PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax...

21
PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK RESTORAN (STUDI EMPIRIS WAJIB PUNGUT RESTORAN DI SURAKARTA) Pardi dan Dwi Handayani STIE “AUB” Surakarta Abstraksi Salah satu Pajak daerah yang dikelola Dipenda dalam penelitian ini adalah Pajak Restoran. Pajak restoran termasuk dalam sumber PAD yang pemungutannya dilakukan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah 60 Wajib Pungut Restoran yang terdaftar dalam Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih responden yang memenuhi kriteria diteliti. Y = 6,893 + 0,487 X 1 + 0,349 X 2 + 0,238 X 3 + 0,224 X 4 +e. Hasil uji t diperoleh bahwa variabel kesadaran perpajakan, tingkat pemahaman wajib pajak tentang undang -undang dan peraturan perpajakan, persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi administrasi pajak restoran dan tax avoidance berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan penerimaan pajak restoran secara parsial. Hasil uji F diperoleh bahwa variabel kesadaran perpajakan, tingkat pemahaman wajib pajak tentang undang -undang dan peraturan perpajakan, persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi administrasi pajak restoran dan tax avoidance berpengar uh signifikan terhadap keberhasilan penerimaan pajak restoran secara simultan. Variabel independen memberikan pengaruh sebesar 78, 9 % terhadap variabel dependen , sedang sisanya sebesar 21,1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Kata Kunci : kesadaran perpajakan, tingkat pemahaman wajib pajak tentang undang - undang dan peraturan perpajakan, persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance, keberhasilan penerimaan pajak restoran PENDAHULUAN elaksanaan otonomi daerah yang dititikberatkan pada Kabupaten/Kota sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004, menuntut Pemerintah Daerah untuk mampu mengurus dan mengatur rumah tangga pemerintahannya sendiri. Hal ini mendorong Pemerintah Daerah untuk lebih mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peningkatan PAD akan mempermudah Pemerintah Daerah dalam melaksanakan tugas tugas pelayanan kepada masyarakat serta peningkatan pembangunan daerah. PAD semakin terasa penting kontribusinya dalam mendukung dan memelihara hasil – hasil pembangunan daerah. Upaya untuk meningkatkan PAD yang berasal dari Pajak Daerah tentunya tetap dapat dilakukan tanpa harus menambah beban masyarakat. Dipend a merupakan unsur pelaksana teknis yang membantu Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan tugas tugas dalam bidang pendapatan daerah serta melaksanakan kebijakan yang ada untuk lebih mengoptimalkan PAD. Undang – Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, menjelaskan bahwa Pajak Daerah ditempatkan sebagai salah satu perwu - P

Transcript of PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax...

Page 1: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAKRESTORAN (STUDI EMPIRIS WAJIB PUNGUT RESTORAN DI SURAKARTA)

Pardi dan Dwi HandayaniSTIE “AUB” Surakarta

Abstraksi

Salah satu Pajak daerah yang dikelola Dipenda dalam penelitian ini adalah PajakRestoran. Pajak restoran termasuk dalam sumber PAD yang pemungutannya dilakukan olehDinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Penelitian ini dilakukan denganmetode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah 60 Wajib Pungut Restoran yang terdaftardalam Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta. Teknikpengambilan sample yang digunakan adalah metode purposive sampling, yaitu teknikpengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih responden yang memenuhi kriteriaditeliti.

Y = 6,893 + 0,487 X1 + 0,349 X2 + 0,238 X3 + 0,224 X4 +e. Hasil uji t diperoleh bahwavariabel kesadaran perpajakan, tingkat pemahaman wajib pajak tentang undang -undang danperaturan perpajakan, persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi administrasi pajakrestoran dan tax avoidance berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan penerimaan pajakrestoran secara parsial. Hasil uji F diperoleh bahwa variabel kesadaran perpajakan, tingkatpemahaman wajib pajak tentang undang -undang dan peraturan perpajakan, persepsi wajibpajak tentang pelaksanaan sanksi administrasi pajak restoran dan tax avoidance berpengar uhsignifikan terhadap keberhasilan penerimaan pajak restoran secara simultan.

Variabel independen memberikan pengaruh sebesar 78, 9 % terhadap variabeldependen , sedang sisanya sebesar 21,1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yangditeliti.

Kata Kunci : kesadaran perpajakan, tingkat pemahaman wajib pajak tentang undang - undangdan peraturan perpajakan, persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksiadministrasi pajak restoran, tax avoidance, keberhasilan penerimaan pajakrestoran

PENDAHULUAN

elaksanaan otonomi daerah yangdititikberatkan pada Kabupaten/Kotasebagaimana yang diamanatkan oleh

Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004dan Undang – Undang Nomor 33 Tahun2004, menuntut Pemerintah Daerah untukmampu mengurus dan mengatur rumahtangga pemerintahannya sendiri. Hal inimendorong Pemerintah Daerah untuklebih mengoptimalkan Pendapatan AsliDaerah (PAD). Peningkatan PAD akanmempermudah Pemerintah Daerah dalammelaksanakan tugas – tugas pelayanankepada masyarakat serta peningkatanpembangunan daerah. PAD semakin terasa

penting kontribusinya dalam mendukungdan memelihara hasil – hasil pembangunandaerah.

Upaya untuk meningkatkan PADyang berasal dari Pajak Daerah tentunyatetap dapat dilakukan tanpa harusmenambah beban masyarakat. Dipend amerupakan unsur pelaksana teknis yangmembantu Pemerintah Daerah dalammenyelenggarakan tugas – tugas dalambidang pendapatan daerah sertamelaksanakan kebijakan yang ada untuklebih mengoptimalkan PAD.

Undang – Undang Nomor 34 Tahun2000 tentang Pajak Daerah dan RetribusiDaerah, menjelaskan bahwa Pajak Daerahditempatkan sebagai salah satu perwu -

P

Page 2: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

judan kewajiban yang merupakan peranserta dalam pembiayaan daerah danpembangunan daerah. Pajak Daerahadalah iuran wajib yang dilakukan olehorang pribadi atau badan kepada daerahtanpa imbalan langsung yang seimbang,yang dapat dipaksakan berdasarkanperaturan perundang – undangan yangberlaku, yang digunakan untuk membiayaipenyelenggaraan Pemerintah Daerah danpembangunan daerah (Suandy, 2002 :262).

Undang – Undang Nomor 34 Tahun2000 menjelaskan bahwa Pajak Daerahyang menjadi otonomi kota. Pajak daerahyang dikelola oleh Dinas PendapatanPengelolaan Keuangan Dan Aset Daerahadalah pajak hotel, pajak restoran, pajakhiburan, pajak reklame, pajak parkir, p ajakpenerangan jalan, dan Pajak Bumi danBangunan.

Salah satu Pajak daerah yangdikelola Dipenda yang menjadi topik

bahasan dalam penelitian ini adalah PajakRestoran. Pajak restoran termasuk dalamsumber PAD yang pemungutannya dila -kukan oleh Dinas Pendapatan PengelolaanKeuangan dan Aset Daerah. BerdasarkanUndang – undang Nomor 18 Tahun 1997tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerahyang telah diubah dengan Undang –undang Nomor 34 Tahun 2000 tentangPajak Daerah dan Retribusi Daerah,Pemerintah Kota Surakarta mengaturaturan – aturan mengenai Pajak Restorandalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun2002 tentang Pajak Restoran.

