PENGANTAR PAJAK 1

27
PENGANTAR PAJAK Modul - 1

description

Presentasi mengenai Teori Perpajakan di Indonesia

Transcript of PENGANTAR PAJAK 1

  • PENGANTAR PAJAKModul - 1

    PENGANTAR PAJAKModul - 1

  • Mengapa diperlukan kesadaranmembayar pajak

    77,8% APBN 2004 disumbang dari sektorpajak

    APBN 2005 masih mengandalkanpenerimaan dari pajak

    Adanya upaya sistematis pemerintahuntuk meningkatkan penerimaan darisektor pajak melalui: Ekstensifikasi pajak Intensifikasi pajak

    77,8% APBN 2004 disumbang dari sektorpajak

    APBN 2005 masih mengandalkanpenerimaan dari pajak

    Adanya upaya sistematis pemerintahuntuk meningkatkan penerimaan darisektor pajak melalui: Ekstensifikasi pajak Intensifikasi pajak

  • Kegiatan EkstensifikasiPajak

    Pemberian NPWP secara jabatan bagiwajib pajak orang pribadi yang berstatussebagai karyawan (Ph di atas PTKP)

    Pemberian NPWP di lokasi usaha yangberada di sentra perdagangan atauperkantoran

    Pemberian NPWP atau PKP bagipengusaha yang belum terdaftar

    Penentuan jumlah angsuran PPh pasal25 dan atau jumlah PPN yang harusdisetor

    Penentuan jumlah PPN yang terutangatas transaksi penjualan dalam tahunberjalan kepada pedagang eceran yangmempunyai usaha di sentraperdagangan

    Pemberian NPWP secara jabatan bagiwajib pajak orang pribadi yang berstatussebagai karyawan (Ph di atas PTKP)

    Pemberian NPWP di lokasi usaha yangberada di sentra perdagangan atauperkantoran

    Pemberian NPWP atau PKP bagipengusaha yang belum terdaftar

    Penentuan jumlah angsuran PPh pasal25 dan atau jumlah PPN yang harusdisetor

    Penentuan jumlah PPN yang terutangatas transaksi penjualan dalam tahunberjalan kepada pedagang eceran yangmempunyai usaha di sentraperdagangan

  • PENGERTIAN HUKUM PAJAK(HUKUM FISKAL)

    KESELURUHAN DARI PERATURAN-PERATURAN YANG MELIPUTIWEWENANG PEMERINTAH UNTUKMENGAMBIL KEKAYAAN SESEORANGDAN MENYERAHKAN KEMBALI KEMASYARAKAT MELALUI KAS NEGARA

    KESELURUHAN DARI PERATURAN-PERATURAN YANG MELIPUTIWEWENANG PEMERINTAH UNTUKMENGAMBIL KEKAYAAN SESEORANGDAN MENYERAHKAN KEMBALI KEMASYARAKAT MELALUI KAS NEGARA

  • PENGERTIAN PAJAK

    Prof.Dr.Rochmat Soemitro SH

    Iuran rakyat kepada kas negaraberdasarkan UU (dapat dipaksakan)dengan tidak mendapat kontraprestasiyang langsung dapat ditunjukkan dandigunakan untuk membayar pengeluaranumum.

    Prof.Dr.Rochmat Soemitro SH

    Iuran rakyat kepada kas negaraberdasarkan UU (dapat dipaksakan)dengan tidak mendapat kontraprestasiyang langsung dapat ditunjukkan dandigunakan untuk membayar pengeluaranumum.

  • PENGERTIAN PAJAK

    Prof.Dr.P.J.A.Adriani

    Iuran kepada negara (dapat dipaksakan) yangterutang oleh yang wajib membayarnya menurutperaturan dengan tidak mendapat prestasikembali yg langsung dpt ditunjuk dan gunanyaadalah untuk membiayai pengeluaranpengeluaran umum berhubungan dengan tugasnegara untuk menyelenggarakan pemerintahan

    Prof.Dr.P.J.A.Adriani

    Iuran kepada negara (dapat dipaksakan) yangterutang oleh yang wajib membayarnya menurutperaturan dengan tidak mendapat prestasikembali yg langsung dpt ditunjuk dan gunanyaadalah untuk membiayai pengeluaranpengeluaran umum berhubungan dengan tugasnegara untuk menyelenggarakan pemerintahan

