Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return...

21
1 ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), RETURN ON ASSET (ROA), RETURN (ON EQUITY ROE), TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empirik Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Dalam Pengamatan 2008 2012) Yohanes Jhony Kurniawan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), terhadap Return Saham perusahaan real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam pengamatan tahun 2008 -2012.Data yang digunakan merupakan data sekunder dan metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0 untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain.Sample dalam penelitian ini terdiri dari 11 (seebelas) perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam pengamatan 2008 sampai dengan 2012 dengan purposive sampling sebagai metode pengambilan sampel.Pengujian hipotesis dilakukan dengan dua tahap, terdiri dari: (1) Tahap pertama, yaitu menguji pengaruh indikator mikro, yaitu : Earning Per Share (EPS), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), terhadap Return Saham secara parsial, dan tahap kedua pengujian secara simultan. Hasil dari penelitian ini adalah : (1) Debt To Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap return saham, (2) Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap return saham, (3) Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap return saham, (4) Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap return saham, dan(7) Hasil analisis regresi secara simultan diperoleh hasil bahwa Earning Per Share (EPS), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham. Kata Kunci: Return Saham, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS). ABSTRACT This study aimed to analyze the effect of Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), on stock returns of real estate and property company listed on the Indonesia Stock Exchange in observations from 2008-2012.The data used are secondary data and analytical methods used are linear regresi analysis with the help of statistical Product and Service Solutions (SPSS) version 16.0 to obtain a comprehensive picture of the relationship between one variable with another variable.Sample in this study consisted of eleven (11) real estate and property companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the observations of 2008 to 2012 with a purposive sampling as a sampling method.Hypothesis testing is done in two stages, consisting of :(1) The first phase, which tested the effect of micro-indicators, namely: Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), to partially return stock, and (2) The second phase is simultant test.The results of this study are: (1) Debt to equity ratio (DER) has no effect on stock returns, (2) Return on Assets (ROA) effect on stock returns, (3) Return On Equity (ROE) ) effect stock returns, (4) Earning Per Share (EPS) effect on stock returns, effect on stock returns, and (7) the results of the analysis regresi simultaneously the result that the Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), is jointly influence on stock returns.Key Words : Stock Returns Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS),

description

bhgfj

Transcript of Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return...

Page 1: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

1

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY

RATIO (DER), RETURN ON ASSET (ROA), RETURN (ON EQUITY ROE),

TERHADAP RETURN SAHAM

(Studi Empirik Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia (BEI) Dalam Pengamatan 2008 – 2012)

Yohanes Jhony Kurniawan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt To Equity

Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), terhadap Return Saham

perusahaan real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam pengamatan

tahun 2008 -2012.Data yang digunakan merupakan data sekunder dan metode analisis yang

digunakan yaitu analisis regresi linier berganda dengan bantuan program Statistical Product and

Service Solution (SPSS) versi 16.0 untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain.Sample dalam penelitian ini terdiri dari

11 (seebelas) perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam

pengamatan 2008 sampai dengan 2012 dengan purposive sampling sebagai metode pengambilan

sampel.Pengujian hipotesis dilakukan dengan dua tahap, terdiri dari: (1) Tahap pertama, yaitu

menguji pengaruh indikator mikro, yaitu : Earning Per Share (EPS), Debt To Equity Ratio (DER),

Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), terhadap Return Saham secara parsial, dan

tahap kedua pengujian secara simultan.

Hasil dari penelitian ini adalah : (1) Debt To Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap

return saham, (2) Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap return saham, (3) Return On

Equity (ROE) berpengaruh terhadap return saham, (4) Earning Per Share (EPS) berpengaruh

terhadap return saham, dan(7) Hasil analisis regresi secara simultan diperoleh hasil bahwa Earning

Per Share (EPS), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham. Kata Kunci: Return Saham, Debt to

Equity Ratio (DER), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS).

ABSTRACT

This study aimed to analyze the effect of Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA),

Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), on stock returns of real estate and property

company listed on the Indonesia Stock Exchange in observations from 2008-2012.The data used

are secondary data and analytical methods used are linear regresi analysis with the help of

statistical Product and Service Solutions (SPSS) version 16.0 to obtain a comprehensive picture of

the relationship between one variable with another variable.Sample in this study consisted of

eleven (11) real estate and property companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the

observations of 2008 to 2012 with a purposive sampling as a sampling method.Hypothesis testing

is done in two stages, consisting of :(1) The first phase, which tested the effect of micro-indicators,

namely: Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Return

on Equity (ROE), to partially return stock, and (2) The second phase is simultant test.The results

of this study are: (1) Debt to equity ratio (DER) has no effect on stock returns, (2) Return on

Assets (ROA) effect on stock returns, (3) Return On Equity (ROE) ) effect stock returns, (4)

Earning Per Share (EPS) effect on stock returns, effect on stock returns, and (7) the results of the

analysis regresi simultaneously the result that the Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets

(ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), is jointly influence on stock

returns.Key Words : Stock Returns Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Return

On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS),

Page 2: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

2

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Pasar modal pada prinsipnya tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional,

dimana terdapat penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi penawaran harga.

Pasar modal dapat juga diartikan sebagai sebuah wahana yang mempertemukan

pihak yang membutuhkan dana (issuer) dengan pihak yang menyediakan dana

(investor) sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Pasar modal diharapkan mampu

menjadi alternatif pendanaan bagi perusahaan nasional dan juga dapat dilihat

sebagai alternatif dalam melakukan investasi (Jumayanti Indah Lestari, 2004).

Disamping itu pasar modal merupakan sarana untuk memobilisasi dana yang

bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi.

Perubahan harga saham dapat terjadi secara tidak terduga dan tidak

diperkirakan sebelumnya. Hal ini dikarenakan harga saham di pasar modal

dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan penawaran terhadap saham yang

beredar di pasar modal. Perkembangan pasar modal di Indonesia masih

menarik perhatian dan minat investor meskipun gejolak ekonomi nasional

dan internasional terus bergerak dinamis.

Akan tetapi sektor saham dalam pasar keuangan di Indonesia masih

menjadi proyeksi yang menarik dan menjanjikan untuk tahun mendatang.

Dimana kehadiran pasar modal di Indonesia ditandai dengan banyaknya investor

yang mulai menanamkan sahamnya dalam industri real estate dan property.

Bisnis real estate dan property baik residensial maupun komersial menunjukkan

perkembangan yang cukup pesat di Indonesia, terbukti dengan semakin

pesatnya pembangunan perumahan, pusat bisnis dan supermall dalam tahun‐tahun

terakhir.

