Pengaruh Kepadatan Ikan Nila Terhadap Produksi Mina Padi(Lengkap)

33
PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH KEPADATAN IKAN NILA TERHADAP PRODUKSI MINA PADI DI DESA BONTONYELENG KABUPATEN BULUKUMBA OLEH: DARMAWANGSYAH 1127040023 1

description

budidaya

Transcript of Pengaruh Kepadatan Ikan Nila Terhadap Produksi Mina Padi(Lengkap)

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH KEPADATAN IKAN NILA TERHADAP PRODUKSI MINA PADI DI DESA BONTONYELENG KABUPATEN BULUKUMBA

OLEH:

DARMAWANGSYAH1127040023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2014BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Sawah merupakan salah satu bentuk penggunaan lahan yang sangat strategis, sampai saat ini lahan sawah masih merupakan tulang punggung produksi padi nasional, yang merupakan pangan pokok utama bagi Indonesia. Meskipun optimasi produktivitas padi terus ditingkatkan dengan penerapan teknologi yang sesuai dengan karakteristik agroekologi setempat, Bila dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh apabila bekerja di sektor industri, pendapatan usahatani pada lahan sawah jauh lebih rendah. Akan tetapi masyarakat tetap tidak bergeming dari usaha produksi padi sawah, kecintaan petani dalam berusahatani padi sawah semata-mata hanya disebabkan oleh kebutuhan mereka akan makan nasi.Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia memicu peningkatan konsumsi dan peningkatan kebutuhan lain selain pangan. Contohnya kebutuhan akan papan yakni pembangunan perumahan, gedung-gedung sekolah, peribadatan, pusat perbelanjaan, perkantoran, dan lain sebagainya. Hal ini berdampak langsung menggeser fungsi lahan ke non pertanian. Dari hal diatas timbul permasalahan yang serius, di satu sisi kebutuhan akan konsumsi meningkat dan disisi lain lahan pertanian justru berkurang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang ingin ditempuh salah satunya melalui peningkatan fungsi lahan yang masih ada contohnya dengan menerapkan sistem tumpang sari. Sistem tumpang sari merupakan sistem pertanian dengan menerapkan dua jenis atau lebih komoditi yang diusahakan dalam satu lahan yang sama. Dari berbagai sistem tumpang sari, sistem mina padi merupakan sistem yang dianggap cukup bermanfaat dan aman untuk digunakan bagi petani terutama bagi petani padi sawah yang komoditinya merupakan pangan pokok bagi lebih dari 95 persen penduduk Indonesia. Selain menguntungkan, sistem mina padi dapat mendukung ketahanan pangan dalam menyumbangkan asupan gizi berupa karbohidrat dan protein hewani sekaligus. Disamping itu dari penelitian sebelumnya terbukti dapat meningkatkan keseimbangan dan perbaikan ekologi sebab hama padi merupakan pakan alami bagi ikan sebagai predator dan kotoran ikan merupakan pupuk alami bagi tanaman padi. Adanya simbiosis mutualisme antara padi dan ikan dapat mendukung ketersediaan pangan dan perbaikan lingkungan sekaligus. Menyikapi hal tersebut, dalam upaya meningkatkan nilai guna lahan sawah dan pendapatan petani, maka salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan melaksanakan mina padi, yaitu pemeliharaan ikan di sawah bersamaan dengan penanaman padi. Mina padi sebenarnya bukan hal baru lagi bagi petani karena melalui program diversifikasi usahatani yang telah diperkenalkan beberapa waktu yang lalu, telah dianjurkan untuk melaksanakan usaha budidaya padi dan ikan secara bersamaan pada petak sawah yang sama. Mina padi dapat memberikan keuntungan ganda pada petani, yaitu hasil panen padi sebagai tanaman utama dan panen ikan dengan ukuran tertentu per musim tanam. Ikan Nila merupakan jenis ikan air tawar yang dikenal sebagai Ikan Konsumsi dan sekaligus Ikan Hias. Ikan ini bisa tumbuh dan besar hingga mencapai bobot 1 kg. Dagingnya gurih dan kandungan proteinnya tinggi. Sebagaimana kita tahu kandungan gizi ikan air tawar cukup tinggi dan hampir sama dengan ikan air laut, sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah cukup. Tingginya kandungan protein dan vitamin membuat ikan yang mudah dibudidayakan ini sangat membantu pertumbuhan anak-anak balita. Anda barangkali sudah memperoleh penjelasan dari banyak-banyak penyuluhan tentang kualitas hidup, bahwa kandungan protein yang tinggi dapat membantu pertumbuhan otak dan tubuh kitaUntuk memproduksi ikan yang optimal, petani seharusnya memperhatikan kepadatan ikan agar terjadi keselarasan antara luas sawah dan parit untuk ikan. Dengan cara ini, petani dapat meningkatkan hasil produksinya. Perbedaan sebelum dan sesudah pengkajian kepadatan ikan pada mina padi sangat jelas yaitu dengan mengatur kepadatan tersebut ikan dapat menyesuaikan dengan keadaan aslinya di alam sehingga ikan dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat.

