Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919
Filsafat Paris Van Java
-
Upload
haris-risdiana -
Category
Documents
-
view
12 -
download
1
description
Transcript of Filsafat Paris Van Java
FILOSOFI PARIS VAN JAVA
DENGAN HOME INDUSTRI
SEPATU DI CIBADUYUT
BANDUNG JAWA BARAT
Disusun Oleh :
HARIS RISDIANA
101414253012
PROGRAM STUDI
MAGISTER KESEHATAN DAN KESELAMANATAN KERJA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Definisi Filsafat
A. Filsafat secara Etimologi
Kata Filsafat dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Falsafah, dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah Philosophy adalah berasal dari bahasa
Yunani yaitu Philosophia. Terdiri atas kata Philein yang berarti cinta (love) dan
Sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi istilah
filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom). Kata filsafat pertama kali
digunakan oleh Pythagoras (582-496 SM). Pengertian filsafat itu diperjelas seperti
yang banyak dipakai saat ini dan juga digunakan oleh Socrates (470-399 SM) dan
para filsuf lainnya.
B. Filsafat secara Terminologi
Plato mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk
mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli.
Aristoteles mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang
meliputi kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika,
retorika, etika, politik dan estetika (filsafat keindahan).
Immanuel Kant mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang
menjadi pangkal dari semua pengetahuan yang didalamnya tercakup masalah
epistemology yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui.
N. Driyarkara mengatakan bahwa filsafat adalah perenungan yang sedalam-
dalamnya tentang sebab-sebab ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan
(reality) yang sedalam-dalamnya sampai ke mengapa yang penghabisan.
Elvandari mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan menggunakan
akal sampai pada hakikatnya.
2
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang berasal dari buah pikiran yang mendalami sebuah fakta yang ada sampai
pada akhirnya diperoleh jawaban yang benar.
C. Definisi Ilmu
1) M. Izuddin Taufiq menyatakan bahwa Ilmu adalah penelusuran data atau
informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan
menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya.
2) Thomas Kuhn menyatakan bahwa ilmu adalah himpunan aktivitas yang
menghasilkan banyak penemuan, baik dalam bentuk penolakan maupun
pengembangannya.
3) Ralp Ross dan Ernest Van Den Haag menyatakan bahwa ilmu adalah yang
empiris, rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.
4) NS. Asmadi. Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses
mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali (metode
ilmiah).
5) DR. H. M. Gade menyatakan bahwa ilmu adalah falsafah, yaitu hasil
pemikiran tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan manusia.
Dari definisi diatas dapat didimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan
yang merupakan hasil dari proses ilmiah yang sistematik dan bersifat empiris.
D. Definisi Filsafat Ilmu
1) Robert Ackermann mengatakan bahwa filsafat ilmu dalam suatu segi adalah
sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan
perbandingan terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau
dalam kerangka ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat
demikian itu, tetapi filsafat ilmu demikian bukan suatu cabang yang bebas dari
praktek ilmiah senyatanya.
2) Peter Caws mengatakan bahwa filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat
yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan
pada seluruh pengalaman manusia.
3
3) Lewis White Beck mengatakan bahwa filsafat ilmu mempertanyakan dan
menilai metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan
pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
4) John Macmurray mengatakan bahwa filsafat ilmu terutama bersangkutan
dengan pemeriksaan kritis terhadap pandangan-pandangan umum, prasangka-
prasangka alamiah yang terkandung dalam asumsi-asumsi ilmu atau yang
berasal dari keasyikan dengan ilmu.
5) Stephen R.Toulmin mengatakan bahwa filsafat ilmu partama-tama mencoba
menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah
prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbincangan, metode-metode
penggantian dan perhitungan, praanggapan-praanggaan metafisis, dan
selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut
tinjauan logika formal, metodologis praktis, dan metafisika.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat ilmu adalah sebuah
penilaian terhadap segala pandangan yang berdasarkan pada proses pemikiran
ilmiah.
