Pengantar Pendidikan

90
PENGANTAR KEPENDIDIKAN O l e h : Drs.Norman Syam,M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULUU 2012

description

pengantar pendidikan

Transcript of Pengantar Pendidikan

  • PENGANTAR KEPENDIDIKAN

    O l e h : Drs.Norman Syam,M.Pd

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULUU 2012

  • HAKIKAT MANUSIA DAN KEBUTUHAN AKAN PENDIDIKAN 1. HAKIKAT ANAK SEBAGAI MANUSIA. _ Anak merupakan suatu unsur/komponen _ Unsur utama Pendidikan adalah manusia _ Anak dilahirkan dibekali dengan bermacam potensi _ Anak adalah calon manusia/tumbuh dan berkembang

  • Lanjutan # Jadi Hakikat Manusia itu mewarisi potensi- potensi waktu dilahirkan. # Freud memandang hakikat manusia memiliki 3 tenaga Psikis, yaitu : > ID = Merupakan penggerak bagi perkemba ngan individu. > EGO = Berfungsi menjembatani ID dg dunia diluar diri individu dlm bertingkah laku.

  • Lanjutan > SUPER EGO = Berperan sebagai pengawas atau pengontrol tingkah laku. 2. PANDANGAN TEORI EVOLUSI Teori evolusi dikemukakan oleh : Charles Robert Darwin (1809-1882) mengemukakan bahwa manusia adalah suatu produk dari sua tu proses perkembangan yang berlangsung secara berangsur dalam jangka waktu lama.

  • Lanjutan Proses Evolusi menurut Darwin berlangsung melalui 3 prinsip : 1. Perjuangan hidup (Struggle For Life) 2. Bisa hidup dalam lingkungan yang cocok (Survival of the Fittest) 3. Seleksi alam atau alamiah (Natural Selection).

  • Lanjutan 3. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN MANUSIA DAN HEWAN. Menurut Handerson (1959) makhluk hidup memiliki karakteristik sebagai berikut : a). Dorongan untuk hidup b). Aktivitas biologis tersusun sedemikian rupa. c). Kemampuan untuk tumbuh dan berubah

  • Lanjutan Perbedaan biologis Manusia dan Hewan : a). Berjalan tegak b). Mempunyai ibu jari, yang memungkinkan untuk menggunakan alat-alat. c). Dapat berbicara.

  • Lanjutan 4. KEBUTUHAN MANUSIA AKAN PENDIDIKAN Potensi yang dimiliki manusia, merupakan modal dasar untuk dikembangkan. Agar po tensi dapat berkembang dengan baik perlu bantuan,bimbingan,dan pengetahuan dari orang yang bertanggung jawab. Kegiatan tersebut berarti memberikan Pendi dikan. Untuk itu manusia perlu pendidikan.

  • TRI PUSAT PENDIDIKAN Tri Pusat Pendidikan dikemukakan oleh;Ki Hajar Dewantara, dimasa kecil bernama R.M.Suwardi Suryaningrat. Ki Hajar Dewantara dilahirkan pada tanggal 2 Mei 1889 dan wafat pada tanggal 26 April 1959 di Yocyakarta.

  • LanjutanUntuk mewujudkan cita-citanya di bidang Pen didikan, Ki Hajar Dewantara mendirikan seko lah Taman Siswa pada 3 Juli 1922. Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara pada Taman Siswa menerapkan: > ING NGARSO SUNG TULODO > ING MADYO MANGUN KARSO > TUT WURI HANDAYANI.

  • LanjutanDalam melaksanakan pendidikan Ki Hajar De wantara menganut sistem Tri Pusat Pendidi kan atau tiga komponen yang bertanggung jawab terhadap pendidikan yaitu: < Lingkungan Keluarga < Lingkungan Sekolah < Lingkungan Masyarakat

  • LanjutanKi Hajar Dewantara dikenal sebagai tokoh Pen didikan Nasional, dan ia juga aktif dalam perge rakan Nasional yang bertujuan Indonesia Merdeka. Pergerakan Nasional yang diikutinya: _ Budi Utomo (1908) _ Indische Partij (1912)

  • DIMENSI-DIMENSI MANUSIA 1. MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU Individu diartikan sebagai Orang Seorang sesuatu yang merupakan suatu keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi dan individu juga diartikan sebagai pribadi.

