PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN...

39
PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN FISIK TERHADAP PEREMPUAN DALAM PACARAN DI KABUPATEN OGAN ILIR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S. H.) Pada Bagian Studi Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Oleh: DARMI NIM. 02011181320103 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2018

Transcript of PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN...

Page 1: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN FISIK

TERHADAP PEREMPUAN DALAM PACARAN

DI KABUPATEN OGAN ILIR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum (S. H.) Pada Bagian Studi Hukum Pidana

Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya

Oleh:

DARMI

NIM. 02011181320103

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2018

Page 2: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKUL T AS HUKUM

KAMPUS INDRALA YA

AMA

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

:DARMI

NIM : 02011181320103

JUDULSKRIPSI

PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN FISIK

TERHADAP PEREMPUAN DALAM PACARAN

DI KABUP ATEN OGAN ILIR

Secara Subtansi telah Disctujui dan Dipertahankan

dalam Ujian Komprehensif

lndralaya, Maret 20 ! 8

Pembimbing Utama,

Dr. H.. briana S. H. M. Hum. Dr. H. Ru en Achmad, S. H., M. H.

~- 196509181991022001 NlP/95509021981091001

Dr. Febrian.S. H., M. S. NIP.196201311989031001

Page 3: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

UNIVERSITAS SRIWIJA YA

FAKULTAS HOKUM

KAMPUS INDRALAYA

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa

~omor Induk Mahasiswa

Tempat, Tanggal Lahir

Fakultas

Starata Pendidi.kan

Program Studi

: Danni

: 02011181320103

: Bakung, 20 Maret 1995

:Hukum

: S-1

: Ilmu Hukum

Bagian/ Program Kekhususan : Hukum Pidana

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini tidak memuat bahan-bahan yang sebelumnya

telah diajukan untuk memperoleh gelar di perguruan tinggi manapun tanpa mencantumkan

sumbemya. Skripsi ini juga tidak memuat bahan-bahan yang sebelumnya telah di publikasi.kan

atau di tulis oleh siapapun tanpa mencantumkan sumbemya dalam teks.

Demikianlah pemyataan ini telah saya buat dengan sebenarnya. Apabila terbukti saya telah

melakukan hal-hal yang bertentangan dengan pemyataan ini, saya bersedia menaggung segala

akibat yang ti.mbul di kemudian hari sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

02011181320103

ii

Page 4: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha disertai

dengan do’a.

Berangkat dengan keyakinan, berjalan dengan keikhlasan, istiqomah dalam

menghadapi cobaan jangan pernah menyerah raih cita-cita Kerjakanlah,

raihlah dan wujudkan cita-citamu mulailah dengan kerjakan jangan di

jadikan impian.”

“Hiduplah dengan sendiri, carilah jati diri, jalani dengan mandiri.”

SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHKAN

KEPADA:

Allah SWT yang maha pengasih dan

penyayang.

Kedua Orang tuaku dan Seluruh

Keluargaku.

Seluruh teman-teman dan kerabatku.

Orang-orang yang selalu

menyayangiku dan selalu

mendukungku.

Almamaterku.

iii

Page 5: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT karena atas ridho dan rahmat-Nya

Penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “PENEGAKAN HUKUM PIDANA

TERHADAP PELAKU KEKERASAN FISIK TERHADAP PEREMPUAN

DALAM PACARAN DI KABUPATEN OGAN ILIR”. Skripsi ini di susun untuk

memenuhi tugas dan memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Hukum (S. H.) di

Fakutas Hukum Universitas Sriwijaya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, didalamnya masih

banyak sekali kekurangan baik dalam tekhnik peyajian materi maupun pembahasan

permasalahan. Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran

yang sifatnya membangun serta bermamfaat bagi penulis dalam tulisan – tulisan ilmiah

yang akan datang.

Akhir kata, penulis beharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan

pada umumnya dan Mahasiswa/I dengan Program dengan Kekhususan Hukum Pidana

pada khususnya. Amin.

Indralaya, Maret 2018

Darmi

iv

Page 6: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENEGAKAN HUKUM

PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN FISIK TERHADAP

PEREMPUAN DALAM PACARAN DI KABUPATEN OGAN ILIR”.

Pada penulisan skripsi ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sedalam-

dalamnya setiap pihak-pihak yang telah menjadi bagian dari proses pembelajaran

penulis selama menempuh pendidikan hingga dapat menyelesaikan studi gelar sarjana

di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya:

1. Kepada Allah SWT.

2. Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua saya Bapak

tercinta A.Bakar Kuntum dan Ibu tercinta Nirma M.Senin.

3. Terima kasih kepada saudara kandungku kakak tercinta Ali Akbar dan ayuk

iparku Nurjanah Sasmita yang telah memberikan dukungan.

4. Terima kasih kepada seluruh saudara-saudariku saudari ayukku Maliyanti

dan Suami Johan Ronsen, ayukku Wasilawati dan Suami Ismail, kakakku

Zainal Abidin dan Istri Hastati, ayukku Dalimah dan Suami Basri, ayukku

Rita Fitriyanti dan Suami Robinson, kakakku Barda Irawan dan Istri Junita,

kakakku Rano Karno dan Istri Desi Susanti, ayukku Siti Putri Khodijah dan

Suami Supran Ependi, Karmila yang telah memberikan dukungan.

v

Page 7: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

5. Terima kasih kepada praktisi hukum atas terbitan literature baik melalui

buku, jurnal, maupun jejaring internet hingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Dr.Febrian , S.H, M.S Selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Sriwijaya.

7. Firman Muntaqo, S.H, M.Hum.Selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum

Universitas Sriwijaya.

8. Dr.Ridwan,S.H, M.Hum. Selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum

Universitas Sriwijaya.

9. Prof. Dr. H. Abdullah Gofar,S.H, M.H. Selaku Wakil Dekan III Fakultas

Hukum Universitas Sriwijaya.

10. Muhamad Rasyid, S.H, M.Hum. Selaku Pembimbing Akademik terima

kasih telah memberikan arahan dalam menyelesaikan mengambil mata

kuliah untuk menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi Universitas

Sriwijaya.

11. Dr.Hj. Nashriana,S.H, M.Hum. Selaku Ketua Bagian Hukum Pidana

Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Sekaligus sebagai Pembimbing

Utama . terima kasih banyak dan sebesar-besarnya saya ucapkan atas

bimbingannya dalam menyelesaikan skripsi ini semoga Allah SWT selalu

memberikan rahmat-NYA dan semoga selalu diberikan kesehatan amin

terima sekali lagi saya ucapakan terima kasih.

vi

Page 8: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

12. Dr. H. Ruben Achmad, S.H, M.H. Selaku Pembimbing Pembantu. terima

kasih banyak dan sebesar-besarnya saya ucapkan atas bimbingannya

dalam menyelesaikan skripsi ini semoga Allah SWT selalu memberikan

rahmat-NYA dan semoga selalu diberikan kesehatan amin terima sekali

lagi saya ucapakan terima kasih.

