Peng Kaji An
-
Upload
rahayu-prasetyo -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of Peng Kaji An
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 06 Februari 2015 jam 22.13 wib
Tanggal pengkajian : 06 Februari 2015 jam 22.13 wib
Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Ny.Y
Usia : 51 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Tumpang
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMP
Diagnose medis : Penurunan kesadaran, hipertensi
emergency, suspek Stroke nonhemoragi
No. register : B3xxx57
b. Penanggung jawab
Nama : Tn.S
Alamat : Tumpang
Hubungan dengan klien : Suami
Pengkajian Primer
a. Airway
Terdengar bunyi snoring, terdapat banyak mukus di jalan nafas,
terlihat sekret berwarna putih kekuningan dan kental.
1
b. Breathing
RR : 34x/menit, nafas cepat dan dangkal, irama irregular, terlihat
adanya penggunaan otot bantu pernafasan, tidak ada pernafasan
cuping hidung , terdengar bunyi ronki pada seluruh lapang paru.
c. Circulation
TD 230/91 mmHg, HR 106 x/menit, MAP 77, SpO2 82 %, akral
dingin, konjungtiva anemis, capillary refill > 3 detik
d. Disability
KU lemah, GCS E2V1M2
Pupil isokor 3/3 mm
Kekuatan otot
1 1
1 1
e. Exposure
Suhu 37,0C, tidak ada fraktur, tidak ada tanda-tanda dekubitus,
tidak ada jejas.
Pengkajian Sekunder
a. Keluhan utama
Penurunan Kesadaran
b. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga klien mengatakan terdapat anggota keluarga yang
mempunyai hipertensi dan diabetes mellitus yaitu ayah dan kakak
klien.
c. Allergi : keluarga mengatakan Ny.S tidak memiliki riwayat alergi
d. Medikasi : keluarga mengatakan Ny.S sedang menjalani pengobatan
yaitu valsartan dan glimepiride
2
e. Last meal : keluarga mengatakan klien makan terakhir jam 18.30
WIB.
f. Event : Keluarga klien mengatakan bahwa klien mempunyai riwayat
diabetes melitus dan tekanan darah tinggi sejak 3 tahun yang lalu.
Keluarga klien mengatakan bahwa klien pernah dirawat di rumah
sakit RSUP Dr. Kariyadi pada bulan Desember 2014 karena gula
darah tinggi. Keluarga klien mengatakan 2 jam yang lalu sebelum
masuk rumah sakit klien mengeluh sesak nafas hingga tidak
sadarkan diri di atas tempat tidur klien.
Pengkajian Fisik
Bagian Keterangan
KepalaBentuk kepala mesochepal, rambut beruban, lurus,
tidak ada perdarahan, tidak teraba massa
Mata
Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil
isokor, diameter 3/3 mm, reflek terhadap cahaya
mata kanan dan kiri positif
Telinga Kedua telinga simetris kanan dan telinga kiri, tidak
ada discharge, tidak ada serumen, tidak ada massa,
Mulut & Gigi Bibir terlihat kering, tidak ada perdarahan pada gusi,
beberapa gigi tanggal, tidak ada sariawan.
Lehertidak ada pembesaran kelenjar limpha dan tiroid,
tidak terdapat kaku kuduk
Jantung I : lctus cordis tidak tampak, adanya palpitasi
Pa: lctus cordis teraba di ICS 5
Pe: Terdengar bunyi pekak
A : bunyi SI (lub) dan S2 (dub) reguler, tidak
3
terdengar bunyi murmur
Dada & Paru
I : ekspansi dada simetris kanan dan kiri, nafas
dangkal, cepat, irama teratur, terdapat retraksi otot
intercostalis, pergerakan dada simetris,
P : Traktil fremitus kanan dan kiri simetris, tidak
terdapat krepitasi pada tulang dada
Pe : sonor diseluruh lapang paru
Au: Terdengar suara ronki di seluruh lapang paru
AbdomenI: perut datar, tidak ada lesi
A: peristaltik usus 10x/menit
Pe: terdengar bunyi timpani
Pa: tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan
Kulit dan kuku Kulit pucat, CRT : 3 detik, akral dingin
Genetalia terpasang kateter, genitalia normal
Pemeriksaan saraf kranial
a. Nervous I (Olfaktorius)
Sensasi hidung kanan - Tidak dapat terkaji
Sensasi hidung kiri - Tidak dapat terkaji
Keterangan: + : ada
- : tidak ada
b. Nervous II (Optikus)
Mata kananKetajaman penglihatan - Tidak dapat terkajiLapang pandang - Tidak dapat terkajiMelihat warna - Tidak dapat terkaji
Mata kiriKetajaman penglihatan - Tidak dapat terkajiLapang pandang - Tidak dapat terkajiMelihat warna - Tidak dapat terkaji
Keterangan: + : ada
- : tidak ada
4
c. Nervous III (Okulomotorius)
Mata kananBentuk Bulat isokorReflek cahaya + (positif)
Mata kiriBentuk Bulat isokorReflek cahaya + (positif)
Keterangan: + : ada
- : tidak ada
d. Nervous IV (Trochlearis)
Mata kanan Pergerakan mata ke atas dan kebawah
- Tidak
dapat
terkaji
Mata kiri Pergerakan mata ke atas dan kebawah
- Tidak
dapat
terkaji
Keterangan : + : ada
- : tidak ada
e. Nervous V (Trigeminus)
Membuka mulut -
Mengunyah -
Menggigit -
Sensasi wajah: dengan
benda halus, kasar,
tumpul, runcing.
Dahi +
Dagu +
Pipi kanan +
Pipi kiri +
Keterangan: + : ada - : tidak ada
f. Nervous VI (Abdusen)
Mata kanan Pergerakan mata lateral -
Mata Kiri Pergerakan mata lateral -
Keterangan : + : ada
5
- : tidak ada
g. Nervous VII (Fasialis)
Mengerutkan dahi -
Tersenyum -
Mengangkat alis -
Menutup mata +
Keterangan : + : Dapat
- : Tidak dapat
h. Nervous VIII
Telinga kananSuara bisikan - Tidak dapat terkajiDetik arloji - Tidak dapat terkaji
Telinga kiriSuara bisikan - Tidak dapat terkajiDetik arloji - Tidak dapat terkaji
Keterangan : + : terdengar
- : tidak terdengar
i. Nervous IX (Glosofaringeus)
Merasakan asam - Tidak dapat terkaji
Merasakan asin - Tidak dapat terkaji
Keterangan : + : Bisa
- : Tidak bisa
j. Nervous X (Vagus)
Menelan - Tidak dapat terkaji
Bicara -
Keterangan : + : Dapat
- : Tidak dapat
k. Nervous XI (Accesorius)
Mengangkat bahu Kanan -Kiri -
Mengangkat kepala Kanan -Kiri -
Keterangan : + : ya
- : tidak
6
l. Nervous XII (Hypoglosus)
Menjulurkan lidah -
Menggerakkan
lidah
Ke kanan -Ke kiri -
Keterangan : + : ya
- : tidak
Hasil pemeriksaan EKG
Gambaran EKG menunjukkan sinus takikardi dengan prematur ventrikular
kompleks, kemungkinan pembesaran pada atrial kiri abnormal pada segmen
ST dan gelombang T serta terdapat iskemia lateral.
