PENGARUH KONFORMITAS PADA GENG REMAJA TERHADAP PERILAKU AGRESI DI SMK PGRI 7 SURABAYA

13
PENGARUH KONFORMITAS PADA GENG REMAJA TERHADAP PERILAKU AGRESI DI SMK PGRI 7 SURABAYA JURNAL ILMIAH Puput Wilujeng 071664231 Meita Santi Budiani, S.Psi, M.Psi 198105232005012002 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI 2012

description

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : PUPUT WILUJENG, MEITA SANTI BUDIANI, http://ejournal.unesa.ac.id

Transcript of PENGARUH KONFORMITAS PADA GENG REMAJA TERHADAP PERILAKU AGRESI DI SMK PGRI 7 SURABAYA

PENGARUH KONFORMITAS PADA GENG REMAJATERHADAP PERILAKU AGRESI DI SMK PGRI 7

SURABAYA

JURNAL ILMIAH

Puput Wilujeng 071664231

Meita Santi Budiani, S.Psi, M.Psi 198105232005012002

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

2012

PENGARUH KONFORMITAS PADA GENG REMAJATERHADAP PERILAKU AGRESI DI SMK PGRI 7

SURABAYA

JURNAL ILMIAH

Diajukan Kepada Universitas Negeri Surabaya

Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian

Program Sarjana Psikologi

Puput Wilujeng 071664231

Meita Santi Budiani, S.Psi, M.Psi 198105232005012002

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

2012

HALAMAN PERSETUJUAN

Jurnal Ilmiah Oleh : Puput Wilujeng

NIM : 071664231

Judul : Pengaruh Konformitas pada Geng Remaja Terhadap Perilaku

Agresi di SMK PGRI 7 Surabaya.

Jurnal ilmiah ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk memenuhi persyaratanpenyelesaian Program Sarjana Psikologi.

Surabaya, 06 Desember 2012

Mengetahui,Pembimbing Ketua Prodi Psikologi

Meita Santi Budiani, S.Psi, M.Psi. Dra.Hermien Laksmiwati, M.PsiNIP. 19810523 200501 2 002 NIP.19641208 199302 2 001

Puput Wilujeng Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Negeri SurabayaMeita Santi Budiani Staf Pengajar Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH KONFORMITAS PADA GENG REMAJA TERHADAPPERILAKU AGRESI DI SMK PGRI 7 SURABAYA

Puput Wilujeng dan Meita Santi BudianiProgram Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya

e-mail : [email protected]

Abstract : The object in this research to understanding effect of the conformity on thegang in aggression behavior in PGRI 7 Surabaya Vocational high school. There is areleased variable and a bonding variable in this research, that is: 1) Conformity, 2)Aggression behavior. This research is quantitative research. The subjects in this researchwere PGRI 7 Surabaya Vocational high school students have characteristics of gangconformity and behavior aggression. Amount subjects in this research up to were 30students. Techniques of data analysis will be used in this research are simple linearregression analysis techniques with use the program SPSS for windows 18th version.Based on techniques of data analysis with using simple linear regression analysismethod, the resulted of conformity and aggression behavior have correlation extent 0.002of (p < 0.05) as significant level. Conformity is give contribution up to 2.86% forinfluence aggression behavior, so any other factor up to 97.14% in influence aggressionbehavior. The results have indicated significant influence between the conformity on theadolescence gang about aggression behavior in PGRI 7 Surabaya Vocational highschool. So hypothesis is accepted.Keywords: Conformity, Behavior Aggression, Gang, Surabaya Vocational High SchoolPGRI 7.

Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruhkonformitas terhadap perilaku agresi pada geng remaja di SMK PGRI 7 Surabaya.Terdapat satu variabel bebas dan satu variabel terikat dalam penelitian ini, yaitu : 1)konformitas, 2) perilaku agresi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif . Subyekdalam penelitian ini adalah siswa SMK PGRI 7 Surabaya yang memilki karakteristikmempunyai konformitas geng dan berprilaku agresi. Subyek dalam penelitian iniberjumlah 30 siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahteknik analisis regresi linier sederhana. Dengan bantuan program SPSS for Windows versi18. Berdasarkan hasil teknik analisis data dengan menggunakan metode analisis regresilinier sederhana konformitas dengan perilaku agresi menghasilkan kontribusi sebesar0,002 pada taraf signifikan (p < 0,05). Konformitas memberikan sumbangan sebesar2,86% untuk mempengaruhi perilaku agresi, sehingga masih ada faktor lain sebesar97,14% yang mempengaruhi perilaku agresi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa adapengaruh signifikan antara konformitas pada geng remaja terhadap perilaku agresi diSMK PGRI 7 Surabaya. Dengan kata lain hipotesis diterima.Kata kunci : Konformitas, Geng Remaja, Perilaku Agresi, SMK PGRI 7 Surabaya.

Puput Wilujeng Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Negeri SurabayaMeita Santi Budiani Staf Pengajar Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya

Belakangan ini, sudah sangatsering terdengar berita mengenai tindakkekerasan yang dilakukan oleh remaja.Berita tentang perkelahian, tawuran,penganiayaan, intimidasi dan tindakanlainnya yang bahkan sering kalimengarah kepada tindakan kriminalmudah ditemukan dalam berbagaimedia cetak maupun media elektronik.Tindak kekerasan remaja di Indonesiasekarang seperti yang banyakditemukan oleh berbagai media telahmulai memperhatinkan. Sebagai contohkasus terjadi di Palembang padatanggal 23 Januari 2006 terjadi tawuranantar geng remaja yang melibatkansetidaknya lebih dari tiga sekolah SMK(Harian Pagi Sumatera EkspresPalembang). Kasus serupa terjadi diProbolinggo pada tanggal 22September 2006 tawuran melibatkandua geng sepeda BMX (Indosiar.com).

Sedangkan di Jakarta tanggal4 Juli 2009, terjadi tawuran antar gengSMA yang menewaskan satu pelajar(Detik.com). Dalam situs samarindapos online pada tanggal 29 Februari2011 di Samarinda, sekolah yang rata -rata kelas 2 SMA terlibat tawuran.Tawuran terjadi lagi di Yogyakartapada tanggal 22 April 2011, tawuranyang melibatkan antara dua SMK(Kompasiana). Kemudian di DenpasarBali pada pertengahan Mei 2012, dalamvideo kekerasan geng wanita yangberedar luas di dunia maya Youtube.Penganiayaan yang dilakukan gengtersebut karena ketersinggunganterhadap kaos kebanggan geng yangtidak dipakai oleh anggota geng(Okezone).

Collins dkk (dalam White,2004) melakukan penelitian tentanggeng, menemukan bahwa beberapa dariremaja yang diwawancarai menyatakandirinya sebagai geng untuk

mendapatkan penghargaaan tertentu.Alasan untuk menjadi geng adalahuntuk menegaskan keberadaansosialnya, untuk mendapatkanperlindungan terus-menerus, dan untukmemberikan kompensasai terhadapposisi ekonomi. Remaja menyatakandirinya anggota geng, merekacenderung terlibat dalam perilaku antisosial dan criminal dibandingkandengan mereka yang tidak mengakuanggota geng (Esbensen, Winfree danTaylor, dalam White, 2004)

Aziz (2011) memaparkan,Plan Indonesia pernah melakukansurvei tentang perilaku kekerasan yangterjadi di sekolah. Survei dilakukan dikota-kota besar seperti di Jakarta,Yogyakarta, Surabaya, dan Bogor,dengan melibatkan 1.500 siswa SMAdan 75 guru. Hasilnya sekitar 67,9%subjek menganggap terjadi kekerasan disekolah, berupa kekerasan verbal,psikologis, dan fisik. Pelaku kekerasanpada umumnya adalah teman, kakakkelas, adik kelas, guru, kepala sekolah,dan preman di sekitar sekolah.Sementara itu, sekitar 27,9% siswaSMA mengaku ikut melakukankekerasan, dan 25,4% siswa SMAmengambil sikap diam saat melihatterjadi kekerasan.

