PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided...
Transcript of PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided...
PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS XI TGB SMK NEGERI 2
SURAKARTA
SKRIPSI
Oleh:
NINING NUARTIKA
K 1507020
Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan
Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS XI TGB SMK NEGERI 2
SURAKARTA
Oleh:
NINING NUARTIKA
K 1507020
Skripsi
Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan
Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Nining Nuartika. PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS XI TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, November 2011.
Tujuan penelitian adalah (1) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012, setelah diterapkannya metode Guided Teaching pada mata pelajaran Mekanika Teknik. (2) Mengetahui efektivitas penerapan metode Guided Teaching dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Mekanika Teknik.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Dimulai dengan identifikasi permasalahan yang ada dalam kelas dengan melakukan tindakan pra siklus. Tahap siklus I dimulai dengan perencanaan berupa penyusunan langkah-langkah pembelajaran melalui penerapan metode Guided Teaching, pelaksanaan tindakan, observasi, analisis, dan refleksi untuk tindakan pada siklus II. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012. Data diperoleh melalui observasi afektif dan psikomotorik siswa, wawancara, tes kognitif siklus I serta tes kognitif siklus II. Triangulasi data digunakan untuk mengetahui validitas data, sedangkan untuk teknik analisa data digunakan dengan teknik analisis interaktif.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Guided Teaching dapat memperbaiki atau meningkatkan : (1) Hasil belajar (nilai kognitif) siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Mekanika Teknik dengan kompetensi dasar menghitung gaya luar dan gaya dalam pada konstruksi statika (statis tertentu). Ketuntasan hasil belajar ranah kognitif pada tahap pra siklus 55,88%, tahap siklus I 58,82% dan tahap siklus II 85,29%; (2) Efektivitas pembelajaran mengalami peningkatan pada setiap siklus baik dari ranah afektif maupun psikomotorik, dari ranah afektif pada tahap pra siklus sebesar 47,06%, tahap siklus I sebesar 55,88%, dan tahap siklus II sebesar 82,35%, sedangkan ranah psikomotorik pada tahap prasiklus sebesar 50%, tahap siklus I sebesar 55,88% dan tahap siklus II sebesar 79,41%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Nining Nuartika. The Implementation of Guided Teaching method to improve learning achievement at the Technical Mechanics Subject In class XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta. Skripsi, Surakarta: Faculty of Teaching Training and Education, Sebelas Maret University.
The purpose of this research is (1) Find out the improvement of learning result of Technical mechanics subject for student In class XI TGB of SMK Negeri 2 Surakarta in 2010/2011 academic year, once implemented Guide teaching method. (2) Find out the effectiveness of Guided teaching method implementation in improving of Technical mechanics subject for student In class XI TGB of SMK Negeri 2 Surakarta in 2010/2011 academic year.
This research is Classroom Action Research (PTK) which conducted in two cycles. It begins with pre cycle to identificate existing problems in the classroom. Cycle I step begins with arranging of learning steps through the use of Guided teaching method, the implementation of the action, observation, analysis and reflekasi for action on the cycle II. The research subject is students class of XI TGB of SMK Negeri 2 Surakarta 2011/2012 academic year. The data obtained through the observation of student's affective and psychomotor, interviews, cognitive tests of cycle I and cognitive tests of cycle II. Triangulation of data is used to maintain the validity of data, whereas Data analysis techniques was used the interactive analysis techniques. Based on the research showed that the implementation of Guided teaching method TGB SMK negeri 2 surakarta 2010/2011 academic year at Technical Mechanics Subject with the base competence is counting of external and internal forces on
learning result in pre cycle is 55,88%, cycle I is 58,82% and cycle II is 85,29%. (2) Effectiveness of learning with an increase of each cycle of both affective and psychomotor domains. Effectiveness of affective learning in pre cycle is 47,06%, cycle I is 55,88% and cycle II is 82,35%, beside psychomotor domain in pre cycle is 50%, cycle I is 55,88% and cycle II is 79,41%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Apabila kamu telah selesai dengan pekerjaan, Maka kerjakanlah pekerjaan yang lain dengan
sungguh-sungguh
(Q.S. Al-Insyirah)
Anda bisa sukses sekalipun tak ada orang percaya anda bisa. Tapi anda tak akan pernah
sukses jika tidak percaya diri sendiri
(William Penn)
Tidak ada kesuksesan sejati tanpa penolakan. Semakin banyak penolakan yang anda alami
semakin unggul, semakin banyak belajar dan semakin dekat dengan harapan.
(Anthony Robbins)
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali
setiap kali kita jatuh.
(Confusious)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang, Puji syukur Alhamdullilah atas
segala limpahan nikmat dan karunia-Nya serta memberikan jalan dalam setiap kesulitanku.
1. Orang tuaku, Sugeng Suyono dan Turini yang
aku cintai. Terimakasih atas doa, kasih
sayang, pengorbanan serta dukunganmu yang
tidak pernah berhenti.
2. Adik ku Wina dan keluargaku yang aku
sayangi.
3. Seseorang yang selalu menemani dan
memberikanku semangat tiada henti.
4. Teman-teman PINXPONGAN, terimakasih
untuk doa, semangat, kasih sayang dan
kebersamaan kalian yang tak pernah putus.
5. Rekan rekan PTS/B 2007, terima kasih atas
persahabatan, doa, kebersamaan serta
dukungan kalian.
6. Almamaterku UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
Penerapan Metode Guided Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Siswa Kelas Xi Tgb Smk Negeri 2
Surakarta
Pendidikan, Program Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik
dan Kejuruan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis mengakui dan menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini
banyak memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., sebagai Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.
2. Drs. Sutrisno, ST.,M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Dan
Kejuruan (PTK) FKIP UNS Surakarta.
3. Ida Nugroho Saputro, ST., M. Eng sebagai Ketua Program Pendidikan Teknik
Bangunan Jurusan PTK FKIP UNS.
4. Abdul Haris Setiawan, S.Pd.,M.Pd. sebagai koordinator Skripsi pada Program
Pendidikan Teknik Bangunan PTK FKIP UNS
5. Drs. H Suradji, M.Pd,. selaku Dosen pembimbing I dan Sri Sumarni, ST.,
MT., selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis sehingga proposal skripsi ini dapat selesai.
6. Bapak Drs. Susanta, MM., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Surakarta
beserta jajarannya yang telah memberikan ijin penelitian di SMK tersebut.
7. Bapak Hanang Yulianto, S.Pd., selaku guru pada mata pelajaran Mekanika
Teknik pada Program Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta.
8. Siswa XI TGB 2011/2012, yang bersedia menjadi subyek pengamatan.
9. Orang tuaku, Sugeng Suyono dan Turini yang aku cintai. Terimakasih untuk
doa, pengorbanan, kasih sayang, dan dukungan yang selalu kalian berikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
10. Adikku Wina, serta keluargaku yang telah memberikan doa, dukungan dan
keceriaan kalian.
11. Rekan rekan PTS/B angkatan 2007 terimakasih untuk persahabatan,
dukungan, doa dan bantuan kalian.
12. Yuni, Surya, Anwar, Eko dan teman-teman pinxpongan, terimakasih doa,
dukungan, kebersamaan dan bantuannya selama ini.
13. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu karena
keterbatasan. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat pada kita semua.
Amin.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun penulis harapkan. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan dan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan seperti yang diharapkan oleh semua pihak. Semoga Allah selalu
membimbing kita semua. Amin.
Surakarta, Desember 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
MOTTO ........................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 3
C. Pembatasan Masalah........................................................................ 4
D. Perumusan Masalah ......................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 7
A. Kajian Pustaka ................................................................................. 7
B. Penelitian Relevan ........................................................................... 17
C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 18
D. Hipotesis Tindakan .......................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 21
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 21
B. Subyek Penelitian ............................................................................ 21
C. Data dan Sumber Data ..................................................................... 22
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
E. Validitas Data .................................................................................. 23
F. Analisis Data ................................................................................... 24
G. Tolok Ukur Keberhasilan ................................................................ 25
H. Prosedur Penelitian .......................................................................... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 33
A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian ............................................ 33
B. Kondisi Awal Pembelajaran Sebelum Tindakan Kelas ................... 35
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I .................................................. 36
D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ................................................. 47
E. Pembahasan Antar Siklus ................................................................ 57
F. Pembahasan Hasil Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya ........ 66
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ......................................... 67
A. Simpulan .......................................................................................... 67
B. Implikasi .......................................................................................... 67
C. Saran ................................................................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 69
LAMPIRAN ..................................................................................................... 71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Gambar Bangunan SMK
Negeri 2 Surakarta ............................................................................. 13
Tabel 2. Jadwal Penelitian................................................................................ 21
Tabel 3. Indikator Keberhasilan Hasil Belajar Siswa ...................................... 25
Tabel 4. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus I ................. 43
Tabel 5. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran SiswaSiklus II ................. 54
Tabel 6. Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa ......................................... 58
Tabel 7. Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa ........................................... 59
Tabel 8. Capaian Ketuntasan Ranah Psikomotorik Siswa ............................... 61
Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa.......... 62
Tabel 10.Capaian Ketuntasan Belajar Siswa ................................................... 65
Tabel 11. Daftar Nama Siswa Kelas XI TGB .................................................. 71
Tabel 12. Daftar Kelompok Belajar ................................................................. 72
Tabel 13. Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif ..................... 74
Tabel 14. Soal Lembar Penilaian Ranah Afektif ............................................. 75
Tabel 15. Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik ........... 76
Tabel 16. Soal lembar Observasi Hasil Belajar Ranah Psikomotorik .............. 77
Tabel 17. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Pra Siklus ................... 78
Tabel 18. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Siklus I ....................... 81
Tabel 19. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Siklus II ...................... 84
Tabel 20. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Pra Siklus ......... 87
Tabel 21. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Siklus I ............. 90
Tabel 22. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Siklus II ............ 93
Tabel 23. Nilai Hasil Belajar Ranah Kognitif Pra Siklus ................................ 96
Tabel 24. Nilai Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I..................................... 98
Tabel 25. Nilai Hasil Belahar Ranah Kognitif Siklus II .................................. 100
Tabel 26. Nilai Hasil Belajar Ranah Afektif Pra Siklus .................................. 102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
Tabel 27. Nilai Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus I....................................... 104
Tabel 28. Nilai Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus II ..................................... 106
Tabel 29. Nilai Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Pra Siklus......................... 108
Tabel 30. Nilai Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus I............................. 110
Tabel 31. Nilai Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus II ........................... 112
Tabel 32. Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus ............................................... 114
Tabel 33. Nilai Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I .......................................... 116
Tabel 34. Nilai Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ......................................... 118
Tabel 35. Observasi Efektivitas pembelajaran Sisiwa Pra Siklus .................... 120
Tabel 36. Observasi Efektivitas pembelajaran Siswa Siklus I ......................... 121
Tabel 37. Observasi Efektivitas pembelajaran Siswa Siklus II ........................ 122
Tabel 38. Silabus Mekanika Teknik SMK Negeri 2 Surakarta ........................ 123
Tabel 39. Daftar Pertanyaan Guru ................................................................... 162
Tabel 40. Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa .............................................. 165
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berpikir .......................................................................... 19
Gambar 2. Skema Triangulasi Data ................................................................. 24
Gambar 3. Model Analisis Interaktif ............................................................... 25
Gambar 4. Prosedur Penelitian Model Spiral ................................................... 32
Gambar 5.Denah Lokasi SMK N 2 Surakarta .................................................. 34
Gambar 6. Guru Memberi Soal Diskusi ........................................................... 38
Gambar 7. Siswa Berdiskusi dalam Kelompok................................................ 38
Gambar 8. Siswa Menuliskan Hasil Diskusi .................................................... 38
Gambar 9. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus I ........................ 40
Gambar 10. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus I ........................ 41
Gambar 11. Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus I .............. 42
Gambar 12. Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I .............. 45
Gambar 13. Siswa Tidak Memperhatikan Pelajaran ........................................ 46
Gambar 14. Guru Memantau Siswa dan Membantu Siswa yang Kesulitan .... 49
Gambar 15. Guru dan Siswa Mengevaluasi Jawaban ...................................... 49
Gambar 16. Diagram Prosesntase Nilai Kognitif Siswa Siklus II ................... 50
Gambar 17. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus II ....................... 51
Gambar 18. Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus II ............. 53
Gambar 19. Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I .............. 55
Gambar 20. Siswa Mengerjakan Soal Latihan ................................................. 56
Gambar 21. Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa ........................ 58
Gambar 22. Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa .......................... 60
Gambar 23. Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotorik Siswa ................ 61
Gambar 24. Grafik Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa ............. 63
Gambar 25. Grafik Capaian Ketuntasan Belajar Siswa ................................... 65
Gambar 26. Soal Pre Test ................................................................................ 133
Gambar 27. Bidang D dan M Soal Pre Test ..................................................... 136
Gambar 28. Soal Siklus I Pertemuan ke 1........................................................ 137
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
Gambar 29. Bidang D dan M Soal Siklus II Pertemuan ke 2 .......................... 140
Gambar 30. Soal Diskusi Siklus I pertemuan ke 2 .......................................... 141
Gambar 31. Bidang D dan M Soal Diskusi Siklus I Pertemuan ke 2............... 144
Gambar 32. Soal Siklus II Pertemuan ke 1 ...................................................... 145 Gambar 33. Bidang D dan M Soal Siklus II Pertemuan ke 1 .......................... 147 Gambar 34. Soal Nomor 1 Siklus II Pertemuan ke 2 ....................................... 148 Gambar 35. Soal Nomor 2 Siklus II Pertemuan ke 2 ....................................... 148 Gambar 36. Bidang D dan M Soal Nomor 1 Siklus II Pertemuan ke 2 ........... 151 Gambar 37. Bidang D dan M Soal Nomor 2 Siklus II Pertemuan ke 2 ........... 154 Gambar 38. Soal Evaluasi Siklus I ................................................................... 155 Gambar 39. Bidang D dan M Soal Evaluasi Siklus I ....................................... 158 Gambar 40. Soal Evaluasi Siklus II ................................................................. 159 Gambar 41. Bidang D dan M Soal Evaluasi Siklus II ..................................... 161
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas Penelitian ........................................... 71
Lampiran 2. Daftar Kelompok Belajar ............................................................ 72
Lampiran 3. Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif ................. 74
Lampiran 4. Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik ....... 76
Lampiran 5. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Pra Siklus ............... 78
Lampiran 6. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Siklus I ................... 81
Lampiran 7. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Siklus II ................. 84
Lampiran 8. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Pra Siklus ..... 87
Lampiran 9 . Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Siklus I ........ 90
Lampiran 10. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Siklus II ..... 93
Lampiran 11. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Pra Siklus................ 96
Lampiran 12. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I.................... 98
Lampiran 13. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II .................. 100
Lampiran 14. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Pra Siklus.................. 102
Lampiran 15. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I...................... 104
Lampiran 16. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II .................... 106
Lampiran 17. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Pra Siklus........ 108
Lampiran 18. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus I............ 110
Lampiran 19. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus II .......... 112
Lampiran 20. Daftar Nilai Siswa Pra Siklus .................................................... 114
Lampiran 21. Daftar Nilai Siswa Siklus I ........................................................ 116
Lampiran 22. Daftar Nilai Siswa Siklus II ....................................................... 118
Lampiran 23. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Pra Siklus ..... 120
Lampiran 24. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus I ......... 121
Lampiran 25. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus II ....... 122
Lampiran 26. Silabus Mekanika Teknik Kelas XI ........................................... 123
Lampiran 27. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I............................. 127
Lampiran 28. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................... 130
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
Lampiran 29. Soal dan Kunci Jawaban Pre Test.............................................. 133
Lampiran 30. Soal dan Kunci Jawaban Siklus I pertemuan ke 1 ..................... 137
Lampiran 31 Soal dan Kunci Jawaban Siklus I pertemuan ke 2 ...................... 141
Lampiran 32. Soal dan Kunci Jawaban Siklus II pertemuan ke 1 ................... 145
Lampiran 33. Soal dan Kunci Jawaban Siklus II pertemuan ke 2 ................... 148
Lampiran 34. Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I ................................ 155
Lampiran 35. Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II .............................. 159
Lampiran 36. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru........................................ 162
Lampiran 37. Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa ........................................ 165
Lampiran 38. Deskripsi Hasil Wawancara Guru ............................................. 167
Lampiran 39. Deskripsi Hasil Wawancara Siswa ............................................ 169
Lampiran 40. Surat Pengajuan Judul Skripsi ................................................... 171
Lampiran 41. Daftar Hadir Kegiatan Seminar Skripsi ..................................... 172
Lampiran 42. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi
(Pembantu Dekan I) .................................................................... 174
Lampiran 43. Surat Keputusan Dekan FKIP Tentang Ijin
Menyusun Skripsi ....................................................................... 175
Lampiran 44. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (Rektor) ................. 176
Lampiran 45. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (DIKPORA) .......... 177
Lampiran 46. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (Kepsek) ................ 178
Lampiran 47. Surat Ijin Penelitian DIKPORA ke Kepala Sekolah ................. 179
Lampiran 48. Surat Keterangan dari SMK Negeri 2 Surakarta ....................... 180
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan
kualitas pendidikan. Guru dituntut untuk bisa menciptakan situasi pengajaran
yang membuat siswa aktif belajar dan bukan hanya sebagai penerima saja.
