Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )
-
Upload
padlah1984 -
Category
Education
-
view
106 -
download
14
Transcript of Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI RESIKO DAN
KETIDAKPASTIAN Padlah Riyadi., SE., MM., Ak.,CA.
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSANSecara Definisi : Ilmu dan Seni pemilihan alternatif solusi atau alternatif
tindakan dari sejumlah alternatif solusi dan tindakan guna menyelesaikan masalah.
Secara Fungsi :Pemahaman secara komprehensif terhadap
masalah,pemberian kerangka berpikir secara sistematis,membimbing dalam penerapan teknik – teknik pengambilan keputusan dan meningkatkan kualitas keputusan.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan dengan resiko; merupakan pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan dinamika atau ketidakpastian. Dimana hasil yang diperoleh harus ditanggung sebagai konsekuensi.
Resiko, berarti: kesempatan timbulnya kerugian; kemungkinan timbulnya kerugian; ketidakpastian; penyimpangan hasil aktual; perbedaan hasil dari harapan.
Akibatnya: timbul kerugian; adanya uncertainty. Resiko hanya dapat diminimalisir, sangat sulit untuk
dihilangkan 100%. Jenis Resiko: resiko dinamis (berhubungan dengan perubahan
keadaan ekonomi), wujudnya dapat berupa resiko manajemen (pasar, keuangan, produksi); resiko politik (akibat pemerintah); resiko inovasi ( re-engineering, diversification)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Resiko statis; terdiri dari resiko fundamental (menyangkut rakyat banyak); resiko khusus (menyangkut orang perorangan; resiko murni ( sifatnya alami); resiko spekulatif( sifatnya untung-untungan); resiko perorangan; dan resiko kebendaan,
Sumber-sumber resiko: Masyarakat (resiko sosial; penyimpangan); fisik (force-
majeur; fenomena alam atau kesalahan manusia); ekonomi (resiko ekonomi)
Penanganan: pencegahan, pengendalian; pemindahan (asuransi)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pada pengambilan keputusan dengan kondisi tidak pasti terdapat hal-hal dimana,
si-pengambil keputusan tidak dapat menentukan probabilitas; tidak dapat membuat prediksi berapa besar probabilitas hasil; tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap
mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan, belum pernah mengalami hal tersebut sebelumnya.
Cara mereduksi ketidakpastian, riset atau penelitian; penggunaan probabilitas subyektif.
6
PENGAMBILAN KEPUTUSANPengertian Pengambilan Keputusan dikemukakan oleh :
Ralp C.Davis ,Keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan.Mary Follet,Seorang pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita, rasional, dan pragmatis.Secara umum pengertian teori pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
7
FUNGSI DAN TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Fungsi Pengambilan Keputusanindividual atau kelompok baik secara institusional ataupun organisasional, sifatnya futuristik.Tujuan Pengambilan Keputusan :Tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain)Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif)
8
UNSUR- UNSUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tujuan dan pengambilan keputusan Identifikasi alternatif-alternatif, keputusan untuk pemecahan masalah Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui, Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil
9
DASAR – DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
George R. Terry, menjelaskan dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku : IntuisiPengalamanFaktaWewenangRasionalJohn D.Miller, menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan : Pria dan Wanita,Peranan Pengambilan Keputusan,Keterbatasan kemampuan
10
Menurut sir Francis Bacon :merumusakan/mendefinisikan masalah;pengumpulan informasi yang relevan;mencari alternatif tindakan;analisis alternatif;memilih alternatif terbaik;melaksanakan keputusan dan evaluasi hasil.
DASAR – DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DECISION MAKING : SCIENTIFIC AND ART
Pengambilan keputusan sebagai ilmu ( scientific ).Aktivitas pengambilan keputusan dilakukan
dengan pendekatan sistematis,teratur dan terarah.Pendekatan ilmiah dengan mengunakan teknik –
teknik pengambilan keputusan atas dasar perhitungan matematis dan statistik.
Kajian pengambilan keputusan dapat dipelajari
DECISION MAKING : SCIENTIFIC AND ART
Pengambilan keputusan sebagai seni( art ). Pengambilan keputusan selalu dihadapkan pada
karekteristik yang unik dari faktor internal maupun faktor eksternal ,diantaranya :
Faktor internal perusahaan : struktur perhs/orang,budaya perusahaan,dsb.
Karekteristik decision maker :personality,kecerdasan,pengalaman,preferensi terhadap masalah,feeling/intuisi.
