PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG...

32
PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN KASUS DI PT. CHEIL JEDANG SUPERFEED (CJS) Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) Dosen : - Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc - Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, Msc Disusun oleh: Virnanda Aprila Hapsara (P056100983.37E) PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Transcript of PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG...

Page 1: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN KASUS DI PT. CHEIL JEDANG SUPERFEED (CJS)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

Dosen : - Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc

- Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, Msc

Disusun oleh:

Virnanda Aprila Hapsara (P056100983.37E)

PROGRAM PASCASARJANA

MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

1

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

1.2 Tujuan ...................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................... 3

2.1 Kajian Teoritis .......................................................................................................... 3

2.2 Tujuan Aplikasi e-Commerce ................................................................................... 5

2.3 Manfaat dan Tantangan Penggunaan e-Commerec ................................................. 6

2.4 Penggunaan e-Commerce di Indonesia dan Dunia .................................................. 9

2.5 Penggunaan e-Commerce dan Permasalahan Hukum .......................................... 12

BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................................... 15

3.1 Identifikasi Objek e-Commerce Usaha CJS ........................................................... 15

3.2 Identifikasi Kompetitor Potensial ............................................................................ 15

3.3 Identifikasi Strategi Kompetensi ............................................................................. 17

3.4 Penerapan e-Commerce dan Web Bisnis untuk e-Commerce ............................... 19

3.4.1 e-Commerce ................................................................................................. 19

3.4.2 Web Bisnis Model untuk e-Commerce ........................................................... 24

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 27

4.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 27

4.2 Saran ..................................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 28

Page 3: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

2

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penggunaan teknologi internet diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar

terhadap dunia bisnis yang semakin kompetitif. Perusahaan yang mampu bersaing adalah

perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Salah

satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan

produk-produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-Commerce) yang

dapat membantu memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik

maupun digital. Dalam penggunaan teknologi tersebut, berbagai pihak yang terkait dengan

perusahaan seperti investor, konsumen, pemerintah akan ikut berperan dan dapat

memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran proses-proses bisnis (Siregar,

2010).

E-Commerce adalah kegiatan perdagangan yang dilakukan melalui perantara

halaman web di internet. Kelebihan dari e-Commerce dibandingkan dengan perdagangan

biasa terletak pada kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan. E-Commerce merupakan

hasil penerapan (aplikasi) teknologi informasi, yang memungkinkan terjadinya transaksi

antara produsen dan konsumen melalui internet. Transaksi informasi melalui media

elektronik adalah transaksi yang dilakukan melalui jaringan internet untuk memberikan

layanan bisnis, jual beli barang, jasa dan informasi antara sejumlah pihak (Rosayustitia.

2009).

Dengan semakin matangnya teknologi internet dan web, teknologi ini akan mampu

meningkatkan kemampuan perusahaan dalam hal komunikasi bisnis dan berbagi informasi,

selain itu berbagi sumber daya lain yang bernilai. Penerapan teknologi e-Commerce

merupakan salah satu faktor yang penting untuk menunjang keberhasilan suatu produk dari

sebuah perusahaan. Untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan cepat maka dengan

melihat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tersebut dapat memanfaatkan

suatu layanan secara on-line yang berupa e-Commerce. Banyak cara yang dilakukan oleh

perusahaan dalam penggunaan teknologi informasi. Banyak perusahaan memanfaatkan

teknologi informasi sebagai keunggulan kompeititif yang membedakan dengan perusahaan

lainnya dalam satu pasar (Tymutz, 2009).

Penggunaan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap

dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi

tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam

Page 4: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

3

perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan

persaingan bisnis dan penjualan produk produk adalah dengan menggunakan electronic

commerce (e-commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa. Tetapi

hingga saat ini penggunaan e-Commerce di Indonesia masih sangat terbatas. Berdasarkan

survei awal masih relatif sedikit perusahaan yang menggunakan e-Commerce sebagai

sarana untuk kepentingan bisnis. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan dikaji tentang motif

serta manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yang telah menerapkan penggunaan e-

Commerce dalam kepentingan bisnis (Luciana, 2007).

Kompetisi bisnis telah tercipta di semua sektor termasuk sektor peternakan.

Penggunaan e-Commerce untuk meningkatkan daya saing perusahaan sudah banyak

ditemukan di sektor perdagangan, jasa dan keuangan. Untuk sektor peternakan penerapan

e-Commerce perkembangannya belum sepesat pada ketiga bidang tersebut. Hal ini

dimungkinkan karena sektor peternakan objek bisnisnya berupa fisik sehingga relative lebih

sulit dalam penggunaan e-Commerce. Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah

menerapkan e-Commerce adalah PT. Cheil Jedang Superfeed (CJS). Perusahaan ini

merupakan salah satu perusahaan pakan ternak (feedmill) ketiga terbesar produksinya di

Indonesia. Perusahaan yang diawal berdirinya ini satu core bisnis dengan Samsung (lepas

tahun 1993) secara intensif melakukan riset dan pengembangan teknologi informasi.

Meskipun saat ini pemanfaatan e-Commerce di CJS belum maksimal karena baru pada

tahap pengembangan, namun jika dilihat dari kompetitornya aplikasi e-Commerce di CJS

masih lebih maju. Dengan penggunaan e-Commerce ini diharapkan akan meningkatkan

kemampuan CJS dalam hal komunikasi bisnis dan berbagi informasi.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penyusunan paper ini adalah untuk mengetahui sejauh mana

pemanfaatan e-Commerce dalam kepentingan bisnis di bidang agribisnis peternakan

khususnya di CJS. Selain itu untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi CJS dalam

menerapkan e-Commerce sehingga diharapkan dapat ditemukan alternatif solusi.

Page 5: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teoritis

Electronic Commerce (e-Commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau

pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. e-Commerce merupakan

bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar

perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah,

lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-Commerce juga memerlukan

teknologi basis data atau pangkalan data (database), e-surat atau surat elektronik (e-mail),

dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan

alat pembayaran untuk e-Commerce ini (Siregar, 2010)

Menurut Rahmati (2009) E-Commerce singkatan dari Electronic Commerce yang

artinya system pemasaran secara atau dengan media electronic. E Commerce ini mencakup

distribusi, penjualan, pembelian, marketing dan service dari sebuah produk yang dilakukan

dalam sebuah system elektronika seperti Internet atau bentuk jaringan computer yang lain.

E-Commerce bukan sebuah jasa atau sebuah barang, tetapi merupakan perpaduan antara

jasa dan barang. E-Commerce dan kegiatan yang terkait melalui internet dapat menjadi

penggerak untuk memperbaiki ekonomi domestik melalui liberalisasi jasa domestik dan

mempercepat integrasi dengan kegiatan produksi globa. Karena e-Commerce akan

mengintegrasikan perdagangan domestik dengan perdagangan dunia, berbagai bentuk

pembicaraan atau negosiasi tidak hanya akan terbatas dalam aspek perdagangan dunia,

tetapi bagaimana kebijakan domestik tentang pengawasan di sebuah negara, khususnya

dalam bidang telekomunikasi, jasa keuangan, dan pengiriman serta distribusi.