Sehingga siswa dapat lebih menguasai materi yang sedang dipelajari dengan lebih
mudah dibandingkan siswa hanya diam mendengarkan saja. Guru harus tepat
dalam memilih metode yang digunakan sehingga dapat menumbuhkan rasa ingin
tahu dalam diri siswa. Supaya proses belajar dapat berhasil maka perlu adanya
interaksi antara guru dan siswa.
Menurut Buchori (2001) dalam Trianto (2007: 1), menyatakan bahwa
pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para
siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-
masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Tugas seorang guru adalah menjadikan pelajaran yang sebelumnya tidak
menarik menjadikannya menarik, yang diarasakan sulit menjadi mudah, yang
tadinya tidak berarti menjadi bermakna.
Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan untuk
merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan
tersebut, dapat menilai apakah ada kemajuan dalam pembelajaran dan
memanfaatkan kemajuan kegiatan belajar tersebut untuk menyempurnakan
kegiatan belajar mengajar (Zainal, 2009: 10).
Tingkah laku siswa dalam mengikuti proses belajar sangat mempengaruhi
proses pembelajaran, maka dari itu ketertarikan siswa dalam sebuah mata
pelajaran yang diberikan guru menjadi sangatlah penting. Minat belajar siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
yang tidak sama membuat guru harus pandai dalam penyampaian materi dan
membuat siswa aktif dalam pembelajaran.
Menurut pengamatan penulis terhadap proses pembelajaran Mekanika
Teknik di kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 2 Surakarta
minat belajar siswa yang kurang terhadap materi yang disampaikan oleh guru
membuat pembelajaran tidak berlangsung seperti yang diharapkan. Siswa
cenderung pasif saat kegiatan belajar berlangsung, kegiatan diskusi juga hanya
terlihat pada beberapa siswa saja. Banya siswa yang tidak memperhatikan guru,
seperti bermain Hp, berbicara dengan teman, dan tertidur saat belajar.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Mekanika
Teknik kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta, masih banyak siswa yang
mendapatkan nilai yang kurang dari batas ketuntasan yang telah ditetapkan.
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk mata pelajaran Mekanika Teknik
adalah 75. Namun kenyataannya masih ada siswa yang tidak mampu mencapai
batas minimum yang telah ditetapkan. Pendalaman materi dengan memberikan
tugas rumah dirasa kurang. Hal ini disebabkan banyak siswa yang tidak peduli
dan tidak mengerjakan tugas tersebut. Siswa cenderung meremehkan tugas dan
mengandalkan teman yang lain dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Hal
tersebut tentu saja membuat proses belajar menjadi terhambat dan tidak seperti
yang diharapkan oleh guru. Prestasi yang diperoleh pun menjadi tidak seperti
yang diharapkan karena pemahaman siswa kurang terhadap materi yang telah
disampaikan.
Dari permasalahan yang sudah tersebut diatas maka metode belajar satu
arah atau metode belajar yang berpusat pada guru yang digunakan selama ini
perlu dirubah. Hal tersebut dilakukan supaya siswa lebih aktif dan tugas yang
diberikan guru sebagai latihan tidak menjadi sia-sia sehingga hasil belajar yang
diperoleh siswa dapat mencapai skror yang telah ditentukan yaitu 75. Salah
satunya yaitu dengan menerapkan metode Guided Teaching. Metode ini
merupakan cara mengajar dengan cara guru memberikan soal di awal pelajaran
untuk memancing rasa ingin tahu siswa dan juga untuk mengetahui seberapa besar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Siswa tidak hanya
diberikan soal, tetapi dituntut untuk menyelesaikannya dan menyampaikan hasil
jawabannya ke depan kelas. Hal tersebut dilakukan untuk membuat siswa mau
mengerjakannya dan tidak sekedar mengumpulkan tugas dan meniru jawaban dari
teman lain.
Penerapan dengan metode pembelajaran Guided Teaching guru bukan
sebagai pusat, melainkan siswa yang menjadi pusat pembelajaran. Guru hanya
menjadi fasilitator untuk membimbing siswa dalam kegiatan belajar yang
membantu siswa yang menemui kesulitan. Penggunaan metode pembelajaran
Guided Teaching ini guru menjadi lebih terarah dalam memberikan materi karena
guru menyampaikan materi dan lebih ditekankan pada poin-poin yang
dianggapnya penting untuk disampaikan sehingga siswa dapat lebih
membandingkan dengan jawaban mereka sebelumnya dan mengembangkannya.
Kecepatan penyampaian materi belajar didasarkan pada siswa, bukan pada
kemauan guru sehingga siswa tidak tertinggal materi. Penggunaan metode
tersebut dimaksudkan supaya proses belajar dapat berlangsung seperti yang
diinginkan dan siswa menjadi aktif sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin melaksanakan penelitian
tentang metode pembelajaran Guided Teaching dengan judul Penerapan
Metode Guided Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Mata
Pelajaran Mekanika Teknik Siswa kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta .
Penelitian ini dimaksudkan Untuk mengetahui efektivitas dan prestasi belajar
dengan menerapkan metode pembelajaran Guided Teaching dalam mata pelajaran
mekanika teknik di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta menunjukkan
bahwa interaksi antara guru dengan murid masih rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Kurangnya minat belajar siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru.
3. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran
4. Prestasi belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta masih perlu
ditingkatkan.
5. Model pembelajaran yang kurang tepat akan menyebabkan hasil belajar siswa
rendah.
6. Penerapan metode pembelajaran Guided Teaching dimungkinkan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI TGB SMK Negeri 2
Surakarta.
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada beberapa hal, sebagai
berikut:
1. Penelitian ini mengambil subyek di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta
pada tahun ajaran 2011/2012.
2. Prestasi belajar pada penelitian ini dibatasi pada mata pelajaran Mekanika
Teknik siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta.
3. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran
Guided Teaching.
4. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada mata pelajaran Mekanika Teknik di
kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta dengan materi yang disesuaikan
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar di kelas tersebut.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat
dirumuskan permasalahan adalah:
1. Bagaimanakah efektivitas metode pembelajaran Guided Teaching dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI TGB SMK Negeri 2
Surakarta mata pelajaran mekanika teknik?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Apakah penerapan metode pembelajaran Guided Teaching dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI TGB SMK Negeri 2
Surakarta mata pelajaran mekanika teknik?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan arah pertama menentukan langkah-langkah
dalam kegiatan penelitian. Agar penelitian itu dapat terlaksana dengan baik sesuai
dengan yang diinginkan, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui efektivitas penerapan metode pembelajaran Guided
Teaching dalam mata pelajaran Mekanika Teknik di kelas XI TGB SMK
Negeri 2 Surakarta.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2
Surakarta dalam mata pelajaran Mekanika Teknik dengan menerapkan
metode pembelajaran Guided Teaching.
F. Manfaat Peneltian
Secara teoritis dan praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran, sehingga
siswa dapat membangun dan menemukan sendiri pengetahuannya.
2) Mengembangkan kemampuan berpikir siswa dalam memecahan masalah.
3) Dapat mengaktifkan daya pikir siswa dengan metode dan media
pembelajaran yang tepat.
b. Bagi Guru
Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam penerapan metode
Guided Teaching sebagai evaluasi guru dan siswa dalam meningkatkan
pencapaian hasil belajar serta peningkatan mutu dalam proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
c. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka mengoptimalkan potensi
siswa dan kinerja guru dalam proses belajar mengajar.
d. Bagi Peneliti
1) Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan peneliti, khususnya
terkait dengan penelitian yang menggunakan model pembelajaran aktif
dengan metode Guided Teaching yang berorientasi pada hasil belajar
siswa.
2) Memberi bekal bagi peneliti sebagai calon guru teknik bangunan sebelum
terjun sebagai seorang guru.
2. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan pembaca terhadap dunia pendidikan.
b. Sebagai masukan atau bahan pustaka bagi peneliti-peneliti lain untuk
mengadakan penelitian untuk mengembangkan dan menyempurnakan
penelitian ini di masa yang akan datang.
c. Sebagai bahan pustaka mahasiswa Program Pendidikan Teknik
Sipil/Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Guided Teaching
Menurut Hamzah B. Uno (2009: 2-3), metode pembelajaran adalah cara
yang digunakan oleh guru sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu.
Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran atau dapat
dikatakan bahwa strategi pembelajaran mengandung arti yang lebih luas dari
metode. Strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode
yang digunakan selama proses pembelajaran.
Srategi pembelajaran merupakan cara-cara yang digunakan oleh pengajar
untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga memudahkan peserta didik
dalam memahami materi. Pemilihan tersebut dengan mempertimbangkan situasi
dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang
dihadapi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Hamzah B Uno, 2009: 2-3).
Guided Teaching merupakan suatu strategi pembelajaran aktif yang
memungkinkan siswa untuk mempelajari apa yang telah diketahui dan dipahami
sebelum membuat poin-poin pengajaran. Dalam hal ini guru memberikan
pertanyaan untuk membuka pelajaran atau untuk mendapatkan hipotesis atau
kesimpulan dan kemudian dipilah dalam kategori-kategori (Mel Siberman, 2007:
116)
Guided Teaching atau pembelajaran terbimbing merupakan metode
pembelajaran dimana pertanyaan digunakan untuk membuka pelajaran untuk
mendapatkan hipotesis atau kesimpulan. Metode ini memungkinkan guru
mempelajari apa yang diketahui oleh siswa sebelum membuat poin-poin
pengajaran untuk disampaikan kepada siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Guided Teaching merupakan metode pembelajaran yang menuntut siswa
aktif dalam sebuah pembelajaran, sehingga guru merupakan seorang yang
membimbing siswa dalam belajar. Metode ini merupakan model pembelajaran
aktif yang mana siswa dianjurkan untuk bekerja berdua atau dalam kelompok
kecil.
Menurut Agus Suprijono (2009: 121) langkah-langkah pembelajaran
adalah:
a. Sampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui pikiran dan kemampuan yang mereka miliki. Gunakan pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa kemungkinan jawaban.
b. Berikan waktu beberapa menit untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan. Anjurkan kepada mereka untuk bekerja berdua atau dalam kelompok kecil.
c. Mintalah kepada siswa untuk menyampaikan hasil jawaban mereka dan catat jawaban-jawaban yang mereka sampaikan. Jika memungkinkan tulis di papan tulis dengan mengelompokkan jawaban mereka alam kategori-kategori yang nantinya akan anda sampaikan dalam pembelajaran.
d. Sampaikan poin-poin utama dari materi anda dengan ceramah yang interaktif.
e. Mintalah kepada siswa untuk membandingkan jawaban mereka dengan poin-poin yang telah anda sampaikan. Catat poi-poin yang dapat memperluas bahasan materi anda.
