PENGARUH CITRA MEREK, PERSONAL SELLING DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4954/1/file cd...
Transcript of PENGARUH CITRA MEREK, PERSONAL SELLING DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4954/1/file cd...
PENGARUH CITRA MEREK, PERSONAL SELLING DAN
ADVERTISING TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
MENABUNG DI BANK SYARIAH
(STUDI KASUS BNI SYARIAH KC SURAKARTA)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Semperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun oleh:
CHOIRUNISA MONA ZUHRI
NIM. 21314187
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
i
PENGARUH CITRA MEREK, PERSONAL SELLING DAN
ADVERTISING TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
MENABUNG DI BANK SYARIAH (STUDI KASUS BNI
SYARIAH KC SURAKARTA)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Semperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun oleh:
CHOIRUNISA MONA ZUHRI
NIM. 21314187
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia
“Man jadda wajada”
Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan
“Inna ma‟al „usri yusroo”
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Ibu Yatmi dan Bapak Nurdin selaku kedua orang tuaku
yang sangat saya sayangi, yang selalu memberi motivasi,
selalu mendukung, dan bekerja keras sekuat tenaga
untuk memberi pendidikan yang lebih baik.
Adik-adik yang saya sayangi Sofyan Shalahudin dan
Rahmad Hilal Aminudin yang selalu memberi
motivasi dan doa untukku.
Bapak Abdul Aziz Nugraha Pratama, S.Ag. M.M.
yang telah sabar dalam membimbing saya
hingga skripsi saya selesai
Untuk sahabatku Nurul, Jesika, Anggra yang
selalu memberi semangat, motivasi dan
membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Untuk teman-temanku desi, dwi, pipit dkk yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk kalian
Keluarga besar S1 Perbankan Syariah
IAIN Salatiga yang menjadi
bagian penting dalam skripsi ini.
viii
KATA PENGANTAR
Subhanallah walhamdu lillah wa Laailaaha illallah wallahu Akbar. Puji dan
syukur kehadirat Illahi, Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga
tercurah untuk Nabi Besar Muhammad saw, keluarga dan sahabatnya hingga akhir
zaman.
Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Jurusan S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga. dalam proses skripsi ini penuh
dengan hambatan dan rintangan yang membuat penulis bekerja keras dalam
mengumpulkan data-data yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam melakukan
penelitian ini. Dapat diselesaikannya laporan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan,
dukungan dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terimaksi kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga
3. Fetria Eka Yudiana, SE,.M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah
S1 IAIN Salatiga.
4. Bapak Abdul Aziz Nugraha Pratama, S.Ag. M.M. selaku dosen pembimbing
saya yang telah sabar dalam membimbing saya hingga skripsi saya selesai.
5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang memberikan ilmunya dengan tulus
dan ikhlas.
6. Seluruh entitas Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta yang telah
membantu dalam proses penelitian.
7. Seluruh nasabah BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta yang bersedia
mengisikan kuesioner penelitian.
8. Kedua orang tuaku (Bapak Nurdin dan Ibu Yatmi) yang telah mengasuh,
membesarkan, mendidik dan mendukung serta mendoakan agar tercapai cita-
citaku.
9. Adiku (Sofyan Salahudin dan Rahmad Hilal Aminudin) yang selalu memberikan
dukungan dan mendoakanku.
ix
10. Sahabat-sahabatku tercinta (Jesika, Anggra dan Nurul) yang selalu setia
mendukung dan membantuku dalam segala hal.
11. Seluruh teman-teman Perbankan Syariah S1 angkatan 2014 khususnya
Perbankan Syariah kelas E yang telah setia berjuang bersama-sama mencari ilmu
di Fakultas tercinta ini.
12. Teman-teman KKN Posko 128 Dusun Grobogan Desa Deras (Mustofa, Hana,
Novi, Septi, Salis, Sofa dan Nikma ) singkat kita dipertemukan tetapi semoga
selamanya kita akan menjadi sebuah keluarga.
13. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan lebih
dari yang mereka berikan. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata
sempurna, baik dari segi bahasa, penulisan, isi maupun analisisnya, sehingga kritik dan
saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat untuk berbagai pihak. Amiin.
Salatiga, 16 September 2018
Choirunisa Mona Zuhri
213-14-187
x
ABSTRAK
Zuhri, Choirunisa Mona. 2018. Pengaruh Citra Merek, Personal Selling dan
Advertising Terhadap Keputusan Nasabah Menabung di Bank Syariah (BNI
Syariah KC Surakarta). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Program
Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: H. Abdul Aziz
Nugraha Pratama, S.Ag. M.M.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra merek, personal selling dan
advertising terhadap keputusan nasabah menabung dibank syariah (BNI Syariah KC
Surakarta). Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengolah
data primer melalui kuesioner yang diberikan kepada nasabah bank BNI Syariah KC
Surakarta sebanyak 100 responden dengan teknik purposive sampling. Data yang
diperoleh diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS Versi 20 dan dianalisis
menggunakan analisis regresi berganda. Analisis yang digunakan meliputi uji instrumen
dan uji asumsi klasik.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah BNI
Syariah KC Surakarta dengan jumlah 5.123 nasabah. Sampel yang digunakan sebagai
objek dalam penelitian ini adalah sejumah 100 nasabah. Teknik sampling yang
digunakan adalah menggunakan metode teknik purposive sampling. Kriteria yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu: a) Nasabah aktif menabung di BNI Syariah KC
Surakarta b) nasabah yang berusia produktif 18 sampai dengan 50 tahun.
Berdasarkan hasil uji penelitian yang dilkukan yaitu: 1) Variabel citra merek
(X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung; 2)
Variabel personal selling (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah menabung; 3) Variabel advertising (X3) tidak berpengaruh terhadap keputusan
nasabah menabung. Kata Kunci: Citra Merek, Personal Selling, Advertising, Keputusan Menabung
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
PENGESAHAN v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT vi
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI vii
MOTTO viii
PERSEMBAHAN ix
KATA PENGANTAR x
ABSTRAK xii
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xviii
DAFTAR LAMPIRAN xix
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Kegunaan Penelitian 7
E. Sistematika Penelitian 8
BAB II LANDASAN TEORI 11
A. Telaah Pustaka 11
B. Kerangka Teori 13
xii
C. Kerangka Penelitian 43
D. Hipotesis 44
BAB III METODE PENELITIAN 48
A. Jenis Penelitian 48
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 48
C. Populasi dan Sampel 48
D. Teknik Pengambilan Data 50
E. Skala Pengukuran 51
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian 51
G. Instrumen Penelitian 54
H. Uji Instrumen Penelitian 55
I. Alat Analisis Regresi Berganda 62
BAB IV ANALISIS DATA 63
A. Deskripsi Obyek Penelitian 63
B. Identitas Responden 70
C. Analisis Data 74
BAB V PENUTUP 94
A. Kesimpulan 94
B. Saran 95
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu 11
Tabel 3.1: Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 54
Tabel 3.2: Ketentuan Autokorelasi 59
Tabel 4.1: Jenis Kelamin Responden 70
Tabel 4.2: Usia Responden 71
Tabel 4.3: Pekerjaan Responden 72
Tabel 4.4: Periode Responden 72
Tabel 4.5: Penghasilan Responden 73
Tabel 4.6: Pendidikan Terakhir Responden 74
Tabel 4.7: Uji Validitas 75
Tabel 4.8: Uji Reliabilitas 76
Tabel 4.9: Hasil Uji Multikoleniaritas 77
Tabel 4.10: Hasil Uji Heteroskedastisitas 78
Tabel 4.11: Hasil Uji Normalitas 79
Tabel 4.12: Uji Durbin Watson 81
Tabel 4.13: Hasil Regresi Berganda 82
Tabel 4.14: Hasil Uji t 83
Tabel 4.15: Hasil Uji F 84
Tabel 4.16: Hasil Uji Determinasi (Adjusted R Square) 98
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian 44
Gambar 4.1 Uji Normalitas Grafik Normal Plot 80
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Konsultasi Skripsi
Lampiran 2: Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 3: Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 4: Kuesioner
Lampiran 5: Data Responden
Lampiran 6: Hasil Data Kuesioner
Lampiran 7: Hasil Output SPSS
Lampiran 8: Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 9: Declaration
Lampiran 10: Pernyataan Keaslian Tulisan Dan Kesediaan Publikasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan memiliki peran yang strategis dalam menunjang berjalannya roda
perekonomian dan pembangunan nasional, mengingat fungsinya sebagai lembaga
intermediasi. Perbankan syariah di Indonesia secara yuridis mulai diatur dalam
undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Hal tersebut dapat dijadikan
sebagai sarana dalam mempromosikan dan mengembangkan perbankan berdasarkan
prinsip syariah. Namun dengan berbagai kekurangan dan kelemahan mengenai
pengaturan bank syariah dalam UU tersebut, pada tahun 1998 disahkanlah UU No.
10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan
(Mawaddah,2015).
Kehadiran perbankan syariah di Indonesia, seolah-olah menjadi oase penyejuk
bagi masyarakat yang ingin terlepas dari transaksi yang dilakukan oleh perbankan
konvensional, yakni menganut sistem bunga. Dengan adanya perbankan syariah ini
dapat memenuhi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat berupa memberikan
pelayanan jasa perbankan atau lembaga keuangan yang bebas dari sistem bunga
(riba).
Perkembangan industri lembaga keuangan perbankan syariah di atas semakin
menunjukkan keunggulannya dalam memperkuat stabilitas sistem keuangan
nasional. Jika dilihat dari jumlah Bank Umum Syariah di Indonesia dari tahun 2000
sampai tahun 2014 perbankan syariah mengalami pertumbuhan pesat. Dari tahun
1992 sampai tahun 1999 hanya ada satu Bank Umum Syariah di Indonesia yaitu
2
Bank Muamalat Indonesia (BMI). Kemudian dari tahun 2000 sampai tahun 2003
Bank Umum Syariah bertambah satu yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM). Kemudian
dari tahun sampai tahun 2007 Bank Umum Syariah bertambah satu lagi yaitu Bank
Syariah Mega Indonesia (BSMI). Pada tahun 2008 bertambah dua Bank Umum
Syariah yaitu unit Usaha Syariah yang melakukan spin-off (BRI Syariah dan Bank
Syariah Bukopin), pada tahun 2009 bertambah satu lagi Bank Umum Syariah di
Indonesia yaitu BNI Syariah. Pada tahun 2010 sampai tahun sekarang terjadi
perkembangan yang pesat dengan pertambahan 6 Bank Umum Syariah di Indonesia
yaitu BJB Banten Syariah, Bank Viktoria Syariah, Bank Panin Syariah, BCA
Syariah, Maybank Syariah Indonesia, BTPN Syariah. (Nofinawati, 2015: 175)
Melihat hal tersebut, dimana intensitas persaingan dan jumlah pesaing semakin
meningkat menuntut seluruh lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan
non bank untuk berlomba-lomba bersaing dalam memasarkan produk tabungan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Seringkali kita memaknai menabung dengan menyimpan sebagian penghasilan
secara berangsur-angsur untuk menanggulangi kebutuhan di masa mendatang.
Dalam agama islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk memantapkan
keseimbangan antara berbelanja dan menyimpan, dituntut untuk bersikap ekonomis
atau seimbang dalam cara mengatur perbelanjaan kita. Dengan demikian, harta yang
ada tidak boleh dibelanjakan dengan cara yang berlebihan dan boros.
Berdasarkan pernyataan di atas, menabung menjadi hal yang penting bagi kaum
muslim, apalagi jika kita menimbang-nimbang manfaat dari menabung banyak sekali
manfaat yang dapat kita rasakan, diantaranya: kita dapat membiasakan hidup hemat,
3
membiasakan hidup berencana, mempersiapkan biaya pendidikan untuk masa depan,
dan meyiapkan biaya tidak terduga.
Keputusan sebagai suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan
alternatif. Dengan kata lain, orang yang mengambil keputusan harus mempunyai satu
pilihan dari beberapa alternatif yang ada. Bila seseorang dihadapkan pada dua
pilihan, yaitu membeli dan tidak membeli, dan kemudian dia memilih membeli,
maka dia ada dalam posisi membuat suatu keputusan. Semua orang mengambil
keputusan setiap hari dalam hidupnya. Hanya saja keputusan yang diambil kadang-
kadang tanpa mereka sadari. Bila ditinjau dari alternatif yang harus dicarinya,
sebetulnya dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan
pemecahan masalah (Prasetijo dan Ihalauw, 2003: 257).
Pemasaran tidak hanya membicarakan tentang seputar produk dan
pendistribusian saja, akan tetapi juga mengenai cara menyampaikan produk beserta
keunggulannya kepada masyarakat agar dapat mengenal produk sehingga diharapkan
masyarakat dapat mengambil keputusan untuk menggunakan produk tersebut. Untuk
itu memperkenalkan produknya, bank syariah perlu menganalisis persepsi kepada
nasabah dengan brand image, dan melakukan promosi dengan advertising dan
personal selling agar dapat mengambil keputusan menabung di bank syariah.
Pengenalan produk-produk bank dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya
adalah citra merek (brand image). Menurut Rangkuti (2004: 244) menyatakan bahwa
citra merek (brand image) adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan
melekat dibenak konsumen. Melalui citra merek yang kuat, maka pelanggan akan
memiliki asumsi positif terhadap merek dari produk yang ditawarkan oleh bank.
Brand image menjadi hal yang sangat penting diperhatikan bank, melalui brand
4
image yang baik maka dapat menimbulkan perasaan positif pada saat membeli atau
menggunakan merek tertentu. Citra merek (brand image) memiliki posisi strategis
dalam persaingan yang tidak dapat diabaikan oleh perusahaan dalam rangka menarik
minat nasabah untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Image yang diyakini
oleh konsumen mengenai sebuah merek sangat bervariasi dari persepsi masing-
masing individu. Nasabah memandang produk tabungan pada Bank Muamalat
Salatiga. Sebagai tabungan yang sangat berkualitas dapat dipercaya dan memberikan
keuntungan yang sangat menarik bagi nasabah. Kualitas sebuah merek memberikan
alasan yang sangat penting bagi nasabah untuk memilih produk.
Apabila image yang tertanam dalam suatu produk baik, maka konsumen akan
membeli produk itu, sebaliknya apabila image yang tertanam dalam produk buruk
maka konsumen tidak akan memilih produk tersebut. Image yang positif tentu
menjadi kekuatan bagi brand yang digunakan produk tersebut. Melihat pentingnya
keputusan pemberian brand tersebut, maka perusahaan juga harus membangun citra
brand yang baik tersebut tentunya yang mengubah persepsi masyarakat akan brand.
Jadi, berhasil atau tidaknya suatu brand tergantung pada persepsi kosumen akan
brand tersebut (Istiana, 2015: 2).
Selain brand image, cara untuk mempengaruhi keputusan nasabah yaitu dengan
menggunakan personal selling. Menurut Tjiptono (2008:224), “Personal selling
adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk
memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman
terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya”. Sebagai salah
satu lembaga keuangan perbankan harus mampu memenangkan persaingan yang
semakin kompetitif dengan menggunakan personal selling. Perjuangan untuk
5
menambah jumlah nasabah harus terus diupayakan agar perusahaan dapat bertahan
dan berkembang.
Selain citra merek dan personal selling, advertising juga mempengaruhi konsumen
dalam pengambilan keputusan. Menurut Yaylaci (1999) iklan merupakan salah satu
metode pemasaran yang paling efektif bagi perusahaan yang ingin bertahan hidup
dalam suasana meningkatkan persaingan dan perubahan yang cepat akibat globalisasi
serta untuk membangun keunggulan kompetitif. Dengan demikian, bagi suatu
lembaga atau perusahaan, iklan sangat penting dalam menarik perhatian konsumen
dan mempengaruhi pilihan mereka di antara berbagai produk (Yunita dan Haryanto,
2012).
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
analisis citra merek, personal selling dan advertising terhadap perbankan syariah
serta hubungannya dengan keputusan dalam menabung pada perbankan syariah.
Disini kami mengambil studi kasus nasabah pada BNI Syariah KC Surakarta untuk
dijadikan objek penelitian. Judul yang diambil dalam penelitian ini adalah
“Pengaruh Citra Merek, Personal Selling dan Advertising terhadap Keputusan
Nasabah Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC
Surakarta)”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap keputusan nasabah untuk menabung
di Bank Syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC Surakarta)?
6
2. Bagaimana pengaruh personal selling terhadap keputusan nasabah untuk
menabung di Bank Syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC Surakarta)?
3. Bagaimana pengaruh advertising terhadap keputusan nasabah untuk menabung
di Bank Syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC Surakarta)?
4. Bagaimana pengaruh citra merek, personal selling dan advertising terhadap
keputusan nasabah untuk menabung di Bank Syariah (Studi Kasus BNI Syariah
KC Surakarta)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh citra merek terhadap keputusan
nasabah untuk menabung di bank syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC
Surakarta).
2. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh personal selling terhadap
keputusan nasabah untuk menabung di bank syariah (Studi Kasus BNI Syariah
KC Surakarta).
3. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh advertising terhadap keputusan
nasabah untuk menabung di bank syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC
Surakarta).
4. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh citra merek, personal selling
dan advertising terhadap keputusan nasabah untuk menabung di bank syariah
(Studi Kasus BNI Syariah KC Surakarta).
7
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi :
1. Untuk Penulis
a. Meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang lembaga keungan syariah dan
juga dalam bidang Islam indonesia.
b. Menambah pengetahuan tentang pengaruh citra merek, personal selling,
dan advertising terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah.
c. Meningkatkan pola berpikir ilmiah penulis.
2. Untuk Pembaca dan Penulis Lain
a. Menambah informasi yang bermanfaat mengenai pengaruh citra merek,
personal selling, dan advertising terhadap keputusan menabung
b. Dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut dengan menambah
permasalahan lain atau sebagai referansi penelitian.
3. Untuk Akademik
a. Hasil penelitian diharapkan dapat menyumbang kajian ilmu dan
pengetahuan.
b. Dapat digunakan sebagai masukan untuk penelitian berikutnya.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang isi dan materi yang dibahas
dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan sistematika penulisan yang
mengacu pada pedoman penulisan skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bsinis Islam IAIN
(Institut Agama Islam Negeri) Salatiga.
8
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas tentang pertama latar belakang masalah yang berisi
alasan penelitian iniperlu diteliti berupa data atau fenomena empiris dari
obyek yang akan diteliti, research gap, adanya kesenjangan penelitian yang
perlu diteliti dan alasan yang kuat bagi peneliti untuk meneliti masalah yang
diajukan. Kedua rumusan masalah terdiri dari pernyataan masalah penelitian
dan rumusan maslah penelitian. Ketiga tujuan penelitian, keempat kegunaan
penelitian dan kelima sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan membahas tentang pertama telaah pustaka berisi
ringkasan penelitian terdahulu, memberikan gambaran posisi penelitian
terhadap penelitian yang lain. Kedua kerangka teori, bangunan teori dan
konsep yang akan digunakan untuk menganalisis. Konsep-konsep yang
terkait dan penting untuk dikaji sebagai landasan dalam menulis bab analisis
dan mengambil kesimpulan. Ketiga kerangka penelitian, berisi telaah kritis
utnuk menghasilkan hipotesis dan model penelitian yang akan diuji disajikan
dalam dalam bentuk gambar dan atau persamaan. Dan terakhir hipotesis, sub
bab ini berisi hipotesis yang diajukan.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan memberikan informasi jenis penelitian, dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran,
variabel penelitian, definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, uji
instrumen penelitian dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini.
