Peng Limbah Industri Revsi

111
MATERI PERKULIAHAN IX s/d XV I 1. IX. Pencemaran Lingkungan Akibat lImbah Industri X. Teknis Pengolahan Limbah Padat Industri Melalui Pengomposan XI. Amdal, Manfaat dan Keterlibatan Masy Dalam Amdal XII. Prosedur Pelaksanaan Amdal dan Metoda Amdal XIII. Pengelolaan dampak lingkungan Proyek Industri XIV. PERSENTASE TUGAS KELOMPOK . Penanganan limbah industri (Pembenahan dan pengolahan limbah) XV. PERSENTASE TUGAS KELOMPOK. Penanganan limbah industri (Pembenahan dan pengolahan

Transcript of Peng Limbah Industri Revsi

Page 1: Peng Limbah Industri Revsi

MATERI PERKULIAHAN IX s/d XV

I

1.

IX. Pencemaran Lingkungan Akibat lImbah Industri

X. Teknis Pengolahan Limbah Padat Industri Melalui

Pengomposan XI. Amdal, Manfaat dan Keterlibatan Masy Dalam Amdal XII. Prosedur Pelaksanaan Amdal dan Metoda AmdalXIII. Pengelolaan dampak lingkungan Proyek IndustriXIV. PERSENTASE TUGAS KELOMPOK . Penanganan limbah industri (Pembenahan dan pengolahan limbah) XV. PERSENTASE TUGAS KELOMPOK. Penanganan limbah industri (Pembenahan dan pengolahan limbah Industri Minyak Sawit)XIV. Ujian Semester

Page 2: Peng Limbah Industri Revsi

KULIAH KE IX

Page 3: Peng Limbah Industri Revsi

PENCEMARAN AKIBAT INDUSTRI

Page 4: Peng Limbah Industri Revsi

Sumber Pencemaran (Kode klasifikasi PBB)

Agro industri (1110 untuk ternak sapi, babi, ayam,kambing, kalkun, itik, susu, telur)

Industri makanan3111 (pemotongan ternah, pengemasan dan pengolahan hasil ternak)3112 (pengolahan susu)3113 (pengalengan buah dan sayur)3114 (pengalengan ikan)3115 ( ekstrak minyak zaitun dan pemurnian minyak sayuran)3116 (penggilingan biji-bijian)3118 (pabrik gula tebu dan bit)3121(pembuatan tebu dan glukosa, serta ragi)

Page 5: Peng Limbah Industri Revsi

Sumber Pencemaran (Kode klasifikasi PBB)

Industri pulp, kertas, papan serat3411 ( 6 point)

Industri kimia anorganik

3511 (industri kimia dasar)3512 (industri pupuk dan pestisida)3513 dan 3512 (pestisida)3521 (industri cat, pernis dan lak)

Page 6: Peng Limbah Industri Revsi

PENANGANAN LIMBAH CAIR INDUSTRI

• Secara praktis limbah akan menuju jalannya aliran air yang terdekat.

• Meskipun dibuang ke tanah tetap saja limbah akan sampai ke mata air (water table)

• Untuk itu diperlukan sarana pembenahan air limbah, dengan mengikuti kaidah kaidah yang mengatur metode metode penanganan limbah.

Page 7: Peng Limbah Industri Revsi

Penanganan Limbah

• Limbah yang boleh dibuang ke lingkungan, jika limbah tersebut telah mengalami perubahan bentuk bahan pencemar.

• Tingkat pembenahan yang tinggi akan mencakup:• 1. Pembuangan benda benda padat• 2. Oksidasi bahan bahan mengandung karbon

menjadi karbon dioksida, dan nitrifikasi yaitu oksidasi amoniak (pemecahaan zat-zat bersifat nitrogen organik menjadi nitrit dan nitrat.

Page 8: Peng Limbah Industri Revsi

Proses Penanganan Limbah Mencakup operasional

• 1. Penyaringan• 2. Pembuangan pasir• 3. Pembuagan minyak dan minyak

pelumas• 4. Sedimentasi zat-zat organik dan zat-zat

mineral yang terurai halus• 5. Peredaran udara dan oksidasi• 6. Penyelesaian akhir

Page 9: Peng Limbah Industri Revsi

PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI

• Penanganan limbah yang langka untuk dilakukan

• 1. Strerlisasi/ pemberantasan kuman• 2. Penghilangan bau

• Semua proses penanganan tegantung pada peralatan mekanis dan pembenahan kimiawi.

Page 10: Peng Limbah Industri Revsi

Pengelompokan penanganan limbah secara kasar

• 1. pengolahan secara mekanis (penyaringgan, pengambilan buih, pengambbangan)

• 2. Pembenahan secara kimiawi (pengentalan, penghilangan bau, pengambangan dan sedimentasi)

• 3. Pembenahan secara BIologis tergantung aktivitas mikroorganisme yang hidup dan lingkungan alamiah mereka,)

Page 11: Peng Limbah Industri Revsi

Buangan yang Mengandung Kotoran Organik

• Bila zat-zat organik yang larut mengandung karbon dalam kosentrasi yang tinggi, diperlukan odsidasi secara biologis, hingga mencapai tingkat yang tak berbahaya.

• Zat-zat organik susah menangkapnya sehingga diperlukan penambahan kotoran agar memuaskan penanganannya.

Page 12: Peng Limbah Industri Revsi

Penanganan Limbah Industri Pangan

Tugas kelompok

Tema: Penanganan limbah industri (Pembenahan dan pengolahan limbah)

Setiap kelompok fokus pada satu kajian Penanganan limbah Industri

Bidang Kajian:Industri tan pangan atau perkebunan

Kelompok beranggotakan maksimal 3 orang

Makalah dipresentasikan minggu akhir perkuliahan

Page 13: Peng Limbah Industri Revsi

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor

industri untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.

Page 14: Peng Limbah Industri Revsi

• Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.

Page 15: Peng Limbah Industri Revsi

Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan

dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah

dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:

1. pengolahan secara fisika2. pengolahan secara kimia

3. pengolahan secara biologiUntuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga

metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.

