PEMANFAATAN MENU DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK PADA...

28
PEMANFAATAN MENU DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK PADA PEMBIAYAAN SPM KESEHATAN PROGRAM P2P Sekretariat Ditjen P2P Bimbingan Teknis Perhitungan SPM Kesehatan 2020 Jakarta, 23 Juli 2020

Transcript of PEMANFAATAN MENU DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK PADA...

  • PEMANFAATAN MENU DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK PADA PEMBIAYAAN

    SPM KESEHATAN PROGRAM P2P

    Sekretariat Ditjen P2P

    Bimbingan Teknis Perhitungan SPM Kesehatan 2020Jakarta, 23 Juli 2020

  • SPM ADALAH TANGGUNG JAWAB KEPALA DAERAH

    PENGANGGARAN PELAKSANAAN SPM DIKOORDINASIKAN OLEH BAPPEDA

    PELAKSANAAN SPM BIDANG KESEHATAN HARUS LINTAS SEKTOR

    LEADING SECTOR PELAKSANAAN TEKNIS SPM BIDANG KESEHATAN ADALAH KEPALA DINAS KESEHATAN

    KONSEP PELAKSANAAN SPM KESEHATAN

  • 3

    PELAYANAN DASAR PADA SPM KESEHATAN PROVINSI

    Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi.

    Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi.

  • SIKLUS HIDUP

    1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil2. Pelayanan Kesehatan Ibu

    Bersalin

    3. Pelayanan Kesehatan pada BayiBaru Lahir

    4. Pelayanan Kesehatan Balita5. Pelayanan Kesehatan pada Usia

    Pendidikan Dasar

    6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif

    7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut

    PENYAKIT TIDAK MENULAR

    8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi

    9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus

    10. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat

    PENYAKIT MENULAR

    11. Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberkulosis

    12. Pelayanan Kesehatan Orang dengan risiko terinfeksi HIV

    PELAYANAN DASAR PADA SPM KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

  • • Identifikasi stakeholder terkait

    • Petakan kontribusi yang diharapkan dari stakeholder tersebut untukpencapaian SPM

    • Laporkan kepada Kepala Daerah hasil pemetaan tersebut

    • Kepala Daerah atau Sekda mengundang semua stakeholder tersebut

    • Buat kesepakatan dengan output Dokumen Rencana Aksi Bersama yang meliputi kegiatan masing-masing stakeholder dan kebutuhananggaran

    1

    2

    3

    SECARA BERKALA, TERPADU LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR

    MONI-TORING

    DAN EVALUASI

    BIMBINGAN TEKNIS

    INTEGRASI DALAM

    DOKUMEN RENBANGDA

    SOSIALISASI DAN

    KOORDINASI

    UPAYA PENINGKATAN PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

  • APBNDANA TRANSFER

    DAK

    DAU

    DBH

    DANA DESA

    DANA KHUSUS

    BOK

    PKH

    DLL

    KERJA SAMA

    DAERAH

    HIBAH CSR

    HIBAH CSR

    KPBU

    Indikator SPM merupakan program prioritasnasional, sesuai konsep DAK diperuntukkanmembantu daerah melaksanakan program prioritas nasional yang menjadi urusan daerah

    SUMBER PEMBIAYAAN SPM KESEHATAN

  • •APBN

    •PHLNPUSAT

    •APBD

    •DEKON

    •BOK

    •PHLN

    PROVINSI

    •APBD

    •DAK FISIK

    •BOK

    •JKN

    •DANA DESA

    KAB/KOTA PUSKESMAS

    UKBM

    UKBM

    UKBM

    PEN

    DEK

    ATA

    N

    KELUARGA

    PEN

    DEK

    ATA

    N

    INSTITUSI

    GERMAS

    GERMAS GERMAS

    GERMAS GERMAS GERMAS

    GERMAS GERMAS GERMAS GERMAS

    POLA PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

    7

  • DANA TRANSFER KHUSUS (DTK)

    Dana yang dialokasikan dalam APBN kepadadaerah dengan tujuan untuk membantumendanai kegiatan khusus, baik fisik maupunnonfisik yang merupakan urusan daerah

    DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)

    Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentuuntuk membantu mendanai kegiatan khususyang merupakan urusan daerah dan sesuaidengan prioritas nasional