  • UNSURUNSUR--UNSUR DALAMUNSUR DALAMPENGERTIANPENGERTIAN PAJAKPAJAK

    DIPUNGUT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DAPAT DIPAKSAKAN TDK DPT DITUNJUKKAN ADANYA

    KONTAPRESTASI SCR LANGSUNG OLEHPEMERINTAH

    DIPUNGUT OLEH NEGARA (PUSAT/DAERAH) DIPERUNTUKKAN BAGI PENGELUARAN-

    PENGELUARAN PEMERINTAH (JIKA SURPLUSDIGUNAKAN UNTUK PUBLIC INVESMENT)

    DIPUNGUT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DAPAT DIPAKSAKAN TDK DPT DITUNJUKKAN ADANYA

    KONTAPRESTASI SCR LANGSUNG OLEHPEMERINTAH

    DIPUNGUT OLEH NEGARA (PUSAT/DAERAH) DIPERUNTUKKAN BAGI PENGELUARAN-

    PENGELUARAN PEMERINTAH (JIKA SURPLUSDIGUNAKAN UNTUK PUBLIC INVESMENT)

  • PEMBAGIAN HUKUM PAJAK HUKUM PAJAK MATERIAL

    mengatur tentang obyekpajak, subyek pajak,besar pajak yangdikenakan timbul danhapusnya utang pajakdan hubungan hukumantara pemerintah danWP

    UU PPh dan UU PPN

    HUKUM PAJAK FORMAL

    tata cara untukmewujudkanhukum materialmenjadi kenyataan

    UU KUP, UU PPSP,UU Pengadilan Pajak

    HUKUM PAJAK MATERIAL

    mengatur tentang obyekpajak, subyek pajak,besar pajak yangdikenakan timbul danhapusnya utang pajakdan hubungan hukumantara pemerintah danWP

    UU PPh dan UU PPN

    HUKUM PAJAK FORMAL

    tata cara untukmewujudkanhukum materialmenjadi kenyataan

    UU KUP, UU PPSP,UU Pengadilan Pajak

  • JENIS-JENIS PAJAK

  • PAJAK PENGHASILAN(PAJAK NEGARA DAN PAJAK DAERAH)

    .Pengenaan pajak di Indonesia

    Negara Daerah

    PPH : UU. No. 7 Th. 1984diubah UU. No. 17 Th 2000

    PPN dan PPnBM: UU. No. 8 Th. 1983diubah UU. No. 18 Th. 2000

    Dasar hukum Pajak Daerah & Retribusi:UU No. 18 Th. 1997

    diubah UU. No. 34 Th. 2000

    PPN dan PPnBM: UU. No. 8 Th. 1983diubah UU. No. 18 Th. 2000

    Bea Meterai: UU. No. 13 Th. 1985

    PBB: UU. No. 12 Th. 1985diubah UU. No. 12 Th 1994

    BPHTB: UU. No. 21 Th. 1997diubah UU. No. 20 Th. 2000

  • Ketentuan Pidana

    Karena kealpaan Tidak menyampaikan SPT; atau Menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau tidak

    lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidakbenar, sehingga dapat menimbulkan kerugian padapendapatan negara

    Dipidana kurungan paling lama 1 (satu) tahundan atau denda paling tinggi 2 (dua) kalijumlah pajak terutang yang tidak atau kurangdibayar

    Karena kealpaan Tidak menyampaikan SPT; atau Menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau tidak

    lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidakbenar, sehingga dapat menimbulkan kerugian padapendapatan negara

    Dipidana kurungan paling lama 1 (satu) tahundan atau denda paling tinggi 2 (dua) kalijumlah pajak terutang yang tidak atau kurangdibayar

