Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

29
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI RESIKO DAN KETIDAKPASTIAN Padlah Riyadi., SE., MM., Ak.,CA.

Transcript of Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

Page 1: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI RESIKO DAN

KETIDAKPASTIAN Padlah Riyadi., SE., MM., Ak.,CA.

Page 2: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSANSecara Definisi : Ilmu dan Seni pemilihan alternatif solusi atau alternatif

tindakan dari sejumlah alternatif solusi dan tindakan guna menyelesaikan masalah.

Secara Fungsi :Pemahaman secara komprehensif terhadap

masalah,pemberian kerangka berpikir secara sistematis,membimbing dalam penerapan teknik – teknik pengambilan keputusan dan meningkatkan kualitas keputusan.

Page 3: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan dengan resiko; merupakan pengambilan

keputusan yang berkaitan dengan dinamika atau ketidakpastian. Dimana hasil yang diperoleh harus ditanggung sebagai konsekuensi.

Resiko, berarti: kesempatan timbulnya kerugian; kemungkinan timbulnya kerugian; ketidakpastian; penyimpangan hasil aktual; perbedaan hasil dari harapan.

Akibatnya: timbul kerugian; adanya uncertainty. Resiko hanya dapat diminimalisir, sangat sulit untuk

dihilangkan 100%. Jenis Resiko: resiko dinamis (berhubungan dengan perubahan

keadaan ekonomi), wujudnya dapat berupa resiko manajemen (pasar, keuangan, produksi); resiko politik (akibat pemerintah); resiko inovasi ( re-engineering, diversification)

Page 4: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Resiko statis; terdiri dari resiko fundamental (menyangkut rakyat banyak); resiko khusus (menyangkut orang perorangan; resiko murni ( sifatnya alami); resiko spekulatif( sifatnya untung-untungan); resiko perorangan; dan resiko kebendaan,

Sumber-sumber resiko: Masyarakat (resiko sosial; penyimpangan); fisik (force-

majeur; fenomena alam atau kesalahan manusia); ekonomi (resiko ekonomi)

Penanganan: pencegahan, pengendalian; pemindahan (asuransi)

Page 5: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pada pengambilan keputusan dengan kondisi tidak pasti terdapat hal-hal dimana,

si-pengambil keputusan tidak dapat menentukan probabilitas; tidak dapat membuat prediksi berapa besar probabilitas hasil; tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap

mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan, belum pernah mengalami hal tersebut sebelumnya.

Cara mereduksi ketidakpastian, riset atau penelitian; penggunaan probabilitas subyektif.

Page 6: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

6

PENGAMBILAN KEPUTUSANPengertian Pengambilan Keputusan dikemukakan oleh :

Ralp C.Davis ,Keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan.Mary Follet,Seorang pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita, rasional, dan pragmatis.Secara umum pengertian teori pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Page 7: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

7

FUNGSI DAN TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Fungsi Pengambilan Keputusanindividual atau kelompok baik secara institusional ataupun organisasional, sifatnya futuristik.Tujuan Pengambilan Keputusan :Tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain)Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif)

Page 8: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

8

UNSUR- UNSUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tujuan dan pengambilan keputusan Identifikasi alternatif-alternatif, keputusan untuk pemecahan masalah Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui, Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil

Page 9: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

9

DASAR – DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

George R. Terry, menjelaskan dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku : IntuisiPengalamanFaktaWewenangRasionalJohn D.Miller, menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan : Pria dan Wanita,Peranan Pengambilan Keputusan,Keterbatasan kemampuan

Page 10: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

10

Menurut sir Francis Bacon :merumusakan/mendefinisikan masalah;pengumpulan informasi yang relevan;mencari alternatif tindakan;analisis alternatif;memilih alternatif terbaik;melaksanakan keputusan dan evaluasi hasil.

DASAR – DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Page 11: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

DECISION MAKING : SCIENTIFIC AND ART

Pengambilan keputusan sebagai ilmu ( scientific ).Aktivitas pengambilan keputusan dilakukan

dengan pendekatan sistematis,teratur dan terarah.Pendekatan ilmiah dengan mengunakan teknik –

teknik pengambilan keputusan atas dasar perhitungan matematis dan statistik.

Kajian pengambilan keputusan dapat dipelajari

Page 12: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

DECISION MAKING : SCIENTIFIC AND ART

Pengambilan keputusan sebagai seni( art ). Pengambilan keputusan selalu dihadapkan pada

karekteristik yang unik dari faktor internal maupun faktor eksternal ,diantaranya :

Faktor internal perusahaan : struktur perhs/orang,budaya perusahaan,dsb.

Karekteristik decision maker :personality,kecerdasan,pengalaman,preferensi terhadap masalah,feeling/intuisi.

Faktor eksternal perusahaan : masyarakat,kondisi ekonomi,sospol.

Page 13: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

DECISION MAKING COMPONENT

1. Tujuan ( objectives )2. Keterbatasan atau kelangkaan ( scarcity )3. Ketidakpastian ( uncertainty )4. Alternatif – alternatif pilihan ( a list of

alternatives )5. Nilai manfaat ( benefit ) dari setiap pilihan6. Trade off dari setiap pilihan7. Model Pengambilan keputusan

Page 14: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

PENGERTIAN RESIKOSesuatu yang buruk (tidak diinginkan), baik

yang sudah diperhitungkan maupun yang belum diperhitungkan, yang merupakan suatu akibat dari suatu tindakan atau kegiatan

Page 15: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

Risiko adalah ketidakpastian tentang kejadian di masa depan. Beberapa definisi tentang risiko, sebagai berikut: Risk is the change of loss, risiko diartikan sebagai peluang akan terjadinya kerugian,Risk is Uncertainty, risiko adalah ketidakpastian,Risk is the dispersion of actual from expected result, risiko merupakan penyebaran hasil actual dari hasil yang diharapkan,Risk is the probability of any outcome different from the one expected, risiko adalah probabilitas atas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan.

PENGERTIAN RESIKO

Page 16: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara penanganannya.

Sumber risiko dapat diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi.

PENGERTIAN RESIKO

Page 17: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

MANAJEMEN RESIKOManajemen resiko adalah proses pengukuran atau

penilaian resiko serta pengembangan strategi pengelolaannya.

Strategi yang dapat diambil antara lain adalah 1. memindahkan resiko kepada pihak lain,2. menghindari resiko, 3. mengurangi efek negatif resiko, dan4. menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu

Page 18: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

18

PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK KONDISI BERESIKOKonsepsi Resiko :Resiko adalah kesempatan timbulnya kerugian;Resiko adalah ketidakpastian;Resiko adalah penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan;Resiko adalah hasil yang berbeda dari hasil yang diharapkan;

Jenis - jenis Resiko :Resiko Dinamis (manajemen, politik, inovasi)Resiko Statis (fundamental, khusus, murni, spekulatif, perorangan, kebendaan)

Page 19: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

SEJARAH Rekaman tertua terkait pengelolaan risiko dapat ditemukan pada

Piagam Hammurabi (codex Hammurabi), yang dibuat pada tahun 2100 sebelum masehi.[1] Piagam tersebut mencantumkan peraturan dimana pemilik kapal dapat meminjam uang untuk membeli kargo; namun bila dalam perjalanan kapalnya tenggelam atau hilang, ia tidak perlu mengembalikan uang pinjaman tersebut. Masa ini disebut sebagai zaman pertama manajemen risiko, di mana perusahaan hanya melihat risiko non-entrepreneurial (seperti misalnya keamanan).

Tahun 1970-an dan 1980-an disebut sebagai zaman kedua manajemen risiko di mana perusahaan-perusahaan asuransi mulai berusaha mendorong pengusaha untuk benar-benar menjaga barang yang diasuransikan.[1] Pada masa ini juga lahir konsep jaminan mutu (quality assurance) yang menjamin setiap produk memenuhi spesifikasi standarnya. Konsep ini dipopulerkan oleh British Standards Institution yang meluncurkan standar kualitas BS 5750 pada tahun 1979.

Pada tahun 1993, James Lam diangkat menjadi Chief Risk Office, yang merupakan jabatan CRO pertama di dunia.[1]

Zaman ketiga manajemen risiko dimulai tahun 1995 dengan diterbitkannya AS/NZS 4360:1995 oleh Standards Australia of the World's Risk management Standard.

Page 20: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

Konsep lain yang berkaitan dengan risiko adalah Peril, yaitu suatu peristiwa yang dapat menimbulkan terjadinya suatu kerugian, dan Hazard, yaitu keadaan dan kondisi yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril.

Hazard terdiri dari beberapa tipe, yaitu: Physical Hazard, suatu kondisi yang bersumber pada karakteristik secara fisik

dari obyek yang dapat memperbesar terjadinya kerugian. Moral Hazard, suatu kondisi yang bersumber dari orang yang berkaitan dengan

sikap mental, pandangan hidup dan kebiasaan yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya peril.

Morale Hazard, suatu kondisi dari orang yang merasa sudah memperoleh jaminan dan menimbulkan kecerobohan sehingga memungkinkan timbulnya peril.

Legal Hazard, suatu kondisi pengabaian atas peraturan atau perundang-undangan yang bertujuan melindungi masyarakat sehinga memperbesar ter-jadinya peril.

SEJARAH

Page 21: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

MENGIDENTIFIKASI RISIKO Pengidentifikasian risiko merupakan proses analisa untuk

menemukan secara sistematis dan berkesinambungan atas risiko (kerugian yang potensial) yang dihadapi perusahaan.

Karenanya diperlukan checklist untuk pendekatan yang sistematik dalam menentukan kerugian potensial.

Salah satu alternatif sistem pengklasifikasian kerugian dalam suatu checklist adalah; kerugian hak milik (property losses), kewajiban mengganti kerugian orang lain (liability losses) dan kerugian personalia (personnel losses). Checklist yang dibangun sebelumnya untuk menemukan risiko dan menjelaskan jenis-jenis kerugian yang dihadapi oleh sesuatu perusahaan.

Page 22: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

Perusahaan yang sifat operasinya kompleks, berdiversifikasi dan dinamis, maka diperlukan metode yang lebih sistematis untuk mengeksplorasi semua segi.

Metode yang dianjurkan adalah; Questioner analisis risiko (risk analysis questionnaire). Metode laporan Keuangan (financial statement method). Metode peta-aliran (flow-chart). Inspeksi langsung pada objek. Interaksi yang terencana dengan bagian-bagian

perusahaan. Catatan statistik dari kerugian masa lalu. Analisis lingkungan.

MENGIDENTIFIKASI RISIKO

Page 23: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

KRITERIA RESIKOResiko Tinggi

Keberhasilannya sangat kecil dibandingkan dengan kegagalannya (sering gagal)

Resiko RendahKeberhasilan lebih besar dibandingkan dengan kegagalannya (sering berhasil)

Resiko SedangKeberhasilan relatif lebih besar dibandingkan dengan kegagalannya

Page 24: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

LANGKAH MANAJEMEN RESIKO1. Identifikasi Resiko2. Analisis Resiko3. Pengelolaan Resiko4. Implementasi Pengelolaan Resiko5. Monitoring Resiko

Page 25: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

PROSES MANAJEMEN RESIKO Langkah-langkah umum dikenal dengan proses manajemen risiko adalah

terdiri dari: (1)Identifikasi Risiko. Tujuan identifikasi risiko adalah untuk mengenal secara

pasti ancaman ketidakpastian yang dihadapi organisasi. (2)Evaluasi/Analisis Risiko. Pada tahap ini, risiko dapat dikategorikan

berdasarkan frekuensi atau berdasarkan seringnya kerugian terjadi. Selain itu perlu juga dianalisis besarnya atau tingkat kerugian risiko. Harus dipertimbangkan kerugian maksimum yang mungkin terjadi. Di dalam mengevaluasi risiko secara menyeluruh perlu dikaji derajat risiko dengan cara yang akurat.

Page 26: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

(3) Pengelolaan Risiko. Hasil analisis pada langkah kedua digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan cara-cara yang akan digunakan menangani suatu risiko. Untuk situasi tertentu mungkin tidak dibutuhkan tindakan yang lebih lanjut. Tetapi pada situasi lain, harus digunakan cara-cara canggih untuk mendanai potensi kerugian yang sangat mungkin terjadi.

(4) Implementasi dan kaji ulang keputusan manajemen risiko. Langkah berikutnya adalah keputusan tentang metode optimal untuk menangani risiko yang telah diidentifikasi, organisasi atau seseorang harus mengimplementasikan metode yang dipilih.

(5). Monitoring resiko. Sangatlah penting untuk selalu memonitor proses dari awal mulai dari identifikasi resiko dan pengukuran resiko untuk mengetahui keefektifitas respon yang telah dipilih dan untuk mengidentifikasi adanya resiko yang baru maupun berubah.

PROSES MANAJEMEN RESIKO

Page 27: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

PENGELOLAAN RESIKO1. Risk Avoidance yaitu memutuskan untuk tidak

melakukan aktivitas yang mengandung resiko sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu aktivitas.

2. Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu resiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu resiko

3. Risk Transfer, yaitu memindahkan resiko pada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak (asuransi) maupun hedging

Page 28: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

4. Risk Deferral. Dampak suatu resiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya resiko tersebut kecil.

5. Risk Retention: Walaupun resiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurangi maupun mentransfernya, namun beberapa resiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari aktivitas.

PENGELOLAAN RESIKO

Page 29: Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto & piter.l )

DAFTAR PUSTAKAImam Murtono Soenhadji ( ppt ).Askolani,SE,MM dan Rofi

Rofaida,SP,M.Si.( Jurnal Nasional,ppt )