  • Lanjutan

    Menurut Langeveld (1979),bahwa anak didik adalah seseorang yang ingin menjadi seorang pribadi, ingin pribadinya sendiri. Selanjutnya Langeveld, mengatakan bahwa setiap orang memiliki individualitas

  • LanjutanIndividualitas setiap orang memiliki: > Kehendak > Perasaan > Cita-cita > Kecendrungan > Semangat > Daya tahan yang berbeda

  • 2.MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

    Langeveld (1955),berpendapat setiap bayi yang lahir dikaruniai potensi sosialitas. Artinya Setiap orang dapat saling berkomuni kasi yang pada hakekatnya didalamnya terkandung unsur saling memberi dan saling menerima.

  • Lanjutan

    Kilpatrick (1957) Mengemukakan bahwa untuk hidup dalam artian yang benar-benar manusia, setiap orang harus hidup bersama dengan orang lain.

  • 3.MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SUSILA

    # Susila berasal dari kata; Su dan Sila. Artinya kepantasan yang lebih tinggi. Dalam bahasa ilmiah digunakan dua istilah yang mempunyai konotasi berbeda, yaitu: < Etiket=Persoalan kepantasan dan kesopanan < Etika = Persoalan kebaikan.

  • Lanjutan

    Drijarkara (1978) Mengartikan manusia susila sebagai manusia yang memiliki nilai-nilai, menghayati dan me laksanakan nilai-nilai tersebut dalam perbuatan.

  • Lanjutan Nilai susila dapat dibedakan atas 3 macam: 1). Nilai Otonom Yaitu bersifat individual (baik menurut se seorang). 2). Nilai Heteronom Yaitu bersifat kolektif (menurut kelompok) 3). Nilai Keagamaan Yaitu nilai yang berasal dari Tuhan

  • 4.MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERAGAMAPada hakekatnya manusia adalah makhluk relegius. Beragama merupakan kebutuhan manusia,karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga memerlukan tempat berlindung. Kohnstamm, berpendapat bahwa pendidikan agama seyogyanya menjadi tugas orang tua dalam lingkungan keluarga,karena pendidikan agama adalah persoalan afektif dan kata hati.

  • BEBERAPA DEFINISI PENDIDIKAN > ENSIKLOPEDI PENDIDIKAN Pendidikan adalah semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya,pengalamannya,kecakapan nya, serta keterampilannya kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasma niah maupun rohaniah.

  • LanjutanKI HAJAR DEWANTARA: Pendidikan adalah Pendidikan yang beralaskan garis hidup dari bangsanya (Culturel National) dan ditujukan untuk keperluan perikehidupan yang dapat mengangkat derajat Negara dan rakyatnya, agar dapat bekerja bersama-sama dengan lain-lain bangsa untuk kemuliaan sege nap manusia diseluruh dunia.

  • LanjutanU.U.RI.No.20 Th 2003 Bab.I Ps.1 Ayat 1: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,penge ndalian diri,kepribadian kecerdasan,akhlak mu lia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan negara.

  • LanjutanU.U.RI No.2O Th.2003 Bab I Ps.1 Ayt 2. Pendidkan Nasional adalah Pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD R.I 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kubudayaan Nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

  • SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

  • LanjutanU.U.R.I No.20 Th.2003 Bab.I Ps.1 Ayat.3 : Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruh an komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendi dikan Nasional.

  • Lanjutan

    UU.R.I No.20 Th.2003 Bab.I Ps.1 Ayat.4: Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri mela lui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

  • Lanjutan

    UU.RI No.20 Th.2003 Bab.I Ps.1 Ayat 5 : Tenaga Kependidikan adalah anggota masyara kat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

  • LanjutanUU.RI No.20 Th.2003 Bab I Ps.1 Ayat 6 : Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor, instrutur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

  • Lanjutan

    UU.RI No.20 Th.2003 Bab.I Ps.1 Ayat.11 : Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

  • LanjutanUU.RI No.20 Th.2003 Bab.I Ps.1 Ayat 12 : Pendidikan Non Formal adalah jalur pendidik an di luar pendidikan formal yang dapat dilak sanakan secara terstruktur dan berjenjang.

    < UU.RI No.20 Th.2003 Bab.I Ps.1 Ayat 13 : Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

  • LanjutanBab.I Ps.1 Ayat 16 Pendidikan berbasis Masyarakat adalah penye lenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi dan potensi masyarakt sebagai perwujudan pendidikan dari oleh, dan untuk masyarakat.

