Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan...

15
Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ........ Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Jember, 2015 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Effect Of Finacial Performance On Return Of Shares Listed In Manufacturing Company Indonesian Stock Exchange Wieke Herlina Agustin, S.E. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan Membuktikan pengaruh kinerja keuangan yang dilihat dari rasio EPS, DER, dan ROI secara parsial terhadap return saham perusahaan manufaktur manufaktur pada barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. Populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEJ serta memiliki saham aktif selama tahun 2011-2013 dari total keseluruhan perusahaan manufaktur pada barang konsumsi 37 perusahaan. Variabel yang digunakan yaitu sebanyak 4 variabel, yaitu EPS (Earning per Share), DER (Debt to Equity Ratio), ROI (Return on Investment), dan return saham. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Persamaan regresi yang dapat dibentuk adalah Y = 0,282 + (-0,094)X1 + (-0,293)X2 + 0,114X3. Hasil penelitian : 1) Menunjukkan bahwa EPS berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia; 2) DER berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, dan; 3) ROI berpengaruh positif dan namun tidak signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Kata kunci : EPS (Earning per Share), DER (Debt to Equity Ratio), ROI (Return on Investment), dan return saham ABSTRACT This study aims to prove the influence of financial performance as seen from the EPS ratio, DER, and ROI partially on stock return of manufacturing companies in the consumer goods manufacturing in the Indonesian Stock Exchange Period 2011-2013. The population in this study are shares of companies listed on the ISE, sampling techniques in this study using purposive sampling method, the number of samples taken as many as 30 consumer goods companies listed on the JSE as well as having an active share during 2011-2013 from total consumer goods manufacturing companies in 37 companies. Variables used as many as four variables, namely EPS (Earnings per Share), DER (Debt to Equity Ratio), ROI (Return on Investment), and stock return. The analysis tool used is multiple linear regression analysis. Regression equation that can be formed is Y = 0,282 + (-0.094) X1 + (-0.293) X2 + 0,114X3. Results of the study: 1) Indicates that the EPS negative but not significant effect on stock return of manufacturing companies in Indonesian Stock Exchange; 2) DER negative but not significant effect on

Transcript of Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan...

Page 1: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/49/umj-1x-wiekeherli-2433-1... · Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ........

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Jember, 2015

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Effect Of Finacial Performance On Return Of Shares Listed In Manufacturing

Company Indonesian Stock Exchange

Wieke Herlina Agustin, S.E.

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan Membuktikan pengaruh kinerja keuangan yang dilihat dari rasio EPS, DER, dan

ROI secara parsial terhadap return saham perusahaan manufaktur manufaktur pada barang konsumsi di

Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. Populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI, teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling, dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 perusahaan barang konsumsi yang

terdaftar di BEJ serta memiliki saham aktif selama tahun 2011-2013 dari total keseluruhan perusahaan

manufaktur pada barang konsumsi 37 perusahaan. Variabel yang digunakan yaitu sebanyak 4 variabel,

yaitu EPS (Earning per Share), DER (Debt to Equity Ratio), ROI (Return on Investment), dan return

saham. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Persamaan regresi yang

dapat dibentuk adalah Y = 0,282 + (-0,094)X1 + (-0,293)X2 + 0,114X3. Hasil penelitian : 1) Menunjukkan

bahwa EPS berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur di

Bursa Efek Indonesia; 2) DER berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap return saham

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, dan; 3) ROI berpengaruh positif dan namun tidak

signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Kata kunci : EPS (Earning per Share), DER (Debt to Equity Ratio), ROI (Return on Investment), dan

return saham

ABSTRACT This study aims to prove the influence of financial performance as seen from the EPS ratio, DER, and

ROI partially on stock return of manufacturing companies in the consumer goods manufacturing in the

Indonesian Stock Exchange Period 2011-2013. The population in this study are shares of companies

listed on the ISE, sampling techniques in this study using purposive sampling method, the number of

samples taken as many as 30 consumer goods companies listed on the JSE as well as having an active

share during 2011-2013 from total consumer goods manufacturing companies in 37 companies.

Variables used as many as four variables, namely EPS (Earnings per Share), DER (Debt to Equity Ratio),

ROI (Return on Investment), and stock return. The analysis tool used is multiple linear regression

analysis. Regression equation that can be formed is Y = 0,282 + (-0.094) X1 + (-0.293) X2 + 0,114X3.

Results of the study: 1) Indicates that the EPS negative but not significant effect on stock return of

manufacturing companies in Indonesian Stock Exchange; 2) DER negative but not significant effect on

Page 2: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/49/umj-1x-wiekeherli-2433-1... · Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ........

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Jember, 2015

stock return of manufacturing companies in Indonesian Stock Exchange, and; 3) ROI and positive effect

but not significant to stock return of manufacturing companies in Indonesian Stock Exchange.

