Agresi militer 2

15
Agresi Militer 2 Oleh : Ariakresna Dwipurnomo Deandra Prisila Mirsha Damarjati S. Naba Adila Prissilia Anggraeni P. Shaluna Raditya

description

sejarah

Transcript of Agresi militer 2

Page 1: Agresi militer 2

Agresi Militer 2Oleh:Ariakresna DwipurnomoDeandra PrisilaMirsha Damarjati S.Naba Adila Prissilia Anggraeni P.Shaluna Raditya

Page 2: Agresi militer 2

Latar Belakang Agresi Militer 2

• Belanda masih ingin menguasai Indonesia dan berusaha untuk mengingkari perjanjian Renville

• 18 Desember 1948 Belanda mengeluarkan surat pernyataan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan persetujuan gencatan perang Renville. Tetapi surat pernyataan tersebut tidak dapat disampaikan ke pemerintahan pusat di Yogyakarta sebab dilarang oleh Belanda.

Page 3: Agresi militer 2

Pelaksanaan Agresi Militer 2

• Serangan militer Belanda terhadap kota Yogyakarta

• Perang Grilya menghadapi agresi militer Belanda 2

• Serangan umum 1 Maret 1949 terhadap kota Yogyakarta

• Menarik dukungan Internasional dalam upaya mengahadapi agresi militer Belanda 2

Page 4: Agresi militer 2

Serangan Belanda Terhadap Yogyakarta

• 18 Desember 1948 Belanda menyatakan menolak dan tidak terikat lagi pada hasil perundingan renville

• Pada dini hari tentara Belanda menyerbu lapangan terbang Maguwo, Yogyakarta

• Belanda berhasil menguasai seluruh kota Yogyakarta• Soekarno memberikan mandat kepada Mr. Syafruddin

Prawiranegara• Mr. Syafruddin membentuk Pemerintahan Darurat

Republik Indonesia(PDRI) berkedudukan di Bukitinggi, Sumatera Barat

Page 5: Agresi militer 2

• Presiden didesak untuk ikut keluar kota agar tidak ditangkap Belanda, tetapi Presiden menolak

• Alasan mereka adalah supaya mereka mudah ditemui oleh KTN dan kegiatan diplomasi dapat berjalan terus

• 22 Desember 1948, Presiden Ir. Soekarno, H. Agus Salim dan Sutan Syahrir diasingkan ke Bastagi (Sumatera Utara)

• Presiden Ir. Soekarno, H. Agus Salim, dan Sutan Syahrir dipindahkan ke Prapat Roem

• Mr. A.G. Pringgodigdo, Mr. Assaat dan Komodor S. Suryadarma diasingkan ke Muntok, Pulau Bangka

• Akhir Januari Presiden Soekarno dan H. Agus Salim dipindahkan ke Muntok sehingga kembali berkumpul dengan Muh. Hatta

Page 6: Agresi militer 2

Perang Gerilya Menghadapi Perang Agresi Militer Belanda 2

• 25 Desember 1948 Pasukan Jenderal Sudirman bergerilya di Pantai Selatan Jawa mulai dari Prangtritis ke timur lewat Wonosari, Pracimantoro, Wuriyantoro, Wonogiri berbelok ke timur menuju Purwantoro, Ponorogo, Trenggalek, Kediri kembali ke barat menuju Sawahan, Sedayu, Ngindeng, Nogosari, Tegalombo, Nujing, Ngambar dan Sobo. Dari sini kemudian kembali ke Yogyakarta lewat Tirtomoyo, Baturetno, Karangbendo, Karangmejo, Geding, Piyungan, Prambanan dan akhirnya masuk lagi ke Yogyakarta

Page 7: Agresi militer 2

• Tempat ini sekarang terkenal dengan nama Rute Gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman

• Belanda telah berhasil menduduki kota Yogyakarta, tetapi gagal membentuk pemerintahan. Disebabkan Sri Sultan Hamengkubuwono IX tidak mau diajak bekerja sama oleh Belanda

