PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

20
1 PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO (PER), DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN BANK CENTRAL ASIA Tbk PERIODE TAHUN 2010-2019 Early Dianna Ananda Hadir Hudiyanto Program Strata Satu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma [email protected] [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Return On Equity, Price Earning Ratio, dan Earning Per Share secara parsial maupun simultan terhadap Return Saham. Objek pada penelitian ini merupakan perusahaan keuangan yaitu PT.Bank Central Asia,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2019. Investor melakukan analisis fundamental sebelum berinvestasi dan mereka mendasarkan kerangka pemikirannya pada tiga komponen utama yaitu Return On Equity, Price Earning Ratio, dan Earning Per Share untuk mengevaluasi saham. Data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari data penelitian sebelumnya, yang sudah diolah dan dipublikasikan melalui internet. Adapun data yang diperoleh peneliti berasal dari situs resmi IDX dan Yahoo Finance. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan melakukan uji t, uji f, dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Equity tidak berpengaruh secara parsial terhadap Return Saham , Price Earning Ratio berpengaruh secara parsial terhadap Return Saham, dan Earning Per Share berpengaruh secara parsial terhadap Return Saham. Secara simultan Return On Equity, Price Earning Ratio, dan Earning Per Share berpengaruh terhadap Return Saham. Kata kunci: Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return Saham PENDAHULUAN Pasar modal menjadi sesuatu yang penting dan sangat berharga di era perekonomian sekarang ini. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal (capital market) dapat

Transcript of PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

Page 1: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

1

PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO

(PER), DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP RETURN

SAHAM PADA PERUSAHAAN BANK CENTRAL ASIA Tbk PERIODE

TAHUN 2010-2019

Early Dianna Ananda

Hadir Hudiyanto

Program Strata Satu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

[email protected]

[email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Return On Equity, Price

Earning Ratio, dan Earning Per Share secara parsial maupun simultan terhadap Return

Saham. Objek pada penelitian ini merupakan perusahaan keuangan yaitu PT.Bank Central

Asia,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2019. Investor melakukan

analisis fundamental sebelum berinvestasi dan mereka mendasarkan kerangka pemikirannya

pada tiga komponen utama yaitu Return On Equity, Price Earning Ratio, dan Earning Per

Share untuk mengevaluasi saham.

Data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh

dari data penelitian sebelumnya, yang sudah diolah dan dipublikasikan melalui internet.

Adapun data yang diperoleh peneliti berasal dari situs resmi IDX dan Yahoo Finance. Metode

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

berganda dengan melakukan uji t, uji f, dan uji koefisien determinasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Equity tidak berpengaruh secara

parsial terhadap Return Saham , Price Earning Ratio berpengaruh secara parsial terhadap

Return Saham, dan Earning Per Share berpengaruh secara parsial terhadap Return Saham.

Secara simultan Return On Equity, Price Earning Ratio, dan Earning Per Share berpengaruh

terhadap Return Saham.

Kata kunci: Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

Return Saham

PENDAHULUAN

Pasar modal menjadi sesuatu yang penting dan sangat berharga di era perekonomian

sekarang ini. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum

dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,

serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal (capital market) dapat

Page 2: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

2

juga diartikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa

diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif

maupun instrumen lainnya.

Pasar modal juga menjadi salah satu indikator penting dalam perekonomian suatu

negara, karena hal ini akan memacu laju pertumbuhan ekonomi suatu negara. Karena dengan

adanya pasar modal ini akan membuat sektor-sektor perekonomian menjadi lebih

berkembang yang akan meningkatkan pendapatan suatu negara.

Salah satu yang menjadi instrumen dari pasar modal itu sendiri adalah saham. Saham

merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan atau perseroan terbatas (Darmadji

dan Fakhruddin, 2006:6). Dan perusahaan-perusahan yang telah go public (perusahaan

terbuka) ini menerbitkan sahamnya di pasar modal. Perusahaan di sektor perbankan tersebut

juga merupakan bagian dari pasar modal ini. Oleh sebab itu, investor yang menjadi pelaku

dalam pasar modal ini sangat berperan besar dalam menjalankan saham-saham yang dimiliki.