9
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab ini akan membahas tentang deskripsi obyek penelitian yang
berkaitan dengan penelitian, serta menguraikan hasil uji analisis data dari data
yang telah diperoleh, berupa uji asumsi klasik yang meliputi uji
multicolinearity, uji heteroscendasticity, uji normalitas, dan uji linearitas.
Juga dibahas uji statistik berupa uji regresi berganda, uji ttest, uji Ftest, dan
uji koefisien determinasi yang menggambarkan pengaruh variabel yang
digunakan.
BAB V PENUTUP
Merupakan bab yang memuat kesimpulan dan saran berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilaksanakan untuk penelitian selanjutnya.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Telaah pustaka merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh penelitian-penelitian terdahulu dan mempunyai kaitan dengan penelitian yang
akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan citra merek, personal
selling dan advertising terhadap keputusan menabung telah diteliti pada berbagai
penelitian terdahulu.
No. Penulis Variabel Hasil
Penelitian Independen Dependen
Isu : Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Menabung
1. Lukmanul Hakim
(2016)
Brand Image
Keputusan
Konsumen
Positif (+)
dan
signifikan
2. Dennis Eka
Saputra (2018)
Brand Image
Keputusan
Menabung
Positif (+)
dan
signifikan
3.
Aditya Bagus dan
Yessy Artanti
(2014)
Citra Merek
Keputusan
Nasabah
Positif (+)
dan
signifikan
4.
Ramdhani Harri
Pratama dan Indi
Djastuti (2015)
Citra Merek
Keputusan
Konsumen
Positif (+)
dan
signifikan
5. Ayu Rizki
Fadhilah (2016)
Citra Merek
Keputusan
Menabung
Positif (+)
tapi tidak
signifikan
6.
Dwi Ajeng
Wulandari dan
Farah Oktafani
(2017)
Brand Image
Proses
Keputusan
Pembelian
Positif dan
signifikan
Isu : Pengaruh Personal Selling terhadap Keputusan Menabung
1.
Agustin Ayu
dan Setyo
Budiadi (2015)
Personal
Selling
Keputusan
Menabung
Positif (+)
dan
signifikan
2. Selvia Sri Puji
Rahayu (2017)
Personal
selling
Keputusan
Nasabah
Positif (+)
dan
11
signifikan
3.
Imam Agus dkk.
(2016)
Personal
selling
Keputusan
Nasabah
Positif (+)
dan
signifikan
4.
Alkharis
Putrandragiri dan
Sri Wahyuni
(2014)
Personal
selling
Keputusan
Menabung
Negatif (-)
dan tidak
signifikan
5.
Noor Imansyah,
Emy Rahmawati
dan Maryono
(2015)
Personal
selling
Keputusan
Menabung
Positif (+)
tapi tidak
signifikan
6.
Darna dan Dita
Pramudya
Wardani (2013)
Personal
selling
Keputusan
Menabung
Positif (+)
tapi tidak
signifikan
Isu : Pengaruh Advertising terhadap Keputusan Menabung
1.
Helmi Haris dan
Nur Said Irham
(2012)
Advertising
Keputusan
Menabung
Positif (+)
dan
signifikan
2.
Sofie Khairiah
Nasution
(2017)
Advertising
Keputusan
Menabung
Positif (+)
dan
signifikan
3.
Fitri Maisya
(2012)
Advertising
Keputusan
Menabung
Positif (+)
dan
signifikan
4.
Al Kharis
Putrandragiri dan
Sri Wahyuni
(2014)
Advertising
Keputusan
Menabung
Positif (+)
dan
signifikan
5.
Rianita Lasut dan
Altje Tumbel
(2017)
Advertising
Keputusan
Pembelian
Positif (+)
tapi tidak
signifikan
6.
Priccilia dan
Mumuh Mulyana
(2014)
Advertising
Keputusan
Pembelian
Positif (+)
tapi tidak
signifikan Sumber: Penelitian terdahulu yang diolah, 2018
Dari penelitian-penelitian terdahulu diatas, maka perbedaan penelitian ini
dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada variabel obyek. Variabel-variabel
bebas yang digunakan antara lain citra merek, personal selling dan advertising,
sedangkan variabel terikatnya menggunakan keputusan menabung. Penelitian ini
mengambil obyek PT. BNI Syariah KC Surakarta.
12
B. Kerangka Teori
1. Citra Merek (Brand Image)
a. Pengertian Merek (Brand)
Menurut Kotler dan Keller (2009: 172) merek dapat didefinisikan
sebagai nama, istilah, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang
dimaksud untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual atau
kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari pesaing.
Menurut Tjiptono (2008: 104) merek merupakan tanda, simbol/lambang.
Desain, warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang
diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk
pesaing. Nama, istilah, tanda, simbol atau desain, atau kombinasi diantaranya
yang dimaksud untuk mengindentifikasikan barang dan jasa dari satu penjual
atau sekelompok penjual dan membedakannya dari barang dan jasa para
pesaingnya.
Menurut Kotler (2009: 76), merek terdiri beberapa bagian yaitu :
1) Nama Merek (Brand Name) adalah sebagian dari merek dan yang
diucapkan.
2) Tanda Merek (Brand Merk) adalah sebagian dari merek yang dapat
dikenal, tetapi, tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain, huruf,
atau warna khusus
3) Tanda merek dagang (Trademark) adalah merek atau sebagian dari
merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya menghasilkan
sesuatu yang istimewa.
13
4) Hak Cipta (Copyright) adalah hak istimewa yang dilindungi undang-
undang untuk memproduksi, menertibkan, dan menjual karya tulis,
karya musik, atau karya seni
b. Peranan Merek (Image)
Menurut Kotler dan Keller (2012: 168) tentunya merek memiliki fungsi
serta peran yang amat vital didalam sebuh perusahaan. Tentunya dengan
adanya sebuah merek maka akan dapat meningkatkan keberlangsungan
sebuah perusahaan serta produk yang ditawarkan. Merek memiliki beberapa
fungsi, diantaranya:
1) Merek mengidentifikasikan sumber atau pembuat produk dan
memungkinkan konsumen untuk menetapkan tanggung jawab pada
pembuat atau distributor tertentu. Sehingga konsumen dapat
mengevaluasi produk identik secara berbeda.
2) Konsumen dapat belajar tentang merek melalui pengalaman masa
lampau dengan produk dengan program pemasarannya.
3) Ketika kehidupan konsumen menjadi lebih rumit, sibuk, dan
kekurangan waktu, kemampuan merek untuk menyederhanakan
pengambilan keputusan pembelian
4) Merek juga menunjukan fungsi-fungsi yang bernilai bagi perusahaan
5) Sebuah merek menawarkan perlindungan hukum yang kuat untuk fitur
atau aspek produk yang unik
6) Merek dapat menandakan satu tingkat mutu tertentu, sehingga
pembeli yang puas dapat lebih mudah memilih produk.
14
7) Kesetiaan merek memberikan kemampuan untuk diramal dan
keamanan pemintaan bagi perusahaan sekaligus menciptakan
hambatan perusahaan lain memasuki pasar.
8) Merek tidak dapat menandingi kesan terakhir dalam pikiran individu
atau konsumen dan organisasi dari pemasaran dan pengalaman
produk.
c. Manfaat Merek
Menurut Kotler dan Keller (2009: 259) merek memiliki manfaat, yaitu
sebagai berikut :
1) Menyederhanakan penanganan atau penelusuran produk.
2) Membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi
3) Menawarkan perlindungan hokum pada perusahaan untuk fitur-fitur
atau aspek unik produk. Bagi perusahaan, merek mempresentasikan
bagian properti hukum yang sangat berharga, dapat mempengaruhi
konsumen, dapat dibeli dan dijual, serta memberikan keamanan
pendapatan masa depan yang langgeng.
d. Pengertian Citra (Image)
Menurut Kotler (2006: 460), Citra adalah seperangkat keyakinan, ide,
dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu obyek. Sikap dan tindakan
orang terhadap suatu obyek sangat ditetukan oleh citra obyek tersebut.
Menurut Simamora (2007: 28) mendefinisikan Image adalah persepsi
yang relative konsisten dalam jangka panjang (enduring perception). Jadi
tidak mudah untuk membentuk Image, sehingga bila terbentuk sangat sulit
untuk mengubahnya
15
e. Pengertian Citra Merek (Brand Image)
Menurut Kotler (2009: 260) citra merek didefinisikan sebagai
representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari
informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap
merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan referensi
terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap
suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembalian, image
konsumen yang positif terhadap suatu brand lebih memungkinkan konsumen
melakukan pembalian. Brand yang lebih baik juga menjadi dasar untuk
membangun citra perusahaan yang positif. Brand image adalah proses dimana
seseorang memilih, mengorganisasikan, dan mengartikan masukan informasi
untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti.
Citra merek menurut Tatik Suryani (2008: 113) adalah segala hal yang
terkait dengan merek yang ada di benak ingatan konsumen. Citra merek
mempresentasikan keseluruhan persepsi konsumen terhadap merek yang
terbentuk karena informasi dan pengalaman konsumen terhadap suatu merek.
Pendapat yang lain dikemukakan oleh Setiadi (2003: 56), yang
mendefinisikan citra merek adalah representasi dari keseluruhan persepsi
terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu
terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang
berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang
memiliki citra yang positif terhadap suatu merek akan lebih memungkinkan
untuk melakukan pembelian.
16
f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Citra Merek
Faktor-faktor yang mempengaruhi citra merek menurut Ferrinadewi
(2008: 167) adalah sebagai berikut :
1) Keunggulan Asosiasi Merek
Merupakan salah satu faktor pembentuk brand image, dimana
produk tersebut unggul didalam persaingan. Karena keunggulan
kualitas (model dan kenyamanan) dari ciri khas itulah yang
menyebabkan suatu produk mempunyai daya Tarik tersendiri bagi
konsumen. Favorability of brand association adalah asosiasi merek
dimana konsumen percaya bahwa atribut dan manfaat yang diberikan
oleh merek akan dapat memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan
keinginan mereka sehingga mereka membentuk sikap positif terhadap
merek.
2) Kekuatan Asosiasi Merek
Merupakan asosiasi merek tergantung pada bagaimana informasi
masuk kedalam ingatan konsumen dan bagaimana proses bertahan
sebagai bagian citra merek. Kekuatan asosiasi merek ini merupakan
fungsi dari jumlah pengolahan informasi yang diterima pada proses
ecoding. Ketika seorang konsumen secara aktif menguraikan arti
informasi suatu produk atau jasa maka akan tercipta asosiasi merek
pada ingatan konsumen tergantung pada bagaimana suatu merek
tersebut dipertimbangkan.
17
3) Keunikan Asosiasi Merek
Merupakan asosiasi terhadap suatu merek yang mau tidak mau
harus terbagi dengan merek-merek lain. Oleh karena itu, harus
diciptakan keunggulan bersaing yang dapat dijadkan alasan bagi
konsumen untuk memilih suatu merek tertentu. Dengan
memposisiskan merek lebih mengarah kepada pengalaman atau
keuntungan dari diri image produk tersebut. Dari perbendaan yang
ada, baik dari produk, pelayanan, personil, dan saluran yang
diharapkan memberikan perbedaan dari pesaingnya, yang dapat
memberikan keuntungan bagi produsen dan konsumen.
g. Pengukuran Citra Merek
Menurut Keller dan Kotler (2003: 78) dalam M Yani (2006), pengukuran
citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek, yaitu:
1) Kekuatan (strengthness)
Dalam hal ini adalah keunggulan yang dimiliki oleh merek yang
bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan
merek ini mengacu pada atribut atribut fisik atas merek tersebut
sehingga dianggap sebagai sebuah kelebihan dibanding merek lainnya.
Yang termasuk didalamnya kekuatan ini adalah: penampilan fisik,
keberfungsian semua fasilitas produk, harga produk, maupun
penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut.
2) Keunikan (uniqueness)
Adalah kemampuan utuk membedakan sebuah merek diantara
merek lainnya. Kesan ini muncnul dari atribut produk tersebut yang
18
menjadi bahan pembeda atau diferensiasi dengan produk-produk
lainnya. Yang termasuk ke dalam kelompok unik ini adalah variasi
layanan, variasi harga, maupun penampilan atau nama dari sebuah
merek dan fisik produk itu sendiri.
3) Favorable
Yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain
kemudahan merek produk diucapkan serta kemampuan merek untuk
tetap diingat oleh pelanggan maupun kesesuaian antara kesan merek
dibenak pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas
merek yang bersangkutan.
2. Personal Selling
a. Pengertian Personal Selling
Menurut Abdurrahman (2015: 183) personal selling adalah presentasi
pribadi oleh wiraniaga perusahaan dengan tujuan melakukan penjualan dan
membangun hubungan dengan pelanggan.
Menurut Kotler dan Keller (2008: 205) personal selling adalah interaksi
tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk
melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan memperoleh pemesanan.
Menurut Basu Swastha dalam William G.Nickels (1999: 260)
mendefinisikan personal selling sebagai interaksi antarindividu , saling
bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai,
atau mempertahankan hubungan pertukarang yang saling menguntungkan
dengan pihak lain.
19
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Morissan (2010: 34) yang
mendefinisikan personal selling sebagai suatu bentuk komunikasi langsung
antara seorang penjual dengan calon pembelinya (person-to-person
communication) berupaya untuk membantu atau membujuk calon pembeli
untuk membeli produk yang ditawarkan. Personal selling melibatkan kontak
langsung antara penjual dan pembeli, baik secara tatap muka ataupun melalui
alat telekomunikasi seperti telepon.
Disamping menjelaskan atau memberitahukan produk dan harus bisa
membujuk calon pembeli, personal selling juga menampung keluhan dan
saran dari para pembeli sebagai umpan balik bagi perusahaan. Personal
selling lebih menekankan aspek penjualan melalui proses komunikasi person
to person (Chandra, 2002: 208).
b. Tujuan Personal Selling
Menurut Kotler dan Keller (2008:262), tujuan dari personal selling ini
adalah :
1) Mencari calon pelanggan
Mencari calon pelanggan atau petunjuk.
2) Menentukan sasaran
Memutuskan bagaimana cara mengalokasikan waktu mereka antara
calon pelanggan dan pelanggan.
3) Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan informasi tentang produk dan jasa perusahaan.
20
4) Menjual
Mendekati, mempresentasikan, menjawab pertanyaan, mengatasi
keberatan dan menutup penjualan.
5) Melayani
Memberikan berbagai pelayanan kepada pelanggan,
mengkonsultasikan masalah, memberikan bantuan teknis, mengatur
pembiayaan, dan melakukan pengiriman.
6) Mengumpulkan informasi
Mengadakan riset pasar dan melakukan pekerjaan intelijen.
7) Mengalokasikan
Memutuskan pelanggan yang akan mendapatkan produk langka saat
terjadi kelangkaan produk.
c. Sifat-Sifat Personal Selling
Personal selling merupakan salah satu alat promosi yang paling efektif
terutama dalam bentuk preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Menurut
Kotler (1997: 224) dalam bukunya manajemen pemasaran, personal selling
bila dibandingkan dengan advertising memiliki tiga sifat khusus, yaitu :
1) Konfrontasi Personal (Personal Confrontation)
Personal selling mencakup hubungan yang hidup, langsung dan
interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat
melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih dekat dan
segera melakukan penyesuaian.
21
2) Pengembangan (Cultivation)
Personal sellling memungkinkan timbulnya berbagai jenis
hubungan penjualan sampai dengan hubungan persahabatan.
3) Tanggapan (Response)
Personal selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk
mendengar, memperhatikan dan menanggapi wiraniaga.
d. Aspek Penting dalam Personal Selling
Menurut Kotler dalam Farida (2017: 35) terdapat 5 aspek penting dalam
personal selling, diantaranya sebagai berikut:
1) Profesionalisme (Professionalism)
Profesionalisme seorang sales person dalam bekerja sangatlah
diperlukan. Apalagi di era globalisasi dan persaingan seperti sekarang
sangat menuntut para sales person untuk bekerja seefektif mungkin
dalam seni menjual. Sales person yang baik bukan hanya mereka yang
secara pasif hanya menerima pesanan, namun mereka juga diharuskan
menjadi pencari pesanan yang aktif. Maksud dari penerima pesanan
pasif berasumsi bahwa konsumen adalah mereka yang mengatahui apa
yang mereka butuhkan dan membenci upaya persuasi yang dilakukan
sales person.
Sekarang, banyak perusahaan menginvestikan dananya secara
besar-besaran untuk pembiayaan pelatihan sales personnya. Mereka
diberi berbagai macam training untuk meningkatkan kemampuan
mereka dalam menjual.
22
Terdapat dua pendekatan pelatihan yang dilakukan untuk
mengubah sales person bekerja lebih efektif. Pertama adalah sales-
oriented-approach (pendekatan berorientasi penjualan) dengan teknik-
teknik khas tekanan tinggi (high-pressure techniques). Teknik ini
berasumsi bahwa konsumen tidak akan melakukan kegiatan
pembelian kecuali ia mendapat tekanan, bahwa konsumen akan
terpengaruh oleh presentasi sales yang cerdik, dan mereka tidak akan
merasa menyesal telah membeli barang tersebut, jikapun menyesal hal
itu tidak akan menjadi masalah.
Sedangkan pendekatan yang kedua adalah customer-oriented
approach (pendekatan berorientasi pada pelanggan). Pendekatan ini
berasumsi bahwa konsumen memiliki kebutuhan penting yang
“terpendam” dan sales person harus pintar untuk menggali pemikiran
konsumen. Sales person dilatih untuk mendengarkan konsumen dan
mengajukan berbagai pertanyaan guna mengidentifikasi kebutuhan
yang dimiliki konsumen. Pada akhirnya sales person harus bisa
memberikan solusi terbaik berupa produk apa yang cocok untuk
menyelesaikan masalah konsumen. Dalam pendekatan ini sales person
harus bisa menghargai segala masukan yang membangun dari
konsumen.
2) Negosiasi (Negotiation)
Negosiasi merupakan salah satu aspek penting dalam personal
selling. Dalam negosiasi kedua pihak yaitu penjual dan pembeli
membuat kesepakatan tentang harga, kuantitas, dan syarat-syarat
23
lainnya. Dalam negosiasi kedua pihak dapat saling tawar-menawar
untuk membuat suatu kesepakatan. Oleh sebab itu sales person perlu
untuk memiliki keahlian dalam bernegosiasi. Dalam kondisi dan
situasi tertentu negosiasi merupakan kegiatan yang tepat menutup
penjualan, terutama ketika sudah ada zona kesepakatan/zone of
agreement. Zona kesepakatan ini terjadi ketika hasil-hasil perundingan
sudah dapat diterima oleh kedua pihak baik pembeli maupun penjual.
