PENGARUH KINERJA PRODUK, KEISTIMEWAAN TAMBAHAN, … · SEBAGAI PEMBENTUK KEPUASAN KONSUMEN ......
Transcript of PENGARUH KINERJA PRODUK, KEISTIMEWAAN TAMBAHAN, … · SEBAGAI PEMBENTUK KEPUASAN KONSUMEN ......
1
PENGARUH KINERJA PRODUK, KEISTIMEWAAN TAMBAHAN, KEANDALAN, KESESUAIAN DENGAN SPESIFIKASI,
SERVICEABILITY, DAYA TARIK PRODUK,KUALITAS YANG DIPERSEPSIKAN
SEBAGAI PEMBENTUK KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS MEREK
PASTA GIGI PEPSODENT
Studi Kasus : Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Angkatan 2002 - 2004
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh :
Yohana Candra Ambarsari 022214088
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2005
2
ii
4
MOTTO
“Jangan katakan ‘tidak bisa’ bila kamu belum mencobanya karena kesuksesan tidak datang dengan sendirinya
tetapi tetap harus diusahakan” (Pheter F. Druker)
“Kadang… Tuhan memberikan sesuatu yang terburuk untuk mendapatkan yang terbaik dalam kehidupanku”
“Hari kemarin adalah pengalaman….
Hari ini adalah kenyataan…. Kari esok adalah mimpiku”
iv
5
PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan untuk :
{ Jesus Christ { Bunda Maria
{ Bapak ibuku tersayang dan tercinta sebagai ucapan hormatku dan baktiku serta terima kasih atas
bimbinganmu, segala doa yang kau ucapkan setiap hari tanpa lelah.
{ Adikku : Indra {Kakakku : Mas O’on, Stephon, Louise, Thomas
{ My special man : Mas Yosie yang tidak pernah lelah memberiku semangat. {Sahabat-sahabatku.
v
6
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, September 2006
Penulis
Yohana Candra Ambarsari
vi
7
ABSTRAK PENGARUH KINERJA PRODUK, KEISTIMEWAAN TAMBAHAN,
KEANDALAN, KESESUAIAN DENGAN SPESIFIKASI, SERVICEABILITY,
DAYA TARIK PRODUK,KUALITAS YANG DIPERSEPSIKAN SEBAGAI PEMBENTUK KEPUASAN KONSUMEN
TERHADAP LOYALITAS MEREK PASTA GIGI PEPSODENT
Studi kasus : Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Angkatan 2002 – 2004
Yohana Candra Ambarsari Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2006
Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui seberapa besar kepuasan konsumen terhadap produk pasta gigi Pepsodent. 2) Untuk mengetahui seberapa besar loyalitas merek terhadap produk pasta gigi Pepsodent. 3) Untuk mengetahui apakah kinerja produk, keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik produk dan kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan konsumen secara parsial berpengaruh positif terhadap loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent. 4) Untuk mengetahui apakah kinerja produk, keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik produk dan kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan konsumen secara simultan berpengaruh positif terhadap loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 150 responden pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Angkatan 2002-2004 yang masih menggunakan Pepsodent dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung = t tabel, disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti kinerja produk, keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik produk dan kualitas yang diperespsikan, secara parsial berpengaruh positif terhadap loyalitas merek pasta gigi Pepsodent. Hasil penelitian dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa F hitung = F tabel maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti kinerja produk, keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik produk, kualitas yang dipersepsikan secara simultan berpengaruh positif terhadap loyalitas merek pasta gigi Pepsodent.
vii
8
ABSTRACT THE EFFECTS OF PRODUCT PERFORMANCE, FEATURES, RELIABILITY,
CONFORMANCE OF SPESIFICATION, SERVICE-ABILITY, PRODUCT ATTRACTIVENESS, AND PERCEIVED QUALITY AS THE MAKER OF THE CUSTOMERS’ SATISFACTION, TO THE BRAND LOYALTY OF PEPSODENT
TOOTHPASTE A Case Study to the 2002-2004 Classes Students of Faculty of Economy of Sanata
Dharma University, Yogyakarta
Yohana Candra Ambarsari Sanata Dharma University
Yogyakarta 2006
The purpose of this research were : 1). To know to what extent is the cutomers satisfaction to the Pepsodent toothpaste products ; 2). To know to what extent is the brand loyalty to the Pepsodent toothpaste product ; 3) To know whether product performance, extra features, reliability, satisfaction compatibility, product attractiveness and quality perceived in partially influence on the brand loyalty of the Pepsodent toothpaste product and ; 4) To know whether product performance, extra features, reliability, specificatio n compatibility, serviceability, product attractiveness and quality perceived in simultaneous influence the brand loyalty of customer to work Pepsodent toothpaste. Data collection was done the research distributing questionnaires to 150 respondents the cla sses students of Faculty of Economy in Sanata Dharma University who used Pepsodent toothpaste product and were using Incidental Sampling technique. The results of using t test showed tcount = ttable H0 is rejected and Ha is supported. It means the product performance, extra features, reliability, specification compatibility, serviceability, product attractiveness and perceived quality partially, affect the brand loyalty Pepsodent toothpaste possitively. The results of using F test showed Fcount = Ftable H0 is rejected and Ha is supported. It means the product performance, extra features, reliability, specification compatibility, serviceability, product attractiveness and perceived quality simultaneously, affect the brand loyalty Pepsodent tooyhpaste positively.
viii
9
KATA PENGANTAR
Dengan ucapan penuh syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi denagn judul “Pengaruh Kinerja Produk, Keistimewaan Tambahan,
Keandalan, Kesesuaian dengan Spesifikasi, Serviceability, Daya Tarik Produk,
Kualitas yang Dipersepsikan sebagai Pembentuk Kepuasan Konsumen terhadap
Loyalitas Merek Pasta Gigi Pepsodent. Studi kasus pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2002 – 2004”.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi (S1) Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis sadar bahwa dalam penelitian ini masih banyak kelemahan, namun dengan
adanya bantuan dari dosen pembimbing dan teman – teman di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, maka skripsi ini dapat tersususun.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si. selaku Ketua Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan saran – saran yang
bermanfaat dari awal hingga berakhirnya penulisan skripsi ini.
ix
10
4. Ibu. Dra. Diah Utari, BR. M. Si., selaku dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan saran – saran yang
bermanfaat dari awal hingga berakhirnya penulisan skripsi ini.
5. Semua dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah mendidik dan mengajar penulis.
6. Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih atas segala cinta dan kasih selama ini
dan yang tidak pernah lelah untuk terus berdoa buat aku serta dukungan
materi dan moril hingga terselesainya skripsi ini.
7. Adikku tercinta “Indra” dan kakak – kakakku “Mas O’on, Mas Thomas,
Sthepon, Loise yang ada di Surabaya, Mas Erick yang ada di Bali” , terima
kasih telah memberikan dorongan dan bantuannya selama ini.
8. My special Man “Mas Yosie”. Terimakasih atas dukungan, doanya dan
kesabaranya serta sudah menyayangi aku apa adanya. “Do the best for me
and I will give my best For U too”. Thank u for u love and care.I LUV
U….FOREVER AND EVER…
9. Sahabat – sahabatku tercinta “Lismiati, Angik, Riri, Eny, Etik, Vinant, Si
Lek, Tony, Anjar, Rudy, Rheza, Yohana, Hima, Gelung, Adi Donat ”,
makasih atas persahabatan yang kita jalin selama ini dan yang gak pernah
mau lelah dengar aku curhat. Berkat kalian pula aku dapat lebih tabah dan
dewasa. Moga – moga persahabatan kita tidak akan putus. I Love U forever
guys…
x
11
10. My big sister “mbak Yuli”, my big brother “mas Ronny” and my little sister
“Gendut” and the BENGKEL CREW “Yogo, Yanto, Om Cingkring, Om
Endut”. Thanks for your praying and support.
11. Anak – anak angkringan Sengkan “Ari, Vita, Sika, Gepeng, Denny, Bangun,
Tengkek”. Terimakasih atas dukungan dan doa kalian. I Love U guys….
12. My Eks Man “Mas Hendry”. Makasih atas dukunganmu, doanya dan
cintanya selama ini tanpa batas, meskipun kita udah enggak bersama-sama
lagi. Jangan sampai putus tali persahabatan kita ya…..
13. Teman – temanku “Ika, Yany, Duexs, Indri, Mas Antok, Widie”. Teman
seperjuangan aku, terima kasih atas segala bantuannya.
14. Ibu Reno, terima kasih atas segala bimbingan dan motivasinya selama ini,
khususnya mau menyediakan waktunya hingga terselesainya skripsi ini.
15. Teman – teman KKP aku “Puty, Qwod, Victor, Ronald, Mas Wawan,
Terry, Kencot and Winda” thanks ya buat persahabatan dan story yang gak
akan aku lupa di desa “Krebet”.
16. Para mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Angkatan 2002 – 2004 yang telah mau meluangkkan waktu dan
memberikan tanggapan pada kuesioner yang disebar penulis.
17. Teman – temanku dan semua pihak yang belum disebutkan namanya satu
persatu, makasih atas bantuannya, dukungan dan doa kalian.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan keterbatasan
dalam skripsi ini, untuk itu segala kritik dan saran sangat diharapkan agar
skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
xi
12
sebagai bahan masukan dalam melakukan penelitian lebih lanjut bagi pihak
– pihak yang berkepentingan.
Yogyakarta, September
2006
Penulis
Yohana Candra Ambarsari
xii
13
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................................................
vi
ABSTRAK .................................................................................................................. vii
ABSTRACT............................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR...................................................................................................ix
DAFTAR ISI.............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL..................................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................xix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................xx
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 5
C. Batasan Masalah ............................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 7
F. Sistematika Penelitian....................................................................................... 8
xiii
14
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran..................................................................................... 10
B. Manajemen Pemasaran ................................................................................... 10
C. Pengertian Perilaku Konsumen....................................................................... 14
D. Pengertian Kepuasan Konsumen .................................................................... 15
E. Pengertian Produk ........................................................................................... 20
F. Pengertian Merek ............................................................................................ 21
G. Pengertian Loyalitas Merek ............................................................................ 24
H. Penelitian -Penelitian Sebelumnya.................................................................. 29
I. Kerangka Konseptual...................................................................................... 33
J. Hipotesis .......................................................................................................... 34
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................................................ 35
B. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................... 35
C. Subjek dan Objek ............................................................................................ 35
D. Variabel Penelitian.......................................................................................... 36
E. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................. 39
F. Populasi dan Sampel....................................................................................... 40
G. Teknik Pengambilan Sampel .......................................................................... 40
H. Definisi Operasional ....................................................................................... 40
I. Alat Analisis Instrumen .................................................................................. 41
J. Teknik Analisis Data....................................................................................... 43
xiv
15
BAB IV. GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Universitas Sanata Dharma ................................................... 51
B. Gambaran Umum Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
1. Sekilas Tentang Fakultas Ekonomi ........................................................... 55
2. Visi dan Misi............................................................................................. 55
3. Tujuan Pendidikan dan Bidang Konsentrasi............................................. 56
4. Proses Pembelajaran.................................................................................. 57
5. Fasilitas Penunjang.................................................................................... 58
6. Pusat – Pusat Pengembangan.................................................................... 59
C. Gambaran Umum Produk
1. Pepsodent Complete Care ......................................................................... 61
2. Pepsodent Perlindungan 12 Jam................................................................ 62
3. Pepsodent Plus Whitening......................................................................... 63
4. Pepsodent Herbal....................................................................................... 64
5. Pepsodent Gigi Susu.................................................................................. 65
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Analisis ............................................................................................. 66
B. Pengujian Instrumen........................................................................................ 67
C. Analisis Responden......................................................................................... 73
D. Analisis Data ................................................................................................... 78
E. Pembahasan................................................................................................... 104
BAB VI. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 110
xv
16
B. Saran............................................................................................................ 112
C. Keterbatasan Penelitian............................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 114
xvi
17
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
4.1 Kemasan dan Harga Pepsodent Complete Care .............................................. 62
4.2 Kemasan dan Harga Pepsodent Perlindungan 12 Jam .................................... 63
4.3 Kemasan dan Harga Pepsodent Plus Whitening ............................................. 64
4.4 Kemasan dan Harga Pepsodent Herbal........................................................... 64
5.1 Uji Validitas Harapan Pasta Gigi Pepsodent................................................... 69
5.2 Uji Validitas Kinerja Pasta Gigi Pepsodent .................................................... 70
5.3 Uji Validitas Loyalitas Merek Pasta Gigi Pepsodent ...................................... 71
5.4 Uji Reliabilitas Pasta Gigi Pepsodent .............................................................. 72
5.5 Jenis Kelamin Responden ............................................................................... 73
5.6 Jurusan Responden.......................................................................................... 74
5.7 Angkatan Responden....................................................................................... 74
5.8 Usia Responden............................................................................................... 75
5.9 Uana Saku Per-Bulan Responden ................................................................... 75
5.10 Bentuk Pasta Gigi yang Digunakan Responden.............................................. 76
5.11 Lama Menggunakan Pasta Gigi Pepsodent ..................................................... 77
5.12 Faktor Kinerja Produk yang Membentuk Kepuasan Konsumen.................... 79
5.13 Faktor Keistimewaan Tambahan yang Membentuk Kepuasan
Konsumen ................................................................................................. 80
5.14 Faktor Keandalan yang Membentuk Kepuasan Konsumen............................ 81
xvii
18
5.15 Faktor Kesesuian Dengan Spesifikasi yang Membentuk Kepuasan
Konsumen....................................................................................................... 82
5.16 Faktor Serviceability yang Membentuk Kepuasan Konsumen....................... 83
5.17 Faktor Daya Tarik Produk yang Membentuk Kepuasan Konsumen.............. 84
5.18 Faktor Kualitas Yang Dipersepsikan yang Membentuk Kepuasan
Konsumen....................................................................................................... 85
5.19 Hasil Analisis Regresi Berganda.................................................................... 88
xviii
19
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
2.1 Kerangka Konseptual...................................................................................... 33
3.1 Rating Scale Loyalitas Merek ......................................................................... 44
3.2 Rating Persentase Loyalitas Merek ................................................................. 45
5.1 Hasil Perhitungan Loyalitas Merek................................................................. 86
5.2 Hasil Perhitungan Persentase Loyalitas Merek ............................................... 87
5.3 Kurva Distribusi Normal I (Uji t, Uji Satu Sisi) ............................................. 90
5.4 Kurva Distribusi Normal II (Uji t, Uji Satu Sisi) ............................................ 92
5.5 Kurva Distribusi Normal III (Uji t, Uji Satu Sisi)........................................... 93
5.6 Kurva Distribusi Normal IV (Uji t, Uji Satu Sisi) ........................................... 95
5.7 Kurva Distribusi Normal V (Uji t, Uji Satu Sisi) ............................................ 97
5.8 Kurva Distribusi Normal VI(Uji t, Uji Satu Sisi) ............................................ 98
5.9 Kurva Distribusi Normal VII (Uji t, Uji Satu Sisi) ....................................... 100
5.10 Kurva Uji F.................................................................................................... 102
xix
20
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Kuesioner. .......................................................................................................... 116
2. Hasil Jawaban Responden ................................................................................. 124
3. Skor Kepuasan Konsumen yang Dibentuk Faktor
Kinerja Produk (Performance).......................................................................... 134
4. Skor Kepuasan Konsumen yang Dibentuk Faktor
Keistimewaan Tambahan (Features) ................................................................ 139
5. Skor Kepuasan Konsumen yang Dibentuk Faktor
Keandalan (Reliability) ..................................................................................... 144
6. Skor Kepuasan Konsumen yang Dibentuk Faktor
Kesesuian Dengan Spesifikasi (Conformance of Specification) ....................... 149
7. Skor Kepuasan Konsumen yang Dibentuk Faktor Serviceability...................... 154
8. Skor Kepuasan Konsumen yang Dibentuk Faktor
Daya Tarik Produk (Estetika)............................................................................ 159
9. Skor Kepuasan Konsumen yang Dibentuk Faktor
Kualitas Yang Dipersepsikan (Percieved Quality) ............................................ 164
10. Skor Loyalitas Merek ........................................................................................ 169
11. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................................. 174
12. Regresi Linear Berganda ................................................................................... 178
13. Uji r.................................................................................................................... 189
14. Uji t (Satu Sisi) .................................................................................................. 191
15. Uji F ................................................................................................................... 192
xx
22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan ekonomi di Indonesia semakin meningkat, hal
ini ditandai dengan peningkatan produksi khususnya pada sektor manufaktur.
Perusahaan didirikan bertujuan untuk memperoleh laba, sehingga perusahaan
perlu menggunakan sumber-sumber ekonomi dan mengkoordinasikannya untuk
mendapatkan laba. Agar perusahaan dapat terus berkembang, maka perusahaan
dituntut untuk mempertahankan kemampuannya, dalam memanfaatkan
kesempatan pasar dan menyesuaikan dengan pasar sasarannya yang kondisi
pasarnya selalu berubah-ubah dan bersifat kompetitif, untuk itu perusahaan perlu
melakukan kegiatan pemasaran
Kegiatan pemasaran selain untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan juga untuk menyampaikan barang dari produsen ke konsumen dan
juga diharapkan konsumen puas dengan produk dan jasa yang dihasilkan
perusahaan, untuk itu produsen dituntut untuk lebih memahami perilaku
konsumen dan selera konsumen yang cenderung berubah-ubah. Dengan melihat
perilaku konsumen, produsen dapat mengetahui apa saja yang dibutuhkan dan
diinginkan konsumen sehingga produsen akan berusaha memenuhinya dan
diharapkan kosumen merasa puas atas produk dan jasa yang dihasilkan
perusahaan.
1
23
Pemahaman tentang kepuasan konsumen sangatlah penting bagi
perusahaan yang ingin meraih suatu keberhasilan. Kotler (1997: 36) menjelaskan
bahwa kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk
dan harapan-harapannya. Kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan
harapan. Jika kinerja di bawah harapan maka pelanggan tidak puas, dan jika
kinerja memenuhi harapan maka pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan
maka pelanggan amat puas atau senang.
Menurut definisi kepuasan konsumen, maka diharapkan produsen
mempengaruhi persepsi konsumen tersebut sedemikian rupa, sehingga hasil akhir
yang diharapkan adalah membawa konsumen ke arah pembelian dan sikap
konsisten atau kesetiaan terhadap merek produk atau jasa perusahaan yang biasa
disebut dengan brand loyalty atau loyalitas merek.
Banyak sekali perusahaan yang didirikan di Indonesia, salah satunya
adalah perusahaan yang memproduksi barang untuk kepentingan setiap orang
yang langsung menyentuh tubuh manusia dan juga berfungsi untuk menjaga
kesehatan. Produk yang diproduksi misalnya pasta gigi dari berbagai merek baik
yang diproduksi di dalam negeri maupun yang telah diimpor dari luar negeri.
Fokus dari penelitian ini adalah pasta gigi merek Pepsodent yang telah
dikenal lama oleh masyarakat Indonesia yang diproduksi oleh PT. Unilever
Indonesia, Tbk Surabaya Indonesia. Pasta gigi Pepsodent telah mengeluarkan
berbagai macam produk, antara lain : Pepsodent Junior, Pepsodent Perlindungan
12 Jam, Pepsodent Herbal, Pepsodent Complete Care dan Pepsodent Whitening.
2
24
Pasta gigi Pepsodent diformulasikan untuk seluruh anggota keluarga, pasta gigi
Pepsodent mengandung bahan aktif 0,8% sodium monofloraphosphate dan 13%
calcium glycevophosphate sehingga membawa kegunaan bagi pemakai pasta gigi
Pepsodent. Menurut beberapa poling di Internet, kelebihan pasta gigi Pepsodent
antara lain : mudah didapat, harga terjangkau, melindungi gigi selama 12 jam, gigi
kuat dan tahan lama, gigi sehat, gigi menjadi awet, banyak variasi produknya,
praktis, efisien, menghilangkan bau mulut, rasa yang segar, memutihkan gigi dan
menggunakan bahan-bahan alami.
Dengan semakin banyak orang yang merasa puas akan produk pasta gigi
Pepsodent maka Pepsodent akan mampu meningkatkan loyalitas mereknya.
Kepuasan konsumen akan produk pasta gigi Pepsodent tidak datang dengan
sendirinya, banyak faktor yang membentuk kepuasan konsumen yaitu : 1) Kinerja
(performance) yang terletak pada kegunaan pasta gigi, seperti mencegah gigi
berlubang, melindungi gigi dari kuman, menjadikan gigi semakin sehat dan kuat,
memutihkan, menghilangkan bau mulut, dan lain- lain. 2) Ciri-ciri atau
keistimewaan tambahan (features), terletak pada isi produk Pepsodent mempunyai
warna yang menarik sesuai dengan warna kemasannya. 3) Keandalan (reliability)
terletak pada, kemasan Pepsodent tidak cacat sewaktu dibeli dan isi produk yang
tidak mudah mencair. 4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance of
specification) terletak pada kinerja Pepsodent sesuai dengan kinerja yang
ditentukan perusahaan. 5) Serviceability terletak pada, Pepsodent menyediakan
layanan 12 jam bebas pulsa untuk menampung kritik dan saran konsumen. 6)
Daya tarik produk (estetika) terletak pada Pepsodent memiliki warna kemasan
3
25
yang menarik, gambar kemasan yang menarik dan warna kemasan yang berbeda-
beda untuk setiap kegunaan. 7) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)
terletak pada, Pepsodent mempunyai citra produk yang baik di masyarakat sebagai
brand family.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Kinerja Produk, Keistimewaan Tambahan, Keandalan,
Kesesuaian dengan Spesifikasi, Serviceability, Daya Tarik Produk, Kualitas yang
Dipersepsikan sebagai Pembentuk Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Merek
Pasta Gigi Pepsodent” studi kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2002 – 2004.
4
26
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa besar kepuasan konsumen terhadap produk pasta gigi
Pepsodent ?
2. Seberapa besar loyalitas merek konsumen terhadap produk pasta gigi
Pepsodent ?
3. Apakah kinerja produk, keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian
dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik produk dan kualitas yang
dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan konsumen secara parsial
berpengaruh positif terhadap loyalitas merek pasta gigi Pepsodent ?
4. Apakah kinerja produk, keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian
dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik produk dan kualitas yang
dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan konsumen secara simultan
berpengaruh positif terhadap loyalitas merek pasta gigi Pepsodent?
C. Batasan Masalah
Dalam batasan masalah, penulis mencoba untuk membatasi objek yang
menjadi penelitian ini, mengingat waktu dan biaya serta kemampuan penulis
yang terbatas, maka permasalahan dibatasi sebagai berikut :
1. Konsumen yang membeli dan masih mengkonsumsi pasta gigi
Pepsodent adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Angkatan 2002 – 2004.
2. Kepuasan terhadap pasta gigi Pepsodent diukur dari tujuh atribut
pembentuk kepuasan konsumen, yaitu kepuasan konsumen yang
5
27
dibentuk oleh kinerja produk, keistimewaan tambahan, keandalan,
kesesuaian dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik produk dan
kualitas yang dipersepsikan.
3. Loyalitas merek terhadap pasta gigi Pepsodent diukur melalui tiga
indikator, yaitu pembelian ulang, frekuensi pembelian dan
merekomendasikan kepada orang lain.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui besarnya kepuasan konsumen terhadap produk pasta
gigi Pepsodent.
