penentuan elektrolit

download penentuan elektrolit

of 8

Transcript of penentuan elektrolit

  • 8/3/2019 penentuan elektrolit

    1/8

    KONDUKTANSI ELEKTROLIT KUAT DAN LEMAH

    A. Tujuan Percobaan

    1. Menentukan konduktansi larutan elektrolit

    2. Menentukan derajat disosiasi asam asetat

    3. Menentukan kesetimbangan asam asetat

    A. Pendahuluan

    Larutan diklasifikasikan menjadi 2 golongan menurut perilakunya bila arus listrik dialirkan, yaitu

    larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat

    menghantarkan arus listrik, sedangkan non elektrolit merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan

    arus listrik. Larutan elektrolit sendiri terdiri dari larutan elektrolit lemah dan larutan elektrolit kuat. Arus

    listrik dihantarkan oleh migrasi berbagai partikel-partikel bermuatan dalam larutan elektrolit, dan bahwa

    dalam larutan zat-zat elektrolit jumlah partikel adalah 2,3dan sebagainya kali lipat lebih banyak daripada

    jumlah molekul yang larut.

    Banyak senyawa dalam suhu kamar terurai secara spontan dan menjadi bagian-bagian yang lebih

    sederhana, peristiwa ini dikenal dengan istilah disosiasi. Reaksi disosiasi merupakan reaksi kesetimbangan.

    Disosiasi elektrolit merupakan suatu proses reversible, dan sejauh mana disosiasi ini terjadi tergantung dari

    konsentrasi (dan juga dari lain-lain sifat fisika, seperti suhu).

    Salah satu metode yang digunakan untuk menentuka derajat disosiasi larutan elektrolit adalah

    metode konduktivitas. Pada percobaan kali ini, akan menentukan konduktansi suatu larutan elektrolit

    dengan menggunakan konduktivitimeter. Yang kemudian akan digunakan untuk menentukan derajat

    disosiasi dan konstanta kesetimbangan.

    B. Dasar Teori

    1. Konduktivitas (Hantaran)

    Konduktivitas merupakan suatu besaran yang diturunkan, karea tak dapat diukur langsung.

    Untuk larutan elektrolit, biasanya menyatakan besaran yang disebut dengan konduktivitas molar, .

    Ini adalah konduktivitas larutan yang mengandung 1 mol zat terlarut antara dua elektroda yang

    besarnya tak terhingga, dan berjarak 1 cm satu sama lain.

    = KV = K / C

    Dengan K konduktivitas, V volume, dan C konsentrasi. Konduktivitas molar dinyatakan dalam satuan

    -1cm2mol-1. (Atkins, 1997)

    a. Hantaran kohlrausch

  • 8/3/2019 penentuan elektrolit

    2/8

    Plot hantaran molar terhadap C berupa garis lurus untuk elektrolit kuat dan lengkungan

    yang curam untuk elektrolit lemah. Tetapi plot yang terakhir ini mencapai harga limit. Hal ini

    menyebabkan Kohlrausch mendefinisikan hukum migrasi bebas dari ion, yaitu hantaran luar dari

    setiap elektrolit pada pengenceran tidak terhingga adalah jumlah hantaran molar ion-ion pada

    pengenceran tidak terhingga, yaitu:

    L~ = l+ + -

    Penerapan utama hokum Kohlrausch adalah untuk mencari harga limit hantaran molar dari elektrolit

    lemah dapat diperlihatkan bahwa:

    L (AD) = L (AB) + (CD) + (CB)

    Dimana L adalah hantaran molar dari spesies AD, AB, CD, dan CB. Umunya ini merupakan

    elektrolit kuat kecuali AD. Sekarang dengan menggunakan hukum Kohlrausch

    L~ (AD) = l+A + -B +

    +C +

    -D +

    +C +

    -B

    = +A + l-D

    b. Hukum disosiasi arrhenius

    Kenaikan konduktivitas molar sesuai dengan teori Arrhenius, diakibatkan oleh kenaikan

    derajat disosiasi; nilai batas itu sesuai dengan disosiasi yang sempurna. Derajat disosiasi dapat

    diberikan oleh persamaan:

    =

    c

    Dimana L adalah hantaran molar pada beberapa konsentrasi C. Hubungan di atas hanya berlaku

    untuk elektrolit lemah, dimana pengaruh ion minimum.Jika derajat disosiasi diketahui, dengan mudah kita dapat menghitung konstanta disosiasi

    dari elektrolit lemah, misalnya untu suatu elektrolit 1:1,

    A + B A+ + B-

    m - -

    m m m

    m-m m m

    Jika adalah derajat disosiasi dan m adalah molaritas elektrolit AB, maka konsentrasi spesies AB,

    A+

    dan B-

    akan menjadi m-m, m dan m. Konstanta disosiasi akan menjadi:K=m.mm-m

    K=m21- (Dogra, 2002)

    2. Elektrolit kuat dan elektrolit lemah

    Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya. Beberapa

    larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dengan baik meskipun konsentrasinya kecil, larutan

  • 8/3/2019 penentuan elektrolit

    3/8

    ini dinamakan elektrolit kuat. Sedangkan larutan elektrolit yang mempunyai daya hantar lemah

    meskipun konsentrasinya tinggi dinamakan elektrolit lemah.

