Pengantar pendidikan

23
ANALISIS STUDI KASUS TENTANG DAMPAK KURANGNYA PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS ANAK DIDIK Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Oleh Riza Farhani 14331856 Ilham Deni R. 14331877 Nelly Anggraeni 14331882 Amalia Rachmayanti 143318 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris i

Transcript of Pengantar pendidikan

Page 1: Pengantar pendidikan

ANALISIS STUDI KASUS TENTANG DAMPAK

KURANGNYA PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP

PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS ANAK DIDIK

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar

Pendidikan

Oleh

Riza Farhani 14331856

Ilham Deni R. 14331877

Nelly Anggraeni 14331882

Amalia Rachmayanti 143318

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

2014

i

Page 2: Pengantar pendidikan

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

dengan judul “Analisis Studi Kasus Tentang Dampak Kurangnya Perhatian Orang tua

Terhadap Perkembangan Psikologis Anak” dengan lancar dan tepat waktu.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan yang

dibimbing oleh Dian Kristiana, M.Pd.

Ucapan terima kasih kami haturkan kepada

1. Niken Reti Indraswati, M.Pd., selaku Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris;

2. Dian Kristiana, M. Pd, selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Pendidikan

yang senantiasa memberikan arahan serta masukan;

3. Pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan

moral maupun material.

Kami akan sangat menghargai kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat

membangun,guna perbaikan atas kekurangan serta kesalahan dalam makalah ini.

Ponorogo, 18 Desember 2014

Penulis

ii

Page 3: Pengantar pendidikan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………….. 2

B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………… 2

C. Tujuan ……………………………………………………………………………….. 2

D. Manfaat ………………………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………….... 3

A. Pengertian Perhatian ………………………………………………………………….. 3

B. Gambaran Objek Studi Kasus ………………………………………………………… 4

C. Metode Pengumpulan dan Analisis Data ……………………………………………. 4

D. Hasil Wawancara dan Pembahasan ………………………………………………….. 4

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………….. 8

A. Simpulan ……………………………………………………………………………. 8

B. Saran …………………………………………………………………………............ 8

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 9

LAMPIRAN …………………………………………………………………………….. 10

iii

Page 4: Pengantar pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tri Pusat Pendidikan adalah tiga pusat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya

pendidikan terhadap anak yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. istilah Tri Pusat

Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003, yang meliputi :

a) Pendidikan keluarga

b) Pendidikan sekolah

c) Pendidikan masyarakat

Tripusat pendidikan merupakan lingkungan atau faktor yang sangat berperan besar

dalam dunia pendidikan. Didalam tripusat pendidikan terdapat tiga lingkungan yang menjadi

penyebab utama dalam keberhasilan maupun penghambat bagi peserta didik untuk mencapai

tujuan pendidikan.

Ada beberapa kasus yang muncul terutama dalam hal penghambat pendidikan yang

terjadi terhadap peserta didik dikarenakan buruknya ketiga lingkungan dari tripusat tersebut.

Maka dari itu kami mengambil studi kasus yang mengambil dari salah satu lingkungan yang

terdapat pada tripusat pendidikan yaitu lingkungan keluarga.

Dalam lingkungan keluarga, banyak terjadi kasus-kasus penghambat perkembangan

peserta didik dalam pendidikannya. Dan mayoritas kasus-kasus tersebut berawal dari

perhatian orang tua terhadap anaknya. Kurangnya perhatian terjadi karena berbagai alasan

seperti perceraian , kedua orang tua bekerja dan lain-lain. Dari beberapa ulasan tersebut

melatarbelakangi kami untuk melakukan analisis studi kasus dan pembuatan makalah dengan

1

Page 5: Pengantar pendidikan

judul “Analisis Studi Kasus Tentang Dampak Kurangnya Perhatian Orang Tua Terhadap

Perkembangan Psikologis Anak Didik.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini

adalah “Bagaimana Hasil Analisis Studi Kasus Tentang Dampak Kurangnya

Perhatian Orang Tua Terhadap Perkembangan Psikologis Anak Didik?”

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah

untuk mendeskripsikan bagaimana hasil analisis studi kasus tentang dampak

kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan psikologis anak didik.