2. Untuk mengetahui besarnya loyalitas merek konsumen terhadap produk
pasta gigi Pepsodent.
3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial kinerja produk,
keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi,
serviceability, daya tarik produk dan kualitas yang dipersepsikan
sebagai pembentuk kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek pasta
gigi Pepsodent.
4. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan kinerja produk,
keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi,
serviceability, daya tarik produk dan kualitas yang dipersepsikan
sebagai pembentuk kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek pasta
gigi Pepsodent.
6
28
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan perusahaan atas produk yang selama ini
telah dipasarkan sehingga pihak perusahaan dapat mengetahui
kelemahan dan keunggulan produk yang telah diberikan perusahaan
kepada pelanggan khususnya dalam pengaruh kepuasan dan loyalitas
merek.
2. Bagi Penulis
Untuk mencari perbandingan antara teori-teori atau ilmu yang diperoleh
selama ini di bangku kuliah dan literatur- literatur dengan kenyataan
yang sesungguhnya terjadi di dalam perusahaan khususnya di bidang
pemasaran.
3. Pihak Pembaca
Memberikan sumbangan pemikiran di dalam bidang pemasaran kepada
siapa saja yang membaca skripsi ini, baik yang akan mengadakan
penelitian lebih lanjut ataupun yang akan mengadakan penelitian yang
serupa.
7
29
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis menjelaskan latar belakang masalah,
batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini, penulis mengemukakan teori pendukung yang
menjadi acuan dalam skripsi ini.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini, penulis mengemukakan tentang jenis penelitian,
subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel penelitian,
teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, teknik
analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA
DAN GAMBARAN UMUM PRODUK
Dalam bab ini, penulis menjelaskan tentang sejarah berdirinya
Universitas Sanata Dharma dan perkembangannya, khususnya
Program Studi Akuntansi dan Manajemen serta gambaran umum
pasta gigi Pepsodent.
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini, penulis mengemukakan gambaran data
responden dan menjelaskan pembahasan hasil analisis data.
8
30
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini, penulis menarik kesimpulan dan memberikan
saran kepada Perusahaan yang bersangkutan.
9
31
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam
mencapai tujuannya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,
mengembangkan usaha, memperoleh laba, dan untuk mempertahankan kesetiaan
terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Kegiatan
pemasaran adalah kegiatan yang penting dalam perekonomian dan merupakan
fungsi pokok dalam perusahaan.
Pemasaran menurut Kotler (2002: 9) adalah suatu proses sosial yang di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain. Jadi pemasaran di sini merupakan suatu
interaksi tentang proses pertukaran bagaimana transaksi dimulai, dimotivasikan,
dimungkinkan dan diselesaikan.
B. Manajemen Pemasaran
1. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan
dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran
gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi
sasaran-sasaran individu dalam organisasi (Kotler, 2002: 9). Jadi tujuan dari
10
32
manajemen pemasaran adalah mempengaruhi tingkat jangkauan waktu dan
komposisi permintaan dengan suatu cara tertentu sehingga membantu
organisasi dalam mencapai sasarannya.
2. Konsep Manajemen Pemasaran
Dharmmesta dan Irawan (1985: 7) mengatakan bahwa konsep
manajemen pemasaran adalah falsafah bisnis yang bertujuan memberikan
kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh
kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus
diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.
Ada lima konsep berdasarkan mana perusahaan dan organisasi lainnya
melakukan kegiatan organisasi mereka (Kotler dan Keller, 2006: 15-17)
ialah:
a. Konsep Produksi
Konsep produksi adalah konsep yang paling tua dalam suatu bisnis. Hal
ini memegang peranan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
murah dan telah tersedia. Manajer produksi mengorientasikan bisnis
dengan tujuan untuk keberhasilan efisiensi produksi yang tinggi, biaya
yang rendah dan distribusi secara massa. Contohnya Negara China yang
mereupakan legenda pembuatan PC yang paling besar dan peralatan
raksasa Harier yang mengambil keuntungan dari tenaga kerja dalam negri
yang sangat murah dan tenaga kerja yang berjumlah besar.
11
33
b. Konsep Produk
Konsep produk memegang peranan bahwa konsumen akan menyukai
produk yang menawarkan mutu yang lebih baik, penampilan yang baik,
dan corak yang inovatif. Para manajer dalam organisasi ini memusatkan
perhatiaannya pada pembuatan produk superior dan meningkatkan
kinerja mereka dari waktu ke waktu. Para manajer kadang-kadang terlihat
sebagai suatu hubungan asmara dengan produk mereka. Mereka
seringkali mempunyai pikiran yang keliru sebagai “perangkap tikus yang
lebih baik” yaitu kemampuan untuk memimpin orang-orang untuk
menerobos pintu mereka. Suatu produk baru atau produk yang sedang
dikembangkan tidak selalu menjanjikan kesuksesan kecuali jika produk
tersebut dihargai, dipasarkan, diiklankan dan dijual dengan baik.
c. Konsep Penjualan
Konsep penjualan mengatakan bahwa para konsumen dan perusahaan
bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak
produk-produk ynag ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena
itu, organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi
yang agresif. Konsep penjualan dikembangkan oleh Sergio Zyman, wakil
presiden pemasaran Coca Cola yang mengatakan bahwa: Tujuan
pemasaran adalah menjual bahan kepada orang-orang yang sering
membeli yang pada akhirnya akan membawa keuntungan perusahaan.
Konsep penjualan dipraktikkan secara agresif terhadap barang-barang
12
34
yang jarang dicari, barang-barang dimana konsumen tidak berpikir untuk
membelinya seperti asuransi, ensiklopedi dan tata cara pemakaman.
d. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci pada keberhasilan
perusahaan adalah perusahaan lebih efektif dibandingkan dengan pesaing
dalam menciptakan, pegiriman dan berkomunikasi dengan pelanggan
superior pada nilai target pasar pilihannya
e. Konsep Pemasaran Holistik
Adalah suatu konsep pemasaran dengan kekuatan utuh yang muncul pada
dekade terakhir dalam praktik bisnis dan sistem pemasaran baru.
Perusahaan perlu berpikir bagaimana cara beroperasi dan bersaing dalam
suatu lingkungan pemasaran yang baru. Konsep pemasaran holistik adalah
konsep yang berdasarkan pada pengembangan, desain dan implementasi
program pemasaran, proses dan aktivitas yang mereka kenali secara luas
dan interpedensi. Pemasaran holistik mengenal “suatu permasalahan”
dengan pemasaran, bahwa perlu adanya suatu perspektif yang dapat
terintegrasi secara luas. Empat komponen dari pemasaran holistik adalah
hubungan pemasaran, integrasi pemasaran, tanggung jawab sosial dan
pemasaran internal. Pemasaran holistik adalah suatu pendekatan ke arah
pemasaran dengan mencoba untuk mengenali dan menerapkan
kompleksitas dalam lingkup aktivitas pemasaran itu.
13
35
C. Pengertian Perilaku Konsumen
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam
bersaing adalah berusaha mencapai untuk menciptakan dan mempertahankan
pelanggan. Agar tujuan ini tercapai maka perusahaan harus dapat memahami
perilaku konsumennya.
Perilaku konsumen (Engel dkk , 1994: 3), merupakan suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului tindakan tersebut.
Sedangkan menurut Dharmmesta dan Handoko (1997: 10) perilaku konsumen didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut. Dari definisi di atas terlihat bahwa perilaku konsumen mempunyai dua
unsur yang penting, yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang
mencerminkan adanya usaha konsumen untuk memenuhi dan memuaskan
keinginan. Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler
dan Armstrong (1997: 196 –212) :
1. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas pada keinginan dan
perilaku konsumen. Orang pemasaran perlu memahami peranan dari
budaya, sub budaya dan kelas sosial pembeli.
2. Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok
kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen.
14
36
3. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti umur pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi,
gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri.
4. Faktor Psikologis
Pilihan-pilihan seseorang dalam membeli dipengaruhi lagi oleh empat
faktor psikologis yang penting: motivasi, persepsi, pengetahuan, serta
keyakinan dan sikap.
D. Kepuasan Konsumen
1. Pengertian kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan pelanggan
setelah membandingkan kinerja dengan harapannya. Seorang pelanggan
yang merasa puas terhadap nilai yang diberikan oleh produk atau jasa,
kemungkinan besar akan menjadi pelanggan dalam waktu yang lama
(Husein, !997: 238). Sedangkan kepuasan pelanggan menurut Kotler
(1997: 36) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal
dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk
dan harapan-harapannya. Pelanggan yang merasa puas akan kembali
membeli dan mereka akan memberitahukan kepada yang lain tentang
pengalaman mereka tentang produk tersebut. Nilai pelanggan adalah
selisih antara nilai yang diperoleh pelanggan dengan memiliki dan
menggunakan suatu produk dengan biaya yang dikeluarkan untuk
15
37
memperolehnya. Ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk
mengukur kepuasan pelanggan (Tjiptono, 1997: 34) yaitu :
a. Sistem Keluhan dan Saran
Setiap organisasi jasa yang berorientasi pada pelanggan wajib
memberikan kesempatan seluas- luasnya bagi para pelanggannya
untuk menyampaikan saran, kritik, pendapat dan keluhan mereka.
b. Ghost Shopping
Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan
pelanggan adalah dengan memperkerjakan beberapa orang untuk
berperan sebagai pelanggan potensial jasa perusahaan dan pesaing.
Mereka lantas melaporkan berbagai temuan penting berdasarkan
pengalamannya mengenai kekuatan dan kelemahan jasa perusahaan
dibandingkan dengan para pesaing.
c. Lost Customer Analysis
Perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah berhenti
membeli atau beralih ke produk lain. Yang ingin diperoleh adalah
informasi penyebab terjadinya hal tersebut.
d. Survei Kepuasan Pelanggan
Survei kepuasan pelanggan dalam suatu penelitian dapat dilakukan
melalui pos, telephone atau wawancara pribadi. Melalui survei ini
diharapkan perusahaan memperoleh tanggapan secara langsung dari
konsumen dan memperoleh tanda positif bahwa perusahaan menaruh
perhatian yang besar kepada pelanggan.
16
38
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen tidak datang dengan sendirinya banyak faktor yang
harus digunakan terhadap suatu produk manufaktur, yaitu (Tjiptono,
1997: 25-26):
a. Kinerja (performance) karakteristik operasi produk dari produk inti
(core product) yang dibeli, misalnya dalam produk pasta gigi yaitu
kegunaan produk tersebut antara lain mencegah gigi berlubang,
melindungi gigi dari kuman, menjadikan gigi semakin kuat,
menghilangkan bau mulut, memutihkan gigi, dan lain- lain.
b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik
sekunder atau pelengkap. Misalnya isi produk Pepsodent memiliki
warna yang menarik sesuai dengan warna kemasannya.
c. Keandalan (reliability), yaitu terletak pada kemasan Pepsodent tidak
cacat dan isi yang tidak mudah mencair.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu
sejauh mana pasta gigi telah sesuai dengan kinerja yang ditentukan
perusahaan.
e. Serviceability, seperti menyediakan layanan 12 jam bebas pulsa untuk
menampung segala keluhan konsumen yang kurang puas dengan
penggunaan pasta gigi.
f. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya
bentuk kemasan yang menarik dan kemasan yang berbeda-beda
dalam setiap kegunaan.
17
39
g. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan
reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
Seperti pasta gigi yang sudah diakui sebagai merek keluarga (family
brand)
Sedangkan menurut Husein (1997: 238), faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah: mutu produk dan
pelayanannya, kegiatan penjualan, pelayanan setelah penjualan dan
nilai-nilai perusahaan. Kegiatan penjualan terdiri dari variabel pesan
(sebagai penghasil serangkaian sikap tertentu mengenai perusahaan,
produk dan tingkat kepuasan yang diharapkan oleh pelanggan), sikap
(sebagai penilaian pelanggan atas pelayanan perusahaan) dan perantara
(sebagai penilaian pelanggan atas perantara perusahaan seperti dealer
dan grosir). Pelayanan setelah penjualan terdiri dari variabel-variabel
pelayanan pendukung tertentu, seperti garansi serta yang berkaitan
dengan umpan balik, seperti penanganan keluhan dan pengembalian
uang. Variabel-variabel nilai perusahaan terdiri dari dua macam, yaitu
nilai resmi yang dinyatakan oleh perusahaan sendiri nilai tidak resmi
yang tersirat dalam segala tindakan perusahaan sehari-hari.
3. Macam Kepuasan Pelanggan
Menurut Husein (1997: 239) kepuasan terdiri dari dua macam
yaitu: kepuasan fungsional dan kepuasan psikologis. Kepuasan
fungsional merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi suatu produk
yang dimanfaatkan, sedangkan kepuasan psikologis merupakan kepuasan
18
40
yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud dari suatu
produk. Pelanggan ada dua jenis, yaitu pelanggan eksternal yang mudah
diidentifikasi karena berada diluar perusahaan. Pelanggan internal
merupakan orang-orang yang melakukan proses selanjutnya dari
pekerjaan seberlumnya.
4. Mempertahankan Pelanggan
Memperbaiki dan mempertahankan hubungan antara perusahaan
dan pelanggan perlu terus dibina. Perusahaan dapat mengambil empat
langkah untuk mengendalikan tingkat kehilangan pelanggan dan tetap
dalam posisi yang aman (Husein, 1997: 239-240), sebagai berikut:
a. Menentukan tingkat bertahannya pelanggan.
b. Membedakan berbagai penyebab kehilangan pelanggan dan
menentukan penyebab utama yang bisa dikelola dengan baik.
c. Memperkirakan hilangan keuntungan dari pelanggan yang hilang.
d. Menghitung berupa biaya untuk mengurangi tingkat kehilangan
pelanggan.
Selain itu ada dua cara untuk mempertahankan pelanggan yaitu (Husein,
1997: 240) :
a. Menyulitkan pelanggan untuk mengganti pemasok. Hal ini dapat
dilakukan dengan berbagai cara agar pelanggan cenderung enggan
untuk mengganti pemasok.
19
41
b. Memberikan kepuasan yang tinggi. Dengan cara ini, pesaing akan
sulit masuk walaupun dengan harga yang lebih murah atau dengan
rangsangan lain.
Menurut Kotler (1997: 44-46) mempertahankan pelanggan dapat
dilakukan dengan tiga cara berikut, yaitu :
a. Menambah manfaat keuangan, misalnya imbalan bagi pelanggan
yang sering membeli dalam jumlah besar melalui potongan harga.
b. Menambahkan manfaat sosial, dengan cara membuat hubungan
antara perusahaan dengan pelanggannya secara lebih pribadi, dimana
pelanggan dilayani sebagai klien perusahaan yang dilayani oleh
seorang petugas perusahaan yang ditugaskan khusus untuk hal
tersebut.
c. Menambahkan manfaat struktural, misalnya memberikan alat khusus
atau hubungan komputer yang menolong pelanggan mengelola
pemesanan, pengepakan, persediaan, dan lain- lain.
E. Produk
Dalam pemasaran, perusahaan menawarkan barang dan jasa dengan harapan
konsumen dapat memperoleh barang dan jasa yang diinginkan sehingga
kebutuhannya dapat dipenuhi. Di samping itu perusahaan dapat memperoleh
imbalan yang sesuai dengan nilai yang telah ditentukan. Menurut Kotler (2002:
13) produk adalah setiap tawaran yang dapat memuaskan keinginan. Jenis utama
20
42
tawaran dasar: barang, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti,
organisasi, informasi dan gagasan.
Konsep berwawasan produk adalah bahwa konsumen akan memilih
produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik atau hal-hal inovatif lainnya.
Manajer dalam organisasi berwawasan produk memusatkan perhatian untuk
membuat produk yang lebih baik dan terus menerus menyempurnakannya.
F. Merek
Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol desain, ataupun kombinasi
yang mengidentifikasikan suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan (Durianto dkk, 2001: 1). Keahlian paling unik dari pemasar
profesional adalah kemampuannya untuk menciptakan, memelihara, melindungi
dan meningkatkan merek. Para pemasar mengatakan bahwa “pemberian merek
adalah seni dan landasan pemasar”. Merek mempunyai beberapa manfaat (Kotler
dan Armstrong, 2001: 357) antara lain :
1. Merek membantu konsumen untuk mengidentifikasi produk yang mungkin
menguntungkan mereka.
2. Merek menyampaikan beberapa hal mengenai kualitas produk kepada
pembeli.
3. Konsumen akan mendapatkan fitur, manfaat dan kualitas yang sama setiap
kalinya.
4. Membantu penjual untuk melakukan segmentasi pasar.
21
43
Merek memegang peranan yang sangat penting, salah satunya adalah
menjembatani harapan konsumen pada saat perusahaan menjanjikan sesuatu
kepada konsumen (Durianto dkk, 2001: 1).
Menurut Durianto dkk (2001: 2), merek menjadi sangat penting saat ini,
karena beberapa faktor seperti :
1. Emosi konsumen terkadang turun naik. Merek mampu membuat janji emosi
menjadi konsisten dan stabil.
2. Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Bisa dilihat bahwa
suatu merek yang kuat mampu diterima di seluruh dunia dan budaya. Contoh
yang paling fenomenal adalah Coca Cola yang berhasil menjadi “Global
Brand”, diterima di mana saja dan kapan saja di seluruh dunia.
3. Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen. Semakin
kuat suatu merek, makin kuat interaksinya dengan konsumen dan makin
banyak brand association yang terbentuk dari merek tersebut.
4. Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen. Merek yang
kuat akan sanggup merubah perilaku konsumen.
5. Merek memudahkan proses pengmbilan keputusan pembelian oleh konsumen.
Dengan adanya merek, konsumen dapat dengan mudah membedakan produk
yang akan dibelinya dengan produk lain sehubungan dengan kualitas,
kepuasan, kebanggaan, ataupun atribut lain yang melekat pada merek tersebut.
6. Merek berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi perusahaan. Pemberian
merek pada suatu produk adalah untuk membantu konsumen dalam
mengidentifikasi produk dan membantu produsen untuk melakukan
22
44
segmentasi pasar. Citra merek mempresentasikan keseluruhan persepsi dari
merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu dari merek
tersebut.
Menurut Durianto dkk (2001: 4) mengelompokkan merek menjadi lima kategori:
1. Brand Awareness (Kesadaran merek)
Menunjukkan kesanggupan seseorang calon pembeli untuk mengenali atau
mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan kategori produk tersebut.
2. Brand Association ( assosiasi merek)
Mencerminkan atau pencitraan merek terhadap suatu kesan tertentu dalam
kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis,
harga dan pesaing.
3. Perceived Quality (persepsi kualitas)
Mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas / keunggulan
suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
4. Brand Loyalty (kesetiaan merek)
Mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk
sehingga dapat disebut sebagai konsumen yang setia yaitu konsumen yang
terus menerus menggunakan produk dengan merek yang sama dengan
berbagai kondisi.
5. Other Proprietary Brand Assets (aset-aset merek lainnya)
23
45
G. Loyalitas Merek
1. Pengetian Loyalitas Merek
Loyalitas terhadap merek sangat penting dalam kehidupan bisnis.
Loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada
sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin
tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yan lain, terutama
jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut
harga ataupun atribut lainnya (Durianto dkk, 2001: 126).
Jacoby dan Kryner (dalam Dharmmesta, 1999: 74) telah
mengklarifikasikan istilah loyalitas merek melalui definisi yang mencakup
enam kondisi yang secara kolektif memadai sebagai berikut :
Loyalitas merek adalah 1) Respon keperilakuan, 2) yang bersifat bias (non random), 3) terungkap secar terus- menerus, 4) oleh unit pengambilan keputusan, 5) dengan memperhatikan satu atau beberapa merek alternatif sejenis, dan 6) merupakan fungsi proses psikologis (pengambilan keputusan evaluatif)
Menurut Dharmmesta, loyalitas merek merupakan fenomena
attitudinal yang berkorelasi dengan perilaku, atau merupakan fungsi dari
psikologis. Menurut Jacoby dan Chestnut (dalam Dharmestha, 1999: 75),
loyalitas dibagi menjadi empat macam, yaitu :
a. Loyalitas merek fokal yang sesungguhnya (true focal brand loyalty),
loyalitas pada merek tertentu yang menjadi minatnya.
b. Loyalitas merek ganda yang sesungguhnya (true multibrand loyalty),
termasuk merek fokal.
c. Pembelian ulang (repeat purchasing) merek fokal dari nonloyal.
24
46
d. Pembelain secara kebetulan (happetence purchasing) merek fokal oleh
pembeli-pembeli loyal dan non loyal merek lain.
Mowen dan Minor (dalam Dharmmesta, 1999: 74) menggunakan
definisi loyalitas merek dalam arti kondisi di mana konsumen mempunyai
sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek
tersebut, dan bermakud meneruskan pembeliannya di masa mendatang.
Terjadinya loyalitas merek pada konsumen disebabkan oleh adanya
pengaruh kepuasan/ ketidakpuasan dengan merek tersebut yang
terakumulasi secara terus-menerus di samping adanya persepsi tentang
kualitas produk.
Dalam kaitannya dengan loyalitas merek suatu produk, didapatkan
adanya beberapa tingkatan loyalitas merek. Masing-masing tingkatan
menunjukkan tantangan pemasaran yang harus dihadapi sekaligus aset
yang dapat dimanfaatkannya. Adapun tingkatan loyalitas merek tersebut
adalah sebagai berikut ( Durianto dkk, 2001: 128) :
1. Switcher (berpindah-pindah)
Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dikatakan sebagai
pelanggan yang berada pada tingkat dasar. Semakin tinggi frekuensi
pelanggan untuk memindahkan pembeliannya dari suatu merek ke
merek-merek yang lain mengindikasikan mereka sebagai pembeli yang
sama sekali tidak loyal atau tidak tertarik pada merek tersebut.
25
47
2. Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan)
Pembeli yang berada pada tingkat loyalitas ini dapat dikategorikan
sebagai pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya
atau setidaknya mereka tidak mengalami ketidakpuasan dalam
mengkonsumsi merek produk tersebut. Pada tingkatan ini pada
dasarnya tidak didapatkan alasan yang cukup untuk menciptakan
keinginan untuk membeli merek produk yang lain atau berpindah
merek terutama jika peralihan tersebut memerlukan usaha, biaya
maupun berbagai pengorbanan lain. Dapat disimpulkan bahwa pembeli
ini dapat membeli suatu merek didasarkan atas kebiasaan merek
selama ini.
3. Satisfied buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)
Pada tingkatan ini, pembeli merek masuk dalam kategori puas bila
mereka mengkonsumsi merek tersebut, meskipun demikian mungkin
saja mereka memindahkan pembeliannya ke merek lain dengan
menanggung switching cost (biaya peralihan) yang terkait dengan
waktu, uang, atau risiko kinerja yang melekat dengan tindakan mereka
beralih merek. Untuk dapat menarik para pembeli yang masuk dalam
tingkat loyalitas ini maka para pesaing perlu mengatasi biaya peralihan
yang harus ditanggung oleh pembeli yang masuk dalam kategori ini
dengan menawarkan berbagai manfaat yang cukup besar sebagai
kompensasinya (switching cost loyal).
26
48
4. Likes the brand (menyukai merek)
Pembeli yang masuk dalam kategori loyal ini merupakan pembeli yang
sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkatan ini
dijumpai perasaan emosional yang terkait pada merek. Rasa suka
pembeli bisa saja didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol,
rangkaian pengalaman dalam penggunaan sebelumnya baik yang
dialami pribadi maupun oleh kerabatnya ataupun disebabkan oleh
perceived quality yang tinggi. Meskipun demikian sering kali rasa suka
ini merupakan suatu perasaan yang sulit diidentifikasi dan ditelusuri
dengan cermat untuk dikategorikan ke dalam sesuatu yang spesifik.