B. Rumusan Masalahmelihat kepadatan populasi pada pertumbuhan ikan patin1. Bagaimanakah proses pertumbuhan ikan terhadap pemberian perlakuan kepadatan yang berbeda pada ikan nila?2. Bagaimanakah kelangsungan hidup ikar nila terhadap pemberian perlakuan kepadatan yang berbeda pada ikan?3. Apakah perlakuan kepadatan ikan nila dapat mempengaruhi produksi mina padi khususnya perkembangan ikan nila?C. Tujuan1. Mengetahui proses pertumbuhan ikan terhadap pemberian perlakuan kepadatan yang berbeda pada ikan nila.2. Mengetahui kelangsungan ikan terhadap pemberian perlakuan kepadatan ikan yang berbeda pada ikan nila.3. Mengetahui perlakuan kepadatan ikan nila dapat mempengaruhi produksi mina padi khusussnya perkembangan ikan nila.D. Manfaat1. Dengan adanya sistem mina padi dapat menjadi masukan yang positif kepada petani dan dapat di aplikasikan2. Petani dapat meningkatkan pendapatan dengan sistem tumpang sari karena menghasilkan keuntungan dua kali lipat dibandingkan dengan hanya penanaman padi saja3. Meningkatkan produktivitas lahan maupun hasil pertanian4. Dapat di jadikan sebagai bahan penelitian untuk penyempurnaan kesejahteraan petani kedepannya5. Dapat menjadi bahan kajian dan informasi untuk petani

BAB IILANDASAN TEORIA. PadiPada awal padi tumbuh liar, tapi hari ini banyak negara mengembangkan varietas milik jenis Oryza yang memiliki sekitar dua puluh spesies yang berbeda. Hanya dua dari mereka menawarkan suatu kepentingan pertanian bagi manusia:- Oryza sativa: padi Asia umum ditemukan di negara-negara penghasil sebagian besar yang berasal di Timur Jauh di kaki Himalaya. O. sativa japonica tumbuh di sisi Cina pegunungan dan O. sativa indica di sisi India. Sebagian besar varietas budidaya milik spesies ini, yang dicirikan dengan plastisitas dan kualitas rasa.- Oryza glaberrima, sebuah spesies tahunan yang berasal di Afrika Barat, yang meliputi kawasan yang luas memanjang dari pusat deltasungainigerkepadasenegal. Hal ini diyakini bahwa budidaya padi dimulai secara bersamaan di banyak negara lebih dari 6500 tahun yang lalu. Tanaman pertama diamati di Cina (Hemu Du wilayah) sekitar 5000 SM serta di Thailand sekitar 4500 SM Mereka kemudian muncul di Kamboja, Vietnam dan India selatan. Dari sana, spesies berasal Japonica dan Indica diperluas ke negara-negara Asia lainnya, seperti Korea, Jepang, Myanmar, Pakistan, Sri Lanka, Filipina dan Indonesia. Japonica merupakan sawah irigasi dari zona sedang, dengan butir menengah atau pendek, juga disebut butiran bulat, dan merupakan sawah tadah hujan dari zona tropis yang hangat. Indica merupakan sawah irigasi zona tropis yang hangat, dengan biji-bijian yang panjang, padat dan datar.Beras yang paling sereal di dunia dikonsumsi setelah gandum. Hal ini menyediakan lebih dari 50 persen dari kalori harian dicerna oleh lebih dari setengah populasi dunia. Hal ini sangat penting di Asia yang dipengaruhi bahasa lokal dan keyakinan. Dalam Cina klasik, istilah yang sama mengacu pada baik "nasi" dan "pertanian". Dalam bahasa resmi banyak dan dialektika lokal kata kerja "untuk makan" berarti "makan nasi". Memang, kata "nasi" dan "makanan" kadang-kadang satu dan sama dalam semantik timur.

