PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY...

158

Click here to load reader

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

LEARNING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR FIQIH DI KELAS VIII MTS. DARUL

MA’ARIF JAKARTA

(Penelitian Tindakan Kelas di MTs. Darul Ma’arif Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I)

Disusun oleh :

Chairul Anwar

NIM. 109011000248

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran
Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran
Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran
Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

ABSTRAK

CHAIRUL ANWAR (NIM. 109011000248). Penerapan Model

Pembelajaran Discovery Learning dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih

VIII di Kelas VIII MTs. Darul Ma’arif Jakarta

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi

belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran Fiqih

siswa kelas VIII di Mts Darul Ma’arif Jakarta.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Metode ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahap tersebut terdapat dalam satu

siklus yang dilakukan berulang dengan langkah-langkah yang sama dan tetap

difokuskan pada cara penyelesaian masalah (jawaban) dengan menemukan sendiri,

menyelidiki sendiri serta pencarian informasi dengan menggunakan model

pembelajaran discovery learning.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prestasi belajar siswa dengan

menggunakan metode discovery learning ini mengalami peningkatan. Peningkatan

tersebut dapat dilihat dari hasil tiap siklus yang dilakukan. Perincian nilai rata-rata

pretes siklus I rata-ratanya 70,47, pretes siklus II pertemuan kedua rata-ratanya 58,1.

Postes siklus I rata-ratanya 85,16, postes siklus II rata-ratanya 88. Peningkatan hasil

belajar dapat dilihat dari nilai normali gain tiap siklusnya, yakni N-gain siklus I 0,48

N-gain siklus II 0,71. Dari hasil-hasil tersebut membuktikan bahwa model

pembelajaran discovery learning dengan metode-metode yang peneliti gunakan dapat

meningkatkan prestasi siswa dalam ranah kognitif.

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih kita

panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW., beserta keluarga dan para sahabatnya

yang setia mengorbankan jiwa raga hingga tetes darah terakhir demi tegaknya

Islam di seluruh penjuru dunia. Atas izin dan rahmat hidayah-Nya pula maka

tulisan ini yang merupakan syarat untuk menyelesaikan studi kesarjanaan (S1)

pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat

terbatas, maka dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan.

2. Bapak Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI)

3. Ibu Dra. Djunaidatul Munawwaroh, M.Ag selaku dosen pembimbing yang

selalu memberikan arahannya serta membimbing dengan tulus ikhlas dalam

penulisan skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan staf jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

5. Ibu Hj. Sri Komariyati, S.Ag Selaku Wakepsek Kurikulum dan guru mata

pelajaran Fiqih MTs. Darul MA’arif yang telah membantu penelititan

berlangsung.

6. Ibu Salbiyah (ibu) dan Bapak Madaroh (Ayah) tercinta yang telah memberi

dukungan dan kasih sayang yang tiada hentinya kepada penulis.

7. Saudara – saudara kandung saya Maulana (kakak) Nurdiyansyah (kakak) dan

terutama Ali Imron (kakak) yang telah menginspirasi dan memberikan

bantuan berupa materiil maupun dukungan moril kepada penulis.

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

ii

8. Terimakasih juga untuk seseorang yang special dihati saya, Eni Puspita Sari

yang selalu memberikan support dan doa kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman tercinta di Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2009 dan

sahabat – sahabat yang selalu memberikan masukan dan dorongan motivasi

kepada penulis.

10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, dan informasi yang

bermanfaat untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih sangat banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena

itu penulis sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca

sekalian. Mudah – mudahan skrpsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan umumnya bagi khazanah ilmu pengetahuan. Amin ya rabbal alamin.

Jakarta, 10 September 2015

Penulis,

Chairul Anwar

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Masalah Penelitian............................................................................... 4

1. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4

2. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4

3. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian dan Tujuan Belajar .................................................... 7

b. Ciri – ciri Belajar ........................................................................ 8

c. Pengertian Prestasi belajar .......................................................... 8

d. Aspek – aspek yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .................. 10

e. Indikator Prestasi Belajar ........................................................... 12

2. Fiqih

a. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih................................................. 14

b. Tujuan, Fungsi dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih .......... 16

3. Model Discovery Learning

a. Pengertian Model Pembelajaran ................................................. 19

b. Prinsip-prinsip penentuan Model ................................................ 22

c. Pengertian dan Tujuan Model Pembelajarn Discovery Learning . 22

d. Karakteristik Strategi Pembelajaran Active Learning Model

Discovery Learning .................................................................. 24

e. Aplikasi Model Pembelajaran Discovery Learning ..................... 26

B. Hasil Penelitian yang relevan .............................................................. 30

C. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan ......................................... 31

D. Hipotesis Tindakan ............................................................................. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 33

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelelitian ......................... 33

C. Subjek Penelitian ................................................................................ 37

D. Peran dan Posisi Penulis dalam Penelitian........................................... 37

E. Tahapan Intervensi Tindakan .............................................................. 38

F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan......................................... 41

G. Data dan Sumber Data ........................................................................ 41

H. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 41

I. Teknik Pengumpulan data................................................................... 42

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan ...................................................... 43

K. Analisis dan Interpretasi Data ............................................................. 43

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan................................................ 44

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL,

ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah .................................................................. 45

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi Tindakan ...... 52

C. Pemeriksaan Keabsahan Data .............................................................. 78

D. Analisis Data ...................................................................................... 78

E. Pembahasan Temuan Penelitian .......................................................... 78

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 80

B. Saran ................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Observasi Awal Wawancara Responden Guru Pra-Penelitian

Lampiran 2 Soal Pretes dan Postes Siklus I

Lampiran 3 Hasil Pretes dan Postes Siklus I

Lampiran 4 Kunci Jawaban Siklus I

Lampiran 5 Soal Pretes dan Postes Siklus II

Lampiran 6 Hasil Pretes dan Postes Siklus II

Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus II

Lampiran 8 RPP siklus I dan II

Lampiran 9 Materi RPP

Lampiran 10 Lembar Observasi Aktifitas Siswa

Lampiran 11 Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus I

Lampiran 12 Catatan Lapangan Siklus I

Lampiran 13 Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus II

Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas belajar peserta didik siklus I

Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas belajar peserta didik siklus II

Lampiran 16 Catatan Lapangan Siklus II

Lampiran 17 Hasil Wawancara Responden Siswa

Lampiran 18 Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Penelititan Tindakan Kelas

Lampiran 19 Dokumentasi-dokumentasi Penelitian Di MTs. Darul Ma’arif

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan

untuk membentuk manusia agamis dengan menanamkan aqidah keimanan,

amaliah dan budi pekerti atau akhlak yang terpuji untuk menjadi manusia yang

taqwa kepada Allah SWT.1 Oleh karena itu Mata Pelajaran Agama adalah

mata pelajaran wajib di setiap sekolah-sekolah Indonesia. Fiqih ini adalah

termasuk di dalamnya. Sebenarnya, melalui Mata Pelajaran Agama, sangat

diharapkan siswa memiliki karakter yang benar-benar seharusnya dimiliki

oleh seseorang yang beragama karena esensi dari mempelajari ilmu

keagamaan adalah sikap. Biasanya pada sekolah-sekolah yang berbasis agama,

mata pelajaran bidang keagamaan menjadi nilai yang menentukan atau salah

satu nilai yang sangat diperhatikan.

Menurut Undang-Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.2

Di dalam buku Pembelajaran Akselerasi karangan Iif Khoiru Ahmadi,

dkk terdapat opini Meir yang menyatakan bahwa terdapat beberapa masalah

pembelajaran di sekolah yang antara lain adalah:3

1. Materi ajar yang tidak bermakna

2. Belajar hanya berisi ceramah yang membosankan.

1 M.Basyiruddin Usman, Metode Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), h.4 2 Agus N,Cahyo,, Panduan Aplikasi teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan

Terpopuler. (Jogjakarta: Diva Press, 2013), h. 18 3 Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Pembelajaran Akselerasi, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), h.

6.

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

2

3. Guru hanya menyuapi (spoon feeding) siswa dengan pengetahuan yang

bersifat superficial

4. Proses belajar bukan merupakan proses yang menyenangkan tapi malah

menakutkan.

Dalam pengalaman, penulis pun masih sering menjumpai beberapa

sekolah yang terdapat guru-guru yang masih menerapkan cara-cara

konvensional dalam belajar termasuk di sekolah tempat penulis melakukan

penelititan. Sedangkan dewasa ini siswa dituntut aktif dalam pembelajaran,

guru harus bersikap variatif dalam melaksanakan proses KBM agar siswa

tidak merasa jenuh dan pencapain tujuan pelajaran juga tidak menyentuh pada

ranah kognitif saja, melainkan juga kepada afektif dan psikomotorik.

Selain itu, seiring perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan

teknologi semakin canggih, maka secara otomatis pola pikir masyarakat

berkembang dalam setiap aspek. Sehingga berpengaruh pula terhadap dunia

pendidikan karena dengan berkembangnya pola pikir masyarakat itu, dituntut

untuk adanya inovasi dalam bidang pendidikan, tidak tradisional lagi, yaitu

melaksanakan pemebelajaran hanya dengan ceramah yang merupakan metode

dari zaman dahulu sampai sekarang. Inovasi yang disebutkan itu tidak terlepas

dari peran guru untuk melakukan inovasi cara belajar di kelas.

Seorang guru merupakan salah satu pemegang kendali generasi

bangsa, untuk itu guru dituntut untuk memiliki pengetahuan, keterampilan dan

sikap yang mampu mengembangkan suatu potensi yang terdapat di dalam diri

anak bangsa. Guru adalah merupakan salah satu kunci untuk membuka pintu

perubahan. Dalam bidang keagamaan, yaitu guru agama, dituntut untuk lebih

mengarahkan peserta didik agar memiliki keunggulan dalam aspek moral,

keimanan, ketaqwaan, dan disiplin. Karena studi agama sebenarnya tidak

hanya menyentuh ke arah pengetahuan (kognitif) saja, akan tetapi esensi dari

studi agama atau mata pelajaran agama adalah pembentukan sikap yang

seharusnya memang benar-benar dimiliki oleh setiap orang yang beragama.

Dengan pencapaian esensi itulah kiranya bangsa ini dapat menuju perubahan.

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

3

Selain itu juga, salah satu faktor yang ada di luar siswa adalah guru

profesional yang mampu mengelola pembelajaran dengan metode-metode

yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi

pelajaran, sehingga menghasilkan capaian yang lebik baik. Dalam penggunaan

metode pembelajaran harus bervariasi sehingga siswa tidak bosan dalam

pembelajaran. Penggunaan metode dalam pembelajaran juga tidak boleh

monoton. Dalam proses KBM kadang dijumpai guru yang tidak

mengindahkan metode pembelajaran dalam pelaksanaannya. Guru tidak

sistematis dalam menyampaikan materi sehingga siswa kurang mampu

menyerap materi secara maksimal. Pemilihan metode berkaitan langsung

dengan usaha guru dalam menampilkan pembelajaran yang sesuai dengan

situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan pembelajaran diperoleh secara

optimal.

Dari pernyataan di atas, dapat dihubungkan pada pernyataan

Muhaimin dan Abdul Mujib (1995) yang menyatakan bahwa guru agama

Islam memiliki peran yang merencanakan program pengajaran dan

melaksanakan program yang tersusun serta diakhiri dengan penilaian. Dan

selain itu, guru juga sebagai pendidik, yang tidak hanya berperan sebagai

pengajar yang transfer of knowledge, tetapi juga pendidik yang transfer of

values.4 Dalam penelitian di sini yaitu dengan metode discovery learning ini

fokus penelitian saya adalah kepada prestasi belajar siswa, akan tetapi sangat

diharapkan juga dapat menyentuh nilai pendidikannya bukan hanya

pengetahuan pendidikannya saja.

Dalam penulisan ini, tujuan pendidikan yang akan diteliti itu memang

dalam ranah kognitif atau yang biasa disebut hasil belajar atau nilai belajar.

Karena hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan

kegiatan Belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seseorang siswa untuk

mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang sudah diajarkan

4 Saipul Annur, Profesionalitas Guru Agama Islam: Wacana Pengembangan Guru,

(Jurnal Ta’dib), Vol. XIII. No. 1, Juni 2008, h. 99.

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

4

siswa.5 Dan menurut Gunarso (1995: 57) mengartikan bahwa hasil belajar

adalah suatu hasil yang dicapai oleh murid sebagai hasil belajarnya baik

berupa angka maupun huruf serta tindakan.

Oleh karena itu, penulis menganggap kirannya penting pula untuk

meneliti hasil belajar dari segi penilaian berupa angka atau nilai tes, karena

walau bagaimanapun penilaian ini juga merupakan hal sangat yang penting

dalam pembelajaran di sekolah, penelitian ini penulis beri judul “Penerapan

Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Meningkatkan Prestasi

Belajar Fiqih Siswa Kelas VIII MTs. Darul Ma’arif Jakarta”.

B. Masalah Penelitian

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, serta harapan penulis yang

dengan menggunakan model Discovery Learning dalam proses KBM

diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari sebelumnya,

maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

a. Penggunaan metode pembelajaran dengan ceramah kurang

memotivasi siswa untuk belajar sehingga hal tersebut mempengaruhi

prestasi belajar siswa.

b. Model Discovery Learning dalam mata pelajaran fiqih mungkin belum

banyak diterapkan.

c. Faktor dari luar diri yang mempengaruhi hasil belajar siswa salah

satunya adalah pemilihan strategi pembelajaran dan proses

pembelajaran yang dilaksanakan.

2. Pembatasan Masalah

Dan dari identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi

pembahasan yang akan dikaji, yaitu:

5 Arikunto Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.

132

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

5

a. Menyangkut bagaimana proses perencanaan, dan bagaimana

penerapannya serta apa saja hambatan dalam penggunaan model

discovery learning pada mata pelajaran Fiqih sebagai upaya

peningkatan prestasi belajar siswa.

b. Para Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas VIII di Mts Darul

Ma’arif Jakarta

c. Materi pelajaran Fiqih yang akan diteliti adalah materi Kelas VIII

MTS Semester I mengenai “Makanan dan Minuman”

3. Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan itulah saya dapat merumuskan

permasalahan dalam penelitian saya ini, yaitu bagaimanakah prestasi

belajar siswa setelah melalui model pembelajaran discovery learning pada

pembelajaran Fiqih pada siswa kelas VIII di Mts Darul Ma’arif?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk

mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar melalui model pembelajaran

discovery learning pada pembelajaran Fiqih siswa kelas VIII di Mts Darul

Ma’arif Jakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap dari hasil penelitian ini, dapat didapat manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi siswa

a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi yang

dipelajari dalam Fiqih Bab Makanan dan Minuman

b. Dengan penerapan metode ini diharapkan mampu membuat siswa

lebih aktif dalam proses pembelajaran Fiqih bab Makanan dan

Minuman.

c. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari yang sebelumnya

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

6

2. Bagi guru

a. Dapat memacu para guru untuk senantiasa meningkatkan kualitas

pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran

b. Membuat para guru untuk senantiasa mencipatakan suasana belajar

yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.

c. Dapat menjadi referensi sekaligus solusi bagi para guru yang sedang

mengalami permasalahan dalam proses pembelajaran.

3. Bagi sekolah

Dapat memajukan dan meningkatkan prestasi dan mutu sekolah.

Serta dapat menjadi bahan informasi dan sumbangan pemikiran yang

dapat dijadikan bahan perbandingan atau acuan bagi sekolah atau

lembaga-lembaga lain dalam mengembangkan segala hal yang berkaitan

dengan pendidikan khususnya dalam pengajaran dan keguruan.

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Prestasi belajar

a. Pengertian dan Tujuan Belajar

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat

pengalaman atau latihan.1 Selain itu juga belajar dapat diartikan

sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif

menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan

yang melibatakan proses kognitif.2 Dalam deifinisi lain menyatakan

bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.3

Dari beberapa definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang menyeluruh, yang

berbeda dari tingkah laku sebelumnya melalui usaha nyata, dan

perubahan itu cenderung menetap atau tidak mudah hilang. Perubahan

tingkah laku yang dimaksud menyeluruh itu adalah perubahan mulai

dari pengetahuan atapun sikap nyatanya. Sehingga dengan kata lain,

apabila seseorang yang belajar dan tidak mengalami perubahan dari

segi pengetahuan ataupun sikapnya maka dapat dikatakan orang itu

tidak belajar.

Dari definis belajar, belajar itu merupakan suatu usaha nyata

yang menimbulkan perubahan, dengannya dapat dipastikan bahwa

1 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 55.

2 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2004), h. 92-93. 3 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2003), h. 23

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

8

belajar itu memiliki tujuan. Dalam buku Psikologi Pendidikan Bapak

Drs. Alisuf Sabri dipaparkan beberapa tujuan dari belajar menurut

Taksonomi Bloom, bahwa pencapaian pada ranah yuang mencakup

kognitif (Pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor

(keterampilan).

Menurut winarno Surachmad, tujuan belaajr di sekolah itu

ditujukan untuk mencapai:4

1) Pengumpulan pengetahuan

2) Penanaman konsep dan kecekatan.keterampilan

3) Pembentukan sikap dan perbuatan

b. Ciri – ciri Belajar

Dari pengertian yang telah penulis paparkan sebelumnya, belajar

adalah merupakan suatu kegiatan dan suatu kegiatan itu dapat

diidentifikasikan dengan ciri – ciri sebagai berikut:5

1) Suatu kegiatan atau aktifitas yang menghasilkan perubahan pada

diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial.

2) Perubahan itu pada dasarnya adalah didapatkan kemampuan baru

yang berlaku dalam waktu yang relatif lama, dan,

3) Perubahan itu terjadi karena adanya usaha (dengan sengaja).

c. Pengertian Prestasi Belajar

Satu hal penting dalam rangkaian proses belajar mengajar

adalah mengetahui seberapa jauh kemajuan atau prestasi peserta

didik. Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu Prestasi

dan belajar. Meskipun demikian kedua kata tersebut saling

berhubungan antara satu dengan yang lain. Beberapa ahli sepakat

bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan. Hasil yang dimaksud

4 Sabri, op.cit., h. 58 5 Ibid., h. 56

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

9

adalah hasil yang memiliki ukuran atau nilai. Berikut ini merupakan

pendapat para ahli dalam memahami kata prestasi yaitu:

1) WJS Poerdarminta berpendapat, bahwa prestasi adalah hasil yang

telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan lain sebagainya).

2) Masud Khasan Abu Qodar, prestasi adalah apa yang telah

diciptakan, hasil pekerjaan, hasil menyenangkan hati yang

diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

3) Nasrun Harahap dan kawan-kawan memberi pengertian prestasi

adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan kemajuan

murid yang berkenaan dengan penguasaan terhadap nilai-nilai

yang terdapat dalam kurikulum.6

Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka

dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai

dari suatu kegiatan berupa penilaian terhadap proses yang telah

dilalui. Dimana di dalam pendidikan, prestasi merupakan hasil dari

pemahaman yang didapat serta penguasaan nilai-nilai yang terdapat

dalam kurikulum. Sehingga prestasi dapat diukur dengan nilai yang

didapat dari pengadaan tes maupun evaluasi belajar.

Sedangkan definisi belajar sebagaimana yang telah dijelaskan di

atas, belajar merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh perubahan baik kognitif, afektif, dan psikomotorik

sebagai hasil dari pengalaman seseorang berinteraksi dengan

lingkungannya.

Prestasi belajar secara umum berarti suatu hasil yang dicapai

dengan perubahan tingkah laku yaitu melalui proses membandingkan

pengalaman masa lampau dengan apa yang sedang diamati oleh siswa

dalam bentuk angka yang bersangkutan dan hasil evaluasi dari

berbagai aspek pendidikan baik aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kata

6 Nelly Maghfiroh, “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Model pembelajaran

quantum teaching Pada Pelajaran Pkn,” (Skripsi S1, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri

Malang, 2010), hlm. 49.

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

10

prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari aktivitas.

Sedangkan belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan

yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu yaitu perubahan

tingkah laku. Jadi prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa

kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan prilaku individu sebagai

hasil dari aktivitas belajar.

d. Aspek – aspek yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Belajar sebagai suatu aktivitas tidak terlepas dari berbagai faktor

yang mempengaruhi proses aktivitas tersebut. Faktor-faktor ini akan

menunjang berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai

hasil yang optimal. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh

dua faktor utama, yaitu faktor dari dalam diri siswa (internal) yaitu faktor

fisiologis dan faktor psikologis. Dan faktor yang datang dari luar diri siswa

yaitu faktor sosial dan non sosial.

1) Faktor Internal

a) Faktor Fisiologis : Faktor fisiologis mempunyai pengaruh yang

besar terhadap prestasi belajar siswa, sekurang-kurangnya terdapat

dua faktor yang masuk kedalam faktor fisiologis ini, yaitu:

Pertama, Kesehatan. Sehat berarti baik seluruh anggota badan

beserta bagian- bagiannya bebas dari penyakit. Dalam proses

belajar, siswa akan merasa terganggu jika kesehatannya terganggu,

sehingga dapat mempengaruhi kemampuan belajarnya, dan

mengurangi semangatnya untuk belajar. Karena itu pemeliharaan

kesehatan sangatlah penting bagi setiap orang baik jasmani maupun

rohani agar badan tetap kuat, fikiran selalu segar dan fokus serta

bersemangat dalam belajarnya. Kedua, Cacat Tubuh. Cacat tubuh

adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang

sempurna mengenai anggota tubuh atau badan, misalnya buta, tuli

lumpuh dan lain sebagainya. Cacat tubuh sangat mempengaruhi

prestasi belajar, karena apabila salah satu anggota badan dalam

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

11

keaadan lemah atau kurang baik, maka segala yang diajarkan oleh

guru tidak akan diterina dengan baik pula.

b) Faktor Psikologis : Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan

maupun yang dapat diperoleh seperti minat, bakat, intelegensi,

motivasi dan kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi,

ingatan berfikir dan kemampuan dasar bahan pengetahuan (bahan

appersepsi) yang dimilikinya.7

Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil

belajar. Seperti dikemukakan Clark “bahwa hasil belajar siswa di

sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%

dipengaruhi oleh lingkungan”.8

2) Faktor Eksternal

a) Faktor Sosial : Faktor sosial adalah faktor yang menyangkut

hubungan antara manusia yang terjadi dalam berbagai situasi

sosial. Yang termasuk kedalam faktor ini adalah keluarga,

lingkungan sekolah, teman bermain dan masyarakat.

b) Faktor non Sosial : Faktor non sosial dapat diartikan sebagai faktor

lingkungan yang bukan sosial, antara lain lingkungan alam dan

lingkungan fisik seperti keadaan rumah, ruang belajar, fasilitas

belajar, dan buku-buku sumber lainnya.9

Dengan demikian, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

prestasi belajar siswa dapat disimpulkan menjadi dua faktor secara

garis besar, yaitu faktor yang datang dari dalam diri siswa dan faktor

yang datang dari luar diri siswa. Faktor-faktor tersebut sebagian

besarnya menunjang prestasi belajar siswa, tetapi adakalanya dapat

menghambat prestasi belajar siswa.

7 Masturo, “Pengaruh Perbedaan Asal Sekolah Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bidang

Pendidikan Agama Islam” (Skripsi S1, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah

Jakarta, 2000), hlm.19. 8 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2010), hlm. 39. 9 Ibid, hlm. 19.

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

12

e. Indikator Prestasi Belajar

Idealnya pengungkapan hasil belajar meliputi segenap ranah

psikologi yang mengalami perubahan sebagai akibat dari pengalaman dan

proses belajar siswa.. akan tetapi pengungkapan perubahan tingkah laku

dari seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa (afektif), sangat sulit untuk

diraba, hal ini di sebabkan karena perubahan hasil belajar itu ada yang

bersifat intangible (tak dapat diraba).

Adapun yang dapat dijadikan kunci pokok untuk memperoleh

ukuran dan data hasil belajar peserta didik sebagaimana yang dijelaskan di

atas adalah dengan cara mengetahui indikator-indikator yang dikaitkan

dengan jenis prestasi yang hendak diukur atau diungkapkan.10

Selanjutnya agar pemahaman akan penjelasan di atas mengenai

indikator prestasi belajar lebih mendalam dan memudahkan kita dalam

menggunakan alat dan kiat evaluasi, maka berikut ini disajikan sebuah

tabel panjang, terkait dengan jenis, indikator dan cara evaluasi belajar

Tabel 1.1

Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi

Ranah/ Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi

A. Ranah Kognitif

1. Pengamatan

2. Ingatan

3. Pemahaman

1. Dapat menunjukan;

2. Dapat membandingkan;

3. Dapat menghubungkan,

1. Dapat menyebutkan;

2. Dapat menunjukan kembali.

1. Dapat menjelaskan;

2. Dapat mendefinisikan dengan

bahasa sendiri.

1. Tes lisan

2. Tes tertulis

3. Observasi

1. Tes lisan

2. Tes tertulis

3. Observasi

1. Tes lisan;

2. Tes tertulis

10 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,…., h.216.

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

13

4. Aplikasi/penera

pan

5. Analisis

6. Sintesis

(membuat

paduan baru dan

utuh)

1. Dapat memberikan contoh;

2. Dapat menggunakan secara

tepat.

1. Dapat menguraikan;

2. Dapat mengklasifikasikan

1. Dapat menghubungkan materi-

materi. Sehingga menjadi

kesatuan baru;

2. Dapat menyimpulkan;

3. Dapat menggeneralisasikan

(membuat prinsip umum)

1. Tes tertulis;

2. Pemberian

tugas;

3. Observasi.

1. Tes tertulis;

2. Pembagian

tugas.

1. Tes tertulis;

2. Pemberian

tugas.