  • LanjutanUU.RI No.20 Th.2003 Bab.I Ps.1 Ayat 14 : Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang di lakukan melalui pemberian rangsangan pendi dikan untuk membantu pertumbuhan dan per kembangan jasmani dan rohani agar anak me miliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

  • LanjutanBab.I Ps.1 Ayat 17 Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan RI. < Bab.I Ps.1 Ayat 18. Wajib belajar adalah program pendidikan mini mal yang harus diikuti oleh warga Negara Ind onesia atas tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

  • LanjutanBab.I Ps.1 Ayat 20 Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. < Bab.I Ps.1 Ayat 24 Dewan Pendidikan adalah lembaga mandiri yang beranggotakan berbagai unsur masyara kat yang peduli pendidikan.

  • Lanjutan

    Dasar Pendidikan NasionalPendidikn Nasional berdasarkan berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar RI 1945 (UU.RI No.20 Th.2003 Bab II Ps.2

  • LanjutanFungsi Pendidikan Nasional Pendidikan Nasional Berfungsi mengembangkan kemampuan dan memben tuk watak serta peradaban bangsa yang ber martabat dalam rangka mecerdaskan kehidu pan bangsa. (UU.RI No.20 Th.2003 Bab.II Ps.3

  • LanjutanTujuan Pendidikan Nasional: Tujuan Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan men jadi warga negara yang demokratis serta ber tanggungjawab. (UU.RI No.20 Th.2003 Bab.II Ps.3).

  • PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKANUU.RI No.20 Bab.III Ps.4 Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif deng an menjujunjung tinggi Hak Asasi Manusia, ni lai keagamaan, nilai kultural dan kemajemuk an bangsa.

  • Lanjutan(2).Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem ter buka dan multimakna. (3).Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

  • Lanjutan(4).Pendidikan diselenggarakan dengan mem beri keteladanan,membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. (5).Pendidikan diselenggarakan dengan meng embangakan budaya membaca,menulis, dan berhitung bagi segenap warga masya rakat.

  • Lanjutan

    (6).Pendidikan diselenggarakan dengan mem berdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggara an dan pengendalian mutu layanan pendi dikan.

  • HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA,ORANG TUA MASYARAKAT DAN PEMERINTAH

    UU.RI No.20 Th.2003 Bab.IV Ps.5HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA (1).Setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh Pendidikan. (2).Warga Negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khu sus.

  • Lanjutan(3).Warga Negara di daerah terpencil atau ter belakang serta masyarakat adat yang ter pencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus. (4).Warga Negara yang memiliki potensi kecer dasan dan bakat istimewa berhak mempe roleh pendidikan khusus

  • Lanjutan (5).Setiap Warga Negara berhak mendapat ke sempatan meningkatkan pendidikan sepan jang hayat. Pasal 6. (1).Setiap Warga Negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.

  • Lanjutan

    (2). Setiap Warga Negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan.

  • HAK DAN KEWAJIBAN ORANG TUAUU.RI No.20 Th.2003 Bab.IV Ps.7 (1).Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan mempe roleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. (2).Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepasa anaknya.

  • HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT Pasal 8 Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan,pelaksanaan,pengawasan dan evaluasi proram pendidikan. Pasal 9 Masyarakat berkewajiban memberikan duk ungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan.

  • HAK DAN KEWAJIBAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH

    Pasal 10 Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesu ai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  • Lanjutan Pasal 11 (1).Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan,serta menjamin terselengaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi

  • Lanjutan

    (2). Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun.

  • LANDASAN PENDIDIKANPendidikan diselenggarakan berlandaskan Filsafat hidup serta berlandaskan sosiokultu ral setiap masyarakat, untuk itu setiap tenaga kependidikan membekali dirinya denga wawa san dan pengetahuan yang tepat sesuai deng an bidang tugasnya.

  • 1.LANDASAN FILOSOFISLandasan filisofis adalah landasan yang berdasarkan filsafat. Kata filsafat (Philosophy) berasal dari bahasa Yunani, yaitu : Philein = Mencintai Sophos atau Sophis = Bijaksana, Arif

  • LanjutanKosepsi filosofis tentang kehidupan manusia bersumber dari dua faktor : (a). Religi dan Etika = bertumpu pada keya kinan (b). Ilmu Pengetahuan = Mengandalkan penalaran

  • 2.LANDASAN SOSIALKegiatan Pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua individu, bahkan dua ge nerasi, yang memungkinkan generasi muda memperkembangkan diri. Nama sosiologi untuk pertama kali digunakan oleh August Comte (1798-1857. Pada 1839 sosiologi merupakan ilmu pengetahuan positif yang mempelajarii masyarakat.