    Membantu daerah tertentu

    Mendanai penyediaansarana dan prasarana dasarpublik

    Mendorong percepatanpembangunan daerah dan pencapaian sasaranprioritas nasional

    D E F I N I S I D A K

    8

  • FILOSOFI PEMBIAYAAN MELALUI DAK

    BAB I, pasal 1 (2) Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan adalah Dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang difokuskan pada penurunan angka kematian ibu, bayi dan anak, penanggulanganmasalah gizi, serta pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan terutamauntuk pelayanan kesehatan penduduk miskin, dan penduduk di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepalauan dan daerah bermasalah kesehatan

    URUSAN DAERAH

    PRIORITAS NASIONAL

    9

  • DANA ALOKASI KHUSUS

    DAK FISIKDAK NON

    FISIK (BOK)

    10

  • 11

    DAK FISIK PROGRAM P2P TAHUN 2021

    JENIS SUBBIDANG MENU KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN KOMPONEN KEGIATAN %

    Reguler

    Pelayanan DasarPenyediaan Alat

    Kesehatan Puskesmas

    Sarana Cold ChainVaccine Referigerator

    Imunisasi 16,93

    Pelayanan Kefarmasian dan

    BHPPenyediaan BHP

    BMHP

    BHP Pemeriksaan Gula Darah (Striptes Gula Darah, Lancet

    dan Kapas Swab)34,82

    Mouth Piece 34,82

    VTM 34,82

    RDT Combo DBD 34,82

    BTI DBD 34,82

    Catridge TCM Catridge TCM 28,02

    RO dan BHP Skrining HIVRDT HIV

    26,71RDT Sifilis

    BHP Malaria Larvasida 51,43

    Kesiapan Peningkatan

    Sistem Kesehatan

    Penyedian Alat Deteksi Dini PTM

    Posbindu Kit Posbindu Kit 27,61

    CO Ananalizer CO Ananalizer 36,00

    HRV Test HRV Test 27,92

  • DAK NON FISIK - BOK

    12

  • Permasalahan

    Masih tingginya kematian ibu, bayi,

    balita stunting, penyakit menular,

    penyakit tidak menular

    Belum optimalnya fungsi Puskesmas

    Terbatasnya biaya operasional

    Puskesmas dari APBD

    Peningkatan Fungsi Puskesmas

    Pencapaian Output/outcome

    TARGET SPM

    penurunan AKI, AKB, AKABA; penanggulangan

    stunting; pencegahan dan pengendalian

    penyakit menular, tidak menular serta masalah kesehatan jiwa - napza

    SDGs

    TERWUJUDNYA DERAJAT

    KESEHATAN MASYARAKAT

    SETINGGI TINGGINYA

    UU 36 /2009

    UKM tingkat Pertama :

    - UKM Esensial

    - UKM Pengembangan

    Manajemen Puskesmas

    P1-P2-P3

    KOMITMENPEMDA

    MANAJEMEN KAB/KOTA/PROVINSI

    P1-PerencanaanP2-Penggerakan, PelaksanaanP3-Pengawasan, Pengendalian, Penilaian

    A LU R P I K I R B O K

    13

  • Dana bersumber APBN (Bantuan Pemerintah Pusat), yang diberikan ke daerah

    Untuk membiayai operasional kegiatan prioritas nasional yang menjadi urusan daerah

    Promotif Preventif

    Untuk meningkatkan akses dan kualitas yankes, fokus penurunan AKI, AKB, AKABA; penanggulangan stunting; pencegahan dan pengendalian penyakit menular, tidak menular serta masalah kesehatan jiwa - napza

    Terutama untuk penduduk miskin di DTPK dan daerah bermasalah kesehatan

    PENGERTIAN BOK

    14

  • Pemanfaatan sumber daya secaratepat, cermat dan seminimalmungkin untuk mencapai hasilseoptimal mungkin

    Perencanaan & pelaksanaanprogram terpadu, untukmencapai beberapa tujuanprioritas

    Dapat dipertanggungjawabkan

    Kegiatan yang dilaksanakanberdaya ungkit tinggi

    PRINSIP DASAR PENGGUNAAN BOK

    15

  • RINCIAN MENU KEGIATAN DAK NON FISIK PROGRAM P2P TA. 2021(APLIKASI E-RENGGAR)

    16

    Jenis Menu Kegiatan Rincian Kegiatan

    Bantuan Operasional

    Kesehatan (BOK)