Dalam negosiasi, strategi adalah hal penting dalam penjualan
secara sukses. Strategi negosiasi adalah suatu komitmen terhadap
pendekatan yang menyeluruh yang berpeluang untuk mencapai tujuan
perundingan. Beberapa sales person ada yang menggunakan strategi
keras/hard sementara yang lain menggunakan strategi lunak/soft.
3) Pemasaran Hubungan (Relationship Marketing)
Dalam personal selling, selling person tidak hanya dituntut untuk
dapat melakukan negosiasi yang menguntungkan, namun lebih dari
itu. Seorang selling person harus dapat membangun hubungan jangka
yang saling menguntungkan dengan konsumen. Tidak hanya
konsumen, melainkan dengan para stakeholder yang terlibat di
kegiatan usaha tersebut.
Kegiatan relationship marketing adalah upaya kita untuk
menarik, memelihara, dan meningkatkan hubungan dengan konsumen.
menarik disini bisa dikatakan sebagai langkah “perantara” dalam
proses pemasaran.sedangkan memelihara dan meningkatkan adalah
upaya kita untuk menjadikan konsumen loyal kepada produk kita dan
24
melayani konsumen sesuai dengan kebutuha mereka. Intinya, dengan
relationship marketing ini, dipihak pengusaha dapat menghasilkan
laba yang besar dan tujuan dari masing-asing pihak pun akan tercapai
dan merasa terpuaskan.
4) Peran Personal selling (Selling Person Role)
Peran seorang selling person akan berbeda-beda di berbagai
perusahaan. Sales person mungkin bisa berperan sebagai pengambil
pesanana atau pengemban tanggung jawab utama sebagai konsultan
bagi konsumen. Sales person harus memiliki fleksibilitas dalam
mengerjakan peran yang akan ia kerjakan dalam bauran pemasaran.
5) Personal Selling Managerial
Para sales person harus dikelola secara baik. Para sales person
akan memiliki kemampuan, motivasi, dan kinerja yang berbeda-beda.
Mereka harus dikontrol disatu divisi agar tujuan kerja mereka akan
mudah untuk ditentukan, diawasi, dan dievaluasi hasilnya.
3. Advertising
a. Pengertian Advertising
Menurut Al-Arif (2012: 174) mendefinisikan iklan sebagai sarana
promosi yang digunakan oleh perusahaan dalam hal ini bank guna
menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Informasi yang diberikan adalah nama produk, harga produk, serta
keuntungan-keuntungan produk dibandingkan produk sejenis yang
ditawarkan oleh pesaing.
25
Sedangkan menurut Morissan (2010: 17) advertising dapat didefinisikan
sebagai setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi,
produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui.
Adapun maksud “dibayar” pada definisi tersebut menunjukkan fakta bahwa
ruang atau waktu bagi suatu iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata
“nonpersonal” berarti suatu iklan melibatkan media massa (TV, radio,
majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar
kelompok individu saat bersamaan.
Menurut Hermawan (2012: 72) advertising adalah semua bentuk
penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan
oleh perusahaan tertentu.
Menurut Aeker (Yunita dan Haryanto, 2012) menyatakan bahwa iklan
memegang peranan penting dalam pemasaran karena iklan akan
menyampaikan beberapa pesan diantaranya adalah brand awareness (dikenal
oleh masyarakat), strong brand association (memiliki persepsi yang baik
terhadap merek tertentu), perceived quality (dipersepsikan konsumen untuk
mengetahui produk tersebut bagian dari produk berkualitas), dan brand
loyalty atau memiliki konsumen setia.
b. Jenis Media Advertising
Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media
cetak, media elektronik, media luar ruang, dan media lini bawah. Menurut
Tjiptono (2004:243) jenis media advertising yaitu :
1) Media cetak
26
Media cetak yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-
pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalma tata warna
maupun hitam putih. Bentuk-bentuk iklan dalam media cetak biasanya
berupa iklan baris, iklan display, suplemen, pariwara, dan iklan
layanan masyarakat. Jenis-jenis media cetak yaitu surat kabar,
majalah, tabloid, brosur, selebaran dan lain-lain.
2) Media elektronik
Media elektronik yaitu media dengan teknologi dan hanya bias
digunakan bila ada jasa transmisi siaran. Bentuk iklan dalam media
elektornik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan di
tengah-tengah film atau acara), pengumuman acara/film, iklan layanan
masyarakat, jingle, sandiwara, dan lain-lain. Jenis iklan pada media
elektronik yaitu televisi, radio, internet, dan sebagainya.
3) Media luar ruang
Media luar ruang yaitu media iklan (biasanya berukuran besar)
yang dipasang di tempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, pusat
keramaian, atau tembok, dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang
meliputi billboard, baleho, poster, spanduk, umbul-umbul, transit
(panel bus), balon raksasa, dan lain-lain.
4) Media lini bawah
Media lini bawah yaitu media-media yang digunakan untuk
mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang
digunakan dalam media lini bawah, yaitu: pameran , direct mail, point
of purchase, merchandising schemes, dan kalender
27
c. Tujuan Advertising
Tujuan penggunaan dan pemilihan media iklan tergantung dari tujuan
bank. Masing-masing media memiliki tujuan yang berbeda. Terdapat paling
tidak empat macam tujuan penggunaan iklan sebagai media promosi yaitu
sebagai berikut (Kasmir, 2011: 223).
1) Untuk memberitahu tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan jasa
bank yang dimiliki oleh suatu bank. Seperti peluncuran produk baru,
keuntungan dan kelebihan suatu produk atau informasi lainnya.
2) Untuk mengingatkan kembali kepada nasabah tentang keberadaan
atau keunggulan jasa bank yang ditawarkan (Kasmir, 2011: 233). Hal
ini dilakukan karena banyaknya saingan yang masuk sehingga
nasabah perlu diingatkan agar nasabah tidak beralih kapada bank lain
(Al-Arif, 2012: 175).
3) Untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru dengan harapan
harapan akan memperoleh daya tarik dari para calon nasabah (Kasmir,
2011: 223). Diharapkan mereka mencoba untuk membeli atau
menggunakan produk yang ditawarkan atau paling tidak para calon
nasabah baru sudah mengerti tentang kehadiran produk untuk
kemudian akan mencobanya pada suatu hari (Al-Arif, 2012: 175)
4) Mempengaruhi nasabah saingan agar berpindah ke bank kita (Kasmir,
2011: 223). Dalamhal ini sasarannya adalah nasabah yang sudah
mengerti dan sudah menjadi nasabah kita, diharapkan nasabah bank
lain juga ikut terpengaruh dengan iklan yang ditampilkan (Al-Arif,
2012: 176)
28
5) Membangun citra perusahaan untuk jangka panjang, baik untuk
produk yang dihasilkan maupun nama perusahaan (Al-Arif, 2012:
176).
d. Sifat-Sifat Iklan
Menurut Kotler dalam Raviany (2011: 41), suatu iklan memiliki sifat-
sifat sebagai berikut :
1) Public Presentation, maksudnya iklan memungkinan setiap orang
menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan. Sifat
umum iklan memberikan legitimasi pada produk tersebut dan juga
menyiratkan suatu tawaran yang standarisasi.
2) Pervasiveness, artinya pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang
untuk memantapkan penerimaan informasi dan memungkinkan
pembeli dapat membandingkan pesan dari berbagai pesaing.
3) Amplified Expresiveness, maksudnya iklan mampu mendramatisasi
perusahaan dan produknya melalui gambar, warna dan suara untuk
menggugah dan mempengaruhi perasaan khalayak.
4) Impersonality, artinya iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk
memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi
yang monolog (satu arah).
4. Keputusan Pembelian
a. Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Schiffman dan Kanuk (2010) dalam Ujang (2011: 357)
mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua
atau lebih pilihan alternatif.
29
Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009: 184) mengatakan bahwa
keputusan pembelian adalah proses psikologis dasar yang memainkan
peranan penting dalam memahami cara konsumen benar-benar membuat
keputusan pembelian.
Selain itu Nugroho (2003: 38) mengemukakan bahwa keputusan
pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan
memilih salah satu diantaranya.
Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2003: 260) ada 4 sudut pandang dalam
menganalisis pengambilan keputusan konsumen.
1) Sudut Pandang Ekonomik
Pandangan ini melihat konsumen sebagai orang yang membuat
keputusan secara rasional. Ini berarti bahwa konsumen harus
mengetahui semua alternatif produk yang tersedia dan harus mampu
membuat peringkat dari setiap alternatif yang ditentukan. Dilihat dari
kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasi satu
alternatif terbaik. Menurut para ahli sosial, model economic man ini
tidak realistis. Alasan yang mereka kemukakan adalah :
a) Manusia memiliki keterbatasan kemampuan, kebiasaan dan
gerak.
b) Manusia dibatasi oleh nilai-nilai dan tujuan.
c) Manusia dibatasi oleh pengetahuan yang mereka miliki.
30
2) Sudut Pandang Pasif
Pandangan ini mengatakan bahwa konsumen pada dasarnya
pasrah kepada kepentingannya sendiri dan menerima secara pasif
usaha-usaha promosi dari para pemasar. Kelemahan pandangan ini
adalah tidak mempertimbangkan kenyataan bahwa konsumen
memainkan peranan penting dalam setiap pembelian yang mereka
lakukan.
3) Sudut Pandang Kognitif
Menurut pandangan ini, konsumen merupakan pengolah
informasi yang senantiasa mencari dan mengevaluasi informasi
tentang produk dan gerai. Cognotive man juga seringkali pula
mengambil jalan pintas untuk memfasilitasi pengambilan keputusan
sampai pada keputusan yang memuaskan.
4) Sudut Pandang Emosional
Pandangan ini menekankan emosi sebagai pendorong utama
sehingga konsumen membeli suatu produk. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa keputusan konsumen merupakan suatu tindakan
pemilihan yang dilakukan oleh konsumen atas beberapa alternatif
yang dihadapkan pada dirinya.
b. Langkah-Langkah Keputusan Pembelian
Menurut Sumarwan (2011: 361) keputusan membeli atau mengkonsumsi
suatu produk dengan merek tertentu akan diawali oleh langkah-langkah
sebagai berikut :
31
1) Pengenalan Kebutuhan
Muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu
suatukeadaaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang
diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Faktor yang
mempengaruhi kebutuhan menurut Engel, Blackwell, dan Miniard
dalam Sumarwan (2011: 361) diantaranya waktu, perubahan situasi,
pemilikan produk, konsumsi produk,perbedaan individu, pengaru
pemasaran.
2) Pencarian Informasi
Mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan
tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu
produk. Konsumen akan mencari informasi yangtersimpan di dalam
ingatannya (pencarian internal) dan mencari informasi di luar
(pencarian eksternal).
3) Evaluasi Alternatif
Proses mengevaluasi produk dan merek, dan memilihnya sesuai
dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alternatif,
konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan
masalah yang dihadapinya. Evaluasi alternatif muncul karena
banyaknya alternatif pilihan, dan disini konsumen akan memillih
merek yang akan memberikan manfaat yang diharapkannya.
32
4) Keputusan Pembelian
Konsumen akan menentukan pilihan serta bentuk niat pembelian
setelah melalui tahap-tahap sebelumnya, konsumen biasanya akan
membeli produk yang paling dapat memenuhi kebutuhannya.
Konsumen juga dapat menunda atau menghindari keputusan
pembelian jika resiko yang dihadapi besar bila membeli produk
tersebut.
5) Perilaku Setelah Pembelian
Konsumen akan mengevaluasi produk yang dibelinya apakah
memuaskan atau tidak, jika memuaskan dan sesuai denga harapan
konsumen maka ada kemungkinan ia akan kembali membeli produk
tersebut.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Menurut Suryani (2007: 13) konsumen dapat dikelompokan
menjadikonsumen akhir (individual) yaitu yang terdiri atas individu dan
rumah tangga yang tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi kebutuhan
sendiri atau dikonsumsi sedangkan kelompok lain adalah konsumen
organisasi yang terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang dan lebaga
non-profit yang tujuan pembeliannya adalah untuk memperoleh laba atau
kesejahteraan anggotanya. Tentunya hal tersebut sangat berpengaruh
terhadap proses pengambilan keputusan dimana proses pengambilan
keputusan tersebut memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi untuk
terjadinya proses tersebut.
33
Menurut Suryani (2007: 13) Keputusan pembelian barang/jasa seringkali
melibatkan dua pihak atau lebih. Umumnya ada lima peranan yang terlibat
yang menjadikan faktor terjadinya proses pengambilan keputusan konsumen.
Kelima peranan tersebut meliputi:
1) Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan
ide untuk membeli suatu barang/jasa.
2) Pembawa Pengaruh (influencer) yaitu orang yang memiliki pandangan
atau nasihat yang mempengaruhi keputusan pembelian.
3) Pengambilan Keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan
proses keputusan pembelian.
4) Pembeli (buyer), yaitu melakukan pembelian secara nyata.
5) Pemakai (user), yaitu orang yang mengosumsi dan menggunakan
barang/jasa yang dibeli.
Menurut Kotler dan Keller (2009: 166) perilaku konsumen adalah studi
tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhn dan keinginan mereka.
Berdasarkan hal tersebut proses keputusan pembelian yang menjadikan
faktor utama terjadinya proses pencarian akan kebutuhan tersebut sampai
dengan proses pembalian. Tentunya pembelian keputusan memiliki faktor-
faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya proses pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh konsumen terhadap suatu produk. Berikut ini adalah
faktor-faktor tersebut:
34
1) Faktor Budaya
Kelas budaya, subbudaya, dan sosial sangat mempengaruhi
perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen. Budaya adalah
determinan dasar keinginan dan prilaku seseorang. Setiap budaya
terdiri atas beberapa subbudaya yang lebih kecil yang memberikan
identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka.
Faktor budaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok, ras dan
wilayah geografis. Hampir seluruh kelompok manusia mengalami
sertifikasi sosial di dalam budaaya sebuah negara ke dalam bentuk
kelas sosial.
2) Faktor Sosial
Adalah faktor yang mempengaruhi adanya dorongan bagi seorang
konsumen untuk melakukan proses pengambilan keputusan pembelian
suatu produk yang dorong tersebut berasal dari kelompok refrensi,
keluarga serta peran sosial dan pengaruh lingkungan. Berikut ini
adalah penjelasannya:
a) Kelompok (Referensi)
Adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh
langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku orang tersebut. Mereka mempengaruhi anggotanya
dengan melalui tiga cara. Mereka memperkenalkan perilaku dan
gaya hidup baru, menciptakan tekanan kenyamanan, serta
mempengaruhi sikap dan konsep diri.
35
b) Keluarga
Adalah organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga memberikan
dampak yang besar dalam proses pengambilan keputusan
pembelian dalam konsumen. Dan anggota keluarga
merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling
berpengaruh.
c) Pengaruh Lingkungan
Lingkungan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
terhadap pembentukandan perkembangan perilaku individu,
baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-prikologis,
termasuk didalamnya adalah belajar. Lingkungan juga terkadang
sering disebut patokan utama pembentukan perilaku. Semuanya
dikaitkan dengan lingkungan dan manusia pun selalu terantung
pada lingkungan nya.
3) Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi karakteristik pembeli
pribadi. Dari karakteristik ini banyak mempunya dampak yang sangat
langsung terhadap perilaku konsumen untuk melakukan proses
pengambilan keputusan. Faktor pribadi meliputi:
a) Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi konsumen juga mempengaruhi pola
konsumsi. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok yang
mempunyai minat yang berbeda-beda sesuai dengan keadaan
36
ekonomi tersebut. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh
keadaan ekonomi: penghasilan yang dapat dibelanjakan (tingkat,
stabilitas, dan pola waktu).
b) Kepribadian
Adalah sekumpulan sifat psikologis manusia yang
menyebabkan respon yang relatif konsisten dan tahan lama
terhadap rangsangan lingkungan (termasuk perilaku pembelian).
c) Gaya Hidup
Adalah pola hidup seseorang didunia yang tercermin
adalah kegiatan, minat dan pendapat. Gaya hidup memotret
interaksi dengan lingkungannya. Gaya hidup sangat berpengaruh
dalam proses pengambilan keputusan pembelian sebuah produk.
4) Faktor Psikologis
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah model
respon rangsangan. Rangsangan pemasaran dan lingkungan memasuki
kesadaran konsumen dan sekelompok proses psikologis digabungkan
dengan karakteristik konsumen tertentu sehingga dapat menghasilkan
proses pengambilan keputusan dan keputusan akhir pembelian. Faktor
psikologis meliputi:
a) Motivasi
Adalah kebutuhan menjadi motif ketika kebutuhan itu
meningkat sampai tingkat intensitas yang cukup sehingga
mendorong konsumen untuk bertindak.
37
b) Persepsi
Adalah proses dimana konsumen memilih, mengatur dan
menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan sebuah
produk yang berarti. Persepsi tidak hanya tergantung pada
rangsangan fisik, tetapi juga hubungan pada rangsangan
terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi dalam setiap
diri konsumen.
c) Kepercayaan
Adalah kesediaan konsumen atau satu pihak menerima
resiko dari sebuah produk yang dibeli berdasarkan keyakinan
dan harapan produk tersebut akan sesuai dengan apa yang
diharapkan, meskipun penggunaan produk tersebut tergolong
masih baru.
Secara garis besar kita dapat mengetahui bahwa dasar-dasar yang
mempengaruhi konsumen didalam proses pengambilan keputusan adalah
adanya faktor budaya, sosial, pribadi dan faktor psikologi.
d. Jenis-Jenis Keputusan
Para ahli dalam bidang teori keputusan telah mengembangkan beberapa
cara untuk mengklasifikasikan beberapa jenis keputusan yang berbeda-beda.
Dalam hal ini, akan digunakan pembedaan yang banyak diterima umum
seperti yang disarankan herbert simon dalam Tampubolon (2012: 67),
sebagaimana yang diuraikan berikut ini:
1) Keputusan yang terprogram (Programmed Decision)
38
Keputusan yang terprogram adalah jika keputusan yang diambil
berdasarkan sering terjadinya suatu kasus sehingga digunakan
prosedur rutin yang memecahkannya. Suatu keputusan dapat
diprogram sejauh keputusan itu berulang-ulang serta rutin dantelah
dikembangkan prosedur yang tertentu untuk menanganinya.
2) Keputusan yang tidak terprogram (Unprogrammed Decision)
Keputusan yang tidan terprogram adala jika keputusan baru tidak
tersusun (unstructure), atau belum ada prosedur yang pasti untuk
menanganinya, karena persoalan yang timbul tidak persis dengan
sebelumnya atau karena persoalanitu rumit atau luar biasa pentingnya.
Dengan demikian, keputusan semacam ini memerlukan penanganan
secara khusus.
e. Bentuk Pengambilan Keputusan
Di dalam organisasi, proses dan pengambilan keputusan sangat
tergantung pada individu dan kelompok. Keputusan individu dan kelompok
pada saat-saat tertentu dapat saja bertentangan sehingga efektifitas keputusan
yang diambil tidak maksimal (Tampubolon, 2012: 81).