Page 16: Peng Limbah Industri Revsi

Pengolahan Secara FisikaPada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap.Pemisahan Cair – PadatanPenapisanPresipitasiFiltrasiFlotasiFiltrasi

Page 17: Peng Limbah Industri Revsi

Penananan limbah cair industri

Page 18: Peng Limbah Industri Revsi

KULIAH KE X

Teknis Pengolahan Limbah Padat Industri

Dengan Sistem Pengomposan

Page 19: Peng Limbah Industri Revsi

Limbah Padat Industri dan Penanggulangannya

Limbah padat industri dapat berupa:1. Limbah hasil proses instalasi pengolahan air limbah

(IPAL), berupa endapan (sludge), yang merupakan hasil proses filter press. Limbah ini dapat dikategorikan limbah berbahaya dan beracun (B3).

2. Limbah padat bahan makanan. Bersifat organik menimbulkan bau busuk, dapat didegradasi oleh mikro organisme, mengandung patogen penyebab penyakit pada manusia

Page 20: Peng Limbah Industri Revsi

Proses Penumpukan Limbah Padat

• Sumber limbah padat industri berasal dari pengolahan limbah cair.

• Tahap pengolahan limbah cair yang menghasilkan limbah padat:

1. Pengolahan primer. Membuang limbah padat yang mengendap dan mengapung, melalui penyaringan, pengendapan dan pemisahan benda benda kecil, dan pemisahan endapan.

Page 21: Peng Limbah Industri Revsi

• 2. Pengolahan SekunderBerupa endapan kental dan lumpur berlebih dalam olahan biologi,khususnya proses lumpur aktif

3. Pengolahan tersierLumpur yang terdapat dalam jumlah kecil.

Page 22: Peng Limbah Industri Revsi

Penanganan Sludge

• Sludge harus diolah agar menjadi stabil, karena sludge biasanya terdiri dari lumpur anorganik.

• Sludge dpat digunakan menjadi bahan ekonomis, spt bahan batu bata, pupuk organik.

• Pengolahannya dapat dilakukan dengan:dehidrasi, pengeringan dan pemadatan.

Page 23: Peng Limbah Industri Revsi

Pengolahan limbah padat secara aerobik

Zat Organik Mikro organisme aerobik Oksigen

Oksidasi aerobik Penyebaran mikroorganisme

Oksidasi endogenous

Penghancuran bahan organik,

Oleh mikro organisme dan

sbgn dikompos menjadi

CO2 dan H20

Sisanya diasimilasiUntuk membantu

pertumbuhan

Mikro norganisme, yang dilipatgandakanJuga menjadi CO2,H20

Dan NH3, melalui Metabolismenya

kecuali ada persediaanTambahan zat organik

Page 24: Peng Limbah Industri Revsi

Pengolahan anaerobik

• Digunakan untuk mengolah limbah pada industri organik. Efektifitas kerjanya tergantung enzim yang disintesis oleh sel sel nya.

• Kegiatan ini dilanjutkan dengan pengolahan aerobik

Page 25: Peng Limbah Industri Revsi

Penanganan lumpur organik

1. Metode pembakaran, danincinerator basah

2. Metode informasi metan. Kapasitasnya 2-3 kg zat organik permeter kubik dari tanki fermentasi

3. Metode pembusukan. Hasilnya dapat dijadikan pupuk organik (kompos).

Page 26: Peng Limbah Industri Revsi

PENGOMPOSAN

• Cara pembuatan Kompos• 1. Sistem Penimbunan (Cara tradisional)• 2. Pembuatan kompos dengan EM 4• 3. Pembuatan kompos dengan

trichoderma sp• 4. Pembuatan kompos dengan mesin.

Page 27: Peng Limbah Industri Revsi

JENIS PRODUKSI DARI KOMPOS 1. Pupuk Organik Cair.Prinsip pembuatan:

a. Campur bahan (limbah padat industri) yang dikomposkan dengan bahan penyempurna kualitas kompos lainnya (pupuk kandang, pupuk buatan, kencing sapi, larutan EM dll), secara merata.b. Merendam semua bahan yang dikomposkan (200g bahan direndam dalam 200 l air), biarkan selama 1 bulan.c. Saring air rendaman, dan gunakan sebagai pupuk cair, dengan kosentrasi sesuai kebutuhan.

Page 28: Peng Limbah Industri Revsi

JENIS PRODUKSI DARI KOMPOS2. Kompos Padat dari Limbah.

a. Susun limbah dan bahan organik penyempurna kompos, secara berlapis, tinggi setiap lapisan 30 cm. (sehingga membentuk gundukan kompos setinggi 1,5 m, atau terdiri dari 5 lapisan).

• b. Setiap lapisan dibasahi, sehingga bahan menjadi lembab (Kadar air 40-50%).

• c. Tambahkan mikroba sebagai dekomposer pada setiap lapisan untuk mempercepat proses pembuatan kompos.

• d. Periksa kompos setiap minggu, dan lakukan penyemprotan dengan air, agar tidak mengering.

• e. Lakukan pembalikan bahan kompos, sehingga lapisan terbawah menjadi lapisan atas.

• f. Biarkan bahan kompos melapuk/terdekomposisi, shg terbentuk kompos.

Page 29: Peng Limbah Industri Revsi

Sistem Penumpukan Bahan Kompos Pada Setiap lapisan (30 cm)

Kotoran hewan 3 cm

Lapisan Tanah top soil 2 cm

Taburan abu dapur/ kapur dan pupuk buatan masing masing 1 gelas untuk setiap meterpersegi

Lapisan bahan organik (limbah industri/sampah/rerumputan/jerami/sekam/

serbuk gergaji dlll.Tinggi lapisan 25 cm setelah dipadatkan

Page 30: Peng Limbah Industri Revsi

KULIAH KE XIAMDAL

PENGERTIAN AMDALMANFAAT AMDAL

KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM AMDAL

Page 31: Peng Limbah Industri Revsi

PENGERTIAN AMDAL

• Kebijakan Amdal :• adalah bagian dari studi kelayakan, yang dapat

dijadikan sebagai masukan penting dalam proses pengambilan suatu keputusan, tentang pelaksanaan usaha atau kegiatan yang bersangkutan.

• Tujuan Amdal:• Mengkaji kemungkinan perubahan kondisi

lingkungan baik biogeofisik, maupun sosial ekonomi dan budaya akibat kegiatan pembangunan pada tahap perencanaan, dan pembangunan proyek.

