PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided...

86
PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS XI TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: NINING NUARTIKA K 1507020 Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided...

Page 1: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN

MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS XI TGB SMK NEGERI 2

SURAKARTA

SKRIPSI

Oleh:

NINING NUARTIKA

K 1507020

Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan

Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

ii

PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN

MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS XI TGB SMK NEGERI 2

SURAKARTA

Oleh:

NINING NUARTIKA

K 1507020

Skripsi

Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan

Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

v

ABSTRAK

Nining Nuartika. PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS XI TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, November 2011.

Tujuan penelitian adalah (1) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012, setelah diterapkannya metode Guided Teaching pada mata pelajaran Mekanika Teknik. (2) Mengetahui efektivitas penerapan metode Guided Teaching dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Mekanika Teknik.

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Dimulai dengan identifikasi permasalahan yang ada dalam kelas dengan melakukan tindakan pra siklus. Tahap siklus I dimulai dengan perencanaan berupa penyusunan langkah-langkah pembelajaran melalui penerapan metode Guided Teaching, pelaksanaan tindakan, observasi, analisis, dan refleksi untuk tindakan pada siklus II. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012. Data diperoleh melalui observasi afektif dan psikomotorik siswa, wawancara, tes kognitif siklus I serta tes kognitif siklus II. Triangulasi data digunakan untuk mengetahui validitas data, sedangkan untuk teknik analisa data digunakan dengan teknik analisis interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Guided Teaching dapat memperbaiki atau meningkatkan : (1) Hasil belajar (nilai kognitif) siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Mekanika Teknik dengan kompetensi dasar menghitung gaya luar dan gaya dalam pada konstruksi statika (statis tertentu). Ketuntasan hasil belajar ranah kognitif pada tahap pra siklus 55,88%, tahap siklus I 58,82% dan tahap siklus II 85,29%; (2) Efektivitas pembelajaran mengalami peningkatan pada setiap siklus baik dari ranah afektif maupun psikomotorik, dari ranah afektif pada tahap pra siklus sebesar 47,06%, tahap siklus I sebesar 55,88%, dan tahap siklus II sebesar 82,35%, sedangkan ranah psikomotorik pada tahap prasiklus sebesar 50%, tahap siklus I sebesar 55,88% dan tahap siklus II sebesar 79,41%.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

vi

ABSTRACT

Nining Nuartika. The Implementation of Guided Teaching method to improve learning achievement at the Technical Mechanics Subject In class XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta. Skripsi, Surakarta: Faculty of Teaching Training and Education, Sebelas Maret University.

The purpose of this research is (1) Find out the improvement of learning result of Technical mechanics subject for student In class XI TGB of SMK Negeri 2 Surakarta in 2010/2011 academic year, once implemented Guide teaching method. (2) Find out the effectiveness of Guided teaching method implementation in improving of Technical mechanics subject for student In class XI TGB of SMK Negeri 2 Surakarta in 2010/2011 academic year.

This research is Classroom Action Research (PTK) which conducted in two cycles. It begins with pre cycle to identificate existing problems in the classroom. Cycle I step begins with arranging of learning steps through the use of Guided teaching method, the implementation of the action, observation, analysis and reflekasi for action on the cycle II. The research subject is students class of XI TGB of SMK Negeri 2 Surakarta 2011/2012 academic year. The data obtained through the observation of student's affective and psychomotor, interviews, cognitive tests of cycle I and cognitive tests of cycle II. Triangulation of data is used to maintain the validity of data, whereas Data analysis techniques was used the interactive analysis techniques. Based on the research showed that the implementation of Guided teaching method TGB SMK negeri 2 surakarta 2010/2011 academic year at Technical Mechanics Subject with the base competence is counting of external and internal forces on

learning result in pre cycle is 55,88%, cycle I is 58,82% and cycle II is 85,29%. (2) Effectiveness of learning with an increase of each cycle of both affective and psychomotor domains. Effectiveness of affective learning in pre cycle is 47,06%, cycle I is 55,88% and cycle II is 82,35%, beside psychomotor domain in pre cycle is 50%, cycle I is 55,88% and cycle II is 79,41%.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

vii

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Apabila kamu telah selesai dengan pekerjaan, Maka kerjakanlah pekerjaan yang lain dengan

sungguh-sungguh

(Q.S. Al-Insyirah)

Anda bisa sukses sekalipun tak ada orang percaya anda bisa. Tapi anda tak akan pernah

sukses jika tidak percaya diri sendiri

(William Penn)

Tidak ada kesuksesan sejati tanpa penolakan. Semakin banyak penolakan yang anda alami

semakin unggul, semakin banyak belajar dan semakin dekat dengan harapan.

(Anthony Robbins)

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali

setiap kali kita jatuh.

(Confusious)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

viii

PERSEMBAHAN

Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang, Puji syukur Alhamdullilah atas

segala limpahan nikmat dan karunia-Nya serta memberikan jalan dalam setiap kesulitanku.

1. Orang tuaku, Sugeng Suyono dan Turini yang

aku cintai. Terimakasih atas doa, kasih

sayang, pengorbanan serta dukunganmu yang

tidak pernah berhenti.

2. Adik ku Wina dan keluargaku yang aku

sayangi.

3. Seseorang yang selalu menemani dan

memberikanku semangat tiada henti.

4. Teman-teman PINXPONGAN, terimakasih

untuk doa, semangat, kasih sayang dan

kebersamaan kalian yang tak pernah putus.

5. Rekan rekan PTS/B 2007, terima kasih atas

persahabatan, doa, kebersamaan serta

dukungan kalian.

6. Almamaterku UNS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala

limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

Penerapan Metode Guided Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi

Belajar Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Siswa Kelas Xi Tgb Smk Negeri 2

Surakarta

Pendidikan, Program Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik

dan Kejuruan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis mengakui dan menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini

banyak memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., sebagai Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.

2. Drs. Sutrisno, ST.,M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Dan

Kejuruan (PTK) FKIP UNS Surakarta.

3. Ida Nugroho Saputro, ST., M. Eng sebagai Ketua Program Pendidikan Teknik

Bangunan Jurusan PTK FKIP UNS.

4. Abdul Haris Setiawan, S.Pd.,M.Pd. sebagai koordinator Skripsi pada Program

Pendidikan Teknik Bangunan PTK FKIP UNS

5. Drs. H Suradji, M.Pd,. selaku Dosen pembimbing I dan Sri Sumarni, ST.,

MT., selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan dan

arahan kepada penulis sehingga proposal skripsi ini dapat selesai.

6. Bapak Drs. Susanta, MM., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Surakarta

beserta jajarannya yang telah memberikan ijin penelitian di SMK tersebut.

7. Bapak Hanang Yulianto, S.Pd., selaku guru pada mata pelajaran Mekanika

Teknik pada Program Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta.

8. Siswa XI TGB 2011/2012, yang bersedia menjadi subyek pengamatan.

9. Orang tuaku, Sugeng Suyono dan Turini yang aku cintai. Terimakasih untuk

doa, pengorbanan, kasih sayang, dan dukungan yang selalu kalian berikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

x

10. Adikku Wina, serta keluargaku yang telah memberikan doa, dukungan dan

keceriaan kalian.

11. Rekan rekan PTS/B angkatan 2007 terimakasih untuk persahabatan,

dukungan, doa dan bantuan kalian.

12. Yuni, Surya, Anwar, Eko dan teman-teman pinxpongan, terimakasih doa,

dukungan, kebersamaan dan bantuannya selama ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu karena

keterbatasan. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat pada kita semua.

Amin.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang membangun penulis harapkan. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan dan dapat meningkatkan kualitas

pendidikan seperti yang diharapkan oleh semua pihak. Semoga Allah selalu

membimbing kita semua. Amin.

Surakarta, Desember 2011

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 3

C. Pembatasan Masalah........................................................................ 4

D. Perumusan Masalah ......................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 7

A. Kajian Pustaka ................................................................................. 7

B. Penelitian Relevan ........................................................................... 17

C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 18

D. Hipotesis Tindakan .......................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 21

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 21

B. Subyek Penelitian ............................................................................ 21

C. Data dan Sumber Data ..................................................................... 22

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 22

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

xii

E. Validitas Data .................................................................................. 23

F. Analisis Data ................................................................................... 24

G. Tolok Ukur Keberhasilan ................................................................ 25

H. Prosedur Penelitian .......................................................................... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 33

A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian ............................................ 33

B. Kondisi Awal Pembelajaran Sebelum Tindakan Kelas ................... 35

C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I .................................................. 36

D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ................................................. 47

E. Pembahasan Antar Siklus ................................................................ 57

F. Pembahasan Hasil Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya ........ 66

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ......................................... 67

A. Simpulan .......................................................................................... 67

B. Implikasi .......................................................................................... 67

C. Saran ................................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 69

LAMPIRAN ..................................................................................................... 71

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Gambar Bangunan SMK

Negeri 2 Surakarta ............................................................................. 13

Tabel 2. Jadwal Penelitian................................................................................ 21

Tabel 3. Indikator Keberhasilan Hasil Belajar Siswa ...................................... 25

Tabel 4. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus I ................. 43

Tabel 5. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran SiswaSiklus II ................. 54

Tabel 6. Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa ......................................... 58

Tabel 7. Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa ........................................... 59

Tabel 8. Capaian Ketuntasan Ranah Psikomotorik Siswa ............................... 61

Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa.......... 62

Tabel 10.Capaian Ketuntasan Belajar Siswa ................................................... 65

Tabel 11. Daftar Nama Siswa Kelas XI TGB .................................................. 71

Tabel 12. Daftar Kelompok Belajar ................................................................. 72

Tabel 13. Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif ..................... 74

Tabel 14. Soal Lembar Penilaian Ranah Afektif ............................................. 75

Tabel 15. Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik ........... 76

Tabel 16. Soal lembar Observasi Hasil Belajar Ranah Psikomotorik .............. 77

Tabel 17. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Pra Siklus ................... 78

Tabel 18. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Siklus I ....................... 81

Tabel 19. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Siklus II ...................... 84

Tabel 20. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Pra Siklus ......... 87

Tabel 21. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Siklus I ............. 90

Tabel 22. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Siklus II ............ 93

Tabel 23. Nilai Hasil Belajar Ranah Kognitif Pra Siklus ................................ 96

Tabel 24. Nilai Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I..................................... 98

Tabel 25. Nilai Hasil Belahar Ranah Kognitif Siklus II .................................. 100

Tabel 26. Nilai Hasil Belajar Ranah Afektif Pra Siklus .................................. 102

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

xiv

Tabel 27. Nilai Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus I....................................... 104

Tabel 28. Nilai Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus II ..................................... 106

Tabel 29. Nilai Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Pra Siklus......................... 108

Tabel 30. Nilai Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus I............................. 110

Tabel 31. Nilai Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus II ........................... 112

Tabel 32. Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus ............................................... 114

Tabel 33. Nilai Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I .......................................... 116

Tabel 34. Nilai Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ......................................... 118

Tabel 35. Observasi Efektivitas pembelajaran Sisiwa Pra Siklus .................... 120

Tabel 36. Observasi Efektivitas pembelajaran Siswa Siklus I ......................... 121

Tabel 37. Observasi Efektivitas pembelajaran Siswa Siklus II ........................ 122

Tabel 38. Silabus Mekanika Teknik SMK Negeri 2 Surakarta ........................ 123

Tabel 39. Daftar Pertanyaan Guru ................................................................... 162

Tabel 40. Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa .............................................. 165

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir .......................................................................... 19

Gambar 2. Skema Triangulasi Data ................................................................. 24

Gambar 3. Model Analisis Interaktif ............................................................... 25

Gambar 4. Prosedur Penelitian Model Spiral ................................................... 32

Gambar 5.Denah Lokasi SMK N 2 Surakarta .................................................. 34

Gambar 6. Guru Memberi Soal Diskusi ........................................................... 38

Gambar 7. Siswa Berdiskusi dalam Kelompok................................................ 38

Gambar 8. Siswa Menuliskan Hasil Diskusi .................................................... 38

Gambar 9. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus I ........................ 40

Gambar 10. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus I ........................ 41

Gambar 11. Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus I .............. 42

Gambar 12. Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I .............. 45

Gambar 13. Siswa Tidak Memperhatikan Pelajaran ........................................ 46

Gambar 14. Guru Memantau Siswa dan Membantu Siswa yang Kesulitan .... 49

Gambar 15. Guru dan Siswa Mengevaluasi Jawaban ...................................... 49

Gambar 16. Diagram Prosesntase Nilai Kognitif Siswa Siklus II ................... 50

Gambar 17. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus II ....................... 51

Gambar 18. Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus II ............. 53

Gambar 19. Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I .............. 55

Gambar 20. Siswa Mengerjakan Soal Latihan ................................................. 56

Gambar 21. Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa ........................ 58

Gambar 22. Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa .......................... 60

Gambar 23. Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotorik Siswa ................ 61

Gambar 24. Grafik Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa ............. 63

Gambar 25. Grafik Capaian Ketuntasan Belajar Siswa ................................... 65

Gambar 26. Soal Pre Test ................................................................................ 133

Gambar 27. Bidang D dan M Soal Pre Test ..................................................... 136

Gambar 28. Soal Siklus I Pertemuan ke 1........................................................ 137

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

xvi

Gambar 29. Bidang D dan M Soal Siklus II Pertemuan ke 2 .......................... 140

Gambar 30. Soal Diskusi Siklus I pertemuan ke 2 .......................................... 141

Gambar 31. Bidang D dan M Soal Diskusi Siklus I Pertemuan ke 2............... 144

Gambar 32. Soal Siklus II Pertemuan ke 1 ...................................................... 145 Gambar 33. Bidang D dan M Soal Siklus II Pertemuan ke 1 .......................... 147 Gambar 34. Soal Nomor 1 Siklus II Pertemuan ke 2 ....................................... 148 Gambar 35. Soal Nomor 2 Siklus II Pertemuan ke 2 ....................................... 148 Gambar 36. Bidang D dan M Soal Nomor 1 Siklus II Pertemuan ke 2 ........... 151 Gambar 37. Bidang D dan M Soal Nomor 2 Siklus II Pertemuan ke 2 ........... 154 Gambar 38. Soal Evaluasi Siklus I ................................................................... 155 Gambar 39. Bidang D dan M Soal Evaluasi Siklus I ....................................... 158 Gambar 40. Soal Evaluasi Siklus II ................................................................. 159 Gambar 41. Bidang D dan M Soal Evaluasi Siklus II ..................................... 161