Kejadian seperti disebutkandiatas diperkuat oleh hasil wawancarakepada salah seorang pelajar SMKPGRI 7 Surabaya yang mempunyaigeng (sebut saja A) maupun pelajaryang tidak mempunyai geng (sebut sajaB). Wawancara yang dilakukan kepadapelajar yang tidak mempunyai geng(sebut saja B), ia mengutarakan rasatidak nyaman di sekolah disebabkankarena tindakan kekerasan yangdilakukan oleh temannya yang memilkigeng yang terdiri beberapa orang.Tindakan kekerasan tersebut

Puput Wilujeng Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Negeri SurabayaMeita Santi Budiani Staf Pengajar Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya

disebabkan karena tindakan Bmenyukai teman yang disukai gengtersebut. Pelajar B mengalamiperlakuan agresi verbal dan nonverbal(dipukul, dihina, dan lain - lain) olehgeng tersebut. Wawancara jugadilakukan pelajar yang mempunyaigeng (sebut saja A), pelajar tersebutmenamakan gengnya dengan julukanGeng Cemat. Ia mengutarakanmembentuk geng karena rasasolidaritas, kekompakan danmempunyai minat yang sama antaranggota geng. Mereka tidakmengiginkan gengnya dilecehkan danmenginginkan gengnya selaludihormati dan ditakuti. Oleh karena itugeng tersebut sering berkelahi untukmelindungi gengnya. Sehingga didugabahwa perilaku agresi remaja tersebutdisebabkan oleh pengaruh konformitas.Berdasarkan fenomena khusus yangterjadi maka penulis memilih SMKPGRI 7 Surabaya sebagai tempatpenelitian.

Berkaitan dengan perilakuagresi pada remaja, agresi sendiri dapatdiartikan sebagai suatu serangan yangdilakukan oleh suatu organismeterhadap organisme lain, obyek lainatau bahkan pada dirinya sendiri.Definisi ini berlaku bagi semuamakhluk vertebrata, sementara padatingkat manusia masalah agresi sangatkompleks karena adanya perananperasaan dan proses-proses simbolik(Sarason, dalam Dayakisni 2006).Sedangkan Baron dan Byrne (2005)mendefinisikan perilaku agresi sebagaitingkah laku individu yang ditujukanuntuk melukai atau mencelakakanindividu lain yang tidak menginginkandatangnya tingkah laku tersebut.Definisi dari Baron ini mencakupempat faktor tingkah laku, yaitu tujuanuntuk melukai atau mencelakakan

individu yang menjadi pelaku, individuyang menjadi korban, danketidakinginan si korban menerimatingkah laku tersebut.

Berdasarkan beberapa kasusdi atas, dapat ditarik kesimpulan bahwaremaja adalah suatu masa dimanasecara gradual individu mulaimeningalkan rumah dan mengenalpergaulan yang intens dalamlingkungan sosialnya. Ini adalah salahsatu tugas perkembangan pada remaja,yaitu dituntut untuk belajar lepas dariorang tua secara emosional dan belajaruntuk bergaul dengan kelompok anakwanita ataupun laki - laki.(Monks, dkk,2002).

Salah satu tugasperkembangan remaja adalahmelepaskan diri dari orang tua secaraemosional (Monks, 2002), dalamupayanya melepaskan diri dari orangtua secara emosional remaja lebihbanyak menghabiskan waktunyadengan teman sebaya sehinggakelompok teman lebih banyakmendapatkan informasi dari anggotagenerasi mereka sendiri (Steinberg,2002). Remaja dalam kelompok temansebayanya merasa dirinya harus lebihbanyak menyesuiakan diri dengannorma-norma kelompok jika memangingin diindetifikasikan dengankelompok teman sebaya atau tidak maulagi dianggap sebagai anak-anak(Hurlock, 1990). Sebagai kelompokreferensi, kelompok teman sebayamempengaruhi sikap remaja, karenasecara normal individu mengiginkandirinya untuk menyesuaikan diridengan lingkungan.

