PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS...

109
PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR JL. JATIWARINGIN RAYA NO. 47 E JAKARTA TIMUR EFFECT OF TOTAL CONSUMER AND CLOTH ON THE LEVEL METERS TO TOTAL PRODUCTION SALES CV. PARIS INTERNATIONAL TAILOR JL. JATIWARINGIN RAYA NO. 47 E EAST JAKARTA Oleh Surya Bobby 2010419006 S K R I P S I Untuk memperoleh gelar Sarjana Konsentrasi Manajemen/Pemasaran pada Universitas Darma Persada PROGRAM SARJANA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DARMA PERSADA J A K A R T A 2 0 1 5

Transcript of PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS...

Page 1: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN

TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI

CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR JL. JATIWARINGIN

RAYA NO. 47 E JAKARTA TIMUR

EFFECT OF TOTAL CONSUMER AND CLOTH ON THE

LEVEL METERS TO TOTAL PRODUCTION SALES

CV. PARIS INTERNATIONAL TAILOR

JL. JATIWARINGIN RAYA NO. 47 E EAST JAKARTA

Oleh

Surya Bobby

2010419006

S K R I P S I

Untuk memperoleh gelar Sarjana

Konsentrasi Manajemen/Pemasaran pada Universitas Darma Persada

PROGRAM SARJANA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DARMA PERSADA

J A K A R T A

2 0 1 5

Page 2: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

i

PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN

TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI

CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR JL. JATIWARINGIN

RAYA NO. 47 E JAKARTA TIMUR

EFFECT OF TOTAL CONSUMER AND CLOTH ON THE

LEVEL METERS TO TOTAL PRODUCTION SALES

CV. PARIS INTERNATIONAL TAILOR

JL. JATIWARINGIN RAYA NO. 47 E EAST JAKARTA

Oleh

Surya Bobby

2010419006

S K R I P S I

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Sarjana

dalam Fakultas Ekonomi Konsentrasi Manajemen/Pemasaran

pada Universitas Darma Persada

Telah disetujui oleh Tim Penguji pada tanggal

Seperti di bawah ini

Jakarta, September 2015

Drs. Fauzi Baisyir, MM. Ellena Nurfazria Handayani Sukardi, SE, MM

Penguji Pembimbing I Pembimbing II

Sukardi, SE, MM Ellena Nurfazria Handayani, SE, MM

Dekan Ka. Jurusan

Page 3: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Surya Bobby

No. Pokok : 2010419006

Jurusan/Peminatan : Manajemen/Pemasaran

Judul Skripsi : PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH

METER KAIN TERHADAP TINGKAT

PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS

INTERNASIONAL TAILOR JL. JATIWARINGIN

RAYA NO. 47 E JAKARTA TIMUR

Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan diujikan dalam sidang Ujian

Skripsi Sarjana pada tanggal : ……. September 2015.

Mengetahui

Ketua Jurusan Manajemen

(Ellena Nurfazria Handayani, SE, MM)

Jakarta, September 2015

Pembimbing I

(Sukardi, SE, MM)

Page 4: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Surya Bobby

No. Pokok : 2010419006

Jurusan/Peminatan : Manajemen/Pemasaran

Judul Skripsi : PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH

METER KAIN TERHADAP TINGKAT

PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS

INTERNASIONAL TAILOR JL. JATIWARINGIN

RAYA NO. 47 E JAKARTA TIMUR

Telah diperiksa, dikaji dan diujikan dalam sidang Ujian Skripsi Sarjana tanggal :

…………………………… dengan hasil : …….

Jakarta, September 2015

Ketua Jurusan Manajemen

(Ellena Nurfazria Handayani, SE, MM)

No. Nama Penguji Jabatan Menguji Tandatangan

1. Drs. Fauzi Baisyir, MM. Ketua Penguji ……………

2. Ellena Nurfazria Handayani, SE, MM Anggota Penguji ……………

3. Sukardi, SE, MM Anggota Penguji ……………

Page 5: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Surya Bobby

No. Pokok : 2010419006

Jurusan/Peminatan : Manajemen/Pemasaran

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul “PENGARUH

JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP

TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS

INTERNASIONAL TAILOR JL. JATIWARINGIN RAYA NO. 47 E

JAKARTA TIMUR” yang dibimbing oleh Bapak Sukardi, SE., MM adalah

benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan maupun

mengcopy sebagian dari hasil karya orang lain.

Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan

ini, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya di Jakarta pada tanggal

…… September 2015.

Yang menyatakan,

Surya Bobby

Page 6: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

v

ABSTRACT

SURYA BOBBY NIM : 2010419006, Title : “EFFECT OF TOTAL

CONSUMER AND CLOTH ON THE LEVEL METERS TO TOTAL

PRODUCTION SALES CV. PARIS INTERNATIONAL TAILOR

JL. JATIWARINGIN RAYA NO. 47 E EAST JAKARTA"

Number of page : xviii + 69 : 87 page

Keywords : Total Consumer, Cain Level Meter and Total Sales

This research was carried out on the CV. International Paris Tailor. This

study uses a number of Drivers and number of meters of fabric as the independent

variable and the level of sales as the dependent variable. The purpose of this

study was to analyze the influence of the number of consumers and the amount of

meters of fabric on the level of sales. The population used is the number of

consumers in the form of secondary data and number of meters of fabric as well

as the level of CV sales. International Paris Tailor. While the data for the time

period of 2012-2014 (36 months) is sampled. The analysis used include simple

regression analysis, coefficient of determination, t test, multiple regression

analysis, the coefficient of determination and F test.

The data that has been processed using SPSS produce regression equation

as follows :

y = -7.616 + 0,464x1 + 0,001x2

The above equation regression model showed that the effect of the number

of consumers are more dominant than the number of meters of fabric on the level

of sales.

Based on the test results of the coefficient of determination, the value of

0.827. This shows that the number of customers and number of meters of fabric

have an influence on the level of sales by 82.7%, while the rest influenced other

causes beyond the model.

Results of testing the hypothesis, based on the F-test done can be seen that

the number of customers and number of meters of fabric have an influence on the

level of sales. T-test results in this study note that the number of customers and

number of meters of fabric, each affect the level of sales, while the number of

meters of fabric affect the level of sales.

References : (2005-2012)

Jakarta, September 2015

Penulis,

Page 7: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

vi

ABSTRAKSI

SURYA BOBBY NIM : 2010419006, Judul : PENGARUH JUMLAH

KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT

PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

JL. JATIWARINGIN RAYA NO. 47 E JAKARTA TIMUR”

Jumlah Hal : xviii + 69 : 87 halaman

Kata Kunci : Jumlah Konsumen, Jumlah Meter Kain dan Tingkat Penjualan

Penelitian ini dilakukan pada CV. Paris Internasional Tailor. Penelitian ini

menggunakan jumlah komsumen dan jumlah meter kain sebagai variabel

independen dan tingkat penjualan sebagai variabel dependen. Tujuan penelitian

ini adalah untuk menganalisis pengaruh jumlah konsumen dan jumlah meter kain

terhadap tingkat penjualan. Populasi yang digunakan adalah berupa data sekunder

jumlah konsumen dan jumlah meter kain serta tingkat penjualan CV. Paris

Internasional Tailor. Sedangkan data tersebut selama periode waktu tahun 2012-

2014 (36 bulan) merupakan sampelnya. Analisis yang digunakan meliputi analisis

regresi sederhana, koefisen determinasi, uji t, analisis regresi berganda, koefisien

determinasi dan juga uji F.

Data-data yang telah diolah dengan menggunakan program SPSS

menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut :

y = -7,616 + 0,464x1 + 0,001x2

Persamaan model regresi di atas menunjukkan bahwa pengaruh jumlah

konsumen lebih dominan daripada jumlah meter kain terhadap tingkat penjualan.

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi, diperoleh nilai 0,827. Hal ini

menunjukkan bahwa jumlah konsumen dan jumlah meter kain mempunyai

pengaruh terhadap tingkat penjualan sebesar 82,7%, sedangkan sisanya

dipengaruhi sebab-sebab lain di luar model.

Hasil pengujian hipotesis, berdasarkan uji-F yang dilakukan dapat

diketahui bahwa jumlah konsumen dan jumlah meter kain mempunyai pengaruh

terhadap tingkat penjualan. Hasil uji-t pada penelitian ini diketahui bahwa jumlah

konsumen dan jumlah meter kain, masing-masing berpengaruh terhadap tingkat

penjualan.

Daftar Acuan : (2005-2012)

Jakarta, September 2015

Penulis,

Surya Bobby

Page 8: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Bismil-laahir-rahmanir-raahiim

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi jurusan manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Darma

Persada Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Sukardi, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Darma

Persada beserta jajarannya dan juga selaku Dosen Pembimbing I, yang telah

dengan sabar dan cermat memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Firsan Nova, SE, MM, selaku Wadek I Fakultas Ekonomi Jurusan

Manajemen Universitas Darma Persada beserta jajarannya.

3. Ibu Ellena Nurfazria Handayani, SE, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada beserta jajarannya.

4. Ibu Dini Rahayu, SE selaku Dosen PA Fakultas Ekonomi Universitas Darma

Persada.

Page 9: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

vii

5. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Darma

Persada Jakarta, yang juga telah memberikan arahan-arahan kepada penulis

dalam melaksanakan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini.

6. Pimpinan dan Staff Karyawan CV. Paris Internasional Tailor, yang telah

membantu kelancaran penelitian ini.

7. Yang tercinta orangtua dan saudara-saudara, terima kasih atas segala

dukungan, perhatian, kasih sayang serta doanya bagi keberhasilan penulis.

8. Segenap teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang

telah memberikan dukungan penuh kepada penulis.

Penulis sadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak lepas dari segala

kekurangan yang bersumber dari terbatasnya kemampuan penulis, untuk itu kritik

dan saran agar skripsi ini menjadi lebih baik, sangat penulis harapkan.

Akhir kata, semoga skripsi ini berguna bagi para pembaca dan bagi semua

pihak yang mungkin memerlukannya.

Jakarta, September 2015

Penulis,

Page 10: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

viii

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iii

ABSTRAK .................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................ 1

1.2 Identifikasi, Pembahasan dan Rumusan Masalah ............ 6

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................. 6

1.4 Kegunaan Penelitian .......................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS

2.1 Pemasaran ......................................................................... 8

2.1.1 Konsep Pemasaran ................................................. 13

2.1.2 Fungsi Pemasaran ................................................... 17

2.1.3 Tujuan Pemasaran .................................................... 18

2.1.4 Manajemen Pemasaran ............................................ 19

Page 11: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

ix

2.1.5 Peranan Pemasaran .................................................. 19

2.1.6 Strategi Pemasaran .................................................. 21

2.1.7 Bauran Pemasaran .................................................... 23

2.2 Konsumen ......................................................................... 32

2.3 Kain .................................................................................. 35

2.4 Tingkat Penjualan ............................................................. 41

2.5 Kerangka Pemikiran ......................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ............................................................. 45

3.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................... 45

3.1.2 Jenis Penelitian ......................................................... 46

3.1.3 Subyek Penelitian (Populasi dan Sampel) ................. 47

3.2 Operasionalisasi Variabel .................................................. 48

3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data/Informasi ................... 50

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................ 51

3.5 Rencana Analisis dan Uji Hipotesis .................................. 52

3.2.1 Analisis Regresi Sederhana X1 terhadap Y ............... 52

3.2.2 Analisis Regresi Sederhana X2 terhadap Y ............... 52

3.2.3 Analisis Regresi Berganda ....................................... 53

3.2.4 Koefisien Determinasi (R2) ....................................... 53

3.2.5 Uji-t (Parsial) ............................................................ 53

3.2.6 Uji F (Simultan) ......................................................... 54

3.6 Rancangan Pemecahan Masalah ....................................... 54

Page 12: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

x

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN

MASALAH

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan .............................................. 56

4.1.1 Struktur Organisasi ................................................... 56

4.1.2 Deskripsi Tugas ........................................................ 58

4.1.3 Peralatan ................................................................... 59

4.1.4 Proses Produksi ........................................................ 59

4.2 Jumlah Konsumen CV. Paris Internasional Tailor

Tahun 2012-2014 .............................................................. 60

4.3 Jumlah Meter Kain yang Digunakan CV. Paris

Internasional Tailor Tahun 2012-2014 .............................. 64

4.4 Tingkat Penjualan CV. Paris Internasional Tailor

Tahun 2012-2014 .............................................................. 68

4.5 Hasil Analisis dan Pembahasan .........................................

4.5.1 Pengaruh Jumlah Konsumen (X1) dengan

Tingkat Penjualan (Y)............................................... 72

1. Model Summary .................................................. 72

2. Coefficients ......................................................... 73

3. Uji t ..................................................................... 74

4.5.2 Pengaruh Jumlah Meter Kain (X2) dengan

Tingkat Penjualan (Y)............................................. 76

1. Model Summary ................................................ 76

2. Coefficients ....................................................... 77

3. Uji t ................................................................... 78

Page 13: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

xi

4.5.3 Analisis Regresi Berganda ...................................... 79

1. Model Summary ................................................ 80

2. Coefficients ....................................................... 81

3. Uji F (Anova) .................................................... 83

4. Koefisien Determinasi (R2) ............................... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ........................................................................ 86

5.2 Saran ................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 89

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Operasional Variabel Penelitian ............................................... 50

Tabel 4.1. Jumlah Konsumen CV. Paris Internasional Tailor

Tahun 2012-2014...................................................................... 61

Tabel 4.2. Jumlah Meter Kain CV. Paris Internasional Tailor

Tahun 2012-2014...................................................................... 65

Tabel 4.3. Tingkat Penjualan CV. Paris Internasional Tailor Tahun

2012-2014 ................................................................................. 69

Tabel 4.4 Model Summary Pengaruh Jumlah Konsumen terhadap

Tingkat Penjualan ..................................................................... 73

Tabel 4.5 Coefficients Pengaruh Jumlah Konsumen terhadap

Tingkat Penjualan ..................................................................... 73

Tabel 4.6 Uji t (Parsial) Pengaruh Jumlah Konsumen terhadap

Tingkat Penjualan ..................................................................... 75

Tabel 4.7 Model Summary Pengaruh Jumlah Meter Kain terhadap

Tingkat Penjualan ..................................................................... 77

Tabel 4.8 Coefficients Pengaruh Jumlah Meter Kain terhadap

Tingkat Penjualan ..................................................................... 77

Tabel 4.9 Uji t (Parsial) Pengaruh Jumlah Meter Kain terhadap

Tingkat Penjualan ..................................................................... 79

Tabel 4.10 Model Summary Pengaruh Jumlah Konsumen dan

Jumlah Meter Kain terhadap Tingkat Penjualan ...................... 81

Page 15: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

xiii

Tabel 4.11 Coefficients Pengaruh Jumlah Konsumen dan Jumlah

Meter Kain terhadap Tingkat Penjualan ................................... 81

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Hipotesa ......................................................... 84

Tabel 4.13 Uji F (Anova) Pengaruh Jumlah Konsumen dan Jumlah

Meter Kain terhadap Tingkat Penjualan ................................... 84

Tabel 4.14 Koefisien Determinasi (R2) Pengaruh Jumlah Konsumen dan

Jumlah Meter Kain terhadap Tingkat Penjualan ......................... 85

Page 16: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ................................................................. 44

Gambar 3.1. Flow Chart Pemecahan Masalah .............................................. 55

Gambar 4.1. Struktur Organisasi CV. Paris Internasional Tailor .................. 57

Gambar 4.2. Jumlah Konsumen CV. Paris Internasional Talor .................... 64

Gambar 4.3. Jumlah Meter Kain CV. Paris Internasional Talor ................... 68

Gambar 4.4. Tingkat Penjualan CV. Paris Internasional Talor ..................... 71

Page 17: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Perkembangan Jumlah Konsumen, Jumlah Kain

dan Tingkat Penjualan Hasil Produksi CV. Paris

Internasional Tailor Tahun 2012-2014

Lampiran 2. Tabel Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)

Lampiran 3. Titik Presentase Distribusi F untuk Probabilitas = 0,05

Lampiran 4. Data View SPSS ver 19 Variabel X1 terhadap Y

Lampiran 5. Output SPSS ver 19 Variabel X1 terhadap Y

Lampiran 6. Data View SPSS ver 19 Variabel X2 terhadap Y

Lampiran 7. Output SPSS ver 19 Variabel X2 terhadap Y

Lampiran 8. Output SPSS ver 19 Regresi Berganda

Page 18: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini industri tailor di Indonesia tumbuh dan berkembang

bagaikan jamur di musim hujan. Industri ini menyebar dimana-mana untuk

memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini tentu menimbulkan persaingan antar

pengusaha itu sendiri. Satu sama lain berlomba-lomba untuk merebut hati

konsumen dengan berbagai tawaran produk yang menarik. Kondisi ini

merupakan ancaman bagi perusahaan yang belum siap bermain dalam

percaturan bisnis, di sisi lain bagi perusahaan yang sudah siap menghadapi

persaingan pasar tentu memiliki strategi pemasaran yang dihandalkan.

Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan dengan produk sejenis tersebut

akan mendorong perusahaan untuk lebih berpacu dalam meningkatkan produk

mereka. Menurut Levitt mengatakan bahwa "persaingan sekarang bukanlah

antara apa yang diproduksi perusahaan dalam pabriknya, tetapi antara apa

yang mereka tambahkan pada hasil pabrik tersebut dalam bentuk pengemasan,

iklan, konsultasi bagi pelanggan, pendanaan, pengiriman, pergudangan dan

hal-hal lainnya yang dipandang perlu".

Manajemen pemasaran memiliki peran yang sangat penting dalam

suatu perusahaan karena dengan perencanaan pemasaran yang baik dan tepat

diharapkan bisa membantu perusahaan dalam meningkatkan tingkat

Page 19: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

2

penjualannya dan juga diharapkan mampu mengatasi persaingan yang ada.

Menurut Bennett strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara

implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merk atau lini produk

mencapai tujuannya. Perusahaan yang dominan ingin tetap nomor satu, hal ini

memerlukan tindakan di tiga posisi. Pertama, perusahaan hams menmukan

cara untuk memperbesar total permintaan pasar. Kedua, perusahaan harus

melindungi pangsa pasarnya sekarang melalui tindakan defensif dan ofensif

yang tepat. Ketiga, perusahaan dapat berusaha meningkatkan pangsa pasarnya

lebih jauh, bahkan jika pasarnya tetap sama.

Keberhasilan sebuah perusahaan untuk sukses dalam pemasaran

produknya akan bermuara pada kemampuannya menetapkan strategi bauran

produk dan industrinya dengan memperhatikan semua faktor dan kekuatan

yang memegang peranan penentu di dalam industri pilihannya. Dengan

semakin banyaknya produsen yang menawarkan berbagai macam atau jenis

produknya, maka konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak. Dengan

demikian kekuatan tawar-menawar konsumen semakin besar. Menurut

Schnaars, dalam Tjiptono, pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk

menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan

pelanggan dapat memerukan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara

perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis dan membentuk dasar yang baik

bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk

suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan

bagi perusahaan.

Page 20: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

3

Dalam situasi menghadapi tantangan dan permasalahan di atas,

tentunya seorang wirausaha pada suatu perusahaan memiliki dan

menunjukkan sikap kewirausahaan dan fleksibilitas yang tepat dalam

menjalankan atau mengelola perusahaannya. Oleh karena itu, menurut Levitt,

dalam Suryana, mengemukakan bahwa kewirausahaan adalah "thinking and

doing new things or old thinks in new ways". Kewirausahaan adalah berpikir

dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cars-

cara baru.

Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang

yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovasi ke dalam dunia

nyata secara kreatif, meskipun sampai sekarang ini belum ada terminologi

yang persis sama tentang kewirausahaan (entrepreneurship), akan tetapi pada

umumnya memiliki hakikat yang hampir sama yaitu merujuk pada sifat, watak

dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan keras

untuk mewujudkan gagasan ke dalam dunia usaha yang nyata dan dapat

mengembangkannya dengan tangguh di kalangan masyarakat.

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh,

terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang

kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu

perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran merupakan serangkaian

tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-

usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, terutama sebagai tanggapan

Page 21: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

4

perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan pasar yang

selalu berubah.

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan

kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Semua

langkah yang dilakukan perusahaan yang berorientasi untuk kepuasan

konsumen dan mengatasi berbagai perkembangan persaingan produk serta

perubahan permintaan pasar tersebut, maka pengusaha perlu secara kontinue

melakukan evaluasi dan penilaian khususnya terhadap kinerja pemasaran.

Penilaian kinerja pemasaran ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam

usaha untuk menentukan produk dari industrinya yang dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen yang dituju secara tepat, sehingga

perusahaan dapat berhasil dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Dengan

demikian akan berdampak positif bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan

omzet penjualan produk yang dipasarkan dan mengurangi resiko yang tidak

diharapkan.

Pada dekade belakangan ini perhatian pada pengusaha kecil dan

menengah (UKM) baik dibidang industri tailor dan industri lainnya yang

bersifat home industri, perdagangan maupun jasa, terus berkembang. Keadaan

ini timbul sebagai akibat adanya kecenderungan bahwa pengusaha kecil dan

menengah menjadi kelompok yang marginal dalam konstelasi sosial ekonomi.

Page 22: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

5

Padahal peran usaha kecil dan menengah (UKM) cukup besar,

khususnya dilihat dari serapan tenaga kerja. Fakta menunjukkan bahwa

ternyata pengusaha (wirausaha) kecil dan menengah lebih mampu bertahan

selama krisis ekonomi. Hal ini memberikan keyakinan bahwa pengembangan

ekonomi lokal dengan berbasis kerakyatan harus dilakukan untuk mendorong

terbangunnya struktur perekonomian yang lebih tangguh dan stabil.

Sampai dengan perkembangannya saat ini CV. Paris Internasional

Tailor telah memiliki 4 (empat) tempat usaha sejenis yang semuanya berada di

wilayah Jakarta Timur yaitu masing-masing beralamat di Jalan Raya

Jatiwaringin, Jalan Raya Pondok Kelapa, Jalan Raya Pondok Kopi dan Jalan

Raya Caman Kalimalang.

Dari data tentang hasil produksi/penjualan selama periode waktu tahun

2012 sampai dengan 2014 dari tahun ke tahun semakin meningkat. Produk-

produk yang dibuat oleh CV. Paris Internasional Tailor adalah pesanan

pembuatan pakaian jadi seperti jas, celana, kemeja dan lain-lain baik pesanan

yang datang dari perorangan dalam jumlah satuan maupun pesamanan yang

datang dari instansi pemerintah maupun swasta dalam jumlah banyak, seperti

pengadaan baju/pakaian seragam kantor dan lain-lain.

Namun demikian dari beberapa penelitian tentang usaha kecil dan

menengah (UKM) khususnya dibidang industri tailor belum begitu banyak

atau jarang, sebagian besar kajian hanya terfokus pads UKM dibidang

perdagangan dan jasa. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dengan memfokuskan pada UKM di bidang industri

Page 23: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

6

tailor. Adapun judul penelitian dimaksud adalah “Pengaruh Jumlah

Konsumen dan Jumlah Meter Kain Terhadap Tingkat Penjualan Hasil

Produksi CV. Paris Internasional Tailor”.

1.2 Identifikasi, Pembahasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi,

pembahasan dan rumuskan masalah penelitian adalah :

1. Bagaimanakah pengaruh jumlah konsumen terhadap tingkat penjualan

hasil produksi CV. Paris Internasional Tailor ?.

2. Bagaimanakah pengaruh jumlah meter kain terhadap tingkat penjualan

hasil produksi CV. Paris Internasional Tailor ?.

3. Bagaimanakah pengaruh jumlah konsumen dan jumlah meter kain

terhadap tingkat penjualan hasil produksi CV. Paris Internasional Tailor ?.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan

di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah konsumen

dan jumlah meter kain terhadap tingkat penjualan hasil produksi CV. Paris

Internasional Tailor.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan atau manfaat

baik untuk kepentingan praktis maupun untuk pengembangan ilmu

pengetahuan, bagi pihak-pihak sebagai berikut :

Page 24: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

7

1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak perusahaan dalam

menerapkan dan melaksanakan program meningkatkan penjualan.

2. Sebagai salah satu referensi bagi penulis, pihak perusahaan dan para calon

peneliti selanjutnya.

Page 25: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

DAN HIPOTESIS

2.1 Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang

dilakukan oleh para pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaannya, berkembang dan untuk mendapatkan laba. Berhasil tidaknya

dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka di bidang

pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain. Selama itu tergantung

pada kemampuan mereka dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut

agar perusahaan berjalan lancar.

Dalam kondisi perekonomian sekarang ini, tanpa adanya pemasaran

konsumen akan sulit untuk mencapai tujuan konsumsi yang memuaskan

kebutuhan dan keinginannya melalui pertukaran, seperti yang telah

didefinisikan oleh Kotler (2005: 16) sebagai proses sosial dan manajerial

dimana masing-masing individu dan kelompok mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran

produk.

Pada pengertian yang lain, Kotler dan Amstrong (2001: h.7)

mendefinisikan "Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang

Page 26: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

9

membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai

dengan orang lain". Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu

pada saat penyusunan strategi pada level yang berbeda. Pemasaran

merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dalam lingkungan

eksternal. Oleh sebab itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam

pengembangan strategi.

Selanjutnya, Kotler & Kevin Lane, (2006: h.6-7) dalam Asosiasi

Pemasaran Amerika menawarkan definisi formal berikut, pemasaran adalah

suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

menkomuniksikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola

hubungan pelanggan dengan cara menguntungkan organisasi dan para

pemilik sahamnya. Saat berhadapan dengan proses pertukaran, harus ada

sejumlah besar pekerjaan dan keterampilan. "Manajemen pemasaran terjadi

bila sekurang-kurangnya satu pihak pada pertukaran potensial berpikir

tentang makna dan mencapai tanggapan yang diinginkan dari pihak lain.

Kami melihat manajemen pemasaran sebagai suatu seni dan ilmu memilih

pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan

dengan menciptakan, menyerahkan dan mengomunikasikan nilai pelanggan

yang unggul"

Menurut definisi tersebut, kegiatan pemasaran diciptakan oleh

pembeli dan penjual. Kedua belah pihak sama-sama mencari kepuasan.

Pembeli berusaha memenuhi kebutuhannya, sedangkan penjual berusaha

Page 27: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

10

mendapatkan laba. Kedua kepentingan ini dipertemukan dengan cara

mengadakan pertukaran yang saling menguntungkan.

Menurut Stanton (2006: 11), pemasaran adalah suatu sistem

keseluruhan dan kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada

maupun pembeli potensial.

Dari pengertian tersebut dapat diberikan suatu gambaran bahwa

kegiatan pemasaran itu merupakan suatu sistem keseluruhan kegiatan yang

terpadu. Kegiatan sudah dimulai sebelum produk ada yaitu sejak ide tentang

suatu produk muncul dan masih berlangsung setelah produk terjual. Jadi

tujuan pemasaran adalah mencapai penjualan yang menguntungkan dalam

jangka panjang dan cara memuaskan kebutuhan dan keinginan pembeli

sedemikian rupa sehingga akan menjadi langganan.

Berkembang tidaknya suatu perusahaan, tergantung dari keberhasilan

perusahaan tersebut dalam menjual produknya kepada konsumen. Untuk

menapai tujuan tersebut, maka perusahaan harus mengetahui apa dan

bagaimana memenuhi dan memuaskan serta keinginan pelanggan.Tidak dapat

dipungkiri lagi bahwa perusahaan yang tidak memperhatikan atau memahami

motivasi, kebutuhan dan kesukaan/preferensi pelanggan, kelak tidak dapat

merebut pasar dengan baik.Sehingga memperlihatkan adanya kesenjangan

antara penawaran barang oleh produsen dengan permintaan konsumen.

Page 28: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

11

Produsen yang menghasilkan barang yang tidak sesuai dengan

keinginan dan selera konsumen menyebabkan produk yang ditawarkan tidak

dapat terjual sebagaimana diharapkan.

Kesenjangan yang terjadi hanya dapat diatasi jika perusahaan

menerapkan konsep pemasaran yang baik dan terarah sehingga masalah

pemuasan kebutuhan bagi konsumen dapat terpenuhi.Faktor pelayanan pada

konsumen juga memegang pranan penting, apakah dalam bentuk pemberian

pelayanan sebelum penjualan atau setelah penjualan secara bersama-sama,

perlu mendapatkan perhatian.Penerapan konsep pemasaran telah banyak

digunakan oleh perusahaan dan mengalami perkembangan bersamaan dengan

semakin majunya masyarakat serta teknologi. Kalau perusahaan ingin

berhasil atau bahkan ingin hidup terus, ia harus dapat menanggapi cara atau

kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakatnya.

Berdasarkan uraikan di atas, semakin sadarlah kita betapa besar

peranan pemasaran bagi perusahaan agar bisa bertahan hidup dalam suasana

persaingan yang semakin ketat ini. Beberapa ahli dalam bidang pemasaran

mempunyai pandangan serta wawasan tersendiri dalam menafsirkan

pengertian pemasaran. Ini tergantung pada cara mendefinisikan dan memberi

ciri tersendiri terhadap pendapatnya. Meskipun terdapat perbedaaan pendapat

tetapi pada dasarnya memiliki kesamaan tujuan.Timbulnya perbedaaan

tersebut karena para ahli melihat dari sudut pandang yang berlainan pula.Ada

yang menitik beratkan pada fungsinya, segi barangnya, kelembagaannya,

Page 29: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

12

manajemennya, peranannya dan ada pula yang meliputi keseluruhan segi

tesebut sebagai suatu sistem.

Pendapat para ahli pemasaran yang diketengahkan memberi makna

dan corak pada tujuan atau sasaran yang ditempuh, yaitu bagaimana dapat

menyampaikan produk ketangan konsumen, dalam waktu yang tepat dan

biaya yang seefisien mungkin, serta harga yang layak dan dapat dijanglau

oleh semua lapisan mesyarakat konsumen.

Untuk memberikan batasan mengenai pengertian marketing atau

pemasaran, pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial

yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka

butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk

dan nilai dengan orang lain. Pengertian pemasaran sebagaimana yang

dikemukakan tersebut di atas lebih menekankan pada proses pertukaran yang

terjadi melalui suatu proses sosial akibat adanya kebutuhan manusia yang

harus segera dipenuhi dan ditunjang keinginan untuk memilikinya, sehingga

perusahaan berusaha untuk memenuhi dan memberikan kepuasan melalui

melalui produk yang bernilai kepada konsumen.

Menurut Prawirosentono (2005: h.213) menjelaskan bahwa

"pemasaran adalah kegiatan pokok (central activity) dari suatu perusahaan

yang modern, dengan melayani seluruh kebutuhan manusia (human needs)

secara efektif".

