Penerapan Prinsip 2 Bljr Dan Pemb.

14
Penerapan Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada upaya peningkatan potensi siswa secara komprehensif, maka pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk belajar. Davies (1991:32), mengingatkan beberapa hal yang dapat dijadikan kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran, yaitu : 1. Prinsip perhatian dalam motivasi Perhatian dan motivasi merupakan dua aktivitas yang memiliki keterkaitan yang sangat erat. Untuk menumbuhkan perhatian diperlukan adanya motivasi. Sejumlah hasil penelitian mengatakan bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika anak memiliki motivasi yang kuat untuk belajar. Penerapan prinsip-prinsip motivasi dalam proses pembelajaran akan dapat berlangsung dengan baik, bilamana guru memahami beberapa aspek yang berkenaan dengan dorongan psikologis sebagai individu dalam diri siswa sebagai berikut : a. Setiap individu tidak hanya didorong oleh pemenuhan aspek biologis, sosial dan emosional, akan tetapi individu juga memerlukan dorongan untuk mencapai sesuatu yang lebih dari yang ia miliki saat ini. b. Pengetahuan tentang kemajuan yang dicapai dalam memenuhi tujuan mendorong terjadinya peningkatan usaha. c. Motivasi dipengaruhi oleh unsur-unsur kepribadian.

Transcript of Penerapan Prinsip 2 Bljr Dan Pemb.

Page 1: Penerapan Prinsip 2 Bljr Dan Pemb.

Penerapan Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran

Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada upaya

peningkatan potensi siswa secara komprehensif, maka pembelajaran harus dikembangkan

sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk

belajar. Davies (1991:32), mengingatkan beberapa hal yang dapat dijadikan kerangka dasar

bagi penerapan prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran, yaitu :

1. Prinsip perhatian dalam motivasi

Perhatian dan motivasi merupakan dua aktivitas yang memiliki keterkaitan yang

sangat erat. Untuk menumbuhkan perhatian diperlukan adanya motivasi. Sejumlah hasil

penelitian mengatakan bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika anak memiliki

motivasi yang kuat untuk belajar. Penerapan prinsip-prinsip motivasi dalam proses

pembelajaran akan dapat berlangsung dengan baik, bilamana guru memahami beberapa aspek

yang berkenaan dengan dorongan psikologis sebagai individu dalam diri siswa sebagai

berikut :

a. Setiap individu tidak hanya didorong oleh pemenuhan aspek biologis, sosial dan

emosional, akan tetapi individu juga memerlukan dorongan untuk mencapai sesuatu yang

lebih dari yang ia miliki saat ini.

b. Pengetahuan tentang kemajuan yang dicapai dalam memenuhi tujuan mendorong

terjadinya peningkatan usaha.

c. Motivasi dipengaruhi oleh unsur-unsur kepribadian.

d. Rasa aman dan keberhasilan dalam mencapai tujuan cenderung meningkatkan motivasi

belajar.

e. Kajian dan penguatan guru, orang tua dan teman seusia berpengaruh terdapat motivasi dan

perilaku.

f. Insentif dan hadiah material kadang-kadang berguna dalam situasi kelas, memang ada

bahayanya bila anak bekerja karena ingin mendapat hadiah dan bukan karena memang

ingin belajar.

g. Kompetisi dan insentif dalam waktu tertentu dapat meningkatkan motivasi.

Page 2: Penerapan Prinsip 2 Bljr Dan Pemb.

h. Sikap yang baik untuk belajar dapat dicapai oleh kebanyakan individu dalam suasana

belajar yang memuaskan.

i. Proses belajar dan kegiatan yang dikaitkan kepada minat pelajar saat itu dapat

mempertinggi motivasi.

2. Prinsip Transfer dan Retensi

“Belajar dianggap bermanfaat bila seseorang dapat menyimpan dan menerapkan

hasil belajar dalam situasi baru”.Apa pun yang dipelajari dalam suatu situasi pada akhirnya

akan digunakan dalam situasi yang lain. Proses tersebut dikenal dengan proses transfer,

kemampuan seseorang untuk menggunakan hasil belajar disebut retensi. Bahan-bahan yang

dipelajari dan diserap dapat digunakan oleh para pelajar dalam situasi baru . Berkenaan

dengan proses transfer dan retensi terdapat beberapa prinsip yaitu :

a.  Tujuan belajar dan daya ingat dapat memperkuat retensi. Usaha yang aktif untuk

mengingat atau menugaskan sesuatu latihan untuk dipelajari dapat meningkatkan retensi.

b. Bahan yang bermakna bagi pelajar dapat diserap lebih baik.