5. Comitted buyer (pembeli yang komit)
Pada tahapan ini merupakan pelanggan yang setia. Mereka memiliki
suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek dan bahkan merek
tersebut menjadi sangat penting bagai mereka dipandang dari segi
fungsinya maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa sebenarnya
mereka. Pada tingkatan ini, salah satu aktualisasi loyalitas pembeli
ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan mempromosikan
merek tersebut pada pihak lain.
2. Faktor-faktor untuk Mengukur Loyalitas Merek
Bagi perusahaan, salah satu faktor penentu kesuksesan dalam
menciptakan kesetiaan merek para pelanggan adalah kepuasan terhadap
kualitas yang diberikan. Dengan demikian, kualitas produk yang baik akan
menciptakan, mempertahankan kepuasan serta menjadikan konsumen
27
49
setia. Karakteristik konsumen yang setia salah satunya adalah sela lu
melakukan pembelian ulang secara terus-menerus. Setia atau tidak
setianya konsumen terhadap suatu merek perusahaan sangat tergantung
pada kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola faktor- faktor
yang mempengaruhi kesetiaan merek.
Dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang benar, loyalitas merek
dapat menjadi asset strategis bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa
potensi yang dapat diberikan oleh loyalitas merek kepada perusahaan
(Durianto dkk, 2001: 127) :
a. Reduced marketing cost (mengurangi biaya pemasaran)
Dalam kaitannya dengan biaya pemasaran, akan lebih mudah
mempertahankan pelanggan dibandingkan dengan upaya untuk
mendapatkan pelanggan baru. Jadi, biaya pemasaran akan mengecil
jika loyalitas merek meningkat. Ciri yang paling nampak dari jenis
pelanggan ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya
murah.
b. Trade leverage (meningkatkan perdagangan)
Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan menghasilkan
peningkatan perdagangan dan memperkuat keyakinan perantara
pemasaran. Dapat disimpulkan bahwa pembeli ini dalam membeli
suatu merek didasarkan atas kebiasaan merek selama ini.
28
50
c. Attracting new customers (menarik minat pelanggan baru)
Dengan banyaknya pelanggan suatu merek yang merasa puas dan suka
pada merek tersebut akan menimbulkan perasaan yakni bagi calon
pelanggan untuk mengkonsumsi merek tersebut terutama jika pembeli
yang mereka lakukan mengandung risiko tinggi. Di samping itu,
pelanggan yang puas umumnya akan merekomendasikan merek
tersebut kepada orang yang dekat dengannya sehingga akan menarik
pelanggan baru.
d. Provide time to respond to competitive threats (memberi waktu untuk
merespon ancaman persaingan)
Loyalitas merek akan memberikan waktu pada sebuah perusahaan
untuk merespon gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing
mengembangkan produk produk yang unggul, pelanggan yang loyal
akan memberikan waktu pada perusahaan tersebut untuk
memperbaharui produkya dengan cara menyesuikan atau
menetralisasikannya.
I. Penelitian-penelitian sebelumnya
1. Sembiring, Bernadeta. 2004. Analisis Kepuasan dan Loyalitas Pasien.
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar kepuasan
pasien yang diperoleh pasien terhadap pelayanan di Rumah Sakit Santa
29
51
Elisabet Semarang serta untuk mengetahui hubungan antara kepuasan
dengan loyalitas pasien.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner,
wawancara dan dokumentasi. Sampel penelitian berjumlah 100
responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Untuk menganalisis masalah pertama dengan
membandingkan skor harapan (expectation) dengan skor kenyataan
(perceived performanced). Sedangkan untuk masalah kedua
menggunakan analisis korelasi Rank Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan kepuasan yang dicapai pasien, yaitu
pasien yang merasa sangat puas dengan pelayanan dari Rumah Sakit
Santa Elisabet Semarang ada 79 orang pasien (79%), pasien yang
merasa puas ada 12 orang pasien (12%), dan pasien yang kurang puas
ada 9 orang pasien (9%). Pasien yang merasa sangat puas disebabkan,
karena kinerja pelayanan telah melebihi apa yang mereka harapkan,
pasien yang merasa puas disebabkan oleh kinerja pelayanan sesuai
dengan harapan pasien dan pasien yang kurang puas disebabkan
kinerja pelayanan dibawah harapan pasien.
Hasil pengujian analisis korelasi Rank Spearman pada
permasalahan kedua menunjukkan hasil perhitungan statistic lebih
besar daripada t table pada taraf signifikansi 5% yaitu 2,286 > 1,6606
yang berati terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan pasien
terhadap pelayanan dengan loyalitas pasien. Hubungan bersifat positif
30
52
yaitu semakin tinggi tingkat kepuasan pasien semakin tinggi loyalitas
merek.
2. Verawati. 2004. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesetiaan
terhadap Produk Deterjen Merek Attack . Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor- faktor yang
meliputi Satisfaction, Habitual Behavior, Commitment dan Liking of
the Brand mempunyai pengaruh secara parsial dan bersama-sama
terhadap kesetiaan produk deterjen merek Attack.
Penelitian dengan studi kasus yang dilakukan pada bulan Maret
2004. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan
dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah orang yang
berbelanja deterjen Attack di pusat perbelanjaan Mirota Kampus
Yogyakarta. Sampel yang diteliti sebanyak 100 responden. Teknik
analisis data yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman dan
Regresi Linear Berganda.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa : 1) Ada korelasi secara
parsial antara faktor satisfaction terhadap kesetiaan merek. 2) Ada
korelasi secara parsial antara faktor Habitual Behavior terhadap
kesetiaan merek. 3) Ada korelasi secara parsial antara faktor- faktor
Commitment terhadap kesetiaan merek. 4) Ada korelasi secara parsial
antara factor Liking of the Brand terhadap kesetiaan merek. 5) Ada
pengaruh yang signifikan antara faktor- faktor yang meliputi
31
53
Satisfaction, Habitual Behavior, Commitment dan Liking of the Brand
secara bersama-sama terhadap kesetiaan merek.
3. Dongoran, Johnson. 2001. “Loyalitas Merek Pada Produk Tertentu”.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol VII, No. 2
Artikel penelitian pemasaran ini adalah mengenai sikap loyalitas
merek pada produk tertentu, yang langsung digunakan dan dapat
mempengaruhi kesehatan konsumen. Hasil penelitiannya diantaranya
adalah : setiap konsumen mempunyai sikap loyal pada satu kategori
produk tertentu, jika konsumen mempunyai sikap loyal pada merek
tertentu maka konsumen akan tetap loyal pada merek yang sama di
masa depan, kebanyakan konsumen ingin mencoba berpindah ke
merek lain. Alasan untuk tetap loyal pada produk tertentu adalah :
kepuasan dalam penggunaan produk, mempunyai cukup pengalaman
tentang produk tersebut, resiko produk yang dapat dihindari, citra
merek dan sikap positif terhadap merek.
32
54
H. Kerangka Konseptual
Untuk mengetahui faktor- faktor yang membentuk kepuasan konsumen yang
pada akhirnya akan mempengaruhi loyalitas merek, maka perlu diperhatikan
kerangka konseptual berikut ini :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Kepuasan Konsumen
Performance
Features
Reliability
Conformance of Specification
Serviceability
Estetika
Perceived Quality
Loyalitas Merek
- Pembelian Ulang - Frekuensi Pembelian - Merekomendasikan kepada Orang
lain
33
55
K. Hipotesis
Hipotesis merupakan anggapan atau kesimpulan yang bersifat sementara,
yang menjadi landasan untuk dilaksanakannya penelitian, sehingga suatu
hipotesis masih memerlukan pengujian yang lebih. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
1. Kinerja produk, keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian dengan
spesifikasi, serviceability, daya tarik produk dan kualitas yang
dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan konsumen secara parsial
berpengaruh positif terhadap loyalitas merek pasta gigi Pepsodent
2. Kinerja produk, keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian dengan
spesifikasi, serviceability, daya tarik produk dan kualitas yang
dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan konsumen secara simultan
berpengaruh positif terhadap loyalitas merek pasta gigi Pepsodent
34
56
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian
terhadap objek tertentu dengan menggunakan sampel dan kuesioner kemudian
data diolah dan dianalisis sehingga kesimpulan yang akan diambil hanya berlaku
pada objek yang akan diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat di mana penelitian dilakukan dan dari
tempat tersebut akan diperoleh data. Penelitian ini mengambil tempat di Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Waktu Penelitian :
Bulan : April
Tahun : 2006
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2002-2004 yang masih
menggunakan pasta gigi Pepsodent.
2. Objek penelitian ini adalah kinerja produk, keistimewaan tambahan,
keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik
35
57
produk, dan kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan
konsumen dan loyalitas merek pasta gigi Pepsodent
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (independent)
Variabel bebas adalah variabel yang tidak tergantung pada variabel
lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kinerja
produk, keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian dengan
spesifikasi, serviceability, daya tarik produk, dan kualitas yang
dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan konsumen. Menurut
definisi, kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan pelanggan setelah
membandingkan kinerja dengan harapannya. Dari definisi tersebut, ada
dua jenis pernyataan yang berupa kinerja (perceived performance) dan
harapan (expectation). Untuk mendapatkan skor kepuasan konsumen,
dengan membandingkan skor antara kinerja dengan skor harapan pada
setiap pernyataan masing-masing responden.
Interpretasi jawaban untuk kedua jenis pernyataan tersebut
menggunakan model Skala Likert (Sugiyono, 2001 : 86 ) adalah
sebagai berikut :
36
58
Kinerja
Sangat tidak setuju skor 1
Tidak setuju skor 2
Setuju skor 3
Sangat setuju skor 4
Harapan
Sangat tidak setuju skor 1
Tidak setuju skor 2
Setuju skor 3
Sangat setuju skor 4
Berdasarkan penemuan beberapa ahli antara lain Tse dan Wilton
(dalam Tjiptono, 1997: 36) diperoleh rumus kepuasan konsumen
sebagai berikut:
Kepuasan konsumen : f ( expectations, perceived performance)
Dari persamaan di atas, dapat diketahui bahwa ada dua variabel utama
yang menentukan yaitu expectations (harapan) dan perceived
performance (kinerja). Apabila kinerja melebihi harapan maka
konsumen akan sangat puas, dan apabila kinerja sama dengan harapan
konsumen akan puas tetapi bila sebaliknya maka konsumen merasa
tidak puas. Tse dan Wilson menemukan bahwa ada pengaruh langsung
37
59
dari kinerja terhadap kepuasan konsumen bahwa kinerja tersebut lebih
kuat daripada harapan dalam penentuan kepuasan konsumen.
2. Variabel terikat (dependent)
Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel yang
lain. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah loyalitas
merek produk pasta gigi Pepsodent. Loyalitas merek diukur dari
beberapa indikator, antara lain : pembelian ulang, frekuensi pembelian
dan merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain.
Interpretasi untuk ketiga jenis pertanyaan tersebut menggunakan Skala
Likert (Sugiyono, 2001 : 86) adalah sebagai berikut :
Pembeliaan Ulang
Sangat tidak setuju skor 1
Tidak setuju skor 2
Setuju skor 3
Sangat setuju skor 4
Frekuensi pembeliaan
Sangat tidak setuju skor 1
Tidak setuju skor 2
Setuju skor 3
Sangat setuju skor 4
38
60
Merekomendasikan kepada orang lain
Sangat tidak setuju skor 1
Tidak setuju skor 2
Setuju skor 3
Sangat setuju skor 4
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Pustaka
Peneliti mencari data-data pendukung lainnya yang akan membantu
dalam penelitian yang mencakup berbagai artikel dan teori pendukung
lainnya.
2. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilaksanakan dengan
memberikan pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan
respon atas pernyataan tersebut.
39
61
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma angkatan 2002-2004 yang masih
menggunakan pasta gigi Pepsodent..
2. Sampel dalam penelitian ini adalah 150 orang mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma angkatan 2002-2004 masih
menggunakan pasta gigi Pepsodent.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Accidental sampling (Irawan, 2004 :73) yaitu penentuan sampel secara kebetulan
dimana anggota sampel ditentukan dengan sederhana, ya itu dengan memilih
responden terdekat yang dijumpai pertama kali saat itu juga. Jumlah responden
yang diberi kuesioner sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan. Sampel
dalam penelitian ini adalah berjumlah 150 responden (n= 150).
H. Definisi Operasional
1. Kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan pelanggan setelah
membandingkan kinerja dan harapannya (Husein, 1997: 238). Kepuasan
konsumen dibentuk melalui 7 atribut pembentuk, yaitu : kinerja produk
keistmewaan tambahan, keandalan, kesesuaian dengan spesifkasi,
serviceability, daya tarik produk dan kualitas yang dipersepsikan.
40
62
2. Loyalitas merek
Loyalitas merek adalah respon keperilakuan yang bersifat bias (non
random), yang terungkap secara terus-menerus oleh unit pengambilan
keputusan dengan memperhatikan satu atau beberapa merek alternatif
sejenis dan merupakan fungsi proses psikologis (pengambilan keputusan
alternatif). (Dharmmesta, 1999: 74).
I. Alat Analisis Instrumen.
Pengujian instrumen dimaksudkan untuk mengukur kesahihan (validitas)
dan keandalan (reliabilitas) instrumen penelitian. Jumlah sampel validitas untuk
penelitian ini adalah 30 responden.
1) Analisis Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
keabsahan (validitas) suatu alat ukur. Suatu alat ukur yang valid, mempunyai
validitas yang tinggi. Sebaliknya alat ukur yang kurang valid berarti memiliki
tingkat validitas yang rendah. Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkannya. Tinggi rendahnya validitas alat
ukur menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang variabel yang dimaksud. Pengukuran validitas
menggunakan rumus korelasi Product Moment (Simamora, 2002: 172).
Rumusnya :
( ) ( )( )( ) ( )( )∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
41
63
di mana : Rxy : Nilai Korelasi product moment
N : Jumlah subjek
x : Skor butir
y : Skor faktor, dengan taraf signifikansi (α) = 0,05
Jika r hitung = r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen tersebut
dikatakan valid.
2) Analisis Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu alat ukur
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena
alat ukur tersebut sudah baik. Alat ukur yang baik tidak akan bersifat
tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban
tertentu. Alat ukur yang reliabel akan menghasilkan data yang juga dapat
dipercaya. Apabila data memang benar sesua i dengan kenyataan, maka
kerapkalipun diambil, hasilnya tetap akan sama.
Untuk pengujian ini dapat digunakan metode Alpha dari Cronbach
dengan rumus sebagai berikut (Sutrisn, 1991 : 56) :
−
−=
−
−=
VtVx
MM
VtVxVt
MM
rtt 111
di mana :
Vx : Variansi butir-butir
V : Variansi total (faktor)
M : Jumlah butir
42
64
Apabila rt t hitung > r tabel, maka kuesioner tersebut sudah dinyatakan
memenuhi syarat reliabilitas.
J. Teknik Analisis Data
1. Tenik analisis data yang digunakan dalam pembahasan data untuk
menjawab permasalahan pertama adalah teknik analisis data kualitatif,
yaitu analisis kepuasan pelanggan melalui hasil jawaban responden
dengan menggunakan rumus : customer satisfaction = perceived
performance-expectation (Tjiptono, 2000: 36).
Interpretasi kepuasan pelanggan
a. Kinerja > harapan = sangat puas ( + )
b. Kinerja = harapan = puas ( 0 )
c. Kinerja < harapan = tidak puas ( - )
2. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan
kedua yaitu seberapa besar loyalitas merek konsumen terhadap produk
pasta gigi Pepsodent adalah dengan menggunakan metode Rating Scale.
Rating Scale digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atas sekelompok orang tentang fenomena sosial (Riduwan,
2005 :20). Rating Scale merupakan pernyataan yang mempunyai gradasi
sangat positif samapi sangat negatif. Untuk mengetahui apakah
konsumen loyal atau tidak loyal, dapat dikelompokkan ke dalam
jawaban yang diberi skor :
SL : Sangat Loyal
43
65
L : Loyal
KL : Kurang Loyal
TL : Tidak Loyal
Angka total loyalitas maksimal seluruh responden :
= nilai maksimal untuk setiap pernyataan × jumlah pernyataan ×
jumlah responden.
4 × 9 × 150 = 5400
Angka total loyalitas minimal seluruh responden :
= nilai minimal untuk setiap pernyataan × jumlah pernyataan × jumlah
responden.
1 × 9 × 150 = 1350
Maka gambar Rating Scale dapat dilihat sebagai berikut :
TL KL L SL
0 1350 2700 4050 5400
Gambar 3.1 Rating Scale
Bila hasil perhitungan skala loyalitas cenderung ke kiri, maka loyalitas
merek pasta gigi Pepsodent termasuk kategori tidak loyal. Sebaliknya,
bila cenderung ke kanan, maka loyalitas merek pasta gigi Pepsodent
termasuk kategori sangat loyal. Setelah dibuat skala mengenai
persepsi loyalitas merek, maka dibuat persentase untuk mengetahui
44
66
apakah loyalitas konsumen sangat kuat atau sangat lemah. Untuk itu
dapat dikelompokkan ke dalam jawaban yang diberi skor :
SK : Sangat Kuat
K : Kuat
L : Lemah
SL : Sangat Lemah
SL L K SK
0% 25% 50% 75% 100%
Gambar 3.2 Rating persentase loyalitas merek
Bila hasil perhitungan persentase loyalitas merek cenderung ke kiri,
maka loyalitas merek pasta gigi Pepsodent termasuk kategori sangat
lemah. Sebaliknya bila cenderung ke kanan, maka loyalitas merek
pasta gigi Pepsodent termasuk sangat kuat.
3. Untuk menjawab permasalahan ketiga dan keempat yaitu apakah
kinerja produk, keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian
dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik produk dan kualitas yang
dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan konsumen secara parsial
dan secara simultan berpengaruh positif terhadap loyalitas merek
45
67
pasta gigi Pepsodent adalah dengan menggunakan rumus Regresi
Linier Berganda dengan beberapa prediktor ( Simamora, 2002 : 339 –
345):
77665544332211 XbXbXbXbXbXbXbaY +++++++=
Keterangan :
Y : loyalitas merek
X1 : performance
X2 : features
X3 : reliability
X4 : conformance of specifications
X5 : serviceability
X6 : estetika
X7 : perceived quality
a : Nilai intersep (konstanta)
b1,b2,b3,b4,b5,b6,b7 : Koefisien arah regresi
Untuk menghitung harga-harga a, b1, b2, dan seterusnya dapat digunakan
metode kuadrat terkecil dengan persamaan sebagai berikut :
A = ∑∑ ∑− YXYn 11
B = ( )22
22 ∑∑ − XXn
C = ∑∑∑ − 2121 XXXXn
46
68
D = ∑∑∑ − YXYX 22
E = ( )21
21 ∑∑ − Xn
F = 2CEB −
Berikutnya, dari persamaan-persamaan di atas kita dapat memperoleh :
FCDAB
b−
=1
PACDE
2b−
=
n2X2b1X1bY
a∑ ∑−∑−
=
Sebelum melakukan pengujian signifikansi, dapat dicari terlebih dahulu R
(korelasi berganda) yaitu X1, X2 dan seterusnya terhadap Y :
212
2122
12
21 1
221
xxr
rrryxryxrXRYX xxyxyx
−
−+=
Untuk menguji apakah pengaruh X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 terhadap Y
secara parsial signifikan, maka dilakukan uji t dengan rumus :
Sebb
t =
Keterangan :
b = koefisien regresi
Seb = standar error
47
69
Untuk menguji apakah pengaruh X1, X2, X3, X4, X5, X6, X terhadap Y
secara simultan signifikann, maka dilakukan uji F dengan rumus :
( )( )11
2
2 −−−=
knRkR
F
Keterangan :
R2 : Koefisien determinasi
k : Jumlah variabel independen
n : Jumlah responden
Kriteria pengujian hipotesis :
1. Uji t
Untuk mengetahui apakah kinerja produk, keistimewaan tambahan,
keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi serviceability, daya tarik
produk dan kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan
konsumen secara parsial berpengaruh positif terhadap loyalitas merek
pasta gigi Pepsodent.
H0 diterima : Apabila t hitung < t tabel yaitu kinerja produk,
keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian
dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik produk
dan kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk
kepuasan konsumen secara parsial tidak berpengaruh
48
70
positif dan signifikan terhadap loyalitas merek pasta
gigi Pepsodent.
H0 ditolak : Apabila t hitung = t tabel yaitu kinerja produk,
keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian
dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik produk
dan kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk
kepuasan konsumen secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas merek pasta gigi
Pepsodent.
2. Uji F
Untuk mengetahui apakah kinerja produk, keistimewaan tambahan,
keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik
produk, kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan
konsumen secara simultan berpengaruh positif terhadap loyaliats
merek pasta gigi Pepsodent.
H0 diterima : Apabila F hitung < F tabel yaitu kinerja produk,
keistimewaan tambahan, kesesuaian dengan
spesifikasi, serviceability, daya tarik produk, kualitas
yang dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan
konsumen secara simultan tidak berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyaliats merek pasta gigi
Pepsodent.
49
71
H0 ditolak : Apabila F hitung = F tabel yaitu kinerja produk,
keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian
dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik produk,
kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk
kepuasan konsumen secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyaliats merek pasta
gigi Pepsodent.
50
72
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Universitas Sanata Dharma
Rencana mendirikan suatu perguruan tinggi keguruan lahir ketika Prof.
Moh Yamin, S.H. menjabat Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan
Republik Indonesia. Waktu itu, pendidikan khusus guru-guru SMTP / SMU
dilaksanakan oleh kursus BI / BII yang didirikan di berbagai kota di Indonesia.
Tetapi, pendidikan yang amat penting itu sewajarnya diangkat ke taraf keguruan
universitas dengan mempertahankan arah dan tujuannya sendiri, yaitu keguruan di
sekolah menengah.
Inisiatif ini menarik bagi gereja, terutama di Jawa Tengah yang pada
waktu itu, ordo Societas Jesu (Serikat Yesus, sering disingkat SJ) telah membuka
kursus-kursus BI, diantaranya BI mendidik (Yayasan Debrito) di Yogyakarta yang
dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan BI Sejarah, dan BI Bahasa Inggris (Yayasan
Loyola) di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J. Van Der Meulen, S.J. dan
Pater H. Bastiaanse, S.J.
Selanjutnya kursus-kursus BI tersebut dianggap Crash Program sehingga
Superior Misionaris Jesu, yaitu Pater Kester berusaha mendirikan suatu Perguruan
Tinggi yang pada saat bersamaan pada tahun 1954-1955, Prof. De Quele pejabat
kementrian PP dan K, berkunjung ke Yogyakarta. Kesempatan ini kemudian
dimanfaatkan oleh Pater Kester, Pater Ruding dan Pater H. Loeff untuk menggali
informasi tentang gagasan Prof. Moh Yamin, S.H. untuk mendirikan PTPG. Pater
51
73
Kester berpendapat bahwa gagasan inilah yang selaras dengan karya-karya Pater
Jesuit dan tidak melampaui batas-batas kemampuan ordo.
