, subjek kelompok tidak dilakukan secara acak dan kedua kelompok

akan diberi perlakuan dengan pembelajaran yang berbeda. Sebelum pembelajaran,

kedua kelompok diberi tes awal (pretest) yang sama dan setelah pembelajaran

berakhir diberi tes akhir (posttest). Adapun desain penelitian dapat dilihat pada

Tabel 3.1 berikut ini:3

Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok pretest Perlakuan posttest

A Y1 XA Y2 B Y1 XB Y2

1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),

(bandung: Alfabeta, 2008), h. 114. 2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h. 123 3Sugiyono, Op. cit, h. 116.

35

Keterangan:

A : Kelas eksperimen B : Kelas kontrol XA : Perlakuan diberikan kepada kelas eksperimen menggunakan

LKS berbasis Inkuiri terbimbing XB : Perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol pembelajaran

konvensional Y1 : Tes awal (pretest) sebelum perlakuan Y2 : Tes akhir (posttest) setelah perlakuan

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari objek, orang

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 4 Dalam penelitian ini terdapat

variabel bebas LKS berbasis inkuiri terbimbing dan variabel terikat hasil belajar

siswa.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan dari objek yang diteliti, populasi dapat

dibedakan antara populasi sampling dan populasi sasaran 5. Populasi sampling

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N 1 Gegesik, populasi sasarannya

adalah seluruh siswa kelas X, yang terdaftar pada semester genap pada tahun

ajaran 2014-2015.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakter yang dimiliki oleh populasi

tersebut.6 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.1

sebagai kelas eksperimen dan kelas X.8 sebagai kelas kontrol.

4Sugiyono, Op. cit., h. 61. 5Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif. (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,

2009), h. 101 6Sugiyono, Op Cit., h. 118.

36

F. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau melalui

teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Purposive sampling yaitu

pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

penelitian.7 Diambil dua kelas untuk dijadikan sampel, yang satu sebagai kelas

eksperimen yang akan diajarkan dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri

terbimbing dan yang satu sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran

konvensional.

G. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini adalah data tes dan data non tes. Data tes berupa

hasil belajar fisika yang diperoleh melalui tes awal (pretest) dan tes akhir

(posttest). Pretest adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar pengetahuan awal siswa sebelum menggunakan LKS berbasis

inkuiri terbimbing. Posttest adalah tes hasil belajar sesudah pemberian perlakuan

berupa penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing. Data non tes berupa angket

untuk mengetahui respon siswa dalam penelitian ini, yaitu respon siswa terhadap

penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing dalam pembelajaran fisika dan

observasi kegiatan siswa pada saat pembelajaran menggunakan LKS berbasis

inkuiri terbimbing dalam pembelajaran fisika.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih

mudah diolah.8 Ada dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tes

dan nontes.

7Sugiyono, Op. cit, h. 124. 8Suharsimi Arikunto, Op. cit, h. 160.

37

1. Instrumen Tes

Instrumen yang akan digunakan adalah tes objektif jenis pilihan ganda

sebanyak 15 soal terdiri 5 pilihan jawaban. Tes ini disusun berdasarkan pada

indikator yang hendak dicapai. Instrumen ini mencakup ranah kognitif pada aspek

mengingat (C1) sampai analisis (C4). Tes ini dilakukan dua kali yaitu sebelum

perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest). Skor yang digunakan pada

pilihan ganda adalah bernilai satu (1) untuk jawaban yang benar dan nol (0) untuk

jawaban yang salah. Adapun kisi-kisi instrumen tes yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Kons

ep Indikator

Jenjang Kognitif Jumla

h Soal % Soal

C1 C2 C3 C4

Huk

um

Newt

on

Menganalisis

hubungan antara

gaya dengan massa

benda pada benda

bergerak.

1,2,

3*,

11*

7*,

14,

18*,

13*,

20*

9 30,00 %

Menghitung resultan

vektor gaya pada

benda titik dalam

suatu sistem.

4,5,

6*,8

,9,1

7,

21,

24*,

29

12,

16* 11 36,67%

Menunjukan

hubungan antara

masa (m), gaya (F),

dan percepatan (a)

pada percobaan

Newton.

10

19*,

23*

25*,

30

15*

22*

26*,

27,

28*

10 33,33%

5 4 11 10 30 100%

Keterangan : * = butir soal yang valid

38

2. Instrumen Nontes

Instrumen nontes berupa lembar observasi aktivitas siswa dan angket

respon siswa terhadap pembelajaran fisika menggunakan LKS berbasis inkuiri

terbimbing. Pada penelitian ini lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk

mengetahui penilaian observer terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran fisika

menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada konsep hukum Newton.

Adapun kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa dapat dilihat dalam Tabel 3.3

berikut ini:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No

Indikator Nomor Butir Pertanyaan

Jumlah

1

Kemandirian siswa dalam belajar menggunakan LKS 1, 2 2

2 Membuat Hipotesis

3 1 3 Memilih alat dan bahan yang digunakan

4 1 4 Merancang percobaan 5 1 5 Menganalisis hasil percobaan

6 1 6 Menyimpulkan hasil percobaan 7 1

Jumlah 7

Angket yang digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

respon siswa mengenai penerapan LKS berbasis Inkuiri terbimbing dalam proses

pembelajaran fisika pada konsep hukum Newton. Angket yang digunakan terdiri

dari 5 skala dengan pilihan, STS (sangat tidak setuju), TS (tidak setuju), C

(cukup), S (setuju), SS (sangat setuju).

39

Adapun kisi-kisi instrumen nontes angket respon siswa pada Tabel 3.4

berikut ini:

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Respon Siswa Terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing

I. Kalibrasi Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus dikalibrasi terlebih

dahulu untuk memenuhi kriteria kelayakan atau kualitas instrumen.

1. Kalibrasi Instrumen Tes

Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen tes terlebih dahulu

diujicobakan pada siswa kelas XI SMA N 1 Gegesik. Uji coba ini dimaksudkan

untuk mengetahui kualitas dari setiap soal. Dimana soal tersebut harus memiliki

empat kriteria kelayakan, yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya

pembeda. Berikut ini adalah pengujian berkaitan dengan kriteria yang harus

dipenuhi oleh instrumen penelitian:

No Indikator Angket

Butir pernyataan

positif (+)

Butir pernyataan negatif

(-)

Jumlah

1. Pembelajaran fisika sebelum menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing

1,3,5 2,4 5

2. Implementasi LKS berbasis inkuiri terbimbing pada pembelajaran fisika

7,8,9,11,13,15, 18,20

6,10,12,14, 16,17,19 15

3. Komponen LKS berbasis inkuiri terbimbing

21,23,25,29,30 22,24,26, 27,28 10

Jumlah 16 14 20

40

a. Uji Validitas

Setiap instrumen penelitian harus valid atau sahih. Suatu instrumen

dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak

diukur.9

Pengujian validitas instrumen tes dilakukan pada setiap butir soal

menggunakan teknik analisis point biserial yang dinyatakan dengan persamaan

berikut ini:10

π‘Ÿπ‘π‘π‘– = π‘€π‘βˆ’π‘€π‘‘

π‘†π‘‘οΏ½π‘π‘ž

Keterangan :

rpbi = Koefisien korelasi point biserial Mp = Mean skor dari tes yang menjawab benar item yang dicari korelasinya dengan tes. Mt = Mean skor total St = Standar deviasi dari skor total p = Proporsi tes yang menjawab benar terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya. q = Proporsi tes yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya.

Adapun kriteria interpretasi koefisien korelasi nilai r dapat dilihat pada

Tabel 3.5 sebagai berikut:11

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

No. Interval Koefisien Tingkat Hubungan

1. 0,80 – 1,00 Sangat tinggi

2. 0,60 – 0,79 Tinggi

3. 0,40 – 0,59 Cukup

4. 0,20 – 0,39 Rendah

5. 0,00 – 0,19 Sangat rendah

9Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009),

Cet.9, h. 65. 10Ibid, h. 79 11Suharsimi Arikunto, Op. cit., h.75

......................... (1)

41

Hasil uji validasi instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3.6 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes Statistik Butir Soal

Jumlah Soal 30 Jumlah Siswa 30

Nomor Soal Valid 3,6,7,11,12,15,16,18,19,20, 22,23,24,25,26,28

Jumlah Soal Valid 16 Persentase (%) 53,33%

Berdasarkan Tabel 3.6 di atas terlihat bahwa dari 30 soal yang diujikan

terdapat 16 soal yang dinyatakan valid setelah diuji validitasnya.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil

pengukuran.12 Suatu instrumen memiliki tingkat realibilitas yang memadai, bila

instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya

sama atau relatif sama. Uji ini dilakukan dengan menggunakan rumus yang

dikemukakan Kuder – Richardson yaitu rumus K – R 20, adalah sebagai berikut:13

βˆ’

βˆ’= βˆ‘

2

2

11 1 SpqS

nnr

Keterangan:

11r = Koefisien reliabilitas internal seluruh item.

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item salah ( )pq βˆ’= 1 Ξ£ pq = Jumlah hasil perkalian p dan q n = Banyaknya item s = Standar deviasi dari tes

12Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Peneitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), Cetakan ke-6, hal. 229. 13Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h.102.

............. (2)

42

Kriteria interpretasi indeks reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:14

Tabel. 3.7 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 ≀ r11 ≀ 1,00 Sangat Tinggi 0,61 ≀ r11 ≀ 0,80 Tinggi 0,41 ≀ r11 ≀ 0,60 Cukup 0,21 ≀ r11 ≀ 0,40 Rendah 0,00 ≀ r11 ≀ 0,20 Sangat Rendah

Hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal r11 0,67

Kesimpulan Reliabilitas Tinggi Berdasarkan Tabel 3.8 di atas, terlihat bahwa hasil uji reliabilitas

instrumen tes yang didapat sebesar 0,67 dan termasuk dalam kriteria Tinggi.

c. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal

dalam suatu instrumen, apakah soal tergolong mudah, sedang, atau sukar. Tingkat

kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab

benar pada butir soal tersebut. Tingkat kesukaran dapat diperoleh dengan

persamaan sebagai berikut:15

𝑃 = 𝐡𝐽𝑆

Keterangan:

P = Tingkat kesukaran B = Banyak siswa yang menjawab benar pada butir soal yang diukur JS = Jumlah seluruh peserta tes

14Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: Pustaka Setia, 2011), cetakan ke- 10,

h. 196. 15Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h.208.

...................... (3)

43

Penentuan kriteria derajat kesukaran suatu butir soal didasarkan pada

Tabel 3.9 berikut ini:16

Tabel 3.9 Kategori Tingkat Kesukaran

Rentang nilai P Kategori

𝟎,𝟎𝟎 ≀ 𝑷 < 𝟎,πŸ‘πŸŽ Sukar

𝟎,πŸ‘πŸŽ ≀ 𝑷 < 𝟎,πŸ•πŸŽ Sedang

𝟎,πŸ•πŸŽ ≀ 𝑷 < 𝟏,𝟎𝟎 Mudah

Hasil perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut

ini:

Tabel 3.10 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes

Kriteria Soal Butir Soal Jumlah Soal Persentase

Mudah 13 43,3% Sedang 12 40,0% Sukar 5 16,7%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan Tabel 3.10 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji taraf

kesukaran soal menunjukan kriteria mudah lebih banyak yaitu 13 soal (43,3%),

kriteria sedang hanya sebanyak 12 soal (40,0%), dan 5 soal (16,7%) termasuk

dalam kriteria sukar.

d. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan

rendah. Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah:17

𝐷𝑃 = π΅π΄π½π΄βˆ’ 𝐡𝐡

𝐽𝐡 = PA - PB

16Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009), cet ke-13. h. 137. 17Suharsimi Arikunto, Op. cit, h. 213

...................... (4)

44

Keterangan:

DP = Daya Pembeda BA = Banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar pada

butir soal yang diukur BB = Banyak peserta kelompok atas yang menjawab salah pada

butir soal yang diukur JA = Banyak peserta kelompok atas JB = Banyak peserta kelompok bawah PA = 𝐡𝐴

𝐽𝐴 : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = 𝐡𝐡𝐽𝐡

: Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Penentuan kriteria daya pembeda soal didasarkan pada Tabel 3.11 berikut ini:18

Tabel 3.11 Kategori Daya Pembeda

Rentang nilai DP Kategori

Bernilai negatif Drop

𝟎,𝟎𝟎 ≀ 𝑫𝑷 < 𝟎,𝟐𝟎 Buruk

𝟎,𝟐𝟎 ≀ 𝑫𝑷 < 𝟎,πŸ’πŸŽ Cukup

𝟎,πŸ’πŸŽ ≀ 𝑫𝑷 < 𝟎,πŸ•πŸŽ Baik

𝟎,πŸ•πŸŽ ≀ 𝑫𝑷 < 𝟏,𝟎𝟎 Baik sekali

Hasil uji daya pembeda instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut

ini:

Tabel 3.12 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes

Kriteria Soal Butir Soal Jumlah Soal Persentase

Drop 2 6,7 % Buruk 9 30,0 % Cukup 10 33,3 % Baik 8 26,7 %

Baik Sekali 1 3,3 % Jumlah 30 100%

Berdasarkan Tabel 3.12 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji daya pembeda

soal menunjukan kriteria cukup lebih banyak dibandingkan dengan kriteria lainya,

yaitu sebanyak 10 soal (33,3 %) Untuk kriteria drop hanya terdapat 2 soal (6,7%),

18Ibid, h. 218

45

9 soal (30,0%) termasuk kriteria buruk, 8 soal (26,7%) termasuk dalam kriteria

baik, dan 1 soal (3,3%) termasuk kriteria baik sekali.

J. Teknik Analisis Data Tes

Analisis data bertujuan untuk memperoleh makna dari data tes yang telah

terkumpul. Teknik analisis data tes terdiri dari uji prasyarat analisis dan uji

analisis.

1. Prasyarat Analisis Data

Sebelum melakukan uji analisis yang berupa uji hipotesis, maka dilakukan

beberapa uji prasyarat analisis untuk menentukan rumus statistik yang akan

digunakan dalam uji hipotesis tersebut. uji prasyarat analisis ini mempersyaratkan

dua uji yang harus dipenuhi, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak normal.

Uji normalitas data pretest maupun posttest yang digunakan pada

penelitian ini dengan menggunakan uji Chi-quadrat dengan langkah perhitungan

sebagai berikut:19

1) Mencari skor terbesar dan terkecil.

2) Mencari nilai rentangan (R)

R = skor terbesar - skor terkecil

3) Mencari banyaknya kelas (BK)

𝐡𝐾 = 1 + 3,3 log𝑁 (Rumus Sturgess)

4) Mencari nilai panjang kelas (i)

𝑖 =𝑅𝐡𝐾

5) Membuat daftar frekuensi observasi

19Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2011), cet, 7, h. 121-124.

46

6) Mencari rata-rata (mean)

=π‘₯βˆ’βˆ‘ 𝑓π‘₯𝑖𝑛

7) Menentukan simpangan baku (standard deviasi)

𝑠 = οΏ½π‘›βˆ‘π‘“π‘₯𝑖2 βˆ’ (βˆ‘π‘“π‘₯𝑖)2

𝑛(𝑛 βˆ’ 1)

8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri batas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

b) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

𝑍 =π΅π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘ πΎπ‘’π‘™π‘Žπ‘  βˆ’ π‘₯βˆ’

𝑠

c) Mencari luas 0–Z dari tabel kurva normal dari 0–Z dengan menggunakan

angka-angka untuk batas kelas.

d) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka

0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua

dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang

berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris

berikutnya.

e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden.

9) Mencari chi-kuadrat hitung οΏ½π‘₯β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 οΏ½

π‘₯2 = οΏ½(𝑓0 βˆ’ 𝑓𝑒)2

𝑓𝑒

π‘˜

𝑖=1

10) Membandingkan π‘₯β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 dengan π‘₯π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™2 untuk 𝛼 = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = n-1, dengan kriteria:

Jika, π‘₯β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 β‰₯ π‘₯π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™2 artinya distribusi data tidak normal dan

Jika π‘₯β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 ≀ π‘₯π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™2 ,artinya distribusi data normal

47

b. Uji Homogenitas

Setelah kelas diuji kenormalannya maka setelah itu kelas diuji

kehomogenitasannya. Rumus uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher,

dengan rumus:20

𝐹𝐻𝑖𝑑𝑒𝑛𝑔 = 𝑆12

𝑆22π‘‰π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘›π‘  π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘’π‘ π‘Žπ‘Ÿπ‘‰π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘›π‘  π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘˜π‘’π‘π‘–π‘™

Dimana: S2 = π‘›βˆ‘π‘₯12βˆ’(βˆ‘π‘‹1)2

𝑛(π‘›βˆ’1)

Membandingkan Fhitung dengan nilai Ftabel untuk 𝛼 = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = n-1, dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika Fhitung ≀ Ftabel yang berarti varians kedua populasi homogen.

2) Jika Fhitung β‰₯ Ftabel yang berarti varians kedua populasi tidak homogen.

2. Uji N-Gain

Apabila hasil pretestt kelas eksperimen dan kontrol menunjukan

kemampuan yang sama, maka data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

hasil belajar siswa adalah melalui uji rata-rata data posttestt. Apabila hasil pretestt

kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukan kemampuan yang berbeda maka

data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa adalah

melalui uji rata-rata data gain yang dinormalisasi atau N-gain (normalized gain).

Nilai N-gain ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

N-Gain = π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘ƒπ‘œπ‘ π‘‘π‘‘π‘’π‘ π‘‘βˆ’π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘‘π‘’π‘ π‘‘π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ πΌπ‘‘π‘’π‘Žπ‘™βˆ’π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘‘π‘’π‘ π‘‘

Dengan kategori perolehan sebagai berikut:

Tabel 3.13 Kategori N-Gain

Nilai N-Gain Kategori g > 0,7 Tinggi

0,3 ≀ g ≀ 0,7 Sedang g ≀ 0,3 Rendah

20M. Subhana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 161.

48

3. Analisis Data

Setelah uji prasyarat analisis dilakukan, maka data akan terbagi menjadi

beberapa kondisi, diantaranya adalah data yang terdistribusi normal dan homogen,

serta data yang terdistribusi normal dan tidak homogen. Selanjutnya, data ini akan

dianalisis dengan uji hipotesis, yaitu uji-t. Prinsip uji-t adalah membandingkan

rata-rata (mean) kedua kelompok. Data yang terdistribusi normal dan homogen

menggunakan perhitungan statistik yang berbeda dengan data yang terdistribusi

normal dan tidak homogen.

a. Data terdistribusi normal dan homogen

Untuk data terdistribusi normal dan homogen, maka uji hipotesis yang

digunakan adalah uji statistik parametrik. Secara matematis dirumuskan sebagai

berikut:21

𝑑 =βˆ’π‘‹βˆ’2𝑋1

βˆ’

𝑆𝑔�1𝑛1

+ 1𝑛2

dimana :

𝑆𝑔 = οΏ½(𝑛1 βˆ’ 1)𝑆12 + (𝑛2 βˆ’ 1)𝑆22

𝑛1 + 𝑛2 βˆ’ 2

Keterangan: οΏ½Μ…οΏ½1 : rata-rata skor kelompok eksperimen οΏ½Μ…οΏ½2 : rata-rata skor kelompok kontrol Sg : varians gabungan (kelompok eksperimen dan kontrol) S12 : varians kelompok eksperimen S22 : varians kelompok kontrol n1 : jumlah anggota sampel kelompok eksperimen n2 : jumlah anggota sampel kelompok kontrol

21Ibid,. h. 161-163

49

Adapun langkah-langkah uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji - t

sebagai berikut:

1) Mengajukan hipotesis

Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest

H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan LKS berbasis inkuiri terbimbing

terhadap hasil belajar.

H1 : Ada pengaruh yang signifikan LKS berbasis inkuiri terbimbing terhadap

hasil belajar.

2) Menghitung nilai thitung dengan rumus uji - t

3) Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus:

dk = (n1 – 1) + (n2 – 1)

4) Menentukan nilai ttabel dengan Ξ± = 0,05

5) Menguji hipotesis

Jika –ttabel ≀ R thitung ≀ R ttabel, maka Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.

Jika thitung < -ttabel atau thitung > ttabel, maka H1 diterima pada tingkat kepercayaan

0,95.

b. Data terdistribusi normal dan tidak homogen

Untuk data yang terdistribusi normal dan tidak homogen, maka uji

hipotesis yang digunakan adalah uji statistik nonparametrik. Secara matematis

dirumuskan sebagai berikut:22

𝑑 =βˆ’π‘‹βˆ’2𝑋1

βˆ’

�𝑆12𝑛1

+ 𝑆22𝑛2

Penentuan kategori uji hipotetsis berdasarkan uji t didasarkan pada Tabel

3.14 berikut:

Tabel 3.14 Kriteria Nilai t

Rentang Nilai t Kategori thitung > ttabel H1 diterima dan H0 ditolak thitung < thitung H0 diterima dan H1 ditolak

22Sugiyono, Op. Cit, h. 273

50

K. Analisis Data Non tes

Analisis data instrumen non tes pada penelitian ini menggunakan teknik

analisis data deskriptif. Instrumen non tes berupa angket ini memiliki pernyataan

yang terbagi menjadi dua, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dalam

menganalisis data yang berasal dari angket berskala 1 sampai dengan 5, peneliti

menyimpulkan makna setiap alternatif jawaban. Untuk nilai pernyataan positif

dan negatif, dapat dilihat pada Tabel 3.15 berikut ini :23

Tabel. 3.15 Nilai Pernyataan Positif dan Negatif

No. Pernyataan Positif Negatif 1 Sangat tidak setuju (STS) 1 5 2 Tidak setuju (TS) 2 4 3 Cukup (C) 3 3 4 Setuju (S) 4 2 5 Sangat Setuju (SS) 5 1

Selanjutnya, data dari angket diolah secara kualitatif menggunakan rumus:

P =𝐹𝑁π‘₯ 100%

Keterangan: P : Persentase respon siswa F : Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N : Jumlah responden

Penentuan kriteria interval data non tes didasarkan pada Tabel 3.16

sebagai berikut:24

Tabel 3.16 Kriteria Interval

Interval (%) Kriteria 81-100% Baik sekali 61-80% Baik 41-60% Cukup 21-40% Kurang 0-20% Sangat kurang

23Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 284-285 24Piet A. Sahertian, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2008), h. 60

51

L. Hipotesis Statistik

Ho : Β΅1 = Β΅2

Ha : Β΅1 > Β΅2

Keterangan :

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan LKS inkuiri terbimbing

terhadap hasil belajar pada konsep hukum Newton.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan LKS inkuiri terbimbing

terhadap hasil belajar pada konsep hukum Newton.

Β΅1 : Hasil belajar dengan menggunakan LKS inkuiri terbimbing,

pada konsep hukum Newton

Β΅2 : Hasil belajar dengan menggunakan LKS inkuiri terbimbing,

pada konsep hukum Newton

52

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada subbab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum dari data

penelitian yang telah diperoleh. Data-data yang dideskripsikan merupakan data

hasil pretest, posttest, lembar observasi dan data respon siswa terhadap LKS

berbasis inkuiri terbimbing dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

1. Hasil Pretest

Hasil pretest kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran

konvensional dan kelas eksperimen yang menggunakan lembar kerja siswa

berbasis inkuiri terbimbing dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini:

Gambar 4. 1 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dan

Eksperimen

Berdasarkan diagram 4.1 di atas, terlihat bahwa terdapat 4 siswa (11,76%)

di kelas kontrol yang mendapatkan nilai antara 13–20, sementara di kelas

eksperimen terdapat 5 siswa (15,15%). Selanjutnya, terdapat 11 siswa (32,35%) di

kelas kontrol dan 5 siswa (15,15%) di kelas eksperimen yang mendapatkan nilai

antara 21–28. Pada interval 29–36, terdapat 7 siswa (20,59%) di kelas kontrol dan

0

2

4

6

8

10

12

13–20 21–28 29–36 37–44 45–52 53–60 61–68

5 5

10

6

4 3

0

4

11

7 7

2 2 1

Jum

lah

Sisw

a

Interval Kelas

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

53

10 siswa (30,30%) di kelas eksperimen. Jumlah siswa yang memperoleh nilai

pada interval 37–44 di kelas kontrol sebanyak 7 siswa (20,59%) dan di kelas

eksperimen terdapat 6 siswa (18,18%). Terdapat 2 siswa (5,88%) dari kelas

kontrol memperoleh nilai 45–52, sementara di kelas eksperimen terdapat 4 siswa

(12,12%). Pada interval 53–60 terdapat 2 siswa (5,88%) di kelas kontrol dan

3 siswa (9,09%) di kelas eksperimen. Pada interval terakhir yaitu 61–68 untuk

hasil pretest, terdapat 1 siswa (2,94%) di kelas kontrol dan tidak ada (0 %) dari

kelas eksperimen.

