pendukung blkl

49
PASAR PERDANA DAN PASAR SEKUNDER A. Pasar Perdana ( Primary Market ) Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang- kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan. Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan. Pasar perdana merupakan pasar pertama kali satu perusahaan atau calon emiten melakukan penjualan sahamnya kepada masyarakat (public). Pasar perdana ini sangat tenar dengan nama initial public offering atau go public. Dalam pasar perdana ini sesungguhnya hanya ada dua pihak yang melakukan kesepakatan, yakni calon emiten dan penjamin emisinya. Pasar perdana adalah pasar pertama kali saham ditawarkan ke publik, dan transaksinya bersifat satu arah yakni investor sebagai pembeli atau pemesan dan emiten, melalui penjamin emisi dan agen penjualan, sebagai penjual. Jadi transaksi yang terjadi bukan antara investor dengan investor, melainkan investor dengan emiten. Dalam pasar perdana, investor yang memesan saham akan mendapatkan sesuai dengan sistem penjatahan yang diterapkan oleh pihak penjamin emisi. Pasar Perdana adalah pasar tempat perusahaan yang baru menerbitkan sekuritas untuk menambah modal perusahaan. Pasar perdana adalah pasar di mana efek-efek diperdagangkan untuk pertama kalinya, sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Di sini, saham dan efek lainnya untuk pertama kalinya ditawarkan kepada investor oleh pihak Penjamin Emisi (Underwriter) melalui Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual saham. Proses ini biasa disebut dengan Penawaran Umum Perdana (Initial Publik Offering/IPO).

description

scas

Transcript of pendukung blkl

Page 1: pendukung blkl

PASAR PERDANA DAN PASAR SEKUNDER

A. Pasar Perdana ( Primary Market )Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan. Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.Pasar perdana merupakan pasar pertama kali satu perusahaan atau calon emiten melakukan penjualan sahamnya kepada masyarakat (public). Pasar perdana ini sangat tenar dengan nama initial public offering atau go public. Dalam pasar perdana ini sesungguhnya hanya ada dua pihak yang melakukan kesepakatan, yakni calon emiten dan penjamin emisinya.Pasar perdana adalah pasar pertama kali saham ditawarkan ke publik, dan transaksinya bersifat satu arah yakni investor sebagai pembeli atau pemesan dan emiten, melalui penjamin emisi dan agen penjualan, sebagai penjual. Jadi transaksi yang terjadi bukan antara investor dengan investor, melainkan investor dengan emiten.Dalam pasar perdana, investor yang memesan saham akan mendapatkan sesuai dengan sistem penjatahan yang diterapkan oleh pihak penjamin emisi.Pasar Perdana adalah pasar tempat perusahaan yang baru menerbitkan sekuritas untuk menambah modal perusahaan.Pasar perdana adalah pasar di mana efek-efek diperdagangkan untuk pertama kalinya, sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Di sini, saham dan efek lainnya untuk pertama kalinya ditawarkan kepada investor oleh pihak Penjamin Emisi (Underwriter) melalui Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual saham. Proses ini biasa disebut dengan Penawaran Umum Perdana (Initial Publik Offering/IPO).Karena dalam pasar perdana ini bentuknya masih perikatan jual beli antara kedua pihak — di mana yang banyak berperan adalah penjamin emisi –maka investor publik (masyarakat) yang membeli saham di pasar perdana ini tidak dipungut biaya transaksi. Biaya transaksi baru dikenakan bagi investor yang membeli saham di pasar regular.Dalam pasar perdana biasanya penawaran pertama yang akan lebih dulu dilayani. Memiliki rekening di perusahaan efek ini juga sangat menguntungkan bagi calon investor saham perdana apalagi jika ternyata perusahaan efek tersebut merupakan penjamin emisi atau agen penjual dari saham calon emiten yang tengah menawarkan sahamnya. Berarti kepastian memperoleh jumlah saham sesuai dengan yang diinginkan peluangnya semakin besar. Beberapa strategi di atas hanyalah sekilas yang bisa dijadikan salah satu acuan investor dalam membeli saham di pasar perdana. Namun jangan lupa dengan faktor-faktor yang tak terduga dalam investasi. Karena faktor diluar dugaan ini yang selalu menjadikan investasi saham menjadi sangat menarik.Fungsi Pasar Perdana1. Harga saham tetap2. Tidak dikenakan komisi3. Hanya untuk pembelian saham4. Pemesanan dilakukan melalui Agen Penjual5. Jangka waktu terbatas

Page 2: pendukung blkl

B. Pasar Sekunder ( Secondary Market )Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan.Pasar Sekunder adalah pasar tempat jual beli saham-saham perusahaan yang telah terbit untuk menambah modal perusahaan.Pasar sekunder adalah pasar di mana efek-efek yang telah dicatatkan di Bursa Efek diperjual-belikan. Pasar Sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat di Bursa, setelah terlaksananya penawaran perdana. Di pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari satu investor kepada investor lainnya.Pasar sekunder atau juga dikenal dengan istilah secondary market adalah merupakan pasar keuangan yang digunakan untuk memperdagangkan sekuriti yang telah diterbitkan dalam penawaran umum perdana. Arti lain dari "pasar sekunder" ialah pasar perdagangan barang-barang bekas. Pasar yang terbentuk sesaat setelah penawaran umum perdana seringkali disebut sebagai aftermarket. Pada saat suatu saham terdaftar di suatu bursa efek maka investor dan spekulan dapat dengan mudah melakukan transaksi perdagangan di bursa tersebut.Pada pasar sekunder, efek diperjual belikan dan berpindah tangan dari seorang investor ke investor lainnya. Pasar sekunder ini sangat likuid dan transparan. Sebelum adanya sistim perdagangan elektronis maka satu-satunya cara untuk menciptakan likuiditas adalah dengan jalan adanya pertemuan yang teratur antara investor dan spekulan . Inilah sesungguhnya yang menjadi awal mula dari bursa efek.Pasar sekunder merupakan tempat diperdagangkannya yang telah dicatatkan di bursa. Dengan kata lain pasar sekunder merupakan pasar dimana investor dapat melakukan jual beli efek setelah efek tersebut dicatatkan di bursa. Jadi pasar sekunder merupakan kelanjutan dari pasar perdana. Dalam pasar sekunder ini, investor bisa membeli saham dengan volume berapa saja sesuai dengan kemampuan keuangannya.Bila dilihat dari kepentingan pemodal dalam membeli dan menjual saham, maka terdapat beberapa perbedaan antara pasar perdana dengan pasar sekunder. Pertama, pada pasar perdana, harga yang telah ditentukan tidak akan berubah, sedangkan pada pasar sekunder, harga berubah—berfluktuasi—sesuai dengan kekuatan supply dan demand. Transaksi perdagangan di pasar perdana tidak dikenakan komisi, sedangkan pasar sekunder, ada biaya komisi. Ketiga, pada pasar perdana hanya berlaku pada saat pembelian saham. Di pasar sekunder, bisa terjadi pola jual beli seperti halnya pasar secara umum. Dari sudut pandang jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu, sedangkan pasar sekunder tidak.Fungsi Pasar Sekunder:1. Harga berfluktuasi sesuai kekuatan pasar2. Dibebankan komisi untuk pembelian maupun penjualan3. Pemesanan dilakukan melalui Anggota Bursa4. Jangka waktu tidak terbatas

a. Satuan yang DipakaiBaik di pasar perdana maupun pasar sekunder, satuan standar saham yang diperdagangkan di pasar reguler disebut dengan istilah lot. Satu lot saham mewakili 500 lembar saham. Sedangkan kelipatan harga saham disebut poin. Nilai satu poin saat ini adalah Rp.5. Harga saham yang terbentuk di bursa merupakan hasil

Page 3: pendukung blkl

kesepakatan antara pembeli dan penjual. Di pasar sekunder dimungkinkan adanya perdagangan saham yang kurang dari satu lot. Istilah untuk saham pecahan ini biasa disebut odd lot. Namun transaksi saham odd lot dilakukan dalam mekanisme yang berbeda dengan transaksi di pasar regular. Perdagangan saham ini dilakukan melalui negosiasi antara pihak penjual dan pembeli. Perdagangan saham dengan mekanisme negosiasi juga dilakukan untuk perdagangan saham dalam jumlah besar (block trading). Jumlah saham yang diperjualbelikan minimal sebanyak 200.000 lembar.

b. Transaksi SahamSebelum dapat melakukan transaksi, investor harus menjadi nasabah di salah satu perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Seperti halnya Anda membuka tabungan, ada minimal investasi awal yang harus ditempatkan. Dalam hal transaksi saham, jumlah deposit yang diwajibkan bervariasi; misalnya ada perusahaan efek yang mewajibkan sebesar Rp 15 juta, sementara yang lain mewajibkan sebesar Rp 25 juta dan seterusnya. Namun ada juga perusahaan efek yang menentukan misalnya 50 persen dari transaksi yang akan dilakukan sebagai deposit. Misalkan seorang nasabah akan bertransaksi sebesar Rp 10 juta maka yang bersangkutan diminta untuk menyetor dana sebesar Rp 5 juta.Setelah Anda membuka deposit di sebuah perusahaan efek dan mendapatkan persetujuan dari perusahaan tersebut, Anda dapat langsung bertransaksi saham. Transaksi efek diawali dengan pemesanan (order) untuk harga tertentu. Pesanan tersebut dapat berupa surat maupun via telepon dan disampaikan kepada perusahaan efek melalui sales/dealer.Pesan tersebut harus menyebutkan jumlah yang akan dibeli atau dijual dan dengan menyertakan harga yang diinginkan. Sebagai contoh, misalkan Andi ingin membeli saham Telkom (TLKM) sebanyak 5 lot (2.500 lembar) pada harga Rp 4.625. Jadi dalam pesan ini ada jumlah saham sebanyak 5 lot dan harga saham di Rp 4.625.Pada dasarnya pesanan investor dapat dibedakan menjadi:1. Market Order, yaitu pesanan jual maupun beli pada harga yang terbaik.2. Limit Order, yaitu order jual atau beli pada harga yang telah ditetapkan oleh nasabah.3. All or None/ Fil or Kill, dalam hal ini transaksi baru bisa dilaksanakan bila jumlah efek yang ditawarkan sesuai dengan jumlah yang dipesan, jika tidak transaksi tidak dilaksanakan.4. Discretionary Order, yaitu order yang dilaksanakan berdasarkan tingkat harga yang menurut pendapat perantara pedagang Efek adalah harga terbaik untuk nasabahnya.5. Good through the Week, yaitu order yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh nasabah.6. Sebagai catatan, sistem yang digunakan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya saat ini adalah sistem limit order.Pesanan jual atau beli saham para investor dari berbagai perusahaan Efek akan bertemu di lantai bursa. Setelah terjadi pertemuan (match) antara order, maka proses selanjutnya adalah proses penyelesaian transaksi.Proses pembelian saham diawali dengan investor menghubungi Perusahan Efek di mana ia terdaftar sebagai nasabah. Investor menyampaikan instruksi beli kepada pialang. Misalnya investor ingin membeli saham Telkom (TLKM) sebanyak 5 lot, pada harga Rp 4.625. Selanjutnya instruksi tersebut disampaikan ke trader (WPPE) Perusahan Efek tersebut di Lantai Bursa. Kemudian trader tersebut memasukkan instruksi beli ke dalam sistem komputer pedagangan di BEJ yang dikenal dengan sebutan JATS atau Jakarta Automated Trading System.Sistem tersebut secara otomatis menggunakan mekanisme tawar-menawar secara terus-menerus (Continuous Auction) sehingga untuk pembelian akan didapat harga pasar terendah

