PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa...

31
BAB I A. PENDAHULUAN Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana Nabi Muhammad ketika muda mendapat didikan oleh pamannya, Abu Thalib, sehingga memiliki kecerdasan dan keterampilan profesional dalam urusan ini. Tak heran jika tahapan kesuksesan beliau begitu menjulang. Berdasarkan ekonografi Rasulullah SAW, pada umur 12 tahun beliau sudah mulai aktif sebagai eksportir ke Syam. Di usia 17-19 tahun beliau sudah menjadi Pengusaha yang mandiri. Beranjak ke usia 22 tahun, beliau telah sangat terkenal di Jazirah Arab sebagai seorang profesional. Kemudian di usianya yang ke-25 tahun, beliau menikahi Siti Khadijah dengan mahar 20 Ekor Onta. Mahar tersebut menunjukkan kemapanan beliau sebagai eksekutif muda yang sukses dalam perjalanan bisnisnya memimpin kafilah dagang ke Mancanegara. Menjelang usia kenabian, beliau mendapat gelar Pengusaha Terpercaya (“Al Amin”), Tokoh Arbirtrer & Konsultan Dagang Internasional. Suatu “sertifikasi” paling prestisius di masanya. Bahkan beliau telah berbisnis hingga ke 17 Negara. 1

Transcript of PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa...

Page 1: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

BAB I

A. PENDAHULUAN

Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan

yang utama. Perhatikan bagaimana Nabi Muhammad ketika muda mendapat

didikan oleh pamannya, Abu Thalib, sehingga memiliki kecerdasan dan

keterampilan profesional dalam urusan ini. Tak heran jika tahapan kesuksesan

beliau begitu menjulang.

Berdasarkan ekonografi Rasulullah SAW, pada umur 12 tahun beliau

sudah mulai aktif sebagai eksportir ke Syam. Di usia 17-19 tahun beliau sudah

menjadi Pengusaha yang mandiri. Beranjak ke usia 22 tahun, beliau telah sangat

terkenal di Jazirah Arab sebagai seorang profesional. Kemudian di usianya yang

ke-25 tahun, beliau menikahi Siti Khadijah dengan mahar 20 Ekor Onta.

Mahar tersebut menunjukkan kemapanan beliau sebagai eksekutif muda

yang sukses dalam perjalanan bisnisnya memimpin kafilah dagang ke

Mancanegara. Menjelang usia kenabian, beliau mendapat gelar Pengusaha

Terpercaya (“Al Amin”), Tokoh Arbirtrer & Konsultan Dagang Internasional.

Suatu “sertifikasi” paling prestisius di masanya. Bahkan beliau telah berbisnis

hingga ke 17 Negara.

Motivasi yang sedemikian tentu bukan lantaran pengejaran status dan

keuntungan semata. Dalam sejarah para Nabi, Utusan-utusan Allah SWT

senantiasa melakukan dakwah ekonomi mengiringi dakwah ketauhidannya. Hal

ini karena Islam adalah agama yang syamil mutakammil1, ajarannya meliputi

seluruh aspek kehidupan. Permasalahan akidah tidak hanya urusan ibadah ritual,

melainkan sebaliknya setiap aktivitas manusia masuk dalam kategori bentuk

ibadahnya kepada Allah.

1 Syamil mutakammil menjelaskan bahwa Syariah bukan hanya bersifat menyeluruh atau komprehensif, tetapi juga universal. Komprehensif sendiri berarti syariah Islam merangkum seluruh aspek kehidupan, baik ritual (ibadah) maupun sosial (muamalah). (lihat: Syafi’i Antonio, Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik (Gema Insani Press, 2001), hlm.4)

1

Page 2: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

Simak saja kisah mengenai kaum Nabi Syu’aib dalam Al-Qur’an, Surah

Hud ayat 84 dan 85.

84. Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. ia berkata: "Hai

kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. dan janganlah kamu kurangi

takaran dan timbangan, Sesungguhnya Aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan

Sesungguhnya Aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)."

85. Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan

janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat

kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.

Pada ayat tersebut terlihat bahwa ajakan Nabi Syu’aib kepada kaumnya

untuk menyembah Allah hanya dalam satu kalimat. Sedangkan kalimat

selanjutnya hingga akhir adalah permasalahan ekonomi. Hal ini menunjukkan

betapa besar perhatian Islam terhadap urusan muamalah maaliyah umatnya.

Demikian pula dalam konteks kekinian, krisis global yang baru terjadi

merupakan pertanda lemahnya perekonomian umat sehingga perlu penataan

sebagaimana mestinya. Kerapuhan sistem kapitalis, telah berkali-kali

menunjukkan kenyataan yang pahit. Bahwa sistem bunga yang selama ini dianut,

tidak memberikan apa-apa kecuali lingkaran krisis yang tak berujung.

Bagaimana tidak, dalam konsepnya jika perekonomian membaik maka

bunga akan turun, dampaknya tabungan dan mata uang lokal juga akan menurun.

Namun di sisi lain investasi akan meningkat, seiring dengan itu, permintaan dan

konsumsi juga naik sehingga menaikkan laba perusahaan dan indeks di bursa.

2

Page 3: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

Pada konteks makro, hal tersebut menurunkan tingkat pengangguran sehingga

daya beli pun meningkat. Namun lagi-lagi terjadi dilema, karena hal ini akan

mendorong kenaikan harga dan inflasi serta menyebabkan kontraksi.