D. Manfaat

Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut:

1. Penulis

Melalui makalah ini, penulis mendapatkan pengetahuan dan pengalaman. Dan hal

yang paling penting adalah penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah penulis

dapatkan di mata kuliah Pengantar Pendidikan.

2. Masyarakat

Melalui makalah ini, Masyarakat bisa lebih memperhatikan kondisi nyata yang

banyak terjadi kasus pada anak didik.

2

Page 6: Pengantar pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perhatian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1996:754) perhatian diartikan sebagai

hal memperhatikan; apa yang diperhatikan. Sumadi Suryabrata (1989:14)

mengungkapkan, perhatian adalah perumusan tenaga psikis yang tertuju pada suatu

obyek, atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang

dilakukan. Hal ini senada dengan ungkapan Ramayulis (1994:175), bahwa perhatian

adalah merupakan salah satu faktor psikologis yang dapat membantu terjadinya

interaksi dalam proses belajar mengajar. Kondisi psikologis ini dapat terbentuk

melalui dua hal, yaitu pertama, yang timbul secara intrinsik, dan yang kedua melalui

bahan pelajaran (content).

Sedangkan menurut Jalaludin Rahmat (2000:52), perhatian adalah proses

mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada

saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada

salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat

indera yang lain.

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah

merupakan salah satu faktor psikologis yang mempunyai sifat-sifat yang menonjol,

baik dari dalam maupun dari luar individu yang dapat membantu dalam interaksi

belajar mengajar. Yang berasal dari dalam adalah faktor biologis, sosial, kebiasaan

serta kemauan, sedangkan yang berasal dari luar adalah gerakan dan lingkungan.

3

Page 7: Pengantar pendidikan

B. Gambaran Objek Studi Kasus

Dalam analisis ini, gambaran objek analisis kami adalah seorang anak laki-laki

yang masih berada di tingkat akhir sekolah menengah pertama. Objek analisis kami

memiliki data diri sebagai berikut:

Nama : Alfan Hanafi

Usia : 14 Tahun

Alamat : Desa Joho Rt.02 Rw.05,Purwantoro,Wonogiri

Sekolah : SMPN 4 Purwantoro

C. Metode dan Analisis Data

Dalam pengumpulan data penelitian, kami menggunakan metode wawancara

langsung kepada objek studi kasus atau narasumber yang kemudian kami analisis

dengan pendukung berupa studi pustaka yang berdasarkan kepada beberapa referensi

buku, jurnal ilmiah maupun internet.

D. Hasil Wawancara dan Pembahasan

Alfan adalah seorang remaja yang terkenal sebagai remaja yang nakal dalam

masyarakat. Dia sering bergaul dengan orang-orang yang lebih tua dari usianya dan

sering mengikuti atau meniru kebiasaan dari mereka seperti mabuk mabukan,

merokok dan keluar malam. Semua itu dikarenakan kedua orang tuanya merantau di

Jakarta. Ayahnya bekerja sebagai kuli bangunan dan ibunya bekerja sebagai penjaga

kos di sana. Kedua orang tuanya harus membanting tulang ke Jakarta sebab di tempat

mereka tinggal tidak ada lowongan pekerjaan dengan upah yang bisa mencukupi

kehidupan sehari-harinya. Dengan kondisi ini, tidak ada pilihan lain selain Alfan di

titipkan kepada neneknya. Dia tinggal bersama neneknya yang sudah sendirian dan

neneknya sendiri sekarang sudah tua sehingga tidak begitu paham dengan pola

4

Page 8: Pengantar pendidikan

pergaulan remaja saat ini sehingga sang nenek kurang memperhatikan pergaulan yang

Alfan lakukan.

Alfan sekarang duduk di kelas 3 SMPN 4 Purwantoro,di sekolahnya dia sering

terkena kasus kenakalan yang dia lakukannya. Sebelum ditinggal ibunya yang ikut

merantau ke Jakarta menyusul bapaknya, dia adalah seorang anak yang lumayan

berprestasi dan sosok seorang anak yang penurut. Tetapi setelah dia ditinggal ibunya

merantau, dia menjadi anak yang sangat berbeda dari kondisi sebelumnya. Perhatian

yang biasa dia dapatkan, secara tiba-tiba hilang membuat perubahan besar dalam pola

tingkah lakunya.