Kemudian Pater Kestwer menjadi “tukang sulap”, tiga kursus BI milik
Jesuit yang sudah ada digabungkan menjadi satu. Gabungan ini diperkuat dengan
bumbu US$150.000, hadiah dari Conggregatio de Propaganda File. Dengan
demikian lahirlah PTPG Sanata Dharma pada 20 Oktober 1955 dan diresmikan
oleh Pemerintah tanggal 17 Desember 1955.
Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 jurusan, yaitu (1)
Bahasa Inggris, (2) Sejarah, (3) IPA, (4) Ilmu Mendidik. Sedangkan nama Sanata
Dharma sendiri diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. Pejabat Departemen PP
dan K di Kawali (Kantor Waligereja Indonesia). Aslinya Sanata Dharma Dibaca
Sanyata Dharma artinya “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang
nyata”. Kebaktian ini ditujukan Tanah Air, Bangsa dan Gereja (Pro Patria et
Eclessia)
Kemudian dalam perkembangannya untuk memperbesar misi Societas
Jesu menunjuk Pater Prof. Dr. Nicolaus Drijarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG
Sanata Dharma dan Wakil Dekannya Pater H. Loeff, S.J.
Perkembangan selanjutnya :
1. Pada bulan November 1958 PTPG Sanata Dharma berubah menjadi FKIP
Sanata Dharma yang merupakan bagain Universitas Khatolik cabang
Yogyakarta. Hal ini menggapi ketentuan pemerintah kementrian PP dan K
tentang perubahan PTPG menjadi FKIP.
52
74
2. Pada tanggal 11 Juni 1962 berdasarkan SK menteri PTIP No. 1/1961 FKIP
Sanata Dharma memperoleh status DISAMAKAN dengan Negeri.
3. Pada tanggal 1 September 1965 FKIP Sanata Dharma berubah menjadi IKIP
Sanata Dharma menanggapi SK Menteri PTIP No. 237/B-Swt/U1965.
Perkembangan yang pesat terjadi pada saat didirikannya sarana pendukung
seperti pusat Penelitian Universitas Sanata Dharma, Pusat Pengabdian pada
Masyarakat (PPM), dan pusat Komputer. Selain itu pembangunan fasilitas
fisik dan adminitrasi maju pesat seperti adanya Biro Adminitrasi Umum
(BAU) dan Biro Adminitrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK).
4. Tanggal 1 Januari 1967, membuka SMP Sanata Dharma.
5. Tanggal 1 Januari 1973, dibuka program pendidikan non-gelar bagi lulusan
SLTA yaitu, program Extention Course bahasa Inggris.
6. Pada bulan Juli 1979 IKIP Sanata Dharma melaksanakan program S1 yang
sebelumnya hanya program sarjana muda dan sarjana. Dan beberapa program
Diploma I, II, III dan pada tahun 1990 dibuka program Diploma II PGSD.
7. Pada tanggal 20 April 1993 menyesuikan dengan kebutuhan masyarakat akan
tuntutan jaman, maka berdasarkan SK Mendikbud No. 46/D/O/1993, IKIP
Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma (USD).
Dalam perkembangannya, USD membuka 6 fakultas baru dan 2 fakultas
perubahan yaitu : FKIP, Fakultas Ekonomi, Fakultas MIPA, Fakultas Sastra,
Fakultas Tehnik, Fakultas Farmasi, Fakultas Psikologi, Fakultas Teologi dan
Fakultas Ilmu Pendidikan Agama Khatolik (FIPA).
53
75
8. Sejak tanggal 19 April 1999 melalui surat keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor: 143/DIKTI/Kep/1999 FIPA berubah menjadi Program
Studi Ilmu Pendidikan kekhususan pendidikan Agama Katholik dan menjadi
bagian dari FKIP.
Sampai sekarang Universitas Sanata Dharma memiliki 8 fakultas
pendidikan program gelar S1, yaitu :
1. FKIP.
2. Fakultas Ekonomi.
3. Fakultas MIPA.
4. Fakultas Sastra.
5. Fakultas Tehnik.
6. Fakultas Farmasi.
7. Fakultas Psikologi.
8. Fakultas Teologi.
Selain itu juga program non-gelar, yaitu DII PGSD dan English Extention
Course, dan Bahasa Indonesia bagi Panutur Asing (BIPA). USD juga telah
membuka program studi Magister Teologi dan program studi Magister Ilmu
Religi dan Budaya.
54
76
B. Gambaran Umun Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
1. Sekilas tentang Fakultas Ekonomi
Fakultas Ekonomi USD bertempat di kampus I USD yang terletak
di Desa Mrican, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tempatnya di jalan Moses
Gathotkaca, jalan yang namanya diambil dari seorang pemuda yang
meninggal menjadi korban aksi teror pemerintah otoriter ORBA tahun
1998 yang sering kita kenal dengan peristiwa “Gejayan Kelabu”.
Fakultas Ekonomi berdampingan dengan 2 fakultas lainnya di kampus
I USD, yaitu Fakultas Sastra dan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP). Fakultas Ekonomi secara resmi berdiri pada
tanggal 3 Mei 1993, yang sampai sekarang sudah merayakan hari
jadinya ke-13. Sejak awal hingga sekarang Fakultas Ekonomi hanya
memiliki 2 jurusan sekaligus program studi yaitu Manajemen dan
Akuntansi yang setiap tahunnya diminati ratusan calon mahasiswa dari
berbagai wilayah di Indonesia yang mencoba untuk mendaftar menjadi
mahasiswa Fakultas Ekonomi USD.
2. Visi dan Misi
Visi dan Misi Fakultas Ekonomi USD yaitu menampilkan diri
sebagai business school yang menjunjung tinggi nilai-nilai akademik
dan humanistik dan menghasilakan sarjana Ekonomi (Akuntansi dan
Manajemen) yang professional dengan memilki integritas, bersumber
pada moral dan spirit kristiani, melalui proses character formation.
55
77
3. Tujuan Pendidikan dan Bidang Konsetrasi
Program Studi Akuntansi
a. Tujuan pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan program pendidikan S1 dalam bidang
Akuntansi bertujuan untuk :
1) Menghasilkan tenaga professional di bidang Akuntansi
2) Menghasilkan tenaga professional dalam bidang pendidikan
informasi keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu yang
berguna untuk pengambilan keputusan bisnis.
3) Menghasilkan lulusan yang memiliki nilai lebih dalam
pengelolaan informasi keuangan yaitu mampu memanfaatkan
teknologi informasi secara memadai dalam menjawab
perubahan dan perkembangan dunia bisnis.
4) Menghasilkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan
kerja bagi dirinya maupun masyarakat sekitar.
5) Menyiapkan lulusan memasuki dunia kerja baik secara internal
auditor maupun eksternal auditor (akuntan publik) dengan
memberi bekal pemahaman bidang audit ang lebih banyak
b. Bidang Konsentrasi
1) Auditing
2) Sistem Informasi dan Kewirausahaan
3) Akuntansi Manajemen
4) Akuntansi Keuangan
56
78
5) Sektor Publik dan Pemerintah
Program Studi Manajemen
a. Tujuan Pendidikan
Menghasilakan sarjana Ekonomi bidang Manajemen atau manajer
professional yang mampu memiliki kemampuan memgelola dan
mengembangkan kegiatan pemasaran, sumber daya manusia,
operasi dan strategi bisnis yang disertai dengan :
1) Kepribadian yang matang dan berdedikasi tinggi
2) Etika bisnis dengan memperhatikan kepentingan organisasi
3) Berwawasan global dan peduli terhadap lingkungan
4) Memiliki integritas moral yang tinggi
b. Bidang Konsentrasi
1) Manajemen Pemasaran
2) Manajemen Sumber Daya dan Strategik
3) Manajemen Operasi
4) Manajemen Keuangan
4. Proses Pembelajaran
a. Variasi metode pembelajaran sesuai dengan materi mata kuliah,
seperti metode studi kasus, diskusi, seminar, praktikum di
laboratorium komputer atau tugas lapangan.
b. Panduan teori dengan berbagai aplikasi program komputer serta
berbagai mata kuliah yang terkait dengan teknologi informasi
sebagai mata kuliah pilihan.
57
79
c. Penyediaan dan pembaharuan buku-buku acuan secara manual
maupun komputerisasi, serta berusahan mendapatkan informasi
mengenai isu- isu kontemporer di bidang Akuntansi/Manajemen
dan mengembangkan program aplikasi komputer dalam berbagai
mata kuliah pokok.
d. Didukung dengan dosen-dosen yang kualitasnya cukup memadai,
yang terdiri dari jumlah master lulusan dalam dan luar negeri,
akuntan, konsultan perusahaan dan para praktisi di dunia usahan
perbankan, manufaktur, perdagangan dan industri sektor publik.
e. Kegiatan pendukung lainnya seperti study tour, penataran, seminar,
lokakarya dan kerja sama dengan pihak luar, baik dalam negeri
maupun luar negeri serta kalangan dunia usaha bidang peningkatan
kualitas sumber daya manusia (pendidikan, pelatihan, penelitian).
5. Fasilitas Penunjang
a. Perpustakaan
Perpustakaan di USD menyediakan buku-buku dalam jumlah dan
kualitas yang sangat memadai yang meliputi buku test, jurnal,
majalah, maupun hasil penelitian ilmiah lainnya yang menunjang
tercapainya tujuan di Fakultas Ekonomi.
b. Unit Pelaksana Teknis Komputer dan Laboratorium Komputer FE
Kedua fasilitas pendukung itu ditujukan untuk menjadi sarana
pendukung bagi kegiatan praktikum mahasiswa program studi
Akuntansi maupun rogram Studi Manajemen.
58
80
c. Laboratorium Akuntansi
Laboratorium Akuntansi digunakan untuk mengembangkan modul,
bahan praktikum, kasus, program aplikasi komputer, dan bahan-
bahan penunjang perkuliahan lainnya.
d. Pojok Bursa Efek
Pojok bursa efek dibuka mulai tahun akademik 1999/2000 yang
dapat dimanfaatkan oleh dosen, mahasiswa dan masyarakat umum
untuk mengikuti perkembangan dunia bursa efek di Indonesia.
Secara khusus pojok bursa efek dapat menunjang pendidikan dan
penelitian bagi mehasiswa fakultas Ekonomi.
6. Pusat-Pusat Pengembangan
Fakultas Ekonomi USD memiliki 3 pusat pengembangan, yaitu :
a. Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA)
b. Pusat Pengmbangan Manajemen (PPM)
c. Pusat Pengembangan Ekonomi (PPE)
Secara umum Keberadaan PPA, PPM, PPE bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa FE USD malalui
kegiatan akademik berupa penelitian, seminar dan diskusi ilmiah,
penulisan artikel, penulisan modul pelatihan, penulisan diktat,
penulisan buku, dan lain- lain.
b. Mewadahi kebutuhan aktualisasi diri dosen dan mahasiswa FE
USD.
59
81
c. Membangun citra Fakultas Ekonomi USD sebagai sebuah Business
School.
d. Merintis PPA, PPM, dan PPE sebagai profit centers bagi fakultas
Ekonomi USD.
e. Memberikan pelayanan kepada masarakat dengan out rech
program.
f. Membangun network dengan pihak-pihak diluar kampus USD.
C. Gambaran Umum Produk
Menyikat gigi adalah suatu kebutuhan yang tidak bisa lepas dari kebutuhan
kita sehari-hari. Menyikat gigi adalah kegiatan yang wajib dan harus dibiasakan
sejak kecil. Hal ini diperlukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut kita agar
terhindar dari kuman-kuman yang merugikan. Agar gigi menjadi semakin sehat
dan terawat, diperlukan pasta gigi untuk membantu menyikat gigi kita sehari-hari.
Pasta gigi berfungsi sebagai pembersih kotoran dan kuma yang menempel di gigi
dan mulut kita serta memberi rasa segar.
Di pasaran saat ini, tersedia berbagai macam merek pasta gigi dengan
masing-masing pasta gigi manawarkan keunggulan dan kualitas produk yang baik,
salah satunya adalah pasta gigi merek Pepsodent. Pepsodent adalah salah satu
pasta gigi yang banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pepsodent merupakan
pasta gigi yang diproduksi oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk. Surabaya. Untuk
memberikan keterangan, menjawab pertanyaan dari para konsumen, menampung
60
82
kritik dan saran konsumen, Pepsodent menyediakan Suara Konsumen Unilever
melalui layanan info bebas pulsa dengan nomor 0-800-1-558000.
Kode produksi dari Pepsodent adalah sebagai berikut :
1. Complete Care POM CD. 1301302616
2. Perlindungan 12 Jam POM CD. 1301301168
3. Whitening POM CD. 1301300763
4. Herbal POM CD. 1301200644
5. Gigi Susu POM CD. 1301302155
1. Pepsodent Complete Care
a. Slogan dan keunggulan produk
Pasta gigi ini mempunai slogan “Complete Care for Famiyl oral
Health”. Pasta gigi Complete Care ini menawarkan keuggulan produk
sebagai berikut :
1) Menjaga kesehatan gigi dan gusi sepanjang hari.
2) Membantu mencegah gigi berlubang.
3) Mengurangi pembentukan plak.
4) Menyegarkan nafas.
5) Mengurangi risiko radang gusi (gingivitis).
6) Menghambat pembentukan tartar (karang gigi).
7) Gigi putih alami.
Dengan kandungan Maximum Flouride, Triclosa dan Zinc Citrate
dengan pasta berwarna putih dan kuning, pasta gigi ini dapat
61
83
membersihkan dan memberi perlindungan agar gigi semakin kuat,
mencegah terjadinya masalah gusi dan menyegarkan nafas.
b. Kemasan dan harga produk
Pepsodent Complete Care mempunyai 3 macam kemasan :
Tabel 4.2 Kemasan dan Harga Pepsodent Complete Care
Kemasan Harga 160 gram 65 gram
Rp 8.100 Rp 3.700
2. Pepsodent Perlindungan 12 jam
a. Slogan dan keunggulan produk
Pasta gigi ini mempunyai slogan “Pasta Gigi untuk Gigi Lebih Kuat”.
Keunggulan yang ditawarkan produk ini adalah :
1) Mengandung Flouride dan CaGP dapat melindungi gigi selama 12
jam setelah menggosok gigi
2) Memperkuat lapisan pelindung gigi
3) Menjadikan gigi tetap sehat dan kuat
Diformulasikan khusus untuk anggota keluarga dengan rasa yang
disukai oleh anggota keluarga.
62
84
b. Harga dan kemasan produk
Tabel 4.3 Kemasan dan Harga Pepsodent Perlindungan 12 Jam
Kemasan Harga 190 gram 120 gram 75 gram 25 gram
Rp 5.100 Rp 3.300 Rp 2.800 Rp 1.050
3. Pepsodent Plus Whitening
a. Slogan dan keunggulan produk
Pasta gigi ini mempunyai slogan “Gigi Sehat, Kuat dan
Mengembalikan Warna Putih Gigi Setelah 4 Minggu”. Keunggulan
yang ditawarkan produk ini adalah :
Pepsodent Plus Whitening with Perlite terdiri dari 2 kombinasi warna
pasta :
1) Pasta putih : mengandung Flouride dan Kalsium untuk gigi
sehat dan kuat
2) Pasta biru : dengan butiran halus Perlite merupakan 100%
bahan alami, terbukti secara klinis membantu
mengembalikan warna putih alami gigi dalam 4
minggu.
Menggosok gigi secara teratur dengan Pepsodent Plus Whitening
menjadikan gigi tetap sehat, kuat sekaligus putih alami. Pasta gigi ini
juga dilengkapi dengan adanya kartu pengukur warna gigi Pepsodent
untuk mengukur seberapa putih warna gigi konsumen setelah
pemakaian Pepsodent Plus Whitening.
63
85
b. Kemasan dan harga produk
Tabel 4.4 Kemasan dan Harga Pepsodent Plus Whitening
Kemasan Harga 190 gram 75 gram
Rp 7.100 Rp 3.000
4. Pepsodent Herbal
a. Slogan dan keunggulan produk
Pasta gigi ini mempunai slogan “Gigi Kuat, Gigi Sehat, dan
Memberikan Sensasi Dingin”. Keunggulan yang ditawarkan pasta gigi
ini adalah :
1) Flouride dan Kalsium untuk mencegah kerusakan gigi.
2) Ekstrak terbaik dari alam : daun sirih, aloe vera dan jeruk nipis.
3) Memberikan sensasi dingin untuk mengatasi rasa panas dalam
mulut.
Pemakaian Pepsodent Herbal secara teratur terbukti membantu
memperkuat gigi da membantu mengatasi iritasi ringan dalam mulut.
b. Kemasan dan harga produk
Tabel 4.5 Kemasan dan Harga Pepsodent Herbal
Kemasan Harga 190 gram 120 gram 75 gram
Rp 6.800 Rp 4.500 Rp 2.900
64
86
5. Pepsodent Gigi Susu
Pepsodent gigi susu dibuat khusus untuk anak-anak agar mereka rajin
menggosok gigi secara teratur. Pepsodent Gigi Susu mempunai 2 rasa unik,
yaitu Strawberry Bubble dan Orange Fruit yang disukai anak-anak.
Keunggulan yang ditawarkan produk ini adalah :
a. Mengandung Flouride dengan kadar yang disesuaikan dengan anak-
anak dan terbukti secara klinis efektif memantu mencegah gigi
berlubang.
b. Kalsium dan Protein (dari ekstrak susu), elemen penting untuk gigi,
terutama pada usia pertumbuhan.
Menjadikan gigi susu tetap sehat dan kuat.
Pepsodent gigi susu ini tersedia dalam ukuran 50 gram dengan harga Rp
3.100
65
87
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Analisis
Prosedur yang akan dipakai dalam analisis ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap butir-butir
pernyataan dalam kuesioner.
2. Menghitung persentase untuk mengetahui data responden ditinjau dari
jenis kelamin, program studi, tahun angkatan, usia, uang saku per-bulan,
jenis pasta gigi yang digunakan dan lama menggunakan pasta gigi
Pepsodent.
3. Menganalisis seberapa besar kepuasan konsumen terhadap pasta gigi
Pepsodent.
4. Menganalisis seberapa besar loyalitas merek terhadap pasta gigi
Pepsodent.
5. Menganalisis apakah kinerja produk, keistimewaan tambahan,
keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik
produk dan kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan
konsumen secara parsial berpengaruh positif terhadap loyalitas merek
pasta gigi Pepsodent.
6. Menganalisis apakah kinerja produk, keistimewaan tambahan,
keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik
produk dan kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan
66
88
konsumen secara simultan berpengaruh positif terhadap loyalitas merek
pasta gigi Pepsodent.
B. Pengujian Instrumen
Tujuan pengujian validitas dan reliabilitas adalah untuk menguji
apakah setiap butir pernyataan telah valid dan reliabel sebagai instrumen
penelitian. Oleh karena itu sebelum digunakan untuk penelitian yang
sesungguhnya terlebih dahulu dilakukan pengujian kesahihan (validitas) dan
keandalan (reliabilitas) kuesioner terhadap 30 responden. Proses analisis
dengan bantuan program komputer SPSS 13 for Windows.
Dalam pengujian ini, penulis membagi pernyataan yang akan diuji
dalam 2 variabel yaitu variabel independen (variabel bebas) dan variabel
dependen (terikat). Pernyataan variabel independen yaitu kepuasan
konsumen dibagi dalam dua atribut yaitu harapan dan kinerja. Baik atribut
harapan maupun kinerja dibentuk oleh faktor – faktor sebagai berikut : 1)
kinerja produk (performance), 2) ciri-ciri atau keistimewaan tambahan
(features), 3) keandalan (reliability), 4) kesesuaian dengan spesifikasi
(conformance of specification), 5) serviceability, 6) daya tarik produk
(estetika), 7) kualitas yang dipersepsikan (perceived quality). Pernyataan
variabel dependen yaitu loyalitas merek dibagi dalam beberapa indikator,
yaitu : 1) pembelian ulang, 2) frekuensi pembelian, 3) merekomendasikan
kepada orang lain.
67
89
1. Pengujian Validitas
Analisis ini digunakan untuk menunjukkan tingkat kesahihan suatu
alat ukur (instrumen). Suatu alat ukur dikatakan valid (sahih) apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data
dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas
instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang variabel kepuasan konsumen dan
loyalitas merek. Dalam menganalisis kesahihan butir digunakan rumus
Product Moment (rxy). Butir dikatakan sahih atau valid apabila rxy > r
tabel, r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (db)
N-2 atau 30-2 = 28 diperoleh nilai 0, 239. Dari hasil uji validitas
terhadap butir-butir pernyataan diperoleh hasil :
68
90
a. Validitas harapan terhadap pasta gigi Pepsodent
Tabel 5.1 Uji validitas harapan pasta gigi Pepsodent
Item r hitung r tabel Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21
22
0, 6218 0,5265 0,6414 0,6546 0,7996 0,7356 0,4933 0,7868 0,6868 0,5846 0, 7064 0,5803 0,3880 0,5718 0,3979 0,5571 0,3629 0, 6479 0,5416 0,7257 0,5480 0,6665
0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239
valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa semua pernyataan
pada variabel harapan terhadap pasta gigi Pepsodent mempunyai r
hitung > r tabel, hal ini berarti pernyataan tersebut valid (nilai r
hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan data
dengan program SPSS pada lampiran XI).
69
91
b. Validitas kinerja terhadap pasta gigi Pepsodent .
Tabel 5.2 Uji validitas kinerja pasta gigi Pepsodent
Item r hitung r tabel Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
22
0,8075 0,7052 0,7956 0,7186 0,6404 0,7967 0,7391 0,8261 0,7008 0,8132 0, 6641 0,7109 0,6154 0,6858 0,6593 0,4354 0,5313 0, 5519 0,6493 0,6036 0,5480 0,6665
0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239
valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa semua pernyataan
pada variabel kinerja terhadap pasta gigi Pepsodent mempunyai r
hitung > r tabel, hal ini berarti pernyataan tersebut valid (nilai r
hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan data
dengan program SPSS pada lampiran XI).
70
92
c. Validitas variabel loyalitas merek pasta gigi Pepsodent
Tabel 5.3 Uji validitas loyalitas merek pasta gigi Pepsodent Item r hitung r tabel Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
9
0,8097 0,7493 0,7014 0,8831 0,8314 0,8509 0,7897 0,6774 0,6956
0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239
valid valid valid valid valid valid valid valid valid
Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa semua pernyataan
pada variabel loyalitas merek pasta gigi Pepsodent mempunyai r
hitung > r tabel, hal ini berarti pernyataan tersebut valid (nilai r
hitung secara lengkap dapat dilihat mela lui hasil olahan data
dengan program SPSS pada lampiran XI).
2. Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas pada prinsipnya menunjukkan sejauh mana
pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila
dilakukan pengukuran lagi pada subjek yang sama. Semakin tinggi
tingkat reliabilitas, maka suatu alat ukur semakin stabil dan semakin
dapat diandalkan alat ukur tersebut dalam mengukur suatu gejala.
Teknik uji keandalan butir yang digunakan adalah Alpha dari
Cronbach dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 13
for Windows diperoleh hasil :
71
93
Tabel 5.4 Uji reliabilitas
Variabel r hitung R tabel Keterangan Harapan Kinerja Loyalitas Merek
0,9311 0,9533
0,9415
0,239 0,239 0,239
valid valid
valid Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
a. Variabel harapan pasta gigi Pepsodent mempunyai nilai r hitung
= 0,9311 > r tabel = 0,239. Dengan demikian, kuesioner sebagai
alat pengukur sudah mempunyai syarat keandalan (reliabel).