Electronic Commerce di definisikan sebagai proses pembelian dan penjualan

produk,jasa, dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan

computer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet. Electronic Commerce

(Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan

dengan menggunakan electronic transmission (Hildamizanthi. 2011). Dalam

mengimplementasikan e-Commerce tersedia suatu integrasi rantai nilai dari infrastrukturnya,

yang terdiri dari tiga lapis. Pertama, insfrastruktur sistem distribusi (flow of good); kedua,

insfrastruktur pembayaran (flow of money); dan ketiga, infrastruktur sistem informasi (flow of

information). Agar dapat terintegrasinya sistem rantai suplai dari supplier, ke pabrik, ke

gudang, distribusi, jasa transportasi, hingga ke pelanggan maka diperlukan integrasi

Page 6: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

5

enterprise system untuk menciptakan supply chain visibility. Ada tiga faktor yang patur

dicermati oleh kita jika ingin membangun toko e-Commerce yaitu: variability, visibility, dan

velocity (Sukamjati, 2009)

E-Commerce merupakan konsep baru yang biasanya digambarkan sebagai proses

jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet (Shim, Quershi, Siegel, Siegel,

2000 dalam buku M. Suyanto, 11, 2003) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa

dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000

dalam buku M. Suyanto,11,2003).

Sedangkan menurut Kalakota dan Whinston (1997) dalam buku M. Suyanto (2003)

mendefinisikan e-Commerce dari beberapa perspektif berikut:

1. Perspektif Komunikasi: e-Commerce merupakan pengiriman indormasi,

produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau

sarana eletronik lainnya.

2. Perspektif Proses Bisnis: e-Commerce merupakan aplikasi teknologi menuju

otomisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.

3. Perspektif Layanan: e-Commerce merupakan salah satu alat yang memenuhi

keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost

ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.

4. Perspektif Online: e-Commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan

informasi di internet dan jasa online lainnya.

Penggolongan e-Commerce yang lazim dilakukan orang ialah berdasarkan sifat

transaksinya. Menurut M. Suyanto (2003) tipe-tipe berikut segera bisa dibedakan:

1. Business to business (B2B)

Karakteristik dari B2B adalah pertama, trading partners-nya telah diketahui dan

umumnya memiliki hubungan yang cukup lama serta informasi hanya dipertukarkan

dengan partner tersebut. Karakteristik ini memungkinkan terjadinya hubungan yang

harmonis dan saling percaya. Kedua, pertukaran data berlangsung berulang-ulang

dan secara berkala. Dalam Business to Business pada umumnya transaksi

dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal dengan format data

yang telah disepakati bersama (Mitta, 2011).

2. Business to Consumer (B2C)

B2C mempunyai karaketristik, pertama terbuka untuk umum, dimana informasi

disebarkan ke umum. Kedua, servis yang diberikan bersifat umum dimana

Page 7: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

6

mekanismenya dapat digunakan oleh khalayak ramai. Ketiga, pelayanan yang

diberikan berdasarkan permohonan (on demand) maka produsen mempersiapkan

responnya sesuai dengan permohonan tersebut. Keempat, pendekatan client atau

server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan

sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan

di sisi server. Sistem E-Commerce melibatkan arsitektur perangkat lunak dan

perangkat keras yang akan terus berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi,

sehingga strategi pengembangan dan penerapannya-pun akan berjalan seiring

dengan siklus hidup perusahaan (Yurindra, 2011).

Meskipun demikian, istilah e-Commerce sebenarnya dapat di definisikan berdasar 5

perspektif sehingga pada hakikatnya dalam lingkup yang luas e-Commerce bisa dikatakan

ekuivalen atau sama dengan e-business :

Tabel 1. Perspektif Mengenai E-Commerce

PERSPEKTIF DEFINISI E- COMMERCE FOKUS

On-line Purchasing

Pespective

Sistem yang memungkinkan pembelian dan penjualan

produk dan informasi melalui internet dan jasa online

lainnya.

Transaksi online

Digital

Communication

Perspective

Sistem yang memungkinkan pengiriman informasi digital

produk, jasa dan pembayaran online

Komunikasi secara

elektronis

Service Perspective Sistem yang memungkinka upaya menekan biaya,

menyempurnakan kualitas produk dan informasi instan

terkini, dan meningkatkan kecepatan penyampaian jasa

Efisiensi dan layanan

pelanggan

Business Process

Perspective

Sistem yang memungkinkan otomatisasi transaksi bisnis

dan aliran kerja

Otomatisasi proses

bisnis

Market-of-one

Perspective

Sistem yang memungkinkan proses „Customization‟

produk dan jasa untuk diadapatasikan pada kebutuhan

dan keinginan setiap pelanggan secara efisien

Process

customization

2.2 Tujuan Aplikasi E-Commerce

Adapun tujuan dari aplikasi e-Commerce adalah sebagai berikut:

1. Customer/pelanggan yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya

membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser.

Page 8: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

7

2. Menjadikan portal e-Commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, akan tetapi

menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas,

membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat

informasi (release, product review, konsultasi)

3. Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan

konvensional dan virtual: responsif (respon yang cepat dan ramah), dinamis,

Informatif dan komunikatif

4. Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis

5. Model pembayaran: kartu kredit atau transfer.

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-Commerce bisa bertahan tidak hanya

mengandalkan kekuatan produk saja, akan tetapi dengan adanya tim manajemen yang

handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang

baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor

yang termasuk :

1. Menyediakan harga kompetitif

2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.

3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.

4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.

5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.

6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan,

7. Mempermudah kegiatan perdagangan

Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-Commerce adalah:

1. E-mail dan Messaging

2. Content Management Systems

3. Dokumen, spreadsheet, database

4. Akunting dan sistem keuangan

5. Informasi pengiriman dan pemesanan

6. Pelaporan informasi dari klien dan enterprise

7. Sistem pembayaran domestik dan internasional

8. Newsgroup

9. On-line Shopping

10. Conferencing

11. Online Banking

Page 9: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

8

2.3 Manfaat dan Tantangan Penggunaan e-Commerce.

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-Commerce bisa bertahan tidak hanya

mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal,

pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik,

jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang

termasuk:

1. Menyediakan harga kompetitif

2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.

3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.

4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.

5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.

6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-

lain.

7. Mempermudah kegiatan perdagangan.

Manfaat yang dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan pelanggan

memperlihatkan bahwa e-Commerce dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Mendapatkan pelanggan baru. Studi yang menyebutkan bahwa manfaat

penggunaan e-Commerce dalam bisnis adalah mendapatkan pelanggan baru

dikemukakan oleh Hamill da Gregory, 1997 dan Swatman, 1999 serta Hoffman dan

Novak, 2000. Digunakannya e-Commerce memungkinkan perusahaan tersebut

mendapatkan pelanggan baru baik itu yang berasal dari pasar domestik maupun

pasar luar negeri.