  • LanjutanKajian sosiologi tentang pendidikan pada prin sipnya mencakup semua jalur pendidikan,baik pendidikan sekolah maupun pendidi luar sekolah termasuk Pendidikan Keluarga. Pendidikan keluarga merupakan bagian dari pendidikan Luar Sekolah.

  • Lanjutan Hal ini berdasarkan atas UU.RI No.2 Th.1989 Ps.10 Ayat 4 : Pendidikan Keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselengga rakan dalam keluarga dan memberikan keyaki nan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan.

  • 3.LANDASAN KULTURALKebudayaan merupakan gagasan dan karya Manusia beserta hasil budi dan karya. Kebudayaan dalam arti luas dapat berwujud: (1).Ideal = Berupa ide, gagasan, nilai, dsb. (2).Kelakuan = Bermacam pola dalam masya rakat. (3).Fisik = Benda hasil karya manusia. (Koentjaningrat,1975)

  • Lanjutan

    PENDIDIKAN NASIONAL ADALAH PENDIDIKAN YANG BERAKAR KEPADA KEBUDAYAAN BANGSA INDONESIA (UU.RI No.2 Th.1989 Ps.1 Ayat.2)

  • 4.LANDASAN PSIKOLOGISPendidikan selalu melibatkan peserta didik, pemahaman peserta berkaitan dengan aspek kejiwaan, aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Psikologi berasal dari bahasa Yunani=Psycholo gy, terdiri dari: Psyche dan Logos. Psyche = Jiwa,Roh. Logos = Ilmu/kajian ilmiah. Jadi Psikologi = Kajian ilmiah atau ilmu tentang jiwa,roh atau mental.

  • Lanjutan

    Psikologi memiliki hubungan yang erat dengan Pendidikan yaitu; kecerdasan, berpikir, belajar, bakat. Kecerdasan akan terwujud dalam berba gai bentuk,kemampuan berpikir, baik berpikir konvergen maupun divergen atau berpikir memusat dan memencar.

  • Lanjutan

    Manusia dilahirkan dengan sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi dan potensi yang harus dikembangkan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia berintegrasi dengan lingkungan.

  • LanjutanMaslow, mengemukakan ada 6 kelompok kebu tuhan manusia: (1).Kebutuhan Fisiologis = Kebutuhan untuk mempertahankan hidup (makan,tidur,dsb) (2).Kebutuhan rasa aman = Bebas dari takut. (3).Kebutuhan akan cinta dan pengakuan = kebutuhan akan kasih sayang.

  • Lanjutan(4).Kebutuhan akan harga diri = kebutuhan akan pengakuan oleh orang lain. (5).Kebutuhan untuk aktualisasi diri = kebutu han untuk menyatakan pendapat,persaan. (6).Kebutuhan untuk mengetahui dan mema hami = kebutuhan yang berkaitan dengan penguasaan IPTEK.

  • 5.LANDASAN ILMIAH DAN TEKNOLOGI (IPTEK)Pengetahuan (Knowledge) adalah segala sesua tu yang diperoleh melalui berbagai cara peng idraan terhadap fakta penalaran (rasio) dan wahyu. Suatu pengetahuan harus memenuhi kriteria dari segi; Ontologis, Epistemologis dan Aksio logis secara konsekwen dan penuh disiplin, kri teria inilah yang disebut dengan ilmu pengeta huan (Science).

  • Lanjutan1. Ontologis Merupakan ilmu yang berkaitan dengan objek yang di telaah.

    Jadi Ontologis adalah apa yang ingin diketa hui oleh ilmu, bagaimana ujud dari objek tersebut.

  • Lanjutan2. Epitimologi Yaitu ilmu yang berkaitan dengan proses untuk memperoleh pengetahuan ilmiah, yakni bagaimana prosedurnya, bagaimana cara/teknik untuk mendapatkan. 3. Asiologi Ilmu yang berkaitan dengan manfaat/kegu naan pengetahuan ilmiah itu = untuk apa pengetahuan ilmiah itu dipergunakan.

  • Lanjutan

    Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Merupakan salah satu hasil dari usaha manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik yang telah dimulai pada permu laan kehidupan manusia.