Page 4: pendukung blkl

dan sebaliknya untuk tarnsaksi jual didapatkan harga pasar tertinggi. Suatu transaksi dinyatakan berhasil bila terjadi matched antara penawaran jual dan beli.Proses selanjutnya adalah penyelesaian transaksi. Dalam sistem Scripless trading, penyelesaian transaksi dapat dilakukan lebih efisien, cepat dan murah. Di sini investor tidak lagi perlu untuk mendaftarkan lembar saham yang dimiliki. Semua transaksi terjadi secara elektronis dan tidak secara manual. Dengan sistem ini, tanpa adanya penyerahan fisik sertifikat saham, tidak ada lagi risiko pemalsuan saham. Proses penyelesaian transaksi dalam sistem Scripless trading, hanya dilakukan pemindahbukuan antarrekening.Demikianlah ulasan kami untuk hari ini. Semoga penjelasan kali ini cukup memberikan atau menambah informasi Anda untuk memulai berinvestasi di pasar modal.

Pasar Perdana ( Primary Market )

Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal

selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum

diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari

kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go

public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan. Dalam pasar

perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat

menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk

memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan

memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang

berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan

yang dilakukan melalui agen penjualan.

Pasar perdana merupakan pasar pertama kali satu perusahaan atau calon emiten

melakukan penjualan sahamnya kepada masyarakat (public). Pasar perdana ini sangat tenar

dengan nama initial public offering atau go public. Dalam pasar perdana ini sesungguhnya

hanya ada dua pihak yang melakukan kesepakatan, yakni calon emiten dan penjamin

emisinya.

Pasar perdana adalah pasar pertama kali saham ditawarkan ke publik, dan transaksinya

bersifat satu arah yakni investor sebagai pembeli atau pemesan dan emiten, melalui penjamin

emisi dan agen penjualan, sebagai penjual. Jadi transaksi yang terjadi bukan antara investor

dengan investor, melainkan investor dengan emiten. Dalam pasar perdana, investor yang

memesan saham akan mendapatkan sesuai dengan sistem penjatahan yang diterapkan oleh

pihak penjamin emisi.

Page 5: pendukung blkl

Pasar Perdana adalah pasar tempat perusahaan yang baru menerbitkan sekuritas untuk

menambah modal perusahaan.

Pasar perdana adalah pasar di mana efek-efek diperdagangkan untuk pertama kalinya,

sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Di sini, saham dan efek lainnya untuk pertama kalinya

ditawarkan kepada investor oleh pihak Penjamin Emisi (Underwriter) melalui Perantara

Pedagang Efek (Broker-Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual saham. Proses ini biasa

disebut dengan Penawaran Umum Perdana (Initial Publik Offering/IPO). Karena dalam pasar

perdana ini bentuknya masih perikatan jual beli antara kedua pihak — di mana yang banyak

berperan adalah penjamin emisi –maka investor publik (masyarakat) yang membeli saham di

pasar perdana ini tidak dipungut biaya transaksi. Biaya transaksi baru dikenakan bagi investor

yang membeli saham di pasar regular.

Dalam pasar perdana biasanya penawaran pertama yang akan lebih dulu dilayani.

Memiliki rekening di perusahaan efek ini juga sangat menguntungkan bagi calon investor

saham perdana apalagi jika ternyata perusahaan efek tersebut merupakan penjamin emisi atau

agen penjual dari saham calon emiten yang tengah menawarkan sahamnya. Berarti kepastian

memperoleh jumlah saham sesuai dengan yang diinginkan peluangnya semakin besar.

Beberapa strategi di atas hanyalah sekilas yang bisa dijadikan salah satu acuan investor dalam

membeli saham di pasar perdana. Namun jangan lupa dengan faktor-faktor yang tak terduga

dalam investasi. Karena faktor diluar dugaan ini yang selalu menjadikan investasi saham

menjadi sangat menarik.

B.     Pasar Sekunder ( Secondary Market )

Page 6: pendukung blkl

Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor

setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya

90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa. Dengan

adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Sedangkan

manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun

investor lembaga dan perseorangan.

Pasar Sekunder adalah pasar tempat jual beli saham-saham perusahaan yang telah

terbit untuk menambah modal perusahaan dan merupakan pasar di mana efek-efek yang telah

dicatatkan di Bursa Efek diperjual-belikan. Pasar Sekunder memberikan kesempatan kepada

para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat di Bursa, setelah

terlaksananya penawaran perdana. Di pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari satu investor

kepada investor lainnya.

Pasar sekunder atau juga dikenal dengan istilah secondary market merupakan pasar

keuangan yang digunakan untuk memperdagangkan sekuriti yang telah diterbitkan dalam

penawaran umum perdana. Arti lain dari "pasar sekunder" ialah pasar perdagangan barang-

barang bekas. Pasar yang terbentuk sesaat setelah penawaran umum perdana seringkali

disebut sebagai aftermarket. Pada saat suatu saham terdaftar di suatu bursa efek maka

investor dan spekulan dapat dengan mudah melakukan transaksi perdagangan di bursa

tersebut.

Pada pasar sekunder, efek diperjual belikan dan berpindah tangan dari seorang investor ke

investor lainnya. Pasar sekunder ini sangat likuid dan transparan. Sebelum adanya sistim

perdagangan elektronik maka satu-satunya cara untuk menciptakan likuiditas adalah dengan

jalan adanya pertemuan yang teratur antara investor dan spekulan . Inilah sesungguhnya yang

menjadi awal mula dari bursa efek. Pasar sekunder merupakan tempat diperdagangkannya

yang telah dicatatkan di bursa. Dengan kata lain pasar sekunder merupakan pasar dimana

investor dapat melakukan jual beli efek setelah efek tersebut dicatatkan di bursa. Jadi pasar

sekunder merupakan kelanjutan dari pasar perdana. Dalam pasar sekunder ini, investor bisa

membeli saham dengan volume berapa saja sesuai dengan kemampuan keuangannya.

C.    Perbedaan antara Pasar Primer dan Pasar Sekunder

1.      Dilihat dari pelaku transaksinya

         Di pasar perdana, transaksinya bersifat satu arah yakni investor sebagai pembeli atau

pemesan dan emiten, melalui penjamin emisi dan agen penjualan, sebagai penjual. Jadi

transaksi yang terjadi bukan antara investor dengan investor, melainkan investor dengan

emiten.

Page 7: pendukung blkl

         Sedangkan di pasar sekunder, memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli

atau menjual efek-efek yang tercatat di Bursa, setelah terlaksananya penawaran perdana. Di

pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari satu investor kepada investor lainnya.

2.      Pada pasar perdana, pemesanan efek dilakukan melalui agen penjualan atau penjamin emisi.

Sedangkan di pasar sekunder, pemesanan dilakukan melalui anggota bursa (pialang/broker)

         Penawaran Perdana suatu Saham atau Obligasi suatu perusahaan kepada investor

publik dilakukan melalui Penjamin Emisi dan Agen Penjual.   Investor yang berminat, dapat

memesan Saham atau Obligasi dengan cara menghubungi Penjamin Emisi atau Agen Penjual,

dan kemudian mengikuti prosedur penawaran dan pemesanan efek.

         Perusahaan Efek membeli dan/atau menjual efek berdasarkan perintah jual dan/atau perintah

beli dari investor. Setiap perusahaan mempunyai karyawan yang disebut sebagai “Wakil

Perantara Pedagang Efek”, yang mempunyai wewenang untuk memasukkan semua perintah

jual ataupun perintah beli ke dalam sistem perdagangan yang terdapat di Bursa Efek.

3.      Di pasar perdana harga yang telah ditentukan tidak akan berubah. Sedangkan di pasar

sekunder, harga berubah—berfluktuasi—sesuai dengan kekuatan supply dan demand.

         Pada umumnya Emiten dalam rangka IPO selalu menunjuk Underwriter untuk menjamin

secara penuh (full comitment), oleh karena itu harga saham IPO ditentukan oleh negosiasi

antara manajemen Perseroan dengan Underwriter. Harga perdana biasanya ditetapkan

berdasarkan jumlah pemesanan terbesar saat book building dilakukan. Misalnya, saat book

building volume pemesanan terbesar terjadi pada harga Rp500. Harga pemesanan dengan

volume terbesar ini diasumsikan sebagai harga terbaik saat itu. Dengan melihat kondisi pasar

saat itu dan target perolehan dana go public, penjamin emisi utama dan emiten akan

memutuskan bahwa harga Rp500 sebagai harga perdana penawaran saham.

         Di pasar sekunder, harga berubah—berfluktuasi—sesuai dengan kekuatan supply dan

demand, karena bersarnya permintaan dan penawaran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu;

a)      Faktor internal perusahaan, yang berhubungan dengan kebijakan internal pada suatu

perusahaan beserta kinerja yang telah dicapai. Hal ini berkaitan dengan hal-hal yang

seharusnya dapat dikendalikan oleh manajemen. Misalnya, pendapatan per lembar saham,

besaran dividen yang dibagi, kinerja manajemen perusahaan, prospek perusahaan di masa

yang akan datang, dan sebagainya.

Page 8: pendukung blkl

b)      Faktor eksternal perusahaan, yaitu hal-hal di luar kemampuan perusahaanatau di luar

kemampuan manajemen untuk mengendalikan. Misalnya, munculnya gejolak politik pada

suatu negara.

4.      Transaksi perdagangan di pasar perdana tidak dikenakan komisi, sedangkan pasar sekunder,

ada biaya komisi.

         Di pasar perdana ini bentuknya masih perikatan jual beli antara kedua pihak yaitu emiten dan

penjamin emisi — di mana yang banyak berperan adalah penjamin emisi –maka investor

publik (masyarakat) yang membeli saham di pasar perdana ini tidak dipungut biaya transaksi.

Biaya transaksi baru dikenakan bagi investor yang membeli saham di pasar regular.