2. Menarik konsumen untuk tetap bertahan. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey,

1997 di industri perbakan menemukan bahwa dengan adanya layanan ebanking

membuat nasabah tidak berpindah ke bank lain. Selain itu bank juga akan

mendapatkan pelanggan baru yang berasal dari bank-bank yang bertahan dengan

teknologi lama.

3. Meningkatkan mutu layanan. Dengan adanya e-Commerce memungkinkan

perusahaan dapat meningkatkan layanan dengan melakukan interkasi yang lebih

personal sehingga dapat memberikan informasinya sesuai dengan apa yang

diinginkan oleh konsumen. Studi yang menyebutkan bahwa penggunaan ecommerce

dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu layanan ini dikemukakan oleh Gosh,

1998.

Page 10: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

9

4. Melayani konsumen tanpa batas waktu. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey,

1997 menemukan bahwa adanya pelanggan dapat melakukan transaksi dan

memanfaatkan layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup

ataupun buka dari suatu perusahaan tersebut.

E-commerce memberikan pilihan kepada produsen tentang jenis usaha dan skala

usaha yang akan dikembangkan. Dengan mengimplementasikan e-commerce, produsen

dapat memilih untuk mengembangkan target pasar kepada pasar global atau hanya fokus

terhadap segmen pasar tertentu. Bagi usaha kecil dan menengah, dengan menggunakan e-

commerce dapat menawarkan sesuatu yang berkualitas dan terjangkau serta memiliki

kepercayaan diri menghadapi pesaing. Biaya tidak kemudian menjadi kendala utama, tetapi

yang terpenting bagaimana usaha kecil dan menengah dapat menunjukkan produk atau jasa

yang ditawarkan melalui websitenya dan dapat dilakukan melalui penjualan secara on line

(Rizal, 2011).

Dengan menggunakan e-commerce, produsen dapat merubah daftar harga atau

melakukan kustomisasi produk atau jasa yang ditawarkan dan terinformasikan secara cepat

melalui website. Sesuatu yang biasanya memerlukan waktu yang lama untuk dilaksanakan

atau diintegrasikan, dengan e-commerce menjadi lebih cepat. Melakukan model usaha yang

inovatif atau melakukan re-engineering, melaksanakan spesialisasi dengan derajat yang

tinggi atau meningkatkan produktivitas dan perhatian terhadap pelanggan, bukan sesuatu

yang tidak mungkin dengan e-commerce. E-commerce juga bermanfaat dalam membangun

database pelanggan yang komprehensif. Produsen dapat mempunyai informasi tentang pola

pemesanan yang dilakukan pelanggan dan mengelolanya sebagai informasi yang berharga.

Database tersebut akan membantu produsen saat melakukan pemasaran dan strategi

promosi agar dapat tepat sasaran.

Dalam konteks hubungan dengan mitra bisnis, e-commerce membantu dalam

mengurangi inefisiensi yang mungkin terjadi dalam rantai penawaran, mengurangi

kebutuhan untuk membuat inventory dan menghindari keterlambatan pengiriman. Sehingga

produsen mempunyai kepercayaan diri tentang usaha yang dijalankan dalam melakukan

kerjasama dengan pemasok dan perusahaan jasa. E-commerce secara inherent akan

menyederhanakan dan mengotomatisasi proses bisnis yang mendukung, menggabungkan

dengan kecepatan dan efisiensi dalam kegiatan usaha.

Dalam hubungannya dengan pelanggan, e-commerce membantu dalam menfasilitasi

kegiatan pembelian yang nyaman. E-commerce dapat menghemat waktu pelanggan

dibandingkan jika pelanggan tersebut melakukan pembelian secara off-line. Seringkali

pelanggan membayar lebih murah untuk harga produk tertentu dibandingkan jika pelanggan

Page 11: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

10

membelinya secara off-line. Meskipun memiliki beberapa keuntungan, penggunaan e-

commerce juga menghadapi kendala. Melakukan kegiatan transaksi secara online berarti

pelanggan akan terpaksa menyediakan sejumlah informasi pribadi yang dipersyaratkan oleh

penjual. Persyaratan ini tentunya dapat mengganggu kerahasiaan dan menimbulkan issu

tentang keamanan dari informasi yang disediakan. Protokol untuk proses tertentu yang

belum standard, bandwith telekomunikasi yang terbatas dan keterbatasan software yang

digunakan, merupakan beberapa issu teknis yang mengakibatkan e-commerce masih

kurang terintegrasi dengan sistem IT yang kontemporer.

Disamping kendala teknis, issu non teknis juga menjadi kendala dalam penggunaan e-

commerce. Masih banyak pembeli yang tidak percaya dan susah merubah kebiasaannya

untuk bertransaksi tanpa bertemu langsung dengan penjualnya dan menggunakan kertas

yang terbatas (paperless). Menurut Marhum Djauhari (2009), berdasarkan kenyataan bahwa

hukum sering berdasar pada obyek fisik maka hal ini akan menimbulkan masalah yang

serius terhadap bisnis karena ketidak pastian hukum dari proses tersebut. Status hukum dari

transaksi yang dibentuk secara otomatis, belumlah jelas. Apakah mungkin untuk sebuah

perjanjian atau yang lebih umum, prosedur hukum dibuat oleh sebuah komputer.

2.3. Penggunaan E-Commerce di Indonesia dan Dunia

Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan

berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi

online.1 Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini

telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam,

mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu,

berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis

internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan

shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia - yang

beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP)

pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan

jual beli di internet. Commerce Net Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-

lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom

dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota

Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber

Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.

1 www.matabumi.com

Page 12: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

11

Dari data internet pada www.worldstats.com, dalam sepuluh tahun terakhir jumlah

pengguna internet di dunia meningkat drastis, dari 0,4% pengguna di seluruh dunia, kini naik

hampir 60 kali lipat di tahun 2008.2 Pengguna internet tahun 2008 1.565.000.000 atau

sebesar 23,3 % dari jumlah penduduk di dunia. Dari 1,5 miliar pengguna internet saat ini,

41% berada di Asia, kemudian disusul Eropa 25% disusul Amerika Utara 16% dan Afrika

dengan tingkat pengguna internet terkecil di dunia hanya 5.6%. Besarnya pengguna internet

di Asia sangat wajar mengingat jumlah penduduk di Asia lebih dari 55% penduduk dunia

atau sebesar 3,7 miliar jiwa dari total penduduk dunia 6,7 miliar jiwa. Sedangkan presentase

penetrasi terbesar pengguna internet terhadap total penduduk dunia masih dipegang oleh

negara-negara di kawasan Amerika Utara yang mencapai 73,1% sedangkan penetrasi

pengguna internet di Asia baru mencapai 17,2%. Prosentase pengguna internet di dunia

berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, dan tingkat pendapatan dapat dilihat pada

diagram lingkaran di bawah ini:

Dengan trend pertumbuhan internet dalam beberapa tahun terakhir ini, Indonesia

menjadi pangsa pasar pengguna internet yang sangat potensial. Diperkirakan untuk tahun

2008, 2009, 2010, trend pertumbuhan pengguna internet Indonesia akan meningkat rata-

rata 20% dari awal tahun 2008 sekitar 25 juta pengguna, di akhir 2008 diperkirakan telah

mencapai 30 juta pengguna atau baru 13% penduduk Indonesia yang menikmati fasilitas

internet. Jauh dari penetrasi pengguna internet dunia yang mencapai 17,2% di Asia.