Setiap periode, Dinas PendapatanPengelolaan Keuangan dan Aset Daerahselalu menetapkan suatu target pajak yangingin dicapai serta mencatat realisasipenerimaan yang diterima dalam periodetersebut. Berikut ini adalah daftar targetdan realisasi penerimaan Pajak Restoran diSurakarta periode 2007-2008 :

Target dan Realisasi Penerimaan Pajak RestoranKota Surakarta Tahun 2007-2008

Tahun Target Realisasi2007 6.000.000.000 6.193.638.8842008 7.500.000.000 7.647.041.788

Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Tahun 2007, target penerimaanPajak Restoran Rp 6.000.000.000,00sedangkan realisasi penerimaan Pa jakRestoran sebesar Rp 6.193.638.884,00.Artinya bahwa tahun 2007, realisasi pene -rimaan Pajak Restoran telah mencapaitarget yang ditetapkan oleh Dinas Penda -patan Pengelolaan Keuangan dan AsetDaerah.

Tahun 2008, target penerimaanPajak Restoran Rp 7.500.000.000,00sedangkan realisasi penerimaan PajakRestoran sebesar Rp 7.647.041.788,00.Artinya bahwa tahun 2008, realisasi pene -rimaan Pajak Restoran telah mencapaitarget yang ditetapkan oleh Dinas Pen -dapatan Pengelolaan Keuangan dan AsetDaerah. Sehingga dapat dikatakan bahwa

penerimaan pajak pada tahun 2007 dan2008 telah berhasil.

Faktor tax payer relatif bersifatuncontrollable untuk fiskus. Faktor taxpayer adalah faktor – faktor yang melekatpada wajib pajak. Oleh karena itu, penge -tahuan tentang faktor – faktor yang mele-kat pada wajib pajak merupakan inputpenting bagi fiskus, dan sangat berperanpenting dalam upaya peningkatan keber -hasilan pajak restoran.

Permasalahan dalam penelitian iniadalah :1. Apakah kesadaran perpajakan mem-

punyai pengaruh signifikan terhadapkeberhasilan penerimaan pajakrestoran di Surakarta?

2. Apakah tingkat pemahaman WPtentang Undang – Undang dan

Page 3: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

Peraturan Perpajakan mempunyaipengaruh signifikan terhadap keber -hasilan penerimaan pajak restoran diSurakarta?

3. Apakah persepsi WP tentang pelak-sanaan sanksi administrasi pajakrestoran mempunyai pengaruh signi -fikan terhadap keberhasilan pene -rimaan pajak restoran di Surakarta?

4. Apakah tax avoidance mempunyaipengaruh signifikan terhadap keber -hasilan penerimaan pajak restora n diSurakarta?

5. Apakah kesadaran perpajakan, tingkatpemahaman WP tentang Undang –Undang dan Peraturan Perpajakan,persepsi WP tentang pelaksanaansanksi administrasi pajak restoran, taxavoidance secara simultan mempunyaipengaruh signifikan terhadap keb er-hasilan penerimaan pajak restoran diSurakarta?

STUDI PUSTAKA DAN HIPOTESISA. Pengertian Pajak

Banyak para ahli memberikan penger -tian / definisi yang berbeda – bedamengenai pajak, yaitu:a) Prof.Dr.Rochmat Soemitro, S.H

Pajak adalah iuran rakyat kepadakas Negara (peralihan kekayaandari sektor partikelir ke sektorpemerintah) berdasarkan Undang– Undang (dapat dipaksakan)dengan tiada mendapat jasa timbalyang langsung dapat ditunjuk danyang digunakan untuk membiayaipengeluaran umum.

a) Dr.Soeparman SoemahamidjajaPajak adalah iuran wajib, berupauang / barang, yang dipungut olehpenguasa berdasarkan norma –norma hukum, guna menutupbiaya produksi barang – barangdan jasa kolektif dalam mencapaikesejahteraan umum.

b) Prof.S.I. DjajadiningratPajak sebagai suatu kewajibanmenyerahkan sebagian daripadakekayaan kepada negara dise -

babkan suatu keadaan, kejadiandan perbuatan yang memberikankedudukan tertentu, tetapi bukansebagai hukuman, menurutperaturan – peraturan yang dite-tapkan pemerintah serta dapatdipaksakan, tetapi tidak ada jasabalik dari negara secara langsung,untuk memelihara kesejahteraanumum.

B. Pajak Restoran1. Nama, Objek, Subjek, dan Wajib

Pajaka. Restoran yaitu tempat menyan -

tap makanan dan atau minu-man yang disediakan dengandipungut bayaran, tidak ter-masuk usaha jasa dan catering

b. Pajak Restoran yaitu pajak atassemua pelayanan penjualanmakanan minuman di restoran

c. Pengusaha Restoran adalahorang atau badan yang menye-lenggarakan usaha restoranuntuk atas nama sendiri danatas nama pihak lain yangmenjadi tanggungannya.

d. Objek Pajak Restoran adalahpelayanan atas penjualanmakanan dan atau minumanyang disediakan di restorandengan pembayaran, termasukpesanan yang dibawa pulang.Dikecualikan dari objek pajakrestoran adalah :1) Pelayanan usaha boga atau

catering2) Pelayanan yang disediakan

oleh restoran atau rumahmakan yang peredarannyatidak melebihi batastertentu yang ditentukanoleh Walikota.

e. Subjek pajak restoran adalahorang pribadi atau badan yangmelakukan pembayaran ataspelayanan penjualan makanandan minuman di restoran

f. Wajib pajak restoran adalahpengusaha restoran yang

Page 4: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

peredarannya tidak melebihibatas tertentu yang telah ditetapkan oleh Walikota.

2. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajaka. Dasar pengenaan adalah jumlah

pembayaran yang dilakukansubjek pajak kepada restoranatas pelayanan yang diberikan.

a. Tarif pajak restoran ditetapkandalam 2 kategori, yaitu :1) Kategori A & B dikenakan

sebesar 10% (sepuluhpersen). Adalah restoranatau rumah makan yangmemiliki fasilitas minimalberupa konstruksi bangunanpermanen dan atau semipermanen

2) Kategori C dikenakan 5%(lima persen). Adalahrestoran atau rumah makanyang minimal memilikifasilitas berupa konstruksibangunan tenda atau knockdown.

b.Besarnya pajak terutang dengancara mengalikan tarif pajakdengan jumlah pembayaran.

