Irya Nanda

55
SISTEM PENGOLAHAN DATA PENGAWASAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA TENAGA KERJA KOTA MEDAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Oleh : IRYA NANDA DALIMUNTHE 1130000012 JENJANG PENDIDIKAN DIPLOMA 3 PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK POTENSI UTAMA MEDAN 2014

description

file

Transcript of Irya Nanda

Page 1: Irya Nanda

SISTEM PENGOLAHAN DATA PENGAWASAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA PADA TENAGA KERJA KOTA MEDAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Oleh :

IRYA NANDA DALIMUNTHE 1130000012

JENJANG PENDIDIKAN DIPLOMA 3 PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

STMIK POTENSI UTAMA MEDAN

2014  

Page 2: Irya Nanda

 

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan puji syukur atas kehadiran Allah SWT

yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga

penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

dengan baik.

Pada dasarnya pendidikan adalah suatu proses pembentukan. Pendidikan

tidak hanya mengembangkan dimensi Kognitif peserta didik tetapi juga

membentuk watak dan kepribadian. Pemikiran ini jugalah mengapa dalam

kurikulum diadakan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) sebagai kewajiban yang

harus dilaksanakan untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam

perkuliahan serta mengenal dunia kerja.

Dalam penyusunan laporan ini penulis juga mengambil beberapa buah

pemikiran dari para pegawai yang bekerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja Kota

Medan serta buku-buku panduan yang mendukung penyusunan laporan ini.

Selama proses menyusun laporan ini penulis telah banyak mendapatkan

bimbingan maupun bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Roslina,MIT, selaku Pembimbing yang telah memberi arahan dan

masukan yang berguna dalam penulisan Praktek Kerja Lapangan ini.

Page 3: Irya Nanda

2. Bapak Bob Subhan Riza, ST, selaku Ketua Yayasan Potensi Utama.

3. Ibu Rika Rosnelly, SH, M.Kom, selaku Ketua STMIK Potensi Utama.

4. Ibu Lili Tanti, M.Kom, selaku Wakil Ketua I STMIK Potensi Utama.

5. Ibu Ratih Puspasari, M.kom, selaku Ketua Program Studi STMIK Potensi

Utama Jurusan Manajemen Informatika.

6. Ibu Ir. Rosmalina Dewi yang telah bersedia menerima penulis untuk

melakukan PKL di Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Medan.

7. Kepada Orang Tua dan Keluarga penulis yang telah membimbing dan telah

memberikan dorongan dan bantuan baik do’a maupun material sehingga

penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

8. Kepada beberapa teman terbaik di kelas Manajemen Informatika A Pagi.

Khususnya buat Putri Retno Sari, Dimas Agung Satria dan William Flabianus

serta yang lainnya yang selalu membantu penulis dalam proses pelaksanan

PKL dari awal hingga akhir.

Page 4: Irya Nanda

Dalam penyusunan Laporan ini penulis menyadari bahwa masih terdapat

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk kesempurnaan laporan ini agar lebih bermanfaat bagi penulis

dan bagi kita semua.

Medan, 03 Maret 2014

Penulis,

(Irya Nanda Dalimunthe)

1130000012

 

 

 

Page 5: Irya Nanda

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

I.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL) ............................... 1

I.2. Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan.......................................... 2

I.2.1. Identifikasi Masalah ............................................................... 2

I.2.2. Rumusan Masalah .................................................................... 3

I.2.3. Batasan Masalah ...................................................................... 3

I.3.Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan .................................. 4

I.3.1. Tujuan Praktek Kerja Lapangan .............................................. 4

I.3.2. Manfaat Praktek Kerja Lapangan ............................................ 4

I.4. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 5

Page 6: Irya Nanda

I.5. Lokasi Praktek Kerja Lapangan ........................................................ 6

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................... 7

II.1. Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................. 7

II.2. Struktur Organisasi Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Medan.. 8

II.3. Mekanisme Sistem yang Berjalan ................................................... 28

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ................................................ 30

III.1. Analisa Masalah ............................................................................ 30

III.1.1. Analisa Input ...................................................................... 31

III.1.2. Analisa Proses .................................................................... 33

III.1.3. Analisa Output ................................................................... 35

III.2. Evaluasi Sistem yang Berjalan ...................................................... 36

III.3. Strategi Pemecahan Masalah ......................................................... 36

III.4. Perancangan .................................................................................. 37

III.4.1. Diagram Konteks ........................................................................ 37

III.4.2. Data Flow Diagram (DFD) ......................................................... 39

Page 7: Irya Nanda

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 42

IV.1. Kesimpulan ................................................................................... 42

IV.2. Saran ............................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: Irya Nanda

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi dan perkembangan dunia

menuju era globalisasi, maka dituntut terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM)

yang berkualitas. Sehingga SDM yang diharapkan adalah orang-orang yang

benar-benar terampil dalam penggunaan dan pengaplikasian alat teknologi yang

semakin canggih dan siap pakai dalam bidang tertentu. Untuk menghasilkan SDM

yang berkualitas, maka pemerintah maupun pihak swasta baik dalam dan luar

negeri berusaha mendidik tenaga kerja termasuk calon tenaga kerja agar menjadi

SDM yang ahli di bidangnya masing-masing. Salah satu usaha pembangunan

SDM adalah tersedianya lembaga pendidikan yang menghasilkan SDM tersebut.

Dalam rangka mendukung pembangunan SDM tersebut, STMIK POTENSI

UTAMA MEDAN sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta yang

merupakan bagian dari sistem pendidikan tinggi nasional berupaya

mengembangkan SDM menjadi tenaga kerja terampil dan siap pakai, sehingga

dapat mendukung efektifitas dan efesiensi kerja.

Atas dasar inilah STMIK POTENSI UTAMA membimbing mahasiswanya

agar menjadi tenaga kerja yang berkualitas dan professional untuk terjun ke dunia

kerja yang sesuai dengan profesinya masing-masing. Penulis melakukan praktek

Page 9: Irya Nanda

kerja lapangan di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan yang beralamat di

Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 14 Medan.

Kenyataan ini kemudian akan dilihat secara menyeluruh dalam laporan PKL

yang berjudul “Sistem Pengolahan Data Pengawasan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan”.

Alasannya untuk pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di suatu

perusahaan sehingga penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh

dibangku perkuliahan ke dalam lingkungan kerja yang sebenarnya.

I.2. Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan

Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan merupakan hal yang sangat penting

untuk ditentukan terlebih dahulu sebelum pada tahap pembatasan selanjutnya.

Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) penulis ditempatkan di bidang

Pengawasan Ketenagakerjaan, yang bertugas melakukan kegiatan pengawasan

ketenagakerjaan di suatu perusahaan yang melingkupi Pengawasan Norma Kerja,

Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Pengawasan Jaminan Sosial

Tenaga Kerja (Jamsostek)

I.2.1. Identifikasi Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian yang dilakukan pada

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan adalah sebagai berikut:

Page 10: Irya Nanda

1. Adanya kesulitan dalam hal mencari dan merekam data kesehatan dan

keselamatan kerja di perusahaan yang ada di Kota Medan khususnya

pengesahan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan.

2. Adanya kesulitan dalam hal pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja

dimana banyaknya perusahaan yang perlu diawasi.

I.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara melakukan dan mempermudah proses perekaman pengesahan

peralatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)?

2. Bagaimana cara memperoleh informasi keselamatan dan kesehatan kerja di

perusahaan yang ada di Kota Medan?

I.2.3. Batasan Masalah

Sehubungan dengan kemampuan penulis dan luasnya cakupan permasalahan

yang ada, dan untuk memfokuskan kepada sebuah pokok pembahasan yang lebih

spesifik dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini agar sesuai dengan

judul, penulis hanya membahas Sistem Pengolahan Data Keselamatan dan

Kesehatan Kerja yang mencakup :

1. Proses Perekaman pengesahan pemakaian peralatan keselamatan dan kesehatan

kerja.

2. Proses penerbitan pengesahan keselamatan dan kesehatan kerja.

Page 11: Irya Nanda

I.3. Tujuan Dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan

I.3.1. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya Praktek Kerja Lapangan (PKL)

ini adalah :

1. Agar mahasiswa/i mengenal dan mengetahui lapangan kerja sebelum

benar-benar terjun kedalam masyarakat.

2. Mengetahui sistem yang berjalan ditempat mahasiswa/i melakukan

PKL .

3. Untuk melatih dan menambah pengetahuan serta keterampilan

mahasiswa/i dalam memecahkan masalah-masalah yang timbul

dilingkungan kerja sesungguhnya. 

4. Untuk menambah kepercayaan diri dan keberanian serta tanggung

jawab dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh instansi atau

perusahaan.

5. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi

Manajemen Informatika pada STMIK POTENSI UTAMA

 

I.3.2. Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Adapun manfaat yang dicapai dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Secara Praktis, diharapkan mampu memberi masukan dan bahan evaluasi

bagi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, dalam meningkatkan

Page 12: Irya Nanda

profesionalisme tugas yang di berikan, dalam hal perekaman pengolahan

data dan informasi.

2. Secara Akademis, diharapkan menjadi sumbangsih bagi STMIK

POTENSI UTAMA MEDAN, khususnya jurusan Manajemen Informatika

dalam upaya memperkaya pengetahuan dan bahan bacaan berdasarkan

masalah dan analisis permasalahan perekaman dan informasi keselamatan

dan kesehatan kerja di perusahaan yang ada di Kota Medan.

I.4. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan selama pelaksanaan

Praktek Kerja lapangan ini adalah :

1. Pengamatan (Observasi)

Penulis melakukan pengamatan langsung ke tempat objek pembahasan

yang ingin di peroleh yaitu melalui bagian-bagian penting dalam pengambilan

data keselamatan dan kesehatan kerja nilai yang diperlukan. Pengambilan data

penulis dilakukan pada seksi Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan.

2. Wawancara (Interview)

Penulis melakukan interview untuk mendapatkan penjelasan masalah-

masalah yang sebelumnya kurang jelas dan untuk meyakinkan bahwa data

yang diperoleh/dikumpulkan benar-benar akurat. Dimana penulis melakukan

interview kepada pihak yang berkompeten Bapak B. Robert Tambunan, SH,

selaku Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan pada Dinas Sosial dan

Tenaga Kerja Kota Medan.

Page 13: Irya Nanda

3. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Metode ini penulis mengutip beberapa bacaan yang berkaitan dengan

pelaksanaan praktek kerja lapangan yang di laksanakan di Dinas Sosial dan

Tenaga Kerja Kota Medan selama 1 bulan. Yang dikutip dari beberapa

pendapat dari buku bacaan ataupun buku diktat yang digunakan selama kuliah.

Ini dimaksudkan untuk memberikan landasan teori yang kuat melalui buku-

buku atau litelature yang tersedia di perpustakaan, baik berupa bahan-bahan

kuliah yang berhubungan dengan penulisan laporan PKL ini, seperti buku

Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

I.5. Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Praktek kerja lapangan dilakukan di Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

Kota Medan yang beralamat di Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 14 Medan. Kegiatan

ini dilaksanakan kurang lebih satu bulan yakni dari tanggal 16 September 2013

sampai dengan 15 Oktober 2012 selama 22 hari kerja. Waktu praktek kerja

lapangan dilaksanakan setiap hari Senin – Jum’at, dimulai pukul 08.30 WIB,

istirahat pukul 12.10 – 13.10 WIB, selesai kerja pukul 16.15 WIB.

Page 14: Irya Nanda

STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA MEDAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SEKRETARIAT

Sub Bagian Penyusunan Program

Bidang Pelatihan Dan Produktifitas

Seksi Bimbingan Produktivitas Tenaga

Kerja Dan Pemagangan

Seksi Instruktur Dan Lembaga

Seksi Sertifikat

Sub Bagian Keuangan

Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan

Seksi Pengawasan Norma Kerja

Seksi Pengawasan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Seksi Pengawasan Jamsostek

Sub Bagian Umum

Bidang Hubungan Industrial Syarat-Syarat Kerja Dan

Purna Kerja

Seksi Organisasi Pekerja Pengusaha

Pendidikan Dan Purna Kerja

Seksi Persyaratan Kerja Dan

Pengupahan

Seksi Perselisihan Hubungan

Industrial/PHK

Bidang Pembinaan Dan Penempatan

Tenaga Kerja

Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam

Negri

Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar

Negri

Seksi Informasi Pasar Kerja

Bidang Pelayanan Sosial

Seksi Undian Dan Pengumpulan Uang

Seksi Rehabilitasi

Seksi Pembinaan Daerah Kumuh Dan

Penanggulangan Bencana

Bidang Bina Sosial

Seksi Bantuan Sosial

Seksi Bimbingan Sosial

Seksi Kepahlawanan Keperintisan Dan Kesetiakawanan

Sosial

Kelompok Jabatan Fungsional

UPT

DINAS

Gambar II.1. Struktur Organisasi Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Medan

Sumber : Peraturan Daerah Kota Medan No.3 Tahun 2009 Tanggal 04 Maret 2009

Page 15: Irya Nanda

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

II.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan telah lahir sejak berlaku nya

Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, namun secara

Dejure Dinas Sosial Tenaga Kerja Kota Medan lahir setelah ditetapkannya

Keputusan Walikota Medan no. 59 tanggal 15 November 2001 tentang tugas

pokok dan fungsi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

Sebeumnya Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan bernama

Departemen Tenaga Kerja Kota Medan yang membawahi tiga daerah tingkat II

yakni Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang dan Kotamadya Tebing Tinggi

dengan adanya otonomi daerah, maka Kabupaten Deli Serdang dan Kota Madya

Tebing Tinggi berdiri sendiri dan akhirnya Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota

Medan mempunyai luas wilayah lama dengan areal Kota Medan, yakni 26.510 ha,

dengan jumlah penduduk 2.210.743 jiwa, angkatan kerja 776.179 orang, jumlah

lowongan kerja 1,329 orang, jumlah penempatan 1.121 orang dan jumlah

pengangguran sebesar 71.712 orang.

Jumlah perusahaan yang terdaftar di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota

Medan tahun 2013 sesuai dengan UU No. 7 Tahun 1981 adalah 6.128 perusahaan

dimana 5.144 diantaranya telah mengikuti program Jamsostek.

Page 16: Irya Nanda

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan dipimpin oleh seorang Kepala

Dinas yang membawahi 1 orang Kabag TU, 5 orang Ka-Subdis dan 21 orang

Kepala Seksi dengan total jumlah personil sebanyak 93 orang.

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan adalah unsur pelaksana

Pemerintah Kota Medan di bidang ketenagakerjaan, bertugas melaksanakan

sebahagian urusan rumah tangga kota medan dalam bidang ketenagakerjaan dan

berfungsi:

a. Merumuskan kebijakan teknis di bidang ketenagakerjaan serta

melaksanakannya.

b. Mengawasi kegiatan dibidang hubungan industrial, perlindungan pekerja,

dan jaminan sosial tenaga kerja.

c. Memberikan rekomendasi tenaga kerja asing (TKA) bagi keperluan

imigrasi dan perizinan dibidang ketenagakerjaan.

d. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugas

nya.

e. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah.

II.2. Struktur Organisasi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

Struktur organisasi yang digunakan oleh Kantor Dinas Sosial dan Tenaga

Kerja Kota Medan adalah struktur organisasi linier dan staff yang berada di bawah

Page 17: Irya Nanda

naungan koordinasi Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, dimana

seluruh pegawainya adalah Pegawai Negeri Sipil dibawah naungan pemerintah

daerah Kota Medan.

Kantor Dinas merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah, yang

dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab

kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Struktur organisasi Dinas Sosial dan

Tenaga Kerja Kota Medan adalah salah satu kerangka yang menguraikan tentang

kedudukan, tugas, fungsi, dan tanggung jawab yang berbeda.

Tujuan dari struktur organisasi itu adalah untuk membina keharmonisan

kerja antar pegawai agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan teratur dan baik

untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara maksimal. Adapun struktur

organisasi Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan dapat dilihat pada

gambar II.1. sebagai berikut :

Page 18: Irya Nanda
Page 19: Irya Nanda

II.2.1. Tugas Pokok Dan Fungsi

Dari gambar struktur organisasi yang digunakan pada Kantor Dinas Sosial

dan Tenaga Kerja Kota Medan dapat dijelaskan wewenang dan tanggung

jawabnya dari bagian yang ada sebagai berikut :

 1. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

Dinas merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah, yang dipimpin

oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab

kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan

daerah di bidang Sosial dan Tenaga Kerja berdasarkan asas otonomi dan

tugas pembantuan yang menyelenggrakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang sosial dan ketenagakerjaan.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

sosial dan ketenagakerjaan.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang sosial dan ketenagakerjaan.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

2. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat mempunyai tugas pokok

Page 20: Irya Nanda

melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup kesekretariatan meliputi

pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program yang

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan.

b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Dinas.

c. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan

Dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan

kerumah tanggaan Dinas.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

2.1 Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang dalam

melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Sekretaris yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Umum.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum.

c. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah

dinas, penataan kearsipan, perlengkapan, dan penyelenggaraan

kerumahtanggaan Dinas.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Page 21: Irya Nanda

2.2 Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang dalam

melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Sekretaris yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan.

c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan

penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan

verifikasi.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

2.3 Sub Bagian Penyusunan Program

Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian,

yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Sekretaris yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program. 

b. Pengumpulan  bahan  petunjuk  teknis  lingkup  penyusunan  rencana  dan 

program Dinas. 

c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Dinas. 

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas 

dan fungsinya. 

Page 22: Irya Nanda

3. Bidang Bina Sosial

Bidang Bina Sosial dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Bina Sosial mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup bantuan sosial,

bimbingan sosial, dan kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial

yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program dan rencana kegiatan Bidang Bina Sosial.

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup bantuan sosial, bimbingan sosial,

kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial.

c. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan bina sosial

sesuai standar yang ditetapkan.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

3.1 Seksi Bantuan Sosial

Seksi Bantuan Sosial dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina Sosial yang

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bantuan Sosial.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bantuan sosial.

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup bantuan sosial.

Page 23: Irya Nanda

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

3.2 Seksi Bimbingan Sosial

Seksi Bimbingan Sosial dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina Sosial. yang

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bimbingan Sosial.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bimbingan sosial.

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup bimbingan sosial.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

3.3 Seksi Kepahlawanan Keperintisan Dan kesetiakawanan Sosial

Seksi Kepahlawanan Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial dipimpin

oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang Bina Sosial. yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Kepahlawanan

Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial;

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kepahlawanan, keperintisan

dan kesetiakawanan sosial;

Page 24: Irya Nanda

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup kepahlawanan, keperintisan

dan kesetiakawanan sosial;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

4. Bidang Pelayanan Sosial

Bidang Pelayanan Sosial dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pelayanan Sosial

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup undian

dan pengumpulan uang, rehabilitasi, pembinaan daerah kumuh dan

penanggulangan bencana yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program dan rencana kegiatan Bidang Pelayanan Sosial.

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup undian dan pengumpulan uang,

rehabilitasi, pembinaan daerah kumuh dan penanggulangan bencana.

c. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan pembinaan

daerah kumuh dan penanggulagan bencana sesuai dengan urusan

pemerintah kota.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Page 25: Irya Nanda

4.1 Seksi Undian Dan Pengumpulan Uang

Seksi Undian dan Pengumpulan Uang dipimpin oleh Kepala Seksi, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan

Sosial. yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Undian dan Pengumpulan

Uang.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup undian dan pengumpulan uang.

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup undian dan pengumpulan uang.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

4.2 Seksi Rehabilitasi

Seksi Rehabilitasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Sosial. yang

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Rehabilitasi.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup rehabilitasi sosial.

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup rehabilitasi sosial.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Page 26: Irya Nanda

4.3 Seksi Pembinaan Daerah Kumuh Dan Penanggulangan Bencana

Seksi Pembinaan Daerah Kumuh dan Penanggulangan Bencana dipimpin

oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang Pelayanan Sosial. yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pembinaan Daerah

Kumuh dan Penanggulangan Bencana.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan daerah kumuh dan

penanggulangan bencana.

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup pembinaan daerah kumuh dan

penanggulangan bencana.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

5. Bidang Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja

Bidang Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dipimpin oleh Kepala

Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Bidang Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup penempatan tenaga kerja dalam

negeri, penempatan tenaga kerja luar negeri, dan informasi pasar kerja. yang

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program dan rencana kegiatan Bidang Pembinaan dan

Penempatan Tenaga Kerja.

Page 27: Irya Nanda

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup penempatan tenaga kerja dalam

negeri, luar negeri, dan informasi pasar kerja.

c. Pemberian bimbingan pengurusan penyaluran dan penempatan tenaga

kerja serta perluasan tenaga kerja dalam dan luar negeri.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

5.1 Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negri

Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri dipimpin oleh Kepala

Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja. yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Penempatan Tenaga

Kerja Dalam Negeri.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penempatan tenaga kerja dalam

negeri.

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup penempatan tenaga kerja

dalam negeri.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Page 28: Irya Nanda

5.2 Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negri

Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri dipimpin oleh Kepala

Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja. yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Penempatan Tenaga

Kerja Luar Negeri.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penempatan tenaga kerja luar

negeri.

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup penempatan tenaga kerja luar

negeri.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

5.3 Seksi Informasi Pasar Kerja

Seksi Informasi Pasar Kerja dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pembinaan dan

Penempatan Tenaga Kerja. yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Informasi Pasar Kerja.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup informasi pasar kerja.

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup informasi pasar kerja.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Page 29: Irya Nanda

6. Bidang Hubungan Industrial Syarat-Syarat Kerja dan Purna Kerja

Bidang Hubungan Industrial Syarat-Syarat Kerja dan Purna Kerja

dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Dinas. Bidang Hubungan Industrial Syarat-Syarat Kerja dan

Purna Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas

lingkup organisasi pekerja, pengusaha pendidikan, dan purna kerja,

persyaratan kerja dan pengupahan serta perselisihan hubungan industrial /

PHK yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program dan rencana kegiatan Bidang Hubungan Industrial

Syarat-Syarat Kerja dan Purna Kerja.

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup hubungan Industrial, syarat-syarat

kerja dan purna kerja.

c. Pelaksanaan pembinaan hubungan industrial, persyaratan kerja, organisasi

pekerja dan pengusaha.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

6.1 Seksi Organisasi Pekerja Pengusaha Pendidikan Dan Purna Kerja

Seksi Organisasi Pekerja Pengusaha Pendidikan dan Purna Kerja

dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bidang Hubungan Industrial Syarat-Syarat Kerja dan Purna

Kerja. yang menyelenggarakan fungsi :

Page 30: Irya Nanda

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Organisasi Pekerja

Pengusaha Pendidikan dan Purna Kerja.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup organisasi pekerja, pengusaha

pendidikan dan purna kerja.

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup organisasi pekerja, pengusaha

pendidikan dan purna kerja.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

6.2 Seksi Persyaratan Kerja Dan Pengupahan

Seksi Persyaratan Kerja dan Pengupahan dipimpin oleh Kepala Seksi,

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Hubungan Industrial Syarat-Syarat Kerja dan Purna Kerja. yang

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Persyaratan Kerja dan

Pengupahan;

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup persyaratan kerja dan

pengupahan;

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup persyaratan kerja dan

pengupahan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Page 31: Irya Nanda

6.3 Seksi Perselisihan Hubungan Industrial / PHK

Seksi Perselisihan Hubungan Industrial / PHK dipimpin oleh Kepala

Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Hubungan Industrial Syarat-Syarat Kerja dan Purna Kerja. yang

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Perselisihan Hubungan

Industrial / PHK.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup perselisihan hubungan

industrial / PHK.

c. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pembinaan di perusahaan untuk

mencegah terjadinya Perselisihan Hubungan Industrial.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

7. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan

Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dipimpin oleh Kepala Bidang,

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang

Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Dinas lingkup pengawasan norma kerja, pengawasan,

keselamatan, dan kesehatan kerja serta pengawasan jamsostek yang

menyelenggarakan fungsi :

Page 32: Irya Nanda

a. Penyusunan program dan rencana kegiatan Bidang Pengawasan

Ketenagakerjaan.

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengawasan ketenagakerjaan.

c. Pelaksanaan pengawasan dan penyidikan terhadap pelanggaran-

pelanggaran Norma Kerja, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan

Kerja, Perlindungan terhadap Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

7.1 Seksi Pengawasan Norma Kerja

Seksi Pengawasan Norma Kerja dipimpin oleh Kepala Seksi, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengawasan

Ketenagakerjaan. yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pengawasan Norma

Kerja.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengawasan norma kerja.

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup pengawasan norma kerja.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Page 33: Irya Nanda

7.2 Seksi Pengawasan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Seksi Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dipimpin oleh

Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan. yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pengawasan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengawasan, keselamatan, dan

kesehatan kerja.

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup pengawasan dan keselamatan

kerja.

d. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

7.3 Seksi Pengawasan Jamsostek

Seksi Pengawasan JAMSOSTEK dipimpin oleh Kepala Seksi, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengawasan

Ketenagakerjaan. yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana program dan kegiatan Seksi Pengawasan Jamsostek.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengawasan Jamsostek.

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup pengawasan pengawasan dan

Jamsostek.

Page 34: Irya Nanda

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

8. Bidang Pelatihan Dan Produktivitas

Bidang Pelatihan dan Produktivitas dipimpin oleh Kepala Bidang, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang

Pelatihan dan Produktivitas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas Dinas lingkup instruktur dan lembaga, sertifikasi, bimbingan

produktivitas tenaga kerja, dan pemagangan yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program dan rencana kegiatan Bidang Pelatihan dan

Produktivitas.

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pelatihan dan produktivitas.

c. Penyelenggaraan pelatihan terhadap pencari kerja dan menyiapkan

standarisasi, test kualifikasi dan memberikan perijinan kepada Lembaga

Pelatihan Kerja Swasta.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

8.1 Seksi Instruktur Dan Lembaga

Seksi Instruktur dan Lembaga dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bidang Pelatihan

dan Produktivitas. yang menyelenggarakan fungsi :

Page 35: Irya Nanda

a. penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Instruktur dan Lembaga.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pelatihan instruktur dan

lembaga pelatihan.

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup lembaga pelatihan kerja.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

8.2 Seksi Sertifikasi

Seksi Sertifikasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang dalam melaksanakan

tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Pelatihan dan Produktivitas.yang menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Sertifikasi.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup sertifikasi lembaga pelatihan.

c. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan identitifikasi kebutuhan pelatihan.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

8.3 Seksi Bimbingan Produktivitas Tenaga Kerja Dan Pemagangan

Seksi Bimbingan Produktivitas Tenaga Kerja dan Pemagangan dipimpin

oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas. yang menyelenggarakan fungsi :

Page 36: Irya Nanda

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bimbingan Produktivitas

Tenaga Kerja dan Pemagangan.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bimbingan produktivitas tenaga

kerja.

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup lembaga penyelenggaraan

magang.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

9. Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok dan fungsi Unit Pelaksana

Teknis akan ditentukan dan ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

10. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

II.3. Mekanisme Sistem Yang Berjalan

Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan belum sepenuhnya

sistem komputerisasi, masih banyak yang dibuat secara manual dalam setiap

kegiatan perkatoran. Hardware yang digunakan pada Kantor ini juga masih

menggunakan teknologi lama. Begitu juga dengan CPU yang digunakan juga

Page 37: Irya Nanda

belum semuanya mengguanakan teknologi berkecepatan tinggi karena masih

komputer yang menggunakan jenis processor Intel Pentium 4 ataupun Intel Atom.

Mekanisme sistem yang berjalan pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga

Kerja Kota Medan masih belum seluruhnya menggunakan sistem komputerisasi.

Masih banyak kegiatan perkantoran yang dilakukan secara manual seperti

penyimpanan data pengesahan pemakaian alat-alat Kesehatan dan Keselamatan

Kerja (K3) yang masih menggunakan Microsoft Excel, Pelaporan Wajib Lapor

Ketenagakerjaan yang masih diketik menggunakan mesin tik manual, dan lain

sebagainya.

Page 38: Irya Nanda

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN

III.1. Analisa Masalah

Setelah penulis selesai melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL), dan

selama dalam pelaksanaan penulis banyak mengamati tentang apa-apa saja

kegiatan yang dilakukan pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, dari

pendaftaran wajib lapor ketenagakerjaan, pengesahan penggunaan alat-alat

keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sampai dengan penanganan kasus

ketenagakerjaan. Akan tetapi penulis lebih tertarik mengamati tentang pengesahan

pemakaian alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Penulis mengamati

langsung bagaimana sistem yang digunakan dalam penerbitan pengesahan

pemakaian alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dan proses tersebut

dimulai dari pengisian permohonan penerbitan pengesahan pemakaian alat-alat

K3 oleh perusahaan, kemudian pegawai pengawas spesialis akan memeriksa alat-

alat K3 tersebut ke perusahaan, setelah diperiksa dan dinyatakan alat-alat K3

tersebut layak untuk digunakan dan tidak mengancam keselamatan tenaga kerja

maka pegawai pengawas spesialis melaporkan ke Kepala Dinas dan selanjutnya

diterbitkan pengesahan pemakaian alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Sistem penerbitan pengesahan pemakaian alat-alat K3 pada Kantor Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan sudah menggunakan komputerisasi namun

Page 39: Irya Nanda

hanya sebatas membuat pengesahan dari Microsoft Word, tidak mempunyai

database.

III.1.1. Analisa Input

Adapun yang menjadi data masukan pada sistem pengolahan data

pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah : Data-data pengesahan

pembuatan/peredaran/pemakaian pesawat angkat dan angkut, Data-data

Pengesahan Instalasi Listrik di Tempat Kerja, Data-data pengesahan

pembuatan/pemasangan/pemakaian/peredaran Motor Diesel Pembangkit Tenaga

Listrik, Data-data Pengesahan Penggunaan Instalasi Penyalur Petir di tempat

kerja, Data-data Pengesahan Pemakaian Bejana Tekanan.

Page 40: Irya Nanda

SURAT PERMOHONAN

PENGESAHAN PEMBUATAN / PEREDARAN / PEMAKAIAN

PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT

No.

Sesuai dengan pasal 2 (2f, g), pasal 3. (1, n, p) dan pasal 4. (1) Undang – undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan Kerja dan Peraturan Menteri tenaga Kerja No. 05/Men/1985 tentang pesawat angakat dan Angkut, maka yang bertanda tangan di bawah

Page 41: Irya Nanda

ini,

Nama :

Jabatan :

Alamat :

Mohon diberi Izin / Pengesahan memakai 1 ( satu ) unit Pesawat angkat dan angkut,

Jenis :

Penjelasan lebih lanjut mengenai Pesawat Angkat & angkut tersebut adalah :

1. Nama Pabrik pembuat : Tempat dan tahun pembuat :

Nomor Serial pabrik pembuat:

2. Gambar kontruksi : No. : Tanggal :

3. Sertifikat bahan : No. Tgl. 4. Jenis : 5. Kapasitas Angkat : 6. Kecepatan Angkat : 7. Tinggi Angkat : 8. Jenis Motor Penggerak : 9. Jumlah Motor Penggerak : 10. Kekuatan Motor Penggerak : 11. Alat – alat perlengkapan : a) b)

c)

12. Alat –alat Pengaman : a) b)

Medan,

Pemohon

Meterai Rp 6.000,-

KEPADAYTH,

KEPALADINASTENAGAKERJAKOTAMEDAN

Page 42: Irya Nanda

( )

Gambar III.1 : Contoh Surat Permohonan Pengesahan

Pembuatan / Peredaran / Pemakaian

Pesawat Angkat Dan Angkut

III.1.2. Analisa Proses

Saat melakukan analisa terhadap input (masukan) maka di peroleh data-data

yang digunakan sebagai bahan masukan. Selanjutnya akan dilakukan proses

pengolahan data berdasarkan inputan.

Tabel III.1 Simbol-simbol FOD

Simbol Nama Fungsi

Document

Berfungsi untuk simbol dari suatu

data yang berbentuk informasi

External Entity

Berfungsi untuk menggambarkan

asal atau tujuan data

Arus atau Flow

Berfungsi untuk menjalankan setiap

proses yang dilakukan dari atas

kebawah, bawah keatas, kiri

kekanan, atau kanan kekiri

Page 43: Irya Nanda

Proses Manual

Berfungsi untuk proses pengolahan

atau transformasi data

Decision

Berfungsi untuk menunjukkan suatu

pengulangan di dalam suatu modul

Terminal

Berfungsi untuk memulai dan

mengakhiri suatu proses

Preparation Symbol

Berfungsi untuk memberikan nilai

awal pada suatu variabel atau

counter

Sumber : Dasar Ilmu Komputer, Jogiyanto Hartono, (2010:662-663)

Berikut ini seluruh proses penerbitan pengesahan pemakaian alat-alat

keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dapat digambarkan dalam bentuk FOD

( Flow Of Document ) pada gambar III.2.

Page 44: Irya Nanda

Surat Permohonan Pengesahan

Pemakaian alat-alat K3

Surat Permohonan Pengesahan

Pemakaian alat-alat K3

Surat Permohonan Pengesahan

Pemakaian alat-alat K3

Surat perintah Pemeriksaan

Laporan Hasil pemeriksaan yang sesuai

Hasil pemeriksaan

yang tidak sesuai

Melakukan pemeriksaan

K3 kePerusahaa

n

Pengecekan Surat

Permohonan Pemakaian alat-alat K3

Surat Permohonan yang telah di setujui

Membuat Surat Perintah Pemeriksaan alat-alat K3

Surat Pengesahaan alat-alat K3

Membuat Surat

Pengesahan alat-alat K3

hasil pemeriksaan

yang tidak sesuai

Membuat Surat

Pemanggilan

Perusahaan

Surat Pemanggilan Perusahaan

Surat Pengesahan K3

Surat Perintah Pemeriksaan

Laporan Hasil Pemeriksaan yang

Sesuai

Perusahaan Administrasi Kepala DinasPengawas Pemeriksa

Gambar III.2 : FOD ( Flow Of Document )

Keterangan Flow Of Document :

Page 45: Irya Nanda

1. Perusahaan menyerahkan surat permohonan pengesahaan pemakaian alat-alat

K3 ke bagian administrasi pengawasan/tata usaha.

2. Kemudian administrasi pengawasan/tata usaha menyampaikan ke kepala dinas

3. Kemudian kepala dinas memberikan perintah melalui surat perintah tugas

(SPT) kepada pengawas ketenagakerjaan spesialis untuk melakukan

pemeriksaan ke perusahaan.

4. Kemudian pengawas ketenagakerjaan spesialis melakukan pemeriksaan

pemakaian alat-alat K3 ke perusahaan.

5. Setelah diperiksa, pengawas ketenagakerjaan spesialis membuat laporan

pemeriksaan kepada Kepala Dinas.

6. Kepala Dinas menyetujui dan menandatangani pengesahan pemakaian alat-

alat K3.

7. Administrasi pengawasan/tata usaha memberikan pengesahan pemakaian

alat-alat K3 ke perusahaan.

III.1.3. Analisa Output

Output yang dihasilkan setelah data-data dimasukkan dan proses adalah

berupa :

1. Pengesahan pemakaian alat-alat K3.

2. Laporan Penerbitan pengesahan alat-alat K3.

3. Laporan Obyek pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

Page 46: Irya Nanda

III.2. Evaluasi Sistem yang Berjalan

Berdasarkan analisa sistem yang sedang berjalan, penulis menemukan

beberapa kelemahan dan kelebihan diantaranya :

1. Kelemahan :

a. Belum efisiennya sistem pengolahan data pengawasan keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) yang sedang berlangsung.

b. Sulitnya pencarian data karena masih menggunakan aplikasi perkantoran

yakni menggunakan Microsoft Word.

c. Tidak adanya database untuk menyimpan data-data pengesahan pemakaian

alat-alat K3.

2. Kelebihan

a. Dapat memasukan data-data penerbitan pengesahan alat-alat K3 dengan

komputerisasi yang ada.

b. Dengan menggunakan media elektronik dapat memudahkan penerbitan

dan pencetakan pengesahaan pemakaian alat-alat K3.

III.3. Strategi Pemecahan Masalah

Adapun strategi pemecahan masalah yang diusulkan diantaranya :

Page 47: Irya Nanda

Membuat database dan sistem aplikasi komputerisasi untuk penerbitan

pengesahaan pemakaian alat-alat K3 agar proses pembuatan dan pencarian data

dapat dilakukan secara maksimal.

III.5. Perancangan

Adapun perancangan yang digunakan dalam sistem pengolahan data

pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada Dinas Sosial dan Tenaga

Kerja Kota Medan dengan menggunakan proses Diagram Konteks dan Data Flow

Diagram.

III.5.1. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah suatu diagram yang memuat bagaimana proses-

proses dari sistem yang akan diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana),

termasuk proses-proses manual. Dengan menggunakan diagram konteks, proses

sistem yang ada akan lebih dapat digambarkan dan dikomunikasikan kepada

pemakai sistem sehingga pengguna bekerja dengan efektif.

Tabel III.2. Simbol-simbol Diagram Konteks

Simbol Nama Fungsi

Page 48: Irya Nanda

External Entity

Digunakan untuk kesatuan

lingkungan luar sistem yang bisa

berupa orang, organisasi atau sistem

lain

0.0

Proses

Digunakan seluruh proses seperti

perhitungan aritmatika penulisan

suatu formula atau pembuatan

laporan

Data Flow

Digunakan untuk menggambarkan

aliran data yang berjalan

Sumber : Analisa Sistem Informasi, Tata Sutabri, (2009:163)

Diagram konteks dari sistem yang sedang berjalan pada kantor Dinas Sosial

dan Tenaga Kerja Kota Medan dapat dilihat pada gambar III.3 dibawah ini.

 

Perusahaan Permohonan penerbitan pengesahan 

 

Laporan hasilPengesahan alat K3 

Lakukan pemeriksaan ke perusahaan 

0.0 

Sistem Pengolahan Data Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 

 

Pengawas  

Page 49: Irya Nanda

  Laporan Penerbitan alat‐alat K3

Kepala Dinas

Gambar III.3 : Diagram Konteks Sistem Pengolahan Data Pengawasan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

Kota Medan

Keterangan Diagram :

1. Perusahaan menyerahkan surat permohonan pengesahaan pemakaian alat-

alat K3 ke bagian administrasi pengawasan/tata usaha.

