Pengantar Psikopatologi Anak
-
Upload
bungaazzahra -
Category
Education
-
view
3.200 -
download
12
description
Transcript of Pengantar Psikopatologi Anak
Pengantar Psikopatologi Anak
Fakultas Psikologi UI2010
Kompetensi yang diharapkan
Mahasiswa Mampu• Memahami prinsip psikopatologi perkembangan• Membedakan tingkahlaku patologis dan yang
non patologis • mengidentifikasi gejala gangguan menurut
klasifikasi diagnostiknya.• Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
terjadinya gangguan (faktor risiko, protektif dll)• Menjelaskan etiologi, perkembangan gangguan
Tim Pengajar
Dra. H.S. Shinto Sukirna, M.Sc., psikolog Dra. Fenny Hartiani, M.Psi.,psikolog Eko Handayani, M. Psi, psikolog Efriyani Djuwita, M.Si., psikolog
Metode pembelajaran
Ceramah Tanya jawab Menjawab kuis tertulis Menulis makalah Presentasi makalah Poster makalah
Bacaan rujukan
• DeGangi, G. (2000). Pediatric Disorders of Regulation in Affect and Behavior. London: Academic Press Ltd.
• Haugaard, J.J. (2008). Child Psychopathology. NY: McGraw-Hill
• Mash, E. J. & Wolfe, D.A. (2005). Abnormal Child psychology. 3rd edition. Thomson-Wadsworth.
• Wenar, C, & Kerig, P. (year). Developmental Psychopathology. From Infancy through Adolescence. McGraw-Hill.
Jadwal Kuliah• Pengantar• MR, LD• Communication Disorder (Delayed Speech,
expressive dis, mix receptive-expressive dis, stuttering, phonological dis)
• Elimination disorder (enuresis, encopresis, konstipasi) + eating disorder (pica-picky eater-rumination)
• Autism – Sensory Processing Problem, sensory integrative disfunction, Asperger, Rett
• ADHD - Attentional dis
• ODD + CD
• Phobia, SAD, GAD
• ASD, PTSD
• Somatoform : Somatisasi Undifferentiated
• Disorder of regulation : Sleep, eating, mood, sensory etc)
• Reactive Attachment Disorder
Psikopatologi anak
• Mempelajari gangguan psikologis atau tingkahlaku patologis pada anak dan remaja.
• Berbeda dengan gangguan psikologis pada orang dewasa:
penjelasan etiologi, diagnosis dan prognosis dilakukan dengan perspektif perkembangan.
penyimpangan dari perkembangan umum (normal)
Psikopatologi perkembangan ?
Cabang psikologi yang mempelajari gangguan tingkahlaku pada anak dengan menggunakan perspektif perkembangan.
integrasi perspektif psikologi klinis dan psikologi perkembangan dalam usaha memahami dan menjelaskan gangguan psikologis atau keadaan patologis pada anak.
Mengintegrasikan berbagai teori atau pendekatan dalam usaha memahami gangguan psikologis.
Sejarah
• Gangguan psikologis/mental pada zaman dulu sering dikaitkan dengan “kesurupan”, faktor keturunan, karma dll.
• Treatment: dipasung, dikurung, excorcism, rukyah dll
• John Locke (1632-1704): anak memiliki hak pribadi sebagai makhluk sensitif yang harus diperlakukan dengan penuh kasih dan kepedulian serta diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang layak.
Sejarah
• Jean-Marc Itard (1775-1838): berusaha mendidik Victor yang mengalami keterlambatan perkembangan yang amat parah (“mental defectives”), dan bukan memasukkannya ke semacam RSJ
• Leta Hollingworth (1886-1939): banyak anak dengan mental defectives menderita masalah emosional mau pun tingkahlaku akibat perlakuan tidak tepat dari orang dewasa dan kurangnya stimulasi intelektual yang diberikan kepada mereka.
Sejarah
• Usaha membedakan anak terbelakang mental dan yang mengalami gangguan mental (antara “imbeciles” dan “lunatics” ).
• Pritchard (1837): gangguan psikologis pada anak dianggap sebagai “moral insanity” gangguan pada kepribadian atau karakter
• Benjamin Rush (1745-1813): dg istilah “moral insanity” secara implisit mengakui bahwa gangguan mental bukan gangguan intelektual
Sejarah
• Pendekatan biologis memandang gangguan psikologis sebagai penyakit yang harus dicegah perkembangannya dengan cara eugenics dan institusionalisasi.
• Pendekatan psikoanalitik (Freud): Gangguan berakar pada interaksi antara proses perkembangan dan situasi pengalaman di masa kanak-kanak yang senantiasa berubah.