         Untuk pembelian dan penjualan saham, pemodal harus membayar biaya komisi kepada

broker / pialang saham yang melaksanakan pesanan. Artinya besarnya biaya komisi dapat

dinegosiasikan dengan pialang / broker dimana pemodal berbisnis saham atau melakukan

jual-beli saham. Umumnya untuk transaksi beli pemodal dikenakan fee broker sebesar 0,3%

dari nilai transaksi sedangkan untuk transaksi jual dikenakan 0,4% (untuk transaksi jual

pemodal masih dikenakan pajak penghasilan atas penjualan saham sebesar 0,1% dari nilai

transaksi).

Komponen dari biaya pembelian saham adalah sebagai berikut :

Nilai pembelian saham + komisi pialang saham + PPN 10%

Komponen dari biaya penjualan saham adalah sebagai berikut :

Nilai penjualan saham + komisi pialang + PPN 10% + pajak penghasilan sebesar 0,1%.

Sebagai ilustrasi, misalnya seorang pemodal melakukan transaksi pembelian atas saham XYZ

sebanyak 5 (lima) lot dimana harga saham ABC terjadi pada posisi Rp. 3.000 per saham.

Keterangan Perhitungan Nilai Uang (Rp.)

Transaksi Beli 5 x 100 saham x Rp. 3,000, 1.500.000,-

Komisi untuk Broker

(0,3% dari nilai transaksi)0,3% x Rp. 1.500.000,- 4.500,-

PPN 10% dari komisi 10% x Rp. 4.500,- 450,-

Biaya Pembelian Saham 4.950,-

Total biaya yang dikeluarkan 1.504.950,-

Sebagai ilustrasi lain, misalnya seorang pemodal melakukan transaksi penjualan atas saham

ABC sebanyak 5 (lima) lot dimana harga saham ABC terjadi pada posisi Rp. 3.000 per

saham.

Page 9: pendukung blkl

Keterangan Perhitungan Nilai Uang (Rp.)

Transaksi Beli 5 x 100 saham x Rp. 3,000, 1.500.000,-

Komisi untuk Broker

(0,3% dari nilai transaksi)0,3% x Rp. 1.500.000,- 4.500,-

PPN 10% dari komisi 10% x Rp. 4.500,- 450,-

PPh atas Transaksi Jual

(0,1% dari Nilai Transaksi)0,1% x Rp. 1.500.000,- 1,500,-

Biaya Pembelian Saham 6.450,-

Total biaya yang dikeluarkan 1.493.550,-

                  

5.      Pada pasar perdana hanya berlaku pada saat pembelian saham. Di pasar sekunder, bisa terjadi

pola jual beli seperti halnya pasar secara umum.

         Di pasar perdana hanya berlaku pada saat pembelian saham, karena investor hanya dapat

melakukan pembelian saham yang telah di tawarkan oleh emiten.

         Sedangkan di pasar sekunder, bisa terjadi pola jual beli seperti halnya pasar secara umum

karena investor mempunyai kesempatan untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat

di Bursa. Pada saat suatu saham terdaftar di suatu bursa efek maka investor dan spekulan

dapat dengan mudah melakukan transaksi perdagangan di bursa tersebut. Dan di pasar

sekunder, efek diperjual belikan dan berpindah tangan dari seorang investor ke investor

lainnya.

6.      Dari sudut pandang jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu, sedangkan pasar

sekunder tidak.

         Pasar primer merupakan penawaran saham pertama dari emiten kepada para pemodal selama

waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum

diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari

kerja.

         Pasar Sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual

efek-efek yang tercatat di Bursa, setelah terlaksananya penawaran perdana. Jadi, pasar

sekunder merupakan kelanjutan dari pasar perdana. Dalam pasar sekunder ini, investor bisa

membeli saham dengan volume berapa saja sesuai dengan kemampuan keuangannya.

  Tabel Perbedaan antara Pasar Pasar Primer dengan Pasar Sekunder

Page 10: pendukung blkl

No Keterangan Pasar Primer Pasar Sekunder

1 Pelaku transaski Emiten - Investor Investor – Investor

2Pemesanan efek

melalui

Penjamin Emisi /

Agen PenjualanAnggota Bursa (Pialang/Broker)

3Harga yang akan di

tentukanTidak berubah

Berfluktuasi sesuai dengan kekuatan

supply dan demand

4 Komisi Tidak dikenakan Dikenakan

5 Transaksi Pembelian Jual – Beli

6 Jangka Waktu Ada batasan waktu Tidak ada

Guna melengkapi konsep pemahaman dalam berinvestasi saham, penting bagi para investor untuk mengetahui mekanisme-mekanisme yang ada di dalamnya. Harapannya, investor mampu menjelaskan tak hanya soal apa itu saham melainkan pula bagaimana ia diperdagangkan dan bagaimana harga saham dapat terbentuk. Oleh karenanya ulasan kali ini akan difokuskan pada dua permasalahan utama, yaitu: mekanisme perdagangan dan mekanisme pembentukan harga.

Mekanisme Perdagangan SahamSebagaimana diketahui, salah satu cara menghimpun dana bagi perusahaan adalah dengan melepas atau menjual saham. Penjualan saham pun bisa dilakukan dengan berbagai cara namun yang paling populer adalah melalui pasar perdana (primary market) atau yang biasa disebut penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).

Pasar perdana adalah pasar dimana saham (atau efek lainnya) diperdagangkan pertama kali sebelum nantinya diperdagangkan di pasar sekunder. Dalam pasar perdana, perdagangan yang terjadi bersifat satu arah (hanya ada transaksi beli dengan pihak penjamin emisi) dan ditentukan pada harga yang tetap (fixed) sesuai yang telah disepakati dengan penjamin emisi. Permintaan yang melampaui (oversubscribed) atau pun yang tak mencapai target penawaran (undersubscribed) merupakan situasi yang biasa terjadi di pasar perdana. Akan tetapi, situasi tersebut tidak akan langsung mempengaruhi harga karena memang hukum penawaran-permintaan (supply-demand) belum memainkan perannya sebagai pembentuk harga dalam pasar ini.

Page 11: pendukung blkl

Setelah proses pada pasar perdana terpenuhi, perdagangan selanjutnya bisa diteruskan melalui pasar sekunder (secondary market), dimana aksi jual-beli terjadi setiap harinya. Jika pada pasar perdana investor hanya berurusan dengan penjamin emisi (underwritter) maka pada pasar sekunder investor bisa melakukan perdagangan dengan investor lainnya (tidak lagi bersifat satu arah). Hukum permintaan-penawaran pun mulai berperan dalam hal ini. Harga saham yang booming ketika mulai diperjualbelikan di pasar sekunder biasanya ditandai dengan situasi kelebihan permintaan pada saat penawaran perdana. Sebaliknya, saham biasanya melempem jika permintaan pada saat penawaran perdana tidak memuaskan atau bahkan tidak memenuhi target.

Di Indonesia, perdagangan saham bisa dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat tulisan ini disusun, setidaknya sudah ada 486 emiten yang melantai di BEI, yang semuanya terbagi ke dalam sepuluh sektor, dimana kinerja keseluruhannya diukur dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Mekanisme Pembentukan HargaHarga saham bisa berubah-ubah setiap harinya. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan harga saham sepenuhnya diserahkan kepada dinamika pasar. Dinamika seperti apa? Tentu saja suatu keadaan yang dapat mempengaruhi banyaknya penawaran dan permintaan akan saham tersebut. Sebagaimana diketahui, ekonomi “pasar” menyuguhkan doktrin penawaran dan permintaan (supply & demand) dalam pembentukan harga barang.

Memahami doktrin di atas tidaklah sulit. Kita hanya tinggal menerjemahkannya secara sederhana: permintaan yang lebih banyak daripada penawaran akan membuat harga saham naik, sedangkan permintaan yang lebih sedikit daripada penawaran akan membuat harga saham turun. Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah, apa sebetulnya yang mempengaruhi banyaknya permintaan dan penawaran tersebut? Inilah yang sulit dimengerti. Dalam dunia saham, faktor-faktor permintaan dan penawaran, sebagaimana dijelaskan dalam disiplin ilmu ekonomi, tidak selalu bisa menjadi jawaban yang valid atas pertanyaan tadi. Terdapat dimensi lain dalam hal ini.

Setiap investor tentu memiliki pertimbangannya sendiri-sendiri dalam memperdagangkan saham. Pertimbangan tersebut mencakup berbagai hal, mulai dari strategi sampai dengan “kata hati”. Investor sejati sudah tentu memiliki strategi (berupa analisis: teknikal maupun fundamental). Lain dengan spekulan, yang mungkin lebih menitikberatkan kepada hal yang sifatnya menerka-nerka atau ikut-ikutan (klenikal). Pertimbangan-pertimbangan inilah yang membuat pasar saham berdinamika. Selanjutnya, pasar akan “merekam” dinamika yang ada secara akumulatif, yang nantinya menjadi penentu arah pergerakan harga saham.

Kesimpulannya, penawaran dan permintaan memang betul menentukan harga. Hanya saja sulit untuk menerangkan apa yang sebetulnya memicu penawaran dan permintaan tersebut. Namun paling tidak, terdapat dua bentuk analisis (seperti yang disinggung di atas) yang bisa kita gunakan untuk mempelajari sifat dan karakteristik pasar saham. Semoga di kesempatan berikutnya kita bisa membahas analisis tersebut secara lebih spesifik.

Page 12: pendukung blkl

Dalam memilih saham, analisis fundamental menjadi pendekatan paling utama yang tak boleh dikesampingkan oleh para investor. Analisis ini bertujuan mencari tahu kondisi faktual sebuah perusahaan dari data-data keuangan yang ada. Paradigma “why to buy?” menjadi dasar para pelaku pasar yang menganutnya.

Skema Atas-bawah (Top-down Scheme)Satu skema yang tak pernah bisa dilepaskan dari analisis fundamental adalah skema atas-bawah atau sering pula disebut skema makro-mikro (macro-micro shceme). Pada skema ini, investor diarahkan untuk menganalisis dengan suguhan gambaran besar (makro) terlebih dahulu, baru kemudian hal-hal yang lebih spesifik (mikro) dari gambaran tersebut. Gambaran yang dimaksud mencakup tiga aspek, yakni: (secara berurut dari atas ke bawah) ekonomi, industri, dan perusahaan.

Sebagai aspek yang paling utama, ekonomi merepresentasikan segala aktivitas pada suatu negara atau wilayah. Ekonomi menjadi acuan dikarenakan segala aktivitas pada suatu negara/wilayah tak akan terlepas dari motif ekonomi: segalanya menyangkut ekonomi, dan segalanya berdampak pada ekonomi. Itulah mengapa, ekonomi menjadi gambaran utama tentang kondisi suatu negara/wilayah.