1) Keputusan Individu
Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa keputusan individu
ditentukan oleh empat faktor perilaku, yaitu nilai individu,
kepribadian, kecenderungan akan risiko, dan kemungkinan
ketidakcocokan. Keputusan individu akan efektif apabila keempat
faktor tersebut digunakan sebagai pertimbangan dan akan dapat
menghasilkan keputusan yang lebih efektif dan efisien, dengan catatan
39
bahwa naluri berdasarkan pengalaman individu juga berperan dalam
pengambilan keputusan.
2) Keputusan Kelompok
Dalam praktik, sebenarnya tidak ada keputusan kelompok, tetapi
proses pengambilan keputusan selalu dilakukan kelompok (play
makers), sedangkan keputusan ditetapkan oleh pimpinan kelompok
(decision maker). Anggota kelompok bertugas menyiapkan data-data
dan informasi (data based) untuk dianalisis kelompok secara bersama-
sama maupun oleh pimpinan kelompok untuk lebih meyakinkan
terhadap keputusan yang akan diambil.
3) Keputusan Individu VS Keputusan Kelompok
Keputusan individu dapat dibandingkan dengan keputusan
individu lainnya, dan selanjutnya bisa dibandingkan lagi dengan
keputusan kelompok. Perbandingan dapat dilakukan antar individu di
dalam kelompok, maupun individu antar kelompok, dan kelompok
dengan kelompok. Perbandingan dapat dibuat, antara lain di dalam (1)
kecepatan dan akurasi, (2) kreatifitas, dan (3) penerimaan atas
keputusan individu dan keputusan kelompok.
C. Kerangka Penelitian
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan menabung. Dalam
penelitian ini penulis memilih faktor citra merek, personal selling dan advertising.
Citra merek merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan
dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu (Kotler, 2009:
260). Personal selling adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan dengan
40
tujuan melakukan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan
(Abdurrahman, 2015: 183). Advertising dapat didefinisikan sebagai setiap
bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide
yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui (Morissan (2010: 17). Keputusan
pembelian adalah proses psikologis dasar yang memainkan peranan penting dalam
memahami cara konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian (Kotler dan
Keller, 2009: 184). Kerangka dalam penelitian ini berdasarkan teori-teori yang telah
diuraikan sebagai berikut :
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus dibuktikan melalui
penelitian (Sugiono, 2009: 42). Secara kuantitatif, hipotesis merupakan pernyataan
tentang nilai suatu parameter yang untuk sementara waktu dianggap benar (Supranto,
2003: 327).
1. Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Menabung
Citra merek didefinisikan sebagai representasi dari keseluruhan persepsi
terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu
terhadap merek itu (Kotler, 2009: 260). Makin baik citra merek suatu produk
41
semakin menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Merek
mempunyai posisi yang penting dalam keputusan pembelian karena salah satu
keputusan dalam struktur keputusan pembelian adalah mengenai merek,
sehingga konsumen lebih memilih produk atau jasa yang mereknya bercitra
positif. (Fadhilah, 2016: 52)
Penelitian terdahulu mengenai pengaurh citra merek terhadap keputusan
menabung yang dilakukan oleh Aditya Bagus Indratama dan Yessy Artanti
(2014) dari penelitiannya menyatakan bahwa citra merek memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan menabung. Penelitian lain juga
dilakukan oleh Ramdhani Harri Pratama dan Indi Djastuti (2015) dalam
penelitiannya menggunakan variabel independen diferensiasi produk, kualitas
pelayanan, dan citra merek, menyatakan bahwa variabel citra merek
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung.
Berdasarkan teori dan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
H1 : Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah menabung di BNI Syariah KC Surakarta.
2. Pengaruh Personal Selling terhadap Keputusan Menabung
Personal selling merupakan komunikasi langsung (tatap muka) antara
penjual dengan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada
calon pelanggan dan membentuk pemahaman terhadap suatu produk atau jasa
sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya (Tjiptono, 2008:
224).
42
Berdasarkan penelitian Selvia Puji Rahayu (2017) dari penelitiannya
menujukkan bahwa personal selling berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan menabung. Penelitian lain juga dilakukan oleh Agustin
Ayu dan Setiyo Budiadi (2015) dalam penelitianya dengan variabel independen
personal selling dan sales promotion menunjukkan bahwa personal selling
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung.
Berdasarkan teori dan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
H2 : Personal selling berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah menabung di BNI Syariah KC Surakarta
3. Pengaruh Advertising terhadap Keputusan Menabung
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi terbaik untuk menggiring
konsumen melakukan konsumen pembelian (Thorson and Leavitt, 1992).
Dalam upaya mencari informasi sebelum memutuskan untuk membeli produk,
iklan merupakan salah satu sumber informasi yang paling penting (Keillor et
al., 1996).
Penelitian sebelumnya yang dilakukan Helmi Haris dan Nur Said Irham
(2012) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa variabel advertising
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung. Selain itu,
Al Kharis Putrandragiri dan Sri Wahyuni (2014) dalam penelitiannya dengan
variabel independen advertising, personal selling, promosi penjualan, dan
publisitas menunjukkan bahwa advertising berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan menabung.
43
Berdasarkan teori dan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
H3 : Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah menabung di BNI Syariah KC Surakarta.
4. Pengaruh Citra Merek, Personal Selling dan Advertising terhadap
Keputusan Menabung
Dari keseluruhan hasil uji hipotesis maka terdapat pengaruh citra merek,
personal selling, dan advertising terhadap keputusan nasabah menabung dan
dapat dirumuskan sebagai berikut :
H4 : Citra Merek, Personal Selling dan Advertising berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di BNI Syariah KC
Surakarta.
44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Menurut Azwar (2007: 5) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka. Penelitian kuantitatif
menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan
metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian
inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan
hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode
kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedanaan kelompok atau signifikansi
hubungan antara variabel ayng diteliti. pada umumnya, penelitian kuantitatif
merupakan penelitian sampel besar.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini mengambil tempat di BNI Syariah KC Surakarta. Dan
penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2018.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Bawono (2006: 28) populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan
subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan di tarik kesimpulan oleh
peneliti. Totalitas dari objek dan subjek penelitian yang digunakan oleh peneliti,
tentunya yang memiliki hubungan atau memenuhi syarat-syarat tertentu dengan
maslah yang akan dipecahkan. Dari pengertian tersebut, maka peneliti
45
menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah nasabah BNI Syariah KC
Surakarta yang kurang lebih berjumlah 5.123 nasabah.
2. Sampel
Menurut Bawono (2006: 28) sampel adalah objek atau subjek penelitian yang
dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Dalam penelitian ini teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling dengan
metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Dalam teknik ini, kita memilih orang yang kan dijadikan sampel dengan
memilih orang yang benar-benar mengetahui atau memiliki kompetensi dengan
penelitian kita. (Martono, 2011: 79).
Dengan kriteria responden yaitu sebagai berikut :
a. Responden adalah nasabah yang di BNI Syariah KC Surakarta.
b. Responden berusia produktif dari umur 18 tahun sampai 50 tahun.
Berdasarkan populasi dengan tingkat kesalahan yang peneliti gunakan adalah
10%. Menurut Bawono (2006: 29) teknik untuk menentukan jumlah sampel, dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana :
S = Sampel
P = Populasi
e = error atau tingkat kesalahan yang diyakini
sehingga dapat ditentukan sampel sebagai berikut :
46
P = 5.123
E = 10%
= 98,08
= 100 responden
D. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti
untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk menghasilkan suatu
kesimpulan (Bawono, 2006: 29). Dalam penelitian ini menggunakan data sumber
primer, sumber primer adalah pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti dari lapangan (Bawono, 2006: 29), sumber ini dapat diperoleh dengan cara :
1) Kuesioner (Angket)
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek
penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna
(Bawono, 2006: 29).
2) Studi kepustakaan
Penelitian yang dilakukan memperoleh data dan informasi yang diperoleh
dari buku-buku, hasil penelitian sebelumnya seperti skripsi, tesis, jurnal dan
bahan bacaan yang lain.
47
E. Skala Pengukuran
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval, skala interval
menurut Supranto (2006: 128) adalah skala yang berisi 7 butir atau 10 butir jawaban
dan kemudian dapat dirata-ratakan untuk seluruh hal atribut. Skala 0-10 dipilih
dengan pertimbangan memudahkan responden dalam menentukan kategori sangat
tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Responden yang akan dipilih dalam
penelitian ini terbiasa dengan penilaian interval angka 0 sebagai kategori rendah dan
10 sebagai kategori paling tinggi (Murdianingsih, 2015: 46). Berikut ini adalah
bentuk rentang penilaian dalam skala interval yang menunjukkan skor 0-10.
Sangat
Tidak
Setuju
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel terikat / dependent variabel (Y)
Variabel dependen (variabel Y) atau variabel terikat, yaitu suatu variabel
yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel Y (variabel dependen) yaitu Keputusan Menabung.
Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih
salah satu diantaranya (Nugroho, 2003: 38). Menurut Widayat (2015: 9) indikator
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Tertarik untuk mencari informasi
2) Ingin mengetahui fasilitas yang diberikan
3) Tertarik untuk mencoba membeli
48
4) Mempertimbangkan untuk membeli
5) Ingin membeli
2. Variabel bebas / independent variabel (X)
Variabel independen (variabel X) atau variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi dan merupakan faktor penyebab yang mempengaruhi variabel-
variabel lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ini yaitu citra merek,
personal selling, dan advertising.
a. Citra Merek
Citra merek menurut Tatik Suryani (2008: 113) adalah segala hal yang
terkait dengan merek yang ada di benak ingatan konsumen. Citra merek
mempresentasikan keseluruhan persepsi konsumen terhadap merek yang
terbentuk karena informasi dan pengalaman konsumen terhadap suatu
merek. Menurut Hoeffler dan Kotler (2015: 18) indikator yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
1) Kesan profesional
2) Kesan modern
3) Perhatian kepada konsumen
4) Melayani semua segmen
b. Personal Selling
Menurut Kotler dan Keller (2008: 205) personal selling adalah interaksi
tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk
melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan memperoleh pemesanan.
Indikator untuk mengukur personal selling menurut Gunasekharan et.al
(2015) adalah sebagai berikut :
49
1) Kemampuan komunikasi
2) Pengetahuan produk
3) Kreatifitas
4) Empati
c. Advertising
Menurut Al-Arif (2012: 174) mendefinisikan iklan sebagai sarana
promosi yang digunakan oleh perusahaan dalam hal ini bank guna
menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Informasi yang diberikan adalah nama produk, harga produk, serta
keuntungan-keuntungan produk dibandingkan produk sejenis yang
ditawarkan oleh pesaing. Indikator untuk mengukur advertising menurut
Kotler dan Amstrong (2008: 150) ada empat indikator, yaitu :
1) Penemuan informasi tentang produk perusahaan di berbagai media
2) Desain media yang menarik
3) Informasi media yang jelas
4) Pesan dapat dipercaya
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah di oleh
(Arikunto, 2010: 203). Pengumpulan data penelitian ini adalah dengan angket atau
kuesione, yaitu untuk mengumpulkan data dari setiap variabel yanga ada. Angket
dibuat dengan memperhatikan konsep atau teori yang sudah ada dan disesuaikan
50
dengan kondisi studi kasus. Kemudian setelah jadi, kuesioner disebarkan kepada
responden.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
No. Variabel Definisi Konseptual
Variabel
Indikator
1. Citra
Merek
Menurut Kotler (2009:
260) citra merek
didefinisikan sebagai
representasi dari
keseluruhan persepsi
terhadap merek dan
dibentuk dari informasi
dan pengalaman masa
lalu terhadap merek itu.
Menurut Hoeffler dan
Kotler (2015: 18)
indikator yang digunakan
dalam penelitian ini
adalah :
1) Kesan profesional
2) Kesan modern
3) Perhatian kepada
konsumen
4) Melayani semua
segmen
2. Personal
Selling
Menurut Kotler dan
Keller (2008: 205)
personal selling adalah
interaksi tatap muka
dengan satu atau
beberapa calon pembeli
dengan maksud untuk
melakukan presentasi,
menjawab pertanyaan,
dan memperoleh
pemesanan.
Menurut Gunasekharan
et.al (2015) adalah
sebagai berikut:
1) Kemampuan
komunikasi
2) Pengetahuan produk
3) Kreatifitas
4) Empati
3. Advertising Menurut Al-Arif (2012:
174) mendefinisikan
iklan sebagai sarana
promosi yang digunakan
oleh perusahaan dalam
hal ini bank guna
menginformasikan,
segala sesuatu produk
yang dihasilkan oleh
perusahaan.
Menurut Kotler dan
Amstrong (2008: 150) ada
empat indikator, yaitu :
1) Penemuan informasi
tentang produk
perusahaan di
berbagai media
2) Desain media yang
menarik
3) Informasi media yang
jelas
4) Pesan dapat dipercaya
4. Keputusan
Pembelian
Keputusan pembelian
adalah proses
pengintegrasian yang
mengkombinasi sikap
Menurut Widayat (2015:
9) indikator yang
digunakan dalam
penelitian ini adalah :
51
pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau
lebih perilaku alternatif
dan memilih salah satu
diantaranya (Nugroho,
2003: 38).
1) Tertarik untuk
mencari informasi
2) Ingin mengetahui
fasilitas yang
diberikan
3) Tertarik untuk
mencoba membeli
4) Mempertimbangkan
untuk membeli
5) Ingin membeli
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu
untuk mengungkapka sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Bawono,
2006:68). Uji validitas dari penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan
apakah pertanyaan pada kuesioner tersebut shahih atau tidak dengan cara
menentukan korelasi antara score butir pertanyaan dengan total score-nya.
Signifikan atau tidaknya penelitian ini dapat dilihat pada kolom atau baris total
score, jika pada kolom atau baris tersebut masing-masing total butir pertanyaan
menghasilkan tanda bintang, berarti data tersebut signifikan. Tanda bintang ada
dua kemungkinan:
1) Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level 5% (0,05)
untuk dua sisi.
2) Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1% (0,01)
untuk dua sisi.
52
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan atau akurasi yang ditunjukkan oleh
instrumen penelitian. Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks yang menunjukkan
seberapa jauh alat ukur dapat diandalkan. Alat ukur dapat dikatakan reliable
(dapat dipercaya), bila hasil pengukurannya tetap atau nilai yang diperoleh
konsisten, walaupun dilkukan pengukuran ulang pada subjek yang sama (Hadi
dalam Indrayati, 2014: 54).
Menurut Bawono (2006: 68) suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha > 0,60. Sehingga data tersebut bisa dikatakan reliable untuk
pengukuran dan meneliti selanjutnya.
3. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik merupakan tahapanyang penting dilakukan dalm proses analisis
regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat dihasilkan
model regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased
Estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak bisa dan handal sebagi
penaksir (Bawono, 2006: 115).
a. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-
variabel bebas diantara satu dengan lainnya. Dalam hal ini dapat disebut
variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini dapat
disebut variabel-variable ini tidak orthogonal. Variabel yang bersifat
orthogonal adalah variable bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama
dengan nol (Bawono, 2006: 116).
53
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoleniaritas di dalam model
regresi adalah sebagai berikut:
1) Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup rendah
(umumnya di bawah 0,90), maka hal ini merupakan indikasi tidak
adanya multikoleniaritas.
2) Nilai cuttof yang umum dipakai untuk menunjukkan tidak adanya
multikoleniaritas adalah nilai tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai
VIF ≤ 10 (Ghozali, 2013: 105-106).
b. Uji Heteroskedastis2itas
Heteroskedastisitas adalah nilai varian residual dengan varian setiap
variabel independen tidak sama. Selanjutnya untuk mendeteksi ada atau
tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode park.
Metode park mengemukakan metode bahwa σ2 merupakan fungsi dari
variabel-variabel bebas yang dinyatakan sebagai berikut: σ2i = αXi
β.
Persamaan ini dijadikan linier dalam bentuk persamaan log sehingga
menjadi: Ln σ2
i = α + β Ln Xi + Vi karena σ2
i umumnya tidak diketahui,
maka dapat ditaksir dengan menggunakan ut sebagai proksi, sehingga:
Ln U2
i = α + β Ln Xi + Vi
Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut signifikan
secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang
diestimasi terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika β tidak
signifikan secara statistik, maka asumsi homokedastisitas pada data model
tersebut tidak dapat ditolak (Bawono, 2006: 137). Pengambilan
keputusannya adalah jika nilai signifikansi lebih dari nilai alfa (0,05) maka
54
data tidak mengandung heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi kurang
dari 0,05 maka terdapat gejala heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
2013: 160). Salah satu cara untukmedeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan uji statistik non-parametik Kolmogorov-
Smirnov (K-S). Uji K-S yang membarikan nilai dengan probabilitas jauh di
atas 0,05 dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi ini menunjukkan hubungan antara nilai – nilai yang
berurutan dari variabel – variabel yang sama (Bawono, 2006). Salah satu
teknik untuk mendeteksi adanya autokorelasi dengan uji Durbin Watson.
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat di lihat pada tabel
di bawah ini :
Tabel 3.2
Ketentuan Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi
positif
Tolak 0 > d > dl
Tidak ada autokorelasi
positif
No Decision DI ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi
negatif
Tolak 4-dl < d< 4
Tidak ada autokorelasi
negatif
No Decision 4-du ≤ d ≤ 4 - dl
Tidak ada autokorelasi
positif atau negatif
Tidak ditolak Du < d < 4 - du
55
4. Uji Statistik
a. Analisis Regresi Berganda
Regresi berganda digunakan untuk menganalisa data yang bersifat
multivariate. Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel
dependen (Y), dengan variabel independen yang lebih dari satu (Bawono,
2006: 85).
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh citra merek (X1), personal selling (X2), dan advertising (X3)
tehadap keputusan pembelian (Y). Persamaan regresi linear berganda dicari
dengan rumus:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keterangan :
Y = keputusan pembelian
β0 = konstanta (constant)
β1-3 = koefisien regresi
X1 = citra merek (brand image)
X2 = personal selling
X3 = advertising
e = kesalahan (error)
b. Uji ttes (Uji Secara Individu)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Menurut Bawono (2006) ketentuan pengambilan keputusan uji t
dengan menggunakan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
56
1) Jika t hitung < t tabel, maka H1 diterima, artinya tidak ada pengaruh
yang positif dan signifikan antara variabel independen dengan
variabel dependen.
2) Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak, artinya ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara variabel independen dengan variabel
dependen.
Di samping membandingkan t hitung dengan tabel, penelitian ini juga
menggunakan metode Quick Look. Dengan demikian degree of feedom (df)
adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5% (Ghozali, 2013:
98).
c. Uji Ftes (Uji Secara Serempak)
Uji statistik F menurut Imam Ghozali (2013: 98) pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel independen (variabel bebas) yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (variabel terikat). Untuk menguji hipotesis ini
digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai
berikut:
1) Quick Look, bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak
pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima
hipotesis altermatif yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
57
2) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai Fhitung menurut
tabel. Bila nilai Fhitung lebih besar daripada nilai Ftabel, maka Ho ditolak
dan Ha diterima.
d. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Menurut Bawono (2006: 92) koefisien determinasi (R2) menunjukkan
sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen atau sejauh mana kontribusi variabel independen memengaruhi
variabel dependen. Menurut Gujarati dalam Bawono (2006: 92) analisis
koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar
prosentase (%) pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel
dependen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat R2 pada hasil analisis
persamaan regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien determinasi (R2)
semakin mendekati 1 berarti model regresi yang digunakan sudah semakin
tepat sebagai model penduga terhadap variabel dependen ( Bawono, 2006:
92-93).
