Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda...

22
Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) (Studi pada RSUD di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) TESIS Untuk Memperoleh Gelar Magister Program Studi Pada Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Yayasan Keluarga Pahlawan Negara Disusun Oleh: FIERDA NADIA NIM. 121600493 PROGRAM PASCASARJANA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA YOGYAKARTA 2018

Transcript of Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda...

Page 1: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap Implementasi

Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD)

(Studi pada RSUD di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister

Program Studi Pada Program Pascasarjana

Sekolah Tinggi Ilmu Yayasan Keluarga Pahlawan Negara

Disusun Oleh:

FIERDA NADIA

NIM. 121600493

PROGRAM PASCASARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA

YOGYAKARTA

2018

Page 2: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

101

PENGARUH ASPEK KEUANGAN DAN PELAYANAN TERHADAP

IMPLEMENTASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PADA BADAN

LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)

(Studi pada RSUD di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

Fierda Nadia

[email protected]

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta

ABSTRAK

Penelitian ini menguji pengaruh aspek keuangan dan pelayanan terhadap implementasi

Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Yogyakarta. BLUD diterapkan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan publik, kinerja keuangan, dan kinerja manfaat bagi

masyarakat secara berkesinambungan berdasarkan praktik bisnis yang sehat. Sampel

yang digunakan pada penelitian ini adalah karyawan RSUD di Provinsi DIY yang

sudah menerapkan BLUD penuh. Variabel yang diukur adalah kepatuhan pengelolaan

keuangan BLUD, layanan, mutu dan manfaat kepada masyarakat sebagai variabel

independen dan SPM sebagai variabel dependen. Data yang digunakan pada penelitian

ini adalah data primer berupa kuesioner. Penelitian ini menggunakan dua langkah

metode analisis data. Pertama, menggunakan analisis deskriptif untuk menghitung nilai

maksimum, minimum, rata-rata, dan standar deviasi untuk semua variabel yang diteliti.

Sedangkan, untuk menguji hipotesisnya menggunakan SPSS. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kepatuhan pengelolaan keuangan BLUD dan mutu dan manfaat

kepada masyarakat berpengaruh positif terhadap pencapaian SPM. Sedangkan, untuk

variabel layanan berpengaruh negatif terhadap pencapaian SPM.

Kata Kunci: Aspek Keuangan, Aspek Pelayanan, BLUD, Kepatuhan Pengelolaan

Keuangan BLUD, Layanan, Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat, dan SPM.

ABSTRACT

This study examines the influence of financial and service aspects on the

implementation of Minimum Service Standards (SPM) in the Local Public Service

Institution (BLUD) in Local Public Hospital (RSUD) DIY Province. BLUD is applied

to improve the quality of public service, financial performance, and sustainable

performance benefits for society based on good business practice. The Variable wich

is usedin this research consists of BLUD financial management, service, and quality

and benefits of the society are independet variables. Minimum Service Standards

(SPM) is a dependent variable. The sample is hospital employees in DIY Province who

have implemented BLUD. The data is primary data in the form of a questionnaire. This

research consists of two steps data analysis method. First, descriptive analysis which

is used to count the maximum, minimum, average, and deviation standard. Meanwhile

all hypotheses are analyzed by using SPSS. The results show that compliance with

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 3: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

102

BLUD financial management and quality and benefits of the society have a positive

effect the achievement of SPM. Whilst, service variables have a negative effect the

achievement of SPM.

Keywords: financial aspect, service aspect, BLUD, compliance with BLUD financial

management, quality and benefits of the society, and SPM.

Pendahuluan

NPM yang dikembangkan oleh hoood 1991, merupakan sebuah konsep yang

mengadopsi manajemen sektor swasta ke sektor publik. Ada tujuh hal yang prinsipal

dalam implementasi NPM, salah satunya adalah mengenai akunanbilitas kinerja.

Konsep NPM ternyata membawa pengaruh bagi dunia sektor publik diberbagai negara

berkembang, salah satunya Indonesia. Implementasi NPM pada sektor publik di

Indonesia diawali dengan lahirya INPRES No 7 Tahun 1999 tentang Akuntanbilitas

Kinerja Instantsi Pemerintah sebagai bentuk reformasi terhadap manajemen sektor

publik. Pada perkembangannya terus melakukan reformasi diberbagai bidang,

sehingga terbit tiga undang-undang tentang keuangan negara yaitu UU No. 17 Tahun

2003 tentang Keuangan Negara; UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara; UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan

Tanggungjawab Keuangan Negara. Pergeseran pola penganggaran dari penganggaran

tradisional menjadi penganggaran berbasis kinerja merupakan salah satu bentuk

reformasi keuangan negara yang paling menonjol.

Bagi instansi pemerintah pemberi layanan pada masyarakat, khususnya pada

rumah sakit lahirnya PP No.74 Tahun 2012 membawa perubahan baik bagi konsep

pengelola keuangan, bagi instansi pemerintah pusat maupun pemda yang memberikan

layananan kepada masyarakat yaitu Konsep PPK-BLU/D. Konsep PPK-BLUD

memberikan fleksibilitas pengelolaan keuangan bagi Satuan Perangkat Kerja Daerah

(SKPD) yang mengimplementasikannya. Konsep tersebut menuntut adanya tata kelola

yang baik (good gevernance) agar dapat memberikan nilai tambah bagi stakeholder

BLUD tersebut (Waworuntu 2013). Bagi rumah sakit Pemda, implementasi PPK-

BLUD merupakan usaha rumah sakit untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan

dalam pengelolaan keuangan daerah yang mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan

masyarakat yang diselenggarakan rumah sakit. Beberapa penelitian terdahulu yang

dilakukan diantaranya: Maharani dkk (2013), Jahra (2015), dan Priastuti (2017)

menjelaskan bahwa dalam pencapaian PPK-BLUD yang menggunakan indikator

kinerja keuangan dan non keuangan dengan menggunakan data sekunder. Hasilnya

menunjukkan bahwa kinerja keuangan dan non keuangan mengalami peningkatan

setelah diterapkannya PPK-BLUD.