Baron & byrne merumuskankonformitas adalah adalah perubahanperilaku dan keyakinan sebagai hasildari tekanan kelompok dimana tekananitu bisa nyata atau bayangan saja

Puput Wilujeng Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Negeri SurabayaMeita Santi Budiani Staf Pengajar Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya

(Baron & Byrne, dalam Hurlock,1994). Individu akan melakukantindakan sesuai dengan harapan-harapan kelompok sosial dimanaperilaku tersebut merupakan ekspresipersetujuan pada norma-normakelompok. Adapun norma tersebutmerupakan aturan-aturan mengenaiperilaku yang dapat diterima dandiharapkan (Myers, 1988). Menurut(Myers, 1988), bentuk perilakuconform terbagi Compliance adalahmelakukan suatu tindakan conformdisebabkan tekanan social meskipunsecara pribadi sebenarnya tidakmenyetujui, Acceptance adalahmelakukan suatu tindakan conformdisebabkan persaan senang hati karenapercaya terhadap tekanan atau normadalam kelompok.

Sesuai dengan penjelasan diatas, dapat ditarik benang merah bahwasetiap remaja membutuhkan suatukonformitas, besar kecilnyakonformitas anggota geng tersebutbukan menjadi suatu jaminan untuktidak melakukan perilaku agresi.

Berkowitz (2006)mendefinisikan perilaku agresi verbalsebagai suatu bentuk perilaku atau aksiagresi yang diungkapkan dengankuisioner yang dimaksudkan untukmenyakiti orang yang sedangdievaluasi atau sebagai umpatan ataubahkan ancaman. Perilaku agresi verbaldapat berbentuk umpatan, celaan ataumakian, ejekan, fitnahan, ancamandengan kata-kata.

Konformitas kelompokmenunjukkan perilaku individu yangmelakukan tindakan sesuai denganharapan-harapan kelompok sosialdimana perilaku tersebut merupakanekspresi persetujuan pada norma-normakelompok. Adapun norma tersebutmerupakan aturan-aturan mengenai

perilaku yang dapat diterima dandiharapkan. Selain itu, norma – normatersebut juga akan menentukan perilakuyang sesuai dilakukan oleh seseorang(Myers,1988).

Geng adalah remaja yang tidaktermasuk klik atau kelompok besar danyang merasa tidak puas dengankelompok yang terorganisisasi mungkinmengikui kelompok geng. Anggotageng yang biasanya terdiri dari anak-anak sejenis dan minat utama merekaadalah untuk menghadapi penolakanteman-teman melalui perilaku antisocial (Hurlock, 1994).

Berdasarkan uji hipotesis yangdilakukan oleh Wijayanti pada tahun2009 dengan judul hubungan antarakonformitas kelompok dengankecenderungan agresi pada anggotakelompok balap motor liar.Menyatakan bahwa ada yang hubungansignifikan antara konformitas kelompokdengan kecenderungan agresi padaanggota kelompok balap motor liar.Hasil dari penelitian ini menunjukkansemakin tinggi konformitas kelompokmaka akan semakin tinggi pulakecenderungan agresi pada anggotakelompok balap motor liar (Wijayanti,2009).

Pada penelitian yang dilakukanoleh Sihotang pada tahun 2009mengenai Hubungan antara konformitasterhadap kelompok teman sebayadengan pembelian impulsif pada remajadi SMP Negeri 21 Semarang.Menunjukkan Semakin positifkonformitas terhadap kelompok temansebaya maka semakin tinggi pembelianimpulsif pada remaja, sebaliknyasemakin negatif konformitas terhadapkelompok teman sebaya akan semakinrendah pembelian impulsif pada remaja(Sihotang, 2009).

Puput Wilujeng Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Negeri SurabayaMeita Santi Budiani Staf Pengajar Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya

METODE

Pendekatan penelitian yang digunakandalam penelitian ini adalah pendekatankuantitatif dengan variabel yaitu :Variabel bebas (X) : Konformitas.Variabel terikat (Y) : Perilaku Agresi.

Konformitas (variabel X )adalahperilaku individu yang melakukantindakan yang sesuai dengan harapankelompok sosial dimana perilakutersebut merupakan ekspresipersetujuan pada norma-normakelompok. Hal ini tercemin dalamaspek perilaku conform: (1)Compliance adalah melakukan suatutindakan conform disebabkan tekanansocial meskipun secara pribadisebenarnya tidak menyetujui. (2)Acceptance adalah melakukan suatutindakan conform disebabkan persaansenang hati karena percaya terhadaptekanan atau norma dalam kelompok(Myers,1988).