3. Masa Pajak dan Saat Pajak Terutanga. Masa pajak adalah jangka waktu

yang lamanya 1(satu) bulanatau jangka waktu yang lainyang ditetapkan Walikota

b. Saat pajak terutang adalahpada saat pelayanan ataspenjualan makanan dan atauminuman restoran

4. Tata Cara Pemungutan Pajaka. Wilayah Pemungutan dan Cara

Perhitungan Pajak1) Pajak yang terutang dipu-

ngut di wilayah daerah danpemungutan pajak tidakdapat diborongkan

2) Pajak dibayar sendiri olehWajib Pungut atau dipu-ngut berdasarkan pene-

tapan Walikota ataupejabat yang ditunjuk

3) Wajib Pungut memenuhikewajiban pajak yangdibayarkan sendiri denganmenggunakan SPTPD,SKPD, SKPDKB, dan atauSKPDKBT

4) Wajib Pungut memenuhikewajiban pajak yangdipungut dengan menggu-nakan SKPD, atau doku-men lain yang dipersa-makan

b. Pendaftaran dan Pendataan1) Untuk mendapatkan data

Wajib Pungut, dilaksana-kan pendaftaran dan pen-dataan terhadap wajibpajak yang memiliki objekpajak di wilayah daerah

2) Kegiatan pendaftaran danpendataan diawali denganpengisian formulir pendaf-taran dan pendataan olehWajib Pungut dengan jelas,lengkap dan benar sertaditandatangani oleh WajibPungut atau kuasanya

3) Petugas pajak kemudianmencatat data WajibPungut, kedalam DaftarInduk Wajib Pungutberdasarkan nomor urutyang kemudian digunakansebagai NPWPD

4) Untuk kemudahan pela-yanan kepada WajibPungut, NPWPD dicantum-kan pada setiap DokumenPerpajakan Daerah

c. Perhitungan dan Penetapan1) Wajib Pungut yang telah

memiliki NPWPD, setiapawal tahun pajak ataumasa pajak wajib mengisiSPTPD

2) SPTPD harus disampaikankepada Walikota selambat– lambatnya 10 hari

Page 5: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

setelah berakhirnya masapajak

3) Wajib Pungut yang mem-bayar sendiri, SPTPD digu-nakan untuk menghitung,memperhitungkan danmenetapkan pajak sendir iyang terutang

4) Seluruh data perpajakanyang diperoleh dari daftarisian SPTPS dihimpun dandicatat dalam berkas ataudata yang merupakan hasilakhir untuk memperhi-tungkan dan menetapkanbesarnya pajak terutangdengan menerbitkan SKPD.

d. Pembayaran dan Sanksi Admi-nistrasi1) Pembayaran pajak dilakukan

di kas daerah atau tempat lainyang ditunjuk oleh Walikotasesuai waktu yang ditentukandalam SPTPD, SKPD, SKPDKB,SKPDKBT, STPD

2) Apabila pembayaran pajakdilakukan di tempat lain yangditunjuk, hasil penerimaanpajak harus disetor ke kasdaerah selambat – lambatnya1 x 24 jam atau dalam waktuyang ditentukan oleh Wali -kota

3) Pembayaran pajak dilakukanmenggunakan SSPD

4) Pembayaran pajak harusdilakukan sekaligus atau lunaspaling lambat 10 hari setelahberakhirnya masa pajak

5) Walikota dapat memberikanpersetujuan kepada WajibPungut untuk mengangsurpajak terutang dalam kurunwaktu tertentu, setelahmemenuhi persyaratan yangditentukan

6) Angsuran pambayaran pajakharus dilakukan secara teraturdan berturut – turut dengandikenakan bunga sebesar 2%

(dua persen) setiap bulan darijumlah pajak yang belum /kurang dibayar

7) Walikota/pejabat dapat mem-berikan persetujuan kepadaWajib Pungut untuk menundapembayaran pajak pada bataswaktu yang ditentukansetelah memenuhi persya-ratan yang ditentukan dengandikenakan bunga sebesar 2%(dua persen) setiap bulan darijumlah pajak yang belum /kurang dibayar

e. Penagihan Pajak1) Surat Teguran / Surat Peri-

ngatan sebagai awal tin-dakan pelaksanaan pena-gihan pajak dikeluarkan 7hari sejak saat jatuh tempopembayaran

2) Dalam jangka waktu 7 harisetelah tanggal SuratTeguran / Surat Peringa-tan, Wajib Pungut harusmelunasi pajak yangterutang

3) Apabila jumlah pajak yangmasih harus dibayar tidakdilunasi dalam jangkawaktu sebagaimana diten-tukan dalam Surat Teguran/ Surat Peringatan, jumlahpajak yang masih harusdibayar ditagih denganSurat Paksa

4) Pejabat menerbitkan SuratPaksa segera setelah lewat21 hari sejak tanggalpenerbitan Surat Teguran /Surat Peringatan

5) Apabila pajak yang harusdibayar tidak dilunasidalam jangka waktu 7 harisesudah tanggal pembe-ritahuan Surat Paksa,pejabat segera mener-bitkan Surat PerintahMelaksanakan Penyitaan

f. Pembukuan dan Pelaporan

Page 6: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

1) Besarnya penetapan danpenerimaan pajak dihim-pun dalam buku catatanpajak

2) Berdasarkan buku catatanpajak dibuat daftar pene-tapan, penerimaan dantunggakan pajak dankemudian dibuat laporanrealisasi hasil penerimaandan tunggakan pajaksesuai masa pajak

3) Wajib Pungut yang men-jalankan usaha restorandengan omzet Rp300.000/tahun atau lebih wajibmenyelenggarakanpembukuan

4) Wajib Pungut yang tidakwajib menyelenggarakanpembukuan sebagaimanadimaksud di atas carapelaporannya diatur lebihlanjut dengan keputusanWalikota

g. Pemeriksaan1) Walikota / Pejabat ber-

wenang melakukan peme-riksaan untuk mengujikepatuhan kewajiban per-pajakan daerah dalamrangka melaksanakanPeraturan Daerah

2) Wajib pungut yang dipe-riksa wajib memperlihat-kan dan meminjamkanbuku atau catatan,dokumen yang menjadidasarnya, dan dokumenlain yang berhubungandengan objek pajak yangterutang, memberikankesempatan untuk mema-suki tempat atau ruanganyang dianggap perlu danmemberi bantuan gunakelancaran pemeriksaan,memberi keterangan yangdiperlukan

3) Kewajiban pemeriksaanmenyampaikan laporanhasil pemeriksaan kepadaWajib Pungut menjadibatal apabila pemeriksaandilanjutkan denganpenyidikan

h. Penerbitan SKPDKB,SKPDKBT, SKPDN

1) Dalam jangka waktu 5tahun sesudah saat teru-tangnya pajak, Walikotadapat menerbitkan :a) SKPDKB (Surat Kete-

tapan Pajak DaerahKurang Bayar)

b. SKPDKBT (Surat Kete-tapan Pajak DaerahKurang Bayar Tam-bahan)

c. SKPDN (Surat KetetapanPajak Daerah Nihil)

2) SKPDKB sebagaimanadimaksud di atas diter-bitkan apabila :a. Berdasarkan hasil pe-

meriksaan atau kete-rangan lain, pajak yangterutang tidak / kurangdibayar, dikenakansanksi administrasiberupa bunga sebesar2% (dua persen) setiapbulan dihitung daripajak yang kurang /terlambat dibayarjangka waktu palinglama 24 bulan dihitungsejak saat terutangnyapajak

b. SPTPD tidak disam-paikan dalam waktuyang ditentukan dantelah ditegur secaratertulis, dikenakansanksi administrasiberupa bunga sebesar2% (dua persen) setiapbulan dihitung daripajak yang kurang /

Page 7: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

terlambat dibayaruntuk jangka waktupaling lama 24 bulandihitung sejak saatterutangnya pajak

c. Kewajiban mengisiSPTPD tidak dipenuhi,pajak yang terutangdihitung secara jabatandan dikenakan sanksiadministrasi berupakenaikan sebesar 25%(dua puluh limapersen) dari pokokpajak ditambah sanksiadministrasi berupabunga sebesar 2% (duapersen) sebulan dihi-tung dari pajak yangkurang / terlambatdibayar untuk jangkawaktu paling lama 24bulan dihitung sejaksaat terutangnya pajak