Namun, dari beberapa penelitian tersebut hanya menjelaskan hasil evaluasi dan

analisis dari kinerja keuangan dan non keuangan terhadap Cost Recovery Rate (CRR)

dan tingkat kemandirian saja. Sedangkan untuk penelitian yang menghubungkan

dengan pencapaian Standar Pelayanan Minimum (SPM) di Indonesia sendiri masih

sangat jarang untuk diteliti. Padahal secara teoritis pencapaian SPM mempunyai

keterkaitan yang sangat kuat dengan penilaian kinerja dalam pencapaian PPK-BLUD.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 4: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

103

Adapun penelitian yang meneliti tentang SPM, seperti penelitian Kuntjoro & Djasri

(2007), dengan pendekatan kualitatif menjelaskan bahwa rumah sakit yang

menerapkan BLUD dituntut untuk dapat menunjukkan akuntanbilitasnya dengan

senantiasa memenuhi standar dan SPM adalah salah satu standar yang harus dipenuhi

sebagai bagian dari pemenuhan kepuasan pelanggan. Selain itu SPM juga sebagai tolok

ukur yang beorientasi pada kinerja dalam menilai penerapan BLUD. Hal ini dapat

dikatakan bahwa penerapan BLUD pada rumah sakit dapat dilihat dari keberhasilan

SPM. Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk setiap

indikatornya.

Selain penelitian terdahulu yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian

adalah data yang bersumber dari Asosiasi Rumah Sakit Daerah (2015), peningkatan

yang terjadi pada akhir tahun 2015 untuk rumah sakit yang berstatus BLUD penuh

mencapai 228 rumah sakit dan 81 rumah sakit dengan status BLUD. Peningkatan

tersebut berkisar 50% dari jumlah kesuluruhan Rumah Sakit Daerah yang ada di

Indonesia, tetapi pada prakteknya masih saja ada beberapa kasus tentang kinerja rumah

sakit yang telah berstatus BLU/BLUD tidak menunjukkan adanya perubahan kinerja

yang baik dari segi kuangan maupun pelayanan (Chrishartoyo, Rahayu dan Zutilisna

2017). Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk menguji secara empiris dan

memberikan bukti kuantitatif terhadap permasalahan yang terjadi. Penelitian ini

dianalisis berdasarkan pada teori institutional dengan mengembangkan konsep NPM

pada sektor publik.

Landasan Teori

Teori New Public Management

New Public Management (NPM) yang dikembangkan oleh Hood (1991) merupakan

isu penting bagi reformasi sektor publik. Konsep NPM merupakan metode alternatif

dalam pengelolaan organisasi sektor publik yang dianggap berhasil. Paradigma baru

atas permintaan masyarakat untuk transparansi dan akuntabilitas membuat organisasi

untuk mengadopsi konsep NPM (Ahyaruddin dan Akbar 2016). Prinsip utama NPM

adalah pengukuran kinerja karena NPM mempunyai keterkaitan dengan permasalahan

manajemen sektor publik. Pengukuran kinerja merupakan salah satu kunci utama

keberhasilan organisasi sektor publik untuk mencapai tujuan mereka. Beberapa

penelitian telah menunjukkan bahwa melalui pengukuran dan pengelolaan kinerja yang

tepat, organisasi akan mendapatkan manfaat, antara lain: (1) memotivasi karyawan

disemua tingkatan organisasi; (2) menciptakan budaya sebagai peningkatan kinerja; (3)

perumusan, implementasi, dan peninjauan strategi; dan (4) meningkatkan kinerja

organisasi secara keseluruhan (Micheli dan Mari, 2014).

Teori Institutional

Teori institutional dikembangkan oleh DiMaggio dan Powell pada tahun 1983,

merupakan salah satu model kebijakan publik yang digunakan dalam model tradisional.

Teori ini melengkapi teori NPM yang merupakan salah satu ciri dari praktik

manajemen keuangan modern sektor publik. Teori institutional merupakan bagian dari

teori sosiologi yang menjelaskan tentang struktur organisasi (Scott 1995), dan telah

banyak digunakan untuk menjelaskan keadaan atau kondisi serta memberikan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 5: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

104

pandangan yang kompleks dan kaya pada lingkungan organisasi sektor publik (Van

Helden 2005; Gudono 2014). DiMaggio dan Powell (1983), isomorfisma dapat

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu isomorfisma kompetitif dan isomorfisma

institutional. Isomorfisma kompetitif (Competitive Isomorphism), yaitu

mengasumsikan rasionalitas sistem yang memprioritaskan pada persaingan pasar,

perubahan yang bagus, dan kesesuaian pengukuran. Isomorfisma institutional

(Institutional Isomorphism), menjelaskan bahwa organisasi bersaing tidak hanya untuk

sumber daya dan pelanggan, melainkan untuk kekuasaan politik dan legitimasi

institutional, serta untuk kesesuaian sosial dan ekonomi (Sofyani dan Akbar 2013).

Badan Layanan Umum Daerah

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah Satuan Perangkat Kerja Daerah

(SKPD) atau Unit Kerja pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) yang

dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan

barang/jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam

melakukan kegiatannya berdasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Konsep

PPK-BLUD memberikan fleksibilitas dalam menerapkan praktek bisnis yang sehat,

sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. PPK-BLUD-BLUD

diberikan fleksibilitas antara lain: (1) pengelolaan pendapatan dan biaya; (2)

pengelolaan kas; (3) pengelolaan utang; (4) pengelolaan piutang; (5) pengelolaan

investasi; (6) pengadaan barang dan/atau jasa; (7) pengelolaan barang; (8) penyusunan

akuntansi, pelaporan, dan pertanggungjawaban; (9) pengelolaan sisa kas diakhir tahun

anggaran dan defisit; (10) kerja sama dengan pihak lain; dan (11) pengelolaan dana

secara langsung; (12) perumusan standar, kebijakan, sistem, dan prosedur pengelolaan

keuangan.

Standar Pelayanan Minimal

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008,

Rumah Sakit wajib menerapkan SPM. SPM merupakan ketentuan mengenai jenis dan

mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh

secara minimal. Berdasarkan Permendagri No. 61 Tahun 2007, SPM merupakan

spesifikasi mengenai tolok ukur layanan minimal yang diberikan BLUD kepada

masyarakat. Lahirnya SPM di Indonesia merupakan peranan yang sangat penting,

karena menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan didaerah. Oleh karena

itu, masing-masing daerah harus paham betul dengan konsep SPM ini sehingga mampu

menciptakan strategi yang berkualitas dalam mencapainnya (USAID-KINERJA,

2014).

Kepatuhan pengelolaan keuangan BLUD

Kepatuhan pengelolaan keuangan BLUD merupakan bagian dari aspek keuangan yang

digunakan untuk menilai tingkat kepatuhan BLUD terhadap peraturan perundang-

undangan mengenai pengelolaan BLUD. Pengelolaan keuangan BLUD diberikan

fleksibilitas dalam mengelola keuangannya sendiri. Oleh karena itu, rumah sakit yang

menerapkan PPK-BLUD harus memenuhi: (1) penyusunan dan penyampaian Rencana

Bisnis Anggaran (RBA) definitif; (2) penyusunan dan penyampaian laporan kuangan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 6: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

105

BLU/D berdasarkan standar akuntansi keuangan; (3) penyampaian surat perintah

pengesahan pendapatan dan belanja BLUD; (4) persetujuan tarif layanan; (5)

penetapan sistem akuntansi; (6) persetujuan pembukaan rekening; (7) penyusunan

Standard Operating Procedurs (SOP) pengelolaan kas; (8) penyusunan SOP

pengelolaan piutang; (9) penyusunan SOP pengelolaan utang; (10) penyusunan SOP

pengadaan barang dan jasa; dan (11) penyusunan SOP pengelolaan inventaris.

Layanan

Kualitas layanan merupakan salah satu aspek dari kinerja non keuangann yang

digunakan untuk mengukur segala bentuk aktivitas pelayanan umum BLUD dibidang

layanan kesehatan guna memenuhi harapan pengguna barang dan jasa. Rumah sakit

yang mengimplementasikan PPK-BLUD harus memastikan dan mengontrol kualitas

layanan yang telah dibuat sudah berjalan sebagaimana mestinya. Kualitas layanan

tersebut meliputi pertumbuhan produktivitas, efektivitas pelayanan, dan pertumbuhan

pembelajaran.

Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat

Mutu dan manfaat kepada masyarakat merupakan bagian dari aspek kinerja non

keuangan yang ditunjukkan untuk mengukur upaya peningkatan kualitas pelayanan

umum dibidang layanan kesehatan dan kesesuaian terhadap persyaratan yang sesuai

dengan kebutuhan masyarakat. Rumah sakit yang mengimplementasikan PPK-BLUD

harus memperhatikan mutu pelayanan, mutu klinik, dan kepedulian terhadap

masyarakat.

Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menguji tentang bagaimana pengaruh aspek keuangan dan pelayanan

terhadap implementasi SPM pada BLUD, khususnya pada rumah sakit. Legitimasi

BLUD kedalam SKPD seharusnya mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja.

Namun, melalui analisis institutional isomorphisma dideteksi adanya indikasi sebagai

pemenuhan legitimasi semata. Institutional isomorphisma dapat dideteksi melalui

mekanisme koersif, normative, dan mimetik. Sebelum melakukan penelitian ini

peneliti melakukan analisis terlebih dahulu dengan observasi langsung yaitu dengan

melakukan instrumen penelitian berupa kuesioner. Setelah data diperoleh, kemudian

peneliti melihat bagaimana pengaruhnya asspek keuangan dan pelayanan terhadap

implementasi SPM pada BLUD.

Berdasarkan prinsip dan teorinya, seharusnya aspek keuangan dan pelayanan

mengalami peningkatan ketika rumah sakit menerapkan SPM pada BLUD. Tetapi, ada

beberapa penelitian menjelaskan bahwa kinerja kuangan memiliki pengaruh terhadap

implementasi PPK-BLUD, sedangkan kinerja pelayanan tidak berpengaruh terhadap

implementasi PPK-BLUD. Penelitian ini akan menguji implementasi SPM pada

BLUD dengan variabel bebasnya yaitu kepatuhan pengelolaan keuangan BLUD,

kualitas layanan, dan mutu dan manfaat kepada masyarakat. Berdasarkan kerangka

pemikiran diatas, dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut:

Kepatuhan Pengelolaan

Keuangan BLUD

SPM Kualitas Layanan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 7: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

106

Pengembangan Hipotesis

Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLUD

Kepatuhan pengelolaan keuangan BLUD digunakan untuk menilai tingkat kepatuhan

BLUD terhadap peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan BLUD. Rumah

sakit yang mengimplementasi BLUD harus patuh terhadap peraturan perundang-

undangan mengenai pengelolaan keuangan BLUD. Kelola keuangan yang baik

menunjukkan tercapainya SPM rumah sakit. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis

yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah:

H1: Kepatuhan pengelolaan keuangan BLUD berpengaruh positif terhadap pencapaian

SPM.

Layanan

Kualitas layanan digunakan untuk mengukur segala bentuk aktvitas pelayanan umum

BLUD dibidang layanan kesehatan guna memenuhi harapan pengguna barang dan jasa.

Kualitas layanan yang baik menunjukan terpenuhinya SPM yang baik. Semakin tinggi

kualitas pelayanan maka kemungkinan terpenuhinya SPM dirumah sakit juga semakin

tinggi. SPM yang baik menunjukkan bahwa implementasi BLUD pada rumah sakit

berhasil. Hal ini dikarenakan SPM merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi

oleh rumah sakit dalam mengimplementasikan PPK-BLUD. Berdasarkan uraian diatas,

maka hipotesis yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah:

H2: Kualitas layanan berpengaruh positif terhadap pencapaian SPM.

Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat

Mutu dan manfaat kepada masyarakat ditujukkan untuk mengukur upaya peningkatan

kualitas pelayanan umum dibidang layanan kesehatan dan kesesuaian terhadap

persyaratan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini menjelaskan bahwa

semakin tinggi mutu dan manfaat yang ditujukkan kepada masyarakat, maka semakin

tinggi pula pencapaian SPM yang diterapkan oleh rumah sakit. Dengan kata lain,

implementasi BLUD pada rumah sakit berhasil. Berdasarkan uraian diatas, maka

hipotesis yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah:

H3: Mutu dan manfaat kepada masyarakat berpengaruh positif terhadap pencapaian

SPM.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 8: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

107

Metode Penelitian

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah semua rumah sakit di Provinsi Yogyakarta yang sudah

berstatus BLUD penuh. Berdasarkan situs resmi dari Permendagri dengan halaman

fortal (http://keuda.kemendagri.go.id/datin/index/3/2014) ada tiga Rumah Sakit

Daerah (RSUD) di Provinsi Yogyakarta yang berstatus BLUD penuh, yaitu RSUD

Yogyakarta, RSUD Sleman, dan RSUD Panembahan Senopati Bantul. Sedangkan

untuk sampel yang digunakan adalah sampel karyawan RSUD di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta yang sudah menerapkan PPK-BLUD dengan kriteria karyawan

yang berkerja dibagian keuangan dan SPM.