Keywords : EPS (Earnings per Share), DER (Debt to Equity Ratio), ROI (Return on Investment), and the

stock return

1. Latar Belakang Masalah

Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya

berusaha untuk memproduksi barang berkualitas tinggi dengan biaya rendah dalam

rangka meningkatkan daya saing baik dipasar domestik maupun pasar global. Situasi

ini mendorong mereka untuk mengadaptasikan sistem manufaktur yang dapat

mempercepat proses penciptaan nilai tambah, antara lain dengan melakukan

hubungan kontraktual dengan para pemasok dan investor (Ansari, 2006).

Persaingan dunia usaha dalam perekonomian pasar bebas sekarang ini

semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

berkembang sesuai dengan bertambahnya jumlah unit usaha ataupun meningkatnya

kebutuhan pasar. Modal sangat dibutuhkan bagi kelangsungan suatu usaha, hal ini

juga yang merupakan kendala yang sering dihadapi oleh perusahaan.

Pasar modal merupakan sarana yang efektif untuk mempercepat pertumbuhan

perusahaan. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan instrumen

keuangan penting dalam suatu perekonomian yang berfungsi memobilisasi dana dari

masyarakat ke sektor produktif (perusahaan). Kehadiran pasar modal memperbanyak

pilihan perusahaan untuk mendapatkan sumber dana (khususnya dana jangka

panjang).

Perusahaan manufaktur adalah suatu jenis perusahaan yang dalam kegiatannya

berusaha mengolah bahan baku hingga menjadi barang jadi. Dalam kegiatannya

perusahaan manufaktur kecuali menggunakan bahan baku sebagai bahan dasar

olahannya, perusahaan juga melibatkan tenaga kerja yang mengerjakan langsung

proses pengolahan bahan baku tersebut. Dengan demikian dibanding dengan jenis

perusahaan jasa dan perusahaan dagang umumnya perusahaan manufakur menyerap

tenaga kerja yang relatif banyak. (Wahyudin, 2004).

Menurut Kieso (2002:341), yang menjadi fokus perhatian dari investor dalam

menilai performance perusahaan adalah profitabilitas perusahaan. Penilaian saham

yang dilakukan oleh investor dapat melalui tingkat profitabilitas, alat yang bisa

digunakan adalah dengan rasio keuangan yaitu Earning Per Share dan Return On

Asset. Earning Per Share merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar

keuntungan (profit) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham

(Tjipto Darmadji, 2001:139). Investor saham mempunyai kepentingan terhadap

informasi EPS dalam melakukan penentuan harga saham. EPS yang diharapkan oleh

para investor adalah EPS yang semakin tinggi pada setiap periodenya, semakin tinggi

EPS seiring juga dengan permintaan akan saham tersebut akan meningkat yang

cenderung meningkatkan harga saham. Menurut Lawrence J.Gitman (2005:15),

Earning Per Share (EPS) adalah rasio keuangan yang memperlihatkan jumlah

pendapatan/laba atas saham para pemegang saham biasa beredar, dimana

membandingkan pendapatan/laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa

dengan jumlah saham yang beredar. Jadi dapat disimpulkan bahwa Earning Per

Share (EPS) merupakan rasio profitabilitas sebagai informasi yang digunakan untuk

menganalisis kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk tiap lembar

saham yang akan dibagikan kepada seorang investor.

Page 3: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/49/umj-1x-wiekeherli-2433-1... · Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ........

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Jember, 2015

Return On Asset (ROA) yang merupakan suatu alat analisis yang mengukur

secara keselurahan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan

aktiva yang tersedia didalam perusahaan. ROA merupakan hasil perbandingan antara

laba bersih setelah pajak dengan total asset/ aktiva (Agus Sartono, 2001:123).

Besarnya tingkat pengembalian perusahaan dapat dilihat melalui besar kecilnya laba

perusahaan tersebut. Jika laba perusahaan tinggi maka tingkat pengembalian

investasi (ROA) perusahaan akan tinggi maka investor akan tertarik untuk membeli

saham tersebut, sehingga harga saham tersebut akan mengalami kenaikan

(Tandelilin, 2001:236).

Analisis teknikal adalah menganalisis harga saham berdasarkan informasi yang

mencerminkan kondisi perdagangan saham, keadaan pasar, permintaan dan

penawaran harga di pasar saham, fluktuasi kurs dan volume transaksi di masa lalu.

Analisis teknikal menegaskan bahwa perubahan harga saham terjadi berdasarkan

pola perilaku harga saham itu sendiri, sehingga cenderung untuk terulang kembali.

Asumsi dasar dari analisis teknikal adalah bahwa jual beli saham merupakan

kegiatan berspekulasi.

Untuk menarik dan mengundang investor terhadap perusahaan, penting bagi

para manajer khususnya manajer investasi untuk meningkatkan nilai perusahaannya

dimata pasar serta meningkatkan kinerja keuangannya (financial performance) agar

investor menilai bahwa perusahaan ini adalah perusahaan yang layak untuk

berinvestasi didalamnya. Kondisi ini adalah suatu bentuk persaingan perusahaan–

perusahaan go public yang ada di Indonesia untuk mendapatkan investor guna

meningkatkan stockholder’s equity perusahaannya untuk melakukan pengembangan

usaha yang bertujuan meningkatkan income perusahaan pada tahun–tahun berikutnya

agar perusahaan meningkat terus

Isu penelitian yang utama adalah apakah informasi kinerja keuangan

menambah manfaat bagi investor. Untuk menguji manfaat informasi akuntansi, rasio

keuangan dapat digunakan untuk menentukan kekuatan hubungan rasio dengan

fenomena ekonomi. Beberapa penelitian tentang isu ini telah banyak dilakukan.

Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi kinerja perusahaan

memberikan tambahan bagi pemakai laporan keuangan. Akan tetapi, beberapa studi

menunjukkan hasil yang bertentangan. Secara garis besar, studi tersebut menyatakan

bahwa data keuangan tidak mempunyai kandungan informasi dalam hubungannya

dengan harga saham ataupun return saham.

Analisa rasio keuangan merupakan instrumen analisa perusahaan yang

ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan perusahaan

yang bersangkutan. Dengan analisa rasio keuangan ini dapat diketahui kekuatan dan

kelemahan perusahaan di bidang keuangan. Analisa rasio keuangan dapat juga

dipakai sebagai sistem peringatan awal (early warning system) terhadap

kemunduran kondisi keuangan perusahaan yang mengakibatkan tidak akan

memberikan kepastian going concern perusahaan khususnya untuk perusahaan yang

go public. Perusahaan yang melakukan penjualan kepada masyarakat bertujuan untuk

menambah modal kerja perusahaan, perluasan usaha dan diversifikasi produk. Untuk

menarik investor, perusahaan harus mampu menunjukkan kinerjanya. Pengukuran

kinerja dapat dilakukan menggunakan rasio keuangan. Investor tertarik dengan

saham yang memiliki return positif dan tinggi karena akan meningkatkan

kesejahteraan investor. Investor sebelum melakukan investasi pada perusahaan yang

terdaftar di BEI melakukan analisis kinerja perusahaan antara lain menggunakan

Page 4: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/49/umj-1x-wiekeherli-2433-1... · Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ........

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Jember, 2015

rasio keuangan sehingga kinerja keuangan perusahaan berkaitan dengan return

perusahaan (Husnan, 2007:44)

2. Landasan Teoritis

2.1 Kinerja Saham

Saham adalah penyertaan dalam modal dasar suatu perseroan

terbatas, sebagai tanda bukti penyertaan tersebut dikeluarkan surat kolektif

kepada pemilik yaitu pemegang saham (Sumantoro, 1990:10). Perusahaan

tetap menjual sahamnya kepada masyarakat meskipun hal tersebut dapat

mengurangi atau menghilangkan kekuasaan kontrol atas perusahaannya

dengan pertimbangan sebagai berikut: (Sumantoro, 1990:11)

a. Untuk menghimpun dana yang diperlukan bagi pembelanjaan

perusahaan;

b. Untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta dalam

pengelolaan dan perkembangan perusahaan;

c. Untuk lebih memberikan peluang untuk partisipasi pengelolaan

perusahaan.

Perdagangan saham dilakukan di Bursa Efek yaitu tempat

bertemunya penjual dana dan pembeli dana yang di pasar modal atau Bursa

tersebut diperantarai oleh para anggota bursa selaku pedagang perantara

perdagangan efek untuk melakukan transaksi jual-beli (Sumantoro,1990:10)

Sekuritas atau saham yang telah dibeli di pasar perdana (Initial

Public Offering) kemudian akan diperdagangkan di bursa efek atau pasar

sekunder. Saat pertama kali sekuritas tersebut diperdagangkan di bursa efek

biasanya memerlukan waktu sekitar enam sampai delapan minggu dari saat

Initial Public Offering. Pada waktu sekuritas tersebut mulai diperdagangkan

di bursa, dikatakan sekuritas tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Jadi

bursa efek merupakan suatu tempat untuk memperdagangkan sekuritas

tersebut.

2.2 Return Saham

Return merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah investasi. Return

dapat berupa return realisasi (realized return) yaitu return yang telah terjadi

atau return ekspektasi (expected return) yaitu return yang diharapkan akan

terjadi di masa yang akan datang. Hartono (2006: 107) menyatakan bahwa

return abnormal (abnormal return) merupakan selisih antara return

ekspektasi dan return realisasi. Tujuan corporate finance adalah

memaksimumkan nilai perusahaan. Tujuan ini bisa menyimpan konflik

potensial antara pemilik perusahaan dengan kreditur. Jika perusahaan

menikmati laba yang besar, nilai pasar saham (dana pemilik) akan meningkat

pesat, sementara nilai hutang perusahaan (dana kreditur) tidak terpengaruh.

Sebaliknya, apabila perusahaan mengalami kerugian atau bahkan

kebangkrutan, maka hak kreditur akan didahulukan sementara nilai saham

akan menurun drastis. Jadi dengan demikian nilai saham merupakan indeks

yang tepat untuk mengukur efektivitas perusahaan, sehingga seringkali

dikatakan memaksimumkan nilai perusahaan juga berarti memaksimumkan

kekayaan pemegang saham. Saham suatu perusahaan bisa dinilai dari

pengembalian (return) yang diterima oleh pemegang saham dari perusahaan

Page 5: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/49/umj-1x-wiekeherli-2433-1... · Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ........