(Nilai r hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan
data dengan program SPSS pada lampiran XI).
b. Variabel kinerja pada pasta gigi Pepsodent mempunyai nilai r
hitung = 0,9533 > r tabel = 0,239. Dengan demikian, kuesioner
sebagai alat pengukur sudah mempunyai syarat keandalan
(reliabel). (Nilai r hitung secara lengkap dapat dilihat melalui
hasil olahan data dengan program SPSS pada lampiran XIII).
c. Variabel loyalitas merek pada pasta gigi Pepsodent mempunyai
nilai r hitung = 0,9415 > r tabel = 0,239. Dengan demikian,
kuesioner sebagai alat pengukur sudah mempunyai syarat
keandalan (reliabel). (Nilai r hitung secara lengkap dapat dilihat
melalui hasil olahan data dengan program SPSS pada lampiran
XI).
72
94
C. Analisis Responden
Dalam penelitian ini, tidak mungkin dilakukan kepada semua mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2002-
2004 yang masih menggunakan pasta gigi Pepsodent karena keterbatasan
waktu, tenaga dan biaya. Untuk itu, dalam penelitian ini dipilih 150
responden dimana kriteria yang diambil adalah mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2002-2004 yang
masih menggunakan pasta gigi Pepsodent.
1. Karakteristik responden ditinjau dari jenis kelamin.
Tabel 5.5 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Responden Persentase Laki- laki Perempuan
73 77
48,7% 51,3%
Total 100 100% Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Dari tabel 5.5 dapat diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin
pria berjumlah 73 orang (48,7%) dan responden yang berjenis kelamin
perempuan berjumlah 77 orang (51,3%).
73
95
2. Karakteristik responden ditinjau dari program studi.
Tabel 5.6 Jurusan Responden
Jurusan Responden Persentase Akuntansi Manajemen
64 86
42,7% 57,3%
Total 150 100% Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Dari tabel 5.6 dapat diketahui bahwa responden jurusan Akuntansi
berjumlah 64 orang (42,7%) dan responden jurusan Manajeman
berjumlah 86 orang(57,3%).
3. Karakteristik responden ditinjau dari tahun angkatan.
Tabel 5.7 Tabel Angkatan Responden
Tahun angkatan Responden Persentase 2002 2003
2004
63 50
37
42% 33,3%
24,7% Total 150 100%
Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Dari tabel 5.7 dapat diketahui bahwa responden angkatan 2002
berjumlah 63 orang (42%), responden angkatan 2003 berjumlah 50
orang (33,3%), dan responden angkatan 2004 berjumlah 37 orang
(24,7%).
74
96
4. Karakteristik responden ditinjau dari usia.
Tabel 5.8 Usia Responden
Usia Responden Persentase <19 tahun
19-22 tahun >22 tahun
5 101
44
3,3% 67,3%
29,3% Total 150 100%
Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Dari tabel 5.8 dapat diketahui bahwa responden yang berusia <19
tahun berjumlah 5 orang, responden yang berusia antara 19-22 tahun
berjumlah 101 orang (67,3%), dan responden yang berusia >22 tahun
berjumlah 44 orang (29,3%).
5. Karakteristik responden ditinjau dari uang saku per-bulan
Tabel 5.9 Uang Saku Per-bulan Responden
Uang Saku per-bln Responden Persentase
= Rp 300.000 Rp 300.001-Rp 400.000 Rp 400.001-Rp 500.000
= Rp 500.001
11 29 45
65
7,3% 19,3% 30%
43,3% Total 150 100%
Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Dari tabel 5.9 dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai uang
saku per-bulan = Rp 300.000 berjumlah 11 orang (7,3%), responden
yang mempunyai uang saku per-bulan antara Rp 300.001-Rp 400.000
berjumlah 29 orang, responden yang mempunyai uang saku per-bulan
antara Rp 400.001-Rp 500.000 berjumlah 45 orang (30%), dan
75
97
responden yang mempunyai uang saku per-bulan < Rp 500.001
berjumlah 65 orang (43%).
6. Karakteristik responden ditinjau dari jenis pasta gigi yang digunakan.
Tabel 5.10 Jenis Pasta Gigi yang Digunakan Responden
Bentuk Pasta Gigi Responden Persentase Pepsodent 12 Jam Pepsodent Plus Whitening Pepsodent Herbal Pepsodent Complate Care
63 33 28
23
44% 22%
18,7% 15,3%
Total 150 100% Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Dari tabel 5.10 dapat diketahui bahwa responden yang menggunakan
pasta gigi Pepsodent perlindungan 12 jam berjumlah 63 orang (44%),
responden yang menggunakan pasta gigi Pepsodent Plus Whitening
berjumlah 33 orang (22%), responden yang menggunakan pasta gigi
Pepsodent Herbal berjumlah 28 orang (18,7%), dan responden yang
menggunakan pasta gigi Pepsodent Complete Care berjumlah 23 orang
(15,3%).
76
98
7. Karakteristik responden ditinjau dari lama menggunakan Pasta Gigi
Pepsodent.
Tabel 5.11 Lama Menggunakan Pasta Gigi Pepsodent
Lama Menggunakan Responden Persentase < 3 bulan
3 – 6 bulan 6 – 12 bulan 12 – 24 bulan
> 24 bulan
9 7 13 23
98
6% 4,7% 8,7% 15,3%
65,3% Total 150 100%
Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Dari tabel 5.11 dapat diketahui bahwa responden yang menggunakan
pasta gigi Pepsodent < 3 bulan berjumlah 9 orang (6%), responden
yang menggunakan pasta gigi Pepsodent antara 3 – 6 bulan berjumlah
7 orang (4,7%), responden yang menggunakan pasta gigi Pepsodent
antara 6 – 12 bulan berjumlah 13 orang (8,7%), responden yang
menggunakan pasta gigi Pepspodent antara 12 – 24 bulan berjumlah 23
orang (15,3%), dan responden yang menggunakan pasta gigi
Pepsodent > 24 bulan berjumlah 98 orang (65, 3%).
77
99
D. Analisis Data
1. Analisis Indeks Kepuasan Konsumen
Analisis ini digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan
konsumen yang menggunakan produk pasta gigi Pepsodent pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Angkatan 2002-2004 yang dibentuk oleh faktor : 1) kinerja produk
(performance), 2) keistimewaan tambahan (features), 3) keandalan
(reliability), 4) kesesuaian dengan spesifikasi (conformance of
specification), 5) serviceability, 6) daya tarik produk (estetika), 7)
kualitas yang dipersepsikan (perceived quality). Data tersebut
dianalisis dengan mengurangkan dengan jumlah skor yang diperoleh
dari pernyataan kinerja / kenyataan setelah menggunakan pasta gigi
Pepsodent dengan jumlah skor yang diperoleh dari pernyataan harapan
sebelum menggunakan pasta gigi Pepsodent.
a. Kepuasan konsumen yang dibentuk oleh faktor kinerja produk
(performance)
Skor Indeks Kepuasan Konsumen (IKK) yang tercantum dalam
tabel IKK diperoleh dari total skor Perceived Performance (PP)
dikurangi dengan total skor Expectation (EX) dari 44 pernyataan
yang diajukan kepada responden. Skor kepuasan konsumen yang
dipengaruhi oleh faktor kinerja produk (performance) dapat dilihat
pada lampiran III, sedangkan besarnya persentase kepuasan
78
100
konsumen masin-masing responden dapat dilihat melalui tabel di
bawah ini :
Tabel 5.12 Faktor Kinerja Produk yang Membentuk Kepuasan Konsumen
Sangat puas Puas Tidak Puas Jumlah 54
36% 19
12,67% 77
51,33% 150
100% Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa konsumen yang sangat puas
terhadap faktor kinerja produk pasta gigi Pepsodent sebanyak 54
responden atau 36%. Konsumen yang puas terhadap kinerja produk
pasta gigi Pepsodent sebanyak 19 responden atau 12,67%.
Konsumen yang tidak puas terhadap kinerja produk pasta gigi
Pepsodent sebanyak 77 atau 51,33%. Dari penjelasan tersebut,
dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden tidak puas
terhadap kinerja produk pasat gigi Pepsodent.
79
101
b. Kepuasan konsumen yang dibentuk oleh faktor keistimewaan
tambahan (features)
Skor kepuasan konsumen yang dibentuk oleh faktor keistimewaan
tambahan (features) dapat dilihat pada lampiran IV, sedangkan
besarnya persentase kepuasan konsumen masing-masing responden
dapat dilihat melalui tabel di bawah ini :
Tabel 5.13 Faktor Keistimewaan Tambahan yang Membentuk Kepuasan
Konsumen Sangat puas Puas Tidak puas Jumlah
72 48%
42 28%
36 24%
150 100%
Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa konsumen yang sangat puas
terhadap faktor keistimewaan tambahan pasta gigi Pepsodent
sebanyak 72 responden atau 48%. Konsumen yang puas terhadap
keistimewaan tambahan pasta gigi Pepsodent sebanyak 42
responden atau 28%. Konsumen yang tidak puas terhadap
keistimewaan tambahan pasta gigi Pepsodent sebanyak 36
responden atau 24%. Dari penjelasan di atas dapat dikatakan
bahwa sebagian besar responden sangat puas terhadap
keistimewaan tambahan pasta gigi Pepsodent.
80
102
c. Kepuasan konsumen yang dibentuk faktor keandalan (reliability)
Skor kepuasan konsumen yang dibentuk faktor keandalan
(reliability) dapat dilihat pada lampiran V, sedangkan besar
persentase masing-masing responden dapat dilihat melaui tabel di
bawah ini :
Tabel 5.14 Faktor Keandalan yang Membentuk Kepuasan Konsumen Sangat puas Puas Tidak puas Jumlah
40 26,67%
52 34,67%
58 38,67%
150 100%
Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa konsumen yang sangat puas
terhadap keandalan pasta gigi Pepsodent sebanyak 40 responden
atau 26,67%. Konsumen yang puas terhadap keandalan pasta gigi
Pepsodent sebanyak 52 responden atau 34,67%. Konsumen yang
tidak puas terhadap keandalan pasta gigi Pepsodent sebanyak 58
responden atau 38,67%. Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan
bahwa sebagian besar responden tidak puas terhadap keandalan
pasta gigi Pepsodent.
d. Kepuasan konsumen yang dibentuk oleh faktor kesesuaian dengan
spesifikasi (conformance of specification)
Skor kepuasan konsumen yang dibentuk oleh faktor kesesuaian
dengan spesifikasi (conformance of specification) dapat dilihat
pada lampiran VI, sedangkan besar kepuasan konsumen masing-
masing responden dapat dilihat melalui tabel di bawah ini :
81
103
Tabel 5.15 Faktor Kesesuaian dengan Spesifikasi yang Membentuk
Kepuasan Konsumen Sangat puas Puas Tidak puas Jumlah
39 26%
76 50,67%
35 23,33%
150 100%
Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa konsumen yang sangat puas
terhadap kesesuaian spesifikasi pasta gigi Pepsodent sebanyak 39
responden atau 26%. Konsumen yang puas terhadap kesesuaian
spesifikasi pasta gigi Pepsodent sebanyak 76 responden atau
50,67%. Konsumen yang tidak puas terhadap kesesuaian
spesifikasi pasta gigi Pepsodent sebanyak 35 responden atau
23,33%. Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa sebagian
besar responden puas terhadap kesesuaian spesifikasi pasta gigi
Pepsodent.
82
104
e. Kepuasan konsumen yang dibentuk oleh faktor serviceability
Skor kepuasan konsumen yang dibentuk oleh faktor serviceability
dapat dilihat pada lampiran VII, sedangkan besar persentase
kepuasan konsumen masing-masing responden dapat dilihat
melalui tabel di bawah ini :
Tabel 5.16 Faktor Serviceability yang Membentuk Kepuasan Konsumen
Sangat puas Puas Tidak puas Jumlah 35
23,33% 58
38,67%% 57
38% 150
100% Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa, konsumen yang sangat puas
terhadap faktor serviceability pasta gigi Pepsodent sebanyak 35
responden atau 23,33%. Konsumen yang puas terhadap
serviceability pasta gigi Pepsodent sebanyak 58 responden dengan
atau 38,67%. Konsumen yang tidak puas terhadap serviceability
sebanyak 57 responden atau 38%. Dari tabel di atas dapat
dikatakan bahwa sebagian besar responden tidak puas terhadap
serviceability pasta gigi Pepsodent.
83
105
f. Kepuasan Konsumen yang dibentuk oleh faktor Daya Tarik
Produk (Estetika)
Skor kepuasan konsumen yang dibentuk oleh faktor daya tarik
produk (estetika) dapat dilihat pada lampiran VIII, sedangkan besar
persentase kepuasan konsumen masing-masing responden dapat
dilihat melalui tabel di bawah ini :
Tabel 5.17 Faktor Daya Tarik Produk yang Membentuk Kepuasan
Konsumen Sangat puas Puas Tidak puas Jumlah
65 43,33%
35 23,33%
50 33,33%
150 100%
Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah.
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa konsumen yang sangat
puas terhadap daya tarik produk pasta gigi Pepsodent sebanyak 56
responden atau 43,33%. Konsumen yang puas terhadap daya tarik
produk pasta gigi Pepsodent sebanyak 35 responden atau 23,33%.
Konsumen yang tidak puas terhadap daya tarik produk pasta gigi
Pepsodent sebanyak 50 responden atau 33,33%. Dari penjelasan di
atas, dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden sangat puas
terhadap daya tarik produk pasta gigi Pepsodent.
84
106
g. Kepuasan Konsumen yang dibentuk faktor Kualitas yang
Dipersepsikan (Perceived Quality)
Skor kepuasan konsumen yang dibentuk oleh faktor kualitas yang
dipersepsikan (perceived quality) dapat dilihat pada lampiran IX,
sedangkan besar persentase kepuasan konsumen masing-masing
responden dapat dilihat melalui tabel di bawah ini :
Tabel 5.18 Faktor Kualitas Yang Dipersepsikan yang Membentuk
Kepuasan Konsumen Sangat puas Puas Tidak Puas Jumlah
46 30,67%
64 42,67%
40 26,67%
150 100%
Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa konsumen yang sangat puas
terhadap kualitas yang dipersepsikan pasta gigi Pepsodent
sebanyak 46 responden atau 30,67%. Konsumen yang puas
terhadap kualitas yang dipersepsikan pasta gigi Pepsodent
sebanyak 64 responden atau 42,67%. Konsumen yang tidak puas
terhadap kualitas yang dipersepsikan pasta gigi Pepsodent
sebanyak 40 responden atau 26,67%. Dari penjelasan di atas dapat
dikatakan bahwa, sebagian besar responden puas terhadap kualitas
yang dipersepsikan pasta gigi Pepsodent.
85
107
2. Analisis Loyalitas Merek
Besarnya loyalitas merek pasta gigi Pepsodent dapat menggunakan
metode Rating Scale, skala ini berhubungan dengan persepsi
responden tentang loyalitas merek pada pasta gigi Pepsodent yang
diperoleh dari jawaban responden setelah mengisi kuesioner mengenai
loyalitas merek.
Dari tabel mengenai loyalitas merek pasta gigi Pepsodent
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma angkatan
2002-2004 (lihat lampiran 10) diperoleh angka total loyalitas merek
sebesar 4431. Kemudian angka loyalitas dimasukkan dalam gambar
Rating Scale.
Maka gambar Rating Scale dapat dilihat sebagai berikut :
TL KL L SL
0 1350 2700 4050 5400
4431 Gambar 5.1
Hasil Perhitungan Rating Scale
Berdasarkan skor hasil pengumpulan data = 4431, konsumen pasta
gigi Pepsodent yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma angkatan 2002-2004 “Sangat Loyal” terhadap pasta gigi
Pepsodent. Hal ini dapat dilihat pada gambar di atas yang
menunjukkan skala 4431 yang berada di antara 4050 dan 5400. Dari
hasil perhitungan loyalitas tersebut, dapat dibuat persentase loyalitas
86
108
merek dari 150 responden, yaitu : 4431 / 5400 X 100% = 82,056%.
Apabila diinterpretasikan nilai 82,056% terletak pada daerah yang
Sangat Kuat. Gambar persentase loyalitas merek dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
SL L K SK
0% 25% 50% 75% 100%
82,056%
Gambar 5.2 Hasil Perhitungan Persentase Loyalitas Merek
3. Analisis Regresi Linear Berganda.
Untuk menganalisis pengaruh kinerja produk, keistimewaan
tambahan, keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, serviceability,
daya tarik produk dan kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk
kepuasan kosumen terhadap loyalitas merek pasta gigi Pepsodent
digunakan Persamaan Regresi Linier Berganda dengan rumus sebagai
berikut (Simamora , 2002 : 339 – 345) :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7
Keterangan :
Y : loyalitas merek
X1 : performance
X2 : features
X3 : reliability
87
109
X4 : conformance of specifications
X5 : serviceability
X6 : estetika
X7 : perceived quality
a : Nilai intersep (konstanta)
b1,b2,b3,b4,b5,b6,b7 : Koefisien arah regresi
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan
menggunakan bantuan program SPSS 13,0 for windows diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel 5. 19 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda (Lihat Output Regresi
Lampiran 12) : Variabel Koefisien
Regresi Standar Error
t hitung Sig
X1 0,140 0,043 3,240 0,001 X2 0,581 0,201 2,892 0,004 X3 0,638 0,221 2,887 0,005 X4 1,001 0,387 2,585 0,011 X5 0,585 0,200 2,924 0,004 X6 0,454 0,156 2,915 0,004 X7 0,690 0,245 2,815 0,006
Konstanta 29,711 R 0,793 R2 0,546
F hitung 24,418 N 150
Sumber : data primer 2006 yang sudah diolah
Secara matematis hasil dari analisis regresi linier berganda tersebut
dapat ditulis sebagai berikut :
Y = 29,711 + 0, 140 X1 + 0,581 X2 + 0, 638 X3 + 1, 001 X4 + 0, 585
X5 + 0, 454 X6 + 0, 690 X7
88
110
4. Uji t
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
individual mampu mempengaruhi variabel dependen. Jadi dalam
penelitian ini, uji t digunakan untuk :
a. Menguji apakah ada pengaruh kinerja produk (X1) sebagai
pembentuk kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek (Y).
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Sebb
thitung =
043,0140,0
=
= 3,240
Keterangan :
b = koefisien regresi
Seb = standard error
( nilai t hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan
data dengan program SPSS pada lampiran XIV)
2) t tabel
a) Taraf signifikansi (a) = 5%
b) Derajat kebebasan (df) = n – k – 1 = 150 – 7 – 1 = 142
Diketahui : n : jumlah responden
k : jumlah variabel independen pada pengujian
parsial (uji t).
89
111
3) Kriteria pengujian :
Karena nilai t hitung = 3,240 > nilai t tabel = 1,655 dan p =
0,001 < 0,05 (5%) maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha
diterima. Dapat dikatakan bahwa kinerja produk (X1) sebagai
pembentuk kepuasan kosumen secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas merek. Artinya
meningkatnya kinerja produk sebagai pembentuk kepuasan
kosumen akan menyebabkan meningkatnya loyalitas merek.
Daerah H0 ditolak
Daerah H0 diterima
1,655 3,240
Gambar 5.3 Kurva Distribusi normal ( Uji t, Uji Satu Sisi)
b. Menguji apakah ada pengaruh keistimewaan tambahan (X2) sebagai
pembentuk kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek (Y).
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Sebb
thitung =
201,0581,0
=
90
112
= 2,892
Keterangan :
b = koefisien regresi
Seb = standard error
( nilai t hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan
data dengan program SPSS pada lampiran XIV)
2) t tabel
a) Taraf signifikansi (a) = 5%
b) Derajat kebebasan (df) = n – k – 1 = 150 – 7 – 1 = 142
Diketahui : n : jumlah responden
k : jumlah variabel independen pada pengujian
parsial (uji t).
3) Kriteria pengujian :
Karena nilai t hitung = 2,892 > nilai t tabel = 1,655 dan p =
0,004 < 0,05 (5%) maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha
diterima. Dapat dikatakan bahwa keistimewaan tambahan (X2)
sebagai pembentuk kepuasan konsumen secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek.
Artinya meningkatnya keistimewaan tambahan produk sebagai
pembentuk kepuasan konsumen akan menyebabkan
meningkatnya loyalitas merek.
91
113
Daerah H0 ditolak
Daerah H0 diterima
1,655 2,892
Gambar 5.4 Kurva Distribusi normal ( Uji t, Uji Satu Sisi)
c. Menguji apakah ada pengaruh keandalan (X3) sebagai pembentuk
kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek (Y).
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Sebb
thitung =
221,0638,0
=
= 2,887
Keterangan :
b = koefisien regresi
Seb = standard error
( nilai t hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan
data dengan program SPSS pada lampiran XIV).
2) t tabel
a) Taraf signifikansi (a) = 5%
b) Derajat kebebasan (df) = n – k – 1 = 150 – 7 – 1 = 142
Diketahui : n : jumlah responden
92
114
k : jumlah variabel independen pada pengujian
parsial (uji t).
3) Kriteria pengujian :
Karena nilai t hitung = 2,887 > nilai t tabel = 1,655 dan p =
0,005 < 0,05 (5%) maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha
diterima. Dapat dikatakan bahwa keandalan (X3) sebagai
pembentuk kepuasan konsumen secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas merek. Artinya
meningkatnya keandalan produk sebagai pembentuk kepuasan
kosumen akan menyebabkan meningkatnya loyalitas merek.
Daerah H0 ditolak
Daerah H0 diterima
1,976 2,887
Gambar 5.5 Kurva Distribusi normal ( Uji t, Uji Satu Sisi)
93
115
d. Menguji apakah ada pengaruh kesesuaian dengan spesifikasi (X4)
sebagai pembentuk kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek
(Y).
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Sebb
thitung =
387,0001,1
=
= 2,585
Keterangan :
b = koefisien regresi
Seb = standard error
( nilai t hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan
data dengan program SPSS pada lampiran XIV).
2) t tabel
a) Taraf signifikansi (a) = 5%
b) Derajat kebebasan (df) = n – k – 1 = 150 – 7 – 1 = 142
Diketahui : n : jumlah responden
k : jumlah variabel independen pada pengujian
parsial (uji t).
3) Kriteria pengujian :
Karena nilai t hitung = 2,585 > nilai t tabel = 1,655 dan p =
0,011 < 0,05 (5%) maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha
diterima. Dapat dikatakan bahwa kesesuaian dengan spesifikasi
94
116
(X4) sebagai pembentuk kepuasan konsumen secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek.
Artinya meningkatnya kesesuaian dengan spesifikasi produk
sebagai pembentuk kepuasan kosumen akan menyebabkan
meningkatnya loyalitas merek.
Daerah H0 ditolak
Daerah H0 diterima
1,655 2,585
Gambar 5.6 Kurva Distribusi normal ( Uji t, Uji Satu Sisi)
95
117
e. Menguji apakah ada pengaruh serviceability (X5) sebagai
pembentuk kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek (Y).
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Sebb
thitung =
200,0585,0
=
= 2,924
Keterangan :
b = koefisien regresi
Seb = standard error
( nilai t hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan
data dengan program SPSS pada lampiran XIV)
2) t tabel
a) Taraf signifikansi (a) = 5%
b) Derajat kebebasan (df) = n – k – 1 = 150 – 7 – 1 = 142
Diketahui : n : jumlah responden
k : jumlah variabel independen pada pengujian
parsial (uji t).