Jika terjadi kontraksi, bunga akan naik, kemudian tabungan dan rupiah

akan naik mengikuti. Sebaliknya dari kasus ekspansi yang disebutkan di awal, di

sini investasi, permintaan dan konsumsi akan turun dan seterusnya hingga

menurunkan daya beli dan tingkat harga. Hal ini akan memacu penurunan inflasi.

Inflasi turun, bunga pun diturunkan dan seterusnya siklus ini akan terus berulang

antara boom dan resesi, tanpa ada satu kondisi di mana terjadi keseimbangan

perekonomian2.

Hal inilah yang menjadi perhatian utama ekonomi Syariah. Yakni untuk

membangun keseimbangan antara sektor riil dan moneternya. Inti kajiannya

bukan sekedar pengharaman bunga atau riba, tetapi meliputi segenap sistem

secara keseluruhan, baik itu fiskal, keuangan, voluntary ataupun commercial.

Bagaimanapun, ekonomi Islam merupakan ekonomi yang dinamis dan

berkembang. Saat ini estafeta konsep, teori, dan aplikasinya masih dalam proses

dan belum baku. Oleh karena itu, pendidikan ekonomi Islam harus memiliki

metode khusus, dalam rangka mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.

BAB II

B. TELAAH PUSTAKA

2 Konsep demikian menimbulkan apa yang disebut sebagai bubble economy. Perekonomian yang menggelembung seolah-olah memberikan gambaran pertumbuhan tingkat kesejahteraan tetapi justru kondisi ini sangat berbahaya karena peningkatan ukuran ekonomi tidak lahir dari transaksi riil barang dan jasa, melainkan hanya dari instrumen-instrumen efek dan penggelembungan utang.

3

Page 4: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

Tujuan Pendidikan

Dosen

Pendekatan – Metode – Teknik

Mahasiswa

Alat Bantu Pengajaran(alat Bantu pelajaran, media, alat peraga)

2.1 Definisi Pendidikan

Secara teori, pendidikan berbeda dengan pengajaran yang dalam bahasa arab

disebut taalim, sementara pendidikan disebut tarbiyah3. Pengajaran meliputi

proses belajar mengajar atau proses menuntut ilmu yang melibatkan pengajar,

murid, sarana dan metode pembelajarannya sehingga peserta didik menjadi ‘alim

– berilmu pengetahuan.

Pendidikan sendiri merupakan proses mendidik yang melibatkan

penerapan nilai-nilai. Di dalamnya terdapat proses pemahaman, penghayatan,

penjiwaan dan pengamalan. Sehingga hasil dari pendidikan ini adalah

menyangkut gaya hidup peserta didik (meliputi akhlak dan cara menyikapi

keadaan).

Namun kita tidak bisa mendidik tanpa memberi ilmu, dan begitu pula

sebaliknya, kita tidak bisa memberi ilmu saja tanpa mendidik. Pengajaran tanpa

pendidikan akan menghasilkan masyarakat yang cerdas tetapi rusak akhlaknya.

Masyarakat yang maju di berbagai bidang tetapi tidak peduli terhadap sekitarnya.

Sebaliknya mendidik saja tanpa memberi ilmu akan menghasilkan individu yang

baik tetapi tidak berguna di tengah masyarakat. Sehingga dalam proses

membangun dan membina, pengajaran dan pendidikan sama-sama penting.

Demikian pula sinergi setiap elemen pendidikan dalam proses pencapaian tujuan

pendidikan itu sendiri, dibutuhkan paduan pendekatan, metode dan teknik yang

secara bersama-sama dijalankan dalam proses pendidkan tersebut.

Diagram 1. Proses Pencapaian Tujuan Pendidikan

3 Dalam pembahasan tarbiyah sebagai suatu makna dari pendidikan, dapat mencakup pengertian umum dan secara khusus sesuai konteksnya. Namun, secara umum kalangan akademis telah bersepakat bahwa tarbiyah (pendidikan) pada dasarnya adalah sebuah ilmu yang membahas tentang tujuan pengembangan individu dengan metode dan media yang sesuai. (lihat: DR. Ali Abdul Halim Mahmud, Pendidikan Ruhani (Gema Insani Press, 2000), hlm 19-21)

4

Page 5: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

Sumber : Drs. A. Samana, M.Pd., Sistem Pengajaran: Prosedur Pengembangan Sistem

Instruksional (PPSI) dan Pertimbangan Metodologisnya, Yogyakarta: Kanisius, 1992,

hlm. 21.

2.2 Tujuan Pendidikan Ekonomi Islam

Dalam konteks ekonomi Islam kajiannya akan lebih spesifik. Bagaimana

suatu pendidikan yang baik akan menghasilkan seorang Umar bin Abdul Azis

yang cerdas mengatasi krisis seperti pendahulunya sang Khalifah Umar ibnu

Khattab. Pendidikan dan pembelajaran yang Umar lakukan telah banyak dan

sepatutnya menginspirasi metode pendidikan saat ini agar dapat melahirkan

generasi-generasi yang serupa.

Bahkan dalam suatu riwayat terkait tentang pentingnya pendidikan

ekonomi Syariah menyebutkan bahwa Khalifah Umar bin Khattab ra. berkeliling

pasar, dan berkata :

الدين في تفقه قد من اال سوقنا في يبع ال “Tidak boleh berjual-beli di pasar kita, kecuali orang yang telah mengerti fiqh

(muamalah) dalam agama Islam”. (H.R.Tarmizi)

5

Page 6: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

Penekanannya sangat jelas bahwa dalam mengembangkan harta, berinvestasi dan

berbisnis, serta kegiatan ekonomi lainnya tidak boleh sekehendak hati, tetapi

harus sesuai petunjuk agama (ad-din).