B. Mina PadiTujuan Pembangunan Nasional di antaranya meningkatkan pendapatan petani. Salah satu caranya ialah dengan meningkatkan efisiensi penggunaa lahan, seperti dengan menerapkan teknologi minapadi adalah ikan dipelihara selama 30 hari dengan jumlah benih ikan kisaran 30-40 ekor/kg dari waktu tanam hingga penyiangan pertama atau kedua.Sistem Mina Padi ialah sistem pemeliharaan ikan yang dilakukan bersama padi di sawah. Usaha semacam ini lebih populer dengan sebutan Inmindi atau Intensifikasi Mina Padi. Umumnya sistem ini hanya digunakan untuk memelihara ikan yang berukuran kecil (fingerling) atau menumbuhkan benih ikan yang akan dijual sebagai ikan konsumsi. Ikan mas dan jenis karper lainnya merupakan jenis ikan yang paling baik dipelihara di sawah, karena ikan tersebut dapat tumbuh dengan baik meskipun di air yang dangkal, serta lebih tahan terhadap panas matahari (Gilda dalam Suharti, 2003).Di samping itu, dengan minapadi maka petani dapat lebih intensif mengurus sawahnya. Petani yang biasanya hanya datang ke sawah ketika penyiangan atau pemupukan dan panen, sekarang mereka ke sawah dua kali sehari, pagi dan sore, untuk mengontrol sawahnya. Sasaran usaha memelihara ikan bersama padi ini yaitu untuk meningkatkan pendapatan petani., karena disamping hasil tanaman padi, diperoleh juga tambahan hasil berupa ikan. Selain itu, nilai gizi keluargadapat terpenuhi erta resiko kegagalan panen dapat dikurangi.Mina padi merupakan salah satu tipe budidaya ikan di sawah, dimana ikan dan padi ditanam secara bersam-sama. Untuk usaha ini tidak di perlukan kekhususan kontruksi sawah, tetapi perlu dibuatkan kemalir(caren). Kemalir adalah semacam parit di sekeliling petakan sawah dengan diagonal atau menyilang pada petakan sawah. Kemalir berfungsi sebagai tempat perlindungan ikan untuk memudahkan dalam pemanenan ikan. Ukuran lebar kemalir umumnya berkisar antara 40-60 cm dengan kedalaman air 40 cm.( R Adrian. 2009).