Metode pembelajaran Guided Teaching guru bukan sebagai pusat,
melainkan siswa yang menjadi pusat pembelajaran. Sehingga siswa dapat belajar
secara mandiri dan aktif. Guru hanya sebagai pemandu untuk mengoptimalkan
proses pembelajaran. Metode Guided Teaching ini merupakan pembelajaran aktif
yang dapat melatih keberanian siswa untuk menyampaikan pendapatnya. Pada
pembelajaran terbimbing (Guided Teaching) pola belajar siswa menjadi lebih
terarah karena poin-poin pengajaran yang disampaikan berdasarkan pada
kemampuan siswa, sehingga materi yang diberikan bisa diterima dan dipahami.
Kecepatan penyampaian materi pembelajaran didasarkan pada siswa bukan pada
kemauan guru sehingga siswa tidak ketinggalan materi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2. Prestasi Belajar
Belajar menurut Morgan (1978) dalam Syaiful Sagala (2010: 13) adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai
suatu hasil dari latihan atau pengalaman . Gagne (1970) dalam Syaiful Sagala (2010: 17) mengemukakan bahwa
setelah belajar secara terus menerus, buka hanya disebabkan oleh proses
Cronbach dalam Agus Suprijono (2
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan perubahan tingkah laku seseorang yang tidak terjadi begitu saja,
melainkan dari proses latihan atau pengalaman yang didapatkan secara terus
menerus.
a. Pengertian Prestasi Belajar
Pengertian prestasi belajar menurut beberapa ahli dalam Hamdani (2011: 137-
138) adalah sebagai berikut:
1) Hamdani berpendapat bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan.
2) W.J.S. Purwadarminta berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)
3) Qohar berpendapat bahwa prestasi merupakan hasil yang telah diciptakan, hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan.
4) Harahap memberikan batasan bahwa prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.
5) Winkel (1996) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
6) Arif Gunarso (1993) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Dari beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa prestasi
belajar merupakan sebuah hasil yang dicapai seseorang dalam waktu tertentu
setelah melakukan usaha. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil belajar
yang mereka peroleh. Prestasi belajar siswa dikatakan baik apabila siswa tersebut
mendapatkan nilai yang baik. Tentu saja prestasi belajar yang diperoleh siswa
menjadikan seorang siswa menjadi bangga atau sebaliknya.
b. Jenis dan Aspek Belajar
Pendapat dari beberapa para ahli tentang hasil belajar dalam bukunya
Nana Sudjana (2004: 22-23) yaitu :
Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar yang masing-masing
golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah yaitu :
1) Keterampilan dan kebiasaan
2) Pengetahuan dan pengertian
3) Sikap dan cita-cita
Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni:
1) Informasi verbal
2) Ketrampilan intelektual
3) Strategi kognitif
4) Sikap
5) Ketrampilan motoris
Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas, Bloom yang secara garis
besar membaginya menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan
ranah psikomotor. Ketiga ranah tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1) Kognitif
Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6
aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2) Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek, yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup.
3) Psikomotorik
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada 6 aspek pada ranah psikomotorik, yaitu persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan yang kompleks,
penyesuaian pola gerak dan kreatifitas.
Jadi penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui proses pembelajaran, baik kemampuan dari
ranah kognitif, afektif maupun dari ranah psikomotorik. Ketiga ranah tersebut
menjadi objek hasil belajar. Ranah kognitif yang paling banya dinilai karena
berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
c. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang berasal
dari dalam maupun dari luar diri siswa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar menurut Hamdani (2007: 139-146) adalah:
1. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa, terdiri dari:
a) Kecerdasan, yang merupakan kemampuan belajar yang disertai kecakapan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapi.
b) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis.
c) Sikap, yang dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, sikap dan keyakinan.
d) Minat, yang erat kaitannya dengan perasaan.
e) Bakat
f) Motivasi, adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu.
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar diri siswa, terdiri dari:
a) Lingkungan sosial, seperti: guru, teman sekelas, dan keluarga.
b) Lingkungan non sosial, seperti: gedung sekolah dan tempat tinggal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Berhasil atau tidaknya proses belajar sangat ditentukan oleh bagaimana
proses belajar mengajar tersebut berlangsung. Belajar dikatakan berhasil apabila
siswa mampu memahami dan mengulangi materi yang sudah disampaikan
sebelumnya. Di dalam dunia pendidikan keberhasilan proses belajar diukur
dengan nilai setelah siswa melampaui serangkaian proses belajar mengajar. Nilai
tersebut didapatkan dengan tes dan juga indikator penilaian lainnya yang sudah
ditetapkan.
Chaplin dalam Muhibbin Syah (2005: 113) roses adalah
suatu perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan .
Menurut Reber dalam Muhibbin Syah (2005: 113), proses berarti cara-
cara/langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan
hingga tercapainya hail-hasil tertentu Jadi proses belajar dapat diartikan sebagai
tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam
diri siswa .
Jerome S. Bruner dalam buku Muhibbin Syah (2005: 113), menyatakan
bahwa dalam proses pembelajaran siswa menempuh tiga episode atau fase, antara
lain:
1) Fase informasi (tahap penerimaan materi)
2) Fase transformasi (tahap pengubahan materi)
3) Fase evaluasi (tahap penilaian materi)
Menurut Wittig dalam buku Muhibbin Syah (2005: 114), psychology of
learning, setiap proses belajar selalu berlangsung dalam 3 tahapan, antara lain:
1) Actuation (tahap perolehan/penerimaan informasi)
2) Storage (tahap penyimpanan informasi)
3) Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi)
3. Pengertian Pelajaran Mekanika Teknik
Mekanika Teknik merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan
pada siswa kelas XI TGB Program Keahlian Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
tahun ajaran 2011/2012. Pada mata pelajaran Mekanika Teknik siswa harus
mampu memahami tentang perhitungan kekuatan konstruksi sederhana meliputi
konstruksi statis tertentu dan tak tentu. Guru dituntut mampu menyampaikan
materi dan memberikan proses pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan
minat dan hasil yang baik bagi siswa.
Dasar kompetensi kejuruan pada program keahlian bangunan, mata
pelajaran Mekanika Teknik dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Gambar Bangunan
SMK Negeri 2 Surakarta
MATA
PELAJARAN
STÁNDAR
KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Mekanika Teknik
Menghitung Konstruksi Sederhana
1. Mengidentifikasi konstruksi statis tertentu dan tak tentu
2. Menghitung gaya luar dan gaya dalam pada konstruksi statika (statis tertentu)
3. Menghitung tegangan / kekuatan konstruksi statis tertentu
Sumber : Silabus Spektrum Kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran
2011/2012
4. Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk
aktif. Dimana kegiatan belajar bukan guru yang mendominasi melainkan siswa
yang mendominasinya. Siswa turut serta dalam proses belajar sehingga akan
merasa menyenangkan saat proses belajar berlangsung. Hal tersebut dapat
menjadikan proses belajar dapat dimaksimalkan dan siswa dapat memperoleh
hasil yang maksimal pula.
Menurut Hamdani (2011: 48- active learning adalah sustu
strategi belajar mengajar yang menuntut siswa aktif serta ikut berpatisipasi dalam
kegiatan belajar mengajar secara optimal sehingga mampu mengubah tingkah
lakunya secara efektif dan efi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. (Hartono: 2008).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif yang
dipilih digunakan untuk menarik perhatian siswa supaya tetap memperhatikan
proses belajar yang sedang mereka ikuti. Sehingga tujuan belajar dapat tercapai
dan siswa mendapatkan hasil yang memuaskan.
Siswa yang aktif dalam kegiatan belajar bukanlah siswa yang hanya
sekedar hadir di dalam kelas, akan tetapi juga ikut terlibat aktif dalam proses
belajar mengajar.
5. Evektivitas Belajar
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata efektif berarti ada efek, dapat
membawa hasil. Sedangkan kata efektif adalah suatu pencapaian tujuan secara
tepat atau memilih tujuan yang tepat dari berbagai pilihan. Menurut Agus
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektivitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif (Dewi: 2009). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa efektivits merupakan sebagai
pengukuran keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu tujuan-tujuan yang
telah ditentukan.
Menurut L.L Psaribu dan B. Simanjuntak,1993 dalam Suryosubroto (2002:
9-10), di dalam pendidikan efektivitas dapat ditinjau dari dua segi, yaitu:
a. Mengajar guru, dimana menyangkut sejauh mana kegiatan belajar mengajar
yang direncana terlaksana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
b. Belajar murid, yang menyangkut mana tujuan pelajaran yang diinginkan
tercapai melalui kegiatan belajar mengajar.
Efektivitas belajar siswa diukur dengan menggunakan dua ranah penilaian,
yaitu ranah afektif dan ranah psikomotorik. Kedua ranah tersebut saling berkaitan
dalam menentukan apakah belajar siswa dapat dikatakan efektif atau tidak.
Pembelajaran dikatakan efektif apabila kedua ranah tersebut dapat dicapai dan
bukan hasil rata-rata dari nilai kedua ranah tersebut. Apabila salah satu ranah tidak
dapat dicapai maka belajar siswa dikatakan tidak efektif atau belum mencapai
target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penelitian ini efektivitas belajar siswa diambil dari ranah afektif dan ranah
psikomotorik, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Ranah Afektif
Ranah Afektif menurut taksonomi Kratwohl, Bloom dan kawan-kawan dalam
W.S.Winkel (1999: 245-254) dibagi menjadi beberapa aspek yaitu
penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan sikap, organisasi dan
pembentukan pola hidup. Penjelasan pada masing-masing aspek adalah
sebagai berikut:
1) Penerimaan
Aspek penerimaan mencakup kepekaan pada rangsangan dan kesediaan
untuk memperhatikannya. Siswa dalam hal ini mengakui pentingnya
pelajaran yang diberikan, sehingga siswa mau memperhatikan dan
mengikuti pelajaran tersebut.
2) Partisipasi
Aspek partisipasi mencakup kemauan siswa untuk memperhatikan secara
aktif dan ikut serta dalam pelajaran. Siswa menunjukkan kemauan untuk
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru serta mematuhi
peraturan yang sudah ditentukan.
3) Penilaian/penentuan sikap
Aspek penilaian/penentuan sikap mencakup kemampuan untuk bersikap
yang dinyatakan dalam tingkah laku. Termasuk didalamnya untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
menerima nilai yang telah diperolehnya dan bagaimana menghargai
pendapat orang lain.
4) Organisasi
Aspek organisasi mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem
nilai dan tanggung jawab siswa dalam mengerjakan sesuatu.
5) Pembentukan pola hidup
Aspek pembentukan pola hidup mencakup sistem nilai yang telah
dimilikinya sebagai pedoman dalam bertindak. Tingkah laku tersebut
berdasarkan kebiasaan yang cukup lama. Misalnya ketelitian dan disiplin
pribadi.
b. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik menurut klasifikasi Simpson dalam W.S.Winkel (1999:
245-254) adalah persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang
terbiasa, gerakan yang kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreatifitas.
Penjelasan pada masing-masing aspek adalah sebagai berikut:
1) Persepsi
Persepsi mencakup kemampuan yang menunjukkan kesadaran akan
hadirnya rangsangan.
2) Kesiapan
Kesiapan mencakup kempuan dalam menempatkan diri untuk memulai
sesuatu.
3) Gerakan terbimbing
Gerakan terbimbing mencakup kemampuan untuk melakukan sesuatu
sesuai dengan contoh yang sudah diberikan.
4) Gerakan yang terbiasa
Gerakan terbiasa mencakup kempuan untuk mengerjakan sesuatu tanpa
memperhatikan contoh yang diberikan sebelumnya dengan benar, karena
telah mendapatkan latihan-latihan yang cukup.
5) Gerakan yang kompleks
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Gerakan Kompleks mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu
keterampilan dari beberapa komponen dengan benar dan lancar.
Kemampuan tersebut dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang
berurutan dan menggabungkan beberapa sub keterampilan menjadi suatu
kerakan yang teratur.
6) Penyesuaian pola gerakan
Penyesuaian pola gerakan mencakupkemampuan untuk melakukan
perubahan dengan menunjukkan keterampilan yang lebih.
7) Kreatifitas
Kreatifitas mencakup kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
berdasarkan inisiatif sendiri.
B. PENELITIAN RELEVAN
Adapun hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Arianti Puspita Dewi (2011) Eksperimen Pembelajaran
Matematika Dengan Strategi Group Investigation (GI) dan Guided Teaching
(GT) Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Pada Pokok Bahasan Linear
Inequality With One Variable (Pada Kelas VII Semester I SMP N 1
Boyolali) Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyimpulkan bahwa:
a. Ada pengaruh strategi pembelajaran terhadap prestasi belajar
matematika siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata prestasi
belajar.
b. Ada pengaruh antara motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi
belajar matematika siswa.
c. Tidak ada interaksi penggunaan strategi pembelajaran Group
Investigation dan Guided Teaching ditinjau dari motivasi berprestasi
siswa terhadap prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari
kenyataan bahwa perbedaan strategi pembelajaran terhadap prestasi
belajar matematika tidak tergantung pada motivasi berprestasi siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
2. Siti Komsatun (2011), yang berjudul Penerapan Metode Generative Learning
Melalui Strategi Guided Teaching Untuk Meningkatkan Motivasi dan
Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK Pembelajaran
Matematika Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Karanganom Klaten
Tahun Ajaran 2010/2011). Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa:
a. Siswa saat mengikuti pelajaran, motivasi dalam mengajukan
pertanyaan, keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat dan
mengerjakan soal latihan awalnya masih rendah.
b. Penggunaan metode Generative Learning melalui strategi Guided
Teaching dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa.
c. Hasil belajar siswa meningkat dari 48,67% (15 siswa) yang mencapai
nilai 60 pada kondisi awal menjadi 60,88% ( 20 siswa) pada siklus I,
63,38% (29siswa) pada siklus II dan 72,35% (29 siswa) pada siklus III.
C. KERANGKA BERPIKIR
Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk
membuat siswa tertarik dan juga memahami materi yang diberikan. Pemilihan
metode yang tepat akan berpengaruh besar terhadap hasil yang dicapai oleh siswa.