2. Kemudian administrasi pengawasan/tata usaha menginput data untuk

diterbitkan surat perintah tugas yang di tanda tangani oleh Kepala Dinas.

3. Kemudian pengawas ketenagakerjaan spesialis melakukan pemeriksaan

pemakaian alat-alat K3 ke perusahaan dan hasilnya diinput ke sistem untuk

diterbitkan pengesahan pemakaian alat-alat K3.

III.5.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram yaitu suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi

untuk menggambarkan arus dari sistem yang sedang berjalan. Data flow diagram

merupakan alat yang digunakan pada metodeologi pengembangan sistem yang

terstruktur.

Tabel III.3. Simbol-simbol Data Flow Diagram (DFD)

Page 50: Irya Nanda

Simbol Nama Fungsi

External Entity

Digunakan untuk menggambarkan

asal atau tujuan data

Proses

Digunakan untuk proses pengelolaan

atau transformasi data

Data Flow

Digunakan untuk menggambarkan

aliran data yang berjalan

Data Store

Digunakan untuk menggambarkan

data flow yang sudah disimpan atau

diarsipkan

Sumber : Analisa Sistem Informasi, Tata Sutabri, (2012:117)

Data flow diagram level nol dari sistem yang berjalan pada Kantor Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan dapat dilihat pada gambar III.4 dibawah ini.

Page 51: Irya Nanda

1.0

Pengecekan surat permohonan pemakaian alat-

alat K3

Perusahaan

2.0

Membuat surat perintah pemeriksaan alat-alat K3

Memberikan surat permohonan alat-alat K3

Surat yang telah disetujui

3.0

Surat perintah pemeriksaan

Melakukan pemeriksaan alat-alat K3 ke Perusahaan

4.0

Pembuatan laporan hasil pemeriksaan

Hasil Pemeriksaan

5.0

Membuat surat pemanggilan Perusahaan

Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai

6.0

Pembuatan surat pengesahan alat-alat K3

Hasil pemeriksaan yang sesuai

Surat pengesahan K3

D1 Data hasil pemeriksaan

Kepala Dinas

Data hasil pemeriksaan

Rekapitulasi hasil pemeriksaan

Gambar III.4 : Data Flow Diagram (DFD) Sistem Pengolahan data

Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keterangan DFD :

Page 52: Irya Nanda

1. Proses 1.0 Perusahaan memberikan surat permohonan pengesahaan

pemakaian alat-alat K3, kemudian Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis

melakukan pemeriksaan ke perusahaan.

2. Proses 2.0 setelah pengawas ketenagakerjaan spesialis melakukan

pemeriksaan ke perusahaan hasilnya diberikan ke bagian Administrasi untuk

dibuatkan draft pengesahan pemakaian alat-alat K3 untuk di tanda tangani

Kepala Dinas.

3. Proses 3.0 setelah bagian Administrasi membuat draft pengesahan pemakaian

alat-alat K3, kemudian draft tersebut di serahkan kepada Kepala Dinas untuk

ditanda tangani.

4. Proses 4.0 kepala dinas menandatangani draft pengesahaan pemakaian alat-

alat K3, kemudian diserahkan kembali ke bagian administrasi untuk

diberikan ke perusahaan.

Page 53: Irya Nanda

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1. Kesimpulan

Pada bab akhir ini, penulis telah dapat mengambil kesimpulan. Adapun

kesimpulannya adalah sebagi berikut :

1. Perusahaan yang menggunakan peralatan seperti Motor Diesel, Penyalur

Petir, Instalasi Listrik, Bejana Tekan, Pesawat Angkat dan Angkut wajib

melaporkan dan mendapat pengesahan pemakaiannya kepada Dinas Sosial

dan Tenaga Kerja Kota Medan.

2. Peranan komputer sangat mendukung pelayanan informasi dalam

mengumpulkan data baik dalam penyimpanan, pengolahan dan penyajian

data sehingga yang diperoleh lebih akurat, efisien,, dan efektif.

3. Pengguna komputer ini dapat meringankan tugas para pegawai dalam

bidang apapun. Dengan adanya komputer maka semua data menjadi lebih

terjamin dan teratur.

4. Sistem informasi hal yang sangat penting dan dapat mempermudah serta

mempercepat proses kegiatan kerja perusahaan dalam membuat dokumen

dan laporan.

Page 54: Irya Nanda

IV.2. Saran

Beberapa hal yang dapat disampaikan dalam melaksanakan praktek kerja

lapangan (PKL) dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. Hendaknya Sistem komputerisasi penerbitan pengesahan pemakaian alat-

alat K3 di Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan lebih

dikembangkan lagi.

2. Diharapkan kepada perusahaan yang menggunakan alat-alat keselamatan

dan kesehatan kerja mempunyai surat pengesahaan pemakaian alat-alat K3

yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja setempat.

3. Agar Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan lebih

menigkatkan pelayanan kepada perusahaan yang ingin melaporkan dan

mendapatkan pengesahan pemakaian alat-alat K3.

4. Praktek Kerja Lapangan (PKL) bisa menarik hati para staff dan pegawai

tempat bekerja sehingga dapat saling sharing.

5. Praktek Kerja Lapangan memberikan solusi dalam melengkapi persyaratan

proses bertahap menuju pekerjaan yang lebih sesuai dengan kompetensi

dan keahlian.

Page 55: Irya Nanda

DAFTAR PUSTAKA

Tata Sutabri S.Kom, MM, 2004, Alinasa Sistem Informasi, Yogyakarta.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Jakarta, 2003.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Jakarta, 1970.

Jogiyanto HM, Akt. MBA, PhD, Analisis Dan Disain Sistem Informasi. , Yogyakarta, 1989.