PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2...

149
PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 TAPOS DEPOK Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Hikmah Hayati NIM 108011000178 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Transcript of PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2...

Page 1: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

PENERAPAN KURIKULUM 2013

DI SDN CILANGKAP 2 TAPOS DEPOK

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Hikmah Hayati

NIM 108011000178

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

PENERAPAN KURIKULUM 2013

DI SDN CILANGKAP 2 TAPOS DEPOK

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

Hikmah Hayati

NIM 108011000178

Di Bawah Bimbingan

H. Abdul Ghofur M.A

NIP: 19681208 199703 1 003

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 3: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN

CILANGKAP 2 TAPOS DEPOK” disusun oleh Hikmah Hayati NIM

108011000178 Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Jakarta. Telah melalui bimbingan dan

dinyatakan sah sebagai karya ilmiyah yang sah sebagai karya ilmiyah yang berhak

untuk diujikan pada sidang munaqosah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

oleh fakultas.

Jakarta 24 Juni 2015

Yang mengesahkan,

Dosen pembimbing

H. Abdul Ghofur M.A

NIP: 19681208 199703 1 003

Page 4: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Hikmah Hayati

NIM : 108011000178

Jurusan : PAI

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Menyatakan dengan sesungguhnya

Bahwa skripsi yang berjudul Penerapan Kurikulum 2013 di SDN Cilangkap 2

Tapos Depok adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama : Abdul Ghofur, MA

NIP : 19681208 199703 1 003

Dosen Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Dengan ini juga saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana (S.Pd.I) di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya asli saya merupakan jiplakan

dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berdasarkan

undang-undang yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 Juni 2015

Hikmah Hayati

NIM. 108011000178

Page 5: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN

CILANGKAP 2 TAPOS DEPOK disusun oleh Hikmah Hayati, NIM.

108011000178, Jurusan Pendidikan Agama Islam, diajukan kepada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan

lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal di hadapan dewan penguji. Karena

itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan

Matematika.

Jakarta, 30 Juli 2015

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanggal Tanda Tangan

Dr. Abdul Majid Khon, MA ________ ____________

NIP. :195807071987031005

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

Marhamah Saleh, Lc. MA. ________ ____________

NIP. : 197203132008012010

Penguji I

Drs. Masan AF, M.Pd ________ ____________

NIP. : 195107161981031005

Penguji II

M. Sholeh Hasan, Lc., MA ________ ____________

NIP. : 197102142006041018

Mengetahui:

Dekan,

Prof. Dr. A. Thib Raya, MA.

NIP.:19550421 198203 1 007

Page 6: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

ABSTRAK

Penerapan Kurikulum 2013 di SDN Cilangkap 2 Tapos,

Depok (Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas IV).

Dalam penelitian ini penulis memilih judul Penerapan Kurikulum 2013 di

SDN Cilangkap 2 Tapos, Depok (Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Kelas IV) dikarenakan kurikulum memainkan peranan yang penting untuk

mewujudkan tujuan pendidikan yang diharapkan oleh UU No. 20 Tahun 2003.

Mengingat begitu pentingnya peranan kurikulum dalam pendidikan, maka

pemerintah mengeluarkan kurikulum terbaru yakni kurikulum 2013.

Secara konseptual dapat dikatakan bahwa kurikulum 2013 adalah salah satu

solusi ideal dalam membentuk manusia – manusia usia produktif di Indonesia

agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Namun, dalam

kenyataannya penerapan kurikulum 2013 ini menghadapi berbagai masalah dan

tantangan. Sehingga yang terjadi belum sesuai dengan harapan.

Maka berdasarkan ketidaksesuaian teori dengan kenyataan di lapangan

mengenai penerapan kurikulum 2013 ini, peneliti tertarik untuk menjadikan

permasalahan pada penerapan kurikulum 2013 ini sebagai obyek penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kurikulum 2013 SDN

Cilangkap 2 pada pelajaran Pendidikan Agama Islam. Selain itu juga untuk

mengungkap peran guru Pendidikan Agama Islam kelas IV dalam penerapan

kurikulum 2013 di SDN Cilangkap 2. Dan yang terakhir untuk mengetahui faktor

pendukung dan penghambat dalam penerapan kurikulum 2013 pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Cilangkap 2.

Yang menjadi instrumen utama dalam penelitian ini adalah penulis sendiri.

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan dengan metode deskriptif

analisis dengan pendekatan kualitatif melalui penelitian kepustakaan. Penelitian

kepustakaan digunakan untuk mengkaji buku-buku yang berkaitan dengan judul

dalam rangka menyusun landasan teori. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan

dengan terjun langsung pada objek penelitian untuk memperoleh data-data dan

fakta. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik observasi,

wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan Penerapan kurikulum 2013 pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas IV SDN Cilangkap 2 dari segi

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran sudah cukup baik. Namun masih

kurang maksimal dari segi penerapan penilaian autentik.

Page 7: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

Ibu Saolih selaku guru mata pelajaran PAI memiliki peranan yang sangat

penting dalam penerapan kurikulum 2013 di SDN Cilangkap 2 ini. Meskipun

dalam menerapkan kurikulum 2013 ini beliau menghadapi beberapa faktor

penghambat namun beliau memanfaatkan dengan baik faktor pendukung yang

disediakan oleh sekolah untuk menerapkan kurikulum 2013 ini dengan maksimal.

Hikmah Hayati (PAI)

Page 8: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

ABSTRACT

Implementation of curriculum 2013 at SDN Cilangkap 2, Tapos,

Depok.s

In this study the authors chose the title Application of Curriculum 2013 in

SDN Cilangkap 2 Tapos, Depok (In the Islamic Education Subject at 4th grade)

because the curriculum plays an important role for realizing educational goals

expected by law No. 20 of 2003. Given the importance of the role of curriculum

in education, the government issued the latest curriculum that is curriculum 2013.

Conceptually it can be said that the curriculum 2013 is the most ideal

solutions for Indonesian people in order to become qualified human resources.

However, in reality the implementation of the curriculum 2013 is facing a variety

of problems and challenges. So that there has not been in line with expectations.

So based on discrepancy theory and reality regarding the application of

curriculum 2013, researchers are keen to make the problems in the

implementation of the curriculum in 2013 as a research object.

This study aims to determine the application of curriculum 2013 in SDN

Cilangkap 2 in the subject of Islamic Education. In addition, this study aims to

uncover the role of Islamic Education teacher in the fourth grade over

implementation of curriculum 2013 at SDN Cilangkap 2. And the last one is to

know the supporting factors and obstacles in the implementation of the curriculum

2013 on the subject of Islamic Education in SDN Cilangkap 2.

The author‟s is the main instrument in this study. This research is a field

research with the descriptive method of analysis with a qualitative approach

through literature research. The research literature is used to examine the books

relating to the title in order to construct a theoretical basis. While the field

research conducted by the research work directly on the object to obtain data and

facts. In the author's data collection using observation, interviews and

documentation.

The results of this study indicate the curriculum in 2013 on the subjects of

Islamic Education in 4th grade SDN Cilangkap 2 in terms of the planning and

implementation of learning with curriculum 2013 was good enough. But the

application of the authentic assessment is still not enough. Mrs Saolih as a teacher

of Islamic Education have a very important role in the implementation of the

curriculum 2013 at SDN 2 Cilangkap. Although she faced several obstacle but by

the support form the school she can implement this curriculum well.

Page 9: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat menuju jalan

yang benar.

Sebagai manusia penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan

skripsi ini masih banyak kekurangan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai

pihak dimungkinkan skripsi ini tidak akan selesai. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. A. Thib Raya, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Abdul Madjid Khon, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Marhamah Saleh, MA. Selaku sekertaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Bapak Tanenji, MA. sebagai dosen pembimbing akademik.

5. Bapak H. Abdul Ghofur, MA. sebagai dosen pembimbing skripsi yang

dengan tulus ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk

memberikan bimbingan, arahan, nasihat dan ilmu kepada penulis hingga

pada tahap penyelesaian skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu

pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti

Page 10: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan

keberkahan dari Allah SWT.

7. Keluarga besar SDN Cilangkap 2 Tapos Depok khususnya Ibu Saolih,

S.Ag, Bapak Tamtono S.Pd.

8. Keluarga besar SD Plus Daarul Fudlola khususnya Kepala Sekolah Ibunda

Hj. Eko Yulianti S.Pd yang selalu memberikan dukungan dan motivasi

kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak Abdul Somad dan Mama Amah, orang tua ku tercinta yang selalu

melimpahkan doa, dukungan moril dan materil, pengertian, nasehat,

kesabaran, dan cintanya sehingga penulis dapat selalu bersyukur kepada

Allah SWT dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi ini.

10. Untuk suamiku tercinta Rohmani yang selalu setia mengantar dan

menjemput penulis dalam bimbingan skripsi, selalu memberikan dukungan

dan semangat sampai akhirnya skripsi ini bisa selesai.

Ucapan terimakasih juga penulis tujukan untuk semua pihak yang namanya

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiyah masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu penulis dengan senang hati membuka diri untuk menerima

kritikan dan saran yang membangun sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan

penulis dalam melanjutkan penulisan karya ilmiyah dikemudian hari.

Jakarta, 24 Juni 2015

Penulis

Page 11: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................... i

Daftar Pustaka ............................................................................................... ii

Cover ................................................................................................................

Lembar Pengesahan Pembimbing Skipsi .........................................................

Lembar Pengesahan ........................................................................................

Surat Pernyataan...............................................................................................

Surat Pengesahan Skripsi .................................................................................

Abstrak ............................................................................................................ i

Kata Pengantar .............................................................................................. iv

Daftar Isi........................................................................................................ vi

Daftar Tabel .................................................................................................. ix

Daftar Lampiran ............................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5

C. Batasan Masalah ................................................................................ 5

D. Rumusan Masalah ............................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian. ............................................................................ 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 8

A. Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar ................................. 8

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ......................................... 8

2. Dasar Hukum Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar ...... 10

3. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ...................... 11

Page 12: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

B. Peran Guru Pendidikan Agama Islam ......................................... 12

C. Konsep Kurikulum 2013 ............................................................... 14

1. Latar belakang perlunya pengembangan kurikulum 2013 ......... 14

2. Pengertian kurikulum ................................................................ 16

3. Rasional pengembangan kurikulum 2013 .................................. 17

4. Karakteristik kurikulum 2013 ................................................... 19

5. Prinsip pengembangan kurikulum 2013 .................................... 20

6. Tujuan kurikulum ...................................................................... 21

7. Elemen perubahan kurikulum .................................................... 21

8. Struktur kurikulum 2013 ........................................................... 23

9. SKL, KI, KD pada kurikulum 2013 ........................................... 25

10. Strategi implementasi kurikulum 2013 ..................................... 34

D. Konsep pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 ................... 35

1. Pengertian pendekatan saintifik/ pendekatan ilmiah .................. 35

2. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan ilmiah ...... 37

E. Model-model pembelajaran pada Kurikulum 2013 ................... 43

1. Pembelajaran berbasis proyek (Project based learning) ........... 43

2. Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) ...... 47

3. Pembelajaran berbasis penemuan (Discovery Learning) ........... 50

F. Penilaian otentik dalam kurikulum 2013 ..................................... 51

1. Landasan penilaian dalam kurikulum 2013 ............................... 51

2. Sistem penilaian pada kurikulum 2013 ..................................... 52

3. Karakteristik penilaian dalam kurikulum 2013 .......................... 53

4. Pengertian penilaian otentik ....................................................... 54

5. Jenis-jenis penilaian otentik ...................................................... 56

6. Bagan bentuk-bentuk penilaian otentik ..................................... 68

7. Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ............................. 69

G. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dalam

kurikulum 2013 .............................................................................. 70

1. Hakikat RPP ............................................................................... 70

2. Prinsip-prinsip pengembangan RPP ........................................... 71

Page 13: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

3. Komponen dan sistematika RPP ................................................ 72

4. Contoh Rencana pelaksanaan pembelajaran PAI ....................... 72

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ....................................................... 84

A. Metode penelitian ............................................................................. 84

B. Tempat penelitian ............................................................................. 84

C. Instrumen penelitian ......................................................................... 85

D. Sampel sumber data ......................................................................... 85

E. Teknik pengumpulan data ................................................................ 86

F. Teknik analisis data ........................................................................ 105

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................... 107

A. Sejarah singkat sekolah .................................................................. 108

B. Visi,misi dan tujuan sekolah .......................................................... 109

C. Identitas sekolah ............................................................................. 109

D. Deskripsi data ................................................................................. 110

E. Analisis data dan penyampaian hasil penelitian ............................ 111

1. Perencanaan Pembelajaran PAI pada Kurikulum 2013 ........... 111

2. Pelaksanaan Pembelajaran PAI pada Kurikulum 2013 ............ 115

3. Perencanaan dan Pelaksanaan Penilaian Otentik dalam Pembelajaran

PAI pada Kurikulum 2013 ....................................................... 120

4. Peran Guru PAI pada Penerapan Kurikulum 2013 .................. 123

5. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan Kurikulum

2013 .......................................................................................... 124

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 127

B. Saran ............................................................................................... 130

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur Kurikulum

Tabel 2.2 Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus Dicapai

Tabel 2.3 Kompetensi Lulusan Secara Holistik

Tabel 2.4 Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A

Tabel 2.5 Kompetensi Dasar PAI Kelas IV

Tabel 2.6 Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Tabel 2.7 Sistem Penilaian pada Kurikulum 2013

Tabel 2.8 Contoh Instrumen Observasi Sikap Spiritual

Tabel 2.9 Contoh Instrumen Penilaian Diri

Tabel 2.10 Contoh Instrumen Penilaian Antar Teman

Tabel 2.11 Contoh Format Jurnal

Tabel 2.12 Contoh Penilaian Aspek Pengetahuan

Tabel 2.13 Contoh Penilaian Portofolio

Tabel 2.14 Bagan Penilaian Otentik Aspek Sikap

Tabel 2.15 Bagan Penilaian Otentik Aspek Pengetahuan

Tabel 2.16 Bagan Penilaian Otentik Aspek Keterampilan

Tabel 2.17 Tabel Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap

Tabel 2.18 Rentang Nilai Rapor untuk Kompetensi Pengetahuan

Tabel 2.19 Format RPP Kurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud No.81 A

Tahun 2013

Tabel 3.1 Format Telaah RPP

Tabel 3.2 Format Observasi/Pengamatan Pembelajaran PAI

Tabel 3.3 Berita Acara Observasi

Tabel 3.4 Kisi – Kisi Wawancara

Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Bapak/ Ibu Kepala SDN Cilangkap 2

Tabel 3.6 Pedoman Wawancara Bapak/ Ibu Wakil Ka. Bidang Kurikulum SDN

Cilangkap 2

Tabel 3.7 Pedoman Wawancara Bapak/ Ibu Guru Mata Pelajaran PAI Kelas IV

SDN Cilangkap 2

Page 15: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 3 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di SDN Cilangkap 2

Lampiran 4 Berita Acara Penelitian Skripsi di SDN Cilangkap 2

Lampiran 5 Hasil Wawancara Kepala Sekolah

Lampiran 6 Hasil Wawancara Wakasek Kurikulum

Lampiran 7 Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran PAI

Lampiran 8 Format Pengamatan Pembelajaran PAI dengan Pendekatan

Saintifik

Lampiran 9 Format Telaah RPP

Lampiran 10 RPP Guru Mata Pelajaran PAI (Ibu Saolih, S.Pd.I)

Lampiran 11 Perangkat Pembelajaran PAI (Ibu Saolih, S.Pd.I)

Lampiran 12 Uji Referensi

Page 16: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya

manusia. Sebab pendidikan merupakan instrumen yang digunakan untuk

membebaskan manusia dari kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan.

Pendidikan juga merupakan penentu kemajuan sebuah bangsa. Bangsa akan

maju apabila memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas sumber

daya manusia yang tinggi ini ditentukan oleh pendidikan yang mereka terima

sekarang. Terutama melalui pendidikan formal yang diterima di sekolah.

Pendidikan diyakini mampu menanamkan kemampuan bagi semua orang

untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh

manusia yang berkualitas.

Dalam menyukseskan pendidikan ada beberapa hal yang harus

diperhatikan. Yaitu, kebijakan pemerintah yang memihak pada kemajuan

pendidikan, anggaran dana yang benar-benar direalisasikan, visi, misi dan

tujuan pendidikan yang jelas, peningkatan profesionalisme guru, sarana dan

prasarana yang memadai, serta kurikulum yang matang. Dan menurut

Muzamiroh, kurikulum yang matanglah yang memiliki andil besar dalam

menentukan keberhasilan sebuah proses pendidikan. 1

Kurikulum memainkan peranan yang penting untuk mewujudkan tujuan

pendidikan yang diharapkan oleh UU No. 20 Tahun 2003. Yaitu mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Menurut Mulyasa dalam bukunya Pengembangan dan Implementasi

Kurikulum 2013, di era globalisasi ini kita dihadapkan pada berbagai tantangan.

Yaitu globalisasi pasar bebas di lingkungan negara-negara ASEAN, seperti AFTA

(Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour Area), maupun di

1 Mida Latifatul Muzamiroh, Kupas Tuntas Kurikulum 2013, (Jakarta: Mata Pena, 2013) h.

110.

Page 17: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

17

kawasan negara-negara Asia Pasifik (APEC). Era ini menimbulkan kesemrawutan

sehingga manusia dihadapkan pada perubahan-perubahan yang sangat kompleks.

Dan era globalisasi ini menuntut berbagai perubahan pendidikan yang mendasar.2

Oleh karena itu, kurikulum juga harus selalu disusun dan disempurnakan

sesuai dengan perkembangan zaman agar terjadi kelinearan antara pendidikan

dengan dunia kerja.

Hal ini sejalan juga dengan undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sisdiknas pasal 35 dan 36 yang menekankan perlunya peningkatan standar

nasional pendidikan sebagai acuan kurikulum secara berencana dan berkala dalam

rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.3

Komitmen pemerintah untuk memperbaiki sistem dan kurikulum pendidikan

di Indonesia mulai mununjukkan titik terang. Melalui Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan (Kemendikbud), pemerintah melakukan perombakan kurikulum di

tiga jenjang sekolah sekaligus, mulai dari tingkat dasar, menengah hingga tingkat

atas. Uji publik kurikulum ini pun sudah dilakukan.4

Di Indonesia memang sudah beberapa kali mengalami perbaikan

kurikulum di antaranya kurikulum 1994 yang pada gilirannya diganti dengan

Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004. Penerapak KBK pun di sekolah

tidak bertahan lama karena dua tahun kemudian tepatnya 2006, pemerintah

Indonesia meluncurkan kurikulum baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) sebagai penyempurna dari kurikulum selanjutnya. Dan kini

kita juga akan dikenalkan dengan kurikulum baru yang akan diluncurkan oleh

pemerintah, yaitu kurikulum 2013.5

Perubahan kurikulum memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu

siswa dan mendorong siswa untuk aktif. Pada kurikulum baru, siswa bukan

lagi menjadi obyek tapi justru menjadi subyek dengan ikut mengembangkan

tema yang ada. Sementara, menurut Rosyid, upaya ini dilakukan sebagai

respon atas tawuran pelajar dan mahasiswa yang marak dan sinyalemen keras

2 E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2013) h. 2.

3 Muzamiroh, Op. Cit., h. 111.

4 Husamah dan Yanur. S., Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi, (Jakarta:

Prestasi Pustakaraya, 2013), h.2.

5 Muzamiroh, Loc. Cit.

Page 18: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

18

bahwa kurikulum kita saat ini overloaded, terlalu banyak mata pelajaran yang

disajikan di sekolah.6

Lebih lanjut, Kemendikubud menegaskan bahwa generasi yang kreatif dan

berkarakter kuat adalah generasi yang akan mampu bersaing di era persaingan

global di masa depan. Kreativitas seseorang dapat dilatih melalui pendidikan.

Oleh karena itu, proses pendidikan harus dirancang untuk mengasah rasa

keingintahuan intelektual yanng akan melahirkan kreativitas. Di sinilah

pentingnya penyempurnaan kurikulum di Indonesia.7

Tujuan pendidikan menurut Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan

manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga

negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu

berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan

peradaban dunia.8

Secara konseptual dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 adalah salah

satu solusi ideal dalam membentuk manusia – manusia usia produktif di Indonesia

agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

Namun, dalam kenyataannya penerapan kurikulum 2013 ini menghadapi

berbagai masalah dan tantangan. Sehingga yang terjadi belum sesuai dengan

harapan.

Seperti yang tertulis pada http://lampost.co (Lampost.co): Sulitnya mengubah

mindset dan kebiasaan guru mengajar di depan kelas menjadi kendala penerapan

kurikulum baru 2013.

Pasalnya, para guru selama ini telah memiliki gaya mengajar dan pola pikir

dalam mendidik yang cenderung tidak berubah, yakni berorientasi konten dan

penyelesaian materi.

Hal ini diakui Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Bandar Lampung Haryanto

kepada Lampung Post, Rabu (18-9), usai menerima tim monitoring dari Lembaga

Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung terkait pelaksanaan kurikulum

2013 di sekolahnya.

6 Husamah dan Yanur. S., Op. Cit., h. 4.

7 Ibid.

8 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka

Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, h. 4.

Page 19: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

19

"Guru sudah terbiasa pada gaya lama, yaitu berorientasi pada konten untuk

menyelesaikan materi. Sementara pada kurikulum 2013, orientasi guru adalah

mengarahkan siswa berpikir kritis dan analitis," ujar dia.9

Selain itu Metrotvnews.com, Jakarta menulis bahwa: Federasi Serikat Guru

Indonesia (FSGI) memantau pelatihan guru dan persiapan penerapan Kurikulum

2013 di 17 kabupaten/kota dari 10 provinsi di Tanah Air.

Hasilnya, kegagalan sistemik pelatihan guru dan sejumlah masalah krusial

penerapan Kurikulum 2013 ditemukan.

Pelatihan hanya berlangsung searah dan mengedepankan ceramah. FSGI

menilai ini akan berdampak pada kegagalan mengubah paradigma guru dalam

pembelajaran. Ini akan menjadi sumber kegagalan penerapan Kurikulum 2013.

Dalam pelatihan guru, sekolah kesulitan menentukan guru yang akan

pelatihan. Lantaran hanya satu hingga dua guru yang diminta.

Ketika guru bahasa Indonesia dan bahasa Inggris digabung, ternyata terjadi

diskriminasi. Mulai dari tempat menginap sampai keterlambatan menerima soal

pretest.10

Senada dengan yang ditulis http://www.suarapembaruan.com, Meski telah

berjalan dua bulan, penerapan kurikulum 2013 di beberapa sekolah percontohan

di Palu, Sulawesi Tengah (Suleteng), masih mengalami kendala.

Selain karena buku pelajaran yang terbatas, kendala lainnya adalah belum

siapnya seluruh guru dalam menerapkan kurikulum baru.

Kepala SMA Negeri 2 Palu, Syarifudin mengatakan sebagian guru masih

kesulitan mencari buku untuk digunakan pada kurikulum 2013. Itu karena mereka

9 Lampung Post, Mindset dan Kebiasaan Guru Mengajar Kendala Penerapan Kurikulum

2013, (diakses pada 18 Januari 2014, http://lampost.co).

10

Timi Trieska Dara, Ada Sejumlah Masalah Krusial dalam Implementasi Kurikulum 2013,

diterbitkan pada hari Kamis, 11 Juli 2013 | 15:13 WIB di http://www.metrotvnews.com . diakses

pada 18 Januari 2014.

Page 20: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

20

hanya mengandalkan silabus yang diberikan pemerintah. Sedangkan belum semua

buku pelajaran mereka terima.11

Sesuai dengan data-data diatas yang didapat melalui penelusuran internet,

dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 masih menemui banyak kendala dan

tantangan dalam penerapan uji cobanya ini.

Maka berdasarkan ketidaksesuaian teori dengan kenyataan di lapangan

mengenai penerapan kurikulum 2013 ini, peneliti tertarik untuk menjadikan

permasalahan pada penerapan kurikulum 2013 ini sebagai obyek penelitian.