Maka dari itu seorang guru harus tepat dalam pemilihan metode pembelajaran
sehingga siswa memperoleh hasil yang maksimal. Metode yang digunakan dalam
mata pelajaran Mekanika Teknik kelas XI TGB selama ini harus dikembangkan
dengan metode yang lebih membuat siswa aktif saat belajar. Salah satu cara yang
digunakan yaitu dengan memberikan umpan kepada siswa untuk menarik minat
serta mengetahui seberapa pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
Hasil belajar yang baik merupakan hal yang diinginkan oleh siswa atau
guru. Namun ternyata dalam mata pelajaran Mekanika Teknik ini tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan masih kurang dan hasil belajar
siswa juga banyak yang belum dapat mencapai batas tuntas.
Untuk mengatasi masalah di atas maka metode pembelajaran yang
digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan model pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
aktif melalui metode Guided Teaching atau dapat diartikan sebagai pembelajaran
terbimbing. Dengan penerapan metode ini diharapkan dapat membantu siswa
supaya lebih memahami materi yang sedang dipelajari sehingga tujuan dalam
proses belajar ini dapat tercapai.
Apabila dalam pelaksanaan pembelajaran masih kurang efektif maka
dilakukan evaluasi dalam merencanakan model pembelajaran aktif dengan metode
Guided Teaching hingga tercapai pembelajaran yang efektif dan siswa
mendapatkan hasil belajar yang tuntas. Maka dari itu penggunaan metode
pengajaran untuk siswa juga harus dapat menarik perhatian siswa untuk lebih aktif
saat proses belajar berlangsung.
Dari alur penalaran diatas, maka dapat digambarkan kerangka berpikir
sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Kondisi awal
Tindakan
Hasil
Kondisi awal Siswa Kelas XI TGB
Pembelajaran kurang efektif
Penerapan model pembelajaran aktif dengan metode Guided
Teaching
Proses Belajar Efektif
Hasil Belajar Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
D. HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis tindakan yang disusun adalah:
1. Dengan penerapan model pembelajaran aktif melalui metode pembelajaran
Guided Teaching dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran siswa pada
mata pelajaran Mekanika Teknik siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2
Surakarta.
2. Dengan penerapan model pembelajaran aktif melalui metode Guided
Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Mekanika Teknik siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas XI TGB (Teknik
Gambar Bangunan) SMK Negeri 2 Surakarta yang beralamat di Jl. LU. Adi
Sucipto No. 33, Telp. (0271) 714901, Surakarta, Kode Pos 57143.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dilakukan pada bulan Januari 2011 - Desember
2011. Adapun perinciannya sebagai berikut:
Tabel 2. Jadwal Penelitian
Bulan Januari Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept Okt Nov Des
Pengajuan judul
Penyusunan proposal
Seminar proposal
Revisi Proposal
Perijinan penelitian
Pelaksanaan penelitian
Penulisan laporan penelitian
B. Subyek penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2
Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Peneliti memilih subyek ini karena hasil
belajar siswa masih rendah dan siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
C. Data dan Sumber Data
1. Data Penelitian
Data penelitian yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari hasil
wawancara, catatan lapangan tentang pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi
dengan berpedoman pada lembar pengamatan (untuk ranah afektif dan
psikomotor), dan data dari penilaian hasil belajar siswa (aspek kognitif) pada
kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta.
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini informan yang diambil yaitu:
a. Guru mata pelajaran Mekanika Teknik kelas XI TGB SMK Negeri 2
Surakarta serta komponen sekolah.
b. Siswa kelas XI TGB tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 34 siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui wawancara,
observasi dan kajian arsip atau dokumen dan tes siswa.
1. Wawancara
Wawancara adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari wawancara (S. Arikunto,2006: 155). Wawancara ini
dilakukan secara tidak formal dan terstruktur.
Peneliti lebih mengarahkan jalannya wawancara mendalam dengan
wawancara bebas terstruktur pada masing-masing responden untuk mendapat
informasi tentang:
a. Sistem belajar mengajar di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta.
b. Masalah yang dihadapi siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta pada
mata pelajaran Mekanika Teknik.
c. Efektivitas penerapan pembelajaran Guided Teaching di kelas XI TGB
SMK Negeri 2 Surakarta pada mata pelajaran Mekanika Teknik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2. Observasi
Observasi adalah teknik yang dilakukan dengan cara mengamati dan
melihat langsung kejadian yang terjadi. Observasi ini dilakukan pada kelas XI
TGB SMK Negeri 2 Surakarta dengan mengamati kegiatan yang berlangsung saat
proses belajar mengajar dilaksanakan pada mata pelajaran Mekanika Teknik.
Observasi dilaksankan untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan
belajar siswa yang berlangsung di kelas XI TGB Negeri 2 Surakarta pada mata
pelajaran Mekanika Teknik.
3. Kajian Dokumen
Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data yang didapatkan dari
catatan, buku atau arsip. Dokumentasi digunakan sebagai metode untuk
memperoleh data yang mendukung penelitian ini.
4. Tes Siswa
Tes adalah seretatan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2006: 150).
Tes digunakan untuk mengukur kemampuan seberapa besar pemahaman
siswa dalam memahami materi yang telah diberikan pada mata pelajaran
Mekanika Teknik. Siswa diberikan soal baik itu tertulis maupun lisan yang
nantinya digunakan untuk mendapatkan nilai.
Peneliti memberikan tes yang dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu tes
kemampuan awal yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
pemahaman siswa. Selanjutnya adalah tes saat siklus I dan siklus II. Tes ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan yang terjadi setelah
penerapan metode Guided Teaching. Selain itu hasil tes juga dapat dijadikan
sebagai acuan untuk penerapan siklus selanjutnya.
E. Validasi Data
Validasi data yang digunakan oleh peneliti adalah triangulasi yang
merujuk pada skema Triangulasi Data (H.B Sutopo, 2006: 94). Dalam melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
triangulasi, setelah observasi dan wawancara terhadap kinerja guru dan aktifitas
siswa maka peneliti membandingkan serta mendiskusikan hasil observasi tersebut
dengan guru kelas XI TGB pada saat pembelajaran Mekanika Teknik. Data
penelitian diambil dari beberapa sumber yaitu informasi guru dan siswa, dokumen
sekolah dan hasil tes.
Untuk lebih jelasnya, proses triangulasi data (sumber) pada penelitian ini
dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2. Skema Trianggulasi Data
(Sumber: H.B Sutopo, 2006: 94)
F. Analisis Data
Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Analisis derkriptif kualitatif dilakukan dengan analisis interaktif, yang
terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi yang
dilakukan dengan cara interaksi baik antara komponen, dari proses pengumpulan
data sebagai siklus.
Reduksi data merupakan kegiatan pemilihan data, penyederhanaan data
serta transformasi data kasar dari hasil catatan lapangan. Reduksi data
berlangsung selama penelitian berlangsung. Penyajian data berupa sekumpulan
inormasi dalam bentuk naratif yang disusun, diringkas sehingga mudah untuk
dipahami yang kemudian dilakukan penarikan kesimpulan dengan cara diskusi
dengan mitra peneliti.
Aktifitas Observasi
Data
Wawancara Informan
Content Analysis
Dokumen/ Arsip
Kegiatan di kelas
guru, siswa
Data sekolah, data siswa, catatan,dll.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Pengumpulan Data
Penarikan Kesimpulan
Sajian Data Reduksi
Gambar 3.Model Analisis Interaktif
(Sumber : HB. Sutopo, 2006 : 120)
Menurut HB. Sutopo (2006: 120) proses analisis interaktif dapat
digambarkan dalam skema berikut :
G. Tolok Ukur Keberhasilan
Untuk mengukur keberhasilan dari metode yang dilakukan pada penelitian
ini, ditunjukkan indikator keberhasilan hasil belajar sebagai berikut:
Tabel 3. Indikator keberhasilan hasil belajar siswa
Aspek Target
Ranah Kognitif Minimal 70% dari jumlah siswa mencapai skor 75
Ranah Afektif Minimal 70% dari jumlah siswa mencapai skor 75
Ranah Psikomotor Minimal 70% dari jumlah siswa mencapai skor 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
H. Prosedur Penelitian
1. Pra Siklus
a. Perencanaan Tindakan
Tahap ini meliputi perijinan, observasi pra tindakan, identifikasi masalah,
pembuatan dan menyiapkan instrumen yang diperlukan, serta merencanakan
langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah rencana tindakan yang akan dilakukan penulis untuk
memperbaiki praktek pembelajaran Mekanika Teknik yaitu dengan menerapkan
metode pembelajaran Guided Teaching adalah sebagai berikut:
1) Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengampu mata
pelajaran Mekanika Teknik SMK Negeri 2 Surakarta.
2) Menyiapkan instrumen penelitian, antara lain menyusun Silabus, lembar
kerja siswa, dan lembar observasi.
3) Observasi pra tindakan terhadap kegiatan pembelajaran Mekanika Teknik di
kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta.
4) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah yang
didapatkan.
5) Melakukan tes awal untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa
dalam mempelajari materi Mekanika Teknik yang sudah diberikan
sebelumnya.
c. Observasi
Pada pra siklus pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati
jalannya proses pembelajaran dan mencatat hal-hal yang terjadi saat belajar
mengajar berlangsung. Selama proses pembelajaran, aktivitas siswa diamati
dengan mengacu pada lembar observasi dari awal pembelajaran sampai akhir
pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas siswa sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
dengan indikator yang tercantum dalam lembar observasi atau tidak. Hasil tes
awal yang diberikan dan obsevasi jalannya pelajaran digunakan sebagai acuan
untuk pelaksanaan tindakan.
d. Refleksi
Data-data yang diperoleh melalui observasi, dalam tahap ini dikumpulkan
dan dianalisis untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan siswa dalam
memahami dan mengikuti mata pelajaran Mekanika Teknik.
2. Siklus I
Siklus I didasarkan pada hasil observasi pada tahap pra siklus. Siklus ini
direncanakan sebagai upaya perbaikan dari hasil sebelum dilakukan tindakan.
Materi pembelajaran yang disampaikan disesuaikan dengan silabus mata pelajaran
Mekanika Teknik.
a. Perencanaan Tindakan
Hasil analisis dan refleksi pada pra siklus dijadikan pedoman untuk
merencanakan siklus I. Tahap ini menggunakan metode yang sudah direncanakan
sebelumnya, yaitu metode Guided Teaching. Tahap perencanaan pada siklus I,
yaitu menyiapkan instrumen penelitian,yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), materi pembelajaran dan soal tes yang disesuaikan dengan materi lanjutan
pada pertemuan sebelumnya berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang sudah ditetapkan dalam silabus.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Koordinasi dengan guru pengampu mengenai pelaksanaan pembelajaran
model pembelajaran aktif dengan menggunakan metode Guided teaching.
2) Pengarahan pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran Guided
Teaching.
3) Pembentukan kelompok belajar untuk penerapan metode Guided Teaching
secara kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
4) Guru menyampaikan materi dan menunjukkan contoh konsol didalam
kehidupan nyata yang biasa kita lihat.
5) Guru menuliskan soal di papan tulis untuk di diskusikan.
6) Masing-masing anggota kelompok mendiskusikan dan menjawab soal yang
telah diberikan.
7) Guru memantau siswa dengan berkeliling dan membantu siswa yang
menemui kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut.
8) Beberapa siswa mewakili anggota kelompoknya menuliskan jawaban di
papan tulis.
9) Siswa dan guru mengevaluasi jawaban yang telah ditulis.
10) Guru mencatat poin-poin yang belum diketahui siswa dan menerangkan poin-
poin tersebut dengan lebih detail sehingga siswa dapat memahami materi
tersebut.
11) Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 29 september 2011 jam
pelajaran ke 1 - 3 pukul 7.30 9.45. Satu jam pelajaran terdiri dari 45 menit.
12) Melanjutkan materi sebelumnya, yaitu menghitung dan menggambarkan
reaksi, gaya lintang dan momen akibat adanya konsol di 2 ujungnya.
13) Guru merefleksi materi pada pertemuan sebelumnya.
14) Guru mengelompokkan kembali siswa dan memberikan soal dengan
menuliskan di papan tulis.
15) Seterusnya seperti pada pertemuan ke-1 sampai guru memantau siswa dengan
berkeliling kelas dan membantu apabila ada siswa yang kurang mengerti.
16) Karena dirasa waktu yang diberikan kuarang, maka soal tersebut dijadikan
sebagai tugas rumah dan dikumpulkan 2 hari setelah pelajaran mekanika
teknik berlangsung. Siswa dapat bertanya pada guru diluar jam pelajaran.
17) Pada pertemuan berikutnya guru mengevaluasi siswa dengan memberikan
soal evaluasi siklus 1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
c. Observasi
Pada tahap ini pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati
jalannya proses pembelajaran dan mencatat hal-hal yang terjadi saat belajar
mengajar berlangsung. Selama proses pembelajaran, aktivitas siswa diamati
dengan mengacu pada lembar observasi dari awal pembelajaran sampai akhir
pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas siswa sesuai
dengan indikator yang tercantum dalam lembar observasi atau tidak.
d. Refleksi
Data-data yang diperoleh melalui observasi, dalam tahap ini dikumpulkan
dan dianalisis dengan model analisis interaktif. Dengan demikian dapat diketahui
peningkatan hasil belajar serta keaktifan siswa pada mata pelajaran Mekanika
Teknik dengan model pembelajaran aktif melalui metode Guided Teaching.
Berdasarkan hasil refleksi ini, akan diketahui kelebihan dan kelemahan kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan, sehingga dapat digunakan untuk
menentukan tindakan kelas pada siklus selanjutnya.
3. Siklus II
Tahap pada siklus II ini didasarkan hasil yang dicapai pada siklus I. Tahap
siklus II direncanakan sebagai upaya perbaikan dari hasil tindakan siklus I. Materi
pembelajaran yang disampaikan disesuaikan dengan silabus mata pelajaran
Mekanika Teknik. Pelaksanaan siklus II ini juga mengacu pada siklus
sebelumnya.
a. Perencanaan Tindakan
Hasil analisis dan refleksi pada siklus I dijadikan pedoman untuk
merencanakan siklus II. Tahap ini hampir sama dengan tahap perencanaan pada
siklus I, yaitu menyiapkan instrumen penelitian. Yang berbeda disini adalah
rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran dan
soal tes yang disesuaikan dengan materi lanjutan siklus I berdasarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ditetapkan dalam silabus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan beserta
instrumennya yaitu menyampaikan materi, yaitu tentang beban terpusat.
2) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, bahwa siswa akan diberikan
soal untuk dikerjakan secara individu dan beberapa siswa diminta untuk
menjawab soal tersebut di depan sebagai perwakilan dan siswa yang maju
tersebut akan mendapatkan tambahan nilai.
3) Guru menyampaikan materi pelajaran mengenai beban terpusat.
4) Guru menuliskan soal di papan tulis untuk dikerjakan siswa.
5) Siswa menjawab soal tersebut dan berdiskusi dengan temannya atau bertanya
langsung kepada guru apabila menemui kesulitan dalam mengerjakan soal
tersebut.
6) Guru mengaktifkan siswa dan berkeliling memantau kerja masing-masing
siswa dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.
7) Beberapa siswa mempresentasikan jawaban mereka dengan menuliskan
jawaban di papan tulis.
8) Guru mencatat poin-poin penting yang perlu disampaikan kepada siswa.
9) Guru dan siswa mengevaluasi jawaban tersebut secara bersama-sama dan
memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakannya kembali dan
bertanya yang belum dimengerti.
10) Siswa diberi waktu untuk bertanya dan mencatat.
11) Guru dan siswa menyimpulkan materi hasil kegiatan belajar yang telah
dilaksanakan.
12) Hasil jawaban siswa dikumpulkan.
13) Pada akhir siklus diadakan evaluasi untuk mendapatkan nilai kognitif siswa
c. Observasi
Peneliti mengamati efektivitas model pembelajaran aktif dengan
menggunakan metode Guided Teaching pada mata pelajaran Mekanika Teknik
yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
d. Refleksi
Tingkat keefektifan model pembelajaran aktif dengan menggunakan
metode Guided Teaching pada mata pelajaran Mekanika Teknik diukur
bardasarkan hasil belajar yang diperoleh penilaian lembar observasi ranah afektif
dan psikomotor siswa. Keberhasilan pada siklus ini diharapkan mengalami
peningkatan sebesar 10% dari siklus I.
4. Siklus III
Siklus ini dilakukan apabila diperlukan. Siklus III ini dilaksanakan apabila
pada siklus II belum ada peningkatan hasil sesuai seperti yang diharapkan. Akan
tetapi apabila siklus II tingkat keberhasilan sudah tercapai siklus III ini tidak perlu
dilakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Gambar 4. Prosedur Penelitian Model Spiral (Sumber: Kemmis dan Mc. Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja,
2005: 66)
Perencanaan Tindakan Siklus
II
Pelaksanaan Tindakan
Observasi
Analisis
Tidak dilanjutkan
Ketuntasan tercapai
Siklus Selanjutnya
Refleksi Ketuntasan belum tercapai
Perencanaan
Tindakan Siklus I
Pelaksanaan Tindakan
Refleksi Analisis
Observasi
Tidak dilanjutkan
Ketuntasan tercapai
Ketuntasan belum tercapai
SIKLUS II
SIKLUS I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian
Tempat penelitian berada di kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB)
SMK Negeri 2 Surakarta. Data sekolah dan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Data Sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta
Nomor Statistik Sekolah : 321036105001
Provinsi : Jawa Tengah
Otonomi Daerah : Pemerintah Kota Surakarta
Kecamatan : Banjarsari
Desa/ Kelurahan : Kerten
Alamat Sekolah : Jl. LU. Adi Sucipto No. 33 Surakarta, kode pos
57143
No. Telepon / Faximile : (0271) 714901 / (0271) 727003
Kepala Sekolah : Drs. Susanta, MM.
NIP. 19600808 198803 1 006
Status Sekolah : Negeri
Kelompok Sekolah : Teknologi dan Industri
Standar Sekolah : Akreditasi A
Tahun Berdiri : 1958
Tahun Perubahan : 1999
Kepemilikan Tanah : Pemerintah
Luas Tanah : 23.150 m2
Email dan Website : [email protected] , http : www.smkn2-solo.net
Bidang Keahlian : 1. Teknik Bangunan
2. Teknik Mesin
3. Teknik Elektronika
4. Teknik Informatika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
1. Visi dan Misi SMK Negeri 2 Surakarta
a. Visi
Mewujudkan SMK Negeri 2 Surakarta sebagai pencetak sumber daya
manusia yang profesional dalam bidang teknologi dan industri yang mampu
menghadapi era global.
b. Misi
1) Membentuk tamatan yang berkepribadian unggul dan mampu
mengembangkan diri,
2) Menyiapkan tenaga terampil yang mampu bersaing di lapangan kerja,
3) Menyiapkan wirausaha yang tangguh dalam bidang teknologi dan industri,
4) Menyiapkan SMK Negeri 2 Surakara sebagai SMK yang mandiri.
2. Denah Lokasi SMK Negeri 2 Surakarta
Gedung SMK Negeri 2 Surakarta berlokasi di Jl. Adi Sucipto No 33,
Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kotamadya Surakarta. Termasuk
berada di salah satu lokasi strategis kota Surakarta yaitu daerah pusat pendidikan.
Hal ini ditunjukkan dengan berdirinya beberapa sekolah di wilayah tersebut,
antara lain : SMK N 5 Surakarta, SMK N 4 Surakarta, SMK N 6 Surakarta, SMK
N 7 Surakarta, SMK N 2 Surakarta, SMA N 4 Surakarta, dan beberapa sekolah
lainnya.
Jl. LU.Adi Sucipto
SMK N 6 Surakarta SMK N 6
Gedung Warastratama
Poltabes Surakarta
TK Inti
SMK N 2 Surakarta
SMA N 4 Surakarta
Gambar 5. Denah Lokasi SMK N 2
U
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
3. Data Siswa
Kelas yang dipakai sebagai subyek dalam penelitian ini adalah kelas XI
TGB (Teknik Gambar Bangunan). Jumlah siswa kelas XI TGB sebanyak 34 siswa
dengan perincian 30 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Adapun wali kelas XI
TGB adalah Bapak Purwana Budi. Untuk Struktur Kepengurusan Kelas XI TGB
SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 adalah sebagai berikut:
a. Wali kelas : Bapak Purwana Budi
b. Ketua kelas : Yoga Adi P
c. Wakil ketua kelas : Nur Iman R
d. Sekretaris 1 : Maya Fadhilah
e. Sekretaris 2 : Muhamad Ridwan
f. Bendahara 1 : Indah Normasari
g. Bendahara 2 : Rendi Dwimawan P
B. Kondisi Awal Pembelajaran Sebelum Tindakan Kelas
Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal
terhadap pelaksanaan pembelajaran Mekanika Teknik. Observasi awal ini
dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran yang biasa disampaikan oleh
guru selama ini dan mengidentifikasikan permasalahan yang ada dalam
pembelajaran tersebut. Peneliti memberikan pre-test kepada siswa sebelum
dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI
TGB 2011/2012 SMK Negeri 2 Surakarta pada mata pelajaran Mekanika Teknik.
Dari observasi awal tersebut, diperoleh data bahwa masalah yang
dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran Mekanika Teknik antara lain adalah
adanya metode belajar satu arah atau metode belajar yang berpusat pada guru.
Siswa kurang aktif dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Masih banyak siswa yang mengabaikan tugas tersebut dengan tidak mengerjakan
dan mengumpulkan tidak tepat waktu. Hal ini disebabkan karena siswa merasa
soal-soal tersebut hanyalah pelengkap materi dan siswa merasa tidak tertantang
untuk mengerjakan tugas tersebut karena hanya sebagai tugas rumah. Dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
demikian siswa merasa jenuh dengan proses pembelajaran yang dilakukan,
keaktifan siswa rendah dan perolehan hasil belajar yang kurang memuaskan.
Adapun hasil pre-Test Mekanika Teknik kelas XI TGB tahun ajaran
2011/2012 sebelum tindakan terhadap 34 siswa diperoleh data sebagai berikut :
1. Siswa yang tuntas bel 47,06% (16 siswa).
2. Siswa yang belum tuntas belajar dengan nilai < 75 sebanyak 52,94% (18
siswa).
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Dari hasil observasi sebelum penelitian maka timbul gagasan yang
digunakan untuk merencanakan prosedur tindakan kelas untuk siklus 1 yang
dilaksanakan di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta. Untuk pertemuan siklus1
dilaksanakan pada hari kamis, 22 september 2011 sampai dengan 6 oktober 2011.
Dengan alokasi waktu setiap pertemuan 3 x 45 menit pada jam ke 1-3. Materi
yang diambil adalah konsol. Pelaksanaan penelitian siklus I ini mengacu pada
prosedur penelitian yang meliputi : (1) Tahap perencanaan tindakan, (2) Tahap
pelaksanaan tindakan (3) Tahap observasi dan analisis, dan (4) Tahap refleksi.
Secara rinci hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan
a. Melakukan observasi pra penelitian terhadap kegiatan pembelajaran
Mekanika Teknik di kelas XI TGB. Observasi pra penelitian ini dilakukan
dengan mengikuti pelaksanaan pembelajaran Mekanika Teknik selama
beberapa kali pertemuan.
b. Mendokumentasikan kondisi siswa antara lain jumlah siswa, kegiatan dan
proses pembelajaran yang berlangsung, memperhatikan nilai hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan berbagai data lainnya yang
mendukung kelengkapan penelitian.
c. Mengidentifikasi masalah yang ada pada pembelajaran Mekanika Teknik.
Setelah melakukan identifikasi diperoleh bahwa siswa kelas XI TGB SMK
Negeri 2 Surakarta kurang antusias dalam mengikuti pelajaran Mekanika
Teknik dan merasa kurang tertarik dengan mata pelajaran ini, dikarenakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
metode belajar yang digunakan masih konvensional sehingga siswa merasa
bosan saat pelajaran yang berlangsung dan cenderung mengabaikan tugas
yang diberikan oleh guru. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran
Mekanika Teknik dan hasil belajar siswa kurang memuaskan.
d. Mengajukan perijinan kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengampu
mata pelajaran Mekanika Teknik SMK Negeri 2 Surakarta.
e. Berkoordinasi dengan guru menetapkan alternatif pemecahan masalah yaitu
dengan merencanakan tindakan kelas siklus I berkaitan dengan metode
pembelajaran yang akan diterapkan, yaitu metode Guided Teaching.
f. Membuat jadwal kegiatan penelitian dengan bantuan guru.
g. Menyiapkan instrumen penelitiaan, antara lain menyusun Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi ranah afektif dan
psikomotor evaluasi, dan sebagainya.
h. Membagi perencanaan kelompok siswa untuk pelaksanaan diskusi belajar.
Dimana dalam 1 kelompok terdapat 2 siswa yang dibagi berdasarkan tempat
duduk atau teman satu meja.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
a. Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 22 september 2011 jam
pelajaran ke 1 3 pukul 8.30 9.45. Satu jam pelajaran terdiri dari 45 menit.
b. Pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan, yaitu
menghitung dan menggambar reaksi, gaya lintang dan momen yang
diakibatkan adanya konsol.
c. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu akan diberikan soal
dan diskusi kelompok dan menjawab soal dengan menuliskan di papan tulis
secara bergantian mewakili kelompoknya.
d. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok, dimana dalam satu
kelompok terdiri dari 2 siswa.
e. Guru menyampaikan materi dan menunjukkan contoh konsol didalam
kehidupan nyata yang biasa kita lihat.
f. Guru menuliskan soal di papan tulis untuk di diskusikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Gambar 6. Guru Memberi Soal Diskusi
g. Masing-masing anggota kelompok mendiskusikan dan menjawab soal yang
telah diberikan.
Gambar 7. Siswa Berdiskusi Dalam Kelompok
h. Guru memantau siswa dengan berkeliling dan membantu siswa yang
menemui kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut.
i. Beberapa siswa mewakili anggota kelompoknya menuliskan jawaban di
papan tulis.
Gambar 8. Siswa Menuliskan Hasil Diskusi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
j. Siswa dan guru mengevaluasi jawaban yang telah ditulis.
k. Guru mencatat poin-poin yang belum diketahui siswa dan menerangkan poin-
poin tersebut dengan lebih detail sehingga siswa dapat memahami materi
tersebut.
l. Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 29 september 2011 jam
pelajaran ke 1 - 3 pukul 7.30 9.45. Satu jam pelajaran terdiri dari 45 menit.
m. Melanjutkan materi sebelumnya, yaitu menghitung dan menggambarkan
reaksi, gaya lintang dan momen akibat adanya konsol di 2 ujungnya.
n. Guru merefleksi materi pada pertemuan sebelumnya.
o. Guru mengelompokkan kembali siswa dan memberikan soal dengan
menuliskan di papan tulis.
p. Seterusnya seperti pada pertemuan ke-1 sampai guru memantau siswa dengan
berkeliling kelas dan membantu apabila ada siswa yang kurang mengerti.
q. Karena dirasa waktu yang diberikan kuarang, maka soal tersebut dijadikan
sebagai tugas rumah dan dikumpulkan 2 hari setelah pelajaran mekanika
teknik berlangsung. Siswa dapat bertanya pada guru diluar jam pelajaran.
r. Pada pertemuan berikutnya guru mengevaluasi siswa dengan memberikan
soal evaluasi siklus 1.
3. Tahap Observasi dan Analisis
a. Hasil Observasi dan Analisis Tes Kognitif Siswa
1) Hasil Observasi
Tes kognitif diberikan kepada siswa untuk mengetahui seberapa besar
siswa memahami materi konsol yang sudah dipelajari. Adapun skor target
keberhasilan untuk aspek kognitif adalah 75.
Hasil tes kognitif pada siklus I terhadap kelas XI TGB SMK Negeri 2
Surakarta sebanyak 34 siswa adalah sebagai berikut :
a) siswa (58,82%).
b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 14 siswa (41,18%).
data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Gambar 9. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus I
2) Analisis
Hasil belajar yang diperoleh dari tes ini hanya mencakup tiga tahap pada
aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Tes kognitif
diberikan dalam bentuk soal esay sebanyak 1 butir dengan materi teori
pemahaman, hafalan dan hitungan yaitu mengenai konsol. Soal tes kognitif atau
evaluasi siklus I dapat dilihat pada Lampiran 34.