Pengertian tersebut memandang pemasaran sebagai suatu sistem dan

kegiatankegiatanyang salingberhubungan, ditujukan untuk merencanakan,

Page 30: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

13

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa

kepada kelompok pembeli. Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi di dalam

suatu lingkungan yang dibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan itu

sendiri, peraturan-peraturan dan konsekuensi sosial dari perusahan.

Dengan demikian, pemasaran atau marketing merupakan segala

bentuk kegiatan usaha dilakukan secara efektif dan efisien untuk

memperalancar arus pertukaran barang dan jasa ketangan konsumen, baik

sebelum terjadi pertukaran maupun sesudahnya dengan harapan dapat

memberikan kepuasan terhadap konsumen dan pada gilirannya keuntungan

akan dicapai.

2.1.1 Konsep Pemasaran

Pengusaha yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran

merupakan faktor panting untuk mencapai sukses bagi perusahaannya,

akan mengetahui cara dan falsafah yang terlibat didalamnya yaitu konsep

pemasaran. Konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan

terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen dengan mendapatkan

sejumlah laba, maka seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut

konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

Kegiatan ini meliputi personalia, keuangan, pemasaran, produksi dan

kegiatan lain.

Definisi konsep pemasaran menurut Assauri (2005: 72) adalah

orientasi manajemen yang menekankan bahwa kunci pencapaian tujuan

organisasi terdiri dari kemampuan perusahaan menentukan kebutuhan dan

Page 31: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

14

keinginan pasar yang dituju dan kemampuan perusahaan tersebut

memenuhinya dengan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan

efisien dan pesaing. Sedangkan menurut Swastha dan Irawan (2005: 10)

mengatakan bahwa konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang

menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat

ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran dibuat dengan

menggunakan tiga faktor dasar yaitu :

1. Seluruh perencanaan dan kegiatan perusahaan berorientasi pada

konsumen atau pasar.

Pada dasarnya perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi

konsumen harus :

a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani

dan dipenuhi

b. Memiliki kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam

penjualan

c. Menentukan produk dan program pemasaran

d. Melaksanakan dun menentukan strategi yang paling baik apakah

menitik beratkan pada mutu yang lebih tinggi, harga yang murah

atau model yang menarik.

e. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, memulai

dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.

Page 32: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

15

2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan

perusahaan, laba dapat diperoleh dengan melalui pemuasan

konsumen. Dengan laba tersebut make perusahaan dapat tumbuh

berkembang dan dapat memperhabankan kelangsungan hidup

usahanya.

3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan hares dikoordinasikan

dan diintegrasikan secara organisasi. Di dalam perusahaan, hal ini

perlu dilakukan untuk memberikan kepuasan konsumen juga perlu

dihindari adanya pertentangan di dalam perusahaan maupun antara

perusahaan dengan pasar

Berdasarkan penjelasan di atas, perusahaan diharapkan dapat

menerapkan konsep pemasaran dalam praktek agar keuntungan-

keuntungan yang terkandung di dalamnya dapat direalisasikan dan dalam

pelaksanaannya diperlukan manajemen pemasaran.

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai

tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar

sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif

dan efisien dibandingkan para pesaing.

Dalam pemasaran terdapat 6 (enam) konsep yang merupakan dasar

pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu :

1. Konsep produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai

produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini

Page 33: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

16

berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk

mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas

manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena

konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas

dengan daya beli mereka.

2. Konsep produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk

yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas

manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena

konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam

penampilan dengan ciri-ciri terbaik

3. Konsep penjualan

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan

begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan

promosi yang agresif.

4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan

organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar

sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih

efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

5. Konsep pemasaran sosial

Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah

menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta

Page 34: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

17

memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif

dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau

meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

6. Konsep Pemasaran Global

Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya

memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi

pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya

adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat

dalam perusahaan.

2.1.2 Fungsi Pemasaran

1. Fungsi Pertukaran

Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen baik

dengan menukar uang dengan produk maupun pertukaran produk

dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri atau untuk dijual

kembali.

2. Fungsi Distribusi Fisik

Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut serta

menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati

kebutuhan konsumen dengan banyak cara baik melalui air, darat,

udara. Penyimpanan produk mengedepankan menjaga pasokan produk

agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.

Page 35: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

18

3. Fungsi Perantara

Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan

konsumen dapat dilakukan pelalui perantara pemasaran yang

menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas

fungsi perantara antara lain seperti pengurangan resiko, pembiayaan,

pencarian informasi serta standarisasi/penggolongan produk.

2.1.3 Tujuan Pemasaran

Tujuan pemasaran atau marketing objective, adalah apa yang akan

dicapai oleh perusahaan melalui bagian pemasaran titik awalnya adalah

konsumen target fokusnya adalah kebutuhan konsumen sasarannya

adalah laba melalui kepuasan konsumen caranya melalui paduan antara

promosi dan komunikasi pemasaran (komunikasi pemasaran terpadu).

Kepuasan konsumen akan tercapai apabila perusahaan mampu

untuk menyediakan consumer value package, yang berupa :

1) produknya : berkualitas dan memenuhi kebutuhan konsumen

2) harganya : dapat terjangkau oleh konsumen target

3) pelayanannya : kepada konsumen memuaskan

4) citra produknya : baik dari sudut pandang konsumen

Apabila kepuasan konsumen tersebut terpenuhi, maka hasil

penjualan produknya akan meningkat dan akhirnya tujuan pemasaran

dapat tercapai, yaitu perolehan laba.

Sebaliknya, apabila perusahaan melalaikan kebutuhan konsumen

dan hanya berfikir dari sudut pandang produsen saja, kemungkinan hasil

Page 36: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

19

penjualan produknya akan menurun, sehingga laba yang diperoleh minim,

bahkan dapat terjadi adanya kerugian.

Kepuasan konsumen adalah segalanya bagi perusahaan yang

berorientasi kepada pemasaran/marketing.

2.1.4 Manajemen Pemasaran

Kotler (2005: 18) mendefinisikannya sebagai penganalisaan,

perencanaan, pelaksanaan dan pengwwasan program-program yang

ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan

maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat tergantung pads

penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar

tersebut serta dalam menentukan harga, menga dakan komunikasi dan

distribusi yang efektif untuk memberi tahu, mendorong serta melayani

pasar.

Tugas pokok manajemen pemasaran adalah perencanaan secara

terus menerus, pelaksanaan dan pengawasan. Tugas perencanaan terdiri

dan mencari kesempatan yang menarik dan mengembangan strategi

pemasaran. Yang dimaksud strategi pemasaran tersebut adalah suatu pasar

sasaran dan bauran pemasaran. Seorang manajer pemasaran tidak boleh

puas hanya dengan merencanakan strategi sekarang.

2.1.5 Peranan Pemasaran

Pemasaran meliputi seluruh kegiatan perusahaan dalam beradaptasi

terhadap lingkungan secara kreatif dan mengembangkan kemampuan

sumber daya yang dimiliki.Tugas pemasaran adalah menjabarkan

Page 37: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

20

kebutuhan masyarakat menjadi peluang yang mendatangkan keuntungan.

Menurut Kotler (2002: h.9) "pemasaran adalah suatu proses sosial yang

didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara

bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain". Orang

dapat mengasumsikan bahwa akan selalu ada kebutuhan akan penjualan,

namun tujuan pemasaran bukan untuk memperluas penjualan hingga

kemana-mana. Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan

memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu

cocok dengan pelanggan. Pemasaran hendaknya menghasilkan seorang

pelanggan yang siap untuk membeli, semua yang dibutuhkan menyediakan

produk atau jasa.

Disamping pengertian yang dikemukakan diatas, terdapat

pengertian yang sering digunakan dalam pembahasan tentang pemasaran.

Menurut Assauri (2010: h.5) pengertian tersebut menyatakan "pemasaran

sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan

memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran".

Manajemen pemasaran terjadi bila sekurang-kurangnya satu pihak selaku

pertukaran potensial berfikir tentang sarana-sarana untuk melaksanakan

tanggapan yang diinginkan oleh pihak pertama itu dari pihak lain. Kita

melihat manajemen pemasaran sebagai ilmu dan seni untuk memlih pasar

sasaran serta mendapatkan, menjaga dan menambah jumlah pelanggan

Page 38: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

21

melalui penciptaan, penyerahan, dan pengkomunikasian nilai pelanggan

yang unggul.

Tugas pemasaran dalam pasar pelanggan secara foramal dilakukan

oleh manajer pemasaran, tenaga penjual, manajer, iklan, dan promosi,

manajer pelayanan pelanggan, manajer produksi dan merek, manajer pasar

dan industri, dan direktur pemasaran.Setiap pekerja memilih tujuan dan

tanggung jawab yang jelas, pekerja yang mengelola sumber daya

pendapatan tertentu sebagai periklanan, tenaga penjualan atau riset

pemasaran. Dilain pihak manajer produk, manajer pasar dan direktorat

pemasaran mengelola program untuk menghasilkan pejualan serta bauran

transaksi yang diinginkan pada pasar yang dituju.

2.1.6 Startegi Pemasaran

Kotler Keller (2007: h.198), strategi pemasaran adalah himpunan

asas yang secara tepat, konsisten, dan layak dilaksanakan oleh perusahaan

guna mencapai sasaran pasar yang dituju (target market) dalam jangka

panjang dan tujuan perusahaan jangka panjang (objectives), dalam situasi

persaingan tertentu.

Strategi pemasaran memungkinkan perusahaan menyeleksi

pelanggan dan selanjutnya pasar yang ingin ditanganinya. Dengan jalan

ini, perusahaan berusaha mencapai sasaran pemasarannya. Sekarang ini,

para pemimpin dan tenaga kerja pemasaran sangat menekankan

pentingnya peranan strategi pemasaran dalam menjalankan suatu

perusahaan, selain merinci dalam rencana mereka juga mengadakan

Page 39: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

22

penalaran yang lebih mantap dalam menetapkan pilihan terhadap suatu

strategi. Dengan mengindikasikan kekuatan apa yang harus

dikembangkan, dan kelemahan apa yang harus diperbaiki.

Rangkuti (2001: h.6) menjelaskan bahwa "strategi pemasaran

merupakan ceminan pemikiran terbaik perusahaan tentang hal-hal yang

berkaitan dengan bagaimana perusahaan memanfaatkan potensi sumber

daya manusia pada dasar yang paling menguntungkan". Dalam peranan

strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapainya

kesesuaian antara perusahaan dan lingkungannya dalam mencari

pemecahan atas masalah-masalah yang dihadapinya. Dengan kata lain,

strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan

aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu

kewaktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya,

terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan

dan keadaan persaingan yang selalau berubah.

Menurut Olson (dalam Prasitejo) (2204: h.17) bahwa "strategi

pemasaran dirancang untuk meningktakan peluang dimana konsumen akan

memiliki anggapan dan perasaan positif terhadap produk, jasa dan merek

tertentu, akan mencoba produk, jasa atau merek tersebut dan kemudian

membelinya berulang-ulang".

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan

tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam

hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi

Page 40: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

23

persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang

menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :

a. Daur hidup produk

Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap

perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap

kemunduran.

b. Posisi persaingan perusahaan di pasar

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam

persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya

mengambil sebagian kecil dari pasar.

c. Situasi ekonomi

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan

pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur

atau inflasi tinggi.

2.1.7 Bauran Pemasaran

Kotler Keller (2007: h.197-198), bauran pemasaran adalah

kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai

sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. Setiap perusahaan selalu

berusaha untuk tetap selalu hidup, berkembang dan mampu bersaing.

Dalam rangka inilah, maka setiap perusahaan selalu menetapkan dan

menerapkan strategi dan cara pelaksanaan kegiatan pemasarannya.

Kegiatan pemasaran yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai sasaran

perusahaan yang dapat merupa tingkat laba yang diperoleh perusahaan

Page 41: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

24

dalam jangka panjang dan share pasar tertentu serta total unit dan total

volume penjualan tertentu dalam suatu jangka waktu tertentu. Pengarahan

kegiatan pemasaran tersebut hanya mungkin dapat dilakukan dengan

menetapkan garis-garis besar pedoman atau patokan/panduan umum

perusahaan dalam bidang pemasaran, yang sering dikenal dengan

Kebijakan Pemasaran. Kebijakan Pemasaran tentunya sejalan dengan

konseppemasaran, yang menekankan pembelian pelayan yang memuaskan

kepada konsumen, melalui kegiatan dan strategi pemasaran yang terpadu

dan memungkinkan diperolehnya keuntungan/laba dalam jangka panjang.

Pemasaran mencakup setiap usaha mencapai kesesuian antara

perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas

masalah penentuan dua pertimbanganpokok. Pertama, bisnis apa yang

akan digeluti perusahaan saat ini dan jenis bisnis apa yang dimasuki di

masa mendatang. Dan yang kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih

tersebut dapat dijalankan dengan elemen-elemen bauran pemasaran untuk

melayani pasar sasaran.

Kegiatan dalam pemasaran sebenarnya menyangkut empat jenis

tindakan mengenai produk, harga, promosi, dan distribusi.Dari keempat

jenis tindakan tersebut didalamnya perlu dipikirkan strategi-strategi yang

berkaitan dengan keempat kegiatan tersebut, baik secara individual

maupun secara keseluruhan.Pemasaran menggunakan alat untuk

mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran, alat-alat itu

membentuk suatu bauran pemasaran..

Page 42: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

25

Alma (2000: h. 162) mengemukakan bahwa "bauran pemasaran

adalah strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari

kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil paling memuaskan".

Menurut Boyd (2000: h.21) "bauran pemasaran adalah kombinasi dari

variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh manajer untuk

menjalankan strategi pemasaran dalam upaya menncapai tujuan

perusahaan di dalam pasar sasaran tertentu". Adapun rangkaian variabel

atau unsur-unsur itu adalah produk (product), unsur harga (price), unsur

promosi (promotion), dan unsur tempat (place), atau sering kita sebut

dengan konsep 4 P.

Pengertian Bauran Pemasaran saat ini telah popular dengan konsep

4 P biasanya atau lebih cocok untuk pemasaran produk nyata (barang).

1. Product (Produk)

Produk adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud (tangible) dan

tidak berwujud (intangible). Barang berwujud (tangible goods) yaitu

barang yang kelihatan bentuk fisiknya sehingga bisa dipegang, dilihat

dan diraba. Sedangkan barang yang tidak berwujud (intangible goods)

barang yang tidak bisa dilihat dan dipegang seperti pada produk-

produk jasa. Menurut Stanton (2002: h.94) yang dikatakan "produk

ialah seperangkat atribut baik yang berwujud maupun yang tidak

berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik

pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik

Page 43: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

26

serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna

memuaskan keinginannya".

Jadi produk itu bukan hanya berbentuk yang berwujud saja akan

tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan jasa. Semua

diperuntukan bagi pemuaskan kebutuhan dan keinginan (need dan

wants) dari konsumen. Konsumen tidak hanya membeli produk

sekedar memuaskan kebutuhan (need), akan tetapi juga bertujuan

memuaskan keinginan (wants). Barang-barang yang diperdagangkandi

pasar dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu: barang yang

dikonsumsi masyarakat serta barang-barang yang diolah kembali

kepada konsumen. Konteks ini menunjukkan bahwa produk-produk

yang dihasilkan oleh perusahaan, pada hakekatnya dapat dibedakan

atas dua bagian yang terdiri dari barang konsumsi dan barang

produksi.

