FGD SLEMAN Hikmah
-
Upload
hikmah-madani -
Category
Documents
-
view
91 -
download
3
Transcript of FGD SLEMAN Hikmah
PEMETAAN MODEL PENGEMBANGAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN BUDIDAYA DI SLEMAN
FOCUS GROUP DISCUSSION
SLEMAN, 2 DESEMBER 2011
BALAI BESAR PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANANKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN2011
Arah Kebijakan Kelautan dan Perikanan
Visi:Indonesia penghasil produk kelautan dan perikanan
terbesar 2015
Misi:Mensejahterakan masyarakat kelautan dan
perikanan
APA MINAPOLITAN?
Kawasan Minapolitan:
Kawasan pembangunan perdesaan dengan infrastruktur setara kota yang tumbuh berkelanjutan sebagai sistem produksi berbasis komoditas KP unggulan lokal, berorientasi pasar, serta memiliki keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan dalam satuan sistem minabisnis dan permukiman.
Kata kunci: kawasan perdesaan tumbuh berkelanjutan komoditas unggulan orientasi pasar keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan sistem minabisnis dan permukiman
TUJUAN DAN SASARAN PENGEMBANGAN MINAPOLITAN
Tujuan Menciptakan kawasan2 berimbang dlm keterkaitan sistem produksi &
sistem pemukiman Memaksimalkan peran semua unsur terkait dalam rangka di atas. Memaksimalkan nilai tambah dan meminimalkan kebocoran ekonomi
perdesaan Meningkatkan status pembangunan desa: belum
berkembangberkembangmaju
Sasaran Terciptanya desa2 KP yang mandiri dan berkembang berkelanjutan Terciptanya desa2 minabisnis yang mempunyai produk unggulan Desa dengan kategori desa produsen hasil perikanan Adanya kebijakan yang mengarah pada peningkatan nilai tambah
produk
SYARAT-SYARAT PENGEMBANGAN MINAPOLITAN
Lahan dengan agroklimat yang sesuai
Potensi pemasaran
Potensi diversifikasi usaha komoditas unggulan
Berbagai sarana: Sarana dan prasarana agribisnis (lembaga keuangan, lembaga produksi,
penyuluh, balai pengemb. teknologi, jaringan irigasi, dsb. Sarana prasarana umum (jaringan transportasi, jaringan listrik,
telekomunikasi, air bersih, dsb) Sarana prasarana sosial (pendidikan, kesehatan.
Kelestarian lingkungan hidup
HASIL KAJIAN SEMENTARARISET PEMETAAN MODEL PENGEMBANGAN
MINAPOLITAN BERBASIS BUDIDAYA DI KAB. SLEMAN
Sumberdaya dan Tata Ruang
Masyarakat dan Bisnis
Kelembagaan Kebijakan dan
Governance
Infrastruktur
• topografi: dataran rendah dan datar, kaki lereng gunung merapi
• sungai mengalir sepanjang tahun, berpola radial, debit berfluktuatif tergantung curah hujan dan recharge tanah
• air bersih dari sumur gali dan PDAM
• budidaya ikan di kolam (lele, nila, udang galah)
• Karakter istik masyarakat Memiliki budaya yang suka bergotong royong, terbuka terhadap inovasi
• Rata-rata pembudidaya penduduk lokal
• penguasaan teknologi tingkat madya
• Teknologi pembesaran tradisional
• Peran perempuan dalam usaha budidaya sangat kecil
• Manajemen keuangan tidak terpisah dari keuangan rumah tangga
• Tahun 2009, Kec. Berbah memiliki 18 kelompok , dan Kec. Ngemplak 25 kelompok pembudidaya ikan dengan tingkatan pemula, lanjut, madya dan utama
• Terdapat 1 pasar ikan (Kec. Berbah), dan 6 pasar (Ngemplak)
• Peraturan MKP No. 12/ Men/ 2010 tanggal 14 Mei 2010
• SK Bupati No. 216/KepKDH/A/2010 mengenai penetapan kawasan minapolitan
• Sk Camat Berbah tentang Kelompok Kerja Minapolitan
• Forum Masyarakat
• Masterplan, DED, RUTRK
• Prasarana dan sarana di kawasan minapolitan seperti jaringan transportasi & perhubungan , sirkulasi energi (air, tenaga listrik & telekomunikasi sudah tersedia
Kondisi Existing Kawasan Kab. Sleman
Indeks kesiapan merupakan cara untuk menilai kesiapan pelaksanaan program minapolitan pada kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan minapolitan dan kawasan yang potensial sebagai kawasan minapolitan (tidak ditetapkan)
Indeksi kesiapan mengacu pada 6 pilar minapolitan (Sumberdaya dan tata ruang, masyarakat&bisnis, kelembagaan, kebijakan& governance, infrastruktur, teknologi) dari hasil mail survey dan kunjungan lapang
Indeks Kesiapan Pelaksanaan Minapolitan
Keterangan: Perintis 0 - 25 : Tidak siap melaksanakan program minapolitan