2. Paris van java
Parijs van Java, telah menjadi satu predikat yang tidak dapat dilepaskan dari
Bandung. Sejarah menyatakan bahwa predikat tersebut diberikan oleh warga Eropa
yang bermukim di Indonesia semenjak jaman kolonial Belanda, dan menjadikan
Parijs van Java sebagai pusat kegiatan mereka, mulai dari kegiatan politik, intelektual,
kesenian, budaya, hingga hiburan dan rekreasi. Hingga kini, Bandung tetap
menjalankan fungsi – fungsi tersebut. Sebagai ibukota Propinsi Jawa Barat, Bandung
menjalankan fungsinya sebagai pusat kegiatan politik di Jawa Barat. Keberadaan
beberapa institusi pendidikan terkemuka, menjadikan Bandung sebagai pusat kegiatan
intelektual. Banyaknya musisi dan tokoh seni terkemuka yang berasal dan bermukim
di Bandung, merupakan bukti nyata keberadaan Bandung sebagai pusat kesenian dan
budaya. Tingginya tingkat kunjungan masyarakat dari luar kota Bandung serta
maraknya bisnis hiburan, rekreasi hingga perbelanjaan di Bandung, merupakan fakta
yang menunjukan bahwa Bandung masih menjadi salah satu primadona hiburan dan
rekreasi.
4
Kenyataan bahwa Bandung telah menjadi salah satu pusat kunjungan yang
tidak pernah mati, sangat tidak dapat dipungkiri. Fakta menunjukan bahwa puluhan
bahkan ratusan bus, selalu memenuhi tempat parkir pusat – pusat perhatian di kota
Bandung, pada akhir minggu. Di hari libur, kemacetan merupakan satu tradisi, baik di
dalam kota Bandung, maupun pada setiap akses jalan yang menuju Bandung. Hal
5
tersebut menimbulkan dampak persaingan yang semakin kompetitif antar pusat –
pusat perhatian di Bandung.
Kota Bandung dikenal sebagai “Parijs van Java” pertama kali pada sekitar
tahun 1920 – 1925. Pada saat itu, kota Bandung sedang giat-giatnya dibangun menjadi
sebuah pemukiman yang indah dan lengkap dengan sarana-sarana untuk memenuhi
kebutuhan warganya. Warga Eropa yang tinggal di Bandung tetap mempertahankan
suasana lingkungan kehidupannya di tengah-tengah masyarakat pribumi, baik rumah
tinggalnya, gaya hidup, menu makanan maupun cara berpakaiannya sehari-hari.
Kota Bandung tempo doeloe menjadi dikenal sebagai “Parijs van Java” ketika
mulai diadakan “Bursa Tahunan” (Jaarbeurs) di sebuah komplek di jalan Aceh.
“Jaarbeurs” ini merupakan pasar malam dengan berbagai macam acara dan tontonan,
seperti teater sandiwara dan musik yang diselenggarakan setiap tahun pada bulan Juni
6
– Juli. Tidak hanya itu saja. Jalan Braga yang terletak di kota Bandung pun terkenal
sebagai pusat belanja dan tempat memajang pakaian model terbaru dari Paris saat itu.
Di jalan tersebut juga sering diadakan pertunjukan kesenian setiap malam tertentu.
Oleh karena suasana kota Bandung saat itu yang begitu gemerlap dengan suasana ke-
eropaan-nya, baik di siang maupun malam hari, mungkin orang jadi menyebutnya
sebagai kota Paris dari Jawa (Paris of Java atau Parijs van Java).
3. Cibaduyut
7
Data dari BPS menunjukkan, jumlah penduduk miskin di Jawa Barat pada
Maret 2013 mencapai 4.297.038 (9,52 persen) orang. Jumlah tersebut mengalami
penurunan dibandingkan dengan bulan September 2012 yang berjumlah 4.421.484
orang (9,89 persen). Kemiskinan berdampak kepada masalah-masalah sosial yang
lain, bahkan dapat saling berkaitan. Dampak-dampak yang disebabkan oleh
kemiskinan ini yaitu, pengangguran, kenakalan remaja, kriminalitas, munculnya
perkampungan kumuh, kesenjangan sosial ekonomi, dan salah satunya pekerja anak.