Perilaku agresi (variabel Y)adalah tingkah laku individu yangditujukan untuk melukai ataumencelakakan secara fisik ataunonverbal, serta tindakan yangdialihkan kepada objek bukan manusiakepada individu lain yang tidakmenginginkan datangnya tingkah lakutersebut. Perilaku agresi verbal dapatberbentuk umpatan, celaan ataumakian, ejekan, fitnahan, ancamandengan kata-kata. Sedangkan perilakuagresi nonverbal dapat berbentukseperti memukul, mencubit dengankasar, menendang, memalak, berkelahi,mengancam orang lain menggunakansenjata, dan menyerang orang lain.Variabel perilaku agresi di ukur denganmenggunakan skala likert(Barkowitz,2006).

Sampel

Penelitian ini sampel yangdiambil sejumlah 30 subyek SMKPGRI 7 Surabaya dari 292 populasidengan karakteristik berusia 15 - 18tahun, jenis kelamin perempuan,mempunyai geng dan berperilakuagresi. Teknik pengambilan sampeldalam penelitian ini mengunakantekhnik purposive sample yaitupengambilan sampel yang didasarkanatas tujuan tertentu dari populasi yangtelah diketahui karakteristiknya(Sugiyono, 2011).

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yangdipergunakan dalam penelitian iniadalah mempergunakan skala, secaraumum prosedur penyesuaian skalaadalah memilih aitem, melakukan ujicoba, dan melakukan analisa untukdapat menyeleksi aitem yang benar-benar baik, hamper sama denganpenyusunan skala yang lain.Penyusunan skala Perilaku Agresi danskala Konformitas menggunakanprosedur penyusunan dalam skalaLikert. Response di analisa untukmengetahui aitem-aitem mana yangsangat batasan antara skor tinggi danskor rendah dalam skala total. Skordalam ketiga skala ini diberikanberdasarkan tinggi rendahnya perilakudan keyakinan individu yang sesuaidenga butir pernyataan. Terdapat empatpilihan jawaban atas pernyataan yangada, yaitu : Sangat Sesuai (SS), Sesuai(S), Tidak Sesuai (TS), dan SangatTidak Sesuai (STS) (Nazir, 1999).

Puput Wilujeng Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Negeri SurabayaMeita Santi Budiani Staf Pengajar Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya

Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yangdigunakan dalam penelitian ini adlahteknik analisis regresi linier sederhana.Semua proses analisis menggunakanProgram SPSS versi 18 For Windows.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Analisis regresi sederhanamenghasilkan tingkat signifikansi p =0,002 (p<0,05). Hasil tersebutmenunujukkan bahwa terdapatpengaruh positif yang signifikan antarakonformitas dengan perilaku agresipada SMK PGRI 7 Surabaya. Hasilanalisis regresi penelitian menunjukkanRsquare sebesar 0,286% artinyakonformitas memiliki sumbanganefektif sebesar 2,86% terhadap perilakuagresi di SMK PGRI 7 Surabaya dansisanya sebesar 97,14% ditentukan olehfaktor-faktor lain yang tidak diungkapoleh penelitian ini, antara lain modeldari keluarga, frustasi.

Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh antarakonformitas dan perilaku agresi padaremaja. Berdasarkan hasil pengujianhipotesis dengan menggunakan teknikanalisi regresi linear sederhanadiketahui bahwa konformitas memilikipengaruh yang signifikan dan positifdengan perilaku agresi. Hal ini dapatdilihat dari taraf signifikansi sebesar0,002, sehingga hipotesis nol (Ho)yang berbunyi “Tidak ada pengaruhyang signifikan antara konformitas danperilaku agresi ditolak

Berdasarkan data hasilpenelitian tersebut maka diperolehhipotesis yang menunjukkan bahwaada pengaruh konformitas pada gengremaja terhadap perilaku agresi di SMKPGRI 7 Surabaya. Pengaruh antarakonformitas dan perilaku agresimenunjukkan pengaruh yang positifartinya semakin tinggi konformitasseseorang maka akan semakin tinggipula perilaku agresi yang dimilikinya.Hal ini sesuai dengan teori yangmenyatakan bahwa konformitas padaremaja dapat menunjukkan perilakuindividu yang melakukan tindakansesuai dengan harapan-harapankelompok sosial dimana perilakutersebut merupakan ekspresipersetujuan pada norma-normakelompok. Adapun norma tersebutmerupakan aturan-aturan mengenaiperilaku yang dapat diterima dandiharapkan. Selain itu, norma - normatersebut juga akan menentukan perilakuyang sesuai dilakukan oleh seseorang(Myers, 1988).