C. Ikan NilaDeskripsi dan klasifikasi ikan nila (Oreochromis niloticus)Ikan nilaberasal dari Afrika bagian timur. Ikan nila memiliki bentuk tubuh yang pipih ke arah vertikal (compress). Posisi mulutnya terletak di ujung hidung (terminal) dan dapat disembulkan (Suyanto 2003). Morfologi ikan nila dapat dilihat pada Gambar1Menurut Saanin (1984), ikan nila (Oreochromis niloticus) mempunyai klasifikasi sebagai berikut:1. Filum : Chordata2. Subfilum : Vertebrata3. Kelas : Osteichtyes4. Subkelas : Acanthopterygii5. Ordo : Percomorphi6. Subordo : Percoidea7. Famili : Cichlidae8. Genus : Oreochromis9. Spesies : Oreochromis niloticusIkan nila memiliki ciri morfologi, yaitu berjari-jari keras, sirip perut torasik, letak mulut subterminal dan berbentuk meruncing. Selain itu, tanda lainnya yang dapat dilihat dari ikan nila adalah warna tubuhnya hitam dan agak keputihan. Bagian bawah tutup insang berwarna putih, sedangkan pada nila lokal, putih agak kehitaman bahkan ada yang kuning. 4 Sisik ikan nila besar, kasar dan tersusun rapi. Sepertiga sisik belakang menutupi sisi bagian depan. Tubuhnya memiliki garis linea lateris yang terputus antara bagian atas dan bawahnya. Line lateralis bagian atas memanjang mulai dari tutup insang hingga belakang sirip punggung sampai pangkal sirip ekor. Ukuran kepalanya relative kecil dengan mulut berada di ujung kepala serta mempunyai mata yang besar (Kottelat et al. 1993). Ikan nila memiliki kemampuan menyesuaikan diri yang baik dengan lingkungan sekitarnya. Ikan ini memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya, sehingga bisa dipelihara di dataran rendah yang berair payau maupun dataran yang tinggi dengan suhu yang rendah (Trewavas 1986). Ikan Nila memiliki keunggulan,1. Ikan ini sebagai ikan konsumsi, harganya lebih murah dibandingkan ikan lainnya.2. Ikan ini dapat dipelihara di pekarangan, dengan kolam tanah, kolam terpal ataupun kolam tangki.3. reproduksi ikan nila mudah dan pertumbuhannya relatif lebih cepat dibandingkan ikan lainnya.4. jenis ikan ini, bersih. Karena menyukai air hangat, mengalir dan bersih. Berbeda dengan ikan lele.5. waktu pemeliharaan yang pendek.Dari keunggulan-keunggulan tersebut, ikan nila lebih cocok untuk dibudidayakan di areal pekarangan sebagai Penyedia Protein Keluarga. Ikan Nila (Oreochromis nicoticus Trewavas) dalam kedudukan taksonomi termasuk famili Cichlidae. Spesies ini tergolong hewan omnivore (pemakan segala). Ikan Nila dapat hidup di lingkungan air tawar, air payau dan air asin. Untuk pertumbuhan dan perkembangannya membutuhkan suhu optimal antara 25-300C. Lama pemeliharaan ikan Nila tergantung sekwen usaha yaitu pembenihan, pendederan, pentokolan, dan pembesaran untuk konsumsi maupun pembesaran untuk calon induk. Budidaya untuk menghasilkan ikan konsumsi memerlukan waktu 2-4 bulan, hal tersebut tidak mutlak. Untuk pembesaran di kolam dapat dilakukan 3-4 bulan, untuk pemeliharaan bersama tanaman padi dapat dipanen sebelum 2 bulan (Susanto,1996).D. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Pertumbuhan merupakan parameter budidaya yang harus dicapai, karena pertumbuhan akan menentukan nilai produksi yang diharapkan. Menurut Effendi (1978) Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai pertumbuhan bentuk ikan baik panjang dan berat sesuai dengan pertambahan waktu.Kelangsungan hidup adalah persentase ikan yang hidup dari jumlah seluruh ikan yang hidup dari jumlah seluruh ikan yang dipelihara dalam suatu wadah. Ikan akan mengalami kematian apabila dalam waktu singkat tidak berhasil mendapatkan makanan, karena terjadi kelaparan dan kehabisan tenaga. Hal ini sesuai dengan pernyataan Nikolskii(1968) bahwa kematian ikan dapat disebabkan karena kekurangan makanan, predator, parasit, ketuan, kondisi abiotik, dan penangkapan. Ikan yang berhasil mendapat makanan akan mengalami pertumbuhan dan setelah bertambah besar akan mengubah makanannyabaik dalam ukuran maupun kualitas yang akhirnya akan mengikuti kebiasaan induknya.Dalam usaha pembesaran ikan, besarnya nilai pertumbuhan merupakan salah satu parameter yang utama. Weatherley (1972) menyatakan bahwa pertumbuhan adalah perubahan ukuran ikan baik bobot, panjang maupun volume dalam jangka waktu tertentu. Pertumbuhan ada dua macam yaitu pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan relatif. Pertumbuhan mutlak ialah pertambahan bobot rata-rata atau panjang rata-rata ikan pada selang umur tertentu, sedangkan pertumbuhan relatif ialah perbedaan pada akhir interval dengan ukuran pada awal interval dibagi dengan ukuran pada awal interval(Reosefell dan Everhart, 1962). Usaha budidaya ikan nila tergolong tidak sulit sebab ikan nila kemampuan reproduksinya cukup tinggi. Ikan nila jika sudah berumur 2 sampai 3 bulan sudah mampu menghasilkan telur setiap bulan satu kali. Sifat ikan nila yang cepat sekali berkembang biak menyebabkan pertumbuhan ikan nila tidak bisa rata. Bisa di lihat ketika panen. Bentuk ikan nila ada yang besar ada yang kecil dan ada yang sedang. Ikan nila jantan bentuknya lebih besar daripada ikan nila betina. Perbedaan pertumbuhan ikan nila jantan dan ikan nila betina selisih 40%. Ikan nila betina petumbuhannya lebih lambat sebab sifat alaminya yang sering menghasilkan anakan ikan. Sebab pada saat ikan nila betina bertelur, ikan nila betina tidak makan kira-kira selama kurang dari sepuluh hari. Ikan nila betina setelah bertelur tugasnya adalah menjaga larwa dalam mulutnya sampai ukuran yang cukup kemudian di biarkan keluar dari mulutnya. E. MakananMakanan merupakan salahsatu faktor yang menentukan untuk kehidupan suatu organisme. Semua hewan memerlukan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral dalam makanannya. Protein merupakan unsur pokok yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ikan. Faktor lain yang berhubungan erat dengan pertumbuhan ikan adalah energi.Ketersediaan pakan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Jumlah pakan yang dibutuhkan oleh ikan setiap harinya berhubungan erat dengan ukuran berat dan umurnya. Tetapi persentase jumlah pakan yang dibutuhkan semakin berkurang dengan bertambahnya ukuran dan umur.Rata-rata jumlah pakan harian yang dibutuhkan oleh seekor ikan adalah sekitar 3%-4% dari berat total badannya(biomass). Ikan berukuran kecil dan berumur muda membutuhkan jumlah pakan lebih banyak dari ikan dewasa berukuran besar. Disamping itu, ikan kecil juga membutuhkan pakanyang kandungan nutrisinya lebih baik daripada ikan besar. Ikan kecil (larva, misalnya) membutuhkan pakan yang kandungan proteinnya lebih tinggi. Contoh, ikngan kerapu yang beratnya 250 gram kebutuhan pakan hariannyasekitar 1,7% - 5,8% dari biomass. Faktor lain yang menentukan kebutuhan pakan harian adalah perbedaan lingkungan, terutama suhu air. Perubahan suhu air akan berpengaruh secara langsung terhadap nafsu makan. Suhu juga berpengaruh terhadap aktivitas hidup, khususnya metabolisme.Komposisi makanan yang diberikan untuk Ikan Nila selain makanan alami dapat diberikan makanan tambahan. yang diusahakan secara intensif, yaitu berupa dedak, ampas kelapa, pellet atau sisa-sisa makanan dapur.Pada dasarnya pemberian pakan terdiri dari:1. Protein 20-30%;2. Lemak 70% (maksimal.); 3. Karbohidrat 63 - 73%.Pakanya berupa hijau-hijauan diantaranya adalah :1. Kaliandra;2. Kalikina atau kecubung;3. Kipat,4. Kihujan.F. Padat PenebaranPadat penebaran merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. Padat penebaran yang berlebihan akan menyebabkan kompetisi individu baik terhadap ruang gerak maupun terhadap makanan (Sumantadinata, 1979).Padat penebaran adalah jumlah ikan yang ditebarkan dalam suatu wadah tertentu (Hickling, 1971). Padat penebaran erat hubungannya dengan bentuk kolam, luas kolam, debit air, kejernihan, kualitas makanan dan kuantitas makanan, jenis ikan, ukuran awal induvidu,/umur ikan dan lama pemeliharaan (Djajadiredja dan Jangkaru, 1976). Pertumbuhan ikan akan lebih cepat jika dipelihara pada padat penebaran yang rendah dan sebaliknya pertumbuhn ikan akan lambat jika padat penebarannya tinggi (Hickling, 1971). Hal ini diduga karena adanya hubungan antara induvidu ikan yang setiap saat mengeluarkan bahan buangan (metabolic produc) ke dalam air media, yang akan mempengaruhi proses metabolisme dan kehidupannya, selain itu mungkin juga akan menyebabkan kandungan oksigen terlarut menurun, yang juga secara tidak langsung menurunkan nafsu makan.Persaingan pemakain oksigen, ruang gerak dan perbutan makanan akan berpengaruh terhadap jumlah produksi ikan, rata-rata bobot induvidu dan efisiensi konversi makanan (Allen, 1974). Rustidja (1984) menyatakan bahwa kompetisi disebabkan oleh pengaruh tempat (wadah), kepadatan dan makanan.Padat penebaran merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan suatu kegiatan budidaya. Padat penebaran dalam suatu kegiatan budidaya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ukuran benih, jenis ikan, sistem budidaya yang dilakukan, namun biasanya semakin rendah kepadatan ikan dalam kolam budidaya maka akan mempengaruhi pertumbuhan ikan begitu pula sebaliknya (Rochdianto, 2005). Pada padat penebaran yang tinggi akan menghasilkan produksi yang tinggi tetapi berat individu kecil tetapi sebaliknya apabila padat penebaran rendah akan menghasilkan produksi yang rendah dengan berat individu besar (Vass dan Van Oven (1995) dalam Hatimah (1991). G. Biomassa/ProduksiPengertian dari Biomassa adalah Jumlah bahan hidup yang terdapat di dalam satu atau beberapa jenis organism yang berada di dalam habitat tertentu. Biomasa pada umumnya dinyatakan dalam berat kering organisme persatuan luas habitat, yang dinyatakan dalam kg/m2, atau kg/m3. Biomasa adalah salah satu sumberdaya hayati, merupakan energi matahari yang telah ditransformasi menjadi energi kimia oleh tumbuhan berhijau daun. Ada yang mendefinisikan Biomassa sebagai bahan-bahan organik berumur relatif muda dan berasal dari tumbuhan atau hewan; produk & limbah industri budidaya (pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan).Keuntungan dari budidaya ikan nila adalah kemampuan untuk bereproduksi tinggi. Antara 2-3 bulan dari bibit, ikan nila sudah dewasa dan dapat menghasilkan telur setiap bulan satu kali. Sifat ikan nila yang cepat menghasilkan anak ikan menyebabkan kelebihan populasi ikan nila dalam kolam, yang berdampak pada pertumbuhan ikan yang lambat. Hal ini dapat dilihat pada saat panen ikan nila terdapat berbagai ukuran dari kecil, sedang dan besar (Pandre, 2010). Selain itu sifat penting lain yang dimiliki ikan nila adalah tahan terhadap penyakit dan kepadatan tinggi serta lingkungan dengan kualitas air yang kurang baik (Bestian, 1996).H. Rekomendasi Melihat dari segi kepadatan ikan nila, peneliti merekomendasikan padat penebaran ikan nila adalah ukuran (2-3) cm sebanyak 4 ekor/m2, 6 ekor/m2, dan 8 ekor/m2. Dengan adanya variasi padat penebaran, diharapkan mampu mengetahui produksi ikan mana yang baik dan dapat meningkatkan pendapatan petani di bidang pangan khususnya pada ikan dan padi.I. Kajian Penelitian Yang RelevanSebagian besar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB (Produk Domestic Bruto) dunia. Berdasarkan data BPS(Badan Pusat Statistik) tahun 2002, bidang pertanian di indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk, meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.Saat ini, pembangunan pertanian berorientasi pada peningkatan pruduksi, peningkaatan pendapatan dan kemampuan petani, serta pelestarian lingkungan. Hal ini yang paling krusial bagi petani ialah peningkatan pendapatan dari hasil pertaniannya itu. Sudah saatnya petani menikmati keuntungan langsung dari jerih payahnya, tidak terus-menerus menjadi pihak yang kalah dan rugi.Salah satu contoh usaha tani yang berwawasan lingkungan dan meningkatkan pendapatan petani ialah menanm ikan dan padi sekaligus di sawah atau yang biasa dikenal dengan sebutan mina padi.Usaha budidaya ikan di sawah atau minapadi merupakan usaha tani terpadu antara padi dan ikan. Kegiatan ini sekaligus dapat meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam(lahan dan air) dan sumber daya manusia bersama-sama dengan penerapan teknologi dan penyediaan saprodi guna meningkatkan pendapatan petani.J. Kerangka Fikir Pengembangan agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah produksi pertanian merupakan salah satu program pemerintah dalam sektor pertanian. Namun dalam pengembangannya seringkali terjadi tumpang tindih pemanfaatan lahan, terutama pada lahan beriririgasi yang biasa ditanami padi. Oleh karena itu, hal ini dikwatirkan dapat mengganggu program pemerintah dalam mempertahankan swasembada pangan nasional.Keadaan petani di Desa Bontonyeleng perlu adanya peningkatan produktivitas lahan maupun hasil karena selama ini belum ada petani yang memanfaatkan sistem tumpang sari dalam peningkatan kesejahteraan. Dengan adanya sistem tumpang sari(minapadi) diharapkan pendapatan maupun pengetahuan petani dapat bertambah dan dapat diaplikasikan.