Mengenai definisi produk berikut ini Irawan (2000: h.165)

berpendapat, "produk adalah suatu sifat yang kompleks, baik yang

dapat diraba maupun yang tidak diraba, termasuk pembungkus, warna,

harga, prestise perusahaan, pengecer pelayan perusahaan dan pengecer

yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan

kebutuhan". Berdasarkan definisi diatas maka dapat dikemukakan

bahwa produk tidak hanya meliputi atribut fisik semata melainkan juga

meliputi sifat-sifat. Dalam konteks marketing mix strategi produk

merupakan suatu yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran

Page 44: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

27

lainnya. Pemilik suatu produk yang akan dihasilkan suatu perusahaan

dan dipasarkan, akan turut menentukan kebijaksanaan promosi serta

menentukan harga dan model saluran distribusi yang akan digunakan

oleh perusahaan.

Setelah perusahaan menentukan atau menetapkan produk yang

akan dipasarkan, maka yang perlu dipikirkan selanjutnya adalah

strategi pengembangan produk. Upaya pengembangan dimungkinkan

oleh kegiatanperusahaan yang tidak hanya diarahkan pada penawaran

produk baru kepada konsumen, akan tetapi juga meliputi upaya

perbaikan dan penyempurnaan produk yang dipasarkan.

Proses pengembangan dari produk memperhatikan adanya suatu

daur atau siklus yang ditandai dengan serangkaian perubahan masalah-

masalah dan kesempatan peluang yang ada. Tahap perkenalan ditandai

dengan pertumbuhan yang lambat serta perolehanlaba yang kecil yang

disebabkan oleh karena produk belumlama dipasarkan. Pemasaran

yang dilaksanakan mengalami keberhasilan, maka produk yang

dipasarkan tersebut akan memasuki tahap pertumbuhan yang cukup

pesat dan adanya peningkatan dalam konteks perolehan laba. Selama

dalam tahap ini perusahaan berupaya guna menyempurnakan produk-

produknya guna memasuki segmentasi pasar, serta saluran distribusi

yang baru. Dalam tahap pertumbuhan tersebut dapat diikuti dengan

suatu keadaan yang baru, yakni tahap kedewasaan yang ditandai

dengan pertumbuhan penjualan yang akan menurun secara perlahan-

Page 45: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

28

perlahan, serta adanya pencapaian dalam tingkat laba yang cukup

stabil. Pada keadaan semacam ini, biasanya perusahaan mencari

strategi yang sifatnya inovatif untuk menaikkan kembali pertumbuhan

penjualan. Pada bagian terakhir dari siklus daur hidup adalah bahwa

produk akan memasuki fase penurunan penjualan serta merosotnya

laba perusahaan. Tugas utama manajemen dalam mengatasi dan

mengantisipasi masalah ini adalah memodifikasi produk yang sudah

menurun, serta memutuskan apakah produk tersebut akan tetap layak

untuk dipertahankan keberadaannya di pasar.

Produk adalah segala sesuatuyang dapat ditawarkan ke suatu pasar

untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan.Produk-produk yang di

pasarkan meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan

gagasan. Produk harus didefinisikan sebagai koleksi sifat-sifat fisik,

jasa dan simbolik, yang menghasilkan kepuasan atau manfaat bagi

seorang pengguna atau pembeli.

Persaingan baru bukanlah antara apa yang diproduksikan berbagai

perusahaan dalam pabrik mereka, tetapi antara apa yang mereka

tambahkan pada hasil pabrik tersebut dalam bentuk pengemasan,

pelayanan, iklan, konsultasi bagi pelanggan, pendanaan, pengaturan

pengiriman, penanggulangan, dan hal-hal lain yang orang anggap

bernilai.

Page 46: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

29

2. Price (Harga)

Pengertian harga adalah sejumlah uang sebagai alat ukur untuk

memperoleh produk dan jasa. Perusahaan harus bisa menerepkan harga

yang tepat dalam memasarkan produknya, sebab harga merupakan

satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan andil pada

perusahaan dengan menciptakan sejumlah pendapatan dan keuntungan.

Sedangkan pada pada tiga unsur lainnya produk, distribusi dan

promosi menyebabkan timbulnya biaya.Harga suatu produk atau jasa

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi posisi

persaingan dan bagian pasar dari perusahaan.

Dengan adanya kebijakan penetapan harga atau price dalam suatu

perusahaan yang berguna untuk mengetahui seberapa besar nilai suatu

barang dan jasa yang dipasarkan perusahaan. Dalam hubungan ini

maka dapatlah kita artikan bahwa harga adalah merupakan suatu cara

atau metode yang digunakan produsen untuk membedakan penawaran

dengan perusahaan pesaing yang ada. Mengenal batasan atau

pengertian dari pada harga (price). Harga adalah nilai suatu barang dan

jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai

tersebut seorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang/jasa

yang dimilikinya kepada orang lain.

Harga atas produk atau jasa memegang perananpenting dalam

upaya mencapai tujuan perusahaan.Hal ini disebabkan karena tujuan

perusahaan merupakan dasar pedoman didalam melaksanakan kegiatan

Page 47: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

30

pemasaran, serta kebijakan dalam penerapan harga produk atau

jasa.Secara historis, harga dari suatu produk dan jasa yang telah

ditetapkan oleh produsen dan konsumen adalah melalui prosedur tawar

menawar yang terjadi dipasar. Bagi pihak produsen, harga akan produk

dan jasa yang ditawarkan adalah relatif tinggi, sedangkan bagi pihak

konsumen akan menawarkan harga yamg rendah. Melalui mekanisme

ini maka tercipta suatu proses pertukaran produk dan jasa atau adanya

aktifitas penjualan dan pembeli atas produk tertentu.

3. Place (Distribusi)

Pengertian distribusi dapat diartikansebagai kegiatan pemasaran

yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang

dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai

yang diperlukan.Kegiatan perusahaan untuk menyediakan produknya

di pasar pada waktu yang tepat berhubungan erat dengan sistem

ditribusi yang ditetapkan. Dalam pelaksanaan distribusi ada tiga

alternatif yang dapat digunakan, yaitu :

a. Distribusi langsung

b. Distribusi tidak langsung

c. Kombinasi antara distribusi langsung dan tidak langsung

Saluran distribusi menurut The American Marketing Assosaciation

dalam Keegan (1997: h.123) didefinisikan "sebagai organisasi jaringan

kerja yang terdiri dari agency dan lembaga yang bersama-sama

melakukan kegiatan yang diperlukan untuk menghubungkan

Page 48: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

31

menghubungkan produsen dengan pemakai dalam menyelesaikan

tugas pemasaran". Distribusi adalah aliran barang secara fisik

melewati saluran seperti yang ditanyakan dalam definisi

tesebut.Saluran terdiri dari kelompok individu atau perusahaan yang

dikoordinasikan untuk melaksanakan fungsi kegunaan tambahan atas

produk atau jasa.Kegunaan tersebut meliputi kegunaan tempat, waktu,

bentuk dan informasi. Cravens (20077: h.230), strategi saluran

distribusi menurut, meliputi :

a. Penentuan tipe saluran

b. Penentuan intensi atas distribusi

c. Merencanakan bentuk saluran atau beberapa banyak organisasi

yang terlibat.

4. Promotion (Promosi)

Sebagaimana kita pahami bersama bahwa promosi adalah sebagai

faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran,

betapapunhebatnya kualitas dan kegunaan suatu barang bila konsumen

tidak mengetahui dan tidak yakin atas barang-barang tersebut tentunya

konsumen tidak akan membelinya. Promosi merupakan salah satu

kegiatan pemasaran yang memungkinkan perusahaan untuk

berkomunikasi, menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan

konsumen untuk membeli produknya. Terdapat empat perangkat

promosi yang utama, yaitu :

Page 49: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

32

a. Advertaising, yaitu semua bentuk tayangan untuk

mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang atau jasa

secara non-personel.

b. Personal Selling, promosi lewat komunikasi langsung (tatap muka)

antara penjual dengan calon pelanggan untuk memperkenalkan

suatu produk dan membentuk pemahaman terhadap produk

sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

c. Sales Promotion, yaitu penggunaan sebagai insentif jangka pendek

untuk mendorong keinginanatau pembelian suatu produk atau jasa.

d. Publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk

mempromosikan atau menjaga image perusahaan atau produk yang

bersangkutan.

Menurut Harper (Imam MulyanaDewiSuwandi 2009.), "Promosi

adalah suatu program yang terkendali dan terpadu dari metode

komunikasi material perusahaan atau produk yang dapat memuaskan

konsumen, mendorong penjualan serta memberi kontribusi pada

kinerja laba perusahaan".

Berdasarkan pendapat tersebut, promosi bukan program yang tidak

terkendali dan terpadu metode komunikasi material perusahaan atau

produk yang dapat memuaskan konsumen, mendorong penjualan serta

memberi kontribusi pada kinerja laba perusahaan. Promosi

menunjukkan adanya lalu lintas informasi dua arah meliputi informasi

mengenai produk, dan segenap aspek informasi organisasi yang

Page 50: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

33

memerlukan pengelolaan dalam keberadaanya. Promosi dalam bauran

pemasaran merujuk pada semua bentuk komunikasi yang dipergunakan

organisasi untuk memberitahukan sesuatu dalam mempengaruhi

tingkah laku membeli dari pelanggan yang sudah ada dan pelanggan

potensial. Bentuk-bentuk promosi terdiri atas tiga, yaitu :

a. Periklanan

b. Promosi penjualan

c. Hubungan masyarakat

Perikalanan adalah segala bentuk penyajian non personal dan ide,

barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan

pembayaran.Dalam membuat program periklanan, manajer perusahaan

harus selalu mengidentifikasikan pasar sasaran dan motif pembeli.

Kemudian membuat lima keputusan utama dalam pembuatan program

periklanan, berapa banyak yang harus dibelanjakan, media apa yang

akan digunakan dan bagaimana mengevaluasi hasilnya.

2.2 Konsumen

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang

tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang

lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Konsumen

dapat dikelompokkan yakni konsumen antara dan konsumen akhir.

Konsumen antara adalah distributor, agen dan pengecer. Mereka membeli

barang bukan untuk dipakai, melainkan untuk diperdagangkan. Sedangkan

pengguna barang adalah konsumen akhir. Menurut Suryani (2005:12), yang

Page 51: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

34

dimaksud konsumen akhir adalah konsumen akhir memperoleh barang atau

jasa bukan untuk dijual kembali, melainkan untuk digunakan, baik bagi

kepentingan dirinya sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain. Ada

dua cara untuk memperoleh barang, yakni :

1. Membeli

Bagi orang yang memperoleh suatu barang dengan cara membeli, tentu ia

terlibat dengan suatu perjanjian dengan pelaku usaha dan konsumen

memperoleh perlindungan hukum melalui perjanjian tersebut.

2. Cara lain selain membeli yakni hadiah, hibah dan warisan

Untuk cara yang kedua ini, konsumen tidak terlibat dalam suatu hubungan

kontraktual dengan pelaku usaha. Sehingga konsumen tidak mendapatkan

perlindungan hukum dari suatu perjanjian. Untuk itu diperlukan

perlindungan dari negara dalam bentuk peraturan yang melindungi

keberadaan konsumen.

Sehingga secara umum konsumen adalah setiap orang pemakai

barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi

kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain

dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut

untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada

masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen

adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip

holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi

hak-hak konsumen.

Page 52: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

35

Konsumen CV. Paris Internasional Tailor dikelompokkan sebagai

konsumen akhir, dimana pakaian yang dibuat dan dipesannya bukan untuk

dijual kembali, melainkan untuk digunakan, baik bagi kepentingan dirinya

sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain.

Mengingat sudah cukup lama berjalannya usaha tailor, konsumen

menghubungi/berkunjung maupun melalui/via telepon baik dengan

maksud dan tujuan sekedar untuk mendapatkan informasi atapun

bermaksud memesan pembuatan pakaian; sebagian besarnya adalah

konsumen tetap/pelanggan.

Dalam satu harinya konsumen yang datang berkunjung memesan

pembuatan pakaian, rata-rata dalam satu hari adalah berjumlah 4-6 orang.

2.3 Kain

Salah satu bahan baku utama yang digunakan dalam industri tailor

adalah kain. Meskipun tidak semua konsumen membeli dan menggunakan

kain yang sudah tersedia. CV. Paris Internasional Tailor juga menyediakan

kain untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.

Adapun kain-kain yang disediakan, dapat dikelompokkan sebagai

berikut :

1. Kain Katun (cotton)

Bahan dasar kain katun adalah serat kapas. Jenis kain katun ada 2

jenis yaitu cotton combed dan cotton carded. Cotton combed memiliki

tekstur yang lebih halus jika dibandingkan dengan cotton carded. Kain

Page 53: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

36

katun biasanya dipakai untuk membuat jenis-jenis pakaian seperti

kemeja, kaos, blus, celana dan lain-lain.

Untuk memahami kekurangan dan kelebihannya bisa kita lihat

dari karakteristik kain katun.

Kelebihan kain katun :

Mudah menyerap keringat

Kain terasa dingin dan sedikit kaku

Nyaman digunakan

Kekurangan kain katun :

Mudah rusak jika direndam lama dengan detergen

Mudah berjamur jika terlalu lama dalam keadaan basah

Warna kain mudah luntur

2. Kain Viscose

Jenis kain viscose biasanya digunakan untuk memmbuat pesta

seperti gaun atau gamis. Kain viscose berasal dari serat kayu eucalyptus.

Kelebihan kain viscos :

1) Bahan terasa dingin dan lembut dikulit

2) Warna yang berkilau dan tidak kaku/jatuh kebawah

3) Mudah menyerap keringat

Kekurangan kain viscose :

Kain akan cepat rusak apabila direndam terlalu lama

Page 54: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

37

3. Kain Polyster

Bahan pakaian dari jenis polyster dibuat dari serat sintetis yang

menyerupai biji plastik.

Kelebihan kain polyster :

Kain tidak mudah kusut

Serat kain lebih kuat dan tahan lama

Kekurangan kain polyster :

1) Terasa panas di kulit

2) Tidak dapat menyerap keringat

3) Noda susah dihilangkan, terlebih minyak

4) Tekstur kain kurang lentur

4. Kain Linen

Jenis kain linen hampir sama dengan kain katun. Hanya saja kain linen

memiliki serat yang lebih kuat.

Kelebihan kain linen :

– Mudah menyerap keringat

– Terasa dingin di kulit

Kekurangan kain linen :

– Kain mudah kusut

– Warna mudah pudar terlebih jika terlalu sering disetrika

5. Kain Wool

Bahan kain wool cukup tebal sehingga unggul dalam hal menyerap

keringat.

Page 55: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

38

Kelebihan jenis kain wool :

– Sangat tebal dan kuat

– Daya serap keringat yang tinggi

Kekurangan kain wool :

– Bahan lebih terasa panas di kulit

– Noda sangat sulit dibersihkan karena serat yang tebal

6. Kain Sutera

Kain sureta dibuat dari ulat sutera

Kelebihan kain sutera :

– Daya serap yang cukup baik

– Halus dan nyaman dikenakan

Kekurangan kain sutera :

– Mudah robek karena cenderung tipis

– Perlu perhatian khusus dalam hal mencuci dan menyetrika

7. Kain Spandex

Jenis kain spandex sudah muncul sejak zaman perang dunia. Jenis kain ini

cenderung lebih tipis dari kain katun dan lebih elastis. Biasa dipakai untuk

membuat pakaian olahraga.

