Penerapan Algoritma Rank Based Ant System (Asrank) Pada

4
1 PENERAPAN ALGORITMA RANK BASED ANT SYSTEM (AS rank ) PADA OPTIMASI PENJADWALAN SUMBER DAYA PROYEK Aruna Anggayasti P. 1 , Warih Maharani 2 , Adiwijaya 3 1,2 Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Telkom, Bandung 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected] Abstrak Pada bidang bisnis dan industri, manajemen proyek merupakan suatu kegiatan untuk mengatur waktu, material, personil dan biaya untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu. Satu tahap yang penting pada proses perencanaan proyek adalah penjadwalan sumber daya proyek. Merencanakan penggunaan sumber daya agar menjadi efisien adalah tugas yang kompleks. Tujuan dari proses ini adalah mendistribusikan penggunaan sumber daya agar merata atau dengan kata lain meminimalkan fluktuasinya. Metode untuk menghasilkan solusi dari permasalah itu disebut dengan Resource Leveling. Sampai saat ini, para peneliti telah menggunakan beberapa pendekatan untuk menghasilkan solusi yang optimal dari permasalahan tersebut. Pada Penelitian ini, dibahas penerapan algoritma Ant Colony Optimization (ACO), khususnya Rank Based Ant System (AS rank ), pada optimasi penjadwalan sumber daya proyek. Keefektifan algoritma ini didemonstrasikan dengan beberapa studi kasus. Dari test yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat memberikan solusi yang bagus dengan fluktuasi yang minimal. Kata kunci : penjadwalan sumber daya proyek, fluktuasi, Resource Leveling, ACO, AS rank Abstract Project management in the business and industry fields is defined as managing and directing time, material, personnel, and costs to complete a particular project. One important phase in the project planning is project resource scheduling. Planning the efficient use of resources is a complex task. The purpose is to create a smoother distribution of resource usage i.e. to minimize the fluctuation of the resource usage. The resource leveling is used to produce a solution to the problem. So far, researchers test several heuristic in order to produce the optimal solutions of the problem. In this research, we discuss an implementation of the Ant Colony Optimization (ACO), especially Rank Based Ant System (AS rank ), on the optimization of project resource scheduling. The effectiveness of this heuristic is demonstrated with case studies. Preliminary test shows that this approach can give a good solution with minimal fluctuation. Keywords: project resource scheduling, fluctuation, resource leveling, ACO, AS rank 1. Pendahuluan Bidang manajemen proyek tumbuh dan berkembang karena adanya kebutuhan dalam dunia industri modern untuk mengkoordinasi dan mengendalikan berbagai kegiatan yang kian kompleks. Kebutuhan sumber daya untuk masing- masing satuan waktu bisa berbeda, sehingga ada kemungkinan terjadi fluktuasi kebutuhan sumber daya. Fluktuasi ini berpengaruh terhadap anggaran, karena adanya waktu dimana sumber daya tidak diberdayakan sedangkan biaya tetap keluar atau adanya penambahan intensitas perekrutan dan pemberhentian sumber daya yang cukup membutuhkan biaya. Oleh karena itu fluktuasi yang tinggi selama perjalanan proyek harus dihindari, dengan kata lain diperlukan perataan penggunaan sumber daya (resource-leveling) sepanjang waktu proyek agar perencanaan anggaran dapat diminimalkan. Kegiatan yang dapat digeser adalah kegiatan yang memiliki slack. Slack merupakan waktu yang dapat digunakan untuk menggeser-geser kegiatan tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian keseluruhan. Jika dalam jadwal tersebut mempunyai banyak slack, maka kombinasi antar kegiatan akan menghasilkan jadwal yang banyak. Terutama proyek yang memiliki kegiatan yang banyak, kompleks dan meliputi bermacam sumber daya, perlu dikerjakan dengan bantuan metode AI untuk menemukan jadwal terbaik dengan fluktuasi minimum dari ruang solusi yang banyak tersebut. Sedangkan pada penelitian ini digunakan algoritma semut untuk melakukan optimasi.