Berdasarkan perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan

dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut

ini:

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan Penyebaran Data

Kelas Kontrol Eksperimen

Nilai terendah 13,33 20.00 Nilai tertinggi 66,67 53,33

Rata-rata 32,97 34,95 Median 30,79 35,40 Modus 25,59 34,23

Standar deviasi 12,13 9,30

Berdasarkan Tabel 4.1, terlihat bahwa terdapat perbedaan nilai terendah dan

nilai tertinggi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 20 nilai terendah

kelas eksperimen dan 13,33 kelas kontrol, untuk nilai tertinggi kelas kontrol lebih

besar yaitu 66,67 dibandingkan dengan kelas eksperimen 53,33. Median atau nilai

tengah yang dihasilkan kelas kontrol sebesar 30,79 sementara kelas eksperimen

35,40. Adapun nilai yang sering muncul atau modus kelas kontrol yaitu 25,59

sedangkan modus di kelas eksperimen yaitu 34,23. Nilai rata-rata kelas kontrol

yaitu sebesar 32,97 sedangkan rata-rata kelas eksperimen sebesar 34,95.

54

2. Hasil Posttest

Hasil yang diperoleh pada posttest di kelas kontrol yang menggunakan

pembelajaran konvensional dan di kelas eksperimen yang menggunakan LKS

inkuiri terbimbing dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini:

Gambar 4. 2 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol dan

Eksperimen Berdasarkan diagram di atas, terlihat bahwa hasil posttest baik untuk

kelas kontrol maupun kelas eksperimen secara keseluruhan berada pada rentang

nilai 40-102. Pada diagram, terlihat di beberapa rentang nilai ada perbedaan hasil

posttest untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pada rentang 94-102

terlihat perbedaan yang cukup besar, dimana yang mendapatkan nilai pada rentang

tersebut untuk kelas kontrol sebanyak 3 siswa, sementara untuk kelas eksperimen

sebanyak 7 siswa. Perbedaan hasil posttest di rentang nilai 40-93 hampir merata

selisih antar kelas tidak lebih dari 2 siswa.

Berdasarkan perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai

pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttest pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4. 2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest

Pemusatan dan Penyebaran Data

Kelas Kontrol Eksperimen

Nilai Terendah 40,00 40,00 Nilai Tertinggi 93,33 100,00

Rata-rata 70,56 77,00 Median 83,50 76,25 Modus 76,90 72,73

Standar Deviasi 14.26 16,02

0

2

4

6

8

10

12

40-48 49-57 58-66 67-75 76-84 85-93 94-102

2 3

1

10

6

4

7

4

2 3

11

7

4 3

Jum

lah

Sisw

a

Interval Kelas

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

55

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas terlihat bahwa terdapat kesamaan nilai

terendah yaitu 40, untuk nilai tertinggi kelas eksperimen lebih besar yaitu 100

dibandingkan dengan kelas kontrok 93,33, Median atau nilai tengah yang

dihasilkan kelas kontrol sebesar 83,50 sementara kelas eksperimen 76,25. Adapun

nilai yang sering muncul atau modus kelas kontrol yaitu 76,90 sedangkan modus

di kelas eksperimen 72,73. Nilai rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar 70,56

sedangkan rata-rata kelas eksperimen sebesar 77,00. Standar deviasi yang

diperoleh dari hasil perhitungan untuk kelas kontrol sebesar 14,26 sementara

untuk kelas eksperimen sebesar 16,02.

3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar

a. Hasil Pretest dan Posttest

Berdasarkan hasil perhitungan data pretest dan posttest kelas kontrol dan

eksperimen, diperoleh rekapitulasi data pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4. 3 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest dan Posttest

Pemusatan dan Penyebaran Data

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pretest Posttest Pretest Posttest

Nilai Terendah 13,33 40,00 20.00 40 Nilai Tertinggi 66,67 93,33 53,33 100,00

Rata-rata 32,97 70,56 34,95 77 Median 30,79 83,50 35,40 76,25 Modus 25,59 76,90 34,23 72,73

Standar Deviasi 12,13 14.26 9,30 16,02

Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa pada kelas kontrol nilai terendah

saat pretest 13,33 dan nilai terendah saat posttest 40,00. Pada kelas eksperimen

nilai terendah saat pretest 20,00 dan saat posttest 40,00. Selanjutnya, nilai

tertinggi saat pretest pada kelas kontrol 66,67 dan saat posttest 93,33. Nilai

tertinggi pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dari nilai pretest sebesar

53,33 menjadi 100 saat posttest. Artinya, nilai rata-rata kedua kelas mengalami

peningkatan, kelas kontrol meningkat sebesar 80, dan eksperimen meningkat

dengan besar yang sama.

56

b. Kemampuan Berpikir Kognitif

Hasil belajar siswa untuk setiap ranah kognitif dapat dilihat pada Gambar

4.3 di bawah ini:

Gambar 4. 3 Diagram Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen pada Jenjang Kognitif

Berdasarkan diagram di atas, terlihat bahwa hasil posttest kelas kontrol

dan kelas eksperimen mengalami peningkatan dari hasil pretest. Pada saat pretest

kemampuan kelas kontrol dalam mengingat (C1) sebesar 63%, memahami (C2)

sebesar 25%, menerapkan (C3) sebesar 40%, dan menganalisis (C4) sebesar 24%.

Pada saat posttest kemampuan kelas kontrol dalam mengingat (C1) sebesar 97%,

memahami (C2) sebesar 78%, menerapkan (C3) sebesar 58%, dan menganalisis

(C4) sebesar 66%. Sementara kemampuan kelas eksperimen pada saat pretest

dalam hal mengingat (C1) sebesar 86%, memahami (C2) sebesar 37%,

menerapkan (C3) sebesar 37%, dan menganalisis (C4) sebesar 18%. Pada saat

posttest kemampuan kelas eksperimen dalam mengingat (C1) sebesar 91%,

memahami (C2) sebesar 59%, menerapkan (C3) sebesar 63%, dan menganalisis

(C4) sebesar 84%.

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

C1 C2 C3 C4

63%

25%

40%

24%

97%

78%

58% 66%

86%

37% 37%

18%

91%

59% 63%

84%

Pros

enta

se K

enai

kan

(Jenjang Kognitif)

Pretes kontrol

Postes kontrol

Pretes experimen

Postest experimen

57

Jika ditinjau dari segi peningkatan, hasil peningkatan dari masing-masing

ranah kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut:

Gambar 4. 4 Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa perolehan peningkatan hasil

belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi dalam kemampuan menerapkan dan

menganalisis, sedangkan kelas kontrol unggul dalam kemampuan mengingat dan

memahami, perolehan N-Gain kelas kontrol pada kemampuan mengingat (C1)

sebesar 0,34, memahami sebesar (C2) 0,53, dan menganalisis (C4) sebesar 0,41.

(kategori sedang). Namun, untuk perolehan N-Gain pada kemampuan

menerapkan sebesar (C3) sebesar 0,18 (kategori rendah). Sementara Peningkatan

hasil belajar yang diperoleh kelas eksperimen dengan perolehan N-Gain pada

kemampuan menganalisis (C4) sebesar 0,33 (kategori sedang), mengingat (C1)

sebesar 0,05, menerapkan sebesar (C3) 0,25, dan pada kemampuan memahami

(C2) 0,21.

0,00

0,10

0,20

0,30

0,40

0,50

0,60

0,70

C1 C2 C3 C4

0,34

0,53

0,18

0,41

0,05

0,21 0,25

0,66

Kontrol

Experimen

58

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan terhadap dua buah data, yaitu data hasil

pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pengujian normalitas

dilakukan dengan menggunakan rumus uji kai kuadrat (chi square). Tabel 4.4:

Tabel 4. 4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kai Kuadrat Pretest dan Posttest

Statistik Pretest Posttest

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

X2hitung 5,32 5,33 3,60 9,82

X2tabel 11,07

Kesimpulan Data

terdistribusi Normal

Data terdistribusi

normal

Data terdistribusi

normal

Data terdistribusi

Normal

Nilai X2tabel diambil dari tabel nilai kai kuadrat pada taraf signifikansi 5%.

Kesimpulan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis normalitas,

yaitu jika X2hitung < X2

tabel, maka dinyatakan data terdistribusi normal. Pada tabel

di atas terlihat bahwa nilai X2hitung semua data lebih kecil dibandingkan nilai

X2tabel, sehingga dinyatakan bahwa hasil pretest maupun posttest kelas kontrol dan

kelas eksperimen terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan pada kedua data pretest dan posttest

kelas kontrol dan eksperimen,di Tabel 4.5.

Tabel 4. 5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posstest

Statistik Pretest Posttest

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Nilai Varians

12,13 9,31 14.26 16,02

Fhitung 1,69 1,26 Ftabel 1,72

Kesimpulan Kedua data homogen Kedua data homogen

59

Perhitungan uji homogenitas secara rinci dapat dilihat pada lampiran C.

Nilai Ftabel diambil dari tabel F statistik pada taraf signifikansi 5%.

Kesimpulan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis

homogenitas, yaitu jika Fhitung < Ftabel, maka dinyatakan kedua data homogen.

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Fhitung kedua data baik pretest maupun

posttest lebih kecil dibandingkan nilai Ftabel, sehingga dinyatakan bahwa kelas

kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan yang sama, baik pada saat

pretest maupun saat posttest.

c. Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa kedua data

terdistribusi normal dan kedua sampel homogen. Oleh karena itu, pengujian

hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis tes statistik parametrik.

Perhitungan untuk menentukan nilai thitung disajikan pada lampiran C. Hasil

perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4. 6 Hasil perhitungan Uji Hipotesis Pretest dan Posttest

Statistik Pretest Posttest thitung 0,7476 1,74 ttabel 1,67

Kesimpulan Ha ditolak Ha diterima

Nilai ttabel diambil dari tabel t statistik pada taraf signifikansi 5% dengan

N = 67. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis, yaitu

jika thitung > ttabel, maka dinyatakan H0 ditolak dan Ha diterima. Pada tabel di atas

terlihat bahwa nilai thitung hasil pretest lebih kecil dibandingkan nilai ttabel,

sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Artinya,

tidak terdapat perbedaan hasil pretest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Berbeda dengan hasil uji hipotesis pretest, pada uji hipotesis posttest terlihat

bahwa nilai thitung hasil posttest lebih besar dibandingkan nilai ttabel, sehingga H0

ditolak dan Ha diterima. Dengan diterimanya Ha, dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh LKS berbasis inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa

pada hukum Newton.

60

5. Hasil Analisis Data Nontes

a. Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan observasi

aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan LKS berbasis inkuiri

terbimbing. Hasil observasi direkapitulasikan dan dijumlahkan skor kedua

observer untuk setiap indikator. Skor yang diperoleh kemudian dihitung

prersentasenya dan dikonversi menjadi data kumulatif. pada Tabel 4.7:

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

No. Indikator Lembar Observasi

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

% Kesimpulan % Kesimp

ulan % Kesim

pulan

1 Kemandirian siswa dalam belajar menggunakan LKS

85 Baik sekali 90 Baik

sekali 90 Baik sekali

2 Membuat Hipotesis 80 Baik sekali 80 Baik

sekali 90 Baik sekali

3 Memilih alat dan bahan yang digunakan 85 Baik

sekali 85 Baik sekali 80 Baik

sekali

4 Merancang percobaan 80 Baik sekali 70 Baik 90 Baik

sekali

5 Menganalisis hasil percobaan

90 Baik sekali 90 Baik

sekali 70 Baik

6 Menyimpulkan hasil percobaan 85 Baik

sekali 90 Baik sekali 90 Baik

sekali

Rata-rata 84,2 Baik sekali 84,2 Baik

sekali 85 Baik sekali

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat terlihat bahwa pada indikator pertama

memperoleh persentse sebesar 88,33% (baik sekali). Artinya dalam setiap

pertemuan kemandirian siswa dalam belajar menggunakan LKS berbasis inkuiri

terbimbing sudah sangat baik. Selanjutnya, membuat hipotesis memperoleh

persentse 83,3% (baik sekali). Hal itu menunjukan bahwa dengan belajar

menggunakan LKS, siswa mampu dengan baik membuat hipotesis. pada indikator

ketiga memperoleh persentase sebesar 83,3% (sangat baik). Artinya, siswa

mampu memilih alat dan bahan yang digunakan dengan baik, berikutnya siswa

mampu merancang, menganalisis dan menyimpulkan percobaan dengan sangat

baik.

61

b. Hasil Analisis Data Angket

Hasil data angket direkapitulasi dan dijumlahkan skor masing-masing

siswa untuk setiap indikator. Skor yang diperoleh kemudian dihitung

persentasenya dan dikonversi menjadi data kualitatif. Hasil perhitungan data

angket dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing

No. Indikator Angket LKS berbasis

Inkuiri Terbimbing Persentase Kesimpulan

1. Pembelajaran fisika sebelum menggunakan LKS berbasis Inkuiri terbimbing

79 % Baik

2. Implementasi LKS berbasis Inkuiri terbimbing pada pembelajaran fisika

86 % Baik Sekali

3. Komponen LKS berbasis Inkuiri terbimbing 93 % Baik Sekali

Rata-rata 86 % Baik Sekali

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat terlihat bahwa respon siswa terhadap

pembelajaran fisika sebelum menggunakan LKS memperoleh persentase sebesar

79% (baik). Setelah LKS berbasis inkuiri terbimbing diimplementasikan dalam

pembelajara fisika, persentase respon siswa meningkat menjadi 86% (baik sekali).

Hal ini menunjukan bahwa, siswa cenderung lebih menyenangi pembelajaran

menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing dibandingkan dengan LKS yang

mereka gunakan sebelumnya yaitu LKS dari penerbit. Menurut siswa komponen

LKS berbasis inkuiri terbimbing sudah baik. Hal ini ditunjukan oleh persentase

pada indikator ketiga 93% (baik sekali).

62

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil uji prasyarat analisis Pretest menunjukan bahwa data kedua kelas

terdistribusi normal dan homogen, artinya kemampuan kedua kelas sama hal ini

ditunjukan dengan rata-rata yang diperoleh yaitu 32,97 kelas kontrol dan 34,95

kelas eksperimen. Hasil pengujian hipotesis pretest mendapatkan nilai thitung

sebesar 0,75 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,67, sehingga terlihat bahwa

thitung < ttabel. Artinya adalah Ha ditolak, tidak terdapat perbedaan hasil pretest

antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Hasil uji hipotesis Posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol,

dengan nilai ttabel yaitu sebesar 1,67, sedangkan nilai thitung 1,72, sehingga terlihat

thitung > ttabel Artinya Ha dapat diterima, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan dalam penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing terhadap hasil

belajar siswa pada hukum Newton. Dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar setelah

kedua kelas diberikan perlakuan, didapati selisih nilai sebesar 6,44 lebih tinggi

dikelas eksperimen.

Keadaan ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran

hukum Newton menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing lebih baik,

didukung dengan hasil angket respon siswa pada semua aspek berada pada

kategori baik sekali yang memperoleh persentase 84,6 %. Siswa merespon positif

pembelajaran hukum Newton mengguanakan LKS inkuiri terbimbing. Sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Rehulina dalam penelitiannya yang

berjudul. β€œPengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Inquiry Untuk

Pembelajaran Biologi SMA Kelas XII Semester I”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan produk LKS. Hasil penelitian

menunjukan, hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan LKS

berbasis inkuiri lebih tinggi dari pada siswa yang dibelajarkan tanpa

menggunakan produk LKS yang dikembangkan.1

1 Rehulina. β€œPengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Inquiry Untuk

Pembelajaran Biologi SMA Kelas XII Semester I”. Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Juli 2013. Tidak dipublikasikan.

63

Hasil observasi menunjukan proses belajar menggunakan LKS berbasis

inkuiri terbimbing sudah berjalan dengan baik. Pada pertemuan pertama sebesar

84,2 %, pertemuan ke dua 84,2% dan pertemuan ke tiga 85,0%, didapat rata-rata

hasil observasi siswa setiap pertemuan 84,6%, observasi dilakukan oleh guru

bidang studi fisika SMA N 1 Gegesik, Cirebon. Aktifitas pembelajaran sesuai

dengan tahapan LKS inkuiri terbimbing siswa dalam setiap kelompoknya aktif

menggunakan peralatan eksperimen yang disiapkan sesuai yang tertulis dalam

LKS.

Peningkatan hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa LKS berbasis

inkuiri terbimbing dapat meningkatan kemampuan posttest kelas eksperimen

kemampuan mengingat (C1) sebesar 91%, memahami (C2) sebesar 59%,

menerapkan (C3) sebesar 63%, dan menganalisis (C4) sebesar 84%. Dari jenjang

kognitif LKS berbasis inkuiri terbimbing lebih unggul dalam meningkatkan hasil

belajar pada jenjang kognitif C3 dan C4. LKS berbasis inkuiri terbimbing mampu

meningkatkan kemampuan menganalisis (C4) dengan persentase nilai

kemampuan analisis (C4) siswa kelas eksperimen hasil posttest yaitu meningkat

84%. Berbeda dengan kelas kontrol yang kenaikannya hanya sebesar 66%.

Penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing dalam pembelajaran,

memungkinkan guru sebagai fasilitator membimbing siswa aktif mengkonsepkan

materi fisika yang dipelajari sendiri dengan berdiskusi. sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Mulia Rusmawati dalam penelitian yang berjudul. β€œPengaruh

Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013.

Berdasarkan analisis data hasil penelitian diperoleh kesimpulan terdapat

perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas tersebut. Disimpulkan

terdapat pengaruh penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis penemuan

terbimbing terhadap hasil belajar fisika siswa. Pengaruh tersebut belum

memberikan kontribusi yang maksimal terhadap hasil belajar fisika siswa. Pada

kelas eksperimen nilai rata-rata N-gain lebih rendah dari kelas kontrol. Pengaruh

64

yang maksimal hanya terlihat pada jenjang kognitif C3 dimana kelas eksperimen

lebih unggul dibanding kelas kontrol.2

LKS berbasis inkuiri terbimbing mampu meningkatkan kemampuan

menganalisis (C4). LKS ini menuntut siswa untuk melakukan percobaan hukum

Newton. Dalam hal ini kemampuan analisis siswa sangat diasah. Dan terbukti

dengan persentase nilai kemampuan analisis (C4) siswa kelas eksperimen hasil

posttest yaitu meningkat 84%. Berbeda dengan kelas kontrol yang menggunakan

pembelajaran tanpa LKS inkuiri terbimbing persetase nilai kemampuan

menganalisis (C4) siswa kenaikannya hanya sebesar 66%. Hal ini berarti

pembelajaran LKS berbasis inkuiri terbimbing membantu siswa dalam

menganalisis. Kemampuan menerapkan (C3) dalam penelitian ini meningkat

dibandingkan kelas kontrol hal ini disebabkan siswa lebih memahami formulasi

yang berhasil ditemukan melalui proses penemuan,

Secara keseluruhan pembelajaran LKS berbasis inkuiri terbimbing dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Ini terlihat dari aspek kognitif pada nilai rata-

rata kelas eksperimen mengalami peningkatan, pada akspek psikomotor dapat

dilihat dari hasil penilaian inkuiri terbimbing siswa yang setiap pertemuannya

mengalami peningkatan, dan pada aspek afektif dapat dilihat dari hasil observasi

aktivitas siswa yang dilakukan setiap pertemuannya oleh observer secara

keseluruhan terlaksana sangat baik yaitu dengan nilai rata-rata 84,6%. Namun,

LKS berbasis inkuiri terbimbing juga memiliki kelemahan. Kelemahan tersebut

terlihat dari perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen saat posttest

pada kemampuan mengingat (C1), dan memahami (C2) dimana kelas kontrol

lebih tinggi nilainya. Hal tersebut terjadi karena LKS tidak disajikan bacaan untuk

dapat menklarifikasi temuan siswa. Akan tetapi secara keseluruhan nilai rata-rata

hasil belajar kelas eksperimen setelah menggunakan LKS berbasis inkuiri

terbimbing di atas kriteria ketuntasan minimum (KKM) dan lebih tinggi dari kelas

kontrol.

2Mulia Rusmawati. β€œPengaruh Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis

Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013. tidak dipublikasikan.

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji t penelitian dengan jumlah responden N = 67 derajat

kebebasan (dk) 65 pada taraf signifikansi 5 % didapat nilai ttabel 1,67, dan nilai

thitung 1,70. Hal ini menunjukan bahwa thitung > ttabel, maka dapat disimpulkan

terdapat pengaruh penggunaan LKS berbasis inquiri terbimbing terhadap hasil

belajar siswa. Respon siswa terhadap penggunaan LKS berbasis inquiri

terbimbing dalam kategori baik sekali.

B. Saran

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian yang

dilakukan, diajukan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan di masa

mendatang, antara lain:

1. Pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis inquiri terbimbing jarang

dilakukan guru, sehingga siswa belum terbiasa dalam melakukan experimen.

Untuk itu diharapkan kepada guru lebih kreatif dalam proses pembelajaran,

agar siswa dapat ikut aktif belajar tanpa dijejali dengan materi. Semakin

banyak variasi media atau metode dalam kegiatan belajar-mengajar, siswa

semakin termotivasi sehingga diharapkan hasil belajar siswa dapat lebih

optimal.

2. Angket yang dibuat dalam penelitian ini jumlah pernyataan positif dan negatif

belum seimbang, sebaiknya pernyataan positif dan negatif dibuat dalam

jumlah yang sama.

3. Stakeholder diharapkan dapat mengembangkan keterampilan guru-guru dalam

menerapkan LKS berbasis inquiri terbimbing pada konsep fisika yang lain dan

mata pelajaran yang lain.

4. LKS berbasis inkuiri terbimbing belum dilengkapi soal-soal untuk

mengkonfirmasi temuan siswa, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

dengan menggunakan LKS ini dengan menambahkan soal latihan..

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara, cet. 9, 2009

-----------------------. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pres, 2013

Astuti, Y dan Setiawan, B. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inquiri Terbimbing dalam Pembelajaran Kooperatif pada Materi Kalor. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 04, 2013

Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2009

Depertemen Pendidikan Nasional. Panduan pengembangan bahan ajar. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional, 2008

Devi, Poppy Kamalia, dkk. Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Bandung: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA), 2009

Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia , cet. 10, 2011

Mudjiono dan Dimyati. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Mulia Rusmawati, β€œPengaruh Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2013. tidak dipublikasikan.

Noor, Yusminar Afifah, β€œPengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Inquiri Terbimbing Untuk Memfasilitasi Pemahaman Konsep Materi Sistem Persamaan Dua Variabel”, Skripsi pada Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2014. tidak dipublikasikan.

Γ–ZDILEK, Zehra dan BULUNUZ, Nermin. The Effect of a Guided Inquiry Method on Pre-service Teachers’ Science Teaching Self-Efficacy Beliefs. Journal of Turkish Science Education .Vol 6, 2009

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Pasal 1 Ayat (19), lpse.kemdiknas.go.id/eproc/index, 25 Januari 2014

67

Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Dipa Press, 2011

Pridamaulia, Riska, β€œPenggunaan Lembar Kerja Siswa Experimen Berorientasi Inquiri Terbimbing Pada Materi Laju Reaksi. Skripsi”, skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2014. tidak dipublikasikan.

Rehulina, β€œPengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Inquiry Untuk Pembelajaran Biologi SMA Kelas XII Semester I”, Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan: 2013. tidak dipublikasikan.

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta, cet. 7, 2011

Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2009

Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, cet. 6, 2013

Sahertian, Piet A. Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Fajar Intrepratama Offset, cet. 6 2006

Sofyan, Ahmad, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press, cet. I, 2006

Subana, M. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia, 2001

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta, 2008

Sukimarwati, Juli, dkk, Pembelajaran Biologi dengan Guide Inquiry model Menggunakan LKS Terbimbing dan LKS Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa. Jurnal, Vol 2, 2013

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Peneitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. 6, 2010

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009

68

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group, 2009

--------. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka, Cet. Ke 1, 2010

Umar, Irfan Naufal dan Maswan, Sajap. Aplikasi Pendekatan Inkuiri Dalam Persekitaran Pembelajaran Berdasarkan Web, Pusat Teknologi Pengajaran dan Multimedia, Universiti Sains Malaysia, h. 3

Undang-undang R.I. nomor : 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf, Maret 2015.