Demikian arahan pendidikan ekonomi Islam adalah untuk mempelajari,

mendalami dan mengeksplorasi serta mengembangkan kaidah-kaidah Islam dalam

bermuamalah. Sehingga dapat menemukan pemecahan atas persoalan ekonomi

yang terjadi di masyarakat, bukan sekadar menghidarkan diri dari hal-hal yang

syariat larang. Maka, jika dalam metode pengajaran secara luas, outputnya adalah

seorang ’alim (dibaca: berilmu), maka pada kasus pendidikan ekonomi Islam,

tujuannya adalah melahirkan ekonom-ekonom mujtahid.

Disebut ekonom, sebab ia mendalami dan mengembangkan ilmu ekonomi

baik secara tekstual maupun kontekstual. Dinamakan mujtahid, karena ia turut

mengeksplorasi khazanah ilmu syariah seperti ushul fiqh, tarikh tasyri’, fiqh

muamalah, dan lain-lain, dalam mendukung perekonomian yang searah dengan

maqasid syariahnya.

Nampaknya hal tersebut mungkin sulit pencapaiannya saat ini, tetapi

dengan metode pendidikan yang komprehensif dan terintegrasi, ke depan

pendidikan bervisi sedemikian dengan izin Allah SWT bukanlah impian. Upaya

tersebut diantaranya dengan mewujudkan pendidikan ekonomi syariah yang mulai

dirintis sejak tingkat dasar hingga menengah. Bahkan di awal Januari 2009 juga

telah mulai diangkat inisiasi pemberian pelajaran ekonomi Islam di seluruh

madrasah di Indonesia.

Meskipun tertinggal jauh dengan Malaysia yang telah mengajarkan

ekonomi Islam pada tingkatan SMU sejak lebih dari 20 tahun lalu. Inisiatif seperti

yang dilakukan Pemerintah Kota Tasikmalaya, Yayasan Perguruan Al-Azhar, dan

baru-baru ini akan mulai dirancang untuk seluruh sekolah Yayasan

Muhammadiyah, sangat layak diapresiasi dan diteladani oleh semua pihak, baik

pemerintah maupun swasta. Agar menjadikan pendidikan ekonomi Islam sebagai

pelajaran wajib dan memberikan dukungan terhadap pengajaran subjek tersebut.

Bentuk dukungannya bisa beragam mulai dari penyediaan pelatihan, sarana dan

prasarana hingga penerbitan buku-buku penunjang. Sebagaimana telah dipelopori

6

Page 7: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

oleh beberapa lembaga pendidikan seperti STEI SEBI dengan penerbitan buku

penunjang hingga tingkat sekolah menengah (SMP dan SMA). Hal demikian

menunjukkan pentingnya pendidikan sejak usia dini, karena sejatinya mempelajari

ekonomi Syariah merupakan tahapan pendidikan yang bersinergi sesuai dengan

tahapan tingkat pendidikan (lihat diagram 2).

Pembelajaran ushul fiqh misalnya, atau fiqh muamalah, memerlukan

waktu dan pengetahuan dasar lainnya yang cukup untuk dapat memahami dan

mengeksplorasinya. Sehingga metodenya pun membutuhkan model yang khusus

untuk menjaga kualitas mutu pendidikan.

Diagram 2. Peran Pendidik dan Peserta Didik dalam Setiap Tahapan

Tingkatan Pendidikan

Sumber : Drs. A. Samana, M.Pd., Sistem Pengajaran: Prosedur Pengembangan Sistem

Instruksional (PPSI) dan Pertimbangan Metodologisnya, Yogyakarta: Kanisius, 1992,

hlm. 20.

BAB III

METODE PENULISAN

Peran Pendidik

Peran Peserta Didik

SD SMP SMU PT

7

Page 8: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

3.1 Metode Penulisan

Penulisan dilakukan mengikuti metode deskripsi-eksplorasi yang benar

dengan menguraikan secara cermat cara/prosedur pengumpulan data dan atau

informasi, analisis-sisematis, mengambil simpulan, serta merumuskan saran atau

rekomendasi penulis juga menggunakan pendekatan pemecahan masalah

(problem solving) serta pendekatan studi kepustakaan. Pendekatan studi

kepustakaan dilakukan dengan mengamati, mencermati termasuk mengevaluasi

tulisan – tulisan mengenai topik tersebut.

3.2 Prosedur Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data sekunder.

Data sekunder, data yang diperoleh dan bersumber dari literatur, karya ilmiah

yang dipublikasikan serta informasi dari instansi yang ada kaitannya dengan

penelitian ini.

Pengumpulan data melalui sekunder ini dimaksudkan untuk mendapatkan

informasi yang relevan dengan tujuan penelitian .

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

(MENUJU PENDIDIKAN KONTEKSTUAL)

8

Page 9: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

4.1 Inspirasi Metode Pembelajaran Aktif

Ketika membicarakan model pendidikan yang sesuai untuk ekonomi Islam,

seringkali sebagian kita beranggapan bahwa pengajarannya akan terbatasi pada

kajian fikih muamalah. Padahal sesungguhnya kajian kesyariahan bukanlah

batasan, melainkan arahan menuju pasar yang adil dan kehidupan yang seimbang.