13. Terima kasih kepada seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan ilmu

arahan serta pendidikan dan pengajaran yang sangat bermanfaat semoga

ilmu yang di berikan oleh Bapak/Ibu bermanfaat dan menjadi Amal Jariah

dan menjadi pahala Bapak/Ibu di hadapan Allah SWT.

14. Kepala Bagian dan Sub Bagian Akademik Fakultas Hukum Universitas

Sriwijaya terima kasih atas kesediaanya membatu Mahasiwa/I secara umum

demi kelancaran system yang ada di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.

15. Pimpinan dan jajaran pngelolah perpustakan Fakultas Hukum Universitas

Sriwijaya atas bantuan dan pelayanannya dalam pemenuhan bahan

perkuliahan terlebih dalam penulisan skripsi.

16. Terima kasih untuk semua masyarakat Fakultas Hukum Universitas

Sriwijaya.

17. Terima kasih Untuk Teman-teman PLKH terutama kelas G dan terima kasih

untuk teman-teman KKN angkatan 86 “Kelurahan Lubuk Buntak Kec.

Dempo Selatan Kota Pagar Alam” terima kasih untuk pengalaman yang

sangat berharga terima kasih untuk semuanya.

vii

Page 9: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

18. Terima kasih kepada Iqbal Sulaiman, S.H. karena telah membantu saya

dalam pencarian judul skripsi.

19. Terima kasih untuk semua teman-teman angkatan 2013 Fakultas Hukum

Universitas Sriwijaya yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu nama-

namanya yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini terima

kasih banyak semoga kita bertemu dalam kesuksesan amin.

Semoga amal kebaikan semua pihak yang membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini mendapat rahmat dan karunia dari Allah SWT,

Aminn.

Page 10: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................ ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................ iii

KATA PENGANTAR ....................................................................... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................ v

DAFTAR ISI .................................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................ xi

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 13

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 13

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 13

E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................... 14

F. Kerangka Teoritis .................................................................. 15

viii

Page 11: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

G. Metode Penelitian .................................................................. 17

1. Jenis Penelitian ................................................................. 17

2. Jenis dan Sumber Data .................................................... 17

3. Populasi dan Sampel ....................................................... 19

4. Tehnik Pengumpulan Data ............................................. 20

5. Tehnik Analisis Data ........................................................ 21

6. Tehnik Penarikan Kesimpulan ....................................... 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 22

A. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana Kekerasan ....... 22

B. Tinjauan Tentang Penegakan Hukum Pidana .................. 44

C. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum

Pidana .................................................................................... 50

D. Tijauan Umum Tentang Korban Kejahatan .................... 53

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............... 59

A. Gambaran Umum Tindak Pidana Kekerasan Fisik

Terhadap Perempuan ......................................................... 59

ix

Page 12: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

B. Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku

Kekerasan Fisik Terhadap Perempuan di Kabupaten

Ogan Ilir ............................................................................... 63

C. Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum Pidana

Terhadap Pelaku Kekerasan Fisik Terhadap Perempuan

di Kabupaten Ogan Ilir ...................................................... 81

BAB IV PENUTUP ........................................................................ 100

A. Kesimpulan ......................................................................... 100

B. Saran .................................................................................. 101

DAFTAR PUSTAKA.

LAMPIRAN.

x

Page 13: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

Judul Skripsi

Nama

Nim

ABSTRA.K

Pencgakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Kekerasan Fisik Terhadap Perempuan Dalam Pacarao Di Kabupaten Ogan llir.

: Darmi

: 02011181320103

Kekerasan Fisik dalam pacaran merupakan salah satu peristiwa yang sering terjadi di dalam masyarakat terutama dalam kelompok remaja yang mengak.ibatkan kerugian baik secara Materil maupun Imateril dan yang paling banyak menanggung akibat kekerasan dalam pacaran adalah Pcr~mpuan. dimana memberi dampak: layak. Perlindungan yang di berikan kepada perempuan adalah dengan di Ratifikasikannya Konvensi Pengahapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan, pengaturan mengeoai perlindugan terhadap perempuan yang mengalami kekecasan dalam pacaran belum di atur secara jelas, sehingga pelaku hanya dikeoakan Sanksi Peoganiayaan. Adapun tindak kekerasan fisik , kekerasan psikis, kekerasan scksual da.., kekerasan ekonomi yang di sengaja hingga mengakibatkan Iuka atau akibat lainnya merupakan suatu pelanggaran berat. Kekerasan selalu terjadi terhadap perempuan setiap tahunnya clan semakin bertambah walaupun pelindungannya sudah diatur. Hal ini jelas karena belmn patuhnya orang yang terlibat dalam kekerasan terhadap perempuan, dimana status perempuan yang sudah jelas dilindungi. Masyarakat Nasional dan Intemasional menganggap bahwa perlindungan perempuan adalah hal yang saogat penting. tennasuk pada Daerah Wilayah Kabupaten Ogan Ilir. Masyarakat dan Pemerintah diharapkan untuk melaku.kan yruig terbaik untuk mencegah tindakan­tindakan kekerasan fisik yang merugikan perempuan karena kekerasan terhadap perempuan atau diskriminasi terhadap perempuan dalam bentuk apapun berdam.palc terhadap psikologi perempuan yang menjadi korban.

Kata Kunci : Penegakan Hukum Pidana, Kekerasan Fisik; Perempauan, Pacaran.

Pembimbing U tama~

=~~...!-:,;~~=:.::.2...::::S:.:.. -="~•:.J...!.M~. ~H.::.u~m~. Dr. H. Ru ~en A chm ad, S. H., M. H. 50918199102200 l N lP ·/ 9550902198 l 091001

Ketua Bagian Hukum Pidana,

S.H. M.Hum. 181991022001

xi

Page 14: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pacar adalah kekasih atau teman

lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih. Berpacaran

adalah bercintaan atau berkasih-kasihan (dengan sang pacar). Memacari adalah

mengencani atau menjadikan dia sebagai pacar. Sementara kencan sendiri menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berjanji untuk saling bertemu di suatu tempat

dengan waktu yang telah ditetapkan bersama.1

Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya

berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga

yang dikenal dengan pernikahan. Pada kenyataannya penerapan proses tersebut masih

sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih

jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata

membiasakan tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan. 2

Aktivitas pacaran atau tradisi pacaran memiliki variasi dalam pelaksanaannya

dan sangat dipengaruhi oleh tradisi individu-individu dalam masyarakat yang terlibat.