c. Retensi seseorang dipengaruhi oleh kondisi psikis dan fisik dimana proses belajar itu

terjadi.

d. Latihan yang terbagi-bagi memungkinkan retensi yang lebih baik.

e. Penelaahan bahan-bahan nyata, keterampilan dan konsep dapat meningkatkan retensi.

f. Proses belajar cenderung terjadi bila kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat memberikan

hasil yang memuaskan.

g. Proses saling mempengaruhi dalam belajar akan terjadi bila bahan baru yang sama

dipelajari mengikuti bahan yang lalu.

h. Pengetahuan tentang konsep, prinsip dan generalisasi dapat diserap dengan baik dan dapat

diterapkan lebih berhasil dengan cara menghubung-hubungkan penerapan prinsip yang

dipelajari dengan memberikan ilustrasi unsur-unsur yang serupa.

Page 3: Penerapan Prinsip 2 Bljr Dan Pemb.

i. Transfer hasil belajar dalam situasi baru dapat lebih mendapatkan kemudahan bila

hubungan-hubungan yang bermanfaat dalam situasi yang khas dan dalam situasi yang

agak sama dapat diciptakan.

j. Tahap akhir proses belajar seyogyanya memasukkan usaha untuk menarik generalisasi,

yang pada gilirannya nanti dapat lebih memperkuat retensi dan transfer.

3. Prinsip Keaktifan

Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual,

emosional dan fisik jika dibutuhkan. Pandangan mendasar yang perlu menjadi kerangka pikir

setiap guru adalah bahwa pada prinsipnya anak-anak adalah makhluk yang aktif. Individu

merupakan manusia belajar yang aktif dan selalu ingin tahu. Daya keaktifan yang dimiliki

anak secara kodrati itu akan dapat berkembang ke arah yang positif bilamana lingkungannya

memberikan ruang yang baik untuk tumbuh suburnya keaktifan itu. Penerapan prinsip

keaktifan atau aktivitas bagi guru di dalam proses pembelajaran adalah:

a. Memberi kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk berkreativitas dalam

prose pembelajarannya. Memberikan kesempatan melakukan pengamatan, penyelidikan

atau inkuiri dan eksperimen.

c. Memberikan tugas individual dan kelompok melalui kontrol guru.

d. Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa yang memberikan respons

terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

e. Menggunakan multi metode dan multi media di dalam pembelajaran.

4. Prinsip Keterlibatan Langsung

Sejumlah hasil penelitian membuktikan lebih dari 60% sesuatu yang diperoleh dari

kegiatan belajar didapatkan dari keterlibatan langsung. Penerapan prinsip keterlibatan

langsung bagi guru adalah:

a. Mengaktifan peran individual atau kelompok kecil di dalam penyelesaian tugas.

Page 4: Penerapan Prinsip 2 Bljr Dan Pemb.

b. Menggunakan media secara langsung dan melibatkan siswa untuk melakukan berbagai

percobaan atau eksperimen.

c. Memberi keleluasaan kepada siswa untuk melakukan berbagai percobaan atau

eksperimen.

d. Memberikan tugas-tugas praktik. Bagi siswa, implikasi prinsip keterlibatan langsung ini

adalah: (1) siswa harus terdorong aktif untuk mengalami sendiri dalam melakukan

aktivitas pembelajaran, (2) siswa dituntut untuk aktif mengerjakan tugas-tugas.

5. Prinsip Pengulangan

Prinsip pengulangan ini juga didasari oleh teori Psikologi Asosiasi atau

Connecsionisme yang dipelopori oleh teori Thorndike dengan salah satu hukum belajarnya

“Low of exercise” yang mengemukakan bahwa belajar adalah pembentukan hubungan

stimulus dan respons. Pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman akan memperbesar

peluang timbulnya respons benar. Seperti kata pepatah “latihan menjadikan

sempuma.”.Psikologi Conditioning  yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari

Koneksionisme juga menekankan pentingnya pengulangan dalam belajar. jika pada

Koneksionisme, belajar adalah pembentukan hubungan stimulus dan respons maka

pada psikologi conditioning respons akan timbul bukan karena saja stimulus, tetapi juga oleh

stimulus yang dikondisikan. Banyak tingkah laku manusia yang terjadi karena kondisi,

misalnya siswa berbaris masuk ke kelas karena mendengar bunyi lonceng, kendaraan berhenti

ketika lampu Ialu lintas berwarna merah. Menurut teori ini perilaku individu dapat

dikondisikan, dan belajar merupakan upaya untuk mengkondisikan suatu perilaku Mengajar

adalah membentuk kebiasaan, mengulang-ulang sesuatu perbuatan sehingga menjadi suatu

kebiasaan dan pembiasaan. Penerapan prinsip-prinsip pengulangan bagi guru adalah:

a. Memilah pembelajaran yang berisi pesan yang membutuhkan pengulangan.

b. Merancang kegiatan pengulangan.

c. Mengembangkan soal-soal latihan.

d. Mengimplementasikan kegiatan-kegiatan pengulangan yang bervariasi.