Kehadiran pekerja anak di berbagai daerah dan kegiatan usaha sesungguhnya
bukanlah hal yang baru. Di Indonesia, kehadiran pekerja anak ini telah terjadi
menjelang abad 20, yakni ketika sektor perkebunan dan industri gula modern mulai
dikembangkan oleh kolonialisme belanda ke pelosok desa (Amiruddin dan Achdian,
1995) dalam (Suyanto, 2010:112). Kebutuhan tenaga kerja yang meningkat dan
ditambah lagi dengan pertimbangan bahwa anak-anak bersedia dibayar murah, maka
sejak itu pula keterlibatan anak-anak dalam sektor perkebunan mulai merebak.
Di tahun 1990-an dan awal abad milenium, jumlah pekerja anak disinyalir
terus bertambah bersamaan dengan makin merebaknya proses industrialisasi yang
melahirkan proses pemiskinan di sebagian besar masyarakat desa. Bahkan, setelah
Indonesia memasuki situasi krisis ekonomi yang berkepanjangan disinyalir jumlah
pekerja anak kembali melonjak bersamaan dengan makin meningkatnya jumlah siswa
yang putus sekolah (Sri Sanituti dkk, 2000) dalam (Suyanto, 2010:111).
Data Understanding Children's Work (UCW) 2012 menyebutkan, sebanyak
2,3 juta anak Indonesia berusia 7-14 adalah pekerja anak di bawah umur. Sementara
itu, hasil Survei Pekerja Anak Indonesia tahun 2009, kerja sama Internasional Labour
8
Organisation (ILO) dengan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, sedikitnya ada
4 juta dari 58,8 juta anak berusia 5-17 tahun terpaksa bekerja. Sebanyak 1,7 juta orang
di antaranya bekerja 12 jam hingga 21 jam per minggu.
Di Provinsi Jawa Barat, terdapat 6 (enam) kabupaten/ kota yang disinyalir
menjadi pusat pekerja anak, di antaranya Kota Bandung, kabupaten Bandung,
Kabupaten Indramayu, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten
Bogor. Berdasarkan data dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Kemenakertrans) tahun 2012, jumlah pekerja anak di provinsi Jawa Barat sebanyak
2.070 anak yang berada di 14 kabupaten/kota. Jumlah tersebut merupakan sebagian
dari jumlah pekerja anak di 21 provinsi yang mencapai 10.750 jiwa.
Di Kota Bandung konsentrasi pekerja anak ada di daerah Cibaduyut. Daerah
tersebut menjadi sentra industri rumahan (home industry) khususnya produk-produk
dari kulit (sepatu, sandal, jaket, tas, ikat pinggang, souvenir, dan lain-lain). Sebelum
ILO/IPEC ikut terjun mengeluarkan anak-anak dari eksploitasi kerja. Banyak sekali
ditemukan anak-anak yang bekerja di daerah Cibaduyut. Setelah program yang
dilaksanakan dirasa berhasil mengeluarkan pekerja anak dari bentuk-bentuk perlakuan
terburuk terhadap anak, program dari ILO/IPEC tersebut dihentikan sejak tahun 2009.
Untuk sekarang, pekerja anak memang sudah tidak terlalu banyak seperti dulu, akan
tetapi kalau kita telusuri gang-gang di kawasan cibaduyut, masih ada ditemukan
anak-anak yang bekerja.
9
Pengusaha sepatu di Kawasan perdagangan Sepatu Cibaduyut hingga saat ini
masih mempekerjakan pekerja anak dalam kegiatan usahanya. Walaupun telah ada
larangan dari pemerintah karena melanggar undang-undang tentang perlindungan
anak akan tetapi hal tersebut tidak membuat pekerja anak keluar. Di Kelurahan
Cibaduyut sendiri khususnya di RW 03 masih banyak ditemukan pekerja anak tetapi
dalam kasus yang berbeda. Pekerja anak di sini ikut bekerja di bengkel sepatu orang
tuanya sendiri untuk membiayai keperluannya sendiri. Anak-anak tersebut ada yang
masih bersekolah dan ada yang telah lama putus sekolah karena berbagai faktor. Di
setiap rumah, peneliti melihat tiap-tiap rumah di RW 03 memiliki bengkel sepatu
sendiri dan selalu ada anak yang ikut bekerja dengan lingkungan kerja yang sesak,
sempit, dan kumuh tanpa ada ventilasi yang cukup.