Relevansinya yaitu, gambaran tersebut dapat mempengaruhi persepsi investor. Kondisi ekonomi yang carut-marut menggambarkan penyelenggaraan sebuah negara/wilayah yang kurang baik, yang pada akhirnya bisa membuat investor urung menanamkan modalnya di negara/wilayah yang bersangkutan. Sebaliknya, kondisi ekonomi yang stabil dan terus tumbuh menggambarkan penyelenggaraan yang baik atas suatu negara/wilayah dan akan membuat pasar sahamnya lebih atraktif dan bisa menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya di sana. Sebagai contoh, krisis keuangan zona eropa beberapa tahun lalu mampu membuat pasar sahamnya terpuruk. Hal ini dikarenakan investor berbondong-bondong meninggalkan pasar zona tersebut agar tidak terkena dampak pertumbuhan ekonomi negatif. Berbeda halnya dengan negara-negara yang kala itu ekonominya tumbuh stabil seperti Indonesia, investor ramai-ramai memburu saham-saham di Nusantara agar bisa meraup untung dari pertumbuhan ekonominya tersebut.

Setelah kondisi ekonomi teranalisis, gugusan/kelompok industri menjadi aspek selanjutnya yang perlu dievaluasi. Industri dapat diartikan sebagai kumpulan dari beberapa entitas/perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. Industri dapat pula menjadi representasi dari suatu kondisi umum namun dalam skala yang lebih kecil dan terbatas, yakni hanya pada kondisi unit-unit usaha di dalamnya. Para investor biasanya menilik kondisi industrinya terlebih dahulu sebelum menentukan perusahaan apa yang akan mereka transaksikan. Industri dapat dianggap sebagai variabel moderator karena ia rentan terhadap suatu kondisi ekonomi, baik skala global, regional, maupun nasional. Meskipun tak mutlak, kondisi ekonomi yang baik akan berpengaruh pada kinerja industri yang baik, begitupun sebaliknya. Dan, seperti halnya variabel moderator, ia pun akan mempengaruhi sektor terkecil yang dibawahinya – unit usaha. Katakanlah, ketika terjadi krisis global tahun 2008, dimana sejak itu (dan sebetulnya masih sampai saat ini) sektor komoditas, khususnya batu bara, mengalami tekanan yang cukup berat. Industri batu bara di dalam negeri tentu saja turut merasakan dampaknya, terlebih Tiongkok sebagai salah satu negara pengimpor batu bara terbesar mengurangi pembeliannya. Kondisi tersebut semakin membuat industri komoditas ini loyo. Tak heran kalau unit-unit usaha yang ada pun menjadi tak berdaya. Kalau sudah begini, jangan tanya mengapa harga saham perusahaan-perusahaan terkait anjlok. 

Page 13: pendukung blkl

Analisis Rasio

Sebagai objek di tingkat terakhir, unit usaha/perusahaan seolah menjadi tampuk dan simplifikasi dari apa yang terjadi pada sektor hulunya. Oleh karenanya, mengevaluasi kinerja perusahaan menjadi suatu keharusan bagi investor agar mengetahui mana saja yang terbaik. Dalam hal ini, rasio-rasio keuangan memiliki peran penting yang dapat menjadi ukuran kinerja antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Pada akhirnya, rasio inilah yang sering kali menjadi pertimbangan utama para pelaku pasar dalam menentukan keputusan investasinya.

Rasio LikuiditasRasio likuiditas merupakan sebuah ukuran yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi semua kewajiban atau utang jangka pendeknya. Umumnya, semakin tinggi nilai rasio ini dimiliki sebuah perusahaan, semakin besar batas aman perusahaan tersebut dalam melunasi semua utangnya. Dengan rasio ini investor dapat mengetahui apakah sebuah perusahaan mampu memenuhi kewajibannya dengan baik atau tidak.

Dalam prakteknya, sering ditemukan perbedaan cara dalam menghitung likuiditas perusahaan. Perbedaan ini membuat perhitungan rasio likuiditas perusahaan terbagi menjadi dua tipe, yaitu rasio lancar (current ratio) dan rasio cepat (quick ratio).

Rasio lancar menjadi yang paling umum digunakan di kalangan investor. Rasio ini dianggap mampu menunjukkan kondisi likuiditas perusahaan secara lebih relevan dan akurat karena perhitungannya mencakup semua aset lancar (kas, setara kas, surat berharga, piutang, dan inventarisasi) dan kewajiban lancar (wesel bayar, utang, utang pajak, dan tunggakan biaya lainnya). Sementara rasio cepat dianggap lebih dinamis karena perhitungannya hanya menggunakan aset lancar yang dianggap benar-benar likuid (mudah diuangkan); akun seperti persediaan/inventarisasi dan surat berharga tidak digunakan. Formula untuk menghitung kedua rasio tersebut bisa Anda lihat pada gambar di bawah ini:

Namun begitu, ada hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan rasio likuiditas ini. Investor terkadang beranggapan perusahaan dengan rasio likuiditas lebih tinggi selalu lebih

Page 14: pendukung blkl

baik dari perusahaan dengan rasio likuiditas yang lebih rendah, padahal belum tentu seperti itu kenyataannya. Meskipun disebut sebagai rasio likuiditas, rasio ini tidak sepenuhnya menunjukkan likuiditas perusahaan yang sebetulnya. Hal ini dikarenakan rasio ini tidak mencerminkan perputaran yang sebenarnya dari variabel-variabel yang ada seperti kas, piutang, dan persediaan. Setiap perusahaan memiliki tingkat perputaran yang berbeda atas variabel-variabel tadi. Bisa saja, misalnya, perusahaan A rasio likuiditasnya mencapai 2 kali, namun perusahaan tersebut membutuhkan waktu lebih lama dalam hal menagih piutang dan perputaran persediaannya. Sementara perusahaan B rasio likuiditasnya hanya 1 kali namun pembayaran yang dilakukan pelanggannya lebih banyak menggunakan uang tunai (cash) dan perputaran persediaannya lebih cepat. Dalam kasus seperti ini, perusahaan B dinyatakan lebih likuid meskipun memiliki nilai rasio likuiditas yang lebih rendah.

Rasio SolvabilitasSecara mendasar, rasio solvabilitas tidak berbeda jauh dari rasio likuiditas. Rasio ini sama-sama bertujuan mencari tahu kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi kewajibannya, hanya saja pada solvabilitas kewajiban yang dimaksud mencakup semua kewajiban, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan begitu, rasio ini dapat digunakan untuk menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban yang ada apabila suatu saat terjadi pembubaran usaha atau likuidasi.

Terdapat beberapa ukuran yang umum digunakan dalam menentukan solvabilitas perusahaan, yakni: rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio/DER), interest coverage ratio (ICR), dan rasio utang terhadap aset (debt to asset ratio/DAR), sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut:

Debt to equity ratio atau sering juga disebut leverage ratio merupakan ukuran seberapa besar kepentingan perusahaan dibiayai oleh utang dibanding dengan modal yang ada. Begitupun dengan debt to asset ratio, rasio ini mengukur seberapa besar peran utang terhadap perusahaan hanya saja diukur dari sisi total asetnya. Persentase yang rendah dari kedua rasio menunjukkan rendahnya ketergantungan perusahaan pada utang, sedangkan persentase yang tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan perusahaan pada utang. Sebuah perusahaan dikatakan memiliki ketergantungan terhadap utang yang tinggi (rendah) biasanya apabila

Page 15: pendukung blkl

persentase kedua rasionya di atas (di bawah) 50%, meskipun tidak ada ketentuan baku akan hal ini.

Sementara itu, interest coverage ratio digunakan untuk mengetahui sebarapa mudah sebuah perusahaan dapat membayar beban bunga atas utangnya dalam suatu periode. Rasio ini dinilai lebih konservatif karena mempertimbangkan bunga yang muncul dari utang yang ada. Dalam hal ini, semakin rendah rasionya, semakin besar sebuah perusahaan terbebani oleh utangnya.

Rasio ProfitabilitasRasio profitabilitas (sering juga disebut rasio rentabilitas) adalah rasio yang paling populer di kalangan investor. Rasio ini memberikan pemahaman kepada penggunanya terkait seberapa baik sebuah perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menghasilkan profit dan meningkatkan kesejahteraan pemegang sahamnya. Semakin tinggi rasio profitabilitasnya, semakin baik sebuah perusahaan menjalankan operasionalnya, maka semakin baik nama perusahaan di mata investor. Meskipun begitu, paradigma yang ada dalam penilaian rasio ini tidak hanya sebatas seberapa besar sebuah perusahaan dapat menghasilkan profit namun juga seberapa konsisten ia mampu mempertahankan kinerjanya tersebut di masa yang akan datang.

Beberapa ukuran dalam perhitungan profitabilitas perusahaan, yaitu: margin laba (profit margin), pengembalian atas asset (return on aset/ROA), dan pengembalian atas ekuitas (return on equity/ROE).

Margin laba dibagi lagi ke dalam empat jenis, yakni: margin laba bruto (gross profit margin/GPM), margin laba operasi (operating profit margin/OPM), margin laba sebelum pajak (pretax profit margin/PPM), dan margin laba bersih (net profit margin/NPM). Berikut perhitungan-perhitungannya:

Sementara ROA dan ROE dapat dihitung dengan pendekatan sebagai berikut:

Page 16: pendukung blkl

o GPM – GPM digunakan untuk menilai seberapa efisien, diukur dari penjualannya, sebuah perusahaan memanfaatkan manufakturnya—bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan hal-hal terkait lainnya dalam suatu proses produksi—untuk menghasilkan profit. Sebagaimana kita tahu, pemanfaatan manufaktur (biasa disebut cost of goods sold/COGS atau harga pokok produksi/HPP) digunakan sebagai pengurang atas penjualan untuk mendapatkan nilai laba bruto. Semakin tinggi nilai GPM-nya, semakin baik indikator keuntungannya di mata investor.

o OPM – Margin ini mengukur tingkat keuntungan perusahaan dari kegiatan operasi utamanya. Variabel-variabel yang digunakan yaitu laba operasi dan pendapatan. Laba operasi didapat dengan cara mengurangi laba bruto dengan beban-beban operasi, seperti beban penjualan, beban umum dan administrasi, beban penyusutan aset tetap, dan beban pajak. Selanjutnya OPM bisa dihasilkan dengan membagi laba operasi dengan pendapatan. Laba operasi merepresentasikan seberapa cakap manajemen dalam mengontrol kegiatan operasinya. Dengan demikian semakin besar nilai OPM didapat, semakin baik atribut manajemen dalam pengambilan keputusan, semakin baik pula perusahaan tersebut bagi investor.

o PPM – Margin ini sebetulnya tidak berbeda dengan OPM, tujuannya sama-sama melihat seberapa efisien manajemen melaksanakan kegiatan operasionalnya diukur dari penjualannya. Hanya saja beberapa analis lebih senang menggunakan PPM karena margin ini merepresentasikan nilai tambah perusahaan dari sisi perpajakannya. Seperti terlihat pada gambar, PPM didapat dari pembagian antara laba sebelum pajak dengan pendapatan. Laba sebelum pajak bisa menjadi cerminan seberapa baik perusahaan menerapkan manajemen perpajakannya—mengelola beban-beban keuangan—sehingga memberi nilai tambah bagi perusahaan.

o NPM – Margin laba yang terakhir adalah NPM. Seperti namanya, margin ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mencetak laba bersih—laba tingkat akhir. Laba bersih didapat setelah mengurangi laba sebelum pajak dengan beban pajak penghasilan. Laba bersih menjadi ukuran yang sangat penting bagi investor dikarenakan kaitannya dengan dividen. Semakin tinggi nilai NPM-nya, semakin baik perusahaannya.

o ROA – Rasio ini menunjukkan seberapa menguntungkan sebuah perusahaan diukur dari total investasinya (oleh karenanya rasio ini sering pula disebut ROI). ROA memberikan gambaran tentang seberapa baik pengelolaan seluruh aset oleh manajemen untuk dikonversikan ke dalam laba perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan seluruh asetnya. Pada dasarnya, hitung-hitungan ROA bisa didapat dari membagi laba bersih dengan total aset, namun dikarenakan besaran total aset terus berubah dari waktu ke waktu maka penggunaan rata-ratanya menjadi anjuran (seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas).