Krisis ekonomi yang melanda dunia dan berdampak pada perekonomian di Indonesia,

tidak akan menghalangi pengaruh dari globalisasi teknologi dunia. Sebab dengan

penerapan IT maka semakin besar peluang masyarakat untuk mengakses komputer dan

jaringan internet beserta kandungan informasi di dalamnya. Walaupun belum mampu

melayani seluruh rakyat Indonesia, tetapi prosentase masyarakat yang akan terlayani akan

jauh lebih besar dari keadaan sekarang ini sebab dari data yang ada dari Internet Indo Data

Centra Indonesia (IDC) pada tahun 2008 pengguna internet di Indonesia sekitar 25 juta atau

sekitar 10,5% dari total penduduk.

Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), hingga akhir

maret 2008, telah terpasang koneksi sekitar 241.000 broadband internet di seluruh

2 Diahnawangsari blog, 2009

Page 13: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

12

indonesia. Google yang merupakan salah satu pemain berpengaruh besar di dunia, melihat

perkembangan internet market yang cukup besar dan melihat penggunaan internet untuk

UKM di Indonesia sebagai target market yang dapat dikembangkan dan optimis dapat

memperoleh calon pengiklan yang memasang iklan melalui google adwords, yang mana

didukung dengan biaya yang cukup ringan yang dikeluarkan para pemasang iklan yaitu Rp

90.- per klik di google awords. Didukung dengan hasil pengamatan PT Synovate Indonesia

yang mengatakan bahwa sebagian besar pengguna internet di Indonesia menggunakan

internet untuk mencari informasi yang berkenaan dengan barang yang ingin mereka beli

sehingga hal tersebut menandakan potensi besar bagi online bisnis di Indonesia.

Semakin banyaknya pengguna internet, diharapkan dapat mengubah perilaku

masyarakat dalam melakukan pembelian barang atau jasa, yaitu pembelian secara

konvensional melalui e-commerce. Sebagaimana hasil penelitian Liao and Cheung (2001)

bahwa pengguna internet di Singapura, semakin banyak mempergunkan internet maka ia

semakin senang melakukan pembelian melalui e-commerce (toko maya). Fenomena ini

diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi pengusaha, khususnya di Indonesia, untuk mulai

mengembangkan inovasi bisnis melalui e-commerce. Di Amerika, nilai transaksi

perdagangan retail yang dilakukan secara online terus meningkat. Berdasarkan data statistik

yang dipublikasikan oleh US Cencus Bureau, nilai transaksi retail secara online pada 3

bulan pertama tahun 2008 mencapai 33 milyar USD. Jumlah ini adalah sekitar 3.3 persen

dari total nilai perdagangan retail pada rentang waktu tersebut. Bila dilihat dari presentase ,

nilai transaksi retail online mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan akhir tahun

2000 yang hanya mencapai 1% dari total nilai perdagangan retail.

Menurut TID UN-ESCAP, dalam tahun 2007 di Asia Timur dan Pacific, jumlah pengguna

internet meningkat 4 kali dibandingkan kondisi tahun 2000. Jepang merupakan pusat e-

commerce terpenting di wilayah Asia dan Pacific, dengan rata-rata pertumbuhan omzet e-

commerce sekitar 143% dalam 5 tahun terakhir, diikuti oleh Australia dan Korea Selatan. Di

Indonesia, diperkirakan nilai transaksi retail yang dilakukan melalui internet masih sangat

kecil jumlah dan presentasenya jika dibandingkan dengan nilai transaksi retail secara

keseluruhan. Data pada tahun 2000 menyebutkan bahwa jumlah e-shop istilah bagi toko di

dunia maya di Indonesia sudah mencapai lebih dari dua puluh buah, berarti dari data

tersebut kemungkinan tiap tahunnya akan meningkat. Produk yang dijual dalam e-

commerce bermacam-macam, seperti, buku, komputer, handphone, handicraft, dan t-shirt.

Pada tahun 2000 tercatat nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai 100 juta USD.

sedangkan nilai transaksi di seluruh dunia mencapai 390milyar USD. hal ini berati

menunjukkan bahwa nilai transaski e-commerce di Indonesi masih sekitar 0,026% dari

seluruh total nilai transaksi e-commerce dunia (Boerhanoeddin,2003).

Page 14: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

13

E-commerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal

ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik yang

jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sayangnya, daya beli

masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di

daerah-daerah lainnya membuat e-commerce tidak begitu populer. Hal ini tak lepas dari

jumlah pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta

penduduk. Selain itu, e-commerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-

perusahaan di Indonesia.

Page 15: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

14

2.4. Penggunaan E-Commerce dan Permasalahan Hukum

Menurut TID UN ESCAP (2007), terdapat sekitar 10 permasalahan utama dalam

penggunaan e-commerce, yaitu:

Kontrak elektronik

Tandatangan elektronik/tandatangan digital

Pembayaran elektronik dan jaminan keamanan

Penyelesaian sengketa

Batas negara dan hukum yang digunakan

Perlindungan konsumen

Kejahatan internet

Hak kekayaan intelektual

Pajak

Harmonisasi sistem hukum

Menurut Vera, Ellen dan Melissa (2008), beberapa permasalahan hukum dalam

aktivitas e-commerce :

Otentikasi subyek hukum yang membuat transaksi melalui internet;

Saat perjanjian berlaku dan memiliki kekuatan megikat secara hukum;

Obyek transasksi yang diperjual belikan;

Mekanisme peralihan hak;

Hubungan hukum dan pertanggung jawaban para pihak yang terlibat dalam

transaksi baik penjual, pembeli, maupun para pendukung seperti perbankan,

internet service provider (ISP), dan lain sebagainya;

Legalitas dokumen catatan elektronik serta tanda tangan digital sebagai alat bukti;

Mekanisme penyelesaian sengketa;

Pilihan hukum dan forum peradilan yang berwenang dalam penyelesaian

sengketa

Hukum perjanjian Indonesia menganut azas kebebasan berkontrak berdasarkan pasal

1338 KUH Perdata. Azas ini memberikan kebebasan kepada para pihak yang sepakat untuk

membentuk suatu perjanjian untuk menentukan sendiri bentuk serta isi suatu suatu

Page 16: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

15

perjanjian. Dengan demikian para pihak yang membuat perjanjian dapat mengatur sendiri

hubungan hukum diantara mereka. Sebagaimana dalam perdagangan konvensional, e-

commerce menimbulkan perikatan antara para pihak untuk memberikan suatu prestasi.

Implikasi dari perikatan itu adalah timbulnya hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh

para pihak yang terlibat.