3) SKPDKBT diterbitkan apa-bila ditemukan data baruatau data yang semulabelum terungkap yangmenyebabkan penam-bahan jumlah pajak yangterutang akan dikenakansanksi administrasi berupakenaikan sebesar 100%(seratus persen) darijumlah kekurangan pajaktersebut

4) SKPDN diterbitkan apabilajumlah pajak yang terutangsama besarnya denganjumlah kredit pajak ataupajak tidak terutang dantidak ada kredit pajak

b) Pengurangan, Keringanan,dan Pembebasan Pajak

1) Walikota berdasarkan per-mohonan Wajib Pungutdapat memberikan keri-nganan dan pembebasanpajak

2) Tata cara pemberianpengurangan keringanandan pembebasan pajak

c) Tata Cara Pembetulan,Pembatalan, PenguranganKetetapan dan Pengha-pusan/Pengurangan SanksiAdministrasi Keberatandan Banding

1) Walikota karena jabatanatau atas permohonanWajib Pungut dapat mela-kukan hal – hal berikut ini :a) Membetulkan SKPD /

SKPDB / STPD yangdalam penerbitannyaterdapat kesalahantulis, kesalahan hitungdan atau kekeliruandalam penerapanperaturan perundang –undangan perpajakandaerah

b) Membatalkan/ mengu-rangkan ketetapanpajak yang tidak benar

c) Mengurangkan/ meng-hapuskan sanksi admi-nistrasi berupa bunga,denda, dan kenaikanpajak yang terutangdalam hal sanksitersebut dikenakankarena kekhilafanWajib Pungut / bukankarena kesalahannya

2) Walikota / Pejabat palinglambat 3 bulan sejak suratpermohonan sebagaimanadimaksud di atas, sudahharus memberikan kepu-tusan

d) Keberatan dan Banding1) Wajib Pungut dapat menga

jukan keberatan pada Walikota / Pejabat atas SKPD,SKPDB, SKPDKBT, SKPDLB,SKPDN

2) Walikota / Pejabat dalamjangka waktu paling lama

Page 8: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

12 bulan sejak tanggalsurat permohonan kebe-ratan diterima, sudahmemberikan keputusan

3) Pengajuan keberatan tidakmenunda kewajibanmebayar pajak

4) Wajib Pungut dapat mengajukan banding kepadaBadan Penyelesaian Sengketa Pajak dalam jangkawaktu 3 bulan setelah diterimanya keputusan keberatan

e) Pengembalian KelebihanPembayaran Pajak

1) Wajib Pungut dapat mengajukan permohonanpengembalian kelebihanpembayaran pajak kepadaWalikota / Pejabat yangberwenang secara tertulisdengan menyebutkansekurang – kurangnyaNama dan alamat WajibPungut, masa pajak,besarnya pembayaranpajak, alasan yang jelas

2) Walikota / Pejabat dalamjangka waktu paling lama12 bulan sejak diterimanyapermohonanpengembalian kelebihanpembayaran pajak harusmemberikan keputusan

f) Kadaluarsa Penagihan1) Hak untuk melakukan pena

gihan pajak kadaluarsasetelah melampaui jangkawaktu 5 tahun terhitungsejak terutangnya pajak,kecuali apabila WajibPungut melakukan tindakpidana dibanding perpa-jakan daerah

2) Kadaluarsa penagihanpajak tertangguh apabiladiterbitkan Surat Tegurandan Surat Paksa atauadanya pengakuan utang

pajak dari Wajib Pungutbaik langsung maupuntidak langsung

C. Faktor-faktor Keberhasilan Peneri -maan Pajak (Collection Rate) DanFaktor Tax PayerFaktor – faktor penelitian meliputi satuvariabel dependen dan empat variabelindependen :1) Faktor Keberhasilan Penerimaan

Pajak (Collection Rate)Salah satu ukuran keberhasilanperpajakan adalah keberhasilanpenerimaan pajak yang diakibatkanoleh tingginya tingkat kepatuhanwajib pajak. Oleh karena itu,semakin tinggi tingkat kepatuhanwajib pajak, semakin tinggi pulatingkat keberhasilan penerimaanpajak, dan mengakibatkan tinggikeberhasilan perpajakan.

2) Faktor Kesadaran PerpajakanKesadaran pajak ( taxconsciousness) dari rakyatIndonesia masih rendah, dan perluditingkatkan melalui informasiyang intensif, agar masyarakatmengerti fungsi dan kegunaanpajak dalam masyarakat danmanfaat bagi diri pribadi.Kesadaran perpajakan yang diikutiperasaan tertarik dalam perpa -jakan (tax mindedness) akhirnyamenjadi disiplin pajak (tax disci-plines) (Soemitro dalam BagusRiyadi, 2007).

3). Faktor Pemahaman WP terhadapUndang – Undang dan PeraturanPerpajakanHukum pajak disebut sebagaihukum fiskal adalah suatu kum -pulan peraturan tertulis yangmengatur hubungan antara peme-rintah sebagai pemungutan pajakdengan rakyat sebagai pembayarpajak. Hukum pajak ada 2, yaituhukum pajak materiil dan hukumpajak formil. Hukum pajak materiilmemuat norma – norma yangmenerangkan keadaan – keadaan,

Page 9: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

perbuatan – perbuatan , danperistiwa – peristiwa hukum yangdikenakan pajak. Adapun hukumpajak formil memuat norma –norma atau ketentuan – ketentuanyang berisi bagaimana melaksa -nakan hukum pajak materiiltersebut (Zain dalam Bagus Riyadi,2007).

4). Faktor Persepsi WP tentang Pelaksanaan Sanksi Administrasi PajakRestoranPersepsi adalah menafsirkanstimulus yang telah ada di dalamotak. Proses persepsi adalah hasildari aksi dan reaksi, setiap faktormental, suasana emosi dankeinginan yang kuat atau sikap

dapat berpengaruh terhadaprespon persepsi. Oleh karena itu,persepsi dan pandangan wajibpajak terhadap sanksi administratifpajak restoran berpengaruhterhadap kepatuhan perpajakan.

5). Tax AvoidanceSemua Undang – Undang pasti berloop - holes yaitu mempunyai celah– celah kelemahan Undang –Undang yang bisa dimanfaatkanoleh mereka yang ingin menghin -dari kewajiban hukumnya.Demikian juga untuk Undang –Undang dan Peraturan pajakrestoran.

Adapun hipotesis dalam penelitian iniadalah

Ha1

Ha2

Ha3

Ha4

a5

:

:

:

:

:

Kesadaran Perpajakan mempunyai pengaruh signifikan terhadapKeberhasilan Penerimaan Pajak RestoranTingkat Pemahaman WP tentang Undang -Undang dan PeraturanPerpajakan mempunyai pengaruh signifikan terhadap KeberhasilanPenerimaan Pajak RestoranPersepsi WP tentang Pelaksanaan Sanksi Administrasi Pajak Restoranmempunyai pengaruh signifikan terhadap Keberhasilan PenerimaanPajak RestoranTax Avoidance mempunyai pengaruh signifikan terhadap KeberhasilanPenerimaan Pajak RestoranKesadaran Perpajakan, Pemahaman WP tentang Undang – Undangdan Peraturan Perpajakan, Persepsi WP tentang Pelaksanaan SanksiAdministrasi Pajak Restoran dan Tax Avoidance mempunyai pengaruhsignifikan terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Restoran

METODOLOGI PENELITIANA. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan denganmetode survey. Data penelitian yangdibutuhkan adalah data primer dalambentuk pendapat dari responden(subjek penelitian). Data ini didapatdari kuesioner yang berisi item -itempertanyaan yang didasarkan padapasal-pasal yang terdapat dalamPeraturan Daerah Nomor 10 Tahun2002 tentang Pajak Restoran.