K. Hipotesis penelitian1. Dengan adahnya pemberian perlakuan kepadatan yang berbeda pada ikan nila, didapatkan hasil dengan perlakuan 6 ekor/cm2 dapat meningkatkan pertumbuhan ikan nila.2. Dengan adanya pemberian perlakuan kepadatan didapatkan hasil 6 ekor/cm2 dapat mempertahankan kelangsungan hidup ikan nila.3. Dengan adanya perlakuan kepadatan ikan nila 6 ekor/cm2 dapat meningkatkan produksi mina padi khususnya perkembangan ikan nila.

BAB IIIMETODE PENELITIANL. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Bontonyeleng, Kecamatan Gangking Kabupaten Bulukumba. Desa bontonyeleng dipilih sebaagi lokasi penelitian karena mengingat bahwa Desa Bontonyeleng merupakan salahsatu penghasil lumbung padi di kabupaten bulukumba dan di Desa tersebut, petani belum mengetahui sistem tumpang sari dan bagaimana manfaat untuk kesejahteraan petani kedepan. Maka dari itu perlu dilakukan sosialisasi/penyuluhan kepada petani pentingnya tumpang sari tersebut.M. Alat dan Bahan1. Alat Cangkul Penyaring Mistar Timbangan Ember Baskom Jala2. Bahan Bibit ikan nila Pupuk Pakan Obat-obatan dan vitaminN. Prosedur1. Menyiapkan alat dan bahan2. Menyiapkan bibit ikan nila3. Memperhatikan persyaratan dalam proses sistem mina padi sebagai berikut:1. Petakan sawah mempunyai pematang keliling yang kuat, dapat menahan air dan tidak bocor. Lebar pematang 30-50 cm dan tingginya 40-50 cm. 2. Saluran pemasukan dan pengeluaran dilengkapi dengan saringan (kawat, bambu dan lainnya). Bentuk parit / caren dan lebarnya disesuaikan dengan luas petakan sawah, yaitu 23 %. Dalam parit adalah 20-30 cm. Adapun parit yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis parit keliling tengah.