Disamping itu, pada masa iniremaja biasanya mulai memiliki klikdan kelompok teman sebaya. Kesetiaanpada klik, klub, organisasi, dan timmemiliki kendali yang kuat terhadapkehidupan banyak remaja (McLellan,Haynie & Strouse dalam Santrok,2002). Identitas kelompok seringkalimengarahkan identitas pribadi,sehingga seringkali identitas yangmuncul pada seorang remaja bukanlahidentitas mereka yang sebenarnyamelainkan identitas kelompoknya.Kelompok-kelompok ini tidak jarangmenghadirkan tekanan dan tuntutankonformitas. Konformitas dengantekanan teman-teman sebaya pada masaremaja dapat bersifat positif maupunnegatif, namun umumnya remaja justru

Puput Wilujeng Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Negeri SurabayaMeita Santi Budiani Staf Pengajar Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya

terlibat dalam bentuk perilakukonformitas yang negatif (Santrock,2002).

Individu conform karena adadua alasan yaitu (1) kurangnyainformasi tiap individu inginmemperoleh informasi yang tepat, olehkarena itu semakin besar kepercayaanindividu terhadap suatu kelompoksebagai sumber informasi yang benar,maka semakin besar pula kemungkinanuntuk menyesuaikan diri terhadapkelompok tersebut. (2) Rasa takutterhadap celaan social, yaitu perilaku,perasaan, dan respon fisiologis (Searsdkk, 1991). Sebagaimana yang telahdijelaskan diatas, perilaku siswa SMKPGRI 7 Surabaya dipengaruhi olehkonformitas geng. Siswa yang memilkigeng merasa perlu menyesuaikan diriterhadap geng mereka dan takut atascelaan social. Hal ini menyebabkansiswa yang memilki konformitas gengmeluangkan waktu lebih banyakdengan konformitas geng mereka dansedikit bersosialisasi dengan orang -orang diluar konformitas geng mereka.

Berkowitz (2006)mendefinisikan perilaku agresinonverbal sebagai suatu bentukperilaku atau aksi agresi yangdiungkapkan dengan kuisioner yangdimaksudkan untuk menyakiti orangyang sedang dievaluasi atau sebagaiumpatan atau bahkan ancaman.Perilaku agresi verbal dapat berbentukumpatan, celaan atau makian, ejekan,fitnahan, ancaman dengan kata - kata.Seperti definisi teori diatas, siswa SMKPGRI 7 Surabaya melakukan perilakuagresi verbal maupun nonverbalapabila gengnya merasadihina,dilecehkan atau teman anggotageng mempunyai masalah denganorang lain mereka menyelesaikan

permasalahan dengan cara berkelahi,memukul, menendang, celaan ataumakian, ejekan, fitnahan, ancamandengan kata-kata. Mereka melakukanhal tersebut karena rasasolidaritas,kekompakan antar anggotageng.

Bandura (dalam Alwisol,2009), mengatakan bahwa agresidiperoleh melalui pengamatan,pengalaman langsung denganpenguatan positif dan negatif, latihanatau perintah, dan keyakinan yangganjil. Faktor eksternal merupakanfaktor yang berasal dari luar individu,faktor eksternal mempengaruhi melaluidua cara yakni melalui lingkungan ataumasyarakat dan melalui penguatan(reinforcement). Hal ini menjelaskanbahwa apa yang terjadi pada siswaSMK PGRI 7 Surabaya melakukanperilaku agresi melalui pengamatan,pengalaman langsung denganpenguatan positif dan negatif, latihanatau perintah, dan keyakinan yangganjil yang diperoleh dari konformitasgeng mereka. Siswa yang memilkikonformitas geng merasa harusmengikuti aturan atau norma geng,melakukan tindakan sesuai gengdengan senang hati ataupun terpaksa.Siswa yang melakukan sesuai gengkarena ingin diterima oleh anggotagengnya.