B. Populasi, Sampel, Responden, danTeknik Pengambilan Sampel

Menurut Kuncoro (2001: Bab3), Populasi adalah kelompok elemenyang lengkap yang biasanya berupaorang, objek, transaksi, atau kejadiandimana kita tertarik untuk mempe -lajarinya atau menjadi obyek pene -litian. Populasi dalam penelitian iniadalah Wajib Pungut Restoran yangterdaftar dalam Dinas PendapatanPengelolaan Keuangan dan AsetDaerah Kota Surakarta.

Sampel adalah bagian daripopulasi yang diharapkan dapatmewakili populasi penelitian. Teknikpengambilan sample yang digunakanadalah metode purposive sampling,

Page 10: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

yaitu teknik pengambilan sampel yangdilakukan dengan memilih respondenyang memenuhi kriteria yang diteliti.Sampel dari penelitian ini adalah usaharestoran di Kota Surakarta dengankriteria :1. Sampel terdaftar di Dinas Penda -

patan Pengelolaan Keuangan AsetDaerah

2. Kriteria restoran adalah restoranyang telah memiliki tempat usa hatetap

C. Sumber Data1) D

ata primerData primer adalah data yang

diperoleh secara langsung darihasil kuesioner responden WajibPungut yang telah disusun terlebihdahulu.

2) Data sekunderData sekunder adalah data

penelitian yang diperoleh penelitidari Dinas Pendapatan PengelolaanKeuangan dan Aset Daerah KotaSurakarta.

B. Teknik Pengumpulan DataTeknik yang digunakan dalam mem

peroleh data – data yang diperlukanadalah sebagai berikut :1) Kuesioner

Adalah suatu cara yang dilakukanuntuk mengumpulkan data deng ancara memberikan pertanyaan -pertanyaan yang telah dirancangsebelumnya oleh peneliti.Kuesioner dalam penelitian inimenggunakan pertanyaan ter -tutup.

2) WawancaraAdalah teknik pengumpulan datamelalui tanya jawab dengan pihak– pihak yang terkait dalam hal inipetugas Dinas Perpajakan yangberhubungan dengan objek pene -litian.

3) Studi KepustakaanUntuk mendapatkan landasan ber -pikir melalui buku – buku literaturserta perundang – undangan yang

berlaku dan berkaitan dengan halyang sedang diteliti.

E. Metode Analisis Data1. Asumsi Klasik yang meliputi :

a) Uji NormalitasUji Normalitas dilakukan untukmengetahui apakah modelregresi, variabel independen,variabel dependen ataukeduanya memiliki distribusinormal atau tidak. Dalampenelitian ini uji normalitasyang digunakan adalah ujikolmogrof – smirnov. Datadisebut berdistribusi normalapabila mempunyai proba-bilitas > 0.05.

b) Uji MultikolinearitasUji ini merupakan bentukpengujian untuk asumsi dalamanalisis regresi berganda.Asumsi multikolinearitasmenyatakan bahwa variabelindependen harus terbebasdari gejala multikolinearitas.Penelitian dinyatakan bebasdari Multikolonearitas apabilanilai VIF < 10 dan nilaitolerance > 0.10.

c) Uji HeterokedastisitasUji Heterokedastisitas dalampenelitian ini menggunakan ujiGleiser yaitu dengan meregresinilai absolute residual ter-hadap variabel bebas. Dalamuji Heterokedastisitas, apabilatingkat signifikansi uji t > 0.05maka tidak terjadi hete-rokedastisitas.

d) Uji AutokorelasiUji ini dilakukan untuk mengujiapakah dalam sebuah modelRegresi linier ada korelasiantara kesalahan pengganggupada periode t – 1(sebelumnya) (Gozhali dalamUtami, 2008). Model regresiyang baik adalah yang bebasdari autokorelasi. Uji Auto

Page 11: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

korelasi dalam penelitian inimenggunakan Run Test.

2. Regresi Linier BergandaRegresi Linier Berganda

digunakan untuk menguji dampaklangsung variabel independenterhadap variabel dependen.Analisis data dalam penelitian inidimaksudkan untuk mengetahui

apakah Kesadaran Perpajakan,Pemahaman WP tentang Undang-Undang dan Peraturan Perpajakan,Persepsi WP tentang PelaksanaanSanksi Administrasi Pajak Restorandan Tax Avoidance berpengaruhterhadap Keberhasilan PenerimaanPajak Restoran. Persamaan yangdigunakan sebagai berikut:

Y = a + 11xb + 22 xb + 33 xb + e (Djarwanto dan Subagyo, 1994 : 309)Dimana =

Yabı, bXıX

X

XE

:::::

:

:

Keberhasilan Penerimaan Pajak RestoranBilangan KonstantaKoefisien regresiKesadaran PerpajakanPemahaman WP tentang Undang-Undang dan PeraturanPerpajakanPersepsi WP tentang Pelaksanaan Sanksi Administrasi PajakRestoranTax AvoidanceError

H. Uji Hipotesis1) Uji t

Uji t digunakan untuk mengujipengaruh masing-masing variabelindependen terhadap variabeldependen. Ho ditolak apabilatingkat signifikansi < 0,05 dan Hoditerima apabila tingkat signifkansi> 0,05.

Langkah-langkah uji t sebagaiberikut:a. Menentukan Ho dan Ha

(Hipotesis Nihil dan HipotesisAlternatif)

b. Menentukan Level of Signifikan(misal alpha : 5%)

c. Kriteria dan aturan pengujian

Daerah Tolak Daerah Tolak

- t /2, n – 1 – k t /2, n – 1 – k

Ho diterima apabila : -ttabel thitung ttabel

Ho ditolak apabila : thitung > ttabel atau thitung < -t tabel

d. Nilai t-tabelt-tabel = /2(n-k)Keterangan :

n = jumlah sampel yangdiobservasik = jumlah parameter

e. Mencari t-hitungt-hitung = βi

Se(βi)

DaerahTerima

Page 12: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

Apabila t-hitung > t-tabel makaHo ditolak, berarti variabelindependen (Kesadaran Perpajakan, Pemahaman WP tentangUndang-Undang dan PeraturanPerpajakan, Persepsi WPtentang Pelaksanaan SanksiAdministrasi Pajak Restorandan Tax Avoidance) berpe-ngaruh terhadap KeberhasilanPenerimaan Pajak Restoran.Sebaliknya apabila t-hitung < t-tabel maka Ho diterima yangberarti tidak signifikan.

2) Uji FUji F digunakan untuk menguji

apakah variabel - variabel yang adasecara bersama - sama berpengaruhsignifikan terhadap KeberhasilanPenerimaan Pajak Restoran.