Gambar 2. Parit keliling tengah

3. Penanaman padi aturannya disesuaikan dengan ketentuan 10 (sepuluh) unsur paket teknologi, yaitu: Pengelolaan tanah meliputi: penggenangan, perbaikan pematang, pembabadan jerami, pembajakan dan pencangkulan serta pemerataan permukaan tanah. Tataguna air yang sesuai dengan jumlah dan waktu kebutuhan tanaman dan diatur secara bergiliran. Menggunakan benih berlabel biru dan memilih yang tahan terhadap genangan. Pemupukan berimbang, dimana dosis per hektar adalah UREA (200 kg), TSP (100 kg), KCL (75 kg), dan ZA(100 kg). Pengendalian hama secara terpadu tanpa membahayakan bagi kehidupan ikan. Pengaturan jarak tanam, pada musim hujan adalah 30 x 15 cm dan 22 x 22 cm untuk musim kemarau. Tiap rumpun padi terdiri dari 3 batang. Pengaturan pola tanam bertujuan untuk memotong siklus hidup hama. Pergiliran varietas padi yang ditanam. Panen dan pascapanen yang meliputi waktu panen, cara panen, perontokan, pembersihan, pengeringan dan penyimpanan. Penggunaan pupuk pelengkap cair atau zat pengatur tumbuh.4. Penanaman ikan. Penebaran ikan dilakukan lebih kurang 4 hari setelah penanaman padi. Padat penebaran ikan adalah : ukuran (2-3) cm sebanyak 4 ekor/m2, 6 ekor/m2, dan 8 ekor/m2. Pemberian makanan tambahan dapat berupa dedak sebanyak 2-4 kg/ha/hari. 5. Panen Panen dapat dilakukan selektif setiap saat sesuai dengan kebutuhan. Panen raya dapat dilakukan setelah 3 (tiga) bulan pemeliharaan, dengan perkiraan berat 250 300 gram per ekor, atau 3-4 ekor per kilogram. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan seminggu sebelum tanam padi berikutnya agar pengolahan tanah dan penyiangan dapat dilakukan dengan mudah. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Alat yang digunakan waring atau happa, serok, ember, plastik, karet gelang, timbangan dan oksigen.O. Rancang Bangun PenelitianJenis penelitian adalah eksperiment. Dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan. Masing-masing perlakuan dengan 3 ulangan, dan setiap ulangan terdiri dari 4, 6, dan 8 ekor ikan nila. Adapun perlakuan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :1) Perlakuan I : Kepadatan empat ekor ikan/M2 dengan 3 kali ulangan (A) = A1; A2; A32) Perlakuan II : Kepadatan ikan 6 ekor/ M2 dengan 3 kali ulangan (B) = B1; B2; B33) Perlakuan III : Kepadatan ikan 8 ekor/M2 dengan 3 kali ulangan (C) = C1; C2; C3Dena rancangan kepadatan ikan nila yang telah diacak1III (C1)2II (B2)3I (A1)

4II (B1)5I (A2)6III(C2)

7I (A3)8III(C3)9II(B3)

Gambar 1. Dena rancangan percobaanParameter yang diukur :1. Pertumbuhan RelatifRumus yang digunakan adalah :Wt WoX = ------------------ x 100 WoKeterangan :X = pertumbuhan relatif Wt = berat rata-rata akhir (g)Wo = berat rata-rata awal (g)P. Peubah yang Diamatia) Panjang ikan nila dilakukan dalam 4 kali sebulan b) Lebar ikan nila dilakukan dalam 4 kali sebulanc) Berat ikan nila dilakukan dalam 4 kali sebulan yaitu dengan sistem timbang basah dimana ikan di timbang bersama dengan air kemudian melihat selisihnya.d) Kelangsungan hidup dilakukan Produksi (berat basah) per ikan (gram), dilakukan pada saat panen.Q. Analisis DataAnalisis perumbuhan bertujuan untuk mengamati pertumbuhan ikan secara berkala agar didapatkan informasi yang akurat dan signifikan yaitu dengan pengamatan kepadatan ikan nila maupun bentuk dan ukurannya