Selain itu ditunjukkan dengan semakin tingginya pertumbuhan kinerja

sektor real estate dan property dalam dua tahun terakhir dibanding

dengan sektor‐sektor ekonomi lainnya yaitu sebesar 60,11 % dalam

kurun waktu tahun 2011 sampai tahun 2012 (IDX Annually 2012)

sebagaimana dalam Gambar 1.3. Jakarta Composite And Sectoral Indiches

Movement January 2011 – Desember 2012

Gambar 1.1.

Jakarta Composite And Sectoral Indiches Movement January 2011 –

Desember 2012

Sumber : (IDX Annually 2012)

Page 3: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

3

Pada Gambar 1.1. Jakarta Composite And Sectoral Indiches Movement

January 2011 – Desember 2012 dapat disimpulkan bahwa perkembangan saham

industri properti lebih tinggi daripada saham industri yang lain. Saham industri

properti memimpin prosentase perkembangan yakni 60,11 %, berikutnya

berturut-turut; saham industri Trade sebesar 55, 42 %, saham industri Consumer

42,88%, saham industri Misc-Ind 38,56 %, saham industri Basic-Ind 38,56 %,

saham industri finance 19,38 %, saham industri JCL 15,81 %, saham industri

9,80 %, saham industri agriculture-11,10%, dan saham mining – 45,30%.

Semakin pesatnya perkembangan sektor property ini diikuti dengan

semakin tingginya permintaan akan kebutuhan property, sehingga membuat

emiten‐emiten property membutuhkan dana dari sumber eksternal. Dana dari

sumber eksternal dapat diperoleh melalui pasar modal (Husnan, 1998). Banyak

masyarakat menginvestasikan modalnya di industri property dikarenakan harga

tanah yang cenderung naik. Penyebabnya adalah penawaran tanah bersifat tetap

sedangkan permintaan akan selalu besar seiring pertambahan penduduk. Kenaikan

yang terjadi pada harga tanah diperkirakan 40%. Selain itu harga tanah bersifat

rigrid, artinya penentu harga bukanlah pasar tetapi orang yang menguasai tanah

(Rachbini, 1997).

Debt to equity ratio, return on asset, return on equity, earning per share,

net margin profit, price to book value sebagai indikator kinerja perusahaan

merupakan informasi yang penting dan menarik bagi para investor dalam

mempertimbangkan investasinya pada pasar modal. Dimana kinerja keuangan

perusahaan yang baik akan menjadi lebih menarik bagi investor.

Robert Ang (1997) mengungkapkan bahwa rasio yang diperkirakan dapat

mempengaruhi return suatu saham adalah Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini

merupakan rasio solvabilitas yang mengukur kemampuan kinerja perusahaan

dalam mengembalikan hutang jangka panjangnya dengan melihat perbandingan

antara total hutang dengan total ekuitasnya. Didalam Balancing Theory

disebutkan bahwa keputusan untuk menambah hutang tidak hanya berdampak

negatif, tetapi juga dapat berdampak positif karena perusahaan harus berupaya

menyeimbangkan manfaat dengan biaya yang ditimbulkan akibat hutang

(Wahyudi, 2003). Selama manfaat masih jauh lebih besar dari biaya hutang, maka

hutang dapat ditambah.

Akan tetapi jika yang terjadi sebaliknya maka hutang tidak boleh ditambah.

Proporsi jumlah hutang terhadap modal sendiri dari suatu perusahaan dapat diukur

menggunakan rasio ini. Beberapa hasil penelitian yang meneliti mengenai

pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham menunjukkan hasil

yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hasil penelitian Natarsyah (2000)

dan Ratnasari (2003) menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER)

berpengaruh positif dan signifikan pada return saham, sedangkan hasil penelitian

Santoso (1998), Hendarsanto (2005) dan Liestyowati (2002) menunjukkan bahwa

rasio Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap return saham.

Page 4: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

4

Selain Debt to Equity Ratio (DER), terdapat juga variabel yang

mempengaruhi return saham yaitu Return On Assets (ROA) merupakan ukuran

kemampuan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan (return) bagi

perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya (Tandelilin, 2010:378).

Semakin besar Return On Assets (ROA) menunjukkan kinerja yang semakin baik

(Ang, 1997). Nilai Return On Assets (ROA) yang semakin tinggi menunjukkan

suatu perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk

memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat (Brigham, 2001).

Return on Equity (ROE) merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan

untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya menyangkut

profitabilitas perusahaan (Tandelilin, 2010:378). Return on Equity (ROE) untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas modalnya sendiri.

Secara umum Return on Equity (ROE) dihasilkan dari pembagian laba dengan

ekuitas selama setahun terakhir.

Earning per Share (EPS). Earning Per Share (EPS) merupakan

perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah

saham yang diterbitkan (Ang, 1997). Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001)

Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar

keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham.

Semakin tinggi nilai Earning Per Share (EPS) tentu saja menggembirakan

pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang

saham.

Earning per Share (EPS). Menurut Gantyowati dan Arwanta (2004), investor

dapat menggunakan rasio Earning per Share (EPS) untuk mengetahui kinerja

perusahaan. Hubungan laba yang diperoleh dengan investasi yang ditetapkan

Pemegang saham diamati secara cermat oleh komunitas keuangan. Analis

menelusuri beberapa ukuran pokok yang menggambarkan kinerja perusahaan

dalam hubungannya dengan kepentingan investor. Penelitian yang menggunakan

variabel Earning Per Share (EPS) sebagai variabel yang mempengaruhi return

saham menunjukkan hasil yang berbeda‐beda. Penelitian yang dilakukan oleh

Eljelly dan Alghurair (2001), Aloysius (2004) dan Chen (2006) menunjukkan

bahwa Earning per Share (EPS) merupakan variabel yang signifikan dalam

menerangkan perubahan return saham. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Bowen et al (1986) menunjukkan hasil yang tidak

signifikan.

Akan tetapi informasi terkadang memberikan inkonsistensi pengaruh yang

berbeda-beda untuk setiap perubahan yang terjadi .

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut diatas, penulis

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh kinerja keuangan

perusahaan; earning per share (EPS), debt to equity ratio (DER), return on asset

(ROA), return on equity (ROE), net profit margin (NPM) dan price to book value

(PBV) terhadap Return Saham”

Page 5: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

5

Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh earning per share (EPS), debt

to equity ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity (ROE), net profit

margin (NPM) dan price to book value (PBV) terhadap Return Saham” (Studi

Empirik Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Dalam Pengamatan 2008 – 2012)

Rumusan masalah a. Apakah kinerja keuangan perusahaan earning per share (EPS), debt to equity

ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity (ROE), secara parsial

berpengaruh terhadap return saham ?

b. Apakah kinerja keuangan perusahaan earning per share (EPS), debt to equity

ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity (ROE), secara bersama-

sama berpengaruh terhadap return saham ?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan earning per share

(EPS), debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity

(ROEsecara parsial berpengaruh terhadap return saham perusahaan Real

Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

b. Untuk mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan earning per share

(EPS), debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity

(ROE), secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham perusahaan

Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

TINJAUAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESA

Tinjauan Teori

1. Pengertian Saham dan Harga Saham.Menurut Darmadji dan Fakhruddin

(2006:5) yang dimaksud dengan saham adalah: “Sebagai tanda penyertaan atau

pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseorangan

terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik

kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga

tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang

ditanamkan di perusahaan tersebut.”