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas Penelitian ........................................... 71

Lampiran 2. Daftar Kelompok Belajar ............................................................ 72

Lampiran 3. Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif ................. 74

Lampiran 4. Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik ....... 76

Lampiran 5. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Pra Siklus ............... 78

Lampiran 6. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Siklus I ................... 81

Lampiran 7. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Siklus II ................. 84

Lampiran 8. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Pra Siklus ..... 87

Lampiran 9 . Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Siklus I ........ 90

Lampiran 10. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Siklus II ..... 93

Lampiran 11. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Pra Siklus................ 96

Lampiran 12. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I.................... 98

Lampiran 13. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II .................. 100

Lampiran 14. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Pra Siklus.................. 102

Lampiran 15. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I...................... 104

Lampiran 16. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II .................... 106

Lampiran 17. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Pra Siklus........ 108

Lampiran 18. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus I............ 110

Lampiran 19. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus II .......... 112

Lampiran 20. Daftar Nilai Siswa Pra Siklus .................................................... 114

Lampiran 21. Daftar Nilai Siswa Siklus I ........................................................ 116

Lampiran 22. Daftar Nilai Siswa Siklus II ....................................................... 118

Lampiran 23. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Pra Siklus ..... 120

Lampiran 24. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus I ......... 121

Lampiran 25. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus II ....... 122

Lampiran 26. Silabus Mekanika Teknik Kelas XI ........................................... 123

Lampiran 27. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I............................. 127

Lampiran 28. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................... 130

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

xviii

Lampiran 29. Soal dan Kunci Jawaban Pre Test.............................................. 133

Lampiran 30. Soal dan Kunci Jawaban Siklus I pertemuan ke 1 ..................... 137

Lampiran 31 Soal dan Kunci Jawaban Siklus I pertemuan ke 2 ...................... 141

Lampiran 32. Soal dan Kunci Jawaban Siklus II pertemuan ke 1 ................... 145

Lampiran 33. Soal dan Kunci Jawaban Siklus II pertemuan ke 2 ................... 148

Lampiran 34. Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I ................................ 155

Lampiran 35. Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II .............................. 159

Lampiran 36. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru........................................ 162

Lampiran 37. Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa ........................................ 165

Lampiran 38. Deskripsi Hasil Wawancara Guru ............................................. 167

Lampiran 39. Deskripsi Hasil Wawancara Siswa ............................................ 169

Lampiran 40. Surat Pengajuan Judul Skripsi ................................................... 171

Lampiran 41. Daftar Hadir Kegiatan Seminar Skripsi ..................................... 172

Lampiran 42. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi

(Pembantu Dekan I) .................................................................... 174

Lampiran 43. Surat Keputusan Dekan FKIP Tentang Ijin

Menyusun Skripsi ....................................................................... 175

Lampiran 44. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (Rektor) ................. 176

Lampiran 45. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (DIKPORA) .......... 177

Lampiran 46. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (Kepsek) ................ 178

Lampiran 47. Surat Ijin Penelitian DIKPORA ke Kepala Sekolah ................. 179

Lampiran 48. Surat Keterangan dari SMK Negeri 2 Surakarta ....................... 180

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan

kualitas pendidikan. Guru dituntut untuk bisa menciptakan situasi pengajaran

yang membuat siswa aktif belajar dan bukan hanya sebagai penerima saja.

Sehingga siswa dapat lebih menguasai materi yang sedang dipelajari dengan lebih

mudah dibandingkan siswa hanya diam mendengarkan saja. Guru harus tepat

dalam memilih metode yang digunakan sehingga dapat menumbuhkan rasa ingin

tahu dalam diri siswa. Supaya proses belajar dapat berhasil maka perlu adanya

interaksi antara guru dan siswa.

Menurut Buchori (2001) dalam Trianto (2007: 1), menyatakan bahwa

pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para

siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-

masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

Tugas seorang guru adalah menjadikan pelajaran yang sebelumnya tidak

menarik menjadikannya menarik, yang diarasakan sulit menjadi mudah, yang

tadinya tidak berarti menjadi bermakna.

Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan untuk

merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan

tersebut, dapat menilai apakah ada kemajuan dalam pembelajaran dan

memanfaatkan kemajuan kegiatan belajar tersebut untuk menyempurnakan

kegiatan belajar mengajar (Zainal, 2009: 10).

Tingkah laku siswa dalam mengikuti proses belajar sangat mempengaruhi

proses pembelajaran, maka dari itu ketertarikan siswa dalam sebuah mata

pelajaran yang diberikan guru menjadi sangatlah penting. Minat belajar siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

2

yang tidak sama membuat guru harus pandai dalam penyampaian materi dan

membuat siswa aktif dalam pembelajaran.

Menurut pengamatan penulis terhadap proses pembelajaran Mekanika

Teknik di kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 2 Surakarta

minat belajar siswa yang kurang terhadap materi yang disampaikan oleh guru

membuat pembelajaran tidak berlangsung seperti yang diharapkan. Siswa

cenderung pasif saat kegiatan belajar berlangsung, kegiatan diskusi juga hanya

terlihat pada beberapa siswa saja. Banya siswa yang tidak memperhatikan guru,

seperti bermain Hp, berbicara dengan teman, dan tertidur saat belajar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Mekanika

Teknik kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta, masih banyak siswa yang

mendapatkan nilai yang kurang dari batas ketuntasan yang telah ditetapkan.

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk mata pelajaran Mekanika Teknik

adalah 75. Namun kenyataannya masih ada siswa yang tidak mampu mencapai

batas minimum yang telah ditetapkan. Pendalaman materi dengan memberikan

tugas rumah dirasa kurang. Hal ini disebabkan banyak siswa yang tidak peduli

dan tidak mengerjakan tugas tersebut. Siswa cenderung meremehkan tugas dan

mengandalkan teman yang lain dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Hal

tersebut tentu saja membuat proses belajar menjadi terhambat dan tidak seperti

yang diharapkan oleh guru. Prestasi yang diperoleh pun menjadi tidak seperti

yang diharapkan karena pemahaman siswa kurang terhadap materi yang telah

disampaikan.

Dari permasalahan yang sudah tersebut diatas maka metode belajar satu

arah atau metode belajar yang berpusat pada guru yang digunakan selama ini

perlu dirubah. Hal tersebut dilakukan supaya siswa lebih aktif dan tugas yang

diberikan guru sebagai latihan tidak menjadi sia-sia sehingga hasil belajar yang

diperoleh siswa dapat mencapai skror yang telah ditentukan yaitu 75. Salah

satunya yaitu dengan menerapkan metode Guided Teaching. Metode ini

merupakan cara mengajar dengan cara guru memberikan soal di awal pelajaran

untuk memancing rasa ingin tahu siswa dan juga untuk mengetahui seberapa besar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

3

tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Siswa tidak hanya

diberikan soal, tetapi dituntut untuk menyelesaikannya dan menyampaikan hasil

jawabannya ke depan kelas. Hal tersebut dilakukan untuk membuat siswa mau

mengerjakannya dan tidak sekedar mengumpulkan tugas dan meniru jawaban dari

teman lain.

Penerapan dengan metode pembelajaran Guided Teaching guru bukan

sebagai pusat, melainkan siswa yang menjadi pusat pembelajaran. Guru hanya

menjadi fasilitator untuk membimbing siswa dalam kegiatan belajar yang

membantu siswa yang menemui kesulitan. Penggunaan metode pembelajaran

Guided Teaching ini guru menjadi lebih terarah dalam memberikan materi karena

guru menyampaikan materi dan lebih ditekankan pada poin-poin yang

dianggapnya penting untuk disampaikan sehingga siswa dapat lebih

membandingkan dengan jawaban mereka sebelumnya dan mengembangkannya.

Kecepatan penyampaian materi belajar didasarkan pada siswa, bukan pada

kemauan guru sehingga siswa tidak tertinggal materi. Penggunaan metode

tersebut dimaksudkan supaya proses belajar dapat berlangsung seperti yang

diinginkan dan siswa menjadi aktif sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin melaksanakan penelitian

tentang metode pembelajaran Guided Teaching dengan judul Penerapan

Metode Guided Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Mata

Pelajaran Mekanika Teknik Siswa kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta .

Penelitian ini dimaksudkan Untuk mengetahui efektivitas dan prestasi belajar

dengan menerapkan metode pembelajaran Guided Teaching dalam mata pelajaran

mekanika teknik di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta menunjukkan

bahwa interaksi antara guru dengan murid masih rendah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

4

2. Kurangnya minat belajar siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru.

3. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran

4. Prestasi belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta masih perlu

ditingkatkan.

5. Model pembelajaran yang kurang tepat akan menyebabkan hasil belajar siswa

rendah.

6. Penerapan metode pembelajaran Guided Teaching dimungkinkan dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI TGB SMK Negeri 2

Surakarta.

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada beberapa hal, sebagai

berikut:

1. Penelitian ini mengambil subyek di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta

pada tahun ajaran 2011/2012.

2. Prestasi belajar pada penelitian ini dibatasi pada mata pelajaran Mekanika

Teknik siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta.

3. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran

Guided Teaching.

4. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada mata pelajaran Mekanika Teknik di

kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta dengan materi yang disesuaikan

dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar di kelas tersebut.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat

dirumuskan permasalahan adalah:

1. Bagaimanakah efektivitas metode pembelajaran Guided Teaching dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI TGB SMK Negeri 2

Surakarta mata pelajaran mekanika teknik?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

5

2. Apakah penerapan metode pembelajaran Guided Teaching dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI TGB SMK Negeri 2

Surakarta mata pelajaran mekanika teknik?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan arah pertama menentukan langkah-langkah

dalam kegiatan penelitian. Agar penelitian itu dapat terlaksana dengan baik sesuai

dengan yang diinginkan, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui efektivitas penerapan metode pembelajaran Guided

Teaching dalam mata pelajaran Mekanika Teknik di kelas XI TGB SMK

Negeri 2 Surakarta.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2

Surakarta dalam mata pelajaran Mekanika Teknik dengan menerapkan

metode pembelajaran Guided Teaching.

F. Manfaat Peneltian

Secara teoritis dan praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Meningkatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran, sehingga

siswa dapat membangun dan menemukan sendiri pengetahuannya.

2) Mengembangkan kemampuan berpikir siswa dalam memecahan masalah.

3) Dapat mengaktifkan daya pikir siswa dengan metode dan media

pembelajaran yang tepat.

b. Bagi Guru

Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam penerapan metode

Guided Teaching sebagai evaluasi guru dan siswa dalam meningkatkan

pencapaian hasil belajar serta peningkatan mutu dalam proses pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

6

c. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka mengoptimalkan potensi

siswa dan kinerja guru dalam proses belajar mengajar.

d. Bagi Peneliti

1) Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan peneliti, khususnya

terkait dengan penelitian yang menggunakan model pembelajaran aktif

dengan metode Guided Teaching yang berorientasi pada hasil belajar

siswa.

2) Memberi bekal bagi peneliti sebagai calon guru teknik bangunan sebelum

terjun sebagai seorang guru.

2. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan pembaca terhadap dunia pendidikan.

b. Sebagai masukan atau bahan pustaka bagi peneliti-peneliti lain untuk

mengadakan penelitian untuk mengembangkan dan menyempurnakan

penelitian ini di masa yang akan datang.

c. Sebagai bahan pustaka mahasiswa Program Pendidikan Teknik

Sipil/Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Guided Teaching

Menurut Hamzah B. Uno (2009: 2-3), metode pembelajaran adalah cara

yang digunakan oleh guru sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu.

Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran atau dapat

dikatakan bahwa strategi pembelajaran mengandung arti yang lebih luas dari

metode. Strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode

yang digunakan selama proses pembelajaran.

Srategi pembelajaran merupakan cara-cara yang digunakan oleh pengajar

untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga memudahkan peserta didik

dalam memahami materi. Pemilihan tersebut dengan mempertimbangkan situasi

dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang

dihadapi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Hamzah B Uno, 2009: 2-3).

Guided Teaching merupakan suatu strategi pembelajaran aktif yang

memungkinkan siswa untuk mempelajari apa yang telah diketahui dan dipahami

sebelum membuat poin-poin pengajaran. Dalam hal ini guru memberikan

pertanyaan untuk membuka pelajaran atau untuk mendapatkan hipotesis atau

kesimpulan dan kemudian dipilah dalam kategori-kategori (Mel Siberman, 2007:

116)

Guided Teaching atau pembelajaran terbimbing merupakan metode

pembelajaran dimana pertanyaan digunakan untuk membuka pelajaran untuk

mendapatkan hipotesis atau kesimpulan. Metode ini memungkinkan guru

mempelajari apa yang diketahui oleh siswa sebelum membuat poin-poin

pengajaran untuk disampaikan kepada siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

8

Guided Teaching merupakan metode pembelajaran yang menuntut siswa

aktif dalam sebuah pembelajaran, sehingga guru merupakan seorang yang

membimbing siswa dalam belajar. Metode ini merupakan model pembelajaran

aktif yang mana siswa dianjurkan untuk bekerja berdua atau dalam kelompok

kecil.

Menurut Agus Suprijono (2009: 121) langkah-langkah pembelajaran

adalah:

a. Sampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui pikiran dan kemampuan yang mereka miliki. Gunakan pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa kemungkinan jawaban.

b. Berikan waktu beberapa menit untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan. Anjurkan kepada mereka untuk bekerja berdua atau dalam kelompok kecil.

c. Mintalah kepada siswa untuk menyampaikan hasil jawaban mereka dan catat jawaban-jawaban yang mereka sampaikan. Jika memungkinkan tulis di papan tulis dengan mengelompokkan jawaban mereka alam kategori-kategori yang nantinya akan anda sampaikan dalam pembelajaran.

d. Sampaikan poin-poin utama dari materi anda dengan ceramah yang interaktif.

e. Mintalah kepada siswa untuk membandingkan jawaban mereka dengan poin-poin yang telah anda sampaikan. Catat poi-poin yang dapat memperluas bahasan materi anda.

Metode pembelajaran Guided Teaching guru bukan sebagai pusat,

melainkan siswa yang menjadi pusat pembelajaran. Sehingga siswa dapat belajar

secara mandiri dan aktif. Guru hanya sebagai pemandu untuk mengoptimalkan

proses pembelajaran. Metode Guided Teaching ini merupakan pembelajaran aktif

yang dapat melatih keberanian siswa untuk menyampaikan pendapatnya. Pada

pembelajaran terbimbing (Guided Teaching) pola belajar siswa menjadi lebih

terarah karena poin-poin pengajaran yang disampaikan berdasarkan pada

kemampuan siswa, sehingga materi yang diberikan bisa diterima dan dipahami.

Kecepatan penyampaian materi pembelajaran didasarkan pada siswa bukan pada

kemauan guru sehingga siswa tidak ketinggalan materi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

9

2. Prestasi Belajar

Belajar menurut Morgan (1978) dalam Syaiful Sagala (2010: 13) adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai

suatu hasil dari latihan atau pengalaman . Gagne (1970) dalam Syaiful Sagala (2010: 17) mengemukakan bahwa

setelah belajar secara terus menerus, buka hanya disebabkan oleh proses

Cronbach dalam Agus Suprijono (2

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan perubahan tingkah laku seseorang yang tidak terjadi begitu saja,

melainkan dari proses latihan atau pengalaman yang didapatkan secara terus

menerus.

a. Pengertian Prestasi Belajar

Pengertian prestasi belajar menurut beberapa ahli dalam Hamdani (2011: 137-

138) adalah sebagai berikut:

1) Hamdani berpendapat bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan.

2) W.J.S. Purwadarminta berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)

3) Qohar berpendapat bahwa prestasi merupakan hasil yang telah diciptakan, hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan.

4) Harahap memberikan batasan bahwa prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.

5) Winkel (1996) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

6) Arif Gunarso (1993) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

10

Dari beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa prestasi

belajar merupakan sebuah hasil yang dicapai seseorang dalam waktu tertentu

setelah melakukan usaha. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil belajar

yang mereka peroleh. Prestasi belajar siswa dikatakan baik apabila siswa tersebut

mendapatkan nilai yang baik. Tentu saja prestasi belajar yang diperoleh siswa

menjadikan seorang siswa menjadi bangga atau sebaliknya.

b. Jenis dan Aspek Belajar

Pendapat dari beberapa para ahli tentang hasil belajar dalam bukunya

Nana Sudjana (2004: 22-23) yaitu :

Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar yang masing-masing

golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah yaitu :

1) Keterampilan dan kebiasaan

2) Pengetahuan dan pengertian

3) Sikap dan cita-cita

Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni:

1) Informasi verbal

2) Ketrampilan intelektual

3) Strategi kognitif

4) Sikap

5) Ketrampilan motoris

Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas, Bloom yang secara garis

besar membaginya menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan

ranah psikomotor. Ketiga ranah tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1) Kognitif

Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6

aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

11

2) Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek, yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup.

3) Psikomotorik

Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada 6 aspek pada ranah psikomotorik, yaitu persepsi,

kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan yang kompleks,

penyesuaian pola gerak dan kreatifitas.

Jadi penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan

yang diperoleh anak setelah melalui proses pembelajaran, baik kemampuan dari

ranah kognitif, afektif maupun dari ranah psikomotorik. Ketiga ranah tersebut

menjadi objek hasil belajar. Ranah kognitif yang paling banya dinilai karena

berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.

c. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang berasal

dari dalam maupun dari luar diri siswa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar menurut Hamdani (2007: 139-146) adalah:

1. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa, terdiri dari:

a) Kecerdasan, yang merupakan kemampuan belajar yang disertai kecakapan

untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapi.

b) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis.

c) Sikap, yang dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, sikap dan keyakinan.

d) Minat, yang erat kaitannya dengan perasaan.

e) Bakat

f) Motivasi, adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu.

2. Faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar diri siswa, terdiri dari:

a) Lingkungan sosial, seperti: guru, teman sekelas, dan keluarga.

b) Lingkungan non sosial, seperti: gedung sekolah dan tempat tinggal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

12

Berhasil atau tidaknya proses belajar sangat ditentukan oleh bagaimana

proses belajar mengajar tersebut berlangsung. Belajar dikatakan berhasil apabila

siswa mampu memahami dan mengulangi materi yang sudah disampaikan

sebelumnya. Di dalam dunia pendidikan keberhasilan proses belajar diukur

dengan nilai setelah siswa melampaui serangkaian proses belajar mengajar. Nilai

tersebut didapatkan dengan tes dan juga indikator penilaian lainnya yang sudah

ditetapkan.

Chaplin dalam Muhibbin Syah (2005: 113) roses adalah

suatu perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan .

Menurut Reber dalam Muhibbin Syah (2005: 113), proses berarti cara-

cara/langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan

hingga tercapainya hail-hasil tertentu Jadi proses belajar dapat diartikan sebagai

tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam

diri siswa .

Jerome S. Bruner dalam buku Muhibbin Syah (2005: 113), menyatakan

bahwa dalam proses pembelajaran siswa menempuh tiga episode atau fase, antara

lain:

1) Fase informasi (tahap penerimaan materi)

2) Fase transformasi (tahap pengubahan materi)

3) Fase evaluasi (tahap penilaian materi)

Menurut Wittig dalam buku Muhibbin Syah (2005: 114), psychology of

learning, setiap proses belajar selalu berlangsung dalam 3 tahapan, antara lain:

1) Actuation (tahap perolehan/penerimaan informasi)

2) Storage (tahap penyimpanan informasi)

3) Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi)

3. Pengertian Pelajaran Mekanika Teknik

Mekanika Teknik merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan

pada siswa kelas XI TGB Program Keahlian Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

13

tahun ajaran 2011/2012. Pada mata pelajaran Mekanika Teknik siswa harus

mampu memahami tentang perhitungan kekuatan konstruksi sederhana meliputi

konstruksi statis tertentu dan tak tentu. Guru dituntut mampu menyampaikan

materi dan memberikan proses pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan

minat dan hasil yang baik bagi siswa.

Dasar kompetensi kejuruan pada program keahlian bangunan, mata

pelajaran Mekanika Teknik dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Gambar Bangunan

SMK Negeri 2 Surakarta

MATA

PELAJARAN

STÁNDAR

KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mekanika Teknik

Menghitung Konstruksi Sederhana

1. Mengidentifikasi konstruksi statis tertentu dan tak tentu

2. Menghitung gaya luar dan gaya dalam pada konstruksi statika (statis tertentu)

3. Menghitung tegangan / kekuatan konstruksi statis tertentu

Sumber : Silabus Spektrum Kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran

2011/2012

4. Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk

aktif. Dimana kegiatan belajar bukan guru yang mendominasi melainkan siswa

yang mendominasinya. Siswa turut serta dalam proses belajar sehingga akan

merasa menyenangkan saat proses belajar berlangsung. Hal tersebut dapat

menjadikan proses belajar dapat dimaksimalkan dan siswa dapat memperoleh

hasil yang maksimal pula.

Menurut Hamdani (2011: 48- active learning adalah sustu

strategi belajar mengajar yang menuntut siswa aktif serta ikut berpatisipasi dalam

kegiatan belajar mengajar secara optimal sehingga mampu mengubah tingkah

lakunya secara efektif dan efi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

14

Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. (Hartono: 2008).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif yang

dipilih digunakan untuk menarik perhatian siswa supaya tetap memperhatikan

proses belajar yang sedang mereka ikuti. Sehingga tujuan belajar dapat tercapai

dan siswa mendapatkan hasil yang memuaskan.

Siswa yang aktif dalam kegiatan belajar bukanlah siswa yang hanya

sekedar hadir di dalam kelas, akan tetapi juga ikut terlibat aktif dalam proses

belajar mengajar.

5. Evektivitas Belajar

Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata efektif berarti ada efek, dapat

membawa hasil. Sedangkan kata efektif adalah suatu pencapaian tujuan secara

tepat atau memilih tujuan yang tepat dari berbagai pilihan. Menurut Agus

Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektivitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif (Dewi: 2009). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa efektivits merupakan sebagai

pengukuran keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu tujuan-tujuan yang

telah ditentukan.

Menurut L.L Psaribu dan B. Simanjuntak,1993 dalam Suryosubroto (2002:

9-10), di dalam pendidikan efektivitas dapat ditinjau dari dua segi, yaitu:

a. Mengajar guru, dimana menyangkut sejauh mana kegiatan belajar mengajar

yang direncana terlaksana.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

15

b. Belajar murid, yang menyangkut mana tujuan pelajaran yang diinginkan

tercapai melalui kegiatan belajar mengajar.

Efektivitas belajar siswa diukur dengan menggunakan dua ranah penilaian,

yaitu ranah afektif dan ranah psikomotorik. Kedua ranah tersebut saling berkaitan

dalam menentukan apakah belajar siswa dapat dikatakan efektif atau tidak.

Pembelajaran dikatakan efektif apabila kedua ranah tersebut dapat dicapai dan

bukan hasil rata-rata dari nilai kedua ranah tersebut. Apabila salah satu ranah tidak

dapat dicapai maka belajar siswa dikatakan tidak efektif atau belum mencapai

target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Penelitian ini efektivitas belajar siswa diambil dari ranah afektif dan ranah

psikomotorik, yang akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Ranah Afektif

Ranah Afektif menurut taksonomi Kratwohl, Bloom dan kawan-kawan dalam

W.S.Winkel (1999: 245-254) dibagi menjadi beberapa aspek yaitu

penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan sikap, organisasi dan

pembentukan pola hidup. Penjelasan pada masing-masing aspek adalah

sebagai berikut:

1) Penerimaan

Aspek penerimaan mencakup kepekaan pada rangsangan dan kesediaan

untuk memperhatikannya. Siswa dalam hal ini mengakui pentingnya

pelajaran yang diberikan, sehingga siswa mau memperhatikan dan

mengikuti pelajaran tersebut.

2) Partisipasi

Aspek partisipasi mencakup kemauan siswa untuk memperhatikan secara

aktif dan ikut serta dalam pelajaran. Siswa menunjukkan kemauan untuk

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru serta mematuhi

peraturan yang sudah ditentukan.

3) Penilaian/penentuan sikap

Aspek penilaian/penentuan sikap mencakup kemampuan untuk bersikap

yang dinyatakan dalam tingkah laku. Termasuk didalamnya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

16

menerima nilai yang telah diperolehnya dan bagaimana menghargai

pendapat orang lain.

4) Organisasi

Aspek organisasi mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem

nilai dan tanggung jawab siswa dalam mengerjakan sesuatu.

5) Pembentukan pola hidup

Aspek pembentukan pola hidup mencakup sistem nilai yang telah

dimilikinya sebagai pedoman dalam bertindak. Tingkah laku tersebut

berdasarkan kebiasaan yang cukup lama. Misalnya ketelitian dan disiplin

pribadi.

b. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik menurut klasifikasi Simpson dalam W.S.Winkel (1999:

245-254) adalah persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang

terbiasa, gerakan yang kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreatifitas.

Penjelasan pada masing-masing aspek adalah sebagai berikut:

1) Persepsi

Persepsi mencakup kemampuan yang menunjukkan kesadaran akan

hadirnya rangsangan.

2) Kesiapan

Kesiapan mencakup kempuan dalam menempatkan diri untuk memulai

sesuatu.

3) Gerakan terbimbing

Gerakan terbimbing mencakup kemampuan untuk melakukan sesuatu

sesuai dengan contoh yang sudah diberikan.

4) Gerakan yang terbiasa

Gerakan terbiasa mencakup kempuan untuk mengerjakan sesuatu tanpa

memperhatikan contoh yang diberikan sebelumnya dengan benar, karena

telah mendapatkan latihan-latihan yang cukup.

5) Gerakan yang kompleks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

17

Gerakan Kompleks mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu

keterampilan dari beberapa komponen dengan benar dan lancar.

Kemampuan tersebut dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang

berurutan dan menggabungkan beberapa sub keterampilan menjadi suatu

kerakan yang teratur.

6) Penyesuaian pola gerakan

Penyesuaian pola gerakan mencakupkemampuan untuk melakukan

perubahan dengan menunjukkan keterampilan yang lebih.

7) Kreatifitas

Kreatifitas mencakup kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru

berdasarkan inisiatif sendiri.

B. PENELITIAN RELEVAN

Adapun hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Arianti Puspita Dewi (2011) Eksperimen Pembelajaran

Matematika Dengan Strategi Group Investigation (GI) dan Guided Teaching

(GT) Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Pada Pokok Bahasan Linear

Inequality With One Variable (Pada Kelas VII Semester I SMP N 1

Boyolali) Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyimpulkan bahwa:

a. Ada pengaruh strategi pembelajaran terhadap prestasi belajar

matematika siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata prestasi

belajar.

b. Ada pengaruh antara motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi

belajar matematika siswa.

c. Tidak ada interaksi penggunaan strategi pembelajaran Group

Investigation dan Guided Teaching ditinjau dari motivasi berprestasi

siswa terhadap prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari

kenyataan bahwa perbedaan strategi pembelajaran terhadap prestasi

belajar matematika tidak tergantung pada motivasi berprestasi siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

18

2. Siti Komsatun (2011), yang berjudul Penerapan Metode Generative Learning

Melalui Strategi Guided Teaching Untuk Meningkatkan Motivasi dan

Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK Pembelajaran

Matematika Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Karanganom Klaten

Tahun Ajaran 2010/2011). Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa:

a. Siswa saat mengikuti pelajaran, motivasi dalam mengajukan

pertanyaan, keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat dan

mengerjakan soal latihan awalnya masih rendah.

b. Penggunaan metode Generative Learning melalui strategi Guided

Teaching dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa.

c. Hasil belajar siswa meningkat dari 48,67% (15 siswa) yang mencapai

nilai 60 pada kondisi awal menjadi 60,88% ( 20 siswa) pada siklus I,

63,38% (29siswa) pada siklus II dan 72,35% (29 siswa) pada siklus III.

C. KERANGKA BERPIKIR

Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk

membuat siswa tertarik dan juga memahami materi yang diberikan. Pemilihan

metode yang tepat akan berpengaruh besar terhadap hasil yang dicapai oleh siswa.

Maka dari itu seorang guru harus tepat dalam pemilihan metode pembelajaran

sehingga siswa memperoleh hasil yang maksimal. Metode yang digunakan dalam

mata pelajaran Mekanika Teknik kelas XI TGB selama ini harus dikembangkan

dengan metode yang lebih membuat siswa aktif saat belajar. Salah satu cara yang

digunakan yaitu dengan memberikan umpan kepada siswa untuk menarik minat

serta mengetahui seberapa pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

Hasil belajar yang baik merupakan hal yang diinginkan oleh siswa atau

guru. Namun ternyata dalam mata pelajaran Mekanika Teknik ini tingkat

pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan masih kurang dan hasil belajar

siswa juga banyak yang belum dapat mencapai batas tuntas.

Untuk mengatasi masalah di atas maka metode pembelajaran yang

digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

19

aktif melalui metode Guided Teaching atau dapat diartikan sebagai pembelajaran

terbimbing. Dengan penerapan metode ini diharapkan dapat membantu siswa

supaya lebih memahami materi yang sedang dipelajari sehingga tujuan dalam

proses belajar ini dapat tercapai.

Apabila dalam pelaksanaan pembelajaran masih kurang efektif maka

dilakukan evaluasi dalam merencanakan model pembelajaran aktif dengan metode

Guided Teaching hingga tercapai pembelajaran yang efektif dan siswa

mendapatkan hasil belajar yang tuntas. Maka dari itu penggunaan metode

pengajaran untuk siswa juga harus dapat menarik perhatian siswa untuk lebih aktif

saat proses belajar berlangsung.

Dari alur penalaran diatas, maka dapat digambarkan kerangka berpikir

sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Kondisi awal

Tindakan

Hasil

Kondisi awal Siswa Kelas XI TGB

Pembelajaran kurang efektif

Penerapan model pembelajaran aktif dengan metode Guided

Teaching

Proses Belajar Efektif

Hasil Belajar Tuntas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

20

D. HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis tindakan yang disusun adalah:

1. Dengan penerapan model pembelajaran aktif melalui metode pembelajaran

Guided Teaching dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran siswa pada

mata pelajaran Mekanika Teknik siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2

Surakarta.

2. Dengan penerapan model pembelajaran aktif melalui metode Guided

Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

Mekanika Teknik siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas XI TGB (Teknik

Gambar Bangunan) SMK Negeri 2 Surakarta yang beralamat di Jl. LU. Adi

Sucipto No. 33, Telp. (0271) 714901, Surakarta, Kode Pos 57143.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang dilakukan pada bulan Januari 2011 - Desember

2011. Adapun perinciannya sebagai berikut:

Tabel 2. Jadwal Penelitian

Bulan Januari Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept Okt Nov Des

Pengajuan judul

Penyusunan proposal

Seminar proposal

Revisi Proposal

Perijinan penelitian

Pelaksanaan penelitian

Penulisan laporan penelitian

B. Subyek penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2

Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Peneliti memilih subyek ini karena hasil

belajar siswa masih rendah dan siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

22

C. Data dan Sumber Data

1. Data Penelitian

Data penelitian yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari hasil

wawancara, catatan lapangan tentang pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi

dengan berpedoman pada lembar pengamatan (untuk ranah afektif dan

psikomotor), dan data dari penilaian hasil belajar siswa (aspek kognitif) pada

kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta.

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini informan yang diambil yaitu:

a. Guru mata pelajaran Mekanika Teknik kelas XI TGB SMK Negeri 2

Surakarta serta komponen sekolah.

b. Siswa kelas XI TGB tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 34 siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui wawancara,

observasi dan kajian arsip atau dokumen dan tes siswa.

1. Wawancara

Wawancara adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari wawancara (S. Arikunto,2006: 155). Wawancara ini

dilakukan secara tidak formal dan terstruktur.

Peneliti lebih mengarahkan jalannya wawancara mendalam dengan

wawancara bebas terstruktur pada masing-masing responden untuk mendapat

informasi tentang:

a. Sistem belajar mengajar di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta.

b. Masalah yang dihadapi siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta pada

mata pelajaran Mekanika Teknik.

c. Efektivitas penerapan pembelajaran Guided Teaching di kelas XI TGB

SMK Negeri 2 Surakarta pada mata pelajaran Mekanika Teknik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

23

2. Observasi

Observasi adalah teknik yang dilakukan dengan cara mengamati dan

melihat langsung kejadian yang terjadi. Observasi ini dilakukan pada kelas XI

TGB SMK Negeri 2 Surakarta dengan mengamati kegiatan yang berlangsung saat

proses belajar mengajar dilaksanakan pada mata pelajaran Mekanika Teknik.

Observasi dilaksankan untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan

belajar siswa yang berlangsung di kelas XI TGB Negeri 2 Surakarta pada mata

pelajaran Mekanika Teknik.

3. Kajian Dokumen

Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data yang didapatkan dari

catatan, buku atau arsip. Dokumentasi digunakan sebagai metode untuk

memperoleh data yang mendukung penelitian ini.

4. Tes Siswa

Tes adalah seretatan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2006: 150).

Tes digunakan untuk mengukur kemampuan seberapa besar pemahaman

siswa dalam memahami materi yang telah diberikan pada mata pelajaran

Mekanika Teknik. Siswa diberikan soal baik itu tertulis maupun lisan yang

nantinya digunakan untuk mendapatkan nilai.

Peneliti memberikan tes yang dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu tes

kemampuan awal yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

pemahaman siswa. Selanjutnya adalah tes saat siklus I dan siklus II. Tes ini

dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan yang terjadi setelah

penerapan metode Guided Teaching. Selain itu hasil tes juga dapat dijadikan

sebagai acuan untuk penerapan siklus selanjutnya.

E. Validasi Data

Validasi data yang digunakan oleh peneliti adalah triangulasi yang

merujuk pada skema Triangulasi Data (H.B Sutopo, 2006: 94). Dalam melakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

24

triangulasi, setelah observasi dan wawancara terhadap kinerja guru dan aktifitas

siswa maka peneliti membandingkan serta mendiskusikan hasil observasi tersebut

dengan guru kelas XI TGB pada saat pembelajaran Mekanika Teknik. Data

penelitian diambil dari beberapa sumber yaitu informasi guru dan siswa, dokumen

sekolah dan hasil tes.

Untuk lebih jelasnya, proses triangulasi data (sumber) pada penelitian ini

dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2. Skema Trianggulasi Data

(Sumber: H.B Sutopo, 2006: 94)

F. Analisis Data

Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif

kualitatif. Analisis derkriptif kualitatif dilakukan dengan analisis interaktif, yang

terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi yang

dilakukan dengan cara interaksi baik antara komponen, dari proses pengumpulan

data sebagai siklus.

Reduksi data merupakan kegiatan pemilihan data, penyederhanaan data

serta transformasi data kasar dari hasil catatan lapangan. Reduksi data

berlangsung selama penelitian berlangsung. Penyajian data berupa sekumpulan

inormasi dalam bentuk naratif yang disusun, diringkas sehingga mudah untuk

dipahami yang kemudian dilakukan penarikan kesimpulan dengan cara diskusi

dengan mitra peneliti.

Aktifitas Observasi

Data

Wawancara Informan

Content Analysis

Dokumen/ Arsip

Kegiatan di kelas

guru, siswa

Data sekolah, data siswa, catatan,dll.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

25

Pengumpulan Data

Penarikan Kesimpulan

Sajian Data Reduksi

Gambar 3.Model Analisis Interaktif

(Sumber : HB. Sutopo, 2006 : 120)

Menurut HB. Sutopo (2006: 120) proses analisis interaktif dapat

digambarkan dalam skema berikut :

G. Tolok Ukur Keberhasilan

Untuk mengukur keberhasilan dari metode yang dilakukan pada penelitian

ini, ditunjukkan indikator keberhasilan hasil belajar sebagai berikut:

Tabel 3. Indikator keberhasilan hasil belajar siswa

Aspek Target

Ranah Kognitif Minimal 70% dari jumlah siswa mencapai skor 75

Ranah Afektif Minimal 70% dari jumlah siswa mencapai skor 75

Ranah Psikomotor Minimal 70% dari jumlah siswa mencapai skor 75

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

26

H. Prosedur Penelitian

1. Pra Siklus

a. Perencanaan Tindakan

Tahap ini meliputi perijinan, observasi pra tindakan, identifikasi masalah,

pembuatan dan menyiapkan instrumen yang diperlukan, serta merencanakan

langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Langkah-langkah rencana tindakan yang akan dilakukan penulis untuk

memperbaiki praktek pembelajaran Mekanika Teknik yaitu dengan menerapkan

metode pembelajaran Guided Teaching adalah sebagai berikut:

1) Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengampu mata

pelajaran Mekanika Teknik SMK Negeri 2 Surakarta.

2) Menyiapkan instrumen penelitian, antara lain menyusun Silabus, lembar

kerja siswa, dan lembar observasi.

3) Observasi pra tindakan terhadap kegiatan pembelajaran Mekanika Teknik di

kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta.

4) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah yang

didapatkan.

5) Melakukan tes awal untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa

dalam mempelajari materi Mekanika Teknik yang sudah diberikan

sebelumnya.

c. Observasi

Pada pra siklus pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati

jalannya proses pembelajaran dan mencatat hal-hal yang terjadi saat belajar

mengajar berlangsung. Selama proses pembelajaran, aktivitas siswa diamati

dengan mengacu pada lembar observasi dari awal pembelajaran sampai akhir

pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas siswa sesuai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

27

dengan indikator yang tercantum dalam lembar observasi atau tidak. Hasil tes

awal yang diberikan dan obsevasi jalannya pelajaran digunakan sebagai acuan

untuk pelaksanaan tindakan.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui observasi, dalam tahap ini dikumpulkan

dan dianalisis untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan siswa dalam

memahami dan mengikuti mata pelajaran Mekanika Teknik.

2. Siklus I

Siklus I didasarkan pada hasil observasi pada tahap pra siklus. Siklus ini

direncanakan sebagai upaya perbaikan dari hasil sebelum dilakukan tindakan.

Materi pembelajaran yang disampaikan disesuaikan dengan silabus mata pelajaran

Mekanika Teknik.

a. Perencanaan Tindakan

Hasil analisis dan refleksi pada pra siklus dijadikan pedoman untuk

merencanakan siklus I. Tahap ini menggunakan metode yang sudah direncanakan

sebelumnya, yaitu metode Guided Teaching. Tahap perencanaan pada siklus I,

yaitu menyiapkan instrumen penelitian,yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), materi pembelajaran dan soal tes yang disesuaikan dengan materi lanjutan

pada pertemuan sebelumnya berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi

dasar yang sudah ditetapkan dalam silabus.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Koordinasi dengan guru pengampu mengenai pelaksanaan pembelajaran

model pembelajaran aktif dengan menggunakan metode Guided teaching.

2) Pengarahan pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran Guided

Teaching.

3) Pembentukan kelompok belajar untuk penerapan metode Guided Teaching

secara kelompok.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

28

4) Guru menyampaikan materi dan menunjukkan contoh konsol didalam

kehidupan nyata yang biasa kita lihat.

5) Guru menuliskan soal di papan tulis untuk di diskusikan.

6) Masing-masing anggota kelompok mendiskusikan dan menjawab soal yang

telah diberikan.

7) Guru memantau siswa dengan berkeliling dan membantu siswa yang

menemui kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut.

8) Beberapa siswa mewakili anggota kelompoknya menuliskan jawaban di

papan tulis.

9) Siswa dan guru mengevaluasi jawaban yang telah ditulis.

10) Guru mencatat poin-poin yang belum diketahui siswa dan menerangkan poin-

poin tersebut dengan lebih detail sehingga siswa dapat memahami materi

tersebut.

11) Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 29 september 2011 jam

pelajaran ke 1 - 3 pukul 7.30 9.45. Satu jam pelajaran terdiri dari 45 menit.

12) Melanjutkan materi sebelumnya, yaitu menghitung dan menggambarkan

reaksi, gaya lintang dan momen akibat adanya konsol di 2 ujungnya.

13) Guru merefleksi materi pada pertemuan sebelumnya.

14) Guru mengelompokkan kembali siswa dan memberikan soal dengan

menuliskan di papan tulis.

15) Seterusnya seperti pada pertemuan ke-1 sampai guru memantau siswa dengan

berkeliling kelas dan membantu apabila ada siswa yang kurang mengerti.

16) Karena dirasa waktu yang diberikan kuarang, maka soal tersebut dijadikan

sebagai tugas rumah dan dikumpulkan 2 hari setelah pelajaran mekanika

teknik berlangsung. Siswa dapat bertanya pada guru diluar jam pelajaran.

17) Pada pertemuan berikutnya guru mengevaluasi siswa dengan memberikan

soal evaluasi siklus 1.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

29

c. Observasi

Pada tahap ini pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati

jalannya proses pembelajaran dan mencatat hal-hal yang terjadi saat belajar

mengajar berlangsung. Selama proses pembelajaran, aktivitas siswa diamati

dengan mengacu pada lembar observasi dari awal pembelajaran sampai akhir

pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas siswa sesuai

dengan indikator yang tercantum dalam lembar observasi atau tidak.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui observasi, dalam tahap ini dikumpulkan

dan dianalisis dengan model analisis interaktif. Dengan demikian dapat diketahui

peningkatan hasil belajar serta keaktifan siswa pada mata pelajaran Mekanika

Teknik dengan model pembelajaran aktif melalui metode Guided Teaching.

Berdasarkan hasil refleksi ini, akan diketahui kelebihan dan kelemahan kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan, sehingga dapat digunakan untuk

menentukan tindakan kelas pada siklus selanjutnya.

3. Siklus II

Tahap pada siklus II ini didasarkan hasil yang dicapai pada siklus I. Tahap

siklus II direncanakan sebagai upaya perbaikan dari hasil tindakan siklus I. Materi

pembelajaran yang disampaikan disesuaikan dengan silabus mata pelajaran

Mekanika Teknik. Pelaksanaan siklus II ini juga mengacu pada siklus

sebelumnya.

a. Perencanaan Tindakan

Hasil analisis dan refleksi pada siklus I dijadikan pedoman untuk

merencanakan siklus II. Tahap ini hampir sama dengan tahap perencanaan pada

siklus I, yaitu menyiapkan instrumen penelitian. Yang berbeda disini adalah

rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran dan

soal tes yang disesuaikan dengan materi lanjutan siklus I berdasarkan standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ditetapkan dalam silabus.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

30

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan beserta

instrumennya yaitu menyampaikan materi, yaitu tentang beban terpusat.

2) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, bahwa siswa akan diberikan

soal untuk dikerjakan secara individu dan beberapa siswa diminta untuk

menjawab soal tersebut di depan sebagai perwakilan dan siswa yang maju

tersebut akan mendapatkan tambahan nilai.

3) Guru menyampaikan materi pelajaran mengenai beban terpusat.

4) Guru menuliskan soal di papan tulis untuk dikerjakan siswa.

5) Siswa menjawab soal tersebut dan berdiskusi dengan temannya atau bertanya

langsung kepada guru apabila menemui kesulitan dalam mengerjakan soal

tersebut.

6) Guru mengaktifkan siswa dan berkeliling memantau kerja masing-masing

siswa dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.

7) Beberapa siswa mempresentasikan jawaban mereka dengan menuliskan

jawaban di papan tulis.

8) Guru mencatat poin-poin penting yang perlu disampaikan kepada siswa.

9) Guru dan siswa mengevaluasi jawaban tersebut secara bersama-sama dan

memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakannya kembali dan

bertanya yang belum dimengerti.

10) Siswa diberi waktu untuk bertanya dan mencatat.

11) Guru dan siswa menyimpulkan materi hasil kegiatan belajar yang telah

dilaksanakan.

12) Hasil jawaban siswa dikumpulkan.

13) Pada akhir siklus diadakan evaluasi untuk mendapatkan nilai kognitif siswa

c. Observasi

Peneliti mengamati efektivitas model pembelajaran aktif dengan

menggunakan metode Guided Teaching pada mata pelajaran Mekanika Teknik

yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

31

d. Refleksi

Tingkat keefektifan model pembelajaran aktif dengan menggunakan

metode Guided Teaching pada mata pelajaran Mekanika Teknik diukur

bardasarkan hasil belajar yang diperoleh penilaian lembar observasi ranah afektif

dan psikomotor siswa. Keberhasilan pada siklus ini diharapkan mengalami

peningkatan sebesar 10% dari siklus I.

4. Siklus III

Siklus ini dilakukan apabila diperlukan. Siklus III ini dilaksanakan apabila

pada siklus II belum ada peningkatan hasil sesuai seperti yang diharapkan. Akan

tetapi apabila siklus II tingkat keberhasilan sudah tercapai siklus III ini tidak perlu

dilakukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

32

Gambar 4. Prosedur Penelitian Model Spiral (Sumber: Kemmis dan Mc. Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja,

2005: 66)

Perencanaan Tindakan Siklus

II

Pelaksanaan Tindakan

Observasi

Analisis

Tidak dilanjutkan

Ketuntasan tercapai

Siklus Selanjutnya

Refleksi Ketuntasan belum tercapai

Perencanaan

Tindakan Siklus I

Pelaksanaan Tindakan

Refleksi Analisis

Observasi

Tidak dilanjutkan

Ketuntasan tercapai

Ketuntasan belum tercapai

SIKLUS II

SIKLUS I

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian

Tempat penelitian berada di kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB)

SMK Negeri 2 Surakarta. Data sekolah dan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Data Sekolah

Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta

Nomor Statistik Sekolah : 321036105001

Provinsi : Jawa Tengah

Otonomi Daerah : Pemerintah Kota Surakarta

Kecamatan : Banjarsari

Desa/ Kelurahan : Kerten

Alamat Sekolah : Jl. LU. Adi Sucipto No. 33 Surakarta, kode pos

57143

No. Telepon / Faximile : (0271) 714901 / (0271) 727003

Kepala Sekolah : Drs. Susanta, MM.

NIP. 19600808 198803 1 006

Status Sekolah : Negeri

Kelompok Sekolah : Teknologi dan Industri

Standar Sekolah : Akreditasi A

Tahun Berdiri : 1958

Tahun Perubahan : 1999

Kepemilikan Tanah : Pemerintah

Luas Tanah : 23.150 m2

Email dan Website : [email protected] , http : www.smkn2-solo.net

Bidang Keahlian : 1. Teknik Bangunan

2. Teknik Mesin

3. Teknik Elektronika

4. Teknik Informatika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

34

1. Visi dan Misi SMK Negeri 2 Surakarta

a. Visi

Mewujudkan SMK Negeri 2 Surakarta sebagai pencetak sumber daya

manusia yang profesional dalam bidang teknologi dan industri yang mampu

menghadapi era global.

b. Misi

1) Membentuk tamatan yang berkepribadian unggul dan mampu

mengembangkan diri,

2) Menyiapkan tenaga terampil yang mampu bersaing di lapangan kerja,

3) Menyiapkan wirausaha yang tangguh dalam bidang teknologi dan industri,

4) Menyiapkan SMK Negeri 2 Surakara sebagai SMK yang mandiri.

2. Denah Lokasi SMK Negeri 2 Surakarta

Gedung SMK Negeri 2 Surakarta berlokasi di Jl. Adi Sucipto No 33,

Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kotamadya Surakarta. Termasuk

berada di salah satu lokasi strategis kota Surakarta yaitu daerah pusat pendidikan.

Hal ini ditunjukkan dengan berdirinya beberapa sekolah di wilayah tersebut,

antara lain : SMK N 5 Surakarta, SMK N 4 Surakarta, SMK N 6 Surakarta, SMK

N 7 Surakarta, SMK N 2 Surakarta, SMA N 4 Surakarta, dan beberapa sekolah

lainnya.

Jl. LU.Adi Sucipto

SMK N 6 Surakarta SMK N 6

Gedung Warastratama

Poltabes Surakarta

TK Inti

SMK N 2 Surakarta

SMA N 4 Surakarta

Gambar 5. Denah Lokasi SMK N 2

U

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

35

3. Data Siswa

Kelas yang dipakai sebagai subyek dalam penelitian ini adalah kelas XI

TGB (Teknik Gambar Bangunan). Jumlah siswa kelas XI TGB sebanyak 34 siswa

dengan perincian 30 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Adapun wali kelas XI

TGB adalah Bapak Purwana Budi. Untuk Struktur Kepengurusan Kelas XI TGB

SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 adalah sebagai berikut:

a. Wali kelas : Bapak Purwana Budi

b. Ketua kelas : Yoga Adi P

c. Wakil ketua kelas : Nur Iman R

d. Sekretaris 1 : Maya Fadhilah

e. Sekretaris 2 : Muhamad Ridwan

f. Bendahara 1 : Indah Normasari

g. Bendahara 2 : Rendi Dwimawan P

B. Kondisi Awal Pembelajaran Sebelum Tindakan Kelas

Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal

terhadap pelaksanaan pembelajaran Mekanika Teknik. Observasi awal ini

dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran yang biasa disampaikan oleh

guru selama ini dan mengidentifikasikan permasalahan yang ada dalam

pembelajaran tersebut. Peneliti memberikan pre-test kepada siswa sebelum

dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI

TGB 2011/2012 SMK Negeri 2 Surakarta pada mata pelajaran Mekanika Teknik.

Dari observasi awal tersebut, diperoleh data bahwa masalah yang

dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran Mekanika Teknik antara lain adalah

adanya metode belajar satu arah atau metode belajar yang berpusat pada guru.

Siswa kurang aktif dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

Masih banyak siswa yang mengabaikan tugas tersebut dengan tidak mengerjakan

dan mengumpulkan tidak tepat waktu. Hal ini disebabkan karena siswa merasa

soal-soal tersebut hanyalah pelengkap materi dan siswa merasa tidak tertantang

untuk mengerjakan tugas tersebut karena hanya sebagai tugas rumah. Dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

36

demikian siswa merasa jenuh dengan proses pembelajaran yang dilakukan,

keaktifan siswa rendah dan perolehan hasil belajar yang kurang memuaskan.

Adapun hasil pre-Test Mekanika Teknik kelas XI TGB tahun ajaran

2011/2012 sebelum tindakan terhadap 34 siswa diperoleh data sebagai berikut :

1. Siswa yang tuntas bel 47,06% (16 siswa).

2. Siswa yang belum tuntas belajar dengan nilai < 75 sebanyak 52,94% (18

siswa).

C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

Dari hasil observasi sebelum penelitian maka timbul gagasan yang

digunakan untuk merencanakan prosedur tindakan kelas untuk siklus 1 yang

dilaksanakan di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta. Untuk pertemuan siklus1

dilaksanakan pada hari kamis, 22 september 2011 sampai dengan 6 oktober 2011.

Dengan alokasi waktu setiap pertemuan 3 x 45 menit pada jam ke 1-3. Materi

yang diambil adalah konsol. Pelaksanaan penelitian siklus I ini mengacu pada

prosedur penelitian yang meliputi : (1) Tahap perencanaan tindakan, (2) Tahap

pelaksanaan tindakan (3) Tahap observasi dan analisis, dan (4) Tahap refleksi.

Secara rinci hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

a. Melakukan observasi pra penelitian terhadap kegiatan pembelajaran

Mekanika Teknik di kelas XI TGB. Observasi pra penelitian ini dilakukan

dengan mengikuti pelaksanaan pembelajaran Mekanika Teknik selama

beberapa kali pertemuan.

b. Mendokumentasikan kondisi siswa antara lain jumlah siswa, kegiatan dan

proses pembelajaran yang berlangsung, memperhatikan nilai hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan berbagai data lainnya yang

mendukung kelengkapan penelitian.

c. Mengidentifikasi masalah yang ada pada pembelajaran Mekanika Teknik.

Setelah melakukan identifikasi diperoleh bahwa siswa kelas XI TGB SMK

Negeri 2 Surakarta kurang antusias dalam mengikuti pelajaran Mekanika

Teknik dan merasa kurang tertarik dengan mata pelajaran ini, dikarenakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

37

metode belajar yang digunakan masih konvensional sehingga siswa merasa

bosan saat pelajaran yang berlangsung dan cenderung mengabaikan tugas

yang diberikan oleh guru. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran

Mekanika Teknik dan hasil belajar siswa kurang memuaskan.

d. Mengajukan perijinan kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengampu

mata pelajaran Mekanika Teknik SMK Negeri 2 Surakarta.

e. Berkoordinasi dengan guru menetapkan alternatif pemecahan masalah yaitu

dengan merencanakan tindakan kelas siklus I berkaitan dengan metode

pembelajaran yang akan diterapkan, yaitu metode Guided Teaching.

f. Membuat jadwal kegiatan penelitian dengan bantuan guru.

g. Menyiapkan instrumen penelitiaan, antara lain menyusun Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi ranah afektif dan

psikomotor evaluasi, dan sebagainya.

h. Membagi perencanaan kelompok siswa untuk pelaksanaan diskusi belajar.

Dimana dalam 1 kelompok terdapat 2 siswa yang dibagi berdasarkan tempat

duduk atau teman satu meja.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 22 september 2011 jam

pelajaran ke 1 3 pukul 8.30 9.45. Satu jam pelajaran terdiri dari 45 menit.

b. Pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan, yaitu

menghitung dan menggambar reaksi, gaya lintang dan momen yang

diakibatkan adanya konsol.

c. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu akan diberikan soal

dan diskusi kelompok dan menjawab soal dengan menuliskan di papan tulis

secara bergantian mewakili kelompoknya.

d. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok, dimana dalam satu

kelompok terdiri dari 2 siswa.

e. Guru menyampaikan materi dan menunjukkan contoh konsol didalam

kehidupan nyata yang biasa kita lihat.

f. Guru menuliskan soal di papan tulis untuk di diskusikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

38

Gambar 6. Guru Memberi Soal Diskusi

g. Masing-masing anggota kelompok mendiskusikan dan menjawab soal yang

telah diberikan.

Gambar 7. Siswa Berdiskusi Dalam Kelompok

h. Guru memantau siswa dengan berkeliling dan membantu siswa yang

menemui kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut.

i. Beberapa siswa mewakili anggota kelompoknya menuliskan jawaban di

papan tulis.

Gambar 8. Siswa Menuliskan Hasil Diskusi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

39

j. Siswa dan guru mengevaluasi jawaban yang telah ditulis.

k. Guru mencatat poin-poin yang belum diketahui siswa dan menerangkan poin-

poin tersebut dengan lebih detail sehingga siswa dapat memahami materi

tersebut.

l. Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 29 september 2011 jam

pelajaran ke 1 - 3 pukul 7.30 9.45. Satu jam pelajaran terdiri dari 45 menit.

m. Melanjutkan materi sebelumnya, yaitu menghitung dan menggambarkan

reaksi, gaya lintang dan momen akibat adanya konsol di 2 ujungnya.

n. Guru merefleksi materi pada pertemuan sebelumnya.

o. Guru mengelompokkan kembali siswa dan memberikan soal dengan

menuliskan di papan tulis.

p. Seterusnya seperti pada pertemuan ke-1 sampai guru memantau siswa dengan

berkeliling kelas dan membantu apabila ada siswa yang kurang mengerti.

q. Karena dirasa waktu yang diberikan kuarang, maka soal tersebut dijadikan

sebagai tugas rumah dan dikumpulkan 2 hari setelah pelajaran mekanika

teknik berlangsung. Siswa dapat bertanya pada guru diluar jam pelajaran.

r. Pada pertemuan berikutnya guru mengevaluasi siswa dengan memberikan

soal evaluasi siklus 1.

3. Tahap Observasi dan Analisis

a. Hasil Observasi dan Analisis Tes Kognitif Siswa

1) Hasil Observasi

Tes kognitif diberikan kepada siswa untuk mengetahui seberapa besar

siswa memahami materi konsol yang sudah dipelajari. Adapun skor target

keberhasilan untuk aspek kognitif adalah 75.

Hasil tes kognitif pada siklus I terhadap kelas XI TGB SMK Negeri 2

Surakarta sebanyak 34 siswa adalah sebagai berikut :

a) siswa (58,82%).

b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 14 siswa (41,18%).

data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

40

Gambar 9. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus I

2) Analisis

Hasil belajar yang diperoleh dari tes ini hanya mencakup tiga tahap pada

aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Tes kognitif

diberikan dalam bentuk soal esay sebanyak 1 butir dengan materi teori

pemahaman, hafalan dan hitungan yaitu mengenai konsol. Soal tes kognitif atau

evaluasi siklus I dapat dilihat pada Lampiran 34.

Dari hasil observasi tersebut kemudian dianalisis oleh peneliti bahwa hasil tes

kognitif pada siklus I ini sudah menunjukkan peningkatan dari sebelum

diadakannya tindakan. Ketuntasan belajar pada tes kognitif mencapai 58,82%,

adapun ketidaktuntasan belajar sebesar 41,18%. Ini berarti terdapat 14 siswa dari

34 siswa yang tuntas mencapai skor batas minimal yang telah ditetapkan untuk

mata pelajaran produktif Mekanika Teknik, yaitu 75. Sedangkan rata-rata kelas

nilai kognitif mata pelajaran Mekanika Teknik pada siklus I ini mengalami

peningkatan dari 74,35 pada kondisi awal sebelum tindakan menjadi 76,03.

Target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti untuk ranah kognitif ini

sebesar 70 % dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor

75 untuk tes kognitif sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga untuk siklus

I ini belum mencapai target keberhasilan ketuntasan kelas tersebut.

b. Hasil Observasi dan Analisis Afektif Siswa

1) Hasil Observasi

Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus I

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

41

Hasil observasi siswa pada siklus I dengan skor target keberhasilan ranah

afektif 75, adalah sebagai berikut :

a) Siswa yang memp

b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 15 siswa (44,12%).

Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15.

Gambar 10. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus I

2) Analisis

Hasil penilaian pada ranah afektif melalui lembar observasi ranah afektif

mencakup empat aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan,

organisasi. Tiap aspek diperinci melalui indikator kata kerja operasionalnya

masing-masing dapat dilihat pada lampiran 6.

Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 10, kemudian

dianalisis oleh peneliti bahwa hasil penilaian ranah afektif pada siklus I terdapat

19 siswa atau sebesar 55,88% yang mencapai target keberhasilan untuk ranah

afektif yaitu skor 75, sedangkan sebanyak 15 siswa atau sebesar 44,12% belum

mencapai skor 75. Rata-rata kelas nilai afektif pada siklus I ini mengalami

peningkatan dari 74,31 pada kondisi awal sebelum tindakan menjadi 74,82 Untuk

ranah afektif ini, direncanakan oleh peneliti bahwa target ketuntasan kelas sebesar

Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus I

Tuntas 55,88 %

Tidak Tuntas 44,12 %

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

42

70 % dari jumlah siswa atau 24 siswa yang dapat mencapai skor 75. Sehingga

untuk siklus I ini belum mencapai target keberhasilan untuk ranah afektif.

c. Hasil Observasi dan Analisis Psikomotorik Siswa

1) Hasil Observasi

Hasil observasi psikomotorik siswa pada siklus I dengan skor target

keberhasilan ranah psikomotorik 75, adalah sebagai berikut :

a)

b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 15 siswa (44,12%).

Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18.

Gambar 11. Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus I

2) Analisis

Hasil penilaian pada ranah psikomotorik melalui lembar observasi ranah

psikomotorik yang mencakup aspek persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing,

gerakan kompleks dan membuat kesimpulan. Tiap aspek diperinci melalui

indikator kata kerja operasionalnya masing-masing dapat dilihat pada lampiran 9.

Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 11, kemudian

dianalisis bahwa hasil penilaian ranah psikomotorik pada siklus I terdapat 19

siswa yang mencapai target keberhasilan untuk ranah psikomotorik yaitu skor 75,

sedangkan sebanyak 15 siswa belum mencapai skor 75. Rata-rata kelas nilai

psikomotorik pada siklus I ini mengalami peningkatan dari 73,09 pada kondisi

Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus I

Tuntas 55,88%

Tidak Tuntas 44,12%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

43

awal sebelum tindakan menjadi 74,19. Target keberhasilan kelas yang

direncanakan untuk ranah psikomotorik ini sebesar 70%, maksudnya jumlah siswa

yang memperoleh skor 75 untuk ranah psikomotorik sebesar 70 % atau sebanyak

24 siswa. Sehingga untuk siklus I ini belum mencapai target keberhasilan untuk

ranah psikomotorik.

d. Hasil Observasi dan Analisis Efektivitas Pembelajaran Siswa dari Ranah

Afektif dan Psikomotorik

1) Hasil Observasi

Pengamatan efektivitas pembelajaran siswa diambilkan dari prosentase

ranah afektif/sikap dan psikomotorik/keterampilan pada lembar observasi.

Adapun hasil observasi untuk efektivitas pembelajaran siswa pada siklus I dapat

dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus I

No Aspek yang diamati Capaian

(%)

1 Penerimaan (A1) 78,13

2 Partisipasi siswa (A2) 70,40

3 Penilaian/penentuan(A3) 77,21

4 Organisasi (A4) 74,26

5 Persepsi (P1) 80,88

6 Kesiapan (P2) 70,22

7 Gerakan terbimbing (P3) 70,59

8 Gerakan kompleks (P4) 70,22

9 Kreatifitas (P5) 79,04

Jumlah 670,96

Rata-Rata 74,55

2) Analisis

Berdasarkan tabel 4 hasil observasi ranah afektif (A1-A4) dan

psikomotorik ( P1-P5) siswa pada siklus I, rentangan nilai prosentase untuk tiap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

44

indikator berkisar antara 70,22% - 80,88%, dengan nilai rata-rata sebesar 74,55 %.

Aspek terendah sebesar 70,22% terdapat pada aspek kesiapan (P2) dan aspek

gerakan kompleks (P4). Aspek kesiapan diperinci menjadi dua butir indikator

yaitu: (1) Mempersiapkan diri, dan (2) Menanggapi pertanyaan. Dan aspek

gerakan kompleks diperinci menjadi du butir indikator, yaitu: (1) Membangun

Kerjasama kelompok, dan (2) Mempresentasikan hasil. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa belum siap dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran danmasih

belum aktif dalam kegiatan belajar yang diselenggarakan, sehingga efektivitas

pembelajaran belum tercapai. Untuk itu perlu adanya motivasi, bimbingan dan

arahan dari guru yang berkesinambungan.

Target keberhasilan untuk efektivitas siswa yang ditetapkan peneliti

adalah sebesar 70% siswa yang mencapai batas ketuntasan belajar yaitu sebesar

75. Sehingga efektivitas pembelajaran untuk siklus I yang masih mencapai

55,88% belum sesuai target keberhasilan yang ditetapkan peneliti.

e. Hasil Observasi dan Analisis Ketuntasan Belajar Siswa dari Ranah Kognitif,

Afektif dan Psikomotorik

1) Hasil Observasi

Hasil observasi ketuntasan belajar dari ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik siswa pada siklus I dengan skor target keberhasilan 75, adalah

sebagai berikut:

a) Sisw

b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 16 siswa (47,06%).

Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 21.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

45

Gambar 12. Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

2) Analisis

Hasil ketuntasan siswa yang dilihat ketiga ranah (kognitif, afektif dan

psikomotorik) pada siklus I dapat dikatakan tuntas apabila siswa tersebut lulus

ketiga ranah tersebut. Apabila salah satu ranah tersebut tidak dapat dicapai atau

skor kurang dari 75 maka siswa tersebut tetap dikatakan tidak tuntas.

Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 12, kemudian

dianalisis bahwa penilaian dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik pada

siklus I terdapat 18 siswa atau 52,94% yang dapat mencapai skor 75. Dan

sebanyak 16 siswa atau 47,06% yang belum mencapai skor 75. Rata-rata kelas

dilihat dari ketiga ranah tersebut, pada siklus I mengalami peningkatan dari 73,97

menjadi 75,24. Target keberhasilan yang direncanakan pada siklus ini adalah

sebesar 70% atau sebanyak 24 siswa yang mendapatkan skor 75. Sehingga pada

siklus ini belum mencapai target keberhasilan karena hanya sebanyak 18 siswa

atau 52,94% yang tuntas.

4. Tahap Refleksi

a. Refleksi dilakukan terhadap hasil pelaksanaan tindakan siklus I di kelas. Dari

kegiatan pembelajaran tersebut, diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat

sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya, yaitu :

Tidak Tuntas 47,06% Tuntas

52,94%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

46

1) Masih terdapat sebagian siswa yang tidur tiduran, bermain hp, bermain

dengan laptop dan berbicara dengan teman lain disaat guru mengajar

menyampaikan materi dan saat kegiatan belajar berlangsung.

2) Masih banyak siswa yang tidak membawa penggaris sehingga

menghambat kelancaran belajar.

3) Diskusi dan kerjasama kelompok masih perlu ditingkatkan dalam

mengerjakan soal latihan yang diberikan.

4) Siswa masih menunjukkan malas-malasan dalam mengerjakan tugas.

5) Masih banyak siswa yang tidak mau untuk menuliskan jawabannya ke

depan.

6) Suasana kelas kurang terkendali karena masih banyak siswa yang ramai,

bermain hp, dan tertidur saat proses belajar.

Gambar 13. Siswa Tidak Memperhatikan Pelajaran

b. Berdasarkan penilaian hasil belajar afektif siklus I sudah cukup baik

dibandingkan sebelum diadakan tindakan, yaitu ada 18 siswa (52,94%) tidak

tuntas. Sedangkan sesudah diadakannya tindakan ada 19 siswa (55,88%) yang

tuntas dan 15 siswa (44,12%) yang tidak tuntas. Hal ini berarti hasil belajar

siswa kelas XI TGB 2011/2012 SMK Negeri 2 Surakarta mengalami

peningkatan, namun belum memenuhi target keberhasilan kelas yaitu sebesar

70% dari jumlah siswa.

c. Berdasarkan penilaian hasil belajar psikomotorik siklus I sudah cukup baik,

yaitu sebesar 80,88% pada aspek penerimaan, yang diperinci menjadi tiga

indikator. Indikator tersebut yaitu : (1) menunjukkan perhatian, (2) Mengakui

kepentingan, dan (3) Menunjukkan disiplin pribadi. Sedangkan aspek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

47

terendah sebesar 70,22% terdapat pada aspek kesiapan (P2) dan aspek

gerakan kompleks (P4). Aspek kesiapan diperinci menjadi dua butir indikator

yaitu: (1) Mempersiapkan diri, dan (2) Menanggapi pertanyaan. Dan aspek

gerakan kompleks diperinci menjadi dua butir indikator, yaitu: (1)

Membangun Kerjasama kelompok, dan (2) Mempresentasikan hasil. Dalam

Hasil belajar psikomotorik siklus I ada 15 siswa ( 44,12% ) yang tidak tuntas

dan sebanyak 19 siswa ( 55,88% ) yang tuntas. Hal ini berarti hasil belajar

siswa kelas XI TGB 2011/2012 SMK Negeri 2 Surakarta belum memenuhi

target keberhasilan kelas yaitu sebesar 70% dari jumlah siswa.

d. Hasil belajar kognitif siswa berkenaan dengan hasil belajar yang ditunjukkan

dengan nilai yang diperoleh siswa setelah menempuh tes pada siklus I

sebanyak 14 siswa (58,82%) yang dapat mencapai skor 75. Hal ini belum

memenuhi tolok ukur keberhasilan yang ditetapkan yaitu 70% dari jumlah

siswa.

e. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa penggunaan Guided Teaching

dalam proses belajar mengajar dapat menarik perhatian siswa, sehingga dapat

lebih mengaktifkan siswa untuk bisa memahami materi.

f. Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I sudah berjalan baik dan

lancar, namun secara keseluruhan terlihat masih belum mencapai target

keberhasilan yang direncanakan, sehingga perlu diadakannya perbaikan pada

tindakan siklus II agar dapat mencapai ketuntasan yang optimal.

D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

Tindakan siklus II dilakukan sebagai langkah untuk memperbaiki hasil

dari siklus I. Perencanaaan tindakan siklus II didasarkan pada hasil yang telah

dicapai pada siklus I. Materi pembelajaran yang disampaikan adalah melanjutkan

materi pada siklus I, yaitu beban terpusat. Perwujudan tahap pelaksanaan,

observasi, serta analisis dan refleksi juga mengacu pada siklus I, namun terdapat

sedikit perubahan dan perbaikan.

Secara rinci hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

48

1. Tahap Perencanaan

a. Berdasarkan hasil observasi, analisis, dan refleksi pada pelaksanaan

pembelajaran siklus I, maka perencanaan tindakan siklus II perlu diadakan

sedikit perubahan dan perbaikan yang akan digunakan sebagai acuan

pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas siklus II.

b. Peneliti mengidentifikasi permasalahahan yang masih ada pada kegiatan

pembelajaran Mekanika Teknik di siklus I. Kesimpulan yang diperoleh ialah

bahwa setelah dilaksanakannya tindakan kelas siklus I, keaktifan siswa kelas

XI TGB SMK N 2 Surakarta dalam proses belajar mulai tampak terlihat. Hal

ini dapat di lihat dari minat dan sikap siswa terhadap proses belajar yang

mengalami peningkatan, namun belum begitu signifikan. Selain itu hasil

belajar siswa juga mengalami peningkatan, tapi ketuntasan belum mencapai

target.

c. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I,maka penerapan metode

Guided Teaching pada siklus II ini siswa tidak dibentuk kelompok, karena

pada siklus ini peneliti ingin mengaplikasikan metode tanpa dibentuk

kelompok atau siswa bekerja secara individu.

d. Peneliti berkoordinasi dan berkolaborasi (bekerja sama) dengan guru bahwa

guru perlu memberikan pendekatan dan mengarahkan perhatian ke semua

siswa, terutama pada siswa yang mengalami kesulitan belajar.

e. Peneliti menyiapkan instrumen penelitiaan, antara lain menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi ranah afektif dan

psikomotorik, dan sebagainya.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Pertemuan ke-1 siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 13 Oktober

2011 jam pelajaran ke 1 - 3 pukul 07.30 09.45 WIB.

b. Melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan beserta

instrumennya yaitu menyampaikan materi, yaitu tentang beban terpusat.

c. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, bahwa siswa akan diberikan

soal untuk dikerjakan secara individu dan beberapa siswa diminta untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

49

menjawab soal tersebut di depan sebagai perwakilan dan siswa yang maju

tersebut akan mendapatkan tambahan nilai.

d. Guru menyampaikan materi pelajaran mengenai beban terpusat.

e. Guru menuliskan soal di papan tulis untuk dikerjakan siswa.

f. Siswa menjawab soal tersebut dan berdiskusi dengan temannya atau bertanya

langsung kepada guru apabila menemui kesulitan dalam mengerjakan soal

tersebut.

g. Guru mengaktifkan siswa dan berkeliling memantau kerja masing-masing

siswa dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.

Gambar 14. Guru memantau siswa dan membantu siswa yang kesulitan

h. Beberapa siswa mempresentasikan jawaban mereka dengan menuliskan

jawaban di papan tulis.

i. Guru mencatat poin-poin penting yang perlu disampaikan kepada siswa.

j. Guru dan siswa mengevaluasi jawaban tersebut secara bersama-sama dan

memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakannya kembali dan

bertanya yang belum dimengerti.

Gambar 15. Guru dan siswa mengevaluasi jawaban

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

50

k. Siswa diberi waktu untuk bertanya dan mencatat.

l. Guru dan siswa menyimpulkan materi hasil kegiatan belajar yang telah

dilaksanakan.

m. Pertemuan ke-2 siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20 oktober

2011 jam pelajaran ke 1 3 pukul 07.30 09.45 dan mengadakan tes evaluasi

siklus II. Gambar tahap pelaksanaan tindakan siklus II dapat dilihat pada

lampiran.

3. Tahap Observasi dan Analisis

a. Hasil Observasi dan Analisis Tes Kognitif Siswa

1) Hasil Observasi

Tes kognitif atau evaluasi diberikan kepada siswa untuk mengetahui

pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Mekanika Teknik yaitu mengenai

beban terpusat. Tes diberikan dalam bentuk soal pilihan esay sebanyak 1 butir.

Soal yang diberikan disesuaikan dengan materi yang telah dipelajari. Adapun skor

target keberhasilan untuk ranah kognitif adalah 75.

Hasil tes kognitif pada siklus II terhadap siswa kelas XI TGB SMK

Negeri 2 Surakarta sebanyak 34 siswa adalah sebagai berikut :

a)

b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 5 siswa (14,71%).

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.

Gambar 16. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus II

Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus II

Tuntas 85,29%

Tidak Tuntas 14,71%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

51

2) Analisis

Penilaian ranah kognitif pada siklus II ini dilakukan dengan

menggunakan tes kognitif yang berupa soal esay 1 butir. Adapun hasil belajar

yang diperoleh dari tes ini hanya mencakup tiga tahap pada aspek kognitif yaitu

tahap pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.

Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 16, diketahui bahwa

hasil tes kognitif pada siklus II ini sudah baik dan menunjukkan peningkatan dari

tes kognitif pada siklus I. Hasil tes kognitif siswa dapat dijelaskan sebagai berikut

: Ketuntasan belajar di kelas pada tes kognitif adalah 85,29%. Ini berarti terdapat

29 siswa dari 34 siswa yang telah mencapai batas minimal yang telah ditetapkan

yaitu skor 75. Sedangkan rata-rata kelas nilai kognitif mata pelajaran Mekanika

Teknik mengalami peningkatan dari siklus I yaitu dari 76,03 menjadi 77,59.

Target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti untuk ranah kognitif

ini sebesar 70 % dari jumlah siswa atau sebanyak 24 siswa. Sehingga untuk siklus

II ini telah mencapai target keberhasilan ketuntasan kelas tersebut.

b. Hasil Observasi dan Analisis Afektif Siswa

1) Hasil Observasi

Hasil observasi afektif siswa pada siklus II dengan skor target

keberhasilan ranah afektif 75, adalah sebagai berikut :

a) 28 siswa (82,35%).

b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 6 siswa (17,65%).

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16.

Gambar 17. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus II

Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus II

Tuntas 82,35%

Tidak Tuntas 17,65%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

52

2) Analisis

Lembar observasi ranah afektif yang digunakan pada siklus II ini sama

dengan yang digunakan pada siklus I, yaitu mencakup mencakup empat aspek

yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan, organisasi yang diperinci

melalui indikator kata kerja operasional masing-masing dapat dilihat pada

lampiran 7.

Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 17, diketahui bahwa

terdapat 28 siswa atau sebesar 82,35% yang mencapai target keberhasilan untuk

ranah afektif yaitu skor 75, sedangkan sebanyak 6 siswa atau sebesar 17,65%

belum mencapai skor 75. Hasil ini menunjukkan peningkatan ketuntasan kelas

yang baik daripada siklus I, yang hanya sebanyak 20 siswa atau 58,82 % yang

mencapai skor 75. Rata-rata nilai afektif pada siklus II ini mengalami peningkatan

dari 74,81 menjadi 77,34.

Untuk ranah afektif ini, direncanakan oleh peneliti bahwa target

ketuntasan kelas sebesar 70 % dari jumlah siswa atau sebanyak 24 siswa, sehingga

pada siklus II ini telah mencapai target keberhasilan ranah afektif.

c. Hasil Observasi dan Analisis Psikomotorik Siswa

1) Hasil Observasi

Hasil observasi psikomotorik siswa pada siklus II dengan skor target

keberhasilan ranah psikomotorik 75, adalah sebagai berikut :

a) 27 siswa (79,41%).

b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 7 siswa (20,59%)

Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

53

Gambar 18. Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus II

2) Analisis

Lembar observasi ranah psikomotorik yang digunakan pada siklus II ini

sama dengan yang digunakan pada siklus I, yaitu mencakup aspek persepsi,

kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan kompleks dan membuat kesimpulan. Tiap

aspek diperinci melalui indikator kata kerja operasionalnya masing-masing dapat

dilihat pada lampiran 10.

Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 18, menghasilkan

penilaian ranah psikomotorik pada siklus II terdapat 27 siswa atau 79,41 % yang

mencapai target keberhasilan untuk ranah psikomotorik yaitu skor 75, sedangkan

sebanyak 7 siswa atau 20,59% belum mencapai skor 75. Rata-rata nilai

psikomotorik pada siklus II ini mengalami peningkatan dari 74,19% menjadi

76,91%.

Target keberhasilan kelas yang direncanakan untuk ranah psikomotorik

ini sebesar 70 % dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh

skor 75 untuk ranah psikomotorik sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga

pada siklus II ini telah mencapai target keberhasilan untuk ranah psikomotorik.

d. Hasil Observasi dan Analisis Efektivitas Pembelajaran Siswa dari Ranah

Afektif dan Psikomotorik

1) Hasil Observasi

Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus II

Tuntas 79,41%

Tidak Tuntas 20,59%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

54

Pengamatan efektivitas pembelajaran siswa diambilkan dari prosentase

ranah afektif/sikap dan psikomotorik/keterampialn pada lembar observasi.

Adapun hasil observasi untuk efektivitas pembelajaran siswa pada silkus II dapat

dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus II

No Aspek yang Diamati Capaian

(%)

1 Penerimaan (A1) 81,43%

2 Partisipasi siswa (A2) 73,16%

3 Penilaian/penentuan(A3) 81,37%

4 Organisasi (A4) 75%

5 Persepsi (P1) 81,99%

6 Kesiapan (P2) 73,16%

7 Gerakan terbimbing (P3) 78,89%

8 Gerakan kompleks (P4) 73,16%

9 Kreatifitas (P5) 82,35%

Jumlah 695,53

Rata-Rata 77,28

2) Analisis

Berdasarkan pada tebel 5 diketahui peningkatan hasil ranah afektif ( A1-

A4) dan psikomotorik ( P1-P5) siswa pada siklus II, rentangan nilai prosentase

untuk tiap indikator berkisar antara 73,16% - 82,35%, dengan nilai rata-rata

sebesar 77,28%. Indikator tertinggi pada ranah afektif sebesar 81,43% terdapat

pada aspek penerimaan (A1) dan pada ranah psikomotorik sebesar 82,35%

terdapat pada aspek kreatifitas (P4). Hal ini menunjukkan bahwa minat dan sikap

siswa dalam mengikuti pembelajaran cukup besar. Target keberhasilan untuk

efektivitas siswa yang ditetapkam peneliti adalah sebesar 70% dari jumlah siswa

atau 24 siswa yang mencapai skor 75 Sehingga efektivitas pembelajaran untuk

s

target keberhasilan yang ditetapkan peneliti.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

55

e. Hasil Observasi dan Analisis Ketuntasan Belajar Siswa dari Ranah Kognitif,

Afektif dan Psikomotorik

1) Hasil Observasi

Hasil observasi ketuntasan belajar dari ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik siswa pada siklus II dengan skor target keberhasilan 75, adalah

sebagai berikut:

c)

d) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 7 siswa (20,59%).

Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 22.

Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 19. Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

2) Analisis

Hasil ketuntasan siswa yang dilihat ketiga ranah (kognitif, afektif dan

psikomotorik) pada siklus II dapat dikatakan tuntas apabila siswa tersebut lulus

ketiga ranah tersebut. Apabila salah satu ranah tersebut tidak dapat dicapai atau

skor kurang dari 75 maka siswa tersebut tetap dikatakan tidak tuntas.

Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 19, kemudian

dianalisis bahwa penilaian dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik pada

siklus II terdapat 27 siswa atau 79,41% yang dapat mencapai skor 75. Dan

sebanyak 7 siswa atau 20,59% yang belum mencapai skor 75. Rata-rata kelas

dilihat dari ketiga siklus tersebut mengalami peningkatan dari 75,24 menjadi

77,34. Target keberhasilan yang direncanakan pada siklus ini adalah sebesar 70%

Tuntas 79,41%

Tidak Tuntas 20,59%

Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

56

atau sebanyak 24 siswa yang mendapatkan skor 75. Sehingga pada siklus ini

sudah mencapai target keberhasilan, yaitu sebanyak 27 siswa atau 79,41% yang

tuntas.

4. Tahap Refleksi

a. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran Mekanika

Teknik di siklus II, semakin baik dengan adanya peningkatan dari siklus I.

Hal ini dikarenakan guru berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan

yang terjadi pada siklus I. Tindakan yang dilakukan telah berjalan dengan

baik sesuai dengan perencanaan.

b. Refleksi dilakukan terhadap hasil pelaksanaan tindakan siklus II di kelas. Dari

kegiatan pembelajaran tersebut, diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat

sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya, yaitu :

1) Pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran Mekanika Teknik dengan

penerapan metode Guided Teaching, telah berjalan sesuai yang

direncanakan.

2) Suasana kelas cukup terkendali selama proses pelajaran berlangsung.

3) Siswa yang tidur, bermain hp, bermain laptop, malas-malasan dan ramai

saat pelajaran berlangsung sudah berkurang.

4) Banyak siswa yang aktif mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Gambar 20. Siswa Mengerjakan Soal Latihan

5) Jumlah siswa yang mangantuk, malas-malasan dan ramai dalam kelas

mulai berkurang.

c. Siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I yaitu

sebesar 52,94% atau sebanyak 18 orang, sedangkan pada siklus II adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

57

79,41% atau sebanyak 27 siswa. Ini berarti hasil belajar siswa kelas XI TGB

tahun ajaran 2011/2012 SMK Negeri 2 Surakarta sudah memenuhi target

keberhasilan yaitu 70 % dengan pencapaian skor minimal 75.

d. Efektifitas pembelajaran yang diamati melalui ranah afektif, meningkat di

siklus II ini menjadi 82,35% dari 55,88% di siklus I.Sedangkan pada ranah

psikomotorik meningkat dari 55,88% menjadi 79,41%. Keaktifan siswa juga

telah memenuhi target keberhasilan yang ditetapkan sebesar 70% dari jumlah

siswa atau sebanya 24 siswa yang mencapai skor minimal 75, yaitu sebanyak

27 siswa.

e. Tindak lanjut berupa peningkatan kualitas pembelajaran di kelas dapat

dilakukan lagi oleh guru mata pelajaran Mekanika Teknik, sehingga dapat

memberikan hasil yang semakin baik, dalam upaya meningkatkan kualitas

proses dan hasil belajar siswa, baik pada aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

E. Pembahasan Antar Siklus

Pembahasan antar siklus ini meliputi efektivitas pembelajaran dan hasil

belajar siswa pada kondisi awal sebelum tindakan (pra siklus), siklus I dan siklus

II yang diambil dari hasil observasi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pembelajaran dengan menggunakan

metode Guided Teaching pada siklus II, menunjukkan hasil yang meningkat dari

pada sikus I. Hasil belajar pada siklus II menunjukkan peningkatan hasil yang

optimal dan mencapai target keberhasilan yang ditetapkan. Dapat dinyatakan

bahwa metode Guided Teaching pada mata pelajaran Mekanika Teknik dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta,

sehingga efektivitas pembelajaran dapat tercapai.

Perbadingan hasil pelaksanaan tindakan pada pra siklus (sebelum

tindakan), siklus I dan siklus II disajikan dalam data berikut ini :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

58

74,35

55,8844,12

76,03

58,82

41,82

79,32 85,29

14,71

1. Hasil Tes Kognitif

Pemahaman siswa terhadap materi beban kombinasi, konsol dan beban

terpusat yang telah dipelajari pada tiap siklus dapat diketahui dari hasil tes

kognitif, sebagaimana tersaji pada tabel 6.

Tabel 6. Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa

No Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/Nilai

Pra Siklus Jumlah/Nilai

Siklus I Jumlah/Nilai

Siklus II 1 19 20 29

2 Siswa mendapat nilai < 75 15 14 5

3 Rata-rata nilai kognitif 74,35 76,03 79,32

4 Tuntas (%) 55,88% 58,82% 85,29%

5 Tidak Tuntas (%) 44,12% 41,82% 14,71%

Berikut ini adalah data hasil tes kognitif untuk capaian ketuntasan

klasikal tiap siklus dapat dilihat pada gambar 21.

Gambar 21. Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa

Berdasarkan pada tabel 6 dan gambar 21, terlihat capaian ketuntasan

belajar siswa pada ranah kognitif semakin meningkat. Pada pra siklus, capaian

ketuntasan hanya mencapai (55,88%), selanjutnya dengan memberikan tindakan

Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

59

terhadap siswa dengan menerapkan metode Guided Teaching menunjukkan

peningkatan pada siklus I sebesar 55,88% yaitu menjadi 58,82%. Hal ini berarti

proses pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari semakin membaik.

Begitu pula pada siklus II, terjadi kenaikan prosentase ketuntasan dari siklus I

yaitu menjadi 85,29%. Rata-rata nilai kelas juga menunjukkan peningkatan dari

pra siklus 74,35 meningkat menjadi 76,03 di siklus I dan naik menjadi 79,32 pada

siklus II.

2. Hasil Observasi Afektif Siswa

Observasi secara khusus pada setiap siswa dilakukan terhadap aspek

afektif atau sikap siswa, yang hasilnya dicantumkan pada lembar observasi ranah

afektif. Adapun data capaian ketuntasan nilai hasil observasi afektif ditunjukkan

pada tabel 7.

Tabel 7. Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa

No Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/Nilai

Pra Siklus

Jumlah/Nilai

Siklus I

Jumlah/Nilai

Siklus II

1 16 19 28

2 Siswa mendapat nilai < 75 18 15 6

3 Rata-rata nilai afektif 74,31 74,82 77,34

4 Tuntas 47,06% 58,88% 82,35%

5 Tidak Tuntas 52,94% 41,12% 17,65%

Data hasil obsevasi ranah afektif tiap siswa untuk capaian ketuntasan tiap

siklus dapat dilihat pada gambar 22.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

60

Gambar 22. Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa

Berdasarkan pada tabel 7 dan gambar 22, menunjukkan kenaikan hasil

belajar ranah afektif pada siklus I dan siklus II. Capaian ketuntasan pada pra

siklus, hanya mencapai (47,06%) dengan rata-rata nilai kelas sebesar 74,31.

Setelah diterapkannya metode Guided Teaching, capaian ketuntasan efektivitas

pembelajaran pada ranah afektif menunjukkan peningkatan pada siklus I menjadi

sebesar 58,88% dengan rata-rata nilai kelas 74,82. Hal ini berarti minat dan sikap

siswa yang terbentuk selama kegiatan belajar berlangsung semakin membaik.

Minat dan sikap siswa belajar dapat diamati dan dicermati melalui aktifitas yang

dilakukan yaitu : penerimaan siswa terhadap pelajaran Mekanika Teknik,

partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, penilaian/penentuan sikap dari

siswa, dan organisasi. Peningkatan capaian ketuntasan ranah afektif juga terjadi

pada siklus II dari siklus I yaitu menjadi 82,35% dengan pencapaian rata-rata nilai

kelas 77,34. Dari diagram diatas disimpulkan bahwa penerapan metode Guided

Teaching terbukti efektif dengan adanya peningkatan ranah afektif di setiap

siklus.

74,31

47,06 52,94

74,82

58,88

41,12

77,34 82,35

17,65

Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

61

3. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa

Observasi secara khusus pada setiap siswa dilakukan terhadap ranah

psikomotorik, yang hasilnya dicantumkan pada lembar observasi ranah

psikomotorik. Data hasil observasi untuk hasil belajar ranah psikomotorik siswa

pra siklus, siklus I, dan siklus II, disajikan pada tabel 8.

Tabel 8. Capaian Ketuntasan Ranah Psikomotorik Siswa

No Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/Nilai

Pra Siklus

Jumlah/Nilai

Siklus I

Jumlah/Nilai

Siklus II

1 17 19 27

2 Siswa mendapat nilai < 75 17 15 7

3 Rata-rata nilai

psikomotorik 73,09 74,19 76,91

4 Ketuntasan Klasikal 50% 58,88% 79,41%

5 Ketidaktuntasan 50% 41,2% 20,59%

Data hasil obsevasi ranah psikomotorik tiap siswa untuk capaian

ketuntasan tiap siklus dapat dilihat pada gambar 23.

Gambar 23. Grafik Capaian Ketuntasan Ranah Psikomotorik Siswa

Grafik Capaian Ketuntasan Ranah Psikomotorik

73,09

50 50

74,19

58,88

41,20

76,91 74,41

20,59

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

62

Dari gambar 23 dapat diketahui bahwa prosentase ranah psikomotorik

siswa mengalami kenaikan seiring dengan tindakan yang diberikan tiap siklus.

Capaian ketuntasan pada pra siklus, menunjukkan hanya terjadi pada 17 siswa

yang tuntas dengan rata-rata nilai kelas hanya sebesar 73,09. Hal ini berarti

setengah jumlah siswa (50%) yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan

skor 75.

Setelah diterapkannya metode Guided Teaching, capaian ketuntasan

menunjukkan peningkatan menjadi sebesar 58,88% pada siklus I dengan rata-rata

nilai kelas 69,12. Peningkatan capaian ketuntasan juga terjadi hingga mencapai

terget keberhasilan yaitu menjadi 74,41% pada siklus II dengan rata-rata nilai

kelas 76,91. Hal ini berarti efektivitas pembelajaran ranah psikomotorik siswa

dalam kelompok maupun individu mengalami perbaikan.

4. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa

Observasi terhadap efektivitas pembelajaran siswa selama proses

pembelajaran berlangsung diambilkan dari pengamatan afektif dan psikomotorik

siswa. Tiap aspek (afektif dan psikomotorik) diuraikan menjadi indikator-

indikator yang telah dijabarkan menjadi kata kerja operasional masing-masing

aspek. Berikut ini disajikan rekapitulasi hasil observasi efektivitas pembelajaran

siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta selama kegiatan pembelajaran

Mekanika Teknik berlangsung.

Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa

No Aspek yang Diamati Pra

Siklus Siklus I Siklus II

1 Penerimaan (A1) 76,84 % 78,13 81,43%

2 Partisipasi siswa (A2) 70,77 % 70,40 73,16%

3 Penilaian/penentuan(A3) 76,96 % 77,21 81,37%

4 Organisasi (A4) 73,53% 74,26 75%

5 Persepsi (P1) 79,78 % 80,88 81,99%

6 Kesiapan (P2) 67,65 % 70,22 73,16%

7 Gerakan terbimbing (P3) 69,49% 70,59 78,89%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

63

8 Gerakan kompleks (P4) 69,85% 70,22 73,16%

9 Kreatifitas (P5) 78,68% 79,04 82,35%

Jumlah 663,54 670,96 695,53

Rata-rata 73,73 74,55 77,28

Data hasil observasi efektivitas pembelajaran siswa pada sebelum

tindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada gambar 24.

Gambar 24. Grafik Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa

Pada tabel 9 dan grafik 24 dapat dilihat bahwa prosentase rata-rata tiap

indikator efektivitas pembelajaran siswa pada tiap siklus semua mengalami

kenaikan. Aktifitas siswa seperti perhatian dalam mengikuti pelajaran, interaksi

dengan guru, mengerjakan tugas terus meningkat. Kerjasama dalam kelompok,

kemampuan memberikan tanggapan saat berdiskusi dan mempresentasikan

jawaban kelompok atau individu menunjukkan peningkatan yang baik. Berikut di

bawah ini merupakan deskripsi hasil pengamatan efektivitas pembelajaran

tersebut antara lain :

a. Siswa menunjukkan perhatian dengan hadir di kelas dan memperhatikan guru.

Aspek Observasi Efektivitas Pembelajaran

Grafik Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

64

b. Keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran baik secara kelompok maupun

individu meningkat, siswa juga bersedia mematuhi peraturan dalam kegiatan-

kegiatan belajar yang berlangsung.

c. Siswa dapat menerima hasil yang diperoleh, mau melakukan remidi apabila hasil

yang diperoleh tidak memuaskan.

d. Siswa mau mendengarkan siswa lain yang menyampaikan pendapat atau jawaban

atas pertanyaan guru dan serta tidak segan menyampaikan pendapat yang

sekiranya berbeda.

e. Siswa menghormati guru baik di dalam ataupun saat berada di luar kelas, serta

berusaha menjawab soal yang diberikan oleh guru dengan benar.

f. Kepercayan diri dan sikap disiplin siswa terlihat dalam proses belajar.

g. Kemampuan dan kreativitas siswa dalam mengaitkan pelajaran dengan kehidupan

nyata semakin terbentuk dengan baik. Kemauan dan perhatian untuk belajar juga

semakin meningkat.

h. Siswa mulai mampu beradaptasi dengan siswa lain dalam kelompok yang

memiliki karakteristik berbeda, dapat membangun kerja sama dan memecahkan

masalah.

Berdasarkan deskripsi hasil pengamatan efektivitas pembelajaran dari

data-data yang diperoleh pada pra siklus, siklus I dan siklus II di atas, maka dapat

dinyatakan bahwa penerapan metode Guided Teaching tergolong efektif, sehingga

efektivitas pembelajaran dapat tercapai dan proses belajar mengajar mata

pelajaran Mekanika Teknik berlangsung efektif.

5. Hasil Ketuntasan Belajar Siswa

Observasi secara khusus pada setiap siswa dilakukan terhadap ranah kognitif,

afektif dan pskomotorik. Adapun data capaian ketuntasan belajar siswa

ditunjukkan pada tabel 10.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

65

Tabel 10. Capaian Ketuntasan Belajar Siswa

No Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/Nilai

Pra Siklus

Jumlah/Nilai

Siklus I

Jumlah/Nilai

Siklus II

1 16 18 27

2 Siswa mendapat nilai < 75 18 16 7

3 Rata-rata kelas 73,97 75,24 77,34

4 Tuntas 47,06% 52,94% 79,41%

5 Tidak Tuntas 52,94% 47,06% 20,59%

Data hasil obsevasi ranah afektif tiap siswa untuk capaian ketuntasan tiap siklus

dapat dilihat pada gambar 25.

Gambar 25. Grafik Capaian Ketuntasan Belajar Siswa

Berdasarkan pada tabel 10 dan gambar 25, menunjukkan kenaikan hasil

ketuntasan belajar pada siklus I dan siklus II. Capaian ketuntasan pada pra siklus,

hanya sebanyak 16 siswa (47,06%) dengan rata-rata nilai kelas sebesar 73,97.

Setelah diterapkannya metode Guided Teaching, capaian ketuntasan belajar siswa

menunjukkan peningkatan pada siklus I menjadi sebanyak 18 siswa atau sebesar

52,94% dengan rata-rata nilai kelas 75,24. Peningkatan capaian ketuntasan belajar

73,97

47,06 52,94

75,24

52,94

47,06

77,34 79,41

20,59

Grafik Capaian Ketuntasan Belajar Siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

66

juga terjadi pada siklus II dari siklus I yaitu menjadi 27 siswa atau 79,41% dengan

pencapaian rata-rata nilai kelas 77,34.

Dari data-data hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, dapat dilihat

bahwa proses pembelajaran secara keseluruhan telah mencapai target minimal

yang ditentukan, sehingga pelaksanaan tindakan kelas dapat dihentikan siklus II

dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus III. Dengan begitu, dapat disimpulkan

bahwa penerapan metode Guided Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada mata

pelajaran Mekanika Teknik.

F. Pembahasan Hasil Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya

Hasil penelitian dengan menerapkan metode Guided Teaching terbukti

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2

Surakarta. Kegiatan belajar setelah menerapkan metode Guided Teaching juga

dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran yang berlangsung. Siswa menjadi

lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan peneliti sebelumnya,

yaitu penelitian relevan yang dilakukan oleh Arianti Puspita Dewi dan Siti

Komsatun yang mengambil tempat, subyek dan mata pelajaran yang berbeda

mereka juga menyimpulkan bahwa penggunaan metode yang mereka gunakan

berpengaruh baik dalam meningkatkan hasil belajar. Dengan penggunaan metode

tersebut mereka juga menyatakan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

67

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas

dengan menggunkan metode Guided Teaching pada mata pelajaran Mekanika

Teknik pada siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran

2011/2012, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan metode Guided Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada

mata pelajaran Mekanika Teknik dengan kompetensi dasar Menghitung Gaya

Luar dan Gaya Dalam Pada Konstruksi Statika ( Statis Tertentu). Ketuntasan

belajar siswa yaitu sebesar 47,06% (16 siswa) di kondisi pra siklus, 52,94%

(18 siswa) pada siklus I dan 77,41% (27 siswa) pada siklus II. Besar

peningkatan ketuntasan belajar pra siklus ke siklus I sebesar 5,88% dan dari

siklus I ke siklus II sebesar 24,47%.

2. Efektivitas pembelajaran mengalami peningkatan yaitu dengan adanya

peningkatan dari setiap siklus baik dari ranah afektif maupun psikomotorik,

sehingga penerapan metode Guided Teaching terbukti efektif.

B. Implikasi

Implikasi atau dampak dari dilaksanakan penelitian ini antara lain yaitu :

1. Kemampuan guru dalam mengelola kelas dapat semakin ditingkatkan, yaitu

membagi waktu dengan baik antara penyampaian materi secara serius dengan

kegiatan penyelesaian soal, supaya semua kegiatan dapat berjalan dengan

lancar, efektif dan terkontrol.

2. Terdapat beberapa siswa yang suka mengandalkan teman sekelompoknya

dalam mengerjakan soal, maka dari itu perhatian dan peran guru harus lebih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK …...v abstrak nining nuartika.penerapan metode guided teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

68

ditingkatkan dari biasanya dalam membantu siswa belajar baik secara mandiri

maupun kelompok, sehingga hal tersebut di atas dapat diminimalkan.

3. Meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran dan kemampuan

siswa dalam merekonstruksi pengetahuannya, sehingga siswa menjadi senang

dan tidak jenuh selama pembelajaran.

4. Pada umumnya siswa lebih leluasa untuk beraktifitas atau bergerak kemana

saja, berbicara dan berdiskusi. Hal tersebut mengakibatkan suasana kelas

lebih riuh dan kurang rapi.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka beberapa saran yang peneliti

kemukakan adalah sebagai berikut:

1. Guru hendaknya menggunakan metode Guided Teaching sebagai alternatif

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika

Teknik.

2. Guru hendaknya memberikan metode pembelajaran yang berbeda sehingga

membuat pelajaran Mekanika Teknik tidak membosankan dan membuat siswa

menjadi tertarik.

3. Dalam menerapkan metode Guided Teaching sebaiknya dalam membentuk

kelompok tidak secara acak agar siswa dapat bekerja sama dengan

kelompoknya dan tidak membebani salah satu siswa.

4. Dalam melaksanakan metode Guided Teaching peneliti selanjutnya sebaiknya

memastikan bahwa siswa memiliki buku referensi.

5. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat mengembangkan penelitian ini

dengan divariasikan dengan metode lainnya yang lebih variatif supaya

hasilnya lebih sempurna.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user