Konformitas memberikansumbangan sebesar 2,86% untukmempengaruhi perilaku agresi,sehingga masih ada faktor lain sebesar97,14% yang mempengaruhi perilakuagresi. Faktor – faktor yangmenyebabkan perilaku agresi itu antaralain:

Freud (dalam Baron danByrne, 2005) dengan teoripsikoanalisanya mengemukakan bahwa

Puput Wilujeng Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Negeri SurabayaMeita Santi Budiani Staf Pengajar Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya

agresi adalah satu dari dua naluri dasarmanusia. Jika naluri atau insting seksberfungsi untuk melanjutkan keturunanserta, sebaliknya naluri agresi berfungsimenghancurkan hidup individu. Keduanaluri tersebut berada dalam alamketidaksadaran, khususnya pada bagiandari kepribadian yang disebut id yangpada prinsipnya selaku ingin agarkemauannya dituruti (prinsipkesenangan atau pleasure principle).Akan tetapi, tidak semua keinginan iddapat terpenuhi. Kendalinya terletakpada bagian lain dari kepribadian yangdinamakan super-ego yang mewakilinorma – norma yang ada dalammasyarakat dan ego yang berhadapandengan kenyataan.

Frustasi juga bisamengarahkan individu untukberperilaku agresi karena frustrasi itubagi individu merupakan situasi yangtidak menyenangkan dan dia inginmengatasi atau menghindarinya denganberbagai cara, termasuk cara untukberperilaku agresi (Barkowitz, 2006).

Menurut Bandura (dalamDayakisni, 2006), dalam kehidupansehari - hari perilaku agresif dipelajaridari model yang dilihat dalam keluarga,dalam lingkungan kebudayaan setempatatau melalui media massa. Anakcenderung meniru perilaku orang lainjika mereka memang sudahberkecenderungan untuk bertindakseperti cara yang dilakukan model danjika model mempunyai pengaruh besarterhadap anak tersebut (Berkowitz,2006).

Bandura (dalam Alwisol,2009) Faktor lingkungan berinteraksidengan pengaruh - pengaruh pribadi,membentuk standar tingkah laku.Melalui orang tua dan guru, sertapengalaman berinteraksi dengan

lingkungan yang lebih luas, anakbelajar mengembangkan perilakuagresi. Faktor eksternal selainlingkungan antara lain penguatan(reinforcement).

Melihat dari beberapapenjelasan di atas, dapat diketahuiadanya pengaruh yang saling berkaitanantara satu variabel dengan variabellainnya. Konformitas akan menuntunseseorang dalam berprilaku agresi yangtinggi.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitianpada remaja SMK PGRI 7 Surabayayang mempunyai konformitas danberprilaku agresi, dapat ditarikkesimpulan bahwa konformitasmemiliki pengaruh yang positive dansignifikan dengan perilaku agresi. Halini berarti semakin tinggi konformitasremaja maka akan semakin tinggiperilaku agresi.

Konformitas memiliki pengaruhterhadap perilaku agresi, dari hasilpenelitian tersebut, dapat diketahuibahwa konformitas memilikisumbangan efektif terhadap perilakuagresi.

Dari kesimpulan di atas, penelitimerekomendasikan beberapa usulansebagai berikut : (1) Bagi guru BKDiharapkan guru BK mampu menjadifasilitator untuk meminimalisirkonformitas dan perilaku agresi siswa.

Beberapa saran yang bisadipertimbangkan oleh penelitiselanjutnya sebagai berikut :(1) Penelitiselanjutnya agar dapat menambahjumlah sampel, makin besar jumlahsampel mendekati populasi, makapeluang kesalahan generelasi semakinkecil dan sebaliknya makin kecil

Puput Wilujeng Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Negeri SurabayaMeita Santi Budiani Staf Pengajar Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya

jumlah sampel melebihi populasi, makamakin besar keselahan generalisasi. (2)Hendaknya mempertimbangkan ataumenambah variabel lain yang dapatmempengaruhi perilaku agresi remaja,sperti frustasi, lingkungan keluargaseperti orang tua, dan lain – lain.