Sebagaimana definisi bahasanya, bahwa syariah merupakan jalan menuju sumber

mata air. Sehingga pada praktik pengajarannya juga sangat dinamis, dalam hal ini

struktur pembelajaran aktif (active learning) dapat pula menjadi inspirasi bagi

pendidikan ekonomi Islam.

Gambar 1. Struktur Active Learning

Elements

talking and listening

writing

reading

reflecting

Learning Strategies

small groups cooperative work case studies simulations

discussion teaching problem solving journal writing

Teaching Resources

Readings homework assignments outside speakers

Teaching technology prepared educational materials commercial and educational television

Sumber : Meyers, Chet, date, Promoting active learning : strategies for college classroom, New York: Jossey-Bass Inc., Publishers, hlm. 20.

Perhatikan, misalnya konsep urf dalam metodologi ushul fiqh4.

Keberadaan konsep ini sebagai dalil, memperlihatkan kedinamisan dan problem-

solving oriented yang menjadi ciri pendidikan ekonomi Islam. Bagaimana dengan

urf, diperbolehkan misalnya muzara’ah, mudharabah, dan adanya penggunaan

4 Ushul fiqh merupakan metode pengambilan (istinbath) hukum yang berasal dari Al-Qur’an dan Hadis, serta metode ijtihad lainnya. Urf sebagai salah satu metodenya berlandaskan pada kebiasaan baik yang telah terjadi di masyarakat. Pengambilan urf sebagai dalil memberikan suatu keabsahan diterimanya adat atau kebiasaan (baik) tersebut dalam Syariah.

9

Page 10: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

uang di berbagai negara yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. Seperti

halnya pembolehan penggunaan dinar dan dirham yang sebenarnya berasal dari

Romawi dan Persia.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam mempelajari Syariah, seorang Muslim

harus juga memahami kontekstual dari tujuan Syariah itu sendiri. Karena Syariah

bukanlah sekadar suatu kaidah ansich yang tidak bisa diperluas sesuai dengan

kebutuhan dan maslahahnya. Melainkan suatu metodologi pemecahan masalah5

yang dalam implementasinya dapat berkembang sesuai dengan kondisi zaman.

Kecuali terkait masalah ibadah.

Patut kita contoh keteladanan Umar bin Khattab misalnya dalam

melakukan reformasi moneter di zamannya6. Beliau tidak semata berpaku pada

apa yang telah dilakukan Rasulullah SAW dalam menjalankan perekonomian,

tetapi juga secara kebutuhan melakukan pengembangan. Bahkan Umar sempat

mengusulkan penciptaan mata uang dari kulit onta, di samping pengharaman

memperdagangkan uang dan penimbunan. Sebab, beliau sangat mengerti bahaya

kenaikan harga dan turunnya daya beli (inflasi).

Dengan demikian, pendidikan ekonomi Islam haruslah berlandaskan

secara kuat pada Al-Qur’an dan Hadits, serta dalil-dalil syar’i lainnya. Namun

juga diiringi dengan kajian kontekstual yang berorientasi pada pemecahan

masalah kekinian. Sehingga tujuan Islam sebagai rahmatan lil ’alamin dan tujuan

penciptaan manusia sebagai khalifah di muka bumi dapat tercapai.

Akan tetapi, kajian kontekstual ini sepatutnya mendorong kita untuk terus

berinisiatif, kreatif dan solutif melihat kondisi masyarakat dengan terus menggali

khazanah keilmuan Islam. Bukan malah terjerumus meninggalkannya dan

mengikuti logika semata. Batasan-batasan Syariah harus tetap dipegang. Sebab

5 Lihat Ziauddin Sardar, Kembali ke Masa Depan (Serambi, 2005), hlm. 98-117). Salah satu paparan beliau, adalah penekanan bahwa syariah bukanlah teologi, melainkan perpaduan antara hukum, etika dan metodologi. Menurut beliau, kita dapat menarik pelajaran dari cara para imam madzhab menerapkan ketiganya dalam situasi tertentu pada masa mereka. Tetapi tidak ada cara yang lebih baik bagi kita selain mencari jawaban terhadap persoalan kita sendiri. Karena setiap zaman memiliki persoalan baru yang unik dan tak dapat dijawab (dengan hanya) bentuk-bentuk pemecahan tradisional. Bukan berarti syariah perlu “dimodernkan”, melainkan harus dipahami berdasarkan terminologinya sendiri. 6 Reformasi Moneter yang dilakukan Umar bin Al-Khatab lebih lanjut dapat meninjau DR. Jaribah bin Ahmad Al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar bin Al-Khatab,(Khalifa, 2006), hlm. 325-340.

10

Page 11: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

tidak boleh berijtihad tanpa ilmu, tanpa ada dalil qath’i yang mendasari.

Penggabungan metode tekstual dan kontekstual ini adalah untuk menghindari

kejumudan pemikiran, untuk terus mengembangkan ekonomi Islam yang masih

senantiasa berproses. Padahal kebutuhan terhadapnya terus meningkat. Sedangkan

kejumudan merupakan kemunduran yang besar.7

Perkembangan pendidikan ekonomi Islam sendiri telah menunjukkan

peningkatan yang cukup signifikan, baik nasional maupun internasional. Telah

banyak perguruan tinggi di Negara-negara Eropa, membuka program formal di

bidang ekonomi islam seperti islamic economics, banking, dan finance. Mereka

juga memiliki forum pertemuan ilmiah baik seminar atau lokakarya rutin

membahas ekonomi islam. Seperti University of Loughborough dan University of

Durham di Inggris yang membuka program S2 dan S3. Bahkan Harvard

University di Amerika Serikat selalu menyelenggarakan annual international

forum on Islamic economics and finance.