Dari hasil observasi tersebut kemudian dianalisis oleh peneliti bahwa hasil tes
kognitif pada siklus I ini sudah menunjukkan peningkatan dari sebelum
diadakannya tindakan. Ketuntasan belajar pada tes kognitif mencapai 58,82%,
adapun ketidaktuntasan belajar sebesar 41,18%. Ini berarti terdapat 14 siswa dari
34 siswa yang tuntas mencapai skor batas minimal yang telah ditetapkan untuk
mata pelajaran produktif Mekanika Teknik, yaitu 75. Sedangkan rata-rata kelas
nilai kognitif mata pelajaran Mekanika Teknik pada siklus I ini mengalami
peningkatan dari 74,35 pada kondisi awal sebelum tindakan menjadi 76,03.
Target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti untuk ranah kognitif ini
sebesar 70 % dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor
75 untuk tes kognitif sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga untuk siklus
I ini belum mencapai target keberhasilan ketuntasan kelas tersebut.
b. Hasil Observasi dan Analisis Afektif Siswa
1) Hasil Observasi
Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Hasil observasi siswa pada siklus I dengan skor target keberhasilan ranah
afektif 75, adalah sebagai berikut :
a) Siswa yang memp
b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 15 siswa (44,12%).
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15.
Gambar 10. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus I
2) Analisis
Hasil penilaian pada ranah afektif melalui lembar observasi ranah afektif
mencakup empat aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan,
organisasi. Tiap aspek diperinci melalui indikator kata kerja operasionalnya
masing-masing dapat dilihat pada lampiran 6.
Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 10, kemudian
dianalisis oleh peneliti bahwa hasil penilaian ranah afektif pada siklus I terdapat
19 siswa atau sebesar 55,88% yang mencapai target keberhasilan untuk ranah
afektif yaitu skor 75, sedangkan sebanyak 15 siswa atau sebesar 44,12% belum
mencapai skor 75. Rata-rata kelas nilai afektif pada siklus I ini mengalami
peningkatan dari 74,31 pada kondisi awal sebelum tindakan menjadi 74,82 Untuk
ranah afektif ini, direncanakan oleh peneliti bahwa target ketuntasan kelas sebesar
Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus I
Tuntas 55,88 %
Tidak Tuntas 44,12 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
70 % dari jumlah siswa atau 24 siswa yang dapat mencapai skor 75. Sehingga
untuk siklus I ini belum mencapai target keberhasilan untuk ranah afektif.
c. Hasil Observasi dan Analisis Psikomotorik Siswa
1) Hasil Observasi
Hasil observasi psikomotorik siswa pada siklus I dengan skor target
keberhasilan ranah psikomotorik 75, adalah sebagai berikut :
a)
b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 15 siswa (44,12%).
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18.
Gambar 11. Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus I
2) Analisis
Hasil penilaian pada ranah psikomotorik melalui lembar observasi ranah
psikomotorik yang mencakup aspek persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing,
gerakan kompleks dan membuat kesimpulan. Tiap aspek diperinci melalui
indikator kata kerja operasionalnya masing-masing dapat dilihat pada lampiran 9.
Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 11, kemudian
dianalisis bahwa hasil penilaian ranah psikomotorik pada siklus I terdapat 19
siswa yang mencapai target keberhasilan untuk ranah psikomotorik yaitu skor 75,
sedangkan sebanyak 15 siswa belum mencapai skor 75. Rata-rata kelas nilai
psikomotorik pada siklus I ini mengalami peningkatan dari 73,09 pada kondisi
Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus I
Tuntas 55,88%
Tidak Tuntas 44,12%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
awal sebelum tindakan menjadi 74,19. Target keberhasilan kelas yang
direncanakan untuk ranah psikomotorik ini sebesar 70%, maksudnya jumlah siswa
yang memperoleh skor 75 untuk ranah psikomotorik sebesar 70 % atau sebanyak
24 siswa. Sehingga untuk siklus I ini belum mencapai target keberhasilan untuk
ranah psikomotorik.
d. Hasil Observasi dan Analisis Efektivitas Pembelajaran Siswa dari Ranah
Afektif dan Psikomotorik
1) Hasil Observasi
Pengamatan efektivitas pembelajaran siswa diambilkan dari prosentase
ranah afektif/sikap dan psikomotorik/keterampilan pada lembar observasi.
Adapun hasil observasi untuk efektivitas pembelajaran siswa pada siklus I dapat
dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus I
No Aspek yang diamati Capaian
(%)
1 Penerimaan (A1) 78,13
2 Partisipasi siswa (A2) 70,40
3 Penilaian/penentuan(A3) 77,21
4 Organisasi (A4) 74,26
5 Persepsi (P1) 80,88
6 Kesiapan (P2) 70,22
7 Gerakan terbimbing (P3) 70,59
8 Gerakan kompleks (P4) 70,22
9 Kreatifitas (P5) 79,04
Jumlah 670,96
Rata-Rata 74,55
2) Analisis
Berdasarkan tabel 4 hasil observasi ranah afektif (A1-A4) dan
psikomotorik ( P1-P5) siswa pada siklus I, rentangan nilai prosentase untuk tiap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
indikator berkisar antara 70,22% - 80,88%, dengan nilai rata-rata sebesar 74,55 %.
Aspek terendah sebesar 70,22% terdapat pada aspek kesiapan (P2) dan aspek
gerakan kompleks (P4). Aspek kesiapan diperinci menjadi dua butir indikator
yaitu: (1) Mempersiapkan diri, dan (2) Menanggapi pertanyaan. Dan aspek
gerakan kompleks diperinci menjadi du butir indikator, yaitu: (1) Membangun
Kerjasama kelompok, dan (2) Mempresentasikan hasil. Hal ini menunjukkan
bahwa siswa belum siap dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran danmasih
belum aktif dalam kegiatan belajar yang diselenggarakan, sehingga efektivitas
pembelajaran belum tercapai. Untuk itu perlu adanya motivasi, bimbingan dan
arahan dari guru yang berkesinambungan.
Target keberhasilan untuk efektivitas siswa yang ditetapkan peneliti
adalah sebesar 70% siswa yang mencapai batas ketuntasan belajar yaitu sebesar
75. Sehingga efektivitas pembelajaran untuk siklus I yang masih mencapai
55,88% belum sesuai target keberhasilan yang ditetapkan peneliti.
e. Hasil Observasi dan Analisis Ketuntasan Belajar Siswa dari Ranah Kognitif,
Afektif dan Psikomotorik
1) Hasil Observasi
Hasil observasi ketuntasan belajar dari ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik siswa pada siklus I dengan skor target keberhasilan 75, adalah
sebagai berikut:
a) Sisw
b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 16 siswa (47,06%).
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 21.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Gambar 12. Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
2) Analisis
Hasil ketuntasan siswa yang dilihat ketiga ranah (kognitif, afektif dan
psikomotorik) pada siklus I dapat dikatakan tuntas apabila siswa tersebut lulus
ketiga ranah tersebut. Apabila salah satu ranah tersebut tidak dapat dicapai atau
skor kurang dari 75 maka siswa tersebut tetap dikatakan tidak tuntas.
Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 12, kemudian
dianalisis bahwa penilaian dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik pada
siklus I terdapat 18 siswa atau 52,94% yang dapat mencapai skor 75. Dan
sebanyak 16 siswa atau 47,06% yang belum mencapai skor 75. Rata-rata kelas
dilihat dari ketiga ranah tersebut, pada siklus I mengalami peningkatan dari 73,97
menjadi 75,24. Target keberhasilan yang direncanakan pada siklus ini adalah
sebesar 70% atau sebanyak 24 siswa yang mendapatkan skor 75. Sehingga pada
siklus ini belum mencapai target keberhasilan karena hanya sebanyak 18 siswa
atau 52,94% yang tuntas.
4. Tahap Refleksi
a. Refleksi dilakukan terhadap hasil pelaksanaan tindakan siklus I di kelas. Dari
kegiatan pembelajaran tersebut, diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat
sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya, yaitu :
Tidak Tuntas 47,06% Tuntas
52,94%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
1) Masih terdapat sebagian siswa yang tidur tiduran, bermain hp, bermain
dengan laptop dan berbicara dengan teman lain disaat guru mengajar
menyampaikan materi dan saat kegiatan belajar berlangsung.
2) Masih banyak siswa yang tidak membawa penggaris sehingga
menghambat kelancaran belajar.
3) Diskusi dan kerjasama kelompok masih perlu ditingkatkan dalam
mengerjakan soal latihan yang diberikan.
4) Siswa masih menunjukkan malas-malasan dalam mengerjakan tugas.
5) Masih banyak siswa yang tidak mau untuk menuliskan jawabannya ke
depan.
6) Suasana kelas kurang terkendali karena masih banyak siswa yang ramai,
bermain hp, dan tertidur saat proses belajar.
Gambar 13. Siswa Tidak Memperhatikan Pelajaran
b. Berdasarkan penilaian hasil belajar afektif siklus I sudah cukup baik
dibandingkan sebelum diadakan tindakan, yaitu ada 18 siswa (52,94%) tidak
tuntas. Sedangkan sesudah diadakannya tindakan ada 19 siswa (55,88%) yang
tuntas dan 15 siswa (44,12%) yang tidak tuntas. Hal ini berarti hasil belajar
siswa kelas XI TGB 2011/2012 SMK Negeri 2 Surakarta mengalami
peningkatan, namun belum memenuhi target keberhasilan kelas yaitu sebesar
70% dari jumlah siswa.
c. Berdasarkan penilaian hasil belajar psikomotorik siklus I sudah cukup baik,
yaitu sebesar 80,88% pada aspek penerimaan, yang diperinci menjadi tiga
indikator. Indikator tersebut yaitu : (1) menunjukkan perhatian, (2) Mengakui
kepentingan, dan (3) Menunjukkan disiplin pribadi. Sedangkan aspek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
terendah sebesar 70,22% terdapat pada aspek kesiapan (P2) dan aspek
gerakan kompleks (P4). Aspek kesiapan diperinci menjadi dua butir indikator
yaitu: (1) Mempersiapkan diri, dan (2) Menanggapi pertanyaan. Dan aspek
gerakan kompleks diperinci menjadi dua butir indikator, yaitu: (1)
Membangun Kerjasama kelompok, dan (2) Mempresentasikan hasil. Dalam
Hasil belajar psikomotorik siklus I ada 15 siswa ( 44,12% ) yang tidak tuntas
dan sebanyak 19 siswa ( 55,88% ) yang tuntas. Hal ini berarti hasil belajar
siswa kelas XI TGB 2011/2012 SMK Negeri 2 Surakarta belum memenuhi
target keberhasilan kelas yaitu sebesar 70% dari jumlah siswa.
d. Hasil belajar kognitif siswa berkenaan dengan hasil belajar yang ditunjukkan
dengan nilai yang diperoleh siswa setelah menempuh tes pada siklus I
sebanyak 14 siswa (58,82%) yang dapat mencapai skor 75. Hal ini belum
memenuhi tolok ukur keberhasilan yang ditetapkan yaitu 70% dari jumlah
siswa.
e. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa penggunaan Guided Teaching
dalam proses belajar mengajar dapat menarik perhatian siswa, sehingga dapat
lebih mengaktifkan siswa untuk bisa memahami materi.
f. Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I sudah berjalan baik dan
lancar, namun secara keseluruhan terlihat masih belum mencapai target
keberhasilan yang direncanakan, sehingga perlu diadakannya perbaikan pada
tindakan siklus II agar dapat mencapai ketuntasan yang optimal.
D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Tindakan siklus II dilakukan sebagai langkah untuk memperbaiki hasil
dari siklus I. Perencanaaan tindakan siklus II didasarkan pada hasil yang telah
dicapai pada siklus I. Materi pembelajaran yang disampaikan adalah melanjutkan
materi pada siklus I, yaitu beban terpusat. Perwujudan tahap pelaksanaan,
observasi, serta analisis dan refleksi juga mengacu pada siklus I, namun terdapat
sedikit perubahan dan perbaikan.
Secara rinci hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
1. Tahap Perencanaan
a. Berdasarkan hasil observasi, analisis, dan refleksi pada pelaksanaan
pembelajaran siklus I, maka perencanaan tindakan siklus II perlu diadakan
sedikit perubahan dan perbaikan yang akan digunakan sebagai acuan
pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas siklus II.
b. Peneliti mengidentifikasi permasalahahan yang masih ada pada kegiatan
pembelajaran Mekanika Teknik di siklus I. Kesimpulan yang diperoleh ialah
bahwa setelah dilaksanakannya tindakan kelas siklus I, keaktifan siswa kelas
XI TGB SMK N 2 Surakarta dalam proses belajar mulai tampak terlihat. Hal
ini dapat di lihat dari minat dan sikap siswa terhadap proses belajar yang
mengalami peningkatan, namun belum begitu signifikan. Selain itu hasil
belajar siswa juga mengalami peningkatan, tapi ketuntasan belum mencapai
target.
c. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I,maka penerapan metode
Guided Teaching pada siklus II ini siswa tidak dibentuk kelompok, karena
pada siklus ini peneliti ingin mengaplikasikan metode tanpa dibentuk
kelompok atau siswa bekerja secara individu.
d. Peneliti berkoordinasi dan berkolaborasi (bekerja sama) dengan guru bahwa
guru perlu memberikan pendekatan dan mengarahkan perhatian ke semua
siswa, terutama pada siswa yang mengalami kesulitan belajar.
e. Peneliti menyiapkan instrumen penelitiaan, antara lain menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi ranah afektif dan
psikomotorik, dan sebagainya.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
a. Pertemuan ke-1 siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 13 Oktober
2011 jam pelajaran ke 1 - 3 pukul 07.30 09.45 WIB.
b. Melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan beserta
instrumennya yaitu menyampaikan materi, yaitu tentang beban terpusat.
c. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, bahwa siswa akan diberikan
soal untuk dikerjakan secara individu dan beberapa siswa diminta untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
menjawab soal tersebut di depan sebagai perwakilan dan siswa yang maju
tersebut akan mendapatkan tambahan nilai.
d. Guru menyampaikan materi pelajaran mengenai beban terpusat.
e. Guru menuliskan soal di papan tulis untuk dikerjakan siswa.
f. Siswa menjawab soal tersebut dan berdiskusi dengan temannya atau bertanya
langsung kepada guru apabila menemui kesulitan dalam mengerjakan soal
tersebut.
g. Guru mengaktifkan siswa dan berkeliling memantau kerja masing-masing
siswa dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.