Page 32: Peng Limbah Industri Revsi

MANFAAT AMDALAMDAL: bagian integral dari studi kelayakan kegiatan pembangunan

Fokus pada analisa lingkungan sekitarnya terhadap proyek, SDA & lingkungan,

Menjaga keserasian hubungan antara barbagai kegiatan agar dampak,

dapat diprediksi sejak awal perencanaan

Pemrakarsa bisa jamin proyek memberikan keuntungan, manfaat, bg masyarakat tanpa merusak lingkungan

Page 33: Peng Limbah Industri Revsi

PENERAPAN AMDAL• PENGEMBANGAN AMDAL

SESUAI TUNTUTAN ZAMAN

• Metodologi• Tipologi Kegiatan• Tipologi Ekosistem• Prosedur Pelaksanaan• Pendekatan studi

• AKIBAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN DR PUSAT

• Kurang sensitif thd persoalan lokal

• Pendapat masyarakat sulit diakomodasikan

• Rantai pengawasan di daerah terputus

• Wewenang Pemdaterbatas• Fungsi manajemen tak jalan

PERLU DESENTRALISASIPS 11 PP 27/ 99

Page 34: Peng Limbah Industri Revsi

DASAR HUKUM AMDAL

• UU No 23/1997. Pasal 15 dan pasal 18• PP NO 27/1999/Tentang Amdal• PP No 25/2000 Tentang Kewenangan

Pemerintah dan Propinsi Sebagai Daerah Otonom.

• Peraturan/Pelaksana (Kepmen/Kepdal)• Kepmen Sektoral/Pimpinan/LPND• Keputusan Gubernur/Pemda

Page 35: Peng Limbah Industri Revsi

KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM AMDAL PARTISIPASI

Partisipasi Positif• Masyarakat dapat informasi mengenai rencana

pembangunan d darahnya, dan dapat memprediksi dampaknya

• Masyarakat akan meningkat pengetahuannya tentang lingkungan dan pembangunan, sedingga akan terbangunan kesadaran masyarakat dlm pengelolaan LH Masyaraat dapat menyampaikan aspirasinya.

• Pemerintah beroleh informasi dr masyarakat• Terjalinnya hubungan baik antara masyarakat

dengan pemrakarsa

Page 36: Peng Limbah Industri Revsi

KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM AMDAL PARTISIPASI

Partisipasi Negatif:

1.Bentuk informasi yang masuk beragam, dan ada yang tidak berlandaskan ilmiah

2.Informasi juga masuk dari orang yang tak mengetahui tentang proyek pembangunan

3.Masyarakat minatnya rendah untuk partisipasi4.Kesimpulan madsyarakat tidak dapat diambil dari keputusan

suara terbanyak, hrs berdasarkan ilmiah5.Selalu ada kelompok masyaraakat yang tak puas6.Manipulasi kepentingan pribadi sering terjadi.

Page 37: Peng Limbah Industri Revsi

Diagram Keterlibatan masyarakat Sebelum dan dalam Proses Amdal

PemrakarsaBapedal/Bapedalda/

Kab/Kota

Pengumumam rencana PembangunanUsaha/Kegiatan Kpd Masyarakat

Pemrakarsa Masukan dari Masyarakat

Bapedal/Bapedalda/Kab/Kota

Sebelum Proses Amdal

30 Hari kerja

Proses Amdal

Page 38: Peng Limbah Industri Revsi

Proses amdalPenyusunan K A Andal

Dasar PenyusunanANDAL,RKL,RPL

Masukan Masyarakat

Konsultasi ke masy

Perbaikan Perbaikan

Penilaian K A Andal

Keputusan Kep Bapedal/Gub/Wali Kota/Bupati

Penilaian Oleh Komisi

Keputusan Kep Bapedal/Gub/Bupati/Wali Kota

Perbaikan darimasyarakat

75 Hr

Ya TL

Page 39: Peng Limbah Industri Revsi

KULIAH KE XII

• PROSEDUR PELAKSANAAN AMDAL

• METODA AMDAL

Page 40: Peng Limbah Industri Revsi

Kep bapedal/Gub/Bup/Wako melalui Komosi

Penilaian KA Andal Oleh Komisi

Keputusan kep bapedal/Gub/Bup/Wako

Pemrakarsa

Konsultan/penyusun

perbaikan

PROSEDUR PELAKSANAAN AMDALPP 27/1999 DAN PP 25/2000

Dasar penyusunan ANDAL,RKL,RPL

75 HARI KERJA

Ka Andal

Page 41: Peng Limbah Industri Revsi

Kep bapedal/Gub/Bup/Wako melalui Komosi

Penilaian Andal,Rkl.Rpl Oleh Komisi

Keputusan kep bapedal/Gub/Bup/Wako

Pemrakarsa

Konsultan/penyusun

perbaikan

PROSEDUR PELAKSANAAN AMDALPP 27/1999 DAN PP 25/2000

klAYAK lINGKUNGAN

75 HARI KERJA

Tak layaklingkunagan

Dasar Permohonan Izin Usaha

Andal,Rkl.Rpl

Page 42: Peng Limbah Industri Revsi

PROSEDUR PELAKSANAAN AMDAL

RENCANA USAHA/KEGIATAN USAHA

DAMPAK PENTING

BEBAS AMDAL

ANDAL/RPL/RKL

KA-ANDAL

UKL/UPL

PERENCANAAN UMUM

PRA STUDI KELAYAKAN

STUDI KELAYAKAN

Page 43: Peng Limbah Industri Revsi

PROYEK PERLU AMDALANDAL

IDENTIFIKASI DAMPAK PENTING

IDENTIFIKASIHAL PENTING

PELINGKUPAN

KA YANG DISEMPURNAKAN

PRAKIRAAN DAMPAK

EVALUASI DAMPAK

RKL/RPL

LAPORAN

TIDAK

KOMISI ANDAL

YAPROYEK

DILAKSANAKANPROYEK

DIMODIFIKASI

Page 44: Peng Limbah Industri Revsi

KEGITAN KEGIATAN WAJIB AMDAL

• 1. Bidang Pertahanan keamanan• 2. Bidang Pertanian• 3. Bidang Perikanan• 4. Bidang Kehutanan• 5. Bidang Kesehatan• 6. Bidang Perhubungan• 7. Bidang Perindustrian• 8. Bidang Prasarana Wilayah• 9. Bidang Energi dan Somineral• 10. Bidang Pengembangan Nuklir.