I. Alat Analisis Regresi Berganda
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS (Statistic
Packagefor Social Science) 20 merupakan sebuah program komputer statistik yang
berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara cepat dan
tepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambilan
keputusan.
58
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Sejarah Umum BNI Syariah
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan
dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan
yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998,
pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI
dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan
Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang
BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional
perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.
Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH. Ma’ruf
Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga
telah memenuhi aturan syariah.
Dalam mengembangkan bisnis, PT. Bank Nasional Indonesia (BNI) Syariah
Kantor Cabang Surakarta, terletak di Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 318 Laweyan,
Sriwedari, Surakarta. BNI Syariah KC Surakarta berdiri pada tahun 2006, dengan
nama UUS BNI Surakarta. Lalu, setelah dilaksanakan spin off pada tahun 2010,
maka UUS BNI mulai beroperasi sebagai Bank Umum Syariah (BUS), dan
berganti nama menjadi BNI Syariah KC Surakarta.
59
BNI Syariah KC Surakarta memiliki lokasi yang strategis yaitu berada di jalan
utama kota, tepatnya di depan Stadion Sriwedari sehingga memudahkan akses
masyarakat yang ingin bertransaksi di bank tersebut. PT. BNI Syariah KC
Surakarta memiliki tiga Kantor Cabang Pembantu yang tersebar di tiga kota, yaitu
di Sragen, Klaten dan Sukoharjo. Di Sragen,berdiri pada tahun 2008
yangberalamat di Gedung Atrium Plaza Blok F, Jl. Raya Sukowati No. 302-304,
Nglorog, Kec. Sragen, Kab. Sragen.Lalu di Klaten, BNI Syariah berdiri pada
tahun 2010 dan terletak di Jl. Pemuda No. 58 Kec.Klaten Tengah, Klaten. Dan
yang terakhir BNI Syariah di Sukoharjo, berdiri pada tahun 2017, dan beralamat
di Jl. Slamet Riyadi No. 22 D Gayam, Kec. Sukoharjo, Kab. Sukoharjo.
BNI Syariah KC Surakarta merupakan salah satu bank ternama dan juga
terpercaya, yang memiliki beberapa penghargaan di bidang pelayanan. Alasan dari
masyarakat memilih Bank BNI Syariah karena mampu melakukan pelayanan
yang cukup baik terhadap masyarakat serta banyaknya produk-produk yang
ditawarkan banyak diminati dan mampu menjawab permasalahan masyarakat.
Selain itu, karyawan BNI Syariah KC Surakarta sendiri secara keseluruhan
memiliki kinerja yang baik, walaupun ada beberapa karyawan yang berasal dari
berbagai latar belakang pendidikan yang tidak berkaitan dengan ekonomi.
2. Visi dan Misi BNI Syariah
a. Visi BNI Syariah
Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan
kinerja.
60
b. Misi BNI Syariah
1) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
2) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan
syariah.
3) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
4) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya
dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
5) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
3. Produk-produk BNI Syariah
a. Pendanaan
1) BNI Giro iB Hasanah
Merupakan simpanan transaksional dalam mata uang IDR dan USD
yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan pilihan akad
Mudharabah Mutlaqah atau Wadiah Yadh Dhamanah yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro,
Sarana Perintah pembayaran lainnya atau dengan Pemindahbukuan.
2) BNI Deposito iB Hasanah
Merupakan investasi berjangka yang dikelola berdasarkan prinsip
syariah yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan, dengan
menggunakan akad mudharabah.
3) BNI Tabungan iB Hasanah
a. BNI Dollar iB Hasanah
61
Tabungan yang dikelola dengan akad Wadiah dan Mudharabah
yang memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi Nasbah
Perorangan dan Non Perorangan dalam mata uang USD.
b. BNI SimPel iB Hasanah
Tabungan dengan akad Wadiah untuk siswa berusia di bawah 17
tahun dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang
menarik untuk mendorong budaya menabung sejak dini.
c. BNI Baitullah iB Hasanah
Merupakan tabungan dengan akad Mudharabah atau Wadiah yang
dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian porsi
berangkat menunaikan ibadah Haji (Reguler/Khusus) dan
merencanakan ibadah umrah sesuai keinginan penabung dengan
sistem setoran bebas atau bulanan dalam mata uang Rupiah dan USD.
d. BNI Prima iB Hasanah
Merupakan tabungan dengan akad Mudharabah yang memberikan
berbagai fasilitas serta kemudahan bagi Nasabah segmen high
networth individuals secara perorangan dalam mata uang rupiah dan
bagi hasil yang lebih kompetitif.
e. BNI Bisnis iB Hasanah
Merupakan tabungan dengan akad Mudharabah yang dilengkapi
dengan detil mutasi debet dan kredit pada buku tabungan dan bagi
hasil yang lebih kompetitif dalam mata uang rupiah.
62
f. BNI iB Hasanah
Merupakan tabungan dengan akad Mudharabah atau Wadiah yang
memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan dalam mata uang
Rupiah.
g. BNI Tapenas iB Hasanah
Merupakan tabungan berjangka dengan akad Mudharabah untuk
perencanaan masa depan yang dikelola berdasarkan prinsip syariah
dengan sistem setoran bulanan yang bermanfaat untuk membantu
menyiapkan rencana masa depan seperti rencana liburan, ibadah
umrah, pendidikan ataupun rencana masa depan lainnya
h. BNI TabunganKu iB Hasanah
Merupakan produk simpanan dana dari Bank Indonesia yang
dikelola sesuai dengan prinsip syariah dengan akad Wadiah dalam
mata uang Rupiah untuk meningkatkan kesadaran menabung
masyarakat.
b. Pembiayaan
1) Konsumer
a. BNI Griya iB Hasanah
Merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada
anggota masyarakat untuk membeli, membangun, merenovasi rumah
(termasuk ruko, rusun, rukan, apartemen dan sejenisnya), dan
membeli tanah kavling serta rumah indent, yang besarnya disesuaikan
dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan membayar kembali
masing-masing calon nasabah.
63
b. BNI Multiguna iB Hasanah
Fasilitas Pembiayaan Konsumtif yang diberikan kepada anggota
masyarakat untuk pembelian barang kebutuhan konsumtif dan/atau
jasa sesuai prinsip syariah dengan disertai agunan berupa tanah dan
bangunan yang ditinggali berstatus SHM atau SHGB dan bukan
barang yang dibiayai.Akad yang digunakan dalam produk ini adalah
Murabahah atau Ijarah Multijasa.
c. BNI Oto iB Hasanah
Fasilitas pembiayaan konsumtif murabahah yang diberikan kepada
anggota masyarakat untuk pembelian kendaraan bermotor dengan
agunan kendaraan bermotor yang dibiayai dengan pembiayaan ini.
Akad yang digunakan dalam produk ini adalah Murabahah.
d. BNI Emas iB Hasanah
Merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membeli
emas logam mulia dalam bentuk batangan yang diangsur setiap
bulannya melalui akad murabahah (jual beli).
e. BNI Fleksi Umroh iB Hasanah
Pembiayaan konsumtif bagi anggota masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan pembelian Jasa Paket Perjalanan Ibadah Umroh melalui
BNI Syariah yang telah bekerja sama dengan Travel Agent sesuai
dengan prinsip syariah. Akad yang digunakan dalam produk ini adalah
Ijarah Multijasa.
64
2) Korporasi
a. BNI Syariah Multifinance
Pembiayaan kepada Multifinance adalah penyaluran pembiayaan
langsung dengan pola executing, kepada Multifinance untuk usahanya
dibidang perusahaan pembiayaan sesuai dengan prinsip Syariah.
Dibuatkan plafond pembiayaan dan akad Musyarakah/Murabahah.
b. BNI Syariah Linkage Program
Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB Hasanah adalah
fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana
menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga
Keuangan Syariah (LKS) (BMT, BPRS, KJKS, dll) untuk diteruskan
ke end user (pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah).
B. Identitas Responden
Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Untuk itu perlu
dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Adapun karakteristik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan dan
pendidikan. Berikut ini hasil pengelompokan responden berdasarkan kuesioner yang
telah di sebar.
1. Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 56 56.0 56.0 56.0
Perempuan 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2018
65
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan jumlah responden laki-laki
sebanyak 56 orang atau 56% dan responden perempuan sebanyak 44 orang
atau 44%. Artinya nasabah yang menabung BNI Syariah KC Surakarta
mayoritas adalah laki-laki.
2. Profil Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Usia Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 20 tahun 2 2.0 2.0 2.0
21s/d 30 tahun 52 52.0 52.0 54.0
31 s/d 40 tahun 27 27.0 27.0 81.0
> 40 tahun 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan status pendidikan terakhir
nasabah yang menabung di BNI Syariah KC Surakarta yang diambil sebagai
responden mayoritas berpendidikan SMA/SMK sebanyak 38 orang atau
38%. Selanjutnya adalah Sarjana sebanyak 33 orang atau 33%, Diploma
sebanyak 19 orang atau 19%, Magister sebanyak 7 orang atau 7% dan sisanya
SMP berjumlah 3 orang atau 3%. Artinya nasabah yang menabung di BNI
Syariah KC Surakarta mayoritas berpendidikan SMA/SMK.
3. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3
Pekerjaan Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Mahasiswa 14 14.0 14.0 14.0
Wiraswasta 38 38.0 38.0 52.0
Karyawan 27 27.0 27.0 79.0
PNS 13 13.0 13.0 92.0
Petani 2 2.0 2.0 94.0
66
Ibu RT 4 4.0 4.0 98.0
Guru 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat dari bidang pekerjaan nasabah
mayoritas adalah wiraswasta sebanyak 38 orang atau 38%. Sedangkan
karyawan sebanyak 27 orang atau 27%, mahasiswa sebanyak 14 orang atau
14%, PNS sebanyak 13 orang atau 13%, ibu rumah atngga sebanyak 4 orang
atau 4%, guru sebanyak 2 orang atau 2%, dan sisanya petani sebanyak 2
orang atau 2%.
4. Profil Responden Berdasarkan Periode Nasabah
Tabel 4.4
Periode Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 s/d 2 tahun 43 43.0 43.0 43.0
3 s/d 4 tahun 28 28.0 28.0 71.0
> 4 tahun 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa mayoritas periode
nasabah menabung di BNI Syariah KC Surakarta adalah 1 s/d 2 tahun
sebanyak 43 orang atau 43%. Sisanya periode > 4 tahun sebanyak 29 orang
atau 29% dan periode 3 s/d 4 tahun sebanyak 28 orang atau 28%.
5. Profil Responden Berdasarkan Penghasilan
Tabel 4.5
Penghasilan_Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 1 juta 22 22.0 22.0 22.0
1 juta s/d 3 juta 41 41.0 41.0 63.0
3,1 juta s/d 6 juta 26 26.0 26.0 89.0
67
6,1 juta s/d 9 juta 4 4.0 4.0 93.0
> 9 juta 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa sebanyak 41 orang
berpenghasilan 1 juta s/d 3 juta dengan presentase 41%, kemudian 26 orang
berpenghasilan 3,1 juta s/d 6 juta dengan presentase 26%, 22 orang
berpenghasilan < 1 juta dengan presentase 22 %, 7 orang berpenghasilan > 9
juta dengan presentase 7%, dan yang terakhir 4 orang berpenghasilan 6,1 juta
s/d 9 juta dengan presentase 4%. Sehingga dapat dilihat bahwa mayoritas
nasabah yang menabung di BNI Syariah KC Surakarta adalah berpenghasilan
1 juta s/d 3 juta sebanyak 41 orang dengan presentase 41%.
6. Profil Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.6
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SMP 3 3.0 3.0 3.0
SMA/SMK 38 38.0 38.0 41.0
Diploma 19 19.0 19.0 60.0
Sarjana 33 33.0 33.0 93.0
Magister 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan status pendidikan terakhir
nasabah yang menabung di BNI Syariah KC Surakarta yang diambil sebagai
responden mayoritas berpendidikan SMA/SMK sebanyak 38 orang atau 38%.
Selanjutnya adalah Sarjana sebanyak 33 orang atau 33%, Diploma sebanyak
19 orang atau 19%, Magister sebanyak 7 orang atau 7%dan sisanya SMP
68
berjumlah 3 orang atau 3%. Artinya nasabah yang menabung di BNI Syariah
KC Surakarta mayoritas berpendidikan SMA/SMK.
C. Analisis Data
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Menurut Bawono (2006: 68), sebuah data yang didapat dari kuesioner
sebaiknya diuji validitasnya. Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan
apakah pertanyaan pada kuesioner tersebut adalah shahih atau tidak. Item
kuesioner dinyatakan valid apabila nilai pearson correlation berbintang.
Berikut ini merupakan tabel hasil pengujian validitas:
Tabel 4.7
Uji Validitas Variabel Item Pearson
Correlation
Ket.
Citra Merek
Pernyataan 1 0,925** Valid
Pernyataan 2 0.938** Valid
Pernyataan 3 0.938** Valid
Pernyataan 4 0.937** Valid
Pernyataan 5 0.901** Valid
Pernyataan 6 0.913** Valid
Pernyataan 7 0.939** Valid
Pernyataan 8 0,901** Valid
Personal Selling
Pernyataan 9 0,948** Valid
Pernyataan 10 0,943** Valid
Pernyataan 11 0,951** Valid
Pernyataan 12 0,924** Valid
69
Pernyataan 13 0,888** Valid
Advertising
Pernyataan 14 0,948** Valid
Pernyataan 15 0,951** Valid
Pernyataan 16 0,964** Valid
Pernyataan 17 0,948** Valid
Keputusan
Menabung
Pernyataan 18 0,900** Valid
Pernyataan 19 0,913** Valid
Pernyataan 20 0,938** Valid
Pernyataan 21 0,910** Valid
Pernyataan 22 0,895** Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan hasil uji validitas diatas, dapat dilihat bahwa korelasi antara
masing-masing indikator pertanyaan menunjukkan hasil yang berbintang dua,
sehingga dapat disimpulkan indikator pertanyaan dalam kuesioner adalah
valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel penelitian. Untuk mengukur
reliabilitas dengan menggunakan uji statistik adalah dengan melihat nilai
Cronbach Alpha (α), suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach
Alpha (α) > 0,60 (Bawono, 2006: 68). Adapun uji reliabilitas dalam
penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel berikut:
70
Tabel 4.8
Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach
Alpha (α) Keterangan
Citra Merek (X1) 0,802 Reliable
Personal Selling (X2) 0,831 Reliable
Advertising (X3) 0,851 Reliable
Keputusan Menabung (Y) 0,828 Reliable
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel
memiliki Cronbach Alpha (α) > 0,6, sehingga dapat disimpulkan seluruh
variabel reliabel dan semua butir pertanyaan dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikoleniaritas
Jika antar variabel independen tidak ada korelasi yang cukup rendah
(umumnya di bawah 0,90), maka hal ini merupakan indikasi tidak adanya
multikolinearitas. Nilai cuttof yang umum dipakai untuk menunjukkan tidak
adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai
VIF ≤ 10 (Ghozali, 2013: 105-106). Berikut ini hasil uji multikolinearitas:
Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 3.151 .700 4.503 .000
X1 .404 .106 .434 3.829 .000 .544 1.838
X2 .225 .112 .222 2.008 .047 .572 1.749
X3 -.019 .099 -.022 -.187 .852 .515 1.943
a. Dependent Variable: Y Sumber: Data primer yang diolah, 2018
71
Hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak
ada korelasi antar variabel indepeden yang nilainya lebih dari 95%. Hasil
perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang
sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih sari
10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi
yang digunakan terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).
Tabel 4.10
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 5.325 2.508 2.124 .036
LnX1 -1.544 1.353 -.149 -1.141 .257
LnX2 -1.729 1.503 -.146 -1.151 .253
LnX3 .092 1.207 .010 .076 .940
a. Dependent Variable: Lnei2 Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas diketahui nilai signifikansi citra merek (X1) sebesar
0,257, berarti data termasuk homogen karena diatas nilai 0,05. Nilai
signifikansi untuk variabel personal selling (X2) sebesar 0,253, berarti data
termasuk homogen karena diatas nilai 0,05. Nilai signifikansi advertising
72
(X3) sebesar 0,940, berarti data termasuk homogen karena diatas nilai 0,05.
Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas, sehingga asumsi persamaan regresi baik.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
dalam penelitian memiliki sebaran distribusi normal atau tidak. Uji normalitas
ini menggunakan teknik Kolmogrov-Smirnov. Jika variabel residual tidak
terdistribusi normal, maka uji statistik t dan F menjadi tidak valid. Data
dikatakan normal apabila nilai signifikansi > 0,05. Berikut hasil penghitungan
Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS:
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation 1.19087577
Most Extreme
Differences
Absolute .066
Positive .038
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .655
Asymp. Sig. (2-tailed) .784
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai Kolmogorov-Smirnov
adalah 0,655 dan nilai signifikansinya sebesar 0,784. Angka tersebut lebih
besar dari 0,05, sehingga data dikatakan normal dan dapat digunakan untuk
uji selanjutnya.
73
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Gambar 4.1
Uji Normalitas Grafik Normal Plot
Dalam grafik normal plot disini yang dapat dilihat adalah perbandingan
antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi
kumulatif data dari distribusi normal. Dalam grafik Normal Plot terlihat
adanya titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal, sedangkan
penyebaranya mengikuti arah garis diagonalnya. Sehingga dapat di simpulkan
bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi ini menunjukkan hubungan antara nilai-nilai yang
berurutan dari variabel – variabel yang sama (Bawono, 2006).Salah satu
teknik untuk mendeteksi adanya Autocorrelation dengan uji Durbin Watson.
74
Tabel 4.12
Uji Durbin Watson
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .575a .330 .310 6.047 1.865
a. Predictors: (Constant), Advertising, Penjualan_Pribadi,
Citra_Merek
b. Dependent Variable: Keputusan_Menabung Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Kemudian untuk mengetahui letak Durbin-Watson atau DW berdasarkan
tabel Durbin-Watson dengan level signifikan 5% yang mana nilai k = 3 (tanpa
variabel terikat) dan nilai n = 100, didapatkanlah nilai dL= 1,6131 dan
dU=1,7364. Berdasarkan hasil di atas terlihat bahwa nilai Durbin-Watson
sebesar 1.865 yaitu dengan melihat rumus dU < d < 4 - dU, 1,7364 < 1.865 <
2,2636 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari variabel dalam
penelitian ini maka disimpulkan tidak ada autokorelasi dalam data.
3. Uji Regresi
a. Analisis Regresi Berganda
Menurut Bawono (2006: 84) regresi ini di gunakan untuk menganalisis
data yang bersifat multivariate, analisis ini di gunakan untuk meramalkan
nilai variabel dependen dengan variabel independen yang lebih dari satu.