Kelebihan kain spandex :

– Halus dan elastis

– Daya serap keringat yang tinggi

– Mudah dirapihkan

Page 56: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

39

Kekurangan kain spandex :

– Bahan mudah kendor karena elastis

8. Kain Cashmere

Kain cashmere cenderung mahal karena tergolong bahan mewah. Jenis

Kain cashmere tampak mewah dan glamor.

Kelebihan kain cashmere :

– Mewah dan modern

– Halus dan lentur sehingga mudah dirapikan

Kekurangan kain cashmere :

Tidak cocok dipakai saat cuaca panas

9. Kain Jersey

Jenis kain atau bahan jersey kerap digunakan sebagai bahan dasar kaos

bola.

Kelebihan kain jersey :

– Mudah menyerap keringat

– Tekstur kain lembut dan ringan

Kekurangan kain jersey :

– Mudah rusak jika terlalu sering disetrika

10. Kain Denim/Jeans

Bahan denim ialah bahan jeans. Biasa dipakai untuk membuat celana dan

jaket. Jenis kain ini berserat tebal.

Page 57: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

40

Kelebihan kain denim :

– Tebal dan kuat

– Tidak mudah kusut

Kekurangan kain denim :

– Warna cenderung mudah luntur

– Lebih terasa panas dikulit

11. Kain Rayon

Bahan pakaian jenis ini terbuat dari polimer organik. Dalam industri

tekstil, jenis kain rayon dikenal dengan nama rayon viskosa atau sutra

buatan. Kain ini biasanya terlihat berkilau dan tidak mudah kusut. Serat

rayon memiliki unsur kimia karbon, hidrogen, dan oksigen. Jenis kain

rayon digunakan secara luas dalam industri garmen untuk bahan pakaian

dan perlengkapan busana, seperti daster, jaket, jas, pakaian dalam, syal,

topi, dasi, kaus kaki, dan kain pelapis sepatu. Kain jenis ini juga dipakai

sebagai kain alas dan pelengkap perabot rumah tangga (seprai, selimut,

tirai) dan alat-alat kebutuhan industri (kain untuk perabot rumah sakit,

benang ban) serta barang kesehatan pribadi (pembalut wanita dan

popok).batik.

Kelebihan kain rayon :

Tahan kusut

Daya serap tinggi

Halus

Kuat dan tahan lama

Page 58: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

41

Kekurangan kain rayon :

Sangat mudah terbakar

Tidak elastis

Dari kain-kain yang tersedia di CV. Paris Internasional Tailor,

konsumen dapat memilih sesuai dengan selera dan keinginannya sehingga

menjadi cocok untuk dibuat jas, kemeja maupun celana.

Adapun kebutuhan kain yang digunakan CV. Paris Internasional Tailor

dalam satu harinya rata-rata menghabiskan 8-12 meter. Kain-kain tersebut

digunakan sebagai bahan pembuatan jas, kemeja dan celana.

2.4 Tingkat Penjualan

Menurut Djarwanto (2005:13), tingkat penjualan atau banyaknya

produk yang diproduksi untuk dijual tergantung dari seberapa besar harga

pembelian bahan baku tersebut. Hal ini dikarenakan laba yang diinginkan oleh

perusahaan tidak maksimal, sebab jika harga produk dinaikkan guna

mengimbangi harga bahan baku yang semakin meningkat, maka permintaan

pasar akan berkurang.

Kenaikan tingkat penjualan yang dinyatakan dalam rupiah bahwa

belum tentu menunjukkan atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar,

mungkin kenaikan itu disebabkan naik harga jual barang tersebut yang

mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga. Pemasaran moderen

menghendaki lebih daripada pengembangan produk yang baik, menetapkan

harga yang bersaing dan memungkinkan dijangkau pelanggan sasaran.

Perusahaan juga harus memotivasi karyawan agar mampu berkomunikasi

Page 59: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

42

dengan pelanggan yang ada maupun yang potensial. Agar dapat mengambil

keputusan secara efektif, perusahaan harus menggunakan karyawan yang

mampu berkomunikasi langsung dengan pelanggan atau menggunakan biro

iklan untuk menyampaikan pesan-pesan yang efektif kepada pelanggan,

spesialisasi pomosi penjualan untuk mendesain program intensif penjualan dan

hubungan perusahaan untuk mengembangkan citra perusahaan. Perusahaan

harus melatih tenaga penjual agar memilki pengetahuan yang luas sehingga

dapat memberikan peningkatan penjualan yang lebih maksimal.

Menurut Philip Kotler (2009:2), pada dasarnya tingkat penjulan

tujuannya adalah untuk meningkatkan pendapatan yang pada akhirnya dapat

meningkatkan laba.

Sedangkan menurut Yusuf (2010:24), pendapatan adalah aliran

penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil

penjualan barang atau pemberian jasa. Pendapatan didefinisikan sebagai

ukuran output perusahaan yang dihasilkan dari produksi atau pengiriman

barang dan pemberian jasa selama satu periode. Wibowo dan Sinaga,

(2007:160), pendapatan meliputi semua sumber-sumber ekonomi yang

diterima oleh perusahaan dari transaksi penjualan barang dan penyerahan jasa

kepada pihak lain.

2.5 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran ini menggambarkan alur penelitian mulai dari

tahap kegiatan penetapan judul, menentukan variabel, memasukan alat

analisis, menarik hasil dan kesimpulan. Judul penelitian yang telah ditetapkan

Page 60: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

43

adalah Pengaruh Jumlah Konsumen dan Jumlah Meter Kain Terhadap

Tingkat Penjualan Hasil Produksi CV. Paris Internasional Tailor dengan

variabel bebas X1 adalah jumlah konsumen dan variabel bebas X2 adalah

jumlah meter kain, sedangkan tingkat penjualan merupakan variabel terikat

Y.

Dalam penelitian ini akan dibahas dan dianalisis mengenai pengaruh

variabel bebas X1 jumlah konsumen terhadap tingkat penjualan, pengaruh

variabel X2 jumlah meter kain terhadap tingkat penjualan dan juga akan

dibahas dan dianalisis mengenai pengaruh jumlah konsumen dan meter kain

terhadap tingkat penjualan CV. Paris Internasional Tailor.

Mengenai kerangka operasional/berpikir dan definisi operasional yang

merupakan rangkaian proses kegiatan dan alur penelitian yang dimulai dari

tahap kegiatan penetapan judul, menentukan variabel, memasukan alat

analisis, menarik hasil dan kesimpulan, dapat digambarkan sebagaimana pada

bagan sebagai berikut.

Page 61: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

44

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Variabel Bebas (X1)

Jumlah Konsumen

Pengaruh Jumlah Konsumen dan Jumlah Meter Kain Terhadap

Tingkat Penjualan Hasil Produksi CV. Paris Internasional Tailor

Variabel Bebas (X2)

Jumlah Meter Kain

Variabel Bebas (X1)

Jumlah Konsumen

Variabel Bebas (X2)

Jumlah Kain

Variabel Terikat (Y)

Tingkat Penjualan

Variabel Terikat (Y)

Tingkat Penjualan

Variabel Terikat (Y)

Tingkat Penjualan

Regresi

Sederhana

Regresi

Berganda

Regresi

Sederhana

Kesimpulan

Kesimpulan

Kesimpulan

Page 62: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

45

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan dan

prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metode juga merupakan

analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu

penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan,

juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk

menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian

dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong

penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi

yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-

masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah

sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia

yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk

memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar

manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

3.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di CV. Paris Internasional Tailor yang

beralamat di Jalan Jatiwaringin Raya No. Jakarta Timur selama 6

Page 63: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

46

(enam) Bulan dari mulai 28 Februari 2005 sampai dengan tanggal 31

Juli 2015.

3.1.2 Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2003: 11) penelitian berdasarkan tingkat

eksplanasinya (tingkat kejelasan) dapat digolongkan sebagai

penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara

dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi

dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan

penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk

menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

Menurut Sugiyono, (2003:14) terdapat beberapa jenis

penelitian antara lain :

1. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data

yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.

2. Penelitian kualitatif, data kualitatif adalah data yang berbentuk

kata, skema, dan gambar.

Berdasarkan teori tersebut diatas, maka penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, data yang diperoleh dari

sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik

yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

Page 64: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

47

3.1.3 Subyek Penelitian (populasi, sampel dan sampling)

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2008:115), “Populasi adalah wilayah

generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulan”. Dikarekan penelitian ini adalah

merupakan penelitian berdasarkan data sekunder, maka dalam

penelitian ini populasinya data-data jumlah konsumen, jumlah

meter kain dan tingkat penjualan CV. Paris Internasional Tailor.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2008:116) “sampel adalah sebagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Sedangkan menurut Arikunto (2008:116) “Penentuan pengambilan

Sample sebagai berikut :

Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah

subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau

lebih tergantung sedikit banyaknya dari :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena

hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana.

Page 65: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

48

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk

peneliti yang resikonya besar, tentu saja jika samplenya besar

hasilnya akan lebih baik

Dikarekan penelitian ini adalah merupakan penelitian

berdasarkan data sekunder, maka dalam penelitian ini yang

dijadikan sampel dari populasi yaitu data-data jumlah konsumen,

jumlah meter kain dan tingkat penjualan CV. Paris Internasional

Tailor selama periode waktu 2012-2014 saja, yaitu sebanyak 36

bulan.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Pengertian operasional variabel menurut Sugiyono (2010 : 58) adalah

: “Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya.”

Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

variabel bebas (independent variable). Pengertian dari variabel bebas menurut

Jonathan Sarwono dan Tutty Martadijera (2008 : 107) yaitu : “ Merupakan

variabel yang dapat diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk

menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.”

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (independent

variable) merupakan suatu variabel yang bebas dimana keberadaanya

tidak dipengaruhi oleh variabel yang lain, bahkan variabel ini merupakan

suatu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain.

Page 66: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

49

Untuk meneliti bagaimana pengaruh terhadap tingkat penjualan CV.

Paris Internasional Tailor, penulis menentukan operasional variabel.

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator

serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga

pengujian dapat dilakukan secara benar, sesuai dengan judul penelitian.

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Jumlah orang yang memesan pembuatan jas, kemeja maupun celana di

CV. Paris Internasional Tailor.

2. Jumlah kain (dalam satuan meter) yang digunakan untuk pembuatan jas,

kemeja maupun celana yang dipesan konsumen di CV. Paris Internasional

Tailor.

3. Tingkat penjualan adalah banyaknya hasil produksi CV. Paris

Internasional Tailor yang dijual kepada konsumen (dalam rupiah).

Instrumen merupakan hal penting dalam penelitian, termasuk pada

penelitian kuantitatif. Instrumen berfungsi sebagai pengukur nilai variabel

yang akan diteliti. Selain itu instrumen yang digunakan dalam suatu

penelitian bergantung dari jenis penelitian yang dilakukan. Untuk penelitian

kuantitatif, instrumen yang digunakan adalah instrumen dalam pengumpulan

data, sehingga dalam penggunaan instrumen penelitian, bergantung pula pada

banyaknya jumlah variabel yang akan diteliti. Sejalan dengan hal tersebut

(Sugiyono, 2012) menegaskan bahwa untuk menghasilkan data kuantitatif

yang akurat maka setiap instrumen harus memunyai skala. Skala pengukuran

merupakan acuan dalam penentuan panjang atau pendek interval yang ada

Page 67: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

50

pada alat ukur sehingga dalam penggunaannya akan menghasilkan data

kuantitatif.

Ada empat jenis skala pengukuran diantaranya skala nominal, skala

ordinal, skala interval dan skala ratio. Skala ratio merupakan skala interval

yang memiliki nilai nol mutlak, sehingga skala ratio dapat dibuat perkalian

ataupun pembagian. Skala ini juga menunjukkan jenis pengukuran yang jelas

dan akurat.

Berikut adalah tabel operasional variabel yang antara lain meliputi

variabel-variabel yang akan diukur dan dimensi/indikator pada Tabel 3.1

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Definisi DimensiSkala

Pengukuran

1 Jumlah Konsumen (X1) Jumlah orang yang memesan pembuatan

jas, kemeja maupun celana di CV. Paris

Internasional Tailor

Orang per

masa waktu

tertentu

Skala Rasio

2 Jumlah Kain (X2) Meter per

masa waktu

tertentu

Skala Rasio

3 Tingkat Penjualan (Y) Tingkat penjualan adalah banyaknya uang/

hasil produksi yang dijual kepada

konsumen CV. Paris Internasional Tailor

Jumlah

produk

terjual

dalam

rupiah

Skala Rasio

Jumlah kain (dalam satuan meter) yang

digunakan untuk pembuatan jas, kemeja

maupun celana konsumen CV. Paris

Internasional Tailor

3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data/Informasi

Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data

yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara, antara lain

laporan penjualan dan lain-lain dari CV. Paris Internasional Tailor.

Page 68: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

51

Selama periode waktu 3 (tiga) tahun terakhir yaitu data-data dari tahun,

2012, 2013 dan 2014 (sebanyak 36 bulan) yang menginformasikan antara lain

tentang laporan/catatan-catatan pengunjung/konsumen, jumlah kebutuhan

kain/bahan serta hasil-hasil penjualan selama kurun waktu/periode tersebut di

atas.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat atau mengumpulkan

serta mempelajari data-data yang tercantum serta observasi antara lain tentang

laporan/catatan-catatan pengunjung/konsumen, jumlah kebutuhan kain/bahan

serta hasil-hasil penjualan CV. Paris Internasional Tailor.

Arikunto (2002:136) ”metode penelitian adalah cara yang digunakan

oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya”. Berdasarkan pengertian

tersebut dapat dikatakan bahwa metode penelitian adalah cara yang

dipergunakan untuk mengumpulkan data yang di perlukan dalam penelitian.

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini yaitu dokumentasi.

Menurut Arikunto (2006:158) “Dokumentasi adalah mencari dan

mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya.”

Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data

berdasarkan sumber data yang ada di CV. Paris Internasional Tailor, yaitu

berupa :

Page 69: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

52

1. Data-data jumlah konsumen, jumlah meter kain dan tingkat penjualan;

2. Struktur organisasi dan pembagian tugas/job description

CV. Paris Internasional Tailor selama periode waktu 2012-2014.

3.2 Rencana Analisis dan Uji Hipotesis

3.2.1 Analisis Regresi Sederhana X1 terhadap Y

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh jumlah

konsumen terhadap tingkat penjualan hasil produksi CV. Paris

Internasional Tailor. Model analisis regeresi sederhana untuk variabel

X1 terhadap Y adalah sebagai berikut :

Y = a + b1x1

Keterangan :

Y = tingkat penjualan

a = konstanta

b1.2 = koefisien regresi

x1 = variabel jumlah konsumen

3.2.2 Analisis Regresi Sederhana X2 terhadap Y

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh jumlah

meter kain terhadap tingkat penjualan hasil produksi CV. Paris

Internasional Tailor. Model analisis regeresi sederhana untuk variabel

X2 terhadap Y adalah sebagai berikut :

Y = a + b2x2

Keterangan :

Y = tingkat penjualan

a = konstanta

b1.2 = koefisien regresi

x2 = jumlah meter kain

Page 70: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

53

3.2.3 Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui

signifikan pengaruh variabel jumlah konsumen dan jumlah meter kain

terhadap tingkat penjualan hasil produksi CV. Paris Internasional

Tailor. Adapun fomulasi regresi linear berganda yang digunakan,

adalah sebagai berikut :

Y = b0 + b1x1 + b2x2

Dimana :

Y = kriteria atau variabel responden (variabel tergantung)

b0 = konstanta

X1 = jumlah komsumen

X2 = jumlah meter kain

bi = koefisien predictor 1 dan 2

Selanjutnya nilai b0, b1, b2 dihitung dengan menyelesaikan

persamaan simultan menggunakan program SPSS.