Page 45: Peng Limbah Industri Revsi

METODA AMDAL

Jenis Jenis Metoda yang diperlukan1.Metoda pelingkupan (Scoping)2. Metoda penentuan adanya dampak3. Metoda penentuan dampak penting4. Metoda pengumpulan data bio-geo-fisik5. Metode Analisis dampak lingkungan6. Metode identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak

lingkungan7. Metode lain yang relevan

Page 46: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pelingkupan (scoping)• Proses pemuatan studi pada hal hal penting yang

berkaitan dengan dampak penting.• Pelingkupan adalah proses awal untuk menentukan

lingkup permasalahan, dan mengindentifikasi dampak penting (hipotesis) yang terkait dengan rencana kegiatan

• Pelingkupan dituangkan dalam kerangka acuan (KA) amdal, proses ini menghasilkan:

1. Penelaahan dampak penting2. Lingkup wilayah studi, Kedalaman studi andal,

mencakup sampel yang diukur, tenaga ahli yang digunakan.

Page 47: Peng Limbah Industri Revsi

Jenis PelingkupanPelingkupan dampak penting:Identifikasi dampak penting1. Evaluasi dampak potensial2. Pemusatan (focus) dampak pentingPelingkupan wilayah Studi1. Batas proyek2. Batas ekologi3. Batas sosial4. Batas administratifPegangan dalam pelingkupan adalah : mengangkat komponen

kegiatan yang penting/potensial dan komponen komponen lingkungan yang diperkirakan akan kena dampak penting dalam batas wilayah studi yang bersangkutan

Page 48: Peng Limbah Industri Revsi

Kriteria Kegiatan yang Potensial Menimbulkan Dampak

• Pengubahan bentuk lahan dan bentang lahan• Eksplorasi sumberdaya alam, baik yang dapat diperbaharui atau

tidak.• Kegiatan yang menimbulkan pemborosan,kerusakan dan

kemerosotan sda dalam pemanfatannya• Kegiatan yang mempengaruhi sosial budaya• Introduksi tumbuhan, hewan, atau jasad renik• Pembuatan/penggunaan bahan hayati dan non hayati• Penerapan teknologi berpotensi besar mempengaruhi

lingkungan• Kegiatan yang beresiko tinggi mempengaruhi pertahanan

negara.

Page 49: Peng Limbah Industri Revsi

Pelingkupan Batas Wilayah Studi

• Batas Proyek (tapak proyek)Wilayah yang digunakan proyek, termasuk jalan, penyimpanan bahan konstuksi dan peralatannya

• Batas EkologisDitentukan oleh komponen-komponen lingkungan yang ada pada lokasi proyek.

• Batas SosialDampak kegiatan yang muncul pada aspek budaya dan ekonomi.

• Batas AdministratifLokasi proyek secara administratif

Page 50: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Penentuan Adanya Dampak

Mengitegrasikan antara komponen kegiatan versus komponen lingkungan, melalui formulir

K1 K2 K3

L1 5 V 5 V 6 V

L2 3 V 7 V 2 V

L3 5 V 5 V 6 V

L4 6 V 2 V 2 V

Page 51: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Penentuan Dampak Penting

Berpedoman kepada:• Jumlah manusia yang kena dampak• Luas wilayah sebaran dampak• Lamanya dampak berlangsung• Intensitas dampak• Banyaknya komponen lingkungan yang kena dampak• Sifat komulatif dampak• Berbalik atau tidaknya dampak

(Perlu mengetahui disjripsi kegiatan proyek yang dibangun secara rinci)

Page 52: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengumpulan data bio-geo-fisik

Data Hayati1. Kumpulkan informasi dari instansi terkait2. Lakukan identifikasi dengan cara yang benarData Sosekbud1. Perubahan jumlah penduduk akibat kegiatan2. Persentase penduduk yang bekerjaData geo fisik kimia1. Kualitas air. 2. Kualitas udara 3. Kualitas tanah

Page 53: Peng Limbah Industri Revsi

Metode Analisis Dampak Lingkungan

Metoda Non Matriks1. Bagan alir2. Overlay3. Cost dan Benefit Analysis,4. Analisis sistem informasiMetoda MatriksSemua hubungan dampak akibat kegiatan terhadap

komponen lingkungan dinyatakan dalam kolom. Metode yang dikenal antara lain adhoc, cheklist, Leopold, APKL/EQAM

Page 54: Peng Limbah Industri Revsi

Metode identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak lingkungan

• Mengupayakan penggambaran interaksi dalam suatu bagan alir sebab akibat terhadap dampak yang terjadi pada suatu komponen lingkungan, dan kondisinya setelah terkena dampak. Baik dampak primer, skunder dan tertier.

• Analisis dilanjutkan hingga dampak skunder

Page 55: Peng Limbah Industri Revsi

KULIAH KE 13

Pengelolaan dampak lingkungan Proyek Industri

1.Penanganan dampak2.Pemantauan dampak

3. Audit Lingkungan

Page 56: Peng Limbah Industri Revsi

Pendugaan dan Bentuk lingkungan alami dan dampak akibat proyek

Kualitas Lingkungan

Waktu

Keadaan Lingkungan

Kondisi kualitas lingkungan tanpa proyek makin lama makin meningkat kualitasnya

Page 57: Peng Limbah Industri Revsi

Pendugaan dampak lingkungan akibat proyek

Kualitas Lingkungan

Waktu

Keadaan Lingkungan

Kondisi kualitas lingkungan tidak berubah waktu ke waktu apabila tidak ada proyek dibangun

Page 58: Peng Limbah Industri Revsi

Pendugaan dampak lingkungan akibat proyek

Kualitas Lingkungan

Waktu

Keadaan Lingkungan

Kondisi kualitas lingkungan tidak berubah waktu ke waktu meskipun ada proyek dibangun

