Partisipasi Alokasi Dana Desa

13
PARTISIPASI ALOKASI DANA DESA BAHRUL ULUM, SE TIM FASILITASI TINGKAT KABUPATEN UNSUR LSM Di sampaikan pada Kegiatan Bintek ADD bagi Kades dan BPD di Kabupaten Brebes

description

Pentingnya partisipasi ADD bagi kemandirian desa

Transcript of Partisipasi Alokasi Dana Desa

Page 1: Partisipasi Alokasi Dana Desa

PARTISIPASI ALOKASI DANA DESA

BAHRUL ULUM, SETIM FASILITASI TINGKAT

KABUPATENUNSUR LSM

Di sampaikan pada Kegiatan Bintek ADD bagi Kades dan BPD di Kabupaten Brebes

Page 2: Partisipasi Alokasi Dana Desa

Hak bagi warga untuk menyuarakan, mengakses, mengontrol program ADD yang ada di desanya sedangkan dampak dari tingginya kepercayaan masyarakat terhadap program tersebut disebut swadaya masyarakat.

Apa itu Partisipasi

Page 3: Partisipasi Alokasi Dana Desa

1) Kebijakan ADD sejalan dengan agenda Otonomi daerah, dimana desa ditempatkan sebagai basis desentralisasi.

2) Kebijakan ADD sangat relevan dengan perspektif yang menempatkan desa sebagai basis partisipasi. Karena desa berhadapan langsung dengan masyarakat dan control masyarakat lebih kuat.

3) Sebagian besar Masyarakat indonesia hidup di dalam komunitas pedesaan. Sehingga desentralisasi di tingkat desa akan meningkatkan fungsi pemerintahan sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.

Kenapa perlu ada ADD

Page 4: Partisipasi Alokasi Dana Desa

Sumber Pendapatan APBDes masih bergantung pada bantuan yang masih kecil.

Kesejahteraan bagi aparatur desa masih rendah. Rendahnya Biaya Operasional yang didapatkan

sehingga optimalisasi pelayanan publik tidak maksimal.

Banyak program yang masuk ke desa tapi di kelola oleh Dinas/SKPD. Padahal program seperti ini tidak mendidik terutama dalam askes pembelajaran bagi desa karena program yang model top down kadang-kadang tidak sejalan dengan kebutuhan desa dan masyarakatnya

Masih ada desa yang tidak tertib dalam Administrasi kesulitan dalam soal pelaporan keuangan desa.

Sebagian Masalah Pemerintahan Desa

Page 5: Partisipasi Alokasi Dana Desa

1) Sisi kelembagaan musyawarah pembentukan pelaksana pengelolaan ADD

2) Perencanaan Libatkan keterwakilan masyarakat dalam penyusunan APBdes secara partisipatif

3) Pengelolaan Mengacu pada Petunjuk Buku Merah ( Keputusan Bupati ) dan Foto Copy Pengajuan Proposal dan Pertanggungjawaban dari DPPKAD. Catatan dana ADD untuk fisik jangan di tenderkan tapi sebaiknya di swakelola

4) Penggunaan ADD porsi ADD sebaiknya sesuai aturan. 70% untuk Belanja pembangunan dan 30% belanja rutin.

Cara membangun partisipasi ADD

Page 6: Partisipasi Alokasi Dana Desa

Dilakukan oleh Peneliti Forum Pengembangan Partisipasi Masyarakat (FPPM) tahun 2005 yang di dukung oleh Ford Foundation, GTZ, PERFORM, Dan Ditjen PMD Depdagri menyimpulkan ternyata tingkat kebocoran dana ADD rendah. Mengapa ;1. ADD ternyata tidak di maknai bagi proyek bagi-bagi

melainkan sebagai amanah yang harus dipertanggungjawabkan ke rakyat dan pemkab.

2. Kepercayaan masyarakat tinggi ( swadaya dan gotongroyong masyarakat ) dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek pembangunan sehingga mereka sangat berkepentingan untuk mengawasinya.