75
Tabel 4.13
Hasil Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 15.754 3.499 4.503 .000
Citra_Merek .253 .066 .434 3.829 .000
Penjualan_Pribadi .225 .112 .222 2.008 .047
Advertising -.023 .124 -.022 -.187 .852
a. Dependent Variable: Keputusan_Menabung Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan output SPSS di atas, maka diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = 15,754 + 0,253 X1 + 0,225 X2 – 0,023 X3 + e
Dari persamaan fungsi di atas dapat di artikan bahwa :
a) Konstanta sebesar 15,754 menyatakan bahwa jika ada citra merek
(X1), personal selling (X2) dan advertising (X3) konstan atau tidak
ada atau 0, maka keputusan menabung sebesar 15,754.
b) Koefisien regresi citra merek (X1) sebesar 0,253 menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 point citra merek (X1) akan meningkatkan
keputusan menabung sebesar 0,253 dengan anggapan personal selling
(X2) dan advertising (X3) tetap.
c) Koefisien personal selling (X2) sebesar 0,225 menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 point personal selling (X2) akan meningkatkan
minat menabung 0,225 dengan anggapan citra merek (X1) dan
advertising (X3) tetap.
d) Koefisien regresi Advertising (X3) sebesar 0,023 menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 point Advertising (X3) keputusan menabung
76
tidak mengalami peningkatan, dengan anggapan Citra Merek (X1)
dan Personal selling (X2) tetap.
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independent
mempengaruhi variabel dependen secara. Pengujian ini dilakukan secara
persial, dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel
bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006:89). Uji t dalam
output data dapat dilihat pada tabel Coefficient sebagai berikut:
Tabel 4.14
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) 15.754 3.499 4.503 .000
Citra_Merek .253 .066 .434 3.829 .000
Penjualan_Pribadi .225 .112 .222 2.008 .047
Advertising -.023 .124 -.022 -.187 .852
a. Dependent Variable: Keputusan_Menabung Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel coefficients diatas dapat diperoleh hasil sebagai
berikut:
a) Nilai koefisien regresi parsial citra merek (X1) mempunyai nilai thitung
(3.829) > ttabel (1,66071) dan nilai sig. (0,000) < α (0,05) maka H1
diterima, sehingga variabel citra merek (X1) berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan menabung (Y).
b) Nilai koefisien regresi parsial personal selling (X2) mempunyai nilai
thitung (2.008) > ttabel (1,66071) dan nilai sig. (0,047) < α (0,05) maka
77
H2 diterima, sehingga variabel personal selling (X2) berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan menabung (Y).
c) Nilai koefisien regresi parsial advertising (X3) mempunyai nilai thitung
(0.187) < ttabel (1,66071) dan nilai sig. (0,852) > α (0,05) maka H3
ditolak, sehingga variabel advertising (X3) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan menabung.
c. Uji Signifikansi Simultan (F)
Uji statistik F menurut Imam Ghozali (2013: 98) pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel independen (variabel bebas) yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau
simultan terhadap variabel dependen (variabel terikat).
Tabel 4.15
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 1732.182 3 577.394 15.792 .000b
Residual 3510.008 96 36.563
Total 5242.190 99
A. Dependent Variable: Keputusan_Menabung
B. Predictors: (Constant), Advertising, Penjualan_Pribadi, Citra_Merek Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Dari uji atau Ftest diatas nilai Fhitung sebesar 15.792 dengan probabilitas
0,000 dan nilai alfa (α) 0,05 (5%). Karena probabilitas jauh lebih kecil dari
0,05, dan Fhitung (15.792) > Ftabel (2,72) maka model regresi dapat digunakan
untuk memprediksi keputusan menabung atau dapat digunakan untuk
memprediksi keputusan menabung atau dapat dikatakan bahwa citra merek,
personal selling dan advertising secara bersama-sama berpengaruh terhadap
keputusan menabung.
78
d. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Bawono (2006:92) koefisien determinasi (R2) menunjukkan
sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen atau sejauh mana kontribusi variabel independen mempengaruhi
variabel dependen.
Tabel 4.16
Hasil Uji Determinasi (Adjusted R Square)
Model Summary
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .575a .330 .310 6.047
a. Predictors: (Constant), Advertising, Penjualan_Pribadi,
Citra_Merek
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Tabel ini untuk menunjukan :
1) Koefesien korelasi (R) sebesar : 0, 575
ini artinya bahwa ada
hubungan yang kuat antara variabel independen dengan variable
dependen (karena mendekati angka 1).
2) Koefesien determinasi (R2) sebesar 0,330 ini artinya bahwa kontribusi
variabel independen menjelaskan/mempengaruhi variable dependen
sebesar 33,0%, sedangkan sisanya sebesar 67,0% di jelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel yang lain di luar model.
4. Hasil Uji Hipotesis
Setelah diketahui hasil dari uji-uji yang telah dilakukan sebelumnya, maka
selanjutnya didapatkan hasil uji hipotesis. Adapun hasil pengujian masing-masing
hipotesis adalah sebagai berikut:
79
a. Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Menabung
Variabel citra merek (X1) dengan nilai koefisien sebesar 0,253 dan nilai
signifikansi citra merek (X1) 0,000, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari
nilai alfa 0,05 maka dapat dikatakan bahwa citra merek (X1) secara statistik
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung di bank
syariah (Y). Dengan demikian secara empiris menerima H1, yang
menyatakan bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan menabung dibank syariah (Y). Hal ini berarti bahwa semakin
tinggi tingkat citra merek seseorang maka semakin tinggi pula keputusan
menabung dibank syariah.
b. Pengaruh Personal Selling terhadap Keputusan Menabung
Variabel personal selling (X2) dengan nilai koefisien sebesar 0, 225 dan
nilai signifikansi personal selling (X2) 0,047, dimana nilai signifikansi lebih
kecil dari nilai alfa 0,05 maka dapat dikatakan bahwa personal selling (X2)
secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
menabung di bank syariah (Y). Dengan demikian secara empiris menerima
H2, yang menyatakan bahwa personal selling berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan menabung di bank syariah (Y). Hal ini berarti
bahwa semakin tinggi tingkat personal selling seseorang maka semakin tinggi
pula keputusan menabung di bank syariah.
c. Pengaruh Advertising terhadap Keputusan Menabung
Variabel advertising (X3) dengan nilai koefisien sebesar -0,023 dan nilai
signifikansi advertising sebesar 0,852, dimana nilai signifikansi tersebut lebih
besar dari nilai alfa 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel advertising
80
(X3) secara statistik tidak mempengaruhi secara langsung keputusan
menabung di bank syariah (Y). Dengan demikian secara empiris menolak H3,
yang menyatakan bahwa advertising mempengaruhi keputusan menabung di
bank syariah. Artinya, besar kecilnya advertising yang diterima oleh
seseorang tidak mempengaruhi keputusan menabung di bank syariah.
d. Citra Merek, Personal Selling dan Advertising terhadap Keputusan
Menabung
Dari uji atau Ftest diatas nilai Fhitung sebesar 15.792 dengan probabilitas
0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi
dapat digunakan untuk memprediksi keputusan menabung atau dapat
digunakan untuk memprediksi keputusan menabung atau dapat dikatakan
bahwa citra merek, personal selling dan advertising secara bersama-sama
berpengaruh terhadap keputusan menabung. Dengan demikian secara empiris
menerima H4, yang menyatakan bahwa citra merek, personal selling dan
advertising secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan menabung.
5. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
a. Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Menabung
Hasil uji regresi menunjukkan besaran nilai koefisien variabel citra
merek yaitu 0,253 bertanda positif, artinya citra merek berbanding lurus atau
searah terhadap keputusan menabung dan hasil uji statistik ttest (uji parsial)
menunjukkan nilai signifikansi citra merek sebesar 0,000, lebih kecil dari
0,05, artinya citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan
menabung, hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik citra merek yang
diciptakan BNI Syariah KC Surakarta, maka akan semakin meningkatkan
81
keputusan menabung, sehingga hipotesis pertama (H1) yang menyatakan
bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
menabung dapat diterima.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Oleh
Ayu Rizki Fadhilah (2012) mengenai “Pengaruh Strategi Diferensiasi,
Positioning Product, dan Citra Merek terhadap Keputusan Nasabah untuk
Menabung Di KCP Bank Syariah Mandiri Salatiga”. Hasil penelitianya
menyimpulkan bahwa citra merek tidak signifikan, dengan nilai signifikan
sebesar 0,577 (lebih besar dari 0,05). Sehingga variabel citra merek tidak
mempengaruhi minat masyarakat dalam berhubungan dengan bank syariah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ramdhani Harri Pratama dkk (2015) mengenai “Analisis Pengaruh
Diferensiasi Produk, Kualitas Pelayanan, dan Citra Merek terhadap
Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus
Pada Bank Syariah Mandiri Kota Semarang)“. Hasil penelitiannya adalah
variabel citra merek terbukti signifikan dan berpengaruh positif Keputusan
Konsumen Menggunakan Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Bank
Syariah Mandiri Kota Semarang). Itu terbukti dengan nilai signifikan sebesar
0,003. Dengan kata lain variabel citra merek mempengaruhi keputusan
nasabah dalam menabung di bank syariah.
b. Pengaruh Personal Selling terhadap Keputusan Menabung
Hasil uji regresi menunjukkan besaran nilai koefisien variabel personal
selling yaitu 0,225 bertanda positif, artinya personal selling berbanding lurus
atau searah terhadap keputusan menabung dan hasil uji statistik ttest (uji
82
parsial) menunjukkan nilai signifikansi personal selling sebesar 0,000, lebih
kecil dari 0,05, artinya personal selling berpengaruh signifikan terhadap
keputusan menabung, hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik personal
selling yang yang diciptakan BNI Syariah KC Surakarta, maka akan semakin
meningkatkan keputusan menabung, sehingga hipotesis kedua (H2) yang
menyatakan bahwa personal selling berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan menabung dapat diterima.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Darna dan Dita Pramudya Wardani (2013) mengenai “Pengaruh Bauran
Promosi terhadap Keputusan Pengambilan Produk Pembiayaan KPR
Platinum iB Pada Bank X Syariah Cabang Harmoni Jakarta “ Hasil
penelitianya menyimpulkan bahwa personal selling tidak signifikan, dengan
nilai signifikan sebesar (lebih besar dari 0,05). Sehingga variabel personal
selling tidak mempengaruhi keputusan masyarakat menabung di bank
syariah
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Agustin Ayu Rizki Diansari dkk (2015) mengenai “ Pengaruh Personal
Selling Dan Sales Promotion terhadap Keputusan Konsumen Menabung
Britama Di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sidoarjo”.
Hasil penelitiannya adalah variabel personal selling terbukti signifikan dan
berpengaruh positif keputusan konsumen menabung Britama Di PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sidoarjo. Itu terbukti dengan nilai
signifikan sebesar 0,005. Dengan kata lain variabel personal selling
mempengaruhi keputusan nasabah dalam menabung di bank syariah.
83
c. Pengaruh Advertising terhadap Keputusan Menabung
Variabel advertising (X3) dengan nilai koefisien -0,023 dan nilai
signifikansi sebesar 0,852, dimana nilai signifikansi tersebut lebih besar dari
nilai alfa 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel advertising (X3)
berbanding terbalik atau berlawanan terhadap keputusan menabung dan hasil
uji statistik ttest menunjukkan nilai signifikansi advertising sebesar 0,852 lebih
besar dari 0,05, artinya advertising tidak berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap keputusan menabung, hal ini mengindikasikan bahwa advertising
berpengaruh positif tapi tidak signifkan terhadap keputusan menabung di
bank syariah (Y). Dengan demikian secara empiris menolak H3, yang
menyatakan bahwa advertising berpengaruh posistif dan signifikan terhadap
keputusan menabung di bank syariah. Artinya, tingkat intensitas advertising
yang diterima oleh seseorang tidak memengaruhi keputusan menabung di
bank syariah.
Advertising merupakan sarana promosi yang digunakan oleh perusahaan
dalam hal ini bank guna menginformasikan, segala sesuatu produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Informasi yang diberikan adalah nama produk,
harga produk, serta keuntungan-keuntungan produk dibandingkan produk
sejenis yang ditawarkan oleh pesaing (Al-Arif, 2012: 174). Advertising pada
penelitian ini menunjukkan bahwa advertising tidak berpengaruh terhadap
keputusan menabung.
Advertising tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan disebabkan
karena dilihat dari pekerjaan responden yang mayoritas adalah wiraswasta,
dengan presentase 38%, yaitu bahwa menabung merupakan suatu kebutuhan
84
bagi wiraswasta, sehingga dengan ada atau tidaknya suatu iklan tidak
mempengaruhi keputusan mereka untuk menabung. Selain itu, dari data yang
diperoleh dari kuesioner yang disebar oleh peneliti kebanyakan dari mereka
berpendapat bahwa iklan yang ditampilkan oleh BNI Syariah KC Surakarta
kurang menarik.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Oleh
Fitri Maisya (2012) mengenai“Pengaruh Advertising, Promosi Penjualan dan
Hubungan Masyarakat terhadap Keputusan Menabung di PT. Bank Negara
Indonesia. Tbk Cabang Bukittinggi”. Hasil penelitianya menyimpulkan
bahwa advertising berpengaruh positif dan signifikan, dengan nilai signifikan
sebesar 0,014 (lebih besar dari 0,05). Sehingga variabel advertising
mempengaruhi keputusan masyarakat untuk menabung di BNI Cabang
Bukittinggi.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Oleh
Rianita Lasut Dan Altje Tumbel (2017) mengenai “Pengaruh Bauran
Promosi tehadap Keputusan Pembelian pada PT Astra International Tbk-
Daihatsu Cabang Malalayang Manado (Studi Kasus Pada Pembeli Produk
Ayla)”. Hasil penelitianya menyimpulkan bahwa advertising berpengaruh
positif tapi tidak signifikan. Sehingga variabel advertising mempengaruhi
keputusan masyarakat untuk Keputusan Pembelian pada PT. Astra
International Tbk-Daihatsu Cabang Malalayang Manado (Studi Kasus Pada
Pembeli Produk Ayla).
85
d. Citra Merek, Personal Selling dan Advertising terhadap Keputusan
Menabung
Berdasarkan hasil uji Ftest, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih
kecil dari 0,05 yang berarti secara simultan citra merek, personal selling dan
advertising bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan menabung di bank syariah (BNI Syariah KC Surakarta). Dengan
demikian secara empiris menerima hipotesis keempat H4, yang menyatakan
bahwa citra merek, personal selling dan advertising bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung di bank
syariah.
Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi citra merek, personal
selling dan advertising maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap
keputusan menabung di bank syariah (BNI Syariah KC Surakarta).
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi citra merek
yang diciptakan di benak masyarakat, maka semakin tinggi pula pengaruhnya
terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah (BNI Syariah KC
Surakarta)
2. Personal selling berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah menabung di bank syariah. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
personal selling yang dilakukan, maka semakin tinggi pula pengaruhnya
terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah (BNI Syariah KC
Surakarta)
3. Advertising tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung di
bank syariah. Hal ini berarti bahwa meskipun advertising yang dilakukan
tinggi, tidak dapat mempengaruhi keputusan nasabah menabung di bank
syariah (BNI Syariah KC Surakarta).
4. Secara simultan citra merek, personal selling dan advertising secara bersama-
sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini
berarti semakin tinggi citra merek, personal selling dan advertising yang
87
dilakukan maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah (BNI Syariah KC Surakarta).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka saran dapat diajukan adalah
sebagai berikut :
1. Bagi Bank BNI Syariah KC Surakarta
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti, bahwa advertising berpengaruh positif tidak signifikan serta citra
merek dan personal selling berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan
menabung di BNI Syariah KC Surakarta. Sehingga BNI Syariah KC
Surakarta dapat meningkatkan advertising sehingga dapat lebih besar
mempengaruhi keputusan nasabah untuk menabung.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a) Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya untuk memperluas penelitian
sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan menabung.
b) Diharapkan pada penelitian yang akan datang jumlah sampel yang
digunakan bisa lebih banyak. Dengan sampel yang lebih banyak, maka
hasil analisis dari penelitian yang didapatkan akan lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman. 2015. Manajemen Strategis Pemasaran. Cetakan Kedua Maret. Bandung:
Alfabeta.
Al Arif, M.N. 2012. Dasar-Dasar Pemsaran Bank Syariah, Cetakan Kedua. Bandung:
Alfabeta
Alma, Buchari. 2014. Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung: CV.
Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Azwar, Syaifuddin, 2007, Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Dharmessta, Basu Swastha dan Hani Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran : Analisis
Perilaku Konsumen. Edisi Pertama, Cetakan Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta
Ferrina, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Jakarta: Graha Ilmu
Hermawan.2012. Komunikasi Pemasaran.Jakarta: Erlangga. Yogyakarta: Andi.
Kasmir. 2011. Manajemen Perbankan, Cetakan ke 10. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Kotler, Philip dan Kevinlane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Edisi Ketigabelas.
Jakarta:Erlangga.
Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Rangkuti, Freddy. 2004. The Power of Brand. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Sciffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen, alih bahasa
Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategis dan
Penelitian Pemasaran. Edisi Kesatu. Jakarta: Kencana
Simamora, Henry. 2007. Manajemen Pemasaran Internasional Jilid 2. Jakarta: Rineka Cipta
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.
Bogor: Ghalia Indonesia. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program IBM SPSS 21. Edisi VII. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Supranto, J. (2004). Analisis Multivariat Arti dan Interprestasi. Jakarta: Rineka Cipta
Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi
Pemasaran.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sutisna, dkk. 2001. Perilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Tampubolon, Manahan P. 2012. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Andi. Zoelkifli Kasip
Edisi ke-7. Jakarta: PT Indeks
SKRIPSI/JURNAL
Aditya Dan Yessy Artanti. 2014. “Pengaruh Citra Merek dan Promosi Penjualan
terhadapKeputusan Nasabah Memilih Tabungan Bank Syariah Mandiri”. Jurnal Ilmu
Manajemen, Vol. 2, No. 4.
Ajeng, Dwi, dkk. “ Pengaruh Brand Image terhadap Proses Keputusan Pembelian
Sepatu Nike (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis
TelkomUniversitas Bandung). 2017. Jurnal Computech Dan Bisnis, Vol.11. No.1
Al Kharis Putrandragiri dan Sri Wahyuni. 2014. “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap
Keputusan Menabung Di PT. BCA Tbk. di Jakarta”. Jurnal Manajemen, Akuntansi dan
Studi Pembangunan, Vol. 14, No.1.
Darna, dkk. 2013. “Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pengambilan Produk
Pembiayaan KPR Platinum IB pada Bank BTN Syariah Cabang Harmoni Jakarta”.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 12, No. 1.
Hakim, Lukmanul. 2016.”Analisis Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Konsumen pada
BPR Sejahtera Batam”. Jurnal Dimensi Vol.1 No.
Haris, Helmi Dkk. 2012 .“Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Periklanan terhadap Keputusan
Nasabah dalam Menabung pada Bank Syariah (Studi Kasus pada BTN Syariah
Surakarta). Jurnal Muqtasid Vol 3 No. 1.
Imam,dkk. 2016. “Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Nasabah dalam
Menggunakan Tabungan IB Hasanah pada PT. BNI Syariah Cabang Palu. Jurnal
Ilmu Manajemen UNTAD, Vol. 2, No. 1.
