PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34 DALAM PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN USAHA JASA...

11
PROPOSAL SKRIPSI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34 DALAM PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN USAHA JASA KONSTRUKSI PADA PT. KARTIKA PUTRI PRATAMA Oleh : Oleh : AIDA NPM. 1111.32202.XXXX JURUSAN AKUNTANSI

Transcript of PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34 DALAM PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN USAHA JASA...

Page 1: PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34 DALAM PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN USAHA JASA KONSTRUKSI PADA PT. KARTIKA PUTRI PRATAMA.doc

PROPOSAL SKRIPSI

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34 DALAM PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN USAHA JASA KONSTRUKSI PADA

PT. KARTIKA PUTRI PRATAMA

Oleh :

Oleh :

AIDANPM. 1111.32202.XXXX

JURUSAN AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PANCASETIABANJARMASIN

2015

Page 2: PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34 DALAM PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN USAHA JASA KONSTRUKSI PADA PT. KARTIKA PUTRI PRATAMA.doc

DAFTAR ISI

HalamanSampul Depan iSampul Dalam iiPrasyarat Gelar iiiPersetujuan ivPenetapan Panitia Penguji vUCAPAN TERIMA KASIH viABSTRACT viiABSTRAK viiiDAFTAR ISI ixDAFTAR TABEL xiDAFTAR GAMBAR xiiDAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Tujuan Penelitian 1.4. Kegunaan Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.2. Hasil Penelitian Terdahulu

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Penjelasan Judul 3.2. Jenis dan Sumber Data

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.4. Teknik Analisis Data

3.5. Lokasi Penelitian 3.6. Jadwal Penelitian

3.7. Kerangka Konseptual

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 3: PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34 DALAM PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN USAHA JASA KONSTRUKSI PADA PT. KARTIKA PUTRI PRATAMA.doc

BAB I

PENDAHULUAN

2.1. Latar Belakang Masalah

Sebagaimana maksud dari didirikannya perusahaan adalah untuk

mencapai tujuan tertentu baik untuk tujuan sosial maupun secara finansial.

Pada umumnya perusahaan yang berorientasi pada laba (profit motive)

mempunyai tujuan untuk memperoleh laba dari kegiatan operasional yang

dilakukannya. Pendapatan merupakan salah satu unsur yang berhubungan

erat dengan besar kecilnya laba yang akan diperoleh dan masalah yang

cukup signifikan dalam suatu perusahaan, karena pendapatan dapat

dijadikan sebagai salah satu alat ukur bagi manajemen perusahaan dalam

mengevaluasi dan menentukan kinerja maupun kebijakan perusahaan di

masa yang akan datang.

Pendapatan diperoeh dari kegiatan operasional utama perusahaan

maupun dari sumber pendapatan lainnya yang dimungkinkan. Kegiatan

operasional perusahaan umumnya berlangsung untuk satu periode saja,

namun ada kegiatan operasional yang dimulai pada suatu periode akan

tetapi berakhir pada periode lain, misalnya bangunan dan peralatan yang

diperoleh dalam suatu periode akan digunakan untuk beberapa periode ke

depan. Barang dagangan yang dibeli pada akhir periode dapat dijual secara

kredit pada periode berikutnya dan dapat juga ditagih pada periode ketiga.

Secara akuntansi, perlakuan untuk kejadian di atas berbeda antara kegiatan

yang selesai pada satu periode dengan yang berlangsung untuk beberapa

periode (tahun jamak). Transaksi-transaksi untuk kegiatan yang

berlangsung lebih dari satu periode akuntansi seperti pada contoh diatas

memerlukan jurnal penyesuaian pada setiap akhir periode.