Gambar 14. Guru memantau siswa dan membantu siswa yang kesulitan
h. Beberapa siswa mempresentasikan jawaban mereka dengan menuliskan
jawaban di papan tulis.
i. Guru mencatat poin-poin penting yang perlu disampaikan kepada siswa.
j. Guru dan siswa mengevaluasi jawaban tersebut secara bersama-sama dan
memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakannya kembali dan
bertanya yang belum dimengerti.
Gambar 15. Guru dan siswa mengevaluasi jawaban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
k. Siswa diberi waktu untuk bertanya dan mencatat.
l. Guru dan siswa menyimpulkan materi hasil kegiatan belajar yang telah
dilaksanakan.
m. Pertemuan ke-2 siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20 oktober
2011 jam pelajaran ke 1 3 pukul 07.30 09.45 dan mengadakan tes evaluasi
siklus II. Gambar tahap pelaksanaan tindakan siklus II dapat dilihat pada
lampiran.
3. Tahap Observasi dan Analisis
a. Hasil Observasi dan Analisis Tes Kognitif Siswa
1) Hasil Observasi
Tes kognitif atau evaluasi diberikan kepada siswa untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Mekanika Teknik yaitu mengenai
beban terpusat. Tes diberikan dalam bentuk soal pilihan esay sebanyak 1 butir.
Soal yang diberikan disesuaikan dengan materi yang telah dipelajari. Adapun skor
target keberhasilan untuk ranah kognitif adalah 75.
Hasil tes kognitif pada siklus II terhadap siswa kelas XI TGB SMK
Negeri 2 Surakarta sebanyak 34 siswa adalah sebagai berikut :
a)
b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 5 siswa (14,71%).
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.
Gambar 16. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus II
Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus II
Tuntas 85,29%
Tidak Tuntas 14,71%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
2) Analisis
Penilaian ranah kognitif pada siklus II ini dilakukan dengan
menggunakan tes kognitif yang berupa soal esay 1 butir. Adapun hasil belajar
yang diperoleh dari tes ini hanya mencakup tiga tahap pada aspek kognitif yaitu
tahap pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.
Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 16, diketahui bahwa
hasil tes kognitif pada siklus II ini sudah baik dan menunjukkan peningkatan dari
tes kognitif pada siklus I. Hasil tes kognitif siswa dapat dijelaskan sebagai berikut
: Ketuntasan belajar di kelas pada tes kognitif adalah 85,29%. Ini berarti terdapat
29 siswa dari 34 siswa yang telah mencapai batas minimal yang telah ditetapkan
yaitu skor 75. Sedangkan rata-rata kelas nilai kognitif mata pelajaran Mekanika
Teknik mengalami peningkatan dari siklus I yaitu dari 76,03 menjadi 77,59.
Target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti untuk ranah kognitif
ini sebesar 70 % dari jumlah siswa atau sebanyak 24 siswa. Sehingga untuk siklus
II ini telah mencapai target keberhasilan ketuntasan kelas tersebut.
b. Hasil Observasi dan Analisis Afektif Siswa
1) Hasil Observasi
Hasil observasi afektif siswa pada siklus II dengan skor target
keberhasilan ranah afektif 75, adalah sebagai berikut :
a) 28 siswa (82,35%).
b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 6 siswa (17,65%).
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16.
Gambar 17. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus II
Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus II
Tuntas 82,35%
Tidak Tuntas 17,65%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
2) Analisis
Lembar observasi ranah afektif yang digunakan pada siklus II ini sama
dengan yang digunakan pada siklus I, yaitu mencakup mencakup empat aspek
yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan, organisasi yang diperinci
melalui indikator kata kerja operasional masing-masing dapat dilihat pada
lampiran 7.
Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 17, diketahui bahwa
terdapat 28 siswa atau sebesar 82,35% yang mencapai target keberhasilan untuk
ranah afektif yaitu skor 75, sedangkan sebanyak 6 siswa atau sebesar 17,65%
belum mencapai skor 75. Hasil ini menunjukkan peningkatan ketuntasan kelas
yang baik daripada siklus I, yang hanya sebanyak 20 siswa atau 58,82 % yang
mencapai skor 75. Rata-rata nilai afektif pada siklus II ini mengalami peningkatan
dari 74,81 menjadi 77,34.
Untuk ranah afektif ini, direncanakan oleh peneliti bahwa target
ketuntasan kelas sebesar 70 % dari jumlah siswa atau sebanyak 24 siswa, sehingga
pada siklus II ini telah mencapai target keberhasilan ranah afektif.
c. Hasil Observasi dan Analisis Psikomotorik Siswa
1) Hasil Observasi
Hasil observasi psikomotorik siswa pada siklus II dengan skor target
keberhasilan ranah psikomotorik 75, adalah sebagai berikut :
a) 27 siswa (79,41%).
b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 7 siswa (20,59%)
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Gambar 18. Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus II
2) Analisis
Lembar observasi ranah psikomotorik yang digunakan pada siklus II ini
sama dengan yang digunakan pada siklus I, yaitu mencakup aspek persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan kompleks dan membuat kesimpulan. Tiap
aspek diperinci melalui indikator kata kerja operasionalnya masing-masing dapat
dilihat pada lampiran 10.
Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 18, menghasilkan
penilaian ranah psikomotorik pada siklus II terdapat 27 siswa atau 79,41 % yang
mencapai target keberhasilan untuk ranah psikomotorik yaitu skor 75, sedangkan
sebanyak 7 siswa atau 20,59% belum mencapai skor 75. Rata-rata nilai
psikomotorik pada siklus II ini mengalami peningkatan dari 74,19% menjadi
76,91%.
Target keberhasilan kelas yang direncanakan untuk ranah psikomotorik
ini sebesar 70 % dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh
skor 75 untuk ranah psikomotorik sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga
pada siklus II ini telah mencapai target keberhasilan untuk ranah psikomotorik.
d. Hasil Observasi dan Analisis Efektivitas Pembelajaran Siswa dari Ranah
Afektif dan Psikomotorik
1) Hasil Observasi
Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus II
Tuntas 79,41%
Tidak Tuntas 20,59%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Pengamatan efektivitas pembelajaran siswa diambilkan dari prosentase
ranah afektif/sikap dan psikomotorik/keterampialn pada lembar observasi.
Adapun hasil observasi untuk efektivitas pembelajaran siswa pada silkus II dapat
dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus II
No Aspek yang Diamati Capaian
(%)
1 Penerimaan (A1) 81,43%
2 Partisipasi siswa (A2) 73,16%
3 Penilaian/penentuan(A3) 81,37%
4 Organisasi (A4) 75%
5 Persepsi (P1) 81,99%
6 Kesiapan (P2) 73,16%
7 Gerakan terbimbing (P3) 78,89%
8 Gerakan kompleks (P4) 73,16%
9 Kreatifitas (P5) 82,35%
Jumlah 695,53
Rata-Rata 77,28
2) Analisis
Berdasarkan pada tebel 5 diketahui peningkatan hasil ranah afektif ( A1-
A4) dan psikomotorik ( P1-P5) siswa pada siklus II, rentangan nilai prosentase
untuk tiap indikator berkisar antara 73,16% - 82,35%, dengan nilai rata-rata
sebesar 77,28%. Indikator tertinggi pada ranah afektif sebesar 81,43% terdapat
pada aspek penerimaan (A1) dan pada ranah psikomotorik sebesar 82,35%
terdapat pada aspek kreatifitas (P4). Hal ini menunjukkan bahwa minat dan sikap
siswa dalam mengikuti pembelajaran cukup besar. Target keberhasilan untuk
efektivitas siswa yang ditetapkam peneliti adalah sebesar 70% dari jumlah siswa
atau 24 siswa yang mencapai skor 75 Sehingga efektivitas pembelajaran untuk
s
target keberhasilan yang ditetapkan peneliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
e. Hasil Observasi dan Analisis Ketuntasan Belajar Siswa dari Ranah Kognitif,
Afektif dan Psikomotorik
1) Hasil Observasi
Hasil observasi ketuntasan belajar dari ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik siswa pada siklus II dengan skor target keberhasilan 75, adalah
sebagai berikut:
c)
d) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 7 siswa (20,59%).
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 22.
Tuntas Tidak Tuntas
Gambar 19. Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
2) Analisis
Hasil ketuntasan siswa yang dilihat ketiga ranah (kognitif, afektif dan
psikomotorik) pada siklus II dapat dikatakan tuntas apabila siswa tersebut lulus
ketiga ranah tersebut. Apabila salah satu ranah tersebut tidak dapat dicapai atau
skor kurang dari 75 maka siswa tersebut tetap dikatakan tidak tuntas.
Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 19, kemudian
dianalisis bahwa penilaian dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik pada
siklus II terdapat 27 siswa atau 79,41% yang dapat mencapai skor 75. Dan
sebanyak 7 siswa atau 20,59% yang belum mencapai skor 75. Rata-rata kelas
dilihat dari ketiga siklus tersebut mengalami peningkatan dari 75,24 menjadi
77,34. Target keberhasilan yang direncanakan pada siklus ini adalah sebesar 70%
Tuntas 79,41%
Tidak Tuntas 20,59%
Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
atau sebanyak 24 siswa yang mendapatkan skor 75. Sehingga pada siklus ini
sudah mencapai target keberhasilan, yaitu sebanyak 27 siswa atau 79,41% yang
tuntas.
4. Tahap Refleksi
a. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran Mekanika
Teknik di siklus II, semakin baik dengan adanya peningkatan dari siklus I.
Hal ini dikarenakan guru berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan
yang terjadi pada siklus I. Tindakan yang dilakukan telah berjalan dengan
baik sesuai dengan perencanaan.
b. Refleksi dilakukan terhadap hasil pelaksanaan tindakan siklus II di kelas. Dari
kegiatan pembelajaran tersebut, diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat
sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya, yaitu :
1) Pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran Mekanika Teknik dengan
penerapan metode Guided Teaching, telah berjalan sesuai yang
direncanakan.
2) Suasana kelas cukup terkendali selama proses pelajaran berlangsung.
3) Siswa yang tidur, bermain hp, bermain laptop, malas-malasan dan ramai
saat pelajaran berlangsung sudah berkurang.
4) Banyak siswa yang aktif mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Gambar 20. Siswa Mengerjakan Soal Latihan
5) Jumlah siswa yang mangantuk, malas-malasan dan ramai dalam kelas
mulai berkurang.
c. Siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I yaitu
sebesar 52,94% atau sebanyak 18 orang, sedangkan pada siklus II adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
79,41% atau sebanyak 27 siswa. Ini berarti hasil belajar siswa kelas XI TGB
tahun ajaran 2011/2012 SMK Negeri 2 Surakarta sudah memenuhi target
keberhasilan yaitu 70 % dengan pencapaian skor minimal 75.
d. Efektifitas pembelajaran yang diamati melalui ranah afektif, meningkat di
siklus II ini menjadi 82,35% dari 55,88% di siklus I.Sedangkan pada ranah
psikomotorik meningkat dari 55,88% menjadi 79,41%. Keaktifan siswa juga
telah memenuhi target keberhasilan yang ditetapkan sebesar 70% dari jumlah
siswa atau sebanya 24 siswa yang mencapai skor minimal 75, yaitu sebanyak
27 siswa.
e. Tindak lanjut berupa peningkatan kualitas pembelajaran di kelas dapat
dilakukan lagi oleh guru mata pelajaran Mekanika Teknik, sehingga dapat
memberikan hasil yang semakin baik, dalam upaya meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar siswa, baik pada aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
E. Pembahasan Antar Siklus
Pembahasan antar siklus ini meliputi efektivitas pembelajaran dan hasil
belajar siswa pada kondisi awal sebelum tindakan (pra siklus), siklus I dan siklus
II yang diambil dari hasil observasi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pembelajaran dengan menggunakan
metode Guided Teaching pada siklus II, menunjukkan hasil yang meningkat dari
pada sikus I. Hasil belajar pada siklus II menunjukkan peningkatan hasil yang
optimal dan mencapai target keberhasilan yang ditetapkan. Dapat dinyatakan
bahwa metode Guided Teaching pada mata pelajaran Mekanika Teknik dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta,
sehingga efektivitas pembelajaran dapat tercapai.
Perbadingan hasil pelaksanaan tindakan pada pra siklus (sebelum
tindakan), siklus I dan siklus II disajikan dalam data berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
74,35
55,8844,12
76,03
58,82
41,82
79,32 85,29
14,71
1. Hasil Tes Kognitif
Pemahaman siswa terhadap materi beban kombinasi, konsol dan beban
terpusat yang telah dipelajari pada tiap siklus dapat diketahui dari hasil tes
kognitif, sebagaimana tersaji pada tabel 6.
Tabel 6. Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa
No Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/Nilai
Pra Siklus Jumlah/Nilai
Siklus I Jumlah/Nilai
Siklus II 1 19 20 29
2 Siswa mendapat nilai < 75 15 14 5
3 Rata-rata nilai kognitif 74,35 76,03 79,32
4 Tuntas (%) 55,88% 58,82% 85,29%
5 Tidak Tuntas (%) 44,12% 41,82% 14,71%
Berikut ini adalah data hasil tes kognitif untuk capaian ketuntasan
klasikal tiap siklus dapat dilihat pada gambar 21.
Gambar 21. Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa
Berdasarkan pada tabel 6 dan gambar 21, terlihat capaian ketuntasan
belajar siswa pada ranah kognitif semakin meningkat. Pada pra siklus, capaian
ketuntasan hanya mencapai (55,88%), selanjutnya dengan memberikan tindakan
Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
terhadap siswa dengan menerapkan metode Guided Teaching menunjukkan
peningkatan pada siklus I sebesar 55,88% yaitu menjadi 58,82%. Hal ini berarti
proses pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari semakin membaik.