Di tanah air, juga tak kalah berkembang, beberapa lembaga pendidikan telah

fokus menjadi Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) seperti STEI SEBI, STEI

Tazkia dan STIS Yogyakarta. Demikian pula beberapa universitas besar yang

menawarkan konsentrasi ekonomi syariah, Magister atau Pasca sarjana bahkan

hingga program Doktoral seperti Universitas Indonesia, Universitas Airlangga,

Trisakti, IPB, UIN Jakarta, UIKA Bogor dan sebagainya. Belum lagi potensi

peningkatan jumlah sumber daya manusia untuk pengembangan ekonomi Islam

yang akan semakin bertambah. Menurut Prof. DR. Suroso (2009), untuk program

Doktoral saja terdapat potensi sebanyak 2596 orang, seperti pada tabel 1.

Tabel 1. Potensi Peminat Program Doktor Program Studi Ilmu Ekonomi

Islam di Indonesia Tahun 2005 – 2015

No. PotensiDEPDIKNAS DEPAG

JUMLAHPTN PTS PTAIN PTAIS

7 Meskipun sangat kita sadari bahwa perguruan tinggi-perguruan tinggi yang telah menyelenggarakan program ekonomi Islam saat ini menemukan banyak kendala seperti belum adanya kurikulum, metode pembelajaran, dan bahan ajar yang terstandar. Namun, poin usulan yang disampaikan pada paper ini, adalah pendekatan dalam melakukan pengajarannya. Sehingga walaupun secara teknis kurikulumnya mungkin berbeda, tetapi pendekatan yang dilakukannya relatif sama. Yaitu pendekatan yang berbasis penelitian solutif aplikatif dengan menggunakan metode kontekstual tersebut.

11

Page 12: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

1 Jumlah Perguruan Tinggi 87 2391 18 520 3016

2 PT yang berminat 75 956 18 520 1569

3 Mahasiswa 375 956 54 520 1905

4 Mhs. Non PT (10%) 38 96 5 52 191

5 Jml. Mhs (3+4) 413 1052 59 572 2096

6 Pondok Pesantren - - - 500* 500*

7 Total 413 1052 59 1072 2596 Catatan : *Jumlah pondok pesantren besar di Indonesia sekitar 5.000 unit, yang mampu

mengirimkan mahasiswa ke Program Doktor Studi Ilmu Ekonomi Islam dalam

jangka pendek baru sekitar 10% saja atau sebanyak 500 orang.

- BPS Statistik Indonesia 2005/2006

- DEPDIKNAS dan DEPAG, Ditjen Pendidikan Tinggi, disusun dan diolah kembali.

Sumber : Makalah Prof. DR. H. Suroso Imam Zadjuli, SE, Sistim Pendidikan dan

Ekonomi Islam Sebagai Solusi Meniadakan Kemiskinan dan Ketidakadilan dalam

Rangka Membangun Masyarakat Madhani secara Kaffah, disampaikan dalam Festival

Ekonomi Syariah di Jakarta Convention Center Jakarta, 6 Februari 2009.

Dengan semakin banyaknya sumber daya manusia yang terdidik dengan

ekonomi Islam, disertai metode pengajaran yang mengarahkan para peserta didik

kepada pemenuhan kebutuhan bagi pengembangan ekonomi Indonesia melalui

ekonomi Syariah, diharapkan kondisi perekonomian Indonesia semakin membaik.

Tabel 1. Kebutuhan Sumber Daya Insan di Indonesia dalam Jangka

Menengah dan Jangka Panjang sampai dengan tahun 2035

No. LulusanJumlah (orang)

Jangka Menengah

Jangka Panjang

1 Doktor Ilmu Ekonomi Islam 2.596 8.400

2 Magister Sain/Magister Manajemen 5.192 16.770

12

Page 13: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

dalam Ilmu Ekonomi Islam

3 Sarjana Ilmu Ekonomi Islam 10.384 33.540

4 Diploma 3 Syariah 20.768 67.080

Jumlah 38.940 125.790

Sumber : Makalah Prof. DR. H. Suroso Imam Zadjuli, SE, Sistim Pendidikan dan

Ekonomi Islam Sebagai Solusi Meniadakan Kemiskinan dan Ketidakadilan dalam

Rangka Membangun Masyarakat Madhani secara Kaffah, disampaikan dalam Festival

Ekonomi Syariah di Jakarta Convention Center Jakarta, 6 Februari 2009.

4.2 Urgensi Kajian Kontekstual Ekonomi Islam bagi Masa Depan Indonesia

Langkah mendasar dalam meningkatkan perekonomian Indonesia adalah dengan

membenahi pendidikan generasi bangsa. Krisis dan kerapuhan sistem ekonomi

yang kita hadapi saat ini sedikit banyak merupakan pengaruh dari sistem

pengajaran ilmu ekonomi yang keliru yang berasal dari warisan barat berideologi

kapitalisme yang memiliki cacat bawaan (epistemological rupture) sehingga tidak

dapat menjadi langdasan dalam membangun ilmu sosial yang kokoh .