Menurut Sunariyah (2006: 126-127) yang dimaksud dengan saham adalah:“Surat

berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan

Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik

saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan tersebut.”

Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001:240) mengemukakan bahwa:“Saham

adalah tanda bukti pengembalian bagian atau peserta dalam perseroan terbatas,

bagi yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan sahamnya akan tetapi

tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun bagi

pemegang saham sendiri bukanlah merupakan peranan permanen, karena setiap

waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya.”

Page 6: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

6

Pengertian harga saham menurut Martono (2007:13) didefinisikan sebagai

berikut :

“Harga saham merupakan refleksi dari keputusan-keputusan investasi,

pendanaan (termasuk kebijakan dividen) dan pengelolaan aset.”

Sawidji Widioatmodjo (2005:102) mendefinisikan harga saham sebagai berikut :

“Harga pasar saham adalah harga jual dari investor yang satu kepada investor

yang lain setelah saham tersebut dicantumkan di bursa, baik bursa utama maupun

OTC (Over the counter market)”.

Menurut Siegel Shim dalam buku “Kamus Istilah Akuntansi” (1999 : 441) yang

ditejemahkan oleh Moh. Kurdi mendefinisikan harga saham sebagai berikut :

“Harga saham merupakan tingkat harga saham equilibrium dimana terdapat

kesepakatan antara pembeli dan penjual pada pasar modal di Bursa Efek”.

2. Return Saham. Konsep risiko tidak terlepas kaitannya dengan return, karena

investor selalu mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap risiko

investasi yang dihadapinya. Menurut Brigham et al. (1999:192), pengertian dari

return adalah mengukur kinerja keuangan dari suatu investasi.

Menurut Jones (2000:124) return adalah pendapatan dan laba yang dicapai.

(1) pendapatan atau Yield yaitu cash flow yang dibayarkan secara periodik kepada

para pemegang saham (dalam bentuk dividen), (2) laba yang didapat atau Capital

gain (loss), yaitu selisih antara harga saham pada saat pembelian dengan harga

saham pada saat penjualan. Hal tersebut diperkuat oleh Corrado dan Jordan

(2000:5), return dari investasi yang aman adalah aliran kas dan pendapatan atau

kerugian, “Return from investment security is cash flow and capital gain/loss”.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan, dapat diambil kesimpulan return

saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan sahan investor atas

investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari capital gain/loss.

Menurut Jogiyanto (2003:109) saham dibedakan menjadi dua: (1) return

realisasi merupakan return yang telah terjadi, (2) return ekspektasi merupakan

return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang.

Secara umum faktor-faktor yang berpengaruh terhadap return saham terdiri dari

faktor fundamental, faktor pasar dan faktor makro. Karena faktor makro

berpengaruh secara lokal terhadap suatu obyek investasi, maka yang perlu dikaji

lebih jauh adalah faktor fundamental dan faktor pasar.

Faktor fundamental merupakan faktor yang berhubungan dengan kinerja

perusahaan emiten, sedangkan faktor pasar berkaitan dengan kinerja sahamnya.

Pengukuran return menurut teori pasar dapat diformulasikan sebagai berikut,

Jogiyanto (2003:109): (Pit – Pit-1)/ Pit-1 x 100% = Rit (%)

Rit = tingkat keuntungan saham I pada periode t.

Pit = harga penutupan saham I pada periode t (periode penutupan/akhir).

Pit-1 = harga penutupan saham I pada periode sebelumnya (awal).

3. Debt to Equity Ratio (DER). Dalam Portofolio dan investasi, Tandelilin

(2010:378) mendefinisikan Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang ditunjukkan oleh

beberapa bagian dari modal sendiri atau ekuitas yang digunakan untuk membayar

Page 7: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

7

hutang. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara total hutang

yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya.Dengan rumus sebagai berikut,

Tandelilin (2010:378); DER = Total Liability : Equity x 100%. Menggambarkan

struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, dengan demikian dapat dilihat

struktur resiko tidak tertagihnya hutang. Makin kecil angka rasio ini makin baik.

4. Return on Asset (ROA).Dalam Portofolio dan investasi, Tandelilin (2010:378)

mendefinisikan Return On Assets (ROA) merupakan ukuran kemampuan

perusahaan didalam menghasilkan keuntungan (return) bagi perusahaan dengan

memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar Return On Assets (ROA)

menunjukkan kinerja yang semakin baik (Ang, 1997). Nilai Return On Assets

(ROA) yang semakin tinggi menunjukkan suatu perusahaan semakin efisien dalam

memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan

meningkat (Brigham, 2001).Dengan rumus sebagai berikut, Tandelilin

(2010:378);ROA = Laba bersih/Nilai AKTIVA

5. Return on Equity (ROE). Dalam Portofolio dan invesasi, Tandelilin

(2010:378) mendefinisikan Return on Equity (ROE) merupakan rasio keuangan

yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya

menyangkut profitabilitas perusahaan. Return on Equity (ROE) untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas modalnya sendiri. Secara

umum Return on Equity (ROE) dihasilkan dari pembagian laba dengan ekuitas

selama setahun terakhir. Dengan rumus sebagai berikut, Tandelilin (2010:378);

ROE = Laba bersih/Nilai Ekuitas

6. Earning per Share (EPS).Earning Per Share (EPS) merupakan perbandingan

antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham yang

diterbitkan (Ang, 1997). Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001) Earning Per

Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan

(return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham. Semakin tinggi

nilai Earning Per Share (EPS) tentu saja menggembirakan pemegang saham

karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham.Dengan rumus

sebagai berikut, Darmadji dan Fakhruddin (2001); EPS= Keuntungan bersih /

Jumlah saham beredar. Rasio ini digunakan untuk mengukur suatu tingkat

keuntungan dari perusahaan. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai pada

kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan

tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk

memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu perusahaan.

Hipotesis.Hipotesis alternatif yang akan diuji pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Ha 1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share (EPS)

terhadap return saham.

Ha 2 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara Debt To Equity Ratio (DER)

terhadap return saham

Ha 3 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Asset (ROA) terhadap

return saham.

Page 8: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

8

Ha 4 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Equity (ROE)

terhadap return saham.

Ha 7= Terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja keuangan perusahaan

earning per share (EPS), debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA),

return on equity (ROE), net profit margin (NPM) dan price to book value (PBV)

secara bersama-sama terhadap return saham.