Langkah-langkah melakukan uji Fadalah sebagai berikut:a. Menentukan Ho dan Ha (Hipotesis

Nihil dan Hipotesis Alternatif)b. Menentukan Level of Signifikan

(misal alpha : 5%)c. Kriteria dan aturan pengujian

Daerah tolakF 0,05 ; k ; n-1-k

Ho diterima apabila Fhitung F0,05 ; k ; n-1-kHo ditolak apabila Fhitung >F0,05 ; k ; n-1-k

d. Nilai F-tabelBila f-hitung < f-tabel maka Hoditerima, sebaliknya bila f -hitung > f-tabel, maka Hoditolak

e. Mencari F-hitungF-hitung = R²/(k-1)

(1-R²)/(n-k)Keterangan:R² = Koefisien DeterminasiK = Jumlah variabeln = Jumlah sampelApabila F-hitung > F-tabelmaka Ho ditolak, berartivariabel independen (Kesa-daran Perpajakan, PemahamanWP tentang Undang-Undangdan Peraturan Perpajakan,Persepsi WP tentang Pelak-sanaan Sanksi AdministrasiPajak Restoran dan TaxAvoidance) berpengaruh

terhadap Keberhasilan Pene-rimaan Pajak Restoran.Sebaliknya apabila F-hitung <F-tabel maka Ho diterima yangberarti tidak signifikan.

3) Uji R2 (Uji Koefisien DeterminanMajemuk)Koefisien determinasi (r2) mengukur seberapa jauh kemampuanmodel dalam menerangkan variasivariabel dependen (Ghozali dalamDipo, 2008 : 31). Jika R2 mendekati0 variabel independen tidakmampu menerangkan variabeldependennya. Jika R2 mendekati 1variabel independen dapat mene -rangkan dengan baik variabeldependennya. Semakin tinggi nilaiR2 maka model Regresi yangdihasilkan semakin baik

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Data

Penelitian mengambil sampelsebanyak 60 restoran di Surakarta danbesarnya pajak:

Daerahterima

Page 13: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

Nama Restoran dan Besarnya Pajak Pada Tahun 2007 dan 2008

No Nama Restoran Jumlah PajakTahun 2007

Jumlah PajakTahun 2008

1 Warung Restu Resto 8.250.000 6.750.000

2 Palm Resto 8.484.169 14.734.670

3 Boga Bogi Resto 16.200.000 18.100.000

4 Haillai INT EXS CLUB Resto 154.006.244 94.689.339

5 Nasi Timbel Resto 10.458.200 14.720.060

6 Pring Sewu Resto 57.370.341 57.047.610

7 Airu Sushi Resto 21.034.697 21.034.697

8 The Bistro X Coffe Resto 15.576.064 3.415.529

9 Suncity Resto 100.100.004 111.982.789

10 Sederhana Resto 144.019.644 112.526.080

11 Sapo-sapo Square Resto 4.596.450 4.341.634

12 Fast Food Indonesia Resto 343.437.320 343.437.320

13 Orient Resto 226.125.175 301.917.162

14 Diamond Resto 557.484.036 335.469.222

15 Pizza Hut Resto 593.487.192 653.916.457

16 Timlo Sastro Resto 1.800.000 2.100.000

17 Adem Ayem Resto 232.187.350 268.917.450

18 Kentucky Fried Chicken Resto 686.452.956 698.651.424

19 Wong Solo Ayam Bakar Resto 45.744.010 45.744.010

20 Texas Chicken Resto 62.336.863 83.506.547

21 Es Teller 77 Resto 14.533.750 15.005.359

22 Oishi Bento Resto 14.300.000 10.161.525

23 Siap Saji Hipermart Resto 58.314.277 58.314.277

24 California FC Resto 33.052.671 40.645.939

25 Intro Resto 15.070.754 15.070.754

26 Kedai Cobek Resto 900.000 3.000.000

27 Kantin Sami Luwes Resto 7.492.365 4.552.455

28 Boga Resto 86.961.850 60.707.690

29 O`Solo Mio Resto 6.920.000 30.269.719

30 Miroso II Resto 7.575.000 7.770.050

31 Café Obong Resto 3.000.000 3.000.000

32 Red House Resto 13.200.000 14.250.000

33 North Food Launge Resto 10.458.200 8.250.000

34 Mas Xum Garase Steak Resto 7.200.000 6.000.000

35 Ramayana Resto 36.937.484 30.678.500

36 Puspa Sari I Resto 8.220.000 17.562.712

37 Mas Mbong Lesehan Resto 4.920.000 4.920.000

38 Kafe Gamelan Resto 1.742.600 1.742.600

Page 14: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

39 Ice Cream Bima Resto 20.655.365 16.734.140

40 Malioboro Resto 17.292.000 19.844.000

41 Sea Food Pak Petruk Resto 6.640.000 9.357.500

42 Steak Shake Resto 27.528.865 27.528.865

43 Timlo Maestro Resto 6.340.000 7.040.000

44 Better Resto 5.750.000 5.750.000

45 Steak Warung WS 2 Resto 17.150.000 17.150.000

46 Mie Pasar Baru Resto 17.871.220 22.394.967

47 Steak WS III Resto 7.800.000 7.800.000

48 Steak Moenmoen Resto 10.800.000 7.722.000

49 IST Steak Gor MNH Resto 2.095.065 2.095.065

50 Bebek Goreng HT Resto 3.000.000 3.000.000

51 Twin Donut Resto 2.057.430 2.057.430

52 Mas Ja Resto 3.270.000 5.400.000

53 Es Eny Resto 11.270.000 12.213.000

54 Fai Kie Resto 12.944.000 15.000.000

55 Golden Resto 20.508.970 18.511.192

56 Solo Resto 3.906.000 3.906.000

57 Food Coun Sega Pulen Resto 24.441.272 22.808.831

58 ST Siswomartono Resto 46.710.943 61.497.500

59 ST Harjo Sumarto Resto 4.740.000 6.705.000

60 Soto Gading IV Resto 2.593.412 2.724.170

Total : 3.895.314.208 3.822.143.240Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah

B. Analisa Data Dan Pembahasan1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji NormalitasHasil uji normalitas sebagai berikut :

UnstandardizedResidual

N 60

Normal Parameters(a,b)Mean .0000000Std. Deviation 132507214.48968140

Most Extreme DifferencesAbsolute .293Positive .293Negative -.224

Kolmogorov-Smirnov Z 1.682Asymp. Sig. (2-tailed) .060

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel di atas dapatdiketahui bahwa nilai kolmogrofsmirnov adalah 1,682 (lampiran 6)dengan nilai signifikansi 0,60,

karena tidak signifikan maka dapatdinyatakan bahwa dataterdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolonieritas

Page 15: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

Model regresi yang baik seha -rusnyatidak terjadi korelasi diantara variabel

bebas. Pengujian Multikolineritas s bb :

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)Kesadaran Pjk (X1) .613 1.631Pemahaman WP (X2) .724 1.381Persepsi WP (X3) .734 1.363Tax Avoidance (X4) .611 1.637

a Dependent Variable: Keberhasilan Pjk (Y)

Model regresi yang baik adalah tidakadanya multikolonieritas. Dari tabel diatas dapat dike-tahui bahwa nilai VIF <10 dan nilai tolerance > 0,10, sehinggatidak terdapat multikolo-nieritas.dalammodel regresi, yang berarti bahwa

antar variabel bebas tidak terjadikorelasi atau hubungan.

c. Uji HeterokedastisitasPengujian heteroskedastisitas digu -nakan uji Gleiser. Hasil uji sebagaiberikut :

Model t Sig.