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2009 . Psikologi Kepribadian(Edisi Revisi). Malang : UMMPress.

Amelia. 2009. Remaja Tewas TertusukAkibat Tawuran Antar Geng.(Online).(http://news.detik.com/read/2009/09/04/112038/1196556/10/remaja-tewas-tertusuk-akibat-tawuran-antar-geng). Diakses 14 juni 2012.

Aziz, N.A. 2011. Bullying Seringdianggap Sepele, (Online).(http://edukasi.kompas.com/read/2011/04/09/15512144. Diakses 14Mei 2011.

Baron, R. A. & Byrne, D. 2005.Psikologi Sosial. Jilid 2. Jakarta :Erlangga.

Berkowitz, L. 2006 . EmotionalBehavior : Mengenali Perilaku danTindak Kekerasan di LingkunganSekitar Kita dan CaraPenanggulannya. (Terjemahan).Jakarta: Penerbit PPM.

Dayakisni, T & Hudaniah. 2006.Psikologi Sosial. Malang : UMMPress.

Dobel.2012. Remaja Putri PelakuKekerasan Di Bali, Anggota GengCMP.(Online).(http://www.downlo

ads/documents/remaja%20putri%20pelaku%20pelaku%20di%20bali%20anggota%20geng%20CMP%Blog.htm).Diakses Tanggal 06 Juli 2012.

Hurlock.1990.Psikologi PerkembanganAnak(Terjemahan),Edisi Keenam.Jakarta: Erlangga.

.1994. PsikologiPerkembangan Anak,Terjemahan oleh ElizaRahmawati, Edisi ketujuh.Jakarta:Penerbit Erlangga.

Myers, D.G.1988. Social Psychology.Tokyo: Mc Graw-Hill bookcompany.

Monks, F. J, Knoers, A M P, &Hadinanto, S.R. 2002.PsikologiPerkembangan : pengantar dalamBerbagai Bagian. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Nazir ,M. 1999. Metode Penelitian.Jakarta. Ghalia Indonesia

Santrock, J.W.2002. Life SpanDevelopment (Perkembangan MasaHidup). Jilid 1: Edisi Kelima.Penerbit Erlangga.

Sihotang, A.2009. Hubungan AntaraKonformitas Terhadap KelompokTeman Sebaya dengan PembelianImpulsif pada Remaja. Skripsiditerbitkan(online).(http://eprints.undip.ac.id/11128).Diakses 01 Januari 2012.

Steinberg.L.2002. Adolescence (6 thed).New York :Mc Grew-Hill inc.

Sugiyono.2003. Statistik untukPenelitian. Bandung: Alfabeta.

Puput Wilujeng Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Negeri SurabayaMeita Santi Budiani Staf Pengajar Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya

White, R.2008.Geng Remaja DanTragedi Geng Remaja Dunia.(Terjemahan). Yogyakarta :GayaIlmu Semesta.

Wijayanti, A.2009. Hubungan AntaraKonformitas Kelompok denganKecenderungan Agresi padaAnggota Kelompok Balap MotorLiar. Skripsi diterbitkan,(online).(http://www.jurnalskripsi.net/pdf/hubungan-antara-konformitas-kelompok). Diakses 01 Januari2012.

“_______”.2006. Tawuran Antar GengBMX.(Online).(http://www.indosiar. com/patrol/tawuran-antar-geng-sepeda-BMX_74205.html. Diakses14 Juni 2012.

“_______”.2010. Bila kekerasan,bullying dan terror geng menjaditradisi murid-murid.(online).(http://edukasi.kompasiana.com/2010/03/10/bila-kekerasan-bullying-dan-teror-geng-menjadi-tradisi-murid-murid-sekolah-kita/).Diakses 01 January2012.

“_______”.2011.Rebutancewek.(online).(http://www.sapos.co.id/index.php/berita/detail/Rubrik/9/14550). Diakses 01 January 2012.

“_______”.2011.Yogyakarta.(Online).(http://sosbud.kompasiana.com/2012/01/23/ yogyakarta kota-geng-pelajar/). Diakses 14 Juni 2012.