Kerangka Pemikiran atau Pendekatan Masalah Kerangka Pemikiran

X1 = Earning Per Share (EPS)

X2 = Debt To Equity Ratio (DER)

Y = Return Saham

X4 = Return On Equity (ROE

X4 = Return On Equity (ROE)

earning per share (EPS), debt to equity ratio

(DER), return on asset (ROA), return on equity

(ROE), net profit margin (NPM) dan price to

book value (PBV)

Variabel Independen Variabel Dependen

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Yang Digunakan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif

kausal, yaitu bahwa penelitian dilakukan dengan cara melakukan pengamatan

terhadap konsekuensi-konsekuensi yang timbul dan menelusuri kembali fakta

yang secara rasional sebagai faktor-faktor penyebabnya.

Rancangan Analisis. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan statistik dengan menggunakan regresi berganda yang

memperlihatkan rasio keuangan pengaruh earning per share (EPS), debt to equity

ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity (ROE), terhadap return

saham pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) dalam pengamatan 2008 – 2012.

Penelitian ini juga menggunakan uji beda t-test untuk mengetahui apakah

ada perbedaan return saham, earning per share (EPS), debt to equity ratio (DER),

return on asset (ROA), return on equity (ROE), net profit margin (NPM) dan

price to book value (PBV.

Analisis data pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = 0 + 1 1 + 2 2 + 3 3 + 4 4 ++ε

Dimana:

Y= Return Saham, X1= EPS, X2= DER, X3= ROA, X4=ROE, Єit= faktor

pengganggu perubahan dalam return saham.Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan alat analisa statistik : Statistical Product and Service Sollution

(SPSS) versi 16.0.

Page 9: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

9

Uji Hipotesis. Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang

diajukan perlu digunakan analisis regresi melalui uji t maupun uji F. Tujuan

digunakan analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel variabel

independen terhadap variabel dependen, baik secara parsial maupun secara

simultan, serta mengetahui besarnya dominasi variabel-variabel independen

terhadap variabel dependen. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan

dilakukan dengan pengujian secara parsial dan pengujian secara simultan.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pengujian Hipotesis. Setelah pengujian asumsi klasik dilakukan maka tahap

berikutnya adalah melakukan pengujian mengenai pengaruh earning per share

(EPS), debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity

(ROEterhadap Return Saham dengan mengunakan uji regresi berganda.

a. Pengujian pengaruh earning per share (EPS), debt to equity ratio (DER),

return on asset (ROA), return on equity (ROE), terhadap Return saham (secara

parsial).

Tahap pertama dalam pengujian hipotesis yakni menguji pengaruh secara

parsial antara earning per share (EPS), debt to equity ratio (DER), return on asset

(ROA), return on equity (ROE), terhadap return saham. Pengaruh secara parsial

dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat

dilakukan dengan membandingkan besarnya p-value pada kolom sig dengan level

of significant sebesar 0,05 atau membandingkan t-hitung (pada kolom t 0 dengan

t-tabel.

Pedoman yang dipakai untuk menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis

alternatif (Ha) adalah sebagai berikut:

1) Ha diterima jika T-hitung > T-tabel, atau nilai p-value pada kolom

sig.<level of significant (0,05)

2) Ha ditolak jika T-hitung < T-tabel, atau nilai p-value pada kolom

sig.>level of significant (0,05)

Maka didapatkan hasil sebagai berikut;

1)Pengaruh EPS terhadap Return Saham. Pada variabel EPS t-hitung memiliki

nilai sebesar 3.483 lebih besar dari t-tabel yakni (2,776445) dan nilai p-value pada

kolom sig lebih kecil dari level significant (0,05), maka Ha diterima. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa secara parsial EPS berpengaruh signifikan terhadap

Return Saham. T-tabel dapat dicari dengan mengunakan Ms. Excel dengan

mengetik =TINV(probability, deg_freedom) kemudian enter didapat angka t-tabel

2,776445, atau bisa mengunakan t-tabel pada 0,05 , dan df= 4.

2) Pengaruh DER terhadap Return Saham. Pada variabel DER t-hitung memiliki

nilai sebesar 1.638 lebih kecil dari t-tabel yakni (2,776445) dan nilai p-value pada

kolom sig lebih besar dari level significant (0,05), maka Ha ditolak. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa secara parsial DER tidak berpengaruh signifikan

terhadap Return Saham.

Page 10: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

10

3) Pengaruh ROA terhadap Return Saham. Pada variabel ROA t-hitung memiliki

nilai sebesar 2.024 lebih kecil dari t-tabel yakni (2,776445) tetapi nilai p-value

pada kolom sig lebih kecil dari level significant (0,05), maka Ha diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial ROA berpengaruh signifikan

terhadap Return Saham.

4) Pengaruh ROE terhadap Return Saham. Pada variabel ROE t-hitung memiliki

nilai sebesar 2.017 lebih kecil besar dari t-tabel yakni (2,776445) tetapi nilai p-

value pada kolom sig lebih kecil dari level significant (0,05), maka Ha diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial ROE berpengaruh signifikan

terhadap Return Saham.

Besaran p-value dan koefisien masing-masing variabel independen dapat

dilihat pada tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Return Saham

Coefficientsa

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standar

dized

Coeffici

ents

t Sig.

95% Confidence

Interval for B Correlations

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

Zero-

order

Partia

l Part

Tolera

nce VIF

1 (Const

ant) 2.625 3.147

.834 .404 -3.554 8.804

EPS .297 .085 .142 3.483 .001 .130 .464 .156 .135 .134 .884 1.131

DER 9.194 5.612 .064 1.638 .102 -1.825 20.214 .052 .064 .063 .975 1.025

ROA 4.285 2.116 .876 2.024 .043 .129 8.440 .054 .079 .078 .008

126.7

89

ROE -2.116 1.049 -.869

-

2.017 .044 -4.176 -.056 .046 -.079 -.078 .008

125.6

18

a. Dependent Variable:

RETURN

Sumber: Output SPSS

b. Pengujian pengaruh earning per share (EPS), debt to equity ratio (DER),

return on asset (ROA), return on equity (ROE), net profit margin (NPM) dan

price to book value (PBV) terhadap Return saham (secara simultan)

Tahap kedua dalam pengujian hipotesis yakni menguji pengaruh secara

simultan antara earning per share (EPS), debt to equity ratio (DER), return on

asset (ROA), return on equity (ROE), net profit margin (NPM) dan price to book

Page 11: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

11

value (PBV) terhadap return saham. Pengaruh secara simultan dari variabel

independen terhadap variabel dependen dapat dilakukan dengan membandingkan

besarnya p-value pada kolom sig dengan level of significant sebesar 0,05 atau

membandingkan t-hitung pada kolom t 0 dengan t-tabel.