Dimulai dari proses pendekatan, pengenalan pribadi, hingga akhirnya menjalani

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Edisi Ketiga, Jakarta, Balai Pustaka, 1998, Hlm

807 dan Hlm 542. 2 Anonim, https://id.wikipedia.org/wiki/Pacaran di akses Pada tanggal 20 Maret 2017.

1

Page 15: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

hubungan afeksi yang ekslusif. Perbedaan tradisi dalam pacaran, sangat dipengaruhi

oleh agama dan kebudayaan yang dianut oleh seseorang.3

Menurut persepsi yang salah, sebuah hubungan dikatakan pacaran jika telah

melakukan aktivitas-aktivitas seksual atau percumbuan yang akhirnya melakukan

tindakan hubungan seksual atau tindakan hubungan intim (fornikasi) seperti suami istri,

dilakukan oleh pasangan yang berpacaran tradisi seperti ini dipraktikkan oleh orang-

orang yang tidak memahami makna kehormatan diri perempuan, tradisi seperti ini

dipengaruhi oleh media massa yang menyebarkan kebiasaan yang tidak memuliakan

kaum perempuan.4

Sampai sekarang, tradisi berpacaran yang telah nyata melanggar norma hukum,

norma agama, maupun norma sosial di Indonesia masih terjadi dan dilakukan secara

turun - temurun dari generasi ke generasi yang tidak mememiliki pengetahuan menjaga

kehormatan dan harga diri bagi perempuan yang semestinya mereka jaga dan pelihara.5

Kekerasan merupakan tindakan agresi dan pelanggaran (penyiksaan,

pemukulan, pemerkosaan, dan lain-lain) yang menyebabkan atau dimaksudkan untuk

menyebabkan penderitaan atau menyakiti orang lain, dan hingga batas tertentu

tindakan menyakiti binatang dapat dianggap sebagai kekerasan, tergantung pada situasi

dan nilai-nilai sosial yang terkait dengan kekejaman terhadap binatang. Istilah

“kekerasan” juga mengandung kecenderungan agresif untuk melakukan perilaku yang

3 Ibid. 4 Ibid. 5 Ibid.

2

Page 16: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

merusak. Kerusakan harta benda biasanya dianggap masalah kecil dibandingkan

dengan kekerasan terhadap orang.6

Kekerasan dalam berpacaran atau dating violence merupakan kasus yang sering

terjadi setelah kekerasan dalam rumah tangga. Kekerasan dalam pacaran masih belum

begitu mendapat sorotan jika dibandingkan kekerasan dalam rumah tangga sehingga

terkadang masih terabaikan oleh korban dan pelakunya. Pengertian dari kekerasan

dalam pacaran adalah tindak kekerasan terhadap pasangan yang belum terikat

pernikahan yang mencakupi kekerasn fisik, psikologi dan ekonomi. 7

Terdapat beberapa bentuk-bentuk kekerasan dalam pacaran yaitu: Kekerasan

fisik seperti memukul, menampar, menendang, mendorong, mencekram dengan keras

pada tubuh pasangan dan serangkaian tindakan fisik yang lain. Kekerasan psikologis

seperti mengancam, memanggil dengan sebutan yang mempermalukan pasangan

menjelek - jelekan dan lainnya. Kekerasan ekonomi seperti meminta pasangan untuk

mencukupi segala keperluan hidupnya (memanfaatkan atau meloroti uang pasangan).

Kekerasan seksual seperti memeluk, mencium, meraba hingga memaksakan

berhubungan intim atau tindakan hubungan seksual dibawah paksaan dan ancaman.

6GunawanWibisono,”PengertianKekerasan“,https://asiaaudiovisualra09gunawanwibisono.wo

rdpress.com/2009/07/05/pengertian-kekerasan,html, di akses Pada tanggal 20 Maret 2017. 7 Kisara, “Bentuk Kekerasan dalam Pacaran “, https://kisara.or.id maintenance by

www.sikusaka.com/2014/bentuk-kekerasan-dalam-pacaran.html, di akses Pada tanggal 25 Maretl 2017.

3

Page 17: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

Tindakan stalking seperti mengikuti, membuntuti dan serangkaian aktivitas yang

mengganggu privasi dan membatasi aktivitas sehari-hari pasangan.8

Menghadapi kekerasan dalam pacaran lebih sulit, karena banyak yang

menganggap bahwa pacaran pasti didasari perasaan cinta, simpati, sayang, dan

perasaan-perasaan lain yang positif. Hal klasik yang paling sering timbul dalam kasus

kekerasan dalam pacaran adalah perasaan menyalahkan diri sendiri dan merasa

“pantas” diperlakukan seperti itu. Hal ini yang membuat pacar merendahkan dan terus

melakukan kekerasaan dalam pacaran terhadap pasangannya.

Kekerasan dalam pacaran adalah salah satu bentuk kekerasan terhadap

perempuan, sebab yang menjadi korban dan di rugikan secara fisik, psikologi maupun

ekonomi dalam sebuah hubungan yang di jalin atau dalam pacaran adalah perempuan.

Komnas Perempuan mencatat sebanyak 2.734 kasus kekerasan dalam pacaran (KDP)

atau dating violence terjadi selama 2016 di seluruh Indonesia.9

Berdasarkan catatan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

(BP3A) Provinsi Sumatera Selatan yang memberikan data 15 Kabupaten atau Kota

yang sudah melaporkan tentang kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Sumatera Selatan

mencatat 1.062 kasus kekerasan pada perempuan dan anak terjadi sepanjang tahun

8Ibid.

9 Kristian , Erdianto , 2016 , “Waspada Kasus Kekerasan Wanita dalam Pacaran di Indonesia

“, www.Kompas.com , Waspada-kasus-kekersan-wanita-dalam-pacaran-di-Inonesia 08/03/2016, 07:51

WIB , diakses Pada tanggal 25 Maret 2017.