Usman , Moh Uzer. Menjadi guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010

Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, cet, 1, 2009

LAMPIRAN A

PERANGKAT PEMBELAJARAN

1.RPP Kelas Experimen 2.RPP Kelas kontrol 3.Soal Evaluasi 4.LKS Pembelajaran

69

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Gegesik

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/I

Peminatan : MIA

Materi Pokok : Hukum Newton

Pertemuan Ke : 1

Alokasi Waktu : 1 x 3 JP

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

70

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak

lurus

C. Indikator

1) Menganalisis hubungan antara gaya dengan massa benda dan gerakan benda

2) Menghitung resultan gaya pada benda titik dalam suatu sistem.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat

memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang hukum

Newton, mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui

proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan

laporan tertulis

E. MATERI PEMBELAJARAN

Hukum I Newton

Selama tidak ada resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda maka benda

tersebut akan selalu pada keadaannya, yaitu benda yang diam akan selalu diam

dan benda yang bergerak akan bergerak dengan kecepatan konstan. Atau secara

matematis dapat dituliskan,

Hukum Newton 1 disebut juga hukum kelembaman/inersia, yaitu kemampuan

suatu benda untuk mempertahankan keadaannya.

Benda diam atau bergerak lurus beraturan

71

F. METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Scientific

2. Metode : Eksperimen dan Diskusi

G. PERANGKAT, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Perangkat Pembelajaran

1) LKS Berbasis Inquiri Terbimbing

2. Alat dan Bahan (untuk setiap kelompok)

No Jenis Jumlah

1 Balok 1

2 Kertas HVS 1

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Komponen Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

A.Pendahuluan

1. Apersepsi Menjelaskan tujuan

pembelajaran.

Menyimak

penjelasan guru

20

menit

2. Motivasi Guru menampilkan

sulap memunculkan

kertas bergambar

senyum dari tisu

yang dibakar.

Mengikuti instruksi

yang disampaikan

guru, menyimak

motivasi yang

diberikan

B. Inti

1. Menyajikan

pertanyaan

2. Membagi siswa

dalam 5 kelompok

besar

3. Membagi LKS

berbasis Inquiri

terbimbing

4. Menanyakan pada

siswa:

1. Siswa membentuk 5

kelompok besar.

Siswa menjawab

pertanyaan yang

diberikan guru.

a) Tubuh terdorong ke

belakang, karena

mempertahankan

100

menit

72

a) Apa yang terjadi

pada tubuh anda

ketika mobil di rem

mandadak?

Mengapa demikian?

b) Apa yang terjadi

pada tubuh anda

jika mobil di gas

mendadak?

Mengapa demikian?

keadaan semula

b) Tubuh terdorong ke

depan, karena

mempertahankan

keadaan diamnya

dalam mobil.

2. Membuat

hipotesis

1.Meminta siswa

mengungkapkan

pendapatnya tentang

pertanyaan yang

diajukan

2.Membimbimbing

siswa mengarahkan

pada hipotesis mana

yang menjadi

prioritas penyelidikan

1. Siswa menjawab

pertanyaan guru dan

mengajukan hipotesis

3. Merancang

percobaan

Meminta kelompok

siswa menyiapkan

percobaan yang akan

dilakukan.

Menyiapkan alat-alat

yang akan digunakan

dalam percobaan.

4. Melakukan

percobaan

untuk

memperoleh

informasi

Meminta kelompok

siswa untuk

bereksperimen

Siswa melakukan

eksperimen

73

5. Megumpulk

an dan

menganilisis

data

Guru memberi

kesempatan kepada

setiap kelompok untuk

menyampaikan hasil

pengolahan data yang

terkumpul.

Setiap kelompok

menyampaikan hasil

pengolahan data yang

terkumpul.

C. Penutup

1. Penarikan

Kesimpulan

Bersama-sama dengan

peserta didik membuat

rangkuman/

kesimpulan pelajaran

Menyimpulkan hasil

pembelajaran

15 menit

2. Evaluasi 1. Memberikan

pertanyaan kepada

siswa (secara lisan)

2. Memberikan tugas

baca untuk materi

pertemuan

berikutnya

1. Menjawab pertanyaan

guru

2. Mendengarkan

informasi yang

diberikan guru

74

I. PENILAIAN

1. Mekanisme dan prosedur

Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui

observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan

penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.

2. Aspek dan Instrumen penilaian

Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama

pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.

Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus

utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi.

Instrumen laporan praktikm menggunakan rubrik penilaian dengan fokus

utama pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban

pertanyaan. Instrumen menggunakan tes tertulis, uraian dan/atau pilihan ganda

3. Contoh Instrumen (Terlampir)

Mengetahui, Cirebon, 5 November 2014

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Keti Rohaeti S. Pd IFAN IRFIANDI

75

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Gegesik

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/II

Peminatan : MIA

Materi Pokok : Hukum II Newton

Pertemuan Ke : 2

Alokasi Waktu : 1 x 3 JP

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

76

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

3.5 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak

lurus

C. Indikator :

3) Menganalisis hubungan antara gaya dengan massa benda dan gerakan

benda

4) Menghitung resultan gaya pada benda titik dalam suatu sistem.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat

memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang hukum

Newton, mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui

proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan

laporan tertulis

E. MATERI PEMBELAJARAN

Hukum II Newton

Percepatan pada sebuah benda berbanding lurus dengan resultan gaya yang

bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda. Secara

matematis dapat dituliskan,

Dengan, a = percepatan (m/s2); Ξ”F = resultan gaya (N) m = massa (kg)

77

F. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran : Eksperimen, Diskusi kelompok

G. METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Scientific

2. Metode : Eksperimen dan Diskusi

H. PERANGKAT, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Perangkat Pembelajaran

1) LKS (Lembar Kerja Siswa) Berbasis Inquiri Terbimbing

2. Alat dan Bahan (untuk setiap kelompok)

No Jenis Jumlah

1 Balok pemberat 1

2 Set Papan inklinasi 1

3 Set Tikertimer 1

3.Sumber Belajar : Buku Fisika SMA kelas X semester 1

I. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN

Komponen Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

A.Pendahuluan

1. Apersepsi Menjelaskan tujuan

pembelajaran.

Menyimak penjelasan

guru

20

menit

2. Motivasi Game menebak

angka yang di dapat

semua murid.(angka

menunjukan tanggal

pertemuan tersebut)

Mengikuti instruksi

yang disampaikan

guru, menyimak

motivasi yang

diberikan

B. Inti

3. Menyajikan

pertanyaan

atau

masalah

1. Membagi siswa

dalam 5 kelompok

besar

2. Membagi LKS

1.Siswa membentuk 5

kelompok besar.

2.Siswa menjawab

pertanyaan yang

100

menit

78

berbasis Inquiri

terbimbing

3. Menanyakan pada

siswa:

a) Pernahkah anda mendorong sebuah mobil dan mobil tetap berhenti meskipun anda mendorongnya dengan sekuat tenaga, mengapa demikian?

b) Pernahkah anda melihat mobil berjalan sangat lambat ketika di berikan muatan belakang yang berlebihan?

diberikan guru.

5. Membuat

hipotesis

1.Meminta siswa

mengungkapkan

pendapatnya tentang

pertanyaan yang

diajukan

2.Membimbimbing

siswa mengarahkan

pada hipotesis mana

yang menjadi

prioritas

penyelidikan

Siswa menjawab

pertanyaan guru dan

mengajukan hipotesis

79

3. Merancang

percobaan

Meminta kelompok

siswa menyiapkan

percobaan yang akan

dilakukan.

Menyiapkan alat-alat

yang akan digunakan

dalam percobaan.

4. Melakukan

percobaan

untuk

memperoleh

informasi

Meminta kelompok

siswa untuk

bereksperimen

Siswa melakukan

eksperimen

5. Megumpulk

an dan

menganilisis

data

Guru memberi

kesempatan kepada

setiap kelompok

untuk menyampaikan

hasil pengolahan data

yang terkumpul.

Setiap kelompok

menyampaikan hasil

pengolahan data yang

terkumpul.

C. Penutup

1. Penarikan

Kesimpulan

Bersama-sama

dengan peserta didik

membuat rangkuman/

kesimpulan pelajaran

Menyimpulkan hasil

pembelajaran

15 menit

2. Evaluasi 1. Memberikan

pertanyaan kepada

siswa (secara lisan)

2. Memberikan tugas

baca untuk materi

pertemuan

berikutnya

1. Menjawab pertanyaan

guru

2. Mendengarkan

informasi yang

diberikan guru

80

F. PENILAIAN

1. Mekanisme dan prosedur

Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui

observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan

penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.

2. Aspek dan Instrumen penilaian

Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama

pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.

Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus

utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi.

Instrumen laporan praktikm menggunakan rubrik penilaian dengan fokus

utama pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban

pertanyaan. Instrumen menggunakan tes tertulis, uraian dan/atau pilihan ganda

3. Contoh Instrumen (Terlampir)

Mengetahui, Cirebon, 5 November 2014

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Keti Rohaeti S. Pd IFAN IRFIANDI

81

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Gegesik

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/II

Materi Pokok : Hukum Newton

Pertemuan Ke : 3

Alokasi Waktu : 1 x 3 JP

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

82

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya, massa, dan

percepatan pada gerak lurus

C. INDIKATOR

1. Melakukan percobaan hukum III Newton (hubungan antara gaya, aksi dan

reaksi)

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat

memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang hukum

Newton, mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui

proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan

laporan tertulis

E. MATERI PEMBELAJARAN

Hukum III Newton

β€œ jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua (aksi), maka benda

kedua juga akan mengerjakan gaya pada benda pertama (reaksi) yang besarnya

sama tetapi arahnya berlawanan β€œ

Atau dapat dituliskan sebagai : Faksi = - Freaksi

Ciri Gaya Aksi reaksi : 1. Pasangan gaya aksi reaksi selalu hadir ketika dua buah benda

berinteraksi 2. Pasangan gaya aksi reaksi bekerja pada dua buah benda yang

berbeda 3. Besar gaya aksi = besar gaya reaksi 4. Arah gaya aksi berlawanan dengan gaya reaksi

83

F. METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Scientific

2. Metode : Eksperimen dan Diskusi

F. PERANGKAT, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Perangkat Pembelajaran

1) LKS (Lembar Kerja Siswa) Berbasis Inquiri Terbimbing

2. Alat dan Bahan (untuk setiap kelompok)

No Jenis Jumlah

1. Neraca pegas 2

2. Balok 1

3. Papan Inklinasi 1

3.Sumber Belajar : Buku Fisika SMA kelas X semester 1

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Komponen Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

A.Pendahuluan

1. Apersepsi Menjelaskan tujuan

pembelajaran.

Menyimak

penjelasan guru

20

menit

2. Motivasi Menebak games

yang diajukan guru

(warna secara

cepat)

Mengikuti instruksi

yang disampaikan

guru, menyimak

motivasi yang

diberikan

B. Inti

1. Menyajikan

pertanyaan

atau masalah

1.Membagi siswa

dalam 5 kelompok

besar

2.Membagi LKS

berbasis Inquiri

terbimbing

1.Siswa membentuk 5

kelompok besar.

2. Siswa menjawab

pertanyaan yang

diberikan guru

a) Ya karena keras jadi

100

menit

84

3.Menanyakan pada

siswa:

a) Pernahkah anda memukul meja, kursi atau papan tulis? Mengapa tangan kita merasa sakit?

b) Mengapa orang tidak dapat berjalan di atas es yang licin

tangan kita terasa

sakit

b) Karena tidak adanya

gesekan antara kaki

dan permukaan es

sehingga orang tidak

dapat berjalan di atas

es

2.Membuat

hipotesis

1. Meminta siswa

mengungkapkan

pendapatnya

tentang pertanyaan

yang diajukan

2. Membimbimbing

siswa

mengarahkan

pada hipotesis

mana yang

menjadi prioritas

penyelidikan

Siswa menjawab

pertanyaan guru dan

mengajukan hipotesis

3.Merancang

percobaan

Meminta kelompok

siswa menyiapkan

percobaan yang akan

dilakukan.

Menyiapkan alat-alat

yang akan digunakan

dalam percobaan.

4.Melakukan

percobaan

untuk

memperoleh

informasi

Meminta kelompok

siswa untuk

bereksperimen

Siswa melakukan

eksperimen

85

5.Megumpulkan

dan

menganilisis

data

Guru memberi

kesempatan kepada

setiap kelompok

untuk menyampaikan

hasil pengolahan data

yang terkumpul.

Setiap kelompok

menyampaikan hasil

pengolahan data yang

terkumpul.

C. Penutup

1. Penarikan

Kesimpulan

Bersama-sama

dengan peserta didik

membuat

rangkuman/

kesimpulan pelajaran

Menyimpulkan hasil

pembelajaran

15 menit

2. Evaluasi 1. Memberikan

pertanyaan kepada

siswa (secara lisan)

2. Memberikan tugas

baca untuk materi

pertemuan

berikutnya

1. Menjawab

pertanyaan guru

2. Mendengarkan

informasi yang

diberikan guru

86

H. PENILAIAN

4. Mekanisme dan prosedur

Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui

observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan

penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.

5. Aspek dan Instrumen penilaian

Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama

pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.

Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus

utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi.

Instrumen laporan praktikm menggunakan rubrik penilaian dengan fokus

utama pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban

pertanyaan. Instrumen menggunakan tes tertulis, uraian dan/atau pilihan ganda

6. Contoh Instrumen (Terlampir)

Mengetahui, Cirebon, 18 Januari 2015

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Keti Rohaeti S. Pd IFAN IRFIANDI

87

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Gegesik

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/II

Materi Pokok : Hukum II Newton

Pertemuan Ke : 1

Alokasi Waktu : 1 x 3 JP

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

88

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak

lurus

C. Indikator

1) Menganalisis hubungan antara gaya dengan massa benda dan gerakan

benda

2) Menghitung resultan gaya pada benda titik dalam suatu sistem.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat

memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang hukum

Newton, mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui

proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan

laporan tertulis

E. MATERI PEMBELAJARAN

Hukum I Newton

Selama tidak ada resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda maka benda

tersebut akan selalu pada keadaannya, yaitu benda yang diam akan selalu diam

dan benda yang bergerak akan bergerak dengan kecepatan konstan. Atau secara

matematis dapat dituliskan,

Benda diam atau bergerak lurus beraturan

89

Hukum Newton 1 disebut juga hukum kelembaman/inersia, yaitu kemampuan

suatu benda untuk mempertahankan keadaannya.

E. METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Scientific

2. Metode : Demonstrasi

F.SUMBER BELAJAR : Buku Sains Fisika, Kelas 10 SMA (Jakarta, bumi

aksara.2004)

Komponen Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

A.Penda huluan

1. Apersepsi 1. Bertanya pada siswa:

a) Apa yang terjadi pada

tubuh anda ketika

mobil di rem

mandadak? Mengapa

demikian?

b) Apa yang terjadi

pada tubuh anda jika

mobil di gas

mendadak? Mengapa

demikian?

c) Menjelaskan tujuan

pembelajaran.

1. Siswa Diharapkan

menjawab:

a) Tubuh terdorong ke

belakang, karena

mempertahankan

keadaan semula

b) Tubuh terdorong ke

depan, karena

mempertahankan

keadaan diamnya

dalam mobil.

c) Menyimak

penjelasan guru

20

menit

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

90

2. Motivasi Guru menampilkan

sulap memunculkan

kertas bergambar

senyum dari tisu yang

di bakar.

Mengikuti instruksi

yang disampaikan

guru, menyimak

motivasi yang

diberikan

B. Inti

1.Observasi Menjelaskan prosedur

praktikum dan alat

yang digunakan

Memerhatikan guru

menjelaskan

prosedur praktikum

100

menit

2.

Questioning

Memberikan

kesempatan pada siswa

untuk bertanya

Diharapkan siswa

bertanya tentang hal

yang kurang di

mengerti

3. Experimen Meminta kelompok

siswa untuk melakukan

experimen

1. Memeriksa

kembali alat dan

bahan yang di

gunakan

2. Siswa diminta

untuk mengamati

percobaan

4.Associating Meminta kelompok

siswa menjawab

pertanyaan

Mengolah hasil

experimen

5.Mengkomu

nikasikan

Meminta kelompok

siswa untuk

mempreseentasikan

hasil experimen

Mempresentasikan

hasil experimen

C. Penutup

1.Penarikan

Kesimpulan

Bersama-sama dengan

peserta didik membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran

Menyimpulkan hasil

pembelajaran

15

menit

91

2.Evaluasi Memberikan

pertanyaan

kepadasiswa (secara

lisan dan tertulis)

Menjawab

pertanyaan guru

92

F. PENILAIAN

1. Mekanisme dan prosedur

Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui

observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan

penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.

2. Aspek dan Instrumen penilaian

Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama

pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.

Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus

utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi.

Instrumen laporan praktikm menggunakan rubrik penilaian dengan fokus

utama pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban

pertanyaan. Instrumen menggunakan tes tertulis, uraian dan/atau pilihan ganda

3. Contoh Instrumen (Terlampir)

Mengetahui, Cirebon, 18 Januari 2015

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Keti Rohaeti S. Pd IFAN IRFIANDI

93

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Gegesik

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/II

Peminatan : MIA

Materi Pokok : Hukum Newton

Pertemuan Ke : 2

Alokasi Waktu : 1 x 3 JP

B. KOMPETENSI INTI

KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

94

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

3.5 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak

lurus

C. Indikator :

3) Menganalisis hubungan antara gaya dengan massa benda dan gerakan benda

4) Menghitung resultan gaya pada benda titik dalam suatu sistem.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat

memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang hukum

Newton, mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui

proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan

laporan tertulis

E. MATERI PEMBELAJARAN

Hukum II Newton

Percepatan pada sebuah benda berbanding lurus dengan resultan gaya yang

bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda. Secara

matematis dapat dituliskan,

Dengan, a = percepatan (m/s2); Ξ”F = resultan gaya (N) m = massa (kg)

95

F. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran : Eksperimen, Diskusi kelompok

G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran

1.Alat : LKS

Sumber : Buku Sains Fisika, Kelas 10 SMA (Jakarta, bumi

aksara.2004)

Komponen Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

A. Pendahuluan

1. Apersepsi 1. Bertanya pada siswa:

a) Pernahkah anda

mendorong sebuah

peti dan peti tetap

diam meskipun anda

mendorongnya dengan

sekuat tenaga,

mengapa demikian

b) Manakah yang lebih

mudah memindahkan

peti mendorongnya

sendiri dan

mendorongnya dengan

bantuan temanmu?

c) Apabila peti lebih

besar, maka apakah

perpindahanya sama

ketika didorong

dengan bantuan

temanmu?

1. Siswa Diharapkan

menjawab:

a) Karena kurang

besar dorongannya

b) Memindahkan peti

dengan bantuan

teman lebih mudah

karena tenaganya

lebih besar.

c) Tidak sama karena

tenaganya kurang.

20 menit

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

96

d) Menjelaskan tujuan

pembelajaran.

d) Menyimak

penjelasan guru

2. Motivasi Game menebak angka

yang di dapat semua

murid.(angka

menunjukan tanggal

pertemuan tersebut)

Mengikuti games dan

semakin fokus untuk

belajar.

B. Inti

1.Observasi Membegi siswa menjadi

5 kelompok,

Menjelaskan prosedur

praktikum dan alat yang

digunakan

Memerhatikan guru

menjelaskan prosedur

praktikum

100

menit

2. Questioning Memberikan

kesempatan pada siswa

untuk bertanya

Diharapkan siswa

bertanya tentang hal

yang kurang di

mengerti

3. Experimen Meminta kelompok

siswa untuk melakukan

experimen

3. Memeriksa kembali

alat dan bahan yang

di gunakan

4. Siswa diminta

untuk mengamati

percobaan

4.Associating Meminta kelompok

siswa menjawab

pertanyaan

Mengolah hasil

experimen

5.Mengkomu

nikasikan

Meminta kelompok

siswa untuk

mempreseentasikan

hasil experimen

Mempresentasikan

hasil experimen

97

C. Penutup

1.Penarikan

Kesimpulan

Bersama-sama dengan

peserta didik membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran

Menyimpulkan hasil

pembelajaran

15 menit

2.Evaluasi Memberikan pertanyaan

kepadasiswa (secara

lisan dan tertulis)

Menjawab pertanyaan

guru

98

I. PENILAIAN

1. Mekanisme dan prosedur

Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui

observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan

penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.

2. Aspek dan Instrumen penilaian

Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama

pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.

Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus

utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi

Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama

pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban

pertanyaan.Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan

ganda

3. Contoh Instrumen (Terlampir)

Mengetahui, Cirebon, 5 Januari 2015

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Keti Rohaeti S. Pd IFAN IRFIANDI

99

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Gegesik

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/II

Materi Pokok : Hukum Newton

Pertemuan Ke : 3

Alokasi Waktu : 1 x 3 JP

C. KOMPETENSI INTI

KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

100

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya, massa, dan

percepatan pada gerak lurus

C. INDIKATOR

1. Melakukan percobaan hukum III Newton (hubungan antara gaya, aksi dan

reaksi.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat

memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang hukum

Newton, mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui

proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan

laporan tertulis

E. MATERI PEMBELAJARAN

Hukum III Newton

β€œ jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua (aksi), maka benda

kedua juga akan mengerjakan gaya pada benda pertama (reaksi) yang besarnya

sama tetapi arahnya berlawanan β€œ

Atau dapat dituliskan sebagai : Faksi = - Freaksi

Ciri Gaya Aksi reaksi : 1. Pasangan gaya aksi reaksi selalu hadir ketika dua buah benda

berinteraksi 2. Pasangan gaya aksi reaksi bekerja pada dua buah benda yang

berbeda 3. Besar gaya aksi = besar gaya reaksi 4. Arah gaya aksi berlawanan dengan gaya reaksi

101

F Metode Pembelajaran

1. Metode Pembelajaran : Eksperimen, Diskusi kelompok

G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran

1. Alat : LKS

Sumber : Buku Sains Fisika, Kelas 10 SMA (Jakarta, bumi aksara.2004)

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Komponen Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

A. Pendahuluan

1. Apersepsi 1. Bertanya pada

siswa:

a) Pernahkah anda

memukul meja,

kursi atau papan

tulis? Mengapa

tangan kita merasa

sakit?

b) Mengapa orang

tidak dapat berjalan

di atas es yang licin.

c) Menjelaskan tujuan

pembelajaran.

1. Siswa Diharapkan

menjawab:

a) Kerena ada gaya

reaksi yang

diberikan meja atau

kursi

b) Karena tidak

adanya gesekan

antara kaki

permukaan es

sehingga orang

tidak mampu

berjalan di es.

c) Menyimak

penjelasan guru

20 menit

2. Motivasi Menebak games yang

diajukan guru (warna

secara cepat)

Mengikuti games dan

semakin fokus untuk

belajar.

102

B. Inti

1. Observasi Menjelaskan prosedur

praktikum dan alat

yang digunakan

Memerhatikan guru

menjelaskan prosedur

praktikum

100

menit

2. Questioning Memberikan

kesempatan pada siswa

untuk bertanya

Diharapkan siswa

bertanya tentang hal

yang kurang di

mengerti

3. Experimen Meminta kelompok

siswa untuk melakukan

experimen

1. Memeriksa kembali

alat dan bahan yang

di gunakan

2. Siswa diminta

untuk mengamati

percobaan

3. Associating Meminta kelompok

siswa menjawab

pertanyaan

Mengolah hasil

experimen

4. Mengkomu

nikasikan

Meminta kelompok

siswa untuk

mempreseentasikan

hasil experimen

Mempresentasikan

hasil experimen

C. Penutup

1. Penarikan

Kesimpulan

Bersama-sama dengan

peserta didik dan/atau

sendiri membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran

Menyimpulkan hasil

pembelajaran

15 menit

2. Evaluasi Memberikan

pertanyaan

kepadasiswa (secara

lisan dan tertulis)

Menjawab pertanyaan

guru

103

F. PENILAIAN

1. Mekanisme dan prosedur

Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui

observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan

penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.

2. Aspek dan Instrumen penilaian

Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama

pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.

Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus

utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi

Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama

pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban

pertanyaan.Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan

ganda

3. Contoh Instrumen (Terlampir)

Mengetahui, Cirebon, 18 Januari 2015

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Keti Rohaeti S. Pd IFAN IRFIANDI

104

SOAL LATIHAN PERTEMUAN 1

1. Jika kita duduk dalam mobil yang sedang bergerak kemudian mobil digas

mendadak, maka kita akan….

a. Tetap dalam keadaan semula

b. Terdorong ke depan

c. Tertarik ke belakang

d. Bergerak ke samping kanan

e. Bergerak ke samping kiri

2. Balok bermassa m ditarik dengan gaya F, seperti gambar berikut !

Syarat benda tetap diam adalah….

a. F = -f

b. F = f

c. F > f

d. -F < f

e. F β‰  f

3. Sebuah balok yang diletakan diatas kertas seperti pada gambar.

Jika kertas ditarik cepat kearah kanan maka yang terjadi pada balok adalah….

a. tetap diatas kertas

b. bergerak mengikuti gaya

c. bergerak ke kiri

d. mempertahankan kedudukan

e. bergerak ke kanan

Lantai Kasar

F f

F

105

4. Jika kita sedang duduk dalam mobil yang sedang bergerak kemudian mobil

direm mendadak, maka kita akan….

a. Tetap dalam keadaan semula

b.Terdorong ke depan

c. Terdorong ke belakang

d. Bergerak ke samping kanan

e. Bergerak ke samping kiri

106

SOAL LATIHAN PERTEMUAN 2

1. Mobil bermassa 2 ton yang sedang bergerak dengan laju 36 km.jam-

1 dipercepat dalam waktu 2 sekon menjadi 72 km.jam-1 .Besar gaya yang

bekerja pada mobil adalah….

a. 2.000 N

b. 4.000 N

c. 5.000 N

d. 8.000 N

e. 10.000 N

2. Benda bermassa m ditarik dengan gaya F, mendapat percepatan a. Jika gaya

diperbesar 2F, maka percepatannya menjadi….

a. 0,25 a

b. 0,50 a

c. 2,00 a

d. 4,00 a

e. 8,00 a

3. Balok A = 4 kg dihubungkan tali dengan balok B = 6 kg seperti pada gambar ! (g = 10 m.s-2)

Jika gesekan katrol diabaikan , maka nilai T =….

a. 24 N

b. 25 N

c. 26 N

d. 27 N

e. 28 N

B

A

Licin

T

T

107

4. Sistem dua balok yang dihubungkan dengan tali seperti pada gambar !

Nilai T tali penghubung antara benda (1) dan (2) adalah….

a. 2000 N

b. 3000 N

c. 4000 N

d. 5000 N

e. 6000 N

5. Balok bermassa m ditarik dengn gaya F seperti pada gambar

Percepatan balok adalah….

a. 77,5 m.s-2

b. 88,5 m.s-2

c. 99,5 m.s-2

d. 76,5 m.s-2

e. 78,5 m.s-2

6. Mobil bermassa 1 ton bergerak lurus berubah beraturan dari kecepatan

10 m.s-1 setelah 4 sekon menjadi 18 m.s-1. Gaya yang bekerja pada mobil

adalah….

a. 2000 N

b. 4000 N

c. 6000 N

d. 8000 N

e. 10.000 N

T ? F =10.000N M1= 3 Ton

Licin

M1= 2 Ton

Β΅k = 0,25 f

F 800 N

W = 100

108

7. Seseorang bermassa 50 kg berada di dalam lift massa lift 100 kg, seperti pada

gambar ! (g = 10 m.s-2)

Besar gaya normal lantai lift terhadap orang, jika lift bergerak ke atas dengan

percepatan 5 m.s-2, adalah….

a. 1650 N

b. 1750 N

c. 1850 N

d. 2250 N

e. 2550 N

8. Berdasarkan percobaan hukum Newton diperoleh hubungan gaya (F), massa (M) dan percepatan (a), memenuhi persamaan.

Dilakukan perubahan, seperti ditunjukan tabel berikut !

Kondisi F M a

I 2F M1 a

II F M2 3a

Perbandingan M1 dan M2 adalah ….

a. 1 : 3 b. 1 : 5 c. 2 : 3

d. 2 : 6 e. 6 : 1

T

W

N

a

F M

109

9. Perhatikan balok bermassa 1 kg dibawah ini.

Besar percepatan balok adalah….

a. 1 m.s-2

b. 2 m.s-2

c. 3 m.s-2

d. 4 m.s-2

e. 5 m.s-2

10. Balok bermassa 1 kg yang dikenai gaya 1 Newton seperti gambar.

Balok akan bergerak dengan percepatan….

a. 1,00 m.s-2

b. 2,00 m.s-2

c. 3,00 m.s-2

d. 0,25 m.s-2

e. 0,50 m.s-2

F1 = 1 N

Β΅= 0

1 kg 1 N

Lantai Licin

110

SOAL LATIHAN PERTEMUAN 3

1. Manakah gambar yang menunjukan vektor gaya yang bekerja pada benda,

jika benda bergerak ke kanan….

f

F

N

(a)

f

F

N

W (e)

F

W

N (c)

F

W

N

f

(b)

Kanan

F

f W

N

(d)

111

2. Manakah gambar vektor gaya yang benar jika benda bermassa m ditarik ke

atas dengan gaya F….

W

(a)

(b)

(c)

W

(e)

(d)

W

112

3. Manakah gambar di bawah ini yang menunjukan vektor gaya yang benar,

jika benda bergerak translasi ke kanan dengan gaya F….

4. Balok dengan massa m ditarik ke atas bidang miring seperti pada gambar!

Persamaan percepatan yang tepat adalah….

a. a = πΉβˆ’π‘šπ‘”.sinπ›Όβˆ’π‘“ π‘š

b. a = πΉβˆ’π‘šπ‘”.sin𝛼+ 𝑓 π‘š

c. a = 𝐹+π‘šπ‘”.sinπ›Όβˆ’π‘“ π‘š

d. a = 𝐹+π‘šπ‘”.sin𝛼+𝑓 π‘š

e. a=βˆ’πΉβˆ’π‘šπ‘”.sinπ›Όβˆ’π‘“ π‘š

F

f kasar

kasar

F

f

kasar

F

f

kasar

F

f

kasar

F

f

(a)

(b)

(d)

(c)

(e)

W Ξ±

113

5. Balok bermassa m diberi gaya F, seperti ditunjukan pada gambar

Sarat agar balok tetap dalam keadaan diam adalah….

a. F - w sin Ξ± + f = 0

b. F - w sin Ξ± - f = 0

c. F + w sin Ξ± + f = 0

d. F + w sin Ξ± - f = 0

e. - F - w sin Ξ± + f = 0

W

113

114

115

Konsep Hukum I Newton

β€œKamu pasti biasa jika kamu berpikir bisa”

Tujuan : 3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

………………………………………………

………………………………………………

………………………………………………

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

………………………………………………

………………………………………………

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

116

Pengantar Pembelajaran berbantukan LKS ini memiliki 6 tahapan yaitu:

β€œKamu pasti biasa jika kamu berpikir bisa”

Mengumpulkan Data

Orientasi

Merumuskan Masalah

Merumuskan Hipotesis

Merumuskan Kesimpulan

Tahapan LKS Inquiri Terbimbing

Menguji Hipotesis

117

Petunjuk Penggunaan LKS Inquiri terbimbing

1. Sebelum memulai penggunaan LKS bacalah do’a terlebih

dahulu.

2. Bacalah petunjuk penggunaan ini LKS dengan teliti.

3. Baca dan pahamilah pertanyaan pendahuluan.

4. Jawablah pertanyaan pendahuluan dengan baik sesuai

pemahaman dari masalah-masalah yang diajukan, tulislah

jawaban pada kolom hipotesis.

5. Pilih alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan.

6. Rancang dan lakukan experimen, tuliskan hasilnya pada

tempat yang disediakan.

7. Diskusikanlah hasil percobaan dengan kelompokmu.

8. Nyatakan hasil experimen dan hasil diskusi kelompokmu.

9. Tanyakan hal yang kurang dipahami.

118

Perhatikan kasus dibawah ini !

1. Mobil direm mendadak seperti ditunjukan pada gambar.

Kemanakah arah penumpang bergerak, mengapa demikian ?

2. Apa yang akan terjadi pada penumpang dalam mobil jika mobil digas mendadak?

Orientasi

Ayo semangat ya kamu pasti biasa menjawab permasalahannya..

Kasus mana yang menyebabkan peti

bergerak lebih cepat…?

Sumber: Ngobas.com

119

Dari pertanyaan yang terdapat pada kasus di atas maka tuliskan jawaban sementara (Hipotesismu) yang kalian anggap sebagai jawaban pertanyaan !

Pilih alat dan bahan yang akan kamu gunakan untuk merancang percobaan, pilih 2 alat yang akan digunakan dan bahan.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………....................................................................................................

Alat:

1. Balok 2. Kertas HVS 3. Sebuah kelereng

Merumuskan Masalah

HIPOTESIS UTAMA: …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Merumuskan Hipotesis

120

Buatlah tahapan experimen untuk mengumpulkan data dan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang kamu buat!

4. stop wach

Mengumpulkan Data

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Gambar rancangan percobaan

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

121

Ayo diskusikan dengan kelompokmu apa yang kalian dapat dalam experimen!

Menguji Hipotesis

Ayo diskusikan hasil kelompok kita

Apa yang terjadi pada balok jika kertas ditarik dengan cepat?, mengapa demikian? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Apa yang terjadi pada balok jika kertas ditarik dengan lambat?, mengapa demikian? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Apa yang terjadi peda balok apabila ditarik kedepan dan didorong tiba-tiba? ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….......

122

123

Dari data yang diperoleh apa yang dapat kelompok simpulkan, dan apakah hipotesis kelompkmu sesuai dengan fakta yang diperoleh!

Penilaian Nilai Paraf

Merumuskan Kesimpulan

. Selamat & sekses . Anda dapat membuktikan prinsip HUKUM NEWTON

Sampai Berjumpa di experimen berikutnya

124

125

Konsep Hukum II Newton

β€œKamu pasti biasa jika kamu berpikir bisa”

Tujuan : 3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

………………………………………………

………………………………………………

………………………………………………

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

………………………………………………

………………………………………………

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

126

Pengantar Pembelajaran berbantukan LKS ini memiliki 6 tahapan yaitu:

β€œKamu pasti biasa jika kamu berpikir bisa”

Percobaan

Pertanyaan pengarahan

Hipotesis

Merancang Percobaan

Kesimpulan

Tahapan LKS Inquiri Terbimbing

Mengumpulkan dan Menganalisis

127

Petunjuk Penggunaan LKS Inquiri terbimbing

1. Sebelum memulai penggunaan LKS bacalah do’a terlebih

dahulu.

2. Bacalah petunjuk penggunaan ini LKS dengan teliti.

3. Baca dan pahamilah pertanyaan pendahuluan.

4. Jawablah pertanyaan pendahuluan dengan baik sesuai

pemahaman dari masalah-masalah yang diajukan, tulislah

jawaban pada kolom hipotesis.

5. Pilih alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan.

6. Rancang dan lakukan experimen, tuliskan hasilnya pada

tempat yang disediakan.

7. Diskusikanlah hasil percobaan dengan kelompokmu.

8. Nyatakan hasil experimen dan hasil diskusi kelompokmu.

9. Tanyakan hal yang kurang dipahami.

128

Perhatikan kasus dibawah ini! 1. Peti di atas lantai akan didorong oleh beberapa orang seperti pada gambar berikut ini.

Kasus A seseorang mendorongnya sendiri

Kasus B seseorang meminta bantuan temannya

Kasus C seseorang meminta bantuan dua orang temannya

Gambar manakah yang menyebabkan peti bergerak lebih cepat? Mengapa demikian?

2. jika peti yang didorong siswa pada kasus di atas diperbesar, maka apakah laju peti sama dengan peti pada kasus 1 ketika didorong dengan 1 hingga beberapa siswa?, kemukakan pendapatmu apa hubungan dari massa, laju dan dorongan yang diberikan?

Kasus & Pertanyaan pengarahan

Ayo semangat ya kamu pasti biasa menjawab permasalahannya..

Kasus mana yang menyebabkan peti

bergerak lebih cepat…?

Diam

sedikit bergeser

Bergeser jauh

129

Dari pertanyaan yang terdapat pada kasus di atas maka tuliskan jawaban sementara (Hipotesismu) yang kalian anggap sebagai jawaban pertanyaan !

Pilih alat dan bahan yang akan kamu gunakan untuk merancang percobaan, pilih 3 alat yang akan digunakan dan 1 bahan.

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………....................................................................................................

Alat:

1. Beban Pemberat 2 buah 2. Katrol 1 buah 3. Tiker timer 1 set 4. Stopwatch 1 buah

Hipotesis

HIPOTESIS UTAMA: …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Merancang Percobaan

reynniest.blogspot.com

130

Buatlah tahapan experimen untuk mengumpulkan data dan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang kamu buat!

Bahan: 1. Pita ketik 1 set

Percobaan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Gambar 2.1 rancangan percobaan

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

131

Ayo diskusikan dengan kelompokmu apa yang kalian dapat dalam experimen!

Mengumpulkan dan Menganalisis

Ayo diskusikan hasil kelompok kita

1. Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel dibawah!

No Jarak (cm) Waktu (sekon) Kecepatan (v= s/t ) Percepatan (a)

1

2

3

4

5

132

2. Apa yang terjadi dengan gerakan sistem ketika beban balok yang diatas ditambahkan? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

3. Apa yang terjadi dengan gerakan sistem ketika balok penggantung ditambahkan ? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

4. Potong- potong pita tiker timer dengan jumlah titik (potongan per 5 titik), tempel hasilnya di diagram di bawah

5. Apa hubungan antara gerak banda, massa pemberat dan gaya Tarik (anggap beban bawah yang ditambahkan sama dengan manambah gaya Tarik)? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

133

Dari data yang diperoleh apa yang dapat kelompok simpulkan, dan apakah hipotesis kelompkmu sesuai dengan fakta yang diperoleh!

Penilaian Nilai Paraf

Kesimpulan

. Selamat & sekses . Anda dapat membuktikan prinsip HUKUM NEWTON

Sampai Berjumpa di experimen berikutnya

134

135

Konsep Hukum III Newton

β€œKamu pasti biasa jika kamu berpikir bisa”

Tujuan : 4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya, massa, dan percepatan pada gerak lurus

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

………………………………………………

………………………………………………

………………………………………………

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

………………………………………………

………………………………………………

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

136

Pengantar Pembelajaran berbantukan LKS ini memiliki 6 tahapan yaitu:

β€œKamu pasti biasa jika kamu berpikir bisa”

Percobaan

Pertanyaan pengarahan

Hipotesis

Merancang Percobaan

Kesimpulan

Tahapan LKS Inquiri Terbimbing

Mengumpulkan dan Menganalisis

137

Petunjuk Penggunaan LKS Inquiri terbimbing

1. Sebelum memulai penggunaan LKS bacalah do’a terlebih

dahulu.

2. Bacalah petunjuk penggunaan ini LKS dengan teliti.

3. Baca dan pahamilah pertanyaan pendahuluan.

4. Jawablah pertanyaan pendahuluan dengan baik sesuai

pemahaman dari masalah-masalah yang diajukan, tulislah

jawaban pada kolom hipotesis.

5. Pilih alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan.

6. Rancang dan lakukan experimen, tuliskan hasilnya pada

tempat yang disediakan.

7. Diskusikanlah hasil percobaan dengan kelompokmu.

8. Nyatakan hasil experimen dan hasil diskusi kelompokmu.

9. Tanyakan hal yang kurang dipahami.

138

1. Pernahkah anda memukul meja, kursi atau papan tulis? Mengapa tangan kita

merasa sakit?

2. Mengapa orang tidak dapat berjalan di atas es yang licin.

Kasus & Pertanyaan pengarahan

Ayo semangat ya kamu pasti biasa menjawab permasalahannya..

Kasus mana yang menyebabkan peti

bergerak lebih cepat…?

139

Dari pertanyaan yang terdapat pada kasus di atas maka tuliskan jawaban sementara (Hipotesismu) yang kalian anggap sebagai jawaban pertanyaan !

Pilih alat dan bahan yang akan kamu gunakan untuk merancang percobaan, pilih 3 alat yang akan digunakan dan 1 bahan.

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………....................................................................................................

Alat

1. Papan inklinasi 2. Balok / beban 3. Busur derajat 4. Stopwach

Hipotesis

HIPOTESIS UTAMA: …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Merancang Percobaan

140

Buatlah tahapan experimen untuk mengumpulkan data dan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang kamu buat!

5. Neraca Pegas

Percobaan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Gambar Percobaan 1.1

141

Ayo diskusikan dengan kelompokmu apa yang kalian dapat dalam experimen!

Mengumpulkan dan Menganalisis

Ayo diskusikan hasil kelompok kita

Berapa skala yang tertera pada neraca pegas pertama ketika ditarik?............................................................................................................................................. Berapa skala yang tertera pada neraca pegas kedua setelah pegas pertama ditarik?............................................................................................................................................. Apakah kedua pegas menunjukan skala yang sama ketika salah satunya ditarik?, mengapa demikian? ...........................................................................................................................................................................................................................................................................................

142

3. tabel percobaan 2, menggunakan papan inklinasi.

No X (cm) Y (cm) Β΅0 (y/x) 1 2 3 4 5

4. Permukaan manakah yang menyebabkan balok meluncur lebih cepat.

143

Dari data yang diperoleh apa yang dapat kelompok simpulkan, dan apakah hipotesis kelompkmu sesuai dengan fakta yang diperoleh!

Penilaian Nilai Paraf

Kesimpulan

. Selamat & sekses . Anda dapat membuktikan prinsip HUKUM NEWTON

Sampai Berjumpa di experimen berikutnya

144

LKS PERCOBAAN NEWTON

KELAS KONTROL

KELOMPOK : …………………………..

KELAS : …………………………..

NAMA : ………………………….. ………………………..

………………………….. ………………………..

………………………….. ………………………..

TAMGGAL :

A. TUJUAN PERCOBAAN:

Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak

lurus

B. ALAT DAN BAHAN:

1. Beban Pemberat 3 buah

2. Kertas HVS 1 buah

C. DASAR TEORI:

Hukum I Newton menyatakan bahwa jika tidak ada gaya total yang

bekerja pada sebuah benda, maka benda tersebut akan tetap diam, atau jika sedang

bergerak, akan bergerak lurus beraturan (kecepatan konstan).

Ξ£F = 0..................... (2.1)

dengan:

F = resultan gaya (N)

145

D. PERCOBAAN:

Berikut gambar percobaan Hukum Newton

Percobaan

1. Susun alat seperti ditunjukan pada gambar.

2. Tarik kertas secara perlahan-lahan, amati apa yang terjadi pada balok.

3. Susun alat seperti ditunjukan pada gambar

4. Tarik kertas cepat, amati apa yang terjadi pada balok.

E. HASIL DAN ANALISIS DATA PERCOBAAN:

1. Apa yang terjadi dengan balok apabila kertas ditarik lambat?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Apa yang terjadi dengan balok apabila kertas ditarik cepat?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

F. KESIMPULAN

………….…………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

PENILAIAN

PARAF NILAI

146

LKS PERCOBAAN NEWTON

KELAS KONTROL

KELOMPOK : …………………………..

KELAS : …………………………..

NAMA : ………………………….. ………………………..

………………………….. ………………………..

………………………….. ………………………..

TAMGGAL :

A. TUJUAN PERCOBAAN:

Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak

lurus

B. ALAT DAN BAHAN:

3. Beban Pemberat 3 buah

4. Katrol 1 buah

5. Tiker timer 1 set

6. Pita ketik 1 set

C. DASAR TEORI:

Hukum I Newton menyatakan bahwa jika tidak ada gaya total yang

bekerja pada sebuah benda, maka benda tersebut akan tetap diam, atau jika sedang

bergerak, akan bergerak lurus beraturan (kecepatan konstan).

Gaya total yang diberikan pada sebuah benda mungkin menyebabkan

lajunya bertambah. Akan tetapi, jika gaya total itu mempunyai arah yang

berlawanan dengan gerak benda, gaya tersebut akan memperkecil laju benda. Jika

arah gaya total yang bekerja berbeda arah dengan arah gerak benda, maka arah

kecepatannya akan berubah (dan mungkin besarnya juga). Karena perubahan laju

atau kecepatan merupakan percepatan, berarti dapat dikatakan bahwa gaya total

dapat menyebabkan percepatan.

147

Bagaimana hubungan antara percepatan dan gaya? Pengalaman sehari-hari

dapat menjawab pertanyaan ini. Ketika kita mendorong kereta belanja, maka gaya

total yang terjadi merupakan gaya yang kita berikan dikurangi gaya gesek antara

kereta tersebut dengan lantai. Jika kita mendorong dengan gaya konstan selama

selang waktu tertentu, kereta belanja mengalami percepatan dari keadaan diam

sampai laju tertentu, misalnya 4 km/jam. Jika kita mendorong dengan gaya dua

kali lipat semula, maka kereta belanja mencapai 4 km/jam dalam waktu setengah

kali sebelumnya. Ini menunjukkan percepatan kereta belanja dua kali lebih besar.

Jadi, percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang diberikan.

Selain bergantung pada gaya, percepatan benda juga bergantung pada massa. Jika

kita mendorong kereta belanja yang penuh dengan belanjaan, kita akan

menemukan bahwa kereta yang penuh memiliki percepatan yang lebih lambat.

Dapat disimpulkan bahwa makin besar massa maka akan makin kecil

percepatannya, meskipun gayanya sama. Jadi, percepatan sebuah benda

berbanding terbalik dengan massanya. Hubungan ini selanjutnya dikenal sebagai

Hukum II Newton, yang bunyinya sebagai berikut: Percepatan sebuah benda

berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding

terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang

bekerja padanya.

Hukum II Newton tersebut dirumuskan secaramatematis dalam persamaan:

a = m. F

atau

F = m.a..................... (2.1)

dengan:

a = percepatan (m.s-2)

m = massa benda (kg)

F = resultan gaya (N)

Satuan gaya menurut SI adalah newton (N). Dengan demikian, satu newton adalah

gaya yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 m.s-2 kepada massa

1 kg.

148

D. PERCOBAAN:

Berikut gambar percobaan Hukum Newton

Percobaan A

5. Susun alat seperti ditunjukan pada gambar

6. Tahan benda B

7. Lepaskan benda B dan amati gerak sistem.

8. Tambahkan 5 gr pemberat pada benda B

9. Lakukan prosedur 2 dan 3

10. Tambahkan kembali 5 gr pemberat pada benda B

11. Lakukan prosedur 2 dan 3

12. Tuliskan hasil pengamatanmu pada tempat yang telah disediakan

Percobaan B

1. Susun alat seperti ditunjukan pada gambar A

2. Tahan benda B

3. Lepaskan benda B dan amati gerak sistem.

4. Tambahkan beban pada benda A

5. Lakukan prosedur 2 dan 3

6. Amati gerak sistem

E. HASIL DAN ANALISIS DATA PERCOBAAN:

3. Apa yang terjadi dengan gerakan sistem ketika beban balok B dilepaskan?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

A

B

149

4. Apa yang terjadi dengan gerakan sistem ketika beban balok B ditambah dan

dilepaskan?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

5. Apa yang terjadi dengan gerakan sistem ketika balok A ditambahkan dan

balok B di lepaskan ?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

6. Apa hubungan antara gerak banda, massa pemberat dan gaya Tarik (anggap

beban bawah yang ditambahkan sama dengan manambah gaya Tarik)?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Analisis data dengan tiker timer

F. KESIMPULAN

………….…………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

PENILAIAN

PARAF NILAI

150

LKS PERCOBAAN NEWTON

KELAS KONTROL

KELOMPOK : …………………………..

KELAS : …………………………..

NAMA : ………………………….. ………………………..

………………………….. ………………………..

………………………….. ………………………..

TAMGGAL :

A. TUJUAN PERCOBAAN:

1. Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak

lurus

2. Menganalisis gaya aksi dan reaksi

B. ALAT DAN BAHAN:

1. Papan inklinasi 2. Balok / beban 3. Neraca Pegas

C. DASAR TEORI:

Hukum II Newton menjelaskan secara kuantitatif bagaimana gaya-gaya

memengaruhi gerak. Tetapi kita mungkin bertanya, dari mana gaya-gaya itu

datang? Berdasarkan pengamatan membuktikan bahwa gaya yang diberikan pada

sebuah benda selalu diberikan oleh benda lain. Sebagai contoh, seekor kuda yang

menarik kereta, tangan seseorang mendorong meja, martil memukul/mendorong

paku, atau magnet menarik paku. Contoh tersebut menunjukkan bahwa gaya

diberikan pada sebuah benda, dan gaya tersebut diberikan oleh benda lain,

misalnya gaya yang diberikan pada meja diberikan oleh tangan.