Pedoman yang dipakai untuk menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis

alternatif (Ha) adalah sebagai berikut:

1) Ha diterima jika F-hitung > F-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig.<level

of significant (0,05)

2) Ha ditolak jika F-hitung < F-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig.>level of

significant (0,05)

Untuk dapat mengetahui apakah variabel dependen(harga saham) dipengaruhi

secara bersama-sama (simultan) oleh variabel-variabel independen earning per

share (EPS), debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity

(ROEmaka dapat dilihat melalui nilai yang terdapat pada Analysis of Variance

(ANOVA) seperti pada tabel 4.14. berikut ini : Tabel 4.14

Analysis of Variance (ANOVA)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 79934.962 4 19983.741 5.612 .000a

Residual 2332364.165 655 3560.861

Total 2412299.127 659

a. Predictors: (Constant), ROE, DER, EPS, ROA

b. Dependent Variable: RETURN

Sumber : Output SPSS

F-tabel dapat dicari dengan mengunakan Ms. Excel dengan mengetik

=FINV(0,05;6;653) kemudian enter didapat angka t-tabel 2,385533, atau bisa

mengunakan t-tabel pada 0,05 , d1= 6 dan dk = 653. Sehingga berdasarkan tabel

diatas dapat diketahui bahwa F-hitung memiliki nilai 5.612 lebih besar daripada

F-tabel 2,385533 dan nilai nilai p-value pada kolom sig.<level of significant

(0,05), maka Ha dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara

simultan antara earning per share (EPS), debt to equity ratio (DER), return on

asset (ROA), return on equity (ROE), berpengaruh secara signifikan terhadap

return saham.

Koefisien determinasi merupakan ukuran yang digunakan untuk

menentukan prosentase fluktuasi dari suatu variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabel independen. Dengan kata lain hal tersebut dapat

Page 12: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

12

digunakan untuk untuk mengetahui ketepatan yang paling baik dalam analisis

regresi yang dinyatakan dengan koefisien determinasi majemuk ( R square).

R square = 1 berarti variabel independen berpengaruh sempurna terhadap

variabel dependen. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.15. berikut ini:

Tabel 4.15

Model Summaryb

Mode

l R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .182a .033 .027 59.672953 .033 5.612 4 655 .000 1.818

a. Predictors: (Constant), ROE, DER, EPS, ROA

b. Dependent Variable: RETURN

Sumber : Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.15. tersebut diketahui bahwa nilai R square atau

koefisien determinasi sebesar 0,048, hal tersebut dapat diartikan bahwa sebesar

3,3 % harga saham dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen earning

per share (EPS), debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), return on

equity (ROE. Sedangkan sisanya (100 % - 3,3% = 96,7 %) dapat dijelaskan oleh

faktor-faktor lainnya seperti inflasi, jumlah uang beredar, stabilitas politik dan

keamanan, kondisi perekonomian global, pertumbuhan ekonomi, IHSG, loan debt

ratio, pembagian deviden, pengumuman industri sekuritas, regulasi dan deregulasi

ekonomi dan faktor-faktor ekonomi.

c. Model Regresi Linier Berganda Return Saham

Setelah melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis, maka

dapat diperoleh model regresi linier berganda untuk return saham, dengan nilai

koefisiensi yang dapat diketahui pada tabel dibawah ini:

Page 13: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

13

Tabel 4.16.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficient

s

t Sig.

95% Confidence

Interval for B Correlations

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

Zero-

order Partial Part

Toleran

ce VIF

1 (Constan

t)

2.625 3.147

.834 .404 -3.554 8.804

EPS .297 .085 .142 3.483 .001 .130 .464 .156 .135 .134 .884 1.131

DER 9.194 5.612 .064 1.638 .102 -1.825 20.214 .052 .064 .063 .975 1.025

ROA

4.285 2.116 .876 2.024 .043 .129 8.440 .054 .079 .078 .008

126.78

9

ROE

-2.116 1.049 -.869 -2.017 .044 -4.176 -.056 .046 -.079 -.078 .008

125.61

8

a. Dependent Variable: RETURN

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan tabel diatas aka didapatkan rumus regresi untuk return saham.

Adapun rumus tersebut sebagai berikut:

Y = 0 + 1 1 + 2 2 + 3 3 + 4 4 + 5 5 + 6 6 +ε

2.625+0, 297 1 +9.194 2 +4.285 3 -2.116 4 +ε

Keberartian rumus regresi untuk return saham:

1) Artinya besaran atau konstanta return saham tanpa earning per share (EPS),

debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity (ROE),

maka return sahamnya adalah 2.625.

2) Untuk variabel X1 atau EPS sebesar 0, 297bertanda positif, yang artinya setiap

kenaikan 1 satuan EPS akan mengakibatkan kenaikan yang positif pula

terhadap return saham sebesar 0, 297,

3) Untuk variabel X2 atau DER sebesar 9.194bertanda positif, yang artinya

setiap kenaikan 1 satuan DER akan mengakibatkan kenaikan yang positif pula

terhadap harga saham sebesar 9.194,

4) Untuk variabel X3 atau ROA sebesar 4.285bertanda positif, yang artinya

setiap kenaikan 1 satuan EPS akan mengakibatkan kenaikan yang positif pula

terhadap return saham sebesar 4.285,

Page 14: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

14

5) Untuk variabel X4 atau ROE sebesar -2.116 bertanda negatif, yang artinya

setiap kenaikan 1 satuan ROE akan mengakibatkan penurunan yang negatif

terhadap return saham sebesar --2.116,

Dimana:

Y = Return Saham, X1= EPS, X2=DER, X3= ROA, X4=ROE

Pembahasan

1. Hasil Pengujian pengaruh earning per share (EPS), debt to equity ratio

(DER), return on asset (ROA), return on equity (ROE), terhadap return

saham (secara parsial).

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya,

dapat diketahui bagaimana pengaruh masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependennya.

Pada variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap return saham

adalah earning per share (EPS), return on asset (ROA), return on equity (ROE),

net profit margin (NPM) dan price to book value (PBV)terhadap return saham

(secara parsial).Pada variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap return

saham adalah earning per share (EPS), return on asset (ROA), return on equity

(ROE), Sedangkan Pada variabel yang tidak berpengaruh secara parsial terhadap

return saham adalah debt to equity ratio (DER).

Berikut penjelasan yang didapatkan dari masing-masing pengujian

hipotesis yang telah dilakukan:

Ha 1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share (EPS)

dengan return saham, diterima.

Ha 2 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara Debt To Equity Ratio (DER)

terhadap return saham, ditolak.

Ha 3 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Asset (ROA) dengan

return saham, diterima.

Ha 4 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Equity (ROE) dengan

return saham, diterima.