4

Page 18: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

2016. BP3A Kota Palembang merupakan daerah yang sudah melaporkan kasus

terbanyak diantara daerah lain yakni 255 kasus, disamping data yang sudah dilaporkan

yang diterima BP3A Sumatera Selatan yakni 300 kasus. Hanya saja yang sudah

melaporkan kepada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A)

Provinsi Sumatera Selatan, menurut Kepala BP3A Provinsi Sumatera Selatan Susna

Sudarti, baru 15 Kabupaten atau Kota yang sudah melaporkan. Dua daerah yang belum

melaporkan kasus sepanjang tahun 2016 yakni Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dan

OKU Selatan. Susna Sudarti mengatakan “Kalau OKU Selatan hingga saat ini memang

belum ada P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak

red). Alasan belum terbentuknya disampaikan karena belum ada anggaran. Kita harap

tahun ini sudah bisa terbentuk” Secara rinci laporan kasus kekerasan perempuan dan

anak yang tecatat di Kabupaten atau Kota yakni Pagaralam dengan 32 kasus, OKU

dengan 34 kasus, Empat Lawang 64 kasus, dan Muaraenim 50 kasus. Lalu ada 61 kasus

di Banyuasin, 11 kasus di Ogan Ilir, 83 kasus di Musi Banyuasin, 21 kasus di

Musirawas, 25 kasus di Prabumulih, Lahat 34 kasus, Lubuk Linggau 2 kasus, OKI 37

kasus, PALI 51 kasus dan Muratara 4 kasus.10

Dari jumlah kasus yang dijelaskan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Sumatera Selatan yang dibahas dalam tulisan ini

adalah kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Kabupaten Ogan Ilir yaitu

10Sriwijaya Post, “Kekerasan dalam Pacaran Meningkat”, www. Sripoku. com/2016,

Palembang ,Sumatera Selatan : Sriwijaya Post ,diakses Pada tanggal 25 Maret 2017.

5

Page 19: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

11 kasus yang tercatat dan telah dilaporkan sedangkan untuk kasus kekerasan dalam

pacaran ada 2 kasus yang telah dilaporkan Kekepolisian Kabupaten Ogan Ilir yaitu

kekerasan seksual dan kekerasan fisik, namun masih banyak kasus yang belum tercatat

dan dilaporkan kepada para penegak hukum karena para korban kekerasan merasa malu

karena mendapat tekanan psikologis dari masyarakat jika kasus yang dialaminya

menjadi tersebar sehingga membuat para korban hanya bisa diam.

Data tentang kekerasan dalam pacaran yang di peroleh melalui Wawancara

dengan Pihak Kepolisian Ogan Ilir yang mencatat bahwa ada 2 kasus tentang kekerasan

dalam pacaran di Kabupaten Ogan Ilir yang telah di laporkan kepada Kepolisian Ogan

Ilir pada bulan Januari sampai Februari tahun 2017 : 11

Tabel 1

Data kasus kekerasan dalam pacaran yang telah di laporkan Kekepolisian Ogan Ilir

Jumlah Kasus Tahun Bulan

11 2016 Januari – Desember

2 2017 Januari – Februari

Sumber: Catatan Data Tahunan Kepolisian Ogan Ilir 2017.

Data kekerasan dalam pacaran yang di peroleh melalui Wawancara langsung

dengan Satuan Reserse Kriminal yaitu Ipda Tolib sebagai Kaur Minres, Beliau

menjelaskan bahwa ada 2 kasus tentang kekerasan dalam pacaran yang telah di

laporkan ke pihak kepolisian.

11 Info Awal Dari Pihak Kepolisian Ogan Ilir.

6

Page 20: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

Kasus yang pertama yaitu kasus kekerasan yang di alami oleh seorang anak

perempuan yang berinisial SW berumur 17 Tahun yang masih duduk di bangku

Sekolah Menegah Atas korban mengalami kekerasan fisik, kekerasan seksual,dan

kekerasan psikologi oleh pacarnya sebagai pelaku kekerasan yang berinisial AS

berumur 18 tahun.

Kasus kedua yaitu kasus kekerasan yang dialami oleh seorang anak perempuan

yang berinisial DS berumur 18 Tahun korban mengalami kekerasan fisik, kekerasan

seksual yang mengakibatkan korban megalami luka yang sangat serius oleh pacarnya

sebagai pelaku kekerasan yang berinisial AG berumur 24 Tahun.

Berdasarkan penjelasan yang di dapat dari wawancara kronologi kejadian yang

di alami oleh SW berumur 17 Tahun sebagai korban kekerasan yang dilakukan oleh

AS berumur 18 Tahun sebagai pelaku kekerasan dalam pacaran, korban SW pada saat

itu kira-kira pukul 13:45 WIB sms pacaran atau pelaku AS untuk menjemput korban

SW dari sekolah dan menghantarkan korban SW pulang kerumah , lalu mendapat

balasan dari pelaku AS bahwa pelaku AS bisa menjemput kesekolah dan

menghantarkan korban SW pulang kerumah, namun sepanjang di perjalan menuju

kerumah korban SW terjadilah pembicaraan antara korban SW dan pelaku AS yang

membicarakan bagaimana hubungan korban SW dan pelaku AS untuk kedepannya.

Setelah membahas masalah itu terjadilah sedikit pertengkaran antara korban SW dan

pelaku AS ,karena pelaku AS ingin meminta mencium korban SW namun ,korban SW

menolak karena SW merasa malu mencium pelaku AS saat di jalan yang sedang ramai.

7

Page 21: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

Sehingga membuat pelaku AS marah terhadap korban SW karena keinginan pelaku di

tolak oleh korban, lalu pelaku menghentikan motor yang mereka kendarai dan

mengajak korban untuk berbicara ketempat yang sedikit sepi, namun korban menolak

dan memaksa minta di hantarkan pulang kerumah hal tersebutlah yang membuat pelaku

marah besar terhadap korban dan pelaku langsung menampar pipi korban hingga

meninggalkan memar di pipi korban. Setelah itu terjadilah pertengkaran yang hebat

antara keduanya sehingga korban bukan hanya mendapat tamparan di pipinya namun

korban juga mengalami beberapa pukulan di bagian tubuh lainnya. Korban juga

mengalami kekerasan seksual oleh pelaku karena pelaku memaksa korban untuk

melakukan hubungan suami istri, korban yang sudah tidak berdaya akibat di pukul oleh

pelaku tidak bisa lagi menolak perbuatan yang dilakukan pelaku terhadap korban

sehingga mengakibatkan korban pingsan. Sedikit kronologi kejadian yang di alami oleh

korban SW.

Berdasarkan hasil wawancara yang didapat dari 5 orang korban yang pernah

mengalami kekerasan dalam pacaran di wilayah Kabupaten Ogan Ilir dan identitasnya

di rahasiakan , kekerasan yang banyak di alami oleh korban adalah kekerasan fisik dan

juga kekerasan seksual. Beberapa contoh kekerasan fisik dan kekerasan seksual yang

dialami korban kekerasan dalam pacaran yaitu:12

1. Responden 1 menjelaskan bahwa dirinya pernah ditampar oleh pacarnya

karena menolak untuk di cium oleh pacarnya. Dirinya juga menjelaskan karena rasa

12Hasil Wawancara langsung dengan Korban Kekerasan dalam Pacaran.