Page 5: Penerapan Prinsip 2 Bljr Dan Pemb.

6. Prinsip Tantangan

Kurt Lewin dalam sebuah teori yang dinamakannya “Teori Medan” (Field Theory),

mengemukakan bahwa siswa di dalam suatu situasi belajar berada dalam suatu medan atau

lapangan psikologis. Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai,

tetapi selalu terdapat hambatan saat mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk

mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan

itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk dalam medan baru

dan tujuan baru, demikian seterusnya. Agar timbul motif yang kuat maka harus diciptakan

tantangan. Hal ini akan membuat siswa bergairah untuk menyelesaikan tantangan. Beberapa

bentuk kegiatan berikut dapat dijadikan sebagai acuan bagi guru untuk menciptakan

tantangan dalam kegiatan belajar, yaitu :

a. Merancang dan mengelola kegiatan inquiry dan eksperimen.

b. Memberikan tugas-tugas pemecahan masalah kepada siswa.

c. Mendorong siswa untuk membuat kesimpulan pada setiap sesi pembelajaran.

d. Mengembangkan bahan-bahan pembelajaran yang menarik.

e. Membimbing siswa menemukan fakta, konsep, prinsip, dan generalisasi.

f. Merancang dan mengelola kegiatan diskusi.

7. Prinsip Balikan dan Penguatan

Prinsip balikan dan penguatan pada dasarnya merupakan implementasi dari teori

belajar yang dikemukakan oleh Skiner melalui Teori Operant Conditioning dan salah satu

hukum belajar dari Thorndike yaitu “law of effect”. Menurut hukum belajar ini, siswa akan

belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil

belajar, apalagi hasil yang baik merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh

positif bagi upaya-upaya belajar berikutnya. Namun dorongan belajar, menurut Skinner tidak

hanya muncul karena penguatan yang menyenangkan, akan tetapi juga terdorong oleh

penguatan yang tidak menyenangkan, dengan kata lain penguatan positif dan negatif dapat

memperkuat belajar. Memberi penguatan (reinforcement) merupakan tindakan atau respon

Page 6: Penerapan Prinsip 2 Bljr Dan Pemb.

terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas

tingkah laku pada waktu yang lain. 

Terdapat beberapa jenis penguatan yang dapat dilakukan guru:

1) Penguatan verbal, yaitu penguatan yang diberikan guru berupa kata-kata/kalimat yang

diucapkan.

2) Penguatan gestural, yaitu penguatan berupa gerak tubuh atau mimik muka yang memberi

arti/kesan baik kepada peserta didik.

3) Penguatan dengan cara mendekati.

4) Penguatan dengan cara sentuhan.

5) Penguatan dengan cara memberikan kegiatan yang menyenangkan.

6) Penguatan berupa tanda atau benda.

Penerapan prinsip-prinsip balikan dan penguatan bagi guru antara lain; 

a. memberikan balikan dan penguatan secara tepat, baik tenik, waktu maupun bentuknya.

b. memberikan kepada siswa jawaban yang benar.

c. mengoreksi dan membahas pekerjaan siswa.

d. memberikan catatan pada hasil pekerjaan siswa baik berupa angka maupun komentar-

komentar tertentu.

e. memberikan lembar jawaban atau kerja siswa.

f. mengumumkan atau menginformasikan peringkat secara terbuka.

g. memberikan penghargaan.

8. Prinsip Perbedaan Individual

Dalam pandangan DePorter & Hernacki (2001:117) terdapat tiga karakteristik atau

modalitas belajar siswa yang perlu diketahui oleh setiap pendidik dalam proses pembelajaran,

yaitu:

Page 7: Penerapan Prinsip 2 Bljr Dan Pemb.

a. Orang-orang yang visual, yang sering kali ditandai suka mencoret-coret ketika

berbicara di telepon, berbicara dengan tepat, lebih suka melihat peta daripada

mendengar penjelasan.

b. Orang-orang yang auditorial, yang sering ditandai suka berbicara sendiri, lebih suka

mendengarkan ceramah atau seminar daripada membaca buku, lebih suka berbicara

daripada menulis.

c. Orang-orang yang kinestetik, yang sering ditandai berpikir lebih baik ketika bergerak

atau berjalan, banyak menggerakkan anggota tubuh ketika berbicara, sulit untuk

duduk dan diam.