B. Ranah Afektif

1. Penerimaan

2. Sambutan

3. Apresiasi

4. Internalisasi

(pendalaman)

1. Menunjukan sikap penerima;

2. Menunjukan sikap menolak.

1. Kesediaan berpartisipasi;

2. Kesediaan memanfaatkan.

1. Menganggap penting dan

bermanfaat;

2. Menganggap indah dan

harmonis;

3. Mengagumi.

1. Mengakui dan meyakini;

2. Mengingkari.

1. Tes tertulis;

2. Tes skala sikap;

3. Obsevasi.

1. Tes tertulis;

2. Tes skala sikap;

3. Obsevasi.

1. Tes skala sikap;

2. Pemberian

tugas;

3. Observasi.

1. Tes skala sikap;

2. Pemberian tugas

ekspresif dan

proyektif.

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

14

5. Karakterisasi

(penghayatan)

1. Melembagakan atau

meniadakan;

2. Menjelmakan dalam pribadi

dan perilaku sehari-hari.

1. Pemberian tugas

ekspresif dan

proyektif.

2. Observasi.

C. Ranah

Psikomotorik

1. Keterampilan

bergerak dan

bertindak

2. Kecakapan

ekspresi verbal

dan non verbal

Kecakapan mengkoordinasikan

gerak mata, tangan, kaki, dan

anggota tubuh lainnya.

1. Kefasihan melafalkan;

2. Kecakapan membuat mimik

dan gerakan jasmani

1. Observasi;

2. Tes tindakan.

1. Tes lisan;

2. Observasi;

3. Tes tindakan.

2. Fiqih

a. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih

Menurut Etimologi (bahasa), fiqih berarti pemahaman yang

mendalam dan membutuhkan pengerahan potensi akal.11

Pengertian

tersebut dapat ditemukan dalam alqur’an, yakni dalam surat Thoha

(20) : 27-28,

“dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku. Supaya mereka mengerti

perkataanku ”

Menurut istilah para ahli hukum Islam, fiqih diartikan sebagai

hukum-hukum syar’iyah yang bersifat amaliah, yang telah

diistinbatkan oleh para mujtahid dari dalil-dalil syar’i yang

terperinci.12

Pada mulanya, fiqih berarti pengetahuan keagamaan yang

mencakup seluruh ajaran agama, baik berupa akidah, akhlak, maupun

11 Rahmat Syafe’I, Ilmu Ushul Fiqih, (Bandung:Pustaka Setia, 2010) hal,18 12 Chaerul Umam,Dkk, Ushul Fiqih 1, (Bandung:Pustaka Setia, 1998) hal,15

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

15

amaliah (ibadah), yakni sama dengan arti Syari’ah Islamiyah. Namun

pada perkembangan selanjutnya, fiqih diartikan sebagai bagian dari

syari’ah Islamiyah, yaitu pengetahuan tentang hukum syari’ah

Islamiyah yang berkaitan dengan perbuatan manusia yang telah

dewasa dan berakal sehat yang diambil dalil-dalil terperinci.

Masih banyak definisi fiqih lainnya yang dikemukakan para

ulama. Ada yang mendefinisikan sebagai himpunan dalil yang

mendasari ketentuan hukum Islam. Adapula yang menekankan bahwa

fiqih adalah hukum syari’ah yang diambil dari dalilnya. Namun

demikian, pendapat yang menarik untuk dikaji adalah pernyataan

Imam Haramain bahwa fiqih merupakan hukum syara’ dengan jalan

ijtihad. Demikian pendapat pula Al-Amidi bahwa yang dimaksud

dengan pengetahuan hukum dalam fiqih adalah melalui kajian dari

penalaran (nadzar dan istidhah). Pengetahuan hukum yang tidak

melalui ijtihad (kajian), tetapi bersifat dharuri, seperti sholat wajib

lima waktu, zina haram, dan masalah-masalah qath’I lainnya tidak

termasuk fiqih.13

Hal itu menunjukan bahwa fiqih bersifat ijtihadi atau zhanni.

Pada perkembangan selanjutnya, istilah fiqih sering dirangkaikan

dengan kata Al-Islami sehingga terangkai Al-Fiqh Al-Islami, yang

sering diterjemahkan dengan hukum Islam yang memiliki cakupan

sangat luas.

Mata pelajaran fiqih adalah bimbingan untuk mengetahui

ketentuan-ketentuan syariat Islam. Materi yang sifatnya memahami,

menghayati dan mengamalkan pelaksanaan tersebut yang kemudian

menjadi dasar pandangan dalam kehidupannya, keluarga dan

masyarakat lingkungannya.

Bentuk bimbingan tersebut tidak terbatas pada pemberian

pemgetahuan, tetapi lebih jauh seorang guru dapat menjadi contoh dan

tauladan bagi siswa dan masyarakat lingkungannya. Dengan

13 Rahmat Syafe’I, Fiqih Muamalah, (Bandung:Pustaka Setia, 2001) hal,14

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

16

keteladanan guru diharapkan para orangtua dan masyarakat membantu

secara aktif pelaksanaan fiqih dalam rumah tangga dan masyarakat

lingkungannya.

Dari penjelasan diatas dapat penulis pahami tentang pengertian

mata pelajaran fiqih dalam kurikulum madrasah tsanawiyah yaitu

mata pelajaran yang diarahkan untuk memberika pengetahuan,

pemahaman dan bimbingan pada siswa mengenai ketentuan-ketentuan

syariat Islam untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan, Fungsi dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran

Fiqih

Sebagai bahan pelajaran yang diberikan pada anak didik dalam

proses belajar mengajar, mata pelajaran fiqih tentu memiliki sasaran

dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk memenuhi tujuan tersebut,

dalam skripsi ini diuraikan dan dikomparasikan antar tujuan fiqih dan

tujuan mata pelajaran fiqih secara spesifik. Menurut Aswadi Syukur,

tujuan fiqih (ilmu fiqih) adalah “menerapkan hukum syara pada setiap

perkataan dan perbuatan mukallaf.14

sedangkan rumusan fiqih

menurut Abdul Wahab Kallaf adalah “menerapkan hukum-hukum

syariat Islam bagi seluruh tindakan dan ucapan manusia”.15

kedua

rumusan tujuan fiqih tersebut tidaklah berbeda, keduanya

menghendaki penerapan hukum syara pada setiap tingkah laku dan

ucapan mukallaf ditengah hidup dan kehidupannya.

Tujuan fiqih tersebut mengalami perincian ketika telah

menjadi tujuan mata pelajaran seperti yang tertera dalam kurikulum

Madrasah Tsanawiyah yang dikeluarkan oleh departemen Agama RI

adalah membekali peserta didik agar dapat:

1) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara

terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli maupun aqli.

14 M.Aswadi Syukur, Pengantar Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih, (Surabaya: Bina Ilmu) cet

ke-1, h.4 15 Abdul Wahab Kallaf, Ilmu Ushul Fiqih, (Bandung: Gema Risalah Press, 1996), cet

ke-1 h. 26

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

17

Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi

pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.

2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan

benar. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan

ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab

sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.16

Mengenai fungsi fiqih, secara umum dapat disebutkan bahwa

fiqih berfungsi: “sebagai rujukan para mukallaf untuk mengetahui

syariat Islam sehingga pola tingkah lakunya dapat terkendali pada

landasan etika dan moral yang religious”.

Fungsi mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah seperti

yang termaktub dalam kurikulum 2004 Madrasah Tsanawiyah adalah:

1) Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik

kepada Allah SWT sebagai pedoman mencapai kebahagiaan

hidup didunia dan di akhirat.

2) penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam dikalangan

peserta didik dengan ikhlas dan prilaku yang sesuai dengan

peraturan yang berlaku di Madrasah dan masyarakat.

3) pembentukan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di

Madrasah dan Masyarakat.

4) pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta

akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan yang

telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga.

5) pembangunan mental peserta didik terhadap lingkunga fisik dan

sosial melalui ibadah dan muamalah.

6) perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta

didik dalam keyakinan dan pelaksanaan ibada dalam kehidupan

sehari-hari.

16 Depag RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsnawiyah, (Jakarta:

Rektotat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2004), h.46

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

18

7) pembekalan peserta didik untuk memehami fiqih atau hukum

Islam pada jenjang yang lebih tinggi.17

Fiqih berfungsi sebagai sumber hukum yang menjadi

pendorong dan pembentuk tingkah laku yang sesuai dengan

ketentuan-ketentuan hukum sehinnga terbentuk komunitas masyarakat

muslim yang memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai

prasayarat terwujudnya kondisi hidu dan kehidupan yang harmonis

dan sejahtera. Para pengajar harus memahamifungsi fiqih ini agar

pendidikan dan pembinaan pribadi siswa dapat terarah sesuai dengan

harapan yang ditentukan.

Sedangkan ruang lingkup pengajaran fiqih di Madrasah

Tsanawiyah meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan

antara:

1) Hubungan manusia dengan alam

2) Hubungan manusia dengan Allah SWT

3) Hubungan manusia dengan sesame manusia, dan selain manusia

dan lingkungan.

Dari ruang lingkup maupun fungsi yang tercantum dalam

kurikulum MTs terlihatruang lingkup materi pelajaran begitu luas

menyangkut hubunganvertikal dan horizontal peserta didik. Demikian

juga dengan fungsi yang terkandung dalam matapelajaran tersebut

yang sangat diharapkan sekali siswa mampu menjadi dirinya sebagai

muslim ang memiliki kesadaran sebagai hamba Allah untuk beribadah

secara benar dan melaksanakan syariat dengan ikhlas. Semua itu tidak

terlepas dari bagaimana kondisi pembelajaran fiqih tersebut mencapai

fungsi yang diharapkan.

Tujuan, fungsi dan ruang lingkup pembelajaran fiqih di

Madrasah semuanya akan terpenuhi atau tidak tergantung kepada

17 Depag RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsnawiyah... h.47

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

19

upaya yang diterapkan oleh Madrasah yang bersangkutan terutama

pada kegiatan pengelolaan pembelajaranna

3. Model Discovery Learning

a. Model Pembelajaran

Sebelum membahas tentang model pembelajaran, terlebih

dahulu kita harus mengatahui apakah yang dimaksud dengan model?

Secara kaffah model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang

digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal. Sesuatu yang nyata

dan dikonversi untuksebuah bentuk yang lebih komprehensif. (Meyer,

W.J.,1985:2).

Agar pembelajaran fiqih dapat diserap dengan baik oleh siswa,

selain diperlukan strategi pembelajaran, guru juga perlu memiliki

metode dan model pembelajaran yang dipandang tepat dan sesuai

dengan kondisi siswa. Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah

metode pembelajaran. Model pembelajaran dimaksudkan sebagai pola

interaksi siswa dengan guru didalam kelas yang menyangkut srtrategi,

pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dikelas. Sedanglkan metode

pembelajaran adalah cara menyajikan materi yang masih bersifat

umum.

Arends menyatakan “The tern teaching models refers to a

particular approach to instruction that includes its goals, syntax,

environment, and managemeny system”.18

Yang artinya, istilah model

pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu

termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungan dan sistem pengelolaannya.

Adapun sukamto, dkk mengemukakan maksud dari model

pembelajaran adalah: “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

18 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif, (Jakarta: KencanaPrenada

Media Group, 2009) h.22

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

20

mencapai tujuan belajar tertentu, an berfungsi sebagai pedoman bagi

para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan

aktivitas belajar mengajar.19

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas

dari pada strategi,metode atau prosedur. Model pembelajaran

mempunai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode

atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:20

1) Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau

pengembangnya

2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar

(tujuan pembelajaran akan dicapai).

3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil

4) Lingkungan belajar diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat

tercapai.

Model pembelajaran memiliki tahapan-tahapan yang harus

diperhatikan. Tahapan-tahapan berikut antara lain.

1) Sintaks/pentahapan, merupakan penjelasan pengoperasian model.

2) Sistem sosial, bagaimana penjelasan tentang peranan guru dan

pembelajaran.

3) Prinsip-prinsip reaksi, menjelaskan bagaimana sebaiknya guru

bersikap dan berespon terhadap aktivitas siswa.

4) Sistem pendukung, menjelaskan hal-hal yang diperlukan sebagai

kelengkapan model diluar manusia.

19 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif, (Jakarta: KencanaPrenada

Media Group, 2009) h.22 20 Junaedi,dkk, Strategi Pembelajran edisi pertama paket 1-7, (Learning assistance

Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2008), h.20

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

21

Model-model pembelajaran mempunya empat ciri khusus yang

membedakan dengan strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut

adalah sebagai berikut.21

1) Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau

pengembangnya.

2) landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik

belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai)

3) Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut

dapat dilaksanakan dengan berhasil, dan lingkungan belajar yang

diperlukan agar tujuan belajar terseut dapat tercapai.

Dari pembelajaran diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan

prosedur yang sistematis dalam menggorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentudan berfungsi sebagai

pedoman bagi perancang dan para pengajar dalam merencanakan dan

melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Jadi istilah model

pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada metode

pembelajaran.

Model pembelajaran yang baik memiliki ciri – ciri sebagai

berikut:

1) Valid, yaitu model pembelajaran berhubungan dengan rasional

teoritik dan memiliki konsistensi internal.

2) Praktis, apa yang dikembangkan memang benar – benar diterapkan.

3) Efektif, yaitu model pembelajaran harus memberi hasil sesuai

dengan yang diharapkan.

21 Junaedi,dkk, Strategi Pembelajran... h.11

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

22

b. Prinsip-prinsip Penentuan Model

Telah disinggung sebelumnya, metode yang tepat dapat

menentukan keefektifan proses belajar mengajar. Oleh karena itu,

dalam memilih model hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip

sebagai berikut:

1) Prinsip motivasi dan tujuan belajar. Pilihlah model yang kiranya

dapat memotivasi siswa dalam kegiatan belajar.

2) Prinsip kematangan dan perbedaan individu.

3) Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman. Jadi dalam

pembelajaran berikanlah peluang peserta didik untuk berbuat,

bukan hanya mendengarkan.

4) Integrasi pemahaman dan pengalaman. Dalam pembelajaran,

penyatuan pemahaman dan pengalaman menghendaki suatu

proses pembelajaran yang mampu menerapkan pengalaman nyata

dalam suatu pembelajaran.

5) Prinsip fungsional. Artinya bahwa belajar itu merupakan kegiatan

yang benar-benar bermanfaat untuk kehidupan berikutnya.

6) Prinsip menggembirakan.

7) Prinsip motivasi dan tujuan belajar, dalam kegiatan belajar

mengajar yang menggembirakan dapat senantiasa memotivasi

siswa pada kegiatan belajar selanjutnya karena belajar merupakan

proses lanjut tanpa henti.

c. Pengertian dan Tujuan Model Pembelajaran Discovery

Learning

Model discovery learning dapat diartikan sebagai cara

penyajian pelajaran yang memberi pelajaran kepada peserta didik

untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru.22

Model

discovery learning lebih dikenal dengan metode penemuan

22 Idrus Alwi, dkk, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Pendidik dan Tenaga

Kependidikan. (Jakarta: Saraz Publishing,2014), h.83

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

23

terbimbing, para siswa diberi bimbingan singkat untuk menemukan

jawabannya. Harus diusahakan agar jawaban atau hasil akhir itu tetap

ditemukan sendiri oleh siswa.

Penemuan (discovery) merupakan suatu model pembelajaran

yang dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme. Model

ini menekankan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting

terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa ssecara aktif

dalam proses pembelajaran.

Metode pembelajaran berbasis penemuan atau discovery

learning adalah metode belajar yang mengatur pengajaran sedemikian

rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum

diketahuinya tidak melalui pemberitahuan, namun ditemukan

sendiri.23

Dalam pembelajaran discovery (penemuan) kegiatan atau

pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa, sehingga siswa dapat

menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses

mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, siswa melakukan

pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan,

menarik kesimpulam dan sebagainya untuk menemukan beberapa

konsep atau prinsip.

Metode Discovery diartikan sebagai prosedur mengajar yang

mementingkan pengajaran perseorangan, memanipulasi objek sebelum

sampai pada generalisasi>. Makanya anak harus berperan aktif dalam

belajar. Peran aktif anak dalam belajar ini diterapkan melalui

penemuan.

Sedangkan menurut Budiningsih (2005), metode discovery

learning adalah memahami konsep, arti dan hubungan, melalui proses

intuitif untuk pada akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.

23 Agus N,Cahyo, Panduan Aplikasi teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan

Terpopuler. (Jogjakarta: Diva Press, 2013), h.100

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

24

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran discovery learning adalah suatu model untuk

mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri,

menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan

lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Dengan

belajar penemuan, anak juga bisa belajar berfikir analisis dan mencoba

memecahkan sendiri problem yang dihadapi. Kebiasaan ini akan di

transfer dalam kehidupan bermasyarakat.

Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan

belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak

didik akan ditentukan oleh relevasian penggunaan suatu metode yang

sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat

dicapai dengan penggunaaan metode yang tepat, sesuai dengan

standar keberhasilan yang terpatri dalam suatu tujuan.

Penggunaan model discovery learning guru berusaha untuk

meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.

Sehingga model discovery learning ini memiliki tujuan sebagai

berikut:24

(a) teknik ini mampu membantu siswa untuk

menegmbangkan, memperbanyak kesiapan serta, penguasaan

keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa, (b) siswa

memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/individual

sehingga dapat kokoh atau mendalam tertinggal dalam jiwa siswa

tersebut, (c) dapat meningkatkan kegairan belajar para siswa.

d. Karakteristik Strategi Pembelajaran Active Learning

Model Discovery Learning

Menurut Bonwell, Pembelajaran Aktif memiliki karakteristik-

karakteristik sebagai berikut:

24 Idrus Alwi, dkk, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Pendidik dan Tenaga

Kependidikan. (Jakarta: Saraz Publishing,2014), hal.86

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

25

1) Pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa berperan lebih aktif

dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri. Siswa berperan

serta pada perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses belajar.

Pengalaman siswa lebih diutamakan.

2) Guru membimbing dalam terjadinya pengalaman belajar. Guru

bukan satu-satunya sumber belajar. Guru merupakan salah

satunya sumber belajar, yang memberikan peluang bagi siswa

agar dapat memperoleh pengetahuan atau ketrampilan sendiri

melalui usaha sendiri, dapat mengembangkan motivasi dari dalam

dirinya, dan dapat mengembangkan pengalaman untuk membuat

suatu karya.

3) Tujuan kegiatan pembelajaran tidak hanya untuk sekedar

mengejar standar akademis. Selain pencapaian standar akademis,

kegiatan ditekankan untuk mengembangkan siswa secara utuh dan

seimbang.

4) Pengelolaan kegiatan pembelajaran ditekankan pada kreativitas

siswa, dan memperhatikan kemajuan siswa untuk menguasai

konsep-konsep dengan mantap.

5) Penilaian dilakukan untuk mengukur dan mengamati kegiatan dan

kemajuan siswa, serta mengukur ketrampilan dan hasil belajar

siswa.25

Dalam model Discovery Learning itu sendiri, siswa dibiarkan

menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya

membimbing dan memberikan intruksi. Dengan demikian potensi

siswa dapat diberdayakan, dan dapat belajar mandiri. Siswa tidak lagi

sebagai penerima pengetahuan, dan guru dapat berperan sebagai

motivator, pengarah, dan pemberi stimulus.

25 Muchlisin Riadi, “Pembelajaran Aktif”, http://www.kajianpustaka.com, 21 Februari

2013

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

26

e. Aplikasi Model Pembelajaran Discovery Learning

Dalam rangka mengaplikasikan model pembelajaran discovery

learning didalam kelas guru bidang studi harus melakukan beberapa

persiapan terlebih dahulu. Berikut ini tahapan perencanaan menurut

Brunner:26

1) Tahap persiapan dalam aplikasi model Discovey Learning

a) Menentukan tujuan pembelajaran.

b) Menentukan identifikasikarakteristik siswa (kemampuan awal,

minat, gaya belajar, dan sebagainya).

c) Memilih materi pelajaran.

d) Menentukan topic-topik yang harus dipelajari siswa secara

induktif (dari contoh-contoh generalisasi).

e) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-

contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa.

f) Mengatur topik-topik plajaran dari yang sederhana ke

kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap

enaktik, ikonik sampai ke simbolik.

g) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.

2) Prosedur Aplikasi Discovery Learning

Menurut Syah (2004), dalam mengaplikasi Model discovery

learning di dalam kelas, tahapan atau prosedur yang harus

dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum adalah

sebagai berikut:

a) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan.

b) Problem Statemen (pernyataan/identifikasi masalah)

c) Data Collection (pengumpulan data).

d) Data Processing (pengolahan data).

e) Verification (petahkikan/pembuktian)

f) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi).

26 Agus N,Cahyo, Panduan Aplikasi teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan

Terpopuler. (Jogjakarta: Diva Press, 2013), h.248

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

27

Sedangkan langkah-langkah pelaksanaan model discovery

learning menurut pendapat Gilstrap (1975):27

1) Menilai kebutuhan dan minat siswa, dan menggunakannya

sebagai dasar untuk menentukan tujuan yang berguna dan

realities untuk mengajar dengan penemuan

2) Seleksi pendahuluan atas dasar kebutuhan dan minat siswa,

prinsip-prinsip, generalisasi, pengertian dan hubungannya

dengan apa yang dipelajari.

3) Mengatur susunan kelas sedemikian rupa sehingga

memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran siswa dalam

belajar dengan penemuan.

4) Berkomunikasi dengan siswa akan membantu menjelaskan

peranan penemuan.

5) Menyiapkan suatu situasi yang mengandung masalah yang

minta dipecahkan.

6) Mengecek pengertian siswa tentang masalah yang digunakan

untuk merangsang belajar dengan penemuan.

7) Menambah berbagai alat peraga untuk kepentingan

pelaksanaan penemuan.

8) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bergiat

mengumpulkan dan bekerja dengan data, misalnya setiap siswa

mempunyai data harga dan bahan-bahan pokok dan jumlah

orang yang membutuhkan bahan-bahan pokok tersebut.

9) Mempersilahkan siswa mengumpulkan dan mengatur data

sesuai dengan kecepatannya sendiri, sehingga memperoleh

tilikan umum.

10) Memberi kesempatan kepada siswa melanjutkan pengalaman

belajarnya, walaupun sebagian atas tanggung jawabnya sendiri.

27 Ali Hamzah, Muhlisrarini, Perencanaan dan strategi pembelajran Matematika,

(Jakarta, Rajawali Pers, 2004), h.248

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

28

11) Memberi jawaban dengan cepat dan tepat sesuai dengan data

dan informasi bila ditanya dan diperlukan siswa dalam

kelangsungan kegiatannya.

12) Memimpin analisisnya sendiri melalui percakapan dan

eksplorasinya sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan

dan mengidentifikasikan proses.

13) Mengajarkan keterampilan untunk belajar dengan penemuan

yang diidentifikasi oleh kebutuhan siswa, misalnya latihan

penyelidikan.

14) Merangsang interaksi siswa dengan siswa, misalnya

merundingkan strategi penemuan, mendiskusikan hipotesis dan

data yang terkumpul.

15) Mengajukan pertanyaan tingkat tinggi maupun pertanyaan

tingkat sederhana.

16) Bersikap membantu jawaban siswa, ide siswa, pandangan dan

tafsiran yang berbeda. Bukan menilai secara kritis tetapi

membantu menarik kesimpulan yang benar.

17) Membesarkan siswa untuk memperkuat pernyataannya dengan

alasan dan fakta.

18) Memuji siswa yang sedang bergiat dalam proses penemuan,

misalnya seorang siswa yang bertanya kepada temannya atau

guru tentang berbagai tingkat kesukaran dan siswa yang

mengidentifikasi hasil dari penyelidikannya sendiri.

19) Membantu siswa menulis atau merumuskan prinsip, aturan ide,

generalisasi atau pengertian yang menjadi pusat dari masalah

semula dan yang telah ditentukan melalui strategi penemuan.

20) Mengecek apakah siswa mnggunaka apa yang telah

ditemukannya, misalnya teori atau teknik, dalam situasi

berikutnya, yaitu situasi dimana siswa bebas menentukan

pendekatannya.

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

29

Kesepakatan guru mitra dengan peneliti, kelemahan-kelemahan

harus segera diatasi melalui pendekatan discovery learning denagn

tindakan pada masing-masing tahap pembelajaran berikut:28

1) Kegiatan awal pembelajaran meliputi langkah – langkah sebagai

berikut:

a) Menyiapkan alat bantu yang sesuai dan menarik materi yang

akan disampaikan.

b) Memberikasn motivasi untuk meningkatkan minat belajar

siswa.

c) Memberikan tinjauan yang jelas tentan materi yang akan

disampaikan sehingga siswa mempunyai arah yang jelas saat

belajar.

d) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar

e) Membuka pelajaran sesuai dengan pendekatan untuk

meningkatkan rasa takut siswa.

2) Tindakan penyampaian dan pengembangan meliputi langkah-

langkah sebagi berikut:

a) Penyampaian konsep dasar materi

b) Penjelasan cara menggunakan alat peraga yang digunakan

dalam proses belajar.

c) Penyampaian disesuaikan dengan gaya bahasa siswa sehingga

siswa dapat menerima pelajaran dengan mudah.

d) Belajar kelompok dan pengembangan minat individu dengan

mempraktekkan alat peraga yang sudah disiapkan.

e) Pelatihan memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan

materi baik secara individu maupun kelompok.

3) Tindakan pada tahap penerapan

a) Mengusahakan umpan balik/.

28 Idrus Alwi, dkk, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Pendidik dan Tenaga

Kependidikan. (Jakarta: Saraz Publishing,2014), h.87

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

30

b) Pemberian soal latihan baik kelompok maupun individu

kepada siswa dan kesempatan untuk mengerjakannya.

c) Pembahasan soal latihan secara bersama-sama.

d) Refleksi individu tentang capaian materi yang telah didapat

selama proses belajar

e) Review materi pelajaran yang belum dipahami siswa.