Penelitian ini diberi judul “Penerapan Kurikulum 2013 di SDN Cilangkap 2”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas banyak sekali permasalahan yang ada pada

penerapan kurikulum 2013. Diantaranya yaitu:

a. Sulitnya mengubah mindset dan kebiasaan guru mengajar di depan kelas.

b. Kegagalan sistemik pelatihan guru dan sejumlah masalah krusial

penerapan Kurikulum 2013 ditemukan. Salah satunya adalah pelatihan

hanya berlangsung searah dan mengedepankan ceramah. Ini akan

berdampak pada kegagalan mengubah paradigma guru dalam

pembelajaran. Ini akan menjadi sumber kegagalan penerapan Kurikulum

2013.

c. Buku pelajaran yang terbatas.

d. Sebagian guru masih kesulitan mencari buku untuk digunakan pada

kurikulum 2013 dan mereka hanya mengandalkan silabus yang diberikan

pemerintah. Sedangkan belum semua buku pelajaran mereka terima.

11 Suara Pembaruan, Penerapan Kurikulum 2013 Masih Alami Kendala, diterbitkan pada hari

Selasa, 24 September 2013 | 13:31 WIB di http://suarapembaruan.com. Diakses pada tanggal 18

Januari 2014.

Page 21: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

21

C. Batasan Masalah

Guna mencapai pembahasan yang maksimal, maka penulis membatasi

penggarapan skripsi penerapan kurikulum 2013 di SDN Cilangkap 2 ini hanya

dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas IV saja. Adapun

penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Penerapan kurikulum 2013 yang dimaksud adalah proses perencanaan

pembelajaraan, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang sesuai

dengan standar proses dan standar penilaian yang terdapat pada Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 65 dan 66 Tahun 2013.

2. SDN Cilangkap 2 yang dimaksud adalah Sekolah Dasar Negeri yang

beralamat di Komp. TNI AU Dwikora, Cilangkap, Depok, Jawa barat.

SDN Cilangkap 2 adalah salah satu sekolah di Kota Depok yang sudah

menggunakan kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2013-2014. Dan hingga

tahun ajaran 2014-2015 masih menerapkan Kurikulum 2013 ini.

3. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang dimaksud adalah salah satu

mata pelajaran yang dipelajari di kelas IV SDN Cilangkap 2 yang

didalamnya terdapat materi tentang aqidah (keimanan), keislaman

(syari‟ah), dan ihsan (akhlak).

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka masalah yang menjadi fokus

penelitiaan ini yaitu:

a. Bagaimana penerapan kurikulum 2013 SDN Cilangkap 2 pada pelajaran

Pendidikan Agama Islam kelas IV?

b. Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam kelas IV dalam

penerapan kurikulum 2013 di SDN Cilangkap 2?

c. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan kurikulum

2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Cilangkap 2?

E. Tujuan Penelitian

Ada beberapa tujuan dan manfaat dari penelitian ini, diantaranya adalah:

Page 22: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

22

a. Untuk mengetahui penerapan kurikulum 2013 SDN Cilangkap 2 pada

pelajaran Pendidikan Agama Islam.

b. Untuk mengungkap peran guru Pendidikan Agama Islam kelas IV dalam

penerapan kurikulum 2013 di SDN Cilangkap 2.

c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan

kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN

Cilangkap 2.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini, adalah:

a. Dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi kepala sekolah untuk

mempersiapkan tenaga pendidik yang mampu merancang dan

mengembangkan rencana pembelajaran yang efektif sebagai sarana

penunjang untuk menerapkan sistem pembelajaran berbasis kompetensi di

kurikulum 2013.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa saran dan

masukan untuk menyempurnakan dan meningkatkan peran guru dalam

menerapankan kurikulum 2013.

c. Dapat memberikan kontribusi dan bantuan berupa bahan refleksi untuk

mengevaluasi kinerja guru dalam mencapai tujuan kurikulum 2013.

d. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat didalam pelaksanaan

kurikulum 2013.

e. Sebagai stimulus bagi studi berikutnya mengenai persoalan kurikulum.

f. Dapat menambah informasi, wawasan dan memperkaya pengetahuan

tentang perkembangan kurikulum. Dengan demikian, bagi calon guru siap

melaksanakan tugas sesuai kebutuhan.

Page 23: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

23

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar

4. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya

manusia. Sebab pendidikan merupakan instrumen yang digunakan untuk

membebaskan manusia dari kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan.

Sebelum kita tinjau lebih jauh mengenai apa yang dimaksud dengan

pendidikan, terlebih dahulu perlu kiranya diterangkan dua istilah yang hampir

sama bentuknya, yaitu paedagogie dan paedagodiek. Paedagogie artinya

pendidikan sedangkan paedagodiek artinya ilmu pendidikan. 12

Adapun definisi pendidikan dikemukakan para ahli dalam rumusan

beraneka ragam, antara lain sebagai berikut:

a. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pendidikan

ialah: proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan.

b. Ahmad D. Marimba mengajukan definisi sebagai berikut: pendidikan

adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya

kepribadian yang utama.

c. Jamil Shaliba dari Lembaga Bahasa Arab Damaskus mengemukakan

bahwa pendidikan ialah pengembangan fungsi-fungsi psikis melalui

latihan sehingga mencapai kesempurnaannya sedikit demi sedikit. d. Pada pendapat M. J. Langeveld, pendidikan adalah kegiatan

membimbing anak manusia menuju pada kedewasaan dan

kemandirian. 13

e. Adapun menurut Ahmad Tafsir dalam bukunya Ilmu Pendidikan

dalam Perspektif Islam, pendidikan adalah berbagai usaha yang

dilakukan oleh seseorang (pendidik) terhadap seseorang (anak didik)

agar tercapai perkembangan maksimal yang positif. Usaha itu banyak

macamnya. Diantaranya adalah mengajarnya, memberikan teladan, dan

melakukan pembiasaan.14

12 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), cet. Ke 18. h. 3.

13

Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 2.

Page 24: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

24

f. Sedangkan menurut M. Ngalim Purwanto “pendidikan adalah segala

usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk

memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah

kedewasaan”.15

g. Dan definisi pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia

No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.16

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses usaha

pengubahan sikap dan bimbingan yang diberikan secara sadar dan sengaja oleh

pendidik dalam pergaulannya dengan anak-anak melalui upaya pengajaran dan

pelatihan terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik agar ia mampu

menuju kedewasaan sehingga terbentuklah kepribadian utama yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sedangkan pengertian pendidikan agama Islam didalam GBPP PAI

disekolah umum adalah usaha sadar untuk menyiapkan peseta didik dalam

meyakini, memahami dan menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan dengan memperhatikan

tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar

umat bergama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.17

Menurut Zakiyah Daradjat “pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk

membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran

agama Islam secara menyeuruh. Lalu menghayati tujuan yang ada hingga

akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup”.18

Tayar Yusuf mengartikan pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar

generasi tua untuk mengalihkan pengalaman pengetahuan kecakapan dan

14 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2007), h. 28.

15

M. Ngalim Purwanto, Op. Cit., h. 10.

16

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, h. 2.

17

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), Cet. Ke

3 h. 75.

18

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,

(Bandung: PT Remaja Roosdakarya, 2006), h. 130.

Page 25: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

25

keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia bertakwa

kepada Allah. Sedangkan menurut Ahmad Tafsir, pendidikan agama Islam

adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia

berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.19

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama

Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka

mempersiapkan peseta didik untuk meyakini memahami dan mengamalkan ajaran

Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan

agar peserta didik mampu menuju kedewasaan sehingga terbentuklah kepribadian

utama yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2. Dasar Hukum Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar

Pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah dasar mempunyai dasar

yang sangat kuat. Dasar tersebut yaitu:

a. Dasar ideal yaitu dasar falsafah negara pancasila sila pertama yaitu

Ketuhanan Yang Maha Esa.

b. Dasar struktural atau konstitusional yaitu UUD 45 dalam bab XI pasal

29 ayat 1 yang berbunyi : 1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang

Maha Esa; 2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk

untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama

dan kepercayaannya itu.

c. Dasar operasional yaitu terdapat dalam Tap. MPR No. IV/ MPR/ 1973

yang kemudian dikokohkan dalam Tap. MPR No. IV/ MPR/ 1978 jo.

Ketetapa MPR No. II/ MPR/1983, diperkuat oleh Tap. MPR No. II/

MPR/ 1988 dan Tap. MPR No. II/ MPR/ 1993 tentang GBHN yang

pada pokoknya menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan agama

Islam secara langsung dimaksudkan dalam kurikulum sekolah sekolah

formal mulai dari tingkat dasar hingga peruguruan tinggi.20

Dasar yuridis tersebut diperkuat dengan UUSPN No. 2/ 1989 pasal 39 ayat 2

ditegaskan bahwa “isi kurikulum di setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan

wajib memuat, antara lain pendidikan agama. Dan dalam penjelasannya

dinyatakan bahwa pendidikan agama merupakan usaha untuk memperkuat iman

dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa”.21

3. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

19 Ibid.

20

Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011) h. 4-5.

21

Muhammad Alim, op. cit., h. 75.

Page 26: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

26

Tujuan pendidikan ialah sesuatu yang hendak dicapai dengan kegiatan atau

usaha pendidikan. Pendidikan berusaha mengubah keadaan seorang dari tidak

tahu menjadi tahu, dari tidak dapat berbuat menjadi dapat berbuat, dari tidak

bersikap seperti yang diharapkan menjadi bersikap seperti yang diharapkan.

Adapun tujuan pengajaran pendidikan menurut Zakiyah Daradjat adalah

“terbentuknya kepribadian muslim yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran

Islam”.22

Selain itu Abdul Majid dan Dian Andayani juga menyebutkan bahwa

pendidikan agama Islam di sekolah juga bertujuan untuk menumbuhkan dan

meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,

penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam

sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal

keimanan ketakwaannya berbangsa dan bernegara serta untuk dapat

melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.23

Secara umum Muhaimin menuliskan dalam bukunya bahwa “pendidikan

agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan

dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah serta berakhlak mulia dalam

kehidupan pribadi”.24

Dari beberapa tujuan pendidikan agama Islam yang disebutkan di atas dapat

disimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama Islam adalah menumbuhkan dan

meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,

penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam

sehingga terbentuklah kepribadian muslim yang terus berkembang dalam hal

keimanan ketakwaannya dan seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran Islam serta

untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

22 Zakiyah Daradjad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996) h.

72.

23

Abdul Majid dan Dian Andayani, op. cit., h. 135.

24

Muhaimin, op. cit., h. 78.

Page 27: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

27

B. Peran Guru Pendidikan Agama Islam

Semua orang pasti setuju bahwa guru memiliki peranan yang sangat

penting dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari posisi guru sebagai pelaku

utama dalam penerapan program pendidikan di sekolah. Guru juga memiliki andil

yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di dalam kelas. Selain itu

guru juga merupakan salah satu orang yang akan membantu peseta didik peserta

didik dalam mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.

Peran guru pendidikan agama Islam tidak kalah pentingnya jika dibandingkan

dengan peran guru pada umumnya. Peran guru adalah menyampaikan ilmu

pengetahuan yang ia miliki kepada anak didiknya (transfer of knowledge). Namun

guru pendidikan agama Islam memiliki tugas tambahan yaitu untuk menanamkan

nilai-nilai agama Islam kepada anak didiknya agar mereka bisa menyelaraskan

antara ajaran agama dan ilmu pengetahuan.

Keyakinan akan sangat pentingnya peran guru dalam pendidikan ini berangkat

dari pemahaman bahwa manusia adalah makhluk sosial yang sangat

membutuhkan bantuan dari orang lain. Demikian halnya peserta didik. Bakat,

minat, kemampuan dan potensi-potensi yang mereka miliki tidak akan

berkembang secara optimal tanpa bantuan guru.

Memahami betapa pentingnya peran seorang guru, maka guru juga harus

memberikan kemudahan belajar bagi para peseta didiknya melalui proses

pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan.

Menurut E. Mulyasa guru memiliki sedikitnya 19 peran. Yakni guru sebagai

pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasehat, pembaharu, model dan

teladan, pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja

rutin, pemindah kemah, pembawa ceritera, aktor, emansipator, evaluator,

pengawet, dan sebagai kulminator.25

Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pasal 28, dikemukakan bahwa:

“Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen

25 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, (Bandung: Pt. Remaja Rosda Karya, 2009) h.37.

Page 28: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

28

pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Selanjutnya dalam penjelasannya

disebutkan bahwa: “yang dimaksud dengan pendidik sebagai agen

pembelajaran (learning agent) adalah peran pendidik antara lain sebagai

fasilitator, motivator, pemacu maupun pemberi inspirasi.26

Pada kurikulum 2013 peran guru sangat penting yaitu untuk meningkatkan

dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersediaan kegiatan yang

terdapat pada buku pegangan guru mata pelajaran pendidikan agama Islam.

Gurulah yang akan memperkaya kreasi dan kegiatan-kegiatan lain yang dapat

bersumber dari lingkungan sosial dan alam sekitar.27

Selain itu guru pendidikan agama Islam juga harus berperan sebagai

pengimplementasi kurikulum 2013. Guru sebagai penerap kurikulum di lapangan

diharapkan mampu mengadakan proses pembelajaran kreatif dan inofatif agar

kurikulum 2013 ini mampu diterapkan secara maksimal.

Salah satu hal pokok dalam kurikulum 2013 adalah menekankan pada

pembelajaran siswa aktif. Dalam hal ini peran guru sangat signifikan dalam upaya

menyukseskan tujuan kurikulum 2013 tersebut. Selain itu dalam kurikulum 2013

juga terdapat beberapa perubahan yang menuntut profesionalisme guru.

Kurikulum ini juga menerapkan sistem evaluasi baru untuk melihat keberhasilan

pencapaian proses belajar mengajar. Jika selama ini tes sangat dominan dalam

evaluasi maka dalam kurikulum baru tes akan di kombinasikan dengan penilaian

portofolio.

Bagaimanapun semua ini membutuhkan kesiapan guru. Kesiapan dan

kompetensi guru akan menjadi faktor penentu implementasi kurikulum 2013.

Betapapun komprehensifnya perencanaan pemerintah pada akhirnya semua akan

bergantung pada mutu dan kualitas guru di lapangan. Oleh karena itu agar

penerapan kurikulum 2013 ini dapat berhasil secara maksimal, maka guru ditunut

untuk memahami kurikulum secara baik.

26 E. Mulayasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT.Remaja Rosda

Karya, 2008) h. 53.

27

Kementrian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Buku Guru Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti Kelas IV SD/MI, (Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif, 2013) h. iii.

Page 29: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

29

C. Konsep Kurikulum 2013

1. Latar Belakang Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013

Laporan Trens in International Mathematics and Science Study (TIMSS)

tahun 2011, menyebutkan bahwa nilai rata-rata matematika peseta didik

Indonesia menempati urutan ke-38 dari 42 negara. Sedangkan untuk sains

justru lebih mengecewakan lagi, yaitu menempati urutan ke 40 dari 42 negara.

Sebagian besar peseta didik hanya mampu mengerjakan soal sampai level

menengah saja sehingga disinyalir ada perbedaan bahan ajar di Indonesia

dengan yang diujikan di tingkat Internasional. Hasil studi TIMSS

menunjukkan peseta didik Indonesia berada pada rangking amat rendah dalam

kemampuan,

a. memahami informasi yang kompleks,

b. teori, analisis dan pemecahan masalah,

c. pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan

d. melakukan investigasi. 28

Hasil studi ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum dengan

tidak membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek kemampuan

esensial yang diperlukan semua warga negara untuk berperan serta dalam

membangun negara pada masa mendatang.29

Seperti yang ditulis Husamah dan Yanur bahwa menurut Kemdikbud

setidaknya ada delapan permasalahan pada kurikulum 2006 yang menjadikan

kurikulum tersebut patut untuk diganti. Yaitu:

a. Konten kurikulum masih terlalu padat.

b. Belum sepenuhnya berbasis kompetensi.

c. Belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan dan

pengetahuan.

d. Beberapa kompetensi belum terakomodasi dalam kurikulum.

e. Belum peka terhadap perubahan sosial.

f. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran

yang rinci.

28 Husamah dan Yanur S., Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi, (Jakarta:

Prestasi Pustakaraya, 2013) h. 2.

29

Ibid., h. 3.

Page 30: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

30

g. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilalian berbasis

kompetensi.

h. KTSP membutuhkan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak

menimbulkan multi tafsir.30

Selain itu, menurut Mulyasa dalam bukunya Pengembangan dan Implementasi

Kurikulum 2013, di era globalisasi ini kita memang dihadapkan pada berbagai

tantangan. Yaitu globalisasi pasar bebas di lingkungan negara-negara ASEAN,

seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour Area),

maupun di kawasan negara-negara Asia Pasifik (APEC). Era ini menghadapkan

manusia pada perubahan-perubahan yang sangat kompleks. Dan era global ini

menuntut berbagai perubahan pendidikan yang mendasar. Oleh karena itu,

kurikulum juga harus selalu disusun dan disempurnakan sesuai dengan

perkembangan zaman agar terjadi kelinearan antara pendidikan dengan dunia

kerja.31

Hal ini sejalan juga dengan undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sisdiknas pasal 35 dan 36 yang menekankan perlunya peningkatan standar

nasional pendidikan sebagai acuan kurikulum secara berencana dan berkala dalam

rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.32

Di Indonesia memang sudah beberapa kali mengalami perbaikan dan

penyempurnaan kurikulum. Di antaranya kurikulum 1994 lalu diganti dengan

Kurikulum Berbasis Kompetensi pada tahun 2004. Dua tahun kemudian tepatnya

pada tahun 2006 KBK diganti dengan kurikulum baru yaitu KurikulumTingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai penyempurna dari kurikulum sebelumnya.

Dan kini kita juga akan dikenalkan dengan kurikulum baru yang telah diterapkan

pemerintah sejak tahun ajaran 2013-2014, yaitu kurikulum 2013.33

30 Husamah dan Yanur S., op. cit., h. 16.

31

E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2013) h. 2.

32

Mida Latifatul Muzamiroh, Kupas Tuntas Kurikulum 2013, (Jakarta: Mata Pena, 2013)

h.111.

33

Ibid.

Page 31: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

31

Melalui latar belakang tersebutlah akhirnya pemerintah berkomitmen untuk

memperbaiki sistem dan kurikulum pendidikan di Indonesia. Melalui Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pemerintah melakukan perombakan

kurikulum di tiga jenjang sekolah sekaligus, mulai dari tingkat dasar, menengah

hingga tingkat atas. Uji publik kurikulum ini pun sudah dilakukan pada sekolah-

sekolah yang ditunjuk sejak tahun ajaran 2013-2014.

2. Pengertian Kurikulum

Para ahli kurikulum terdapat perbedaan pendapat dalam memberikan definisi

mengenai kurikulum. Perbedaan kurikulum tersebut disebabkan adanya sudut

pandang yang berlainan yang mendasari perbedaan mereka.

Sholeh Hidayat mengatakan bahwa “secara etimologis, curriculum berasal

dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti

“tempat berpacu”. Jadi istilah kurikulum pada zaman romawi kuno mengandung

pengertian sebagai suatu jarak yang ditempuh oleh seorang pelari dari garis start

sampai garis finish”.34

Lantas kemudian pengertian tersebut mengalami perluasan dan juga

digunakan dalam dunia pendidikan yang kemudian menjadi sejumlah mata

pelajaran yang harus ditempuh oleh seseorang dari awal saat ia masuk ke sekolah

hingga akhir program pelajaran itu selesai guna memperoleh penghargaan berupa

ijazah.35

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “kurikulum adalah perangkat mata

pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan”.36

Pandangan lama atau yang sering disebut pandangan tradisional merumuskan

bahwa “kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh murid

34 Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2013) h. 19.

35

Muzamiroh, op. cit., h. 14.

36

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995) h. 546.

Page 32: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

32

untuk memperoleh ijazah”.37

Namun pengertian ini memiliki implikasi

pemahaman bahwa kurikulum hanya terdiri dari mata pelajaran saja.38

Sebagai perbandingan, ada baiknya kita kutip pendapat lain seperti yang

dikemukakan Romine dalam buku Oemar Hamalik, bahwa “kurikulum adalah

penafsiran yang bersifat luas, karena kurikulum bukan hanya terdiri atas mata

pelajaran tetapi meliputi semua kegiatan dan pengalaman yang menjadi tanggung

jawab sekolah”.39

Sedangkan pandangan atau anggapan yang masih lazim digunakan dalam

dunia pendidikan di negara kita hingga kini yaitu kurikulum merupakan suatu

rencana tertulis yang disusun guna memperlancar proses pembelajaran. Hal ini

sesuai dengan rumusan pengertian kurikulum seperti yang tertera pada

undang-undang no.20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional bahwa

“kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencpai pendidikan tertentu”.40

Jadi dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah suatu seperangkat rencana

tertulis mengenai tujuan, isi dan bahan pelaaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran guna memperlancar proses

pembelajaran pada tingkat pendidikan tertentu.

3. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan

Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP

2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara

terpadu.

Kurikulum perlu dikembangkan karena adanya berbagai tantangan baik dari

dalam maupun dari luar ranah pendidikan. Tantangan internal antara lain karena

adanya tuntutan pendidikan berupa 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang

meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik

37 Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2007) h. 3

38

Ibid.

39

Ibid., h. 4.

40

Muzamiroh, op. cit., h. 19.

Page 33: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

33

dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,

standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Selain itu, tantangan besar lainnya yang dihadapi adalah terkait dengan

pertumbuhan penduduk usia produktif yang akan mencapai puncaknya pada tahun

2020-2035. Tantangan tersebut berupa bagaimana caranya mengupayakan agar

sumber daya manusia di usia produktif ini dapat dibentuk menjadi sumberdaya

yang berkualitas. Salah satunya melalui pendidikan.

Sedangkan tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi, isu

yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan

informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan

di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat

dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan

perdagangan modern.Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran

kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi,

dan transformasi bidang pendidikan.

a. Pola Pikir Pengembangan Kurikulum Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai

berikut:

1) Pola pembelajaran teacher centered atau berpusat pada guru menjadi

pembelajaran yang berpola student centered atau berpusat pada peseta

didik dimana peseta didik mempunyai pilihan mengenai materi mana yang

akan ia pelajari.

2) Pola pembelajaran yang hanya mangandalkan interaksi peseta didik

dengan guru saja menjadi pola pembelajaran interaktif antara siswa

dengan guru, masyarakat, lingkungan dan alam sekitar.

3) Pola pembelajaran yang hanya mengandalkan satu sumber pembelajaran

menjadi pola pembelajaran jejaring. Dengan pola pembelajaran tersebut

peseta didik dapat menjadikan internet sebagai sumber pembelaran.

Page 34: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

34

4) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif berupa model

pembelajaran saintifik.

5) Pola belajar individual menjadi belajar kelompok (berbasis tim).

6) Pola pembelajaran berbasis satu alat menjadi pembelajaran berbasis alat

multimedia.

7) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users)

dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap

peserta didik.

8) Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal menjadi pembelajaran ilmu

pengetahuan jamak.

9) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis dan aktif.41

b. Penguatan Tata Kelola Kurikulum 2013

Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai

daftar matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan

pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata

kelola sebagai berikut:

1) Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang

bersifat kolaboratif.

2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan

manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan

(educational leader).

3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan

proses pembelajaran. 42

4. Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Konten kurikulum yaitu Kompetensi Inti (KI) dan dirinci lebih lanjut dalam

Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.

2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai

kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

41 Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013

Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, h. 2.

42

Ibid., h. 3.

Page 35: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

35

3. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik

untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam

proses pembelajaran siswa aktif.

4. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik

untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu

untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

5. Proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam

Kompetensi Inti.

6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,

saling memperkuat dan memperkaya antarmata pelajaran dan jenjang

pendidikan.

7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau

satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam

silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk

mata pelajaran dan kelas tersebut.43

5. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.

a. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran.

b. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan

untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program

pendidikan.

c. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi.

d. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan

pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi

Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning)

sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.