Sumber dan Pengumpulan Data

Sumber data pada penelitian ini adalah data primer dari kuesioner yang dibagikan

kepada seluruh karyawan Rumah Sakit Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini

menggunakan pendekatan metode kuantitatif deskriftif dengan data yang digunakan

berupa kuesioner. Pertanyaan dibuat dalam bentuk angket dengan menggunakan skala

likert 1-5 yang masing-masing mewakili pendapat responden dalam menjawab

pertanyaan.

Jenis Penelitian

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan cross-sectional study. Cross-

sectional study merupakan jenis penelitian yang datanya dikumpulkan atau diperoleh

hanya satu kali, bisa selama satu periode hari, minggu, atau bulan untuk menjawab

pertanyaan penelitian. Penelitian ini termasuk dalam cross-sectional study atau one-

shot study karena peneliti hanya memberikan kuesioner satu kali untuk setiap

responden (Sekaran, 2006).

Definisi Operasional Variabel

Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU/D

Variabel kepatuhan pengelolaan keuangan BLU/D diukur berdasarkan indikator yang

tercantum pada Peraturan Direktur Perbendaharaan Nomor 36/PB/2016 (selanjutnya

disingkat Perdirjen Perbendaharaan No. 36/PB/2016), yang meliputi (1) penyusunan

dan penyampaian Rencana Bisnis Anggaran (RBA) definitif; (2) penyusunan dan

penyampaian laporan kuangan BLUD berdasarkan standar akuntansi keuangan; (3)

penyampaian surat perintah pengesahan pendapatan dan belanja BLUD; (4)

persetujuan tarif layanan; (5) penetapan sistem akuntansi; (6) persetujuan pembukaan

rekening; (7) penyusunan Standard Operating Procedurs (SOP) pengelolaan kas; (8)

penyusunan SOP pengelolaan piutang; (9) penyusunan SOP pengelolaan utang; (10)

penyusunan SOP pengadaan barang dan jasa; dan (11) penyusunan SOP pengelolaan

inventaris.

Layanan

Variabel layanan diukur berdasarkan indikator Perdirjen Perbendaharaan No.

36/PB/2016, yang meliputi pertumbuhan produktivitas, efektivitas pelayanan, dan

pertumbuhan pembelajaran

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 9: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

108

Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat

Variabel mutu dan manfaat kepada masyarakat diukur berdasarkan indikator Perdirjen

Perbendaharaan No. 36/PB/2016, yang meliputi mutu pelayanan, mutu klinik,

kepedulian terhadap masyarakat, kepuasan pelanggan, dan kepedulian terhadap

masyarakat.

Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Variabel SPM diukur berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:

129/Menkes/SK/II/2008 (selanjutnya disingkat Kepmenkes No. 129 Tahun 2008),

meliputi pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap,

pelayanan bedah, pelayanan persalinan dan perinatalogi, pelayanan intensif, pelayanan

radiologi, pelayanan laboratorium patologi klinik, pelayanan rehabilitas medik,

pelayanan farmasi, pelayanan gizi, pelayanan transfusi darah, pelayanan keluarga

miskin, pelayanan rekam medis, pengelolaan limbah, pelayanan administrasi

manajemen, pelayanan ambulans/kereta jenazah, pelayanan pemulasaran jenazah,

pelayanana laundry, pelayanan pemeliharaan sarana rumash sakit, dan pencegahan

pengendalian infeksi.

Hasil dan Analisis

Gambaran Objek

Kuesioner dikirimkan sebanyak 118 kuesioner kepada responden, yaitu instalasi

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang sudah berstatus BLUD Penuh di Daerah

Istimewa Yogyakarta yang bekerja di bagian keuangan dan SPM. Ringkasan

pengiriman dan pengembalian kuesioner ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Rincian Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner

Keterangan Jumlah %

Total kuesioner dikirim 118 100

Kuesioner tidak kembali 47 39,83

Kuesioner kembali 71 60,17

Total kuesioner dapat diolah 71 Sumber: Data primer yang diolah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 10: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

109

Data demografi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Data Demografi Responden

Keterangan Total %

Jenis Kelamin

Pria 17 25,37

Wanita 50 74,63

Total 67 100

Usia

20-30 tahun 26 38,81

31-40 tahun 13 19,40

41-50 tahun 20 29,85

> 50 tahun 8 11,94

Total 67 100

Pendidikan Terakhir

SMA 20 30,30

D3 14 21,21

S1 29 43,94

S2/S3 3 4,55

Total 66 100

Jabatan

Staf Keuangan 26 47,27

Staf Keuangan 7 12,73

KMKP 3 5,45

Lainnya 19 34,55

Total 55 100

Lama Bekerja

0 - 10 tahun 36 57,14

11-20 tahun 12 19,05

> 21 tahun 15 23,81

Total 63 100

Tempat Kerja

RSUD Yogyakarta 18 25,35

RSUD Sleman 17 23,94

RSUD Panembahan Senopati

Bantul 36 50,70

Total 71 100

Sumber: Data primer yang diolah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 11: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

110

Statistika Deskriptif

Berdasarkan jawaban responden dari 71 buah kuesioner, statistika deskriptif dapat

disajikan pada tabel 4.3. Dari hasil statistika deskriptif atas variabel-variabel penelitian

yang disajikan dapat diketahui informasi mengenai nilai minimum, maksimum, rata-

rata, dan standar deviasi.