4) Tindakan pada akhir prmbelajaran

a) Penarikan kesimpulan bersama

b) Penguatan materi yang tela didapat siswa dengan memberikan

waktu kepada siswa untuk bertanya.

c) Evaluasi kinerja siswa oleh guru dan memberikan motivasi

kepada seluruh siswa.

d) Eksplorasi kesulitan belajar siswa, hal-hal yang menarik yang

telah didapat siswa dan hal-hal yang tidak disukai siswa.

e) Pembagian tugas rumah yang menyenangkan sesuai materi

yang telah dipelajari.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan penelitian dilakukan oleh Istianah dengan judul “Upaya

peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan

metode Discovery Learning”, menunjukan bahwa hasil belajar siswa dengan

metode ddiscovery learning, menunjukan bahwa pembelajaran dengan

menerapkan metode discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS. Hal ini terlihat dari perolehan tes hasil belajar

setiap siklusnya. Perolehan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai nilai

rata-rata 71,67 dengan persentase ketuntasan 57,15% karena dari 21 siswa

yang memperoleh nilai dibawah KKM (70) ada 9 siswa. Sedangkan pada

siklus II nilai rata-rata yang diperolehmencapai 86,67 dengan persentase

ketuntasan 100%. Hal ini berarti seluruh siswa nilainya sudah sesuai dengan

KKM yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil belajar siklus I dan II, maka

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

31

hipotesis tindakan diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa metode

discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.29

Penelitian juga dilakukan oleh Asrori dengan judul “pengaruh metode

Discovery Learning terhadap hasil belajar Fisika siswa pada konsep suhu dan

kalor di SMA Negri 4 Pandeglang Banten”, dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh metode Discovery Learning terhadap hasil belajar fisika

siswa pada konsep suhu dan kalor. Hal tersebut terlihat pada hasil posttest

pada kedua kelompok dengan rata-rata untuk kelompok eksperimen sbesar

67,3 dan kelompok control sebesar 61,9. Hal ini terlihat pula pada hasil

pengujian hipotesis melalui uji-t pada taraf signifikansi 0,05 didapat hasil t-

hitung > t-tabel yaitu 2,21 > 2,002 sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan

hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal tersebut juga didukung dengan hasil

lembar angket mengenai respon siswa terhadap penerapan metode

pembelajaran, dimana kedua kelompok memberi respon yang positif, baik

kelompok control dengan rata-rata persentase sebesar 75%.30

Selanjutnya adalah Hesti Nurhayati (2007) dengan judul penelitiannya

“Pembelajaran dengan metode Discovery Terbimbing dalam meningkatkan

hasil belajar Kimia siswa pada konsep Bahasan Asam Basa, dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan

metode discovery terbimbing dengan metode ceramah dalam meningkatkan

hasil belajar siswa.

C. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan

Pembelajaran yang masih dilaksanakan guru masih bersifat

konvensional yang hanya berceramah dan menggunakan metode penugasan

sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran, hal ini juga

mengakibatkan masih ada siswa yang nilainya belum mencapai KKM dan

29 Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan

metode Discovery Learning, (Jakarta : UIN , 2012) 30 asrori, Pengaruh metode Discovery Learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada

konsep suhu dan kalor di SMA Negri 4 Pandeglang,(Jakarta: UIN 2001)

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

32

juga siswa kurang mengerti makna dan tujuan dari pembelajaran sehingga

siswa menjadi acuh tak acuh terhadap fiqih terutama pada nilai karakter yang

tertanam pada pelajaran fiqih itu sendiri.

Untuk mengatasi hal tersebut di atas perlu diadakan pembenahan dalam

proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru khususnya dalam

pembelajaran materi makanan dan minuman. Solusi yang saya ambil adalah

dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning siswa akan lebih

tertarik dan antusias dalam mengikuti pelajaran ini. Setelah penggunaan

model pembelajaran discovery learning maka nilai siswa dapat meningkat.

D. Hipotesis Tindakan

Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah sebelumnya, serta hasil

penelitian-penelitian yang berhubungan yang pernah ada, penulis dapat

mengambil kesimpulan sementara (hipotesis) bahwa dengan diterapkannya

model pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran Fiqih dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakanakan pada semester genap tahun ajaran

2014/2015 bulan Januari s.d Mei 2015 . Tempat yang dipilih untuk penelitian

adalah MTS Darul Ma’arif Jakarta Selatan. Penelitian tindakan kelas ini

dilakukan terhadap seluruh siswa kelas VIII B sebanyak 32 siswa.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode secara harfiah (Method) berarti cara. Dalam pemakaian yang

umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau cara

melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep – konsep secara

sistematis.1 Sedangkan dalam konteks pembelajaran, Metode juga diartikan

sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya merupakan

alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.2

Sedangkan penelitian dapat diartikan sebagai kegiatan mencermati

suatu obyek. Jadi, metode penelitian dapat diartikan secara singkat menjadi

suatu cara yang digunakan untuk mencermati suatu obyek. Dalam penulisan

ini, penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian

yang akan dilakukan. Ide penelitian tindakan kelas pertama dikembangkan

oleh Kurt Lewin setelah perang dunia kedua, sebagai suatu cara penanganan

masalah sosial. Kurt Lewin mengemukakan adanya empat frase dalam

melaksanakan penelitian tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi.3 Penelitian jenis inilah yang penulis gunakan dalam penelitian ini.

1 Muhibin Syah. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 21. 2 Hamzah B Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Kreatif

dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) ,h. 2. 3 M. Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, (Malang: UIN-Malang Press, 2008),

Cet. I, h.6.

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

34

Penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga kata yang dalam buku

Suharsimi Arikunto dijabarkan sebagai berikut:4

1. Penelitian, kegiatan mencermati suatu obyek, menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atu informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan

penting bagi peneliti.

2. Tindakan, sesuatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus

kegiatan.

3. Kelas, sekelompok siswa yang dalam kurun yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru.

Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, karena juga

menggambarkan bagaimana metode pembelajaran ini diterapkan di kelas dan

bagaimana pula hasil yang dicapai dari penelitian ini. PTK ini membantu

seseorang dalam mengatasi persoalan dan membantu pencapaian tujuan dalam

kerangka etika yang disepakati bersama antara guru, siswa, dan peneliti.

Seperti yang telah dijelaskan di sebelumnya, bahwa penulis

menggunakan metode penelitian PTK dengan jenis yang dicetuskan Kurt

Lewin, dan metode yang penulis gunakan di dalam kelas adalah model

discovery learning. Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim

dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Model PTK yang peneliti gunakan adalah model Kurt Lewin, seperti

pada gambar :

Gambar 1.1.

Penelitian tindakan

model Lewin

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi revisi VI,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. Ke-13, h.91.

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

35

Empat kegiatan utama yang ada pada siklus yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan terbagi menjadi dua yaitu umum dan khusus. Adapaun

perencanaan umum yaitu meliputi keseluruhan penelitian yang akan

dilakukan, sedangkan perencanaan khusus meliputi perencaan tiap siklus

yang akan dilaksanakan. Peneliti merencanakan tindakan yang akan

dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung. Peneliti

menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, lembar

pengamatan, dan lembar penilaian siswa.

2. Tindakan (Acting)

Pada tahap tindakan ini peneliti melaksanakan apa yang telah

dirancangkan pada tahap perencanaan. Tahap tindakan ini juga bisa

meliputi tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran

yang telah dilakukan.

3. Pengamatan (Observation)

Peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses belajar

mengajar berlangsung dengan lembar observasi. Pengamatan juga dapat

dilakukan oleh kolaborator dengan mencatat semua peristiwa atau semua

hal yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya, mengenai kinerja guru,

situasi kelas, prilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan materi,

penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya.5

4. Refleksi

Pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis data yang diperoleh

dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan

yang direncanakan. Hasil ini kemudian dianalisis dan akan digunakan

untuk merencanakan tindakan selanjutnya.

5 Ghony, op.cit., h. 71

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

36

Gambar 3.1

Rancangan siklus penelitian6

Jadi sebelum menerapkan model discovery learning untuk meneliti,

penulis mempersiapkan langkah – langkah yang akan dilakukan. Setelah itu

penulis terapkan di dalam kelas sambil mengamati kelangsungan proses KBM.

Dan membiaskan atau memikirkan kegiatan yang telah dilakukan.

Karena dalam penelitian penulis adalah bertujuan untuk mengetahui

efektivitas pembelajaran dengan model discovery learning ini, maka penulis

menggunakan perhitungan statistik yang hasilnya mengenai peningkatan hasil

belajar siswa setelah diterapkannya model discovery learning dalam

pembelajaran. Dengan demikian, penulis akan mendapatkan hasil apakah

metode ini dapat meningkatkan atau malah sebaliknya.

6 Rochiati Wiriaatmaadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas,(Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006), Cet. 2, h. 66

Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Pengamatan

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

37

C. Subjek Penelitian

Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah guru Fiqih (Guru

Pamong), observer, dan siswa/I MTs Darul Ma’arif kelas VII B yang

berjumlah 32 orang terdiri dari 18 orang siswi perempuan dan 14 orang siswa

laki-laki. Di bawah ini adalah daftar subjek penelitian:

TABEL 1.2

DAFTAR SUBJEK PENELITIAN

No Nama No Nama

1 Abdul Haris siagian 17 Muhammad Firdaus

2 Ainun Jariyah 18 Muhammad Labib Haekal

3 Alvira Kholidah Putri 19 Nadhifa Irmadila

4 Ananda Dheami 20 Nasrudin

5 Ananda Nur Rizki Ramadhan 21 Nur ‘Aini

6 Anike Nurhayati 22 Nur Rokhmah

7 Ayu Lestari 23 Puti Fernanda Takia

8 Evita Ristiani 24 Putri Ramadhanisa Ningtyas

9 Firman Azis Widiyanto 25 Rahmah Putri Alinda

10 Fitria Nurlaila 26 Reyhan Boy Hutasuhut

11 Haekal Baikhati Natsir 27 Siti Nadia

12 Hemi Aulia Rahmah 28 Zadiahh Azzahra

13 Kholiludin diponogoro 29 Hadi Apriyansyah

14 Lista Trinjani 30 Muhammad Al Fatih

15 Maruf Wahab 31 Muhammad Bilal

16 Mariska sila andreti 32 Zidan Fauzan

D. Peran dan Posisi Penulis dalam Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru yang melakukan

proses pembelajaran dengan membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan

kegiatan, melakukan pengamatan, pengumpul data, dan menganalisis data

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

38

serta melaporkan hasil penelitian. Sedangkan guru bidang studi Fiqih dan para

siswa berperan sebagai observer dan juga objek penelitian.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Tahapan penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya penelitian

pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan pertama yang berupa

siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi serta refleksi.

Setelah melakukan refleksi pada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan

dengan tindakan II jika hasil yang dinginkan tidak memenuhi target dalam

pembelajaran Fiqih dengan menggunakan model pembelajaran discovery

learning.

Tabel 2.1. Tahapan Intervensi Tindakan

SIKLUS 1

Tahap Kegiatan

Pendahuluan 1. Observasi ke sekolah MTS Darul Ma’arif

2. Mengurus surat izin penelitian

3. Membuat instrument penelitian

4. Menyiapkan perlengkapan penelitian

5. Melakukukan Wawancara kepada guru Fiqih di

sekolah tersebut dan menentukan kelas subjek

penelitian.

6. Melakukan observasi proses pembelajaran di kelas

penelitian

7. Mensosialisasikan pembelajaran Fiqih dengan

menggunakan model pembelajaran discovery

learning pada siswa subjek penelitian.

Perencanaan

Siklus 1

1. Menyiapkan kelas penelitian

2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan

dengan model pembelajaran discovery learning

3. Membuat skenario pembelajaran atau rencana

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

39

pelaksanaan pembelajaran

4. Menyiapkan sumber belajar

5. Mendiskusikan kepada guru kolaborator

6. Menyiapkan lembar observasi (guru, wawancara dan

catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya).

7. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap

pertemuan.

8. Menyiapkan soal/tes pada akhir siklus 1.

9. Mempersiapkan alat dokumentasi.

Pelaksanaan

Siklus 1

1. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan diawali

pemberian pretes, dan postes pada akhir siklus 1.

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Melaksanakan pembelajaran Fiqih dengan metode

Discovery Learning.

Pengamatan

Siklus 1

1. Mengamati jalannya proses pembelajaran

2. Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran

3. Mendokumentasikan kegiatan siswa

4. Mengamati hasil tes siklus 1.

Refleksi

Siklus 1

Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan

kembali apa yang sudah dilakukan. Hasil evaluasi dijadikan

feedback dalam merencanakan perbaikan untuk pelaksanaan

tindakan selanjutnya.

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

40

Tabel 2.2. Tahapan Intervensi Tindakan

SIKLUS 2

Tahap Kegiatan

Perencanaan

Siklus 2

1. Menyiapkan kelas penelitian

2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan

dengan model pembelajaran Discovery Learning

3. Membuat skenario pembelajaran atau rencana

pelaksanaan pembelajaran

4. Menyiapkan sumber belajar

5. Mendiskusikan kepada guru kolaborator

6. Menyiapkan lembar observasi (guru, wawancara dan

catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya).

7. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap

pertemuan.

8. Menyiapkan soal/tes pada akhir siklus II.

9. Mempersiapkan alat dokumentasi.

Pelaksanaan

Siklus 2

1. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan diawali

pemberian pretes, dan postes pada akhir siklus II.

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Melaksanakan pembelajaran Fiqih dengan metode

Discovery Learning.

Pengamatan

Siklus 2

1. Mengamati jalannya proses pembelajaran

2. Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran

3. Mendokumentasikan kegiatan siswa

4. Mengamati hasil tes siklus II.

Refleksi

Siklus 2

Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali

apa yang sudah dilakukan. Hasil evaluasi dijadikan feedback

dalam merencanakan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan

selanjutnya.

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

41

F. Hasil Intervensi Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah 75 % dari jumlah

siswa mengalami peningkatan prestasi belajar dengan kategori tinggi pada

mata pelajaran Fiqih serta nilai KKM 70.

G. Data dan Sumber Data

1. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang

berupa pedoman wawancara yang dilakukan pada murid dan guru setiap

akhir siklus, observasi yang dilaksanakan selama proses pembelajaran,

catatan lapangan yang dilaksanakan selama proses pembelajaran, dan

dokumentasi. Data kuantitatif berupa pretest dan posttest.

2. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru dan peneliti.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis

yaitu:

1. Instrumen Tes

Tes tertulis ini berupa tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Tes

awal (prestes) adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran

diberikan kepada peserta didik, karena butir-butir soalnya dibuat yang

mudah-mudah. Sedangkan tes akhir (postes) adalah bahan-bahan

pelajaran yang tergolong penting, yang telah di ajarkan kepada para

peserta didik dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan

naskah tes awal.

2. Instrumen Non Tes

Dalam instrumen non tes yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Lembar observasi

Lembar observasi ini terdiri dari tiga, yaitu lembar observasi

guru dalam belajar mengajar, lembar observasi aktifitas siswa dan

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

42

lembar observasi aktivitas pembelajaran. Lembar observasi proses

kegiatan belajar mengajar yaitu untuk mengadakan pencatatan secara

sistematis mengenai aktivitas belajar siswa, aktifitas guru dan proses

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran discovery

learning.

b. Lembar wawancara

Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui

kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai

pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di

kelas. Wawancara tindakan dilakukan untuk mengetahui pengaruh

penggunaan metode discovery learning terhadap siswa.

c. Studi kepustakaan

Yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku

yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti serta yang menunjang

pelakasanaan penelitian.7 Studi ini merupakan teknik analisis terhadap

berbagai sumber informasi termasuk bahan cetak (buku, artikel, novel,

koran, majalah, dan sebagainya) dan bahan non cetak (benda-benda

dan sebagainya).

d. Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data atau informasi dengan

mengambil foto-foto pada saat pembelajaran

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian adalah:

1. Observasi/Pengamatan

Observasi dilakukan sebelum dan pada saat tindakan dilakukan.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui respons/tanggapan guru dan

siswa mengenai pelaksanaan metode discovery learning dalam

7 Prasetya Irawan, Penelitian Kualitatif dan KuantitatifUntuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta:

FISIP UI, 2007), Cet. 2, h. 58

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

43

pembelajaran. Disamping itu juga untuk triangulasi data yang didapat pada

saat penelitian.

3. Tes

Tes yang berupa soal pilihan ganda dilakukan untuk mengetahui prestasi

belajar fiqih siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan tindakan.

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan

Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih

dahulu dilakukan peninjauan instrumen oleh observer serta dosen

pembimbing bahwa instrumen yang telah dibuat layak untuk dijadikan

instrumen penelitian. Setelah dilakukan peninjauan oleh observer dan dosen

pembimbing dan dinyatakan valid dan layak untuk dijadikan instrumen

penilaian, barulan instrumen penilaian diberikan pada responden penelitian

yaitu siswa.

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Seluruh data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara

kualitatif deskriptif dan kuantitatif. Data kualitatif deskriptif yang berbentuk

kalimat-kalimat yang memberikan gambaran-gambaran proses penelitian.

Data kuantitatif meliputi data statistik yang meliputi rata-rata, nilai

maksimum/minimum, standar deviasi yang sesuai indikator keberhasilan.

Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau

penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus

menggunakan gain skor. Gain skor adalah selisih antara nilai postes dan

pretes, gain menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep

siswa setelah pembelajaran yang dilakukan guru.

Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan Normalized

Gain.8

8 Raisyah Nisfafera, “Penerapan Metode Kolaboratif Murder dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi” (Jakarta: UIN, 2012), h. 47

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

44

g=

Dengan kategori:

g tinggi : nilai (g) > 0,70

g sedang : 0,70 > (g) > 0,3

g rendah : nilai (g) < 0,3

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

karena penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, maka

pelaksanaannya dilakukan dengan cara bersiklus. Tiap siklus dilakukan

perubahan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Adapun tahap-tahap yang

dilakukan dalam setiap siklusnya adalah perencanaan, tindakan,

pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Sedangkan prosedur pelaksanaan

perbaikan apabila stelah tindakan siklus I selesai dilakukan dan belum terjadi

peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan

tindakan selanjutnya pada siklus II sebagai perbaikan pembelajaran. Jika hasil

penelitian telah mencukupi indicator keberhasilan maka dicukupkan dan

dianggap penelitian tindakan kelas berhasil dilaksanakan.

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

45

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL

ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Berdirinya MTs Darul Ma’arif Jakarta

Madrasah Tsanawiyah Darul Ma’arif merupakan bagian dari

Yayasan Darul Ma’arif yang didirikan pada tanggal 15 Desember 1956,

berkedudukan di Jakarta Selatan. Didirikan oleh KH. Dr. Idham Khalid.

Beliau adalah seorang ulama, pendidik, sekaligus politisi yang tidak hanya

dikenal luas dan disegani di negeri sendiri melainkan juga di dunia

internasional.

Meskipun sekolah ini didirikan oleh seorang tokoh Nahdatul ulama

(NU), bukan berarti yang boleh bersekolah di lembaga ini hanya orang-

orang dari golongan NU, tetapi semua golongan dapat mengenyam

pendidikan di lembaga ini.

MTs Darul Ma’arif berdiri di atas lahan perguruan seluas 1200 meter

persegi dengan luas bangunan 800 meter persegi. MTs Darul Ma’arif

menempati lantai 1 dari bangunan Perguruan Darul Ma’arif, berdampinagn

dengan sejumlah unit pendidikan lainnya, yaitu SD Islam, SMP, SMA, dan

MA.

Berdirinya MTs Darul Ma’arif adalah buah dari perjuangan yang

panjang dari para pendirinya dan juga masyarakat, khususnya umat Islam,

yang mendambakan sebuah lembaga pendidikan yang tidak hanya

mengajarkan ilmu-ilmu duniawi saja tetapi juga ilmu-ilmu agama.

Fungsi pengembangan MTs Darul Ma’arif adalah mengakses,

menginterpretasi, mengkritik, mengkreasi, dan mengembangkan kapasitas

para peserta didiknya. Kelima fungsi tersebut dibingkai dalam suasana

yang Islami, sehingga diharapkan setelah lulus dari MTs Darul Ma’arif,

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

46

para peserta didik dapat menghadapi tantangan zaman dengan tetap

berpegang teguh pada nilai-nilai luhur agama Islam.

2. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi

Mts Darul Ma’arif unggul dalam bidang iptek, imtaq, pelayanan

dan pengamalan.

b. Misi

1) Membentuk insan yang berakhlak mulia, islami dengan

memperkuat iman dan taqwa.

2) Mempersiapkan peserta didik untuk dapat diterima di sekolah

lanjutan yang bermutu dan diterima di masyarakat.

3) Membekali peserta didik dengan keterampilan dasar sesuai dengan

perkembangan iptek dan imtaq.

c. Tujuan

1) Mendidik siswa/I menjadi insan yang berkarakter dengan dilandasi

keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia.

2) Mendidik siswa/I menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya,

serta menghormati dan mentaati kedua orang tua dan guru-gurunya.

3) Mendidik siswa/I menjadi warga negara Indonesia yang mencintai

bangsa dan negaranya serta peduli kepada lingkungan dan

masyarakatnya, dengan berlandaskan Aqidah Islam, Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945.

4) Mendidik siswa/I menjadi insan Indonesia yang siap menyongsong

Era Globalisasi dengan memiliki kemampuan intelektual serta

menguasai keterampilan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

3. Guru dan Tenaga Kependidikan MTs Darul Ma’arif

Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu lembaga

pendidikan. Hal ini dikarenakan figure seorang guru baik dalam ruang

geraknya maupun aktivitasnya selalu diperhatikan oleh siswa. Oleh sebab

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

47

itu, guru adalah salah satu faktor yang menunjang keberhasilan program

pendidikan.

Keberadaan karyawan juga sangat dibutuhkan dalam suatu lembaga

pendidikan, karena dapat membantu terlaksananya proses belajar-mengajar

yang baik dan kondusif. Bisa dibayangkan, seandainya tidak ada orang-

orang yang menangani masalah di luar pengajaran yang khuss, maka

kegiatan pendidikan di suatu sekolah tidak akan berjalan dengan baik dan

terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.

Adapun jumlah guru dan tenaga kependidikan (karyawan) yang

bertugas di MTs Darul Ma’arif pada tahun pembelajaran 2013/2014 ini

berjumlah 21 orang, dengan jumlah guru laki-laki sebanyak 12 orang dan

guru perempuan sebanyak 9 orang. Sedangkan jumlah karyawan di MTs

Darul Ma’arif berjumlah 4 orang, terdiri dari 2 orang sebagai karyawan

tata usaha dan 2 orang lainnya sebagai office boy. Untuk lebih jelasnya

mengenai jumlah guru dan tenaga kependidikan di MTs Darul Ma’arif

dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.I

TENTANG KEADAAN GURU DAN PEGAWAI “MTs DARUL MA’ARIF

TAHUN AJARAN 2014

NO NAMA GOLONGAN JABATAN

1 H. Antung Abdullah - Kepala Sekolah

2 Hj. Sri Komariyati S.Ag IV A Wakepsek

Kurikulum, Fiqih

3 Asep Iffan A.M. M.Pd III B

Wakepsek

Kesiswaan,

Matematika

4 Maryanih - Guru

5 Ayip Muhammad III A Penjakes

6 Drs. H. Abd. Alim III A Qur’an Hadits

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

48

7 Wahyu Purnomo S.E III A IPS

8 Nur Hidayat S.Pd.i III A Bahasa Arab

9 Hj. Ummu Kholifah, S.Pd - Kesenian

10 Dra. Hasidah III A Bahasa Inggris

11 Dra. Hj. Marwanih III A SKI, Aqidah A

12 Ika Mustikawati S.Pd II A Bahasa Indonesia

13 H. Rosyidul Anam S.Pd - Matematika

14 Sutamto S.Pd III B IPS

15 H.A. Muthohar SQ - Kesenian

16 Lili Nurlinda Sari S.Psi - PLBJ

17 Nur Aini S.Pd - IPA

18 H. Fathi MA - Alquran Hadits

19 Badruzzaman S.Pdi - SKI

20 H. Ahmad Syauqi S.Kom - TIK

21 Nur Fadillah S.Pd - IPA

22 Siti Fatchijah III A TU

23 Rizki Ahmad Fauziani

Bahasa Arab

( Sumber : Mts. Darul Ma’arif Tahun Ajaran 2014)

4. Siswa (Daftar Siswa/I MTs. Darul Ma’arif)

Didalam proses belajar mengajar disekolah, guru atau pendidik

merupakan sebagai objek pemberi ilmu sedangkan siswa merupakan

sebagai subjek penerima ilmu, dan keduanya itu sangat penting. Hal ini

dikarenakan tanpa adanya keduanya proses belajar mengajar tidak akan

berjalan dengan lancar. Dengan adanya kedua objek dan subjek ini, proses

belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.

Siswa merupakan sentral dalam proses belajar mengajar. Dalam hal

ini siswalah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai tujuan perhatian

didalam proses belajar mengajar. Siswa sebagai prihal yang ingin meraih

cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapai secara optimal.