Penerapan prinsip-prinsip perbedaan individual dalam proses pembelajaran, terdapat

beberapa hal yang perlu diperhatikan guru sebagai berikut:

a. Para siswa harus dapat dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dan

untuk selanjutnya mendapat perlakuan dan layanan kegiatan belajar yang mereka

butuhkan.

b. Para siswa harus terus didorong memahami potensi dirinya dan untuk selanjutnya mampu

merencanakan dan melaksanakan kegiatan.

c. Peserta didik membutuhkan variasi layanan, tugas, bahan dan metode yang selaras

dengan minat, tujuan, dan latar belakang mereka. Hal ini terutama disebabkan para pesrta

didik cenderung memilih kegiatan belajar yang sesuai dengan pengalaman masa lampau

yang mereka rasakan bermakna untuk dirinya.

d. Para siswa harus dapat dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya serta

pemenuhan kebutuhan belajar maupun bimbingan yang berbeda dengan siswa-siswa yang

lain.

e. Kesempatan-kesempatan yang tersedia untuk belajar dapat lebih diperkuat bilamana para

siswa tidak merasa terancam oleh proses yang ia ikuti serta lingkungannya sehingga

mereka memiliki keleluasan untuk berpartisipasi secara efektif dalam kegiatan belajar.

f. Para siswa yang telah memahami kekuatan dirinya akan lebih cenderung memiliki

dorongan dan minat untuk belajar secara lebih sungguh-sungguh.

Page 8: Penerapan Prinsip 2 Bljr Dan Pemb.

Sedangkan Filbeck mengelompokkan prinsip-prinsip pembelajaran serta

penerapannya menjadi 12 macam, yaitu :

a. Prinsip : Responden yang berakibat menyenangkan pembelajaran

Perlunya umpan balik positif dengan segera.

Keharusan pembelajar untuk membuat respon

Perlunya pemberian latihan (Exerice) dan tes

b. Prinsip : kondisi atau tanda. Untuk menciptakan prilaku tertentu.

Perlunya kejelasan mengenai standar kompetensi dasar

Penggunaan variasi metode atau media

c. Prinsip : pemberian akibat yang menyenangkan

Pemberian isi materi pokok yang berguna

Imbalan dan penghargaan terhadap keberhasilan pembelajar

Seringnya pemberian latihan dan tes

d. Prinsip : transfer pada situasi lain

Pemberian kegiatan belajar yang mirip dengan kondisi dunia nyata

Pemberian contoh-contoh riil/nyata

Penggunaan variasi dan metode dan media

e. Prinsip: Generalisasi dan pembedaan sebagai dasar untuk belajar sesuatu yang kompleks.

Perlunya keseimbangan dalam memberikan contoh (baik-buruk, positif negatif, ganjil-

genap, konkrit-abstrak, dan sebagainya)

f. Prinsip: pengaruh status mental terhadap perhatian dan ketekunan.

Perlunya menarik/ memusatkan perhatian pembelajar

g. Prinsip: membagi kegiatan dalam langkah-langkah kecil

Penggunaaan buku teks terprogram

Page 9: Penerapan Prinsip 2 Bljr Dan Pemb.

Pemenggalan kegiatan menjadi kecil-kecil , disertai latihan dan umpan balik,

h. Prinsip : Pemodelan bagi materi yang komplek

Penggunaan metode dan media yang dapat menggambarkan model (simplifikasi) dari

benda/kegiatan nyata.

i. Prinsip : keterampilan tingkat tinggi terbentuk dari keterampilan-keterampilan dasar.

Standart kompetensi maupun kompetensi dasar hendaknya dirumuskan seoprasional

mungkin dan diturunkan/dijabarkan melalui analisis instruksional.

j. Prinsip: pemberian informasi tentang perkembangan kemampuan pembelajaran.

Urutan pembelajaran dimulai dari yang sederhana bertahap menuju ke yang makin

kompleks.

Kemajuan harus di informasikan.

k. Prinsip : variasi dalam kecepatan belajar.

Pentingnya penguasaan materi prasyarat.

Kesempatan untuk maju menurut kecepatan masing-masing.

l. Prinsip : Persiapan/ kesiapan

Pemberian kebebasan kepada pembelajar untuk memilih waktu, cara dan sumber

belajar lain.

Read more: http://kafeilmu.com/2011/08/pengertian-prinsip-

pembelajaran.html#ixzz1ro5og2jf

[1] Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi (SMA), Pedoman

Pembelajaran tuntas, (Jakarta: 2003).5

[2] Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta; Bumi Aksara, 1995). 57

Page 10: Penerapan Prinsip 2 Bljr Dan Pemb.