Tabel 4.3

Ringkasan Hasil Statistika Deskriptif

Variabel N Minimum Maksimum Rata-rata

Standa

r

Deviasi

Kepatuhan Pengelolaan

Keuangan BLUD 71 1,45 5 3,83 0,86

Layanan 71 2 5 3,81 0,94

Mutu dan Manfaat

Kepada Masyarakat 71 1,40 5 4,09 1,04

Standar Pelayanan

Minimum 71 1 5 4,21 1,19

Total 71

Sumber: Data primer yang diolah

Uji Validitas

Validitas diuji dengan melihat korelasi antara skor masing-masing item dalam

kuesioner dengan total skor yang ingin diukur yaitu menggunakan pearson correlation

yaitu dengan taraf signifikansi 5% (0,05). Hasil uji validitas tersaji pada Tabel 4.4

sebagai berikut:

Tabel 4.4

Ringkasan Hasil Uji Validitas

No Indikator Pearson Correlation Status

1 KPK 1 0,908 Valid

2 KPK 2 0,948 Valid

3 KPK 3 0,891 Valid

4 KPK 4 0,872 Valid

5 KPK 5 0,909 Valid

6 KPK 6 0,867 Valid

7 KPK 7 0,916 Valid

8 KPK 8 0,910 Valid

9 KPK 9 0,833 Valid

10 KPK 10 0,927 Valid

11 KPK 11 0,910 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 12: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

111

Tabel 4.4

Lanjutan Ringkasan Hasil Uji Validitas

No Indikator Pearson Correlation Status

12 LAY 1 0,957 Valid

13 LAY 2 0,946 Valid

14 LAY 3 0,931 Valid

No Indikator Pearson Correlation Status

15 MUM 1 0,919 Valid

16 MUM 2 0,936 Valid

17 MUM 3 0,954 Valid

18 MUM 4 0,961 Valid

19 MUM 5 0,955 Valid

No Indikator Pearson Correlation Status

20 SPM 1 0,977 Valid

21 SPM 2 0,988 Valid

22 SPM 3 0,985 Valid

23 SPM 4 0,986 Valid

24 SPM 5 0,981 Valid

25 SPM 6 0,979 Valid

26 SPM 7 0,986 Valid

27 SPM 8 0,981 Valid

28 SPM 9 0,989 Valid

29 SPM 10 0,990 Valid

30 SPM 11 0,985 Valid

31 SPM 12 0,980 Valid

32 SPM 13 0,931 Valid

33 SPM 14 0,981 Valid

34 SPM 15 0,969 Valid

35 SPM 16 0,966 Valid

36 SPM 17 0,953 Valid

37 SPM 18 0,972 Valid

38 SPM 19 0,986 Valid

39 SPM 20 0,962 Valid

40 SPM 21 0,973 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 13: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

112

Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini tersaji pada Tabel 4.5 seperti berikut:

Tabel 4.5

Ringkasan Hasil Uji Reabilitas

No Variabel Cronbach's

Alpha Status

1 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan

BLUD 0,976 Reliabel

2 Layanan 0,939 Reliabel

3 Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat 0,969 Reliabel

4 Standar Pelayanan Minimum 0,998 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Test tersaji pada

Tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6

Ringkasan Hasil Uji Normalitas

Keterangan Nilai Residual (KM)

Signifikan 0,507513614

Sumber: Data primer yang diolah

2. Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji koefisien korelasi Rank Spearman. Test

tersaji pada Tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7

Ringkasan Hasil Uji Heteroskedastisitas

No Variabel Signifikan

1 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan

BLUD 0,403

2 Layanan 0,988

3 Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat 0,139

Sumber: Data primer yang diolah

3. Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini tersaji pada Tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Ringkasan Hasil Uji Multikolinearitas

Model Statistik Koliearitas

Tolerance VIF

Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLUD 0,213 4,686

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 14: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

113

Layanan 0,261 3,838

Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat 0,141 7,117

Sumber: Data primer yang diolah

Uji Hipotesis dan Pembahasan

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis

regresi linear berganda. Analisis regresi pada umumnya menjelaskan mengenai

ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen

(bebas) yang digunakan untuk mengestimasi dan memprediksi rata-rata populasi atau

nilai-nilai variabel dependen berdasarkan nilai independen yang diketahui (Ghozali,

2005). Untuk menjawab hasil pengujian seluruh hipotesis dalam penelitian ini tersaji

pada Tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9

Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

No Hipotesis Prediksi Temua

n Beta Signifikan

Keteranga

n

1

Kepatuhan

pengelolaan

keuangan BLUD

berpengaruh

positif terhadap

pencapaian SPM

Positif Positif 0,210 0,014 Didukung

2

Layanan BLUD

berpengaruh

positif terhadap

pencapaian SPM

Positif Negatif -0,087 0,250 Tidak

Didukung

3

Mutu dan

Manfaat Kepada

Masyarakat

berpengaruh

positif terhadap

pencapaian SPM

Positif Positif 0,833 0,000 Didukung

Sumber: Data primer yang diolah

Aspek Keuangan

Pengaruh Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLUD terhadap Pencapaian

Standar Pelayanan Minimal

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat dilihat untuk koefisien beta pengaruh kepatuhan

pengelolaan keuangan BLUD terhadap SPM sebesar 0,210 dan positif signifikan

menunjukkan angka 0,014. Hasil tersebut menjelaskan bahwa hipotesis 1 yang

diajukan dalam penelitian ini didukung. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa aspek

keuangan rumah sakit yang sudah menerapkan BLUD meningkat, dilihat dari Tabel

4.9. Hal ini menandakan bahwa tujuan BLUD untuk meningkatkan efisiensi,

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 15: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

114

efektivitas, dan produktivitas dapat tercapai dengan baik oleh pihak instansi khususnya

RSUD di Provinsi Yogyakarta.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kuntjoro

& Djasri (2007), yang menjelaskan pentingnya dalam penyusunan SPM rumah sakit

dengan menggunakan empat sudut pandang, yaitu (1) sebagai persyaratan dari

perundang-undangan yang berlaku, (2) sebagai persyaratan pelanggan, (3) sebagai

persayaratan BLU, dan (4) sebagai alat tolok ukur antar rumah sakit. Penyusunan dan

penerapan SPM merupakan suatu kewajiban berdasarkan peraturan dan perundang-

undangan sebagai bagian dari pemenuhan kepuasan pelanggan. Sebagai rumah sakit

dalam bentuk BLUD yang diberikan fleksibilitas dalam mengelola keuangannya,

rumah sakit dituntut untuk dapat menunjukkan akuntanbilitasnya dengan senantiasa

memenuhi standar. SPM merupakan jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh rumah

sakit kepada masyarakat dengan tolok ukur kinerja yang jelas untuk tiap jenis

pelayanannya dan sebagai tolok ukur yang berfokus pada kinerja dalam penilaian

implementasi kinerja BLUD. Dengan kata lain, prinsip dari PPK-BLUD sudah

sepenuhnya dipahami dan hal ini dapat dilihat dari kinerja keuangan yang semakin

meningkat. Artinya, jika kinerja keuangan meningkat maka kemungkinan besar juga

kinerja pelayanan meningkat.

Bedasarkan pengamatan dalam mendapatkan obyek penelitian bahwa dalam

penerapan BLUD sudah sepenuhnya memahami tujuan dari konsep BLUD khusunya

pada indikator kepatuhan pengelolaan keuangan BLUD. Sehingga, jika dilihat dengan

menggunakan teori isomorphism institusional bahwa penerapan BLUD tidak hanya

untuk mendapat legitimasi semata atau hanya sekedar perubahan semata karena ingin

mengejar remunerasi, fleksibilitas, dan menghindari peraturan perundang-undangan

dalam pengadaan barang dan jasa, tetapi penerapan BLUD ditujukkan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan publik, kinerja keuangan, dan kinerja manfaat bagi

masyarakat secara berkesinambungan berdasarkan praktik bisnis yang sehat. Hal ini

berarti dalam penerapan BLUD atas dasar praktik-praktik akuntansi manajemen pada

NPM dan Pemda sebagai pelaksana sudah menerapkan BLUD sebagai aturan yang

wajib dipatuhi karena sudah berkomitmen penuh untuk melakukan perubahan.

Aspek Pelayanan

Pengaruh Layanan terhadap Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat dilihat untuk koefisien beta pengaruh layanan

terhadap SPM sebesar -0,087 dan negatif signifikan menunjukkan angka 0,250, artinya

hasil tersebut menjelaskan bahwa hipotesis 2 yang diajukkan dalam penelitian ini tidak

didukung. Hasil penelitian ini memberikan hasil yang berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Zahra Nurul (2015), dan Priastuti dan Masdjojo (2017) yang

menyatakan bahwa kinerja non keuangan berpengaruh positif terhadap implementasi

PPK-BLUD. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kinerja non keuangan untuk

variabel layanan yang ditunjukkan untuk mengukur segala bentuk aktivitas pelayanan

umum BLUD dibidang layanan kesehatan guna memenuhi harapan pengguna barang

dan jasa belum tercapai.

Penyusunan dan penerapan SPM merupakan suatu kewajiban berdasarkan

peraturan dan perundang-undangan sebagai bagian dari pemenuhan kepuasan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 16: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

115

pelanggan. Sebagai rumah sakit dalam bentuk BLUD yang diberikan fleksibilitas

dalam mengelola keuangannya, rumah sakit dituntut untuk dapat menunjukkan

akuntanbilitasnya dengan senantiasa memenuhi standar. SPM adalah jenis-jenis

pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada masyarakat dengan tolok ukur

kinerja yang jelas untuk tiap jenis pelayanannya sebagai tolok ukur yang berfokus pada

kinerja dalam penilaian implementasi kinerja BLUD. Pada dasarnya BLUD diterapkan

dengan harapan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, kinerja keuangan, dan

kinerja manfaat bagi masyarakat secara berkesinambungan berdasarkan praktik bisnis

yang sehat. Pada prinsipnya jika dilihat dari hasil hipotesis 2 dapat dikatakan bahwa

BLUD diterapkan hanya untuk perubahan format semata karena ingin mengejar

remunerasi, fleksibilitas, dan menghindari peraturan perundang-undangan dalam

pengadaan barang dan jasa. Hal ini berarti dalam penerapan BLUD atas dasar praktik-

praktik akuntansi manajemen pada NPM dan Pemda sebagai pelaksana harus

menerapkan BLUD sebagai aturan yang wajib dipatuhi karena berdasarkan

pendeteksian melalui tiga mekanisme isomorphis khususnya pada indikator layanan

terdapat unsur formalitas dalam penerapannya. Mekanisme tersebut lebih cenderung

kearah koersif isomorphisme. Hal ini terjadi karena adanya faktor kekuasaan yang

mengikat, misalnya negara. Keputusan RSUD untuk menerapkan BLUD secara jelas

dilakukan karena adanya desakan produk hukum baik berupa undang-undang,

peraturan pemerintah, sampai kepada perautan menteri (Amirya, Djamhuri dan

Ludigdo 2012). Peneliti juga meyakini bahwa perubahan-perubahan dalam organisasi

tersebut saling berhubungan dengan perilaku aktor-aktor didalamnya. Hal ini juga

dinyatakan dalam penelitian yang dilakukan oleh (Amirya, Djamhuri dan Ludigdo

2012), bahwa perubahan organisasi dalam perilaku aktor yang menjalankan merupan

dua hal yang salling berhubungan. Oleh karena itu, pola pikir yang terbangun oleh para

aktor hanya sebatas bagaimana program tersebut terlaksana, tanpa memandang

keberhasilan sesuai outcome yang sudah dirumuskan oleh SPM. Hal ini disebut dengan

unsur formalitas.

Pengaruh Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat terhadap Pencapaian Standar

Pelayanan Minimal

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat dilihat utuk koefisien beta pengaruh layanan

terhadap SPM sebesar 0,833 dan positif signifikan menunjukkan angka 0,000, artinya

hasil tersebut menjelaskan bahwa hipotesis 3 yang diajukkan dalam penelitian ini

didukung Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zahra

Nurul (2015), dan Priastuti dan Masdjojo (2017) yang menyatakan bahwa kinerja non

keuangan berpengarug positif terhadap Implementasi PPK-BLUD. Hal ini menjelaskan

bahwa kinerja pelayanan untuk variabel mutu dan manfaat kepada masyarakat yang

diitujukkan untuk mengukur upaya peningkatan kualitas pelayanan umum dibidang

layanan kesehatan dan kesesuaian terhadap persyaratan yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat sudah tercapai. Pada prinsipinya jika dilihat dari hasil hipotesis 3 yang

menjelaskan bahwa kinerja non keuangan yang diukur dengan mutu dan manfaat

kepada masyarakat terhadap pencapaian SPM memiliki pengaruh. Penyusunan dan

penerapan SPM merupakan suatu kewajiban berdasarkan peraturan dan perundang-

undangan sebagai bagian dari pemenuhan kepuasan pelanggan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 17: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

116

Sebagai rumah sakit dalam bentuk BLUD yang diberikan fleksibilitas dalam

mengelola keuangannya, rumah sakit dituntut untuk dapat menunjukkan

akuntanbilitasnya dengan senantiasa memenuhi standar. SPM merupakan jenis-jenis

pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada masyarakat dengan tolok ukur

kinerja yang jelas untuk tiap jenis pelayanannya sebagai tolok ukur yang berfokus pada

kinerja dalam penilaian implementasi kinerja BLUD. Hal ini dapat dikatakan bahwa

variabel mutu dan manfaat kepada masyarakat yang meliputi mutu pelayanan, mutu

klinik, kepedulian kepada masyarakat, kepuasan pelanggan, dan kepedulian terhadap

lingkungan sudah terpenuhi. Dengan kata lain prinsip dari BLUD sudah sepenuhnya

dipahami dan dilaksanakan.