description

jurnal

Transcript of Penerapan Algoritma Rank Based Ant System (Asrank) Pada

Page 1: Penerapan Algoritma Rank Based Ant System (Asrank) Pada

1

PENERAPAN ALGORITMA RANK BASED ANT SYSTEM (ASrank) PADA OPTIMASI PENJADWALAN SUMBER DAYA PROYEK

Aruna Anggayasti P.1, Warih Maharani2, Adiwijaya3

1,2Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Telkom, Bandung

[email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak Pada bidang bisnis dan industri, manajemen proyek merupakan suatu kegiatan untuk mengatur waktu, material, personil dan biaya untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu. Satu tahap yang penting pada proses perencanaan proyek adalah penjadwalan sumber daya proyek. Merencanakan penggunaan sumber daya agar menjadi efisien adalah tugas yang kompleks. Tujuan dari proses ini adalah mendistribusikan penggunaan sumber daya agar merata atau dengan kata lain meminimalkan fluktuasinya. Metode untuk menghasilkan solusi dari permasalah itu disebut dengan Resource Leveling.

Sampai saat ini, para peneliti telah menggunakan beberapa pendekatan untuk menghasilkan solusi yang optimal dari permasalahan tersebut. Pada Penelitian ini, dibahas penerapan algoritma Ant Colony Optimization (ACO), khususnya Rank Based Ant System (ASrank), pada optimasi penjadwalan sumber daya proyek. Keefektifan algoritma ini didemonstrasikan dengan beberapa studi kasus. Dari test yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat memberikan solusi yang bagus dengan fluktuasi yang minimal. Kata kunci : penjadwalan sumber daya proyek, fluktuasi, Resource Leveling, ACO, ASrank Abstract Project management in the business and industry fields is defined as managing and directing time, material, personnel, and costs to complete a particular project. One important phase in the project planning is project resource scheduling. Planning the efficient use of resources is a complex task. The purpose is to create a smoother distribution of resource usage i.e. to minimize the fluctuation of the resource usage. The resource leveling is used to produce a solution to the problem.

So far, researchers test several heuristic in order to produce the optimal solutions of the problem. In this research, we discuss an implementation of the Ant Colony Optimization (ACO), especially Rank Based Ant System (ASrank), on the optimization of project resource scheduling. The effectiveness of this heuristic is demonstrated with case studies. Preliminary test shows that this approach can give a good solution with minimal fluctuation. Keywords: project resource scheduling, fluctuation, resource leveling, ACO, ASrank 1. Pendahuluan

Bidang manajemen proyek tumbuh dan berkembang karena adanya kebutuhan dalam dunia industri modern untuk mengkoordinasi dan mengendalikan berbagai kegiatan yang kian kompleks.

Kebutuhan sumber daya untuk masing-masing satuan waktu bisa berbeda, sehingga ada kemungkinan terjadi fluktuasi kebutuhan sumber daya. Fluktuasi ini berpengaruh terhadap anggaran, karena adanya waktu dimana sumber daya tidak diberdayakan sedangkan biaya tetap keluar atau adanya penambahan intensitas perekrutan dan pemberhentian sumber daya yang cukup membutuhkan biaya. Oleh karena itu fluktuasi yang tinggi selama perjalanan proyek harus dihindari, dengan kata lain diperlukan perataan penggunaan sumber daya (resource-leveling) sepanjang waktu proyek agar perencanaan anggaran dapat diminimalkan.

Kegiatan yang dapat digeser adalah kegiatan yang memiliki slack. Slack merupakan waktu yang dapat digunakan untuk menggeser-geser kegiatan tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian keseluruhan. Jika dalam jadwal tersebut mempunyai banyak slack, maka kombinasi antar kegiatan akan menghasilkan jadwal yang banyak. Terutama proyek yang memiliki kegiatan yang banyak, kompleks dan meliputi bermacam sumber daya, perlu dikerjakan dengan bantuan metode AI untuk menemukan jadwal terbaik dengan fluktuasi minimum dari ruang solusi yang banyak tersebut. Sedangkan pada penelitian ini digunakan algoritma semut untuk melakukan optimasi.