Page 17: pendukung blkl

o ROE – ROE mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tersedia untuk pemegang saham. Rasio ini bisa dicari dengan rumus: laba bersih dibagi total ekuitas. Sama halnya dengan total aset, besaran total ekuitas bisa terus berubah dari waktu ke waktu sehingga disarankan menggunakan nilai rata-ratanya sebagai pembanding. Semakin tinggi rasionya, semakin efisien perusahaan dalam memanfaatkan basis ekuitasnya, semakin baik pula bagi investor.

Selain rasio-rasio di atas, ada pula laba per saham (earnings per share/EPS) dapat dikategorikan sebagai rasio profitabilitas. Sesuai namanya, EPS mengukur porsi dari laba perusahaan yang dapat dialokasikan ke setiap lembar saham yang beredar.

Secara mendasar, mencari EPS bisa dilakukan dengan membandingkan laba bersih dengan jumlah saham yang beredar (outstanding shares). Namun, dikarenakan perusahaan pada umumnya memiliki dua jenis saham yang beredar, maka pembagian dividen salah satu jenis saham tadi harus diutamakan, yakni saham preferen. Saham preferen harus diutamakan karena ini adalah jenis saham istimewa yang pembagian hasil kepada pemegangnya selalu dijamin. Itulah mengapa dalam rumus umum EPS, laba bersih dikurangkan terlebih dahulu dengan dividen saham preferen, barulah kemudian dibagi dengan jumlah saham beredar. (Terkait saham preferen, sudah saya bahas pada tulisan terdahulu. Silakan klik di sini untuk mengulas kembali). Selain itu, jumlah saham beredar pun mungkin saja berubah pada suatu periode tertentu. Oleh sebab itu, merata-ratakannya sebelum dijadikan pembanding adalah sebuah anjuran.

Lantas, apa manfaat mencari EPS? Inilah poin pentingnya. EPS bisa digunakan untuk mencari price-earnings ratio atau PER (sering juga disingkat P/E). PER adalah rasio harga dibagi laba per saham (EPS -red), atau bisa dilihat sebagai berikut:

PER umumnya digunakan untuk mengukur seberapa besar kesediaan investor membayar suatu saham untuk setiap laba saham yang dihasilkan. Katakanlah Anda membeli saham sebuah perusahaan yang memiliki PER sebesar 10 (sepuluh), itu artinya Anda bersedia membayar 10 kali besaran laba saham perusahaan tersebut. Atau kalau ingin diterjemahkan secara lebih mudah, Anda bersedia modal investasi Anda kembali dalam 10 tahun. Dengan kata lain, PER menunjukkan seberapa cepat suatu perusahaan dapat mengembalikan modal investasinya.

Investor bisa memakai PER sebagai perbandingan perusahaan-perusahaan yang akan dibelinya. PER yang lebih kecil tentu saja berarti pengembalian modal yang lebih cepat, dan ini lebih disukai. Namun perlu diingat, perbandingan seperti ini akan lebih cocok apabila diterapkan pada perusahaan-perusahaan dalam satu industri yang sama.

Rasio AktivitasSelanjutnya rasio aktivitas atau rasio operasi. Rasio akuntansi yang satu ini memberikan pemahaman terkait kemampuan perusahaan dalam merubah akun-akun tertentu yang ada

Page 18: pendukung blkl

dalam neracanya menjadi uang atau pendapatan. Singkatnya, rasio ini tidak hanya digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi melainkan pula tingkat efektivitas suatu perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Lebih jauh, hasil dari pengukuran rasio ini bisa digunakan untuk melihat kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode apakah mampu atau tidak untuk memenuhi target yang ditentukan.

Tiga rasio aktivitas yang biasa digunakan investor untuk melengkapi analisis fundamentalnya: rasio perputaran aset, rasio perputaran persediaan, dan rasio perputaran piutang.

Rasio Perputaran Aset (Asset Turnover/ATO)Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aset yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari setiap rupiah asetnya.

Perbincangan terkait rasio ini pada umumnya mengatakan, semakin tinggi rasionya, semakin baik perusahaannya. Hal ini perlu diberikan catatan mengingat karakteristik setiap industri berbeda satu sama lainnya. Rasio perputaran aset pada perusahaan sektor barang konsumsi (consumer goods), misalnya, akan cenderung lebih tinggi karena basis asetnya yang relatif kecil—namun volume penjualannya tinggi. Sedangkan pada perusahaan sektor infrastruktur dan utilitas (infrastructure and utilities) yang notabene basis asetnya besar, rasio perputaran asetnya akan cenderung rendah.

Poinnya pada penggunaan rasio ini adalah, perbandingan perusahaan pada industri yang berbeda alangkah baiknya tidak dilakukan secara apple to apple karena karakteristiknya yang jelas berbeda. Rasio perputaran aset akan lebih efektif dilakukan pada perusahaan-perusahaan di industri atau sektor yang sama.

Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover/ITO)Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan berputar dalam satu periode. Adapun bisa diartikan, rasio yang menunjukkan berapa kali persediaan sebuah perusahaan terjual dalam satu periode.

Pandangan umum yang ada yaitu semakin kecil rasionya, semakin buruk perusahaannya—kelebihan persediaan, dan semakin tinggi rasionya, semakin baik perusahaannya—penjualannya efektif. Hanya saja yang seharusnya menjadi tolok ukur bukanlah perusahaan pesaingnya melainkan industri si perusahaan itu sendiri.

Page 19: pendukung blkl

Rasio Perputaran Piutang (Receiveable Turnover/RTO)Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam satu periode. Singkatnya, rasio ini menunjukkan apakah sebuah perusahaan dapat menagih piutang atau penjualannya (yang dilakukan secara kredit) secara efektif atau tidak.

Penagihan piutang sangat penting karena berkaitan dengan kas perusahaan. Lebih jauh, hal ini juga akan berpengaruh pada solvabilitas perusahaan. Semakin tinggi rasionya menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah, dan kondisi ini baik bagi perusahaan. Sebaliknya jika rasio semakin rendah, berarti ada kelebihan investasi dalam piutang, dan kondisi ini berisiko buruk bagi perusahaan tatkala piutang tersebut gagal tertagih.

 

Catatan:

1. Dalam melakukan analisis rasio investor memerlukan data pendukung seperti laporan posisi keuangan (statement of financial position) dan laporan laba rugi (income statements).

2. Dalam prakteknya, penggunaan istilah laba mungkin berbeda pada setiap laporan laba rugi perusahaan (beberapa mungkin menggunakan istilah keuntungan, penghasilan, ataupun semacamnya). Begitupun dengan pendapatan (sering juga disebut penjualan) dan laba operasi (sering juga laba usaha).

3. Dalam kondisi tertentu investor mungkin perlu menghitung sendiri akun-akun seperti laba bruto dan laba operasi tatkala perusahaan yang bersangkutan menggunakan metode single-step dalam perhitungan laba pada laporan laba ruginya. Seperti diketahui, metode itu menggabungkan semua penghasilan dan biaya dalam satu kelompok terpisah sehingga hasilnya langsung berupa laba/rugi bersih. (Pembahasan terkait hal ini akan penulis coba berikan pada artikel terpisah).

4. Artikel ini hanya membahas dasar-dasar — belum mencakup seluruh aspek — pada analisis fundamental. Beberapa aspek mungkin akan lebih baik jika dibahas secara lebih spesifik pada artikel berbeda

MEKANISME PASAR MODAL DI INDONESIAPengertian Pasar PerdanaPasar perdana merupakan harga pertama kali dilepas ke pasar. Pasar perdana ini sering juga disebut sebagai pasar primer. Mekanisme pasar perdana ini diatur oleh perusahaan efek yang menjadi penjamin emisi dari perusahaan yang akan menawarkan sahamnya itu. Umumnya sebelum melakukan pembelian investor melakukan pemesanan terlebih dulu melalui penjamin emisi yang ditunjuk. Karena itu untuk membeli saham di pasar perdana ini yang perlu diperhatikan investor adalah mencari informasi emiten yang akan go public (yang akan melakukan penawaran umum, sekaligus mencari informasi perusahaan efek yang menjadi penjamin emisinya. Informasi mengenai suatu perusahaan (Emiten) yang akan menawarkan sahamnya untuk pertama kali pada masyarakat, dapat diketahui melalui prospektus ringkas yang diiklankan minimal di dua harian nasional, publik ekspose, atau prospektus.

Page 20: pendukung blkl

Ada beberapa kondisi yang mungkin terjadi ketika emiten menjual sahamnya untuk pertama kali ke masyarakat, misalnya, total saham yang dipesan publik kurang dari jumlah saham yang ditawarkan emiten (undersubscribed), total saham yang dipesan publik sama dengan jumlah saham yang ditawarkan emiten, atau total saham yang dipesan publik lebih besar dari jumlah saham yang ditawarkan emiten (oversubscribed).

Pengetian Pasar SekunderPasar Sekunder merupakan pasar yang difasilitasi oleh Bursa Efek untuk jual beli saham yang telah diperoleh di pasar perdana. Dengan kata lain pasar sekunder merupakan pasar dimana investor dapat melakukan jual beli saham setelah saham tersebut dicatatkan di Bursa. Jadi Pasar Sekunder merupakan kelanjutan dari Pasar Perdana. Di Indonesia terdapat dua Bursa Efek yaitu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebagai tempat berlangsungnya perdagangan Efek di Pasar Sekunder. Prinsipnya, jika kita berbicara pasar sekunder, maka kita berbicara perdagangan di Bursa Efek. Dari sisi kepentingan investor dalam hal membeli dan menjual saham, terdapat beberapa perbedaan antara pasar perdana dan pasar sekunder.