10
Konsekuensi yang mesti dibayar oleh pekerja anak adalah hilangnya waktu
untuk melakukan kegiatan edukatif dan rekreatif yang sehat dan sangat diperlukan
oleh seorang anak dalam masa perkembangannya (Suyanto, 2010:123). Dari laporan
penghapusan pekerja anak Indonesia yang diterbitkan International Labour
Organization 2007-2011 disebutkan bahwa dampak-dampak negatif pekerjaan
terhadap tumbuh kembang anak yaitu permasalahan fisik, emosi, dan sosial. Masalah
fisik menjadikan anak rentan terhadap kecelakaan maupun penyakit, masalah emosi
menjadikan anak berperilaku buruk, dan masalah sosial menyebabkan anak tidak
mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain yang berakibat anak
berperilaku pasif, rendah diri, egois, dan tertutup.
Masa-masa kecil merupakan periode yang sangat krusial dalam menanamkan
nilai-nilai positif bagi anak. Anak sangat terbuka kepada orang-orang di dekatnya
tentang segala sesuatu. Pengungkapan diri ini dasar dalam menjalin hubungan yang
sehat baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Anak yang rela membuka diri
kepada orang lain terbukti cenderung memiliki sifat-sifat sebagai berikut : kompeten,
terbuka, ekstrover, adaptif, dan inteligen, yakni sebagian dari ciri-ciri orang yang
masak dan bahagia (Johnson,1981) dalam (Supratiknya, 2014:15-16).
Anak pada usianya membutuhkan interaksi dengan orang lain baik itu dengan
orangtua sendiri, teman sepermainan, teman-teman di sekolah, guru, dan masyarakat
11
di lingkungan sekitar. Interaksi dibutuhkan untuk membentuk keterampilan sosial,
pola pikir anak dan melembagakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Hubungan interpersonal yang terganggu di usia dini dapat menyebabkan
gangguan pada aspek psikososial anak tersebut seperti dewasa sebelum waktunya,
penyesuaian diri anak yang rendah, ketidakmampuan anak menjalin hubungan dengan
orang lain, dan bahkan bisa menjurus ke perilaku yang menyimpang.
Hubungan Interpersonal yang baik pada anak menciptakan keterampilan
sosial. Robert dan Gilbert (2009:13-14) menyatakan bahwa anak mempelajari
sosialisasi seksual, mengendalikan perasaan marah atau tindakan kasar,
mengungkapkan emosi, dan mempertahankan persahabatan, melalui interaksi mereka
dengan orang lain. Apabila anak dalam perkembangannya tidak atau gagal
memperoleh keterampilan sosial semacam itu, mereka ditimpa masalah seperti
pengungkapan kemarahan yang tidak sesuai, kesulitan dalam berteman, dan
ketidakmampuan untuk menghadapi tekanan teman sebaya.
12
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kajian Axiology proses kerja di Home industry sepatu
Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya
dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita
bisa memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan di jalan
yang baik pula. Karena akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai ilmu pengetahuan
yang lebih itu dimanfaatkan di jalan yang tidak benar
Aspek bagaimana manusia mempergunakan pegawainya. Di home industry cibaduyut
banyak karyawan dengan usia anak anak dan remaja, namun kegunaan dari para pekerja
tersebut harus disesuaikan dengan hak nya anak anak untuk mendapatkan pendidikan
yang sesuai, demi terciptanya image bandung sebagai kota pusat fashion termasuk budaya
seperti dahulu ketika bandung disebut “paris van java” banyak pengusaha home industry
mengkesampingkan para pekerja di bawah umur.