Newton menyadari bahwa hal ini tidak sepenuhnya seperti itu. Memang benar

tangan memberikan gaya pada tembok, tampak seperti pada Gambar 3.1

151

Tetapi tembok tersebut jelas memberikan gaya kembali kepada tangan.

Dengan demikian, Newton berpendapat bahwa kedua benda tersebut harus

dipandang sama. Tangan memberikan gaya pada meja, dan meja memberikan

gaya balik kepada tangan. Hal ini merupakan inti dari Hukum III Newton, yaitu:

Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut

memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda

pertama.

Hukum III Newton ini kadang dinyatakan sebagai hukum aksi-reaksi, β€œuntuk

setiap aksi ada reaksi yang sama dan berlawanan arah”.

.

D. PERCOBAAN:

Berikut gambar percobaan Hukum Newton

Percobaan A

13. Susun alat seperti ditunjukan pada gambar

14. Tarik pegas A pada skala 5 N, dan catat skala yang ditunjukan pegas B

15. Ulangi langkah 1 dan 2 tambahkan tarikan menjadi 10 N, catat skala yang

ditunjukan kedua pegas

Gambar 3.1, seorang yang mendorong tembok

Gambar Percobaan 1.1

A B

152

16. Ulangi langkah 1 dan 2 tambahkan tarikan menjadi 15 N, catat skala yang

ditunjukan kedua pegas

Percobaan B

7. Letakan balok kayu diatas papan inklinasi yang dipasang mendatar

8. Angkat papan sampai balok kayu tepat mulai bergerak seperti yang

ditunjukan oleh gambar.

9. Tahan posisi tersebut dan ukur sumbu y

10. Ulangi percobaan dengan permukaan B dan C menghadap papan inklinasi

E. HASIL DAN ANALISIS DATA PERCOBAAN:

1. Tabel percobaan 1

2. Apakah kedua pegas menunjukan skala yang sama ketika salah satunya ditarik?, mengapa demikian? ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

3. . permukaan mana yang menghasilkan ketinggian (y) yang lebih tinggi ketika papan dinaikan?, mengapa demikian?

No PEGAS A

PEGAS B

1 5 2 10 3 15

Y

B

A

C

Gambar, Permukaan Balok

153

F. KESIMPULAN ………….…………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

PENILAIAN

PARAF NILAI

1. Insrumen Tes

a. Kisi-kisi Instrumen

b. Instrumen Tes

2. Analisis Hasil Uji Instrumen

a. Uji Validitas Butir Soal

b. Uji Reliabilitas Instrumen

c. Uji Taraf Kesukaran

d. Uji Daya Pembeda

3. Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen

4. Soal Instrumen Penelitian

5. Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket)

6. Instrumen Nontes (Angket)

7. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktifitas Siswa

8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

9. Lembar Jawaban Siswa

10. Lembar Validasi LKS

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN

154

KISI-KISI INSTRUMEN TES

Konsep Indikator Jenjang Kognitif Jumlah

Soal % Soal

C1 C2 C3 C4

Dinamika

partikel

Menganalisis hubungan antara

gaya dengan massa benda pada

benda bergerak.

1,2,3,11 7,14,18,13

,20 9 30,00 %

Menghitung resultan vektor gaya

pada benda titik dalam suatu

sistem.

4,5,6,8,9

17,21,24,

29

12, 16 11 36,67%

Menunjukan hubungan antara

masa (m), gaya (F), dan

percepatan (a) pada percobaan

Newton.

10 19,23,25,30 15,22 26, 27, 28 10 33,33%

5 4 11 10 30 100%

155

SOAL INSTRUMEN TES

Jenis pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Kelas : X MIA (Sepuluh)

Mata pelajaran : Fisika

Semester : Genap

Konsep : Hukum Newton

Bentuk sosal : Pilihan Ganda

Jumlah soal : 30 Soal

Kompetensi inti :

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan

dunia.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

156

Kompetensi dasar :

3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus

4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk

Indikator Indikator Soal Butir Soal Kunci Jawaban Jenjang

kognitif

Menganalisis

hubungan antara

gaya dengan massa

benda dan gerakan

benda

Menjelaskan syarat

Hukum 1 Newton

1. Sebuah balok yang diletakan diatas

kertas seperti pada gambar.

Jika kertas ditarik cepat kearah kanan maka

yang terjadi pada balok adalah….

a. tetap diatas kertas

b. bergerak mengikuti gaya

c. bergerak ke kiri

d. mempertahankan kedudukan

e. bergerak ke kanan

Jawaban: C

Berdasarkan sifat kelembaman benda

jika gaya tarikan dilakukan dengan

cepat maka benda akan

mempertahankan kedudukannya

C1

F

157

2. Jika kita sedang duduk dalam mobil

yang sedang bergerak kemudian mobil

direm mendadak, maka kita akan….

a. Tetap dalam keadaan semula

b. Terdorong ke depan

c. Terdorong ke belakang

d. Bergerak ke samping kanan

e. Bergerak ke samping kiri

Jawaban: B

Berdasarkan sifat kelembaman benda

jika gaya rem diberikan mendadak

kearah belakang, tubuh akan

meresponnya sehingga kita orang

terdorong ke depan

C1

3. Jika kita sedang duduk dalam mobil

yang sedang bergerak kemudian mobil

digas mendadak, maka kita akan….

a. Tetap dalam keadaan semula

b. Terdorong ke depan

c. Tertarik ke belakang

d. Bergerak ke samping kanan

e. Bergerak ke samping kiri

Jawaban: C

Sifat kelembaman benda

mempertahankan kedudukannya

(mobil di gas mendadak kearah depan,

tubuh akan meresponnya, sehingga

kita tertarik ke belakang)

C1

158

Menyebutkan syarat

benda diam

11. Balok bermassa m ditarik dengan gaya

F, seperti gambar berikut !

Syarat benda tetap diam adalah….

a. F = -f

b. F = f

c. F > f

d. -F < f

e. F β‰  f

Jawaban: B

Benda diam ketika resultan gaya yang

bekerja pada benda sama dengan nol

(Ξ£F = 0)

Ξ£F = 0

F – f = 0

F = f

C1

Menunjukan vektor

gaya yang tepat

19. Manakah gambar yang menunjukan

vektor gaya yang bekerja pada benda, jika

benda bergerak ke kanan….

Jawaban: D

Cukup Jelas

C2

Lantai Kasar

F f

f

F

N

a

F

W

N

f

b

159

f

F

N

W

e

F

W

N

c

F

f W

N

d

160

Menganalisis

percepatan sistem

14. Balok A= 4 kg dihubungkan tali

dengan balok B=6 kg seperti pada gambar

(g =10 m.s-2)

Jika katrol tanpa gesekan, sistem bergerak

dengan percepatan….

a. 3 m.s-2

b. 4 m.s-2

c. 5 m.s-2

d. 6 m.s-2

e. 7 m.s-2

Diketahui : Ma = 4 kg

Mb = 6 kg

Ditanyakan: a….

Jawab:

Tinjau gaya-gaya dengan arah

mendatar pada benda A

Ξ£ F = ma.a

T = ma.a

T = 4 a …………… (Persamaan 1)

Tinjau benda B

Ξ£ F = mb.a

Wb - T = mb.a

60 – T = 6.a

T = 60 – 6.a ……..(persamaan 2)

C4

B

A

Licin

Na

Wa

Ta

Arah Gerak

161

Subtitusikan persamaan 1 ke

persamaan 2 maka didapat:

4.a = 60 – 6.a

10.a = 60

a = 6 m.s-2

Menganalisis

tegangan tali sistem

18. Balok A = 4 kg dihubungkan tali

dengan balok B = 6 kg seperti pada

gambar ! (g =10 m.s-2)

Jika gesekan katrol diabaikan , maka nilai

T =….

a. 24 N

b. 25 N

c. 26 N

d. 27 N

e. 28 N

Diketahui : Ma =4 kg

Mb =6 kg

Ditanyakan: T….

Jawab

Tinjau gaya-gaya dengan arah

mendatar pada benda A

Ξ£ F = ma.a

T = ma.a

T = 4 a ……..( Persamaan 1 )

Tinjau benda B

C4

B

A

Licin

T

T

Na

W

Ta

Arah Gerak

162

Ξ£ F = mb.a

Wb - T = mb.a

60 – T = 6.a

T = 60 – 6.a ……..(persamaan 2)

Subtitusikan persamaan 1 ke

persamaan 2 maka didapat:

4.a = 60 – 6.a

10.a = 60

a = 6 m.s-2

Subtitusikan pada persamaan 2, maka

diperoleh:

T = 60 -6.6 = 60-36= 24 N

Maka tegangan tali sistem adalah 24 N

163

Menunjukan vektor

gaya jika benda

bergerak ke atas

23. Manakah gambar vektor gaya yang

benar jika benda bermassa m ditarik ke atas

dengan gaya F…

Jawaban: D

Cukup jelas

C2

W

c

b

a

164

Membedakan

fariabel yang

mempengaruhi gaya

gesek

30. Besar gaya gesek yang dialami peti yang didorong diatas lantai yang kasar tergantung pada :

1. Massa benda 2. Percepatan gravitasi 3. Koefisien gesekan 4. Luas permukaan bidang gesekan

Pernyataan yang benar adalah…

a. 1,2 dan 3 b. 1 dan 3 c. 2 dan 4 d. Hanya 4 e. Semua benar

Jawaban : A

Gaya gesek pada permukaan datar

bergantung pada 1,2,3

C2

W

W

d

e

165

Menghitung

resultan gaya pada

benda titik dalam

suatu sistem.

Menunjukan vektor

gaya jika benda

bergerak ke kanan

25. Manakah gambar di bawah ini yang

menunjukan vektor gaya yang benar, jika

benda bergerak translasi ke kanan dengan

gaya F….

Jawaban: B

Gaya gesekan berlawanan dengan arah

gerak benda

C2

F

f kasar

kasar

F

f

kasar

F

f

kasar

F

f

kasar

F

f

a

b

d

c

e

166

Menghitung resultan

gaya pada benda

4. Gaya F1 = 2 N, F2 = 4 N dan F3= 34 N

dikerjakan pada benda bermassa M, seperti

pada gambar

Resultan gaya yang bekerja pada benda

adalah….

a. 4 N

b. 10 N

c. 30 N

d. 31 N

e. 32 N

Jawaban: D

Diketahui: F1 = 2 N

F2 = -4 N

F3 = 34 N

Ditanykan: Ξ£F ……….?

Jawab:

Ξ£F = 2 - 4 + 34

= 32 N

Maka gaya total yang bekerja pada

balok adalah 32 N

C3

Menghitung

percepatan, jika

gaya Tarik diketahui

5. Balok bermassa 1 kg yang dikenai gaya

1 Newton seperti gambar.

Balok akan bergerak dengan percepatan….

a. 0,25 m.s-2

Jawaban: a

Diketahui: m = 1 kg

F = 1 N

Ditanyakan: a ….

C3

1 kg 1 N

Lantai Licin

F1 F3 F2 Lantai Licin

167

b. 0,50 m.s-2

c. 1,00 m.s-2

d. 2,00 m.s-2

e. 3,00 m.s-2

Jawab:

F = m.a

1 = 1.a

a = 1 m.s-2

Maka gaya total yang bekerja pada

balok adalah 1 m.s-2

Menganalisis

tegangan tali sistem

benda

12. Sistem dua balok yang dihubungkan

dengan tali seperti pada gambar !

Nilai T tali penghubung antara benda (1)

dan (2) adalah….

a. 2000 N

b. 3000 N

c. 4000 N

d. 5000 N

e. 6000 N

Diketahui: M1 = 3000 kg

M2 = 2000 kg

F = 10.000 N

Ditanyakan : a….

Jawab:

Tinjau benda M1

Ξ£F = m1.a

10.000 – T = 2000.a

T = 10.000 – 2000. a .(pers 1)

Tinjau benda M2

Ξ£F = m2.a

T = 3000.a ………………….(pers 2)

Subtitusikan persamaan 2 ke dalam

persamaan 1:

10.000 = (3000+2000).a

C4

T ? F =10.000N M1= 3 Ton

Licin

M1= 2 Ton

168

a = 2 m.s-2

Maka tinjau benda bermasa 3 ton

Ξ£F = m.a

T = 3000.2

T = 6000 N

Menganalisis

percepatan sistem

13. Balok A terhubung dengan B seperti

pada gambar.

Jika gaya F=10.000 N percepatan sistem

adalah….

a. 1 m.s-2

b. 2 m.s-2

c. 3 m.s-2

d. 4 m.s-2

e. 5 m.s-2

Diketahui: M1 = 3000 kg

M2 = 2000 kg

F = 10.000 N

Ditanyakan : a….

Jawab:

Ξ£F = m.a

10.000 = (3000+2000).a

a = 2 m.s-2

Jawaban yang benar adalah 2 m.s-2

C4

T

F M1= 3 Ton

Licin

M1= 2 Ton

169

Menghitung gaya

normal lantai lift

17. Seseorang bermassa 50 kg berada di

dalam lift. Seperti pada gambar ! ( g = 10

m/s2)

Besar gaya normal lantai lift terhadap

orang, jika lift diam adalah….

a. 200 N

b. 300 N

c. 350 N

d. 450 N

e. 500 N

Diketahui :

Massa orang (m) = 50 kg

Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2

Berat orang (w) = m g = (50)(10) =

500 Newton

Ditanyakan: N…

Jawab :

Lift diam, tidak ada percepatan(a = 0)

Gaya yang arahnya ke atas bertanda

positif, gaya yang arahnya ke bawah

bertanda negatif

Ξ£F = m.a

N-W = 0

N = W

N = 500 N

Maka jawabanya adalah 500 N

C3

T

W

N

170

Menganalisis

percepatan balok

20. Balok bermassa m ditarik dengn gaya F

seperti pada gambar !

Percepatan balok adalah….

a. 77,5 m.s-2

b. 76,5 m.s-2

c. 78,5 m.s-2

d. 88,5 m.s-2

e. 99,5 m.s-2

Diketahui: F = 800 N

W = 100 N

Β΅k = 0,25

Ditanyakan: a….

Jawab:

Tentukan N (Gaya normal)

Maka:

Ξ£Fy = 0

W – N = 0

W = N

Maka Percepatan balok :

Ξ£F = m.a

800 - Β΅k . N = m.a

800 – 0,25.100 =10.a

775 = 10 .a

a = 77.5 m.s-2

C4

Β΅k = 0,25 f

F 800 N

W = 100

171

21. Seseorang bermassa 50 kg berada di

dalam lift. Seperti pada gambar !

( g = 10 m/s2)

Besar gaya normal lantai lift terhadap

orang, jika lift bergerak dengan laju

konstan adalah….

a. 450 N

b. 500 N

c. 550 N

d. 600 N

e. 650 N

Diketahui :

Massa orang (m) = 50 kg

Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2

Berat orang (w) = m g = (50)(10) =

500 Newton

Ditanyakan: N…

Jawab :

Lift diam, tidak ada percepatan (a =

0)

Gaya yang arahnya ke atas bertanda

positif, gaya yang arahnya ke bawah

bertanda negatif

Ξ£F = m.a

N-W = 0

N = W

N = 500 N

Maka jawabanya adalah 500 N

C3

T

W

N

172

Menghitung gaya

normal

24. Seseorang bermassa 50 kg berada di

dalam lift massa lift 100 kg, seperti pada

gambar ( g = 10 m.s-2)!

Besar gaya normal lantai lift terhadap

orang, jika lift bergerak ke atas dengan

percepatan 5 ms-2, adalah….

a. 1650 N

b. 1750 N

c. 1850 N

d. 2250 N

e. 2550 N

Diketahui :

Massa orang (m) = 50 kg

Massa lift (m) = 100 kg

Percepatan gravitasi (g) = 10 m.s-2

Berat orang dan lift (w) = m g =

(150)(10) = 1500 Newton

Ditanyakan: N…

Jawab: Lift bergerak ke atas dengan

percepatan (a) 5 m.s-2

Gaya yang searah dengan gerakan lift

bertanda positif gaya yang berlawanan

arah dengan gerakan lift bertanda

negatif

N – w = m a

N = w + m a

N = 1500 + (150)(5)

N = 1500 + 750

N = 2250 Newton

Jawaban D

C3

T

W

N

173

29. Seseorang bermassa 50 kg berada di

dalam lift. Seperti pada gambar !

( g = 10 m/s2)

Besar gaya normal lantai lift terhadap

orang, jika lift bergerak ke bawah dengan

percepatan 5 ms-2 adalah….

a. 150 N

b. 200 N

c. 250 N

d. 300 N

e. 350 N

Diketahui :

Massa orang (m) = 50 kg

Percepatan gravitasi (g) = 10 m.s-2

Berat orang (w) = m g = (50)(10) =

500 Newton

Ditanyakan: N…

Jawab:

Lift bergerak ke bawah dengan

percepatan (a) 5 m/s2

Gaya yang searah dengan gerakan lift

bertanda positif, gaya yang berlawanan

arah dengan gerakan lift bertanda

negatif

w – N = m a

N = w – m a

N = 500 – (50)(5)

N = 500 – 250

N = 250 Newton

Jawaban C

C3

T

W

N

174

Menganalisis besar

gaya yang

mempercepat mobil

7. Mobil bermassa 2 ton yang sedang

bergerak dengan laju 36 km.jam-

1 dipercepat dalam waktu 2 sekon menjadi

72 km.jam-1. Besar gaya yang bekerja pada

mobil adalah….

a. 2.000 N

b. 4.000 N

c. 5.000 N

d. 8.000 N

e. 10.000 N

Diketahui: m = 2 ton = 2000 kg

v1= 36 km.jam-1 = 10 m.s-1

v2= 72 km.jam-1 = 20 m.s-1

T = 2 sekon

Ditanyakan: F

Jawab:

Tentukan dahulu Percepatanya, maka

a = 𝑣2βˆ’π‘£1𝑑

= 20βˆ’102

= 5 π‘š. π‘ βˆ’2

Jadi: F = m.a

F = 2000. 5 = 10.000 N

Maka Jawaban yang tepat adalah E

C4

Melakukan

percobaan hukum

II Newton

(hubungan antara

gaya, massa dan

percepatan)

Membandingkan

perbedaan

percepatan akibat

variabel yang

berubah

6. Benda bermassa m ditarik dengan gaya

F, mendapat percepatan a. Jika gaya

diperbesar 2F, maka percepatannya

menjadi….

a. 0,25 a

b. 0,50 a

c. 2,00 a

d. 4,00 a

e. 8,00 a

Diketahui:massa : M

Gaya Tarik: F

Percepatan : a

F2 = 2 F1

Ditanyakan: a....

Jawaban:

Dari perbandingan diperoleh: F1F2

= π‘š1.π‘Ž1π‘š2.π‘Ž2

a2 = 2 a

Maka Jawabanya dalah 2,00 a

C3

175

8. Gaya F bekerja pada benda bermassa m

menimbulkan percepatan a. Jika rnassa

benda dikurangi menjadi 1/2 kali semula,

maka percepatan benda menjadi….

a. 0,16 a

b. 0,25 a

c. 0,50 a

d. 2,00 a

e. 4,00 a

Diketahui: m2 = Β½ m1

Ditanyakan: a2….

Jawab:

F = m.a

Setelah m2 = Β½ m1, maka F = m.a

Maka percepatan benda menjadi: 2 a

C3

Menyimpulkan

syarat benda

bergerak

10. Balok bermassa m dikenai gaya F,

seperti gambar berikut

Syarat benda dapat bergerak searah gaya F

adalah….

a. Ξ£F = 0

b. Ξ£F = f

c. Ξ£F > f

d. Ξ£F < f

e. Ξ£F β‰  f

Jawaban: C

Syarat bergerak F > f

C1

Lantai Kasar

F f

Meyebutkan syarat benda bergerak

176

Membandingkan

percepatan terdapat

variabel yang

berubah

15. Amati data percobaan Newton pada

tabel !

F M a

100 N M 5 m.s-2

50 N M …………

Nilai a pada saat F = 50 N adalah….

a. 2,50 m.s-2

b. 5 ,00 m.s-2

c. 7,50 m.s-2

d. 10,5 m.s-2

e. 12,5 m.s-2

Diketahui: Diketahui: F1 = 100 N

F2 = 50 N

a1 = 5 m.s-2

Ditanyakan: a2….

Jawab:

Dari Kasus pertama tentukan dahulu

M, maka:

M = F/a = 100/5 = 20 kg

Maka, percepatan F = 50 N, adalah

F = m. a

50 = 20.a

a = 2,5 m.s-2

C3

177

Menentukan

perbandingan massa

jika percepatan

berubah

22. Amati data percobaan Newton pada

tabel !

F M a

F m1 4 m.s-2

F m2 12 m.s-2

Perbandingan m1 dan m2 adalah….

a. 3:2

b. 3:4

c. 3:1

d. 3:4

e. 5:3

Jawab:

Jawab:

M1: M2

F1F2

= π‘š1.π‘Ž1π‘š2.π‘Ž2

= π‘š1π‘š2

= 31

Maka perbandingannya adalah 3:1

C3

Menghitung

percepatan jika gaya

Tarik membentuk

sudut

9. Perhatikan balok bermassa 1 kg

dibawah ini.

Besar percepatan balok adalah….

a. 1 m.s-2

b. 2 m.s-2

c. 3 m.s-2

Diketahui: F1 = 1 N

F2 = 10N

Ditanyakan: a….

Jawab:

Tinjau gerak benda di sumbu X, maka:

Ξ£F =m.a

10.Cos Ξ± – 1 = m.a

5 - 1 = 1.a

a = 4 m.s-2

C3

F2 = 10 N

F1 = 1 N 600

Β΅0 = 0

178

d. 4 m.s-2

e. 5 m.s-2

Maka percepatan benda adalah 4 m.s-2

Menghitung gaya

dorong mobil

16. Mobil bermassa 1 ton bergerak lurus

berubah beraturan dari kecepatan 10 m.s-1

setelah 4 sekon menjadi 18 m.s-1. Gaya

yang bekerja pada mobil adalah….

a. 2000 N

b. 4000 N

c. 6000 N

d. 8000 N

e. 10000 N

Diketahui: m = 1 ton

v1 = 10 m.s-1

v2 = 18 m.s-1

t = 4 sekon

Ditanyakan: F….

Jawab:

Tentukan terlebih dahulu percepatan,

maka a = βˆ†π‘£βˆ†π‘‘

= 18βˆ’104

= 2 m.s-2

F = m.a

F = 1000. 2

F = 2000 N

C4

179

Menganalisis

konsep benda pada

bidang miring

26. Balok dengan massa m ditarik ke atas

bidang miring seperti pada gambar

Persamaan percepatan yang tepat

adalah….

a. a = πΉβˆ’π‘šπ‘”.sinπ›Όβˆ’π‘“ π‘š

b. a = πΉβˆ’π‘šπ‘”.sin𝛼+ 𝑓 π‘š

c. a = 𝐹+π‘šπ‘”.sinπ›Όβˆ’π‘“ π‘š

d. a = 𝐹+π‘šπ‘”.sin𝛼+𝑓 π‘š

e. a = βˆ’πΉβˆ’π‘šπ‘”.sinπ›Όβˆ’π‘“ π‘š

Jawaban: A

Diketahui: massa : M

Gaya : F

Ditanyakan: a….

Jawaban:

Ξ£F = m.a

𝐹 βˆ’π‘šπ‘”. sin𝛼 βˆ’ 𝑓 = m.a

Maka

a = πΉβˆ’π‘šπ‘”.sinπ›Όβˆ’π‘“ π‘š

Jawaban yang tepat adalah A

C4

W Ξ±

180

27. Balok dengan massa m bergerak ke

bawah,. Seperti pada gambar

Persamaan percepatan yang tepat

adalah….

a. a = π‘šπ‘”.sinπ›Όβˆ’π‘“ π‘š

b. a = π‘šπ‘”.sin𝛼+ 𝑓 π‘š

c. a = βˆ’π‘šπ‘”.sinπ›Όβˆ’π‘“ π‘š

d. a = βˆ’π‘šπ‘”.sin𝛼+𝑓 π‘š

e. a = βˆ’π‘šπ‘”.sinπ›Όβˆ’π‘“ π‘š

Jawaban: A

Diketahui: massa : M

Gaya : F

Ditanyakan: a….