Pasar Perdana Pasar SekunderHarga saham tetap Harga saham berfluktuasi sesuai

kekuatan penawaran dan permintaan

Tidak dikenakan komisi Dibebankan komisiHanya untuk pembelian saham

Berlaku untuk pembelian maupunpenjualan saham

Pemesanan dilakukan melalui AgenPenjual

Pemesanan dilakukan melalui AnggotaBursa (Pialang/Broker)

Jangka waktu terbatas Jangka waktu tidak terbatas

Prinsipnya Efek yang telah ditawarkan di pasar perdana dan dicatatkan di Bursa, maka Efek tersebut dapat diperdagangkan. Efek yang dapat diperdagangkan di Bursa Efek bermacam-macam. Namun demikian, dalam buku ini hanya akan dibahas tata cara atau mekanisme perdagangan saham.

Syarat untuk melakukan jual dan beli di Pasar Sekunder

Page 21: pendukung blkl

Investor tidak dapat melakukan transaksi di Bursa Efek secara langsung, melainkan perantara pedagang Efek atau yang lebih umum dikenal sebagai broker atau pialang. Sebelum dapat memanfaatkan jasa pialang, maka terlebih dahulu investor terdaftar sebagai nasabah pada salah satu perusahaan pialang atau Perusahaan Efek. Perusahaan Efek tersebut merupakan anggota dari Bursa Efek. Sebagai gambaran, di BEJ terdaftar atau tercatat lebih dari 100 Perusahaan Efek yang menjadi Anggota Bursa. Anggota Bursa adalah Perusahaan Efek yang memiliki fungsi sebagai perantara pedagang efek atau Perusahaan Efek yang memiliki ijin untuk beroperasi sebagai pialang atau broker.

Syarat untuk menjadi nasabah di Perusahaan EfekMenjadi nasabah di Perusahaan Efek, dapat dianalogikan dengan seseorang yang menjadi nasabah di sebuah bank. Sebelum resmi menjadi nasabah, maka seorang investor terlebih dahulu melakukan pembukaan rekening yaitu mengisi formulir; mengisi biodata dan berbagai data lainnya termasuk tujuan investasi dan keadaan keuangan serta keterangan tentang investasi yang akan dilakukan. Di samping mengisi formulir, maka investor juga diminta untuk menyetor sejumlah dana sebagai tanda bahwa investor tersebut memiliki dana yang nantinya dapat digunakan untuk melakukan transaksi. Besarnya dana awal yang disetor, berbeda-beda antara satu perusahaan Efek dengan perusahaan Efek lainnya. Ada Perusahaan Efek yang mewajibkan deposit sebesar Rp 25 juta, Rp 15 juta dan seterusnya, namun ada juga perusahaan Efek yang menentukan persentase dari nilai transaksi misalnya 50% dari nilai transaksi yang akan dilakukan. Ingat, dana awal tersebut tetap merupakan dana milik investor. Investor dapat menjadi nasabah di salah satu atau beberapa Perusahaan Efek (seperti halnya di Bank, seseorang dapat menjadi nasabah di beberapa bank). Untuk dapat melakukan transaksi, maka umumnya ada 2 (dua) cara yang dapat dilakukan investor tersebut, yaitu: (1) datang langsung ke kantor perusahaan Efek,(2) melakukan transaksi dengan menelpon ke kantor perusahaan Efek tersebut.

Ketentuan dan Prosedur TransaksiDalam perdagangan saham pada dasarnya tidak ada batasan minimal dana dalam pembelian saham. Batasan dalam perdagangan saham adalah batasan jumlah lembar minimal yang dikenal dengan istilah satuan perdagangan atau lot. Satuan perdagangan di BEJ adalah 500 saham. Atau dengan kata lain, satu lot sama dengan 500 saham.  Sebagai contoh, saham ABC harganya Rp 500,- maka transaksi minimal adalah 500 saham dikali Rp 500 sama dengan Rp 250.000. Contoh lain, saham XYZ harganya Rp 200, maka transaksi minimal adalah 500 saham dikali Rp 200 atau sama dengan Rp 100.000. Jadi, intinya tergantung harga masing-masing saham. Semakin mahal harga suatu saham, maka semakin banyak dana yang dibutuhkan untuk transaksi. Seorang investor dapat melakukan transaksi untuk satu atau beberapa saham sekaligus tergantung kebutuhan atau kehendak investor tersebut. Demikian pula

Page 22: pendukung blkl

jumlah lot untuk masing-masing saham. Jadi, seorang investor dapat saja melakukan transaksi 2 lot untuk saham ABC, 25 lot untuk saham XYZ, 1000 lot untuk saham lainnya, dan seterusnya.Transaksi Efek diawali dengan order (pesanan) pada saham tertentu dengan harga tertentu. Pesanan tersebut dapat disampaikan baik secara tertulis maupun lewat telepon dan disampaikan kepada petugas di perusahaan Efek. Perlu kita ketahui bersama istilah dealer adalah istilah dari personil perusahaan efek yang berfungsi sebagai penghubung antara nasabah dengan pihak perusahaan efek. Pesanan tersebut harus menyebutkan jumlah yang akan dibeli atau dijual dan dengan menyebutkan harga yang diinginkan. Pialang memasukkan (entry) instruksi tersebut ke dalam sistem komputer perdagangan di BEJ yang disebut JATS atau Jakarta Automated Trading System. Sistem tersebut secara otomatis menggunakan mekanisme tawar menawar secara terus menerus (continuous auction) sehingga untuk pembelian akan didapatkan harga pasar terendah dan sebaliknya untuk aktivitas jual didapatkan harga pasar tertinggi.Ingat, bahwa perdagangan di Bursa bukan merupakan transaksi cash and carry dimana ketika transaksi terpenuhi maka seseorang dapat memiliki haknya. Dengan kata lain, diperlukan sejumlah waktu untuk menyelesaikan transaksi yang telah terjadi. Berikut skema yang menggambarkan perdagangan saham di BEJ:

Page 23: pendukung blkl

Penjelasan:

1. Investor menghubungi Perusahaan Efek baik untuk beli atau jual saham.

2. Order beli atau jual saham yang disampaikan investor, diteruskan petugas di Perusahaan Efek (dealer) ke pialang yang ada di lantai bursa. Pialang di lantai bursa akan memasukkan order tersebut ke sistem komputer BEJ (JATS). Jadi tugas pialang di lantai bursa pada dasarnya adalah menerima dan memasukkan order ke dalam sistem komputer JATS. Jika order terpenuhi, pialang memberitahukan ke dealer untuk selanjutnya disampaikan kepada investor.

3. Semua transaksi yang terjadi di sistem JATS selanjutnya dikirim ke system komputer yang ada di LKP dan LPP untuk memasuki tahap penyelesaian transaksi (settlement).

4. Netting merupakan proses yang ada di sistem komputer LKP yang bertujuan untuk mengetahui hak dan kewajiban masing-masing Perusahaan Efek. Misalnya, Perusahaan Efek A memiliki kewajiban untuk membayar sejumlah rupiah atas transaksi yang dilakukannya, Perusahaan Efek B memiliki hak atas sejumlah saham atas transaksi beli yang dilakukan, dan seterusnya.

5. Sistem komputer di LPP akan menyelesaikan transaksi yaitu dengan cara melakukan pemindahbukuan antar rekening. 

6. Hasil penyelesaian transaksi selanjutnya disampaikan kepada masing-masing Perusahaan Efek, yang selanjutnya akan menyerahkan hak dan kewajiban para nasabahnya. 

7. Proses penyelesaian transaksi diselesaikan dalam waktu 3 (tiga) hari atau dikenal dengan istilah T+3.

Proses Pembentukan Harga SahamSeperti disampaikan sebelumnya bahwa mekanisme perdagangan di BEJ menggunakan prinsip lelang. Jika kita mengikuti suatu lelang, maka proses tawar menawar yang terjadi pada sistem lelang adalah upaya untuk menemukan 2 penawaran pada satu titik temu yaitu bertemunya harga penjualan terendah dengan harga pembelian tertinggi. Karena sistem komputer tersebut terus mengurutkan penawaran jual dan beli maka disebut lelang secara terus-menerus atau berkelanjutan. 

Perubahan Harga SahamHarga sebuah saham dapat berubah naik atau turun dalam hitungan waktu yang begitu cepat. Ia dapat berubah dalam hitungan menit bahkan dapat berubah dalam hitungan detik. Hal tersebut dimungkinkan karena banyaknya order yang dimasukkan ke system JATS. Di lantai perdagangan BEJ terdapat lebih dari 400 terminal komputer dimana para pialang dapat memasukan order yang dia terima dari nasabah. Masuknya order-order tersebut baik jual maupun beli akan berpotensi terjadinya transaksi pada harga tertentu. Di BEJ terdapat lebih dari 330 saham yang tercatat dan dapat diperdagangkan oleh investor baik investor lokal maupun investor manca negara. Di BEJ, transaksi dilakukan pada hari-hari tertentu yang disebut Hari Bursa, yaitu:

Page 24: pendukung blkl

Hari Bursa

Sesi Perdagan

gan

Waktu

Senin s/d Kamis

Sesi I Sesi II

Jam 09.30 – 12.00 WIBJam 13.30 – 16.00 WIB

Jum’at Sesi I Sesi II

Jam 09.30 – 11.30 WIBJam 14.00 – 16.00 WIB

Penghentian Perdagangan Saham (suspend)Perdagangan suatu saham dapat dihentikan sementara atau di suspend oleh Bursa. Jika suatu saham dihentikan perdagangannya, maka investor tidak dapat membeli atau menjual saham tersebut. Perdagangan dapat dilakukan jika otoritas bursa telah mencabutsuspend tersebut. Penghentian perdagangan dapat berlangsung 1 sesi perdagangan, 1 hari, atau beberapa hari. Umumnya perdagangan suatu saham dihentikan, karena beberapa hal seperti, misalnya harga mengalami kenaikan atau penurunan luar biasa atau kejadian-kejadian lain yang menyebabkan bursa melakukan suspend.