Kegunaan aspek axiology khususnya dalam home industry sepatu ini yaitu :
1. Untuk menyatukan ide, pemikiran masing-masing karyawan dalam mencapai
visi, misi home industry dan kota bandung
2. Digunakan untuk bermusyawarah, dialog, pengungkapan masalah dan
pengambilan kesimpulan dari setiap masalah yang terjadi.
Setiap pengusaha home industry pabrik sepatu di cibaduyut sangat mempunyai
banyak permasalahan contohnya para pengusaha masih mempekerjakan anak kecil
sebagai karyawannya. Alasan dari pengusaha biasanya dikarenakan tarif untuk menggaji
para karyawan anak di bawah umur lebih murah dibandingkan dewasa
Sebaiknya pemerintah member sangsi tegas para pengusaha yang mempekerjakan
anak dibawah umur untuk bekerja. Dan seharusnya bagi para pengusaha harus
mengetahui pentingnya pendidikan bagi usaia dini, supaya kedepannya tidak ada
pengusaha yang mempekerjakan anak di bawah umur. kita lakukan usaha dan pencegahan
dengan sebaik mungkin, dan
13
2. Kajian Epistemology home industry cibaduyut
Epistemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula
atau sumber, struktur, metode dan sahnya (validitasnya) pengetahuan.
Kota Bandung sejak dahulu dikenal sebagai kota yang memiliki beragam kekhasan
yang memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Di era 80-an, Bandung
dikenal dengan kelom geulis – nya. Di era 90-an, sentra sepatu Cibaduyut dan sentra
Jeans Cihampelas mulai menjadi primadona pusat kunjungan dan belanja bagi masyarakat
Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan keberadaan Cibadak Mall, yang menyediakan
sandang import dengan harga yang relatif murah. Dan kini, Bandung dikenal sebagai
surga belanja bagi masyarakat Indonesia dengan menjamurnya factory-factory outlet yang
menjual sandang sisa eksport dengan harga yang sangat kompetitif. Di luar itu, Peuyeum,
Oncom, Keripik, Batagor, hingga molen dan brownies, menjadi buah tangan favorit yang
selalu dicari oleh pengunjung kota Bandung. Berbagai komponen yang ada di kota
Bandung, mulai dari jajanan hingga café, rumah kost hingga property, selalu menjadi
objek perhatian masyarakat.
Pengusaha sepatu di Kawasan perdagangan Sepatu Cibaduyut hingga saat ini masih
mempekerjakan pekerja anak dalam kegiatan usahanya. Walaupun telah ada larangan dari
pemerintah karena melanggar undang-undang tentang perlindungan anak akan tetapi hal
tersebut tidak membuat pekerja anak keluar. Di Kelurahan Cibaduyut sendiri khususnya
di RW 03 masih banyak ditemukan pekerja anak tetapi dalam kasus yang berbeda.
Pekerja anak di sini ikut bekerja di bengkel sepatu orang tuanya sendiri untuk membiayai
keperluannya sendiri. Anak-anak tersebut ada yang masih bersekolah dan ada yang telah
lama putus sekolah karena berbagai faktor. Di setiap rumah, peneliti melihat tiap-tiap
rumah di RW 03 memiliki bengkel sepatu sendiri dan selalu ada anak yang ikut bekerja
dengan lingkungan kerja yang sesak, sempit, dan kumuh tanpa ada ventilasi yang cukup.
C. Kajian Ontology home industry dengan paris van java
Pengertian paling umum pada ontologi adalah bagian dari bidang filsafat yang
mencoba mencari hakikat dari sesuatu. Pengertian ini menjadi melebar dan dikaji secara
tersendiri menurut lingkup cabang-cabang keilmuan tersendiri. Pengertian ontologi ini
menjadi sangat beragam dan berubah sesuai dengan berjalannya waktu.
14
Sebuah ontologi memberikan pengertian untuk penjelasan secara eksplisit dari konsep
terhadap representasi pengetahuan pada sebuah knowledge base. Sebuah ontologi juga
dapat diartikan sebuah struktur hirarki dari istilah untuk menjelaskan sebuah domain yang
dapat digunakan sebagai landasan untuk sebuah knowledge base”. Dengan demikian,
ontologi merupakan suatu teori tentang makna dari suatu objek, property dari suatu objek,
serta relasi objek tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan.