3.2.4 Koefisien determinasi (R2)

Menurut Ghozali, (2011:48), koefisien determinasi (R2) pada

intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai koefisien

determinasi (R2) yang mendekati satu berarti varibel-variabel

independennya menjelaskan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variabel dependen.

3.2.5 Uji-t (parsial)

Uji-t atau dikenal dengan istilah uji parsial adalah pengujian

untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel jumlah

konsumen (X1) dan jumlah meter kain (X2) terhadap tingkat penjualan

hasil produksi (Y) dengan cara membandingkan antara thitung dengan

Page 71: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

54

ttabel pada tingkat signifikan tertentu. Apabila thitung > ttabel, maka

hipotesis diterima.

3.2.6 Uji F (Simultan/Anova)

Uji F (Anova) atau dikenal dengan istilah uji simultan/anova

adalah pengujian untuk mengetahui pengaruh bersama-sama antara

variabel jumlah konsumen (X1) dan jumlah meter kain (X2) terhadap

tingkat penjualan hasil produksi (Y) dengan cara membandingkan

antara thitung dengan ttabel pada tingkat signifikan tertentu. Apabila thitung

> ttabel, maka hipotesis diterima.

3.3 Rancangan Pemecahan Masalah

Untuk mempermudah pemecahan masalah yang ada dalam penelitian,

maka dibuat flow chart yang menggambarkan bagaimana peracangan

pemecahan masalah dari awal sampai akhir penelitian berdasarkan hasil dari

keseluruhan penelitian di CV. Paris Internasional Tailor.

Page 72: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

55

Gambar 3.1

Flow Chart Pemecahan Masalah

Mulai

Identifiasi Masalah Studi Literatur

Mengindentifikasi dan menganalisis pengaruh jumlah

konsumen dan jumlah meter kain terhadap tingkat

penjualan

Pengumpulan Data :

1. Observasi lapangan 2. Data kebutuhan kain

3. Studi dokumentasi 4. Data penjualan

5. Data konsumen

Pengolahan Data

(Menggunakan Software SPSS very 19 for Windows)

Analisis dan Intepretasi Data

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Page 73: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN

PEMECAHAN MASALAH

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Seperti yang diketahui bahwa CV. Paris Internasional Tailor atau yang

lebih dikenal dengan Paris Tailor merupakan salah satu usaha yang bergerak

di bidang tailor yaitu pembuatan pakaian khuusus pria, baik secara pesanan

perorangan maupun massal untuk penggunaan pribadi maupun instansi. Paris

Tailor didirikan pada tahun 1985 oleh Bapak Syamsir (Almarhum) yang

beralamat di Jalan Jatiwaringin Raya No. 47 E Jakarta Timur, dengan jumlah

tenaga kerja sebanyak 5 orang.

4.1.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan salah satu komponen dasar,

pembentukannya sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan diatur

sedemikian rupa sehingga mampu mendukung upaya untuk mencapai

tujuan perusahaan yang diinginkan. Melalui sistem organisasi tersebut

akan diatur mengenai tugas dan kewenangan masing-masing personel

perusahaan serta hubungan serta pola kerja antar personil. Kejelasan

mengenai hal tersebut akan sangat besar artinya guna menghindari adanya

kesalahan penanganan maupun kesalahan dalam menangani suatu

Page 74: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

57

pekerjaan. Tanpa adanya struktur organisasi yang baik, tidak mungkin

suatu perusahaan akan berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan.

Ini berarti bahwa sedikit banyak, sistem organisasi akan

berpengaruh terhadap faktor dan kemampuan manajerial.

Struktur organisasi merupakan kerangka hubungan kerja antara

bagian satu dengan bagian lainnya. Struktur itu juga menunjukkan hirarki

organisasi dan struktur wewenang serta hubungan laporan.

Paris Tailor mempunyai bentuk strutur organisasi garis (line

organization). Alasannya adalah didasarkan pada perintah dan

pengawasan berada dalam satu tangan. Hubungan kerja langsung dari

pimpinan kepada bawahannya.

Struktur organisasi Paris tailor dibentuk untuk menentukan posisi

wewenang, tugas, tanggung jawab dan hubungan antar karyawan di dalam

perusahaan.

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Paris Tailor digambarkan

sebagai berikut :

Sumber : Paris Tailor, 2014

Gambar 4.1

Struktur Organisasi

CV. Paris Internasional Tailor/Paris Tailor

Pemilik/Owner

Desainer Warehouse Tailor Admin Kurir Finance

Page 75: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

58

4.1.2 Deskripsi Tugas

1. Pemilik/Owner

Owner merupakan pemilik Paris Tailor, owner juga mengambil peran

bertanggung jawab penuh dalam segala hal yang mengenai usaha, yang

mewakili perusahaan terhadap pihak luar, yang berhak

menandatangani atas nama Paris Tailor, menghubungkan dengan pihak

luar dan sebaliknya serta melakukan segala tindakan baik mengenai

pengurusan maupun mengenai pemilikan.

2. Desainer

Desainer pada Paris Tailor bertugas sebagai mendesain gambar

pakaian yang akan diproduksi. Tahap ini dilakukan sepenuhnya oleh

desainer.

3. Tailor

Tailor pada Paris Tailor bertugas sebagai penjahit pakaian yang

diproduksi, tailor juga berperan dalam pemotongan pola pakaian sesuai

ukuran yang diminta sebelum melanjutkan ke tahap penjahitan.

4. Admin

Admin Paris Tailor bertugas dalam mengolah data yang ada, baik

pengecekan pembayaran dari pemesan maupun data lain. Admin juga

bertugas mengolah data.

5. Kurir

Bertugas mengirim barang kepada pemesan, pengambilan bahan baku

dari distributor.

Page 76: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

59

6. Warehouse

Bertugas bertanggung jawab pada gudang. Pencatatan barang masuk

dan barang keluar dari gudang khususnya bahan baku yang disimpan

pada gudang.

7. Finance

Finance pada Paris Tailir bertugas sebagai pengolah keluar masuknya

aliran dana, dana yang masuk dari pemesanan biasanya melewati

admin atau owner. Finance bertanggung jawab penuh atas pengolahan

dana yang ada pada Paris Tailor.

4.1.3 Peralatan

Untuk dapat menghasilkan produk dalam jumlah maksimal dan

memenuhi kualitas, Paris Tailor memerlukan peralatan. Adapun minimal

peralatan yang dapat digunakan dalam proses produksinya yaitu :

1. Mesin potong;

2. Mesin jahit;

3. Mesin obras; dan

4. Mesin nyopan (lubang kancing) dan pasang kancing

4.1.4 Proses Produksi

Tahap-tahap proses produksi pembuatan pakaian pada Paris Tailor adalah

sebagai berikut :

1. Pengukuran (mal) dan pemotongan.

2. Pengobrasan.

Page 77: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

60

3. Penjahitan.

4. Pemasangan kancing dan asesories lainnya.

4.2 Jumlah Konsumen CV. Paris Internasional Tailor Tahun 2012-2014

Konsumen CV. Paris Internasional Tailor dikelompokkan sebagai

konsumen akhir, dimana pakaian yang dibuat dan dipesannya bukan untuk

dijual kembali, melainkan untuk digunakan, baik bagi kepentingan dirinya

sendiri, keluarga dan orang lain.

Mengingat sudah cukup lama berjalannya usaha tailor, konsumen

menghubungi/berkunjung maupun melalui/via telepon baik dengan maksud

dan tujuan sekedar untuk mendapatkan informasi atapun bermaksud memesan

pembuatan pakaian; sebagian besarnya adalah konsumen tetap/pelanggan.

Page 78: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

61

Tabel 4.1

Jumlah Konsumen CV. Paris Internasional Tailor

Tahun 2012-2014

Jumlah

Konsumen (org)

1 2012 Januari 125

Februari 115

Maret 117

April 130

Mei 134

Juni 138

Juli 142

Agustus 146

September 150

Oktober 154

Nopember 158

Desember 162

1,671

2 2013 Januari 115

Februari 117

Maret 125

April 142

Mei 154

Juni 158

Juli 162

Agustus 166

September 170

Oktober 174

Nopember 178

Desember 182

1,843

3 2014 Januari 125

Februari 117

Maret 154

April 156

Mei 160

Juni 164

Juli 168

Agustus 172

September 176

Oktober 180

Nopember 184

Desember 188

1,944

5,458

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2012-2014

No Tahun Bulan

Sumber : CV. Paris Internasional Tailor, 2014

Page 79: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

62

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa perkembangan konsumen

CV. Paris Internasional Tailor pada bulan Januari hingga bulan Maret

tahun 2012 terjadi penurunan jumlah konsumen, yaitu dari 125 orang di

bulan Januari, 115 orang di bulan Februari dan 117 di bulan Maret.

Menurut penjelasan yang ada bahwa pada setiap awal tahun memang biasa

terjadi penurunan jumlah konsumen, akan tetapi pada bulan-bulan

selanjutnya yaitu mulai bulan Maret hingga bulan Desember terjadi

peningkatan jumlah konsumen; yaitu pada bulan April sebanyak 130

orang, bulan Mei sebanyak 134 orang, bulan Juni sebanyak 138 orang,

bulan Juli sebanyak 142 orang, bulan Agustus sebanyak 146 orang, bulan

September sebanyak 150 orang, bulan Oktober sebanyak 154 orang, bulan

Nopember sebanyak 158 orang dan pada bulan Desember sebanyak 162

orang.

Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah rata-rata dalam

setiap hari konsumen yang datang berkunjung memesan pembuatan

pakaian di CV. Paris Internasional Tailor antara 4 sampai dengan 6 orang

konsumen.

Secara keseluruhan, perkembangan konsumen CV. Paris

Internasional Tailor selama kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 adalah

memuaskan, karena jumlah konsumen dari tahun ke tahun cenderung terus

meningkat.

Sedangkan perkembangan jumlah konsumen CV. Paris

Internasional Tailor pada tahun 2013, dapat dijelaskan bahwa pada bulan

Page 80: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

63

Januari terdapat sebanyak 115 orang, bulan Februari sebanyak 117 orang,

bulan Maret sebanyak 125 orang, bulan April sebanyak 142 orang, bulan

Mei sebanyak 154 orang, bulan Juni sebanyak 158 orang, bulan Juli

sebanyak 162 orang, bulan Agustus sebanyak 166 orang, bulan September

sebanyak 170 orang, bulan Oktober sebanyak 174 orang, bulan Nopember

sebanyak 178 orang dan pada bulan Desember sebanyak 182 orang.

Adapun perkembangan jumlah konsumen CV. Paris Internasional

Tailor pada tahun 2014, dapat dijelaskan bahwa pada bulan Januari

terdapat sebanyak 125 orang, bulan Februari sebanyak 117 orang, bulan

Maret sebanyak 154 orang, bulan April sebanyak 156 orang, bulan Mei

sebanyak 160 orang, bulan Juni sebanyak 164 orang, bulan Juli sebanyak

168 orang, bulan Agustus sebanyak 172 orang, bulan September sebanyak

176 orang, bulan Oktober sebanyak 180 orang, bulan Nopember sebanyak

184 orang dan pada bulan Desember sebanyak 188 orang.

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa perkembangan konsumen

pada bulan Januari hingga bulan Maret tahun 2014 terjadi penurunan

jumlah konsumen dari 125 orang di bulan Januari dan 117 orang di bulan

Februari dan meningkat jumlahnya mulai bulan Mei hingga bulan

Desember.

Untuk lebih jelasnya, perkembangan jumlah konsumen CV. Paris

Internasional Tailor pada tahun 2012-2014 dapat dilihat pada grafik

berikut ini.

Page 81: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

64

- 20 40 60 80

100 120 140 160 180 200

Jan

ua

ri

Ma

ret

Me

i

Juli

Se

pte

mb

er

No

pe

mb

er

Jan

ua

ri

Ma

ret

Me

i

Juli

Se

pte

mb

er

No

pe

mb

er

Jan

ua

ri

Ma

ret

Me

i

Juli

Se

pte

mb

er

No

pe

mb

er

2012 2013 2014

Sumber : CV. Paris Internasional Tailor, 2014

Gambar 4.3

Jumlah Konsumen CV. Paris Internasional Tailor

Tahun 2012-2014

4.3 Jumlah Meter Kain yang Digunakan CV. Paris Internasional Tailor

Tahun 2012-2014

Salah satu bahan baku utama yang digunakan dalam industri tailor

adalah kain, untuk itu CV. Paris Internasional Tailor menyediakan kain

untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.

Data berikut menjelaskan tentang jumlah meter kain yang digunakan

CV. Paris Internasional Tailor dalam pembuatan pakaian konsumen selama

periode waktu tahun 2012-2014.

Page 82: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

65

Tabel 4.2

Jumlah Meter Kain yang Digunakan dalam Pembuatan Pakaian

CV. Paris Internasional Tailor Tahun 2012-2014

Jumlah Meter

Kain (mtr)

1 2012 Januari 250

Februari 155

Maret 205

April 260

Mei 268

Juni 276

Juli 284

Agustus 292

September 300

Oktober 308

Nopember 316

Desember 324

3,238

2 2013 Januari 201

Februari 205

Maret 219

April 284

Mei 308

Juni 316

Juli 324

Agustus 332

September 340

Oktober 348

Nopember 356

Desember 364

3,597

3 2014 Januari 219

Februari 205

Maret 308

April 312

Mei 320

Juni 328

Juli 336

Agustus 344

September 352

Oktober 360

Nopember 368

Desember 375

3,827

10,662

Sumber : CV. Paris Internasional Tailor, 2014

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2012-2014

No Tahun Bulan

Page 83: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

66

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa perkembangan jumlah

meter kain yang digunakan untuk pembuatan pakaian konsumen CV. Paris

Internasional Tailor pada tahun 2012, pada bulan Januari terdapat

sebanyak 250 meter kain, bulan Februari sebanyak 115 meter kain, bulan

Maret sebanyak 205 meter kain, bulan April sebanyak 260 meter kain,

bulan Mei sebanyak 268 meter kain, bulan Juni sebanyak 276 meter kain,

bulan Juli sebanyak 284 meter kain, bulan Agustus sebanyak 292 meter

kain, bulan September sebanyak 300 meter kain, bulan Oktober sebanyak

308 meter kain, bulan Nopember sebanyak 316 meter kain dan pada bulan

Desember sebanyak 324 meter kain.

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa perkembangan jumlah

meter kain yang digunakan untuk pembuatan pakaian konsumen CV. Paris

Internasional Tailor pada bulan Januari hingga bulan Maret tahun 2012

mengalami penurunan, dari 250 meter kain pada bulan Januari, 155 meter

kain pada bulan Februari dan 205 meter kain pada bulan Maret. Penurunan

ini terjadi seiring dengan penurunan jumlah konsumen pada bulan-bulan

awal tahun, namun demikian pada bulan-bulan selanjutnya, yaitu mulai

bulan Maret hingga bulan Desember terjadi peningkatan jumlah meter kain

yang digunakan dalam pembuatan pakaian bagi konsumen.