3) Kriteria pengujian :
Karena nilai t hitung = 2,924 > nilai t tabel = 1,655 dan p =
0,004 < 0,05 (5%) maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha
diterima. Dapat dikatakan bahwa serviceability (X5) sebagai
pembentuk kepuasan konsumen secara parsial berpengaruh
96
118
positif dan signifikan terhadap loyalitas merek. Artinya
meningkatnya serviceability produk sebagai pembentuk
kepuasan kosumen akan menyebabkan meningkatnya loyalitas
merek.
Daerah H0 diterima
Daerah H0 diterima
1,655 2,924
Gambar 5.7 Kurva Distribusi normal ( Uji t, Uji Satu Sisi)
f. Menguji apakah ada pengaruh daya tarik produk (X6) sebagai
pembentuk kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek (Y).
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Sebb
thitung =
156,0454,0
=
= 2,915
Keterangan :
b = koefisien regresi
Seb = standard error
97
119
( nilai t hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan
data dengan program SPSS pada lampiran XIV).
2) t tabel
a) Taraf signifikansi (a) = 5%
b) Derajat kebebasan (df) = n – k – 1 = 150 – 7 – 1 = 142
Diketahui : n : jumlah responden
k : jumlah variabel independen pada pengujian
parsial (uji t).
3) Kriteria pengujian :
Karena nilai t hitung = 2,915 > nilai t tabel = 1,655 dan p =
0,004 < 0,05 (5%) maka dapat disimpulakan H0 ditolak dan Ha
diterima. Dapat dikatakan bahwa daya tarik produk produk (X6)
sebagai pembentuk kepuasan konsumen secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek.
Artinya meningkatnya daya tarik produk sebagai pembentuk
kepuasan kosumen akan menyebabkan meningkatnya loyalitas
merek.
Daerah H0 ditolak
Daerah H0 diterima
1,655 2,915
Gambar 5.8 Kurva Distribusi normal ( Uji t, Uji Satu Sisi)
98
120
g. Menguji apakah ada pengaruh kualitas yang dipersepsikan (X7)
sebagai pembentuk kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek
(Y).
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Sebb
thitung =
245,0690,0
=
= 2,815
Keterangan :
b = koefisien regresi
Seb = standard error
(nilai t hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan
data dengan program SPSS pada lampiran XIV).
2) t tabel
a) Taraf signifikans i (a) = 5%
b) Derajat kebebasan (df) = n – k – 1 = 150 – 7 – 1 = 142
Diketahui : n : jumlah responden
k : jumlah variabel independen pada pengujian
parsial (uji t).
3) Kriteria pengujian :
Karena nilai t hitung = 2,815 > nilai t tabel = 1,655 dan p =
0,006 < 0,05 (5%) maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha
99
121
diterima. Dapat dikatakan bahwa kualitas yang dipersepsikan
(X7) sebagai pembentuk kepuasan konsumen secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek.
Artinya meningkatnya kualitas produk yang dipersepsikan
sebagai pembentuk kepuasan kosumen akan menyebabkan
meningkatnya loyalitas merek.
Daerah H0 ditolak
Daerah H0 diterima
1,655 2,815
Gambar 5.9 Kurva Distribusi normal ( Uji t, Uji Satu Sisi)
4. Uji F
Uji F diakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen
secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
a. ( )( )11
2
2 −−−=
knRkR
Fhitung
( )( )17150546,017/546,0
−−−=F
100
122
= 24, 418 (nilai F hitung secara lengkap dapat dilihat melalui
hasil olahan data dengan program SPSS pada lampiran XII).
Keterangan :
R2 : Koefisien determinasi
k : Jumlah variabel independent
n : Jumlah responden
b. F tabel
1) Taraf signifikansi (a) = 5%
2) Derajat kebebasan = n – k – 1 = 150 – 7 – 1 = 142
Jadi nilai F tabel = a ; (k) ; (n – k – 1)
= 0,05 ; 7 ; 150 – 7 – 1
= 0,05 ; 7 ; 142
= 2, 075 (nilai F hitung secara lengkap dapat
dilihat melalui hasil olahan data dengan
program SPSS pada lampiran XV)
Keterangan :
n : Jumlah responden
k : Jumlah variabel independen
c. Karena F hitung = 24,418 > F tabel = 2,075 dan p = 0,000 < 0,05
(5%), maka dapat dikatakan H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini
dapat diartikan bahwa hipotesis penelitian yaitu kinerja produk,
101
123
keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi,
serviceability, daya tarik produk dan kualitas yang dipersepsikan
sebagai pembentuk kepuasan konsumen secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek pasta
gigi Pepsodent dapat diterima.
Daerah H0 ditolak
Daerah H0 diterima
2,075 24,418
Gambar 5.10 Kurva Uji F
Dari persamaan regresi berganda, dapat diketahui bahwa :
a. Konstanta.
Jika tidak ada faktor – faktor pembentuk kepuasan konsumen
maka loyalitas merek pasta gigi Pepsodent sebesar 29,711 (lihat
lampiran 12).
b. Koefisien regresi b1 = 0,140.
Artinya ababila variabel kinerja produk (X1) sebagai pembentuk
kepuasan konsumen meningkat sebesar satu satuan maka loyalitas
merek (Y) akan meningkat sebesar 0,140.
102
124
c. Koefisien regresi b2 = 0,581.
Artinya apabila variabel keistimewaan tambahan (X2) sebagai
pembentuk kepuasan konsumen meningkat sebesar satu satuan maka
loyalitas merek (Y) akan meningkat sebesar 0,581.
d. Koefisien regresi b3 = 0,638.
Apabila variabel keandalan (X3) sebagai pembentuk kepuasan
kosumen meningkat satu satuan maka loyalitas merek akan
meningkat sebesar 0,638.
e. Koefisien regresi b4 = 1,001.
Apabila variabel kesesuaian dengan spesifikasi (X4) sebagai
pembentuk kepuasan konsumen meningkat satu satuan maka
loyalitas merek akan meningkat sebesar 1,001.
f. Koefisien regresi b5 = 0,585.
Apabila variabel serviceability (X5) sebagai pembentuk kepuasan
kosumen meningkat satu satuan maka loyalitas merek akan
meningkat sebesar 0,585.
g. Koefisien regresi b6 = 0,454.
Apabila variabel daya tarik produk (X6) sebagai pembentuk
kepuasan konsumen meningkat satu satuan maka loyalitas merek
akan meningkat sebesar 0,454.
103
125
h. Koefisien regresi b7 = 0,690.
Apabila variabel kualitas yang dipersepsikan (X7) sebagai
pembentuk kepuasan kosumen meningkat satu satuan maka loyalitas
merek akan meningkat sebesar 0,690.
5. Koefisien Determinasi
Hasil analisis menunjukan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,546
atau 54,6% (hasil R2 secara lengkap dapat melaui hasil olahan data
dengan program SPSS pada lampiran XII). Hal ini dapat diartikan
bahwa besarnya pengaruh variabel kinerja produk, keistimewaan
tambahan, keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, serviceability,
daya tarik produk dan kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk
kepuasan konsumen secara simultan mampu mempengaruhi loyalitas
merek pasta gigi Pepsodent adalah 54,6% sedangkan 45,4% dipengaruhi
oleh variabel lain.
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Angkatan 2002 – 2004, penulis dapat melakukan pembahasan sebagai
berikut :
1. Hasil Indeks Kepuasan Konsumen
Dari hasil perhitungan kepuasan konsumen pasta gigi Pepsodent,
jawaban yang diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan adalah
sebagai berikut :
104
126
a. Konsumen yang sangat puas terhadap pasta gigi Pepsodent
dibentuk oleh faktor keitimewaan tambahan (features) sebesar 72
responden atau 48% dan faktor daya tarik produk (estetika) sebesar
65 responden atau 43,33%.
b. Konsumen yang puas terhadap pasta gigi Pepsodent dibentuk oleh
faktor kesesuaian dengan spesifikasi (conformance of
specification) sebesar 76 responden atau 50,67%, faktor
serviceability sebesar 58 responden atau 38,67% dan faktor
kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) sebesar 64 orang
atau 42,67%.
c. Konsumen yang tidak puas terhadap pasta gigi Pepsodent dibentuk
oleh faktor kinerja produk (performance) sebesar 77 responden
atau 51,33% dan faktor keandalan (reliability) sebesar 58
responden atau 38,67%.
2. Berdasarkan rating scale diperoleh nilai dari loyalitas merek sebesar
4.431 yang berada pada skala antara 4.050 dan 5.400. Hal ini
menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Angkatan 2002 – 2004 sangat loyal terhadap pasta
gigi Pepsodent. Setelah dibuat persentase loyalitas merek diperoleh
hasil 82,050% yang terletak pada daerah yang sangat kuat, hal ini
menunjukkan loyalitas merek mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2002 – 2004 sangat
kuat. Loyalitas merek pasta gigi Pepsodent yang sangat kuat pada
105
127
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Angkatan 2002 – 2004 dapat diukur melalui :
a. Pembelian ulang pasta gigi Pepsodent
Konsumen akan terus melakukan pembelian ulang dan tetap
memilih pasta gigi Pepsodent di masa mendatang serta tetap
meneruskan pembeliannya karena kualitas yang lebih baik
dibandingkan merek lain.
b. Frekuensi pembelian pasta gigi Pepsodent
Konsumen akan tetap membeli pasta gigi Pepsodent lebih dari
satu apabila persediaan Pepsodent telah habis dan konsumen
akan selalu menyimpan persediaan Pepsodent selama periode
tertentu dalam jumlah yang cukup.
c. Merekomendasikan kepada orang lain
Konsumen akan merekomendasikan keunggulan pasta gigi
Pepsodent kepada keluarga, kolega, teman dan tetangga.
3. Regresi Linear Berganda
Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa : Kinerja produk
sebagai pembentuk kepuasan kosumen secara parsial berpengaruh
positif terhadap loyalitas merek pasta gigi Pepsodent, hal ini karena t
hitung = 3,240 > t tabel = 1,655 dan p = 0,001 < 0,05 (5%) sehingga
H0 ditolak dan Ha diterima. Keistimewaan tambahan sebagai
pembentuk kepuasan konsumen secara parsial berpengaruh positif
terhadap loyalitas merek pasta gigi Pepsodent, hal ini karena t hitung =
106
128
2,892 > t tabel = 1,655 dan p = 0,004 < 0,05 (5%) sehingga H0 ditolak
dan Ha diterima. Keandalan sebagai pembentuk kepuasan konsumen
secara parsial berpengaruh posotif terhadap loyalitas merek pasta gigi
Pepsdent, hal ini karena t hitung = 2,887 > t tabel = 1,655 dan p =
0,005 < 0,05 (5%) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Kesesuaian
dengan spesifikasi sebagai pembentuk kepuasan kosumen secara
parsial berpengaruh positif terhadap loyalitas merek pasta gigi
Pepsodent, hal ini karena t hitung = 2,585 > t tabel = 1,655 dan p =
0,011 < 0,05 (5%) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Serviceability
sebagai pembentuk kepuasan konsumen secara parsial berpengaruh
positif terhadap loyaliats merek pasta gigi Pepsodent, hal ini karena t
hitung = 2,924 > t tabel = 1,655 dan p = 0,004 < 0,05 (5%) sehingga
H0 ditolak dan Ha diterima. Daya tarik produk sebagai pembentuk
kepuasan konsumen secara parsial berpengaruh positif terhadap
loyalitas merek pasta gigi Pepsodent, hal ini karena t hitung = 2,915 > t
tabel = 1,655 dan p = 0,004 < 0,05 (5%) sehingga H0 ditolak dan Ha
diterima. Kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan
kosumen secara parsial berpengaruh positif terhadap loyalitas merek
pasta gigi Pepsodent, hal ini karena t hitung = 2,815 > t tabel = 1,655
dan p = 0,006 < 0,05 (5%) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
Untuk mengetahui kinerja produk, keistimewaan tambahan,
keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik
produk, kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan
107
129
konsumen secara simultan berpengaruh positif terhadap
loyalitas merek pasta gigi Pepsodent menggunakan uji F
dengan signifikansi 5%, maka didapat F hitung = 24,418 > F tabel =
2,075 dan p = 0,000 < 0,05 (5%) sehingga H0 ditolak dan Ha dierima.
Dapat diartikan bahwa kinerja produk, keitimewaan tambahan,
keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik
produk, dan kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan
konsumen secara simultan berpengaruh positif terhadap loyalitas
merek pasta gigi Pepsodent.
Loyalitas merek pada pasta gigi Pepsodent dapat tercipta jika
faktor kinerja produk, keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian
dengan spesifikasi, serviceability, daya tarik produk dan kualitas yang
dipersepsikan sebagai pembentuk kepuasan konsumen secara bersama-
sama berpengaruh terhadap loyalitas merek pasta gigi Pepsodent.
Besarnya pengaruh variabel kinerja produk, kesitimewaan
tambahan, keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, serviceability,
daya tarik produk dan kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk
kepuasan konsumen secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas
merek pasta gigi Pepsodent adalah sebesar 54,6% sedangkan 45, 4%
dipengaruhi oleh variabel lain.
Secara matematis hasil dari analisis regresi linear berganda dapat
ditulis sebagai berikut :
108
taraf
130
Y = 29,711 + 0,140 X1 + 0,581 X2 + 0,638 X3 + 1,001 X4 + 0,585 X5 +
0,454 X6 + 0,690 X7
Koefisien regresi variabel kinerja produk (X1) sebesar 0,140,
koefisien regresi variabel keistimewaan tambahan (X2) sebesar 0,581,
koefisien regresi variabel keandalan (X3) sebesar 0,638, koefisien
regresi variabel kesesuian dengan spesifikasi (X4) sebesar 1,001,
koefisien regresi variabel serviceability (X5) sebesar 0,585, koefisien
regresi variabel daya tarik produk (X6) sebesar 0,454, koefisien regresi
variabel kualitas yang dipersepsikan (X7) sebesar 0,690. Dari hasil
penelitian di lapangan dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling
mempengaruhi loyalitas merek pasta gigi Pepsodent adalah variabel
kesesuian dengan spesifikasi, sedangkan variabel yang paling sedikit
mempengaruhi loyalitas merek pasta gigi Pepsodent adalah variabel
kinerja produk.
109
131
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, penulis membatasi hanya
untuk 150 responden yang diteliti, maka penulis membuat kesimpulan
sebagai berikut :
1. Konsumen yang membeli dan mengkonsumsi pasta gigi Pepsodent
sebagian besar adalah wanita (51,3%), jurusan Manajemen (57,3%),
tahun angkatan 2002 (42%), usia 19 – 22 tahun (67,3%), tingkat uang
saku konsumen > Rp 500.000 per bulan, sedangkan bentuk pasta gigi
Pepsodent yang paling banyak digunakan adalah Pepsodent
Perlindungan 12 Jam (44%) dengan lama penggunaan pasta gigi
Pepsodent > 24 bulan (65,3%).
2. Kepuasan konsumen pasta gigi Pepsodent.
Secara umum, konsumen pasta gigi Pepsodent sudah puas. Hal
tersebut dapat kita ketahui dari jumlah konsumen yang merasa sangat
puas terhadap faktor keistimewaan tambahan (features) berjumlah 77
responden (48%) dan faktor daya tarik produk (estetika) berjumlah 65
responden (43,33%). Jumlah konsumen pasta gigi Pepsodent yang
merasa puas adalah konsumen yang puas terhadap faktor kesesuaian
dengan spesifikasi (conformance of specification) berjumlah 76 orang
(51,67%) dan faktor serviceability berjumlah 58 orang (38,67%) dan
110
132
faktor kualitas yang dipersepsikan berjumlah 64 responden (42,67%).
Sedangkan jumlah konsumen pasta gigi Pepsodent yang merasa tidak
puas adalah faktor kinerja produk (performance) berjumlah 77 orang
(51,33%) dan faktor keandalan (reliability) berjumlah 58 responden
(38,67%).
3. Loyalitas merek pasta gigi Pepsodent
Setelah dilakukan perhitungan skor kuesioner mengenai loyalitas
merek, diperoleh hasil total 4431. Angka tersebut terletak di antara
4050 (Sangat loyal) dan 5400 (Sangat Loyal). Hal ini menunjukkan
bahwa Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Angkatan 2002 – 2004 adalah Sangat Loyal terhadap
pasta gigi Pepsodent, dan setelah dilakukan dilakukan perhitungan
persentase mengenai loyalitas merek, diperoleh hasil 82,056%.
Angka tersebut terletak di antara 75% (Sangat Kuat) dan 100%
(Sangat Kuat). Hal ini menunjukkan bahwa persentase loyalitas
merek pasta gigi Pepsodent pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Angkatan 2002 – 2004 adalah Sangat
Kuat.
4. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kinerja produk, keistimewaan
tambahan, keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, serviceability,
daya tarik produk dan kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk
kepuasan konsumen secara parsial berpengaruh positif terhadap
loyalitas merek.
111
133
5. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kinerja produk, keistimewaan
tambahan, keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, serviceability,
daya tarik produk dan kualitas yang dipersepsikan sebagai pembentuk
kepuasan konsumen secara simultan berpengaruh positif terhadap
loyalitas merek.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada, penulis ingin memberikan saran
yang sekiranya dapat menjadi masukan atau bahan pertimbangan yang
berguna bagi perusahaan pasta gigi Pepsodent dalam menigkatkan kualitas
produknya. Adapun saran – saran yang penulis berikan antara lain :
1. Sebaiknya perusahaan pasta gigi Pepsodent memperhatikan benar dan
memberikan peningkatan tentang kinerja produknya dan keandalan
produk. Perusahaan pasta gigi Pepsodent perlu terus meningkatkan
kesesuaian dengan spesifikasi produknya, serviceability produk dan
kualitas produk yang dipersepsikan serta perlu mempertahankan
keistimewaan tambahan produk dan daya tarik produk pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Angkatan
2002 – 2004 agar tidak melakukan pengalihan produk yang akan
merugikan perusahaan.
2. Apabila konsumen pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Angakatan 2002 – 2004 merasa sangat puas dan puas
tehadap pasta gigi Pepsodent, mereka cenderung akan melakukan
112
134
pembelian produk yang sama secara berulang – ulang dan dalam
jumlah frekuensi tertentu sehingga tercipta loyalitas merek dan
memungkinkan konsumen untuk menyampaikan ke orang lain bahwa
produk yang dikonsumsinya benar – benar berkualitas sehingga hal ini
akan mengguntungkan perusahaan dan perusahaan harus
mempertahankan loyalitas mereknya.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kelemahan dan hasil penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Hal ini dikarenakan adanya beberapa kendala dan
ketebatasan yang dihadapi penulis. Kendala dan keterbatasan tersebut antara
lain :
1. Dalam penyusunan kuesioner, jumlah item pertanyaan kemungkinan
kurang sehingga tidak dapat menjamin seluruh faktor yang
mempengaruhi loyalitas merek.
2. Dalam penelitian ini, penulis tidak dapat menjamin kejujuran
responden sehingga hasil kuesioner mungkin tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
113
135
DAFTAR PUSTAKA
Dharmmesta, Basu dan T. Hani Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen. Edisi I. Yogyakarta : BPFE.
Dharmmesta, Basu Swastha, dan Irawan. 1985. Manajemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta: Liberty.
Dharmmesta, Basu Swastha. 1999. “Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 14, No. 3, 73-88.
Dongoran, Johnson. 2001. “Loyalitas Merek Pada Produk Tertentu”. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol VII, No. 2, 206-231. Durianto, D., Sugiarto, dan Toni Sitinjak. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar:
Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Engel, James F. Roder Black Well, Paul W. Miniard.1994. Perilaku Konsumen,
Jilid I. Edisi 6. Jakarta: Erlangga. Hadi, Sutrisno. 1991. Analisis Butir Untuk Instrumen (Angket Tes dan Skala Nilai
Dengan Basic). Yogyakarta : Andi Offset. Husein, Umar. 1997. Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama. Irawan, Prasetya. 2004. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta : Sekolah Tinggi
Ilmu Administrasi Press. Junaedi, Shellyana.2003. “Hubungan Antara Kepuasan Konsumen dan Kualitas
Jasa : Studi Perilaku Konsumen Terhadap Loyalitas Merek”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 15, No.2, 105-118.
Kotler, P., and Kevin Lane Keller. 2006. Marketing Management. Twelfth Edition.
New Jersey :Prentice Hall. Kotler, P., dan Gary Armstrong. 2001. Prinsi-prinsip Pemasaran (Alih bahasa).
Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Kontrol. (Alih bahasa : Hendra Teguh dan Ronny A. Rusly). Jilid I. Jakarta : Prenhallindo.
114
136
------------------. 2002. Manajemen Pemasaran (Alih bahasa Hendra Teguh, Ronny
A. Rusly dan Benjamin Molan). Jakarta: Prenhallindo.
Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran : Falsafah, Teori dan Aplikasi. Jakarta
: PT Gramedia Pustaka Utama Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Tjiptono, Fandi.1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
115
137
Lampiran I Kuesioner
116
138
Lampiran : 1 berkas kuesioner Perihal : Permohonan mengisi kuesioner Yogyakarta, April 2005 Kepada Yth Mahasiswa / i Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Dengan hormat, Dengan ini saya : Nama : Yohana Candra Ambarsari NIM : 022214088 Prodi : Manajemen Dalam rangka menyusun skripsi di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, saya bermaksud untuk melakukan penelitian tentang ”Pengaruh Kinerja Produk, Keistimewaan Tambahan, Keandalan, Kesesuian dengan Spesifikasi, Serviceability, Daya Tarik Produk, Kualitas yang Dipersepsikan sebagai Pembentuk Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Merek Pasta Gigi Pepsodent” : Studi kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini semata-mata dimaksudkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan juga untuk memberikan masukan positif kepada para menejer perusahaan, dan bukan untuk tujuan lain. Guna mendukung penyusunan skripsi ini, khususnya dalam pengolahan data, maka mohon ketersediaan anda untuk mengisi kuesioner berikut. Penelitian ini hanya bersifat keilmuan dan data yang terkumpul tidak digunakan untuk hal-hal yang merugikan. Atas ketersediaan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih Hormat saya, (Yohana Candra Ambarsari)
117
139
C. I. Karakteristik Responden (berilah tanda silang (X) pada jawaban
yang sesuai)
1. Jenis kelamin :
a. Laki- laki
b. Perempuan
2. Jurusan yang anda ambil :
a. Akuntasi
b. Manajeman
3. Anda mahasiswa angkatan :
a. 2002
b. 2003
c. 2004
4. Usia anda :
a. < 19 tahun
b. Antara 19-22 tahun
c. Diatas 22 tahun
5. Uang saku anda perbulan :
a. = Rp 300.000
b. Antara Rp 300.001- Rp 400.000
c. Antara Rp 400.001– Rp 500.000
d. = Rp 500.001
6. Bentuk pasta gigi Pepsodent yang anda gunakan :
a. Pepsodent Perlindungan 12 jam
b. Pepsodent Plus Whitening
c. Pepsodent Herbal
d. Pepsodent Complete Care
7. Anda telah menggunakan pasta gigi Pepsodent selama :
a. < 3 bulan
b. 3 - 6 bulan
c. 6 - 12 bulan
d. 12 - 24 bulan
e. > 24 bulan
118
140
KUESIONER Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan Anda untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada. Berilah tanda silang (X) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Keterangan : Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Bagian I. Kepuasan konsumen
A. Harapan No Pertanyaan SS S TS STS a Kinerja 1 Saya berharap Pepsodent dapat
mencegah gigi berlubang
2 Saya berharap Pepsodent dapat melindungi gigi dari kuman
3 Saya berharap Pepsodent dapat melindungi gigi selama 12 jam setelah menggosok gigi
4 Saya berharap Pepsodent menjadikan lapisan gigi menjadi semakin kuat
5 Saya berharap Pepsodent dapat mengurangi bau mulut
6 Saya berharap Pepsodent menjadikan gigi semakin kuat dan sehat
7 Saya berharap Pepsodent dapat mengurangi iritasi ringan dalam mulut seperti sariawan dan gusi berdarah
8 Saya berharap Pepsodent menjadikan nafas semakin segar
9 Saya berharap Pepsodent menjadikan gigi semakin putih
10 Saya berharap Pepsodent dapat mencegah timbulnya karang gigi
b Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan
11 Saya berharap Pepsodent mempunyai rasa mint yang khas dibandingkan pasta gigi lain
12 Saya berharap isi produk Pepsodent mempunyai warna yang menarik
c Keandalan 13 Saya berharap Pepsodent yang
dijual di toko-toko kemasannya
119
141
tidak cacat 14 Saya berharap Pepsodent yang di
jual di toko-toko isinya tidak mudah mencair
d Kesesuaian dengan spesifikasi SS S TS STS 15 Saya berharap kinerja Pepsodent
sesuai dengan kinerja yang ditentukan oleh Perusahaan
e Serviceability 16 Saya berharap layanan konsumen
12 jam bebas pulsa yang dilakukan Pepsodent benar-benar dilaksanakan oleh perusahaan untuk menampung kritik dan saran konsumen
17 Saya berharap situs Website Pepsodent benar-benar dilaksanakan perusahaan untuk menampung kritik dan saran konsumen dan informasi mengenai Pepsodent
f Daya tarik produk 18 Saya berharap Pepsodent selalu
melakukan inovasi kemasan selama periode tertentu agar selalu menarik
19 Saya berharap Pepsodent selalu melakukan inovasi gambar dalam kemasan agar selalu menarik
20 Saya berharap Pepsodent selalu melakukan inovasi warna kemasan untuk setiap kegunaan selama periode tertentu agar lebih menarik
g Kualitas yang dipersepsikan 21 Saya berharap Pepsodent
memperoleh citra yang baik di masyarakat sebagai brand family
22 Saya berharap Pepsodent mempunyai reputasi produk di masyarakat sebagai produk yang mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat
120
142
B. Kinerja No Pertanyaan SS S TS STS a Kinerja 1 Setelah menggunakan Pepsodent,
gigi berlubang dapat dicegah
2 Setelah menggunakan Pepsodent gigi dapat terlindungi dari kuman
3 Setelah menggunakan Pepsodent, gigi terlindungi selama 12 jam setelah menggosoknya
4 Setelah menggunakan Pepsodent, lapisan pelindung gigi menjadi semakin kuat
5 Setelah menggunakan Pepsodent, bau mulut menjadi berkurang
6 Setelah menggunakan Pepsodent, gigi menjadi semakin kuat dan sehat
7 Setelah menggunakan Pepsodent dapat menggurangi iritasi ringan dalam mulit seperti sariawan dan gusi berdarah
8 Setelah menggunakan Pepsodent, nafas menjadi segar
9 Setelah menggunakan Pepsodent, gigi menjadi lebih putih
10 Setelah menggunakan Pepsodent dapat mencegah timbulnya karang gigi
b Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan
SS S TS STS
111 Pepsodent mempunyai rasa mint yang khas dibandingkan pasta gigi lain
12 Isi produk Pepsodent mempunyai warna yang menarik
c Keandalan 13 Pepsodent yang dijual ditoko-toko
kemasannya tidak cacat
14 Pepsodent yang dijual di toko-toko isinya tidak mudah mencair
d Kesesuaian dengan spesifikasi 15 Kinerja Pepsodent sesuai dengan
kinerja yang ditentukan oleh Perusahaan
121
143
e Serviceability 16 Perusahaan Pepsodent benar-benar
menyediakan layanan 12 jam bebas pulsa untuk menampung kritik dan saran konsumen
17 Perusahaan Pepsodent benar –benar menyediakan situs website untuk menampung kritik dan saran konsumen serta informasi mengenai Pepsodent
f Daya tarik produk 18 Pepsodent selalu melakukan inovasi
kemasan selama periode tertentu agar lebih menarik
19 Pepsodent selalu melakukan inovasi gambar kemasan selama periode tertentu agar lebih menarik
20 Pepsodent selalu melakukan inovasi warna kemasan untuk setiap kegunaan selama periode tertentu agar lebih menarik
g Kualitas yang dipersepsikan 21 Pepsodent memperoleh citra yang
baik di masyarakat sebagai brand family
22 Pepsodent mempunyai reputasi produk di masyarakat sebagai produk yang mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat
Bagian II. Loyalitas Merek
No Pertanyaan SS S TS STS A Pembelian ulang 1 Anda akan terus membeli pasta gigi
Pepsodent
2 Anda akan tetap memilih merek pasta gigi Pepsodent dalam pembelian di masa mendatang
3 Anda akan meneruskan pembelian pasta gigi Pepsodent dimasa mendatang karena kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan merek lain
B Frekuensi pembelian 4 Anda akan membeli pasta gigi
Pepsodent lebih dari satu apabila persedian Pepsodent telah habis
122
144
5 Anda selalu menyimpan persediaan pasta gigi Pepsodent selama periode tertentu dalam jumlah yang cukup
C Merekomendasikan kepada orang lain
6 Anda akan merekomendasikan keunggulan pasta gigi Pepsodent yang anda gunakan kepada keluarga
7 Anda akan merekomendasikan keunggulan pasta gigi Pepsodent yang anda gunakan kepada kolega
8 Anda akan merekomendasikan keunggulan pasta gigi Pepsodent yang anda gunakan kepada teman
9 Anda akan merekomendasikan keunggulan pasta gigi Pepsodent yang anda gunakan kepada tetangga
123
145
Lampiran II Hasil Jawaban
Responden
124
155
Lampiran III Skor Kepuasan Konsumen
Yang Dibentuk Oleh Kinerja Produk (Performance)
Skor Kepuasan Konsumen yang Depengaruhi Faktor Kinerja Produk (Performance)
134
156
No responden Kinerja / PP Harapan / EX IKK
1 38 37 1 2 33 33 0 3 39 38 1 4 36 36 0 5 35 35 0 6 36 36 0 7 34 34 0 8 36 36 0 9 36 36 0 10 36 36 0
11 30 30 0 12 35 40 -5 13 26 32 -6 14 27 31 -4 15 24 40 -16 16 30 37 -7 17 24 40 -16 18 24 40 -16 19 40 40 0 20 37 40 -3 21 25 40 -15 22 29 38 -9 23 26 40 -14 24 31 39 -8 25 23 29 -6 26 30 39 -9
27 20 40 -20 28 35 40 -5 29 38 40 -2 30 36 40 -4 31 30 31 -1 32 22 40 -18 33 30 40 -10 34 35 36 -1 35 27 30 -3 36 35 34 1 37 33 29 4 38 33 28 5 39 33 40 -7 40 40 34 6 41 40 40 0
42 28 40 -12 43 40 31 9
135
157
44 32 37 -5
45 34 30 4 46 35 32 3 47 33 30 3 48 34 34 0 49 35 31 4 50 36 38 -2 51 36 33 3 52 28 40 -12 53 33 30 3 54 36 36 0 55 33 40 -7 56 25 38 -13 57 36 30 6 58 36 40 -4
59 30 34 -4 60 36 40 -4 61 35 30 5 62 27 36 -9 63 33 36 -3 64 33 33 0 65 25 29 -4 66 33 37 -4 67 35 39 -4 68 27 28 -1 69 28 31 -3 70 38 30 8 71 35 39 -4 72 34 30 4 73 30 36 -6 74 36 40 -4
75 36 36 0 76 27 40 -13 77 33 40 -7 78 30 35 -5 79 34 40 -6 80 35 36 -1 81 36 40 -4 82 40 29 11 83 35 40 -5 84 36 36 0 85 33 38 -5 86 37 29 8 87 36 27 9
136
158
88 34 40 -6
89 35 30 5 90 33 40 -7 91 36 37 -1 92 26 40 -14 93 34 30 4 94 27 34 -7 95 40 25 15 96 35 37 -2 97 36 25 11 98 38 34 4 99 34 40 -6
100 35 37 -2 101 38 30 8 102 36 35 1
103 32 36 -4 104 33 40 -7 105 37 36 1 106 24 30 -6 107 40 30 10 108 36 30 6 109 38 35 3 110 32 30 2 111 38 31 7 112 36 30 6 113 40 36 4 114 37 30 7 115 33 30 3 116 36 20 16 117 35 33 2 118 28 36 -8
119 38 32 6 120 35 36 -1 121 34 31 3 122 37 32 5 123 36 38 -2 124 40 31 9 125 36 33 3 126 34 34 0 127 40 38 2 128 40 37 3 129 36 31 5 130 30 30 0 131 28 38 -10
137
159
132 36 34 2
133 26 36 -10 134 34 38 -4 135 35 29 6 136 36 40 -4 137 40 32 8 138 30 33 -3 139 37 40 -3 140 35 31 4 141 28 34 -6 142 38 32 6 143 40 31 9 144 35 29 6 145 38 40 -2 146 22 40 -18
147 36 36 0 148 35 36 -1 149 27 40 -13 150 38 40 -2
138
160
Lampiran IV Skor Kepuasan Konsumen
Yang Dibentuk Oleh Keistimewaan Tambahan
(Features)
139
161
Skor Kepuasan Konsumen yang Dipengaruhi Oleh Faktor Keistimewaan Tambahan (Features)
No responden Kinerja / PP Harapan / EX IKK
1 8 7 1
2 6 6 0
3 6 6 0
4 6 6 0
5 7 7 0
6 7 7 0
7 8 8 0
8 7 7 0
9 6 6 0
10 7 7 0
11 6 6 0
12 7 7 0
13 5 5 0
14 4 4 0
15 6 6 0
16 7 6 1
17 6 7 -1
18 6 7 -1
19 7 8 -1
20 8 7 1
21 7 8 -1
22 6 8 -2
23 7 6 1
24 5 8 -3
25 6 4 2
26 7 5 2
27 6 5 1
28 5 8 -3
29 5 8 -3
30 5 7 -2
31 6 8 -2
32 8 8 0
33 5 8 -3
34 4 7 -3
35 6 8 -2
36 5 6 -1
140
162
37 7 8 -1
38 8 6 2
39 8 5 3
40 8 6 2
41 6 6 0
42 8 7 1
43 8 6 2
44 8 6 2
45 7 8 -1
46 8 6 2
47 6 8 -2
48 8 6 2
49 7 6 1
50 7 7 0
51 8 6 2
52 7 8 -1
53 6 7 -1
54 7 6 1
55 8 6 2
56 6 6 0
57 5 4 1
58 8 8 0
59 6 8 -2
60 7 8 -1
61 7 6 1
62 6 6 0
63 7 8 -1
64 6 6 0
65 6 6 0
66 7 7 0
67 5 6 -1
68 7 7 0
69 6 5 1
70 7 6 1
71 4 8 -4
72 7 6 1
73 6 7 -1
74 7 6 1
75 6 6 0
141
163
76 7 8 -1
77 7 8 -1
78 6 8 -2
79 7 8 -1
80 6 5 1
81 5 5 0
82 6 8 -2
83 7 4 3
84 6 7 -1
85 5 6 -1
86 8 6 2
87 7 4 3
88 8 6 2
89 6 5 1
90 8 8 0
91 6 6 0
92 7 6 1
93 5 5 0
94 7 8 -1
95 6 5 1
96 5 8 -3
97 8 5 3
98 5 5 0
99 7 5 2
100 8 7 1
101 8 6 2
102 8 7 1
103 7 5 2
104 7 6 1
105 8 6 2
106 7 8 -1
107 6 5 1
108 5 6 -1
109 7 8 -1
110 8 8 0
111 7 6 1
112 7 6 1
113 8 5 3
114 7 5 2
142
164
115 6 6 0
116 6 8 -2
117 8 7 1
118 6 6 0
119 8 8 0
120 8 7 1
121 7 6 1
122 7 5 2
123 8 8 0
124 8 8 0
125 7 8 -1
126 8 6 2
127 8 4 4
128 6 5 1
129 6 7 -1
130 5 5 0
131 7 8 -1
132 6 8 -2
133 8 6 2
134 7 6 1
135 8 6 2
136 5 7 -2
137 7 6 1
138 8 8 0
139 8 6 2
140 6 6 0
141 8 6 2
142 6 4 2
143 8 8 0
144 7 5 2
145 6 6 0
146 8 8 0
147 6 7 -1
148 8 6 2
149 8 6 2
150 8 6 2
143
165
Lampiran V Skor Kepuasan Konsumen
Yang Dibentuk Oleh Keandalan (Reliability)
144
166
Skor Kepuasan Konsumen yang Dipengaruhi Faktor Keandalan (Reliability)
No responden Kinerja / PP Harapan / EX IKK
1 8 8 0
2 8 8 0
3 8 8 0
4 8 8 0
5 8 8 0
6 8 8 0
7 8 8 0
8 8 8 0
9 8 8 0
10 8 8 0
11 6 6 0
12 8 8 0
13 7 6 1
14 5 6 -1
15 6 6 0
16 6 8 -2
17 6 5 1
18 6 5 1
19 6 8 -2
20 6 7 -1
21 6 8 -2
22 7 8 -1
23 6 6 0
24 6 8 -2
25 6 6 0
26 6 7 -1
27 7 8 -1
28 6 8 -2
29 5 8 -3
30 6 8 -2
31 5 6 -1
32 6 8 -2
33 6 8 -2
34 6 8 -2
35 6 8 -2
36 6 8 -2
145
167
37 8 6 2
38 7 6 1
39 6 8 -2
40 6 4 2
41 8 8 0
42 6 8 -2
43 8 8 0
44 6 5 1
45 6 7 -1
46 8 6 2
47 6 6 0
48 6 4 2
49 6 5 1
50 6 6 0
51 6 5 1
52 7 8 -1
53 6 6 0
54 6 6 0
55 7 5 2
56 5 7 -2
57 8 8 0
58 6 6 0
59 6 6 0
60 6 8 -2
61 6 8 -2
62 5 7 -2
63 6 8 -2
64 7 6 1
65 5 6 -1
66 7 8 -1
67 6 6 0
68 6 8 -2
69 8 8 0
70 8 8 0
71 6 8 -2
72 6 5 1
73 6 6 0
74 6 8 -2
75 7 8 -1
146
168
76 6 8 -2
77 5 8 -3
78 6 6 0
79 6 8 -2
80 8 8 0
81 6 6 0
82 6 8 -2
83 7 8 -1
84 8 7 1
85 5 8 -3
86 5 5 0
87 7 4 3
88 6 6 0
89 6 6 0
90 6 8 -2
91 8 8 0
92 7 8 -1
93 8 8 0
94 8 8 0
95 8 7 1
96 6 7 -1
97 6 8 -2
98 8 5 3
99 6 6 0
100 6 7 -1
101 8 6 2
102 8 6 2
103 8 8 0
104 8 6 2
105 8 7 1
106 8 6 2
107 7 8 -1
108 7 6 1
109 8 6 2
110 8 6 2
111 7 8 -1
112 5 5 0
113 8 8 0
114 8 6 2
147
169
115 7 8 -1
116 5 8 -3
117 8 6 2
118 8 6 2
119 7 7 0
120 5 5 0
121 8 8 0
122 7 6 1
123 6 6 0
124 8 6 2
125 6 7 -1
126 8 8 0
127 6 5 1
128 6 6 0
129 8 8 0
130 6 7 -1
131 5 6 -1
132 6 7 -1
133 7 8 -1
134 7 6 1
135 8 7 1
136 6 8 -2
137 7 6 1
138 8 7 1
139 6 6 0
140 8 6 2
141 8 4 4
142 8 8 0
143 7 4 3
144 8 8 0
145 6 5 1
146 6 8 -2
147 7 7 0
148 7 8 -1
149 6 7 -1
150 8 7 1
148
170
Lampiran VI Skor Kepuasan Konsumen
Yang Dibentuk Oleh Kesesuaian Dengan
Spesifikasi (Conformance of Specification)
149
171
Skor Kepuasan Konsumen yang Dipengaruhi Faktor Kesesuian Dengan Spesifikasi (Conformance of Specification)
No. Responden Kinerja / PP Harapan / EX IKK
1 3 3 0
2 3 3 0
3 4 4 0
4 3 3 0
5 4 4 0
6 3 3 0
7 4 4 0
8 4 4 0
9 4 4 0
10 3 3 0
11 3 3 0
12 4 4 0
13 3 3 0
14 3 3 0
15 3 3 0
16 4 4 0
17 3 4 -1
18 3 4 -1
19 4 4 0
20 3 4 -1
21 2 4 -2
22 3 4 -1
23 4 4 0
24 3 4 -1
25 3 3 0
26 4 4 0
27 3 3 0
28 3 4 -1
29 4 4 0
30 3 4 -1
31 2 3 -1
32 3 4 -1
33 3 3 0
34 3 3 0
35 3 3 0
36 3 3 0
150
172
37 4 4 0
38 4 3 1
39 3 4 -1
40 4 4 0
41 3 3 0
42 3 3 0
43 3 4 -1
44 4 3 1
45 4 4 0
46 3 3 0
47 3 3 0
48 4 3 1
49 3 3 0
50 4 3 1
51 4 3 1
52 3 4 -1
53 3 3 0
54 4 3 1
55 4 3 1
56 3 4 -1
57 3 3 0
58 4 3 1
59 4 4 0
60 3 4 -1
61 3 3 0
62 3 4 -1
63 3 4 -1
64 4 4 0
65 3 4 -1
66 3 3 0
67 3 4 -1
68 3 4 -1
69 4 4 0
70 3 3 0
71 4 4 0
72 4 4 0
73 3 3 0
74 4 3 1
75 4 4 0
151
173
76 3 4 -1
77 4 4 0
78 3 3 0
79 3 4 -1
80 2 4 -2
81 3 3 0
82 3 3 0
83 3 4 -1
84 4 4 0
85 3 2 1
86 3 4 -1
87 3 4 -1
88 4 3 1
89 3 2 1
90 4 3 1
91 3 3 0
92 3 3 0
93 4 4 0
94 4 3 1
95 4 4 0
96 4 4 0
97 4 4 0
98 4 4 0
99 3 2 1
100 4 4 0
101 3 3 0
102 4 3 1
103 4 3 1
104 4 3 1
105 4 3 1
106 4 3 1
107 3 3 0
108 3 3 0
109 4 3 1
110 4 3 1
111 3 3 0
112 3 3 0
113 4 3 1
114 4 3 1
152
174
115 4 4 0
116 4 3 1
117 4 3 1
118 3 3 0
119 3 4 -1
120 3 4 -1
121 3 3 0
122 3 3 0
123 3 3 0
124 4 3 1
125 3 4 -1
126 4 3 1
127 4 3 1
128 4 3 1
129 4 3 1
130 3 3 0
131 3 4 -1
132 3 4 -1
133 3 4 -1
134 4 3 1
135 3 3 0
136 3 3 0
137 2 4 -2
138 4 3 1
139 4 3 1
140 4 3 1
141 4 3 1
142 4 4 0
143 3 4 -1
144 3 3 0
145 4 3 1
146 3 4 -1
147 3 3 0
148 4 3 1
149 3 3 0
150 3 2 1
153
175
Lampiran VII Skor Kepuasan Konsumen
Yang Dibentuk Oleh Serviceability
154
176
Skor Kepuasan Konsumen yang Dipengaruhi Faktor Serviceability
No. Responden Kinerja / PP Harapan / EX IKK
1 7 8 -1
2 6 6 0
3 6 6 0
4 6 6 0
5 6 6 0
6 6 6 0
7 6 6 0
8 6 6 0
9 7 7 0
10 7 7 0
11 6 6 0
12 7 8 -1
13 7 7 0
14 4 8 -4
15 6 6 0
16 8 7 1
17 4 7 -3
18 4 7 -3
19 8 8 0
20 8 8 0
21 6 8 -2
22 4 6 -2
23 7 8 -1
24 4 6 -2
25 6 6 0
26 7 6 1
27 6 8 -2
28 6 8 -2
29 6 7 -1
30 6 6 0
31 6 6 0
32 4 8 -4
33 4 8 -4
34 4 8 -4
35 6 8 -2
36 6 7 -1
155
177
37 8 6 2
38 7 8 -1
39 7 6 1
40 7 8 -1
41 6 5 1
42 6 5 1
43 6 6 0
44 7 8 -1
45 6 8 -2
46 7 8 -1
47 6 6 0
48 6 8 -2
49 6 6 0
50 6 8 -2
51 6 8 -2
52 7 6 1
53 6 6 0
54 8 6 2
55 6 6 0
56 6 6 0
57 6 8 -2
58 7 6 1
59 7 6 1
60 8 7 1
61 7 6 1
62 6 6 0
63 6 6 0
64 6 7 -1
65 6 7 -1
66 6 6 0
67 6 6 0
68 6 6 0
69 7 6 1
70 7 6 1
71 6 6 0
72 7 7 0
73 7 7 0
74 4 7 -3
75 7 8 -1
156
178
76 7 8 -1
77 6 7 -1
78 7 7 0
79 8 7 1
80 8 8 0
81 8 8 0
82 6 6 0
83 8 6 2
84 7 8 -1
85 6 8 -2
86 8 8 0
87 8 5 3
88 6 6 0
89 6 6 0
90 6 5 1
91 7 8 -1
92 8 8 0
93 6 8 -2
94 8 8 0
95 7 5 2
96 7 4 3
97 8 6 2
98 6 8 -2
99 8 8 0
100 7 7 0
101 8 6 2
102 6 8 -2
103 6 6 0
104 6 8 -2
105 6 8 -2
106 7 7 0
107 6 6 0
108 7 6 1
109 8 8 0
110 6 7 -1
111 8 5 3
112 7 6 1
113 8 6 2
114 6 7 -1
157
179
115 6 8 -2
116 6 6 0
117 6 8 -2
118 7 8 -1
119 6 8 -2
120 8 8 0
121 6 8 -2
122 8 8 0
123 6 6 0
124 7 6 1
125 6 8 -2
126 6 6 0
127 6 8 -2
128 6 5 1
129 8 6 2
130 8 6 2
131 8 4 4
132 6 6 0
133 6 7 -1
134 6 8 -2
135 7 6 1
136 6 7 -1
137 8 8 0
138 6 6 0
139 7 8 -1
140 7 8 -1
141 8 8 0
142 6 8 -2
143 8 6 2
144 7 6 1
145 8 8 0
146 6 6 0
147 6 6 0
148 6 8 -2
149 6 6 0
150 8 7 1
158
180
Lampiran VIII Skor Kepuasan Konsumen Yang Dibentuk Oleh Daya
Tarik Produk (Estetika)
159
181
Skor Kepuasan Konsumen yang Dipengaruhi Faktor Daya Tarik Produk (Estetika)
No. Responden Kinerja / PP Harapan / EX IKK
1 9 9 0
2 9 9 0
3 9 9 0
4 10 10 0
5 11 11 0
6 11 11 0
7 11 11 0
8 11 11 0
9 10 10 0
10 10 11 -1
11 9 9 0
12 12 12 0
13 12 10 2
14 8 10 -2
15 6 9 -3
16 12 11 1
17 8 11 -3
18 8 11 -3
19 12 10 2
20 9 11 -2
21 9 12 -3
22 6 7 -1
23 9 9 0
24 9 9 0
25 9 9 0
26 12 9 3
27 9 12 -3
28 9 9 0
29 10 12 -2
30 9 11 -2
31 9 9 0
32 9 12 -3
33 9 12 -3
34 9 12 -3
35 9 12 -3
36 9 8 1
160
182
37 10 12 -2
38 11 9 2
39 12 12 0
40 12 9 3
41 10 9 1
42 12 10 2
43 11 6 5
44 9 9 0
45 10 10 0
46 10 8 2
47 10 10 0
48 9 7 2
49 12 10 2
50 10 11 -1
51 12 12 0
52 10 9 1
53 11 12 -1
54 9 12 -3
55 12 12 0
56 10 10 0
57 11 9 2
58 11 12 -1
59 10 9 1
60 11 12 -1
61 9 12 -3
62 11 9 2
63 11 12 -1
64 10 10 0
65 10 9 1
66 12 10 2
67 12 12 0
68 10 9 1
69 12 12 0
70 10 11 -1
71 9 11 -2
72 11 9 2
73 9 9 0
74 12 11 1
75 10 9 1
161
183
76 9 12 -3
77 11 12 -1
78 9 9 0
79 11 11 0
80 9 9 0
81 9 11 -2
82 9 10 -1
83 11 12 -1
84 11 10 1
85 12 9 3
86 9 8 1
87 9 12 -3
88 10 9 1
89 12 10 2
90 9 6 3
91 11 10 1
92 12 10 2
93 12 10 2
94 10 11 -1
95 12 10 2
96 9 8 1
97 10 12 -2
98 10 11 -1
99 11 10 1
100 9 8 1
101 9 9 0
102 11 9 2
103 11 10 1
104 12 9 3
105 11 9 2
106 9 7 2
107 12 9 3
108 11 8 3
109 12 10 2
110 9 8 1
111 9 12 -3
112 9 9 0
113 9 10 -1
114 12 7 5
162
184
115 9 11 -2
116 9 12 -3
117 11 9 2
118 9 9 0
119 11 9 2
120 9 11 -2
121 12 10 2
122 10 8 2
123 11 10 1
124 12 9 3
125 12 10 2
126 11 9 2
127 10 11 -1
128 12 8 4
129 11 9 2
130 8 11 -3
131 10 11 -1
132 11 12 -1
133 12 9 3
134 10 9 1
135 12 9 3
136 10 12 -2
137 9 10 -1
138 11 10 1
139 11 9 2
140 11 11 0
141 9 9 0
142 10 9 1
143 11 7 4
144 11 9 2
145 9 12 -3
146 6 9 -3
147 11 10 1
148 9 8 1
149 10 11 -1
150 11 10 1
163
185
Lampiran IX Skor Kepuasan Konsumen
Yang Dibentuk Oleh Kualitas Yang
Dipersepsikan (Percieved Quality)
164
186
Skor Kepuasan Konsumen yang Dipengaruhi Faktor Kualitas yang Dipersepsikan (Percieved Quality)
No. Responden Kinerja / PP Harapan /EX IKK 1 8 8 0 2 8 8 0 3 8 8 0 4 8 8 0 5 8 8 0 6 8 8 0 7 8 8 0 8 8 8 0 9 8 8 0 10 8 8 0 11 6 6 0 12 8 8 0 13 7 7 0 14 6 8 -2 15 8 6 2 16 8 7 1 17 7 7 0 18 7 7 0 19 8 8 0 20 8 7 1 21 5 8 -3 22 6 6 0 23 7 7 0 24 8 6 2 25 6 7 -1 26 7 6 1 27 6 7 -1 28 8 8 0 29 8 7 1 30 8 8 0 31 6 6 0 32 8 8 0 33 5 8 -3 34 6 8 -2 35 6 7 -1 36 7 8 -1 37 8 6 2 38 7 6 1 39 8 6 2 40 7 6 1 41 8 5 3 42 6 6 0 43 8 8 0 44 6 6 0
165
187
45 6 6 0 46 8 8 0 47 7 8 -1 48 7 6 1 49 8 6 2 50 8 8 0 51 7 7 0 52 8 8 0 53 7 8 -1 54 8 6 2 55 6 8 -2 56 7 6 1 57 6 8 -2 58 8 8 0 59 7 6 1 60 6 6 0 61 7 6 1 62 7 6 1 63 6 6 0 64 6 8 -2 65 8 6 2 66 7 8 -1 67 6 7 -1 68 7 8 -1 69 6 8 -2 70 7 8 -1 71 5 8 -3 72 7 6 1 73 5 8 -3 74 6 8 -2 75 8 8 0 76 8 5 3 77 7 6 1 78 5 8 -3 79 7 7 0 80 7 8 -1 81 7 7 0 82 6 8 -2 83 7 5 2 84 6 8 -2 85 7 7 0 86 8 8 0 87 8 7 1 88 5 6 -1 89 8 8 0 90 8 6 2 91 7 8 -1 92 8 6 2
166
188
93 7 6 1 94 6 7 -1 95 8 8 0 96 6 7 -1 97 8 6 2 98 6 5 1 99 6 5 1
100 8 8 0 101 7 6 1 102 8 8 0 103 8 8 0 104 7 7 0 105 8 7 1 106 8 7 1 107 7 6 1 108 8 8 0 109 6 8 -2 110 8 6 2 111 7 5 2 112 6 6 0 113 7 6 1 114 8 8 0 115 8 8 0 116 6 8 -2 117 6 5 1 118 8 8 0 119 8 7 1 120 6 8 -2 121 8 8 0 122 6 5 1 123 8 8 0 124 8 8 0 125 7 6 1 126 7 7 0 127 7 8 -1 128 8 7 1 129 7 6 1 130 5 6 -1 131 6 4 2 132 8 8 0 133 8 8 0 134 8 7 1 135 7 6 1 136 7 8 -1 137 6 7 -1 138 8 7 1 139 8 8 0 140 8 8 0
167
189
141 7 8 -1 142 8 8 0 143 7 7 0 144 8 7 1 145 7 6 1 146 6 6 0 147 6 6 0 148 8 8 0 149 6 6 0 150 7 7 0
168
190
Lampiran X Skor Loyalitas Merek
169
191
Skor Loyalitas Merek
Pembelian ulang Frekuensi pembelian
Merekomendasikan orang lain No.
Resp Itm 1 Itm 2 Itm 3 Itm 1 Itm 2 Itm 1 Itm 2 Itm 3
itm 4 Total
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 33 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 34 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 33 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 34 6 4 4 4 3 3 4 3 4 4 33 7 4 4 4 4 4 4 3 4 3 34 8 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 9 4 4 4 4 4 4 3 4 3 34
10 4 4 4 4 4 4 3 4 3 34 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 12 4 4 4 2 2 4 3 3 3 29 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 14 3 3 3 2 2 3 3 3 3 25 15 4 3 3 2 2 3 3 3 3 26 16 3 3 3 3 3 4 4 3 3 29 17 4 4 4 3 2 2 2 2 1 24 18 4 4 4 3 2 2 2 2 1 24 19 3 4 4 3 4 3 3 3 3 30 20 3 3 3 2 2 3 3 3 3 25 21 3 3 3 2 2 3 2 3 2 23 22 3 3 3 2 3 2 2 2 2 22 23 3 3 4 3 3 4 4 3 3 30 24 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28 25 3 3 3 2 2 3 2 2 2 22 26 4 4 3 3 4 4 4 3 4 33 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 28 3 3 3 4 4 3 3 3 3 29 29 3 3 3 4 4 3 3 3 3 29 30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 31 3 2 3 3 2 2 2 2 2 21 32 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 33 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 34 3 3 2 2 2 2 2 2 2 20 35 3 3 3 3 2 2 2 2 2 22 36 2 2 3 2 3 3 3 3 3 24 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 41 3 4 2 3 3 3 3 3 3 27 42 3 2 3 4 3 3 2 3 3 26 43 3 4 4 4 3 4 4 4 4 34
170
192
44 3 3 3 3 4 3 4 3 4 30 45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 46 4 4 3 4 4 3 3 4 4 33 47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 48 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34 49 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34 50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 51 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30 52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 53 4 4 3 3 3 4 3 3 2 29 54 3 3 3 3 4 3 3 3 3 28 55 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32 56 3 3 3 2 2 2 2 2 2 21 57 3 3 3 4 4 3 3 3 3 29 58 3 3 4 4 3 3 3 3 4 30 59 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 61 3 3 4 3 2 3 2 2 2 24 62 3 3 3 3 3 3 2 2 2 24 63 2 2 2 2 2 3 3 3 3 22 64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 65 2 3 3 2 2 3 2 3 2 22 66 4 3 3 3 3 3 3 4 4 30 67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 68 3 3 3 2 2 3 3 3 3 25 69 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30 70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 71 3 3 3 2 2 2 2 2 2 21 72 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34 73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 74 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 75 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28 76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 78 4 4 4 2 3 3 2 2 2 26 79 3 3 2 3 2 3 3 2 2 23 80 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 81 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 82 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 84 3 3 3 2 3 2 2 2 2 22 85 3 3 3 3 4 4 4 3 3 30 86 4 3 4 4 3 4 4 4 3 33 87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 88 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32 89 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32 90 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33 91 3 3 3 4 4 3 3 3 3 29
171
193
92 3 3 3 2 2 3 3 3 3 25 93 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 94 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28 95 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 96 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30 97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 98 3 3 3 3 3 3 2 3 3 26 99 4 4 4 3 3 4 3 4 4 33 100 4 3 3 3 3 4 3 4 3 30 101 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 102 3 3 4 4 4 4 3 4 4 33 103 4 4 4 4 4 4 3 4 3 34 104 4 4 3 3 4 3 4 4 4 33 105 4 4 4 4 4 4 3 4 3 34 106 4 4 4 3 3 4 3 4 4 33 107 4 4 4 4 4 4 3 4 3 34 108 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 109 4 4 4 4 4 4 3 4 3 34 110 4 4 4 4 4 4 3 4 3 34 111 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 112 4 4 4 2 2 4 3 3 3 29 113 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 114 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 115 3 4 2 3 3 3 3 3 3 27 116 3 2 3 4 3 3 2 3 3 26 117 3 4 4 4 3 4 4 4 4 34 118 3 3 3 3 4 3 4 3 4 30 119 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 120 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 121 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28 122 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 123 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30 124 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 125 3 3 3 3 3 3 2 3 3 26 126 4 4 4 3 3 4 3 4 4 33 127 4 3 3 3 3 4 3 4 3 30 128 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 129 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 130 4 4 4 2 3 3 2 2 2 26 131 3 3 2 3 2 3 3 2 2 23 132 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 133 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 134 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 135 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 136 3 3 3 2 3 2 2 2 2 22 137 3 3 3 3 4 4 4 3 3 30 138 4 3 4 4 3 4 4 4 3 33 139 3 3 3 3 3 3 4 4 4 30
172
194
140 3 3 4 4 4 4 3 4 3 32 141 4 4 4 3 3 4 3 4 3 32 142 3 3 3 4 4 3 4 3 3 30 143 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 144 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 145 3 3 3 4 4 3 3 4 4 31 146 3 3 3 2 2 2 2 2 2 21 147 4 4 4 3 2 2 3 3 3 28 148 3 3 3 3 3 4 4 4 4 31 149 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 150 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34
Jumlah Skor Hasil Pengumpulan Data 4431
173
195
Lampiran XI Uji Validitas dan
Reliabilitas
174
196
175
197
176
198
177
202
Lampiran XII Regresi Linear Berganda
181
203
Regression
Descriptive Statistics
29.54 4.619 150
-1.43 6.770 150
.19 1.543 150
-.18 1.424 150
.01 .746 150
-.31 1.437 150
.23 1.879 150
.15 1.180 150
Y Loyalitas Merek
X1 Kepuasan Konsumen_ Performance
X2 Kepuasan Konsumen_ Feature
X3 Kepuasan Konsumen_ Reliability
X4 Kepuasan Konsumen_ Conformance of specification
X5 Kepuasan Konsumen_ Serviceability
X6 Kepuasan Konsumen_ Estetika
X7 Kepuasan Konsumen_ Percieved Quality
Mean Std. Deviation N
Model Summary
.739a .546 .524 3.187
Model
1
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X7 Kepuasan Konsumen_ PercievedQuality, X3 Kepuasan Konsumen_ Reliability, X1 Kepuasan Konsumen_ Performance, X4 KepuasanKonsumen_ Conformance of specification, X5 KepuasanKonsumen_ Serviceability, X6 Kepuasan Konsumen_Estetika, X2 Kepuasan Konsumen_ Feature
a.
Variables Entered/Removedb
X7 Kepuasan Konsumen_ Percieved Quality,X3 Kepuasan Konsumen_ Reliability, X1 Kepuasan Konsumen_ Performance, X4 Kepuasan Konsumen_ Conformance ofspecification, X5 Kepuasan Konsumen_Serviceability, X6 Kepuasan Konsumen_Estetika, X2 Kepuasan Konsumen_ Feature
a
. Enter
Model
1
Variables EnteredVariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y Loyalitas Merekb.
ANOVAb
1736,570 7 248,081 24,418 ,000a
1442,690 142 10,160
3179,260 149
Regression
ResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X7, X3, X1, X4, X5, X6, X2a.
Dependent Variable: Yb.
182
204
Coefficientsa
29.711 .282 105.402 .000
.140 .043 .205 3.240 .001
.581 .201 .194 2.892 .004
.638 .221 .197 2.887 .005
1.001 .387 .162 2.585 .011
.585 .200 .182 2.924 .004
.454 .156 .185 2.915 .004
.690 .245 .176 2.815 .006
(Constant)
X1 Kepuasan Konsumen_Performance
X2 Kepuasan Konsumen_Feature
X3 Kepuasan Konsumen_Reliability
X4 Kepuasan Konsumen_Conformance of specification
X5 Kepuasan Konsumen_Serviceability
X6 Kepuasan Konsumen_Estetika
X7 Kepuasan Konsumen_Percieved Quality
Model
1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y Loyalitas Mereka.
183
205
Case Summaries
X1 Kepuasan
Konsumen_
Performance
X2 Kepuasan
Konsumen_ Feature
X3 Kepuasan
Konsumen_ Reliability
X4 Kepuasan
Konsumen_ Conforman
ce of specificatio
n
X5 Kepuasan
Konsumen_ Serviceabilit
y
1 1 0 0 0 -12 0 0 0 0 03 1 0 0 0 04 0 0 0 0 05 0 0 0 0 06 0 0 0 0 07 0 0 0 0 08 0 0 0 0 09 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 011 0 0 0 0 012 -5 0 0 0 -113 -6 0 1 0 014 -4 0 -1 0 -415 -16 0 0 0 016 -7 0 0 0 117 -16 0 1 -1 -318 -16 -2 1 -1 -319 0 -1 -2 0 020 -3 0 -1 -1 021 -15 -2 -2 -2 -222 -9 -4 -3 -1 -223 -14 0 0 0 -124 -8 -4 -3 -1 -225 -6 1 0 0 026 -9 3 0 0 127 -20 1 -2 0 -228 -5 -2 -2 -1 -229 -2 -2 -2 0 -130 -4 -3 -2 -1 031 -1 -2 -1 -1 032 -18 0 -2 -1 -433 -10 -3 -2 0 -434 -1 -3 -2 0 -435 -3 -2 -2 0 -236 1 -1 -2 0 -137 4 -1 2 0 238 5 2 1 1 -139 -7 3 -2 -1 140 6 2 2 0 -141 0 0 0 0 142 -12 1 -2 0 1
184
206
X1 Kepuasan
Konsumen_
Performance
X2 Kepuasan
Konsumen_ Feature
X3 Kepuasan
Konsumen_ Reliability
X4 Kepuasan
Konsumen_ Conforman
ce of specificatio
n
X5 Kepuasan
Konsumen_ Serviceabilit
y
43 9 2 0 -1 044 -5 2 1 1 -145 4 -1 -1 0 -246 3 2 2 0 -147 3 -2 0 0 048 0 2 2 1 -249 4 1 1 0 050 -2 0 0 1 -251 3 2 1 1 -252 -12 -1 -1 -1 153 3 -1 0 0 054 0 1 0 1 255 -7 2 2 1 056 -13 0 -2 -1 057 6 1 0 0 -258 -4 0 0 1 159 -4 -2 0 0 160 -4 -1 -2 -1 161 5 1 -2 0 162 -9 0 -2 -1 063 -3 -1 -2 -1 064 0 0 1 0 -165 -4 0 -1 -1 -166 -4 0 -1 0 067 -4 -1 0 -1 068 -1 0 -2 -1 069 -3 1 0 0 170 8 1 0 0 171 -4 -4 -2 0 072 4 1 1 0 073 -6 -1 0 0 074 -4 1 -2 1 -375 0 0 -1 0 -176 -13 -1 -2 -1 -177 -7 -1 -3 0 -178 -5 -2 0 0 079 -6 -1 -2 -1 180 -1 1 0 -2 081 -4 0 0 0 082 11 -2 -2 0 083 -5 3 -1 -1 284 0 -1 1 0 -1
185
207
X1 Kepuasan
Konsumen_
Performance
X2 Kepuasan
Konsumen_ Feature
X3 Kepuasan
Konsumen_ Reliability
X4 Kepuasan
Konsumen_ Conforman
ce of specificatio
n
X5 Kepuasan
Konsumen_ Serviceabilit
y
85 -5 -1 -3 1 -286 8 2 0 -1 087 9 3 3 -1 388 -6 2 0 1 089 5 1 0 1 090 -7 0 -2 1 191 -1 0 0 0 -192 -14 1 -1 0 093 4 0 0 0 -294 -7 -1 0 1 095 15 1 1 0 296 -2 -3 -1 0 397 11 3 -2 0 298 4 0 3 0 -299 -6 2 0 1 0
100 -2 1 -1 0 0101 8 2 2 0 2102 1 1 2 1 -2103 -4 2 0 1 0104 -7 1 2 1 -2105 1 2 1 1 -2106 -6 -1 2 1 0107 10 1 -1 0 0108 6 -1 1 0 1109 3 -1 2 1 0110 2 0 2 1 -1111 7 1 -1 0 3112 6 1 0 0 1113 4 3 0 1 2114 7 2 2 1 -1115 3 0 -1 0 -2116 16 -2 -3 1 0117 2 1 2 1 -2118 -8 0 2 0 -1119 6 0 0 -1 -2120 -1 1 0 -1 0121 3 1 0 0 -2122 5 2 1 0 0123 -2 0 0 0 0124 9 0 2 1 1125 3 -1 -1 -1 -2126 0 2 0 1 0
186
208
X1 Kepuasan
Konsumen_
Performance
X2 Kepuasan
Konsumen_ Feature
X3 Kepuasan
Konsumen_ Reliability
X4 Kepuasan
Konsumen_ Conforman
ce of specificatio
n
X5 Kepuasan
Konsumen_ Serviceabilit
y
127 2 4 1 1 -2128 3 1 0 1 1129 5 -1 0 1 2130 0 0 -1 0 2131 -10 -1 -1 -1 4132 2 -2 -1 -1 0133 -10 2 -1 -1 -1134 -4 1 1 1 -2135 6 2 1 0 1136 -4 -2 -2 0 -1137 8 1 1 -2 0138 -3 0 1 1 0139 -3 2 0 1 -1140 4 0 2 1 -1141 -6 2 4 1 0142 6 2 0 0 -2143 9 0 3 -1 2144 6 2 0 0 1145 -2 0 1 1 0146 -18 0 -2 -1 0147 0 -1 0 0 0148 -1 2 -1 1 -2149 -13 2 -1 0 0150 -2 2 1 1 1
TotalN 150 150 150 150 150
187
209
Case Summaries
X6 Kepuasan
Konsumen_ Estetika
X7 Kepuasan
Konsumen_ Percieved
Quality
Y Loyalitas
Merek
1 0 0 362 0 0 333 0 0 344 0 0 335 0 0 346 0 0 337 0 0 348 0 0 359 0 0 34
10 -1 0 3411 0 0 2712 0 0 2913 2 0 2714 -2 -2 2515 -3 2 2616 1 0 2917 -3 -1 2418 -3 -1 2419 2 0 3020 -2 0 3621 -3 -3 3322 -1 0 3423 0 1 3324 0 1 3425 0 0 3326 3 0 3427 -3 0 3528 0 0 3429 -2 0 3430 -2 0 2731 0 0 2932 -3 0 2733 -3 -3 2534 -3 -2 2635 -3 -1 2936 1 -1 2437 -2 2 2438 2 1 3639 0 2 3640 3 1 3641 1 3 2742 2 0 26
188
210
X6Kepuasan
Konsumen_ Estetika
X7 Kepuasan
Konsumen_ Percieved
Quality
Y Loyalitas
Merek
43 5 0 3444 0 0 3045 0 0 2746 2 0 3347 0 -2 2748 2 1 3449 2 2 3450 -1 -1 2751 0 0 3052 1 0 2753 -1 -1 2954 -3 2 2855 0 -2 3256 0 1 2157 2 -2 2958 -1 0 3059 1 1 2760 -1 2 3661 -3 2 2462 2 2 2463 -1 2 2264 0 0 2765 1 2 2266 2 0 3067 0 -1 2768 1 0 2569 0 -1 3070 -1 0 2771 -2 -2 2172 2 1 3473 0 -2 2774 1 -1 2775 1 -1 2876 -3 3 3677 -1 2 3678 0 -2 2679 0 1 2380 0 -2 2781 -2 0 2782 -1 -2 2783 -1 2 3684 1 -1 22
189
211
X6 Kepuasan
Konsumen_ Estetika
X7 Kepuasan
Konsumen_ Percieved
Quality
Y Loyalitas
Merek
85 3 1 3086 1 0 3387 -3 1 3688 1 0 3289 2 0 3290 3 2 3391 1 0 2992 2 2 2593 2 2 2794 -1 -1 2895 2 0 3696 1 -1 3097 -2 2 3698 -1 1 2699 1 1 33
100 1 0 30101 0 1 36102 2 0 33103 1 0 34104 3 0 33105 2 1 34106 2 1 33107 3 1 34108 3 0 35109 2 -2 34110 1 2 34111 -3 2 27112 0 0 29113 -1 1 36114 5 0 36115 -2 0 27116 -3 -2 26117 2 1 34118 0 0 30119 2 1 27120 -2 -2 27121 2 0 28122 2 1 36123 1 0 30124 3 0 36125 2 1 26126 2 0 33
190
212
X6 Kepuasan
Konsumen_ Estetika
X7 Kepuasan
Konsumen_ Percieved
Quality
Y Loyalitas
Merek
127 -1 -1 30128 4 1 36129 2 1 36130 -3 -1 26131 -1 2 23132 -1 0 27133 3 0 27134 1 1 27135 3 1 36136 -2 -1 22137 -1 -1 30138 1 1 33139 2 0 30140 0 0 32141 0 -1 32142 1 0 30143 4 0 36144 2 1 36145 -3 1 31146 -3 0 21147 1 0 28148 1 0 31149 -1 0 27150 1 0 34
TotalN 150 150 150
191
213
Lampiran XIII Uji r
192
214
193
215
Lampiran XIV Tabel t
(Satu Sisi)
194
216
195
217
Lampiran XV Tabel F
196
218
197