• Pendekatan behavioristik: John Watson (1878-1958) tingkahlaku merupakan hasil conditioning
• Pendekatan teoretis modern, integratif menuju psikopatologi perkembangan
modelapa yang
berkembangproses utk
perkembangandefinisi
psikopatologiSebab terjadi psikopatologi
Medical model
biologi maturation Mental illness Organic dysfunction
Psikoanalisis klasik
Ego,superego, seksualitas
Conflict, anxiety, equilibration
Fiksasi, regresi
Defense mech.
Konflik antar bagian struktur kepribadian
Social learning
behavioral
behavior Imbalan-hukuman, meniru (imitasi)
Conditioning dll
Tingkahlaku inappropriate
Deficit-excessive
reinforcement atau modeling maladaptive behavior
Cognitive dev.
skemata Asimilasi, akomodasi
equilibration
Asimilasi dan akomodasi tidak seimbang
Over-under stimulation
Ego psychology
Ego strength Interaksi sosial Tidak mampu atasi masalah tahapan perkembangan
Pengalaman gagal/ tidak mampu
Object relations
Hubungan diri-orang lain
attachment
Separation-individuation
Gagal maju dalam perkembangan
Affective splitting, internalisasi hubungan - yang-buruk
Family system
Kemampuan adaptif
Belonging-separateness
Inappropriate family structure
Boundary dissolution, triangulation
Psikopatolo-gi perkemb
Anak seutuhnya Hirarki, organisasi, integrasi, adaptasi
Perkembangan menyimpang
Risk, vulnerabilities, potentiating, transactional, protective processes
Model teoretis psikopatologi
Psikopatologi Perkembangan
• Pendekatan integratif yang merangkum berbagai pandangan teoretis yang berbeda dalam rangka memahami perkembangan psikopatologi atau kesehatan mental anak secara menyeluruh.
• Meneliti kontribusi variabel tingkahlaku, kognisi, alam bawah sadar dll. dalam kaitan dengan terbentuknya psikopatologi atau kesehatan emosional seseorang.
Pendekatan integratif
• Mengintegrasikan berbagai sudut pandang atau pendekatan, serta keterkaitan antara variabel-variabel tsb dalam mendeskripsikan gangguan, etiologi dan dampak gangguan.
• Definisi gangguan mengikuti sistem klasifikasi DSM-IV-TR (nosologis, medical model),
• Keterkaitan antara gejala gangguan dan faktor biologis, serta pengalaman dalam kehidupan relationship-based disorder, trauma-related disorder (abuse, traumatic events)
Definisi psikopatologi
“Clinically significant behavioral or psychological syndrome or pattern that occurs in an individual and that is associated with a present distress (e.g. a painful symptom) or disability (i.e. impairment in one or more areas of functioning) or with a significantly increased risk of suffering death, pain, disability, or an important loss of freedom ….must not be merely an expectable and culturally sanctioned response to a particular event …. Neither deviant behavior (e.g. political, religious or sexual) nor conflicts that are primarily between individual and society are behavioral or emotional disorders” ( DSM-IV-TR, p.xxxi)
Kriteria tingkahlaku abnormal - psikopatologis
1. Mengakibatkan distress: mis: kecemasan, kesedihan, kemarahan.
2. Mengganggu, membatasi fungsi atau kegiatan dalam kehidupan sehari-hari: fisik, sosial, emosional, tindakan, kognitif.
3. Meningkatkan risiko penderitaan, kehilangan kebebasan
4. tidak tepat atau tidak pantas menurut acuan normatif sosial-budaya
5. Tidak sesuai usia (Mash & Wolfe, 2005, Gelfand & Drew, 2003)
Pandangan mengenai Psikopatologi
• Developmental delay
• Regression: kembali ke taraf lebih rendah
• Asynchrony: perkembangan aspek tidak seimbang, ada yang amat terlambat
• Precocity: terlalu cepat
• Deviation: perbedaan kualitas, intensitas
• Adaptational failure.
Prinsip-prinsip psikopatologi perkembangan
1. Memandang manusia secara holistik, seutuhnya,
merupakan sistem dinamik yang terintegrasi, dengan setiap area perkembangan - kognitif, sosial, emosional, biologis – yang senantiasa berinteraksi secara sinambung
2. Memperhatikan peningkatan kecanggihan dan organisasi psikologis, masalah atau isu penting setiap tahap perkembangan sebagai variabel yang mungkin menimbulkan psikopatologi.
Prinsip-prinsippsikopatologi perkembangan
3. Perkembangan normal dan abnormal ada pada satu kontinum (kesinambungan)
Gangguan psikologis merupakan perkembangan yang amat menyimpang keluar dari jalur normal /perkembangan sehat.