Adapun perkembangan jumlah meter kain yang digunakan untuk

pembuatan pakaian konsumen CV. Paris Internasional Tailor pada tahun

2013, pada bulan Januari terdapat sebanyak 201 meter kain, bulan

Februari sebanyak 205 meter kain, bulan Maret sebanyak 219 meter kain,

Page 84: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

67

bulan April sebanyak 284 meter kain, bulan Mei sebanyak 308 meter kain,

bulan Juni sebanyak 316 meter kain, bulan Juli sebanyak 324 meter kain,

bulan Agustus sebanyak 332 meter kain, bulan September sebanyak 340

meter kain, bulan Oktober sebanyak 348 meter kain, bulan Nopember

sebanyak 356 meter kain dan pada bulan Desember sebanyak 364 meter

kain.

Sedangkan perkembangan jumlah meter kain yang digunakan

untuk pembuatan pakaian konsumen CV. Paris Internasional Tailor pada

tahun 2014, pada bulan Januari terdapat sebanyak 219 meter kain, bulan

Februari sebanyak 205 meter kain, bulan Maret sebanyak 308 meter kain,

bulan April sebanyak 312 meter kain, bulan Mei sebanyak 320 meter kain,

bulan Juni sebanyak 328 meter kain, bulan Juli sebanyak 336 meter kain,

bulan Agustus sebanyak 344 meter kain, bulan September sebanyak 352

meter kain, bulan Oktober sebanyak 360 meter kain, bulan Nopember

sebanyak 368 meter kain dan pada bulan Desember sebanyak 376 meter

kain.

Untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan jumlah meter kain

yang digunakan untuk pembuatan pakaian konsumen CV. Paris

Internasional Tailor pada kurun waktu tahun 2012-2014 dapat dilihat pada

gambar berikut.

Page 85: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

68

Gambar 4.3

Jumlah Meter Kain dalam Pembuatan Pakaian Konsumen

CV. Paris Internasional Tailor Tahun 2012-2014

-

50

100

150

200

250

300

350

400Ja

nu

ari

Ma

ret

Me

i

Juli

Sep

tem

ber

No

pem

be

r

Jan

uar

i

Ma

ret

Me

i

Juli

Sep

tem

ber

No

pem

be

r

Jan

uar

i

Ma

ret

Me

i

Juli

Sep

tem

ber

No

pem

be

r

2012 2013 2014

Sumber : CV. Paris Internasional Tailor, 2014

4.4 Tingkat Penjualan CV. Paris Internasional Tailor Tahun 2012-2014

Tingkat penjualan merupakan banyaknya produk yang diproduksi

untuk dijual kepada konsumen. Adapun data mengenai tingkat penjualan CV.

Paris Internasional Tailor selama tahun 2012-2014 dapat dijelaskan pada tabel

berikut.

Page 86: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

69

Tabel 4.3

Tingkat Penjualan CV. Paris Internasional Tailor

Tahun 2012-2014

Produk

Terjual (Rp)

1 2012 Januari 50,500,000

Februari 47,250,000

Maret 45,500,000

April 52,750,000

Mei 55,500,000

Juni 58,250,000

Juli 61,000,000

Agustus 63,750,000

September 66,500,000

Oktober 69,250,000

Nopember 72,000,000

Desember 74,750,000

717,000,000

2 2013 Januari 49,250,000

Februari 48,250,000

Maret 46,500,000

April 53,250,000

Mei 55,500,000

Juni 57,750,000

Juli 60,000,000

Agustus 62,250,000

September 64,500,000

Oktober 66,750,000

Nopember 69,000,000

Desember 71,250,000

704,250,000

3 2014 Januari 48,500,000

Februari 46,750,000

Maret 65,250,000

April 67,475,000

Mei 69,700,000

Juni 71,925,000

Juli 74,150,000

Agustus 76,375,000

September 78,600,000

Oktober 80,825,000

Nopember 83,050,000

Desember 85,275,000

847,875,000

2,269,125,000

Sumber : CV. Paris Internasional Tailor, 2014

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2012-2014

No Tahun Bulan

Page 87: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

70

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa perkembangan tingkat

penjualan (dalam rupiah) CV. Paris Internasional Tailor pada bulan

Januari hingga bulan Maret tahun 2012 terjadi penurunan tingkat

penjualan, yaitu dari Rp. 50.500.000,- di bulan Januari, Rp. 47.250.000,-

di bulan Februari dan Rp. 45.500.000,- di bulan Maret. Menurut

penjelasan yang ada bahwa pada setiap awal tahun memang biasa terjadi

penurunan tingkat penjualan, akan tetapi pada bulan-bulan selanjutnya

yaitu mulai bulan Maret hingga bulan Desember terjadi peningkatan

penjualan; yaitu pada bulan April Rp. 52.750.000,- bulan Mei

Rp. 55.500.000,- bulan Juni Rp. 58.250.000,- bulan Juli 61.000.000,-

bulan Agustus Rp. 63.750.000,- bulan September Rp. 66.500.000,- bulan

Oktober Rp. 69.250.000,- bulan Nopember Rp. 72.000.000,- dan pada

bulan Desember Rp. 74.750.000,-.

Adapun perkembangan tingkat penjualan (dalam rupiah) CV. Paris

Internasional Tailor pada bulan Januari hingga bulan Maret tahun 2013

terjadi penurunan, yaitu dari Rp. 49.250.000,- di bulan Januari,

Rp. 48.250.000,- di bulan Februari dan Rp. 46.500.000,- di bulan Maret.

Menurut penjelasan yang ada bahwa pada setiap awal tahun memang biasa

terjadi penurunan tingkat penjualan, akan tetapi pada bulan-bulan

selanjutnya yaitu mulai bulan Maret hingga bulan Desember terjadi

peningkatan penjualan; yaitu pada bulan April Rp. 53.250.000,- bulan Mei

Rp. 55.500.000,- bulan Juni Rp. 57.750.000,- bulan Juli 60.000.000,-

bulan Agustus Rp. 62.250.000,- bulan September Rp. 64.500.000,- bulan

Page 88: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

71

Oktober Rp. 66.750.000,- bulan Nopember Rp. 69.000.000,- dan pada

bulan Desember Rp. 71.250.000,-.

-

10,000,000

20,000,000

30,000,000

40,000,000

50,000,000

60,000,000

70,000,000

80,000,000

90,000,000Ja

nu

ari

Ma

ret

Me

i

Juli

Se

pte

mb

er

No

pe

mb

er

Jan

ua

ri

Ma

ret

Me

i

Juli

Se

pte

mb

er

No

pe

mb

er

Jan

ua

ri

Ma

ret

Me

i

Juli

Se

pte

mb

er

No

pe

mb

er

Gambar 4.4

Tingkat Penjualan CV. Paris Internasional Tailor

Tahun 2012-2014

Page 89: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

72

4.5 Hasil Analisis dan Pembahasan

Untuk mendapatkan hasil analisa yang tepat dan akurat atas penelitian

ini, maka penulis di dalam melaksanakan analisis dan pembahasannya

menggunakan Program/Software SPSS ver 19 for Windows.

4.5.1 Pengaruh Jumlah Konsumen ( ) terhadap Tingkat Penjualan

(Y)

1. Model Summary

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian

yang lebih jelas. Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa

besar perubahan atau variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh

perubahan atau variasi pada variabel yang lain (Santosa&Ashari,

2005:125).

Dalam bahasa sehari-hari adalah kemampuan variabel

bebas untuk berkontribusi terhadap variabel tetapnya dalam satuan

persentase.

Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, jika hasil lebih mendekati

angka 0 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel amat terbatas. Tapi jika hasil

mendekati angka 1 berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen.

Page 90: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

73

Untuk analisisnya dengan menggunakan output SPSS dapat

dilihat pada tabel ”Model Summary”.

Tabel 4.4

Model Summary

Jumlah Konsumen (X1) terhadap Tingkat Penjualan (Y)

CV. Paris Internasional Tailor Periode 2012-2014

Sumber : Data Diolah, SPSS ver 19 for Windows

Berdasarkan Tabel ”Model Summary” dapat disimpulkan

bahwa jumlah konsumen berpengaruh sebesar 82,7% terhadap

tingkat penjualan, sedangkan 64,6% dipengaruhi variabel lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Coefficients

Tabel 4.5

Coefficients

Jumlah Konsumen (X1) terhadap Tingkat Penjualan (Y)

CV. Paris Internasional Tailor Periode 2012-2014

Sumber : Data diolah, SPSS ver 19 for Windows

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil analisis

dapat diketahui nilai konstanta/intercept (a) adalah -7,695 dan nilai

Page 91: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

74

slope (b) adalah 0,466. Dari perhitungan regresi sederhana tersebut

maka didapat persamaannya :

Y = a + bX, Y = -7,695 + 0,466 (X)

1) Konstanta (a)

Ini berarti jika semua variabel bebas memiliki nilai nol (0)

maka nilai variabel terikat (Beta) sebesar -7,695.

2) Jumlah konsumen (X1) terhadap tingkat penjualan (Y)

Nilai koefisien jumlah konsumen untuk variabel X1 sebesar

0,466 (46,6%). Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan

jumlah konsumen satu satuan maka variabel tingkat penjualan

(Y) akan naik sebesar 0,466 (46,6%) dengan asumsi bahwa

variabel bebas yang lain adalah tetap. Hal ini berarti bahwa

jumlah konsumen berpengaruh terhadap tingkat penjualan pada

CV. Paris Internasional Tailor selama kurun waktu 2012-2015

sebesar 46,6% sedangkan sisanya sebesar 53,4% dipengaruhi

oleh faktor lain.

3. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap

variabel dependen. Derajat signifikansi yang digunakan adalah

0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan

maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa

Page 92: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

75

suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel

dependen.

Analisis uji t juga dilihat dari tabel ”Coefficient”

sebagaimana tabel berikut ini.

Tabel 4.6

Uji t (Parsial)

Jumlah Konsumen (X1) terhadap Tingkat Penjualan (Y)

CV. Paris Internasional Tailor Periode 2012-2014

Sumber : Data diolah, SPSS ver 19 for Windows

Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig

0,000. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai

0,000<0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Variabel X1

mempunyai thitung yakni = 12,741 dengan ttabel = 1,30695. Nilai

tersebut dibandingkan dengan nilai ttabel untuk kesalahan 5%

dengan menggunakan uji dua pihak dimana Derajat Kebebasan

(DK) = n-k = 36 - 2 = 34, maka diperoleh nilai ttabel sebesar

1,30695

Jadi thitung > ttabel dapat disimpulkan bahwa variabel X1

memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan bahwa

variabel X1 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Jadi

dapat disimpulkan jumlah konsumen memiliki pengaruh signifikan

terhadap tingkat penjualan.

Page 93: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

76

4.5.2 Pengaruh Jumlah Meter Kain ( ) terhadap Tingkat

Penjualan (Y)

1. Model Summary

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam

pengertian yang lebih jelas. Koefisien determinasi akan

menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu

variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada

variabel yang lain (Santosa&Ashari, 2005:125).

Dalam bahasa sehari-hari adalah kemampuan variabel

bebas untuk berkontribusi terhadap variabel tetapnya dalam

satuan persentase.

Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, jika hasil lebih

mendekati angka 0 berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel amat terbatas.

Tapi jika hasil mendekati angka 1 berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Untuk analisisnya dengan menggunakan output SPSS

dapat dilihat pada tabel ”Model Summary”.

Page 94: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

77

Tabel 4.7

Model Summary

Jumlah Konsumen (X2) terhadap Tingkat Penjualan (Y)

CV. Paris Internasional Tailor Periode 2012-2014

Sumber : Data Diolah, SPSS ver 19 for Windows

Berdasarkan Tabel ”Model Summary” dapat

disimpulkan bahwa jumlah konsumen berpengaruh sebesar

0.790 (79,0%) terhadap tingkat penjualan, sedangkan 21%

dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian

ini.

2. Coefficients

Tabel 4.8

Coefficients

Jumlah Konsumen (X2) terhadap Tingkat Penjualan (Y)

CV. Paris Internasional Tailor Periode 2012-2014

Sumber : Data diolah, SPSS ver 19 for Windows

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil

analisis dapat diketahui nilai konstanta/intercept (a) adalah

10,005 dan nilai slope (b) adalah 0,179. Dari perhitungan

regresi sederhana tersebut maka didapat persamaannya :

Y = a + bX, Y = 10,005 + 0,179 (X)

Page 95: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

78

1) Konstanta (a)

Ini berarti jika semua variabel bebas memiliki nilai nol (0)

maka nilai variabel terikat (Beta) sebesar 10,005.

2) Jumlah meter kain (X2) terhadap tingkat penjualan (Y)

Nilai koefisien jumlah meter kain untuk variabel X2 sebesar

0,179 (17,9%). Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan

jumlah meter kain satu satuan maka variabel tingkat penjualan

(Y) akan naik sebesar 0,179 (17,9%) dengan asumsi bahwa

variabel bebas yang lain adalah tetap. Hal ini berarti bahwa

jumlah konsumen berpengaruh terhadap tingkat penjualan pada

CV. Paris Internasional Tailor selama kurun waktu 2012-2015

sebesar 17,9% sedangkan sisanya sebesar 82,1% dipengaruhi

oleh faktor lain.

3. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap

variabel dependen. Derajat signifikansi yang digunakan adalah

0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan

maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa

suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel

dependen.

Analisis uji t juga dilihat dari tabel ”Coefficient”

sebagaimana tabel berikut ini.

Page 96: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

79

Tabel 4.9

Uji t (Parsial)

Jumlah Konsumen (X2) terhadap Tingkat Penjualan (Y)

CV. Paris Internasional Tailor Periode 2012-2014

Sumber : Data diolah, SPSS ver 19 for Windows

Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig

0,000. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai

0,000<0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Variabel X2

mempunyai thitung yakni = 11,326 dengan ttabel = 1,30695. Nilai

tersebut dibandingkan dengan nilai ttabel untuk kesalahan 5%

dengan menggunakan uji dua pihak dimana Derajat Kebebasan

(DK) = n-k = 36 - 2 = 34, maka diperoleh nilai ttabel sebesar

1,30695.

Jadi thitung > ttabel dapat disimpulkan bahwa variabel X2

memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan bahwa

variabel X2 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Jadi

dapat disimpulkan jumlah meter kain memiliki pengaruh signifikan

terhadap tingkat penjualan.

4.5.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Dalam penelitian ini berarti digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh dari variabel bebas jumlah konsumen (X1) dan

Page 97: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

80

jumlah meter kain (X2) terhadap tingkat penjualan (Y) pada CV.

Paris Internasional Tailor selama periode tahun 2012-2014.

1. Model Summary

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam

pengertian yang lebih jelas. Koefisien determinasi akan

menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel

bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang

lain (Santosa&Ashari, 2005:125).

Dalam bahasa sehari-hari adalah kemampuan variabel

bebas untuk berkontribusi terhadap variabel tetapnya dalam

satuan persentase.

Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, jika hasil lebih

mendekati angka 0 berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel amat terbatas.

Tapi jika hasil mendekati angka 1 berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Untuk analisisnya dengan menggunakan output SPSS

dapat dilihat pada tabel ”Model Summary”.