  • UU.RI No.14 Th.2005 Tentang GURU DAN DOSEN

    Bab.I Ps.1 Ayat 1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,membimbing mengarahkan,melatih,menilai dan mengevalu asi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

  • LanjutanBab.I Ps.1 Ayat 4. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memer lukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma ter tentu serta memerlukan pendidikan profesi.

  • lanjutanBab.I Ps.1 Ayat.5 Penyelenggara Pendidikan adalah Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau masyarakat yang me nyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidi kan formal. Bab.I Ps.1 Ayat.6 Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yg menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan formal setiap jenjang.

  • LanjutanBab.I Ps.1 Ayat.11 Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Bab.I Ps.1 Ayat.12 Sertifikat Pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.

  • LanjutanBab.I Ps.1 Ayat.13 Organisasi profesi guru adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan dan di urus oleh guru untuk mengembangkan profe sionalitas guru.

  • KEDUDUKAN,FUNGSI DAN TUJUANBab.II Ps.2 Ayat.1 Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidkan formal yang di angkat sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

  • Lanjutan

    Bab.II Ps.2 Ayat.2Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga proFesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Dibuktikan dengan sertifikat pendidik.

  • LanjutanBab.II Ps.4 Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfu ngsi untuk meningkatkan mutu Pendidikan Nasional.

  • LanjutanBab.II Ps.6Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidi kan nasional dan mewujudkan tujuan pendidi kan nasional,yaitu berkembangnya potensi pe serta didik agar menjadi manusia yang berim an dan bertaqwa kepada Tuhan YME,berahlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,ser ta menjadi WN yg demokratis & tanggung jwb

  • HAK DAN KEWAJIBAN GURUBab.IV Ps.16 (1) Pemerintah memberikan tunjangan profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang telah memiliki sertifikat pendidik yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan/atau satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. .

  • LanjutanBab.IV Ps.16 (2).Tunjangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setara dengan 1(satu) kali gaji pokok guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemeri ntah atau Pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.

  • LanjutanBab.IV Ps.20Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, Guru berkewajiban: Merencanakan pembelajaran,melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,serta me nilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.Meningkatkan dan mengembangkan kualifika si akademik dan kompetensi secara berkelan jutan sejalan dg perkembangan IPTEK & seni.

  • Lanjutan c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,aga ma,suku,ras dan kondisi fisik tertentu,atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran. d. Menjunjung tinggi peraturan perundang- undangan,hukum,dan kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika. e. Memelihara dan memupuk persatuan.

  • LanjutanBab.IV Pasal 35 (1).Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,melaksa nakan pembelajaran,menilai hasil pembela lajaran,membimbing dan melatih peserta didik,serta melaksanakan tugas tambahan.

  • Lanjutan

    (2).Beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu. (3).Ketentuan lebih lanjut mengenai beban ker ja guru sebagaimana pada ayat (1) dan (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

  • ORGANISASI PROFESIONAL KEGURUANFUNGSI PROFESIONAL KEGURUAN. Jabatan profesi harus mempunyai wadah untuk menyatukan gerak langkah dan mengen dalikan keseluruhan profesi, yaitu organisasi profesi. Bagi guru-guru di Indonesia, wadah nya sudah ada yakni Persatuan Guru Repub lik Indonesia (PGRI). PGRI didirikan di Surakar ta pada tanggal 25 November 1945.

  • KODE ETIK GURU INDONESIAKode Etik Guru Indonesia ditetapkan melalui kongres. Kode etik guru Indonesia ditetapkan pertama kali dalam Kongres PGRI XIII di Jakar ta pada tahun 1973, dan disempurnakan pada Kongres PGRI XVI tahun 1989 di Jakarta. Adapun teks Kode Etik Guru Indonesia yang telah disempurnakan itu adalah sebagai berikut:

  • Lanjutan 1. Guru berbakti membimbing peserta didik un tuk membentuk manusia Indonesia seutuh nya yang berjiwa Pancasila. 2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional. 3. Guru berusaha memperoleh informasi ten tang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.

  • Lanjutan 4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik- baiknya yang menunujang berhasilnya proses belajar-mengajar. 5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tang gung jawab bersama terhadap pendidikan.

  • Lanjutan 6. Guru secara pribadi dan bersama-sama me ngembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. 7. Guru memelihara hubungan seprofesi, sema ngat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.

  • Lanjutan 8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. 9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.

    SEKIAN DAN WASSALAM