  • Ketentuan Pidana

    Kesalahan Disengaja Tidak mendaftarkan diri, atau menyalahgunakan NPWP;

    atau Tidak menyampaikan SPT; atau Menyampaikan SPT dan atau keterangan yang isinya

    tidak benar atau tidak lengkap; atau Menolak untuk dilakukan pemeriksaan; atau Menolak memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau

    dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olahbenar; atau

    Kesalahan Disengaja Tidak mendaftarkan diri, atau menyalahgunakan NPWP;

    atau Tidak menyampaikan SPT; atau Menyampaikan SPT dan atau keterangan yang isinya

    tidak benar atau tidak lengkap; atau Menolak untuk dilakukan pemeriksaan; atau Menolak memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau

    dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olahbenar; atau

  • Ketentuan Pidana

    Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan,tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku,catatan atau dokumen lainnya; atau

    Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong ataudipungut, sehingga dapat menimbulkan kerugian padapendapatan negara

    Dipindana paling lama 6 (enam) tahun danatau denda paling tinggi 4 (empat) kali jumlahpajak yang terutang yang tidak atau kurangdibayar

    Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan,tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku,catatan atau dokumen lainnya; atau

    Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong ataudipungut, sehingga dapat menimbulkan kerugian padapendapatan negara

    Dipindana paling lama 6 (enam) tahun danatau denda paling tinggi 4 (empat) kali jumlahpajak yang terutang yang tidak atau kurangdibayar

  • Penafsiran Dalam HukumPajak

    1. Penafsiran tata bahasa bunyi ketentuan UU menurut tatabahasa atau kebiasaan;

    2. Penafsiran sahih penafsiran yang pasti thd kata-kata UU.Contoh: malam waktu antara matahari terbenam darimatahari terbit

    3. Penafsiran historis berdasar sejarah terjadinya hukum tsb;4. Penafsiran sistematis (dogmatis) penafsiran yang memiliki

    hubungan dgn bunyi pasal-pasal lain di UU lainnya5. Penafsiran sosiologi penafsiran sesuai dengan

    perkembangan kebutuhan;6. Penafsiran ekstensif penafsiran dengan memperluas arti

    kata-kata dalam peraturan;7. Penafsiran restriktif penafsiran dengan mempersempit arti

    kata-kata dalam peraturan8. Penafsiran analogis penafsiran dengan cara memberi ibarat

    (kiyas) pada kata-kata tersebut ;9. Penafsiran a contrario penafsiran dengan memberikan arti

    lawan kata.

    1. Penafsiran tata bahasa bunyi ketentuan UU menurut tatabahasa atau kebiasaan;

    2. Penafsiran sahih penafsiran yang pasti thd kata-kata UU.Contoh: malam waktu antara matahari terbenam darimatahari terbit

    3. Penafsiran historis berdasar sejarah terjadinya hukum tsb;4. Penafsiran sistematis (dogmatis) penafsiran yang memiliki

    hubungan dgn bunyi pasal-pasal lain di UU lainnya5. Penafsiran sosiologi penafsiran sesuai dengan

    perkembangan kebutuhan;6. Penafsiran ekstensif penafsiran dengan memperluas arti

    kata-kata dalam peraturan;7. Penafsiran restriktif penafsiran dengan mempersempit arti

    kata-kata dalam peraturan8. Penafsiran analogis penafsiran dengan cara memberi ibarat

    (kiyas) pada kata-kata tersebut ;9. Penafsiran a contrario penafsiran dengan memberikan arti

    lawan kata.

  • FUNGSI PAJAK

    BUDGETAIR REGULER

    REDISTRIBUSI DEMOKRASI

    BUDGETAIR REGULER

    REDISTRIBUSI DEMOKRASI

  • PERBEDAAN PAJAK

    RETRIBUSI

    MENDAPATKONTRAPRESTASISECARALANGSUNG

    RETRIBUSI

    MENDAPATKONTRAPRESTASISECARALANGSUNG

  • PERBEDAAN PAJAK

    SUMBANGAN

    YANGMENDAPATKANMANFAAT ADALAHPENERIMASUMBANGAN

    SUMBANGAN

    YANGMENDAPATKANMANFAAT ADALAHPENERIMASUMBANGAN

  • KEDUDUKAN HUKUM PAJAK

    Hukum Perdata

    Mencari dasarkemungkinanpemungutan ataskejadian,keadaan danperbuatan hukum yangbergerak dalamlingkungan perdata