Page 4: PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34 DALAM PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN USAHA JASA KONSTRUKSI PADA PT. KARTIKA PUTRI PRATAMA.doc

Yang menjadi masalah dalam akuntansi untuk pendapatan secara

umum adalah menyangkut pengakuan dan pengukuran pendapatan itu

sendiri. Pengakuan pendapatan merupakan saat dimana suatu transaksi

harus diakui sebagai pendapatan, apakah pendapatan tersebut diakui untuk

periode sekarang atau periode yang akan datang. Setelah diakui sebagai

pendapatan, perusahaan perlu mengukur berapa jumlah yang seharusnya

diakui dari setiap transaksi pendapatan yang terjadi dalam suatu periode

akuntansi. Dalam hal pengakuan pendapatan, tersebut harus akurat dan

jangan sampai ada transaksi yang seharusnya diakui sebagai pendapatan

dalam periode berjalan, namun diakui untuk periode yang akan datang.

Kekonsestenan dan keakuratan dalam pengakuan pendapatan ini akan

sangat berpengaruh pada besarnya pendapatan yang akan disajikan dalam

laporan keuangan yang tentu saja akan berpengaruh terhadap jumlah laba

yang akan diperoleh pada periode tersebut.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) secara khusus mengatur

tentang pengakuan pendapatan dan biaya kontrak dengan menerbitkan

sebuah pernyataan dalam PSAK No.34 tentang Akuntansi Kontrak

Konstruksi untuk menggambarkan perlakukan akuntansi pendapatan dan

biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi.

Pengertian konstruksi adalah suatu kegiatan yang membangun

sarana maupun prasarana yang meliputi pembangunan gedung (building

construction), pembangunan prasarana civil (civil engineer), dan instalasi

mekanikal dan elektrikal. Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai

suatu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan suatu

kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda yang

dirangkaikan menjadi satu unit bangunan. Pada umumnya kegiatan

konstruksi dimulai dari perencanaan yang dilakukan oleh konsultan

Page 5: PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34 DALAM PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN USAHA JASA KONSTRUKSI PADA PT. KARTIKA PUTRI PRATAMA.doc

perencanaan. Dalam melakukan suatu konstruksi biasanya dilakukan

sebuah perencanaan terpadu.

Perusahaan Jasa Konstruksi Undang–Undang No.36 tahun 2008

pasal 4 ayat (2) huruf d tentang Jasa Konstruksi, Jasa Konstruksi adalah

layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa

pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan jasa konsultasi pengawasan

pekerjaan konstruksi. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau

sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan berserta

pengawasan yang mencakup perkerjaan arsitektural, sipil, mekanikal,

elektrikal dan tata lingkungan masing – masing beserta kelengkapannya

untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain. Pengertian

konstruksi adalah suatu kegiatan yang membangun sarana maupun

prasarana yang meliputi pembangunan gedung (building construction),

pembangunan prasaran civil (civil engineer), dan instalasi mekanikal dan

elektrikal. Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai suatu pekerjaan,

tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan suatu kegiatan yang

terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda yang dirangkaikan

menjadi satu unit bangunan. Pada umumnya kegiatan konstruksi dimulai

dari perencanaan yang dilakukan oleh konsultan perencanaan. Dalam

melakukan suatu konstruksi biasanya dilakukan sebuah perencanaan

terpadu. Bentuk Kontrak Konstruksi Yasin (2013) bentuk kontrak konstruksi

dibedakan berdasarkan cara menghitung biaya pekerjaan atau harga

borongan yang akan dicatumkan di dalam kontrak. Ada dua macam bentuk

kontrak konstruksi yang sering digunakan yaitu Fixed Lump Sum Price dan

Unit Price, sehingga kontraknya sering disebut Kontrak Harga Pasti (Lump

Sum Price) dan Kontrak Harga Satuan (Unit Price).

Page 6: PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34 DALAM PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN USAHA JASA KONSTRUKSI PADA PT. KARTIKA PUTRI PRATAMA.doc

Pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa kontruksi

(kontraktor) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau proyek, jangka

waktu penyelesaiannya ada yang kurang dari satu tahun dan ada yang lebih

dari satu tahun (multi years project). Untuk proyek yang lebih dari satu

tahun atau kontrak jangka panjang memerlukan perhatian yang khusus, hal

ini diakibatkan oleh sifat dari aktifitas yang dilakukan pada kontrak kontruksi

tersebut, tanggal saat aktivitas kontrak tersebut dimulai, dan tanggal

penyelesaiannya jatuh pada periode akuntansi yang berlainan. Jangka

waktu penyelesaian pekerjaan kontrak konstruksi jangka panjang umumnya

membutuhkan waktu yang cukup lama. Dalam hal ini pengakuan dan

pengukuran pendapatan menjadi masalah yang sangat penting karena

seringkali laporan keuangan harus dibuat, sementara pekerjaan konstruksi

belum selesai, untuk itu perlu dibuat penaksiran berapa pendapatan yang

diakui sebagai pendapatan tahun berjalan. Kesalahan dalam melakukan

pengakuan dan pengukuran pendapatan akan mengakibatkan kesalahan

dalam perhitungan laba rugi, yang pada akhirnya akan memberikan

informasi yang keliru bagi pengguna laporan keuangan dalam hal

pengambilan keputusan terhadap perusahaan ataupun pihak-pihal lain yang

memerlukan data yang akurat tetapi nyatanya data tersebut tidak dapat

dipertanggung jawabkan..

Akibat yang ditimbulkan apabila pencatatan akuntansi perusahaan

tidak dilaksanakan secara konsisten dan sesuai kaidah akuntansi yang

berlaku adalah sebagai berikut ini:

1. Laporan keuangan perusahaan tidak dapat menggambarkan keadaan

sesungguhnya.

Page 7: PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34 DALAM PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN USAHA JASA KONSTRUKSI PADA PT. KARTIKA PUTRI PRATAMA.doc

2. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen tidak

akurat karena adanya laporan yang tidak sesuai dengan fakta di

lapangan.

PT. Kartika Putri Pratama merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang jasa konstruksi yang berkedudukan di Rantau Kab. Tapin

Kalimantan Selatan. Dalam menentukan besarnya pendapatan yang

diperoleh dari suatu kontrak konstruksi, PT. Kartika Putri Pratama

menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage of complete

method) untuk semua proyek konstruksi yang diperoleh, baik jangka waktu

penyelesaiannya kurang dari satu tahun atau lebih dari satu tahun (proyek

jangka panjang). Dalam metode persentase penyelesaian tersebut, PT.

Kartika Putri Pratama menggunakan taksiran teknik atau engineer untuk

menghitung besarnya pendapatan konstruksi tersebut. Taksiran ini dibuat

oleh bagian teknik berdasarkan pekerjaan proyek yang dilaksanakan.

Sebagaimana yang menjadi kebijakan PT. Kartika Putri Pratama

dalam pengakuan dan pengukuran pendapatan ini telah sesuai dengan

PSAK No.34 mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan kontrak

konstruksi, hanya dalam penerapannya perusahaan menggunakan taksiran

teknik untuk menghitung persentase penyelesaiannya, dimana pendapatan

kontrak tidak dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi dalam

mencapai tahap penyelesaian tersebut sehingga pendapatan, beban, dan

laba yang dilaporkan tidak dapat diperhitungkan menurut penyelesaian

pekerjaan secara proporsional.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan suatu penelitian mengenai pengakuan dan pengukuran

pendapatan usaha. Penggunaan metode dalam kontrak konstruksi pada

PT. Kartika Putri Pratama, khususnya dalam penggunaan metode

Page 8: PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34 DALAM PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN USAHA JASA KONSTRUKSI PADA PT. KARTIKA PUTRI PRATAMA.doc

pengakuan pendapatan kontrak konstruksi berpengaruh terhadap laporan

keuangan yang disajikan. Penulis berharap dapat memberi pertimbangan

kepada perusahaan dengan memaparkan metode-metode dalam

pengakuan dan pengukuran pendapatan agar laporan keuangan dari

proyek yang dikerjakan dapat dilaporkan dengan tepat dan menyusunnya

dalam skripsi dengan judul: “Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No.

34 Dalam Pengakuan Dan Pengukuran Pendapatan Usaha Jasa Konstruksi

Pada Pt. Kartika Putri Pratama”.