Penegakan Diagnosis

download Penegakan Diagnosis

of 5

description

yrjtyztxtu

Transcript of Penegakan Diagnosis

Penegakan Diagnosis

1. Tinea capitis

Anamnesis : bercak pada kepala, gatal dan sering disertai rontoknya rambut di tempat lesi tersebut.

Pemeriksaan Fisik : a. Grey patch ringworm :timbulnya papula merah kecil di sekitar folikel rambut. Papula ini kemudian melebar dan membentuk bercak pucat karena adanya sisik.

b. Kerion: merupakan tinea kapitis yang disertai dengan reaksi peradangan yang hebat. Lesi berupa pembengkakan menyerupai sarang lebah, dengan serbukan sel radang disekitarnya.

c. Black dot ringworm: adalah tinea kapitis dengan gambaran klinis berupa terbentuknya titik-titik hitam pada kulit kepala akibat patahnya rambut yang terinfeksi tepat di muara folikel

Grey patch ringworm, kerion, black dot ringworm.

2. Tinea barbae

Anamnesis : rasa gatal di daerah jenggot, jambang dan kumis, disertai rambut-rambut di daerah itu menjadi putus atau rontok.

Pemeriksaan Fisik : a. Superfisialis

Kelainan-kelainan berupa gejala eritem, papul dan skuama yang mula-mula kecil selanjutnya meluas ke arah luar dan memberi gambaran polisiklik, dengan bagian tepi yang aktif.

b. Kerion

Bentuk ini membentuk lesi-lesi yang eritematous dengan ditutupi krusta atau abses kecil dengan permukaan membasah oleh karena erosi.

3. Tinea Korporis Bentuk klinis biasanya berupa lesi yang terdiri atas bermacam-macam eflorosensi kulit, berbatas tegas dengan konfigurasi anular, arsinar atau polisiklik. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan lokalisasinya, serta pemeriksaan kerokan kulit dan larutan KOH 10-20 % dengan mikroskop untuk melihat hifa atau spora jamur.

4. Tinea imbrikata Gambaran khas berupa kulit bersisik dengan sisik yang melingkar-lingkar dan terasa gatal. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis yang sangat khas berupa lesi konsentris.

5. Tinea KrurisKeluhan penderita adalah rasa gatal di daerah lipat paha sekitar anogenital. Gambaran klinis biasanya berupa lesi simetris di lipat paha kanan dan kiri, namun dapat juga unilateral. Tepi lesi aktif, polisiklik, ditutupi skuama dan terkadang disertai banyak vesikel-vesikel kecil. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis yang khas dan ditemukannya elemen jamur pada pemeriksaan kerokan kulit dengan mikroskopik langsung memakai larutan KOH 10-20 %.

6. Tinea Manus et Pedis Keluhan penderita bervariasi mulai dari tanpa keluhan sampai mengeluh sangat gatal dan nyeri karena terjadinya infeksi sekunder dan peradangan.Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan gambaran klinis dan pemeriksaan kerokan kulit dengan larutan KOH 10-20 % yang menunjukkan elemen jamur.

7. Tinea Unguium Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan kerokan kuku dengan KOH 10-20 % atau dilakukan biakan untuk menemukan elemen jamur.

Widaty, Sandra. Obat Antijamur. Dalam :Bramono K, Suyoso S, Indriatmi W, Ramali LM, Widaty S, Ervianti E. Dermatomikosis Superfisialis. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Edisi Kedua. 2013.Siregar R.S. Penyakit Jamur Kulit. Edisi kedua. Jakarta: EGC;2004.

Kurniati, Rosita C. Etiopatogenesis Dermatofitosis. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Vol. 20 No. 3 Desember 2008