Faktor eksternal perusahaan : masyarakat,kondisi ekonomi,sospol.
DECISION MAKING COMPONENT
1. Tujuan ( objectives )2. Keterbatasan atau kelangkaan ( scarcity )3. Ketidakpastian ( uncertainty )4. Alternatif – alternatif pilihan ( a list of
alternatives )5. Nilai manfaat ( benefit ) dari setiap pilihan6. Trade off dari setiap pilihan7. Model Pengambilan keputusan
PENGERTIAN RESIKOSesuatu yang buruk (tidak diinginkan), baik
yang sudah diperhitungkan maupun yang belum diperhitungkan, yang merupakan suatu akibat dari suatu tindakan atau kegiatan
Risiko adalah ketidakpastian tentang kejadian di masa depan. Beberapa definisi tentang risiko, sebagai berikut: Risk is the change of loss, risiko diartikan sebagai peluang akan terjadinya kerugian,Risk is Uncertainty, risiko adalah ketidakpastian,Risk is the dispersion of actual from expected result, risiko merupakan penyebaran hasil actual dari hasil yang diharapkan,Risk is the probability of any outcome different from the one expected, risiko adalah probabilitas atas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan.
PENGERTIAN RESIKO
Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara penanganannya.
Sumber risiko dapat diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi.
PENGERTIAN RESIKO
MANAJEMEN RESIKOManajemen resiko adalah proses pengukuran atau
penilaian resiko serta pengembangan strategi pengelolaannya.
Strategi yang dapat diambil antara lain adalah 1. memindahkan resiko kepada pihak lain,2. menghindari resiko, 3. mengurangi efek negatif resiko, dan4. menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu
18
PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK KONDISI BERESIKOKonsepsi Resiko :Resiko adalah kesempatan timbulnya kerugian;Resiko adalah ketidakpastian;Resiko adalah penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan;Resiko adalah hasil yang berbeda dari hasil yang diharapkan;
Jenis - jenis Resiko :Resiko Dinamis (manajemen, politik, inovasi)Resiko Statis (fundamental, khusus, murni, spekulatif, perorangan, kebendaan)
SEJARAH Rekaman tertua terkait pengelolaan risiko dapat ditemukan pada
Piagam Hammurabi (codex Hammurabi), yang dibuat pada tahun 2100 sebelum masehi.[1] Piagam tersebut mencantumkan peraturan dimana pemilik kapal dapat meminjam uang untuk membeli kargo; namun bila dalam perjalanan kapalnya tenggelam atau hilang, ia tidak perlu mengembalikan uang pinjaman tersebut. Masa ini disebut sebagai zaman pertama manajemen risiko, di mana perusahaan hanya melihat risiko non-entrepreneurial (seperti misalnya keamanan).
Tahun 1970-an dan 1980-an disebut sebagai zaman kedua manajemen risiko di mana perusahaan-perusahaan asuransi mulai berusaha mendorong pengusaha untuk benar-benar menjaga barang yang diasuransikan.[1] Pada masa ini juga lahir konsep jaminan mutu (quality assurance) yang menjamin setiap produk memenuhi spesifikasi standarnya. Konsep ini dipopulerkan oleh British Standards Institution yang meluncurkan standar kualitas BS 5750 pada tahun 1979.
Pada tahun 1993, James Lam diangkat menjadi Chief Risk Office, yang merupakan jabatan CRO pertama di dunia.[1]
Zaman ketiga manajemen risiko dimulai tahun 1995 dengan diterbitkannya AS/NZS 4360:1995 oleh Standards Australia of the World's Risk management Standard.
Konsep lain yang berkaitan dengan risiko adalah Peril, yaitu suatu peristiwa yang dapat menimbulkan terjadinya suatu kerugian, dan Hazard, yaitu keadaan dan kondisi yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril.
Hazard terdiri dari beberapa tipe, yaitu: Physical Hazard, suatu kondisi yang bersumber pada karakteristik secara fisik
dari obyek yang dapat memperbesar terjadinya kerugian. Moral Hazard, suatu kondisi yang bersumber dari orang yang berkaitan dengan
sikap mental, pandangan hidup dan kebiasaan yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya peril.
Morale Hazard, suatu kondisi dari orang yang merasa sudah memperoleh jaminan dan menimbulkan kecerobohan sehingga memungkinkan timbulnya peril.
Legal Hazard, suatu kondisi pengabaian atas peraturan atau perundang-undangan yang bertujuan melindungi masyarakat sehinga memperbesar ter-jadinya peril.