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Jember, 2015

yang bersangkutan. Return bagi pemegang saham bisa berupa penerimaan

dividen tunai ataupun adanya perubahan harga saham pada suatu

periode (Beza, 2008).

Return abnormal menjadi indikator untuk mengukur efisiensi suatu

pasar modal. Apabila harga suatu instrument investasi telah mencerminkan

seluruh informasi yang ada maka return ekspektasi atas suatu harga saham

relatif akan sama dengan return realisasinya. Pada pasar modal yang telah

efisien, seorang investor tidak akan dapat memperoleh abnormal return

secara berlebihan atau secara terus menerus. Hal ini tentu saja berlaku

dengan asumsi seluruh pelaku pasar bertindak rasional atas informasi yang

diperoleh.

2.3 Kinerja Keuangan Dengan Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi

perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator

keuangan yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi

keuangan atau prestasi operasi di masa lalu. Makna dan kegunaan rasio

keuangan dalam praktik bisnis pada kenyataannya bersifat subyektif,

bergantung pada untuk apa suatu analisis dilakukan dalam konteks apa

analisis tersebut diaplikasikan (Helfret, 1999).

Menurut Nainggolan (2004 : 68) ada beberapa rasio keuangan yang

digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu:

a. EPS (Earning per Share)

Merupakan laba yang diperoleh perusahaan per lembar saham. Laba per

saham merupakan alat ukur yang berguna untuk membandingkan laba

dari berbagai entitas usaha yang berbeda dan untuk membandingkan laba

suatu entitas dari waktu ke waktu jika terjadi perubahan dalam struktur

modal. Laba per saham telah sejak dulu dihitung dan digunakan oleh

para analis keuangan. Perhitungan laba per saham yang mengarah ke

masa depan mancoba memberikan informasi mengenai laba per saham

yang mungkin akan diperoleh di masa datang Rumus EPS sebagai

berikut:

b. DER (Debt to Equity Ratio)

Merupakan rasio yang mengukur besarnya hutang yang ditanggung

melalui modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Debt Equity Ratio

adalah instrumen untuk mengetahui kemampuan akuitas atau aktiva

bersih suatu perusahaan untuk melunasi seluruh kewajibannya. Rumus

DER sebagai berikut:

c. ROI (Return on Investment)

Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam

menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset (Kasmir, 2012). Rumus

ROA sebagai berikut:

Page 6: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/49/umj-1x-wiekeherli-2433-1... · Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ........

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Jember, 2015

3. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual didalam penelitian ini adalah sebagai berikut ;

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian

Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan

yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan yang ditujukan untuk

menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu.

Makna dan kegunaan rasio keuangan dalam praktik bisnis pada kenyataannya

bersifat subyektif, bergantung pada untuk apa suatu analisis dilakukan dalam konteks

apa analisis tersebut diaplikasikan. EPS (Earning per Share) merupakan laba yang

diperoleh perusahaan per lembar saham. Laba per saham merupakan alat ukur yang

berguna untuk membandingkan laba dari berbagai entitas usaha yang berbeda dan

untuk membandingkan laba suatu entitas dari waktu ke waktu jika terjadi perubahan

dalam struktur modal. Laba per saham telah sejak dulu dihitung dan digunakan oleh

para analis keuangan. Perhitungan laba per saham yang mengarah ke masa depan dan

mencoba memberikan informasi mengenai laba per saham yang mungkin akan

diperoleh di masa datang. DER (Debt to Equity Ratio) merupakan rasio yang

mengukur besarnya hutang yang ditanggung melalui modal sendiri yang dimiliki

perusahaan. Debt Equity Ratio adalah instrumen untuk mengetahui kemampuan

akuitas atau aktiva bersih suatu perusahaan untuk melunasi seluruh kewajibannya.

ROI (Return on Investment) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset. Harapan investor

terhadap tingkat keuntungan dividen untuk masa yang akan datang. Jika pendapatan

atau dividen suatu saham stabil maka harga saham cenderung stabil. Sebaliknya jika

pendapatan atau dividen suatu saham berfluktuasi maka harga saham cenderung akan

berfluktuasi.

H1

H2

Kinerja Perusahaan

EPS

ROI

DER Return Saham

Page 7: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/49/umj-1x-wiekeherli-2433-1... · Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ........

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Jember, 2015

4 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H1 : EPS berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa

Efek Indonesia

H2 : DER berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur di

Bursa Efek Indonesia

H3 : ROI berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa

Efek Indonesia.

H4 : Kinerja keuangan yang terdiri dari EPS, DER, dan ROI berpengaruh secara

simultan terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek

Indonesia.

5. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini beserta definisi operasionalnya

adalah sebagai berikut:

a. Variabel Independen

Variabel independen atau bebas dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor yang

diperkirakan dapat mempengaruhi retun saham. Dalam penelitian ini, variabel

bebas terdiri dari EPS (Earning per Share), DER (Debt to Equity Ratio), dan ROI

(Return on Investment).

1) EPS (Earning per Share)

Adalah laba yang diperoleh perusahaan per lembar saham. Laba per saham

merupakan alat ukur yang berguna untuk membandingkan laba dari berbagai

entitas usaha yang berbeda dan untuk membandingkan laba suatu entitas dari

waktu ke waktu jika terjadi perubahan dalam struktur modal. EPS (Earning per

Share) dalam penelitian ini diukur menggunakan skala pengukuran rasio

dengan data laporan keuangan pertahun yang ada pada perusahaan manufaktur.

2) DER (Debt to Equity Ratio)

Adalah rasio yang mengukur besarnya hutang yang ditanggung melalui modal

sendiri yang dimiliki perusahaan. Debt Equity Ratio adalah instrumen untuk

mengetahui kemampuan akuitas atau aktiva bersih suatu perusahaan untuk

melunasi seluruh kewajibannya. DER (Debt to Equity Ratio) dalam penelitian

ini diukur menggunakan skala pengukuran rasio dengan data laporan keuangan

pertahun yang ada pada perusahaan manufaktur.

3) ROI (Return on Investment)

Adalah rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan

pendapatan dari pengelolaan aset. ROI (Return on Investment) dalam penelitian

ini diukur menggunakan skala pengukuran rasio dengan data laporan keuangan

pertahun yang ada pada perusahaan manufaktur.

b. Variabel Dependen

Adalah hasil yang diperoleh dari sebuah investasi. Untuk melakukan investasi

dalam bentuk saham diperlukan analisis untuk mengukur nilai saham, yaitu

analisis fundamental dan analisis teknikal. Tujuan analisis fundamental adalah

menentukan apakah nilai saham berada pada posisi undervalue atau overvalue.

Saham dikatakan undervalue bilamana return saham di pasar saham lebih kecil

dari harga wajar atau nilai yang seharusnya, demikian juga sebaliknya. Dapat

dikatakan bahwa untuk memperkirakan return saham dapat menggunakan analisa

fundamental yang menganalisa kondisi keuangan dan ekonomi perusahaan yang

Page 8: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/49/umj-1x-wiekeherli-2433-1... · Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ........

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Jember, 2015

menerbitkan saham tersebut. Analisis fundamental berkaitan dengan penilaian

kinerja perusahaan, tentang efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai

sasarannya

6. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh elemen yang dapat digunakan untuk membuat

beberapa kesimpulan (Sekaran, 2003 : 273). Populasi dalam penelitian ini adalah

saham-saham Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Sampel adalah

menyeleksi bagian dari elemen-elemen populasi atau kesimpulan tentang

keseluruhan populasi yang diperoleh (Sekaran, 2003 : 274).

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive

Sampling, dimana sampel yang dipilih dengan cermat hingga relevan dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Perusahaan yang dipilih menjadi sampel penelitian adalah perusahaan

manufaktur pada barang konsumsi

b. Perusahaan yang memiliki saham aktif selama tahun 2011-2013.

c. Memiliki data keuangan yang lengkap.

Sampel yang diambil sebanyak 30 perusahaan barang konsumsi yang

terdaftar di BEI serta memiliki saham aktif selama tahun 2011-2013 dari total

keseluruhan perusahaan manufaktur pada barang konsumsi 37 perusahaan. Berikut

sampel perusahaan yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Daftar Perusahaan Manufaktur yang Aktif dan Menjadi Sampel Penelitian

NO KODE Nama Perusahaan

1 BATI PT BAT Indonesia

2 MERK PT Merck Indonesia

3 UNVR PT Unilever Indonesia

4 SHDA PT Sari Husada

5 DLTA PT Delta DIndonesia

6 AQUA PT Aqua Golden Mississipi

7 SCPI PT Schering Plough Indonesia

8 ULTJ PT Ultrajaya Milk

9 MYOR PT Mayora Indah

10 HMSP PT HM Sampoerna

11 GGRM PT Gudang Garam

12 KLBF PT Kalbe Farma

13 SUBA PT Suba Indah

14 SMAR PT Smart

15 SKLT PT Sekar Laut

16 TCID PT Mandom Indonesia

17 ADES PT Ades Alfindo Putrasetia

18 TSPC PT Tempo Scan Pasific

19 INDF PT Indofood Sukses Makmur

20 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga

21 DVLA PT Darya Varia Laboratories

22 DAVO PT Davomas

23 MRAT PT Mustika Ratu

24 CEKA PT Cahaya Kalbar

Page 9: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/49/umj-1x-wiekeherli-2433-1... · Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ........