Dalam kasus ini, Alfan menjadi anak yang memerlukan perhatian khusus dari

orang tuanya. Peran sang nenek dirasa kurang mampu dalam mengasuh dan

memperhatikan Alfan dan tentunya akan berbeda bila orangtuanya sendiri yang

berperan dalam mengasuhnya.

Jika kondisi ini terus berlanjut, Alfan akan menjadi remaja tanggung yang

salah dalam pencarian jati diri. Masa depannya pun menjadi tidak jelas dan suram.

Karena pola tingkah lakunya sekarang lebih menjurus ke pergaulan yang tidak baik.

Maka dari itu, perhatian orang tua merupakan hal sangat penting dalam hasil

belajar pada anak didik. Dari serangkaian penelitian yang dilakukan oleh

Tata Eliestiana Dyah Armunanto (2004) menyimpulkan bahwa

peranan orang tua dalam lingkungan keluarga yang terpenting

adalah memberikan pengalaman pertama pada masa anak-anak,

sebab pengalaman pertama merupakan faktor penting dalam

perkembangan pribadi anak. Disimpulkan pula bahwa siswa yang

mendapat perhatian baik dari orang tuanya mendapat prestasi

belajar lebih baik dibanding siswa yang kurang mendapat perhatian

5

Page 9: Pengantar pendidikan

dari orang tua. Perhatian orang tua memiliki hubungan positif

dengan prestasi belajar anak di sekolah.

Menurut hasil-hasil penelitian selama 30 tahun terakhir oleh National Parent

Teacher Asosiation, yang juga dikutip oleh Slameto (2003), menyimpulkan tentang

manfaat perhatian orang tua, terutama ayah, hubungannya dengan pendidikan anak,

adalah:

“...makin baiknya tumbuh kembang anak secara fisik, sosio-emosional,

keterampilan kognitif, pengetahuan dan bagaimana anak belajar sehingga prestasi

belajarnya lebih tinggi sering mendapat nilai A (9-10), kehadiran sekolah lebih

tertib/disiplin serta aktif dalam ekstrakurikuler, menyelesaikan dengan tepat dan

benar PR, bersikap lebih positif terhadap sekolah, masuk ranking yang lebih tinggi

dan setamat SMTA memasuki Perguruan Tinggi favorit”.

Perhatian orang tua pada aktivitas belajar anak dengan segala yang

berhubungan dengannya, dapat memberikan motivasi berprestasi yang tinggi dan

memunculkan simpati anak kepada orang tua yang pada akhirnya dapat

menumbuhkan kepercayaan pada diri anak. Perhatian orang tua sesungguhnya

merupakan investasi kepada anak dalam meningkatkan aktivitas belajar, dan

membantu memaksimalkan perkembangan kepribadian serta prestasi belajar.

Senada dengan hal tersebut, Pramuji Wibowo (2007) menyatakan sebagai

berikut:

“Motivasi ekstrinsik yang paling utama adalah dari orang tua atau keluarga. Hal ini

dikarenakan semenjak kecil anak bersosialisasi, menerima pendidikan (pendidikan

informal) pertama kalinya adalah di dalam keluarga, dan pendidikan yang diperoleh

dalam keluarga ini merupakan pendidikan yang terpenting atau utama terhadap

perkembangan pribadi anak. Belajar sebagai proses interaksi untuk mencapai tujuan

6

Page 10: Pengantar pendidikan

akan lebih efektif, bila ditunjang dengan motivasi yang tinggi, baik yang berupa

intrinsik maupun ekstrinsik, dan orang tua adalah hal yang signifikan dalam

membangkitkan motivasi seseorang”.

Perhatian yang cukup dan perlakukan orang tua yang bijaksana terhadap

anak, akan berdampak pada kemampuan pengembangan potensi diri anak yang

melahirkan motivasi belajar yang tinggi dan kemampuan berkonsentrasi dalam

aktivitas belajarnya yang akhirnya berpengaruh kepada pencapaian prestasi yang

maksimal.