Pemula > 25 - 50 : Siap melaksanakan program minapolitan dengan pembenahan 7 aspek
Maju > 50 - 75 : Siap melaksanakan program minapolitan dengan memperkuat kelembagaan dan kebijakan
Mandiri > 75 - 100 : Siap melaksanakan program minapolitan secara mandiri
No. Aspek Minapolitan Capaian Nilai 1 Infrastruktur 22.82 Sumber daya dan tata ruang 2.8
3 Masyarakat dan bisnis 6.74 Kelembagaan 12.55 Kebijakan dan tata pemerintahan 14.86 Teknologi 6.17 Pemasaran 2.8 Total 68.5
Indeks Kesiapan Pelaksanaan Minapolitan di Kab. Sleman
1
2
63
45
78
9
Aspek 7. Pemasaran
PRA PRODUKSI DISTRIBUSI/ PEMASARAN
Balai Benih Ikan(2 unit)
Induk Cangkringan
Distributor/Agen pakan dan obat-obatan
Industri pakan dan obat-obatan
Pasar Lokal: - Pasar Sentul- Pasar
Beringharjo- Pasar Giwangan- Pasar Demangan
Pemancingan103 unit
Rumah makan khas ikan51 unit
Pengolahan Abon Ikan
Konsumen
Konsumen Lokal Sleman
92%
P R O D U K S I
Pembenih ikan(UPR=221 org)Luas: 525.348m2
Prod: 745.290.700
Kel. Pembenih
Pembudidaya Pembesaran di luar
kota(Waduk
Gajahmungkur)
Pembudidaya Pembesaran dalam kota
(Yogyakarta)Luas: 5.976.410 m2Prod: 12.104,7 ton
Sentra Produksi Utama:Berbah (UPR=?? org)Ngemplak (UPR=?? org)
Sentra Produksi Pendukung :
Pasar modern
Peta Dasar Value Chain Budidaya Ikan di Kab. Sleman, DIY
Pasar ikan kelompok
16 unit P
e d
a g
a n
g
p
e n
g e
n t
a s
Konsumen luar Sleman
8%
Ikan segar Luar sleman
18%
82%
No STAKEHOLDER FUNGSI TUJUAN NILAI TAMBAH PROFITPra Produksi
1 Balai Benih Ikan (BBI)
• Menyediakan benih unggulan• Konsultasi dan pembinaan bagi
pembudidaya
Pelayanan& Pembinaan masyarakat
Benih siap tanam
2 Kelompok Pembenih
Pemasaran Benih dari pembudidaya
Penstabil harga keuntungan
Penampungan ikanpemasaran
3 Agen Saprokan Penyediaan sarana produksi (pakan, obat-obatan, dan peralatan budidaya)
Keuntungan Penyediaan saprokan
Produksi1 Pendeder ikan membesarkan benih ikan sampai
pada ukuran siap tebar untuk pembesaran tahap selanjutnya
Keuntungan
Benih ikan siap tanam yang tidak rentan terhadap penyakit &kematian
2 Pembudidaya Pembesaran
Membesarkan ikan sampai pada ukuran konsumsi
Keuntungan Pembesaran (ikan konsumsi)
Pemasaran1 Pasar lokal Penyediaan jasa ikan konsumsi
bagi konsumenKeuntungan Distribusi
2 Pemancingan Penyediaan jasa hiburan Keuntungan Kepuasan3 Rumah makan Penyediaan jasa makanan Keuntungan Makanan siap saji
Pengolahan1 Pengolahan Abon
IkanPengolahan ikan menjadi abon Keuntungan Makanan siap saji
Matriks Pemetaan Pelaku Usaha Kunci Value Chain Budidaya Ikan di Sleman
Stakeholder Isu KunciPembenih Ikan
Pembudidaya Ikan − Akses terhadap pasar, teknologi, input produksi, dan jasa
− Lemahnya posisi tawar− Kompetisi dengan pembudidaya besar
(pengusaha)Pengolah − Kompetisi (lokal dan global/internasional)
Konsumen − Keamanan pangan− Harga− Konsistensi keberlanjutan produk
No. Aspek Minapolitan Jenis permasalahan Kondisi saat ini Perkiraan dampak kedepan
1. Infrastruktur Jalan raya Mudah rusak karena dilalui oleh kendaraan berat yang mengangkut tambang pasir, dan rentan terhadap bencana meletusnya gunung berapi
Menghambat jalur distribusi perikanan baik dari maupun menuju lokasi minapolitan
Transportasi umum
Masih sedikit jumlah transportasi umum menuju lokasi minapolitan
Biaya operasional lebih mahal
2. Sumber daya dan tata ruang
Potensi ikan nila Masih lebih mengembangkan pembenihan dibanding pembesarannya (pembesaran di luar kota)Belum ada sertifikasi benih
Pengembangan budidaya nila kurang terintegrasi sehingga petani kehilangan peluang keuntungan
Potensi udang galah
Belum menghasilkan induk unggulan
kualitas dan kuantitas udang galah menurun
Mahalnya transportasi pengambilan air laut
Sulitnya mengembangkan budidaya udang galah karena sulit mendapatkan air laut
Identifikasi beberapa permasalahan dalam penerapan kebijakan minapolitan di Sleman – Perkiraan dampak ke depan
No. Aspek Minapolitan
Jenis permasalahan Kondisi saat ini Perkiraan dampak kedepan
3. Masyarakat dan bisnis
Pembudidaya udang galah
Kurangnya pelatihan pembenihan dan budidaya
Pengembangan budidaya udang galah akan terhambat
4. Kelembagaan Kelompok pembudidaya udang galah