Pengaruh Eropa terhadap ekonomi Indonesia sangatlah besar sejak

sebelum kemerdekaan Negara ini terbentuk. Termasuk pada filosofi kebolehan

pengenaan bunga yang mereka bedakan menjadi interest dan usury8. Menurut

mereka, interest adalah bunga yang diperbolehkan, sedangkan usury adalah bunga

yang berlebihan (riba). Hal ini dibawa oleh kolonial belanda ke Indonesia yang

menjajah selama 350 tahun dan sistem riba itulah yang diterapkan di bumi

Indonesia sampai sekarang. Akibatnya banyak rakyat Indonesia yang memiliki

paradigma pemikiran seperti orang-orang Eropa (Belanda) yang membolehkan

bunga bank karena kurangnya pemahaman tentang ilmu moneter.

8 Sebagian ulama yang mendukung kebolehan interest karena dianggap tidak berlebihan, mendasari juga pendapatnya pada surat Ali Imran ayat 130 tentang pelarangan pengambilan riba yang berlipat ganda. Namun, dalam memahami ayat ini haruslah cermat termasuk mengaitkannya dengan ayat-ayat riba lainnya secara komprehensif, serta pemahaman terhadap fase-fase pelarangan riba. Sehingga kita sampai pada kesimpulan bahwa riba dalam segala bentuk dan jenisnya mutlak diharamkan.

13

Page 14: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

Sehingga wajar apabila keberadaan perbankan syariah di awalnya belum

mendapat perhatian besar dari masyarakat. Sebab perubahan paradigma memang

membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu, metode pendidikan

yang khusus dan sosialisasi yang gencar serta komprehensif harus terus menerus

dilakukan. Bangsa Indonesia sudah waktunya memiliki konsep perekonomian

yang sesuai dengan budaya masyarakatnya, yang memiliki sistem yang

berkeadilan, mendorong sektor riil khususnya UMKM, dan menciptakan

keseimbangan ril dan moneter.

Indonesia dapat menggunakan beragam instrumen ekonomi Syariah untuk

melakukan pengembangan perekonomian tanpa beban utang yang melilit. Mulai

dari penggunaan perbankan berbasis bagi hasil untuk menggiatkan sektor riil,

pemberdayaan zakat sebagai instrumen kebijakan fiskal, penerbitan sukuk sebagai

sumber dana pembiayaan infrastruktur, dan sebagainya.

Bahkan pemerintah juga dapat memanfaatkan voluntary sector untuk

mengembangkan perekonomian. Sebut saja dengan pemberdayaan wakaf

produktif. Gunawan (2007) menggambarkan jika asumsi jumlah penduduk

Muslim kelas menengah diperkirakan sebesar 10 juta orang, dengan penghasilan

antara Rp.1.000.000 sampai Rp.10.000.000 tiap bulan. Kemudian setiap Muslim

tersebut memberikan wakaf uang sebesar 1% dari penghasilannya tiap bulan

(berkisar antara Rp.10.000 – Rp.100.000). Maka akumulasi dana wakaf uang per

bulan akan bergerak antara 100 miliar hingga 1 triliun rupiah.

Artinya, dalam setahun, ada potensi wakaf uang sebesar Rp.1,2 triliun

sampai dengan Rp.12 triliun yang dapat berfungsi sebagai potensi dana pengganti

utang negara. Di mana dana tersebut dapat dipergunakan oleh Pemerintah untuk

menggerakkan perekonomian. Bahkan dalam lingkup kedaerahan, pemberdayaan

dana volunter seperti wakaf ataupun zakat misalnya, juga dapat diberdayakan

untuk mengembangkan sebuah desa tertinggal.

Sesungguhnya masih banyak lapisan alternatif solusi ekonomi Islam yang

belum tergali. Sehingga, dalam lingkup kebijakan pemerintah, dukungan terhadap

pendidikan ekonomi syariah merupakan investasi berharga bagi pertumbuhan

perekonomian Indonesai ke depan. Baik dalam bentuk penyelenggaraan

14

Page 15: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi hingga dukungan

pengembangan kurikulum yang berbasis kontekstual dan kompetensi. Sebab

dengan pendekatan demikian, ekonomi Syariah dapat berinovasi secara solutif

sesuai dengan perkembangan permasalahan perekonomian.

4.3 Langkah Penerapan Metode Kontekstual dan Kendalanya.

Jika untuk mencapai target pangsa pasar perbankan syariah 5,2% dari total aset

perbankan nasional saja, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Siti Fajriah,

menyatakan kebutuhan SDM sebanyak 40 ribu orang yang memiliki basis skill

ekonomi keuangan syariah. Apalagi untuk membangun suatu perekonomian

Indonesia yang lebih terintegrasi. Sebab saat ini, selain perbankan syariah, tercatat

sudah berdiri belasan perusahaan asuransi, reksadana, lembaga bisnis, pegadaian

dan entitas syariah lainnya. Baik dalam bentuk suatu institusi syariah secara

menyeluruh maupun parsial sebagai unit usaha atau hanya diferensiasi

produk/layanan.

Kebutuhan SDM tersebut tentu bukan hanya tuntutan secara kuantitias

tetapi sekaligus kualitasnya. Oleh karena itu, perlu dirumuskan bersama langkah

strategis dan sistematis agar kurikulum berbasis kontekstual dan kompetensi ini

dapat diterapkan, sejalan dengan visi dan misi arah pengembangan ekonomi

syariah, khususnya dalam lingkup perguruan tinggi. Di antaranya yakni:

Pertama, menjadikan kampus sebagai pusat penelitian dengan metode

pendidikan yang bersifat problem posing, bukan hanya bersifat banking

education.9 Dengan membangun budaya ilmiah dengan menginternalisasi metode

penelitian (laboratorium) untuk setiap mata kuliah yang diberikan.