Jual beli merupakan salah satu jenis perjanjian yan diatur dalam KUH Perdata

sedangkan e-commerce pada dasarnya merupakn model transaksi jual beli modern yang

mengimplikasikan inovasi teknologi seperti internet sebagai media transaksi. Dengan

demikian selama tidak diperjanjikan lain, maka ketentuan umum tentang perikatan dan

perjanjian jual beli yang diatur dalam buku II KUH Perdata berlaku sebagai dasar hukum

aktifitas e-commerce di Indonesia. Jika dalam pelaksanaan transaksi e-commerce tersebut

menimbulkan sengketa, maka para pihak dapat mencari penyelesaiannya dalam ketentuan

tersebut.

Menurut Marhum Djauhari (2009), permasalahannya tidaklah sesederhana itu. e-

commerce merupakan model perjanjian jual beli dengan karakteristik dan aksentuasi yang

berbeda dengan model transaksi jual beli konvensional, apalagi dengan daya jangkau yang

tidak hanya lokal tapi juga bersifat global. Adaptasi secara langsung ketentuan jual beli

konvensional akan kurang tepat dan tidak sesuai dengan konteks e-commerce. Sebagai

fenomena yang relatif baru, bertransaksi bisnis melalui internet memang menawarkan

kemudahan, namun memanfaatkan internet sebagai fondasi aktivitas bisnis memerlukan

tindakan terencana agar berbagai implikasi yang menyertainya dapat dikenali dan diatasi.

Di Indonesia, perlindungan hak-hak konsumen dan e-commerce masih rentan. Undang-

undang Perlindungan Konsumen (UUPK) yang berlaku sejak tahun 2000 memang telah

mengatur hak dan kewajiban bagi produsen dan konsumen, namun kurang tepat untuk

diterapkan dalam e-commerce. Karateristik yang berbeda dalam system perdagangan

melalui internet tidak cukup tercover dalam UUPK tersebut. Untuk itu perlu dibuat

peratauran hukum mengenai transaksi e-commerce yang lebih dapat menjamin para pihak

yang menggunakan e-commerce.

Dalam bidang hukum saat ini Indonesia telah memiliki perangkat hukum setelah lama

menunggu, DPR-RI akhirnya mengesyahkan RUU-ITE pada tanggal 25 Maret 2008, menjadi

Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Undang-Undang Informasi dan Transaksi

Elektronik (UU-ITE), yang didalamnya antara lain mengatur upaya melindungi masyarakat

dari situs-situs a-susila, transaksi elektronik. Dengan demikian seluruh transaksi elektronik di

Indonesia telah memiliki dasar hukum yang jelas. Dengan menggunakan Undang-Undang

ITE, aparat hukum dapat menjerat setiap orang, baik WNI maupun WNA, baik yang berada

Page 17: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

16

di dalam negeri maupun luar negeri yang melakukan tindak kejahatan karena orientasi

penegakan hukum UU-ITE bukan sekedar Locus delicti dan tempus delicti, akan tetapi lebih

berorientasi pada akibat hukum dari perbuatan.

Dengan menganut azas yurisdiksi ekstra teritorial dan mengakui alat bukti elektronik

sebagai alat bukti sah di pengadilan serta tanda tangan digital mempunyai kekuatan yang

sama dengan tanda tangan basah, maka UU-ITE merupakan rezim hukum baru dalam

khasanah peraturan perundang-undangan yang dapat menjangkau siapapun, kapanpun dan

dimanapun, seiring dengan pengesahan UU-ITE ini, maka masyarakat Indonesia telah

menjadi bagian komunitas pergaulan dunia tanpa mengenal adanya batas-batas territorial

Negara.

Page 18: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

17

III. PEMBAHASAN

3.1 Identifikasi Objek E-Commerce Usaha CJS

CJS merupakan industri pakan ternak yang memproduksi pakan ternak Broiler (ayam

pedaging), Layer (ayam petelur), Konsentrat (ayam petelur) dan Breeder (ayam pembibitan)

untuk melayani permintaan pelanggan yang berada di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur,

Jabodetabek, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Padang dan Kalimantan. Modernisasi

peralatan produksi dan perluasan produksi yang dilakukan secara berkelanjutan sejak tahun

1997, juga didampingi oleh intensifikasi riset dan pengembangan teknologi serta penerapan

pengendalian mutu dan keamanan pakan ternak. Dengan perkembangan yang

berkelanjutan tersebut, maka CJS menetapkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan

tujuan perusahaan. CJS merupakan PMA yang berasal dari Korea Selatan, dan berkantor

pusat di Inchoen. Awal mula berdirinya CJ berafiliasi dengan Samsung (Cheil Jedang

Industrial Co., Ltd) pada tahun 1953. Sedangkan untuk saat ini CJ Feed Indonesia

merupakan bagian dari bisnis CJ Feed Internasional dengan CEO Mr. BH Lee.

Adapun jenis produk yang dihasilkan oleh CJS terbagi menjadi empat jenis yaitu

pakan ayam layer, pakan ayam broiler, pakan ayam breeder (PS/GPS) dan pakan

konsentrat petelur. Komposisi produk yang dihasilkan CJS seperti pada Tabel berikut.

Tabel 2. Komposisi Produk CJS

Tipe Produk

Rate (%)

Jumlah Produk

Nama Produk

Layer 20 6 LS-1, LG-2, LP-3, GL-3, GL-1 K, MP-3

Broiler 60 8 BRO-1, BRO-2, MR PS, MR-1, MR-2, GM PS, GM-1, GM-2

Breeder 10 13

BBS, BBG, BPL, BP-3, BBM, L-BS,

L-BG, L-BPL, L-BP3, G-BBS, G-BBG,

G-BBL, G-BP,

Concentrate 10 7 SS-29, SS-30, SS-33, SS-35, SS-36, SS-43, SS-45

TOTAL 100 34

Sumber: Data Primer, 2011.

3.2 Identifikasi Kompetitor Potensial

Hingga kini industri pakan ternak nasional masih didominasi perusahaan modal asing

seperti Charoen Pokphand, Japfa Comfeed, CJ Feed, Sierad Produce, Gold Coin dan

Sentra Profeed. Produsen besar tersebut umumnya terintegrasi dengan industri peternakan

dan pengolahan produk ternak. Kapasitasnya tercatat sebesar 10,0 juta ton per tahun pada

2003, kemudian meningkat hingga menjadi 11,0 juta ton pada 2007. Tingginya tingkat

produksi menunjukkan bahwa industri pakan ternak masih memiliki peluang, sehingga

Page 19: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

18

sejumlah pemain berminat melakukan ekspansi. Malindo Feed Mill akan membangun pabrik

baru di Tangerang berkapasitas 300.000 ton per tahun, serta Charoen Pokphand akan

meningkatkan kapasitas. Meningkatnya konsumsi daging oleh masyarakat, memicu

meningkatnya produksi peternakan yang pada akhirnya permintaan terhadap pakan ternak

juga meningkat (Indonesia Commercial Newsletter, 2008).