Keputusan investor dalam hal ini akan menentukan kelangsungan dari modal yang

ditanamkan. Investasi yang ditanamkan di pasar modal juga memiliki resiko, dimana semakin

besar jumlah dana yang di investasikan maka tingkat resiko juga akan semakin tinggi pula

dan sebaliknya, para investor juga mengharapkan pengembalian atau keuntungan dari modal

yang ditanamkan yaitu yang disebut sebagi return saham.

Pasar Modal Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dari periode ke

periode, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah saham yang ditransaksikan dan

kian tingginya volume perdagangan saham. Sejalan dengan perkembangan yang pesat

tersebut, kebutuhan akan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi di

pasar modal juga semakin meningkat. Pasar Modal merupakan Indikator kemajuan

perekonomian suatu negara serta menunjang ekonomi negara yang bersangkutan (Robert

Ang, 1997).

LANDASAN TEORI

Pasar Modal

Menurut Martalena dan Malinda (2011) adalah sebagai berikut: Pasar modal (capital

market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa

diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrument derivatif

maupun instrument lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan

maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi.

Page 3: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

3

Laporan Keuangan

Menurut Hanafi dan Halim (2005) Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan

bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi para pembuat

keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi

pengambilan keputusan. Kebutuhan akan ketepatan waktu pelaporan keuangan secara jelas

telah disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan bahwa

ketepatan waktu merupakan salah satu karakteristik yang harus dipenuhi agar laporan

keuangan yang disajikan relevan untuk pembuat keputusan. Semakin cepat informasi

diungkapkan, maka akan semakin relevan informasi tersebut bagi para pengguna laporan

keuangan. Pengguna laporan keuangan sangat membutuhkan informasi yang tepat waktu

untuk memungkinkan mereka dapat dengan segera melakukan analisis dan membuat

keputusan tentang modal yang sudah, atau akan diinvestasikan pada perusahaan.

Jenis Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (2009)

menuliskan sebagai berikut: “Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,

laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan

keuangan”.

a. Neraca (Balance Sheet)

Menurut Harahap (2007) laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan

posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban,

dan modal pada saat tertentu. Laporan ini disusun setiap saat dan merupakan opname

situasi keuangan pada saat itu.

b. Laba / Rugi

Menurut Munawir (2010) laporan laba-rugi merupakan suatu laporan yang

sistematis tentang penghasilan, beban, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan

selama periode tertentu.

c. Laporan Perubahan Ekuitas

Menurut Rivai (2007) laporan perubahan ekuitas atau sering disebut laporan

perubahan modal merupakan laporan yang menggambarkan perubahan saldo akun

Page 4: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

4

ekuitas seperti modal disetor, tambahan modal disetor, laba yang ditahan dan akun

ekuitas lainnya.

d. Laporan Arus kas

Menurut Harahap (2002) laporan arus kas ini dinilai banyak memberikan

informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan likuiditas di

masa yang akan datang. Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan

tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada suatu periode

tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi,

pembiayaan dan investasi.

Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa

efektif dana efisien perusahaan dengan cara membandingkan antara laba dengan modal yang

diinvestasikan. Semakin besar Return On Equity (ROE) nya maka semakin baik karena hal

tersebut menandakan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan modal yang dimilikinya dengan

efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan laba yang lebih besar. Rasio ini

menunjukkan keberhasilan atau kegagalan pihak manajemen dalam memaksimalkan tingkat

hasil pengembalian investasi pemegang saham dan menekan pada hasil pendapatan

sehubungan dengan jumlah yang diinvestasikan (Sutedi, 2011: 53-57).

Menurut Harahap (2009:305),penghitungan ROE dinyatakan dengan formulasi

sebagai berikut:

Hubungan ROE terhadap Return Saham

Return on equity suatu perusahaan menunjukkan seberapa besar modal sendiri suatu

perusahaan memberikan sumbangan berupa laba bersih kepada perusahaan. Jika ROE tinggi

maka perusahaan dikatakan menggunakan modalnya dengan efektif dan efisien. Kondisi ini

menyebabkan pemegang saham percaya bahwa kemudian hari perusahaan akan memberikan

pendapatan yang lebih besar, akibatnya harga saham akan naik, return pun akan ikut

meningkat. Begitupun sebaliknya, jika ROE rendah, maka harga saham dapat turun dan

return ikut menurun.

Page 5: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

5

Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER) Menurut Jordan (2000) dalam Joko Sangaji (2003:157),

PER merupakan rasio harga saham suatu perusahaan dengan pendapatan per saham

perusahaan tersebut. PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba. (Tjiptono Darmadji, 2001:139). Berdasarkan pendapat di atas,

pengertian PER yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rasio yang membandingkan

antara harga pasar per lembar saham biasa yang beredar dengan laba per lembar saham.

Kegunaan PER adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja saham perusahaan

yang dicerminkan oleh EPS nya. PER menunjukkan hubungan antara harga pasar saham

biasa dengan Earning Per Share. Makin besar PER suatu saham, maka saham tersebut akan

semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya. Jika dikatakan saham mempunyai

PER 10X, berarti harga pasar saham tersebut 10X lipat terhadap EPS nya (pendapatan bersih

per saham).

Menurut Simamora (2000:531), penghitungan PER dinyatakan dengan formulasi

sebagai berikut:

Hubungan PER terhadap Return Saham

Menurut Tandelilin (2001:243) mengatakan bahwa: “Price Earning Ratio

mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu

rupiah earning perusahaan”. Dengan kata lain price earning ratio menunjukkan besarnya

harga setiap satu rupiah earning perusahaan. Jadi price earning ratio (PER) merupakan

perbandingan antara harga saham dengan keuntungan tiap lembar saham.

Semakin rendah price earning ratio maka dapat dikatakan suatu saham baik untuk

dijadikan pilihan investasi. Sedangkan semakin tinggi price earning ratio menyatakan bahwa

perbandingan harga saham dengan kemampuan memperoleh laba tidak sesuai. Rasio PER

yang semakin rendah dapat mengakibatkan harga saham perusahaan meningkat, yang artinya

return ikut meningkat, begitupun sebaliknya.

Page 6: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

6

Earning Per Share (EPS)

Menurut Darmaji dan Fakhruddin (2006:195) mendefinisikan bahwa “Laba Per

Saham sebagai rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham. Earning Per Share

menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham.”

Sedangkan Earning Per Share (EPS) menurut Brigham dan Houston (2006:33) yang

diterjemahkan Ali Akbar Yulianto, “Earning Per Share (EPS) adalah pendapatan bersih yang

tersedia dibagi jumlah lembar saham yang beredar.” Laba merupakan alat ukur utama

kesuksesan suatu perusahaan, karena itu para pemodal seringkali memusatkan perhatian pada

besarnya Earning Per Share (EPS) dalam melakukan analisis saham.

Berikut rumus dalam menghitung EPS menurut Kasmir (2012:207):

Hubungan EPS terhadap Return Saham

EPS merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per

lembar saham pemilik. Semakin meningkatnya EPS tentu akan meningkatkan daya tarik

investor dalam menanamkan dana ke dalam perusahaan, sehingga harga saham akan

meningkat. Meningkatnya harga saham akan berpengaruh terhadapreturn yang diperoleh

investor. (Ruriana Ulfah, 2011) Berdasarkan penelitian Pratiwi Taptya Ningrum (2016) EPS

berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Return Saham

Return Saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi, sedangkan saham

adalah tanda bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas

(PT). Maka return saham merupakan pembayaran yang diterima karena hak kepemilikannya.

Dengan kata lain, bisa disebut sebagai keuntungan berinvestasi atau tingkat pengembalian.

Setiap investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama

mendapatkan keuntungan yang disebut return, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam melakukan investasi, investor yang rasional akan mempertimbangkan dua hal, yaitu

expected return (tingkat pengembalian yang diharapkan) dan risk (risiko) yang terkandung

dalam alternatif investasi yang dilakukan. (Rika Verawati, 2014:23-24).

Page 7: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

7

Menurut Brigham dan Houston (2006), return saham berbanding positif dengan risiko,

artinya semakin besar risiko yang ditanggung oleh pemegang saham, maka keuntungan akan

semakin besar pula, begitu juga sebaliknya. Komponen return terdiri dari dua jenis yaitu

current income (pendapatan lancar), dan Capital Gain (keuntungan selisih harga). Current

income merupakan keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periode

seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan sebagainya. Current income

disebut sebagai pendapatan lancar, karena keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk

kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat, seperti bunga atau jasa giro, dan dividen tunai,

juga dapat dalam bentuk setara kas seperti bonus atau dividen saham yaitu dividen yang

dibayarkan dalam bentuk saham dan dapat dikonversikan menjadi uang kas. (Rika Verawati,

2014: 24-25). Komponen kedua dari return saham adalah capital gain, yaitu keuntungan yang

diterima karena adanya selisih antara harga jual dengan harga beli saham suatu instrumen

investasi. Capital gain sangat bergantung dari harga pasar instrumen investasi, yang berarti

bahwa instrumen investasi harus diperdagangkan di pasar saham. Dengan adanya

perdagangan di pasar saham maka akan timbul perubahan nilai suatu instrumen investasi

yang memberikan capital gain. Adanya capital gain dapat digunakan untuk menentukan

besarnya tingkat kembalian yang diperoleh melalui return histories yang terjadi pada periode

sebelumnya. (Rika Verawati, 2014: 25.

Keterangan :

Kerangka Pemikiran

H4

ROE

EPS

PER

Return

Saham

Y

1

H1

H3

H2

Page 8: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

8

METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Objek yang diteliti adalah perusahaan Bank Central Asia Tbk dengan kategori

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan adalah

laporan keuangan , dalam penelitian ini diambil data triwulan yaitu 10 tahun terhitung selama

tahun 2010 sampai dengan 2019.

Data dan Variabel Penelitian

Data yang diperoleh adalah besarnya Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio

(PER) dan Earning Per Share (EPS), sebagai variabel X atau variabel independen (bebas),

sedangkan Return Saham sebagai variabel Y atau variabel dependen (terikat).

Alat Analisis

a. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji ini dimaksudkan unuk pengujian tentang kenormalan suatu data dengan tujuan

untuk mengetahui apakah data yang diambil terdistribusi normal atau tidak. Dengan

menggunakan uji grafik yaitu Grafik Normal Probability Plot (P-plot). Dengan grafik

Normal Probability Plot (P-plot) normal tidaknya distribusi data juga dapat dilihat,

dimana indikatornya adalah titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonalnya. Jika

titik-titik mendekati garis diagonal maka data dinyatakan terdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linier

terdapat hubungan (korelasi) antara pengamatan pada periode t dengan pengamatan

pada periode t-1. Untuk mengetahui data terjadi autokorelasi atau tidak dengan

melakukan Uji Durbin Watson. Menurut Sanggih Santoso (2012), secara umum

apabila nilai Durbin Watson teletak diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada

autokorelasi.

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebasnya (independen). Model regresi yang baik adalah

model regresi yang bebas dari multikolinieritas atau tidak terjadi hubungan (korelasi)

antar variabel bebasnya (independen). Uji Multikuolinieritas dapat dilihat dari :

a. Nilai Tolerance harus lebih besar dari 0,10

Page 9: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

9

b. Nilai Variance Inflation Factor (VIF) harus kurang dari 10

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Model regresi yang baik seharusnya bebas heteroskedastisitas.

Dengan melihat grafik plot antara nilai variabel terikat (SRESID) dengan

residual (ZPRED). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola yang

teratur (menyempit, melebar, maupun bergelombang) maka terjadi heterokedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah ataupun

di atas angka 0 pada sumbu Y, maka terjadi homoskedastisitas.

Menurut Ghazali (2009), Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik seperti

titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan

bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola

yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara variabel. Dimana

variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas (indipenden) dan variabel yang

dipengaruhi disebut variabel terikat (dependen).

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 +.....+ βnXn + e

Dimana :

Y : Return Saham (variabel terikat)

α : Konstanta

X1 : ROE (variabel bebas)

X2 : PER (variabel bebas)

X3 : EPS (variabel bebas)

β1- β2 : Koefisien Regresi

c. Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial dengan t-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh

masing-masing variabel bebas secara parsial (sebagian dari keseluruhan) terhadap

variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial didasarkan

pada nilai probabilitas. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji parsial adalah sebagai

berikut:

Page 10: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

10

Jika P-value > 0.05 maka H0 diterima.

Jika P-value < 0.05 maka H1 diterima.

Berikut ini merupakan rumus untuk menentukan hasil t hitung :

Keterangan :

t = nilai thitung

n = jumlah

r = koefisien korelasi

d. Uji Simultan (Uji F)

Uji simultan dengan F-test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara

simultan (bersamaan) dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan

keputusan didasarkan pada nilai probabilitas. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji

simultan adalah sebagai berikut:

Jika P-value > 0.05 maka H0 diterima.

Jika P-value < 0.05 maka H1 diterima.

Berikut ini merupakan rumus untuk menentukan f hitung :

Keterangan :

R2 = Koefisien determinasi

n = Jumlah data

k = Jumlah variabel bebas

e. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui

seberapa besar variabel bebas (X) mempengaruhi variabel terikat (Y). Nilai koefisien

determinasi berkisar antara 0 sampai dengan. Nilai dari koefisien determinasi dapat

dilihat dari nilai R-Squared. Apabila semakin kecil nilai dari R-Squared maka

kemampuan variabel bebas (independen) dalam menjelaskan variabel terikat (dependen)

juga semakin kecil. Begitu pula sebaliknya Apabila semakin besar nilai dari R-Squared

t = 𝑟 𝑛−2

1−𝑟2

f = 𝑅2 𝑘

1−𝑅2 𝑛−𝑘−1

Page 11: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

11

maka kemampuan variabel bebas (independen) dalam menjelaskan variabel terikat

(dependen) juga semakin besar.

PEMBAHASAN

Hasil Penelitian dan Analisis

a. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas (Probability Plot)

Dari grafik Normal Probability Plot (P-plot) yang dihasilkan setelah

dilakukannya uji maka dapat dinyatakan Grafik Normal Probability Plot (P-plot)

memperlihatkan titik – titik menyebar disekitar garis diagonal, serta mengikuti garis

diagonal tersebut, sehingga dapat dinyatakan bahwa data tersebut terdistribusi

normal.

2. Uji Autokorelasi

b. Model Summaryb

M

odel R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the Estimate

Durbin-

Watson

1 .896a .803 .786 3225.476 1.528

a. Predictors: (Constant), EPS, ROE, PER

b. Dependent Variable: Return Saham

Sumber : Data diolah, 2019

Menurut Sanggih Santoso (2012), Untuk mengetahui Autokorelasi dapat

dilakukan dengan Uji Durbin Watson. Apabila nilai Durbin Watson teletak diantara -2

Page 12: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

12

sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. Berdasarkan tabel diatas, nilai Durbin

Watson sebesar 1,528. Hal ini berarti nilai 1,528 terletak diantara -2 sampai +2 yang

artinya data tersebut tidak terdapat Autokorelasi.

3. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constan

t)

-1396.953 3986.537

-.350 .728

ROE -314.810 158.918 -.292 -1.981 .055 .258 3.872

PER 16.157 4.179 .609 3.866 .000 .227 4.415

EPS 296.330 25.824 1.080 11.475 .000 .635 1.575

a. Dependent Variable: Return Saham

Sumber : Data diolah, 2019

Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari

multikolinieritas atau tidak terjadi hubungan (korelasi) antar variabel bebasnya

(independen). Uji Multikuolinieritas dapat dilihat dari :

a. Nilai Tolerance harus lebih besar dari 0,10

b. Nilai Variance Inflation Factor (VIF) harus kurang dari 10

Berdasarkan tabel diatas dapar diketahui bahwa nilai tolerance variabel

ROE independen bernilai 0.258, tolerance varibel PER bernilai 0.227 dan

tolerance variabel EPS yaitu 0.635 sedangkan nilai VIF dari variabel ROE

independen tersebut bernilai 3.872, nilai VIF dari variabel PER independen

tersebut bernilai 4.415, dan nilai VIF dari variabel EPS independen tersebut

bernilai 1.575. Hal ini berarti nilai tolerance 0,373 > 0,10 dan nilai VIF 3,287

< 10 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak ada multikolinieritas.

Page 13: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

13

4. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dapat diketahui, jika grafik plot menunjukkan

suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian

menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas.

Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Berdasarkan gambar grafik plot diatas yang titiknya menyebar tidak

beraturan diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y serta tidak membuat pola

tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terdapat heteroskedastisitas.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.4

Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -1396.953 3986.537 -.350 .728

ROE -314.810 158.918 -.292 -1.981 .055 .258 3.872

PER 16.157 4.179 .609 3.866 .000 .227 4.415

EPS 296.330 25.824 1.080 11.475 .000 .635 1.575

a. Dependent Variable: Return Saham

Sumber : Data diolah, 2019

Page 14: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

14

Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh persamaan regresinya sebagai

berikut:

Y = – 1396.953 – 314.810 ROE + 16.157 PER + 296.330 EPS

Dimana :

Y = Return Saham

X1 = ROE

X2 = PER

X3 = EPS

Keterangan :

1. Konstanta sebesar (– 1396.953) menunjukkan bahwa apabila Return On

Equity (X1), Price Earning Ratio (X2) dan Earning Per Share (X3) dianggap

konstan maka Return saham sebesar – 1396.953 .

2. Koefisien regresi Return On Equity (X1) sebesar (– 314.810) artinya jika

terjadi penambahan ROE sebesar satu - satuan dan variable lain dianggap

tetap, maka return saham mengalami penurunan sebesar 314.810.

3. Koefisien regresi Price Earning Ratio (X2) sebesar (16.157) artinya jika

terjadi penambahan PER sebesar sebesar satu - satuan dan variable lain

dianggap tetap, maka return saham mengalami kenaikan sebesar 16.157.

4. Koefisien regresi Earning Per Share (X3) sebesar (296.330) artinya jika terjadi

penambahan EPS sebesar sebesar satu - satuan dan variable lain dianggap

tetap, maka return saham mengalami kenaikan sebesar 296.330.

c. Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji t)

Tabel 4.5

Hasil Uji Regresi Secara Parsial Uji t

a. D

e

p

e

n

d

e

n

t

V

a

riable: Return Saham

b. Predictors: (Constant), EPS, ROE, PER

Sumber : Data diolah, 2019

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1396.953 3986.537 -.350 .728

ROE -314.810 158.918 -.292 -1.981 .055

PER 16.157 4.179 .609 3.866 .000

EPS 296.330 25.824 1.080 11.475 .000

Page 15: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

15

Analisis tabel coefficients untuk mengetahui pengaruh variabel independen

secara parsial terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut :

1) ROE

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ROE terhadap Return

Saham.

Ha :Terdapat pengaruh yang signifikan antara ROE terhadap Return Saham.

Output SPSS tersebut menunjukkan p-value (Sig) 0.055 > 0,05. artinya tidak

signifikan. Tidak signifikan disini berarti Ha ditolak, H0 diterima. Artinya

tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ROE terhadap Return Saham.

2) PER

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara PER terhadap Return

Saham.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara PER terhadap Return Saham.

Output SPSS tersebut menunjukkan p-value (Sig) 0.000 < 0,05 artinya

signifikan. Signifikan disini berarti Ha diterima, H0 ditolak. Artinya terdapat

pengaruh yang signifikan antara PER terhadap Return Saham

3) EPS

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara EPS terhadap Return

Saham.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara EPS terhadap Return Saham.

Output SPSS tersebut menunjukkan p-value (Sig) 0,000 < 0,05 artinya

signifikan. Signifikan disini berarti Ha diterima, H0 ditolak. Artinya terdapat

pengaruh yang signifikan antara EPS terhadap Return Saham.

2. Uji Simultan (Uji F)

Tabel 4.6

Hasil Uji Regresi Secara Simultan Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1485318639.618 3 495106213.206 47.589 .000b

Residual 364129339.048 35 10403695.401

Total 1849447978.667 38

a. Dependent Variable: Return Saham

b. Predictors: (Constant), EPS, ROE, PER

Sumber : Data diolah, 2019

Page 16: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

16

Hipotesis yang akan digunakan dalam uji simultan adalah :

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ROE, PER, dan EPS

terhadap Return Saham

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara ROE, PER, dan EPS terhadap

Return Saham

Output SPSS tersebut menunjukkan p-value 0,000 < 0,05 artinya

signifikan. Signifikan disini berarti Ha diterima, H0 ditolak. Artinya terdapat

pengaruh yang signifikan antara ROE, PER, dan EPS terhadap Return Saham.

d. Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.7

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .896a .803 .786 3225.476 1.528

a. Predictors: (Constant), EPS, ROE, PER

b. Dependent Variable: Return Saham

Sumber : Data diolah, 2019

Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar kontribusi pengaruh

variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, jika

hasil lebih mendekati angka 0 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel amat terbatas. Tapi jika hasil mendekati angka 1 berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Dari Tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa R Square adalah 80,3%. R Square

disebut juga koefisien determinasi, sehingga dalam hal ini ditunjukan sebanyak 80,3%

kontribusi variabel bebas yaitu Return On Equity , Price Earning Ratio dan Earning

Per Share berpengaruh terhadap Return Saham. Sedangkan sisahnya 19,7%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel-variabel tersebut seperti Current Ratio

atau rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

membayar kewajiban jangka pendek, Perputaran Total Aset (Total Assets Turnover)

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang

Page 17: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

17

dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap

rupiah aktiva, Rasio Utang terhadap Ekuitas (Debt To Equity Ratio) merupakan rasio

yang mengukur sejauh mana besarnya utang dapat ditutupi oleh modal sendiri,

Tingkat Pengembalian Asset (Return On Assets) Rasio ini digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan

aktivitas yang dimilikinya.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan

tentang pengaruh Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per

Share (EPS) terhadap Return Saham pada Bank Central Asia Tbk yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2019 , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis variabel independen yaitu Return On Equity

(ROE) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham pada

Perusahaan Bank Central Asia Tbk di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2019.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis variabel independen yaitu Price Earning Ratio

(PER) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan

Bank Central Asia Tbk di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2019.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis variabel independen yaitu Earning Per Share

(EPS) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan

Bank Central Asia Tbk di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2019.

4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa variabel

Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share (EPS)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan Bank

Central Asia Tbk di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2019.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, penulis memberikan

saran yang dapat dimanfaatkan oleh :

1. Pada penelitian ini, Perusahaan yang di pilih adalah Perusahaan perbankan yaitu Bank

Central Asia Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saran yang lain adalah agar

mengambil perusahaan sektor perbankan selain Bank Central Asia Tbk pada Bursa

Efek Indonesia.

Page 18: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

18

2. Pada penelitian ini, rasio keuangan yang digunakan hanya 3, yaitu ROE, PER, dan EPS.

Sedangkan masih banyak rasio keuangan utama perusahaan yang belum diteliti.

Diharapkan penulis berikutnya menggunakan rasio keuangan lainnya.

3. Bagi penelitian selanjutnya yang akan mengambil judul ini untuk penelitiannya, agar

melakukan penelitian dengan menggunakan data berupa laporan keuangan dan rasio

keuangan dari perusahaan yang berbeda jenis.

4. Dari hasil penelitian ini dapat memberikan saran kepada investor dan calon investor

sebagai bahan pertimbangan sebelum menanamkan investasi pada saham dengan

terlebih dahulu melakukan pengamatan kerja perusahaan melalui laporan keuangan

yang dapat menentukan dividen saham kepada investor dan calon investor yang akan

melakukan investasi saham.

5. Bagi perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan Return Saham kinerja keuangannya

terutama PER dan EPS agar dapat menghasilkan laba yang terus menaik setiap periode,

sehingga menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Adrian Sutedi. 2011. Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika.

Agus Sartono. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi edisi empat Yogyakarta:

BPFE

Ang, Robert.1997.Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.Jakarta:Media Staff Indonesia.

Astuti, Ria dkk, 2013, Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, Inflasi,

dan Indeks Bursa Internasional Terhadap IHSG, Diponegoro Journal Of Social And

Politic Of Science, Hal 1-8.

Bambang Riyanto. 2012. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BFE UGM.

Budi Rahardjo. 2009. Laporan Keuangan Perusahaan. Edisi Kedua. Yogyakarta : Gadjah

Mada University Press.

Brigham, Eugene F dan Houston. 2006. Fundamental of FinancialManagement: Dasar-Dasar

Manajemen Keuangan. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Brigham dan Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 1 (edisi II). Jakarta:

Salemba Empat.

Darmadji, T dan Fakhrudin M.H. 2006. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab.

Jakarta: Salemba Empat.

Page 19: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

19

Darmadji Tjipto dan Hendry M Fakhruddin, 2001. Pasar Modal di Indonesia, Salemba

Emapat, Jakarta.

Dinda Alfianti A. dan Sonja Andarini. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Bisnis Indonesia. Vol. 8 No. 1 April 2017

Eduardus Tandellin. 2010. Portofolio dan Investasi. Edisi Pertama. Yogyakarta : Kasinius.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan, Bandung: Alfabeta

Fahmi, Henry, 2014. Analisa Kinerja Keuangan. Bandung : Alfabeta

Gerald Edsel Yermia Egam, Ventje Ilat, Sonny Pangerapan Pengaruh Return On Asset (Roa),

Return On Equity (Roe), Net Profit Margin (Npm), Dan Earning Per Share (Eps)

Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks Lq45 Di Bursa

Efek Indonesia Periode Tahun 2013-2015, Jurnal Emba. Vol.5 No.1 Maret 2017

Hanafi, Mahmud. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta

Hanafi, Mahmud. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta

Harahap, 2002, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, edisi Pertama, cetakan ketiga,

Penerbit : Raja Grafindo Persada, Jakarta

Harahap, 2007, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, edisi Pertama, cetakan ketiga,

Penerbit : Raja Grafindo Persada, Jakarta

Harahap, 2011, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, edisi Pertama, cetakan ketiga,

Penerbit : Raja Grafindo Persada, Jakarta

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Buku Satu. Jakarta :

Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba Empat

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba Empat

Imam Ghozali. 2011. Apikasi Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Edisi Keempat.

Semarang. BP Universitas Diponogoro

Irham Fahmi. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetekan Ke-2. Bandung : Alfabeta.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Kasmir dan Jakfar. 2008. Studi Kelayakan Bisnis Cetakan Kelima. Jakarta : Kencana Prenada

Media Group.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kelima. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Page 20: PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO …

20

Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada

Lukman Syamsudin. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Baru. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada

Martalena, dan Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama. Yogyakarta : Andi

Munawir S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty

Munawir S. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty

Rahardjo. Budi. 2007. Keuangan Dan Akuntansi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Reynard Valintino dan Lana Sularto. Pengaruh Return On Asset (Roa), Current Ratio (Cr),

Return On Equity (Roe), Debt To Equity Ratio (Der), Dan Earning Per Share (Eps)

Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Di

Bei, Jurnal Pesat. Vol. 5 Oktober 2013.

Sukhemi. 2007. Evaluasi Kinerja Keuangan Pada PT. Telkom, Tbk, Vol.1

Ika, Farkhan. 2013. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan

Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia ( Studi kasus Pada Perusahaan Manufaktur

Sektor Food and Beverage). VALUE ADDED, Vol. 9 No. 1.

Taufik Hidayat. 2011. Buku Pintar Investasi Cetakan Kedua. Jakarta. Media Kita.

Tandelilin, Eduardus, 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Yogyakarta :

BPFE

Utami, Wikan Budi. 2014. Analisis Pengaruh EVA, ROA, dan ROE Terhadap Return Saham

Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2006-2008. Jurnal

Akuntansi dan Pajak, Vol. 14, No 02 .

Veithzal Rivai. 2005. Bank and Financial Institute Management. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Widiatmodjo Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta : PT. Elex Media

Computindo.

Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995

www.finance.yahoo.com

www.idx.co.id

www.bca.co.id