Maisya, Fitri. 2012. “Pengaruh Periklanan, Promosi Penjualan dan Hubungan Masyarakat
terhadap Keputusan Menabung di PT. BTN Tbk. Cabang Bukit Tinggi. E-
Journal Manajemen UNUD, Vol. 4, No. 12.
Marsa, Widya Hilda. 2017. Pengaruh Advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Direct
Marketing Dan Corporate Image terhadap Keputusan Nasabah Menabung di Bank
BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran. Skripsi. Salatiga: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Murdianingsih, Sri. 2015. Persepsi dan Perilaku Santri Kota Salatiga Terhadap Perbankan
Syariah dengan Sikap Sebagai Variabel Moderating. Skripsi. Salatiga: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
Noor, Irmansyah, Dkk. 2015. “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Nasabah
Menabung Simpeda Pada Bank Kalsel Unit Gambut”. Jurnal Bisnis Dan
Pembangunan, Vol. 4, No. 1
Priccilia dkk. 2014.“Pengaruh Periklanan dan Promosi Penjualan terhadap Keputusan
Pembelian”. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, Vol 2, No 2
Rahayu, Selvia. 2017.“Pengaruh Promotional Mix Syariah terhadap Proses Keputusan Nasabah
dalam Memilih Tabungan (Studi Kasus pada Tabungan Faedah PT.Bank BRI Syariah).
Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
Ramdhani dkk. 2014. “Analisis Pengaruh Diferensiasi Produk, Kualitas Pelayanan dan Citra
Merek terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Perbankan Syariah (Studi
Kasus pada Bank Syariah Mandiri Kota Semarang)”. Jurnal Studi Manajemen dan
Organisasi 12 Juni 90-91
Rizki, Fadhilah. 2016. “Pengaruh Strategi Diferensiasi, Positioning Product, dan Citra Merek
terhadap Keputusan Nasabah untuk Menabung di KCP Bank Syariah Mandiri Salatiga.
Skripsi. Salatiga: Institut Agama Islam Negeri
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 4
KUESIONER PENELITIAN
Sehubungan penyelesaian tugas akhir atau skripsi yang sedang saya lakukan di Jurusan
S1 Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri Salatiga, maka saya melakukan penelitian
dengan judul: “Pengaruh Citra Merek, Penjualan Pribadi dan Periklanan terhadap Keputusan
Nasabah Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC Surakarta)”.
Adapun salah satu cara untuk mendapatkan data adalah dengan menyebarkan kuesioner
kepada responden. Untuk itu, saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu dan Saudara/I sekalian
untuk mengisi kuesioner ini sebagai data yang dipergunakan dalam penelitian. Atas kesediaan
dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Peneliti,
(Choirunisa Mona Zuhri)
A. Identitas Responden
Kuesioner ini semata-mata untuk keperluan akademis, mohon dijawab dengan
sejujur-jujurnya. Bacalah dan jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan teliti, lalu
lingkari (o) jawaban yang anda pilih.
1) Nama :
2) Alamat :
3) Usia : tahun
4) Jenis kelamin : a. Perempuan b. Laki-laki
5) Pendidikan terakhir :
a. SD
b. SMP
c. SMA/SMK
d. Diploma
e. S1
6) Pekerjaan
a. Pelajar/mahasiswa
b. PNS/Karyawan
c. TNI/Polisi
d. Wiraswasta
e. Lainnya
7) Lama menjadi nasabah
a. 1-2 tahun
b. 3-4 tahun
c. > 4 tahun
8) Jumlah penghasilan
a. < 1 juta
b. 1 juta s/d 3 juta
c. 3,1 juta s/d 6 juta
d. 6,1 juta s/d 9 juta
e. > 9 juta
B. Petunjuk Pengisian
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat saudara dengan
memberikan tanda chek list ( ) atau tanda silang (X) pada kolom jawaban yang anda
anggap paling sesuai. Pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan pengaruh brand
image, personal selling dan periklanan terhadap keputusan menabung di bank syariah,
di mana :
a. Nilai 0-4 maka semakin tidak setuju
b. Nilai 5 maka netral
c. Nilai 6-10 maka semakin setuju
C. PERNYATAAN
No. Pernyataan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Citra Merek (Brand Image)
1. BNI Syariah KC Surakarta
merupakan bank yang menyediakan
produk tabungan yang berkualitas,
amanah dan sesuai prinsip syariah
2. BNI Syariah KC Surakarta memiliki
aplikasi untuk mempermudah
nasabah dalam proses transaksi
menabung
3. BNI Syariah KC Surakarta memiliki
beragam produk yang disesuaikan
dengan keinginan dan kebutuhan
nasabah
4. Saya mengenal BNI Syariah KC
Surakarta sebagai bank yang
terpercaya
5. Menurut saya, BNI Syariah KC
Surakarta merupakan bank yang
memiliki track record yang baik
6. Menurut saya, BNI Syariah KC
Surakarta merupakan bank yang
kredibilitas yang tinggi
7. Saya merasa bangga jika saya
menabung di BNI Syariah KC
Surakarta
8. Menurut saya, produk-produk
tabungan BNI Syariah KC Surakarta
memiliki mutu yang baik dan
terpercaya
Penjualan Pribadi (Personal Selling)
No. Pernyataan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
9. Menurut saya, pegawai BNI Syariah
KC Surakarta berpenampilan baik
10. Menurut saya, pegawai BNI Syariah
KC Surakarta dapat melayani
nasabah dengan ramah
11. Menurut saya, pegawai BNI Syariah
KC Surakarta menguasai informasi
perusahaan dengan baik
12. Menurut saya, pegawai BNI Syariah
KC Surakarta mampu menjelaskan
produk-produk tabungan kepada
saya dengan baik
13. Pegawai BNI Syariah KC Surakarta
menanggapi keluh kesah saya
dengan cepat
Periklanan
No. Pernyataan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
14. Saya mudah menemukan informasi
di brosur tentang BNI Syariah KC
Surakarta
15. Menurut saya, desain brosur yang
digunakan BNI Syariah KC
Surakarta sangat menarik
16. Menurut saya, informasi tentang
produk BNI Syariah KC Surakarta
melalui brosur sangat jelas
17. Menurut saya, pesan produk
tabungan BNI Syariah KC Surakarta
di berbagai brosur dapat dipercaya
Keputusan Menabung
No. Pernyataan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
18. Saya selalu tertarik untuk mencari
informasi tentang produk tabungan
BNI Syariah KC Surakarta.
19. Saya sangat ingin mengetahui
fasilitas yang diberikan oleh BNI
Syariah KC Surakarta.
20. Saya selalu tertarik untuk mencoba
menabung di BNI Syariah KC
Surakarta.
21. Saya selalu mempertimbangkan
untuk menabung di BNI Syariah KC
Surakarta.
22. Saya ingin sekali menabung di BNI
Syariah KC Surakarta.
LAMPIRAN 5
DATA RESPONDEN
Usia Jenis
Kelamin
Pendidikan
Terakhir
Pekerjaan Lama
Nasabah
Jumlah
Penghasilan
17 Laki-laki Sarjana Mahasiswa > 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
29 Laki-laki Sarjana Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
28 Laki-laki Diploma Wiraswasta 1 s/d 2 tahun < 1 juta
46 Laki-laki SMA/SMK Wiraswasta > 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
40 Laki-laki SMA/SMK Wiraswasta > 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
23 Perempuan Sarjana Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta
50 Perempuan Sarjana Ibu Rumah
Tangga
> 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
24 Laki-laki SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta
23 Laki-laki Sarjana Guru 1 s/d 2 tahun < 1 juta
22 Perempuan SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta
28 Laki-laki Diploma Wiraswasta 1 s/d 2 tahun < 1 juta
32 Perempuan Diploma PNS 1 s/d 2 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
21 Laki-laki SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta
23 Laki-laki Diploma Karyawan 1 s/d 2 tahun < 1 juta
45 Laki-laki Diploma Wiraswasta > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
28 Perempuan SMA/SMK Karyawan > 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
21 Laki-laki SMA/SMK Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
20 Laki-laki SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
24 Laki-laki Sarjana Karyawan 1 s/d 2 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
20 Laki-laki SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta
23 Perempuan Diploma Mahasiswa > 4 tahun < 1 juta
26 Perempuan Diploma Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
23 Perempuan Sarjana Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
30 Perempuan Sarjana Wiraswasta > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
22 Laki-laki Sarjana Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta
19 Laki-laki SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
23 Perempuan Diploma Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
22 Laki-laki SMA/SMK PNS 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
21 Perempuan SMA/SMK Mahasiswa 3 s/d 4 tahun < 1 juta
21 Perempuan SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta
24 Perempuan Sarjana Karyawan 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
43 Perempuan Magister Karyawan > 4 tahun 6,1 juta s/d 9 juta
37 Laki-laki SMA/SMK Karyawan > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
26 Laki-laki Sarjana Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
21 Laki-laki SMA/SMK Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
23 Laki-laki Sarjana Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
27 Laki-laki Sarjana PNS > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
26 Perempuan Sarjana Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
30 Laki-laki Diploma Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
60 Laki-laki Sarjana Guru > 4 tahun > 9 juta
34 Perempuan Diploma Ibu Rumah
Tangga
> 4 tahun < 1 juta
24 Laki-laki Sarjana Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 6,1 juta s/d 9 juta
35 Perempuan Diploma Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
36 Laki-laki Sarjana Wiraswasta > 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
43 Laki-laki SMA/SMK Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
34 Laki-laki SMP Wiraswasta 1 s/d 2 tahun < 1 juta
22 Laki-laki SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta
45 Perempuan Magister PNS > 4 tahun > 9 juta
35 Laki-laki Diploma Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
31 Perempuan Diploma Ibu Rumah
Tangga
> 4 tahun < 1 juta
42 Perempuan Sarjana Wiraswasta > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
40 Laki-laki SMA/SMK Karyawan > 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
43 Laki-laki Magister PNS > 4 tahun > 9 juta
23 Laki-laki Sarjana Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
35 Perempuan Diploma PNS 1 s/d 2 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
45 Laki-laki SMA/SMK Wiraswasta > 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
30 Perempuan SMA/SMK Ibu Rumah
Tangga
> 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
25 Perempuan SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta
30 Perempuan SMP Petani 1 s/d 2 tahun < 1 juta
29 Laki-laki SMA/SMK Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
30 Laki-laki Sarjana Karyawan 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
37 Perempuan Magister PNS 3 s/d 4 tahun > 9 juta
25 Perempuan Sarjana Ibu Rumah
Tangga
3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
47 Laki-laki Sarjana Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
23 Perempuan SMA/SMK Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
31 Laki-laki Sarjana PNS 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
27 Perempuan SMA/SMK Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
45 Laki-laki SMA/SMK Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
36 Perempuan Diploma Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
49 Laki-laki SMP Petani 3 s/d 4 tahun < 1 juta
22 Perempuan SMA/SMK Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
30 Perempuan Sarjana PNS 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
41 Laki-laki Sarjana Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
46 Perempuan Diploma Wiraswasta > 4 tahun > 9 juta
35 Perempuan SMA/SMK Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
27 Laki-laki Sarjana Karyawan 1 s/d 2 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
23 Laki-laki SMA/SMK Karyawan 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
36 Perempuan Sarjana PNS 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
39 Perempuan SMA/SMK Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
37 Laki-laki Sarjana Karyawan 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
29 Perempuan SMA/SMK Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
46 Laki-laki Magister Wiraswasta > 4 tahun > 9 juta
32 Laki-laki Magister Karyawan 1 s/d 2 tahun 6,1 juta s/d 9 juta
33 Laki-laki SMA/SMK Karyawan 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
25 Perempuan SMA/SMK Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 6,1 juta s/d 9 juta
34 Laki-laki Sarjana Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
38 Perempuan SMA/SMK Karyawan > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
45 Perempuan SMA/SMK Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
28 Laki-laki Sarjana PNS > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
31 Laki-laki Diploma Wiraswasta > 4 tahun > 9 juta
40 Laki-laki SMA/SMK Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
27 Laki-laki Diploma Wiraswasta > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
37 Laki-laki Sarjana Wiraswasta > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
25 Perempuan SMA/SMK Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
39 Perempuan Magister PNS > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
44 Perempuan Diploma Karyawan 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta
24 Laki-laki Sarjana Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
38 Perempuan SMA/SMK Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
22 Perempuan SMA/SMK Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta
41 Laki-laki Sarjana PNS 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta
LAMPIRAN 6
HASIL DATA KUESIONER
CITRA MEREK
No. CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 CM6 CM7 CM8 X1
1 9 9 9 10 10 9 8 10 74
2 5 5 5 8 5 7 8 8 51
3 10 10 10 10 10 8 10 10 78
4 10 10 7 7 6 7 7 8 62
5 8 8 7 8 8 7 8 8 62
6 5 8 7 9 9 9 9 9 65
7 7 8 6 9 7 8 8 7 60
8 9 8 8 8 4 4 8 8 57
9 5 6 7 6 6 6 5 5 46
10 9 8 8 9 9 9 8 8 68
11 10 10 10 10 10 10 10 10 80
12 6 6 6 6 7 8 8 8 55
13 8 8 8 9 9 10 8 8 68
14 8 9 8 6 5 7 8 7 58
15 6 6 6 6 6 7 7 7 51
16 5 5 5 5 5 5 5 5 40
17 8 7 8 7 6 6 7 8 57
18 7 8 7 8 7 7 8 8 60
19 8 7 7 8 8 9 8 7 62
20 10 10 10 10 10 10 9 9 78
21 10 10 8 10 7 8 8 9 70
22 6 7 7 7 7 8 7 6 55
23 7 8 8 8 8 7 7 8 61
24 5 6 6 6 7 6 6 6 48
25 6 6 5 5 5 6 5 6 44
26 7 8 8 8 7 7 7 8 60
27 7 7 7 7 7 7 7 7 56
28 9 9 9 9 10 10 10 9 75
29 8 8 8 8 8 8 9 9 66
30 8 7 7 8 8 7 8 8 61
31 10 10 9 10 10 10 10 10 79
32 8 8 8 8 8 8 8 8 64
33 7 7 7 7 6 6 7 7 54
34 8 8 8 8 8 8 8 8 64
35 9 9 9 9 8 7 7 7 65
36 10 10 10 10 10 10 10 10 80
37 8 8 9 8 8 9 8 9 67
38 10 10 10 9 10 10 9 10 78
39 9 8 8 9 9 9 8 8 68
40 7 8 8 8 8 7 7 8 61
41 5 5 6 6 7 6 6 6 47
42 10 10 10 9 10 10 9 9 77
43 9 9 9 9 9 8 8 9 70
44 10 10 10 10 10 10 10 10 80
45 8 9 9 8 9 8 8 8 67
46 6 7 6 6 7 6 6 7 51
47 4 4 5 5 6 5 5 4 38
48 8 8 8 8 8 8 8 9 65
49 7 8 8 7 7 7 8 8 60
50 5 6 6 6 5 6 6 6 46
51 7 6 6 6 7 6 6 6 50
52 10 10 9 9 9 10 10 9 76
53 8 8 8 8 8 8 8 9 65
54 10 10 10 10 10 10 10 10 80
55 6 6 6 6 7 8 8 8 55
56 7 8 7 8 7 7 8 8 60
57 6 5 6 5 6 5 6 5 44
58 9 10 9 9 9 10 9 9 74
59 6 7 7 6 7 7 6 7 53
60 7 7 8 8 8 7 7 7 59
61 9 10 10 10 9 10 10 9 77
62 9 9 10 10 9 10 10 9 76
63 7 8 7 7 8 8 7 6 58
64 3 3 4 4 4 3 3 5 29
65 5 5 4 4 5 5 5 5 38
66 8 8 8 9 9 9 9 9 69
67 7 7 7 8 8 8 7 7 59
68 5 5 6 5 5 6 6 6 44
69 8 8 9 9 8 8 9 9 68
70 3 3 4 3 3 4 4 4 28
71 8 8 7 7 8 8 9 9 64
72 6 6 7 6 7 6 6 7 51
73 5 6 5 5 8 5 5 6 45
74 8 8 9 9 8 8 9 8 67
75 6 6 6 5 5 6 5 6 45
76 7 9 8 8 7 6 6 5 56
77 6 6 7 8 7 9 7 7 57
78 7 8 9 8 9 9 8 8 66
79 8 7 7 8 7 8 7 8 60
80 7 6 6 6 7 6 7 6 51
81 8 9 9 8 8 9 8 9 68
82 9 9 8 8 9 8 8 7 66
83 8 7 7 8 8 6 7 7 58
84 6 6 5 5 5 6 6 6 45
85 7 8 6 7 7 7 8 8 58
86 5 5 5 5 5 6 5 5 41
87 10 10 10 10 10 9 9 8 76
88 7 7 8 7 8 7 8 7 59
89 9 9 8 8 9 9 8 8 68
90 5 6 6 7 6 6 6 5 47
91 7 6 6 7 5 7 6 7 51
92 6 5 5 6 7 6 6 5 46
93 7 6 6 7 6 7 7 7 53
94 2 4 3 4 2 2 2 4 23
95 7 6 6 7 6 6 7 7 52
96 8 7 7 6 7 8 7 8 58
97 6 6 7 6 5 6 6 7 49
98 9 10 10 10 10 9 9 8 75
99 4 5 5 4 6 5 6 7 42
100 5 5 5 6 5 5 5 6 42
PENJUALAN PRIBADI DAN PERIKLANAN
No. PS1 PS2 PS3 PS4 PS5 X2 IK1 IK2 IK3 IK4 X3