    BOK ProvinsiUpaya deteksi dini, preventif dan respon

    Penyakit

    BOK Kabupaten/KotaUpaya deteksi dini, preventif dan respon

    Penyakit

    BOK PuskesmasUpaya deteksi dini, preventif dan respon

    Penyakit

  • YANG TIDAK BOLEH DIBIAYAI OLEH BOK(Surat Karorengar PR.01.01/1.3/2120/2020)

    Dukungan Manajemen ; Suplemen Gizi ; Peningkatan Kapasitas

    Pegawai ; Belanja Modal ; Kegiatan Kuratif dan Rehabilitatif ;

    Pengadaan Obat dan Vaksin ; Seminat Kit ; Honor Input Data ;

    Hadiah Lomba ; Honor Panitia ; Retribusi ; Cetak Foto ;

    Pemeliharaan bangunan, kendaraan, sarana dan prasarana

    17

  • 18

    1. Advokasi dan koordinasi LS/LP dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat Provinsi.

    2. Rujukan pengujian spesimen rutin, sentinel dan dugaan Kejadian Luar Biasa (KLB), baik ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) provinsi maupun laboratorium kesehatan pusat/rujukan.

    3. Penyelidikan Epidemiologi dugaan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang tidak dapat diatasi oleh Kab/Kota.

    4. Pembinaan dan pengawasan program P2P bagi tenaga P2P dinas kesehatan Kab/Kota (monev, bintek, supervisi)

    5. Penyusunan dan penyediaan media KIE dalam rangka kegiatan promotif dan preventif penyakit menular dan tidak menular serta Keswa – Napza.

    6. Pertemuan koordinasi kegiatan program P2P tingkat provinsi bagi petugas P2P Dinkes Kab/Kota secara berkala.

    7. Belanja Aalat Pelindung Diri (APD) untuk surveilans P2P.

    MENU KEGIATAN BOK PROVINSI TA 2021

  • 19

    1. Rujukan pengujian spesimen rutin, sentinel dan dugaan KLB, termasuk yang dilaksanakan oleh UPT Labkesda Dinkes Kab/Kota.

    2. Pembinaan, pendampingan dan bimbingan teknis terpadu P2P ke Puskesmas (monev, bintek, supervisi).

    3. Kampanye, sosialisasi, advokasi tentang penyakit menular dan penyakit tidak menular serta masalah kesehatan jiwa – Napza di tingkat Kab/Kota.

    4. Penyelidikan epidemiologi, pelacakan kasus, rumor, penangulangan surveilanspenyakit berpotensial KLB serta masalah kesehatan jiwa.

    5. Pendampingan pemberdayaan masyarakat dalam rangka pembentukan kader P2P di puskesmas.

    6. Koordinasi terpadu LS/LP tentang Program P2P secara berkala.

    7. Penyusunan dan penyediaan media KIE P2P dalam rangka kegiatan promotif danpreventif penyakit menular dan tidak menular serta masalah kesehatan jiwa danNapza.

    8. Belanja Aalat Pelindung Diri (APD) untuk surveilans P2P.

    MENU KEGIATAN BOK KAB/KOTA TA 2021

  • MENU KEGIATAN BOK PUSKESMASRUANG LINGKUP P2P TA 2021

    20

    • Pencegahan Penyakit dan Pengendalian Faktor Risiko

    • Deteksi Dini & Penemuan Kasus

    • Pengendalian Penyakit

    • Surveilans dan Respons KLB

    • Pemberdayaan Masyarakat

  • RINCIAN MENU KOMPONEN KEGIATAN BOK PUSKESMAS

    RUANG LINGKUP P2P TA 2021

  • 1. Pelayanan imunisasi rutin baik imunisasi dasar maupun imunisasi di bawah dua

    tahun (Baduta)

    2. Sosialisasi pelaksanaan imunisasi rutin kepada orangtua dan Bulan Imunisasi

    Anak Sekolah (BIAS) kepada guru dan wali murid.