Jawaban:

Ξ£F = m.a

π‘šπ‘”. sin𝛼 βˆ’ 𝑓 = m.a

Maka

a = π‘šπ‘”.sinπ›Όβˆ’π‘“ π‘š

Jawaban yang tepat adalah A

C4

W

181

28. Balok bermassa m diberi gaya F,

seperti ditunjukan pada gambar

Sarat agar balok tetap dalam keadaan diam

adalah….

a. F - w sin Ξ± + f = 0

b. F - w sin Ξ± - f = 0

c. F + w sin Ξ± + f = 0

d. F + w sin Ξ± - f = 0

e. - F - w sin Ξ± + f = 0

Diketahui: gaya : F

Berat Benda : W

Gaya gesek : f

Ditanyakan: syarat agar balok tetap

diam:

Jawab:

Syarat benda dalam keadaan diam

adalah Ξ£F = 0

Maka meninjau Sumbu X, diperoleh:

Ξ£Fx = 0

F - w sin Ξ± - f = 0

Maka jawaban yang tepat adalah B

C4

W

SKOR DATA DIBOBOT=================

Jumlah Subyek = 30Jumlah butir = 30Bobot jwb benar = 1Bobot jwb salah = 0Nama berkas: C:\USERS\IFAN IRFIANDI\DOCUMENTS\ANATEST

No Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 Tikha Kania 20 10 0 20 20 2 Tiara Dest... 19 11 0 19 19 3 Sakiro Wid... 21 5 4 21 21 4 Selly Masella 23 2 5 23 23 5 Tonasi 21 9 0 21 21 6 Ayu Safitri 16 11 3 16 16 7 Tiyanah 21 9 0 21 21 8 Maria Ulfa 20 10 0 20 20 9 Rina rayna... 19 11 0 19 19 10 Ferlyn Put... 20 10 0 20 20 11 Khoeriyatu... 19 10 1 19 19 12 Anggita Nu... 12 13 5 12 12 13 Warsiti 15 13 2 15 15 14 Minkhatun ... 19 11 0 19 19 15 Agung Purnomo 20 8 2 20 20 16 Nur Lela 16 8 6 16 16 17 Rieky Fera... 17 2 11 17 17 18 Dimas A 29 1 0 29 29 19 Lia Yulianti 19 1 10 19 19 20 Firia Amal... 18 5 7 18 18 21 Novita Sari 28 2 0 28 28 22 Ira Puspit... 18 12 0 18 18 23 Abdul 13 16 1 13 13 24 Barry W 20 9 1 20 20 25 Iqbal P 17 12 1 17 17 26 Aldiansyah 21 1 8 21 21 27 Yuni Yunita 15 13 2 15 15 28 Acep Afandi 21 9 0 21 21 29 Rikhatul J... 15 11 4 15 15 30 Aditia N 17 13 0 17 17

RELIABILITAS TES================

Rata2= 18.97Simpang Baku= 3.65KorelasiXY= 0.50Reliabilitas Tes= 0.67Nama berkas: C:\USERS\IFAN IRFIANDI\DOCUMENTS\ANATEST

No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 Tikha Kania 9 11 20 2 Tiara Destriani 7 11 18 3 Sakiro Widya S 9 12 21 4 Selly Masella 10 13 23 5 Tonasi 10 11 21 6 Ayu Safitri 7 9 16 7 Tiyanah 7 14 21 8 Maria Ulfa 7 12 19 9 Rina raynasari 7 12 19 10 Ferlyn Putriany 7 13 20 11 Khoeriyatul Aeni 6 13 19 12 Anggita Nuram... 3 9 12 13 Warsiti 6 9 15 14 Minkhatun San... 9 9 18 15 Agung Purnomo 7 13 20 16 Nur Lela 7 9 16 17 Rieky Ferawati 6 11 17 18 Dimas A 14 15 29 19 Lia Yulianti 6 12 18 20 Firia Amaliyah 8 10 18 21 Novita Sari 14 14 28 22 Ira Puspita D... 7 10 17 23 Abdul 5 7 12 24 Barry W 9 10 19 25 Iqbal P 7 9 16 26 Aldiansyah 7 13 20 27 Yuni Yunita 6 8 14 28 Acep Afandi 9 11 20 29 Rikhatul Janah 7 8 15 30 Aditia N 5 11 16

Kel Unggul & Asor=================

Kelompok UnggulNama berkas: C:\USERS\IFAN IRFIANDI\DOCUMENTS\ANATEST

No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Dimas A 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Novita Sari 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 Selly Masella 23 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 4 Sakiro Widya S 21 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 5 Tonasi 21 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 6 Tiyanah 21 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 7 Aldiansyah 21 1 1 1 1 1 1 * 1 1 1 1 8 Acep Afandi 21 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 8 8 8 8 8 8 3 7 8 8 8

No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 Dimas A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Novita Sari 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1

3 Selly Masella * * * 1 1 1 * 1 * 1 1 1 4 Sakiro Widya S - 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 - 5 Tonasi - - - 1 - - 1 1 1 - 1 1 6 Tiyanah - 1 - 1 - 1 1 1 - 1 1 1 7 Aldiansyah * * * 1 * 1 * 1 * 1 1 1 8 Acep Afandi - 1 - 1 1 1 1 1 - 1 1 - Jml Jwb Benar 2 5 3 8 5 7 6 7 3 7 8 6

No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 1 Dimas A 1 1 1 1 1 1 - 2 Novita Sari 1 1 1 1 1 1 - 3 Selly Masella 1 1 1 1 1 1 - 4 Sakiro Widya S * 1 * * * 1 - 5 Tonasi - 1 1 1 1 1 - 6 Tiyanah 1 1 - - - 1 - 7 Aldiansyah 1 1 - 1 * 1 1 8 Acep Afandi 1 - - - - 1 1 Jml Jwb Benar 6 7 4 5 4 8 2

Kelompok AsorNama berkas: C:\USERS\IFAN IRFIANDI\DOCUMENTS\ANATEST

No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Aditia N 17 1 1 1 1 - 1 1 - - 1 1 2 Ayu Safitri 16 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 - 3 Nur Lela 16 - 1 1 1 1 1 * 1 1 1 1 4 Warsiti 15 1 1 1 1 1 - - - - 1 - 5 Yuni Yunita 15 - 1 - 1 1 1 * - 1 1 - 6 Rikhatul Janah 15 1 1 1 1 1 1 - - - 1 - 7 Abdul 13 1 - - 1 1 - - 1 - 1 1 8 Anggita Nuram... 12 1 1 1 1 1 - * - 1 1 1 Jml Jwb Benar 6 7 6 8 7 5 1 3 4 8 4

No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 Aditia N - - - 1 - 1 - - - 1 1 1 2 Ayu Safitri - * - - - 1 1 1 - 1 1 - 3 Nur Lela - * * 1 * 1 * - * 1 - - 4 Warsiti - 1 1 1 - 1 * - - 1 1 1 5 Yuni Yunita - 1 1 1 - 1 1 - - 1 - - 6 Rikhatul Janah - 1 * 1 - 1 * * - 1 1 - 7 Abdul - - 1 1 - 1 - - * - - - 8 Anggita Nuram... - 1 * - - 1 - * * 1 - - Jml Jwb Benar 0 4 3 6 0 8 2 1 0 7 4 2

No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 1 Aditia N - 1 - 1 - 1 1 2 Ayu Safitri * 1 - 1 - * - 3 Nur Lela 1 - - 1 1 1 - 4 Warsiti 1 - - - * 1 -

5 Yuni Yunita * - - 1 - 1 1 6 Rikhatul Janah * - 1 - 1 1 - 7 Abdul 1 1 - - - 1 1 8 Anggita Nuram... * - - - - 1 - Jml Jwb Benar 3 3 1 4 2 7 3

DAYA PEMBEDA============

Jumlah Subyek= 30Klp atas/bawah(n)= 8Butir Soal= 30Nama berkas: C:\USERS\IFAN IRFIANDI\DOCUMENTS\ANATEST

No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 8 6 2 25.00 2 8 7 1 12.50 3 8 6 2 25.00 4 8 8 0 0.00 5 8 7 1 12.50 6 8 5 3 37.50 7 3 1 2 25.00 8 7 3 4 50.00 9 8 4 4 50.00 10 8 8 0 0.00 11 8 4 4 50.00 12 2 0 2 25.00 13 5 4 1 12.50 14 3 3 0 0.00 15 8 6 2 25.00 16 5 0 5 62.50 17 7 8 -1 -12.50 18 6 2 4 50.00 19 7 1 6 75.00 20 3 0 3 37.50 21 7 7 0 0.00 22 8 4 4 50.00 23 6 2 4 50.00 24 6 3 3 37.50 25 7 3 4 50.00 26 4 1 3 37.50 27 5 4 1 12.50 28 4 2 2 25.00 29 8 7 1 12.50 30 2 3 -1 -12.50

TINGKAT KESUKARAN=================

Jumlah Subyek= 30

Butir Soal= 30Nama berkas: C:\USERS\IFAN IRFIANDI\DOCUMENTS\ANATEST

No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 27 90.00 Sangat Mudah 2 29 96.67 Sangat Mudah 3 28 93.33 Sangat Mudah 4 30 100.00 Sangat Mudah 5 27 90.00 Sangat Mudah 6 23 76.67 Mudah 7 10 33.33 Sedang 8 15 50.00 Sedang 9 18 60.00 Sedang 10 30 100.00 Sangat Mudah 11 24 80.00 Mudah 12 4 13.33 Sangat Sukar 13 20 66.67 Sedang 14 8 26.67 Sukar 15 28 93.33 Sangat Mudah 16 11 36.67 Sedang 17 27 90.00 Sangat Mudah 18 19 63.33 Sedang 19 20 66.67 Sedang 20 4 13.33 Sangat Sukar 21 23 76.67 Mudah 22 25 83.33 Mudah 23 17 56.67 Sedang 24 16 53.33 Sedang 25 21 70.00 Sedang 26 7 23.33 Sukar 27 11 36.67 Sedang 28 7 23.33 Sukar 29 28 93.33 Sangat Mudah 30 12 40.00 Sedang

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL=================================

Jumlah Subyek= 30Butir Soal= 30Nama berkas: C:\USERS\IFAN IRFIANDI\DOCUMENTS\ANATEST

No Butir Korelasi Signifikansi 1 0.183 - 2 0.309 - 3 0.370 Signifikan 4 NAN NAN 5 0.121 - 6 0.434 Signifikan 7 0.381 Signifikan 8 0.343 - 9 0.220 -

10 NAN NAN 11 0.413 Signifikan 12 0.577 Sangat Signifikan 13 0.112 - 14 0.153 - 15 0.370 Signifikan 16 0.431 Signifikan 17 -0.003 - 18 0.397 Signifikan 19 0.387 Signifikan 20 0.577 Sangat Signifikan 21 0.083 - 22 0.544 Sangat Signifikan 23 0.498 Sangat Signifikan 24 0.363 Signifikan 25 0.460 Sangat Signifikan 26 0.444 Signifikan 27 0.334 - 28 0.400 Signifikan 29 0.184 - 30 -0.163 -

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

KUALITAS PENGECOH=================

Jumlah Subyek= 30Butir Soal= 30Nama berkas: C:\USERS\IFAN IRFIANDI\DOCUMENTS\ANATEST

No Butir a b c d e * 1 0-- 3--- 0-- 27** 0-- 0 2 0-- 29** 1--- 0-- 0-- 0 3 0-- 2--- 28** 0-- 0-- 0 4 0 0 0 30** 0 0 5 27** 0-- 0-- 2--- 1+ 0 6 2++ 3- 23** 2++ 0-- 0 7 3+ 8- 0-- 4++ 10** 0 8 0-- 1- 14--- 15** 0-- 0

9 0-- 0-- 1- 18** 11--- 0 10 0 0 30** 0 0 0 11 1+ 24** 4--- 0-- 1+ 0 12 14--- 0-- 1-- 7++ 4** 0 13 1- 20** 1- 1- 3++ 0 14 1-- 1-- 10-- 8** 1-- 0 15 28** 0-- 1-- 1-- 0-- 0 16 11** 6+ 3+ 6+ 1-- 0 17 0-- 0-- 0-- 1+ 27** 0 18 19** 2+ 1- 1- 0-- 0 19 3++ 1- 1- 20** 3++ 0 20 4** 7++ 2- 7++ 2- 0 21 0-- 23** 3- 1+ 1+ 0 22 0-- 5--- 25** 0-- 0-- 0 23 4++ 2+ 3++ 3++ 17** 0 24 4++ 16** 1- 0-- 0-- 0 25 2++ 21** 0-- 6--- 0-- 0 26 7** 3+ 8+ 8+ 0-- 0 27 11** 8- 1-- 6+ 0-- 0 28 8+ 7** 0-- 9- 0-- 0 29 0-- 0-- 28** 0-- 0-- 0 30 12** 4++ 4++ 4++ 6+ 0

Keterangan: ** : Kunci Jawaban++ : Sangat Baik+ : Baik- : Kurang Baik-- : Buruk---: Sangat Buruk

191

Hasil Uji Coba Intrumen Hasil Belajar Reliabilitas = 0.67 ( Tinggi )

Nomor Validitas Daya Pembeda Tingkat

Kesukaran Keputusan

Nilai Signifikansi Nilai Kategori Nilai Kategori

1 0.183 Sangat rendah 0.25 Cukup 0.90 Mudah Dibuang 2 0.309 Rendah 0.13 Buruk 0.97 Mudah Dibuang 3 0.370 Rendah 0.25 Cukup 0.93 Mudah Digunakan 4 0.000 Sangat rendah 0.00 Buruk 1.00 Mudah Dibuang 5 0.121 Rendah 0.13 Buruk 0.90 Mudah Dibuang 6 0.434 Cukup 0.38 Cukup 0.77 Mudah Digunakan 7 0.381 Rendah 0.25 Cukup 0.33 Sedang Digunakan 8 0.343 Rendah 0.50 Baik 0.50 Sedang Dibuang 9 0.220 Rendah 0.50 Baik 0.60 Sedang Dibuang

10 0.000 Rendah 0.00 Buruk 1.00 Mudah Dibuang 11 0.413 Cukup 0.50 Baik 0.80 Mudah Digunakan 12 0.577 Cukup 0.25 Cukup 0.13 Sukar Digunakan 13 0.112 Rendah 0.13 Buruk 0.67 Sedang Dibuang 14 0.153 Rendah 0.00 Buruk 0.27 Sukar Dibuang 15 0.370 Rendah 0.25 Cukup 0.93 Mudah Digunakan 16 0.431 Rendah 0.63 Baik 0.37 Sedang Digunakan

17 -0.003 Rendah -0.13 Buruk 0.90 Mudah Dibuang 18 0.397 Rendah 0.50 Baik 0.63 Sedang Digunakan 19 0.387 Rendah 0.75 Baik Sekali 0.67 Sedang Digunakan 20 0.577 Cukup 0.38 Cukup 0.13 Sukar Digunakan 21 0.083 Sangat rendah 0.00 Buruk 0.77 Mudah Dibuang 22 0.544 Cukup 0.50 Baik 0.83 Mudah Digunakan 23 0.498 Cukup 0.50 Baik 0.57 Sedang Digunakan 24 0.363 Rendah 0.38 Cukup 0.53 Sedang Digunakan 25 0.460 Cukup 0.50 Baik 0.70 Mudah Digunakan 26 0.444 Cukup 0.38 Cukup 0.23 Sukar Digunakan 27 0.334 Rendah 0.13 Buruk 0.37 Sedang Dibuang 28 0.400 Rendah 0.25 Cukup 0.23 Sukar Digunakan 29 0.184 Sangat rendah 0.13 Buruk 0.93 Mudah Dibuang 30 -0.163 Sangat rendah -0.13 Buruk 0.40 Sedang Dibuang

192

SOAL FISIKA HUKUM NEWTON

SMA N 1 GEGESIK

Nama :

Kelas :

1. Jika kita duduk dalam mobil yang sedang bergerak kemudian mobil digas

mendadak, maka kita akan….

a. Tetap dalam keadaan semula

b. Terdorong ke depan

c. Tertarik ke belakang

d. Bergerak ke samping kanan

e. Bergerak ke samping kiri

2. Balok bermassa m ditarik dengan gaya F, seperti gambar berikut !

Syarat benda tetap diam adalah….

a. F = -f

b. F = f

c. F > f

d. -F < f

e. F β‰  f

3. Mobil bermassa 2 ton yang sedang bergerak dengan laju 36 km.jam-

1 dipercepat dalam waktu 2 sekon menjadi 72 km.jam-1 .Besar gaya yang

bekerja pada mobil adalah….

a. 2.000 N

b. 4.000 N

c. 5.000 N

d. 8.000 N

e. 10.000 N

Lantai Kasar

F f

193

4. Manakah gambar yang menunjukan vektor gaya yang bekerja pada benda,

jika benda bergerak ke kanan….

5. Benda bermassa m ditarik dengan gaya F, mendapat percepatan a. Jika gaya

diperbesar 2F, maka percepatannya menjadi….

a. 0,25 a

b. 0,50 a

c. 2,00 a

d. 4,00 a

e. 8,00 a

f

F

N

(a)

f

F

N

W (e)

F

W

N (c)

F

W

N

f

(b)

Kanan

F

f W

N

(d)

194

6. Balok A = 4 kg dihubungkan tali dengan balok B = 6 kg seperti pada gambar ! (g = 10 m.s-2)

Jika gesekan katrol diabaikan , maka nilai T =….

a. 24 N

b. 25 N

c. 26 N

d. 27 N

e. 28 N

7. Sistem dua balok yang dihubungkan dengan tali seperti pada gambar !

Nilai T tali penghubung antara benda (1) dan (2) adalah….

a. 2000 N

b. 3000 N

c. 4000 N

d. 5000 N

e. 6000 N

B

A

Licin

T

T

T ? F =10.000N M1= 3 Ton

Licin

M1= 2 Ton

195

8. Balok bermassa m ditarik dengn gaya F seperti pada gambar

Percepatan balok adalah….

a. 77,5 m.s-2

b. 88,5 m.s-2

c. 99,5 m.s-2

d. 76,5 m.s-2

e. 78,5 m.s-2

9. Seseorang bermassa 50 kg berada di dalam lift massa lift 100 kg, seperti pada

gambar ! (g = 10 m.s-2)

Besar gaya normal lantai lift terhadap orang, jika lift bergerak ke atas dengan

percepatan 5 m.s-2, adalah….

a. 1650 N

b. 1750 N

c. 1850 N

d. 2250 N

e. 2550 N

Β΅k = 0,25 f

F 800 N

W = 100

T

W

N

196

10. Manakah gambar vektor gaya yang benar jika benda bermassa m ditarik ke

atas dengan gaya F….

11. Mobil bermassa 1 ton bergerak lurus berubah beraturan dari kecepatan

10 m.s-1 setelah 4 sekon menjadi 18 m.s-1. Gaya yang bekerja pada mobil

adalah….

a. 2000 N

b. 4000 N

c. 6000 N

d. 8000 N

e. 10000 N

W

(a)

(b)

(c)

W

(e)

(d)

W

197

12. Manakah gambar di bawah ini yang menunjukan vektor gaya yang benar,

jika benda bergerak translasi ke kanan dengan gaya F….

13. Berdasarkan percobaan hukum Newton diperoleh hubungan gaya (F), massa (M) dan percepatan (a), memenuhi persamaan.

Dilakukan perubahan, seperti ditunjukan tabel berikut !

Kondisi F M a

I 2F M1 a

II F M2 3a

Perbandingan M1 dan M2 adalah ….

a. 1 : 3 b. 1 : 5 c. 2 : 3

d. 2 :6 e. 6 : 1

F

f kasar

kasar

F

f

kasar

F

f

kasar

F

f

kasar

F

f

(a)

(b)

(d)

(c)

(e)

a

F M

198

14. Balok dengan massa m ditarik ke atas bidang miring seperti pada gambar!

Persamaan percepatan yang tepat adalah….

a. a = πΉβˆ’π‘šπ‘”.sinπ›Όβˆ’π‘“ π‘š

b. a = πΉβˆ’π‘šπ‘”.sin𝛼+ 𝑓 π‘š

c. a = 𝐹+π‘šπ‘”.sinπ›Όβˆ’π‘“ π‘š

d. a = 𝐹+π‘šπ‘”.sin𝛼+𝑓 π‘š

e. a=βˆ’πΉβˆ’π‘šπ‘”.sinπ›Όβˆ’π‘“ π‘š

15. Balok bermassa m diberi gaya F, seperti ditunjukan pada gambar

Sarat agar balok tetap dalam keadaan diam adalah….

a. F - w sin Ξ± + f = 0

b. F - w sin Ξ± - f = 0

c. F + w sin Ξ± + f = 0

d. F + w sin Ξ± - f = 0

e. - F - w sin Ξ± + f = 0

Terimakasih Telah Jujur Dalam Mengerjakan Soal ini

W Ξ±

W

199

Kisi-Kisi Angket Respon Siswa Terhadap LKS Fisika Berbasis Inquiri Terbimbing

No Indikator

Angket

Butir

pernyataan

positif (+)

Butir

pernyataan

negatif (-) Jumlah

1. Pembelajaran fisika

sebelum menggunakan

LKS berbasis Inquiri terbimbing

1,3,5 2,4 5

2. Implementasi LKS

berbasis Inquiri

terbimbing pada

pembelajaran fisika

7,8,9,11,13,15,18,20

6,10,12,14, 16,17,19

15

3. Komponen LKS

berbasis Inquiri terbimbing

21,23,25,29,30 22,24,26, 27,28

10

Jumlah 16 14 30

200

ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LKS BERBASIS INQUIRI TERBIMBING

SMA N 1 GEGESIK

Biodata siswa

Nama : ...................................................................... Kelas : ...................................................................... A. Petunjuk pengisian

1. Tujuan angket respon ini adalah untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

pembelajaran dengan LKS berbasis Inquiri terbimbing. 2. Responden mohon mengisi angket ini dengan sebenar-benarnya,

informasi yang diberikan sangat berguna dalam penelitian. 3. Penelitian menggunakan Likert rating dengan rentang:

SS = Sangat Setuju S = Setuju C = Cukup TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

4. Berilah tanda check list (√) pada kolom SS, S, C, TS, atau STS yang sesuai dengan pendapat yang diberikan terhadap LKS berbasis Inquiri terbimbing.

5. Hasil pengisian angket ini sama sekali tidak berpengaruh terhadap nilai hasil belajar (tes yang telah diberikan).

B. Angket Isian

No Pernyataan SS S C TS STS

1. Saya senang belajar mata pelajaran Fisika.

2. Sumber belajar yang saya gunakan selama ini tidak membantu dalam memahami konsep Fisika yang bersifat matematis.

3. Saya memahami konsep Fisika yang

201

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

4. Sumber belajar Fisika yang saya gunakan selama ini tidak sesuai dengan materi yang disampaikan guru.

5. Tugas mata pelajaran Fisika yang diberikan guru selalu sesuai dengan sumber belajar yang saya gunakan selama ini.

6. Saya tidak dapat merumusan masalah dari fenomena yang disajikan dalam LKS

7. Saya mudah memahami fenomena Hukum Newton yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari

8. Saya senang diberikan kesempatan untuk membuat hipotesis

9. Saya dapat melakukan experimen dengan petunjuk dan informasi fenomena yang ada

10. Saya kesulitan membuat hipotesis

11. Saya memahami rumusan masalah/pertanyaan pengarahan yang diajukan

12. Saya kesulitan untuk melakukan experimen

13. Saya senang diberikan kesempatan untuk merancang sendiri langkah-langkah experimen

14. Saya kesulitan merancang langkah-langkah experimen

15. Saya tidak mengalami kesulitan untuk menganalisis data

16. Saya sulit untuk mengevaluasi hipotesis yang saya buat

17. Pertanyaan dalam analisis data tidak sesuai dengan experimen

18. LKS dapat membantu saya menemukan konsep Hukum Newton

19. Saya kesulitan menyimpulkan kegiatan experimen yang telah dilakukan

202

20. Dengan LKS inquiri membuat saya tertarik melakukan experimen

21. Ukuran huruf yang digunakan mudah dibaca

22. Halaman LKS terlalu padat sehingga sulit memusatkan perhatian

23. LKS memiliki cukup ruang kosong untuk mencatat hasil pengamatan, jawaban pertanyaan dan kesimpulan.

24. Gambar yang disajikan tidak jelas dengan materi Hukum Newton

25. Gambar jelas dengan materi Hukum Newton

26. Gambar yang digunakan tidak membantu saya untuk memahami fenomena

27. Tampilan LKS membosankan

28. Materi yang disajikan tidak sesuai dengan urutan konsep Hukum Newton

29 Materi yang disajikan dalam LKS mudah untuk dipahami

30 LKS memiliki struktur yang lengkap (Judul, petunjuk belajar/petunjuk siswa, tujuan pembelajaran, dan tugas-tugas)

Menyatakan bahwa angket ini telah diisi dengan benar Hari/tanggal-bulan-tahun : ................. / ........ - ......... – 2015

…..Terimakasih atas perhatian dan bantuan

anda mengisi angket ini…..