Page 2: Penerapan Algoritma Rank Based Ant System (Asrank) Pada

2

Gambar 1 Flow Chart Sistem Optimasi Penjadwalan Sumber Daya Proyek dengan

Algoritma Semut Metodologi yang digunakan dalam

penulisan penelitian ini adalah studi literatur, analisa dan perancangan, implementasi, pengujian aplikasi, analisis hasil pengujian dan kesimpulan.

2. Rank-Based Ant System (ASrank)

ASrank merupakan pengembangan dari AS dan

menerapkan elitist strategy. Pada setiap iterasi, metode ini lebih dahulu mengurutkan semut berdasarkan tingkat fluktuasi solusi yang telah mereka temukan sebelumnya. Saat melakukan update pheromone hanya (w-1) semut terbaik dan semut yang memiliki best-so-far solusi yang diperbolehkan meninggalkan pheromone. Semut yang ke-r terbaikmemberikan kontribusi pheromone sebesar max{0, w-r} sementara jalur best-so-far memberikan kontribusi pheromone paling besar yaitu sebanyak w. Rumus update pheromone nya pun berbeda dengan AS, seperti yang ditunjukkan di bawah ini: τ t n 1 τ t ∑ w r . τ tw. τijgbt (1) Dimana τ t 1/ dan τ t1/

3. Karakteristik Masalah Penjadwalan Sumber

Daya Proyek

Secara formal, J={1,2,…n} menyatakan himpunan aktivitas dari sebuah proyek. R adalah himpunan berbagai jenis sumber daya. Setiap aktivitas j memiliki durasi waktu pengerjaan di dan kebutuhan sumber daya rj,1,rj,2,…rj,k. dimana rj,i adalah kebutuhan sumber daya i untuk aktivitas j.

Misalkan Pj adalah himpunan predecessor aktivitas j. Jadwal dari sebuah proyek

direpresentasikan dengan vector (s1, s2,… sn) dimana si adalah Start Time dari aktivitas j . Jika si adalah Start Time dari aktivitas i maka fi = si + di adalah Finishing Time aktivitas tersebut.

Sebuah jadwal dikatakan feasible jika memenuhi constraint sebagai berikut: i) aktivitas j tidak boleh dimulai sebelum semua aktivitas yang menjadi predecessornya selesai, sehingga sj ≥ si + di untuk setiap si Pj , dan ii) batas waktu pengerjaan proyek harus terpenuhi. Misalkan T adalah waktu maksimal proyek tersebut diselesaikan, maka fj < T untuk setiap j .

4. Representasi Graph

Model graph yang digunakan dalam

penjadwalan sumber daya proyek ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2 Representasi Masalah Penjadwalan Sumber Daya Proyek dalam Graph

Untuk menyusun sebuah solusi atau jadwal,

semut akan bergerak dari start node ke end node dan mengunjungi semua aktivitas pada proyek tersebut. Pada graph tersebut, masing-masing node (kecuali start dan end node) merupakan solusi parsial dari solusi yang hendak dibangun. Masing-masing edge menunjukkan transisi dari node satu ke node yang lain dan kekuatan jejak pheromone yang diasosiasikan pada setiap node dianalogikan dengan kecenderungan semut menempatkan Start Time s pada aktivitas j. Semut hanya mengeksplorasi Start Time yang feasible, yaitu diantara Earliest Start Time (EST) dan Latest Start Time (LST) aktivitas tersebut.

Gambar 3 Representasi Solusi dalam Graph

Gambar 3 merepresentasikan solusi yang

ditemukan dalam bentuk graph. Solusi yang digambarkan diatas berarti sebagai berikut: aktivitas

Page 3: Penerapan Algoritma Rank Based Ant System (Asrank) Pada

3

A dikerjakan pada saat ESTA+1, aktivitas B dikerjakan pada ESTB dan seterusnya.

5. Fungsi Heuristik

Informasi heuristik yang digunakan semut saat membangun solusi juga sangat penting, informasi ini membantu pencarian semut dengan mendefinisikan permasalahan terlebih dahulu. Informasi heuristik haruslah simpel dan mudah dihitung.