1 (Constant) 1.410 .164Kesadaran Pjk (X1) -.634 .529Pemahaman WP (X2) .742 .461Persepsi WP (X3) -.999 .322Tax Avoidance (X4) -.465 .644

a Dependent Variable: AbsUt

Model regresi yang baik adalah homoskedastitas atau tidak terjadi Hetero -kedastisitas. Berdasarkan tabel di atasdapat diketahui bahwa tidak terdapatsignifikansi pada masing-masingvariabel, sehingga dapat dinyatakan

lolos uji heterokedastisitas, yangberarti model regresi mempunyai dataseragam (homos).

d. Uji AutokorelasiAutokorelasi dilakukan dengan melihatRun test dalam output SPSS sbb :

Hasil Uji AutokorelasiUnstandardized

ResidualTest Value(a) -41155846.51828Cases < Test Value 30Cases >= Test Value 30Total Cases 60Number of Runs 30Z -.260Asymp. Sig. (2-tailed) .795

a Median

Page 16: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

Apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05maka tidak terjadi autokorelasi dalammodel regresi. Karena nilai signifikansi0,795 (lampiran 6) lebih dari 0,05maka tidak terjadi auto-korelasi, yangberarti bahwa tidak ada faktor peng -ganggu model regresi.

Hasil asumsi klasik diketahui bahwadata telah normal, tidak terjadi autokorelasi, heteroskedastisitas d an tidakterjadi multikolinieritas. Sehinggaanalisa dengan model regresi dapatdigunakan.

2. Uji regresi linier bergandaHasil analisis regresi sebagai berikut :

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.893 3.783Kesadaran Pjk (X1) .487 .633 .775Pemahaman WP (X2) .349 .411 .671Persepsi WP (X3) .238 .367 .640Tax Avoidance (X4) .224 .277 .355

a Dependent Variable: Keberhasilan Pjk (Y)

Hasil pengolahan komputer dapatdiketahui persamaan koefisien regresilinier ber-ganda yang diperoleh adalahsebagai berikut :Y = 6,893 + 0,487 X1 + 0,349 X2 +

0,238 X3 + 0,224 X4 +ePersamaan tersebut dapat dijelaskansebagai berikut :a = 6,893. Apabila variabel kesadaran

perpajakan, tingkat pemahamanwajib pajak tentang undang -undang dan peraturan perpajakan,persepsi wajib pajak tentangpelaksanaan sanksi administrasipajak restoran, konstan, makakeber-hasilan penerimaan pajakrestoran yaitu positif.

b1 = 0,487. Variabel kesadaran perpajakan berpengaruh secara positifterhadap keberhasilan penerimaanpajak restoran. Apabila restoranmempunyai kesadaran akan pajakmaka keberhasilan penerimaanpajak restoran juga akan meningkat dengan asumsi bahwa variabelyang lain tetap.

b2=0,349 variabel tingkat pemahamanwajib pajak tentang undang -undang dan peraturan perpajakanberpengaruh secara positif ter -

hadap keberhasilan penerimaanpajak restoran. Apabila restoranmempunyai pemahaman tentangundang-undang dan peraturanperpajakan maka keberhasilanpenerimaan pajak restoran akanmening- kat dengan asumsi bahwavariabel yang lain tetap.

b3= 0,238 variabel persepsi wajib pajaktentang pelaksanaan sanksi admi -nistrasi pajak restoran berpe -ngaruh secara positif terhadapkeberhasilan peneri-maan pajakrestoran. Apabila restoran memiliki persepsi yang baik tentangpelaksanaan sanksi administrasipajak restoran maka keberhasilanpene-rimaan pajak restoran jugaakan meningkat dengan asumsibahwa variabel yang lain tetap.

b4 = 0,224 variabel tax avoidanceberpengaruh secara positif terha -dap keber hasilan penerimaanpajak restoran. Apabila restoranmemiliki persepsi yang baik ten -tang pelaksanaan sanksi adminis -trasi pajak restoran karyawanditingkatkan maka keberhasilanpenerimaan pajak restoran jugaakan meningkat

Page 17: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

3. Uji Hipotesisa. Uji t

Hasil uji t sebagai berikut :

Variabel thitung ttabel Sig. Keputusan

Kesadaran Pjk (X1) 4.715 1,96 .000 Ho ditolak

Pemahaman WP (X2) 3.763 1,96 .003 Ho ditolak

Persepsi WP (X3) 3.305 1,96 .007 Ho ditolak

Tax Avoidance (X4) 2.332 1,96 .041 Ho ditolaka Dependent Variable: Keberhasilan Pjk (Y)

1). Uji t kesadaran perpajakan (X 1)terhadap keberhasilan penerimaanpajak restoran (Y)Hasil perhitungan diper-oleh nilai thitung (4,715) > dari t tabel (1,96)atau dapat dilihat dari nilai signifi-kansi 0,000 < 0,05, maka Ho ditolakyang berarti terdapat pengaruhsignifikan antara kesadaran perpa -jakan terhadap keberhasilan peneri -maan pajak restoran .

2). Uji t tingkat pemahaman wajibpajak tentang undang-undang danpera-turan perpajakan (X2) ter-hadapkeberhasilan penerimaan pajakrestoran (Y)Hasil perhitungan diperoleh nilai thitung (3,763) > dari t tabel (1,96)atau dapat dilihat dari nilai signif-kansi 0,003 < 0,05, maka Ho ditolakyang berarti terdapat pengaruhsignifikan antara tingkat pemahamanwajib pajak tentang undang-undangdan peraturan perpajakan terhadapkeberhasilan penerimaan pajakrestoran.

3). Uji t persepsi wajib pajaktentang pelaksanaan sanksi

administrasi pajak restoran (X 3)terhadap keberhasilan penerimaanpajak restoran (Y)Hasil perhitungan diper-oleh nilai thitung (3,305) > dari t tabel (1,96)atau dapat dilihat dari nilaisignifikansi 0,007 < 0,05, maka Hoditolak yang berarti terdapatpengaruh signifikan antara persepsiwajib pajak tentang pelak sanaansanksi administrasi pajak restoranterhadap keberhasilan penerimaanpajak restoran .

4). Uji t tax avoidance (X3)terhadap keberhasilan penerimaanpajak restoran (Y)Hasil perhitungan diper-oleh nilai thitung (3,332) > dari t tabel (1,96)atau dapat dilihat dari nilaisignifikansi 0,041 < 0,05, maka Hoditolak yang berarti terdapatpengaruh signifikan antara taxavoidance terhadap keberhasilanpenerimaan pajak restoran .

b.Uji FHasil uji F sebagai berikut :

Fhitung Ftabel Sig. Keputusan

41,295 2,37 0,000 Ho ditolak

Nilai F hitung (41,295) > dari nilai Ftabel (2,37) atau dapat dilihat darinilai signifikansi 0,000 < 0,05, makaHo ditolak yang berarti terdapatpengaruh yang signifikan antara kesadaran perpajakan, tingkat pemaha -man wajib pajak tentang undang -undang dan peraturan perpajakan,

persepsi wajib pajak tentang pelak -sanaan sanksi administrasi pajakrestoran dan tax avoidance terhadapkeber-hasilan penerimaan pajakrestoran.

C. Koefisien determinasiHasil koefisien determinasi sebagaiberikut :

Page 18: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

Model R R Square AdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

1 .897(a) .801 .789 137.51030a Predictors: (Constant), Tax Avoidance (X4), Persepsi WP (X3),Pemahaman WP (X2), Kesadaran Pjk (X1)

Perhitungan program SPSS diperolehnilai Adjusted R Square = 0,789berarti variabel kesadaran perpa -jakan, tingkat pemahaman wajibpajak tentang undang-undang danperaturan perpajakan, persepsi wajibpajak tentang pelaksa-naan sanksiadministrasi pajak restoran dan taxavoidance menerangkan dengan baikvariabel keberhasilan peneri-maanpajak restoran sebesar 78,9%terhadap keber hasilan penerimaanpajak restoran, sedangkan sisanyasebesar 21,1% dipengaruhi olehfaktor lain di luar variabel yangditeliti.