1 9 9 9 10 9 46 9 9 9 9 36
2 9 10 10 10 10 49 5 7 7 7 26
3 10 10 8 10 10 48 10 10 10 10 40
4 5 6 6 8 5 30 7 7 6 5 25
5 8 8 8 8 7 39 7 8 7 7 29
6 7 7 7 7 7 35 5 6 6 5 22
7 8 8 8 8 8 40 8 8 8 8 32
8 7 7 8 7 8 37 8 7 7 8 30
9 6 6 6 7 8 33 5 5 5 5 20
10 9 9 9 9 9 45 9 8 9 9 35
11 10 9 9 9 9 46 10 8 10 10 38
12 8 8 8 8 8 40 8 8 8 8 32
13 9 8 8 10 9 44 9 8 8 9 34
14 7 9 9 9 5 39 4 6 4 5 19
15 7 7 7 7 7 35 6 6 6 6 24
16 5 5 5 5 1 21 5 5 5 5 20
17 7 6 7 7 6 33 7 7 8 9 31
18 10 9 9 9 9 46 5 4 4 5 18
19 9 8 8 7 7 39 8 8 7 7 30
20 10 10 10 10 10 50 5 6 6 6 23
21 8 9 9 10 10 46 8 8 9 9 34
22 8 8 8 8 8 40 8 8 8 8 32
23 8 8 8 8 8 40 7 7 7 7 28
24 8 8 7 7 8 38 5 6 6 5 22
25 7 7 6 6 6 32 8 8 7 7 30
26 8 8 8 8 9 41 9 8 8 8 33
27 6 6 6 6 7 31 6 6 6 7 25
28 10 10 10 10 9 49 9 9 9 9 36
29 8 8 7 7 8 38 8 8 9 9 34
30 9 9 9 8 8 43 9 9 8 8 34
31 10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
32 9 9 9 8 8 43 8 9 9 9 35
33 8 8 8 8 8 40 7 7 7 8 29
34 9 9 9 8 8 43 7 7 8 7 29
35 10 9 8 8 8 43 9 9 9 8 35
36 9 8 9 9 9 44 10 10 9 10 39
37 6 7 6 6 7 32 7 6 7 7 27
38 10 10 10 10 9 49 5 6 5 6 22
39 9 9 9 9 8 44 7 6 6 7 26
40 7 8 7 7 6 35 7 6 7 7 27
41 8 8 8 8 8 40 7 8 7 6 28
42 9 8 8 9 8 42 8 7 7 7 29
43 9 9 9 8 8 43 9 9 8 8 34
44 10 10 10 10 10 50 10 9 9 10 38
45 9 10 9 9 10 47 7 6 7 6 26
46 9 8 9 8 9 43 6 5 6 5 22
47 5 6 6 7 5 29 4 4 4 4 16
48 9 9 8 8 8 42 8 9 9 9 35
49 8 8 8 9 8 41 5 6 6 5 22
50 8 8 8 7 8 39 7 8 7 6 28
51 8 8 7 7 8 38 5 6 6 5 22
52 5 6 6 6 5 28 7 7 6 6 26
53 9 8 8 8 8 41 8 7 8 7 30
54 9 8 9 9 9 44 10 10 9 10 39
55 8 8 8 8 8 40 8 8 8 8 32
56 7 8 7 8 7 37 7 8 8 7 30
57 6 5 6 5 7 29 5 5 5 6 21
58 9 9 10 10 9 47 9 8 8 8 33
59 9 8 8 8 9 42 6 6 5 5 22
60 10 9 9 10 10 48 9 9 9 8 35
61 9 8 9 9 9 44 10 9 9 10 38
62 9 9 8 8 9 43 8 9 9 8 34
63 9 9 9 8 7 42 5 5 6 6 22
64 6 6 5 5 6 28 5 5 4 4 18
65 7 7 7 8 8 37 4 4 4 3 15
66 8 8 7 7 6 36 6 6 7 7 26
67 6 6 5 6 4 27 6 7 7 7 27
68 8 8 7 7 8 38 5 4 4 4 17
69 7 7 7 7 7 35 5 5 7 7 24
70 6 5 5 5 6 27 5 5 4 4 18
71 7 6 6 5 7 31 4 4 5 4 17
72 8 7 7 8 7 37 6 4 4 6 20
73 4 4 5 5 4 22 4 3 3 4 14
74 7 7 8 7 8 37 5 5 4 4 18
75 6 7 7 8 7 35 4 4 5 4 17
76 4 5 5 6 6 26 5 4 4 5 18
77 6 7 5 5 6 29 6 7 8 6 27
78 9 9 9 8 9 44 6 6 7 6 25
79 9 9 8 7 8 41 9 7 8 9 33
80 5 7 4 5 7 28 6 7 7 6 26
81 9 8 9 8 7 41 8 7 7 6 28
82 9 8 9 8 8 42 7 6 7 8 28
83 8 7 6 7 7 35 5 4 5 5 19
84 9 8 8 7 7 39 6 5 5 6 22
85 3 4 4 5 4 20 5 5 5 5 20
86 6 5 6 5 6 28 6 5 6 5 22
87 6 6 7 6 8 33 5 5 5 4 19
88 8 7 7 8 7 37 6 7 7 6 26
89 7 8 7 8 8 38 6 8 7 8 29
90 8 8 8 8 8 40 3 4 3 3 13
91 6 6 7 7 6 32 4 4 3 4 15
92 4 5 4 4 5 22 4 3 4 5 16
93 7 6 7 7 8 35 6 6 6 5 23
94 5 5 5 5 5 25 6 5 4 5 20
95 8 7 8 8 7 38 5 5 6 6 22
96 7 8 7 7 8 37 6 7 7 6 26
97 6 7 6 6 7 32 5 4 4 5 18
98 5 5 5 5 5 25 4 5 6 8 23
99 5 6 6 5 5 27 3 6 6 5 20
100 8 7 8 7 8 38 6 6 6 5 23
KEPUTUSAN MENABUNG
No. KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 Y
1 9 9 9 9 9 45
2 5 5 9 7 8 34
3 6 7 10 10 10 43
4 6 8 9 5 9 37
5 7 7 8 7 9 38
6 5 5 5 5 5 25
7 5 5 5 5 8 28
8 7 8 7 7 6 35
9 4 5 5 4 5 23
10 9 9 8 10 10 46
11 10 10 10 8 8 46
12 8 8 8 8 8 40
13 8 9 10 9 10 46
14 5 7 8 9 9 38
15 6 6 6 6 6 30
16 4 4 5 5 5 23
17 9 8 9 8 9 43
18 6 10 8 6 9 39
19 9 8 9 9 9 44
20 6 10 10 6 6 38
21 9 10 10 10 9 48
22 7 7 8 7 8 37
23 7 8 8 8 8 39
24 7 8 7 7 8 37
25 5 6 5 5 6 27
26 9 9 9 9 8 44
27 5 6 6 6 6 29
28 9 10 10 9 10 48
29 10 9 9 8 10 46
30 9 8 8 8 9 42
31 10 10 10 10 10 50
32 9 9 9 9 9 45
33 6 7 7 7 6 33
34 9 9 10 10 10 48
35 9 10 9 10 10 48
36 8 8 8 9 8 41
37 5 5 5 5 5 25
38 10 10 10 9 9 48
39 8 7 8 7 8 38
40 7 7 7 8 8 37
41 5 5 5 5 5 25
42 10 8 9 8 9 44
43 8 9 8 8 9 42
44 9 10 10 9 10 48
45 9 8 8 9 8 42
46 9 9 8 8 9 43
47 3 4 4 3 3 17
48 9 8 9 8 9 43
49 8 7 8 7 8 38
50 5 5 5 4 5 24
51 7 8 7 7 8 37
52 6 7 6 6 7 32
53 9 8 9 8 9 43
54 8 8 8 9 8 41
55 8 8 8 8 8 40
56 8 7 8 7 9 39
57 5 4 5 6 5 25
58 9 9 10 9 10 47
59 8 9 8 8 9 42
60 9 10 9 10 9 47
61 8 9 8 9 8 42
62 9 8 9 8 8 42
63 7 7 8 7 8 37
64 5 5 5 5 5 25
65 7 7 6 6 6 32
66 9 8 8 8 9 42
67 7 8 7 7 6 35
68 7 7 6 6 7 33
69 8 8 9 9 9 43
70 8 7 7 7 8 37
71 9 10 9 9 9 46
72 8 5 6 6 6 31
73 5 5 5 5 5 25
74 9 10 9 10 9 47
75 7 6 6 7 6 32
76 8 8 7 7 7 37
77 9 9 8 7 8 41
78 9 9 9 8 8 43
79 6 7 6 5 8 32
80 7 6 6 7 7 33
81 9 8 9 8 9 43
82 8 7 8 9 7 39
83 7 6 6 6 7 32
84 9 8 8 9 8 42
85 9 9 8 9 9 44
86 7 6 6 7 6 32
87 8 8 9 9 10 44
88 9 9 10 10 9 47
89 7 7 7 7 8 36
90 9 9 9 8 8 43
91 10 10 10 9 9 48
92 9 8 9 8 8 42
93 6 6 6 7 6 31
94 9 8 8 7 9 41
95 7 8 7 7 8 37
96 9 9 10 10 9 47
97 9 8 8 9 7 41
98 9 9 10 10 9 47
99 8 7 7 6 8 36
100 8 9 9 9 7 42
LAMPIRAN 7
HASIL OUTPUT ANALISIS
Uji Deskriptif (Karakteristik Responden)
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 56 56.0 56.0 56.0
Perempuan 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMP 3 3.0 3.0 3.0
SMA/SMK 38 38.0 38.0 41.0
Diploma 19 19.0 19.0 60.0
Sarjana 33 33.0 33.0 93.0
Magister 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pekerjaan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Mahasiswa 14 14.0 14.0 14.0
Wiraswasta 38 38.0 38.0 52.0
Karyawan 27 27.0 27.0 79.0
PNS 13 13.0 13.0 92.0
Petani 2 2.0 2.0 94.0
Ibu Rumah Tangga 4 4.0 4.0 98.0
Guru 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Periode Nasabah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 s/d 2 tahun 43 43.0 43.0 43.0
3 s/d 4 tahun 28 28.0 28.0 71.0
> 4 tahun 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Penghasilan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 1 juta 22 22.0 22.0 22.0
1 juta s/d 3 juta 41 41.0 41.0 63.0
3,1 juta s/d 6 juta 26 26.0 26.0 89.0
6,1 juta s/d 9 juta 4 4.0 4.0 93.0
> 9 juta 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 20 tahun 2 2.0 2.0 2.0
21s/d 30 tahun 52 52.0 52.0 54.0
31 s/d 40 tahun 27 27.0 27.0 81.0
> 40 tahun 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Uji Reliabilitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
CM1 7.27 1.808 100
CM2 7.43 1.754 100
CM3 7.33 1.658 100
CM4 7.45 1.708 100
CM5 7.37 1.750 100
CM6 7.39 1.717 100
CM7 7.38 1.607 100
CM8 7.48 1.507 100
X1 59.10 12.484 100
Inter-Item Correlation Matrix
CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 CM6 CM7 CM8 X1
CM1 1.000 .912 .870 .847 .769 .779 .837 .808 .925
CM2 .912 1.000 .903 .869 .797 .796 .838 .811 .938
CM3 .870 .903 1.000 .875 .831 .810 .840 .805 .938
CM4 .847 .869 .875 1.000 .826 .828 .865 .818 .937
CM5 .769 .797 .831 .826 1.000 .859 .815 .751 .901
CM6 .779 .796 .810 .828 .859 1.000 .872 .805 .913
CM7 .837 .838 .840 .865 .815 .872 1.000 .887 .939
CM8 .808 .811 .805 .818 .751 .805 .887 1.000 .901
X1 .925 .938 .938 .937 .901 .913 .939 .901 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
CM1 110.93 543.177 .913 . .774
CM2 110.77 544.300 .929 . .774
CM3 110.87 548.458 .930 . .776
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of
Items
.802 .981 9
CM4 110.75 546.371 .928 . .775
CM5 110.83 547.738 .886 . .776
CM6 110.81 548.075 .900 . .776
CM7 110.82 550.654 .930 . .777
CM8 110.72 557.860 .888 . .781
X1 59.10 155.848 1.000 . .975
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Inter-Item Correlation Matrix
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.831 .975 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
PS1 7.65 1.641 100
PS2 7.60 1.449 100
PS3 7.50 1.508 100
PS4 7.53 1.507 100
PS5 7.49 1.592 100
X2 37.77 7.162 100
PS1 PS2 PS3 PS4 PS5 X2
PS1 1.000 .896 .892 .815 .801 .948
PS2 .896 1.000 .874 .842 .782 .943
PS3 .892 .874 1.000 .887 .776 .951
PS4 .815 .842 .887 1.000 .762 .924
PS5 .801 .782 .776 .762 1.000 .888
X2 .948 .943 .951 .924 .888 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PS1 67.89 163.291 .934 . .787
PS2 67.94 168.118 .930 . .796
PS3 68.04 166.362 .939 . .792
PS4 68.01 167.545 .906 . .796
PS5 68.05 167.199 .860 . .797
X2 37.77 51.290 1.000 . .961
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
IK1 46.11 141.998 .931 . .808
IK2 46.14 143.475 .936 . .811
IK3 46.09 142.366 .953 . .808
IK4 46.11 142.139 .931 . .809
X3 26.35 46.432 1.000 . .966
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.851 .980 5
Inter-Item Correlation Matrix
IK1 IK2 IK3 IK4 X3
IK1 1.000 .876 .866 .869 .948
IK2 .876 1.000 .911 .840 .951
IK3 .866 .911 1.000 .900 .964
IK4 .869 .840 .900 1.000 .948
X3 .948 .951 .964 .948 1.000
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
IK1 6.59 1.821 100
IK2 6.56 1.748 100
IK3 6.61 1.769 100
IK4 6.59 1.815 100
X3 26.35 6.814 100
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.828 .967 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KM1 7.62 1.625 100
KM2 7.70 1.592 100
KM3 7.81 1.600 100
KM4 7.58 1.628 100
KM5 7.88 1.539 100
Y 38.59 7.277 100
Inter-Item Correlation Matrix
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 Y
KM1 1.000 .799 .776 .787 .737 .900
KM2 .799 1.000 .846 .761 .756 .913
KM3 .776 .846 1.000 .826 .827 .938
KM4 .787 .761 .826 1.000 .766 .910
KM5 .737 .756 .827 .766 1.000 .895
Y .900 .913 .938 .910 .895 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KM1 69.56 171.845 .876 . .791
KM2 69.48 172.010 .892 . .791
KM3 69.37 170.680 .923 . .788
KM4 69.60 171.354 .887 . .790
KM5 69.30 174.091 .870 . .795
Y 38.59 52.951 1.000 . .949
Uji Validitas
Correlations
CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 CM6 CM7 CM8 X1
CM1 Pearson
Correlation 1 .912
** .870
** .847
** .769
** .779
** .837
** .808
** .925
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
CM2 Pearson
Correlation .912
** 1 .903
** .869
** .797
** .796
** .838
** .811
** .938
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
CM3 Pearson
Correlation .870
** .903
** 1 .875
** .831
** .810
** .840
** .805
** .938
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
CM4 Pearson
Correlation .847
** .869
** .875
** 1 .826
** .828
** .865
** .818
** .937
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
CM5 Pearson
Correlation .769
** .797
** .831
** .826
** 1 .859
** .815
** .751
** .901
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
CM6 Pearson
Correlation .779
** .796
** .810
** .828
** .859
** 1 .872
** .805
** .913
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
CM7 Pearson
Correlation .837
** .838
** .840
** .865
** .815
** .872
** 1 .887
** .939
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
CM8 Pearson
Correlation .808
** .811
** .805
** .818
** .751
** .805
** .887
** 1 .901
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1 Pearson
Correlation .925
** .938
** .938
** .937
** .901
** .913
** .939
** .901
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
PS1 PS2 PS3 PS4 PS5 X2
PS1 Pearson Correlation 1 .896** .892
** .815
** .801
** .948
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
PS2 Pearson Correlation .896** 1 .874
** .842
** .782
** .943
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
PS3 Pearson Correlation .892** .874
** 1 .887
** .776
** .951
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
PS4 Pearson Correlation .815** .842
** .887
** 1 .762
** .924
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
PS5 Pearson Correlation .801** .782
** .776
** .762
** 1 .888
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
X2 Pearson Correlation .948** .943
** .951
** .924
** .888
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
IK1 IK2 IK3 IK4 X3
IK1 Pearson Correlation 1 .876** .866
** .869
** .948
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
IK2 Pearson Correlation .876** 1 .911
** .840
** .951
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
IK3 Pearson Correlation .866** .911
** 1 .900
** .964
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
IK4 Pearson Correlation .869** .840
** .900
** 1 .948
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
X3 Pearson Correlation .948** .951
** .964
** .948
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 Y
KM1 Pearson Correlation 1 .799** .776
** .787
** .737
** .900
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
KM2 Pearson Correlation .799** 1 .846
** .761
** .756
** .913
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
KM3 Pearson Correlation .776** .846
** 1 .826
** .827
** .938
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
KM4 Pearson Correlation .787** .761
** .826
** 1 .766
** .910
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
KM5 Pearson Correlation .737** .756
** .827
** .766
** 1 .895
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
Y Pearson Correlation .900** .913
** .938
** .910
** .895
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Multikoleniaritas
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1
PERIKLANAN,
PENJUALAN_PRIBADI,
CITRA_MEREKb
. Enter
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MENABUNG
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .575a .330 .310 6.047
a. Predictors: (Constant), PERIKLANAN,
PENJUALAN_PRIBADI, CITRA_MEREK
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1732.182 3 577.394 15.792 .000b
Residual 3510.008 96 36.563
Total 5242.190 99
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MENABUNG
b. Predictors: (Constant), PERIKLANAN, PENJUALAN_PRIBADI, CITRA_MEREK
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 15.754 3.499 4.503 .000
CITRA_MEREK .253 .066 .434 3.829 .000 .544 1.838
PENJUALAN_PR
IBADI .225 .112 .222 2.008 .047 .572 1.749
PERIKLANAN -.023 .124 -.022 -.187 .852 .515 1.943
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MENABUNG
Coefficient Correlationsa
Model PERIKLANAN PENJUALAN_P
RIBADI
CITRA_MEREK
1
Correlations
PERIKLANAN 1.000 -.383 -.434
PENJUALAN_PRIBADI -.383 1.000 -.312
CITRA_MEREK -.434 -.312 1.000
Covariances
PERIKLANAN .015 -.005 -.004
PENJUALAN_PRIBADI -.005 .013 -.002
CITRA_MEREK -.004 -.002 .004
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MENABUNG
Uji Heteroskedastisitas
Uji Park
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 LnX3, LnX2,
LnX1b
. Enter
a. Dependent Variable: Lnei2
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .253a .064 .035 2.39908
a. Predictors: (Constant), LnX3, LnX2, LnX1
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 37.867 3 12.622 2.193 .094b
Residual 552.534 96 5.756
Total 590.401 99
a. Dependent Variable: Lnei2
b. Predictors: (Constant), LnX3, LnX2, LnX1
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 5.325 2.508 2.124 .036
LnX1 -1.544 1.353 -.149 -1.141 .257
LnX2 -1.729 1.503 -.146 -1.151 .253
LnX3 .092 1.207 .010 .076 .940
a. Dependent Variable: Lnei2
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 1.19087577
Most Extreme Differences
Absolute .066
Positive .038
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .655
Asymp. Sig. (2-tailed) .784
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .575a .330 .310 6.047 1.865
a. Predictors: (Constant), PERIKLANAN, PENJUALAN_PRIBADI, CITRA_MEREK
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MENABUNG
Uji Determinasi, Uji F dan Uji T
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .575a .330 .310 6.047
a. Predictors: (Constant), PERIKLANAN, PENJUALAN_PRIBADI,
CITRA_MEREK
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1732.182 3 577.394 15.792 .000b
Residual 3510.008 96 36.563
Total 5242.190 99
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MENABUNG
b. Predictors: (Constant), PERIKLANAN, PENJUALAN_PRIBADI, CITRA_MEREK
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 15.754 3.499 4.503 .000
CITRA_MEREK .253 .066 .434 3.829 .000
PENJUALAN_PRIBADI .225 .112 .222 2.008 .047
PERIKLANAN -.023 .124 -.022 -.187 .852
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MENABUNG
LAMPIRAN 8
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Choirunisa Mona Zuhri
Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 03 Juli 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat : Desa Glawan RT.01/02 Kec. Pabelan Kab. Semarang
Perguruan Tinggi : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
a. Tahun 2001-2002 : TK Ar Rohmah Jembrak
b. Tahun 2002-2008 : SDN 01 Glawan
c. Tahun 2008-2011 : MTS Darussalam Jombang
d. Tahun 2011-2014 : MA Darussalam Jombang
e. Tahun 2014-2018 : Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga