Dana Alokasi Khusus 1

download Dana Alokasi Khusus 1

of 25

Transcript of Dana Alokasi Khusus 1

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    1/25

    3. DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)Sesuai dengan Pasal 39 undang-undang Nomor 33 Tahun 2004

    disebutkan bahwa Dana Alokasi Khusus (DAK) dialokasikan kepada pemerintahdaerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah.

    sementara itu, Pasal 51 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005

    menyebutkan bahwa DAK dialokasikan kepada daerah tertentu untuk mendanai

    kegiatan khusus yang merupakan bagian dari program yang menjadi prioritas

    nasional dan menjadi urusan daerah.

    Pengertian DAK diatur dalam Pasal 1 angka 23 Undang-Undang

    Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Keuangan Pusat

    dan Keuangan Daerah, yang menyebutkan bahwa:

    Dana Alokasi Khusus, selanjutnya disebut DAK adalah dana yang bersumber

    dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan

    untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan

    sesuai dengan prioritas nasional.

    Pasal 162 UU No.32/2004 menyebutkan bahwa DAK dialokasikan

    dalam APBN untuk daerah tertentu dalam rangka pendanaan desentralisasi untuk

    (1) membiayai kegiatan khusus yang ditentukan Pemerintah Pusat atas dasar

    prioritas nasional dan (2) membiayai kegiatan khusus yang diusulkan daerah

    tertentu.

    Unsur-unsur DAK dapat disimpulkan sebagai berikut:

    a. Merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN;b. Dialokasikan kepada daerah tertentu;c. Digunakan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah;d. Kegiatan khusus yang didanai dengan DAK harus sesuai dengan prioritas

    nasional/fungsi yang telah ditetapkan dalam APBN;

    e. DAK ditentukan oleh Pemerintah Pusat dan/atau diusulkan oleh daerahtertentu;

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    2/25

    f. DAK diperuntukan guna membiayai kegiatan fisik pelayanan masyarakatdengan umur ekonomis yang panjang.

    A.Formulasi Kebijakan Dana Alokasi Khusus TA 2012Formulasi yang berkaitan dengan alokasi DAK secara garis besar dapat

    dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu (1) arah dan penggunaan DAK, (2)

    penetapan program dan kegiatan, (3) penghitungan alokasi DAK, dan (4)

    administrasi pengelolaan DAK.

    1)Arah dan Penggunaan DAKArah Kebijakan DAK Tahun 2012, yaitu:

    a)Mendukung pencapaian prioritas nasional, termasuk program-programprioritas nasional yang bersifat lintas sektor/kewilayahan sesuai dengan

    kerangka pengeluaran jangka menengah (medium term expenditure

    framework) dan penganggaran berbasis kinerja (performance based

    budgeting);

    b)Membantu daerah-daerah yang memiliki kemampuan keuangan relativerendah dalam membiayai pelayanan publik dalam rangka pemerataan

    pelayanan dasar dan mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimal

    (SPM).

    c)Meningkatkan kualitas perhitungan alokasi dak, serta mempercepatpenyusunan petunjuk teknis penggunaan DAK yang ditujukan untuk

    mendorong penyusunan APBD yang efektif, efisien, dan tepat waktu.

    d)Meningkatkan koordinasi pengelolaan DAK secara utuh dan terpadu dipusat dan daerah sehingga terwujud sinkronisasi kegiatan dak dengankegiatan lain yang didanai dari sumber-sumber pendanaan lainnya.

    e)Meningkatkan penyediaan data-data teknis yang akurat sebagai basiskebijakan kementerian dan lembaga dalam rangka meningkatkan

    keserasian dan menghindari duplikasi kegiatan antar bidang DAK.

    f) Mendorong penggunaan kinerja pelaporan sebagai salah satupertimbangan dalam penyusunan kriteria pengalokasian DAK.

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    3/25

    DAK Tahun 2012 digunakan untuk mendanai kegiatan di 19 bidang,

    yaitu: (1) Pendidikan; (2) Kesehatan; (3) Infrastruktur Jalan; (4)

    Infrastruktur Irigasi; (5) Infrastruktur Air Minum; (6) Infrastruktur sanitasi;

    (7) Prasarana Pemerintahan Daerah; (8) Kelautan dan Perikanan; (9)

    Pertanian; (10) lingkungan Hidup; (11) Keluarga Berencana; (12)

    Kehutanan; (13) sarana Perdagangan; (14) sarana dan Prasarana daerah

    tertinggal; (15) listrik Perdesaan; (16) Perumahan dan Kawasan

    Permukiman; (17) Keselamatan Transportasi Darat; (18) Transportasi

    Perdesaan; serta (19) sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan.

    2)Penetapan Program Dan KegiatanSebagaimana diketahui bahwa kegiatan khusus yang di danai dari

    DAK merupakan bagian dari program yang menjadi prioritas nasional dan

    menjadi urusan daerah. Pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun

    2005 menyatakan bahwa program yang menjadi prioritas nasional dimaksud

    dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun anggaran

    bersangkutan. Berdasarkan prioritas nasional sebagaimana tercantum dalam

    RKP tersebut, menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus dan ditetapkan

    setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan,

    dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional. selanjutnya,

    menteri teknis menyampaikan kegiatan khusus yang telah ditetapkan

    tersebut kepada Menteri Keuangan.

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    4/25

    Penetapan Program dan Kegiatan

    3)Penghitungan Alokasi DAKPenghitungan alokasi DAK dilakukan melalui 2 tahapan, yaitu:

    a)Penentuan daerah tertentu yang menerima alokasi DAKb)Penentuan besaran alokasi DAK masing-masing daerah.

    Penentuan daerah tertentu yang mendapat alokasi DAK harus

    memenuhi kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. sementara itu,

    penentuan besaran alokasi DAK masing-masing daerah ditentukan dengan

    Musyawarah

    Perencanaan

    Pembangunan

    (Musrenbangnas)

    Rencana Kerja

    Pemerintah (RKP)

    Program (Prioritas

    Nasional)

    Kegiatan Khusus

    Menteri Teknis

    Departemen

    Dalam Negeri

    Departemen

    Keuangan

    (1)

    Bappenas

    (2)

    (3)

    (4)

    (4) (4)

    (5)

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    5/25

    perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria

    teknis.

    a)Kriteria Umum

    Sesuai dengan pasal 40 undang-undang Nomor 33 Tahun 2004

    dinyatakan bahwa alokasi DAK mempertimbangkan kemampuan

    Keuangan Daerah dalam APBD. Kriteria umum dihitung untuk melihat

    kemampuan APBD untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan dalam

    rangka pembangunan daerah yang dicerminkan dari penerimaan umum

    APBD dikurangi belanja pegawai. Dalam bentuk rumus, kriteria umum

    tersebut dapat ditunjukkan pada beberapa persamaan di bawah ini:

    Penerimaan umum = PAD + DAU + (DBH DBHDR)

    Belanja Pegawai Daerah = Belanja PNSD

    Dimana:

    PAD = Pendapatan Asli Daerah

    APBD = Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

    DAU = Dana Alokasi umum

    DBH = Dana Bagi Hasil

    DBHDR = Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi

    PNSD = Pegawai Negeri sipil Daerah

    Kemampuan keuangan daerah dihitung melalui indeks fiskal neto

    (IFN) tertentu yang ditetapkan setiap tahun. Dalam tahun 2012, arah

    kebijakan umum DAK adalah untuk membantu daerah-daerah yang

    kemampuan keuangan daerahnya relatif rendah. Hal ini diterjemahkan

    bahwa DAK dialokasikan untuk daerah-daerah yang kemampuan

    keuangan daerahnya berada di bawah rata-rata nasional atau IFN-nya

    Kemampuan Keuangan Daerah = Penerimaan Umum APBD Belanja

    Pegawai Daerah

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    6/25

    kurang dari 1 (satu). Dalam hal ini, rata-rata kemampuan keuangan

    daerah secara nasional dihitung dengan menggunakan rumus di bawah

    ini.

    Selanjutnya, perhitungan IFN dilakukan dengan membagi

    kemampuan keuangan daerah dengan rata-rata nasional kemampuan

    keuangan daerah. Jika IFN < 1, atau dengan kata lain daerah tersebut

    memiliki kemampuan keuangan daerah lebih kecil dibandingkan dengan

    rata-rata nasional, maka daerah tersebut mendapatkan prioritas dalam

    memperoleh DAK. Rumus IFN dapat dilihat di bawah ini.

    b)Kriteria KhususDitetapkan dengan memperhatikan peraturan perundang-

    undangan, dan karakteristik daerah. untuk daerah provinsi, kabupaten

    dan kota di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat serta seluruh daerah

    tertinggal diprioritaskan mendapatkan alokasi DAK. Karakteristik daerah

    yang meliputi :

    1. Untuk Provinsi :a. Daerah tertinggal

    b. Daerah pesisir dan/atau kepulauanc. Daerah perbatasan dengan negara laind. Daerah rawan bencana

    Rata-rata Kemampuan Keuangan

    Daerah secara Nasional

    Kemampuan Keuangan Daerah Z

    Rata-rata Nasional Kemampuan

    Keuangan Daerah

    =

    Indeks Fiskal Netto Daerah Z

    Kemampuan Keuangan Daerah Z

    Rata-rata Nasional Kemampuan

    Keuangan Daerah

    =

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    7/25

    e. Daerah ketahanan panganf. Daerah pariwisata

    2. Untuk Kabupaten dan Kota :a. Daerah tertinggal

    b. Daerah pesisir dan/atau kepulauanc. Daerah perbatasan dengan negara laind. Daerah rawan bencanae. Daerah ketahanan panganf. Daerah pariwisata

    c)Kriteria TeknisKriteria teknis dirumuskan oleh kementerian negara/departemen

    teknis terkait. Kriteria teknis tersebut dicerminkan dengan indikator-

    indikator yang dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi sarana-

    prasarana pada masing-masing bidang/kegiatan yang akan didanai oleh

    DAK.

    1. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup Kegiatan DAK PendidikanLingkup Kegiatan

    a. SD/SDlB : menuntaskan rehabilitasi ruang kelas rusak berat danpembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya dan sarana

    untuk peningkatan mutu pendidikan

    b. SMP/SMPlB :1)rehabilitasi ruang kelas (RK) rusak sedang dan berat,2)membangun ruang kelas baru (RKB) untuk memenuhi

    kesenjangan antara jumlah rombongan belajar (rombel) denganjumlah RK yang ada dan memenuhi target APK di tahun 2015;

    3)membangun ruang perpustakaan beserta perabotnya; dan4)membangun ruang belajar lainnya termasuk penyediaan alat

    pendidikan untuk laboratorium IPA, komputer, bahasa, dan

    ruang ketrampilan/serbaguna

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    8/25

    Indikator Teknis

    a. SD1)

    Jumlah Ruang Kelas Rusak Sedang

    2)Jumlah Ruang Kelas Rusak Berat3)Jumlah SD yang Belum Memiliki Perpustakaan4)Angka Partisipasi Murni (APM) SD

    b. SMP1)Jumlah ruang belajar rusak sedang SMP/SMPlB2)Jumlah ruang belajar rusak berat SMP/SMPlB3)Jumlah SMP/SMPlB yang belum memiliki perpustakaan4)Jumlah ruang kelas baru (RKB) yang masih dibutuhkan sekolah5)Jumlah ruang belajar lain (RBl) yang masih dibutuhkan sekolah6)Jumlah SMP/SMPlB yang masih membutuhkan alat laboratorium I

    PA

    7)Jumlah SMP/SMPlB yang masih membutuhkan alat peragamatematika

    8)Jumlah SMP/SMPlB yang masih membutuhkan alat peraga IPS9)Jumlah SMP/SMPlB yang masih membutuhkan alat olahraga10) Jumlah SMP/SMPlB yang masih membutuhkan alat kesenian11) Jumlah SMP/SMPlB yang masih membutuhkan alat laboratorium

    bahasa

    12) Capaian Partisipasi Pendidikan (Angka Partisipasi KasarSMP/SMPlB)

    2. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup Kegiatan DAK KesehatanLingkup Kegiatan

    a.pelayanan kesehatan dasar yakni pemenuhan sarana, prasarana danperalatan bagi puskesmas dan jaringannya, antara lain meliputi

    peningkatan puskesmas mampu menjalankan persalinan normal,

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    9/25

    pembangunan puskesmas baru termasuk rumah dinas tenaga

    kesehatan; serta Pembangunan Poskesdes;

    b.pelayanan kesehatan rujukan, antara lain meliputi pemenuhanfasilitas tempat tidur kelas III Rs, pemenuhan sarana, prasarana dan

    peralatan PoNEK Rs, serta pemenuhan sarana, prasarana dan

    peralatan untuk pelayanan darah;

    c.pelayanan kefarmasian, antara lain meliputi pengadaan obat danperbekalan kesehatan, pembangunan baru/rehabilitasi dan

    penyediaan sarana pendukung instalasi farmasi kabupaten dan

    kota, dan pembangunan baru instalasi farmasi gugus pulau/satelit

    dan sarana pendukungnya

    Indikator Teknis

    a. Pelayanan Dasar1)Jumlah poskesdes, Jumlah Desa dan usulan Poskesdes2)Jumlah Puskesmas, jumlah penduduk, usulan puskesmas3)Jumlah Puskesmas PoNED, usulan puskesmas PoNED4)IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat)5) luas Wilayah

    b. Pelayanan Rujukan Provinsi dan Kab/kota1)BoR Klas III2)sarana prasarana PoNEK Rs3)sarana Prasarana Pelayanan Darah4)sarana Prasarana IgD Rs di Rs Pemerintah type D

    c.

    Farmasi1)Jumlah penduduk miskin data jamkesmas Th 20112)Jumlah penduduk3)Anggaran obat dan Perbekkes APBD 2 Th 20114)Prediksi sisa stok obat s/d Desember 20115)Kondisi sarana prasarana Instalasi Farmasi6)Kondisi sarana prasarana pendukung Instalasi Farmasi

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    10/25

    3. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Bidang InfrastrukturLingkup Kegiatan

    a. Bidang Infrastruktur Jalan Pemeliharaan berkala jalan danjembatan provinsi / kabupaten / kota, peningkatan kapasitas jalan

    dan jembatan provinsi / kabupaten / kota, serta pembangunan jalan

    dan jembatan provinsi/kabupaten/kota

    b. Bidang Infrastruktur Irigasi rehabilitasi jaringan irigasi padadaerah irigasi yang rusak agar kualitas layanan irigasi dapat segera

    kembali seperti sedia kala, dan peningkatan/pembangunan jaringan

    irigasi sebagai perwujudan kontribusi daerah terhadap pemenuhan

    target nasional tersebut.

    c. Bidang Infrastruktur Air Minum mendorong peningkatansambungan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

    (MBR) di perkotaan, pemasangan master meter untuk masyarakat

    miskin perkotaan; serta peningkatan pelayanan air minum di lokasi

    rawan air dan/atau terpencil.

    d. Bidang Infrastruktur sanitasi untuk air limbah, persampahan, dandrainase, pengembangan prasarana dan sarana air limbah komunal;

    pengembangan fasilitas pengurangan sampah dengan pola 3R

    (reduce, reuse, dan recycle), serta pengembangan prasarana dan

    sarana drainase mandiri yang berwawasan lingkungan,

    ecodrainage, drainase skala kawasan.

    Indikator Teknis

    a. Bidang Infrastruktur Jalan1)Panjang Jalan2)Panjang Jalan Kondisi Tidak Mantap3) luas Wilayah4)Jumlah Penduduk5)Besaran APBD Pembangunan tahun berjalan

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    11/25

    6)Alokasi sektor Jalan (di luar DAK)7)Pelaporan

    b. Bidang Infrastruktur Irigasi1) luas Daerah Irigasi2)Kondisi Daerah Irigasi3)Rata-rata produksi pada sawah4) luas Wilayah5)Besaran APBD Pembangunan tahun berjalan6)Alokasi sektor Irigasi (di luar DAK)7)Pelaporan

    c. Bidang Infrastruktur Air Minum1)Jumlah Desa/Kelurahan Rawan Air Bersih2)Jumlah Penduduk Miskin3)Cakupan Air Minum4)Besaran APBD Pembangunan Tahun Berjalan5)Alokasi sector Air Minum (diluar DAK)6)Pelaporan

    d. Bidang Infrastruktur sanitasi1)Jumlah Desa/Kelurahan Rawan sanitasi2)Jumlah Penduduk Miskin3) luas Wilayah Kumuh4)Cakupan Pelayanan sanitasi5)Besaran APBD Pembangunan tahun berjalan6)Alokasi sektor sanitasi (di luar DAK)7)

    Pelaporan

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    12/25

    4. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Kelautan dan PerikananLingkup Kegiatan

    Pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkaptermasuk didalamnya pengadaan kapal untuk DAK provinsi;

    pengembangan sarana dan prasarana perikanan budidaya;

    pengembangan sarana dan prasarana pengolahan, peningkatan mutu

    dan pemasaran hasil perikanan; pengembangan sarana dan prasarana

    pemberdayaan ekonomi masyarakat di pesisir dan pulau-pulau kecil;

    pengembangan sarana dan prasarana pengawasan sumber daya

    kelautan dan perikanan; pengembangan sarana dan prasarana

    penyuluhan perikanan; dan pengembangan sarana statistik kelautan

    dan perikanan.

    Indikator Teknis

    a. Provinsi1)Produksi Tangkap2)Panjang Pantai3)Jumlah Nelayan

    b. Kab/Kota1) Jumlah Produksi Perikanan (ton)2) Jumlah Kapal Berlabuh (unit)3) Jumlah Pangkalan Pendaratan Ikan (unit)4) luas lahan Budidaya (ha)5) Jumlah Tenaga Kerja Perikanan (orang)6) Jumlah Pokmaswas (kelompok)7) luas Kawasan Konservasi Perairan (ha)8) Jumlah Pasar Ikan Tradisional (unit)9) Jumlah unit Pengolahan Ikan (unit)10) Jumlah Penyuluh Perikanan (orang)11) Jumlah Kawasan Minapolitan (kawasan)

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    13/25

    5. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK PertanianLingkup Kegiatan

    a.perluasan areal pertanian;b.penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan air;c.penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan lahan;d.penyediaan lumbung pangan masyarakat atau gudang pangan

    pemerintah;

    e.pembangunan/rehabilitasi Balai Penyuluhan Pertanian diKecamatan;

    f. penyediaan prasarana dan sarana Balai Perbenihan/Perbibitang. Kabupaten untuk Tanaman Pangan / Hortikultura / Perkebunan /

    Peternakan;

    h.pembangunan/rehabilitasi Pusat/Pos/Klinik Pelayanan KesehatanHewan dan Inseminasi Buatan;

    i. penanganan pasca panen.Indikator Teknis

    a. luas Penggunaan lahanb. Jumlah Balai Penyuluhan Pertanianc. Jumlah Penyuluh Pertaniand. Jumlah Balai Benih/Perbibitane. Jumlah Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan)/Pos Inseminasi

    Buatan (IB)

    6.Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Lingkungan HidupLingkup Kegiatan

    Pemantauan kualitas air yang dilakukan melalui kegiatan

    pembangunan gedung laboratorium, penyediaan sarana dan prasarana

    pemantauan kualitas air, pembangunan laboratorium bergerak, dan

    kendaraan operasional; pengendalian pencemaran melalui kegiatan

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    14/25

    penerapan teknologi sederhana untuk pengurangan limbah), Taman

    Kehati, Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAl) medik dan usaha Kecil

    dan Menengah (uKM), dan pengadaan kendaraan pengangkut sampah;

    pengendalian polusi udara melalui kegiatan pengadaan alat pemantau

    kualitas udara; serta perlindungan sumber daya air melalui kegiatan

    penanaman di luar kawasan hutan, dan pengadaan papan informasi.

    Indikator Teknis

    a. Kepadatan pendudukb. Panjang sungai tercemarc. luas tutupan lahand. Bentuk kelembagaane. Ruang tutupan hijauf. Volume sampahg. Kinerja Pelaporan/Pelaksanaan DAK

    7. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Prasarana PemerintahanDaerahLingkup Kegiatan

    Pembangunan kantor Bupati, Walikota, sekretariat Daerah,

    DPRD, sekretariat DPRD, Dinas, Badan dan Kantor sKPD lainnya.

    Indikator Teknis

    a. Jumlah sKPD yang belum memiliki kantor sendirib. Jumlah sKPD yang kondisinya rusakc. Daerah yang pindah ibukotad. luas Praspem yang masih dibutuhkan

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    15/25

    8. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Keluarga BerencanaLingkup Kegiatan

    Penyediaan sarana mobilitas (motor) dan sarana pengelolaandata berbasis teknologi informasi (Personal computer) bagi

    PKB/PlKB/PPlKB, pemenuhan sarana pelayanan KB di Klinik KB

    statis (Implant Kit, IUD Kit) dan sarana Pelayanan KB Keliling

    (MuYAN) dan pembangunan gudang Alat/obat Kontrasepsi, dan

    penyediaan sarana dan prasarana penerangan KB keliling (MuPEN),

    pengadaanPublic Adress dan KIE.

    Indikator Teknis

    a. Indeks Penyuluh KB / Petugas lapangan KBb. Indeks Pengendali Petugas lapangan KBc. Indeks Jumlah Desa / Kelurahand. Indeks Jumlah Kecamatane. Indeks Klinik KB

    9. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK KehutananLingkup Kegiatan

    Rehabilitasi hutan produksi, hutan lindung, lahan kritis, Tahura

    dan Hutan Kota; sarana dan prasarana pengamanan hutan; sarana dan

    prasarana Taman Hutan Rakyat (Tahura); sarana dan prasarana KPH;

    serta sarana dan prasarana penyuluhan.

    Indikator Teknis

    a. Kab/ Kota1) luas Wilayah2) luas Hutan Mangrove3) luas lahan Kritis4) luas lahan Kritis di luar Kawasan

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    16/25

    5) luas Hutan lindung6) luas Kawasan Konservasi7) luas lahan gambut8) Daerah Penghasil/Jumlah DBH yang Diperoleh9) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)10) Rencana Reboisasi Hutan dan lahan (RHl)11) Pelaporan

    b. Provinsi1) luas Tahura2) luas Kawasan Konservasi3)Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)4)Rencana Reboisasi Hutan dan lahan (RHl)5)Pelaporan

    10. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Sarana PerdaganganLingkup Kegiatan

    Mendanai kegiatan pembangunan dan pengembangan pasar

    tradisional; peningkatan sarana metrologi legal; serta pembangunan

    gudang, fasilitas dan peralatan penunjangnya dalam kerangka sistem

    Resi gudang.

    Indikator Teknis

    a. Pembangunan, Perluasan dan Renovasi Pasar Tradisional :1)Jumlah desa yang tdk memiliki pasar permanen/semi

    permanen pd jarak < 3 km

    2)Jumlah Pasar Tanpa Bangunan3)Prosentase jumlah pasar rusak

    b. Peningkatan sarana Metrologi legal :1)Jumlah unit pengawasan berjalan Tera/Tera ulang uTTP

    - Jumlah sKPD yang menangani metrologi legal

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    17/25

    - Jumlah potensi uTTP yang belum tertangani2)Jumlah Pengadaan Pos ukur ulang

    - Jumlah pasar percontohan- Jumlah pasar tertib ukur

    c. Pembangunan gudang, sarana Penunjang, & Peralatan gudang1)Jumlah Produksi Padi2)Jumlah Produksi Jagung3)Jumlah Produksi Kopi4)Jumlah Produksi Kakao5)Jumlah Produksi lada6)Jumlah Produksi Karet7)Jumlah Produksi Rumput laut

    11.Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Perumahan dan KawasanPermukiman

    Lingkup Kegiatan

    Membantu daerah dalam mendanai kebutuhan fisik

    infrastruktur perumahan dan permukiman dalam rangka mencapai

    standar Pelayanan Minimum (SPM) meliputi :

    a.penyediaan sarana dan prasarana air minum,b. sarana septik tank komunal,c. tempat pengolahan sampah terpadu (TPsT),d.jaringan distribusi listrik, dane.penerangan jalan umum.Indikator Teknis

    a. Indeks Backlog Perumahanb. Indeks Kemiskinanc. Indeks Kesiapan lokasi Perumahan dan Permukiman :

    1)sub Indeks Perda Tata Ruang (RTRW)2)sub Indeks Bantuan stimulan Psu Kemenpera3)sub Indeks Pembangunan Rumah Tahun 2012

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    18/25

    4)sub Indeks Rawan Air Minum dan atau sanitasid. Indeks Rencana Pembangunan Rumah per Kab/Kota2012

    12. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Listrik PerdesaanLingkup Kegiatan

    Pembangunan pembangkit listrik dengan memanfaatkan

    potensi energi terbarukan.

    Indikator Teknis

    a. Rasio elektrifikasi kabupaten kota (pada propinsi yangmempunyai rasio elektrifikasi dibawah 50%)

    b. Harga BPP listrik per propinsi

    13. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Sarana dan PrasaranaKawasan Perbatasan

    Lingkup Kegiatan

    Pembangunan jalan/peningkatan kondisi permukaan jalan non-status yang menghubungkan kecamatan perbatasan prioritas dengan

    pusat kegiatan disekitarnya.

    Indikator Teknis

    a. Panjang garis Batas Kecamatan Perbatasanb. Jumlah Desa Wilayah Perbatasanc. luas Wilayah Perbatasand. Jumlah Penduduk di Kecamatan Perbatasan

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    19/25

    14. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Transportasi PerdesaanLingkup Kegiatan

    Jalan poros desa melalui pembangunan, peningkatan danpemeliharaan jalan antardesa yang menghubungkan sentra produksi

    dengan sentra pemasaran di Kawasan Strategis Cepat Tumbuh

    (KSCT), serta angkutan perdesaan melalui pengadaan sarana

    transportasi angkutan penumpang dan barang yang sesuai dengan

    karakteristik dan kebutuhan daerah.

    Indikator Teknis

    a. Indeks Kebutuhan Prasarana Angkutan yaitu Rasio jumlah desabukan aspal / jumlah desa moda transport darat

    b. Indeks Kebutuhan sarana Angkutan yaitu rata-rata waktutempuh per km dari desa ke kecamatan

    c. Indeks Karakteristik Kewilayahan yaitu rasio jumlah desapertanian, jasa dibagi total jumlah desa

    d. Kawasan strategis Cepat Tumbuh

    15. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK KeselamatanTransportasi Darat

    Lingkup Kegiatan

    Pengadaan dan pemasangan fasilitas dan peralatan keselamatan

    jalan melalui pemasangan rambu jalan, marka jalan, pagar

    pengaman jalan, alat pengatur isyarat lalu lintas, paku jalan; dan

    delienator.

    Indikator Teknis

    a. Indeks Aksesibilitas (panjang jalan/luas wilayah)b. Indeks Kepadatan Penduduk (jumlah penduduk/luas wilayah)

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    20/25

    16. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Sarana dan PrasaranaDaerah Tertinggal

    Lingkup Kegiatan

    Penyediaan moda transportasi darat/perairan untuk

    meningkatkan mobilitas barang dan penumpang antar wilayah

    perdesaan dengan pusat pertumbuhan; pembangunan dan

    rehabilitasi dermaga kecil atau tambatan perahu untuk mendukung

    angkutan orang dan barang, khususnya dermaga kecil atau

    tambatan perahu di wilayah pesisir yang tidak ditangani

    Kementerian Perhubungan; penyediaan/pembangunan pembangkit

    energi listrik perdesaan yang memanfaatkan sumber energi

    mikrohidro dan pikohidro dan; serta pembangunan/rehabilitasi

    embung irigasi untuk menunjang sektor pertanian.

    Indikator Teknis

    a. Indeks Infrastruktur1)Indeks Infrastruktur energi

    - Indeks Rumah Tangga- Indeks Desa

    2)Indeks Infrastruktur Transportasi- Indeks Akses Kendaraan Roda 4- Indeks Jalan- Indeks Moda Transportasi

    b. Indeks Administrasi PelaporanDari beberapa penjelasan di atas, proses pengalokasian DAK

    dapat dijelaskan pada Gambar di bawah ini.

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    21/25

    Dari gambar di atas, terdapat serangkaian proses yang harus

    dilalui, baik dalam menentukan daerah tertentu yang menerima

    DAK maupun dalam menentukan besaran alokasi masing-

    masing daerah.

    Tahap 1 : Menentukan Daerah Tertentu Penerima DAK1. Jika suatu daerah memenuhi kriteria umum yang ditunjukkan

    dengan IFN < 1, maka daerah tersebut pada proses ini layak

    mendapat alokasi DAK;

    2. Jika pada proses no. 1 di atas daerah tidak memenuhi, makadilihat kriteria khusus yang pertama yaitu apakah daerah

    tersebut termasuk dalam pengaturan otonomi khusus atau

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    22/25

    termasuk dalam 199 kabupaten tertinggal. Jika ya, maka

    daerah tersebut layak memperoleh alokasi DAK;

    3. Jika daerah tersebut tidak termasuk dalam kriteria khususpada butir 2 di atas, maka lihat kembali kriteria khusus yang

    kedua yaitu karakteristik wilayah yang ditunjukkan dengan

    indeks kewilayahan (IKW). Pada proses ini, IFN dan IKW

    digabungkan sehingga menghasilkan IFW. Dalam hal ini

    apabila IFW > 1, maka daerah tersebut layak memperoleh

    DAK;

    4. Jika daerah tersebut ternyata masih belum layak untukmendapatkan DAK pada proses nomor 3 di atas, maka dilihat

    kriteria teknisnya untuk masing-masing bidang yang didanai

    dari DAK yang dicerminkan dengan indeks teknis (IT). Pada

    proses ini, IT digabungkan dengan IFW sehingga

    menghasilkan IFWT. Jika IFWT > 1, maka daerah tersebut

    layak mendapat alokasi DAK pada bidang tersebut.

    Tahap 2 : Menentukan Besaran Alokasi DAK masing-masing

    Daerah setelah proses penentuan daerah tertentu dilalui, maka

    harus dihitung besaran alokasi untuk masing-masing bidang dan

    masing-masing daerahnya (ADB, alokasi daerah dan bidang);

    IFWT masing-masing daerah dikalikan dengan Indeks

    Kemahalan Konstruksi (IKK) dan menghasilkan Bobot Daerah

    (BD) untuk masing-masing daerah;

    Selanjutnya, BD tersebut dikalikan dengan pagu alokasi DAKmasing-masing bidang sehingga dihasilkan alokasi daerah

    bersangkutan untuk masing-masing bidang.

    4)Administrasi Pengelolaan DAKa)Dana Pendamping

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    23/25

    Untuk menyatakan komitmen dan tanggung jawab daerah dalam

    pelaksanaan program yang didanai DAK, daerah penerima DAK wajib

    menyediakan Dana Pendamping sekurang-kurangnya 10% (sepuluh

    persen) dari nilai DAK yang diterimanya untuk mendanai kegiatan fisik.

    Dana Pendamping tersebut wajib dianggarkan dalam APBD tahun

    anggaran berjalan. Jika daerah tidak menganggarkan Dana Pendamping,

    pencairan DAK tidak dapat dilakukan. Dana Pendamping juga

    dicantumkan dalam Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA-sKPD) atau

    dokumen pelaksana anggaran sejenis lainnya.