Pada Tahun 2009, produsen pakan ternak berskala besar di Indonesia terdapat di

delapan provinsi: Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, DKI

Jakarta, Lampung, dan Sulawesi Selatan. Di Jawa Timur misalnya jumlah pabriknya

mencapai 15 buah dengan produksi 2,71 juta ton, share 35,2% serta kapasitasnya

mencapai 3,64 juta ton. Banten terdapat 10 buah pabrik pakan ternak dengan produksi 2

juta ton, share 25,9%, dan kapasitas produksinya mencapai 2,71 juta ton. Jawa Barat

berada di urutan ketiga terbesar berdasarkan jumlah produksinya walaupun jumlah industry

pakan ternaknya lebih sedikit dibanding Sumatera Utara yang memiliki 8 pabrik pakan

ternak.

Tabel 3. Nama Perusahaan Pakan ternak di Banten:

No. Nama Perusahaan Kapasitas (Ton/Tahun)

1 Charoen Pokphand (Balaraja) 780,000

2 Cheil Jedang Superfeed (Serang) 520,000

3 Japfa Comfeed (Tanggerang) 337,000

4 Sierad Produce (Balaraja) 300,000

5 Wonokoyo Jaya Kusuma (Serang) 249,600

6 Bintang Terang Gemilang (Serang) 200,000

7 Cargill Indonesia (Serang) 200,000

8 Kerta Mulyo Sari Pakan (Serang) 96,000

9 Cibadak Indah Sari Farm (Serang) 100,000

10 Satwa Boga Sampurna (Tanggerang) 59,000

11 New Hope Indonesia 100,000

12 Ayam Manggis 50,000

Total 2,991,600

Grand Total 8,222,408

Sumber: Kementerian Pertanian, 2010

Tabel 3 di atas memberikan informasi tentang kompetitor CJS beserta kapasitas

produksinya. Charoen Pokphand, Sierad Produce, Japfa Comfeed, dan lainnya sudah

menyediakan layanan e-Commerce, tetapi para kompetitor CJS tersebut umumnya belum

memanfaatkan fasilitas e-Commerce secara maksimal seperti layaknya di bidang jasa dan

perbankan. Hal ini terutama dikarenakan belum adanya kesiapan para pelanggan dan

pelangan masih merasa nyaman dengan sisitem transaksi konvensional.

Page 20: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

19

3.3 Identifikasi Strategi Kompetisi

Dalam merumuskan strategi yang akan diterapkan CJS untuk dapat lebih kompetitif

dari para pesaing yang ada di bidang agribisnis peternakan ini adalah dengan

menterjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam sasaran-sasaran strategik. Visi CJS:

Menjadi perusahaan pakan ternak dan integrasinya terbaik di Indonesia. Sedangkan Misi

CJS:

Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.

Mengejar efisiensi dan produktivitas yang tinggi

Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan

Mengembangkan dan membentuk SDM yang berkualitas

Membangun perusahaan dengan budaya hidup terbaik

Menjadi feed business academy di CJ Feed Internasional

Ada beberapa langkah yang dilalui CJS dalam merumuskan strategi:

1) Pengembangan Visi dan Misi

a. Pengembangan Visi: Menjadi perusahaan peternakan terbaik di Indonesia melalui

karyawan, teknologi dan model bisnis yang sesuai.

b. Pengembangan Misi: Melayani pelanggan dengan konsep “Only One Value” dan

berkontribusi solusi yang bernilai dalam pengembangan industri peternakan dan

perikanan di Indonesia dengan pemberdayaan sumber daya manusia setempat

melalui keahlian di bidangnya.

2) Identifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi

a. Peluang:

Pasar masih terbuka untuk supply penduduk Indonesia yang populasinya

sangat besar (234 million)

Peningkatan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia

Kapasitas produksi kompetitor masih rendah

Trend bisnis makanan yang berbasis daging ayam meningkat.

b. Ancaman:

Ancaman serangan Virus yang berbahaya (Avian Influenza, dll)

Kegagalan panen bahan baku lokal, seperti jagung.

Masuknya CLQ import ke pasar lokal

Bisnis peternakan masih merupakan usaha resiko tinggi

3) Menetapkan sasaran jangka panjang. Pencapaian Sasaran (Goal) Jangka Panjang

”Menjadi Strong No. 1 Brand in Indonesia, yang berpijak terhadap Best Performance

and Quality”. Yaitu dilakukan dengan:

Page 21: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

20

a. Pencapaian Sales Volume 400,000 Ton/tahun

b. OP (Operating Profit) mencapai IDR 150 M/year

c. Abnormal A/R dibawah 50 M

Berdasarkan visi dan misi CJS, maka dapat disimpulkan bahwa CJS menerapkan

kombinasi dari Cost Leadership Strategy dan Innovation Strategies, dengan penjelasan

sebagai berikut:

Cost Leadership Strategy

Characteristics Implementasi oleh CJS

Become a low cost producer of products

and services

Memperkuat supply chain bahan baku dengan

membangun corn drier di sentra produksi jagung

Reduce cost raw material dengan inovasi pembelian

bahan baku pakan

Find ways to help suppliers or customers

reduce their costs

SMS System: dengan mengirimkan pesan text

otomatis kepada customer. Sebagai informasi

konfirmasi kepada buyer bahwa CJS telah menerima

pembayaran dan informasi tentang pengiriman

produk, yang meliputi: Jenis barang, Nomer Mobil,

Nomer Surat Jalan dan waktu kirim

Penyediaan formulir keluhan bagi customer

menyampaikan masalah atau masukan

Increase the costs of competitors NA

Innovation Strategy

Characteristics Implementasi oleh CJS

Develop new products & services Kapasitas pabrik terpasang cukup besar

Melakukan R&D bekerjasama dengan Perguruan

Tinggi dan Litbang Kementerian Pertanian serta Ditjen

Peternakan

Enter new markets or marketing

segments

Sebagai perusahaan regional, CJ dari waktu ke waktu

memperluas wilayah pemasaran di Indonesia

Memperluas jangkauan negara di Asia sebagai

wilayah pemasaran (Philippine)

Establish new business alliances NA

Find new ways of producing

products/services

Mengembangkan bisnis integrasi ke hilir, dengan

mendirikan slaughter house dan chicken processing

Sumber Daya Manusia yang dimiliki mempunyai

pengalaman dan capabilitas tinggi

Page 22: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

21

Technology yang digunakan selalu berkembang dan

merupakan teknologi terkini

Find new ways of distributing

products/services

Pengembangan web global CJ worldwide

Pemesanan produk tidak on line tapi lewat fax atau

pemberitahuan melalui petugas technical servie PT.

CJS yang biasanya berkeliling ke pelanggan

Support yang besar dari CJ group, finansial & raw

material sourcing

3.4 Penerapan e-Commerce dan Web Bisnis Model untuk e-Commerce

3.4.1 E-Commerce

Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-Commerce yang ada di CJS

adalah sebagai berikut:

1. E-mail dan Messaging

a. E-mail: Dalam hal ini email seluruh karyawan CJS menggunakan domain @cj.co.id

dan @cj.net. Contoh aplikasi e-mail system:

Gambar 1. Contoh Aplikasi E-mail System

Adapun fungsi dari e-mail ini bagi CJS antara lain:

- Sebagai corporate e-mail antara karyawan CJS dan relasi atau stake holder.

- Sebagai sarana komunikasi dan tukar informasi inter dan antar departmen.

- Sebagai penghantar data yang bersifat confidential.

b. SMS System: Merupakan sistem informasi yang dikembangkan dengan basis oracle,

melalui CJFM System, dengan mengirimkan pesan text otomatis kepada customer.

Page 23: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

22

Gambar 2. Contoh Aplikasi SMS System

Adapun fungsi dari SMS system ini bagi CJS antara lain:

- Sebagai informasi konfirmasi kepada buyer bahwa CJS telah menerima

pembayaran.

- Sebagai informasi tentang pengiriman produk, yang meliputi: Jenis barang, Nomer

Mobil, Nomer Surat Jalan dan waktu kirim.

2. Content Management Systems

Saat ini masih dalam tahap pengembangan yaitu pengembangan web global CJ world,

keseluruh CJ di dunia. Tampilan sebagai berikut:

Gambar 3. Web Global CJ World

3. Akunting dan Sistem Keuangan

Finance and accounting area meliputi kegiatan transaksi finansial dan akuntansi

seperti profile company,general ledger, account payable,account receivable, bank

management, cost control, treasury management (mengatur arus masuk dan arus keluar

keuangan perusahaan), asset management, cash flow (laporan kontrol arus masuk dan arus

Page 24: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

23

keluar mengenai keuangan perusahaan), cost centers (mencatat kegiatan yang

berhubungan dengan segala macam biaya dalam suatu perusahaan atau organisasi), profit

center (mencatat dan menganalisa profit dan loss dari setiap transaksi), multy currency,

revaluation (perhitungan kembali mata uang asing dengan mata uang lokal sehubungan

dengan proses closing bulanan), closing (accounting closing), dan profitability analysis

(mencatat dan menganalisa profitability dari pangsa pasar, sedperti per produk, customer,

area geografi dan karakteristik lainnya).

Menurut O‟Brien (2002), terdapat 4 komponen yang termasuk dalam finance dan

accounting, antara lain:

- Sistem transaksi penjualan

- Sistem Transaksi pembelian

- Sistem transaksi penerimaan dan pembayaran

- Laporan keuangan dan neraca

Tabel 4. Akunting dan Sistem Keuangan di CJS

Komponen Finance and Accounting

Kegiatan PT. CJS

Sistem transaksi penjualan Kontrak per bulan, dengan harga dan quantity sesuai

kesepakatan.

Delivery methode ada yang loco (customer ambil sendiri) dan

franco diantar sampai tempat pembeli.

Payment methode : ada yg CBD (cash before delivery) dan utang

dengan term of payment 30 hari setelah barang dikirim

Sistem Transaksi pembelian Kontrak berdasarkan, harga dan quantity sesuai kesepakatan.

Biasanya perbulan dan per 3 bulan.

Delivery method: ada yang loco (CJS ambil sendiri) dan franco

sampai pabrik CJS.

Payment method: ada yg CBD (cash before delivery) dan utang

dengan term of payment 45-60 hari setelah invoice diterima

Sistem transaksi penerimaan dan pembayaran

Menggunakan transfer antar bank, tetapi juga menerima pembayaran giro. Tidak melayani pembayaran tunai

Laporan Keuangan dan Neraca

Jurnal laporan keuangan dan neraca dilaporkan setiap bulan pada

saat closing.

Laporan ini dibuat setelah dilakukan stock opname. Untuk

mengetahui stock actual yang ada di system.

Dari laporan keuangan tersebut akan dilakukan analisa untuk

menentukan pricing strategy dan costing

4. Informasi Pengiriman dan Pemesanan

Menurut O‟Brien (2002), paling tidak terdapat 4 kegiatan dalam pemesanan dan

transaksi, yaitu:

Input pemesanan

Page 25: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

24

Proses transaksi (real time/on line atau batch)

Menyimpan dalam database dan mencetak dokumen/lapora

Proses pemesanan

Gambar 4. Kegiatan dalam Pemesanan dan Transaksi

(Sumber: O‟Brien, 2002)

Proses pemesanan dan transaksi yang terjadi di PT. CJS, sebagai berikut:

- Pemesanan produk tidak on line tapi lewat fax atau pemberitahuan melalui

petugas technical servie PT. CJS yang biasanya berkeliling ke pelanggan.

- Marketing officer melakukan input barang yg dipesan dalam CJFMS system

- Proses pembuatan product yg dipesan

- Pencetakan slip DO dan surat jalan

- Proses delivery ke customer

5. Pelaporan Informasi dari Klien dan Enterprise

Pelanggan yang akan menyampaikan keluhan terlebih dahulu mengisi formulir keluhan

seperti gambar berikut:

Page 26: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

25

Gambar 5. Formulir Keluhan Pelanggan

6. Sistem pembayaran domestik dan internasional

Jasa perbankkan digunakan untuk transaksi finansial, baik untuk pembelian atau

pembayaran bahan baku material, pembukaan LC, pembelian atau penukaran mata uang

asing, penukaran transaksi giro pembayaran gaji karyawan. Dalam hal ini fasilitas bank yang

banyak digunakan adalah transaksi e-Banking, dengan basic pemanfaatan teknologi

internet. Beberapa Bank yang dipakai oleh PT. CJS antara lain : Hana Bank Korea, City

Bank dan BCA Bank.

7. Newsgroup

Ada media yang bernama Innonew yang terbit setiap bulan, media ini di kirim oleh

pengelola (tim redaksi) melalui email ke semua karyawan CJS.

Page 27: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

26

8. Conferencing

9. Online Banking. Menggunakan internet banking BCA

3.4.2 Web Bisnis Model untuk e-Commerce

Web merupakan fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks, gambar,

bunyi, animasi dan data multimedia lainnya, yang diantara data tersebut saling berhubungan

satu sama lain. Terdapat sembilan model web bisnis yang dapat diapplikasikan untuk e-

commerce, yaitu3:

3 Bahan kuliah Prof. Kudang tentang web bisnis models

Page 28: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

27

1. Brokerage model

2. Advertising model

3. Infomediary model

4. Merchant model

5. Manufacturer (direct) model

6. Affiliate model

7. Community model

8. Subscription model

9. Utility model

Dari sembilan kemungkinan model web bisnis, dengan memperhatikan karakteristik

dari setiap model, maka dapat disimpulkan bahwa manufacturer (direct) model lebih relevan

untuk PT. CJS, dengan deskripsi sebagai berikut.

Manufacturer (Direct) Model

The manufacturer or "direct model", it is predicated on the power of the web to allow a manufacturer (i.e., a company that creates a product or service) to reach buyers directly and thereby compress the distribution channel. The manufacturer model can be based on efficiency, improved customer service, and a better understanding of customer preferences. [Dell Computer, Apple Computer]

Brand Integrated Content -- Traditionally, manufacturers rely on advertising to build customer awareness. Commericals via broadcasters like radio, television and mass market publishers (newspapers and magazines), or through product placement in TV and motion pictures, have been a mainstay of modern business. The Web enables a manufacturer to integrate their brand more intimately with the content. The innovator in this respect is the luxury automobile maker, BMW. The company's bmwfilms is a creative blend of advertising with entertainment that paves the way for a new approach that might be called "advertainment" -- taking the idea of product placement advertising to the extreme.

Page 29: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

28

Tampilan interface web lama CJS, dengan domain www.cjfeed.co.id sebagai berikut:

Sebagai perusahaan global, CJS berupaya untuk menyediakan informasi yang

standard kepada calon pembeli di target pasar dan juga memberikan informasi peluang

kepada calon supplier untuk membangun aliansi bisnis dengan CJS. Untuk itu saat ini CJS

sedang mengembangkan web bisnis yang menjelaskan bahwa CJS hanya satu perusahaan

dan menjelaskan seluruh produk (product overview) yang dihasilkan oleh CJS. Informasi ini

relevan dengan karakteristik manufacturer model yang bertujuan untuk menjangkau pembeli

secara langsung dan mengurangi jaringan distribusi. Seperti pada prototype web bisnis CJS

dibawah, terlihat bahwa pembeli dapat mempelajari seluruh produk yang dihasilkan CJS dan

dapat mengontak langsung untuk proses pembelian. Disamping itu, dengan web bisnis

model yang baru akan memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan

input tentang produk yang diinginkan, sesuai karakteristik dari manufacturer model agar

pelayanan kepada pembeli semakin baik dan perusahaan dapat memahami kebutuhan

pelanggan lebih baik.

Page 30: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

29

IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dengan menggunakan e-Commerce di CJS dapat memperoleh beberapa

keuntungan yang meliputi layanan konsumen dan citra perusahaan menjadi lebih baik,

menemukan partner bisnis baru, proses menjadi sederhana dan efisiensi waktu, dapat

meningkatkan produktivitas, akses informasi menjadi cepat, efisiensi biaya dan fleksibilitas

bertambah.

Namun secara umum memang harus diakui bahwa pemanfaatan e-Commerce di

CJS masih dalam tahap pengembangan. Sehingga belum bisa membantu penerapan

strategi binis secara komprehensif. Hal ini dikarenakan beluam adanya kesiapan seluruh

stakeholders dan faktor kebiasaan customer pakan ternak yang belum begitu tertarik

dengan sistem pembelian on line lewat internet.

4.2 Saran

Sebaiknya CJS segera mengembangkan sistem penjualan dengan cara on line,

sehingga bisa meningkatkan jaringan market bisnisnya tidak hanya di pasar domestik tetapi

bisa merambah ke luar negeri. Sosialisasi e-Commerce sebaiknya terus dilakukan lebih

intensif agar stakeholders dapat mengetahui dan memahami manfaat dan keunggulan

transaksi melalui e-Commerce.

Page 31: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

30

Daftar Pustaka

Anonymous. 2008. Industri Pakan Ternak Indonesia (Industri Profil). Indonesian Commercial Newsletter. Mei 2008.

Anonymous. 2010. Laporan Produksi Feedmill 2009. Dirjen Peternakan, Departemen Pertanian Republik Indonesia.

Betti Alisjahbana, 2009. Internet dan e-Commerce Untuk Koperasi dan UKM. Seminar

UKM 25 Nopember 2009.

Eko Indrajit, Richardus. 2001. Electronic Commerce: Konsep dan Strategi Bisnis di

Dunia Maya. Elex Media Komputindo.

Hary Budiarto. 2009 Electronic Commerce Systems. Materi kuliah Management

Information System.

Hildamizanthi. 2011. Penerapan E-Commerce, Makalah.

http://blogs.unpad.ac.id/hildamizanthi/2011/05/05/penerapan-e-commerce-

makalah/. Diakses tanggal 06 Agustus 2011.

Luciana Spica Almilia, Lidia Robahi. 2007. Penerapan E-Commerce Sebagai Upaya

Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan.

http://spicaalmilia.files.wordpress.com/2007/03/artikel-penelitian-penerapan-e-

comerce.pdf. Diakses tanggal 06 Agustus 2011.

Mitta. 2011. Tugas Artikel E-Commerce. http://mittaaj.blogspot.com/2011/06/artikelmita-

suherma.html. Diakses tanggal 31 Juli 2011.

Rahmati. 2009. Pemanfaatan E-Commerce Dalam Bisnis Di Indonesia

http://citozcome.blogspot.com/2009/05/pemanfaatan-e-commerce-dalam-bisnis-

di.html. Diakses tanggal 06 Agustus 2011.

Rizal, Palil. 2011. The Effect of E-Commerce on Malaysian tax System : An Empirical

evidence from academicisns and Malaysian tax Practitioners.

http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_7852.html. Diakses tanggal 01 Agustus 2011.

Rosayustitia. 2009. Pengembangan Sistem E-Commerce Dengan Teknologi Komponen

Dan Framework Berorientasi Obyek.

http://rosayustitia.wordpress.com/2009/05/26/jurnal-2/. Diakses tanggal 06 Agustus

2011.

Page 32: PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENUNJANG …virnanda.blogstudent.mb.ipb.ac.id/...Nanda-PENERAPAN-E-COMMER… · Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah ... konsumen dan manajemen

31

Siregar, Riki R. 2010. Strategi Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan

dengan Penerapan E-Commerce.

http://blog.trisakti.ac.id/riki/2010/03/12/strategi-meningkatkan-persaingan-bisnis-

perusahaan-dengan-penerapan-e-commerce/. Diakses tanggal 01 Agustus 2011.

Sukmajati, Anina. 2009. Penerapan E-Commerce untuk Meningkatkan Nilai Tambah

(Added Value) bagi Perusahaan. http://aninasukmajati.wordpress.com. Diakses :

22 July 2011.

Suyanto,M. 2003, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia. Andi

Yogyakarta

Sunggiardi, Michael S,. 2009 Kiat kiat pemasaran Kiat-Online untuk UKM. Seminar UKM

25 Nopember 2009.

Tymutz. 2009. Teknologi Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif Dalam Operasional

Perusahaan. http://tymutz15.wordpress.com/2009/10/23/teknologi-informasi-untuk-

keunggulan-kompetitif-dalam-operasional-perusahaan/. Diakses tanggal 06

Agustus 2011.

O‟Brien, James. 2002. Introduction to Information System. The McGrow-Hills

Companies. USA.

Yurindra. 2011. Transisi dan Siklus Pengembangan E Commerce di Perusahaan.

http://yurindra.wordpress.com/e-commerce/transisi-dan-siklus-pengembangan-e-

commerce-di-perusahaan/. Diakses tanggal 01 Agustus 2011.