Penyelesaian TransaksiBursa Efek adalah lembaga yang memfasilitasi kegiatan perdagangan, sedangkan penyelesaian transaksi difasilitasi oleh 2 lembaga lain yaitu Lembaga Kliring dan Penjaminan atau disingkat LKP dan lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau disingkat LPP. Kedua lembaga tersebut akan mengurus segala sesuatu yang berkaitandengan penyelesaian transaksi. Sebagai gambaran, di BEJ setiap hari terjadi puluhan bahkan ratusan ribu transaksi yang terjadi yang mana selanjutnya dilakukan proses penyelesaian oleh LKP dan LPP. Penyelesaian transaksi saham membutuhkan waktu selama 3 (tiga) hari kerja. Istilah penyelesaian tersebut dikenal dengan singkatan T + 3. Apa artinya? T artinya transaksi dan ditambah 3 hari untuk penyelesaian. Dengan kata lain, seorang investor akan mendapatkan haknya pada hari ke-empat setelah transaksi terjadi. Transaksi yang dilakukan investor tidak bergantung pada waktu penyelesaian. Misalnya, seorang investor pada pagi hari membeli saham ABC pada harga Rp 300 per saham dan ketika sore hari harganya meningkat menjadi Rp 400 dan investor tersebut menjual pada harga tersebut. Artinya, tidak perlu menunggu transaksi pada pagi hari tersebut untuk diselesaikan. Investor dapat melakukan transaksi jual dan beli secara berulang tanpa perlu menunggu

Page 25: pendukung blkl

masa penyelesaian transaksi. Mengapa? Karena semua transaksi yang terjadi di BEJ semua tercatat secara elektronik dan data tersebut dikirim pula secara elektronik kepada LKP dan LPP untuk diselesaikan. Kedua lembaga tersebut akan menghitung total transaksi jual dan beli yang dilakukan seorang investor dan akan melakukan penjumlahan (netting) berupa jumlah dana yang didapat serta berapa total saham saham yang berpindah sehubungan dengan transaksi tersebut. Proses perdagangan saham saat ini menggunakan skema perdagangan tanpa warkat ataulebih populer dengan sebutan Scripless Trading. Artinya perdagangan saham tidak lagimengenal saham secara fisik, melainkan hanya berupa catatan elektronik. Dan penyelesaian transaksi dilakukan dengan pemindahbukuan, yaitu debit atau kredit atasposisi saham suatu rekening ke rekening lainnya.

Biaya TransaksiDiperlukan biaya atas transaksi jual maupun beli yang dilakukan investor. Untuk pembelian dan penjualan saham, investor harus membayar biaya komisi kepada pialang/broker yang melaksanakan pesanan. Besarnya komisi ditentukan oleh Bursa.Di Bursa Efek Jakarta besarnya biaya komisi tersebut setinggi-tingginya adalah 1% dari nilai transaksi (jual atau beli). Artinya besarnya biaya komisi dapat dinegosiasikan dengan pialang/broker dimana investor melakukan jual-beli saham. Umumnya untuk transaksi beli investor dikenakan fee broker sebesar 0.3% dari nilai transaksi sedangkan untuk transaksi jual dikenai 0.4% (untuk transaksi jual investor masih dikenakan pajak penghasilan atas penjualan saham sebesar 0.1% dari nilai transaksi).

mekanisme pasar modal

Sebelum dapat melakukan transaksi, terlebih dahulu investor harus menjadi nasabah di perusahaan efek atau broker saham. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat sekitar 120 perusahaan Efek yang menjadi anggota BEI. Pertama kali investor melakukan pembukaan rekening dengan mengisi dokumen pembukaan rekening. Di dalam dokumen pembukaan rekening tersebut memuat identitas nasabah lengkap (termasuk tujuan investasi dan keadaan keuangan) serta keterangan tentang investasi yang akan dilakukan.

Nasabah atau investor dapat melakukan order jual atau beli setelah investor disetujui untuk menjadi nasabah di perusahaan efek yang bersangkutan. Umumnya setiap perusahaan efek mewajibkan kepada nasabahnya untuk mendepositkan sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layak melakukan jual beli saham.

Perdagangan dilakukan melalui proses tawar menawar secara berkesinambungan (Continuous Auction Market) dalam satuan perdagangan efek. Tawar menawar dilakukan dengan memperhatikan prioritas harga dan waktu (Price and Time Priority). Dalam perdagangan saham, jumlah saham yang

Page 26: pendukung blkl

dijual-belikan dilakukan dalam satuan perdagangan yang disebut dengan lot, dimana satu lot berarti 500 saham.

Dalam pasar modal terdapat dua cara penjualan saham, yakni pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market).

Pasar perdana adalah pasar dimana efek-efek diperdagangkan untuk pertama kalinya sebelum dicatatkan di bursa efek. Saham atau efek yang pertama kali diperdagangkan biasanya ditawarkan oleh pihak penjamin emisi (underwriter) kepada investor melalui perantara pedagang efek. {erantra pedagang efek ini bertindak evagai agen penjual saham. Proses penjualan perdana ini biasanya disebut dengan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana.

Mekanisme penjualan saham yang kedua disebut dengan pasar sekunder. Adapun pasar sekunder adalah pasar dimana efek-efek yang telah dicatatkan di bursa efek diperjual belikan secara bebas. Dalam pasar sekunder ini, investor diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk membeli atau menjual saham yang telah tercatat tersebut melalui perantara yang disebut dengan pialang.

Pasar modal diselenggarakan melalui lembaga-lembaga yang menjadiperantara baik pada saat emisi (penawaran) maupun ketika efek telah diperjualbelikan di lantai bursa, mekanisme pasar modal mengatur permintaan danpenawaran dengan seimbang dan menjadikan pasar mampu menghubungkaninvestor dan emiten.

Investor tertarik untuk menanamkan modal melalui pasar modal karenaadanya mekanisme pasar yang baik yang dapat menjamin interaksi denganpengusaha melalui pasar modal secara fair karena disertai adanya informasi yanglengkap dan jelas untuk mempertimbangkan adanya keuntungan ataupun resikoinvestasi secara transparan.

Bagi emiten, mekanisme pasar modal yang baik akan mempermudah untukmemperoleh modal dari para investor, sehingga tidak membutuhkan proses yangrumit serta dapat mengumpulkan dana dalam jumlah yang besar. Kegiatan yang berlangsung di pasar modal pada dasarnya dapatdikelompokkan dalam dua macam aktivitas utama, yakni aktivitas pasar perdana

Page 27: pendukung blkl

(primary market) dan pasar sekunder (secondary market).

Istilah pasar perdana mengacu kepada serangkaian kegiatan yangdilakukan perusahaan dalam rangka menjual sahamnya kepada publik yangdisebut dengan Penawaran Umum atau Initial Public Offering (IPO).

Dalam proses penawaran umum, emiten yang akan go public dibantu olehbeberapa lembaga dan profesi pendukung seperti akuntan publik, penjaminemisi (underwriter), notaris, penilai (appraiser), konsultan hukum, dan biroadministrasi efek. Emiten baru dapat menawarkan saham-sahamnyakepada masyarakat setelah mendapatkan pernyataan efektif dari lembaga yangberwenang, puncak dari kegiatan Penawaran Umum adalah ketika saham-sahamperusahaan yang go public telah dicatatkan di pasar modal.

Pada pokoknya pasar perdana adalah penawaran efek secara langsung olehemiten kepada masyarakat tanpa melalui bursa efek. Pemasaran efek pada pasarperdana dilakukan oleh penjamin emisi (underwriter) dengan dibantu olehbroker atau perusahaan efek sebagai agen penjual.

Sedangkan pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana, sahamsahamyang telah ditawarkan kepada masyarakat dan dicatatkan di pasar modalkemudian diperjual belikan.

Pasar modal menjadi ramai dan menarik denganadanya aktivitas perdagangan efek di pasar sekunder, sebagaimana pasar padaumumnya, apabila tidak ada transaksi yang dilakukan maka kondisi pasarmenjadi sepi dan pedagang tidak bergairah karena tidak ada pemasukan.

Page 28: pendukung blkl

Selain hal tersebut di atas, menurut Sami>r 'Abd al-H}ami>d pasar sekunderpada pasar modal berfungsi sebagai :

a.sarana penyaluran modal secara mudah dan cepatb. sarana likuiditas surat-surat berharga secara mudah dan cepat.c. meningkatkan nilai surat berharga dengan adanya kemudahan likuiditastersebut.d. mendukung permodalan perusahaan dengan biaya murah.e. memudahkan investor untuk memilih instrumen yang sesuai.

Pihak yang paling berperan dalam perdagangan efek di pasar sekunderadalah investor, investor menjadi pemeran sentral karena ia aktor utama dalamperdagangan efek.

Dengan adanya aktivitas perdagangan yang dilakukaninvestor membuat para pihak yang terkait dengan aktivitas perdagangan menjadiberperan, seperti para pialang menjadi berperan, para perantara pedagang efekmenjadi sibuk di lantai bursa, indeks harga saham menjadi naik dan turun, danbahkan bukan hanya informasi yang kemudian merebak namun rumorpun turutmempengaruhi keputusan jual atau beli.

Dengan demikian akan terbentuk banyak sisi yang timbul dari adanyaperdagangan efek di pasar sekunder, antara lain peran bursa efek sebagaifasilitator perdagangan, peran perantara pedagang efek, sistem dan prosedur

dalam jual beli efek, diperlukan adanya indeks harga saham, keterbukaaninformasi, penyelesaian atas suatu transaksi efek, registrasi efek, dan bahkankemungkinan kecurangan yang terjadi dalam aktivitas perdagangan efek. Padasaat terbentuk banyak sisi dan maraknya aktivitas di pasar modal, maka peraturan perdagangan akan terasa sangat dibutuhkan yang berfungsi laksana'traffic light'.

Page 29: pendukung blkl

Pada dasarnya kegiatan yang terkait dengan pasar modal bukan hanya yangterjadi di dalam pasar modal saja, namun banyak kegiatan yang terjadi di luarbursa sangat berkaitan dengan kegiatan di dalam pasar modal. Sebelum efek atausurat berharga diperjual belikan di pasar modal proses pencatatannya dilakukandi luar bursa.

Pasar modal meskipun pada hakekatnya adalah mempunyai persamaandengan pasar konvensional pada umumnya, yakni sarana bagi bertemunya pihakpenjual dan pembeli, namun karakteristik pasar modal sangat berbeda denganpasar konvensional.

Beberapa ciri yang membedakannya adalah :

1). Pada pasar konvensional, barang dapat diserahkan dan dimanfaatkan secaralangsung, sedangkan pada pasar modal yang diperdagangkan adalahinstrumen efek (aktiva keuangan). Perdagangan di pasar modal dapatberebentuk jual beli dengan penyerahan fisik obyek transaksi, sedangkanbentuk yang lain hanya pemindahan kepemilikan tanpa adanya penyerahanriil dari obyek perdagangan.

2). Karakteristik lain yang menonjol dari perdagangan efek adalah msalahinformasi. Dalam perdagangan di pasar konvensional informasi jugamerupakan persoalan penting, namun di pasar modal merupakan hal yangdominan dan krusial. Harga efek sangat dipengaruhi oleh permintaan danpenawaran, namun pengambilan keputusan sangat bergantung padainformasi yang diperoleh.

Page 30: pendukung blkl

3). Pelaksanaan kegiatan perdagangan pasar modal ditangani khusus olehpenyelenggara tertentu, yakni bursa efek, denngan didukung oleh Bapepamsebagai pembuat peraturan, pemberian izin, dan pedoman operasi yangdimaksudkan untuk jaring perlindungan hukum para pihak pelaku pasarmodal.

4). Lembaga pelaksana perdagangan adalah berbentuk Self RegulatoryOrganization (SRO), termasuk bursa efek, sehingga berwenng untukmelakukan pengaturan dalam pelaksanaan perdagangan.