Bedasarkan pengamatan dalam mendapatkan obyek penelitian bahwa penerapan

BLUD sudah sepenuhnya memahami tujuan dari konsep BLUD khusunya pada

indikator mutu dan manfaat kepada masyarakat. Sehingga, jika dilihat dengan

menggunakan teori isomorphism institusional bahwa penerapan BLUD tidak hanya

untuk mendapat legitimasi semata atau hanya sekedar perubahan format karena ingin

mengejar remunerasi, fleksibilitas, dan menghindari peraturan perundang-undangan

dalam pengadaan barang dan jasa, tetapi penerapan BLUD ditujukkan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan publik, kinerja keuangan, dan kinerja manfaat bagi

masyarakat secara berkesinambungan berdasarkan praktik bisnis yang sehat. Hal ini

berarti dalam penerapan BLUD atas dasar praktik-praktik akuntansi manajemen pada

NPM dan Pemda sebagai pelaksana sudah menerapkan BLUD sebagai aturan yang

wajib dipatuhi sudah siap berkomitmen untuk melakukan perubahan.

Penutup

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh aspek keuangan dan pelayanan

terhadap implementasi SPM pada BLUD. Aspek keuangan yang diteliti dalam

penelitian ini adalah kepatuhan pengelolaan keuangan BLUD, sedangkan untuk aspek

pelayanan diteliti dengan menggunakan indikator layanan dan mutu dan manfaat

kepada masyarakat. Implementasi BLUD diteliti dengan melihat tingkat pencapaian

SPM. Hal ini disebabkan bahwa SPM merupakan faktor penting dalam penilaian

pelaksanaan BLUD karena SPM sebagai tolok ukur yang beorientasi pada kinerja.

Analisis ini menggunakan SPSS. Sampel yang digunakan adalah karyawan bagian

keuangan dan SPM yang berkerja di RSUD di Provinsi DIY yang berstatus BLUD

Penuh, antara lain RSUD Kota Yogyakarta, RSUD Sleman, dan RSUD Panembahan

Senopati Bantul.

kesimpulan dari hasil analisis data dan pembahasan penelitian ini adalah terdapat

dua hipotesis yang didukung dan satu hipotesis yang tidak didukung oleh penelitian

ini. Hipotesis yang didukung oleh hasil penelitian adalah kepatuhan pengelolaan

keuangan BLUD berpengaruh positif terhadap pencapaian SPM, serta mutu dan

manfaat kepada masyarakat berpengaruh positif terhadap pencapaian SPM. Hipotesis

yang tidak didukung berdasarkan hasil penelitian ini adalah layanan berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap pencapaian SPM. Hal tersebut karena BLUD

diterapkan hanya legitimasi atau perubahan format semata untuk mengejar remunerasi,

fleksibilitas, dan menghindari peraturan perundang-undangan dalam pengadaan barang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 18: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

117

dan jasa. Hal ini bearti dalam penerapan BLUD atas dasar praktik-praktik manajemen

pada NPM dan Pemda sebagai pelaksana harus menerapkan BLUD sebagai aturan yang

wajib dipatuhi karena prinsip teori institusional ada unsur formalitas semata dalam

penerapannya. Dengan kata lain, tujuan dari penerapan BLUD yang ditujukkan untuk

meningkatkan kualitas layanan publik belum tercapai.

Berdasarkan hasil penelitian, semua RSUD di DIY yang sudah menerapkan

BLUD masih belum sepenuhnya memahami implementasi BLUD dan penerapan

tersebut dilakukan hanya untuk perubahan format semata. Hal ini bisa mengindikasikan

bahwa pelatihan dan pemahaman mengenai BLUD harus ditingkatkan lagi agar tujuan

dari penerapan BLUD yaitu meningkatnya kualitas pelayanan publik, kinerja keuangan

dan SPM dapat tercapai.

Batasan

Batasan dari penelitian ini adalah data yang digunakan dalam penelitian ini sangat

terbatas, yaitu terbatas pada Provinsi di DIY. Oleh karena itu, hasil penelitian ini tidak

dapat digeneralisasi. Peneliti tidak melakukan kuesioner terbuka, sehingga peneliti

tidak dapat mengetahui faktor atau kendala apa saja yang menjadi penghambat dalam

pelaksanaan implementasi BLUD di rumah sakit daerah. Selain itu, peneliti hanya

mengunakan responden dari bagian keuangan dan SPM, tidak melibatkan semua

karyawan yang ada di rumah sakit. Padahal kuesioner yang dibuat, seharusnya dapat

melibatkan banyak divisi di rumah sakit, jadi 1 eksemplar kuesioner diisi oleh 1 rumah

sakit dan responden yang mengisi kuesioner tersebut berdasarkan divisinya masing-

masing sesuai dengan tanggungjawabnya.

Saran

Dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan di atas, saran yang dapat

diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah peneliti dapat menggunakan sampel yang

lebih banyak agar hasil penelitian lebihakurat, misalnya dengan menambah jumlah

rumah sakit. Jika penelitian selanjutnya mengguakan sampel seluruh indonesia, maka

hasil penelitian dapat digeneralisasi. Kedua, untuk penelitian selanjutnya peneliti dapat

menggunakan kuesioner terbuka, sehingga kita dapat mengetahui faktor atau kendala

apa saja yang menjadi penghambat atau penghalang dalam pengimplementasian BLUD

di rumah sakit daerah. Ketiga, untuk peneliti selanjutnya menggunakan responden

disemua divisi yang ada dirumah sakit, jadi 1 eksemplar kuesioner diisi oleh 1 rumah

sakit dan responden yang mengisi kuesioner tersebut berdasarkan divisinya masing

sesuai dengan pertanyaan yang ada. Hal ini dikarenakan agar kuesioner yang dijawab

benar-benar dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 19: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

118

DAFTAR PUSTAKA

Ahyaruddin, Muhammad, dan Rusdi Akbar. “The Relationship Between The Use Of

A Performance Measurement System, Organizational Factors, Accountability,

and The Performance of Public Sector Organizations.” Journal of Indonesian

Economy and Business 31, no. 1 (2016): 1-22.

Akbar, R., R. Pilcher, and B. Perrin, 2012. “Performance Measurement in Indonesia:

The Case of Local Government.” Pacific Accounting Review, Vol. 24 (3), 262-

291.

Bawono, Icuk Rangga. “Penggunaan Ukuran Umum dan Unik Pada Pengukuran

Kinerja dan Rencana Alokasi Anggaran: Studi kasus Eksperimen PadaKonteks

Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud).” Disertasi Fakultas Ekonomika dan

Business UGM, 2015.

Creswell, J. W. 2014. “Reseacrh Design, Qualitative, Quantitative, and Mixed

Method Approaches” Fourth Edition. USA: Sage Publication.

Chrishartoyo, Khairana Amalia, Sri Rahayu, dan Djusnimar Zutilisna. “Analisis

Kinerja Keuangan dan Non Keuangan Rumah sakit Sebelum dan Sesudah

Badan Layanan Umum Daerah (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah

Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2004 – 2015).” Jurnal Ekonomi dan Perbankan

2, no. 1 (2017): 2579 – 5597.

DiMaggio, P. J., and W. W. Powell, 1983. “The Iron Cage Revisited: Institutional

Isomorphism and Collective Rationality in Organizational Fields.” American

Sociological Review, Vol. 48, 147-160.

Direktur Jenderal Perbendaharaan No PER-36/PB/2016 tentang Pedoman Penilaian

Kinerja Badan Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi

4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.

(edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro.

Gudono. 2014. Teori Organisasi Edisi 3. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Handayani, Bestari Dwi. “Pengukuran Kinerja Organisasi Dengan Pendekatan Balance

Scorecard Pada RSUD Kabupaten Kebumen.” Jurnal Dinamika Manajemen

(JDM) 2, no. 1 (2011): 78-91.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 20: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

119

Horngren, Datar, Foster, Rajan, and ltner. 2009 Cost Accounting: A Manageriat

Emphasis. Pearson International Edition : Prentice Hall

Indiany, Debby Firoeza, Dien Noviany Rahmatika, dan Jaka Waskito. “Analisis

Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan PPK-BLUD RSUD

Kardinah.” Multiplier 1, no. 1 (2016): 43-56.

Jahra, Nurul. “Analisis Implementasi Pola pengelolaan Badan Layanan Umum Pada

Rumah Sakit Daerah Kalisat-Jember.” Arikel Ilmiah Mahasiswa, 2015.

Katuwo, Muh.Ali, Adam Idris, dan Aji Ratna Kusuma. “Evaluasi Kinerja BLUD

RSUD Taman Husada Kota Bontang.” eJournal Administrative Reform, 2014:

2068-2079.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2009 tentang Standar Pelayanan

Rumah sakit

Kuntjoro, Tjahjono, dan Hanevi Djasri. “Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

Sebagai Persyaratan Badan Layanan Umum dan Sarana Peningkatan Kinerja.”

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 10, no. 01 (Maret 2007): 03-10.

Maharani, Anggit, Wahyu Adi, dan Muhtar. “Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan

Sesudah Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.” Jupe

UNS 1, no. 3 (2013): 1-10.

March, J. G. and J. P. Olsen. 1976. Ambiguity and Choice in Organizations. Bergen,

Norway: Universitetsforlaget.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta:Andi

Mustoffa, Ardyan Firdausi. “Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan Pendekatan

Economic (EVA) dan (MVA).” Jurnal Akuntansi dan Pajak 13, no. 2 (2014):

61-69.

Micheli, P., and L. Mari, 2014. “The Theory and Practice of Performance

Measurement.” Management Accounting Research 25, 147–156.

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum daerah

Priastuti, Wahyu Ali, dan Gregorius Nasiansenus Masdjojo. “Efektivitas Kinerja

Keuangan dan Non Keuangan Pada Pola Pengelolaan Keuangan Badan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 21: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

120

Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Ambarawa Kabupaten Semarang.”

Prosding Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu & Call For Papers Unisbang,

2017.

Sekaran, Umma. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4. Buku 1. Jakarta:

Salemba Empat.

Scott, W. R., 1995. “Institutions and Organizations.” Thousand Oaks, CA: Sage.

Sofyani, Hafiez, dan Rusdi Akbar. “Hubungan Faktor Internal Institusi dan

Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di

Pmerintah Daerah.” Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia 10, no. 2

(2013): 184-205.

Sufiati, Anis, Prasetyono, dan F.A. Kurniawan. “Analisis Dampka Implementasi

Standar Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada

RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep).” Jurnal InFestasi 9, no. 2 (Desember

2013): 103-114.

Sugiyono. (2001). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Surya, Sherly Kartika. “Analisis KInerja Keuangan dan Non Keuangan Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. Haryoto Lumajang Sebelum dan Sesudah Implementasi

Badan Layanan Umum.” 2015.

Susandi, Nyoman Trio, Ketut Budiartha, dan Herkulanos Bambang Suprasto. “Kinerja

Keuangan dan Efisiensi Proses Internal Sebelum dan Sesudah Penerapan PPK-

BLUD Pada RSUD Kab.Klungkung.” E-journal Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana 6.4, 2017: 1701-1730.

Syachbrani, Warka, dan Rusdi Akbar. “Faktor-Faktor Teknis dan Keorganisasian yang

Mempengaruhi Pengembangan Sistem Pengukuran Kinerja Pemerintah

Daerah.” Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan (JRAK) 3, no. 2 (Oktober

2013): 447-464.

Waworuntu, Tika Sari Sandra. “Evaluasi Penyusunan Anggaran Sebagai Alat

Pengendalian Manajemen BLU RSUP PROF.DR. R.D. Kandou Manado.”

Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 1, no. 3 (Juni 2013):

904-913.

Wijaya, A. H. C. and R. Akbar. 2013. The Influence of Information, Organizational

Objective and Targets, and External Pressure toward The Adoption of

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 22: Pengaruh Aspek Keuangan dan Pelayanan terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/214/1/JURNAL Fierda Nadia - 121600493.pdf · Keberhasilan SPM dapat dilihat dengan melakukan evaluasi untuk

121

Performance Measurement System in Public Sector. Journal of Indonesian

Economy and Business, 28, 62-83.

Wijayanti, Tri Handayani, dan Sriyanto. “Evaluasi Kinerja Pelayanan dan Keuangan

RSUD yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD di

SUBOSUKOWONOSRATEN.” Jurnal Ekonomi, Bisnis, & Perbankan I, no. 1

(Maret 2015).

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id