    Beberapa larutan elektrolit dapat mengahantarkan listrik dengan baik. Larutan ini dinamakan

    elektrolit kuat, beberapa elektrolit yang lain dapat menghantarkan listrik tetapi kurang baik. Dari uraian

    di atas kita dapat golongkan larutan elektrolit menjadi dua macam, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit

    lemah.

    Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal

    ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion

    sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Sebagai contoh larutan NaCl. Jika

    padatan NaCl dilarutkan dalam air maka NaCl akan terurai sempurna menjadi ion Na+ dan Cl-.

    Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah.

    Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi

  • 8/3/2019 penentuan elektrolit

    4/8

    elektroda berupa logam yang dilapisi dengan logam untuk menahan evektivitas permukaan elektroda.

    (Zemanskey, 1962)

    C. Alat dan Bahan

    1. Alat

    a. Konduktivitimeter

    b. Gelas piala 25 mL

    c. Labu ukur 10 mL

    d. Gelas piala 50 mL

    e. Pipet ukur 5 mL

    f. Pipet ukur 1 mL

    1. Bahan

    a. Laruta HCl 0,1 M

    b. Larutan NaCl 0,1 M

    c. Larutan NaCH3COO 0,1 M

    d. CH3COOH sampel 0,2 M

    e. Akuades

  • 8/3/2019 penentuan elektrolit

    5/8

    A. Cara Kerja

  • 8/3/2019 penentuan elektrolit

    6/8

    B. Pembahasan

    Percobaan ini bertujuan untuk menentukan konduktansi larutan elektrolit, menentukan derajat

    disosiasi asam asetat, dan menentukan konstanta kesetimbangan asam asetat. Penentuan konduktansi ini

    dengan menggunakan konduktivitimeter. Dari konduktivitimeter dapat di ketahui besarnya konduktivitas

    atau hantaran (K) dari suatu larutan dan akan digunakan untuk mencari derajat disosiasi asam asetat dan

    konstanta kestimbangan asam asetat.

    Pada percobaan ini meggunakan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah, yaitu NaCl, HCl,

    NaCH3COO, dan CH3COOH. Dimana asan asetat merupakan satu-satu nya elektrolit lemah yang

    merupakan larutan sampel. Elektrolit lemah sendiri tidak dapat ditentukan konduktivitasnya, karena tidak

    dapat memotong sumbu y saat konsentrasinya mendekati nol. Maka dari itu untuk menghitung

    konduktivitas asam asetat yang merupakan elektrolit lemah, perlu menghitung konduktivitas masing-

    masing ionnya yaitu NaCl, HCl, NaCH3COO. Kemudian konduktivitas masing-masing ionnya

    dijumlahkan.

    Larutan NaCl, HCl, NaCH3COO yang masing-masing berkonsentrasi 0,1 M diencerkan terlebih

    dahulu. Pengenceran ini untuk mendapatkan variasi konsentrasi yaitu 0,005 mol cm-3; 0,01 mol cm-3; 0,025

    mol cm-3; 0,05 mol cm-3. Kemudian dari masing-masing konsentrasi dari setiap larutan diukur

    konduktivitasnya dengan menggunakan konduktivitimeter. Dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi

    suatu larutan semakin tinggi daya hantar listriknya atau konduktivitasnya. Dalam pengukuran konduktisitas

    dianjurkan untuk mengukur dari konsentrasi kecil ke konsentrasi besar. Hal ini untuk mencegah banyaknya

    ion-ion yang menempel pada logam konduktivitimeter. Sehingga terkontaminasinya ion-ion pada larutan

    lain juga semakin kecil.

    Dari sini dapat dihitung konduktivitas molar pada konsentrasi tertentu, yang kemudian digunakan

    untuk membuat grafik hubungan konduktivitas molar pada konsentrasi tertentu dengan akar konsentrasi.

    Berdasarkan data percobaan dapat dilihat bahwa semakin tinggi konduktivitas molar, maka semakin kecil

    nilai akar konsentrasinya. Hal ini dapat dibuktikan pada grafik yang diperlihatkan seperti di bawah ini:

    Grafik hubungan c vs C pada larutan NaCH3COO

    Dari grafik di atas dapat diketahui persamaan garis lurus yaitu y = -0,186x + 0,121. Persamaan

    garis ini sepadan dengan persamaan c = -k + . Sehingga nilai dari larutan NaCH3COO adalah

    0,121 -1cm2mol-1.