Berdasarkan beberapa keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengaruh

perhatian orang tua sangat dominan terhadap keberhasilan belajar anak. Dengan

kata lain bahwa perhatian yang diberikan orang tua terhadap anak, terutama dalam

hal pendidikan dan belajarnya, memiliki hubungan dan pengaruh positif terhadap

prestasi belajar yang dicapai anak di sekolah.

Dengan demikian, rasa bangga akan melingkupi perasaan anak, sehingga

anak semakin bersemangat dalam menjalankan kewajibannya sebagai pelajar.

Perhatian orang tua dalam pendidikan anaknya sangat diperlukan, sebab dengan

memberi perhatian, orang tua dapat menolong anak untuk mengenali diri,

mengembangkan potensi diri serta mampu mengatasi masalah-masalah yang timbul

sehubungan dengan pribadinya sehingga kegiatan belajar anak dapat berjalan

dengan baik. Dengan demikian diasumsikan bahwa prestasi belajarnya pun akan

meningkat.

Dari ulasan diatas, kenakalan remaja pada umumnya dan pada objek studi

kasus khususnya, timbul karena kurangnya perhatian dari orang tua. Perhatian

orang tua merupakan sesuatu yang pokok dan vital bagi perkembangan psikologis

7

Page 11: Pengantar pendidikan

anak didik. Ketidakhadiran sikap perhatian dari orangtua mengakibatkan kenakalan

seperti yang dialami oleh objek studi kasus kami.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Perhatian merupakan hal yang pokok dan vital bagi peserta didik terutama

perhatian dari orang tua. Dalam analisis studi kasus yang kami lakukan telah

membuktikan bahwa peserta didik yang lepas dari perhatian orang tua menjadi peserta

didik yang terhambat perkembangannya. Kenakalan remaja timbul juga karena kurang

perhatian dari orang tua.

Kasus yang kami analisis merupakan kasus yang sangat umum terjadi dan

sangat banyak terjadi di Indonesia. Masih banyak kasus yang serupa dengan kasus

yang dialami oleh objek studi kasus kami dan bahkan tidak mendapatkan penanganan

khusus dari pihak manapun.

B. Saran

Melihat banyaknya kesamaan kasus yang terjadi seperti objek studi kasus

kami, seharusnya semua elemen baik masyarakat, sekolah maupun pemerintah segera

memberikan penanganan khusus terhadap peserta didik yang seperti ini. Jika tidak

segera dilakukan tindakan, masa depan penerus bangsa ini akan terancam karena

perkembangan psikologisnya terganggu. Tindakan preventif dan represidf harus

dilakukan secara massif karena kenakalan remaja akibat kurangnya perhatian

orangtua yang banyak terjadi saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.

8

Page 12: Pengantar pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Dariyo, A. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta:Grasindo.

Dariyo, A. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Gunarsa, S. D. 2001. "Konseling Sebagai Kegiatan Untuk Melakukan Perubahan Perilaku”.

dalam Jurnal ilmiah psikologi Arkhe 6 februari 2001 hal. 68-75.

Komasari, Dian dan Helmi, Avin Fadilla. 2000. "Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok

Pada Remaja". Dalam Jurnal Psikologi Tahun 2000 Halaman 37 – 47.