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

49

Jumlah siswa-siswi MTs Darul Ma’arif pada tahun pembelajaran

2014/2015 adalah 200 orang yang terdiri dari tiga angkatan dengan

masing-masing angkatan terdiri atas dua rombongan belajar. Mengenai

keadaan siswa di MTs Darul Ma’arif. Sesuai dengan data yang penulis

peroleh, data selengkapnya adalah sebagai berikut:

TABEL 4.2

JUMLAH SISWA KESELURUHAN MTs DARUL MA’ARIF

NO KELAS SISWA LAKI-LAKI SISWA PEREMPUAN JUMLAH

1 VII 19 26 45

2 VIII 26 37 63

3 IX 28 39 67

JUMLAH

KESELURUHAN

175

( Sumber data : diperoleh dari buku induk sekolah)

5. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan kebutuhan primer yang

keberadaannya tidak kalah penting dengan unsur-unsur lain. Untuk

mengetahui sarana fisik MTs Darul Ma’arif peneliti melakukan penggalian

data observasi secara langsung dilokasi penelitian dan didukung dengan

data dokumentasi yang penulis peroleh. Secara lebih jelasnya penulis

paparkan sebagai berikut:

Ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar yang ada sebanyak

6 kelas, untuk kelas VII terbagi menjadi 2 kelas, untuk kelas VIII ada 2

kelas, Demikian juga dengan kelas IX ada 2 kelas. Selain ruang kelas,

ada ruang pembelajaran sebagai penunjang, yaitu laboratorium walaupun

hanya laboratorium computer saja, perpustakaan dan beberapa jenis

ruangan yang menunjang proses akademik.

Masjid MTs Darul Ma’arif ini berada d i l u ar area sekolah yang

digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan dalam rangka

pembentukan moral siswa secara Islami tepatnya digerbang masuk

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

50

sebelum memasuki kelas di sebelah barat ruang Kepala Sekolah.

Dihalaman sekolah ada lapangan dengan posisi halaman ditengah

dikelilingi kelas-kelas yang digunakan untuk olahraga. Selain itu, halaman

yang sekaligus lapangan tersebut juga digunakan untuk upacara sekolah

setiap hari senin. Disamping itu, ada ruang untuk kegiatan ekstrakurikuler,

seperti ruangan Osis.

Adapun Sarana dan Prasarana yang terdapat di MTs Darul Ma’arif

secara rinci adalah sebagai berikut.

TABEL 4.3

TENTANG JUMLAH SARANA DAN PRASARANA MTs DARUL

MA’ARIF TAHUN AJARAN 2013

No. Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi

1 Ruang Belajar/Kelas 6 Baik

2 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

3 Ruang Wakasek bdg. Kurikulim 1 Baik

4 Ruang Wakasek bdg. Kesiswaan 1 Baik

5 Ruang Tata Usaha 1 Baik

6 Ruang Guru 1 Baik

7 Ruang Lab. Komputer 1 Baik

8 Masjid 1 Baik

9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

10 Koperasi Madrasah 2 Baik

11 Ruang BP 1 Baik

12 Ruang Osis 1 Baik

13 Kamar Mandi Guru dan Karyawan 2 Baik

14 Kamar Mandi Siswa 4 Baik

15 Ruang Administrasi 1 Baik

16 Kantin 1 Baik

17 Pos Satpam 1 Baik

18 Pantry 1 Baik

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

51

19 Ruang UKS 1 Baik

20 Aula Pertemuan 1 Baik

21 Lapangan upacara/olahraga 1 Baik

(Sumber : Mts Darul Ma’arif Tahun Ajaran 2014)

6. Lainnya yang Relevan

a. Letak Geografis MTs Darul Ma’arif

MTs Darul Ma’arif terletak ditengah kota tepatnya dijalan Rs.

Fatmawati No.45 Cipete Jakarta Selatan.

b. Struktur Organisasi MTs Darul Ma’arif

Struktur Struktur organisasi merupakan suatu kerangka atau

susunan yang menunjukkan hubungan antar komponen yang satu

dengan yang lain, sehingga jelas tugas, wewenang dan tanggung

jawab masing-masing dalam suatu kebulatan yang teratur. Adapun

bagan stuktur organisasi MTs Darul Ma’arif adalah sebagai berikut:

Adapun tugas masing-masing bagian dari struktur organisasi

tersebut adalah:

1) Kepala Madrasah

Kepala madrasah adalah supervisor, administrator dan

manager. Bertanggung jawab kepada yayasan sebagai institusi

penyelenggara pendidikan dan bertanggung jawab kepada

Depag/Depdiknas karena kepala sekolah sebagai pelaksana

pendidikan.

2) Wakil Kepala Madrasah

Mitra kerja kepala sekolah sesuai dengan bidangnya antara

lain bidang kurikulum, kesiswaan dan lain sebagainya.

3) Tata Usaha

Mengerjakan seluruh pekerjaan administrasi sekolah,

melayani pekerjaan dari kepala sekolah, wakapsek, wali kelas dan

guru. Bila tata usaha sekolah disederhanakan untuk efisiensi tenaga

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

52

kerja, kemudian ditarik dibawah struktur yayasan, maka akan terjadi

penyumbatan kerja dan informasi. Dan dalam pelaksanaan

pembelajaran untuk mempermudah dalam pengerjaannya, maka di

MTs Darul Ma’arif ada beberapa devisi ataupun pembantu Kepala

Madrasah dan wakilnya dalam tugasnya yakni:

4) Wali Kelas

Wali kelas dijabat oleh seorang guru dan bertugas membantu

kepala sekolah dalam kegiatan, yakni :

a) Mengelola kelas baik tekhnis administrasi maupun edukatif.

b) Memberikan bahan masukan kepada guru pembimbing tentang

siswa yang ada dibawah asuhannya.

5) Guru Bidang Studi

a) Membuat Satpel, lengkap dengan AMP (Analisis Materi

Pelajaran), Prota, Promes.

b) Datang di madrasah, mengajar dan berada di madrasah setiap

hari kerja.

c) Mengadakan evaluasi pembelajaran secara teratur.

d) Ikut memelihara ketertiban kelas dan madrasah.

e) Ikut membina hubungan baik antara madrasah, guru, orangtua,

masyarakat dan pemerintah daerah.

6) Bimbingan dan Konseling (BP)

Bimbingan dan konseling ditangani oleh guru pembimbing

atau guru mata pelajaran yang dianggap mampu menangani tugas

tersebut.

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi Tindakan

Pelaksanaan prapenelitian atau kegiatan pendahuluan ini dilaksanakan

pada tanggal 26 Januari s.d 31 Februari 2015. Dalam tahap pendahuluan ini

yang peneliti lakukan adalah observasi ke sekolah MTs Darul Ma’arif untuk

mengetahui kondisi sekolah, guru yang mengajar disekolah tersebut dan

lingkungan sekolah itu sendiri agar peneliti tidak terasa asing ketika

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

53

melakukan penelitian di sekolah tersebut. Kemudian peneliti mengurus surat

izin penelitian, membuat instrument penelitian, menyiapkan perlengkapan

penelitian, melakukukan Wawancara kepada guru fiqih di sekolah tersebut

dan menentukan kelas subjek penelitian, melakukan observasi proses

pembelajaran di kelas penelitian serta mensosialisasikan pembelajaran fiqih

dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning pada siswa

subjek penelitian. Kelas yang dijadikan objek penelitian di MTs Darul

Ma’arif yaitu pada kelas VIII-A yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari 13

siswa dan 19 siswi.

Pada tanggal 9 Februari peneliti melakukan wawancara dengan guru

dan siswa kelas VIII-A. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi

siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan

pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Wawancara berisi

tentang tanggapan dan kendala yang dialami ketika proses pembelajaran

terjadi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran fiqih di MTs

Darul Ma’arif diperoleh informasi sebagai berikut :

1. Sebagian besar siswa kurang memperhatikan pada proses pembelajaran

fiqih berlangsung

2. Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah dan penugasan

3. Sebagian besar siswa mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru

dengan tepat waktu, hanya sebagian kecil yang tidak mengerjakannya tepat

waktu, dan meminta penambahan waktu oleh guru.

4. Guru mata pelajaran fiqih baru mendengar model pembelajaran discovery

learning

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa VIII-A di MTs Darul

Ma’arif diperoleh informasi sebagai berikut :

1. Sebagian besar kurang menyukai pelajaran fiqih karena mereka

mengganggap pelajaran fiqih membosankan.

2. Nilai yang didapatkan siswa masih banyak yang dibawah standar KKM

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

54

3. Banyak siswa yang belum tahu tentang nilai-nilai yang terkandung pada

mata pelajaran fiqih.

4. Metode yang digunakan guru mata pelajaran fiqih adalah ceramah dan

penugasan, hal inilah yang menyebabkan mereka bosan dan membuat

mengantuk di dalam kelas.

5. Siswa menginginkan guru mata pelajaran fiqih menggunakan metode yang

asik dan tidak membosankan.

Selanjutnya pada tanggal 05 dan 10 Februari peneliti melakukan

observasi pada proses pembelajaran mata pelajaran fiqih berlangsung.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran

fiqih di dalam kelas. Adapun hasil pengamatan selama penelitian

pendahuluan melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4.

Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik

NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI

I Pra Pembelajaran

1. Tempat duduk masing –

masing siswa

Siswa menempati tempat duduknya

masing-masing sesuai dengan denah

tempat duduk siswa.

2. Kesiapan Menerima

pembelajaran

Dari pengamatan peneliti sebagian

siswa siap dan sebagian lagi belum

siap menerima pelajaran, karena

sebagian siswa yang belum siap

tidak langsung mengeluarkan buku

dan LKS, namun harus diminta dulu

oleh guru.

II Kegiatan Membuka

Pelajaran

1. Menjawab Pertanyaan Guru Dari pengamatan peneliti para siswa

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

55

yang ditanya mampu untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh guru

2. Mendengarkan penjelasan

tentang kompetensi yang

hendak dicapai

Sebagian besar siswa

mendengarkan, namun sebagian

kecilnya terlihat cuek, dan

mengobrol dengan temannya.

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penjelasan Materi

Pelajaran

1. Memperhatikan penjelasan

materi pelajaran

Di awal-awal guru menjelaskan,

masih terdapat banyak yang ngobrol,

baru setelah ditegur oleh guru

mereka memperhatikan.

2. Bertanya saat proses

penjelasan materi

Dari pengamatan peneliti, tidak ada

siswa yang bertanya saat proses

penjelasan materi.

3. Interaksi antar siswa

Dari pengamatan peneliti, tidak ada

interaksi antar siswa karena

pembelajaran terfokus kepada

mengisi LKS.

4. Interaksi antara siswa-guru,

siswa-materi pelajaran

Dari pengamatan peneliti, terjadi

interaksi antara siswa dan guru pada

saat ada soal di LKS yang tidak

memiliki jawaban, sehingga

serempak semua siswa menanyakan

hal itu kepada guru.

5. Keterlibatan dalam kegiatan

belajar

Dari pengamatan peneliti semua

siswa terlibat dalam kegiatan belajar.

6. Mengemukakan pendapat Dari pengamatan peneliti, guru

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

56

ketika diberikan kesempatan memberikan kesempatan siswa

untuk mengemukakan pendapat.

namun tidak ada siswa yang

mengemukakan pendapatnya.

7. Mencatat penjelasan yang

disampaikan guru

Dari pengamatan peneliti, hanya

sebagian kecil yang mencatat

penjelasan guru, sebagian besarnya

hanya mendengarkan saja.

8. Mengikuti proses

pembelajaran

Semua siswa mengikuti proses

pembelajaran yang diberikan guru

B. Pemanfaatan Media

Pembelajaran/Sumber

Belajar

1. Interaksi antara siswa dan

media pembelajaran yang

digunakan guru

Media/sumber belajar yang

digunakan adalah buku paket dan

LKS. Sehingga interaksi siswa

terpusat kepada buku paket dan

LKS.

2. Tertarik pada materi yang

disajikan dengan media

pembelajaan

Penggunaan media/sumber belajar

yang hanya berupa buku paket dan

LKS, sudah menjadi kebiasaan dan

biasa saja bagi siswa pada mata

pelajaran SKI, sehingga belum ada

hal baru, seperti pemanfaatan media

powerpoint melalui alat seperti

infokus

3. Ketekunan dalam

mempelajari sumber belajar

yang ditentukan guru

Terlihat dari pengamatan peneliti

bahwa sebagian besar siswa tekun

dalam mempelajai sumber belajar

yang ditentukan guru, ini terlihat

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

57

dari hanya satu atau dua orang yang

tidak mengerjakan LKS, sebagian

besarnya mengerjakan.

C. Penilaian Proses

1. Mengerjakan tugas/latihan

yang diberikan guru

Sebagian besar siswa mengerjakan

tugas/latihan yang diberikan guru

dengan tepat waktu, hanya sebagian

kecil yang tidak mengerjakannya

tepat waktu, dan meminta

penambahan waktu oleh guru.

2. Menjawab pertanyaan guru

dengan benar

Dari beberapa siswa yang ditanya

oleh guru, Semua bisa menjawabnya

dengan benar.

D. Penggunaan Bahasa

1. Mengemukakan pendapat Tidak ada siswa yang

mengemukakan pendapat.

2. Mengajukan pertanyaan Tidak ada siswa yang mengajukan

pertanyaan terkait mata pelajaran.

IV PENUTUP

Keterlibatan dalam memberi

rangkuman/kesimpulan

Tidak ada siswa yang terlibat dalam

pemberian rangkuman/kesimpulan.

Berdasarkan tabel observasi di atas dapat diketahui bahwa aktivitas

siswa pada proses pembelajaran fiqih masih perlu ditingkatkan karena

pembelajaran yang dilakukan masih bersifat klasik yaitu masih berpusat pada

guru (teachered centered) dan sebagian besar siswa masih belum mengikuti

pembelajaran dengan baik. Oleh sebab itu penulis memandang perlu adanya

inovasi baru dalam pembelajaran di kelas, yaitu pembelajaran yang

menjadikan siswa sebagai subjek pembelajaran atau pembelajaran yang

berpusat pada siswa (student centered).

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

58

1. Tahap Pembelajaran Siklus 1

a. Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini yang peneliti lakukan adalah

Menyiapkan kelas penelitian, Merencanakan pembelajaran yang akan

diterapkan dengan model pembelajaran discovery learning, Membuat

skenario pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran,

Menyiapkan sumber belajar, Mendiskusikan kepada guru pamong,

Menyiapkan lembar observasi (guru, wawancara dan catatan lapangan

serta keperluan observasi lainnya). Menyiapkan lembar kerja siswa

(LKS) pada setiap pertemuan., Menyiapkan soal/tes pada akhir siklus

1 serta Mempersiapkan alat dokumentasi. Dan materi pembelajaran

pada siklus ini adalah mengambil empat kompetensi dasar yaitu: 1)

Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman halal; 2) Menjelaskan

manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal; 3) Menjelaskan

jenis-jenis makanan dan minuman haram; 4) Menjelaskan bahaya

mengkonsumsi makanan dan minuman haram. Dengan materi-materi

sebagai berikut :

1) Dasar hukum makanan dan minuman halal

2) Pengertian makanan dan minuman halal

3) Jenis- jenis makanan halal

4) Jenis-jenis minuman halal

5) Hikmah dan manfaat mengkonsumsi makanan dan mnuman halal

6) Pengertiaan makanan dan minuman haram

7) Jenis-jenis makanan haram

8) Jenis-jenis minuman halal

9) Akibat buruk mengkonsumsi makanan dan minman halal

b. Tahap Pelaksanaan

Praktik pembelajaran discovery learning ini dilaksanakan

peneliti selama delapan pertemuan dalam dua siklus. Setiap siklusnya

dilaksanakan dalam empat pertemuan. Sebelum menerapkan model

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

59

discovery learning peneliti telah memberikan pretest pada setiap

siklus terhadap kelas VIII A. Pretest ini bertujuan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa sebelum peneliti memberikan materi pelajaran

di pertemuan selanjutnya. Target KKM yang peneliti tentukan

mengikuti target KKM dari sekolah yaitu nilai 70, dengan target

kelulusan sebanyak 75 %. Hasil yang di dapat dari pretest, sangat

kurang memuaskan. Dari 32 siswa sebanyak 21 siswa lulus dan 11

siswa tidak lulus atau hanya mencapai 65% dari 75% yang

ditargetkan.

Dalam menerapkan model discovery learning peneliti

mengawalinya dengan penyampaian tujuan pembelajaran oleh guru

sebagai acuan dalam pembelajaran. Tahap kedua peneliti memutarkan

video tentang makanan dan minuman halal haram, selanjutnya peneliti

bercerita tentang makanan dan minuman halal haram, masalah-

masalah terkait serta dampak-dampaknya untuk merangsang rasa

ingin tahu siswa dalam materi makanan dan minuman. Tak lupa

peneliti menjelaskan pokok-pokok materi yang sedang dipelajari.

Tahap ketiga peneliti menentukan topik –topik yang dapat dipelajari

siswa secara induktif seperti jenis-jenis dan kriteria makanan dan

minuman halal dan haram serta masalah-masalah lainnya yang terkait.

Tahap keempat peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok (5-6

orang perkelompok) dan memberikan tugas berupa pertanyaan atau

permasalahan terkait materi yang disampaikan untuk dianalisis dan

dicari jawabannya dengan menggunakan metode information search

yang kemudian didiskusikan secara berkelompok. Setelah diskusi

selesai peneliti menunjuk secara acak perwalikan setiap kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Tahap kelima peneliti

mengomentari, mengkonfirmasi dan mengklarifikasi terkait

pertanyaan dan permasalahan yang didiskusikan oleh setiap

kelompok. Tahap keenam atau tahap terakhir dari model pembelajaran

discovery lerning ini adalah peneliti memberikan kesempatan kepada

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

60

siswa untuk bertanya, kemudian peneliti bersama perwakilan siswa

memberikan kesimpulan terkait materi yang baru saja dipelajari.

Untuk mengetahui hasil dari penerapan model pembelajaran discovery

learning ini, peneliti memberikan posttest.

Kendala yang peneliti hadapi yaitu terdapat pada media

pembelajaran, karna infocus yang digunakan seringkali tidak

berfungsi saat peneliti sedang menjelaskan meteri. Hal ini menjadikan

usaha peneliti menjadi semakin keras untuk menyampaikan mata

pelajaran fiqih agar mendapatkan respon, minat dan sikap yang baik

oleh siswa dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai.

Namun peneliti masih diuntungkan dengan jam mata pelajaran

fiqih yang sangat ideal, yakni kamis jam tujuh pagi. Hal ini sangat

membantu proses KBM mata pelajaran fiqih, karna pada jam itu

kondisi fisik maupun mental siswa masih sangat fresh, ditambah lagi

mereka terlihat menyukai metode pembelajaran yang diterapkan oleh

peneliti, hal ini terlihat dari antusias siswa mengikuti pelajaran,

sehingga semangat belajar mereka sangat terlihat.

c. Tahap Pengamatan

Tahap ini sebenarnya berlangsung bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan. Dari hasil pengamatan tersebut didapatkan hasil

sebagai berikut :

1) Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

a) Pertemuan Ke-1

Tabel 4.5.

Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik

NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI

I Pra Pembelajaran

Tempat duduk masing-

masing siswa

Siswa menempati tempat duduk

yang telah disesuaikan oleh

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

61

guru sesuai kelompok

belajarnya

Kesiapan Menerima

pembelajaran

Sebagian siswa siap dan

sebagian lagi belum siap

menerima pelajaran, karena

sebagian siswa yang belum siap

tidak langsung mengeluarkan

buku dan LKS, namun harus

diminta dulu oleh guru.

Aplikasi Strategi Discovery Learning

II Kegiatan Membuka

Pelajaran

Stimulation (pemberian rangasangan)

Mendengarkan penjelasan

tentang kompetensi yang

hendak dicapai

Sebagian besar siswa

mendengarkan, namun sebagian

kecilnya terlihat cuek, dan

mengobrol dengan temannya.

Pemutaran video tentang

makanan dan minuman halal

dan haram

Semua siswa memperhatikan

Menjawab Pertanyaan atau

persoalan yang diberikan

Guru

Beberapa siswa yang ditanya

mampu untuk menjawab

pertanyaan atau persoalan

namun ada juga yang tidak bisa

menjawab.

Membaca buku atau sumber

lainnya

Hampir seluruh siswa membaca

buku, namun msh ada sebagian

kecil siswa yang cuek.

III Kegiatan Inti

Pembelajaran

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

62

Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

Mengidentifikasi masalah

yang relefan dengan materi

kemudian memberikan

pernyataan ataupun

pertanyaan

Masing-masing kelompok

memberikan memberikan

pernyataan

Pengngumpulan dan pengolahan data (informasi)

Mengumpulkan Informasi

Siswa berusaha mencari

informasi dari buku yang

mereka bawa juga dari hand out

yang diberikan guru untuk

mencari jawaban atas

pertanyaan yang diberikan oleh

peneliti, kemudian mereka

mendiskusikannya, setelah

selesai setiap kelompok

menunjuk wakilnya untuk

mempresentasikan hasil

diskusinya.

Interaksi Guru dan Siswa

Dalam mengaplikasikan

metode Discovery Learning

guru berperan sebagai

pembimbing dengan

memberikan kesempatan

kepada siswa untuk belajar

secara aktif

Keterlibatan dalam kegiatan

belajar

Semua siswa terlibat dalam

kegiatan belajar.

Menarik Kesimpulan

Memberikan kesimpulan

Hanya ada dua kelompok yang

memberikan kesimpulan

tentang materi yang telah

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

63

dipelajari

Pemanfaatan Media

Pembelajaran/Sumber

Belajar

Interaksi antara siswa dan

media pembelajaran yang

digunakan guru

Selain menggunakan sumber

belajar berupa buku dan LKS,

guru juga menggunakan media

pembelajaran yang dibantu

dengan alat infokus, sehingga

guru dapat menampilkan

sesuatu yang menarik minat

siswa. Dan dalam pengamatan

peneliti terjadi interaksi antara

siswa dengan media yang

ditampilkan guru.

Partisipasi pada saat proses

icebreaking

Pada pertemuan pertama ini

siswa difokuskan pada materi

yang didiskusikan, sehingga

sumber belajar diskusi terdapat

pada buku dan LKS, Media

pembelajaran yang ditampilkan

melalui infokus hanya sebatas

ice breaking, dan pada saat

menampilkan ice breaking,

terlihat seluruh siswa sangat

antusias.

Ketekunan dalam

mempelajari sumber belajar

yang ditentukan guru

Sebagian besar siswa tekun

dalam mempelajari sumber

belajar yang ditentukan guru,

terlihat hanya beberapa siswa

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

64

yang tidak serius diskusi,

sedangkan sebagian besarnya

serius untuk mendiskusikan

materi.

Penilaian Proses

Mengerjakan tugas/latihan

yang diberikan guru

Sebagian besar siswa

mengerjakan tugas/latihan yang

diberikan guru dengan tepat

waktu, hanya sebagian kecil

yang tidak mengerjakannya

tepat waktu, dan meminta

penambahan waktu oleh guru.

Menjawab pertanyaan guru

dengan benar

Dari beberapa siswa yang

ditanya oleh guru, Semua bisa

menjawabnya dengan benar.

IV PENUTUP

Keterlibatan dalam memberi

rangkuman/kesimpulan

Ada 2 siswa yang terlibat dalam

pemberian

rangkuman/kesimpulan.

b) Pertemuan Ke-2

Tabel 4.6.

Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik

NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI

I Pra Pembelajaran

Tempat duduk masing-

masing siswa

Siswa menempati tempat duduk

yang telah disesuaikan oleh

guru sesuai kelompok

belajarnya

Kesiapan Menerima Sebagian siswa siap dan

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

65

pembelajaran sebagian lagi belum siap

menerima pelajaran, karena

sebagian siswa yang belum siap

tidak langsung mengeluarkan

buku dan LKS, namun harus

diminta dulu oleh guru.

Aplikasi Strategi Discovery Learning

II Kegiatan Membuka

Pelajaran

Stimulation (pemberian rangasangan)

Mendengarkan penjelasan

tentang kompetensi yang

hendak dicapai

Sebagian besar siswa

mendengarkan, namun sebagian

kecilnya terlihat cuek, dan

mengobrol dengan temannya.

Pemutaran video tentang

makanan dan minuman halal

dan haram

Semua siswa memperhatikan

Menjawab Pertanyaan atau

persoalan yang diberikan

Guru

Beberapa siswa yang ditanya

mampu untuk menjawab

pertanyaan atau persoalan

namun ada juga yang tidak bisa

menjawab.

Membaca buku atau sumber

lainnya

Hampir seluruh siswa membaca

buku, namun msh ada sebagian

kecil siswa yang cuek.

III Kegiatan Inti

Pembelajaran

Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

Mengidentifikasi masalah

yang relefan dengan materi

Masing-masing kelompok

memberikan memberikan

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

66

kemudian memberikan

pernyataan ataupun

pertanyaan

pernyataan

Pengngumpulan dan pengolahan data (informasi)

Mengumpulkan Informasi

Siswa berusaha mencari

informasi dari buku yang

mereka bawa juga dari hand out

yang diberikan guru untuk

mencari jawaban atas

pertanyaan yang diberikan oleh

peneliti, kemudian mereka

mendiskusikannya, setelah

selesai setiap kelompok

menunjuk wakilnya untuk

mempresentasikan hasil

diskusinya.

Interaksi Guru dan Siswa

Dalam mengaplikasikan

metode Discovery Learning

guru berperan sebagai

pembimbing dengan

memberikan kesempatan

kepada siswa untuk belajar

secara aktif

Keterlibatan dalam kegiatan

belajar

Semua siswa terlibat dalam

kegiatan belajar.

Menarik Kesimpulan

Memberikan kesimpulan

Ada tiga kelompok yang

memberikan kesimpulan

tentang materi yang telah

dipelajari

Pemanfaatan Media

Pembelajaran/Sumber

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

67

Belajar

Interaksi antara siswa dan

media pembelajaran yang

digunakan guru

Selain menggunakan sumber

belajar berupa buku dan LKS,

guru juga menggunakan media

pembelajaran yang dibantu

dengan alat infokus, sehingga

guru dapat menampilkan

sesuatu yang menarik minat

siswa. Dan dalam pengamatan

peneliti terjadi interaksi antara

siswa dengan media yang

ditampilkan guru.