43 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum

2013 Tahun 2014 SD Kelas IV, (Jakarta: BADAN PSDMPK-PMP, 2014) h. 3.

Page 36: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

36

e. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.

f. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

g. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,

budaya, teknologi, dan seni.

h. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.

i. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan

dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

j. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan

daerah.

k. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki

pencapaian kompetensi.44

6. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk “mempersiapkan manusia Indonesia agar

memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia”.45

7. Elemen Perubahan Kurikulum 2013

“Merupakan suatu yang lazim manakala reformasi kurikulum dilakukan akan

membawa perubahan yang cukup signifikan, termasuk perubahan dalam hal

karakteristik kurikulum itu sendiri”.46

Hal-hal baru yang menjadi ciri pada kurikulum 2013 adalah menyangkut

empat standar pendidikan, yakni Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses,

Standar Isi, dan Standar Penilaian. Keempat standar ini dirumuskan dalam

tujuh elemen sebagai berikut:

a. Kompetensi lulusan

44 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum

2013 Tahun 2014 SD Kelas IV, op. cit., h.5.

45

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013,

Op. cit. h. 4.

46

Muzamiroh, op. cit., h. 142.

Page 37: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

37

b. Kedudukan mata pelajaran (isi)

c. Pendekatan (isi)

d. Struktur kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu serta isi)

e. Proses pembelajaran

f. Penilaian

g. Ekstrakurikuler.47

Berikut uraian keempat elemen perubahan yang dimaksud diatas. Perubahan

ini masuk kedalam bahan Uji Publik Kurikulum 2013.

a. Kompetensi lulusan, adanya peningkatan keseimbangan aspek kompetensi

sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

b. Kedudukan mata pelajaran (isi), kompetensi yang semula diturunkan dari

mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari

kompetensi.

c. Pendekatan (isi) untuk SD yaitu, kompetensi dikembangkan melalui

pembelajaran tematik integratif dalam semua mata pelajaran.

d. Struktur kurikulum Sekolah Dasar (SD) adalah:

1) Menyeluruh berbasis sains (alam, sosial, budaya).

2) Jumlah mata pelajaran dari sepuluh menjadi enam. Jumlah jam

bertambah empat jam pelajaran per minggu akibat perubahan

pendekatan pembelajaran.48

3) Alokasi waktu per jam pelajaran SD adalah 35 menit. Banyak jam

pelajaran perminggu untuk kelas 1 adalah 30 jam, kelas 2 32 jam, kelas

3 34 jam dan kelas 4,5,6 adalah 36 jam.49

e. Proses pembalajaran

1) Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi dilengkapi atau ditambah dengan model pembelajaran

47 Hidayat, op. cit., h.126.

48

Ibid. 128.

49

Muzamiroh, op. cit., h. 143.

Page 38: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

38

saintifik yaitu mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan,

menyimpulkan, dan mencipta.

2) Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan

sekolah dan masyarakat. Belajar bukan hanya interaksi antara peseta

didik dengan guru namun juga interaksi antara peseta didik dengan

guru, orang tua, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

3) Sikap tidak diajarkan secara verbal, namun melalui contoh dan teladan.

f. Penilaian

1) Pergeseran dari penilaian tes (mengukur kompetensi pengetahuan

berdasarkan hasil saja) menuju peniaian otentik (mengukur kompetensi

sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil).

2) Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil

belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor

ideal (maksimal).

3) Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan

SKL.

4) Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat peseta didik sebagai

instrumen utama penilaian.50

8. Struktur Kurikulum 2013

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam

bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi

konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata

pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peseta didik.51

Struktur kurikulum adalah merupakan aplikasi konsep pengorganisasian

konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem

pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan

50 Hidayat, op. cit., h. 129.

51

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, loc. cit.

Page 39: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

39

untuk kurikulum 2013 adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban

belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.52

Pada kurikulum 2013 ada perubahan mendasar dibanding kurikulum

sebelumnya pada tingkat SD. Yang pertama adalah meminimumkan jumlah mata

pelajaran dari 10 (sepuluh) menjadi 6 (enam) mata pelajaran melalui

pengintegrasian beberapa mata pelajaran. Sedangkan yang kedua adalah

menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat proses pembelajaran dan penilaian.

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU

BELAJAR

PER MINGGU

I II III IV V VI

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5

3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7

4. Matematika 5 6 6 6 6 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36

tabel 2.1

52 Ibid., h. 6.

= Pembelajaran Tematik Terpadu

Page 40: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

40

Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada

keterdekatan makna dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan

konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III,

sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar IPA dan IPS

berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada

untuk kelas IV, V dan VI.53

Dengan ditambahnya jam belajar ini dan pengurangan jumlah kompetensi

dasar, guru diberikan keleluasaan waktu untuk merencanakan pembelajaran,

mengembangkan proses pembelajaran aktif yang berbasis saintifik. Proses

pembelajaran peserta didik aktif memerlukan waktu yang lebih lama dari proses

pembelajaran biasanya karena peserta didik perlu latihan untuk menerapkan

aspek-aspek model pembelajaran berbasis saintifik yaitu mengamati, menanya,

mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.

9. SKL, KI, KD pada Kurikulum 2013

a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.54

Standar

Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) Standar Nasional

Pendidikan.

Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi

pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan

nasional.55

53 Ibid.

54

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013

Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 1.

55

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h. 11.

Page 41: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

41

Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus Dicapai

Tabel 2.2

DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK

SIKAP

Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai +

Menghayati + Mengamalkan

Individu

beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu,

estetika, percaya diri, motivasi internal

Sosial toleransi, gotong royong, kerjasama, dan

musyawarah

Alam pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik,

dan cinta perdamaian

PENGETAHUAN

Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan +

Menganalisis + Mengevaluasi

Objek ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

Subyek manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia

KETERAMPILAN

Proses Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah

+ Menyaji + Menalar + Mencipta

Abstrak membaca, menulis, menghitung,

menggambar,mengarang

Page 42: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

42

DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK

Konkret menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, membuat, mencipta56

Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam

tabel di bawah ini.

Kompetensi Lulusan Secara Holistik

Tabel 2.3

DOMAIN SD SMP SMA-SMK

SIKAP

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +

Mengamalkan

pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan

peradabannya

PENGETAHUAN

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisis

+ Mengevaluasi

pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban

KETERAMPILAN

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah +

Menyaji + Menalar + Mencipta

pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif

dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret57

56 Ibid.

Page 43: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

43

b. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan

Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A adalah manusia yang memiliki sikap,

pengetahuan, danketerampilan, sebagai berikut:

Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/PAKET A

Tabel 2.4

DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN

SIKAP

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang

beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung

jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam di sekitar rumah, sekolah, dan tempat

bermain.

PENGETAHUAN

Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual dalam

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan

rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KETERAMPILAN

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan

kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan

yang ditugaskan kepadanya.58

c. Kompetensi Inti

Rancangan kompetensi inti dirancang disesuaikan dengan tingkat usia peserta

didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai

kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

57 Ibid, h. 12.

58

Ibid, h. 13.

Page 44: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

44

Rumusan Kompetensi inti menggunakan notasi berikut ini.

1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.

2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.

3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.

4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.59

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah Kelas IV adalah sebagai berikut.

1) Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2) Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

3) Memahami pengetahuan faktual denagn cara mengamati dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan

tempat bermain.

4) Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan

logis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan

yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.60

Kompetensi inti bukan untuk dajarkan, tetapi untuk dibentuk melalui berbagai

tahapan proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang relevan. Setiap mata

pelajaran harus mengacu pada pencapaian dan perwujudan kompetensi inti yang

telah dirumuskan.61

d. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan

Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta

didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Adapun kompetensi

59 Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013,

Op. cit. h. 6.

60

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.13.

61

E. Mulyasa, op. cit., h.174.

Page 45: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

45

dasar dari mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas IV adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.5

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima, menjalankan, dan

menghargai ajaran agama

yang dianutnya

1.1Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam

bersuci dari hadats kecil dan hadats besar

1.2 Menunaikan shalat secara tertib sebagai

wujud dari penghambaan diri kepada Allah

SWT.

1.3 Menerapkan kebajikan sebagai

implementasi dari pemahaman ibadah shalat

1.4 Menghindari perilaku tercela sebagai

implementasi dari pemahaman ibadah shalat

1.5 Meyakini keberadaan malaikat-malaikat

Allah SWT

1.6 Meyakini adanya Rasul-Rasul Allah SWT

2. Menunjukkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab,

santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi

dengan keluarga, teman,

guru, dan tetangganya

2.1 Memiliki sikap jujur sebagai implementasi

dari pemahaman Q.S At-Taubah (9): 119

2.2 Memiliki perilaku hormat dan patuh

kepada orangtua, dan guru dan sesama

anggota keluarga sebagai implementasi dari

pemahaman Q.S. Lukman (31): 14

2.3 Memiliki sikap santun dan menghargai

teman, baik di rumah, sekolah, dan di

masyarakat sekitar sebagai implementasi

dari pemahaman Q.S. Al-Hadiid (57): 9

Page 46: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

46

2.4 Memiliki sikap yang dipengaruhi oleh

keimanan kepada para malaikat Allah SWT

yang tercermin dari perilaku kehidupan

sehari-hari.

2.5 Memiliki sikap gemar membaca sebagai

implementasi dari pemahaman Q.S. Al-

„Alaq (96): 1-5

2.6 Memiliki sikap amanah sebagai

implementasi dari pemahaman kisah

keteladan Nabi Muhammad SAW

2.7 Memiliki sikap pantang menyerah sebagai

implementasi dari kisah keteladanan Nabi

Musa a.s.

2.8 Memiliki sikap rendah hati sebagai

implementasidari pemahaman Q.S. Al-Isra

(17): 37

2.9 Memiliki perilaku hemat sebagai

implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Isra

(17): 27

3. Memahami pengetahuan

faktual dengan cara

mengamati dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-

benda yang dijumpainya di

3.1 Mengetahui Allah itu ada melalui

pengamatan terhadapmakhluk ciptaan-Nya

di sekitar rumah dan sekolah.

3.2 Mengertimakna iman kepada malaikat-

malaikat Allah berdasarkan pengamatan

terhadap dirinya dan alam sekitar.

3.3 Mengerti makna Asmaul Husna: Al-Bashir,

Al-„Adil, Al-„Azhim

Page 47: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

47

rumah, di sekolah dan tempat

bermain

3.4 Memahami tata cara bersuci dari hadats

kecil dan hadats besar sesuai ketentuan

syariat Islam

3.5 Memahami makna ibadah shalat

3.6 MengetahuiQ.S. Al Falaq, Al-Ma„un dan

Al-Fil dengan baik dan benar

3.7 Memahamisikap santun dan menghargai

teman, baik di rumah, sekolah, dan di

masyarakat sekitar

3.8 Memahami sikap rendah hati sebagai

implementasidari pemahaman Q.S. Al-Isra

ayat 37

3.9 Memahamiperilaku hemat sebagai

implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Isra

3.10 Mengetahuikisah keteladan Nabi Ayyub

a.s.

3.11 Mengetahuikisah keteladan Nabi Dzulkifi

a.s.

3.12 Mengetahuikisah keteladan Nabi Harun

a.s.

3.13 Mengetahuikisah keteladan Nabi Musa

a.s.

3.14 Mengetahuikisah keteladanan wali Songo

3.15 Mengetahuisikap santun dan menghargai

sesama dari Nabi Muhammad SAW

Page 48: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

48

4. Menyajikan pengetahuan

faktual dalam bahasa yang

jelas, sistematis dan logis,

dalam karya yang estetis,

dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat,

dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

4.1 Melakukan pengamatan terhadap makhluk

ciptaan Allah di sekitar rumah dan sekolah

sebagai upaya mengenal Allah itu ada.

4.2 Melakukan pengamatan diri dan alam

sekitar sebagai implementasi makna iman

kepada malaikat-malaikat Allah

4.3 Membaca Asmaul Husna: Al-Bashir, Al-

„Adil, Al-„Azhim dan maknanya

4.4 Memperaktikkan tata cara bersuci dari

hadats kecil dan hadats besar sesuai

ketentuan syariat Islam

4.5.1 Memberikan contoh-contoh makna

ibadah shalat

4.5.2 Menceritakan pengalaman melaksanakan

shalat di rumah dan masjid lingkungan

sekitar rumah.

4.6.1 Membaca Q.S. Al Falaq, Al-Ma„un dan

Al-Fil dengan tartil

4.6.2 Menulis kalimat-kalimat dalam Al Falaq,

Al-Ma„un dan Al-Fil dengan benar

4.6.3 Menunjukkan hafalan Q.S. Al Falaq, Al

Ma„un dan Al-Fil dengan lancar.

4.7 Mencontohkan sikap santun dan

menghargai teman, baik di rumah, sekolah,

dan di masyarakat sekitar

4.8 Mencontohkan sikap rendah hati sebagai

implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Isra

Page 49: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

49

ayat 37

4.9 Mencontohkan perilaku hemat sebagai

implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Isra

ayat 27

4.10 Menceritakan kisah keteladan Nabi

Ayyub a.s.

4.11 Menceritakan kisah keteladan Nabi

Dzulkifli a.s.

4.12 Menceritakan kisah keteladan Nabi Harun

a.s.

4.13 Menceritakan kisah keteladanan Nabi

Musa a.s.

4.14 Menceritakan kisah keteladanan wali

Songo

4.15 Mencontohkan sikap santun dan

menghargai sesama dari Nabi Muhammad

SAW 62

10. Strategi Implementasi Kurikulum 2013

Keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses panjang mulai dari

kristalisasi gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain

kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

tatakelola pelaksanaan kurikulum, dan penilaian pembelajaran dan kurikulum.63

Sedikitnya ada tiga strategi pemerintah untuk mengimplemenasikan

kurikulum 2013 ini. Yakni:

62 Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013,

op. cit. h. 18-21.

63

Husamah dan Yanur S., op. cit., h. 11.

Page 50: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

50

a. Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pendidikan.

b. Manajemen Implementasi

1) Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan

pemerintah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.

2) Pemerintah bertanggungjawab dalam mempersiapkan guru dan kepala

sekolah untuk melaksanakan kurikulum.

3) Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan

kurikulum secara nasional.

4) Pemerintah provinsi bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan

evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.

5) Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan

profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan

kurikulum di kabupaten/kota terkait.64

c. Evaluasi Kurikulum

Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide

(deliberation process), pengembangan desain dan dokumen kurikulum, dan

selama masa implementasi kurikulum. Evaluasi terhadap pelaksanaan

kurikulum (implementasi kurikulum) dise lenggarakan dengan tujuan untuk

mengidentifikasi masalah pelaksanaan kurikulum dan membantu kepala

sekolah dan guru menyelesaikan masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada

setiap satuan pendidikan dan dilaksanakan pada satuan pendidikan di wilayah

kota/kabupaten secara rutin.65

D. Konsep Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013

1. Pengertian Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah

Pembelajaran merupakan proses ilmiah. Karena itu kurikulum 2013

mengutamakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik ini

diyakini mampu mengoptimalkan pengembangan sikap, keterampilan, dan

pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi

64 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.14.

65

Ibid.

Page 51: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

51

kriteria ilmiah ini, penalaran induktif (inductive reasoning) lebih diutamakan

dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductivereasoning).

Dengan proses ilmiah ini pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu

sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis

pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi

ajar agar peserta didik tahu tentang „mengapa‟. Ranah keterampilan

menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu

tentang „bagaimana‟. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi

atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang „apa‟. Hasil akhirnya adalah

peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia

yang baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan

untuk hidup secara layak (hard skills)dari peserta didik yang meliputi aspek

kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.66

Permendikbud Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar

Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang

dipadu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik atau ilmiah. Pendekatan

saintifik atau ilmiah dalam pembelajaran ini sering disebut-sebut sebagai ciri khas

dan menjadi kekuatan tersendiri pada kurikulum 2013 ini.67

Pendekatan saintifik ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada

peserta didik dalam mengenal dan memahami berbagai materi menggunakan

pendekatan ilmiah. Adapun dengan pendekatan ilmiah ini informasi bisa

didapatkan peserta didik dari mana saja dan kapan saja tidak bergantung pada

informasi tunggal yang diberikan guru.

Oleh karena itu melalui pendekatan saintifik ini diharapkan tercipta kondisi

pembelajaran yang mendorong peseta didik untuk mencari informasi dari berbagai

sumber bukan sekedar diberitahu oleh guru. Adapun cara mencari informasi bisa

dengan cara membaca, mendengar, menyimak dan melihat. Setelah melakukan

aktifitas mengamati peserta didik juga diharapkan mampu merumuskan masalah

dengan banyak menanya.

66 Direktorat Pendidikan Agama Islam, Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Guru

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP, (Jakarta: BADAN PSDMPK-PMP, 2014) h. 87.

67

Imas Kurniasih dan Berlin Sani., Sukses Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta: Kata

Pena, 2014) h. 29.

Page 52: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

52

Proses pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis

(peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir

mekanis (rutin dengan hanya mendengarkan dan menghapal semata).68

2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Seperti yang telah dituliskan diatas bahwa kegiatan pembelajaran pada

kurikulum 2013 dilaksanakan dengan pendekatan ilmiah yang menyentuh pada

tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dalam proses

pembelajaran dengan pendekatan ilmiah ini, ranah sikap bertujuan agar peseta

didik mampu mengetahui tentang “mengapa”. Ranah keterampilan bertujuan agar

peseta didik tahu tentang “bagaimana”. Ranah pengetahuan bertujuan agar peseta

didik tahu tentang “apa”.

Hasil akhirnya adalah peserta didik yang memiliki kemampuan untuk menjadi

manusia berkarakter mulia yang memiliki pengetahuan dan kecakapan hidup yang

baik sebagai bekal untuk menjalani kehidupan yang layak.

Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses

pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu, mengamati,

menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen, mengasosiasikan/mengolah

informasi, mengkomunikasikan.69

Penjelasan lebih lanjut mengenai pendekatan saintifik dalam pembelajaran

adalah sebagai berikut:

a. Mengamati.

Kegiatan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran .

Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik

sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan tinggi.70

Kegiatan mengamati berisi aktivitas membaca, mendengar, menyimak,

melihat (tanpa atau dengan alat). Langkah ini mengembangkan

68 Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2014)

h.194.

69

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.19.

70

Abdul Majid, op. cit., h.212.

Page 53: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

53

kompetensi sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain,

kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan

informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan

kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.71

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik

selama observasi adalah sebagai berikut.

1) Cermat, objektif, jujur dan fokus

2) Sebelum mengamati sebaiknya guru dan peserta didik menantukan dan

menyepakati cara dan prosedur pengamatan.

3) Guru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak dicatat

dalam kegiatan observasi.72

b. Menanya

Seorang guru yang baik akan membuat peserta didiknya terpacu untuk

mengembangkan sikap, keterapilan dan pengetahuan yang dimilikinya. Pada

saat guru mengajukan sebuah pertanyaan, pada saat itu pula dia memulai

untuk membimbing peserta didiknya untuk belajar dengan baik. Ketika guru

menjawab pertanyaan dari peserta didiknya, ketika itu pula ia membimbing

siswanya untuk menjadi penyimak yang baik. Selain itu, kegiatan bertanya

akan mengembangkan kreativitas, mengasah rasa ingin tahu, dan melatih

sikap kritis peserta didik.

Langkah kedua dalam pendekatan saintifik adalah menanya. Langkah

menanya ini berisi kegiatan mengajukan pertanyaan tentang informasi yang

tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan

informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual

sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).73

Sangat banyak kelebihan dari keigiatan bertanya ini. Diantaranya adalah

sebagai berikut:

1) membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik,

71 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.20.

72

Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013, op. cit., h.

42.

73

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, loc. cit.

Page 54: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

54

2) mendorong peserta didik untuk aktif belajar mengembangkan pertanyaan,

3) membantu guru untuk mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik

4) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap,

keterampilan dan pengetahuannya,

5) membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara,

6) membangun sikap keterbukaan,

7) membiasakan peserta didik berpikir sppontan dan cepat,

8) melatih kesantunan dalam berbicara.74

Kriteria pertanyaan yang baik:

1) singkat dan jelas

2) menginspirasi jawaban

3) memiliki fokus

4) bersivat divergen

5) bersifat menguatkan

6) menuntut peserta didik untuk berpikir

7) meangsang kemampuan kognitif

8) merangsang proses interaksi.75

c. Mengumpulkan informasi/ eksperimen

Langkah mengumpulkan informasi atau eksperiman ini merupakan tindak

lanjut dari kegiatan bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan mengali dan

mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara.

Kegiatan ini dapat berisikan kegiatan eksperimen, membaca sumber lain

selain buku teks (seperti majalah, koran, artikel di internet), mengamati objek

atau kejadian atau aktivitas (observasi) dan wawancara dengan narasumber.

Kegiatan eksperimen ini mengembangkan banyak kompetensi peserta

didik diantaranya sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain,

74 Abdul Majid, op. cit., h.216.

75

Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013, op. cit., h.

44.

Page 55: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

55

kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan

informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan

belajar dan belajar sepanjang hayat.76

d. Mengasosiasikan

Aosiasi dalam konteks pembelajaran pada kurikulum 2013 memiliki

padanan kata yaitu menalar. Adapun penalaran adalah proses berpikir logis

dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk

memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Sedangkan istilah asosiasi dalam

pembelajaran merujuk pada kemampuan pengelompokan beragam ide.77

Langkah mengasosiasikan ini berisi kegaitan mengolah informasi yang

sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan

mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan

kegiatan mengumpulkan informasi. Baik pengolahan informasi yang bersifat

menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi

yang bersifat mencari solusi. Kagiatan ini diharapkan mampu

mengembangkan kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir

induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

e. Mengkomunikasikan

Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari.

Langkah terakhir dalam pendekatan saintifik ini berupa menyajikan atau

menyampaikan hasil pengamatan dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis.

Kegiatan ini dapat dilakukan secara lisan, tertulis, atau melalui media lainya.

Kegiatan ini memiliki kelebihan berupa mengembangkan sikap jujur, teliti

dan toleransi pada diri siswa, mengembangkan kemampuan berpikir

sistematis, melatih siswa mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas,

dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

76 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, loc. cit.

77

Abdul Majid, op. cit., h.224.

Page 56: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

56

Berikut tabel tentang langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan

saintifik beserta kompetensi yang ingin dikembangkan.

Tabel 2.6

Langkah

Pembelajaran Kegiatan Belajar

Kompetensi yang

Dikembangkan

Mengamati

Membaca, mendengar,

menyimak, melihat (tanpa

atau dengan alat)

Melatih kesungguhan,

ketelitian, mencari

informasi

Menanya

Mengajukan pertanyaan

tentang informasi yang tidak

dipahami dari apa yang

diamati atau pertanyaan untuk

mendapatkan informasi

tambahan tentang apa yang

diamati

(dimulai dari pertanyaan

faktual sampai ke pertanyaan

yang bersifat hipotetik)

Mengembangkan

kreativitas, rasa ingin

tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan

untuk membentuk pikiran

kritis yang perlu

untuk hidup cerdas dan

belajar sepanjang hayat

Mengumpulkan

informasi/

eksperimen

- melakukan eksperimen

- membaca sumber lain

selain buku teks

- mengamati objek/ kejadian/

- aktivitas

- wawancara dengan

narasumber

Mengembangkan sikap

teliti, jujur,sopan,

menghargai pendapat

orang lain, kemampuan

berkomunikasi,

menerapkan kemampuan

mengumpulkan informasi

melalui berbagai cara

yang dipelajari,

mengembangkan

Page 57: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

57

Langkah

Pembelajaran Kegiatan Belajar

Kompetensi yang

Dikembangkan

kebiasaan belajar dan

belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan/

mengolah informasi

- mengolah informasi yang

sudah dikumpulkan baik

terbatas dari hasil kegiatan

mengumpulkan/eksperimen

mau pun hasil dari kegiatan

mengamati dan kegiatan

mengumpulkan informasi.

- Pengolahan informasi yang

dikumpulkan dari yang

bersifat menambah

keluasan dan kedalaman

sampai kepada pengolahan

informasi yang bersifat

mencari solusi dari

berbagai sumber yang

memiliki pendapat yang

berbeda sampai kepada

yang bertentangan.

Mengembangkan sikap

jujur, teliti, disiplin, taat

aturan, kerja keras,

kemampuan menerapkan

prosedur dan kemampuan

berpikir induktif serta

deduktif dalam

menyimpulkan .

Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil

pengamatan, kesimpulan

berdasarkan hasil analisis

secara lisan, tertulis, atau

media lainnya

Mengembangkan sikap

jujur, teliti, toleransi,

kemampuan berpikir

sistematis,

mengungkapkan pendapat

dengan

singkat dan jelas, dan

mengembangkan

Page 58: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

58

Langkah

Pembelajaran Kegiatan Belajar

Kompetensi yang

Dikembangkan

kemampuan berbahasa

yang baik dan benar.78

E. Model-model Pembelajaran pada Kurikulum 2013

1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

a. Konsep/Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek (Project

Based Learning)

Pembelajaran Berbasis Proyek adalah model pembelajaran yang

menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan

eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan

berbagai bentuk hasil belajar.79

Pembelajaran Berbasis Proyek juga disebut sebagai model pembelajaran yang

menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Model pembelajaran

ini dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan

peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya.80

Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model belajar yang menggunakan

masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan

pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.

Pembelajaran ini dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang

diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.81

78 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.19.

79

Direktorat Pendidikan Agama Islam, Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Guru

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/SMK, op. cit., h. 177.

80

Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Perancangan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP

yang sesuai dengan Kurikulum 2013, op. cit., h. 36.

81

Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013, op. cit., h.

82.

Page 59: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

59

Melalui model pembelajaran ini, proses inquiry dimulai dengan

memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing

peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan

berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab,

secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus

berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya.

PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal

ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.82

Adapun sarana untuk mencapai kompetensi dalam model pembelajaran

berbasis proyek ini adalah menggunakan tugas proyek sebagai strategi

pembelajaran. Para pserta didik bekerja secara nyata memecahkan persoalan di

dunia nyata yang dapat menghasilkan solusi berupa sebuah produk yang realistis.

Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek hanya sebagai fasilitator,

pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai

dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari peseta didik.

Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik berikut ini.

1) peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja;

2) adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta

didik;

3) peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas

permasalahan atau tantangan yang diajukan;

4) peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses

dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan;

5) proses evaluasi dijalankan secara kontinyu;

6) peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang

sudah dijalankan;

7) produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan

8) situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan

82 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.22.

Page 60: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

60

perubahan.83

Beberapa hambatan dalam implementasi metode Pembelajaran

Berbasis Proyek antara lain berikut ini.

1) Pembelajaran Berbasis Proyek memerlukan banyak waktu.

2) Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan, karena

menambah biaya untuk memasuki sistem baru.

3) Banyak guru merasa nyaman dengan kelas tradisional, dimana guru

memegang peran utama di kelas.

4) Banyaknya peralatan yang harus disediakan.84

Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek

1) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar

2) Mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah

3) Mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi dan pengelolaan

sumber daya

4) Memberikan pengalaman kepada siswa dalam pembelajaran, praktik,

dalam mengorganisasi proyrk, dan membuat alokasi waktu dan sumber-

sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

5) Melibatkan siswa untukbelajar mengambil informasi dan menunjukkan

pengetahuan yang dimilikinya kemudian mengimplementasikannya ke

dunia nyata.

6) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan. 85

b. Langkah-langkah Operasional Pembelajaran Berbasis

Proyek (Project Based Learning)

Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek adalah

1)menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek, 2)mendesain perencanaan

83 Direktorat Pendidikan Agama Islam, loc. cit.

84

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, loc. cit.

85

Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Perancangan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP

yang sesuai dengan Kurikulum 2013, op. cit., h. 39.

Page 61: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

61

proyek, 3)menyusun jadwal, 4)memonitor kegiatan dan perkembangan

proyek, 4)menguji hasildan 5)mengevaluasi kegiatan/pengalaman.86

c. Penilaian Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based

Learning)

Penilaian pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek

harus dilakukan secara menyeluruh terhadap sikap, pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh peseta didik dalam melaksanakan pembelajaran

berbasis proyek. Penilaian Pembelajaran Berbasis Proyek dapat menggunakan

teknik penilaian yang dikembangkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu penilaian proyek atau

penilaian produk. Penilaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.87

1) Penilaian Proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang

harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu

investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,

pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk

mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan

penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata

pelajaran tertentu secara jelas.88

Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan

yaitu kemampuan peserta didik dalam mengelola waktu, informasi yang

didapat dan laporan. Yang kedua yaitu relevansi atau kesesuaian dengan

pelajaran. Dan yang terakhir yaitu keaslian.

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan,

sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu tahapan yang perlu dinilai,

seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan

laporan tertulis. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen

penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.89

86 Muhamad Zaki, Konsep Model Pembelajaran Project Based Learning, disampaikan dalam

rangka Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di SDN Cantang Jaya, Bogor

Tanggal 26 November 2014.

87

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.25.

88

Muhamad Zaki, Konsep Model Pembelajaran Project Based Learning, disampaikan dalam

rangka Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di SDN Cantang Jaya, Bogor

Tanggal 26 November 2014.

89

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.26.

Page 62: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

62

2) Penilaian Produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas

suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik

membuat produk-produk teknologi dan seni. Pengembangan produk meliputi 3

(tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu: tahap persiapan,

tahap pembuatan produk (proses), tahap penilaian produk (appraisal).90

Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.

(1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk,

biasanya dilakukan pada tahap appraisal.

(2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya

dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap

proses pengembangan.91

2. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

a. Konsep/Definisi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem

Based Learning)

Banyak yang tidak menyetujui cara mengajar guru yang terlalu menekannkan

pada penguasaan sejumlah konsep belaka. Meskipun tak dapat disangkal bahwa

konsep merupakan hal yang sangat penting, namun terletak pada bagaimanakah

konsep itu dipahami oleh peseta didik itu lah hal yang lebih penting.

Kenyataan dilapangan banyak siswa yang sudah memahami konsep, namun

jika menemukan masalah yang berkaitan siswa kurang bisa mengaplikasikan

konsep tersaebut.

Persoalannya adalah bagaimana menemukan cara yang terbaik untuk

menyampaikan berbagai konsep agar siswa mampu mengingat dan

mengaplikasikan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

90 Direktorat Pendidikan Agama Islam, op. cit., 184.

91

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.26.

Page 63: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

63

Model pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu model

pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang

membutuhkan penyelidikan otentik. Adapun menurut Dewey yang dikutip

oleh Trianto dalam bukunya mendesain moel pembelajaran inovatif-progresif

pembelajaran berbasis masalah adalah interaksi antara stimulus dengan

respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan.

Lingkungan memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah,

sedangkan otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga

masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari

pemecahannya dengan baik.92

Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat para peserta didik pada

rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada

peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang

berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.93

Menurut Agus Suprijono, hasil belajar dari pembelajaran berbasis masalah

adalah peserta didik memiliki keterampilan penyelidikan, keterampilan

menyelesaikan masalah, peserta didik menjadi pembelajar yang mandiri dan

independen. Hal yang tidak kalah esensiil sebagai hasil dari pembelajaran berbasis

masalah adalah keterampilan berfikir tingkat tinggi.94

b. Tahap-Tahap Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based

Learning)

Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani tahap-tahap pembelajaran dalam

model pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut:

1) Mengenalkan peserta didik terhadap masalah.

2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.

3) Membimbing peserta didik untuk melakukan penyelidikan individual atau

kelompok.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

92 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2010) h.

90.

93

Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Perancangan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP

yang sesuai dengan Kurikulum 2013, op. cit., h. 40.

94

Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2009) h. 72.

Page 64: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

64

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.95

c. Penilaian Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem

Based Learning)

Dalam model pembelajaran berbasis masalah tugas penilaian tidak akan

cukup bila hanya menggunakan tes tertulis. Teknik penilaian yang sesuai dengan

model pengajaran berdasarkan masalah adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan

siswa yanng merupakan hasil penyelidikan mereka.

Adapun penilaian yang relevan dalam PBL antara lain berikut ini.

1) Penilaian kinerja peserta didik.

Pada penilaian kinerja ini, peserta didik diminta untuk unjuk kerja atau

mendemonstrasikan kemampuan melakukan tugas-tugas tertentu, seperti

menulis karangan.

2) Penilaian portofolio peserta didik.

Penilaian portofolio adalah penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada

kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan

peserta didik dalam suatu periode tertentu. Informasi perkembangan

peserta didik dapat berupa hasil karya terbaik peserta didik selama proses

belajar.

3) Penilaian potensi belajar

Penilaian yang diarahkan untuk mengukur potensi belajar peserta didik

yaitu mengukur kemampuan yang dapat ditingkatkan dengan bantuan guru

atau teman-temannya yang lebih maju.

4) Penilaian usaha kelompok

Menilai usaha kelompok seperti yang dlakukan pada pembelajaran

kooperatif dapat dilakukan pada PBL.96

95 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013, op. cit., h.

77.

96

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.30.

Page 65: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

65

3. Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)

a. Definisi/Konsep Pembelajaran Berbasis Penemuan

(Discovery Learning)

Salah satu model instruksional kognitif yang sangat berpengaruh ialah

model dari Jerome Burner yang dikenal dengan belajar penemuan (Discovery

Learning). Bruner menganggap bahwa belajar penemuan sesuai dengan

pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya

memberi hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan

masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan

yang benar-benar bermakna.97

Dalam discovery learning hendaknya guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mampu memecahkan masalah secara mandiri. Bahan ajar

tidak disajikan dalam bentuk akhir melainkan harus mendorong siswa untuk

menghimpun informasi dari berbagai sumber, membandingkan, mengkategorikan,

menganalisis, sampai pada fase membuat kesimpulan-kesimpulan.

b. Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran Discovery

Learning

Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model discovery

learning, sebagiknya guru melakukan beberapa langkah persiapan sebagai

berikut:

1) Menentukan tujuan pembelajaran

2) Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik

3) Memilih materi pelajaran

4) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif

5) Mengembangkan bahan-bahan belajar

6) Mengatur topik pembelajaran dari yang sederhana ke yang konkret

7) Melakukan penilaian proses dan penilaian hasil belajar peserta didik.98

97 Trianto, op. cit., h. 38.

98

Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013, op. cit., h.

68.

Page 66: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

66

Setelah melakukan beberapa persiapan diatas, guru dapat mengaplikasikan

model pembelajaran discovery learning dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1) menciptakan rangsangan atau stimulus dengan melakukan aktivitas

mengamati gambar, membaca, melihat dan lain-lain.

2) Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang

relevan dengan materi. Lalu minta siswa untuk mebuat hipotesis dari

masalah yang sudah dipilih.

3) Guru meminta siswa untuk mencari data dari berbagai sumber untuk

membuktikan hipotesisnya.

4) Setelah mencari dan mengumpulkan banyak data, selanjutnya siswa harus

mengolah data yang mereka miliki agar data yang mereka dapatkan bisa

digeneralisasi dan membentuk sebuah konsep dan pengetahuan yang

sesuai dengan materi.

5) Guru meminta siswa untuk melakukan pemeriksaan secara cermat untuk

membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.

6) Guru meminta siswa untuk menarik kesimpulan.

F. Penilaian Otentik dalam Kurikulum 2013

1. Landasan Penilaian dalam Kurikulum 2013

Dalam pelatihan Kurikulum 2013 yang disampaikan oleh Yudha

Kurniawan disebutkan bahwa landasan penilaian dalam kurikulum 2013

adalah sebagai berikut:

a. UU No 20 Tahun 2003

b. PP No 32 Tahun 2013

c. Permendikbud No 54 Tahun 2013

d. Permendikbud No 64 Tahun 2013

e. Permendikbud No 65 Tahun 2013

f. Permendikbud No 66 Tahun 2013

Page 67: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

67

g. Permendikbud No 81 A Tahun 2013 , Lampiran V. 99

2. Sistem Penilaian pada Kurikulum 2013

Tabel 2.7

No Jenis Penilaian Pelaksana Waktu

1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan

2 Penilaian diri Siswa Sebelum ulangan harian.

3 Penilaian projek Guru Setiap akhir bab atau

tema pelajaran

4 Ulangan harian (dapat

berbentuk penugasan) Guru

Terintegrasi dengan

proses pembelajaran

5

Ulangan Tengah

Semester dan Ulangan

Akhir Semester

Guru (di bawah

koord. satuan

pendidikan)

Setiap Semester

6 Ujian Tingkat

Kompetensi

Sekolah (kisi-kisi

dari Pemerintah)

Setiap tingkat

kompetensi (tidak

bersamaan dengan UN)

7 Ujian Mutu Tingkat

Kompetensi Pemerintah

Setiap akhir tingkat

kompetensi (bukan akhir

jenjang sekolah)

99 Yudha Kurniawan, Pelatihan Penilaian Sekolah Dasar K3SS Kecamatan Cimanggis, di

SDIT AT-Taufik pada 17 Juni 2014.

Page 68: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

68

8 Ujian Sekolah Sekolah Akhir jenjang sekolah

9

Ujian Nasional sebagai

Ujian Tingkat

Kompetensi pada akhir

jenjang satuan

pendidikan.

Pemerintah Akhir jenjang sekolah.100

3. Karakteristik Penilaian dalam Kurikulum 2013

Penilaian dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Belajar tuntas

Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik

dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik

mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu yang sesuai dengan yang

dibutuhkan. Untuk KI 1 dan KI 2 peserta didik tidak diperkenankan

mengerjakan pekerjaan atau kompetensi berikutnya sebelum mampu

menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang

baik.101

b. Otentik

Penilaian otentik memandang penilaian dan pembelajaran sebagai

dua hal yang saling berkaitan. Penilaian otentik harus mencerminkan

masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Penilaian otentik mengukur

100 Yudha Kurniawan, Pelatihan Penilaian Sekolah Dasar K3SS Kecamatan Cimanggis, di

SDIT AT-Taufik pada 17 Juni 2014.

101

Rosanti Hasanah, Pedoman Panduan Teknis Penilaian dan Pengisian Raport di SD,

disampaikan dalam rangka Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di SDN

Cantang Jaya, Bogor Tanggal 26 November 2014.

Page 69: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

69

apa yang dapat dilakukan peserta didik bukan hanya mengukur apa yang

dikeyahui oleh siswa.102

c. Berkesinambungan

Tujuan penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan

ini adalah untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai perkembangan

hasil belajar peserta didik.103

d. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi

Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk,

portofolio, unjuk kerja, proyek, pengamatan dan penilaian diri.104

e. Berdasarkan acuan kriteria

Kemampuan peserta didik dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan

oleh satuan pendidikan masing-masing dengan mempertimbangkan

karakteristik KD, daya dukung dan karakteristik peserta didik dengan tetap

mempertimbangkan standar KKM yang dituangkan dalam Permendikbud

No. 81A.105

4. Pengertian Penilaian Otentik

“Istilah otentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid dan

reliabel”.106

Berdasarkan Permendikbud no.66 Tahun 2013 tentang standar

penilaian, panialaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara

komprehensif untuk menilai, mulai dari proses hingga keluaran (output)

pembelajaran.

Sedangkan Abdul Majid menyebutkan dalam bukunya bahwa penilaian

otentik adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi

tentang proses dan hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip

102 Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Pedoman Panduan Teknis Penilaian dan Pengisian

Raport di SD, (Bogor: ttp, 2014) h. 7.

103

Rosanti Hasanah, Pedoman Panduan Teknis Penilaian dan Pengisian Raport di SD,

disampaikan dalam rangka Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di SDN

Cantang Jaya, Bogor Tanggal 26 November 2014.

104

Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, loc. cit.

105

Ibid.

106

Sunarti dan Selly Rahmawati, Penilaian dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: ANDI,

2014) h. 27.

Page 70: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

70

penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten

sebaai akuntabilitas publik.107

Dalam buku materi pelatihan kurikulum 2013 disebutkan bahwa assesmen

otentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar

peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.108

Pada pelatihan kurikulum 2013 di SDN Cantang Jaya disampaikan bahwa

penilaian otentik adalah penilaian yang bersifat alami, apa adanya, tidak dalam

suasana tekanan.109

Untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup komprehensif mengenai

penilaian otentik, Abdul Majid menjelaskan secara terperinci mengenai pengerti

penilaian otentik tersebut.

a. American Library Association; mendefinisikan bahwa penilaian otentik

adalah proses evaluasi untuk menilai kinerja, prestasi, motivasi dan sikap-

sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran.

b. Newton Public School; penilaian otentik diartikan sebagai penilaian atas

produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan

nyata peserta didik.

c. Jon Muller; penilaian otentik merupakan suatu bentuk penilaian yang para

siswanya diminta untuk menampilkan tugas pada situasi yang

sesunngguhnya yang mendemontrasikan penerapan keterampilan dan

pengetahuan esesial yang bermakna.

d. Richard J. Stinggins; penilaian otentik menekankan keterampilan dan

kompetensi spesifik untuk menerapkan keterampilan dan pengetahuan

yang sudah dikuasai.110

Jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian otentik adalah proses pengumpulan

informasi atau data tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang

dilakukan oleh peserta didik melalaui berbagai teknik yang mampu

107 Abdul Majid, op. cit., h.236.

108

Direktorat Pendidikan Agama Islam, op. cit., h. 217.

109

Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, op. cit., h. 5.

110

Abdul Majid, op. cit., h.237.

Page 71: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

71

mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan

pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai serta mampu memberikan

gambaran perkembangan belajar siswa agar dapat benar-benar dipastikan bahwa

siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar.

5. Jenis-jenis Penilaian Otentik

Berdasarkan permendikbud no.65 tahun 2013 tentang standar proses dan

Permendikbud no.66 tahun 2013 tentang standar penilaian maka pada penilaian

kurikulum 2013 menggunakan penilaian otentik pada ranah sikap spiritual (KI-1),

sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), keterampilan (KI-4).

a. Penilaian Sikap

“Sikap adalah kecenderungan untuk merespons suatu objek, situasi, konsep,

atau orang baik menyukai atau tidak menyukai”.111

Kurikulum 2013 membagi

kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2).

Pada jenjang SD kompetensi sikap spiritual mengacu pada KI-1 yaitu

menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Contoh muatan KI-1

(sikap spiritual) antara lain: ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa

sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, toleransi dalam beribadah.

Sedangkan kompetensi sikap sosial mengacu pada KI-2 yaitu menghargai dan

menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong-

royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Contoh muatan

KI-2 (sikap sosial) antara lain: jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

percaya diri, bisa ditambahkan lagi sikap-sikap yang lain sesuai kompetensi dalam

pembelajaran, misal : kerja sama, ketelitian, ketekunan, dll.

Penilaian sikap dilakukan secara tidak langsung melalui berbagai kegiatan

pembelajaran yang dilakukan. Sikap yang akan dinilai terdapat pada KD dari

KI 1 dan KI 2. Sikap tersebut tampak dari kegiatan pembelajaran yang

dirancang dari KD yang berasal dari KI 3 dan KI 4 yang berpasangan.

Misalnya, penilaian kegiatan pembelajaran Mengamati Gambar. Pada kegiatan

111 Sunarti dan Selly Rahmawati, op. cit., h. 46.

Page 72: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

72

tersebut, guru dapat melakukan penilaian sikap ketika siswa mengamati

gambar. Sikap yang dinilai misalnya cermat dan mandiri.112

Penilaian apek sikap siswa dapat dilakukan melalui observasi, penilaian diri,

penilaian antarteman, dan jurnal.

1) Observasi

Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan

dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung

dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator

perilaku yang diamati, terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sedang

berlangsung. Hal ini dilakukan saat pembelajaran di kelas maupun di luar

kelas.113

Contoh instrumen observasi sikap spiritual114

Tabel 2.8

PENILAIAN OBSERVASI SIKAP SPRITUAL ( KI-1 )

KELAS : …….. TEMA / SUB TEMA : ………. / ………

SEMESTER : ………

TANGGAL

PENGAMATAN : ………………….

NOMOR ASPEK PENGAMATAN JUMLAH

SKOR NILAI

URT INDUK NAMA

SISWA 1 2 3 4 5

1

0

-

2

0 -

112 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.75.

113

Yudha Kurniawan,

Pelatihan Penilaian Sekolah Dasar K3SS Kecamatan Cimanggis, di SDIT AT-Taufik pada 17 Juni

2014.

114

Muhamad Zaki, Penilaian Otentik, disampaikan dalam rangka Pendidikan dan Pelatihan

Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di SDN Cantang Jaya, Bogor Tanggal 26 November 2014.

Page 73: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

73

*Aspek Pengamatan * Pedoman Penilian

1. Berdoa sebelum dan sesudah

melakukan sesuatu

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai

pernyataan

2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia

Tuhan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai

pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan

3. Memberi salam sebelum dan sesudah

menyampaikan pendapat/presentasi

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang

melakukan dan sering tidak melakukan

4. Mengungkapakan kekaguman secara

lisan maupun tulisan terhadap Tuhan

saat melihat kebesaran Tuhan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

5. Mengungkapakan kekaguman secara

lisan maupun tulisan terhadap Tuhan

saat melihat kebesaran Tuhan

2) Penilaian Diri

Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk

melakukan refleksi diri/perenungan dan mengemukakan kelebihan dan

kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen

yang digunakan berupa lembar penilaian diri.115

Penilaian diri juga dapat diartikan sebagai teknik penilaian sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan sendiri sebelum ulangan

oleh peserta didik secara reflektif. Penilaian diri oleh peserta didik ini

dianalisis oleh peserta didik untuk melihat kesesuaiannya dengan hasil

ulangan. Instrumen yang digunakan adalah berupa lembar penilaian diri.116

Contoh instrumen penilaian diri117

Tabel 2.9

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL ( KI – 1 )

PETUNJUK

1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti

2. berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan

kalian

sehari-hari

Nama Peserta Didik : …………………………………………………

115 Direktorat Pendidikan Agama Islam, loc. cit.

116

Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, loc. cit.

117

Muhamad Zaki, Penilaian Otentik, disampaikan dalam rangka Pendidikan dan Pelatihan

Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di SDN Cantang Jaya, Bogor Tanggal 26 November 2014.

Page 74: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

74

Kelas : …………………………………………………

Tema / Sub Tema : …………………………………………………

Tanggal : …………………………………………………

No Pernyataan TP KD SR SL

1 Saya semakin yakin dengan keberadaan Tuhan

setelah mempelajari ilmu pengetahuan

2 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan

sesuatu kegiatan

3 Saya mengucapkan rasa syukur atas segala

karunia Tuhan

4 Saya memberi salam sebelum dan sesudah

mengungkapkan pendapat di depan umum

5 Saya mengungkapkan keagungan Tuhan apabila

melihat kebesaranNya

Jumlah

Keterangan :

SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-

kadang tidak melakukan

KD = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering

tidak melakukan

TP = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

3) Penilaian Antar teman

Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik

untuk saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta

didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Instrumen yang

digunakan berupa lembar penilaian antar peserta didik. 118

Penilaian ini dapat dilakukan ketika peserta didik melakukan kegiatan

kelompok (penilaian dilakukan antar anggota kelompok), bisa juga

dilakukan secara berkala setelah proses pembelajaran berlangsung.

118 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.37.

Page 75: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

75

Contoh instrumen penilaian antar teman.119

Tabel 5.10

LEMBAR PENILAIAN ANTAR TEMAN

SIKAP DISIPLIN ( KI-2 )

Petunjuk :

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap disiplin diri peserta

didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang kamu

miliki sebagai berikut :

Ya = apabila kamu menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan

Tidak = apabila kamu tidak menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan.

Nama Peserta Didik Yang Dinilai :

Kelas :

Tema / Sub Tema :

Tanggal :

No Sikap yang diamati Melakukan

Ya Tidak

1 Masuk kelas tepat waktu

2 Mengumpulkan tugas tepat waktu

3 Memakai seragam sesuai tata tertib

4 Mengerjakan tugas yang diberikan

5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran

6 Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang

ditetapkan

7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran

8 Membawa buku teks mata pelajaran

Jumlah

119 Muhamad Zaki, Penilaian Otentik, disampaikan dalam rangka Pendidikan dan Pelatihan

Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di SDN Cantang Jaya, Bogor Tanggal 26 November 2014.

Page 76: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

76

4) Jurnal Catatan Guru

Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi

informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik

yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai

catatan yang berkesinambungan dari hasil observasi.120

Contoh Format Jurnal121

Tabel 2.11

Jurnal

Nama Peserta Didik : ………………..

Aspek yang diamati : ………………..

NO HARI/TANGGAL KEJADIAN KETERANGAN/

TINDAK LANJUT

b. Penilaian Pengetahuan

Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut ini.

1) Tes tulis

Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian.

Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari

pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-

120 Yudha Kurniawan, Pelatihan Penilaian Sekolah Dasar K3SS Kecamatan Cimanggis, di

SDIT AT-Taufik pada 17 Juni 2014.