203

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

No

Indikator Nomor Butir Pertanyaan

Jumlah

1 Kemandirian siswa dalam belajar menggunakan LKS

1, 2 2

2 Membuat Hipotesis

3 1 3 Memilih alat dan bahan yang digunakan

4 1 4 Merancang percobaan 5 1 5 Menganalisis hasil percobaan

6 1 6 Menyimpulkan hasil percobaan 7 1

Jumlah 7

204

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Fisika

Menggunakan Lembar Keja Siswa (LKS) Berbasis Inquiri terbimbing Nama Observer :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Pertemuan : 1 (satu) Petunjuk Pengisian

Berilah tanda check list (√) pada kolom penilaian yang disesuaikan dengan hasil pengamatan.

No. Aspek yang

Dinilai

Aktivitas Siswa Skala Rubrik Penilaian

1.

Kemandirian

siswa dalam

belajar

menggunakan

LKS

Membaca petunjuk

penggunaan LKS

1 0 % siswa membaca petunjuk penggunaan LKS

2 <50 % siswa membaca petunjuk penggunaan LKS

3 50 % siswa membaca petunjuk penggunaan LKS

4 >50 % siswa membaca petunjuk penggunaan LKS

5 100 % siswa membaca petunjuk penggunaan LKS

205

2. Membaca rumusan

permasalahan 1 0 % siswa membeca rumusan masalah dalam LKS

2 <50 % siswa membeca rumusan masalah dalam LKS

3 50 % siswa membeca rumusan masalah dalam LKS

4 >50 % siswa membeca rumusan masalah dalam LKS

5 100 % siswa membeca rumusan masalah dalam LKS

3.

Membuat

Hipotesis

Membuat hipotesis di

dalam kerja kelompok

1 0 % siswa membuat hipotesis bersama kelompoknya

2 <50 % siswa membuat hipotesis bersama kelompoknya

3 50 % siswa membuat hipotesis bersama kelompoknya

4 >50 % siswa membuat hipotesis bersama kelompoknya

5 100 % siswa membuat hipotesis bersama kelompoknya

4.

Memilih alat

dan bahan yang

digunakan

Memilih alat dan

bahan bersama

kelompok

1 0 % siswa memilih alat dan bahan bersama kelompok

2 <50 % siswa memilih alat dan bahan bersama kelompok

3 50 % siswa memilih alat dan bahan bersama kelompok

4 >50 % siswa memilih alat dan bahan bersama kelompok

5 100 % siswa memilih alat dan bahan bersama kelompok

5. Merancang

percobaan

Masing-masing

kelompok berdiskusi

merancang percobaan

1 0 % siswa berdiskusi merancang percobaan

2 <50 % siswa berdiskusi merancang percobaan

3 50 % siswa berdiskusi merancang percobaan

206

4 >50 % siswa berdiskusi merancang percobaan

5 100 % siswa berdiskusi merancang percobaan

6. Menganalisis hasil percobaan

Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil percobaan

1 0 % siswa mendiskusikan hasil percobaan

2 <50 % siswa mendiskusikan hasil percobaan

3 50 % siswa mendiskusikan hasil percobaan

4 >50 % siswa mendiskusikan hasil percobaan

5 100 % siswa mendiskusikan hasil percobaan

7. Menyimpulkan hasil percobaan

Masing-masing kelompok menyimpulkan hasil percobaan

1 0 % siswa menyimpulkan hasil percobaan 2 <50 % siswa menyimpulkan hasil percobaan

3 50 % siswa menyimpulkan hasil percobaan

4 >50 % siswa menyimpulkan hasil percobaan

5 100 % siswa menyimpulkan hasil percobaan

Observer

( )

207

LEMBAR JAWABAN TES VALIDASI SOAL SMA N 1 GEGESIK

NAMA : ……………………………

KELAS : …………………………….

LEMBAR JAWABAN TES VALIDASI SOAL SMA N 1 GEGESIK

NAMA : ……………………………

KELAS : …………………………….

No A B C D E No A B C D E

1 16 2 17

3 18 4 19 5 20 6 21

7 22

8 23 9 24

10 25 11 26

12 27 13 28

14 29 15 30

No A B C D E No A B C D E

1 16 2 17

3 18 4 19 5 20 6 21

7 22

8 23 9 24

10 25 11 26

12 27 13 28

14 29 15 30

208

LEMBAR VALIDITAS ISI

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Tujuan : Angket ini bertujuan memvalidasi LKS berbasis Inquiri Terbimbing yang penulis buat.

Petunjuk Pengisian :

1. Berikan tanda cheklis (√ ) pada kolom skor penilaian Bapak/Ibu terhadap Lembar Kerja Siswa ini. 2. Nilai SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang, dan SK = Sangat Kurang, sesuaikan dengan petunjuk

indicator yang disediakan. 3. Jika yang Bapak/Ibu tuliskan K atau SK mohon Bapak/Ibu menuliskan saran atau penambahan sesuatu pada kolom yang

disediakan.

No Aspek Indikator Skor SB B C K SK

1 Kebahasaan Bahasa yang digunakan komunikatif Kalimat yang digunakan jelas (tidak menimbulkan makna ganda dan istilah yang lazim digunakan siswa)

2 Tampilan Desain LKS baik Cetakan Tulisan dan Gambar jelas

3 Skenario LKS LKS mendesain kegiatan siswa untuk menemukan konsep, hukum, atau fakta yang dipelajari.

4 Materi

Isi percobaan berhubungan dengan kebenaran konsep pengetahuan

Materi yang diajarkan sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar

Kedalaman materi sesuai kemampuan siswa 5 Penilaian LKS dilengkapi dengan instrumen penilaian

209

Komentar dan Arahan :

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Jakarta, Januari 2015

Validator

(…………………………….)

Nip: ……………………...

1. Hasil Pretest

a. Rekapitulasi Pretest kelas Eksperimen

b. Rekapitulasi Pretest kelas Kontrol

c. Hasil Pretest kelas Eksperimen

d. Hasil Pretest kelas Kontrol

2. Hasil Posttest

a. Rekapitulasi Posttest kelas Eksperimen

b. Rekapitulasi Posttest kelas Kontrol

c. Hasil Posttest kelas Eksperimen

d. Hasil Posttest kelas Kontrol

3. Uji Normalitas Hasil Pretest

a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

b. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

4. Uji Normalitas Hasil Posttest

a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

b. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

5. Uji Homogenitas Hasil Pretest

6. Uji Homogenitas Hasil Posttest

7. Uji Hipotesis Hasil Pretest

8. Uji Hipotesis Hasil Posttest

9. Data Hasil Angket Respon Siswa

10. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C ANALISIS DATA PENELITIAN

209

Hasil Pretest kelas Eksperimen

210

Hasil Pretest kelas Kontrol

211

HASIL PRETEST KELAS EXPERIMEN

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest

yang didapat dari kelas experimen adalah sebagai berikut:

20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 53,33 33,33 33,33 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 46,67 46,67 46,67 46,67 53,33 53,33

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, yaitu:

1. Banyaknya data (N) = 33 siswa

2. Nilai Maksimal (Xmax) = 53,33

3. Nilai minimal (Xmin) = 20,00

4. Jangkauan (J) = Xmax – Xmin = 53,33 -20 = 33,33

5. Banyak kela (k) = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 .1.518

= 1 + 5,011 = 6,11 ~ 6

6. Interval kelas (I) = π½π‘˜ = 33,33

6 = 5,55 ~ 6

Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Experimen X1

Interval

Nilai

Tengah

(xi)

Frekuansi

(fo)

Batas

Bawah fo.xi xi2 fo.xi2

20-25 22,50 5,00 19,50 112,50 506,25 2531,25

26-31 28,50 5,00 25,50 142,50 812,25 4061,25

32-37 34,50 10,00 31,50 345,00 1190,25 11902,50

38-43 40,50 4,00 37,50 162,00 1640,25 6561,00

44-49 46,50 6,00 43,50 279,00 2162,25 12973,50

50-55 52,50 3,00 49,50 157,50 2756,25 8268,75

55,50

Jumlah 2250,00 33,00 1198,50 9067,50 46298,25

212

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan

beberapa nilai, yaitu:

1. Rata-rata ( 𝒙� ) :

𝒙� = βˆ‘π‘“π‘₯𝑖𝑛

= 115333

= 34,949

2. Median ( Me ) :

𝑀𝑒 = 𝑇𝐡 + οΏ½12 𝑁 βˆ’ Ξ£ 𝑓 𝑀𝑒

𝑓 𝑀𝑒� . 𝑐

Keterangan :

Me : Median

TB : Tepi bawah kelas median = 31,50

N : Banyak nilai pengamatan = 33,00

Ξ£ 𝑓 𝑀𝑒 : Frekuensi komulatif sebelum kelas median = 10,00

𝑓 𝑀𝑒 : Frekuansi kelas median = 10,00

c : Interval Kelas = 6

Maka :

𝑀𝑒 = 31,50 + οΏ½12 33 βˆ’ 10

10οΏ½ . 6

Me = 31,50 + 16,50βˆ’1010

. 6

Me = 31,50 + 0,65.6

Me = 31,50 + 3,90 = 35,40

213

3. Modus ( Mo ) :

π‘€π‘œ = 𝑇𝐡 + οΏ½βˆ†1

βˆ†1 + βˆ†2οΏ½ . 𝑐

Keterangan :

Mo : Modus

TB : Tepi bawah kelas modus = 31,50

N : Banyak nilai pengamatan = 33,00

βˆ†1 : Selisih frekuensi kelas modus dengan sebelumnya= 5

βˆ†2 : Selisih frekuensi kelas modus dengan setelahnya = 6

c : Interval kelas = 6

Maka :

π‘€π‘œ = 𝑇𝐡 + οΏ½βˆ†1

βˆ†1 + βˆ†2οΏ½ . 𝑐

π‘€π‘œ = 31,50 + οΏ½5

5 + 6οΏ½ . 6

π‘€π‘œ = 31,50 + οΏ½ 511οΏ½ . 6 = 31,50 + 2,73 = 34,23

4. Standar Deviasi

𝑠 = οΏ½π‘›βˆ‘π‘“π‘₯𝑖2 βˆ’ (βˆ‘π‘“π‘₯𝑖)2

𝑛(𝑛 βˆ’ 1)

𝑠 = οΏ½33.46298,25βˆ’(1198,50)2

33(33βˆ’1)

𝑠 = οΏ½33.46298,25βˆ’(1198,50)2

33(33βˆ’1) = 9,3054

214

HASIL PRETEST KELAS KONTROL

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest

yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut:

13,33 13,33 13,33 20,00 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00

40,00 46,67 46,67 53,33 53,33 66,67

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, yaitu:

1. Banyaknya data (N) = 34 siswa

2. Nilai Maksimal (Xmax) = 66,67

3. Nilai minimal (Xmin) = 13,33

4. Jangkauan (J) = Xmax – Xmin = 66,67 - 13,33 = 53,34

5. Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 .log 34

= 1 + 5,05388 = 6,054 ~ 7

6. Interval kelas (I) = π½π‘˜ = 53,34

7 = 7,62 ~ 8

Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol

Interval

Nilai

Tengah

(xi)

Frekuansi

(fo)

Batas

Bawah fo.xi xi2 fo.xi2

13 - 20 16,5 4 12,5 66 272,25 1089,00

21 - 28 24,5 11 20,5 269,50 600,25 6602,75

29 - 36 32,5 7 28,5 227,50 1056,25 7393,75

37- 44 40,5 7 36,5 283,50 1640,25 11481,75

45 - 52 48,5 2 44,5 97,00 2352,25 4704,50

53 - 60 56,5 2 52,5 113,00 3192,25 6384,50

61 - 68 64,5 1 60,5 64,50 4160,25 4160,25

68,5

Jumlah 283,50 34,00 1121,00 13274 41816,50

215

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan

beberapa nilai, yaitu:

7. Rata-rata ( 𝒙� ) :

𝒙� = βˆ‘π‘“π‘₯𝑖𝑛

= 1121,0034

= 32,97

8. Median ( Me ) :

𝑀𝑒 = 𝑇𝐡 + οΏ½12 𝑁 βˆ’ Ξ£ 𝑓 𝑀𝑒

𝑓 𝑀𝑒� . 𝑐

Keterangan :

Me : Median

TB : Tepi bawah kelas median = 28,50

N : Banyak nilai pengamatan = 34,00

Ξ£ 𝑓 𝑀𝑒 : Frekuensi komulatif sebelum kelas median = 15,00

𝑓 𝑀𝑒 : Frekuansi kelas median = 7,00

c : Interval Kelas = 8

Maka :

𝑀𝑒 = 28,50 + οΏ½12 34 βˆ’ 15

7οΏ½ . 8

Me = 28,50 + 17βˆ’157

. 8

Me = 28,50 + 0,2857.8

Me = 28,50 + 2,2857 = 30,79

216

9. Modus ( Mo ) :

π‘€π‘œ = 𝑇𝐡 + οΏ½βˆ†1

βˆ†1 + βˆ†2οΏ½ . 𝑐

Keterangan :

Mo : Modus

TB : Tepi bawah kelas modus = 20,50

N : Banyak nilai pengamatan = 34,00

βˆ†1 : selisih frekuensi kelas modus dengan sebelumnya= 7

βˆ†2 : selisih frekuensi kelas modus dengan setelahnya = 4

c : interval kelas = 8

Maka :

π‘€π‘œ = 𝑇𝐡 + οΏ½ βˆ†1βˆ†1+ βˆ†2

οΏ½ . 𝑐

π‘€π‘œ = 20,50 + οΏ½ 77+ 4

οΏ½ . 8

π‘€π‘œ = 20,50 + οΏ½ 711οΏ½ . 8 = 20,50 + 5,09 = 25,59

10. Standar Deviasi

𝑠 = οΏ½π‘›βˆ‘π‘“π‘₯𝑖2 βˆ’ (βˆ‘π‘“π‘₯𝑖)2

𝑛(𝑛 βˆ’ 1)

𝑠 = οΏ½34.41816,50 βˆ’ (1121,00)2

34(34 βˆ’ 1)

𝑠 = οΏ½34.41816,50βˆ’(1121,00)2

34(34βˆ’1) = 12,13

217

UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR PRETEST

A. KELAS EXPERIMEN

Perolehan nilai Pretest kelas experimen :

20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 53,33 33,33 33,33 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 46,67 46,67 46,67 46,67 53,33 53,33

Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square)

Interval Xi fi fi.xi fi.xi2 batas

bawah

z

batas

kelas

luas z

tabel ft (f0-ft)2/ft

20-25 22.50 5 112.50 2531.25 19.50 -1.66 0.1054 3.4782 0.66582578

26-31 28.50 5 142.50 4061.25 25.50 -1,02 0.2018 6.6594 0.41349196

32-37 34.50 10 345.00 11902.50 31.50 -0.37 0.2507 8,2731 0.36046749

38-43 40.50 4 162.00 6561.00 37.50 0.27 0.2148 7,0884 1,134560896

44-49 46.50 6 279.00 12973.50 43.50 0.92 0.1194 3,9402 1,07679205

50-55 52.50 3 157.50 8268.75 49.50 1.56 0.0458 1.5114 1.46614395

55.50 2.21

Jumlah

33 1198.50 46298.25

X hitung 5,32833019

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai

berikut :

1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran

2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:

𝑍 =π΅π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘  πΎπ‘’π‘™π‘Žπ‘  βˆ’ π‘₯βˆ’

𝑠

Keterangan :

π‘₯βˆ’ : Nilai rata-rata

𝑠 : Nilai standar deviasi

218

3. Menentukan Z tabel

Z Batas Kelas -1,66 -1,02 -0,37 0,27 0,92 1,56 2,21

Z tabel 0,4515 0,3461 0,1443 0,1064 0,3212 0,4406 0,4864

Luas Z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut :

a. Kelas 20-25

0,4515 - 0,3461 = 0,1054

b. Kelas 26-31

0,3461 - 0,1443 = 0,2018

c. Kelas 32-37

0,1443 + 0,1064 = 0,2507

d. Kelas 38-43

0,3212 - 0,1064 = 0,2148

e. Kelas 44-49

0,4406 - 0,3212 = 0,1194

f. Kelas 50-55

0,4864 - 0,4406 = 0,0548

4. Menghitung nilai ft ( frekuensi yang diharapkan ) dengan rumus

ft = Ξ£ f x Luas Ztabel

5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus :

π‘₯2 = οΏ½(𝑓0 βˆ’ 𝑓𝑒)2

𝑓𝑒

π‘˜

𝑖=1

Keterangan :

π‘₯2 : Nilai tes kai kuadrat

π‘“π‘œ : Frekuensi yang diobservasi

𝑓𝑑 : Frekuensi yang diharapkan

6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (π‘₯2 Rhitung ) dengan menjumlahkan nilai

kai kuadrat tiap-tiap kelas

219

7. Menguji hipotesis normalitas

Nilai π‘₯2 Rtabel dengan derajat kebebasan (dk) = 5 , pada taraf signifikansi 5%

adalah 11,070 untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan nilai

π‘₯2 Rhitung dengan π‘₯2 Rtabel,. Didapatkan nilai π‘₯2 Rhitung < π‘₯2 Rtabel artinya Ha diterima

( data terdistribusi normal )

220

UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR PRETEST

B. KELAS KONTROL

Perolehan nilai Pretest kelas kontrol :

13,33 13,33 13,33 20,00 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 46,67 46,67 53,33 53,33 66,67

Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) kelas

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai

berikut :

1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran

2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:

𝑍 =π΅π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘  πΎπ‘’π‘™π‘Žπ‘  βˆ’ π‘₯βˆ’

𝑠

Keterangan :

π‘₯βˆ’ : Nilai rata-rata

𝑠 : Nilai standar deviasi

interval Xi f0 f0.xi f0.xi2 batas bawah

z batas kelas

luas z tabel ft (f0-ft)2/ft

13-20 16.50 4 66.00 1089.00 12.50 -1.69 0.1060 3.604 0.043512 21-28 24.50 11 269.50 6602.75 20.50 -1.03 0.2042 6.9428 2.370927 29-36 32.50 7 227.50 7393.75 28.50 -0.37 0.2584 8.7856 0.362908 37-44 40.50 7 283.50 11481.75 36.50 0.29 0.2148 7.3032 0.012588 45-52 48.50 2 97.00 4704.50 44.50 0.95 0.1174 3.9916 0.993704 53-60 56.50 2 113.00 6384.50 52.50 1.61 0.0421 1.4314 0.225867 61-68 64.50 1 64.50 4160.25 60.50 2.27 0.0099 0.3366 1.307485

68.50 2.93

Jumlah 283.50 34 1121.00 41816.50 X2hitung 5.316991

221

3. Menentukan Z tabel

Z Batas Kelas -1,69 -1,03 -0,37 0,29 0,95 1,61 2,27

Z tabel 0,4545 0,3485 0,1443 0,1141 0,3289 0,4463 0,4884

Luas Z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut :

a. Kelas 13-20

0,4545- 0,3485 = 0,1060

b. Kelas 21-28

0,3485 - 0,1443 = 0,2042

c. Kelas 29-36

0,1443 + 0,1141= 0,2584

d. Kelas 37-44

0,3289 - 0,1141= 0,2148

e. Kelas 45-52

0,4463 - 0,3289= 0,1174

f. Kelas 53-60

0,4884 - 0,4463 = 0,0421

g. Kelas 61-68

0,4983 - 0,4884 = 0,0099

4. Menghitung nilai ft ( frekuensi yang diharapkan ) dengan rumus

ft = Ξ£ f x Luas Ztabel

5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus :

π‘₯2 = οΏ½(𝑓0 βˆ’ 𝑓𝑒)2

𝑓𝑒

π‘˜

𝑖=1

Keterangan :

π‘₯2 = Nilai tes kai kuadrat

π‘“π‘œ = frekuensi yang diobservasi

𝑓𝑑 = frekuensi yang diharapkan

222

6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (π‘₯2 Rhitung ) dengan menjumlahkan nilai

kai kuadrat tiap-tiap kelas

7. Menguji hipotesis normalitas

Nilai π‘₯2 Rtabel dengan derajat kebebasan (dk) = 5 , pada taraf signifikansi 5%

adalah 11,070 untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan nilai

π‘₯2 Rhitung dengan π‘₯2 Rtabel,. Didapatkan nilai π‘₯2 Rhitung < π‘₯2 Rtabel artinya Ha diterima (

data terdistribusi normal )

223

Hasil Postest Kelas Experimen

224

Hasil Postest Kelas Kontrol

225

HASIL POSTEST KELAS EXPERIMEN

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil postest

yang didapat dari kelas experimen adalah sebagai berikut:

40.00 46.67 53.33 53.33 53.33 60.00 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 73.33 73.33 73.33 73.33 73.33 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 86.67 86.67 86.67 86.67 93.33 93.33 93.33 93.33 93.33 93.33. 100.00

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, yaitu:

1. Banyaknya data (N) = 33 siswa

2. Nilai Maksimal (Xmax) = 100,00

3. Nilai minimal (Xmin) = 40,00

4. Jangkauan (J) = Xmax – Xmin = 100,00 - 40 = 60,00

5. Banyak kela (k) = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 .1.518

= 1 + 5,011 = 6,11 ~ 7

6. Interval kelas (I) = π½π‘˜ = 60

7 = 8,57 ~ 9

Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Experimen X-1

Interval Nilai

Tengah (Xi)

Frekuensi (f0)

batas bawah Xi

2 f0.Xi f0.Xi2

40-48 44.00 2 39.50 1936.00 88.00 3872.00 49-57 53.00 3 48.50 2809.00 159.00 8427.00 58-66 62.00 1 57.50 3844.00 62.00 3844.00 67-75 71.00 10 66.50 5041.00 710.00 50410.00 76-84 80.00 6 75.50 6400.00 480.00 38400.00 85-93 89.00 4 84.50 7921.00 356.00 31684.00 94-102 98.00 7 93.50 9604.00 686.00 67228.00

102.50 Jumlah 497.00 33 37555 2541.00 203865.00

226

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan

beberapa nilai, yaitu:

1. Rata-rata ( 𝒙� ) :

𝒙� = βˆ‘π‘“π‘₯𝑖𝑛

= πŸπŸ“πŸ’πŸ33

= 77

2. Median ( Me ) :

𝑀𝑒 = 𝑇𝐡 + οΏ½12 𝑁 βˆ’ Ξ£ 𝑓 𝑀𝑒

𝑓 𝑀𝑒� . 𝑐

Keterangan :

Me : Median

TB : Tepi bawah kelas median = 75,50

N : Banyak nilai pengamatan = 33,00

Ξ£ 𝑓 𝑀𝑒 : Frekuensi komulatif sebelum kelas median = 16,00

𝑓 𝑀𝑒 : Frekuansi kelas median = 6

c : Interval Kelas = 9

Maka :

𝑀𝑒 = 75,50 + οΏ½12 33 βˆ’ 16

6οΏ½ . 9

Me = 75,50 + 16,50βˆ’166

. 9

Me = 75,50+ 0,75

Me = 75,50+ 0,75= 76,25

227

3. Modus ( Mo ) :

π‘€π‘œ = 𝑇𝐡 + οΏ½βˆ†1

βˆ†1 + βˆ†2οΏ½ . 𝑐

Keterangan :

Mo : Modus

TB : Tepi bawah kelas modus = 66,50

N : Banyak nilai pengamatan = 33,00

βˆ†1 : selisih frekuensi kelas modus dengan sebelumnya= 9

βˆ†2 : selisih frekuensi kelas modus dengan setelahnya = 4

c : interval kelas = 9

Maka :

π‘€π‘œ = 𝑇𝐡 + οΏ½βˆ†1

βˆ†1 + βˆ†2οΏ½ . 𝑐

π‘€π‘œ = 66,50 + οΏ½ 99+ 4

οΏ½ . 9

π‘€π‘œ = 66,50 + οΏ½ 913οΏ½ . 9 = 66,50 + 6,23 = 72,73

4. Standar Deviasi

𝑠 = οΏ½π‘›βˆ‘π‘“π‘₯𝑖2 βˆ’ (βˆ‘π‘“π‘₯𝑖)2

𝑛(𝑛 βˆ’ 1)

𝑠 = οΏ½33.1203865βˆ’645668133(33βˆ’1)

𝑠 = οΏ½ 27086433(33βˆ’1)

= 16,0156

228

HASIL POSTEST KELAS KONTROL

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil postest

yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut:

40.00 46.60 46.60 46.60 53.30 53.30 60.00 60.00 60.00 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 73.33 73.33 73.33 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 86.67 86.67 86.67 86.67 93.33 93.33 93.33