SEJARAH
MENGIDENTIFIKASI RISIKO Pengidentifikasian risiko merupakan proses analisa untuk
menemukan secara sistematis dan berkesinambungan atas risiko (kerugian yang potensial) yang dihadapi perusahaan.
Karenanya diperlukan checklist untuk pendekatan yang sistematik dalam menentukan kerugian potensial.
Salah satu alternatif sistem pengklasifikasian kerugian dalam suatu checklist adalah; kerugian hak milik (property losses), kewajiban mengganti kerugian orang lain (liability losses) dan kerugian personalia (personnel losses). Checklist yang dibangun sebelumnya untuk menemukan risiko dan menjelaskan jenis-jenis kerugian yang dihadapi oleh sesuatu perusahaan.
Perusahaan yang sifat operasinya kompleks, berdiversifikasi dan dinamis, maka diperlukan metode yang lebih sistematis untuk mengeksplorasi semua segi.
Metode yang dianjurkan adalah; Questioner analisis risiko (risk analysis questionnaire). Metode laporan Keuangan (financial statement method). Metode peta-aliran (flow-chart). Inspeksi langsung pada objek. Interaksi yang terencana dengan bagian-bagian
perusahaan. Catatan statistik dari kerugian masa lalu. Analisis lingkungan.
MENGIDENTIFIKASI RISIKO
KRITERIA RESIKOResiko Tinggi
Keberhasilannya sangat kecil dibandingkan dengan kegagalannya (sering gagal)
Resiko RendahKeberhasilan lebih besar dibandingkan dengan kegagalannya (sering berhasil)
Resiko SedangKeberhasilan relatif lebih besar dibandingkan dengan kegagalannya
LANGKAH MANAJEMEN RESIKO1. Identifikasi Resiko2. Analisis Resiko3. Pengelolaan Resiko4. Implementasi Pengelolaan Resiko5. Monitoring Resiko
PROSES MANAJEMEN RESIKO Langkah-langkah umum dikenal dengan proses manajemen risiko adalah
terdiri dari: (1)Identifikasi Risiko. Tujuan identifikasi risiko adalah untuk mengenal secara
pasti ancaman ketidakpastian yang dihadapi organisasi. (2)Evaluasi/Analisis Risiko. Pada tahap ini, risiko dapat dikategorikan
berdasarkan frekuensi atau berdasarkan seringnya kerugian terjadi. Selain itu perlu juga dianalisis besarnya atau tingkat kerugian risiko. Harus dipertimbangkan kerugian maksimum yang mungkin terjadi. Di dalam mengevaluasi risiko secara menyeluruh perlu dikaji derajat risiko dengan cara yang akurat.
(3) Pengelolaan Risiko. Hasil analisis pada langkah kedua digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan cara-cara yang akan digunakan menangani suatu risiko. Untuk situasi tertentu mungkin tidak dibutuhkan tindakan yang lebih lanjut. Tetapi pada situasi lain, harus digunakan cara-cara canggih untuk mendanai potensi kerugian yang sangat mungkin terjadi.
(4) Implementasi dan kaji ulang keputusan manajemen risiko. Langkah berikutnya adalah keputusan tentang metode optimal untuk menangani risiko yang telah diidentifikasi, organisasi atau seseorang harus mengimplementasikan metode yang dipilih.
(5). Monitoring resiko. Sangatlah penting untuk selalu memonitor proses dari awal mulai dari identifikasi resiko dan pengukuran resiko untuk mengetahui keefektifitas respon yang telah dipilih dan untuk mengidentifikasi adanya resiko yang baru maupun berubah.
PROSES MANAJEMEN RESIKO
PENGELOLAAN RESIKO1. Risk Avoidance yaitu memutuskan untuk tidak
melakukan aktivitas yang mengandung resiko sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu aktivitas.
2. Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu resiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu resiko
3. Risk Transfer, yaitu memindahkan resiko pada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak (asuransi) maupun hedging
4. Risk Deferral. Dampak suatu resiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya resiko tersebut kecil.
5. Risk Retention: Walaupun resiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurangi maupun mentransfernya, namun beberapa resiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari aktivitas.
PENGELOLAAN RESIKO
DAFTAR PUSTAKAImam Murtono Soenhadji ( ppt ).Askolani,SE,MM dan Rofi
Rofaida,SP,M.Si.( Jurnal Nasional,ppt )