    Untuk grafik larutan NaCl dapat dilihat seperti dibawah ini:

    Grafik hubungan c vs C pada larutan NaCl

    Konduktivitimeter yang telah dikalibrasiDibuat larutan HCl, NaCl, NaCH3COO;

    masing-masing 0,005; 0,025; 0,1; 0,05M

    15 mLNaCH

    3COO 0,005

    M

    Gelas piala 25 mLDiukur konduktivitasnya (K)Diulangi untuk masing-masinglarutan elektrolit kuat dari

    konsentrasi kecil

    Dilakukan cara sama untukCH

    3COOH

    Diukur konduktivitasnyaDicatat temperature kerja

  • 8/3/2019 penentuan elektrolit

    7/8

    Dari grafik di atas dapat diketahui persamaan garis lurus yaitu y = -0,354x + 0,185. Persamaan garis ini

    sepadan dengan persamaan c= -k + . Sehingga nilai dari larutan NaCl adalah 0,185

    -1cm2mol-1.

    Untuk grafik pada larutan HCl seperti di bawah ini:

    Grafik hubungan c vs C pada larutan HCl

    Dari grafik di atas dapat diketahui persamaan garis lurus yaitu y = -1,625x + 0,609. Persamaan garis ini

    sepadan dengan persamaan c= -k + . Sehingga nilai dari larutan HCl adalah 0,609

    -1cm2mol-1.

    Pada dasarnya percobaan untuk asam asetat, kesetimbangan dalam air dinyatakan sebagai berikut:

    CH3COOH CH3COO- + H+

    Sehingga K = [CH3COO-][H+] / [CH3COOH] atau K = C

    2 / 1-. Nilai didapat berdasarkan daya hantar

    ekivalen c dimana = c /.

    Dari grafik yang didapat pada konsentrasi tertentu didapatkan nilai . Untuk menghitung

    pada asam asetat digunakan persamaan Kohlrausch dengan menjumlahkan ion-ionnya. Sehingga,

    CH3COOH = HCl + NaCH3COO - NaCl .

    Nilai dari CH3COOH sebesar 0,545 -1cm2mol-1. Selanjutnya dapat dihitung derajat disosiasi dengan

    menggunakan persamaan di atas dan diperoleh 2,03 . 10-3.

    Pada dasarnya perubahan konduktivitas ditentukan berdasarkan perubahan konsentrasi

    elektrolitnya (elektrolit kuat dan elektrolit lemah). Nilai konstanta kesetimbangan asam asetat 0,2 M

    berdasarkan perhitungan diperoleh 0,0825 . 10-5. Sedangkan konstanta kesetimbangan asam asetat

    berdasarkan teori sebesar 1,75 . 10-5. Selisih yang cukup jauh dari sebenarnya. Hal ini dapat disebabkan

    oleh kurang telitinya pratikan dalam perhitungan atau pada alat konduktivitimeter masih tersisa ion-ion

    yang menempel. Sehingga larutan asam asetat bercampur dengan ion-ion dari larutan lain.

  • 8/3/2019 penentuan elektrolit

    8/8

    C. Kesimpulan

    1. Nilai konduktansi berturut-turut pada konsentrasi 0,005; 0,01; 0,025; 0,05M pada larutan NaCH3COO

    adalah 5,41.10-4; 10,22.10-4; 2,3.10-3; dan 4.10-3 -1 cm2mol-1.

    Pada larutan NaCl adalah 7,85.10-4

    ; 15,49.10-4

    ; 3,17.10-3

    ; dan 5,38.10-3

    -1

    cm2

    mol-1

    .

    Pada laruta HCl adalah 2,4.10-3; 4,62.10-3; 8,84.10-3; dan 12,31.10-3 -1 cm2mol-1.

    Pada CH3COOH adalah 2,212.10-4 -1 cm2mol-1.

    2. Derajat disosiasi asam asetat adalah 2,03 . 10-3

    3. konstanta kesetimbangan asam asetat adalah 0,0825 . 10-5.

    D. Daftar Pustaka

    Anonim, 2011.http://www.chem-is-

    try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/elektrolit-kuat-dan-elektrolit-

    lemah/ diakses 27 Maret 2011

    Anonim, 2011. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-

    kesehatan/kesetimbangan-kimia/disosiasi/ diakses 27 Maret

    2011

    Atkins, P.W. 1997.Kimia Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

    Vogel. 1994.Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT Kalman

    Media Pustaka.

    Zemansky. 1962.Fisika Untuk Universitas. Jakarta: Tri Mitra Mandiri.

    E. Lampiran

    1. Perhitungan

    2. Laporan sementara

    Yogyakarta, 30 Maret 2011

    Asisten, Pratikan,

    Nur Multyawati Jazarotun N

    http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/elektrolit-kuat-dan-elektrolit-lemah/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/elektrolit-kuat-dan-elektrolit-lemah/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/elektrolit-kuat-dan-elektrolit-lemah/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/elektrolit-kuat-dan-elektrolit-lemah/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kesetimbangan-kimia/disosiasi/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kesetimbangan-kimia/disosiasi/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kesetimbangan-kimia/disosiasi/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kesetimbangan-kimia/disosiasi/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/elektrolit-kuat-dan-elektrolit-lemah/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/elektrolit-kuat-dan-elektrolit-lemah/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/elektrolit-kuat-dan-elektrolit-lemah/