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, yaitu:

1. Banyaknya data (N) = 34 siswa

2. Nilai Maksimal (Xmax) = 93,33

3. Nilai minimal (Xmin) = 40,00

4. Jangkauan (J) = Xmax – Xmin = 93,33 - 40 = 53,33

5. Banyak kela (k) = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 .1.531

= 1 + 4,594 = 5,594 ~ 5

6. Interval kelas (I) = π½π‘˜ = 53,33

5 = 10,66 ~ 11

Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol X-8

Interval Nilai

Tengah (Xi)

Frekuensi (f0)

batas bawah Xi

2 f0.Xi f0.Xi2

40-50 45 4 39.5 2025 180 8100 51-61 56 5 50.5 3136 280 15680 62-72 67 8 61.5 4489 536 35912 73-83 78 10 72.5 6084 780 60840 84-94 89 7 83.5 7921 623 55447

94.5 Jumlah 335 34 23655 2399 175979

229

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan

beberapa nilai, yaitu:

7. Rata-rata ( 𝒙� ) :

𝒙� = βˆ‘π‘“π‘₯𝑖𝑛

= πŸπŸ‘πŸ—πŸ—34

= 70,56

8. Median ( Me ) :

𝑀𝑒 = 𝑇𝐡 + οΏ½12 𝑁 βˆ’ Ξ£ 𝑓 𝑀𝑒

𝑓 𝑀𝑒� . 𝑐

Keterangan :

Me : Median

TB : Tepi bawah kelas median = 61,50

N : Banyak nilai pengamatan = 34,00

Ξ£ 𝑓 𝑀𝑒 : Frekuensi komulatif sebelum kelas median = 9,00

𝑓 𝑀𝑒 : Frekuansi kelas median = 8,00

c : Interval Kelas = 11

Maka :

𝑀𝑒 = 61,5 + οΏ½17βˆ’ 98οΏ½ . 11

Me = 72,50 + 88 . 11

Me = 72,50 + 11

Me = 83,5

230

9. Modus ( Mo ) :

π‘€π‘œ = 𝑇𝐡 + οΏ½βˆ†1

βˆ†1 + βˆ†2οΏ½ . 𝑐

Keterangan :

Mo : Modus

TB : Tepi bawah kelas modus = 72,50

N : Banyak nilai pengamatan = 34,00

βˆ†1 : selisih frekuensi kelas modus dengan sebelumnya= 2

βˆ†2 : selisih frekuensi kelas modus dengan setelahnya = 3

c : interval kelas = 11

Maka :

π‘€π‘œ = 𝑇𝐡 + οΏ½βˆ†1

βˆ†1 + βˆ†2οΏ½ . 𝑐

π‘€π‘œ = 72,50 + οΏ½ 22+ 3

οΏ½ . 11

π‘€π‘œ = 72,50 + οΏ½25οΏ½ . 11 = 72,50 +4,4 = 76,90

10. Standar Deviasi

𝑠 = οΏ½π‘›βˆ‘π‘“π‘₯𝑖2 βˆ’ (βˆ‘π‘“π‘₯𝑖)2

𝑛(𝑛 βˆ’ 1)

𝑠 = οΏ½34.175979 βˆ’ 5755201

34(34 βˆ’ 1)

𝑠 = οΏ½ 22808534(34βˆ’1)

= 14.25778

231

UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR POSTEST

A. KELAS EXPERIMEN ( X.1 )

Perolehan nilai Postest kelas experimen :

40.00 46.67 53.33 53.33 53.33 60.00 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 73.33 73.33 73.33 73.33 73.33 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 86.67 86.67 86.67 86.67 93.33 93.33 93.33 93.33 93.33 93.33. 100.00

Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) kelas X.1

Interval Xi f0 f0.Xi f0.Xi2 batas

bawah z batas kelas

luas z tabel ft (f0-ft)2/ft

40-48 44 2 88 3872 39.5 -2.34 0.0279 0.9207 1.26522 49-57 53 3 159 8427 48.5 -1.78 0.0737 2.4321 0.132606 58-66 62 1 62 3844 57.5 -1.22 0.1434 4.7322 2.943518 67-75 71 10 710 50410 66.5 -0.66 0.2813 9,2829 0.05539 76-84 80 6 480 38400 75.5 -0.09 0.1449 4.7817 0.310403 85-93 89 4 356 31684 84.5 0.47 0.1677 5.5341 0.425266 94-102 98 7 686 67228 93.5 1.03 0.0956 3.1548 4.686688

102.5 1.59 Jumlah 497 33 2541 203865 X2 hitung 9.819097

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai

berikut :

1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran

2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:

𝑍 =π΅π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘  πΎπ‘’π‘™π‘Žπ‘  βˆ’ π‘₯βˆ’

𝑠

Keterangan :

π‘₯βˆ’ : Nilai rata-rata

𝑠 : Nilai standar deviasi

232

3. Menentukan Z tabel

Z Batas

Kelas -2.34 -1.78 -1.22 -0.66 -0.09 0.47 1.03 1.59

Z tabel 0.4904 0.4625 0.3888 0.2454 0.0359 0.1808 0.3485 0.4441

Luas Z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut :

a. Kelas 40-48

0.4904- 0.4625 = 0.0279

b. Kelas 49-57

0.4625- 0.3888 = 0.0737

c. Kelas 58-66

0.3888- 0.2454 = 0.1434

d. Kelas 67-75

0.2454+ 0.0359 = 0.2813

e. Kelas 76-84

0.1808- 0.0359 = 0.1449

f. Kelas 85-93

0.3485 - 0.1808 = 0.1677

g. Kelas 94-102

0.444 - 0.3485 = 0.0956

4. Menghitung nilai ft ( frekuensi yang diharapkan ) dengan rumus

ft = Ξ£ f x Luas Ztabel

5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus :

π‘₯2 = οΏ½(𝑓0 βˆ’ 𝑓𝑒)2

𝑓𝑒

π‘˜

𝑖=1

Keterangan :

π‘₯2 = Nilai tes kai kuadrat

π‘“π‘œ = frekuensi yang diobservasi

𝑓𝑑 = frekuensi yang diharapkan

233

6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (π‘₯2 Rhitung ) dengan menjumlahkan nilai

kai kuadrat tiap-tiap kelas

7. Menguji hipotesis normalitas

Nilai π‘₯2 Rtabel dengan derajat kebebasan (dk) = 5 , pada taraf signifikansi 5%

adalah 11,070 untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan nilai

π‘₯2 Rhitung dengan π‘₯2 Rtabel,. Didapatkan nilai π‘₯2 Rhitung < π‘₯2 Rtabel artinya Ha diterima

( data terdistribusi normal )

234

UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR POSTEST

a. KELAS KONTROL ( X.1 )

Perolehan nilai Postest kelas kontrol :

40.00 46.60 46.60 46.60 53.30 53.30 60.00 60.00 60.00 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 73.33 73.33 73.33 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 86.67 86.67 86.67 86.67 93.33 93.33 93.33

Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) kelas X.8

Interval Xi fi fi.Xi fi.Xi2 batas bawah

z batas kelas

luas z tabel ft (fi-

ft)2/ft 40-50 45 4 180 8100 39.5 -2.18 0.0647 2.1998 1.473 51-61 56 5 280 15680 50.5 -1.41 0.1818 6.1812 0.225 62-72 67 8 536 35912 61.5 -0.64 0.2946 10.016 0.406 73-83 78 10 780 60840 72.5 0.14 0.2629 8.9386 0.126 84-94 89 7 623 55447 83.5 0.91 0.1349 4.5866 1.269

94.5 1.68 Jumlah 335 34 2399 175979 X2 hitung 3.500

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai

berikut :

1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran

2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:

𝑍 =π΅π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘  πΎπ‘’π‘™π‘Žπ‘  βˆ’ π‘₯βˆ’

𝑠

Keterangan :

π‘₯βˆ’ : Nilai rata-rata

𝑠 : Nilai standar deviasi

235

3. Menentukan Z tabel

Z Batas Kelas -2.18 -1.41 -0.64 0.14 0.91 1.68

Z tabel 0.4854 0.4207 0.2389 0.0557 0.3186 0.4535

Luas Z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut :

a. Kelas 40-50

0.4854 - 0.4207 = 0.0647

b. Kelas 51-61

0.4207 - 0.2389 = 0.1818

c. Kelas 62-72

0.2389 + 0.0557 = 0.2946

d. Kelas 73-83

0.2794 - 0.0557 = 0.2714

e. Kelas 84-94

0.4535 - 0.2794 = 0.1612

4. Menghitung nilai ft ( frekuensi yang diharapkan ) dengan rumus

ft = Ξ£ f x Luas Ztabel

5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus :

π‘₯2 = οΏ½(𝑓0 βˆ’ 𝑓𝑒)2

𝑓𝑒

π‘˜

𝑖=1

Keterangan :

π‘₯2 = Nilai tes kai kuadrat

π‘“π‘œ = frekuensi yang diobservasi

𝑓𝑑 = frekuensi yang diharapkan

6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (π‘₯2 Rhitung ) dengan menjumlahkan nilai

kai kuadrat tiap-tiap kelas

236

7. Menguji hipotesis normalitas

Nilai π‘₯2 Rtabel dengan derajat kebebasan (dk) = 5 , pada taraf signifikansi 5%

adalah 11,070 untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan nilai

π‘₯2 Rhitung dengan π‘₯2 Rtabel,. Didapatkan nilai π‘₯2 Rhitung < π‘₯2 Rtabel artinya Ha diterima

( data terdistribusi normal )

237

UJI HOMOGENITAS HASIL PRETEST

Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu:

𝐹𝐻𝑖𝑑𝑒𝑛𝑔 = 𝑆12

𝑆22

Keterangan:

F = Koefisien F tes

S1 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar

S2 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil

Sedangkan varians dapat dihitung menggunakan rumus :

S2 = π‘›βˆ‘π‘₯12βˆ’(βˆ‘π‘‹1)2

𝑛(π‘›βˆ’1)

Kriteria Pengujian Uji F adalah Sebagai berikut :

1) Jika Fhitung ≀ Ftabel yang berarti varians kedua populasi homogen.

2) Jika Fhitung β‰₯ Ftabel yang berarti varians kedua populasi tidak homogen.

A. Tabel Bantu Uji F

Tabel Bantu Uji F Kelas Experimen

Interval

Nilai

Tengah

(xi)

Frekuansi

(fo)

Batas

Bawah fo.xi xi2 fo.xi2

20-25 22,50 5,00 19,50 112,50 506,25 2531,25

26-31 28,50 5,00 25,50 142,50 812,25 4061,25

32-37 34,50 10,00 31,50 345,00 1190,25 11902,50

38-43 40,50 4,00 37,50 162,00 1640,25 6561,00

44-49 46,50 6,00 43,50 279,00 2162,25 12973,50

50-55 52,50 3,00 49,50 157,50 2756,25 8268,75

55,50

Jumlah 2250,00 33,00 1198,50 9067,50 46298,25

238

Tabel Bantu Uji F Kelas Kontrol

Interval

Nilai

Tengah

(xi)

Frekuansi

(fo)

Batas

Bawah fo.xi xi2 fo.xi2

13-20 16.50 4 12.50 66.00 272.25 1089.00

21-28 24.50 11 20.50 269.50 600.25 6602.75

29-36 32.50 7 28.50 227.50 1056.25 7393.75

37-44 40.50 7 36.50 283.50 1640.25 11481.75

45-52 48.50 2 44.50 97.00 2352.25 4704.50

53-60 56.50 2 52.50 113.00 3192.25 6384.50

61-68 64.50 1 60.50 64.50 4160.25 4160.25

68.50

JUMLAH

34

1121.00 13274 41816.50

B. Perhitungan Nilai Standar Deviasi

1. Kelas Experimen

𝑠 = οΏ½π‘›βˆ‘π‘“π‘₯𝑖2 βˆ’ (βˆ‘π‘“π‘₯𝑖)2

𝑛(𝑛 βˆ’ 1)

𝑠 = οΏ½33.46298,25 βˆ’ (1198,50)2

33(33 βˆ’ 1)

𝑠 = οΏ½33.46298,25βˆ’(1198,50)2

33(33βˆ’1) = 9,3054

2. Kelas Kontrol

𝑠 = οΏ½π‘›βˆ‘π‘“π‘₯𝑖2 βˆ’ (βˆ‘π‘“π‘₯𝑖)2

𝑛(𝑛 βˆ’ 1)

𝑠 = οΏ½34.41816.50βˆ’(1121.00)2

34(34βˆ’1)

239

𝑠 = οΏ½33.46298,25βˆ’(1198,50)2

1122 = 12,131

C. Menentukan Nilai Fhitung dan Menguji Hipotesis Homogenitas

𝐹𝐻𝑖𝑑𝑒𝑛𝑔 = 𝑆12

𝑆22

𝐹𝐻𝑖𝑑𝑒𝑛𝑔 = (12,131)2

(9,305)2 = 147,165

86,583 = 1,6996

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai Fhitung

dengan Ftabel. Pada taraf signifikansi 5% terlihat bahwa nilai Ftabel (33,32) adalah

sebesar 1,7989. Maka terlihat Fhitung < Ftabel , sehingga Ha diterima dan Ho ditolak

( data dinyatakan Homogen )

240

UJI HOMOGENITAS HASIL POSTEST

Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu:

𝐹𝐻𝑖𝑑𝑒𝑛𝑔 = 𝑆12

𝑆22

Keterangan:

F = Koefisien F tes

S1 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar

S2 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil

Sedangkan varians dapat dihitung menggunakan rumus :

S2 = π‘›βˆ‘π‘₯12βˆ’(βˆ‘π‘‹1)2

𝑛(π‘›βˆ’1)

Kriteria Pengujian Uji F adalah Sebagai berikut :

1. Jika Fhitung ≀ Ftabel yang berarti varians kedua populasi homogen.

2. Jika Fhitung β‰₯ Ftabel yang berarti varians kedua populasi tidak homogen.

A. Tabel Bantu Uji F

Tabel Bantu Uji F Kelas Experimen

Interval Nilai

Tengah (Xi)

Frekuensi (f0)

batas bawah Xi

2 f0.Xi f0.Xi2

40-48 44.00 2 39.50 1936.00 88.00 3872.00 49-57 53.00 3 48.50 2809.00 159.00 8427.00 58-66 62.00 1 57.50 3844.00 62.00 3844.00 67-75 71.00 10 66.50 5041.00 710.00 50410.00 76-84 80.00 6 75.50 6400.00 480.00 38400.00 85-93 89.00 4 84.50 7921.00 356.00 31684.00 94-102 98.00 7 93.50 9604.00 686.00 67228.00

102.50 Jumlah 497.00 33 37555 2541.00 203865.00

241

Tabel Bantu Uji F Kelas Kontrol

Interval Nilai

Tengah (Xi)

Frekuensi (f0)

Batas bawah Xi

2 f0.Xi f0.Xi2

40-50 45 2 39.5 2025 90 4050 51-61 56 8 50.5 3136 448 25088 62-72 67 2 61.5 4489 134 8978 73-83 78 11 72.5 6084 858 66924 84-94 89 11 83.5 7921 979 87131

94.5 Jumlah 335 34 23655 2509 192171

B. Perhitungan Nilai Standar Deviasi

1. Kelas Experimen

𝑠 = οΏ½π‘›βˆ‘π‘“π‘₯𝑖2 βˆ’ (βˆ‘π‘“π‘₯𝑖)2

𝑛(𝑛 βˆ’ 1)

𝑠 = οΏ½33.1203865βˆ’645668133(33βˆ’1)

𝑠 = οΏ½ 27086433(33βˆ’1)

= 16,0156

2. Kelas Kontrol

𝑠 = οΏ½π‘›βˆ‘π‘“π‘₯𝑖2 βˆ’ (βˆ‘π‘“π‘₯𝑖)2

𝑛(𝑛 βˆ’ 1)

𝑠 = οΏ½34.192171 βˆ’ (2518.50)2

33(33 βˆ’ 1)

𝑠 = οΏ½33.199498.25βˆ’629508134(34βˆ’1)

= 15,0357

242

C. Menentukan Nilai Fhitung dan Menguji Hipotesis Homogenitas

𝐹𝐻𝑖𝑑𝑒𝑛𝑔 = 𝑆12

𝑆22

𝐹𝐻𝑖𝑑𝑒𝑛𝑔 = (16,0156)2

(15,0357)2 = 256.499

226.0729 = 1.1345

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai Fhitung dengan

Ftabel. Pada taraf signifikansi 5% terlihat bahwa nilai Ftabel (33,32) adalah sebesar

1,7989. Maka terlihat Fhitung < Ftabel , sehingga Ha diterima dan Ho ditolak

( data dinyatakan Homogen )

251

UJI HIPOTESIS HASIL PRETEST

Karena kedua data yang akan diuji terdistribusi normal dan homogeny,

maka rumus uji hipotesis yang digunakan adalah:

𝑑 =βˆ’π‘‹βˆ’2𝑋1

βˆ’

𝑆𝑔�1𝑛1

+ 1𝑛2

dimana :

𝑆𝑔 = οΏ½(𝑛1 βˆ’ 1)𝑆12 + (𝑛2 βˆ’ 1)𝑆22

𝑛1 + 𝑛2 βˆ’ 2

Keterangan:

οΏ½Μ…οΏ½1 : rata-rata skor kelompok eksperimen

οΏ½Μ…οΏ½2 : rata-rata skor kelompok kontrol

Sg : varians gabungan (kelompok eksperimen dan kontrol)

S12 : varians kelompok eksperimen

S22 : varians kelompok kontrol

n1 : jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

n2 : jumlah anggota sampel kelompok kontrol

Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:

1) Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak.

2) Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Langkah langkah menentukan thitung adalah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai-nilai yang diketahui. Berdasarkan hasil pretest diperoleh:

οΏ½Μ…οΏ½1 : 34,949

οΏ½Μ…οΏ½2 : 32,970

S12

: (9,3054)2 = 86,583

S22

: (12,130)2 = 147,1369

n1 : 33

n2 : 34

252

2. Menentukan nilai standar deviasi gabungan (sg)

𝑆𝑔 = οΏ½(𝑛1 βˆ’ 1)𝑆12 + (𝑛2 βˆ’ 1)𝑆22

𝑛1 + 𝑛2 βˆ’ 2

𝑆𝑔 = οΏ½(33 βˆ’ 1)86,583 + (34 βˆ’ 1)147,136933 + 34 βˆ’ 2

𝑆𝑔 = οΏ½32. 86,583 + 33. 147,136933 + 34 βˆ’ 2

𝑆𝑔 = οΏ½2770,6568 + 4855,517733 + 34 βˆ’ 2

𝑆𝑔 = οΏ½7626, 174565

𝑆𝑔 = οΏ½117,32576

𝑆𝑔 = 10,832

3. Menentukan nilai thitung

𝑑 =βˆ’π‘‹βˆ’2𝑋1

βˆ’

𝑆𝑔�1𝑛1

+ 1𝑛2

𝑑 =34,949 βˆ’ 32,970

10,832οΏ½ 133 + 1

34

𝑑 =1,979

10,832οΏ½ 133 + 1

34

𝑑 =1,979

10,832οΏ½0,059714795

t = 0,7476

253

4. Menentukan nilai ttabel

Derajat kebebasan untuk mencari ttabel adalah

dk = n1 + n2 – 2 = 33 + 34 – 2 = 65

pada taraf signifikan 5% nilai ttabel untuk dk = 65 adalah 1,6686

5. Menguji hipotesis

Karena thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

6. Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat pengaruh LKS berbasis inquiri terbimbing terhadap hasil belajar

siswa pada konsep hukum Newton

254

UJI HIPOTESIS HASIL POSTEST

Karena kedua data yang akan diuji terdistribusi normal dan homogeny,

maka rumus uji hipotesis yang digunakan adalah:

𝑑 =βˆ’π‘‹βˆ’2𝑋1

βˆ’

𝑆𝑔�1𝑛1

+ 1𝑛2

dimana :

𝑆𝑔 = οΏ½(𝑛1 βˆ’ 1)𝑆12 + (𝑛2 βˆ’ 1)𝑆22

𝑛1 + 𝑛2 βˆ’ 2

Keterangan:

οΏ½Μ…οΏ½1 : rata-rata skor kelompok eksperimen

οΏ½Μ…οΏ½2 : rata-rata skor kelompok kontrol

Sg : varians gabungan (kelompok eksperimen dan kontrol)

S1 : varians kelompok eksperimen

S2 : varians kelompok kontrol

n1 : jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

n2 : jumlah anggota sampel kelompok kontrol

Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:

3) Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak.

4) Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Langkah langkah menentukan thitung adalah sebagai berikut:

7. Menentukan nilai-nilai yang diketahui. Berdasarkan hasil pretest diperoleh:

π‘₯1 : 77,000

π‘₯2 : 73,794

S12

: (16,015)2 = 256.4994434

S22

: (15.03572)2 = 226.0729167

n1 : 33

n2 : 34

255

8. Menentukan nilai standar deviasi gabungan (sg)

𝑆𝑔 = οΏ½(𝑛1 βˆ’ 1)𝑆12 + (𝑛2 βˆ’ 1)𝑆22

𝑛1 + 𝑛2 βˆ’ 2

𝑆𝑔 = οΏ½(33 βˆ’ 1)256.4994 + (34 βˆ’ 1)226.072933 + 34 βˆ’ 2

𝑆𝑔 = οΏ½ 15668.38833 + 34 βˆ’ 2

𝑆𝑔 = οΏ½241,0521

𝑆𝑔 = 15,525

9. Menentukan nilai thitung

𝑑 =βˆ’π‘‹βˆ’2𝑋1

βˆ’

𝑆𝑔�1𝑛1

+ 1𝑛2

𝑑 =77,000 βˆ’ 73,794

15,525οΏ½ 133 + 1

34

𝑑 =3,206

15,525οΏ½ 133 + 1

34

𝑑 =3,206

15,525οΏ½0,059714795

t = 0,7476

10. Menentukan nilai ttabel

Derajat kebebasan untuk mencari ttabel adalah

dk = n1 + n2 – 2 = 33 + 34 – 2 = 65

pada taraf signifikan 5% nilai ttabel untuk dk = 65 adalah 1,6686

256

11. Menguji hipotesis

Karena thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

12. Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat pengaruh LKS berbasis inquiri terbimbing terhadap hasil belajar

siswa pada konsep hukum Newton

243

PENGOLAHAN DATA ANGKET RESPON SISWA TERHADAP LKS BERBASIS INQUIRI TERBIMBING

Gambar Percobaan

1. Gambar Pretest, Postest kelas experimen dan kontrol

2. Proses penelitian kelas kontrol

3. Proses penelitian kelas experimen

Kelas kontrol (kelas X-5) Kelas Experimen (kelas X-1)

Proses pembelajaran Proses pembelajaran

Proses Experimen Percobaan Hukum II Newton

Percobaan Hukum III Newton Percobaan Hukum I Newton

Percobaan Hukum I Newton Proses Diskusi Kelompok

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IFAN IRFIANDI, lahir di Cirebon pada

tanggal 13 Desember 1991. Biasa di panggil Ifan, anak

pertama dari dua orang bersaudara, Penulis memulai

pedidikannya di SD N II Gegesik kulon, Cirebon,

selama tiga tahun dan lulus pada tahun 2006. Setelah

itu, penulis melanjutkan pendidikanya ke SMA N 1

Gegesik Cirebon.

Keterbatasan bukanlah penghalang meraih cita-

cita, selagi masih punya impian maka harapan akan selalu ada, kalimat yang

memotivasi penulis untuk terus mengejar mimpi dan mewujudkannya, belajar

dimanapun meraih ilmu sebanyak banyaknya.

UIN Syarif Hidayatullah adalah kampus besar tampatnya menimba ilmu,

masuk kuliah pada tahun 2010, pada jurusan yang diidamkannya, pendidikan

fisika, bidang yang sangat digemari dari mulai SMA, penulis sejak semester awal

mengajar dibeberapa lembaga bimbingan belajar.

Penulis aktif dalam beberapa organisasi dikampus, memulai organisasi di

Gabungan Mahasiswa Muslim Fisika (GAMMA), MSC (moeslim saintis

community) menjabat terahir sebagai kordinator litbang dan organisasi diluar

kampus. Beberapa prestasi akademik sempat ditorehkan diantaranya,

Juara 1 Badminton ganda tingkat fakultas, hingga juara 1 OSN-PTI (Olimpiade

Sains Nasional) provinsi Banten pada tahun 2013, itu semata karena ridhaNya,

doa dan dukungan dari orang tua, dan motivasi luar biasa dari sahabat-sahabat.