Partisipasi pada saat proses

icebreaking

Pada pertemuan pertama ini

siswa difokuskan pada materi

yang didiskusikan, sehingga

sumber belajar diskusi terdapat

pada buku dan LKS, Media

pembelajaran yang ditampilkan

melalui infokus hanya sebatas

ice breaking, dan pada saat

menampilkan ice breaking,

terlihat seluruh siswa sangat

antusias.

Ketekunan dalam

mempelajari sumber belajar

yang ditentukan guru

Sebagian besar siswa tekun

dalam mempelajari sumber

belajar yang ditentukan guru,

terlihat hanya beberapa siswa

yang tidak serius diskusi,

sedangkan sebagian besarnya

serius untuk mendiskusikan

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

68

materi.

Penilaian Proses

Mengerjakan tugas/latihan

yang diberikan guru

Sebagian besar siswa

mengerjakan tugas/latihan yang

diberikan guru dengan tepat

waktu, hanya sebagian kecil

yang tidak mengerjakannya

tepat waktu, dan meminta

penambahan waktu oleh guru.

Menjawab pertanyaan guru

dengan benar

Dari beberapa siswa yang

ditanya oleh guru, Semua bisa

menjawabnya dengan benar.

IV PENUTUP

Keterlibatan dalam memberi

rangkuman/kesimpulan

Ada tiga siswa yang terlibat

dalam pemberian

rangkuman/kesimpulan.

c) Pertemuan ke-3 s.d ke-7

Tabel 4.7.

Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik

NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI

I Pra Pembelajaran

Tempat duduk masing-

masing siswa

Siswa menempati tempat duduk

yang telah disesuaikan oleh

guru sesuai kelompok

belajarnya

Kesiapan Menerima

pembelajaran

Hampir seluruh siswa siap

menerima pelajaran, karena

langsung mengeluarkan buku

dan LKS

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

69

Aplikasi Strategi Discovery Learning

II Kegiatan Membuka

Pelajaran

Stimulation (pemberian rangasangan)

Mendengarkan penjelasan

tentang kompetensi yang

hendak dicapai

Hampir seluruh siswa

mendengarkan, namun masih

ada yang cuek mengobrol

dengan temannya.

Menjawab Pertanyaan atau

persoalan yang diberikan

Guru

Beberapa siswa yang ditanya

mampu untuk menjawab

pertanyaan atau persoalan

namun ada juga yang tidak bisa

menjawab.

Membaca buku atau sumber

lainnya

Hampir seluruh siswa membaca

buku, namun masih ada

sebagian kecil siswa yang cuek.

III Kegiatan Inti

Pembelajaran

Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

Mengidentifikasi masalah

yang relefan dengan materi

kemudian memberikan

pernyataan ataupun

pertanyaan

Masing-masing kelompok

memberikan memberikan

pernyataan

Pengngumpulan dan pengolahan data (informasi)

Mengumpulkan Informasi

Siswa berusaha mencari

informasi dari buku yang

mereka bawa juga dari hand out

yang diberikan guru untuk

mencari jawaban atas

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

70

pertanyaan yang diberikan oleh

peneliti, kemudian mereka

mendiskusikannya, setelah

selesai setiap kelompok

menunjuk wakilnya untuk

mempresentasikan hasil

diskusinya.

Interaksi Guru dan Siswa

Dalam mengaplikasikan

metode Discovery Learning

guru berperan sebagai

pembimbing dengan

memberikan kesempatan

kepada siswa untuk belajar

secara aktif

Keterlibatan dalam kegiatan

belajar

Semua siswa terlibat dalam

kegiatan belajar.

Menarik Kesimpulan

Memberikan kesimpulan

Setiap perwakilan kelompok

memberikan kesimpulan

tentang materi yang telah

dipelajari

Pemanfaatan Media

Pembelajaran/Sumber

Belajar

Interaksi antara siswa dan

media pembelajaran yang

digunakan guru

Selain menggunakan sumber

belajar berupa buku dan LKS,

guru juga menggunakan media

pembelajaran yang dibantu

dengan alat infokus, sehingga

guru dapat menampilkan

sesuatu yang menarik minat

siswa. Dan dalam pengamatan

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

71

peneliti terjadi interaksi antara

siswa dengan media yang

ditampilkan guru.

Partisipasi pada saat proses

icebreaking

Pada pertemuan pertama ini

siswa difokuskan pada materi

yang didiskusikan, sehingga

sumber belajar diskusi terdapat

pada buku dan LKS, Media

pembelajaran yang ditampilkan

melalui infokus hanya sebatas

ice breaking, dan pada saat

menampilkan ice breaking,

terlihat seluruh siswa sangat

antusias.

Ketekunan dalam

mempelajari sumber belajar

yang ditentukan guru

Sebagian besar siswa tekun

dalam mempelajari sumber

belajar yang ditentukan guru,

terlihat hanya beberapa siswa

yang tidak serius diskusi,

sedangkan sebagian besarnya

serius untuk mendiskusikan

materi.

Penilaian Proses

Mengerjakan tugas/latihan

yang diberikan guru

Sebagian besar siswa

mengerjakan tugas/latihan yang

diberikan guru dengan tepat

waktu, hanya sebagian kecil

yang tidak mengerjakannya

tepat waktu, dan meminta

penambahan waktu oleh guru.

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

72

Menjawab pertanyaan guru

dengan benar

Dari beberapa siswa yang

ditanya oleh guru, Semua bisa

menjawabnya dengan benar.

IV PENUTUP

Keterlibatan dalam memberi

rangkuman/kesimpulan

Setiap perwakilan kelompok

terlibat dalam pemberian

rangkuman/kesimpulan.

2) Hasil Belajar Siswa

Pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode

pembelajaran discovery learning pada materi makanan dan

minuman halal dan haram bertujuan untuk meningkatkan hasil

belajar fiqih siswa dengan nilai KKM sebesar 70. Data hasil belajar

fiqih siswa (pretes dan postest) serta nilai gain pada siklus I dan

siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.

Dengan kategorisasi perolehan :

g-tinggi : nilai g 0,70

g-sedang : nilai 0,70 > g 0,30

g-rendah : nilai nilai g < 0,30

Tabel. 4.8

Hasil Belajar Siklus I

No Nama L/P Pretes Postest Pos-

Pre

Max-

Pre

N-

Gain Keterangan

1 Abdul Haris Siagian L 65 70 5 35 0.143 RENDAH

2 Ainun Jariyah P 70 90 20 30 0.667 SEDANG

3 Alvira Kholidah Putri P 75 90 15 25 0.6 SEDANG

4 Ananda Dheami P 60 80 20 40 0.5 SEDANG

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

73

5 Ananda Nur Rizki

Ramadhan P 65 90 25 35 0.714 TINGGI

6 Anike Nurhayati P 75 90 15 25 0.6 SEDANG

7 Ayu Lestari P 80 80 0 20 0 RENDAH

8 Evita Ristianti P 75 80 5 25 0.2 RENDAH

9 Firman Azis Widiyanto L 70 85 15 30 0.5 SEDANG

10 Fitri Nurlaila P 75 85 10 25 0.4 SEDANG

11 Haekal Baikhati Natsir L 75 85 10 25 0.4 SEDANG

12 Hemi Aulia Rahmah P 85 80 -5 15 -0.33 RENDAH

13 Kholiluddin Diponegoro L 75 95 20 25 0.8 TINGGI

14 Lista Trijianti P 80 75 -5 20 -0.25 RENDAH

15 Maruf Wahab L 65 90 25 35 0.714 TINGGI

16 Mariska Sila Andreti P 65 80 15 35 0.429 SEDANG

17 Muhammad Firdaus L 60 90 30 40 0.75 TINGGI

18 Muhammad Labib

Haekal L 70 85 15 30 0.5 SEDANG

19 Nadhifa Irmadila P 70 65 -5 30 -0.17 RENDAH

20 Nasrudin L 70 100 30 30 1 TINGGI

21 Nur Aini P 65 85 20 35 0.571 SEDANG

22 NurRokhmah P 80 95 15 20 0.75 TINGGI

23 Puti Pernanda Takia P 70 75 5 30 0.167 RENDAH

24 Putri Ramadhanisa

Ningtyas P 55 60 5 45 0.111 RENDAH

25 Rahmah Putri Alinda P 65 85 20 35 0.571 SEDANG

26 Reyhan Boy Hutasuhut L 75 100 25 25 1 TINGGI

27 Siti Nadia P 65 85 20 35 0.571 SEDANG

28 Zadiah Azzahra P 75 95 20 25 0.8 TINGGI

29 Hadi Afriyansyah L 65 90 25 35 0.714 TINGGI

30 Muhammad Al Fatih L 70 80 10 30 0.333 SEDANG

31 Muhammad Bilal L 75 95 20 25 0.8 TINGGI

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

74

32 Zidan Fauzan L 70 95 25 30 0.833 TINGGI

JUMLAH 2255 2725 15.4

NILAI RATA-RATA 70.47 85.16 0.48

Berdasarkan pada tabel hasil belajar fiqih yang diperoleh

siswa di atas, maka dapat dilihat grafik di bawah ini:

Gambar 4.1

Persentase Perolehan N-Gain pada Siklus I

0

10

20

30

40

50

rendah sedang tinggi

N-Gain

Hasil belajar pada siklus I masih harus ditingkatkan karena

masih banyak nilai siswa yang berada di bawah rata-rata. Serta 8

siswa N-gainnya tergolong rendah dengan persentase 25%, 13

siswa N-gainnya tergolong sedang dengan persentase 40,62% dan

11 orang N-gainnya tergolong tinggi dengan persentase 34,38%.

Selain itu rata-rata nilai pretes yaitu 70,47 dan rata-rata nilai

postestt 85,16. Dari target kelulusan yang ingin dicapai penulis

yaitu besar 75% siswa, ternyata hanya mencapai 65% siswa yang

memperoleh nilai diatas KKM. Oleh karena itu proses

pembelajaran metode discovery learning dilanjutkan ke siklus II

dengan tujuan meningkatkan hasil belajar fiqih siswa karena masih

ada 35% siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

75

Tabel. 4.9

HASIL BELAJAR SIKLUS II

No Nama L/P Pretes Postest Pos-

Pre

Max-

Pre

N-

Gain Keterangan

1 Abdul Haris Siagian L 60 95 35 40 0.875 TINGGI

2 Ainun Jariyah P 65 90 25 35 0.714 TINGGI

3 Alvira Kholidah Putri P 50 85 35 50 0.7 TINGGI

4 Ananda Dheami P 65 90 25 35 0.714 TINGGI

5 Ananda Nur Rizki Ramadhan P 50 85 35 50 0.7 TINGGI

6 Anike Nurhayati P 45 85 40 55 0.727 TINGGI

7 Ayu Lestari P 50 85 35 50 0.7 TINGGI

8 Evita Ristianti P 40 75 35 60 0.583 SEDANG

9 Firman Azis Widiyanto L 60 90 30 40 0.75 TINGGI

10 Fitri Nurlaila P 65 90 25 35 0.714 TINGGI

11 Haekal Baikhati Natsir L 65 90 25 35 0.714 TINGGI

12 Hemi Aulia Rahmah P 65 90 25 35 0.714 TINGGI

13 Kholiluddin Diponegoro L 50 90 40 50 0.8 TINGGI

14 Lista Trijianti P 45 85 40 55 0.727 TINGGI

15 Maruf Wahab L 60 85 25 40 0.625 SEDANG

16 Mariska Sila Andreti P 55 90 35 45 0.778 TINGGI

17 Muhammad Firdaus L 60 90 30 40 0.75 TINGGI

18 Muhammad Labib Haekal L 55 90 35 45 0.778 TINGGI

19 Nadhifa Irmadila P 45 85 40 55 0.727 TINGGI

20 Nasrudin L 70 100 30 30 1 TINGGI

21 Nur Aini P 70 75 5 30 0.167 RENDAH

22 NurRokhmah P 60 85 25 40 0.625 SEDANG

23 Puti Pernanda Takia P 60 90 30 40 0.75 TINGGI

24 Putri Ramadhanisa Ningtyas P 65 80 15 35 0.429 SEDANG

25 Rahmah Putri Alinda P 50 85 35 50 0.7 TINGGI

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

76

26 Reyhan Boy Hutasuhut L 75 95 20 25 0.8 TINGGI

27 Siti Nadia P 60 85 25 40 0.625 SEDANG

28 Zadiah Azzahra P 65 90 25 35 0.714 TINGGI

29 Hadi Afriyansyah L 55 90 35 45 0.778 TINGGI

30 Muhammad Al Fatih L 55 90 35 45 0.778 TINGGI

31 Muhammad Bilal L 65 90 25 35 0.714 TINGGI

32 Zidan Fauzan L 60 95 35 40 0.875 TINGGI

JUMLAH 1860 2815 22.75

NILAI RATA-RATA 58.13 87.97 0.711

Berdasarkan pada tabel di atas agar lebih jelas hasil belajar

fiqih yang diperoleh siswa, maka dapat dilihat grafik di bawah ini:

Gambar 4.2

Persentase Perolehan N-Gain pada Siklus II

0

20

40

60

80

100

rendah sedang tinggi

N-Gain

Hasil belajar pada siklus II menunjukan bahwa terdapat

peningkatan pada hasil belajar siswa. Sebanyak 1 siswa N-gainnya

tergolong rendah dengan persentase 3,13%, 5 siswa N-gainnya

tergolong sedang dengan persentase 15,63% dan 26 siswa N-

gainnya tergolong tinggi dengan persentase 81,25%. Dengan kata

lain persentase kelulusan N-Gain mencapai 97%. Selain itu rata-

rata nilai pretest yaitu 58,10 dan rata-rata nilai postest 88,00.

Proses pembelajaran model discovery learning berhenti sampai di

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

77

siklus II karena jika dilihat dari hasil belajar ada sebanyak 26 siswa

yang memperoleh nilai N-Gain tinggi, dan seluruh siswa

memperoleh nilai di atas KKM.

Berdasarkan tabel pada siklus I dan II dapat dilihat perbedaan

serta peningkatan yang nyata antara nilai rata-rata pretes I dan II.

Perincian nilai rata-rata adalah sebagai berikut pretest I rata-ratanya

70.47, pretes II rata-ratanya 58,1. Postest I rata-ratanya 85,16,

postest II rata-ratanya 88. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat

dari nilai normali gain, yakni N-gain I 0,48 dan N-gain II 0,71.

Dari hasil-hasil tersebut membuktikan bahwa model

pembelajaran discovery learning dengan metode-metode yang

peneliti sudah efektif dalam meningkatkan hasil belajar sesuai

dengan standar N Gain. Dengan demikian indikator keberhasilan

penelitian ini sudah tercapai.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi data pada siklus II ini,

diperoleh deskripsi bahwa model pembelajaran discovery learning

dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam ranah kognitif, hasil

yang dicapai siswa telah mencapai indikator yang telah ditetapkan

pada awal penelitian. Dengan demikian, indikator pada penelitian ini

sudah tercapai sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus

berikutnya.

Setelah mengidentifikasi dan menganalisis kegiatan refleksi

pada tindakan siklus II, maka solusi untuk tindakan selanjutnya yaitu

mempertahankan dan terus memperbaiki pembelajaran dengan model

pembelajaran discovery learning dengan memperhatikan kendala dan

saran guru dari hasil temuan.

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

78

C. Pemeriksaan Keabsahan Data

Instrument yang digunakan dalam penelitian adalah lembar observasi,

wawancara, angket, catatan lapangan, dan tes hasil belajar. Hasil lembar

observasi didiskusikan dengan guru kolaborator. Pengecekan terhadap hasil

observasi dilakukan secara berulang oleh peneliti. Selain itu peneliti

membandingkan hasil lembar observasi dengan hasil catatan lapangan yang

dibuat oleh peneliti.

Hasil wawancara ditulis secara rinci sehingga memudahkan peneliti

dalam menganalisis hasil wawancara. Hasil wawancara dibaca secara

berulang oleh peneliti untuk menghindari kesalahan dalam menganalisis hasil

wawancara. Hasil wawancara dibandingkan dengan hasil observasi dan

catatan lapangan peneliti untuk memperkuat data. Peneliti mendiskusikan

hasil wawancara dengan guru kolaborator.

D. Analisis data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang

diperoleh peneliti dari berbagai sumber. Diantaranya yaitu lembar observasi,

lembar observasi digunakan untuk menganalisis dan merefleksi siklus.

E. Pembahasan Temuan Penelitian

Proses pembelajaran yang dilakukan penelitian ini adalah siswa kelas

VIII A MTs Darul Ma’arif Jakarta adalah menggunakan model pembelajaran

discovery learning. Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembalajaran ini, proses pembelajaran fiqih lebih

didominasi oleh guru, metode pembelajaran terpusat kepada metode ceramah

dan mengisi LKS, sehingga siswa kurang aktif selama proses pembelajaran

berlangsung. Selain itu, faktor penyebab rendahnya hasil belajar dan minat

siswa adalah kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan model

pembelajaran yang variatif.

Sedangkan model pembelajaran discovery learning adalah suatu model

untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri,

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

79

menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama

dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Disinilah letak

pengembangan model pembelajaran discovery learning, yaitu berfikir analisis

dan mencoba memecahkan sendiri problem yang dihadapi.

Hasil pengamatan melalui lembar observasi dan hasil wawancara

dengan guru dan siswa pada penelitian ini menunjukan bahwa siswa

menyenangi proses pembelajaran fiqih dengan menggunakan model

pembelajaran discovery learning. Berdasarkan pengamatan selama

berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ini

siswa menjadi lebih aktif, tidak membosankan dan menjalani proses belajar

secara komprehensif.

Berdasarkan hasil tes yang telah dilaksanakam pada siklus I diperoleh

nilai paling rendah oleh siswa pada saat pretest adalah 55, nilai tertinggi pada

pretest adalah 85. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat posttest

adalah sebesar 60, nilai tertinggi pada saat posttest sebesar 100. Sedangkan

dari hasil tes yang dilaksanakan pada siklus II diperoleh nilai paling rendah

oleh siswa pada saat pretest adalah 45, nilai tertinggi pada pretest adalah 75.

Nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat posttest adalah sebesar 75, nilai

tertinggi pada saat posttest sebesar 100.

Dari hasil tes tersebut bisa kita lihat sebagian besar siswa hasil

belajarnya meningkat. Dapat dilihat juga perbandingan nilai antara hasil

pretest dan posttest pada siklus 2 mengalami kenaikan dimana hasil rata-rata

pretest sebesar 58,1 meningkat pada saat posttest menjadi 88. Untuk hasil

belajar siklus 2 diperoleh rata-rata N-Gain sebesar 0,71 atau 70%, ini berarti

model pembelajaran discovery learning yang digunakan sudah efektif dalam

meningkatkan hasil belajar sesuai dengan standar N Gain. Dengan demikian

indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai.

Dari hasil-hasil tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran

discovery learning dengan metode-metode yang peneliti gunakan dapat

meningkatkan prestasi siswa dalam ranah kognitif.

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil tes yang telah dilaksanakam pada siklus I diperoleh

nilai paling rendah oleh siswa pada saat pretest adalah 55, nilai tertinggi pada

pretest adalah 85. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat posttest

adalah sebesar 60, nilai tertinggi pada saat posttest sebesar 100. Sedangkan

dari hasil tes yang dilaksanakan pada siklus II diperoleh nilai paling rendah

oleh siswa pada saat pretest adalah 45, nilai tertinggi pada pretest adalah 75.

Nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat posttest adalah sebesar 75, nilai

tertinggi pada saat posttest sebesar 100

Dari hasil tes tersebut sebagian besar siswa hasil belajarnya meningkat.

Dapat dilihat juga perbandingan nilai antara hasil pretest dan posttest pada

siklus 2 mengalami kenaikan dimana hasil rata-rata pretest sebesar 58,1

meningkat pada saat posttest menjadi 88. Untuk hasil belajar siklus 2

diperoleh rata-rata N-Gain sebesar 0,71 atau 70%, ini berarti model

pembelajaran discovery learning yang digunakan sudah efektif dalam

meningkatkan hasil belajar sesuai dengan standar N Gain. Dengan demikian

indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai.

Dari hasil-hasil tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran

discovery learning dengan metode-metode yang peneliti gunakan dapat

meningkatkan prestasi siswa dalam ranah kognitif.

B. Saran

1. Kepala sekolah

Bagi kepala sekolah hendaknya terus melakukan pembinaan kepada

siswa yang ingin meningkatkan motivasinya di pelajaran Fiqih maupun

pelajaran yang lain dan memfasilitasi untuk dapat menunjang keberhasilan

belajar dalam proses pembeljaran, sehingga dapat menciptakan proses

pembelajaran yang bermakna.

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

81

2. Guru

Bagi guru hendaknya melaksakan tugasnya sebagai pendidik dengan

baik dan terus menerus meningkatkan kompetensinya dalam mengajar

Fiqih untuk kemajuan mutu pendidikan.

3. Bagi Orang Tua

Kepada para orang tua murid hendaknya memperhatikan

perkembangan anaknya di rumah, terutama dalam mendorong motivasi

anaknya belajar, sehingga orang tua mengetahui apa yang diharapkan oleh

anaknya.

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Iif Khoiru, dkk, Pembelajaran Akselerasi, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011.

Alwi, Idrus, dkk, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Pendidik dan

Tenaga Kependidikan. Jakarta: Saraz Publishing,2014.

Ali Hamzah, Muhlisrarini, Perencanaan dan strategi pembelajran Matematika,

Jakarta, Rajawali Pers, 2004

Annur, Saipul, Profesionalitas Guru Agama Islam: Wacana Pengembangan Guru,

Jurnal Ta’dib, Vol. XIII. No. 1, Juni 2008.

Arikunto, Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi revisi VI,

Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

asrori, Pengaruh metode Discovery Learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada

konsep suhu dan kalor di SMA Negri 4 Pandeglang, Jakarta: UIN 2001.

Basyiruddin Usman, M, Metode Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers,

2002.

Depag RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsnawiyah, Jakarta:

Rektotat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2004.

Ghony, M. Djunaidi, Penelitian Tindakan Kelas, Malang: UIN-Malang Press, 2008.

Irawan, Prasetya, Penelitian Kualitatif dan KuantitatifUntuk Ilmu-ilmu Sosial,

(Jakarta: FISIP UI, 2007.

Junaedi,dkk, Strategi Pembelajran edisi pertama paket 1-7, Learning assistance

Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2008.

Kallaf, Abdul Wahab, Ilmu Ushul Fiqih, Bandung: Gema Risalah Press, 1996.

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Maghfiroh, Nelly, “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Model

pembelajaran quantum teaching Pada Pelajaran Pkn,” Skripsi S1, Fakultas

Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Malang, 2010.

Masturo, “Pengaruh Perbedaan Asal Sekolah Siswa Terhadap Prestasi Belajar

Bidang Pendidikan Agama Islam” Skripsi S1, Fakultas Agama Islam,

Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2000.

N Cahyo, Agus Panduan Aplikasi teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan

Terpopuler. Jogjakarta: Diva Press, 2013.

Nisfafera, Raisyah, “Penerapan Metode Kolaboratif Murder dalam Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi” Jakarta: UIN, 2012.

Riadi, Muchlisin, “Pembelajaran Aktif”, http://www.kajianpustaka.com, 21 Februari

2013

Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,

2003

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2010.

Syafe’I, Rahmat, Fiqih Muamalah, Bandung:Pustaka Setia, 2001.

Syafe’I, Rahmat, Ilmu Ushul Fiqih, Bandung:Pustaka Setia, 2010.

Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2004.

Syukur, M.Aswadi, Pengantar Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih, Surabaya: Bina Ilmu, cet

ke-1.

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif, Jakarta:

KencanaPrenada Media Group, 2009.

Umam, Chaerul, Dkk, Ushul Fiqih 1, Bandung:Pustaka Setia, 1998.

Uno, Hamzah B, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Kreatif

dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan

metode Discovery Learning, Jakarta : UIN , 2012.

Wiriaatmaadja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas,(Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

LAMPIRAN 1

WAWANCARA RESPONDEN GURU PRA-PENELITIAN

Pewawancara : Chairul Anwar

Yang diwawancarai : Hj. Sri Komariyati, S.Ag

Hari/Tanggal : Senin, 9 Februari 2015

Tempat : MTs. Darul Ma’arif Jakarta

Waktu : 10.25 WIB

No Aspek yang ditanyakan Tanggapan

1 Sudah berapa lama ibu mengajar fiqih di

MTs. Darul Ma’arif?

Sekitar 25 tahun

2 Kelas berapa saja yang ibu ajarkan? Seluruh kelas di MTs.

Darul Ma’arif mulai dari

kelas VII sampai kelas IX

3 Strategi atau model pembelajaran apa yang

biasa ibu gunakan?

Ceramah dan diskusi

kelompok

4 Dalam kegiatan belajar mengajar tentu saja

seorang guru tidak selalu hanya terpaku

kepada buku teks, diperlukan juga adanya

pemanfaatan sumber belajar yang tidak

bersifat teks book, dalam hal ini apa yang ibu

manfaatkan untuk menunjang proses

pembelajaran tersebut?

LKS dan Buku Paket serta

referensi lain seperti fiqih

sunah

5 Apakah dalam setiap akan memulai proses

pembelajaran ibu selalu mempersiapkan

seluruh instrumen pembelajaran, termasuk

kedalamnya menyiapkan ruang belajar, alat,

media serta kesiapan siswa dalam mengikuti

pembelajaran?

ya tentu saja

6 Apakah ibu selalu memberikan apersepsi dan Ya

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

menyampaikan indikator yang akan dicapai

dalam pembelajaran kepada siswa? Sehingga

siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang

akan mereka capai.

7 Penguasaan materi pembelajaran merupakan

hal yang penting dalam proses pembelajaran,

apa yang ibu lakukan agar materi yang ibu

sampaikan kepada siswa dapat dimengerti

oleh siswa? Adakah kiat-kiat khusus yang ibu

lakukan?

mengulang pelajaran yang

sebelum-sebelumnya

8 Apakah ibu selalu melibatkan siswa untuk

turut serta aktif dalam kegiatan pembelajaran?

ya dengan memberikan

pertanyaan lisan agar

siswa tetap memperhatikan

9 Setiap siswa tentunya memiliki kemampuan

yang berbeda-beda dalam menyerap informasi

yang ibu berikan dalam menyampaikan

materi, hal yang menjadi fokus utama adalah

dalam penggunaan bahasa. Dengan demikian

bagaimanakah cara ibu

mengkomunikasikannya?

dengan menggunakan

bahasa yang ada di buku

kemudian dijelaskan agar

mereka lebih paham

10 Bagaimana cara ibu dapat mengetahui bahwa

siswa itu sudah mengerti dan faham dengan

materi yang ibu berikan?

bertanya kepada mereka

11 Dengan cara apakah ibu melakukan penilaian

terhadap hasil pencapaian belajar siswa?

mengerjakan LKS

12 Apakah yang ibu lakukan ketika ibu akan

menutup pembelajaran didalam kelas?

memberikan kesimpulan

serta mempersilahkan

untuk bertanya apa yang

belum dimengerti serta

berdoa bersama-sama

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Lampiran 2

Soal Pretes dan Postes Siklus I

Nama : .....

Kelas : VIII

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, s, atau d pada jawaban paling tepat!

1. Berikut merupakan binatang yang semua jenisnya dihalalkan, yaitu...

a. binatang darat c. Binatang laut

b. binatang tanah d. binatang buas

2. Dalil tentang makanan yang haram terdapat dalam...

a. Al-Maidah ayat 4 c. Al-Maidah ayat 2

b. Al-Maidah ayat 3 d. Al-Maidah ayat 1

3. Menurut hukum Islam asal semua makanan dan minuman adalah halal, kecuali

apabila...

a. Ada nas (ayat al-Qur’an atau hadis) yang menyatakan keharamannya

b. tidak tercantum dalam al-Qur’an atau hadits

c. makanan atau minuman tersebut menjijikan

d. kita tidak terbiasa mengonsumsinya

4. Hukum mengonsumsi bangkai ikan dan belalang adalah...

a. Halal b. Makruh c. Mubah d. Sunah

5. Makanan dan minuman yang kita konsumsi harus halal, yang dimaksud halal

ialah....

a. bagus dan menyehatkan

b. bagus dan menyehatkan

c. boleh dikonsumsi menurut ketentuan syariat Islam

d. boleh dikonsumsi menurut petunjuk ahli medis

6. Berikut ini unggas yang halal dimakan, yaitu...

a. Burung hantu b. Bebek c. Elang d. Rajawali

7. Hewan ternak akan halal dimakan jika...

a. Dipukul dengan nama Allah c. Disembelih dengan nama Allah

b. Dimasak dengan minyak babi d. Mati di dalam air

8. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) berkuku tajam dan bertaring tajam.

(2) bangkai dari hewan air

(3) potongan hewan yang masih hidup.

(4) sayuran yang dibeli dari hasil korupsi.

(5) memakan bangkai karena terpaksa (darurat)

Hal – hal di atas yang merupakan alasan bolehnya kita memakan makanan adalah

nomor...

a. (1), (3), dan (5) c. (2) dan (4)

b. (1), (3), dan (4) d. (2) dan (5)

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

9. Daging babi diharamkan karena…

a. Ada cacing pitanya c. Ada nash yang mengharamkannya

b. Babi hewan yang kotor d. Babi hewan menjijikan

10. Semua makanan yang diperbolehkan untuk dimakan menurut ketentuan hukum

Islam adalah pengertian dari...

a. minuman yang halal c. Binatang yang halal

b. makanan yang halal d. tumbuhan yang halal

11. Berikut ini adalah alasan Khamar atau minuman keras diharamkan oleh agama

Islam, kecuali......

a. Bisa menimbulkan kecanduan bagi peminumnya

b. Dapat membahayakan bagi peminumnya

c. Merusak akal dan pikiran

d. Karena didapat dengan cara mencuri

12. Darah yang dihalalkan oleh Nabi Saw. adalah...

a. hati c. Darah yang mengalir

b. limpa d. a dan b benar

13. Berikut ini merupakan minuman yang halal diminum adalah...

a. susu kambing b. Bir c. Darah d. Miras oplosan

14. Halal dibagi menjadi tiga macam, kecuali

a. Hahal menurut zatnya

b. Halal menurut cara memperolehnnya

c. Halal menurut cara memakannya

d. Halal menurut cara pengolahannya

15. Daging tikus hukumnya haram dimakan, berdasarkan ciri-ciri...

a. Kotor dan menjijikan c. Binatang yang dianjurkan membunuhnya

b. Bertaring d. Dagingnya beracun

16. Berikut ini yang lebih banyak madlartnya dari pada manfaatnya adalah ...

a. Kopi b. Nasi c. Rokok d. Teh

17. Allah memerintahkan kepada semua hamba-Nya untuk mengonsumsi makanan dan

minuman yang halal dan...

a. yang menjadi favorit c. Baik

b. enak rasanya d. terkenal

18. Meragukan antara halal dan haram adalah pengertian dari...

a. Syubhat b. Halal c. Haram d. Sunah

19. Ikan hiu yang sudah menjadi bangkai hukumnya..... dimakan

a. Syubhat b. Halal c. Haram d. Makruh

20.

Lafadz di atas adalah ayat mengenai makanan yang halal terdapat pada

surat...

a. al-Maidah: 3 c. Al-A’raf: 157

b. al-Baqarah: 172 d. al-Baqarah: 168

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Lampiran 3

Hasil Pretes dan Postes Siklus I

No Nama L/

P Pretes Postest

Pos-

Pre

Max-

Pre N-Gain Keterangan

1 Abdul Haris Siagian L 65 70 5 35 0.143 RENDAH

2 Ainun Jariyah P 70 90 20 30 0.667 SEDANG

3 Alvira Kholidah Putri P 75 90 15 25 0.6 SEDANG

4 Ananda Dheami P 60 80 20 40 0.5 SEDANG

5 Ananda Nur Rizki Ramadhan P 65 90 25 35 0.714 TINGGI

6 Anike Nurhayati P 75 90 15 25 0.6 SEDANG

7 Ayu Lestari P 80 80 0 20 0 RENDAH

8 Evita Ristianti P 75 80 5 25 0.2 RENDAH

9 Firman Azis Widiyanto L 70 85 15 30 0.5 SEDANG

10 Fitri Nurlaila P 75 85 10 25 0.4 SEDANG

11 Haekal Baikhati Natsir L 75 85 10 25 0.4 SEDANG

12 Hemi Aulia Rahmah P 85 80 -5 15 -0.33 RENDAH

13 Kholiluddin Diponegoro L 75 95 20 25 0.8 TINGGI

14 Lista Trijianti P 80 75 -5 20 -0.25 RENDAH

15 Maruf Wahab L 65 90 25 35 0.714 TINGGI

16 Mariska Sila Andreti P 65 80 15 35 0.429 SEDANG

17 Muhammad Firdaus L 60 90 30 40 0.75 TINGGI

18 Muhammad Labib Haekal L 70 85 15 30 0.5 SEDANG

19 Nadhifa Irmadila P 70 65 -5 30 -0.17 RENDAH

20 Nasrudin L 70 100 30 30 1 TINGGI

21 Nur Aini P 65 85 20 35 0.571 SEDANG

22 NurRokhmah P 80 95 15 20 0.75 TINGGI

23 Puti Pernanda Takia P 70 75 5 30 0.167 RENDAH

24 Putri Ramadhanisa Ningtyas P 55 60 5 45 0.111 RENDAH

25 Rahmah Putri Alinda P 65 85 20 35 0.571 SEDANG

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

26 Reyhan Boy Hutasuhut L 75 100 25 25 1 TINGGI

27 Siti Nadia P 65 85 20 35 0.571 SEDANG

28 Zadiah Azzahra P 75 95 20 25 0.8 TINGGI

29 Hadi Afriyansyah L 65 90 25 35 0.714 TINGGI

30 Muhammad Al Fatih L 70 80 10 30 0.333 SEDANG

31 Muhammad Bilal L 75 95 20 25 0.8 TINGGI

32 Zidan Fauzan L 70 95 25 30 0.833 TINGGI

JUMLAH 2255 2725 15.4

NILAI RATA-RATA 70.47 85.16 0.48

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Lampiran 4

Kunci Jawaban soal prestest siklus 1

1. C

2. B

3. A

4. A

5. 5

6. B

7. C

8. D

9. C

10. B

11. D

12. D

13. A

14. C

15. A

16. C

17. C

18. A

19. B

20. B

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Lampiran 5

Soal Pretes dan Postes Siklus II

Nama : ..... Hari/Tanggal : ……..

Kelas : VIII

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban paling tepat!

1. Kutu, ulat, kecoa, dan lipan adalah binatang yang menjijikan. Hukum memakan

binatang menjijikan adalah...

a. mubah c. Syubhat

b. haram d. halal

2. Surat al-Ma’idah ayat 96 merupakan ayat yang menjelaskan tentang...

a. larangan minuman keras dan judi c. mengundi nasib

b. halalnya binang laut d. memakan bangkai

3. Hukum mengambil air yang ada di bak air, di tempat penampungan, atau di tangki

milik orang lain adalah...

a. haram c. Makruh

b. mubah d. halal

4. Jus jeruk apabila dicampur dengan sedikit arak, maka hukum mengonsumsinya

adalah...

a. boleh kalau sedikit c. Makruh

b. Syubhat d. haram

5. Seekor kambing yang terluka kemudian mati sesaat sebelum disembelih, maka

hukum memakannya adalah...

a. haram c. Mubah

b. makruh d.boleh karena belum lama mati

6. Ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang keharaman binatang yang disembelih

bukan karena Allah Swt. Terdapat dalam surah...

a. al-Baqarah: 173 c. al-Baqarah: 371

b. al- Maidah: 3 d. al-Baqarah: 30

7. Menafkahi keluarga dari hasil korupsi sama saja dengan...

a. memberikan kepada keluarga makanan yang haram

b. menjerumuskan keluarga secara tidak langsung ke dalam akhlak tercela

c. menjauhkan diri dan keluargadari rahmat Allah

d. semua pilihan benar

8. Burung hud-hud haram untuk dimakan karena...

a. Binatang yang sangat langka

b. tidak mudah untuk mendapatkannya

c. Termasuk satwa yang dilindungi

d. Nabi Saw. melarang untuk membunuhnya

9. Termasuk binatang haram adalah النطيحةartinya...

a. mati terpukul c. Mati terjatuh

b. mati ditanduk d. mati tercekik

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

10. Di bawah ini yang termasuk lima binatang jahat yang diperintahkan untuk

membunuhnya adalah...

a. burung gagak c. Buaya

b. belalang d. banteng

11. Termasuk binatang yang haram dimakan adalah الموقوذة, artinya...

a. mati ditanduk c. Mati diterkam binatang buas

b. mati terpukul d. mati tercekik

12. Bagian yang dipotong dari anggota tubuh binatang yang masih hidup termasuk...

a. bangkai c. Makanan halal

b. barang temuan d. obat

13. Berikut ini merupakan pernyataan yang benar tentang lebah, kecuali...

a. salah satu binatang yang menjadi nama surah dalam al-Qur’an

b. binatang yang menghasilkan obat bagi manusia

c. binatang yang bangkainya halal dimakan

d. binatang yang haram untuk dimakan dan dibunuh

14. Semut tidak boleh dibunuh dan dimakan karena...

a. rasanya tidak enak c. Menimbulkan penyakit

b. tidak bermanfaat d. Agama telah melarangnya

15. Anggur, makanan ini halal tetapi karena telah diolah menjadi minuman keras maka

minuman ini menjadi haram. Ini adalah contoh halal menurut…

a. Menurut zatnya

b. Menurut cara memperolehnnya

c. Menurut cara memakannya

d. Menurut cara pengolahannya

16. Binatang berikut diharamkan karena menjijikkan, kecuali ...

a. Cacing b. Ulat/belatung c. Tikus d. Ikan lele

17. Mengkonsumsi bakso yang bercmpur dengan Boraks tetapi tanpa formalin maka

hukumnya adalah…

a. Haram b. Halal c. Makruh d. Mubah

18. Binatang yang halal untuk dimakan adalah…

a. Binatang berkuku tajam

b. Binatang bertaring kuat

c. Binatang mampu hidup di darat ataupun di air dalam waktu yang lama

d. Binatang laut yang disembelih tidak menyebut nama Allah

19. Salah satu akibat positif mengkonsumsi makanan halal adalah….

a. Mendapat azab dari Allah c. Mempunyai pikiran jahat

b. Memiliki akhlakul madzmumah d. Memiliki aklakul karimah

20. Mengkonsumsi daging binatang yang bisa hidup tahan lama di darat dan di air

(amfibi) haram hukumnya, tetapi jika mengkonsumsi kulitnya saja maka

hukumnya…

a. Syubhat b. Halal c. Makruh d. Haram

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Lampiran 6

Hasil Pretes dan Postes Siklus II

No Nama L/P Pretes Postest Pos-

Pre

Max-

Pre

N-

Gain Keterangan

1 Abdul Haris Siagian L 60 95 35 40 0.875 TINGGI

2 Ainun Jariyah P 65 90 25 35 0.714 TINGGI

3 Alvira Kholidah Putri P 50 85 35 50 0.7 TINGGI

4 Ananda Dheami P 65 90 25 35 0.714 TINGGI

5 Ananda Nur Rizki Ramadhan P 50 85 35 50 0.7 TINGGI

6 Anike Nurhayati P 45 85 40 55 0.727 TINGGI

7 Ayu Lestari P 50 85 35 50 0.7 TINGGI

8 Evita Ristianti P 40 75 35 60 0.583 SEDANG

9 Firman Azis Widiyanto L 60 90 30 40 0.75 TINGGI

10 Fitri Nurlaila P 65 90 25 35 0.714 TINGGI

11 Haekal Baikhati Natsir L 65 90 25 35 0.714 TINGGI

12 Hemi Aulia Rahmah P 65 90 25 35 0.714 TINGGI

13 Kholiluddin Diponegoro L 50 90 40 50 0.8 TINGGI

14 Lista Trijianti P 45 85 40 55 0.727 TINGGI

15 Maruf Wahab L 60 85 25 40 0.625 SEDANG

16 Mariska Sila Andreti P 55 90 35 45 0.778 TINGGI

17 Muhammad Firdaus L 60 90 30 40 0.75 TINGGI

18 Muhammad Labib Haekal L 55 90 35 45 0.778 TINGGI

19 Nadhifa Irmadila P 45 85 40 55 0.727 TINGGI

20 Nasrudin L 70 100 30 30 1 TINGGI

21 Nur Aini P 70 75 5 30 0.167 RENDAH

22 NurRokhmah P 60 85 25 40 0.625 SEDANG

23 Puti Pernanda Takia P 60 90 30 40 0.75 TINGGI

24 Putri Ramadhanisa Ningtyas P 65 80 15 35 0.429 SEDANG

25 Rahmah Putri Alinda P 50 85 35 50 0.7 TINGGI

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

26 Reyhan Boy Hutasuhut L 75 95 20 25 0.8 TINGGI

27 Siti Nadia P 60 85 25 40 0.625 SEDANG

28 Zadiah Azzahra P 65 90 25 35 0.714 TINGGI

29 Hadi Afriyansyah L 55 90 35 45 0.778 TINGGI

30 Muhammad Al Fatih L 55 90 35 45 0.778 TINGGI

31 Muhammad Bilal L 65 90 25 35 0.714 TINGGI

32 Zidan Fauzan L 60 95 35 40 0.875 TINGGI

JUMLAH 1860 2815 22.75

NILAI RATA-RATA 58.13 87.97 0.711

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Lampiran 7

Kunci Jawaban soal Pretest dan Posttest Siklus II

1. B

2. A

3. A

4. D

5. A

6. B

7. D

8. D

9. B

10. A

11. B

12. A

13. C

14. D

15. D

16. D

17. A

18. D

19. D

20. D

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MTs Darul Ma’arif

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII/II

Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit (2 pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman

Kompetensi Dasar :

1. Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman halal.

Indikator :

1.1 Menjelaskan dasar-dasar hukum makanan dan minuman yang halal

1.2 Menjelaskan pengertian makanan yang dihalalkan

1.3 Menjelaskan pengertian minuman yang dihalalkan

1.4 Menjelaskan pengertian makanan atau minuman yang subhat

1.5 Menyebutkan jenis-jenis makanan yang dihalalkan

1.6 Menyebutkan jenis-jenis minumn yang dihalalkan

1.7 Menjelaskan cara memperoleh makanan atau minuman yang halal

Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian makanan dan minuman yang dihalalkan

2. Siswa dapat mengidentifikasi jemis-jenis makanan dan minuman yang dihalalkan

Materi Pembelajaran : Makanan dan Minuman Halal

Model Pembelajaran : Discovery Learning

1. Langkah – langkah Pembelajaran

a. Pendahuluan

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru mengkondisikan kelas

(mengucapkan salam,

berdoa, dan mempersiapkan

buku / bahan ajar)

Siswa memulai

pembelajaran diawali

dengan salam, berdoa

atau membaca basmalah

Disiplin (dicipline )

Bertaqwa ( religioius)

Rasa Hormat

Komunikatif

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Melakukan apersepesi

dengan mengaitkan

pengalaman kuliner

memakan makanan dan

minuman yang halal atau

yang masih diragukan

kehalalannya

Siswa menjawab

pertanyaan

Bersahabat

Motivasi :

Guru menampilkan video

mengenai materi yang akan

diajarkan

Guru memberikan informasi

mengenai Tujuan yang akan

dicapai

Siswa menyimak video

yang ditampilkan oleh

guru

Siswa mendengarkan

penjelasan dan informasi

yang disampaikan oleh

guru

Perhatian (resfect)

Rasa ingin tahu

(curiosity)

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru menjelaskan pokok-

pokok materi yang diajarkan

Guru menginstruksikan

Siswa untuk membaca

literatur/referensi tentang

hukum Islam tentang

makanan dan minuman

Siswa mendengarkan

penjelasan guru

Siswa membaca

literatur/referensi

tentang hukum Islam

tentang makanan dan

minuman

perhatian ( respect)

Fokus

Tekun

Rasa ingin tahu

2) Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru membagi siswa menjadi 5

kelompok.

Guru memberikan tugas untuk

Siswa langsung

bergabung dengan

kelompok.

Masing-masing kelompok

Tekun

Respect

Fokus

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

didikusikan kepada setiap kelompok

Kel 1: Mengidentifikasi jenis-jenis

makanan yang dihalalkan

Kel 2: Mengidentifikasi jenis-jenis

minuman yang dihalalkan

Kel 3: Menjelaskan mengenai makanan

dan minuman subhat

Kel 4: Mengidentifikasi jenis-jenis

makanan yang dihalalkan

Kel 5: Mengidentifikasi jenis-jenis

minuman yang dihalalkan

Guru mengarahkan siswa untuk

memecahkan permasalahan.

Guru menginstruksikan kepada setiap

kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi didepan kelas.

mendiskusikan lembar

tugas yang telah diberikan

guru.

Setiap kelompok mencari

informasi dari berbagai

sumber belajar untuk

menyelesaikan

permasalahan yang

diberikan oleh guru.

Setiap siswa aktif dalam

mendiskusikan

permasalahan

Siswa mencari informasi

untuk menyelesaikan

permasalahan yg

diberikan guru

Siswa aktif berdiskusi\

Siswa mempresentasikan

hasil diskusi

Rasa ingin tahu

Cermat

Respect

Cerdas

Mandiri

Tanggung jawab

Saling menghargai

Displin

Percaya diri

3) Konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru mempersilahkan siswa

untuk bertanya tentang

materi yang belum difahami

oleh siswa

Guru menjawab dan memberi

penguatan dari apa yang

belum dipahami siswa

Guru bertanya kepada siswa

tentang materi yang baru saja

dipelajari

Siswa bertanya

mengenai materi yang

belum dipahami

Siswa menyimak

jawaban dan penguatan

yang disampaikan guru.

Siswa menjawab

pertanyaan guru

Rasa ingin tahu

(curiosity)

Keberanian (courage)

Rasa hormat dan

perhatian (resfect)

Komunikatif

Menyimak

Percaya diri

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

c. Penutup

Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter

Guru dan siswa

menyimpukan materi yang

telah disampaikan

Guru melakukan post test

untuk mengetahui apakah

siswa paham atau tidak

tentang materi yang telah

dipelajari

Guru memberi tindak lanjut

atau PR untuk mncari bahan

(materi) mengenai makanan

dan minuman halal untuk

dipelajari dirumah

Guru menutup pelajaran

dengan membaca hamdalah

dan mengucapkan salam

Siswa menyimpulkan

materi yang disampaikan

Siswa mempersiapkan

diri untuk menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

Siswa berdo’a dan

mengucapkan salam

Percaya diri dan

perhatian (resfect)

Respect

percaya diri dan

berani.

Religious

Rasa hormat

Sumber Belajar :

1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra

2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2

3. Al-Quran dan Terjemah

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen Soal

1. Menjelaskan dasar-dasar

hukum makanan dan minuman

yang halal

Tes Tertulis Essai

1) Tunjukanlah dalil

mengenai makanan dan

minuman yang halal

2) Jelaskan apa yang

Allah perinahkan

dalam surat Al-Maidah

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

ayat 88!

2. Menjelaskan pengertian

makanan dan minuman yang

dihalalkan

Tes Tertulis Uraian

3) Jelaskan pengertian

makanan dan minuman

yang dihalalkan?

4) Dalam mengkonsumsi

makan dan minuman,

kita tidak cukup hanya

memperhatikan halalnya

saja, tetapi juga harus

memperhatikan

thayyibnya

(baiknya),jelaskan

kenapa harus demikian!

5) Sebutkan beberapa

contoh makanan dan

minuman yang halal

tetapi tidak baik?

3. Menjelaskan pengertian

makanan dan minuman subhat Tes Tertulis Uraian

6) Apa yang di maksud

makanan dan minuman

subhat? Jelaskan!

4. Menyebutkan jenis-jenis

makanan dan minuman yang

dihalalkan

Tes Tertulis Essai

7) Sebutkan jenis-jenis

makanan yang

dihalalkan! Baik yang

alami ataupun olahan.

8) Sebutkan jenis-jenis

minuman yang

dihalalkan! Baik yang

alami ataupun olahan.

5. Menjelaskan cara memperoleh

makanan dan minuman yang

dihalalkan

Tes Tertulis Essai

9) Bagaimana cara

memperoleh makanan

dan minuman yang

dihalalkan!

10) Apa hukumnya jika

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

makanan dan minuman

yg diperoleh berasal

dari cara yang tidak

dibenarkan dalam

syari’at Islam?

Jakarta, 12 Februari 2015

Peneliti

( Chairul Anwar )

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

(RPP 2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MTs Darul Ma’arif

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII/II

Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit (2 Pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman

Kompetensi Dasar :

1. Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman haram.

Indikator :

1.1 Menjelaskan pengertian makanan yang diharamkan

1.2 Menyebutkan jenis-jenis makanan yang diharamkan

1.3 Menjelaskan pengertian minuman yang diharamkan

1.4 Menyebutkan jenis-jenis minuman yang diharamkan

Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian makanan dan minuman yang diharamkan

2. Siswa dapat mengidentifikasi jemis-jenis makanan dan minuman yang diharamkan

Materi Pembelajaran : Makanan dan Minuman haram

Metode Pembelajaran : Model Discovery Learning

1. Langkah – langkah Pembelajaran

a. Pendahuluan

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Apersepsi :

Guru mengkondisikan kelas

(mengucapkan salam,

berdoa, dan mempersiapkan

buku / bahan ajar)

Siswa memulai

pembelajaran diawali

dengan salam, berdoa

atau membaca basmallah

Disiplin (dicipline )

Bertaqwa ( religioius)

Rasa Hormat

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Motivasi :

Guru menjelaskan pokok-

pokok materi yang diajarkan

Guru menginstruksikan

Siswa untuk membaca

literatur/referensi tentang

hukum Islam tentang

makanan dan minuman

Siswa mendengarkan

penjelasan guru

Siswa membaca

literatur/referensi

tentang hukum Islam

tentang makanan dan

minuman

perhatian ( respect)

Fokus

Tekun

Rasa ingin tahu

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru menanyakan kepada

siswa sejauh mana siswa

mengetahui materi yang akan

diajarkan.

Guru menjelaskan pengertian

pengertian makanan dan

minuman yang haram

Siswa menjawab

pertanyaan dari guru

Siswa mendengarkan,

memperhatikan, dan

menyimak penjelasan

dari guru dengan fokus.

perhatian ( respect)

Fokus

Tekun

Rasa ingin tahu

Cermat

2) Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru membagi siswa menjadi 5

kelompok.

Guru memberikan tugas untuk

didikusikan kepada setiap kelompok

Kel 1: Mengidentifikasi jenis makanan

yang diharamkan

Kel 2: Mengidentifikasi jenis minuman

yang diharamkan

Siswa langsung

bergabung dengan

kelompok.

Masing-masing kelompok

mendiskusikan lembar

tugas yang telah diberikan

guru.

Setiap kelompok mencari

informasi dari berbagai

Tekun

Respect

Fokus

Rasa ingin tahu

Cermat

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Kel 3: Mengidentifikasi jenis makanan

haram yang olahan!

Kel 4: Mengidentifikasi jenis minuman

haram yang olahan

Kel 5: Mengidentifikasi jenis makanan

yang diharamkan

Guru mengarahkan siswa untuk

memecahkan permasalahan.

Guru menginstruksikan kepada setiap

kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi didepan kelas.

sumber belajar untuk

menyelesaikan

permasalahan yang

diberikan oleh guru.

Setiap siswa aktif dalam

mendiskusikan

permasalahan

Siswa mencari informasi

untuk menyelesaikan

permasalahan yg

diberikan guru

Siswa aktif berdiskusi

Siswa mempresentasikan

hasil diskusi

Respect

Cerdas

Mandiri

Tanggung jawab

Saling menghargai

Displin

Percaya diri

3) Konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru memberi tindakan

lanjut dan mempersilakan

siswa untuk menyimpulan

dari apa yang telah di

demonstrasikan siswa

(sebagai feedback)

Guru mempersilahkan siswa

untuk bertanya tentang

materi yang belum di ketahui

dan difahami oleh siswa

Guru menjawab dan memberi

penguatan dari apa yang

belum dipahami siswa

Guru bertanya kepada siswa

tentang materi yang baru saja

Siswa menyimak arahan

yang diberikan oleh guru

dan memberi kesimpulan

dari yang telah

didemonstrasikan.

Siswa bertanya

mengenai materi yang

belum dipahami

Siswa menyimak

jawaban dan penguatan

yang disampaikan guru

Siswa menjawab

pertanyaan guru

Rasa ingin tahu

(curiosity)

Keberanian (courage)

Rasa hormat dan

perhatian (resfect)

Tanggung jawab

(responsibility)

Komunikatif

Menyimak

Percaya diri

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

diajarkan

c. Penutup

Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk menyimpukan materi

yang telah disampaikan

Guru melakukan post test

untuk mengetahui apakah

siswa paham atau tidak

tentang materi yang telah

diajarkan

Guru menutup pelajaran

dengan membaca hamdallah

dan mengucapkan salam

Siswa menyimpulkan

materi yang disampaikan

Siswa mempersiapkan

diri untuk menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

Siswa berdo’a dan

mengucapkan salam

Percaya diri dan

perhatian (resfect)

Respect

percaya diri dan

berani.

Religious

Rasa hormat

Sumber Belajar :

1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra

2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2

3. Al-Quran dan Terjemah

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tekinik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Instrumen Soal

1. Menjelaskan pengertian dan

jenis-jenis makanan yang haram

2. Mengetahui pengertian dan

jenis-jenis makanan yang haram

Tes Tertulis

Tes tertulis

Essai

Tes uraian

Essai

Tuliskan dalil

mengenai

makanan dan

minuman yang

haram?

Jelaskan

pengertian

makanan

haram?

Sebutkan

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

3. Menjelaskan pengertian dan

jenis-jenis minuman yang haram

4. Mengetahui pengertian dan

jenis-jenis minuman yang haram

Tes Tertulis

Tes tertulis

Essai

Essai

jenis-jenis

makanan yang

haram!

Jelaskan

pengertian

minuman

haram?

Sebutkan

jenis-jenis

makanan yang

haram?

Jakarta, 5 Maret 2015

Peneliti

( Chairul Anwar)

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

(RPP 3)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MTs Darul Ma’arif

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII/II

Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit (2 Pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman

Kompetensi Dasar :

1. Menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan.

Indikator :

1.1 Menjelaskan pengertian binatang yang halal untuk dimakan.

1.2 Menyebutkan jenis-jenis binatang yang halal untuk dimakan.

1.3 Menjelaskan pengertian binatang yang haram untuk dimakan.

1.4 Menyebutkan jenis-jenis binatang yang haram untuk dimakan.

Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian binatang yang dihalalkan dan diharamkan untuk

dimakan

2. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis binatang yang dihalalkan dan diharamkan untuk

dimakan

Materi Pembelajaran : Binatang yang halal dan yang haram

Metode Pembelajaran : Model Discovery Learning

1. Langkah – langkah Pembelajaran

a. Pendahuluan

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru mengkondisikan kelas

(mengucapkan salam,

berdoa, dan mempersiapkan

Siswa memulai

pembelajaran diawali

dengan salam, berdoa

Disiplin (dicipline )

Bertaqwa ( religioius)

Rasa Hormat

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

buku / bahan ajar)

Melakukan apersepesi

dengan mengaitkan

pengalaman kuliner

memakan daging binatang

yang halal atau yang masih

diragukan kehalalannya

atau membaca basmalah

Siswa mendengarkan

dan perwakilan siswa

menceritakan

pengalamannya

Komunikatif

Bersahabat

Motivasi :

Guru menampilkan video

mengenai materi yang akan

diajarkan

Guru memberikan informasi

mengenai Tujuan yang akan

dicapai

Siswa menyimak video

yang ditampilkan oleh

guru

Siswa mendengarkan

penjelasan dan informasi

yang disampaikan oleh

guru

Perhatian (resfect)

Rasa ingin tahu

(curiosity)

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru menjelaskan pokok-

pokok materi yang diajarkan

Guru menginstruksikan

Siswa untuk membaca

literatur/referensi tentang

hukum Islam tentang

makanan dan minuman

(binatang halal/haram

dikonsumsi)

Siswa mendengarkan

penjelasan guru

Siswa membaca

literatur/referensi

tentang hukum Islam

tentang makanan dan

minuman

perhatian ( respect)

Fokus

Tekun

Rasa ingin tahu

2) Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru membagi siswa menjadi 5

kelompok.

Siswa langsung

bergabung dengan

Tekun

Respect

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Guru memberikan tugas untuk

didikusikan kepada setiap kelompok

Kel 1: Mengidentifikasi jenis-jenis

makanan atau binatang yang haram

dimakan menurut surat Al-Maidah ayat 3

Kel 2: Mengidentifikasi binatang yang

diperintahkan untuk dibunuh dalam hadis

yang diriwayatkan oleh Muslim

Kel 3: menjelaskan isi kandungan yang

terkandung dalam surat An-Nahl ayat

115

Kel 4: Mengidentifikasi jenis-jenis

binatang yang halal dimakan

Kel 5: Mengidentifikasi jenis-jenis

binatang yang haram dimakan

Guru mengarahkan siswa untuk

memecahkan permasalahan.

Guru menginstruksikan kepada setiap

kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi didepan kelas.

kelompok.

Masing-masing kelompok

mendiskusikan lembar

tugas yang telah diberikan

guru.

Setiap kelompok mencari

informasi dari berbagai

sumber belajar untuk

menyelesaikan

permasalahan yang

diberikan oleh guru.

Setiap siswa aktif dalam

mendiskusikan

permasalahan

Siswa mencari informasi

untuk menyelesaikan

permasalahan yg

diberikan guru

Siswa aktif berdiskusi

Siswa mempresentasikan

hasil diskusi

Fokus

Rasa ingin tahu

Cermat

Respect

Cerdas

Mandiri

Tanggung jawab

Saling menghargai

Displin

Percaya diri

3) Konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru mempersilahkan siswa

untuk bertanya tentang

materi yang belum difahami

oleh siswa

Guru menjawab dan memberi

penguatan dari apa yang

belum dipahami siswa

Siswa bertanya

mengenai materi yang

belum dipahami

Siswa menyimak

jawaban dan penguatan

yang disampaikan guru.

Rasa ingin tahu

(curiosity)

Keberanian (courage)

Rasa hormat dan

perhatian (resfect)

Komunikatif

Menyimak

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Guru bertanya kepada siswa

tentang materi yang baru saja

dipelajari

Siswa menjawab

pertanyaan guru

Percaya diri

c. Penutup

Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter

Guru dan siswa

menyimpukan materi yang

telah disampaikan

Guru melakukan post test

untuk mengetahui apakah

siswa paham atau tidak

tentang materi yang telah

dipelajari

Guru memberi tindak lanjut

atau PR untuk mncari bahan

(materi) mengenai makanan

dan minuman halal untuk

dipelajari dirumah

Guru menutup pelajaran

dengan membaca hamdalah

dan mengucapkan salam

Siswa menyimpulkan

materi yang disampaikan

Siswa mempersiapkan

diri untuk menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

Siswa berdo’a dan

mengucapkan salam

Percaya diri dan

perhatian (resfect)

Respect

percaya diri dan

berani.

Religious

Rasa hormat

Sumber Belajar :

1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra

2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2

3. Al-Quran dan Terjemah

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tekinik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Instrumen Soal

1. Menjelaskan pengertian

binatang yang halal untuk

dimakan.

Tes Tertulis

Tes Uraian

Jelaskan

pengertian

binatang yang

halal?

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

2. Menyebutkan jenis-jenis

binatang yang halal untuk

dimakan

3. Menjelaskan pengertian

binatang yang haram

untuk dimakan.

4. Menyebutkan jenis-jenis

binatang yang haram

untuk dimakan.

Tes Tertulis

Tes tertulis

Tes Tertulis

Tes uraian

Essai

Essai

Sebutkan jenis-

jenis binatang

yang halal?

Jelaskan

pengertian

binatang yang

haram?

Sebutkan jenis-

jenis binatang

yang haram?

Jakarta, 19 Maret 2015

Peneliti

( Chairul Anwar )

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

(RPP 3)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Madrasah : MTs Darul Ma’arif

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas / Semester : VIII (delapan) / II (genap)

Alokasi Waktu : 4 X 40 menit (2 Pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman

Kompetensi Dasar :

1. Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal

2. Menjelaskan akibat buruk yang ditimbulkan jika tidak mengindahkan halal dan haram

3. Hikmah adanya halal dan haram dalam makanan dan minuman

Indikator :

1.1 Menunjukan kegunaan mengkonsumsi makanan atau minuman yang dihalalkan bagi

kesehatan tubuh

1.2 Menunjukan kegunaan mengkonsumsi makanan atau minuman yang dihalalkan bagi

kesehatan mental

2.1 Menunjukan akibat buruk mengkonsumsi makanan atau minuman yang dihalalkan

berkaitan dengan fisik (badan jasmani)

2.2 Menunjukan akibat buruk mengkonsumsi makanan atau minuman yang dihalalkan

berkaitan dengan akal dan kejiwaan

3.1 Menunjukan hikmah adanya halal dan haram dalam makanan dan minuman

Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman yang

dihalalkan

2. Siswa dapat menjelaskan akibat buruk yang didapat jika tidak mengindahkan halal dan

haram

3. Siswa dapat menjelaskan hikmah adanya halal dan haram dalam makanan dan minuman

Materi Pembelajaran : Makanan dan minuman Halal

Metode Pengajaran : 1. Ceramah

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

2. Model Discovery Learning

1. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

a. Pendahuluan

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru mengkondisikan kelas

(mengucapkan salam,

berdoa, dan mempersiapkan

buku / bahan ajar)

Melakukan apersepesi

dengan mengaitkan

pengalaman manfaat yang

didapat dari hasil memakan

makanan yang halal

Siswa memulai

pembelajaran diawali

dengan salam, berdoa

atau membaca basmalah

Siswa menjawab

pertanyaan

Disiplin (dicipline )

Bertaqwa ( religioius)

Rasa Hormat

Komunikatif

Bersahabat

Motivasi :

Guru menampilkan video

mengenai materi yang akan

diajarkan

Guru memberikan informasi

mengenai Tujuan yang akan

dicapai

Siswa menyimak video

yang ditampilkan oleh

guru

Siswa mendengarkan

penjelasan dan informasi

yang disampaikan oleh

guru

Perhatian (resfect)

Rasa ingin tahu

(curiosity)

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru menjelaskan pokok-

pokok materi yang diajarkan

Guru menginstruksikan

Siswa untuk membaca

literatur/referensi tentang

hukum Islam tentang

makanan dan minuman

Siswa mendengarkan

penjelasan guru

Siswa membaca

literatur/referensi

tentang hukum Islam

tentang makanan dan

minuman

perhatian ( respect)

Fokus

Tekun

Rasa ingin tahu

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

2) Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru membagi siswa menjadi 5

kelompok.

Guru memberikan tugas untuk

didikusikan kepada setiap kelompok

Kel 1: Mengidentifikasi manfaat

mengkonsumsi makanan dan minuman

yang dihalalkan bagi kesehatan tubuh

Kel 2: Mengidentifikasi manfaat

mengkonsumsi makanan dan minuman

yang dihalalkan bagi kesehatan mental!

Kel 3: Mengidentifikasi akibat buruk

mengkonsumsi makanan dan minuman

yang haramkan berkaitan dengan Fisik

(badan jasmani)

Kel 4: Mengidentifikasi akibat buruk

mengkonsumsi makanan dan minuman

yang haramkan berkaitan dengan akal

dan kejiwaan

Kel 5: Jelaskan isi kandungan yang

terkandung dalam hadis yang

diriwayatkan oleh Muslim mengenai

ibadah yang ditolak jika meminum

makanan haram!

Guru mengarahkan siswa untuk

memecahkan permasalahan

Guru menginstruksikan kepada setiap

kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi didepan kelas.

Siswa langsung

bergabung dengan

kelompok.

Masing-masing kelompok

mendiskusikan lembar

tugas yang telah diberikan

guru.

Setiap kelompok mencari

informasi dari berbagai

sumber belajar untuk

menyelesaikan

permasalahan yang

diberikan oleh guru.

Setiap siswa aktif dalam

mendiskusikan

permasalahan

Siswa mencari informasi

untuk menyelesaikan

permasalahan yg

diberikan guru

Siswa aktif berdiskusi

Siswa mempresentasikan

hasil diskusi

Tekun

Respect

Fokus

Rasa ingin tahu

Cermat

Respect

Cerdas

Mandiri

Tanggung jawab

Saling menghargai

Displin

Percaya diri

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

3) Konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru mempersilahkan siswa

untuk bertanya tentang

materi yang belum difahami

oleh siswa

Guru menjawab dan memberi

penguatan dari apa yang

belum dipahami siswa

Guru bertanya kepada siswa

tentang materi yang baru saja

dipelajari

Siswa bertanya

mengenai materi yang

belum dipahami

Siswa menyimak

jawaban dan penguatan

yang disampaikan guru.

Siswa menjawab

pertanyaan guru

Rasa ingin tahu

(curiosity)

Keberanian (courage)

Rasa hormat dan

perhatian (resfect)

Komunikatif

Menyimak

Percaya diri

c. Penutup

Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter

Guru dan siswa

menyimpukan materi yang

telah disampaikan

Guru melakukan post test

untuk mengetahui apakah

siswa paham atau tidak

tentang materi yang telah

dipelajari

Guru memberi tindak lanjut

atau PR untuk mncari bahan

(materi) mengenai makanan

dan minuman halal untuk

dipelajari dirumah

Guru menutup pelajaran

dengan membaca Hamdalah

dan mengucapkan salam

Siswa menyimpulkan

materi yang disampaikan

Siswa mempersiapkan

diri untuk menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

Siswa berdo’a dan

mengucapkan salam

Percaya diri dan

perhatian (resfect)

Respect

percaya diri dan

berani.

Religious

Rasa hormat

Sumber Belajar :

Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra

2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2

3. Al-Quran dan Terjemah

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tekinik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Instrumen Soal

1. Menunjukan kegunaan

mengkonsumsi makanan atau

minuman yang dihalalkan bagi

kesehatan tubuh

2. Menunjukan kegunaan

mengkonsumsi makanan atau

minuman yang dihalalkan bagi

kesehatan mental

3. Menunjukan akibat buruk

mengkonsumsi makanan atau

minuman yang dihalalkan

berkaitan dengan fisik (badan

jasmani)

4. Menunjukan akibat buruk

mengkonsumsi makanan atau

minuman yang dihalalkan

berkaitan dengan akal dan

kejiwaan

5. Menunjukan hikmah adanya

halal dan haram dalam makanan

dan minuman

Tes

Tertulis

Tes

Tertulis

Tes

tertulis

Tes

Tertulis

Tes

Tertulis

Tes Uraian

Tes uraian

Tes uraian

Tes uraian

Tes uraian

1. Apa manfaat yang didapat

bagi tubuh kita jika

mengkonsumsi makanan

dan minuman halal?

2. Apa manfaat yang didapat

bagi mental (ruhani) kita

jika mengkonsumsi

makanan dan minuman

halal?

3. Sebutkan akibat buruk

bagi bdan jasmani kita jika

mengkonsumsi makanan

dan minuman haram!

4. Sebutkan akibat buruk

bagi mental rohani kita

jika mengkonsumsi

makanan dan minuman

haram!

5. Sebutkan 3 hikmah

adanya halal dan haram

dalam makanan dan

minuman!

Jakarta, 16 April 2015

Peneliti

( Chairul Anwar )

Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Lampiran 9

Materi RPP

A. Makanan yang Halal

Makanan yang halal ialah makanan yang dibolehkan untuk dimakan menurut

ketentuan syari’at Islam. segala sesuatu baik berupa tumbuhan, buah-buahan ataupun

binatang pada dasarnya adalah hahal dimakan, kecuali apabila ada nash Al-Quran atau Al-

Hadits yang menghatamkannya. Ada kemungkinan sesuatu itu menjadi haram karena

memberi mengandung mudharat atau bahaya bagi kehidupan manusia.

Allah berfirman:

Artinya:

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan

janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu

adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah [2]: 168).

Dari dua ayat di atas maka jelaslah bahwa makanan yang dimakan oleh seorang Muslm

hendaknya memenuhi 2 syarat, yaitu:

a. Halal, artinya diperbolehkan untk dimakan dan tidak dilarang oleh hukum syara’

b. Baik, artinya makanan itu bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan.

Dengan demikian “halal” itu ditinjau dari Islam sedangkan “baik” ditinjau dari ilmu

kesehatan.

Dalam Islam, halalnya suatu makanan harus meliputi tiga hal, yaitu:

a. Halal karena dzatnya. Artinya, enda itu memang tidak dilarang oleh hukum syara’,

seperti nasi, susu, telor, dan lain-lain.

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

b. Halal cara mendapatkannya. Artinya sesuatu yang halal itu harus diperoleh dengan cara

yang halal pula. Sesuatu yang halal tetapi cara medapatkannya tidak sesuatu dengan

hukum syara’ maka menjadi haramlah ia. Sebagaimana, mencuri, menipu, dan lain-lain.

c. Halal karena proses/cara pengolahannya. Artinya selain sesuatu yang halal itu harus

diperoleh dengan cara yang halal pula. Cara atau proses pengolahannya juga harus benar.

Hewan, seperti kambing, ayam, sapi, jika disembelih dengan cara yang tidak sesuai

dengan hukum Islam maka dagingnya menjadi haram.

Ketentuan-ketentuan makanan yang halal dan yang haram telah dijelaskan oleh

Rasulullah melalui sabdanya, yang artinya:

Rasulullah SAW ditanya tentang minyak sanin, keju dan kulit binatang yang dipergunakan untuk

perhiasan atau tempat duduk. Rasulullah SAW bersabda: Apa yang dihalalkan oleh Allah dalam

Kitab-Nya adalah halal dan apa yang diharamkan Allah di dalam Kitab-Nya adalah haram, dan

apa yang didiamkan (tidak diterangkan), maka barang itu termasuk yang dimaafkan”. (HR. Ibnu

Majah dan Turmudzi).

Selanjutnya, Allah Swt berfirman:

Artinya:

(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati

tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka

mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan

menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang

buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan

mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah

orang-orang yang beruntung. (QS. Al-A’raf [7]: 157)

Berdasarkan firman Allah dan hadits Nabi SAW, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis

makanan yang halal ialah:

1. Semua makanan yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan.

2. Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

3. semua makanan yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani

dan tidak merusak akal, moral, dan aqidah.

B. MINUMAN YANG HALAL

Minuman yang halal ialah minuman yang boleh diminum menuerut syari’at Islam. Adapun

minuman yang halal pada haris besarnya dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:

1. Semua jenis air atau cairan yang tidak membahayakan bagi kehidupan manusia baik

membahayakan dari segi jasmani, akal, jiwa maupun aqidah.

2. Air atau cairan yang tidak memabukkan walaupun sebelumnya telah memabukkan

seperti arak yang telah berubah menjadi cuka.

3. Air atau ciran itu bukan berupa benda najis atau benda suci yang terkena najis

(mutanajis).

4. Air atau cairan yang suci itu didaatkan dengan cara-cara yang halal yang tidak

bertentangan dengan ajaran Agama Islam.

C. Manfaat mengonsumsi makanan dan minuman yang halal

Seseorang yang sudah terbiasa mengonsmsi makanan dan minuman yang halal, maka

dirinya akan emmperoleh manfaat, di antaranya adalah:

a. Terjaga kesehatnnya sehingga dapat mempertahankan hidupnya sampai denan batas yang

ditetapkan Allah Swt

b. Mendapat ridha Allah Swt karena memilih jenis makanan dan minuman yang halal

c. Memiliki akhlaqul karimah karena telah menaati perintah Allah Swt sekaligus terhindar

dari akhlak madzmumah (tercela)

Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

D. Makanan yang Haram

Haram artinya dilarang, jadi makanan yang haram adalah makanan yang dilarang oleh

syara’ untuk dimakan. Setiap makanan yang dilarang oleh syara’ pasti ada bahayanya dan

meninggalkan yang dilarang syara’ pasti ada faidahnya dan mendapat pahala. Berikut adalah

jenis-jenis makanan yang termasuk diharamkan:

1. Semua makanan yang disebutkan dalam firman Allah surat Al-Maidah ayat 3 dan Al-

An’am ayat 145 :

Artinya:

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih

atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang

diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu)

yang disembelih untuk berhala. (QS. Al-Maidah [5]: 3)

Artinya:

Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang

diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau

Page 132: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang

yang disembelih atas nama selain Allah. Barang siapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia

tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-An’am [6]: 145)

Dari dua ayat diatas, terdapat beberapa jenis barang yang terang-terang diharamkan, yaitu:

Bangkai (kecuali bangkai ikan dan belalang), darah (kecuali hati dan limpa), daging hewan yang

disembelih ata nama selain Allah Swt), binatang yang mati tercekik, terpukul, terjatuh, karena

ditanduk binatang lain, diterkam oleh binatang buas, dan yang disembelih untuk berhala.

2. Semua makanan yang keji, yaitu yang kotor, menjijikan.

Firman Allah:

Artinya:

(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati

tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan

yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi

mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang

dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka[574]. Maka orang-

orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang

terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung.

(QS. Al-A’raf [7]: 157)

Page 133: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

3. Semua jenis makanan yang dapat mendatangkan mudharat terhadap jiwa, raga, akal,

moral dan aqidah.

Firman Allah:

Artinya:

Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun

yang tersembunyi (akibatnya), dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang

benar. (QS. Al-A’raf [7]: 33).

4. Bagian berupa daging. Tulang atau apa saja yang dipotong dari binatang yang masih

hidup.

Sabda Nabi Saw, artinya:

“Daging yang dipotong dari binatang yang masih hidup, maka yang terpotong itu

termasuk bangkai”. (HR. Ahmad)

5. Makanan yang didapat dengan cara yang tidak halal seperti makanan hasil curian,

rampasan, korupsi, riba dan cara-cara lain yang dilarang agama.

E. Minuman yang Haram

Minuman yang aram adalah mnuman yang tidak boleh diminum karena dilarang oleh

syariat Ilsam. Adapun jenis minuman yang haram tersebut pada garis besarnya dapat dibagi

menjadi tiga macam, yaitu:

1. Semua minuman yang memabukkan atau apabila diminum menimbulkan mudharat dan

merusak badan, akal, jiwa, moral dan aqidah seperti arak, khamar, dan sejenisnya.

Allah berfirman

Page 134: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Artinya:

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat

dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari

manfaatnya. (QS. Al-Baqarah [2]: 219)

Dalam ayat lain Allah berfirman:

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)

berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka

jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah[5] : 90)

Nabi SAW bersabda, artinya:

Sesuatu yang memabukkan dalam keadaan banyak, maka dalam keadaan sedikit juga tetap

haram. (HR An-Nasa’i, Abu Dawud dan Turmudzi).

2. Minuman dari benda najis atau benda yang terkena najis.

3. Minuman yang didapatkan dengan cara-cara yang tidak halan atau yang bertentangan

dengan ajaran Islam.

Selain dari makanan dan minuman yang halal dan yang haram ada pula makanan dan

minuman yang dimakruhkan, artinya sebaiknya tidak dimakan dan tidak diminum karena lebih

Page 135: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

banya mengandung madharatnya dari pada manfaatnya. Contoh, petai, jengkol, bawang.

Sementara itu untuk rokok, terdapat kontroversi, ada yang menyatakan haram dan ada pula yang

menghukuminya makruh.

F. AKIBAT BURUK DARI MAKANAN DAN MINUMAN YANG HARAM

Apabila manusia memakan makanan dan meminum minuman yang haram maka akan

menimbulkan akibat buruk baik manusia itu sendiri baik terhadap pribadinya maupun terhadap

orang lain atau masyarakat bahwaka terhadap lingkungannya. Di antara akibat buruk dari

makanan dan miuman yang haram adalah:

1. Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan Allah Swt. Rasulullah

Saw bersabda yang artinya:

Dari Abu Hurairah R.a. ia berkata:

“Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah Saw adalah Dzat Yang Maha Baik, tidak mau

menerima kecuali yang baik dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang mukmin

sesuai dengan yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman: Hai Para Rasul,

makanlah dari amaknan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shalih, Allah Swt berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang kami berikan

kepada kamu sekalian…” (HR. Muslim)

2. Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa (terutama minuman keras yang

mengandung alkohol), seperti:

a. Kecerdasan menurun

b. Cenderung lupa dan melakukan hal-hal yang negatif

c. Senang menyendiri dan melamun

d. Semangat kerja berkurangn

3. Makan dan minuman yang haram dapat membahayakan kesehatan

4. Makanan dan minuman yang haram memubadirkan harta

5. Menimbulkan permusuhan dan kebencian

6. Menghalangi mengingat Allah

Allah berfirman:

Page 136: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Artinya:

Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara

kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah

dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS. Al-Maidah[5]

: 91)

Di Indonesia sudah ada Majlis Ulama Indonesia yang memiliki Lembaga Pengawasan Obat dan

Makanan (LPOM). Tugas dari LPOM adalah mengkaji dan mengawasi makanan dan minuman

yang beredar di ndonesia, apakah telah memenuhi syarat atau tidak. Seminggu Umat Islam akan

mendapat ketenangan dalam mengonsumsesi makanan dan minuman.

Page 137: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen

: FITK-FR-LABF-027

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi:

: 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

OBSERVASI MADRASAH

A. IDENTITAS SEKOLAH/MADRASAH

Nama Madrasah : MTs. Darul Maarif

Tahun Berdiri : 1956

Alamat Madrasah : Jl Rs. Fatmawati No.45, Cilandak Jakarta Selatan 12140

B. DATA ROMBONGAN BELAJAR (ROMBEL) DAN GURU

NO MATA

PELAJARAN KLS

JUMLAH ROMBEL

NAMA GURU PENGAMPU

PEND.

TERAKHIR

TAHUN

MULAI

MENGAJAR

1 Al-Qur’an-

Hadits

1 2 DRS.H.Abdul Alim S1 2001 2 2

3 2

2 Aqidah Akhlak 1 2

Marwani.DRA S1 1986 2 2 3 2

3 Fiqih 1 2

Sri Komaryati S.Ag S1 1987 2 2 3 2

4 Sejarah

Kebudayaan

Islam

1 2 Badruzaman S.Pdi S1 1986 2 2

Marwani.DRA 3 2

5 Bahasa Arab 1 2

Nurhidayat S.Ag S1 2004 2 2 3 2

6 Bahasa Inggris 1 2

DRA.Hj.Hasidah S1 1991 2 2 3 2

7 Ilmu

Pengetahun

Sosial

1 2 Sutamto, S.Pd.I S1 2005 2 2

3 2

8 Matematika

1 2 H.Rosyidul Anam

S.Pd S1 1988

2 2

3 2 Asep Iffan

A.M.M.Pd S2 2005

9 Ilmu

Pengetahuan

Alam

1 2 Nurul Ulfa, S.Pd S1

2 2

Nur’aini, S.Pd 3 2

10 Seni Budaya 1 2

H.Muthohar.SQ S1

2 2 3 2 S1 2003

11 Bahasa

Indonesia

1 2 Maryani D3 1989 2 2 Ika Mustikawati,

S.Pd S1 2005

3 2

Page 138: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

12 TIK 1 2

H.A.Syauqi M.

S.KOM S1 1996 2 2

3 2

13 PPKN 1 2

Wahyu Purnomo SE S1 2003 2 2 3 2

14 PenJasKes 1 2

Ayip Muhammad D3 2 2 3 2

15 PLKJ 1 2

Lili Nurlinda Sari

S.Psi S1 2 2

3 2

16 KTK 9 2 Hj.Umu Cholifah,

S.Pd S1

C. LAIN-LAIN NO SARANA PENDUKUNG KET

1 Masjid/Musholla √

2 Perpustakaan √

3 Lapangan Olah Raga √

4 Alat-alat Kesenian √

5 Alat-alat Keterampilan √

6 Laboratorium M-IPA x

7 Laboratorium Komputer √

Keterangan: Tanggal, 3 Februari 2015

* Gunakan kertas tambahan bila diperlukan Mengetahui, ** Beri tanda (checklist) bila ada/tersedia

di sekolah/madrasah lokasi PPKT

Observer Kepala Sekolah/Madrasah

(Chairul Anwar) (H. Antung Abdullah)

NO SARANA PENDUKUNG KET

1 Pramuka x

2 Palang Merah x

3 Pengajuan Siswa/Lembaga Dakwah Siswa √

4 Buletin/Majalah Sekolah x

5 Seni Musik (Marawis) √

6 Seni Lukis/Kaligrafi √

7 Olah Raga (Termasuk Bela Diri) √

8 Futsal √

9 PASKIBRA √

10 Saman √

11 BTQ √

12 Muhadoroh √

PERHATIAN: Form ini diserahkan kepada Laboratorium Pembelajaran

FITK

Page 139: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Lampiran 11

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

Kegiatan Pembelajaran Fiqih Dengan Menerapkan

Metode Pembelajaran Discovery Learning

Nama sekolah : MTs. Darul Ma’arif

Tahun pelajaran : 2014/2015

Kelas/semester : VIII/2

Materi pokok : Makanan dan minuman

Siklus : 1

Observer : Hj. Sri Komariyati S.Ag

Hari, Tanggal : Kamis, 12 Februari 2015

Berilah tanda chek list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda!

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

No Aspek yang di observasi Ket Nilai

Ada Tidak SB B C K SK

1 Mengkondisikan situasi

pembelajaran dan kesiapan siswa

untuk mengikuti proses

pembelajaran

2 Apersepsi √ √

3 Membangkitkan minat atau rasa

ingin tahu siswa (motivasi) √

4 Menyampaikan tujuan dan

indikator yang ingin dicapai √

5 Penggunaan media atau alat

pembelajaran yang sesuai dengan

indikator bahan ajar

Page 140: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

6 Penjelasan model pembelajaran

discovery learning √

7 Pemusatan perhatian siswa

terhadap proses pembelajaran √

8 Teknik menjelaskan/penyampaian

materi √

9 Pengelolaan KBM dengan model

pembelajaran discovery learning √

10 Pemberian kesempatan kepada

siswa untuk bertanya dan

mengungkapkan jawaban

11 Antusias siswa terhadap jawaban

yang diberikan √

12 Keterampilan menerangkan

kembali atau menyimpulkan

materi pembelajaran

13 Kemampuan memberikan

evaluasi pembelaaran yang sesuai

dengan indikator yang ingin

dicapai.

Observer,

Hj. Sri Komariyati, S.Ag

Page 141: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Lampiran 12

CATATAN LAPANGAN

Siklus : I

Hari/tanggal : kamis, 12 Maret 2015

AKTIVITAS SISWA

1. Melaksanakan tes awal (pre-test) sebanyak 32 siswa/i yang semuanya hadir dalam kelas

2. Memberikan pertanyaan seputar materi yang akan disampaikan dan hanya satu orang yang

menjawab yaitu Nasrudin

3. Mendengarkan materi pembelajaran dan hanya sebagian siswa yang mendengarkan

4. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan mencari informasi pada referensi yang

tersedia.

5. Dalam mempresentasikan hasil pencarian informasi masih banyak siswa yang belum

berani untuk mengutarakan jawabannya.

6. aktif bertanya seperti Nasrudin, Muhammad Bilal, Ainun Jariyah dan Zidan Fauzan

7. Melaksanakan tes akhir (postes) semua siswa dapat melaksanakan tes akhir.

AKTIFITAS GURU

1. guru memperkenalkan diri sambil mengenal satu persatu peserta didik, kemudian masuk ke

materi umum namun belum dapat menguasai peserta didik seluruhnya karena masih dalam

proses adaptasi sehingga belum bisa maksimal dalam mengkondisikan kelas.

2. guru belum dapat memusatkan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran sehingga

kondisi belum kondusif

3. pelaksanaan discovery learning belum optimal

PROSES PEMBELAJARAN

1. pelaksanaan proses pembelajaran masih belum kondusif karena siswa masih dalam proses

adaptasi.

2. model pembelajaran discovery learning pun masih belum optimal yaitu masih banyak yang

malas mencari informasi di buku

3. siswa masih takut untuk mengemukakan jawabannya

Page 142: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Lampiran 13

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

Kegiatan Pembelajaran Fiqih Dengan Menerapkan

Model Pembelajaran Discovery Learning

Nama sekolah : MTs. Darul Ma’arif

Tahun pelajaran : 2014/2015

Kelas/semester : VIII/2

Materi pokok : Makanan dan minuman

Siklus : Dua

Observer : Hj. Sri Komariyati S.Ag

Hari, Tanggal : Kamis, 26 Maret 2015

Berilah tanda chek list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda!

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

No Aspek yang di observasi Ket Nilai

Ada Tidak SB B C K SK

1 Mengkondisikan situasi

pembelajaran dan kesiapan siswa

untuk mengikuti proses

pembelajaran

2 Apersepsi √ √

3 Membangkitkan minat atau rasa

ingin tahu siswa (motivasi) √

4 Menyampaikan tujuan dan

indikator yang ingin dicapai √

5 Penggunaan media atau alat

pembelajaran yang sesuai dengan

indikator bahan ajar

6 Penjelasan model pembelajaran √ √

Page 143: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

discovery learning

7 Pemusatan perhatian siswa

terhadap proses pembelajaran √

8 Teknik menjelaskan/penyampaian

materi √

9 Pengelolaan KBM dengan model

discovery learning √

10 Pemberian kesempatan kepada

siswa untuk bertanya dan

mengungkapkan jawaban

11 Antusias siswa terhadap jawaban

yang diberikan √

12 Keterampilan menerangkan

kembali atau menyimpulkan

materi pembelajaran

13 Kemampuan memberikan

evaluasi pembelaaran yang sesuai

dengan indikator yang ingin

dicapai.

Observer,

Hj. Sri Komariyati S.Ag

Page 144: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Lampiran 14

Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik siklus I

NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI

I Pra Pembelajaran

Tempat duduk masing-

masing siswa

Siswa menempati tempat duduk

yang telah disesuaikan oleh guru

sesuai kelompok belajarnya

Kesiapan Menerima

pembelajaran

Sebagian siswa siap dan sebagian

lagi belum siap menerima

pelajaran, karena sebagian siswa

yang belum siap tidak langsung

mengeluarkan buku dan LKS,

namun harus diminta dulu oleh

guru.

Aplikasi Strategi Discovery Learning

II Kegiatan Membuka

Pelajaran

Stimulation (pemberian rangasangan)

Mendengarkan penjelasan

tentang kompetensi yang

hendak dicapai

Sebagian besar siswa

mendengarkan, namun sebagian

kecilnya terlihat cuek, dan

mengobrol dengan temannya.

Pemutaran video tentang

makanan dan minuman halal

dan haram

Semua siswa memperhatikan

Menjawab Pertanyaan atau

persoalan yang diberikan

Guru

Beberapa siswa yang ditanya

mampu untuk menjawab

pertanyaan atau persoalan namun

ada juga yang tidak bisa

menjawab.

Page 145: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Membaca buku atau sumber

lainnya

Hampir seluruh siswa membaca

buku, namun msh ada sebagian

kecil siswa yang cuek.

III Kegiatan Inti Pembelajaran

Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

Mengidentifikasi masalah

yang relefan dengan materi

kemudian memberikan

pernyataan ataupun

pertanyaan

Masing-masing kelompok

memberikan memberikan

pernyataan

Pengngumpulan dan pengolahan data (informasi)

Mengumpulkan Informasi

Siswa berusaha mencari

informasi dari buku yang mereka

bawa juga dari hand out yang

diberikan guru untuk mencari

jawaban atas pertanyaan yang

diberikan oleh peneliti, kemudian

mereka mendiskusikannya,

setelah selesai setiap kelompok

menunjuk wakilnya untuk

mempresentasikan hasil

diskusinya.

Interaksi Guru dan Siswa

Dalam mengaplikasikan

metode Discovery Learning

guru berperan sebagai

pembimbing dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk

belajar secara aktif

Keterlibatan dalam kegiatan

belajar

Semua siswa terlibat dalam

kegiatan belajar.

Menarik Kesimpulan

Memberikan kesimpulan Hanya ada dua kelompok yang

memberikan kesimpulan tentang

Page 146: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

materi yang telah dipelajari

Pemanfaatan Media

Pembelajaran/Sumber

Belajar

Interaksi antara siswa dan

media pembelajaran yang

digunakan guru

Selain menggunakan sumber

belajar berupa buku dan LKS,

guru juga menggunakan media

pembelajaran yang dibantu

dengan alat infokus, sehingga

guru dapat menampilkan sesuatu

yang menarik minat siswa. Dan

dalam pengamatan peneliti terjadi

interaksi antara siswa dengan

media yang ditampilkan guru.

Partisipasi pada saat proses

icebreaking

Pada pertemuan pertama ini siswa

difokuskan pada materi yang

didiskusikan, sehingga sumber

belajar diskusi terdapat pada buku

dan LKS, Media pembelajaran

yang ditampilkan melalui infokus

hanya sebatas ice breaking, dan

pada saat menampilkan ice

breaking, terlihat seluruh siswa

sangat antusias.

Ketekunan dalam

mempelajari sumber belajar

yang ditentukan guru

Sebagian besar siswa tekun dalam

mempelajari sumber belajar yang

ditentukan guru, terlihat hanya

beberapa siswa yang tidak serius

diskusi, sedangkan sebagian

besarnya serius untuk

mendiskusikan materi.

Page 147: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Penilaian Proses

Mengerjakan tugas/latihan

yang diberikan guru

Sebagian besar siswa

mengerjakan tugas/latihan yang

diberikan guru dengan tepat

waktu, hanya sebagian kecil yang

tidak mengerjakannya tepat

waktu, dan meminta penambahan

waktu oleh guru.

Menjawab pertanyaan guru

dengan benar

Dari beberapa siswa yang ditanya

oleh guru, Semua bisa

menjawabnya dengan benar.

IV PENUTUP

Keterlibatan dalam memberi

rangkuman/kesimpulan

Ada 2 siswa yang terlibat dalam

pemberian

rangkuman/kesimpulan.

Page 148: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Lampiran 15

Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus II

NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI

I Pra Pembelajaran

Tempat duduk masing-

masing siswa

Siswa menempati tempat duduk

yang telah disesuaikan oleh guru

sesuai kelompok belajarnya

Kesiapan Menerima

pembelajaran

Hampir seluruh siswa siap

menerima pelajaran, karena

langsung mengeluarkan buku dan

LKS

Aplikasi Strategi Discovery Learning

II Kegiatan Membuka

Pelajaran

Stimulation (pemberian rangasangan)

Mendengarkan penjelasan

tentang kompetensi yang

hendak dicapai

Hampir seluruh siswa

mendengarkan, namun masih ada

yang cuek mengobrol dengan

temannya.

Menjawab Pertanyaan atau

persoalan yang diberikan

Guru

Beberapa siswa yang ditanya

mampu untuk menjawab

pertanyaan atau persoalan namun

ada juga yang tidak bisa

menjawab.

Membaca buku atau sumber

lainnya

Hampir seluruh siswa membaca

buku, namun masih ada sebagian

kecil siswa yang cuek.

III Kegiatan Inti Pembelajaran

Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

Page 149: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Mengidentifikasi masalah

yang relefan dengan materi

kemudian memberikan

pernyataan ataupun

pertanyaan

Masing-masing kelompok

memberikan memberikan

pernyataan

Pengngumpulan dan pengolahan data (informasi)

Mengumpulkan Informasi

Siswa berusaha mencari

informasi dari buku yang mereka

bawa juga dari hand out yang

diberikan guru untuk mencari

jawaban atas pertanyaan yang

diberikan oleh peneliti, kemudian

mereka mendiskusikannya,

setelah selesai setiap kelompok

menunjuk wakilnya untuk

mempresentasikan hasil

diskusinya.

Interaksi Guru dan Siswa

Dalam mengaplikasikan

metode Discovery Learning

guru berperan sebagai

pembimbing dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk

belajar secara aktif

Keterlibatan dalam kegiatan

belajar

Semua siswa terlibat dalam

kegiatan belajar.

Menarik Kesimpulan

Memberikan kesimpulan

Setiap perwakilan kelompok

memberikan kesimpulan tentang

materi yang telah dipelajari

Pemanfaatan Media

Pembelajaran/Sumber

Belajar

Interaksi antara siswa dan Selain menggunakan sumber

Page 150: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

media pembelajaran yang

digunakan guru

belajar berupa buku dan LKS,

guru juga menggunakan media

pembelajaran yang dibantu

dengan alat infokus, sehingga

guru dapat menampilkan sesuatu

yang menarik minat siswa. Dan

dalam pengamatan peneliti terjadi

interaksi antara siswa dengan

media yang ditampilkan guru.

Partisipasi pada saat proses

icebreaking

Pada pertemuan pertama ini siswa

difokuskan pada materi yang

didiskusikan, sehingga sumber

belajar diskusi terdapat pada buku

dan LKS, Media pembelajaran

yang ditampilkan melalui infokus

hanya sebatas ice breaking, dan

pada saat menampilkan ice

breaking, terlihat seluruh siswa

sangat antusias.

Ketekunan dalam

mempelajari sumber belajar

yang ditentukan guru

Sebagian besar siswa tekun dalam

mempelajari sumber belajar yang

ditentukan guru, terlihat hanya

beberapa siswa yang tidak serius

diskusi, sedangkan sebagian

besarnya serius untuk

mendiskusikan materi.

Penilaian Proses

Mengerjakan tugas/latihan

yang diberikan guru

Sebagian besar siswa

mengerjakan tugas/latihan yang

diberikan guru dengan tepat

waktu, hanya sebagian kecil yang

Page 151: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

tidak mengerjakannya tepat

waktu, dan meminta penambahan

waktu oleh guru.

Menjawab pertanyaan guru

dengan benar

Dari beberapa siswa yang ditanya

oleh guru, Semua bisa

menjawabnya dengan benar.

IV PENUTUP

Keterlibatan dalam memberi

rangkuman/kesimpulan

Setiap perwakilan kelompok

terlibat dalam pemberian

rangkuman/kesimpulan.

Page 152: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Lampiran 16

CATATAN LAPANGAN

Penelitian Tindakan Kelas

Siklus : II

Hari/tanggal : kamis, 23 April 2015

AKTIVITAS SISWA

1. Melaksanakan tes awal (pre-test) sebanyak 32 yang semuanya hadir dalam kelas

2. Memberikan pertanyaan seputar materi yang akan disampaikan hanya ada dua orang yang

menjawab yaitu Nasrudin dan Muhammad Bilal

3. Mendengarkan materi pembelajaran dan hanya sebagian siswa yang mendengarkan

4. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan mencari informasi pada referensi yang

tersedia.

5. Dalam mempresentasikan hasil pencarian informasi masih banyak siswa yang belum

berani untuk mengutarakan jawabannya.

6. aktif bertanya seperti Nasrudin, Muhammad Bilal, Ainun Jariyah dan Zidan Fauzan

7. Melaksanakan tes akhir (postes) semua siswa dapat melaksanakan tes akhir.

AKTIFITAS GURU

1. guru memperkenalkan diri sambil mengenal satu persatu peserta didik, kemudian masuk ke

materi umum namun belum dapat menguasai peserta didik seluruhnya karena masih dalam

proses adaptasi sehingga belum bisa maksimal dalam mengkondisikan kelas.

2. guru belum dapat memusatkan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran sehingga

kondisi belum kondusif

3. pelaksanaan discovery learning belum optimal

PROSES PEMBELAJARAN

1. pelaksanaan proses pembelajaran masih belum kondusif karena siswa masih dalam proses

adaptasi.

2. metode pembelajaran discovery learning pun masih belum optimal yaitu masih banyak

yang malas mencari informasi di buku

3. siswa masih takut untuk mengemukakan jawabannya

Page 153: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Lampiran 17

Hasil Wawancara Responden Siswa

Siswa dengan hasil belajar tinggi

Peneliti: apakah anda suka dengan mata pelajaran fiqih?

Siswa: suka bangeeeet...

Peneliti: apakah anda senang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery

learning?

Siswa: senang karena berbeda dengan belajar seperti biasanya dan kita bisa lebih termotivasi

karena belajar dengan mandiri.

Peneliti: apakah anda menyukai belajar dengan menggunakan media seperti gambar atau

video?

Siswa: sangat senang, karena melihat video dan gambar itu lebih menyenangkan daripada

mendengarkan guru menjelaskan.

Peneliti: apakah anda suka belajar berkelompok?

Siswa: tidak terlalu suka

Peneliti: bagaimana diskusi anda ketika belajar berkelompok?

Siswa: tidak kompak, karena kebanyakan mengandalkan satu orang dalam kelompok, jadi

tidak semuanya ikut diskusi.

Peneliti: apakah anda memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran discovery learning ini?

Siswa: paham, karena lebih mudah dengan open book atau mencari informasi sendiri

ketimbang dijelaskan, karena mudah dilupakan.

Siswa Dengan Hasil Belajar Sedang

Peneliti: apakah anda suka dengan mata pelajaran fiqih?

Siswa: suka bangeeeet...

Peneliti: apakah anda senang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery

learning?

Siswa: senang karena berbeda dengan belajar seperti biasanya dan kita bisa lebih termotivasi

karena belajar dengan mandiri.

Peneliti: apakah anda menyukai belajar dengan menggunakan media seperti gambar atau

Page 154: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

video?

Siswa: sangat senang, karena melihat video dan gambar itu lebih menyenangkan daripada

mendengarkan guru menjelaskan.

Peneliti: apakah anda suka belajar berkelompok?

Siswa: tidak terlalu suka

Peneliti: bagaimana diskusi anda ketika belajar berkelompok?

Siswa: tidak kompak, karena kebanyakan mengandalkan satu orang dalam kelompok, jadi

tidak semuanya ikut diskusi.

Peneliti: apakah anda memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran discovery learning ini?

Siswa: paham, karena lebih mudah dengan open book atau mencari informasi sendiri

ketimbang dijelaskan, karena mudah dilupakan.

Siswa Dengan Hasil Belajar Rendah

Peneliti: apakah anda suka dengan mata pelajaran fiqih?

Siswa: suka...

Peneliti: apakah anda senang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery

learning?

Siswa: senang karena berbeda dengan belajar seperti biasanya dan kita bisa lebih termotivasi

karena belajar dengan mandiri.

Peneliti: apakah anda menyukai belajar dengan menggunakan media seperti gambar atau

video?

Siswa: sangat senang, karena melihat video dan gambar itu lebih menyenangkan daripada

mendengarkan guru menjelaskan.

Peneliti: apakah anda suka belajar berkelompok?

Siswa: tidak suka

Peneliti: bagaimana diskusi anda ketika belajar berkelompok?

Siswa: tidak kompak, karena kebanyakan mengandalkan satu orang dalam kelompok, jadi

tidak semuanya ikut diskusi.

Peneliti: apakah anda memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran discovery learning ini?

Siswa: paham, karena lebih mudah dengan open book atau mencari informasi sendiri

Page 155: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

ketimbang dijelaskan, karena mudah dilupakan.

Page 156: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

LAMPIRAN 18

Hasil Wawancara Dengan Guru Setelah Penelitian Tindakan Kelas

Model Pembelajaran Discovery Learning

Nama Sekolah : MTs. Darul Ma’arif

Nama Guru : Chairul Anwar

Hari, Tanggal : 4 Mei 2015

No Aspek yang ditanyakan Tanggapan

1 Sudah berapa lama ibu mengajar fiqih di

MTs. Darul Ma’arif?

Sekitar 25 tahun

2 Kelas berapa saja yang ibu ajarkan? Seluruh kelas di MTs.

Darul Ma’arif mulai dari

kelas VII sampai kelas IX

3 Strategi atau model pembelajaran apa yang

biasa ibu gunakan?

Ceramah dan diskusi

kelompok

4 Dalam kegiatan belajar mengajar tentu saja

seorang guru tidak selalu hanya terpaku

kepada buku teks, diperlukan juga adanya

pemanfaatan sumber belajar yang tidak

bersifat teks book, dalam hal ini apa yang ibu

manfaatkan untuk menunjang proses

pembelajaran tersebut?

LKS dan Buku Paket serta

referensi lain seperti fiqih

sunah

5 Apakah dalam setiap akan memulai proses

pembelajaran ibu selalu mempersiapkan

seluruh instrumen pembelajaran, termasuk

kedalamnya menyiapkan ruang belajar, alat,

media serta kesiapan siswa dalam mengikuti

pembelajaran?

ya tentu saja

6 Apakah ibu selalu memberikan apersepsi dan

menyampaikan indikator yang akan dicapai

dalam pembelajaran kepada siswa? Sehingga

siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang

akan mereka capai.

Ya

7 Penguasaan materi pembelajaran merupakan mengulang pelajaran yang

Page 157: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

hal yang penting dalam proses pembelajaran,

apa yang ibu lakukan agar materi yang ibu

sampaikan kepada siswa dapat dimengerti

oleh siswa? Adakah kiat-kiat khusus yang ibu

lakukan?

sebelum-sebelumnya

8 Apakah ibu selalu melibatkan siswa untuk

turut serta aktif dalam kegiatan pembelajaran?

ya dengan memberikan

pertanyaan lisan agar

siswa tetap memperhatikan

9 Setiap siswa tentunya memiliki kemampuan

yang berbeda-beda dalam menyerap informasi

yang ibu berikan dalam menyampaikan

materi, hal yang menjadi fokus utama adalah

dalam penggunaan bahasa. Dengan demikian

bagaimanakah cara ibu

mengkomunikasikannya?

dengan menggunakan

bahasa yang ada di buku

kemudian dijelaskan agar

mereka lebih paham

10 Bagaimana cara ibu dapat mengetahui bahwa

siswa itu sudah mengerti dan faham dengan

materi yang ibu berikan?

bertanya kepada mereka

11 Dengan cara apakah ibu melakukan penilaian

terhadap hasil pencapaian belajar siswa?

mengerjakan LKS

12 Apakah yang ibu lakukan ketika ibu akan

menutup pembelajaran didalam kelas?

memberikan kesimpulan

serta mempersilahkan

untuk bertanya apa yang

belum dimengerti serta

berdoa bersama-sama

Page 158: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29704/3/CHAIRUL... · belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran

Lampiran 19

DOKUMENTASI-DOKUMENTASI PENELITIAN

DI MTs. Darul Ma’arif