Begitu pula pada siklus II, terjadi kenaikan prosentase ketuntasan dari siklus I
yaitu menjadi 85,29%. Rata-rata nilai kelas juga menunjukkan peningkatan dari
pra siklus 74,35 meningkat menjadi 76,03 di siklus I dan naik menjadi 79,32 pada
siklus II.
2. Hasil Observasi Afektif Siswa
Observasi secara khusus pada setiap siswa dilakukan terhadap aspek
afektif atau sikap siswa, yang hasilnya dicantumkan pada lembar observasi ranah
afektif. Adapun data capaian ketuntasan nilai hasil observasi afektif ditunjukkan
pada tabel 7.
Tabel 7. Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa
No Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/Nilai
Pra Siklus
Jumlah/Nilai
Siklus I
Jumlah/Nilai
Siklus II
1 16 19 28
2 Siswa mendapat nilai < 75 18 15 6
3 Rata-rata nilai afektif 74,31 74,82 77,34
4 Tuntas 47,06% 58,88% 82,35%
5 Tidak Tuntas 52,94% 41,12% 17,65%
Data hasil obsevasi ranah afektif tiap siswa untuk capaian ketuntasan tiap
siklus dapat dilihat pada gambar 22.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Gambar 22. Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa
Berdasarkan pada tabel 7 dan gambar 22, menunjukkan kenaikan hasil
belajar ranah afektif pada siklus I dan siklus II. Capaian ketuntasan pada pra
siklus, hanya mencapai (47,06%) dengan rata-rata nilai kelas sebesar 74,31.
Setelah diterapkannya metode Guided Teaching, capaian ketuntasan efektivitas
pembelajaran pada ranah afektif menunjukkan peningkatan pada siklus I menjadi
sebesar 58,88% dengan rata-rata nilai kelas 74,82. Hal ini berarti minat dan sikap
siswa yang terbentuk selama kegiatan belajar berlangsung semakin membaik.
Minat dan sikap siswa belajar dapat diamati dan dicermati melalui aktifitas yang
dilakukan yaitu : penerimaan siswa terhadap pelajaran Mekanika Teknik,
partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, penilaian/penentuan sikap dari
siswa, dan organisasi. Peningkatan capaian ketuntasan ranah afektif juga terjadi
pada siklus II dari siklus I yaitu menjadi 82,35% dengan pencapaian rata-rata nilai
kelas 77,34. Dari diagram diatas disimpulkan bahwa penerapan metode Guided
Teaching terbukti efektif dengan adanya peningkatan ranah afektif di setiap
siklus.
74,31
47,06 52,94
74,82
58,88
41,12
77,34 82,35
17,65
Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
3. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa
Observasi secara khusus pada setiap siswa dilakukan terhadap ranah
psikomotorik, yang hasilnya dicantumkan pada lembar observasi ranah
psikomotorik. Data hasil observasi untuk hasil belajar ranah psikomotorik siswa
pra siklus, siklus I, dan siklus II, disajikan pada tabel 8.
Tabel 8. Capaian Ketuntasan Ranah Psikomotorik Siswa
No Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/Nilai
Pra Siklus
Jumlah/Nilai
Siklus I
Jumlah/Nilai
Siklus II
1 17 19 27
2 Siswa mendapat nilai < 75 17 15 7
3 Rata-rata nilai
psikomotorik 73,09 74,19 76,91
4 Ketuntasan Klasikal 50% 58,88% 79,41%
5 Ketidaktuntasan 50% 41,2% 20,59%
Data hasil obsevasi ranah psikomotorik tiap siswa untuk capaian
ketuntasan tiap siklus dapat dilihat pada gambar 23.
Gambar 23. Grafik Capaian Ketuntasan Ranah Psikomotorik Siswa
Grafik Capaian Ketuntasan Ranah Psikomotorik
73,09
50 50
74,19
58,88
41,20
76,91 74,41
20,59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Dari gambar 23 dapat diketahui bahwa prosentase ranah psikomotorik
siswa mengalami kenaikan seiring dengan tindakan yang diberikan tiap siklus.
Capaian ketuntasan pada pra siklus, menunjukkan hanya terjadi pada 17 siswa
yang tuntas dengan rata-rata nilai kelas hanya sebesar 73,09. Hal ini berarti
setengah jumlah siswa (50%) yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan
skor 75.
Setelah diterapkannya metode Guided Teaching, capaian ketuntasan
menunjukkan peningkatan menjadi sebesar 58,88% pada siklus I dengan rata-rata
nilai kelas 69,12. Peningkatan capaian ketuntasan juga terjadi hingga mencapai
terget keberhasilan yaitu menjadi 74,41% pada siklus II dengan rata-rata nilai
kelas 76,91. Hal ini berarti efektivitas pembelajaran ranah psikomotorik siswa
dalam kelompok maupun individu mengalami perbaikan.
4. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa
Observasi terhadap efektivitas pembelajaran siswa selama proses
pembelajaran berlangsung diambilkan dari pengamatan afektif dan psikomotorik
siswa. Tiap aspek (afektif dan psikomotorik) diuraikan menjadi indikator-
indikator yang telah dijabarkan menjadi kata kerja operasional masing-masing
aspek. Berikut ini disajikan rekapitulasi hasil observasi efektivitas pembelajaran
siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta selama kegiatan pembelajaran
Mekanika Teknik berlangsung.
Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa
No Aspek yang Diamati Pra
Siklus Siklus I Siklus II
1 Penerimaan (A1) 76,84 % 78,13 81,43%
2 Partisipasi siswa (A2) 70,77 % 70,40 73,16%
3 Penilaian/penentuan(A3) 76,96 % 77,21 81,37%
4 Organisasi (A4) 73,53% 74,26 75%
5 Persepsi (P1) 79,78 % 80,88 81,99%
6 Kesiapan (P2) 67,65 % 70,22 73,16%
7 Gerakan terbimbing (P3) 69,49% 70,59 78,89%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
8 Gerakan kompleks (P4) 69,85% 70,22 73,16%
9 Kreatifitas (P5) 78,68% 79,04 82,35%
Jumlah 663,54 670,96 695,53
Rata-rata 73,73 74,55 77,28
Data hasil observasi efektivitas pembelajaran siswa pada sebelum
tindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada gambar 24.
Gambar 24. Grafik Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa
Pada tabel 9 dan grafik 24 dapat dilihat bahwa prosentase rata-rata tiap
indikator efektivitas pembelajaran siswa pada tiap siklus semua mengalami
kenaikan. Aktifitas siswa seperti perhatian dalam mengikuti pelajaran, interaksi
dengan guru, mengerjakan tugas terus meningkat. Kerjasama dalam kelompok,
kemampuan memberikan tanggapan saat berdiskusi dan mempresentasikan
jawaban kelompok atau individu menunjukkan peningkatan yang baik. Berikut di
bawah ini merupakan deskripsi hasil pengamatan efektivitas pembelajaran
tersebut antara lain :
a. Siswa menunjukkan perhatian dengan hadir di kelas dan memperhatikan guru.
Aspek Observasi Efektivitas Pembelajaran
Grafik Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
b. Keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran baik secara kelompok maupun
individu meningkat, siswa juga bersedia mematuhi peraturan dalam kegiatan-
kegiatan belajar yang berlangsung.
c. Siswa dapat menerima hasil yang diperoleh, mau melakukan remidi apabila hasil
yang diperoleh tidak memuaskan.
d. Siswa mau mendengarkan siswa lain yang menyampaikan pendapat atau jawaban
atas pertanyaan guru dan serta tidak segan menyampaikan pendapat yang
sekiranya berbeda.
e. Siswa menghormati guru baik di dalam ataupun saat berada di luar kelas, serta
berusaha menjawab soal yang diberikan oleh guru dengan benar.
f. Kepercayan diri dan sikap disiplin siswa terlihat dalam proses belajar.
g. Kemampuan dan kreativitas siswa dalam mengaitkan pelajaran dengan kehidupan
nyata semakin terbentuk dengan baik. Kemauan dan perhatian untuk belajar juga
semakin meningkat.
h. Siswa mulai mampu beradaptasi dengan siswa lain dalam kelompok yang
memiliki karakteristik berbeda, dapat membangun kerja sama dan memecahkan
masalah.
Berdasarkan deskripsi hasil pengamatan efektivitas pembelajaran dari
data-data yang diperoleh pada pra siklus, siklus I dan siklus II di atas, maka dapat
dinyatakan bahwa penerapan metode Guided Teaching tergolong efektif, sehingga
efektivitas pembelajaran dapat tercapai dan proses belajar mengajar mata
pelajaran Mekanika Teknik berlangsung efektif.
5. Hasil Ketuntasan Belajar Siswa
Observasi secara khusus pada setiap siswa dilakukan terhadap ranah kognitif,
afektif dan pskomotorik. Adapun data capaian ketuntasan belajar siswa
ditunjukkan pada tabel 10.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Tabel 10. Capaian Ketuntasan Belajar Siswa
No Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/Nilai
Pra Siklus
Jumlah/Nilai
Siklus I
Jumlah/Nilai
Siklus II
1 16 18 27
2 Siswa mendapat nilai < 75 18 16 7
3 Rata-rata kelas 73,97 75,24 77,34
4 Tuntas 47,06% 52,94% 79,41%
5 Tidak Tuntas 52,94% 47,06% 20,59%
Data hasil obsevasi ranah afektif tiap siswa untuk capaian ketuntasan tiap siklus
dapat dilihat pada gambar 25.
Gambar 25. Grafik Capaian Ketuntasan Belajar Siswa
Berdasarkan pada tabel 10 dan gambar 25, menunjukkan kenaikan hasil
ketuntasan belajar pada siklus I dan siklus II. Capaian ketuntasan pada pra siklus,
hanya sebanyak 16 siswa (47,06%) dengan rata-rata nilai kelas sebesar 73,97.
Setelah diterapkannya metode Guided Teaching, capaian ketuntasan belajar siswa
menunjukkan peningkatan pada siklus I menjadi sebanyak 18 siswa atau sebesar
52,94% dengan rata-rata nilai kelas 75,24. Peningkatan capaian ketuntasan belajar
73,97
47,06 52,94
75,24
52,94
47,06
77,34 79,41
20,59
Grafik Capaian Ketuntasan Belajar Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
juga terjadi pada siklus II dari siklus I yaitu menjadi 27 siswa atau 79,41% dengan
pencapaian rata-rata nilai kelas 77,34.
Dari data-data hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, dapat dilihat
bahwa proses pembelajaran secara keseluruhan telah mencapai target minimal
yang ditentukan, sehingga pelaksanaan tindakan kelas dapat dihentikan siklus II
dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus III. Dengan begitu, dapat disimpulkan
bahwa penerapan metode Guided Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada mata
pelajaran Mekanika Teknik.
F. Pembahasan Hasil Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya
Hasil penelitian dengan menerapkan metode Guided Teaching terbukti
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2
Surakarta. Kegiatan belajar setelah menerapkan metode Guided Teaching juga
dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran yang berlangsung. Siswa menjadi
lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan peneliti sebelumnya,
yaitu penelitian relevan yang dilakukan oleh Arianti Puspita Dewi dan Siti
Komsatun yang mengambil tempat, subyek dan mata pelajaran yang berbeda
mereka juga menyimpulkan bahwa penggunaan metode yang mereka gunakan
berpengaruh baik dalam meningkatkan hasil belajar. Dengan penggunaan metode
tersebut mereka juga menyatakan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas
dengan menggunkan metode Guided Teaching pada mata pelajaran Mekanika
Teknik pada siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran
2011/2012, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan metode Guided Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada
mata pelajaran Mekanika Teknik dengan kompetensi dasar Menghitung Gaya
Luar dan Gaya Dalam Pada Konstruksi Statika ( Statis Tertentu). Ketuntasan
belajar siswa yaitu sebesar 47,06% (16 siswa) di kondisi pra siklus, 52,94%
(18 siswa) pada siklus I dan 77,41% (27 siswa) pada siklus II. Besar
peningkatan ketuntasan belajar pra siklus ke siklus I sebesar 5,88% dan dari
siklus I ke siklus II sebesar 24,47%.
2. Efektivitas pembelajaran mengalami peningkatan yaitu dengan adanya
peningkatan dari setiap siklus baik dari ranah afektif maupun psikomotorik,
sehingga penerapan metode Guided Teaching terbukti efektif.
B. Implikasi
Implikasi atau dampak dari dilaksanakan penelitian ini antara lain yaitu :
1. Kemampuan guru dalam mengelola kelas dapat semakin ditingkatkan, yaitu
membagi waktu dengan baik antara penyampaian materi secara serius dengan
kegiatan penyelesaian soal, supaya semua kegiatan dapat berjalan dengan
lancar, efektif dan terkontrol.
2. Terdapat beberapa siswa yang suka mengandalkan teman sekelompoknya
dalam mengerjakan soal, maka dari itu perhatian dan peran guru harus lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
ditingkatkan dari biasanya dalam membantu siswa belajar baik secara mandiri
maupun kelompok, sehingga hal tersebut di atas dapat diminimalkan.
3. Meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran dan kemampuan
siswa dalam merekonstruksi pengetahuannya, sehingga siswa menjadi senang
dan tidak jenuh selama pembelajaran.
4. Pada umumnya siswa lebih leluasa untuk beraktifitas atau bergerak kemana
saja, berbicara dan berdiskusi. Hal tersebut mengakibatkan suasana kelas
lebih riuh dan kurang rapi.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka beberapa saran yang peneliti
kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Guru hendaknya menggunakan metode Guided Teaching sebagai alternatif
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika
Teknik.
2. Guru hendaknya memberikan metode pembelajaran yang berbeda sehingga
membuat pelajaran Mekanika Teknik tidak membosankan dan membuat siswa
menjadi tertarik.
3. Dalam menerapkan metode Guided Teaching sebaiknya dalam membentuk
kelompok tidak secara acak agar siswa dapat bekerja sama dengan
kelompoknya dan tidak membebani salah satu siswa.
4. Dalam melaksanakan metode Guided Teaching peneliti selanjutnya sebaiknya
memastikan bahwa siswa memiliki buku referensi.
5. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat mengembangkan penelitian ini
dengan divariasikan dengan metode lainnya yang lebih variatif supaya
hasilnya lebih sempurna.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user