R. Justifikasi Anggaran Biaya1. Peralatan penunjangMaterialJustifikasiPemakaianKuantitasHargaSatuan (Rp)Keterangan

Baskom Mini5 buah5 [email protected],-baik

[email protected],-baik

Cangkul 2 buah2 [email protected],-baik

Mistar 2 buah 2 [email protected],-baik

Jala 2 buah 2 [email protected],-baik

Timbangan 1 buah1 [email protected],-baik

Perlengkapan Kesehatan dan Kesehatan Kerja (K3)1 paket1 [email protected],-baik

SUB TOTAL (Rp)805.000,

2. Bahan Habis PakaiMaterialJustifikasiPemakaianKuantitasHargaSatuan (Rp)Keterangan

Bibit ikan nila10.000 [email protected], -

baik

Pupuk 1 paket1 [email protected], -baik

Pakan 200 kg200 [email protected], -baik

Obat-obatan dan vitamin1 paket 1 [email protected],-baik

Kertas HVS A41 rim1 [email protected],-baik

Catride printer Ip 27702 unit2 [email protected],-baik

Refill tinta black2 unit2 [email protected],-baik

Refill tinta warna2 unit2 [email protected],-baik

SUB TOTAL (Rp)5.050.000,-

3. Lain-lainMaterialJustifikasiPemakaianKuantitasHargaSatuan (Rp)Keterangan

Foto Copy, Penjilidan10 paket10 [email protected],-baik

Sewa lahan persawahan1 hektar1 [email protected],-baik

SUB TOTAL (Rp)3.100.000,-

Total Keseluruhan (Rp)8.955.000, -

DAFTAR PUSTAKA

Khairdin Pramana Jaya.2013.Ikan Nila sebagai AlternatifPenyediaan Protein Keluarga.http://www.herdinbisnis.com/2013/01/ikan-nila sebagai alternatif-penyediaan.html

M.Nasir dan Nazariah. Teknologi Alternatif Peningkatan Pendapatan Petani Padi Sawah dan Solusi Pemenuhan Permintaan/Kebutuhan Ikan Air Tawar diPropinsi NAD.

M.TH.Darini.2010. pengaruh jenis dan kepadatan ikan terhadap pengelolaan matalele (azolla pinnata l. ) dan hasil padi ir-64 serta hasil ikan pada sistem minapadi.ISSN: 0854-2813 AGRINEA, VOL., 10 NO. 2, JULI 2010

R.Adrian Nugraha.2009.Penerepan Teknologi Mina Padi Pada Lahan Persawahan. Bandung: CV Arvindo Raya

Susanto,H.1996.Usaha Pembenihan dan PembesaranTawes.Penebar Swadaya. Jakarta. 105 h.

Vanessa Gilda. 2008.Analisis pendapatan usahatani padi sawah menurut sistem mina padi dan sistem non mina padi (kasus desa tapos i dan desa tapos ii, kecamatan tenjolaya, kabupaten bogor, jawa barat). SKRIPSI. Institut Pertanian Bogor

Mei irawati. 2009. pertumbuhan dan kelangsungan hidup (survival rate) ikan mas (cyprinus carpio) yang dipelihara dalam wadah terkontrol dengan padat penebaran yang berbeda. Media Litbang Sulteng 2 (2) : 126130. ISSN : 1979 5971

Rochdianto, 2005. Budidaya Ikan di Jaring Terapung. Penebar Swadaya. JakartaHatimah, 1991. Pengaruh Padat Penebaran Terhadap Pertumbuhan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) di Kolam. Bulletin Penelitian Perikanan Darat. 10(1) : 64 69

Sumantadinata, K., 1995. Pengembangbiakan Ikan-Ikan Di Indoenisa. Sastra Budaya, Bogor

Effendi, M. I., 1978. Biologi Perikanan Studi Natural Histori Bagian I. Fakultas Perikanan IPB, Bogor

Darini TH.2010. pengaruh jenis dan kepadatan ikan terhadap pengelolaan matalele (azolla pinnata l.) dan hasil padi ir-64 serta hasil ikan pada sistem minapadi. AGRINEA, VOL., 10 NO. 2 ISSN: 0854-2813

21