Pada variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap return saham

adalah earning per share (EPS), return on asset (ROA), return on equity (ROE),

terhadap return saham (secara parsial).

Pada variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap return saham yang

bersifat positif adalah earning per share (EPS) hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Eljelly dan Alghurair (2001),

Aloysius (2004) dan Chen (2006) menunjukkan bahwa Earning per Share (EPS)

merupakan variabel yang signifikan dalam menerangkan perubahan return saham.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bowen et

al (1986) menunjukkan hasil yang tidak signifikan.

Pada variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap return saham yang

bersifat positif adalah return on asset (ROA) hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh penelitian oleh Sunarto (2001), Sohib Natarsyah (2000),

Saiful Anam (2002) dan Sulistiyo (2004) menyimpulkan bahwa Return On Assets

Page 15: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

15

(ROA) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap return saham akan

tetapi bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sparta (2000) dan

Ika Rahayu (2003) menyimpulkan bahwa Return On Assets (ROA) tidak

signifikan berpengaruh terhadap return saham.

Pada variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap return saham yang

bersifat negatif adalah return on equity (ROE),dan net profit margin (NPM).

Pada variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap return saham yang

bersifat negatif adalah return on equity (ROE) hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Teguh Prasetyo (2000) menyimpulkan bahwa ROE tidak

berpengaruh terhadap return saham, penelitian oleh Saiful Anam (2002)

menyimpulkan ROE secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap return

sahamakan tetapi hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh penelitian oleh Sunarto (2001) menyimpulkan ROE secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham,

Pada variabel yang tidak berpengaruh secara parsial terhadap return saham

adalah debt to equity ratio (DER) hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Santoso (1998), Hendarsanto (2005) dan Liestyowati (2002) menunjukkan

bahwa rasio Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap return saham sedangkan hasil penelitian Hasil penelitian Natarsyah

(2000) dan Ratnasari (2003) menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER)

berpengaruh positif dan signifikan pada return saham.

2. Pengujian pengaruh debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA),

return on equity (ROE), earning per share (DER), terhadap return saham

(secara simultan)

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya, dapat

diperoleh hasil bahwa debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), return

on equity (ROE), earning per share (DER), berpengaruh signifikan terhadap

return saham secara simultan (bersama-sama). Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis diperoleh hasil bahwa:

Ha 7= Terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja keuangan perusahaan

earning per share (EPS), debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA),

return on equity (ROE), secara bersama-sama dengan return saham, diterima

Hal tersebut mengambarkan bahwa investor memiliki berbagai

pertimbangan pada saat memutuskan untuk berinvestasi pada saham perusahaan

tertentu. Pertimbangan tersebut tidak hanya pada satu faktor saja, akan tetapi dari

berbagai faktor seperti earning per share (EPS), debt to equity ratio (DER),

return on asset (ROA), return on equity (ROE),

Berdasarkan koefisien determinasi nilai yang diperoleh sebesar 0,033, hal

tersebut dapat diartikan bahwa sebesar 3,3 % harga saham dapat dijelaskan oleh

variabel-variabel independen ; earning per share (EPS), debt to equity ratio

(DER), return on asset (ROA), return on equity (ROE). Sedangkan sisanya (100 %

- 3.3% = 96,7 %) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya seperti inflasi,

jumlah uang beredar, stabilitas politik dan keamanan, kondisi perekonomian

Page 16: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

16

global, pertumbuhan ekonomi, IHSG, loan debt ratio, pembagian deviden,

pengumuman industri sekuritas, regulasi dan deregulasi ekonomi dan faktor-faktor

ekonomi.

Hal ini menunjukan bahwa investor benar-benar kondisi earning per share

(EPS), debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity (ROE

tetapi juga faktor-faktor lainnya yang mendominasi guna mengendalikan resiko

seperti inflasi, jumlah uang beredar, stabilitas politik dan keamanan, kondisi

perekonomian global, pertumbuhan ekonomi, IHSG, loan debt ratio, pembagian

deviden, pengumuman industri sekuritas, regulasi dan deregulasi ekonomi dan

faktor-faktor ekonomi.

KESIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI

Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh earning per share

(EPS), debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity (ROE),

terhadap return saham pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia, yang diukur selama lima tahun yakni dari tahun 2008 hingga 2012.

Metode analisis yang digunakan didalam penelitian ini menggunakan regresi linier

berganda.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah digunakan, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1)Pengaruh EPS terhadap Return Saham. Pada variabel EPS t-hitung memiliki

nilai sebesar 3.483 lebih besar dari t-tabel yakni (2,776445) dan nilai p-value pada

kolom sig lebih kecil dari level significant (0,05), maka Ha diterima. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa secara parsial EPS berpengaruh signifikan terhadap

Return Saham. T-tabel dapat dicari dengan mengunakan Ms. Excel dengan

mengetik =TINV(probability, deg_freedom) kemudian enter didapat angka t-tabel

2,776445, atau bisa mengunakan t-tabel pada 0,05 , dan df= 4.

2)Pengaruh DER terhadap Return Saham. Pada variabel DER t-hitung memiliki

nilai sebesar 1.638 lebih kecil dari t-tabel yakni (2,776445) dan nilai p-value pada

kolom sig lebih besar dari level significant (0,05), maka Ha ditolak. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa secara parsial DER tidak berpengaruh signifikan

terhadap Return Saham.

3)Pengaruh ROA terhadap Return Saham. Pada variabel ROA t-hitung memiliki

nilai sebesar 2.024 lebih kecil dari t-tabel yakni (2,776445) tetapi nilai p-value

pada kolom sig lebih kecil dari level significant (0,05), maka Ha diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial ROA berpengaruh signifikan

terhadap Return Saham.

4)Pengaruh ROE terhadap Return Saham. Pada variabel ROE t-hitung memiliki

nilai sebesar 2.017 lebih kecil besar dari t-tabel yakni (2,776445) tetapi nilai p-

value pada kolom sig lebih kecil dari level significant (0,05), maka Ha diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial ROE berpengaruh signifikan

terhadap Return Saham.

Page 17: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

17

Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan koefisien

beta tidak standar (unstandardized coefficient). Hal ini disebabkan karena masing-

masing variabel memiliki satuan dan berfungsi untuk menjelaskan besarnya

koefisien regresi masing-masing variabel bebas dalam menerangkan variabel

terikatnya. Berdasarkan tabel diatas maka didapatkan rumus regresi untuk return

saham. Adapun rumus tersebut sebagai berikut:

Y = + + + + +ε

Y = 2.625+0, 297 +9.194 +4.285 -2.116 +ε

Dengan demikian maka diperoleh kejelasan mengenai fenomena pengaruh

pengaruh earning per share (EPS), debt to equity ratio (DER), return on asset

(ROA), return on equity (ROE), terhadap return saham pada perusahaan property

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang diukur selama lima tahun yakni dari

tahun 2008 hingga 2012.