121

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h. 82

Page 77: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

77

akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban

singkat atau pendek, dan uraian.

2) Tes Lisan

Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara

ucap (oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara

ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata,

frase, kalimat maupun paragraf yang diucapkan.

3) Penugasan

Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat

berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai

dengan karakteristik tugasnya.122

Tabel 2.12 Contoh Penilaian Aspek Pengetahuan

No. Mata

Pelajaran

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

1 PAI 3.6. 1 Mengetahui

kisah keteladanan

Nabi Ayyub a.s.,

Nabi Zulkifli a.s.,

Nabi Harun a.s,

dan Nabi Musa

a.s.

Tertulis Uraian Apa yang dapat

kamu petik dari

kisah Nabi

Ayyub a.s.?

Jelaskan!

Jawaban :

Kesabarannya

atau

ketaatannya.

c. Penilaian Keterampilan

122 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h. 37.

Page 78: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

78

Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:

1) Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta peseta didik untuk

melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan

pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan

alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari.123

Selain itu pengertian penilaian kinerja atau unjuk kerja merupakan

penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam

melakukan sesuatu.124

Pada penilaian kinerja ini, peserta didik diminta untuk unjuk kerja atau

mendemonstrasikan kemampuan melakukan tugas-tugas tertentu, seperti

menulis karangan, melakukan suatu eksperimen, menginterpretasikan jawaban

pada suatu masalah, memainkan suatu lagu, atau melukis suatu gambar.125

Dalam hubungannya dengan penilaian unjuk kerja, Leighbody seperti yang

dikutip oleh Mulyasa mengemukakan bahwa elemen-elemen kerja yang dapat

diukur adalah, kualitas penyelesaian pekerjaan, keterampilan menggunakan

alat, kemampuan menganalisis dan merencanakan prosedur kerja,kemampuan

mengambil keputusan dan kemampuan untuk menggunakan diagram, gambar,

dan simbol.126

Aspek penilaian kinerja terdiri dari meniru, menyusun, melakukan dengan

prosedur, melakukan dengan baik dan tepat, melakukan tindakan secara

alami.127

Penilaian kinerja perlu mempertimbangkan unsur-unsur berikut ini

a) Langkah-langkah kinerja yang akan dilakukan peserta didik

123 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h. 89

124

Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Perancangan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP

yang sesuai dengan Kurikulum 2013, op. cit., h. 74.

125

Direktorat Pendidikan Agama Islam, Op. Cit., h. 170.

126

E. Mulyasa, op. cit., h. 144.

127

Sunarti dan Selly Rahmawati, op. cit., h. 59.

Page 79: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

79

b) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang dinilai

c) Kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas

d) Kemampuan yang dinilai jangan terlalu banyak

e) Kemampuan yang dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan.128

Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis

kinerja, antara lain sebagai berikut.

a) Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau

tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau subindikator yang

harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan.

b) Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan

cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh

masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. Dari laporan

tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi

standar yang ditetapkan.

c) Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan

menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 4 =

baiksekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang.

d) Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan

cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa

membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk

menentukan apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara

seperti ini tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan.

e) Rubrik: alat pengukuran yang mempunyai skala atau point yang tetap dan

jelas untuk setiap criteria penilaian. Sangat disarankan untuk menggunakan

rubrik yang mempunyai 4 poin skala (1-4) sehingga pemberian skor nilai

128 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Perancangan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP

yang sesuai dengan Kurikulum 2013, loc. cit.

Page 80: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

80

tengah dapat dihindarkan (misalnya skala 1-3 akan terjadi sebuah

kecenderungan untuk memberikan skor 3 pada sebagian besar hasil).129

2) Penilaian Proyek

Penilaian proyek (project assesment) adalah tugas yang diberikan kepada

peserta didik dalam kurun waktu tertentu. 130

Dengan kata lain, penilaian

proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan

oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu.131

Peserta didik dapat

melakukan penelitian, mulai dari perencanaan, pengumpulan data,

pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian,

penilaian proyek dilaksanakan terhadap persiapan pelaksanaan, dan hasil.

Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik

memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan

pengetahuannya. Dengan demikian, pada setiap penilaian proyek, setidaknya

ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.

a) Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan

mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas

informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.

b) Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan

sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta

didik.

c) Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan

oleh peserta didik.132

Penilaian proyek dapat dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian

proyek berupa checklist atau rating scale.133

3) Penilaian Portofolio

129 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h. 38.

130

Sunarti dan Selly Rahmawati, op. cit., h. 63.

131

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.89.

132

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Materi op. cit., h.39.

133

Sunarti dan Selly Rahmawati, loc. cit.

Page 81: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

81

Portofolio merupakan kumppulan pekerjaan siswa (tugas-tugas) dalam

periode waktu tertentu yang dapat memberikan informasi penilaian. Fokus

tugas-tugas kegiatan pembelajaran dalam portofolio adalah pemecahan

masalah, berpikir dan pemahaman, menulis, komunikasi, dan pandangan sswa

sendiri terhadap dirinya sebagai pebelajar.134

Penilaian portofolio dapat juga

diartikan sebagai penilaian terhadap seluruh tugas yang dikerjakan peserta

didik dalam mata pelajaran tertentu.135

Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara

terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik

dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan

gambaran secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar

peserta didik.Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga

guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam

menguasai suatu kompetensi.136

Dalam kurikkulum 2013 dokumen portofolio dapat dipergunakan sebagai

salah satu bahan penilaian untuk aspek keterampilan. Hasil penilaian

portofolio bersama dengan penilaian yang lain dipertimbangkan untuk

pengisian rapor/ laporan penilaian kompetensi peserta didik.137

Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio.

a) Guru menjelaskan secara singkat esensi penilaian portofolio.

b) Guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan

di buat.

c) Peserta didik, baik sendiri maupun berkelompok, mandiri atau d

bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.

d) Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada

tempat yang sesuai disertai catatan tanggal pengumpulannya.

134 Abdul Majid dan Dian Andayani, op. cit., h. 257.

135

E. Mulyasa, op. cit., h.148.

136

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h. 40.

137

Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, op. cit., h. 11.

Page 82: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

82

e) Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.

f) Guru bersama peserta didik membahas portofolio yang dihasilkan.

g) Guru memberikan umpan balik atas portofolio yang telah dihasilkan

siswa.138

Penilaian portofolio dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen

berupa tabel yang memaparkan hasil karya peserta didik dan tanggal

pembuatannya, serta komentar dari guru sebagai berikut.139

Tabel 2.13 Contoh Penilaian Portofolio

No Hari/Tanggal Jenis

Tugas KI/KD Nilai

Tandatangan Keterangan

Guru Siswa

1.

2.

3.

Portofolio merupakan bagian dari penilaiana otentik yang langsung dapat

menyentuh sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Hal ini berkaitan

pula dengan rasa bangga yang mendorong peserta didik mencapai hasil yeng lebih

baik. Selain itu guru juga akan merasa lebih puas dalam mengambil keputusan

penilaian karena didukung oleh bukti-bukti otentik yang telah dikumpulkan

peserta didik.140

Agar portofolio berjalan efektif maka haru dilakukan hal-hal berikut ini:

a) Masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri

b) Menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulkan dan disimpan

c) Sewaktu-waktu guru harus meminta siswanya untuk membaca catatan

guru yang berisi saran, komentar dan tindak lanjut yang harus dilakukan

peserta didik.

138 Abdul Majid dan Dian Andayani, op.Cit., h. 258.

139

Sunarti dan Selly Rahmawati, op. cit., h. 66.

140

Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, op. cit., h. 12.

Page 83: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

83

aspek sikap

observasi

pada saat pembelajaran

di luar pembelajaran

penilaian diri dilaksanakan sesuai kebutuhan

penilaian antar teman

dilaksanakan berkala

jurnal/catatan guru

dilaksanakan sesuai kebutuhan

aspek pengetahuan

tes lisan kuis, tanya jawab dsb.

tes tertulispilihan ganda, B-S,

menjodohkan, isian/melengkapi, uraian

penugasandaftar tugas yang diilakukan

secara individu di sekolah dan di rumah

d) Peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru.

e) Setiap catatan dan perbaikan harus diberi tanggal agar perkembangan

siswa dapat terlihat.141

6. Bagan Bentuk-Bentuk Penilaian Otentik di SD di dalam

kurikulum 2013

gambar 2.14

gambar 2.15

Gambar 2.16

141 Ibid.

Page 84: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

84

aspek keterampilan

kinerja

aplikasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan saling

mendukung proses pembelajaran.

proyek

keutuhan kegiatan pembelajaran dengan mulai dari perencanaan, proses,

presentasi produk dan manfaat.

portofoliorekaman penilaian otentik yang

memperkuat kemajuan dan kualitas pekerjaan siswa.

7. Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik

Penilaian setiap muatan pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan,

kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan

kompetensi keterampilan menggunakan skala 1-4 (kelipatan 0.33), sedangkan

kompetensi sikap menggunakan skala sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan

kurang (K), yang dapat dikonversi ke dalam predikat A-D seperti pada tabel.

Tabel 2.17 Tabel konversi kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap.

PREDIKAT NILAI KOMPTENSI

PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP

A 4 4 SB

A- 3.66 3.66

B+ 3.33 3.33

B B 3.00 3.00

B- 2.66 2.66

C+ 2.33 2.33

C C 2 2

C- 1.66 1.66

D+ 1.33 1.33 K

D 1 1

Tabel 2.18 Rentang Nilai Rapor Untuk Kompetensi Pengetahuan

No Rentang Nilai Keterangan Predikat

Page 85: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

85

1 0 ≤ 𝐷 < 1,33 Nilai D = lebih dari 0 dan kurang

dari 1,33 D

2 1,33 ≤ 𝐷+ < 1,66 Nilai D

+ = lebih dari atau sama

dengan 1,33 dan kurang dari 1,66 D

+

3 1,33 ≤ 𝐶− < 2,00 Nilai C

- = lebih dari atau sama

dengan 1,66 dan kurang dari 2,00 C

-

4 2,00 ≤ 𝐶 < 2,33 Nilai C = lebih dari atau sama

dengan 2,00 dan kurang dari 2,33 C

5 2,33 ≤ 𝐶+ < 2,66 Nilai C

+ = lebih dari atau sama

dengan 2,33 dan kurang dari 2,66 C

+

6 2,66 ≤ 𝐵− < 3,00 Nilai B

- = lebih dari atau sama

dengan 2,66 dan kurang dari 3,00 B

-

7 3,00 ≤ 𝐵 < 3,33 Nilai B = lebih dari atau sama

dengan 3,00 dan kurang dari 3,33 B

8 3,33 ≤ 𝐵+ < 3,66 Nilai B

+ = lebih dari atau sama

dengan 3,33 dan kurang dari 3,66 B

+

9 3,36 ≤ 𝐴− < 4,00 Nilai A

- = lebih dari atau sama

dengan 3,66 dan kurang dari 4,00 A

-

10 4,00 = A Nilai A = 4,00 A

G. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam

Kurikulum 2013

1. Hakikat RPP dalam Kurikulum 2013

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menurut Permendikbud No.65

Tahun 2013 tentang Standar Proses adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap

muuka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk

Page 86: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

86

mengarahkan kegiatan peserta didik dalam upaya untuk mencapai kompetensi

dasar.142

Selanjutnya menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Lampiran IV

tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajara tahapan pertama

dalam pembelajaran menurut Standar Proses adalah perencanaan pembelajaran

yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). 143

Abdul Majid menyebutkan bahwa RPP adalah rencana yang menggambarkan

prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi

dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus.

Lingkup RPP paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu

atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih.144

Dalam kurikulum 2013, silabus sudah disiapkan oleh pemerintah, baik untuk

kurikulum nasional maupun untuk kurikulum wilayah sehingga guru tinggal

mengembangkan rencana pembelajaran saja. Di samping silabus, pemerintah juga

sudah membuat buku panduan, baik buku panduan guru maupun panduan peserta

didik, yang pelaksanaannya juga nanti akan dilakukan berdampingan.145

RPP adalah salah satu tugas profesional guru, dan semua guru di setiap

sekolah harus menyusun RPP untuk mata pelajaran kelas di mana guru tersebut

mengajar. Pengembangan RPP dianjurkan disusun di setiap awal semester atau

awal tahun pelajaran. Hal ini bertujuan agar RPP telah tersedia terlebih dahulu

dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran.146

2. Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP dalam Kurikulum 2013

Dalam menyusun RPP ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu:

142 Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013

Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, h. 5.

143

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h. 112.

144

Abdul Majid dan Dian Andayani, op.Cit., h. 125.

145

E. Mulyasa, op. cit., h. 181.

146

Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Perancangan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP

yang sesuai dengan Kurikulum 2013, op. cit., h. 3.

Page 87: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

87

a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

e. Keterkaitan dan keterpaduan

f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.147

3. Komponen dan Sistematika RPP dalam Kurikulum 2013

Komponen-komponen yang harus dicantumkan dalam sebuah RPP adalah

a. Identitas sekolah yaitu nama stuan pendidikan

b. Identitas mata pelajaran

c. Kelas/semester

d. Materi pokok

e. Alokasi waktu

f. Kompetensi inti (KI)

g. Kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian

h. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD

i. Materi pembelajaran

j. Metode pembelajaran

k. Media, alat dan sumber pembelajaran

l. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, mencakup pertemuan pertama

berisi pendahuluan; kegiatan inti; dan penutup.

m. Penilaian, berisi jenis/teknik penilaian, bentuk instrumen, dan pedoman

penskoran.148

4. Contoh Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI

Tabel 2.19 Contoh Format RPP Kurikulum 2013 Berdasarkan

Permendikbud No.81 A Tahun 2013

147 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Perancangan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP

yang sesuai dengan Kurikulum 2013, op. cit., h. 5.

148

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., h.114-115.

Page 88: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

88

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : _____________________________

Kelas / Semester : IV (Empat) / 1

Pembelajaran (1) : Mari Belajar Surah al-Falaq

Alokasi Waktu : ........... x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI

KI-4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR

4.1 Membaca surah al-Falaq, al-Maa’un dan al-Fiil dengan tartil.

4.2 Menulis kalimat-kalimat dalam al-Falaq, al-Maa’un dan al-Fiil

dengan benar.

4.3 Menunjukkan hafalan surah al-Falaq, al-Maa’un dan al-Fiil dengan

lancar.

C. INDIKATOR

4.1.1 Melafalkan Surat al-Falaq dengan tartil

4.1.2 Melafalkan Surat al-Maa’un dengan tartil

4.1.3 Melafalkan Surat al-Fiil dengan tartil

4.1.4 Mendemontrasikan bacaan al-Falaq dengan tartil.

4.1.5 Mendemontrasikan bacaan Surat al-Maa’un dengan tartil.

4.1.6 Mendemontrasikan bacaan Surat al-Fiil dengan tartil

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta didik mampu:

Page 89: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

89

1. Membaca surah al-Falaq dengan tartil.

2. Menulis kalimat-kalimat dalam al-Falaq.

3. Menunjukkan hafalan surah al-Falaq.

H. MATERI PEMBELAJARAN

Surah al-Falaq, al-Maa’un dan al-Fiil

F. PENDEKATAN & METODE

Pendekatan : Scientific

Strategi : Cooperative Learning

Teknik : Example Non Example

Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi Dan Ceramah

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Peserta didik harus dalam kondisi siap

menerima pelajaran. Guru mengucapkan

salam dan dilanjutkan berdo‟a bersama. Guru

disarankan selalu menyapa peserta didik,

misalnya “Apa kabar anak-anak?”.

2. Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian,

posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan

kegiatan pembelajaran.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

10 menit

Inti Peserta didik diajak mengamati dan menceritakan

isi gambar.

150

menit

Page 90: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

90

Sub bab A. Membaca Surah al-Falaq

4. Guru memberi motivasi bagaimana kelebihan

orang yang membaca al-Quran. Di dalam

buku teks selalu diawali dengan kalimat “

Amati dan ceritakan gambar berikut”. Di

setiap akhir bab ada hikmah, rangkuman, dan

ayo berlatih (Lihat buku teks).

5. Guru menanyakan arti al-Falaq. Lihat buku

teks

6. Guru menanyakan manfaat Surah al-Falaq.

Lihat buku teks

7. Guru menanyakan cerita yang terkandung di

dalam Surah al-Falaq.

Membaca Surah al-Falaq

8. Peserta didik diminta membaca surah al-Falaq

bersama-sama dengan guru.

9. Peserta didik mengamati penggalan surah al-

Falaq dan membacanya hingga mahir.

10. Peserta didik membaca surah al-Falaq ayat

per ayat hingga mahir, dan mencermati

huruf/tanda baca, seperti membedakan sin

dengan syin, sa dengan sin, tasydid, dan

seterusnya.

Pada kolom kegiatan “Insya Allah, kamu bisa,”

guru membimbing peserta didik untuk

Page 91: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

91

mendengarkan bacaan surah al-Falaq yang benar

dari guru, audio atau radio. Kemudian peserta didik

diminta menirukannya secara berulang.

Sub bab B. Menghafal al-Falaq

11. Guru memberi motivasi berkaitan dengan

hikmat atau sya'faat bagi orang yang membaca

al-Quran. Di dalam buku teks selalu diawali

dengan kalimat “ Amati dan ceritakan gambar

berikut”. Di setiap akhir bab ada hikmah.

12. Peserta didik menjawab pertanyaan “Mengapa

kita perlu menghafal surah al-Falaq? Lihat

buku teks.

13. Siapa di antara kalian yang sudah hafal surah

al-Falaq? Jika ada, mintalah untuk

memperdengarkan hafalan itu kepada teman-

temannya. Jika tidak, ajaklah peserta didik

menghafalkannya.

14. Guru meminta peserta didik membaca ayat per

ayat surah al-Falaq hingga hafal.

15. Peserta didik dapat melakukannya secara

berpasangan untuk saling mencermati hafalan

di antara mereka.

16. Guru terus memberikan motivasi, agar peserta

didik bersemangat untuk menghafal surah al-

Falaq.

17. Pada kolom kegiatan “Insya Allah, kamu

bisa,” peserta didik diminta untuk menyalin

surah al-Falaq pada buku tulis masing-

Page 92: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

92

masing.

Catatan.

Pada kolom kegiatan “Insya Allah, kamu bisa,”

guru membimbing peserta didik untuk menghafal

surah al-Falaq yang benar. Secara individu peserta

didik menirukannya berulang sampai hafal.

Kemudian peserta didik diminta untuk

mendemonstrasikan hafalannya baik secara

individu, kelompok maupun klasikal.

Sub Bab C. Menulis Surah al-Falaq

18. Guru meminta peserta didik mencermati

gambar dan mengajukan pertanyaan “Siapa di

antara kalian yang bisa menulis satu ayat

surah al-Falaq? Jika ada, mintalah ia

menuliskan di papan tulis sebagai motivasi

bagi teman-temannya.

19. Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk

mencermati bentuk huruf dan cara

menyambung huruf yang ada pada surah al-

Falaq.

20. Guru mencontohkan cara menulis huruf arab

dengan benar. Terlebih dahulu membuat garis

buku. Jelaskan letak huruf pada garis,

misalnya antara huruf ra/wau dengan ba/dal,

dan seterusnya.

21. Peserta didik menyempurnakan tulisannya

dengan bimbingan guru.

Pada kolom kegiatan “Insya Allah, kamu bisa,”

Page 93: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

93

peserta didik diminta untuk menyalin surah al-

Falaq dalam huruf Arab pada buku tulis masing-

masing.

Catatan umum.

Setiap akhir pembelajaran, setiap kompetensi

(membaca, menghafal, menulis) Guru selalu

memberikan penguatan, terutama bagi peserta didik

yang tergolong lambat. Jangan lupa, senantiasa

memberikan motivasi belajar.

Pada kolom “Hikmah,” sebagai motivasi, guru

memberikan penjelasan singkat bahwa hadis nabi

tersebut menceritakan sya'faat keuntungan bagi

orang yang membaca al-Qur‟an, yaitu mendapat

kebaikan yang berlipat ganda.

Rangkuman

Pada kolom “Rangkuman,” guru menyampaikan

poin-poin penting dalam pembelajaran surah al-

Falaq. Sub Bab C. Menulis surah al-Falaq.

Penutup 22. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /

rangkuman hasil belajar selama sehari

23. Bertanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari (untuk mengetahui hasil

ketercapaian materi)

24. Melakukan penilaian hasil belajar

25. Membaca do‟a sesudah belajar dengan benar

(disiplin)

15 menit

Page 94: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

94

H. SUMBER DAN MEDIA

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls IV SD

Kitab Suci Al-Qur‟an

Buku Juz ’Amma

CD MP3 Juz ’Amma

Media tulisan ayat Al-Qur‟an

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

I. PENILAIAN

Perhatikan kolom Ayo Berlatih, guru dapat memberikan penilaian sbb.

Tugas A, Membaca.

Pada penilaian kompetensi membaca Guru terlebih dahulu menentukan

rentang nilainya.

Semua soal (ayat) no.1 s.d 5 yang tingkat kerumitannya relatif sama. Oleh

karena itu bobot dan skornya pun harus sama.

Pada penilaian kompetensi membaca surah al-Falaq setiap ayat

menggunakan rentang nilai, yaitu sangat baik, baik, sedang, kurang.

Ketentuan nilai masing-masing rentang sebagai berikut:

Sangat baik, jika membaca tartil sesuai dengan kaidah (makhraj,

panjang-pendek). Rentang nilainya 90 - 100

Baik, jika membaca kurang tartil sesuai dengan kaidah (makhraj,

panjang-pendek). Rentang nilainya 80 - 89

Sedang, jika membaca kurang tartil dan kurang sesuai dengan kaidah

(makhraj, panjang-pendek). Rentang nilainya 70 - 78

Kurang, jika membaca tidak tartil. Rentang nilainya < 70

Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik guru dapat menggunakan alat

atau instrumen, misalnya daftar cek (checklists).

FORMAT PENILAIAN MEMBACA AL-QURAN

Page 95: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

95

Nama peserta didik: _____________________________

Kelas : _____________________________

Aspek

Rentang Nilai

1 2 3 4

Makhraj huruf

Panjang Pendek bacaan

Kelancaran membaca

Skor

Catatan :

4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Sedang 1 = Kurang baik

PENILAIAN SIKAP

Nama peserta didik: _____________________________

Kelas: _____

Aspek

Kriteria Penilaian

1 2 3 4

Keterlibatan

Inisiatif

Perhatian

Tanggung jawab

Skor

Skor maksimal

Catatan :

4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Sedang 1 = Kurang baik

Tugas B. Menghafal Surah al-Falaq.

Page 96: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

96

Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan individu

menghafal surah al-Falaq

RUBRIK PENILAIAN

No. Nama Peserta Didik

Kategori

1 2 3 4

1 Masdar

2 Sultan Haykal

3 Aisy Anindya

dan seterusnya

Catatan :

4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Sedang 1 = Kurang

baik

Keterangan

Sangat baik : Hafalan lancar, tartil, lagu/berirama

Baik : Hafalan lancar sesuai kaidah bacaan

Sedang : Hafalan kurang lancar sesuai kaidah bacaan.

Kurang : Hafalan tidak lancar

Catatan:

Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya

sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang

dimiliki peserta didik selama dalam proses pembelajaran. Terkait dengan

sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh peserta didik, penilaian

dapat dilakukan melalui tabel berikut.

Page 97: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

97

RUBRIK PENILAIAN SIKAP

No Nama Peserta

Didik

Kriteria

Kerjasama Keaktifan Partisipasi Inisiatif

MK MB MT BT MK MB MT BT MK MB MT BT MK MB MT BT

1

2

3

dan seterusnya

Catatan :

MK = membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

MB = mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai

konsisten).

MT = mulai terlihat (apabila peserta didik sudah memperlihatkan tanda-

tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator namun belum

konsisten).

BT = belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-

tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Aktivitas dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti sikap: tolong-

menolong, disiplin, jujur, sopan santun, dan lain-lain

J. PENGAYAAN

Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah mencapai

kompetensi yang ditentukan (membaca, menghafal, dan menulis surah al-Falaq

dengan tartil, lancar, dan baik-benar) diminta untuk mengerjakan materi

pengayaan yang sudah disiapkan oleh guru.

Page 98: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

98

Untuk kompetensi membaca/menghafal/menulis, guru boleh menjadikan

peserta didik sebagai tutor sebaya, untuk memantapkan kemampuannya.