KESIMPULAN

1. Hasil pengolahan komputer dapatdiketahui persamaan koefisien regresilinier berganda yang diperoleh adalahsebagai berikut : Y = 6,893 + 0,487 X 1 +0,349 X2 + 0,238 X3 + 0,224 X4 + e .Variabel kesadaran perpajakan, tingkatpemahaman wajib pajak tentangundang-undang dan peraturanperpajakan, persepsi wajib pa jaktentang pelaksanaan sanksi administrasi pajak restoran, berpe -ngaruhpositip terhadap keber-hasilanpenerimaan pajak restoran

2. Uji ta. Kesadaran perpajakan (X 1) ter-

hadap keberhasilan penerimaanpajak restoran (Y) diperoleh hasilbahwa variabel kesadaran perpa-jakan berpengaruh secara signi -fikan terhadap keberhasilan pene -rimaan pajak restoran

b. Uji t tingkat pemahaman wajibpajak tentang undang-undang danperaturan perpajakan (X2) ter-hadap

keberhasilan penerimaan pajakrestoran (Y) diperoleh hasil bahwavariabel tingkat pema- haman wajibpajak tentang undang-undang danperaturan perpajakan berpengaruhsecara signifikan terhadapkeberhasilan penerimaan pajakrestoran.

c. Uji t persepsi wajib pajak tentangpelaksanaan sanksi administrasipajak restoran (X3) terhadap keber-hasilan penerimaan pajak restoran(Y) diperoleh hasil bahwa variabelpersepsi wajib pajak tentangpelaksanaan sanksi administrasipajak restoran berpengaruh secarasignifikan terhadap keberhasilanpenerimaan pajak restoran

d. Uji t tax avoidance (X3) terhadapkeberhasilan penerimaan pajakrestoran (Y) diperoleh hasil bahwavariabel tax avoidance berpe -ngaruh secara signifikan terhadapkeberhasilan penerimaan pajakrestoran

3. Hasil uji FDari hasil uji F diperoleh bahwaterdapat pengaruh yang signifikanantara kesadaran perpajakan, tingkatpemahaman wajib pajak tentangundang-undang dan peraturan per-pajakan, persepsi wajib pajak tentangpelaksanaan sanksi administrasi pajakrestoran dan tax avoidance terhadapkeberhasilan penerimaan pajakrestoran.

4. Hasil koefisien determinasiVariabel kesadaran perpajakan, tingkatpemahaman wajib pajak tentangundang-undang dan peraturan perpa-jakan, persepsi wajib pajak tentangpelaksanaan sanksi administrasi pajakrestoran dan tax avoidance mene-

Page 19: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

rangkan dengan baik variabel keber-hasilan penerimaan pajak restoransebesar 78,9% terhadap keberhasilanpenerimaan pajak restoran, sedangkansisanya sebesar 21,1% dipengaruhi olehfaktor lain di luar variabel yang diteliti.Keterbatasan

Kekurangan-kekurangan yangbelum mampu memaksimalkan pene-litian karena :1. Restoran yang dipilih sebagai

sample hanya restoran yang ada diwilayah Surakarta saja. Hal iniberakibat hasil penelitian tidakdapat digunakan sebagai dasargeneralisasi, sehingga penelitian inidianggap belum maksimal.

2. Variabel independent yang digu -nakan dalam penelitian ini hanyakesadaran perpajakan, tingkatpemahaman Wajib Pajak tentangUndang – Undang dan PeraturanPerpajakan, Persepsi Wajib Pajaktentang pelaksanaan sanksiadministrasi pajak restoran dan taxavoidance. Hasil analisis datamenyatakan bahwa hanya 78,9%variasi dari variable dependen yangdapat dijelaskan oleh variableindependent, sehingga masihbanyak variable lain yang mem -pengaruhi keberhasilan peneri -maan pajak restoran.

Saran1. Kesadaran perpajakan mempunyai

pengaruh paling dominan ataupaling kuat terhadap keberhasilanpenerimaan pajak restoran.Sebaiknya Dinas Perpajakan lebihmemberikan sosialisasi dan pema -haman kepada wajib pajak tentangpentingnya pembayaran pajak.

2. Wajib pajak belum memahamiseluruh isi peraturan pajak restoran,seharusnya wajib pajak wajibmempelajari tentang undang -undang dan peraturan perpajakan

3. Pelaksanakan sanksi administrasipajak restoran harus dijalankan

dengan baik. Setiap pelanggaranmendapatkan sanksi sesuai denganketentuan yang berlaku sehinggadapat memberikan kedisiplinan bagiwajib pajak membayar pajaknya

4. Wajib pajak yang terbukti mela -kukan tax avoidance atau mela-kukan penghindaran pajak harusdiberikan sanksi tegas sesuaidengan hukum yang berlaku,sehingga menimbulkan efek jerabagi wajib pajak tersebut dan bagiwajib pajak lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian, RinekaCipta, Jakarta.

Bagus, Riyadi. 2007. Pengaruh Faktor -faktorTax Payer Terhadap KeberhasilanPenerimanaan Pajak Hotel (StudiEmpiris Terhadap Wajib PajakPungut Hotel di Surakarta. SkripsiUniversitas Sebelas Maret Surakarta

Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo, 1994,Statistik Induktif, BPFE -UGM,Yogyakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariatdengan Program SPSS, BadanPenerbit Universitas Diponegoro,Semarang.

Ilyas, Wirawan B & Richard Burton. 20004.Hukum Pajak. Jakarta : SalembaEmpat

Jalil, Dipo. 2008. Pengaruh Proses Belajar,Motivasi dan Kepribadian WP OrangPribadi Terhadap KepatuhanPemenuhan Kewajiban Perpajakandi Wilayah Surakarta. Skripsi STIEAUB

Jurnal Eksektif, Munari, Pengaruh Tax PayerTerhadap Keberhasilan PenerimaanPajak Penghasilan, Agustus 2005,vol 2 Hal 122-127

Kuncoro, Mudrajat. 2003, Metode Risetuntuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta :Penerbit Erlangga

Munawir, HS. 1998. Perpajakan. Yogya karta: Liberty

Page 20: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Perda No. 10 Tahun 2002 tentang PajakRestoran

Sekaran, Uma. 2000. Research Methods forBusiness : A Skill – BuildingApproach (Bisnis Penelitian)

Suhardito, Bambang & Bambang Sudibyo.1999. Penbgaruh Faktor-Faktoryang Melekat Pada Diri Wajib PajakTerhadap Keberhasilan Peneri -maanPBB, Simposium NasionalAkuntansi, 11 September 1999

Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentangPemerintah Daerah

Utami, Budi Tri. 2008. Faktor -faktor YangMempengaruhi Kepatuhan WajibPajak Restoran dalam MelaksanakanKewajiban Perpajakan. Skripsi.Universitas Sebelas Maret Surakart a

Page 21: PENGARUH FAKTOR TAX PAYER TERHADAP · PDF filesanksi administrasi pajak restoran, tax avoidance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keber-hasilan penerimaan pajak