Penelitian ini juga membuktikan bahwa investor memiliki berbagai

pertimbangan dalam melakukan investasi pada pasar modal, khususnya pada

instrumen saham, mengingat instrumen saaham merupakan salah satu instrumen

investasi yang dapat memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dengan

tingkat resiko yang tinggi.

Selain itu seorang investor harus memperhatikan benar-benar earning per

share (EPS), debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity

(ROE), tetapi juga faktor-faktor lainnya yang mendominasi guna mengendalikan

resiko seperti inflasi, jumlah uang beredar, stabilitas politik dan keamanan,

kondisi perekonomian global, pertumbuhan ekonomi, IHSG, loan debt ratio,

pembagian deviden, pengumuman industri sekuritas, regulasi dan deregulasi

ekonomi dan faktor-faktor ekonomi.

Saran. Setelah melakukan pengujian hipotesis baik secara parsial maupun secara

simultan maka terdapat saran yang dapat diberikan guna pengembangan ilmu dan

kegunaan gunalaksana.

Dalam rangka pengembangan ilmu yang merupakan penelitian lanjutan,

maka dapat disarankan agar menggunakan faktor-faktor lainnya yang

mendominasi guna mengendalikan resiko seperti inflasi, jumlah uang beredar,

stabilitas politik dan keamanan, kondisi perekonomian global, pertumbuhan

ekonomi, IHSG, loan debt ratio, pembagian deviden, pengumuman industri

sekuritas, regulasi dan deregulasi ekonomi dan faktor-faktor ekonomi yang dapat

mempengaruhi return saham.

Selain itu, perlu juga dipertimbangkan pengunaan sampel penelitian dari

sektor lainnya atau seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat dijadikan sebagai generalisasi

diluar industri property. Periode penelitian yang dilakukan lebih 5 tahun sehingga

hasilnya dapat dibandingkan jika menggunnakan periode pengamatan yang

panjang. Data yang digunakan merupakan data bulanan sehingga hasil yang

diperoleh merupakan rincian karakteristik laju perubahan setiap bulannya, jika

0 1 1 2 2 3 3 4 4

1 2 3 4

Page 18: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

18

menginginkan pola perubahan pengamatan yang lebih rinci maka dapat

mengunakan data harian.

Hasil penelitian menunjukan terdapat variabel yang tidak berpengaruh

secara parsial terhadap return saham adalah debt to equity ratio (DER), sehingga

masih banyak diperlukan penelitian lanjutan mengenai teori maupun penelitian

empiris.

Page 19: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

19

DAFTAR PUSTAKA

Adhitama, W., Sudaryono, E.A, 2005, “Faktor‐Faktor yang Mempengaruhi Price Earning

Ratio pada Perusahan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal

Bisnis & Manajemen, Vol, 5, No, 2, hal, 211‐222

Anastasia, Njo., Yanny Widiastuty., & Imelda Wijianti, 2003, “Analisis Faktor Fudamental

dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham Properti di BEJ”, Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Vol. 5, No. 2, November

Ang, R, 1997, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Mediasoft, Jakarta

Anis, Idrianita, 2004, “Analisis Price Book Value Ratio sebagai Keputusan Investasi:

Penelitian pada Bursa Efek Jakarta”, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi,

Vol. 4, No,1, April, hal, 61‐83

Arwanta, E., & Gantyowati, E. (2004). Kemampuan Prediksi Rasio Keuangan Terhadap Harga

Saham: Suatu Studi Empiris Menurut Sudut Pandang Kepentingan Investor. Kajian Bisnis,

12(1), 25-37.

Bachri, Syamsul,1997, “Profitabilitas Dan Nilai Pasar Terhadap Perubahan Harga Saham

Pada Perusahaan Go Public Di BEJ”, Jurnal Persepsi edisi khusus Vol. 1

Bhandari, Laxmi C, 1998, “Debt Equity Ratio dan Expected Common Stock Return:

Empirical Evidence”, Journal of Finance, Vol. XLII, No. 2, June

Bram, H. (2008). Pengaruh Earnings Per Share (DER) dan Price Earning Ratio (PER)

Terhadap Harga Saham Sektor Perdagangan Besar dan Ritel Pada Periode 200-2005 di

Bursa Efek Inndonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Volume 7 No.2, pp. 162-173

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2011). Fundamentals of financial management. CengageBrain.

com.

Budi, I.S., Nurhatmini E, 2003, “Pengaruh Hari Perdagangan dan Exchange Rate terhadap

Return Saham di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Manajemen & Bisnis, Vol, 5, No, 1,

Januari, hal, 47‐62

Budileksmana, Antariksa dan Gunawan, Barbara, 2003, “Pengaruh Indikator Rasio

Keuangan Perusahaan Price Earning Ratio (PER) dan Price toBook Value (PBV)

terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol.

4, No. 2

Chen., Zhang., Ganesh, 2006, “Financial Distress Predicton in China”, Review of Pasific

Basic Financial Markets and Policies, Vol, 9, Iss, 2, p, 317

Clara E.S., 2001, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Yang Go Public Di Bursa Efek

Jakarta: Studi Kasus Industri Tekstil Dan Garmen, Tesis Magister Manajemen

Universitas Diponegoro (tidak dipublikasikan)

Corrado, C. J., Jordan, B. D., & Yüce, A. (2000). Fundamentals of investments: valuation and

management. Irwin/McGraw-Hill.

Darmadji, T., & Fakhrudin, M. Hendy. 2006. Pasar Modal Di Indonesia: Pendekatan Tanya

Jawab.

Eduardus, T. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: PT. BPFE.

Eljelly, A. M., & Alghurair, K. S. (2001). Performance measures and wealth creation in an

emerging market: The case of Saudi Arabia. International Journal of Commerce and

management, 11(3/4), 54-71.

Fabozzi, Frank J. Publication: Hoboken, N.J. Publication: Massachusetts NBER 1999

Fahrudin M dan M. Sophian Hadianto, 2001, Perangkat dan Model Analisis Investasi di

Pasar Modal, Elex Media Komputindo, Jakarta

Francis, J. R., & Wilson, E. R. (1988). Auditor changes: A joint test of theories relating to agency

costs and auditor differentiation. Accounting Review, 663-682.

Gantyowati, Evi dan Arwanta, Erwin, 2004, “Kemampuan Prediksi Rasio Keuangan

Terhadap Harga Saham”, Kajian Bisnis, Vol. 12, No. 1

Gitman, L. J., & Zutter, C. J. (2000). Principles of managerial finance: brief. Addison Wesley.

Page 20: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

20

Gujarati, Damodar,1995, Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta

Hardiningsih, Pancawati., Suryanto.,Chariri, A, 2002, “Pengaruh Faktor Fundamental dan

Resiko Ekonomi terhadap Return Saham pada Perusahaan di Bursa Efek Jakarta:

Studi Kasus Basic Industry & Chemical”, Jurnal Strategi Bisnis, Vol, 8, Des. Tahun

2003

Harahap, rimpun, rajab, Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt To Equity Ratio

(Der), Return On Asset (Roa), Return On Equity (Roe), Net Profit Margin (Npm) Dan Price

To Book Value (Pbv) Terhadap Return Saham , 2013 Harianto, Farid dan Sudomo, Siswanto, 1998, Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di

Pasar Modal Indonesia, PT. Bursa Efek Jakarta, Jakarta

Hendarsanto, P. (2005). Analisis Pengaruh Mva, Debt To Equity, Trading Day, Trading Volume,

Dan Roa Terhadap Return Saha M Pada Perusahaan Real Estat Dan Properti Di Bursa

Efek Jakarta (Periode 1999-2003) (Doctoral dissertation, Program Pascasarjana Universitas

Diponegoro).

http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/regulasi_pm/uu_pm/bab_I.htm

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/indeks.aspx

Husnan, Suad; Suwardi Hermanto, 1998, “ CAPM dan Strategi Portofolio: Kajian Kondisi

Pasar di BEJ 1997”, Usahawan, No. 5 Th XXVII

Husnan, S. (1998). Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan (keputusan Jangka Pendek) Buku

2-4/E.

Ilatmin, S. (2004). Pengaruh Debt To Equity Ratio, Price To Earning Ratio, Net Profit Margin,

Dan Dividend Payout Ratio Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Saham-Saham

Perusahaan Sektor Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta) (Doctoral dissertation,

Program Pascasarjana Universitas Diponegoro).

Imam, Ghozali dan Irwansyah, 2002, “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan

dengan Alat Ukur EVA, MVA dan ROA terhadap Return Saham Pada Perusahaan

Manufaktur di BEJ”, Jurnal Penelitian Akuntansi‐Bisnis dan Manajemen, Vol. 9,

No. 1, p:18‐33

Imam, G. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: UNDIP.

Jogiyanto H.M, 2000, Teori Portfolio dan Analisa Investasi, BPFE :Yogyakarta, Edisi 2

Julliumursyida, Muammar, Wahyudin, dan Gazali. (2008). Pengaruh Kinerja Keuangan

Manufaktur terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Media Riset Akuntansi,

Auditing dan Informasi. Volume 8 No.1, pp. 65-84

Lastari, J. I. (2004). Analisis Fundamental sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi

terhadap Saham Emiten Perdagangan Retail Periode 2001 sampai 2003. Jurnal.

Liestyowati, 2002, “Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Saham di Bursa Efek Jakarta:

Analisis Periode Sebelum dan Selama Krisis”, Jurnal Manajemen Indonesia, Vol, 1,

No, 2

Malintan, R., & Herawati, T. (2013). “Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER),

Price Earning Ratio (PER), Dan Return On Asset (ROA) Terhadap Return Saham

Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2010”.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 1(1).

Martono, S. U., & Harjito, A. (2003). Manajemen Keuangan.

Michen, S. (2005). Studi Empiris Terhadap Dua Faktor yang Mempengaruhu Return Saham

Pada Industri Food & Beverages di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan. Volume 2 No.2, pp. 89-98

Mulyono, Sugeng, 2000, “Pengaruh Earning Per Share dan Tingkat Bunga Terhadap Harga

Saham”, Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vol. 1, No. 2

Munawir, S. (2004). Analisa Keuangan Edisi 4. Liberty Yogyakarta.

Natarsyah, S, 2000, “Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental dan Resiko

Sistematik terhadap Harga Saham. Kasus Industri Barang Konsumsi yang Go‐Publik

di Pasar Modal Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol, 15, No,3, hal,

294‐ 312

Page 21: Analisis Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Return (on Equity Roe), Terhadap Return Saham

21

Nilawati. (2004). Analisis ROI dan EVA terhadap Return On Shares LQ-45 di Bursa Efek

Jakarta. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Volume 6 No.2, pp. 151-166

Padan, W. P. (2012). Pengaruh Informasi Keuangan terhadap Return Saham pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (Doctoral dissertation).

Prasetyo, T. (2000). Analisa Rasio Keuangan dan Nilai Kapitalisasi Pasar sebagai Prediksi Harga

Saham di BEJ pada periode Bullish dan Bearish. Simposium Nasional Akuntansi III, 652-

695.

Prastowo, D., & Juliaty, R. (2002). Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Cetakan

Kedua, Penerbit Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, Yogyakarta.

Prihantini, R. (2009). Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER dan CR Terhadap return

Saham (Studi Kasus Saham Industri Real Estate and Property yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2003–2006) (Doctoral dissertation, Program Pasca Sarjana Universitas

Diponegoro).

Rachbini, D. J. (2002). Ekonomi politik: paradigma dan teori pilihan publik. Ghalia Indonesia.

Rahayu M, I. K. A. (2003). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Di

Bursa Efek Jakarta (Studi kasus pada perusahaan dalam indeks LQ 45 periode tahun 1999-

2001) (Doctoral dissertation, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro).

Riyanto, Bambang, 1995, Dasar‐dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4, Cetakan 1, BPFE

Yogya

Santoso, Singgih, 1998, “Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Sektor Manufaktur di

Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Edisi 4,Th. III

Santoso, S. (2001). Statistik Parametrik. Elex Media Komputindo.

Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi-4/E.

Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Setiawan, 2005, “Pengaruh Dividend Pay Out Ratio, Profit Margin, Asset Turnover,

Leverage dan Tingkat Resiko terhadap Price Earnings Ratio pada Kondisi Pasar

Bearish dan Bullish (Kajian Empiris di Bursa Efek Jakarta pada Masa Krisis

Ekonomi)”, Majalah Ekonomi, Tahun XIV, No, 1, April.

Siddharta Utama dan Anto Yulianto B.S , 1998, “Kaitan antara Rasio PBV dan Imbal

Hasil Saham pada BEJ”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No. 1, Januari,

p.127‐ 140

Siegel, J. G., & Shim, J. K. (2000). Dictionary of accounting terms. Barron's Educational Series.

Sugiyono, D. R. (2002). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Sunariyah. 1997. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Pertama. UPP AMPYKPN.

Yogyakarta.

Wahyudi, Sugeng, 2003, ”Pengaruh Rasio Harga Nilai Buku dan Rasio Hutang Modal

Sendiri terhadap Return”, Media Ekonomi dan Bisnis, Vol. XV, No.2

Widioatmodjo, S. (2005). Cara Sehat Investasi di Pasar Modal, Pengantar Menjadi Investor

Profesional.