Page 59: Peng Limbah Industri Revsi

Pendugaan dampak lingkungan akibat proyek

Kualitas Lingkungan

Waktu

Keadaan Lingkungan

Kondisi kualitas lingkungan tetap menurun meski tidak adaproyek dibangun

Page 60: Peng Limbah Industri Revsi

Pendugaan dampak lingkungan akibat proyek

Kualitas Lingkungan

Waktu

Keadaan Lingkungan Tanpa proyek

Kondisi kualitas lingkungan membaikapabila ada proyek dibangun pada waktu t.1

Keadaan Lingkungan Dengan proyek

t.1

Page 61: Peng Limbah Industri Revsi

Pendugaan dampak lingkungan akibat proyek

Kualitas Lingkungan

Waktu

Keadaan Lingkungan tanpa proyek

Kondisi kualitas lingkungan menurun jangka pendek, tetapi memberikan dampak positif jangka panjang apabila ada proyek dibangun pada waktu t.1

Keadaan Lingkungan dengan proyek

t.1

Page 62: Peng Limbah Industri Revsi

Pendugaan dampak lingkungan akibat proyek

Kualitas Lingkungan

Waktu

Keadaan Lingkungan tanpa proyek

Kondisi kualitas lingkungan meningkat jangka pendek, tetapi memberikan dampak negatif jangka panjang apabila ada proyek dibangun pada waktu t.1

Keadaan Lingkungan dengan proyek

t.1

Page 63: Peng Limbah Industri Revsi

Pendugaan dampak lingkungan akibat proyek

Waktu

Keadaan Lingkungan tanpa proyek

Kondisi kualitas lingkungan menurun/membaikapabila ada proyek dibangun pada waktu t.1

Keadaan komponenLingkungan tertentu

t.1

Keadaan komponenLingkungan tertentu

Kualitas Lingkungan

Page 64: Peng Limbah Industri Revsi

Penanganan Dampak Industri

Dampak Industri ditangani melalui:“Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)”

Tujuannya: Agar lingkungan dapat menunjang pembangunan

berkelanjutan.RPL terdiri dari 2 bagian:

1. Rencana Penanganan Dampak Lingkungan2. Rencana Pemantauan Dampak Lingkungan

Page 65: Peng Limbah Industri Revsi

Penanganan Dampak lingkunganTujuan :

Memperbesar dampak positifMemperkecil dampak negatif

Hal yang dikhawatirkan dalam penanganan dampak proyek industri adl:

Penangan dampak yang menimbulkkan dampak

(Terbentuknya dampak baru akibat proses penanganan dampak, spt limbah padat industri yang digunakan untuk

pupuk, tetapi menghasilkan makanan yang tercemar limbah industri akibat terserap tanaman melampaui ambang batas

yang diizinkan).

Page 66: Peng Limbah Industri Revsi

Hal - Hal yang diperhatikan dalam Penanganan Dampak Indusrti

• Penanganan dampak diharapkan menghasilkan dampak positif dan bukan negatif, dan tidak munculnya akibat negatif lain dari penanganan dampak.

• Penanganan dampak melalui alternatif proyek (memilih cara lain dalam kegiatan proyek, agar terhindar dari dampak)

• Penanganan dampak memerlukan biaya, perlu dilakukan pengkajian kelayakan ekonomi.

• Penanganan dampak dengan menanggulangi dampak negatif dengan cara memanfaatkan dampak positif.

Page 67: Peng Limbah Industri Revsi

Keterkaitan RKL Dalam Amdal Setelah Kegiatan Berjalan

ANDAL

Usulan Proyek

Hasil Pendugaan Dampak Proyek

Proyek dibangun dan Berjalan

RKL

Aktivitas Pemantauan Lingkungan

ANDAL

Dampak Lingkungan

Aktivitas Pengelolaan Lingkungan

RPL (rencana pemantauan lingkungan)

KondisiKualitas

LingkunganHasil Pemantauan

Kualitas Lingkungan

Page 68: Peng Limbah Industri Revsi

MEMBANGUN SISTEM PENGELOLAAN

Melibatkan: 1. Instansi Pelaksana Pengelolaan lingkungan, dan

pengawasan pelaksanaan (pemilik proyek melaksanakan dan instansi pemerintah yang mengawasi)

2. Teknologi dan cara pengelolaan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial

3. Biaya pengelolaan lingkungan (diatur dalam perundangan-undangan)

Page 69: Peng Limbah Industri Revsi

PEMANTAUAN LINGKUNGAN DAN DAMPAK LINGKUNGAN

• Definisi 1.Pemantauan Lingkungan:

pengukuran berdasarkan waktu atau suatu pengulangan pengukuran pada komponen atau parameter lingkungan yang berulang -ulang pada waktu- waktu tertentu.

2.Pemantauan dampak lingkungan adalah: pengulangan pengukuran pada komponen atau parameter lingkungan untuk mengetahui adanya perubahan lingkungan, karena adanya pengaruh dari luas yaitu aktivitas proyek.

Page 70: Peng Limbah Industri Revsi

TYPE PEMANTAUAN

• 1. Inspeksi; pemantauan sederhana, pengawasan teratur pada tingkat tingkat aktivitas proyek

• 2. Pemantauan perizinan;• Izin eksplorasi, izin pembangunan, izin pengendalian

dan izin membuang bahan pencemar• 3. Pemantauan percobaan lingkungan• 4. Pemantauan kualitas ambien lingkungan• 5. Pemantauan evaluasi program

Page 71: Peng Limbah Industri Revsi

TYPE PEMANTAUAN

6. Pemantauan evaluasi proyek7. Pemantauan kontrak dalam bidang sosial–

ekonomi8. pemantauan pengelolaan dampak

proyek9. Pemantauan dampak komulatif

Page 72: Peng Limbah Industri Revsi

RUANG LINGKUP PELAKSANAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

1.Jenis dampak pentingUraian tentang dampak penting

2.Faktor lingkungan yang dipantau sumber dampak dan lingkungan yang kena dampak, spt

pencemaran udara, air tanah, dll, serta 3. Tolak ukur dampak :asdpek bio fisik dan sosial4. Lokasi

Uraian tentang lokasi tempat pemantauan 9dgn denah/peta)5. Periode pemantauan Lingungan

waktu pemantauan, dan lama waktu pemantauan

Page 73: Peng Limbah Industri Revsi

PELAKSANAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

• Uraian tentang kelembagaan yang berkepentingan dalam pelaksanaan pemantauan lingkungan

• Uraian tentang kelembagaan yang mengurus dan berkepentingan dalam mendayagunakan hasil pemantauan lingkungan.