Page 98: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

81

Tabel 4.10

Model Summary

Jumlah Konsumen (X2) dan Jumlah Meter Kain (X2)

terhadap Tingkat Penjualan (Y)

CV. Paris Internasional Tailor Periode 2012-2014

Sumber : Data diolah, SPSS ver 19 for Windows

Berdasarkan Tabel ”Model Summary” dapat

disimpulkan bahwa jumlah konsumen dan jumlah meter kain

berpengaruh sebesar 0.827 (82,7%) terhadap tingkat penjualan,

sedangkan 17,3% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

2. Coefficients

Tabel 4.11

Coefficients

Jumlah Konsumen (X2) dan Jumlah Meter Kain (X2)

terhadap Tingkat Penjualan (Y)

CV. Paris Internasional Tailor Periode 2012-2014

Sumber : Data diolah, SPSS ver 19 for Windows

Dan persamaan regresinya dapat dirumuskan sebagai

berikut (Suharyadi dan Purwanto, 2004:509) :

Page 99: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

82

Dimana :

Y = Beta (β)

a = Konstanta

b1,b2,b3,b4 = Koefisien determinasi

X1 = Jumlah Konsumen

X2 = Jumlah Meter Kain

e = Error

Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh rumus regresi

sebagai berikut :

Y = -7,616 + 0,464 X1 - 0,001 X2 + e

Interpretasi dari analisis regresi berganda di atas adalah

sebagai berikut :

1) Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig

0,013. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau

nilai 0,013 < 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak.

Variabel X2 mempunyai thitung yakni 2,632 dengan ttabel =

1,30695. Jadi thitung > ttabel dapat disimpulkan bahwa variabel

X1 memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t positif

menunjukkan bahwa X1 mempunyai hubungan yang searah

dengan Y. Jadi dapat disimpulkan jumlah konsumen

memiliki pengaruh signifikan terhadap beta.

2) Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig

0,989. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau

nilai 0,989>0,05, maka H1 ditolak dan H0 diterima. Variabel

Page 100: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

83

X2 mempunyai thitung yakni 0,014 dengan ttabel = 1,30695.

Jadi thitung > ttabel dapat disimpulkan bahwa variabel X2 tidak

memiliki kontribusi terhadap Y.

Sehingga ringkasan hasil pengujian hipotesis adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.12

Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Pernyataan Nilai Keterangan

H1 Variabel Jumlah Konsumen

Berpengaruh Signifikan Terhadap

Tingkat Penjualan

2.632 H1 diterima

H0 ditolak

H2 Variabel Jumlah Konsumen

Berpengaruh Signifikan Terhadap

Tingkat Penjualan

0.014

H2 ditolak

H0 diterima

Sumber : Data Diolah SPSS ver 19 for Windows

3. Uji F (Anova)

Uji F (Anova) digunakan untuk mengetahui apakah

variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang

digunakan adalah 0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih

besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif,

yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Page 101: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

84

Tabel 4.12

Uji F (Anova)

Jumlah Konsumen (X2) dan Jumlah Meter Kain (X2)

terhadap Tingkat Penjualan (Y)

CV. Paris Internasional Tailor Periode 2012-2014

Sumber : Data diolah, SPSS ver 19 for Windows

Pengujian secar simultan X1 dan X2 terhadap Y. Dari

tabel diperoleh nilai Fhitung sebesar 78,784 dengan nilai

probabilitas (sig) = 0,001. Nilai Fhitung (78,784) > Ftabel (3,28),

dan nilai sig. lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai

0,000 < 0,05; maka H1 diterima, berarti secara bersama-sama

(simultan) Jumlah Konsumen dan Jumlah Meter Kain

berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Penjualan.

4. Koefisien determinasi (R¬²)

Santosa dan Ashari (2005:125), koefisien determinasi

digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari

beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien

determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau

variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi

pada variabel yang lain.

Page 102: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

85

Dalam bahasa sehari-hari adalah kemampuan variabel

bebas untuk berkontribusi terhadap variabel tetapnya dalam

satuan persentase.

Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, jika hasil lebih

mendekati angka 0 berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel amat terbatas.

Tapi jika hasil mendekati angka 1 berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Untuk analisisnya dengan menggunakan output SPSS

dapat dilihat pada tabel ”Model Summary”.

Tabel 4.12

Koefisien Determinasi (R2)

Jumlah Konsumen (X2) dan Jumlah Meter Kain (X2)

terhadap Tingkat Penjualan (Y)

CV. Paris Internasional Tailor Periode 2012-2014

Sumber : Data diolah, SPSS ver 19 for Windows

Berdasarkan Tabel ”Model Summary” dapat

disimpulkan bahwa Jumlah Konsumen dan Jumlah Meter Kain

berpengaruh sebesar 82,7% terhadap Tingkat Penjualan,

sedangkan 17,3% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.

Karena nilai R Square di atas 5% atau cenderung mendekati

nilai 1 maka dapat disimpulkan kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel tidak terbatas.

Page 103: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Berdasarkan tabel 4.4 tentang “model summary” dapat disimpulkan

bahwa variabel jumlah konsumen berpengaruh sebesar 0,827 (82,7%)

terhadap tingkat penjualan, sedangkan sisanya sebesar 64,6% adalah

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Selanjutnya berdasarkan tabel 4.5 tentang “coefficients” dapat dijelaskan

bahwa nilai koefisien variabel jumlah konsumen sebesar 0,466 (46,6%),

hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan jumlah konsumen satu

satuan maka variabel tingkat penjualan akan naik sebesar 0,466 (4,66%)

dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain adalah tetap. Hal ini berarti

bahwa jumlah konsumen berpengaruh terhadap tingkat penjualan sebesar

45,6% sedangkan sisanya sebesar 53,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini. Sedangkan pengaruh nyata variabel

jumlah konsumen terhadap tingkat penjualan, dari hasil uji t (uji parsial)

menunjukkan bahwa thitung lebih besar daripada ttabel (12,741 > 1,30695),

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah konsumen memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap tingkat penjualan pada CV. Paris

Internasional Tailor selama kurun waktu tahun 2012-2014.

Page 104: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

87

5.1.2 Berdasarkan tabel 4.7 tentang “model summary” dapat disimpulkan

bahwa variabel jumlah meter kain berpengaruh sebesar 0,790 (79,0%)

terhadap tingkat penjualan, sedangkan sisanya sebesar 21,0% adalah

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Selanjutnya berdasarkan tabel 4.8 tentang “coefficients” dapat dijelaskan

bahwa nilai koefisien variabel jumlah meter kain sebesar 0,179 (17,9%),

hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan jumlah meter kain satu

satuan maka variabel tingkat penjualan akan naik sebesar 0,179 (17,9%)

dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain adalah tetap. Hal ini berarti

bahwa jumlah meter kain berpengaruh terhadap tingkat penjualan sebesar

17,9% sedangkan sisanya sebesar 21,0% dipengaruhi oleh faktor lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini. Sedangkan pengaruh nyata variabel

jumlah meter kain terhadap tingkat penjualan, dari hasil uji t (uji parsial)

menunjukkan bahwa thitung lebih besar daripada ttabel (11,326 > 1,30695),

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah meter kain memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap tingkat penjualan pada CV. Paris

Internasional Tailor selama kurun waktu tahun 2012-2014.

5.1.3 Berdasarkan tabel 4.10 tentang “model summary” dapat disimpulkan

bahwa jumlah konsumen dan jumlah meter kain berpengaruh sebesar

0,827 (82,7%) terhadap tingkat penjualan, sedangkan sisanya sebesar

17,3% dipengaruhi oleh fakto lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Selanjutnya berdasarkan tabel 4.12 tentang uji F (Anova) yang digunakan

untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara

Page 105: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

88

simultan/bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Dapat dijelaskan sebagai hasilnya bahwa Fhitung >Ftabel

(78,784>3,28), yang berarti bahwa secara bersama-sama variabel jumlah

konsumen dan jumlah meter kain berpengaruh signifikan terhadap tingkat

penjualan pada CV. Paris Internasional Tailor selama kurun waktu tahun

2012-2014.

5.2 Saran

5.2.1 Upaya-upaya yang telah dijalankan dan menghasilkan pengaruh positif

bagi perkembangan usaha harus terus ditingkatkan dan dipertahankan,

sedangkan upaya-upaya lain yang sekiranya juga mampu memberikan

pengaruh positif bagi perkembangan usaha juga harus terus digali untuk

dapat dijalankan.

5.2.2 Perkembangan jumlah konsumen dan jumlah meter kain pada CV. Paris

Internasional Tailor harus terus dapat dijaga dan ditingkatkan, sebab dari

hasil penelitian kedua faktor ini terbukti mampu memberikan pengaruh

positif bagi peningkatan penjualan hasil produksi. Serangkaian program

dan kebijakan antara lain seperti program promosi penjualan dan

sejenisnya dapat diterapkan sebagai upaya terus menjaga dan menigkatkan

jumlah konsumen dan jumlah meter kain yang pada gilirannya nanti akan

dapat memberikan pengaruh positif pada peningkatan penjualan hasil

produksi CV. Paris Internasional Tailor.

Page 106: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

68

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2007. Manajemen Pemasaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Al-Quran dan Terjemahannya. 2009. Diponegoro. Bandung.

Alma Buchari, 2000, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, cetakan IV,

Alfabeta Bandung.

Ancella Anitawati, 2005, ManajemenPemasaran, Edisi Indonesia Jakarta.

Anonim, 2011. Pengertian Manajemen.http://blogger.wapsport.org. diakses pada

tanggal 2 Feb 2013.

Anonim. 2009. Definisi Pemasaran dan Manajemen Pemasaran.

http://duniabaca.comdiakses pada tanggal 2 feb 2013.

Assauri, Sofjyan, 2010, ManajemenPemasaran, Konsep dan Strategi, Cetakan X,

PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta.

Berman, Berry dan Evens, R Joel. 2007. Study Guide Marketing. Collier

Macmillan Publisher. London.

Boyd, Harper W, dkk, 2000, ManajemenPemasran : Suatu Pendekatan Strategi

dengan Orientasi Global, PenerbitErlangga, Jakarta.

Cravens, W. David, 1997, Strategi Marketing Mix, EdisikeduaErlangga, Jakarta

Charles M. Lamb, Joseph F. Hair, Carl McDaniel. 2005. Manajemen Pemasaran

Global, Edisi Pertama, Alih Bahasa David Octarevia. Salemba Empat.

Jakarta.

Fandy Tjiptono. 2008. Strategi Pemasaran, Edisi Ketiga. Penerbit Andi.

Yogyakarta.

Handoko, Hani. T 2005, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia,

Penerbit Liberty, Yogyakarta

Hermawan Kartajaya. 2005 Positioning, Brand, Diferensiasi. PT Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta

Page 107: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

69

Imam Mulyana Dewi Suwandi 2009. Promosi dan Public Relations.www.eiman.

uni.cc. diakses pada tanggal 2 Feb 2013.

Irawan, 2000, Pemasaran (Prinsip dan Kasus), EdisiKedua. BPFE, Yogyakarta.

Justin G Longenecker dkk. 2005. Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil.

Terjemahan Salemba Empat. Jakarta

Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran. Prenhalindo. Jakarta

Keegen J Warren, 2007, Manajemen Pemasaran Global, Terjemahan, Edisi V,

PT. Prenhallindo, Jakarta

Kotler Philip 2000, Marketing Manajement, Edisi Millenium, PT. Prenhellindo,

Jakarta.

Kotler & Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: PT. Erlangga.

Kotler Philip & Kevin Lane. 2006. Manajemen Pemasaran. Jakarta:

PT.Indeks.

L.J, Moleong. 2005. Metodologi Penelitian. Remaja Rosdakarya. Bandung

Malang Tjiptono, Flandy. 2008. Strategi Pemasaran. Andi Offset. Yogyakarta

Perreault William, Mccarthy Jerome. 2005. Pemasaran Sebuah Rancangan

Manajerial Global. Binarupa Aksara. Jakarta

Malcolm H. B. Mcdonald, Marketing plang That Work kiat mencapai

pertumbuhan dan propabilitas melalui perencanaan pemasaran efektif, (Cet

1; Jakarta: Erlangga 1999) hal.105.

Philip Kotler, Kevin Laner Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa,

Benyamin Molan, Jilid satu, cetakan kedua. Indeks. Jakarta

Philip Kotler, Swee hoong ang, Siew Meng Long, Chin Tiong Tan. 2005.

Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, Edisi Pertama, Alih Bahasa Fandy

Tjiptono. Andi. Yogyakarta

Prof. Dr. Farida Jasfar, M. E. 2005. Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu,

Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia. Ciawi-Bogor

Prawirosentono, Suyadi, 2005, Pengantar Bisnis Modern, Cetakan Pertama Bumi

Aksara, Jakarta.

Pride Ferrel, 2005, Pemasaran Teori dan Praktek Sehari-hari, Edisi VII, Bina

Rupa Aksara, Jakarta.

Page 108: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

70

Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani. 2006. Manajamen Pemasaran Jasa, Edisi

Kedua. Salemba Empat. Jakarta

Rangkuti Fredy, 2005. Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta : PT. Gramedia

PustakaUtama.

Ritonga, Rahman. 2007. Statistika untuk Penelitian Psikologi dan Penelitian.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Ristiyanti, Prasetijo. 2004. Perilaku Konsumen. Yokyakarta.

Suaryadi, Purwanto,dkk. 2007. Kewirausahaan Membangun Usaha Sukses Sejak

Usia Muda. Salemba Empat. Jakarta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Suharsini, Arikunto. 2005. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.

Rineka Cipta. Jakarta

Suryana. 2005. Kewirausahaan. Salemba Empat. Jakarta

Taufik Hidayat, SE, M.Si & Nina Istiadah, ST. 2012. Panduan Lengkap

Menguasai SPSS 19, Mediakita. Jakarta

Warren J. Keegan. 2005. Manajemen Pemasaran Global, Alih Bahasa, Alexander

Sindoro dan Tanty Syahlina Tarigan. Prenhalindo. Jakarta

Wibisono, Dermawan. 2006. Manajemen Kinerja Konsep Desain dan Teknik

Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Erlangga. Jakarta

Internet :

http://eprints.uny.ac.id/9191/2/bab%25202%2520-09514131010.pdf

http://www.bisniskonfeksi.com/mengenal-jenis-jenis-kain-dan-karakteristiknya

Page 109: PENGARUH JUMLAH KONSUMEN DAN JUMLAH METER KAIN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN HASIL PRODUKSI CV. PARIS INTERNASIONAL TAILOR

71

CATATAN KEGIATAN KONSULTASI/

BIMBINGAN SKRIPSI

Judul Skripsi

Dosen Pembimbing

:

:

Pengaruh Jumlah Konsumen Dan Jumlah Meter Kain

Terhadap Tingkat Penjualan Hasil Produksi Cv. Paris

Internasional Tailor Jl. Jatiwaringin Raya No. 47 E

Jakarta Timur

Sukardi, SE, MM

Tanggal

Uraian Kegiatan

Tanda Tangan

Dosen

Pembimbing I

14-3-2015 Bimbingan/konsultasi Pengajuan Proposal (Bab

I, II, III)

28-3-2015 Bimbingan/konsultasi Revisi 1 Proposal (Bab

I, II, III)

4-4-2015 Bimbingan/konsultasi Revisi 2 Proposal (Bab

I, II, III)

25-4-2015 Bimbingan/konsultasi Revisi 3 Proposal (Bab

I, II, III)

2-5-2015

Bimbingan/konsultasi Proposal (Bab I, II, III)

23-5-2015 Bimbingan/konsultasi Revisi Proposal (Bab I,

II, III)

13-6-2015 Bimbingan/konsultasi Revisi Proposal (Bab I,

II, III)

27-6-2015

Bimbingan/konsultasi Bab IV, V

4-7-2015

Bimbingan/konsultasi Revisi Bab IV, V

25-7-2015

Bimbingan/konsultasi Revisi Bab IV, V

1-8-2015

Bimbingan/konsultasi Revisi Bab IV, V

8-8-2015 Bimbingan/konsultasi Lembar Pengesahan,

Lampiran, Dll

22-8-2015 Bimbingan/konsultasi Revisi Lembar

Pengesahan, Lampiran, Dll