Alternatif lain, peserta didik dapat membaca/menghafal/menulis ayat/surat pendek

yang lain.

K. REMEDIAL

Bagi peserta didik yang belum menguasai materi, guru terlebih dahulu

mengidentifikasi hal-hal yang belum dikuasai. Berdasarkan itu, peserta didik

kembali mempelajarinya dengan bimbingan guru, dan melakukan penilaian

kembali.

Pelaksanaan remedi dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang sesuai

dengan keadaan, misal 30 menit setelah jam belajar selesai.

Mengetahui

Kepala Sekolah,

( ___________________ )

NIP ..................................

........, ...................... 20....

Guru Mapel PAI

( ___________________ )

NIP ..................................

Page 99: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

99

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kualitatif. Menurut

Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi

obyek ilmiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana penulis adalah

sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara

purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan),

analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi.149

Sedangkan menurut Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata metodologi

penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertolak dari filsafat konstruktivisme

yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu

pertukaran pengalaman social yang diinterpretasikan oleh individu-individu.150

Adapun alasan penulis memilih metode kualitatif adalah karena permasalah

yang dikaji bersifat dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada

situasi sosial tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan

instrumen seperti test, kuesioner, pedoman wawancara. Dengan menggunakan

metode kualitatif, penulis juga bermaksud memahami situasi sosial secara lebih

mendalam.

B. Tempat penelitian

Penelitian ini bertempat Sekolah Dasar Negeri Cilangkap 2 yang beralamat di

Komp. TNI AU Dwikora, Cilangkap, Depok, Jawa Barat.

149

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D

(Bandung: Penerbit Alfabeta, 2011) h. 15. 150

Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2006) h. 94.

Page 100: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

100

C. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif yang akan menjadi instrumen utama adalah penulis

sendiri yaitu:

Nama : Hikmah Hayati

NIM : 108011000178

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Penulis sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian,

memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai

kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya.151

D. Sampel Sumber Data

Dalam penelitian ini sampel sumber data dipilih secara purposive sampling

yaitu teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu

tentang apa yang kita harapkan.152

Dengan perkatan lain sampel tersebut dipilih

karena memang menjadi sumber dan kaya dengan informasi tentang fenomena

yang ingin diteliti.153

Sampel dalam penelitian ini adalah Ibu Kepala Sekolah Dasar Negeri

Cilangkap 2 (Ibu Catharina Suparminem S.Pd), Bapak Wakil Kepala Sekolah

Bidang Kurikulum SDN Cilangkap 2 (Bapak Tamtono S.Pd), dan Ibu Guru mata

pelajaran PAI Kelas IV di SDN Cilangkap 2 Depok (Ibu Saoilih S.Pd.I).

Sampel sumber data tersebut dipilih karena penulis menganggap beliau semua

adalah orang – orang yang paling tahu tentang penerapan kurikulum 2013 pada

mata pelajaran PAI di SDN Cilangkap 2 ini.

151 Sugiyono, Op. Cit., h. 306.

152

Ibid, h 300.

153

Sukmadinata,Op. Cit., h. 102.

Page 101: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

101

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling uatama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka penulis tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan.154

Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila

dibandingkan dengan teknik yang lain. Kalau wawancara dan kuesioner selalu

berkomunikasi dengan orang, maka obseravasi tidak terbatas pada orang, tetapi

juga obyek-obyek alam yang lain.155

Dalam hal ini, penulis akan mengumpulkan data dengan observasi terus terang

atau tersamar, dimana penulis menyatakan terus terang kepada sumber data,

bahwa penulis sedang melakukan penelitian. Jadi sumber data mengetahui dengan

pasti dari awal sampai akhir aktivitas penelitian yang dilakukan peneliti.

Adapun yang akan di obeservasi pada penelitian ini adalah perencanaan,

pelaksanaan dan peniliaian pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama islam

(PAI) di kelas IV.

Aspek yang akan penulis observasi adalah persiapan dan proses pembelajaran

PAI siswa kelas IV di SDN Cilangkap 2. Persiapan dan proses pembelajaran

tersebut mencakup hal – hal di bawah ini:

a. Perencanaan pembelajaran dalam bentuk silabus dan rpp.

b. Komponen/isi dari silabus dan rpp yang digunakan dalam proses

pembelajaran PAI.

c. Buku teks yang digunakan.

d. Pengelolaan kelas.

154 Sugiyono, Op. Cit., h. 308.

155

Sugiyono, Op. Cit., h. 203.

Page 102: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

102

e. Pelaksanaan pembelajaran mencakup kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,

dan kegiatan penutup.

f. Ruang lingkup penilaian mencakup kompetensi sikap (KI 1) dan (KI 2),

pengetahuan (KI 3), dan keterampilan (KI 4).

g. Teknik dan instrumen penilaian yang digunakan untuk menilai kompetensi

sikap, pengatahuan dan keterampilan siswa.

h. Mekanisme dan prosedur penilaian.

Adapun format telaah RPP adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Format Telaah RPP

FORMAT TELAAH RPP

1. Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang

tertera pada kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP

sesuai penilaian Anda!

2. Identitas RPP yang ditelaah.

Nama Guru : Saolih, S.Pd

Kelas : IV D

Materi Pokok : Iman Kepada Malaikat Allah

Jam Pelajaran : ke 1 dan II

Hari/ Tanggal : Senin, 25 Agustus 2014

No

Komponen Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan Skor

Catatan 1 2 3

A Identitas Mata Pelajaran Tidak

ada

Kurang

Lengkap

Sudah

Lengkap

1. Terdapat : satuan

pendidikan,kelas, semester,

Page 103: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

103

program/program keahlian,

mata pelajaran atau tema

pelajaran/subtema, jumlah

pertemuan

B. Perumusan Indikator Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan

Kompetensi Dasar

2. Kesesuaian penggunaan

kata kerja operasional

dengan kompetensi yang

diukur

3. Kesesuaian rumusan

dengan aspek pengetahuan.

4 Kesesuaian rumusan

dengan aspek keterampilan

C. Perumusan Tujuan

Pembelajaran

Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1 Kesesuaian dengan

Indikator

2 Kesesuaian perumusan

dengan aspek Audience,

Behaviour, Condition, dan

Degree

D. Pemilihan Materi Ajar Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

2. Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

Page 104: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

104

3 Keruntutan uraian materi

ajar

E. Pemilihan Sumber Belajar Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

2. Kesesuaian dengan materi

pembelajaran

3 Kesesuaian dengan

pendekatan saintifik

4. Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

F. Pemilihan Media Belajar Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

2. Kesesuaian dengan materi

pembelajaran

3. Kesesuaian dengan

pendekatan saintifik

4. Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

G. Metode Pembelajaran Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

2. Kesesuaian dengan

pendekatan saintifik

3. Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

Page 105: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

105

H. Skenario Pembelajaran Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Menampilkan kegiatan

pendahuluan, inti, dan

penutup dengan jelas

2. Kesesuaian kegiatan

dengan pendekatan

saintifik(mengamati,

menanya, mengumpulkan

informasi, mengasosiasikan

informasi,

mengkomunikasikan)

3 Kesesuaian dengan metode

pembelajaran

4. Kesesuaian kegiatan dengan

sistematika/keruntutan

materi

5. Kesesuaian alokasi waktu

kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti dan kegiatan

penutup dengan cakupan

materi

I. Rancangan Penilaian

Autentik

Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1 Kesesuaian bentuk, teknik

dan instrumen dengan

indikator pencapaian

kompetensi

2. Kesesuaian antara bentuk,

teknik dan instrumen

Page 106: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

106

penilaian sikap

3. Kesesuaian antara bentuk,

teknik dan instrumen

penilaian pengetahuan

4. Kesesuaian antara bentuk,

teknik dan instrumen

penilaian keterampilan

Jumlah skor

RUBRIK PENILAIAN TELAAH RPP

Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut:

1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai.

2. Berikan nilai pada stiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda

cek (√) pada kolom pilihan (skor = 1), (skor = 2), atau (skor = 3) sesuai

dengan penilaian Anda terhadap RPP yang ditelaah atau dinilai

3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan perencanaan pembelajaran

4. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah skor yang diperoleh

5. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫

𝟗𝟎𝐱𝟏𝟎𝟎%

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100

Baik (B) 80 < B ≤ 90

Cukup (C) 70 < C ≤ 80

Kurang (K) ≤ 70

Page 107: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

107

Sedangkan format observasi/pengamatan pembelajaran PAI adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.2 Format Observasi/Pengamatan Pembelajaran PAI

FORMAT PENGAMATAN PEMBELAJARAN PAI

DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

1. Nama Guru : Saolih, S.Pd

2. Kelas : IV D

3. Materi Pokok : Iman Kepada Malaikat Allah

4. Jam Pelajaran : ke 1 dan II

5. Hari/ Tanggal : Senin, 25 Agustus 2014

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi

1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik

dengan menyapa dan memberi salam

2 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang

dengan pengalaman peserta didik atau

pembelajaran sebelumnya

3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk

memotivasi

4 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran

5 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait

dengan materi pembelajaran

Penyampaian kompetensi dan rencana

kegiatan

1 Menyampaikan kemampuan yang akan

dicapai peserta didik

Page 108: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

108

2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya,

individual, kerja kelompok, dan melakukan

observasi.

Kegiatan Inti

Penguasaan materi pembelajaran

1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan

tujuan pembelajaran.

2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan

pengetahuan lain yang relevan,

perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.

3 Menyajikan pembahasan materi

pembelajaran dengan tepat.

4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah

ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Penerapan strategi pembelajaran yang

mendidik

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai

2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut

3 Menguasai kelas

4 Melaksanakan pembelajaran yang

menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik

dalam mengajukan pertanyaan

5 Melaksanakan pembelajaran yang

menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik

dalam mengemukakan pendapat

6 Melaksanakan pembelajaran yang

mengembangkan keterampilan peserta didik

sesuai dengan materi ajar

7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

Page 109: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

109

kontekstual

8 Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan

sikap positif (nurturant effect)

9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan

Penerapan Pendekatan Saintifik

1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi

peserta didik untuk mengamati

2 Memancing peserta didik untuk bertanyaapa,

mengapa dan bagaimana

3 menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi

peserta didik untuk mengumpulkan informasi

4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi

peserta didik untuk mengasosiasikan data dan

informasi yang dikumpulkan

5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi

peserta didik untuk mengkomunikasikan

pengetahuan dan ketrampilan yang

diperolehnya

Pelaksanaan Penilaian Autentik

1 Melaksanakan penilaian sikap

2 Melaksanakan penilaian pengetahuan

3 Melaksanakan penilaian keterampilan

4 Kesesuaian teknik dan instrumen dengan

indikator pencapaian kompetensi

5 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan

instrumen penilaian autentik.

Page 110: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

110

6 Ketersediaan pedoman penskoran

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran

1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik

melalui interaksi guru, peserta didik, sumber

belajar

2 Merespon positif partisipasi peserta didik

3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons

peserta didik

4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang

kondusif

5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme

peserta didik dalam belajar

Pemanfaatan sumber belajar/media dalam

pembelajaran

1 Menunjukkan keterampilan dalam

penggunaan sumber belajar yang bervariasi

2 Menunjukkan keterampilan dalam

penggunaan media pembelajaran

3 Melibatkan peserta didik dalam

pemanfaatan sumber belajar pembelajaran

4 Melibatkan peserta didik dalam

pemanfaatan media pembelajaran

5 Menghasilkan pesan yang menarik

Penggunaan bahasa yang benar dan tepat

dalam pembelajaran

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan

lancar

2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan

benar

Kegiatan Penutup

Page 111: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

111

Penutup pembelajaran

1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik

untuk merangkum materi pelajaran

2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik

untuk merefleksi proses dan materi pelajaran

3 Memberikan tes lisan atau tulisan

4 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan

portofolio

5 Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan kegiatan berikutnya dan

tugas pengayaan

Jumlah

RUBRIK PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Langkah-langkah Kegiatan:

1. Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan

penilaian Anda terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan

pembelajaran

2. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran

3. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA dan TIDAK

4. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐘𝐀

𝟒𝟔𝐱𝟏𝟎𝟎%

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100

Baik (B) 80 < B ≤ 90

Page 112: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

112

Cukup (C) 70 < C ≤ 80

Kurang (K) ≤ 70

Agar kegiatan observasi berjalan secara efektif dan efisien, maka penulis akan

menggunakan berita acara observasi setiap kali penulis datang ke sekolah yang

diteliti.

Berita acara observasi yang akan digunakan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3 Berita Acara Observasi

BERITA ACARA OBSERVASI

Nama Penulis :

Nama Sekolah :

Alamat Sekolah :

Judul skripsi :

No Yang

Ditemui

Agenda

Kunjungan Tanggal

Tanda Tangan

Pemimpin Sekolah

Stempel

Sekolah

1.

2.

3.

4.

2. Wawancara

Menurut Sugiyono, wawancara digunakan apabila penulis ingin hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil. Teknik

pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau

Page 113: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

113

setidak-tidaknnya pada pengetahuan dan atau kayakinan pribadi. Wawancara

dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon.

Untuk mendapatkan data, penulis menggunakan wawancara semiterstruktur /

in depth interview sebagai teknik pengumpulan data. Dimana pelaksanaan

wawancara semi terstruktur ini lebih bebas bila dibandingkan wawancara

terstruktur.

Dalam wawancara terstruktur penulis atau pengumpul data telah mengetahui

dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam

melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan istrumen penelitian

berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis dan alternatif jawabannya. Namun dalam

wawancara semi terstruktur digunakan lebih bebas untuk menemukan

permasalahan secara lebih terbuka dimana pihak yang diajak wawancara bisa

dimintai pendapat dan ide – idenya.

Kisi – kisi wawancara yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

Tabel 3.4 Kisi – Kisi Wawancara

SATUAN

ANALISIS

ASPEK INDIKATOR BUTIR

SOAL

Perancangan

Pembelajaran PAI

RPP Pada RPP terdapat

komponen-komponen

dibawah ini.

a. Identitas sekolah

b. Identitas pelajaran/bab

c. Materi pokok

d. Alokasi waktu

e. Kompetensi inti (ki 1, ki

2, ki 3 dan ki 4)

f. Kompetensi dasar

g. Indikator

h. Tujuan pembelajaran

1

Page 114: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

114

i. Materi pembelajaran

j. Metode pembelajaran

k. Media, alat dan sumber

pemmbelajaran

l. Langkah-langkah kegiatan

pembelajaran

m. Rancangan penilaian

otentik yang berisi

jenis/teknik penilaian,

bentuk instrumen,

pedoman penskoran, dan

rubrik.

Penerapan

Pendekatan

Saintifik dalam

Pembelajaran PAI

Mengamati Siswa melakukan salah satu

kegiatan belajar berikut.

Yaitu membaca, mendengar,

menyimak, melihat (dengan

atau tanpa alat).

2

Menanya Siswa mengajukan

pertanyaan tentang informasi

yang tidak dipahami.

3

Mengumpulkan

informasi/ Eksperiman

(mencoba)

Siswa melakukan salah satu

kegiatan berikut ini yaitu

membaca sumber lain selain

buku teks, mengamati

objek/kejadian/aktivitas,

mewawancara narasumber,

bereksperimen.

4

Mengasosiasi/ Mengolah

informasi

Siswa melakukan kegiatan

menalar dengan bimbingan

guru.

5

Page 115: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

115

Mengkomunikasikan Siswa menyampaikan hasil

pengamatan atau kesimpulan

secara lisa, tertulis, atau

media lainnya.

6

Perancangan

Penilaian Otentik

dalam

Pembelejaran PAI

Penilaian Sikap

Spiritual/ KI 1 dan Sikap

Sosial / KI 2

a. Guru menyediakan

instrumen observasi sikap

spiritual (KI 1) dan sikap

sosial (KI 2) dan

melakukan observasi pada

saat pembelajaran atau di

luar pembelajaran.

b. Guru menyediakan

instrumen penialaian diri

dan melaksanakan

penilaian diri tersebut

sesuai kebutuhan.

c. Guru menyediakan

intrumen penilaian antar

teman dan

melaksanakannya secara

berkala.

d. Guru menyediakan

instrumen penilaian jurnal

guru dan mengisinya

sesuai kebutuhan.

7

8

9

10

Penilaian Pengetahuan/

KI 3

a. Guru membuat kisi-kisi

penilaian pengetahuan

dan melakukan tes lisan

b. Guru membuat kisi-kisi

penilaian pengetahuan

11

12

Page 116: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

116

dan melakukan tes tertulis

c. Guru memberikan

penugasan

13

Penilaian Keterampilan/

KI 4

a. Guru menyediakan rubrik

penilaian unjuk kerja dan

melaksanakannya sesuai

kebutuhan.

b. Guru menyediakan rubrik

penilaian proyek dan

melaksanakannya sesuai

kebutuhan.

c. Guru menyediakan rubrik

penilaian portofolio dan

melaksanakannya sesuai

kebutuhan.

14

15

16

Adapun pedoman wawancara yang akan digunakan adalah sebagai berikut.

a. Pedoman Wawancara Bapak/ Ibu Kepala SDN Cilangkap 2

Tabel 3.5

PEDOMAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

Nama

Jabatan

Hari / Tanggal

Tempat

Pendidikan terakhir

Waktu

Page 117: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

117

Daftar Pertanyaan

1. Menurut Bapak/ Ibu apakah SDN Cilangkap 2 sudah maksimal dalam menerapkan

kurikulum 2013?

2. Apakah sekolah ini mengalami kendala dalam penerapan kurikulum 2013? Jika

mengalami, apa saja kendala tersebut?

3. Apa yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi kendala tersebut?

4. Jika menurut Bapak/ Ibu penerapan kurikulum 2013 disekolah ini sudah maksimal

dan berhasil, faktor – faktor apasajakah yang mendukung keberhasilan tersebut?

5. Apakah Bapak/Ibu secara rutin melakukan evaluasi kurikulum untuk mengetahui

sejauh mana kurikulum 2013 telah dilaksanakan di sekolah ini?

6. Jika evaluasi kurikulum telah dilaksanakan, dapatkan Bapak/ Ibu menjelaskan

bagaimana cara Bapak/ Ibu dalam mengevaluasi kurikulum 2013 disekolah ini?

b. Pedoman Wawancara Bapak/ Ibu Wakil Kepala SDN Cilangkap 2 Bidang

Kurikulum

Tabel 3.6

PEDOMAN WAWANCARA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM

Nama

Jabatan

Hari / Tanggal

Tempat

Pendidikan terakhir

Waktu

Daftar Pertanyaan

Page 118: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

118

1. Menurut Bapak/ Ibu apakah SDN Cilangkap 2 sudah maksimal dalam menerapkan

kurikulum 2013?

2. Apakah sekolah ini mengalami kendala dalam penerapan kurikulum 2013? Jika

mengalami, apa saja kendala tersebut?

3. Apa yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi kendala tersebut?

4. Jika menurut Bapak/ Ibu penerapan kurikulum 2013 disekolah ini sudah maksimal

dan berhasil, faktor – faktor apasajakah yang mendukung keberhasilan tersebut?

5. Apakah Bapak/Ibu secara rutin melakukan evaluasi kurikulum untuk mengetahui

sejauh mana kurikulum 2013 telah dilaksanakan di sekolah ini?

6. Jika evaluasi kurikulum telah dilaksanakan, dapatkan Bapak/ Ibu menjelaskan

bagaimana cara Bapak/ Ibu dalam mengevaluasi kurikulum 2013 disekolah ini?

c. Pedoman Wawancara Bapak/ Ibu Guru Mata Pelajaran PAI Kelas IV SDN

Cilangkap 2

Tabel 3.6

PEDOMAN WAWANCARA GURU MATA PELAJARAN PAI

Nama

Jabatan

Hari / Tanggal

Tempat

Pendidikan terakhir

Waktu

Daftar Pertanyaan

1. Apakah RPP yang Bapak/Ibu buat sudah sesuai dengan Permendikbud No. 81 A

Page 119: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

119

Tahun 2013?

2. Apakah siswa melakukan salah satu kegiatan belajar berikut yaitu membaca,

mendengar, menyimak, melihat (dengan atau tanpa alat)? Jika iya, dapatkah

Bapak/Ibu ceritakan contoh kegiatannya?

3. Apakah dalam kegiatan belajar mengajar siswa mengajukan pertanyaan tentang

informasi yang tidak dipahami? Jika iya, dapatkah Bapak/Ibu ceritakan contoh

kegiatannya?

4. Apakah siswa melakukan salah satu kegiatan berikut ini yaitu membaca sumber lain

selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, mewawancara narasumber,

bereksperimen? Jika iya, dapatkah Bapak/Ibu ceritakan contoh kegiatannya?

5. Apakah siswa melakukan kegiatan menalar dengan bimbingan guru? Jika iya,

dapatkah Bapak/Ibu ceritakan contoh kegiatannya?

6. Apakah siswa menyampaikan hasil pengamatan atau kesimpulan secara lisa, tertulis,

atau media lainnya? Jika iya, dapatkah Bapak/Ibu ceritakan contoh kegiatannya?

7. Apakah Bapak/Ibu menyediakan instrumen observasi sikap spiritual (KI 1) dan

sikap sosial (KI 2) dan melakukan observasi pada saat pembelajaran atau di luar

pembelajaran?

8. Apakah Bapak/Ibu menyediakan instrumen penialaian diri dan melaksanakan

penilaian diri tersebut sesuai kebutuhan?

9. Apakah Bapak/Ibu menyediakan intrumen penilaian antar teman dan

melaksanakannya secara berkala?

10. Apakah Bapak/Ibu menyediakan instrumen penilaian jurnal guru dan mengisinya

sesuai kebutuhan?

11. Apakah Bapak/Ibu membuat kisi-kisi penilaian pengetahuan dan melakukan tes

lisan?

12. Apakah Bapak/Ibu membuat kisi-kisi penilaian pengetahuan dan melakukan tes

tertulis?

13. Apakah Bapak/Ibu memberikan penugasan?

14. Apakah Bapak/Ibu menyediakan rubrik penilaian unjuk kerja dan melaksanakannya

sesuai kebutuhan? Jika iya, dapatkah Bapak/Ibu ceritakan contoh kegiatannya?

15. Apakah Bapak/Ibu menyediakan rubrik penilaian proyek dan melaksanakannya

Page 120: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

120

sesuai kebutuhan? Jika iya, dapatkah Bapak/Ibu ceritakan contoh kegiatannya?

16. Apakah Bapak/Ibu menyediakan rubrik penilaian portofolio dan melaksanakannya

sesuai kebutuhan? Jika iya, dapatkah Bapak/Ibu ceritakan contoh kegiatannya?

3. Studi Dokumen

Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode sebelumnya

yaitu observasi dan wawancara. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara

akan lebih kredibel apabila didukung oleh dokumen-dokumen, foto-foto, atau

karya tulis akademik yang telah ada.

Untuk mendukung hasil dari pengumpulan data melalui observasi dan

wawancara, maka penulis membutuhkan dokumen sebagai berikut. Yaitu:

a. Silabus PAI tahun ajaran 2013 – 2014,

b. RPP PAI Kelas IV Tahun Ajaran 2013 – 2014,

c. Contoh instrumen penilaian KI 1, KI 2, KI 3 dan KI 4 siswa kelas IV pada

mata pelajaan PAI,

d. Form hasil penilaian KI 1, KI 2, KI 3 dan KI 4 siswa kelas IV pada mata

pelajaran PAI,

e. Artikel tentang sejarah berdirinya SDN Cilangkap 2 (jika ada),

f. Foto-foto saat observasi.

F. Tekhnik Analisis Data

Teknik analisis data akan lebih banyak dilakukan bersamaan dengan

pengumpulan data.

1. Tahap satu, tahap memasuki lapangan dengan grand tour dan mini tour

question, analisis datanya dengan analisis domain.

2. Tahap dua, menentukan fokus, pengumpulan data dengan menggunakan

mini tour question, analisis data dilakuakn dengan analisis taksonomi.

Page 121: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

121

3. Tahap tiga, tahap selection. Pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan

structural, analisis data dengan dengan analisis komponensial dilanjutkan

dengan analisis tema.156

156 Sukmadinata, Op. Cit., h. 400.

Page 122: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

122

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Sekolah

SDN Cilangkap 2 adalah salah satu Sekolah Dasar yang berada di wilayah

Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1971.