9

Page 13: Pengantar pendidikan

LAMPIRAN

FAKTOR-FAKTOR PENYEBABPERILAKU MEROKOK PADA REMAJADian KomasariUniversitas Islam IndonesiaAvin Fadilla HelmiUniversitas Gadjah MadaABSTRACTThe purpose of this study was to determine which were predictors ofsmoking behavior on adolescents.The subjects of this study were 75 male, aged 15-18 years, and smokers.This study were done toward Scale of Parent’s Permissiveness Attitude tosmoking behavior, Scale of peer influence, Scale of Psychological Satisfaction,and Scale of Smoking Behavior.The hypothesis was that parent’s permissiveness attitude to smokingbehavior; influence of peer, psychological satisfaction was predictors towardsmoking behavior on adolescents.There was co-linearity phenomenon between psychological satisfaction andothers predictor so that psychological satisfaction out of regression analysis.The result of regression analysis showed that F value = 22,468 (p < 0,05)and R = (R = 0,620 ate R2 = 0,384). This meant that parent’s permissivenessattitude to smoking behavior and influence of peer was predictors towardsmoking behavior on adolescents. It could be concluded that parent’spermissiveness attitude to smoking behavior and influence of peer wereeffectively contribution 38,4%.Keywords: Smoking behavior, adolescentPerilaku merokok dilihat dari berbagaisudut pandang sangat merugikan, baikuntuk diri sendiri maupun orang disekelilingnya. Dilihat dari sisi individuyang bersangkutan, ada beberapa riset yangmendukung pernyataan tersebut. Dilihatdari sisi kesehatan, pengaruh bahan-bahankimia yang dikandung rokok sepertinikotin, CO (Karbonmonoksida) dan tarakan memacu kerja dari susunan syarafpusat dan susunan syaraf simpatis sehinggamengakibatkan tekanan darah meningkatdan detak jantung bertambah cepat (Kendal& Hammen, 1998), menstimulasi penyakit

10

Page 14: Pengantar pendidikan

ISSN : 0215 - 8884

TRANSKIP WAWANCARA

A: Pewawancara

B:Narasumber/Objek Studi Kasus

A : ”Selamat sore?

B : “Selamat sore,ada yang bisa saya bantu Mas?”

A : “Mohon maaf saya menganggu sebentar,saya mau bertanya tentang

perkembangan pendidikan anda saat ini?”

B : “Ohh...... ada apa ya Mas kok anda bertanya tentang perkembangan

pendidikan saya.”

A :”Saya bertanya seperti itu karena saya mendapat tugas dari dosen saya

tentang studi kasus yang membahas tentang masalah pendidikan dimasa

ini.”

B :”Iya Mas, sekarang saya duduk dikelas 3 SMP, tapi saya sering terkena kasus

di BP.”

A :”Lho kok bisa begitu Dek?”

B :”Saya malas sekolah mas,disekolah tidak nyaman dirumah juga saya kurang

hiburan,saya sering menghibur diri kalau malam keluar begadang dengan

teman-teman.”

A :”Apakah Adek mempunyai permasalahan dirumah atau disekolah yang

menyebabkan Adek kurang nyaman dalam belajar disekolah?”

11

Page 15: Pengantar pendidikan

B :”Kalau masalah disekolah tidak ada Mas,saya itu ditingal orang tua saya

bekerja di Jakarta Mas, saya dirumah hanya dengan nenek saya, saya rindu

kasih sayang orang tua saya Mas,saya merasa kurang perhatian dari mereka.”

A :”lhooo...... memang ibu kemana?”

B :”Ibu juga bekerja di Jakarta Mas ikut bapak saya.”

A :”Tapi mengapa kok Adek malah suka keluar malam,apa tidak kasihan ninggal

nenek sendirian dirumah.”

B :”Kalau dibilang kasihan ya saya kasihan Mas,tapi bagaimana lagi saya butuh

hiburan butuh mengibur diri mas.”

A :”kalau Adek keluar malam biasanya ngapain dek?”

B :”Ya ngak ngapa-ngapain sih Mas. Cuma keluar main aja...hehehehe”

A :”Ah pasti bohong,mesti pernah merokok dan minum-minuman keras.”

B :”Iya sih Mas,saya sering begitu ya bagaimana lagi itu hiburan saya.”

A :”Tapi jangan begitu dek itu tidak baik untuk diri kamu Dek, itu juga dosa

Dek, carilah hiburan yang lebih positif dan tingkatkan belajarmu supaya

orang tuamu yang bekerja merantau di Jakarta bangga dengan anaknya yang

disini.”

B :”Iya Mas, tapi sulit Mas kalau saya harus berubah sekarang.”

A :”Berubah dari sedikit demi sedikit Dek, berusaha lah dan niat yang bener

bener pasti bisa.”

B :”Iya Mas saya akan berusaha untuk berubah.”

A :”ya sudah Dek sekian dulu ya, saya rasa sudah cukup, selamat sore.”

B :”iya Mas, sore juga.”

12

Page 16: Pengantar pendidikan

13