4. Multideterminism: psikopatologi disebabkan faktor etiologi yang majemuk
Prinsip-prinsippsikopatologi perkembangan
4. Equifinality : berbagai jalur perkembangan yang berbeda bermuara pada suatu psikopatologi yang sama. Faktor yang berbeda berdampak sama.
5. Multifinality: suatu faktor risiko dapat memberi dampak berbeda, tergantung pada konteks kehidupan, kompetensi dan kemampuan anak. Pengalaman yang sama berdampak berbeda
6. Komorbiditas: terjadinya dua gangguan atau psikopatologi pada masa yang bersamaan.
Istilah penting psikopatologi perkembangan
1. Faktor risiko: kondisi atau situasi yang meningkatkan kemungkinan terjadinya atau berkembangnya suatu psikopatologi. Tidak ada hubungan kausal yang linier, sederhana.
2. Vulnerabilities factors (kerentanan): faktor pada diri anak yang meningkatkan kemungkinan berkembangnya psikopatologi pada anak tersebut.
Istilah penting psikopatologi perkembangan
3. Potentiating factors (faktor penguat): faktor yang memperparah dampak suatu risiko.
mis: Hubungan yang tidak akrab dengan tetangga memperparah dampak situasi lingkungan yang tidak aman.
Istilah penting psikopatologi perkembangan
4. Protective factors (faktor pelindung): faktor yang mempertahankan atau meningkatkan perkembangan psikologis yang sehat.
5. Protective mechanism: mekanisme yang membuat suatu faktor memiliki kekuatan sebagai faktor pelindung
Konteks Risiko Vulnerability
Potentiating
Faktor
protektif
Mekanisme protektif
biologis Kelainan genetik
Prenatal, masalah neurologis, gizi
Temperamen sulit (difficult)
Temperamen mudah (easy)
meliputi
semua
konteks
individual Inteligensi rendah
Self esteem rendah
Self control lemah
Gender
Planning ability
Sociability lemah
Inteligensi, kom-petensi, daya tarik fisik- kepribadian
minimalkan:
Dampak risiko
Reaksi berantai neg.
keluarga Insecure atachment
Konflik ortu, violence, Abuse, neglect, batas tak jelas
Hub ortu-anak
Tak ada kepedulian atau kehangatan
Positive, stable care, model kompeten, pengawasan ortu, hargai anak
Self efficacy
Coping skills
Beri kesempatan
sosial Teman antisosial Keterampilan sosial rendah
teman sebaya ok
Model dewasa ok
kultural Kemiskinan, racism, prejudice, community violence
Karakteristik pribadi tak sesuai budaya
Nilai budaya positif
Identitas etnik pos.
Toleransi perbedaan
Hubungan konteks – risiko – faktor - mekanisme
Istilah penting psikopatologi perkembangan
6. Developmental pathways (jalur perkembangan): rangkaian saat-saat atau titik-titik di sepanjang masa kehidupan ketika suatu psikopatologi berkembang atau terjadi di masa/tahap perkembangan mana dan bagaimana anak berkembang menjadi anak yang memiliki psikopatologi tertentu.
7. Developmental course (arah perkembangan): menunjukkan perkembangan psikopatologi atau gangguan yang dialami anak di masa yang akan datang prognosis
Istilah penting psikopatologi perkembangan
8. Developmental transformation: perubahan perwujudan tingkahlaku yang berkaitan dengan suatu gangguan dari waktu ke waktu. Gangguan yang mendasarinya tetap sama (continue), tapi tingkahlaku yang tampil berubah.
9. Transactional : psikopatologi berkembang akibat serangkaian transaksi dinamis, timbal balik antara anak dan konteks sosialnya
Contoh Proses Transaksional
Orangtua cemasoverprotectivepermissive
Disiplin tidak konsisten,Terlalu menuntutModel kurang adekuat
Anak tunggal sering sakit
Anak manjaKurang kontrol diri
Ego sentris, kurang PD
Anak sulit diatur
Gejala conduct disorder
kelekatan kognitif
biologis
moral
selfGender
seksualitas
emosional
kultural
sosial
keluarga
individual
Wenar & Kerig
Interaksi dinamis
konteks danvariabel darimasa ke masa
usia
PSIKOPATOLOGI PERKEMBANGAN
1. Genetics2. Infeksi3. Neurologis4. Biokimiawi5. Neurotransmiter
1. Reinforcement2. Modeling3. Operant4. respondent
1. perkemb. Psikoseksual
2. Struktur kepribadian
3. Detreminant bawah-sadar
1. Teori anomie2. Teori budaya
kelas bawah
1. Masalah anak sebagai gejala stres keluarga
2. Faktor keluarga sbg penyebab anorexia
1. Aliran Piaget2. Pemrosesan
informasi3. Kognisi sosial
biomedis
behavioral
psikodinamiksosiologis
Sistem keluarga kognitif
Paradigma mikro
teori
Achenbach, 1990
Perspektif biologis
• Gangguan psikologis didasari fungsi otak dan sistem persyarafan.
