Hikmah Isro Miroj.pdf

4
Khutbah Jumat: Membersihkan Hati (Hikmah Isra’ Mi’raj)   ل   . ل  ا   ن    ي     و    ا   ي ا  ل  ا  ا  و  ب ا  و  ب ا   ى ا         ش   ه و      إ   ن  ش  ب ا  ة    ب ا  ش  ب   و ن ا و    ر و  ه   ا     ن  ش و . ا و ء ا ص . ط        ب ا     :      ن    . ا     و  ا     ه ا   ى ا    ص و  أ  و    ا ا ا ء  ا  و    ق     ا  خ و  ة ا و      خ  ي ا  ر ا ا س ا   ن   و    ا   ج ر    ث و  ج و ز    ق ء   ي ا ا ا و ء و  ا و   ا ا ا ا ء  ا    ر   ن     ن م ر و   ن ح  . ا     ا ز ف ز ف  ف  ر و    ع   و  ذ    و    نزا ف  و    و  ص و  ن ا   :    Ma’asyiral muslimin Rahimakumullah  Pertama-tama marilah kita bersama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt. dengan sesungguh hati. Karena kesungguhan dalam  bertaqwa akan berimplikasi dalam sikap lak u ta’at terhadap syari’at dan menghindar dari ma’siat. Sesungguhnya syariat bawaan rasul Muhammad adalah kebenaran mutlaq yang tidak bisa diragukan lagi. Shalat, zakat, puasa dan  haji menjadi  bukti formal ketaatan seseorang dalam ber- Islam. Bulan Rajab adalah bulan istimewa, bulan yang yang memuat banyak makna. Makna-makna itu muncul dari anugerah Allah swt dalam memberikan keistimewaan bagi Rasul tercinta-Nya Muhammad saw. berupa perjalanan spiritual yang kemudian hari dikenal dalam sejarah umat manusia sebagai Isra’ Mi’raj.  Seperti telah masyhur diceritakan bahwa diantara kejadian istimewa yang terjadi pada diri Rasulullah saw sebelum perjalanan Isra’ Mi’raj dimulai adalah pembedahan hati (membersihkan hati) oleh malaikat Jibril dan Mikail as untuk selanjutnya dicuci dengan air zam-zam tiga kali dan diisinya hati mulia itu dengan hikmah dan iman. Pembedahan hati ini pada bagian awal sebelum memasuki inti cerita perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho, utuk selanjutnya diteruskan hingga Shidratil Muntaha. Inilah yang menjadi focus khutbah kali ini. Mengapa hati yang dibedah dan dibersihkan? kenapa bukan usus atau ginjal yang mempunyai peran penting dalam metabolism tubuh? Yang secara bilogis lebih kotor dan selalu bersinggungan dengan makanan? Atau alat pencuci anggota tubuh lainnya yang menjadi jalur kotoran bagi manusia? Dan mengapa pula pembedahan ini dilakukan sebelum  perjalanan, kenapa tidak setelah perjalanan usai? Atau di tengah p erjalanan? Jama’ah Jum’ah yang Berbahagia  Sesungguhnya dalam kejadian ini terdapat hikmah yang sangat dalam. Semakin tinggi kadar kepandaian spiritual seorang manusia, akan makin dalam ia memaknai sebuah hikmah. Namun, sebagai seorang yang minim pengetahuan khatib hanya dapat mengingatkan beberapa hal di  balik kejadian tersebut yang mungkin telah banyak difahami tetapi sering dilupak an dan diabaikan. Hahwa hati adalah hal terpenting dalam diri manusia. Hati sebagai pusat metabolism keimanan dan ketaqwaan. Bagaikan pailot, hati mengarahkan kehidupan spiritual manusia, dan kwalitas spiritual itu secara langsung turut menentukan dan mempengaruhi laku social seseorang.