    Hukum Pidana

    Adanya sanksi ataskealpaan dankesengajaan terhadapWP yang melanggarperaturan

    Hukum Perdata

    Mencari dasarkemungkinanpemungutan ataskejadian,keadaan danperbuatan hukum yangbergerak dalamlingkungan perdata

    Hukum Pidana

    Adanya sanksi ataskealpaan dankesengajaan terhadapWP yang melanggarperaturan

  • PERLAWANAN TERHADAPPAJAK

    PASIF

    STRUKTUREKONOMI

    SISTEMPEMUNGUTAN

    MORAL DANINTELEKTUALPENDUDUK

    AKTIF

    TAX AVOIDANCE TAX EVASION MELALAIKAN

    PASIF

    STRUKTUREKONOMI

    SISTEMPEMUNGUTAN

    MORAL DANINTELEKTUALPENDUDUK

    AKTIF

    TAX AVOIDANCE TAX EVASION MELALAIKAN

  • YURISDIKSI PEMUNGUTANPAJAK

    ASAS TEMPATTINGGAL

    ASASKEBANGSAAN

    ASAS SUMBER

    ASAS TEMPATTINGGAL

    ASASKEBANGSAAN

    ASAS SUMBER

  • DASAR DAN TEORIPEMUNGUTAN PAJAK

  • TEORI ASURANSI

    Pembayaran pajak disamakan denganpembayaran premi.Masyarakat seakanmempertanggungjawabkan keselamatandan keamanan jiwanya kepada negara.

    TEPATKAH INI?

    Pembayaran pajak disamakan denganpembayaran premi.Masyarakat seakanmempertanggungjawabkan keselamatandan keamanan jiwanya kepada negara.

    TEPATKAH INI?

  • TEORI KEPENTINGAN NEGARA MELINDUNGI

    KEPENTINGAN HARTA DAN JIWAWARGA NEGARA DENGANMEMPERHATIKAN BEBAN YANGHARUS DIPUNGUT DARIMASYARAKAT

    NEGARA MELINDUNGIKEPENTINGAN HARTA DAN JIWAWARGA NEGARA DENGANMEMPERHATIKAN BEBAN YANGHARUS DIPUNGUT DARIMASYARAKAT

  • TEORI GAYA PIKUL

    TIAP ORANGDIKENAKAN PAJAKDGN BOBOT SAMA(ADIL) SESUAIGAYA PIKULDENGAN UKURANBESARNYAPENGHASILANDANPENGELUARANSESEORANG

    TIAP ORANGDIKENAKAN PAJAKDGN BOBOT SAMA(ADIL) SESUAIGAYA PIKULDENGAN UKURANBESARNYAPENGHASILANDANPENGELUARANSESEORANG

  • TEORI BAKTI

    DISEBUT JUGATEORI KEWAJIBANPAJAK MUTLAK.PAJAK SEBAGAIBUKTI TANDABAKTIMASYARAKAT KENEGARA

    DISEBUT JUGATEORI KEWAJIBANPAJAK MUTLAK.PAJAK SEBAGAIBUKTI TANDABAKTIMASYARAKAT KENEGARA

  • TEORI GAYA BELI

    PAJAK UNTUKMEMELIHARAMASYARAKAT

    PAJAKDITEKANKANUNTUK FUNGSIMENGATUR

    PAJAK UNTUKMEMELIHARAMASYARAKAT

    PAJAKDITEKANKANUNTUK FUNGSIMENGATUR

  • ASAS DAN DASARPEMUNGUTAN PAJAK

    EQUALITYPajak bersifat final adil dan merata

    CERTAINTYPenetapan pajak tidak ditentukan sewenang-wenang

    CONVINIENCEPajak dikenakan saat tidak menyulitkan WP ( Pay as youearn)

    ECONOMYBiaya pemungutan dan pemenuhan kewajiban minimal

    EQUALITYPajak bersifat final adil dan merata

    CERTAINTYPenetapan pajak tidak ditentukan sewenang-wenang

    CONVINIENCEPajak dikenakan saat tidak menyulitkan WP ( Pay as youearn)

    ECONOMYBiaya pemungutan dan pemenuhan kewajiban minimal