8

Page 22: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

takut di tampar oleh pacarnya dirinya telah sering melakukan ciuman dengan pacarnya

ketika mereka bertemu walaupun dirinya tidak mau melakukanya karena rasa takut

terhadap pacar dirinya tetap melakukan semua keinginan pacarnya.

2. Responden 2 menjelaskan bahwa dirinya pernah di cubit hingga memar di

pipinya karena pacarnya merasa kesal terhadap dirinya. Dirinya juga menjelaskan

bahwa pacarnya tidak hanya mencubit pada bagian pipinya saja melainkan pacarnya

sering menyentuh bagian buah dadanya dan meremas-remas buah dadanya.

3. Reponden 3 menjelaskan bahwa dirinya pernah di pukul di bagian

pinggulnya karena pacarnya merasa kesal melihat dirinya. Bukan hanya menjelaskan

tentang kekerasan fisik yang dialaminy, dirinya juga menjelaskan bahwa pacarnya

sering sekali memeluk dirinya dan mencium bagian bibirnya ketika mereka bertemu

karena jika dirinya tidak mau melakukan hal itu dirinya diancam pacarnya akan di

putuskan hubungan pacaran mereka.

4. Responden 4 menjelaskan bahwa dirinya pernah mengalami kekerasan fisik

yang sangat parah sampai dirinya harus di bawah kerumah sakit, alasan pacarnya

melakukan kekerasan fisik terhadap dirinya karena dirinya sering menolak untuk

berhubungan suami istri dengan pacarnya .Sebab pacarnya merasa kalau dirinya pantas

berhubungan suami istri karena hubungan pacaran mereka sudah lebih dari 5 tahun.

5. Responden 5 menjelaskan bahwa dirinya pernah mengalami kekerasan fisik

ditampar dan dipukul di bagian dada oleh pacarnya karena pacarnya cemburu terhadap

dirinya yang membalas chat atau sms dari laki-laki lain.

9

Page 23: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

Dapat di simpulkan bahwa Kekerasan Fisik dan Kekerasan Seksual dalam

pacaran di Wilayah Kabupaten Ogan Ilir ini sudah menjadi masalah yang harus di

tangani dengan serius dan secara tuntas agar tidak terjadi lagi kekerasan-kekerasan

lainya yang mengancam hak asasi manusia terutama terhadap perempuan.

Pada umumnya korban kekerasan fisik dalam pacaran tidak menceritakan

kepada pihak yang berwenang karena mendapat ancaman dari pacarnya dan rasa takut

terhadap pacarnya atau korban merasa iba terhadap pelaku karena pelaku meminta

maaf sedemikian rupa kepada korban.

Pada dasarnya pengaturan tentang kekerasan sudah di atur dalam KUHP yang

dirumuskan dalam Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

Rumusan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan bahwa:

1. Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan

bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan

pidana penjara paling lama lima tahun.

3. Jika menakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh

tahun.

4. Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.

5. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.13

13 KUHP Kitab Undang – Undang Hukum Pidana dan KUHAP Kitab Undang –Undang Hukum

Acara Pidana , Pasal 351 KUHP .

10

Page 24: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

Seharusnya kekerasan fisik dalam pacaran terhadap perempuan harus

dilaporkan dan bagi pelaku yang melakukan kekerasan mendapatkan hukuman yang

berat agar memberi efek jera terhadap pelaku, karena pengertian kekerasan menurut

hukum pidana tertuang dalam Pasal 351 KUHP hanya mengatakan bahwa

penganiayaan di hukum dengan hukuman penjara selama-lamanya dua tahu delapan

bulan atau denda sebanyak empat ribu lima ratus rupiah tidak akan memberi efek jera

terhadap pelaku, sehingga jika timbul akibat lain dari penganiayaan ini tidak dapat

dikenakan sanksi lain atau yang lebih berat.

Pada umumnya korban mengalami penganiayaan tidak hanya luka secara fisik

juga psikis. Hal inilah yang harus menjadi perhatian berbagai pihak dalam melindungi

korban kekerasan sehingga dibentuk lembaga untuk menagani masalah ini demi

tercapainya keadilan yang semestinya.

Walaupun termasuk dalam kekerasaan terhadap perempuan, sebenarnya

kekerasan ini tidak hanya di alami oleh perempuan, laki-laki pun juga menggalami

kekerasan yang dilakukan oleh pacarnya. Tetapi perempuan lebih banyak menjadi

korban dibandingkan laki-laki karena pada dasarnya kekerasan ini terjadi karena

adanya ketimpangan kekuasaan antara laki-laki yang dianut oleh masyarakat luas.

Ketidakadilan dalam hal jender selama ini telah tertanam dalam kehidupan

sehari-hari, bahwa seorang perempuan biasa dianggap sebagai mahluk yang lemah,

mengutamakan kepentingan laki-laki dan lain sebagainya.

Kekerasan fisik dalam pacaran merupakan salah satu bentuk pelanggaran

terhadap hak asasi manusia sehingga harus dihilangkan dan diatasi dengan serius,

11

Page 25: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

sebab telah dituangkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 28 I ayat (1)

dan ayat (2). Bahwa setiap orang berhak:

(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,

hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi

dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku

surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.

(2) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar

apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat

diskriminatif itu.14

Berdasarkan uraian yang dijabarkan penulis di atas, maka penulis merasa perlu

untuk membahas mengenai penegakan hukum pidana terhadap kasus kekerasan fisik

terhadap perempuan dalam pacaran, serta bagaimana faktor yang mempengaruhi

penegakan hukum pidana terhadap pelaku kekerasan fisik terhadap perempuan dalam

pacaran agar kasus tersebut tidak terjadi semakin marak dan penulis merasa tertarik

untuk melakukan penelitian dan menuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul : “

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Kekerasan Fisik Terhadap Perempuan

dalam Pacaran di Kabupaten Ogan Ilir”.

14 Undang – Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28 I Ayat 1 dan 2 ,Jakarta, Sekretariat Jendral

dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI,2011, Hlm.31.

12

Page 26: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

B. Rumusan Masalah

Dengan uraian latar belakang diatas dan untuk menghindari kajian yang terlalu

luas dan menyimpang dari objek penulisan, maka diambil rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana Penegakan Hukum Pidana terhadap pelaku kekerasan fisik terhadap

perempuan dalam pacaran di Kabupaten Ogan Ilir?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi Penegakan Hukum Pidana terhadap pelaku

kekerasan fisik terhadap perempuan dalam pacaran di Kabupaten Ogan Ilir?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui upaya penegakan hukum pidana terhadap pelaku yang

melakukan kekerasan fisik terhadap perempuan dalam hubungan pacaran.