Sekolah ini bernama SDN Cilangkap 2 karena letaknya yang berada di Kelurahan

Cilangkap. Kelurahan Cilangkap adalah salah satu kelurahan yang berada di

Kecamatan Tapos, Kota Depok.

Sekolah yang berdiri di atas tanah hibah dari TNI AU DWIKORA ini berdiri

di atas tanah seluas 3000 m2. Meskipun tanahnya merupakan hibah, tetapi status

bangunan dari sekolah ini adalah milik sendiri dalam arti milik pemerintah daerah

kota Depok.

Secara geografis, sekolah yang beralamat di Komplek TNI AU DWIKORA,

Cilangkap-Tapos, Kota Depok ini, disebelah utaranya berbatasan dengan

Kelurahan Jatijajar, Kelurahan Sukamaju Baru dan Kecamatan Cimanggis.

Adapun di Sebelah Timur ia berbatasan dengan Kelurahan Cimpaeun dan

Kelurahan Tapos. Sedangkan di Sebelah Selatan terdapat Kelurahan Ciriung

Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Dan Sebelah Barat, berbatasan dengan

Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.

SDN Cilangkap 2 adalah sekolah negeri yang berstatus akreditasi A (Amat

Baik) Tahun 2010 dengan SK Akreditasi 02.00/0533/BAB-SM/XI/2010. Di

sekolah ini, aktivitas belajar mengajar dilaksanakan pada pagi dan siang hari.

Pada saat ini, Ibu Chatarina Suparminem, S.Pd selaku kepala SDN Cilangkap

2 berusaha menjadikan SDN Cilangkap 2 ini sebagai lembaga

pendidikan terdepan dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Page 123: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

123

Meskipun pada kenyataannya banyak sekali rintangan-rintangan untuk

merealisasikan tujuan baik tersebut. Namun berbekal semangat dan rasa ikhlas

dalam membaktikan diri pada Ibu Pertiwi usaha itu tetap dilakukan secara terus

menerus. Untuk mewujudkan tujuannya tersebut SDN Cilangkap 2 mengusung

visi dan misi yang akan dijabarkan pada sub bab selanjutnya.

B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

1. Visi

Visi SD Negeri Cilangkap 2 KecamatanTapos, Kota Depok adalah“

SUKSES ”.

“SUKSES” berarti berhasil. Keberhasilan pendidikan dari output SD Negeri

Cilangkap 2 KecamatanTapos Kota Depok merupakan suatu harapan yang harus

diupayakan dan diperjuangkan secara maksimal. Pada kalimat visi ini terdapat

beberapa kata esensial yang perlu mendapat penjelasan, yaitu: “SUKSES

”memiliki makna Sehat, Unggul, Kreatif, Santun, Energik, dan Shaleh/Shalehah.

2. Misi

a. Meningkatkan ketaqwaan dan tata krama anak dalam menghormati orang

lain melalui kegiatan keagamaan, pengembangan diri dan pembiasaan.

b. Menjuarai lomba-lomba akademik di tingkat gugus, kecamatan, kota dan

propinsi.

c. Meningkatkan kemampuan anak di bidang seni budaya agar siap dan

tanggap terhadap berbagai kegiatan ekstra kurikuler melalui latihan secara

reguler.

d. Meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan dan cinta tanah air

dengan pembiasaan dan pengembangan diri.

e. Membiasakan pendidik dan peserta didik berperilaku yang baik sesuai

dengan norma-norma agama, seperti sikap saling menolong, saling

membantu, saling monghormati, dan memiliki rasa nasionalisme yang

tinggi.

Page 124: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

124

f. Meningkatkan mutu lulusan yang siap bersaing di jenjang pendidikan

berikutnya.

3. Tujuan

a. Agar tercapainya standar sarana dan prasarana sekolah.

b. Meningkatkan kualitas gedung sekolah agar layak, aman dan nyaman

untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

c. Meningkatkan prestasi peserta didik di sekolah.

d. Meningkatkan citra sekolah.

e. Meningkatkan keunggulan kompetitif sekolah.

f. Meningkatkan semangat belajar bagi pengajar dan peserta didik.

g. Meningkatkan partisipasi masyarakat.

C. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SD Negeri Cilangkap 2

Status Sekolah : Negeri

Status Akreditasi : A ( Amat Baik ) Tahun 2010

SK Akreditasi : 02.00/0533/BAB-SM/XI/2010

Alamat Sekolah : Komp. TNI-AU DWIKORA

Kel. Cilangkap, Kec. Tapos

Kota Depok Prop. Jawa Barat

KodePos : 16458

NSS/NIS/NPSN : 101020521010/100410/20228657

Tahun Pendirian : 1973

Status Tanah : Hibah dari TNI AU Dwikora

Page 125: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

125

Luas Tanah : 3000 m²

Status Bangunan : Milik Sendiri (Pemda Kota Depok)

Nama Kepala Sekolah : CHATARINA SUPARMINEM, S.Pd.

NIP. 19600818.197912.2.003

No. HP. 081317511427

No. Telepon Sekolah : 021- 8764793 E-mail : [email protected]

Kegiatan Belajar Mengajar: Pagi dan Siang

D. Deskripsi Data

Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) metode

yaitu wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Ketiga metode tersebut

diharapkan mampu membantu mengetahui kondisi umum SDN Cilangkap 2

khususnya tentang penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam yang dilaksanakan disana. Melalui observasi, dilakukan pengamatan

yang bertujuan untuk mengetahui perencanaan pembelajaran, proses

pembelajaran, keadaan sekolah, pendidik, peserta didik dan juga sarana dan

prasarana yang menunjang jalannya proses belajar mengajar. Hal ini penulis

lakukan karena semua itu merupakan komponen penting dalam proses penerapan

kurikulum 2013.

Wawancara yang penulis lakukan adalah sebagai upaya untuk mengetahui

pelaksanaan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di

SDN Cilangkap 2, mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Wawancara tersebut ditujukan kepada

kepala sekolah yaitu Ibu Catharina Suparminem, S.Pd, wakil kepala sekolah

bidang kurikulum yaitu Bapak Tamtono, S.Pd, dan guru mata pelajaran PAI yaitu

Ibu Saolih, S.Pd.I.

Page 126: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

126

Adapun studi dokumentasi yang dilakukan penulis adalah untuk

memperkuat data agar lebih valid. Studi dokumentasi dilakukan di ruang kelas IV

D SDN Cilangkap 2 dan juga di ruang guru. Dan dokumen-dokumen yang

diberikan oleh Guru PAI SDN Cilangkap 2 adalah silabus PAI tahun ajaran 2013

– 2014, RPP PAI Kelas IV Tahun Ajaran 2013 – 2014, contoh instrumen

penilaian kompetensi sikap (KI 1 dan KI 2), kompetensi pengatahuan (KI 3) dan

kompetensi keterampilan (KI 4) peserta didik kelas IV pada mata pelajaan PAI,

format hasil penilaian kompetensi sikap (KI 1 dan KI 2), kompetensi pengetahuan

(KI 3) dan kompetensi keterampilan (KI 4) peserta didik kelas IV pada mata

pelajaran PAI, dan artikel tentang sejarah berdirinya SDN Cilangkap 2.

E. Analisis Data dan Penyampaian Hasil Penelitian

Sesuai dengan ruang lingkup permasalahan yang ada pada BAB I bahwa

sebeneranya penelitian ini mempunyai maksud untuk mengungkapkan bagaimana

penerapan kurikulum 2013 di SDN Cilangkap 2, maka berdasarkan informasi

yang didapatkan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi, maka rumusan

masalah akan disajikan menurut indikator:

1. Perencanaan pembelajaran PAI pada kurikulum 2013

2. Pelaksanaan pembelajaran PAI pada kurikulum 2013

3. Penilaian pembelajaran PAI pada kurikulum 2013

4. Peran guru PAI dalam penerapan kurikulum 2013

5. Faktor pendukung dan penghambat penerapan kurikulum 2013.

1. Perencanaan Pembelajaran PAI Pada Kurikulum 2013

Melalui metode pengumpulan data berupa wawancara didapatkan hasil

sebagai berikut. Ibu Saolih sudah membuat RPP yang sesuai dengan format RPP

Kurikulum 2013 yang dijelaskan pada Permendikbud No. 81 A Tahun 2013.

Beliau mengatakan bahwa RPP yang beliau buat sudah mengikuti kaidah-kaidah

yang diajarkan melalui pelatihan kurikulum 2013 yang pernah beliau ikuti. Hal ini

didukung oleh Ibu Catharina Suparminem selaku kepala sekolah yang sudah

Page 127: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

127

mengevaluasi RPP tersebut dan mengatakan tidak ada kekurangan yang berarti

pada RPP PAI milik Ibu Saolih.

Keyakinan Ibu Saolih mengenai RPP PAI miliknya yang sudah sesuai

dengan ketentuan ini, didukung dengan hasil penelaahan RPP yang peneliti

lakukan. Hasil penilaian dari telaah RPP PAI milik Ibu Saolih adalah 90,00

dengan predikat amat baik. RPP yang dibuat oleh Ibu Saolih selaku guru Mata

Pelajaran PAI bisa mendapatkan predikat amat baik karena memang seluruh

komponen RPP yang ditampilkan sudah sesuai dengan format RPP Kurikulum

2013. Penjabaran mengenai telaah RPP PAI tersebut adalah sebagai berikut.

a. Identitas RPP

Komponen pertama yaitu identitas mata pelajaran. Meskipun Ibu Saolih

tidak mencantumkan berapa lama satu jam pelajaran pada RPP PAI miliknya,

namun identitas lain sudah cukup lengkap tertera dalam komponen pertama ini.

b. Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi inti yang terdiri dari KI 1, KI 2, KI 3 dan KI 4 untuk peserta didik

kelas IV SD Mata Pelajaran PAI seluruhnya atau salah satunya tidak ditampilkan

dalam RPP ini.

c. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian

Komponen selanjutnya yaitu perumusan indikator. Dalam kurikulum 2013

indikator merupakan salah satu komponen yang harus dicantumkan dalam RPP.

Dari telaah yang sudah dilakukan pada RPP PAI milik Ibu Saolih seluruhnya

sudah sesuai dengan ketentuan. Yaitu indikator sudah sesuai dengan kompetensi

dasar. Kata kerja operasional yang digunakan seperti mendefinisikan,

menyebutkan, menunjukkan, dan menjelaskan sudah sesuai dengan kompetensi

yang akan diukur. Rumusan indikator juga sudah sesuai dengan aspek

pengetahuan dan juga aspek keterampilan.

d. Tujuan Pembelajaran yang Dirumuskan Berdasarkan KD

Page 128: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

128

Komponen keempat yaitu perumusan tujuan pembelajaran. Tujuan

pembelajaran yang terdapat pada RPP PAI milik Ibu Saolih sudah sesuai dengan

indikator. Hal ini dapat dilihat dari tujuan nomor satu yang berbunyi “peserta

didik dapat mendefinisikan pengertian iman kepada malaikat Allah dengan benar”

merupakan perumusan tujuan dari indikator nomor 3.1.1 yaitu “mendefinisikan

pengertian iman kepada malaikat Allah”.

e. Materi Ajar

Komponen kelima yang harus ada dalam sebuah RPP yaitu materi ajar

yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, sesuai dengan karakterisitik peserta

didik dan bersifat runtut atau sistematis. Dari telaah yang sudah dilakukan, materi

yang terdapat pada RPP PAI milik Ibu Saolih sudah sesuai seluruhnya dengan

tujuan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari materi “Pengertian iman kepada

malaikat Allah” sudah sesuai dengan tujuannya yaitu “Peserta didik mampu

mendefinisikan pengertian iman kepada malaikat Allah dengan benar”.

f. Sumber Belajar

Komponen selanjutnya adalah pemilihan sumber belajar yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran, sesuai dengan materi pembelajaran, sesuai dengan

pendekatan saintifik, dan sesuai dengan karakteristik peserta didik. Sumber

belajar yang tertulis pada RPP PAI adalah Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas IV

SD, al-Qur‟an dan terjemahannya. Buku PAI dan Budi Pekerti yang digunakan

Ibu Saolih sebagai sumber belajar adalah buku yang disediakan pemerintah pada

kurikulum 2013 ini. Jadi sudah dapat dikatakan bahwa buku tersebut sudah sesuai

dengan tujuan, materi, pendekatan saintifik dan karakteristik peserta didik.

g. Media Pembelajaran

Komponen ketujuh yang harus ada dalam sebuah RPP adalah media

belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, sesuai dengan materi

pembelajaran, sesuai dengan pendekatan saintifik, dan sesuai dengan karakteristik

peserta didik. Media yang digunakan pada RPP PAI Ibu Saolih adalah multimedia

interaktif berupa CD/DVD berisi video pembelajaran dan gambar yang sesuai

Page 129: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

129

dengan tujuan pembelajaran. Seperti yang sudah diketahui bahwa gambar dapat

menstimulus peserta didik untuk bertanya, dimana bertanya adalah salah satu

langkah dalam pendekatan saintifik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemilihan

media belajar yang terdapat pada RPP PAI yang dibuat Ibu Saolih sudah sesuai

seluruhnya dengan ketentuan.

h. Metode Pembelajaran

Komponen RPP yang kedelapan adalah adanya metode pembelajaran yang

sesuai dengan tujuan, materi ajar, pendekatan saintifik dan karakteristik peserta

didik. Adapun metode yang digunakan Ibu Saolih adalah Small Grup Discussion

dan The Power Of Two. Metode Small Grup Discussion sangat sesuai dengan

pendekatan saintifik karena metode ini mengakomodasi salah satu langkah pada

pendekatan saintifik yaitu explorasi. Untuk komponen ini RPP PAI Ibu Saolih

sudah sesuai seluruhnya dengan ketentuan yang berlaku.

i. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran/Skenario Pembelajaran

Komponan RPP selanjutnya yaitu skenario pembelajaran. Skenario

pembelajaran yang terdapat pada RPP PAI yang dibuat oleh Ibu Saolih sudah

menampilkan kegiatan pendahuluan, inti dan penutup dengan sangat jelas. Lalu

didalamnya juga terdapat langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan

saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan

informasi, mengkomunikasikan. Skenario pembelajaran yang dibuat juga sudah

sesuai dengan metode pembelajaran. Metode pembejaran Small Grup Discussion

dan the power of two benar-benar ditampilkan dalam skenario pembelajaran.

Alokasi yang disediakan pada RPP ini pun sudah sesuai dengan cakupan materi.

Namun, kegiatan peserta didik yang ditampilkan pada RPP ini tidak menampilkan

kerunutan materi. Contohnya seperti menyebutkan nama-nama malaikat Allah

didalam skenario pembelajaran tidak ditampilkan. Yang ditampilkan hanya

menyebutkan tugas-tugas dan sifat-sifat malaikat saja. Oleh karena itu, pada

komponan ini RPP PAI buatan Ibu Saolih hanya sesuai sebagiannya saja dengan

ketentuan yang berlaku.

Page 130: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

130

j. Rancangan Penilaian Otentik

Komponen terakhir yang harus ditampilkan pada RPP PAI pada kurikulum

2013 adalah rancangan penilaian otentik. Yang harus ditampilkan adalah

kesesuian bentuk, teknik dan instrumen dengan indikator, dengan penilaian sikap

(KI 1 dan KI 2), penilaian pengetahuan (KI 3) dan penilaian keterampilan (KI 4).

Pada RPP PAI milik Ibu Saolih ini bentuk, teknik dan instrumen penilaian sikap

(KI 1 dan KI 2) sudah ditampilkan melalui tabel observasi pelaksanaan diskusi.

Sedangkan bentuk, teknik dan instrumen penilaian pengetahuan (KI 3) sudah

ditampilkan dengan adanya tes tulis tentang nama, sifat dan tugas malaikat Allah.

Dan yang terakhir, bentuk, teknik dan instrumen penilaian keterampilan (KI 4)

sudah ditampilkan dengan adanya tugas mengisi rubrik tentang iman kepada

malaikat Allah dan menemukan bukti-bukti adanya malaikat Allah melalui kisah

orang selamat dari musibah yang ditampilkan dalam video. Selain itu guru juga

mememinta peserta didik untuk membuat portofolio mengenai paparan tentang

bukti-bukti adanya malaikat Allah. Sehingga dengan kelengkapan bentuk, teknik

dan instrumen penilaian yang bersifat otentik pada RPP PAI ini maka dapat

disimpulkan bahwa RPP ini sudah sesuai seluruhnya dengan ketentuan yang

berlaku yaitu Permendikbud No. 81 A tahun 2013.

2. Pelaksanaan Pembelajaran PAI Pada Kurikulum 2013

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Saolih, S.Pd.I dan

observasi/pengamatan pembelajaran PAI yang berlangsung pada jam pelajaran ke

I dan II pada tanggal 25 Agustus 2014 di kelas IV D SDN Cilangkap 2,

pelaksanaan pembelajaran PAI sudah cukup sesuai dengan pendekatan saintifik

pada kurikulum 2013. Hal ini dapat dilihat dari penjabaran sebagai berikut.

a. Kegiatan Pendahuluan (Apersepsi dan Motivasi)

Pada kegaiatan pendahuluan guru sudah mampu melakukan apersepsi dan

meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan sapaan

dan salam yang diberikan guru ketika memasuki kelas sehingga peserta didik

merasa lebih siap secara fisik dan psikis untuk mengikuti kegiatan belajar

Page 131: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

131

mengajar. Setelah itu Ibu Saolih mengulang materi pada pertemuan sebelumnya

dan dikaitkan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Hal ini membuat

peserta didik memahami hubungan antara materi sebelumnya dengan materi yang

akan dipelajari. Ibu saolih juga mengajukan beberapa pertanyaan yang

menstimulus rasa ingin tahu peserta didik sehingga peserta didik merasa

tertantang untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Setelah membangkitkan

rasa ingin tahu peserta didik, Ibu Saolih menyampaikan beberapa manfaat dari

materi yang akan dipelajari sehingga meningkatlah motivasi peserta didik untuk

mengikuti kegiatan belajar mengajar. Namun Ibu Saolih tidak mendemonstrasikan

sesuatu yang terkait dengan materi yang akan dipelajari sehingga peserta didik

kurang mendapatkan gambaran real mengenai materi, namun hal ini tidak

mengurangi semangat dan motivasi peserta didik yang sudah terbangun sejak Ibu

Saolih memasuki kelas.

b. Kegiatan Pendahuluan (Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan)

Dalam melakukan kegiatan pendahuluan Ibu Saolih tidak menyampaikan

kemampuan yang akan dicapai oleh peserta didik. Ibu Saolih hanya

menyampaikan rencana kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan yaitu

diskusi kelompok. Hal ini cukup memberikan gambaran kepada peserta didik

mengenai kagiatan yang akan mereka lakukan namun kurang memberikan

pengetahuan kepada peserta didik mengenai kompetensi apa saja yang harus

dikuasai peserta didik setelah melakukan kegaiatan belajar mengajar ini. Sehingga

hal ini berdampak siswa kurang fokus terhadap kegiatan belajar mengajar karena

mereka tidak mengetahui tujuan dari kegaitan pembelajaran yang mereka lakukan.

c. Kegiatan Inti (Penguasaan Materi Pelajaran)

Dari hasil pengamatan dan wawancara didapatkan hasil bahwa guru sudah

sangat menguasai materi pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan guru

dalam menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran yang ditampilkan dalam

RPP. Guru juga sudah mampu mengaitkan materi dengan kehidupan nyata hal ini

dibuktikan dengan ditampilkannya video mengenai fenomena orang-orang yang

selamat dari musibah. Melalui media video dan metode diskusi antara guru dan

Page 132: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

132

siswa, guru sudah menyajikan pembahasan materi dengan tepat. Selain itu juga

guru sudah menyajikan materi secara runtut dari materi yang mudah yaitu

pengertian iman kepada malaikat Allah lalu dilanjutkan dengan materi yang sulit

seperti tugas dan sifat-sifat malaikat Allah.

d. Kegiatan Inti (Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik)

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara guru sudah sangat baik

dalam menerapkan strategi pembelajaran yang mendidik. Guru melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Untuk mencapai KI 1 (sikap spiritual) guru mengkaitkan materi

pembelajaran dengan sang pencipta yaitu Allah SWT, lalu untuk mencapai KI 2

(sikap sosial) guru memberikan pengarahan kepada peserta didik untuk

menampilkan sikap saling menghargai antar teman ketika sedang berdiskusi dan

ketika salah satu dari mereka sedang mengkomunikasikan hasil diskusi di depan

siswa/i yang lain. Untuk mencapai KI 3 (pengetahuan) guru memberikan siswa

materi dengan bantuan media video yang sangat membantu siswa dalam

memahami materi yang dipelajari. Dan untuk mencapai KI 4 (keterampilan) guru

memberikan siswa waktu untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam

berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusi. Pembelajaran seperti ini sudah

sangat sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

Selain itu guru juga sudah melaksanakan pembelajaran secara urut sesuai

dengan skenario pembelajaran yang ditampilkan dalam RPP. Guru tidak

melompat-lompat dalam melakukan kegiatan belajar yang menggunakan

pendekatan saintifik. Hal ini sangat bagus karena jika guru tidak runtut maka

pendekatan saintifik yang dilakukan tidak akan berjalan dengan sempurna.

Guru sangat menguasai kelas, hal ini terlihat dengan suara guru ketika

mengajar cukup terdengar oleh siswa. Kemudian siswa cukup tertib dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa juga sangat bertanggung jawab ketika

guru memberikan tugas.

Page 133: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

133

Guru sudah melakasanakan kegiatan belajar yang bersifat kontekstual

dengan kehidupan nyata seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya. Guru

menampilkan sebuah video yang menggambarkan kejadian dalam kehidupan

nyata.

Guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif. Yaitu percaya diri, mampu bekerja kelompok dan

menghargai sesama.

Meskipun dalam RPP tidak ditampilkan berapa jam pelajaran yang

disediakan untuk pembelajaran PAI ini. Namun dalam kolom kegiatan

pembelajaran ditampilkan berapa alokasi waktu yang disediakan untuk kegiatan

pembelajaran yaitu 110 menit. Pada praktiknya kegiatan pembelajaran

dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.

e. Kegiatan Inti (Penerapan Pendekatan Saintifik)

Dalam RPP sudah sangat jelas bahwa kegiatan pembelajaran dilaksanakan

menggunakan pendekatan saintifik. Disana ditampilkan secara runtut langkah-

langkah pembelajaran saintifik yaitu mengamati, menanya, eksplorasi, asosiasi

dan mengkomunikasikan. Dan pada praktiknya pendekatan saintifik sudah

dilaksanakan dengan sangat baik oleh Ibu Saolih selaku guru mata pelajaran PAI.

Hal ini dibuktikan dengan hasil pengamatan berikut ini.

Pada kegiatan awal, guru menampilkan video untuk diamati para siswa.

Lalu guru memberikan siswa pertanyaan tentang iman kepada malaikat Allah

yang disusul dengan kegaiatan peserta didik mengajukan beberapa pertanyaan

terkait dengan iman kepada malaikat. Setelah itu peserta didik melakukan

kegiatan eksplorasi dengan diberikannya kesempatan untuk mengemukakan

tayangan video secara individu lalu mendiskusikan bukti adanya malaikat secara

berpasang-pasangan. Selanjutnya pada kegiatan menalar atau aosisasi guru dan

siswa bertanya jawab mengenai hasil diskusi dan mengkaitkan hasil diskusi

dengan video yang sebelumnya dilihat siswa. Kegiatan terakhir pada pendekatan

saintifik ini adalah siswa mengkomunikasikan hasil diskusi secara berkelompok

Page 134: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

134

kepada teman-temannya. Lalu kelompok lain diberikan kesempatan untuk

menanggapi, mengkonfirmasi dan menyanggah hasil diksusi yang

dipresentasikan. Selanjutnya siswa bersama peserta didik menyimpulkan hasil

diskusi dan tanya jawab.

f. Kegiatan Inti (Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran)

Guru kurang mampu dalam memanfaatkan sumber belajar dan media

dalam pembelajaran. Meskipun guru sudah menunjukkan keterampilan dalam

menggunakan sumber belajar yaitu buku PAI dan Budi Pekerti kelas IV SD dan

guru juga sudah menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media

pembelajaran yaitu laptop dan infokus yang digunakan untuk menampilkan video.