Transcript of Hikmah Isro Miroj.pdf

Page 1: Hikmah Isro Miroj.pdf

8/17/2019 Hikmah Isro Miroj.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hikmah-isro-mirojpdf 1/3

Khutbah Jumat: Membersihkan Hati

(Hikmah Isra’ Mi’raj) 

 ل ن ا ل.    ي    و   ا يا ل ا 

ا و   اب و  ب اى  ا  

   ش    وه   إ  ن   ش   ب ا ة  با ش   و ب ن  وا  رو ه ا

 

 

ن  ش اء وا .و

 ط .ص    

  ب ا   :   ن   .ا   و ا     أ وص  اى اه  و   

ا ااء ا و  

ا  ق  واة وخ 

   اي خ

ر اا سا   ن    و  

ا جر   ثو جوز  قا وء واا  اي ء  و  اا ااء ا   ر   ن  

ن رم  حن  و  . ا  ازف زف ف  رو  ع و ذ   و   

وص و  و فزان   ن ا 

 : 

 

Ma’asyiral muslimin Rahimakumullah 

Pertama-tama marilah kita bersama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt. dengan

sesungguh hati. Karena kesungguhan dalam bertaqwa akan berimplikasi dalam sikap laku ta’at

terhadap syari’at dan menghindar dari ma’siat. Sesungguhnya syariat bawaan rasul Muhammad

adalah kebenaran mutlaq yang tidak bisa diragukan lagi. Shalat, zakat, puasa dan haji menjadi

 bukti formal ketaatan seseorang dalam ber-Islam.

Bulan Rajab adalah bulan istimewa, bulan yang yang memuat banyak makna. Makna-makna itu

muncul dari anugerah Allah swt dalam memberikan keistimewaan bagi Rasul tercinta-Nya

Muhammad saw. berupa perjalanan spiritual yang kemudian hari dikenal dalam sejarah umatmanusia sebagai Isra’ Mi’raj. 

Seperti telah masyhur diceritakan bahwa diantara kejadian istimewa yang terjadi pada diri

Rasulullah saw sebelum perjalanan Isra’ Mi’raj dimulai adalah pembedahan hati (membersihkan

hati) oleh malaikat Jibril dan Mikail as untuk selanjutnya dicuci dengan air zam-zam tiga kali

dan diisinya hati mulia itu dengan hikmah dan iman.

Pembedahan hati ini pada bagian awal sebelum memasuki inti cerita perjalanan dari Masjidil

Haram ke Masjidil Aqsho, utuk selanjutnya diteruskan hingga Shidratil Muntaha. Inilah yang

menjadi focus khutbah kali ini. Mengapa hati yang dibedah dan dibersihkan? kenapa bukan usus

atau ginjal yang mempunyai peran penting dalam metabolism tubuh? Yang secara bilogis lebihkotor dan selalu bersinggungan dengan makanan? Atau alat pencuci anggota tubuh lainnya yang

menjadi jalur kotoran bagi manusia? Dan mengapa pula pembedahan ini dilakukan sebelum

 perjalanan, kenapa tidak setelah perjalanan usai? Atau di tengah perjalanan?

Jama’ah Jum’ah yang Berbahagia 

Sesungguhnya dalam kejadian ini terdapat hikmah yang sangat dalam. Semakin tinggi kadar

kepandaian spiritual seorang manusia, akan makin dalam ia memaknai sebuah hikmah. Namun,

sebagai seorang yang minim pengetahuan khatib hanya dapat mengingatkan beberapa hal di

 balik kejadian tersebut yang mungkin telah banyak difahami tetapi sering dilupakan dan

diabaikan.

Hahwa hati adalah hal terpenting dalam diri manusia. Hati sebagai pusat metabolism keimanan

dan ketaqwaan. Bagaikan pailot, hati mengarahkan kehidupan spiritual manusia, dan kwalitas

spiritual itu secara langsung turut menentukan dan mempengaruhi laku social seseorang.

Page 2: Hikmah Isro Miroj.pdf

8/17/2019 Hikmah Isro Miroj.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hikmah-isro-mirojpdf 2/3

Karena itu sebuah hadits yang masyhur tentang hati perlu saya tegaskan di sini:

ا  و أ  ا ف تف اذإ و   ا حص ص اذإ  ا ف نإ( ”) ق

Sesungguhnya di dalam tubuh seseorang terdapat segumpal daging, apabaila gumpalan itu

baik, maka baiklah seluruh tubuh itu. Namun jika gumpalan itu jelek, maka rusaklah seluruhtubuh itu. Ingatlah… gumpalan itu adalah hati. (hadits ini disepakati kesahihannya oleh semua

ahli hadits)

Betapa pentingnya posisi hati bagi tubuh dan diri manusia. Betapa hati menjadi satu-satunya

 perkara yang menentukan tubuh dan diri manusia. Karena sebuah pribahasa Arab mengatakan:

 فت. ف اذإ و  ا ص  ا حص اذف   و اء جده  ا

 Hati bagaikan raja, dan balatentaranya adalah amggota tubuh manusia. Jikalau baik sang hati,

maka baiklah ra’yatnya. Namun jika rusak sang hati rusaklah segalanya. 

Dengan demikian, apa yang terjadi pada diri Rasulullah saw adalah simbol bagi umatnya, bahwa

hati adalah perkara yang paling penting untuk dirawat mengalahkan berbagai anggota lainnya.

Menyehatkan hati dan meriasnya jauh lebih penting dari pada merias wajah, dari pada bersolek

tubuh, bahkan lebih penting dari pada mengasah otak.

Inilah yang sering kita lupakan. Hati tidak lagi menjadi panglima dalam kehidupan ini. Sejak

lama kedudukannya telah digantikan oleh otak yang mengandalkan logika dan rasio. Padahal

 berbagai pertimbangan keadilan dan kebenaran sumbernya adalah hati, bukan otak. Karena itutidak salah apa yang diungkapka oleh al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin 

إ  وأفك وأفك وأفك Mintalah petunjuk pada hati (kecil) mu, walaupun mereka memberikan petunjuk padamu,

walaupun mereka memberikan petunjuk padamu, walaupun mereka memberikan petunjuk

 padamu.

Maka jikalau hendak memutuskan sebuah keadilan maka pertama kali bertanyalah kepada hati

kecil, jangan bertanya dulu kepada bukti yang ada di Tempat Kejadian Perkara. Karena semua

itu bisa dipalsukan oleh otak dan logika. Jika hati membawa kita kepada kebaikan universal,

sedangkan otak hanya akan mengantarkan kita kepada kebaikan parsial, kebaikan yang telah

tercampur dengan berbagai kepentingan.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah 

Jika demikian adanya, jika Rasulullah saw adalah seorang yang ma’shum terjaga dari salah dan

dosa, walaupun tanpa dibedah dan dicuci hatinya oleh malaikat. Bagaimanakah dengan kita?

 bagaimana merawat hati kita dan menghiasinya agar tetap jernih dan mampu menjadi pelita bagi

diri dan tubuh ini? Agar selalu terawat hindarkanlah hati kita dari empat perkara; riya’, ujub,

takabbur, serta hasad.

Riya’ adalah pamer, Riya menurut imam al-Ghazali adalah, mencari kedudukan di hati manusia

dengan cara melakukan ibadah dan amal. Dengan kata lain riya’ selalu saja mengajak manusia

untuk mencari modus dalam setiap kelakuan dan amalnya.

‘Ujub. Menurut imam al-Ghazali ujub adalah sifat merasa diri serba berkecukupan dan

 berbangga hati atas nikmat yang ada, dan lupa jika kelak akan sirna, ujub merupakan induk dari

sifat takabbur, bedanya jika takabbur berdampak pada pihak yang ditakabburi, kalau ujub

terbatas pada dirinya sendiri. Sabda Rosulullah saw; “ujub itu bisa memakan amal amal baik

sebagaimana api makan kayu bakar” (al-hadist)

Page 3: Hikmah Isro Miroj.pdf

8/17/2019 Hikmah Isro Miroj.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hikmah-isro-mirojpdf 3/3

Ketiga adalah takabbur adalah merasa dirinya lebih sempurna dari yang lainnya, kesombongan

adalah kemaksiatan yang pertama dilakukan oleh makhlukNya (iblis) terhadap Allah swt.

Firman Allah swt; Turunlah engkau dari surga karena engkau menyombongkan diri

didalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya engkau termasuk orang orang yang hina” (Al-

A’raf:13) 

Keempat adalah hasad atau dengki. Untuk menjelaskan hal ini cukuplah petikan seorang sufi

dalam kitab Risalah Qusyairiyah “orang dengki adalah orang yang tak beriman sebab dia tidak

merasa puas dengan takdir Allah”sementara ulama yang lain berpendapat orang yang dengki

adalah orang yang selalu ingkar karena tidak rela orang lain mendapatkan kenikmatan.

 Indikasi dari sifat dengki adalah menipu apabila dihadapan orang lain, mengumpat apabila

orang lain itu pergi, dan mencaci maki apabila musuh tak kujung tiba pada orang itu” 

Mengenai pendalaman keempat penyakit ini sudah bisalah kiranya kita meraba diri masing-

masing. Selaku khatib saya hanya bisa mengingatkan saja, saya merasa belum pantas untuk

memberikan nasehat. Namu yang jelas, biasanya keempat penyakit tersebut saling terkait antara

satu dan lainnya. Sehingga apabila mengidap salah satu maka dapat pula mengidap yanglainnya.

Para Hadirin Jama’ah Jum’ah yang Mulia 

Lantas bagaimana cara menghiasai hati? al-Ghazali berpesan dalam kitab Mizanul ‘Amal , bahwa hendaknya hati dihias dengan empat induk kesalehan, yakni hikmah, kesederhanaan

(‘iffah), keberanian (syaja’ah) dan keadilan (‘adalah). Beliau menjelaskan bahwa kerelaan

memaafkan orang yang telah menzaliminya adalah kesabaran dan keberanian (syaja’ah) yang

sempurna. Kesempurnaan ‘iffah terlihat dengan kemauan untuk tetap memberi pada orang yang

terus berbuat kikir terhadapnya. Sedangkan kesediaan untuk tetap menjalin silaturrahim terhadap

orang yang sudah memutuskan tali persaudaraan adalah wujud dari ihsan yang sempurna.

Demikianlah semoga kita semua dapat menarik hikmah dari bulan Rajab ini. Mengapa Allah

memerintahkan Malaikat Jibril dan Mikali membedah dada dan mencuci hati Rasulullah? Bukan

karena di hati Rasulullah terdapat kotoran, bukan. Karena beliau adalah ma’shum. Namun

semua itu adalah perlambang bagi kita selaku umatnya. Bahwa membersihkan, merawat dan

menghias hati adalah pekerjaan utama yang harus didahulukan dari lainnya. seperti halnya Allah

swt mendahulukan pembedahan dan pencucian hari Rasulullah sebelum melakukan perjalanan

Isro’ Mi’raj. 

ا

او ت   ف

إو و  آن   ف   و   كرع

ا  إ و و  

و 

  Khutbah II 

 وا   ل   ش  هو و       ن  ش  .و   ف و  

 

ن  ش و 

 

   

ص 

ا .ار   ا

ا  رو ه ا

ف  

 ا   و ص  و   و      

ن ا  او  

 ااو   ف ا ف  وـ  ئ  اس   و    او   اص اآ ا    ا  ن ئ و  

 ص ن

 

   

ص 

ا .  

 آ  و و   شا

ا ء   

ا ضراو 

 ئو  رو ئ   و    ن  ا و او 

ا 

 و  و نوو   ضراو 

ا  ا

ا ر  

ا تا ء  و ت   و ؤت و ؤ و  غا 

ذ  و م و    

ك

ا

   خ  خاو 

ا   او 

 وا دك  و    او 

اءا  

د و  ء و   عفدا 

ا .

ا مو      و  ظ    و  وء  ز و او ء

 آ ف ا  وف 

ر .  

  رب

  ان   ئو 

خص

ر .را با و  ةخ   

ن  ! د .   

 و     ن  و   ظ ء ذى  ن و   و  وشاو    اوذاو نو      و ء و    وه   د و