Ringkasnya, pada tinjauan filsafat, ontologi adalah studi tentang sesuatu yang ada.
Home industry cibaduyut merupakan bisnis yang sangat menjanjikan karena di sana
terdapat banyak pengrajin yang handal dan sudah berpengalaman untuk membuat sebuah
sepatu. Akan tetapi di tahun tahun ini banyak usaha pengrajin sepatu yang gulung tikar
dikarenakan kalah bersaing dengan industry sepatu yang mulai bermunculan di bandung.
Karena cibaduyut sebagai icon kota bandung diharapkan menjadi tempat yang menjadi
popular lagi seperti dahulu ketika jaman colonial belanda, bahkan kota bandung disebut
sebagai paris van java karena sebagai pusat fashion. Diharapkan cibaduyut dapat
berkembang kembali seperti dahulu dan menjadikan kota bandung sebagai paris van java.
15
BAB IV
SALUTOGENESIS
A Pengertian Salutogenesis
Konsep Salutogenesis diciptakan oleh Aaron Antonovsky (1979) ahli sosiologi
medis.Salutogenesis berasal dari kata salus (latin) :kesehatan dan genesis (Yunani) :asal
Konsep Salutogenesis adalah :
Mengeksplorasi asal mula kesehatan daripada menjelaskan penyebab penyakit.
Seseorang mempunyai akses ke sejumlah variasi sumber daya yang dapat membantu
memahami dunia sebagai suatu realitas yang teratur dan terstruktur
Sumber daya ini disebut Generalized Resistence Resources (GRR)
Kemampuan untuk menggunakan GRR berbeda tiap orang
Orientasi salutogenetic adalah faktor penyebab keselamatan seperti diuraikan oleh gambar
berikut:
1. Usaha pencegahan (usaha preventif)
Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah
terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa
latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak
terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya
16
salutogenesis
secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian
bagi seseorang atau masyarakat.
Usaha yang di lakukan untuk mencegah permasalahan yang berada di home industry
cibaduyut di antara lain :
a) Mendaur ulang sisa hasil produksi pembuatan sepatu, contohnya seperti kulit sisa
yang sudah tidak dipakai lagi untuk pembuatan sepatu tersebut
b) Tidak mempekerjakan anak anak di bawah umur dalam pembuatan produksi
sepatu di cibaduyut
c) Menggunakan masker pada saat sedang bekerja
d) Memberikan ventilasi di ruang pembuatan sepatu tersebut
e) Tidak menggunakan bahan lem yang berbahaya dalam proses pengelemannya
2. Protective
suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit,
atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
Di kegiatan home industry usaha kuratif yang harus dilakukan apabila lingkungan
sudah terpapar:
a) Merubah kondisi ruangan pembuatan sepatu yang berukuran 3x3 yang tanpa
ventilasi menjadi berventilasi
b) Menganjurkan para pekerja untuk melakukan x-ray dikarenakan para pekerja di
home industry cibaduyut menggunakan lem yang mengandung bahan yang
berhabaya bagi paru paru dan dapat mengakibatkan cancer apabila terpapar dalam
jangka waktuyang lama
c) Memberikan istirahat bagi para pekerja yang sakit
d) Mengganti para pekerja anak anak dengan pekerja yang sudah dewasa
3. Rehabilitative
Rehabilitative adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan
bekas penyakit dan penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai
anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuannya.
Upaya yang harus dilakukan untuk merehabilitative home industry di cibaduyut dalam
upaya mengembalikan kesejahteraan para pekerja dan kepopuleran cibaduyut yaitu :
17
a) Merubah cara penjualan sepatu tersebut yang sebelumnya masih menggunakan
cara lama seperti berjualan di toko dan menggunakan catalog menjadi penjualan
yang modern salah satu contohnya yaitu penjualan secara online
b) Mengembalikan anak anak yang semula bekerja agar kembali ke bangku sekolah
18