Page 8: Agresi militer 2

Serangan Umum 1 Maret 1949 terhadap kota Yogyakarta

• Belanda membagi tentaranya di berbagai pos di luar kota, seperti di Bantul, Ganjuran, Barongan, Gamping, Bantar, Cebongan, Medari, Beran dan Kaliurang untuk membentuk benteng Stelsel guna untuk mengahadang gerak maju para gerilyawan dari luar kota

• Serangan umum 1 Maret 1949 dilakukan serempak dari berbagai jurusan kota sehingga tentara Belanda sangat terkejut dan tidak mampu menguasai keadaan

• TNI mulai berhasil menguasai kota Yogyakarta mulai pukul 06.00 WIB hingga jam 12.00 WIB

Page 9: Agresi militer 2

Arti TNI Hanya Menduduki Kota Yogyakarta Selama 6 Jam

• Memulihkan kembali kepercayaan rakyat terhadap TNI dan meningkatkan semangat juang anggotanya bersama warga masyarakt yang sedang bergerilya

• Mematahkan mental tentara Belanda• Mengatakan kepada dunia bahwa propaganda Belanda yang

mengatakan bahwa TNI sudah dihancurkan, kota Yogyakarta sudah dikuasai sepenuhnya oleh Belanda dan pemerintahan berjalan lancar adalah kebohongan semata

• Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa TNI masih kuat dan mampu memukul mundur musuh - musuhnya

Page 10: Agresi militer 2

Menarik Dukungan Internasional Dalam Upaya Menghadapi Agresi Militer Belanda 2

• Atas prakarsa Burma (Myanmar) dan India terselenggaralah Konferensi Asia di New Delhi, India, pada tanggal 23 Januari 1949

• Konferensi itu juga dihadiri oleh beberapa negara di Asia, Afrika dan Australia

Page 11: Agresi militer 2

Isi Resolusi Dewan Keamanan PBB

• Pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta• Pemebentukan pemerintahan sementara yang mempunyai

kemerdekaan dalam politik luar negeri sebelum tanggal 15 Maret 1949

• Penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia• Penyerahan kedaulatan kepada pemerintahan Indonesia

Serikat paling lambat tanggal 1 Januari 1950• Penghentian semua operasi militer dengan segera oleh Belanda

dan juga penghentian semua aktivitas gerilya oleh Republik. Kedua pihak harus bekerja sama untuk mengadakan perdamaian kembali

Page 12: Agresi militer 2

• Pembebasan segera dengan tidak bersyarat semua tahanan politik di daerah Republik Belanda sejak tanggal 19 Desember 1949

• Belanda memberikan kesempatan para pembesar pemerintah Republik untuk kembali ke Yogyakarta agar dapat melaksanakan pasal 1 tersebut di atas dan dapat melakukan kewajiban – kewajibannya dengan bebas

• Perundingan dilakukan dalam waktu secepatnya dengan dasar perundingan Linggar Jati, perundingan Renville, dan berdasarkan pembentukan pemerintah ad interim federal paling lambat tanggal 15 Maret 1949

Page 13: Agresi militer 2

• Pemelihan anggota untuk Dewan Pembuatan Undang Undang Dasar Negara Indonesia Serikat selambat – lambat nya tanggal 1 Juli 1949

• Komisi jasa baik (Komisi 3 Negara) berganti nama menjadi Komisi Perserikatan Bangsa – Bangsa untuk Indonesia (United Nations Commision for Indonesia/UNCI)

• Dewan keamanan PBB mengeluarkan resolusi agar Republik Indonesia dan Belanda menghentikan permusuhan

• Pemerintahan darurat Republik Indonesia yang dipimpin oleh Syafrudin Prawiranegara menyatakan bersedia untuk melaksanakan dengan syarat

Page 14: Agresi militer 2

Pemerintah Darurat Republik Indonesia yang dipimpin Syafrudin Prawiranegara Menyatakan Bersedia

Melaksanakan dengan Syarat Berikut:

• Belanda harus menarik pasukannya ke kedudukkannya semula

• Belanda harus menarik tentara nya dari wilayah Republik Indonesia

• Semua tahanan politik harus dibebaskan oleh Belanda

• Pengakuan de facto atas Jawa, Sumatera dan Madura

• Pembentukan pemerintahan tanpa perantaraan Belanda

Page 15: Agresi militer 2

TERIMA KASIH