Dengan demikian perdagangan di pasar modal pada dasarnya mempunya kekhususan perdagangan dan manfaat sebagai berikut :

a). Manfaat perdagangan di pasar modal tidak dimaksudkan untuk memperolehkepuasan seketika, tetapi merupakan tindakan yang didorong untukmendapatkan keuntungan lebih besar di kemudian hari (motivasi investasi).

b). Kualitas, kelengkapan, ketepatan waktu, dan penyebaran informasi sangatmenentukan struktur, tingkat kompetitif, dan efisiensi pasar modal.

c). Tidak terdapat campur tangan penguasa, untuk melakukan intervensimekanisme pasar atau kekuatan pasar, atau perlindungan terhadap salah satupihak penjual atau pembeli.

Page 31: pendukung blkl

Dilihat dari prosesnya, maka urutan perdagangan saham atau Efek lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Menjadi Nasabah di Perusahaan Efek.Pada bagian ini, seseorang yang akan menjadi investor terlebih dahulu menjadi nasabah atau membuka rekening di salah satu broker atau Perusahaan Efek. Setelah resmi terdaftar menjadi nasabah, maka investor dapat melakuka kegiatan transaksi.

2. Order dari nasabah.Kegiatan jual beli saham diawali dengan instruksi yang disampaikan investor kepada broker. Pada tahap ini, perintah atau order dapat dilakukan secara langsung dimana investor datang ke kantor broker atau order disampaikan melalui sarana komunikasi seperti telpon atau sarana komunikasi lainnya.

3. Diteruskan ke Floor Trader.Setiap order yang masuk ke broker selanjutnya akan diteruskan ke petugas broker tersebut yang berada di lantai bursa atau yang sering disebut floor trader.

4. Masukkan order ke JATSFloor trader akan memasukkan (entry) semua order yang diterimanya kedalam sistem komputer JATS. Di lantai bursa, terdapat ratusan terminal JATS yang menjadi sarana entry order-order dari nasabah. Seluruh order yang masuk ke sistem JATS dapat dipantau baik oleh floor trader, petugas di kantor broker dan investor. Dalam tahap ini, terdapat komunikasi antara pihak broker dengan investor agar dapat terpenuhi tujuan order yang disampaikan investor baik untuk beli maupun jual. Termasuk pada tahap ini, berdasarkan perintah investor, floor trader melakukan beberapa perubahan order, seperti perubahan harga penawaran, dan beberapa perubahan lainnya.

5. Transaksi Terjadi (matched).Pada tahap ini order yang dimasukkan ke sistem JATS bertemu dengan harga yang sesuai dan tercatat di sistem JATS sebagai transaksi yang telah terjadi (done), dalam arti sebuah order beli atau jual telah bertemu dengan harga yang cocok. Pada tahap ini pihak floor trader atau petugas di kantor

Page 32: pendukung blkl

broker akan memberikan informasi kepada investor bahwa order yang disampaikan telah terpenuhi.

6. Penyelesaian Transaksi (settlement)Tahap akhir dari sebuah siklus transaksi adalah penyelesaian transaksi atau sering disebut settlement. Investor tidak otomatis mendapatkan hak-haknya karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses seperti kliring, pemindahbukuan, dan lain-lain hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi, seperti investor yang menjual saham akan mendapatkan uang, sementara investor yang melakukan pembelian saham akan mendapatkan saham. Di BEI, proses penyelesaian transaksi berlangsung selama 3 hari bursa. Artinya jika melakukan transaksi hari ini (T), maka hak-hak kita akan dipenuhi selama 3 hari bursa berikutnya, atau dikenal dengan istilah T + 3.

Penawaran Umum (Go Public)

 

Secara tahap awal, perusahaan harus melakukan penawaran umum. Penawaran Umum (go public) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal dengan cara menjual saham atau obligasi. Penawaran umum dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada publik sehingga masyarakat dari berbagai lapisan membeli dan turut memegang saham atas perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan melakukan go public, perusahaan mendapat berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut:

Mendapatkan dana yang cukup besar bagi pengembangan usaha dan memperbaiki struktur modal, karena dana tersebut diterima langsung tanpa melalui berbagai tahapan (termin)

Dengan kepemilikan saham yang tersebar di masyarakat, perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya dengan transparan dan profesional sehingga memacu perusahaan tersebut untuk berkembang.

Membuka kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan investasi dengan jalan kepemilikan saham.

Lebih dikenal oleh masyarakat sehingga secara tidak langsung aktivitas promosi turut berjalan.

Berikut merupakan tahapan yang harus dilakukan perusahaan dalam proses penawaran umum go public.

Tahap persiapan

Page 33: pendukung blkl

Perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membentuk kesepakatan di antara para pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham. Setelah sepakat, emiten menentukan penjamin emisi serta lembaga dan penunjang pasar yang meliputi lembaga-lembaga berikut ini. Penjamin emisi (under writer), merupakan pihak yang membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Tugasnya antara lain, menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.

1. Akuntan publik (auditor independen), merupakan pihak yang bertugas melakukan audit dan pemeriksaan laporan keuangan calon emiten.

2. Penilai, yaitu pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan tingkat kelayakannya.

3. Konsultan hukum (legal opinion) membantu dan memberikan pendapat dari sisi hukum.

4. Notaris bertugas membuat angka-angka perubahan anggaran dasar, akta-akta perjanjian, dan notulensi rapat.

Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Calon emiten melakukan pendaftaran dengan dilengkapi dokumen-dokumen pendukung kepada Bapepam. Kemudian bapepam memutuskan calon emiten memenuhi persyaratan atau tidak.

Tahap Penawaran Saham

Pada tahapan inilah emiten menawarkan sahamnya kepada masyarakat investor melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Dalam tahapan ini keinginan investor untuk memiliki saham terkadang tidak terpenuhi. Misalnya, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 150 juta lembar saham, sementara investor berminat untuk sejumlah 250 juta lembar saham. Investor yang belum mendapatkan saham dapat membelinya di pasar sekunder setelah saham dicatatkan di bursa efek. Tahap Pencatatan Saham di Bursa EfekSetelah saham ditawarkan di pasar perdana, selanjutnya saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pencatatan saham dapat dilakukan di bursa efek tersebut. Syarat Pencatatan Saham di BEICalon emiten dapat mencatatkan sahamnya di bursa, apabila telah memenuhi syarat berikut:

Pernyataan Pendaftaran Emisi telah dinyatakan efektif oleh Bapepam. Laporan keuangan harus sudah diaudit oleh akuntan publik, diregistrasi di

Bapepam dan mendapat pernyataan unqualified opinion untuk tahun fiskal kemarin.

Jumlah minimum adalah satu juta lembar saham. Jumlah minimum pemegang saham awal adalah 200 investor dengan

masing-masing memiliki minimum 500 lembar. Mempunyai aktiva minimum sebanyak Rp. 20 Miliar, ekuitas pemegang

saham (stockholder’s equity) minimum sebesar Rp 7.5 miliar dan modal yang sudah disetor (paid up capital) minimum sebesar Rp 2 miliar.

Minimum kapitalisasi setelah penawaran ke public sebesar Rp. 4 miliar.

Page 34: pendukung blkl

Khusus calon emiten pabrik, tidak dalam masalah pencemaran lingkungan (hal tersebut dibuktikan dengan sertifikat AMDAL) dan calon emiten industri kehutanan harus memiliki sertifikat ecolabeling (ramah lingkungan).

Calon emiten tidak sedang dalam sengketa hukum yang diperkirakan dapat memengaruhi kelangsungan perusahaan.

Khusus calon emiten bidang pertambangan, harus memiliki izin pengelolaan yang masing berlaku minimal 15 tahun; memiliki minimal satu kontrak karya atau kuasa penambangan atau surat izin penambangan daerah; minimal salah satu anggota direksinya memiliki kemampuan teknis dan pengalaman di bidang pertambangan; calon meiten sudah memiliki cadangan terbukti (proven deposit) atau yang setara.

Khusus calon emiten yang bidang usahanya memerlukan izin pengelolaan (seperti jalan tol, penguasa hutan) dan harus memiliki izin tersebut minimal 15 tahun.

Pengertian IPO (Initial Public Offering)Dalam bahasa Indonesia, IPO disebut sebagai Penawaran Saham Perdana. Dengan demikian IPO adalah saham suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk ditawarkan atau dijual kepada masyarakat / publik. Karena itu perusahaan yang melakukan IPO sering disebut sedang "GO PUBLIC".

Tujuan IPOMengapa suatu perusahaan mau melepas atau menjual sahamnya ke publik/masyarakat? Ada berbagai macam tujuan perusahaan melakukan IPO, diantaranya adalah:

1. Mendapatkan dana murah. Perusahaan bisa mendapatkan dana dari berbagai sumber misalnya mengeluarkan obligasi, meminjam uang dari bank. Tapi kedua cara tersebut memiliki kewajiban, yaitu membayar bunga. Sedangkan kalau perusahaan melepas saham untuk mendapat dana, perusahaan tidak terbebani bunga.

2. Kinerja keuangan perusahaan lebih baik. Dengan mendapatkan dana murah tersebut, perusahaan bisa membayar utang dan memperbaiki laporan keuangannya dengan cepat.

3. Potensi pertumbuhan lebih cepat. Perusahaan bisa saja menggunakan dana internat untuk ekspansi, misalnya untuk membuka cabang. Tetapi jika memiliki dana murah, ekspansi bisa lebih cepat dan dalam jangka panjang potensi pertumbuhan perusahaan bisa lebih besar.

4. Meningkatkan citra perusahaan. Perusahaan publik akan selalu disorot media. Bila mampu dikelola dengan baik, sorotan media bisa menjadi alat marketing tidak langsung bagi perusahaan.

5. Meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan. Dengan go publik, nilai perusahaan berpeluang jauh meningkat di masa depan seiring dengan kenaikan harga sahamnya. Jika perusahaan dipersepsi memiliki kinerja yang baik oleh investor, maka peluang kenaikan saham juga meningkat.

Page 35: pendukung blkl

Umumnya saham yang dilepas ke publik hanyalah sebagian kecil dari seluruh jumlah saham perusahaan. Misalnya PT A melepas sahamnya ke publik sejumlah 10% dari total saham. Jumlah saham yang dilepas ke publik aadlah 1 juta lembar. Harga saham perdana Rp 10.000 per lembar. Maka nilai perusahaan secara keseluruhan adalah: (100 / 10) x harga saham x jumlah saham = (100/10) x Rp 10.000 x 1.000.000 = 100 miliar

Misalnya harga saham setelah IPO meningkat menjadi Rp 20.000. Maka nilai perusahaan secara keseluruhan sekarang adalah: (100 / 10) x harga saham x jumlah saham = (100/10) x Rp 20.000 x 1.000.000 = 200 miliar. Jadi meningkatnya harga saham perusahaan setelah IPO, juga akan meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan.