\penerimaan pemerintah 2

41
PENERIMAAN PEMERINTAH PENERIMAAN PEMERINTAH PRINSIP-PRINSIP PERPAJAKAN PRINSIP-PRINSIP PERPAJAKAN

Transcript of \penerimaan pemerintah 2

Page 1: \penerimaan pemerintah 2

PENERIMAAN PEMERINTAHPENERIMAAN PEMERINTAHPENERIMAAN PEMERINTAHPENERIMAAN PEMERINTAH

PRINSIP-PRINSIP PERPAJAKANPRINSIP-PRINSIP PERPAJAKAN

Page 2: \penerimaan pemerintah 2

PENERIMAAN PENERIMAAN PEMERINTAHPEMERINTAHPENERIMAAN PENERIMAAN PEMERINTAHPEMERINTAH

PENERIMAAN PENERIMAAN PEMERINTAHPEMERINTAH

BUKAN PAJAKBUKAN PAJAK

PAJAKPAJAK

Page 3: \penerimaan pemerintah 2

PAJAKPAJAK

Adalah suatu pungutan yang merupakan hak perogratif pemerintah, dapat dipaksakan kepada subjek pajak berdasarkan undang-undang dan tidak ada balas jasa yang langsung dapat ditunjukkan penggunaannya.

Page 4: \penerimaan pemerintah 2

BUKAN PAJAKBUKAN PAJAK

Adalah suatu pungutan pemerintah kepada masyarakat berdasarkan undang-undang dimana ada balas jasa tertentu yang langsung dapat ditunjukkan penggunaannya.

Page 5: \penerimaan pemerintah 2

ASPEK PAJAKASPEK PAJAKASPEK PAJAKASPEK PAJAK

1.1. OBJEK PAJAKOBJEK PAJAK2.2. WAJIB (SUBJEK) PAJAKWAJIB (SUBJEK) PAJAK3.3. TARIF PAJAKTARIF PAJAK4.4. PEMBAYAR PAJAK PEMBAYAR PAJAK

SESUNGGUHNYASESUNGGUHNYA

Page 6: \penerimaan pemerintah 2

JENIS PAJAKJENIS PAJAKJENIS PAJAKJENIS PAJAK

1.1. VAT, PAJAK PERSEROANVAT, PAJAK PERSEROAN

2.2. PAJAK PENGHASILAN, PAJAK PENGHASILAN, PROPERTY TAXPROPERTY TAX

3.3. EXPENDITURE TAXEXPENDITURE TAX

4.4. PAJAK PENJUALAN, CUKAIPAJAK PENJUALAN, CUKAI

Page 7: \penerimaan pemerintah 2

JENIS PAJAKJENIS PAJAKJENIS PAJAKJENIS PAJAK

RTKRTK RTPRTP

Barang & Jasa

Uang

Faktor Produksi

Balas Jasa Faktor Produksi

12

3 4

VAT & Pajak Perseroran

Pajak Penghasilan & Property Tax

Expenditure Tax

Pajak Penjualan, cukai, PPN

Page 8: \penerimaan pemerintah 2

DAMPAK DARI PAJAKDAMPAK DARI PAJAKDAMPAK DARI PAJAKDAMPAK DARI PAJAK

RTKRTK

12

3 4

VAT & Pajak Perseroran

Pajak Penghasilan & Property Tax

Expenditure Tax

Pajak Penjualan, cukai, PPN

Mengurangi belanja RTK

Mengurangi disposable income RTK

Mengurangi nilai riel pendapatan RTK

Mengurangi pembelian faktor produksi dari RTK

Page 9: \penerimaan pemerintah 2

INSIDEN PAJAK & DISTRIBUSI PENDAPATAN

• Insiden Pajak Anggaran Berimbang

• Insiden Pajak Diferensial

• Insiden Pajak Absolut

Page 10: \penerimaan pemerintah 2

INSIDEN PAJAK ANGGARAN BERIMBANG

• Insiden Pajak Anggaran Berimbang adalah pengaruh distributif suatu pajak terhadap pengeluaran pemerintah yang dibiayai dari penerimaan-penerimaan pajak dalam jumlah yang sama

Page 11: \penerimaan pemerintah 2

Pakaian

Makanan

SIC = Social Indifference Curve

PPC = Production Possibility Curve

1PPC

2PPC

1E

3E2E

4E

0

1SIC

2SIC

1M

1P

2M

2P

Insiden pajak dengan anggaran berimbang menunjukkan bagaimana beban biaya suatu program pemerintah didistribusikan di antara para anggota masyarakat

Keseimbangan perekonomian sebelum ada program lain

Keseimbangan perekonomian setelah ada program lain

Page 12: \penerimaan pemerintah 2

• Beban biaya melalui pajak untuk suatu program pemerintah berdampak pada pengurangan kegiatan lain secara keseluruhan di masyarakat.

Page 13: \penerimaan pemerintah 2

Pakaian

Makanan

1PPC

2PPC

1E

3E2E

4E

0

1SIC

2SIC

1M

1P

2M

2P

Insiden pajak anggaran berimbang dilakukan dengan cara membandingkan antara distribusi pendapatan masyarakat di titik keseimbangan sebelum dengan sesudah ada program lain (E1 dgn E2, E3, atau E4

Keseimbangan perekonomian sebelum ada program lain

Keseimbangan perekonomian setelah ada program lain

Page 14: \penerimaan pemerintah 2

INSIDEN PAJAK ABSOLUT

• Melihat pengaruh suatu jenis pajak terhadap distribusi pendapatan masyarakat tanpa melihat efek distributif jenis-jenis pajak lainnya atau efek distributif dari suatu program pemerintah (pengeluaran pemerintah)

Page 15: \penerimaan pemerintah 2

INSIDEN PAJAK DIFERENSIAL

• Menganalisis pengaruh distribusi pendapatan dari berbagai alternatif pembiayaan dengan pajak untuk membiayai suatu program pemerintah.

Page 16: \penerimaan pemerintah 2

PENDEKATAN PADA ANALISIS INSIDEN PAJAK

PENDEKATAN ANALISIS INSIDEN PAJAK

PENDEKATAN KESEIMBANGAN PARSIAL

PENDEKATAN KESEIMBANGAN UMUM

Page 17: \penerimaan pemerintah 2

INSIDEN PAJAK PENJUALAN (PENDEKATAN KESEIMBANGAN

PARSIAL)

• Secara administratif dan ekonomis dapat digeserkan kepada konsumen.

• Dapat tidaknya suatu pajak digeserkan kepada konsumen tergantung pada: (1) elastisitas penawaran, (2) elastisitas permintaan, (3) bentuk pasar, (4) motivasi pengusaha.

Page 18: \penerimaan pemerintah 2

Harga

Jumlah

S + t

S

D

Beban Konsumen

Beban Produsen

t

1E

2E

1P2P

1Q2Q0

1se1de

Beban Konsumen lebih besar dari beban produsen

INSIDEN PAJAK PENJUALAN PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

(PENDEKATAN KESEIMBANGAN PARSIAL)

Jika:

A

Page 19: \penerimaan pemerintah 2

Contoh:

• Pajak tetap sebesar 2 untuk setiap unit penjualan produk tertentu dibebankan oleh pemerintah. Jika permintaan pasar dan penawaran pasar adalah :

DQP 12 SQP 4

Page 20: \penerimaan pemerintah 2

• (a) Keseimbangan sebelum pajak: •• (b) Keseimbangan setelah pajak:

• (c) Total penerimaan pajak bagi pemerintah: R = 6• (d) Beban pajak untuk konsumen: 3• (e) Beban pajak untuk produsen: 3

DS QQ 124 41 Q 81 P

)(412 tQQ SD 32 Q 92 P

Page 21: \penerimaan pemerintah 2

Q

Beban Konsumen

Beban Produsen

t=2

1E

2E

81 P

92 P

41 Q32 Q0

7

PQD 12

PQS 4

tQS P

Page 22: \penerimaan pemerintah 2

Q0

ACMC

$

AC

Q1

P A

B

C

11 DAR 22 DAR

1MR

2MR

2AC

2P D

E

F

2Q

INSIDEN PAJAK PENJUALAN PADA PASAR MONOPOLI

(PENDEKATAN KESEIMBANGAN PARSIAL)

Page 23: \penerimaan pemerintah 2

INSIDEN PAJAK PENGHASILAN(PENDEKATAN KESEIMBANGAN PARSIAL)

Pajak Penghasilan

Pajak Perseroan

Pajak Pendapatan Perseorangan

• Termasuk dalam pajak langsung yang secara administratif tidak dapat digeserkan.

• Secara ekonomis mungkin dapat digeserkan kepada pihak lain.

Page 24: \penerimaan pemerintah 2

Upah

Jumlah jam kerja

D + t

DS

Pengusaha

Karyawant 1E

2E

1P2P

1Q2Q0

1se1de

Beban karyawan lebih besar dari beban pengusaha

INSIDEN PAJAK PENDAPATAN PERSEORANGAN(PENDEKATAN KESEIMBANGAN PARSIAL)

Jika:

3P

Page 25: \penerimaan pemerintah 2

INSIDEN PAJAK PERSEROAN PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

(PENDEKATAN KESEIMBANGAN PARSIAL)

• Dalam jangka pendek, perusahaan tidak dapat menggeserkan beban pajak kepada konsumen.

• Dalam jangka pendek, pengusaha tidak dapat berpindah usaha ke jenis usaha lain yang tidak dikenai pajak.

• Dalam jangka panjang, perusahaan tidak memperoleh keuntungan ekonomis, oleh karena itu tidak ada pajak yang dibayarkan oleh pengusaha.

Page 26: \penerimaan pemerintah 2

INSIDEN PAJAK PERSEROAN PADA PASAR MONOPOLI

(PENDEKATAN KESEIMBANGAN PARSIAL)

$

QO

TR

E

B0Q

C

D

1Q

Maksimalisasi Keuntungan

Maksimalisasi Penjualan

L

A

2Q

F

3Q

TCOL = Laba Minimum/unit

2OQ Penjualan sebelum pajak

3OQ Penjualan setelah pajak

OAB = Laba/unit

G

CDAQ 0

%20PajakFG

3%20 FQPajakFG

Page 27: \penerimaan pemerintah 2

PRINSIP PENGENAAN PAJAK

• CANON TAXATION• Distribusi beban pajak harus adil• Pajak-pajak harus seminimal mungkin mencampuri keputusan-keputusan

ekonomi• Pajak-pajak harus memperbaiki ketidakefisienan yang terjadi di sektor swasta• Struktur pajak harus mampu digunakan dalam kebijakan fiskal untuk tujuan

stabilisasi dan pertumbuhan ekonomi• Sistem pajak harus dapat dimengerti oleh wajib pajak• Administrasi pajak dan biaya pelaksanaannya harus seminimal mungkin• Kepastian• Dapat dilaksanakan• Dapt diterima

Page 28: \penerimaan pemerintah 2

PRINSIP MANFAAT DALAM PERPAJAKAN

Setiap orang harus membayar pajak sebesar manfaat yang dia terima dari aktifitas pemerintah (voluntary exchange model)

Menggunakan kriteria efisiensi dalam pengenaan pajak terhadap barang publik: P = MC

Page 29: \penerimaan pemerintah 2

AD BD

AC = MCP

2P

1P

M

Biaya & Harga Publik

Jumlah Brg Publik

0

21 PPP

E

Pareto Efisien

Page 30: \penerimaan pemerintah 2

C

D

Barang Publik

Barang Swasta0

PENGARUH PERSONAL TAX THD KESEJAHTERAAN KONSUMSI BRG NORMAL

a

Q

Y

X

A

b

R

W

V

tax Konsumsi

B

Page 31: \penerimaan pemerintah 2

C

D

Barang Publik

Barang Swasta0

a

Q

Y

X

A

bR

W

V

tax Konsumsi Brg swasta

B

PENGARUH PERSONAL TAX THD KESEJAHTERAAN KONSUMSI (BRG SWASTA BRG GIFFEN)

Page 32: \penerimaan pemerintah 2

L

Periode yad (S)

Periode saat ini ( C )0

PENGARUH PERSONAL TAX THD PENGELUARAN KONSUMSI ( C ) & TABUNGAN ( S )

A Y = C + S

Y

1Y

2Y

yadpendapatanOY 2045

inisaatpendapatanOY 1

)1(

12111 r

OYOYLYOYOL

)(1222 rIOYOYAYOYOA

inisaatkonsumsitotalOL yadkonsumsitotalOA

Page 33: \penerimaan pemerintah 2

L

Periode yad (S)

Periode saat ini ( C )0

PENGARUH PERSONAL TAX THD PENGELUARAN KONSUMSI ( C ) & TABUNGAN ( S )

IC

E

A

1X

2X

Y

1Y

2Y

045

Keseimbangan Konsumen

inisaatkonsumsiOX 1

inisaatpendapatanOY 1

yadpendapatanOY 2

yadkonsumsiOX 2

inisaatnabungOXOYYX 1111

yadkonsumsiOYOXYX 2222

2211 YXYX

Page 34: \penerimaan pemerintah 2

• Kesimpulannya, seseorang melakukan tabungan (menangguhkan konsumsi saat ini), dan pinjaman (dissaving) hanya karena adanya perbedaan antara pendapatan dan tingkat konsumsi antar waktu yang optimal

Page 35: \penerimaan pemerintah 2

L

Periode yad (S)

Periode saat ini ( C )0

IC1

E

A

1X

2X

Y

1Y

2Y

045

Keseimbangan Konsumen Dengan Bunga

inisaatpendapatanOY 1

yadpendapatanOY 2

2211 YXYX

F

G

IC2

H

'1X

'2X

Keseimbangan Konsumen Tanpa Bunga 2

'21

'1 YXYX

CS

CS

DAMPAK BUNGA & HASRAT MENABUNG

Page 36: \penerimaan pemerintah 2

L

Periode yad (S)

Periode saat ini ( C )0

IC1

E

A

2X

Y

1Y

2Y

045

Keseimbangan Konsumen Dengan Bunga

inisaatpendapatanOY 1

yadpendapatanOY 2

F

G

IC2

H

Keseimbangan Konsumen Tanpa Bunga

CS

DAMPAK PAJAK THD HASRAT MENABUNG

1X

V

I

2V

J

CS

Page 37: \penerimaan pemerintah 2

Risiko

Return0

OPORTUNITAS MENABUNG

1X

1Y

2X

2Y

Page 38: \penerimaan pemerintah 2

Risiko

Return0

PENGARUH PAJAK THD OPORTUNITAS MENABUNG

2X 1X

R

TL

1E1E

d c

Page 39: \penerimaan pemerintah 2

Upah

Jam Kerja0

PENGARUH PAJAK TERHADAP PENAWARAN TENAGA KERJA

Q1E

2E

cd

24 jamC

Kerja leisure

M

R

A

Page 40: \penerimaan pemerintah 2

AE

Y0

PENGARUH PAJAK TERHADAP PEREKONOMIAN MAKRO

045

AE = Y

E

1Y

1AE

FY

FE

F

Gap Deflasi

∆G ↑

∆ T ↓

Keseimbangan Aktual GICAE 1

AE

GICAE 2

∆Y ↑

2AE

Keseimbangan Full Employment

Page 41: \penerimaan pemerintah 2

AE

Y0

PENGARUH PAJAK TERHADAP PEREKONOMIAN MAKRO

045

AE = Y

E

1201 Y

1AE

110FY

FE

F

Gap Inflasi

∆G

∆ T↑= -30

Keseimbangan Aktual

GICAE 1

AE

GICAE 2

∆Y ↓

2AE

Keseimbangan Full Employment

90