2. Untuk mengetahui faktor yang mengetahui penegakan hukum pidana terhadap

pelaku kekerasan fisik terhadap perempuan dalam hubungan pacaran.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam penulisan skripsi secara umumnya dibagi menjadi

dua manfaat yaitu manfaat penelitian yang bersifat Teoritis dan manfaat penelitian

secara Praktis, berikut adalah penjelasan tentang kedua manfaat penelitian tersebut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan

ilmu hukum, khususnya dalam bidang hukum pidana tentang diskriminasi dan

perlindungan terhadap perempuan.

13

Page 27: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

2. Manfaat Praktis

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi masukan bagi aparat

penegak hukum yang menangani perkara-perkara atau kasus-kasus

yang menyangkut dan melibatkan perempuan sebagai korban dari

kekerasan yang dilakukan oleh laki-laki, agar hak-hak perempuan serta

perlindungan perempuan dijalankan sesuai dengan prosedur atau

tatacara serta aturan-aturan yang telah di tentukan dan yang telah di atur.

b. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan memberikan sesuatu

pemahaman dan penanaman kesadaran diri bagi semua masyarakat

dimana masyarakat memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam

penyelenggaran kegiatan perlindungan bagi hak-hak perempuan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dengan judul “Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku

Kekerasan Fisik Terhadap Perempuan dalam Pacaran di Kabupaten Ogan Ilir“

ini memiliki kekhususan sesuai tujuan yaitu untuk mengetahui penegakkan

hukum pidana terhadap pelaku kekerasan fisik terhadap perempuan dalam

pacaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum pidana

terhadap pelaku kekerasan fisik terhadap perempuan dalam pacaran. Agar

pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu meluas maka ruang lingkup

dalam penelitian ini hanya membahas mengenai penegakan hukum pidana serta

faktor yang mempengaruhi penegakan hukum pidana terhadap pelaku

kekerasan fisik terhadap perempuan dalam pacaran di Kabupaten Ogan Ilir.

14

Page 28: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

F. Kerangka Teoritis

Teori Penegakan Hukum

Secara konsepsional, maka inti dan arti penegakan hukum terletak pada

kegiatan menyerasihkan hubungan antara nilai-nilai yang terjabarkan di dalam suatu

kaidah-kaidah yang mantap dan mengejawantah dan sikap tindak atau perilaku

sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara dan

mempertahankan kedamaian dalam pergaulan hidup.15

Teori Perlindungan Hukum

Menurut Soetjipto Raharjo, perlindungan hukum adalah adanya upaya

melindungi kepentingan individu atau seseorang dengan mengalokasikan suatu

kekuasaan kepadannya untuk bertindak atau berprilaku dalam kepentingannya

tersebut. Salah satu sifat dan sekaligus merupakan tujuan dari hukum adalah

memberi perlindungan atau pengayoman kepada masyarakat oleh karena itu

perlindungan hukum harus diwujudkan dalam bentuk adanya kepastian hukum.16

Perlindungan hukum menurut Muchsin adalah kegiatan untuk melindungi

individu dengan menyerasihkan hubungan antara nilai-nilai atau kaidah-kaidah yang

menjelmah dalam sikap dan tindakan atau dalam menciptakan adanya ketertiban

dalam pergaulan hidup antar sesama individu atau manusia.17

15 Soerjono Soekanto, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta, Raja

Grafindo Persada, 1983, Hlm. 5. 16 Soetjipto Raharjo, Permasalahan Hukum di Indonesia, Bandung, Alumni, 1983,Hlm. 121. 17 Muchin, Perlindungan dan Kepastian Hukum Bagi Investor di Indonesia, Surakarta,

Magister Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret, 2003, Hlm. 14.

15

Page 29: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

Teori Sistem Hukum

Menurut Lawrence Meir Friedman, ada tiga komponen dari sistem hukum

(legal system):

a. Struktur hukum ( legal structure )

b. Isi hukum ( legal substance )

c. Budaya hukum ( legal culture )

Ketiga komponen ini mendukung berjalannya sistem hukum di suatu

Negara, secara realitas sosial, keberadaan sistem hukum yang terdapat di dalam

masyarakat mengalami perubahan-perubahan sebagai akibat dan pengaruh, dari apa

yang disebut dengan modernisasi atau globalisai baik secara evolusi maupun

revolusi.18

Sedangkan menurut beberapa ahli “Sistem sebagai jenis satuan yang

dibangun dengan komponen-komponen sistemnya yang berhubungan secara

mekanik fungsionil yang satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan

sistemnya. Komponen – komponen sistemnya itu sebagai berikut :Komponen jiwa

bangsa, Komponen structural, Komponen subtansi, Komponen budaya hukum.19

18 Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Bandung, PT .Citra Aditya bakti, 2000, Hlm. 54. 19 Bachan Mustafa, Sistem Hukum Indonesia Terpadu, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2016,

Hlm. 5.

16

Page 30: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

G. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris atau penelitian

hukum sosiologis, jenis penelitian yang bertitik tolak pada data primer atau data

lapangan. Dimana data primer atau data lapangan adalah yang berhubungan

dengan penegakan hukum pidana terhadap pelaku kekerasan fisik terhadap

perempuan dalam pacaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan

hukum pidana terhadap terhadap pelaku kekerasan fisik dalam pacaran di

Wilayah Kabupaten Ogan Ilir.

2. Jenis dan Sumber Data

Di dalam penelitian ini, data yang digunakan antara lain data primer, data

sekunder, dan data tersier. Data primer di peroleh dari lapangan melalui

Wawancara Langsung dengan Kepala atau Staff dari Pihak Kepolisian.

Wawancara yang penulis gunakan adalah tehnik wawancara mendalam, yang

dilakukan penulis purposive sampling yaitu: Wawancara dengan Satuan

Reserse Kriminal Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) POLRES

OGAN ILIR.Wawancara Langsung dengan Korban yang mengalami

Kekerasan Fisik dalam Pacaran di Wilayah Kabupaten Ogan Ilir.