Jumlah kelompoknya masih sedikit
Budidaya udang galah tidak berkembang bahkan akan mati. Kuantitas produksi yang sedikit tidak memenuhi permintaan pasar
5. Kebijakan & tata pemerintahan
Pembangunan fisik
Alokasi anggaran masih minim Menghambat akselerasi pertumbuhan usaha perikanan dan penunjangnya
Koordinasi Sinergi program antar instansi belum optimal
Prioritas program tidak dapat tercapai dengan segera
Sungai dan bendungan
Jebol oleh adanya lahar dingin Kualitas dan kuantitas air menurun sehingga berpengaruh terhadap aktivitas budidaya
Identifikasi beberapa permasalahan dalam penerapan kebijakan minapolitan di Sleman – Perkiraan dampak ke depan (lanjutan)
No. Aspek Minapolitan
Jenis permasalahan Kondisi saat ini Perkiraan dampak kedepan
6. Teknologi Teknologi pembesaran udang galah
Banyaknya lumut pengganggu
Pertumbuhan terhambat karena pakan tidak sampai dasar, pergerakan terbatas, oksigen di malam hari berkurang
Pematang banyak rusak karena hama kepiting
Pematang tidak dapat menahan air, kepiting sebagai hama bagi udang molting
7. Pemasaran
Identifikasi beberapa permasalahan dalam penerapan kebijakan minapolitan di Sleman– Perkiraan dampak ke depan (lanjutan)
Analisis Aspek-Aspek Pengembangan Minapolitan di Sleman – Langkah-langkah yang perlu disempurnakan
No. Aspek Minapolitan Kondisi saat ini Langkah-langkah yang perlu disempurnakan
1. Infrastruktur Infrastruktur masih terbatas baik dalam kuantitas maupun kualitas
Menyempurnakan road map dan menyusun DED pengembangan infrastruktur pendukung kegiatan perikanan
Upaya aktif melibatkan peran swasta dalam pengembangan infrastruktur khususnya dalam industri pendukung kegiatan perikanan
2. Sumber daya dan tata ruang
• Perlindungan sumber air dan lahan perikanan terhadap penggunaan non perikanan (contoh perumahan/industri)
• Potensi kompetisi penggunaan air antara pertanian dengan perikanan
• Pelaksanaan RTRW dan UU Perlindungan lahan pertanian pangan secara konsisten
• Pengaturan penggunaan air diantara pertanian dan perikanan
• Areal lahan untuk zona pengembangan kawasan industri terbatas
• Pemanfaatan potensi lahan yang masih ada sesuai dengan daya dukung kawasan
3. Masyarakat dan bisnis
• Promosi produk kawasan minapolitan masih belum dilaksanakan secara reguler
• Mengadakan pameran produk kawasan minapolitan secara
• reguler Akselerasi adopsi inovasi teknologi usaha perikanan kepada masyarakat lokal dan pendampingan kelembagaan usaha yang intensif
No. Aspek Minapolitan Kondisi saat ini Langkah-langkah yang perlu disempurnakan
4. Kelembagaan Kelembagaan yang ada belum berperan optimal
Aktif melakukan pendampingan kelembagaan dan melibatkan kelembagaan yang ada dalam setiap perencanaan pengembangan usaha perikanan
5. Kebijakan dan tata pemerintahan
Sinergitas program pengembangan perikanan belum optimal dan anggaran terbatas
Mengintensifkan koordinasi antar instansi dan optimalisasi peran swasta dalam pengembangan infrastruktur penunjang kegiatan perikanan
6. Teknologi • Jaringan antara pembudidaya dengan lembaga peneliti belum optimal
• Teknologi pengolahan hasil perikanan belum berkembang
• Peningkatan kerjasama untuk penguatan jaringan antara pembudidaya dengan lembaga peneliti dan penghasil teknologi
• Peningkatan adopsi teknologi pengolahan hasil perikanan sehingga dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produk olahan
• Mempercepat adopsi teknologi dalam bidang produksi, penangan an pasca produksi, maupun transportasi melalui kerjasama dengan lembaga penelitian dan pengembangan KP dan swasta
Analisis Aspek-Aspek Pengembangan Minapolitan di Sleman- Langkah-langkah yang perlu disempurnakan (lanjutan)
PENUTUP
Sleman sebagai salah satu kawasan minapolitan berbasis perikanan budidaya mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut dengan menyempurnakan beberapa aspek minapolitan
Penyempurnaan beberapa aspek minapolitan tersebut menuntut koordinasi yang efektif antar SKPD
TINDAK LANJUT
Hasil dari FGD ini menjadi bahan perbaikan rekomendasi kebijakan lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait dengan pengembangan kawasan minapolitan Kab. Sleman