Kedua, memperbanyak pengadaan sumber-sumber penelitian dan kajian

ilmiah di setiap perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi ekonomi Islam.

Sarananya dapat dimulai dengan mendorong setiap dosen untuk mengadakan

9 Disadur dari makalah Prof. Dr. Mubyarto yang disampaikan pada seminar bulanan III Pustep-UGM, Yogyakarta 1 April 2003 dalam Jurnal Ekonomi Rakyat, yang mengambil dari Freire dalam Ekins & Max-Neef 1992:15-16

15

Page 16: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

penelitan, dan menggunakan hasil-hasil penelitiannya untuk memperkaya bahan-

bahan kuliah.

Bagan 1. Memasukkan model kontekstual dalam komponen-komponen

utama pendidikan

Sumber : Prof. DR. Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum: Teori dan

Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000, hlm. 3.

Ketiga, melakukan pengelompokan mata kuliah dan memberikan

penekanan pada mata kuliah khusus yang terkait erat dengan pengembangan

ekonomi syariah, seperti mata kuliah fikih muamalah, ushul fiqh, dan ekonomi

mikro-makro. Keempat, setiap dosen diarahkan untuk memberi pengajaran tidak

semata deduktfi dari buku-buku teks, tetapi harus bersama-sama mahasiswanya

mengadakan penelitian induktif-empirik dengan sekaligus mempelajari kajian

klasik sejarah pemikiran ekonomi dan perekonomian. Hal ini dapat dibangun

dengan lingkungan yang mendukung seperti penyediaan laboratorium bahasa dan

statistik, dan peningkatan kompetensi dan layanan konsultasi dosen pembimbing.

Gambar 1. Metodologi yang diarahkan dalam pendidikan Perguruan Tinggi

Peserta Didik

Pendidik

InteraksiKurikulum Kontekstual

Isi

Proses

Evaluasi

Pendidikan

Tujuan Pendidikan

Kebijakan Pemerintah – Politik – Ekonomi – Religi - dll

Lingkungan

16

Page 17: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

Sumber : Dr. Taliziduhu Ndraha, Manajemen Perguruan Tinggi, Jakarta: PT Bina

Aksara, 1988, hlm. 57.

Langkah-langkah tersebut dalam rangka membangun budaya ilmiah yang

lahir dari rasa ingin tahun untuk mendapatkan pengetahuan yang benar dan

bermanfaat melalui suatu metode riset atau penelitian. Jika kita mencoba

memahami kembali bagaimana sistem Perguruan Tinggi dibentuk sebagai

produsen produk-produk pengetahuan sebagaimana tergambar pada Gambar 1,

maka setidaknya secara formal, setiap kampus harus mendorong terjadinya proses

tersebut untuk juga menjalankan fungsinya sebagai bentuk pengabdian

masyarakat. Sehingga dari kampus-kampus ekonomi Islam nanti akan lahir

alternatif-alternatif solusi bagi persoalanan perekonomian Indonesia.

Selain sejumlah upaya untuk menerapkan metode kontekstual

sebagaimana disebutkan di atas. Dalam implementasinya, model pendidikan

dengan penggabungan metode tekstual dan kontekstual dapat menghadapi

sejumlah kendala, antara lain: (1) keterbatasan ahli ekonomi keuangan syariah,

yang menguasai secara komprehensif tentang ilmu ekonomi keuangan secara

spesifik sekaligus ilmu syariahnya, (2) keterbatasan dari segi standar kurikulum,

belum ada standar baku kurikulum mana yang akan diikuti, (3) belum ada sinergi

INGIN TAHU

RASATAKUT

PENELITI

METODERISET

SUATUHAL

PENGETAHUAN YANG BENAR

ILMUPENGETAHUAN

METODE ILMU TINDAKAN

MASALAH

NILAI TAMBAH

17

Page 18: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

yang kokoh antara lembaga pendidikan dan lembaga keuangan syariah untuk

mendorong lahirnya penelitian yang aplikatif, dan (4) keterbatasan dana dan SDM

sehingga laboratorium penelitian di bidang ilmu ekonomi dan keuangan syariah

masih terbatas.

Selain itu, keberpihakan kebijakan anggaran pemerintah pusat dan daerah

perlu mendukung pengembangan studi ekonomi syariah. Kita perlu mencontoh

Malaysia yang setiap tahun pemerintahnya meneyediakan 200 juta ringgit (sekitar

Rp.500 milyar) khusus untuk pengembangan ekonomi Islam. Saat ini pemerintah

telah mengganggarkan 20% dari dana APBN untuk pendidikan, namun porsi

untuk pendidikan ekonomi Islam belum secara spesifik mendapat anggaran

tersendiri. Karenanya, sinergi seluruh pihak haruslah ditingkatkan guna

mendorong pendidikan dan pengembangan ekonomi syariah menuju cita-cita

perbaikan ekonomi Indonesia ke depan.

BAB V

PENUTUP

Demikian dapat kita simpulkan bahwa pendidikan ekonomi Islam harus mengarah

pada tujuan pembentukan dan internalisasi nilai-nilai Islam pada ekonomi itu

18

Page 19: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

sendiri. Sebagaimana juga diungkapkan oleh Muhammad Baqir Ash Shadr (2008)

bahwa yang kita maksud dengan ’ekonomi Islam’ adalah doktrin ekonomi yang

ditinjau dari keutuhan kerangkanya serta keterkaitannya dengan keseimbangan

intelektual di mana ia bergantung dan yang menjelaskan sudut pandang ekonomi

dalam hubungannya dengan isu-isu yang terkait dengannya.

Sehingga metode pengajaran untuk membentuk kualitas mutu pendidikan

ekonomi Islam yang sesuai adalah dengan kurikulum berbasis kompetensi yang

menggabungkan pendekatan tekstual dan kontekstual. Dengan metode ini, suatu

institusi pendidikan berdedikasi pada penelitian dan pengabdian masyarakat

berbasis problem solving.

Metode semacam ini sebenarnya harus mendasari setiap pendidikan

ekonomi baik syariah ataupun konvensional. Prof. Mubyarto (2003) bahkan

menegaskan kembali urgensi hal ini, dengan memaparkan 4 kalimat awal pada

bab III buku Alfred Marshall, Principles of Economics (1890) sebagai berikut:

It is the business of economics as almost every other science to collect facts, to arrange and interprete them, and to draw inferences from them.   Observation and discription are preparatory activities. But what we desire to reach thereby is a knowledge of the interdependence of economic phenomena …. Induction and deduction are both needed for scientific thought as the right and left foot are both needed for walking (Marshall 1890: 29).

Meskipun pada implementasinya akan menemukan berbagai kendala,

upaya untuk melakukan pendidikan ekonomi Islam secara kontekstual ini sangat

penting bagi pengembangan dan perbaikan perekonomian Indonesia ke depan.

Menuju Indonesia yang lebih baik dan sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Haritsi, Jaribah bin Ahmad. Fikih Ekonomi Umar bin Al-Khathab. Terjemahan

H. Asmuni Solihan Zamakhsyari, Lc. 2006. Jakarta: Khalifa.

Agustianto. Menyiapkan SDM Ekonomi Syariah Profesional melalui Perguruan

Tinggi Ekonomi Islam. http://agustianto.niriah.com/2008/04/01/menyiapkan-

19

Page 20: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

sdm-ekonomi-syariah-profesional-melalui-perguruan-tinggi-ekonomi-islam/.

1 April 2008.

Ahmadi. Madrasah berperan menyelenggarakan Pendidikan Dini Ekonomi

Syariah. http://www.pkesinteraktif.com/content/view/4030/32/lang,id/. 19

Januari 2009.

Antonio, Muhammad Syafii. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani Press.

Ash Shadr, Muhammad Baqir. 2008. Buku Induk Ekonomi Islam: Iqtishaduna.

Jakarta: Zahra.

Karim, Adiwarman Azwar. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Terjemahan Tim

IIIT Indonesia. 2002. Jakarta: The International Institute of Islamic Thought.

Mahmud, Ali Abdul Halim. Pendidikan Ruhani. Terjemahan Abdul Hayyie al-

Kattani, dkk. 2000. Jakarta: Gema Insani Press.

Meyers, Chet, date, 1993. Promoting active learning : strategies for college

classroom, New York: Jossey-Bass Inc., Publishers.

Mubyarto. 2002. Kekeliruan Pengajaran Ilmu Ekonomi di Indonesia. Jurnal

Ekonomi Rakyat, Artikel – Th.I – No.2 – April 2002.

http://www.ekonomirakyat.org/edisi_2/artikel_2.htm, diakses 21 Januari

2009

Mubyarto. 2003. Teori Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi dalam Ekonomi

Pancasila. Jurnal Ekonomi Rakyat, Artikel – Th.II – No.4 – Juli 2003.

http://www.ekonomirakyat.org/edisi_16/artikel_1.htm, diakses 21 Januari

2009

Ndraha, Taliziduhu. 1988. Manajemen Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Bina

Aksara.

Perwataatmadja, Karnaen A. Dan Muhammad Syafi’i Antonio. 1992. Apa dan

Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf.

Samana. 1992. Sistem Pengajaran: Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional

(PPSI) dan Pertimbangan Metodologisnya. Yogyakarta: Kanisius.

20

Page 21: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL EKONOMI ISLAM : UPAYA … file · Web viewA. PENDAHULUAN. Sejak masa kenabian pendidikan di bidang ekonomi merupakan kebutuhan yang utama. Perhatikan bagaimana

Sardar, Ziauddin. Kembali Ke Masa Depan: Syariat sebagai Metodologi

Pemecahan Massalah. Terjemahan R. Cecep Lukman Yasin & Helmi

Mustofa, 2005. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.

Setiawan, Azis budi. Kurikulum Ekonomi Syariah untuk Pendidikan Dasar dan

Menengah. Majalah Hidayatullah edisi Agustus 2006. Dapat juga diakses di

http://www.sebi.ac.id/index.php?

Itemid=33&id=19&option=com_content&task=view.

Sukmadinata, Prof. DR. Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum: Teori

dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suroso, Prof. DR. H. Imam Zadjuli, SE,. Sistim Pendidikan dan Ekonomi Islam

Sebagai Solusi Meniadakan Kemiskinan dan Ketidakadilan dalam Rangka

Membangun Masyarakat Madhani secara Kaffah, disampaikan dalam

Festival Ekonomi Syariah di Jakarta Convention Center Jakarta, 6 Februari

2009.

Yasni, Muhammad Gunawan. 2007. Ekonomi Sufistik: Adil dan Membahagiakan.

Jakarta: PT Mizan Pustaka.

21