Page 74: Peng Limbah Industri Revsi
Page 75: Peng Limbah Industri Revsi

Sumber Pencemaran Air(Kode klasifikasi PBB)

Agro industri (1110 untuk ternak sapi, babi, ayam,kambing, kalkun, itik, susu, telur)

Industri makanan3111 (pemotongan ternah, pengemasan dan pengolahan hasil ternak)3112 (pengolahan susu)3113 (pengalengan buah dan sayur)3114 (pengalengan ikan)3115 ( ekstrak minyak zaitun dan pemurnian minyak sayuran)3116 (penggilingan biji-bijian)3118 (pabrik gula tebu dan bit)3121(pembuatan tebu dan glukosa, serta ragi)

Page 76: Peng Limbah Industri Revsi

Sumber Pencemaran Air(Kode klasifikasi PBB)

Industri pulp, kertas, papan serat3411 ( 6 point)

Industri kimia anorganik

3511 (industri kimia dasar)3512 (industri pupuk dan pestisida)3513 dan 3512 (pestisida)3521 (industri cat, pernis dan lak)

Page 77: Peng Limbah Industri Revsi

PARAMETER KUALITAS AIR SUMBER DAN LIMBAH CAIR

• FISIKA AIR• KIMIA AIR (ORGANIK)

• KIMIA AIR (ANORGANIK)

• (Dapat diuji dengan metoda sesuai Standar nasional Indonesia/SNI 06 –

2421 – 1991)

Page 78: Peng Limbah Industri Revsi

PARAMETER FISIKA AIR

Suhu Warna

Kekeruhan Derajat Kemasaman (pH)

Daya Hantar Listrik (DHL) Kegaraman (Salinitas)

Residu Tersuspensi Residu Terlarut

Residu Terurai dan Terikat Residu Mengendap

Page 79: Peng Limbah Industri Revsi

PARAMETER KIMIA ANORGANIK

Air raksa/mercuri (Hg) Amoniak (NH 3)Arsen (As) Barium (Ba)Besi (Fe) Boron (B)Cobalt(Co) Flourida (F)Kadmium (Cd) Kalium (K)Kalsium (Ca) Klorida (Cl)Kromium (Cr) Magnesium (Mg)Mangan (Mn) Natrium (Na)Nikel (Ni) Nitrat NO3)Nitrit (NO2) Selenium (Se)Seng (Zn) Sianida (CN)Silika (Si) Sulfat (SO4)Sulfida (H2S) Tembaga (Cu)

Timbal (PB)

Page 80: Peng Limbah Industri Revsi

PARAMETER KIMIA ORGANIK

BOD CODDetergen FenolKarbon organik TotalKeasamanKelindian Minyak dan LemakNilai Pemanganat Nitrogen OrganikOksigen Terlarut Pestisida Klor OrganikPestisida Karbamat Pestisida Fosfat organikOrtofosfat dan fosfat Total

Page 81: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan untuk uji Kualitas

I.Persyaratan pengambilan meliputi : Tata cara dan persyaratan pengambilan contoh air untuk keperluanpemeriksaan, antara lain:

1.1 Persyaratan Alat:a.Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh.b.Mudah dicuci dari bekas contohc.Contoh mudah dipindahkan ke dalam botol penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensid.Kapasitas alat 1-5 l tergantung maksud pemeriksaane.Mudah dan aman untuk dibawa

1.2.Jenis alat:a.Botol biasa/ember plastik yang digunakan pada permukaan air secaraLangsung.b.Botol biasa diberi pemberat digunakan untuk pengambilan pada kedalaman tertentu

Page 82: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan

untuk uji Kualitas1.3 Bahan Kimia untuk PengawetBahan tersebut harus memenuhi kriteria tidak mengganggu atau merubah kadar zat yang akan diperiksa

1.4 Wadah Penyimpan contoha.Terbuat dari bahan gelas atau plastikb.Dapat ditutup kuat dan rapatc.Mudah dicucid.Tidak mudah pecahe.Untuk pemeriksaan mikro harus wadah yang bisa disterilkanf.Tidak menyerap zat zat kimia contohg.Tidak melarutkan zat kimia kedalam contohh.Tidak menimbulkan reaksi antara wadah dan bahan contoh.

Page 83: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan

untuk uji Kualitas1.5 Sarana pengambilan Contoha.Jembatan atau lintasan gantungb.Jika tak ada gunakan perahuc.Untuk air vdangkal dapat gunakan dengan merawas

1.6 Volume Contoha.Pemeriksaan sifat fisik air lebih kurang 2 Lb.Pemeriksaan sifat kimia air lebih kurang 5 Lc.Pemeriksaan sifat bakteriologi air lebih kurang 10 mld.Pemeriksaan biologi air (klorofil) lebih kurang 0,5-20 L tergantung kadar klorofil dalam contoh

Page 84: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan

untuk uji Kualitas1.7 Pola Kerjaa. Menentukan lokasi pengambilan contohb. Menentukan titik pengambilan contohc. Melakukan pengambilan contohd. Melakukan pemeriksaan kualitas air di lapangane. Melakukan pengolahan pendahuluan dan pengawetan contohf. Pengepakan contoh dan pengangkutan ke laboratorium

1.8 Pengawetan contoh:Perlakuan pengawetan diperlukam bila pemeriksaan tidak dapat lengsung dilakukan setelah memperoleh contoh. Jenis bahan pengawet dan lama penyimpanan berbeda beda tergantung pada jenis parameter

Page 85: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan

untuk uji Kualitas1.9 WaktuPengaturan interval pengambilan contoh dilakukan pada hari dan jam berbeda, sehingga dapat diketahui perubahan kuaitas air per hari dan perjam. Dilakukan dngan cara menggeser hari dan jam, misalnya pengambilan pertama hari senen jam 8, maka berikut pengambilan dilakukan hari selasa jam 7, begitu seterusnya.waktu pengambilan sesuaikan dengan keperluan.a. Untuk survey pengenalan daerah dilakukan saat surveyb. Untuk keperuan perencanaan dan pemanfaatan diambil pada waktu tertentu dan

periode yang tetap, tergantung jenis sumber air dan tingkat pencemaran sbb:• Sungai/sauran tercemar berat, setiap 2 minggu sekali selama satu tahun• Sungai/saluran tercemar ringan hingga sedang sebulan sekali selama setahun• Sungai/sauran alami belum tercemar, 3 bulan sekali selama satu tahun• danau/wauk setiap dua bulan sekali selama setahun• Air tanah, setiap tiga bulan sekali selama satu tahun• Air metorik sesuai dengan keperluanc. Untuk Studi dan penelitian: sesuaikan dengan keperluan

Page 86: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan

untuk uji KualitasII. Lokasi Pengambilan Contoh air

2.1 Lokasi Pemantauan kualitas air permukaan :

a. Daerah pengaliran sungai,diambil pada 3 lokasi, yaitu sumber air alamiah yang belum /sedikit tercemar, sumber air tercemar, dan sumber air dimanfaatkan

b. Danau/waduk, diambil pada tempat masuknya sungai ike danau/waduk, ditengah danau/waduk, lokasi penyadapan air untuk Pemantauan kualitas air tanah

Page 87: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan

untuk uji Kualitas2.2 Lokasi Pemantauan air tanah :

a. Air tanah bebas: contoh diambil disebelah hulu dan hilir lokasi pembuangan limbah domestik/industri, sebelah hilir daerah pertanian yang aktif menggunakan pupukkimia dan pestisida, didaerah pantai penyusupan air laut, atau tempat lain yang dirasa perlu.

b. Air tanah tertekan: diambil pada lokasi sumur produksi air tanah untuk kebutuhan masyarakat, sumur produksi air PAM, sumur pemantauan kualitas air, lokasi kawasan industri, sumur observasi pengaasan imbuhan,sumur observasi cekungan air tanahartesis, sumur observasi penyusupan air laut,sumur observasi penimbuna limbah industri berbahaya (B3), sumur lain yang dianggap perlu

Page 88: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan

untuk uji Kualitas2.3 Menentukan Titik Pengambilan Contoh Air a.Air Permukaan (Air sungai dan

danau/waduk)

Air Sungai.• Untuk debit 5 m kubik/detik, diambil pertengahan sungai dgn kedalaman

0,5 kedalaman dari permukaan air.• Untuk debit antara 5-150 m kubik/detik, diambil pada 1/3 dan 2/3 lebar

sungai, dgn kedalaman 0,5 kedalaman dari permukaan air.• Untuk debit lebih dari 150 m kubik/detik, diambil pada ¼, ½, dan ¾ lebar

sungai pada kedalaman 0,2 dan 0,8 dari permukaan air.

Page 89: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan

untuk uji KualitasAir danau/waduk• Kedalaman kurang dari 10 m, contoh diambil 2 titik yaitu

dasar dan permukaan.• Kedalaman 10 m-30 m, contoh diambil 3 titik yaitu dasar,

permukaan dan lapisan termoklin(lapisan danau yang mengalami peburunan suhu cukup besar).

• Kedalaman 30 m-100 m, contoh diambil 4 titik yaitu di dasar, permukaan dan lapisan termoklin serta diatas lapisan hipolimnion dasar danau yang suhunya relatif. Sama, dan lebih dingin dari permukaan)

• Kedalaman lebih 100 m, contoh diambil sesuai keperluan

Page 90: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan

untuk uji Kualitasb. Air Tanah (air tanah bebas dan air tanah tertekan)

Air tanah bebas: • Untuk sumur gali :contoh diambil pada kedalaman 20 cm, dan waktunya

pagi hari.• Untuk sumur Bor / pompa contoh diambil pada kran setelah air dibuang

5 menit.

Air tanah tertekan:• Sumur bor eksplorasi, diambil pada titik yang telah ditentukan sesuai

keperluan eksplorasi• Pada sumur observasi, diambil pada dasar sumur setelah air dikuras

habis sebanyak 3 kali.• Pada sumur produksi diambil pada mulut kran

Page 91: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan untuk uji Kualitas

III. Pelaksanaan Pengambilan Contoh3.1 Tahapan yang diperhatikan• Siapkan alat yang sesuai dengan kondisi sumber air• Bilas alat dengan contoh yang akan diambil 3 kali• Ambil sesuai keperluan, campurkan secara rata pada

penampung sementara• Ambil pada beberapa titik• Volume pengambilan sama pada setiap titik

Page 92: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan

untuk uji Kualitas3.2 Pengambilan untuk pemeriksaan Oksigen terlaruta. Langsung:

Siapkan botol KOB bersih volumenya 300 ml,celupkan botol dengan mulut searah arus air, atau bisa dengan menggunakan sifon, shg air masuk dengan tenang, isi botol hingga penuh hindari terjadinya turbulensi dan gelembung selama pengisian, tutup botol dan contoh siap untuk diperiksa.

b. Gunakan alat khusus:Siapkan botol KOB bersih volume 300 ml yang dilengkapi tutup asah. Masykan botol dalam alat khusus, dan ikuti prosedur pemakaian alat,

Page 93: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan untuk uji Kualitas

3.3 Pengambilan untuk pemeriksaan mikrobiologi

a. Air permukaan secara langsung• Siapkan botol volume 100 ml, sterilkan dgn suhu 120 derjat C selama 15

menit• Pegang bagian bawah botol masukan ke air dgn kedalaman 20 cm,

posisi mulut botol berlawanan dengan aliran airb. Air permukaan secara tak langsung• Siapkan botol steril yang tutupnya dibungkus aluminium, • Ikat botol dgn tali, pasang pemberat didasar botol• Buka pembungkus tutup botol, turunkan perlahan ke air• Tarik tali dengan menggulung• Buang ¼ bagian air dlm botol• Bakar mulut botol dan tutup kembali

Page 94: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan untuk uji Kualitas

c. Air tanah sumur galiPengambilan sama dengan pengambilan air permukaan dari jmbatan

d.Air tanah pada kran• Siapkan botol steril tutupnya terbungkus aluminium• Buka kran selama 1-2 menit, kmd tutup• Sterikan mulut kran dgn membakar spi keluar uap air• Buka kran kembali 1-2 menit,• Buka tutup botol, dan isi botol ¾ bagian

Page 95: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan untuk uji Kualitas

3.4 Pemeriksaan di lapangan• Dilakukan untuk unsur yang berubah cepat spt

pH, suhu, DHL, alkaliniti, aciditi dan oksigen terlarut

• Semua hasil pemeriksaan dicatat, dan lengkapi dgn data nama sumber air, jam dan tanggal pengambilan contoh, keadaan cuaca, bahan pengawet yang ditambahkan, dan nama petugas.