3. Transpransi desa karena mau menempatkan informasi APBDes di papapn informasi sehingga bisa diakses oleh masyarakat, serta mau tepat waktu dalam pembuatan SPJ tahap demi tahap

Hasil penelitian ADD di Indonesia

Page 7: Partisipasi Alokasi Dana Desa

Peningkatan APBDes Tingginya Swadaya Masyarakat ( dampak

kepercayaan ) dalam pembangunan desa. Adanya pertumbuhan desa Rendahnya angka Kemiskinan di Desa. Kesejahteraan masyarakat meningkat.

Indikator partisipasi

Page 8: Partisipasi Alokasi Dana Desa

Komitmen salah satu Kabupaten di Indonesia yang APBD cukup besar, Kebijakan pemkab ada program “ Gerakan Pembangunan Pemberdayaan Kutai “ Gerbang Dayaku” yaitu program 2 Milyar per desa. Di gunakan untuk manajemen pembangunan perdesaan, Pengelolaan Program (lelang, Swakelola, Cheneling), Bantuan Teknis ( konsultan ). Di alokasikan ke 212 desa. Ternyata setelah dicairkan program 2 M. Ternyata hasilnya semua desa tidak mampu menyerap dana tersebut, tidak tepat sasaran, karena perencanaan masih belum tersistem, tidak efektifnya pekerjaan pendamping/konsultan dimana tiap desa konsultan mendapatkan 40 juta. Kelemahan program ini di perencanaan, dan pengawasan.

Contoh ADD di Kutai Kartanegara Kaltim

Page 9: Partisipasi Alokasi Dana Desa

Kab. 50 kota DAUN ( dana alokasi umum untuk Nagari. Alokasi 10 M (4,7% dari ADD )

Sumedang Dana Perimbangan Desa (DPD) 9,76 Milyar ( 2,4 % dari APBD )

Magelang DAU Desa (19M atau 6% dari DAU )

Tuban Proyek Pemberdayaan Desa ( PPM ) 20 Milyar ( 4,9% dari APBD )

Jayapura Program Pemberdayaan Distrik (PPD) 24 Milyar ( 5,38 dari APBD )

Substansi ADD

Page 10: Partisipasi Alokasi Dana Desa

Kesimpulan

Pengelolaan ADD akan baik apabila proses perencanaan, proses implementasi, proses evaluasi dilaksanakan secara jujur, transparan, dan tanggungjawab.

Dana ADD adalah dana Rakyat, maka sudah sewajarnya bila rakyat meminta informasi, mengakses, dan mengontrol dana tersebut.

Page 11: Partisipasi Alokasi Dana Desa

Reward bagi Pengelola ADD untuk Desa yang secara tepat, tertib, dan partisipasi swadaya tinggi.

Penambahan Porsi Alokasi ADD dari APBD bagi Desa, jangan sebagai obyek tapi subyek pembangunan.

Penataan Kelembagaan Desa dan Peningkatan untuk Aparatur Desa.

Isu Advokasi Gerakan yang mirip Kutai Kartanegara tapi pola yang dipakai mirip system ADD. Usulkan di lembaga legislatif dan Eksekutif, Pelaksana Advokasi bisa dari wakil Paguyuban Desa, BPD, Pradja).

Isu Strategis 2010 di ADD

Page 12: Partisipasi Alokasi Dana Desa

1) Dalam mengelola ADD berpedoman pada aturan yang ada, jika ada kesulitan jangan malu untuk bertanya, bisa ke tim pengendali atau ke tim fasilitasi tingkat kabupaten.

2) Prinsip Pengelolaan di pegang teguh dimana ADD : Dilaksanakan secara transparan, diketahui oleh

masyarakat luas. Masyarakat berperan aktif mulai proses perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan Seluruh kegiatan dipertanggungjawabkan sedara

administrative, teknis dan hukum Memfungsikan peran serta lembaga kemasyarakat

sesuai tugas pokok dan fungsinya. Hasil kegiatan dapat di ukur dan dapat dinilai tingkat

keberhasilannya. Hasil kegiatan dapat dilestarikan secara berkelanjutan

( sustainable)

Saran buat Pengelola ADD

Page 13: Partisipasi Alokasi Dana Desa

Terima kasih