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Jember, 2015

25 KDSI PT Kedaung Setia Industrial

26 STTP PT Siantar TOP

27 TBLA PT Tunas Baru Lampung

28 INAF PT Indofarma

29 KAEF PT Kimia Farma

30 PYFA PT Pyridam Farma

Sumber : Researchgate.net, 2015

7. Teknik Analisis Data

Analisis Regresi Linear Berganda merupakan salah satu analisis yang

bertujuan untuk mngetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Dalam

analisis regresi variabel yang mempengaruhi disebut independent variable (variabel

bebas) dan variabel yang mempengaruhi disebut dependent variable (variabel

terikat). Jika dalam persamaan regresi hanya terdapat salah satu variabel bebas dan

satu variabel terikat, maka disebut sebagai regresi sederhana, sedangkan jika

variabelnya bebasnya lebih dari satu, maka disebut sebagai persamaan regresi

berganda (Prayitno, 2010:124). Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang

dilihat dari rasio EPS, DER, dan ROI terhadap return saham perusahaan manufaktur

di Bursa Efek Indonesia, digunakan analisis regresi linier berganda sebagai berikut

(Prayitno, 2010:61) :

Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+e

Keterangan :

a = bilangan konstanta

b1 = besarnya pengaruh EPS

b2 = besarnya pengaruh DER

b3 = besarnya pengaruh ROI

X1 = EPS

X2 = DER

X3 = ROI

Y = return saham

e = faktor gangguan

8. Hasil Penelitian

8.1 Analisis Regresi Linear Berganda Hasil analisis regresi linear berganda antara variabel independen yaitu EPS,

DER, dan ROI, serta variabel dependen yaitu return. Berikut Tabel 4.1, hasil analisis

regresi linear berganda ;

Page 10: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/49/umj-1x-wiekeherli-2433-1... · Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ........

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Jember, 2015

Tabel 2. Hasil Regresi Linear Berganda

Variabel

Independent

Unstandardized T ttabel Sig. A Keterangan

Coefficients B

(Constant) 0,282 - - -

EPS (X1) -0,094 -0,851 < 1,662 0,397 > 0.010 Tidak

Signifikan

DER (X2) -0,293 -1,960 > 1,662 0,053 < 0,010 signifikan

ROI (X3) 0,114 0,733 < 1,662 0,466 > 0,010 Tidak

Signifikan

Adjusted R Square = 0,027 F. Hitung = 1,831

Sig. F = 0,148

Sumber : Data diolah 2015

Berdasarkan koefisien regresi, maka persamaan regresi yang dapat dibentuk

adalah ;

Y = 0,282 + (-0,094)X1 + (-0,293)X2 + 0,114X3

8.2 Uji Hipotesis

a. Uji t

Hasil analisis regresi berganda adalah mengetahui pengaruh EPS, DER, dan ROI

terhadap variabel dependen yaitu return. Berdasarkan hasil analisis regresi linear

berganda (untuk menguji pengaruh secara parsial) diperoleh hasil yang dapat

dinyatakan sebagai berikut ;

1) Variabel EPS (X1) memiliki nilai t -0,851 < 1,662 dan signifikasi 0,397 >

0,010, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti secara parsial variabel

EPS berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia;

2) Variabel DER (X2) memiliki nilai t -1,960 > 1,662 dan signifikasi 0,053 <

0,010, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti secara parsial variabel

DER berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur di

Bursa Efek Indonesia;

3) Variabel ROI (X3) memiliki nilai t 0,733 < 1,662 dan signifikasi 0,466 >

0,010, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti secara parsial variabel

ROI berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

b. Uji F

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda (dalam hal ini untuk menguji

pengaruh secara simultan) diperoleh hasil, yaitu bahwa Fhitung < Ftabel (1,831 <

2,70) dan signifikasi (0,148 > 0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya

variabel EPS, DER, dan ROI secara simultan berpengaruh tidak signifikan

terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

c. Koefisien Determinasi Berganda

Hasil analisis menujukkan bahwa besarnya persentase sumbangan pengaruh

variabel EPS, DER, dan ROI terhadap return saham perusahaan manufaktur di

Page 11: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/49/umj-1x-wiekeherli-2433-1... · Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ........

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Jember, 2015

Bursa Efek Jakarta, dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square (R2) menunjukkan

sebesar 0,027 atau 2,7% dan sisanya (100%-2,7%) 97,3% dipengaruhi atau

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian

ini, seperti current ratio dan profit margin.

8.3 Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas Model

Gambar 2 Uji Normalitas Data

Gambar 2, menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, karena data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

sehingga dapat dinyatakan bahwa model regresi rnemenuhi asumsi

normalitas.

2) Multikolinieritas

Tabel 3 Uji Multikolinearitas

Test of Multikolinierity VIF Cutt off Keterangan

EPS (X1) 1,114 < 10 Tidak terjadi mulitikolinieritas

DER (X2) 2,048 < 10 Tidak terjadi mulitikolinieritas

ROI (X3) 2,207 < 10 Tidak terjadi mulitikolinieritas

Sumber : Data diolah 2015

Tabel 2, menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel

independen karena menunjukkan nilai VIF kurang dari 5.

Page 12: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/49/umj-1x-wiekeherli-2433-1... · Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ........