    3. Pemberian Obat Pencegah Masal (POPM) untuk pencegahan penyakit

    4. Advokasi/sosialisasi/lokakarya/rapat koordinasi LS/LP terkait kegiatan

    pencegahan – pengendalian penyakit termasuk kegiatan POPM, Bulan Eliminasi

    kaki gajah (Belkaga)

    5. Penyediaan bahan media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

    6. Pendataan sasaran POPM

    7. Distribusi obat POPM ke pos minum obat/penduduk sasaran di desa

    8. Pengambilan obat POPM ke dinas kesehatan kabupaten/kota

    9. Sweeping untuk meningkatkan cakupan POPM, imunisasi dan penyakit menular

    lainnya

    10. Pengendalian vektor nyamuk (Pemberantasan Sarang Nyamuk, larvasidasi,

    fogging, Indoor Residual Spraying (IRS), modifikasi lingkungan) 22

    Pencegahan Penyakit dan Pengendalian Faktor Risiko

  • 11. Pemantauan jentik secara berkala.

    12. Survei habit jentik dan nyamuk dewasa.

    13. Distribusi kelambu ke kelompok sasaran di desa.

    14. Monitoring penggunaan kelambu.

    15. Pengawasan standar baku mutu pengendalian vector dan binatanag pembawa

    penyakit.

    16. Evaluasi pengendalian vector dan binatanag pembawa penyakit.

    17. Penerapan KTR pelatihan petugas konseling UBM di Puskesmas.

    18. Monitoring, bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan posbindu penyakit tidak

    menular oleh petugas Puskesmas.

    19. Pengendalian factor risiko penyakit pada situasi KLB, situasi khusus dan

    bencana.

    23

    Pencegahan Penyakit dan Pengendalian Faktor Risiko (lanjutan..)

  • 1. Deteksi dini kasus HIV/AIDS, TBC, Hepatitis pada Ibu hamil dan kelompok

    berisiko.

    2. Deteksi dini faktor risiko PTM di posbindu PTM.

    3. Penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB dan kasus mangkir, kasus kontak

    kusta serta orang dengan gangguan jiwa serta penyakit lainnya.

    4. Kunjungan ulang kasus Acute Flaccyd Paralysis (AFP).

    5. Konseling dan deteksi dini masalah Keswa dan Napza.

    Deteksi Dini & Penemuan Kasus

    24

  • 25

    1. Pendampingan penderita penyakit menular menahun.

    2. Pendampingan penderita gangguan jiwa dan Napza.

    3. Validasi data laporan hasil POPM dan manajemen kasus Filariasis.

    4. Kunjungan rumah untuk tatalaksana/manajemen kasus Filariasis.

    5. Follow up tatalaksana dan pencegahan cacat kasus kusta dan

    penyakit menular lainnya serta gangguan jiwa.

    Pengendalian Penyakit

  • 26

    1. Surveilans Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) pelaksanaan dasar dan lanjutan.

    2. Surveilans aktif RS dan Yankes swasta untuk kasus PD3I dan penyakit menular lainnya.

    3. Validasi sasaran, hasil cakupan imunisasi dan Rapid Convinience Assessment (RCA).

    4. Verifikasi rumor dugaan KLB.

    5. Respon cepat Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).

    6. Pengambilan dan Pengiriman spesimen penyakit berpotensial KLB.

    7. Pelacakan kasus ikutan atau hasil reaksi minum obat pada Pemberian Obat Pencegah Masal (POPM).

    8. Penyelidikan Epidemiologi (PE) penyakit potensial KLB dan atau masalah Keswa sertapenanggulangan KLB.

    9. Analisa hasil PE dan diseminasi informasi di wilayah kerja Puskesmas.

    10.Pemantauan kontak.

    11.Surveilans migrasi malaria.

    12.Surveilans PTM dan penyakit berpotensi KLB termasuk PIE di masyarakat.

    13.Surveilans penyakit pada situasi khusus dan bencana.

    14.Surveilans anak sekolah dalam rangka P2P.

    15.Surveilans binatang pembawa penyakit serta pengiriman spesimen untuk konfirmasi.

    16.Belanja APD untuk surveilans P2P.

    Surveilans dan Respons KLB

  • 27

    1. Pembentukan kader kesehatan program P2P.

    2. Orientasi/pembekalan kader kesehatan untuk P2P.

    3. Pertemuan berkala kader kesehatan untuk P2P.

    4. Monitoring dan bimbingan teknis kader kesehatan untuk P2P oleh

    petugas Puskesmas.

    5. Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan

    pengendalian penyakit tingkat Puskesmas.

    Pemberdayaan Masyarakat