Data sekunder diperoleh dengan cara menelusuri bahan-bahan hukum yang

terdiri dari:

A. Bahan Hukum Primer yang berupa Peraturan Perundang – Undangan yaitu:

a. Undang – Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

17

Page 31: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

b. Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,

tambahan lembaran Negara Republik Indonesia 3886.

c. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang –

Undang Hukum Pidana.

d. Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi

Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap

Perempuan , Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

1984 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277

Tahun 1984.

e. Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2009 tentang Pengadilan Hak

Asasi Manusia.

f. Kitab Undang – Undang Hukum Pidana Bab XX Pasal 351.

g. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 181 Tahun 1998 tentang

Komisi Nasional Anti Kekerasaan Terhadap Perempuan.

h. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang

Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Dalam Konflik

Sosial.

i. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 tahun 1993 tentang

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.

j. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang

Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

18

Page 32: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

B. Bahan Hukum Sekunder adalah semua publikasi tentang hukum yang

merupakan dokumen yang tidak resmi. Publikasi tersebut merupakan petunjuk

atau penjelas mengenai bahan hukum primer atau bahan hukum sekunder yang

berasal dari kamus, ensiklopedia, jurnal, suratkabar dan sebagainya. 20

C. Bahan Hukum Tersier merupakan bahan hukum yang memberikan petujuk

maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder

dan dapat diperoleh melalui buku-buku dan refensi lain yang berupa wacana-

wacana baik di internet, majalah, Koran, jurnal, makalah, serta opini dari pakar

hukum mengenai perlindungan hukum terhadap korban kekerasan, penegakan

hukum pidana terhadap pelaku kekerasan dan faktor-faktor penyebab terjadinya

kekerasan dalam pacaran.

3. Populasi dan Sampel

Penulis dalam penelitian ini menggunakan Purposive sampling, yaitu

pemilihan sekelompok subjek atau ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang

dipandang masyarakat mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau

sifa-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya, purposive sampling lebih

banyak memusatkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat yang harus masuk dalam

sample yang dipilih.21 Populasi data penelitian ini adalah Kepolisian Kabupaten

Ogan Ilir, sementara sample penelitian ditarik secara Purposive Sampling yaitu:

20 Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, 2009, Hlm 54. 21 Ibid, Hlm. 106.

19

Page 33: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

Keterangan atau Hasil Wawancara dari Pihak Kepolisian Kabupaten Ogan Ilir

yang di wakili oleh SAT RESKRIM bagian Kaur Minres yaitu Ipda Tolib dan

Keterangan atau Hasil Wawancara Langsung dari Korban yang mengalami

Kekerasan Fisik Dalam Pacaran di Wilayah Kabupaten Ogan Ilir yaitu

Wawancara Langsung dengan Korban yang berinisial SW yang di bantu oleh

Pihak Keluarga dan Keterangan Langsung dari Para Korban yang mengalami

Kekerasan Fisik Dalam Pacaran di Kabupaten Ogan Ilir yaitu 5 Orang

Reponden.

4. Tehnik Pengumpulan Data

a. Penelitian lapangan

Studi yang dilakukan langsung ditempat penelitian untuk memperoleh

data yang menunjang penelitian dan berkaitan dengan masalah yang dibahas,

penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara. Wawancara

dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang dan

disiapkan untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah

penelitian kepada responden.22

b. Penelitian kepustakaan

Penelitian kepustakaan diperlukan untuk menunjang penelitian

lapangan yaitu dengan cara mempelajari, membaca dan memahami buku-buku

22 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Rajawali Pers,

2004, Hlm. 82.

20

Page 34: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

serta peraturan perundang-undangan dan pendapat yang ada kaitannya dengan

materi yang akan diteliti.

5. Tehnik Analisis Data

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode analisis data

secara kualitatif, yaitu dengan cara mengolah serta mengumpulkan data-data,

seperti data dari wawancara yang penulis lakukan kemudian disajikan kedalam

bentuk uarian kalimat lalu dibahas sesuai dengan pokok permasalahan dengan

menghubungkan setiap peraturan perundang-undangan dan juga doktrin atau

pendapat para ahli yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti

kemudian ditarik kesimpulan secara induktif, yaitu setiap data yang telah

diperoleh dari lapangan sebagai hal yang bersifat khusus dan dikaitkan dengan

pendapat para ahli, teori-teori serta peraturan perundang-undangan yang

relevan didalam penelitian ini dijadikan ketentuan umum.

6. Tehnik Penarikan Kesimpulan.

Penarikan kesimpulan di lakukan dengan cara berpikir Induktif yaitu

Penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan atau fakta-fakta khusus

berdasarkan penelitian di lapangan atau pengalam empiris menuju pada

kesimpulan yang bersifat umum. 23 Dan menganalisis bahan-bahan yang telah

di kumpulkan sampai dengan terbentuknya suatu kesimpulan.

23Burhan Ashsofa, Metode Penelitian hukum, Rienka Cipta, Jakarta,2007.Hlm.16

21

Page 35: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku.

Ahmad Mujahidin. 2007. Peradilan Satu Atap di Indonesia, Bandung: Refika

Aditama,

Andi Hamzah. 2001. Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta: Jakarta.

--------------------------. 2001. Bunga Rampai Hukum Pidana dan Acara Pidana, Ghalia

Indonesia: Jakarta

--------------------------. 1994. Masalah Penegakan Hukum Pidana, Rineka Cipta:

Jakarta.

Arif Gosita. 2004. Masalah Korban Kejahatan, Bhuana Ilmu Populer,edisi ketiga: Jakarta.

Aroma Elmina Martha. 2015.Hukum KDRT (Kekerasan Dalam Rumah

Tangga),CV.Aswaja Pressindo: Yogyakarta.

Bachan Mustafa. 2016. Sistem Hukum Indonesia Terpadu, PT. Citra Aditya Bakti:

Bandung.

Bambang Poernomo. 1992. Asas-asas Hukum Pidana, Ghalia Indonesia: Jakarta.

Barda Nawawi Arief. 1998. Teori – Teori dan Kebijakan Hukum Pidana, Alumni:

Bandung.

--------------------------. 2002. Kebijakan Hukum Pidana, PT. Citra Aditya

Bakti:Bandung.

--------------------------. 2007. Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum

Pidana Dalam Penaggulangan Kejahatan, Kencana: Jakarta.

Dikdik.M.Arief Mansur. 2007. Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan Antara

Norma dan Realita, Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Eddy Damian dan Otje Salman. 2003. Konsep-Konsep Hukum Dalam

Pembangunan,Kumpulan Karya Tulis Prof .Dr.Mocthar Kusumaatmadja,

Alumni: Bandung.

Farhana. 2010. Asfek Hukum Perdagangan Orang, Sinar Grafika: Jakarta.

Page 36: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

Johan Galtung. 1992. Kekuasaan dan Kekerasan Menurut Johan Galtung, Kanisius:

Yogyakarta.

