pengaruh pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana bagi ...
PENGARUH ALOKASI DANA DESA TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/160/1/DESI HARIYANI Nim SES...7...
Transcript of PENGARUH ALOKASI DANA DESA TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/160/1/DESI HARIYANI Nim SES...7...
1
PENGARUH ALOKASI DANA DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DESA (STUDI KASUS DI DESA SUNGAI RAMBUT
KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ekonomi syari’ah
Oleh:
DESI HARIYANI
Nim: SES.141264
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2018
2
3
4
5
MOTTO
5. karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan) yang lain.
8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Q.S Al-insyirah (94) : 5-8)1
1 Penerjemahan/Penafsir Al-quran Lajnah Pentashihan Mushaf Al-quran Kementrian
Agama RI (Sygma, PPPA DQ)
v
6
PERSEMBAHAN
Buah dari perjalanan mendaki bukit kehidupan dengan penuh liku-liku, hampir
membuat aku gagal dalam menelusuri kehidupan yang terbentang penuh
dengan perjuangan.
Dayung dikayuhi sampanpun bergerak meskipun lamban, namun penuh
dengan keyakinan disertai kesabaran menyebrangi lautan pendidikan
pendidikan yang penuh gelombang dan badai yang membuatku hampir
tenggelam. Dengan tekad penulis harus sampai kesebrang, walaupun penuh
rintangan dan cobaan untuk menggapai ciat-cita.
Saya persembahkan skripsi ini kepada kedua orang tua saya :
Ayahanda Sayuti dan ibunda Raja Rani
Karya sederhana ini tercipta melewati rangkaian panjang, ikhtiar, do’a dan
air mata dari keduanya.........
Sungguh ! Allah SWT telah menganugerahkan kedua orang tua yang dengan
sepenuh hati telah mengorbankan dirinya demi pendidikan anak-anaknya......
Selanjutnya tak terlebihkan skripsi ini juga saya persembahkan kepada :
Kakakku Wisnu Ardiansyah dan adikku Siti Khodijjah (hodit).
Cinta dan dekapan hangatnya senantiasa mengilhami haluan hidup saya
semoga Allah SWT membalas keduanya....
Kemudian saya sampaikan kepada keluarga atau sepupuku :
Kambok Delima, kambok Rani, Abang Iwan, Eka, Ema dan seluruh keluarga
besar yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Mereka telah memberi saya motivasi yang berharga dan memberikan
semangat untuk menjalani kehidupan yang selalu dihadang tantangan dan
hambatan..
Terakhir kepada sahabat-sahabat : (Asih Mimin Tarsih, Siti Nurfadilah dan
Mawardah Tuti Alawiah dan kepada sahabat-sahabat wisma maryam, dan tak
lupa kepada teman-teman jurusan Ekonomi Islam konsentrasi Akuntansi
angkatan 2014/2015 yang merupakan teman seperjuangan dari awal kuliah
hingga selesai..
Semoga apa yang kita dapat berguna bagi nusa dan bangsa yang tercinta ini...
vi
7
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh alokasi dana desa (ADD)
terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Sungai Rambut Kecamatan Berbak
Kabupaten Tanjab Timur. Sebagai tujuannya untuk mengetahui pengaruh alokasi
dana desa terhadap kesejahteraan masyarakat desa di Desa Sungai Rambut.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif . Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 85 responden yan diambil dari masyarakat desa Sungai
Rambut Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik insidental sampling. Metode
pengumpulan data dengan wawancara dan kuesioner. Analisis data menggunakan
analisis regresi linear sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan dalam uji T yang dilakukan bahwa
alokasi dana desa berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat desa
karena Thitung > Ttabel yaitu 8,883 > 1,66342 dan signifikan yang dihasilkan 0,00 <
0,05. Hal ini berarti variabel alokasi dana desa mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat desa.
Kata Kunci : Alokasi Dana Desa, Kesejahteraan Masyarakat Desa
vii
8
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
yang mana dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan
kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. di samping itu,
tidak lupa pula iringan shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat Desa di Desa Sungai Rambut Kecamatan Berbak
Kabupaten Tanjung Jabung Timur” merupakan pembahsan mengenai alokasi dana
desa. Penelitian ini merupakan suatu upaya penulis dalam melengkapi salah satu
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam penulisan
skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan, karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sang penulis agar dapat memperbaiki.Tidak sedikit hambatan
dan rintangan yang penulis temui, baik dalam mengumpulkan data maupun dalam
penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, hingga skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Terutama Bapak Drs. H. Fathuddin Abdi
SM.Hk. MM. Selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Efni Anita, SE, M.E.Sy.
Selaku Dosen Pembimbing II atas kesabaran dan petunjuk yang diberikan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dengan selesainya skripsi ini,
penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu
penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
viii
9
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
LEMBARAN PERNYATAAN ............................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................... iii
PENGESAHAN PANITIAN UJIAN ...................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL..................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii
DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 10
C. Batasan Masalah............................................................................................. 10
D. Tujuan Penelititan .......................................................................................... 10
E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 10
F. Kerangka Teori............................................................................................... 11
G. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 30
H. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 36
I. Hipotesis ......................................................................................................... 36
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian .................................................................................... 38
B. Definisi Variabel Penelitan ............................................................................ 38
C. Definisi Operasional Variabel ........................................................................ 39
D. Jenis dan Sumber Data ................................................................................... 41
E. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 43
F. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................ 44
G. Uji Coba Statistik ........................................................................................... 46
x
11
H. Uji Hipotesis................................................................................................... 47
I. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 48
J. Sistematika Penulisan..................................................................................... 49
BAB III GAMBARAN UMUM DESA SUNGAI RAMBUT
A. Historis dan Geografis................................................................................... 51
B. Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian ................................................... 55
C. Pendidikan dan Kesehatan ............................................................................ 57
D. Agama dan Suku ........................................................................................... 58
E. Keadaan Pemerintahan .................................................................................. 59
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 64
B. Hasil Uji Coba Statistik ................................................................................. 66
C. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................ 70
D. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 72
E. Pembahasan Penelitian .................................................................................. 73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 78
B. Saran .............................................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xi
12
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Alokasi Dana Desa di Desa Sungai Rambut ........................................... 7
Tabel 1.2 : Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ............................................................. 30
Tabel 2.1 : Definisi Operasional dan Indikator ......................................................... 39
Tabel 3.1 : Mata Pencaharian dan Jumlah Penduduk ............................................... 56
Tabel 3.2 : Jenis Perumahan...................................................................................... 56
Tabel 3.3 : Tingkat Pendidikan ................................................................................. 57
Tabel 3.4 : Daftar Pembantu Tugas Kemasyarakatan ............................................... 63
Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden ....................................................................... 64
Tabel 4.2 : Karakteristik Berdasarkan Usia .............................................................. 65
Tabel 4.3 : Pendidikan Responden ............................................................................ 66
Tabel 4.4 : Uji Validitas Alokasi Dana Desa ............................................................ 67
Tabel 4.5 : Uji Validitas Kesejahteraan Masyarakat Desa ........................................ 68
Tabel 4.6 : Uji Reliabilitas Alokasi Dana Desa ........................................................ 69
Tabel 4.7 : Uji Reliabilitas Kesejahteraan Masyarakat Desa .................................... 69
Tabel 4.8 : Uji Parsial................................................................................................ 70
Tabel 4.9 : Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................................... 71
Tabel 4.10: Uji Regresi Linear Sederhana ................................................................. 72
xii
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Kerangka Pemikiran ............................................................................. 36
Gambar 3.1 : Struktur Pemerintahan Desa Sungai Rambut ....................................... 60
xiii
14
DAFTAR SINGKATAN
ADD : Alokasi Dana Desa
ADDM : Alokasi Dana Desa Minimal
ADDP : Alokasi Dana Desa Proporsional
APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
APBDes : Anggaran Pendapatan Belanja Desa
BPD : Badan Permusyawaratan Desa
BUMDESA : Badan Usaha Milik Desa
DAK : Dana Alokasi Khusus
DAU : Dana Alokasi Umum
KADUS : Kepala Dusun
KAUR : Kepala Urusan
KK : Kepala Keluarga
MUSRENBANGDESA : Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia
PNS : Pegawai Negri Sipil
PP : Peraturan Pemerintah
RI : Republik Indonesia
RT : Rukun Tetangga
SD : Sekolah Dasar
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMA : Sekolah Menengah Atas
TK : Taman Kanak-kanak
UU : Undang- Undang
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara formal pemerintah telah menerbitkan PP Nomor 72 Tahun
2005 tentang desa sebagai dasar hukum yang mengatur yang dianggap
penting bagi desa. Secara definitif, berdasarkan peraturan tersebut desa
diartikan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mnegurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). 1
Desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakatnya sendiri sesuai kondisi dan sosial budaya
setempat. Konsep pengaturan pemerintahan desa salah satunya adalah
demokratisasi yang bermakna bahwa penyelenggaraan pemerintahan desa
harus mengakomodasi aspirasi masyarakat yang diartikulasi melalui
Badan Permusyawaratan Desa dan lembaga kemasyarakatan sebagai mitra
pemerintah desa.2
Desa juga memiliki peran yang sangat penting, khususnya dalam
pelaksanaan tugas dibidang pelayanan publik. Desentralisasi kewenangan-
kewenangan yang lebih besar disertai dengan pembiayaan dan bantuan
1 Sri Lestari, Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) (Studi Kasus
di Wilayah Kecamatan Banyudono ). Skripsi IAIN Surakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Jurusan Akuntansi Syariah (2017), hal. 1. 2 Hasman Husin Sulumin, Pertanggungjawaban Penggunaan Alokasi Dana Desa di
Kabupaten Donggala. E-Jurnal Katalogis, Vol. 3, No. 1, (Januari 2015), hal. 43
1
2
sarana prasarana yang memadai mutlak diperlukan guna penguatan
otonomi desa menuju kemandirian desa. Dengan diterbitkannya Undang-
undang no 6 tahun 2014 tentang desa, posisi pemerintahan desa menjadi
semakin kuat. Kehadiran undang-undang tentang desa tersebut disamping
merupakan penguatan status desa sebagai pemerintahn masyarakat,
sekaligus juga sebagai basis untuk memajukan masyarakat dan
pemberdayaan masyarakat desa.3
Untuk itulah pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu melalui
program alokasi dana desa (ADD) sebagai perwujudan dari desentralisasi
keuangan menuju desa yang mandiri.4 Alokasi dana desa adalah dana yang
diberikan kepada desa yang berasal dari dana perimbangan keuangan
pemerintah pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten / kota.
Pemberian alokasi dana desa merupakan wujud dari pemenuhan hak desa
untuk menyelenggarakan otonominya agar tumbuh dan berkembang
mengikuti pertumbuhan dari desa itu sendiri berdasarkan keanekaragaman,
partisipasi, otonomi asli, demokratisasi, pemberdayaan masyarakat, dan
meningkatkan peran pemerintah desa dalam memberikan pelayanan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memacu percepatan
pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah startegis. Alokasi dana
desa sangat penting guna pembiayaan pengembangan wilayah tertinggal
dalam suatu sistem wilayah pengembangan. Pelaksanaan alokasi dana desa
3 Siti Ainul Wida, Akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Di Desa-Desa
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Skripsi Universitas Jember, Fakultas Ekonomi,
Jurusan Akuntansi, ( 2016), hal. 2 4 Ibid, hal. 3
3
ini ditujukan untuk program-program fisik dan nonfisik yang berhubungan
dengan indikator perkembangan desa, meliputi tingkat pendidikan dan
tingkat kesehatan.5
Menurut Doller dan Wallis alokasi dana desa berperan penting dan
menjadi kunci utama keberhasilan otonomi desa. Efektivitas dan efisiensi
penyaluran alokasi dana desa dari pemerintah desa serta bagaimana
pemanfaatan dana tersebut menjadi sangat penting. Karena keduanya
merupakan parameter paling sederhana bagi keberhasilan desentralisasi.6
Melalui alokasi dana desa, diharapkan desa akan mampu
menyelenggarakan otonominya agar dapat tumbuh dan berkembang
mengikuti pertumbuhan dari desa itu sendiri berdasarkan keanekaragaman,
persepsi, partisipasi, otonomiasli, demokratisasi dan pemberdayaan
masyarakat. Hal tersebut sangat penting guna meningkatkan peran
pemerintah desa dalam memberikan pelayanan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa. Dalam mewujudkan tujuan program
pembangunan pada setiap lembaga dibutuhkan suatu pola manajerial
dalam pengelolaan pembangunan. Pola manajerial tersebut dimaksudkan
agar hasil pembangunan dan program-program pemerintah lainnya dapat
dirasakan dan dinikmati manfaatnya oleh masyarakat. Salah satu hal yang
dibutuhkan adalah persepsi atau tanggapan masyarakat kearah yang positif
5 Lina Nasihatun Nafidah dan Mawar Suryaningtyas, Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi
Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal
Bisnis dan Manajemen Islam, Vol. 3, No. 1, (juni 2015), hal 214-215. 6 Nova Sulastri, Efektifitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Meningkatkan
Pembangunan Fisik Desa Lakapodo Kecamatan Watopute Kabupaten Muna. Skripsi Universitas
Halu Oleo Kendari, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ilmu Ekonomi, (2016), hal. 3
4
serta kesadaran seluruh masayarakat untuk berpatisipasi aktif dalam
menunjang suksesnya pelaksanaan program pembangunan. Selain itu juga
diperlukan kebijaksanaan pemerintah untuk mengarahkan serta
membimbing masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan program
pembangunan.7
Pembangunan di daerah pedesaan saat ini telah menjadi prioritas
sebagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk
mendukung pencapaian tujuan pembangunan yang mengarah pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Di butuhkan sejumlah anggaran
yang berasal dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.8
Menurut Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 Tentang Perencanaan
Pembangunan Desa dalam Pasal 1 Ayat 11 yang berbunyi : Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya (MUSRENBANG-
DESA) adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara
partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa (pihak berkepentingan
untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan terkena dampak
hasil musyawarah).9
Menurut Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa dalam Pasal 1 Ayat 10 yang berbunyi :
7 Samsul Baharim, Studi Implementasi Kebijkakan Alokasi Dana Desa dan Dana Desa di
Desa Bungi Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna. Skripsi Universitas Halu Oleo Kendari,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ilmu Ekonomi, (2017), hal. 3 8 Ridwan Bempah, Analisis Alokasi Dana Desa dalam Meningkatkan Pendapatan
Penduduk Miskin di Kecamatan Poso Pesisir Kabupaten Poso. E-Jurnal Katalogis, Vol. 1, No. 2,
(April 2013), hal. 55 9 Https: //Riadjohani.Files.Wordfress.Com/.../Permendagri-Perencanaan-Pembangunan-
Desa.
5
Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD, adalah dana perimbangan
yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) Kabupaten/Kota setelah dikurangi Dana Alokasi
Khusus.10
Menurut UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dalam Pasal 78
Ayat 1 yang berbunyi : Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta
penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar,
pembanguna sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi
lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara
berkelanjutan.11
Menurut Fahrudin (2012) kesejahteraan adalah sebuah kondisi
dimana seorang dapat memenuhi kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan
makanan, pakaian, tempat tinggal, air minum yang bersih serta
kesempatan untuk menunjukkan pendidikan dan memiliki pekerjaan yang
memadai yang dapat menunjang kualitas hidupnya sehingga hidupnya
bebas kemiskinan, kebodohan, ketakutan, atau kekhawatiran sehingga
hidupnya aman, tentram, baik lahir maupun batin.
Menurut Todaro dan Stephen C. Smith (2006) kesejahteraan
masyarakat menunjukkan ukuran hasil pembangunan masyarakat dalam
mencapai kehidupan yang lebih baik yang meliputi: Pertama, peningkatan
kemampuan dan pemerataan distribusi kebutuhan dasar seperti makanan,
10 Www.Keuangandesa.Com/../Permendagri-No-113-Tahun-2014 11 Www.dpr.go.id/dakjdih/document/UU_2014_6.
6
perumahan, kesehatan, dan perlindungan : kedua, peningkatan tingkat
kehidupan, tingkat pendapatan, pendidikan yang lebih baik, dan
peningkatan atensi terhadap budaya dan nilai kemanusiaan yang ketiga,
memperluas skala ekonomi dan ketersediaan pilihan sosial dari individu
dan bangsa.12
Desa Sungai Rambut berdiri pada Tahun 1959 dan merupakan
salah satu desa dari 5 desa dan kelurahan dalam Kecamatan Berbak.
Sebelumnya Desa Sungai Rambut terletak di Kecamatan Rantau Rasau
kemudian pada Tahun 2004 terjadi pemekaran dari Kecamatan Rantau
Rasau menjadi Kecamatan Berbak. Kecamatan Berbak pada saat ini sudah
berusia 59 (lima puluh sembilan) tahun desa Sungai Rambut diberikan
kewenangan untuk mengatur pembangunan dan pemerintahannya sendiri
dengan dukungan dana dari pemerintah pusat/kabupaten/kota dan
Kecamatan Berbak terdiri dari 5 (lima) desa dan 1(satu) kelurahan yaitu
Kelurahan Simpang, Desa Telago limo, Desa Sungai Rambut, Desa
Rantau Rasau, Desa Rantau Makmur dan Desa Rawasari.
Penduduk Desa Sungai Rambut pada umumnya bermata
pencaharian sebagai petani padi dan nelayan. Karena desa ini mempunyai
persawahan yang luas dan jenis tanah yang subur cocok untuk ditanami
padi dan mempunyai aliran sungai yang luas yaitu dengan ukuran 5000
m2. Masyarakat yang bekerja sebagai petani padi berjumlah 140 orang
12 Erni Taher, Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Pemberdayaan dan Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat (Studi Pada Desa Jaya Mkamur Kecamatan Binongko Kabupaten
Wakatobi), Skripsi Universitas Halu Oleo Kendari, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ilmu
Ekonomi, (2018), hal 34-35.
7
laki-laki dan 130 orang perempuan dan yang bekerja sebagai nelayan
berjumlah 145 orang laki-laki dan 50 orang perempuan. Jadi,
kesejahteraan penduduk Desa Sungai Rambut kehidupannya tergantung
terhadap hasil dari petani dan nelayan. Penduduk desa ini tidak
mempunyai kebun yang dapat diproduksi hanya ada beberapa orang saja
yang mempunyai kebun seperti, Kebun Karet dan Sawit.
Adapun alokasi dana desa yang didistribusikan pada Desa Sungai
Rambut Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjab Timur Tanun 2015-2017,
sebagai berikut :
Tabel 1.1
Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Sungai Rambut Tahun 2015-2017
Tahun Alokasi Dana Desa
2013 81.305. 214
2014 159.408.243
2015 430.970.943
2016 430.970.943
2017 687.042.552
Sumber : Kantor Desa Sungai Rambut13
Berdasarkan Tabel 1.1 jumlah Alokasi Dana Desa yang diberikan
untuk Desa Sungai Rambut pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp.81.305.214,
13 Kantor Desa Sungai Rambut
8
dan jumlah alokasi dana desa pada tahun 2014 itu meningkat yaitu sebesar
Rp.159.408.243, dan pada tahun 2015 dan 2016 itu sama yaitu sebesar
Rp.430.970.943. peningkatan jumlah alokasi dana desa terjadi pada tahun
2017 yang mencapai Rp. 687.042.552.
Pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
(MUSRENBANG-DESA) banyak sekali masyarakat yang menyampaikan
usulannya, yang mana mereka menganggap bahwa usulannya tersebut
merupakan kebutuhan untuk desa, akan tetapi usulan mereka tersebut ada
yang diterima dan ada juga yang tidak, hal itu dikarnakan terbatasnya
jumlah dana yang disalurkan ke desa, jadi masyarakat banyak sekali yang
kecewa dengan hal tersebut. Namun, pemerintah desa juga memilih usulan
yang mana saja yang sangat dibutuhkan untuk desa.14
Alokasi dana desa (ADD) di Desa Sungai Rambut dari tahun 2013-
2017 adalah sebagai berikut :
1. Tahun 2013
a. Kantor BPD RT 04
b. WC Kantor PKK RT 04
c. Jembatan RT 04
d. Jembatan RT 05
e. Rehab Jalan RT 05
f. Penimbunan Jalan RT 01 dan RT 02
2. Tahun 2014
14
Wawancara bersama Bapak Arafik selaku Sekretaris Desa Sungai Rambut Sabtu 27
Oktober 2018.
9
a. Tempat Ziarah RT 05
b. Rabat Beton RT 05
c. Pemasangan Keramik Kantor RT 04
d. Jembatan RT 01
e. Dek Kantor BPD RT 04
f. Kantor Desa RT 03
3. Tahun 2015
a. Rabat beton RT 08 panjang 1070 m.
b. Rabat beton RT 05
c. Rabat beton RT 04
4. Tahun 2016
a. Peningkatan badan jalan panjang 2000 m.
5. Tahun 2017
a. Rabat beton RT 07
b. Rabat beton RT 03
c. Rabat beton RT 02
d. Jembatan RT 05
e. Dermaga
f. Rabat beton RT 05
g. Pembangunan PAUD
h. Pembangunan pos yandu
i. Tempat parkir kantor desa
j. Halaman kantor desa lantai
10
k. Pemasangan teralis
l. Palang nama kantor PKK
m. Rabat beton RT 0815
Dengan melihat keadaan di atas maka peneliti menganggap perlu
adanya sebuah penelitian yang lebih lanjut, oleh karena itu penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul : “PENGARUH ALOKASI
DANA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA (
STUDI KASUS DI DESA SUNGAI RAMBUT KECAMATAN
BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR)”
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengaruh alokasi dana desa terhadap kesejahteraan
masyarakat desa di Desa Sungai Rambut Kecamatan Berbak
kabupaten Tanjung Jabung Timur?
C. Batasan Masalah
Agar tujuan penelitian ini lebih jelas dan mengingat keterbatasan
waktu, biaya, dan tenaga yang dimiliki oleh peneliti maka peneliti
membatasi masalah pada penelitian ini yaitu pengaruh alokasi dana desa
terhadap kesejahteraan masyarakat desa di desa Sungai Rambut
Kecamatan Berbak kabupaten Tanjung Jabung Timur.
15 Kantor Desa Sungai Rambut
11
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh alokasi dana desa terhadap kesejahteraan
masyarakat desa di desa Sungai Rambut Kecamatan Berbak
kabupaten Tanjung Jabung Timur.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti dan Akademis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan referensi bagi
peneliti selanjutnya dalam penciptaan ide-ide penelitian baru serta
memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Bagi Masyarakat
Dengan adanya penelitian ini, masyarakat bisa melihat gambaran
tentang alokasi dana desa (ADD)
3. Bagi Praktisi
Bagi pemerintah desa diharapkan dapat memberikan masukan dan
saran yang lebih baik dapat digunakan sebagai dasar pengetahuan dan
pengalaman dalam kegiatan penelitian yang berhubungan dengan
alokasi dana desa (ADD).
12
F. Kerangka Teori
1. Alokasi Dana Desa (ADD)
a. Pengertian ADD
Alokasi adalah penentuan banyaknya uang (biaya) yang
disediakan untuk suatu keperluan.16
Dana adalah uang yang disediakan untuk suatu keperluan.17
Alokasi dana desa (ADD) adalah merupakan dana yang
harus dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten untuk desa, yang
bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan
daerah yang diterima dari kabupaten yang penggunaannya untuk
30% belanja aparatur dan operasional dan 70% untuk belanja
publik dan pemberdayaan masyarakat.18
Menurut Permendagri Nomor 37 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa dalam Pasal 18 yang
berbunyi : Alokasi Dana Desa berasal dari APBD Kabupaten/Kota
yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan
daerah yang diterima oleh kabupaten / kota untuk desa paling
sedikit 10% (sepuluh persen).19
Menurut UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dalam
Pasal 72 yang berbunyi : Alokasi dana desa merupakan bagian
16
Https : //www. Kamus Besar. Com/alokasi. 17 Https : //KBBI. Web. Id/dana. 18 Sanusi, DB. Paranoan, Achmad Djumlani, Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa
(ADD) Di Desa Balansiku Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan. Ejournal Administrative
Reform, Vol. 2, No. 3, 2014: 1732-1745, (2014), hal. 1735 19 Https ://Bappeda. Banda Aceh Kota.go.id?wpdmact=process&did...
13
dana perimbangan yang diterima Kabupaten/ Kota paling sedikit
10% (sepuluh perseratus) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.20
b. Tujuan ADD adalah :
- Untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa
dalam melaksanakan pelayanan pemerintahan, pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat desa sesuai kewenangan yang
dimilikinya.
- Untuk meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di
desa dalam perencanaan pelaksanaan dan pengendalian
pembangunan secara partisipatif sesuai potensi desa.
- Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja
dan berusaha bagi masyarakat desa
- Untuk mendorong peningkatan swadaya gotong-royong
masyarakat desa.
c. prinsip-prinsip pengelolaan ADD
1. pengelolaan ADD merupakan bagian tak terpisahkan dari
pengelolaan keuangan keuangan desa dalam APBD.
2. Seluruh kegiatan yang dibiayai ADD direncanakan,
dilaksanakan dan dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan
seluruh lapisan masyarakat desa.
20 Www.dpr.go.id/dakjdih/document/UU_2014_6
14
3. Semua kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan secara
administratif, secara hukum.
4. ADD dipergunakan secara terarah, ekonomis, efisien, efektif,
berkeadilan dan terkenali.21
d. Sumber dana dan besaran ADD
1. Besaran ADD ditetapkan APBD Kabupaten / Kota
2. ADD bersumber dari bagi hasil pajak dan sumber daya alam
ditambah Dana Alokasi Umum (DAU) yang diterima oleh
Pemerintah Kabupaten / Kota setelah dikurangi Dana Alokasi
Khusus (DAK) paling sedikit 10 % diperuntukkan bagi desa
dengan pembagian secara merata dan adil (proporsional).
3. Pembagian secara merata adalah pembagian dari ADD yang
sama untuk setiap desa yaitu sebesar 60 % sebagai alokasi dana
desa minimal (ADDM) sedangkan pembagian secara adil
adalah pembagian dariADD secara proporsional untuk setiap
desa yaitu sebesar 40% sebagai alokasi dana desa proporsional
(ADDP).
4. Besarnya alokasi dana desa proporsional (ADDP) untuk
masing-masing desa berdasarkan nilai bobot desa yang
dihitung dengan rumus tertentu.
5. Penetapan bobot desa dilakukan dengan memperimbangkan
variabel utama seperti kemiskinan, pendidikan dasar,
21
Chabib Sholeh dan Heru Rochmansjah, pengelolaan Keuangan Desa, Bandung :
Fokusmedia, 2014, hlm.16-17
15
kesehatan, keterjangkauan dan variabel tambahan seperti
jumlah penduduk, luas wilayah, potensi ekonomi dan
partisipasi masyarakat.22
e. Penggunaan ADD
1. ADD yang diterima Pemerintah Desa 30 % dipergunakan untuk
biaya operasional penyelenggaraan pemerintahan desa dan
BPD, sedangkan 70 % dipergunakan untuk pemberdayaan
masyarakat desa.
2. Dari 30 % ADD dipergunakan untuk biayai operasional
penyelenggaraan pemerintahan desa dan BPD seperti :
- Biaya operasional Pemerintah desa
- Biaya operasional BPD
- Biaya operasional Tim Pelaksana ADD
3. Dari 70% ADD dipergunakan untuk pemberdayaan masyarakat
desa seperti :
- Pembangunan sarana dan prasarana ekonomi desa
- Pemberdayaan di bidang pendidikan dan kesehatan
- Pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama untuk
mengentasan kemiskinan dan;
- Bantuan keuangan kepada lembaga masyarakat desa.
22 Ibid, hal. 17
16
f. Lembaga pengelola ADD
1. Untuk pengelola ADD dibentuk Tim pengarah, Tim Teknis
Fasilitasi, Tim Pendamping yang ditetapkan dengan keputusan
Bupati/Walikota dan Tim Pelaksana yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa.
2. Tim Pengarah berasal dari unsur Pemerintah Daerah yang
bertugas memberikan arahan yang berupa kebijakan
pelaksanaan ADD
3. Tim Fasilitasi Teknis berasal dari unsur pemerintah daerah
yang tugas pokoknya berkenaan dengan masalah teknis
keuangan seperti perhitungan besarnya ADD untuk setiap desa
dan teknis operasional terkait dengan program atau kegiatan
yang akan dilakukan.
4. Tim pendamping bertugas antara lain membantu Tim
Pelaksana dalam menyusun rencana teknis penggunaan ADD.23
g. Mekanisme Pencairan dan Penyaluran ADD
1. Pencairan ADD dilakukan secara bertahap dengan persentase
tertentu yang telah ditetapkan.
2. Pencairan tahap pertama diajukan oleh kepala desa kepada
Bupati melalui camat disertai dengan kelengkapan administrasi
yang telah ditentukan,
23 Ibid, hal 18
17
3. Pencairan tahap kedua, dapat dilakukan apabila penggunaan
pada pencairan pertama sudah dipertanggungjawabkan baik
secara administratif, secara teknis dan secara hukum.
4. Pencairan baik tahap pertama maupun tahap kedua dilakukan
dengan pemindahbukuan dana dari rekening kas daerah ke
rekening kas desa.24
h. Maksud dan tujuan
Maksud diberikannya alokasi dana desa adalah untuk
membiayai program pemerintahan desa dalam
melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat.
Tujuan yang akan dicapai dengan ADD adalah :
- Menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan
- Meningkatkan perencanaan dan penganggaran
pembangunan di tingkat desa dan pemberdayaan
masyarakat
- Meningkatkan pembangunan infrastruktur perdesaan
- Meningkatkan pengamanan nilai-nilai keagamaan, sosial
budaya dalam rangka mewujudkan peningkatan
kesejahteraan sosial
- Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat
24 Ibid, hal. 19
18
- Menigkatkan pelayanan kepada masyarakat desa dalam
rangka pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi
masyarakat
- Mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong royong
masyakat
- Meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa
melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).25
i. Manfaat ADD bagi desa
1. Desa dapat menghemat biaya pembangunan , karena desa dapat
mengelola sendiri proyek pembangunannya dan hasil-hasilnya
dapat dipelihara secara baik demi keberlanjutannya.
2. Tiap-tiap desa memperoleh pemeratan pembangunan sehingga
lebih mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat desa.
3. Desa memperoleh kepastian anggaran untuk belanja
operasional pemerintahan desa.
4. Desa dapat menangani permasalahan desa secara tepat tanpa
harus lama menunggu datangnya program dari pemerintah
daerah kabupaten / kota.
5. Desa tidak hanya tergantung pada swadaya masyarakat dalam
mengelola persoalan pemerintahan pembangunan serta sosial
kemasyarakatan.
6. Mendorong terciptanya demokrasi di desa.
25 Ibid, hlm. 62
19
7. Mendorong terciptanya pengawasan langsung dari masyarakat
untuk menekan terjadinya penyimpangan.
8. Dengan partisipasi semua pihak, maka kesejahteraan kelompok
perempuan, anak-anak, petani, nelayan, orang miskin dapat
tercapai.
j. Penerima Manfaat ADD :
a. Pemerintah Desa
b. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
c. Lembaga kemasyarakatan desa (LPM, PKK dan lain-lain)
d. Masyarakat Desa.26
k. Azaz pengelolaan keuangan desa
Keuangan desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan,
akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin
anggaran. Keuangan desa dikelola dalam masa 1 tahun anggaran
yakni mulai tanggal 1 januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
a. Tranparan
Menurut Nordiawan (2006) transparan memberikan
informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak
untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas
pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber
daya yang dipercayakan kepadanyadan ketaatannya pada
26 H.Muhammad Rusydi, Pengaruh Alokasi Dana Desa (ADD) Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Desa di Kabupaten Takalar. Jurnal Ekonomi Balance , Vol. 8, No 2, (Desember
2012), hal 158-159.
20
peraturan perundang-undangan. Tranparan adalah prinsip yang
menjamin akses atau kebebasan bagi setiaporang untuk
memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan,
yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan
pelaksanaanya, serta hasil-hasil yang dicapai.27
b. Akuntabel
Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan salah satu
tuntutan masyarakat yang harus dipenuhi. Salah satu pilar tata
kelola tersebut adalah akuntabilitas. Sabeni dan Ghozali (2001)
menyatakan “akuntabilitas atau pertanggungjawaban
merupakan suatu bentuk keharusan seseorang
(pimpinan/pejabat/pelaksana) untuk menamin bahwa tugas dan
kewajiban yang diembannya sudah dilaksanankan sesuai
ketentuan yang berlaku. Menurut Nordiawan Akuntabilitas
adalah mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya
serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas
pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
periodek. Akuntabilitas publik adalah prinsip yang menjamin
bahwa tiap-tiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintahan
desa dapat dipertanggugjawabakan kepada seluruh lapisan
masyarakat secara terbuka.
27 V. Wiratna Sujarweni, Akuntansi Desa, (Yogyakarta : Pustaka Baru Press, 2015), hlm.
27
21
c. Partisipatif
Partisipasi adalah prinsip dimana bahwa setiap warga desa
pada desa yang bersangkuan mempunyai hak untuk terlibat
dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintahan
desa dimana mereka tinggal. Keterlibatan masyarakat dalam
rangka pengambilan keputusan tersebut dapat secara langsung
dan tidak langsung.28
l. Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
Pengelolaan alokasi dana desa adalah proses atau cara
menjalankan anggaran alokasi dana desa yang diterapkan oleh
pemerintah desa untuk membangun desa serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan.29
m. Implementasi Pengelolaan ADD
Implementasi pengelolaan ADD terbagi menjadi beberapa tahapan
yaitu :
1. Tahap perencanaan
a. Kepala desa mengadakan sosialisasi pelaksanaan ADD dan
membentuk Tim pelaksana ADD yang ditetapkan dengan
keputusan kepala desa sesuai ketentuan peraturan yang
berlaku.
28 Ibid, hal. 29 29 Kristina Korniti Killa, Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Meningkatkan
Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur.
E-Journal Administrasi Negara, Vol. 5, No. 1, 2017 : 5188-5200, (2017), hal. 5192.
22
b. Kepala desa dan perangkat desa membuat rencana detail
penggunaan alokasi dana desa untuk penyelenggaraan
pemerintahan.
c. Kepala desa bersama LPMD dan tokoh masyarakat
membuat rencana detail tentang alokasi dana desa untuk
pemberdayaan masyarakat termasuk rencana biaya,
kelompok sasaran, kebutuhan material dan tenaga dari
masyarakat dan lain-lain sesuai kebutuhan yang berlaku.
d. Kepala desa menuangkan kegiatan yang didanai ADD
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDes).30
2. Tahap Pelaksanaan
a. Setelah peraturan desa tentang APBDes ditetapkan, maka
Tim pelaksana ADD tingkat desa dapat mulai melakukan
kegiatan yang diawali dari penyusunan program kegiatan
yang didanai dari ADD.
b. Alokasi dana untuk penyelenggaraan pemerintahan dikelola
oleh Tim pelaksana bidang pemerintahan.
c. Alokasi dana untuk pemberdayaan masyarakat dikelola
oleh tim pelaksana bidang pemberdayaan masyarakat.31
30 Samsul Baharim, Studi Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa dan Dana Desa Di
Desa Bungi Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna. Skripsi Universitas Halu Oleo Kendari,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ilmu Ekonomi (2017), hal. 13 31 Ibid, hal. 15
23
3. Tahap Pengendalian, Monitoring Evaluasi dan Pengawasan
a. Seluruh kegiatan yang didanai oleh ADD dilaksanakan dan
di evaluasi secara terbuka dengan melibatkan seluruh unsur
masyarakat desa.
b. Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan
secara administratif, teknis dan hukum.
c. Pengawasan terhadap ADD beserta kegiatan
pelaksanaannya dilakukan secara fungsional oleh pejabat
yang berwenang dan oleh masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Jika terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan ADD,
maka peyelesaiannya secara berjenjang, sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
e. Pengendalian, monitoring, evaluasi dan pengawasan
pelaksana ADD dilakukan oleh kepala desa.
f. Monitoring dan pengawasan kegiatan dilaksanakan oleh tim
pendamping.
4. Tahap Pelaporan
a. Pelaporan dilaksanakan untuk mengetahui perkembangan
proses pengelolaan dan pengembangan ADD yang
mencakup :
b. Perkembangan kegiatan dan penyerapan dana
c. Masalah yang dihadapi dan pemecahannya
24
d. Pencapaian hasil penggunaan ADD
5. Tahap Pemeliharaan
Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang didanai alokasi
dana desa pada dasarnya adalah untuk pengentasan kemiskinan,
pemerataan pendapatan, kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha sehingga masyarakat harus bisa memiliki dan
menikmati, maka untuk pelestarian atau keberlangsungan
kegiatan menjadi tanggung jawab masyarakat dan kelompok
sasaran.32
2. Kesejahteraan Masyarakat Desa
1. Pengertian Kesejahteraan
Kesejahteraan secara bahasa adalah aman, sentosa dan
makmur. Sehingga kesejahteraan itu meliputi keamanan,
keselamatan dan kemakmuran. Kesejahteraan menurut
ketenagakerjaan menjelaskan bahwa kesejahteraan adalah suatu
pemenuhan kebutuhan atau keperluan yang bersifat jasmani dan
rohani, baik didalam maupun diluar hubungan kerja, yang secara
langsung atau tidak langsung atau dapat mempertinggi
produktifitas kerja dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Menurut Kolle dalam bukunya bintarto, kesejahteraan dapat di
ukur dari beberapa aspek kehidupan yaitu :
32 Ibid, hal. 15
25
a. Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti kulaitas
rumah, bahan pangan dan sebagainya.
b. Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan
tubuh, lingkungan alam dan sebagainya.
c. Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, fasilitas
pendidikan, lingkungan budaya dan sebagainya.
d. Dengan melihat kualitas hidup dari spritual, seperti moral,
etika, keserasian penyesuaian dan sebagainya.33
2. Pengertian masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan orang yang saling
berinteraksi secara kontinyu, sehingga terdapat relasi sosial yang
berpola, terorganisasi baik secara individu maupun warga sebagai
masyarakat mempunyai kebutuhan.34
3. Pengertian Kesejahteraan Masyarakat
Kesejahteraan masyarakat adalah suatu kondisi memperlihatkan
tentang keadaan kehidupan masyarakat yang dapat dilihat dari standar
kehidupan masyarakat.
Menurut Sudarsono, kesejahteraan masyarakat adalah kondisi
ekonomi yang baik karena berlakunya aturan dalam perekonomian
yang mengatur aktifitas dari semua pihak dan pembagian pendapatan
masyarakat sebagai hasil kegiatan ekonomi tersebut.
33 Anita Wulandari, Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD) 2016 Terhadap
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Skripsi UIN Raden
Intan Lampung, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Ekonmi Syari’ah, ( 2017), hal. 51. 34
Sumiro Maskun, Pembangunan Masyarakat Desa, Azas Kebijakan dan Manajemen,
(Yogyakarta : Mandala, 1993), hlm. 43.
26
Todaro mengemukakan bahwa kesejahteraan menengah kebawah
dapat dipresentasikan dari tingkat hidup masyarakat ditandai dengan
terentasnya dari kemiskinan, tingkat kesehatan yang lebih baik,
perolehan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan tingkat
produktivitas masyarakat.35
Kesejahteraan sosial menurut UUD RI Nomor 11 Tahun 2009
tentang kesejahteraan sosial pasal (1) ayat 1 : “kesejahteraan sosial
adalah kondisi terpenuhnya kebutuhan material, spritual, dan sosial
warga negara agar dapat layak dan mampu mnegembangkan diri,
sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya”. Kebutuham material
merupakan kebutuhan materi seperti : sandang, pangan, papan dan
kebutuhan lain yang bersifat primer, sekunder dan tersier. Adapun
spritual untuk memenuhi kewajiban beragama serta mencari arti dan
tujuan hidup. Permasalahan kesejahteraan sosial yang berkembang
dewasa ini menunjukan bahwa ada masyarakat yang belum
memperoleh pelayanan sosial dari pemerintah. Akibatnya masih
banyak masyarakat yang mengalami hambatan pelaksanaan fungsi
sosial sehingga tidak dapat menjalani kehidupan secara layak dan
bermartabat.
Dalam memahami realitas tingkat kesejahteraan, pada umumnya
terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan
tingkat kesejahteraan antara lain : (1) sosial ekonomi rumah tangga
35
Anita Wulandari, Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD) 2016 Terhadap
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam,.... , hal. 51.
27
masyarakat, (2) struktur kegiatan ekonomi sektoral yang menjadi dasar
kegiatan produktifitas rumah tangga atau masyarakat, (3) potensi
regional (sumber daya alam, lingkungan dan infrastruktur) yang
mempengaruhi perkembangan struktur kegiatan produksi, dan (4)
kondisi lembaga yang membentuk jaringan kerja produksi dan
pemasaran pada skala lokal regional dan global.36
4. Pengertian Desa dan Pemerintah Desa
Istilah desa berasal dari bahasa India, swadesi yang berarti
tempat asal, tempat tinggal, negeri asal, atau tanah leluhur yang
merujuk pada kesatuan hidup dengan suatu norma dan memiliki
batas wilayah yang jelas. Menurut PP No. 57 Tahun 2005 desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sedangkan menurut UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa,
yang dimaksud dengan desa adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan. Kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-
usul, atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
36 Ibid, hal. 52.
28
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah
desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemrintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemerintah Desa adalah kepala desa atau yang disebut
dengan nama lain dibantu dengan perangkat desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintha desa. Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) merupakan lembaga perwujudan dalam demokrasi
penyelenggaraan pemerintah desa. 37
3. Pelaksanaan Kebijakan ADD
Sebuah kebijakan dibuat pasti berangkat dari sebuah kondisi
dimana kebijakan itu harus dibuat. Seperti halnya kebijakan publik,
kebijakan publik dibuat dalam rangka menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan publik. Masalah tersebut begitu banyak
macamnya, variasinya dan intensitasnya. Oleh karena itu , tidak semua
masalah publik itu bisa melahirkan kebijakan publik. Hanya masalah-
masalah yang mampu menggerakkan orang banyak untuk ikut
memikirkan dan mencari solusi yang bisa menghasilkan sebuah
kebijakan publik.38
37 Sri Lestari, Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) (Studi Kasus
di Wilayah Kecamatan Banyudono). Skripsi IAIN Surakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Jurusan Akuntansi Syari’ah, (2017), hal 26-27. 38 Helen Florensi, Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Memberdayakan
Masyarakat Desa di Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. Jurnal kebijakan dan
manajemen publik, Vol. 13, No.1, (Desember 2013)., hal 3.
29
Riant Nugroho (2003) mengungkapkan bahwa kebijakan publik
adalah jalan mencapai tujuan bersama yang dicita-citakan. Jika cita-
cita bangsa Indonesia adalah mencapai masyarakat yang adil dan
makmur berdasarkan Pancasila (Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Demokrasi, dan Keadilan) dan UUD 1945 (Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan hukum dan tidak semata-mata kekuasaan),
maka kebijakan publik adalah seluruh prasarana dan sarana untuk
mencapai tempat tujuan tersebut.39
Sebuah kebijakan dibuat pada dasarnya untuk memecahkan
masalah-masalah publik yang memerlukan intervensi pemerintah.
Kebijakan alokasi dana desa (ADD) ini merupakan salah satu
diantaranya. Kebijakan ini dikeluarkan pemerintah dalam upaya
mengatasi masalah-masalah di area desa, baik program pembangunan,
pemerintahan maupun sosial masyarakat.
Dengan adanya ADD, pemerintah desa di tuntut untuk
meningkatkan kinerja penyelenggaran pemerintah desa, memperbaiki
layanan publik desa dan mendorong efektivitas dan efesiensi dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa. Kebijakan ADD disusun oleh
pemerintah kabupaten / kota untuk melindungi, meningkatkan
kesejahteraan rakyat desa, sekaligus untuk memenuhi hak-hak desa.
Untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan dalam menerapkan
atau dalam menjalankan kebijakan ADD, diperlukan adanya
39 Ibid, hal 3
30
kelembagaan yang kuat di desa, sehingga dana desa tersebut dapat
dikelola dengan baik. lembaga pengelolaan ADD terdiri dari tim yang
memfasilitasi di tingkat kabupaten / kota, tim untuk pendampingan di
tingkat kecamatan dan tim pelaksana di tingkat desa. Prinsip-prinsip
dasar dalam mengelola ADD adalah partisipatif, terbuka,
bertanggungjawab, serta memperhatikan kesetaraan. Oleh karena itu
agar pelaksanaan ADD dapat mewujudkan kesejahteraan desa,
diperlukan adanya pengawasan dan evaluasi yang melibatkan
keseluruhan komponen masyarakat desa.40
Kebijakan publik dibuat dalam rangka untuk memecahkan masalah
dan untuk mencapai tujuan tertentu. Jika suatu kebijkan tidak tepat
atau tidak dapat meminimalkan masalah yang merupakan sasaran dari
kebijakan, maka kebijakan itu mungkin akan mengalami kegagalan
sekalipun kebijakan itu di implementasikan dengan sangat baik. Suatu
kebijakan yang baik mungkin juga akan mengalami kegagalan jika
kebijakan tersebut kurang di implementasikan dengan baik oleh para
pelaksana kebijakan.
Kebijakan publik adalah suatu arah tindakan yang diusulkan
seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan
tertentu, yang memberikan hambatan-hambatan dan kesempatan-
kesempatan terhadap kebijakan yang diusulkan untuk menggunakan
40 Ibid, hal 4
31
dan mengatasi dalam rangka mencapai suatu tujuan, atau
merealisasikan suatu sasaran atau suatu maksud tertentu.41
G. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi uraian sistematis tentang hasil-hasil
penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu yang berkaitan dengan
penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti :
Tabel 1.2
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Hasil Penelitian
1. H.Muhammad
Rusydi
(2012)
Pengaruh Alokasi
Dana Desa (ADD)
Terhadap
Kesejahteraan
Masyarakat Desa di
Kabupaten Takalar
Alokasi anggaran desa selama
2007-2011 terus mengalami
peningkatan. Anggaran dana
desa berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kesejahteraan masyarakat.42
2. Helen
Florensi
(2013)
Pelaksanaan
kebijakan alokasi
dana desa (ADD)
dalam
memberdayakan
Dengan adanya kebijakan
alokasi dana desa (ADD) yang
harus di kelola secara mandiri
memberikan dampak yang
positif baik bagi pemerintah
41 Slamet Hariyanto, Dampak Kebijakan Alokasi Dana Desa ( ADD) Terhadap
Pembangunan Desa Di kabupaten Bulungan Tahun 2011-2014, (Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, 2015) 42
H.Muhammad Rusydi, Pengaruh Alokasi Dana Desa (ADD) Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Desa di Kabupaten Takalar. Tahun 2012, Dalam Jurnal
32
masyarakat desa di
desa cerme,
kecamatan Grogol,
kabupaten Kediri
desa maupun masyarakat desa
Cerme, selain itu dengan
adanya ADD juga
memberikan keleluasan dari
desa cerme untuk mengelola
pemeintah desa, pembangunan
serta sosial
kemasyarakatannya secara
otonom. 43
3. Anita
Wulandari
(2017)
Pelaksanaan Program
Alokasi Dana Desa
(ADD) 2016
Terhadap
Kesejahteraan
Masyarakat Dalam
Perspektif Ekonomi
Islam (studi di
Kecamatan Padang
Cermin Kabupaten
Pesawaran
Dalam pelaksanaan ADD
pembagian dana untuk setiap
desanya dibagi berdasarkan
jumlah penduduk, luas
wilayah dan potensi masing-
masing desa. Pada
pelaksanaan alokasi dana desa
di kecamatan Padang Cermin i
ni ada beberapa desa yang
kurang baik secara
pelaksanaannya dikarenakan
pembagian proporsi untuk
43 Helen Florensi, Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Memberdayakan
Masyarakat Desa di Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. Tahun 2013, Dalam
Jurnal
33
masing-masing kegiatan
belum terlaksana seperti
kegiatan ekonomi produktif.44
4. Kristina
Komiti Killa
(2017)
Pengelolaan Alokasi
Dana Desa Dalam
Meningkatkan
Pemberdayaan
Masyarakat Di Desa
Miau Baru
Kecamatan
Kongbeng
Kabupaten Kutai
Timur
Pengelolaan ADD Dalam
Meningkatkan Pemberdayaan
Masyarakat Di Desa Miau
Baru telah terlaksana dan
diperuntukkan untuk
masyarakat yang berkaitan
dengan kepentingan
masyarakat melalui dan ADD
tersebut. Dan pada setiap awal
tahun anggaran, pemerintah
desa mengadakan rapat
melalui musyawarah ditingkat
dusun dan desa yang
melibatkan lembaga
masyarakat di desa Miau Baru
dalam perencanaan kegiatan
pembangunan yang telah
disusun berdasarka berita
44 Anita Wulandari, Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD) 2016 Terhadap
Pembangunan Desa di Kabupaten Takalar Tahun 2011-2014, (Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, 2015)
34
ADD, yang walaupun didalam
penyusun rencana kegiatan
masih terdapat kendala-
kendala yang dihadapi yaitu
terbatasnya dana yang ada
sehingga membuat usulan-
usulan yang ada tidak
terlaksana.45
5. Erni Tahir
(2018)
Pengaruh Alokasi
Dana Desa Terhadap
Pemberdayaan dan
Peningkatan
Kesejahteraan
Masyarakat (Studi
Pada Desa Jaya
Makmur Kecamatan
Binongko Kabupaten
Wakatobi
Alokasi dana desa
berpengaruh positif terhadap
pemberdayaan masyarakat dan
peningkatan kesejahteraan
masyarakat.46
45
Kristina Korniti Killa, Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Meningkatkan
Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur.
Tahun 2017 , Dalam Jurnal 46
Erni Taher, Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Pemberdayaan dan Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat (Studi Pada Desa Jaya Mkamur Kecamatan Binongko Kabupaten
Wakatobi), Skripsi Universitas Halu Oleo Kendari, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ilmu
Ekonomi, (2018),
35
Penelitian yang sejenis dengan penelitian yang dilakukan penulis
ialah penelitian H. Muhammad Rusydi (2012) dengan judul, “ Pengaruh
Alokasi Dana Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa di
Kabupaten Takalar.
Persamaan penelitian ini terhadap penelitian yang dilakukan
penulis yaitu sama-sama membahas tentang variabel alokasi dana desa dan
kesejahteraan masyarakat. Sedangkan letak perbedaannya terletak pada
objek penelitia dan juga pada penelitian ini alokasi dana desanya lebih luas
yaitu di Kabupaten sedangkan penulis hanya fokus pada 1 desa saja dan
juga pada penelitian ini alokasi dana desanya terus mengalami
peningkatan dari tahun 2007-2011.
Penelitian yang dilakukan oleh Helen Florensi (2013) dengan
judul, “ Pelaksanaan Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam
Memberdayakan Masyarakat Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Kabuapten
Kediri.
Persamaan dalam penelitian ini sama-sama membahas tentang
variabel alokasi dana desa. Sedangkan perbedaannya terletak pada metode
dan objek penelitian.
Penelitian yang dilakukan oleh Anita Wulandari (2017) dengan
judul, “ Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD) 2016 Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi di
Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran.
36
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan enulis
yaitu sama-sama membahas tentang variabel alokasi dana desa dan
kesejahteraan masyarakat. Sedangkan perbedaannya yaitu penelitian ini
menggunakan metode kualitatif sedankan penelitian yang dilakukan
penulis menggunakan kuantitatif, dan perbedaannya juga terletak pada
ojek penelitian.
Penelitian yang dilakukan oleh Kristina Komiti Killa (2017)
dengan judul, “ Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Meningkatkan
Pemberdayaan Masyarakat di Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng
Kabupaten Kutai Timur.
Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas
variabel alokasi dana desa, Sedangkan letak perbedaannya yaitu pada
metode dan objek penelitian.
Penelitian yang dilakukan oleh Erni Tahir (2018) denga judul, “
Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Pemberdayaan dan Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat (Studi Pada Desa Jaya Makmur Kecamatan
Binongko Kabupaten Wakatobi)
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama membahas
tentang variabel alokasi dana desa, Sedangkan letak perbedaannya yaitu
pada objek penelitian.
37
H. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan teori pendukung, maka kerangka pemikiran pada
penelitian ini adalah :
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
Keterangan :
X = Alokasi Dana Desa (ADD)
Y = Kesejahteraan Masyarakat Desa
I. Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan teoritis atau sementara dalam
penelitian. Hipotesis merupakan hasil akhir dari proses berfikir deduktif
(logika deduktif). Logika deduktif adalah menganut premis merupakan
informasi yang bersumber dari pernyataan yang telah teruji kebenarannya,
maka hipotesis yang dirumuskan akan mempunyai derajat kebenaran yang
tidak jauh berbeda dengan premis.47
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah :
HO : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara alokasi
dana desa (x) terhadap kesejahteraan masyarakat desa (y) di desa Sungai
Rambut Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjab Timur.
47
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam : Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta :
Rajawali Pers, 2013), hlm. 76
Alokasi Dana Desa (ADD)
(X)
Kesejahteraan Masyarakat Desa
(Y)
38
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara alokasi dana
desa (x) terhadap kesejahteraan masyarakat desa (y) di desa Sungai
Rambut Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjab Timur.
39
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif
deskriptif. Statistik deskriptif adalah yang digunakan untuk
menggambarkan data dengan cara mendeskripsikan data atau
menggambarkan yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bemaksud membuat kesimpulan sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku umum.48
Metode deskriptif
menitikberatkan pada pengumpulan, penyajian, pengolahan serta
peringkasan data.
B. Definisi Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu konsep yang mempunyai lebih
dari satu nilai, keadaan, kategori, atau kondisi. Variabel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas dalah variabel yang mempengaruhi, yang
menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel
bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah alokasi dana
desa.
48
Sugiyono, Cara Mudah Menyusun : Skripsi, Tesis dan Disertasi, ( Bandung : Alfabeta,
2013), hlm. 77
39
40
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena
adanya variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kesejahteraan masyarakat desa.
C. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel penelitian adalah batasan atau
spesifikasi dari variabel-variabel penelitian yang secara konkret
berhubungan dengan realitas yang akan diukur dan merupakan
manifestasi dari hal-hal yang akan diamati sehingga terbuka untuk
diuji kembali oleh peneliti lain. Adapun definisi operasional variabel
dan indikator variabel yang diteliti adalah :
Tabel 2.1
Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian
Variabel Definisi Operasional
Variabel
Indikator Variabel Skala
1 2 3 4
Alokasi Dana
Desa (X)
Alokasi dana desa
merupakan dana yang
berasal dari APBD
kabupaten / kota yang
bersumber dari dana
perimbangan keuangan
pusat dan daerah yang
- Transparan
- Akuntabel
- Partisipatif
Likert
41
diterima oleh
pemerintah kabupaten /
kota untuk desa paling
sedikit 10% (sepuluh
persen)
Kesejahteraan
Masyarakat
Desa
(Y)
Kesejahteraan
masyarakat adalah
suatu kondisi
memperlihatkan tentang
keadaan kehidupan
masyarakat yang dapat
dilihat dari standar
kehidupan masyarakat
- Keadilan
sosial
- Keadilan
ekonomi
- Keadilan
demokrasi
Likert
1. Indikator Alokasi Dana Desa (X) mengacu pada Peraturan Mentri
Dalam Negri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa Pasal 2 Ayat 1 yang menekankan
bahwa keuangan desa harus dikelola berdasarkan asas-asas sebagai
berikut :
1. Transparan meliputi :
a. Adanya Musyawarah yang melibatkan masyarakat
b. Keterbukaan informasi tentang dokumen pengelolaan
alokasi dana desa
42
2. Akuntabel meliputi :
a. Adanya pengawasan oleh tim pelaksana ADD
b. Adanya laporan pertanggung jawaban pengelolaan ADD
3. Partisipasi meliputi:
a. Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan
pelaksanaan pengelolaan ADD.
2. Indikator Kesejahteraan Masyarakat (Y)
Indikator Kesejahteraan Menurut Soetomo (2014) mengandung 3
komponen yaitu :
a. Keadilan Sosial mengandung sejumlah indikator yaitu :
pendidikan, kesehatan, akses pada listrik dan air, penduduk
miskin.
b. Keadilan Ekonomi mengandung sejumlah indikator yaitu :
pendapatan, kepemilikan rumah, tingkat pengeluaran.
c. Keadilan Demokrasi mengandung sejumlah indikator yaitu :
rasa aman dan akses informasi.49
D. Jenis dan sumber data
a. Jenis Data
Jenis data yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber
pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari
49 Erni Tahir, “Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Pemberdayaan dan Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat (Studi Pada Desa Jaya Mkamur Kecamatan Binongko Kabupaten
Wakatobi”, Skripsi Universitas Halu Oleo Kendari......., hlm. 34
43
wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan
peneliti.50
Dapat dikatakan bahwa data primer merupakan data yang
diperoleh dengan melakukan pengamatan dan wawancara atau
hasil pengisian kuisioner secara langsung pada masyarakat
desa.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah jenis data yang diperoleh dan digali
melalui hasil pengolahan pihak kedua dari penelitian
lapangannya, baik berupa data kualitatif maupun data
kuantitatif.51
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui
perantara. Data ini diperoleh dengan cara mengutif dari sumber
lain.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara
mengumpulkan dokumen-dokumen serta berkas-berkas desa
yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.
b. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah langsung dimana
data ini diperoleh. Sumber data yang diperoleh langsung
berdasarkan wawancara dan berdasarkan data-data yang didapat
dari tempat penelitian.
50 Umar Husai, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis, ( Jakarta : Rajawali Pers,
2007), hal. 42 51 Teguh M, Metodologi Penelitian, Dian Rakyat, Jakarta : 2000, hal 121
44
E. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai
wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kulaitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.52
Dalam penelitian ini populasinya adalah masyarakat desa di Desa
Sungai Rambut Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjab Timur yang
jumlah masyarakatnya yaitu 565 orang.53
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Menggeneralisasikan
adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai satu yang
berlaku bagi populasi.54
untuk menentukan besaran sampel peneliti
menggunakan Rumus Slovin. oleh karena mengingat waktu, tenaga
dan dana kemungkinan adanya hambatan-hambatan, maka penulis
mengambil sampel dengan besaran 10%. Jumlah sampel yang
diambil dengan menggunakan rumus slovin adalah sebagai berikut.
n=
2
52 Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
2009), hlm. 215 53 Dokumentasi kantor Desa Sungai Rambut 54
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : PT.
Rineka Cipta, 2006), hlm. 131
45
Dimana:
n = Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Tingkat kesalahan sebesar 10%
Dengan jumlah populasi sebanyak 565 orang, maka penentuan
besaran sampelnya dilakukan sebagai berikut :
= 84,9
= 85 orang
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang
akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 85 responden.
F. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan fakta penelitian.55
Berkaitan dengan
bagaimana data dalam penelitian ini diperoleh, maka instrumen yang
digunakan adalah:
55
Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi : Syariah Press,
2014), hlm. 37
46
a. kuisioner (Angket)
angket/kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang kepribadiaanya, atau hal-hal yang diketahuinya.56
b. Wawancara
Wawancara adalah teknik untuk mengumpulkan data yang
akurat untuk keperluan proses pemecahan masalah tertentu, yang
sesuai dengan data. Pencarian data dengan dengan teknik ini
dilakukan dengan cara tanya jawab secara lisan dan bertatap muka
langsung antara seseorang atau beberapa orang pewawancara
dengan orang yang diwawancarai.57
Dalam penelitian ini yaitu
melakukan wawancara langsung atau tanya jawab dengan pihak
yang berwenang yang ada hubungannya dengan data alokasi dana
desa (ADD) yang dibahas dalam penelitian ini yaitu BPD, tokoh
masyarakat, tokoh agama, pemuda karang taruna, PKK,
Pemerintah Desa dan Kesehatan.
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data
berupa data-data tertulis yang mengandung keterangan dan
penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual
dan sesuai dengan masalah penelitian. Teknik dokumentasi
56 Ibid, hlm. 194 57
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, ( Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada,2013), hal. 151
47
berproses dan berawal dari menghimpun dokumen, memilih
dokumen yang sesuai dengan tujuan penelitian, mencatat dana
menerangkan, menafsirkan dan menghubungkan dengan fenomena
lain.58
Dalam pengumpulan data ini akan dicari dokumen-dokumen
yang berkaitan dengan judul yang diajukan.
G. Uji Coba Statistik
Untuk menganalisis data ini digunakan metode pengujian kualitas data
sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument
yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.59
Rumus yang
digunakan untuk menghitung validitas adalah korelasi product
moment.60
rxy ∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
dimana:
n = Jumlah subyek
rxy = koofisien korelasi
58 Ibid, hlm. 152-153
59 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik (Edisi
Revisi VI, Cetakan Ketiga Belas, Agustus, 2006), hlm. 211 60 Ibid, hlm. 213.
48
x = skor setiap item
y = skor total
∑ = kuadrat jumlah skor item
∑ = jumlah kuadrat skor item
∑ = kuadrat jumlah skor total
∑ = jumlah kuadrat skor total
2. Uji Reliabilitas
Reabilitas adalah suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut
sudah cukup baik.61
Teknik pengukuran reabilitas instrument dalam
penelitian ini menggunakan rumus Alfa, yaitu:62
rxy = (
)
∑
Dimana :
r11 = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ = jumlah varians butir
= varians total
61 Ibid., hlm. 221.
62 Ibid., hlm. 239.
49
H. Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (t)
Uji parsial (uji t) menunjukan seberapa jauh pengaruh
variabel penjelas (independen) secara individual dalam
menerangkan variasi variabel (dependen). Pengujian ini
menggunakan tingkat signifikan sebesar 5% dan melakukan
perbandingan antara thitung dengan ttabel. Jika nilai thitung > ttabel maka
variabel bebas yang diteliti berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat.
2. Koefisien Determinasi
R2 bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam
penelitian ini perhitungan R2 untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independent dalam menjelaskan variabel
dependent.63
I. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh alokasi dana desa terhadap
kesejahteraan masyarakat desa di gunakan metode analisis yang terdiri
dari :
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Metode analisis regresi digunakan untuk menguji hubungan
sekaligus pengaruh dari variabel X (alokasi dana desa) terhadap
63
Supangat Andi. Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, Dan Nonparamatik.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2010. Hlm. 350
50
variabel terikat Y (kesejahteraan masyarakat desa). Persamaan regresi
yang diuji adalah model regresi linier sederhana sebagai berikut :
Y = a + bX
Keterangan :
X = Variabel bebas (alokasi dana desa)
Y = variabel tidak bebas (kesejahteraan masyarakat desa)
a = Nilai
b = koefisien arah regresi.64
J. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui isi skripsi secara umum sistematika penulisan
yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN : dalam bab ini berisikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
masalah, kerangka teori, tinjauan pustaka.
BAB II METODE PENELITIAN : bab ini menjelaskan tentang metode
penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengelola data dalam
skripsi.
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN : Dalam bab
ini penulis menerangan lokasi penelitian yang akan diteliti oleh penulis.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN : Bab ini adalah inti dari
penelitian, hasil analisis data dan pembahasan. Pada bab ini data-data yang
64
Husain Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta : Raja
Grafindo Persada, 2007), hal. 114
51
telah dikumpulkan, dianalisis dengan menggunkan alat analisis yang telah
disiapkan.
BAB V PENUTUP : Pada bab ini merupakan bagian akhir yang penting
berisikan tentang kesimpulan dan berisi saran-saran yang
direkomendasikan kepada pihak- pihak tertentu serta penulis
mengungkapkan keterbatasan penelitian.
52
BAB III
GAMBARAN UMUM DESA SUNGAI RAMBUT
A. Historis dan Geografis Desa Sungai Rambut
1. Historis Desa Sungai Rambut
Untuk mengetahui sekilas tentang Desa Sungai Rambut
Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat dilihat
dari penjelasan Bapak Arifin menjelaskan tentang Desa Sungai
Rambut yaitu : Berdasarkan cerita dari para tetua-tetua desa, pada
mulanya wilayah sungai rambut merupakan daerah hutan belantara
yang kemudian digarap oleh masyarakat yang berasal dari daerah
kumpeh, lambat laun mereka kemudian membuat pondok sebagai
tempat beristirahat ketika sedang menggarap lahan mereka. Dari
pondok-pondok tersebut kemudian berkembang menjadi sebuah
pemukiman kecil yang berada di pulau tanjung putus, dan seiring
berkembangnya jumlah penduduk yang bermukim di pulau
tersebut, mereka memutuskan untuk pindah ke wilayah daratan
yang disebut sebagai wilayah teluk harimau. Asal-usul nama
“sungai rambut” sendiri berasal dari adanya cerita kalau dulu di
sepanjang aliran sungai tersebut sering ditemukan sisa rambut
milik korban yang dimakan oleh buaya.
Berbagai peristiwa yang dianggap penting oleh masyarakat
terangkum pada tabel di bawah ini, mulai dari awal berdirinya
Desa Sungai Rambut, transisi tren komoditas yang dianggap
52
53
penting oleh warga, timeline pembangunan infrastruktur/fasilitas
umum, masuknya program-program dari luar, dan dinamika
sejarah konflik dengan taman nasional berbak sembilang.
Tahun Peristiwa Penting di Desa Sungai Rambut
1932-
1933
Berdirinya pemukiman di pulau Tanjung Putus
1947 Proses berdirinya desa tanjung putus
1955 Banjir bandang pertama
1957 Pindah dari pulau tanjung putus ke teluk harimau
(sebagian penduduk pindah ke telago limo)
1959 Proses pembentukan desa sungai rambut
1964 Pemasangan patok B14, B16, B18, B20 (yang
masih ditemukan sampai sekarang)
Pembuatan parit dari kualai sungai sawah menuju arah selatan (1500 depa)
Pembuatan parit bahagia (1500 depan)
1965 Pembuatan parit (1500 depa)
1966 Pembuatan parit sebok (1500 depa)
1967 Pembuatan parit (1500 depa)
1972 Pembangunan sekolah dasar pertama
1980 Penduduk di makan harimau
Masuk tanaman karet
1991 Banjir bandang kedua
1992 TNB membuat jalur patrol
1997 Masuknya program JK dan penanaman pinang di jalur
hijau (jalur patrol)
1998 Hasil perkebunan kelapa melejit
2000 Hasil pertanian menurun-hasil perkebunan melejit
2002 Kebakaran hutan di timur desa
2003 Banjir bandang ketiga
2005 Pemekaran desa, telago limo membentuk pemerintahan sendiri
Penolakan warga terhadap pemasangan patok
TNB (tertuang dalam berita acara)
2006 Program pinang sebatang (pinse)
2007 Pembangunan rabat beton (ppip)
2008 Penangkapan 2 warga desa oleh pihak TNB
Pembangunan jalan baru (sungai air hitam-simpang)
54
2013 Perencanaan jalan poros ujung jabung
2014 Pembetonan jalan desa (mp3ki)
2015 Kebakaran hutan di timur desa
2017 Pembuatan pamsimas
Listrik masuk desa
Desa Sungai Rambut adalah salah satu desa tertua yang
terletak di Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur
dengan kondisi wilayah yang diapit oleh Sungai Batanghari dan
Taman Nasional Berbak. Karena letaknya berada dekat dengan
pesisir timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Desa Sungai
Rambut termasuk ke dalam kategori desa di dataran rendah yang
memiliki ketinggian sekitar 0-12 mdpl. Secara astronomis, Desa
Sungai Rambut terletak di titik koordinat 104°09’50.53” BT dan
1°14’42.93” LS.
Desa Sungai Rambut berdiri pada Tahun 1959 dan salah
satu dari 5 desa dan kelurahan dalam Kecamatan Berbak.
Sebelumnya Desa Sungai Rambut terletak di Kecamatan Rantau
Rasau kemudian pada Tahun 2004 terjadi pemekaran dari
Kecamatan Rantau Rasau menjadi Kecamatan Berbak. Kecamatan
Berbak pada saat ini sudah berusia 59 (lima puluh sembilan) tahun.
Kecamatan Berbak terdiri dari 5 (lima) desa dan 1 (satu) kelurahan
yaitu Kelurahan Simpang, Desa Telago Limo, Desa Sungai
Rambut, Desa Rantau Rasau, Desa Rantau Makmur dan Desa
Rawasari. Desa Sungai Rambut terdiri dari 8 (delapan) RT dan
55
mempunyai 2 Dusun yaitu : Dusun Teluk Bahagia dan Dusun Selat
Jaya.
“Terwujudnya masyarakat Sungai Rambut yang Mandiri dan
Terpadu (Mandiri Madu)” adalah Visi Desa ini. Visi tersebut
dijabarkan menjadi 3 (tiga) MISI yaitu :
1. Mewujudkan pembangunan masyarakat Sungai Rambut yang
maju
2. Mewujudkan pembangunan masyarakat Sungai Rambut yang
mandiri
3. Mewujudkan pembangunan masyarakat Sungai Rambut yang
terpadu
2. Geografis Desa Sungai Rambut
Desa Sungai Rambut secara administrative terdiri 2 Dusun
dan 8 RT dengan jumlah penduduk 565 jiwa.Luas wilayah menurut
penggunaan yaitu luas pemukiman Desa Sungai Rambut 200 Ha,
luas persawahan 350 Ha dan luas perkebunan 271 Ha. Desa Sungai
Rambut di pimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Ramli.
secara umum keadaan Topografi Desa Sungai Rambut adalah
merupakan daerah dataran rendah dengan curah hujan rata-rata
10,5 mm/bulan. Adapun batas-batas wilayah Desa Sungai Rambut
adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatas dengan Desa Rantau Rasau
2. Sebelah Selatan berbatas dengan Desa Telago Limo
56
3. Sebelah Timur berbatas dengan Taman Nasional Berbak
4. Sebelah Barat berbatas dengan Desa Pematang Mayan.65
B. Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian
1. Keadaan Penduduk
Penduduk Desa Sungai Rambut berjumlah 565 Jiwa dengan
jumlah laki-laki 293 jiwa dan perempuan 272 jiwa. Semua itu
terakumulasi dalam 161 Kepala Keluarga (KK).
Penduduk Desa Sungai Rambut pada umumnya bermata
pencaharian sebagai petani padi dan nelayan. Karena desa ini
mempunyai persawahan yang luas dan jenis tanah yang subur
cocok untuk ditanami padi dan mempunyai aliran sungai yang luas
yaitu dengan ukuran 5000 m2. Masyarakat yang bekerja sebagai
petani padi berjumlah 140 orang laki-laki dan 130 orang
perempuan dan yang bekerja sebagai nelayan berjumlah 145 orang
laki-laki dan 50 orang perempuan. Jadi, kesejahteraan penduduk
Desa Sungai Rambut kehidupannya tergantung terhadap hasil dari
petani dan nelayan. Penduduk desa ini tidak mempunyai kebun
yang dapat diproduksi hanya ada beberapa orang saja yang
mempunyai kebun seperti, Kebun Karet dan Sawit.66
65 Monografi Desa Sungai Rambut 66 Dokumentasi Kantor Desa Sungai Rambut
57
Table 3.1 Mata Pencaharian dan Jumlah Penduduk Desa
Sungai Rambut.
No Mata Pencaharian Jumlah Jiwa
1 Petani 250
2 PNS 7
3 Peternak 20
4 Nelayan 195
5 Pedagang 10
6 Seniman -
Sumber : Kantor Desa Sungai Rambut
2. Perumahan
Sebagian besar rumah penduduk Desa Sungai Rambut
adalah rumah layak huni. Sebagian besar warga sudah
menggunakan listrik untuk keperluan sehari-hari. Jenis perumahan
yang ada di Desa Sungai Rambut adalah sebagai berikut :
Table 3.2 Jenis Perumahan di Desa Sungai Rambut.
No Tipe Bangunan Jumlah (Unit)
1 Permanen 40
2 Tidak Permanen 97
3 Lantai Keramik 5
4 Lantai Semen 5
5 Lantai Tanah 5
Sumber : Kantor Desa Sungai Rambut
58
Dilihat dari jumlah penduduk data penduduk Desa Sungai
Rambut Yang berjumlah 565 jiwa pada Tahun 2018, maka yang
memakai rumah masih berlantai tanah sebanyak 5 Unit.
C. Pendidikan dan Kesehatan
1. Pendidikan
Pada umumnya penduduk Desa Sungai Rambut telah bebas
dari buta huruf dan buta aksara. Berdasarkan data-data yang ada
tingkat pendidikan penduduk Desa Sungai Rambut adalah sebagai
berikut :67
Table 3.3 Tingkat Pendidikan Desa Sungai Rambut
No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)
1 TK 30
2 SD 110
3 SMP 100
4 SMA 95
5 D III 4
6 Strata I 6
7 Sedang Sekolah 120
8 Tidak tamat SD 35
Sumber : Kantor Desa Sungai Rambut
Adapun sarana pendidikan yang terdapat di Desa Sungai
Rambut adalah sebagai berikut :
67 Monografi Desa Sungai Rambut
59
TK : 1 Gedung 27 Murid 2 Guru
Sekolah Dasar : 7 Gedung 84 Murid 8 Guru
Madrasah Diniyah Nurul Falah : 2 Gedung 67 Murid 4 Guru
2. Kesehatan
Di Desa Sungai Rambut belum pernah terjadi dan terjangkit
wabah penyakit menular. Mengenai ibu-ibu hamil, menyusui,
melahirkan dan pemeriksaan kesehatan Balita dilakukan oleh
kader-kader Posyandu yang dibantu petugas Puskesmas Pembantu
dan Bidan Desa.
Adapun sarana kesehatan yang terdapat di Desa Sungai Rambut
yaitu sebagai berikut :
a. Puskesmas : -
b. Posyandu : 1 Unit
c. Klinik : -
d. Bidan Desa : 1 orang
e. Mantri : 1 orang
D. Agama dan Suku
Penduduk Desa Sungai Rambut semuanya beragama islam, karena
berdasarkan data yang diperoleh jumlah penduduk 565 orang dan yang
beragama islam 565 orang. Sedangkan penduduk Desa Sungai Rambut
sebagian besar bersuku Melayu. Berdasarkan data yang diperoleh,
suku Melayu 551 orang, Minagn 1 orang, jawa 9 0rang, Bugis 3 orang
dan Flores 1 orang.
60
E. Keadaan Pemerintahan Desa Sungai Rambut
Dalam menjalankan roda pemerintahan, pemerintahan Desa Sungai
Rambut terdiri atas Kepala Desa dan Lembaga Desa yang juga dibantu
oleh sekretaris Desa serta dua Kepala Dusun dan delapan ketua Rukun
Tetangga. Sekretaris Desa dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh
empat kepala urusan yaitu Kepala Urusan Umum (Kaur)
Pemerintahan, Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan, Kepala Urusan
(Kaur) Keuangan dan Kepala Urusan (Kaur) Umum.
Selain dari Sekretaris dan Kaur-kaur, Kepala Desa juga tidak
terlepas dari bantuan para alim ulama, dan peran pemuka adat dan
masyarakat setempat yang ikut serta dalam pelaksanaan roda
pemerintahan. Dalam melaksanakan roda pemerintahan, pemerintah
Desa Sungai Rambut mengaju pada program pembangunan desa
Sungai Rambut itu sendiri. Berikut Struktur Pemerintah Desa Sungai
Rambut Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
61
STRUKTUR PEMERINTAH DESA SUNGAI RAMBUT
KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG
JABUNG TIMUR
Gambar 3.1 Struktur Pemerintahan Desa Sungai Rambut
Sumber : Kantor Desa Sungai Rambut
Dari Struktur organisasi kepala desa tersebut dapat diketahui
bahwa tugas-tugas pemerintahan desa adalah :
1. Kepala Desa
Kepala Desa dipilih secara langsung oleh masyarakat dan
diangkat oleh Bupati/Walikota atas nama Gubernur dari calon
yang terpilih. Adapun tugas dan kewajiban kepala desa yaitu :
a. Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa
b. Membina kehidupan masyarakat
Kepala Desa
Ramli
Sekretaris Desa
Arafik
Ketua BPD
Aswandi
Sekretaris BPD
Arifin
Kaur
Pemerintahan
As’ad
Kaur Umum
Nuraini
Kaur
Pembangunan
Muslimin
Kadus Teluk Bahagia
Musa
Kadus Selat Jaya
Aidi
62
c. Membina perekonomian desa
d. Memlihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa
e. Mendamaikan perselisihan masyarakat
f. Kepala desa bertanggung jawab kepada rakyat melalui BDP
g. Menyampaikan laporan mengenai tugasnya kepada Bupati.
2. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Mengayomi, yakni menjaga kelestarian adat istiadat yang
berkembang di masyarakat setempat sepanjang menunjang
berlangsungnya pembangunan.
b. Legislasi, yakni merumuskan dan menetapkan peraturan desa
bersama-sama pemerintah desa.
c. Pengawasan, yakni mengawasi pelaksanaan peraturan desa,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) serta
keputusan desa.
d. Menampung aspirasi masyarakat, yaitu menyalurkan aspirasi
yang di dapat dari masyarakat dan disalurkan kepada pejabat
atau instansi yang berwenang.
3. Sekretaris Desa
Sekretaris Desa mempunyai tugas dan wewenang sebagai
berikut :
a. Mewakili kepala desa apabila berhalangan
63
b. Membantu kepala desa dalam menjalankan hak, wewenang,
dan kewajiban sebagai pemimpin pemerintah desa.
4. Kepala Urusan
Kepala urusan berkedudukan sebagai pembantu dari sekretaris
desa dalam bidang maupun tugasnya. Tugasnya adalah sebagai
berikut :
a. Melaksanakan kegiatan-kegiatan urusan pembangunan,
kesejahteraan, keuangan, dan urusan umum sesuai dengan
tugas masing-masing.
b. Melakukan pelayanan administrasi bagi kepala desa.
5. Kepala Dusun
Kepala Dusun merupakan anggota perangkat desa yang
mempunyai fungsi sebagai unsur pelaksana tugas dari kepala desa
dalam wilayah kerjanya.
Selain itu dalam menjalankan roda pemerintahannya Kepala Desa
juga membutuhkan bantuan dari masyarakatnya. Untuk itu
diadakanlah perangkat pembantu desa dalam bentuk RT agar
mempermudah ruang gerak Kepala Desa. Adapun pembantu desa
yang dimaksud adalah sebagai berikut :
64
Tabel 3.4. Daftar Pembantu Tugas kemasyarakatan Desa
Sungai Rambut.
No Nama Jabatan
1 Anwar Ketua RT 01
2 Bejo Ketua RT 02
3 Usman Ketua RT 03
4 Bujang Ketua RT 04
5 Sukri Ketua RT 05
6 Ismail Ketua RT 06
7 Abdullah Ketua RT 07
8 Sukadi Ketua RT 08
Sumber : Kantor Desa Sungai Rambut
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Responden
Setiap responden memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk itu
diperlukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Dalam
penelitian ini jumlah sampel (responden) sebanyak 85 sampel.
Dalam mengisi kuesioner, responden diminta untuk memberikan
identitas diri sebagai penunjang data, jenis kelamin, usia dan
pendidikan terakhir.
a. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
Responden yang telah terpilih dikelompokkan menjadi dua
kelompok berdasarkan jenis kelamin laki-laki atau perempuan
Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
No Karakteristik Jumlah Persentase %
1 Laki-laki 60 70.58%
2 Perempuan 25 29.41%
Jumlah 85 100%
Sumber : data lapangan diolah, 2018
65
66
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa
responden terbanyak adalah laki-laki yaitu 60 orang atau 70.58%.
Sedangkan perempuan yaitu 25 atau 29.41%.
b. Karakteristik Berdasarkan Usia
Responden yang telah dipilih dikelompokkan menjadi tiga
kelompok berdasarkan usia. Untuk mengetahui proporsi
karakteristik berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2
Karakteristik Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase (%)
1 17 – 30 Tahun 15 17.64%
2 31 – 45 Tahun 50 58.82%
3 Di atas 45 Tahun 20 23.52%
Jumlah 85 100%
Sumber : data lapangan diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui reponden
terbanyak pada kategori usia 31-45 tahun sebanyak 50 orang atau
58.82%. Sedangkan pada kategori usia Di atas 45 tahun sebanyak
20 orang atau 23.52% pada kategori 17-30 tahun sebanyak 15
orang atau 17.64%.
67
c. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.3
Pendidikan Responden
No Pendidikan Jumlah %
1 Tidak Sekolah 1 1.17%
2 SD/MI 50 58.82%
3 SMP/MTs 10 11.76%
4 SMA/MA 20 23.52%
5 D III 2 2.35%
6 Strata 1 3 3.52%
Jumlah 85 100%
Sumber : Hasil Olah Data 2018
Dari tabel di atas bahwa sebanyak 1 orang responden tidak
sekolah dengan 1.17%, sebanyak 50 orang responden adalah
lulusan SD/MI dengan 58.82%, sebanyak 10 orang responden
adalah lulusan SMP/MTs dengan 11.76%, sebanyak 20 orang
responden adalah lulusan SMA/MA dengan 23.52%, sebanyak 2
orang responden adalah lulusan DIII dengan 2.35%, sebanyak 3
orang responden adalah lulusan Strata 1 dengan 3.52%.
68
B. Hasil Uji Coba Statistik
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Pengujian untuk menentukan valid atau
tidaknya dengan membandingkan nilai rtabel (dimana nialai rtabel sebesar
0,213). Jika rhitung > rtabel maka item pertanyaan/pernyataan tersebut
dikatakan valid.
a. Alokasi Dana Desa (X)
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Uji Validitas Alokasi Dana Desa (X)
Item
Pernyataan
rhitung
rtabel
Keterangan
1 0,772 0,213 Valid
2 0,706 0,213 Valid
3 0,802 0,213 Valid
4 0,744 0,213 Valid
5 0,721 0,213 Valid
Sumber : Hasil Olah Data 2018
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.4 setiap
pernyataan menghasilkan kuesioner korelasi rhitung yang lebih
besar rtabel. Dengan kata lain, instrumen penelitian yang
69
berjumlah 5 pernyataan untuk alokasi dana desa (X) dinilai
semua butir pernyataan adalah valid.
b. Kesejahteraan Masyarakat Desa
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Uji Validitas
Kesejahteraan Masyarakat Desa (Y)
Item
Pernyataan
rhitung
rtabel
Keterangan
1 0,765 0,213 Valid
2 0,495 0,213 Valid
3 0,773 0,213 Valid
4 0,775 0,213 Valid
5 0,620 0,213 Valid
Sumber : Hasil Olah Data 2018
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.5 setiap
pernyataan menghasilkan kuesioner korelasi rhitung yang lebih
besar rtabel. Dengan kata lain, instrumen penelitian yang
berjumlah 5 pernyataan untuk kesejahteraan masyarakat desa
(Y) dinilai semua butir pernyataan adalah valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabel adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indokator dari variabel atau konstruk.Uji reliabilitas ini
dilakukan terhada item pertanyaan yang dinyatakan valid. Butir
70
pernyataan dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten. Suatu data dikatakan reliable
jika Cronboach Alpha lebih dari 0,6.
a. Alokasi Dana Desa (X)
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Uji Reliabilitas Alokasi Dana Desa (X)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,798 5
Sumber : data lapangan diolah, 2018
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.6 terhadap reliabilitas
kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s Alfha sebesar 0,798. Hal
ini dapat dinyatakan bahwa semua pernyataan dari Alokasi Dana Desa
(X) teruji reliabilitasnya sehingga dinyatakan reliabilitas.
b. Kesejahteraan Masyarakat Desa
Tabel 4.7
Hasil Pengujian Uji Reliabilitas
Kesejahteraan Masyarakat Desa (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,717 5
Sumber : data lapangan diolah, 2018
71
Berdasarkan hasil Pengujian terhadap reliabilitas kuesioner
menghasilkan angka Cronbach’s Alpha sebesar 0,682. Hal ini dapat
dinyatakan bahwa semua pernyataan dari variable Kesejahteraan
Masyarakat Desa (Y) teruji reliabilitasnya sehingga dinyatakan
reliabilitas.
C. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (Uji T)
Uji T menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas
(independent) secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependent. Pengujian ini menggunakan tingkat signifikan 5% dan
melakukan perbandingan antara thitung dan ttabel. Jika nilai thitung > ttabel
maka setiap variabel bebas yang diteliti berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika nilai thitung < ttabel maka setiap
variabel bebas yang diteliti tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat.
Tabel 4.8
Hasil Pengujian T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9,256 1,540 6,011 ,000
ALOKASI DANA
DESA ,558 ,076 ,627 7,337 ,000
a. Dependent Variable: KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA
72
Sumber : data lapangan diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.8 diatas, maka hasil analisis uji t adalah
sebagai berikut :
1. Dari hasil perhitungan data pada tabel di atas, Alokasi Dana
Desa berpengaruh signifikan terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Desa karena Thitung > Ttabel yaitu 7,337 > 1,66342
dan signifikan yang dihasilkan 0,00 < 0,05. Hal ini berarti
variabel alokasi dana desa mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat desa.
b. Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,627a ,393 ,386 1,951
a. Predictors: (Constant), ALOKASI DANA DESA b.Dependent Varable : Kesejahteraan Masyarakat Desa
Sumber : data lapangan diolah, 2018
Nilai Adjusted R Square yaitu sebesar 0,386 (38,6%)
menunjukkan bahwa variabel kesejahteraan masyarakat desa dapat
dijelaskan oleh seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu Alokasi Dana Desa (X). Sedangkan sisanya 61,4%
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian
ini.
73
D. Teknik Analisis Data
1. Regresi Linear Sederhana
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9,256 1,540 6,011 ,000
Alokasi Dana Desa ,558 ,076 ,627 7,337 ,000
a. Dependent Variable: KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA
Sumber : data lapangan diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, persamaan regresi dapat
diperoleh dari Unstandardized Coefficients, dimana koefisien
konstanta sebesar 9,256 dengan standar error 1,540 kemudian
variabel alokasi dana desa memiliki koefisien sebesar 0,558
dengan standar error 0,076, sehingga model regresi yang terbentuk
sebagai berikut:
Y=ɑ + ßX+ e
Y= 9,256 + 0,558 + e
Keterangan :
ɑ : Konstanta
ßX : Koefisien regresi variabel X ( Alokasi Dana Desa)
e : error
74
Dari persamaan regresi di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 9,256. Hal ini berarti
jika semua variabel bebas memiliki nilai nol (0) maka nilai
variabel terikat (kesejahteraan masyarakat desa) sebesar 9,256.
2. Alokasi Dana Desa (X) terhadap kesejahteraan masyarakat
desa. Nilai variabel alokasi dana desa sebesar 0,558. Hal ini
berarti setiap kenaikan alokasi dana desa satu satuan maka
variabel kesejahteraan masyarakat desa (Y) akan naik sebesar
0,558 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari
model regresi adalah tetap.
E. Pembahasan Penelitian
1. Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Desa (Studi Kasus di Desa Sungai Rambut
Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur)
Alokasi dana desa (ADD) adalah merupakan dana yang harus
dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten untuk desa, yang bersumber
dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang
diterima dari kabupaten yang penggunaannya untuk 30% belanja
aparatur dan operasional dan 70% untuk belanja publik dan
pemberdayaan masyarakat.
Menurut Fahrudin (2012) kesejahteraan adalah sebuah kondisi
dimana seorang dapat memenuhi kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan
makanan, pakaian, tempat tinggal, air minum yang bersih serta
75
kesempatan untuk menunjukkan pendidikan dan memiliki pekerjaan
yang memadai yang dapat menunjang kualitas hidupnya sehingga
hidupnya bebas kemiskinan, kebodohan, ketakutan, atau kekhawatiran
sehingga hidupnya aman, tentram, baik lahir maupun batin.
Menurut Todaro dan Stephen C. Smith (2006) kesejahteraan
masyarakat menunjukkan ukuran hasil pembangunan masyarakat
dalam mencapai kehidupan yang lebih baik yang meliputi: Pertama,
peningkatan kemampuan dan pemerataan distribusi kebutuhan dasar
seperti makanan, perumahan, kesehatan, dan perlindungan : kedua,
peningkatan tingkat kehidupan, tingkat pendapatan, pendidikan yang
lebih baik, dan peningkatan atensi terhadap budaya dan nilai
kemanusiaan yang ketiga, memperluas skala ekonomi dan ketersediaan
pilihan sosial dari individu dan bangsa.
Penduduk Desa Sungai Rambut pada umumnya bermata
pencaharian sebagai petani padi dan nelayan. Karena desa ini
mempunyai persawahan yang luas dan jenis tanah yang subur cocok
untuk ditanami padi dan mempunyai aliran sungai yang luas yaitu
dengan ukuran 5000 m2. Masyarakat yang bekerja sebagai petani padi
berjumlah 140 orang laki-laki dan 130 orang perempuan dan yang
bekerja sebagai nelayan berjumlah 145 orang laki-laki dan 50 orang
perempuan. Jadi, kesejahteraan penduduk Desa Sungai Rambut
kehidupannya tergantung terhadap hasil dari petani dan nelayan.
Penduduk desa ini tidak mempunyai kebun yang dapat diproduksi
76
hanya ada beberapa orang saja yang mempunyai kebun seperti, Kebun
Karet dan Sawit.
Besaran jumlah alokasi dana desa dari tahun 2013-2017 yaitu, pada
tahun 2013 yaitu sebesar Rp.81.305.214, dan jumlah alokasi dana desa
pada tahun 2014 itu meningkat yaitu sebesar Rp.159.408.243, dan
pada tahun 2015 dan 2016 itu sama yaitu sebesar Rp.430.970.943.
peningkatan jumlah alokasi dana desa terjadi pada tahun 2017 yang
mencapai Rp. 687.042.552. Dengan adanya peningkatan besaran
jumlah alokasi dana desa ini agar juga dapat meningkatkan
pembangunan sarana dan prasarana yang ada di Desa Sungai Rambut
Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
(MUSRENBANG-DESA) banyak sekali masyarakat menyampaikan
aspirasinya atau usulan. Dan usulan tersebut ditampung oleh anggota
BPD. Akan tetapi usulan masyarakat tersebut ada yang diterima dan
ada juga yang tidak, hal itu dikarnakan masih terbatasnya jumlah dana
yang disalurkan ke desa. Dari usulan masyarakat tersebut hanya usulan
yang dianggap sangat dibutuhkan masyarakat desa sajalah yang akan
dipilih oleh anggota BPD.68
Pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
(MUSRENBANG-DESA) saya yang mewakili masyarakat desa, yang
mengusulkan tentang infrastruktur apa saja yang harus dibangun di
68
Wawancara bersama Bapak Aswan Selaku Anggota BPD Desa Sungai Rambut Jumat
26 Oktober 2018
77
desa. Dan saya mengangap bahwa usulan tersebut merupakan
kebutuhan dari masyarakat setempat. Akan tetapi usulan tersebut ada
juga yang diterima dan ada juga yang tidak, hal itu dikarnakan masih
terbatasnya jumlah dana yang disalurkan ke desa. Dengan adanya
alokasi dana desa ini bisa mensejahterakan kehidupan masyarakat desa
dan juga membantu keadaan ekonomi masyarakat.69
Pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
(MUSRENBANG-DESA) saya mengusulkan seperti pembangunan
madrasah dan masjid, namun usulan tersebut tidaklah diterima
dikarnakan masih terbatasnya jumlah dana yang disalurkan ke desa,
dan alokasi dana desa ini hanya untuk pembangunan infrastruktur yang
sangat dibutuhkan untuk desa.70
Pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
(MUSRENBANG-DESA) saya mengusulkan seperti lapangan bola
kaki, lapangan Badminton, lapangan bola volly, karna saya mengangap
bahwa usulan saya tersebut sangat lah dibutuhkan oleh pemuda
pemudi di Desa. Namun usulan tersebut tidaklah diterima dikarnakan
jumlah dana nya yang masih terbatas.71
69 Wawancara bersama Bapak Sayuti Selaku Tokoh Masyarakat Desa Sungai Rambut
Jumat 26 Oktober 2018 70 Wawancara bersama Bapak Kohar Selaku Tokoh Agama di Desa Sungai Rambut Sabtu
27 Oktober 2018 71
Wawancara bersama Bapak Alamin Selaku Ketua Pemuda Karang Taruna di Desa
Sungai Rambut 27 Oktober 2018
78
Pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
(MUSRENBANG-DESA) saya yang mewakili ibu PKK mengusulkan
peralatan yang dibutukan oleh ibu PKK seperti tenda, prasmanan dll.72
Pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
(MUSRENBANG-DESA) saya mengusulkan tentang tempat
Posyandu, dan usulan tersebut diterima dikarnakan usulan tersebut
juga sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat setempat.73
Dari perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai alokasi dana
desa memiliki nilai thitung sebesar 8,883, sedangkan nilai ttabel yaitu
1,66342. Dengan demikian, nilai thitung > ttabel dengan tingkat signifikan
sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa alokasi dana desa
berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat desa.
Hasi penelitian ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh H. Muhammad Rusydi (2012) melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Alokasi Dana (ADD) Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Desa di Kabupaten Takalar”. Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa alokasi dana desa berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat desa.
72 Wawancara bersama Ibu Ani Selaku Katua PKK di Desa Sungai Rambut Minggu 28
Oktober 2018 73
Wawancara bersama Ibu Sri Selaku Bidan di Des Sungai Rambut Minggu 28 Oktober
2018
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian “ Pengaruh Alokasi Dana
Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa (Studi Kasus di
Desa Sungai Rambut Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung
Jabung Timur)” adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kebijakan alokasi dana desa pada kegiatan
pembangunan desa tersebut belum bisa dikatakan optimal atau
efektif. Hal itu bisa dirasakan oleh masyarakat desa.
2. Berdasarkan wawancara dengan berbagai pihak yaitu bahwa
jumlah alokasi dana desa di Desa Sungai Rambut masih
terbatas, sehingga banyak usulan dari masyarakat yang belum
terlaksana.
3. Berdasarkan uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi linear
sederhana, koefisien determinasi dan uji t. Bahwa variabel
independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap
kesejhateraan masyarakat desa. Hal ini dibuktikan berdasarkan
pengujian dengan t tabel sebesar 1,66342, t hitung untuk
variabel alokasi dana desa sedesar 7.337 . Berdasarkan hasil
tersebut maka t hitung pada variabel alokasi dana desa lebih
besar dari t tabl (1.66342) dan berdasarkan signifikannsi
79
80
<0,005 (0,000 < 0,05 ) dapat di ketahui bahwa H1 di terima dan
H0 di tolak.
B. Saran
1. Untuk pemerintah pusat agar dapat menambah alokasi dana
desa karena dananya sangat minim untuk keperluan desa
tersebut.
2. Perlu adanya dukungan serta keterlibatan pemerintah daerah
dalam memberikan pelatihan kepada perangkat desa agar dapat
menjalankan tugas dan fungsinya dibidang pengelolaan alokasi
dana desa yang efektif dan efisien.
3. Perlu ditingkatkan dalam penyusunan kegiatan perencanaan
secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat desa, agar
masyarakat desa dapat terlibat aktif dalam program
pembangunan desa.
4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih mendalami lagi data
tentang program ADD atau dapat menambah variabel bebas
lainnya dan tidak lupa menambahkan subyek penelitian dan
latar belakang berbeda untuk mendapatkan hasil yang lebih
komprehensif.
81
DAFTAR PUSTAKA
A. Literature
Al-Qur’an dan terjemahannya, Departemen Agama Republik Indonesia
(Sygma,PPPA DQ)
Chabib Sholeh dan Heru Rachmansjah, Pengelolaan Keuangan Desa,
(Bandung : Fokusmedia, 2014).
Husain umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta :
Raja Grafindo Persada, 2007).
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada, 2013).
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam : Pendekatan Kuantitatif,
(Jakarta : Rajawali Pers, 2013).
Sugiyono, Cara Mudah Menyusun : Skripsi, Tesis, dan Disertasi, (Bandung :
Alfabeta, 2013).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung :
Alfabeta, 2009).
Sumiro Maskun, Pembangunan Masyarakat Desa, Azas Kebijakan dan
Manajemen, (Yogyakarta : Mandala, 1993),
Teguh M, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Dian Rakyat, 2000).
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi : Syariah
Press, 2014).
Umar Husai, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis, (Jakarta :
Rajawali Pers, 2007).
V. Wiratna Sujarweni, Akuntansi Desa, (Yogyakarta : Pustaka Baru Press,
2015).
B. Sumber Lain
Anita Wulandari, Skripsi: “ Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD)
2016 Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Dalam
Perspektif Eknomi Islam (Studi di Kecamatan Padang Cermin Kabupaten
Pesawaran”), (Pesawaran : UIN Raden Intan Lampug, 2017).
Erni Taher, Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Pemberdayaan dan
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Pada Desa Jaya Mkamur
82
Kecamatan Binongko Kabupaten Wakatobi), Skripsi Universitas Halu Oleo
Kendari, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ilmu Ekonomi, (2018)
Friska Kusuma Wardani, Skripsi : “Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
Dalam Upaya Pembangunan Pedesaan di Desa Sumberrejo Kecamatan
Donorojo Kabupaten Jepara”. (Jepara : Universitas Di Ponegoro
Semarang, 2012).
Hasman Husin Sulumin, “ Pertanggungjawaban Penggunaan Alokasi Dana
Desa di Kabupaten Donggala”, E-Jurnal Katalogis, Vol. 3. No. 1,
(Januari 2015).
Helen Florensi, “Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam
Memberdayakan Masyarakat Desa di Desa Cerme Kecamatan Grogol
Kabupaten Kediri, Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik, Vol. 13.
No. 1, (Desember 2013).
H. Muhammad Rusydi, “Pengaruh Alokasi Dana Desa (ADD) Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat Desa di Kabupaten Takalar, Jurnal Ekonomi
Balance, Vol. 8. No. 2, (Desember 2012).
Kristina Komiti Killa, “Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Meningkatkan
Pemberdayaan Masyarakat di Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng
Kabupaten Kutai Timur”, E-Jurnal Administrasi Negara, Vol. 5. No. 1,
(2017).
Sanusi DB. Paranoan, Achmad Djumlani, “Implementasi Kebijakan Alokasi
Dana Desa (ADD) di Desa Balansiku Kecamatan Sebatik Kabupaten
Nunukan”, E-Journal Administrative Reform, Vol. 2. No. 3, (2014).
Samsul Baharim, Skripsi : “Studi Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa
dan Dana Desa di Desa Bungi Kecamatan Kontunaga Kabupaten
Muna”. (Muna : Universitas Halu Oleo Kendari, 2017).
Siti Ainul Wida, Skripsi : “Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa
(ADD) di Desa- desa Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi”,
(Banyuwangi : Universitas Jember, 2016).
Sri Lestari, Skripsi : “Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa
(ADD) (Studi Kasus di Wilayah Kecamatan Banyudono)”, (Banyudono :
IAIN Surakarta, 2017).
83
HASIL UJI VALIDITAS
Variabel X (Alokasi Dana Desa)
Correlations
ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5
TOTAL_SKO
R
ITEM_1 Pearson
Correlation 1 ,738
** ,565
** ,348
** ,382
** ,772
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 85 85 85 85 85 85
ITEM_2 Pearson
Correlation ,738
** 1 ,456
** ,309
** ,286
** ,706
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,004 ,008 ,000
N 85 85 85 85 85 85
ITEM_3 Pearson
Correlation ,565
** ,456
** 1 ,475
** ,472
** ,802
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 85 85 85 85 85 85
ITEM_4 Pearson
Correlation ,348
** ,309
** ,475
** 1 ,518
** ,744
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,004 ,000 ,000 ,000
N 85 85 85 85 85 85
ITEM_5 Pearson
Correlation ,382
** ,286
** ,472
** ,518
** 1 ,721
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,008 ,000 ,000 ,000
N 85 85 85 85 85 85
TOTAL_SKO
R
Pearson
Correlation ,772
** ,706
** ,802
** ,744
** ,721
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 85 85 85 85 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
84
Variabel Y (Kesejahteraan Masyarakat Desa)
Correlations
ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5
TOTAL_SKO
R
ITEM_1 Pearson
Correlation 1 ,303
** ,600
** ,523
** ,210 ,765
**
Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000 ,053 ,000
N 85 85 85 85 85 85
ITEM_2 Pearson
Correlation ,303
** 1 ,277
* ,169 ,041 ,495
**
Sig. (2-tailed) ,005 ,010 ,122 ,708 ,000
N 85 85 85 85 85 85
ITEM_3 Pearson
Correlation ,600
** ,277
* 1 ,473
** ,362
** ,773
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,010 ,000 ,001 ,000
N 85 85 85 85 85 85
ITEM_4 Pearson
Correlation ,523
** ,169 ,473
** 1 ,434
** ,775
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,122 ,000 ,000 ,000
N 85 85 85 85 85 85
ITEM_5 Pearson
Correlation ,210 ,041 ,362
** ,434
** 1 ,620
**
Sig. (2-tailed) ,053 ,708 ,001 ,000 ,000
N 85 85 85 85 85 85
TOTAL_SKO
R
Pearson
Correlation ,765
** ,495
** ,773
** ,775
** ,620
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 85 85 85 85 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
85
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel X (Alokasi Dana Desa)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,798 5
Variabel Y (Kesejahteraan Masyarakat Desa)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,717 5
HASIL UJI PARSIAL (UJI T)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9,256 1,540 6,011 ,000
ALOKASI DANA
DESA ,558 ,076 ,627 7,337 ,000
a. Dependent Variable: KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA
86
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,627a ,393 ,386 1,951
a. Predictors: (Constant), ALOKASI DANA DESA
HASIL UJI REGRESI LINEAR SEDERHANA
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9,256 1,540 6,011 ,000
ALOKASI DANA
DESA ,558 ,076 ,627 7,337 ,000
a. Dependent Variable: KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA
87
KUISIONER PENELITIAN
PENGARUH ALOKASI DANA DESA TERHADAP
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA (STUDI KASUS DI DESA
SUNGAI RAMBUT KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG
JABUNG TIMUR)
A. Data Responden
1. Nama :
2. Usia :
3. Pendidikan terakhir :
B. Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Kesehateraan Masyarakat
Desa (Studi Kasus Di Desa Sungai Rambut Kecamatan Berbak
Kabupaten Tanjung Jabung Timur)
Petunjuk pengisian kuisioner bagian :
1. Bacalah sejumlah pertanyaaan di bawah ini dengan teliti.
2. Anda dimohon untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan
anda secara objektif dengan memberikan tanda (√) pada salah satu
kriteria yang paling mewakili diri anda untuk setiap pertanyaan
dibawah ini.
3. Pilihlah jawaban yang tersedia :
STS : apabila Anda merasa Sangat Tidak Setuju
TS : apabila Anda merasa Tidak setuju
N : apabila Anda merasa Ragu-ragu
S : apabila Anda merasa Setuju
SS : apabila Anda merasa Sangat Setuju
4. Skor yang diberikan tidak mengandung nilai jawaban benar
ataupun salah, melainkan menunjukkan kesesuaian penilaian Anda
terhadap isi setiap pernyataan.
5. Dimohon dalam memberikan penilaian tidak ada pernyataan yang
terlewatkan.
88
1. ALOKASI DANA DESA (X)
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
TRANSPARAN
1. Adanya musyawarah yang
melibatkan masyarakat desa
2. Pemerintah desa terbuka informasi
tentang dokumen pengelolaan
alokasi dana desa
AKUNTABEL
3. Adanya pengawasan oleh tim
pelaksana alokasi dana desa
4. Adanya laporan pertanggung
jawaban pengelolaan alokasi dana
desa
PARTISIPASI
5. Masyarakat desa terlibat dalam
dalam perencanaan dan
pelaksanaan pengelolaan alokasi
dana desa
2. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA (Y)
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
KEADILAN SOSIAL
1. Adanya fasilitas pendidikan
2. Adanya fasilitas kesehatan
3. Dengan adanya alokasi dana desa
dapat mensejahterakan kehidupan
masyarakat desa
KEADILAN EKONOMI
4. Dengan adanya alokasi dana desa
dapat membantu keadaan ekonomi
masyarakat desa
KEADILAN DEMOKRASI
5. Masyarakat desa dapat mengakses
informasi tentang perencanaan dan
pelaksanaan pengelolaan alokasi
dana desa
89
KUISIONER PENELITIAN
PENGARUH ALOKASI DANA DESA TERHADAP
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA (STUDI KASUS DI DESA
SUNGAI RAMBUT KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG
JABUNG TIMUR)
C. Data Responden
4. Nama :
5. Usia :
6. Pendidikan terakhir :
D. Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Desa (Studi Kasus Di Desa Sungai Rambut
Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur)
Petunjuk pengisian kuisioner bagian :
6. Bacalah sejumlah pertanyaaan di bawah ini dengan teliti.
7. Anda dimohon untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan
anda secara objektif dengan memberikan tanda (√) pada salah satu
kriteria yang paling mewakili diri anda untuk setiap pertanyaan
dibawah ini.
8. Pilihlah jawaban yang tersedia :
STS : apabila Anda merasa Sangat Tidak Setuju
TS : apabila Anda merasa Tidak setuju
N : apabila Anda merasa Ragu-ragu
S : apabila Anda merasa Setuju
SS : apabila Anda merasa Sangat Setuju
9. Skor yang diberikan tidak mengandung nilai jawaban benar
ataupun salah, melainkan menunjukkan kesesuaian penilaian Anda
terhadap isi setiap pernyataan.
10. Dimohon dalam memberikan penilaian tidak ada pernyataan yang
terlewatkan.
90
3. ALOKASI DANA DESA (X)
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
TRANSPARAN
1. Adanya musyawarah yang
melibatkan masyarakat desa
2. Pemerintah desa terbuka informasi
tentang dokumen pengelolaan
alokasi dana desa
AKUNTABEL
3. Adanya pengawasan oleh tim
pelaksana alokasi dana desa
4. Adanya laporan pertanggung
jawaban pengelolaan alokasi dana
desa
PARTISIPASI
5. Masyarakat desa terlibat dalam
dalam perencanaan dan
pelaksanaan pengelolaan alokasi
dana desa
4. Kesejahteraan Masyarakat Desa (Y)
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
KEADILAN SOSIAL
1. Adanya fasilitas pendidikan
2. Adanya fasilitas kesehatan
3. Dengan adanya alokasi dana desa
dapat mensejahterakan kehidupan
masyarakat desa
KEADILAN EKONOMI
4. Dengan adanya alokasi dana desa
dapat membantu keadaan ekonomi
masyarakat desa
KEADILAN DEMOKRASI
5. Masyarakat desa dapat mengakses
informasi tentang perencanaan dan
pelaksanaan pengelolaan alokasi
dana desa
91
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Desi Hariyani
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Sungai Rambu, 22 Desember 1995
Nim : SES 141264
Alamat : Sungai Rambut, Kecamatan Berbak,
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Nama Ayah : Sayuti
Nama Ibu : Raja Rani
B. Riwayat Pendidikan
1. Madrasah Ibtidaiyah Parit 9 kiri : 2008
2. MTs Subulussalam Mendahara Tengah : 2011
3. MA Subulussalam Mendahara Tengah : 2014
4. UIN STS Jambi : 2018