    Untuk daerah dengan kemampuan keuangan tertentu, yaitu selisih

    antara penerimaan umum APBD dan Belanja Pegawainya sama dengan 0

    (nol) atau negatif maka tidak diwajibkan menganggarkan Dana

    Pendamping.

    b)PenganggaranUntuk kelancaran pelaksanaan kegiatan yang dapat dibiayai dari

    DAK, Menteri Teknis menetapkan Petunjuk Teknis pelaksanaan kegiatan

    DAK untuk masing-masing bidang. selanjutnya, pelaksanaan kegiatan

    yang didanai DAK harus selesai paling lambat 31 Desember tahun

    anggaran berjalan dan hasil dari kegiatan yang didanai DAK harus sudah

    dapat dimanfaatkan pada akhir tahun anggaran tesebut.

    Sesuai dengan PMK Nomor 216/PMK.07/2010 diatur bahwa

    daerah wajib menyampaikan rencana penggunaan DAK kepada

    Menteri/Kepala Badan terkait dengan tembusan Menteri Keuangan c.q.

    Dirjen Perimbangan Keuangan, yang memuat pilihan kegiatan, volume

    dan besaran, serta dana pendamping.

    Sementara itu, berdasarkan PMK No. 6/PMK.07/2012 tentang

    Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah Pasal 29,

    daerah penerima DAK dapat melakukan optimalisasi penggunaan DAK

    dengan merencanakan dan menganggarkan kembali kegiatan DAK dalam

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    24/25

    APBD Perubahan tahun berjalan apabila akumulasi nilai kontrak pada

    suatu bidang DAK lebih kecil dari pagu bidang DAK tersebut.

    optimalisasi penggunaan DAK tersebut dilakukan untuk kegiatan-

    kegiatan pada bidang DAK yang sama dan sesuai dengan petunjuk teknis

    yang ditetapkan. Dalam hal terdapat sisa DAK pada kas daerah saat

    tahun anggaran berakhir, daerah dapat menggunakan sisa DAK tersebut

    untuk mendanai kegiatan DAK pada bidang yang sama tahun anggaran

    berikutnya sesuai dengan petunjuk teknis tahun anggaran sebelumnya

    dan/atau tahun berjalan. sisa DAK tidak dapat digunakan untuk dana

    pendamping DAK.

    c)Pemantauan dan PengawasanPemantauan dan pengawasan dari kegiatan yang dibiayai melalui

    Dana Alokasi Khusus ini melibatkan tiga hal penting, yaitu pemantauan

    teknis, pelaksanaan kegiatan dan administrasi keuangan serta penilaian

    terhadap manfaat kegiatan yang dibiayai oleh DAK tersebut. Menteri

    Teknis melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pemanfaatan dan

    teknis pelaksanaan kegiatan yang didanai dari DAK sesuai dengankewenangan masing-masing.

    Pengawasan fungsional/pemeriksaan pelaksanaan kegiatan dan

    administrasi keuangan DAK dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa

    Keuangan dan/atau aparat pengawasan intern pemerintah daerah. Apabila

    dalam pemeriksaan tersebut terdapat penyimpangan dan/atau

    penyalahgunaan, BPK dan/atau aparat pengawas intern pemerintah

    daerah menindaklanjutinya sesuai dengan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku. Daerah sendiri melalui tim koordinasi

    melakukan evaluasi terhadap manfaat pelaksanaan DAK yang melibatkan

    pihak terkait setempat.

    Sementara itu, untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan DAK di

    daerah dalam kaitannya dengan penyempurnaan kebijakan DAK, telah

  • 7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1

    25/25

    diterbitkan surat Edaran Bersama (sEB) Menteri Dalam Negeri, Menteri

    Keuangan, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional

    (Bappenas) Nomor 0239/M.PPN/11/2008, sE 1722/MK.07/2008,

    900/3556/sJ Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan Dan

    Evaluasi Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK). SEB dimaksud

    lebih banyak mengatur tata hubungan dalam pelaksanaan pemantauan

    dan evaluasi DAK yang dilaksanakan antar tingkat pemerintahan.

    d)PelaporanDaerah menyampaikan laporan triwulanan yang memuat laporan

    pelaksanaan kegiatan dan penggunaan DAK kepada Menteri/Kepala

    Badan terkait dengan tembusan Menteri Keuangan c.q. Dirjen

    Perimbangan Keuangan, meliputi gambaran, rencana kegiatan, sasaran,

    hasil yang telah dicapai, hambatan, serta jumlah realisasi dana.

    Selanjutnya, Menteri Teknis menyampaikan laporan pelaksanaan

    kegiatan DAK pada akhir tahun anggaran kepada Menteri Keuangan,

    Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan

    Menteri Dalam Negeri.