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Jember, 2015

3) Heteroskedastisitas

Gambar 3 Uji Heteroskedastisitas

Gambar 3, menunjukkan bahwa tidak adanya heteroskedastisitas, karena

tebaran data tidak membentuk garis tertentu atau tidak terdapat pola yang

jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y.

9. Pembahasan

9.1 Pengaruh EPS Terhadap Return

Penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel EPS

sebesar -0,094 atau -9,4% dengan arah positif. EPS sebagai laba yang diperoleh

perusahaan per lembar saham dan merupakan alat ukur yang berguna untuk

membandingkan laba dari berbagai entitas usaha yang berbeda dan untuk

membandingkan laba suatu entitas dari waktu ke waktu jika terjadi perubahan dalam

struktur modal yang mengarah ke masa depan dan mancoba memberikan informasi

mengenai laba per saham yang mungkin akan diperoleh di masa datang adalah cukup

baik, dengan artian lainnya bahwa adanya adanya suatu tingkat pertumbuhan

perusahaan yang semakin tidak sebanding dengan peningkatan perusahaan yang

berhasil atau perusahaan yang mengalami penurunan profitabilitas atau labanya,

maka akan semakin rendah pula PER-nya, hal ini menunjukkan bahwa laba yang

dihasilkan perusahaan, memberikan indikasi penurunan yang sesuai dengan

perkembangan harga saham yang ada. Namun apabila semakin tinggi tingkat

pertumbuhan perusahaan maka akan semakin baik perkembangan harga sahamnya.

Hal ini juga dapat disebabkan perbandingan antara harga saham di pasar perdana

yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima relatif tidak

sebanding. Ukuran tersebut menyangkut suatu jumlah yang tidak dapat dikendalikan

secara langsung oleh perusahaan, sehingga investor akan memperkirakan kinerja

perusahaan dimasa yang akan datang (harga pasar mengindikasikan taksiran

pemegang saham tentang return dimasa yang akan datang), perusahaan berhak tidak

mendistribusikan seluruh laba kepada pemegang saham. Jika perusahaan mendapat

laba, laba tersebut dapat digunakan dalam berinvestasi untuk perusahaan atau

mendistribusikannya kepada pemegang saham dalam bentuk deviden. Laba yang

Page 13: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/49/umj-1x-wiekeherli-2433-1... · Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ........

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Jember, 2015

diinvestasikan tentunya akan memberikan pada kinerja perusahaan, sedangkan

deviden yang dibagikan hanya akan memberikan keuntungan pada investor, namun

memiliki efek yang kurang baik terhadap return saham.

9.2 Pengaruh DER Terhadap Return

Penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel DER

sebesar -0,293 atau -29,3% dengan arah positif. DER sebagai besarnya hutang yang

ditanggung melalui modal sendiri yang dimiliki perusahaan, dan merupakan

kemampuan akuitas atau aktiva bersih suatu perusahaan untuk melunasi seluruh

kewajibannya adalah cukup baik, dengan artian lainnnya bahwa adanya adanya

struktur modal yang dimiliki perusahaan atau keseimbangan proporsi antara aktiva

yang didanai oleh kreditor dan yang didanai oleh pemilik perusahaan,sehingga dapat

dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang, menandakan kinerja perusahaan

kurang baik karena perusahaan memanfaatkan hutang jangka panjang sebagai

pendanaan usahanya sehingga mengakibatkan semakin besar risiko yang harus

ditanggung investor. Investasi menjadi tidak menguntungkan bagi investor. Semakin

tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang (jangka pendek dan jangka

panjang) semakin besar dibandingkan dengan total modal sendiri, sehingga

berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur) yang akan

menjadikan berkurangnya minat investor dalam menanamkan modal terhadap

perusahaan. Minat investor akan berdampak pada penurunan harga saham yang

berakibat terhadap total return.

9.3 Pengaruh ROI Terhadap Return

Penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel ROI

sebesar 0,114 atau 11,4% dengan arah positif. ROI kerja sebagai rasio untuk

mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan

aset adalah cukup baik, dengan artian lain bahwa adanya kemampuan perusahaan

menghasilkan laba berdasarkan tingkat aset yang tertentu yang dimilinya untuk

memperoleh laba, penggunaan aktiva yang tidak efisien seperti banyaknya dan

menganggur dalam persediaan, lamanya dana tertanam dalam piutang, berlebihan

uang kas, aktiva tetap beroperasi dibawah kapasitas normal dan sebagainya akan

berakibat pada rendahnya rasio ini, demikian sebaliknya. Kemampuan manajemen

dalam mengelola total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi perusahaan akan

mampu memberikan laba yang baik bagi perusahaan sehingga salah satu aspek yang

menjadi penilaian emiten untuk menghasilkan laba yang meningkat maka akan harga

saham perusahaan akan meningkat, semakin produktif pengelolaan aktiva perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan maka akan semakin tinggi pula harga saham

perusahaan tersebut. Dengan semakin tinggi harga saham maka investor akan tertarik

didalam menginvestasikan dana atau modalnya sehingga return saham juga akan

semakin tinggi.

10 Kesimpulan dan Saran

10.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut ;

a. EPS berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap return saham

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia;

Page 14: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/49/umj-1x-wiekeherli-2433-1... · Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ........

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Jember, 2015

b. DER berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

c. ROI berpengaruh positif dan namun tidak signifikan terhadap return saham

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

10.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan ;

a. Pihak Produsen Produk Samsung dihimbau dapat lebih meningkatkan dan Pihak

Perusahaan Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI dihimbau lebih meningkatkan

kinerja perusahaan secara menyeluruh sehingga memberikan dampak pada

peningkatan EPS pada setiap periode dan meningkatkan minat pada investor

untuk melakukan investasi pada perusahaan;

b. Pihak Perusahaan Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI dihimbau lebih

menekan hutang perusahaan dan mengoptimalkan penggunaan hutang perusahaan

sehingga memberikan peningkatan terhadap perbandingan laba yang dihasilkan

dengan kewajiban hutangnya;

c. Pihak Perusahaan Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI dihimbau lebih

meningkatkan dan mengoptimalkan kemampuan manajemen didalam

meningkatkan ROI perusahaan sehingga memberikan daya tarik atau penilaian

yang baik bagi investor dalam menginvestasikan modalnya.

Daftar Pustaka

Bambang, Riyanto. 2005. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahan, Edisi Keempat,

Yogyakarta: BPFE UGM.

Baroroh, Ali. 2013. Analisis Multivariat dan Time Series. Gramedia Pustaka : Jakarta

Beaver, Williams, 2006, Financial Ratios as Predictor of Failare, Empirical Research in

Accounting: Selected Studies Suplement, Jurnal Of Accounting

Research, Vol.5.

Beza, Berhanu, dan Ainun Na’im, 2008, The Information Content of Annual Earningss

Announcements A Trading Volume Approach, Jurnal Riset Akuntansi

Indonesia, Yogyakarta, Vol.1, No.2, Juli.

Cooper, Donal R. and Emory, C. William, 2000, Metode Penelitian Bisnis. Alih

Bahasa: Ellen G. Sitompul dan Imam Nurmawan, Penerbit Erlangga, Jakarta

Harahap, Sofyan Syafri, 2007, Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Hartono, Jogiyanto,M, 2006, Teori Portfolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta: BPFE-

UGM,

Hartati. 2010. Return on Asset, Debt to Equity Ratio ,Earning Per share, Price Earning

Ratio dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan

Manufaktur di BEI. Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Husnan, Suad, 2007, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta:

BPFE-UGM.

Indra Wijaya K. An Event Study Of The Impact Of SFAS 95 On The U.S. Banks and

Investment Companies’ Stock Returns. JEBI Vol. 16 No. 3 tahun 2001.

Kasmir, 2012, Manajemen Perbankan, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Kim, D, 2011, Dividend Yields and Stock Return, Journal of finance Economics. Vol 3

Page 15: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/49/umj-1x-wiekeherli-2433-1... · Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Wieke, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ........

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Jember, 2015

Latan, Hengky. 2013. Analisis Multivariat Teknik dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta

Machfoed, M., 2006, Financial Ratio Analysis and The Earning Changes in

Indonesia, Kelola, No. 114-147.

Nainggolan, Pahala., 2004., Cara Mudah Memahami Akuntansi, PPM, Jakarta

Nuryana. 2012. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham LQ 45 di BEI.

Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Riau : Jurnal Aplikasi Bisnis

Prayitno, Duwi. 2010. Paham Analisa Data Statistik. Yogyakarta : MediaKom

Resmi, Siti, 2006, “Keterkaitan Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Return

Saham”, Yogyakarta, Kompak. Vol 6 September 2002

Rosyadi, Imron, 2002, “Keterkaitan Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Harga

Saham (Studi pada 25 Emiten 4 Rasio Keuangan di BEJ”, Yogyakarta,

Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 6 September 2002

Santoso, Singgih, 2004, SPSS Statistik Non Parametrik, PT Elex Media

Computindo, Jakarta.

Sekaran, Uma, 2006, “Research Methods for Business: A Skill Building

Approach”, sixth edition, John Willey & Sons, Inc.,New York

Sugiyono, E. Wibowo, 2001, Statistika Penelitian, Edisi I, Bandung : Alfabeta

Sumantoro, 1990, Pengantar tentang Pasar Modal di Indonesia, Edisi Pertama, Jakarta,

Ghalia Indonesia.

Suryaputri dan Christina Dwi Astuti, 2003, Pengaruh Faktor Leverage Deviden Payout,

Size, Earning Growth and Country Risk Terhadap Price Earning Ratio, Media

Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol.3, No.1, April.

Wijayanti. 2010. Analisis Kinerja Keuangan dan Harga Saham Perbankkan di BEI.

Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya : Journal of Indonesian Applied

Economics

Zuliarni. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan

Mining and Mining Service di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010. Universitas

Kanjuruhan Malang : Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 2, Nomor 2, Juni 2013, hlm. 57–66