Namun guru belum melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber dan

media pembelajaran.

g. Kegiatan Inti (Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran)

Guru sudah sangat mampu dalam menumbuhkan partisipasi aktif peserta

didik melalui interaksi anatara guru dan siswa dalam kegiatan diskusi dan tanya

jawab. Guru juga merespon positif partisipasi peserta didik dengan mengucapkan

kata-kata “pendapat yang sangat bagus” atau “pertanyaan yang sangat bagus”

ketika peserta didik memberikan pendapat atau pertanyaan. Meskipun jawaban

yang diberikan peserta didik kurang tepat, guru tetap terbuka dalam menerima

respon peserta didik dengan tidak mengatakan “jawabannya salah” namun

mengatakan “jawaban yang bagus, namun kurang tepat coba difikirkan lagi

jawabannya ya nak”. Hal ini membuat siswa tetap percaya diri dalam

berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Guru juga sudah mampu menampilkan hubungan kondusif antar guru

dengan siswa yang dibuktikan dengan tumbuhnya keceriaan dan antusiasme

peserta didik ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

h. Kegiatan Inti (Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam

Pembelajaran)

Page 135: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

135

Ibu Saolih selaku guru mata pelajaran PAI sudah barang tentu sangat

menampilkan penggunaan bahasa lisan dan tulisan yang santun, benar dan tepat.

Hal ini sudah sangat jelas terlihat ketika peneliti mengamati kegiatan

pembelajaran dari awal sampai akhir.

i. Kegiatan Penutup (Penutup Pembelajaran)

Dari hasil wawancara dan pengamatan dapat disimpulkan bahwa guru

kurang terampil dalam melaksanakan kegiatan penutup. Hal ini dapat dilihat dari

beberapa uraian berikut.

Guru sudah melakukan refleksi dengan membuat rangkuman bersama

peserta didik dan memberikan tes tulis sebagai evaluasi tetapi guru tidak

mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio, guru tidak melaksanakan

tindak lanjut berupa arahan kegiatan berikutnya, dan guru tidak memberikan tugas

pengayaan meskipun dalam RPP kegiatan-kegiatan tersebut sudah ditampilkan.

j. Penilaian Otentik

Guru sudah baik dalam melaksanakan penilaian otentik dalam kegiatan

pembelajaran. Guru sudah melaksanakan penilaian sikap (KI 1 dan KI 2) sesuai

dengan kegiatan yang dilaksanakan. Guru juga sudah melaksanakan kegiatan

penilaian pada kompetensi pengetahuan (KI 3) yaitu dengan memberikan siswa

tes tulis. Guru juga sudah melaksanakan penilaian pada kompetensi keterampilan

(KI 4) yaitu dengan menilai keterampilan siswa dalam berdiskusi dan

mengkomunikasikan hasil diskusi. Adapun bentuk, teknik dan instrumen penilaian

sudah sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Pedoman penskoran juga

disediakan pada RPP.

3. Perancangan dan Pelaksanaan Penilaian Otentik dalam

Pembelajaran PAI pada Kurikulum 2013

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Saolih, S.Pd.I dan

observasi/pengamatan pembelajaran PAI yang berlangsung pada jam pelajaran ke

I dan II pada tanggal 25 Agustus 2014 di kelas IV D SDN Cilangkap 2, penilaian

Page 136: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

136

otentik sudah dirancang dengansangat baik oleh Ibu Saolih. Hal ini tergambar dari

hasil wawancara yang diuraikan sebagai berikut.

Guru sudah menyediakan instrumen observasi sikap spiritual (KI 1) dan

sikap sosial (KI2 2) dan melakukan pengamatan saat pembelajaran berlagsung

ataupun diluar pembelajaran. Ibu Saolih mengatakan bahwa sekolah sudah

menyediakan lembar observasi KI 1 dan KI 2 sehingga guru tinggal melakukan

pengamatan di setiap pembelajaran PAI berlangsung. Namun dikarenakan waktu

pertemuan yang singkat dan jumlah siswa yang cukup banyak terkadang guru

merasa kerepotan dalam melaksanakan observasi KI 1 dan KI 2 ini. Jadi memang

diakui sendiri oleh Ibu Saolih bahwa observasi KI 1 dan KI 2 kurang maksimal

dalam pelaksanaannya.

Selain instrumen observasi, kompetensi sikap spiritual (KI 1) dan

kompetensi sikap sosial (KI 2) juga harus dinilai dengan teknik penilaian diri dan

penilaian antar teman. Guru seharusnya sudah menyediakan instrumen penilaian

diri dan penilaian antar teman agar penilaian kompetensi tersebut benar-benar

otentik. Namun dari hasil wawancara dan pengamatan didapatkan hasil bahwa

guru belum menyediakan instrumen penilaian sikap dan penilaian antar teman dan

belum pernah sekalipun melaksanakan kegiatan penilaian tersebut. Sehingga hasil

penilaian untuk KI 1 dan KI 2 hanya mengandalkan hasil observasi guru saja.

Tentu saja hal ini membuat hasil penilaian KI 1 dan KI 2 sangat kurang maksimal

dan kurang otentik. Karena hanya menggambarkan sikap spiritual dan sikap sosial

siswa dari satu sudut pandang saja. Yaitu sudut pandang guru.

Dalam penilaian otentik guru disarankan memiliki jurnal catatan guru yang

berisi ulasan kegiatan siswa selama pembelajaran. Hal ini memudahkan guru

dalam melakukan penilaian KI 1 dan KI 2. Namun lagi-lagi Ibu Saolih belum

mampu memaksimalkan jurnal catatan guru ini. Beliau belum melaksanakan

penilaian berupa jurnal catatan guru. Hal ini dikarenakan belum disediakannya

format jurnal catatan guru oleh pihak sekolah dan Ibu Saolih juga mengakui

bahwa beliau lupa untuk membuatnya sendiri karena terlalu banyaknya instrumen

Page 137: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

137

yang harus disediakan untuk penilaian otentik ini. Sehingga beliau merasa

kerepotan dalam mempersiapkannya.

Pada kurikulum 2013 penilaian aspek pengetahuan (KI 3) dapat dinilai

dengan tes tulis, tes lisan dan penugasan. Sebelum melaksanakan penilaian

terhadap aspek pengetahuan (KI 3) berupa tes tulis diperlukan langkah-langkah

sebagai berikut. Yaitu analisis KD, menyusun kisi-kisi dan menyusun soal sesuai

kisi-kisi.

Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa Ibu Saolih hanya

melaksanakan analisis KD, menyusun kisi-kisi dan menyusun soal berdasarkan

kisi-kisi hanya pada ulangah harian saja. Pada UTS dan UAS beliau tidak

melaksanakan kegiatan tersebut karena soal UTS dan UAS sudah disediakan oleh

Kelompok Kerja Guru (KKG) pada gugus masing-masing.

Sedangkan dari hasil pengamatan pada dokumen analisis KD dan kisi-kisi

soal ulangan harian didapatkan kesimpulan bahwa Ibu Saolih sudah melakukan

analisis dan membuat kisi-kisi dengan sangat baik karena sudah sesuai dengan

buku panduan yang disediakan pemerintah saat pelatihan kurikulum 2013.

Meskipun tes lisan sangat jarang dilakukan guru untuk menilai KI 3

namun penugasan selalu dilakukan guru pada setiap pertemuan. Penugasan ini

cukup baik untuk menggambarkan kemampuan siswa dalam aspek pengetahuan.

Penilaian aspek keterampilan (KI 4) dapat dilakukan dengan penilaian

kinerja/unjuk kerja, proyek, dan portofolio. Dalam melakukan penilaian tersebut

dibutuhkan rubrik untuk mempermudah guru melakukan penilaian aspek

keterampilan (KI 4) ini.

Dari hasil pengamatan dan wawancara didapatkan kesimpulan bahwa Ibu

saolih belum maksimal dalam melaksanakan penilaian KI 4 karena beliau hanya

menyediakan rubrik untuk penilaian unjuk kerja saja. Karena penilaian unjuk

kerja saja yang dilakukan Ibu Saolih. Sedangkan untuk penilaian proyek dan

portofolio beliau tidak melaksanakannya. Hal ini membuat penilaian pada aspek

Page 138: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

138

keterampilan/KI 4 kurang bersifat otentik karena penilaian ini hanya dilakukan

dengan satu teknik penilaian saja yaitu unjuk kerja.

4. Peran Guru PAI dalam Penerapan Kurikulum 2013

Berdasarkan hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaan yang dilaksanakan

Ibu Saolih selaku guru mata pelajaran PAI dan hasil wawancara terhadap Ibu

Catharina Suparminem selaku Kepala Sekolah dan Bapak Tamtono selaku Wakil

Kepala Sekolah Bidang Kurikulum didapatkan uraian sebagai berikut.

Ibu Saolih selaku guru mata pelajaran PAI sudah berusaha menerapkan

kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dengan maksimal meskipun ada beberapa

kekurangan. Bagaimanapun penerapan kurikulum 2013 ini membutuhkan

kesiapan guru. Kesiapan dan kompetensi yang dimiliki Ibu Saolih menjadi salah

satu faktor penentu implementasi kurikulum 2013 di SDN Cilangkap 2 pada mata

pelajaran PAI. Karena betapapun komprehensifnya perencanaan pemerintah pada

akhirnya semua akan bergantung pada mutu dan kualitas guru di lapangan. Oleh

karena itu penerapan kurikulum 2013 ini dapat berhasil secara maksimal, karena

adanya peran Ibu Saolih yang konsisten menerapkan kurikulum 2013 pada

pembelajaran PAI.

Ibu saolih sudah berusaha untuk menanamkan nilai-nilai agama Islam kepada

peserta didiknya agar mereka bisa menyelaraskan antara ajaran agama dan ilmu

pengetahuan melalui materi pelajaran yang selalu dikaitkan dengan Keesaan

Tuhan.

Ibu Saolih juga sudah melaksanakan pembelajaran yang menstimulus peran

aktif siswa, menggunakan metode pembelajaran yang inovatif, kreatif dan

menyenangkan. Hal ini membuat siswa antusias dan semangat dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pasal 28, dikemukakan bahwa:

“Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen

pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Selanjutnya dalam penjelasannya

disebutkan bahwa: “yang dimaksud dengan pendidik sebagai agen

Page 139: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

139

pembelajaran (learning agent) adalah peran pendidik antara lain sebagai

fasilitator, motivator, pemacu maupun pemberi inspirasi.157

Dari hasil observasi, kualifikasi akademik dan kompetensi Ibu Saolih

sebagai pendidik sudah cukup baik. Beliau sehat dari segi jasmani dan rohani,

beliau memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang

diperlihatkan melalui kemampuannya yang sangat baik dalam merencanakan,

melaksanakan dan melakukan penilaian pembelajaran. Beliau juga mampu

menjadi agen pembelajaran, fasilitator dan motivator bagi peserta didiknya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ibu Saolih selaku guru mata pelajaran

PAI memiliki peranan yang sangat pentig dalam penerapan kurikulum 2013 di

SDN Cilangkap 2.

5. Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan Kurikulum

2013.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN Cilangkap 2, dapat

disampaikan bahwa faktor yang menghambat penerapan kurikulum 2013 di

sekolah ini adalah

a. Rendahnya tingkat pemahaman guru-guru SDN Cilangkap 2 tentang

penerapan kurikulum 2013. Hal ini diakui sendiri oleh kepala sekolah pada

saat diwawancarai oleh penulis. Beliau mengatakan bahwa salah satu

penghambat maksimalnya penerapan kurikulum 2013 adalah kurangnya

pemahaman para guru terhadap kurikulum 2013 itu sendiri. Meskipun

mayoritas guru sudah mengikuti pelatihan kurikulum 2013 namun pada

praktiknya beberapa guru masih sulit menerapkan kurikulum 2013 ini

terutama pada bagian penilaian otentik.

Kepala sekolah mengatasi hambatan ini dengan terus mendukung guru-

guru untuk mengikuti berbagai pelatihan kurikulum 2013 yang

diselenggarakan oleh pemerintah. Selain itu beliau juga membuka forum

157 E. Mulayasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT.Remaja Rosda

Karya, 2008) h. 53.

Page 140: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

140

diskusi sesama guru sebagai wadah untuk berbagi pengalaman dalam

penerapan kurikulum 2013 di kelas masing-masing.

b. Buku teks berbasis kurikulum 2013 yang belum juga sampai ke sekolah

hingga saat penulis melakukan penelitian. Hambatan ini membuat guru

bingung dalam melaksanakan proses pembelajaran. Salah satu solusi untuk

mengatasi habatan ini adalah dengan memperbanyak buku teks yang

digunakan peserta didik pada tahun ajaran sebelumnya dengan cara di

fotocopy. Namun solusi ini hanya bisa dijalankan untuk kelas I dan IV saja.

Sedangkan untuk kelas I dan V masalah ini belum dapat diselesaikan karena

memang guru belum mempunyai buku pegangan sama sekali.

c. Dalam kurikulum 2013, guru disyaratkan menggunakan pendekatan saintifik.

Dalam menerapkan pendekatan ini, guru mengalami kesulitan karena belum

biasa dilakukan sebelumnya.

Untuk mengatasi kendala ini, kepala sekolah memberikan saran untuk

tetap melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik sesuai

pengetahuan yang guru-guru dapatkan dari pelatihan. Beliau juga memotivasi

para guru untuk memperbanyak pengetahuan mengenai kurikulum 2013

melalui membaca buku dan juga sharing/berbagi pengalaman dengan sesama

dewan guru.

d. Guru masih bingung dalam melakukan penilaian otentik yang meliputi KI 1,

KI 2, KI 3 dan KI 4. Karena dalam kurikulum 2013 ini guru dituntut untuk

melakukan penilaian dalam seluruh komponen tersebut. Butuh waktu bagi

guru untuk mengisi format-format penilaian tersebut. Sehingga guru merasa

sedikit kesulitan.

Bapak Tamtono menyarankan kepada guru-guru yang terlibat dalam

penerapan kurikulum 2013 ini untuk tetap menerapkannya sesuai dengan alur-

alur yang telah diberikan pemerintah. Sesulit apapun penerapan kurikulum

2013 ini, guru tetap harus berpedoman pada petunjuk yang diberikan

pemerintah.

e. Buku laporan/rapor peserta didik yang belum disediakan pemerintah membuat

guru menyusun sendiri laporan/raport peserta didik tersebut dengan mengikuti

Page 141: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

141

petunjuk pelaksanaan yang diberikan pemerintah saat mereka mengikuti

pelatihan. Laporan/rapor peserta didik pada kurikulum 2013 ini berisikan

berbagai deskripsi mengenai perkembangan peserta didik. Untuk

memeberikan deskripsi tersebut, guru pun harus mengkonversi nilai peserta

didik yang berupa angka, kedalam nilai berupa abjad (a,b,c,d). Hal yang

belum terbiasa dilakukan guru ini membuat guru sedikit bingung dan

kesulitan.

Adapun faktor pendukung berhasilnya penerapan kurikulum 2013 ini

adalah

a. Adanya pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh pemerintah yang masih terus

dilaksanakan hingga saat ini.

b. Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang terus memotivasi guru-guru

yang mengalami kesulitan dalam penerapan kurikulum 2013 ini.

c. Forum-forum diskusi yang terus diadakan oleh kepala sekolah dan dewan

guru.

d. Sarana dan prasarana yang disiapkan pemerintah.

e. Dukungan dari orang tua/ wali peserta didik/i SDN Cilangkap 2.

Page 142: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

142

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan Kurikulum 2013 pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Cilangkap 2, diperoleh

beberapa kesimpulan. Yaitu:

1. Penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

di Kelas IV SDN Cilangkap 2 dari segi perencanaan dan segi pelaksanaan

pembelajaran sudah cukup baik. Namun masih kurang maksimal yaitu dari

segi penerapan penilaian autentik. Adapun penjabarannya adalah sebagai

berikut.

a. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran yang tertuang pada RPP sudah cukup sesuai

dengan format RPP kurikulum 2013 yang tertuang pada Permendikbud

No. 81 A Tahun 2013. Dari sepuluh komponen yang wajib ada dalam

sebuah RPP kurikulum 2013, Ibu Saolih mampu menampilkan sembilan

komponen. Adapun komponen yang tidak tampak dalam RPP tersebut

adalah komponen kompetensi inti (KI 1, KI2, KI3, dan KI4).

Dari sembilan komponen yang ditampilkan Ibu Saolih dalam RPP, ada

dua komponen yang kurang sesuai dengan format RPP kurikulum 2013.

Yaitu pada komponen pertama mengenai identitas RPP. Ibu Saolih tidak

mencantumkan jumlah menit dari satu jam pelajaran pada RPP tersebut.

Selain itu pada komponen ketujuh mengenai proses pembelajaran,

kegiatan peserta didik yang ditampilkan pada RPP ini tidak runut dengan

materi ajar yang terdapat pada poin F.

Page 143: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

143

Meskipun ada beberapa kekurangan pada RPP Ibu Saolih, namun

secara keseluruhan RPP tersbut sudah cukup baik dan sesuai dengan

format RPP kurikulum 2013 yang tertuang pada Permendikbud No. 81 A

Tahun 2013.

b. Pelaksanaan

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, pelaksanaan

pembelajaran PAI sudah cukup baik dan sesuai dengan pendekatan

saintifik pada kurikulum 2013. Pengamatan pembelajaran PAI dengan

pendekatan saintifik yang dilakukan peneliti di kelas IV SDN Cilangkap 2

ketika Ibu Saolih melaksanakan proses pembelajaran mendapatkan nilai

sebesar 86,9 dengan predikat baik (B). Hal ini didukung dengan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti terhadap Ibu Saolih yang mengatakan

bahwa seluruh aspek pada pendekatan saintifik sudah dilaksanakan dengan

baik.

c. Penilaian

Berbanding terbalik dengan hasil penelitian pada aspek perencanaan

dan aspek pelaksanaan pembelajaran yang memperoleh hasil cukup baik.

Penelitian yang dilakukan pada aspek penilaian autentik mendapatkan

hasil kurang maksimal.

Penilaian pada KI 1 dan KI 2 baru dilaksanakan dengan cara

observasi/pengamatan guru. Penilaian dengan teknik penilaian diri dan

penilaian antar teman belum dilaksanakan.

Penilaian pada KI 3 sudah dilaksanakan yaitu dengan diadakannya tes

tertulis berupa ulangan harian yang disertakan dengan analisis KD dan

kisi-kisi soal, UTS dan UAS. Begitu pula dengan penugasan yang selalu

dilaksanakan pada setiap pertemuan. Namun tes lisan jarang sekali

dilaksanakan.

Page 144: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

144

Selanjutnya hasil penelitian pada penilaian aspek keterampilan (KI 4)

juga kurang maksimal. Karena Ibu Saolih hanya melakukan penilaian

unjuk kerja saja. Rubrik yang dibuat pun hanya sebatas penilaian unjuk

kerja. Sedangkan penilaian proyek dan portofolio tidak pernah

dilaksanakan.

2. Ibu Saolih selaku guru mata pelajaran PAI memiliki peranan yang sangat

penting dalam penerapan kurikulum 2013 di SDN Cilangkap 2 ini. Karena

beliau tetap berusaha konsisten menerapkan kurikulum 2013 dalam mata

pelajaran PAI sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah meskipun

beliau kurang maksimal dalam menerapkannya.

3. Berdasarkan pengamatan/observasi, wawancara dan pemeriksaan

dokumen dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penghambat penerapan

kurikulum 2013 di SDN Cilangkap 2 adalah:

a. Rendahnya tingkat pemahaman guru-guru SDN Cilangkap 2 tentang

penerapan kurikulum 2013.

b. Buku teks berbasis kurikulum 2013 yang belum juga sampai ke

sekolah hingga saat penulis melakukan penelitian.

c. Guru masih kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran dengan

pendekatan saintifik.

d. Guru masih bingung dalam melakukan penilaian autentik yang

meliputi penilaian pada aspek sikap (KI 1 dan KI 2), aspek

pengetahuan (KI 3) dan aspek keterampilan (KI 4).

e. Buku laporan/rapor peserta didik yang belum disediakan pemerintah

membuat guru menyusun sendiri laporan/raport peserta didik tersebut

dengan mengikuti petunjuk pelaksanaan yang diberikan pemerintah

saat mereka mengikuti pelatihan.

Page 145: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

145

4. Adapun faktor pendukung dalam penerapan kurikulum 2013 di SDN

Cilangkap 2 ini adalah :

a. Adanya pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh pemerintah yang

masih terus diikuti oleh guru-guru di SDN Cilangkap 2.

b. Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang terus memotivasi guru-

guru yang mengalami kesulitan dalam penerapan kurikulum 2013 ini.

c. Forum-forum diskusi mengenai penerapan kurikulum 2013 di kelas

masing-masing yang terus diadakan oleh kepala sekolah dan dewan

guru baik secara formal (rapat) atau secara non formal (diskusi saat

jam istirahat).

d. Sarana dan prasarana yang disiapkan pemerintah yang disalurkan

dengan cukup baik ke SDN Cilangkap 2 meskipun masih ada sedikit

hambatan.

e. Dukungan dari orang tua/ wali peserta didik/i SDN Cilangkap 2.

B. Saran

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan prinsip

Kurikulum 2013, khususnya pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

SDN Cilangkap 2, maka peneliti menyarankan sebagai berikut :

1. Guru hendaknya selalu meningkatkan pemahaman mengenai Kurikulum

2013 dengan mengikuti seminar, workshop, atau mempelajari buku-buku

tentang Kurikulum 2013. Selain itu guru hendaknya menerapkan

Kurikulum 2013 secara profesional sehingga proses pembelajaran akan

semakin berkualitas.

2. Pertemuan rutin yang dilakukan kelompok kerja guru (KKG) pada gugus

masing-masing sekolah sebaiknya digunakan sebagai wadah untuk berbagi

pengalaman dalam penerapan kurikulum 2013 di sekolah masing-masing

Page 146: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

146

khususnya dalam masalah penilaian autentik yang masih banyak terdapat

kekurangan.

3. Guru harus memiliki sifat kreatif. Jika format penilaian KI 1 dan KI 2

tidak disediakan oleh sekolah, guru bisa membuat sendiri format tersebut

dengan mengacu pada format yang telah diberikan pada saat pelatihan

kurikulum 2013 atau melihat kepada format yang digunakan di sekolah

lain yang diberikan ketika rapat KKG.

Page 147: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

147

DAFTAR PUSTAKA

Alim, Muhammad. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2011.

Aly, Hery Noer. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

Daradjad, Zakiyah. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara,

1996.

Hamalik, Oemar. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2007.

Hidayat, Sholeh. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2013.

Husamah dkk. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi. Jakarta:

Prestasi Pustakaraya, 2013.

Lampung Post, Mindset dan Kebiasaan Guru Mengajar Kendala Penerapan

Kurikulum 2013, (diakses pada 18 Januari 2014, http://lampost.co).

Majid, Abdul dkk. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung: PT

Remaja Roosdakarya, 2006.

Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.

Mulyasa, E. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

Muzamiroh, Mida Latifatul. Kupas Tuntas Kurikulum 2013. Jakarta: Mata Pena,

2013.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 Tentang

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 1994.

Page 148: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

148

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54

Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 64

Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar

Dan Menengah.

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Sanjaya, Wina. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana, 2006.

Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana,

2009.

Suara Pembaruan, Penerapan Kurikulum 2013 Masih Alami Kendala, diterbitkan

pada hari Selasa, 24 September 2013 | 13:31 WIB di

http://suarapembaruan.com. Diakses pada tanggal 18 Januari 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta, 2011.

Sukmadinata. Nana Syaodih. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2006.

Suprijono, Agus. Cooperative Learning. Yogyakarta, Pustaka Belajar, 2009.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar

Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka, 1995.

Page 149: PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN CILANGKAP 2 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29028/1/HIKMAH... · Matematika. Jakarta, 30 Juli 2015 ... Kelas IV) dikarenakan

149

Timi Trieska Dara, Ada Sejumlah Masalah Krusial dalam Implementasi

Kurikulum 2013, diterbitkan pada hari Kamis, 11 Juli 2013 | 15:13 WIB di

http://www.metrotvnews.com . diakses pada 18 Januari 2014.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana,

2010.

UUD 1945. Undang-Undang Republik Indonesia dan Perubahannya. Penabur

Ilmu, 2004.