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 6 Februari 2015
Jam : 23. 31 WIB
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan Keterangan
Hematologi paket
Hemoglobin 9,9 g/dl 12,00-15,00 L
Hematokrit 29,6 % 35-47 L
Eritrosit 3,3 10^6/uL 4,4-5,9 L
MCH 29,7 Pg 27,00-32,00
MCV 88,5 fL 76-96
MCHC 33,5 g/dl 29,00-36,00
Leukosit 10,7 10^3/uL 3,6-11
Trombosit 392,5 10^3/uL 150-400
RDW 14,0 % 11,60-14,80
MPV 7,9 fL 4,00-11,00
7
Kimia klinik
Glukosa sewaktu 418 mg/dL 80-160 H
SGOT 449 U/L 15-34 H
SGPT 222 U/L 15-60 H
Ureum 82 mg/dL 15-39 H
Kreatinin 1,89 mg/dL 0,60-1,30 H
Magnesium 1,12 mg/dL 0,74-0,99 H
Calcium 2,14 mg/dL 2,12-2,52
Elektrolit
Natrium 144 mmol/L 136-145
Kalium 4,7 mmol/L 3,5-5,1
Clorida 112 mmol/L 98-107 H
IMMUNOSEROLOGI
HbsAg -/ negatif
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
SEKRESI-EKSKRESI
Sil Epitel Negatif /LPK Negatif
Sil. Eritrosit Negatif /LPK Negatif
Sil. Leukosit Negatif /LPK Negatif
Bakteri + / positif Negatif
Lain-lain Benang mucus +/ positif
Negatif
8
Urine Lengkap
Warna Kuning
Kejernihan Jernih
Berat jenis >= 1.030 1.003-1.025
Ph 5,5 4,8-7,4
Protein >= 300 mg/ dl Negatif
Reduksi Negatif mg/ dl Negatif
Urobilinogen 0,2 mg/dl Negatif
Bilirubin Negatif mg/dl Negatif
Aseton Negatif mg/dl Negatif
Nitrit Negatif
Sedimen
Epitel 8-10
Epitel Tubulus: 0-2/ LPB Oval Fat Bodies +/Pos
/LPK
Leukosit 3-5 / LPB
Eritrosit 2-4 /LPB
Ca. Oxalat +/ Pos Negatif
Asam urat Negatif Negatif
Triple fosfat Negatif Negatif
Amorf Negatif Negatif
Sil. Hialin 0-3 /LPK Negatif
Sil. Granula 0-1 /LPK Negatif
9
Kasar
Sil. Granula 0-2 /LPK Negatif
KOAGULASI
Plasma Prothombin Time (PPT)Waktu prothombinPPT control
11,510,5
DetikDetik
9,4-11,3
Partial Thromboplastin Time (PTTK)Waktu ThromboplastinAPTT Kontrol
33,632,0
DetikDetik
23,4-36,8
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
BGA kimia
Temp 37,0 C
Hb 9,9 g/dL
FiO2 10,0 %
PH 7,06 7,37 – 7,45 L
PCO2 43 mmHg 35-45 H
PO2 111 mmHg 83,0 – 108,0
PH (T) 7,06 7,35-7,45
PCO2 (T) 43 mmHg
PO2(T) 111 mmHg
HCO3- 12,2 mmol/L 18-23
HCO3 std 11,2 mmol/L 18-23
TCO2 13,5 mmol/L
Beecf -18,1 mmol/L
BE (B) -17,6 mmol/L -2 - (3) L
10
SO2 c 96 % 95-100
A-Ado2 93 mmHg
R1 0,8
PO2 pasien tinggi, PCO2 normal, HCO3 turun dan pH pasien rendah hal tersebut menunjukkan pasien mengalami asidosis metabolik murni.
11
Pemeriksaan Radiologi
Jenis Pemeriksaan: X photo Thorax AP:
Klinis : Penurunan Kesadaran, hipertensi emergensi, suspek SH
Tampak terpasang ET dengan ujung distal setinggi V.Thoraks 4.
Cor : Apeks jantung bergeser ke laterocaudal
Pulmo : Corakan vaskuler meningkat disertai blurring
Tampak bercak pada perihiler dan parakardial kanan kiri
Tampak opasitas pada lapangan atas paru kanan yang sebagian disertai air bronkhogram di dalamnya
Hemidiafragma kanan setinggi costa 10 posterior
Sinus kostofrenikus kanan kiri suram
Kesan : ET terpasang dengan ujung distal setinggi V.Th.4
Kardiomegali (LV)
Gambaran edema pulmonum
Opasitas pada lapangan atas paru kanan yang sebagian disertai air bronkhogram didalamnya à curiga gambaran pneumonia, DD/ atelektasis
Efusi pleura dupleks
Jenis Pemeriksaan: MSCT Kepala tanpa kontras
Klinis : Penurunan kesadaran, hipertensi emergensi, suspek SH
Tampak lesi hipodens pada corona radiata kanan,genu kapsula interna kanan, dan pons paramedian kanan
Differensiasi substansia alba dan grisea baik
Sulkus kortokalis dan fissura sylvii kanan kiri baik
Ventrikel lateral kanan kiri,III, dan IV baik
Cisterna perimesenchepalic baik
12
Tak tampak midline shifting
Cerebellum baik
Kesan : infark pada corona radiata kanan, genu kapsula interna kanan, dan pons paramedian kanan. Tak tampak peningkatan tekanan intrakranial
13
Terapi medis
No Nama obat
Dosis Cara pemberia
n
Kontraindikasi
Indikasi
1. Rl (ringer laktat)
20 tpm
IV Ringer laktat menjadi kurang disukai karena menyebabkan hiperkloremia dan asidosis metabolik, karena akan menyebabkan penumpukan asam laktat yang tinggi akibat metabolisme anaerob.
Indikasi : Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada keadaan dehidrasi dan syok hipovolemik.Cara Kerja :Keunggulan terpenting dari larutan Ringer Laktat adalah komposisi elektrolit dan konsentrasinya yang sangat serupa dengan yang dikandung cairan ekstraseluler. Natrium merupakan kation utama dari plasma darah dan menentukan tekanan osmotik. Klorida merupakan anion utama di plasma darah. Kalium merupakan kation terpenting di intraseluler dan berfungsi untuk konduksi saraf dan otot. Elektrolit-elektrolit ini dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan cairan pada dehidrasi dan syok hipovolemik termasuk syok perdarahan.
Edema jaringan pada penggunaan volume yang besar, biasanya pada paru-paru.
2. Furosemid
20 mg
IV Gangguan fungsi ginjal, oliguria (pengeluaran air seni yang berkurang, dibandingkan dengan cairan yang masuk), anuria (tidak dibentuknya air seni oleh ginjal), hipokalemia (kadar Kalium dalam darah rendah), hiponatremia (kadar Natrium dalam darah rendah), hipotensi
Indikasi :Pengobatan edema yang menyertai payah jantung kongestif, sirosis hati dan gangguan ginjal termasuk sindrom nefrotik. Pengobatan hipertensi, baik diberikan tunggal atau kombinasi dengan obat antihipertensi. Furosemida sangat berguna untuk keadaan-keadaan yang membutuhkan diuretik kuat.Pendukung diuresis yang dipaksakan pada keracunan.Cara Kerja :Furosemida adalah diuretik derivat asam antranilat. Aktivitas diuretik furosemida terutama dengan jalan menghambat absorpsi natrium dan klorida, tidak hanya pada tubulus proksimal dan tubulus distal, tapi
Gangguan fungsi ginjal, oliguria (pengeluaran air seni yang berkurang, dibandingkan dengan cairan yang masuk), anuria (tidak dibentuknya air seni oleh ginjal), hipokalemia (kadar Kalium dalam darah rendah), hiponatremia (kadar natrium dalam darah rendah), hipotensi (tekanan darah rendah).
14
(tekanan darah rendah).
juga pada loop of Henle.Tempat kerja yang spesifik ini menghasilkan efektivitas kerja yang tinggi. Efektivitas kerja furosemida ditingkatkan dengan efek vasodilatasi dan penurunan hambatan vaskuler sehingga akan meningkatkan aliran darah ke ginjal. Furosemida juga menunjukkan aktivitas menurunkan tekanan darah sebagai akibat penurunan volume plasma.
3. Ceftriaxone
1 gr IV Hipersensitif terhadap cephalosporin dan penicillin (sebagai reaksi alergi silang).
Indikasi :Untuk infeksi-infeksi berat dan yang disebabkan oleh kuman-kuman gram positif maupun gram negatif yang resisten terhadap antibiotika lain, seperti infeksi saluran pernafasan, saluran kemih, gonoreal, septisemia bakter, tulang dan jaringan kulit.Cara Kerja : Ceftriaxone merupakan golongan sefalosporin yang mempunyai spektrum luas dengan waktu paruh eliminasi 8 jam. Efektif terhadap mikroorganisme gram positif dan gram negatif. Ceftriaxone juga sangat stabil terhadap enzim beta laktamase yang dihasilkan oleh bakteri.
Gangguan pencernaan diare, mual, muntah, stomatitis. Reaksi kulit: dermatitis, pruritus, urtikaria, edema, eritema multiforme, dan reaksi anafilaktik. Hematologi: eosinofil, anemia hemolitik, trombositosis, leukopenia, granulositopenia. Gangguan sistem saraf pusat: sakit kepala. Efek samping lokal: iritasi akibat dari peradangan dan nyeri pada tempat yang diinjeksi. Gangguan fungsi ginjal: untuk sementara terjadi peningkatan BUN. Gangguan fungsi hati: untuk sementara terjadi peningkatan.
4. Phenytoin
200 mg
IV Hipersensitif terhadap fenitoin atau hidantoin lain, komponen sediaan obat, kehamilan
Kejang umum tonik klonik, kejang parsial, status epileptikus
Gangguan saluran cerna, pusing, nyeri kepala, tremor, insomnia, neuropati perifer, hipertrofi gingiva, ataksia, bicara tak jelas, nistagmus, penglihatan kabur, ruam, akne, hirsutisme, demam, hepatitis, lupus eritematosus, eritema multiform, efek hematologik (leukopenia, trombositopenia, agranulositosis).
B. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Masalah
15
1. DS : -DO :a. Terdengar bunyi snoringb. Terdengar suara ronki di seluruh lapang
paruc. Terdapat banyak mukus di jalan nafas.d. Terlihat sekret berwarna putih
kekuningan dan kentale. Tidak ada refleks batukf. RR : 34x/menit (tachipneu)
Penumpukan sekret pada jalan nafas
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas (00031)
2. DS : -DO :a. GCS: E2V1M2 (penurunan kesadaran)b. Riwayat stroke non hemoragik, dan HTc. TD : 230/91 mmHg (Hipertensi grade
III )d. SpO2 : 82%e. Hasil MSCT: infark pada corona radiata
kanan, genu kapsula interna kanan, dan pons paramedian kanan, tak tampak peningkatan tekanan intrakranial
Tidak adekuat sirkulasi serebral
Ketidakefektifan perfusi jaringan otak (00201)
3. DS : -DO :a. RR: 34 x/menitb. SpO2 82 %c. Akral teraba dingind. Capillary refill > 3 detike. X Fotothoraks AP:
Gambaran edema pulmonumOpasitas pada lapangan atas paru kanan yang sebagian disertai air bronkhogram didalamnya à curiga gambaran pneumonia, DD/ atelectasisEfusi pleura dupleks
f. Hasil BGA: asidosis respiratorik murnig. P/F rasio?
Perubahan membrane alveolar-kapiler
Gangguan pertukaran gas (00030)
C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret pada
jalan nafas (00031)
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan otak b.d tidak adekuat sirkulasi cerebral (00201)
3. Gangguan pertukaran gas b.d ventilasi-paru (00030)
16