Jeremy Bentham. 2006. Teori Perundang-Undangan Prinsip-Prinsip Legislasi

Hukum Perdata dan Hukum Pidana, Penerbit Nusamedia&Penerbit Nuansa:

Bandung.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)Edisi Ketiga.1998.Balai Pustaka: Jakarta.

Kartini Kartono. 1986. Psikologi Wanita Mengenai Gadis Remaja atau Wanita

Dewasa, Mundur Maju: Bandung.

Lawrence M Friedman. 1977.Law and Society an Introduction. Prentice Hall Inc: New

Jersey.

Lilik Mulyadi. 2002. Hukum Acara Pidana (Suatu Tinjauan Khusus Terhadap Surat

Dakwaan, Eksepsi dan Putusan Peradilan), PT. Citra Aditya Bakti: Bandung.

Maggie Humm. 2002. Ensklopedia Feminisme, Pajar Pustaka : Yogyakarta.

Magister Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret: Surakarta.

Mardjono Reksodiputro. 1994. Sistem Peradilan Pidana Indonesia, Melihat

Kejahatan dan Penegakan Hukum dalam Batas-batas Toleransi, Pusat

Keadilan dan Pengabdian Hukum: Jakarta.

Muchin. 2003. Perlindungan dan Kepastian Hukum Bagi Investor di Indonesia,

Magister Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret: Suarakarta.

Murtadio Muthahari. 1995. Hak-hak Wanita Dalam Islam, Lentera: Jakarta.

Natsir Muhammad. 1987. Demokrasi Di Bawah Hukum, Media Dakwah: Jakarta.

P.A.F Lamintang. 1996. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, PT. Citra Adityta

Bakti: Bandung.

Rasyid Ariman dan Fahmi Raghib.2001. Hukum Pidana (Tindak Pidana,

Pertanggung Jawaban Pidana , Pidana dan Pemidanaan): Palembang.

Ridhuan Syahrani. 1999. Rangkaian Intisari Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti:

Bandung.

Page 37: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

Romany Sihite. 2007. Perempuan, Kesetaraan, & Keadilan, Raja Grafindo: Jakarta.

Shafrudin. 1998. Politik Hukum Pidana, Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Soerjono Soekanto. 1983, Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum,

Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. 2003. Peneliti Hukum Normatif: Suatu Tinjauan

Singkat, Rajawali Pers: Jakarta.

Soetjipto Raharjo. 1983 .Permasalahan Hukum di Indonesia, Alumni: Bandung

--------------------------. 2000. Ilmu Hukum, PT .Citra Aditya Bakti: Bandung.

Stephenschfer. The Victim and Criminal, Random House: New York.

Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Alumni: Bandung.

Sunardi,dan Danny Tanuwijaya dan Abdul Wahid.2005. Republik “Kaum Tikus”;

Refleksi Ketidakberdayaan Hukum dan Penegakan HAM, Edsa Mahkota:

Jakarta.

Syarifuddin Petanasse. 2013. Mengenal Kriminologi, Unsri: Palembang.

Tapi Omas Ihromi. 2006. Penghapusan Diskriminasi Terhadap Wanita, Alumni :

Bandung.

Thomas Santoso. 2002, Teori-teori Kekerasan, Gralia Indonesia : Jakarta.

Zainal Asikin dan Amiruddin. 2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali

Pers: Jakarta.

Zainudin Ali. 2009. Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika: Jakarta.

Zudan Arif Fakrulloh. 2005. Penegakan Hukum Sebagai Peluang Menciptakan

Keadilan, Jurisprudence, Vol. 2, No. 1.

B .Peraturan Perundang – Undangan.

Undang -Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 Amandemen.

Page 38: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1946 tentang Kitab Undang-

Undang Hukum Pidana .

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-

Undang Hukum Acara Pidana.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi

Manusia tambahan lembaran Negara Republik Indonesia 3886.

Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan

Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap

Perempuan tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

1984 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277 Tahun

1984.

Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2009 tentang Pengadilan Hak

Asasi Manusia.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Komisi

Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 181 Tahun 1998 tentang Komisi

Nasional Anti Kekerasaan Terhadap Perempuan.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang Perlindungan

dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Dalam Konflik Sosial.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang Komisi

Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 tahun 1993 tentang Komisi

Nasional Hak Asasi Manusia.

C. Sumber Lainnya

Anonim, https://id.wikipedia.org/wiki/Pacaran di akses Pada tanggal 20 Maret 2017.

GunawanWibisono,”PengertianKekerasan“,https://asiaaudiovisualra09gunawanwibis

ono.wordpress.com/2009/07/05/pengertian-kekerasan,html, di akses Pada

tanggal 20 Maret 2017.

Page 39: PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN …repository.unsri.ac.id/1157/1/RAMA_74201_02011181320103... · 2019. 7. 29. · PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU KEKERASAN

Anonim,http://http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-pacaran-definisi

pada-remaja.html, diakses Pada tanggal 25 Agustus 2017.

Anonim,http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-pacaran.html,

Diakses Pada tanggal 25 Agustus 2017.

Anonim,http://www.psychologymania.com/2013/01/Komponen-

KomponenHubungan-Pacaran.html, Diakses Pada tanggal 25 Agustus 2017.

Anonim,http//www.savyamirawcc.com/kekerasan-terhadap-perempuan-ktp. Diakses

Pada tanggal 25 Agustus 2017.

Anonim,http://kisara.or.id/artikel/kekerasan-dalam-pacaran.html, Diakses Pada

tanggal 25 Agustus 2017.

Anomi,http;//www.jimly.com/makalah/namafile/56/Penegakan Hukum.pdf. Diakses

Pada tanggal 17 Juli 2017 Pukul 19 :21 WIB.

Kisara, “Bentuk Kekerasan dalam Pacaran “, https://kisara.or.id maintenance by

www.sikusaka.com/2014/bentuk-kekerasan-dalam-pacaran.html, di akses Pada

tanggal 25 Maretl 2017.

Kristian, Erdianto, 2016, “Waspada Kasus Kekerasan Wanita dalam Pacaran di

Indonesia“, www.Kompas.com, Waspada-kasus-kekerasan-wanita-dalam-

pacaran-di-Inonesia 08/03/2016, 07:51 WIB, diakses Pada tanggal 25 Maret

2017.

Sriwijaya Post, “Kekerasan dalam Pacaran Meningkat “,www.Sripoku.com/2016 ,

Palembang, Sumatera Selatan : Sriwijaya Post ,diakses Pada tanggal 25 Maret

2017.

nw,pya Post, "Kekeras,111 dalam Pacaran Me11i11gkat ",ww\ . ripoku.com/2016