• interaksi biokimia dan hormon mempengaruhi pengalaman psikologis individu.
• Neural plasticity: pengalaman menentukan jejaring hubungan yang terbentuk di otak, berubah sesuai pengalaman dan penggunaan.
• Transaksi (nature-nurture) antara otak yang sedang berkembang dan pengalaman dalam lingkungan.
Perspektif biologis
• Fungsi bagian-bagian otak: thalamus, hypothalamus atur emosi, tindakan.
• Sistem limbik: hippocampus, cingulate gyrus, septum, amygdala mengatur pengalaman dan ekspresi emosi, kendali dorongan seks, aggresivitas, lapar, haus
• Sistem endokrin: produksi adrenalin sebagai respons terhadap stres, berkaitan dengan kecemasan, depresi, mood disorder.
Neuro
transmiter
Fungsi normal Implikasi bagi psikopatologi
Benzodia-zepin
Meredakan arousal, respon emosional: marah, agresi, hostility
Berkaitan dengan anxiety, discomfort
Gangguan kecemasan
dopamin Tuas pengatur neurotransmiter lain menghambat atau perlancar emosi, tindakan.
exploratory, extroverted, pleasure-seeking activities.
Schizophrenia
Mood disorder
ADHD
norepinefrin Perlancar atau kendalikan reaksi terhadap keadaan bahaya, kegawatan.
Mengatur emosi dan tindakan
Secara umum m’atur kecenderungan tingkahlaku
serotonin Pemrosesan info dan koordinasi gerak
Menghambat eksplorasi
Mengatur: makan, tidur, ekspresi marah
Gangguan makan, tidur
OCD, Schizophrenia, mood disorder
Perspektif Psikologis
• Emosi dan ekspresi afektif merupakan elemen inti dari pengalaman individu.
• Emosi merupakan bentuk komunikasi yang memungkinkan anak menjelajah dunianya secara semakin mandiri.
• Reaktivitas emosi: ambang dan intensitas pengalaman emosional indikasi tingkat distres dan kepekaan terhadap lingkungan
Perspektif Psikologis
• Regulasi emosi meliputi mengatur peningkatan, mempertahankan, menghambat timbulnya emosi untuk tujuan tertentu.
• Masalah regulasi: kontrol lemah
• Masalah disregulasi: kontrol maladaptif
• Temperamen: – Positive affect & approach: easy– Fearful & inhibited: slow to warm up– Negative affect & iiritability: difficult
Klasifikasi dan diagnosis
• Klasifikasi: memilah dan menggolongkan dimensi atau kategori utama psikopatologi yang tampil dan keterkaitan antar kategori tersebut.
• Diagnosis: menetapkan kategori atau klasifikasi bagi suatu gejala atau sindrom (sekumpulan gejala yang sering ada bersama dan mengikuti jalur perkembangan yang sama)
Kategori dan dimensi
• Klasifikasi kategoris: setiap gangguan secara jelas berbeda dan memiliki penyebab yang jelas. (mis: depresi, anxiety) praktisi klinis
• Klasifikasi dimensional: banyak dimensi atau trait tingkahlaku yang bersifat independen dan semua anak memilikinya dengan kadar yang berbeda-beda. Mis: pada dimensi withdrawal S berada di atas rata-rata (clinical range). penelitian
DSM – IV – TR (APA, 2000)
Sistem diagnostik multiaksial (5 aksis):
Axis I Clinical disorder
Other conditions that may be a focus of
clinical attention
Axis II Personality disorder
Mental retardation
Axis III General medical conditions
Axis IV Psychosocial & environmental problems
Axis V Global assessment of functioning
ICD-10International Classification of Diseases
• Axis I Clinical Psychiatric Syndrome• Axis II Specific Disorders of psychological
Development• Axis III Intellectual level• Axis IV Medical condition• Axis V Associated Abnormal Psychosocial
Situations• Axis VI Global Assessment of Psychological
Disability
ICDL – DMIC (ICDL, 2005)
• Diagnostic Manual for Infancy and Early Childhood
• Interdisciplinary Council on Developmental and Learning Disorder
ICDL - DMIC• Axis I Primary diagnosis• Axis II Functional Emotional Developmental
Capacities• Axis III Regulatory-Sensory Processing
Capacities• Axis IV Language Capacities• Axis V Visuospatial Capacities• Axis VI Child Caregiver and Family Patterns• Axis VII Stress• Axis VIII Other Medical and Neurological
Disorder