Seperti dijelaskan sebelumnya, setiap node pada graph merepresentasikan suatu Start Time s. Untuk permasalahan Penjadwalan Sumber Daya Proyek, informasi heuristik di setiap node didefinisikan sebagai jumlah aktivitas yang menjadikan node tersebut sebagai Start Time yang feasible bagi dirinya. Semakin sedikit aktivitas yang ‘memiliki’, semakin menarik node tersebut dilalui oleh semut. η

∑ , (2)

6. Fungsi Fluktuasi

Kebutuhan sumber daya yang diharapkan pada setiap harinya adalah konstan sepanjang berjalannya proyek. Sebagai contoh, apabila jenis sumber daya adalah pekerja, biaya untuk memperkerjakan atau memberhentikan akan cukup signifikan.

Penulis menggunakan definisi fluktuasi yang digunakan oleh Szendroi [17]. Yaitu bahwa grafik yang berfluktuasi adalah grafik yang tidak quasi concave. Perbedaan antara grafik yang quasi concave dan yang tidak ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Gambar 4 Grafik yang tidak quasi-concave

Gambar 5 Grafik yang quasi-concave

Sebuah grafik dikatakan quasi-concave apabila nilai t0 (level puncak), untuk setiap nilai t < t0, nilai Ut tidak pernah menurun, sedangkan untuk setiap t > t0, nilai Ut tidak pernah menaik.

Maka fluktuasi pada grafik sumber daya proyek adalah sejumlah sumber daya yang tidak digunakan setiap waktunya. Hal tersebut seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Gambar 6 Grafik dengan Sejumlah Sumber Daya

yang Tidak Digunakan

Namun, dengan informasi quasi concave saja tidak cukup untuk mendapatkan grafik yang paling optimal. Sehingga penulis juga menambahkan informasi level puncak kebutuhan sumber daya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jika suatu proyek membutuhkan lebih dari satu jenis sumber daya, maka fluktuasi merupakan penjumlahannya. Sehingga fungsi fluktuasi adalah akumulasi dari pemborosan sumber daya dan level puncak kebutuhan sumber daya, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

∑ ∑ | | max

(3) dimana R adalah himpunan jenis sumber daya, T adalah batas waktu pengerjaan proyek, x adalah sumber daya yang quasi concave dan y adalah kebutuhan sumber daya sesuai yang telah dijadwalkan. Maka | | adalah pemborosan sumber daya, dan max adalah level puncak kebutuhan sumber daya. 7. Hasil Percobaan

Untuk melihat kelakuan sistem akibat perubahan setiap parameter, maka uji coba dilakukan dengan mengubah-ubah parameter sistem. Setiap uji coba dilakukan dengan 20 kali pengulangan dan mengambil nilai rata-rata dari seluruh percobaan tersebut. Parameter-parameter yang diuji-cobakan adalah parameter parameter yang memberikan pengaruh langsung maupun tidak langsung pada kerja algoritma ACO. Parameter-parameter tersebut adalah: • α: bobot kepentingan jejak pheromone, α≥0 • β: bobot kepentingan nilai heuristic, β≥0 • m: jumlah semut

t

U t

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

2

5

4

3

t

U t

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

2

5

4

3

10

Page 4: Penerapan Algoritma Rank Based Ant System (Asrank) Pada

4

• nc: jumlah iterasi maksimum • ρ: koefisien penguapan, 0≤ρ≤1 • Q: konstanta yang mempengaruhi besarnya

jejak pheromone • τ0: pheromone awal • w: jumlah peringkat semut, 0≤w≤m

Dari hasil pengujian terhadap setiap parameter algoritma ACO, diperoleh nilai parameter-parameter yang menghasilkan hasil yang optimal pada masing-masing kasus uji pada penerapan algoritma Rank-Based Ant System dalam pemecahan masalah penjadwalan sumber daya proyek, yaitu: Tabel 1 Parameter Terbaik untuk Setiap Kasus Uji

Building[14] LOGON[13] Qureshi[16] Alpha 0.5 0.5 0.5 Beta 1 1 1m 200 200 200nc 100 50 500 Rho 0.999 0.999 0.9 Q 100 10 10 τ0 2 0.5 0.5 w 10 15 5

Setiap studi kasus diuji kembali dengan parameter terbaik yang diperoleh dari hasil analisa sebelumnya untuk membuktikan apakah algoritma semut yang digunakan benar-benar memberikan solusi yang optimal.

Untuk proyek LOGON fluktuasi berkurang hingga 56.7%, untuk proyek Qureshi fluktuasi berkurang hingga 34.2%, dan untuk proyek Building fluktuasi berkurang hingga 55.9%. Dengan meminimalkan fluktuasi, grafik sumber daya memiliki level puncak yang lebih kecil dan pemborosannya bisa dikurangi.

Dari hasil pengujian terhadap setiap proyek yang menjadi kasus uji, seperti dijabarkan pada sub bab 4.5, dapat disimpulkan bahwa algoritma Ant Colony Optimization khususnya Rank-Based Ant System dapat digunakan untuk mendapatkan solusi yang optimal dari permasalahan optimasi penjadwalan sumber daya proyek. Daftar Pustaka: [1] Abdou, Alaa. 2003. Cost and Resource Management

(Concept and Methods). Architectural Engineering Department. College of Engineering.

[2] Besten, Matthijs den Besten and Stutzle, Thomas and Dorigo, Marco. Ant Colony for the Single Machine

Total Weighted Tardiness Problem. http://users.ox.ac.uk/~ierc0002/PPSN00.pdf

[3] Dorigo, Marco dan Colorni, Alberto dan Maniezzo, Vittorio. Distributed Optimization By Ant Colonies. www.cs.ualberta.ca/~bulitko/F02/papers/IC.06-ECAL92.pdf. Didownload pada tanggal 04 Januari 2008.

[4] Dorigo, Marco dan Colorni, Alberto dan Maniezzo, Vittorio. 1996. The Ant System: Optimization By A Colony Of Cooperating Agents. http://iridia.ulb.ac.be/pub/mdorigo/journals/IJ.10-SMC96.pdf. Didownload pada tanggal 04 Januari 2008.

[5] Dorigo, Marco dan Stuzle Thomas. 2000. The Ant Colony Optimization Metaheuristics: Algorithms, Applications and Advances. Didonload pada tanggal 04 Januari 2008.

[6] Gaertner, Dorian. 2004. Natural Algorithm for Optimization Problems. United Kingdom.

[7] Jaenudin, ST. 2005. Belajar Sendiri .net dengan Visual C# 2005. Yogyakarta. Penerbit Andi.

[8] Lock, Dennis. 1990. Alih bahasa Ir. E. Jasfi M. Sc. Manajemen Proyek. Jakarta. Penerbit Erlangga.

[9] Luthan, Putri Lyanna A. dan Syafriandi. 2005. Aplikasi Microsoft Project untuk Penjadwalan Kerja Proyek Teknik Sipil. Penerbit Andi. Yogyakarta.

[10] Maniezzo, Vittorio dan Luca Maria Gambardella dan Fabio de Luigi. 2001. Ant Colony Optimization. European Comission. Didownload pada tanggal 03 Januari 2008.

[11] Merkle, Daniel and Middendorf, Martin and Schmeck, Hartmut. Ant Colony Optimization for Resource-Constrained Project Scheduling. http://www.agent.ai/doc/upload/200302/merk00_1.pdf.

[12] Muslim, Irfan. 113027263. Optimasi Penjadwalan Sumber Daya Proyek Menggunakan Algoritma Genetik. 2005. Bandung. Sekolah Tinggi Teknologi Telekomunikasi.

[13] Nicholas, John M. 1990. Managing Business & Engineering Projects. New Jersey. Prentice Hall.

[14] Qureshi, Liaqat Ali. 2007. Resource Allocation & Leveling. UET Taxila.

[15] Soeharto, Iman. 1990. Manajemen Proyek Industri (Persiapan, Pelaksanaan, Pengelolaan). Jakarta. Penerbit Erlangga.

[16] Spinner, M. Pete. 1992. Elements of Project Management: Plan, Schedule and Control. New Jersey. Prentice Hall.

[17] Szendroi, Etelka. 2006. A Resource Leveling MILP Model For Multi-Mode Projects Based On Global Measure. University of Pecks Pollack Mihaly Faculty of Engineering.