Page 96: Peng Limbah Industri Revsi

Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan untuk uji Kualitas

3.5 Pengolahan Pendahuluana.Penyaringanb. Ekstraksi3.6 Pengawetan contoha.Pengawetan cara fisik dgn pendinginan suhu 4 derjad Cb. Pengawetan cara kimia, dgn penambahan asam nitrat pekat,

as klorida, as sulfaty pekat hingga pH kecil dr 2, penambahan basa hingga pH 10-11, atau dgn biosida

3.7 Pengepakan/pengangkutan contoh Masukan wadah,Beri label dan data lengkap dr contoh4.8. Penyajian dokujmen data hasil uji lapangan

Page 97: Peng Limbah Industri Revsi

KULIAH KE XIV DAN XV

PERSENTASE TUGAS KELOMPOK

Tema: Penanganan limbah industri (Pembenahan dan pengolahan limbah)

Page 98: Peng Limbah Industri Revsi

KULIAH KE XIV

PERSENTASE TUGAS KELOMPOK

Tema: Penanganan limbah industri (Pembenahan dan pengolahan limbah

Industri Pangan)

Page 99: Peng Limbah Industri Revsi

PENGANTAR SEBELUM PRESENTASE TUGAS KELOMPOK

Page 100: Peng Limbah Industri Revsi

PENANGANAN LIMBAH INDUSRI PANGAN

Kandungan limbah industri pangan:• Karbohidrat• Protein• Lemak• Garam-garam mineral• Sisa sisa bahan kimia yang digunakan dalam

proses pengolahan dan pembersihan

Page 101: Peng Limbah Industri Revsi

TEKNOLOGI PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI PANGAN

Jenis Industri Teknologi

Produk susu Penanganan biologik, pengendalian di dalam pabrik, fitrasi pasir

Penggilingan biji bijian Penangana biologik, pengendalian di dalam pabrik, filtrasi pemisahan padatan biologik

Pengalengan dan pengawetan buah-buahan dan sayuran

Penanganan biologik, pemisahan padatan dari efluen, desinfeksi, peningkatan pengendalian di dalam pabrik

Page 102: Peng Limbah Industri Revsi

TEKNOLOGI PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI PANGAN

Pengalengan dan pengawetan hasil laut

Pengendaliian dalam pabrik, saringan, penanganan biologik

Pemurnian gula Penanganan biologik, pemisahan padatan dari efluen, pengendalian di dalam pabrik, aplikasi lahan

Produk daging dan proses rendering

Penggendaliian dalam pabrik, penanganan biologik, pemisahan gemuk, nitrifikasi, amonia stripping, pemisahan padatan dari efluen.

Page 103: Peng Limbah Industri Revsi

Mikroorganisme Pengurai Komponen organik Air Limbah Industri Pangan

• Dasar fungsional penangan sejumlah limbah industri pangan adalah mikroorganisme.

• Mikroorganisme yang mampu memetabolisme limbah organik:virus, bakteri prokariotik, eukariotik bersel tunggal, invertebrata sederhana

Page 104: Peng Limbah Industri Revsi

PENANGANAN DAN ALTERNATIF PEMBUANGAN

KOLAM

OKSIDASI

PEMISAHANPADATAN

PENYIMPANAN

Kolam oksidasi Atau

Lagun aerasi

Lahan sbg tempat

pembuangan

Sungai sbg penerima

Cairan

Padatan

Page 105: Peng Limbah Industri Revsi

MUATAN LIMBAH SEGAR BERBAGAI PENGOLAHAN PANGAN

Produk Aliran (gal/ton)

Total padatan terlaut (lb/ton)

1.Pengolahan apel

2.Caneberries

3. Cherries manis

4. Cherries asam

5.Cherries asin

6.Cranberries

7. Citrus

8. Buah kering

690

1400

1860

2880

4780

2950

2424

3180

0.6

1.3

1.2

2.1

2.9

2.8

2.6

3.7

Page 106: Peng Limbah Industri Revsi

MUATAN LIMBAH SEGAR BERBAGAI PENGOLAHAN PANGAN

Produk Aliran (gal/ton) Total padatan terlaut (lb/ton)

9.Pengalengan

anggur

10. Pengepresan

anggur

11. Zaitun kaleng

12. Zaitun beku

13. Pear

14.Nenas

15. Kismis

16. Strawberries

1730

370

3130

1300

2840

3130

670

3150

2.5

0.8

4.6

3.7

6.5

5.5

3.3

2.7

Page 107: Peng Limbah Industri Revsi

MUATAN LIMBAH SEGAR BERBAGAI PENGOLAHAN PANGAN

Produk Aliran (gal/ton) Total padatan terlaut (lb/ton)

16.Plums

17. Tomat

18. Asparagus

19. Bit

20. Brokoli

21.Wortel

22. Bunga kol

23. Jagung kaleng

24. Jagung beku

25. Kcg polong klg

1190

2150

16250

1210

10950

2910

21470

1070

3480

4720

0.7

12.3

6.9

7.9

11.2

23.9

5.1

13.4

9.8

10.8

Page 108: Peng Limbah Industri Revsi

MUATAN LIMBAH SEGAR BERBAGAI PENGOLAHAN PANGAN

Produk Aliran (gal/ton) Total padatan terlaut (lb/ton)

26.Kcg Polong beku

27. Bayam kaleng

28. Bayam beku

29. Ubi jalar

30. Kentang beku

31. Kentang kering

32. Makanan bayi

33. Keripik Jagung

34. Keripik kentang

25. Jem dan jeli

26. Mayones/dresing

3480

9040

7020

900

2710

2100

1770

2880

5630

630

550

9.8

13.0

4.0

22.9

28.8

14.7

3.2

59.8

84.4

1.9

5.13

Page 109: Peng Limbah Industri Revsi

KULIAH KE XV

PERSENTASE TUGAS KELOMPOK

Tema: Penanganan limbah industri (Pembenahan dan pengolahan limbah

Industri Minyak Sawit)

Page 110: Peng Limbah Industri Revsi

PERTEMUAN KE XVIUJIAN SEMESTER

Page 111: Peng Limbah Industri Revsi